PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

13
56 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN PENDEKATAN IMAJINASI SOSIOLOGI Poerwanti Hadi Pratiwi dan Nur Hidayah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran sosiologi dengan pendekatan imajinasi sosiologi di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan 4-D model yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, and Semmel yang dimodifikasi menjadi 3-D model yang meliputi: tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop). Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, dan tes hasil belajar. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan berdasarkan pada hasil validasi ahli dan hasil ujicoba terbatas yang sesuai dengan pendekatan imajinasi sosiologi sehingga telah teruji secara teoritis dan empiris. Kedua, observasi terhadap keterlaksanaan sintaks pembelajaran adalah 100% terlaksana dengan kategori baik dan kurang. Ketiga, respons siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah 89,75% siswa memberikan merespon dalam kategori positif. Kata kunci: perangkat pembelajaran, imajinasi sosiologi, pembelajaran sosiologi DEVELOPING A SOCIOLOGICAL LEARNING DEVICE USING THE SOCIOLOGICAL IMAJINATION APPROACH Abstract This study was aimed at developing a sociological learning device using sociological imagination in the senior high school. This study used Research and Development (R&D) design developed by Thiagarajan, Semmel, and Semmel (4-D model), modified into 3-D models include the stage of defining (define), designing stage (design), and the stage of development (develop). The data were collected using validation sheets for learning devices, observation sheets for implementation learning steps, observation sheets to look at student activities, and tests. The data were analyzed using descriptive qualitative technique. The results of this study indicate that (1) the learning device that was developed is already feasible to use based on the experts validation and sociological imagination test results so it has been proven theoretically and empirically, (2) the implementation of learning syntax is 100% accomplished with good category and lower; and (3) 89.75% of students leave respond in a positive category to the learning tools that has been developed. Keywords: learning kit, sociological imagination, learning sociology

Transcript of PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

56

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGIDENGAN PENDEKATAN IMAJINASI SOSIOLOGI

Poerwanti Hadi Pratiwi dan Nur HidayahFakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

email: [email protected]

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran sosiologi denganpendekatan imajinasi sosiologi di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini menggunakanmetode Research and Development (R&D) dengan 4-D model yang dikembangkan olehThiagarajan, Semmel, and Semmel yang dimodifi kasi menjadi 3-D model yang meliputi:tahap pendefi nisian (defi ne), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop).Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi perangkat pembelajaran, lembarobservasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, dan tes hasilbelajar. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa pertama, perangkat pembelajaran yang dikembangkansudah layak digunakan berdasarkan pada hasil validasi ahli dan hasil ujicoba terbatas yangsesuai dengan pendekatan imajinasi sosiologi sehingga telah teruji secara teoritis dan empiris.Kedua, observasi terhadap keterlaksanaan sintaks pembelajaran adalah 100% terlaksanadengan kategori baik dan kurang. Ketiga, respons siswa terhadap perangkat pembelajaranyang dikembangkan adalah 89,75% siswa memberikan merespon dalam kategori positif.Kata kunci: perangkat pembelajaran, imajinasi sosiologi, pembelajaran sosiologi

DEVELOPING A SOCIOLOGICAL LEARNING DEVICEUSING THE SOCIOLOGICAL IMAJINATION APPROACH

AbstractThis study was aimed at developing a sociological learning device using sociologicalimagination in the senior high school. This study used Research and Development (R&D)design developed by Thiagarajan, Semmel, and Semmel (4-D model), modifi ed into 3-Dmodels include the stage of defi ning (defi ne), designing stage (design), and the stage ofdevelopment (develop). The data were collected using validation sheets for learning devices,observation sheets for implementation learning steps, observation sheets to look at studentactivities, and tests. The data were analyzed using descriptive qualitative technique. Theresults of this study indicate that (1) the learning device that was developed is already feasibleto use based on the experts validation and sociological imagination test results so it has beenproven theoretically and empirically, (2) the implementation of learning syntax is 100%accomplished with good category and lower; and (3) 89.75% of students leave respond ina positive category to the learning tools that has been developed.

Keywords: learning kit, sociological imagination, learning sociology

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

57

PENDAHULUANBerdasarkan laporan observasi pem-

belajaran sosiologi, dicontohkan tentangseorang pengajar sosiologi yang kesulitanmenyajikan topik-topik materi sosiologike dalam strategi kegiatan pembelajarandi kelas sehingga berdampak pada kurangoptimalnya kontribusi pembelajarantersebut terhadap perilaku pembelajardi lingkungan masyarakat (Suhartono,2007). Beberapa pengajar merasa bahwapembelajaran sosiologi yang baru sajadilakukan tidak mencapai kompetensiyang ditargetkan, pembelajar/siswa begitulemah dalam memahami konsep-konsepdasar tentang sosial dan budaya padahalsubstansi konsep dasar tersebut terdapatpada masyarakat. Hal senada diungkapkanoleh Darmajanti (2013): “…bahkan yangpaling buruk adalah berbagai konsep-konsep dasar sosiologi dipahami dandiajarkan tidak sesuai dan dengan metodeajar yang berbeda-beda”. (p. 2)

Ungkapan pengalaman tersebutmenunjukkan bahwa pembelajaransosiologi dengan strategi pembelajaranyang selama ini hanya mengandalkanbuku-buku teks sebagai materi bahan ajarsudah harus diubah menjadi pembelajaranaktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Strategi pembelajaran yang dikembangkanharus mengacu pada kondisi riil masyarakatsekitar, yaitu menjadikan pembelajarsebagai bagian dari lingkungan objekmaupun subjek pembelajaran. Hal inirelevan dengan yang dikemukakan Insriani(2011), “sesungguhnya apa yang dialamisiswa dalam kehidupan sosialnya adalahbagian dari yang siswa pelajari dalamkonsep sosiologi”. (p. 102)

Menghadirkan kenyataan a taspengalaman kehidupan sehari-harimelalui pembelajaran kreatif adalahbagian dari memberikan arti bagi siswauntuk menginternalisasikan pembelajaran

sosiologi dalam kehidupan mereka.Pelajaran yang terbaik saat ini adalahmengenalkan siswa pada dunia sosial dimana mereka menjadi anggota masyarakatdan dengan memberikan pemahamantentang lingkungan sosial.

Untuk mengatasi kejenuhan, kurang-nya minat/motivasi dalam belajar sosiologi,dan agar pembelajaran sosiologi menjadilebih menarik maka digunakan berbagaimedia dan model/metode pembelajaranyang inovatif, kreatif, dan efektif (Hendras-tomo, Handoko, & Pratiwi, 2014; Susanti,2011; Wismawati, 2011). Berdasarkanhasil penelitian terkait penggunaan mediadan model/metode pembelajaran tersebut,proses pembelajaran dapat dikatakan ber-hasil. Artinya, partisipasi dan minat siswauntuk belajar sosiologi menjadi lebih baik.

Namun demikian, ada beberapa halyang tidak tercapai maksimal. Misalnya,pemahaman siswa terhadap materipelajaran sosiologi kurang komprehensif,siswa hanya terpaku pada konsep-konseptertentu saja dan evaluasi yang dilakukanterhadap pembelajar sosiologi lebih banyakdiarahkan ke aspek kognitif saja.

Dalam kaitannya dengan sosiologisebagai disiplin keilmuan yang diajarkandi sekolah menengah maupun di perguruantinggi, konsep imajinasi sosiologis yangdikemukakan sosiolog C. Wright Mills(1959) dapat digunakan sebagai pendekatandalam pembelajaran sosiologi. MenurutRobet (2013) dengan mengikuti Mills,pengajar sosiologi akan bisa menemukantujuan pembelajaran sosiologi yang jelasdan khas sosiologi.

Imajinasi sosiologis merupakancara pandang empatik, yaitu (a) melihatperistiwa yang terjadi dalam kehidupansosial (korupsi, konfl ik sosial, keberhasilanwirausahawan muda, kesejahteraankeluarga) dari sudut pandang pelakunya,dan (b) menjelaskannya dalam kaitannya

Poerwanti H.P. & Nur Hidayah: Pengembangan Perangkat Pembelajaran...

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

58

dengan kondisi dan struktur sosial yangmemungkinkannya terjadi (Wardana,2014). Imajinasi sosiologis dapat jugadipahami sebagai kemampuan untukmentransformasikan perkara atau soal-soalyang semula ‘polos’ menjadi soal-soalkepublikan yang mengundang perhatian(Plummer, 2012).

Lebih lanjut Wardana (2014) mengung-kapkan bahwa untuk menghindari aspekpenyederhanaan dalam defi nisi yang kurangmenjelaskan; dan juga berharap merekayang mempelajari ilmu ini tidak sekedarmenghafalkannya, ilmu Sosiologi selayak-nya dipahami sebagai upaya membentuksebuah kesadaran; cara berpikir; dan caramelihat secara kritis dunia sosial yangterjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut,maka dirasa perlu untuk mengembangkanpembelajaran sosiologi dengan meng-gunakan pendekatan imajinasi sosiologis.Namun demikian, sebelum melakukanproses pembelajaran di kelas perludikembangkan terlebih dahulu perangkatpembelajaran sosiologi dengan pendekatanimajinasi sosiologis.

Perangkat pembelajaran yang di-pergunakan dalam proses pembelajarandisebut dengan perangkat pembelajaran(Trianto, 2010, p . 96). Perangkatpembelajaran yang diperlukan dalammengelola proses belajar mengajar dapatberupa: buku siswa, silabus, RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP), LembarKegiatan Siswa (LKS), instrumen evaluasiatau Tes Hasil Belajar (THB), serta mediapembelajaran (Ibrahim, 2003, p. 3).Oleh karena itu, setiap guru pada satuanpendidikan berkewajiban menyusunperangkat pembelajaran yang berlangsungsecara interaktif, inspiratif, menyenangkan,memotivasi siswa untuk berpatisipasi aktif(Devi, Sofi raeni, & Khairuddin, 2009, p.12).

Penelitian ini bertujuan untuk meng-hasilkan perangkat pembelajaran Sosiologiuntuk Sekolah Menengah Atas (SMA)dengan pendekatan imajinasi sosiologis.Perangkat yang dihasilkan terdiri atas(1) silabus (2) rencana pelaksanaanpembelajaran (RPP), (3) pedomanpengajaran, dan (4) Diktat. Perangkatpembelajaran sosiologi yang dikembangkansesuai dengan Kurikulum 2013.

METODEPenelitian ini menggunakan model

Research and Development (R&D), yangdikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel& Semmel (1974, pp. 5-9) terdiri dariempat tahap yang dikenal dengan model4-D (four D Model) meliputi: define(pendefinisian), design (perancangan),develop (pengembangan), dan disseminate(penyebarluasan). Pada penelitian inimodel 4-D tersebut dimodifi kasi menjadi3-D, yaitu: tahap pendefi nisian (defi ne),tahap perancangan (design), dan tahappengembangan (develop). Tahapan dalampenelitian ini secara singkat dapat dilihatpada Gambar 1.

Metode pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini adalahangket/kuesioner, observasi, dan tes.Angket digunakan untuk mengungkapmasukan-masukan yang diperlukan darireviewer/para pakar terhadap kualitasperangkat pembelajaran yang telah di-kembangkan. Observasi digunakan untukmemperoleh data atau informasi tentangkemampuan guru dalam melaksanakansintaks (langkah-langkah) pembelajaranyang telah dikembangkan sesuai dengankonsep imajinasi sosiologi. Tes diguna-kan untuk mengetahui ketuntasan hasilbelajar siswa menggunakan perangkatpembelajaran dengan imajinasi sosiologiyang telah dipraktikkan dalam prosespembelajaran di kelas.

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 46, Nomor 1, Mei 2016, Halaman 56-68

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

59

Instrumen penelitian yang digunakanadalah lembar validasi perangkat pem-belajaran, lembar observasi keterlaksanaansintaks pembelajaran, lembar observasiaktivitas siswa, dan tes hasil belajar.Dalam ujicoba terbatas, diperoleh datatentang aktivitas siswa, keterlaksanaansintaks pembelajaran, respon siswa danhasil belajar siswa.

Analisis data dilakukan dengan teknikdeskriptif kuantitatif. Data hasil ujicoba

ini kemudian dianalisis untuk mengetahuiapakah perangkat pembelajaran yangpeneliti kembangkan termasuk kriteriaefektif. Perangkat pembelajaran dikatakanefektif jika memenuhi empat indikator,yaitu: (1) aktivitas siswa selama KBMefektif; (2) keterlaksanaan sintaks pem-belajaran efektif; (3) mendapat responpositif dari siswa; dan (4) rata-rata hasilbelajar siswa memenuhi batas ketuntasan.

Poerwanti H.P. & Nur Hidayah: Pengembangan Perangkat Pembelajaran...

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

60

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANPerangkat pembelajaran yang dikem-

bangkan dalam penelitian ini menggunakanimajinasi sosiologi. Imajinasi sosiologidalam penelitian ini merupakan cara/pendekatan/metode untuk memahamisosiologi sebagai sebuah disiplin keilmu-an yang diajarkan di sekolah menengah.Imajinasi sosiologi dikenalkan dan di-kembangkan oleh Mills pada tahun 1959.Secara konseptual, imajinasi sosiologisudah lama dikenal bagi mereka yangmempelajari disiplin ilmu sosiologi.Namun untuk mengajarkannya sebagaisebuah cara/pendekatan/metode dalammemahami sosiologi bagi siswa sekolahmenengah belum dikembangkan.

Penelitian ini bertujuan untuk me-nyiapkan dan mengembangkan perangkatpembelajaran dengan imajinasi sosiologiagar bisa dijadikan pedoman dalamimplementasi pembelajaran sosiologi diSMA. Adapun perangkat pembelajaranyang dikembangkan adalah silabus, RPP,pedoman pengajaran, dan diktat.

Sesuai dengan rancangan dalamtahapan penelitian pengembangan, pe-rangkat pembelajaran yang disusunadalah silabus, RPP, pedoman pengajaran,dan diktat. Silabus dan RPP sebagailesson plan disusun menurut BSNP. RPPmerupakan bentuk yang lebih operasionaldari silabus, yang disusun per-KD(Kompetensi Dasar). Pedoman pengajarandimaksudkan sebagai petunjuk praktisbagi guru terkait dengan sintaks (langkah-langkah pembelajaran) imajinasi sosiologidalam RPP. Diktat digunakan siswa ketikakegiatan tatap muka, khususnya padatahapan deskripsi konseptual (salah satutahapan dalam imajinasi sosiologi).

Berdasarkan alur penelitian pe-ngembangan pada tahap 1 (defi ne),maka diperoleh Kompetensi Dasar(KD) Sosiologi pada kelas XI Semester

1 Kurikulum 2013 SMA yang dapatdiimplementasikan dengan imajinasisosiologi sebagai berikut:

Kompetensi Dasar dan Indikator1.1 Memperdalam nilai agama yang

dianutnya dan menghargai kebe-ragaman agama dengan menjunjungtinggi keharmonisan dalam kehidupanbermasyarakat1.1.1 Mensyukuri keberagaman da-

lam masyarakat agar dapatmemahami bahwa manusiasebagai makhluk sosial senan-tiasa hidup berkelompok

2.1 Menumbuhkan kesadaran individuuntuk memiliki tanggungjawab publikdalam ranah perbedaan sosial2.1.1 Menanamkan perilaku tang-gung

jawab dalam hidup berkelompokdi masyarakat

2.2 Menunjukkan sikap toleransi dan em-pati sosial terhadap perbedaan sosial2.2.1 Mengamalkan sikap toleransi

dalam berinteraksi sosial denganberbagai kelompok sosial yangada di masyarakat

3.1 Memahami tinjauan Sosiologi dalammengkaji pengelompokkan sosialdalam masyarakat3.1.1 Memahami dasar pembentukan

kelompok sosial menggunakanimajinasi sosiologi

3.1.2 Mendeskripsikan berbagai jeniskelompok sosial menggunakanimajinasi sosiologi

3.1.3 Menjelaskan perkembangankelompok sosial menggunakanimajinasi sosiologi

4.1 Melakukan kajian, pengamatan dandiskusi tentang pengelompokkansosial dengan menggunakan tinjauanSosiologi4.1.1 Membuat/menyusun paper/

artikel mengenai perkembangan

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 46, Nomor 1, Mei 2016, Halaman 56-68

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

61

kelompok sosial menggunakanimajinasi sosiologi

Validasi perangkat pembelajaran di-lakukan oleh reviewer. Review dilakukanoleh para ahli/pakar dengan jumlahdan kriteria tertentu. Kriteria reviewerdosen dan guru adalah yang mempunyaipengalaman atau latar belakang akademispada pendidikan dan pembelajaransosiologi. Prosedur review draft perangkatdimulai dari praktisi/guru di SMAN 2Banguntapan Kabupaten Bantul dan dosenJurusan Pendidikan Sosiologi FIS UNY.Sementara prosedur ujicoba dilakukanbertahap, dimulai dari memberikaninformasi mengenai sintaks pembelajaransosiologi dengan imajinasi sosiologikepada guru model dan pelaksanaanujicoba perangkat pembelajaran di SMAN2 Klaten.

Kualitas perangkat pembelajarandilihat dari skor dan atau tanggapan parareviewer dan ujicoba di kelas. Reviewoleh ahli/pakar menyimpulkan bahwasecara garis besar perangkat pembelajaranbaik, dapat diteruskan dan dapat di-lihat keterlaksanaannya dalam prosespembelajaran di kelas. Hasil penilaianreviewer dapat dilihat pada Gambar 2.

Catatan dari reviewer tentang kualitasdan potensi perangkat pembelajaranimajinasi sosiologi terhadap peningkatankemampuan berpikir kritis dan juga pengua-saan konsep, salah satunya terletak padakesempatan siswa untuk mengaktualisasikemampuan pikirnya, melalui persoalanyang menjadi titik pangkal. Sintakspembelajaran dalam pedoman pengajarandinilai cukup dapat dipahami bagi guruyang akan mengimplementasikan imajinasisosiologi dalam kelasnya.

Poerwanti H.P. & Nur Hidayah: Pengembangan Perangkat Pembelajaran...

Gambar 2. Hasil Penilaian Review

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

62

Balazadeh (1996) memberikancontoh pendekatan dan penilaian dalampembelajaran sosiologi menggunakanimajinasi sosiologi, yang juga memandangperlunya aktivitas siswa dari fase pertama(deskripsi terhadap objek/masalah) sampaidengan fase keempat (analisis historis)harus berjalan dengan baik. Balazadeh(1996) menegaskan bahwa konsep payungdalam imajinasi sosiologi yang digunakandalam pembelajaran akan sulit dipahamidan diimplementasikan dengan gayapengajaran yang tradisional. Guru perlumencermati dan memposisikan perannyauntuk memastikan bahwa aktivitas siswapada setiap fase atau tahapan pembelajarandengan imajinasi sosiologi ini dapatberjalan dengan baik.

Beberapa masalah kompleks yangdibahas dalam diktat sangat potensialdibahas lebih lanjut sebagai upayamembentuk sebuah kesadaran, caraberpikir, dan cara melihat secara kritisdunia sosial yang terjadi dalam kehidupansehari-hari sebagai inti dari pembelajaranmenggunakan imajinasi sosiologi.Dalam pembela jaran berdasarkanimajinasi sosiologi ini, Kaufman (1997)menekankan perlunya latihan yangintensif dalam implementasinya. Tigakekuatan utama dari latihan ini adalah(1) menyed iakan con toh terapanimajinasi sosiologis, (2) menawarkanpendekatan langkah demi langkah dalampembelajaran untuk berpikir kritis tentangkehidupan sosial, dan (3) menyediakantitik acuan bagi siswa untuk melakukankonstruksi ketika memperkenalkan topikbaru di awal pembelajaran.

Contoh-contoh yang ditampilkandalam diktat dinilai cukup potensialuntuk meningkatkan pemahaman siswatentang konsep-konsep dasar sosiologiyang berhubungan langsung denganketerlibatan siswa di masyarakat sekitarnya.

Penilaian reviewer terkait diktat ini jugasesuai dengan pendapat Bidwell (1995)bahwa struktur dasar dari pembelajaranimajinasi sosiologi adalah siswa mampumengartikulasikan ide-ide mereka tentangtopik pelajaran di awal semester danmengidentifi kasi item-item atau peristiwasosial-budaya yang berhubungan dengansubyek (siswa). Dukungan materi dalamdiktat yang dinilai memadai dan relevanjuga memberikan kontribusi terhadappotensi perangkat pembelajaran itu sendiri.

Efektivitas produk didasarkan padakemampuan produk dalam merealisasikantujuan yang ditetapkan dalam pengembanganproduk (Jumadi, Tiarani, & Retnowati,2014). Data yang telah diperoleh melaluiinstrumen penelitian (lembar observasidan angket) selanjutnya dianalisis untukmengetahui apakah perangkat pembelajaranyang peneliti kembangkan termasukkriteria efektif. Berikut ini disajikan hasilanalisis aktivitas siswa, keterlaksanaanpembelajaran, respon siswa, dan hasilbelajar siswa.

Hasil analisis aktivitas siswa dalampembelajaran menunjukkan bahwa siswasudah terlibat aktif dalam proses pem-belajaran seperti terlihat dalam Tabel 1.

Berdasarkan Tabel 1 dapat di-lihat bahwa presentase untuk siswamendengarkan penjelasan guru 27,78%;membaca/memahami masalah kontekstualdi diktat 5,11%; menyelesaikan masalah/menemukan cara jawaban dari masalah2,67%; melakukan kegiatan yang relevandengan kegiatan belajar mengajar 14,44%;berdiskusi, bertanya, menyampaikanpendapat/ide kepada teman/guru 37,11%;menarik kesimpulan suatu prosedur/konsep4,89% berperilaku yang tidak relevandengan KBM (percakapan yang tidakrelevan dengan materi yang sedang dibahas,mengganggu teman dalam kelompok,melamun, dan lain-lain) 8%.

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 46, Nomor 1, Mei 2016, Halaman 56-68

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

63

Berdasarkan keterangan di atasbahwa presentase siswa aktif adalah 92%,sedangkan presentase siswa pasif adalah8%. Dari hasil tersebut dapat dikatakanbahwa aktivitas siswa telah “efektif”.

Terdapat dua kemungkinan terhadaphasil efektif dari aktivitas siswa, yaitu:(a) para siswa tertarik untuk mengikuti

pembelajaran, karena ini merupakanhal yang baru terhadap mereka. Merekatermotivasi untuk ‘berimajinasi sosiologi’mulai dari tahap 1 (mendeskripsikan objekdengan detail), tahap 2 melakukan analisislokal, tahap 3 melakukan analisis global,sampai dengan tahap 4 melakukan analisishistoris, sehingga mereka aktif dalam

Tabel 1. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

No.SiswaKategori Pengamatan Aktivitas Siswa

TotalA B C D E F G

1 6 1 0 4 6 0 1 182 6 0 0 4 6 1 1 183 4 1 0 2 8 1 2 184 5 2 0 1 7 1 2 185 6 1 1 1 7 1 1 186 4 0 2 5 5 1 1 187 4 1 0 2 8 1 2 188 5 2 0 1 7 1 2 18

9 6 1 0 4 6 0 1 1810 6 0 0 4 6 1 1 1811 4 1 0 2 8 1 2 1812 5 2 0 1 7 1 2 1813 6 1 1 1 7 1 1 1814 4 0 2 5 5 1 1 1815 4 1 0 2 8 1 2 1816 5 2 0 1 7 1 2 1817 6 1 0 4 6 0 1 18

18 6 0 0 4 6 1 1 1819 4 1 0 2 8 1 2 1820 5 2 0 1 7 1 2 1821 6 1 1 1 7 1 1 1822 4 0 2 5 5 1 1 1823 4 1 0 2 8 1 2 1824 4 0 2 5 5 1 1 1825 6 1 1 1 7 1 1 18

Total 125 23 12 65 167 22 36 450

% 0.28 0.05 0.03 0.14 0.37 0.05 0.08 1Persentase 27,78 5,11 2,67 14,44 37,11 4,89 8 100

Poerwanti H.P. & Nur Hidayah: Pengembangan Perangkat Pembelajaran...

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

64

kegiatan pembelajaran. (b) Para siswamerasa termotivasi karena kehadiran timpeneliti di kelas mereka sehingga merekaingin menunjukkan bahwa mereka adalahsiswa yang aktif.

Has i l anal i s i s keter laksanaanpembelajaran menunjukkan bahwasemua sintaks (langkah) pembelajarandapat diimplementasikan dalam prosespembelajaran seperti terlihat dalam Tabel2. Agar perangkat pembelajaran yang telahdikembangkan dapat digunakan secaraefektif dalam pembelajaran di kelas, semuamasukan-masukan yang telah diberikanoleh reviewer (pakar/ahli) digunakansebagai bahan revisi dan selanjutnya hasilrevisi produk perangkat pembelajarantersebut digunakan dalam ujicoba terbatas(Rahayu & Laksono, 2015).

Berdasarkan hasil ujicoba terbatasyang telah dilakukan menunjukkanbahwa perangkat pembelajaran yangdikembangkan sudah layak untuk digunakandalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hasiltersebut menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatanimajinasi sosiologi sudah terlihat selamaproses pembelajaran berlangsung. Haltersebut juga didukung dengan alokasiwaktu yang sudah sesuai. Selain itu,berbagai sarana yang sudah memadai,sumber belajar yang tersedia dan responsiswa terhadap kegiatan pembelajaran yangsangat baik.

Kegiatan pembelajaran dilakukanberdasarkan sintaks pembelajaran denganpendekatan imajinasi sosiologi dalam RPPyang telah dikembangkan. Pada pertemuanpertama guru sudah mampu mengajaksiswa untuk memahami permasalahanyang terjadi dan mengajak mereka untukmerumuskan berbagai permasalahantersebut. Akan tetapi terdapat beberapa halyang harus diperhatikan dan diperbaikiuntuk pertemuan selanjutnya yaitu siswakurang memahami perintah dan tujuan darikegiatan pembelajaran.

Hasil analisis respon siswa terhadappembelajaran menggunakan imajinasisosiologi dapat dilihat pada Tabel 3.Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata99% siswa senang terhadap pembelajarandengan imajinasi sosiologi, 70% siswamenyatakan bahwa pembelajaran denganimajinasi sosiologi merupakan halyang baru bagi mereka, dan 92% siswaberminat untuk mengikuti pembelajarandengan menggunakan imajinasi sosiologidalam kegiatan pembelajaran berikutnya.Selain itu, rata-rata 98% siswa mengakumenyukai penampilan pada diktat dan dapatmemahami bahasa yang digunakan. Datatersebut menunjukkan bahwa lebih dari89,75% siswa merespon dalam kategoripositif, sehingga respon siswa dapatdikatakan positif.

Penjelasan dan data tersebut cukupuntuk menyatakan bahwa mayoritas siswa

Tabel 2. Hasil Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran

No Aspek Kegiatan yang DiobservasiTerlaksana

TidakYa

Baik Kurang1 Pembelajaran Tahap 1: Deskripsi √2 Pembelajaran Tahap 2: Analisis Lokal √3 Pembelajaran Tahap 3: Analisis Global √4 Pembelajaran Tahap 4: Analisis Historis √

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 46, Nomor 1, Mei 2016, Halaman 56-68

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

65

Tabel 3. Respon Siswa terhadap Pembelajaran

Uraian PertanyaanPenilaian/Respon Siswa

Jml % Jml %

1. Bagaimana perasaanmu terhadap Senang Tidak Senanga. Materi pelajaran 25 100 0 0b. Diktat 25 100 0 0c. Suasana belajar di kelas 24 96 1 4d. Cara guru mengajar 25 100 0 0rata-rata presentase 24,75 99 0,25 1

2. Bagaimana perasaanmu terhadap Baru Tidak Barua. Materi pelajaran 16 64 9 36b. Diktat 21 84 4 16

c. Suasana belajar di kelas 15 60 10 40d. Cara guru mengajar 18 72 7 28rata-rata presentase 17,5 70 7,5 30

3. Apakah kamu berminat mengikuti kegiatan belajarberikutnya seperti yang telah kamu ikuti sekarang ini?

Berminat Tidak Berminat23 92 2 8

4. Bagaimana pendapatmu tentang diktat? Ya Tidaka. Apakah kamu dapat memahami bahasa yang digunakan

dalam diktat?25 100 0 0

b. Apakah kamu tertarik pada penampilan (tulisan, gambar,letak gambar yang terletak pada diktat?

24 96 1 4

Rata-rata presentase 24,5 98 0,5 2

menyatakan senang, baru dan berminatterhadap pembelajaran dengan imajinasisosiologi. Beberapa siswa menyatakantidak senang, tidak baru, tidak berminatterhadap pembelajaran dengan imajinasisosiologi dan tidak menyukai tampilandiktat, akan tetapi dalam presentase yangkecil.

Data hasil belajar siswa selama prosespembelajaran dengan imajinasi sosiologidiperoleh melalui presentasi paper yangdilaksanakan pada akhir proses kegiatanbelajar mengajar. Penilaian tersebutdilakukan secara individual. Tabel 4menyajikan data tersebut.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)untuk mata pelajaran sosiologi adalah

76. Ada 3 orang siswa yang tidak tuntaskarena mendapatkan nilai di bawah 76.Pada saat pertemuan kedua pembelajarandengan imajinasi sosiologi ketigasiswa tersebut tidak mengikuti prosespembelajaran sampai akhir karena urusankesiswaan sehingga informasi tentangmateri presentasi yang harus dipersiapkanminim. Tindak lanjut untuk ketiga siswatersebut adalah dengan memberikanremedial berupa tes esai terkait materi yangdiajarkan sehingga mencapai KKM yangditetapkan. Berdasarkan data hasil belajardi atas, maka dapat disimpulkan bahwa88% siswa tuntas dalam pembelajaransosiologi dengan pendekatan imajinasisosiologi.

Poerwanti H.P. & Nur Hidayah: Pengembangan Perangkat Pembelajaran...

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

66

Berdasarkan hasil penelitian yang telahdipaparkan di atas, perangkat pembelajaranyang dikembangkan efektif untuk diterapkandalam pembelajaran di kelas baik dilihat darisegi proses maupun hasil belajar siswa.

Tabel 4. Data Hasil Belajar Siswa

NoSiswa

Aspek Penilaian TotalSkor

Nilai KeteranganA B C D E

1 3 4 3 3 3 16 80 Tuntas

2 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas

3 2 1 2 3 2 10 50 Tidak Tuntas

4 3 3 3 3 4 16 80 Tuntas

5 3 3 3 4 3 16 80 Tuntas

6 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas

7 2 2 3 3 4 14 70 Tidak Tuntas

8 4 3 3 3 3 15 80 Tuntas

9 3 4 4 4 2 17 85 Tuntas

10 4 3 3 4 2 16 80 Tuntas

11 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas

12 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas

13 4 4 2 4 3 17 85 Tuntas

14 3 3 4 3 3 16 80 Tuntas

15 3 3 3 4 3 16 80 Tuntas

16 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas

17 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas

18 3 3 3 3 4 16 80 Tuntas

19 3 4 4 4 4 19 95 Tuntas

20 3 4 3 3 3 16 80 Tuntas

21 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas

22 3 3 3 4 4 17 85 Tuntas

23 2 3 2 3 2 12 60 Tidak Tuntas

24 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas

25 3 3 3 3 4 16 80 TuntasKeterangan:A = media presentasi SkorB = kelancaran mengemukakan pendapat 4 = sangat baikC = sistematika penyampaian pemikiran 3 = baikD = kemampuan berargumentasi 2 = kurangE = sikap terhadap argumen orang lain 1 = sangat kurang

Dilihat dari kualitas proses pembelajaran,siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran,karena ini merupakan hal yang baru terhadapmereka. Mereka termotivasi untuk ‘ber-imajinasi sosiologi’ mulai dari tahap 1

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 46, Nomor 1, Mei 2016, Halaman 56-68

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

67

(mendeskripsikan objek dengan detail),tahap 2 melakukan analisis lokal, tahap 3melakukan analisis global, sampai dengantahap 4 melakukan analisis historis, sehinggamereka aktif dalam kegiatan pembelajaran.Hal ini sesuai dengan pendapat Mills (1959)mengenai keefektifan imajinasi sosiologibagi kemampuan deskriptor (descriptor)dan analis (analyst).

Lebih lanjut Mills menyatakan analisnyata dunia sosial mampu mengenalitugas dan janji imajinasi sosiologi,dimana siswa memiliki kemampuanuntuk memahami bagaimana biografipribadi bersimpangan dengan sejarahuntuk menginformasikan realitas sosial.Dengan demikian, imajinasi sosiologisdapat dipahami sebagai kemampuanuntuk mentransformasikan perkara atausoal-soal yang semula ‘polos’ menjadisoal-soal kepublikan yang mengundangperhatian (Plummer, 2012). Kaufman(1997) juga melihat keefektifan latihanmenggunakan imajinasi sosiologi ternyatamampu membantu siswa mengembangkanketerampilan mendeskripsikan danmenganalisis berbagai objek sederhanayang ada di sekitarnya menjadi topik yanglebih luas cakupan pembahasannya.

Hasil belajar siswa juga menunjukkanbahwa pengimplementasian perangkatpembela jaran imaj inasi sosiologimemberikan hasil belajar yang lebih baikdalam aspek kognitif, psikomotor, danafektif. Pengukuran yang dilakukan untukmengetahui ketuntasan belajar siswamelalui presentasi paper secara individual.Berdasarkan hasil pengukuran diketahuibahwa 88% hasil belajar siswa tuntas.Beberapa aspek penilaian digunakanuntuk mengukur kemampuan siswa dalammemahami imajinasi sosiologi sepertitelah dipaparkan di atas. Efektivitasperangkat pembelajaran imajinasi sosiologidalam ujicoba dimungkinkan karena

adanya dukungan diktat yang banyakmenyajikan contoh-contoh kepada siswauntuk memahami materi pelajaran denganbaik dan terstruktur.

SIMPULANPerangkat pembelajaran sosiologi

dengan imajinasi sosiologi berupa silabus,RPP, pedoman pembelajaran, dan diktatdengan materi kelompok sosial telahdikembangkan melalui tahapan validasidengan nilai baik dan ujicoba terbatasdengan segala bentuk revisinya. Imajinasisosiologi sebagai sebuah cara/pendekatan/metode dalam memahami sosiologi sebagaidisiplin keilmuan dapat diimplementasikandalam proses pembelajaran sosiologi diSMA melalui perangkat pembelajaranyang telah dikembangkan dalam penelitianini. Imajinasi sosiologi dapat digunakanuntuk memahami materi selain kelompoksosial yang menjadi fokus penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian terlihatbahwa siswa dapat ‘berimajinasi sosiologi’mulai dari tahap 1 (mendeskripsikan objekdengan detail), tahap 2 melakukan analisislokal, tahap 3 melakukan analisis global,sampai dengan tahap 4 melakukan analisishistoris. Melalui tahapan-tahapan yangada dalam imajinasi sosiologi siswa dapatmerasakan manfaat belajar sosiologi bagikehidupan sosialnya baik di lingkungankeluarga, sekolah, sampai dengan masya-rakat yang lebih luas cakupannya.

DAFTAR PUSTAKABalazadeh, N. (1996, Jan. 11). Service-

learning and the sociological ima-gination: Approach and assessment.Diunduh dari http://fi les.eric.ed.gov/

Bidwell, L. D. M. (1995). Helping studentsdevelop a sociological imaginationthrough innovative writing assign-ments. Teaching Sociology, 23(4),401-406.

Poerwanti H.P. & Nur Hidayah: Pengembangan Perangkat Pembelajaran...

Page 13: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN ...

68

Darmajanti, L. (Mei, 2013). Analisisk o n s e p - k o n s e p d a s a r d a l a mkurikulum sosiologi 2013. Makalahdipresentasikan dalam Seminar Nasio-nal dan Temu Forum KomunikasiProgram Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi Indonesia di Jakarta.

Devi, P. K., Sofi raeni, R., & Khairuddin.(2009). Pengembangan Perangkatpembelajaran untuk guru SMP .Bandung: P4TK IPA.

Hendrastomo, G., Handoko, A., & Pratiwi,P. H. (2014). Pengembangan mediakomik sosiologi untuk meningkatkanketuntasan belajar sosiologi SMA.Laporan Penelitian Universitas NegeriYogyakarta.

Ibrahim, R., & Sukmadinata, N. S. (2003).Perencanaan pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

Insriani, H.(2011). Pembelajaran sosiologiyang menggugah minat siswa. JurnalKomunitas, 3(1), 92-102.

Jumadi, Tiarani, V. A., & Retnowati, R. D.S. (2014). Pengembangan perangkatpembelajaran IPA terpadu model SusanLoucks-Horsley. Jurnal Kependidikan,44(1), 15-25.

Kaufman, P. (1997). Michael JordanMeets C. Wright Mills: illustratingthe sociological imagination withobjects from everyday life. TeachingSociology, 25(4), 309-314.

Mills, C. W. (1959). The Sociologicalimagination. New York: OxfordUniversity Press.

Mulyatiningsih, E. (2011). Riset terapanbidang pendidikan dan teknik.Yogyakarta: UNY Press.

Plummer, K. (2012). Sosiologi: The basic.(Terj.: Nanang Martono & Sisworo).Jakarta: Rajawali Pers.

Rahayu, R . , & Laksono, E . W.(2015). Pengembangan perangkat

pembelajaran IPA berbasis problem-based learning di SMP. JurnalKependidikan, 45(1), 29-43.

Robet, R. (Mei, 2013). Menumbuhkanimajinasi sosiologis sebagai tujuanpembelajaran sosiologi (beberapapandangan mengenai mata pelajaransosiologi-antropologi dalam kurikulum2013). Makalah dipresentasikan dalamSeminar Nasional dan Temu ForumKomunikasi Program Studi PendidikanSosiologi-Antropologi Indonesia diJakarta.

Suhartono. (2007). Penerapan modelpembelajaran home family learningdalam pelajaran sosiologi di SMP:Suatu pendekatan berbasis masyarakat.Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, 4(2),178-194.

Susant i . (2011). Mengembangkankreativitas siswa melalui implementasimetode proyek fotografi pada matapelajaran sosiologi kelas XI IPS 1SMAN 1 Sleman T.A 2010/2011.(Skripsi FIS UNY).

Thiagarajan, S., Semmel, D. S, & SemmelM. I. (1974). Instructional developmentfor training teacher of exceptionalchildren: a sourcebook.

Trianto. (2010). Model pembelajaranterpadu: Konsep, strategi, danimplementasinya dalam KTSP. Jakarta:Bumi Aksara.

Wardana, A. (2014, April). Sosiologiuntuk masyarakat Indonesia. Makalahdipresentasikan dalam SeminarNasional tentang Konstruksi IlmuSosial Indonesia di FIS UNY.

Wismawati. (2011). Motivasi Belajarsosiologi dalam pembela jarankooperatif teknik NHT (Numberedhead together) siswa kelas X di SMAPiri 1 Yogyakarta T.A 2010/2011.(Skripsi FIS UNY).

JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 46, Nomor 1, Mei 2016, Halaman 56-68