PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF … · “Setiap Murid bisa belajar, hanya saja tidak...

109
i PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB TEMA 1 AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Nindya Akmalintyas NIM : 121134214 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF … · “Setiap Murid bisa belajar, hanya saja tidak...

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB

TEMA 1 AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA

KELAS 1 SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Nindya Akmalintyas

NIM : 121134214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

1. Kepada Allah SWT yang memberikan limpahan Rahmat dan Anugerah-Nya.

2. Orang tuaku, Bapak Wastoyo S.Pd dan Ibu Sati Kartiyatun S.Pd yang telah

memberikan doa, motivasi dan semangat.

3. Suamiku, Temmy Misbahul Muslim yang telah memberikan doa, semangat

dan motivasi.

4. Teman-teman bimbingan satu payung.

5. Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

“Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain, walaupun dia terlihat baik dari kita”

( Lucia Sunarningsih )

“Setiap Murid bisa belajar, hanya saja tidak pada hari yang sama atau dengan cara yang

sama”

( George Evans )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar

dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Juli 2019

Penliti

Nindya Akmalintyas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Nindya Akmalintyas

Nomor Mahasiswa : 121134214

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB

TEMA 1 AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA

KELAS 1 SEKOLAH DASAR

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai peniliti.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 29 Juli 2019

Yang menyatakan

Nindya Akmalinrtyas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUBTEMA

1 AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS 1

SEKOLAH DASAR

Nindya Akmalintyas

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini dilakukan untuk analisis kebutuhan yang menunjukkan bahwa Guru Kelas

1 memerlukan contoh perangkat pembelajaran inovatif dalam subtema 1 aku dan teman baru.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang berupa perangkat pembelajaran yang

mencakup program tahunan (prota), program semester (prosem), silabus dan 6 Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan 2 model yaitu model Inkuiri dan model

Example non Example yang mengacu kurikulum 2013.

Metode dalam penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan

menggunakan langkah pengembangan Borg and Gall. Borg and Gall memaparkan 10 langkah

pengembangan, tetapi peneliti membatasi menjadi 7 langkah pengembangan yaitu : (1) potensi

dan masalah (2) pegumpulan data (3) desain produk (4) validasi desain (5) revisi desain (6)

ujicoba produk (7) revisi produk sampai menghasilkan produk akhir yang berupa perangkat

pembelajaran inovatif berbasis kurikulum 2013.

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan 2 validator mengenai perangkat pembelajaran

inovatif dalam subtema 1 aku dan teman baru mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1

Sekolah Dasar dengan menggunakan model Inkuiri dan model Example non Example diperoleh

hasil sebagai berikut : validasi dari validator A dan validator B memberikan skor rata-rata 4,10

dengan kategori “baik”. Hasil uji coba terbatas dengan Guru Kelas 1 dan calon guru memberikan

skor rata-rata 4,3 dengan kategori “sangat baik”. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perangkat

pembelajaran inovatif yang dikembangkan peneliti memiliki kualitas “sangat baik” dan layak

digunakan.

Kata Kunci : Pembelajaran Inovatif, perangkat pembelajaran, Kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF INNOVATIVE LEARNING DEVICES IN SUBTHEME 1 AKU

DAN TEMAN BARU REFERRING TO CURRICULUM 2013 FOR FIRST GRADE

ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS

Nindya Akmalintyas

Sanata Dharma University

2019

This research was conducted for a needs analysis which showed that elementary school

teacher of grade needed examples of innovative learning tools in subtheme 1 aku dan teman

baru. This study aims to produce products in the form of learning devices that include annual

programs (prota), semester programs (prosem), syllabus and 6 Learning Implementation Plans

(RPP) using 2 models, namely Inquiry models and Example non Example models that refers to

the curriculum 2013.

The method in this study uses Research and Development (R & D) using the

development steps of Borg and Gall. Borg and Gall explained the 10 steps of development, but

researchers limit it to 7 development steps, namely: (1) potential and problems (2) data

collection (3) product design (4) design validation (5) design revision (6) product testing (7 )

product revisions to produce final products in the form innovative learning devices based on

curriculum 2013.

Based on the results of validation conducted by two validators on innovative learning

devices in subtheme 1 aku dan teman baru referring to curriculum 2013 for grade 1 elementary

school students using the Inquiry model and Example non Example models the following results

are obtained: validation from validator A and validator B giving a score an average of 4.10 in

the "good" category. The results of the trial are limited with Class 1 Teachers and prospective

teachers giving an average score of 4.3 in the "very good" category. These results indicate that

the innovative learning tools developed by researchers have a "very good" quality and are

worthy of use.

Keywords : Innovative learning, learning devices, Curriculum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat dan

Anugrahnya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Inovatif dalam Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa

Kelas 1 Sekolah Dasar dapat peniliti selesaikan dengan baik. Skripsi disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapa terima kasih kepada semua pihak yang

telah banyak membantu serta memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi sampai selesai.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

3. Kintan Limiansih. S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Dosen pembimbing PGSD Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan pelayanan prima selama bimbingan.

5. Validator perangkat pembelajaran yang telah menilai serta memberikan kritik dan saran

pada penelitian ini.

6. Kepala Sekolah dan Guru Kelas 1 SDN TUGU II yang telah mengijinkan peneliti

melakukan penelitian perangkat pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

7. Orang tua tercinta Bapak Wastoyo S.Pd dan Ibu Sati Kartiyatun S.Pd yang selalu

memberikan doa, motivasi dan semangat.

8. Suami tercinta Temy Misbahul Muslim yang selalu memberikan doa, semangat dan

motivasi.

9. Emerlinda Galih, Lucia Andriana dan Mei Dwi Cahyani sehabat yang telah memberikan

kasih sayang dan semangat.

Peneliti menyadari bahwa peniliti ini masih banyak kekurangan. Semoga skripsi ini

berguna bagi pembaca sekaligus menjadi sumber belajar bagi peneliti lain.

Yogyakarta, 29 Juli 2019

Peneliti

Nindya Akmalintyas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHA…....................................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………………………...iv

HALAMAN MOTTO……………………………………………………………………………v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………...………………………...........vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………………………..vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...…………………..…vii

ABSTRAK………………...……………………………………………………………………viii

ABSTRACT …………………………………………………………………………………….. ix

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..x

DAFTAR ISI..............................................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….4

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………..4

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………….4

E. Definisi Operasional……………………………………………………………………..4

F. Spesifikasi Produk……………………………………………………………………….5

1. Fisik Produk………………………………………………………………………….6

2. Isi Produk…………………………………………………………………………….6

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………………..9

A. KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………………………9

1. Karakteristik Kurikulum 2013………………………………………………………9

2. Keterampilan Abad 21………………………………………………………………11

3. Perangkat Pembelajaran……………………………………………………………..16

4. Pembelajaran Inovatif………………………………………………………………..27

B. PENELITIAN YANG RELEVAN…………………………………………………….32

C. KERANGKA PERPIKIR……………………………………………………………...34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

D. PERTANYAAN PENELITIAN………………………………………………………..36

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………………38

A. Jenis Penelitian…………………………………………………………………………..38

B. Setting Penelitian………………………………………………………………………...41

C. Prosedur Perkembangan…………………………………………………………………42

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………………44

1. Wawancara…………………………………………………………………………...44

2. Observasi……………………………………………………………………………..45

3. Kuesioner…………………………………………………………………………….45

E. Instrumen Penelitian……………………………………………………………………..45

F. Teknik Analisis Data…………………………………………………………………….46

1. Data Kualitatif………………………………………………………………………..46

2. Data Kuantitatif………………………………………………………………………56

G. Jadwal Penelitian ………………………………………………………………………..51

BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN……………...52

A. Hasil Penelitian Pengembangan…………………………………………………………52

1. Analasisi Kebutuhan………………………………………………………………...52

2. Deskripsi produk…………………………………………………………………….60

3. Validasi Ahli dan Revisi Produk…………………………………………………....64

4. Uji Coba Terbatas…………………………………………………………………...68

5. Kajian Produk Akhir………………………………………………………………...72

B. Pembahasan …………………………………………………………………………….76

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN…………82

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………82

B. Keterbatasan Pengembangan……………………………………………………………83

C. Saran…………………………………………………………………………………….83

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………85

LAMPIRAN …………………………………………………………………………………...87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 menjadi perkembangan pendidikan yang baru di Indonesia. Hal

yang ditunjukkan pada kurikulum 2013, siswa dijadikan sebagai subjek pembelajaran

atau Student Centered Learning yang memberikan pengalaman belajar secara langsung

kepada siswa. Siswa diminta aktif dalam pembelajaran dan guru hanya sebagai fasililator

saat pembelajaran. Selain itu, kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik yang

membuat siswa berpikir secara aktif dan memberikan pembelajaran yang utuh.

Dalam kegiatan Pembelajaran Kurikulum 2013 memiliki karakteristik yaitu :

menggunakan penilaian otentik, pembelajaran yang berpusat pada siswa, menekankan

karakter, menggunakan pendekatan saintifik dan minitikberatkan pada berpikir tingkat

tinggi (HOTS) (Hosnan, 2014:35-87). Keterlibatan siswa secara langsung dlam kegiatan

pembelajaran dapat mempengaruhi siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan dan

keterampilan melalui pengalaman pembelajaran (Kosasih, 2014:119).

Sesuai dengan perkembangan kurikulum 2013 memiliki peran dalam bentuk

siswa memiliki keterampilan dasa abad 21 (Fadillah 2014:119). Karakteristik yang

dimiliki kurikulum 2013 mampu menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif,

efektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi

(Mulyasa, 2013 : 167). Dalam pembentukan insan yang produktif dapat dilakukan

dengan menciptakan pembaruan atau inovasi dalam pembelajaran atau pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

inovatif. Tedapat banyak sekali model dalam pembelajaran inovatif sehingga model dapat

dipilih sesuai pokok bahasan yang akan dipelajari.

Pelaksaan yang terjadi dilapangan banyak guru yang kurang memahami mengenai

prangkat pembelajaran inovatif. Kondisi ini dibuktikan dari peneliti yang melakukan

wawancara di 2 SD pada bulan Juli 2018. Wawancara dilakukan pada 1 SD di Kecamatan

Lelea Kabupaten Indramayu dan 2 di SD di Kota Yogyakarta.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada 3 sekolah, 1 pada SD

di Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu dan 2 SD di Kota Yogyakarta pada Guru

kelas 1 yang menerapkan kurikulum 2013, para guru sudah mengikuti pelatihan tentang

kurikulum 2013, namun guru masih belum memahami secara penuh tentang kurikulum

2013. Dalam penyusunan RPP guru hanya menyalin dari buku guru tanpa memperhatikan

aspek yang termuat didalamnya. Selain itu, guru juga belum menguasai dan

menggunakan model pembelajaran inovatif.

Guru kelas 1 masih melakukan pembelajaran sesuai dengan buku pegangan yang

ada tanpa melakukan pembelajaran yang bervariasi. Pada saat peneliti menanyakan

tentang model inovatif guru masih belum paham dan penggunaan model hanya sesuai

dengan buku pegangan guru. Model yang diketahui guru hanya beberapa saja, sehingga

pembelajaran yang dilakukan di kelas masih mendominasi dengan ceramah. Dalam

pembelajaran guru jarang menggunakan media sehingga siswa merasa bosan dengan

pembelajaran. Untuk meningkatkan prestasi belajar guru memerlukan model

pembelajaran inovatif yang lebih bervariasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Guru yang diwawancarai menginginkan contoh pengembangan dari perangkat

pembelajaran inovatif sebagai referensi dalam mengembangkan pembelajaran di kelas

yang menyangkut kurikulum 2013. Ketika peneliti menanyakan bagaimana mengurutkan

materi dalam pembelajaran, ketiga guru masih memiliki jawaban yang sama yaitu

mengurutkan materi sesuai dengan buku pegangan.

Melihat kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru memerlukan contoh

perangkat pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example untuk

mengembangkan kemampuan berpikir siswa dengan melihat gambar dan keadaan yang

ada dilingkungan sekitarnya. Selain itu, mengacu pada kurikulum 2013 untuk menambah

wawasan dan referensi dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peneliti terdorong

untuk melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran inovatif yang

berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam Subtema 1 Mengacu

pada Kurikulum 2013 Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”. Dengan pembelajaran inovatif tipe

inkuiri dan example non example membantu siswa dalam mempelajari materi secara

bervariasi dan mambantu siswa aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran inovatif

membantu siswa belajar secara menyeluruh dan mambuat siswa memiliki pengetahuan

yang utuh. Oleh karena itu, pengembangan perangkat pembelajaran ini sangat penting

untuk membantu guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu

pada kurikulum 2013 khususnya pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non

example.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kualitas produk pengembangan

perangkat pembelajaran inovatif dalam Sub Tema 1 aku dan teman baru berbasis

kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kualitas produk pengembangan perangkat

pembelajaran inovatif dalam Sub Tema 1 aku dan teman baru berbasis kurikulum 2013

untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu pada

kurikulum 2013.

2. Bagi Guru

Guru memiliki referensi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif

yang mengacu pada kurikulum 2013.

3. Bagi Sekolah

Sekolah dapat meliliki referensi baru dalam pengembangan perangkat pembelajaran

inovatif yang mengacu pada kurikulum 2013.

4. Bagi Prodi PGSD

Menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma untuk

pengembangan perangkat pembelajaran inovatif sub tema 1 untuk kelas 1 yang

mengacu pada kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

E. Definisi Operasional

1. Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan

dan menyeimbangkan soft skill dan hard skill yang berupa sikap, keterampilan dan

pengetahuan. pemerintah menetapkan kurikulum 2013 digunakan untuk

menyempurnakan kurikulum KBK maupun KTSP.

2. Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pempelajaran yang dikemas guru yang

merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu

memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar.

Pembelajaran inovatif model inkuiri dan model pembelajaran inovatif tipe example

non example yang digunakan dalam perangkat pembelajaran inovatif.

3. Model pembelajaran inkuiri adalah salah satu model yang dapat mendorong siswa

untuk aktif dalam pembelajaran. Kunandar (2010: 371) pembelajaran inkuiri adalah

kegiatan pembelajaran dimana siswa didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif

mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa

untuk memiliki pengalaman dalam melakukan percobaan yang memungkinkan siswa

menemukan prinsip untuk mereka sendiri

4. Example non example adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid

terhadap pemasalahan yang ada disekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa

gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah. Konsep model pembelajaran ini

dipelajari melalui dua cara, pengamatan dan definisi konsep itu sendiri. Example non

example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

1. Cover

Cover depan produk terdiri dari judul pengembangan perangkat pembelajaran inovatif

yaitu pengembangan perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema 1 Mengacu

kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah dasar; nama penulis; logo universitas,

keterangan yang berisi program studi yaitu pendidikan guru sekolah dasar, jurusan yaitu

ilmu pendidikan, fakultas yaitu keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas yaitu Sanata

Dharma Yogyakarta. Cover belakang berisi sinopsis dan biodata singkat penulis.

2. Ukuran Kertas

Produk dicetak dalam ukuran kertas A4 dengan berat 70 gram sedangkan sampul dicetak

dengan kertas ivory 230 supaya terlihat kokoh.

3. Format Tulisan

Produk ditulis menggunakan theme font “times new rowman” dengan spasi 1,5 supaya

setiap bagian dalam RPP terlihat jelas.

4. Kata Pengantar

Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa; penjelasan

kerangka berpikir seputar pembelajaran inovatif; ucapan terimakasih kepada pihak yang

membantu dan terlibat dalam penyusun produk; dan kesediaan penulis dalam menerima

kritik dan saran terkait dengan produk yang dikembangkan.

5. Daftar Isi

Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor halaman.

6. Program tahunan untuk kelas 1 SD semester gasal dan genap.

Program Tahunan adalah rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan pelajaran

berisi antara lain rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Program

tahunan dibuat sesuai dengan kalender pendidikan dari tahun 2018/2019. Komponen-

komponen dalam menyusun Program Tahunan: Identitas (antara lain muatan pelajaran,

kelas, tahun pelajaran) dan Format isian (antara lain tema, subtema, dan alokasi waktu).

Program tahunan terdapat 2 sampai 3 halaman berbentuk landscape.

7. Program semester untuk kelas 1 SD semester gasal.

Program Semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program

tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Program semester dilihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

melalui kalender pendidikan dari semester gasal tahun 2018/2019. Program Semester

berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam

semester tersebut. Program semester terdapat 2 sampai 3 halaman berbentuk landscape.

8. Silabus untuk kelas 1 SD semester gasal tahun 2018/2019.

Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum berisikan garis-garis

besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan rancangan penilaian. Silabus adalah

rencana pembelajaran pada suatu ataukelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang

mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber

belajar.

9. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Disusun lengkap terdiri dari 1) identitas RPP; 2) kompetensi inti; 3) kompetensi dasar,

indikator, dan tujuan pebelajaran;; 4) pendekatan, tipe, model dan metode; 5) alat dan

bahan serta sumber belajar; 6) langkah pembelajaran; 7) penilaian; 8) rangkuman materi

9) lampiran yang berisi LKS, media dan rubrik penskoran. Dalam satu subtema terdapat

enam pembelajaran, sehingga menghasilkan enam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

10. Model Pembelajaran Inovatif Model Inkuiri dan Model Pembelajaran Inovatif tipe

example non example.

Penjelasan pembelajaran inovatif dengan menggunakan model inkuiri dan example non

example. Model pembelajaran inkuiri adalah salah satu model yang dapat mendorong

siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri salah satu model yang

dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan menodorong siswa untuk

memiliki pengalaman dalam melakukan percobaan. Example non example adalah model

pembelajaran yang membelajarkan siswa terhadap permasalahan yang ada disekitar

dengan analisis contoh-contoh berupa gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah.

11. Mengandung Pendekatan Scientific

Proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik mengkonstruk konsep, hukum,

atau prinsip melalui tahap mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan

masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

12. Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu mempunyai karakteristik berpusat pada siswa, memberikan

pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas, menyajikan

konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, dan menggunakan prinsip belajar

sambil bermain dan menyenangkan.

13. Pendidikan Karakter

Diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat

dalam kurikulum. Pendidikan karakter yang dikembangkan memuat aspek spiritual dan

aspek individual. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada

setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan kontekas

kehidupan sehari-hari.

14. High Order Thinking Skill (HOTS)

Meliputi tingkat taksonomi Bloom pada C4 sampai C6. C4 merupakan kegiatan

menganalisis yang menggunakan kata kerja operasional memilih, membandingkan,

menguraikan, mengaitkan, dll. Sedangkan C5 yaitu kegiatan mengevaluasi yang

menggunakan kata kerja operasional mengkritik, memeriksa, menilai, membuktikan, dll.

Dan C6 yaitu kegiatan mencipta yang menggunakan kata kerja operasional merumuskan,

merencanakan, memproduksi, membuat hipotesis, mendesain, menciptakan, dll.

15. Penilaian Otentik

Penerapan penilaian otentik mengandung aspek sikap spiritual dan sosial, aspek

pengetahuan, dan aspek keterampilan. Penilaian dilengkapi dengan instrumen penilaian

yang memuat kunci jawaban dari soal tertulis, daftar cek atau pedoman observasi bagi

penilaian dengan teknik observasi, dan cara skoring.

16. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Penyusunan RPP memperhatikan ketentuan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang meliputi

tanda baca, huruf kapital, nama orang, nama tempat, dan kata penghubung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA

1. PENGERTIAN KURIKULUM 2013

Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

menyebutkan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraa kegiatan

belajar mengajar. Kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa

agar dapat belajar, baik dalam kelas maupun diluar sekolah (Rusman 2011 : 3). Intinya

kurikulum diperlukan dalam rangka memajukan dan menyukseskan dunia pendidikan.

Saat ini di Indonesia menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah

kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan soft skill dan

hard skill yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dengan demikian peserta

didik memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang seimbang. Upaya

yang dilakukan untuk menyeimbangkan soft skill dan hard skill adalah mengembangkan

kurikulum.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama

dengan kemampuan intelektual dan psikomotor.

2. Sekolah dan masyarakat saling bekerjasama sehingga peserta didik dapat menerapkan

apa yang diperoleh di sekolah dapat diterapkan dilingkungan sosial.

3. Kompetensi dalam bentuk kompetensi dasar mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

4. Kompetensi dasar dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam kompetensi inti.

5. Kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif,

memperkuat (reincofered), dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang

pendidikan.

Strategi implementasi kurikulum 2013 mengacu pada tiga tahap yaitu merancang,

mengimplementasikan dan mengevaluasi. Ada beberapa faktor yang menentukan dan

mendukung keberhasilan implemetasi kurikulum dalam meningkatkan pembelajaran untuk

menghasilkan peserta didik sebagai lulusan yang kompeten sebagai berikut:

1. Keseuaian kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) dengan

kurikulum dan buku teks.

2. Ketersediaan buku sebagai sumber belajar yang mengitegrasikan standar

pembentuk kurikulum.

3. Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan

4. Penguatan manajemen dan budaya sekolah.

Seperti yang dikemukakan bahwa melalui pengembangan kurikulum 2013 dapat

menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif dengan melalui penguatan

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam pengembangan kurikulum 2013 difokuskan

pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik. Kurikulum 2013

memungkinkan guru menilai hasil belajar siswa dalam proses pencapaian sasaran belajar,

yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman apa yang telah dipelajari. Landasan

pengembangan kurikulum 2013 dilandasi secara landasan filosofis, landasan yuridis dan

landasan konseptual.

Pengembangan struktur kurikulum 2013 sedikitnya mencangkup tiga langkah

kegiatan yaitu:

a. Identifikasi kompetensi yang perlu dilakukan melalui beberapa pendekatan, agar

hasil yang dirumuskan sesuai dengan tujuan yang diharapkan peserta didik.

b. Struktur kurikulum

c. Mendeskripsikan mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

2. KETERAMPILAN DASAR ABAD KE 21

Dalam abad 21 terdapat perkembangan yang sangat dahsyat dalam berbagai

aspek, seperti aspek pesatnya perkembangan teknologi. Pesatnya perkembangan ini

berdampak positif atau negatif tergantung penggunanya. Oleh karena itu perlu adanya

kontrol dan pembentukan karakter untuk membentengi dampak positif atau negatif

tersebut. Kemendikbud, Nizam di Jakarta mengatakan bahwa salah satu kunci

mempersiapkan anak abad 21 terletak pada guru yang terinspitasi dan menginspirasi.

Dalam kalender Gergory abad 21 dimulai pada tahun 2001 sampai dengan 2100.

Pada abad ini teknologi berkembang sangat dahsyat yang berdampak pada bidang

ekonomi, sosial dan kebudayaan. Perkembangan ini membuat kaitan satu negara dengan

negara lainnya yang disebut dengan globalisasi. Kemajuan ini memberikan dampak

positif atau negatif tergantung penggunaannya sehingga pengguna harus mempunyai

kontrol yang baik.

Namun dalam kaitannya, pesatnya abad 21 tingkat kejahatan meningkat dan

terjadi degrasi moral. Anak-anak muda terlena dengan kemajuan teknologi seperti Hp,

internet dan televisi. Mereka terlalu sibuk dengan dunia maya tanpa memikirkan

sekitarnya. Pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan karena mencontoh gaya hidup dari

film yang tidak mendidik seperti penggunaan obat terlarang, minuman keras, kenakalan

remaja dan pencurian.

Menanggapi tingginya kejahatan yang sebagian besar dilakukan oleh pelajar,

maka Mendikbud Muhadjir Effendy (2016) mengeluarkan kebijakan full day school

dimulai dari Sekolah Dasar. Pada kompas 8 Agustus 2018 Mendikbud menyatakan

bahwa “ Dengan adanya full day school secara berlahan peserta didik akan terbangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

karakternya dan tidak menjadi liar diluar sekolah ketika orang tua masih bekerja”. Oleh

karena itu pendidikan karakter sangat penting untuk mengatasi permasalahan tersebut.

KBBI 2008 mengatakan bahwa pendidikan adalah didik yang berarti memelihara

dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Kemendiknas (2010) menyatakan bahwa pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

yang dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan tidak hanya

untuk mencerdaskan individu secara intelektual tetapi juga mengembangkan budi pekerti

dan jasmani peserta didik.

Kemendiknas (2010:3) karakter adalah watak, sifat-sifat, ahklak atau kepribadian

seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi yang digunakan sebagai landasan cara

pandang berpikir, bersikap dan bertindak. Dalam KKBI 2008 juga menyatakan bahwa

karakter adalah tabiat, kejiwaan, akhlak dan budi pekerti yang membedakan dengan yang

lain.

Ahmad Sudrajat (2010:47) menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu

sistem penanaman karakter pada warga sekolah dengan meliputi komponen pengetahuan,

kesadaran dan tindakan untuk melaksanakn nilai-nilai tersebut. Dalam semua komponen

sekolah, pendidikan menjadi sebuah budaya di sekolah. Sistem pendidikan karakter

dengan menanamkan nilai-nilai positif pada individu yang dimulai dengan memberi

pengetahuan sehingga menjadi kebiasaan terhadap individu tersebut. Diknas (2010)

menjadi 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter :

a. Religius

Sikap dan prilaku dalam melaksanakan ajaran agama yang diantaranya

toleransi dan hidup ruku dengan umat agama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

b. Jujur

Perilaku sebagai seseorang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan

dan pekerjaan.

c. Toleransi

Sikap dan tindakan menghormati agama, suku, etnis pendapat dan tindakan

orang lain.

d. Disiplin

Tindakan perilaku tertib dan patuh dalam beberbagai ketentuan dan peraturan.

e. Kerja keras

Tindakan yang patuh dan tertib pada peraturan.

f. Kreatif

Berpikir menghasilkan cara atau hasil yang baru dari sesuatu yang sudah

dimiliki.

g. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tergantung kepada orang lain.

h. Demokratis

Cara berpikir, bertindak dan bersikap sama hak dan kewajiban dirinya dan

orang lain.

i. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang berupaya mengetahui lebih dalam dari apa yang

dipelajarinya.

j. Semangat Kebangsaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Cara berpikir , bertindak dan berwawasan yang mementingkan kepentingan

bangsa dan negara.

k. Cinta Tanah Air

Sikap dan tindakan yang membela dan mementingkan kepentingan bangsa

dan negara.

l. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong menghasilkan sesuatu bagi masyarakat

dan menghormati keberhasilan orang lain.

m. Bersahabat/Komunikatif

Sikap dan tindakan yang mendorong menghasilkan sesuatu bagi masyarakat

dan menghormati keberhasilan orang lain.

n. Cinta Damai

Sikap dan tindakan yang mendorong menghasilkan sesuatu bagi masyarakat

dan menghormati keberhasilan orang lain.

o. Gemar Membaca

Kebiasaan menyidiakan waktu untuk membaca berbagai bacaan.

p. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan untuk melindungi alam sekitar dan berupaya memperbaiki

alam sekitar yang rusak.

q. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

r. Tanggung Jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan kewajiban terhadap dirinya,

masyarakat, lingkungan dan negara.

Peranan guru dalam pendidikan karakter untuk menghadapi abad 21

dengan 4 karakter belajar atau dikenal dengan 4Cs. Dalam 4 karakter belajar atau

4Cs yaitu komunikasi, kolaborasi, critical thinking dan kreatif inovatif. Oleh

karena itu karakter siswa pada abad 21, guu hendaknya mengetahui dan

menjalankan peran sehingga dapat membimbing peserta didik yang tidak hanya

cerdas dalam intelektual tetapi cerdas dalam emosional dan spiritual. Brown

(2007) menyatakan bahwa guru memiliki 5 peranan yaitu sebagai pengontrol,

pengarah, pemimpin, fasilitator dan sebagai sumber.

Pendapat Arumsari (2014) yang sejalan dengan penyataan Brown (2007)

yang mengatakan bahwaa peran guru dalam membentuk karakter siswa dengan 4

peran yaitu motivator, fasilitator, role model dan pendorong kreativitas. Dalam

menghadapi abad 21 penanam karakter yang dilakukan oleh guru tidak mudah.

Disaat teknologi yang sangat pesat banyak siswa yang terlena sehingga guru

memainkan perannya untuk mendorong, membimbing agar siswa memiliki

kecerdasan komprehensif. Guru hendaknya selalu belajar, untuk mengikuti setiap

perkembangan teknologi, kreatif dan inovatif sehingga pendidikan karakter yang

ada dalam mata pelajaran secara tidak sadar karakter siswa terbentuk melalui

pembiasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

3. PERANGKAT PEMBELAJARAN

Dalam KKBI (2008) perangkat adalah alat perlengkapan sedangkan pembelajaran

adalah proses atau cara menjadikan seseorang belajar. perangkat pembelajaran

merupakan perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berisi Rencana

Pelaksaan Pembelajaran, silabus, buku siswa, Lembar Kerja Siswa, instrumen evaluasi.

Prasetyo dkk (2011:16) perangkat pembelajaran adalah alat untuk melaksanakan proses

kegiatan pembelajaran baik pendidik dan peserta didik. Dalam pemaparan tersebut

prangkat pembelajaran adalah perlengkapan sebagai cara orang belajar dalam proses

pembelajaran.

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti adalah program tahunan

dan program semester, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan model

pembelajaran inovatif midel inkuiri dan model pembelajaran inovatif tipe example non

example. Berikut beberapa perangkat pembelajaran yang akan dibahas :

a. Program Tahunan dan Semester

1. Program Tahunan

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu dalam satu

tahun untuk mencapai SK dan KD yang sudah diterapkan. Penetapan alokasi

dilakukan agar seleuruh kompetensi dasar yang terdapat kurikulum dapat

dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan berdasarkan jumlah

jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku.

Program tahunan berdasarkan kurikulum 2013 merupakan program umum

pembelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Prota perlu

disiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

pedoman bagi pengembangan program semester, silabus dan Rencana

Pelaksaan Pembelajaran.

Langkah-langkah pengembangan perencanaan program tahunan :

a. Menelaah kalender pendidikan berdasarkan kebutuhan satuan

pendidikan.

b. Menelaah jumlah Kompetensi Dasar (KD)

c. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif.

d. Menghitung jumlah Minggu Efeketif Belajar (MBE) dalam satu tahun.

e. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif ke dalam KD,

materi pokok, dan sub materi pokok.

2. Program Semester

Program semester adalah penjabaran dari prota sehingga program semester

tidak bisa disusun sebelum prota. Program semester berisikan garis-garis besar

hal yang hendak dilaksanakan dan diapai dalam semester tersebut. Langkah-

langkah penyusunan pogram semester yaitu :

1. Menghitung jumlah hari belajar efektif dan jam belajar efektif setiap

bulan dan semester dalam satu tahun.

2. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk KD serta

memperhitungkan waktu untuk ulangan.

3. Guru selanjutnya mementukan alokasi waktu setiap kompetensi dasar

yakni : alokasi waktu dirinci untuk setiap kompetensi, alokasi waktu

pembelajaran untuk setiap KD sesuai dengan keluasaan KD, metode

pembelajaran alat dan bahan serta sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

b. Silabus

1. Pengertian Silabus

Departemen Pendidikan Nasional (2008: 16) silabus adalah rencana

pembelajaran pada satu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang

mencangkup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu

dan sumber belajar. Pada sistem pengelolaan pendidikan yang tersentralisasikan

di indonesia, penyusunan silabus dilakukan oleh pemerintah pusat yaitu

departemen yang mengurusi pendidikan. Pada sistem pengelolaan desentralistik,

penyusunan silabus dilakukan oleh sekolah atau para guru mengajar di sekolah

tertentu.

Panduan Implementasi Standar Proses silabus dijadikan acuan untuk

mengembangkan RPP memuat mata pelajaran atau tema pelajaran, standar

kompetensi, kompetensi dasar, mata pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator

pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus

dapat dikembangkan oleh guru secara mandiri atau berkelompok dalam sekolah

atau beberapa sekolah, MPMG, PKG, dan Dinas Pendidikan. Dengan demikian,

kurikulum di sekolah dan guru-guru perlu meningkatkan kemampuan dalam

penyusunan dan pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaran.

Silabus memiliki beberapa komponen, sebagai berikut :

1. Identitas Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Identitas mata pelajaran berisi nama sekolah, mata pelajaran/tema,

kelas/semester.

2. Standar Kompetensi

Menurut Chamsiatin (2008) standar kompetensi adalah kualifikasi

kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan pengeuasaan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tingkat/semester.

Standar kompetensi yang merupakan seperangkat kompetensi yang

dibakukan secara nasional, dan diwujudkan dengan hasil belajar

peserta didik secara minimal. Pengembangan silabus dapat mengambil

begitu saja dari standar isi yang sudah disusun oleh pemerintah pusat

(Kemendiknas).

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar (Chamsiatin 2008) adalah sejumlah kemampuan

yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.

Pengembangan silabus dapat mengambilnya begitu saja dari standar isi

yang sudah disusun oleh pemerintah pusat (Kemendiknas).

4. Materi Pokok

Materi pokok adalah materi pelajaran yang harus dipelajari dan

dibangun oleh peserta didik sebagai sarana kompetensi dasar. Materi

pokok mencangkup nilai, pengetahuan, sikap, fakta, konsep, prinsip,

teori, hukum dan prosedur yang dibangun, hearki atau kombinasi.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan materi

pokok yaitu akurasi (kebenarannya teruji), benar-benar dibutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

peserta didik, bermanfaat untuk pengembangan kemampuan akademis

dan non akademis, kelayakan dan menarik peserta didik untuk

mempelajari lebih lanjut.

5. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Subtansi KBM sesungguhnya adalah pegalaman belajar peserta didik

dalam proses pembelajaran. Chamsiatin (2008) pengalaman belajar

dirancang untuk melibatkan proses mental dan fisik peserta didik

dengan sesamanya, guru, sumber dan media, lingkungan belajar demi

pencapaian kompetensi. Hal-hal yang diperhatikan dalam KBM adalah

rangkaian belajar secara berurutan, mencapai kompetensi dasar,

hierarkis dalam penyajian materi pelajaran, tercermin dalam kegiatan

belajar peserta didik.

6. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi adalah penanda perubahan nilai,

pengetahuan, sikap, keterampilan, dan prilaku yang dapat diukur. Lise

Chamsiatin (2008) pengembangan indikator dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

a. Setiap KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator.

b. Perumusan indikator menggunakan kata kerja operasional yang

dapat diukur dan dapat diobservasi.

c. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan

kata kerja dalam KD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

d. Menggunakan prinsip urgensi, kontinuitas, relevansi, dan

kontekstual.

e. Seluruh indikator KD merupakan tanda untuk menilai pencapaian

kompetensi dasar, yakni terinternalisasikan nilai, sikap,

kemampuan berpikir, dan bertindak secara konsisten.

7. Taksonomi Bloom sebagai Rujukan Pengembangan Indikator dan

Tujuan Pembelajaran

Untuk menjabarkan KD menjadi indikator, pengembangan dapat

menggunakan rujukan taksonomi Bloom untuk dan merumuskan

indikator dan tujan pembelajaran. Bloom membagi ranah pendidikan

menjadi kognitif, afektif dan psikomotor secara bertingkat-tingkat dari

yang rendah ke tinggi. Taksonomi Bloom disajikan dalam kata kerja

operasional baik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

8. Kata-Kata Kerja Operasional

Rambu-rambu pengembangan indikator berisi kata kerja operasional

yang dapat membantu merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran

yaitu :

Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih

dari dua)

Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat

diukur tan dapat diobservasi

Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah secar atau

secara dengan kata kerja dalam KD maupun SK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, kontinuitas,

relevansi, dan kontekstual

Seluruh indikator dalam satu KD merupakan tanda, prilaku,

dan lain-lain untuk mencapai kompetensi kemampuan

bersikap, beroikir, dan bertindak secara konsisten

2. Prosedur Pengembangan Silabus

Chamsiatin (2008) menyatakan bahwa pengembangan silabus dapat

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Mengisi kolom identifikasi

Mengkaji standar kompetensi

Mengkaji kompetensi dasar

Mengidentifikasi materi pokok

Mengembangkan pengalaman belajar yang memberi kesempatan

peserta didik mengkontruksi pengetahuan sendiri, mengembangkan

seluruh kecakapan hidup peserta didik.

Merumuskan indikator

Menentukan jenis penilaian

Menentukan alokasi waktu

Menentukan sumber belajar

3. Prinsip Pengembangan Silabus

Silabus dalam kurikulum 2013 dikembangkan lebih lanjut oleh satuan

pendidikan dan guru disesuaikan situasi dan kondisi masing-masing

daerah pendidikan setempat. Para guru dan calon guru perlu memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

prinsip-prinsip pengembangan silabus, sebagaimana yang ditentukan oleh

Departemen Pendidikan Nasional (2008: 16) sebagai berikut :

Prinsip relevansi

Prinsip relevansi memberikan arahan bahwa silabus hendaknya

mempertimbangkan cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran,

dan penyajian materi yang disesuaikan tingkat fisik,

intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik.

Prinsip sistematis

Prinsip sistematis memberikan arahan penyusunan silabus

hendaknya bersifat sistemik dan sistematik. Jika silabus

dipandang sebagai garis besar pembelajaran bersifat sistenik,

komponen silabus hendaknya bersifat sinegris dalam

pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Prinsip konsistensi

Prinsip konsistensi ini memberi arahan bahwa dalam

pengembangan silabus terjadi hubungan yang konsisten antara

KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

sumber belajar, dan instrumen penilaian yang bersifat searah

dengan pencapaian standar kompetensi.

Prinsip memadai

Prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan indikator, materi

pembelajaran, pengalaman belajar, sumber dan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

pembelajaran, dan penialaian cukup memadai untuk

menunjang pencapaian kompetensi dasar.

Prinsip aktual dan kontekstual

Prinsip ini memberi arahan bahwacakupan indikator, materi

pembelajaran, pengalaman belajar, dan sistem penialain

hendaknya memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang terwujud dalam realitas kehidupan.

Prinsip fleksibilitas

Prinsip ini memberi arahan bahwa seluruh komponen silabus

hendaknya dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,

pendidik, lingkungan belajar dan dinamika perubahan yang

terjadi di masyarakat dan satuan pendidikan setempat.

Menyeluruh

Prinsip ini memberi arahan bahwa pengembangan indikator

silabus hendaknya mencakup seluruh ranah kompetensi, baik

kognitif, afektif, dan psikomotor.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Pengertian RPP

Dalam Permendikbud Nomor 65 tahun 2013, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk

satu pertemuan atau lebih. Dalam RPP dikembangkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk mencapai

kompetensi dasar. Setiap pendidik berkewajiban menyusun RPP secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien dan memotivasi peserta didik.

Komponen RPP terdiri atas beberapa elemen dasar sebagaimana

diuraikan Permrndikbud no. 65 tahun 2013 yaitu :

1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan

2. Identitas mata pelajaran tema/sub tema

3. Kelas / semester

4. Materi pokok

5. Alokasi waktu yang disesuaikan dengan keperluan pencapaian KD dalam

silabus dan KD yang harus dicapai

6. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD yang menggunakan kata

kerja operasional yang dapat diamati dan diukur untuk mencakup sikap,

pengetahuan dan keterampilan.

7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi

8. Materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur relevan

yang ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

ketercapaian kompetensi

9. Metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses belajar agar mencapai KD dengan karakteristik

peserta didik dan KD yang akan dicapai.

10. Media pembelajaran yang berupa alat bantu dalam proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

11. Sumber belajar yang dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti

dan penutup.

13. Penilaian hasil pembelajaran

b. Prinsip Pengembangan RPP

Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai

berikut:

1. Disusun berdasarkan kurikulum/silabus yang telah disusun oleh tingkat

nasional.

2. Menyesuaikan dalam pengembangannya dengan kondisi sekolah dan

karakteristik siswanya.

3. Mendorong partisipasi aktif siswa.

4. Mengembangkan kegemaran siswa dalam membaca berbagai macam

referensi sehingga siswa terbiasa dalam berpendapat dengan rujukan yang

jelas.

5. Memberikan banyak peluang kepada siswa untuk berekspresi dalam

berbagai bentuk tulisan, media, dan karya-karya lainnya.

6. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan beragam media

dan sarana belajar yang menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan

menerapkan model belajar yang variatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

7. Memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara komponen

pembelajaran dengan komponen pembelajaran yang lainnya sehingga

memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

c. Langkah-Langkah Pengembangan RPP

Idealnya RPP disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memiliki KD dan mengkaji silabus

b. Menjabarkan KD dalam tujuan dan indikator pembelajaran

c. Mengidentifikasi materi pembelajaran

d. Memilih metode dan media (perangkat) pembelajaran

e. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

f. Mengembangkan jenis penilaian

4. PEMBELAJARAN INOVATIF

a. Hakikat Pembelajaran Inovatif

Inovasi berasal dari kata innovation yang artinya hal yang baru atau

pembaharuan ( Sa-ud, 2012:5). Adapun secara istilah inovatif dapat diartikan

penemuan sesuatu yang benar-benar baru sebagai karya manusia (Arifin,

2012:21). Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas guru atas

dorongan gagasan baru untuk melakukan langkah-langkah belajar dengan

metode baru sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Pembelajaran

inovatif juga mengandung arti pempelajaran yang dikemas guru yang

merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

mamfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil

beajar.

Prinsip pembelajaran inovatif yang digunakan dalam pelaksanaan

proses pembelajaran dengan segala kompetensi yang akan dicapai berdasarkan

mata pelajaran apapun, yaitu :

1. Berpusat Pada Siswa

Penerapan strategi pedagogi yang mengorientasikan siswa kepada

situasi yang bermakna, kontekstual, dunia nyata, dan menyediakan

sumber belajar, bimbingan, petunjuk bagi pembelajar ketika mereka

mengembangkan pengetahuan tentang materi pelajaran yang dipelajari

sekaligus keterampilan memecahkan masalah.

2. Berbasis Masalah

Pembelajaran hendaknya dimulai dari masalah-masalah aktual,

autentik, relevan, dan bermakna siswa. Dengan pembelajaran yang

dimulai dengan masalah siswa belajar suatu konsep dan prinsip

sekaligus memecahkan masalah sehingga ada dua hasil belajar yang

dicapai yaitu jawaban terhadap masalah (produk) dan cara

memecahkan masalah (proses). Menurut Gagne mengatakan bahwa

kemampuan pemecahan masalah merupakan hasil belajar yang paling

tinggi. Kemampuan tentang pemecahan masalah lebih dari sekedar

akumulasi pengetahuan tetapi perkambangan fleksibilitas dan strategi

kognitif yang membantu siswa menganalisi situasi tak terduga serta

menghasilkan solusi yang bermakna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

3. Terintegrasi

Inovasi pembelajaran pendekatan terintegrasi lebih diharapkan dari

pendekatan disiplin ilmu. Akan tetapi sama sekali buta tentang kaitan

ilmu yang dipelajari dengan disiplin lain.

4. Berbasis Masyarakat

Masyaraka adalah sumber belajar yang paling kaya, segala

pembelajaran tersedia dari ilmu sosial masyarakat. Jadi pembelajaran

inovatif tentunya harus berbasis masyarakat sebagai cermin

pembaharuan yang mengikuti perkembangan zaman.

5. Memberikan Pilihan

Setiap orang bersifat unik begitu juga dengan siswa yang memiliki

variasi seperti gaya belajar, kecepatan belajar, pusat perhatian, dan

sebagainya. Pembelajaran yang inovatif memberikan perhatian kepada

keragaman karakteristik siswa itu. Maka pembelajaran bukan

dilakukan seperti yang diinginkan guru melainkan kepada apa yang

diinginkan siswa. Untuk itu pembelajaran harus menyediakan

alternatif yang dipilih siswa. Keharusan menyediakan pilihan terkait

dengan karakteristik ilmu yang disampaikam dan pengaruh strategi

yang digunakan terhadap retensi siswa.

6. Tersistem

Hasil belajar bersifat heirarki begitu pula substansi materi pelajaran

yang membutuhkan pengetahuan lain, sebagai pra syarat yang harus

dikuasai terlebih dahulu sebelum seorang mempelajari materi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Suatu pengetahuan prosedural mustahil dapat dilakukan secara

berurutan. Setiap langkah prosedural merupakan pra syarat bagi

langkah berikutnya.

7. Berkelanjutan

Berkelanjutan mengandung pengertian “never ending proses”, yaitu

proses pembelajaran yang dilakukan meletakkan dasar bagi

pembelajaran berikutnya. Belajar sebagai sebuah proses tentu tidak

pernah sepotong atau bagian dari penggalan melainkan rangkaian

pemahaman sesuatu secara terus menerus. Untuk itu, pembelajaran

inovatif berorientasi pada pembelajaran yang berkelanjutan pada

tingkat kedalaman dan keluasan materi.

a. Karakteristik Pembelajaran Inovatif

Winataputra (2001) model pembelajaran adalah kerangka koseptual yang

melukis prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan daan

melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Model pembelajaran inovatif memiliki karakteristik yang khas,

diantaranya guru berkeinginan melakukan perubahan, pemahaman dan

keterampilan dalam mencapai tujuan, pemahaman faktor-faktor penunjang,

strategi atau metode melaksanakan perubahan, dan mengevaluasi ketercapaian

tujuan. Ada beberapa karakteristik yang meliputi yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

1. Keunggulan relatif yaitu sejauh mana inovasi tersebut memberikan

manfaat atau keuntungan bagi penerimanya.

2. Komfirmanilitas/Kompatibel yaitu keseuaian inovasi dengan nilai,

pengalaman dan kebutuhan dari penerima.

3. Kompleksitas yaitu tingkat kesukaran dan kerumitan dalam memahami

dan penggunaan inovasi bagi penerima.

4. Trialabilitas yaitu percobaan atau tidak dicoba suatu inovasi oleh

penerima.

5. Observasibilitas yaitu mudah tidaknya yang diamati daru hasil inovasi

dan inovasi yang hasilnya mudah dapat diterima dengan cepat oleh

masyarakat.

b. Berbagai Pembelajaran Inovatif Model Inkuiri dan Pembelajaran Inovatif

tipe Example non Example yang Digunakan dalam Pembangunan Perangkat

Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri adalah salah satu model yang dapat mendorong

siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Kunandar (2010: 371) pembelajaran

inkuiri adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa didorong untuk belajar

melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-

prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dalam

melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip untuk

mereka sendiri. Munurut Wina (2006:196) strategi pembelajaran inkuiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses perpikir

secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban

dalam suatu masalah yang dipertanyakan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli

diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian

kegiatan pembelajaran, yang menekankan pada keaktifan siswa untuk

memiliki pengalaman belajar dalam menemukan konsep materi berdasarkan

masalah yang diajukan.

2. Example Non Example

Example non example adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid

terhadap pemasalahan yang ada disekitarnya melalui analisis contoh-contoh

berupa gambar, foto dan kasus yang bermuatan masalah. Konsep model

pembelajaran ini dipelajari melalui dua cara, pengamatan dan definisi konsep

itu sendiri. Example non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk

mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan

siswa dengan cepat menggunakan 2 hal yaitu example dan non example.

Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu

materi yang akan dibahas. Non example memberikan gambaran akan sesuatu

yang bukan contoh yang akan dibahas. Pembelajaran ini juga meberikan ruang

dan kesempatan luas setiap anggota kelompok untuk tatap muka dan saling

memberikan informasi. Interaksi tatap muka bisa memberikan pengalaman

kepada setiap anggota kelompok, menghargai setiap perbedaan,

memanfaatkan kelebihan anggota, dan mengisi setiap kekurangan pada

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Erviana (2016) melakukan penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Berbasis Sosiolokultural Bagi Siswa Sekolah Dasar . Berisi perangkat pembelajaran

tematik integratif tema pengalamanku bagi peserta didik kelas 1 di SD N Serayu,

penelitian ini mengacu langkah yang dikembangkan Borg & Gall. Hasil penelitian

menujukkan perangkat pembelajaran yang ditinjau dari aspek silabus, RPP, media

pembelajaran, dan tes soal berkatagori “sangat baik”. Penerapan perangkat

pembelajaran secara umum dapat terlaksana “sangat baik”. Perangkat pembelajaran

tematik-integratif berbasis sosiokultural dengan p < 0,05 dengan peningkatan yang

signifikan p = 0,0001.

2. Muryaningsih (2015) melakukan penelitian Pengembangan RPP Tematik-Integratif

untuk Meningkatkan Karakter Kerja Keras di Kelas 1 SD N 2 Sokaraja Tengah.

Penelitian ini menghasilkan RPP tematik-integratif dalam peningkatan karakter kerja

keras peserta didik kelas 1. Penelitian ini menggunakan pengembangan menurut Borg

& Gall. Hasil penelitian ini menunjukkan produk yang dikembangkan layak

digunakan sesuai dengan penilaian ahli dan ahli media pembelajaran terhadap produk

dengan kriteria “sangat baik” dengan skor total validasi 39 dan 38. Kefektivan RPP

hasil pengembangan dilihat dari hasil keterlaksaan RPP berkriteria “sangat baik”

dengan bukti keterlaksaan 100%.

3. Baun (2015) melakukan penelitian tentang Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Mengacu Kurikulum 2013 pada subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV

Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dan

menggunakan prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Prosedur ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

diadaptasi sebuah model pengembangan yang sederhana. Berdasarkan validasik pakar

kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,62 (baik) dan 3,86 (baik), dua guru kelas

menghasilkan skor 3,97 (baik) dan 4,20 (baik). Perangkat pembelajaran tersebut

memperoleh rerata 3,73 dan termasuk kategori baik.

Ketiga penelitian tersebut relevan yang dikembangkan peneliti yaitu

melakukan pengembangan perangkat pembelajaran. Kebaharuan yang dilakukan

peneliti adalah perangkat pembelajaran yang mengacu pada model kooperatif tipe

inkuiri dan example non example. Selain itu peneliti menjadikan ketiga penelitian

tersebut sebagai acuan menyusun “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif

dalam sub tema 1 Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar”.

Literature Map dari ketiga penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar baerikut :

Gambar 2.3 Literature Map

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif

dalam sub tema 1 Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas 1 Sekolah

Dasar”.

Muryaningsih (2015)

"Pengembangan RPP Tematik-

Integratif untuk Meningkatkan Karakter Kerja

Keras di Kelas 1 SD N 2 Sokaraja

Tengah"

Baun (2015) "Pengembangan

Perangkat Pembelajaran

Mengacu Kurikulum 2013 pada subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV

Sekolah Dasar"

Erviana (2016)

"Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Berbasis

Sosiolokultural Bagi Siswa

Sekolah Dasar"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

C. KERANGKA PIKIR

Pembelajaran inovatif menjadi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

pekembangan siswa Sekolah Dasar. Siswa sebagai subjek pembelajaran dan guru sebagai

fasilitator dan motivator siswa sehingga siswa aktif mengkonstruksi pengetahuannya.

Oleh karena itu, kurikulum yang disusun di Sekolah Dasar mengacu pada pembelajaran

inovatif.

Kurikulum adalah salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan.

Sebagian besar Sekolah Dasar di Indonesia menerapkan kurikulum 2013, guru dituntut

untuk menggunakan pembelajaran inovatif. Salah satu pembelajaran inovatif tipe inkuiri

dan example non example mempelajari tentang siswa yang aktif dalam memecahkan

masalah disekitarnya menggunkan cotoh gambar dan foto. Guru harus aktif dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran untuk menambah wawasan dan pengetahuan

siswa melalui pembelajaran siswa aktif dalam memecahkan masalah yang ada

disekitarnya.

Beberapa guru Sekolah Dasar yang telah di wawancarai belum terlalu menguasai

pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example. Guru memerlukan contoh

perangkat pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example yang akan

dijadikan acuan. Penjelasan ini mendorong peneliti untuk mengembangkan perangkat

pembelajaran inovatif yang mengacu pada kurikulum 2013. Langkah penelitian ini

menganalisis kebutuhan, pengembangkan produk untuk menjawab kebutuhan

pengembangan perangkat pembelajaran, validasi produk sebelum diujikan, uji coba

produk dan evaluasi produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

D. PERTANYAAN PENELTIAN

Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema 1 aku dan teman

baru mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 sekolah dasar menurut pakar

kurikulum 2013?

2. Bagaimana kualitas pembelajaran inovatif dalam sub tema 1 aku dan teman baru

mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 sekolah dasar menurut guru SD

berdasarkan hasil uji coba tersebut?

Pembelajaran di SD mengunakan pembelajaran inovatif (kurikulum 2013)

Pembelajaran inovatif

Pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example mempelajari tentang siswa yang aktif dalam memecahkan masalah disekitarnya menggunkan cotoh gambar dan foto.

Guru belum mengusai pembelajaran inovatif

Guru memerlukan contoh pengembangan perangkat inovatif untuk siswa kelas 1

Peneliti mengembangkan pengembangan perangkat pembelajaran inovatif untuk siswa kelas 1 yang mengacu pada kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian dan

Pengembangan atau Research and Develoment (R&D). Borg (1979) Research and

Develoment (R&D) merupakan model penelitian yang banyak digunakan untuk

pengembangan pendidikan. Penelitian dan pengembangan dengan proses pengembangan

dan validasi produk pendidikan. Produk pendidikan yang dihasilkan melalui penelitian

dan dan pengembangan itu tidak terbatas pada bahan pembelajaran seperti buku, teks, dan

film pendidikan, akan tetapi juga bisa berbentuk prosedur atau proses seperti metode

mengajar atau metode mengorganisasi pembelajaran.

Borg & Gall (Sugiyono,2015 : 408-426) beberapa langkah dalam penelitian dan

pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah (2) pengumpulan data (3) desain produk (4)

validasi desain (5) revisi desain (6) uji coba produk (7) revisi produk (8) ujicoba

pemakaian (9) revisi produk (10) produksi massal. Berikut pemaparan langkah-langkah

penelitian dan pengembangan dengan gambar sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg &

Gall

1. Potensi dan Masalah

Potensi adalah suatu yang bila digunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan

masalah adalah suatu penyimpangan yang diharapkan akan terjadi. Masalah yan

ditemukan akan diselesaika dengan metode penelitian dan pengembangan (R&D).

Dengan (R&D) dapat menentukan pola dan model penanganan yang sesuai agar efektif

dan efesien. Akan tetapi suatu masalah bisa menjadi potensi apabila dapat digunakan

dengan baik.

2. Pengumpulan Data

Uji Coba

Pemakaian Revisi Produk

Uji Coba

Produk

Revisi Desain

Revisi Produk Produksi

Massal

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data Desain produk Validasi Desain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Setelah potensi dan masalah ditemukan selanjutnya dikumpulkan menjadi sebuah

data yang akan digunakan untuk mengatasi masalah dan merencanakan produk.

3. Desain Produk

Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah suatu produk yang lengkap dan

sesuai dengan spesifikasinya.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses penilaian apakah rancangan produk rasional

apa akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi yang digunakan secara rasional

karena validasi ini masih menggunakan penilaian yang melalui pemikiran secara rasional,

belum seperti fakta yang ada dilapangan.

5. Revisi Desain

Revisi Desain dilakukan setelah melihat kekurangan produk yang dibuat. Peneliti

kemudian melakukan perbaikkan berdasarkan kritik dan saran oleh pakar. Hal ini

dilakukan agar produk yang dihasilkan lebih baik.

6. Ujicoba Produk

Pengujian ini dilakukan secara eksperimen untuk mengetahui keefektifan dan

keefesienan produk yang dibuat. Eksperimen ini juga dapat membandingkan dengan

keadaan sebelum produk diterapkan.

7. Revisi Produk

Setelah melakukan ujicoba produk dapat diketahui apakah produk memerlukan

revisi atau tidak. Apabila produk perlu direvisi maka hasil dari revisi harus diujicobakan

kembali kepada subjek yang lebih luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

8. Ujicoba Pemakaian

Setelah perbaikkan produk yang sudah diujicobakan kepada subjek yang lebih

luas. Produk yang sudah dibuat harus dinilai seberapa besar hambatan dan kekurangan

guna perbaikan secara lebih lanjut.

9. Revisi Produk

Revisi ini dilakukan dalam pemakaian produk dengan melihat kelemahan dan

kekurangan produk yang dihasilkan. Revisi ini dengan evaluasi kinerja dengan

mengetahui kelemahan-kelemahan pada produk, sehingga dapat digunakan sebagai

penyempurnaan produk tersebut.

10. Pembuatan Produk Massal

Pembuatan produk massal ini akan dilakukan apabila produk yang diujicobakan

dalam beberapa kali dan hasilnya efektif serta layak maka akan dilakukan produksi secara

massal.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini meliputi tempat, subjek,

objek dan waktu penelitian.

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Tugu II yang beralamatkan di

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru kelas I SDN Tugu II tahun ajaran 2018/2019

3. Objek penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Objek penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran inovatif dalam

sub tema 1 mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

4. Waktu penelitian

Waktu penelitian terhitung mulai 23 juli 2018 hingga 28 juli 2018. Penelitian ini

dimulai dari wawancara analisis kebutuhan hingga penyelasaian laporan skripsi.

Keseluruhan penelitian pengembangan ini membutuhkan waktu kurang lebih.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan penelitian ini mengkombinasikan langkah-langkah

penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall. Penelitian ini tidak mengambil

keseluruhan langkah dari prosedur penelitian dan pengembangan Borg and Gall tetapi

membatasinya menjadi 7 langkah yaitu (1) potensi dan masalah (2) pengumpulan data (3)

desain produk (4) validasi desain (5) revisi desain (6) ujicoba produk (7) revisi produk.

Pembatasan produk ini dilakukan karena penelitian tidak melakukan produksi secara

massal dengan pertimbangan waktu yang lama dan biaya produksi yang cukup banyak.

Oleh karena itu , penelitia ini dibatasi hanya sampai tahap ke tujuh.

1. Potensi dan Masalah

Peneliti mencari analisis yang dibutuhkan oleh SDN yang berada di Kecamatan Lelea

Kabupaten Indramayu yang menggunakan kurikulum 2013 melalui wawancara.

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui fakta dan masalah apa saja yang terjadi

dilapangan. Fakta yng dicari terkait dengan kebutuhan contoh perangkat pembelajaran

inovatif tipe inkuiri dan example non example.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

2. Pengumpulan data/Informasi

a. Identifty instructional goals (menetapkan tujuan instuksional umum)

Setelah melakukan analisis kebutuhan, peneliti menemukan bahwa guru

membutuhkan perangkat pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non

example. Peneliti mentukan tujuan instruksional umum sesuai dengan analisis

kebutuhan. Tujuan instruksional ini adalah menjawab masalah yang ada dan

solusi yang efektif untuk masalah pengajaran. Oleh karena itu, peneliti

menentukan tujuan instruksional umum yaitu pengembangan perangkat

pembelajaran inovatif tipe inkuiri dan example non example.

b. Conduct instructional analysis (melakukan analisis instruksional umum)

Analisis instruksional adalah seperangkan prosedur untuk mencapai langkah

anktivitas tujuan kosntuksional. Analisis instruksional ini dilakukan dengan

memahami serta menganalisis pengembangan perangkat pembalajaran inovatif.

c. Analyze learners and context (menganalisis siswa dalam konteks yang sesaui)

Peneliti melakukan analisis dan mengkalkulasi karakter siswa dan kemampuan

untuk kecocokan konteks yang dipelajari siswa kelas 1.

3. Desain produk

Peneliti mengembangkan desain perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu pada

kurikulum 2013. Langkah-langkah (1) mengembangkan instrumen penilaian produk

(2) analisis prota, prosem, silabus, dan RPP (3) menyusun peta perangkat

pembelajaran (4) membuat perangkat pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

4. Validasi Desain

Peneliti menggunakan pakar validasi sebagai evaluasi formatif. Prangkat

pembelajaran akan dikembangkan dan divalidasi oleh 2 ahli. Validasi ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui kualitas produk yang sudah dikembangkan. Selain

itu, validasi ini bertujuan untuk memperoleh data yang harus direvisi untuk

meningkatkan produk yang dibuat.

5. Revisi Desain

Peneliti melakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran berdasarkan kritik dan

saran yang diperoleh dari validator ahli.

6. Ujicoba Produk

Ujicoba produk ini dilakukan di SDN Tugu II untuk siswa kelas I dengan jumlah

siswa 36. Melalui ujicoba ini, peneliti melakukan evaluasi formatif kepada guru kelas

I. Evaluasi ini dilakukan dengan memberikan validasi ujicoba produk kepada guru

kelas I. Evaluasi formatif ini dilakukan untuk melihat sistem pembelajaran yang

sudah dirancang berjalan efektif atau belum. Dengan evaluasi formatif ini peneliti

mendapatkan ktitik dan saran untuk implementasi atau kualitas produk yang sudah

dikembangkan.

7. Revisi Produk

Setelah ujicoba produk dan evaluasi formatif yang dilakukan, peneliti melakukan

revisi produk yang telah diujicobakan. Revisi ini merupakan revisi akhir yang

dilakukan peneliti yang digunakan sebagai penyempurnaan produk berdasarkan kritik

san saran oleh guru kelas I SDN Tugu II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

D. Teknik Pengumpulan Data

Suatu penelitian pengumpulan data sangat diperlukan untuk mendapatkan data yang

sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling

utama sebelum melaksanakan penelitian, karena bertujuan untuk mendapatkan data.

Penngumpulan data dilakukan dengan setting, sumber dan cara (Sugiyono 2010:308).

Dalam penelitian ini menggunakan 2 tekni yaitu :

1. Wawancara

Sugiyono (2009) meyebutkan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar

ide melalui tanya jawab, sehingga menemukan makna dari suatu topik tertentu.

Peneliti melakukan wawancara dengan 3 orang guru satu guru SDN yang berada

dikecematan Lelea Kabupaten Indramayu dan 2 orang dari SD dikota Yogyakarta

yang menggunakan kurikulum 2013. Pedoman wawancara dalam kegiatan

wawancara dilakukan oleh peneliti. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti

untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan analisis kebutuhan guru

SD tentang perangkat pembelajaran inovatif sub tema 1 kelas I yang berkualitas.

2. Kuesioner

Sugiyono (2008:199) kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara

memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab. Kuesioner digunakan peneliti untuk menilai kualitas produk yang akan

dikembangkan sebagai penelitian. Kuesioner diberikan kepada 2 orang ahli untuk

memvalidasi produk yang akan dikembangkan yaitu mahasiswa PPG dan guru SD

kelas I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

E. Instrumen Penelitin

Sugiyono (2014:102) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun yang diamati. Pada penelitian ini menggunakan pedoman

wawancara dan lembar validasi produk yang berbentuk cek list/daftar cek.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini sebagai acuan untuk melakukan wawancara kepada guru SD

kelas I sehingga peneliti mengetahui dan memperoleh informasi yang berkaitan

dengan kebutuhan guru.

2. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan yaitu instrumen validasi yang memuat pertanyaan untuk

memvalidasi produk. Lembar validasi menggunakan skala Likert 1 sampai 5, semakin

nilai yang didapatkan besar maka semakin valid juga pernyataan tersebut.

Komponen-komponen yang ada pada lembar validasi meliputi 12 komponen yaitu:

(1) identitas RPP (2) perumusan indikator (3) perumusan tujuan pembelajaran (4)

pemilihan bahan ajar (5) sumber belajar (6) media pembelajaran (7) metode

pembelajaran (8) skenario pembelajaran (9) karakteristik pembelajaran inovatif untuk

validator pakar dan implementasi pembelajaran inovatif untuk kelas 1 (10) penilaian

(11) lembar kerja siswa (12) bahasa.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.

1. Data kualitatif

Data kualitatif yag dihasilkan dari wawancara yang dilakukan pada guru kelas 1

untuk menganalisis kebutuhan. Data kualitatif juga didapatkan dari kritik dan saran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

dari para ahli atau pakar pembelajaran inovatif yang sudah memvalidasikan produk

penelitian. Selain itu juga, medapatkan kritik dan saran dari guru kelas 1 berdasarkan

ujicoba produk yang sudah dilaksanakan.

2. Data kuantitatif

Data dari penilaian pakar pembelajaran inovatif yang berupa skor dan skor penilaian

ujicoba. Data yang dianalisis dari kuesioner akan diubah menjadi data interval. Skala

penilaian perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4),

cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Setelah skor yang didapatkan

dari validator, maka dianalisis rata-rata sekor RPP. Berikut menghitung rata-rata skor:

Rata-rata (x) :

Skor yang didapatkan akan dikonveksikan menjadi data kualitatif skala lima (Sukardi,

2008:101) sebagai acuan konversi nilai skala lima menurut kualitas produk.

Tabel 3.1 Konveksi Nilai Skala Lima

Interval Skor Kategori

X x + 1,80 Sbi Sangat Baik

+ 0,60 Sbi X ≤ +1,80Sbi Baik

- 0,60 Sbi X ≤ + 1,80Sbi Cukup Baik

-1,80 Sbi X ≤ - 0,60Sbi Kurang baik

X – 1,80Sbi Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Keterangan :

(Rata ideal ) :

(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Sbi (Simpangan baku ideal) :

(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumus konveksi skala lima perhitungan data-data kuantitatif yang diperoleh

untuk data kualitatif dengan rumus konveksi tersebut. Penentuan rumus kualitatid pengembangan

diterapkan dengan konveksi sebagai berikut :

Diketahui :

Skor maksimal ideal : 5

Skor mimimal ideal : 1

Rerata ideal :

(5+1) = 3

Simpangan baku ideal (Sbi) :

(5-1) = 0,67

Ditanyakan :

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik.

Jawaban :

Kategori sangat baik = X + 1,80 Sbi

= X 3 + (1,80.0.67)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

= X 3 + (1,21)

= X 4,21

Kategori baik = + 0,60 Sbi X ≤ +1,80Sbi

= 3 + (0,60. 0,67) X ≤ 3 + (1,80. 0,67)

= 3 + (0,40) X ≤ 3 + (1,21)

= 3,40 X ≤ (4,21)

Kategori cukup baik = - 0,60 Sbi X ≤ + 0,60Sbi

= 3 – (0,60. 0,67) X ≤ + (0,60. 0,67)

= 3 – (0,40) X ≤ 3 + (0,40)

= 2,60 X ≤ 3,40

Kategori kurang baik = -1,80 Sbi X ≤ - 0,60Sbi

= 3 – (1,80. 0,67) X ≤ 3 – (0,60. 0,67)

= 3 – (1,21) X ≤ 3 – ( 0,40)

= 1,79 X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = X ≤ – 1,80Sbi

= X ≤ 3 – (1,80. 0,67)

= X ≤ 3 – (1,21)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

= X ≤ 1,79

Berdasarkan perhitungan yang sudah diperoleh data konveksi kuantitatif menjadi data kualitatif

skala lima sebagai berikut :

Tabel 3.2 Konveksi skala lima

Interval skor Kategori

X 4,21 Sangat baik

3,40 X ≤ (4,21) Baik

2,60 X ≤ 3,40 Cukup

1,79 X ≤ 2,60 Kurang

X ≤ 1,79 Sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dijadwalkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.3 Jadwal penelitian

No

Kegiatan

Waktu (Bulan)

Ap

ril

20

18

Mei

20

18

Jun

i 20

18

Juli

20

18

Ag

ust

us

20

18

Sep

tem

be

r 2

01

8

Ok

tob

er

20

18

No

vem

be

r 2

01

8

Des

emb

er

20

18

Jan

uar

i

20

18

1 Analisis Kebutuhan

2 Menyusun Proposal

3 Pengembangan

bentuk awal produk

4 Validasi produk

5 Revisi produk

6 Ujicoba produk

7 Revisi produk

8 Ujian skripsi

9 Revisi akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Hal yang perlu dilakukan oleh penelitia pengembangan perangkat pembelajaran

ini adalah menganalisis kebutuhan. Analisis kebutuhan salah satu kegiatan dimana

peneliti mencari informasi tentang pembelajaran di sekolah dasar yang menggunakan

kurikulum 2013 dan mengaplikasikan perangkat pembelajaran inovatif dalam sistem

belajarnya. Awalnya peneliti melakukan wawancara yang dilakukan terhadap 2 guru

kelas I di SD TUGU II dan SD DERESAN.

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sekolah dasar menggunakan

perangkat pembelajaran inovatif dalam kegiatan belajar di sekolah. Selain itu, wawancara

membantu peneliti menemukan masalah-masalah yang dihadapi oleh guru kelas I dan

membantu dalam membuat dan menerapkan perangkat pembelajaran inovatif khususnya

perangkat pembelajaran RPP dengan model-model pembelajaran inovatif. Berdasarkan

wawancara yang dilakukan dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran inovatif yang berupa prota, prosem, silabus, dan RPP.

1. Hasil wawancara analisis kebutuhan

Wawancara yag dilakukan peneliti wawancara yang terstruktur. Peneliti

membawa teks wawancara yang berisika 22 butir petanyaan untuk melakukan analisis

kebutuhan perangkat pembelajaran inovatif. Berikut hasil wawancara dengan kedua guru

kelas I yang sudah menerapkan perangkat pembelajaran inovatif yang akan dijelaskan

pada setiap butir soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Butir pertanyaan pertama yaitu sejak kapan SD menerapkan kurikulum 2013.

Guru SD Negeri Tugu II menggunakan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2016/2017

untuk kelas 1, 2 dan 3 saja. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mulai menggunakan

kurikulum 22013 pada tahun ajaran 2014/2015 hanya berjalan 1 tahun saja dan kembali

ke KTSP 1 setengah semester, kemudian kembali ke kurikulim 2013 sampai sekarang.

Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pelatihan kurikulum 2013 pada awal

penerapan kurikulum 2013. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan pernah mengikuti diklat

kurikulum 2013 belum lama ini. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan juga

pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013.

Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai pemahaman terhadap kurikulum 2013.

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa materi pembelajaran bisa dipahami, namun

pada saat penyempaian masih menggunakan model ceramah pada setiap pembelajaran.

Sedangkan Guru SD Negeri Deresan sebagian cukup memahami pada saat mengikuti

pelatihan hanya saja masih mengalami kebingungan pada bagian penialain.

Butir pertanyaan keempat yaitu mengenai karakteristik kurikulum 2013. Guru SD

Negeri Tugu II mengatakan sedikit memahami karakteristik kurikulum 2013 sepeti

mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diterapkan dalam bebagai

situasi sekolah, rumah dan masyarakat. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan

karakteristik kurikulum 2013 menggunakan saintifik dalam pembelajarannya.

Butir pertanyaan kelima yaitu mengenai pemahaman pendekatan saintifik dalam

pembelajaran. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa pedekatan pembelajaran 5 M

( mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan ).

Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan bahwa ketika mengikuti pelatihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

mengingat apa saja yang termuat dalam saintifik yang harus dilakukan dalam

pembelajaran, tetapi ketika diwawancarai lupa karena tidak semua yang terdapat dalam

saintifik diterapkan dalam pembelajaran.

Butir pertanyaan keenam yaitu bagaimana cara guru merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa. Guru SD Negeri Tugu II

mengatakan bahwa menganalisis SK dan KD melalui kata kerja operaional dan

menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik dan sekolah. Sedangkan Guru SD

Negeri Deresan mengatakan bahwa Guru hanya menyesuaikan dalam artian tidak

membuat indikator tetapi melaksanaka sesuai dengan indikator yang tertera dalam buku

paket kurikulum 2013 yang digunakan.

Butir ketujuh yaitu mengenai cara menumbuh kembangkan pendidikan karakter

dalam pembelajaran. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa membiasakan

membantu teman, guru dan orang tua yang dilakukan di kelas, sekolah dan masyarakat.

Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan bahwa dengan mengaitkan

pembelajaran dengan pengalaman sehari-hari, misal dengan membaca teks, lalu

membahas teks dan mengaitkan dengan keadaan sehari-hari.

Butir pertanyaan kedelapan yaitu mengenai model pembelajaran yang

diaplikasikan dalam RPP setiap pembelajaran. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa tidak menggunakan model pembelajaran yang berbeda-beda. Sedangkan Guru SD

Negeri Deresan mengatakan bahwa menggunakan model PBL.

Butir pertanyaan kesembilan mengenai tujuan pembelajaran yang digunakan

sudah mengupayakan tercapainya pendidikan karakter. Guru SD Negeri Tugu II

mengatakan sudah tercapainya pendidikan karakter dalam pembelajaran. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Guru SD Negeri Deresan mengatakan bahwa belum sempurna karena guru sudah

mengusahakan tercapainya pendidikan karakter tetapi pihak siswa (SDA) yang kurang

mendukung dengan melihat tingkat pemahaman yang ada pada setiap siswa.

Butir pertanyaan kesepuluh mengenai keterampilan yang dikuasai sesuai abad ke

21. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan iya seperti berpikir kritis misalnya memproses

informasi melalui pengamatan, penalaran dan komunikasi serta mencari tahu tentang apa

yang belum diketahui. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan hanya

komunikasi saja.

Butir pertanyaan ke sebelas mengenai pembuatan RPP merumuskan indikator dan

tujuan pembelajaran sesuai dengan keterampilan abad 21. Kedua guru mengatakan belum

atau tidak menggunakan keterampilan abad 21 dalam pembuatan RPP merumuskan

indikator dan tujuan pembelajaran.

Butir pertanyaan ke dua belas mengenai pembelajaran dengan ceramah masih

mendominasi kelas. Kedua guru mengatakan iya dan masih sering digunakan karena

untuk siswa kelas 1 tentu perlu guru yang banyak bicara, karena sebagian siswa masih

ada yang belum lancar membaca dan mengenal huruf.

Butir pertanyaan ke tiga belas mengenai apakah ingin menggunakan model

pembelajaran inovatif. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa ingin mencoba

menggunakan cooperatif learning. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan

ingin menggunakan PBL dalam pembelajaran.

Butir pertanyaan keempatbelas mengenai pemahaman tentang pembelajaran

inovatif. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa proses pembelajaran yang

menumbuhkan keaktifan siswa dan berpusat pada siswa. Sedangkan Guru SD Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Deresan mengatakan mengacu dan memfasilitasi siswa supaya dapat mengasah

kreativitas siswa dan dapat belajar dengan mandiri.

Butir pertanyaan kelimabelas mengenai kesulitan membuat pembelajaran inovatif.

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa waktu, tenaga dan pikiran yang menjadi

penghambat untuk membuat pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang

berbeda-beda. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan bahwa yang menjadi

kesulitan anak-anak masih susah mengemukakan masalah-masalah dan pemahaman

siswa juga masih terbatas karena masih belum bisa membaca.

Butir pertanyaan keenambelas mengenai bagaimana cara mengatasi kesulitan

tersebut. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan bahwa harus memanajemen waktu.

Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan dengan membiasakan dan sebetulnya

memerlukan jam-jam belajar tambahan untuk siswa dapat membaca dahulu.

Butir pertanyaan ketujuhbelas mengenai adakah contoh-contoh perangkat

pembelajaran inovatif sesuai kurikulum 2013. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa ada tetapi masih minim penyusunannya. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan

mengatakan dengan menyediakan fasilitas yang diberikan oleh sekolah.

Butir pertanyaan kedelapanbelas yaitu apakah memerlukan bentuk contoh untuk

perangkat pembelajaran inovatif yang mangacu kurikulum 2013. Kedua guru mengatakan

perlu agar terbantu dan sebagai contoh khususnya untuk kelas bawah.

Butir pertanyaan kesembilanbelas mengenai perasaan siswa ketika guru tidak

menerapkan pembelajaran inovatif di kelas. Kedua guru menjawab merasa bosan karena

tidak ada model pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga pembelajaran menjadi

monoton.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Butir pertanyaan keduapuluh mengenai rencana untuk mengembangkan

pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kedua guru mengatakan bahwa iya rencana itu pasti ada tetapi menerapkannya belum

mampu.

Butir pertanyaan ke duapuluh satu mengenai pentingkah perangkat pembelajaran

inovatif jika diterapkan dalam proses pembelajaran. Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa sangat penting karena materi pembelajaran dikurikulum 2013 sangat banyak

terutama di kelas 1 masih tedapat siswa yang mengalami kesulitan membaca dan

menulis. Sedangkan Guru SD Negeri Deresan mengatakan sangat penting tetapi SDA nya

juga dapat mendukung.

Butir pertanyaan keduapuluhdua mengenai pengetahuan jenis belajar taksonomi

bloom yang sudah direvisi. Kedua guru mengatakan mengetahui hanya lupa tidak

diterapkan.

2. Pembahasan Hasil Wawancara dan Analisis Kebutuhan

Hasil wawancara analisis kebutuhan dikedua SD dapat disimpukan bahwa guru-

guru sudah menerapkan kurikulum 2013 tetapi belum sepenuhnya memahami perangkat

pembelajaran inovatif terutama pada RPP. Beliau-beliu mengalami kesulitan dan kendala

dalam menerapkan kurikulum 2013. Walaupun sudah mengikuti pelatihan kurikulum

2013 belum cukup memberikan pengetahuan untuk guru-guru. Kesulitan yang menonjol

dari hasil wawancara yaitu penerapan model pembelajaran inovatif ke dalam RPP yang

digunakan dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Sesuai dengan wawancara yang sudah dilakukan kedua guru kelas I SD Negeri

Tugu II dan SD Negeri Deresan sangat membutuhkan perangkat pembelajaran inovatif

terutama RPP yang menggunakan model-model pembelajaran inovatif.

B. Deskripsi Produk Awal

Peneliti menggunakan langkah yang penjang untuk menghasilkan sebuah produk

pengembangan perangkat pembelajaran inovatif untuk kelas 1. Peneliti mengambil model

pembelajaran Inkuiri dan example no example yang digunakan untuk contoh

pembelajaran inovatif kelas I tahun ajaran 2018/2019. Produk yang hasilkan berupa

prota, prosem, silabus dan RPP sejumlah 6. Langkah awal yang dilakukan membuat prota

dengan melihat tema, subtema dan alokasi waktu yang menggunakan panduan buku guru

dan siswa. Kurikulum 2013 revisi 2017. Kemudian membuat prosem dengan

menjabarkan setiap tema yang ada dalam satu semester. Prosem disesuaikan dengan jam

belajar efektif dalam kalender pendidikan.

Peneliti membuat silabus dengan cara menentukan kompetensi dasar (KD) sesuai

dengan tema dan subtema yang telah ditentukan. Setelah itu peneliti membuat materi

pokok dan kegiatan pembelajaran. Silabus dilengkapi dengan penilaian, alokasi waktu

dan sumber belajar.

Selanjutnya setelah perangkat pembemlajaran prota, prosem dan silabus selesai

peneliti membuat RPP menggunakan model yang sudah ditentukan. Langkah awal dalam

membuat RPP yaitu menganalisis Kompetensi Dasar (KD) pada satu semester yaitu

semester gasal yang sudah ada. Peneliti melakukan pemetaan KD sesuai dengan tema

yang ada pada kurikulum 2013 lalu dari pemetaan tersebut dapat diturunkan menjadi

indikator-indikator yang sesuai dengan siswa kelas 1. Dalam penyusunan indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

peneliti menggunakan kata kerja operasional dalam tingkat berpikir tinggi (HOTS) sesuai

dengan Taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Dari indikator peneliti dapat membuat

tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dibuat sesuai dengan indikator dan

mengandung jenis tingkah laku yang dapat diukur dan diamati, kata kerja yang

mencangkup A (Audience), B (Behavior), C (Conditional), D (Degree).

Peneliti melakukan pemetaan KD dalam tema 1 subtema 1 kelas 1 disemester

gasal. Selanjutnya peneliti memilih pembelajaran yang dapat diaplikasikan dengan

model-model pembelajaran yang sudah dipilih. Dalam hal ini peneliti menemukan

materi-materi yang sesuai, sehingga dapat dijadikan contoh RPP dengan menggunakan

model-model pembelajaran inovatif. Kemudian peneliti membuat indikator pada setiap

KD dalam satu pembelajaran. Indikator ini menjadi titik acuan tercapainya kemampuan

siswa dalam pembelajaran.

Tema 1 Subtema 1 memiliki enam pembelajaran dan dalam satu pembelajaran

harus disampaikan kepada siswa dalam satu hari. Peneliti memilih pembelajaran ke satu

dan ke enam dipadukan dengan example non example. Sedangkan pembelajaran kedua,

ketiga, keempat dan kelima dipadukan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Peneliti membuat RPP yang mengacu pada pemetaan KD dalam Subtema 1 di

setiap pembelajaran. RPP dibuat sebagai contoh rencana pembelajaran inovatif yang

dilakukan selama satu hari full dalam 6 RPP. RPP dibuat lengkap dengan lampiran

penilaian, materi, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), soal evaluasi, lembar refleksi dan

lembar pengayaan.

RPP sebagai pegangan guru untuk pedoman melakukan kegiatan belajar mengajar

di kelas untuk satu pertemuan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) dan indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

yang sudah dibuat. Dalam RPP terdapat beberapa komponen yaitu, (1) indentitas RPP (2)

tujuan pembelajaran (3) kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator pencapaian

kompetensi (4) materi pembelajaran (5) pendekatan, model dan metode pembelajaran (6)

media pembelajaran/ sember pembelajaran (7) kegiatan pembelajaran (8) penilaian (9)

lampiran (materi, media, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), soal evaluasidan kunci

jawaban, instrumen dan rubrik penilaian).

RPP dibuat sebanyak 6 buah yang mulai dari pembelajaran kesatu sampai dengan

keenam. Setiap RPP dibuat untuk satu hari mengajar (6 x 35 menit). Sesuai KD dan

indikator yang dipilih dalam RPP didesain dengan kegiatan pembelajaran yang sederhana

namun mencangkup semua aspek yang dibutuhkan. Hal ini betujuan untuk guru kelas 1

mudah mengimplementasikan dan diterapkan dalam pembelajaran setiap hari.

Langkah-langkah pembelajaran yang dibuat sesuai dengan sintaks model

pembelajaran inovatif yang dipilih, yaitu pembelajaran kesatu dan keenam menggunakan

model example non example sedangkan pembelajaran kedua, ketiga, keempat dan kelima

menggunakan model pembelajaran inkuiri. Kegiatan belajar yang dibuat dengan

kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi siswa dan tidak membosankan. Kegiatan

dirancang menarik yang memungkinkan siswa perperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Siswa dapat menemukan pengetahuan dari kegiatan belajar tidak hanya

guru yang aktif tetapi siswa aktif dalam pembelajaran.

RPP dirancang agar guru bertindak sebagai fasilitator dan membantu memberikan

motivasi dalam pembelajaran. Sedangkan siswa diminta agar berperan aktif dan sebagai

pelaku utama dalam setiap pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

RPP dibuat menggunakan sintaks model pembelajaran inovatif, dalam satu

pembelajaran penuh yang dapat dijadikan pedoman pembelajaran setiap hari. Kegiatan

yang dirancang sesuai dengan sintaks dan setiap langkah kegiatan menggunakan

pendekatan saintifik sebagai karakteristik kurikulum 2013 yaitu disebut dengan 5M :

mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Selain menggunakan

saintifik peneliti mengembangkan empat keterampilan (4C) yaitu berpikir kritis (critical

thinking), berpikir kreatif ( creative thinking ), kerjasama ( collaborative ), dan

komunikasi ( communicative ) dalam setiap langkah dalam kegiatan RPP. Hal ini akan

terlihat jelas dalam kegiatan siswa selama pembelajaran akan sangat bermakna dan dapat

terlihat kemampuan siswa.

Peneliti mendesain Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan semenarik

mungkin agar siswa tertarik untuk mencari informasi sambil belajar dengan LKPD yang

disediakan. LKPD dibuat dengan gambar-gambar, garis-garis dan bentuk yang menarik.

Kegiatan disesuaikan dengan KD agar mencapai indikator dan tujuan pembelajaran yang

sudah dibuat. Kegiatan yang ada dalam LKPD didesain hampir sama dengan soal

evaluasi, hanya berbeda dalam menyampaian soal. Tetapi LKPD membantu siswa untuk

menerapkan media-media yang sudah disediakan peneliti untuk menarik perhatian siswa

dan melancarkan kegiatan pembelajaran.

Peneliti melampirkan materi pembelajaran dalam RPP yang sudah dibuat. Materi

yang dibuat sesuai dengan KD dan buku paket siswa. Materi yang disusun dengan

singkat, jelas dan dapat mencangkup seluruh materi yang disampaikan kepada siswa

dalam satu pembelelajaran. Peneliti juga melampirkan beberapa media pembelajaran,

seperti lagu, gambar, media benda konkrit dan media buatan untuk area kerja siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

RPP disetai dengan soal evaluasi dan penilaian untuk mengetahui tigkat

pemahaman siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Evaluasi yang dibuat untuk

setiap indikator beserta kunci jawaban dan instrumen penilaian menjadi pedoman dalam

menilai hasil kerja siswa. Penialaian yang dilakukan merupakan penilaian otentik sesuai

dengan karakteristik kurikulum 2013. Bidang studi PPKN dinilai berdasarkan

Kompetensi Inti (KI) 1, 2, 3, dan 4. Sedangkan bidang studi lain dinilai berdasarkan KI 3

dan KI 4.

Lembar refleksi juga terdapat pada RPP. Lembar refleksi berisikan emoticon

wajah-wajah yang sedang menggambarkan perasaan siswa selama melakukan

pembelajaran sehari. Siswa memilih dan merefleksikan seuai dengan perasaan masing-

masing siswa dibantu oleh guru.

Format program pengayaan dibuat untuk memperdalam mteri pelajaran yang

terkait dengan tugas-tugas siswa. Program pengayaan dilaksanakan setelah evaluasi. RPP

juga melapirkan lembar format remedial yang memudahkan guru untuk mencatat siswa

yang masih kurang mencapai KKM dan tidak tercapainya indikator atau tujuan

pembelajaran.

C. Validasi Ahli dan Revisi Produk

1. Data Validasi Pakar Kurikulum 2013

Produk yang telah dibuat oleh peneliti berupa perangkat pembelajaran inovatif

yang divalidasikan kepada kedua orang pakar/ahli. Validasi bertujuan mengetahui

kualitas perangkat pembeajaran inovatif yang telah dibuat. Validasi berpedoman pada

instrumen penilaian yang sudah dibuat peneliti. Validasi membantu peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

memperoleh saran dan masukan mengenai produk perangkat pembelajaran terpadu,

segingga produk yang dibuat layak dan bisa diujicobakan disalah satu sekolah.

Pakar atau ahli perangkat pembelajaran inovatif yang menjadi validator adalah

mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma yang berinisila mbak T dan salah satu guru

SD Negeri Tugu II yaitu ibu E. Beliau memiliki pengalaman tentang kegiatan

pembelajaran yang peneliti buat untuk kelas I. Validasi pakar/ahli dilakukan satu kali

dalam waktu satu bulan sebanyak satu kali. Terdepat beberapa aspek penilaian dalam

perangkat pembelajaran yang instrumen penilaian validasi yang digunakan peneliti

yaitu (1) Prota terdiri dari identitas Prota, komponen prota, jumlah jam efektif dan

pembagian waktu tema dan subtema (2) Prosem terdiri dari identitas prosen,

komponen lengkap, materi sesuai dengan KI dan KD serta indikator (3) Silabus

terdiri dari identitas, materi pokok, keterkaitan identitas dalam silabus (4) RPP terdiri

dari (identitas, tujuan pembelajaran, Komponen Inti (KI), Komponen Dasar (KD),

perumusan indikatort, materi pembelajaran, pendekatan, model, metode, media

pembelajaran, simber belajar, evaluasi, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat

tinggi, model yang digunakan, mengembangkan 5M, dan instrumen evaluasi) (5)

media (6) Lembar Kerja Peserta Didik dan (7) Bahasa.

Berdasarkan validasi oleh pakar/ahli perangkat pembelajaran inovatif mbak T,

memberikan skor pada model pembelajaran example non example yaitu 4,45 dengab

kategori “sangat baik”. Sedangkan rerata pada pembelajaran inkuiri memberikan skor

4,40 dengan kategor “sangat baik”. Model pembelajaran example non example dan

model pembelajaran inkuiri layak untuk digunakan dan diujicobakan dilapangan

dengan revisi sesuai komentar dan saran. Mbak T sebagai validator memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

beberapa komentar dalam model pembelajaran example non example yaitu silabus

yaitu (1) silabus sudah memuat identitas, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan

tema/subtema (2) Dalam silabus memuat materi, kegiatan pembelajaran, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber belajar. Aspek dalam example non example yaitu (1)

Tujuan dalam pembelajaran sesuai dengan indikator , kata kerja yang bisa diukur (2)

materi pembelajaran sesuai dengan KD dan indikator yang tersusun secara sistematis

lengkap dengan materi pembelajaran (3) strategi pembelajaran mencangkup

pendekatan, model, langkah-langkah serta tahap kegiatan pembelajaran yang sesuai

dengan pembelajaran saintifik (4) evaluasi yang terdapat aspek sikap, pengetahuan,

keterampilan, serta sesuai dengan tujuan pembelajaran (5) mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada indikator (C4-C6/HOTS) (6)

mengembangkan 4 keterampilan belajar abad 21. Aspek bahasa yaitu (1)

mengembangkan bahasa sesuai dengan EBI.

Komentar yang diberikan mbak T pada model pembelajaran example non example

dalam silabus yaitu (1) belum dicantumkan Kompetensi Inti pada silabus (2)

penilaian serta sumber belajar belum ada pada silabus. Kometar pada RPP yaitu (1)

penggunaan degree masih kurang (2) perhatikan kesesuaian indikator dengan KD (3)

konsisten dalam menuliskan 5M dan 4C (4) materi diperlengkap (5) soal dan

indikator disesuaikan (6) beberapa soal belum HOTS. Komentar pada bahasa yaitu

(1) penulisan masih belum rapih dan perhatikan tanda baca.

Mbak T sebagai validator memberikan komentar dalam model pembelajaran

inkuiri pada silabus yaitu yaitu silabus yaitu (1) silabus sudah memuat identitas,

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan tema/subtema (2) Dalam silabus memuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

materi, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Aspek

dalam example non example yaitu (1) Tujuan dalam pembelajaran sesuai dengan

indikator , kata kerja yang bisa diukur (2) materi pembelajaran sesuai dengan KD dan

indikator yang tersusun secara sistematis lengkap dengan materi pembelajaran (3)

strategi pembelajaran mencangkup pendekatan, model, langkah-langkah serta tahap

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran saintifik (4) evaluasi yang

terdapat aspek sikap, pengetahuan, keterampilan, serta sesuai dengan tujuan

pembelajaran (5) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada indikator

(C4-C6/HOTS) (6) mengembangkan 4 keterampilan belajar abad 21. Aspek bahasa

yaitu (1) mengembangkan bahasa sesuai dengan EBI.

Komentar yang diberikan mbak T pada model pembelajaran inkuiri dalam silabus

yaitu (1) KI belum dicantumkan (2) belum terdapat penilaian dan sumber belajar.

komentar dalam RPP yaitu (1) degree belum sesuai (2) materi perlu dilengkapi (3)

soal dibuat secara lebih menarik (4) perlu ditingkatkan kesesuaian KD dengan HOTS

(5) konsistem 4C. Komentar bahasa yaitu (1) penulisan masih ada yang salah.

Berdasarkan ahli/pakar perangkat pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh

mbak T memberikan skor rerata 4,45 dengan kategori “sangat baik” pada model

example non example. Sedangkan pada model pembelajaran inkuiri mendapatkan

rerata 4.40 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat pembelajaran yang

menggunakan example non example dan model pembelajaran inkuiri layang

diujicobakan dilapangan dengan revisi sesuai komentar dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

D. Uji Coba Terbatas

1. Data uji coba terbatas

Dalam uji coba terbatas peneliti melakukan validasi perangkat pembelajran

inovatif dengan guru SD Negeri Tugu II. Peneliti melakukan uji coba terbatas di SD

Negeri Tugu II pada tanggal 16 oktober 2018 di kelas 1. Peneliti didampingi oleh

guru kelas 1 yaitu ibu E, bilau membantu mejadi validator atau penilai ketika uji coba

dilaksanakan. Terdepat beberapa komponen aspek terhadap pelaksaan RPP yang

sedang diujicobakan peneliti. Komponen yang dimaksud yaitu (1) guru melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan karakteristik model inovatif yang digunakan (2) guru

melaksanakan pembelajaran sesuai sintaks model pembelajaran inovatif yang

digunakan (3) guru menerapkan pendekatan saintifik mengamati, menanya, menalar,

mencoba dan mengkomunikasikan (4) guru mengembangkan keterampilan abad 21

yaitu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif (5) guru menguasai materi

(7) pembelajaran berpusat pada siswa (8) guru menggunakan media (9) guru

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi HOTS (10) guru mengusahakan

kegiatan yang bervariasi (11) guru mengembangkan pendidikan karakter (12)

melaksanakan pembelajaran terpadu dengan landai (13) guru menciptakan suasana

yang menyenangkan (14) guru malaksanakan penilaian otentik.

Berdasarkan hasil ujicoba di kelas 1 dari contoh masing-masing RPP setiap model

yang telah dibuat peneliti, ibu E memberikan skor 4,35 dengan kategori “baik” pada

model example non example. RPP layak diujicoba dengan revisi. Ibu E memerikan

komentar pada beberapa komponen yaitu (1) guru sebagai fasilitator (2) guru

menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran. Komentar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

diberikan ibu E yaitu (1) perlu bimbingan untuk siswa yang belum bisa menulis dan

membaca (2) perlu peningkatan pengawasan terhadap siswa.

Berdasarkan hasil uji coba pada kelas 1 dari masing-masing RPP pada setiap

model yang dibuat oleh peneliti, ibu E memberikan skor rerata 4,20 dengan katagori

“baik” pada model inkuiri. RPP layak diujicobakan dengan revisi. Ibu E memberikan

komentar pada beberapa komponen (1) menerapkan pendekatan saiktifik 5M (2) guru

mengembangkan pendidikan karakter. Komentar yang diberikan oleh ibu E yaitu (1)

model pendekatan sudah baik tetapi perhatikan kesesuaian materi dengan indikator

(2) pendidikan sudah terlihat dalam pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah diujicobakan dikelas 1 dan

dinilai oleh guru kelas tersebut revisi sudah sesuai dengan masukan yang diberikan.

Komentar dan revisi dijabarkan dalam tabel berikut :

Tabel 4.3 Komentar Guru SD Kelas 1 dan Revisi Model Pembelajaran Example non

Example.

No Aspek Komentar Revisi

1

Guru sebagai fasilitator. Perlu bimbingan

untuk siswa yang

belum bisa membaca

dan menulis.

Mengubah kegiatan pembelajaran

yang memberikan bimbingan kepada

siswa yang kurang mampu membaca

dan menulis

2

Guru menciptakan suasana

yang menyenangkan

dalam pembelajaran.

Perlu peningkatan

pengawasan

terhadap siswa.

Membuat pembelajaran yang

meningkatkan pengawasan terhadap

siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 4.3 Komentar Guru SD Kelas 1 dan Revisi Model Pembelajaran Inkuri

No Aspek Komentar Revisi

1

Guru menerapkan

pendekatan saintifik 5M

Model pendekatan sudah baik

tetapi perhatikan kesesuaian

materi dengan indikator

Mengubah model agar

sesuai dengan indikator

2

Guru mengembangkan

pendidikan karakter

Pendidikan sudah terlihat

dalam pembelajaran

Meningkatkan

pendidikan karakter

dalam pembeljaran

2. Revisi Produk

Revisi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan berdasarkan

masukan dan komentar yang diberikan oleh ibu E guru kelas 1. Guru kelas 1

memberikan komentar pada model example no example (1) guru sebagai fasilitator.

Peneliti mengubah kegiatan pembelajaran yang memberikan bimbingan kepada

siswa yang kurang mampu membaca dan menulis. (2) guru menciptakan suasana

yang menyenangkan dalam pembelajaran. Peneliti Membuat pembelajaran yang

meningkatkan pengawasan terhadap siswa.

Revisi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan berdasarkan

masukan dan komentar yang diberikan oleh ibu E guru kelas 1. Guru kelas 1

memberikan komentar pada model pembelajaran inkuiri. Komentar yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

oleh ibu E yaitu (1) model pendekatan sudah baik tetapi perhatikan kesesuaian materi

dengan indikator. Peneliti Mengubah model agar sesuai dengan indikator.

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

Produk akhir didapat setelah melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan

Borg and Gall. Melalui langkah awal dan langkah uji coba peneliti mendapatkan

masukan dan saran setelah melakukan validasi oleh kedua pakar/ahli perangkat

pembelajaran. Peneliti melakukan revisi sebanyak dua kali sebelum melaksanakan uji

coba dilapangan. Peneliti melakukan revisi awal dengan saran dan komentar dari hasil

validasi yang dilakukan oleh kedua validator mbak T mahasiswa PPGT dan Ibu E guru

kelas 1 SD Negeri Tugu II. Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas yang

dilakukan di SD Negeri Tugu II. Berdasarkan uji coba yang dilakukan peneliti, peneliti

mendapatkan saran dan komentar atas produk yang peneliti uji coba di kelas 1. Beberapa

aspek masih belum sesuai. Saran dan komentar dari guru digunakan peneliti sebagai

revisi sehingga produk akhir layak digunakan. Produk perangkat pembelajaran inovatif

yang terdiri dari prota, prosem, silabus, dan RPP beserta lampiran akan dijilid menjadi

satu dan siap digunakan.

1. Kajian Produk Akhir

Produk akhir perangkat pembelajaran inovatif telah direvisi sesuai dengan saran

dan komentar dari pakar/ahli perangkat pembelajaran inovatif. Peneliti memperbaiki

produk sesuai dengan saran dan komentar validator. Komponen yang terdapat pada

perangkat pembelajaran dapat terpenihi dan lengkap dengan saran dan komentar.

Komponen perangkat pembelajaran prota yaitu (1) identitas (2) tema, subtema, alokasi

waktu (3) jumlah jam efektif (4) proporsi waktu. Komponen prangkat pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

prosem yaitu (1) identitas (2) tema, subtema, pembelajaran, bulan, alokasi waktu (3)

materi dan alokasi waktu. Komponen perangkat pembelajaran silabus yaitu (1) identitas

(2) materi, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

komponen prangkat pembelajaran RPP yaitu (1) identitas (2) tujuan pembelajaran (3)

kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator (4) materi pembelajaran (5) pendekatan,

model dan metode pembelajaran (6) media pembelajaran dan sumber belajar (7) kegiatan

pembelajaran (8) penilaian (9) lampiran (materi, media, Lembar Kerja Peserta Didik, soal

evaluasi dan kunci jawaban, instrumen dan rubrik penilaian).

Perangkat pembelajaran yang petama adalah prota. Prota berisi identitas yang

lengkap yaitu kelas, satuan pendidikan, tahun pelajaran. Prota juga berisi tema, subtema,

alokasi waktu, agar memudahkan membaca isi prota. Produk prota dilangkapi dengan

jam efektif (16 minggu) sesuai dengan jumlah minggu yang efektif, jumlah alokasi waktu

sama dengan jumlah jam pelajaran dalam satu tahun.

Perangkat pembelajaran yang kedua adalah prosem. Prosem berisi identitas yang

lengkap (kelas, semester, satuan pendididikan, tahun pelajaran). Terdapat juga tema,

subtema, pembelajaran, bulan, alokasi waktu didalam prosem. Prosem dilengkapi dengan

materi pokok yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta alokasi

waktu yang proposional.

Perangkat pembelajaran yang ketiga adalah silabus. Silabus memuat komponen

identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan tema/subtema. Silabus juga memuat

materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

Perangkat pembelajaran yang keempat adalah RPP. RPP mempunyai beberapa

komponen yang lengkap. Dalam RPP memuat identitas yang berisi satuan pendidikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

kelas, semester, tema/subtema/pembelajarn ke-, alokasi waktu/hari dan tanggal.

Kemudian ada tujuan pembelajaran yang dibuat berdasarkan indikator dan mengandung

jenis tingkah laku yang dapat diukur dan diamati, kata kerja yang mengandung Audience,

Behavior, Conditional, Degree. Selanjutnya ada kompetensi inti. Kompetensi inti

merupakan gambaran secara umum yang harus dipelajari oleh siswa untuk jenjang

sekolah, kelas dan mata pelajaran.

Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi merupakan bagian secara

khusus yang dipelajari siswa untuk mencapai minimal materi pada indikator. Indikator

didapatkan dari turunan KD, indikator disesuaikan tingkat berpikir siswa kelas 1. Dalam

membuat indikator usahakan terdapat kata kerja operasional dengan tingkat berpikir

tinggi atau HOTS.

Materi pelajaran yang berisi rangkuman materi disetiap pembelajaran. Dalam RPP

juga terdapat komponen pedekata, model dan metode pembelajaran. Pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan terpadu dan saintifik. Model pembelajaran yang digunakan

ada dua yaitu pembelajaran inkuiri dan example non example. Metode yang digunakan

adalah tanya jawab, diskusi, penugasan, resitasi dan ceramah.

Media pembelajaran dan sumber belajar komponen selnjutnya. Media yang

digunakan oleh peneliti adalah ppt gambar, video lagu-lagu, gambar-gambar dan benda-

benda konkrit. Sedangkan sumber belajar yang digunakan buku siswa dan internet.

Tahapan pembelajaran dalam RPP sangat penting. Tahapan pembelajaran dibuat

sesuai dengan urutan dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Dalam tahapan

pembelajaran mengembangkan 5M dalam kegiatan inti yaitu mengamati, menanya,

mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Mengembangkan 4 keterampilan dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

yaitu berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kerjasama

(collaborative), dan komunikasi (communicative).

Penilaian berisikan jenis dan teknik, bentuk dan pedoman penskoran. Terdapat

juga lampiran-lampiran RPP yang berisi materi pembelajaran, media pembelajaran,

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), soal evaluasi dan kunci jawaban, instrumen dan

ruprik penilaian, refleksi, format lembar pengayaan dan format remedial. Materi

berisikan rangkuman materi satu pelajaran yang dipelajari satu hari. Media pembelajaran

berisikan gambar-gambar, gambar anak sekolah, gambar suasana kelas dan lirik lagu.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berisi kegiatan-kegiatan siswa yang dibuat

secara menarik dan penuh dangan gambar-gambar. Soal evaluasi yang dibuat sesuai

dengan indikator digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mencapai

indikator. Instrumen penilaian memuat soal dan kunci jawaban yang digunakan sebagai

panduan untuk mengevaluasi kegiatann yang dilakukan siswa. Selain instrumen penilaian

juga terlampir teknik penilaian yang memuat rubrik penilaian digunakan sebagai acuan

memberi nilai atas pekerjaan yang dilakukan.

Refleksi berisikan gambar-gambar dengan berbagai ekspresi dan pertanyaan yang

akan dijawab siswa. Format lembar pengayaan dilampirkan guna untuk menambah

pengetahuan siswa dalam materi khusus dan format remedial digunakan untuk mendata

siswa yang nilai-nilai yang didapat tidak mencapai batas KKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran inovatif oleh mahasiswa PPGT

dan guru SD Negeri Tugu II mengenai pelaksaan ujicoba bahwa perangkat pembelajaran

termasuk katagori “sangat baik” 4,30.

Hal tersebut dijabarkan dalam tabel berikut :

No Validasi Perangkat pembelajaran

Skor Kategori

1 Pakar Validasi Pembelajaran Inovatif Model Exampla non

Example (A)

4,45 Sangat baik

2 Pakar Validasi Pembelajaran Inovatif Model Inkuiri (A) 4,40 Sangat baik

3 Pakar Validasi Pembelajaran Inovatif Model Example non

Example (B)

4,35 Baik

4 Pakar Validasi Pembelajaran Inovatif Model Inkuiri (B) 4,20 Baik

5 Guru Kelas I Model Pembelajaran Example non Example 4,15 Baik

6 Guru Kelas I Model Pembelajaran Inkuiri 4,10 Baik

Jumlah 25,65

Rata-Rata 4,30

Kategori Sangat Baik

Hasil validasi dan penilaian tersebut berpedoman pada aspek perangkat pembelajaran

yaitu (1) prota terdiri dari identitas, komponen prota, jumlah jam efektif dan pembagian waktu

pada tema/subtema (2) prosem terdiri dari identitas, komponen yang lengkap, materi pokok

sesuai dengan kompetensi inti dan KD serta indikator (3) silabus terdiri dari identitas, materi

pokok, keterkaitan komponen dan silabus (4) RPP terdiri dari identitas, tujuan pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

kompetensi inti, kompetensi dasar, rumusan indikator, materi, pendekatan, model, metode media

pembelajaran, sumber belajar, evaluasi, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi,

model yang digunakan, mengembangkan 5M dan instrumen evaluasi (5) media (6) Lembar Kerja

Peserta Didik dan (7) Bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar inovatif (A)

memberikan skor 4,45 dengan kategori “sangat baik” untuk model example non example.

Sedangkan model pembelajaran inkuiri pakar pembelajaran inovatif (A) memberikan skor 4,40

dengan kategori “sangat baik”. Untuk pakar pembelajaran inovatif (B) memberikan skor 4,35

dengan kategori “baik” pada model example non example. Pakar pembelajaran inovatif (B)

memberikan skor 4,20 dengan kategori “baik” pada model pembelajaran inkuiri. Guru kelas 1

memberikan skor 4,15 dengan kategori “baik” pada model pembelajaran example non example.

Guru kelas 1 juga memberikan skor 4,10 dengan kategori “baik” pada model pembelajaran

inkuiri. Keseluhuran hasil validasi dan ujicoba didapatkan rata-rata 4,30 dengan kategori “sangat

baik”.

Perangkat yang memenuhi semua aspek dalam instrumen penilaian setiap perangkat

pembelajaran dan penilaian uji ciba produk dengan kategori “sangat baik”. Prota yang dibuat

memuat (1) identitas (2) komponen prota (3) jam efektif dan pembagian waktu tema/subtema.

Prosem yang dibuat memuat (1) identitas (2) komponen yang lengkap (3) materi yang sesuai

dengan kompetensi inti dan KD serta indikator. Silabus yang dibuat memuat (1) identitas (2)

materi pokok (3) komponen dalam silabus saling terkait. RPP yang dibuat memuat (1) identitas

(2) tujuan pembelajaran mengandung ABCD (3) kompetensi inti (4) kompetensi dasar (5)

perumusan indikator seuai dengan KI, KD dan HOTS sesuai dengan kata kerja operasional (6)

materi pembelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator (7) pendekatan (8) medel yang

digunakan adalah example non example dan model pembelajaran inkuiri (9) metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pendekatan saintifik (10) media dan

sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran (11) evaluasi sesuai dengan tujuan dan

indikator pembelajaran (12) karakteristik pembelajaran inovatif mengembangkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi/HOTS, model yang digunakan example non example dan medel

pembelajaran inkuiri, mengembangkan 5M dalam kegiatan pembelajaran, dan mengembangkan

4 keterampilan dasar belajar 4C dalam kegiatan belajar (13) penilaian menggunakan penilaian

otentik yang menyangkut penilaian sikap, spiritual pengetahuan dan keterampilan (14) bahasa

yang digunakan sudah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan aspek

dalam ujicoba produk peneliti menerapkan aspek (1) guru melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan karakteristik model inovatif yang digunakan (2) guru melaksanakan sesuai dengan

sintaks model pembelajaran inovatif yang digunakan (3) guru menerapkan pendekatan saintifik

5M (4) guru mengembangkan keterampilan abad 21 (5) guru menguasai materi (6) guru sebagai

fasilitator (7) pembelajaran berpusat pada siswa (8) guru menggunakan media (9) guru

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi/HOTS (10) guru menggunakan kegiatan

yang bervariasi (11) guru mengembangkan pendidikan karakter (12) melaksanakan pembelajaran

terpadu (13) guru menciptakan suasana menyenangkan (14) guru melakukan penilaian otentik.

Produk yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada bab I yaitu

pertama cover depa yang terdiri dari judul yaitu pengembangan perangkat pembelajaran inovatif

tema 1 dalam subtema 1 mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar; logo

universitas. Cover belakang berisi sinopsis dan biodata singkat penulis. Kedua, produk dicetak

ukuran kertas A4 dengan berat 70 gram sedangkan sampul dicetak dengan kertas ivory 230

supaya terlihat kokoh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Ketiga, format tulisan menggunakan “times new rowman” dengan spasi 1,5 supaya dalam

RPP terlihat jelas. Keempat, kata pengantar terdiri dari ucapan syukur; penjelasan kerangka

berpikir pembelajaran inovatif; ucapan terimakasih kepada pihak membantu dan terlibat dalam

pembuatan produk; dan kesediaan penulis dalam menerima kritik dan saran dengan produk yang

dikembangkan. Kelima, daftar isi terdiri garis besar isi buku dan nomor halaman.

Keenam, produk yang dikembangkan yaitu perangkat pembelajaran yang terdiri dari

prota, prosem, silabus dan RPP. Ketujuh perangkat pembelajaran program tahunan kelas I SD

semester gasal dan genap. Program tahunan berisi rencana umum pelaksanaan pembelajaran

rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pelajaran. Program tahunan dibuat sesuai dengan

kalender pendidikan. Komponen-komponen dalam menyusun program tahunan yaitu identitas

(muatan pelajaran, kelas dan tahun) dan format isian ( tema, subtema dan alokasi waktu).

Kedelapan perangkat pembelajaran program semester kelas I SD semester gasal. Program

semester menjabarkan program tahunan yang tidak bisa disusunn sebelum program tahunan.

Pogram semester dilihat melalui kalender pendidikan 2018/2019. Program semester berisi garis

besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai semester tersebut. Program

semester terdapat 2 atau 3 halaman berbentuk landscape.

Kesembilan perangkat pembelajaran silabus untuk kelas I SD semester gasal 2018/2019.

Silabus salah satu produk pengembangan kurikulum yang berisikan garis besar materi pelajaran,

kegiatan pelajaran, dan rancangan penilaian. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu

mata pelajaran/tema tertentu yang mencangkup standar kompetensi, kompetensi dasar,

kompetensi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian untuk penilaian, penilaian,

alokasi waktu dan sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Kesepuluh yaitu RPP. Komponen dalam RPP disusun lengkap yaitu (1) identitas (2)

kompetensi inti (3) kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran (4) pendekatan, model

dan metode (5) alat dan bahan serta sumber belajar (6) langkah pembelajaran (7) penilaian (8)

rangkuman materi (9) lampiran berisi LKS, media dan rubrik penskoran. Dalam subtema

terdapat 6 pembelajaran, sehingga menghasilkan enak Rencana Pelaksaan Pembelajaran.

Kesebelas produk mengandung karakteristik pembelajaran terpadu yang memuat

ketepaduan antara mata pelajaran yang akan dijabarkan, saintifik yang dikembangkan adalah 5M

: mengamati, menanya, mecoba, menalar dan mengkomunikasikan yang akan diaplikasikan di

dalam kegiatan inti. Kemudian adanya penilaian adalah penilaian proses dari pengetahuan, sikap

dan keterampilan. Kurikulum 2013 terdapat pendidikan karakter dan kemampuan berpikir tinggi

pada siswa yang menerapkan taksonomi bloom mulai dari C4 sampai C6.

Keduabelas, produk juga mengembangkan 4 keterampilan 4C (berpikir kritis, berpikir

kreatif, kerjasama dan komunikasi. Ketigabelas, produk menggunakan dua model yang

dikembangkan yaitu Model Pembelajaran Example non Example dan Inkuiri. Dua RPP

menggunakan Example non Example dan empat menggunakan model inkuiri.

Keempatbelas, produk terdapat 6 set soal penilaian untuk setiap hari dalam subtema yang

diberikan pada akhir pembelajaran. Kelimabelas, peniliti menggunakan Bahasa Indonesia yang

baik dan bener sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan yang meliputi

bahasa, istilah, nama orang, nama tempat, tanda baca dan kata penghubung.

Dengan demikian produk yang dikembangkan dapat memiliki kualitas yang diinginkan

dan layak digunakan sebagai acuan atau contoh perangkat pembelajaran inovatif kurikulum 2013

pada siswa kelas I sekolah dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGENMBANGAN, DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, peneliti

menyimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan validasi perangkat pembelajaran inovatif, pakar pembelajaran inivatif

(A) memberikan skor 4,45 dengan kategori “sangat baik” pada model example non

example. Sedangkan pakar pembelajaran inovatif (A) untuk model pembelajaran

inkuiri memberikan skor 4,40 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat

pembelajaran inovatif dinyatakan “sangat baik” dapat ditinjau dari aspek (1) prota

yang berisi identitas, komponen prota, jumlah jam efektif, dan pembagian waktu

setiap tema/subtema (2) prosem terdiri identitas, komponen yang lengkap, materi

sesuai KI dan KD serta indikator (3) silabus terdiri dari identitas, materi pokok,

keterkaitan komponen dalam silabus (4) RPP terdiri dari identitas, tujuan

pembelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, perumusan indikator, materi

pembelajaran, pendekatan model, metode, media, sumber belajar, evaluasi,

mengembangkan berpikir tingkat tinggi, model yang digunakan, mengembangkan

5M, instrumen penilaian (5) media (6) Lembar Kerja Peserta Didik (7) bahasa.

2. Berdasarkan guru kelas I memberikan skor 4,15 dengan kategori “baik” pada model

example non example. Sedangkan pada model pembelajaran inkuiri memberikan skor

4,10 dengan kategori “baik”. Dengan aspek (1) guru melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan model inovatif yang digunakan (2) guru melaksanakan sesuai dengan

sintaks model pembelajaran inovatif yang digunakan (3) guru menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

pendekatan saintifik 5M (4) guru mengembangkan keterampilan abad 21 (5) guru

mengasai materi (6) guru sebagai fasilitator (7) berpusat pada siswa (8) guru

menggunakan media (9) mengembangkan kamampuan berpikir tingkat tinggi (10)

guru menggunakan kegiatan yang bervariasi (11) guru mengembangkan pendidikan

karakter (12) melaksanakan pembelajaran terpadu (13) guru menciptakan suasana

menyenangkan (14) guru melakukan penilaian otentik.

B. KETERBATASAN PENGEMBANGAN

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki

keterbatasan yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan kepada dua orang guru Sekolah Dasar

yang berbeda.

2. Instrumen validasi pakar dan ujicoba produk yang hanya divalidasi oleh mahasiswa

PPG dan guru kelas I.

3. Perangkat yang dikembangkan berupa program tahunan, program semester, silabus

dan RPP.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembang 6 karena keterbatasan

validator untuk memvalidasi RPP.

C. SARAN

D. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan lebih dari 1 orang guru SD kelas 1 sebagai

pelaksanaan kurikulum 2013 sehingga data yang dihasilkan lebih jelas menunjukkan para

guru.

E. Isntrumen validasi pakar dan uji coba produk sebaiknya divalidasi oleh pihak yang

banyak sehingga diketahui instrumen itu valid atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

F. Silabus yang dibuat peneliti mampu mengembangkan RPP lebih banyak.

G. Perangkat pembelajaran yang dibuat akan lebih baik jika lebih dari satu sehingga semakin

menambah referensi bagi pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

DAFTAR PUSTAKA

Sobirin. 2006. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar. Deepublish.

Yogyakarta

Elfirahmi.2018. Peranan Guru dalam Membentuk Karakteristik Siswa untuk Menghadapi

Abad 21. Jurnal

Arifin, Zaenal (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Sobirin. 2006. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar. Deepublish.

Yogyakarta

Elfirahmi.2018. Peranan Guru dalam Membentuk Karakteristik Siswa untuk Menghadapi

Abad 21. Jurnal

Arifin, Zaenal (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) Tahun 2016

Permendikbud No. 20 Tahun 2016

Permendikbud No. 22 Tahun 2016

Permendikbud No. 23 Tahun 2016

Permendikbud No. 24 Tahun 2016

Permendikbud No. 25 Tahun 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Permendikbud No. 65 Tahun 2016

Kadir & Hanum Asrohah. (2014). Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT Rajagrafindo

Persada.

Kurniawan, Deni. (2014). Permbelajaran Tematik Terpadu (Teori, Praktik, dan

Penilaian). Bandung : Alfabeta

Kunandar. (2014). Penialaia Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka.

Sugiyono. (2015). Model Penelitian dan Pengembangan Research dan Devploment.

Bandung : Alfabeta.

Kadir & Hanum Asrohah. (2014). Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT Rajagrafindo

Persada.

Kurniawan, Deni. (2014). Permbelajaran Tematik Terpadu (Teori, Praktik, dan

Penilaian). Bandung : Alfabeta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

a. Lembar Hasil Wawancara

Nama Sekolah : SD N TUGU II

Nama Guru : Eni Rohaeni, S.Pd

No Item Wawancara Hasil Wawancara

1 Sejak kapan SD ini menerapkan kurikulum

2013?

Guru SD Negeri Tugu II menggunakan

kurikulum 2013 pada tahun pelajaran

2016/2017 untuk kelas 1, 2 dan 3 saja2

2 Apakah bapak atau ibu pernah mengikuti

pelatihan Kurikulum SD 2013?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

pernah mengikuti diklat kurikulum 2013

belum lama ini

3 Guru SD Negeri Tugu II mengatakan pernah

mengikuti diklat kurikulum 2013 belum

lama ini

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa materi pembelajaran bisa

dipahami, namun pada saat

penyempaian masih menggunakan

model ceramah pada setiap

pembelajaran

4 Apakah bapak/ibu sudah mengetahui

karakteristik kurikulum SD 2013?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

sedikit memahami karakteristik

kurikulum 2013 sepeti mengembangkan

sikap, pengetahuan dan keterampilan

yang diterapkan dalam bebagai situasi

sekolah, rumah dan masyarakat

5 Sejauh mana pemahaman bapak/ibu terkait

dengan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa pedekatan pembelajaran 5 M (

mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, menalar dan

mengkomunikasikan )

6 Bagaimana cara bapak/ibu merumuskan

indikator dan tujuan pembelajaran dengan

kemampuan siswa?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa menganalisis SK dan KD

melalui kata kerja operaional dan

menganalisis karakteristik mata

pelajaran, peserta didik dan sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

7 Bagaimana cara bapak/ibu menumbukan

pendidikan karakter dalam pembelajaran?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa menganalisis SK dan KD

melalui kata kerja operaional dan

menganalisis karakteristik mata

pelajaran, peserta didik dan sekolah

8 Apakah bapak/ibu setiap pembelajaan

menggunakan RPP dengan model

pembelajaran yang berbeda?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa tidak menggunakan model

pembelajaran yang berbeda-beda

9 Apakah tujuan pembelajaran yang bapak/ibu

kembangkan sudah mengupayakan

tercapainya pendidikan karakter?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

sudah tercapainya pendidikan karakter

dalam pembelajaran

10 Apakah bapak/ibu mengetahui keterampilan

yang harus dikuasai sesuai pada abad 21

seperti (berfikirkritis, kreatif, kolaborasi,

komunikasi)?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

iya seperti berpikir kritis misalnya

memproses informasi melalui

pengamatan, penalaran dan komunikasi

serta mencari tahu tentang apa yang

belum diketahui

11 Apakah dalam pembuatan RPP bapak/ibu

sudah merumuskan indikator dan tujuan

pembelajaran terkait dengan keterampilan

tersebut (berfikirkritis, kretif, kolaboratif,

komunikasi)

Belum atau tidak menggunakan

keterampilan abad 21 dalam pembuatan

RPP merumuskan indikator dan tujuan

pembelajaran.

12 Apakah pembelajaran dengan ceramah

masih mendominasi di kelas ?

Iya dan masih sering digunakan karena

untuk siswa kelas 1 tentu perlu guru

yang banyak bicara, karena sebagian

siswa masih ada yang belum lancar

membaca dan mengenal huruf.

13 Pernahkah bapak/ibu menggunakan model

pembelajaran inovatif yang lain? Apakah

modelnya itu?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa ingin mencoba menggunakan

cooperatif learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

14 Apakah ibu/bapak mengetahui pembelajaran

inovatif?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa proses pembelajaran yang

menumbuhkan keaktifan siswa dan

berpusat pada siswa

15 Kesulitan apa saja yang bapak/ibu alami

dalam pembuatan model pembelajaran

inovatif?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa waktu, tenaga dan pikiran yang

menjadi penghambat untuk membuat

pembelajaran menggunakan model

pembelajaran yang berbeda-beda.

16 Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang

dialami?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa harus memanajemen waktu.

17 Apakah contoh perangkat pembelajaran

inovatif yang sesuai dengan tuntutan

kurikulum 2013 sudah tersedia di sekolah

bapak/ibu?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa ada tetapi masih minim

penyusunannya.

18 1Apakah bapak/ibu masih perlu bentuk

contoh untuk perangkat pembelajaran

inovatif yang mengacu Kurikulum 2013

(model PBL, model inquiri, dan model

pembelajaram kooperatif, model kuantum

dbs?

Perlu agar terbantu dan sebagai contoh

khususnya untuk kelas bawah.

19 Apakah siswa pernah merasa bosan ketika

guru menerapkan pembelajaran inovatif di

kelas?

Merasa bosan karena tidak ada model

pembelajaran yang menarik bagi siswa

sehingga pembelajaran menjadi

monoton.

20 Apakah bapak/ibu mempunyai rencana

untuk mengembangkan pembelajaran

inovatif agar kedepannya mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa ?

Iya rencana itu pasti ada tetapi

menerapkannya belum mampu.

21 Menurut bapak/ ibu apakah perangkat

pembelajaran inovatif penting jika

diterapakan dalam proses pembelajaaran

dewasa ini ?

Guru SD Negeri Tugu II mengatakan

bahwa sangat penting karena materi

pembelajaran dikurikulum 2013 sangat

banyak terutama di kelas 1 masih

tedapat siswa yang mengalami kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

membaca dan menulis.

22 Pengetahuan jenis belajar taksonomi bloom

yang sudah direvisi?

Mengatakan mengetahui hanya lupa

tidak diterapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

b. Lembar Hasil Observasi Guru

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

Ya Tidak

1. Guru membuka pembelajaran dengan berdoa

2. Guru melakukan presensi kepada siswa

3. Guru menggunakan apersepsi untuk menuju materi yang akan

diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

5. Guru memberikan motivasi

Kegiatan Inti

6. Guru menyampaikan cakupan materi dan menjelaskan uraian

kegiatan

7. Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang materi

yang akan dipelajari

8. Guru menggunakan media pembelajaran dan sumber pembelajaran

dengan tepat

9. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa

10. Guru menggunakan model yang sesuai dengan materi dan

karakteristik siswa

11. Guru menerepkan 5M pada siswa

12. Guru menggunakan bahasa baku yang baik

13. Guru menggunakan artikulasi dan volume yang jelas

14. Guru menggunakan pakaian yang rapi dan berwibawa

15. Guru memusatkan perhatian siswa saat proses pembelajaran dengan

cara verbal dan non-verbal

Guru tidak berpaku pada satu tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

16. Guru memberikan contoh pada siswa pada kehidupan sehari-hari

17. Guru memberikan apresiasi kepada siswa

18. Guru menggunakan sumber pembelajaran berbasis teknologi pada

pembelajaran

19. Guru dapat mengkonsidikan kelas dengan baik

20. Guru menekankan pendidikan karakter pada siswa

21. Guru membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan

menarik

22. Guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran

Kegiatan Penutup

23. Guru membuat ringkasan secara lisan

24. Guru membuat ringkasan secara tertulis

25. Guru menunjukkan sumber lain

26. Guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar

yang telah dilakukan

27. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi

aktif

28. Guru memberikan evaluasi kepada siswa

29. Guru memberikan tindak lanjut mengenai pembelajaran yang

disampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

c. Lembar Hasil Observasi Siswa

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran

2. Siswa memberikan umpan balik apersepsi dari guru

3. Siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi

4. Siswa mengajukan pertanyaan

5. Siswa mampu bekerjasama pada saat kegiatan berkelompok

6. Siswa mampu mengkomunikasi hasil diskusi

7 Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran

8 Siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan guru

9 Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran secara

lisan

10 Siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran secara

tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

d. Lembar Hasil Penilaian RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

e. Foto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI