PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi...

155
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL KOTAK DAKON KPK MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh MATILDA KURNIATI NIM. 131134270 RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi...

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

KOTAK DAKON KPK MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh

MATILDA KURNIATI

NIM. 131134270

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

KOTAK DAKON KPK MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh

MATILDA KURNIATI

NIM. 131134270

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji dan syukur saya haturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan rahmat-

Nya yang tiada terkira sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini.

Karya ini kupersembahkan untuk:

Ayah dan Ibuku tercinta, Bapak Stanislaus Nonggor dan Ibu Elisabhet Permaisuri

Onifa

yang telah berjuang sehingga saya bisa berada disini, yang selalu memberikan semangat

dan motivasi, yang selalu mendukung cita-cita, dan yang selalu mengajarkanku

kesabaran, keiklasan, dan ketulusan dalam melaksanakan segala sesuatu, dan yang selalu

menyertakan nama saya dalam lantunan doa-doa

Saudara dan saudariku

Laurensius B. Nonggor, Petrus J. Ogur, Marselinus Derosari, dan Yosefina S. Orin yang

selalu memberikan dukungan, motivasi, dan inspirasi.

Sahabat-sahabat tersayang

Upik, Irin, Ocik, Olla, Noik, Dini, Ka Meik, Ka Vera dan Lili yang selalu memberikan

dukungan dalam meraih impian bersama.

Yang tercinta Sergius Virgon

yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan semangat serta selalu mendoakanku.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata

Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

v

MOTTO

“TIDAK ADA BUAH YANG MANIS YANG TUMBUH DI ATAS

TANAH YANG TIDAK SUBUR”

“Jangan Pernah takut untuk jatuh karena dengan

terjatuh kita belajar untuk bangkit kembali”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIA H UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Matilda Kurniati

Nomor Induk Mahasiswa : 131134270

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Kotak Dakon KPK Materi

Kelipatan Persekutuan Terkecil untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan

secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 7 Februari 2017

Yang menyatakan

Matilda Kurniati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

KOTAK DAKON KPK MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN

TERKECIL UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Matilda Kurniati

Universitas Sanata Dharma

2017

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di sekolah masih

jarang digunakan. Keterbatasan waktu dan kesulitan mencari media yang cocok

adalah satu kendala yang ditemukan di sekolah-sekolah. Selain itu, siswa juga

masih belum sepenuhnya memahami materi dan mengerjakan soal cerita terkait

KPK. Dari alasan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengembangan

Media Pembelajaran Konvensional Kotak Dakon KPK Materi Kelipatan

Persekutuan Terkecil untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan dan

mengetahui kualitas dari produk media kotak dakon KPK.

Tahap penelitian ini mengacu pada tahap pengembangan Borg dan Gall dan

Sugiyono (2015: 409) dengan tahapan sebagai berikut: (1) potensi dan masalah,

(2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan

kuesioner. Wawancara dilakukan untuk menganalisis kebutuhan sedangkan

kuesioner digunakan untuk validasi kualitas media oleh validator. Untuk

mengetahui kualitas penggunaan media, dilakukan validasi oleh dua orang ahli

media pembelajaran konvensional dan dua orang guru sekolah dasar.

Berdasarkan hasil validasi, dua ahli media pembelajaran memberikan skor

rata-rata 3,42 (sangat baik) dan 3,27 (baik). Hasil validasi oleh dua orang guru

kelas IV sekolah dasar adalah 3,03 (baik) dan 3,21 (baik). Dari hasil validasi oleh

ahli media pembelajaran konvensional dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar

maka diperoleh rata-rata 3,25 dengan kategori “baik”. Dengan perolehan rata-rata

tersebut, maka media pembelajaran kotak dakon KPK layak diujicoba dalam

pembelajaran.

Kata Kunci: Media pembelajaran konvensional, kotak dakon KPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

ix

ABSTRACT

DEVELOPING OF KPK DAKON BOX AS THE CONVENTIONAL LEARNING

MEDIA IN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) MATERIAL FOR

GRADE IV STUDENTS

Matilda Kurniati

Sanata Dharma University

2017

The utilizing of learning media in the learning process is seldom to used.

Teacher have a limited time and feel difficult to find the exacted learning media. Also,

the students don’t comprehend the learning materials and feel difficult to worked the

story matter of KPK. So that, I extracted to developing of kpk dakon box as the

conventional learning media in kelipatan persekutuan terkecil (kpk) material for

grade IV students. The aim of this research are to research are to describe the

procedure of developing and to find out the quality of KPK Dakon Box product.

The aim of this research is to elaborate Kpk Dacon Box of kelipatan

persekutuan kecil (kpk) material under the sub theme “ the utilization of energy” for

grade iv student of elementary school. Beside that, another aim of this research are

to describe the procedure of developing and to find out the quality of KPK Dakon

Box product. The procedure that used in this research include five steps from

modification result by Borg and Gall and Sugiyono(2015:409) they are (1)the

potential and problem analysis,(2)the data collection (3 ) product design (4) the

design of validation (5) the revision the product design. The instruments that used in

this research are interview and questionnaire. Interview is used to analyze the

However the questionnaire is used to validate the quality of KPK Dakon Box by the

researcher and to find out the quality of using media by two experts of conventional

learning media and two teachers of elementary school.

Based on the validation result from two experts in conventional learning

media of KPK Dakon Box produce the score 4,32(very good) and 3,27 (good). The

validation result from two teachers of grade IV elementary school produce the score

3,03(good) and 3,21( good). From the validation result of the experts in conventional

learning media and two teachers of grade IV of elementary school The conventional

learning media of KPK Dagon Box acquire the average score 3,25 with the category

“ good”. based on this result , the conventional learning media of KPK Dagon Box

that has developed is ready or suitable to be used as the media in the process of

learning .

Key words : conventional learning media, dakon box of KPK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat serta tuntunanNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tulisan akhir yang

berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Kotak Dakon KPK

Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” tepat

pada waktunya.

Dalam menyelesaikan tulisan ini, peneliti diberi kelancaran berkat bimbingan,

bantuan, dan doa-doa dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Sebagai ungkapan syukur peneliti, pada kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

3. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan menuntun dengan kesabaran, kesetiaan, dan kebijaksanaan

sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Koordinator Pelaksana PPGT Universitas Sanata

Dharma yang selalu mendampingi dan selalu memberi motivasi serta inspirasi

kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang

telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk

penelitian.

6. Para dosen dan staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

7. Sarjono, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 Sleman Yogyakarta yang telah

memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah.

8. Sri Rejeki, A.Ma. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah bersedia

untuk diwawancarai dalam melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

xi

9. Calcilea Deny K., S.Pd., selaku guru kelas IV SDKE Mangunan yang telah

memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk

penelitian.

10. Munirotun Uinsiyah, S.Pd., selaku guru kelas IV SDN Kalasan Baru yang telah

memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk

penelitian.

11. Katarina Supatminingsih, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDKE Mangunan yang

telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan memberikan izin untuk

melakukan validasi media pembelajaran.

12. Srini Supriyanti, S.Pd.SD, selaku Kepala Sekolah SDN Kalasan Baru yang telah

memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan memberikan izin untuk

melakukan validasi media pembelajaran.

13. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mendukung peneliti melalui doa-doa serta

motivasi yang dengan tulus diberikan kepada peneliti.

14. Kakak-kakak dan adikku tersayang yang selalu memberikanku semangat dan

motivasi.

15. Teman spesialku yang selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi.

16. Teman-teman terhebat 33 mahasiswa PPGT angkatan 2013 yang selalu

memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.

17. Segenap pihak yang telah membantu peneliti dalam penelitian ini.

Peneliti menyadari tulisan ini belum sepenuhnya sempurna, karena itu peneliti

membutuhkan kritikan dan sarat yang bersifat edukatif. Akhirnya, peneliti

mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat.

Yogyakarta, 7 Februari 2017

Peneliti

Matilda Kurniati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

E. Batasan Istilah ..................................................................................... 7

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................ 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 11

1. Media Pembelajaran Konvensional ............................................... 11

a. Media ....................................................................................... 11

1) Pengertian Media .............................................................. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

xiii

2) Macam-macam Media ....................................................... 13

3) Pemilihan Media ............................................................... 19

4) Fungsi Media Pembelajaran .............................................. 25

5) Manfaat Media Pembelajaran ........................................... 33

6) Karakteristik Media Pembelajaran .................................... 34

B. Media Pembelajaran Kotak Dakon KPK ............................................ 35

1. Pengertian Media Kotak Dakon KPK ........................................... 35

2. Bahan Pembuatan Media................................................................ 37

3. Cara Penggunaan Media ............................................................... 37

4. Kekuatan dan Kelemahan Media .................................................. 38

C. Kurikulum 2013 .................................................................................. 39

1. Pengertian Kurikulum ................................................................... 39

2. Karakteristik Kurikulum 2013 ...................................................... 40

3. Tujuan Kurikulum 2013 ................................................................ 41

D. Materi Pokok ....................................................................................... 43

1. Tema .............................................................................................. 44

2. Subtema ......................................................................................... 45

3. Pembelajaran ................................................................................. 45

4. Karakteristik siswa kelas IV SD ................................................... 47

5. Media Kotak Dakon KPK ............................................................. 47

E. Penelitian Relevan ............................................................................... 48

F. Kerangka Berpikir ............................................................................... 51

G. Pertanyaan Penelitian .......................................................................... 54

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 55

B. Prosedur Pengembangan ..................................................................... 59

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 64

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 66

E. Validasi Ahli Media Pembelajaran Konvensional .............................. 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

xiv

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 68

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 76

1. Analisis Kebutuhan ....................................................................... 76

a. Hasil Wawancara dan Analisis Kebutuhan ............................. 76

2. Deskripsi Produk Awal ................................................................. 80

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian

(RPPTH) .................................................................................. 82

b. Media Pembelajaran Kotak Dakon KPK ................................. 82

3. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional dan Revisi

Produk ........................................................................................... 84

4. Data Hasil Validasi Guru SD ........................................................ 87

B. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan .................................................. 89

1. Kajian Produk Akhir ......................................................................... 89

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian

(RPPTH) .................................................................................... 89

b. Media Pembelajaran Kotak Dakon KPK ................................... 90

2. Pembahasan ..................................................................................... 91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 98

B. Keterbatasan Pengembangan .............................................................. 99

C. Saran .................................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101

LAMPIRAN ................................................................................................... 103

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ..................... 61

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ............................................................................. 65

Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan ....................... 66

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Validasi ........................................................... 69

Tabel 3.5 Tabel Konversi Nilai Skala Lima .................................................... 72

Tabel 3.6 Konversi Nilai Skala Lima .............................................................. 74

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Media Konvensional ....................................... 84

Tabel 4.2 Saran Pakar Media Pembelajaran Konvensional ............................ 86

Tabel 4.3 Data Hasil Validasi Guru Kelas IV SD ........................................... 88

Tabel 4.4 Rekapitulasi Validasi Media Pembelajaran Konvensional dan

Guru Kelas IV SD............................................................................ 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literatur Map Hail Penelitian Relevan .......................................... 51

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................... 53

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode R & D .............................. 56

Bagan 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Media

Pembelajaran Konvensional ........................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Media Kotak Dakon KPK Bagian Luar .................................. 48

Gambar 2.1 Media Kotak Dakon KPK Bagian Luar ................................... 48

Gambar 4.1 Kotak Dakon KPK Sebelum Diberi Pilox Bening .................. 81

Gambar 4.2 Buku Petunjuk Penggunaan Media

Sebelum Dilaminating ............................................................. 81

Gambar 4.3 Media Kotak Dakon KPK

Belum Dilengkapi dengan Kartu Evaluasi .............................. 81

Gambar 4.4 Tampak Bagian Luar Media Kotak Dakon KPK .................... 83

Gambar 4.5 Tampak Bagian Dalam Media Kotak Dakon KPK ................. 83

Gambar 4.6 Kotak Dakon KPK Setelah Diberi Pilox Bening .................... 90

Gambar 4.7 Buku Petunjuk Penggunaan Media Setelah Direvisi ............... 91

Gambar 4.8 Kartu Soal Evaluasi ................................................................. 91

Gambar 4.9 Tampak Luar Media Kotak Dakon KPK ................................. 95

Gambar 4.10 Tampak Dalam Media Kotak Dakon KPK ............................. 95

Gambar 4.11 Manik – manik Media Kotak Dakon KPK .............................. 96

Gambar 4.12 Kartu Evaluasin ....................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian .................................................................... 104

Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 106

Lampiran 3. Surat Izin Validasi ...................................................................... 107

Lampiran 4. Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ............................ 109

Lampiran 5. Data Mentah Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran

Konvensional Kotak Dakon KPK .............................................. 111

Lampiran 6. Data Mentah Hasil Validasi Guru SD kelas IV .......................... 123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam mendidik siswa. Melalui

pendidikan seseorang dapat belajar sesuatu yang membantu dirinya dalam menjadi

orang yang berkualitas dan berkarakter. Dalam proses pendidikan terdapat kegiatan

yang membelajarkan siswa. Peraturan pemerintah RI No. 19/2005, Pasal 19

mengatakan bahwa “proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik”.

Dengan adanya peraturan ini diharapkan bahwa proses pendidikan di sekolah bukan

lagi sebagai proses pengajaran yang mana guru menjadi pusat informasi melainkan

adanya proses pembelajaran dimana siswa yang dominan aktif dalam menggali

makna serta menyerap pengetahuan.

Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan pengetahuan dan teknologi

yang semakin progresif menuntut penyelenggara dan pelaksana pendidikan lebih

inovatif dalam pemanfaatan revolusi pengetahuan dan teknologi tersebut khususnya

dalam dunia pendidikan. Tentu dengan adanya kemajuan pengetahuan dan teknologi

ini sangat mendukung peraturan pemerintah RI 74/2008 tanggal 1 Desember 2008

tentang guru , serta membantu pelaksanaan pendidikan yaitu guru dalam melancarkan

pembelajaran di kelas. Ini berarti tuntutan guru semakin tinggi untuk menjadi guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

2

yang professional seperti termuat peraturan pemerintah RI 74/2008 tanggal 1

Desember 2008 tentang guru, pasal 2 dijelaskan bahwa guru wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuan mewujudkan pendidikan nasional. Salah satu hal yang

dimiliki oleh guru adalah memiliki kompetensi. Kompetensi yang dimiliki oleh guru

yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

professional dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik yang dimaksud adalah

kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran siswa. Kompetensi kepribadian

yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam membawa diri dimana guru harus

menjadi contoh bagi siswa di sekolah. Kemampuan professional yang dimaksud

adalah kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas dan

mendalam sedangkan kemampuan sosial yang dimaksud adalah kemampuan seorang

guru dalam berhubungan sosial dengan siswanya khususnya dalam berinteraksi

dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas.

Berlakunya kurikum 2013 tentu menuntut guru untuk mengimbangi keempat

kompetensi ini, apalagi penerapan dan pelaksanaan kurikulum ini memiliki perbedaan

dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Pemberlakuan kurikulum ini tentu memiliki

landasan tertentu yang tidak lain adalah untuk memperbaiki pendidikan menjadi lebih

baik lagi. Berlakunya kurikulum 2013 dalam pendidikan di Indonesia juga menuntut

guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran apalagi

pemberlakuan kurikulum ini menekankan pada aktivitas siswa yang konkret selama

pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan bahwa pentingnya peranan media dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

3

pembelajaran. Media pembelajaran menjadi objek yang dapat digunakan dalam

menyampaikan pesan dan membuat siswa aktif. Karena itu, media sangat penting

dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada Sabtu, 26 September

2015 dengan guru kelas IV di SDN Kalasan I, penggunaan media pembelajaran untuk

materi KPK di kelas IV masih jarang digunakan. Beliau mengatakan minimnya

penggunaan media pembelajaran diakibatkan karena guru masih sulit menemukan

media yang cocok untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa serta memiliki

keterbatasan waktu untuk membuat media pembelajaran yang konvensional. Beliau

pernah menggunakan media modifikasi ular tangga untuk materi kelipatan

persekutuan terkecil (KPK) tetapi belum sepenuhnya dapat membantu siswa. Beliau

juga mengatakan bahwa siswa juga kesulitan dalam memahami soal cerita terkait

dengan materi KPK. Beliau mengatakan bahwa mereka belum bisa berpikir secara

holistik apalagi mereka berangkat dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

sehingga ketika masuk ke Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih aktif dan

kreatif. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media untuk materi KPK masih jarang digunakan oleh guru dalam

membantu siswa memahami konsep KPK.

Mengacu pada wawancara tersebut, peneliti mencoba mengembangkan media

Kotak Dakon KPK pada materi tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dalam

subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Sebagai pedoman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

4

dalam pengembangan media ini, peneliti menggunakan buku kelas IV sekolah dasar

revisi tahun 2014. Alasan peneliti menggunakan buku kurikulum 2013 revisi tahun

2014 adalah karena dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan data

analisis kebutuhan yang sudah dilakukan pada 26 September 2015.

Peneliti berharap dengan adanya media kotak dakon KPK ini dapat memotivasi

guru dalam merancang maupun menggunakan media pembelajaran di dalam kelas.

Selain itu, dapat memberikan pengajaran yang kontekstual sehingga pembelajaran

yang terjadi di kelas bermakna bagi siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran Kotak Dakon KPK

mengacu kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa

kelas IV Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu

kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV

Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

5

1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan produk media pembelajaran

Kotak Dakon KPK mengacu kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan

Energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

2. Untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran Kotak Dakon KPK

mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa

kelas IV Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

a. Peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan, wawasan serta memperoleh

pengalaman dalam melakukan penelitian Research and Development (R&D)

dalam mengembangkan media pembelajaran Kotak Dakon KPK Materi

Kelipatan Persekutuan Terkecil pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk

Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

b. Peneliti dapat mengembangkan keterampilan serta meningkatkan kreativitas

secara khusus dalam mengembangkan media pembelajaran Kotak Dakon

KPK Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil pada Subtema Pemanfaatan

Energi untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

6

2. Bagi guru

a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi guru untuk

mengembangkan berbagai media pembelajaran.

b. Penelitian ini dapat memotivasi guru supaya menggunakan media

pembelajaran sebagai media untuk menarik perhatian siswa atau membantu

siswa memahami berbagai konsep yang dipelajari dalam proses

pembelajaran di kelas.

3. Bagi siswa

Siswa akan mengalami proses pembelajaran yang bermakna serta memperoleh

prestasi belajar yang memuaskan pada materi KPK dengan mengembangkan

media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu kurikulum 2013 untuk Siswa

Kelas IV Sekolah Dasar.

4. Bagi sekolah

a. Dapat menambah pengetahuan dan referensi terkait media pembelajaran

kurikulum 2013 serta perolehan tambahan bahan bacaan terkait dengan

penelitian Research and Development (R&D) khususnya pada

pengembangan media Kotak Dakon KPK Materi Kelipatan Persekutuan

Terkecil (KPK) untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

b. Sekolah diharapkan terinspirasi untuk mengembangkan kompetensi

profesional guru dengan adanya berbagai pelatihan khususnya dalam

mengembangkan media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

7

5. Bagi Program Studi PGSD

Prodi PGSD dapat memperoleh bahan bacaan tambahan perpustakaan terkait

dengan penelitian Research and Development (R&D) khususnya

pengembangan media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu kurikulum

2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

E. Batasan Istilah

Adapun beberapa batasan istilah pada penelitian pengembangan ini, sebagai

berikut:

1. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru pengganti kurikulum

tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang diberlakukan oleh kementrian

pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2013. Kurikulum 2013 merupakan

kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Munculnya kurikulum 2013 tentu tidak bertolak dari upaya pemerintah

dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia.

2. Media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan media yang digunakan oleh guru yang

dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam pengajaran untuk menciptakan

suasana belajar yang efisien dan efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

8

3. Media konvensional

Kata konvensional memiliki arti yaitu berdasarkan kesepakatan umum,

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 14 (2008: 730). Anitah (2010: 5)

menyatakan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang

dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima

pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa media konvensional merupakan media yang dihasilkan oleh

seorang atau sebagian orang berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh si

pembuat media, yang digunakan untuk menciptakan kondisi yang

membelajarkan siswa baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

4. Kotak Dakon KPK

Kotak dakon KPK adalah salah satu media media pembelajaran yang

mengikuti aturan permainan congklak. Dalam hal ini secara spesifik aturan

permainan congklak yaitu (a) terdiri dari 2 pemain yang saling berlawanan, (b)

setiap pemain akan memperoleh biji-biji yang jumlahnya sama rata yaitu 49

manik, (c) biji-biji tersebut diisi pada lubang yang berukuran kecil yang

berjumlah 7 lubang untuk masing-masing pemain, (d) masing-masing lubang

akan diisi oleh 7 buah biji (d) setiap pemain memiliki 1 lubang utama untuk

menampung biji dari lubang yang sudah mati, (e) salah satu pemain dapat

memulai permainan dan berhak memilih lubang mana yang akan diambil

bijinya, lalu memasukkan biji-biji tersebut satu demi satu ke lubang-lubang

lainnya sampai habis, (f) bila biji yang terakhir dimasukkan pada lubang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

9

di dalamnya terdapan biji maka pemain boleh mengambil biji dan melanjutkan

permainan, sebaliknya jika biji terakhir di masukkan pada lubang lawan yang di

dalamnya tidak terdapat biji maka pemain tidak dapat melanjutkan permainan

serta tidak mendapat apa-apa namun diganti dengan lawan main.

Media kotak dakon KPK tidak sepenuhnya mengikuti aturan permainan

congklak karena ada beberapa aturan permainan yang diubah. Media ini terbuat

dari papan dan tripleks.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1. Produk yang dikembangkan berupa media pembelajaran konvensional yaitu

kotak dakon KPK. Kotak dakon KPK dibuat dari papan kayu dan didalamnya

terdapat petakan kotak kecil yang berjumlah 100 kotak dan setiap kotak diberi

angka. Media ini dilengkapi dengan manik-manik yang berfungsi sebagai

dakon. Manik-manik ini diberi warna yang berbeda agar memudahkan siswa

dalam menggunakan media. Kotak-kotak diberi warna yang berbeda.

Berikut adalah ketentuan ukuran dari kotak dakon KPK

a. Kotak bagian luar berukuran panjang 60 cm, lebar 50 cm, tinggi 5 cm

meter dan ketebalan papan 1 cm.

b. Kotak kecil bagian dalam berukuran panjang 5 cm, lebar 5 cm, ketebalan

sekat antarkotak adalah 0,4 cm. Jumlah kotak bagian dalam berjumlah 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

10

kotak yang diberi warna berbeda-beda. Warna yang digunakan adalah

warna biru, hijau dan kuning. Selain kotak-kotak kecil, terdapat juga

empat buah kotak yang berukuran panjang 10 cm dan lebar 10 cm. Kotak

ini dilengkapi dengan whiteboard yang berukuran panjang 10 cm dan

lebar 10 cm, penghapus, dan spidol. Kotak ini digunakan untuk

menyimpan manik-manik. Kotak-kotak ini berwarna kuning dan hijau.

c. Manik-manik yang digunakan dalam media kotak dakon KPK terbuat dari

kayu dengan ukuran 1 × 1 cm. Manik-manik ini berjumlah 100 buah

namun warna manik-manik berbeda yaitu 25 manik berwarna merah, 25

berwarna hijau, 25 berwarna orange, dan 25 berwarna putih.

2. Kotak dakon KPK dikhususkan untuk materi Kelipatan Persekutuan Terkecil

(KPK) untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

3. Kotak dakon KPK dapat digunakan berulang-ulang. Artinya, media ini bukan

merupakan media yang hanya sekali pakai melainkan dapat digunakan secara

berulang-ulang.

4. Kotak dakon KPK memiliki daya tahan yang lama. Artinya, media ini dapat

digunakan dalam kurun waktu yang lama.

5. Kotak dakon KPK mudah dibawa kemana-mana. Artinya, media ini tidak

memiliki batasan ruang dan waktu jika hendak digunakan.

6. Kotak dakon KPK didesain semenarik mungkin untuk menarik perhatian siswa

dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Media Pembelajaran Konvensional

a. Media Pembelajaran

1) Pengertian media pembelajaran

Sadiman (2014: 6) menyatakan bahwa kata media berasal dari bahasa

Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah

berarti perantara atau pengantar. Djamarah (2006: 121) menyatakan bahwa

media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan

guna mencapai tujuan pengajaran. Sukiman (2012: 29) menyatakan bahwa

media adalah perantara yang menyalurkan pesan dari sumber ke penerima

pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal

(Arsyad 2010: 3).

Anitah (2010: 5) menyatakan bahwa media adalah setiap orang, bahan,

alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan

pebelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan

pengertian itu, maka guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

12

media. Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan,

dalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang

lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet,

film, microfilm, dan sebagainya. Semua itu adalah media pembelajaran

karena memuat informasi yang dapat dikomunikasikan kepada pebelajar.

Sanjaya (2014: 57) menyatakan bahwa media adalah perantara dari sumber

informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan

lain sebagainya. Sanaky (2013: 3) media pembelajaran adalah sebuah alat

yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan

pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar,

pengajar, dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi

tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.

Munadi (2010: 7) menyatakan bahwa media pembelajaran dipahami

sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan

dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang

kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien

dan efektif. Kustandi dan Sutjipto (2011: 8) mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar

mengajar.

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan baik benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

13

maupun lingkungan di sekitar siswa yang digunakan guru dalam

pembelajaran. Kriteria sebuah media yang digunakan adalah menarik dan

berisi pesan. Menarik artinya media tersebut dapat merangsang minat belajar

siswa sedangkan berisi pesan artinya media tersebut dapat memberi pesan

kepada siswa yang berkaitan dengan pemahaman siswa tentang materi yang

dipelajari.

2) Macam-macam Media

Djamarah dan Zain (2006: 124) mengklasifikasikan media dari

jenisnya, daya liputannya, dan dari bahan serta cara pembuatannya.

a. Jenis media

Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:

1. Media auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan

kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, dan piringan

hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan

dalam pendengaran

2. Media visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra

penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam

seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

14

lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar

atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.

3. Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara

dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih

baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media

ini dibagi lagi ke dalam:

a) Audiovisual diam

Audiovisual diam yaitu media yang menampilkan suara dan

gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film

rangkai suara, dan cetak suara.

b) Audiovisual gerak

Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur

suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-

cassette.

b. Daya liputan media

Media dilihat dari liputannya dapat dibagi dalam:

1) Media dengan daya liput luas dan serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta

dapat menjangkau jumlah anak didik yang sama dalam waktu yang

sama.

2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

15

Dalam penggunaannya media ini membutuhkan ruang dan tempat

yang khusus seperti film, sound slides, film rangkai, yang harus

menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.

3) Media untuk pengajaran individual

Dalam penggunaannya media ini hanya untuk seorang diri. Jenis

media yang termasuk media ini adalah modul berprogram dan

pengajaran melalui komputer.

c. Bahan pembuatan media

Media dilihat dari bahan pembuatannya dibagi dalam:

1) Media sederhana

Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara

pembuatannya mudah, dan penggunaanya tidak sulit.

2) Media kompleks

Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatanya sulit

diperoleh serta harganya mahal, sulit membuatnya, dan

penggunaanya memerlukan keterampilan yang memadai.

Sanaky (2013: 44) menyatakan bahwa apabila dilihat dari sudut pandang

yang luas, media pembelajaran tidak hanya terbatas pada alat-alat audio,

visual, audio-visual saja, melainkan sampai pada tingkah laku pengajar dan

kondisi pribadi pembelajaran. Maka, media pembelajaran dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

16

a) Bahan-bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan

menggunakan simbol-simbol kata dan visual berupa bahan-bahan

cetakan dan bacaan.

b) Alat-alat audio-visual, alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini,

yaitu:

1. Media proyeksi, seperti: overhead projector, slide, film, dan

LCD,

2. Media non-proyeksi, seperti: papan tulis, poster, papan tempel,

kartun, papan planel, komik, bagan, diagram, gambar, grafik, dan

lain-lain,

3. Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, diorama, boneka,

topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran, dan museum

sekolah.

c) Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu slide, film strif,

film rekaman, radio, televi, video, VCD, laboratorium elektronik,

perkakas otoinstruktif, ruang kelas otomatis, sistem interkomunikasi,

computer dan internet.

d) Kumpulan benda-benda (material collection), yaitu berupa

peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki nilai

sejarah jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan,

perdagangan, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

17

e) Contoh-contoh kelakuan, perilaku mengajar. Pengajar memberi contoh

perilaku atau suatu perbuatan.

Anitah (2010: 2) menyatakan bahwa media pembelajaran

diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Media visual

Media visual dibedakan menjadi:

1) Media visual yang tidak diproyeksi

Media visual yang diproyeksi merupakan media yang sederhana,

tidak membutuhkan proyektor dan layar untuk memproyeksi

perangkat lunak. Media yang termasuk dalam media ini adalah:

a) Gambar mati atau gambar diam (still picture)

b) Ilustrasi

c) Karikatur

d) Poster

e) Bagan

f) Diagram

g) Grafik

h) Peta datar

i) Realita dan model

j) Berbagai jenis papan

2) Media visual yang diproyeksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

18

Media visual yang diproyeksi merupakan media yang dapat

diproyeksi pada layar melalui suatu pesawat proyektor. Jenis

media visual ini adalah:

a) Overhead projector (OHP)

b) Slide projector (projector film bingkai)

c) Filmstrip projector

d) Opaque projector

b. Media audio

Media audio merupakan media yang dalam menyampaikan

informasi disampaikan melalui rekaman suara manusia atau suara-

suara lain. Jenis media audio, seperti: open-reel, tape recorder,

cassete tape recorder, piringan hitam, radio, dan MP3.

c. Media audio-visual

Media audio-visual merupakan media gabungan antara media

visual dan media audio-visual dimana seseorang tidak hanya

melihat atau mengamati sesuatu, melainkan sekaligus dapat

mendengar sesuatu yang divisualisasikan. Yang termasuk jenis dari

media ini adalah slide suara dan televi.

Berdasarkan pendapat ahli mengenai macam-macam media

pembelajaran peneliti dapat menyimpulkan bahwa, media

pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai media visual, media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

19

audio, dan media audiovisual. Media juga memiliki berbagai macam

diantaranya dapat dilihat dari jenis media, daya liput media, dan bahan

pembuatan media. Macam-macam media dilihat dari jenisnya yaitu

media auditif, media visual dan media audiovisual. Dilihat dari daya

liputannya media dibagi kedalam media dengan liputan luas dan

serentak, media dengan daya terbatas waktu dan ruang, dan media

pengajaran individual. Sedangkan, media dilihat dari bahan

pembuatannya dibagi menjadi media sederhana dan media kompleks.

3) Pemilihan media

Anitah (2010: 78) menyatakan bahwa dalam pemilihan media perlu

mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Variabel tugas

Dalam pemilihan media, guru harus menentukan jenis kemampuan yang

diharapkan dari pebelajar sebagai hasil pembelajaran.

b. Variabel pembelajar

Karakteristik pebelajar perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media,

walaupun belum ada kesepakatan karakteristik mana yang penting.

c. Lingkungan belajar

Pertimbangan ini lebih bersifat administratif. Berbagai hal yang termasuk

di dalamnya adalah: besarnya biaya sekolah, ukuran ruang kelas,

kemampuan mengembangkan materi baru, ketersediaan radio, televisi, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

20

perlengkapan lainnya, kemampuan guru dan kesediaan untuk usaha-usaha

mendesain pembelajaran, ketersediaan bahan-bahan buku ajar untuk

pembelajaran individual.

d. Lingkungan pengembangan

Perencanaan penyajian yang baik bila pengembangan sumber-sumber tidak

mendukung tugas tersebut.

e. Ekonomi dan budaya

Pemilihan media perlu mempertimbangkan apakah media itu dapat

diterima oleh si pemakai dan sesuai dengan sumber dana serta peralatan

yang tersedia.

f. Faktor-faktor praktis

Hal-hal yang termasuk dalam faktor praktis adalah:

a. Besarnya kelompok yang dapat ditampung dalam suatu ruangan.

b. Jarak antara penglihatan dan pendengaran untuk penggunaan media.

c. Seberapa jauh media dapat mempengaruhi respon pebelajar atau kegiatan

lain untuk kelengkapan umpan balik.

d. Adakah penyajian itu sesuai dengan respon pebelajar.

e. Apakah stimulus pembelajaran menuntut gerak, warna, gambar, kata-kata

lisan, atau tertulis.

f. Apakah media yang dipakai mempunyai urutan yang pasti.

g. Media manakah yang lebih lengkap untuk maksud peristiwa-peristiwa

pembelajaran tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

21

h. Media yang dipandang kemungkinan lebih efektif bagi pebelajar perlu

ditentukan apakah perangkat lunak dapat disimpan dan bernilai.

i. Apakah guru memerlukan training tambahan.

Sanaky (2013: 37) menyatakan bahwa setiap pengajar tidak cukup

hanya memiliki pengetahuan tentang kemediaan saja, tetapi harus memiliki

keterampilan untuk memilih dan menggunakan media dengan baik dalam

suatu proses pembelajaran dan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria-kriteria pemilihan media tersebut antara lain, sebagai berikut:

a. Tujuan pengajaran.

Media pembelajaran yang dibuat hendaknya menunjang tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

b. Materi pengajaran.

Media pengajaran dapat menjelaskan materi pengajaran secara holistik.

c. Metode mengajar.

Media hendaknya dapat mendukung metode pembelajaran yang

digunakan artinya, media yang digunakan disesuaikan dengan metode

mengajar yang digunakan.

d. Tersedianya alat yang dibutuhkan.

Alat yang digunakan dalam membuat media pembelajaran dapat dengan

mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

e. Jalannya pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

22

Media yang digunakan harus dapat mendukung jalannya pelajaran

sehingga dapat menciptakan situasi yang dapat menyenangkan serta

membelajarkan siswa.

f. Penilaian hasil belajar.

Media pembelajaran memuat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa

dalam memahami materi setelah menggunakan media pembelajaran.

g. Pribadi mengajar.

Media yang dibuat harus dikuasai oleh guru sehingga tidak mengalami

kendala ketika menggunakan media tersebut.

h. Minat dan kemampuan pembelajar.

Media yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan

siswa serta dibuat semenarik mungkin agar dapat memicu minat siswa

untuk belajar.

i. Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.

Media yang dibuat atau digunakan dapat menciptakan suasana yang

menyenangkan yang dapat membuat siswa aktif untuk mengikuti

pembelajaran.

Selain kriteria di atas, hal yang diperhatikan saat memilih media dan

menggunakan media yaitu:

a. Daya jangkauan, terhadap pengajaran individual, pengajaran kelompok,

dan pengajaran masal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

23

b. Keluwesan pakai, yaitu kapan media tersebut akan digunakan, dimana

akan digunakan dan audiennya siapa.

c. Ketergantungan, artinya media yang digunakan juga tergantung pada

sarana dan fasilitas yang lain.

d. Kendali, artinya siapa yang akan mengendalikan media tersebut.

e. Atribut, kualitas hasil media yang digunakan dalam belajar.

f. Biaya, media yang digunakan mahal atau murah dan juga daya tahannya,

sehingga dapat dipertimbangkan biaya produksi atau pembelian.

Arsyad (2010: 75) menyatakan bahwa kriteria pemilihan media

bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem

instruksional secara keseluruhan. Kriteria-kriteria pemilihan media yang harus

diperhatikan yakni:

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang

secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,

atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara

efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas

pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

24

c. Praktis, luwes, dan bertahan.

Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang

ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang

dipilih sebaiknya dapat digunakan dimana pun dan kapan pun dengan

peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan

dibawa kemana-mana.

d. Guru terampil menggunakannya.

Terampil menggunakan media termasuk kriteria utama. Apa pun media

itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran.

Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang

menggunakannya.

e. Pengelompokan sasaran.

Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya

jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang

tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan

perorangan.

f. Mutu teknis.

Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus memenuhi

persyaratan teknis tertentu.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai kriteria pemilihan media,

maka dapat disimpulkan bahwa kriteria-kriteria pemilihan yang baik adalah

(1) sesuai dengan tujuan pengajaran yang ingin dicapai, (2) kesesuaian dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

25

materi pembelajaran, (3) daya jangkauan media, (4) keluwesan, praktis dan

tahan lama, (5) mudah digunakan baik guru maupun siswa, (6) sasaran

penggunaan media baik dalam kelompok kecil, kelompok besar atau individu,

(7) alat yang digunakan mudah didapat.

4) Fungsi media pembelajaran

Sanaky (2013: 7) menyatakan media pembelajaran berfungsi untuk

merangsang pembelajaran dengan:

a) Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langka,

b) Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya,

c) Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret,

d) Memberi kesamaan persepsi,

e) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,

f) Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan

g) Memberikan suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai,

dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Munandi (2010: 37) menyatakan fungsi media pembelajaran terdiri

dari (1) fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar (2) fungsi

semantik, (3) fungsi manipulatif, (4) fungsi psikologis, dan (5) fungsi sosio-

kultural.

a. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber

belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

26

yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Fungsi

media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah fungsi utamanya di

samping ada fungsi-fungsi lain. Media pembelajaran adalah

“bahasanya guru”. Maka, untuk beberapa hal media pembelajaran

dapat menggantikan fungsi guru terutama sebagai sumber belajar.

b. Fungsi semantik

Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah

perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya

benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik). Bahasa meliputi

lambang (symbol) dan isi (conten) yakni pikiran dan atau perasaan

yang keduanya telah menjadi totalitas pesan (messages), yang tidak

dapat dipisahkan. Unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata”. Kata atau

kata-kata itu adalah simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang

digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya.

Hubungan antara kata, makna dan perunjukan menjadi amat jelas,

yakni “makna” tidak melekat pada “kata”; “kata” hanya bermakna bila

telah dirujukkan kepada sejumlah referen. Manusialah yang

memberikan makna pada kata atau dalam konteks pendidikan dan

pembelajaran, gurulah yang memberi makna pada setiap kata yang

disampaikannya.

c. Fungsi manipulatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

27

Media pembelajaran memiliki dua kemampuan, yakni

mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan

inderawi.

Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi

batas-batas ruang dan waktu yaitu:

1) Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit

dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam,

ikan paus melahirkan anak, dan lain-lain.

2) Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita

waktu panjang menjadi singkat seperti proses metaformosis dan

proses perkembangbiakan hewan.

3) Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa

yang telah terjadi (terutama pada mata pelajaran Sejarah), seperti

peristiwa Nabi Nuh dan kapalnya dan masuknya pengaruh Hindu

Budha di Indonesia.

Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi

keterbatasan inderawi manusia yaitu:

1) Membantu siswa memahami objek yang sulit diamati karena terlalu

kecil, seperti molekul atau sel. Untuk memudahkan siswa dalam

memperlihatkan objek tersebut, maka dapat memanfaatkan gambar,

film, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

28

2) Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu

lambat atau terlalu cepat, seperti proses metamorfosis. Untuk

membantu pemahaman siswa maka dapat menggunakan gambar

sebagai media.

3) Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan

kejelasan suara seperti belajar bahasa asing, belajar bernyanyi dan

bermusik dapat memanfaatkan kaset sebagai media.

4) Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks,

misalnya dengan memanfaatkan diagram, peta dan grafik.

d. Fungsi psikologis

Fungsi psikologis media pembelajaran dibagi lagi dalam

beberapa fungsi yakni:

1) Fungsi atensi

Fungsi atensi media pembelajaran yakni media pembelajaran

dapat meningkatkan perhatian (attension) siswa terhadap materi

ajar. Maka, media yang menarik serta tepat guna adalah media yang

mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa.

2) Fungsi afektif

Fungsi afektif yakni bahwa media pembelajaran yang

digunakan dapat menggugah perasaan, emosi dan tingkat

penerimaan atau penolakan siswa. Dengan adanya media

pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

29

beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada

pelajaran yang diikutinya. Hal lain dari penerimaan itu adalah

munculnya tanggapan yakni berupa partisipasi siswa dalam

keseluruhan proses pembelajaran secara suka rela, ini merupakan

reaksi siswa terhadap rangsangan yang diterimanya.

3) Fungsi kognitif

Fungsi kognitif media pembelajaraan yakni melalui media

pembelajaran siswa dapat memperoleh atau menggunakan bentuk-

bentuk representasi dari objek-objek baik berupa benda, barang,

atau orang. Melalui objek-objek tersebut siswa dapat bercerita atau

memberikan tanggapannya terhadap objek-objek tersebut. Semakin

banyak pikiran dan gagasan yang dimilikinya, maka semakin kaya

dan luas pula aspek kognitifnya. Aspek kognitif yang dimaksud

meliputi persepsi, mengingat, dan berpikir.

4) Fungsi imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi ini mencakup

penimbulan atau kreasi-kreasi objek-objek baru sebagai rencana

bagi masa mendatang, atau dapat juga mengambil bentuk fantasi

(khayalan) yang didominasi kuat sekali oleh pikiran-pikiran

autistik.

5) Fungsi motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

30

Motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong

melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru

untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya

secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

Harapan akan tercapainya suatu hasrat atau tujuan dapat menjadi

motivasi yang ditimbulkan guru ke dalam diri siswa. Salah satu

pemberian harapan itu yakni dengan cara memudahkan siswa

bahkan yang dianggap lemah sekalipun dalam menerima dan

memahami isi pelajaran yakni melalui pemanfaatan media

pembelajaran yang tepat guna.

e. Fungsi sosio-kultural

Fungsi sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-

kultural antarpeserta komunikasi pembelajar. Setiap siswa memiliki

karakteristik yang berbeda-beda apalagi dihubungkan dengan adat,

keyakinan, lingkungan dan pengalaman. Masalah ini dapat diatasi

dengan menggunakan media pembelajaran, karena media

pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan

yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan

persepsi yang sama.

Sadiman (2014: 17) menyatakan secara umum media

pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

31

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:

1) Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita,

gambar, film bingkai film, atau model.

2) Objek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film

bingkai, film, atau gambar.

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu

dengan timelapse atau high-speed photography.

4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa

ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto

maupun secara verbal.

5) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat

disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain.

6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim,

dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film

bingkai, gambar, dan lain-lain.

c) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media

pendidikan berguna untuk:

1) Menimbulkan kegairahan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

32

2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak

didik dengan lingkungan dan kenyataan.

3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuannya dan minatnya.

d) Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum

dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka

guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus

diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang

lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat

diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya

dalam:

1) Memberikan perangsang yang sama.

2) Mempersamakan pengalaman.

3) Menimbulkan persepsi yang sama.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli terkait media

pembelajaran, maka peneliti menyimpulkan beberapa fungsi media

pembelajaran yaitu membantu siswa dalam memahami berbagai

konsep-konsep tertentu dengan menampilkan benda yang konkret,

dapat mengatasi masalah keterbatasan ruang, waktu dan gerak, serta

dapat merangsang siswa untuk memperoleh gairah dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

33

5) Manfaat media pembelajaran

Sanaky (2013: 5) menyatakan beberapa manfaat media antara lain:

a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih

dipahami pembelajar, serta memungkinkan pebelajar menguasai tujuan

pengajaran dengan baik.

c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak

bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain

yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan mendemonstrasikan, dan

lain-lain.

Sukiman (2012: 44) menyatakan ada beberapa manfaat media

pembelajaran yaitu:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan informasi.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

34

peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan

minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan

waktu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa

manfaat media pembelajaran adalah a) dapat memperjelas penyajian pesan

dan informasi, b) dapat mengatasi keterbatasan ruang, indera, dan waktu, c)

pembelajaran lebih menarik perhatian siswa.

6) Karakteristik media pembelajaran

Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2007: 12) mengemukakan tiga

karakteristik media pembelajaran, antara lain:

a. Ciri fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Media yang

termasuk dalam ciri fiksatif adalah fotografi, video tape, audio tape,

disket computer, dan film.

b. Ciri manipulative (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari

dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan

teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

35

proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat

dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut.

c. Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distribusi dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang

relatif sama mengenai kejadian itu. Distribusi media ini tidak terbatas

pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu

wilayah tertentu, tetapi media itu misalnya video, audio, disket komputer

dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.

B. Media Pembelajaran Kotak Dakon KPK

1. Pengertian Kotak Dakon KPK

Media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK adalah salah satu

media pembelajaran yang mengikuti aturan permainan congklak. Dakon

memiliki arti yaitu tempat atau wadah yang digunakan dalam permainan.

Secara spesifik aturan dari permainan congklak yaitu (a) terdiri dari dua orang

pemain, (b) setiap pemain memiliki masing-masing 49 biji-bijian, (c) congklak

yang digunakan berjumlah 16 lubang dimana di dalamnya terdapat 14 lubang

kecil dan 2 lubang besar, (d) setiap pemain harus mengisi masing-masing 7 biji

kedalam setiap lubang miliknya, (e) permainan dilakukan berlawanan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

36

arah jarum jam, (f) permainan akan selesai jika tidak ada lagi biji yang akan di

ambil, dan (g) pemain yang memiliki biji paling banyak dinyatakan sebagai

pemenang permainan. Permainan memiliki cara bermain yaitu: (a) pemain

pertama berhak memilih lubang mana yang dipilih untuk diambil bijinya, (b)

biji-biji tersebut akan dimasukkan satu demi satu kedalam lubang lainnya

sampai habis, (b) bila biji terakhir dimasukkan pada lubang kecil yang berisi

biji lainnya maka ia dapat mengambil biji tersebut dan melanjutkan untuk

mengisi namun jika biji terakhir dimasukkan ke lubang besar miliknya maka ia

akan melanjutkan permainan dengan mengambil biji di sisi lubang besar

miliknya lalu melanjutkan mengisi seperti sebelumnya sampai bijinya habis, (c)

jika biji yang terakhir dimasukkan di lubang yang kosong milik lawan maka

pemain akan berhenti dan tidak mendapat apa-apa.

Media dakon KPK juga memiliki aturan dan cara bermain yang mengikuti

aturan permainan congklak namun tidak semua aturan dari permainan congklak

diterapkan dalam media ini. Beberapa peraturan dan cara bermain dari

permainan congklak diatas seperti: (a) jumlah pemain, (b) jumlah lubang yang

akan digunakan, (c) wadah yang digunakan, pergantian pemain, serta cara

bermain yang berlawan dengan arah jarum jam tidak diterapkan dalam

penggunaan media dakon KPK. Hal yang sama dari permainan congklak dan

media dakon KPK terletak dari cara bermain dimana memasukkan biji atau

manik-manik ke dalam lobang. Jumlah biji pada permainan congklak terbatas

pada 98 biji atau manik-manik sedangkan manik-manik yang digunakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

37

media ini terbatas pada 100 manik-manik karena tergantung besarnya angka

yang akan dicari KPKnya. Beberapa peraturan di atas tidak digunakan karena

terletak pada peran media yang digunakan.

2. Bahan Pembuatan Media

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan media kotak dakon KPK

adalah papan kayu dan tripleks sedangkan alat yang digunakan dalam

pembuatan kotak dakon KPK adalah pemukul, gergaji, dan paku. Bahan

tambahan lain yang digunakan sebagai daya tarik dari media ini adalah cat

kayu.

3. Cara Penggunaan Media

Penggunaan dari media kotak dakon KPK mengikuti aturan permainan

congklak hanya saja tidak semua aturan dalam permainan congklak diterapkan.

Secara spesifik penggunaan media kotak dakon KPK dirincikan sebagai

berikut:

a) Bukalah media kotak dakon KPK, bukalah kotak tempat penyimpanan

manik-manik.

b) Setiap siswa yang hendak menggunakannya akan mengambil satu kartu

soal.

c) Siswa akan menandai bilangan yang akan dicari kelipatannya dengan

manik-manik. Untuk menandai masing-masing bilangan, manik-manik

yang digunakan harus berbeda warna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

38

d) Siswa akan mencari kelipatan dari bilangan yang pertama pada kotak kecil

yang berangka dengan memasukkan satu buah manik pada angka yang

merupakan kelipatan dari bilangan yang dicari KPKnya. Begitupun dengan

angka lainnya.

e) Jika siswa menemukan kelipatan yang paling besar dari kelipatan bilangan

maka ia dapat berhenti untuk mencari kelipatan dari bilangan-bilangan

tersebut.

f) Jika semua kelipatan dari bilangan-bilangan tersebut sudah ditemukan,

maka siswa akan mencari kelipatan persekutuannya dengan cara

menemukan kotak yang memiliki lebih dari satu manik yang warnanya

berbeda.

g) Jika siswa sudah menemukan kelipatan persekutuannya maka siswa akan

menentukan kelipatan terkecilnya dengan cara melihat angka terkecil atau

angka yang mendekati bilangan-bilangan kecil dari kelipatan persekutuan.

h) Angka terkecil tersebut menunjukkan kelipatan persekutuan terkecil dari

bilangan-bilangan yang dicari kelipatannya.

4. Kekuatan dan kelemahan Media

Media kotak dakon KPK memiliki kelemahan dan kelebihan. Adapun

kelemahan dari media ini yaitu media kotak dakon KPK hanya dapat digunakan

untuk individu dan kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa,

sedangkan kelebihan dari kotak dakon KPK adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

39

a) Media kotak dakon KPK dapat digunakan secara berulang-ulang dalam

pembelajaran.

b) Media kotak dakon KPK memiliki daya tahan yang lama. Artinya, media

ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

c) Media kotak dakon KPK dapat dibawah kemana-mana karena tidak

memiliki keterbatasan ruang dan waktu.

C. Kurikulum 2013

1. Pengertian kurikulum 2013

Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari Bahasa

Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat

berpacu”. Kurikulum berarti jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari

dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau

penghargaan (Arifin, 2011: 2). Arifin (2011: 1) menyatakan kurikulum

merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus

merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaan pada semua jenis dan dan

jenjang pendidikan.

Saylor dan Aleksander (dalam Arifin, 2011: 4) menyatakan the

curriculum is the sun total of schools, efforts to influence learning, whether in

the classroom, on the playground, or out of school. Pengertian ini cukup luas

dimana mereka memandang kurikulum merupakan segala sesuatu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

40

diupayakan sekolah untuk mempengaruhi belajar siswa baik di dalam ruangan

kelas, di halaman sekolah maupun di luar sekolah. Semua pengalaman yang

disajikan oleh sekolah untuk siswa merupakan bagian dari kurikulum.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kurikulum merupakan alat yang digunakan sekolah sekaligus dijadikan

pedoman dalam menyajikan pengalaman bagi siswa dalam jenjang pendidikan

tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Dalam hal ini, kurikulum memuat

komponen-komponen seperti sejumlah mata pelajaran, rencana pelaksanaan

pembelajaran, tujuan, ruangan kelas, halaman sekolah, kegiatan dan

pengalaman belajar siswa serta penilaian atau evaluasi.

Pada tahun 2013 Kementrian pendidikan dan kebudayaan

mengeluarkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang menggantikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan

kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Munculnya kurikulum 2013 tentu tidak bertolak dari upaya pemerintah

dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia.

2. Karakteristik Kurikulum 2013

Berdasarkan undang-undang permendikbud No. 67 th 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

karakteristik kurikulum terdiri dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

41

a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual

dan psikomotorik.

b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber

belajar.

c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran.

f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)

kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam

kompetensi inti.

g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran

dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

42

3. Tujuan Kurikulum 2013

Adanya perubahan kurikulum tentu berangkat dari kurang tercapainya

tujuan dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 merupakan bukti dari

upaya pemerintah dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia. Fadlillah

(2014:25) menguraikan beberapa tujuan kurikulum 2013 seperti:

a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skilis dan

soft skills melalui kemampuan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam

rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

b. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif

dan inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

c. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan

administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan semua

komponen kurikulum beserta buku teks yang digunakan dalam

pembelajaran.

d. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga

masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan kualitas

dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.

e. Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah diberikan keleluasaan

untuk mengembangkan kurikulum 2013 sesuai dengan kondisi satuan

pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

43

Berdasarkan rumusan fungsi kurikulum 2013 dari uraian Fadlilah

dapat disimpulkan bahwa fungsi dari kurikulum secara garis besar adalah

untuk menyeimbangkan kemampuan hard skills dan soft skills siswa yaitu

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Selain itu kurikulum 2013

memberikan peluang terhadapap siswa untuk berkembang secara aktif,

kreatif dan inovatif karena dalam pelaksanaan kurikulum di kelas, siswa

menjadi pusat pembelajaran.

D. Materi Pokok

Materi pokok disusun untuk pencapaian tujuan, oleh karenanya materi

pokok dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Sanjaya

(2008:171) menyatakan beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan

dalam menentukan materi pokok adalah:

a. Potensi peserta didik;

b. Relevan dengan karakteristik daerah;

c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual

peserta didik;

d. Kebermanfaatan bagi peserta didik;

e. Struktur keilmuan;

f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

g. Relevan dengan kebutuhan peserta didik dan tututan lingkungan;

h. Sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia; dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

44

i. Merumuskan kegiatan pembelajaran.

Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, menyatakan

bahwa materi pokok memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,

dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi.

Berdasarkan apa yang dikemukan di atas dapat dipahami bahwa materi

pokok diturunkan dari kompetensi dasar yang memuat fakta, konsep, prinsip,

dan prosedur yang relevan dan disesuaikan indikator pencapaian kompetensi.

Dalam penelitian ini, materi pokok yang peneliti ajukan adalah materi

tentang menghitung KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil).

1. Tema

Kata tema berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti

“menempatkan” atau “meletakkan” dan kemudian kata itu mengalami

perkembangan sehingga kata tithenai berubah menjadi tema. Menurut arti

katanya, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah

ditempatkan” (Keraf dalam Majid, 2014:86). Depdiknas (dalam Majid,

2014:99) tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok

pembicaraan. Kunandar (dalam Majid, 2014:99) tema merupakan alat atau

wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.

Pengertian secara luas, tema merupakan alat atau wadah untuk

mengenalkan berbagai konsep kepada siswa secara utuh. Dalam pembelajaran,

tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

45

yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat

pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan tema dimaksudkan agar anak

mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.

Berdasarkan pengertian di atas dapat simpulkan bahwa tema merupakan

sesuatu yang telah ditempatkan sebagai wadah atau alat untuk membantu siswa

dalam mengenal berbagai konsep-konsep yang akan diperoleh secara utuh.

Tema yang menjadi acuan dalam peneliti ini adalah tema 2 “ Selalu Berhemat

Energi”. Tema Selalu berhemat energi memiliki 3 (tiga) subtema yaitu sub tema

1 “Macam-macam Sumber Energi, subtema 2 “Pemanfaatan Energi”, dan

subtema 3 “Gaya dan Gerak”. Setiap subtema memiliki 6 (enam) pembelajaran.

2. Subtema

Subtema merupakan penjabaran dari tema. Dalam setiap subtema

terdiri dari enam pembelajaaaran. Dalam proposal ini, subtema yang diambil

adalah subtema 2 “Pemanfaatan Energi”.

3. Pembelajaran

Permendikbud No.103 tahun 2013 menyatakan pengertian pembelajaran

adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam penelitian

ini, peneliti membahas pembelajaran 2 dalam sub tema 2 dengan jaringan

matapelajaran yang meliputi IPA, SBPD dan Matematika. Dalam penelitian ini

menekankan pada pembelajaran matematika. Sebagaimana yang dituangkan

dalam Pemendikbud No.103 tahun 2013 tentang deskripsi kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

46

pembelajaran meliputi kegiatan mengamati (observing), menanya

(questioning),mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting),

menalar/mengasosiasi (associating), dan mengkomunikasikan

(communicating).

4. Karakteristik Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

Karakteristik siswa kelas IV dengan usia berkisar 10 hingga 11 tahun

yang dikemukan Meggitt (2012:163) dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Perkembangan Kognitif

1. Mengembangkan nalar spasial, yaitu kemampuan memahami serta menarik

kesimpulan, dengan menggunakan tanda-tanda yang menyampaikan

informasi jarak atau arah.

2. Mulai memahami motif di balik tindakan seseorang.

3. Dapat berkosentrasi lebih lama dalam megerjakan sesuatu,

4. Mulai merancang strategi memori,

5. Kemungkinan akan timbul rasa penasaran terhadap obat-obatan, alkohol,

dan rokok.

6. Akan mengembangkan bakat-bakat tertentu. Menunjukkan keterampilan

tertentu dalam menulis, matematika, musik, atau seni.

b. Perkembangan Komunikasi dan Bahasa

1. Dapat menulis esai yang panjang.

2. Menulis cerita yang menunjukkan imajinasi, kemampuan tata bahasanya

meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

47

c. Perkembangan Personal, Emosional, dan Sosial

1. Jauh lebih mampu mengekspresikan atau menahan emosi.

2. Dapat mulai mengalami perubahan emosi yang tiba-tiba dan dramatis

karena pubertas (terutama bagi anak perempuan-yang mengalami masa

pubertas lebih cepat dari anak laki-laki).

3. Cenderung menjadi sensitif terhadap kritikan.

4. Lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya;

berteman dengan teman-teman bergender sama dan hati-hati terhadap

lawan jenis.

5. Menyerah pada tekanan dari teman-teman sebaya; mulai memiliki

keinginan untuk berbicara, berpakaian, dan bersikap seperti teman-

temannya.

d. Perkembangan Moral dan Spiritual

1. Banyak bertanya dan mulai mempelajari bahwa mereka bertanggung jawab

terhadap tindakan, keputusan dan konsekuensi mereka sendiri.

2. Mengerti bahwa beberapa peraturan sebenarnya dapat diubah melalui

negosiasi dan bahwa peraturan tidak selalu berlaku oleh otoritas eksternal.

3. Mulai mengalami konflik antara nilai-nilai yang diajarkan orang tua, serta

nilai-nilai yang dipegang teman-teman sebaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

48

5. Media Kotak Dakon KPK

Media kotak dakon KPK merupakan media konvensional yang dibuat

dari papan kayu. Media ini dikhususkan untuk materi kelipatan persekutuan

terkecil. Bagian dalam media terdapat 100 buah kotak ukuran kecil dan 4 buah

kotak ukuran sedang yang digunakan untuk menyimpan manik-manik. Media

juga dilengkapi dengan whiteboard, spidol, dan penghapus. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Kotak bagian luar

Gambar 2.2 Kotak bagian dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

49

D. Penelitian Relevan

Dalam penelitian pengembangan media konvensioanal, peneliti mencari

penelitian yang relevan dengan pelitian peneliti. Berikut ini adalah tiga penelitian

relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan media pembelajaran

konvensional, antara lain:

Pertama, jurnal oleh Nurhayati, Harwanti, Irianto (2016) yang berjudul

“Pengembangan Media Permainan Congklak Matematika Untuk Mengefektifkan

Penyampaian Materi KPK Dan FPB Kelas IV di Sekolah Dasar”. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengembangkan media permainan congklak matematika.

Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kelayakan media permainan

congklak matematika, mengetahui pengaruh media permainan congklak matematika

terhadap keefektifan waktu pembelajaran, mengetahui respon guru terhadap media

permainan congklak matematika, dan mengetahui respon siswa terhadap media

permainan congklak matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati,

Harwanti, Irianto sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

karena sama-sama mengembangkan media konvensional sedangkan perbedaannya

adalah pada tahap pengembangan media.

Kedua, skripsi oleh M Akhyar Al Amin (2015) yang berjudul Pengembangan

Media Permainan Dakonmatika pada Materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) bagi Siswa Kelas IV Baitur Rohim.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan dan

kualitas media dakonmatika serta untuk mengetahui respon siswa terhadap media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

50

dakonmatika pada materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan

Persekutuan Terkecil (KPK) di MI Baitur Rohim Sidoarjo. Penelitian yang dilakukan

oleh M Akhyar Al Amin sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti karena sama-sama mengembangkan media konvensional untuk materi KPK

sedangkan perbedaannya adalah pada tahap pengembangan media.

Ketiga, jurnal oleh Aprilya Pertiwi Kusumaningrum (2014) yang berjudul

Pengembangan Media Pembelajaran Communion Paper Meteri FPB dan KPK untuk

Siswa Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitian adalah untuk menghasilkan produk

berupa media communion paper materi FPB dan KPK yang baik, efektif, dan praktis

untuk membantu sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Aprilya Pertiwi

Kusumaningrum sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

karena sama-sama mengembangkan media pembelajaran untuk materi KPK

sedangkan perbedaannya adalah peneliti tidak menggunakan model tertentu dalam

penelitian.

Dari ketiga hasil penelitian di atas terdapat kesamaan variable penelitian yang

peneliti lakukan yaitu pengembangan media pembelajaran. Selain terdapat kesamaan

variabel, terdapat juga perbedaan yakni terletak pada desain media pembelajaran,

tahap pengembangan media, dan model yang digunakan dalam penelitian. Ketiga

penelitian tersebut merupakan bahan acuan dalam penelitian peneliti, maka peneliti

akan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran

Konvensional Kotak Dakon KPK materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

51

Bagan 2.1 Bagan Literatur Map Hasil Penelitian Relevan

E. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, peneliti akan membuat kerangka

berpikir tentang media yang dikembangkan peneliti yaitu kotak KPK pada Tema 2

“Selalu Berhemat Energi” dengan subtema “Pemanfaatan Energi” untuk siswa kelas

Media Permaianan Congklak

Nurhayati, Harwanti, dan Irianto

(2016) tentang pengembangan media

permainan congklak matematika

untuk mengefektifkan penyampaian

materi KPK dan FPB kelas IV di

sekolah dasar.

Media Dakonmatika

M Akhyar Al Amin (2015) tentang

Pengembangan media permainan

dakonmatika pada materi Faktor

Persekutuan Terbesar (FPB) dan

Kelipatan Persekutuan Terkecil

(KPK) bagi Siswa Kelas IV Baitur

Rohim.

Communion Paper

Aprilya Pertiwi Kusumaningrum (2014) yang

berjudul Pengembangan Media Pembelajaran

Communion Paper Meteri FPB dan KPK untuk

Siswa Sekolah Dasar.

Pengembangan media pembelajaran konvensional kotak dakon

KPK materi Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) untuk siswa

kelas IV sekolah dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

52

IV sekolah dasar. Media ini hendaknya dapat memotivasi guru dalam membuat media

pembelajaran untuk pengajaran di kelas serta dapat membantu siswa memahami

konsep KPK serta menyelesaikan soal terkait masalah KPK.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber di SD Kalasan 1,

penggunaan media pembelajaran masih minim untuk materi KPK dan adanya

keterbatasan waktu untuk membuat media. Selain itu, siswa juga masih kesulitan

dalam memecahkan masalah KPK yang terkait dengan kehidupan sehari-hari di

rumah. Atas permasalahan itu, peneliti mencoba mengembangkan media kotak KPK

untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Kotak dakon KPK merupakan

media yang dikembangkan untuk membantu siswa dalam memahami konsep

matematika materi KPK pada Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” dengan subtema

“Pemanfaatan Energi” untuk siswa kelas IV sekolah dasar . Media ini hendaknya

memberikan keluasan kepada siswa untuk secara aktif memecahkan sendiri terkait

konsep KPK maupun masalah terkait KPK. Dalam penggunaannya guru hanya

berperan sebagai fasilitator selebihnya siswa sendiri yang berperan aktif. Media ini,

dilengkapi dengan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH),

Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi sebagai perangkat pembelajaran yang

mendukung penggunaan media kotak dakon KPK.

Berikut ini merupakan bagan kerangka berpikir:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

53

Bagan 2.2 bagan kerangka berpikir

Berdasarkan bagan 2.2 di atas, pada tabel analisis kebutuhan guru belum

menemukan media yang cocok untuk membantu siswa memahami konsep KPK dan

menyelesaikan soal terkait masalah KPK. Dari hasil analisis kebutuhan tersebut,

peneliti menyarankan sebuah produk berupa media pembelajaran konvensional kotak

dakon KPK. Media ini memiliki spesifikasi produk yaitu komponen rencana

pelaksanaan pembelajaran secara lengkap, lembar kerja siswa, media pembelajaran

konvensional kotak KPK, buku panduan penggunaan media, media pembelajaran

Penelitian Relevan 1. Pengembangan media

permainan congklak

matematika untuk

mengefektifkan penyampaian

materi KPK dan FPB kelas

IV di sekolah dasar.

2. Pengembangan media

permainan dakonmatika pada

materi Faktor Persekutuan

Terbesar (FPB) dan

Kelipatan Persekutuan

Terkecil (KPK) bagi Siswa

Kelas IV Baitur Rohim.

Media Kotak KPK

1. Pengertian media

pembelajaran

2. Pengertian media

konvensional

Analisis Kebutuhan

1. Guru belum menemukan media

yang cocok untuk membantu siswa

memahami konsep KPK

2. Siswa masih sulit menyelesaikan

soal terkait masalah KPK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

54

yang dikembangkan sesuai dengan prosedur secara lengkap, dan media pembelajaran

dibuat secara menarik dan sesuai dengan karakter siswa.

F. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan daftar pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran Kotak Dakon KPK

mengacu kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa

kelas IV Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu

kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV

Sekolah Dasar berdasarkan validasi ahli media pembelajaran konvensional?

3. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran Kotak Dakon KPK mengacu

kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV

Sekolah Dasar berdasarkan validasi guru kelas IV sekolah dasar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian dan

pengembangan dalam bahasa inggris disebut Research and Development (R&D).

Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2015: 407) yang mengatakan bahwa

metode Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut. Untuk menghasilkan produk maka menggunakan penelitian yang bersifat

analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat

berfungsi bagi masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji

keefektifan produk. Jadi, penelitian dan pengembangan ini bersifat longitudinal

yang artinya dilakukan secara bertahap.

Metode Research and Development (R&D) tidak hanya digunakan pada

bidang-bidang ilmu alam dan teknik tetapi juga dapat digunakan pada bidang

ilmu-ilmu sosial karena itu, penelitian ini cocok untuk pengembangan produk.

Dengan demikian peneliti memilih penelitian ini untuk pengembangan media

Kotak Dakon KPK materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Subtema

Pemanfaatan Energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

56

Sugiyono (2015 : 409) mengatakan bahwa dalam mengembangkan metode

penelitian Research and Development (R & D) ada 10 langkah pengembangan

menurut Borg dan Gall.

Langkah-langkah prosedur pengembangan tersebut akan dijelaskan dalam bagan di

bawah ini.

Bagan. 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode Research and Development

(R&D) sumber: Sugiyono (2015: 409)

Secara terperinci langkah-langkah penggunaan metode Research and Development

(R&D) dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Langkah awal dalam penelitian ini adalah menemukan potensi dan masalah.

Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan

dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri,

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

Data

Desain

Produk

Validasi

Desain

Revisi

Desain Revisi Produk Ujicoba

Produk

Ujicoba

Pemakaian

Revisi

Produk Produksi Masal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

57

tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan

kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.

2. Mengumpulkan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual maka langkah

selanjutnya adalah mengumpulkan data. Data yang dikumpul berupa berbagai

informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk sesuai yang

diharapkan untuk mengatasi masalah yang diperoleh.

3. Desain Produk

Desain produk yang akan diteliti harus lengkap dan spesifik. Produk yang

dihasilkan dalam penelitian ini berupa media pembelajaran Kotak Dakon KPK

materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Subtema Pemanfaatan Energi

untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Hendaknya produk ini dapat meningkatkan

semangat belajar siswa. Produk ini diharapkan menarik, berkualitas, ekonomis,

dan sesuai dengan karakteristik siswa.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk memberikan penilaian

terhadap produk. Validasi produk dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang

sudah berpengalaman untuk dimintai penilaian sehingga dari penilaian tersebut

dapat diketahui kelemahan dan kelebihan dari produk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

58

5. Revisi desain

Setelah mendapatkan validasi dari ahli dan pakar, maka langkah selanjutnya

adalah memperbaiki kelemahan yang terdapat pada desain tersebut. Perbaikan

produk dilakukan oleh peneliti.

6. Uji coba Produk

Uji coba produk dilakukan setelah desain produk diperbaiki. Tujuan dari uji

coba produk adalah untuk mengetahui apakah produk tersebut efektif dan efisien

untuk digunakan. Uji coba produk dilakukan adalah uji coba terbatas.

7. Revisi desain

Setelah mengetahui hasil dari uji coba produk yang dilakukan secara terbatas

maka dapat diketahui bagaimana kinerja dari produk tersebut. Langkah

berikutnya adalah merevisi desain untuk memperbaiki kelemahan yang masih

terdapat dalam desain.

8. Ujicoba pemakaian

Setelah produk direvisi, maka selanjutnya produk tersebut dapat digunakan

dalam lingkup kelas yang lebih luas. Selama ujicoba penilaian akan ada penilai

untuk memberikan penilaian terhadap produk guna untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi produk

Setelah melakukan ujicoba pemakaian tentu ada masukan-masukan yang

menilai kekurangan dari produk. Oleh sebab itu, produk akan dievaluasi untuk

menemukan kelemahan-kelamahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk

penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

59

10. Produksi Masal

Bila produk media kotak dakon KPK dinyatakan efektif dalam beberapa kali

pengujian, maka media kotak dakon KPK akan diproduksi sebanyak yang

dibutuhkan sekolah.

Berdasarkan penjelasan di atas dalam penelitian ini peneliti hanya

membatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan, yaitu (1) potensi dan

masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5)

revisi desain. Hal ini dikarenakan media Kotak Dakon KPK ini dibuat untuk

menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar media

pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV SD yang telah membuat media

pembelajaran konvensional dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan

desain media pembelajaran kotak dakon KPK. Media pembelajaran kotak dakon

KPK ini dikembangkan berdasarkan langkah penelitian pengembangan Borg dan

Gall. Prosedur pengembangan tersebut terdiri dari 5 langkah, yaitu (1) potensi dan

masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi

desain hingga pada akhirnya menghasilkan desain produk final berupa

pengembangan media pembelajaran Kotak Dakon KPK materi Kelipatan

Persekutuan Terkecil (KPK) Subtema Pemanfaatan Energi untuk Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

60

Adapun langkah-langkah pengembangan yaitu

Bagan 3.2 Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran konvensional

LANGKAH 1

Potensi dan masalah

Analisis kebutuhan Wawancara

LANGKAH 2

Hasil analisis Pengumpulan bahan data Kajian dokumen

LANGKAH 5

Revisi desain

Produk akhir yang sudah divalidasi siap diuji coba

LANGKAH 3

Desain produk

Subtema

Indikator

Tujuan

RPP Sumber belajar Media pembelajaran

Evaluasi KI-KD Tema

Kotak Dakon KPK

LANGKAH 4

Validasi media

pembelajaran konvensional

Ahli media pembelajaran

Guru kelas IV

Analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

61

Untuk memperjelas langkah-langkah dalam tabel di atas berikut ini dijelaskan

secara terperinci.

Langkah pertama: Potensi dan masalah

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah berangkat dari masalah dan potensi.

Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah hal pertama yang dilakukan

peneliti adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang dilakukan

pada tanggal 26 September 2016 di SDN Kalasan 1, dengan mewawancarai

seorang guru kelas IV yaitu Ibu SR. Wawancara ini bertujuan untuk

mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di sekolah terkait materi

pembelajaran yang diajarkan. Dengan demikian diharapkan pengembangan media

pembelajaran Kotak Dakon KPK yang dikembangkan dapat mengatasi masalah

yang terjadi. Adapun kisi-kisi wawancara yang digunakan dalam melakukan

analisis kebutuhan yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen wawancara analisis kebutuhan

Aspek Indikator Nomor item

Materi pembelajaran

Materi yang sulit diajarkan. 1

Materi yang sulit dipahami siswa. 7

Media pembelajaran

Pemahaman terhadap penggunaan

media pembelajaran

3

Penggunaan atau penerapan media 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

62

pembelajaran di kelas

Media pembelajaran

konvensional

Pemahaman terhadap media

pembelajaran konvensional

4

Jenis media pembelajaran konvensional

yang pernah digunakan

8

Fasilitas yang mendukung penggunaan

media pembelajaran konvensional

2

Kesulitan dalam membuat dan

menerapkan media pembelajaran

konvensioanal

9

Kesesuaian media konvensioanal

dengan kurikulum 2013

6

Saran dalam pengembangan media

pembelajaran konvensional

10

Beberapa aspek dan indikator dalam tabel di atas menjelaskan bentuk

pertanyaan wawancara dalam melakukan analisis kebutuhan. Secara garis besar

pertanyaan acuan dalam wawancara adalah materi pembelajaran, media

pembelajaran, dan media konvensional. Dari hasil wawancara peneliti menemukan

potensi dan masalah yang terjadi di sekolah. Berangkat dari masalah dan potensi

ini, maka peneliti mencoba merancang sebuah produk media pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

63

konvensional. Peneliti berharap media konvensional yang dikembangkan sesuai

dengan potensi dan masalah di sekolah.

Langkah kedua: Pengumpulan data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dilakukan melalui wawancara.

Hasil dari wawancara yang dilakukan digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk merencanakan produk yang akan dikembangkan yaitu media pembelajaran

kotak dakon KPK materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) untuk siswa kelas

IV Sekolah Dasar. Untuk pengembangan produk media pembelajaran itu sendiri,

peneliti mengumpulkan berbagai referensi dari berbagai sumber, mencari bahan di

internet, serta melakukan studi pustaka.

Langkah ketiga: Desain Produk

Atas pertimbangan potensi dan masalah yang terjadi di sekolah terkait dengan

materi pembelajaran KPK dan media pembelajaran KPK, maka langkah yang

peneliti lakukan adalah mendesain produk yang mungkin dapat mengatasi potensi

dan masalah tersebut. Media yang dibuat adalah media pembelajaran Kotak Dakon

KPK materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) untuk siswa kelas IV Sekolah

Dasar.

Langkah keempat: Validasi produk

Setelah peneliti mendesain produk, selanjutnya produk tersebut akan divalidasi

oleh pakar sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan

media pembelajaran konvensional. Produk akan divalidasi oleh empat validator

yang memiliki pengalaman dan berkompeten yaitu dua dosen ahli media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

64

konvensional dan dua guru kelas IV sekolah dasar. Tujuan dari validasi ini adalah

untuk mendapatkan masukan dan kritikan. Masukan dan kritikan tersebut

digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari produk yang peneliti

kembangkan yang kemudian sebagai bahan untuk perbaikan selanjutnya.

Langkah kelima: Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah ada masukan dan kritikan dari validator. Peneliti

akan melakukan revisi terhadap produk atas masukan dan kritikan dari validator.

Tujuannya adalah untuk memperbaiki kekurangan yang menjadi masukan dan

kritik validator. Hasil dari revesi ini yang kemudian akan menjadi prototipe

interaktif.

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama 13 bulan, mulai bulan September 2015

sampai Februari 2017. Jadwal penelitian yang dilakukan seperti pada tabel berikut

ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

65

Tabel 3.2 Jadwal penelitian

No Kegiatan

Bulan

2015 2016 2017

Sep Okt Nov Des Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Jan Feb

1

Analisis

kebutuhan

2

Pengumpulan

data

3 Dasain produk

4 Valisasi produk

5 Revisi produk

6

Produksi produk

akhir

7 Sidang skripsi

8

Pembuatan

artikel

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dilakukan

pada September 2015 sampai Februari 2017. Kegiatan yang dilakukan selama 12

bulan ini yaitu analisis kebutuhan, pengumpulan data, desain produk, validasi produk,

revisi produk, produksi produk akhir, sidang skripsi, dan pembuatan artikel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

66

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara (interviev)

Narbuko dan Achmadi (2007: 83) menyatakan wawancara adalah proses

tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua

orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-

informasi atau keterangan-keterangan.

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Narbuko dan Achmadi terkait

dengan pengertian wawancara, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview). Wawancara akan

dilakukan pada Guru kelas IV di SDN Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Data

hasil wawancara kemudian dianalisis untuk menemukan solusi.

Dalam pelaksanaan wawancara, peneliti akan menyediakan pertanyaan

wawancara yang berkaitan dengan pokok-pokok persoalan pembelajaran

materi KPK yang disusun sedemikian rupa untuk mengetahui jawaban

responden.

Tabel 3.3 Daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan

No Daftar pertanyaan Jawaban responden

1

Materi apa yang sulit dikuasai

siswa pada mata pelajaran inti?

2 Apa upaya yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

67

guru untuk membantu kesulitan

siswa tersebut

3

Apakah dalam setiap pelajaran

bapak atau ibu mengajar

menggunakan media?

4

Jenis media apa yang paling

sering digunakan?

5

Bagaimana intensitas

penggunaan media?

6

Bagaimana hasil penggunaan

media tersebut?

7

Apa materi yang sulit untuk

diajarkan menggunakan media?

Mengapa?

8

Media apa yang pernah

Bapak/Ibu gunakan tetapi belum

membantu siswa dalam

mencapai indikator?

9

Media apa yang pernah

Bapak/Ibu gunakan yang sudah

mencapai indikator?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

68

10

Media seperti apa yang ibu

inginkan jika dibuatkan?

2. Kuesioner (Angket)

Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian

pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti (Narbuko

dan Achmadi, 2007:76). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan

metode kuesioner untuk memvalidasi produk dan untuk membantu peneliti

untuk merevisi media pembelajaran konvensional.

E. Validasi Ahli Media Pembelajaran Konvensional

Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan validator ahli yang

berkompeten yaitu dua pakar media konvensional dan dua guru kelas IV Sekolah

Dasar. Dua pakar media pembelajaran konvensional adalah Bapak PP dan Bapak

GK dan dua guru kelas IV SD adalah Ibu MU dan Ibu CD.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa

pedoman wawancara dan lembar kuisioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

69

1. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menganalisis kebutuhan terhadap media

pembelajaran konvensional untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Wawancara ini

dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang media pembelajaran yang

dibutuhkan untuk materi yang dirasa sulit diajarkan dan sulit dipahami siswa.

2. Lembar Kuesioner (Angket)

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas maka peneliti membuat

kuesioner sebagai acuan pada saat melakukan penilaian dan memberikan

validasi terhadap produk. Lembar kuesioner akan diberikan kepada dua ahli

media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV sekolah dasar. Lembar

kuesioner berisi pernyataan yang disusun oleh peneliti berdasarkan kualitas

media yang dibuat peneliti. Hasil penilaian dan validasi dari ahli akan

digunakan peneliti untuk perbaikan produk. Kisi-kisi lembar kuesioner akan

ditampilkan dalam daftar tabel kisi-kisi lembar validasi berikut ini.

Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner validasi

Aspek Indikator Nomor item

Konten atau Isi

Isi media pembelajaran yang

dikembangkan.

1, 2, 3, 4

Kemampuan media

pembelajaran yang

dikembangkan

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

70

Tampilan

Kemenarikan media

pembelajaran yang

dikembangkan

1, 2, 3, 4

Kreativitas rancangan media 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13

Kerapian tampilan media 14

Aspek

Penggunaan dan

Penyajian

Penggunaan petunjuk media

pembelajaran

1

Kelayakan penggunaan media

pembelajaran

2, 3, 4, 5,

Berdasarkan tabel 3.4 di atas, dapat disimpulkan tabel lembar kuesioner

validasi produk media kotak dakon KPK di atas akan memvalidasi produk yang

sudah dibuat oleh peneliti yang mencakupi beberapa aspek yang dinilai dalam

pengembangan media kotak dakon KPK, yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek

tampilan, dan (3) aspek penggunaan dan penyajian. Aspek konten atau isi memiliki 2

(dua) indikator yaitu isi media pembelajaran yang dikembangkan dengan jumlah item

4 (empat) dan kemampuan media pembelajaran yang dikembangkan dengan jumlah

item 7 (tujuh). Aspek tampilan memiliki 3 (tiga) indikator yaitu (a) kemenarikan

media pembelajaran yang dikembangkan dengan jumlah item 4 (empat), (b)

kreativitas rancangan media dengan jumlah item 9 (sembilan), dan kerapian tampilan

media dengan jumlah item 1 (satu). Aspek penyajian dan penggunaan memiliki 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

71

(dua) indikator yaitu penggunaan petunjuk media pembelajaran dengan jumlah item 1

(satu) dan kelayakan penggunaan media pembelajaran dengan jumlah item (4). Jadi,

jumlah seluruh item dari ketiga aspek tersebut adalah 30 item. Hasil validasi yang

sudah diperoleh akan direvisi sesuai dengan komentar yang diberikan oleh validator.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis

kualitatif dan analisis kuanlitatif. Berhubung penelitian ini adalah penelitian

research and development (R&D) maka kedua analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif akan berjalan bersamaan. Analisis data tersebut akan dijabarkan sebagai

berikut:

1. Data kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini berupa komentar yang dikemukakan

oleh validator ahli media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV

sekolah dasar. Data-data tersebut akan dianalisis kemudian digunakan sebagai

dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa skor penilaian oleh validator

pakar, yaitu dua ahli media pembelajaran konvensional dan dua guru kelas IV.

Analisis data dilakukan berdasarkan hasil penilaian kuesioner kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

72

diubah menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung

rata-rata dari hasil instrument yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:

Skala penilaian yang digunakan terhadap media pembelajaran kotak

dakon KPK yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup (3)

kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat

kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan acuan menurut

Sukardjo (2008: 101) sebagai berikut:

Tabel 3.5 Tabel Konversi Nilai Skla Lima

Interval Skor Kategori

X > i + 1,80 Sbi Sangat baik

i + 0,60 SBi< X ≤ i + 1, 80Sbi Baik

i – 0,60 SBi < X ≤ i + 0,60Sbi Cukup

i – 1,80 SBi < X ≤ i – 0,60Sbi Kurang

X ≤ i – 1,80Sbi Sangat Kurang

Keterangan:

Rerata ideal ( i) :

(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) :

(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan

untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

73

Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi

sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal ( i) :

(5+1) = 3

Simpangan baku ideal (SBi) :

(5-1) = 0,67

Ditanyakan:

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat

kurang baik.

Jawaban:

Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi

= X > 3 + (1,80 . 0,67)

= X > 3 + (1,21)

= X > 4,21

Kategori baik = i + 0,60SBi < X ≤ i + 1,80SBi

= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)

= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)

= 3,40 < X ≤ 4,21

Kategori cukup baik = i - 0,60SBi < X≤ i + 0,60SBi

= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

74

= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)

= 2,60 < X≤ 3,40

Kategori kurang baik = i - 1,80SBi < X≤ i - 0,60SBi

= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)

= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)

= 1,79 < X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = ≤ i – 1,80SBi

= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)

= X ≤ 3 - (1,21)

= X ≤ 1,79

Berdasarkan acuan di atas maka konversi skala lima yang menjadi acuan

dalam penelitian ini akan ditampilkan sebagai berikut:

Tabel 3.6 Konversi nilai skala lima

Interval Kategori

4,22 - 5,00 Sangat baik

3,41 - 4,21 Baik

2,61 – 3,40 Cukup

1,80 – 2,60 Kurang baik

0 – 1,79 Sangat kurang baik

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa

rentang interval antara 4,22 sampai 5,00 termasuk dalam kategori baik, rentang

interval antara 3,41 sampai 4,21 termasuk dalam kategori baik, rentang interval 2,61

sampai 3,40 termasuk dalam kategori cukup, rentang interval antara 1,80 sampai 2,60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

75

termasuk dalam kategori kurang baik, sedangkan rentang interval antara 0 sampai

1,79 termasuk dalam kategori sangat kurang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

76

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan media

pembelajaran konvensional kotak dakon KPK adalah dengan melakukan analisis

kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu, 26 September 2015 di SD Negeri

Kalasan I. Dalam melakukan analisis kebutuhan peneliti mengikuti langkah-

langkah pengembangan media yang sudah diuraikan pada bab III.

Dalam mengumpulkan data dan informasi peneliti menggunakan teknik

wawancara. Wawancara dilakukan pada guru kelas IV yaitu ibu SR di ruang

kelas IV. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang riil terkait

potensi dan masalah yang terjadi di sekolah. Permasalahan tersebut merupakan

bagaimana penggunaan media dalam pembelajaran di kelas khususnya pada

materi yang sulit dipahami siswa. Hasil wawancara tersebut dijadikan acuan bagi

peneliti dalam melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengembangan

Media Pembelajaran Kotak Dakon KPK materi Kelipatan Persekutuan Terkecil

(KPK) untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara analisis kebutuhan berpedoman pada 10 butir pertanyaan.

Penjelasan dari 10 butir pertanyaan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

77

Butir pertanyaan pertama yaitu materi apa yang sulit dikuasai siswa

dalam kurikulum 2013. Guru memberikan jawaban bahwa terdapat beberapa

materi yang sulit dikuasi siswa salah satunya adalah materi kelipatan

persekutuan terkecil (KPK). Masih ada siswa yang kurang menguasai perkalian,

sehingga ketika memasuki materi KPK mereka mengalami kesulitan. Selain itu,

mereka belum terbiasa berpikir secara menyeluruh karena berangkat dari

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang menggunakan sistem mata

pelajaran.

Butir pertanyaan kedua yaitu apa upaya yang dilakukan oleh guru untuk

membantu kesulitan siswa. Guru memberikan jawaban bahwa beliau hanya

menggunakan permainan ular tangga yang dimodifikasi dari permainan

congklak.

Butir pertanyaan ketiga yaitu apakah setiap setiap kali mengajar di kelas,

menggunakan media. Guru memberikan jawaban bahwa dalam setiap

pembelajaran tidak selalu menggunakan media pembelajaran. Hal ini

dikarenakan tidak semua materi dalam kurikulum 2013 dapat dibuatkan media

pembelajaran. Selain itu, ada beberapa media yang agak sulit untuk dibuatkan.

Butir pertanyaan keempat yaitu jenis media apa yang paling sering

digunakan. Guru memberikan jawaban bahwa media yang sering digunakan

adalah media konvensional dan juga ICT. Media konvensional yang pernah

digunakan adalah media modifikasi ular tangga, sedangkan media ICT yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

78

digunakan adalah video dan powerpoint. Powerpoint yang digunakan masih

merupakan powerpoint biasa.

Butir pertanyaan kelima yaitu bagaimana intensitas penggunaan media

pembelajaran di kelas. Guru memberikan jawaban bahwa intensitas penggunaan

media pembelajaran di kelas sering. Terkadang siswa juga diminta membawa

sendiri media pembelajaran terkait dengan materi yang akan dipelajari.

Butir pertanyaan keenam yaitu bagaimana hasil penggunaan media

modifikasi permainan ular tangga yang pernah digunakan dalam pembelajaran

di kelas. Guru memberikan jawaban bahwa dari penggunaan media tersebut

siswa mengalami kemajuan dalam memahami konsep KPK namun ketika

membahas soal cerita terkait KPK siswa mengalami kesulitan.

Butir pertanyaan ketujuh yaitu apa materi yang sulit diajarkan

menggunakan media? Mengapa? Guru memberikan jawaban bahwa beliau tidak

menemukan materi yang sulit untuk diajarkan kepada siswa. Yang menjadi

kesulitan bagi beliau adalah menemukan media yang cocok untuk untuk

membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran.

Butir pertanyaan kedelapan yaitu media apa yang pernah Ibu gunakan

tetapi belum membantu siswa dalam mencapai indikator. Guru memberikan

jawaban bahwa media yang belum mencapai indikator adalah media

powerpoint. Beliau mengatakan media powerpoint memang dapat membantu

siswa namun siswa tidak mengalami pengalaman yang konkrit sehingga ada

indikator yang tidak tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

79

Butir pertanyaan kesembilan yaitu media apa yang pernah Ibu gunakan

yang sudah mencapai indikator. Guru memberikan jawaban bahwa media yang

digunakan dan sudah mencapai indikator adalah media modifikasi permainan

ular tangga. Meskipun sudah mencapai indikator namun, tidak semua siswa

dapat memahami konsep KPK dan dapat mengerjakan soal cerita terkait KPK

menggunakan media ini.

Butir pertanyaan kesepuluh yaitu media seperti apa yang Ibu inginkan

jika dibuatkan. Guru memberikan jawaban bahwa media yang beliau inginkan

adalah media yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep KPK dan

dapat memahami soal cerita terkait KPK. Media yang dibuatkan adalah media

yang bervariasi dan sederhana serta praktis digunakan oleh guru maupun siswa

serta yang terpenting adalah dapat membantu siswa dalam memahami materi

KPK.

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dijabarkan di atas, peneliti

menarik kesimpulan bahwa siswa mengalami kesulitan mengerjakan KPK

karena siswa kurang menguasai perkalian. Sebagai upaya guru dalam mengatasi

masalah tersebut beliau menggunakan media modifikasi ular tangga untuk

membantu siswa dalam memahami konsep dan mengerjakan soal KPK. Hasil

dari penggunaan media ini adalah siswa mengalami kemajuan namun tidak

sepenuhnya 100%. Setiap pembelajaran di kelas, beliau sering menggunakan

media pembelajaran. Media yang sering digunakan adalah media konvensional

dan media ICT. Media yang sudah digunakan dan sudah mencapai indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

80

adalah media modifikasi ular tangga. Harapannya adalah peneliti dapat

membuatkan media yang berbeda dari media modifikasi permainan ular tangga

agar media yang digunakan lebih bervariasi dan dapat membantu siswa dalam

memahami materi KPK.

2. Deskripsi Produk Awal

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa langkah dalam

mengembangkan media konvensional kotak dakon KPK. Langkah awal yang

dilakukan adalah menentukan tema dan subtema. Setelah menentukan tema dan

subtema peneliti membuat jaring-jaring tema yaitu kompetensi inti dan

kompetensi dasar. Dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ditentukan,

peneliti merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran berdasarkan

kompetensi dasar yang dipilih. Langkah selanjutnya adalah peneliti membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan

rumusan indikator dan tujuan pembelajaran pada setiap muatan pelajaran.

Dalam RPPH yang dikembangkan, peneliti mengembangkan media

pembelajaran yaitu media kotak dakon KPK. Media kotak dakon KPK ini

dikhususkan untuk materi kelipatan persekutuan terkecil (KPK).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

81

Gambar 4.1 Kotak dakon KPK sebelum diberi pilox bening

Gambar 4.2 Buku petunjuk penggunaan media sebelum delaminating

Gambar 4.3 Media Kotak dakon KPK belum dilengkapi dengan kartu evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

82

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan

gambaran kegiatan pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai kompetensi

dasar. RPPTH disusun secara sistematis yang menggunakan pendekatan tematik

integratif dan saintifik. RPPTH terdiri dari beberapa komponen yaitu: 1)

identitas RPPTH yang terdiri dari : nama satuan pendidikan, kelas dan

semester, tema dan subtema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke-, dan

alokasi waktu, 2) kompetensi inti, 3) kompetensi dasar dan indikator, 4) tujuan

pembelajaran, 5) materi pembelajaran, 6) pendekatan, model, metode, dan

teknik pembelajaran, 7) media, alat dan bahan, dan sumber pembelajaran, 8)

langkah-langkah pembelajaran, 9) penilaian, dan 10) lampiran. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) dibuat untuk dua

pembelajaran yaitu pembelajaran kedua dan pembelajaran keempat.

Pembelajaran kedua dan keempat memiliki alokasi waktu (8 × 35 menit) dalam

setiap harinya. Langkah - langkah dalam pembelajaran menggunakan langkah-

langkah pendekatan saintifik yang dapat mengaktifkan siswa sehingga peran

guru dalam pembelajaran hanya sebagai fasilitator.

b. Media Pembelajaran Kotak Dakon KPK

RPPTH yang dibuatkan dilengkapi dengan media pembelajaran karena di

dalam RPPTH terdapat komponen media pembelajaran. Media pembelajaran

yang dikembangkan adalah kotak dakon KPK. Media kotak dakon KPK ini

didesain semenarik mungkin dan disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

83

IV sekolah dasar. Media ini mendukung kegiatan siswa yang dijabarkan dalam

RRPTH dan Lembar Kerja Siswa (LKS) serta instrument penilaian untuk

mengukur sejauhmana siswa memahami materi dengan menggunakan media

ini. Berikut adalah gambar-gambar media kotak dakon KPK sebelum direvisi

gambar media Kotak Dakon KPK sebelum direvisi oleh validator.

Gambar 4.4 Tampak bagian luar media kotak dakon KPK

Gambar 4.5 Tampak bagian dalam media kotak dakon KPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

84

3. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional dan Revisi

Produk

Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan berupa

pengembangan media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK untuk

siswa kelas IV sekolah dasar kepada dua orang ahli media pembelajaran

konvensional. Ahli media pembelajaran konvensional tersebut terdiri dari dua

dosen yaitu Bapak PP dan Bapak GK. Pada tanggal 12 Januari 2017 Produk

divalidasi oleh validator Bapak PP dan Bapak GK sebanyak satu kali. Aspek

yang dinilai dari produk media kotak dakon KPK ini adalah 1) aspek konten

atau isi, 2) aspek tampilan, dan 3) aspek penggunaan dan penyajian. Data hasil

validasi ahli media konvensional ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil validasi ahli media konvensional

No Aspek Skor Rata-rata Kategori

A. Ahli media pembelajaran konvensional (A)

1 Aspek konten atau isi 49

4,60

Sangat Baik

2 Aspek tampilan 65

3 Aspek penggunaan dan

penyajian

24

B. Ahli media pembelajaran konvensional (B)

1 Aspek konten atau isi 51 4,76 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

85

2 Aspek tampilan 68

3 Aspek penggunaan dan

penyajian

24

Berdasarkan tabel 4.1 hasil validasi ahli media pembelajaran

konvensional di atas, Bapak PP memberikan skor 49 pada aspek konten atau isi,

skor 65 untuk aspek tampilan, dan skor 24 untuk aspek penggunaan dan

penyajian. Dari ketiga aspek tersebut rata-rata rata-rata yang diperoleh adalah

4,60 dengan kategori “sangat baik” dan media pembelajaran dapat dinyatakan

layak digunakan tanpa revisi. Hasil validasi oleh Bapak GK memperoleh skor

51 pada aspek konten atau isi, skor 68 pada aspek tampilan, dan skor 24 pada

aspek penggunaan dan penyajian. Dari ketiga aspek tersebut, rata-rata yang

diperoleh adalah 4,76 dengan kategori “ sangat baik” dan media pembelajaran

dapat dinyatakan layak digunakan dengan revisi sesuai saran.

Dari hasil validasi tersebut, ada beberapa masukan atau saran

perbaikan yang diberikan oleh Bapak PP dan Bapak GK. Bapak PP

memberikan masukan bahwa ukuran whiteboard dapat diperbesar dan

dilengkapi dengan beberapa nomor soal untuk mengevaluasi kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal KPK. Bapak GK memberikan masukan bahwa

melengkapi petunjuk penggunaan media dengan materi KPK dan Rincian KD

serta Indikator. Data validasi secara rinci dapat dilihat pada lampiran data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

86

mentah skor validasi guru SD kelas IV. Saran perbaikan dari guru dan revisi

dapat dijabarkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Saran Pakar Media Pembelajaran Konvensional

Aspek yang Dinilai Saran Revisi

Aspek Konten atau Isi

Media memfasilitasi

siswa untuk melakukan

evaluasi

Tambahkan soal

evaluasi untuk

mengevaluasi

kemampuan siswa

dalam menyelesaikan

soal KPK

Dilakukan perbaikan

dengan membuat soal

evaluasi untuk

mengevaluasi

kemampuan siswa

dalam menyelesaikan

soal KPK

Aspek Tampilan

Ketepatan ukuran

whiteboard

Ukuran whiteboard

dapat diperbesar

Dilakukan perbaikan

dengan mengubah

ukuran whiteboard

Aspek Penggunaan dan Penyajian

Petunjuk penggunaan

media disajikan dengan

jelas

Lengkapi petunjuk

penggunaan media

dengan materi KPK

dan rincian KD serta

indikator

Dilakukan perbaikan

pada petunjuk

penggunaan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

87

Berdasarkan tabel 4.2 di atas peneliti menarik kesimpulan bahwa

pakar media memberi saran pada aspek konten atau isi, aspek tampilan, dan

aspek penggunaan dan penyajian. Pada aspek konten atau isi, dosen memberi

saran bahwa media pembelajaran dilengkapai dengan soal evaluasi untuk

mengevaluasi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal KPK. Pada aspek

tampilan pakar media memberikan saran bahwa ukuran whiteboard dapat

diperbesar lagi sedangkan pada aspek penggunaan dan penyajiaan, pakar

memberikan saran bahwa buku petunjuk penggunaan media diharapkan

dilengkapi dengan materi KPK, kompetensi dasar, dan indikator. Media

pembelajaran yang divalidasi oleh pakar media pembelajaran konvensional

direvisi sesuai saran. Data validasi secara rinci ada pada lampiran data mentah

skor validasi ahli media pembelajaran konvensional.

4. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV Ahli Media Pembelajaran

Produk media pembelajaran konvensional juga divalidasi oleh dua

guru kelas IV ahli media pembelajaran. Guru yang menjadi validator adalah

Ibu MU dan Ibu CD. Validasi oleh Ibu MU dilakukan pada tanggal 23

November 2016 sedangkan validasi Ibu CD dilakukan pada tanggal 17

Desember 2016. Aspek yang dinilai pada media pembelajaran kotak dakon

KPK, yaitu 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, dan 3) aspek

penggunaan dan penyajian. Data hasil validasi guru kelas IV sekolah dasar

ditampilkan pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

88

Tabel 4.3 Data hasil validasi guru kelas IV sekolah dasar

No Aspek Skor Rata-rata Kategori

A. Guru kelas IV sekolah dasar (A)

1 Aspek konten atau isi 44

4,13 Baik

2 Aspek tampilan 59

3 Aspek penggunaan dan

penyajian 21

B. Guru kelas IV sekolah dasar (B)

1 Aspek konten atau isi 49

4,43 Sangat baik

2 Aspek tampilan 62

3 Aspek penggunaan dan

penyajian

22

Berdasarkan tabel 4.3 hasil validasi guru kelas IV sekolah dasar di

atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa, Ibu MU memberikan skor 44 pada

aspek konten atau isi, skor 59 aspek tampilan,ndan skor 21 aspek penggunaan

dan penyajian. Dari ketiga aspek tersebut, skor rata-rata yang diperoleh adalah

4,13 dengan kategori “baik” dan media pembelajaran dapat dinyatakan layak

digunakan tanpa revisi. Ibu CD memberikan skor 49 apa aspek konten atau isi,

skor 62 pada aspek tanpilan, dan skor 22 pada aspek penggunaan dan

penyajian. Dari ketiga aspek tersebut, skor rata-rata yang diperoleh adalah

4,43 dengan kategori “ Sangat baik” dan media pembelajaran kotak dakon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

89

KPK dinyatakan layak digunakan tanpa revisi. Dari hasil validasi tidak ada

saran yang diberikan oleh kedua guru.

B. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

Produk akhir yang dikembangkan oleh peneliti adalah produk yang sudah

direvisi berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh pakar media

konvensional dan guru kelas IV sekolah dasar. Revisi produk dilakukan

berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Revisi dilakukan

dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang baik dan layak digunakan dalam

pembelajaran di kelas. Produk akhir yang dihasilkan yaitu kotak dakon KPK.

1. Kajian Produk Akhir

Kajian produk akhir yang dihasilkan adalah media pembelajaran kotak dakon

KPK yang diuraikan sebagai berikut:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPH)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPH) yang

telah divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran konvensional dan dua

guru kelas IV sekolah dasar bahwa rencana pembelajaran tematik harian

(RPPH) disesuaikan dengan produk awal. Adapun beberapa komponen

dalam RPPTH yaitu (1) identitas sekolah, (2) kompetensi inti, (3) pemetaan

kompetensi dasar dan indikator, (5) rumusan tujuan pembelajaran, (6)

menentukan media pembelajaran, (7) menentukan sumber belajar, (8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

90

kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegitan penutup, (9) penilaian, dan (10) lampiran-lampiran.

b. Media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK

Media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK yang telah

divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran konvensional dan dua guru

kelas IV direvisi sesuai komentar dan saran perbaikan yang diberikan oleh

validator. Adapun perubahan yang dilakukan terhadap media kotak dakon

KPK yaitu: (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, dan (3) aspek

penggunaan dan penyajian. Pada aspek konten atau isi, sesuai dengan

saran yang diberikan validator peneliti menambahkan soal evaluasi untuk

mengevaluasi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal KPK. Pada

konten tampilan, peneliti mengubah ukuran whiteboard. Sedangkan dalam

aspek penggunaan dan penyajian peneliti menambahkan materi

pembelajaran, kompetensi dasar, dan indikator pada buku petunjuk media.

Gambar 4.6 Media kotak dakon KPK setela diberi Pilox bening

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

91

Gambar 4.7 Buku petunjuk media setelah direvisi

Gambar 4.8 Kartu soal evaluasi

2. Pembahasan

Media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK yang dihasilkan

mengacu pada kriteria pemilihan media menurut Azhar (2010: 75-76) yang

mengemukakan bahwa kriteria-kriteria pemilihan media yaitu:

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, artinya media yang dibuat sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa yang meliputi

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

92

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,

atau generalisasi, artinya media dapat mendukung fakta serta dapat

menjelaskan konsep berdasarkan materi yang dipelajari.

c. Praktis, luwes, dan bertahan, artinya media yang dikembangkan dapat dan

mudah digunakan oleh siapa saja baik guru maupun murid. Selain itu,

media juga dapat bertahan yang artinya dapat digunakan berkali-kali dalam

proses pembelajaran.

d. Guru terampil menggunakannya, artinya media yang dikembangkan harus

dikuasai oleh guru sehingga dalam penggunaannya tidak mendapat

kesulitan.

e. Pengelompokan sasaran, artinya media yang dikembangkan diperuntukkan

pada jenis kelompok kecil atau besar.

f. Mutu teknis, artinya media yang dikembangkan harus jelas baik dari segi

penyajiannya maupun penggunaanya.

Berdasarkan media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK

yang telah divalidasi oleh pakar media pembelajaran konvensional dan dua

guru kelas IV sekolah dasar diperoleh hasil dimana media kotak dakon KPK

termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan skor rerata akhir yaitu 4,48

yang dijabarkan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

93

Tabel 4.4 Rekapitulasi Validasi Pakar media pembelajaran

konvensional dan guru kelas IV SD

No Validator

Media Pembelajaran Konvensional

Skor Kategori

1 Pakar media pembelajaran

konvensional

4,60

Sangat Baik

2 Pakar media pembelajaran

konvensional

4,76

Sangat Baik

3 Guru SD kelas IV 4,13 Baik

4 Guru SD kelas IV 4,43 Sangat Baik

Jumlah 17,92

Rerata (jumlah total: validator) 4,48

Kategori Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada validasi media

pembelajaran konvensional , pakar media pembelajaran konvensional (A)

memberikan skor 4,60 dengan kategori “sangat baik”. Pakar media

pembelajaran konvensional (B) 4,76 dengan kategori “sangat baik”. Guru

kelas IV (A) memberikan skor 4,13 dengan kategori “baik”. Guru kelas IV

(B) memberikan skor 3,03 dengan kategori “baik”. Dari hasil hasil validasi

diperoleh rerata skor rata-rata 4,43 dengan kategori “sangat baik”. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

94

perolehan skor yang diberikan oleh keempat validator, maka rerata akhir dari

validasi media adalah 4,48 dengan kategori “sangat baik”. Oleh karena itu,

media ini digolongkan pada kategori sangat baik karena sudah memenuhi

kriteria pemilihan media.

Berdasarkan spesifikasi media pembelajaran konvensional yang telah

dibuat, maka produk akhir media pembelajaran konvensional kotak dakon

KPK akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Produk yang dikembangkan berupa media pembelajaran konvensional

yaitu kotak dakon KPK. Kotak dakon KPK dibuat dari papan dan

didalamnya terdapat petakan kotak kecil yang berjumlah 100 kotak dan

setiap kotak diberi angka. Media ini dilengkapi dengan manik-manik

yang berfungsi sebagai dakon. Manik-manik ini diberi warna yang

berbeda agar memudahkan siswa dalam menggunakan media. Kotak-

kotak akan diberi warna yang berbentuk pola. Berikut adalah ketentuan

ukuran dari kotak dakon KPK

a. Kotak bagian luar berukuran panjang 60 cm, lebar 50 cm, tinggi 5 cm

meter dan ketebalan papan 1 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

95

Gambar 4.9 Tampak luar media kotak dakon KPK

b. Kotak kecil bagian dalam berukuran panjang 5 cm, lebar 5 cm, ketebalan

papan 2 inci. Jumlah kotak bagian dalam berjumlah 100 kotak yang diberi

warna berbeda-beda. Warna yang digunakan adalah warna biru, hijau dan

kuning. Selain itu terdapat kotak kecil berukuran 5 × 5 cm, terdapat pula

empat buah kotak yang berukuran 10 × 10 cm. Kotak ini dilengkapi

dengan whiteboard yang berukuran 10 × 10 cm, penghapus, dan spidol.

Kotak ini digunakan untuk menyimpan manik-manik. Kotak-kotak ini

berwarna kuning dan hijau.

Gambar 4.10 Tampak dalam media kotak dakon KPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

96

c. Manik-manik yang digunakan dalam media kotak dakon KPK terbuat dari

kayu dengan ukuran 1 × 1 cm. Manik-manik ini berjumlah 100 buah

namun warna manik-manik berbeda yaitu 25 manik bewarna merah, 25

bewarna hijau, 25 berwarna orange, dan 25 berwarna putih.

Gambar 4.11 Manik-manik media kotak dakon KPK

2. Media kotak dakon KPK memiliki kartu soal untuk mengevaluasi

kemampuan siswa.

Gambar 4.12 Kartu evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

97

3. Kotak dakon KPK dikhususkan untuk materi Kelipatan Persekutuan

Terkecil (KPK) dengan subtema “Pemanfaatan Energi” untuk siswa kelas

IV sekolah dasar.

4. Kotak dakon KPK dapat digunakan berulang-ulang. Artinya, media ini

bukan merupakan media yang hanya sekali pakai melainkan dapat

digunakan secara berulang-ulang.

5. Kotak dakon KPK memiliki daya tahan yang lama. Artinya, media ini

dapat digunakan dalam kurun waktu yang lama.

6. Kotak dakon KPK mudah di bawah kemana-mana. Artinya, media ini tidak

memiliki batasan ruang dan waktu jika hendak digunakan.

7. Kotak dakon KPK didesain semenarik mungkin untuk menarik perhatian

siswa dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.

8. Kotak dakon KPK dapat digunakan secara individu maupun secara

berkelompok oleh peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai media

konvensional kotak dakon KPK, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan media pembelajaran kotak dakon KPK menggunakan metode

Research and Development (R&D) yang dikembangkan oleh Borg dan Gall. Dari

kesepuluh langkah-langkah Research and Development (R&D) peneliti terbatas

sampai pada tahap kelima yaitu (a) analisis potensi dan masalah, (b)

pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi produk, dan (e) revisi produk.

Media yang dikembangkan hanya dijadikan sebagai pegangan guru. Produk akhir

yang dihasilkan dari berupa media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK.

2. Media pembelajaran konvensional kotak dakok KPK dengan subtema

“Pemanfaatan Energi” untuk siswa kelas IV memiliki kualitas baik berdasarkan

hasil validasi dari kedua pakar media pembelajaran konvensional dan kedua guru

kelas IV sekolah dasar. Validasi pertama oleh Bapak PP dengan perolehan skor

4,60 dengan kategori “sangat baik”. Validasi kedua oleh Bapak GK dengan

perolehan skor 4,76 dengan kategori “sangat baik”. Validasi Guru kelas IV oleh

Ibu MU dengan perolehan skor skor 4,13 dengan kategori “baik” dan oleh Ibu

CD skor 4,43 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil hasil validasi diperoleh

rerata skor rata-rata 4,48 dengan kategori “ sangat baik”. Dengan perolehan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

99

rerata tersebut, maka media kotak dakon KPK layak untuk diujicoba dalam

pembelajaran.

B. Keterbatasan Pengembangan

Produk media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK yang

dikembangkan memiliki keterbatasan yang dijabarkan sebagai beerikut:

1. Dalam melakukan analisis kebutuhan, peneliti menggunakan teknik wawancara

yang dilakukan pada satu orang guru kelas IV. Dengan demikian, data yang

diperoleh kurang mendalam.

2. Penelitian pengembangan yang dilakukan hanya sampai pada langkah

pengembangan kelima yaitu pada tahap revisi produk.

3. Media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK hanya terbatas pada materi

kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dengan subtema “Pemanfaatan Energi”.

4. Media pembelajaran konvensional kotak dakon KPK digunakan untuk kelompok

kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa.

5. Pengembangan media konvensional kotak dakon KPK menggunakan buku

kurikulum 2013 edisi tahun 2014. Hal ini dikarenakan peneliti terlambat

mengetahui bahwa adanya buku kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2016.

C. Saran

Adapun saran dari peneliti untuk peneliti berikutnya yang

mengembangkan media pembelajaran konvensional sejenis adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

100

1. Sebaiknya wawancara yang dilakukan dalam analisis kebutuhan dilakukan juga

dengan siswa supaya mendapatkan informasi tambahan terkait masalah yang

dihadapi siswa.

2. Sebaiknya penelitian pengembangan dilakukan terhadap kesepuluh langkah

pengembangan agar dapat mengetahui kualitas dari media yang dikembangkan

secara tepat.

3. Sebaiknya media yang dikembangkan harus dapat digunakan untuk materi lain

yang ada dalam muatan pembelajaran.

4. Sebaiknya peneliti harus mengetahui berbagai perkembangan terkait dengan hal

yang akan diteliti sehingga tidak dapat mengalami kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

101

DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. 2015. Pengembangan Media Permainan Dakonmatika Pada Materi Faktor

Persekutuan Terbesar (FPB) Dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Bagi

Siswa Kelas IV Baitur Rohim. Diunduh dari http://digilib.uinsby.ac.id/3687/.

Tanggal 24 Februari 2017

Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Asdi Mahasatya.

Fadillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Ed. 1, Cet.6. Jakarta:

Bumi Aksara.

https://id.wikipedia.org/wiki/Congklak

Karnadi, dkk. 2006.UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta:

Cipta Jaya

Kustandi, Cecep dan Sutjipto, Bambang. 2013. Media Pembelajaran; Manual dan

Digital, Cet. 1 Ed. 2. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kusumaningrum, P. Yunianta, Hasti Nova T dan Wahyudi. 2014. Pengembangan

Media Pembelajaran Communion Paper Materi FPB Dan KPK Untuk Siswa

Sekolah Dasar. Diunduh dari

http://respository.uksw.edu/bitstream/123456789/5626/TI Full%20yext.pdf.

Tanggal 24 Februari 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

102

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset.

Majid, Abdul dan Rochman, Chaerul. 2014. Pendekatan Ilmiah; Dalam Implementasi

Kurikulum 2013. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.

Meggitt, Charolyn. 2012. Memahami Perkembangan Anak. Jakarta: Permata Puri

Media.

Munadi, Y. 2010. Media Pembelajaran; sebuah pendekatan baru. Jakarta: Gaung

Persada Press Group.

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu H. 2007. Metodologi Penelitian. --Cet. 8.--

Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhayati, dkk.2016. Pengembangan Media Permainan Congklak Matematika.

Diunduh dari

http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/Dinamika/article/view/940. Tanggal 9

Januari 2017.

Sadiman, Arief S. 2014. Media Pedidikan: Pengertian, Pengertian, dan

Pemanfaatnya. –Ed. 1 – Cet. 17. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba

Dipantara.

Sanjaya, W. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung: Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan

Madani, Anggota IKAPI.

Sukardjo. (2008). Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi

Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.

Yani, Ahmad. 2014. Minset Kurikulum 2013. Cet. 2. Bandung: Alfabeta.

Undang-undang Nomor: 14 Tahun 2006 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

103

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

104

Lampiran 1:

SURAT IZIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

106

Lampiran 2:

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

107

Lampiran 3:

SURAT IZIN VALIDASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

109

Lampiran 4:

RANGKUMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN

No Daftar Pertanyaan Jawaban Responden

1. Materi apa yang sulit dikuasai

siswa dalam kurikulum 2013?

Ada beberapa materi yang sulit

dikuasai siswa salah satunya adalah

materi KPK. Hal ini dikarenakan siswa

kurang menguasai perkalian, sehingga

ketika membahas materi KPK mereka

mengalami kesulitan.

2. Apa upaya yang dilakukan oleh

guru untuk membantu kesulitan

siswa?

Saya membuat media pembelajaran

berupa modifikaasi ular tangga.

3. Apakah setiap kali mengajar ibu

menggunakan media?

Saya tidak selalu menggunakan media

pembelajaran dalam pembelajaran.

4. Jenis media apa yang sering

digunakan?

Media yang sering digunakan adalah

media ICT dan konvensional.

5. Bagaimana intensitas penggunaan

media pembelajaran di kelas?

Intensitas penggunaan media di kelas

sangat sering.

6. Bagaimana hasil penggunaan media

modifikasi ular tangga?

Hasil dari penggunaan media tersebut

cukup baik, karena siswa mengalami

kemajuan dalam memahami materi.

7. Apa materi yang sulit diajarkan

menggunakan media?

Saya tidak menemukan materi yang

sulit diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

110

8. Media apa yang pernah Ibu

gunakan tetapi belum membantu

siswa dalam mencapai indikator?

Media yang belum sepenuhnya

mencapai indikator adalah media

powerpoint.

9. Media apa yang pernah Ibu

gunakan yang sudah mencapai

indikator?

Media yang sudah mencapai indikator

yaitu modifikasi ular tangga.

10. Media seperti apa yang Ibu

inginkan jika dibuatkan.

Yang jelas, saya ingin media yang

sederhana dan berbeda dari modifikasi

ular tangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

111

Lampiran 5:

DATA MENTAH HASIL VALIDASI PAKAR MEDIA KOTAK DAKON KPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

124

Lampiran 6:

DATA MENTAH HASIL VALIDASI GURU SD KELAS IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · Nomor Induk Mahasiswa : 131134270 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

135

BIODATA PENULIS

Matilda Kurniati. Lahir di Beangiung Manggarai

NTT tanggal 14 Maret 1995. Lulus Sekolah Dasar

pada tahun 2007. Melanjutkan Sekolah Menengah

Pertama di SMP Fransiskus Xaverius Ruteng dan

lulus pada tahun 2010. Melanjutkan Sekolah

Menengah Atas Di SMA Negeri SMA Negeri 1

Langke Rembong. Sekarang sedang melanjutkan

studi di perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di

perguruan tinggi dengan mengakhiri menulis skripsi berjudul “Pengembangan

MediaPembelajaran Konvensional Kotak Dakon KPK Materi KPK pada Subtema

Pemanfaatan Energi Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI