PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM Pleurotus … fileDemi pengembangan ilmu pengetahuan, saya...
Transcript of PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM Pleurotus … fileDemi pengembangan ilmu pengetahuan, saya...
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL
DALAM SERUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Peffley Lukito
NIM: 088114193
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL
DALAM SERUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Peffley Lukito
NIM: 088114193
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Pembimbing
PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM {Pleurotus ostreatus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL
DALAM SERUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK
Yang diajukan oleh: Peffley Lukito
NIM: 088114193
telah disetujui oleh:
t a n g g a l . . ! . ^ ! . . . . ^
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM SERUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR
YANG DIINDUKSIPAKAN TINGGI LEMAK
Oleh: Pefiley Lukito
NIM: 088114193
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Pada tanggal:. .1$.. M\.P~
Mengetahui Fakultas Farmasi
Sanata Dharma 0,T*ry'^Bekan
>junarko M.Sc, Apt.
Panitia Penguji:
1. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt.
2. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK.
Tanda Tangan
3. Yohanes Dwiatmaka, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PESEMBAHAN
Hadapilah dengan senyum...
(Peffley Lukito, 2012)
Kupersembahkan skripsi ini untuk Mami, Papi dan Cici ku tersayang
Untuk Almamaterku
Serta untuk Ilmu Kefarmasian Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Peffley Lukito
NIM : 088114193
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGARUH PEMBERIAN SERBUK JAMUR TIRAM (Pleurotus
ostreatus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM SERUM TIKUS
JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI
LEMAK”
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikanya secara terbatas, dan mempublikasikannya di
Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa minta izin dari saya
maupun member royality kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yoyakarta
Pada tanggal: 26 Juni 2012
Yang menyatakan
Peffley Lukito
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat yang senantiasa diberikan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Pemberian Serbuk Jamur Tiram
(Pleorotus ostreatus) Terhadap Kadar Kolesterol Dalam Serum Tikus Jantan
Galur Wistar Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak” sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa sejak awal masa perkuliahan hingga masa penyusunan
skripsi ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak baik tertama doa,
semangat, dorongan, kritik, maupun saran. Oleh sebab itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen Pembimbing Skripsi atas kesediaan
memberikan pengajaran, bimbingan, masukan, kritik, dan saran.
3. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen penguji yang telah berkenan
memberikan kritik dan saran yang membangun.
4. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen penguji yang telah berkenan
memberikan kritik serta saran yang membangun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
5. CM. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt. Selaku Ketua Panitia Skripsi serta
Kaprodi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Segenap dosen Fakultas Farmasi Sanata Dharma atas segala pengajaran dan
bimbingannya selama perkuliahan.
7. dr. Ari, Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayatno, Mas Ratidjo, Pak Musrifin,
Mas Wagiran, atas segala bantuan dan kerja sama selama penulis melakukan
penelitian.
8. Segenap Laboran Fakultas Farmasi Sanata Dharma atas segala pengajaran
dan bimbingannya selama perkuliaha.
9. Orang tua dan kakak ku yang selalu memberiku semangat sampai pada
akhirnya penulis bisa menyelesaikan penelitian.
10. Aspianto rekan kerja selama penelitian, penyusunan skripsi, dan selama
perkuliahan. Terima kasih atas segala masukan, semangat, dan kebersamaan
yang telah diberikan.
11. Bravo, Hendry, Denny, Benny sebagai Tim penelitian Kolesterol dan
Trigliserida
12. Teman-teman FKK B 2008, teman-teman kelas C 2008, dan semua teman-
teman Farmasi atas segala kebersamaan dan kekompakannya.
13. Rudhy, Gani, Rico, Fang-fang dan Hasan atas dukungan kepada penulis
selama penyusunan skripsi.
14. Semua pihak dan teman-teman yang telah membantu dan tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini
oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh sebab itu
penulis mengharapkan kesediaan pembaca untuk memberikan saran dan kritik
yang membangun. Akhir kata, semoga segala informasi yang ada dalam skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya aau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini,nmaka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undagan yang berlaku.
Yogyakarta, 26 Juni 2012
Penulis
Peffley Lukito
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUl ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBIBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
INTISARI ......................................................................................................... xvii
ABSTRACT ....................................................................................................... xviii
BAB. I PENGANTAR .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Permasalahan ........................................................................................ 3
C. Keaslian Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.............................................................. 6
A. Jamur Tiram (Pleorotus ostreatus) ...................................................... 6
1. Klasifikasi Jamur Tiram ................................................................. 6
2. Morfologi Jamur Tiram .................................................................. 6
3. Kandungan Kimia .......................................................................... 7
4. Kegunaan Jamur Tiram .................................................................. 8
B. β-glukan ............................................................................................... 8
C. Lovastatin ............................................................................................. 9
D. Lipid ..................................................................................................... 11
E. Lipoprotein ........................................................................................... 11
F. Kolesterol ............................................................................................. 12
1. Biosintesis kolesterol..................................................................... 13
2. Ekskresi kolesterol ........................................................................ 17
G. Hiperlipidemia...................................................................................... 18
H. Bentuk Sediaan..................................................................................... 19
I. Landasan Teori ..................................................................................... 20
J. Hipotesis ............................................................................................... 20
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 21
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 21
B. Metode Uji ........................................................................................... 21
C. Variabel dan Definisi Operasional ....................................................... 21
1. Variabel Penelitian ......................................................................... 21
2. Definisi Operasional....................................................................... 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
D. Bahan dan Alat Penelitian .................................................................... 23
1. Bahan Penelitian............................................................................. 23
2. Alat Penelitian ................................................................................ 24
E. Tata Cara Penelitian ............................................................................. 25
1. Pengumpulan Bahan....................................................................... 25
2. Pembuatan Serbuk simplisia Jamur Tiram ..................................... 25
3. Pembuatan Larutan CMC 1% (b/v)................................................ 25
4. Pembuatan Sediaan serbuk Pleurotus ostreatus 10% (b/v) dalam
CMC 1% ........................................................................................ 26
5. Penetapan dosis serbuk Pleurotus ostreatus (b/b) ......................... 26
6. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ................................................... 27
7. Orientasi Lama Waktu Pemberian Pakan Tinggi Lemak ............... 27
8. Pengkondisian Hewan Uji .............................................................. 27
9. Pengelompokan dan Perlakuan Tikus ............................................ 27
10. Penatapan Kadar Kolesterol serum darah ...................................... 28
F. Tata Cara analisis Hasil ........................................................................ 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 30
A. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ......................................................... 30
B. Orientasi Pakan Tinggi Lemak ............................................................ 30
C. Pengumpulan Jamur Tiram .................................................................. 31
D. Pembuatan dan Penetapan Dosis Serbuk Jamur tiram ......................... 31
E. Uji Serbuk Jamur Tiram ....................................................................... 32
F. Pengukuran Kadar Kolesterol .............................................................. 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Konsumsi Pakan Komulatif ................................................................. 37
H. Berat Badan Tikus ................................................................................ 38
1. Pertambahan kenaikan berat badan ............................................... 38
2. Kenaikan berat badan .................................................................... 40
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 43
A. Kesimpulan .......................................................................................... 43
B. Saran ..................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 44
LAMPIRAN ..................................................................................................... 46
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Komposisi lipoprotein manusia ..................................................... 12
Tabel II. Hasil pengukuran kadar kolesterol tikus selama orientasi ............ 30
Tabel III. Hasil penetapan kadar kolesterol rata-rata ± SD sebelum dan
sesudah perlakuan dengan jamur tiram ......................................... 33
Tabel IV. Hasil uji post-hoc terhadap kadar kolesterol ................................. 34
Tabel V. hasil uji ANOVA terhadap konsumsi pakan komulatif ................ 38
Tabel VI. hasil uji ANOVA terhadap kenaikan berat badan tikus ................ 39
Tabel VII. Hasil Uji GLM Repeated Measure rata-rata kenaikan berat badan
tikus ............................................................................................... 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur β-glukan………………………………………………. 9
Gambar 2. Struktur Lovastatin ..................................................................... 9
Gambar 3. Jalur penghambatan sintesis kolesterol oleh golongan statin ...... 10
Gambar 4. Proses sintesis kolesterol ............................................................. 16
Gambar 5. Grafik konsumsi pakan kumulatif tikus ...................................... 37
Gambar 6. grafik pertambahan kenaikan berat badan tikus ............................... 39
Gambar 7. grafik kenaikan berat badan tikus................................................ 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data orientasi pakan tinggi lemak ............................................ 46
Lampiran 2. Analisis statistika data orientasi pakan tinggi lemak ................ 46
Lampiran 3. Data penetapan kadar kolesterol ............................................... 48
Lampiran 4. Analisis statistika data penurunan kolesterol............................. 49
Lampiran 5. Data rata-rata pakan komulatif .................................................. 52
Lampiran 6. Uji statistika pakan komulatif .................................................... 52
Lampiran 7. Data rata-rata pertambahan kenaikan berat badan tikus ............ 55
Lampiran 8. Uji statistika rata-rata pertambahan kenaikan berat badan tikus. 56
Lampiran 9. Data rata-rata kenaikan berat badan tikus .................................. 57
Lampiran 10. Analisis GLM (General Linear model) rata-rata kenaikan berat
badan tikus .................................................................................. 58
Lampiran 11. Foto Jamur Tiram Putih. ............................................................ 60
Lampiran 12. Foto pembibitan jamur tiram putih ............................................ 60
Lampiran 13. Foto copy surat keaslian jamur tiram putih ............................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek anti kolesterol dan berapa besar dosis efektif sediaan serbuk Jamur tiram (Pleorotus ostreatus) yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam serum darah tikus galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni rancangan acak lengkap pola searah dengan menggunakan 25 ekor tikus galur Wistar yang dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan Kontrol Pakan diberi pakan tinggi lemak dan CMC 1% (b/v), kelompok perlakuan kontrol negatif diberi pakan AD II dan CMC 1% (b/v), kelompok perlakuan JT 0,5 g/kgBB diberi pakan tinggi lemak dan sediaan jamur tiram dengan dosis 0,5 g/kgBB, kelompok perlakuan JT 1 g/kgBB diberi pakan tinggi lemak dan sediaan jamur tiram dengan dosis 1 g/kgBB, dan kelompok perlakuan JT 2 g/kgBB yang diberi pakan tinggi lemak dan diberi sediaan jamur tiram dengan dosis 2 g/kgBB.
Efek penghambatan kadar kolesterol karena pemberian sediaan serbuk jamur tiram dilihat dari hasil pengukuran terhadap serum darah tikus galur Wistar. Pengukuran kadar kolesterol seluruh hewan uji pada kelompok perlakuan diukur pada hari ke 0 dan hari ke 7. Hasil pengukuran kadar kolesterol diuji dengan menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Posh-Hoc dengan tingkat kepercayaan 95%. Selisih kadar kolesterol hari ke-7 dan hari ke-0 tiap perlakuan adalah: kontrol positif; kontrol negatif; perlakuan JT 0,5 gram/kgBB; perlakuan JT 1 gram/kgBB; perlakuan JT 2 gram/kgBB berturut-turut 26,8 mg/dL; -1,2 mg/dL; 2mg/dL; 13,8 mg/dL; 17,6 mg/dL.
Kata kunci: serbuk jamur tiram (Pleorotus ostreatus), pakan tinggi lemak, kolesterol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
This study was aimed to determine the effect of the anti-cholesterol substance and the most effective dosage of oyster mushroom’s powder (Pleorotus ostreatus) which can be used to reduce the amount of cholesterol in the blood serum of Wistar rat that have been inducted with high-fat diet. This study was included as a pure fully randomized experimental research using 25 Wistar rats divided into five different groups of treatment. Feed control treatment groups were fed with a high fat and CMC 1% (b/v), the negative control treatment group were fed with AD II and CMC 1% (b/v), JT 0.5 g/kgBB treatment group were fed with a high-fat and preparation of oyster mushrooms with dose of 0.5 g/kg body weight, the treatment group JT 1 g / kgBB were fed with high-fat and preparations of oyster mushrooms with a dose of 1 g/kg body weight, and the treatment JT 2 g/kgBB were fed with high-fat and oyster mushroom preparations are given a dose of 2 g / kg body weight.
Inhibitory effect of cholesterol caused by the adduction of oyster mushroom preparations viewed from measurements of the Wistar rats’ blood serum sample. Measurement of cholesterol levels throughout the test animals in the treated group measured on day 0 and day 7. Results of measurements of cholesterol levels were tested using one-way ANOVA and followed by Posh - Hoc test with 95% confidence level. The difference of cholesterol levels day 7 and day 0 for each treatment: feed control; negative control; treatment JT 0.5 g/kgBB; treatment JT 1 g/kgBB; treatment JT 2 g/kgBB respectively 26.8 mg/dL; -1.2 mg/dL; 2mg/dL; 13.8 mg/dL; 17.6 mg/dL.
Keywords: Oyster Mushroom powder, High-fat diet, cholesterol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Pola makan yang tidak seimbang dengan mengonsumsi makanan yang
tinggi lemak dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kegemukan.
Sebagian besar individu yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas
mengalami hiperlipidemia (Raharja dan Tan , 2010).
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang disebabkan karena
adanya kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar
trigliserida dan kolesterol di dalam darah (Velayutham, Anand dan Dongmin,
2008). Kondisi hiperlipidemia yang berkelanjutan memicu terbentuknya
aterosklerosis yang menjadi dasar meningkatnya penyakit kardiovaskuler.
Hiperlipidemia menyebabkan sekitar 18% penyakit serebrovaskular dan
sekitar 56% penyakit jantung iskemik di seluruh dunia (Hutter, Mellisa dan Steve
2004).
Penatalaksanaan hiperlipidemia yaitu dengan pengontrolan diet dan
pemberian obat hipolipidemik. Namun, pemberian obat hipolipidemik mempunyai
efikasi yang terbatas dan efek samping yang tidak diinginkan (Kreisberg, Robert
dan Albert, 2003). Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah diterima
secara luas oleh masyarakat hampir di seluruh negara di dunia. Alasan
inilah yang menyebabkan meningkatnya ketertarikan penggunaan bahan
tradisional dari tumbuhan untuk menangani hiperlipidemia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pleurotus
ostreatus, jamur tiram, semakin diakui sebagai produk makanan penting dengan p
eran penting dalam kesehatan manusia dan nutrisi (Alam, Amin, Khan, Ara, Shim
dan Lee, 2008). Hal ini berlaku umum bahwa menurunkan
kadar kolesterol plasma tinggi memainkan peran
penting dalam mencegah aterosklerosis. Jamur tiram merupakan bahan makanan y
ang ideal untuk pencegahan dan pengobatan hiperkolesterolemia karena tingginya
kadar serat makanan, sterol, protein, dan mikro (Hossain, Hashimoto, Choudhury,
Alam, Hussain dan Hasan, 2003).
Fakta bahwa lovastatin hadir dalam proporsi tinggi dalam jamur ini,
merupakan suplemen makanan penting bagi pasien yang
menderita hiperkolesterolemia (Alarcon, Aguila, Arancibia-Avila, Fuentes,
Zamorano-Ponce dan Hernández, 2003). Selain lovastatin, mengandung berbagai
senyawa fenolik biologis aktif
seperti asam galat, asam protocatechuic, asam klorogenat, naringenin, hesperetin,
dan biochanin-A (Alam, Yoon, Lee, Shin, Cheong dan Yoo,
2010). Menurut Lattimer dan Haub (2010), senyawa lain yang terkandung dalam
jamur tiram adalah β-glukan yang merupakan serat larut dalam air akan
memberikan viskositas yang tinggi dengan konsentasi yang kecil. Meningkatnya
viskositas β-glukan di dalam usus halus, akan berpengaruh terhadap penurunan
absorbsi lemak di usus oleh asam empedu karena terekskresi keluar dari tubuh
melalui pencernaan (Lattimer dan Haub, 2010)
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Permasalahan
Permasalahan yang akan diteliti adalah :
1. Apakah pemberian serbuk jamur tiram peroral berpengaruh terhadap
penurunan kadar kolesterol tikus jantan galur Wistar yang diinduksi
hiperlipidemia?
2. Pada dosis berapakah pemberian serbuk jamur tiram peroral memberikan
efek optimal terhadap penurunan kadar Kolesterol tikus putih jantan galur
Wistar yang diinduksi hiperlipidemia?
C. Keaslian Penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan peneliti, penelitian
mengenai pengaruh pemberian peroral serbuk jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
terhadap kolesterol tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak
1. Pengaruh pemberian jenis jamur tiram (P.ostreatus, P. sajor-caju and P.
florida) terhadap profil lipid, fungsi hati dan ginjal pada tikus yang
mengalami hiperkolestrolemia. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
pemberian serbuk jamur tiram 5% b/b pada jenis (P.ostreatus, P. sajor-
belum pernah dilakukan. Namun ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan
untuk menbuktikan khasiat jamur tiram putih. Adapun penelitian tentang jamur
tiram terhadap kadar kolesterol darah, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
caju and P. florida) dapat menurunkan kolestrol total sebesar
(37%;21%;16%) (Alam, Amin, Khan, Ara, Shim dan Lee, 2009).
2. Pengaruh hipoglikemik Pleorotus ostreatus pada tikus betina galur
Sprague Dawley. Dari hasil penelitiaan ini diketahui bahwa pemberian
ekstrak etanol Pleoratus ostreatus dosis 1000 g/Kg BB dapat
menurunkan diabetes dan serum kolestrol secara bermakna (P < 0,05)
pada hari ke-16 sampai hari ke-45 (Krishna dan Nair, 2009)
3. Aktivitas hipolidemia serbuk jamur tiram putih pada tikus betina galur
Sprague Dawley yang mengalami hiperkolestrol. Dari hasil penelitian ini
diketahui bahwa pemberian serbuk jamur tiram sebanyak 5% b/b dapat
menurunkan kadar kolesterol 30.18% dari kontrol negatif (Alam, Yoon,
Lee dan Lee 2011).
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna tentang penggunaan tumbuhan alternatif yang dapat
digunakan sebagai antihiperlipidemia.
b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat tentang dosis infusa Pleurotus ostreatus yang dapat
digunakan sebagai antihiperlipidemia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Membuktikan apakah pemberian serbuk jamur tiram putih dapat
mempengaruhi penurunan kadar kolesterol darah.
2.
Mengetahui apakah pemberian serbuk jamur tiram dapat menurunkan
kadar kolesterol dan menentukan berapa besar dosis peroral serbuk jamur
tiram yang efektif untuk menurunkan kadar kolesterol pada tikus yang
diinduksi pakan tinggi lemak.
Tujuan Khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Jamur Tiram
1. Klasifikasi
Menurut Alexopoulos (cit., Meisetyani, 2006) klasifikasi jamur tiram
(Pleurotus ostreatus) sebagai berikut:
Kingdom : Myceteae (fungi)
Divisio : Amastigomycota
Subdivisio : Basidiomycotae
Kelas : Basidiomycetes
Familia : Agaricaceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus
2. Morfologi jamur tiram putih
Jamur tiram putih memiliki bentuk tudung bulat agak lonjong dan
melengkung menyerupai cangkang tiram, serta letak tangkai tudung asimetris.
Jamur tiram banyak tumbuh pada kayu lapuk. Jamur tiram memiliki ukuran
badan buah lebih besar dibanding jamur lainnya, diameter tudung dapat
mencapai 9-15 cm, dan daging buah lebih tebal. Media tumbuh tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dikomposkan, pertumbuhan relatif lebih cepat, dapat tumbuh pada kayu
gelondongan, serpihan kayu, serbuk kayu, jerami padi, dan bagas. Jamur tiram
dapat tumbuh pada suhu iklim tropis (Hendritomo, 2010).
3. Kandungan kimia
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura
Departemen Pertanian yaitu, 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam
lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan
kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya dan
28% yang lain adalah asam lemak jenuh. Jamur tiram juga mengandung
vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1 (tiamin), vitamin
B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram
cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium,
Kalsium, dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo,
Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu
dengan kadar K mencapai 45% (Sumarmi, 2006). Di alam jamur tiram putih
mengandung lovastatin antara 0,7%-2,8% diukur dalam jamur kering
(
Alarcon, Aguila, Arancibia-Avila, Fuentes, Zamorano-Ponce dan Hernández,
2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Kegunaan
Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan selain dapat
menurunkan kolesterol darah, jamur tiram memiliki khasiat obat yaitu sebagai
antitumor, immunomodulator, antigenotoksik, antioksidan, antiinflamasi,
antihipertensi, antiplatelet, antiglikemia, anti mikroba dan antivirus (Gregori,
Svagelj dan Pohleven, 2007).
B. β-GLUKAN
Beta-Glukan adalah polisakarida linear yang mengandung monomer glukosa
yang saling berhubungan dengan ikatan glikosidik. Berdasarkan ikatan glikosidik
antar molekulnya senyawa glukan dapat dibagi menjadi 3 yaitu (1,3)-β-glukan, (1,6)-
β-glukan dan (1,3)-α-glukan (Ooi dan Liu, 2000).
Beta glukan merupakan polisakarida alami yang disentesis oleh jamur tiram
(Pleorotus ostreatus). Beta pleuran atau (1,3)-β-glukan adalah jenis beta glukan yang
banyak dihasilkan oleh jamur tiram dan merupakan polisakarida yang larut air
(Pyetzryca, Stepniewski, Waszkielewicz, Marona, Krzyzanowska dan Klosowska,
2006).
Beta glukan yang larut air, dengan konsentrasi yang kecil akan mengasilkan
viskositas yang tinggi (Lattimer dan Haub, 2010) dan membentuk gel disaluran cerna
(Davis, 2011) sehingga dapat meningkatkan eksresi asam empedu. Dengan demikian,
lemak tidak bisa diemulsi dan diserap di usus (Christie, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Beta glukan yang mengalami fermentasi di usus akan menghasilkan
propionat yang telah terbukti signifikan menghambat sintesis kolestrol pada manusia
dengan mekanisme mengurangi aktivitas enzim HMG CoA reduktase (Lattimer dan
Haub, 2010).
Gambar 1. Struktur β-glukan (Sunsdsto, 2011)
C. Lovastatin
Lovastatin digunakan untuk tambahan pada terapi diet, untuk menurunkan
serum total dan kolesterol-LDL yang tinggi, khususnya pada hiperkolesterolimia.
Pencegahan utama dari penyakit arteri koroner dan memperlambat proses dari
arterosklerosis pada pasien dengan penyakit jantung koroner (Anonim, 2009).
Gambar 2. Struktur Lovastatin (Alarcon dkk, 2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Gambar 3. Jalur penghambatan sintesis kolesterol oleh golongan statin (Murray, Granner dan Rodwell, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
D. Lipid
Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati
dan jaringan adipose harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan
dan disimpan. Karena lipid tidak larut di dalam air, masalah cara pengangkutan lipid
dalam plasma darah yang berbahan dasar air, dipecahkan dengan cara
menggabungkan lipid non polar (triasilgliserol dan ester kolesterol) dengan lipid
amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) serta protein untuk menghasilkan lipoprotein
yang dapat bercampur dengan air (Murray dkk, 2009).
Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol (16%), fosfolipid (30%), kolesterol
(14%), ester kolesteril (36%) serta sedikit asam lemak rantai-panjang tak-
teresterifikasi (asam lemak bebas, FFA) (4%). Fraksi yang terakhir ini, asam lemak
bebas (FFA), secara metabloik adalh lemak plasma yang paling aktif (Murray dkk,
2009).
E. Lipoprotein
Cara lain sel mendapatkan kolesterol adalah dengan mengekstraksinya dari
sistem peredaran darah. Sumber dari kolesterol adalah dari hati, dimana itu disintesis
dan disekresikan ke saluran sistem peredaran darah. Karena kolsterol dan substansi
lemak yang lain tidak bisa larut dalam air, maka itu semua dibuat dalam bentuk yang
kompleks di hepatosit dan usus sebelum nantinya disekresikan ke medium berair
seperti darah. Partikel ini mengandung inti partikel yang berminyak seperti ester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kolesterol dan trigliserida dan lapisanluar yang yang hidrofilik dan kolesterol tak
teresterifikasi. Lapisan luar juga terdiri dari setidaknya 1 protein, yang bisa
menyediakan ligan untuk berinteraksi dengan reseptor pada permukaan sel. Partikel
ini dinamakan Lipoprotein (Koda-Kimbel, 2009).
Ada tiga lipoprotein yang utama yang ditemukan dalam darah pada pasien
yang puasa (10-12 jam), yaitu: Very-Low Density lipoprotein (VLDL), low density
lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL) (Koda-Kimbel, 2009).
Tabel I. Komposisi lipoprotein manusia (Almatsier, 2009):
Lipoprotein Trigliserida (%) Kolesterol (%) Fosfolipid (%) Protein (%)
Kilomikron
VLDL
LDL
HDL
80-90
55-65
10
5
2-7
10-15
45
20
3-6
15-20
22
30
1-2
5-10
25
45-50
F. Kolesterol
Kolesterol mungkin merupakan steroid yang paling banyak dikenal karena
keterkaitannya dengan aterosklerosis dan penyakit jantung. Namun, secara
biokimiawi senyawa ini juga penting karena merupakan prekursor bagi sejumlah
besar steroid yang sama pentingnya serta mencakup asam empedu, hormon
adrenokorteks, hormone seks, vitamin D, glikosida jantung, sitosterol tumbuhan, dan
beberapa alkaloid (Murray dkk, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural
esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis di
banyak jaringan dari asetil-KoA dan merupakan prekursor semua steroid lain di
tubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Senyawa
ini dieliminasi dari tubuh tanpa diubah atau setelah diubah menjadi asam empedu
dalam proses yang dikenal sebagai transpor kolesterol terbalik. Kolesterol adalah
unsur pokok batu empedu. Namun. peran utamanya dalam proses patologis adalah
sebagai faktor pembentukan aterosklerosis arteri-arteri vital, yang menimbulkan
penyakit pembuluh darah perifer, koroner, dan serebrovaskular (Murray dkk, 2009)
1. Biosintesis Kolesterol
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap:
a. Tahap 1—Biosintesis mevalonat: HMG-KoA hidroksi-3-metilglutaril-
KoA) Pada awalnya, dua molekul asetil-KoA bersatu untuk membentuk
asetoasetil-KoA yang dikatalisis oleh tiolasesitosol. Asetoasetil-KoA
mengalami kondensasi dengan molekul asetoasetil-KoA lain yang
dikatalisis oleh HMG-KoA sintase untuk membentuk HMG-KoA yang
direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan dikatalisis oleh HMG-
KoA reduktase. Ini adalah tahap regulatorik utama di jalur sintesis
kolesterol dan merupakan tempat kerja golongan obat penurun kadar
kolesterol paling efektif, yaitu inhibitor HMG-KoA reduktase (golongan
statin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Tahap 2—Pembentukan Unit Isoprenoid: Mevalonat mengalami
fosforilasi secara sekuensial oleh ATP dengan tiga kinase, dan setelah
dekarboksilasi terbentuk unit isoprenoid aktif, isopentenil difosfat.
c. Tahap 3—Enam Unit Isoprenoid Membentuk Skualen: Isopentenil
difosfat mengalami isomerisasi melalui pergeseran ikatan rangkap untuk
membentuk: dimetilalil difosfat, yang kemudian bergabung dengan
molekul lain isopentenil difosfat untuk membentuk zat antara sepuluh-
karbon geranil difosfat. Kondensasi lebih lanjut dengan isopentenil
difosfat membentuk farnesil difosfat. Dua molekul farnesil difosfat
bergabung di ujung difosfat untuk membentuk skualen. Pada awalnya,
piro anorganik dieliminasi, yang membentuk praskualen difosfat yang
kemudian mengalami reduksi oleh NADPH disertai eliminasi satu
molekul pirofosfat anorganik lainnya.
d. Tahap 4—Pembentukan Lanosterol: Skualen dapat melipat membentuk
suatu struktur yang sangat mirip dengan inti steroid. Sebelum terjadi
penutupan cincin, skualen diubah menjadi skualen 2,3-epoksida oleh
oksidase berfungsi-campuran, skualen epoksidase di retikulum
endoplasma. Gugus metil di C14 dipindahkan ke C13 dan yang ada di C8
ke C14
e. Tahap 5—Pembentukan Kolesterol: Pembentukan kolesterol dari
lanosterol berlangsung di membran retikulum endoplasma dan melibatkan
sewaktu terjadi siklisasi dikatalisis oleh oksidoskualen lanosterol
siklase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pertukaran-pertukaran di inti steroid dan rantai samping. Gugus metil di
C14 dan C4 dikeluarkan untuk membentuk 14-desmeti Isnnsrerol dan
kemudian zimosterol. Ikatan rangkap di C8- C9 kemudian dipindahkan ke
C5-C6 dalam dua langkah, yang membentuk desmosterol. Akhirnya,
ikatan rangkap rantai samping direduksi, dan menghasilkan kolesterol.
Belum dapat dipastikan bagaimana urutan masing-masing tahap yang
dijelaskan di atas dapat benar-benar terjadi (Murray dkk, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 4. Proses sintesis kolesterol (Murray dkk, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Ekskresi kolesterol
Kolesterol diekskresikan dari tubuh di dalam empedu sebagai
kolesterol atau asam (garam) empedu. Setiap hari, sekitar 1 gram kolesterol
dikeluarkan dari tubuh. Sekitar separuhnya diekskresikan di dalam tinja
setelah mcngalami konversi menjadi asam empedu. Sisanya diekskresikan
sebagai kolesterol. Koprostanol adalah sterol utama dalam tinja; senyawa ini
dibentuk dari kolesterol oleh bakteri di usus bagian bawah.
Asam empedu dibentuk dari kolesterol. Asam empedu primer
disintesis di hati dari kolesterol. Asam- asam ini adalah asam kolat (cholic
acid) ditemukan dalam jumlah besar) dan asam kenodeoksikolat
(chenodeoxycholic acid). 7α-hidroksilasi pada kolesterol adalah tahap
regulatorik pertama dan terpenting dalam biosintesis asam empedu dan
dikatalisis oleh kolesterol 7α-hidroksilase, suatu enzim mikrosom. Enzim ini,
suatu mono-oksigenase tipikal, memerlukan oksigen, NADPH, dan sitokrom
P450. Tahap-tahap hidroksilasi selanjutnya juga dikatalisis olehh mono-
oksigenase. Jalur biosintesis asam empedu pada awalnya terbagi menjadi satu
subjalur yang menghasilkan kolil-KoA, yang ditandai oleh tambahan gugus α-
OH di posisi 12, dan jalur lain yang menghasilkan kenodeoksikolil-KoA. Jalur
kedua di mitokondria yang melibatkan 27-hidroksilasi kolesterol oleh sterol
27- hidroksilase sebagai langkah pertama menghasilkan cukup asam empedu
primer. Asam empedu primer memasuki empedu sebagai konjugat glisina atau
taurin. konjugasi berlangsung di peroksisom. Pada manusia, rasio konjugat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
glisin terhadap taurin normalnya adalah 3:1. Pada empedu yang alkalis, asam-
asam empedu dan konjugatnya diasumsikan berada dalam bentuk garam
sehingga muncul istilah "garam empedu."
Sebagian asam empedu primer di usus mengalami perubahan lebih
lanjut akibat aktivitas bakteri usus. Perubahan-perubahan tersebut mencakup
dekonjugasi dan 7α-dehidroksilasi yang menghasilkan asam empedu
sekunder, asam deoksikolat dan asam litokolat (Murray dkk, 2009).
G. Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah gangguan dari laju sintesis atau kliren dari lipoprotein
dari aliran darah. Biasanya mereka terdeteksi dengan mengukur kolesterol dan
triagliserol dari plasma dan diklasifikasikan berdasar kelas dari lipoprotein yang
mengalami peningkatan (Devlin, 2007).
Hiperkolesterolimia ada 2 macam:
1. Poligenik hiperkolesterolimia
Poligenik hiperkolesterolimia adalah bentuk yang paling sering terjadi pada
dislipidemia, ini disebabkan oleh lingkungan (contohnya gizi yang buruk dan
gaya hidup yang malas bergerak) dan faktor genetik. Asam lemak jenuh
dalam makanan yang dimakan pasien dapat menurunkan aktifitas reseptor
LDL, dengan demikianakan menurunkan kliren dari LDL dari sirkulasi
sitemik. Hasilnya, pasien dengan poligenik hiperkolesterolimia mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
nilai LDL-C yang naik ringan sampai tinggi (biasanya 130 – 250 mg/dL),
tetapi tidak ada tanda fisik khusus yang terlihat (Koda-Kimbel, 2009)
2. Familial hiperkolesterolimia
Familial hiperkolesterolimia adalah gangguan lipi yang sering terjadi atau
kerusakan kliren. Gangguan autosomal yang dominan sangat terkait dengan
penyakit jantung koroner dini. Heterozigot pada penyakit ini diturunkan dari
satu gen LDL yang cacat. Akibatnya pasien memiliki setengah dari jumlah
reseptor LDL yang berfungsi sehingga meningkatkan tingkat LDL-C pasien
(Koda-Kimbel, 2009).
H. Bentuk sediaan
Sediaan suspensi adalah sediaan cair yang mengandung parikel yang
tidak larut dan terdispersi dalam fase cair. Sediaan suspensi dapat langsung
digunakan, sedangkan yang lain berupa campuran padat yang harus
dikonstitusikan lebih dahulu dengan pembawa yang sesuai sebelum
digunakan. Sediaan suspensi yang dimaksud adalah suspensi oral (Anonim,
1995).
Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan
ditujukan untuk penggunaan oral (Anonim, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
I. Landasan Teori
Jamur tiram memiliki kandungan utama yaitu β-glukan dan lovastatin.
Menurut Pyetzryca (2006) β-glukan merupakan polisakarida yang larut air. Senyawa
ini dapat meningkatkan eksresi asam empedu, dengan demikian, lemak tidak bisa
diemulsi dan diserap di usus (Christie, 2011). Beta-glukan yang mengalami
fermentasi di usus akan menghasilkan propionat yang telah terbukti signifikan
menghambat sintesis kolestrol pada manusia dengan mekanisme mengurangi aktivitas
enzim HMG CoA reduktase (Lattimer dan Haub, 2010). Menurut Murray dkk (2009)
senyawa golongan statin dapat menghambat sintesis kolesterol pada tahap
pembentukan mevalonat.
Menurut penelitian Alam dkk (2011) telah diketahui serbuk jamur tiram 5%
dari pola makan tikus dapat menurunkan kadar kolesterol darah sebanyak 30,18%,
dan kandungan yang terdapat dalam jamur tiram diperkirakan jamur tiram dapat
mengurangi penyerapan lemak dan dapat menghambat sintesis kolesterol oleh tubuh,
dan akhirnya dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
J. Hipotesis
Serbuk jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dapat memberikan pengaruh
terhadap kadar kolesterol dalam serum darah tikus putih jantan galur Wistar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni
menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah.
B. Metode Uji Yang Dilakukan
Pengujian sediaan Pleurotus ostreatu yang memiliki pengaruh pada
kenaikan kolestrol tikus jantan galur wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
Yang dimanifestasikan dengan penurunan kadar kolestrol dalam serum darah
tikus.
C. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel utama
1) Variabel bebas
Variabel bebas dari penelitian ini adalah serbuk Pleurotus
ostreatus.
2) Variabel tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah penurunan kadar
kolesterol pada plasma tikus jantan galur Wistar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Variabel Pengacau
1. Variabel pengacau Terkendali
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah jenis
kelamin hewan uji, galur hewan uji, umur, berat badan dari hewan
uji. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur
Wistar dengan berat badan awal 50-100 gram dan umurnya 1-2
bulan, jalur pemberian serbuk Pleurotus ostreatus oral yang
sebelumnya serbuk disuspensikan ke dalam CMC 1% (b/v).
2. Variabel pengacau tak terkendali
Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah
keadaan patofisiologis hewan uji yang digunakan, kemampuan
hewan uji untuk mencerna serbuk Pleurotus ostreatus, serta
kemampuan hewan untuk beradaptasi dengan hiperlipidemia.
2. Definisi Operasional
a. Serbuk Pleurotus ostreatus adalah serbuk yang dibuat dari simplisia
Pleurotus ostreatus yang dihancurkan hingga berbentuk serbuk dengan
menggunakan mesin penghalus (grinder) dan diayak menggunakan
ayakan dengan nomer mesh 50.
b. Dosis serbuk jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah sejumlah berat
serbuk Pleurotus ostreatus yang disuspensikan dalam CMC 1%
berdasarkan pakan yang dimakan tikus per hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Komposisi pakan diet tinggi lemak dengan komposisi utama lemak babi
dan kuning telur yang dibuat dalam bentuk pelet, dan dianggap efektif
apabila mampu meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida.
d. Sediaan serbuk jamur tiram adalah sediaan dalam bentuk suspensi
jamur tiram (Pleurotus ostreatus) yang dibuat dengan melarutkan
sejumlah (gram) serbuk jamur tiram dalam larutan CMC 1% (b/v).
e. Kontrol pakan adalah kelompok tikus jantan galur wistar yang diberi
pakan tinggi lemak dan pemberian CMC 1% secara peroral.
f. Kontrol negatif adalah kelompok tikus jantan galur wistar yang diberi
pakan tinggi lemak dan pemberian CMC 1% secara peroral.
D. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan Penelitian
a. Hewan uji
Hewan uji yang digunakan berupa tikus jantan galur Wistar dengan umur
1-2 bulan dan berat badan awal 50-100 g yang diperoleh dari
Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata
DharmaYogyakarta.
b. Bahan Uji
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) yang diperoleh dari UD Kuping
Gajah, Jl Kaliurang KM 20, Dusun Randu, Yogyakarta. Yang diambil
pada bulanFebruari 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c. Pakan
Pakan yang digunakan secara umum adalah pakan AD II yang didapat dari
Laboratorium Hayati Imono.
d. Pakan tinggi Lemak
Pakan tinggi kolesterol dibuat dari campuran AD II, minyak babi dan
kuning telur ayam negeri.
e. Larutan CMC 1% (b/v)
Serbuk CMC didapat dari laboratorium Biofarmasetika dan dibuat menjadi
larutan dengan konsntrasi 1% (b/v)
2. Alat Penelitian
1) Ayakan dengan nomer mesh 50
2) Serum Tube
3) Rak Tabung
4) Alat timbang elektrik (Mettler Toledo AB 204, Switzerland)
5) Oven
6) Mesin penyerbuk
7) Mesin pembuat pelet
8) Pipa Hematokrit (Non Heparin)
9) Set Metabolit Case
10) Set Spuit Peroral 5 cc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
E. Tata Cara Penelitian
1. Pengumpulan bahan
Pleurotus ostreatus yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari UD
Kuping Gajah, Jl Kaliurang KM 20, Dusun Randu, Yogyakarta. Jamur
yang digunakan adalah jamur yang segar yang langsung diambil dari
tempat budidaya yang berumur 1-2 hari.
2. Pembuatan serbuk simplisia Pleurotus ostreatus
Pleurotus ostreatus yang telah terkumpul kemudian dicuci dengan air
mengalir, ditiriskan kemudian disuir-suir dengan ukuran ketebalan ±1 cm.
Jamur kemudian dikeringan menggunakan oven pada suhu 40°C selama 48
jam sampai dapat dihancurkan oleh tangan, lalu diserbuk dengan
menggunakan mesin penyerbuk di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Serbuk simplisia
kemudian diayak dengan menggunakan ayakan dengan nomer mesh 50.
3. Pembuatan Larutan CMC 1% (b/v)
Serbuk CMC ditimbang sebanyak 1 gram dan dilarutkan kedalam air panas
sampai 100 mL. Sehingga diperoleh konsentrasi larutan CMC 1%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Pembuatan Sediaan serbuk Pleurotus ostreatus 10% (b/v) dalam CMC
1%
Serbuk Pleurotus ostreatus ditimbang sebanyak 10 gram dan disuspensikan
kedalam larutan CMC 1%, sampai 100 mL, sehingga didapat sediaan
serbuk jamur tiram (Pleurotus ostreatus) 10% (b/v).
5. Penetapan dosis serbuk Pleurotus ostreatus (b/b)
Konsentrasi maksimum suspensi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 10%(b/v). Konsentrasi tersebut diambil dari konentrasi terkental
yang masih dapat melalui spuit peroral untuk tikus. Dari konsentrasi
maksimum tersebut dapat dihitung dosis dari suspensi jamur tiram. Dosis
dihitung menggunakan rumus:
𝐷𝐷 (𝑚𝑚𝑚𝑚/𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔) 𝑥𝑥 𝑔𝑔𝑔𝑔 (𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚) = 𝑉𝑉 (𝑚𝑚𝑚𝑚) 𝑥𝑥 𝐶𝐶(𝑚𝑚𝑚𝑚/𝑚𝑚𝑚𝑚)
Volume yang digunakan adalah setengah dari volume maskimal untuk
penggunaan peroral pada tikus yaitu 2,5 mL (volume maksimalnya 5 mL).
Bila berat tikus 200 gram maka dosis maksimal dapat ditentukan, yaitu:
𝐷𝐷 (𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚/𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔) 𝑥𝑥 𝑔𝑔𝑔𝑔 (𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚) = 𝑉𝑉 (𝑚𝑚𝑚𝑚) 𝑥𝑥 𝐶𝐶(𝑚𝑚𝑚𝑚/𝑚𝑚𝑚𝑚)
𝐷𝐷 (𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚/𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔) 𝑥𝑥 200𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚 = 2,5𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑥𝑥 10 𝑚𝑚/100𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐷𝐷 (𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚/𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔) = 0.1 𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚/200𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚 𝑔𝑔𝑔𝑔
𝐷𝐷 (𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚/𝑘𝑘𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔) = 0.5 𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔𝑚𝑚/𝑘𝑘𝑚𝑚𝑔𝑔𝑔𝑔
Dosis yang diperoleh adalah 0,5 gram/kilogram Berat Badan (g/kgBB)
tikus. kemudian dari dosis tersebut dibuat rentang dosis yang lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
rentang yang digunakan adalah faktor pengali 2 dari dosis yang ada. Dan
dosis yand digunakan adalah 1 g/kgBB dan 2 g/kgBB.
6. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak
Pakan yang dibuat komposisi utamanya adalah minyak babi, kuning telur,
dan AD II yang dibuat oleh Laboratorium Formulasi dan Teknologi
Sediaan Solid-Liquid.
7. Orientasi lama waktu pemberian pakan tinggi lemak
Lama pemberian pakan tinggi kolesterol dilakukan orientasi selama 14 hari.
dan pemeriksaan terhadap kadar kolesterol dan trigliserida dilakukan pada
hari ke 0, 7 dan 14. Dan dilihat kapan hewan uji mengalami kenaikan kadar
trigliserida secara bermakna.
8. Pengondisiaan Hewan Uji
Tikus yang telah berumur 1 bulan dipelihara sampai bobotnya mencapai
lebih dari 100 g atau 2 minggu pemiliharaan untuk mengondisikan tikus
dalam suasana laboratorium.
9. Pengelompokan dan Perlakuan Hewan Uji
a. Tikus yang telah dikondisikan dibagi dalam 5 perlakuan, masing-
masing perlakuan terdiri dari 5 tikus.
b. Perlakuan hewan uji yang dilakukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
I. Kontrol negatif : tikus diberi pakan AD II dan diberi larutan CMC
1% (b/v)
II. Kontrol pakan : tikus diberi pakan tinggi lemak dan diberi larutan
CMC 1% (b/v).
III. Perlakuan JT 0,5 g/kgBB : tikus diberi pakan tinggi lemak dan
diberi serbuk Pleurotus ostreatus 0,5 g/kgBB.
IV. Perlakuan JT 1 g/kgBB : tikus diberi pakan tinggi lemak dan diberi
serbuk Pleurotus ostreatus 1 g/kgBB.
V. Perlakuan JT 2 g/kgBB : tikus diberi pakan tinggi lemak dan diberi
serbuk Pleurotus ostreatus 2 g/kgBB.
10. Penetapan kadar kolesterol serum darah
Pengambilan cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan sebagai
hari ke-0 dan pada hari ke-7. Kemudian sampel darah diserahkan
Laboratorium PARAHITA untuk diukur kadar kolesterol.
F. Tata Cara Analisis Hasil
Dari harga kadar kolesterol dan trigliserida darah dilakukan uji distribusi
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov kemudian jika distribusinya
normal dilanjutkan dengan analisis homogenitasnya menggunakan Anova
One Way dan post hoc tests LSD dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika
nilai kadar kolesterol dan trigliserida darah mempunyai variansi yang
berbeda maka dilakukan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji Mann
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Whitney dengan tingkat kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan
masing-masing kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan Pakan Tinggi Lemak
Pakan tinggi lemak yang digunakan dalam penelitian ini, didasarkan dari
penelitian dari Hendra, Wijoyo, Fenty dan Dwiastuti. Pakan tinggi lemak dari
penelitian terdahulu menggunakan pakan BR 2, kuning telur ayam negri dan
minyak babi dengan komposisi tertentu. Namun pada penelitian ini BR2 tidak
digunakan dan diganti dengan pakan AD2 dan komposisi yang lain tetap.
Pembuatan pakan tinggi lemak diserahkan pada Laboratorium Formulasi-
Teknologi Semi-Solid Liquid.
B. Orientasi Pakan Tinggi Lemak
Orientasi pakan tinggi lemak dilakukan untuk melihat berapa lama
komposisi pakan tersebut yang dapat menaikan kadar kolesterol secara bermakna.
Orientasi dilakukan dengan memberikan pakan tinggi lemak kepada tikus selama
14 hari, dilakukan pengukuran kadar kolesterol pada hari ke 0, hari ke7, dan hari
ke 14 (tabel II).
Tabel II. Hasil pengukuran kadar kolesterol tikus selama orientasi
Pengukuran Rata-rata kadar kolesterol (mg/dL) ± SD
Hari ke-0 47,50 ± 9,937
Hari ke-7 100,50 ± 23,157
Hari ke-14 101,25 ± 23,477
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pada hari ke 7 terjadi kenaikan bermakna pada kadar kolesterolnya dari
hari ke-0. Dan pada hari ke-14 juga terjadi kenaikan yang bermakna dari
pengukuran kadar kolesterol hari ke-0, namun pada hari ke 14 tidak terjadi
perubahan yang bermakna dari hari ke-7. Uji statistika pada pengukuran kadar
kolesterol tikus selama orientasi dapat dilihat pada lampiran 1. Berdasarkan uji
statistik pengukuran kadar kolesterol tikus selama orientasi maka digunakan 7 hari
sebagai waktu yang efektif untuk melakukan penelitian ini.
C. Pengumpulan Jamur Tiram
Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur tiram
putih (Pleurotus ostreatus) yang diambil dari UD. Kuping Gajah Jl Kaliurang KM
21, Dusun Randu, Yogyakarta. Dari sana jamur tiram yang diambil telah
bersertifikat resmi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian
(BPSBP) tentang Penerapan Jaminan Mutu Benih Jamur nomor
010/BPSBP/I/2010, dengan label Jenis Jamur Tiram, Varietas Putih, Kelas F2 dan
F3.
D. Pembuatan dan penetapan dosis serbuk Jamur Tiram
Larutan CMC 1%(b/v) dibuat dengan mengambil CMC sebanyak 1 gram
dan dilarutkan kedalam air hangat sampai volumenya 100 mL sambil terus diaduk
hingga CMC larut sempurna dalam air.
Serbuk Jamur tiram sebanyak 10 gram disuspensikan kedalam CMC
1%(b/v) sampai 100 mL dan didapatkan konsentrasi suspensi Jamur Tiram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sebesar 10%. Konsentrasi ini adalah konsentrasi terpekat yang mana suspensi
masih dapat melewati spuit oral tikus dengan lancar. Dari konsentrasi tersebut
dapat diperoleh dosis yang digunakan untuk penggunaan per oral pada tikus.
Volume yang digunakan adalah 2,5 mL yaitu setengah dari dosis maksimal yang
diperbolehkan untuk per-oral pada tikus dan berat tikus diasumsikan sebesar 200
gram. Maka Dosis yang didapat adalah sebesar 0,5 g/kgBB. Dari dosis tersebut
ditetapkan 2 peringkat dosis yang lain dengan cara mengalikan dengan faktor
tertentu. Dalam penelitian ini digunakan faktor pengali 2. Sehingga didapat 2
peringkat dosisnya 1 g/kgBB dan 2 g/kgBB.
E. Uji Serbuk Jamur Tiram
Pengujian serbuk jamur tiram dilakukan menggunakan hewan uji tikus
putih galur Wistar yang berumur 1,5 – 2 bulan dengan berat awal 50 – 100 gram.
Perlakuan dilakukan selama 7 hari dengan asumsi dalam 7 hari, tikus sudah
mengalami kenaikan kolesterol secara bermakna. Dalam 7 hari tikus-tikus
ditempatkan dalam kandang dan diberi makan sebanyak 20 gram dan sisa pakan
ditimbang setiap harinya. Perhitungan sisa pakan digunakan untuk menentukan
banyaknya pakan yang dimakan oleh tikus. Jenis makanan yang diberikan kepada
tikus berbeda-beda tergantung jenis perlakuannya. Untuk kontrol negatif diberi
pakan AD 2. Sedangkan untuk kontrol pakan dan 3 perlakuan dosis diberi pakan
tinggi lemak. Setiap hari tikus juga dilihat berat badannya untuk melihat profil
kenaikan berat badannya. Pengambilan sampel darah tikus untuk dilihat kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kolesterolnya dilakukan pada hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan hari ke-7 (setelah
perlakuan)
F. Pengukuran Kadar kolesterol
Pengukuran kadar kolesterol dilakukan di laboratorium “PARAHITA”.
Sampel diserahkan secara langsung kepada laboratorium berupa darah segar.
Darah segar diambil melalui selaput mata tikus menggunakan pipa kapiler
hematokrit non-heparin. Berikut hasil penetapan kadar kolesterol dalam serum
darah tikus putih galur Wistar:
Tabel III. hasil penetapan kadar kolesterol rata-rata ± SD sebelum dan sesudah perlakuan dengan jamur tiram
Kelompok Kadar kolesterol (mg/dL) ± SD
Selisih kadar kolesterol
hari ke-7 dan hari ke-0
(mg/dL) ± SD Hari ke-0 Hari ke-7
Kontrol pakan 90 ± 12,31 116,8 ± 17,43 26,8 ± 13,72 Kontrol negatif 90,4 ± 15,16 89,2 ± 16,02 -1,2 ± 2,86
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB 109,8 ± 15,14 111,8 ± 13,29 2 ± 11,70 Perlakuan JT 1 g/kgBB 91,8 ± 22,17 105,6 ± 16,32 13,8 ± 9,52 Perlakuan JT 2 g/kgBB 83,2 ± 8,64 100,8 ± 10,71 17,6 ± 8,91
Keterangan: Kontrol pakan: diberi pakan tinggi lemak dan CMC 1% Kontrol negatif: diberi pakan AD 2 dan CMC1% Untuk mengetahui adanya pengaruh serbuk jamur tiram terhadap kadar
kolesterol maka dilakukan analisis terhadap kenaikan kadar kolesterol pada
masing-masing perlakuan. Dari uji normalitas dan uji variansi, ternyata data
tersebut memenuhi untuk diuji variansi dengan ANOVA. Dari analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menggunakan ANOVA didapat adanya perbedaan bermakna dari kelompok
perlakuan, lalu untuk mengetahui perbedaan dari masing-masing perlakuan maka
analisis dilanjutkan dengan uji Post-hoc (tabel IV).
Tabel IV. hasil uji post-hoc terhadap kadar kolesterol
kontrol pakan
Kontrol negatif
Perlakuan JT 0,5
g/kgBB
Perlakuan JT 1 g/kgBB
Perlakuan JT 2 g/kgBB
Kontrol pakan BB BB BTB BTB
Kontrol negatif BB BTB BB BB
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB BB BTB BTB BB
Perlakuan JT 1 g/kgBB BTB BB BTB BTB
Perlakuan JT 2 g/kgBB BTB BB BB BTB
Keterangan: BB: berbeda bermakna BTB: berbeda tidak bermakna
Dari hasil analisis Post-hoc didapat hasil pada kontrol pakan memberikan
hasil yang berbeda bermakna dari kontrol negatif. Artinya kontrol pakan
memberikan profil penurunan kadar kolesterol yang berbeda dengan kontrol
negatif. Dari tabel IV juga dapat dilihat pada kontrol negatif cenderung memiliki
kadar kolesterol yang berubah tidak jauh berbeda antara harike-0 dan hari ke-7,
dibanding kadar kolesterol pada kontrol pakan yang mengalami kenaikan kadar
kolesterol pada hari ke-7 yang lebih tinggi daripada kontrol negatif.
Pada Perlakuan JT 0,5 g/kgBB penurunan kadar kolesterol mengalami
perbedaan bermakna dari kontrol pakan. dengan adanya perbedaan berarti
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB dapat menghambat kenaikan kadar kolesterol pada tikus.
Namun jika dibandingkan dengan kontrol negatif dengan Perlakuan JT 0,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
g/kgBB tidak memiliki perbedaan yang bermakna, dengan ini bisa dikatakan
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB dapat menghambat kenaikan kadar kolesterol. Namun
profil penurunan kadar kolesterolnya hanya sebatas mempertahankan kadar
kolesterol dalam darah tikus. Seperti pada profil kenaikan kadar kolesterol tikus
pada kontrol negatif yang hanya diberi pakan AD 2.
Pada Perlakuan JT 1 g/kgBB dan Perlakuan JT 2 g/kgBB, ternyata
penurunan kadar kolesterolnya berbeda tidak bermakna dengan kontrol pakan, ini
berarti pada Perlakuan JT 1g/kgBB dan Perlakuan JT 2 g/kgBB, jamur tiram yang
diberikan tidak menghasilkan efek penghambatan kadar kolesterol. Dengan ini
dari hasil penelitian dosis yang dapat menghambat kadar kolesterol darah paling
besar adalah adalah dosis 0,5 gram/kgBB.
Pada penelitian ini tidak dapat ditentukan dosis efektif yang mempu
menurunkan kadar kolesterol darah, karena hanya terdapat 1 dosis yang dapat
menghambat kenaikan dari kadar kolesterol secara bermakna jika dibandingkan
dengan kontrol pakan yaitu dosis Perlakuan JT 0,5 g/kgBB. Sedangkan pada
Perlakuan JT 1 g/kgBB dan Perlakuan JT 2 g/kgBB tidak terjadi penghambatan
yang bermakna dibanding kontrol pakan. Seharusnya semakin banyak serbuk
jamur tiram yang diberikan pada tikus didapat efek penghambatan yang lebih
besar atau bahkan dapat menurunkan kadar kolesterol. Namun yang terjadi pada
Perlakuan JT 1 g/kgBB dan Perlakuan JT 2 g/kgBB tidak terjadi penghambatan.
Ini dimungkinkan karena tikus telah mencapai batas dalam mencerna jamur tiram.
Sehingga efeknya tidak lagi bisa bertambah, bahkan malah menurun efeknya
karena terjadinya resistensi terhadap jamur tiram yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Menurut teori yang didapat ada 2 senyawa yang ada di jamur tiram putih
yang bertanggung jawab terhadap efek menurunkan kadar kolesterol dalam darah
yaitu β-glukan dan lovastatin.
β-glukan merupakan polisakarida yang larut dalam air, ketika β-glukan
berinteraksi dengan air maka akan terbentuk suatu massa gel. Di dalam saluran
pencernaan gel tersebut dapat menghambat absorbsi lemak dengan meningkatkan
ekskresi asam empedu. Sehingga lemak yang dikonsumsi tidak dapat tercerna dan
diserap oleh usus. Namun mekanisme β-glukan ini tidak dapat memberikan
penurunaan kadar kolesterol namun hanya mampu menghambat kenaikan kadar
kolesterol, karena secara teori β-glukan hanya dapat menghambat penyerapan
lemak dari makanan yang dimakan, dan lipoprotein yang berperan besar dalam
transportasi lemak adalah kilomikron. Kilomikron sebagai transportasi lemak
sangat sedikit mengandung kolesterol sehingga dari mekanisme β-glukan sebagai
penghambat absorbsi lemak kurang dapat memberi efek menurunkan dan hanya
memberi efek penghambatan kenaikan kadar kolesterol dalam darah. Mekanisme
β-glukan yang lain adalah terfermentasinya β-glukan menjadi propionat yang
diserap oleh usus dan menginhibisi enzim HMG-KoA reduktase. Namun
mekanisme β-glukan yang kedua ini tidak terjadi karena jumlah β-glukan yang
sedikit sehingga lebih cenderung hanya membentuk gel dalam saluran cerna.
Senyawa kedua yang bertanggung jawab menurunkan kadar kolesterol
adalah lovastatin. Lovastatin adalah senyawa golongan statin yang memiliki
mekanisme penghambatan pembentukan mevalonat dalam proses sintesis
kolesterol. Sama halnya dengan propionat, lovastatin pun sangat sedikit pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
jamur tiram ini. Sehingga belum dapat memberikan efek penghambatan
mevalonat pada sintesis kolesterol.
G. Konsumsi Pakan Kumulatif
Tujuan pengukuran konsumsi pakan tikus adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian serbuk jamur tiram terhadap jumlah konsumsi pakan tikus
selama perlakuan.
Selama 7 hari perlakuan tikus diberi makan sesuai dengan kelompok
perlakuannya sebanyak 20 gram. Lalu ditimbang sisa pakan setiap harinya,
penimbangan sisa pakan per hari digunakan untuk menghitung konsumsi pakan
setiap harinya. Lalu dihitung konsumsi pakan komulatif sampai hari ke-7.
Konsumsi pakan komulatif dapat dilihat dari gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Grafik konsumsi pakan kumulatif tikus
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4 5 6 7
bera
t pak
an
hari ke-
kontrol pakan kontrol negatifPerlakuan JT 0,5 g/kgBB Perlakuan JT 1 g/kgBBPerlakuan JT 2 g/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Dari gambar dapat dilihat bahwa pakan komulatif tiap perlakuan saling
berhimpitan dan untuk mengetahui adanya perbedaan konsumsi pakan komulatif
antar kelompok tikus maka dilakukan analisis variansi (ANOVA) satu arah
dengan taraf kepercayaan 95% terdapat pada lampiran dan pada tabel IV dari hasil
analisis tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan serta
kontrol. Hal ini dapat menggambarkan bahwa pemberian serbuk jamur tiram tidak
mempengaruhi konsumsi pakan pada tikus dalam masing-masing perlakuan.
Tabel V. hasil uji ANOVA terhadap konsumsi pakan komulatif
pakan_komulatif
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 617.924 4 154.481 .140 .966
Within Groups 33173.860 30 1105.795
Total 33791.785 34
H. Berat Badan Tikus
1. Pertambahan kenaikan berat badan
Tujuan pengukuran pertambahan kenaikan berat badan tikus adalah untuk
mengetahui apakah pemberian serbuk jamur tiram berpengaruh secara bermakna
terhadap pertambahan kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar yang
diinduksi pakan tinggi lemak. Berat badan tikus setiap hari ditimbang
menggunakan nerca analitik dan dicatat berat badannya. Pertambahan kenaikan
berat badan diproleh dengan cara mengurangi berat badan tikus jantan galur
Wistar per harinya dengan berat badan di hari pertama penelitian. Grafik
pertambahan kenaikan berat badan dapat dilihat dilihat pada gambar 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada gambar 6 dapat dilihat profil pertambahan kenaikan berat badan tikus
setiap perlakuan yang hampir berhimpitan. Untuk melihat signifikasni perbedaan
masing-masing perlakuan maka perlu dilakukan uji statistika.
Gambar 6. grafik pertambahan kenaikan berat badan tikus
Untuk membuktikan pengaruh pemberian serbuk jamur tiram terhadap
pertambahan kenaikan berat badan tikus antar kelompok perlakuan setiap hari
sampai hari ke-7 perlu dilakukan uji variansi ANOVA satu arah dengan taraf
kepercayaan 95 %. Hasil Uji ANOVA dapat dilihat pada tabel V.
Tabel VI. hasil uji ANOVA terhadap pertambahan kenaikan berat badan tikus
kenaikan_BB
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 39.323 4 9.831 .228 .921
Within Groups 1295.463 30 43.182
Total 1334.786 34
05
101520253035
1 2 3 4 5 6 7
kena
ikan
ber
at b
adan
hari ke-
kontrol pakan kontrol negatif
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB Perlakuan JT 1 g/kgBB
Perlakuan JT 2 g/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Hasil uji ANOVA satu arah untuk pertambahan kenaikan berat badan tikus
jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak diperoleh nilai
signifikansi (p) sebesar 0,921 ( p > 0,05). Berdasarkan hasil dari uji statistik
tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian sediaan serbuk jamur tiram tidak
memiliki pengaruh yang bermakna terhadap pertambahan kenaikan berat badan
tikus pada masing-masing kelompok perlakuan selama 7 hari.
2. Rata-rata Kenaikan Berat Badan Tikus
Tujuan dilakukan pengukuran rata-rata kenaikan berat badan tikus adalah
untuk mengetahui apakah adanya perlakuan pada tikus berpengaruh secara
bermakna terhadap rata-rata kenaikan berat badan tikus jantan galur Wistar yang
diinduksi pakan tinggi lemak. Rata-rata kenaikan berat badan tikus dapat dilihat
dari gambar 7.
Gambar 7. grafik kenaikan berat badan tikus
0
20
40
60
80
100
120
0 1 2 3 4 5 6 7
bera
t bad
an
hari ke-
kontrol pakan kontrol negatif Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
Perlakuan JT 1 g/kgBB Perlakuan JT 2 g/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pada gambar 7 dapat diketahui adanya kenaikan rata-rata pertambahan
berat badan tikus jantan galur wistar yang linear dan berhimpitan. Berdasarkan
hasil yang ditampilkan pada gambar 7, dapat diketahui pula bahwa pemberian
serbuk jamur tiram pada tikus jantan galur Wistar tidak berpengaruh besar
terhadap rata-rata peningkatan berat badannya secara signifikan.
Untuk mengetahui apakah dari masing-masing perlakuan memberikan
perbedaan yang signifikan terhadap kenaikan berat badan tikus selama 7 hari
maka digunakan Uji GLM (General Linear model). Uji GLM yang digunakan
adalah uji GLM Repeated Measure. Uji GLM Repeated Measure secara khusus
digunakan untuk menguji variabel dari beberapa pengukuran yang saling
berkaitan satu sama lain yang dilakukan secara berulang dalam jangka waktu
tertentu. Hasil Uji GLM dapat dilihat pada tabel VI.
Tabel VII. Hasil Uji GLM Repeated Measure rata-rata kenaikan berat badan tikus (g) BB_H1 BB_H2 BB_H3 BB_H4 BB_H5 BB_H6 BB_H7
BB_H1 BB BB BB BB BB BB
BB_H2 BB BTB BTB BB BB BB
BB_H3 BB BTB BB BB BB BB
BB_H4 BB BTB BB BB BTB BB
BB_H5 BB BB BB BB BTB BTB
BB_H6 BB BB BB BTB BTB BTB
BB_H7 BB BB BB BB BTB BTB
Keterangan BB_H1 : rata-rata berat badan tikus hari 1 BB_H2 : rata-rata berat badan tikus hari 2 BB_H3 : rata-rata berat badan tikus hari 3 BB_H4 : rata-rata berat badan tikus hari 4 BB_H5 : rata-rata berat badan tikus hari 5 BB_H6 : rata-rata berat badan tikus hari 6 BB_H7 : rata-rata berat badan tikus hari 7 BB : berbeda bermakna BTB : berbeda tidak bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari hasil analisis GLM rata-rata kenaikan berat badan tikus dapat dilihat
bahwa berat badan pada hari ke-2 sampai hari ke-7 berbeda bermakna dari hari
pertama, artinya terjadi pertumbuhan berat badan tikus yang signifikan
dibandingkan dari hari pertama. Data lain yang menunjukan adanya perbedaan
bermakna artinya berat badan tikus mengalami kenaikan dan pertumbuhan yang
normal. Kenaikan berat badan yang tidak bermakna dapat diasumsikan bahwa
pertumbuhan dari tikus terganggu sehingga berat badan nya tidak dapat naik
secara signifikan. Terganggunya pertumbuhan tikus ini disebabkan dari perlakuan
dari yang dialami tikus. Perlakuan yang menyebabkan penghambatan
pertumbuhan berat badan tikus salah satunya adalah pemberian serbuk jamur
tiram. Menurut Lattimer dan Haub (2010) serta Davis (2011) jamur tiram
memiliki senyawa β-glukan yang mampu membentuk gel di usus. Pembentukan
gel di usus akan menghambat absorbsi lemak yang berasal dari pakan yang
dimakan oleh tikus. Dengan adanya hambatan absorbsi lemak kedalam tubuh,
maka tubuh tidak mengalami kelebihan asupan kalori yang nantinya akan
tersimpan dalam tubuh dalam bentuk cadangan makanan yang dapat menaikan
berat badan tikus itu sendiri.
Perbedaan tidak bermakna dari rata-rata kenaikan berat badan tikus
dimulai dari hari ke-5 sampai hari ke-7. Ini dimungkinkan terjadi karena
pencernaan tikus pada hari ke-1 sampai hari ke-4 masih beradaptasi pada β-glukan
yang masuk ke dalam tubuh tikus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Dari penelitian dapat disimpulkan:
2.
Serbuk jamur tiram putih dapat mempengaruhi kadar kolesterol pada tikus
galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Pengaruhnya berupa efek
penghambatan kenaikan kadar kolesterol darah dibandingkan dengan
kontrol pakan.
Tidak ditemukan dosis serbuk jamur tiram putih yang paling efektif untuk
menurunkan kadar kolesterol darah. Namun ditemukan dosis yang dapat
menghambat kenaikan kadar kolesterol darah tikus yaitu dosis JT 0,5
g/kgBB.
B. Saran
Dari kesimpulan penelitian ini maka dapat disarankan
1. Perlu dilakukan pengujian jamur tiram sebagai anti koelesterol yang dibuat
dalam variasi dosis, metode serta pakan tinggi lemak yang lain.
2. Perlu dilakukan pengujian jamur tiram sebagai anti kolesterol yang dibuat
dalam bentuk sediaan yang lain, misalnya jus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
DAFTAR PUSTAKA
Alam, N., Amin, R., Khan, A., Ara, I., Shim, M.J., Lee, M.W., dkk., 2008, Nutritional Analysis of Cultivated Mushrooms in Bangladesh: Pleurotus ostreatus, Pleurotus sajor-caju, Pleurotus florida and Calocybe indica, Mycobiology, 36, 228
Alam, N., Amin, R., Khan, A., Ara, I., Shim, M.J., Lee, M.W., dkk., 2009, Comparative Effects of Oyster Mushrooms on Lipid Profile, Liver, and Kidney Function in Hypercholesterolemic Rats, The Korean Society Mycology, 36(4), 37-42.
Alam, N., Yoon, K.N., Lee, K.R., Shin, P.G., Cheong, J.C., Yoo, Y.B., dkk., 2010, Antioxidant Activities and Tyrosinase Inhibitory Effects of Different Extracts from Pleurotus ostreatus fruiting bodies, Mycobiology, 38, 295-301
Alam, N., Yoon, K.N., Lee, T.S., dan Lee, U.Y., 2011, Hypolipidemic Activities of Dietary Pleorotus ostreatus in Hypercholesterolemic Rats, The Korean Society Mycology, 39(1), 45-51.
Alarcón, J., Aguila, S., Arancibia-Avila, P., Fuentes, O., Zamorano-Ponce, E., Hernández, M., 2003, Production and Purification of Statins from Pleurotus ostreatus (Basidiomycetes) Strains, Z Naturforsch C, 58, 62-63
Almatsier, S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp.51-76.
Anonim, 2009, Drug Information Handbook with Internasional Trade Name Index (American Pharmacist Association), 7th
Christie, W.W, 2011, Bile Acids and Alcohols, Scottish Crop Research (and Mylnefield Lipid Analisys),
edition, Lexi-Comp, Hudson, Ohaio, USA, 961, 1452-1453
Davis, W., 2011, Unique Nutritional Strategies to Reduce Cholesterol Naturally, Special Report, 4 (1), 26-29
lipidlibrary.aocs.org/lipids/bileacids/file.pdf, diakses tanggal 23 Mei 2012.
Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, 31, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Devlin, T.M., 1997, Textbook of BIOCHEMISTRY with clinical correlation, 4th ed, Wiley-Liss, New York, 56, 1056,1097,1098.
Gregori, A., Svagelj, M., dan Pohleven, J., 2007, Cultivation Techniques and Medicinal Properties of Pleurotus spp, Food Technol Biotechnol, 45(3), 238-249
Hendritomo, H. I., 2010, Jamur Konsumsi Berkhasiat Obat, ANDI, Yogyakarta, 58-59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Hossain, S., Hashimoto, M., Choudhury, E. K., Alam, N., Hussain, S., Hasan, M., et al., 2003, Dietary mushroom (Pleurotus ostreatus) Ameliorates Atherogenic Lipid in Hypercholesterolaemic Rats, Clin Exp Pharmacol Physiol, 30, 470
Hutter, C. M., Mellisa A. A., Steve E. H.,2004, Familial Hypercholesterolemia, Peripheral Arterial Disease and Stroke: a Huge Minireview, American Journal of Epidemiology, 160(5): 430-435
Koda-Kimbel, M.A., 2009, Applied Therapeutics: the Clinical Ause of Drugs, 9th
Kreisberg, Robert, A., Albert, O., 2003, Medical Management of Hyperlipidemia/Dyslipidemia. The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 88(6), 2445
Ed, Lippincot Williams and Wilkins, Baltimore, 12-1 – 12-24.
Krishna, L.S., dan Nair, A.C., 2009, Hypoglicaemic Effect of Pleorotus Ostreatus in Rats, Agricultural Research Communication Centre, 43(2), 139-141
Lattimer, J. M., Haub, M.D., 2010, Effects of Dietary Fiber and Its Components on Metabolic Health, Department of Human Nutrition, 2, 1266-1289
Meisetyani, R., 2006, Studi Keanekaragaman Morfologi dan Genetik Jamur Tiram (Pleorotus sp.) dengan Teknik PCR-RFLP, Skripsi, 16, Bogor Agricultural University, Bogor.
Murray, R.K., Granner, D.K.,Rodwell, V.W., 2009, Harper’s Illustrated Biochemistri, 28th
Ooi, V.E., dan Liu, F., 2000, Immunomodulation and Anti-Cancer Activity of Polysaccaride Protein Complexes, Current Medicinal Chemistry, 7(7), 715-729
Ed.,133,134 225, alih bahsa oleh dr. Brahm U. Pendit, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Pyetzryca, A., Stepniewski, M., Waszkielewicz, A.M., Marona, H., Krzyzanowska, A., Klosowska, K., dkk., 2006, Effect of Vita Glucan on Some Antioxidant Parameters of The Human Blood. In Vitro Study, Acta Poloniae Pharmaceutica-Drug Research, 63(6), 547-551
Raharja, K., dan Tan., H.T., 2010, Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan Sehari-hari (self care), PT. Alex Media Kompotindo, Jakarta, pp.57
Sunsdsto, M., 2011, Beta Glucan, Norwegian Ntraceutical Based on Clinical Reseach, www.ppm
Velayutham, P., Anand, B., Dongmin, L., 2008, Green Tea Catechins and Cardiovascular Health: An Update. Curr Med Chem, 15(18), 1840-1850
ingredients.de/ppm/Betox9/Immuno , diakses tanggal 20 Mei 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lampiran 1: Data orientasi pakan tinggi lemak
nomer Kadar Kolesterol (mg/dL)
Hari ke-0 Hari ke-7 Hari ke-14 1 58 92 81 2 34 104 95 3 56 135 141 4 42 71 88
Lampiran 2: analisis statistika data orientasi pakan tinggi lemak
Uji normalitas data orientasi pakan tinggi lemak
Tests of Normality
Hari Ke-
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar Kolesterol Hari Ke-0 .352 4 . .820 4 .143
Hari Ke-7 .421 4 . .698 4 .011
Hari Ke-14 .262 4 . .902 4 .442
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Kruskal-Wallis data orientasi pakan tinggi lemak
Test Statisticsa,b
Kadar Kolesterol
Chi-Square 7.565 df 2 Asymp. Sig. .023
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Hari Ke-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Uji Mann-Whitney data orientasi pakan tinggi lemak hari ke 0 dan 7
Test Statisticsb
Kadar Kolesterol
Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 10.000
Z -2.323 Asymp. Sig. (2-tailed) .020 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Hari Ke-
Uji Mann-Whitney data orientasi pakan tinggi lemak hari ke 0 dan 14
Test Statisticsb
Kadar Kolesterol
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 10.000 Z -2.309 Asymp. Sig. (2-tailed) .021 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Hari Ke-
Uji Mann-Whitney data orientasi pakan tinggi lemak hari ke 7 dan 14
Test Statisticsb
Kadar Kolesterol
Mann-Whitney U 6.000 Wilcoxon W 16.000 Z -.581 Asymp. Sig. (2-tailed) .561 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .686a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Hari Ke-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 3: data penetapan kadar kolesterol
Kelompok nomer
Kadar kolesterol (mg/dL) Selisih kadar kolesterol
hari ke-7 dan hari ke-0 (mg/dL)
Hari ke-0 Hari ke-7
Kontrol pakan
1 95 118 23 2 104 119 15 3 72 102 30 4 84 101 17 5 95 144 49
Rata-rata ± SD 90 ± 12,31 116,8 ± 17,43 26,8 ± 13,72
Kontrol negatif
1 85 79 -6 2 77 78 1 3 77 76 -1 4 109 110 1 5 104 103 -1
Rata-rata ± SD 90,4 ± 15,16 89,2 ± 16,02 -1,2 ± 2,86
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
1 132 133 1 2 102 100 -2 3 94 107 13 4 118 103 -15 5 103 116 13
Rata-rata ± SD 109,8 ± 15,14 111,8 ± 13,29 2 ± 11,70
Perlakuan JT 1 g/kgBB
1 91 100 9 2 102 107 5 3 121 128 7 4 61 83 22 5 84 110 26
Rata-rata ± SD 91,8 ± 22,17 105,6 ± 16,32 13,8 ± 9,52
Perlakuan JT 2 g/kgBB
1 91 108 17 2 76 103 27 3 94 110 16 4 79 83 4 5 76 100 24
Rata-rata ± SD 83,2 ± 8,64 100,8 ± 10,71 17,6 ± 8,91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 4: analisis statistika data penurunan kolesterol
Uji normalitas data penurunan kolesterol
Tests of Normality
perlakuan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
penurunan_kolesterol
kontrol pakan
.209 5 .200* .880 5 .308
kontrol negatif
.328 5 .084 .804 5 .087
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
.226 5 .200* .902 5 .420
Perlakuan JT 1 g/kgBB
.293 5 .186 .852 5 .200
Perlakuan JT 2 g/kgBB
.229 5 .200* .935 5 .628
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Uji homogenitas data penurunan kolesterol
Test of Homogeneity of Variances penurunan_kolesterol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.825 4 20 .164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Uji ANOVA data penurunan kolesterol
ANOVA penurunan_kolesterol
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups
2638.400 4 659.600 6.551 .002
Within Groups 2013.600 20 100.680 Total 4652.000 24
Uji post hoc data penurunan kolesterol
Multiple Comparisons penurunan_kolesterol LSD
(I) perlakuan (J) perlakuan
Mean Difference (I-
J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
kontrol pakan kontrol negatif
-28.000* 6.346 .000 -41.24 -14.76
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
-24.800* 6.346 .001 -38.04 -11.56
Perlakuan JT 1 g/kgBB
-13.000 6.346 .054 -26.24 .24
Perlakuan JT 2 g/kgBB
-9.200 6.346 .163 -22.44 4.04
kontrol negatif
kontrol pakan 28.000* 6.346 .000 14.76 41.24
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
3.200 6.346 .620 -10.04 16.44
Perlakuan JT 1 g/kgBB
15.000* 6.346 .028 1.76 28.24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Perlakuan JT 2 g/kgBB
18.800* 6.346 .008 5.56 32.04
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
kontrol pakan 24.800* 6.346 .001 11.56 38.04
kontrol negatif
-3.200 6.346 .620 -16.44 10.04
Perlakuan JT 1 g/kgBB
11.800 6.346 .078 -1.44 25.04
Perlakuan JT 2 g/kgBB
15.600* 6.346 .023 2.36 28.84
Perlakuan JT 1 g/kgBB
kontrol pakan 13.000 6.346 .054 -.24 26.24
kontrol negatif
-15.000* 6.346 .028 -28.24 -1.76
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
-11.800 6.346 .078 -25.04 1.44
Perlakuan JT 2 g/kgBB
3.800 6.346 .556 -9.44 17.04
Perlakuan JT 2 g/kgBB
kontrol pakan 9.200 6.346 .163 -4.04 22.44
kontrol negatif
-18.800* 6.346 .008 -32.04 -5.56
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
-15.600* 6.346 .023 -28.84 -2.36
Perlakuan JT 1 g/kgBB
-3.800 6.346 .556 -17.04 9.44
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 5: data rata-rata pakan komulatif
Perlakuan Berat Pakan hari ke- (g)
1 2 3 4 5 6 7 kontrol pakan
17,426 33,758 48,472 59,852 71,66 87,4 102,588
kontrol negatif
18,598 35,934 53,164 69,988 87,004 104,112 122,802
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
14,364 29,916 44,208 60,632 74,272 91,198 109,298
Perlakuan JT 1 g/kgBB
16,256 29,47 45,348 60,178 75,368 91,978 111,566
Perlakuan JT 2 g/kgBB
15,596 29,56 43,524 58,94 72,03 85,026 102,298
Lampiran 6: Uji statistika pakan komulatif
Uji normalitas pakan komulatif
Tests of Normality
perlakuan_
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
pakan_komulatif
kontrol pakan
.105 7 .200* .988 7 .989
kontrol negatif
.107 7 .200* .981 7 .963
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
.114 7 .200* .982 7 .968
Perlakuan JT 1 g/kgBB
.112 7 .200* .979 7 .955
Perlakuan JT 2 g/kgBB
.111 7 .200* .982 7 .968
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Uji homogenitas pakan komulatif
Test of Homogeneity of Variances pakan_komulatif
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.137 4 30 .967
Uji ANOVA pakan komulatif
ANOVA pakan_komulatif
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 617.924 4 154.481 .140 .966 Within Groups 33173.860 30 1105.795 Total 33791.785 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Uji Post hoc pakan komulatif
Multiple Comparisons pakan_komulatif LSD
(I) perlakuan_
(J) perlakuan_
Mean Difference
(I-J) Std.
Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
kontrol pakan
kontrol negatif
-10.06143 17.7747
4 .576 -46.3623 26.2394
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
-.39000 17.7747
4 .983 -36.6909 35.9109
Perlakuan JT 1 g/kgBB
-1.28857 17.7747
4 .943 -37.5894 35.0123
Perlakuan JT 2 g/kgBB
2.02571 17.7747
4 .910 -34.2752 38.3266
kontrol negatif
kontrol pakan
10.06143 17.7747
4 .576 -26.2394 46.3623
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
9.67143 17.7747
4 .590 -26.6294 45.9723
Perlakuan JT 1 g/kgBB
8.77286 17.7747
4 .625 -27.5280 45.0737
Perlakuan JT 2 g/kgBB
12.08714 17.7747
4 .502 -24.2137 48.3880
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
kontrol pakan
.39000 17.7747
4 .983 -35.9109 36.6909
kontrol negatif
-9.67143 17.7747
4 .590 -45.9723 26.6294
Perlakuan JT 1 g/kgBB
-.89857 17.7747
4 .960 -37.1994 35.4023
Perlakuan JT 2 g/kgBB
2.41571 17.7747
4 .893 -33.8852 38.7166
Perlakuan JT 1 g/kgBB
kontrol pakan
1.28857 17.7747
4 .943 -35.0123 37.5894
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kontrol negatif
-8.77286 17.7747
4 .625 -45.0737 27.5280
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
.89857 17.7747
4 .960 -35.4023 37.1994
Perlakuan JT 2 g/kgBB
3.31429 17.7747
4 .853 -32.9866 39.6152
Perlakuan JT 2 g/kgBB
kontrol pakan
-2.02571 17.7747
4 .910 -38.3266 34.2752
kontrol negatif
-12.08714 17.7747
4 .502 -48.3880 24.2137
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
-2.41571 17.7747
4 .893 -38.7166 33.8852
Perlakuan JT 1 g/kgBB
-3.31429 17.7747
4 .853 -39.6152 32.9866
Lampiran 7: data rata-rata pertambahan kenaikan berat badan tikus
perlakuan Pertambahan kenaikan berat badan tikus hari ke- (g)
1 2 3 4 5 6 7 kontrol pakan
8,484 14,2 18,654 20,484 22,472 24,182 31,716
kontrol negatif
8,906 11,868 16,498 18,844 22,024 23,474 26,928
Perlakuan JT 0,5
g/kgBB 7,318 14,142 16,25 18,784 23,092 28,168 27,318
Perlakuan JT 1
g/kgBB 9,422 14,574 15,544 17,338 21,054 24,164 24,792
Perlakuan JT 2
g/kgBB 7,8 13,396 14,592 15,76 20,17 23,024 23,682
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 8:uji statistika rata-rata pertambahan kenaikan berat badan tikus
Tes normalitas rata-rata kenaikan berat badan tikus
Tes homogenitas rata-rata kenaikan berat badan tikus
Test of Homogeneity of Variances kenaikan_BB_komulatif
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.189 4 30 .942
Tests of Normality
perlakuan_
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kenaikan_BB_komulatif
kontrol pakan
.145 7 .200* .989 7 .990
kontrol negatif
.144 7 .200* .971 7 .907
Perlakuan JT 0,5 g/kgBB
.143 7 .200* .956 7 .783
Perlakuan JT 1 g/kgBB
.147 7 .200* .950 7 .728
Perlakuan JT 2 g/kgBB
.152 7 .200* .944 7 .677
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Uji ANOVA rata-rata kenaikan berat badan tikus
ANOVA kenaikan_BB_komulatif
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups
39.323 4 9.831 .228 .921
Within Groups 1295.463 30 43.182 Total 1334.786 34
Lampiran 9: data rata-rata kenaikan berat badan tikus
Perlakuan Rata- rata Berat badan tikus hari ke- (g)
0 1 2 3 4 5 6 kontrol pakan
70,228 78,712 84,428 88,882 90,712 92,7 94,41
kontrol negatif
69,816 78,722 81,684 86,314 88,66 91,84 93,29
Perlakuan JT 0,5
g/kgBB 80,462 85,78 94,604 96,712 99,246 103,554 108,63
Perlakuan JT 1
g/kgBB 70,644 80,066 85,218 86,188 87,982 91,698 94,808
Perlakuan JT 2
g/kgBB 74,134 81,934 87,53 88,726 89,894 94,304 97,158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 10: Analisis GLM (General Linear model) rata-rata kenaikan berat
badan tikus
Mauchly's Test of Sphericityb
Measure:jamur_tiram Within Subjects Effect
Mauchly's W
Approx. Chi-Square df Sig.
Epsilona
Greenhouse-Geisser Huynh-Feldt Lower-bound
hari .000 . 20 . .350 .747 .167
Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables is proportional to an identity matrix.
a. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed in the Tests of Within-Subjects Effects table.
b. Design: Intercept Within Subjects Design: hari
Pairwise Comparisons
Measure:pakan_lipid
(I) hari (J) hari Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.a
95% Confidence Interval for Differencea
Lower Bound Upper Bound
1 2 -5.250* .635 .024 -9.596 -.904
3 -7.922* .731 .009 -12.930 -2.913
4 -9.856* .853 .007 -15.697 -4.015
5 -13.376* .716 .001 -18.277 -8.476
6 -16.216* 1.175 .003 -24.262 -8.171
7 -18.501* 1.441 .004 -28.367 -8.635
2 1 5.250* .635 .024 .904 9.596
3 -2.672 .787 .577 -8.064 2.720
4 -4.606 .918 .155 -10.891 1.679
5 -8.126* .684 .006 -12.810 -3.443
6 -10.966* .849 .004 -16.781 -5.151
7 -13.251* 1.405 .015 -22.869 -3.634
3 1 7.922* .731 .009 2.913 12.930
2 2.672 .787 .577 -2.720 8.064
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4 -1.934* .239 .027 -3.574 -.295
5 -5.455* .481 .007 -8.748 -2.161
6 -8.295* 1.064 .031 -15.581 -1.009
7 -10.580* .722 .003 -15.521 -5.638
4 1 9.856* .853 .007 4.015 15.697
2 4.606 .918 .155 -1.679 10.891
3 1.934* .239 .027 .295 3.574
5 -3.520* .442 .028 -6.549 -.491
6 -6.360 1.006 .067 -13.252 .531
7 -8.645* .669 .004 -13.228 -4.062
5 1 13.376* .716 .001 8.476 18.277
2 8.126* .684 .006 3.443 12.810
3 5.455* .481 .007 2.161 8.748
4 3.520* .442 .028 .491 6.549
6 -2.840 .643 .243 -7.246 1.566
7 -5.125 1.057 .175 -12.363 2.113
6 1 16.216* 1.175 .003 8.171 24.262
2 10.966* .849 .004 5.151 16.781
3 8.295* 1.064 .031 1.009 15.581
4 6.360 1.006 .067 -.531 13.252
5 2.840 .643 .243 -1.566 7.246
7 -2.285 1.486 1.000 -12.457 7.887
7 1 18.501* 1.441 .004 8.635 28.367
2 13.251* 1.405 .015 3.634 22.869
3 10.580* .722 .003 5.638 15.521
4 8.645* .669 .004 4.062 13.228
5 5.125 1.057 .175 -2.113 12.363
6 2.285 1.486 1.000 -7.887 12.457
Based on estimated marginal means *. The mean difference is significant at the ,05 level. a. Adjustment for multiple comparisons: Bonferroni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 11: Foto Jamur Tiram Putih
Lampiran 12: Foto pembibitan jamur tiram putih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 13: Foto copy surat keaslian jamur tiram putih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Peffley Lukito lahir pada tanggal 23 April
1990 di kota Cilacap, Jawa Tengah. Penulis merupakan anak
kedua dari dua bersaudara dari pasangan Lukito Sugeng dan
Henny Indayanti. Tahun 1996 penulis menempuh pendidikan
di SD Maria Immaculata Cilacap. Setelah lulus menempuh
pendidikan sekolah dasar tahun 2002, penulis melanjutkan
pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama di SLTP Pius Cilacap sampai
akhirnya lulus tahun 2005. Setelah menyelesaikan pendidikan SLTP tahun 2005,
penulis melajutkan pendidikannya ke SMA Kolese de Britto Yogyakarta dan lulus
tahun 2008. Tahun 2008 penulis melanjutkan lagi pendidikannya ke jenjang
perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama di bangku kuliah penulis aktif ikut dalam kegitan dan
kemahasiswaan sebagai panitia. Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi
kampus sebagai Komisaris ISMAFARSI komisariat Universitas Sanata Dharma
periode 2010, Wakil Gubernur Eksternal Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Farmasi periode 2011, dan sebagai Mentri Luar Negri Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma periode 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI