PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS RODA …eprints.uny.ac.id/48664/1/Ananda Galuh Suasari.pdf ·...
Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS RODA …eprints.uny.ac.id/48664/1/Ananda Galuh Suasari.pdf ·...
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS RODA JELAJAH
INDONESIA UNTUK KELAS V SD NEGERI WONOSARI BARU
GUNUNGKIDUL
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Ananda Galuh Suasari
NIM 13108241015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
APRIL 2017
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
RODA JELA.JAH INDONESIA UNTUK IPS KELAS V SI) NEGERI
WONOSARI BARU GUNUNGKIDUL" telah dipertahankan di depan Dewan
Penguji pada tanggal 23 Maret 2017 dan dinyatakan lulus.
DEWAN PENGUJINama
Safitri Yosita Ratri, s.Si, M.Pd, M,Ed.
Dr. Anwar Senen, M.Pd.
Sungkono, M.Pd.
Jabatan TTD Tanggal29
Ketua Penguji
Sekertaris
Penguji utama
MAR 2017Yogyakarta,Fakultas Ilmu Pendidikan
Oùàèrsitas Negeri Yogyakarta
Dr. aryando, M.Pd.
NIP 19600902 198 21 001
iv
v
MOTTO
Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah
menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
(Markus 11:24)
vi
PERSEMBAHAN
Terima kasih Tuhan Yesus karena berkat-Mu saya dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Orang tua tercinta, Basuki Dwi Mulyanta dan Sri Kuswati yang telah
memberikan dukungan moral maupun material kepada saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta.
vii
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA JELAJAH
INDONESIA UNTUK IPS KELAS V SD NEGERI WONOSARI BARU
GUNUNGKIDUL
Oleh:
Ananda Galuh Suasari
NIM 13108241015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran roda jelajah
Indonesia yang layak digunakan untuk mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri
Wonosari Baru.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and
Development) dengan menggunakan model Borg dan Gall melalui 9 langkah yaitu
penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk awal, uji
coba lapangan awal, revisi produk, uji coba lapangan utama, revisi produk
operasional, uji coba lapangan operasional, dan revisi produk akhir. Teknik
pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, dan observasi. Teknik
analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa media pembelajaran roda jelajah
Indonesia yang dikembangkan menggunakan model Borg dan Gall sudah
dikatakan layak. Menurut ahli media, media ini termasuk kategori sangat baik
dengan skor 4,85. Menurut ahli materi, media ini termasuk kategori sangat baik
dengan skor 4,7. Menurut uji coba, media ini termasuk kategori sangat baik. Uji
coba lapangan awal dengan skor 4,27. Uji coba lapangan utama dengan skor 4,68.
Uji coba lapangan operasional dengan skor 4,354.
Kata kunci: pengembangan, roda jelajah Indonesia, IPS
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Roda Jelajah Indonesia untuk IPS Kelas V SD Negeri Wonosari
Baru Gunungkidul”
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Penulisan ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, sehingga penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd. selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan persetujuan
pelaksanaan tugas akhir skripsi ini.
2. Bapak Suparlan, M.Pd.I. selalu ketua jurusan Pendidikan Sekolah Dasar
yang telah memberikan dukungan dan kemudahan penelitian serta
penyusunan skripsi.
3. Ibu Safitri Yosita Ratri, S.Si, M.Pd, M.Ed. selaku Dosen Pembimbing
Skripsi sekaligus validator materi yang telah memberikan dukungan dan
membimbing peneliti sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
4. Bapak Sungkono, M.Pd. selaku validator media yang telah bersedia
memberikan saran dan kritik terhadap media roda jelajah Indonesia.
ix
5. Bapak Sungkono, M.Pd selaku penguji utama, Bapak Dr. Anwar Senen,
M.Pd selaku sekertaris penguji dan Ibu Safitri Yosita Ratri, S.Si, M.Pd,
M.Ed selaku ketua penguji yang sudah memberikan koreksi perbaikan
terhadap tugas akhir skripsi ini.
6. Bapak Jiman, M.Pd. selaku kepala sekolah SD N Wonosari Baru yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di
kelas V SD N Wonosari Baru.
7. Ibu Sri Suwartini, S.Pd. selaku guru kelas V A SD N Wonosari Baru
yang telah membantu selama penelitian.
8. Ibu Wahyu Purwantini, S.Pd. selaku guru kelas V B SD N Wonosari
Baru yang telah membantu selama penelitian.
9. Ibu Muslihah, S.Pd. selaku guru kelas V C SD N Wonosari Baru yang
telah membantu selama penelitian.
10. Siswa Kelas V A, V B, dan V C SD N Wonosari Baru yang telah
bersedia sebagai subjek dalam pelaksanaan penelitian.
11. Orang tuaku : Bapak Basuki Dwi Mulyanta dan Ibu Sri Kuswati yang
telah memberikan semangat dan dukungan serta doa kapadaku
12. Adik-adikku : Memes, Putri, dan Dani yang selalu memberi semangat
dan dukungan dalam pengerjaan skripsi.
13. Andri Kurniawan yang telah membantu dalam pengerjaan media Roda
Jelajah Indonesia serta memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi.
14. Sahabatku tersayang : Diyah Wahyu Utami, Nia Widyawati F.P,
Maisaroh Farida N, Bayu Bimantara, Genta Fathurrahman, Rosiana
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
PERSETUJUAN ................................................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................iv
MOTTO .............................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ...............................................................................................................vi
ABSTRAK ......................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 9
1. Manfaat Teoritis .................................................................................................. 9
2. Manfaat Praktis ................................................................................................. 10
G. Spesifikasi Media .................................................................................................. 10
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................ 11
A. Kajian tentang Media Pembelajaran ..................................................................... 11
1. Pengertian Media Pembelajaran ........................................................................ 11
2. Macam-Macam Media Pembelajaran ............................................................... 12
3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ......................................................... 14
4. Pengembangan Media Pembelajaran ................................................................ 16
xii
B. Kajian tentang Media Roda Jelajah Indonesia ...................................................... 20
1. Pengertian Media Roda Jelajah Indonesia ........................................................ 20
a. Roda berputar .................................................................................................... 22
b. Kartu pertanyaan ............................................................................................... 22
c. Kartu jawaban ................................................................................................... 23
d. Papan jelajah Indonesia ..................................................................................... 23
e. Pion ................................................................................................................... 24
f. Buku Panduan ................................................................................................... 24
2. Langkah-langkah Penggunaan Media Roda Jelajah Indonesia ......................... 24
C. Kajian tentang Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar ................................. 26
1. Pengertian Siswa kelas V Sekolah Dasar .......................................................... 26
2. Ciri-ciri siswa kelas V Sekolah Dasar ............................................................... 27
D. Kajian tentang Pembelajaran IPS SD .................................................................... 29
1. Hakikat Pembelajaran IPS di SD ...................................................................... 29
2. Tujuan IPS di SD .............................................................................................. 30
3. Ruang Lingkup IPS di SD ................................................................................. 31
4. SK dan KD IPS kelas V Semester 1 ................................................................. 32
E. Kerangka Pikir ...................................................................................................... 33
F. Hipotesis ............................................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 37
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 37
B. Prosedur Pengembangan ....................................................................................... 38
1. Penelitian dan Pengumpulan Data .................................................................... 39
2. Perencanaan ...................................................................................................... 39
3. Pengembangan Bentuk Awal Produk ............................................................... 40
4. Uji Coba Lapangan Awal .................................................................................. 40
5. Revisi Produk .................................................................................................... 41
6. Uji Coba Lapangan Utama ................................................................................ 41
7. Revisi Produk Operasional................................................................................ 41
8. Uji Coba Lapangan Operasional ....................................................................... 41
9. Revisi Produk Akhir ......................................................................................... 42
xiii
C. Validasi dan Uji Coba Produk .............................................................................. 42
1. Validasi ............................................................................................................. 42
2. Uji Coba Produk ............................................................................................... 44
D. Setting dan Subjek Penelitian ............................................................................... 44
E. Jenis dan Sumber Data .......................................................................................... 44
F. Definisi Operasional ............................................................................................. 45
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 45
H. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 47
I. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 52
A. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 52
1. Penelitian dan Pengumpulan data ..................................................................... 52
2. Perencanaan ...................................................................................................... 54
3. Pengembangan Bentuk Awal Produk ............................................................... 58
4. Uji Coba Lapangan Awal .................................................................................. 73
5. Revisi Produk .................................................................................................... 75
6. Uji Coba Lapangan Utama ................................................................................ 76
7. Revisi Produk Operasional................................................................................ 79
8. Uji Coba Lapangan Operasional ....................................................................... 79
9. Revisi Produk Akhir ......................................................................................... 84
B. Deskripsi Hasil Pengembangan Produk ................................................................ 84
C. Pembahasan ........................................................................................................... 85
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 90
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 90
B. Saran ..................................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 91
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 93
xiv
DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 35
Gambar 2. Langkah- Langkah Pengembangan MediaRoda Jelajah Indonesia .. 42
Gambar 3. Pembuatan desain media dengan CorelDRAW X............................ 61
Gambar 4. Persiapan alat dan bahan media Roda Jelajah Indonesia ................. 62
Gambar 5. Rancangan awal Media Roda Jelajah Indonesia .............................. 62
Gambar 6. Box Media Roda Jelajah Indonesia .................................................. 68
Gambar 7. Buku panduan dan pion Roda Jelajah Indonesia .............................. 68
Gambar 8. Roda berputar sebelum dan setelah direvisi ..................................... 68
Gambar 9. Gambar Papan Jelajah Indonesia...................................................... 69
Gambar 10. Grafik validasi media ....................................................................... 73
Gambar 11. Uji coba lapangan awal (1)............................................................... 74
Gambar 12. Uji coba lapangan awal (2)............................................................... 74
Gambar 13. Uji Coba Lapangan Utama (1) ......................................................... 77
Gambar 14. Uji Coba Lapangan Utama (2) ......................................................... 77
Gambar 15. Uji Coba Lapangan Operasional ...................................................... 80
Gambar 16. Uji Coba Lapangan Operasional ...................................................... 80
Gambar 17. Uji Coba Lapangan Operasional ...................................................... 80
Gambar 18. Uji Coba Lapangan Operasional ...................................................... 80
xv
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 1. SK dan KD Kelas V Semester 1 .......................................................... 32
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media ............................................ 48
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi 1 ......................................... 49
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi 2 ......................................... 49
Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Siswa ......................................... 49
Tabel 7. Data Hasil Validasi Ahli Materi Tahap Pertama ................................. 63
Tabel 8. Data Hasil Validasi Ahli Materi Tahap Kedua .................................... 64
Tabel 9. Data Hasil Validasi Ahli Media Tahap Pertama .................................. 65
Tabel 10. Data Hasil Validasi Ahli Media Tahap Kedua..................................... 69
Tabel 11. Data Hasil Validasi Ahli Media Tahap Ketiga .................................... 71
Tabel 12. Hasil Uji Coba Lapangan Awal ........................................................... 75
Tabel 13. Hasil Uji Coba Lapangan Utama ......................................................... 78
Tabel 14. Hasil Uji Coba Lapangan Operasional................................................. 81
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1. Validasi Materi Tahap 1 ................................................................... 94
Lampiran 2. Validasi Materi Tahap 2 ................................................................... 96
Lampiran 3. Validasi Media Tahap 1 .................................................................... 98
Lampiran 4. Validasi Media Tahap 2 .................................................................. 100
Lampiran 5. Validasi Media Tahap 3 .................................................................. 102
Lampiran 6. Angket Respon Siswa ..................................................................... 104
Lampiran 7. Hasil Uji Coba ................................................................................ 106
Lampiran 8. RPP Uji Coba.................................................................................. 111
Lampiran 9. Gambar Uji Coba ............................................................................ 133
Lampiran 10. Gambar Media Roda Jelajah Indonesia ........................................ 135
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian...................................................................... 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah. Menurut Susanto (2012: 19) dalam bukunya yang
berjudul Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, pembelajaran
adalah proses interaksi antara siswa dengan guru dalam sebuah lingkungan
belajar. Abdul Majid (2013: 4) menambahkan bahwa pembelajaran adalah
serangkaian program yang dirancang oleh guru untuk membelajarkan
seseorang atau kelompok melalui berbagai usaha, strategi, metode dan
pendekatan untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Berdasarkan
pengertian di atas, terdapat dua unsur penting dalam pembelajaran yaitu guru
dan siswa.
Guru memiliki peranan penting untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan sehingga terjadi pembelajaran yang efektif
dan optimal untuk siswa. Dalam rangka menciptakan pembelajaran yang
efektif dan optimal, guru perlu memahami karakteristik siswa. Karakteristik
siswa SD antara lain adalah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, senang
bermain, tahapan berpikirnya masih pada tahap konkret. Menurut Basset
(Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999: 12) karakteristik siswa SD
antara lain adalah memiliki rasa ingin tahu yang kuat, senang bermain dan
bergembira , belajar dengan cara bekerja, mengobservasi dan menginisiasi.
Rita Eka Izzaty,dkk (2008: 104) mengungkapkan bahwa anak SD memiliki
karakteristik yang unik. Siswa SD berada pada tahap operasional konkret
2
dimana siswa berpikir logis mengenai objek atau kejadian namun terbatas
pada hal-hal yang sifatnya konkret.
Dalam tahap berpikir operasional konkret guru memerlukan sesuatu
yang dapat mengkonkretkan materi-materi yang bersifat abstrak. Ini sangat
dibutuhkan agar pembelajaran berlangsung efektif dan optimal. Sesuatu yang
dapat membantu guru untuk mengkonkretkan materi adalah media
pembelajaran. Media pembelajaran erat kaitannya dengan dengan tahapan
berfikir sebab melalui media pembelajaran hal-hal abstrak dapat
dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan (Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai, 2005:3). Menurut pendapat Azhar Arsyad
(2009:16) media pembelajaran sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan. Media juga dapat membangkitkan
motivasi dan minat siswa.
Dina Indriana (2011:16) berpendapat media pembelajaran adalah
semua bahan dan alat yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan
pengajaran dan memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan
pengajaran. Media juga sangat berpengaruh dalam peningkatan antusiasme
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Media pembelajaran dibutuhkan oleh setiap mata pelajaran. Bukan
hanya mata pelajaran eksak saja yang memerlukan media pembelajaran,
namun pembelajaran noneksak juga memerlukan, tak terkecuali mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Media pembelajaran IPS adalah sarana
untuk mendekatkan siswa dengan sumber belajar melalui penggunaan metode
3
yang relevan. Dalam rangka mengembangkan aspek sosial siswa, maka media
pembelajaran IPS menjadi suatu hal mutlak digunakan dalam setiap
pembelajaran (Ahmad Susanto, 2014:312).
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran pokok
yang diajarkan di Sekolah Dasar. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS
memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Tujuan mata
pelajaran IPS ditetapkan sebagai berikut.
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungan.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
(Sapriya, 2009:194-195)
Menurut Ahmad Susanto (2014: 36) tujuan dari pembelajaran IPS pada
jenjang sekolah dasar adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan
dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat,
kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemerintah merancang Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada setiap kelas. Salah satu Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SD/MI yang digunakan untuk
mencapai tujuan di atas adalah SK Menghargai berbagai peninggalan dan
tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam,
4
keragaman kenampakan alam, dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di
Indonesia dengan KD 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah
yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dan
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha Islam di
Indonesia. SK dan KD tersebut terdapat pada materi peninggalan sejarah yang
diajarkan di kelas V semester I. Materi ini memberikan bekal kepada siswa
mengenai sejarah dan tokoh-tokoh dalam sejarah tersebut sehingga siswa
diharapkan mampu menghargai setiap sejarah Indonesia. Materi ini penting
untuk menanamkan nilai-nilai sosial yang dapat diteladani dari tokoh-tokoh
sejarah.
Berdasarkan hasil observasi di kelas V SD N Wonosari Baru pada
tanggal 3 November 2016, didapatkan data bahwa pembelajaran IPS di kelas
tersebut masih berpusat pada guru. Guru kelas sebenarnya sudah berupaya
menggunakan media pembelajaran yaitu gambar candi, masjid dan
peninggalan lainnya untuk membantu siswa memahami materi tentang
peninggalan sejarah. Gambar tersebut kemudian dijelaskan oleh guru di
depan kelas. Ini menggambarkan bahwa media tersebut belum mampu
melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran.
Keterbatasan media yang dipakai untuk materi ini berdampak pada
semangat siswa saat mengikuti pembelajaran. Siswa hanya diminta untuk
mengamati gambar, mendengarkan ceramah kemudian membaca tentang
materi peninggalan sejarah yang begitu banyak lalu mengerjakan soal. Ini
membuat siswa merasa bosan dan cenderung ramai sendiri dengan teman
5
lainnya. Media gambar yang digunakan belum mampu membantu siswa
memahami materi secara mendalam tentu ini akan berdampak pada prestasi
siswa. Ini berarti media gambar yang telah dipergunakan oleh guru belum
tepat digunakan untuk materi peninggalan sejarah.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa mayoritas siswa kelas V
tidak menyukai materi peninggalan sejarah karena materi tersebut sulit dan
banyak sekali hafalan. Para siswa ingin pembelajaran yang menyenangkan
saat pembelajaran IPS, karena siswa merasa bosan jika hanya diminta
membaca buku dan mendengarkan penjelasan guru.
Sebagai SD Penjamin Mutu, memang sudah seharusnya SD Negeri
Wonosari Baru menciptakan pembelajaran yang berkualitas bagi siswanya.
Guru dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan namun
juga bermakna bagi siswa. Pada intinya setiap pembelajaran haruslah
melibatkan siswa di dalamnya sehingga pemahaman terhadap materi
meningkat.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, diperlukan adanya
pengembangan media untuk mengatasi keterbatasan media pembelajaran IPS.
Media yang dikembangkan haruslah media yang melibatkan siswa dan sesuai
dengan tahap perkembangannya. Media harus sesuai juga dengan
karakteristik siswa. Menurut Ahmad Susanto (2014: 325) variasi media yang
disesuaikan dengan kebutuhan siswa akan mampu mengembangkan
keterampilan meraka dalam berpartisipasi aktif menggunakan media
6
pembelajaran untuk mencapai hasil yang maksimal. Media yang sesuai
dengan kararteristik siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, senang
bermain, tahapan berpikirnya masih pada tahap konkret adalah media roda
jelajah Indonesia.
Roda jelajah Indonesia merupakan media pembelajaran sederhana yang
dikembangkan menggunakan prinsip visual. Dinamai roda jelajah Indonesia
karena media ini mengajak siswa menjelajah peninggalan sejarah Indonesia
dengan cara yang menyenangkan. Komponen yang terdapat dalam media
roda jelajah Indonesia didesain dengan warna dan gambar yang menarik serta
sesuai dengan materi peninggalan sejarah. Media roda jelajah Indonesia
merupakan inovasi media karena belum didapatkan media yang IPS yang
dapat dimainkan.
Media ini merupakan media sederhana yang memperhatikan prinsip
visual. Media ini dapat dimainkan oleh siswa, sehingga media ini
memungkinkan pertisipasi aktif dari siswanya. Dengan adanya media ini
pembelajaran akan berpusat pada siswa. Media Roda Jelajah Indonesia ini
merupakan media yang cara pembuatannya sangat mudah sehingga guru
mampu dengan mudah memperbanyak media ini tanpa biaya yang besar.
Media roda jelajah Indonesia terbuat dari bahan yang mudah ditemui namun
juga awet, sehingga jika terdapat komponen yang hilang maka guru mampu
menggantinya dengan mudah.
7
Roda jelajah Indonesia dikembangkan menggunakan prinsip cerdas
cermat yang dilakukan secara berkelompok. Sehingga media ini memerlukan
pertanyaan yang lumayan banyak dan bervariasi. Pertanyaan dalam media ini
berkaitan dengan peninggalan sejarah pada mata pelajaran IPS.
Kelebihan lainnya dari media ini adalah jika media ini dikembangkan
oleh guru, maka media ini mampu menjadi media pembelajaran untuk materi
apapun. Media ini bisa fleksibel, asalkan guru membuat pertanyaan sesuai
dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Roda Jelajah Indonesia akan
membantu guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan namun juga
bermakna bagi siswa.
Alasan media roda jelajah Indonesia dikembangkan dengan materi IPS
karena dari hasil observasi dan wawancara awal didapatkan bahwa siswa
kurang senang dengan materi IPS yang terlalu banyak hafalan. Media IPS
yang dipakai oleh guru juga hanya terbatas pada gambar, sehingga peneliti
mengembangkan media roda jelajah Indonesia pada mata pelajaran IPS
materi peninggalan sejarah.
Berdasarkan uraian di atas, maka pengembangan media berbasis media
visual sebagai media pembelajaran IPS materi peninggalan sejarah menjadi
sebuah hal yang dapat dilakukan. Media yang dikembangkan dari media
visual dinamai dengan media Roda Jelajah Indonesia. Media ini digunakan
dalam bentuk cerdas cermat yang dikemas dalam bentuk permainan. Media
Roda Jelajah Indonesia yang dikembangkan sangat sesuai dengan
8
karakteristik dan tingkat perkembangan siswa SD yang masih senang
bermain, aktif, cenderung ingin berkelompok. Dengan menggunakan media
ini, diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami peninggalan
sejarah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengembangan Media Pembelajaran Roda Jelajah Indonesia Untuk
Kelas V SD N Wonosari Baru Gunungkidul.”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan
sebagai berikut.
1. Penggunaan media untuk IPS belum optimal dalam mengaktifkan siswa.
2. Kurang adanya semangat belajar pada siswa ketika menghadapi materi
yang terlalu banyak menghafal.
3. Siswa kelas V yang kurang konsentrasi dalam pelajaran IPS.
4. Siswa kelas V menganggap materi IPS sulit untuk dipahami.
5. Mayoritas siswa kelas V tidak menyukai materi IPS dikarenakan terlalu
banyak hafalan.
6. Belum adanya pengembangan media pembelajaran IPS yang sesuai dan
mempu melibatkan siswa secara aktif dan membuat pembelajaran
menyenangkan seperti media pembelajaran roda jelajah Indonesia.
C. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang teridentifikasi tidak semua diteliti, mengingat
akan keterbatasan pengetahun, waktu dan biaya, peneliti akan membatasi
masalah pada belum adanya pengembangan media yang sesuai dengan
9
materi peninggalan sejarah yang mempu melibatkan siswa secara aktif dan
membuat pembelajaran menyenangkan.
Penelitian akan difokuskan pada “Pengembangan Media Pembelajaran
Roda Jelajah Indonesia untuk Kelas V SD N Wonosari Baru Gunungkidul
Pada Materi Peningalan Sejarah”
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut “Bagaimana menghasilkan media pembelajaran roda jelajah
Indonesia yang layak digunakan dalam pembelajaran IPS kelas V? ”
E. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan media pembelajaran roda jelajah Indonesia yang layak
digunakan dalam pembelajaran IPS kelas V.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini disusun dengan harapan dapat memberi manfaat antara
lain:
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan pengetahuan untuk pengembangan medias
pembelajaran roda jelajah Indonesia untuk kelas V.
10
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menambah ketersediaan media
pembelajaran mata pelajaran IPS yang ada di sekolah.
b. Guru
Penelitian ini dapat membantu guru untuk menyampaikan
peninggalan sejarah dalam mata pelajaran IPS dengan cara yang lebih
melibatkan siswa dan menyenangkan.
c. Siswa
Dengan menggunakan media Roda Jelajah Indonesia siswa lebih
memahami materi peninggalan sejarah dengan cara yang menyenangkan.
G. Spesifikasi Media
Produk media Roda jelajah Indonesia merupakan media yang sederhana
dengan memperhatikan prinsip visual. Media ini terdiri dari beberapa
komponen yaitu roda berputar, papan jelajah Indonesia, kartu pertanyaan,
kartu jawaban, pion, dan buku panduan.
Roda berputar terbuat dari kayu sengon laut dan triplek yang telah
dibentuk bulat dengan diameter 40 cm. Sedangkan untuk komponen lainnya
didesain menggunakan aplikasi CorelDraw X7. Papan jelajah Indonesia
menggunakan bahan banner sedangkan lainnya dengan bahan kertas ivory.
.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan bentuk jamak dari perantara (medium). Media berasal
dari bahasa Latin medium (antara), istilah ini merujuk pada apa saja yang
membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Tujuan dari
media sendiri adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar (Sharon E.
Smaldino, 2011:7). Tanpa media, pembelajaran sebagai proses komunikasi
antara guru dan siswa tidak akan berlangsung secara optimal (Daryanto,
2013:4). Media pembelajaran sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan. Selain itu media juga dapat
membangkitkan motivasi dan minat siswa (Azhar Arsyad, 2009:16).
Menurut Ahmad Rohadi (2007:4) media adalah sarana komunikasi
dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun lunak
untuk mencapai proses dan hasil yang efektif efisien sehingga tujuan
pembelajaran tercapai dengan mudah. Sudarwan Danim (2010:7) berpendapat
bahwa media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap
yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan
siswa atau peserta didik.
Menurut Dina Indriana (2011:16) media pembelajaran adalah semua
bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikan
pengajaran dan memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan
pengajaran.
12
Senada dengan pendapat dari para ahli di atas, Arief S. Sadiman
(2009:7) berpendapat bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
siswa. Sedangkan Hujair AH Sanaky (2013:3) mengatakan bahwa media
adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat dipergunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Tujuan dari penggunaan media ini
adalah untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat, serta menarik
perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang dipergunakan oleh guru untuk menyampaikan
pesan kepada siswa dalam suatu proses pembelajaran dengan tujuan untuk
membangkitkan antusiasme siswa dan menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan optimal.
2. Macam-Macam Media Pembelajaran
Macam-macam media menurut Arief S.Sadiman, dkk (2009: 28) terdiri
dari media grafis, media audio, dan media proyeksi diam.
a. Media grafis termasuk media visual. Media grafis berfungsi untuk
menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima pesan. Pesan yang
disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual. Jenis-
jenis media grafis/ visual adalah gambar/foto, sketsa, diagram,
bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flanel, dan
papan buletin.
b. Media audio adalah media yang berkaitan dengan indera pendengaran.
Pesan disampaikan ke dalam lambang-lambang auditif.. Contoh media
audio adalah radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan
laboratorium bahasa.
13
c. Media proyeksi diam adalah media yang diproyeksikan langsung dengan
proyektor dan dapat secara langsung berinteraksi dengan peserta didik.
Jenis-jenis dari media proyeksi diam adalah film bingkai, film rangkai,
overhead proyektor, proyektor opaque, tachitoscope, microprojection
dengan microfilm.
Sependapat dengan ahli di atas, Wina Sanjaya (2011: 211-212)
berpendapat bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. Dilihat dari
sifatnya, media dapat dibagi ke dalam.
a. Media auditif.
b. Media visual.
c. Media audiovisual.
Berdasarkan cara penggunaannya, media pembelajaran dapat dibedakan
menjadi 2,yaitu:
a. Media tradisional atau konvensional (sederhana, misalnya peta, simbol-
simbol grafis, gambar berseri, dan lain-lain. Media ini sering disebut juga
media sederhana. Media ini dapat dengan mudah dibuat oleh guru dengan
bahan-bahan yang sederhana. Media ini tidak memerlukan biaya banyak
dalam pembuatannya dibandingkan dengan media modern.
b. Media modern atau kompleks seperti komputer diitergrasikan dengan
media-media elektronik lainnya. Media ini biasanya pembuatannya rumit
dan memerlukan biaya mahal dalam pembuatannya. Media yang
teritegrasikan dengan komputer biasanya ada video interaktif atau
multimedia interaktif.
14
Berdasarkan uraian pengklasifikasian media oleh beberapa ahli tersebut
dapat dipahami bahwa pengklasifikasian media dapat dilihat dari berbagai
macam sudut padang. Secara garis besar pengklasifikasian media akan
merujuk pada visual, auditif, dan audiovisual. Berdasarkan pengklasifikasian
ini, media roda jelajah Indonesia merupakan media sederhana yang didesain
sendiri oleh peneliti dan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan
sehingga dapat dengan mudah diperbanyak..Media roda jelajah Indonesia
menerapkan prisip-prinsip yang terdapat dalam media visual. Di dalam media
roda jelajah Indonesia menonjolkan gambar serta warna sehingga sangat
cocok untuk diklasifikasikan pada media sederhana dengan memperhatikan
prinsip visual.
3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (2007:9) memiliki fungsi
sebagai berikut.
a. Menyampaikan informasi dalam pembelajaran.
b. Memperjelas informasi saat pembelajaran.
c. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam pembelajaran.
d. Mendorong motivasi belajar.
e. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran.
f. Menambah variasi penyampaian materi pembelajaran.
g. Memberikan pengalaman yang tidak diberikan guru.
h. Mendorong terjadinya interaksi antara guru dan siswa sehingga anak
akan lebih partisipatif.
Livie dan Lentz (Hujair AH. Sanaky, 2013:7) mengungkapkan ada
empat fungsi media khususnya media visual yaitu fungsi atensi, fungsi afeksi,
fungsi kognitif dan fungsi kompisatoris.
15
Azhar Arsyad (2009: 15) berpendapat bahwa fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu pengajaran suatu materi yang
mempengaruhi suasana dan iklim pembelajaran. Pemakaian media
pembelajaran dapat membangkitkan keinginan, motivasi dan minat belajar
siswa. Penggunaan media pembelajaran akan membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pembelajaran.
Sedangkan manfaat media pembelajaran menurut Hujair AH Sanaky
(2013:5) adalah sebagai berikut.
a. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat memotivasi
siswa.
b. Bahan pengajaran menjadi lebih jelas maknanya sehingga lebih mudah
dipahami.
c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak hanya ceramah saja.
d. Siswa menjadi lebih aktif tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan
dari guru.
Senada dengan pendapat tersebut, Cecep Kustandi dan Bambang
Sutjipto (2013:23) manfaat praktis dari penggunaan media dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005 :3) penggunaan media
pembelajaran erat kaitannya dengan dengan tahapan berfikir sebab melalui
16
media pembelajaran hal-hal abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang
kompleks dapat disederhanakan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran sangatlah penting. Selain menarik minat siswa, media
pembelajaran sangat berperan untuk membuat siswa lebih aktif sehingga
dapat lebih memahami materi yang diajarkan. Sama halnya dengan media
Roda jelajah Indonesia yang membuat pembelajaran tidak hanya berpusat
pada guru, namun berpusat pada siswa. Dirancang dengan warna dan gambar
yang menarik sehingga menarik perhatian siswa, serta cara penggunaan
media yang sangat melibatkan siswa sangat cocok untuk karakteristik siswa
SD.
4. Pengembangan Media Pembelajaran
Ada beberapa hal yang diperhatikan guru dalam memilih media
pembelajaran (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005:4). Berikut adalah
kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan.
a. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.
b. Dukungan terhadap isi pembelajaran.
c. Kemudahan memperoleh media.
d. Keterampilan guru menggunakannya.
e. Ketersediaan waktu dalam penggunaannya.
f. Kesesuaian dengan taraf berpikir siswa.
Pendapat lainnya diungkapan oleh Azhar Arsyad (2009: 75), kriteria
yang patut diperhatikan dalam memilih media adalah sebagai berikut.
a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Tepat dan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan sehingga dapat
mendukung isi pelajaran baik fakta, konsep, prinsip, Maupun
generalisasi.
17
c. Praktis, luwes, dan bertahan lama.
d. Guru memiliki keterampilan atau mampu menggunakannya.
e. Menentukan sasaran pengguna, apakah kelompok besar, kelompok
sedang, kelompok kecil, atau individu.
f. Mutu teknis harus memenuhi persyaratan tertentu.
Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran,
materi, metode, dan kondisi siswa harus menjadi perhatian dan pertimbangan
pengajar dalam memilih dan menggunakan media sehingga media yang
dipilih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran (Hujair AH
Sanaky, 2013:7).
Memilih media yang tepat tidak terlepas dari penggolongan atau
klasifikasi media pembelajaran. Selain pengetahuan tentang karakteristik
pemilihan media, guru perlu mengetahui klasifikasi media agar lebih mudah
memilih media yang akan digunakan.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media
pembelajaran harus dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa.
Penggunaan media mempunyai tujuan memotivasi siswa. Selain itu
disamping memberi rangsangan belajar baru media juga harus dapat
merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari. Media yang baik
juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan serta umpan
balik yang positif terhadap pembelajaran.
Menurut Anderson (Dientje Borman Rumampuk, 1999:17) hal yang
ditempuh untuk memilih media untuk tujuan intruksional pembelajaran
adalah:
a. memutuskan pesan yang akan disampaikan,
b. menentukan bagaimana cara penyampaian pesan dengan media tersebut,
c. menentukan ciri-ciri pembelajaran,
18
d. mereview kelebihan dan kelemahan media yang dipilih untuk
pembelajaran,
e. merencanakan pengembangan dan produksi media tersebut.
Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik dan tujuan pendidikan yang terus mengalami perkembangan dari
masa ke masa.Oleh karena itu, pengembangan dari sebuah media menjadi hal
yang wajib untuk dilakukan. Hal yang harus dipertimbangkan dalam
mengembangkan sebuah media menurut Arief S.Sadiman, dkk (2009: 100)
adalah sebagai berikut.
a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
b. Merumuskan tujuan penggunaan media.
c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung
tercapainya tujuan.
d. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan dari media yang diciptakan.
e. Menulis naskah media.
f. Mengadakan tes dan revisi.
Dalam penelitian ini, media yang dikembangkan oleh peneliti adalah
media roda jelajah Indonesia. Media ini dibuat dengan memperhatikan
kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas. Roda Jelajah Indonesia dibuat
sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu untuk membelajaran materi
peninggalan sejarah IPS. Media ini dibuat dengan peralatan yang mudah
didapatkan sehingga guru mampu membuat serta memperbanyak media ini
dengan mudah. Guru dapat dengan mudah menggunakannya. Media sesuai
19
dengan karakter siswa SD yang suka bermain dan berkelompok karena media
ini dirancang agar dapat dimainkan oleh siswa secara berkelompok.
Desain media roda jelajah Indonesia dibuat dengan memperhatikan
prinsip visual. Ada beberapa prinsip dalam mengembangkan produk media
yang berbasis visual. Prinsip-prinsip visual tersebut membuat media yang
efektif dalam mengkomunikasikan pesan dan informasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Prinsip-prinsip visual tersebut menurut Kustandi dan
Sutjipto meliputi kesederhanaan, kesatuan, penekanan , keseimbangan,
bentuk, garis, dan warna (Ahmad Susanto, 2014:328).
a. Kesederhanaan, secara umum mengacu pada jumlah elemen yang
terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit
memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan
visual itu. Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya
huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam. Selain itu,
hindarilah bentuk tulisan yang artistik karena tidak setiap orang bisa
membacanya. Kalimat juga ringkas, padat dan mudah dimengerti.
b. Keterpaduan atau kesatuan, mengacu kepada hubungan yang terdapat di
antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara
bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu
sebagai suatu keseluruhan yang mudah dipahami.
c. Penekanan, meskipun dirancang sederhana diperlukan penekanan pada
salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan
menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang
penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
d. Keseimbangan, bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati
ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun
tidak seluruhnya simetris.
e. Bentuk, bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan
minat dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur
visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhat
ikan.
f. Warna, memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk
membangun keterpaduan. Warna dapat mempertinggi tingkat realism
objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan
perbedaan, dan menciptakan respons emosional tertentu. Ada tiga hal
penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna, yaitu
pemilihan warna khusus, nilai warna (tingkat ketebalan dan ketipisan
20
warna itu dibandingkan dengan unsur lain dalam visual tersebut), dan
intensitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan dampak yang
diinginkan.
g. Garis, dalam medium visual dapat dipergunakan untuk menyatukan
unsur-unsur visual. Di samping itu garis juga dapat digunakan untuk
mengarahkan perhatian pada unsur-unsur informasi tertentu.
Berdasarkan pendapat di atas, media visual dibuat dengan
memperhatikan bentuk, ukuran, warna, kesederhanaan, dan juga penekanan
untuk dapat menarik perhatian siswa. Media Roda Jelajah Indonesia
merupakan media sederhana yang didesain dengan bentuk dan warna yang
menarik dan sesuai dengan karakter siswa. Media Roda Jelajah Indonesia
dibuat dengan memperhatian prinsip tersebut sehingga dapat membangkitkan
motivasi serta keaktifan siswa.
B. Kajian tentang Media Roda Jelajah Indonesia
1. Pengertian Media Roda Jelajah Indonesia
Media Roda Jelajah Indonesia merupakan media sederhana yang
dirancang dengan memperhatikan prinsip visual. Media ini didesain dengan
memperhatikan warna, bentuk, ukuran, keterpaduan, dan kesederhanaan
sehingga diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa serta
diharapkan dalam dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Diberi nama Roda Jelajah Indonesia karena media ini digunakan
peneliti untuk mengajarkan materi peninggalan sejarah Indonesia. Siswa
diajak mennjelajah tempat-tempat yang terdapat peninggalan sejarahnya.
Media ini digunakan dengan cara dimainkan sendiri oleh siswa sehingga
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
21
Sistem permainannya adalah siswa dibentuk kelompok, kemudian siswa
bekerjasama untuk memajukan pion agar dapat menjelajahi peninggalan
sejarah Indonesia. Pion akan maju jika siswa berhasil menjawab pertanyaan
dari kartu pertanyaan. Dengan adanya media pembelajaran yang dapat
dimainkan oleh siswa akan tercipta suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga diharapkan prestasi belajar siswa juga meningkat.
Media Roda Jelajah Indonesia dapat dikembangkan kembali oleh guru
untuk materi pembelajaran lainnya hanya dengan mengubah isi dalam kartu
pertanyaan dan kartu jawaban. Ini merupakan salah satu keunggulan dari
media Roda Jelajah Indonesia, Media ini didesain agar mampu fleksibel
untuk mata pelajaran apapun ketika guru memodifikasi kartu pertanyaan dan
kartu jawaban. Media roda jelajah ini juga memiliki prinsip kesederhanaan
sehingga ketika ada salah satu komponen yang hilang, guru dapat mudah
menggantinya. Alat dan bahan pembuatan media ini juga sangat mudah
didapatkan sehingga guru juga bisa dengan mudah memperbanyaknya.
Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan media Roda Jelajah
Indonesia berdasarkan materi peninggalan sejarah pada SK Menghargai
berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa
Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta
kegiatan ekonomi di Indonesia dengan KD 1.1 Mengenal makna peninggalan-
peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam
di Indonesia dan 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-
22
Budha Islam di Indonesia. SK dan KD tersebut terdapat pada kelas V
semester I.
Media Roda Jelajah Indonesia terdiri dari beberapa komponen yaitu
roda berputar, kartu pertanyaan, kartu jawaban, papan jelajah Indonesia,
pion, buku panduan.
a. Roda berputar
Roda berputar merupakan alat yang akan digunakan untuk menentukan
warna kartu pertanyaan yang akan diambil untuk dijawab. Roda berputar ini
berbentuk lingkaran dengan diameter 40 cm yang terbuat dari triplek dengan
penyangga yang terbuat dari kayu yang diperhalus dan diplitur. Di ujung kayu
terdapat anak panah yang berasal dari karton dilapisi kertas emas berwarna
ungu sebagai penanda warna yang terpilih. Terdapat 6 bagian warna dalam
lingkaran yaitu warna merah, ungu, kuning, biru, orange, dan hijau . Keenam
bagian warna dibuat menggunakan kertas ivory 260 gram.
b. Kartu pertanyaan
Kartu pertanyaan terdiri dari 6 warna sesuai dengan warna yang
terdapat dalam roda berputar. Setiap warna memiliki 5 buah kartu. Jadi total
kartu pertanyaan ada 30 kartu. Kartu warna merah ada 5, kartu warna hijau
ada 5, kartu warna biru ada 5, kartu warna orange ada 5, kartu warna kuning
ada 5 dan kartu warna ungu ada 5. Kartu tersebut berukuran 6 cm x 10 cm
dengan ivory 260 g.
Bagian belakang setiap kartu terdapat pertanyaan tentang materi
peninggalan sejarah yang ditulis dengan font Times New Roman ukuran 20
23
pt. Pertanyaan yang terdapat dalam kartu pertanyaan memiliki tingkat
kesulitan yang berbeda-beda.
c. Kartu jawaban
Kartu jawaban terdiri dari 6 warna sesuai dengan warna yang terdapat
dalam roda berputar. Setiap warna memiliki 5 buah kartu. Jadi total kartu
pertanyaan ada 30 kartu. Kartu warna merah ada 5, kartu warna hijau ada 5,
katu warna biru ada 5, kartu warna orange ada 5, kartu warna kuning ada 5
dan kartu warna ungu ada 5. Kartu tersebut berukuran 6 cm x 10 cm dengan
kertas ivory 260 gram.
Bagian belakang setiap kartu terdapat jawaban untuk setiap pertanyaan.
Bagian depan terdapat nomor yang menunjukan skor dari pertanyaan yang
didapat. Sehingga siswa bisa langsung mengetahui jawaban yang benar untuk
setiap pertanyaan.
d. Papan jelajah Indonesia
Papan jelajah Indonesia dedesain dengan ukuran 1,64 m x 0,9 m.
Didesain dengan kotak-kotak di dalamnya sejumlah 50 kotak. Setiap barisnya
terdapat 10 kotak. Ukuran setiap kotaknya adalah 15 cm x 15 cm. di dalam
setiap kotak akan ada nomor nomor yang disusun secara urut mengular
sampai dengan 50.
24
e. Pion
Pion berbentuk candi-candi untuk lebih mempererat hubungannya
dengan peninggalan sejarah Indonesia. Pion ini digunakan untuk menandai
letak tiap kelompok.
f. Buku Panduan
Buku panduan berisi tentang aturan penggunaan media Roda jelajah
Indonesia. Tata cara permainan didesain dengan kertas ivory 260 dengan
ukuran kertas A5. Font pada buku panduan adalah Times New Roman ukuran
16 pt.
2. Langkah-langkah Penggunaan Media Roda Jelajah Indonesia
Langkah penggunaan media Roda Jelajah Indonesia sebagai berikut.
a. Media roda jelajah peninggalan dimainkan oleh minimal 2 kelompok.
b. Perwakilan kelompok melakukan hompimpah untuk menentukan urutan
permainan.
c. Setiap kelompok akan mendapatkan 4x kesempatan memutar lingkaran
warna secara bergiliran dan berurutan.
d. Kelompok dengan urutan pertama memutar lingkaran warna (merah,
kuning, hijau, biru, dan ungu) untuk menentukan kartu pertanyaan
warna apa yang akan diambil.
e. Kelompok mengambil kartu pertanyaan sesuai warna hasil putaran.
Kelompok mengambil kartu secara acak.
25
f. Kelompok membaca pertanyaan yang terdapat dalam kartu pertanyaan.
Kelompok diberikan waktu 25 detik untuk memikiran jawaban dari
pertanyaan. Jika dalam waktu yang diberikan Kelompok tidak mampu
menjawab, maka pertanyaan akan dilemparkan kepada Kelompok
dengan urutan selanjutnya dengan ketentuan waktu 10 detik untuk
berfikir. Jika sampai semua Kelompok tidak dapat menjawab,
pertanyan tersebut dianggap gugur.
g. Jika Kelompok mampu menjawab pertanyaan, maka Kelompok akan
mendapatkan kesempatan untuk maju sejumlah skor yang terdapat
dalam kartu pertanyaan.
h. Kelompok urutan ke 2 memutar kembali lingkaran warna.
i. Kelompok mengambil kartu pertanyaan sesuai warna hasil putaran.
Kelompok mengambil kartu secara acak.
j. Kelompok membaca pertanyaan yang terdapat dalam kartu pertanyaan.
Kelompok diberikan waktu 20 detik untuk memikiran jawaban dari
pertanyaan. Jika dalam waktu yang diberikan Kelompok tidak mampu
menjawab, maka pertanyaan akan dilemparkan kepada Kelompok
dengan urutan selanjutnya dengan ketentuan waktu 5 detik untuk
berfikir. Jika sampai semua Kelompok tidak dapat menjawab,
pertanyan tersebut dianggap gugur.
k. Jika kelompok mampu menjawab pertanyaan, maka Kelompok akan
mendapatkan kesempatan untuk maju sejumlah skor yang terdapat
dalam kartu pertanyaan.
26
l. Kegiatan yang sama dilakukan oleh Kelompok dengan urutan ke 3 dan
ke 4. Langkah ini berlanjur hingga kesempatan memutar selesai.
m. Jika kelompok memutar lingkaran warna dan mendapatkan warna yang
kartu pertanyaannya telah habis, maka Kelompok diminta untuk
memutar lingkaran warna hingga mendapatkan kartu pertanyaan.
n. Pemenang dari permainan ini adalah kelompok yang paling dekat
dengan garis finish.
3. Keunggulan Media Roda Jelajah Indonesia
Media roda jelajah Indonesia tentunya dikembangkan karena memiliki
keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan media lainnya. Keunggulan
media ini adalah sebagai berikut.
a. Media Roda Jelajah Indonesia merupakan inovasi baru dalam
media pembelajaran.
b. Media ini dirancang dapat dimainkan oleh siswa sehingga
pembelajaran melibatkan siswanya.
c. Komponen dalam media ini sangat mudah didapatkan.
d. Guru dapat mengembangkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban
untuk menggunakan media ini untuk mata pelajaran lain.
e. Media ini sangat mudah dibuat dan ringan biaya.
C. Kajian tentang Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar
1. Pengertian Siswa kelas V Sekolah Dasar
Masa usia sekolah dasar menurut Ahmad Susanto (2013: 86) termasuk
kedalam tahapan masa kanak-kanak akhir. Menurut Hurlock (2002:146) masa
27
kanak-kanak akhir berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya
individu menjadi matang secara seksual. Pada akhir masa kanak-kanak
ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan
penyesuaian sosial anak. Masa usia sekolah dasar ini merupakan tahapan
perkembangan penting dan bahkan fundamental bagi kesuksesan
perkembangan selanjutnya (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999:12).
Menurut Rita Eka Izzaty, dkk (2008:103-117) anak Sekolah Dasar
termasuk di dalamnya siswa kelas V SD, mempunyai karakteristik yang
sangat unik. Mampu berfikir logis mengenai objek dan kejadian namun masih
terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret.
2. Ciri-ciri siswa kelas V Sekolah Dasar
Menurut Bassett dalam (Mulyani Sumantri dan Johar Permana,
1999:12) berpendapat bahwa karakteristik anak usia SD secara umum, antara
lain :
a. Secara ilmiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik dengan
dunia sekitar,
b. Senang bermain dan lebih suka bergembira,
c. Suka mengatur dirinya untuk mengatasi banyak hal, mencoba usaha-
usaha baru,
d. Terdorong untuk berprestasi jika mengalami ketidakpuasan,
e. Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif.
Sedangkan menurut Pujiati (2007:2) ciri anak usia sekolah dasar sesuai
teori Piaget adalah :
a. Pola berpikir dalam memahami konsep yang abstrak masih terikat
pada benda konkret,
b. Jika diberikan permasalahan belum mampu memikirkan segala
alternative pemecahannya,
c. Pemahaman konsep berurutan melalui tahap-tahap,
28
d. Belum mampu menyelesaikan masalah yang melibatkan kombinasi
urutan operasi yang kompleks.
Menurut Siti Partini Suardiman (2006:124) karakteristik siswa kelas
tinggi adalah:
a. Minat pada mata pelajaran mulai muncul,
b. Suka membentuk kelompok sebaya,
c. Rasa ingin tahu tinggi,
d. Memandang nilai sebagai prestasi belajar.
Menurut Marsh (Rita Eka Izzaty, 2013: 116) strategi guru dalam
pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir adalah:
a. Menggunakan bahan-bahan konkret. Benda konket bisa dibuat oleh
guru atau didapatkan dari benda sekitar.
b. Menggunakan alat visual. Alat visual yang digunakan
memperhatikan warna bentuk dan ukuran. Dikarenakan siswa SD
menyukai warna-warna cerah, maka guru dituntut untuk mendesain
alat visual tersebut agar menarik perhatian siswa.
c. Menggunakan contoh-contoh yang sudah akrab dan sederhana untuk
siswa.
Berdasarkan uraian di atas, karakter siswa usia SD antara lain adalah
masih berada pada tahap operasional konkret yaitu masih terikat dengan
benda konkret. Anak usia SD juga masih suka bermain dan berkelompok.
Usia SD berkisar antara 6-12, di dalamnya ada anak kelas V, maka anak usia
SD kelas V juga memiliki karakteristik tersebut.
29
Pengembangan Media Roda Jelajah Indonesia berdasarkan karakteristik
perkembangan siswa kelas V SD tersebut. Media roda jelajah Indonesia
merupakan media yang berfungsi untuk mengkonkretkan materi yang abstrak
selain itu media tersebut dirancang untuk dimainkan oleh kelompok siswa
sehingga pembelajaran menyenangkan. Media roda jelajah Indonesia juga
dirancang dengan memperhatikan pemilihan warna dan bentuk sehingga
menarik perhatian siswa.
D. Kajian tentang Pembelajaran IPS SD
1. Hakikat Pembelajaran IPS di SD
Ilmu Pengetahuan Sosial yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu
pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin dan humaniora serta kegiatan
dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan
dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik (Ahmad Susanto, 2015
:137)
Menurut Mulyasa (2007:125) Ilmu pengetahuan sosial dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan mulai dari SD atau MI sampai MTS atau SMP. Ilmu
Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan ilmu sosial. Melalui mata pelajaran IPS
siswa diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat. Sedangkan Trianto (2010:171) mengatakan bahwa
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial. IPS
30
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu
metode interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial
(sosiologi,sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya)
Pembelajaran IPS di SD mengajarkan konsep-konsep esensi ilmu sosial
untuk membentuk subjek didik menjadi warga negara yang baik (Ahmad
susanto, 2014 :7). Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu
pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan
keterampilan berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa
yang berpijak pada kenyataan hidup sosial sehari-hari.
Jadi, IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD
yang pada hakikatnya mengajarkan esensi dari ilmu sosial sehingga siswa
mampu berpikir kritis dan kecakapannya berdasar pada kehidupan sosial.
2. Tujuan IPS di SD
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran pokok
yang diajarkan di Sekolah Dasar. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS
memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Tujuan mata
pelajaran IPS ditetapkan sebagai berikut.
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungan.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
(Sapriya, 2009:194-195)
31
Awan Mutakin berpendapat dalam (Ahmad Susanto, 2014:10)
menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah :
a. memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungan melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat;
b. mengetahui dan memahami konsep dasar dan mempu memggunakan
metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial;
c. mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan masalah yang berkembang di
masyarakat;
d. menaruh perhatian terhadap isu-isu sosial, mampu membuat analisis
kritis;
e. mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun sendiri yang bertanggung jawab membangun masyarakat.
Jadi Pembelajaran IPS memiliki tujuan untuk bisa membantu
pembentukan pribadi siswa yang peduli tehadap kondisi masyarakat dan
bersifat kritis terhadap masalah masalah sosial yang terjadi dalam
masyarakat. Dalam hal ini media roda jelajah Indonesia sebagai alat bantu
dalam mencapai tujuan tersebut terutama dalam materi peninggalan sejarah
Indonesia. Siswa diharapkan mengenal dan menghargai setiap peninggalan
sejarah di Indonesia
3. Ruang Lingkup IPS di SD
Ruang lingkup materi pelajaran IPS di sekolah dasar atau madrasah
ibtidaiyah yang tecantum dalam kurikulum sebagai berikut :
a. Manusia, tempat dan lingkungan.
b. Waktu, keberlajutan, perubahan.
c. Sistem sosial budaya.
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.(Ahmad Susanto, 2015:160)
32
Dari ruang lingkup tersebutlah dikembangkan materi-materi IPS di
sekolah dasar. Ruang lingkup tersebut dikembangkan menjadi SK dan KD
yang terdapat dalam kurikulum yang nantinya akan dikembangkan oleh guru
menjadi indikator-indikator. Pengembangan media roda jelajah Indonesia
dikembangkan berdasarkan materi peninggalan sejarah yang terdapat pada
SK Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam
dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia dengan KD 1.1
Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional
dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dan 1.2 Menceritakan tokoh-
tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha Islam di Indonesia. SK dan KD
tersebut terdapat pada kelas V semester I.
4. SK dan KD IPS kelas V Semester 1
Berikut adalah tabel SK dan KD IPS kelas V semester 1.
Tabel 1. SK dan KD Kelas V Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menghargai berbagai
peninggalan dan tokoh
sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-
Budha dan Islam, keragaman
kenampakan alam dan suku
bangsa, serta kegiatan
1.1 Mengenal makna peninggalan-
peninggalan sejarah yang berskala
nasional Hindu-Budha dan Islam
di Indonesia
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah
pada masa Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia.
33
ekonomi di Indonesia 1.3 Mengenal keragaman
kenampakan alam dan buatan
serta pembagian wilayah waktu di
Indonesia dengan menggunakan
peta/atlas/globe dan media
lainnya.
1.4 Menghargai keberagaman suku
dan budaya Indonesia
1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan
kegiatan ekonomi di Indonesia
Materi peninggalan sejarah yang akan dipakai sebagai pertanyaan
dalam media Roda Jelajah Indonesia terdapat di kelas V semester 1.
Kompetensi Dasar yang akan dibahas dalam pengembangan media
Roda Jelajah Indonesia kali ini adalah Mengenal makna peninggalan-
peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam
di Indonesia dan Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha
dan Islam di Indonesia.
E. Kerangka Pikir
Siswa SD berada pada tahap operasional konkret dimana siswa berpikir
logis mengenai objek atau kejadian namun terbatas pada hal-hal yang sifatnya
konkret. Siswa membutuhkan media pembelajaran yang berfungsi untuk
mengkonkretkan materi abstrak.
34
Setiap mata pelajaran membutuhkan media pembelajaran, termasuk
IPS. Dalam rangka mengembangkan aspek sosial siswa, maka media
pembelajaran IPS menjadi suatu hal mutlak digunakan dalam setiap
pembelajaran.
Mengingat bahwa media merupakan hal penting, sudah seharusnya
sekolah menggunakan media sebagai perantara penyalur informasi. Media
pembelajaran haruslah membuat siswa merasa tertarik sehingga memotivasi
siswa untuk belajar. Selain itu, media pembelajaran haruslah membuat siswa
semakin paham dan pembelajaran menjadi berpusat pada siswa sehingga
prestasi belajar siswa juga meningkat. Namun pada kenyataannya
penggunaan media kadang tak sesuai dengan materi yang diajarkan.
Penggunan media, media tersebut tidak mampu melibatkan siswa untuk aktif
dalam pembelajaran. Hal ini ditemukan dalam proses pembelajaran IPS di SD
Wonosari Baru. Kejadian seperti ini mengakibatkan pembelajaran menjadi
monoton dan tidak menyenangkan.
Oleh sebab itu, peneliti ingin mengembangkan sebuah media yang
mampu membantu guru menciptakan pembelajaran yang menarik, berpusat
pada siswa serta menyenangkan. Media Roda Jelajah Indonesia merupakan
media yang didesain dengan menarik dan dapat dimainkan oleh siswa. Media
ini akan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar karena dapat
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.Oleh sebab itu, peneliti ingin
mengembangkan sebuah media yang mampu membantu guru menciptakan
pembelajaran yang menarik, berpusat pada siswa serta menyenangkan. Media
35
Roda Jelajah Indonesia merupakan media yang didesain dengan menarik dan
dapat dimainkan oleh siswa. Media ini akan membangkitkan motivasi siswa
untuk belajar karena dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Diharapkan dengan kondisi pembelajaran yang menyenangkan akan
meningkatkan prestasi belajar siswa pula.
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
Roda jelajah Indonesia dikembangkan sebagai media
pembelajaran IPS.
Perlu dikembangkan media yang sesuai dengan
pembelajaran dan mengaktifkan siswa serta mampu
meningkatkan prestasi siswa.
Pembelajaran IPS di SD belum menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dan tepat.
Pembelajaran IPS memerlukan media pembelajaran.
Siswa memerlukan media pembelajaran untuk
mengkonkretkan materi.
36
F. Hipotesis
1. Dengan menggunakan media Roda Jelajah Indonesia pembelajaran akan
berlangsung menyenangkan dan prestasi belajar siswa juga meningkat.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
dan pengembangan (research and development). Borg dan Gall (dalam Zainal
Arifin, 2011: 126) mengemukakan bahwa “Research and develompent is a
powerful strategy for improving practice. It is a process used to develop and
validate educational products.”. Punaji Setyosari (2012: 194) juga
menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang
dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 407) yang
menyatakan bahwa research and development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu yang bersifat analisis
kebutuhan untuk menguji keefektifan produk tersebut. Gay, Mills, dan
Airasian (dalam Emzir, 2012: 263) mengemukakan bahwa tujuan utama
penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori,
tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di
sekolah-sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan
pengembangan dapat mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar,
seperangkat tujuan perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen.
Dalam hal ini, produk yang dikembangkan peneliti adalah media
pembelajaran yaitu Roda Jelajah Indonesia.
38
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur atau langkah-langkah pengembangan media Roda Jelajah
Indonesia dalam penelitian ini mengacu pada prosedur pengembangan Borg
dan Gall (dalam Emzir, 2012: 271) yang terdiri atas 10 langkah
pengembangan yaitu:
1. Penelitian dan Pengumpulan data
2. Perencanaan
3. Pengembangan Bentuk Awal Produk
4. Uji Coba Lapangan Awal
5. Revisi Produk
6. Uji Coba Lapangan Utama
7. Revisi Produk Operasional
8. Uji Coba Lapangan Operasional
9. Revisi Produk Akhir
10. Desminasi dan Implementasi
Dari 10 langkah pengembangan tersebut, penelitian ini hanya dilakukan
sampai pada langkah ke-9 saja. Kegiatan desiminasi tidak dilakukan karena
keterbatasan sumber daya dan kemampuan peneliti. Adapun penelitian ini
dimodifikasi menggunakan langkah pengembangan media berdasarkan
pernyataan Arief S. Sadiman mengenai pengambilan subjek yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
Berikut penjelasan mengenai prosedur pengembangan media Roda
Jelajah Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini.
39
1. Penelitian dan Pengumpulan Data
Langkah ini dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui
masalah yang terdapat dalam pembelajaran di SD khususnya kelas V SDN
Wonosari Baru. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
observasi pada proses pembelajaran IPS kelas V SDN Wonosari Baru.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetehui persoalan yang ada dalam proses
pembelajaran IPS . Kegiatan yang dilakukan setelah itu adalah wawancara
kepada guru wali kelas, kepala sekolah, dan beberapa siswa.
Topik wawancara mengenai proses pembelajaran secara umum, proses
pembelajaran IPS serta media pembelajaran yang digunakan. Wawancara ini
bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran IPS serta ketersediaan
media pembelajaran IPS. Terdapat beberapa masalah yang ditemui antara
lain, pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa kurang bersemangat
dalam belajar, ada beberapa siswa yang ramai sendiri, penggunaan media
yang kurang cocok sehingga membuat pembelajaran kurang dipahami.
Selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah mengkaji teori-teori
maupun hasil penelitian yang berkaitan dengan rancangan pengembangan
produk. Data hasil observasi dan wawancara, serta mengkaji teori kemudian
dijadikan rujukan untuk menetukan produk yang akan dikembangkan.
2. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti merumuskan tujuan penggunaan media,
menentukan materi yang akan diintegrasikan dengan media pembelajaran,
membuat berbagai macam pertanyaan berkaitan dengan materi,
40
mempersiapkan alat dan bahan pembuatan media, serta merancang desain
pengembangan produk. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan studi
pendahuluan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.
3. Pengembangan Bentuk Awal Produk
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada langkah ini adalah memproduksi
media yaitu media Roda Jelajah Indonesia berdasarkan perencanaan yang
telah disusun sebelumnya. Setelah itu peneliti melakukan validasi baik dari
segi media maupun materi. Validasi dari segi media akan dilakukan oleh
dosen dari prodi Teknologi Pendidikan dan validasi dari sisi materi akan
dilakukan oleh dosen IPS dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Kegiatan selanjutnya adalah revisi sesuai masukan dari para ahli (validator).
Kegiatan ini berfungsi untuk menghasilkan media Roda Jelajah Indonesia
yang layak.
4. Uji Coba Lapangan Awal
Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba produk kepada 3 orang siswa
kelasVC. Pengambilan subjek uji coba dilakukan secara acak. Subjek uji coba
diminta untuk belajar sambil bermain dengan media Roda Jelajah Indonesia,
sedangkan siswa lainnya tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selama
uji coba berlangsung, peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan siswa
dalam menggunakan produk tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan pengisian
angket respon siswa dan wawancara dengan siswa terkait dengan media Roda
Jelajah Indonesia yang telah dikembangkan.
41
5. Revisi Produk
Perbaikan terhadap produk dilakukan berdasarkan data yang diperoleh
dari hasil uji coba lapangan awal yaitu data dari observasi, wawancara, dan
angket. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan produk lebih baik dari
sebelumnya.
6. Uji Coba Lapangan Utama
Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba produk kepada 10 orang
siswa kelas V C. Subjek uji coba dipilih secara acak. Selama uji coba
berlangsung, peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dalam
menggunakan media roda jelajah Indonesia. Kegiatan dilanjutkan dengan
pengisian angket respon siswa serta melakukan wawancara untuk meminta
tanggapan kepada siswa terkait dengan media Roda Jelajah Indonesia yang
telah dikembangkan.
7. Revisi Produk Operasional
Revisi tahap kedua dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari
hasil uji coba lapangan utama yaitu data dari observasi, wawancara, dan
angket. Revisi tahap kedua bertujuan untuk menghasilkan produk lebih baik
dari sebelumnya.
8. Uji Coba Lapangan Operasional
Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba produk kepada 20 orang
siswa kelas V B dan 22 siswa kelas V A SD N Wonosari Baru. Kegiatan ini
42
juga disertai dengan observasi, pengisian angket siswa, serta meminta
tanggapan kepada siswa terkait dengan media yang telah dikembangkan.
9. Revisi Produk Akhir
Berdasarkan data yang diperoleh dari uji coba lapangan operasional,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan revisi tahap akhir. Apabila
sudah dilakukan revisi tahap akhir, maka media Roda Jelajah Indonesia
dinyatakan layak untuk pembelajaran IPS.
Gambar 2. Langkah- Langkah Pengembangan Media Roda Jelajah Indonesia
yang dikembangkan oleh Sugiono (dalam Emzir, 2012:275)
C. Validasi dan Uji Coba Produk
1. Validasi
Validasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya memperoleh
nilai kelayakan produk yang dikembangkan sebelum masuk ke dalam tahapan
uji coba. Validasi dilakukan dengan expert judgement (meminta
Penelitian dan
Pengumpulan
Data
Revisi Uji Coba
Lapangan Awal
Perencanaan
Revisi Akhir Uji Coba
Lapangan
Operasional
Pengembangan
Produk Awal
Uji Coba
Lapangan
Utama
Revisi
43
pertimbangan para ahli). Apabila produk dikatakan layak maka produk dapat
diujicobakan di lapangan. Validasi dalam pengembangan media dibagi
menjadi 2 validasi, yaitu validasi ahli media dan validasi ahli materi.
a. Validasi Ahli Media
Media yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Roda Jelajah
Indonesia. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut peneliti melakukan
validasi dengan ahli media. Validasi ahli media dilakukan dengan cara
pengisian angket penilaian terhadap media yang dikembangkan. Angket
berisi tentang kriteria-kriteria media visual yaitu kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan, keseimbangan, bentuk, dan warna. Selain angket,
validasi juga dilakukan dengan memperhatikan penilaian, komentar,
masukan dan saran dari ahli media. Data yang diperoleh kemudian
digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan media sampai
media roda jelajah Indonesia siap diujicobakan.
b. Validasi Ahli Materi
Selain divalidasi oleh ahli media, produk juga divalidasi oleh ahli
materi. Materi yang digunakan untuk media Roda Jelajah Indonesia adalah
peninggalan sejarah. Validasi dilakukan dengan cara pengisian angket yang
telah dibuat peneliti mengenai kesesuaian materi. Selain angket, validasi
juga memperhatikan komentar, masukan dan saran yang diberikan oleh ahli
materi. Data yang diperoleh digunakan untuk melakukan perbaikan dan
penyempurnaan media sehingga media roda jelajah Indonesia siap
digunakan dalam kegiatan uji coba.
44
2. Uji Coba Produk
Setelah produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, langkah
selanjutnya adalah uji coba produk. Produk harus diujicobakan terlebih
dahulu kepada subjek penelitian. Adapun tahapan uji coba adalah sebagai
berikut.
a. Uji coba lapangan awal, yaitu produk diujicobakan kepada 3 orang siswa
dari kelas V C.
b. Uji coba lapangan utama, yaitu produk diujicobakan kepada 10 orang
siswa dari kelas V C.
c. Uji coba lapangan operasional dalam hal ini adalah 42 orang siswa dari
kelas V B dan V A.
D. Setting dan Subjek Penelitian
Penelitian pengembangan media Roda Jelajah Indonesia dilakukan di
SDN Wonosari Baru yang beralamatkan di Jalan Veteran, Kepek, Wonosari,
Gunungkidul. SD N Wonosari Barumerupakan sekolah yang terakreditasi A
dan merupakan SD Penjamin Mutu. Sebagai SD Penjamin Mutu, SDN
Wonosari Baru memiliki 15 kelas dengan total guru yang mengajar ada 23
guru. Subjek penelitian adalah siswa kelas V A, V B, dan V C. Untuk kelas
VA terdapat 22 siswa yang terlibat, VB terdapat 20 siswa yang terlibat, dan
kelas VC yang terlibat ada 13 siswa yang terlibat dalam penelitian.
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah data kuantitatif yang
45
dilengkapi dengan data kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari penilaian
angket oleh ahli media (dosen Teknologi Pendidikan), ahli materi (dosen
IPS), dan subjek uji coba (siswa kelas V SD Negeri Wonosari Baru). Data
kuantitatif ini akan dijadikan sarana perbaikan media Roda Jelajah Indonesia.
Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan komentar/saran
yang diberikan oleh ahli media, ahli materi, dan siswa.
F. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
b. Pengembangan adalah suatu proses untuk menghasilkan produk baru
yang dikembangkan dari produk yang telah ada.
c. Media Roda Jelajah Indonesia adalah media sederhana dengan
memperhatikan prinsip visual. Ada beberapa komponen di dalamnya
yaitu roda berputar, papan jelajah Indonesia, pion, kartu pertanyaan,
dan kartu jawaban. Media ini bertujuan untuk membelajarkan materi
peninggalan sejarah IPS.
G. Teknik Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto (2010:193) menyatakan bahwa teknik
pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan
suatu data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
pengembangan ini adalah sebagai berikut.
1. Angket
46
Angket menurut Sugiyono (2013: 199) adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, angket
berbentuk rating-scale. Rating-scale adalah angket yang isinya pernyataan
yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan (Suharsimi
Arikunto, 2010:195)
Angket ditujukan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa untuk
dimintai tanggapannya terhadap media Roda Jelajah Indonesia yang telah
dikembangkan. Data yang diperoleh dari angket akan diolah menjadi data
kuantitatif
2. Wawancara
Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak
terstruktur. Wawancara tidak terstruktur menurut Suharsimi Arikunto (2010:
227) adalah teknik wawancara dimana peneliti tidak menyiapkan serentetan
pertanyaan secara terstuktur melainkan hanya meliputi garis besar yang akan
ditanyakan.Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa.
Wawancara dilakukan dibeberapa kesempatan. Wawancara pertama
dilakukan ketika pengumpulan data awal dan studi pendahuluan. Wawancara
bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang ada dan sering timbul saat
pembelajaran di kelas. Hasil dari wawancara ini peneliti mampu merumuskan
masalah yang terdapat di SD N Wonosari Baru. Setelah itu wawancara
dilakukan kepada siswa saat uji coba. Wawancara dilakukan untuk
47
memperoleh tanggapan mengenai media Roda Jelajah Indonesia yang telah
dikembangkan.
3. Observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak
terstruktur. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi (Sugiyono,
2013:205). Observasi tidak terstruktur dalam penelitian dan pengembangan
ini dilakukan pada tahap studi pendahuluan dan uji coba. Observasi pertama
bertujuan untuk mengetahui permasalah yang terdapat dalam pembelajaran
IPS. Sedangkan obsevasi selanjutnya dilakukan untuk mengetahui proses
penggunaan media. Observasi ini sebagai sarana untuk memperbaiki media
Roda Jelajah Indonesia.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitianiniadalah angket
validasi ahli media, angket validasi ahli materi, dan angket respon siswa.
Validasi media dilakukan oleh Dosen Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta yaitu Bapak Sungkono, M.Pd. Validasi materi dilakukan
oleh dosen IPS dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yaitu Safitri
Yosita Ratri, M.Ed.
Kisi-kisi instrumen untuk validasi media dikembangkan indikator
pemilihan media (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005:4) yaitu, ketepatan
tujuan, dukungan terhadap isi pembelajaran, dan kemudahan memperoleh
media. Kisi-kisi juga dikembangkan dengan indikator manfaat media
48
pembelajaran (Hujair AH Sanaky, 2013:5) yaitu kemenarikan pmbelajaran
dan keaaktifan siswa. Media Roda Jelajah Indonesia merupakan
pengembangan dari media visual, maka dari itu instrument dikembangkan
melalui prisip media visual. Kisi-kisi instrumen angket dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media No Aspek Indikator No
Butir
Jumlah
butir
1
Kriteria
pemilihan
media
Kesesuaian media dengan
Kompetensi Dasar
1 1
Kesesuaian media dengan tujuan
pembelajaran
2 1
Kesesuaian media dengan
karakteristik siswa SD
3 1
Kemudahan memperoleh perangkat
pembuat media
4 1
2 Pemanfaatan
media
Kemampuan media dalam
mengembangkan motivasi siswa
5 1
Kemampuan media dalam
mengaktifkan siswa
6 1
Kemudahan dalam penggunaan
media
7 1
ASPEK VISUAL
3 Kesederhanaan Kejelasan gambar yang disajikan 8 1
Kesesuaian huruf dengan
karakteristik siswa
9 1
Ketepatan ukuran huruf yang
digunakan
10 1
3 Keterpaduan Kesesuaian gambar papan jelajah
Indonesia dengan materi
12 1
4 Penekanan Keawetan media yang dibuat 13 1
Keamanan media saat digunakan 11 1
5 Keseimbangan Ukuran Roda berputar sesuai (tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil)
14 1
Ukuran kartu pertanyaan sesuai
(tidak terlalu kecil tidak terlalu
besar)
15 1
6 Bentuk Keunikan bentuk yang disajikan 16 1
Kerapihan komponen media 17
7 Warna Ketepatan pemilihan warna 18 1
49
Kejelasan warna yang disajikan 19 1
8 Garis Kejelasan garis batas pada papan
jelajah Indonesia
20 1
Kisi-kisi instrumen untuk validasi materi dikembangkan indikator
pengembangan materi. Terdapat 2 kisi-kisi validasi materi yang
dikembangkan oleh peneliti dikarenakan adanya perbaikan dari validator
instrumen. Untuk validasi pertama digunakan 3 aspek yaitu keakuratan,
kesesuaian dan kemenarikan. Untuk validasi ke dua menggunakan 4 aspek
yang diadaptasi dari pendapat Oemar Hamalik (2011: 178) yaitu signifikansi,
validasi relevansi, learnbility dan minat.
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi 1
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi 2
No. Aspek Indikator No. Butir Jumlah
1. Akurat Ketepatan materi dengan media
Roda Jelajah Indonesia
1 1
2. Kesesuaian Kesesuaian materi dengan
Standar Kompetensi
2 1
Kesesuaian materi dengan
dengan kompetensi dasar
3 1
Kesesuaian materi dengan
karakteristik siswa
4 1
3 Kemenarikan Kemenarikan sajian materi
dalam media Roda Jelajah
Indonesia
5 1
No. Aspek Indikator No. Butir Jumlah
1. Signifikansi Ketepatan materi dengan roda
jelajah Indonesia
1 1
Kedalaman materi dalam roda
jelajah Indonesia
2 1
2. Validasi
Relevansi
Kesesuaian materi dengan
Standar Kompetensi
3 1
Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
4 1
Kesesuaian tingkat kesulitan
pertanyaan dalam media roda
5 1
50
Tabel 5. Kisi - Kisi Instrumen Angket Respon Siswa
No Indikator No Butir Jumlah
Butir
1 Kejelasan petunjuk penggunaan media 1 1
2 Kemampuan media menarik perhatian anak 2 1
3 Penggunaan warna dalam media Roda Jelajah
Indonesia
3,4 2
4 Kesesuaian gambar dengan materi peninggalan
sejarah Indonesia
5 1
5 Kejelasan tulisan dalam media 6 1
6 Kemudahan penggunaan media 7 1
7 Keamanan media 8 1
8 Kemampuan media membuat pembelajaran
menyenangkan
9 1
9 Ketepatan media untuk materi peninggalan
sejarah
10 1
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik
deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan skala
5 untuk mengetahui kualitas produk. Langkah yang digunakan menggunakan
jelajah Indonesia
Kesesuaian bahasa yang
digunakan dalam media roda
jelajah Indonesia materi
9
3 Learnbility Media mampu melibatkan siswa
dalam pembelajaran dalam
penyampaian ma
6 1
Kesesuaian penyajian materi
dengan tingkat perkembangan
siswa
10 1
4 Minat Media mampu memotivasi siswa
dalam memperdalam materi
peninggalan sejarah
7 1
Kemenarikan sajian materi dalam
media roda jelajah Indonesia
8 1
51
pengkategorisasian oleh Eko Putro Widoyoko (2010: 238). Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6. Konversi Data Kualitatif (Eko Putro Widoyoko (2010: 238).
Rumus Rerata skor Kriteria
X > Xi + 1,8 x Sbi >4,2 Sangat Baik
Xi + 0,6 x Sbi < X ≤ Xi + 1,8 x Sbi >3,4 – 4,2 Baik
Xi – 0,6 x Sb i < X ≤ Xi +0,6 x Sbi >2,6 – 3,4 Cukup
Xi – 1,8 x Sbi < X ≤Xi – 0,6 x Sbi >1,8 – 2,6 Kurang
X ≤Xi – 1,8 x Sbi ≤1,8 Sangat Kurang
Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan dianggap layak
digunakan sebagai media pembelajaran apabila hasil uji coba lapangan
minimal termasuk dalam kriteria baik. Maka media dianggap layak jika nilai
lebih dari 3,4.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Media Roda Jelajah Indonesia dikembangkan dengan menggunakan
model Borg dan Gall yang dimodifikasi dengan Arief S.Sadiman untuk
pengambilan subjeknya. Adapun penjelasan dari langkah-langkah model
Borg dan Gall sebagai berikut.
1. Penelitian dan Pengumpulan data
Langkah penelitian dan pengumpulan data ini dilakukan oleh peneliti
bertujuan untuk mengetahui masalah yang terdapat dalam pembelajaran di SD
khususnya kelas V SD Negeri Wonosari Baru. Penelitian dan pengumpulan
data dilakukan pada tanggal 23 November. Kegiatan pengumpulan data
dilakukan dengan observasi pembelajaran IPS kelas V A, VB dan VC SD
Negeri Wonosari Baru. Berdasarkan observasi yang dilakukan saat
pembelajaran IPS berlangsung, didapati hasil sebagai berikut.
a. Pembelajaran IPS masih berpusat pada guru.
b. Media IPS yang digunakan belum optimal dalam mengajarkan
materi IPS diajarkan.
c. Penggunaan media yang masih berpusat pada guru, belum mampu
melibatkan siswa secara aktif.
d. Kurang adanya semangat belajar pada siswa ketika menghadapi
materi yang terlalu banyak menghafal.
e. Siswa kelas V yang ramai sendiri ketika guru sedang menjelaskan.
53
Guru kelas V sebenarnya telah berusaha untuk membuat pembelajaran
IPS menjadi lebih menarik dengan menggunakan media gambar. Namun
media gambar yang ditampilkan belum mampu mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran. Media gambar hanya sekedar ditampilkan dan tidak
dipergunakan siswa dalam pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa media
gambar yang guru pergunakan belum optimal dalam pembelajaran IPS.
Setelah melakukan observasi dan didapati beberapa permasalahan
terkait dengan pembelajaran IPS di SD Negeri Wonosari Baru, kegiatan
selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan guru dan sebagian siswa
kelas V untuk memperdalam temuan permasalahan. Wawancara yang
dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak
terstruktur menurut Suharsimi Arikunto (2010: 227) adalah teknik wawancara
dimana peneliti tidak menyiapkan serentetan pertanyaan secara terstuktur
melainkan hanya meliputi garis besar yang akan ditanyakan. Dari hasil
wawancara didapatkan data sebagai berikut.
a. Guru kesulitan memilih media yang tepat dalam pembelajaran IPS.
b. Siswa tidak begitu menyukai materi yang terlalu banyak hafalan.
c. Siswa sering bermain sendiri ketika mulai bosan dengan
pembelajaran.
Setelah data dan permasalah kelas didapatkan, peneliti melakukan
kajian pustaka mengenai permasalahan berkaitan dengan IPS. Hasil dari
mengkaji pustaka didapatkan bahwa pembelajaran IPS memiliki tujuan untuk
bisa membantu pembentukan pribadi siswa yang peduli tehadap kondisi
54
masyarakat dan bersifat kritis terhadap masalah masalah sosial yang terjadi
dalam masyarakat. Dalam rangka mengembangkan aspek sosial siswa, maka
media pembelajaran IPS menjadi suatu hal mutlak digunakan dalam setiap
pembelajaran. Maka peneliti mengembangkan media IPS yang mampu
menarik perhatian siswa serta melibatkan siswa dalam pembelajarannya.
Media visual dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu membuat
pembelajaran menyenangkan dan bermakna. Media dikembangkan sesuai
dengan kararkteristik siswa SD yang masih suka bermain dan berkelompok.
2. Perencanaan
Perencanaan dilakukan sebelum pembuatan media Roda Jelajah
Indonesia. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan tujuan penggunaan media.
b. Menentukan materi yang diintegrasikan dalam media Roda Jelajah
Indonesia.
c. Membuat soal esaian singkat berdasarkan materi yang dipilih.
d. Pembuatan RPP untuk pengajaran.
e. Mempersiapkan alat dan bahan pembuatan media Roda Jelajah
Indonesia.
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah penentuan tujuan pembuatan
media. Tujuan media berdasarkan SK dan KD IPS berdasarkan kurikulum
2006/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan..
a. Standar Kompetensi
55
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang
berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di
Indonesia.
b. Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang
berskala nasional Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia.
Alasan pemilihan SK dan KD ini adalah karena dalam SK dan KD
tersebut memiliki materi hafalan yang cukup kompleks sehingga
memudahkan peneliti untuk membuat pertanyaan dalam kartu pertanyaan,
selain itu pemilihan SK dan KD ini dikarenakan siswa sedikit kesusahan
dengan meteri yang terdapat di dalamnya.
Dari SK dan KD di atas, peneliti mengembangkannya menjadi indikator
pembelajaran. Indikator pembelajaran sebagai berikut.
1.1.1 Menyebutkan kerajaan bercorak Hindu.
1.1.2 Menyebutkan kerajaan bercorak Budha.
1.1.3 Menyebutkan kerajaan bercorak Islam.
1.1.4 Menyebutkan peninggalan bercorak Hindu.
1.1.5 Menyebutkan peninggalan bercorak Budha.
1.1.6 Menyebutkan peninggalan bercorak Islam.
56
1.1.7 Menyebutkan raja dari kerajaan Hindu.
1.1.8 Menyebutkan raja dari kerajaan Budha.
1.1.9 Menyebutkan raja dari kerajaan Islam.
Berdasarkan pengembangan dari SK dan KD, maka tujuan dari media
Roda Jelajah Indonesia sebagai berikut.
1. Siswa dapat menyebutkan kerajaan bercorak Hindu.
2. Siswa dapat menyebutkan kerajaan bercorak Budha.
3. Siswa dapat menyebutkan kerajaan bercorak Islam.
4. Siswa dapat menyebutkan peninggalan bercorak Hindu.
5. Siswa dapat menyebutkan peninggalan bercorak Budha.
6. Siswa dapat menyebutkan peninggalan bercorak Islam.
7. Siswa dapat menyebutkan raja dari kerajaan Hindu.
8. Siswa dapat menyebutkan raja dari kerajaan Budha.
9. Siswa dapat menyebutkan raja dari kerajaan Islam.
Selain tujuan di atas, pembuatan media juga bertujuan untuk membuat
pembelajaran berlangsung menyenangkan serta melibatkan partisipasi aktif
dari siswa.
Materi yang dipilih adalah peninggalan sejarah Indonesia yang meliputi
kerajaan, tokoh, dan peninggalan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia.
Materi ini adalah yang paling cocok dengan SK dan KD yang dipilih.
Setelah itu peneliti membuat pertanyaan dengan tingkatan C1-C3
berdasarkan materi. Pertanyaan tersebut terdapat dalam media roda jelajah
57
Indonesia. Pertanyaan tersebut dimuat dalam kartu pertanyaan yang didesain
tingkat kesulitannya semakin meningkat.
Peneliti juga membuat RPP sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan Roda Jelajah Indonesia. RPP ini bisa menjadi panduan
bagi guru maupun peneliti yang akan mengajar. RPP disusun lengkap dengan
instrumennya.
Setelah semua persiapan awal selesai, maka peneliti mulai
mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat desain awal medi Roda
Jelajah Indonesia. Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan.
a. Kayu dan Triplek
Kayu dan triplek digunakan untuk membuat roda berputar. Kayu
yang digunakan adalah kayu yang ringan yaitu jenis kayu sengon
laut. Triplek yang digunakan memiliki ketebalan 0,5 cm.
b. Karton
Karton digunakan untuk pelapis lingkaran dalam roda berputar.
c. Kertas manila 6 warna
Kertas manila digunakan untuk warna dalam roda berputar.
d. Kertas ivory 260 gram
Kertas ivory digunakan untuk mencetak kartu pertanyaan dan
jawaban.
e. Banner
Banner digunakan untuk mencetak papan jelajah Indonesia
58
f. CorelDRAW X7
CorelDRAW X7 digunakan untuk mendesain kartu pertanyaan,
kartu jawaban, dan papan jelajah Indonesia
3. Pengembangan Bentuk Awal Produk
Dalam proses pengembangan produk, terdapat beberapa hal yang
menjadi perhatian peneliti. Media Roda Jelajah Indonesia merupakan media
visual, maka dalam pengembangannya memperhatikan prinsip media visual.
Berikut merupakan penjelasan dari prisip media visual yang diperhatikan
dalam pengembangan produk.
1. Kesederhanaan
Kesederhanaan meliputi penggunaan huruf dan angka pada setiap
komponen dalam media Roda Jelajah Indonesia. Huruf dan angka
dalam Roda Jelajah Indonesia disajikan menarik dan mudah dibaca.
Huruf dalam kartu pertanyaan dan kartu jawaban dirancang dengan
jenis font Times New Roman dengan ukuran 20 pt sedangkan untuk
angka memiliki ukuran 36 pt. Buku panduan disusun dengan font Times
New Roman dengan ukuran font 16 pt.
2. Keterpaduan atau kesatuan
Keterpaduan mengacu pada komponen visual yang ketika diamati
akan berfungsi bersama-sama, yaitu meliputi ilustrasi gambar, teks dan
tata letak. Media Roda Jelajah Indonesia dirancang dengan
memperhatikan ilustrasi gambar yang sesuai dengan materi yang akan
59
diajarkan yaitu peninggalan sejarah Indonesia sehingga terjadi
keterpaduan antara media dengan materi.
Sebagian gambar dalam papan jelajah Indonsia merupakan
dokumentasi pribadi. Gambar dari dokumentasi pribadi adalah Candi
Prambanan, Borobudur, Boko, Kraton, Masjid Agung Kauman.
Sedangkan gambar lainnya mengambil dari internet. Alasan
penggunaan gambar dari internet dikarenakan tidak dimungkinkan
peneliti mengambil gambar peninggalan sejarah kerajaan Hindu,
Budha, dan Islam yang menyebar di Indonesia.
Setiap komponen dalam Roda jelajah Indonesia yaitu roda
berputar, papan jelajah Indonesia, kartu pertanyaan, kartu jawaban
saling terkait satu sama lain dan berfungsi secara baik dan terpadu.
3. Penekanan
Media Roda Jelajah Indonesia dikembangkan dengan
menekankan pada tujuan dan keawetan media. Media Roda Jelajah
Indonesia bertujuan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan dan melibatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Sehingga media ini dirancang menarik namun juga awet sehingga dapat
dimainkan kapanpun tanpa mengkhawatirkan media cepat rusak. Media
ini juga dilengkapi dengan buku panduan sehingga siswa dapat
menggunakan media ini walaupun tanpa didampingi oleh guru.
Untuk membuat media awet, maka dipilihlah bahan bahan yang
tahan lama. Kayu yang didapatkan diplitur lalu diclear agar lebih awet.
60
Kertas untuk kartu pertanyaan dan jawaban juga merupakan kertas yang
paling tebal sehingga awet.
4. Keseimbangan
Keseimbangan dapat dilihat dari ukuran media Roda Jelajah
Indonesia. Media ini ditujukan untuk kelompok besar dalam kelas
sehingga ukuran dari roda berputar dan papan jelajah Indonesia dibuat
agar jelas jika dilihat oleh semua siswa. Ukuran yang digunakan
haruslah pas, tidak terlalu besar maupun tidak terlalu kecil. Roda
berputar memiliki diameter 40 cm. Papan jelajah Indonesia memiliki
ukuran 1,64 m x 0,9 m. kartu pertanyaan dan kartu jawaban dirancang
dengan ukuran 6 cm x 10 cm
5. Bentuk
Pemilihan bentuk sebagai unsur visual perlu diperhatikan. Bentuk
dirancang menarik sehingga mampu membuat siswa merasa penasaran
dengan media Roda Jelajah Indonesia. Bentuk roda berputar adalah
lingkaran dengan diameter 40 cm. Papan jelajah Indonesia berbentuk
persegi panjang dengan ukuran 1,64 m x 0,9 m. Kartu pertanyaan dan
kartu jawaban dirancangan dengan ukuran 6 cm x 10 cm dengan ujung
yang tumpul sehingga aman untuk siswa. Selain bentuknya, kerapihan
dari setiap komponen menjadi pertimbangan. Kayu diamplas terlebih
dahulu agar rapi dan aman bagi siswa. Ujung ujung komponen yang
tajam diperhalus agar aman dan rapi. Kerapihan juga dilihat saat
penataan komponen dalam box media.
61
6. Warna
Warna merupakan unsur visual yang penting. Peneliti memilih
warna-warna yang cerah sehingga lebih membangkitkan motivasi siswa
untuk belajar. Warna yang dipilih dalam roda berputar ada 6 yaitu,
merah, orange, kuning, ungu, hijau, dan biru.
Warna pada buku panduan juga dibuat cerah, dengan perpaduan warna
orange, biru dan hijau. Sedangkan untuk warna pada kartu pertanyaan
dan jawaban dibuat bolak balik, dengan bagian depan berwarna seperti
roda jelajah Indonesia dan sebaliknya berwarna biru muda dan putih.
7. Garis
Garis dalam media ini juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Garis harus tampak dalam papan jelajah Indonesia sehingga siswa
mengetahui batasan kotak dengan kotak lainnya. Garis didesain dengan
warna hitam tebal sehingga jelas batasan antara setiap nomor pada
kotak.
Gambar 3. Pembuatan desain media dengan CorelDRAW X
62
Gambar 4. Persiapan alat dan bahan media Roda Jelajah Indonesia
Gambar 5. Rancangan awal Media Roda Jelajah Indonesia
Setelah media selesai diproduksi, kegiatan selanjutnya adalah
memvalidasi media Roda Jelajah Indonesia baik dari segi media maupun
materi. Validasi media dilakukan kepada ahli materi oleh dosen IPS yaitu
Safitri Yosita RatriS.Si, M.Pd, M.Ed. dan ahli media oleh dosen Teknologi
Pendidikan yaitu Bapak Sungkono, M.Pd. untuk mengetahui kelayakan dari
media tersebut sebelum di uji cobakan di lapangan. Komentar dan saran yang
diberikan ahli media dan ahli materi juga menjadi dasar dalam melakukan
revisi produk agar media Roda Jeajah Indonesia benar-benar layak untuk diuji
coba. Berikut deskripsi data hasil validasi dari ahli materi dan ahli media.
63
a. Validasi Materi
Validator ahli materi dalam pengembangan media roda jelajah
Indonesia adalah Safitri Yosita Ratri,S.Si, M.Pd, M.Ed. Validasi oleh ahli
materi dilaksanakan selama dua kali. Validasi pertama dilaksanakan pada
tanggal 26 Januari 2017. Adapun hasil validasi pertama oleh ahli materi
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Data Hasil Validasi Ahli Materi Tahap Pertama
No Indikator Skor Kriteria
1 Ketepatan materi dengan Roda Jelajah
Indonesia
5 SB
2 Kesesuaian materi dengan Standar
Kompetensi
5 SB
3 Kesesuaian materi dengan Kompetensi
Dasar
5 SB
4 Kesesuaian materi dengan karakteristik
siswa
4 B
5 Kemenarikan sajian materi dalam media
Roda Jelajah Indonesia
5 SB
Jumlah 24
Rata- rata 4,8 SB
Hasil penilaian ahli materi tahap pertama memperoleh jumlah skor 24
dengan rata-rata 4,8. Berdasarkan pedoman konversi data kuantitatif ke
kualitatif, maka produk Roda Jelajah Indonesia yang dikembangkan
termasuk dalam kriteria sangat baik. Secara keakuratan dan kesesuaian
materi sudah benar dan mendapatkan skor maksimal yaitu 5, namun peneliti
diminta untuk memperbaiki instrumen pembelajaran. Peneliti diminta untuk
memperbaiki tata tulis serta RPP yang dijadikan pedoman pembelajaran.
Berikut merupakan saran yang diberikan oleh validator materi.
64
1) Memperbaiki tata tulis materi dalam media Roda Jelajah Indonesia.
2) Memperbaiki RPP yang dijadikan pedoman pembelajaran.
3) Mempertimbangkan kemenarikan dan keawetan media.
Dalam validasi tahap pertama kriteria media Roda Jelajah Indonesia
termasuk layak namun masih dengan revisi, sehingga peneliti melakukan
revisi berdasarkan saran tersebut di atas.
Setelah melakukan revisi sesuai saran yang diberikan oleh ahli materi,
peneliti segera melaksanakan validasi tahap kedua kepada ahli materi.
Validasi tahap dua dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2017. Adapun hasil
validasi tahap kedua oleh ahli materi dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 5. Data Hasil Validasi Ahli Materi Tahap Kedua
No Indikator Skor Kriteria
1 Ketepatan materi dengan media Roda
Jelajah Indonesia
5 SB
2 Kedalaman materi dalam media Roda
Jelajah Indonesia
5 SB
3 Kesesuaian materi dengan Standar
Kompetensi
5 SB
4 Kesesuaian materi dengan dengan
Kompetensi Dasar
5 SB
5 Kesesuaian tingkat kesulitan pertanyaan
dalam media Roda Jelajah Indonesia
4 B
6 Media mampu melibatkan siswa dalam
pembelajaran dalam penyampaian materi
4 B
7 Media mampu memotivasi siswa dalam
memperdalam materi peninggalan sejarah
5 SB
8 Kemenarikan sajian materi dalam media
Roda Jelajah Indonesia
5 SB
9 Kesesuaian bahasa yang digunakan
dalam pertanyaan dalam media Roda
Jelajah Indonesia
5 SB
65
10 Kesesuaian penyajian materi dengan
tingkat perkembangan siswa
4 B
Jumlah 47
Rata- rata 4,7 SB
Pada validasi kedua, peneliti menggunakan instrumen yang berbeda,
sehingga ada penambahan indikator indikator dalam angket validasi. Hal ini
dengan pertimbangan bahwa indikator pengembangan materi yaitu
signifikansi, validitas, utility, dan minat sedangkan pada angket pertama
indikator sebelumnya hanyalah signifikansi dan validitas.
Hasil penilaian ahli materi tahap pertama memperoleh jumlah skor 47
dengan rata-rata 4,7. Berdasarkan pedoman konversi data kuantitatif ke
kualitatif, maka produk Roda Jelajah Indonesia yang dikembangkan
termasuk dalam kriteria sangat baik. Materi dan media sudah mampu
mencakup karakteristik belajar siswa yang berbeda. Penyajian media
menarik. Pada validasi materi tahap kedua didapatkan kesimpulan materi
layak uji coba tanpa revisi.
b. Validasi Media
Validator ahli media dalam pengembangan media roda jelajah
Indonesia adalah Sungkono, M.Pd. Validasi oleh ahli media dilaksanakan
selama tiga kali. Validasi pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Januari
2017. Adapun hasil validasi pertama oleh ahli media dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 6. Data Hasil Validasi Ahli Media Tahap Pertama
66
No Indikator Skor Kriteria
1 Kesesuaian media dengan Kompetensi
Dasar
4 B
2 Kesesuaian media dengan tujuan
pembelajaran
4 B
3 Kesesuaian media dengan karakteristik
siswa SD
4 B
4 Kemudahan memperoleh perangkat
pembuat media
4 B
5 Kemampuan media dalam
mengembangkan motivasi siswa 3 C
6 Kemampuan media dalam mengaktifkan
siswa
4 B
7 Kemudahan dalam penggunaan media
4 B
8 Kejelasan gambar yang disajikan 3 C
9 Kesesuaian huruf dengan karakteristik
siswa
3 C
10 Ketepatan ukuran huruf yang digunakan 3 C
11 Keamanan media saat digunakan 3 C
12 Kesesuaian gambar papan jelajah
Indonesia dengan materi
4 B
13 Keawetan media yang dibuat 3 C
14 Ukuran Roda berputar sesuai (tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil)
4 B
15 Ukuran kartu pertanyaan sesuai (tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil)
4 B
16 Keunikan bentuk yang disajikan
4 B
17 Kerapihan komponen media
3 C
18 Ketepatan pemilihan warna
3 C
19 Kejelasan warna yang disajikan
4 B
20 Kejelasan garis batas pada papan jelajah
Indonesia
4 B
Jumlah 72
Rata-rata 3,6 B
67
Hasil penilaian ahli media tahap pertama memperoleh jumlah skor 72
dengan rata-rata 3,6. Berdasarkan pedoman konversi data kuantitatif ke
kualitatif, maka produk Roda Jelajah Indonesia yang dikembangkan
termasuk dalam kriteria baik.Meskipun demikian, masih terdapat beberapa
poin indikator yang masih bernilai cukup sehingga perlu dilakukan
perbaikan. Selain penilaian pada angket tersebut, validator juga memberikan
saran untuk perbaikan media. Saran yang diberikan oleh ahli materi adalah
sebagai berikut.
1) Penambahan box agar komponen media Roda Jelajah Indonesia
lebih rapi dan tertata.
2) Perbaikan tata tulis pada kartu pertanyaan dan kartu jawaban sesuai
EYD.
3) Sudut kartu yang awalnya terlalu lancip ditumpulkan agar aman
bagi siswa.
4) Lingkaran pada roda berputar kurang aman, sehingga harus
diperhalus.
5) Perbaiakan warna kayu agar lebih menarik perhatian siswa.
6) Tata cara permainan diubah dari kertas ukuran A3 menjadi buku
berukuran A5.
7) Pion diubah dari yang hanya botol diubah menjadi gantungan kunci
bentuk candi.
8) Foto yang terdapat dalam banner papan jelajah Indonesia
diusahakan hasil dokumentasi pribadi.
68
Berikut merupakan gambar setelah melakukan revisi berdasarkan
saran dari validator.
Gambar 6. Box Media Roda Jelajah Indonesia
Gambar 7. Buku panduan dan pion Roda Jelajah Indonesia
Gambar 8. Roda berputar sebelum dan setelah direvisi
69
Gambar 9. Gambar Papan Jelajah Indonesia
Setelah melakukan revisi sesuai saran yang diberikan oleh ahli media ,
peneliti segera melaksanakan validasi tahap kedua kepada ahli media.
Validasi tahap dua dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2017. Adapun hasil
validasi tahap kedua oleh ahli materi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 7. Data Hasil Validasi Ahli Media Tahap Kedua
No Indikator Skor Kriteria
1 Kesesuaian media dengan Kompetensi
Dasar
5 SB
2 Kesesuaian media dengan tujuan
pembelajaran
5 SB
3 Kesesuaian media dengan karakteristik
siswa SD
4 B
4 Kemudahan memperoleh perangkat
pembuat media
4 B
5 Kemampuan media dalam
mengembangkan motivasi siswa 4 B
6 Kemampuan media dalam mengaktifkan
siswa
4 B
7 Kemudahan dalam penggunaan media
4 B
8 Kejelasan gambar yang disajikan 4 B
9 Kesesuaian huruf dengan karakteristik
siswa
3 C
70
10 Ketepatan ukuran huruf yang digunakan 4 B
11 Keamanan media saat digunakan 3 C
12 Kesesuaian gambar papan jelajah
Indonesia dengan materi
4 B
13 Keawetan media yang dibuat 4 B
14 Ukuran Roda berputar sesuai (tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil)
4 B
15 Ukuran kartu pertanyaan sesuai (tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil)
4 B
16 Keunikan bentuk yang disajikan
4 B
17 Kerapihan komponen media
4 B
18 Ketepatan pemilihan warna
3 C
19 Kejelasan warna yang disajikan
4 B
20 Kejelasan garis batas pada papan jelajah
Indonesia
4 B
Jumlah 79
Rata-rata 3,95 B
Hasil penilaian ahli media tahap kedua memperoleh jumlah skor 79
dengan rata-rata 3,95. Berdasarkan pedoman konversi data kuantitatif ke
kualitatif, maka Roda Jelajah Indonesia yang dikembangkan termasuk
dalam kriteria baik. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa poin
indikator yang masih bernilai cukup sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Selain penilaian pada angket tersebut, validator juga memberikan saran
untuk perbaikan media. Saran yang diberikan oleh ahli materi adalah
sebagai berikut.
1) Kesesuaian warna pada Roda berputar dengan kertu pertanyaan
kurang.
71
2) Memberi identitas pada lembar kartu pertanyaan sehingga siswa
tahu bahwa kartu tersebut merupakan bagian dari Roda Jelajah
Indonesia.
3) Pemberiaan warna haruslah berbeda antara kartu jawaban dan
pertanyaan.
4) Pion candi masih berbahaya, sehinngga harus diperhalus
5) Warna stiker box kurang kontras.
6) Perubahan peraturan dan urutan buku panduan.
Setelah melakukan revisi sesuai saran yang diberikan oleh ahli media ,
peneliti segera melaksanakan validasi tahap ketiga kepada ahli media.
Validasi tahap tiga dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2017. Adapun
hasil validasi tahap ketiga oleh ahli materi dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 8. . Data Hasil Validasi Ahli Media Tahap Ketiga
No Indikator Skor Kriteria
1 Kesesuaian media dengan Kompetensi
Dasar
5 SB
2 Kesesuaian media dengan tujuan
pembelajaran
5 SB
3 Kesesuaian media dengan karakteristik
siswa SD
5 SB
4 Kemudahan memperoleh perangkat
pembuat media
5 SB
5 Kemampuan media dalam
mengembangkan motivasi siswa 5 SB
6 Kemampuan media dalam mengaktifkan
siswa
5 SB
7 Kemudahan dalam penggunaan media
5 SB
8 Kejelasan gambar yang disajikan 5 SB
72
9 Kesesuaian huruf dengan karakteristik
siswa
5 SB
10 Ketepatan ukuran huruf yang digunakan 4 B
11 Keamanan media saat digunakan 5 SB
12 Kesesuaian gambar papan jelajah
Indonesia dengan materi
5 SB
13 Keawetan media yang dibuat 5 SB
14 Ukuran Roda berputar sesuai (tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil)
5 SB
15 Ukuran kartu pertanyaan sesuai (tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil)
5 SB
16 Keunikan bentuk yang disajikan
5 SB
17 Kerapihan komponen media
5 SB
18 Ketepatan pemilihan warna
4 B
19 Kejelasan warna yang disajikan
4 B
20 Kejelasan garis batas pada papan jelajah
Indonesia
5 SB
Jumlah 97
Rata-rata 4,85 SB
Hasil penilaian ahli media tahap ketiga memperoleh jumlah skor 97
dengan rata-rata 4,85. Berdasarkan pedoman konversi data kuantitatif ke
kualitatif, maka Roda Jelajah Indonesia yang dikembangkan termasuk
dalam kriteria sangat baik. Validasi tahap ketiga oleh ahli media merupakan
validasi yang terakhir. Gambaran tentang hasil penilaian ahli media dari
tahap pertama hingga tahap ketiga dapat dilihat pada diagram batang di
bawah ini.
73
Gambar 10. Grafik validasi media
4. Uji Coba Lapangan Awal
Uji coba lapangan awal dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16
Februari 2017. Uji coba melibatkan 3 siswa dengan tingkat kemampuan
yang berbeda. Siswa yang dipilih berdasarkan rekomendasi dari guru kelas
V C SD N Wonosari Baru. Sebelum uji coba dilaksanakan, peneliti
memperkenalkan media roda jelajah Indonesia kepada siswa, selanjutnya
siswa diberikan buku pegangan yang akan membantu dalam menjawab soal
dari media roda jelajalah Indonesia. Dari buku pegangan tersebut siswa
diberikan waktu untuk membaca dan mempelajari kembali mengenai
peninggalan sejarah Indonesia.
Peneliti membacakan langkah permaianan yang terdapat dalam buku
panduan dengan sedikit modifikasi dikarenakan perbedaan jumlah siswa
yang terlibat. Penggunaaan media berlangsung selama 4x putaran. Ketika
siswa menggunakan media roda jelajah Indonesia, antusiasme siswa sangat
tinggi. Siswa ingin merasa senang ketika mampu menjawab pertanyaan
0
1
2
3
4
5
6
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
74
dalam kartu pertanyaan dikarenakan pion dapat maju.siswa sangat
bersemangat untuk memperoleh langkah terbanyak.
Gambar 11. Uji coba lapangan awal (1)
Gambar 12. Uji coba lapangan awal (2)
Setelah siswa menggunakan media roda jelajah Indonesia, siswa
diberikan angket untuk menilai media roda jelajah Indonesia. Angket yang
diberikan kepada siswa berbentuk pilihan ganda yang akan memudahkan
siswa untuk menilai. Berikut merupakan hasi dari angket yang diberikan
pada siswa.
75
Tabel 9. Hasil Uji Coba Lapangan Awal No Nama INDIKATOR Juml
ah
skor
Rata-
rata
skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Y 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 3.9
2 HSY 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5 43 4.3
3 A 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 46 4.6
Jumlah 13 14 11 11 13 13 11 14 14 14 128 12.8
Rata-rata 4.3 4.7 3.7 3.7 4.3 4.3 3.7 4.7 4.7 4.7 42.7 4.27
Berdasarkan hasil uji coba awal, media roda jelajah Indonesia
mendapatkan rata-rata skor 4,27 dengan kriteria “sangat baik”. Setelah
siswa mengisi angket, siswa diberikan pertanyaan lisan oleh peneliti
mengenai tanggapan atau komentar untuk media roda jelajah Indonesia.
Siswa mengungkapkan merasa bersemangat ketika pembelajaran. Medianya
menarik. Ingin bermain menggunakan media pembelajaran lebih lama.
Siswa tidak memberikan saran perbaikan, sehingga peneliti tidak melakukan
revisi dan lanjut melakukan ujicoba ke tahap selanjutnya.
5. Revisi Produk
Berdasarkan uji coba lapangan awal didapatkan skor rata-rata penilaian
siswa terhadap media roda jelajah 4,27 dengan kriteria “sangat baik”. Dalam
proses uji coba lapangan awal tidak ditemukan masalah yang berarti, selain
76
itu komentar dari siswa juga baik sehingga dalam uji coba lapangan utama
media roda jelajah Indonesia tidak memerlukan revisi.
6. Uji Coba Lapangan Utama
Uji coba lapangan utama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16
Februari 2017 setelah melewati uji coba lapangan awal. Uji coba melibatkan
10 siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Jumlah siswa perempuan
ada 5 sedangkan jumlah siswa laki-laki ada 5. Siswa yang dipilih berdasarkan
rekomendasi dari guru kelas V C SD N Wonosari Baru. Sebelum uji coba
dilaksanakan, peneliti memperkenalkan media roda jelajah Indonesia kepada
siswa, selanjutnya siswa dibentuk menjadi 2 kelompok.
Siswa diberikan buku pegangan yang akan membantu dalam menjawab
soal dari media roda jelajalah Indonesia. Dari buku pegangan tersebut siswa
diberikan waktu untuk membaca dan mempelajari kembali mengenai
peninggalan sejarah Indonesia.
Peneliti membacakan langkah permaianan yang terdapat dalam buku
panduan dengan sedikit modifikasi dikarenakan perbedaan jumlah siswa yang
terlibat. Setiap siswa dalam kelompok memiliki tugas masing-masing
sehingga tidak ada siswa yang tidak terlibat. Penggunaaan media berlangsung
selama 4x putaran.
Ketika siswa menggunakan media roda jelajah Indonesia, antusiasme
siswa sangat tinggi. Setiap kelompok semangat dalam memperoleh pion.
77
Gambar 13. Uji Coba Lapangan Utama (1)
Gambar 14. Uji Coba Lapangan Utama (2)
Setelah siswa menggunakan media roda jelajah Indonesia, siswa
diberikan angket untuk menilai media roda jelajah Indonesia. Angket yang
diberikan kepada siswa berbentuk pilihan ganda yang akan memudahkan
siswa untuk menilai. Berikut merupakan hasi dari angket yang diberikan pada
siswa.
78
Tabel 10. Hasil Uji Coba Lapangan Utama No Nama INDIKATOR Juml
ah
skor
Rata-
rata
skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 N 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 4.9
2 NAW 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 47 4.7
3 S 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 46 4.6
4 I 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
5 D 5 5 4 4 4 5 3 3 5 5 43 4.3
6 Z 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 47 4.7
7 V 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
8 H 3 3 3 4 5 3 5 5 5 4 40 4
9 L 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 4.9
10 AKH 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 47 4.7
Jumlah 46 47 45 44 46 47 47 48 50 48 468 46.8
Rata-rata 4.6 4.7 4.5 4.4 4.6 4.7 4.7 4.8 5 48 46.8 4.68
Berdasarkan hasil uji coba awal, media roda jelajah Indonesia
mendapatkan rata-rata skor 4,68 dengan kriteria “sangat baik”. Setelah siswa
mengisi angket, siswa diberikan pertanyaan lisan oleh peneliti mengenai
79
tanggapan atau komentar untuk media roda jelajah Indonesia. Tanggapan dari
siswa adalah ingin belajar lebih lama dengan media roda jelajah Indonesia.
Gambar pada media jelas. Warna media jelas dan bagus.
Dalam pembelajaran tidak ditemukan masalah berarti dan siswa tidak
memberikan saran perbaikan, sehingga peneliti tidak melakukan revisi dan
lanjut melakukan ujicoba ke tahap selanjutnya.
7. Revisi Produk Operasional
Berdasarkan uji coba lapangan utamadidapatkan skor rata-rata penilaian
siswa terhadap media roda jelajah 4,68 dengan kriteria “sangat baik”. Dalam
proses uji coba lapangan awal tidak ditemukan masalah yang berarti, selain
itu komentar dari siswa juga baik sehingga dalam uji coba lapangan
operasional media roda jelajah Indonesia tidak memerlukan revisi.
8. Uji Coba Lapangan Operasional
Uji coba lapangan operasional dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16
Februari 2017 setelah melewati uji coba lapangan awal dan uji coba utama.
Uji coba melibatkan 19 siswa dari kelas V B dan 22 siswa dari kelas VA.
Sebelum uji coba dilaksanakan, peneliti memperkenalkan media roda
jelajah Indonesia kepada siswa, selanjutnya siswa dibentuk menjadi 4
kelompok. Satu kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Siswa diberikan buku
pegangan yang akan membantu dalam menjawab soal dari media roda
jelajalah Indonesia. Dari buku pegangan tersebut siswa diberikan waktu untuk
membaca dan mempelajari kembali mengenai peninggalan sejarah Indonesia.
80
Peneliti membacakan langkah permaianan yang terdapat dalam buku
panduan dengan sedikit modifikasi dikarenakan perbedaan jumlah siswa yang
terlibat. Setiap siswa dalam kelompok memiliki tugas masing-masing
sehingga tidak ada siswa yang tidak terlibat. Penggunaaan media berlangsung
selama 4x putaran.
Ketika siswa menggunakan media roda jelajah Indonesia, antusiasme
siswa sangat tinggi. Setiap kelompok semangat dalam memperoleh pion.
Gambar 15, 16, 17 dan 18. Uji Coba Lapangan Operasional
Setelah siswa menggunakan media roda jelajah Indonesia, siswa
diberikan angket untuk menilai media roda jelajah Indonesia. Angket yang
diberikan kepada siswa berbentuk pilihan ganda yang akan memudahkan
siswa untuk menilai. Berikut merupakan hasi dari angket yang diberikan pada
siswa.
81
Tabel 11. Hasil Uji Coba Lapangan Operasional No Nama INDIKATOR Juml
ah
skor
Rat
a-
rata
sko
r
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 ER 3 4 5 3 5 4 4 3 3 5 39 3.9
2 WIL 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 47 4.7
3 AZZ 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 44 4.4
4 IA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
5 HMD 4 3 4 3 4 3 4 4 5 5 39 3.9
6 FAT 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 45 4.5
7 MHS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3
8 BANR 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 45 4.5
9 FF 4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 44 4.4
10 K 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 4.9
11 FLA 5 5 4 3 5 5 4 5 4 4 44 4.4
12 NAS 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 46 4.6
13 MUH 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 48 4.8
82
14 PSR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
15 SB 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
16 FM 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
17 NK 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
18 AL 5 5 3 3 5 5 5 4 5 4 44 4.4
19 TI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48 4.8
20 I H 3 5 4 4 5 3 2 5 4 4 39
3.9
21 NAA 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 46
4.6
22 Sep 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 36
3.6
23 DP 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 37
3.7
24 Sat 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 36
3.6
25 F N R 4 4 5 3 5 3 3 3 4 5 39
3.9
26 M AF 4 5 5 3 5 4 5 4 5 3 43
4.3
27 Z F 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 44
4.3
28 R A 5 3 4 3 4 5 5 5 4 3 41
4.1
29 C B 3 5 5 3 5 3 5 5 4 5 43
4.3
31 R F 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3
83
32 Vre 3 4 5 5 3 4 3 5 5 5 42
4.2
33 Ab 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 46
4.6
34 G H 5 5 3 4 3 4 4 4 4 5 41
4.1
35 S N A 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 45
4.5
36 Z A 4 5 3 5 4 4 5 4 3 5 42
4.2
37 M O 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 44
4.4
38 L A 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 48
4.8
39 Y D 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5
40 K K 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
4.9
41 A K 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 42
4.2
42 R I 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 46
4.6
Jumlah
179 185 170 163 183 172 184 184 179 186 1785
178
.5
Rata-rata
4.3 4.51 4.14 3.97 4.46 4.19 4.48 4.48 4.36 4.53 43.54
4.3
54
Berdasarkan hasil uji coba awal, media roda jelajah Indonesia
mendapatkan rata-rata skor 4,354 dengan kriteria “sangat baik”. Setelah siswa
mengisi angket, siswa diberikan pertanyaan lisan oleh peneliti mengenai
tanggapan atau komentar untuk media roda jelajah Indonesia. Tanggapan dari
84
siswa adalah ingin belajar lebih lama dengan media roda jelajah Indonesia.
Gambar pada media jelas. Warna media jelas dan bagus.
Dalam pembelajaran tidak ditemukan masalah berarti dan siswa tidak
memberikan saran perbaikan, sehingga peneliti tidak melakukan revisi dan
lanjut melakukan uji coba ke tahap selanjutnya.
9. Revisi Produk Akhir
Berdasarkan uji coba lapangan operasionaldidapatkan skor rata-rata
penilaian siswa terhadap media roda jelajah 4,354 dengan kriteria “sangat
baik”. Dalam proses uji coba lapangan awal tidak ditemukan masalah yang
berarti, selain itu komentar dari siswa juga baik. Media roda jelajah Indonesia
dinyatakan “layak” untuk mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah.
B. Deskripsi Hasil Pengembangan Produk
Sebagaimana yang tercantum dalam BAB III, pengembangan media
roda jelajah Indonesia berdasarkan model Borg dan Gall. Tahap pertama
penelitian dan pengumpulan data dilakukan di kelas V SD N Wonosari Baru.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara untuk
mengetahui masalah. Tahap kedua adalah perencanaan, perencanaan meliputi
rencana pembuatan media roda jelajah Indonesia dengan persiapan alat dan
bahan, materi serta RPP. Tahap ketiga adalah pengembangan bentuk awal
produk,dalam pengembangkan media menggunakan prinsip-prinsip visual
yaitu kesederhanaan, keterpaduan, penekanan , keseimbangan, bentuk, garis,
85
dan warna. Tahapan ini juga meliputi validasi materi dan validasi media yang
dilakukan oleh ahli.
Validator materi adalah Safitri Yosita Ratri, M.Ed selaku dosen IPS
PGSD. Validasi materi dilakukan dua tahapan. Tahap pertama mendapatkan
skor rata-rata 4,8. Tahap kedua mendapatkan skor rata-rata 4,7.
Validator media adalah Bapak Sungkono, M.Pd yaitu dosen Teknologi
Pendidikan. Validasi media dilakukan sampai dengan 3 tahap. Validasi tahap
1 mendapatkan skor rata-rata 3,63 dengan kriteria “baik”. Validasi tahap 2
mendapatkan skor rata-rata 3,95 dengan kriteria “baik”. Validasi tahap 3
mendapatkan skor rata-rata 4,85 dengan kriteria “sangat baik”.
Setelah selesai tahap validasi materi dan validasi media, maka peneliti
melakukan 3 kali uji coba pada tanggal 16 Februari 2017. Uji coba lapangan
awal dengan subjek 3 siswa mendapatkan skor rata-rata 4,27 dengan kriteria
“sangat baik”. Uji coba lapangan utama dengan subjek 10 siswa mendapatkan
skor rata-rata 4,68 dengan kriteria “sangat baik”. Uji coba lapangan
operasional dengan subjek 42 siswa mendapatkan skor rata-rata 4,354 dengan
kriteria “sangat baik”. Dengan demikian, media yang dikembangkan yaitu
roda jelajah Indonesia layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran
IPS materi peninggalan sejarah kelas V.
C. Pembahasan
Pengembangan media roda jelajah Indonesia didasarkan dari
ditemukannya masalah pembelajaran IPS di SD N Wonosari Baru.
86
Permasalahan yang ditemukan adalah guru belum menggunakan media yang
tepat untuk menerangkan materi peninggalan sejarah. Padahal media
merupakan salah satu unsur penting dalam pembelajaran. Menurut pendapat
Azhar Arsyad (2009:16) media pembelajaran sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan. Selain media membantu
penyampaian pesan, media juga sudah seharusnya dapat melibatkan siswa
dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Selain itu didapatkan
masalah bahwa siswa tidak menyukai materi IPS dikarenakan banyak sekali
materi hafalan. Siswa merasa bosan jika hanya mendengarkan penjelasan dari
guru.
Karakteristik anak usia sekolah dasar adalah suka bermain, memiliki
rasa ingin tahu yang besar, dan gemar membentuk kelompok sebaya. Oleh
karena itu, pembelajaran di sekolah dasar haruslah menyenangkan (Ahmad
Susanto, 2014:86).
Oleh karena itu peneliti mengembangkan media yang mampu
melibatkan siswa dalam pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi
menyenangkan dan dapat digunakan secara berkelompok. Maka peneliti
mengembangkan media yang berbasis visual yang dapat dimainkan oleh
siswa. Media tersebut adalah roda jelajah Indonesia.
Media roda jelajah Indonesia merupakan media yang dikembangan
dengan prinsip visual. Media ini terdiri dari beberapa komponen yang
dirancang dengan warna dan bentuk yang menarik. Komponen dalam media
87
roda jelajah Indonesia adalah roda berputar, papan jelajah Indonesia, kartu
pertanyaan, kartu jawaban, buku panduan serta pion.
Pengembangan media roda jelajah Indonesia menggunakan model Borg
dan Gall. Pengembangan ini terdiri dari 10 tahapan, namun dikarenakan
keterbatasan dari peneliti, maka peneliti hanya melakukan sampai dengan
tahapan kesembilan.
Tahap pertama adalah tahap penelitian dan pengumpulan data. Tahap
kedua adalah perencanaan, perencanaan meliputi rencana dari segi materi,
alat bahan dan RPP. Tahap ketiga meliputi pengembangan produk awal.
Pengembangan ini didasarkan prinsip-prinsip visual yaitu, kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan , keseimbangan, bentuk, garis, dan warna.
Pada tahapan ini berlangsung validasi materi dan media. Validasi
materi dilakukan selama 2 tahap dengan tahap pertama mendapatkan skor
rata-rata 4,8 dengan kriteria “sangat baik”. Pada validasi materi peneliti
mengembangan instrumen dari 3 aspek saja yaitu keakuratan, kesesuaian dan
kemenarikan. Dari hasil validasi pertama, semua indikator mendapatkan skor
5 kecuali pada indikator kesesuaian materi dengan karakteristik siswa. Dari
hasil ini, peneliti melakukan perbaikan kembali dengan mengembangan
istrumen, perbaikan penulisan dalam media roda jelajah Indonesia, dan
pembuatan RPP.
Validasi materi pada tahap kedua menggunakan instrumen yang telah
diperaharui dengan 4 aspek yaitu sigifikansi, validitas relevansi, learbility,
dan minat. Dari aspek tersebut dikembangkan menjadi 10 butir indikator.
88
Dari kesepuluh indikator, delapan indikator mendapatkan nilai 5 dan dua
indikator mendapatkan skor 4. Skor rata-rata yang diperoleh peneliti adalah
4,7. Hasil ini menurun jika dibandingkan dengan hasil pertama dikarenakan
butir indikator untuk validasi berbeda.
Validasi media dilakukan selama 3 tahap. Pada tahap pertama peneliti
mendapatkan skor rata-rata 3,6. Dari hasil tahap pertama, peniliti banyak
mendapatkan nilai cukup sehingga perlu dilakukan revisi agar media menjadi
semakin baik dan nilai validasi menjadi meningkat. Pada tahap validasi media
tahap kedua mendapatkan skor rata-rata 3,95, nilai cukup sudah berkurang
dikarenakan adanya revisi media yang dilakukan oleh peneliti. Pada tahap
terakhir peneliti mendapatkan skor rata-rata 4,85. Terdapat peningkatan pesat
dalam nilai yang diperoleh. Dalam 20 butir indikator penilaian, terdapat 17
indikator yang mendapatkan skor 5 dan tiga indikator lainnya mendapat 4.
Indikator yang mendapatkan skor 4 adalah ketepatan ukurun huruf, pemilihan
warna, dan kejelasan warna. Hal ini disebabkan oleh pemilihan ukuran huruf
yang berbeda-beda untuk setiap komponen media roda jelajah Indonesia,
sedangkan untuk warna sendiri disebabkan terdapat perbedaan warna dalam
bentuk soft dan warna saat sudah dicetak.
Tahapan selanjutnya setelah media tervalidasi adalah uji coba, uji coba
dilakukan tiga kali yaitu uji coba lapangan awal, utama, dan operasional. Uji
coba lapangan awal dengan subjek 3 siswa mendapatkan skor rata-rata 4,27
dengan kriteria “sangat baik”. Uji coba lapangan utama dengan subjek 10
siswa mendapatkan skor rata-rata 4,68 dengan kriteria “sangat baik”. Uji coba
89
lapangan operasional dengan subjek 42 siswa mendapatkan skor rata-rata
4,354 dengan kriteria “sangat baik”. Dari hasil ini tidak semua hasil ujicoba
mengalami peningkatan dikarenakan subjek dari pengambilan uji coba
berbeda.
Dari langkah yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasi bahwa media
roda jelajah Indonesia layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPS materi
peninggalan sejarah.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dipandang masih terdapat keterbatasan, yaitu:
1. Dalam membawa media roda jelajah Indonesia membutuhkan beberapa
orang.
2. Belum diketahui ekfektifitasnya dalam hal prestasi belajar.
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan bahwa media pembelajaran roda jelajah
Indonesia yang dikembangkan menggunakan model Borg dan Gall sudah
dikatakan layak. Menurut ahli media, media ini termasuk kategori sangat
baik dengan skor 4,85. Menurut ahli materi, media ini termasuk kategori
sangat baik dengan skor 4,7. Menurut uji coba, media ini termasuk kategori
sangat baik. Uji coba lapangan awal dengan skor 4,27. Uji coba lapangan
utama dengan skor 4,68. Uji coba lapangan operasional dengan skor 4,354.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang diberikan
peneliti adalah sebagai berikut.
1. Bagi guru, media roda jelajah Indonesia dapat dipergunakan saat
pembelajaran IPS selain itu media ini dapat dikembangkan untuk mata
pelajaran lainnya dengan pengembangan kartu pertanyaan dan kartu
jawaban.
2. Bagi siswa SD sebagai pengguna, media roda jelajah Indonesia agar
dapat memanfaatkan media ini dengan baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya, media roda jelajah Indonesia dapat diteliti
keefektifannya untuk prestasi belajar siswa.
91
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Ahmad Rohani. (2007). Media Intruksional Edukatif. Jakarta : PT Aneka Cipta.
Ahmad Susanto. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenedamedia Group.
. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Arief S. Sadiman,dkk. (2009). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Azhar Arsyad. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. (2013). Media Pembelajaran Manual dan
Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran Peranannya sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Dientje Borman Rumampuk. (1988). Media Intruksional IPS. Jakarta :
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Jendral Pendidikan Tinggi.
Dina Indriana. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta : DIVA
Press.
Eko Putro Widoyoko. (2010). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
E. Mulyasa. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Roesdakarya.
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta : Rajawali Pers.
Hujair AH Sanaky. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yoygakarta :
Kaukaba Dipantara.
Hurlock, Elizabeth. (2002). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
92
Mulyani Sumantri dan Johar Permana. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Depdiknas.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Retno H Pujiati. (2007). Cerdas Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI . Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Punaji Setyosari. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana Pernada Grup.
Rita Eka Izzaty,dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Siti Partini Suardiman. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Smaldino, Sharon E., Deborah L. Lowther, James D. Russel. (2011). Instructional
Technology & Media for Learning (teknologi Pembelajaran dan Media
untuk Belajar). Jakarta : Prenadamedia Group (terjemahan dari Instructional
Technology and Media for Learning Pearson Education Inc. Arif rahman).
Sudarwan Danim. (2010). Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Trinanto.(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta :
Kencana.
Wina Sanjaya. (2011). Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Predana Media Group.
Zainal Arifin. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
93
LAMPIRAN
94
Lampiran 1. Validasi Materi Tahap 1
95
96
Lampiran 2. Validasi Materi Tahap 2
97
98
Lampiran 3. Validasi Media Tahap 1
99
100
Lampiran 4. Validasi Media Tahap 2
101
102
Lampiran 5. Validasi Media Tahap 3
103
104
Lampiran 6. Angket Respon Siswa
ANGKET PENILAIAN SISWA TERHADAP MEDIA
RODA JELAJAH INDONESIA
NAMA : …………………
Jawablah pertanyaandi bawah ini dengan memberi tanda silang pada huruf
a, b, c, d, atau e yang sesuai dengan keadaan sebenarnya!
1. Apakah petunjuk penggunaan media Roda Jelajah Indonesia jelas?
a. Sangat jelas
b. Jelas
c. Cukup jelas
d. Kurang jelas
e. Tidak jelas
2. Apakah media Roda Jelajah Indonesia menarik?
a. Sangat menarik
b. Menarik
c. Cukup menarik
d. Kurang menarik
e. Tidak menarik
3. Apakah warna pada roda berputar menarik?
a. Sangat menarik
b. Menarik
c. Cukup menarik
d. Kurang menarik
e. Tidak menarik
4. Apakah warna pada papan jelajah Indonesia menarik?
a. Sangat menarik
b. Menarik
c. Cukup menarik
d. Kurang menarik
e. Tidak menarik
5. Apakah gambar dalam papan jelajah Indonesia jelas?
a. Sangat jelas
b. Jelas
c. Cukup jelas
d. Kurang jelas
e. Tidak jelas
105
6. Apakah tulisan/huruf dalam kartu pertanyaan jelas?
a. Sangat jelas
b. Jelas
c. Cukup jelas
d. Kurang jelas
e. Tidak jelas
7. Apakah media Roda Jelajah Indonesia mudah digunakan?
a. Sangat mudah
b. Mudah
c. Cukup mudah
d. Kurang mudah
e. Tidak mudah
8. Apakah media Roda Jelajah Indonesia aman saat digunakan?
a. Sangat aman
b. Aman
c. Cukup aman
d. Kurang aman
e. Tidak aman
9. Apakah pembelajaran IPS menjadi menyenangkan dengan media ini?
a. Sangat menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Cukup menyenangkan
d. Kurang menyenangkan
e. Tidak menyenangkan
10. Apakah menurutmu roda jelajah Indonesia tepat untuk digunakan untuk
belajar peninggalan sejarah?
a. Sangat tepat
b. Tepat
c. Cukup tepat
d. Kurang tepat
e. Tidak tepat
106
Lampiran 7. Hasil Uji Coba
Hasil Uji Coba Lapangan Awal
No Nama INDIKATOR Jumla
h skor
Rata
-rata
skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Y 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 3.9
2 HSY 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5 43 4.3
3 A 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 46 4.6
Jumlah 13 14 11 11 13 13 11 14 14 14 128 12.8
Rata-rata 4.3 4.7 3.7 3.7 4.3 4.3 3.7 4.7 4.7 4.7 42.7 4.27
Hasil Uji Coba Lapangan Utama
No Nama INDIKATOR Jumla
h skor
Rata
-rata
skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 N 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 4.9
2 NAW 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 47 4.7
3 S 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 46 4.6
107
4 I 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
5 D 5 5 4 4 4 5 3 3 5 5 43 4.3
6 Z 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 47 4.7
7 V 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
8 H 3 3 3 4 5 3 5 5 5 4 40 4
9 L 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 4.9
10 AKH 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 47 4.7
Jumlah 46 47 45 44 46 47 47 48 50 48 468 46.8
Rata-rata 4.6 4.7 4.5 4.4 4.6 4.7 4.7 4.8 5 48 46.8 4.68
Hasil Uji Coba Lapangan Operasional
No Nam
a
INDIKATOR Juml
ah
skor
Rata-
rata
skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 ER 3 4 5 3 5 4 4 3 3 5 39 3.9
2 WIL 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 47 4.7
3 AZZ 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 44 4.4
108
4 IA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
5 HM
D
4 3 4 3 4 3 4 4 5 5 39 3.9
6 FAT 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 45 4.5
7 MH
S
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3
8 BAN
R
5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 45 4.5
9 FF 4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 44 4.4
10 K 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 4.9
11 FLA 5 5 4 3 5 5 4 5 4 4 44 4.4
12 NAS 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 46 4.6
13 MU
H
5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 48 4.8
14 PSR 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
15 SB 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
16 FM 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
109
17 NK 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
18 AL 5 5 3 3 5 5 5 4 5 4 44 4.4
19 TI 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48 4.8
20 I H 3 5 4 4 5 3 2 5 4 4 39
3.9
21 NA
A 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 46
4.6
22 Sep 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 36
3.6
23 DP 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 37
3.7
24 Sat 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 36
3.6
25 F N
R 4 4 5 3 5 3 3 3 4 5 39
3.9
26 M
AF 4 5 5 3 5 4 5 4 5 3 43
4.3
27 Z F 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 44
4.3
28 R A 5 3 4 3 4 5 5 5 4 3 41
4.1
29 C B 3 5 5 3 5 3 5 5 4 5 43
4.3
31 R F 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3
32 Vre 3 4 5 5 3 4 3 5 5 5 42
4.2
33 Ab 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 46
4.6
110
34 G H 5 5 3 4 3 4 4 4 4 5 41
4.1
35 S N
A 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 45
4.5
36 Z A 4 5 3 5 4 4 5 4 3 5 42
4.2
37 M O 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 44
4.4
38 L A 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 48
4.8
39 Y D 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5
40 K K 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
4.9
41 A K 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 42
4.2
42 R I 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 46
4.6
Jumlah 17
9
18
5 170 163 183
17
2
18
4
18
4 179 186 1785
178.5
Rata-rata
4.3
4.5
1 4.14 3.97 4.46
4.1
9
4.4
8
4.4
8 4.36 4.53
43.5
4
4.354
111
Lampiran 8. RPP Uji Coba
RPP UJI COBA LAPANGAN
SDN WONOSARI BARU
\
Oleh
Ananda Galuh Suasari
NIM. 13108241015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JANUARI 2017
112
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : 5 (Dua)/ I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi (SK)
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam
dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia
B. Kompetensi Dasar (KD)
1. Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional
Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
2. Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di
Indonesia.
C. Indikator
1.1.1 Menyebutkan kerajaan bercorak Hindu
1.1.2 Menyebutkan kerajaan bercorak Budha
1.1.3 Menyebutkan kerajaan bercorak Islam
1.1.4 Menyebutkan peninggalan bercorak Hindu
1.1.5 Menyebutkan peninggalan bercorak Budha
1.2.1 Menyebutkan peninggalan bercorak Islam
1.2.2 Menyebutkan tokoh dari kerajaan Hindu
1.2.3 Menyebutkan tokoh dari kerajaan Hindu
1.2.4 Menyebutkan tokoh dari kerajaan Islam
113
D. Tujuan
Setelah siswa menggali informasi, bertanya jawab, melakukan permainan
menggunakan media Roda Jelajah Indonesia siswa dapat :
1. Menyebutkan kerajaan bercorak Hindu.
2. Menyebutkan kerajaan bercorak Budha.
3. Menyebutkan kerajaan bercorak Islam .
4. Menyebutkan peninggalan bercorak Hindu .
5. Menyebutkan peninggalan bercorak Budha.
6. Menyebutkan peninggalan bercorak Islam.
7. Menyebutkan tokoh dari kerajaan Hindu.
8. Menyebutkan tokoh dari kerajaan Budha.
9. Menyebutkan tokoh dari kerajaan Islam.
E. Karakter yang diharapkan
1. Kerjasama
2. Cermat
3. Teliti
F. Materi Pokok Pembelajaran
1. Kerajaan Hindu, Budha, Islam
2. Peninggalan Hindu, Budha, Islam
3. Tokoh Hindu, Budha, Islam
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media: Roda Jelajah Indonesia
2. Alat/bahan : Kayu, Triplek, Kertas Karton, Kertas Manila, Banner
3. Sumber belajar :
Kurnia Nandar Wati dan Ratih Hurriyati. (2009). Ilmu Pengetahuan
Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
114
Nurhadi. (2009). Mengenal Lingkungan Sekitar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
H. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
1. Model : Active Learning
2. Metode : Ceramah, tanya jawab, permainan, diskusi kelompok.
I. Langkah- Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulua
n
1. Guru membuka pembelajaran dengan
memberi salam dan menanyakan
kabar siswa
2. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin berdoa.
3. Guru melakukan presensi
4. Guru melakukan apresepsi dengan
menanyakan ” Siapa yang pernah
berkunjung ke Candi Borobudur?
Tahukah kalian bahwa Candi
Borobudur merupakan salah satu
peninggalan Budha? Coba sebutkan
peninggalan-peninggalan lainnya!”
5. Guru menekankan bahwa
pembelajaran saat ini akan mengulas
tentang peninggalan kerajaan Hindu,
Budha, Islam serta tokohnya.
6. Guru menjelaskan tujuan dan
kompetensi dasar pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
7. Motivasi untuk siswa agar belajar
5 menit
115
sungguh-sungguh dan menghargai
setiap sejarah dari Indonesia.
Inti
Eksplorasi 1. Siswa diminta kembali mengingat
peninggalan-peninggalan sejarah
kerajaan Hindu Budha Islam.
2. Siswa menggali informasi tentang
kerajaan Hindu, Budha, dan Islam
dengan buku paket yang tersedia.
3. Siswa melakukan tanya jawab
mengenai hal-hal yang tidak dipahami
tentang peninggalan sejarah Hindu,
Budha, Islam.
50 menit
Elaborasi 1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
secara heterogen untuk melakukan
aktivitas pembelajaran.
2. Setiap kelompok saling bekerjasama
untuk mengumpulkan poin sebanyak-
banyaknya dari pertanyaan.
3. Siswa memulai pembelajaran dengan
menggunakan media Roda Jelajah
Indonesia.
4. Perwakilan kelompok melakukan
hompimpah untuk menentukan urutan
permainan.
5. Kelompok dengan urutan pertama
memutar Roda Berputar untuk
menentukan warna kartu pertanyaan
yang akan diambil.
116
6. Kelompok pertama mengambil kartu
pertanyaan secara acak sesuai dengan
warna dari hasil memutar Roda
Berputar.
7. Kelompok pertama diberikan waktu
25 detik untuk memikirkan jawaban
dari pertanyaan. Jika kelompok
tersebut tidak mampu menjawab,
maka pertanyaan akan dilempar
kepada kelompok selanjutnya dengan
waktu berpikir 10 detik.
8. Kelompok yang berhasil menjawab
dengan benar, maka akan maju sesuai
dengan angka yang terdapat dalam
kartu pertanyaan.
9. Kelompok ke dua memutar Roda
Berputar untuk menentukan warna
kartu pertanyaan yang akan diambil.
10. Kelompok ke dua mengambil kartu
pertanyaan secara acak sesuai dengan
warna dari hasil memutar Roda
Berputar.
11. Kelompok ke dua diberikan waktu 20
detik untuk memikirkan jawaban dari
pertanyaan. Jika kelompok tersebut
tidak mampu menjawab, maka
pertanyaan akan dilempar kepada
kelompok selanjutnya dengan waktu
berpikir 5 detik.
12. Kelompok yang berhasil menjawab
dengan benar, maka akan maju sesuai
117
dengan angka yang terdapat dalam
kartu pertanyaan.
13. Kegiatan berlanjut hingga semua
kelompok mendapatkan 4x
kesempatan memutar Roda Jelajah
Indonesia.
14. Pemenang adalah kelompok yang
pionnya paling dekat dengan garis
finish.
Konfirmasi 1. Siswa diberikan kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang belum
dipahaminya.
2. Siswa membuat kesimpulan dengan
bimbingan guru.
Penutup 1. Guru memberikan soal evaluasi.
2. Guru memberikan motivasi dan
nasihat agar siswa rajin belajar dan
tidak melupakan sejarah.
3. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin berdoa
15 Enit
J. PENILAIAN
1. Prosedur evaluasi : Proses dan post test
2. Jenis evaluasi : LK Kelompok ,tes tertulis
3. Bentuk evaluasi : Esai
4. Kunci jawaban : Terlampir
5. Kriteria Ketuntasan
Siswa dapat dikatakan tuntas apabila mencapai nilai 75, berdasarkan
nilai ketuntasan minimum (KKM) SDN Wonosari Baru.
118
Mengetahui
Guru Kelas V
Yogyakarta, Februari 2017
Praktikan
Ananda Galuh Suasari
NIM 13108241015
119
A. Lampiran 1. Materi
120
121
122
123
124
125
B. Lampiran 2. Lembar Kerja Kelompok (Terlampir dalam Media Roda
Jelajah Indoonesia)
Kartu Merah
1. Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah….
2. Raja pertama kerajaan Kutai adalah….
3. Ayam jantan dari timur merupakan julukan untuk…..
4. Prasasti Kerajaan Kutai adalah…..
5. Kitab yang dituli oleh Mpu Dharmaja untuk dipersembahkan kepada
Kameswara adalah……
Kartu Orange
1. Kerajaan Budha yang berpusat di Sungai Musi adalah…..
2. Raja yang terkenal di Kerajaan Tarumanegara adalah….
3. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan pada pemerintahan….
4. Salah satu prasasti Kerajaan Sriwijaya adalah…..
5. Kitab yang di dalamnya termuat istilah Bhineka Tunggal Ika adalah…..
Kartu Kuning
1. Kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa adalah…..
2. Kerajaan Kutai berkembang pesat pada masa pemerintahan…..
3. Kerajaan Ternate mengalami masa keemasan pada jaman
pemerintahan…..
4. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara adalah…..
5. Kitab yang di dalamnya termuat istilah Pancasila serta menceritakan masa
Singasari dan Majapahit adalah………
Kartu Ungu
126
1. Kerajaan Islam tertua di Indonesia adalah…….
2. Raja yang terkenal di Kerajaan Sriwijaya adalah………..
3. Masjid Raya Banten didirikan oleh…………
4. Salah satu prasasti Kerajaan Kediri adalah……
5. Kitab yang menuliskan tentang masa depan Bangsa Indonesia adalah……
Kartu Biru
1. Kerajaan Islam tertua di Jawa adalah…..
2. Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh…..
3. Masjid Demak didirikan oleh……
4. Prasasti yang menceritakan kerajaan Mataram Hindu dengan rajanya
Sanjaya adalah…..
5. Kitab bercorak Budha karangan Mpu Kanwa adalah…….
Kartu hijau
1. Kerajaan bercorak Budha yang terletak di Jawa Tengah adalah…..
2. Kerajaan Demak didirikan oleh…..
3. Istana Maemun adalah istana peninggalan Kerajaan Deli yang didirikan
oleh…..
4. Prasasti yang menceritakan Kerajaan Mataram Hindu dengan rajanya
Rakai Panangkaran adalah……
5. Kitab yang menceritakan pertempuran berdarah di keturunan Ken Arok
adalah….
C. Lampiran 3. Evaluasi
Isilah pertanyaan berikut dengan dengan benar!
127
1. Sebutkan 3 Kerajaan bercorak Hindu!
2. Sebutkan 3 Kerajaan bercorak Islam!
3. Sebutkan 3 raja yang memerintah di kerajaan Kutai!
4. Sebutkan 3 peninggalan bercorak Islam!
5. Sebutkan 3 candi bercorak Hindu!
128
D. Lampiran 4. Kunci Jawaban
Lembar Kerja Kelompok (Terlampir dalam Media Roda Jelajah Indonesia).
Kartu Merah
1. Kerajaan Kutai
2. Raja Kudungga
3. Sultan Hasanudin
4. Prasasti Yupa
5. Kitab Smaradana
Kartu Orange
1. Kerajaan Sriwijaya
2. Raja Purnawarman
3. Sultan Iskandar Muda
4. Prasasti kedukan bukit, talang tuo, telaga batu, karang berahi dan palas
pasemah
5. Kitab Sutasoma
Kartu Kuning
1. Kerajaan Tarumanegara
2. Raja Mulawarman
3. Sultan Baabullah
4. Prasasti ciaruteun, kebon kopi, tugu,lebak, jambu, pasir awi, muara cianten
5. Kitab negarakertagama
Kartu Ungu
1. Kerajaan Samudera Pasai
2. Raja Balaputradewa
3. Sultan Maulana Yusuf
4. Prasasti padlegan, waleri, pala
5. Kitab Jangka Jayabaya
129
Kartu Biru
1. Kerajaan Demak
2. Sultan Malik Al Shaleh
3. Raden Patah
4. Prasasti canggal
5. Kitab arjuna wiwaha
Kartu Hijau
1. Kerajaan Kaling/ Holing
2. Raden Patah
3. Sultan Makmum Alam Perkasa
4. Prasasti kalasan
5. Kitab Pararaton
130
1. Lampiran 5. Kriteria Penilaian
a. Penilaian pengetahuan
1) Tes tertulis (esai)
Jumlah soal : 5
Skor tiap soal : 30
Total skor : 150
SKOR MAKSIMAL 8
Skor nilai = Jumlah skor yang diperoleh siswa
x 100 Skor maksimal
131
Lampiran Perangkat Penilaian.
Bentuk Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap( dinilai saat pembelajaran berlangsung)
No Nama Perhatian Kerjasama Cermat Teliti
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
dst
Keterangan:
1 BT: Belum Terlihat
2 MT: Mulai Terlihat
3 MB: Mulai Berkembang
4 SM: Sudah Membudaya
Berilah tanda centang (√) pada setiap kriteria sesuai dengan nilai karakter yang muncul dari
siswa.
Skor maksimal: 16
Skor nilai = Jumlah skor yang diperoleh siswa
x 100 Skor maksimal
b. Penilaian Lembar kerja kelompok
Kriteria Reward
Kelompok dapat menjawab soal tingkatan
5
Pion maju 5 langkah
132
Kelompok dapat menjawab soal tingkatan
4
Pion maju 4 langkah
Kelompok dapat menjawab soal tingkatan
3
Pion maju 3 langkah
Kelompok dapat menjawab soal tingkatan
2
Pion maju 2 langkah
Kelompok dapat menjawab soal tingkatan
1
Pion maju 1 langkah
133
Lampiran 9. Gambar Uji Coba
Siswa berdiskusi menentukan jawaban
Siswa memutar roda berputar
134
Siswa menggerakkan pion
Siswa berdiskusi dalam kelompok
135
Lampiran 10. Gambar Media Roda Jelajah Indonesia
Pion dan buku panduan
Roda berputar dan papan jelajah Indonesia
136
Box media
IIsi Box media roda jelajah Indonesia
137
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian
138