PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA...

68
PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS (Tesis) Oleh SUSI HARNANI PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA...

Page 1: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETSUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

(Tesis)

Oleh

SUSI HARNANI

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN WORKSHEET PEMANASAN GLOBAL BERVISISETS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

OlehSusi harnani

Keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan melalui proses pembelajaran yangmenggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada materipemanasan global meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan daripenelitian adalah mengembangkan worksheet pemanasan global bervisi SETS danmendeskripsikan tingkat kemenarikan, kemudahan dan keefektifan worksheettersebut dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Metode penelitian yangdigunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain non eqivalen Control group.Uji hipotesis perbedaan N-Gain kelas kontrol dengan kelas eksperimenmenggunakan uji statistik independent sampel T-test dan uji hipotesis perbedaanrata-rata pretest dan postest menggunakan paired sampel T-test. Kelaseksperimen menggunakan worksheet bervisi SETS, sedangkan kelas kontrolmenggunakan worksheet konvensional. Subjek uji coba yaitu siswa SMA di salahsatu kabupaten kota di provinsi lampung. Hasil N-Gain kelas eksperimen lebihtinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen rata-rata nilaiposttest lebih tinggi dibanding pretest. Pembelajaran pemanasan globalmenggunakan worksheet bervisi SETS menarik, mudah dan efektif meningkatkankemampuan berpikir kritis siswa SMA

Kata kunci : Worksheet, SETS, Pemanasan Global, Berpikir kritis

Page 3: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

iii

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF GLOBAL WARMING WORKSHEETS WITH SETSVISION TO IMPROVE STUDENTS CRITICAL THINKING SKILLS

By

Susi harnani

Critical thinking skills can be improved through a learning process that usesteaching materials in the form of worksheets specifically designed for globalwarming material to improve students' critical thinking skills. The aim of thestudy was to develop a SETS visioned global warming worksheet and describe thelevel of attractiveness, ease and effectiveness of the worksheet in improvingcritical thinking skills. The research method used was quasi-experimental with anon-equality Control group design. Hypothesis testing the difference in N-Gaincontrol class with experimental class using independent statistical test samples T-test and hypothesis testing differences in average pretest and posttest using pairedT-test samples. The experimental class uses a SETS vision worksheet, while thecontrol class uses a conventional worksheet. The test subjects were high schoolstudents in one of the regency districts of the city in Lampung province. Theexperimental class N-Gain results were higher than the control class. In theexperimental class the average posttest value was higher than the pretest. Learningabout global warming using SETS vision worksheets is interesting, easy andeffective in improving the critical thinking skills of high school students

Keywords: Worksheet, SETS, Global Warming, Critical Thinking

Page 4: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

OlehSusi Harnani

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Magister Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada
Page 6: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada
Page 7: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada
Page 8: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumberrejo, Kabupaten Lampung Tengah, provinsi

Lampung pada tanggal 1 Januari 1981 dari ayah yang bernama Slamet dan ibu

bernama Sutipah penulis merupakan satu-satunya putri dari tiga bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Sumberrejo, Kabupaten

Lampung Tengah pada tahun 1994, dan melanjutkan pendidikan lanjutan tingkat

pertama di SLTP Negeri 1 Kotagajah dan menyelesaikannya pada tahun 1996.

Pada tahun 1999 Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di

SMA Negeri 1 Kotagajah. Pada pertengahan tahun 2004 Penulis menyelesaikan

pendidikan jenjang sarjana (S1) di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas

Lampung. Pada tahun 2006 Penulis menyelesaikan pendidikan Akta 4 di STAI

Metro. Pada tahun 2014, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi

Magister Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

Tahun 2006 penulis diangkat sebagai guru honor di MA Maarif 9 Kotagajah

sampai sekarang dan diangkat CPNSD Kabupaten kota Metro tahun 2005 dan

bertugas di SMA Negeri 5 Metro, kemudian mutasi ke SMA Negeri 3 Metro

tahun 2012 sampai dengan sekarang.

Page 9: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

ix

MOTTO

”Hidup hanyalah sebuah proses maka jalan, syukuri, nikmati setiapproses apapun yang dikaruniakan Alloh SWT”

Page 10: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

x

PERSEMBAHAN

Tesis ini ku persembahkan kepada suamiku Riyadi dananak-anakku Nadia Nurrizkiamalia Erde dan Nikeisha Shizuka Erde serta kedua

orang tua ku yang selalu mendukung dan mendoakanku

Page 11: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

xi

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan

karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Pengembangan LKPD Pemanasan Global Bervisi SETS untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis”. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak di bawah ini.

1. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph.D., selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Hi. Agus Suyatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Magister Pendidikan Fisika, sekaligus Pembimbing I yang telah memotivasi,

membimbing, dan mengarahkan penulis selama penulisan tesis.

4. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah memotivasi,

membimbing, dan mengarahkan penulis selama penulisan tesis.

5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Uji Ahli Materi dan Penguji I terima

kasih atas segala masukannya.

6. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Penguji II terima kasih atas segala

masukannya.

Page 12: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

xii

7. Ibu Dr. Yuberti, M.Pd.,selaku Uji Ahli desain terima kasih atas segala

masukannya.

8. Bapak dan Ibu Dosen Magister Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang

telah membimbing penulis dalam pembelajaran di Universitas Lampung.

9. Kepala Sekolah, seluruh rekan-rekan guru, staff TU, serta anak-anak murid

yang penulis banggakan di SMA Negeri 3 Metro dan MA Ma’arif 9

Kotagajah.

10. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Magister Pendidikan Fisika

2014 : Pak Malik, Pak Anwar, Pak Budi, Bu Eka, Bu Emil, Bu Fera, Pak

Hans, Bu Lika, Pak Najam, Pak Pay, Bu Surya, Bu Indah, Pak Pardi, Pak

Taufik, Pak Trian, Pak Vira, Pak Wayan, Bu Yuliana, Bu Zulimah, dan Pak

Heri atas bantuan dan kebersamaannya selama ini.

11. Kepada teman teman dan pihak yang telah membantu terselesaikannya tesis

ini.

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala

disisi Allah SWT dan semoga tesis ini dapat bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2018

Penulis,

Susi Harnani

Page 13: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kerangka Berpikir Kritis............................................................................ 172. Desain Pretest-postest Kelompok Kontrol Tanpa Acak ............................ 363. Nilai Rata-rata Gain Ternormalisasi dan Klarifikasinya............................ 404. Skor Penilaian Terhadap Pilihan Jawaban ................................................. 415. Tafsiran Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas...................... 416. Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Kebutuhan Siswa .............................. 467. Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Kebutuhan Guru................................ 468. LKPD Pemanasan Global Bervisi SETS Tahap Kedua di Fase

Teknologi …… .......................................................................................... 639. Desain Produk LKPD Materi Pemanasan Global ...................................... 6510. Rekapitulasi Hasil Uji Ahli ........................................................................ 6711. Revisi LKPD Berdasarkan Masukan Ahli Desain ..................................... 6812. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Produk .......................................................... 6813. Hasil Revisi Produk ................................................................................... 6914. Statistik Deskriptif Pretest dan Postest Kelas Eksperimen Kelas

Kontrol ……… ........................................................................................... 7315. Hasil Uji Normalitas Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ........................................................................................... 7516. Hasil Uji Homogenitas tas Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ...................................................................................... 7517. Hasil Uji Beda Rata-rata Pretest dan Postest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ...................................................................................... 7618. Hasil Uji Beda Rata-rata Pretest dan Postest Keterampilan

Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ............................................................. 7819. Rata-Rata N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................ 7920. Rata-Rata N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Tiap Indikator................ 8021. Hasil Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan LKPD

Hasil Pengembangan.................................................................................. 8122. Hasil Kegiatan LKPD Pemanasan Global Bervisi SETS Tahap

Pertama ……. ........................................................................................... 8423. Hasil Kegiatan LKPD Pemanasan Global Bervisi SETS Tahap

Kedua………. ........................................................................................... 90

Page 14: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran................................................................................... 302. Alur Tahap Penelitian dan Pengembangan ................................................ 323. Tampilan Luar Cover LKPD...................................................................... 494. Contoh Analisis KI, KD, Indikator dan Petunjuk Penggunaan

LKPD.............. ........................................................................................... 525. Tampilan LKPD 1 pada tahap Sains .......................................................... 546. Contoh Gambar Aktivitas Manusia Terhadap Lingkungan ..................... 567. Contoh Gambar yang Disajikan Pada LKPD Tahap Teknologi ................ 588. Contoh Pada tahap Sosial........................................................................... 599. Pertanyaan Pada Tahap Sosial ................................................................... 6010. Perbandingan Nilai rata-rata Pretest dan Postest Keterampilan

Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Kelas Eksperimen dan kelasKontrol............ ........................................................................................... 77

11. Perbandingan rata-rata N-gain keterampilan Berpikir Kritis PesertaDidik Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................... 79

12. Uji Kemenarikan, Kemudahan dan Kemanfaatan LKPD HasilPengembangan……………………………………...…… ........................ 82

13. LKPD 1 Pada Tahap Sains......................................................................... 8614. Contoh gambar aktivitas Manusia.............................................................. 8715. Hasil Diskusi LKPD Tahap Teknologi ...................................................... 8816. Hasil pada Tahap Sosial ............................................................................. 8917. Penjelasan Dampak yang ditimbulkan dari Teknologi .............................. 9218. Hasil pada tahap sosial fase kedua ............................................................. 9319. Hasil Ide/gagasan Peserta Didik................................................................. 94

Page 15: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1B. Rumusan Masalah.............................................................................. 6C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. KerangkaTeoritis ............................................................................... 9

1. Belajar dan Pembelajaran Fisika................................................. 92. Pemanasan Global ....................................................................... 113. Berpikir Kritis ............................................................................. 164. Lembar Kerja Peserta Didik........................................................ 205. Science Environment Technology and Society .......................... 22

B. Penelitian yang Relevan..................................................................... 26C. Kerangka Pikir ................................................................................... 28

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................... 31B. Prosedur Pengembangan.................................................................... 31

1. Studi Pendahuluan....................................................................... 332. Perencanaan dan Pengembangan ................................................ 333. Melakukan Uji Lapangan............................................................ 34

C. Subjek Uji Coba................................................................................. 36D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 37

1. Angket ......................................................................................... 372. Tes ............................................................................................... 38

Page 16: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

xiv

E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 39F. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 42

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 451. Hasil Studi Pendahuluan ............................................................. 452. Hasil Rancangan Pemgembangan ............................................... 473. Hasil Pengembangan Produk awal.............................................. 654. Uji Coba Pendahuluan................................................................. 66

a. Hasil Validasi Uji Ahli ......................................................... 66b. Hasil Uji Satu Lawan Satu.................................................... 68

5. Revisi Produk.............................................................................. 696. Uji Coba Produk.......................................................................... 72

a. Uji Efektivitas ....................................................................... 72b. Uji Normalitas....................................................................... 74c. Uji Homogenitas ................................................................... 75d. Uji Beda Rata-rata................................................................. 76e. Data Normalisasi Gain (N-gain) ........................................... 78f. Analisis Data Angket Kemenarikan, Kemudahan, dan

Kemanfaatan ......................................................................... 817. Produk Akhir............................................................................... 82

B. Pembahasan ....................................................................................... 831. Karakteristik LKPD Pemanasan Global bervisi SETS Hasil

Pengembangan ............................................................................ 842. Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan LKPD Hasil

Pengembangan ............................................................................ 933. Efektivitas LKPD Hasil Pengembangan dalam Kegiatan

Pembelajaran ............................................................................... 95

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 97B. Saran ................................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 99

LAMPIRAN

1. Angket Konsepsi Peserta Didik Pada Materi Pokok PemanasanGlobal……………............................................................................. 104

2. Hasil Analisis Konsepsi Peserta Didik Pada Materi PokokPemanasan Global….......................................................................... 106

3. Kisi-kisi Instrumen Kebutuhan Guru Pengembangan LKPDPemanasan Global Bervisi SETS untuk Meningkatkan KetrampilanBerpikir Kritis .................................................................................... 107

Page 17: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

xv

4. Angket Kebutuhan Guru Pengembangan LKPD Bervisi SETSPembelajaran Pemanasan Global Untuk MeningkatkanKeterampilan Berpikir Kritis ............................................................. 108

5. Hasil Analisis Kebutuhan Guru Untuk LKPD Bervisi SETSPemanasan Global Untuk Meningkatkan Keterampilan BerpikirKritis …… ........................................................................................ 110

6. Kisi-kisi Instrumen Kebutuhan Siswa Pengembangan LKPDbervisi SETS untuk meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis ..... 111

7. Angket Analisis Kebutuhan Siswa Pengembangan LKPD bervisiSETS untuk meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis ................. 112

8. Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan LKPD PemanasanGlobal bervisi SETS untuk meningkatkan Keterampilan BerpikirKritis (Untuk Siswa) ........................................................................ 114

9. Insrumen Validasi Ahli Media (Konstruksi)...................................... 11610. Insrumen Validasi Ahli Materi (Substansi) ....................................... 11711. Surat Keterangan Validasi Ahli Bahasa............................................. 11912. Izin Penelitian .................................................................................... 12013. Silabus ......................................................................................... 12114. Rpp ......................................................................................... 12315. Uji Kompetensi .................................................................................. 13716. Pedoman Pensekoran ......................................................................... 14117. Izin Penelitian .................................................................................... 13718. Surat keterangan Validasi .................................................................. 14719. Kisi-kisi Soal Ulangan ....................................................................... 14820. Analisis Pretest .................................................................................. 15021. Uji Normalitas Pretest ...................................................................... 15122. Uji Homogenitas Pretest ................................................................... 15223. Uji Beda Rata-rata Pretest ................................................................ 15324. Analisis Posttest................................................................................. 15425. Uji Normalitas Posttest ..................................................................... 15526. Uji Homogenitas Posttest ................................................................. 15627. Uji Beda Rata-rata Posttest ............................................................... 15728. N-Gain ......................................................................................... 15829. Analisis Hasil Per Indikator ............................................................... 15930. Analisis sikap siswa ........................................................................... 16031. Produk ......................................................................................... 161

Page 18: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mengemban amanah untuk mengedepankan proses pembelajaran

yangmampu untuk menjawab tantangan kehidupan di masa depan.Kurikulum

2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,

kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Kemendikbud, 2013).

Selama ini pendidikan kurangmerambah aspek kehidupan sosial dan masyarakat

yang berkembang pesat.Dalam pendidikan, proses pembelajaran harus dapat

mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap percaya diri sehingga dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan ling-

kungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik untuk

jangka waktu yang panjang. Adanya interaksi dengan lingkungan membuat pem-

belajaran mengontruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dan menghubung-

kannya dengan pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari (Dwijayanti dan

Yulianti, 2010).Proses pembelajaran banyak konsep yang harus dipelajari anak

didik, sedangkan guru tidak mungkin lagi mengajarkan banyak konsep kepada

Page 19: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

2

siswa. Salah satu alternatif yang dikembangkan dalam pembelajaran adalah

pembelajaran sains.

Pembelajaran sains termasuk fisika, lebih menekankan pada pemberian pengala-

man langsung untuk mengembangkan kompetansi, agar siswa mampu menjelajahi

dan memahami alam sekitar secara alamiah (Dwijayanti dan Yulianti, 2010).

Fisika merupakan salah satu cabang dariIPA (Ilmu Pengetahuan Alam)yang

ikutandil dalam mencapai tujuan pendidikan,dan merupakan ilmu yang lahir dan

berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan

hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan serta

penemuan teori dan konsep (Medriati, 2013). Dapat dikatakan bahwa hakikat

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui se-

rangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar

sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga

komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara

universal (Trianto,2010).Salah satu pendekatan yang memungkinkan siswa

memperoleh kompetensi dalam mata pelajaran fisika adalah pendekatan saintifik.

Pembelajaran melalui pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang di-

rancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep,

hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi

atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, me-

narik kesimpulan (Machin, 2014). Tahapan – tahapan ini diyakini dapat me-

numbuh kanketrampilan berpikir kritis.

Page 20: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

3

Berpikir kritis penting untuk menghadapi isu-isu lokal, nasional, dan internasional

yang kompleks. Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas

yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil

keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah

(Kartimi dan Liliasari, 2012). Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk mem-

pelajari masalah secara sistematis, menghadapi berjuta tantangan dengan cara

yang terorganisasi, merumuskan pertanyaan inovatif, dan merancang solusi.

Mengembangkan kompetensi berpikir kritis di kalangan peserta didik merupakan

hal yang sangat penting dalam era persaingan global, karena tingkat kompleksitas

permasalahan dalam segala aspek kehidupan modern ini semakin tinggi. Keter-

ampilan berpikir kritis dapat menjadi penentu kemampuan siswa dalam men-

jawab permasalahan yang ada pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah

satu cara yang dapat digunakan agar dapat menumbuhkan keterampilan berpikir

adalah penggunaan pendekatan pembelajaran yang sesuai. Dewey dalam Fisher

(2009) menyatakan berpikir kritis adalah proses aktif memikirkan berbagai hal

secara mendalam untuk menemukan informasi dan mengajukan pertanyaan.Dalam

dunia pendidikan, fisika telah diperkenalkan kepada siswa sejak tingkat dasar

secara umum dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, dan tingkat menengah

secara khusus dalam mata pelajaran fisika. Dalam membelajarkan fisika, guru

memegang peranan penting dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran.

Seorang guru fisika disamping menjelaskan konsep, prinsip, dan teori juga harus

mengajarkan fisika dengan menciptakan kondisi yang baik agar kemampuan

berpikir kritis siswa dapat berkembang. (Paul dalam Fisher,2009) berpikir kritis

sebagai mode berpikir mengenai hal, substansi atau masalah apa saja sehingga

Page 21: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

4

mampu meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil

struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar

intelektual padanya.

Pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian besar guru hanya menekankan pada

penguasaan konsep, belum membudayakan keterampilan berpikir kritis pada

siswa. Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri daerah Metro provinsi

Lampung, ditemukan beberapa masalah dalam kegiatan pembelajaran fisika, yaitu

guru masih menganut pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional

(ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas). Penerapan metode pembelajaran

tersebut cenderung membuat siswa pasif, bosan, mengantuk, malas belajar dan

malas mengerjakan tugas. Metode pembelajaran tersebut menerapkan pola satu

arah, dominan hafalan serta memasung kreatifitas atau kemerdekaan berpikir

siswa kearah suasana pembelajaran yang dapat menstimulasi dan mendukung

proses perkembangan siswa dalam mengeksplorasi dan mengonstruksi suatu

pengetahuan.Keterampilan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan melalui

pembelajaran yang berpusat pada siswa. Untuk mendapatkan pembelajaran fisika

dengan ketrampilan berpikir kritis yang terarah dan sistematis maka diperlukan

salah satunya LKPD.

LKPD merupakan salah satu bahan ajar yang penting untuk tercapainya keber-

hasilan dalam pembelajaran fisika. Lembar kerja peserta didik (LKPD) yaitu

materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan

dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri(Damayanti, 2013).Pada

penelitian ini materi yang digunakan adalah pemanasan global.

Page 22: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

5

Materi pemanasan global merupakan materi baru dalam kurikulum 2013 dan

kurang terdapat materi penerapan pemanasan global dalam kehidupan sehari- hari,

hanya menjelaskan konsep pemanasan global dan penerapan konsep tersebut

dalam bentuk teknologi tetapi kurang menjelaskan bagaimana dampak pemanasan

global dalam bentuk teknologi terhadap masyarakat dan lingkungan, belum Sesuai

dengan KD 3.9 yaitu tentang menganalisis gejala pemanasan global dan

dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan dan KD 4.8 tentang menyajikan

ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi

kehidupan dan lingkungan. Materi pemanasan global merupakan salah satu materi

yang diajarkan di kelas XI. Salah satu kendala yang ditemukan pada proses

pembelajaran materi pemanasan global adalah menghubungkan dan mengkaitkan

antara teori yang dipelajari dengan penerapannya dalam bentuk teknologi

dampaknya terhadap lingkungan dan sosial masyarakat. Dengan kata lain LKPD

yang dimiliki oleh siswa belum mencerminkan suatu LKPD yang bervisi SETS

(Science, Environment, Technology And Society). Sebagian besar anak-anak yang

diwawancarai tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan efek rumah kaca

dengan benar (Taber, & Taylor, 2009).

Dengan menggunakan LKPD bervisi SETS, guru dapat memberikan pijakan-

pijakan dan memancing siswa untuk mencari keterhubungkaitan antara unsur-

unsur dalam SETS sehingga kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat.

Pembelajaran bervisi SETS yang menghubungkaitan antara teori yang dipelajari

dengan penerapannya dalam bentuk teknologi, dampaknya terhadap masyarakat

Page 23: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

6

dan lingkungan merupakan suatu bentuk upaya pembelajaran yang bersifat nyata

dan konstekstual (Nugraha,D.A., Binadja A. &Supartono,2013).

Berdasarkan analisis respon siswa terhadap angket yang diberikan kepada 30

siswa SMAN 3 Metro diketahui bahwa sebanyak 93% siswa menyatakan bahwa

siswa membutuhkan LKPD agar lebih mudah materi pemanasan global. Hasil

analisis angket terhadap 4 guru SMAN di daerah kota Metro didapatkan 60 %

guru setuju bila dikembangkan LKPD dengan bervisi SETS untuk meningkatkan

kemampuan siswa berpikir kritis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilaksanakan maka di peroleh hasil pengembangan berupa LKPD pemanasan

global bervisi SETS yang dapat menunjang proses pembelajaran lebih efektif

dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMA.

B. Rumusan Masalah

Beberapa hal penting yang dapat diidentifikasi dari pemikiran latar belakang di

atas antara lain:

1. Bagaimana karakteristik LKPD bervisi SETS yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis?

2. Bagaimana tingkat kemudahan dan kemenarikan LKPD bervisi SETS pada

pemanasan global dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa?

3. Bagaimana efektifitas LKPD bervisi SETS pada pemanasan global dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kritis?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian

pengembangan ini untuk:

Page 24: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

7

1. Mengembangkan LKPD bervisi SETS sehingga siswa dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis.

2. Mendeskripsikan tingkat kemenarikan dan kemudahan LKPD bervisi SETS

3. Mendeskripsikan tingkat keefektifan LKPD dalam meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa.

D. Manfaat Penelitian

1. Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam

pencapaian kompetensi pemanasan global dan untuk menghadapi tantangan,

perubahan, dan ketidaktentuan dimasa yang akan datang,

2. LKPD yang dikembangkan dapat menemukan hubungan teori dan konsep

yang dipelajari dengan aplikasi di dunia nyata pendukung kehidupannya di

masa yang akan datang dengan pembelajaran bervisi SETS

3. LKPD yang dikembangkan dapat membangun pengetahuannya sendiri

dengan bantuan guru sebagai fasilitator dengan LKPD

4. LKPD yang dikembangkan dapat menjadi salah satu sumber belajar di

sekolah dan membantu guru dalam proses pembelajaran agar dapat memper-

mudah penjelasan mengenai pemanasan global.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi agar tidak meluasnya penelitian pengembanganini, ruang

lingkup penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengembangan dalam penelitian adalah pembuatan LKPD menggunakan

langkah-langkah penelitian pengembangan yang direkomendasikan oleh Borg

dan Gall.

Page 25: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

8

2. LKPD bervisi SETS (sains environment,technology and society).

3. LKPD yang dikembangkan pada penelitian ini untuk mengembangkan

ketrampilan berpikir kritis menurut Ennis (1985)

Page 26: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Belajar dan pembelajaran fisika

Adanya interaksi denganlingkungan membuat pembelajaran mengkontruksi arti,

wacana, dialog, pengalaman fisik dan menghubungkannya dengan pengalaman

atau informasiyang sudah dipelajari.Pembelajaran sains termasuk fisika, lebih

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetansi, agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar

secara alamiah menurut (Dwijananti dan Yulianti, 2010) hakikatnya pembelajaran

adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga

terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik untuk jangka waktu yang

panjang.

Persoalan yang terjadi saat ini, dalam setiap pembelajaran sering kali guru

menjadi pusat pembelajaran (Teacher Centered) dan peserta didik hanya menjadi

objek penerima saja. Disamping itu penggunaan sistem pembelajaran saat ini

dimana peserta didik hanya diberi pengetahuan secara lisan (ceramah) sehingga

peserta didik menerima pengetahuan secara abstrak (hanya membayangkan) tanpa

mengalami sendiri. Padahal mata pelajaran fisika erat kaitannya antara konsep

Page 27: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

10

dan lingkungan sekitar. Kegiatan belajar mengajar terdapat suatu proses yang

menjadi inti kegiatan belajar disebut dengan pembelajaran yang menitikberatkan

pada keterlibatan peserta didik dalam mempelajari sesuatu, tak terkecuali dalam

mata pelajaran fisika, menurut (Damayanti, 2013)Belajar dapat didefinisikan

sebagai proses diperolehnya pengetahuan atau ketrampilan berpikir serta perubah-

an tingkah laku melalui aktivitas diri sedangkan pembelajaran fisika merupakan

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik serta dapat

menguasai pengetahuan dan konsep fisika serta hukum-hukum fisika melalui

kegiatan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, meng- ukur,

menganalisis data, dan menyimpulkan permasalahan serta menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Dalam proses belajar mengajar peserta didik berperan aktif dalam upaya menemu-

kan pengetahuan, konsep, teori dan kesimpulan bukan merupakan upaya men-

gumpulkan informasi atau fakta, menurut Astutidan Setiawan(2013)Proses belajar

mengajar pada hakikatnya adalah suatu pola interaksi antara guru dengan peserta

didik dan antar peserta didik dalam situasi pendidikan. Pembelajaran Fisika di

SMA masih banyak menggunakan cara konvensional yaitu ceramah.Kurangnya

pemilihan metode pembelajaran ini akan menyebabkan proses pembelajaran

kurang melibatkan peserta didik. Dalam proses pembelajaran peserta didik hanya

menerima konsep yang diberikan oleh guru tanpa pernah membuktikan konsep

tersebut. Kurangnya interaksi peserta didik dengan pelajaran Fisika menyebabkan

keterampilan proses peserta didik tidak dapat berkembang. MenurutKurnianto, P.

Dwijananti, P. Khumaedi, (2010) terdapat beberapa alasan yang melandasi

perlunya diterapkan keterampilan proses dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:

Page 28: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

11

(a) perkembangan ilmu pengetahuan yang berlangsung begitu cepatnya, sehingga

tidak mungkin lagi seorang guru memberilkan semua fakta dan konsep kepada

peserta didik, (b) pada prinsipnya anak mempunyai motivasi dari dalam dirinya

sendiri untuk belajar. Hal ini bisa disebabkan oleh rasa ingin tahunya terhadap

sesuatu, (c) semua konsep yang telah ditemukan melalui penyelidikan ilmiah tidak

bersifat mutlak, sehingga masih terbuka untuk dipertanyakan, dipersoalkan, dan

diperbaiki, dan (d) adanya sikap dan nilai-nilai yang perlu dikembangkan.

2. Pemanasan global

Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi

akibatpeningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer, sedangkan

Perubahan Iklim adalah suatu keadaan berubahnya pola iklim dunia

(Santoso,2011), Apabila suatu daerah mungkin mengalami pemanasan, tetapi

daerah lain mengalami pendinginan yang tidak wajar. Akibat kacaunya arus

dingin dan panas ini maka perubahan iklim juga menciptakan fenomena cuaca

yang kacau, termasuk curah hujan yang tidak menentu, aliran panas dan

dinginyang ekstrem, arah angin yang berubah drastis. Menurut Trenberth dkk,

(2014 perubahan siklus air global/perubahan iklim sebagai respons terhadap

pemanasan global, di suatu daerah mengalami kemarau yang panjang dan di

daerah lain tidak mengalami.

Pemanasan global sebagai salah satu persoalan lingkungan hidup global perlu

ditangani secara serius oleh semua negara. Untuk itu sebelum bertindak

diperlukan suatu bukti terjadinya efek pemanasan global yang berdampak pada

perubahan iklim. Untuk tercapainya bukti ilmiah atas terjadinya pemanasan global

Page 29: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

12

yang mengakibatkan perubahan iklim ternyata memakan waktu yang

panjang.Pemanasan global menimbulkan dampak yang luas dan serius bagi

lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut,

perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya

flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dan sebagainya).

Pemanasan global merupakan meningkatnya temperatur di planet bumi secara

global yang menimbulkan dampak secara langsung maupun tidak langsung ter-

hadap masa depan bumi termasuk manusia dan makhluk hidup lain. Peningkatan

temperatur bumi tersebut meliputi temperatur atmosfir, laut dan daratan bumi.

Hampir semua para ahli yang memiliki kepedulian dan perhatian terhadap

fenomena peningkatan temperatur bumi mensinyalir atau menuding bahwa penye-

bab kenaikan temperatrur bumi tersebut adalah aktivitas-aktivitas manusia yang

mendorong timbulnya gas efek rumah kaca. Dua model iklim global yang

digabungkan menunjukkan bahwa bahkan jika konsentrasigas rumah kaca di

atmosfer telah stabil pada tahun 2000, kamisudah berkomitmen untuk pemanasan

global lebih lanjut sekitar setengah derajat lagidan tambahan kenaikan permukaan

laut 320% yang disebabkan oleh ekspansi termal pada akhirnyaabad ke-21Meehl,

(2005)

Berbagai aktivitas manusia yang memicu peningkatan gas efek rumah kaca antara

lain kegiatan industri, pembabatan dan kebakaran hutan secara terus-menerus,

pembakaran pada kendaraan bermotor, kegiatan peternakan dan lain-lain. Pemicu

atau penyumbang gas efek rumah tangga yang dianggap paling dominan adalah

kegiatan industri, pembakaran pada kendaraan bermotor, dan perambahan dan

Page 30: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

13

kebakaran hutan secara terus-menerus. Menurut Muhi ( 2011),Pemanasan global

(Global Warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur

global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect)

yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbon-dioksida (CO2),

metana (CH4) dan dinitrooksida (N2O) sehingga energi matahari terperangkap

dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur

global termasuk Indonesia yang terjadi pada kisaran 1,5 – 400 C pada akhir

abad 21.

Sumber dari segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari.

Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk

cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan bumi, ia berubah dari cahaya

menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap

sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini ber-

wujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian

panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas

rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi

perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan

kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut

akan tersimpan di permukaan bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga

mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Fenomena pemanasan global sebagaimana yang telah diuraikan di atas, telah

dirasakan oleh manusia di dunia. Berbagai kalangan internasional baik para

individu, kelompok sosial masyarakat (LSM), badan-badan pemerintah, badan-

Page 31: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

14

badan non pemerintah maupun lembaga internasional mengkhawatirkan bahwa

fenomena pemanasan global ini jika dibiarkan akan berdampak luas dan akan

mengancam kelangsungan kehidupan di dunia. Menurut Suarsana dan Wahyuni

(2011), Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses

peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20

kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah

kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebab-

kan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di

atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakar-

an bahan bakar minyak. Upaya Khusus Mengatasi Global Warming adalah

menanam pohon dan menggunakan bioenergi.Menurut (Waryono, 2002),

pemanasan global yang kini menjadi isu dunia, nampaknya mulai dirasakan oleh

sebagian dari masyarakat, dengan berubahnya suhu udara, naiknya jumlah volume

hujan dan munculnya genangan (banjir) di beberapa daerah. Atas dasar itulah

pemberdayaan masyarakat untuk ikut berkiprah, merupakan salah satu bentuk

sumbangsih kiat-kiat kepedulian dalam kaitannya dengan upaya pengendaliannya.

Menurut (Setyowati , Parmin &Widiyatmoko,2013) melalui wahana

pendidikan,seseorang dapat merubah cara pandang,meningkatkan kapasitas

wawasan ekologinyasehingga dapat menggerakkan perilaku dan gaya hidup yang

ramah lingkungan.Dampak perkembangan industri berupa pencemaran

lingkungan telah me-munculkan serangkaian tindakan serius dari masyarakat

Page 32: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

15

dunia untuk melakukan upaya pencegahan efek global warming secara lebih

luas(Damayanti,2013).

Perubahan iklim dunia merupakan tantangan yang paling serius yang

dihadapipada abad 21. Perubahan iklim merupakan salah satu dampak dari

pemanasan globalyang diakibatkan adanya efek rumah kaca karena meningkatnya

konsen-trasi gas rumahkaca. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca ini

sebagaian besar diakibatkan olehkarena produksi dan pemanfaatan energi fosil.

CO2 merupakan gas rumah kaca yangkontribusinya terhadap pemanasan global

mencapai lebih dari 60% dari total gas rumahkaca yang ada (Sugiyono,

2006).Salah satu penyebab pemanasan global adalah peningkatan emisi CO2di

atmosfer.kondisi semacam ini membuat semakin panas dan mempengaruhi

keseimbangan di masa yang akan datang, es dikutub akan mencair, permukaan air

laut naik,hingga terciptanya badai laut angin dan sederetan bencana dimasa

datang.

Membiarkan kondisi lingkungan seperti itu, berarti kita siap menelantarkan masa

depan anak-anak dan cucu kita kelak dengan warisan lingkungan yang semakin

jelek. Menurut Hashim (2010), kajian terkini mengenai tren perubahan suhu

global dibahagikan kepada dua jenis yaitu kajiansuhu sekitaran (ambien)

dankajian suhu permukaan bumi dengan menggunakan penderiaanjauh.

Walaupun kaedah dan cara penyelidikannya amat berbeza, namun kepelbagaian

dalamkekasaran permukaan buatan bandar tetap dilihat berupaya menyimpan

tenaga haba danmelepaskannya pada masa tertentu.

Page 33: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

16

Shepardson, et. al. (2011),As human activities continue to add greenhouse gases—

carbon dioxide, methane,and nitrous oxides—to the Earth’s atmosphere, global

temperatures are expected to rise, causing the Earth’s climates to change. These

climate changes may affect precipitation patterns, severe and extreme weather

events, and over time environmental systems. Furthermore, human health and

agriculture may be sensitive to climate change.Berdasarkan pendapat tersebut,

aktivitas manusiaterus menambahgasrumah kacakarbon dioksida, metana, dan

dinitrogenoksidake atmosfer bumi, suhu globaldiperkirakan akanmeningkat,

menyebabkaniklimbumiberubah.Perubahaniklimini dapat mempengaruhipola

curah hujan, peristiwacuaca burukdan ekstrim, danlebihsistem lingkunganwaktu.

Selanjutnya, kesehatan manusiadan pertanianmungkin sensitifterhadap perubahan

iklim.

3. Berpikir kritis

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk

kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan.

Perubahan yang cepat dalam berbagai bidang kehidupan menuntut peserta didik

untuk memiliki kemampuan untuk memilih, mengolah dan mendapatkan

informasi atau pengetahuan dari berbagai sumber dengan efektif dan efisien.

Peserta didik membutuhkan kemampuan berpikir kritis untuk menghadapi

berbagai tantangan dan perubahan dimasa yang akan datang baik pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi maupun pada dunia kerja.

Berpikir kritis adalah berpikir reflektif yang berfokus pada pola pengambilan

keputusan tentang apa yang harus diyakini dan dilakukan berdasarkan pengertian

Page 34: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

17

tersebut ennis membagi kemampuan berpikir kritis menjadi 5 indikator

kemampuan yaitu (a) memberikan penjelasan sederhana, (b) membangun

keterampilan dasar,(c) menyimpulkan, (d) memberikan penjelasan lebih lanjut, (e)

mengatur strategi dan taktik menurut (Ennis,1996). Keterampilan berpikir kritis

menurut Ennisyang terbagi 5 kerangka berpikir kritis memiliki indikator-indikator

yang dirinci pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Kerangka Berpikir Kritis

KeterampilanBerpikir Kritis

Sub KeterampilanBerpikir Kritis

Indikator

1. memberikanpenjelasandasar

1. Memformulasi-kan pertanyaan

a. Mengidentifikasi ataumemformulasikan pertanyaan.

b. Mengindentifikasi ataumemformulasikan kritria jawabanyang mungkin.

c. Menjaga pikiran terhadap situasiyang sedang dihadapi.

2. MenganalisisArgumen

a. Mengindetifikasi kesimpulan.b. Mengindentifikasi alasan dinyata-

kan.c. Mengindentifikasi alasand. Mencari persamaan dan perbedaan.e. Mengindentifikasi dan menangani

ketidakrelevanan.f. Mencaari struktur dari sebuah

pendapat/argument.g. meringkas.

3. Bertanya danmenjawabpertanyaanklarifikasi danpertanyaanyangmenantang

a. Bertanya dan menjawab pertanyaanmengapa.

b. Apa yang menjadi alasan utama.c. Apa yang menjadi alasan utamad. Apa yang menjadi contoh.e. Apa yang bukan contoh.f. Bagaimana mengaplikasikan kasus

tersebut.g. Apa yang menjadi perbedaannya.h. Apa faktanya.i. Apakah ini yang kamu katakan.j. Apa yang akan kamu katakan

tentang itu.2. membangun 4. Mempertimban a. Keahlian.

Page 35: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

18

KeterampilanBerpikir Kritis

Sub KeterampilanBerpikir Kritis

Indikator

keteampilandasar

gkan apakahsumber dapatdipercaya atautidak

b. Mengurangi konflik interest.c. Kesepakatan antar sumber.d. Reputasi.e. Menggunkan prosedur yang ada.f. Mengetahui resiko.g. Kemampuan memberikan alasan.h. Kebiasaan berhati-hati.

5. Mengobservasidanmempertimbangkan hasilobservasi

a. Mengurangi praduga/menyagka.b. Mempersingkat waktu antara

observasi dengan laporan.c. Laporan dilakukan oleh pengamatan

sendiri.d. Mencatat hal-hal yang sangat

diperlukan.e. Penguatan.f. Kemumungkinan dalam penguatan.g. Kondisi akses yang baik.h. Kompeten dalam menggunakan

teknologi.i. Kepuasan pengamatan atas

kredabilitas kriteria.6. Mendeduksi

dan mem-pertimbangkanhasil induksi

a. Kelas logika.b. Mengkondisikan logika.c. Menginterprestasikan pernyataan.

3. Menyimpul-kan

7. Menginduksidan memper-timbangkanhasil induksi

a. Menggeneralisasi.b. Berhipotesis atau menyimpulkan.

8. Membuat danmengkaji nilai-nilai hasilpertimbangan

a. Latar belakan fakta.b. Konsekkuensi.c. Menerapak konsep (prinsip-prinsip,

hukum, dan asas).d. Mempertimbangkan alternative.e. Menyeimbangkan, menimbang dan

memutuskan.4. Membuat

penejelasanlebih lanjut

9. Mendeskrifsi-kan istilah danmempertim-bagkan definisi

a. Bentuk : sinonim, klasifikasi,rntang, ekspresi yang sama,oprasional, contoh dan non contoh.

b. Strategi definisi.c. Mengindentifikasi istilah dan

mempertimbangkan definisi isi.10. Mengidentifi-

kasi asumsia. Alasan yang tidak dinyatakan.b. Asumsi yang diperlukan

rekonstruksi argument.5. Strategi dan 11. Memutuskan a. Mendefinisikan masalah.

Page 36: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

19

KeterampilanBerpikir Kritis

Sub KeterampilanBerpikir Kritis

Indikator

taktik suatu tindalkan b. Memilih kretria yang mungkinsebagai solusi permasalahan.

c. Memrumuskan alternatif-alternatifuntuk solusi.

d. Memutuskan yang akan dilakukan.e. Meriview.f. Memonitor implementasi.

12. Berinteraksidengan oranglain

a. Memberi lebelb. Stategi logisc. Strategi retorikd. Mempresentasikan suatu posisi baik

lisan atau tulisanEnnis, (1996)

Berpikir kritis merupakanupaya yang gigih untuk menguji sesuatuyang dipercaya

kebenarannya atau pengetahuandengan bukti-bukti yang mendukung

sehinggalebih lanjut dapat diambil kesimpulan yang tepat.Menurut Nugraha dkk

(2013), Pemikir yang kritisdapat menghasilkan pertanyaan dan masalah yang

penting, merumuskan dengan jelas, mengumpulkandan menilai informasi yang

relevan,menggunakan ide-ide yang sifatnya abstrak, berpikirdengan pandangan

yang luas dan berkomunikasisecara efektif.

Berpikir kritis penting untuk menghadapi isu-isu demokrasi lokal, nasional, dan

internasional yang kompleks.Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang

terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan

masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan

penelitian ilmiah. Menurut Kartimi dan Liliasari (2012),Berpikir kritis

memungkinkan peserta didik untuk mempelajari masalah secara sistematis,

menghadapi berjuta tantangan dengan cara yang terorganisasi, merumuskan

pertanyaan inovatif, dan merancang solusi.

Page 37: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

20

Orang yang berpikir kritis akan mengevaluasi dankemudian menyimpulkan suatu

hal berdasarkan faktauntuk membuat keputusan (Dwijananti dan Yulianti,2010).

Berpikir kritis tidak dapat diajarkan melalui metode ceramah, karena berpikir

kritis merupakan proses aktif. Keterampilan intelektual dari berpikir kritis

mencakup berpikir analisis, berpikir sintesis, berpikir reflektif, dan sebagainya

harus dipelajari melalui aktualisasi penampilan (performance).Berpikir kritis

dapat diajarkan melalui kegiatan laboratorium, inkuiri, term paper, pekerjaan

rumah yang menyajikan berbagai kesempatan untuk menggugah berpikir kritis,

dan ujian yang dirancang untuk mempromosikan keterampilan berpikir

kritis(Sadia, 2008).

4. Lembar Kerja Peserta Didik

Perubahan yang cepat dalam berbagai bidang kehidupan menuntut peserta didik

untuk memiliki kemampuan untuk memilih, mengolah dan mendapatkan.Lembar

Kerja Peserta didik (LKPD) merupakan panduan bagi peserta didik dalam

memahami keterampilan proses dan konsep-konsep materi yang sedang dan akan

dipelajari agar peserta didik memiliki kemampuan untuk memilih, mengolah dan

mendapatkan, menurut (Damayanti, 2013)LKPD merupakan salah satu bahan

ajar yang penting untuk tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran fisika.

Lembar kerja peserta didik (LKPD) yaitu materi ajar yang sudah dikemas

sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar

tersebut secara mandiri. Langkah-langkah aplikatif membuat LKPD yaitu1) Me-

lakukan Analisis Kurikulum, 2) Menyusun Peta Kebutuhan LKPD, 3)

Menentukan Judul-Judul LKPD, dan 4) Penulisan LKPD

Page 38: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

21

Menurut Astuti dan Setiawan (2013) LKPD terlihat rapi dan menarik, setiap

komponen LKPD dapat terlihat dengan jelas, serta uraian LKPD mudah

dibaca.Sedangkan menurut Patrisukma dan suhadi (2014) LKPDdikatakan

menarik ketika LKPD tersebut dapat merangsang peserta didik untuk aktif dalam

prosespembelajaran. Namun kata menarik ini tidak lepasdari kriteria-kriteria

pembuatan LKPD yang baik danbenar sehingga dapat mengukur ranah kognitif

danpsikomotor peserta didik.(Pariska, Elniati, dan Syafriandi, 2012), untuk

menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses, perlu digunakan

suatu Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) yang mengoptimalkan kegiatan

pembelajaran. LKPD merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang berisikan

petunjuk, daftar tugas, dan bimbingan melakukan kegiatan.

LKPD yang baik harus mampu mendorong partisipasi aktif peserta didik, dan

mengembangkan budaya membaca dan menulis. Selain itu LKPD juga disusun

memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran,

dan kegiatan pembelajaran. Penggunaan LKPD diharapkan meningkatkan ke-

mandirian peserta didik dalam belajar, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab,

dan dapat mengambil keputusan. LKPD juga dapat dimanfaatkan pada tahap pe-

nanaman konsep atau pada tahap lanjutan dari penanaman konsep.

Pemanfaatanlembar kerja pada tahap pemahaman konsep berarti LKPD

dimanfaatkan untuk mempelajarisuatu topik dengan maksud memperdalam

pengetahuan tentang topik yang telah dipelajaripada tahap sebelumnya yaitu

penanaman konsep.

Page 39: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

22

Menurut Ardiyanti (2014) LKPD merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam

pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu

memperhatikan kriteria media grafis sebagai media visual untuk menarik perhatian

peserta didik.Menurut pendapat Kasli dan sahin (2009)LKPDdikembangkan,

langkah-langkahberikutnya adalah1)Menyiapkan topik

untukmempersiapkanLKPD, 2)keterampilan proses sains (KPS)diperoleh

dariLKPD, 3)RancanganLKPDdisiapkan, 4)mempertimbangkan rekomendasi

ahli, 5)Lembar kerjadirevisisesuai denganrekomendasiahli, 6)Lembar

kerjaditerapkansebagai studipercontohan untukguru(PST).

5. Science Environment Technology and Society

Kata SETS (Science Environment Technology and Society) dapat dimaknakan

sebagai sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, merupakan satu kesatuan

yang dalam konsep pendidikan mempunyai implementasi agar anak didik

mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking).

Pembelajaran SETS dapat diawali dengan konsep-konsep yang sederhana yang

terdapat di lingkungan sekitar kehidupan sehari-hari peserta didik atau konsep-

konsep rumit sains maupun non sains.Menurut Sefurohman(2013), Ada beberapa

prinsip yang harusdimunculkan dalam pendekatan STM(Sains Teknologi

Masyarakat) menurut National ScienceTeachers Association yaitu sebagai berikut

1)Peserta didik melakukan identifikasi terhadap persoalan dan dampak yang

ditimbulkan dari persoalan tersebut yang muncul di sekitar lingkungannya,

2)Menggunakan sumber daya lokal untuk mencari informasi yang dapat

digunakan dalam penyelesaian persoalan yang telah berhasil diidentifikasi, 3)

Page 40: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

23

Menfokuskan pembelajaran pada akibat yang ditimbulkan oleh sains dan

teknologi bagi peserta didik, 4) Pandangan bahwa pemahaman terhadap konten

sains lebih berharga daripada sekedar mampu mengerjakan soal. 5) Adanya

penekanan kepada keterampilan proses yang dapat digunakan peserta didik untuk

menyelesaikan persoalannya sendiri, 6) Adanya penekanan pada kesadaran

berkarir, terutama karir yang berhubungan dengan sains dan teknologi, 7)

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman

tentang aturan hidup bermasyarakat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

persoalan yang telah diidentifikasi.

Pada model pembelajaran STM sangat mempertimbangkan pengetahuan awal

peserta didik dan memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengungkap

gagasan-gagasannya, (Smarabawa, Arnyana, dan Setiawan, 2013)Model

pembelajaran STM adalah model pembelajaran yang memanfaatkan isu-isu sains

yang ada di lingkungan sekitar peserta didik untuk dibahas dalam

pembelajaran.Pengetahuan awal merupakan pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan yang dibawa oleh peserta didik ke dalam proses pembelajaran.

Gagasan peserta didik merupakan pengetahuan pribadi yang dibangun melalui

proses informal dalam proses memahami pengalaman sehari-hari. Menurut

Yulistiana (2015), dalam pembelajaran SETS terkandung harapan bahwa di dalam

memanfaatkan sains untuk kepentingan masyarakat, yang di antaranya dalam

bentuk teknologi, diharapkan agar praktik dan produknya tidak merusak atau

merugikan lingkungan dan masyarakat itu sendiri. Pembelajaran berbasis SETS

mensyaratkan pendidik dan peserta didik mengeksplorasi segala kemungkinan

Page 41: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

24

yang dapat terjadi dalam kesalingterkaitan antara konsep yang sedang dibelajar-

kan dengan pengaruhnya dengan proses pembelajaran.Konsep sains dapat berguna

apabila diterapkan dalam bentuk teknologi untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Menurut Mursalin (2015) dalam visi SETS terkandung harapan

bahwa dalam memanfaatkan sains untuk kepentingan masyarakat diantaranya

dalam bentuk teknologi, diharapkan agar praksis dan produknya tidak merusak

atau merugikan lingkungan dan masyarakat itu sendiri.

Apabila penerapan konsep sains tersebut banyak membawa dampak negatif

terhadap lingkungan baik secara fisik maupun mental maka pendidikan SETS

tidak menganjurkan penerapan konsep sains tersebut diteruskan ke dalam bentuk

teknologi begitu pula sebaliknya.Menurut Nugraha dkk(2013) dengan

menggunakan bahan ajar bervisi SETS dan berorientasi konstruktivistik, guru

dapat memberikan pijakan-pijakan dan memancing peserta didik untuk mencari

keterhubungkaitan antara unsur-unsur dalam SETS sehingga kemampuanberpikir

kritis peserta didik dapat meningkat.

Pembelajaran bervisi SETS yangmenghubungkaitan antara teori yang

dipelajaridengan penerapannya dalam bentuk teknologi,dampaknya terhadap

masyarakat dan lingkunganmerupakan suatu bentuk upaya pembelajaranyang

bersifat nyata dan konstekstual. Pembelajaranakan terasa lebih menyenangkan

dan membuat peserta didik ingin mengetahui lebih jauh mengenaimateri yang

sedang dipelajari.Dalam pendidikan SETS, tentunya proses pembelajaran yang

paling sesuai adalah pembelajaran SETS itu sendiri, yaitu pembelajaran atau

pendekatan pembelajaran yang bervisi SETS. Sejumlah ciri atau karakteristik

Page 42: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

25

pada pembelajaran yang bervisi SETS menurut Binadja dalam Nugraha dkk

(2013) antara lain 1) Tetap memberi penekanan pada sains sebagai subjek

pembelajarannya, 2) Peserta didik dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep

sains ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat, 3) Peserta didik diminta

untuk berpikir berbagai kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses

pentransferan sains tersebut ke dalam bentuk teknologi, 4) Peserta didik diminta

untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur-unsur sains yang sedang

dibahas dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi berbagai

keterkaitan antara unsur-unsur tersebut, 5) Peserta didik dibawa untuk

mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari penggunaan konsep sains tersebut

bila diubah dalam bentuk teknologi yang berkaitan, 6) Dalam konteks

konstruktivisme, peserta didik dapat diajak berbincang tentang SETS dari

berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan

dasar yang dimiliki oleh peserta didik yang bersangkutan.

Menurut Nugraha (2013) dengan menggunakan bahan ajar bervisi SETS dan

berorientasi konstruktivistik, guru dapat memberikan pijakan-pijakan dan

memancing peserta didik untuk mencari keterhubungkaitan antara unsur-unsur

dalam SETS sehingga kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat meningkat.

Representasi kompetensi gerak melingkar yang bervisi SETS dan digunakan

untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, sedangkan

menurut (Ferawati,Rusilowati, dan Supriyadi,2012), Pendekatan SETS

menekankan pemberian sains terlebih dahulu, setelah itu anak diajak untuk

mengaitkannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. Pendekatan SETS

yang menjadi satu kesatuan dalam media animasi dan lembar pertanyaan juga

Page 43: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

26

berhasil meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi bencana alam

banjir dan materi pokok bahasan perubahan lingkungan fisik.

B. Penelitian yang relevan

Damayanti (2014) melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar

Kerja Peserta didik (LKPD) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk

Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik

Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013” .

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan lembar kerja peserta didik (LKPD)

dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk mengoptimalkan kemampuan

berpikir kritis peserta didik.

Mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang berkaitan erat dengan cara

mencari tahu tentang gejala-gejala alam secara sistematis. Maka mata pelajaran

fisika erat kaitannya dengan berpikir kritis, dan juga mata pelajaran fisika mampu

menjadikan peserta didik lebih berpikir kritis. Sedangkan berpikir kritis sendiri

merupakan kemampuan berpikir peserta didik untuk membandingkan dua atau

lebih informasi dengan tujuan memperoleh pengetahuan melalui pengujian

terhadap gejala-gejala menyimpang dan kebenaran ilmiah.

Pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran fisika sangat diperlukan dalam

membantu pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan dan juga

diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan yang pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Page 44: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

27

LKPD merupakan salah satu bahan ajar yang penting untuk tercapainya

keberhasilan dalam pembelajaran fisika. Lembar kerja peserta didik (LKPD) yaitu

materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta

didikdiharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Hasil

penelitian ini adalah berdasarkan data yang diperoleh kemampuan berpikir kritis

pada peserta didik berkategori “baik” yang berarti LKPD dengan pendekatan

inkuiri terbimbing pada materi listrik dinamis dapat mengoptimalkan kemampuan

berpikir kritis peserta didik. Namun penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan

dalam memberikan bukti konkrit tentang efek keterampilan berpikir kritis pada

peserta didik, karena untuk menyelidiki efektivitas secara komparatif, penelitian

lebih lanjut harus dilakukan dan diyakini bahwa satu lembar kerja tidak cukup

untuk mendapatkan keterampilan berpikir kritis.

Yulistiana (2015) melakukan penelitian dengan judul “ Penelitian Pembelajaran

Berbasis SETS (Science, Environment, Technology, And Society) Dalam

Pendidikan Sains”. Dalam pembelajaran SETS guru dan peserta didik sama-sama

memiliki peran yang menetukan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Peran

guru menciptakan pola berpikir yang melihat masa depan dengan berbagai

implikasinya, membawa peserta didik untuk selalu berpikir terintegratif, mengajak

peserta didik berpikir kritis dalam menghadapi sesuatu dengan mengacu SETS.

Pembelajaran yang berkualitas memiliki pengaruh yang signifikan dalam

menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Media pembelajaran merupakan unsur yang amat penting dalam proses

pembelajaran selain metode mengajar. Salah satu media diantaranya adalah

Page 45: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

28

multimedia, yang digunakan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang

menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Hasil dari penelitian ini

adalah Pembelajaran Sains berbasis SETS (dilengkapi dengan multimedia

interaktif) dapat meningkatkan hasil belajar, meningkatkan keterampilan proses

dan keaktifan pada setiap kegiatan. Adanya respon positif dari peserta didik

terhadap pembelajaran yang berbasis SETS, dan respon positif dari guru terhadap

perangkat pembelajaran Sains yang dikembangkan dengan visi SETS. Namun

penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan pada penggunaan media pembela-

jaran. salah satunya LKPD agar dapat mengajak peserta didikberpikir kritis yang

terarah dan sistematis.

C. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 adalah menuntut pe-

serta didik untuk berpikir kritis dan aktif dalam menyelesaikan masalah, sehingga

peserta didik tidak lagi diberikan informasi secara langsung tetapi guru hanya

bertindak sebagai fasilitator dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bisa menggali informasi sendiri. Materi pemanasan global merupakan salah

satu materi yang diajarkan di kelas XI.

Penyajian materi pemanasan globalbervisi SETS diharapkan peserta didik dapat

menggambarkan peristiwa yang terkait dengan materi. Penggunaan pembelajaran

bervisi SETS memperhatikan isu-isu yang berkembang dalam masyarakat men-

jadi fokus utama untuk mengaitkan konsep yang akan diberikan dalam pembel-

ajaran dengan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sains dan teknologi

terhadap lingkungan dan masyarakat.Pembelajaran yang terarah diperlukan

Page 46: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

29

penuntun atau panduan agar kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan efisien.

Panduan yang dimaksud salah satunya adalah LKPD.

Lembar Kerja Peserta didik merupakan salah satu media pembelajaran yang

digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan kecerdasan peserta didik dalam

proses pembelajaran. Keaktifan dan kecerdasan peserta didikitu sendiri bisa

didapatkan melalui ketrampilan berpikir kritis.

LKPD yang memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh

peserta didik, membuat peserta didik dapat mengekplorasi kemampuan berpikir

kritis. Dengan demikian, peserta didik akan lebih leluasa kegiatan belajarnya,

menemukan konsep pelajaran sekaligus menerapkan, dan memperdalam konsep

sehingga dapat membantu peserta didik memahami materi pembelajaran yang

diberikan. Akhirnya, aktivitas, respon, dan hasil belajar peserta didik diharapkan

dapat menjadi lebih meningkat.

Pendidikan SETS harus mampu membuat peserta didik yang mempelajarinya baik

siswa maupun warga masyarakat benar-benar mengerti hubungan tiap-tiap elemen

dalam SETS. Hubungan yang tidak terpisahkan antara sains, lingkungan,

teknologi dan masyarakat merupakan hubungan timbal balik dua arah yang dapat

dikaji manfaat-manfaat maupun kerugian-kerugian yang dihasilkan. Pada

akhirnya peserta didik mampu menjawab dan mengatasi setiap problem yang

berkaitan dengan kekayaan bumi maupun isu-isu sosial serta isu-isu global,

hingga pada akhirnya bermuara menyelamatkan bumi.

Page 47: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

30

Mempertimbangkan berbagai kebutuhan di atas, diperlukan LKPD bervisi SETS

untuk membangun keterampilan berpikir kritis. LKPD yang dikembangkan berisi

indikator LKPD yang berstruktur dan digunakan oleh setiap peserta didik di

dalam kelas. LKPD yang dibuat lebih menarik agar peserta didik tidak merasa

bosan saat menggunakannya, lebih mudah untuk dipelajari, dan dapat membantu

peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang abstrak seperti pemanasan

global. Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut diagram

kerangka pemikiran yang disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Proses pembelajaranPemanasan global

Inovasi Proses pembelajaran Pemanasan global

Masalah:1. Keterbatasan bahan ajar

(LKPD) yang dapatmenumbuhkanketerampilan berpikirkritis.

2. Siswa belum terlibat aktifdalam proses pembelajaran

Proses pembelajaranpemanasan global yang

lebih efektif

Pengembangan LembarKerja Peserta Didik

Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Sains, Lingkungan, Teknologi,Dan Masyarakat

(SETS)

Page 48: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

31

III. METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and

development). Penelitianpengembangan adalah penelitian yang berorientasi untuk

mengembangkan danmemvalidasi produk-produk yang digunakan dalam

pendidikan.Penelitian dan pengembangan di sini mencakup proses pengembangan dan

validasi produk Borg dan Gall (2003).Pengembangan penelitian yang dilakukan

adalahmengembangkanLKPD pemanasan global bervisi SETS untukmenumbuh-

kanketerampilanberfikiruntuk SMA/MA.Rangkaian tahap yang harus dilakukan

seperti diungkapkan Borg and Gall(2003), yaitu penelitian awal dan pengumpulan

informasi, perencanaan,pengembangan produk awal, uji coba produk awal, revisi

produk utama, ujicoba produk utama, revisi produk operasional, uji coba produk

operasional,revisi produk final, dan diseminasi dan implementasi.Tiga tahap

terakhir tidak dilakukan karena produk yang dihasilkan tidak berskala

besar.

B. Prosedur Pengembangan

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and

development) mengacu pada dari Borg & Gall (2003). Langkah-langkah

penelitiandanpengembangan melalui sepuluh langkah yaitu: (1) penelitian dan

Page 49: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

32

pengumpulan informasi (research and information collection), (2) perencanaan

(planning), (3) pengembangan produk pendahuluan (develop premilinary form of

product), (4) uji coba pendahuluan (preliminary field study), (5) revisi terhadap

produk utama (main product revision), (6) uji coba utama (main field testing), (7)

revisi produk (product revision), (8) uji coba operasional (operational field

testing), (9) revisi produk akhir (final product revision), dan (10) desiminasi dan

distribusi (dessimination and distribution).Dari sepuluh langkah prosedur

penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Borg and Gall, pada penelitian

ini implementasinya hanya sampai pada langkah ke tujuh. Hal ini dilakukan

karena keterbatasan waktu maupun biaya pada penelitian, alur penelitian

pengembangan yaitu :

Gambar 2. Alur Tahap Penelitian dan Pengembangan

Langkah 1StudiPendahuluan

Analisis SK/KDLangkah 2Perencanaan Pengembangan

Langkah 3Desain Produk Awal

Langkah 4Uji Coba Pendahuluan

Langkah 5Revisi produk operasional

Langkah 6Uji CobaProdukUtamaS

Langkah 7ProdukAhir

Studi Literatur Observasi/analisisKebutuhan

Analisis bentuk Mengumpulkan bahan Pembuatan LKPD

Uji coba kelompok kecil Evaluasi ahli

Uji Efektifitas Uji Efisiensi Uji Kemenarikan

Page 50: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

33

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan melakukan 2 tahap yaitu analisis setudi lapangan dan analisis

studi literatur. Tahap studi lapangan dilakukan melalui penyebaran angket pada

guru untuk apakah guru menggunakan bahan ajar berupa LKPD untuk meningkat-

kan kemampuan berpikir kritis peserta didik sedangakan pemberian angket pada

peserta didik untuk mencari tahu kemampuan konsep awal peserta didik. Pada

tahap studi pendahuluan berupa studi literatur.

Studi literatur dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis beberapa jurnal yang

berkaitan dengan rencana penelitian, pengumpulan informasi temuan penelitian

/teori belajar, dan kajian kurikulum yang ditinjau pada bentuk bagaimana

penyusunan silabus, menetapkan KI/KD, menetapkan indicator pembelajaran,

sampai pada merumuskan KKM serta pencapaian indicator pembelajaran meng-

arahkan pada pembuatan LKPD pemanasan global bervisi SETS untuk mening-

katkan kemampuan berpikir kritis,

2. Perencanaan danPengembangan

Langkah berikutnya melakukan perencanaan yaitu desain produk LKPD, tahap

perencanaan disusun berdasarkan temuan dari tahap pengumpulan informasi,

meliputi tinjauan standar isi, yaitu menentukan kompetensi inti, kompentensi

dasar dan indikator yang ingin dicapai. Berdasarkan analisis hasil temuan di

lapangan dan analisis studi literatur, berikutnya melakukan perencanaan

pengembangan produk berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yaitu

berupa lembar-lembar yang berisi langkah-langkah kerja dan berfungsi sebagai

Page 51: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

34

pembimbing siswa untuk dapat menemukan serta membangun pengetahuan

sesuai dengan mata pelajaran yang dibahas, dengan mengkaji fase-fase proses

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pemanasan global dari

berbagai model pembelajaran.

Adapun struktur Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) secara umum adalah: (1)

judul, (2) petunjuk belajar, (3) kompetensi yang dicapai, (4) informasi pendukung,

dan (5) tugas dan langkah kerja. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah suatu lembar kegiatan siswa

yang disusun peneliti dan disebarkan kepada siswa uji coba untuk me-

mudahkan siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru berupa petunjuk

langkah–langkah dalam mengerjakan tugas siswa dengan materi yang diajarkan.

Langkah-langkah yang dilakukan pada pengembangan produk awal adalah :

1. Membuat Draf LKPD SETS.

2. Membuat LKPD bervisi SETS pada materi pemanasan global.

3. Tahap Uji Lapangan

Setelah pengembangan produk awalmenghasilkandrafLKPD bervisi SETS pada

materi pemanasan globaldilakukan ujicoba tahap awalyaitu uji ahli untuk

validasiyang dilakukan oleh ahli desainpembelajaran.Validasi desain dilakukan

oleh beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengamalan untuk menilai

produk yang dikembangkan. Validasi desain ini dilakukan untuk mengetahui

kelemahan produk yang dikembangkan. Validasi desainini terdiri dari uji ahli

desain (kesesuaian desain dengan spesifikasi yang direncanakan) dan uji

Page 52: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

35

ahlimateri.Instrumen yang digunakan adalah angket. Instrumen angket uji ahli

digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan produk berdasarkan

kesesuaian atau tidaknya sebagai sumber belajar.

uji satu 1-1 dengan kelompok guru yang memiliki sertifikat propesional untuk

mengetahui kesesuaian, kemanfaatan, dan kemenarikandari LKPD yang

dikembangkan. Uji coba satu lawan satu adalah uji coba pada guru untuk

mengetahui respon awal dari guru mengenai kesesuaian, kemanfaatan, dan

efektivitas implementasi model pembelajaran pemanasan global yang telah

dikembangkan.

Data validasi diperoleh dengan cara memberikan lembar validasi kepada para ahli

yang berperan sebagai validator sebagai penilaian terhadap LKPD yang di-

kembangkan. Hasil validasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk me-

revisi model pembelajaran yang dikembangkan. Revisi bertujuan untuk memper-

baiki produk awal sehingga layak dilakukan pada setiap jenis uji coba terbatas berikut-

nya berdasarkan masukan dari siswa dan ahli melalui angket.

Setelah di revisi prodak awal di lakukan Uji coba lapanga pemakaian dilakukan

kepada siswa kelas XI SMA Negeri di daerah kota Metro provinsi Lampung

sebagai subjek penelitian, yang terdiri dari satu kelompok/kelas sebagai kelompok

eksperimen yaitu menggunakan LKPD pemanasan global bervisi SETS untuk

membangun kemampuan siswa berpikir kritis dan satu kelompok/kelas kontrol

menggunakan pembelajaran konvensional. Tahap ini diukur melalui pelaksanaan

penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan Nonequivalent (pretest

Page 53: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

36

and posttest) with control group design. Desain penelitian digambarkan dalam

tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Desain pretest-postest kelompok kontrol tanpa acak

Kelompok Pretest Perlakuan (variabel bebas) Posttest (varibel terikat)

Ekperimen

Kontrol

O1

O1

X

-

O2

O2

SelanjutnyaUji lapangan disebut juga uji kemanfaatan produk yang bertujuan

untuk mengetahui efisiensi, efektifitas serta kemenarikan. Instrumen yang

digunakan untuk mengetahui efektifitas adalah instrumen tes. Untuk mengetahui

efisiensi dilakukan dengan membandingkan waktu yang diperlukan dengan

waktu yang digunakan siswa dalam pembelajaran.Pada tahap ini dilakukan uji

coba kembali pada kelas yang berbeda yang belum digunakan pada uji coba

terbatas. Berdasarkan hasil uji coba lapangan dilakukan penyempurnaan produk,

mengacu pada kriteria tampilan, kemenarikan dan kemudahan penggunaan

LKPD.

C. Subjek Uji Coba

Subyek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN tahun

pelajaran 2015-2016.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini meng-

gunakan cluster random sampling (sampling kelompok). Sampling kelompok

yaitu bentuk sampling random yang populasinya dibagi menjadi beberapa ke-

lompok (cluster) dengan menggunakan aturan-aturan tertentu.

Page 54: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

37

Proses pengerjaannya sebagai berikut.

1. Membagi populasi kedalam beberapa sub kelompok.

2. Memilih satu atau sejumlah kelompok dari kelompok-kelompok tersebut.

Pemilihan kelompok-kelompok itu dilakukan secara random

3. Menentukan sampel dari satu atau sejumlah kelompok yang terpilih secara

random.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan

penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam

metode penelitian ilmiah karena pada umumnya data yang dikumpulkan, diguna-

kan, untuk penelitian eksplorasi dalam menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penelitian yang dipergunakan adalah penelitian

deskriptif kualitatif sehingga penyajiannya secara induktif. Jadi, data yang tersaji

berbentuk narasi berdasarkan data-data yang diperoleh.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilaksanakan melalui:

Angket, lembar observasi, dan tes pencapaian.

1. Angket

Data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh melalui instrumen angket yang

digunakan untuk menganalisis kebutuhan guru dan siswa dalam menggunakan

LKPD sebagai penunjang pembelajaran. Angket diberikan kepada guru dan siswa

untuk mengetahui kebutuhan akan LKPD. Instrumen angket uji ahli digunakan

untuk mengumpulkan data tentang kelayakan produk, berdasarkan kesesuaian

Page 55: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

38

desain dan isi materi pada produk yang telah dikembangkan. Instrumen angket

respon pengguna digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterbacaan,

kemudahan, dan kemanfaatan produk.

2. Tes

Data yang dikumpulkan merupakan data tentang hasil tes tertulis berisi tentang

indikator-indikator untuk mengumpulkan data kemampuan siswa berpikir kritis

dan dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektifan produk yang dikembangkan.

Tes ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri sebagai obyek penelitian,

yang terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu pembelajaran

menggunakan LKPD pemanasan global bervisi SETS untuk membangun kete-

rampilan berpikir kritis dan satu kelas kontrol menggunakan pembelajaran

konvensional

Soal yang digunakan memuat soal-soal materi pembelajaran pemanasan global

yang membangun kemampuan berpikir kritis siswa dan diberikan dua kali (pretest

dan posttest) untuk mengetahui perubahan kemampuan berpikir kritis siswa. Pre-

test diberikan kepada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

mengetahui kemampuan awal kedua kelas tersebut, sedangkan post-test diberikan

setelah kelompok eksperimen diberi treatment (perlakuan) dengan pembelajaran

menggunakan LKPD hasil pengembangan dan kelompok kontrol menggunakan

pembelajaran konvensional. Perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang

terlihat dari hasil tes ini merupakan data yang digunakan untuk mengukur efek-

tifitas LKPDpemanasan gobal bervisi SETS untuk meningkatkan kemampuan

berpikir kritis.

Page 56: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

39

E. Teknik Analisis Data

Setelah data hasil angket analisis kebutuhan guru dan siswa diperoleh, data

tersebut digunakan untuk menyusun latar belakang dan tingkat kebutuhan produk

yang akan dikembangkan. Data kesesuaian materi pembelajarandan desain pada

produk diperoleh dari ahli materidanahli desainmelalui uji validasi ahli. Data

kesesuaian tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang

dihasilkan. Data keterbacaan, kemudahan, dan kemanfaatan produk LKPD diper-

oleh dari uji lapangan yang dilakukan secara langsung kepada siswa. Sedangkan

data tingkat keefektifan produk diperoleh melalui tes tertulis sebelum dan

setelahproduk digunakan.

Sebelum dilakukan analisis tingkat keefektivan, untuk mengetahui bahwa data

yang dihasilkan berdistribusi normal dan berasal dari varians yang sama, terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Selanjutnya analisis data

hasiltesuntukmengukurtingkatkeefektifan pada tahap uji coba pemakaian (Pre-

test-Posttest Control Group Design)menggunakanuji beda 2 mean antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol menggunakan SPSS pada taraf nyata α = 5 %,

Tingkat efektifitas produk berdasarkan rata-rata nilai gain ternormalisasi dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

im

if

SS

SSg

Keterangan:

<g> = gain ternormalisasi

<Sf> = nilai posttest

Page 57: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

40

<Si> = nilai pretest

Sm = nilai maksimum

Nilai rata-rata gain ternormalisasi kemudian diklasifikasikan seperti tabel 3

berikut ini:

Tabel 3. Nilai Rata-rata Gain Ternormalisasi dan Klaslifikasinya

Rata-rata Gain

TernormalisasiKlasifikasi

Tingkat

Keefektifan

<g> ≥ 0,70 Tinggi Efektif

0,30 ≤ <g>< 0,70 Sedang Cukup Efektif

<g>< 0,30 Rendah Kurang Efektif

Sumber: Hake (2000)

Analisis data yang dilakukan berdasarkan instrumen uji validasi ahli dan

ujilapangan, bertujuan untuk menilai sesuai atau tidak produk yang dihasilkan

sebagai salah satu sumber pembelajaran. Pada instrumen angket penilaian uji

validasi ahli memiliki 2 pilihan jawaban yang sesuai dengan konten pertanyaan.

Instrumen penilaian kesesuaian materi pembelajarandan desain pada produk

memiliki 2 pilihan jawaban, yaitu: “ Ya” dan “Tidak”. Revisi dilakukan pada

konten pernyataan yang diberi jawaban “tidak”, atau ahli member masukan

khusus terhadap produk yang telah dibuat.

Data keterbacaan produk, kemudahan produk, dan kemanfaatan produk, diperoleh

pada uji lapangan. Instrumen angketuntuk memperoleh data keterbacaan produk

memiliki 4 pilihan jawaban yang sesuai dengan konten pertanyaan, yaitu: “tidak

terbaca”,”cukup terbaca”,”terbaca”,dan“sangat terbaca”. Instrumen angket untuk

Page 58: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

41

memperoleh data kemudahan produk memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu: “tidak

mudah”,” cukup mudah”,”mudah”,dan “sangat mudah”. Instrumen angket untuk

memperoleh data kemanfaatan produk memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu: “tidak

bermanfaat”,”cukup bermanfaat”,”bermanfaat”,dan“sangat ber-manfaat”.

Penskoran jawaban responden dalam uji keterbacaan, uji kemudahan, dan uji ke-

manfaatan penggunaan LKPD hasil pengembangan berdasarkan skala Likert

(Sugiyono, 2009), seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban.

Uji Keterbacaan Uji Kemudahan Uji Kemanfaatan Skor

Sangat Terbaca Sangat Mudah Sangat Bermanfaat 4

Terbaca Mudah Bermanfaat 3

Cukup Terbaca Cukup Mudah Cukup Bermanfaat 2

Tidak Terbaca Tidak Mudah Tidak Bermanfaat 1

Sumber: Sugiyono (2009)

Skor secara keseluruhan mengenai tingkat keterbacaan, kemudahan, dan

kemanfaatan LKPD hasil pengembangan menggunakan tafsiran Arikunto (1997)

seperti pada Tabel 5.

Tabel 5.Tafsiran Skor PenilaianMenjadiPernyataanNilaiKualitas

Skor (Persentase) Kriteria

80,1% – 100,0% Sangat tinggi

60,1% – 80,0% Tinggi

40,1% – 60,0% Sedang

Page 59: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

42

20,1% – 40,0% Rendah

0,0% – 20,0% Sangat rendah

Sumber: Arikunto (1997)

F. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbedaan dua

rata-rata dan dilakukan pada n-Gain. Uji perbedaan dua rata-rata ada uji prasyarat

yang harus dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari

populasi berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya

apakah menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Hipotesis untuk

uji normalitas adalah sebagai berikut:

Ho : kedua sampel berdistribusi normal

H1 : kedua sampel tidak berdistribusi normal

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian

berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk menentu-

kan uji yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas

dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang

sama (populasi dengan varians yang homogen) atau sebaliknya. Untuk menguji

homogenitas varians dapat menggunakan uji F dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho : σ 21 = σ 2

2 (kedua populasi memiliki varians yang homogen)

Page 60: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

43

H1 : σ 21 ≠ σ 2

2 ( kedua populai memiliki varians yang tidak homogen)

3) Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menentukan seberapa efektif

perlakuan sampel dengan melihat n-Gain ternormalisasi kemampuan bepikir kritis

dasar siswa yang berbeda secara signifikan antara pembelajaran menggunakan

LKPD hasil pengembangan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan LKPD

hasil pengembangan pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Metro.

Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah :

Ho : Rata-rata n-Gainkemampuan bepikir kritis dasar siswa dengan

pembelajaran menggunakan LKPD hasil pengembangan lebih rendah atau

sama dengan rata-rata n-Gainkemampuan bepikir kritis dasar siswa dengan

pembelajaran yang tidak LKPD hasil pengembangan pada materi

pemanasan global.

Ho : µ1x ≤ µ2x

H1 : Rata-rata n-Gainkemampuan bepikir kritis dasar siswa dengan

pembelajaran menggunakan LKPD hasil pengembangan lebih tinggi dari

rata-rata n-Gainkemampuan bepikir kritis dasar siswa dengan

pembelajaran yang tidak menggunakan LKPD hasil pengembangan pada

materi pemanasan gobal.

H1 : µ1x> µ2x

Keterangan:

µ1 = rata-rata n-Gain (x) pada pemanasan gobal pada kelas yang menggunakan

LKPD hasil pengembangan dalam pembelajarannya.

Page 61: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

44

µ2 = rata-rata n-Gain (x) pada materi pemanasan gobal pada kelas yang tidak

menggunakan LKPD hasil pengembangan dalam pembelajarannya

x = kemampuan bepikir kritis dasar siswa

Page 62: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaukan, dapat disimpul-

kan sebagai berikut.

1. Produk hasil penelitian dan pengembangan adalah berupa LKPD pemanasan

global bervisi SETS untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang

valid a) proses sains yang disajikan dalam bentuk kegiatan pembelajaran

mengamati dan memaknai grafik perubahan suhu, b) proses environment yang

disajikan dalam bentuk kegiatan pembelajaran memberikan kesimpulan pada

gambar fenomena pemanasan global, c) technology yang disajikan dalam

bentuk kegiatan pembelajaran bagaimana peserta didik memberikan

penjelasan secara benar terhadapt aktivitas manusia, d) society yang disajikan

dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan strategi atau

ide(gagasan) mengurangiaktivitas manusia yang dapat menyebabkan

pemanasan global.

2. LKPD hasil pengembangan memiliki tingkat kemenarikan dengan skor rata-

rata 3,27 atau 81,74% dengan kategori “menarik”, tingkat kemudahan dengan

skor rata-rata 3,25 atau 81,32% dengan kategori “mudah”, dan tingkat

Page 63: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

99

kemanfaatan dengan skor rata-rata 3,21 atau 80,13% dengan kategoti

“bermanfaat”.

3. LKPD hasil pengembangan dinyatakan cukup efektif untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir kritis dengan rata-rata N-gain sebesar 0,63 dengan

kategori sedang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai

berikut:

1. LKPD hasil pengembangan diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif

bahan ajar yang digunakan untuk merancang pembelajaran yang aktif dan

inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. LKPD hasil pengembangan dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan

dapat dikembangkn oleh guru dengan mengkombinasikan dengan metode

pembelajaran yang sesuai.

3. LKPD hasil pengembangan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan materi

pelajaran yang berbeda.

Page 64: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanti, Y. 2014. Penggunaan Lembar Kerja (LK) Terbuka untuk PeningkatanPemahaman Konsep dan Berpikir Kreatif Pada Mata Kuliah BiologiUmum. Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1 No.1 Januari – Maret 2014: 18-21

Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Astuti,Y.& Setiawan B. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Kooperatifpada Materi Kalor .Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1) 88-92

Birdsall, S. 2013. Reconstructing the Relationship Between Science andEducation for Sustainability: A Proposed Framework of Learning.International Journal of Environmental and Science Education, 8(3),451-478.

Borg, W. R. & Gall, M. D. 1989. Educational Research an Introduction. NewYork: Longman.

Dwijananti, P. & yulianti D. 2010. Pengembangan Kemampuan Berpikir KritisMahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction pada MataKuliah Fisika Lingkungan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6, 108-114, ISSN: 1693-1246.

Ching, H. S., & Fong, S. F., 2013. Effects of Multimedia-Based Graphic NovelPresentation on Critical Thinking Among Students of Different LearningApproaches. TOJET: The Turkish Online Journal of EducationalTechnology, 12(4).

Damayanti, D. S. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) denganPendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Mengoptimalkan KemampuanBerpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. RADIASI-PendidikanFisika, 3(1), 58-62.

Damayanti &Pentiana, D. 2013. "Global Warming" in the Perspective ofEnvironmental Management Accounting (EMA) Jurnal Ilmiah ESAI Vol.7, No.1.

Page 65: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

Duron, R., Limbach, B., & Waugh, W. 2006. Critical Thinking Framework forAny Discipline. International Journal of Teaching and Learning inHigher Education, 17(2), 160-166.

Ennis, H Robert, 1996. Critical Thinking. University of Illinois: Prentice Hall,Upper Saddle River, New Jersey 07458.

Ferawati, F. Rusilowati, A, Supriyadi.2012. Keefektifan Pembelajaran BencanaAlam Bervisi SETS Terintegrasi dalam IPA dengan Media Animasi danLembar Pertanyaan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 8,184-189. ISSN:1693-1246

Hadzigeorgiou, Y., & Skoumios, M. 2013. The Development of EnvironmentalAwareness through School Science: Problems and Possibilities.International Journal of Environmental and Science Education,8(3), 405-426.

Hake, R.R. 2000. Interactive-Engagement Vs Traditional Methods: A SixThousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory PhysicsCourses. American Journal Of Physics, Vol. 66, p. 64-74

Harnani, S., & Suyatna, A. 2015, October. LKS Pemanasan Global Bervisi SETSBerorientasi Kontruktivistik Untuk Meningkatkan Kemampuan BerpikirKritis. In Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) (Vol. 4, Pp.Snf2015-II).

Hashim, N. 2010. Analisis Tren Pemanasan Global dan Kesannya terhadap AspekDayahuni Bandar di Malaysia. Malaysian Journal of Society and Space, 6issue 2 (72 - 88).

Juwita, R., Haryono &Hariwibawanto. 2011. Pengembangan ModelPembelajaran Konstruktivistik Menggunakan LMS Moodle Di SmpNegeri 21 Semarang. Innovative Journal of Curriculum and EducationalTechnology 1 (1).

Kılınç, A., Boyes, E., & Stanisstreet, M. 2011. Turkish School Students andGlobal Warming: Beliefs and Willingness to Act. Eurasia Journal ofMathematics, Science & Technology Education, 7(2), 121-134.

Kartimi & Liliasari. 2012. Pengembangan Alat Ukur Berpikir Kritis pada KonsepTermokimia untuk Siswa SMA Peringkat Atas dan Menengah JurnalPendidikan IPA Indonesia (1)21-26

Kurnianto, P. Dwijananti, P. Khumaedi. 2010. Pengembangan KemampuanMenyimpulkan dan Mengkomunikasikan Konsep Fisika Melalui KegiatanPraktikum Fisika Sederhana. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6, 6-9.ISSN: 1693-1246

Page 66: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

Machin, A. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter danKonservasi pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan.Jurnal PendidikanIPA Indonesia3 (1), 28-35

Medriati, R. 2013. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa pada KonsepCahaya Kelas VII Melalui Penerapan Model Pembelajaran ProblemBased Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 KotaBengkulu. Semirata 2013 FMIPA Unila.

Meehl, G. A., Washington, W. M., Collins, W. D., Arblaster, J. M., Hu, A., Buja,L. E., ... & Teng, H. (2005). How much more global warming and sealevel rise?. Science, 307(5716), 1769-1772.

Muhi, A.H. 2011. Pemanasan Global (Global Warming). Institut Pemerintahandalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat

Mursalin, E. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Bervisi SETS (Science,Environment, Technology And Society) dan Berbasis KewirausahaanKimia (Chemoentre preneurship) Kompetensi Terkait Hidrokarbon danMinyak Bumi. IKIP Veteran Semarang

Nugraha,D.A., Binadja A. & Supartono.2013. Pengembangan Bahan Ajar ReaksiRedoks Bervisi SETS, Berorientasi Konstruktivistik. Journal of InnovativeScience Education ISSN 2252 – 6412

Pariska, I.S. Elniati, S. Syafriandi. 2012. Pengembangan Lembar Kerja SiswaMatematika Berbasis Masalah. Vol. 1 No. 1: Jurnal PendidikanMatematika Hal. 75-80

Patrisukma, M. & Suhadi, M. 2014. Penggunaan Lembar Kegiatan SiswaBerbasis Pendekatan Scientifict dalam Implementasi Kurikulum 2013terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII. Universitas negeriJakarta

Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses

Permendikbud No. 59 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah

Sadia, I. W. (2008). Model Pembelajaran yang Efektif untuk MeningkatkanKeterampilan Berpikir Kritis (Suatu Persepsi Guru). Jurnal Pendidikandan Pengajaran Undiksha, 41(2), 219-237.

Saefurohman, A. 2013. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalamPembelajaran IPA. IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Page 67: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

Santoso, B. 2011. Pengembangan Materi Geografi Integrasi Pemanasan Global(Global Warming) dengan Metode Problem based Learning Pada KelasXI di SMA Negeri 1 Suruh. JPP, 1(2).

Setyowati R., Parmin & Widiyatmoko A. 2013. Pengembangan Modul IPABerkarakter Peduli Lingkungan Tema Polusi sebagai Bahan Ajar SiswaSMK Negeri 11 Semarang. USEJ 2 (2).

Skamp K. R, Boyes E, Stanisstreet M. 2009. Global Warming Responses at ThePrimary Secondary Interface: I Students Beliefs and Willingness to Act,Australian Journal of Environmental Education;25:15-30.

Shepardson, D. P., Niyogi, D., Choi, S., & Charusombat, U. (2011). Students’Conceptions about The Greenhouse Effect, Global Warming, andClimate Change. Climatic Change, 104(3-4), 481-507

Smarabawa, I. Arnyana, I. Setiawan, I. 2013. Pengaruh Model PembelajaranSains Teknologi Masyarakat terhadap Pemahaman Konsep Biologi danKeterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Suarsana, M. & Wahyuni, P.S. 2011. Global Warming: Ancaman Nyata SektorPertanian dan Upaya Mengatasi Kadar CO2 Atmosfer. Widyatech JurnalSains dan Teknologi Vol. 11.

Sugiyono, A.2006. Penanggulangan Pemanasan Global di Sektor PenggunaEnergi. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 7, No. 2, 2006: 15-19

Sulistyaningsih, D. WaluyaS. B.& Kartono. 2012. Model PembelajaranKooperatif Tipe Circ dengan Pendekatan Konstruktivisme untukMeningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik.Unnes Journal ofMathematics Education Research

Suyanto, Eko dan Sartinem. 2009. Pengembangan Contoh Lembar Kerja FisikaSiswa dengan Latar Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustakadan Keterampilan Proses untuk SMA Negeri 3 Bandar Lampung.Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2009. Bandar Lampung:Universitas Lampung.

Snyder, L. G., & Snyder, M. J. 2008. Teaching Critical Thinking and ProblemSolving Skills. The Journal of Research in Business Education,

50(2), 90.

Thompson, C. 2011. Critical Thinking Across the Curriculum: Process OverOutput. International Journal of Humanities and Social Science, 1(9).

Page 68: PENGEMBANGAN LKPD PEMANASAN GLOBAL BERVISI SETS …digilib.unila.ac.id/54712/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan bahan ajar berupa worksheet didesain khusus pada

Trenberth, K. E., Aiguo D., Gerard van der Schrier, Philip D.J., Jonathan B.,Keith R. B., & Justin S. 2014. Global Warming and Changes In Drought.Nature Climate Change, 4(1), 17-22.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumu Aksara

Waryono, T. 2002. Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelestarian HutanSebagai Pencegah Pemanasan Global. Universitas Indonesia

Yazdanparast, T., Salehpour, S., Masjedi, M. R., Seyedmehdi, S. M., Boyes, E.,Stanisstreet, M., &Attarchi, M. 2013. Global Warming: Knowledge andViews Of Iranian Students. Acta MedicaIranica, 51(3), 178-184.

Yulistiana. 2015. Penelitian Pembelajaran Berbasis SETS (Science, Environment,Technology, And Society) dalam Pendidikan Sains . Jurnal Formatif 5(1):76-82, ISSN: 2088-351X