PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERVISI …lib.unnes.ac.id/26413/1/full.pdf · v ABSTRAK...
Transcript of PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERVISI …lib.unnes.ac.id/26413/1/full.pdf · v ABSTRAK...
i
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA
BERVISI KONSERVASI MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 2 WATUKUMPUL
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Pendidikan
Oleh
Heru Susilo
0402513055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“Pendidikan konservasi dapat mengembangkan pengetahuan dan sikap peduli
lingkungan pada siswa”
“Childrens should be engaged to the nature to gain environmental attitude”
PERSEMBAHAN
Tesis ini penulis persembahkan untuk prodi pendidikan IPA konsentrasi pendidikan
biologi pascasarjana Universitas Negeri Semarang
v
ABSTRAK
Susilo, Heru. 2015. “Pengembangan Desain Pembelajaran IPA Bervisi Konservasi
Materi Pencemaran Lingkungan di SMP Negeri 2 Watukumpul”. Tesis. Program
Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Program Pascasarjana. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Andreas Priyono Budi Prasetyo M.Ed.,
Pembimbing II Dr. Sri Ngabekti, M.S.
Kata Kunci: desain pembelajaran; pendidikan konservasi; pengembangan
SMP Negeri 2 Watukumpul merupakan salah satu sekolah menengah pertama di
Pemalang. Siswa-siswa di sekolah tersebut tidak mengenal ancaman kerusakan
lingkungan akibat pencemaran bahan kimia di lingkungan sekitar mereka. Penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan desain pembelajaran biologi bervisi konservasi
berdasarkan analisis kebutuhan dan mengevaluasi pengaruh penggunaan desain
pembelajaran terhadap pengetahuan dan sikap peduli lingkungan. Desain
pembelajaran dikembangkan menggunakan pendekatan researh and development
(R&D) dengan tahap analisis kebutuhan, pengembangan draf, validasi draft, dan
ujicoba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sekolah belum mendorong guru
untuk mengembangkan desain pembelajaran biologi untuk pendidikan konservasi.
Sekolah belum mengintegrasikan pendidikan konservasi dalam pengajaran biologi;
(2) desain pembelajaran yang didokumentasikan dalam bentuk silabus dan RPP
dikembangkan dengan mengikuti 8 learning management question dinyatakan valid
oleh 5 validator (skor penilaian > 80%); (3) penggunaan desain pembelajaran
berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan dan sikap peduli lingkungan. Uji
Kruskal-Walls menunjukkan terdapat perbedaan skor pengetahuan maupun sikap
peduli lingkungan pada ketiga kelompok ( =20,24; p<0,05 dan =16,94;
p<0,05). ̅ pengetahuan adalah 41,78; 61,68; 79,82 sedangkan ̅ sikap adalah
69,21; 75,74; 81,78. Temuan lain adalah pengetahuan berkorelasi positif terhadap
sikap peduli lingkungan dengan R2 sebesar 35%.
vi
ABSTRACT
Susilo, Heru. 2015. “Developing Science Learning Design Grounded in
Conservation at SMP Negeri 2 Watukumpul”. Thesis. Post Graduate Program Of
Science Education. Semarang State University. First supervisor Dr. Andreas
Priyono Budi Prasetyo M.Ed., second supervisor Dr. Sri Ngabekti, M.S.
Keyword: conservation education; developing; learning design
Watukumpul Yunior High School is one of the secondary schools at Pemalang
whose students are not familiar with environmental threat caused by chemical
poisons from their surroundings. This research was aimed at developing new
biology learning design grounded in conservation education, based on their needs
analysis, and examining the effect of the use of the learning design on students’
understanding and environmental attitudes. The learning design was developed
through research and development (R&D) approaches, starting from needs
analysis, draft development, and field testing.The findings showed that (1) the
school did not yet previously encourage teachers to develop the biology learning
design for conservation education. The school did not yet integrate biology teaching
with conservation education; (2) the learning design, in the form of lesson plan and
sylabus, focused on 8 key questions, was validly assessed by five validators (got
score more than 80% respectively). (3) the use of the learning design brought a
significant effect on student knowledge and environmental attitude. Kruskal-Walls
test showed the significant difference of knowledge and environmental attitudes
among three groups ( =20,24; p<0,05 and =16,94; p<0,05 respectively). ̅ of
knowledge were 41,78; 61,68; 79,82 respectively while ̅ of environmental attitudes
were 69,21; 75,74; 81,78 respectively. Other finding also indicated that knowledge
had positive correlation with environmental attitudes, with contribution (R2) 35%.
vii
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Pengembangan Desain Pembelajaran IPA Bervisi Konservasi Materi Pencemaran
Lingkungan di SMP N 2 Watukumpul”. Tesis ini disusun sebagai salah satu
persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan IPA
Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu
penyelesaian penelitian ini. Untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada:
1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang telah
berkenan memberikan tugas menyusun tesis dan memintakan izin penelitian.
2. Prof. Nathan Hindarto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan IPA
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang telah memberi petunjuk dan
nasihat.
3. Dr. Andreas Priyono Budi Prasetyo M.Ed (Pembimbing I) dan Dr. Sri Ngabekti,
M.S (Pembimbing II) yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan penulisan
tesis, dan memberi motivasi sehingga memperlancar penulisan tesis ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang yang telah memberi bekal ilmu.
5. Kepala sekolah dan guru IPA SMP Negeri 2 Watukumpul yang telah
mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian.
viii
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Semoga karya ini bermanfaat untuk pengembangan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
Heru susilo
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PENGESAHAN UJIAN TESIS .................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ........................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
PRAKATA ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 3
1.3 Cakupan Masalah .......................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.6 Penegasan Istilah ........................................................................... 4
1.7 Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
1.8 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ....................................... 7
1.9 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan .....................................
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS DAN
KERANGKA BERFIKIR
2.1 Kajian Pustaka .............................................................................. 9
2.1.1 Konservasi ................................................................................... 9
2.1.2 Pendidikan Konservasi ................................................................ 9
2.1.3 Desain Pembelajaran IPA Bervisi Konservasi ............................ 11
2.1.4 Pengetahuan dan sikap lingkungan ............................................. 15
2.2 Kerangka Teoritik ......................................................................... 17
2.3 Kerangka pikir .............................................................................. 19
x
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 20
3.2 Prosedur Pengembangan .............................................................. 20
3.3 Sumber Data Penelitian ................................................................ 23
3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ................................... 23
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................. 23
3.6 Teknik analisis data ...................................................................... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Desain Pembelajaran Materi Pencemaran Lingkungan
di SMP N 2 Watukumpul ..............................................................
28
4.2 Desain Pembelajaran IPA Bervisi Konservasi .............................. 39
4.3 Validasi Desain Pembelajaran IPA Bervisi Konservasi ................ 32
4.4 Pengaruh Desain Pembelajaran IPA Bervisi Konservasi
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Peduli Lingkungan ................
34
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ....................................................................................... 43
5.2 Implikasi ....................................................................................... 43
5.3 Saran .............................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 45
LAMPIRAN ................................................................................................. 50
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Spesifikasi produk desain pembelajaran bervisi konservasi ................... 7
2. Prosedur Pengembangan desain Pembelajaran berdasarkan 8-LMQ ..... 14
3. Sumber data penelitian ........................................................................... 23
4. Instrumen dan teknik pengumpulan data .............................................. 23
5. Kriteria kelayakan desain pembelajaran IPA bervisi konservasi .......... 25
6. Hasil studi dokumentasi desain pembelajaran materi pencemaran di
SMP N 2 Watukumpul ............................................................................
28
7. Hasil pengembangan desain pembelajaran IPA bervisi konservasi…… 30
8. Hasil uji Kruskal-Walls .......................................................................... 34
9. Rata-rata dan standar deviasi skor pengetahuan dan sikap peduli
lingkungan .............................................................................................
34
10. Hasil uji regresi pengetahuan terhadap lingkungan ................................ 40
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Petani menggunakan pupuk kimia dan pestisida ................................... 9
2. Skema hubungan pembejaran IPA bervisi konservasi, pengetahuan,
sikap, dan perilaku ..................................................................................
18
3. Kerangka pikir penelitian ........................................................................ 19
4. Rancangan uji coba desain pembelajaran IPA bervisi konservasi ......... 22
5. Hasil validasi desain pembelajaran IPA bervisi konservasi .................. 33
6. Scaterplot hubungan variabel pengetahuan dan sikap peduli
lingkungan .............................................................................................
39
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Silabus ................................................................................................... 50
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ............................................ 52
3. Rekapitulasi validasi desain pembelajaran IPA bervisi konservasi ....... 57
4. Daftar hadir dan daftar nilai pengetahuan dan sikap peduli lingkungan 68
5. Hasil analisis butir soal pengetahuan dan angket sikap peduli
lingkungan .............................................................................................
69
6. Hasil uji Kruskal-Walls dan Uji Mann-Whitney .................................... 76
7. Hasil uji regresi pengetahuan terhadap sikap peduli lingkungan ........... 78
8. Dokumentasi .......................................................................................... 79
9. Hasil pekerjaan siswa ............................................................................. 82
10. Rekapitulasi sikap siswa terhadap penggunaan pupuk kimia dan
pestisida ..................................................................................................
90
11. Soal uji coba ........................................................................................... 91
12. Soal yang digunakan .............................................................................. 93
13. Angket sikap peduli lingkungan (uji coba) ............................................ 99
14. Angket sikap peduli lingkungan yang digunakan ................................... 102
15. Surat keterangan telah melakukan penelitian ........................................ 104
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Watukumpul dihadapkan dengan masalah kerusakan lingkungan akibat
pencemaran bahan kimia. Penggunaan bahan kimia dalam kegiatan pertanian
berupa pupuk dan pestisida memberikan dampak negatif pada sumberdaya alam
baik tanah, air, maupun udara. Pupuk kimia menyebabkan kerusakan pada tanah
akibat perubahan pH, berkurangnya populasi organisme tanah (Savci, 2012), serta
meningkatkan kadar nitrogen dan fosfat di perairan (Divya & Belagaly, 2012).
Lebih lanjut senyawa dalam pupuk dan pestisida kimia juga berkontribusi dalam
peristiwa pemanasan global. Hal ini menjadi ancaman serius bagi kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Konservasi menjadi agenda penting dalam menyikapi permasalahan
kerusakan lingkungan. UU no 32 tahun 2009 menegaskan bahwa pemerintah
mendorong konservasi sebagai usaha pengelolaan sumber daya alam sehingga
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Konservasi juga menjadi agenda untuk
menyelamatkan sistem penyangga kehidupan seperti lahan pertanian, hutan, dan
perairan (IUCN, 1980).
Usaha untuk mendorong kegiatan konservasi hanya dapat dilakukan dengan
mengubah perilaku manusia (Schultz, 2014). Artinya, perilaku manusia terhadap
lingkungan (environmental behavior) menjadi faktor penentu kelestarian sumber
daya alam. Namun demikian, mengubah perilaku manusia bukan hal yang mudah
(Jacobson et al., 2006). Perilaku tidak dapat diubah dalam waktu yang singkat,
sehingga perlu upaya yang berkelanjutan.
1
2
Pendidikan konservasi merupakan usaha untuk membentuk manusia yang
pro terhadap alam. Pendidikan konservasi bertujuan untuk menyadarkan dan
meningkatkan kepedulian tentang alam serta mendorong perlindungan dan
pemulihan atas alam. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan konservasi telah
banyak diintegrasikan dalam pembelajaran formal di sekolah. Integrasi pendidikan
konservasi dalam pembelajaran di sekolah bertujuan untuk menciptakan generasi
masa depan yang memiliki perilaku positif terhadap lingkungan. Pelaksanaan
pendidikan konservasi di sekolah menunjukkan pengaruh positif terhadap
pengetahuan dan sikap lingkungan (El Salam et al., 2009) serta perilaku (Wiliams,
2011).
Guru memiliki peran sentral dalam melaksanakan pendidikan konservasi
yang efektif di sekolah. Peran guru dapat diwujudkan melalui kegiatan mendesain
pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan konservasi. Persoalan nyata di
sekolah adalah masih sedikit desain pembelajaran yang mengintegrasikan
pendidikan konservasi. 92% dari 27 silabus dan RPP di Semarang dan sekitarnya
belum secara tegas mengimplementasikan pendidikan konservasi dalam
pembelajaran biologi (Prasetyo, 2013).
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, perlu pengembangan desain
pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan konservasi. Hal ini bertujuan
untuk menanamkan pengetahuan dan sikap peduli lingkungan. Sikap merupakan
prediktor bagi perilaku manusia. Seseorang yang memiliki sikap peduli terhadap
lingkungan akan cenderung berperilaku positif terhadap lingkungan. Lebih lanjut,
Eilam & Taman (2012) menyatakan bahwa pembentukan sikap peduli lingkungan
menjadi prioritas dalam melaksanakan pendidikan konservasi lingkungan. Oleh
3
karena itu, penelitian ini akan mengembangkan desain pembelajaran IPA bervisi
konservasi untuk membentuk pengetahuan dan sikap peduli lingkungan pada siswa
SMP Negeri 2 Watukumpul.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut.
1. Aktivitas pertanian berupa penggunaan pupuk kimia dan pestisida menimbulkan
ancaman pencemaran lahan pertanian dan perairan di sekitarnya.
2. Masih sedikit desain pembelajaran yang secara tegas menekankan nilai
konservasi lingkungan.
1.3 Cakupan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pengembangan desain pembelajaran IPA bervisi
konservasi materi pencemaran lingkungan untuk siswa SMP N 2 Watukumpul.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. bagaimana desain pembelajaran materi pencemaran lingkungan yang digunakan
guru SMP Negeri 2 Watukumpul?
2. bagaimana mengembangkan desain pembelajaran IPA bervisi konservasi materi
pencemaran lingkungan?
3. bagaimana validitas desain pembelajaran IPA bervisi konservasi materi
pencemaran lingkungan berdasarkan penilaian pakar?
4
4. apakah desain pembelajaran IPA bervisi konservasi berpengaruh terhadap
pengetahuan dan sikap peduli lingkungan?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. menganalisis desain pembelajaran materi pencemaran lingkungan di SMP
Negeri 2 Watukumpul sebagai pondasi pengembangan desain pembelajaran
IPA bervisi konservasi.
2. menghasilkan desain pembelajaran IPA bervisi konservasi materi pencemaran
lingkungan.
3. mengevaluasi validitas desain pembelajaran IPA bervisi konservasi materi
pencemaran lingkungan berdasarkan penilaian pakar.
4. mengevaluasi pengaruh desain pembelajaran IPA bervisi konservasi terhadap
pengetahuan dan sikap peduli lingkungan.
1.6 Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami istilah kunci pada
penelitian, dibuat penjelasan terhadap istilah-istilah berikut.
1. Desain Pembelajaran IPA bervisi konservasi
Desain pembelajaran merupakan deskripsi proses belajar mengajar pada
suatu unit pembelajaran (Koper, 2006). Lynch (2008) mendefinisikan desain
pembelajaran sebagai perencanaan pembelajaran. Merujuk pada dua definisi
tersebut, penelitian ini mendefinisikan desain pembelajaran sebagai perencanaan
5
pembelajaran yang terwujudkan dalam langkah-langkah pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan siswa.
Desain pembelajaran IPA bervisi konservasi diartikan sebagai perencanaan
pembelajaran IPA yang mengintegrasikan hakikat pendidikan IPA dan pendidikan
konservasi. Hakikat pendidikan IPA adalah inkuiri tentang alam, siswa belajar
secara ilmiah tentang fenomena alam melalui proses penyelidikan. Hakikat
konservasi adalah caring, protecting, repairing. Pendidikan konservasi adalah
pendidikan yang (1) menyadarkan dan meningkatkan kepedulian tentang alam
(caring), (2) mendorong perlindungan atas alam (protecting), dan (3) mendorong
usaha pemulihan atas alam (repairing). Menurut Palmer (1998) pendidikan
konservasi diwujudkan melalui belajar tentang alam (learning about environment),
di alam (learning in environment) dan untuk alam (learning for environment). Oleh
sebab itu, desain pembelajaran IPA yang bervisi konservasi diwujudkan sebagai
langkah-langkah pembelajaran IPA yang mendorong siswa belajar secara ilmiah
(inkuiri) tentang alam dan belajar untuk mendorong usaha perlindungan terhadap
alam. Desain pembelajaran IPA bervisi konservasi dalam penelitian ini
didefinisikan secara operasional sebagai skor keterlibatan siswa dalam
pembelajaran IPA yang diukur melalui jumlah kehadiran siswa selama
implementasi desain pembelajaran.
2. Pengetahuan lingkungan
Pengetahuan lingkungan merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang
mengenai lingkungan dan permasalahannya. Pengetahuan lingkungan dalam
6
penelitian ini didefinisikan secara operasional sebagai skor pengetahuan tentang
materi pencemaran lingkungan yang diukur dengan soal tes tertulis.
3. Sikap peduli lingkungan
Milfont (2009) mendefinisikan sikap peduli lingkungan sebagai
kecenderungan psikologi yang diwujudkan dalam bentuk respon evaluatif
mengenai persepsi terhadap lingkungan dan permasalahannya dengan tingkatan
suka (favour) atau tidak suka (disfavour). Sikap peduli lingkungan memiliki tiga
komponen yaitu kognitif, afektif, dan konatif (Schultz et al., 2004 & Yin, 1999).
Sikap peduli lingkungan dalam penelitian ini didefinisikan secara operasional
sebagai skor yang diperoleh melalui ekspresi pendapat (sangat setuju, setuju, netral,
tidak setuju, sangat tidak setuju) mengenai pernyataan (item) dalam skala sikap
peduli lingkungan. Skala sikap peduli lingkungan dirancang dengan pertimbangan
keyakinan mengenai lingkungan (kognitif), afek/perasaan terhadap lingkungan
(afektif), dan niat untuk berbuat (konatif).
1.7 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Mengembangkan pengetahuan dan sikap peduli lingkungan bagi siswa di SMP
Negeri 2 Watukumpul
2. Menambah informasi bagi guru IPA SMP Negeri 2 Watukumpul mengenai
pembelajaran yang mencerminkan pendidikan konservasi.
3. Sekolah dapat mensosialisasikan penggunaan desain pembelajaran IPA bervisi
konservasi materi pencemaran lingkungan
7
1.8 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk hasil pengembangan disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Spesifikasi Produk Desain Pembelajaran Bervisi Konservasi
Komponen Konsep Pengembangan
Indikator - Melibatkan pencapaian aspek pengetahuan dan sikap peduli
lingkungan
Kegiatan
belajar
- Berisi kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan hakikat
pembelajaran IPA (proses inkuiri) dan hakikat pendidikan
konservasi
Materi ajar - Topik yang didiskusikan adalah isu konservasi di wilayah
pedesaan terkait kerusakan lahan pertanian akibat penggnaan
pupuk dan pestisida kimia.
Penilaian - Menggunakan penilaian autentik
1.9 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.9.1 Asumsi Pengembangan
Pengembangan desain pembelajaran pada penelitian ini didasarkan pada
asumsi bahwa 1) Pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara langsung dengan
lingkungan dapat membentuk pengetahuan siswa dengan baik (Minner et al.,
2009). Interaksi dengan lingkungan dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan.
2) Pendidikan konservasi merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk
populasi manusia yang memiliki kesadaran, pengetahuan, sikap, skill, dan motivasi
terhadap pelestarian lingkungan. 3) Pengembangan desain pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan delapan Learning Management Question (8LMQ) seperti
yang dilakukan oleh Smith et al. (2005)
1.9.2 Keterbatasan Pengembangan
Keterbatasan pengembangan pada penelitian ini adalah: 1) pengembangan
desain pembelajaran IPA bervisi konservasi terbatas pada permasalahan yang
8
terjadi di Watukumpul yaitu pencemaran lingkungan baik air, tanah dan udara yang
disebabkan oleh pupuk kimia dan pestisida. 2) uji coba produk hasil pengembangan
masih terbatas pada skala kecil. Desain ujicoba juga belum menggunakan kontrol
sebagai pembanding. Akibatnya simpulan dalam penelitian ini belum dapat
digeneralisasikan di sekolah-sekolah lain.