Pengembangan kurikulum pai nissa

41
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI Pengertian Pengembangan secara Umum - Kata pengembangansecara ethimologi yaitu berarti proses, cara, perbuatan mengembangkan. - Secara Istilah, kata pengembanganmenunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, di mana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat dan cara terus dilakukan (dikembangkan). - Istilah pengembangan dalam pendidikan menunjukkan suatu proses perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang lebih tinggi dan meluas serta mendalam. Pada akhirnya secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan/kematangan. - Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor perubahan struktur. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem. Pengertian Kurikulum secara Umum - Kata “kurikulum” berasal dari bahasa Yunani currere” yang berati jarak tempuh lari” mulai start sampai finish. Pada tahun 1955 kurikulum dipahami dalam bidang pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan. - Dalam istilah dunia pendidikan kontemporer, secara umum arti kurikulum dapat didefinisikan sebagai kumpulan mata pelajaran atau pengetahuan yang harus dipelajari oleh siswa. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik dan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran tujuan yang dicita-citakan. Oleh karenanya kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan- tujuan pendidikan. - Kurikulum juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum PAI 1. Pengembangan Kurikulum PAI adalah pengembangan kurikulum yg dirancang berdasarkan dalil Al-Qur‟an dan Al-Hadith, yg bertujuan agar manusia mendapat kesejahteraan di dunia dan tetap dekat kepada Khaliknya. 2. Kurikulum Pend. Islam menyangkut jenis mata pelajaran yg diberikan kepada siswa yg terhimpun dlm Kurikulum Pendidikan Islam. Pijakan Teori Pengembangan dalam bidang ilmu-ilmu Sosial (termasuk Pendidikan)

Transcript of Pengembangan kurikulum pai nissa

Page 1: Pengembangan kurikulum pai nissa

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

Pengertian Pengembangan secara Umum- Kata “pengembangan” secara ethimologi yaitu berarti proses, cara,

perbuatan mengembangkan.- Secara Istilah, kata “pengembangan” menunjukkan pada suatu kegiatan

menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, di mana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat dan cara terus dilakukan (dikembangkan).

- Istilah pengembangan dalam pendidikan menunjukkan suatu proses perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang lebih tinggi dan meluas serta mendalam. Pada akhirnya secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan/kematangan.

- Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor “perubahan struktur”. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem.

Pengertian Kurikulum secara Umum- Kata “kurikulum” berasal dari bahasa Yunani “currere” yang berati “jarak

tempuh lari” mulai start sampai finish. Pada tahun 1955 kurikulum dipahami dalam bidang pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan.

- Dalam istilah dunia pendidikan kontemporer, secara umum arti kurikulum dapat didefinisikan sebagai kumpulan mata pelajaran atau pengetahuan yang harus dipelajari oleh siswa. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik dan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran tujuan yang dicita-citakan. Oleh karenanya kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

- Kurikulum juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum PAI1. Pengembangan Kurikulum PAI adalah pengembangan kurikulum yg dirancang

berdasarkan dalil Al-Qur‟an dan Al-Hadith, yg bertujuan agar manusia mendapat kesejahteraan di dunia dan tetap dekat kepada Khaliknya.

2. Kurikulum Pend. Islam menyangkut jenis mata pelajaran yg diberikan kepada siswa yg terhimpun dlm Kurikulum Pendidikan Islam.

Pijakan Teori Pengembangan dalam bidang ilmu-ilmu Sosial (termasukPendidikan)• Teori pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial termasuk pendidikan yang dalam

konteks ini adalah kurikulum pendidikan dalam manajemen & pengembangannya menganut madhab voluntarisme (fakultatif/adanya unsur kesengajaan terhadap pengembangannya).

• Teori pengembangan pertama kali diusung oleh Anthony Giddens dalam bukunya Central Problems in Social Theory yang diterbitkan di Londonpada tahun 1979.

• Giddens menyatakan: “Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor perubahan struktur. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem”.

• Dikemudian hari teori ini lebih lazim dikenal orang dengan TEORISTRUKTURASI.

1. Teori Strukturasi Anthony Giddens• Munculnya teori strukturasi disebabkan tidak adanya "theory of action" (

teori tindakan, perbuatan atau tingkah laku) di dalam ilmu-ilmu sosial• Dalam literature filsafat kita memang menemukan banyak kajian tentang

tingkah laku dilihat dari sisi tujuan-tujuan (purposes), alasan (reasons) atau motivasi akan tetapi selama ini tidak berpengaruh pada ilmu-ilmu sosial. Ini dapat dimaklumi karena

Page 2: Pengembangan kurikulum pai nissa

filsafat tingkah laku tidak memberikan perhatian terhadap issu sentral dalam ilmu sosial. Yakni "analisis institusional, power, ataupun perubahan sosial”.

• Pada sisi lain, madzhab fungsionalisme dan Marxisme Ortodox melihat tingkah laku dari sudut determinisme sosial dan mengabaikan "social actors" yang tingkah lakunya seyogyanya harus dijelaskan.

• Sebagai lawan determinisme adalah madzhhab voluntarisme, akan tetapi menggabungkan dua madzhab tersebut tetap tidak memadai untuk menjelaskan tingkah laku yang menjadi issu sentral ilmu sosial. Kajian yang memadai menyangkut human agency, manusia sebagai pelaku perbuatan, harus menempatkan tingkah laku dalam perjalanan waktu yang terjadi di tempat tertentu.

• Theori strukturasi adalah dualisme antara tipe voluntaristik dan deterministik, atau dualisme individual dan masyarakat, dualisme subyek- obyek, dualism agen dan struktur yang secara bersama membentuk social- practices.

• Pusat perhatian dari teori strukturasi ini pada “duality of structure”.Yang dimaksud dengan konsep "the duality of structure" adalah bahwa structural properties dalam sistem sosial dijelaskan sebagai medium dan sebagai hasil (outcome) dari social-practices yang membentuk sistem itu sendiri.

Beberapa konsep atau istilah teori strukturasia. Social structure, duality of structure, structural properties, rules and resources include

wealth, private property; education advantage, occupational position;b. Dimenasions of interaction (interaction, modality, structure);c. interaction (communication, power, sanction);d. modality (interpretatie scheme, facility, norm).e. Authorisation, allocation;f. Contradiction, conflict, interest, ideology, decision-making, class dominant;g. Social reproduction, social change, historicity.

Pemahaman Pe n gemb a n g a n secara Luas menurut Teori Strukturasi Anthony Giddens- In analysing the conditions of social reproduction, of stability and change in

society, Giddens suggesses to give attention the essential importance of tradition and routinisation in social life;

- Change is in principle involved with social reproduction. Change or its potentiality is thus inherent in all moments of social reproduction.

- Stability means continuity over time. A stable social order is one in which there is a close similarity between how things are now and how they used to be in the past;

- Paramaters of change; historicity and deroutinisation.- Rationalization of action is the fundamental component of social activity in the

historical context.- Every member of society must know in both practical and discursive modes, a

great deal about the workings of the society by virtue of his participation in it; such knowledengane is incorporated as an element in the production and reproduction of that society via the duality of structure i.e, between individuality and colletivity, agent and structure.

Teori lain tentang fungsionalism-struktural- Ideolog teori ini adalah Percy S. Cohen dalam bukunya Modern Social Theory;- Buku ini lebih memfokuskan pada teori analisis fungsional dan kurang atau tidak

memberikan perhatian pada analisis structural.

Page 3: Pengembangan kurikulum pai nissa

PERJALANAN KURIKULUM NASIONAL(PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH) DI INDONESIA

Selayang Pandang• Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional

telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,1975, 1984, 1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik,sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.

Kurikulum 1968 dan sebelumnya• Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana

Pelajaran 1947.• Tahun 1947 kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan

kolonial Belanda dan Jepang (pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda).• Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut

kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.

Kurikulum 1968 dan sebelumnya

• Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 mengalami penyempurnaan &diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952.

• Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.• Ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan

isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari.

Kurikulum 1968 dan sebelumnya• Menjelang tahun 1964 kurikulum pendahuluan disempurnakan menjadi

Kurikulum Pendidikan 1964.• Ciri dari kurikulum 1964 ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar

rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, kepribadian, dan jasmani

Kurikulum 1968 dan sebelumnya• Kurikulum 1964 diperbaharui dengan Kurikulum 1968.• Terjadi perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi

pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

• Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.

• Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

Kurikulum 1975Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968, dengan pendekatan:• Berorientasi pada tujuan• Menganut pendekatan integrative/terpadu• Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas daya dan waktu.• Menganut pendekatan sistem instruksional, dikenal dengan Prosedur

Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).• Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik,

dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.

Page 4: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).

Sebab perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984:• Beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam

kurikulum pendidikan dasar dan menengah• Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan

kemampuan siswa• Terdapat kesenjangan antara prog kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah• Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap

jenjang.• Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bid

pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak hinggasekolah menengah tingkat atas & Pendidikan Luar Sekolah.

• Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhikebutuhan perkembangan lapangan kerja.

Kurikulum 1984 memiliki ciri:• Berorientasi kepada tujuan instruksional (tujuan apa yang harus dicapai

siswa).• Menggunakan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA:

pendekatan pengajaran siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional (ranah kognitif, afektif, & psikomotor.

• Materi pelajaran dikemas dengan pendekatan spiral (pengemasan bahanajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran). Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan.

• Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, barukemudian diberikan latihan setelah mengerti.

• Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.Pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret,semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks.

• Menggunakan pendekatan keterampilan proses (pembentukkan keterampilan, memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya).

• Kurikulum 1994 sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakansesuai dengan Undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem PendidikanNasional

Ciri-ciri kurikulum 1994• Menggunakan sistem caturwulan• Pembelajaran lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat

(berorientasi kepada materi pelajaran/isi)• Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua

siswa di seluruh Indonesia.• Menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik

secara mental, fisik, dan sosial.• Pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang

menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.• Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal

yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.• Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit sebagai pemantapan

pemahaman siswa.

Problem Pelaksanaan Kurikulum 1994• Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya

materi/substansi setiap mata pelajaran• Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat

perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.

Page 5: Pengembangan kurikulum pai nissa

Suplemen Kurikulum 1994• Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya

menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat.

• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa,dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.

• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaransubstansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangansiswa.

• Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait, seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasaranatermasuk buku pelajaran.

• Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dansarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Versi Tahun 2002 dan 2004• KBK merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan

hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar,dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah;

• KBK berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul padadiri siswa melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2)keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya

Ciri Pendidikan berbasis Kompetensi

• Pemilihan kompetensi yang sesuai;

• Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi;

• Pengembangan sistem pembelajaran.

Ciri-ciri KBK ver 2002-2004• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal;• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman;• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode

yang bervariasi;• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif;• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Landasan KBK– Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006• Sebagai implementasi Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

• Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: (1)standar isi, (2)standar proses, (3)standar kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)standar sarana dan prasarana, (6)standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan (7)standar penilaian pendidikan.

Arah KBK ver KTSP 2006• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring pelaku

pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.

Page 6: Pengembangan kurikulum pai nissa

Ciri KBK – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal.• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode

yang bervariasi.• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif.• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan

atau pencapaian suatu kompetensi.

Perbedaan KBK ver 2002-2004 dengan KBK ver KTSP• Sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu

pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya.

KEBIJAKAN UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM

Page 7: Pengembangan kurikulum pai nissa

Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Kebijakan umum:• Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika• Kesamaan memperoleh kesempatan• Memperkuat identitas nasional• Menghadapi abad pengetahuan• Menyongsong tantangan teknologi informasi & komunikasi• Mengembangkan keterampilan hidup• Mengitegrasikan unsur-unsur penting ke dalam kurikulum

• Pendidikan alternatif• Berpusat pada anak sebagai pembangunan pengetahuan• Pendidikan multikultur• Penilaian berkelanjutan• Pendidikan sepanjang hayat

Masalah-hambatan dan Hambatan Pengembangan Kurikulum

• Masih sering terjadi perbedaan persepsi visi & misi yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan baik di jenjang dasar maupun jenjang sekolah menengah

• Lahirnya gagasan desentralisasi dalam pengembangan kurikulum sebagai akibat desentralisasi pend tidak disertai dengan buku acuan yang jelas

• Tim perekayasa kurikulum masih terpusat di tingkat pusat• Belum berorientasi pada kepentingan siswa sebagai subjek tetapi mereka sebagai objek.• Bersifat sentralistik, kurang memberdayakan peran sekolah & partisipasi

masyarakat• Tidak dilandasi filsafat pendidikan yang memberikan ide dasar dalam mewujudkan

tujuan pendidikan.• Lebih mengarah pada kepentingan politis dan keinginan administrator tingkat pusat• Kurang memperhatikan kesinambungan proses belajar dari tingkat SD

hingga PT• Guru-guru tidak memiliki dokumen kurikulum yang memadai• Kurangnya koordinasi antara pusat SLTP/MTs & SMU/MA.

Masalah-masalah dan Hambatan Monitoring dan Evaluasi• Kegiatan monitoring di lapangan oleh pejabat yang berwenang hanya

sebatas mengamati, tanpa instrumen penjaringan informasi yang penting• Pemahaman terhadap konsep evaluasi kurikulum oleh pihak pelaksana pendidikan

masih kurang baik• Sistem evaluasi tidak mendukung tercapainya tujuan instruksional• Evaluasi dilakukan Topdown, seragam kurang memperhatikan keragaman &

potensi yang berbeda• Evaluasi kurikulum masih belum dipahami sebagai bagian yang penting dalam sistem

kurikulum• Masih simpang siurnya pemahaman kurikulum antara pelaksana/guru dengan

pihak yang berwenang melakukan monitoring• Standar evaluasi belum ditetapkan secara jelas dan tegas sehingga kriteria pencapaian

yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan maupundaerah di berbagai wilayah menjadi heterogen

Masalah-masalah dan Hambatan Pelaksanaan Kurikulum• Strategi pembelajaran tidak relevan dengan tujuan institusional• Sarana prasarana penunjang minim & kualitas SDM kurang kreatif &

inovatif• Masih sebatas pd sosialisasi nilai & pola hafalan trhdp materi yang ada

dalam kurikulum• Dominasi Tatap Muka (TM), siswa kurang aktif, mengabaikan keterampilan dan

pemahaman konsep-konsep yang dibutuhkan untk kehidupan siswa dimasa mendatang

• Guru & Personel sekolah sulit mengubah pola pikir lama ke pola pikir barusesuai perkembangan kurikulum

Page 8: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Tidak semua pihak yang ada di lapangan “Well Come” terhadap kurikulum baru, bahkan ada yang apatis.

Page 9: Pengembangan kurikulum pai nissa
Page 10: Pengembangan kurikulum pai nissa
Page 11: Pengembangan kurikulum pai nissa
Page 12: Pengembangan kurikulum pai nissa
Page 13: Pengembangan kurikulum pai nissa
Page 14: Pengembangan kurikulum pai nissa
Page 15: Pengembangan kurikulum pai nissa

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Konsep Pengemb Kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum, perekayasaan kurikulum, dan asas pengemb kurikulum

Pengertian KurikulumProgram pendidikan yang disediakan oleh sekolah bagi siswa. Kurikulum tidakterbatas pada sejumlah mata pelajaran namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa seperti: bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha, gambar- gambar, halaman sekolah dan lain-lain.

Kurikulum Dikaji dari Berbagai Aspek• Kurikulum berkenaan dengan fungsi: untuk calon warga negara,

anggota/pembentuk keluarga, anggota masyarakat, anggota profesi danlain-lain.

• Kurikulum disediakan untuk siswa, karenanya harus mempertimbangkan aspek perkembangan, kemampuan, intelegensi, kebutuhan, minat, &permasalah yang dihadapi siswa (bersumber & sesuai dengan lingkungan anak).

• Isi kurikulum disusun dalam bentuk prograj pengajaran bidang studiberdasarkan tujuan yang dilihat dari segi aspek 1) hakikat manusia, 2) tuntutan dalam pembangunan, 3) tuntutan bagi setiap warga negara dengan nilai-nilai dasar dalam konstitusi, aspirasi pemerintah, masyarakat & kebudayaan nasional

• Melaksanakan kurikulum dengan pendekatan metodologi pengajaran/ilmutentang metode-metode, seperti metode problem solving, diskusi dan lain- lain

• Mengetahui hasil kurikulum dengan sistem evaluasi: dilakukan oleh guru

Pokok Pikiran Kurikulum• Merupakan suatu perencanaan.• Merupakan pengaturan (sistematika & struktur).• Berisikan isi & bahan pelajaran.• Mengandung cara/strategi/metode penyampaian pengajaran.• Merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.• Kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan.• Kurikulum adalah suatu alat pendidikan.

Perekayasaan Kurikulum• Perekayasaan kurikulum dilaksanakan dalam situasi nyata di sekolah melalui

proses konstruksi kurikulum, pengembangan kurikulum & implementasi kurikulum.• Konstruksi Kurikulum: proses pembuatan keputusan yang menentukan hakikat

& rancangan kurikulum.• Pengemb kurikulum: prosedur pelaksanaan pembuatan konstruksi

kurikulum.• Implementasi kurikulum: proses pelaksanaan kurikulum yang dihasilkan oleh

konstruksi dan pengembangan kurikulum.

Asas Pengembangan Kurikulum• Asas keimanan & ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;• Asas demokrasi Pancasila;• Asas Keadilan & Pemerataan pendidikan;• Asas keseimbangan, keserasian & keterpaduan;• Asas hukum yang berlaku;• Asas kemandirian & pembentukan manusia mandiri;• Asas nilai-nilai kejuangan bangsa;• Asas pemanfaatan, pengembangan, penciptaan IPTEK

Kesimpulan• Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang

berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai denganvisi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional.

• Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunyamanajemen pengembangan kurikulum, baik dalam perencanaan maupun implementasi kurikulum secara operasional.

Page 16: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum, perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum

Page 17: Pengembangan kurikulum pai nissa
Page 18: Pengembangan kurikulum pai nissa

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pendahuluan• Aministrasi dan supervisi adalah dua bidang tugas dalam penyelenggaraan pendidikan

yang saling membutuhkan dalam usaha meningkatkan pelayanan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif.

• Tujuan utama dari administrasi ialah mengorganisasikan dan mengoperasikan tugas sekolah sehingga pengajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sedangkan supervisi berkaitan dengan tugas kepala sekolah dalam memberikan motivasi terhadap perbaikan kurikulum

Administrasi KurikulumKonsep-konsep Pokok Rumusan Administrasi

• Administrasi sebagai suatu proses keseluruhan;• Manusia yang terlibat dalam proses Administrasi;

• Proses Administrasi senantiasa bertujuan;

• Pada prinsipnya Administrasi dilaksanakan dalam bentuk kerjasama;

• Proses Administrasi memerlukan dukungan peralatan dan perlengkapan(waktu, tempat & materi).

Administrasi dalam Sistem SekolahTerdiri 5 (Program) Kegiatan:• Program instruksional/pembelajaran;

• Personal sekolah;

• Dukungan logistik;• Perencanaan, seperti rencana tahunan, triwulan, bulanan, mingguan;• Hubungan dengan pihak luar (external relation), seperti orang tua siswa, instansi

pemerintah, badan usaha swasta, dan masyarakat.

Pendekatan Administrasi Kurikulum

• Pendekatan produktif, demokrasi & humanistik;• Pendekatan sistemik (klasik), romantik & modern;

• Pendekatan direktif, in service, dan sistemik.

Supervisi Kurikulum• Suatu sistem, yakni menerapkan berbagai komponen yang saling

berhubungan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.

Fungsi Supervisi Kurikulum• Fungsi edukatif: mendidik guru lebih baik kualitasnya & profesional;• Fungsi kurikuler: pelaksanaan pengajaran menjadi lebih efektif;• Fungsi kepembimbingan: membantu guru-guru dalam mengatasi kesulitannya;• Fungsi administratif: kegiatan kepengawasan & kepemimpinan terhadap organisasi

guru-guru;• Fungsi pengabdian: pengabdian supervisor/kepala sekolah terhadap

kepentingan sekolah.

Ciri-ciri Supervisi Kurikulum

• Supervisi adalah proses perbaikan pengajaran dengan cara bekerjasama dengan orang-orang yang bekerjasama dengan para siswa;

• Supervisi memudahkan para siswa belajar;

• Supervisi dan supervisor berpijak pada dasar, membantu situasi belajar bagi siswa;

• Supervisi merupakan suatu proses penyuluhan orang-orang dengan cara yang kreatif dalam rangka memecahkan masalah.

Supervisi & Perbaikan Kurikulum• Titik tolak dari perbaikan kurikulum sekolah bersumber dari “GURU”.• Usaha perbaikan pengajaran & kurikulum berhubungan dengan pertanyaan: peranan

guru sebagai pendidik profesional, kemampuan guru profesional, guru & perbaikan kurikulum, dan hubungan antara guru dan administrator, siswa dan orang tua murid.

Page 19: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Jadi, guru/pendidik disamping memahami dirinya sendiri, siswa &masyarakat juga harus memiliki kemampuan yang berkenaan dengan fungsipengajaran.

Kemampuan Guru Profesional• Explaining, informing, showing how;• Initiating, directing, administering;• Unifying the Group;• Giving security;• Clarifying attitudes, beliefs problem;• Diagnosing learning problems;• Making curriculum materials;• Evaluating, recording, reporting:• Enriching community activities;• Organizing & arranging classroom;• Participating in school activities;• Participating in profesional & civic life

Page 20: Pengembangan kurikulum pai nissa
Page 21: Pengembangan kurikulum pai nissa

DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Konsep Dasar Pengertian Kurikulum:• Kurikulum sebagai rencana pembelajaran.

• Kurikulum sebagai pengalaman belajar.

• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Kurikulum terbagi 4 jenis:• The Hidden Curriculum (kurikulum tersembunyi): merupakan kurikulum yang

tidak tertulis (the latens curriculum) yang dimunculkan sebagai efek dari milieu sosial, atau karena tugas sekolah yang mengakibatkan pengaruh yang tidak diharapkan.

• The Actual Curriculum (kurikulum nyata) yang ditafsirkan sebagai siswamengalami secara aktual dan guru guru mengajarkan secara aktual.

• A Whole Curriculum (Kurikulum Keseluruhan) adalah Program sekolah yang menyeluruh, seimbang, dan koherensi, menyeluruh berarti semuapengalaman yang direncanakan dan dibimbing oleh sekolah.

• The Public Curriculum adalah yang didasarkan pada kebutuhan mendasar dan konkrit yang harus diperbuat dan dipelajari oleh siswa di sekolah, yangdianggap efektif dan bermakna bagi publik luas.

Komponen-komponen Kurikulum:• Komponen tujuan;• Materi;

• Metode;

• Evaluasi

Peran Kurikulum:• Konservatif/kolot/mengikat penuh;• Evaluatif;• Kreatif;

Fungsi Kurikulum:• Penyesuaian;• Pengintegrasian;• Deferensiasi;• Persiapan:• Pemilihan:• Diagnostik.

Page 22: Pengembangan kurikulum pai nissa

Pendekatan-pendekatan Kurikulum:

• Pendekatan mata pelajaran;• Pendekatan interdisipliner;

• Pendekatan integratif;

• Pendekatan sistem.

Faktor-faktor yang melandasi Pengembangan Kurikulum• Filsafat & Tujuan Pendidikan Nasional:• Sosial Budaya;• Perkembangan siswa;• Keadaan lingkungan;• Kebutuhan pembangunan;• Perkembangan IPTEK• Landasan manajerial yakni saling pengaruh mempengaruhi dan keseluruhan

merupakan suatu sistem.

Hambatan-hambatan dalam Pengembangan Kurikulum

• Terletak pada guru yang kurang berpartisipasi dalam pengemb kurikulum, mungkin karena waktu, beda pendapat dan lain-lain.

• Terletak pada masyarakat yang kurang mendukung baik dukungan materiil maupun spirituil.

Kajian Lanjut• Guru diharapkan mampu dan dapat meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar, terutama dalam pengembangan kurikulum dalam bentuk: 1) penetapan tujuan sekolah, 2) penetapan program pendidikan/kurikulum sekolah, 3) penetapan strategi pelaksanaan.

• Kepala Sekolah harus memiliki kemampuan merumuskan 1) visi dan misi sekolah, 2) program kurikulum dan kegiatan pendidikan, 3) mengembangkan sarana pendidikan, 4) mengevaluasi keberhasilan pendidikan yang telah dilakukan.

• Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dengan baik denganmemberikan dukungan materiil maupun spirituil.

PENGEMBANGAN KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

• Pengembangan kurikulum bertalian erat dengan perubahan pola pendidikan, ialah pendidikan traditional yang berpusat pada mata ajar, pendidikan progresif yang berproses pada siswa, dan pendidikan yang berproses pada masarakat.

• Pengembangan komponen-komponen kurikulum, pada umumnya berdasarkan pada pendekatan tertentu, yakni pendekatan modern,pendekatan produktif, pendekatan humanistik, pendekatan sistematik dan sebagainya.

Page 23: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Komponen tujuan kurikulum berdasarkan pada tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikulum. Dalam upaya merumuskan tujuan- tujuan tersebut pula didasarkan pada kategori kognitif, afektif dan psokomotorik dari blossom, dkk.

• Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang sari persepsi bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya. Kebutuhanmasyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kemayarakatan juga berkembangan yang mendasari komponen kurikulum.

• Bentuk dan organisasi kurikulum berkembang dari subject matter curriculum, child centered sampai pada integrated curriculum dan bentuk-bentuk lainnya.

Kesimpulan

• Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang dari persepsi bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya.

• Kebutuhan masyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kerja kemasyarakatan juga berkembang yang mendasari komponen kurikulum.

KONSEP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengertian Manajemen

• Secara definitif etimologis manajemen berasal dari kata to manage artinya mengatur

• Manajemen berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi.

• Secara etimologis manajemen dalam tataran aplikasi banyak didefinisikan sebagai proses pengaturan atau pengelolaan untuk pencapain tujuan yang diharapkan oleh organisasi atau lembaga, dimana dalam pelaksanaannya tidak bisa dilepaskan dari peran pimpinan sebagai inspirator untuk mengarahkan sekelompok manusia dalam organisasi atau lembaga.

Fungsi-fungsi Pokok Pimpinan/Manajer

• Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu : perencanaan (planning),pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan(controling).

• Manajemen pengembangan kurikulum merupakan proses sosial yang berkenaan dengan upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangankurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembahasan dalam manajemen pengembangan kurikulum mencakup manajemen dalam perencanaan kurikulum (curriculum planning) dan manajemen dalam implementasi kurikulum (curriculum implementation).

Page 24: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Perkembangan kurikulum merupakan proses dinamika dan menyeluruh yang berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi, misi, dan strategi pengembangan pendidikan nasional. Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya manajemen pengembangan kurikulum pada dasarnya mencakup konsep- konsep pengembangan kurikulum.

• Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum, perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum.

• Konsep manajemen merupakan suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber- sumber lainnya, menggunakan metode efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

• Manajemen pengembangan kurikulum penting berdasarkan berbagai pertimbangan yang pada gilirannya memerlukan tenaga manejer yang berkemampuan profesional.

• Ruang lingkup studi/kajian manajemen pengembangan kurikulum mencakup pokok-pokok dalam proses di mana semua sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen secara komperehensif.

Konsep Sistem Manajemen• Perilaku manajemen dan peristiwa manajemen berdasarkan pada hukum sebab

akibat. Pendekatan ilmu kealaman memberikan dampak pada penggunaan teknologi engineering yang pada gilirannya diterapkan dalam manajemen perusahaan industri.

• Semua tindakan manajemen dan tingkah laku organisasi pada dasarnya ditentukan dan diatur oleh hukum-hukum normatif. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen harus berlandaskan pada hukum normatif tersebut, yang sekaligus mengatur tatanan hubungan sosial antara manusia dalam masyarakat.

• Tingkah laku individu dapat berubah sesuai dengan mootivasi dan situasi.Itu sebabnya, tingkah laku manusia serba mungkin. Ilmu perilaku dilandasi oleh hukum serba kemungkinan (law of probability). Panndangan ini juga turut mempengaruhi ilmu manajemen, karena inti dari ilmu manajemen adalah faktor manusia itu sendiri. Upaya dan hubungan kerjasama sosial dapat berubah tergantung pada kebutuhan, motivasi, dan aspirasi individu dalam situasi tertentu pula.

Page 25: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Manajemen adalah suatu disiplin ilmu, yang memiliki objek studi, sistematika, metode, dan pendekatan. Dalam kerangka ini, ilmu manajemen didukung oleh disiplin-disiplin ilmu lainnya. Seperti filsafat, psikologi, pendidikan, sosiologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan sebagainya. Ilmu manajemen dipengaruhi dan menggunakan hukum kausalitas, normatif dan probabilitas.

• Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara sistematik, yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,pengorganisasiaan, staffing, pengarahan dan kontrol. Masing-masing fungsi manajemen tersebut mencakup berapa sub fungsi yang bekerja secara bergiliran.

• Prespektif manajemen desain struktural meliputi tiga aliran/pandangan, yakni aliran prinsip-prinsip manajemen universal yang dikelompokkan menjadi lima kategori ialah struktur, prinsip koordinatif, prinsip scalar, pembagian pekerjaan, prinsip fungsional; aliran strukturalis, yang menggunakan pemikiran induktif untuk menarik kesimpulan tentang hakekat organisasi berdasarkan pendekatan deskriptif; aliran manajemen ilmiah yang menitik beratkan pada pengukuran kerja dan berdasarkan asumsi bahwa manusia bagaikan mesin.

• A work-flow perspective of management yang menitikberatkan pada arus informasi yang dapat dihitung secara matematis, yang pada giliranya mendasari hakekat penggunaan komputer dan simulasi. Teori ini dikembangkan dari riset operasi , yang menggunakan pendekatan sistem.

• Hukum perspektive of management, yang menitikberatkan teorinya pada kerja kelompok; perspektif ini selanjutnya berkembang menjadi aliran human relation, dan oleh karenanya perlu dikenali kebutuhan, keinginan dan perasaan para karyawan.

• Perpektif manajemen integratif, menekankan pandangan bahwa suatu organisasi adalah suatu sistem, yang memperhitungkan struktur, arus informasi, teknologi, mekanistik, dan organik dan tingkah laku organisasi.

• Konsep sistem sesuatu yang baru,dengan konsep yangbersifat abstrak.Teori sistem umum adalah suatu bidang logic a mathematical field yangbertugas memformulasikan dan mendapatkan prinsip-prinsip umum yangdapat diterapkan pada sistem-sistem yang pada umumnya.

• Definisi „sistem‟ adalah a series of interelated and interdependent parts, such that the interaction or interlay and interdependent parts affects the whole. Rumusan lainnya (lebih lengkapnya), bahwa suatu sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi, interdepedensi dan interpenetrasi, baik antara bagian- bagian maupun antara bagian-bagian keseluruhan untuk mencapai tujuuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Page 26: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Pendekatan sistem (system approach) adalah istilah yang digunakan untuk menerapkan konsep sistem dalam bidang tertentu (misalkan bidang pendidikan dan pelatihan), yang terdiri dari komponen-komponen input (masukan), proses, dan output (keluaran). Suatu sistem pada hakikatnya adalah system of interest, sehingga dijelaskan hubungan antara sistem dengan lingkungan (lingkungan-input-proses-output-lingkungan).

• Konsep kotak hitam, untuk mengidentifikasi kebutuhan bagi suatu sistem baru dengan cara mempelajari hubungan antara lingkungan, input dan output. Berdasarkan konsep kotak hitam, maka yang dimaksud dengan„sistem‟ adalah suatu kotak hitam kecil (little black box: lingkungan-input-proses-output-lingkungan).

• Pendekatan sistem pada tingkat mikro, merupakan penerapan pendekatan, sistem dalam bidang-bidang, seperti: pendidikan dan pelatihan,organisasi, dan sistem-sistem manusia-mesin. Langkah-langkah penerapanya disajikan dalam bagian arus, meliputi: merumuskan masalah, analisis masalah, pengembangan suatu pemecahan, pelaksanaan eksperimen, dan menilai serta merevisi.

KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN

• Konsep umum pendidikan dapat dipahami dengan cara merumuskan definisi pendidikan, rumusan tujuan pendidikan, penjelasan tentang sasaran pendidikan, pelaksanaan proses pendidikan, cara dan prosedur yang ditempuh dalam proses pendidikan.

• Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan. Sesuai dengan definisi ini, maka ada sejumlah istilah yang perlu dirumuskan/dijelaskan lebih lanjut, ialah: usaha sadar, penyiapan sebagai fungsi pendidikan, peserta didik, bimbingan, pengajaran, pelatihan, hasil pendidikan, dan sistem pendidikan.

• Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/ sistem pengelolaan mencakup program kurikulum, program ketenagaan, program pengadaan fasilitas, program pelayanan, dan program hubungan dengan masyarakat.

• Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/sistem organisasi dan pengembangan manusia, membutuhkan sarana (organisasi dan penunjang), yakni: kelompok pimpinan dan pelaksanaan, fasilitas dan alat pendidikan, pembiayaan, dan sistem pengelolaan.

• Pendekatan sistem dalam manajemen pendidikan meliputi unsur-unsur penting, ialah raw input (peserta didik), output (tujuan pendidikan/hasil pendidikan), instrumental input (kurikulum, evaluasi, pengelolaan, ketenagaan, bimbingan/pembinaan, pembiayaan, fasilitas dan alat), lingkungan (organisasi masyrakat dan kultural).

Page 27: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Tujuan umum manajemen pendidikan adalah penyusunan suatu sistem pengelolaan yang meliputi administrasi dan organisasi kurikulum, pengelolaan ketenagaan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan hubungan dengan masyarakat.

• Fungsi-fungsi manajemen pendidikan meliputi perencanaan, organisasi, koordinasi, motivasi, dan kontrol. Komponen-komponen srategi sistemdalam pendidikan terdiri dari sistem perencanaan, sistem pemgraman, dan sistem manajemen.

PROSEDUR MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

• Prosedur pengengembangan kurikulum tidak sederhana yang selama ini dibayangkan dan dilakukan oelh pengembangan kurikulum amatir, pengembangan kurikulum ternyata mempunyai rambu-rambu yang harus dipatuhi dengan seksama. Tidak mengikuti aturan atau prosedur yagn ditetapkan akan mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan yang berakibat kualitas pendidikan tidak mencapai hasil maksimal.

• Dalam prosedur pengembangan kurikulum dapat diedentifikasi tiga tahapan, yakni tahap merencanakan, melaksanakan dan menilai.

• Pelaksanaan kurikulum tidak boleh berjalan tanpa control, untuk itu pengontrolan harus dilakukan dengan seksama. Pelaksanaan kurikulum yang lepas control akan mengakibatkan tidak berjalanya kurikulum yang dibuat dengan semestinya.

• Pengambangan kurikulum mempunyai mekanisme, yaitu berupa tahapan- tahapan dari mulai studi pendahuluan hingga akhirnya penilaian tentangkeberhasilan kurikulum maupun perbaikan-perbaikan atau penyesuaian- penyesuaian yang harus dilakukan.

• Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam prosedur pengembangan kurikulum. Satu dengan yang lainnya saling terkait dan saling mendukung. Jika ada faktor tertentu yang tidak diseertakan maka jalannya pelaksanaan kurikulum akan terganggu.

Manajemen Perencanaan Kurikulum

• Karakteristik perencanaan kurikulum dalam pengembangan kurikulum adalah perncanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksud untukmembina siswa kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan mana yang terjadi pada diri siswa yang bersangkutan. Perencanaan kurikulum kurikulum berfungsi sebagai pedoman/alat manjemen, sebagai penggerak roda organisasi dan tatalaksana pendidikan/pembelajaran, motivasi pelaksanaan system pendidikan. Perencanaan kurikulum memiliki sifat-sifat strategis, komprehensif, intregatif, realistik, humanistik, futuralistik, suportif, kualitas, interdisipliner, penerapan model. Perencanaan kurikulum berlandaskan asas-asas objektivitas, kesesuaian, keseimbangan, kemudahan, berkesinambungan, pembakuan dan mutu.

Page 28: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Perumusan tujuan kemampuan. Kualitas kemampuan tenaga kerja perlu ditingkatkan agar dapat melaksanakan peran dan tugasnya secara efisien dan

efektif. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan dan keterampillan tentang masalah-masalah pekerjaan tertentu, pengetahuan dan keterampilan tentan sistem penyampaian, sikap dan nilai yang menjiwai kepribadian. Berdasarkan rumusan kualitas kemampuan selanjutnya dirumuskan tujuan kurikulum dan tujuan-tujuan kemampuan.

• Perumusan isi kurikulum. Isi kurikulum disusun dalam bentuk bidang- bidang keilmuan, jenis-jenis mata pelajaran, satuan bahasan dan pokokbahasan. Program studi merupakan keseluruhan-keseluruhan belajar yang meliputi komponen. Pola komponen dasar, bidang studi, dan penunjang (tergantung pada jenis program studinya).

• Merancang strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi siswa (belajar) dan guru (mengajar) dalam upaya mencapaitujuan pembelajaran. Srategi pembelajaran adalah pola umum untuk mewujudkan proses belajar mengajar, strategi pembelajaran banyak ragamnya, namun dapat diklasifikasikan Strategi Belajar Mengajar (SBM) dalam kelas, SBM individual, SBM kelompok kecil, SBM kelompok besar, SBM laboratory.

• Merancang srategi bimbingan. Kepembimbingan adalah keseluruhan proses bimbingan untuk membantu siswa memecahkan masalah dankesulitan yang dihadapinya. Jenis bimbingan adalah bimbingan belajar, bimbingan pribadi dan bimbingan jabatan. Metode yang dapat digunakan adalah metode kelompok, latihan teman sejawat, teknik klinis, dan lain sebagainya.

• Merancang strategi penilaian. Penilaian adalah bagian dari kurikulum , bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai setelahpelaksanaan kurikulum. Penilaiaan memiliki fungsi-fungsi instruksional, kurikuler, adminiistratif dan diagnosis, dan penilaian sumatif, masing- masing mempunyai tujuan sendiri.

Administrasi Pelaksanaan Kurikulum• Administrasi pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan semua perilaku yang

bertalian dengan semua tugas yang memungkinkan terlaksananya kurikulum. Dalam administrasi pelaksanaan kurikulum ini bertujuan agar kurikulum dapat dilaksanakan dengan baik .

• Administrasi bertugas menyediakan/mempersiapkan fasilitas material, personal dan kondisi-kondisi agar kurikulum dapat dilaksanakan.

• Pokok-pokok kegiatan administrasi kurikulum dapat dikelompokkan menjadi 9 pokok kegiatan yakni:o Kegiatan yang berhubungan tugas kepala sekolah.o kegiatan yang berhubungan tugas guru.o Kegiatan yang berhungan dengan proses belajar-mengajar.o Kegiatan ekstra kurikuler.

Page 29: Pengembangan kurikulum pai nissa

o Kegiatan pelaksanaan evaluasi belajar.

o Kegiatan pelaksaan pengaturan alat perlengkapan sekolah.o Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan.o Kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningakatan mutu profesional guru.

• Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi 2 tingkatan yaitu pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas.

• Pada pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, kepala sekolah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Dikarenakan:o Kepala sekolah sebagai pemimpin, termasuk memimpin pelaksanaan

kuriulum.o Kepala sekolah adalah administrator dalam pelaksanaan kurikulum yang

berperan dalam perencanaan program pengorganisasian staf pergerakan semua pihak yang perlu dilibatkan dalam pelaksanaan supervisi, dan penilaian terhadap personal sekolah.

o Kepala sebagai penyusun rencana tahunan dibidang kemuridan, personal/tenaga kependidikan, sarana kependidikan, ketatausahaan sekolah, pembiyaan/anggaran pendidikan, pembinaan organisasi sekolah dan hubungan kemasyarakatan/komunikasi pendidikan.

o Kepala sekolah sebagai pembina organisasi sekolah.o Kepala sekolah sebagai koordinator pelaksanaan kurikulum.o Kepala sekolah sebagai pemimpin kegiatan rapat kurikuler.o Kepala sekolah sebagai pengelola sistem komunikasi dalam pembinaan

kurikulum.• Pada pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang berperan besar adalah guru

yang meliputi tiga jenis kegiatan administrasi yaitu: sebagai yang bertugas dalam melaaksanakannya:o Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajaro Pembinaan kegiatan ekstra kurikulero Pembimbing dalam kegiatan bimbingan belajar

• Dalam bidang proses belajar mengajar, tugas guru terdiri dari:o Menyusun rencana pelaksanaan program/unit

o Menyuun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajarano Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswao Pengisian buku laporan pribadi siswa.

Page 30: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat paedagogis dan menunjang pendidikan dalam rangka ketercapaian tujuan sekolah. Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan tugas guru sebagai penanggung jawab.

• Kegiatan ekstrakurikuler sangat bervariasi yang mengandung nilai kegunaan tertentu, antara lain:o Memenuhi kebutuhan kelompoko Menyalurkan minat dan bakato Memberikan pengalaman eksplotoriko Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata ajarano Mengikat para siswa di sekolaho Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah o Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial o Mengembangkan sifat-sifat tertentu

o Menyediakan kesempatan

o Mengambangkan citra masyarakat terhadap sekolah.

• Tujuan utama bimbingan yang diberikan guru adalah untuuk mengembangkan semua kemampuan siswa agar mereka berhasil mengembangkan hidupnya pada tingkat atau keadaan yang lebih layak dibandingkan dengan sebelumnya. Bimbingan berupa bantuan untuk menyelesaikan masalahnya sehingga dia mandiri dalam menyelesaikan masalahnya, bantuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya seperti keluarga, sekolah dan masyarakat.

SUPERVISI PELAKSANAAN KURIKULUM

• Supervisi kurikulum adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor dalam bentuk pemberian bantuan, bimbingan, pergerakan motivasi, nasehat dan pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan professional guru dalam proses belajar mengajar, yang pada gilirannya meningkatkan hasil belajar siswa.

• Supervisi kurikulum melaksanakan fungsi-fungsi edukatif, kurikuler, kepebimbingan, administratif dan pengabdian.

• Cirri-ciri supervisi kurikulum adalah proses perbaikan pengajaran, memudahkan siswa belajar,kegiatan pelayanan kepada siswa oleh guru, merupakan proses penyuluhan secara kreatif.

Page 31: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Kegiatan supervisi kurikulum ditujukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam rangka pelaksanaan kurikulum. Bentuk kegiatan supervisi kurikulum adalah membantu guru mengembangkan kemampuan melaksanakan kurikulum , memilih dan menggunakan material kurikulum, melayani perbedaan individual siswa, melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler, memecahkan masalah-masalah khusus.

• Program supervisi kurikulum meliputi;o Tujuan untuk menghasilkan berbagai program kurikuler, seperti:

program pengajaran, pembinaan kemampuan profesional, program khusus.

o Berfungsi melaksanakan pembinaan keppemimpinan, pembinaan dan

peningkatan kemampuan guru, dan pengawasan.o Ruang lingkup meliputi aspek-aspek perencanaan dan pelaksanaan pengajaran,

pengelolaan sekolah, pembinaan dan peningkatan kemampuan guru dan staf lainnya.

o Operasionalisasi program, dilaksanakan sesuai dengan tujuan, fungsi

dan ruang lingkup program supervisi kurikulum.

PEMANTAUAN KURIKULUM

• Sistem pemantauan kurikulum adalah suatu sistem pengumpulan dan penerimaan informasi berdasarkan data yang tepat, akurat dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan melalui langkah-langkah yang tepat

• Ciri-ciri pemantauan kurikulum adalah:o Pemantauan berdasarkan multi indicator.o Pelaksanaan secara bertahap & evaluatif.o Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus di lapangan.o Pemantauan adalah tenaga yang berpengalaman dalam bidangnya.

• Tujuan pemantauan kurikulum bertujuan untuk mempercepat pengumpulan dan penerimaan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam mengatasi permasalahan pemantauan kurikullum.

• Aspek yang dipantau meliputi: indicator input: target populasi, peserta diklat, tenaga pengajar atauu pelatih, media pengajaran, prosedur penilaian; bimbingan kepada peserta, dan indikator output, meliputi: jumlah lulusan; kualitas kemampuan lulusan; produk benda/barang.

• Program kegiatan pemntauan kurikulum, adalah kegiatan pemantauan yang direncanakan sesuai dengan program pendidikan pada masing-masing kategori.

Page 32: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Pelaksanaan pemantauan kurikulum dapat dilaksanakan dengan cara :o Cara-cara rutin, yaitu dengan mempelajari dan menelaah laporan-

laporan tertulis yang telah diterima sebelumnya.o Cara langsung, yakni dengan cara mengirimkan petugas kelembaga yang sedang

melaksanakan kurikulum.o Pertemuan melalui wahana komunikasi social yang ada.

PENILAIAN KURIKULUM

Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut :

• Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasarpertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.

• Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum, efektifitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak pelaksanaan kurikullum baik positif atau negatif.

Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi:• Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum

• Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengan:o Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum

o Tujuan lembaga sekolaho Struktur program kurikulumo Garis besar program pengajarano Sistem penyampaiano Sistem penilaiano Sistem bimbingan siswao Sitem administrasi dan supervisi

• Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputi:o Struktur programo GBPPo Sistem penyampaiano Sistem penilaiano Sistem bimbingan siswao Sistem administrasi dan supervisi.

Page 33: Pengembangan kurikulum pai nissa

• Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi:o Buku sumber

o Alat-alat pelajarano Perpustakaan o Laboratorium o Pembiayaano Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain.

LANDASAN PERBAIKAN KURIKULUM

Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut:

• Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasarpertimbangan bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.

• Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan-kelengkapan komponen kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum, efektifitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak ppelaksanaan kurikulum baik positif atau negatif.

Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi:• Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum

• Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengano Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum

o Tujuan lembaga sekolaho Struktur program kurikulumo Silabus (garis besar program pengajaran)o Sistem penyampaiano Sistem penilaiano Sistem bimbingan siswao Sistem administrasi dan supervisi.

• Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputio Struktur program

o Silabus (GBPP)o Sistem penyampaiano Sitem penilaiano Sistem bimbingan siswao Sistem administrasi dan supervisi.

• Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi:o Buku sumber

o Alat-alat pelajaran

Page 34: Pengembangan kurikulum pai nissa

o Perpustakaan

o Laboratoriumo Pembiayaano Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain.

SUMBER KEPUSTAKAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

1. Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006.

2. Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

3. Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005.

4. Team Depag Pusat. Kurikulum 2004: Kerangka Dasar. Jakarta: DepagPusat, 2004.

5. S. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.6. Abd Allah Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jogjakarta: Ar-Ruzz,

2007.7. Enco Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007.8. Depag RI. Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Depag Pusat, 2003.9. E. Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005.10. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.11. Oemar Hamalik. Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan

Pelatihan. Bandung: Trigenda Karya, 199312. Mohammad Ali. Pengemb.Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru, 198413. Hendyat Sutopo dan Wasty Soemanto. Pembinaan dan Pengembangan

Kurikulum sebagai Subtansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

14. Subandiyah. Pengemb.dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo Persada,1996.

15. Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi. Dasar-dasar PengembanganKurikulum. Jakarta: Bina Aksara, 1988.

16. A. Hamid Syarief. Pengenalan Kurikulum Sekolah dan Madrasah. Bandung: Citra Umbara, 1995.

17. Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994.18. Kurikulum Pendidikan Menengah tahun 1994.19. UU. No. 20 tahun 2003.20.D. Tanner dan L. Tanner. Curriculum Development. New Yersey: Prentice

Hall, 1981.21. R.S. Zais. Curriculum: Principles and Foundation. New York: Harper & Row,

1976.

Page 35: Pengembangan kurikulum pai nissa

22. Robert M. Diamond. Desingning and Improving Courses and Curricula inHigher Education. London: Jossey-Bass, 1989.

23.Anthony Giddens. Central Problems in Social Theory. London: TheMacmillan Press Ltd, 1979.