Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

21
PENGEMBANGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SESUAI KURIKULUM 2013 Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Profesi Dosen Pengampu: Dr. H.Tasman Hamami, M.A. Disusun oleh: KELOMPOK 8 Muslikhah N.I. (11410018) Ami Lukitasari (11410104) Sabar Setiyorini (11410115) Deny Anita (11410188) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Transcript of Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

Page 1: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

PENGEMBANGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM SESUAI KURIKULUM 2013

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Profesi

Dosen Pengampu: Dr. H.Tasman Hamami, M.A.

Disusun oleh:

KELOMPOK 8

Muslikhah N.I. (11410018)

Ami Lukitasari (11410104)

Sabar Setiyorini (11410115)

Deny Anita (11410188)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru senantiasa memiliki hubungan yang khas dengan muridnya, baik

dalam hubungan instruksional, emosional, dan spiritual. Guru yang

profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk

multidimensional ini, dan menjadi tuntutan semua pihak terhadap seseorang

yang berprofesi sebagai guru. Peran guru dalam dunia pendidikan sangat

penting terutama dalam proses pembelajaran, seiring perkembangan zaman

peran guru akan mengalami perubahan. Secara administratif, tugas guru

dalam proses pembelajaran berkaitan dengan kegiatan merencanakan,

meleksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran maka hal ini berkaitan dengan

kurikulum. Dengan demikian perlu adanya pengembangan guru sesuai

dengan kurikulum, khususnya dalam makalah ini kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengembangan guru

pendidikan agama Islam sesuai dengan kurikulum 2013, yang terbagi menjadi

beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Apa yang dimaksud Pengembangan Guru Pendidikan Agama Islam?

2. Bagaimana Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum 2013?

3. Bagaimana Pengembangan Guru Pendidikan Agama Islam Sesuai dengan

Kurikulum 2013?

1

Page 3: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan Guru Pendidikan Agama Islam

Guru (dalam bahasa Jawa) adalah seseorang yang harus digugu dan

ditiru oleh semua muridnya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang

disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran

oleh muridnya. Ditiru artinya seorang guru menjadi suri tauladan bagi

muridnya, baik dalam berpikir, berbicara, dan berperilaku sehari-hari.1

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa

komponen yang saling bekerjasama dan berhubungan untuk mencapai suatu

tujuan yang telah ditetapkan. Komponen pendidikan tersebut diantaranya

tujuan, kurikulum, metode, sarana prasarana, lingkungan, evaluasi, pendidik,

dan peserta didik. Dalam pendidikan guru merupakan salah satu komponen

yang sangat penting, karena guru secara langsung berhubungan dengan murid

sehingga berperan penting kaitannya dengan pelaksanaan kurikulum.2

Seiring perkembangan zaman yang ditandai dengan kemajuan dalam

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memudahkan manusia mencari

dan mendapatkan informasi serta pengetahuan, peran guru tidak lagi menjadi

satu-satunya sumber belajar. Akan tetapi bagaimanapun hebatnya kemajuan

teknologi peran guru tetap diperlukan, ada peran-peran lain yang penting

seperti guru sebagai fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing,

pengelola kelas, mediator serta evaluator, dan peran tersebut harus

dilaksanakan sebaik mungkin agar proses pengajaran yang menjadi tanggung

jawabnya lebih berhasil.3 Dengan demikian untuk mengoptimalkan peran

guru agar relevan dengan perkembangan zaman perlu adanya pengembangan

dan pembinaan guru.

1 Ainurrofiq Dawam, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hal. 17.

2 Ibid, hal. 18. 3 Asef Umar Fakhrudin, Menjadi Guru Favorit, (Yogyakarta: Diva Press, 2010), hal. 48-

49.

2

Page 4: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

Menurut William Castetter pengembangan dapat dipahami sebagai

upaya individu untuk menumbuhkan dirinya sendiri supaya mengembangkan

tugas dan kewajibannya.4Pengembangan dan pembinaan guru merupakan

upaya peningkatan kompetensi guru secara sistematik yang dilaksanakan

dalam berbagai bentuk kegiatan pendidikan pada suatu lembaga pendidikan

tenaga kependidikan. Kegiatan pendidikan ini dapat dilakukan dalam bentuk

preservice education, pendidikan dan pelatihan (inservice training), dan

onthe job training (pendidikan dalam jabatan).5Dengan demikian kegiatan

pengembangan guru hendaknya senantiasa dilaksanakan secara berkelanjutan

dan bentuk kegiatannya disesuaikan dengan kebutuhan. Pengembangan guru

pendidikan agama Islam tidak jauh berbeda dengan pengembangan guru mata

pelajaran lain pada umumnya. Pengembangan guru pendidikan agama Islam

hendaknya mencakup dalam aspek soft skill dan hard skill. Maka

pengembangan merupakan tuntutan yang harus dijalankan supaya menambah

keluasan dan keefektifan dalam menjalankan tugasnya.6

B. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013 peran guru dalam aktivitas pembelajaran tidak

hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga memainkan berbagai

peran yang bertujuan mengembangkan potensi anak didik secara optimal.7

Menurut Djamarah yang dikutip oleh Sofan Amri merumuskan peran guru

sebagai berikut8 :

a. Korektor

Guru menilai dan mengoreksi semua hasil belajar, sikap, tingkah,

perbuatan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah

b. Inspirator

Guru memberikan inspirasi kepada siswa mengenai cara belajar yang baik

c. Informator

4Mujtahid, Pengembangan Profesi Guru, (Malang: UIN Maliki Press, 2011), hal. 945Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006), hal. 118. 6Mujtahid, Pengembangan, hal. 957Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2013), hal. 30. 8Ibid., hal.30-31.

3

Page 5: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

Guru memberikan informasi yang baik dan efektif mengenai materi yang

telah diprogramkan serta informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi

d. Organisator

Guru berperan mengelola berbagai kegiatan akademik baik intrakurikuler

maupun ekstrakurikuler sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi anak

didik

e. Motivator

Guru dituntut untuk dapat mendorong anak didiknya agar senantiasa

memiliki motivasi tinggi dan aktif belajar

f. Inisiator

Guru mrnjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan

pengajaran

g. Fasilitator

Guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan anak

didik dapat belajar secara optimal

h. Pembimbing

Guru memberikan bimbingan kepada anak didiknya dalam menghadapi

tantangan maupun kesulitan belajar.

i. Demonstrator

Guru dituntut untuk dapat memperagakan apa yang diajarkan secara

dikdaktis, sehingga anak didik dapat memahami pelajaran secara optimal.

j. Pengelola kelas

Guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah

tempat berhimpun guru dan siswa.

k. Mediator

Guru dapat berperan sebagai penyedia media dan penengah dalam proses

pembelajaran anak didik.

l. Supervisor

4

Page 6: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

Guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis

proses pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat optimal.

m. Evaluator

Guru dituntut untutk mampu menilai produk pembelajaran serta proses

pembelajaran.

Seperti yang kita ketahui kurikulum 2013 cenderung menekankan

pada aspek pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik, hal tersebut

tentu menuntut kemampuan guru untuk dapat merancang pembelajaran yang

efektif dan bermakna. Selain mampu merancang pembelajaran efektif dan

bermakna, kurikulum 2013 juga menuntut guru untuk mampu mengorganisasi

pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu

diperhatikan berkaitan dengan pengorganisasian pembelajaran dalam

kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran (pembelajaran hendaknya

dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, serta

kompetensi dasar pada umumnya), pengadaan dan pembinaan tenaga ahli

(diperlukan pengadaan dan pembinaan tenaga ahli yang memiliki sikap,

pribadi, kompetensi dan keterampilan yang berkaitan dengan pembelajaran

berbasis kompetensi dan karakter, sehingga dapat menunjang terlaksananya

pembelajaran tematik integratif dalam mengembangkan potensi peserta didik

secara optimal), pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar (guru,

fasilitator dituntut untuk mendayagunakan lingkungan, baik lingkungan fisik

maupun lingkungan sosial, serta menjalin kerjasama dengan unsur-unsur

terkait yang dipandang dapat menunjang upaya pengembangan mutu dan

kualitas pembelajaran, misalnya dengan masyarakat di lingkungan sekolah),

serta pengembangan dan penataan kebijakan sekolah (kebijakan yang jelas

dan baik dari kepala sekolah dapat memberikan kelancaran dan kemudahan

dalam implementasi pembelajaran berbasis kompetensi, misalnya yaitu

kebijakan dalam meningkatkan mutu dan kualitas guru, menyediakan sarana

dan prasarana yang memadai, dan menjalin kerjasama yang baik dengan

5

Page 7: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

unsur-unsur yang dapat mendukung terciptanya pembelajaran berbasis

kompetensi).9

Demikian juga dengan guru pendidikan agama Islam yang berperan

sebagai salah satu agen penting dalam pembentukan karakter peserta didik,

maka ia diharapkan untuk senantiasa mengembangkan dirinya baik dalam

aspek soft skill maupun hard skill.

C. Pengembangan Guru Pendidikan Agama Islam Sesuai Kurikulum 2013

Tanggung jawab guru terhadap peserta didik tidak hanya sekedar

transfer of knowledge atau transfer pengetahuan. Akan tetapi, ketika

melakukan transfer pengetahuan juga harus disertai kegiatan mendidik,

mendewasakan, menjadikan anak didik sebagai sosok yang jujur dan berbudi

pekerti luhur, dan membuat mereka terampil demi masa depannya.10

Pada kurikulum 2013 yang menekankan ketercapaian kompetensi dan

pembentukan karakter, menuntut guru pendidikan agama Islam untuk selalu

mengembangkan dirinya dalam aspek soft skill maupun hard skill.

a. Soft Skill

Soft skills yangdisebut juga intrapersonal & interpersonal

intelligences, (cerdas diri dan cerdas bergaul) yaitu: perilaku personal

dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan performan

dan kinerja.11Misalnya, kecakapan diri, kecakapan berpikir dan

kecakapan sosial.

1. Kesadaran diri

Kesadaran diri disini meliputi kesadaran sebagai makhluk Allah,

kesadaran akan potensi diri (fisik dan psikologik), kesadaran sebagai

makhluk sosial, dan kesadaran sebagai makhluk lingkungan.

2. Kecakapan berpikir

9 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 104-106.

10 Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hal.240.

11 Tasman Hamami, Handout Pengembangan Profesi, hal.66.

6

Page 8: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

Kecakapan berpikir disini meliputi kecakapan menggali informasi,

mengolah informasi, menyelesaikan masalah secara kreatif dan arif,

serta mengambil keputusan secara cepat dan tepat.

3. Kecakapan sosial

Kecakapan sosial disini meliputi kecakapan berkomunikasi lisan dan

tulisan serta kecakapan bekerjasama dengan pihak lain.12

b. Hard Skill

Hard skills disebut jugaHard Competence/ Technical Competence,

yaitu: kemampuan yang diperlukan untuk menyempurnakan tercapainya

tujuan pekerjaan.13

Dalam hal ini yang termasuk hard skill salah satunya adalah

kemampuan guru merencanakan dan memilih metode pembelajaran.

Metode yang biasa atau umum digunakan dalam proses belajar mengajar

antara lain berbentu ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, dan

demonstrasi atau praktek.14 Pada kurikulum 2013 pembelajaran

dilaksanakan dengan menggunakan metode kolaboratif, diantaranya

jigsaw proscedure, student team achievment division, dan complex

instruction.15

Diantara cara-cara umum yang dapat ditempuh oleh seorang guru

untuk meningkatkan/ mengembangkan kepribadiannya agar menjadi ideal

yaitu melalui pengembangan lewat pendidikan formal, pengembangan lewat

pelatihan, maupun pengembangan lewat pembinaan oleh atasan.16

a. Pengembangan lewat pendidikan formal

Pengembangan lewat pendidikan formal merupakan bagian dari

suatu peningkatan profesi guru dalam upaya peningkatan mutu guru

sebagai jabatan profesi guru. Ada tiga upaya dalam penyelenggaraan

12Ibid., hal.88.13Ibid., hal.66.14Sofan Amri, Pengembangan, hal.113.15Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum

2013: SMA/MA dan SMK/MAK.pdf16Moh.Roqib dan Nurfuadi, Kepribadian Guru : Upaya Mengembangkan Kepribadian

Guru yang Sehat di Masa Depan, (Yogyakarta: Grafindo Lentera Media, 2009), hal. 172.

7

Page 9: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

berbagai aspek dan tahap penanganan pembinaan dalam jabatan

profesional guru. Ketiga upaya tersebut adalah sebagai berikut: Pertama,

mekanisme dan prosedur penghargaan aspek layanan ahli keguruan perlu

dikembangkan. Kedua, sistem penilikan di jenjang SD dan juga sistem

kepengawasan di jenjang SMA yang berlaku sekarang jelas memerlukan

penyesuaian-penyesuaian mendasar. Misalnya tidak sulit dibayangkan

seorang guru berijazah S3 yang diawasi oleh pengawas yang berijazah

S2. Juga bagaimana hasil pengawasan dimasukkan dalam mekanisme

penilaian jabatan fungsional, masih memerlukan banyak penjabaran

fungsional. Ketiga, keterbukaan informasi juga mempersyaratkan

keluasan kesempatan untuk meraih kualifikasi formal yang lebih tinggi,

katakanlah S1 dan bahkan S2 dan S3.

b. Pengembangan lewat pelatihan

Dalam menjalankan profesinya, maka guru perlu mengikuti

pelatihan-pelatihan dalam bentuk kegiatan-kegiatan seperti penataran,

diklat, kursus-kursus, seminar atau kegiatan yang bersifat menunjang

kualitas pemahaman dan peningkatan mutu guru dalam memberikan

pelayanan kepada anak didik dalam rangka meningkatkan pengetahuan

sehingga lebih profesional.

Dengan memiliki kemampuan dan keahlian khusus sesuai dengan

bidang keguruan yang profesional yaitu melalui berbagai upaya

pengembangan lewat pelatihan, diharapkan guru mmapu melakukan

tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal atau

dengan kata lain, guru bisa memiliki kepribadian yang terdidik dan

terlatih dengan baik, serta pengamalan yang banyak dibidangnya.

c. Pengembangan lewat pembinaan atasan

Untuk dapat mengembangkan kualitas kemampuan guru dalam

meningkatkan profesinya sebagai pendidik perlu adanya keterlibatan

langsung oleh pemimpin baik kepala sekolah maupun supervisor yang

terkait yaitu melalui suatu pembinaan. Dengan melalui pembinaan secara

intensif dan terprogram oleh atasan maka akan mudah untuk mengetahui

8

Page 10: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

kemampuan perkembangan guru baik kemampuan akademik maupun

administrasi.

Secara umum, pembinaan guru atau supervisi berfungsi untuk

mengkoordinasi, menstimulasi, dan mengarahkan pertumbuhan guru-

guru; mengkoordinasi semua usaha sekolah, melengkapi kepemimpinan

sekolah, memperluas pengalaman guru-guru, menstimulasi usaha-usaha

yang kreatif, memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus,

menganalisis situasi belajar-mengajar, mmeberikan pengetahuan dan

keterampilan guru serta staf, mengintegrasikan tujuan pendidikan dan

membantu meningkatkan kemampuan guru. Nyatalah, bahwa fungsi

pembinaan guru adalah menumbuhkan iklim bagi perbaikan proses dan

hasil belajar melalui serangkaian upaya pembinaan terhadap guru-guru

dalam wujud layanan profesional.

Setelah mengetahui cara-cara umum yang dapat ditempuh untuk

mengembangkan kepribadian guru, maka perlu diketahui pula kriteria khusus

yang harus dimiliki guru pendidikan agama Islam dalam rangka

mengembangkan dirinya agar menjadi guru ideal, yang akan dijabarkan

sebagai berikut:

Secara umum tugas pendidik menurut Islam ialah mengupayakan

perkembangan seluruh potensi subyek didik. Guru bukan saja bertugas

mentransfer ilmu tetapi juga sekaligus mentransfer nilai (transfer of

knowledge and values), diantaranya yang terpenting adalah nilai ajaran Islam.

Guru membawa amanah Ilahiyah untuk mencerdaskan kehidupan

umat dan membawanya taat beribadah dan berakhlak mulia. Dalam al-Qur’an

surat at-Taubah ayat 122, Allah memerintahkan umat agar sebagian

diantaranya ada yang berkenan memperdalam ilmu dan menjadi guru untuk

meningkatkan derajat diri dan peradaban dunia, tidak semua bergerak ke

medan perang. Karena tanggungjawab guru yang tinggi tersebut, guru

dituntut untuk memiliki persyaratn tertentu baik yang berkaitan dengan

kompetensi professional, pedagogik, sosial dan kepribadian.

9

Page 11: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

Tanpa mengecilkan yang lain, kompetensi sosial dan kepribadian

merupakan kompetensi terpenting dalam Islam. Hal ini sejalan dengan

kurikulum 2013 yang mengutamakan aspek pembentukan kompetensi dan

karakter. Dari kepribadian tersebut guru dapat dievaluasi apakah ia seorang

guru yang baik atau tidak. Kepribadian yang utuh meliputi tingkah laku dan

tutur katanya.

Muhammad Athiyyah al-Abrasyi (dalam kitabnya Ruh at-Tarbiyah

wa Ta’lim) memberikan syarat kepribadian yang harus dimiliki oleh pendidik

agar menjadi guru yang baik, yaitu: zuhud dan ikhlas, bersih lahir dan batin,

pemaaf, sabar, dan mmapu mengendalikan diri, bersifat kebapakan atau

keibuan (dewasa), dan mampu mengenal dan memahami peserta didik dengan

baik (secara individual maupun kolektif).17

Untuk itu, tidaklah mudah untuk menjadi guru Muslim yang baik.

Kepribadian guru harus merupakan refleksi dari nilai-nilai Islam. Guru yang

baik tetap berproses untuk selalu meningkatkan kualitas keilmuan, strategi

pembelajaran, maupun kepribadiannya.

17 Moh.Roqib dan Nurfuadi, Kepribadian Guru, hal.186.

10

Page 12: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

BAB III

KESIMPULAN

Dari keseluruhan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa:

kegiatan pengembangan guru hendaknya senantiasa dilaksanakan secara

berkelanjutan dan bentuk kegiatannya disesuaikan dengan kebutuhan.

Pengembangan guru pendidikan agama Islam tidak jauh berbeda dengan

pengembangan guru mata pelajaran lain pada umumnya. Pengembangan guru

pendidikan agama Islam hendaknya mencakup dalam aspek soft skill dan hard

skill. Maka pengembangan merupakan tuntutan yang harus dijalankan supaya

menambah keluasan dan keefektifan dalam menjalankan tugasnya.

Dalam kurikulum 2013 peran guru dalam aktivitas pembelajaran tidak

hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga memainkan berbagai peran

yang bertujuan mengembangkan potensi anak didik secara optimal. Diantaranya

yaitu berperan sebagai korektor, inspirator, informator, motivator, organisator,

inisiator, dsb.

Pada kurikulum 2013 yang menekankan ketercapaian kompetensi dan

pembentukan karakter, menuntut guru pendidikan agama Islam untuk selalu

mengembangkan dirinya dalam aspek soft skill (kecakapan diri, kecakapan

berpikir dan kecakapan sosial) maupun hard skill (salah satunya adalah

kemampuan guru merencanakan dan memilih metode dan strategi pembelajaran).

Kompetensi sosial dan kepribadian merupakan kompetensi terpenting

dalam Islam. Hal ini sejalan dengan kurikulum 2013 yang mengutamakan aspek

pembentukan kompetensi dan karakter. Dari kepribadian tersebut guru dapat

dievaluasi apakah ia seorang guru yang baik atau tidak. Guru ideal adalah guru

yang pada saat bersamaan siap menjadi peserta didik yang baik yaitu menuntut

ilmu setinggi-tingginya dan juga mengembangkan keterampilan seluas-luasnya.

Inilah sikap mandiri dalam belajar, yang berarti tetap belajar meski telah menjadi

seorang pengajar.

11

Page 13: Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

Dawam, Ainurrofiq. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Umar, Asef Fakhrudin. 2010. Menjadi Guru Favorit. Yogyakarta: Diva Press.

Mujtahid. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Malang: UIN Maliki Press.

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum

2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.

E.Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Wibowo, Agus. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Roqib, Moh dan Nurfuadi. 2009. Kepribadian Guru : Upaya Mengembangkan

Kepribadian Guru yang Sehat di Masa Depan. Yogyakarta: Grafindo

Lentera Media.

Tasman Hamami. Handout Pengembangan Profesi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Modul Pelatihan Implementasi

Kurikulum 2013: SMA/MA dan SMK/MAK.pdf

12