Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 6 SM III 2019-2020 · 2019-09-29 · Konflik adalah suatu...
Transcript of Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 6 SM III 2019-2020 · 2019-09-29 · Konflik adalah suatu...
Pengembangan Kepemimpinan
Penempatan PegawaiSchool of Communication & BusinessInspiring Creative Innovation
Pertemuan 6 SM III
2019-2020
KEPEMIMPINAN DAN KONFLIK
Pertemuan 6 Semester 3/Ganjil
Tahun 2019-2020
Mahasiswa dapat mengetahui tentang konflik dan peran
Kepemimpinan dalam mengelola konflik
KEPEMIMPINAN
aLini gilang,sh.mm
.Kepemimpinan adalah proses yang dijalankan oleh
Pemimpin untuk mempengaruhi orang lain dalam rangka
mencapai tujuan bersama yang telah direncanakan,
sebagaimana tertuang didalam rencana organisasi dan
memastikan setiap elemen organisasi dapat bekerjasama
dan membangun organisasi yang kondusif dan solid serta
memiliki arah yang jelas
UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN
1. Pemimpin (Leader) merupakan orang yang
memimpin
2. Bawahan (Pengikut) merupakan orang-orang yang
dipimpin
3. Organisasi merupakan alat dan wadah untuk
melakukan kepemimpinan
4. Tujuan (objective) merupakan sasaran yang ingin
dicapai
5. Lingkungan merupakan internal dan eksternal
perusahaan
FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN
.
1. Pengambilan keputusan dan merealisasi keputusan itu
2. Pendelegasian wewenang dan pembagian kerja kepada para
bawahan.
3. Meningkatkan daya guna (efisien) dan hasil guna (efektif) semua
unsur manajemen (men, money, machine, material, and methods)
4. Memotivasi bawahan, agar bekerja dengan efektif dan
bersemangat.
5. Mengembangkan Imajinasi, Kreativitas, dan loyalitas bawahan.
6. Penilaian prestasi dan pemberian teguran atau penghargaan
kepada bawahan.
7. Pemrakarsa, penggiatan, dan pengendalian rencana.
FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN
.8. Mengkordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan bawahan.
9. Pengembangan bawahan melalui pendidikan atau pelatihan.
10.Melaksanakan pengawasan melekat dan perbuatan-perbuatan
perbaikan jika perlu.
11.Menjaga aktivitas-aktivitas perusahaan sesuai dengan izinnya.
12.Mempertanggung jawabkan semua tindakan kepada pemilik,
karyawan, dan pemerintah.
13.Membina dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
14.Pemberian: ketenangan, kompensasi dan keselamatan bagi
semua karyawan
KONFLIK ?????
KONFLIK
Pengertian Konflik :
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya
Konflik adalah proses pertentangan yang diekspresikan di
antara dua pihak atau lebih yang saling tergantung
mengenai objek konflik, menggunakan pola perilaku dan
interaksi konflik yang menghasilkan keluaran konflik
(Wirawan: 2012)
Konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika salah satu
fihak memandang pihak lainnya telah atau akan
mempengaruhi negative terhadap segala sesuatu hal yang
dipedulikan oleh pihak pertama (Robbins, 2015)
KONFLIK
Konflik adalah suatu perselisihan, pertentangan atau pertikaian
diantara dua pihak atau lebih yang ditandai dengan permusuhan
baik secara terbuka maupun tersembunyi yang dapat mengganggu
tercapai tujuan pihak lain
Konflik adalah suatu masalah sosial yang timbul karena adanya
perbedaan pandangan yang terjadi di dalam masyarakat maupun
negara
Konflik muncul akibat tidak adanya rasa toleransi dan saling
mengerti kebutuhan masing-masing individu.
KONFLIK
HAKEKAT KONFLIK
Pada hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang-
kalah antar kelompok atau perorangan yang berbeda
kepentingannya satu sama lain dalam organisasi.
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau
antogonistik antara dua atau lebih pihak.
Pertentangan kepentingan ini berbeda dalam intensitasnya
tergantung pada sarana yang dipakai.
Masing-masing ingin membela nilai-nilai yang telah menganggap
mereka benar, dan memaksa pihak lain untuk mengakui nilai-
nilai tersebut baik secara halus maupun keras.
Konflik Kondusif Konflik Destruktif
• Menyelesaikan perbedaan
• Mendefinisikan dan klasifikasi
konflik
• Komunikasi dan negosiasi
• Mengendalikan: emosi, marah,
khawatir, stress, dan agresi
• Strategi give and take
• Mengarah ke kolaborasi dan
kompromi
• Win win solition
• Polarisasi membesar
• Kurang kesadaran kerjasama
penyelesaian
• Tidak berpusat pada substansi
• Konflik membesar dan menjauhkan jarak
• Merendahkan lawan
• Perilaku konfrontasi dan mengancam
• Khawatir, curiga, tegang, stress, dan
agresi
• Kompetisi dan berusaha mengalahkan
lawan
• Mengalami krisis
• Win and lose solution
• Merusak hubungan Menyelamatkan muka
Perbedaan Konflik Konstruktif
dan Destruktif
PENYEBAB KONFLIK
Faktor- faktor penyebab konflik :
1. Adanya saling kergantungan. Saling ketergantungan dalam
pekerjaan terjadi jika dua kelompok organisasi atau lebih saling
membutuhkan satu sama lain guna menyelesaikan tugas.
2. Adanya perbedaan tujuan. Perbedaan tujuan yang terdapat diantara
satu bagian dengan bagian yang lain yang tidak sepaham bisa
menjadi factor penyebab munculnya konflik.
3. Adanya perbedaan persepsi atau pendapat
Peyebab Konflik
Pelakuan tak
manusiawi
Keterbatasan
sumber
Tujuan
berbeda
Interdepensi
tugasKomunikasi
yang tak baik
Imbalan yang
tak layak
Keragaman anggota
Sistem sosial
Ambiguitas
yuridiksi
Diferensiasi
organisasi
Secara Umum Penyebab Konflik
Dalam Organisasi
MACAM-MACAM KONFLIK
1.Konflik intrapersonal
2.Konflik interpersonal
3.Konflik antar individu dan kelompok
4.Konflik antar kelompok, dan
5.Konflik antar organisasi.
(James A.F. Stoner dan Charles Wankel).
MACAM-MACAM KONFLIK
Konflik dalam diri seseorang, dapat timbul jika terjadi kasusoverload, yaitu:
Dimana ia dibebani dengan tanggung jawab pekerjaanyang terlalu banyak.
Konflik ini dapat pula terjadi ketika dihadapkan kepadasuatu titik dimana ia harus membuat keputusan yangmelibatkan pemilihan alternatif yang terbaik.
1. Konflik intrapersonal/dalam diri individu itu sendiri
MACAM-MACAM KONFLIK
Merupakan konflik antara satu individual dengan individual yang
lain.
Konflik interpersonal dapat berbentuk substantive maupun
emotional, bahkan merupakan kasus utama dari konflik yang
dihadapi oleh para manajer dalam hal hubungan interpersonal
sebagai bagian dari tugas manajerial itu sendiri
2. Konflik interpersonal
MACAM-MACAM KONFLIK
Konflik antar kelompok merupakan hal yang tidak asing lagi bagi
organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya
koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan
tugas-tugas dan pekerjaan.
Dalam setiap kasus, hubungan antar kelompok harus di-manage
sebaik mungkin untuk mempertahankan kolaborasi dan
menghindari semua konsekuensi disfungsional dari setiap konflik
yang mungkin timbul.
3. Konflik antar individu dan kelompok
MACAM-MACAM KONFLIK
Konflik interorganisasi sebenarnya berkaitan dengan isu yang lebih
besar lagi,
Contohnya perselisihan antara serikat buruh dengan perusahaan.
Dalam setiap kasus, potensi terjadinya konflik melibatkan
individual yang mewakili organisasi secara keseluruhan, bukan
hanya sub-unit internal atau group
4. Konflik interorganisasi/ Intern perusahaan
MACAM-MACAM KONFLIK
Konflik ini sering dikaitkan dengan persaingan yang timbul di antara
perusahaan-perusahaan swasta.
5. Konflik Antar organisasi/perusahaan
MACAM-MACAM KONFLIK SECARA MAKRO
1. Konflik sosial
2. Konflik antar kelompok sosial
3. Konflik antar negara
4. Konflik antar organisasi
5. Konflik antar partai politik
6. Konflik antara individu dengan kelompok
1. Pandangan tradisional konflik itu berbahaya dan perlu
dihindari
2. Pandangan hubungan manusia konflik dianggap sebagai
suatu peristiwa yang wajar terjadi dan sesuatu yang tidak
dapat dihindari
3. Pandangan Interaksionis konflik adalah positif dan
diperlukan dalam suatu kelompok untuk bekerja lebih efektif
Yang perlu dipahami bahwa:
• Konflik tidak bisa dihindari dan selalu terjadi
• Konflik dapat menimbulkan akibat positif dan negative
• Konflik perlu dikelola dengan baik
Pemahaman tentang konflik
PANDANGAN TENTANG KONFLIK
1. Pandangan tradisional (The Traditional View).
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk,
sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari.
Konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction,
dan irrationality.
Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat
komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di
antara orang – orang, dan kegagalan manajer untuk tanggap
terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
PANDANGAN TENTANG KONFLIK
2. Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View)
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu
peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi.
Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena
di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan
pandangan atau pendapat antar anggota.
Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang
bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi.
Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk
melakukan inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau
organisasi.
PANDANGAN TENTANG KONFLIK
3. Pandangan interaksionis (The Interactionist View)
Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau
organisasi terjadinya konflik.
Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang,
damai, dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak
aspiratif, dan tidak inovatif.
Menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada
tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota
di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis diri, dan
kreatif.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian danperasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orangmemiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satudengan lainnya.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal ataulingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebabkonflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial,seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkunganpemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi adapula yang merasa terhibur.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola
pemikiran dan pendirian kelompoknya.
Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan
menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang
kebudayaan yang berbeda.
Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang
atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-
kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan
yang berbeda-beda.
Contoh : perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para
tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang
menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan
tidak boleh ditebang. Para petani menebang pohon-pohon karena
dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau
ladang.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalammasyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapijika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak,perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.
Contoh : pada masyarakat pedesaan yang mengalami prosesindustrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik social,sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanyabercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilaimasyarakat industri.
Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotong royonganberganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yangdisesuaikan menurut jenis pekerjaannya.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
Ada 5 teknik/ methode yang dapat digunakan oleh seorang
pemimpin dalam memediasi konflik yang terjadi, yaitu :
1. Kompetisi
2. Kolaborasi
3. Pengelakan
4. Akomodasi
5. Kompromi.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
Kondisi orang/ kelompok yang berkonflik:
Asertif pihak memperhatikan dirinya sendiri
Kerjasama pihak memperhatikan lawan konfilk
HighMediumLow
Low
High
Mediu
m
Kompetisi
Kompromi
Kolaborasi
AkomodasiMenghindar
KERJASAMA
A
S
E
R
T
I
F
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
Mengelola Konflik, melalui teknik:
1. Kompetisi Kondisi: Asertif tinggi dan Kerja sama
rendah gunakan kekuasaan “win-lose solution”
2. Kolaborasi kondisi: Asertif tinggi dan Kerja sama
tinggi solusi yang baru
3. Kompromi kondisi: Asertif sedang dan Kerja sama
sedang take and give (jalan tengah)
4. Menghindar kondisi: Asertif rendah dan Kerja sama
rendah menjauhkan diri, menunda
5. Mengakomodasi kondisi: Asertif rendah dan Kerja
sama tingi mengalah saja
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
1. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih
banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya
atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda.
Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan
metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
2. Kolaborasi.
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat
mempunyai tujuan kerja yang sama.
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat
untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama
lainnya.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
3. Kompromi/ negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu
pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan
menerima, serta meminimalkan kekurangan semua
pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
4. Pengelakan/Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang
memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
ditimbulkannya
Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak
yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri
Manajer yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan
mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk
memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan
diskusi”
METODE PENYELESAIAN KONFLIK
5. Akomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur
strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut
penting bagi orang lain.
Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan
memberi kesempatan pada mereka untuk membuat
keputusan.
Karyawan/ seseorang yang menjadi bagian dalam konflik
dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan
kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama
LAST
Buat secara Individu :
“Mind Mapping”
(Materi Kuliah Minggu ini)
Persyaratan
1. Maksimal 1 (satu) halaman
2. Informatif (dapat diberi gambar, warna, symbol, dll ilustrasi)
3. Tidak Pakai Cover (cukup menulis nama, NIM, dan Nomor Urut
Absensi di lembar Mind Map)
4. Ditulis tangan atau diprint (menggunakan software Mind Map)
5. Tidak boleh copy paste (harus unik Individual)
6. Dikumpulkan saat kuliah pertemuan berikutnya
7. Terlambat mengumpulkan perhari didenda 0,5
TUGAS MINGGUAN (INDIVIDU)
38
39