SM 01 2014

58

description

Suara Muhammadiyah Edisi 1 Tahun 2014

Transcript of SM 01 2014

Page 1: SM 01 2014
Page 2: SM 01 2014
Page 3: SM 01 2014

SALAM REDAKSI

05 TAJUK RENCANA

06 SAJIAN UTAMA

12 BINGKAI

14 TANYA JAWAB AGAMA

16 TAFSIR AT-TANWIR

18 HADITS

26 KALAM

39 KRONIK DUNIA ISLAM

46 HUMANIORA

48 WAWASAN

62 IBRAH

MILAD DANREBRANDING SM

Assalamu’alaikum wr. wb.Pembaca yang terhormat, Tahun 2014 ini Suara

Muhammadiyah memasuki tahun ke 99. Tidak ada lagipenerbitan majalah di Indonesia yang lahir pada tahun-tahunsekitar 1915 yang sekarang masih hidup. Dengan demikianSuara Muhammadiyah merupakan media tertua diIndonesia. Tua, awet dan lestari. Selama 99 tahunmemperjuangkan Muhammadiyah agar makin kokoh danbermakna di bumi Indonesia.

Tentu saja bagi generasi baru yang sekarangmengemudikan Suara Muhammadiyah, usia 99 tahunmerupakan kebanggaan tersendiri. Sebagai bagian dariMuhammadiyah yang besar. Tentu, generasi baru di SuaraMuhammadiyah ini tidak terlena oleh kebanggaan dankejayaan masa lalu. Branding Suara Muhammadiyah, tertua,terawet dan lestari, bagi teman-teman ini, sudah tidak memadailagi. Perlu ditambah dengan kesadaran, selain tertua, terawetdan lestari maka Suara Muhammadiyah layak untuk terusberkembang dan berkemajuan seiring dengan derap zaman.Tentu, tetap menjalankan misi meneguhkan danmencerahkan, sesuai dengan apa yang disebut sebagai garisperjuangan Muhammadiyah. Upaya rebranding SuaraMuhammadiyah ini ditandai dengan gegap gempitanya hari-hari bermilad Suara Muhammadiyah bulan Desember 2-13-Februari 2014. Rapat panitia, technical meeting dengan wasitdan peserta turnamen futsal dan sebagai mewarnai kesibukangenerasi baru Suara Muhammadiyah. Juga kesibukanmeresmikan Toko Buku Suara Muhammadiyah di JalanKHA Dahlan 43 Yogyakarta. Demikianlah, sampai jumpaedisi mendatang.

Wassalamu’alaikum wr. wb.•

Redaksi

SAJIAN UTAMAApa saja yang dilakukan Suara Muhammadiyah selama 99tahun mencerahkan pikiran?

MENU

DIALOGBuya Syafii Maarif mengatakan, Suara Muhammadiyah harusprogresif. Apa maksudnya?

TANYA JAWAB AGAMASuap saat pilkades apa hukumnya?

TAFSIR AT TANWIRSikap plin plan Bani Israil. Apa akibatnya?

KHAZANAHSuara Muhammadiyah 99 tahun mampu mengawal tradisi kritisdalam pemikiran umat Islam. Langkah apa yang perlu dilakukanagar tradisi kritis itu makin berkembang?

KALAMPentingnya dakwah dengan pena.

Page 4: SM 01 2014

Dunia modern adalah dunia opini. Siapa yang banyakmendominasi pendapat umum maka merekalahyang akan menguasai jagad kehidupan. Didukungkekuatan uang, teknologi, dan jaringan makasiapa pun akan menjadi penguasa. Termasuk

kekuasaan politik. Media massa dapat menjadi pembangunkehidupan, bahkan sebaliknya sedikit menjadi kekuatan perusakkebudayaan.

Peran media massa, baik cetak lebih-lebih elektronik, sa-ngatlah besar dalam perebutan hegemoni kuasa. Melalui mediamassa maka seseorang atau suatu partai politik yang ingin meraihdukungan luas dengan cara sekejap dapat memanfaatkannyasecara masif. Mereka seolah menjadi dewa penyelamat bangsadan jagad raya, tak peduli jika hal-hal yang dijualnya di mediapublik itu sekadar obral lisan dan pencitraan belaka.

Maka ketika seseorang atau golongan mengambil jalur mediamassa dalam pergerakannya sesungguhnya merupakan pilihanyang tepat. Menerbitkan surat kabar dan majalah, mendirikanradio dan televisi, merambah media sosial, serta bentuk medialainnya kini merupakan keniscayaan dalam pergumulanmemperebutkan kuasa informasi, pengetahuan, dan ranahkehidupan. Masyarakat dipengaruhi, diarahkan, bahkan didiktehasrat dan pilihan hidupnya melalui beragam media massa itu.

Namun pergerakan memperebutkan kuasa media massaitu tentu memerlukan ketangguhan segala hal. Di situ ada niat,kesungguhan, komitmen, dan pengabdian total untuk memulai,menggarap, dan menyukseskannya. Pada saat yang samameniscayakan manajemen yang unggul, akuntabel, goodgovernance, dan dikelola oleh orang-orang yang profesional,terpercaya, dan bebas dari segala bentuk salah kaprah. Syaratpenting lainnya ialah modal yang tidak sedikit, yang memerlukanmanajemen bisnis yang benar dan kompetitif. Belum termasuk

Mendayung di Antara Karang Terjal

TAJUK

yang lebih utama, yakni isi atau muatan pesan yang menjadikomitmen misi dan visi suatu media massa.

Umat Islam sebagai kekuatan mayoritas di negeri ini terusterang lemah dalam penguasaan media massa. Sejak zamanperjuangan pergerakan nasional hingga pasca Indonesiamerdeka sampai saat ini telah banyak dirintis dan dikembangkankoran, majalah, radio, dan kini televisi. Khusus untuk tiga jenismedia yang disebutkan lebih awal satu persatu berguguran. Suratkabar Abadi, Mercusuar, Masa Kini, dan lainnya kini tinggalkenangan. Majalah Ummat yang sempat hadir spektakuler hanyatinggal nama, termasuk Kiblat dan Panji Masyarakat. Majalahmilik umat lainnya yang sempat besar setelah reformasi, menurutinformasi terkini satu persatu menurun oplahnya.

Pelajaran yang dapat dipetik dari gugurnya satu persatu mediamassa milik umat Islam itu ialah, sungguh tidak mudah mengelolamedia massa untuk mampu bertahan hidup dan berkembangmeraih kemajuan. Baik karena persoalan internal maupunpersaingan dengan media massa lain di luar yang sangatkencang, maka betapa berat tantangan dan pergumulan yangharus dihadapi. Mengelola media massa teorinya gampang dansiapa pun bisa bicara atau menulis dengan indah, tetapimengerjakannya secara sungguh-sungguh hingga berhasil tentutidaklah ringan. Semuanya menuntut banyak hal yang bersifatperjuangan ekstra keras.

Umat Islam sendiri sebagai konsumen sekaligus pendukungbukanlah faktor yang mudah. Mayoritas umat bukanlahkonsumen aktif dan berdaya. Harapan dan daya kritisnya tinggi,tetapi daya belinya rendah. Menumbuhkan minat dan daya beliumat sungguh pekerjaan tidak ringan. Maka, perjuangan di jalurmedia massa bagi organisasi-organisasi Islam dan memobilisasiumat untuk mendukungannya secara proaktif dan produktif,sungguh bagaikan mendayung di antara banyak karang terjal.•

WARTAWAN "SUARA MUHAMMADIYAH" T IDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARASUMBER

SM 01-2014COVER: Amin Mubarok

Keterangan Foto:Prof Dr H Din Syamsuddin (Penasehat Ahli)

Prof Dr HM Amien Rais (Penasehat Ahli)Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif (Pemimpin Umum)

Dr H. Haedar Nashir (Pemimpin Redaksi)

PENASIHAT AHLI: H Din Syamsuddin, HM Amien Rais. PEMIMPIN UMUM: H Ahmad Syafii Maarif.WAKIL PEMIMPIN UMUM: HA Rosyad Sholeh. PEMIMPIN REDAKSI: H Haedar Nashir. WAKIL PEMIMPINREDAKSI: HM Muchlas Abror. PEMIMPIN PERUSAHAAN: Deni Asy’ari. WAKIL PEMIMPIN PERUSAHAAN:H Mulyadi. DEWAN REDAKSI: HA Munir Mulkhan, Sjafri Sairin, HM Sukriyanto AR, Yusuf A Hasan,Immawan Wahyudi, M Izzul Muslimin. REDAKSI PELAKSANA: Mustofa W Hasyim. STAF REDAKSI:Amru HM, Asep Purnama Bahtiar, Ahmad Mu'arif. TATA LETAK/ARTISTIK: Dwi Agus M., Amin Mubarok,Elly Djamila. LITBANG & KESEKRETARIATAN: Isngadi Marwah. ARSIP & DOK: H Aulia Muhammad,A Nafian, EDITOR BAHASA: Imron Nasri, Ichwan Abror . IKLAN/PEMASARAN: Deni .

ALAMAT REDAKSI/TATAUSAHA: Jalan KH Ahmad Dahlan 43 Yogyakarta 55122 Telp. (0274) 376955Fax. (0274)411306 SMS: 081904181912E-mail: [email protected] Web: www suara-muhammadiyah.comTerbit 2 kali sebulan. Harga langganan/eceran 1 nomor Rp. 15.000,-Berlangganan sekurang-kurangnya 3 bulan (6 nomor) bayar di muka.

"SM" menerima sumbangan tulisan dari para pembaca. Panjang tulisan 3-7 hal A4, diketik dua spasipenulis harus mencantumkan alamat lengkap, no. telp., dan no. rekening. Semua naskah masuk menjadimilik Suara Muhammadiyah dan tidak akan dikembalikan.

BANKERS:BNI Trikora Rek. No. 0030436020BRI Katamso Rek. No. 0245.01.000264 30.7BRI Cik Ditiro Rek. No. 0029.01.000537 30.6Giro Pos Rek. No. 550 000200 1BPD Rek. No. 001.111.000798BNI Syariah Rek. No. 009 2196765Bank Muamalat Rek. No. 531.0034115Shar-E Rek. 902 69924 99 an. Drs. H MulyadiSyariah Mandiri Rek. 7033456737

Dicetak: Grama Surya

Melaksanakan Dakwah Islamiyah Amar MakrufNahi Munkar. Dirintis KHA. Dahlan sejak tahun1915 PENERBIT: Yayasan Badan Penerbit Pers"Sua a Muhammadiyah" SIUPP: SK. Menpen RINo. 200/SK/Menpen/SIUPP/D.2/1986, tanggal26 Juni 1986, Anggota SPS No. 1/1915/14/D/2002 // ISSN: 0215-7381

Page 5: SM 01 2014

6 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

SAJIAN UTAMA

Suara Muhammadiyah, menurut penelusuran Dr Kuntowijoyosudah terbit sejak 1915. Semula bernama Sworo Muhammadiyah, berbahasa Jawa. Kemudian Suara Muhammadiyah

dengan pesebarannya ke seluruh penjuru Nusantara denganmenggunakan bahasa Melayu, berjasa ikut menyatukan Nusantara/Indonesia sebelum Sumpah Pemuda diteriakkan oleh para pemudadi tahun 1928. Ini menjadi prestasi tersendiri, bersama denganOrganisasi Muhammadiyah yang besar yang menyebar dan yangberakar di berbagai pelosok Tanah Air.

Suara Muhammadiyah, selama 99 tahun konsisten menye-barkan ajaran Islam dan berita kegiatan Muhamamdiyah, dina-mika organisasi, pemikiran keislaman, dan ekspresi budaya yangdigali dari nilai ajaran Islam.

Semua itu dilakukan dalam konteks meneguhkan keberislamanserta mencerahkan pemikiran dalam kehidupan berbangsa. Olehkarena itu Suara Muhammadiyah selalu berusaha memilih tulisandan informasi yang dapat dijadikan inspirasi oleh pembacanya.Isinya dapat dijadikan rujukan dan tuntunan bagi aktivisMuhammadiyah.

Tentu, Suara Muhammadiyah ikut merasakan derita bangsayang berkali-kali menerima cobaan dan musibah. Mulai dari bencanapolitik, dari konflik ideologi politik dan pemberontakan politik di tingkatpusat dan daerah-daerah. Muhammadiyah juga ikut merasakanbencana ekonomi berupa krisis ekonomi yang parah di tahun 1930-an, di tahun 1940-an. Juga krisis ekonomi tahun 1960-an, dan ditahun 1990-an.

Konflik vertikal dan horizontal yang melahirkan bencana sosial,seperti, aneka kerusuhan, tawuran, perang lokal pun membuat

Muhammadiyah prihatin. Suara Muhammadiyah, sebagai bagiandari Muhammadiyah, dengan kedewasaan berpikir, denganwawasan Islam rahmatan lil’alamin dengan wawasan Nusantarayang utuh kemudian memosisikan diri sebagai bagian dari solusi,bukan bagian dari masalah.

Dengan demikian ketika majalah atau koran yang lahir sezamandengan kelahiran Suara Muhammadiyah satu persatu hilang dariperedaran, Suara Muhammadiyah tetap bisa bertahan. Terusmengabdikan dirinya untuk kepentingan warga Muhammadiyah,untuk kepentingan umat, untuk kepentingan bangsa, negara danumat manusia. Strategi mencerahkan harapan dan menjernihkanpikiran yang ditempuh Suara Muhammadiyah terbukti efektif untukmembuka ruang dialog keilmuan, dialog nilai, dialog kesadaranyang sangat berharga bagi semua. Ini yang menjadi semacamrahasia keberhasilan Suara Muhammadiyah mempertahankan diri,dan pelan-pelan mengembangkan diri.

Suara Muhamamdiyah sampai hari ini tetap terus terbit tiapsetengah bulan sekali, dengan oplag 25.000 sampai 30.000eksemplar tiap terbit.

Sebagai bagian dari Muhamadiyah yang besar, pada usiayang ke-99 tahun ini, Suara Muhamamdiyah, siap memasuki eraindustri media massa. Tentu yang dimaksud di sini adalah industrimedia massa berbasis nilai-nilai keislaman sebagaimana dipahamioleh warga Muhammadiyah.

Basis nilai inilah yang kemudian selalu dikembangkan menjadienergi solutif. Ini bermanfaat ketika Suara Muhammadiyah nantinyaharus berjuang untuk mengatasi masalah internal dan eksternal.•(tof)

99 TAHUN SUARA MUHAMMADIYAHMENCERAHKAN BANGSA

Page 6: SM 01 2014

SAJIAN UTAMA

7SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

Setahun pasca keluar besluit 1914, Muhammadiyahmengawali penerbitan surat kabar pertama.Inisiatornya Haji Fachrodin, murid KH AhmadDahlan. Surat kabar tersebut bernama SworoMoehammadijah (ditulis dengan bahasa dan huruf

Jawa). Sworo Moehammadijah lahir seangkatan dengan mediamassa lain, seperti Sarotomo (Centraal Sarekat Islam), RatnaDoemilah (Wahidin Soedirohusodo), Medan-Moeslimin (SATV),dan lain-lain.

Sworo Moehammadijah yang terbit pada tahun 1915 (1333H) berukuran 13 x 20 cm. Durasi penerbitannya sebulan sekali,tetapi tidak rutin. Bahasa yang digunakan bahasa dan huruf Jawa.Volume terbit tertulis di pojok kiri atas: Tahun I. Tahun terbit tertulisdi tengah atas: Dzulkaidah 1915/1333. Nomor edisi tertulis dipojok kanan atas: no. 2. Dalam kolom kedua, pada cover depan,tertera nama: Sworo Moehammadijah (bahasa dan huruf Jawa).Dalam box redaksi tertulis beberapa nama: H. Ahmad Dahlan,HM Hisjam, RH Djalil, M Siradj, Soemodirdjo, Djojosoegito, danRH Hadjid. Pengelola administrasi HM Ma’roef dibantu AchsanB Wadana.

Rubrikasi pada tahun pertama sudah cukup bervariasi. Selainterdapat rubrik Redactie (Salam Redaksi), pada kolom ketigaberisi tulisan dengan judul: “Keterangan Agama Islam.”Pengarangnya menggunakan inisial H.A.D. yang menurut H.Ahmad Basuni disinyalir sebagai Haji Ahmad Dahlan. Terdapatpula rubrik artikel agama dengan judul “Bab Najis”, tetapi tanpaidentitas penulis. Selanjutnya, terdapat artikel-artikel lain seperti:“Keterangan Bab Bulan”, “Bab Khitan”, dan “Ilmu Sejati.” Masing-masing artikel tersebut ditulis tanpa identitas penulis. Adapun artikel“Sadakah atau Selamatan” terdapat identitas penulismenggunakan inisial HS, yang menurut H. Ahmad Basuni,disinyalir sebagai Haji Syuja’.

Selain terdapat rubrik artikel agama, Sworo Moehammadijahtahun pertama juga memuat sejumlah advertensi. Pada halamancover depan dalam terdapat iklan Kaoemansche Kleermakerij,sebuah usaha jasa pembuatan pakaian milik Haji Syuja’. Selainadvertensi juga terdapat list yang berisi nama-nama pendermadan jumlah uang. Tampaknya, Sworo Moehammadijah tahunpertama lebih banyak mengandalkan pendanaan dari parapenderma Muhammadiyah. Surat kabar ini memang tidak dijual,tetapi dibagikan setjara pertjoema (gratis) kepada wargaMuhammadiyah. Karena tidak dikelola dengan manajemenprofesional, surat kabar ini sempat berhenti terbit. Menurut sumberH.M. Junus Anies (1930), Sworo Moehammadijah pernahberhenti terbit pada sekitar tahun 1917-1918.

TERUJI MELINTASI ZAMAN:REKAM JEJAK 99 TAHUN SUARA MUHAMMADIYAH

Surat kabar ini terbit kembali pada tahun 1919 dengan jajaranmanajemen baru. Pemimpin redaksinya, AD Hanie, tokohMuhammadiyah asal Karangkajen. Hingga memasuki tahun1921, majalah ini sudah menggunakan bahasa Melayu, sekalipunbeberapa rubrik masih menggunakan bahasa dan huruf Jawa.Ukuran majalah 17,5 x 24 cm. Dalam dokumen nomor 1 tahun1921 tertulis nama surat kabar ini: Soewara Moehammadijah. Diatas box redaksi tertulis: “Orgaan Poenika Ngrewatkateranganing Agami Islam. Kawedalaken Saben SawoelanSapisan Kaleresaken Tanggal Sapisan Woelan Walandi. LanAngrewat Katerangan Sanes-sanes Ingkang Perloe.”

Pada masa kepemimpinan AD Hanie, bertepatan denganperingatan Maulid Nabi saw di Alun-alun Utara Yogyakarta,Soewara Moehammadijah dicetak melebihi batas umum oplagsurat kabar pada waktu itu. Soewara Moehammadijah dicetak5.000 eksemplar di percetakan Sri Pakoealaman yang beralamatdi Djagalan, Pakoealaman, Djokjakarta.

Sejak nomor edisi perdana tahun 1922, nama Haji Fachrodinkembali tercantum dalam box redaksi surat kabar ini sebagaipemimpin redaksi. Di tangan Haji Fachrodin, Soewara Moeham-madijah sudah mulai menggunakan bahasa Melayu meskisebagian rubrik masih menggunakan bahasa Jawa huruf Latin.Haji Fachrodin melakukan reformasi manajemen dengan me-masukkan empat unsur pembantu pimpinan Hoofdbestuur Mu-hammadiyah ke dalam jajaran redaksi. Keempat unsur pembantupimpinan tersebut adalah Bagian Tabligh, Sekolahan, TamanPoestaka, dan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). Dengandemikian, surat kabar ini telah menjadi orgaan Muhammadiyahyang memiliki fungsi informasi dan sekaligus koordinasi.

Memasuki tahun 1923, Soewara Moehammadijah terbitmenggunakan bahasa Melayu secara keseluruhan. HajiFachrodin yang menjabat sebagai hoofdredacteur dibantuSoemodirdjo (pembantu redaksi) dan M. Zarkasi (pengelolaadministrasi) kembali melakukan reformasi dengan memasuk-kan beberapa Cabang Muhammadiyah di jajaran redaksi danadministrasi. Terhitung sejak tahun 1924, nama surat kabar iniberubah ejaan menjadi: Soeara Moehammadijah. Sejak HajiFachrodin menggawangi penerbitan pada tahun 1922 sampai1924, Soeara Moehammadijah sudah memiliki percetakansendiri, yaitu Percetakan Persatuan (Persatoean Drukkerij).

Memasuki tahun 1925, ukuran majalah Soeara Moeham-madijah kembali diperkecil, yaitu 11,5x16 cm. Pemimpin redaksisudah digantikan oleh Soemodirdjo. Sejak tahun ini, para redakturyang mengelola surat kabar ini adalah: R.H. Hadjid, M. AmirDasoeki, H Abdul-Aziz, dan M Junus Anies. Di tangan Soemodirdjo,

Page 7: SM 01 2014

SAJIAN UTAMA

8 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

Soeara Moehammadijah mengeluarkan ma’loemat bahwaterhitung tahun 1925, surat kabar ini memuat halaman khususuntuk isteri (perempuan). Pada edisi nomor 1 tahun 1925, SoearaMoehammadijah telah mengeluarkan halaman khusus bernamaIsteri-Islam. Halaman khusus Isteri-Islam inilah yang di kemudianhari melahirkan media baru bernama Soeara ‘Aisjijah.

Cukup menarik di sini karena Soeara Moehammadijah nomorperdana tahun 1925 telah menggunakan istilah baru untuk menyebutnama tanah air. Pada halaman cover depan tertulis: “Dikeloearkanoleh perkoempoelan Moehammadijah Bg. TAMAN POESTAKA(INDONESIA).” Bahkan, Soemodirdjo menulis sebuah artikeldengan judul, “Anak Indonesia, Awas.” Meskipun demikian,penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut nama tanah air inimasih belum konsisten pada waktu itu.

Pada awal tahun 1927, Soeara Moehammadijah terbit denganukuran 13 x 19,5 cm. Redaksi dikendalikan oleh H Abdul Aziz.Tetapi, memasuki tahun 1928, terjadi perubahan pemimpin redaksisempai dua kali antara M Junus Anies dan H Abdul Aziz. Memasukitahun 1929-1931, S. Tjitrosoebono menjabat sebagai pemimpinredaksi. Pada periode ini, Soeara Moehammadijah terbit denganukuran 17,5 x 24 cm. Di awal tahun 1929, Soeara Moehammadijahterbit dua kali sebulan. Sejak terbit sebagai dwi mingguan, SoearaMoehammadijah menetapkan harga langganan sebesar f. 1.25per tiga bulan. Memasuki tahun 1931, Soeara Moehammadijahterbit tiga kali sebulan, tetapi dengan jumlah halaman lebih sedikit(24 halaman).

Pada sekitar tahun 1932-1939, Soeara Moehammadijahmemang tetap terbit, tetapi tidak banyak informasi tentang siapapengelola redaksi dan administrasinya. Tampaknya, penerbitansurat kabar ini mengalami kesulitan dalam hal pendanaan. Inidibuktikan dengan makin seringnya pihak administrasi menariktagihan dan meminta sokongan derma dari warga Muhammadiyah.

Barangkali antara tahun 1940-1943 menjadi masa-masa yangpaling sulit bagi Soeara Moehammadijah karena hanya mamputerbit enam bulan sekali. Situasi politik dunia internasional sedangtidak menguntungkan sehingga bahan baku cetak sulit diperolehdi Tanah Air. Ditambah lagi dengan kolonialisme Jepang, hampirsemua penerbitan di Tanah Air mengalami kelumpuhan total.Tetapi Soeara Moehammadijah mampu terbit sekalipun hanyaenam bulan sekali dan jumlah cetakan sangat terbatas.

Pada tahun 1951, Soeara Moehammadijah terbit sebagaimajalah mingguan dengan motto “Ilmu dan Amal.” Istilahhoofdredacteur diganti dengan “juru mudi” yang pada waktu itudipegang oleh M. Junus Anies. Pengelola administrasi A. RidhaAnies, yang tidak lain merupakan adik kandung M. Junus Anies.Walaupun pada tahun 1951 Soeara Moehammadijah berubahmenjadi majalah mingguan, tetapi pada kenyataannya hanyasering terbit sebulan sekali.

Menyadari peran dan posisi Soeara Moehammadijah,Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengambil langkah-langkahpenting untuk memperbaiki kualitas penerbitan. Pada tahun 1965,

dalam sebuah rapat Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogya-karta, muncul gagasan untuk menampilkan Soeara Moehamma-dijah gaya baru. Amanat untuk mengubah Soeara Moehamma-dijah gaya baru dipercayakan kepada Prof KH Faried Ma’rufyang langsung menjabat sebagai pemimpin umum dan sekaligussebagai pemimpin redaksi. Duduk di jajaran redaksi: Ahmad Basuni(wakil pimred), Mohammad Diponegoro, Ahmad Syafii Maarif,Abdullah Sabda, Hermansyah Nazirun, Bakti Noor, dan AbdulhafizRafie. Alamat redaksi menggunakan kantor Pimpinan PusatMuhammadiyah di Jalan KH Ahmad Dahlan di ruang lantai dua.

Langkah-langkah menampilkan Soeara Moehammadijahgaya baru adalah sebagai berikut: 1) Pengelola redaksi,administrasi, dan pemasaran adalah orang-orang yang kompetendi bidangnya; 2) Pengadaan fasilitas kantor redaksi dan pemasaransecara memadai; 3) Tebal majalah ditambah menjadi 36 halaman.Durasi penerbitan menjadi dua kali sebulan (dwi mingguan); 4)Tiras penerbitan ditentukan antara 3.000-5.000 eksemplar; 5) Isimajalah mencakup tema-tema keislaman yang lebih luas danrubrik-rubrik diperbanyak; 6) Penerapan sistem honor bagipengarang; 7) Penentuan harga langganan; 8) Kerjasama denganlembaga-lembaga yang bergerak di bidang jurnalistik.

Soeara Moehammadijah gaya baru terbit mulai edisi nomor1 tahun 1965 memuat gambar cover Bung Karno sebagai anggotaistimewa Muhammadiyah. Terhitung mulai nomor ini, ejaan namasudah berubah menjadi: Suara Muhammadijah. Format dangaya baru mulai tampak dengan ukuran majalah diperbesarmenjadi 20x27 cm.

Pada periode 1973-1992, jabatan pemimpin redaksi SuaraMuhammadijah diamanatkan kepada H. Ahmad Basuni. Sejakmemasuki tahun 1977, Ahmad Basuni merangkap sebagai wakilpemimpin umum menggantikan peran Prof KH Faried Ma’ruf.Sambil terus mengikuti perkembangan bahasa Indonesia, ejaannama surat kabar ini berubah menjadi Suara Muhammadiyah.Terhitung sejak tanggal 10 Agustus 1985, kantor redaksi SuaraMuhammadiyah yang sebelumnya menempati kantor PimpinanPusat Muhammadijah Jalan KHA Dahlan nomor 99 pindah kekantor baru di Jalan KHA Dahlan nomor 43. Kantor baru ini,sebelumnya, adalah Toko Buku Siaran.

Pada tahun 1982-1994, Mohammad Djazman al-Kindimenjabat sebagai pemimpin umum Suara Muhammadiyah danH. Ahmad Basuni sebagai pemimpin redaksi. A. Adjib Hamzahmenggantikan posisi H. Ahmad Basuni sebagai pemimpinredaksi mulai nomor edisi 20 tahun 1993. Memasuki periode1994-2001, Mohammad Amien Rais menjabat sebagai pemimpinumum Suara Muhammadiyah. Sejak tahun 1999, jabatanpemimpin redaksi Suara Muhammadiyah dipegang olehSyukriyanto AR. Tahun 2002, jabatan pemimpin umum SuaraMuhammadiyah dipegang oleh Ahmad Syafii Maarif hinggasekarang. Adapun pada tahun 2003, jabatan pemimpin redaksidipegang oleh Haedar Nashir hingga sekarang.• (bahan: dok.SM/penulis: rif)

Page 8: SM 01 2014

SAJIAN UTAMA

9SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

Hari ini dunia media telah masukdalam cengkeraman industri.Mungkin sudah menjadi kehendakzaman. Era media sebagai wahanaperjuangan, era media sebagai wahanuntuk memperjuangkan idealismesudah lewat. Yang penting bukan lagiide, tetapi profit atau laba. Maka apasaja yang laku dijual lewat media pudijual bebas. Media telah masukdalam lingkaran cengkeraman pasarbebas, pasar yang liberal.

Maka lihatlah apa yang terjadi sekarang ini.Media mengalami proses komersialisasi danpolitisasi yang akut. Pelakunya masih sama.Pemodal yang berkolaborasi dengan politisiyang ingin cari aman. Perkara secara moral,

secara nilai, secara agama, secara nalar publik apa yangdisajikan di media kurang bermutu, bahkan mengandungkebohongan terselubung atau kebohongan terbuka, dia akan tetaplaku. Punya rating tinggi dan memanggil iklan berjibun.

Dalam konteks ini, majalah Suara Muhammadiyah sepertimenantang arus. Sebab majalah ini masih dirancang, digerakkan,dicetak dan diedarkan berdasar idealisme. Majalah ini terbitsebagai wahana perjuangan. Wahana untuk memperjuangkannilai dan ajaran Islam agar dipahami, dihayati dan dipraktikkanoleh pembacanya. Masalahnya, dengan melawan arus industrimedia massa ini jumlah oplag Suara Muhammadiyah menjadisangat terbatas. Apakah untuk menaikkan oplag dan menjadiajalah terpandang dan diperhitungkan isinya, SuaraMuhammadiyah harus memasuki era industri media?

Drs H Muchlas MT Ketua Majelis Pustaka dan InformasiPP Muhammadiyah mengakui kalau Suara Muhammadiyahmemiliki progres. Dengan demikian Suara Muhammadiyah bisabertahan sampai saat ini. “Tapi sebenarnya beberapa tahun

Memasuki Era Industri Mediabelakangan ini perkembangan Suara Muhammadiyah linier.Artinya, secara keseluruhan Suara Muhammadiyah stagnandan jalan di tempat,” katanya.

Menurut Muchlas, baru akhir-akhir ini progress SuaraMuhamadiyah terlihat kembali. Selain manajemen, content(konten atau isi) yang disajikan semakin sesuai dengan keinginanpembaca. Segmennya pun semakin inklusif, sehinggapembacanya semakin luas.

“Menurut saya, era globalisasi mengharuskan masyarakatuntuk memiliki budaya terbuka, yaitu budaya yang dihasilkandari kehebatan IT. Masyarakat tidak perlu lagi bertatap muka,mereka cukup “click” saja sudah cukup. Bahkan masyarakatbisa mengakses berbagai informasi terbaru dari belahan dunialain,” tambahnya.

Apalagi sekarang ada citizen journalism, google, dan lainnya.Suara Muhammadiyah harus memiliki solusinya. Perlu dipikirkanpula program yang virtual society, bergerombol dalam milelistuntuk sharing ide dan informasi. Secara keseluruhan, ini berkaitandengan strategi penyampaian gagasannya.

Di tempat lain, Nasrullah, Kepala Humas UniversitasMuhammadiyah Malang yang dubungi SM menyebutkan,“Memasuki abad ke 2, Suara Muhammaddiyah memiliki duatantangan besar. Pertama, menguatnya industri media massayang dikuasai oleh segelintir pemilik modal dan lebih berorientasibisnis ataupun politik. Untuk kepentingan bisnis, masyarakatsering dianggap sebagai market yang potensial sehingga apapun dapat dikomodifikasikan, termasuk budaya dan agama. Untukkepentingan politik, seringkali space media yang sesungguhnyamilik publik didominasi oleh kelompok tertentu saja.”

“Kedua, “ tambahnya, “ berkembangnya media sosial yangpelan-pelan akan menggeser peran media massa karenasemakin banyak publik yang dapat terlibat dalam mengelola isuatau opini. Sifat media sosial yang sangat bebas cenderungmenabrak apa saja, termasuk etika dan hukum. Orang bisamelempar isu melalui media sosial lalu menyembunyikanidentitasnya dengan pengaruh yang lebih besar daripada mediamassa. Media sosial memungkinkan setiap orang memegangperan penting dalam mengendalikan isu, tak lagi dikuasai olehkekuatan dominan. ”

Dua tantangan di atas menurut Nasrullah, sebenarnya jugamengandung peluang. Di tengah-tengah media massa yang

Page 9: SM 01 2014

10 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

SAJIAN UTAMA

sedang “berperang”, SM dapat mengambil peran sebagai mediaalternatif umat. Banyak orang sudah apatis dengan media massasaat ini. Dahaga informasinya akan dipenuhi dari ketersediaaninformasi alternatif. Salah satunya melalui SM.

Di tengah banjir media sosial, SM juga harus masuk keranah tersebut. Sudah saatnya umat dilibatkan lebih besar lagimengelola isu bersama-sama pemimpinnya. Melalui mediasosial, isu-isu yang diangkat oleh SM dapat didialektikkansehingga menjadi public sphere yang produktif. Melalui mediasosial, SM dapat bersifat interaktif, sehingga selain lebih mudahdan luas menjangkau umat, juga semakin kaya akan khazanahinformasinya karena semakin banyak yang menjadi citizenjournalist. Siapa pun dapat membuat laporan kegiatan Muham-madiyah, memberi pandangan, bahkan tausyiah untuk sesama.Dengan demikian, dahaga bacaan warga Muhammadiyah tidakhanya terpenuhi dua minggu sekali tetapi setiap saat.

“Usia SM yang bisa bertahan hingga saat ini merupakanprestasi yang tak terkalahkan oleh media organisasi apa pun diIndonesia. Dia bisa menjadi dokumen sejarah yang dapat dibacaoleh generasi kapan pun. Oleh karenanya, SM harus tetapdipertahankan sebagai print media meski pada perkembangan-nya harus juga merambah menjadi e-magazine. Hanyasaja, packaging dan konten SM harus terus diperbaiki untuk me-narik lebih banyak pembaca. Sebab, militansi warga Muham-madiyah dapat diukur salah satunya dari apa referensi mediayang digunakan,” tambah Nasrullah.

“Ciri pergerakan Muhammadiyah kan selalu dari bawah,katanya, “Ranting-ranting cenderung berdiri atas inisiatif wargaMuhammadiyah di pedesaan, bukan bentukan dari PP.Demikian juga media Muhammadiyah juga lahir dari Ranting,Cabang, Daerah, Wilayah, Ortom, bahkan dari Lembaga danMajelis. Nah, kelahiran mereka harus disambut dengan mewa-dahinya dalam satu pintu akses yang mudah. Sehingga siapapun yang ingin mengetahui informasi atau belajar tentang Muham-madiyah dapat memperolehnya dengan gampang.”

Seorang pembaca dan penulis Muhammadiyah dari Salatiga,Samudi Abdullah juga mengakui kalau Suara Muhammadiyahsaat ini sudah jauh berbeda dengan Suara Muhammadiyah tahun-tahun yang lalu. Dari segi tampilan lebih menarik, isinya jugasudah memberi pencerahan dan menambah wawasan. SMmenjadi media alternatif bagi warga Muhammadiyah danmasyarakat secara umum.

“Akan tetapi,” tutur Samudi,” tidak bisa dipungkiri Suara Mu-hammadiyah juga memiliki kelemahan. Suara Muhammadiyahbelum menyentuh masyarakat “pinggiran”. Padahal masyarakat-masyarakat kalangan bawah ini juga membutuhkan sentuhandakwah dan tambahan wawasan.”

Harapan dan tantangan ke depan, mungkin lebih padapemasaran. Suara Muhammadiyah harus lebih gencar me-masarkan produknya, karena belum semua warga Muham-madiyah menjadi pembaca Suara Muhammadiyah. “Sebagai

gambaran, di tempat saya menjadi agen ada satu desa hanyasatu orang yang berlangganan, bahkan ada satu PCM yangbelum berlangganan Suara Muhammadiyah,” ungkapnya.

Selain itu, jika memungkinkan Suara Muhammadiyahmembuat anak media, untuk pembaca yang bukan dari wargaMuhammadiyah. Ini dimaksudkan agar dakwah Muhammadiyahbisa merata ke seluruh lapisan masyarakat.

Pembaca SM yang lain, Drs Ramli dari Piyunganmengatakan, ia setia membaca SM karena ingin menambahpengalaman dan pengetahuan. Ia ingin mendengarperkembangan Muhammadiyah lewat Suara Muhammadiyah.

Tentang format dan isi majalah ini? “Bagus. Saya sangatsuka dengan isinya.Terutama rubrik TJA, Khutbah Jum’at, SUTdan Dinamika Persyarikatan. Saya juga suka dengan artikelyang mampu menangkis stigma bahwa Muhammadiyah itu samadengan Wahabi. Dengan adanya tulisan di SM, mereka yangmenuduh Wahabi itu cep klakep, tidak terdengar lagi suaranya,”kata Ramli.

Dr H Chairil Anwar Ketua Dikti PP Muhammadiyah me-ngatakan, “Secara pribadi saya mengucapkan selamat kepadaSM yang menginjak usia 99 tahun. Tentu ini menjadi kebanggaantersendiri bagi mereka yang pernah berjuang di SM dan yangsekarang masih berjuang di SM.”

Perkembangan zaman sekarang, menurut Chairil, mengajakmasyarakat ke arah praktis dan instan. Yaitu melalui kecanggihanIT yang mampu mengubah segalanya jadi lebih mudah. Inilahtantangan yang sekarang harus direspons serius oleh SM untuklebih meluaskan persebarannya.

Jika dilihat dari isi, SM tak perlu repot-repot membuka lahanonline. Sebab pembaca setianya sudah ada dan dijamin tidakakan hilang. Namun demi kemajuan, mau tidak mau SM harusmengikuti tren yang ada, walaupun hal itu tidak mudah.

Menurut Chairil, “Selama ini isi SM tidak jauh dari info, penge-tahuan agama dan nasihat. Tapi kurang memuat kegiatan AUMyang sebenarnya lebih menginspirasi AUM yang lain untukberbuat lebih. Jadi Saya rasa SM perlu memperbanyak frekuensiberita AUM. Dengan penambahan tersebut, diharapkan SM dapatmenjadi media perekat hubungan baik antar warga Muham-madiyah.”

Untuk lebih menjadi media pencerdas kehidupan umat,khususnya bagi pendidikan tinggi Muhammadiyah, sebenarnyaDikti PP Muhammadiyah sudah menyuarakan agar seluruhPTM berlangganan SM, bagi seluruh dosen dan karyawan.Jika sebenarnya mahasiswa pun perlu berlangganan SM. Jikaprogram ini tergarap, tentu oplah SM akan meningkat cepat.

“Selain strategi penyajian tersebut, saya rasa SM juga perlumeningkatkan kualitas dan menambah porsi terkait dengan duniapendidikan tinggi. Sehingga PTM juga merasa sambung denganapa yang dimuat di SM. Kebutuhan ini saya lihat sudah mulaitergarap dengan baik,” tambah Dr H Cahiril Anwar.• (Bahan vindan gsh. Tulisan: tof)

Page 10: SM 01 2014

11SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

SAJIAN UTAMA

TERUS KEMBANGKAN WACANAYANG RAMAH PEREMPUANDra Hj Siti Noorjannah Djohantini, MM, MSi, Ketua umumPimpinan Pusat Aisyiyah

SUARA Muhammadiyah adalahmajalah yang dimiliki Persyari-katan Muhammadiyah, sudahpasti visi, misi, dan tujuan yangdijalankan sejalan dengan visi danmisi Persyarikatan. Selama ini,Suara Muhammadiyah sudahmenyajikan tulisan, isu, ide,gagasan dan pandangan sesuai

dengan Muhammadiyah. Selain itu Suara Muhammadiyahsudah menyajikan tulisan-tulisan yang dibutuhkan perempuan.Harapan ke depannya Suara Muhammadiyah terusmengembangkan isi tulisan dengan hal-hal yang berkaitan denganperempuan. Memberikan edukasi dan membuka wacana kaumperempuan, sehingga Suara Muhammadiyah berperan sertamencerdaskan kaum perempuan.

Harapan kami juga Suara Muhammadiyah turut mengajakkaum perempuan berkiprah, berdakwah, dan berjuang, sesuaibidang garap ‘Aisyiyah selama ini. Turut serta mengembangkangerakan perempuan yang lebih maju, memosisikan kaumperempuan dan laki-laki sejajar, sama seperti Muhammadiyahmemosisikan kaum perempuan.

Dalam kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan,Selamat bagi Suara Muhammadiyah yang bisa bertahan dalamusia 1 abad. Semoga lebih maju, mencerahkan, mencerdaskan,selalu berkembang dengan paradigma yang berkemajuan sesuaidengan Islam berkemajuan.• [vin]

CORONG DAKWAH MUHAMMADIYAHdr H Agus Sukaca, MKes Ketua Majlis Tabligh Pimpinan PusatMuhammadiyah

INI adalah pencapaian yang luarbiasa yang diraih oleh suatumedia. SM bisa melewati pahitmanis perjalanan dengan berba-gai masa kepemerintahan diIndonesia. Mulai dari masa kolo-nialisme hingga masa reformasisekarang ini. Artinya SM me-mang sudah teruji oleh zaman.

Pada intinya SM adalah corong dakwah Muhammadiyahyang misinya adalah untuk kemajuan Persyarikatan. Makakontennya pun adalah hasil pikiran dan putusan Muhammadiyahdan sejalan dengan kaidah Persyarikatan. Itu sebabnya SM

tidak perlu tolah-toleh dan menyesuaikan diri terhadap pembaca.Namun dalam hal metodologi penyampaian, SM harus melihatselera pembaca. Baik itu gaya bahasa, rubrik, penampilan, dll.

Media itu harus memiliki kejelasan segmen atau targetpembaca sesuai kriteria. Artinya media itu harus fokus pada satusegmen yang digelutinya. Begitu pula dengan SM. Tentu SMtidak akan bisa merangkum banyak segmen di dalam satumajalah. Kalaupun bisa sudah dapat dipastikan bahasanya tidakmendalam dan terkesan asal-asalan. Maka mau tidak mau SMharus fokus pada satu segmen tertentu. Saran saya, jika SMingin menggarap segman lain, sebaiknya ada anak media dariSM yang nantinya membahas segmen tersebut.• (gsh)

TAK TERPISAHKAN DENGANMUHAMMADIYAHProf DR H Yunahar Ilyas, Ketua Pimpinan Pusat Muham-madiyah

SAYA bersyukur karena SMsudah berusia 99 tahun. Denganusianya sekarang SM menjadimajalah Islam tertua dan mungkinterlama di Indonesia. Ini adalahbukti SM sanggup bertahan danistiqomah dalam meneguhkandan mencerahkan kehidupanumat, khususnya warga Mu-

hammadiyah. Setidaknya SM sudah melewati tiga masapemerintahan di Indonesia, dan ini bukanlah hal yang mudah.Namun hingga saat ini SM masih dibaca oleh ribuan pembaca.Inilah keuntungan SM yang memiliki pembaca tetap yaitu wargaMuhammadiyah. Berbeda dengan media lain yang mungkinjika tidak sesuai dengan keinginan pembacanya, media tersebutkehilangan pelanggan. Walaupun jumlah oplahnya juga lambatmeningkatnya. Saya berharap oplah SM bisa terus bertambahsampai ratusan ribu.

Sebagai media yang terikat secara batin denganMuhammadiyah, maka tulisan yang dimuat pun mewakili pahamMuhammadiyah. Jadi SM boleh memuat tulisan apa pun asalkansejalan dengan Persyarikatan, dan tidak boleh terlalu bebas. Kalautoh SM menginginkan menambah porsi tulisan terkait pemikirandan wacana, maka perlu disertakan juga keterangan yang jelasbahwa tulisan tersebut adalah wawasan untuk memperkayapikiran. Karena selama ini tidak sedikit kader yang menjadikanapa yang dimuat di SM itu adalah hasil putusan Muhammadiyah.

Kalau memang dibutuhkan juga, apa salahnya SM menunjukPP sebagai pembaca ahli untuk membantu dalam menyeleksikonten mana yang boleh dimuat maupun yang tidak boleh dimuat.Setidaknya untuk menjaga SM agar tetap pada jalurPersyarikatan.• (gsh)

Page 11: SM 01 2014

12 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

BINGKAI

Kata pepatah, rumput kuning milik tetangga tampak hijau.Sementara rumput hijau milik sendiri tampak kuning.Mutiara kata tersebut hanya ingin menegaskan, bahwa

tidak banyak orang yang pandai memelihara dan menghargaiapa yang dimilikinya, meski itu bermakna. Boleh jadi apa yangdimiliki itu tidak ideal dan memiliki kekurangan, namun apa yangada di tangan sesungguhnya modal penting dan berharga.

Sebaliknya, tidak jarang orang terlalu sering melihat ke luar.Apa yang dimiliki orang selalu tampak bagus, hebat, dan bernilaitinggi. Meskipun sebenarnya biasa. Mungkin atau memang benaryang dimiliki orang lain itu lebih bagus dan hebat, sebagai bahanmuhasabah untuk perbaikan ke dalam. Namun apakah tidak adasesuatu yang berharga dari apa yang kita usahakan sendiri. Jikakita sendiri tidak menghargai dan ikut membesarkan, lantas siapa?Bahwa sesuatu yang baik dan unggul itu tidak terbangun seketika,semua memerlukan proses dan dinamika pergumulan.

Ketika Televisi Muhammadiyah lahir, semua wargamenyambut gembira. Namun muncul perbandingan denganstasiun televisi yang sudah mapan, yang tentu saja tidak sepadan.Padahal sungguh berat tantangan untuk mencapai kemapanandi dunia pertelevisian itu. Perlu modal besar, uang dari mana?Perlu manejemen handal, siapa yang mau tanpa dibayar? Perlukerja keras yang luar biasa, yang tidak semua orang mauberjibaku. Sementara warga kadang sekadar menjadi penontonbelaka, yang sering kali sangat kritis tetapi tidak mau berkorbandan ikut membesarkan.

Pergumulan SMMajalah Suara Muhammadiyah (SM) sebagai warisan Kiai

Haji Ahmad Dahlan usianya tua, satu tahun lagi satu abad. Jikadibandingkan dengan ketuaaannya tentu orang dengan mudahmenyimpulkan betapa terlambat dan berat jejak langkah mediacetak ini. Namun sebagai sebuah kesyukuran, SMsesungguhnya terus mengalami perkembangan dalam sepuluhtahun terakhir, sehingga kini oplahnya 30 ribu. Jumlah tersebuttentu masih dapat dipacu secara terencana sampai angka 50ribu hingga 100 ribu, yang tentu saja memerlukan perjuanganekstrakeras pihak SM plus dukungan warga yang positif.

Ada yang bilang seharusnya oplah SM 1 juta, sebuah angkayang sungguh fantasits. Secara teoritis asumsi tersebut rasionaljika diukur dari jumlah angota Muhammadiyah yang katanya besar.Jika ada orang yang mampu mewujudkan angka sedahsyat itutentu pengelolaan SM dapat kita serahkan kepada yangbersangkutan untuk mewujudkannya. Lagi pula, apakah wargaMuhammadiyah yang jumlahnya besar itu terbilang pengikut dankonsumen yang setia, fanatik, dan mau berlangganan denganmudah? Sampai batas tertentu minat baca dan minat langganandari warga Muhammadiyah sendiri sungguh tidaklah mudah.Diwajibkan pun oleh Peryarikatan belum tentu mudah.

Alhamdulillah, SM sebagai majalah dwibulanan milikMuhammadiyah masih bisa bertahan dan setahap demi setahapmerangkak jumlah oplahnya. Lebih dari itu betapa pun perlahan,tetapi majalah ini mampu menjadi pilar ideologi dan penyuaramisi Muhammadiyah. Hal yang mungkin warga Muhammadiyahbelum tahu betul, bahwa SM itu sehat keuangannya dan memilikikeuntungan yang cukup. Kini Majalah SM bahkan memiliki usahapengembangan seperti penerbitan dan lain-lain yang memberikeuntungan cukup lumayan. Dua tahun lalu SM mampu membelitambahan bangunan yang cukup besar, tahun ini juga membelitanah dan bangunan untuk gudang. Semuanya dicapai dengankeringat dan kemampuan sendiri setahap demi setahap. InsyaAllah ke depan usaha SM makin sehat dan bermanfaat besarbagi Persyarikatan.

SM tentu bersyukur mampu bertahan dan berkembang,untuk kemudian semakin meningkatkan kualitas dan kuantitasoplah. Tapi semuanya memerlukan proses. Sebagaiperbandingan, sejumlah majalah milik umat Islam sempat hadirdengan gegap gempita. Sebutlah Adil, Panji Masyarakat, Kiblat,Sabili, Ummat, dan lain-lain. Namun kini semuanya tinggal nama.Majalah Ummat pernah secara spektakuler lahir dan memberiharapan besar, tapi beberapa tahun kemudian mati. Sabili jugamengharu-biru umat, tetapi kini tak terdengar kabarnya. Kini tinggalSuara Hidayatullah yang menurut kabar beroplah 40 ribu.

SM akan mengikuti irama pertumbuhan dan perkembanganamal usaha Muhammadiyah lainnya, yang dibangun dengankekuatan sendiri dan secara bertahap menjadi besar. Kalau ada

BEKERJA KERAS, MENGEJARTIRAS DAN KUALITASDR H Haedar Nashir, MSi

Page 12: SM 01 2014

13SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

BINGKAI

yang membikin media massa raksasa dan tiba-tiba menjadi yangterbesar, kami menyambutnya dengan senang hati jika hal itudapat dilakukan oleh kalangan internal Muhammadiyah. Namunusaha apa pun dan di mana pun memerlukan pergumulan yangtidak mudah, yang berkembang secara gradual, kecuali jikadikatrol dengan investasi besar-besaran. Investasi modal besarpun tetap perlu rasional agar hasilnya sepadan serta tidakberujung kegagalan dan meninggalkan utang.

Prospek ke DepanKetika kami menerima amanat mengelola SM dari pendahulu

sebelumnya tiras sekitar 13 ribu. Alhamdulillah oplah SM kini 30ribu. Kita menargetkan tahun 2014 sampai Muktamar tahun 2015sebesar 40 ribu. Kemudian kita targetka terus sampai menemuioplah 50 ribu, 75 ribu, dan 100 ribu. Kami akan bekerja ekstrakeras, tetapi tidak ingin berutopia karena semuanya memerlukanperencanaan yang realistik. Dengan kesungguhan danmanajemen yang baik plus semangat berlangganan dari wargadan kalangan amal usaha Muhammadiyah yang tinggi, tentucapaian target-target tersebut dapat terwujud. Prinsip yangdipegang selama ini oleh kalangan internal manajemen, bahwaSM tidak terbit untuk dibagi-bagikan maupun memaksa wargadan amal usaha untuk berlangganan.

Alhamdulillah kini terbit surat himbauan PP Muhammadiyahtahun 2013 agar warga, pimpinan, dan institusi di lingkunganPersyarikatan untuk berlangganan. Surat edaran tersebutdiharapkan dapat dijadikan penguat dan pengikat untukpercepatan. Jika warga Muhammadiyah tidak suka diwajibkan,maka Surat Pimpinan Pusat tersebut dimaksudkan untukmengetuk kesadaran internal agar mampu menghargai miliksendiri dan akhirnya bersedia untuk berlangganan.

Surat edaran PP Muhammadiyah itu sungguh memerlukantimbal balik dari warga dan kalangan amal usahaMuhammadiyah. Sebab ada amal usaha besar yang hanyaberlangganan SM 7 (tujuh) eksemplar, padahal di dalam amalusaha tersebut banyak yang paham agamanya cenderung tidaksejalan dengan Muhammadiyah. Bahkan hingga kini masih adapimpinan amal usaha yang tidak mau berlangganan SM satueksemplar sekalipun, meskipun sudah didatangi berkali-kali.Sementara itu sebagian warga dan pimpinan kadang tidak mau tahudengan majalah ini, mungkin karena merasa sudah banyakmembaca yang lain, meskipun di SM ada produk-produk Tarjihseperti Tafsir dan Tanya Jawab Agama yang sangat penting untukdijadikan rujukan. Kami tetap positif menghadapi tantangan seperti itu.

Dalam konteks isi kami juga akan terus berbenahmenampilkan kualitas yang menarik untuk dibaca. Kami sempatberpikir jalan pintas. Berangkat dari pengalaman majalah lainyang melonjak oplahnya dengan menjual “kontroversi” dan “suarakeras” yang disukai umat Islam. SM mau mencoba seperti itu,karena suara moderat biasanya tidak disukai mereka yang sikapkeagamaannya garis keras. Bahkan sebuah majalah sering

disebut menyelamatkan dan membela umat Islam manakalasuaranya nyaring dan keras. Sementara yang moderat atautengahan dianggap lembek dan tidak memihak Islam.

Apakah SM harus bergaris keras? Pikiran sepintas itu tidakmenjadi pilihan SM karena menyangkut karakter dan prinsipideologi Muhammadiyah yang tengahan dan menganut pahamIslam yang berkemajuan. SM sebagai majalah Muhammadiyahharus sejalan dengan misi dan ideologi Muhammadiyahsebagaimana moto “Peneguhan dan Pencerahan”. SM tidakakan menjual mercon dan petasan hanya untuk mengejar oplahsebab pertaruhannya menyangkut prinsip, misi, dan kepribadianMuhammadiyah.

SM juga menyadari warga Muhammadiyah itu sangat kritis.Namun kami percaya dalam sikap cerdas dan kritissesungguhnya mayoritas anggota Muhammadiyah cukup fanatikdan ada rasa memiliki terhadap majalah ini. Rubrik Tafsir At-Tanwir, Tanya Jawab Agama, Syarah Hadits, Bina Akidah, BinaAkhlak, Bina Jamaah, Bingkai, Ibrah, Khutbah Jum’at, Pedoman,dan berbagai informasi aktual tentang aktivitas Muhammadiyahsudah lebih dari cukup untuk membuktikan jika majalah SMadalah majalah tuntunan dan bimbingan Islam danKemuhammadiyahan. Demikian rubrik-rubrik lain yang memuatpemikiran dan wawasan yang berusaha menyajikan Islam yangberkemajuan.

Kekurangan selalu ada dan SM akan terus memperbaiki,memperbarui, dan meningkatkan kualitas isi serta sajiannya.Hukum pasar tentu akan dihadapi, bahwa sesuatu yang baik danberkualitas akan menjadi pilihan objektif siapa pun. Kami tentutidak ingin tumbuh karena dikatrol, tetapi SM juga ingin sekalimemperoleh apresiasi yang positif dari segenap warga sertakalangan amal usaha secara lebih proporsional. Wujud konkretmendukung SM itu tidak lain kecuali berlangganan. Simaklahsecara jernih, bahwa di majalah ini banyak kandungan pentinguntuk mendalami dan menyebarluaskan paham agama atauideologi, pemikiran, dan informasi Muhammadiyah yang pentingdan bernilai.

Kami sungguh berharap bahwa warga Muhammadiyahmenunjukkan rasa memiliki yang tinggi, bahwa sikap positif untukmau berlangganan merupakan bentuk dukungan dan komitmenyang sangat bernilai tinggi bagi kemajuan SM. Majalah danpenerbitan organisasi Islam lain yang tumbuh besar antara lainkarena anggotanya sangat fanatik dengan miliknya sendiri. Bahwakemajuan SM merupakan perpaduan antara kesungguhan dankualitas yang ditampilkan oleh majalah resmi Muhammadiyahini, sekaligus komitmen dan rasa memiliki dari segenap wargaMuhammadiyah secara keseluruhan. SM akan terus bekerjakeras menjadikan dirinya laksana rumput hijau dan wargaMuhammadiyah diharapkan ikut merawat dan menyuburkannyasehingga majalah ini ke depan beroplah tinggi serta tampil unggulmenyuarakan Islam dan misi Muhammadiyah yangmeneguhkan dan mencerahkan.•

Page 13: SM 01 2014

14 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

Rubrik Tanya Jawab Agama Diasuh Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan TajdidPimpinan Pusat Muhammadiyah

Pertanyaan:Assalamu alaikum wr. wb.Beberapa desa di pulau saya segera

akan melaksanakan PILKADES. Seiringdengan itu banyak calon atau simpatisanmelakukan beberapa manuver seperti,bagi-bagi uang kepada calon pemilih. Ba-gaimana hukumnya ditinjau dari kacamataagama? Apakah hal ini dikategorikansebagai risywah atau suap? Bagaimanasikap terbaik kita, apakah harus meng-ambil uang tersebut atau menolak? (de-ngan catatan di desa saya kebanyakanmasyarakatnya berada di garis kemis-kinan). Jika menolak konsekuensinyaadalah saya dicap sebagai orang yangsok suci.

Mohon penjelasannya secara gam-blang. Atas jawabannya saya ucapkanbanyak terima kasih.

Wassalamu alaikum wr. wb.Hasanudin Aldin,

alamat diketahui redaksi(disidangkan pada hari Jum’at, 11Ramadlan 1434 H / 19 Juli 2013)

Jawaban:Wa alaikumus-salam wr. wb.Terima kasih atas pertanyaan sauda-

ra. Sebelum kami menjawab, kami beri-tahukan bahwa Majelis Tarjih dan TajdidPimpinan Pusat Muhammadiyah telahmenerbitkan buku yang berjudul “Fikih An-tikorupsi Perspektif Ulama Muhammadi-yah”. Buku tersebut menerangkan tentangkorupsi secara umum serta korupsi da-lam pandangan Islam, dampak-dampaktindak korupsi dan strategi pemberantasankorupsi. Perbuatan yang dilakukan olehcalon kepala desa dengan membagi-ba-gikan uang kepada masyarakat agar ma-syarakat memilihnya pada Pemilihan Ke-

pala Desa (Pilkades) merupakan tindakansuap, dan hal tersebut dikategorikan seba-gai tindak pidana korupsi.

Kami akan terlebih dahulu menjelas-kan definisi suap menurut bahasa. Namalain suap dalam bahasa Arab adalah risy-wah. Kata risywah berasal dari rasya-yar-syu yang memiliki beberapa makna yangsaling berdekatan sebagaimana dikom-pilasi dalam kamus Lisan al-Arab (IV: 322-323). Satu pendapat mengatakan bahwakata risywah berasal dari kata risyaaunyang bermakna hablun, yaitu tali, dan ra-syaaun dikatakan sebagai alladzii yuta-wassalu bihi ilal-maai (sesuatu/ tali yangdapat mengantarkan/ ember pada air).Risywah juga dimaknai sebagai ju’lun arti-nya hadiah, ada juga yang memaknai se-bagai al-wushlah ila haajah bil-mushaa-na’ah, cara sampai pada satu keperluandengan berbagai rekayasa.

Dari definisi tersebut, diperoleh pe-ngertian bahwa ar-risywah adalah sesuatuberupa hadiah, komisi, pemberian, kon-sesi dan lain sebagainya yang diberikanoleh penyuap (ar-raasyii) yang memper-talikan antara dirinya dengan orang yangmenerima suap (al-murtasyi) denganbantuan perantara (ar-raaisy) untuk mere-kayasa sesuatu dalam rangka memper-oleh sesuatu yang disepakati antar merekayang terlibat.

Dari pengertian tersebut, dapat dike-tahui bahwa permasalahan yang saudaratanyakan mengenai banyak calon kepaladesa atau simpatisan yang melakukan be-berapa manuver seperti bagi-bagi uangkepada calon pemilih dengan tujuan agardipilih dapat dikategorikan sebagai per-buatan risywah.

Perbuatan risywah hukumnya haramberdasarkan beberapa dalil berikut:

TANYA JAWAB AGAMA

Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bo-hong, banyak memakan yang haram.”(Qs. Al-Maidah [5]: 42)

Kalimat akkaaluuna lissuhti secaraumum sering diterjemahkan dengan me-makan harta yang haram. Namun kon-teksnya adalah memakan harta dari per-buatan risywah. Penafsiran ini sesuai de-ngan penjelasan Nabi Muhammad sawdalam Hadits dari riwayat Ibnu Jarir seba-gai berikut:

Artinya: “Diriwayatkan dari Umar ra,dari Nabi saw, sesungguhnya beliau ber-sabda: Setiap daging yang tumbuh daribarang yang haram (as-suht), nerakalahyang paling layak untuknya. Mereka ber-tanya: Hai Rasulullah, apa barang haram(as-suht) yang dimaksud? Beliau menja-wab: Suap dalam perkara hukum.” (HR.Ibnu Jarir)

Dijelaskan pula dalam Hadits lain daririwayat Ahmad sebagai berikut:

Artinya: “Diriwayatkan dari Abdullahbin Amr, ia berkata: Aku mendengar Ra-

SUAP SAAT PILKADES

Page 14: SM 01 2014

15SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

TANYA JAWAB AGAMA

sulullah saw bersabda: Allah Melaknat pe-nyuap dan yang disuap.” (HR. Ahmad)

Selain dalil-dalil nash syar’i telah meng-haramkan, Indonesia sebagai negara hu-kum juga telah menetapkan Undang-un-dang terkait larangan suap, baik bagi pe-nyuap dan penerima suap. Undang-un-dang No. 11 tahun 1980 pasal 2 menyata-kan bahwa: Barangsiapa memberi ataumenjanjikan sesuatu kepada seseorangdengan maksud untuk membujuk supayaorang itu berbuat sesuatu atau tidak berbuatsesuatu dalam tugasnya, yang berlawan-an dengan kewenangan atau kewajiban-nya yang menyangkut kepentingan umum,dipidana karena memberi suap dengan

pidana penjara selama-lamanya 5 (lima)tahun dan denda sebanyak-banyaknyaRp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah).Undang-undang No. 11 tahun 1980 ayat 3menyatakan bahwa barangsiapa mene-rima sesuatu atau janji, sedangkan ia me-ngetahui atau patut dapat menduga bahwapemberian sesuatu atau janji itu dimaksud-kan supaya ia berbuat sesuatu atau tidakberbuat sesuatu dalam tugasnya, yangberlawanan dengan kewenangan atau ke-wajibannya yang menyangkut kepentinganumum, dipidana karena menerima suapdengan pidana penjara selama-lamanya3 (tiga) tahun atau denda sebanyak-ba-nyaknya Rp.15.000.000.- (lima belas juta

rupiah).Risywah memiliki dampak negatif bagi

kehidupan masyarakat. Di antaranya ada-lah dapat menciptakan moral masyarakatyang munafik, menyuburkan budayamenjilat, serta mendidik masyarakatmenjadi penipu.

Adapun sikap yang harus dilakukanadalah menolak uang tersebut dengan ti-dak menghiraukan ejekan atau perkataandari orang lain yang menganggap sebagaiorang yang sok suci. Jika setiap masya-rakat sadar untuk menolak uang suap,maka kebenaran di antara manusia pundapat ditegakkan.

Wallahu a’lam bish-shawaab.•

Page 15: SM 01 2014

16 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

TAFSIR AT-TANWIR

Kisah Penyembelihan Sapi Betinadan Gambaran Sikap Plin-plan Bani Israil (1)

SURAT AL-BAQARAH AYAT 67-74

(67). Dan ingatlah ketika Musa ber-kata kepada kaumnya, “Allah memerin-tahkan kamu agar menyembelih seekorsapi betina.” Mereka bertanya, “Apakahengkau akan menjadikan kami sebagaiejekan?” Musa menjawab, “Aku berlin-dung kepada Allah agar tidak termasukorang-orang yang bodoh.” (68). Merekaberkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmuuntuk kami agar Dia menjelaskan kepadakami tentang sapi betina itu.” Musa men-jawab, “Allah berfirman, bahwa sapi beti-na itu tidak tua dan tidak muda, tetapipertengahan antara itu. Maka kerjakan-lah apa yang diperintahkan kepadamu.”(69). Mereka berkata, “Mohonkanlah ke-pada Tuhanmu untuk kami agar Dia men-jelaskan kepada kami apa warnanya.”Musa menjawab, “Allah berfirman, bahwasapi itu adalah sapi betina yang kuningtua warnanya, yang menyenangkanorang-orang yang memandangnya.”(70). Mereka berkata, “Mohonkanlah ke-pada Tuhanmu untuk kami agar Dia men-jelaskan kepada kami tentang sapi betinaitu. Karena sesungguhnya sapi itu belumjelas bagi kami, dan jika Allah menghen-daki, niscaya kami mendapat petunjuk.”(71). Musa menjawab, “Allah berfirman,sapi itu adalah sapi betina yang belumpernah dipakai untuk membajak tanahdan tidak pula untuk mengairi tanaman,

sehat, dan tanpa belang.” Mereka berkata,“Sekarang barulah engkau menerangkanhal yang sebenarnya.” Lalu mereka me-nyembelihnya, dan nyaris mereka tidakmelaksanakan perintah itu. (72). Daningatlah ketika kamu membunuh sese-orang, lalu kamu tuduh-menuduh tentangitu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yangkamu sembunyikan. (73). Lalu Kami ber-firman, “Pukullah mayat itu dengan bagiandari sapi itu!” Demikianlah Allah menghi-dupkan orang yang telah mati, dan Diamemperlihatkan kepadamu tanda-tandakekuasaan-Nya agar kamu mengerti.(74) Kemudian setelah itu hatimu menjadikeras, sehingga hatimu seperti batu, bah-kan lebih keras. Padahal dari batu-batuitu pasti ada sungai-sungai yang airnyamemancar. Ada pula yang terbelah lalukeluarlah mata air darinya. Dan ada pulayang meluncur jatuh karena takut kepadaAllah. Dan Allah tidaklah lengah terhadapapa yang kamu kerjakan.

Ayat 67 sampai dengan 74 surat Al-Baqarah ini berkaitan dengan ayat-ayatsebelumnya yang membicarakan tentangdosa-dosa kaum Yahudi karena merekamelanggar janji dan menyimpang dalampengamalan Taurat, yakni menyanggahpara Nabi dan menentang mereka sertaberlebih-lebihan dalam melaksanakanperintah-perintah Allah. (Wahbah az-Zuhaili,al-Tafsîr al-Munîr fi al-‘Aqîdah wa al-Syarî’ah wa al-manhaj, Juz 1(Beirut: Dral-Fikr al-Mu’shir, 1991), hlm 188).

Ingatlah ketika Musa berkata kepadakaumnya, saat terjadi kasus pembunuhanyang tidak diketahui siapa pelakunya, “Allah

Tafsir Tahlily ini disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyahdengan naskah awal disusun oleh Prof. DR. H. Muhammad Chirzin.

Page 16: SM 01 2014

17SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

TAFSIR AT-TANWIR

Tafsir Tahlily ini disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyahdengan naskah awal disusun oleh Prof. DR. H. Muhammad Chirzin.

memerintahkan kalian untuk menyembelihseekor sapi, karena hal ini adalah kunciuntuk mengetahui si pembunuh.” Merekamerasa heran mengenai kaitan antarapembunuhan dengan penyembelihan sapi,seraya berkata, “Apakah kamu mengejekkami, Musa?” Nabi Musa menjawab, “Akuberpegang teguh dengan tuntunanTuhanku agar tidak termasuk golonganorang-orang yang mengejek hamba-Nya”. (Al-Baqarah [2]: 67) (Al-Azhar –Kementerian Wakaf Majelis Tinggi UrusanAgama Islam Republik Arab Mesir, Al-Muntakhab (Selekta) dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, terj. Muchlis M. Hanafidkk (Kairo: Majelis Tinggi Urusan AgamaIslam, 2001), hlm 23).

Ayat tersebut menggambarkan keke-rasan hati Bani Israil dan kedangkalan pe-ngetahuan mereka tentang makna keber-agamaan dan bagaimana seharusnya si-kap mereka terhadap Allah dan Nabi-Nya.(M Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, vo-lume 1 (Jakarta: Lentera Hati, 2000), hlm216). Allah mengutus para Nabi untuk d-itaati oleh umatnya dengan izin-Nya. Allahberfirman,

Dan Kami tidak mengutus seseorangRasul melainkan untuk ditaati dengan se-izin Allah. Sesungguhnya jikalau merekaketika menganiaya diri sendiri datang ke-padamu, lalu memohon ampun kepadaAllah, dan Rasul pun memohonkan ampununtuk mereka, tentulah mereka menda-pati Allah Maha Penerima tobat lagi MahaPenyayang. (Q.s. An-Nisa‘ [4]: 64)

Sikap yang terbaik bagi orang berimanbilamana ada perselisihan atau perseng-ketaan di antara mereka, ialah memintaNabi menjadi penengah atas segala yang

mereka sengketakan, kemudian dalamhati mereka tak terdapat keberatan sedikitpun atas keputusan Nabi, dan merekamenerimanya dengan sepenuh hati.Menganiaya diri sendiri dalam ayat terse-but dalam konteks kaum Muslimin ialahberhakim kepada selain Nabi Muham-mad saw Allah berfirman dalam ayat be-rikutnya,

Maka demi Tuhanmu, mereka padahakikatnya tidak beriman hingga merekamenjadikan kamu hakim terhadap per-kara yang mereka perselisihkan, kemu-dian mereka tidak merasa dalam hatimereka sesuatu keberatan pun terhadapputusan yang kamu berikan, dan merekamenerima dengan sepenuhnya. (Q.s.An-Nisa‘ [4]: 65)

Andaikata umat Nabi Musa menyem-belih sapi macam apa pun, maka sesung-guhnya cukuplah buat mereka. Akan tetapimereka memperketat pada diri sendiri(Jawa: njlimet), maka Allah memperketatketentuan pada diri mereka, (Wahbah az-Zuhaili, At-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah waal-Syari’ah wa al-manhaj, Juz 1, hlm 187-189) karena mereka mempersulit dirisendiri.

Allah mengutus Nabi Musa kepadaBani Israil, anak cucu Nabi Ya’kub. Tamsilsapi mengandung pelajaran tertentu. NabiMusa menganjurkan kepada Bani Israilagar menyembelih kurban, tetapi merekamenyambutnya dengan ejekan. Semulamereka menganggap bahwa dengan me-mohon kepada Nabi Musa untuk berdoakepada Tuhan, mereka akan segeramendapat kejelasan tentang identitas sangpembunuh, tetapi mereka justru disuruhmenyembelih sapi. Demikian pertanyaan

mereka yang mengandung unsur kera-guan terhadap kekuasaan Allah untukmenghidupkan kembali orang yang telahmati dengan memukulkan salah satu ba-gian dari sapi yang mati, serta kenabianMusa. (Abu al-Qasim Jarullah Mahmudibn ‘Umar az-Zamakhsyari, al-Kasysyaf‘an Haqa`it al-Tanzil wa ‘Uyunil Aqawil fiWujuh al-Ta`wil, juz 1 (Mesir: MaktabahMishr, t.th.), hlm 139, M. Quraish Shihab,Tafsir al-Mishbah, volume 1 (Jakarta: Len-tera Hati, 2000), hlm 216). Atau merekamemohon kepada Nabi Musa untuk ber-doa agar Tuhan menjelaskan siapa pem-bunuh orang itu sebenarnya, supaya me-reka terhindar dari kewajiban yang telahmenjadi tradisi, yakni untuk menyembelihsapi apabila di kalangan mereka terjadipembunuhan yang tidak diketahui pela-kunya.

Ketika Nabi Musa dengan sungguh-sungguh dan terus-menerus meminta di-adakan kurban, mereka mengelak darisatu dalih ke dalih yang lain. Mereka meng-ajukan sejumlah pertanyaan yang sebe-narnya dapat mereka jawab sendiri kalaumereka memerhatikan petunjuk-petunjukyang diberikan oleh Nabi Musa. Perta-nyaan-pertanyaan mereka lebih bersifatgerutuan (keluhan) daripada ingin mem-peroleh keterangan. Mereka berpura-pu-ra mau bersungguh-sungguh mencari pe-tunjuk. Ketika akhirnya mereka sudah ter-pojok, mereka baru mau melaksanakan,sesuai dengan kriteria yang dikehendaki.(Abdullah Yusuf Ali, Quran Terjemahandan Tafsirnya, terj. Ali Audah (Jakarta:Pustaka Firdaus, 1993), hlm 35 catatankaki 80, Abu al-Qasim Jarullah Mahmudibn ‘Umar az-Zamakhsyari, Al-Kasysyaf,139). Perintah itu pun hampir kehilanganarti, karena seharusnya penyembelihanitu memberi pengaruh besar dalam mem-bersihkan dosa. Alasan mereka denganpembicaraan berputar-putar itu sebenar-nya hanya karena mereka menyadarikesalahan (kelemahan) mereka sendiri,

Page 17: SM 01 2014

18 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

TAFSIR AT-TANWIR

(Abdullah Yusuf Ali, Quran Terjemahandan Tafsirnya, hlm 35 catatan kaki 80)atau mereka hendak mengelak dari pe-rintah Allah untuk menyembelih seekorsapi tanpa persyaratan (sebagai syaratperbuatan) apa pun.

Bisa jadi Allah memilih sapi untukmenjadi alat menjawab pertanyaan BaniIsrail adalah dalam rangka menghilangkanbekas-bekas penghormatan mereka ke-pada sapi yang suatu ketika pernah me-reka sembah, sebagaimana difirmankanAllah . dalam Q.s. Al-Baqarah [2]: 51,

Dan ingatlah, ketika Kami berjanji ke-pada Musa memberikan Taurat, sesudahempat puluh malam, lalu kamu menjadi-kan anak lembu sembahan sepening-galnya dan kamu adalah orang-orangyang dlalim. (Q.s. Al-Baqarah [2]:51)

Allah menghimbau Bani Israil untukmenyaksikan slogan mereka sendiri,bahwa mereka akan menyembah “Tuhanbapak-bapak mereka,” Tuhan nenek mo-yang mereka. Pikiran mereka berubahmenjadi begitu sempit sampai pada tuhankesukuan, bahkan mereka menyembahpatung sapi. Tetapi mereka diperingatkan,bahwa leluhur mereka menganut dasarIslam –menyembah Allah Yang MahaEsa Tuhan semesta alam. (Ibid, hlm 54,catatan kaki 131). Allah berfirman,

Dan Ibrahim telah mewasiatkanucapan itu kepada anak-anaknya, de-mikian pula Yaqub, “Wahai anak-anakku,sesungguhnya Allah telah memilihkanagama ini untuk kamu. Maka janganlahkamu mati kecuali dalam memeluk aga-ma Islam”. Apakah kamu hadir ketika Ya-qub kedatangan tanda-tanda kematian,ketika ia berkata kepada anak-anaknya,“Apa yang hendak kamu sembah sesu-dah aku tak ada?” Mereka menjawab,“Kami akan menyembah Tuhanmu danTuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismaildan Ishaq, yaitu Tuhan yang Maha Esadan kepada-Nya kami tunduk patuh me-nyerahkan diri”. Itulah umat yang sudahlalu. Baginya apa yang telah dikerjakan-nya, dan bagimu apa yang sudah kamuusahakan. Dan kamu tidak akan dimintaipertanggungjawaban tentang apa yangtelah mereka kerjakan. (Q.s. Al-Baqarah[2]: 132-134)

Inti ajaran Islam ialah tunduk, patuhdan berserah diri kepada Allah, Tuhan YangMaha Esa. Janganlah seseorang me-ninggal dunia kecuali dalam memelukagama Islam. Pembangkangan pertamamanusia di muka bumi terhadap perintahAllah dilakukan oleh nenek moyang me-reka, Qabil, yang melakukan pembunuh-an terhadap saudaranya, Habil, lantarancongkak, iri dan dengki. Allah berfirman,

Ceritakanlah kepada mereka kisah

kedua putera Adam, Habil dan Qabil, me-nurut yang sebenarnya, ketika keduanyamempersembahkan kurban. Maka dite-rima dari salah seorang dari mereka ber-dua, Habil, dan tidak diterima dari yanglain, Qabil. Qabil berkata, “Aku pastimembunuhmu!” Habil berkata, “Sesung-guhnya Allah hanya menerima kurbandari orang-orang yang bertakwa.” (Q.s.Al-Maidah [5]: 27)

Kedua anak Adam, Habil dan Qabil,mendapat perintah untuk mempersem-bahkan kurban. Habil yang lebih mudaadalah seseorang yang shalih dan takberdosa. Merasa lebih berhak sebagaisaudara yang lebih tua, dan terbawa olehrasa congkak dan iri hati, Qabil melakukantindakan kejahatan dengan melakukanpembunuhan terhadap saudaranya. Di ka-langan orang-orang Kristen, Qabil adalahlambang Yahudi sebagai lawan Habil lam-bang Kristen. Pihak Yahudi berusahamembunuh Yesus (Nabi Isa) dan mengi-kis Kristen. Dengan cara yang sama, se-bagai lawan Nabi Muhammad, saudarayang lebih muda dalam keluarga Semit,Qabil adalah lambang masyarakat Perjan-jian Lama dan Perjanjian Baru yang ber-usaha hendak melawan dan membunuhNabi Muhammad serta berusaha meng-hancurkan umatnya. (Abdullah Yusuf Ali,Quran Terjemahan dan Tafsirnya, hlm250, catatan kaki 731).

Dalam rangka menunjukkan kekua-saan-Nya, Allah membangkitkan orangyang telah mati melalui sesuatu yang matidan membuktikan betapa luas pengeta-huan-Nya. (M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, volume 1 (Jakarta: Lentera Hati,2000), hlm 216). Begitu pula kelak Allahmenghidupkan orang yang telah mati dihari kiamat dan memberikan balasan ke-pada setiap manusia apa yang telah me-reka kerjakan. (Wahbah az-Zuhaili, al-Tafsîr al-Munîr fi al-‘Aqîdah wa al-Syarî’ahwa al-Manhâj, Juz 1, hlm 190).

Dalam ayat 68 disebutkan bahwa Bani

Tafsir Tahlily ini disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyahdengan naskah awal disusun oleh Prof. DR. H. Muhammad Chirzin.

Page 18: SM 01 2014

19SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

TAFSIR AT-TANWIR

Israil berkata kepada Musa dengan raguatas perintah penyembelihan sapi ini, “Mo-honkan Tuhanmu agar menerangkan ciri-ciri sapi itu kepada kami.” Musa berkata,“Allah berfirman kepadaku bahwa sapi ituadalah sapi yang tidak tua dan tidak muda:pertengahan antara tua dan muda. Seka-rang lakukanlah apa yang diperintahkankepada kalian.” (Al-Azhar – KementerianWakaf Majelis Tinggi Urusan Agama Is-lam Republik Arab Mesir, al-Munta-khab(Selekta) dalam Tafsir Al-Qur’an al-Karim, hlm 24).

Setelah Bani Israil menerima perintahAllah melalui Nabi Musa untuk menyem-belih sapi, mereka tidak bersegera untukmelakukannya. Mereka pun meminta ke-pada Nabi Musa agar Allah menerang-kan ciri-ciri sapi itu. Maka Allah menurun-kan keterangan kepada Nabi Musa peri-hal usia sapi yang dimaksud, yakni sapiitu tidak tua tapi juga tidak muda, yaknipertengahan antara keduanya. Tetapi BaniIsrail pengikut Nabi Musa tetap ragu-ragu,kemudian berkata, “Mintalah kepada Tu-hanmu agar menerangkan kepada kamiwarna sapi itu.” Kemudian Nabi Musamenjawab dengan menyitir firman Allah,“Sapi itu bewarna kuning tua, jernih danmenyenangkan orang yang memandang-nya karena kejelasan dan kejernihan war-nanya itu.” (Q.s. Al-Baqarah [2]: 69). (Ibid,hlm 23).

Setelah memperoleh keterangan ten-tang usia sapi tersebut, Bani Israil punmengajukan pertanyaan lagi tentang sapiitu, yakni dari segi warnanya. Maka NabiMusa pun memohon petunjuk kepada Al-lah tentang warna sapi itu. Nabi Musa se-gera menjelaskan kepada mereka, bah-wa sapi itu warnanya kuning tua, jelas,jernih dan menyenangkan orang yangmemandangnya.

Bani Israil itu pun bersikeras untuk ber-tanya lagi, “Mohonkan kepada Tuhanmuuntuk menerangkan kepada kami tentanghakikat sapi itu. Bagi kami, sapi itu masih

samar. Kami, insya Allah, akan mengikutipetunjuk itu dengan seizin Allah” (Q.s. Al-Baqarah [2]: 70). (Ibid.).

Sungguhpun telah memperoleh kete-rangan tentang usia dan warna sapi itu,Bani Israil mengulur waktu dengan berta-nya tentang keadaan sapi tersebut, denganalasan bahwa sapi yang dimaksud masihsamar. Apabila mereka telah memperolehpenjelasan tambahan yang lebih rinci, me-reka akan mengikuti dan melaksanakanpetunjuk itu.

Dalam Q.s. Al-Baqarah [2]: 71 Musamenyampaikan perintah Tuhan kepadakaumnya untuk meyembelih sapi betinayang belum pernah dipakai untuk memba-jak tanah dan tidak pula untuk mengairitanaman, tidak bercacat, tidak ada belang-nya

Mereka berkata, “Sekarang kamutelah memberikan keterangan yang jelastentang sapi itu.” Mereka kemudian men-cari sapi yang memiliki ciri-ciri itu untukdisembelih. Hampir saja mereka tidak da-pat melaksanakannya akibat banyaknyapertanyaan mereka dan akibat kekeras-kepalaan mereka yang terus-menerusdan karena mahalnya harga sapi tersebut.Konon sapi itu milik seorang pemuda yangberbakti kepada ibunya, dan merekamembelinya dengan emas selebar kulitlembu itu. (Wahbah az-Zuhaili, al-Tafsîr al-Munîr fi al-‘Aqîdah wa al-Syarî’ah wa al-Manhâj, Juz 1, hlm 187).

Jawaban Nabi Musa sesungguhnyatelah cukup. Nabi Musa pun telah mem-bantah tuduhan mereka yang menyatakanbahwa Nabi Musa telah memperolok me-reka. Musa mengatakan bahwa ia berlin-dung kepada Allah agar tidak termasukorang yang bodoh (min al-jâhilîn/

). Tidak mungkin Nabi salahatau sengaja menyimpang dalam

menyampaikan pesan Tuhannya. Kata ja-hil mengandung tiga arti. Pertama, jahil ar-tinya kosong dari pengetahuan. Itulah artiasal jahil. Kedua, meyakini sesuatu ber-beda dari yang semestinya. Ketiga, mela-kukan sesuatu tidak sebagaimana yangseharusnya dilakukan, sebagaimana ter-sebut pada penutup ayat 67 di atas. (Al-Raghîb al-Ashfâhânî, Mu’jamu MufradâtAlfâzh al-Qurân (Beirut: Dârul Fikr), hlm100).

Sesungguhnya semua pertanyaanyang diajukan Bani Israil itu tidak berala-san, dan semuanya tidak diperlukan kalaumemang mereka tulus hendak melaksa-nakan perintah Allah . Pertanyaan dan per-mintaan mereka pun mengandung pele-cehan terhadap Tuhan dan Nabi Musa,karena berkata, “Mohonlah kepada Tu-hanmu”, bukan berkata, “berdoalah kepa-da Tuhan kita.” Mereka mengambil jarak,seolah-olah Tuhan Nabi Musa bukan Tu-han mereka. (M. Quraish Shihab, Tafsiral-Mishbah, volume 1, hlm 216).

Ingatlah ketika kalian membunuh se-seorang, saling berkelahi, dan saling ber-buat kejahatan, lalu kalian saling menuduhmengenai pembunuhan itu. Allah menge-tahui hakikat kejadian itu, dan Dia akanmenyingkap dan menunjukkannya mes-kipun kalian menutupinya (Q.s. Al-Ba-qarah [2]: 72). (Al-Azhar – KementerianWakaf Majelis Tinggi Urusan Agama Isl-am Republik Arab Mesir, Al-Munta-khab(Selekta) dalam Tafsir al-Quran al-Karim, hlm 23).• Bersambung

Tafsir Tahlily ini disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyahdengan naskah awal disusun oleh Prof. DR. H. Muhammad Chirzin.

DIKDASMENPCM KARANGANYAR KAB. DEMAK

Jl. Raya Tegalombo, Medini,Malatiharjo, Kec. Gajah,

Kab. Demak, Jateng 59581

AGEN BARUSUARA MUHAMMADIYAH

DI DEMAK

Page 19: SM 01 2014

20 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

HADITS

Amr bin al-Ash mengatakan:Rasulullah saw mengutus oranguntuk menemui aku dengan pe-

san: Kenakanlah pakaianmu dan senjata-mu, lalu datanglah kepadaku. Aku pun lalumenghadap beliau yang waktu itu beliausedang berwudhu’. Lalu beliau mengamatiaku dari atas sampai bawah. Seraya ber-sabda: “Sesungguhnya aku akan mengi-rimmu ke suatu peperangan bersama se-buah pasukan, semoga Allah menyela-matkan kamu dan kamu menang denganmendapatkan ghanimah, dan aku senangsekali seandainya kamu mendapatkanharta.” Maka kataku: Ya Rasulullah, akumasuk Islam bukan karena harta, tetapiaku masuk Islam demi cintaku pada Is-lam, dan demi keinginanku untuk bisabersama Rasulullah saw. (baik di duniaini maupun di akhirat nanti). Begitulah,lalu beliau bersabda: “Hai Amr, sebaik-

baik harta yang baik adalah di tanganorang yang baik”. (HR Ahmad, Baihaqidan Ibnu Hibban).

PenjelasanBiasanya, ketika diumumkan akan

ada perang, para sahabat siap tampil, ka-rena mereka merasa sebagai jundullah(tentara Allah). Bahkan, jika ada orangyang tidak hadir tanpa udzur, dia terindikasimunafik. Namun, kali ini Rasulullah sawjustru memanggil Amr bin al-Ash untukdikirim ke medan perang bersama se-buah pasukan yang disebut sariyah. Pang-gilan Rasulullah saw dalam pesannya,“agar Amr berpakaian dan membawasenjata”, memberi isyarat adanya pakaiankhusus, bukan pakaian biasa. Sebab, se-andainya pakaian biasa, tidak perlu dipe-rintahkan, karena setiap hari selalu ber-pakaian. Apalagi kali ini diminta mengha-dap beliau. Dari sini, dapat kita pahami,bahwa untuk membela Islam perlu adapasukan khusus, semisal yang sekarangdisebut angkatan perang atau angkatanbersenjata. Apalagi dalam ayat Al-Qur’andikatakan, “Perangilah orang-orang yangmemerangi kamu” (Q.s. Al-Baqarah [2]:190). Mafhum mukhalafahnya, yang tidakmemerangi tidak boleh diperangi. Dari ayatini, maka lahirlah HAM, bahwa peranghanya diarahkan kepada angkatan pe-rang, bukan kaum sipil.

Dalam Hadits itu pula dikatakan olehAmr, bahwa Rasulullah saw memerhati-kannya dari atas ke bawah. Ini memberi-kan isyarat, bahwa angkatan perang ituharus tampil dengan gagah. Dan ini terma-suk bagian dari “persiapan menghadapilawan dengan segala kekuatan” (Q.s. Al-Anfal [8]: 60). Kalau dalam sebuah HaditsRasulullah saw menyebut, bahwa ada lima

perkara yang diistimewakannya untukbeliau daripada Nabi-Nabi lain, satu di ant-aranya ialah “musuh takut dalam jarakperjalanan sebulan”. Maka, salah satu pe-nyebab ketakutan musuh adalah karenakesiapan dan penampilan pasukan beliau.

Setelah dipandang, bahwa Amr cukupsiap, baru Rasulullah saw menjelaskanmaksud panggilannya itu, yaitu akan dikirimke medan perang. Lalu beliau mendoakanselamat, menang dan mendapat hartaghanimah. Dan harta ghanimah itu olehbeliau dipandangnya sebagai “harta yangbaik”( ). Yakni, harta yanghalal dan bisa dirasakan kenikmatannya.Karena sebelumnya ghanimah itu diha-ramkan pada para Nabi. Dari sini, dapatkita pahami bahwa: pertama, berperangdi jalan Allah, atau dengan istilah jihad fi-sabilillah, di samping dengan niat demi I’laikalimatillah (menegakkan dan memper-juangkan syariat Islam), diperkenankan ju-ga untuk mendapatkan harta (ghanimah).Termasuk di dalamnya aktivitas dakwah.Dan harta yang didapat itu adalah hartashalih (harta yang baik) lagi halal. Kedua,harta yang baik itu harus dikelola dengancara yang baik pula, yaitu yang dikenaldengan cara-cara yang halal.

Namun, dalam harta itu penuh godaan,yang Al-Qur’an menyebutnya dengan “fit-nah”, maka harta dan pemegang hartaharus diwaspadai. Karena harta itu, kendatidiperoleh dengan cara yang baik dan halal,tapi bisa saja dipergunakan untuk hal-halyang tidak halal. Dan harta yang demikianakan membawa kehancuran. Dalam halini, dzikrullah dalam arti luas, dan ketekunanberibadah, bagi pemegang harta adalahsuatu keniscayaan. Demikian, sebagai-mana diisyaratkan Allah SwT dalam Al-Qur’an surat al-Kahfi ayat 46: “Harta dan

Harta yang BaikDi Tangan Orang yang Baik

Mu’ammal Hamidy, Lc

Page 20: SM 01 2014

21SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

anak-anak adalah perhiasan kehidupandunia tetapi amalan-amalan yang kekallagi shalih adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik untukmenjadi harapan”.

Dengan harta dan anak (generasi mu-da) kehidupan duniawi ini bisa dibuat indahdan molek. Bahkan, keindahan hidup diakhirat pun bisa tercapai. Betapa tidak, ka-rena dengan harta kita bisa beramal shalihdengan segala macam bentuknya: infak,sedekah, zakat, jariyah, berjihad fisabilil-lah, bersilaturrahim, dan sebagainya. Dandengan adanya anak, yang terdidik men-jadi anak shalih, orang tua akan mendapat-kan kucuran pahala dan doanya yang ti-ada terputus. Itu sebabnya, dalam ayat diatas, setelah menyebutkan bahwa hartadan anak-anak itu bisa membuat duniaindah, lalu disebutkan, bahwa “al-baqiya-tush shalihat”. Yakni, amalan-amalanyang kekal lagi shalih adalah lebih baik disisi Tuhan serta harapan yang sangat ba-ik. Yang oleh sebagian ulama mufassir,ditafsiri dengan “ibadah mahdhah”, sepertidzikir, shalat, haji dan sebagainya. Jugaoleh Rasulullah saw dalam beberapa Ha-ditsnya, dikatakan “al-baqiyatush shali-hat”, yaitu dzikir “subhanallah walhamdu-lillah wala ilaha illallah wallahu akbar” (HR.Ahmad No.11288). Bahkan, bisa juga ber-bagai kegiatan shalihat lainnya, sesuaifungsi harta pada umumnya. Sesuai puladengan sifat dari kata “al-baqiyatush shali-hat” itu sendiri adalah kalimat jamak yangbersandang “al” yang menunjukkan artiumum. Dan itu adalah pengerem dari go-daan harta.

Sehubungan dengan masalah hartayang shalih yang berada di tangan orangyang shalih ini, fuqara muhajirin cemburukepada orang-orang kaya, yang kemu-dian mereka menghadap Rasulullah sawuntuk menyampaikan uneg-unegnya:

Abu Hurairah ra meriwayatkan, bah-wa beberapa orang fakir miskin dari parasahabat Muhajirin mendatangi rumahRasulullah saw untuk mengadukan, bah-wa orang-orang kaya itu akan tampil (diakhirat/maupun di dunia) dengan derajatyang tinggi dan kenikmatan yang abadi.Beliau kemudian bertanya: “Mengapabisa begitu?” Jawab mereka: “Karenamereka shalat seperti kami shalat, mere-ka juga berpuasa seperti kami berpuasa.Tetapi mereka bersedekah, sedang kamitidak bisa sedekah, dan mereka bisa me-merdekakan hamba sahaya sedang ka-mi tidak bisa.” Begitulah, lalu beliau berta-nya: “Maukah kalian kuajari sesuatuamalan yang dengan amalan itu kaliandapat menyamai orang yang selama inimengungguli kalian, bahkan kalian bisamengungguli orang-orang sesudah kali-an, dan tidak seorang pun yang keuta-maannya melebihi kalian, kecuali jikamereka itu mengamalkan apa yang kalianamalkan?” Jawabnya: “Baiklah ya Rasu-lulllah.” Selanjutnya beliau menjelaskan,yaitu: kalian bertasbih tiga puluh tiga kali,bertakbir tiga puluh tiga kali, bertahmidtiga puluh tiga kali, setiap kali usai shalat.

HADITS

Kata Abu Shaleh (setelah berjalanbeberapa hari), mereka kembali lagimenemui Rasulullah saw untuk melapor-kan, bahwa: Teman-teman kami orang-orang kaya itu setelah mendengarkan apayang kami lakukan (yang kami baca),mereka pun menirukan kami (berartitetap saja mereka lebih unggul). JawabRasulullah saw: Itu adalah anugrah Allahyang Ia berikan kepada siapa saja yangIa kehendaki (HR. Muslim).

KesimpulanDari uraian di atas dapat disimpulkan

sebagai berikut: pertama, dalam Islam,pasukan khusus untuk menghadapi mu-suh-musuh Islam itu dipandang sengatperlu. Kedua, harta yang didapat dari jihadfisabilillah, yang biasa dikenal denganghanimah atau fai’ itu hukumya halal. Ter-masuk mukafa’ah (honorarium) yang dite-rima oleh para dai dalam kegiatan dakwah,adalah baik dan halal. Ketiga, harta yangbanyak menjadi sumber fitnah dan ke-cemburuan sosial itu harus dikendalikandengan sebaik-baiknya. Dzikrullah dalamhal ini sangat penting. Keempat,Allah SwTdalam memberikan kenikmatan kepadamanusia, beragam. Maka setiap nikmatitu harus diterima dengan qana’ah dan ti-dak perlu iri hati.•

AGEN SUARAMUHAMMADIYAH

DI SULAWESI UTARA

IR. NUZRIL BOLUTIHEd.a. KRT. BPPP Aertembaga

PO BOX 18 BitungSulawesi Utara 95501

MUHAMMAD SUJA’IKetua PCM Bongo WonosariDesa Bongo 2 Kec. Wonosari

Kab. Boalemo, GorontaloSulawesi Utara 96262

Page 21: SM 01 2014

22 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

Page 22: SM 01 2014

23SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

Page 23: SM 01 2014

24 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

Page 24: SM 01 2014

25SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

Page 25: SM 01 2014

26 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

K A L A M

DAKWAH secara harfiyah berarti mengajak, memanggil,menyeru, atau mengundang. Siapa yang diajak ? Tiadalain ialah manusia. Diajak kepada apa? Tentu kepada

kebaikan. Bukan kepada sebaliknya. Karena itu, kita dapat mema-hami bila dakwah diartikan mengajak, memanggil, menyeru, ataumengundang manusia untuk berbuat yang ma’ruf (kebaikan)dan mencegah yang munkar (kejahatan). Dakwah dapat pulakita artikan mengubah manusia dari satu situasi ke situasi lainyang lebih baik, dalam segala segi kehidupan.

Setiap Muslim dan Muslimah berkewajiban melaksanakantugas dakwah. Sebaiknya, dalam melaksanakan tugas ini sesuaidengan bakat, kecakapan, kemampuan, dan bidang masing-masing. Berdakwah bila menggunakan kelebihan positif masing-masing, hasilnya lebih baik. Tentu tidak demikian halnya bilasebaliknya. Sadarilah bahwa berdakwah merupakan tugas baikdan mulia. Tidak ada tugas yang lebih baik dan mulia daripadaberdakwah. Apalagi dakwah adalah tugas yang diwariskan olehNabi Muhammad saw kepada umatnya.

Dakwah tidak mesti berpidato. Dakwah tidak harus ditampil-kan dalam bentuk ceramah. Dakwah tidak selamanya bil-lisan.Di masyarakat memang yang sering terlihat atau kebanyakandakwah disampaikan dengan pidato atau ceramah dan sema-camnya. Tetapi yang jelas bahwa pidato bukanlah satu-satunyacara. Berpidato hanyalah salah satu cara untuk menyampaikandakwah. Karena itu, dakwah tidak dapat dibatasi dengan da’wahbil-lisan. Sebab, masih ada pula cara lainnya. Misal, da’wah bil-hal (dakwah dengan perilaku, perbuatan, keteladanan), da’wahbil-qalam (dakwah dengan pena) atau da’wah bil-kitaabah(dakwah dengan tulisan).

Dakwah dengan pena atau tulisan, kalau kita mau melihatsejak awal perkembangan Islam, sebenarnya telah dirintis dandimulai oleh Nabi Muhammad saw. Ketika masih hayat, beliautelah melakukan dakwah dengan pena dalam bentuk surat yangditulis oleh sekretaris beliau dan di stempel yang berisi di dalamnyanama beliau. Surat-surat itu yang antara lain berisi ajakan untukmasuk Islam di antaranya dikirim kepada Najasyi (raja Habasyah/Abessinia), Kaisar Romawi Timur Heraclius, dan Kisra Persia,serta masih banyak lagi lainnya. Bagaimana hasilnya ? Dalamkorespondensi itu, ada yang memberi jawaban positif, ada pulayang sebaliknya, di samping ada yang tidak memberi jawaban.

Dalam Al-Qur’an yang berisi 114 surat, dua di antaranyaialah surat Al-Qalam dan Surat Al-‘Alaq. Dalam Qs Al-Qalam[68]: 1, dinyatakan, “Nun, demi pena dan apa yang mereka tulis”.Ayat itu mengingatkan, termasuk kepada kita, ketika memegangpena agar berhati-hati, tidak semau sendiri. Sebab, ketika penadigerakkan oleh tangan akan melahirkan tulisan, bisa baik danbisa pula buruk. Nah, pikirkanlah dulu sebelum menulis.

Mengapa ? Karena pada ujungnya ada pertanggungjawaban.Jadi, ayat tersebut menjelaskan betapa pentingnya arti dan fungsitulisan. Sedangkan pada Qs. Al-‘Alaq [96]: 1 dan 3, masing-masing pada pangkal ayatnya berisi perintah membaca.

Tulisan yang dihasilkan dari pemikiran yang mendalam telahterbukti dalam sejarah besar pengaruhnya bagi kebangkitan bang-sa-bangsa di dunia. Tulisan mendahului, memberi inspirasi, dankebangkitan mengikuti. Gerakan pembaruan di dunia Islam pun,kalau kita membaca sejarah, didahului pemikiran-pemikiran dalamberbagai buku karya tulis Ibnu Taimiyah, Jamaluddin Al-Afghani,Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. Buku-buku karya merekamenjadi bacaan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

Para da’i atau juru dakwah yang memiliki bakat, kecakapan,keahlian, dan kemampuan berdakwah dengan pena atau tulisan,maka hendaklah bertekun diri untuk melatih, membina, mengem-bangkan, dan meningkatkannya secara baik. Tulisan, sebagaimedia dakwah, selanjut nya bisa dikirim ke pers (suratkabar,majalah, tabloid, bulletin). Jika pada tahap awal, naskah yangdikirim belum dimuat, janganlah berputus asa. Coba dan cobalahlagi sampai berhasil. Sebab, pihak redaksi meski sudah mem-baca dan menilainya baik, tetapi ia belum memuatnya mungkinsekadar hendak menguji si pengirim naskah sampai seberapajauh keseriusan dan keistiqamahannya. Setelah beberapa kalikiriman naskah dimuat, maka suatu waktu ia malah pesan kepa-danya minta dikirimi naskah dengan topik tertentu. Naskah tulisandalam berbagai topik yang telah dimuat di pers, setelah dike-lompokkan, suatu waktu dapat diterbitkan menjadi buku. Andaikatatulisan tidak dikirim ke pers pun tetap bermanfaat bagi dirinya.

Dakwah dengan pena memiliki kelebihan khusus bila diban-dingkan dengan dakwah dengan pidato. Dakwah dengan tulisanmempunyai keistimewaan tersendiri bila dibandingkan dengandakwah dengan lisan. Dakwah yang disampaikan dengan lisanatau pidato oleh seorang da’i atau muballigh yang ulung sekalipunmeski dapat memikat massa, tetapi suatu waktu akan lepas kem-bali seolah tiada membekas. Sebab, bagaimana pun ingatanpara pendengar terbatas. Segar dalam ingatan ketika yang dide-ngar masih baru, tetapi makin lama menjadi makin berkurangbahkan hilang tiada ingat lagi. Berbeda dengan dakwah denganpena atau tulisan yang dilaksanakan secara baik oleh penulisnya.Isi tulisan itu akan tetap melekat dan membekas di hati parapembaca. Dan dapat dibaca kembali tulisan itu sekiranya lupaatau untuk suatu kepentingan. Karena ada dokumentasi. Tidakdemikian halnya dengan pidato. Kecuali kalau ada rekaman,tetapi ini merupakan persoalan tersendiri.

Muhammadiyah perlu menggerakkan dan menggiatkan war-ganya untuk berdakwah dengan pena atau tulisan. Kalau tidaksekarang, kapan lagi.•

Dakwah dengan PenaM Muchlas Abror

Page 26: SM 01 2014

PEDOMAN

27SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

Di kalangan Muhammadiyah, penggunaan mediatulisan atau media cetak untuk dakwah, yangsekarang lebih dikenal dengan istilah dakwah

bilqolam, bukan hal baru. Sejak awal perjalanannya,dakwah Muhammadiyah sudah mengenal dan melakukandakwah bilqolam. Di samping dakwah billisan dalambentuk tabligh dan penyiaran serta dakwah bilhal dalambentuk amal usaha di berbagai bidang kehidupan, seperidi bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, pembinaankesejahteraan masyarakat, dan sebagainya.

Dakwah bilqolam telah digelar oleh Muhammadiyahsejak awal berdirinya, dengan menerbitkan MajalahSuara Muhammadiyah (SM), selebaran dan penerbitanlainnya. SM diterbitkan oleh Hoofdbestur atau PimpinanPusat Muhammadiyah, di bawah kepemimpinan KHADahlan. Untuk pertama kalinya terbit pada bulan Januaritahun 1915, tiga tahun setelah Muhammadiyah berdiri.Penerbitan SM ini didorong oleh kesadaran akanpentingnya dakwah melalui media massa, terutamamedia cetak.

Di awal perjalanannya, SM yang ketika itu masihmenggunakan bahasa Jawa dan Melayu, hanya beredardi pulau Jawa. Seirama dengan perkembanganorganisasi Muhammadiyah yang menyebar ke luar Jawa,bahkan ke seluruh Nusantara, maka SM juga menyebarke luar Jawa, dengan menggunakan bahasa Indonesia.Kini SM telah tersebar di seluruh Indonesia. Bolehdikatakan tidak ada satu pun Kabupaten-Kota di negeriini yang tidak mengenal SM.

SM sekarang telah berusia 99 tahun. Permasalahandan tantangan yang dihadapi oleh SM tidak semakinbertambah ringan dan sederhana, melainkan cenderungsemakin bertambah berat dan kompleks. Di antaratantangan yang dihadapi oleh SM dan media cetak diIndonesia pada umumnya, antara lain: kemajuanteknologi informasi, dengan kemunculan internet yangsekarang ini sudah menjadi semacam kebutuhan sehari-hari dari sebagian masyarakat kita. Internet sekarangini semakin mudah diakses dengan dipasarkannyaberbagai macam telepon genggam pintar atausmartphone dan gadget lainnya, seperti tablet dansebagainya. Fenomena yang terjadi sekarang ini, orang

lebih suka mencari informasi dan berita melalui internetdaripada lewat media semacam koran, majalah, radiodan sebagainya. Dengan demikian persaingan di antaramedia di masa depan akan semakin ketat dan tajam,terutama antara internet dengan media tradisional,semacam koran, majalah dan sebagainya (ABC RadioAustralia).

Menghadapi tantangan kedepan seperti telahdikemukakan, SM perlu segera berbenah diri danmelakukan konsolidasi secara menyeluruh, denganmelakukan langkah-langkah strategis seperti:penyempurnaan manajemen dan struktur organisasi,pembinaan SDM secara profesional, pengembanganjaringan kerjasama dengan berbagai komponen, usahamenjadikan SM sebagai ikon media dan ikon produkMuhammadiyah secara nasional, dan sebagainya. Disamping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah,menjadikan SM sebagai media yang kuat dan mampumembentuk opini publik. Dewasa ini, sebagaimanadikemukakan oleh Prof Dr Yunahar Ilyas, di Republika,“Umat Islam bahkan sering tidak bisa berbuat apa-apasaat citra negatif terlanjur melekat. Umat dibombardirpemberitaan yang memojokkan. Media Islam kuat yangbisa mengimbangi itu semua belum ada”.

Untuk bisa menjadikan SM sebagai media yang kuatdan berpengaruh, diperlukan dukungan, tidak saja dariPimpinan Persyarikatan, tetapi juga dari Pimpinan danPengelola AUM dan dari aktivis Ortom, bahka dariseluruh aktivis dan warga Persyarikatan. Dewasa inimasih ada warga Persyarikatan, bahkan PimpinanPersyarikatan dan AUM yang tidak peduli dengan SM.Ketidakpedulian itu diwujudkan dalam bentuk tidakmerasa ikut bertanggung jawab terhadap kehidupan SMserta tidak merasa ikut memiliki. Kedepan, dalammenyongsong 1 Abad usia SM, semua kita, seluruhwarga dan aktivis Muhammadiyah, baik yang berada diPusat, Wilayah, Daerah, Cabang dan Ranting, bahkanyang berada di Cabang Istimewa di seantero dunia, marikita pertahankan SM, mari kita besarkan SM. Sehinggamedia yang dilahirkan oleh KHA Dahlan ini tetap eksisdan berkembang bersama Persyarikatan serta dapatmencerdaskan dan mencerahkan umat dan bangsa.•

Dakwah Bil QolamA ROSYAD SHOLEH

Page 27: SM 01 2014

28 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

DIALOG

Sehingga tahun ini Suara Muhammadiyah paling tidaksudah mencapai 99 tahun. Usia yang sangat jarangdapat dicapai sebuah penerbitan majalah. Tentu perlu

kiat-kiat tersendiri untuk mengelolanya agar tetap awet danlestari dan yang penting menjadi majalah yang disegani danmembanggakan bagi pengelolanya.

Buya Syafii Maarif yang merupakan tokoh Bangsa, saat inisebagai Pimpinan Umum Suara Muhammadiyah. Bagaimanapengalaman Buya mengelola Suara Muhammadiyah danbagaimana pula harapan Buya terhadap SuaraMuhammadiyah ke depan. Berikut ini sebagaimana dituturkanBuya kepada Lutfi Effendi:

Suara Muhammadiyah sudah 99 tahun, menurut Buya?Alhamdulillah Suara Muhammadiyah sudah berusia 99

tahun, usia yang jarang ditemui untuk sebuah majalah. Usia inibaru didasarkan pada temuan Suara Muhammadiyah nomor2 yang masih berbahasa Jawa dan bertulisan Jawa yangditerbitkan 15 Februari 1915, sedangkan yang nomer satubelum ditemukan. Temuan tersebut walau berupa foto copyharus disimpan dengan baik jangan sampai hilang. Cobadibaca lebih lanjut untuk menemukan edisi nomor 1, apakahpenerbitan itu bulanan apa berkala? Ini akan menjawab,sebetulnya Suara Muhammadiyah itu mulai diterbitkan tahunberapa? Sumber daya Suara Muhammadiyah saat inimampu melakukan hal ini.

Suara Muhammadiyah dirintis KHA Dahlan, meski bukandia sendiri yang menjalankannya. Suara Muhammadiyahmerupakan warisan, amanat bagi kita untuk menjalankannyaagar tetap awet, tetap lestari. Suara Muhammadiyahmerupakan gambaran dari pasang surutnya Persyarikatandan rekaman dari perjalanan panjang Persyarikatan. BahkanSuara Muhammadiyah ikut mewarnai Persyarikatan.

Prof Dr HA Syafii Maarif:

SUARA MUHAMMADIYAHHARUS PROGRESIFSuara Muhammadiyah genap 99tahun, mungkin lebih karenahitungan ini berasal temuanMajalah Suara Muhammadiyahyang tertua nomer 2 tahun 1915.Majalah ini ditemukan olehsejarawan Kuntowijoyo(Allahuyarkham) dari UGM. Iamembawa copy temuan majalahSuara Muhammadiyah yangberbahasa Jawa dan tulisan Jawa diPerpustakaan Universitas LiedenNegeri Belanda. Belum tahu, SuaraMuhammadiyah nomer 1 terbittanggal berapa, karena perkiraanterbit bulanan maka nomer 1 jugadiperkirakan terbit awal tahun 1915.

Page 28: SM 01 2014

29SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

DIALOG

Sebagai orang yang terlama saat ini di Suara Muhamma-diyah, sejak kapan Buya ikut mengelola Suara Muham-madiyah?

Saya mulai ikut mengelola Suara Muhammadiyah sejaktahun 1965, saat itu Suara Muhammadiyah dinamai SuaraMuhammadiyah wajah baru. Dinamakan SuaraMuhammadiyah wajah baru karena isi dan perwajahan SuaraMuhammadiyah sudah dirancang sedemikian rupa. Rubrik-rubrik juga sudah dirancang dan dibuat tetap, tidak hanyasekedar terisi dan bisa diterbitkan. Ada perubahanlah daripenerbitan-penerbitan sebelumnya.

Saya mulai masuk sebagai korektor, bersama sayaseniman-seniman muda lainnya seperti MuhammadDiponegoro, Adjib Hamzah, Abdullah Sabda dan yang lainnyayang kesemuanya sekarang sudah meninggal dunia. Saat ituSuara Muhammadiyah dipimpin H Basyuni. Dari korektorkemudian beralih menjadi redaktur beberapa lama. Lalu SuaraMuhammadiyah saya tinggalkan, karena harus belajar keAmerika.

Sepulang dari Amerika, selang beberapa tahun kemudianmenjadi Wakil Pemimpin Umum, kala itu Pimpinan UmumnyaAmien Rais. Kemudian sejak Amien Rais menerjunkan kedunia politik, saya menjadi Pimpinan Umum SuaraMuhammadiyah hingga saat ini. Sebetulnya saya ingin yanglebih muda yang memimpin Suara Muhammadiyah, tetapiternyata tetap saja saya dipertahankan meski yang bekerjamenjalankan roda Suara Muhammadiyah tetap orang-orangyang lebih muda dari saya.

Apa suka duka Buya selama ini mengelola Majalah SuaraMuhammadiyah ini?

Dukanya hampir nggak ada. Sukanya yang terutama,majalah yang sudah sekian lama berdiri ini saat ini masih terbitrutin menjumpai pembacanya yang mayoritas wargaMuhammadiyah. Yang lebih suka lagi, Suara Muhammadiyahsaat ini nggak punya hutang, malah punya piutang dimana-mana. Jika memang sudah mampu, saya inginkankesejahteraan karyawan Suara Muhammadiyah ditingkatkan.

Harapan Buya ke depan terhadap Suara Muhammadiyah?Suara Muhammadiyah harus progresif. Progresif dari sisi

isi, progresif dari sisi usaha, dan progresif dari sisi pelanggan.Pokoknya semua sisi harus progresif. Ini tentu perlu SDM(sumber daya manusia) yang memadai. Saya punyapengharapan pembenahan manajemen yang dilakukansekarang ini mampu melakukan hal ini.

Progresif dari segi isi, Suara Muhammadiyah yang saat inibaru menjadi sebagian warga Muhammadiyah dapat menjadibacaan semua warga Muhammadiyah. Jika dapat warga diluar Muhammadiyah pun tertarik untuk berlangganan. Initantangan ke depan untuk membuat isi dan perwajahan Suara

Muhammadiyah diminati semua pihak. Kalau bisa tulisan diSuara Muhammadiyah menjadi inspirasi bagi pembacanya.

Progresif dari sisi usaha, Suara Muhammadiyah harusmampu mengembangkan usahanya. Sebagaimanaperusahaan-perusahaan pers lainnya yang mampumengembangkan dirinya sehingga menjadi perusahaan yangdisegani. Di samping mampu menyejahterakan karyawannyajuga mampu lebih banyak menampung karyawan didalamnya.

Progresif dari sisi pelanggan, Suara Muhammadiyahharus mampu meningkatkan oplagnya, meningkatkanpelanggannya. Kalau saat ini baru berkisar 25.000 eksemplar,saya harap nanti bisa 40.000 eksemplar dan bahkan bisa50.000,- eksempar.

Saya harap ini dapat terlaksana segera, saya ingin melihathal ini terwujud. Jika ini terwujud, lambat atau cepatkesejahteraan karyawan akan terangkat. Jangan hanya raihpelanggan internal Muhammadiyah, meski itu sudah baik,tetapi raih juga pelanggan non Muhammadiyah. Apalagi kalaudapat meraih pelanggan non Islam, itu lebih bagus.

Sebagai tokoh Bangsa, apa saja penghargaan yangselama ini diraih?

Ada 10 atau sebelas penghargaan, tetapi saya ndak tahukriterianya mengapa mereka memilih saya. Di tingkatnasional, antara lain ada penghargaan dari Habibi Award 2010,Kompas Award, Nabil Award. Di tingkat regional ada RamonMagsaysya Award 2008. Dan terakhir Desember 2013 ini,penghargaan dari Universitas Pembangunan Nasional. Sayatidak bisa menerimanya sendiri, saya wakilkan redaksi SuaraMuhammadiyah untuk mewakilinya.• (lut)

Page 29: SM 01 2014

30 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

Bulletin “Maklumat” RS PKU Muhammadiyah Yogyakartasukses raih Tropi “Suara Muhammadiyah” sekaligusmenyabet uang pembinaan Rp 2,5 juta setelah berhasil

mengatasi perlawanan dari “Kabar UGM” dengan kedudukan4-1 dalam Turnamen Futsal antarmedia memeringati Milad ke-99 Majalah Suara Muhammadiyah “Jalan PanjangMencerahkan Pikiran” Desember 2013 di Lapangan Futsal 4 RJalan Parangtritis Yogyakarta.

Keberhasilan Bulletin “Maklumat” ditambah dengan kesuk-sesan pemainnya yang meraih Top Skor atas nama ErwinKurniawan yang melesakkan 7 gol meraih hadiah Rp 500.000.Juara II “Kabar UGM” menerima hadiah tropi tetap dan uang Rp2juta.

Turnamen Futsal antar media yang diikuti oleh 10 timdiantaranya TvMU, Jogja Tv, Koran Kedaulatan Rakyat, RadioRetjo Buntung, Harian Jogja, Radar Jogja, Koran Merapi, dibukaoleh Pemimpin Redaksi Majalah Suara Muhammadiyah DR HHaedar Nashir, MSi yang didampingi Pimpinan PerusahaanDenny Asy’ari dan Ketua Panitia Milad H Aulia Muhammad.

Sementara itu, Juara III diraih Harian Jogja (Harjo) yangmenghentikan perlawanan dari Koran Merapi 2-1, berhak atashadiah tropi dan uang Rp 1,5 juta.

Tim tuan rumah Suara Muhammadiyah yang menurunkanatlet-atlet terbaiknya, seperti Rizam Yudinar, Widika, Ganjar, MYan Arfi serta M San Arsy pada pertandingan pertama melawanTvMU yang diperkuat Tri Harianto dkk mampu menyudahipermainan ketat dengan skor 3-2, gol SM dicetak oleh San Arsi,Widika dan bunuh diri pemain belakang TvMU, sementara TvMUmampu memperkecil kekalahan dengan 2 gol yang dilesakkanTriyono.

“Sebuah pertandingan pembuka yang seru,” kata kaptenTvMU, Tri Harianto.

Perjalanan Tim Suara Muhammadiyah akhirnya terhenti olehperlawanan dari Koran Merapi dengan kedudukan 1-2, lesakangol Koran Merapi dihasilkan lewat kaki Erwin Hermawan (2)sedang gol SM dicetak oleh Ganjar.

Menurut Ketua Panitia Milad, Aulia Muhammad, tigapemenang terbaik otomatis terdaftar sebagai tamu undangankhusus dalam turnamen futsal antar amal usaha yang diikuti oleh16 tim futsal, berlangsung Februari 2014 di tempat yang sama.

“Tentu akan ada hadiah yang lebih menarik dan suguhanpermainan yang lebih seru,” kata Aulia Muhammad.

Pemimpin Redaksi Majalah Suara Muhammadiyah, DR HHaedar Nashir, MSi, ketika membuka acara turnamen futsalantar media, menyatakan apresiasinya yang tinggi terhadap parapeserta yang turut berkontribusi menjadi peserta futsal.

“Turnamen semacam ini baru pertama kali diadakan MajalahSuara Muhammadiyah, semoga menjadi acara kegiatan yangmenghibur untuk kalangan media penerbitan,” katanya. Sekaligusmenjadi kegiatan olah raga yang menyehatkan, karena tidakbisa sewaktu-waktu dilakukan. “Semoga nanti akan ada kegiatanserupa yang berkelanjutan,” jelasnya.

Dengan antusiasnya para peserta mengikuti turnamen futsalantarmedia, pimpinan Perusahaan Denny Asy’ari, menyatakanrasa gembiranya. Apalagi mendapat dukungan dana dari paramitra, sponsor dan relasi. Seperti di antaranya, dukungan dariKetua MPR RI, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta,Hydro Coco, dan Batik Pekalongan “Ananda” Collection.• (am)

Pimpinan Perusahaan SM, Deni Asy’ari menyerahkan Tropi Juara I

Tim SM United (dari kiri-kanan): Sani, Iyan, Ganjar, Rizam, Fadli

“BULLETIN MAKLUMAT” JUARA FUTSALMILAD 99 SUARA MUHAMMADIYAH

Page 30: SM 01 2014

DI ANTARA KITA

35SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

Judul : Tenggelamnya Kapal Van Der WijkPenulis : HAMKATahun terbit : 2013 (Edisi revisi)Penerbit : Balai PustakaHal : 246 + xvii

Bagaimana jadinya bila seorang ulama juga seorangpujangga? Tentu, karya sastranya berbeda dari karyasastra umumnya. Sarat makna, nilai dan pesan-pesan

keagamaan. Sastranya adalah media serta sarana dakwah.Buya Hamka menawarkan roman percintaan bercita rasatinggi dan mengkritik budaya populer saatitu.

Membaca novel ini, kita seolah dibawaterhanyut dalam babak demi babakkesedihan yang tiada akhir. Kepedihan dankeperihan tak terkira yang dialami Zainuddin.Kasihnya tak sampai dan berakhir tragis.Zainuddin, tokoh utama dalam novel ini,adalah pemuda blasteran.Ayahnya,berdarah Minang, dibuang sebabmembunuh dan merantau ke negeri AngingMamiri, Mengkasar. Ibunya berdarah Bugis.

Zainuddin muda kembali keMinangkabau. Bertemu dan kemudian jatuhcinta kepada Hayati, seorang pemudiMinang jelita yang taat agama. Hayati puncinta Zainuddin. Sayangnya, cita-cita untuk membentuk bidukrumah tangga harus kandas oleh persoalan adat, harta danpangkat yang kesemuanya tidak ada pada diri Zainuddin.

Dari sudut pandang adat, Zainuddin dipandang sebagaiorang asing yang asal usulnya tidak jelas karena bangsa diMinangkabau diambil dari ibu. Selain itu, Zainuddin juga dinilaitidak memiliki kesanggupan harta untuk menegakkankeluarga. Atas dasar pertimbangan tersebut, ninik mamakHayati membulatkan mufakat menolak Zainuddin dan lebihmenerima lamaran Aziz, pemuda yang keturunan, beradat,dan berpangkat.

Mendapati, permatanya hilang, Zainuddin patah hati danjatuh sakit. Sahabatnya, Muluk, menjadi sosok yangmembantu Zainuddin melewati hari-hari kelam itu. Keduanyamerantau ke Surabaya dan Zainuddin kemudianbermetamorfosisi menjadi penyair dan pujangga masyhur.

Takdir rupanya mempertemukan kembali mereka. Azizdan Hayati menumpang di rumah Zainuddin karena tidak

memiliki uang dan kerja. Tak dapat kita bayangkan bagaimanakepedihan hati Zainuddin.

Aziz bunuh diri dan mengembalikan Hayati kepadaZainuddin. Namun, permohonan itu ditolak. Hayati dimintakembali pulang ke Minang naik kapal Van der Wijck yangkemudian karam di perjalanan. Hayati meninggal dunia. Pedihdan pilu kehilangan cahaya hidupnya buat selama-lamanya,Zainuddin pun turut meninggal dunia dan dimakamkandisamping kuburan Hayati.

Tenggelamnya Kapal van der Wijck terbit pertama kalinyapada tahun 1938 secara berseri di Majalah Pedoman

Masyarakat bersamaan dengan terbitnya DiBawah Lindungan Ka’bah. NovelTenggelamnya Kapal van der Wijck inidicetak pertama kali tahun 1939 dan sekarangdicetak ulang berbarengan dengan rencanadiangkat ke dalam layar lebar.

Buya Hamka menulis roman ini ini saatberusia 30 tahun. Artinya, darah dansemangatnya masih muda. Oleh karena itutak mengherankan bila emosi dan karakterdalam novel ini terasa sangat kuat. Judulnovel ini sendiri diambil dari kisah nyata Kapalvan Der Wijck yang tenggelam di wilayah lautsekitar Lamongan, Jawa Timur dua tahunsebelum terbitnya novel ini, yakni tahun 1936.

Melalui novel ini, Hamka melakukansindiran dan kritikan sosial terhadap adat budayamembelenggu yang masih berlaku pada sebagianmasyarakat. Sebagai seorang pujangga yang ulama, BuyaHamka juga mengkritik adat yang bersifat materialistik yangmenjadikan gelar suku, kebangsawanan dan kekayaansebagai parameter untuk memberikan penilaian terhadapperangai seseorang.

Hamka tampak ingin mereposisi bahwa dalam pandanganIslam persoalan harta, pangkat dan kedudukan sosialseseorang memang penting, setidaknya sebagai bekal nyatamengarungi samudra kehidupan. Namun, semua itu tiadalahberarti tanpa akhlak sebagai landasannya. Harta lekas hilang,jabatan cepat berganti. Selain itu, lewat novel ini, HAMKA jugamenyinggung orientasi kebanyakan muda-mudi zamansekarang yang supaya terlihat modern tidak lagimengindahkan kaidah Islam dalam berpakaian dan bergaul.•___________________________Ilham Mundzir, Dosen Fakultas Psikologi UHAMKA Jakarta.

H AM KABe rcerita Cin ta

Page 31: SM 01 2014

36 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

DI ANTARA KITA

Kritik yang sering dilontarkan oleh pengamat asing,seperti Martin van Bruinessen, terhadap Islam diIndonesia adalah kurangnya rasa percaya diri dan

lemahnya daya ekspansif ke luar negeri. Muhammadiyah danNU (Nahdlatul Ulama), misalnya, meski telah lahir di awal abadke-20, namun organisasi ini masih terbatas lingkup kegiatandan keanggotaannya di Indonesia, hampir bisa dikatakan takmemiliki pengikut orang asing di luar negeri. Ini berbeda,misalnya, dari organisasi-organisasi Islam yang lahir di negaraIslam lain seperti Ikhwanul Muslimin (Mesir), Jamaah Tabligh(Pakistan), Ghulen Movement (Turki), dan Hizbut Tahrir(Palestina). Meski organisasi-organisasi itu lebih muda dariMuhammadiyah dan NU, namun mereka telah berkembangpesat di berbagai negara. Mereka telah mampu mengeksporgagasan dan pemahaman keagamaannya hampir ke setiapsudut dunia tanpa bantuan pemerintah.

Salah satu sebab mengapa Islam Indonesia kurangekspansif adalah kurangnya rasa percaya diri. Kalau dilihatdaftar tokoh Islam dari Indonesia paska kemerdekaan, hanyasedikit yang memiliki pengaruh besar di tingkat internasional.Barangkali yang cukup mencolok hanya Mohamad Natsirdengan peran pentingnya, di antaranya, dapat dilihat di Rabitah‘Alam Islami. Selain Natsir, kalaulah ada, agak sulit mencaritokoh Islam dari Indonesia yang sekaliber dia di kancah dunia.

Tiadanya tokoh Islam dari Indonesia di tingkat internasionaldan minimnya pengaruh Islam Indonesia dalam pergaulanglobal inilah di antaranya yang menyebabkan umat Islam dariIndonesia sering dianggap sebelah mata, atau paling tidakhanya dianggap saudara lebih muda, oleh umat Islam darinegara lain. Ketika kita bertemu dengan umat Islam darinegara lain di sebuah masjid di Inggris atau Amerika Serikat,misalnya, mereka sering memandang kita lebih rendahkeislamannya. Bahkan kadang mereka menganggappengetahuan keislaman kita lebih rendah dari orang awamyang berasal dari satu negara Arab atau dari Pakistan.Indonesia hanya dibanggakan sebagai negara denganpenduduk Muslim terbesar di dunia, tak lebih dari itu.

Fenomena di atas itulah yang menyebabkan ilmuwanasing sering menyebut umat Islam Indonesia itu mengalamiminority complex di hadapan umat Islam negara lain. Atau,kita ini mayoritas secara angka, namun mental kita adalahmental minoritas. Padahal pada tahun 1970-an yang laluFazlur Rahman, tokoh neo-modernis Muslim dari Pakistan/Amerika Serikat, sering menyebut Indonesia, bersamadengan Turki, sebagai tempat masa depan peradaban Islam.Melihat perkembangan saat ini, sepertinya harapan itu masihjauh terwujud.

Kondisi umat Islam Indonesia saat ini di tingkat global tentuagak mengherankan jika mengingat pencapaian pada tahun1950-an dan tahun 1960-an. Selain ada tokoh MohamadNatsir, dulu negara-negara Islam membanggakan peran

Muhammadiyah

Di Amerika SerikatAhmad Najib Burhani

Pengajian bersama Konjen

Ali, Neneng, Tuti, Endah, Najib di KJRI LA

Page 32: SM 01 2014

37SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

DI ANTARA KITA

Soekarno. Soekarno tidak hanya dipuji di dunia Islam, tapi jugadi kancah dunia secara umum, terutama pada perannyadalam gerakan non-blok. Dengan bangga orang dari negaralain memakai nama Soekarno untuk nama jalan dan masjid.Apakah kita memiliki nama lain dari Indonesia yang begituberpengaruh di dunia seperti Soekarno dan Natsir setelah1945? Sepertinya belum ada.

Lemahnya rasa percaya diri umat Islam Indonesia dankurangnya semangat ekspansi ke luar negeri inilah diantaranya yang melatarbelakangi pendirian beberapa PCIM(Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) sejak tahun2005. Saat ini ada beberapa PCIM yang cukup aktif, diantaranya adalah PCIM Mesir, PCIM Malaysia, PCIM Rusia,dan PCIM Jepang. Penulis secara langsung terlibat dalampembentukan dan menjadi pengurus awal di dua PCIM, yaituPCIM Inggris Raya dan PCIM Amerika Serikat. Namundemikian, sepanjang pengetahuan penulis, hingga saat inibelum banyak aktivitas yang dilakukan oleh dua PCIM itu. Diantaranya untuk menghidupkan kembali PCIM AmerikaSerikat itulah pada awal bulan Ramadlan ini diselenggarakansemisal muktamar kecil melalui telekonferensi untukmembentuk kepengurusan baru dan membicarakan programPCIM Amerika Serikat.

“Muktamar online” itu di antaranya dihadiri oleh AhmadSyamil, profesor di Arkansas State University; Muhamad Ali,profesor di University of California, Riverside; dan HalbanaTarmizi, profesor di Bemidji State University. Pertemuan onlineini akhirnya memilih Muhammad Ali sebagai Ketua TimFormatur yang pada akhir Ramadlan ini harus selesaimembentuk kepengurusan PCIM Amerika Serikat yang baru.

PCIM Amerika Serikat ini agak unik dibandingkan denganPCIM dari negara lain. Jika di negara lain mayoritasanggotanya adalah pelajar, di Amerika Serikat, seperti terlihatdari peserta muktamar online di atas, banyak anggotanyayang merupakan profesor di berbagai perguruan tinggi diAmerika. Banyak juga yang merupakan tokoh senior danpenduduk Amerika serikat seperti Imam Shamsi Ali, imammasjid Jamaica di New York; Abdul Nur Adnan, 40 tahun

bekerja di VOA (Voice of America); Dutamardin Umar, tokohmasyarakat Indonesia di Virginia; Firdaus Kadir, tokohmasyarakat Indonesia di Maryland; dan lain-lain. Sementarayang pelajar diantaranya adalah Rahmawi Husen (Texas/Yogyakarta), Dani Muhtada (Illinois), Tuti Alawiyah (Texas),Sri Rejeki Murtiningsing (Oklahoma), dan Ahmad NajibBurhani (California). Pendeknya, anggota PCIM AmerikaSerikat terdiri dari tiga komponen utama: professor, pelajar,dan penduduk tetap Amerika dari Indonesia.

Berangkat dari beragamnya latar belakang anggota PCIMAmerika Serikat itulah maka beberapa agenda yang dirancangjuga sangat mencerminkan latar belakang itu. Di antaraprogram yang dirancang adalah memperkenalkan IslamIndonesia, terutama Muhammadiyah, ke kalangan akademisidi Amerika Serikat seperti melalui AAR (American Academy ofReligion) dan MESA (Middle East Studies Association).Kegiatan lain yang dirancang adalah membantu orang-orangMuhammadiyah yang berkunjung atau belajar ke Amerika.Dan terakhir adalah transfer ilmu pengetahuan dan teknologidari Amerika ke Indonesia.•_____________________________Ahmad Najib Burhani, Doktor dari Univ. California, SantaBarbara dan salah satu pendiri PCIM Amerika Serikat.

Kegiatan Muhammadiyah di Houston, Texas, USA 2009

Pengajian di LA

Idul Fitri Keluarga Muslim di USA

Page 33: SM 01 2014
Page 34: SM 01 2014

39SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

Sehari setelah pemerintah Yunani mengonfirmasi,pembangunan masjid resmi pertama di Athena akandilanjutkan sesuai rencana, sekali lagi aktivis sayap kanan

Yunani memprotes. Sekitar 700 anggota pendukung partai GoldenDawn berkumpul di lingkungan Eleonas, di pusat kota Athena,lokasi masjid pertama Athena , untuk melakukan protes rencana ini.Nyanyian “Yunani milik Yunani ... Victory atau kematian” dan “Tidakada masjid di Athena”, para pengunjuk rasa mengangkat spandukdengan slogan-slogan anti masjid bersama dengan bendera Yunani. Bahkan mereka bersumpah untuk mengakhiri mimpi Muslim,demikian New Tang Dyansty TV melaporkan pada Sabtu, 14Desember 2013.

Protes ini bukan yang pertama melawan rencanapembangunan masjid pertama di Athena. November lalu , partaiGolden Dawn meminta pemungutan suara nasional pada rencanauntuk membangun rumah Muslim. Menyusul dimenangkannyatender pembangunan masjid oleh konsorsium perusahaan Yunani,J&P Avax, Terna, Aktor, Intrakat, “yang diperkirakan akan menelandana sekitar 946 ribu euro atau 1,27 juta dolar Amerika Serikat,” ujarKementerian Infrastruktur dalam pernyataannya yang dilansironislam.net Sabtu, 16 November 2013.

Meskipun protes berkelanjutan, pemerintah Yunani telah berjanjiuntuk membangun masjid di Athena untuk melayani pertumbuhanminoritas Muslim di kota ini. “Athena akan memiliki masjid untuksemua umat Islam yang ingin melaksanakan kewajiban agamamereka dengan bermartabat, bagi mereka tinggal di Athena ataumereka yang hanya mengunjungi Athena. Karena kami sangatsenang ketika warga kami mengunjungi Turki, atau negara-negaralain, dan mereka menemukan gereja-gereja Ortodoks terbuka dipusat kota,” kata Evangelos Venizelos, Wakil Perdana Menteri danMenteri Luar Negeri Yunani.

Penjelasan Venizelos itu disampaikan setelah pertemuannyadengan Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu, yang beradadi Athena pada kunjungan resmi Jumat. Davutoglumemuji rencana masjid itu. Ia mengatakan, “Sayapikir, seiring berjalannya waktu, sangat cocok untukAthena menunjukkan multikulturalisme dan sayaberpikir, pemerintah Yunani telah memberikankontribusi dalam menciptakan iklim ini.”

Pembangunan masjid harus diselesaikan dalamenam bulan setelah kontrak ditandatangani. MuslimYunani di ibu kota negara telah lama menantikan masjiduntuk mengakomodasi kegiatan mereka.

Rencana pembangunan masjid di Athenapertama kali digulirkan pada awal 1880 melaluiparlemen. Pembangunan kembali gagal karenaOlimpiade 2004. Rencana tersebut ditentang kerasoleh kelompok sayap kanan yang berjanji akanmenggagalkan pembangunan Masjid. Partai sayap

MASJID ATHENAkanan Golden Dawn, yang dicurigai melakukan penyeranganterhadap imigran, mengatakan akan berjuang hingga akhir untukmenggagalkan pembangunannya.

Laporan media lokal yang menyebutkan Perdana Menteri TurkiTayyip Erdogan menawarkan bantuan untuk membangun Masjidjustru memicu kemarahan di Yunani. Negara yang pernah beradadi bawah kekuasaan Ottoman tersebut dulunya pernah dihiasimenara sejak dua abad lalu.

Namun, Masjid di Athena tidak lagi difungsikan sejak kekuasaanOttoman berakhir pada awal 1800. Sekitar 130 basement ataugudang tanpa sirkulasi udara saat ini menjadi tempat ibadah bagi200 ribu Muslim di Athena. Puluhan ribu imigran Muslimmelaksanakan ibadah di rumah. Mereka harus menempuh jarakratusan kilometer ke utara Yunani untuk menikah, pemakaman danupacara lainnya. Selama bertahun-tahun Gereja Orthodoksbersikeras Yunani tidak siap memiliki menara masjid di Athena.

Setiap hari Jum’at ratusan warga Muslim di Athena harusberdesak-desakan di ruang bawah tanah untuk shalat Jum’at.Fasilitas darurat seperti ini sebenarnya melanggar hukum, namunumat Islam di Athena tidak memiliki pilihan lain. Athena menjadi satu-satunya ibukota negara anggota Uni Eropa yang tidak memiliki masjid.Sejak Yunani merdeka dari Kekhalifahan Usmani pada 1832, tidakpernah ada pemerintah yang mengizinkan pendirian masjid, demikianditulis bbc.co.uk tahun lalu.

Masjid dianggap “tidak sesuai dengan budaya Yunani”, negarayang lebih 90% warganya menganut Kristen Ortodoks. Namun ketikaYunani juga berfungsi sebagai pintu masuk pendatang ke Uni Eopa,jumlah warga Muslim di negara ini makin besar.

“Menyedihkan sebenarnya karena Yunani dikenal sebagaitempat lahirnya demokrasi dan peradaban, termasuk di antaranyanilai-nilai menghormati agama lain,” kata Syed Mohammad Jamildari Komunitas Yunani Pakistan. “Jadi, adalah sebuah tragedi bilaumat Islam tidak memiliki masjid di sini,” katanya.• (ham)

KRONIK DUNIA ISLAM

Page 35: SM 01 2014

40 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

HADLARAH

Bukan KH Ahmad Dahlan, tapi Haji Fachrodin, pemimpinredaksi (hoofdredacteur) pertama Suara Muhamma-diyah (SM). Dia murid KH Ahmad Dahlan. Fachrodin

adalah adik kandung Kiai Syuja’ dan kakak kandung Ki BagoesHadikoesoemo. Ketika merintis penerbitan SworoMoehammadijah (bahasa dan huruf Jawa), Fachrodin berstatussebagai wartawan (anggota Inlandsche Journalisten Bond/IJB).Belajar jurnalistik dari Mas Marco Kartodikromo, Fachrodinakhirnya direkrut menjadi koresponden surat kabar DoeniaBergerak. Ketika Haji Misbach menerbitkan majalah Medan-Moeslimin (Solo), Fachrodin dipercaya sebagai redaktur.Dengan bekal pengalaman jurnalistik tersebut, adik kandung KyaiSyuja’ ini merintis penerbitan majalah bulanan SM yang dibagikansecara gratis kepada warga Muhammadiyah di Yogyakarta.

Ketajaman pena Fachrodin cukup dikenal di kalanganwartawan bumiputra pada waktu itu. Surat kabar BintangMataram nomor 43 edisi 28 Februari 1929 memberikankesaksian ketika Fachrodin wafat, “Ia selain seorang pemimpinyang ahli berpidato, dalam kalangan jurnalistik pun ia terhitungtajam penanya.” Karena tulisan-tulisan Fachrodin sangat tajammengritik kolonialisme Belanda, salah satu artikelnya di suratkabar Srie Diponegoro mengantarkannya masuk bui (delik pers).

Lain dengan Haji Fachrodin, lain pula tipikal dan karakterA.D. Hanie, pemimpin redaksi SM kedua. Ia seorang intelektualbumiputra asal Karangkajen yang memiliki kapasitas mumpunidalam hal manajemen keredaksian. Setelah berhenti terbit (1917-1918), SM dihidupkan kembali oleh A.D. Hanie denganpembenahan keredaksian, terutama mengganti bahasa dan hurufJawa menjadi bahaa Jawa huruf Latin.

Sosok A.D. Hanie dikenal sebagai manajer redaksi yangmumpuni pada zamannya. Keberhasilan SM di tangan A.D.Hanie ketika pada tahun 1921 berhasil terbit dengan oplag 5.000eksemplar. Ia menulis dalam SM edisi nomor 1 tahun 1921,“...Sarta poenika Soewara-Moehammadijah katjitak anjoelajaniadat; inggih poenika 5000 boekoe...” Oplag SM tahun 1921 inimerupakan catatan rekor oplag tertinggi dalam konteks sejarahperjalanan SM maupun dinamika surat kabar bumiputra padawaktu itu.

SM memiliki kontribusi cukup besar dalam menggagaskonsep ke-Indonesiaan. Tiga tahun sebelum peristiwa SumpahPemuda, pada halaman cover depan SM nomor 1 tahun 1925sudah menggunakan nama “Indonesia” untuk menyebut tanah

Pemimpin RedaksiSuara Muhammadiyah dari Masa ke Masa

Mu’arif

air ini. Bahkan, pemimpin redaksi SM pada waktu itu, Soemodirdjo,menulis artikel dengan judul, “Anak Indonesia, Awas.”

“Pak Mantri”, begitu panggilan akrab Soemodirdjo, adalahpria kelahiran Probolinggo. Pada mulanya, ia seorang guru negeridi Ambarawa, tetapi memilih pensiun untuk menjadi anggotaMuhammadiyah dan berjuang bersama KH Ahmad Dahlan.Dalam diri Pak Mantri tertanam jiwa nasionalisme yang kentalsehingga mewarnai tulisan-tulisan di SM pada waktu itu.

Barangkali sepeninggal Soemodirdjo menjadi masa-masapaling sulit bagi SM. H Abdulaziz N.W., M Amdjad, dan M. JunusAnies secara bergantian mengelola penerbitan majalah ini hinggaakhirnya ditemukan kader yang handal untuk memimpin redaksiSM. Adalah S Tjitrosoebono, kader intelektual Muhammadiyahasal Pekalongan, yang menjadi pemimpin redaksi SM mulaitahun 1928. Di tangan Tjitrosoebono, SM menjadi majalah resmiPersyarikatan (orgaan officieel Muhammadiyah).

Sosok Tjitrosoebono adalah intelektual bumiputra lulusansekolah Barat. Kapasitas intelektualnya tidak diragukan lagi. Iabanyak menulis beragam topik, seperti politik Islam, filsafat Barat(terutama kritik atas Materialisme), pendidikan, dan lain-lain.Pada masa kepemimpinan Tjitrosoebono, bobot intelektual dalamtulisan-tulisan yang dimuat di SM sangat kentara. Sistem seleksinaskah yang masuk sudah mulai diberlakukan pada waktu itu.

Memasuki masa penjajahan Jepang, SM hampir gulungtikar karena harga bahan baku kertas naik dan pengawasanketat atas semua surat kabar bumiputra. Tetapi sosok HM JunusAnies dibantu adik kandungnya, Ridha Anies, telahmenyelamatkan SM sekalipun hanya terbit beberapa edisi dalamsetahun.

SM memasuki peta politik nasional baru pasca kemerdekaanIndonesia. di bawah kepemimpinan H.Mh. Mawardi, SM menjadipendukung setia rezim Orde Lama. Namun, seiring denganperubahan sikap dan kebijakan rezim Orde Lama, SM berbalikmengritik secara tajam kebijakan NASAKOM. Tidak hanyadalam bentuk berita dan artikel, bahkan rubrik karikatur di SMpun mengritik secara tajam kebijakan politik ini.

SM kembali hadir dengan wajah baru pada masakepemimpinan KH Faried Ma’ruf. Kebutuhan mengelolapenerbitan majalah secara profesional diamanatkan kepada tokohMuhammadiyah lulusan Mesir ini. Ketika masih menjadimahasiswa di Mesir, Faried Ma’ruf sangat aktif menulis beritadan artikel seputar dunia Islam yang dikirim langsung ke redaksi

Page 36: SM 01 2014

41SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

HADLARAH

SM di Yogyakarta. Faried Ma’ruf menjalankan amanat PimpinanPusat Muhammadiyah untuk mereformasi sistem manajemenkeredaksian dan perusahaan.

Pasca kepemimpinan Faried Ma’ruf, secara berturut-turutredaksi SM dikendalikan oleh H Ahmad Basuni, Adjib Hamzah,dan Syukrianto AR. Tiga tokoh yang mengomandani redaksi SMini adalah tiga tipikal yang berbeda. H Ahmad Basuni memiliki latarbelakang militer, tetapi memiliki kepiawaian dalam mengelola redaksi.Begitu juga Adjib Hamzah, seorang sastrawan, tetapi ia memilikikemampuan untuk memimpin redaksi SM. Adapun SyukriyantoAR memiliki latar belakang seorang akademisi, namun ia sangatproduktif melahirkan karya tulis jurnalistik yang berbobot. Latarbelakang masing-masing ketiga tokoh ini turut mewarnaipenampinan wajah SM pada masanya.

Memasuki tahun 2003, pemimpin redaksi SM dikendalikanoleh seorang kader intelektual Muhammadiyah kelahiranBandung. Dialah Haedar Nashir, Doktor Sosiologi UniversitasGajah Mada (UGM) yang kini menjabat sebagai salah satu KetuaPimpinan Pusat Muhammadiyah. Kapasitas intelektual dankemampuan managerialnya sudah tidak diragukan lagi.

Di tangan kepemimpinan Haedar Nashir, SM melakukanreformasi keredaksian secara total. Dengan menetapkan visi“Meneguhkan dan Mencerahkan”, SM hadir sebagai mediamassa Islam yang mampu menyeimbangkan antara semangat

keislaman otentik yang “Meneguhkan” dengan pahamkemoderenan yang “Mencerahkan.”

Kebutuhan meningkatkan kualitas SM di tengah persainganbisnis media global saat ini menjadi tantangan tersendiri. Selamaini, berbagai upaya telah dilakukan dengan meningkatkan kualitasjurnalistik dari segi konten. Peningkatan kualitas kemasan denganmemperbarui konsep layout isi dan perwajahan (sampul) hampirdilakukan tiap tahun. Ke depan, SM tidak hanya menjadi bacaanwajib bagi jutaan warga Muhammadiyah, tetapi juga diproyeksikanmenjadi media massa Islam unggulan yang siap bersaing dipentas bisnis media massa global. Cita-cita tersebut bukannyamustahil mengingat sejarah panjang SM yang sudah teruji mampubertahan sejak pertama kali terbit (1915) dan hingga kini masihtetap eksis.

Ketika surat kabar Sarotomo, Ratna Doemilah, Medan-Moeslimin, dan lain-lain yang terbit seangkatan dengan SM sudahtinggal nama, justru kini majalah bulanan ini terus berkembangmenyongsong usia satu abad. Mas Marco Kartodikromo,pemimpin redaksi Sarotomo, tidak mampu mempertahankanmajalah orgaan Centraal Sarekat Islam ini dari kebangkrutan.Wahidin Soedirohoesodo, pemimpin redaksi Ratna Doemilah,juga tidak mampu melanjutkan penerbitan majalahnya. Begitujuga Haji Misbach, pemimpin redaksi Medan-Moeslimin, hanyabisa menyaksikan kebangkrutan majalah orgaan SATV ini.• rif

Page 37: SM 01 2014

42 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

BINA AKIDAH

Esensi akidah Islam adalah tauhid, yang tercermin dalamdua kalimat syahadat: asyhadu an la ilaha illa Allah waasyhadu anna Muhammadan Rasulullah. Dari segi bahasa,

akidah yang berasal dari ‘aqada-ya’qidu berarti mengikat (as-syadd),berjanji/berkomitmen (al-ahd), membenarkan (at-tashdiq), kemestian(al-luzum), dan kepastian (al-ta’kid).Dari segi istilah, akidah Islammerupakan keimanan/keyakinan yang pasti (tidak ada keraguansedikitpun) kepada masalah-masalah gaib dan dasar-dasar ajaranIslam (ushuluddin) sebagai komitmen hidup yang benar untuk hanyaberibadah kepada Allah SwT (Qs. Al-Fatihah [1]: 5)

Akidah yang tidak sesuai dengan la ilaha illa Allah berartimenyimpang dari akidah tauhid. Karena itu, Islam yang dibawaoleh Nabi Muhammad saw, antara lain, datang untuk merevisi(meluruskan) akidah umat terdahulu yang sudah mengalamipenyimpangan. Seperti: anggapan kalangan Yahudi bahwa Uzairitu anak Allah; dan keyakinan mayoritas Nasrani bahwa Isa as. ituputra Allah. Akidah tauhid itu pada hakekatnya sesuai dengan fitrahumat manusia.

Akidah semua para Nabi dan Rasul pada dasarnya sama,yaitu tauhid, dan tidak mengalami perubahan dan penggantian(Qs. Al-Baqarah [2]: 285) Tujuan utama dakwah para Nabi danRasul adalah mengajak masyarakat untuk bertauhid kepada Allahsecara benar dan tidak menyekutukan-Nya sedikitpun.

Dari segi bahasa, tauhid —berasal dari wahhada-yuwahhidu—mengandung arti: mengesakan, menyatukan, memadukan, danmengintegrasikan. Tauhid dalam konteks la ila illa Allah berartimeyakini bahwa Allah itu Maha Esa. Tauhid ini mengimplikasikanlima dimensi tauhid, yaitu: (1) Tauhid al-ibadah atau unity of Godhead(Qs. Ad-Dzariyat [51]: 56), (2) Tauhid al-hadaf min al-hayah atauunity of purpose of life tauhid, kesatuan tujuan hidup (Qs Al-Baqarah[2]: 201), (3) Tauhid al-khalq (tauhid penciptaan) atau unity ofcreation (Qs. Al-Baqarah [2]: 29), (4) Tauhid al-Insaniyyah (tauhidkemanusiaan) atau unity of mankind (Qs. Al-Baqarah [2]: 30), dan(5) Tauhid Mashdar al-Haqq wa al-Huda (kesatuan sumberkebenaran dan petunjuk, pedoman hidup) atau unity of guidance(Qs. Al-Baqarah [2]: 147).

Dalam aktualisasinya, Muslim harus meyakini kesatupaduanayat-ayat Qur’aniyyah dan ayat-ayat kauniyyah, sebagai sumbernilai tauhid. Integrasi kehidupan dunia dan akhirat merupakanpandangan dunia Muslim yang bertauhid. Semua ciptaan Allah inimerupakan “laboratorium tauhid” bagi kehidupan manusia.

Oleh karena itu, Muslim harus mempunyai visi tauhid kemanusiaanyang meniscayakan integrasi tauhid personal, tauhid sosial, dan tauhidkultural. Tauhid personal merupakan pengamalan tauhid pada tataranpersonal, belum termanifestasikan dalam praksis sosial.

Tauhid sosial merupakan bentuk aktualisasi tauhid dalam

TTTTauhid Kulturauhid Kulturauh Kultuid u rauhid KulturalalalalDr Muhbib Abdul Wahab, MA

praksis sosial. Teologi perubahan sosial yang pernah dipraktikkanKH Ahmad Dahlan dalam membelajarkan surat Al-Ma’un kepadamurid-muridnya adalah contoh paling aktual untuk memahamisignifikansi tauhid sosial. Teks ayat Al-Qur’an dan As-Sunnah bukansemata-mata dibaca dan dipahami, melainkan harus diamalkandan diaktualisasikan dalam kehidupan sosial umat secara konkretdan bermaslahat untuk umat.

Adapun tauhid kultural merupakan tauhid yang mewarnai danmemberi spirit kebudayaan. Tauhid kultural memandu kehidupansosial budaya kita, sehingga kita tidak mudah menjadi, misalnya,korban mode yang seronok dan mengumbar aurat, korban gayahidup serba glamor, materialistik dan hedonistik, dan korban mindsetsekuler. Tauhid kultural memberi nilai spiritualitas pada budayahidup yang kreatif dan produktif. Aktualisasi tauhid kultural dalamlintasan sejarah peradaban Islam, antara lain, terwujud dalamintegrasi masjid, istana, pasar, dan alun-alun. Masjid menjadi pusatpembinaan mental spiritual; istana sebagai pusat kebijakan sosialpolitik; pasar sebagai pusat aktivitas sosial ekonomi; sedangkanalun-alun sebagai pusat interaksi dan proses kreatif sosial budaya.Semua pusat itu terintegrasi dan disinari oleh spiritualitas masjid.

Tauhid kultural memberikan landasan teologis pentingnya hidupberbudaya yang disemangati oleh dedikasi tinggi dalam rangkapendekatan diri kepada Allah SwT. Tauhid kultural memandu jalanterbaik yang harus dilalui Muslim dalam hidupnya, dengan caramengikuti syari’ah-Nya dan meneladani sifat-sifat-Nya yangtercermin dalam al-Asma’ al-Husna. Jadi, tauhid kultural bervisiketuhanan dan berwawasan kemanusiaan.

Dengan tauhid kultural, setiap Muslim harus melakukanpembebasan diri (tahrir an-nafs) dari segala bentuk syirik, seperti:syirik politik, syirik ekonomi, syirik budaya, dan syirik hawa nafsu.Tauhid kultural pada akhirnya menghendaki aktualisasi diri (tahqiqad-dzat) dalam bentuk amal shalih yang berorientasi sosial budayadengan dilandasi oleh iman dan ilmu yang memadai.

Tauhid kultural juga menuntut lahirnya pribadi hamba-hambaTuhan yang Mahapenyayang (‘Ibadurrahman). Mereka ini memilikisifat rendah hati, bertutur kata yang baik ketika bertemu denganorang jahil, melalui malam harinya dengan bersujud dan tahajjud,berdoa agar dijauhkan dari siksa neraka Jahanam, tidak kikir dantidak boros, bersikap moderasi dalam membelanjakan harta, tidakmenyembah selain Allah, tidak membunuh jiwa kecuali denganalasan yang benar, tidak memberi kesaksian palsu, tidakmengerjakan perbuatan yang tidak berguna (sia-sia), dansebagainya (Qs Al-Furqan [25]: 63-77).•____________________________Dr Muhbib Abdul Wahab, MA, Dosen Pascasarjana UMJ danFITK UIN Jakarta

Page 38: SM 01 2014

43SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

Menyimak kembali pesan moral tentang arti penting ’at-Tawâshî” dalam Qs. Al-Ashr [103]: 3: “...wa tawâshau bil haqqiwa tawâshau bish shabr.”, di dalam ayat tersebut Allah

mengingatkan kepada diri kita bahwa ’ternyata’ untuk mendapatkankeberuntungan, di samping harus mengokohkan iman dan beramalshalih, ’kita’ harus memiliki kesadaran untuk ber-”tawashi bil haqqwash shabr”. Dan, ’sungguh’ tidak mudah untuk menasihati diri kitauntuk selalu bersikap ‘sabar’ dalam menegakkan kebenaran, ketika‘kita’ harus berhadapan realitas budaya ‘fasâd’ yang didukung olehsebuah sistem yang sangat kokoh.

Berdasarkan pernyataan Nabi saw, beliau telah menengaraiakan adanya sebuah kenyataan di akhir zaman dalam sabda beliau”:“Akan tiba suatu masa pada manusia, siapa di antara mereka yangbersikap sabar demi agamanya, ia ibarat menggenggam bara api.”(HR at-Tirmidzi dari Anas bin Malik dalam kitab Sunan at-Tirmidzi,IX/4, Hadits no. 2428).

Beliau memberitakan tentang kondisi pengikut setia beliau di akhirzaman, yang harus berkorban besar untuk ‘berdiri kokoh’ di ataskebenaran, pada masa yang dipenuhi dengan godaan syahwatdan semakin lemahnya semangat untuk menegakkan ‘kebenaranhakiki’. Dalam kondisi semacam itu, seorang hamba yang bertekadmenegakkan Dîn al- Islâm secara utuh dan kâffah harus menjalanisaat-saat yang sangat sulit. Sulit dan beratnya menegakkankebenaran pada saat itu diibaratkan oleh Nabi saw sama dengansulit dan beratnya menggenggam bara api.

Al-Munawi — misalnya — dalam kitab Faidh al-Qâdir,VI/590,menjelaskan makna hadits di atas, “Rasulullah saw memberikanperumpamaan tentang sesuatu yang abstrak dengan gambaran yangnyata. Artinya, seorang hamba yang bersikap sabar untukmelaksanakan hukum-hukum Al-Qur’an dan As-Sunnah, pasti akanmerasakan permusuhan dan kebencian dari para penentangkebenaran. Hal ini diqiyaskan dengan “seseorang yang tengahmenggenggam bara api dengan telapak tangannya”, bahkan padasaatnya akan ‘bisa’ lebih dahsyat lagi.

Kesadaran untuk saling mengingatkan antarMuslim ’saat ini’ditengarai tengah mengalami kepudaran. Padahal, dalam Qs Al-’Ashr, Allah telah menunjukkan artipentingnya kesadaran untuk salingmenasihati. Dan dalam hal ini Allah menyatakan bahwa rûh at-tawâshîterimplementasi dalam kesadaran untuk saling-menasihati dalam’kebenaran dan kesabaran’ secara simultan. Kesadaran itu, menurutpara mufassir, merupakan keharusan yang harus dipenuhi ketikaumat Islam mendambakan keberuntungan dari Allah. Wujudkonkretnya adalah: “saling menasihati untuk bersikap konsisten dalamkebenaran dalam menjalankan ketaatan kepada Allah sertameninggalkan perkara-perkara yang diharamkan-Nya danmembangun sikap istiqamah dalam kesabaran”.

Nasihat untuk berpihak pada kebenaran dan bersabar untuk

mengamalkannya dalam wilayah praksis, baik individual maupunsosial, merupakan dua hal bagian tak terpisahkan dalam dakwahpara Rasul Allah di dalam mengingatkan umatnya, sebagaimanayang telah dilakukan oleh Nabi Nuh as ketika mengingatkankaumnya dari kesesatan: “”Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasihat kepadamu. Danaku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui[maksudnya: aku mengetahui hal-hal yang ghaib, yang tidakdapat diketahui hanyalah dengan jalan wahyu dari Allah]” (Qs.Al-A’râf [7]: 62). Kemudian nasihat Nabi Hud as yang pernhaberkata kepada kaumnya: “Aku menyampaikan amanat-amanatTuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yangterpercaya bagimu”. (Qs. Al-A’râf [7]: 68)

Dalam hal ini, para ulama —pada umumnya — menyatakanbahwa dengan nasihat, bisa diharapkan akan tegaklah agamaini dalam sikap dan perilaku umat manusia, sebagaimana sabdaRasulullah saw di dalam Haditsnya: “Agama ini adalah nasihat”(HR Muslim, Tamim ad-Dâri) Bila nasihat itu mulai kendor danruntuh maka akan runtuhlah agama ini, karena kemungkaranakan semakin menyebar dan meluas. Sehingga Allah pernahmelaknat kaum kafir dari kalangan Bani Israil dikarenakan budaya’nasihat’ di kalangan mereka ’sirna’. Sebagaimana firman-Nya:”Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakanmungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklahapa yang selalu mereka perbuat itu.” (Qs Al-Maidah [5]: 79)

Demikian pula orang-orang munafik yang memiliki budaya —di antara mereka — saling menyuruh kepada perbuatan mungkardan melarang dari perbuatan yang ma’ruf. Mereka pun mengalamikehancuran yang — esensinya — “sama” dengan orang-orangkafir. Sebagaimana firman-Nya: “Orang-orang munafik laki-lakidan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalahsama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarangberbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya(maksudnya: berlaku kikir). Mereka telah lupa kepada Allah, makaAllah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafikitu adalah orang-orang yang fasik.” (Qs At-Taubah [9]: 67)

Jika dua kesadaran ini “saling menasihati dalam kebenarandan kesabaran, (wa tawâshau bil haqqi wa tawâshau bish shabr),tersedia dalam diri umat Islam, maka mereka telah menyem-purnakan prasyarat untuk mendapatkan kebahagiaan kolektifnyadari Allah, setelah mereka beriman dan beramal shalih secaraindividual. Karena iman dan amal shalih hanya akan ’memilikikekuatan’ untuk memberikan kontribusi sosial, ketika telah menjadibagian dari budaya kolektif. Wallâhu A’lam bish-Shawâb.•________________________Muhsin Hariyanto, Dosen Tetap FAI UM Yogyakarta danDosen Tidak Tetap STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta

Meraih Keberuntungan dengan At-Tawashi

BINA AKHLAK

Muhsin Hariyanto

Page 39: SM 01 2014

44 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

Jamaah masjid, mushola dan surau secara garis besardapat dikelompokkan menjadi jamaah bermental pasif danjamaah bermental aktif. Dari pengamatan berkeliling ke

banyak masjid, ditemukan fakta, kebanyakan jamaah masjidkita termasuk dalam kelompok jamaah bermental pasif. Hanyasedikit jamaah yang bermental aktif.

Jamaah bermental pasif tidak selalu malas ke masjid. Adabanyak di antara mereka yang rajin ke masjid. Mereka ke masjiduntuk menjalankan tugas shalat wajib berjamaah. Mereka rutinshalat berjamaah. Kalau di masjid ada pengajian, mereka ikutmendengarkan pengajian. Demikian juga kalau di masjid itu adakegiatan rutin setahun sekali, shalat jamaah tarawih misalnya.

Pendeknya, mereka manut atau menuruti apa saja yangdisajikan oleh takmir untuk jamaah. Mereka tidak pernah usuldan tidak pernah protes. Kalau dimintai sumbangan, merekadengan ikhlas dan spontan memberi sumbangan. Merekatermasuk jamaah yang tidak menyulitkan takmir. Jamaah yangberwajah damai, puas dengan apa yang ada.

Jamaah aktif sedikit berbeda tampilannya. Mereka juga rajinke masjid. Rajin menyumbangkan tenaga, pikiran dan hartanyauntuk kepentingan masjid dan jamaahnya. Mereka selalu punyaide dan aktif memberi komentar kalau ada kegiatan. Kadangmereka menjadi pengritik yang lugas, terus terang dan pedas.Maksud mereka sebenarnya baik.

Jamaah bermental aktif ini dapat menjadi motor penggerakjamaah lain. Mereka dapat memengaruhi jamaah lain untukbertindak aktif. Bahkan mereka dapat menjadi motor penggeraktakmir. Mereka punya kenalan banyak, sering bepergian ke luarkampung atau desa, dan punya banyak jaringan. Ide-ide merekasubur. Ide mereka kadang mirip banjir, meluap-luap, selalu baru,sering mengejutkan orang.

Tugas penting takmir adalah mengendalikan antara energikemajuan yang dimiliki jamaah bermental aktif dengan energiyang agak dingin dari jamaah pasif. Jamaah bermental aktif miripdengan pasukan penjelajah atau pasukan mobil dan jamaahbermental pasif mirip dengan pasukan teritorial. Perlu selaludiusahakan ada sambungan emosi dan semangat antara jamaahbermental aktif dan jamaah bermental pasif.

Yang sering menjadi masalah adalah kalau sebuah masjid,musholla atau surau lebih diwarnai jamaah bermental pasif.Jumlah mereka banyak sekali, sementara yang bermental aktifhanya satu dua orang. Kehidupan berjamaah di masjid, musholadan surau ini menjadi biasa-biasa, menjadi berwajah rutin, dankurang greget.

Takmir pun memiliki tugas memroses jamaah bermental

Menjadikan Jamaah Bermental Aktifpasif menjadi jamaah bermental aktif. Ada banyak cara untuk ini.Salah satunya adalah dengan cara memancing atau merangsangmereka. Misalnya dengan mendirikan dan mengembangkanperpustakaan dengan buku-buku yang menarik. Kemudianmendirikan papan pengumuman atau papan penempelan koran.

Takmir lalu membuat pengumuman dengan tujuan agarjamaah mau membaca buku dan mau membaca koran. Laludiadakan banyak diskusi atau sarasehan tentang apa saja yangmereka baca. Kalau perlu, diadakan lomba membaca buku danlomba membaca koran. Setelah itu, takmir mengadakan kursusatau pelatihan menulis efektif. Ditambah kursus memotret dankursus membuat majalah dinding.

Kalau banyak dari jamaah masjid yang mau terlibat dalamkegiatan membuat majalah dinding, ini menunjukkan kalau sudahmulai banyak mereka yang bermental aktif. Majalah dinding ituisinya dari jamaah untuk jamaah. Pasti banyak yang dapat digalidi masjid dan masyarakat sekitarnya. Ini dapat djadikan bahanpenulisan, atau bahan ilustrasi majalah dinding.

Hal-hal yang dapat dijadikan bahan tulisan adalah sejarahmasjid, sejarah umat Islam, sejarah desa atau kampung itu.Potensi yang unggul di tempat itu. Mulai dari potensi ekonomi,potensi budaya, potensi agama dan potensi olahraga, potensisosial yang ada di situ. Juga kreasi anak-anak muda dan orangtua.

Kalau perlu, ditambah dengan hal-hal berasal dari luarkampung atau desa yang erat kaitannya dengan desa ataukampung itu. Misalnya, ternyata di tempat itu banyak pendatangdari luar yang berasal dari desa atau kampung unggulan. Ataumereka pernah menempuh pendidikan di dalam negeri dan diluar negeri, atau pernah bertugas keliling Indonesia atau kelilingdunia. Atau yang berpengalaman merantau dan pengalamanmerantau mereka menarik untuk ditulis.

Bisa juga, ada kisah menarik, misalnya di zaman perangkemerdekaan dulu kampung atau desa itu pernah didatangi olehpara pejuang. Menghasilkan tokoh nasional dan menghasilkanbanyak pahlawan. Atau warga setempat ternyata memiliki banyakpenemuan yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.Tokoh-tokoh yang memiliki prestasi sosial, prestasi politik,prestasi pendidikan, prestasi ekonomi, prestasi budaya, prestasikeagamaan dan prestasi kemanusiaan, semua menjadi menarikuntuk dijadikan bahan tulisan.

Kalau, jamaah sudah mulai mau menulis, memotret, danmenampilkan dalam majalah dinding milik masjid, mushola atausurau, ini menandakan mereka sudah memiliki mental aktif.•(Mustofa W Hasyim)

BINA JAMAAH

Page 40: SM 01 2014

45SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

Page 41: SM 01 2014

46 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

HUMANIORA

Asap hitam merayap bersamabadai besar merubuhkan pohon-pohon tinggi di sepanjang jalan

sekolah. Hari-hari begitu gelap, kelam,pekat. Suasana jalan mirip sepertibayangan manusia yang tak berwarna,tak cerah, tak putih, tak bercahaya. Se-olah muncul suara dari bilik-bilik kelasmenghancurkan telinga, mereka semuamenjerit, histeris, khawatir, takut, dan ber-suara penuh getir dengan tubuh gemetar.

Entah sudah berapa lama badai inimenyapu halaman sekolah, menelanketenangan yang sedari dulu tak terusik.Entah sudah berapa lama angin hitammemayungi langit cerah sekolah,meneguk semangat yang sedari dulutak terusik. Entah, entah, dan entah. Taktahu kapan mulainya.

Seorang guru merasakan betulperubahan rumah belajarnya. Sejauh inibatinnya merasa pahit, merasa inginselalu menangis dan berteriak mintatolong. Berderai air mata yang takterlihat. Perasaan itu dirasakannya jauhsebelum badai dan angin datangmerusak sekolah. Sebelum badai danangin besar datang serta merta, padasatu siang yang awalnya cerah,memporak-porandakan suasananyaman di tanah murid-muridnya.

Bahkan, seorang guru yang amatmencintai warna putih itu, kini tak lagimenikmati putih hijabnya lantaran asaphitam dan badai besar menutup matahariyang biasanya meniupkan hangat,membuat warna pakaiannya kaburtertutup gelap. Kali ini langkahnya begituberat, ia datang dengan sepatu takmengkilap dan pakaian kusut ke sekolah.

Sang guru belum sempat sarapantadi pagi. Perutnya keroncongan,berteriak kata lapar. Ia sudah tak lagi

punya nafsu makan, tak pernahmenghabiskan makanannya, itu jugadialaminya jauh beberapa hari sebelumbadai dan angin besar menggelayut dilangit sekolahnya. Ia khawatir, langitnyatak kunjung kembali memutih sepertiawan. Sudah berhari-hari, hampirsepekan. Sampai hari ini.

Koridor sekolah terasa semakinpanjang baginya. Padahal, ia hanyaingin menemui panggilan kepalasekolah. Tadi pagi, kepala sekolahmenelepon sang guru danmenyuruhnya datang lebih awal.Terburu-buru, ia sampai lupa merapikanseragam mengajarnya. Langkahnyamakin berat. Koridor seperti terowongangelap yang membuatnya harus terbata-bata melangkah. Memegangi tembokagar tak tersandung batu, lebih-lebihterjatuh. Ia mengelus dadanya, lelah,sangat lelah.

Tinggal beberapa meter lagi ruangkepala sekolah dari tempatnya berdiri.“Aku hampir sampai”, batinnya. Sangguru sangat lelah, padahalperjalanannya tak seberapa jauh. Adahal yang membuatnya berat melangkah.Entah apa. Ia sendiri tak tahu.

Dilihatnya kepala sekolah yangsedari tadi sudah menunggunya. Adadua orang murid tengah duduk di depanmeja Pak Nur, kepala sekolahnya.Sang guru melihat punggung merekayang berseragam, “Siapa?,” ia bertanyadalam hati. Bersamaan denganpertanyaannya itu, sampailah ia didepan pintu, berucap salam danmengetuk pintu.

“Silahkan duduk, Bu Aini,” suruh PakNur yang mempersilakannya masuk.

Bu Aini duduk di sebelah dua orangmurid yang mencium tangannya.

Badai di Langit SekolahBadai di Langit SekolahB da i Langit SekolahBadai d ngit e o ahBadai di Langit SekolahKiswatul Lathifah

Seorang murid laki-laki, seorang lagiperempuan. Mereka berdua kembalimenundukkan wajah, menghadap lantai,tak berani menatap gurunya selepasmencium tangan.

“Ada apa, Pak?” bercampur cemasBu Aini menemui atasannya pagi ini. Iatahu betul kata hatinya tak salah. Inibukan keadaan yang perlu dilemparisenyum atau basa-basi. Lebih-lebihwajah Pak Nur memerah, nanarmukanya menyumbulkan emosi yangingin meledak. Pak Nur sedang kesal,itu yang dipikirkan Bu Aini.

“Dua orang murid Ibu sudahbermuat mesum di toilet sekolah.Kejadian itu terjadi saat Ibu tengahmengajar di kelas mereka.” Singkatpenjelasan Pak Nur. Kepala sekolahnyamemang sudah menunggu kedatanganBu Aini, memberitahu perihal muridnya.

Bu Aini kembali menatap dua orangmuridnya yang masih menunduk kaku.Bu Aini adalah wali kelas mereka berdua.Hatinya terkejut, juga kecewa. Tak dita-nyakannya lebih jelas perbuatan mesumseperti apa yang dilakukan kedua murid-nya itu pada Pak Nur. Mereka sudahtentu salah. Bu Aini mengelus dadanyakian mantap. Dahinya mengerut, muncullinangan air di sekeliling matanya yangmemerah. Seperti danau yang meng-genang. Dirinya masih menoleh padakedua muridnya.

“Benar begitu, Nak?” tanyanya padamereka.

Keduanya mengangguk bersa-maan. Anggukan pelan. Tiba-tiba sua-sana ruangan berubah gelap, bayangantiga orang di sekelilingnya kabur dansemakin tak terlihat. Matanya terbuka,tapi sepertinya terpejam. Awalnya cerah,kemudian redup, meredup, makin

Page 42: SM 01 2014

47SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

redup, abu-abu, dan menjadi hitam. BuAini jatuh pingsan. Tepat di hadapan tigamanusia di ruang kepala sekolah pagiitu. Beberapa guru yang datang, mem-bantu membawanya ke ruang UKS.

Entah bagaimana itu terjadi. Entahsejauh apa mereka bersalah. Bu Ainihanya bisa duduk bersedih di ranjangUKS. Sendiri. Menangis. Menikmatiangin hitam dan badai besar yangmenelannya dalam pedih seorang diri.Kecewa dan merasa gagal. Terlebih iaadalah wali kelas dan guru agama disekolah itu.

Pantas akhir-akhir ini hatinya getir.Tak hanya tubuhnya yang gemetar,bahkan hatinya ikut berguncang. Ia taktahu alasan kekhawatirannya sampaibertemu Pak Nur tadi pagi. Pantas sajalangkahnya begitu berat menuju ruangkepala sekolah. Padahal, setiap hari BuAini selalu melintasi ruangan itu sebelumsampai ke ruang guru. Meski anginhitam dan badai besar dirasakannyasudah berhari-hari menutup langit cerah

sekolahnya, tadi pagi seperti tak ada lagipenerangan. Koridor sekolah sepertiterowongan gelap baginya. Angin hitamdan badai besar memayungi ubun-ubunnya lebih dekat, dekat, sangat dekat.

Tangisannya makin keras,sesenggukan. Berkali-kali air matanyadisapu dengan punggung tangannyasendiri. Kali ini dadanya sesak, takpernah sesesak ini. Guru itu sadar, iaorang tua mereka. Bu Aini menyalahkandirinya sendiri, merasa lalai. Kalau sajatak ada salah satu murid yang melapor-kan, setidaknya Bu Aini akan merasakanangin hitam dan badai besarnya seorangdiri. Sebatas firasat buruk. Kalaupun tahu,ia akan mengurusnya secara pribadi,sebagai ibu dan anak. Bukan menjadiberita besar yang menuntut kebesaranjiwanya untuk menerima.

Sementara, di balik jendela UKS,seorang murid tengah memandangnya.Ia sendiri. Sama seperti Bu Aini yangjuga sendiri di dalam sana. Merekaterpisah oleh tembok dan jendela

ruangan. Keduanya menangis. Muridperempuan itu paham betul akan cintagurunya. Guru yang teramat mencintaidia dan teman-temannya. Ia inginmeminta maaf. Itu saja. Pak Nur sudahmelontarkan putusan untuknya danteman laki-laki yang bersamanya tadipagi. Putusan atas kesalahan merekaberdua. Ribuan embun menyerupaiangka nol menyumbul dari keduakelopak matanya. Persis sepertikelopak mata Bu Aini. Mereka berduamenangis. Sesenggukan. Matanyasembab dan bengkak. Murid itu punmengusap bulir air matanya denganpunggung tangan sambil berkata sangatlirih, “Maafkan saya, Bu.” Selebihnya,mereka masih menangis.•

Rubrik Humaniora ini dipersembahkan oleh

Page 43: SM 01 2014

48 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

WAWASAN

Latar belakang sejarahKita sekarang hidup pada zaman “modern” yang terutama

ditandai dengan penggunaan hasil teknologi yang tinggi. Yangpaling menyolok justru pada teknologi transportasi dankomunikasi, sehingga dapat dikatakan bahwa teknologi telahmemengaruhi seluruh bidang kehidupan manusia yangbertempat tinggal di belahan mana pun di dunia ini. Selain hidupdi era teknologis seperti tersebut di atas, manusia modern jugahidup dalam suasana yang individualistik, yang memilikikecenderungan lebih mementingkan individu daripada sosial.Bersifat liberalistik yang bermakna mengembangkan kebebasanuntuk mengambil keputusan tindakan dalam bidang apa pun,serta humanistik yang bermakna menghargai manusia lebih darisegala-galanya. Di bidang ekonomi, manusia modernmengembangkan sistem kapitalisme, yang prinsipnyamenghargai kebebasan berusaha, tanpa campur tangan di luarmekanisme pasar itu sendiri. Di bidang gaya hidup, manusiacenderung bersikap lebih merasa sebagai anggota masyarakatdunia (kosmo-politanisme) daripada sebagai anggota masyarakatbangsa (nasionalisme).

Perubahan-perubahan tersebut, sadar atau tidak sadar, telahberperan mengubah manusia dalam tanggapannya terhadapnilai maupun norma yang selama ini diyakininya. Bisa dikatakanbahwa di dunia modern, ada tiga pilar utama yang menopangnya.Yakni pertama, ilmu pengetahuan yang mendorong teknologitinggi sehingga menyebabkan manusia bersifat sekuler; lebihmementingkan dunia. Kedua, pandangan yang berpahamliberalisme-humanisme, serta: Ketiga, sistem kapitalisme dalamekonomi. Kesemuanya dengan membawa konsekuensi logisbaik dampak positifnya maupun negatifnya. Terutama padaterjadinya pengaruh langsung terhadap sikap moral seseorang.Untuk memahami latar belakang tumbuh kembangnya duniamodern sekarang ini kita tidak dapat melepaskan diri dari sejarahabad pertengahan di Eropa, sebab momentum abad tengahlahyang sesungguhnya merupakan titik awal dari persoalankemanusiaan yang dihadapi oleh manusia modern sekarang ini.

Abad pertengahan dimulai sejak abad 9 dan diakhiri sekitarabad 16, sering disebut pula sebagai abad skolastik, untukmenjelaskan bahwa ilmu pengetahuan dipusatkan di sekolah-sekolah yang muncul dan dikendalikan oleh biara dan gerejaKatholik. Pada waktu itu kurikulum pendidikan terbagi menjaditiga tahapan: Trivium, yakni pendidikan umum yang meliputi

bahasa, retorika dan dialektika (semacam teknik berdiskusi).Quadrivium, yang meliputi ilmu hitung, ilmu perbintangan danmusik serta pun-caknya dan menjadi tolok ukur seluruhkebenaran yakni Teologia. Masa abad tengah gereja menguasaiwilayah “akal budi” manusia, gereja menjadi semakin otoriterdan akan mematahkan setiap argumen baru di bidang ilmu yangbertentangan dengan pandangan gereja. Gereja tidak hanyamenguasai paradigma kebenaran ilmu, tetapi juga sistemperekonomian. Dengan bekerja sama dengan raja-raja, gerejamengembangkan sistem merkantilisme sebagai suatu sistemperaturan ekonomi yang sepenuhnya dikendalikan negara atauraja. Di samping itu hirarkhi dalam gereja Katholik pada masa itu,juga sangat ketat dalam pengaturan seluruh sistem kehidupanmanu-sia. Abad pertengahan ini akhirnya dikenal juga dengansebutan abad kegelapan, karena dianggap sebagai masa yangsangat menghambat kemajuan manusia.

Munculnya era globalisasi yang berasal dari barat tidak dapatdilepaskan dari perkembangan antroposentrisme danpositivisme pada abad tengah sebagai reaksi atas gereja yangsecara otoriter mengembangkan hegemoninya atas wilayah akalbudi manusia (ordre intellec-tuelle). Disusul dengan gerakanrenaisans, humanisme, dan rasionalisme, bahkan ateisme-materialisme yang mencapai puncak pada abad 18 yang dikenaldengan sebutan zaman Aufklärung atau Enlightenment.Muncul anggapan bahwa agama menjadi penghambatperkembangan otonomi manusia, muncul paham sekularismesebagai sumber moral manusia modern.“An ethical systemfounded on principles of natural morality and independent ofrevealed religion or supernatualism” (Bakry 1984).

Perkembangan di barat sejak abad pertengahan, ditandaidengan berkembangnya revolusi industri. Sehingga dapatdikatakan bahwa modernisasi barat diawali oleh industrialisasi.Modernisasi secara implisit merupakan proses yangmenghilangkan nilai-nilai tradisional. Secara faktual nilai-nilaitradisional itu adalah nilai agama dan nilai ruhaniah.

Pardoyo (1993) menuliskan, bahwa modernisasi di baratmelalui proses rasionalisasi, komersialisasi, dan industrialisasi.Alfian (1985) juga mengatakan bahwa barat sejak revolusi industrisangat berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan materimanusia. Pemuasan materi yang berlebihan, ditandai dengantingkat konsumsi yang tinggi, dan tampak kurang diikuti olehpemenuhan kebutuhan ruhani. Sehingga muncul kelompok

(G)LOKALISASI MUHAMMADIYAHVERSUS GLOBALISASI KEBUDAYAAN (1)

Achmad Charris Zubair

Page 44: SM 01 2014

49SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

WAWASAN

masyarakat yang terpesona oleh keunggulan barat yang diikutioleh anggapan betapa tidak relevannya nilai-nilai yang merekamiliki. Mereka berpendapat bahwa satu-satunya jalan adalahmenjelmakan diri sepenuhnya menjadi barat, termasuk dalamsistem nilai dan normanya.

Pilar-pilar globalisasi nilai-nilai “barat”Landasan dunia modern yang kemudian mengglobal dari

barat dimulai dengan kemunculan reaksi-reaksi terhadap sistemmasyarakat abad tengah. Di bidang keilmuan dipicu revolusiCopernican, yang dari sejarah kita dapat belajar pada awalperkembangan ilmu pengetahuan modern terjadi perpecahanantara gereja dengan ilmuwan. Ditandai dengan sikap keras kaumagamawan Eropa yang menganut paham pusat alam semestaadalah bumi (geosentris) terhadap Kepler, Galileo, Copernicus,Giordano Bruno, dan penganut faham bahwa mataharilah yangmenjadi pusat (heliosentris). Salah satunya, sikap keras tersebutditunjukkan dengan cara membakar hidup-hidup Bruno tahun1600. Saya ingin mengutip pidato seorang kardinal ketikamengadili Galileo (Dhakidae 2003: xxv-xxvi):

“Aku dengar Tuan Galilei ini telah memindahkan manusiadari pusat semesta ke salah satu tempat di ujung. Jelas, dialahmusuh umat manusia. Dan harus diperlakukan sebagaimanamestinya. Manusia adalah mahkota semua ciptaan, anak ingusanpun tahu tentang itu, dialah ciptaan Allah tertinggi dan yang palingdicintai. Akankah Allah tempatkan karyaNya yang paling Agung,upayanya yang paling tinggi ke suatu bintang kecil nun jauh disana yang bergoyang kian kemari dari waktu ke waktu? Akankahdikirimnya Putranya ke tempat semacam itu? Bagaimanamungkin ada manusia yang begitu bejatnya sampai percayakepada budak-budak hasil tabel-tabel matematikanya?Bagaimana mungkin salah satu dari ciptaan Allah itu bisa diammenahan hal seperti ini?

Oh saudaralah orang itu? Saudara mau merendahkan bumikita, meski saudara hidup di atasnya dan menerima segala-galanya dari sana. Saudara memberaki periuk nasi sendiri?Akan tetapi aku takkan mau menerimanya. Aku bukan orangsembarangan yang berdiam di bintang kecil yang sesaat berputarsekeliling benda lain yang entah di mana letaknya. Aku berlangkahdengan kepastian di atas bumi yang lain, yang teguh bertahan ditempat, pusat semesta. Aku berdiri di pusat, dan mata SangPencipta berada dalam diriku dan hanya dalam diriku.”

Pidato tersebut mengisyaratkan adanya pertentangan antarakelompok agamawan yang dogmatis dan tertutup denganilmuwan. Sehingga akibatnya secara luas metodologi empirikyang dikembangkan membuat anggapan bahwa kajian-kajiankeagamaan bersifat tidak ilmiah. Disusul dengan lahirnyaPositivisme yang dipelopori oleh Auguste Comte (1798-1857)yang menekankan perlunya manusia berani meninggalkan tahapreligius dan metafisik untuk menuju tahap positif yang rasional.Mulai saat itulah ilmu eksakta dianggap sebagai puncak dari

kebenaran, dampaknya ada pemisahan antara ilmu di satu sisidengan agama di sisi lain. Sekularisme mulai mendapatkantempat, dunia lebih berharga daripada akhirat yang belum“terbukti”, moral empirik dan pragmatik serta rasional lebihdikembang-kan daripada moral agama, dan ukuran pandai atautidaknya seseorang sedikit banyaknya ditentukan olehpenguasaannya terhadap ilmu-ilmu eksakta dan kealaman,sementara ilmu-ilmu kemanusiaan dan agama diletakkan ketingkat yang paling rendah. Mer-kantilisme mendapatkan reaksidari kapitalisme awal yang dipelopori oleh Adam Smith denganbukunya yang sangat terkenal “The Wealth of Nation” (1776)yang lebih mementingkan mekanisme pasar yang berjalandengan sendirinya tanpa campur-tangan pemerintah atausiapapun. Kapitalisme yang dilahirkan oleh Smith dan kemudianbercampur dengan pragmatisme, menguasai dan memengaruhisistem ekonomi sampai sekarang. Di dalam birokrasi gerejayang krisisnya sudah dimulai sejak 1450, terjadi reformasi yangdipelopori oleh Martin Luther (1517) dan Yohanes Calvin (1536)yang akhirnya mendorong munculnya Protestanisme.Protestanisme pada dasarnya tidak hanya bermakna pemisahandari gereja Katholik, tetapi juga semangat debirokratisasi dansemangat liberalisasi. Sadar atau tidak sadar, tiga pilarmodernisme yakni: Sekularisme ilmu, sistem ekonomi kapitalistikdan liberalisasi di segala bidang mempengaruhi pandanganmanusia di mana pun, di belahan dunia mana pun. sekarangAmerika Serikatlah yang secara jelas menggambarkan tiga pilartersebut, jadi sangat wajar kalau ia menjadi superpower duniadan imej modern adalah apa saja yang ber”bau” Amerika.

Satu warisan kultural renaisance yang mencerminkan“kekeliruan” manusia modern adalah sikap mendewakan secaraberlebihan rasionalitas manusia. Kekeliruan ini mengakibatkanadanya kecenderungan untuk menyisihkan seluruh pengertiannilai dan norma moral berdasar agama dalam memandangkenyataan kehidupan. Manusia modern yang mewarisi sikappositivistik ini, cenderung menolak keterkaitan antara substansijasmani dan substansi ruhani manusia, serta menolak pengertianketersusunan alam dunia dan akhirat. Manusia menjadi terasingtanpa batas, ia kehilangan orientasi, sebagai konsekuensinyalahir trauma kejiwaan dan ketidakstabilan hidup. Barangkalimemang terkesan mendramatisasi keadaan jaman, tetapibagaimanapun juga apabila hubungan antara mata hati dankecerdasan manusia telah diputuskan, maka manusia akanmemperoleh kenyataan bahwa pertanyaan yang berhubungandengan perumusan hidup ideal tidak pernah terjawab tuntas.Meletakkan otoritas ilmu pengetahuan dan teknologi di atas segala-galanya, telah menyerahkan manusia kepada alat yangdiciptakannya sendiri, dan manusia menjadi pelana darirekayasanya sendiri. Berarti pula akan menyeret manusiamenjadi semata-mata teknokratis dan bakal membentukkehidupan kecendekiawanan yang memakai versi laboratoriumilmu-ilmu kealaman yang sekularistik.• (Bersambung)

Page 45: SM 01 2014

50 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

Page 46: SM 01 2014

51SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

Assalamu’alaikum wr. wb.Ibu Emmy yth, saya ibu dari seorang anak perempuan (3

tahun 9 bulan). Ia sudah semakin pintar ngomong. Kadangkami terkaget-kaget dengan kosa kata barunya yang munculdari mulut kecilnya. Pertanyaan-pertanyaannya juga seringmembuat kami kewalahan dalam menjawabnya.

Pertanyaan terakhir yang sulit bagi saya untukmenjelaskannya adalah ketika kami ketemu dengan tetanggakami yang sedang hamil 8 bulan. Ia bertanya, “Mengapa perutibu itu kok besar?” Saya jawab bahwa di dalam perut ibu ituada adik bayinya. “Terus nanti adik bayinya keluar darimana?”

Kami sudah mengenalkan pada anak kami tentang shalatdengan cara mengajaknya shalat berjamaah baik di rumahatau di masjid. Suatu hari saya sedang haid. Ia protes ketikasaya menolak diajak shalat ke masjid atau berjamaah dirumah. “Kenapa ibu nggak mau shalat?” Saya masih bingungmenjawabnya.

Yang ingin saya tanyakan, bagaimana saya harusmenjawab pertanyaan semacam itu? Saya yakin nanti akanada pertanyaan-pertanyaan sulit lainnya. Apakah saya harusmenjawab setiap pertanyaan yang ada? Bagaimana kalausaya belum bisa menjawabnya? Jazakumullah atas semuajawabannya.

Wassalamu’alaikum wr wb.Reni, di Jawa tengah

Wa’alaikumsalam wr wb. Ibu Reni yth, memang pada anak seusia anak Ibu

biasanya mulai muncul pertanyaan atau sikap kritis atassesuatu yang dilihat atau didengarnya. Di usia ini, rasa ingintahu seorang anak sedang hebat-hebatnya. Namun, sikapkritis seorang anak tidak selalu berhubungan dengan tingkatkecerdasan. Sikap kritis lebih banyak dipengaruhi olehlingkungan di mana ia dibesarkan. Anak yang kritis biasanyamendapat kebebasan untuk mengemukakan pendapat, tanpatakut dimarahi.

Selain itu sikap kritis juga dipengaruhi oleh rangsangan dariluar, seperti buku, televisi, majalah, informasi dari temanbermain, dari saudaranya dan sebagainya. Wawasan ini akan

dia gali dengan jalan bertanya kepada orang tuanya misalnya.Biasanya anak yang banyak bertanya sering dianggap

cerdas. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian. Jenisatau bentuk pertanyaan juga berbeda. Anak yang biasa-biasasaja lebih banyak mengajukan pertanyaan “Apa” dan “Dimana”. Misalnya “Apa nama benda itu?” atau “Di manamainanku?” Sedangkan anak cerdas lebih seringmenggunakan kata tanya “Mengapa”. Misalnya “Mengapabulan ada di langit?” atau “Mengapa matahari hilang?” dansebagainya. Intinya pertanyaan yang jawabannya merupakanhubungan sebab-akibat.

Adakalanya, pertanyaan kritis anak membuat orang tuabingung dan tidak bisa memberikan jawaban yangmemuaskan. Yang harus dilakukan orang tua adalahmenjawab dengan sederhana yang bisa dicerna akal anak.Tak perlu jawaban yang rumit-rumit karena malah akansemakin membuat anak bingung. Serumit apa pun pertanyaananak belum tentu butuh jawaban yang rumit pula.

Jika pertanyaannya terlalu sulit dan orang tua tidak bisamenjawabnya, sebaiknya terus terang atau ibu cari dikomputer.” Dengan demikian anak akan memahami bahwaketidaktahuan merupakan hal yang wajar. Yang jelas jangansampai pertanyaan anak tidak terjawab, atau ibu menjawabsekenanya. Ini justru akan membuat anak menelan informasiyang salah. Intinya, orang tua harus jujur apa adanya.

Untuk menjawab pertanyaan si kecil tentang kenapa adikbayi ada di perut dan keluarnya dari mana, ibu bisamenjawabnya bahwa adik bayi tumbuh di rahim ibu yang adadalam perut. Dan nanti adik bayi akan keluar melalui jalan yangdisebut vagina.

Untuk pertanyaan mengapa ibu tidak shalat karena haid,ibu bisa menjawab bahwa untuk orang perempuan, nanti kalausudah gede akan mengalami haid karena terjadi perubahandalam rahim. Perempuan yang sedang haid oleh Allahdilarang shalat. Jawaban-jawaban atas pertanyaan pertanyaananak ibu di atas hanya sekedar contoh saja. Ibu bisamengembangkannya dengan penjelasan yang tergantungdengan pertanyaan anak yang muncul selanjutnya. SemogaAllah selalu memberi petunjuk dan kekuatan kepada kitadalam menemani anak-anak kita. Amiin.•

Kami membuka rubrik tanya jawab masalah keluarga. Pembaca bisa mengutarakan persoalan dengan mengajukan pertanyaan.Pengasuh rubrik ini, Emmy Wahyuni, SPsi. seorang pakar psikologi, dengan senang hati akan menjawabnya.

SAKINAH

en P ya Kr S lM ja a rtan an is KeciMenjawab Pertanyaan Kritis Si Kecil

Page 47: SM 01 2014

52 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

KHAZANAH

Suara Muhammadiyah adalah penerbitan pers nasionaltertua yang hingga saat ini masih beroperasi. Majalah inisudah terbit tidak lama sesudah gerakan Muhammadiyah

resmi berdiri dan memperoleh status hukum pada masakolonialisme oleh pemerintah Hindia Belanda. Inilah majalahyang juga berfungsi sebagai media publikasi pemikiran dankegiatan gerakan yang di saat kelahirannya banyak mengundangperdebatan publik. Karena itu majalah ini bisa disebut terlibat dalammenumbuhkan sikap kritis masyarakat pembacanya.

Reaksi dan partisipasi publik terhadap pemikiran dan gerakanMuhammadiyah tersebut direkam dengan baik majalah ini.Dalam rekaman itu bisa dilihat bagaimana perdebatan muncul didalamnya. Majalah ini juga menyebarluaskan reaksi sekaliguspartisipasi publik terhadap kegiatan dan pemikiranMuhammadiyah mengenai Islam sebagai ajaran dan Islamsebagai nilai kehidupan publik yang terus memberi panduankepada publik penganutnya bahkan juga kepada mereka yangtidak percaya. Dari sini berlangsunglah semacam dialog imajinerantara aktivis dan elite pimpinan Persyarikatan di satu pihakdengan warga masyarakat di pihak yang lain.

Sekedar contoh, dalam Majalah Suara Muhammadiyah tahun1924 dalam rubrik tanya jawab ada pertanyaan dari pembacabernama Siti Anrianah kepada redaksi sebagaimana berikut: “Tujuatau tenung itu bisa bikin mati orang, khabarnya, kami lalu bertanya:tentang agama Islam, percaya apa tidak kepada tuju atau tenungitu?” Pertanyaan tersebut mencerminkan tingkat pengetahuan publiksaat itu, suatu pertanyaan yang tentu tidak akan kita temukan saatini. Redaksi kemudian menjawab: Tidak boleh percaya yangdemikian itu. Sebab dalam agama Islam menuntun kepada kita,supaya percaya, semua kemelaratan dan kesenangan itudatangnya dari pada Tuhan belaka. Kalau kita ada kepercayaanpada sesuatu selain daripada Allah mempunyai kekuasaan sebagaikekuasaan Tuhan “kufurlah kita”.

Pada saat lain di nomor majalah pada penerbitan yang samadalam rubrik tanya jawab muncul pertanyaan berikut: “Di dalamsurga ada bengawan, mengalir ke manakah bengawan di dalamsurga itu?” Redaksi menjawab secara diplomatis berikut: “Arahke mana-mana. Kalau mau tahu terangnya cobalah mati dulu:Pertanyaan seperti tersebut itu datang dari seorang pembacayang menyebut dirinya dengan nama Sonhaji berasal dari daerahGombong, Jawa Tengah.

Suara Muhammadiyah danTradisi Kritis Persyarikatan

Kita lihat contoh lain berikut ini, ketika seorang penganjurIslam dari daerah Kebumen berkirim surat bertanya ke Redaksibertanggal 8 Januari 1924 tentang kebenaran informasi yang iaperoleh. Isi surat itu menjelaskan apa yang dihadapi saat sipengirim surat berdakwah dari rumah ke rumah menemuiseorang kenalannya untuk diajak memenuhi ajaran Islam sepertidilakukan Muhammadiyah. Jawaban orang yang ditemui itu cukupmengejutkan seperti kutipan berikut ini “Engkau mengira yang kaumMuhammadiyah semua shalat? O, Muhammadiyah hanyamendidik supaya kaumnya kemasukan agama Islam, dan supayajangan kemasukan agama lain. Tetapi kalau sudah mengerti, yatinggal semuanya sendiri, mau shalat ya baik, tidak shalat ya masabodo, asal sudah mengerti akan agamanya sendiri.”

Redaksi menjawab: “Akan keterangan tentang kebenaranatau kesalahan perkataan sahabat saudara, bahwa kaumMuhammadiyah tidak menetapi barang apa kewajibannyamenurut perintah-perintah agama Islam, disini tidak perlu kitaterangkan panjang lebar, karena sekalian keterangan itu bolehatau tidak dipercaya, bergantung atas orang yang menerimaketerangan itu. Lagi pula si pembenci, tidak berat menggerakkanbibirnya yang tidak bertulang itu mulutnya mengacau dengantidak malu-malu memburukkan barang yang dibenci, meskipunsesungguhnya barang itu baik.”

Dari beberapa rubrik Tanya Jawab dan Surat Pembacatersebut di atas tergambar bagaimana majalah SuaraMuhammadiyah ini menjalankan fungsi edukasi sekaligusberdialog dengan publik pembacanya. Beberapa jawabandikemas sehingga pembaca menemukan sendiri jawaban yangdicari melalui proses berfikir. Banyak lagi contoh yang bisa kitabaca dari dokumen majalah Suara Muhammadiyah seperti diatas, yang tentu sesuai dengan perkembangan sosial-budayadan pendidikan serta pengetahuan warga masyarakat.

Andai saja, dokumen dan arsip penerbitan majalah SuaraMuhammadiyah sejak nomor pertama tersimpan rapi, kita bisabelajar banyak dari majalah resmi gerakan Islam moderntersebut. Sayangnya tidak banyak arsip penerbitan majalah SuaraMuhammadiyah yang tersimpan sehingga bisa dijadikan bahandalam memahami dinamika dan perkembangan kehidupanmasyarakat di mana gerakan ini lahir, tumbuh dan berkembang.

Ide-ide segar yang lahir dari gerakan modern ini terusmengundang simpati dan empati tapi tidak sedikit yang

Prof Dr Abdul Munir Mulkhan

Page 48: SM 01 2014

53SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2013

KHAZANAH

menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat banyak. Tidaksedikit polemik sebagai akibat dari kegiatan dan gagasanMuhammadiyah pada saat awal kelahirannya yang direkammajalah ini. Dari sini, Muhammadiyah membumikan gagasangenialnya sembari membuka diri berkomunikasi dengan publikyang menjadi sasaran gerakannya.

Di masa lalu, ide-ide segar gerakan yang kadang kritikalterus-menerus muncul sebagai bagian dari hasil pemahamanelite aktivis gerakan ini. Ide-ide segar dan kritis tersebut tidakserta-merta bisa diterima dan diserap oleh publik, yang acapkalibahkan menimbulkan sikap pro-kontra. Namun, karena itulahgerakan ini cepat dikenal publik, bahkan mengundang empatidari mereka yang menyadari sejarah dan kemanusiaan.

Gagasan segar demikian itu telah berhasil menggerakkanmasyarakat pengikut dan juga masyarakat yang lebih luas. Darisanalah justru rekrutmen aktivis berlangsung, sehiangga gerakanini hampir tidak mengalami kesulitan merekrut mujahid-mujahidgerakan yang saat itu lebih sebagai voluntir atau kesukarelaan.Tidak terbatas pribumi, melainkan juga warga asing yang bahkanmenjadi bagian dari wangsa kolonial. Mereka tidak seganmenjadi pendukung gerakan baik secara finansial ataupungagasan dan infra struktur gerakan Muhammadiyah.

Melalui proses demikian itulah banyak orang-orang Belanda,Cina, juga bangsa lain yang terlibat aktif dalam gerakanMuhammadiyah secara suka-rela. Tentu tidak sedikit warga pribumiyang terlibat aktif dalam gerakan ini dengan alasan kemanusiaan,bukan hanya sebagai bagian dari pengabdian kepada Tuhan.

Suara Muhammadiyah merupakan corong Muhammadiyahyang di masa lalu sekaligus merupakan dapur pengolah beragaminformasi yang masuk atau keluar. Berita dan laporan majalah inimenjadi semacam virus gerakan ke dalam tubuh masyarakatpada masanya. Karena itu setiap nomor penerbitan majalah inibisa dijadikan sebagai penanda apa yang sedang berlangsungdalam masyarakat, bukan hanya apa yang terjadi dan dilakukanaktivis gerakan ini.

Tahun 2006 misalnya, majalah ini memuat tulisan tentanganeksasi yang dilakukan seseorang aktivis lain gerakan atasamal-usaha Muhammadiyah yang berhasil digagalkan olehpenulis. Berita yang ada dalam tulisan itu menimbulkan reaksikeras di beberapa amal-usaha yang kemudian melakukansemacam “pembersihan” ideologi di berbagai amal-usahagerakan ini. Bahkan, reaksi itu sempat membuat pimpinan pusatgerakan ini mengeluarkan surat keputusan mengenai perlunyagerakan ini melakukan pembersihan ideologi asing tersebut dilingkungan amal-usaha Muhammadiyah.

Dinamika Majalah Suara Muhammadiyah, desain coverdan isi, serta gaya penulisan artikel atau berita, menjadi indikasiperkembangan intelektual, bukan hanya bagi pengelola majalahini melainkan juga bagi dan diantara aktivis gerakan ini. Padasatu sisi, soalnya ialah seberapa aktivis gerakan ini membacaberita dan artikel yang muncul dan dimuat majalah Suara

Muhammadiyah. Sebaliknya, pada sisi lain, pertanyaan yangselalu muncul ialah seberapa majalah ini bisa menyerap informasidan merekam kegiatan aktivis dan elite gerakan itu sendiri.

Fungsi kritis majalah Suara Muhammadiyah akan sangattergantung seberapa besar aktivis gerakan ini memperlakukanmajalah tertua tersebut di atas. Dari majalah Suara Muhammadiyahkita bisa saksikan pergulatan pemikiran dan pergulatan gerakanini dengan dirinya sendiri. Jejak gerakan dapat kita baca daripenerbitan majalah Suara Muhammadiyah dan bagaimana responsmasyarakat publik dalam setiap fase penerbitannya. Kita bisamembaca bagaimana dokter Soetomo mulai terlibat aktif sebagaiPenasehat Medis Hoofd Bestuur (PP) Muhammadiyah.

Dari majalah yang sama kita bisa baca bagaimanapertumbuhan ide-ide genial gerakan tersebut tumbuh danditumbuhkan dalam realitas kehidupan konkret. Kita bisamembaca bagaimana kelahiran dan kegiatan Rumah Miskinsebagai bagian dari kegiatan Penolong Kesengsaraan Umum(PKO/U). Suara Muhammadiyah juga mengabadikanbagaimana orang-orang Belanda itu melibatkan diri padasejumlah aksi kemanusiaan Kiai Ahmad Dahlan.

Soalnya ialah seberapa aktivis gerakan ini memahamigagasan-gagasan genial dan baru dari Muhammadiyah,memfungsikan majalah Suara Muhammadiyah bagi sosialisasipemikiran dan eksekusi tindakan? Lebih dari itu, seberapa aktivisgerakan ini terus mengembangkan pemahaman firman Allahdan Sunnah Rasul guna memandu perubahan danperkembangan kehidupan manusia di dunia dan warga bangsaini, sehingga umat manusia dan warga bangsa ini bisa menjalanihidup sesuai kehendak Allah.

Jawaban atas pertanyaan tersebut akan menjadi penandabesaran gagasan gerakan ini yang memberi andil besar bagipemajuan kehidupan berbangsa, bernegara, dan beramal shalih.Di sini majalah Suara Muhammadiyah bukan sekedar majalahberita atau sejenisnya. Majalah Suara Muhammadiyah adalahsebuah media pengembangan infra struktur gerakan pembaruanIslam itu sendiri. Selain majalah ini juga sekaligus sebagai mediapengembangan infra struktur kehidupan kebangsaan yangtercerahi dan maju searah kehendak Allah tersebut.

Sayang, oplah majalah ini tampak kurang memadai dibandingpertambahan amal-usaha dan penduduk serta partisipan gerakanini. Sudah waktunya majalah ini dikemas secara lebih profesionalsehingga memenuhi kebutuhan pengikutnya akan informasi yanglayak dikonsumsi dan dicerna sebagai bagian dari kehidupanyang terus berubah dan berkembang. Dari sini kita bisa berharapmajalah ini bukan hanya sekedar memenuhi kehausan informasiyang mencerahkan, melainkan juga memenuhi kebutuhan untukmaju dan hidup lebih sejahtera secara spiritual.•

Prof Dr Abdul Munir Mulkhan, Guru Besar Ketua Senat UINSunan Kalijaga Yogyakarta, Anggota Majelis Dikti PPMuhammadiyah

Page 49: SM 01 2014

54 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

Politisi: Pencegahan terorisme belum efektif.Terorisnya juga di politisir, kok.

Tokoh: Masih banyak intelektual Muslim yangbertekuk lutut pada asing.

Lha, beasiswanya kan dari mereka.

***Wapres Boediono: Ancaman bagi kedaulatan

NKRI bukan hanya berasal dari luar,melainkan juga dari dalam.

Dari dalam, ibarat api dalam sekam.

***MK diyakini akan mendahulukan kepentinganbangsa dan demokrasi saat memutus perkara.

Tapi, ada yang lebih mementingkankepentingan pribadi

daripada kepentingan bangsa.

***Dibutuhkan waktu dalam hitungan generasi,tidak hanya hitungan tahun. Apalagi hitunganhari, untuk kembali menegakkan hukum di

Indonesia.Tidak perlu hitungan generasi,

hitungan detik saja sudah cukup untukmelanggar hukum.

***Perguruan tinggi pencetak calon guru saat inijumlahnya berlebih karena izin pendirian yang

tidak terkendali.Sementara, banyak sekolah di daerah yang

kekurangan guru.

***Penyelenggaraan ujian akhir sekolah dasar

oleh daerah dinilai baik. Tetapi, kebijakan ituterlalu mendadak.

Kurikulum yang baru juga,dinilai mendadak, kok.

***Kabareskrim Polri janji bantu

KPK tangani korupsi.Dari dulu, sebenarnya harus begitu.

***

BUNG SANTRI

S I L A T U R A H I M

Jalan PinggirLAHIR• Nadiva Khansa Karina Althafunnisa, anak pertama pasangan

Edi Prayitno dan Oktova Rusmawati, 17 Oktober 2013, diYogyakarta.

• Muhammad Ali Hadhirin, anak kedua pasangan Mathori AElwa dan Sudarsini, SPd, di Bandung.

MENIKAH• Mulya Andayani, Amd binti Drs Kamaludin Lana dengan

Rinky Prasetia, AMd bin Aris Dusty Akmal, 7 September2013, di Sidomulyo, Lampung Selatan.

• Karina Mutiara Kasih Suwarno binti Suwarno denganMuhammad Yusuf bin Zulkifni, 7 Desember 2013 di WismaJoglo, Yogyakarta.

• Sri Wulandari, SPd binti Sudarsono dengan Hermawan DwiSantoso, ST bin Gunarji, 12 Desember 2013, di Trimurti,Srandakan, Bantul, Yogyakarta.

MENINGGAL• H Ulyas Makarowo (85 tahun), 21 Oktober 2013, di Jakarta.• Ny Suryati binti HM Sidik (46 tahun), isteri Jaenudin, agen

SM no. 3184, 21 Oktober 2013, di Kembangan, JakartaBarat.

• H Mansur, SAg (Wakil Ketua PWM Sulawesi Barat), 17November 2013, di Polewali, Mandar, Sulawesi Barat.

• Prof DR H Achmadi (mantan Rektor UM Magelang, anggotaBPH UM Semarang), 25 November 2013, di Salatiga, JawaTengah.

• Prof DR Ir H Mochammad Adnan, MSc, 1 Desember 2013,di Yogyakarta.

• Radityo Djadjoeri, 1 Desember 2013, di Kalibata, Jakarta.• Barkussalam (anggota Majelis Tabligh PDM Lamongan), 3

Desember 2013, di RSM Lamongan, Jawa Timur.• Drs Niswansyah (52 tahun), Bendahara PDM Kota Binjai, 6

Desember 2013, di Binjai, Sumatera Utara.• Ir Tadjuddin BMA, MT (64 tahun), 7 Desember 2013, di

Gamping, Sleman, Yogyakarta.• Kasmir Tri Putra (alumni PP IPM 1978-1983), 13 Desember

2013, di RS Bumi Waras, Bandar Lampung.

MEMPERTEMUKAN HARAPANGadis 27 tahun, Islam. Tinggal di Jakarta. S1, swasta, suku

Jawa. Berasal dari keluarga simpatisan Muhammadiyah. Anakkedua dari empat bersaudara. Mendambakan calon suamidengan status lajang, shalih, taat melaksanakan perintah Allah.Rajin shalat, bertanggung jawab dan jujur. Punya pekerjaan tetapPNS/Swasta. Umur 29-35 tahun. TB minimal 160, BB seimbang.Suku Jawa, Sunda, Betawi. Yang penting Islam. Syukur darikeluarga Muhammadiyah. Tinggal di Jakarta. Pendidikan minimalSLTA. Serius, siap menikah.

Page 50: SM 01 2014

DINAMIKA PERSYARIKATAN

55SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

MPM PP MUHAMMADIYAH:

Tidak Henti Berdayakan Umat

Muhammadiyah tidak henti-hentinya melakukanpemberdayaan terhadap umat sejak kelahiranorganisasi dakwah ini di Indonesia.

“Pimpinan Pusat Muhammadiyah memandang sangatpenting konsolidasi dan mobilisasi dalam pemberdayaan,”demikian ditegaskan oleh Ketua PP Muhammadiyah DR HHaedar Nashir MSi ketika membuka Rapat Koordinasi NasionalPemberdayaan Masyarakat 2013 yang berlangsungpertengahan Desember lalu di Ruang HAR FachruddinKampus Terpadu UMY di Kasihan Bantul Yogyakarta.

Di saat era globalisasi seperti saat ini, upaya ikhtiarpemberdayaan para nelayan, petani dan pekebun sangatberat dan penuh tantangan. Arus produksi barang yang masuksangat deras dan tidak terhindarkan lagi. “Ibaratnya bagaimendaki bukit karang yang terjal,” ujarnya.

Dengan adanya program pemberdayaan dari MajelisPemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah sedikitproblem sosial sudah teratasi. “Muhammadiyah tidak pernahfakum pada persoalan ini, yang sudah dipandang menjadibagian integral dari Majelis Tarjih dan Dakwah. Dalammenjadikan persoalan tersebut sebagai upaya progampencerahan, memberdayakan dari keterbelakangan, dan turutmenyejahterakan masyarakat.

“Ini jelas menunjukkan spirit Islam yang harus ditegakkandan dikembangkan,” kata Haedar. Dimulai dari mengangkatderajat kaum dhu’afa hingga dapat terentas dari keterbelakang-an hingga dapat mempunyai peradaban,” tandasnya.

Desain DahlanDi zaman Rasulullah untuk menaklukkan kota Yastrib

memerlukan waktu cukup panjang yaitu sekitar 23 tahun untukmenjadikan masyarakatnya tercerahkan hingga memilikikebudayaan cemerlang.

“Karena di situ agama hadir sebagai kekuatan pembebas dari

jahiliyah sehingga dapat terbentuk masyarakat yang memilikiperadaban tinggi.” Ini jelas dari konsep dien dalam menggarap kaumQuraisy. Agama ini menegakkan keadilan, dan membebaskan dariketertindasan dari persoalan sosiologis dan historis. Dalam sejarahperjalanan Islam, Islam jadi sebuah nilai penegak keadilan, dankekuatan pembebas, serta pencerah umat.

Jika menengok pada persoalan bangsa ini, menurutpandangan Haedar, dari dimensi inilah yang luput dalampergerakan Islam di negeri ini. Umat Islam lepas dari upayapembebasan dan pergerakannya.

Sehingga kemudian datang Dahlan, yang ketika itu masihmuda (21 th) merealisasikan ide cemerlang dalam teoripembebasan. Dahlan bahkan memerlukan waktu 3 bulan untukmerealisasikan teorinya tersebut kepada para pengikutnya.

Dahlan meyakinkan, Islam adalah masih terbesarkedudukannya dalam peradaban manusia. Pahamnya telahmemengaruhi dan meyakinkan kebanyakan orang. Hasilpemikiran Dahlan dalam pembebasan pemikiran, menghasilkankeyakinan pada pandangan Islam dan akan mampumencerahkan.

Dalam konteks dengan perkembangan sekarang ini, kataHaedar, pasca reformasi sebagian dari kalangan Islam kembalilagi pada pemikiran pendekatan fiqih. Bergumul dengan semakinderasnya pemikiran yang berkembang di Asia Timur denganbudaya kebebasannya (liberal) dalam tantangan persainganyang ketat dengan standar nilai mereka.

Di bagian masyarakat kita, terutama kaum dhuafa tidak akanmampu bersaing dalam cengkeraman hegemoni tersebut. Dicelah inilah Muhammadiyah hadir dengan langkah MajelisPemberdayaan Masyarakat dalam memberdayakan umat dinegeri ini. Tetapi kehadirannya berhadapan dengan tantanganUndang-Undang yang masih berpihak kepada kepentinganbesar di negeri ini.

“Rakyat tercerabut kebudayaannya dan kesejahteraannya,”tudingnya. Sehingga rakyat tak mampu melakukan pendekatandengan potensi yang kita miliki atau ada pada bangsa ini.

Menurut Haedar, kerja pemberdayaan adalah ikhtiar agarrakyat memiliki negeri sendiri. “Rakyat harus memilikikedaulatannya sendiri,” katanya.

Rakornas MPM PP Muhammadiyah 2013 menampilkankeynote speech DR Ir I Wayan Budiastra, Staf Ahli Bidang TeknikKemenristek RI.

Sementara itu, Ketua MPM PP Muhammadiyah, Drs SaidTuhuleley, melaporkan, Rakornas dihadiri oleh semua jajaranMPM Daerah dan Wilayah disertai PCM dan PRM percontohanyang sudah berhasil memberdayakan masyarakat dilingkungannya.• (am)

Page 51: SM 01 2014

DINAMIKA PERSYARIKATAN

TAPAK SUCI JUARA

BALIKPAPAN. Perguruan Tapak Suci Putera Muham-madiyah sukses menjadikan dirinya sebagai Juara Umum CabangPencak Silat dalam Pekan Olahraga Kota (PORKOT) Balikpapan2013 yang berlangsung di GOR Hevindo, belum lama lalu.

Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah mengum-pulkan 11 emas, 5 perak dan 3 perunggu. Tapak Suci PuteraMuhammadiyah hanya terpaut dengan Persaudaraan Setia Hatidengan 10 emas, 10 perak dan 2 perunggu. Sedangkan juaraketiga Persinas ASAD mengumpulkan 6 emas, 6 perak dan 5perunggu.Hasil ini membuktikan bahwa Tapak Suci PuteraMuhammadiyah Balikpapan memiliki pesilat-pesilat terbaik yangsebagian besar merupakan pelajar-pelajar MuhammadiyahBalikpapan. Dengan keberhasilan ini diharapkan menumbuhkansemangat memiliki pesilat-pesilat terbaik Muhammadiyah dapatkembali berjaya di kejuaraan dan kompetisi dapat terpenuhi.•(khairil anwar)

PELATIHAN KADER AMUNTAIAMUNTAI. Untuk menyiapkan bibit-bibit pimpinan masa

depan, selama tiga hari dilakukan Pelatihan Kader dalam forumBaitul Arqam yang berlangsung di Masjid Al Jihad, Amuntai.

Para peserta terdiri dari unsur Pemuda, PCA, PCM, PDAdan Ortom Muhammadiyah sebanyak 100 orang.

Pelatihan kader Baitul Arqam dibuka oleh Ketua PimpinanWilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan, Prof Dr H AhmadKhairuddin MAg, yang menyambut gembira atas dilaksanakan-nya acara tersebut.

Diharapkan dengan dilaksanakannya pelatihan kader diKabupaten Hulu Sungai Utara tersebut, hasil pelatihan bisaditindaklanjuti dan bisa disebar luaskan ke seluruh anggotaPersyarikatan Muhammadiyah.

Program pelatihan kader Baitul Arqam yang mengambil latarbelakang sejarah Nabi Muhammad kala membangunmasyarakat madani dengan melatih para kader di rumah seorangsahabat yang bernama Arqam. Dari sinilah muncul istilah BaitulArqam alias rumah Arqam yang menjadi populer sampaisekarang.• (saroso)

56 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

SMK MUHAMMADIYAH 3 SAMARINDABERKEMBANG

SAMARINDA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Muhammadiyah 3 Kota Samarinda, Kalimantan Timur kinisemakin berkembang dengan baik.

SMK Muhammadiyah 3 Samarinda yang dikenal sebagaisekolah menengah kejuruan teknologi ini, menjadi tujuanmasyarakat yang memerlukan ingin sekolah dengan kebutuhankerja yang lebih cepat. Pihak sekolah sendiri, telah semaksimalmungkin meningkatkan kualitas lulusan menjadi tenaga terampildi bidang teknologi tepat guna yang kini sangat dibutuhkan.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Delima Sidodadi SamarindaUlu ini, kini dikembangkan dengan berbagai sarana praktik danlaboratorium sekolah yang cukup memadai.

PDM Majelis Dikdasmen Kota Samarinda menaruhperhatian lebih terhadap sekolah ini, agar menjadi sekolahunggulan untuk sekolah-sekolah SMK yang ada di Samarinda.•(am)

PDM MURUNG RAYAGELAR MILAD

PURUK CAHU. Pimpinan Daerah Muhammadiyah MurungRaya menggelar acara Milad Muhammadiyah ke-104 H/101 Myang berlangsung di Kompleks Muhammadiyah JalanTemanggung Silam Puruk Cahu.

Bupati Murung Raya yang diwakili oleh Kepala DinasPendidikan, Drs Suharto, menyambut gembira acara Miladtersebut.

Pemerintah selalu membantu Muhammadiyah karenagerakan ini sudah ada sejak sebelum kemerdekaan dapat nyata-nyata membantu pembangunan masyarakat. Terutama denganlomba pendidikan untuk mencerdaskan bangsa denganmendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah sejak dari TKhingga Perguruan Tinggi.

Sebelumnya acara Milad dimeriahkan dengan berbagaipertandingan dan lomba pendidikan, meliputi cerdas cermat,kaligrafi, puisi dan busana Muslim. Acara ini berlangsung disekolah SMP Muhammadiyah Puruk Cahu.• (suryadi)

Page 52: SM 01 2014

DINAMIKA PERSYARIKATAN

57SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

MILAD MUHAMMADIYAH GORONTALOGORONTALO. Peringatan Milad Muhammadiyah yang

diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah KotaGorontalo berlangsung sangat meriah, digelar di SMPMuhammadiyah 3 Kota Utara, Gorontalo, belum lama lalu.

Rangkaian acara Milad Muhammadiyah didukung olehkegiatan lomba tilawah, hizfil Qur’an, cerdas cermat, al-Islamdan Kemuhammadiyahan. Serta kegiatan hizbul wathan, senidan olahraga.

Sekretaris PDM, Dr Darwis Salim MSi, melaporkan, selamaini gerakan dakwah Muhammadiyah Kota Gorontalo telahmemberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan kota,khususnya dalam hal pendidikan.

“Sekolah Muhammadiyah menjadi unggulan pendidikan diKota Gorontalo,” katanya.

Sementara itu, Ketua PDM Gorontalo, Drs H Arfan A. Tilome,MHi, menegaskan, organisasi Islam ini mengembangkandakwah untuk mencerahkan umat. “Sejarah telah membuktikankiprah Muhammadiyah dalam perjalanan bangsa dalammembentuk baldatun toyyibatun warobbun goffur,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu diserahkan penghargaan kepadajuara lomba yang diraih oleh sekolah unggulan MadrasahIbtidaiyah Muhammadiyah (MIM) dengan meraih 9 medaliemas, 1 medali perak.• (mahmud gobel)

2014 PENGINAPAN MUKTAMARMAKASSAR SELESAI

MAKASSAR. Tim sepuluh Muktamar MuhammadiyahMakassar tahun 2015 menargetkan dalam tahun 2014 semuafasilitas acara persiapan, pembukaan dan penginapan selesaiseratus persen.

Progres tersebut terungkap dalam acara syukuran yangberlangsung di rumah HM Yunus Kadir, Ketua Umum PanitiaMuktamar Muhammadiyah Makassar 2015 di kompleks PerumAsoka, belum lama lalu.

Tim sepuluh Muktamar di antaranya adalah Prof Dr H AmboAsse, MAg (Dekan Fak Ekonomi dan Bisnis UniversitasHasanuddin Makassar), Dr H Mahmud Nuhung, SE, ME (DekanFak Ekonomi dan Bisnis Unismuh), KH Iskandar Tompo, H

Syahrir Nur, I H Darwis Lantik, MSi, Drs Syamsuriadi P Salenda,MA, Prof Dr H Gagaring Pagalung, SE, Mak, Dr HM AbdRahman Rahiem SE, MM, Dr H Mahmud Nuhung, SE, MEdan Drs HM Yunus, MPd.

Menurut Husni Yunus pada “SM”, tim sepuluh Muktamar initelah bekerja secara profesional dalam mendesain pelaksanaanMuktamar Muhammadiyah 2015 dan Aisyiyah di Makassardengan bekerja sangat keras.• (am)

PDM MAMUJUGELAR SEMINAR KESEHATAN

MAMUJU. Pimpinan Daerah Muhammadiyah KabupatenMamuju, Provinsi Sulawesi Barat menyambut Milad Muham-madiyah ke 104 H/101 M dengan melaksanakan seminarKesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan ProvinsiSulawesi Barat dan SekolahTinggi Ilmu Ekonomi Muhamma-diyah Mamuju (STIEM).

Seminar mengangkat tema “Menuju Generasi Hidup SehatTanpa Rokok” dengan mena mpilkan tiga orang nara sumberyakni, dr Ririn Handayani, Ust Wahyun Mawardi (PDM Mamuju)dan H Ansar Musmang (STIEM Mamuju).

Dr Ririn mengungkapkan, dampak buruk merokok saat inimenempati posisi ketiga jumlah perokok aktif terbanyak danperingkat teratas untuk kelompok pasif di dunia.

Sementara itu Ketua PDM Wahyun Mawardi, mengemuka-kan perspektif agama Islam merokok bertentangan denganunsur-unsur tujuan syari’ah, yakni perlindungan agama, jiwa,akal, keluarga dan harta.

Merokok termasuk kategori perbuatan khabais (perbuatanburuk) yang dilarang agama.

Sedang menurut Ansar Musmang menekankan kembalitentang program kampus STIEM yang telah menerapkankampus menjadi kawasan tanpa rokok.• (why)

Page 53: SM 01 2014

58 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

DINAMIKA PERSYARIKATAN

OUTBOND SMP UNISMUH

MAROS. Sebanyak delapan puluh orang siswa LaboratoriumSchool Sekolah Menengah Pertama (SMP) Unismuh Makassarmengikuti kegiatan outbond Program Pengembangan Bakat Alambertempat di Wisata Alam Komando Strategi Angkatan Darat(KOSTRAD) Maros, beberapa waktu lalu.

Menurut Wakil Kepala Sekolah Drs Marianto Jamhuri,kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan bakat siswa denganpendekatan alam serta memacu kecerdasan siswa. Siswalangsung berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, danmemfungsikan otak kanan siswa sehingga dalam menghadapitantangan kehidupan dapat lebih mapan dengan landasan agamadan moralitas.

Anak diarahkan menguasai skill dan tidak terjebak dalamkenakalan remaja. Metode ini menerapkan untuk membentukdinamika kelompok yang bertujuan memacu kerja sama dengansesama siswa serta memacu keberanian siswa pada yangpositif.• (hus)

PENDIDIKAN ULAMA TARJIHTAMBAH KEMAMPUAN

MAKASSAR. Para peserta program Pendidikan UlamaTarjih Universitas Muhammadiyah Makassar menambahkemampuan tajwid dan tilawah dalam sebuah pelatihan yangberlangsung di Kampus Rusunawa C Jl Tala’salapang 40 D,Makassar. Pelatihan kemampuan tajwid dan tilawah yang diikutioleh 32 orang mahasiswa tersebut dilatih oleh qori internasional,Haji Bahri Waru, SAg.

Kemampuan tajwid dant tilawah bagi seorang ulama tarjih,menurutnya, adalah sangat penting karena mendasar. Jika tidakmemiliki kepiawaian tersebut tidak dapat diukur kedalamankemampuannya. “Ini sebuah keharusan bagi seorang ulamayang nantinya menjadi khatib dan berkhutbah di beberapa tempat,”katanya.

Kegiatan pelatihan tilawah dan tajwid ini dipandang penting

oleh Prof Dr KH Muhammad Ghalib, MA, seorang dosenpengajar Ilmu Tafsir, yang menyatakan, program ini merupakanunggulan Unismuh Makassar. Jika dilakukan terus-menerus kedepan, nantinya akan menjadi kekuatan bangsa yang dapatmenyelamatkan umat Islam dari kelangkaan ulama. Apalagi saatini tantangan sangat berat dengan adanya paham sekulerisasi,westernisasi dari sejumlah gerakan yang ingin merusak akidahdan akhlak umat Islam.

Yang menggembirakan, program yang sudah berlangsungselama dua tahun berjalan ini memperlihatkan kemampuan paramahasiswa dalam penguasaan bahasa Arab dan ilmu mendasarlainnya.• (hus)

PERKEMAHAN PELAJAR BALIKPAPANBALIKPAPAN. Dalam rangkaian kegiatan Milad Muham-

madiyah ke-104 H/101 M, Pimpinan Daerah MuhammadiyahBalikpapan berhasil melaksanakan Perkemahan PelajarMuhammadiyah.

Perkemahan Muhammadiyah dibuka oleh Ketua PDMBalikpapan, M Hendro.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pendukung MiladMuhammadiyah serta mempererat silaturahim antarpelajarMuhammadiyah yang ada di Balikpapan.

Sebanyak 150 peserta yang terdiri dari SD Muhammadiyah,SMP Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah, SMA Muham-madiyah ikut ambil bagian dalam kegiatan ini yang berlangsungdi Inhutani KM 11, Balikpapan.

Solihin, Ketua Panitia Milad, mengatakan, para pesertamengikuti semua kegiatan dengan antusias dalam perkemahanyang baru pertama kali ini diselenggarakan oleh Muhammadiyah.

Kegiatan pendukung lainnya adalah kegiatan lomba futsalpelajar Muhammadiyah, cerdas cermat topik kemuhamma-diyahan dan pidato pelajar.

“Harapan ke depan, kegiatan ini dapat kerkesinambungandalam membina para kader pelajar Muhammadiyah, “ kata MHendro.• (khairil anwar)

Page 54: SM 01 2014

59SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

DINAMIKA PERSYARIKATAN

MILAD MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau,belum lama ini melangsungkan peringatan Milad Muhammadiyahke-104 H/101 M, bertempat di Gedung Dakwah MuhammadiyahRiau. Hadir sekaligus memberikan pidato milad, Ketua PPMuhammadiyah, DR Haedar Nashir. Dalam pidatonya, beliaumengatakan dengan usia ke-104 H atau 101 M, Muhammadiyahingin menjadikan Islam sebagai dinul amal. Islam sebagai amalandan Muhammadiyah ke depan memberikan warna dalam corakke-Islaman untuk menjadi rahmatan lil’alamin.

Untuk itu, beliau mengajak kepada seluruh wargaMuhammadiyah untuk meningkatkan kualitas kader dansumberdaya manusia. Langkah itu dilakukan untuk mendekatkankader Muhammadiyah dengan jiwa Islam. Selain itu, dalampenerapannya diperlukan komitmen membangun kebersamaanuntuk memajukan Muhammadiyah. “Ke depannya sumber dayamanusia yang lahir dari rahim Muhammadiyah haruslahsumberdaya yang punya karakter mulia, cerdas bertang-gungjawab dan jujur. Republik ini, memerlukan orang jujur, untukmenjawab maraknya korupsi di negeri ini,” ujarnya.

Untuk mewujudkan harapan itu, beliau berharapMuhammadiyah harus dapat mengembangkan potensi amalusaha. Sehingga dapat lebih kompetitif dan bisa bertahan hinggasatu abad ke depan. “Kita mengharapkan pemerintah,masyarakat dan umat Islam di Riau untuk terus menjalin kerjasama untuk memajukan bangsa,” tegas Haedar Nashir.• (DedeFirmansyah)

MUHAMMADIYAH KOTA MEDANLAKSANAKAN MILAD

MEDAN. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan,belum lama ini melaksanakan resepsi Milad Muhammadiyahke-104 H, di Gedung Serbaguna Medan. Resepsi yang dihadiriribuan warga Muhammadiyah mulai dari Ortom, pelajar dansimpatisan Muhammadiyah se-Kota Medan ini juga dihadiri PltWalikota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin, MSi, Ketua MUI KotaMedan, Prof DR H Mohammad Hatta, anggota DPR RI, Drs HIbrahim Sakty Batubara, MAP dan mantan Ketua Umum PP

Muhammadiyah, Prof DR HM Amien Rais, MA sekaligusmemberikan tausiyah.

Ketua PWM Sumatera Utara, Prof DR Asmuni, MPd dalamsambutannya mengingatkan kepada warga Muhammadiyahuntuk tidak mendlalimi diri sendiri. Jangan ada wargaMuhammadiyah yang tidak patuh kepada ketentuan-ketentuanyang telah ditetapkan oleh Persyarikatan, dengan hanyamempuyai kartu saja. Tetapi, jadilah warga Muhammadiyah yangkonsekuen menjalankan cita-cita KHA Dahlan, menjunjung tinggiajaran Islam. Sehingga, terwujudnya masyarakat Islam yangsebenar-benarnya.

Sementara itu, pelaksana tugas Walikota Medan, Drs H TDzulmi Eldin, MSi dalam sambutannya menyatakan bahwa,kedudukan dan peran Muhammadiyah dikenal cukup kuat danbesar. Terutama dalam mendukung proses pembangunan,sekaligus berperan penting dalam menjaga keharmonisan,kerukunan umat beragama di tengah-tengah masyarakat.Kontribusi besar dan peran aktif Muhammadiyah dalam duniapendidikan melalui sejumlah lembaga pendidikan sangat besar.Hal tersebut, dilakukan untuk terlibat dalam program sosialkemanusiaan serta pengembangan sumberdaya manusia. Iaberharap, hal tersebut dapat terus berjalan, memberikanpendidikan bagi anak-anak kita, para generasi penerus.Sehingga, kualitas pendidikan kita lebih baik, dan mampubersaing di dunia internasional.

Sedangkan Prof DR HM Amien Rais, dalam tausiyahnyamenyampaikan, mengapa Muhammadiyah dalam usianya yanglebih dari satu abad masih kuat, masih segar, dan akan terusberkembang di muka bumi ini. Karena, Muhammadiyah masihterus membuat rumah sakit, rumah yatim-piatu, sekolah danmadrasah hingga perguruan tinggi. Maka, sepanjangMuhammadiyah masih bermanfaat untuk manusia, makaMuhammadiyah tidak akan hilang dari muka bumi.

Acara yang diawali pembacaan pidato Milad oleh Ketua PDMKota Medan, Drs Adrika, SPd diakhiri dengan gerakan amalshalih menghimpun dana sebesar Rp 270 juta untuk melanjutkanpembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Medan.•(Rifian K)

Page 55: SM 01 2014

60 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

DINAMIKA PERSYARIKATAN

PD AISYIYAH SUKABUMIADAKAN TUTORIAL HIJAB SYAR’I

SUKABUMI. Pimpinan Daerah Aisyiyah KabupatenSukabumi, Jawa Barat bekerja sama dengan tim Al-Islam danKemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Sukabumi(UMMI) belum lama ini, menyelenggarakan kegiatan tutorial hijabsyar’i, bertempat di aula Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Kegiatan yang terbuka untuk umum ini, diikuti oleh lebih dari300 Muslimah dari berbagai unsur, mulai dari remaja, mahasiwa,dosen dan staf UMMI, anggota Aisyiyah, ibu-ibu dharma wanitadan masyarakat umum. Acara yang dibuka oleh BupatiSukabumi, Ny Fatimah Sukmawijaya ini menghadirkannarasumber, Ine Rumiati, MPd, Ketua PD Aisyiyah KabupatenSukabumi dan Prahasti Suyaman, MAg dosen Al-Islam danke-Muhammadiyahan UMMI. Sedangkan tutorial hijab dipandudan dipraktikkan oleh Siti dari Zoya, salah satu sponsor kegiatanini. Di samping Wardah kosmetik dan Radar Sukabumi sebagaimedia partner.• (Reny Swani)

PDM BANYUMAS ADAKAN KAJIAN RUTINBANYUMAS. Majelis Tarj ih Pimpinan Daerah

Muhammadiyah Banyumas bekerja sama dengan UniversitasMuhammadiyah Purwokerto, mengadakan kajian rutin setiapJum’at malam. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkamelangsungkan dan meningkatkan dakwah bagi wargaMuhammadiyah.

Mengawali kajian ini, ditampilkan Drs H Fuad Zein, MA dariMajelis Tarjih PP Muhammadiyah. Dalam kajiannya, beliaumemberikan pemaparan tentang refleksi Muhammadiyah.Menurut beliau, ketika berbicara tentang refleksi, maka akanmenarik membahas tantangan yang dihadapi Muhammadiyah.Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, gerakan tajdid dangerakan ilmu, sangat banyak tantangan yang harus dihadapi.Terutama dalam usianya yang sudah 104 tahun Hijriyah.

Menurut beliau, fenomena yang mulai menggejala dalamMuhammadiyah adalah, paham keagamaan yang masih kakuditingkat Daerah dan Ranting. Penyebab utamanya adalahMuhammadiyah sebagai gerakan ilmu, mulai apatis terhadaptajdid dan masih lemahnya budaya intelektual. Ulama dalamMuhammadiyah pun sangat kurang.

Kajian rutin yang bertempat di Masjid Tujuh Belas ini, akanmengundang secara rutin PP Muhammadiyah sebagaipembicara. “Kepada seluruh warga Muhammadiyah Banyumasuntuk hadir demi menambah pemahaman ke-Islaman kita,” ujarArifin Mukti, Ketua Majelis Tarjih PDM Banyumas.• (NurOktafiani)

IMM GAGAS KBM UNSOEDPURWOKERTO. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Universitas Soedirman Purwokerto, belum lama ini mengadakanacara silaturahmi dan tabligh akbar keluarga besar Muham-madiyah dilingkungan Universitas Soedirman. Acara ini bertema,“Muhammadiyah sebagai Teladan Kepemimpinan Indonesia”.Acara ini dimeriahkan dengan penampilan seni tari dan nasyiddari TK Aisyiyah Grendeng, yang kemudian dilanjutkan dengantabligh akbar. Dan ditutup dengan penampilan grup hadrah dariPRA Grendeng.

Acara yang dihadiri sekitar dua ratus lima puluh orang ini,bertujuan menciptakan sebuah komunikasi antara dosen dankaryawan Unsoed, mahasiswa yang tergabung dalam IMM danwarga Muhammadiyah di lingkungan Unsoed yang tergabungdalam sebuah wadah bernama “Keluarga Besar Muhamma-diyah Unsoed (KBM Unsoed).

Tabligh akbar diisi tausiyah oleh DR Abdul Mu’ti, Med,Sekretaris PP Muhammadiyah. Dalam tausiyahnya menyatakan,para pemimpin Indonesia memang harus belajar ikhlas denganpara pimpinan Muhammadiyah. Karena yang membuatMuhammadiyah besar dan mampu hingga melewati seabadadalah keikhlasan pimpinan dan warganya. Di akhir tausiyahnya,beliau mengingatkan pada para kader IMM untuk menjadi kaderyang militan, cerdas dan berani tampil membawa benderaMuhammadiyah.• (Akhman Kamali).

Page 56: SM 01 2014

61SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 1 - 15 JANUARI 2014

DINAMIKA PERSYARIKATAN

MILAD MUHAMMADIYAH PCM SAMBIBOYOLALI. Pimpinan Cabang Muhammadiyah,

Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dalamranga Milad Muhammadiyah, mengadakan serangkaian acarayakni jalan sehat, yang diawali dengan kajian ahad pagi. Acaraini dibuka oleh Ketua PCM Sambi, Sabar, SAg dan tausiyahdisampaikan oleh Muslih, MAg dari PDM Boyolali. Jalan sehatini diikuti seluruh warga dan amal usaha Muhammadiyah mulaidari TK, SD, SMP/MTs, SMK dan BMT Muhammadiyah NurulBarokah.

Dalam tausiyahnya, Muslih, MAg menekankan perlunyadakwah yang termenejemen rapi. Agar disenangi masyarakat.“Jangan asal jalan. Karena kebaikan akan kalah dengankejelekan yang tersusun rapi,” ujarnya.• (Pujiono)

PCM ROWOSARI KENDALADAKAN JALAN SEHAT

KENDAL. Pimpinan CabangMuhammadiyah Rowosari, KabupatenKendal, Jawa Tengah beberapa waktuyang lalu mengadakan jalan sehat dalamrangka menutup rangkaian kegiatanperingatan Milad Muhammadiyah ke-104 H. Kegiatan yang dipusatkan dilapangan Persega, Desa Gebanganom,Rowosari ini, diawali dengan pengibaranbendera start oleh Ketua PDM Kendal,KH Muslim. Jalan sehat ini diikuti sekitar3.500 orang berasal dari 12 PRM se-Cabang Rowosari dan 6 AUM bidangpendidikan se-Cabang Rowosari.

Peserta dengan semangat danantusias menempuh jarak 3,5 km.Apalagi panitia 124 macam hadiah, terdiridari, kulkas, sepeda, tv, kipas angin,peralatan sekolah, peralatan rumahtangga, peralatan dapur, peralatanelektronik, dll. Sambil menunggu undiankupon berhadiah, peserta danmasyarakat setempat dihibur oleh grupkesenian dari SMP Muhammadiyah 11Rowosari. Melihat antusiasme dan semangat para peserta,kegiatan ini direncanakan menjadi agenda tahunan PCMRowosari.• (Lamab)

PWA JAWA TENGAH ADAKAN PELATIHANKUDUS. Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah

Aisyiyah Jawa Tengah, baru-baru ini menyelenggarakanpendidikan dan pelatihan paralegal bagi Majelis Hukum dan HAMPimpinan Daerah Aisyiyah dan Korps Mubalighat se-JawaTengah, bertempat di Hotel Abbas, Kabupaten Kudus.

Tujuan penyelenggaraan diklat paralegal ini, adalah untukmeningkatkan kinerja Majelis Hukum dan HAM serta KorpsMubalighat Pimpinan Daerah Aisyiyah dalam upaya pencegahandan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dananak. Sebagai sarana dakwah Islam melalui pendampingan ditingkat komunitas dan kepada korban tersangka/terdakwa.Khususnya untuk memenuhi ketersediaan paralegal dalammelakukan advokasi dan bantuan hukum secara non litigasikepada masyarakat.

Sedangkan tujuan khusus antara lain, membangun perspektifbersama tentang persoalan kekerasan terhadap perempuan dananak meliputi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),eksploitasi, traficking dan perlakuan salah. Identifikasi kekerasanterhadap perempuan dan anak di tingkat komunitas. Denganharapan, peserta mendapatkan pembekalan paralegal dengankemampuan teknis pendampingan bagi perempuan dan anakkorban kekerasan.

Kegiatan ini diikuti 150 peserta dari unsur Majelis Hukumdan HAM serta Korps Mubalighat PWA Jawa Tengah. Pemateriadalah: Siti Kasiyati, SAg, MAg dari Majelis Hukum dan HAMPWA Jawa Tengah, Surisman, SH, MH., Abdullah Tri Wahyudi,SAg, SH, Pinggir Tri Santoso, SH, Muhammad Julijanto, SH,MH dan DR Bambang Palasara, SH, MH dari BPHNKementerian Hukum dan HAM RI.

Hadir dalam acara ini Wakil Ketua PDM Kudus dan unsurPimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah, Dra Hj Sri Gunarsih,SH, MH.• (M Julijanto)

Page 57: SM 01 2014

62 SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 99 | 28 SAFAR - 13 RABIULAWWAL 1435 H

RBIBRAH

Namanya Soinem dan Tukiyah. Keduanya tunanetrasejak kecil. Tinggal bersama tiga saudara lainnya yangjuga sama-sama menderita kebutaan, yakni Tukiyem,

Tukinah, dan Sajimin. Kelima kakak beradik itu hidup di bawahgaris kemiskinan. Mereka satu keluarga, tinggal di DusunBendo, Ngadirojo di Pacitan, Jawa Timur. Di kampunghalaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebuah stasiun televisi swasta (12/12/2013)memberitakan kehidupan lima anggota keluarga itu sungguhtragis. Makanan sehari-harimereka hanya buah ketela.Soinem dan Tukiyah mencarikayu ke hutan dengan berjalansaling tuntun. Sajiman ikutmembuat batu bata, membantutetangganya. Tukiyemmemasak, sedangkan Tukinahmembantu apa yang bisadilakukan. Kondisi hidup merekasungguh memprihatinkan.Tetangganya sesekalimembantu dan memberimakan.

Di negeri ini masih banyaksaudara-saudara kita yang hidup menderita fisik, miskin, dantak beruntung. Kehidupan yang sangat tidak layak. Hanyauntuk makan saja sulitnya bukan main. Mereka sekadar inginbertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan. Bagi merekahidup sungguh mahal, hanya untuk sekadar bisa bertahan. Ditengah zaman saat ini, jika masih banyak yang makan sajatidak pasti, sungguh sebuah tragedi. Adakah yang masihpeduli?

Sementara di Jakarta dan kota-kota besar lainnya parakoruptor dan elite negeri hidup berkemewahan melampauibatas. Seorang koruptor yang sudah divonis pengadilandiketahui banyak menyimpan mobil dan rumah mewah, tanahdan aset-aset kekayaan yang hitungannya sungguh tak masukakal. Bahkan yang kini jadi tersangka diketahui memiliki 30mobil, uang 109 miliar rupiah, dan berbagai aset rumahmaupun tanah di sejumlah tempat yang semuanya disitaKomisi Pemberantasan Korupsi.

Dua kehidupan kontras antara rakyat jelata dan elit bangsa

Bagai Bumi dan Langititu merupakan panorama tragis dalam kehidupan. Sungguhsenjang bagaikan bumi dan langit. Ketika kaum miskin yangdhu’afa-mustad’afin berjuang keras betapa sulit mengaiskehidupan hanya untuk sesuap nasi, di luar sana para elitnegeri hidup bergelimang mewah, bahkan dengan uangharam yang dijarah dari rakyat. Uang yang mereka korupsi itusesungguhnya uang rakyat yang dipermainkan, disiasati, dandiakali untuk dicuri secara sistematik. Jumlahnya sungguhfantastis dari miliaran hingga triliunan. Tragisnya, ada

segolongan umat yang tidakpercaya tokohnya korupsi,karena ditanamkan secarafanatik bahwa kejadian itu hasilrekayasa politik.

Padahal betapa tidakbermoralnya perbuatan korupsi.Ketika jutaan orang miskin,lemah, dan terpinggir sesaknapas hanya untuk bertahanhidup dalam segala keterbatasandan ketertinggalan. Para petingginegeri dari pusat hingga daerahmencuri uang negara yang itusepenuhnya uang rakyat.

Mereka yang seharusnya melindungi, menyejahterakan, danmemajukan kehidupan rakyat malah berlombamemakmurkan diri dan kroninya dengan cara-cara yangharam. Mereka yang menduduki tahta atas mandat rakyat,malah menyalahgunakan amanat mulia itu dan tidak hiraudengan nasib rakyat yang diwakili dan memberinya kursi.

Maka, jangan heran jika negeri ini dilanda banyak kemelutdan tragedi karena para petingginya selain hidup gelimangmewah, mereka dengan nista melakukan korupsi dankemunkaran yang menyengsarakan rakyat. Perilaku merekatelah melampaui batas. Padahal Allah telah memberiperingatan dengan keras dalam Al-Qur’an: “Dan jika Kamihendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkankepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supayamenaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalamnegeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnyaperkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkannegeri itu sehancur-hancurnya” (Qs Al-Isra’: 16).• A. Nuha

Page 58: SM 01 2014