Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi...

25
Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

Transcript of Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi...

Pengembangan Kelembagaan Pangan diIndonesia Pasca Revisi Undang-UndangPangan

Ir. E. Herman Khaeron, M.Si.Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

KEBIJAKAN PANGAN INDONESIA

• Kebijakan pangan merupakan prioritas nomor 5, Rencana Jangka Menengah Nasional 2009 2014 (RJMN2009-2014).

Swasembada dan swasembada berkelanjutan, Peningkatan diversifikasi pangan, Peningkatan nilai tambah, daya saing dan

ekspor dan Peningkatan kesejahteraan petani

ARAHAN PRESIDEN UNTUK MENCAPAI SURPLUS 10 JUTA TON 2014

• Pasal 28 A – “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”

• Pasal 28 C (1) – “setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya..., demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.

• Pasal 33 (2) – “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.

• Pasal 33 (3) – “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkadung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Amanat Konstitusi UUD RI 1945

Pangan adalah kebutuhan dasar untuk dan merupakan hak asasi setiap warganegara yang wajib disediakan oleh negara

Pemerintah harus mengendalikan, bukan pasar

Arah Kebijakan Pangan Pasca Revisi UU Pangan

Mewujudkan :

Tercapainya kondisi:

Menghasilkan: Pangan bergizi, sehat, aman, dan sesuai dengan keyakinan masyarakat

Menciptakan: SDM yg berkualitas & berdaya saing

KEDAULATAN & KEMANDIRIANPANGAN

•KETAHANAN PANGAN•KETERSEDIAAN PANGAN•KEAMANAN PANGAN

Landasan Filosofis Kebijakan Pangan

Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianyaPangan dari hasil produksi dalam negeri danCadangan Pangan Nasional serta impor apabilakedua sumber utama tidak dapat memenuhikebutuhanKeamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan bendalain yang dapat mengganggu, merugikan, danmembahayakan kesehatan manusia serta tidakbertentangan dengan agama, keyakinan, danbudaya masyarakat sehingga aman untukdikonsumsi.Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinyaPangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau sertatidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan..

Kemandirian Pangan adalah kemampuan negaradan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapatmenjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan denganmemanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokalsecara bermartabat.Kedaulatan Pangan adalah hak negara danbangsa yang secara mandiri menentukankebijakan Pangan yang menjamin hak atas Panganbagi rakyat dan yang memberikan hak bagimasyarakat untuk menentukan sistem Panganyang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.

Lingkup Pengaturan

|Perencanaan| Ketersediaan

|Sistem Informasi Pangan

| Keterjangkauan

|Pengawasan

Peran serta|masyarakat

12

3

87

11

Kebijakan Pangan

| Konsumsi Pangan danGizi

4

| Keamanan Pangan5| Label dan Iklan Pangan6

Litbang Pangan|9

Kelembagaan|10

Penyidikan|12

Perencanaan

Perencanaan dilakukanPemerintah di setiap tingkatansesuai kewenangannya. Pedoman perencanaan mengacu pada Perencanaan tingkat pemerintahan diatasnya

• Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas Ketersediaan Pangan

• Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas Ketersediaan Pangan di daerah dan pengembangan Produksi Pangan Lokal di daerah.

Upaya-Upaya yang Harus dilakukan Pemerintah

• Mengembangkan Produksi Pangan yang bertumpu pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal;

• Mengembangkan efisiensi sistem usaha Pangan;

• Mengembangkan sarana, prasarana, dan teknologi untuk produksi, penanganan pascapanen, pengolahan, dan penyimpanan Pangan;

• Membangun, merehabilitasi, dan mengembangkan prasarana Produksi Pangan;

• Mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif;

• Membangun kawasan sentra Produksi Pangan.

Ketersediaan Pangan

[P.12]a. Tanggung jawab Pemerintah atas ketersediaan Pangan secara berkelanjutanb. Menetapkan jenis Pangan Lokalc. Mengembangkan Produksi Pangan yang bertumpu pada sumber daya,

kelembagaan, dan budaya lokal;d. Mengembangkan efisiensi sistem usaha Pangan;e. Mengembangkan sarana, prasarana, dan teknologi untuk produksi, penanganan

pascapanen, pengolahan, dan penyimpanan Pangan;f. Membangun, merehabilitasi, dan mengembangkan prasarana Produksi Pangan;g. Mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif; danh. Menetapkan dan Membangun kawasan sentra Produksi Pangan.

Kewajiban Pemerintah

Pemerintah berkewajiban mengelola [P.13]• Stabilisasi pasokan dan harga Pangan Pokok, • Cadangan Pangan Pokok Pemerintah, dan • Distribusi Pangan Pokok

untuk mewujudkan kecukupan Pangan Pokok yang aman dan bergizi bagi masyarakat.

Sumber Penyediaan Pangan

[P.14-15]a. Produksi Pangan dalam negerib. Cadangan Pangan Nasionalc. Impor sesuai kebutuhan, jika poin a belum

mencukupi

• Pemerintah mengutamakan Produksi Pangan dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi Pangan

Keterjangkauan Pangan

• Distribusi Pangan Untuk pemerataan Ketersediaan Pangan di Wilayah NKRI [P.47]

• Pemasaran PanganPembinaan pemasar pangan dan promosi pangan lokal [P.50]

• Perdagangan Pangan, untuk stabilisasi pasokan dan harga Pangan manajemen cadangan Pangan penciptaan iklim usaha Pangan yang sehat

Norma: Larangan menimbun atau menyimpan Pangan Pokok Melebihi Jumlah Maksimal [P.53]

• Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan PokokPemerintah wajib melakukan stabilisasi pasokan dan harga Pangan Pokokdi tingkat produsen dan konsumen

• Bantuan PanganPemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab dalam penyediaandan penyaluran Pangan Pokok dan/atau Pangan lainnya sesuai dengankebutuhan, baik bagi masyarakat miskin, rawan Pangan dan Gizi, maupundalam keadaan darura

Konsumsi Pangan & Gizi

• Konsumsi Pangan

Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib meningkatkan pemenuhan kuantitas dan kualitas konsumsi Pangan masyarakat

• Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajibmewujudkan penganekaragaman konsumsi Pangan

• Perbaikan Gizi

Norma: Setiap Orang yang melakukan ProduksiPangan Olahan tertentu untuk diperdagangkan wajibmenerapkan tata cara pengolahan Pangan yang dapat menghambat proses penurunan ataukehilangan kandungan Gizi bahan baku Pangan yang digunakan

Keamanan Pangan (1)

• Tujuan: untuk menjaga Pangan tetap aman, higienis, bermutu, bergizi dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat;

• Sanitasi panganNorma: Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atau prosesproduksi penyimpanan, pengangkutan, dan/atau peredaran Panganwajib:

memenuhi Persyaratan Sanitasi menjamin Keamanan Pangan dan/atau keselamatan manusia

• Pengaturan Bahan Tambahan PanganNorma: Setiap Orang yg melakukan Produksi Pangan untuk diedarkandilarang menggunakan bahan tambahan Pangan yg melampaui ambangbatas maksimal yg ditetapkan dan/atau bahan yg dilarang digunakansebagai bahan tambahan Pangan

• Pengaturan Pangan Hasil Rekayasa Genetik dan Iradiasi PanganNorma: Setiap Orang dilarang memproduksi Pangan, menggunakanbahan baku, bahan tambahan Pangan, atau bahan lain dalam kegiatanatau proses Produksi Pangan yg dihasilkan dari proses rekayasa genetikyg belum mendapatkan persetujuan Keamanan Pangan sebelumdiedarkan

Keamanan Pangan (2)• Standar Kemasan Pangan

o Setiap Orang yg melakukan Produksi Pangan dalam kemasan wajibmenggunakan bahan Kemasan Pangan yang tidak membahayakankesehatan manusia [P.82]

o Setiap Orang yang melakukan Produksi Pangan untuk diedarkandilarang menggunakan bahan apa pun sebagai Kemasan Panganyang dapat melepaskan cemaran yang membahayakan kesehatanmanusia [P.83]

o Setiap Orang dilarang membuka kemasan akhir Pangan untukdikemas kembali dan diperdagangkan [P.84]

• Jaminan Keamanan dan Mutu Pangan

o Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan wajib memenuhi standar Keamanan Pangan dan Mutu Pangan[P.86]

o Petani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Pelaku Usaha Pangan dibidang Pangan Segar harus memenuhi persyaratan KeamananPangan dan Mutu Pangan Segar [P.88]

o Setiap Orang dilarang memperdagangkan Pangan yang tidak sesuai dengan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan yang tercantum dalam label Kemasan Pangan [P.89]

Keamanan Pangan (3)• Jaminan Keamanan dan Mutu Pangan (lanjutan)

Setiap Orang dilarang mengedarkan Pangan tercemar, bahan yang: [P.90]

mengandung bahan beracun, berbahaya, atau yang dapat membahayakan kesehatan atau jiwa manusia

mengandung cemaran yang melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan;

mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan atau prosesProduksi Pangan;

mengandung bahan yang kotor, busuk, tengik, terurai, atau mengandung bahan nabati atau hewani yang berpenyakit atau berasal dari bangkai;

diproduksi dengan cara yang dilarang; dan/atau sudah kedaluwarsa

Dalam hal pengawasan keamanan, mutu, dan Gizi, setiap Pangan Olahan yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran, Pelaku Usaha Pangan wajib memiliki izin edar , kecuali terhadap Pangan Olahan tertentu yang diproduksi oleh industri rumah tangga [P.91]

Setiap Orang yang mengimpor Pangan untuk diperdagangkan wajib memenuhi standar Keamanan Pangan dan Mutu Pangan [P.93]

• Jaminan Produk Halal bagi yang Dipersyaratkan, Pemerintah melakukan pengawasan terhadap penerapan sistem jaminan produk halal bagi yang dipersyaratkan [P.95]

Label dan Iklan Pangan

Tujuan: untuk memberikaninformasi yang benar danjelas kepada masyarakattentang setiap produkPangan yang dikemassebelum membeli dan/ataumengonsumsi Pangan

Norma-norma:• Setiap Orang yang memproduksi

Pangan di dalam negeri untukdiperdagangkan wajibmencantumkan label di dalamdan/atau pada Kemasan Pangan[P.97 (1)]

• Setiap Orang yang mengimporpangan untuk diperdagangkanwajib mencantumkan label didalam dan/atau pada KemasanPangan pada saat memasukiwilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia [P.97 (2)]

• Setiap Orang dilarangmenghapus, mencabut, menutup, mengganti label, melabelkembali, dan/atau menukartanggal, bulan, dan tahunkedaluwarsa Pangan yang diedarkan [P.99]

Label dan Iklan Pangan (2)

• Setiap label tentang Pangan yang diperdagangkan wajib memuat keterangan mengenai Pangan dengan benar dan tidak menyesatkan [P.100 (1)]

• Setiap Orang dilarang memberikan keterangan atau pernyataan yang tidak benar dan/atau menyesatkan pada label [P.100 (2)]

• Setiap Orang yang menyatakan dalam label bahwa Pangan yang diperdagangkan adalah halalsesuai dengan yang dipersyaratkan bertanggung jawab atas kebenarannya[P.101(1)]

• Setiap Orang yang menyatakandalam label bahwa Panganyang diperdagangkan adalahsesuai dengan klaim tertentubertanggung jawab ataskebenaran klaim tersebut[P.101(2)]

• Label tentang Pangan Olahantertentu yang diperdagangkanwajib memuat keterangantentang peruntukan, carapenggunaan, dan/atauketerangan lain yang perludiketahui mengenai dampakPangan terhadap kesehatanmanusia [P.101(3)]

Label dan Iklan Pangan (3)

• Setiap iklan tentang Pangan yang diperdagangkan harus memuat keterangan atau pernyataan mengenai Pangan dengan benar dan tidak menyesatkan [P.104(1)]

• Setiap Orang dilarang memuat keterangan atau pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan dalam iklan tentang Pangan yang diperdagangkan [P.104(2)]

• Setiap Orang yang menyatakan dalam iklan bahwa Pangan yang diperdagangkan adalah halalsesuai dengan yang dipersyaratkan wajibbertanggung jawab atas kebenarannya [P.105(1)]

• Setiap Orang yang menyatakandalam iklan bahwa Panganyang diperdagangkan adalahsesuai dengan klaim tertentuwajib bertanggung jawab ataskebenaran klaim tersebut[P.105(2)]

Kelembagaan Pangan Dalam Menjamin Ketersediaan Pangan

Pasal 126Membentuk lembaga Pemerintah yang menangani bidang Pangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Pasal 127Lembaga Pemerintah tersebut mempunyai tugasmelaksanakan tugas pemerintahan di bidangPangan.

Pasal 128Lembaga Pemerintah yang dibentuk dapatmengusulkan kepada Presiden untukmemberikan penugasan khusus kepada badanusaha milik negara di bidang Pangan untukmelaksanakan produksi, pengadaan, penyimpanan, dan/atau distribusi Pangan Pokokdan Pangan lainnya yang ditetapkan olehPemerintah.

Penutup

e. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas Pangan di pasar dalam negeri dan luar negeri;

f. Meningkatkan pengetahuan dankesadaran masyarakat tentangPangan yang aman, bermutu, danbergizi bagi konsumsi masyarakat;

g. Meningkatkan kesejahteraan bagi Petani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Pelaku Usaha Pangan;

h. Melindungi dan mengembangkankekayaan sumber daya Pangannasional.

a. Meningkatkan kemampuan memproduksi Pangan secara mandiri;

b. Menyediakan Pangan yang beraneka ragam dan memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan Gizi bagi konsumsi masyarakat;

c. Mewujudkan tingkat kecukupan Pangan, terutama Pangan Pokokdengan harga yang wajar dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat;

d. Mempermudah atau meningkatkanakses Pangan bagi masyarakat, terutama masyarakat rawan Pangandan Gizi; (bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, ibu hamil dan manula)

RUU Pangan menguntungkan semua pihakbaik petani sebagai produsen pangan maupunmasyarakat sebagai konsumen pangan

RUU PANGAN INI BERTUJUAN UNTUK :

TERIMA KASIH

KOMISI IV DPR RIBIDANG PERTANIAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEHUTANAN, SERTA PANGAN

Pengawasan Pangan

Tujuan : menjamin terpenuhinya akan ketersediaan dan/atau kecukupan PanganPokok yang aman, bergizi, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat; dan persyaratanKeamanan Pangan, Mutu Pangan, dan Gizi Pangan serta persyaratan label dan iklanPangan. Pengawasan dilakukan secara berkala terhadap proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan/atau Peredaran Pangan oleh Pelaku Usaha Pangan.[P.108]

Objek Pengawasan : a. Ketersediaan dan/atau kecukupan Pangan Pokokb. Persyaratan Keamanan Pangan, Mutu Pangan, dan Gizi Pangan, serta persyaratan

label dan iklan Pangan untuk Pangan Olahan, dilaksanakan oleh lembagapemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obatdan makanan; dan

c. Persyaratan Keamanan Pangan, Mutu Pangan, dan Gizi Pangan, serta persyaratanlabel dan iklan Pangan untuk Pangan Segar, dilaksanakan oleh lembaga pemerintahyang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pangan.

Sistem Informasi Pangan

Cakupan Sistem InformasiPangan : pengumpulan, pengolahan,penganalisisan, penyimpanan, dan penyajianserta penyebaran data daninformasi tentang Pangan.

Kewajiban Pemerintah adalahmembangun, menyusun, danmengembangkan sisteminformasi Pangan yang terintegrasi. Serta mengumumkan harga komoditasPangan.

Tujuan Sistem Informasi Panganuntuk memudahkan melakukanperencanaan; pemantauan danevaluasi; stabilitas pasokan dan harga Pangan; dan sistemperingatan dini terhadap MasalahPangan serta kerawanan Pangandan Gizi

Penelitian dan

Bertujuan untuk memajukanIPTEK Pangan serta menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan Pangan

Dilakukan secara mandiridan/atau melalui kerja samadengan lembaga penelitianinternasional, baik yang dikelola Pemerintah maupunswasta. [P.120]

Orang asing yang melakukanpenelitian di Indonesia wajibmemberikan royalti kepadaPemerintah bagi peneliti yang menggunakan material hayatidari dalam negeri yang bertujuan untuk komersial[P.123]

Menjamin fasilitasi dan pelindungan HAKI terhadap hasil LITBANG Pangan sertaPangan Lokal unggulan [P.124]

Pengembangan Pangan