PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN...

15
Mahasiswa Pendidikan Fisika STKIP PGRI Lubuklinggau 1 Dosen Pendidikan Fisika STKIP PGRI Lubuklinggau 2 3 PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII MTs NEGERI 1 KOTA LUBUKLINGGAU Tria Surya Ningsih 1 Tri Ariani, M.Pd.Si 2 Endang Lovisia, M.Pd.Si 3 Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI LUBUKLINGGAU JL. Mayor Toha Kel. Air Kuti Telp. (0733) 451432 Lubuklinggau E-Mail: [email protected] ABSTRACT The purpose of the research develop of Contextual-Based Physics teaching materials on the vibration, wave, and sound valid, practical, and effective The problems in this study are 1) How to develop contextual to physics-based teaching materials on the vibration, wave, and sound material for Class VIII Students of MTs Negeri 1 Lubuklinggau Academic Year 2019/2020?, 2) What is caracteristic of contextual to physics-based teaching materials on the vibration, wave, and sound by design and develop material practicality, and effectiveness in class Students of MTs Negeri 1 Lubuklinggau Academic Year 2019/2020?. Subjects in this study were all class Students of VIII MTs Negeri 1 Lubuklinggau and the subject of broad group research in this study was class VIII.2 consisting of 36 students taken with purposive random sampling technique. Data collection was done by questionnaires, and tests. Validation was done to get good results with a percentage of 80,68%. Student response to the contextual based teaching book is 83,9%. In addition, from the results of the daily test,it was found that student learning outcomes improved. As well as the average percentage of student activity aqt the time of practicum which is 85,15% included in the very good category. The table value with degrees of freedom (dk) = n-1 = 32 ─ 1 =31 and α = 0.05 tcount = 42,844 and ttable = 2.039 because tcount ≥ ttable then Ha is accepted. So it can be said that the developed contextual to the learning approach book is valid, practical, and effective. Key Words : Pocket Book, Contextual, Reseach and Development. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Buku Saku Fisika Berbasis Kontekstual pada Materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi yang valid, praktis dan efktif. Masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana mengembangkan buku saku fisika pada materi getaran, gelombang, dan bunyi siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2019/2020? 2) Bagaimanakah karakteristik buku saku fisika yang dikembangkan memenuhi kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan pada siswa Kelas VIII di MTs Negeri 1 Lubuklinggau? Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII MTs Negeri 1 Lubuklinggau dan subjek penelitian kelompok luas ini adalah kelas VIII.2 yang terdiri dari 36 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket dan tes. Validasi yang dilakukan mendapatkan hasil dengan kategori sangat baik yaitu dengan persentase 80,68%.

Transcript of PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN...

Page 1: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

Mahasiswa Pendidikan Fisika STKIP PGRI Lubuklinggau 1

Dosen Pendidikan Fisika STKIP PGRI Lubuklinggau 2 3

PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL

MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

MTs NEGERI 1 KOTA LUBUKLINGGAU

Tria Surya Ningsih1Tri Ariani, M.Pd.Si2Endang Lovisia, M.Pd.Si3

Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

JL. Mayor Toha Kel. Air Kuti Telp. (0733) 451432 Lubuklinggau

E-Mail: [email protected]

ABSTRACT

The purpose of the research develop of Contextual-Based Physics teaching materials on

the vibration, wave, and sound valid, practical, and effective The problems in this study

are 1) How to develop contextual to physics-based teaching materials on the vibration,

wave, and sound material for Class VIII Students of MTs Negeri 1 Lubuklinggau

Academic Year 2019/2020?, 2) What is caracteristic of contextual to physics-based

teaching materials on the vibration, wave, and sound by design and develop material

practicality, and effectiveness in class Students of MTs Negeri 1 Lubuklinggau

Academic Year 2019/2020?. Subjects in this study were all class Students of VIII MTs

Negeri 1 Lubuklinggau and the subject of broad group research in this study was class

VIII.2 consisting of 36 students taken with purposive random sampling technique. Data

collection was done by questionnaires, and tests. Validation was done to get good

results with a percentage of 80,68%. Student response to the contextual based teaching

book is 83,9%. In addition, from the results of the daily test,it was found that student

learning outcomes improved. As well as the average percentage of student activity aqt

the time of practicum which is 85,15% included in the very good category. The table

value with degrees of freedom (dk) = n-1 = 32 ─ 1 =31 and α = 0.05 tcount = 42,844

and ttable = 2.039 because tcount ≥ ttable then Ha is accepted. So it can be said that the

developed contextual to the learning approach book is valid, practical, and effective.

Key Words : Pocket Book, Contextual, Reseach and Development.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Buku Saku Fisika Berbasis Kontekstual

pada Materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi yang valid, praktis dan efktif. Masalah

dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana mengembangkan buku saku fisika pada

materi getaran, gelombang, dan bunyi siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2019/2020? 2) Bagaimanakah karakteristik buku saku fisika yang

dikembangkan memenuhi kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan pada siswa Kelas VIII

di MTs Negeri 1 Lubuklinggau? Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII

MTs Negeri 1 Lubuklinggau dan subjek penelitian kelompok luas ini adalah kelas

VIII.2 yang terdiri dari 36 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket dan tes. Validasi yang dilakukan

mendapatkan hasil dengan kategori sangat baik yaitu dengan persentase 80,68%.

Page 2: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

Mahasiswa Pendidikan Fisika STKIP PGRI Lubuklinggau 1

Dosen Pendidikan Fisika STKIP PGRI Lubuklinggau 2 3

Respon siswa terhadap buku saku fisika berbasis kontekstual yaitu 83,9%. Selain itu

dari hasil tes ulangan harian yang dilakukan, didapatkan bahwa hasil belajar siswa

meningkat. Serta persentase rata-rata aktivitas siswa pada saat praktikum yaitu 85,15%

termasuk kedalam kategori sangat baik. Nilat ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = n-1

= 32-1 =31 dan α = 0,05 thitung = 42,844 dan ttabel = 2,039 karena thitung ≥ ttabel maka Ha

diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa, buku Saku berbasis Kontekstual yang

dikembangkan telah valid, praktis, dan efektif.

Kata kunci : Buku Saku, Kontekstual, Research and Development

Page 3: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

1

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3

menjelaskan fungsi pendidikan nasional

adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.

Berdasarkan studi pendahuluan yang

telah dilakukan pada tanggal 15-16 Januari

2019 menggunakan teknik wawancara

dengan guru Fisika dan siswa kelas VIII MTs

Negeri 1 Lubuklinggau didapatkan hasil

bahwa proses belajar mengajar yang

dipergunakan oleh pendidik masih

menggunakan model pembelajaran

konvensional dengan metode ceramah, Hasil

belajar siswa pada mata pelajaran fisika juga

belum sesuai dengan yang diharapkan, terlihat

dari hasil belajar siswa, nilai salah satu kelas

VIII yang berjumlah 39 siswa, hanya 19 siswa

(48,7%) yang sudah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan 20

siswa (51,3%) belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan

oleh sekolah yaitu 70 dengan rata-rata 52,25.

Dalam proses pembelajaran referensi

yang dipergunakan oleh pendidik saat

mengajar adalah sumber yang berupa buku

paket atau buku dari penerbit, buku tersebut

hanya dipergunakan oleh pendidik saja, tidak

untuk peserta didik. Sumber belajar yang

dipergunakan oleh peserta didik adalah LKS.

Menurut siswa didalam LKS terdapat

banyak soal-soal latihan, dan sedikit sekali

terdapat contoh soal, itulah mengapa bagi

mereka fisika itu sulit, karena fisika terdapat

banyak rumus sehingga ketika ada soal

mereka masih belum paham karena

kurangnya referensi tambahan misalnya

referensi yang terdapat banyak contoh soal.

Bagi mereka dengan banyaknya contoh soal,

mereka mudah dalam memahami soal, dan

mudah untuk menyelesaikan soal yang

mereka temukan. Kurangnya referensi buku

tambahan bagi siswa, siswa mengharapkan

sebuah referensi tambahan yang memiliki

tampilan menarik dan tidak membosankan

yang dapat motivasi belajar Fisika.

Oleh karena itu, dalam mengatasi

permasalahan tersebut penulis ingin

mengembangkan suatu sumber ajar yang

dapat menarik minat siswa dalam belajar

yaitu berupa buku saku. Buku saku

merupakan salah satu media pembelajaran

sebagai penunjang dalam menyampaikan

materi pembelajaran, agar diperoleh

peningkatan hasil belajar siswa.

Buku saku yang peneliti kembangkan

yaitu buku saku berbasis kontekstual yang

memiliki tujuh komponen utama

pembelajaran efektif yaitu kontruktivisme

(Contructivism), bertanya (Questioning),

menemukan (Inquiry), masyarakat belajar

(Learning Community), pemodelan

(Modelling), refleksi (Reflection), dan

penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).

Mulhamah (dalam Putra, 2017:76)

mengungkapkan bahwa bahwa penerapan

pendekatan pembelajaran kontekstual dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah peserta didik. Peserta didik yang

diajarkan dengan menggunakan pendekatan

kontekstual memiliki kemampuan pemecahan

masalah lebih baik daripada peserta didik

yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional/metode ceramah.

Berdasarkan latar belakang

permasalahan yang telah dikemukakan di atas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengembangan Buku Saku

Fisika Berbasis Kontekstual Materi Getaran,

Gelombang, dan Bunyi Kelas VIII MTs

Negeri 1 Kota Lubuklinggau”. Tujuan dari

dilakukannya penelitian ini adalah: (1) Untuk

mengetahui cara mengembangkan buku saku

fisika berbasis kontekstual pada pokok

bahasan getaran, gelombang, dan bunyi untuk

siswa kelas VIII di MTs Negeri 1

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2019/2020.

(2) Untuk mengetahui buku saku fisika

berbasis kontekstual pada pokok bahasan

getaran, gelombang, dan bunyi untuk siswa

Page 4: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

2

kelas VIII di MTs Negeri 1 Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2019/2020 apakah sudah

valid, praktis, dan efektif.

KAJIAN TEORITIK

PENELITIAN PENGEMBANGAN

Menurut Mulyatiningsih (2011:161)

penelitian dan pengembangan (research and

development) bertujuan untuk menghasilkan

produk baru melalui proses pengembangan.

Kegiatan penelitian diintegrasikan selama

proses pengembangan produk, oleh sebab itu

di dalam penelitian ini perlu memadukan

beberapa jenis penelitian survey dengan

eksperimen atau action research dan evaluasi.

Produk penelitian dan pengembangan dalam

bidang pendidikan dapat berupa model, media,

peralatan, buku, modul, alat evaluasi dan

perangkat pembelajaran (kurikulum,

kebijakan sekolah, dan lain-lain).

Menurut Tegeh, dkk (2014:12) penelitian

pengembangan adalah adalah upaya untuk

mengembangkan dan menghasilkan suatu

produk berupa materi, media, alat dan atau

strategi pembelajaran, digunakan untuk

mengatasi pembelajaran di kelas/laboratorium,

dan bukan untuk menguji. Menurut Borg dan

Gall (dalam Ainin, 2013:96), penelitian

pengembangan adalah suatu desain penelitian

yang bertujuan untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan. Penggunaan

produk pendidikan menurut mereka bukan

saja terbatas pada pengembangan bahan ajar,

misalnya buku teks, film-film pembelajaran,

tetapi juga pengembangan prosedur dan

proses pembelajaran, misalnya metode dan

pengorganisasian pembelajaran.

Menurut Sugiyono (2010:407)

menyatakan bahwa metode penelitian dan

pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya

Research and Development adalah metode

penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifan produk tersebut.

Dalam penelitian pengembangan terdapat

banyak model pengembangan yang

dikemukakan oleh ahli untuk dipakai pada

saat melakukan penelitian pengembangan.

Setiap model pengembangan yang

dikemukakan memiliki tahapan-tahapannya

sendiri. Model penelitian pengembangan yang

dikemukakan para ahli antara lain model

kemp, 4D dan dick and carey serta model

Borgh and Gall.

Dalam penelitian ini akan menggunakan

model penelitian pengembangan borg and gall.

Model pengembangan Borg and Gall dipilih

karena model ini tergolong model prosedural

yang positivistie yang langkah-langkahnya

terperinci dan runtut. Kemudian rangkaian

langkah-langkah penelitian dan

pengembangan dilakukan secara siklis, dan

pada setiap langkah yang akan dilalui atau

dilakukan selalu mengacu pada hasil langkah

sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh

suatu produk penelitian yang baru. Menurut

Tegeh, dkk (2014:7) langkah-langkah yang

akan digunakan dalam penelitian

pengembangan ini terdapat sepuluh langkah

yaitu: penelitian dan pengumpulan informasi,

perencanaan, mengembangakan bentuk

pendahuluan produk, uji lapangan persiapan,

revisi produk utama, uji lapangan utama,

peaksanaan revisi produk, uji lapangan

operasional, revisi produk akhir, penyebaran

dan pengimplementasian.

Penelitian yang dilakukan Ardian dan

Helda (2016:6) menjelaskan bahwa dalam

penelitian tersebut menggunakan model

pengembangan Borg and Gall terdapat 10

tahapan yaitu: 1) Potensi dan masalah, 2)

Pengumpulan data, 3) Desain Produk, 4)

Validasi Desain, 5) Perbaikan Desain, 6) Uji

coba produk, 7) Revisi produk, 8) Uji coba

pemakaian, 9) Revisi produk, 10) Produksi

massal. Tetapi, dalam penelitian tersebut

dibatasi langkah-langkah penelitian

pengembangannya hanya sampai langkah ke 5.

Berdasarkan penjelasan beberapa ahli di

atas maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian pengembangan dengan

menggunakan model pengembangan Borg

and Gall terdapat 10 tahapan penelitian.

Penelitian tersebut dimulai dari pengumpulan

informasi yang ada hingga produksi massal

produk yang dikembangkan. Namun pada

penelitian ini tahapan yang digunakan yaitu:

potensi dan masalah, pengumpulan data,

desain produk, validasi desain, revisi desain,

Page 5: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

3

uji coba produk, revisi produk, dan uji coba

pemakaian. Setelah pada uji coba pemakaian

produk akhir ini tidak ada lagi revisi, dan

tidak diproduksi massal maka produk yang

dihasilkan berupa buku saku pada

pembelajaran Fisika kelas VIII materi Getaran,

Gelombang, dan Bunyi. Buku Saku dengan

menggunakan model Borg and Gall dapat

dilihat seperti pada gambar 2.1.

Adapun bagan langkah-langkah

penelitian berdasarkan model Borg and Gall

seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 1. Skema prosedur pengembangan

Borg & Gall (Borg & Gall, 1983:775) dalam

(Santoso, 2018:3)

BUKU SAKU

Setyono (dalam Yuliani, dkk (2015))

buku saku diartikan buku dengan ukurannya

yang kecil, ringan, dan bisa disimpan disaku,

sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana,

dan kapan saja bisa dibaca. Menurut Eliana &

Solikhah (dalam Yuliani, 2015) buku saku

merupakan buku dengan ukuran kecil

seukuran saku sehingga efektif untuk dibawa

kemana-mana dan dapat dibaca kapan saja

pada saat dibutuhkan. Pengertian buku saku

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam

Asyhari, 2016:5), buku saku adalah buku

berukuran kecil yang dapat disimpan dalam

saku dan mudah dibawa ke mana-mana.

Selain itu, menurut Putri & Listiyadi (dalam

Mustari, dkk (2017)) buku saku juga bisa

diartikan buku dengan ukurannya yang kecil,

ringan, dan bisa disimpan di saku, sehingga

praktis untuk dibawa kemana mana, dan

kapan saja bisa dibaca. Menurut Mustari, dkk.

(2017:115) buku saku adalah suatu buku yang

berukuran kecil yang mana berisi informasi

yang dapat disimpan di saku sehingga mudah

dibawa kemana-mana.

Menurut Yuliani, (2015:7), buku saku

termasuk dalam golongan bahan ajar cetak,

buku saku memiliki kelebihan antara lain: (1)

Bentuk sederhana dan praktis, (2) Mudah

dibawa kemana-mana karena bentuknya yang

minimalis dan dapat disimpan di saku,

sehingga siswa dapat belajar kapan dan

dimana saja yang mereka kehendaki, (3)

Desain diusahakan menarik, agar siswa tidak

malu untuk membaca di tempat umum,

(4) Perpaduan teks dan gambar dapat

menambah daya tarik siswa untuk membaca,

serta dapat memperlancar pemahaman

informasi yang disajikan dalam dua format,

verbal dan visual, (5) Guru dan siswa dapat

mengulangi materi dengan mudah. Selain

kelebihan tersebut di atas buku saku juga

memiliki kekurangan antara lain. (1)

Memerlukan kemampuan dan kecepatan

membaca, (2) Sulit menampilkan gerak dalam

halaman buku saku, (3) Proses pencetakan

media seringkali memakan waktu beberapa

hari sampai berbulan-bulan, tergantung

kepada peralatan percetakan dan kerumitan

informasi pada halaman cetak, (4)

Pemeliharaan yang kurang dapat

menyebabkan bahan-bahan menjadi cepat

rusak atau hilang.

Menurut Primesstianissa (2016:26),

buku saku memiliki karakteristik yang

berbeda dengan bahan ajar lainnya, yaitu

dilihat berdasarkan ukuran buku dan

kepraktisan penggunaannya. Ukuran buku

saku yang lebih kecil akan memudahkan

siswa untuk mempelajari materi dimana saja

dan kapanpun. Meskipun ukuran kecil, buku

saku berisi materi yang lengkap dengan

dibuat rangkuman agar siswa lebih cepat

memahami materi. Berdasarkan

penggunaannya, buku saku dapat digunakan

sebagai media pembelajaran yang praktis bagi

guru. Guru tidak memerlukan kemampuan

atau keahlian khusus untuk menggunakan

Page 6: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

4

buku saku sebagai sarana dalam pembelajaran

di kelas. Kemudian menurutnya bahan

bercetak kurang sukar dikemas dalam waktu

yang singkat. Penyediaan bahan pembelajaran

cetak memerlukan waktu yang cukup lama

(Hujair AH Sanaky, 2013: 21). Hal yang sama

juga dikemukakan oleh Indriana (2011: 64)

bahwa media cetak memiliki kelemahan

sebagai berikut: (1) Proses pembuatan

membutuhkan waktu yang cukup lama. (2)

Bahan cetak yang tebal beresiko untuk

mengurangi minat baca siswa. (3) Bahan

cetak akan mudah rusak dan sobek apabila

penjilidan kurang bagus. (4) Buku saku

sebagai bahan ajar cetak memiliki kekurangan

dalam proses pembuatannya karena

memerlukan waktu yang cukup lama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa buku

saku merupakan buku yang berukuran kecil

yang berisi informasi kemudian ringan dapat

disimpan disaku sehingga lebih praktis untuk

dibawa kemana mana dan dapat dibaca kapan

saja.

PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Menurut Sugandi (2018:18),

pembelajaran menggunakan pendekatan

konstektual adalah konsep belajar yang

berupaya menyambungkan antara konsep

materi yang dipelajarinya dengan kehidupan

nyata siswa dan mendorong siswa membuat

relasi antara pengetahuan yang sudah dimiliki

dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

dengan mengimplikasikan tujuh komponen

efektif. Ada tujuh karakteristik utama

pembelajaran konstektual, yaitu (1)

konstruktivisme, (2) bertanya, (3) inkuiri, (4)

masyarakat belajar, (5) pemodelan, (6)

Refleksi dan (7) Pemilaian autentik.

Mulhamah (dalam Putra, 2017:76)

menyatakan bahwa penerapan pendekatan

pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah peserta didik.

Peserta didik yang diajarkan dengan

menggunakan pendekatan kontekstual

memiliki kemampuan pemecahan masalah

lebih baik daripada peserta didik yang

diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional/metode ceramah.

Hasil penelitian Heruman (dalam

Fuadi, 2016:51) menunjukkan bahwa (1)

pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika khususnya pokok bahasan

pecahan. Selain itu dalam pembelajaran

kontekstual siswa terlihat lebih aktif, baik

secara kelompok maupun perorangan. Siswa

dapat belajar secara mandiri sedikit

ketergantungan bantuan guru, mampu

mengaitkan topik yang lalu dengan masalah

yang dihadapi dan terjadi kegairahan dalam

belajar. (2) Kualitas hasil belajar matematika

siswa yang memperoleh pembelajaran

kontekstual lebih baik dibandingkan dengan

kualitas hasil belajar siswa yang memperoleh

pembelajaran biasa. Siswa yang memperoleh

pembelajaran kontekstual dapat

menyelesaikan soal cerita lebih baik dari

siswa yang memperoleh pembelajaran biasa,

sedangkan dalam menyelesaikan soal

berhitung kedua pembelajaran sama baiknya.

(3) selama pembelajaran kontekstual, siswa

menunjukkan sikap yang positif, senang

belajar secara kelompok maupun perorangan,

tidak putus asa dalam menghadapi masalah

yang sulit, dan percaya diri dalam pemecahan

masalah sehari-hari. Namun demikian mereka

kurang berani dalam bertanya dan

mengemukakan pendapat.

Hasibuan (2014:6) terdapat 7 (tujuh)

komponen pembelajaran kontekstual yaitu

konstruktivisme, penemuan, bertanya,

masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan

penilaian otentik.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan

model pengembangan Borg and Gall terdiri

atas 10 langkah. Setiap langkah sangat jelas

maksud dan tujuannya serta menunjukkan

hubungan yang sangat jelas dan sangat

sistematis setiap langkahnya.

Penelitian ini langkah-langkah

pengembangan berdasarkan model Borg and

Gall hanya menggunakan 8 langkah saja, pada

tahap revisi akhir dan produksi missal tidak

digunakan karena terbatasnya waktu dan dana

penelitian.

Page 7: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

5

Buku saku yang peneliti kembangkan

didesain dengan menggunakan program

photoschape, m.s powerpoint, dan ms word.

Buku saku dikembangkan dengan semenarik

mungkin dengan paduan warna yang cantik

yang dapat membuat siswa tertarik untuk

belajar. Peneliti membuat 2 macam buku saku

yaitu buku saku untuk guru dan buku saku

untuk siswa. Buku guru didalamnya memuat

ringkasan materi, contoh soal dan

pembahasannya, serta soal evaluasi dan

penyelesaiannya. Sedangkan pada buku siswa

terdapat ringkasan materi, contoh soal dan

pembahasannya, serta soal evaluasi.

Dalam penelitian pengembangan yang

dilakukan setelah rancangan produk selesai.

Uji coba produk dilakukan dalam 3 tahap

yaitu uji coba one to one, uji coba small

group, dan uji coba field group. Pada uji One

To One peneliti menggunakan angket dengan

3 orang siswa kelas VIII.1, pada uji kelompok

kecil peneliti menggunakan angket dengan 6

orang siswa kelas VIII.2. Angket yang

diberikan pada uji one to one dan uji

kelompok kecil merupakan angket yang

berisikan 10 pernyataan yang harus diberikan

tanggapan oleh siswa. Sedangkan uji

kelompok luas diberikan kepada siswa kelas

VIII.2, namun angket yang diberikan

berisikan 20 pernyataan yang harus diberikan

tanggapan oleh siswa. Pada akhirnya tahap uji

coba kelompok luas dilakukan di kelas VIII.2

MTs N 1 Kota Lubuklinggau dengan

menggunakan 10 soal tes sebagai instrumen

pengujian keefektifan produk.

Untuk menghitung skor angket

menggunakan rumus:

Persentase = skor yang diperoleh

skor maksimum x 100 %

Dalam uji coba kelompok luas ini juga

dilakukan pemberian angket kepraktisan buku

saku. Uji coba skala besar menggunakan satu

kelas dengan menggunakan One-Group Pre-

test and Post-test Design dimana dalam

penelitian ini membandingkan hasil pre-test

dan post-test. Arikunto (2010:349)

menyatakan bahwa untuk menganalisis hasil

eksperimen yang menggunakan pre-test dan

post-test one group design dapat

menggunakan t-test satu sampel dengan

rumus sebagai berikut:

t = Md

√∑ 𝑥2 𝑑

𝑁 (𝑁−1)

Keterangan :

t = nilai t yang dihitung

Md = mean dari perbedaan pre-test dengan

post-test (post-test-pre-test)

xd = deviasi masing-masing subjek (d-

Md)

∑ 𝑥2𝑑 = jumlah kuadrat deviasi

𝑁 = subjek pada sampel

𝑑. 𝑏 = ditentukan dengan N-1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dipilih 1 pokok

bahasan materi, materi yang dipilih untuk

pengembangan buku saku fisika berbasis

kontekstual ini yaitu Getaran, Gelombang,

dan Bunyi. Pembelajaran dilakukan dua kali

dalam 1 minggu. Dalam satu pertemuan

dengan waktu 3 x 40 menit dan 2 x 40 menit

dalam satu hari maka sebisa mungkin peneliti

menggunakan waktu yang diberikan agar

dapat mencapai keterlaksanaan pembelajaran

yang maksimal.

Buku saku fisika berbasis kontekstual

pada materi getaran, gelombang dan bunyi

yang dikembangkan dengan menerapkan

tujuh komponen menjadi ciri khas dari model

Contextual Teaching and Learning dimana

tujuh kompenen tersebut akan ditampilkan

dalam buku saku tersebut berdasarkan

sumber-sumber buku fisika kelas VIII meteri

getaran, gelombang, dan bunyi. Buku saku

fisika ini berupa buku saku cetak yang dibuat

menggunakan ms powrpoint digunakan untuk

membuat cover pada buku saku dan Microsoft

Word digunakan keseluruhan untuk buku saku

fisika berbasis kontekstual dan terdapat tujuh

komponen pembelajaran kontekstual.

Buku saku fisika berbasis kontekstual

pada materi getaran, gelombang, dan bunyi

yang dikembangkan terdiri dari dua buku

yaitu: buku siswa dan buku guru. Buku guru

memuat materi, contoh soal dan soal latihan

Page 8: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

6

beserta kunci jawaban keseluruhan dari suatu

soal yang terdapat di dalam buku saku

tersebut. Sedangkan buku siswa hampir sama

dengan panduan guru tetapi bedanya tidak ada

kunci jawaban pada buku saku siswa tersebut.

Desain cover dan isi dari buku saku yang

dikembangkan dapat dilihat dibawah ini:

Lembar kerja siswa draf I

Pada buku saku draf 1, peneliti telah

merancang buku saku berbasis kontekstual

dengan materi getaran, gelombang, dan bunyi

yang belum divalidasi dan belum dinilai.

Berikut lembar kerja siswa draf 1 pada

gambar 2.

Cover buku saku

draf 1

Biodata draf 1

Isi buku saku draf 1

Isi buku saku draf 1

Gambar 2 Draf Buku Saku 1

Setelah buku saku draf 1 selesai

dirancang, selanjutnya peneliti memberikan

buku saku untuk divalidasi oleh ahli materi,

media dan bahasa untuk memberikan

penilaian dan perbaikan terhadap buku saku

yang dirancang.

Lembar kerja siswa Final

Buku saku fisika berbasis kontekstual

pada materi getaran, gelombang, dan bunyi

berdasarkan draf 1 dan draf 2 yang telah

dinilai dan diperbaiki oleh validator,

selanjutnya buku saku fisika setelah tahapan

draf 1 dan draf 2 buku saku ini bisa dipakai

saat melakukan uji coba one to one dan uji

coba small group untuk melihat respon siswa

mengenai buku saku sebelum buku tersebut

digunakan langsung dikelas pada saat

penelitian.

Berikut buku saku siswa final dapat

dilihat pada gambar 3.

Cover buku saku draf

final

Biodata draf final

Isi buku saku draf

final

Isi buku saku draf

final

Gambar 3 Draf Buku Saku Final

Setelah melewati beberapa kali revisi,

pada buku saku final ini penulis tetap

memberikan buku saku kepada para ahli

untuk dinilai. Pada buku saku final, ahli

materi, media dan bahasa memberikan nilai

Page 9: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

7

yang sangat baik dan tanpa ada yang harus

diperbaiki.

KELAYAKAN BUKU SAKU

Kelayakan buku saku fisika berbasis

kontekstual pada materi getaran, gelombang,

dan bunyi ini melalui tahapan evaluasi ahli

untuk melihat kevalidan buku saku yang

divalidasi oleh ahli materi, desain serta tata

bahasa sehingga buku saku tersebut baik

digunakan ke peserta didik kemudian dalam

tahap kelayakan buku saku ini akan

dilaksanakan uji coba one to one, small group

serta field test. Evaluasi ahli materi dipilih

seorang dosen prodi fisika yaitu bapak Yaspin

Yolanda, M.Pd.Si serta guru IPA MTs Negeri

1 Lubuklinggau yaitu ibu Dra. Laisa Karlina

selaku ahli materi tambahan. Kemudian untuk

ahli media dipilih dosen prodi fisika yaitu

bapak Dr. Dodik Mulyono, M.Pd. Sedangkan

sebagai ahli bahasa dipilih seorang dosen

prodi bahasa Indonesia yaitu ibu Dr. Rusmana

Dewi, M.Pd. Ketiga validator ini dipilih

melalui rekomendasi dari pihak LP4MK

STKIP-PGRI Lubuklinggau untuk

memberikan penilaian dan saran terhadap

buku saku yang peneliti kembangkan.

Instrumen yang digunakan adalah angket

terbuka, berdasarkan indikator dan saran yang

dibutuhkan dalam mengembangkan buku

saku fisika berbasis kontekstual pada materi

getaran, gelombang, dan bunyi di MTs Negeri

1 Lubuklinggau pada semester genap.

Validasi materi dilakukan kepada dua

validator ahli materi yaitu kepada dosen

Fisika STKIP PGRI Lubuklinggau dan guru

IPA Dra. Laisa Karlina. Validasi materi yang

dilakukan kepada dosen Fisika yaitu bapak

Yaspin Yolanda, M.Pd.Si sebanyak dua kali.

Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan

dan agar materi dalam buku saku yang

dikembangkan semakin baik. Dari hasil

analisis validasi ini termasuk dalam kategori

sangat baik yaitu dengan persentase 87,5%.

Artinya buku saku yang dikembangkan

memiliki proses peningkatan yang baik dari

setiap validasinya. Bapak Yaspin Yolanda,

M.Pd.Si memberikan beberapa saran untuk

perbaikan buku saku pada validasi yang

pertama yaitu perbaiki gambar pada soal,

susunan paragraf dibuat seperti majalah, cetak

buku bolak-balik, periksa penentuan skor

soal, tambah rumus segitiga, contoh aplikasi

dalam kontekstual gelombang transversal, dan

perjelas simbol pada rumus.

Sedangkan validasi yang dilakukan IPA

yaitu ibu Dra. Laisa Karlina hanya dilakukan

sekali. Hal ini dikarenakan sebelumnya buku

saku telah divalidasi oleh ahli yang lainnya

yaitu Bapak Yaspin Yolanda, M.Pd,Si. Hasil

tanggapan dari validasi komponen materi

mendapatkan skor 43. Dari hasil analisis

validasi ini termasuk dalam kategori sangat

baik yaitu dengan persentase 90%.

Sehingga hasil akumulasi dari validasi

komponen materi yang telah dilakukan

kepada dua ahli materi terhadap buku saku

yang dikembangkan dapat diakumulasikan

menjadi 83,33% yang termasuk kedalam

kategori sangat baik. Sehingga dengan

perolehan persentase yang dalam kategori

baik maka buku saku yang dikembangkan

layak digunakan dari segi materi.

Validasi kedua adalah hasil dari validasi

media atau desain. Validasi media atau desain

dilakukan kepada ahli media desain yang ada

di STKIP PGRI Lubuklinggau yaitu salah

satu dosen fisika yang menjadi ahli media di

STKIP PGRI Lubuklinggau yaitu bapak Dr.

Dodik Mulyono, M.Pd.

Hasil tanggapan dari validasi media

mendapatkan skor 29. Dari hasil analisis

validasi ini termasuk dalam kategori sangat

baik yaitu dengan persentase 80,55% dan

buku saku yang dikembangkan layak

digunakan dari segi media atau desain tanpa

adanya revisi. Bapak Dr. Dodik Mulyono,

M.Pd. memberikan beberapa saran untuk

perbaikan buku saku yaitu tampilan gambar

sesuaikan dengan konteksnya, terdapat

gambar yang tidak terbaca, watermark

dihapus saja, konsisten penggunaan huruf,

dan ukuran font, dan tambahkan pendahuluan

tentang CTL sebagai petunjuk penggunaan.

Validasi ketiga adalah hasil dari

validasi tata bahasa. Validasi tata bahasa

dilakukan kepada ahli bahasa yaitu dosen

bahasa indonesia, ibu Dr. Rusmana Dewi,

M.Pd. Validasi yang dilakukan dari segi tata

Page 10: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

8

bahasa ini hanya dilaksanakan dua kali. Hasil

tanggapan dari validasi tata bahasa

mendapatkan skor 18. Dari hasil analisis

validasi ini termasuk dalam kategori baik

yaitu dengan persentase 75% dan buku saku

yang dikembangkan layak digunakan dari segi

bahasa dengan tetap adanya beberapa revisi

sesuai dengan saran. Ibu Dr. Rusmana Dewi,

M.Pd memberikan beberapa saran untuk

perbaikan buku saku yaitu perbaiki kata yang

kurang huruf, perbaiki penggunaan di sebagai

awalan dengan di sebagai kata depan,

miringkan kalimat pada kata pengantar,

perbaiki huruf besar pada awal kalimat atau

pada sub judul.

Berdasarkan hasil penilaian tahap

validasi oleh para ahli yang telah dilakukan

terhadap buku saku fisika berbasis

kontekstual yang telah diuraikan di atas

menunjukkan maka kevalidan buku saku yang

dikembangkan persentasenya mencapai 80,68%

yang termasuk dalam kategori Sangat Baik

sehingga buku saku yang dikembangkan

layak untuk digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan tetap melakukan perbaikan

sesuai dengan saran dan komentar yang

diberikan dan buku saku fisika berbasis

kontekstual dapat digunakan untuk tahap

selanjutnya yaitu uji coba yang akan

dilaksanakan di MTs Negeri 1 Lubuklinggau.

Hasil validasi yang telah dilaksanakan oleh

ketiga ahli dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Rekapitulasi Tanggapan Ketiga Ahli

No. Validator Hasil

Penilaian Presentase Kategori

1. Validasi

Materi

120 83,33% Sangat

Baik

2. Validasi

Media

75 79,16% Baik

3. Validasi

Tata

Bahasa

36 75% Baik

Total 213 80,68% Sangat

Baik

KEPRAKTISAN BUKU SAKU

Kepraktisan buku saku di ujikan dengan

melewati beberapa uji coba. Uji coba yang

dilakukan adalah uji coba melalui tahapan uji

coba one to one, small group, dan field group

untuk melihat kepraktisan buku saku yang

dilaksanakan di MTs Negeri 1 Lubuklinggau.

Setiap uji coba dilakukan dengan memberikan

angket.

Uji coba one to one dilaksanakan pada

rabu, 14 Januari 2020, dengan melakukan

wawancara kepada tiga orang siswa kelas

VIII.2 di perpustakaan sekolah dengan 3

orang siswa yang diambil berdasarkan 3

tingkatan kemampuan siswa yaitu tinggi,

sedang, dan rendah. Siswa dipilih berdasarkan

rekomendasi dari guru IPA yang mengajar di

kelas tersebut. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan dalam uji coba one to one adalah:

(a) peneliti menjelaskan maksud dan tujuan

peneliti kepada 3 orang siswa tersebut, (b)

meminta siswa untuk melihat dan membaca

sekilas buku saku fisika berbasis kontekstual

±10 menit, (c) setelah itu siswa memberikan

tanggapan dan komentar tentang buku saku

yang dikembangkan melalui angket yang

diberikan, serta (d) peneliti mengajukan

beberapa pertanyaan ringan mengenai buku

saku yang dikembangkan.

Angket yang diberikan pada uji coba

one to one pada buku saku berbasis

kontekstual; dilakukan pada tiga indikator

yaitu: 1) kemenarikan buku pembelajaran

fisika, 2) keterbacaan materi, dan 3)

kemudahan pemahaman materi tersebut.

Pelaksanaan uji coba one to one dilakukan

guna melihat kepraktisan penggunaan buku

saku fisika berbasis kontekstual.

Berdasarkan komentar yang diberikan

oleh subjek uji coba one to one tidak ada

masukan maupun perbaikan dari yang

disarankan, itu artinya buku saku tersebut bisa

digunakan tanpa revisi dan dari angket yang

diberikan kepada siswa pada uji coba one to

one ini menunjukkan respon setuju terhadap

buku saku fisika berbasis kontekstual. Hasil

rekapitulasi penilaian kepraktisan one to one

dapat dilihat pada tabel 2.

Page 11: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

9

Tabel 2

Hasil rekapitulasi penilaian angket

kepratisan uji one to one

No. Subjek Hasil

penilaian

Persentase Kategori

1 Siswa 98 81,7% Sangat

Setuju

Uji coba kelompok kecil dilaksanakan

pada hari kamis 15 januari 2020 di kelas

VIII.1 dengan 9 orang siswa. Siswa yang

dipilih merupakan rekomendasi dari guru

fisika yang mengajar di kelas tersebut. Pada

saat uji coba small group pelaksanaannya di

perpustakaan. Hal ini dikarenakan agar tidak

mengganggu jam pelajaran IPA dan tidak

mengganggu siswa lain untuk belajar. Pada

saat uji coba kecil dilaksanakan yang

dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan

respon siswa menggunakan angket yaitu : (a)

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan

peneliti kepada 3 orang siswa tersebut, (b)

meminta siswa untuk melihat dan membaca

sekilas buku saku fisika berbasis kontekstual

±10 menit, (c) setelah itu siswa memberikan

tanggapan dan komentar tentang buku saku

yang dikembangkan melalui angket yang

diberikan, serta (d) peneliti mengajukan

beberapa pertanyaan ringan mengenai buku

saku yang dikembangkan. Uji coba small

group juga digunakan untuk melihat tingkat

kepraktisan dari buku saku yang

dikembangkan dengan menggunakan angket

berjenis check list dan terbuka.

Angket yang diberikan untuk penilaian

buku saku berbasis kontekstual indikatornya

sama seperti uji coba one to one yaitu, 1)

kemenarikan buku pembelajaran fisika, 2)

keterbacaan materi, dan 3) kemudahan

pemahaman materi. Dari angket respon siswa

yang telah diberikan 9 orang siswa semuanya

memberikan komentar yang postiif secara

analisis deskriptif. Dari hasil uji coba yang

telah dilakukan terhadap siswa dengan

melakukan angket didapatkan hasil data dan

kepraktisan buku saku fisika berbasis

kontekstual materi Getaran, Gelombang, dan

Bunyi di kelas VIII MTs Negeri 1

Lubuklinggau yaitu Sangat Praktis sehingga

dapat digunakan untuk uji coba field test.

Hasil rekapitulasi penilaian kepraktisan small

group dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3

Hasil rekapitulasi penilaian angket

kepratisan small group

No. Subjek Hasil

penilaian Persentase Ketegori

1. Siswa 299 83,3% Sangat

Setuju

Uji coba field test adalah uji coba

pemakaian buku saku yang dikembangkan.

Dalam uji coba kelompok luas ini juga

digunakan untuk melihat kepraktisan

diberikan ke kelas VIII.2 MTs Negeri 1

Lubuklinggau dilaksanakan pada hari Jumat,

24 Januari 2020 yang melibatkan 35 siswa

yang terdiri dari 21 siswi dan 14 siswa.

Pelaksanaan pengerjaan angket respon

kepraktisan dilakukan setelah siswa selesai

mengerjakan soal tes di dalam kelas pada

pertemuan ketiga.

Angket tersebut terdiri dari dua puluh

butir pernyataan dengan menggunakan 4 skala

likert mempunyai gradasi dari sangat setuju

sampai sangat tidak setuju yang dapat

dikategorikan sebagai berikut: sangat setuju

(SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat

tidak setuju (STS), namun bersifat tertutup

yang artinya tidak terdapat kolom komentar

ataupun saran. Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa angket setiap siswa berada

pada kategori sangat setuju dengan persentase

sangat setuju, jadi dapat digunakan tanpa

adanya suatu revisi terhadap buku saku fisika

berbasis kontekstual pada materi getaran,

gelombang, dan bunyi tahun pelajaran

2019/2020 pada semester genap.

Melihat hal tersebut buku saku berbasis

kontekstual yang dikembangkan bisa

diproduksi massal tanpa harus direvisi

kembali. Terbukti dengan banyaknya siswa

yang merespon setuju dan sangat setuju

untuk pernyataan yang dituliskan pada angket

yang diberikan sehingga buku saku bisa

dikatakan praktis.

Angket tersebut terdiri dua puluh butir

pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui

respon siswa terhadap buku saku berbasis

Page 12: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

10

kontekstual. Dengan memberikan angket

tersebut maka peneliti bisa melihat persentase

keefektifan buku saku yang dikembangkan.

Keefektifan buku saku bukan hanya dinilai

dari angket respon saja, melainkan juga

menggunakan angket aktivitas belajar siswa

dan pengerjaan soal tes.

Berdasarkan hasil respon siswa pada uji

coba field test pada kelas VIII.2 yang terdiri

dari dua puluh pernyataan didapatkan hasil

angketnya dengan presentase 87,61% dengan

kategori sangat setuju. Hal ini menunjukan

respon siswa setuju jika buku saku yang

dikembangkan termasuk buku saku yang

efektif diterapkan di kelas VIII.2 dengan

jumlah 35 siswa yang terdiri dari 21

perempuan dan 14 laki-laki di MTs Negeri 1

Lubuklinggau tahun pelajaran 2019/2020.

Hasil persentase respon siswa pada uji

coba field test disajikan dalam bentuk tabel

berikut ini:

Tabel 4

Hasil rekapitulasi penilaian angket

kepratisan uji kelompok luas

No Subjek Hasil

Penilaian

Persentase Kategori

1. Siswa 2243 87,61% Sangat

Setuju

Berdasarkan hasil dari hasil uji coba one

to one, uji kelompok kecil, dan uji kelompok

luas dapat disimpulkan bahwa buku saku

berbasis kontekstual merupakan penilaian

yang baik. Berikut hasil analisis data dari

penjumlahan ketiga ujicoba yang dilakukan

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5

Hasil Rekapitulasi Penilaian Angket Respon

Kepraktisan Lembar kerja siswa

No Subjek Hasil

Penilaian Persentase Kategori

1

Siswa

98 81,87% Sangat

Setuju

2 299 83,3% Sangat

Setuju

3 2243 87,61% Sangat

Setuju

Rata-rata 880 83,9% Sangat

Setuju

KEEFEKTIVAN BUKU AJAR

Efektivitas buku saku fisika berbasis

kontekstual pada materi getaran, gelombang,

dan bunyi di MTs Negeri 1 Lubuklinggau

pada semester genap. Efektivitas

pembelajaran dalam belajar mengajar

merupakan usaha yang dilakukan guru agar

siswa dapat belajar dengan baik. Efektivitas

guru mengajar dalam dilihat dari peningkatan

hasil belajar kognitif siswa dalam menguasai

materi yang telah disampaikan. Pada

penelitian ini ada dua indikator efektivitas

yang digunakan yaitu:

1. Peningkatan hasil belajar siswa

2. Aktivitas siswa pada saat kegiatan

pembelajaran

Efektivitas dapat dikatakan efektif

apabila tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya telah tercapai. Efektivitas yang

dituju dalam penelitian ini yaitu tercapainya

hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang diharapkan serta

memperhatikan aktivitas siswa pada saat

melakukan praktikum.

Keefektifan dalam penelitian ini juga

dilihat dari segi aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Dalam penilaian

aktivitas siswa pada saat praktikum ada 7

indikator sesuai dengan pendekatan

kontekstual yaitu kontruktivisme, menemukan,

bertanya, masyarakat belajar, pemodelan,

refleksi, dan penilaian yang sebenarnya.

Setelah diterapkan buku saku fisika berbasis

kontekstual pada materi getaran,

gelombang,m dan bunyi didapatkan hasil

lembar observasi aktivitas siswa maka

aktivitas tersebut dilihat selama proses

kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Persentase yang dicapai untuk

mengukur aktivitas siswa yaitu 85,15% yang

termasuk kedalam kategori sangat aktif. Oleh

karena itu buku saku yang dikembangkan

peneliti dengan berbasis kontekstual pada

materi getaran, gelombang, dan bunyi di kelas

VIII.2 bisa membuat siswa lebih aktif dalam

kegiatan di sekolah MTs Negeri 1

Lubuklinggau sehingga buku saku tersebut

dapat membantu kegiatan belajar mengajar.

Persentase keaktifan dalam belajar siswa pada

Page 13: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

11

setiap indikator kontekstual dapat dilihat pada

tabel 6.

Tabel 6

Hasil Rekapitulasi Penilaian Aktivitas Siswa

No Indikator Persentase Kategori

1 Siswa

mengembangkan

pemikiran untuk

melakukan

kegiatan belajar

lebih bermakna

86,36% Sangat

Aktif

2 Siswa

melaksanakan

kegiatan

menemukan

jawaban sendiri

69,69% Aktif

3 Siswa

mengembangkan

sifat ingin tahu

melalui

pertanyaan

83,33% Sangat

Aktif

4 Siswa

menciptakan

masyarakat

belajar melalui

kegiatan

kelompok

84,84% Sangat

Aktif

5 Siswa

mengamati

contoh

pembelajaran

84,84% Sangat

Aktif

6 Siswa

mengingat

pelajaran

pelajaran yang

sudah dipelajari

sebelumnya

79,54% Sangat

Aktif

7 Siswa

mengerjakan

soal dalam buku

saku yang

diberikan guru

87,87% Sangat

Aktif

Untuk mengetahui keefektifan dari buku

saku yang telah dikembangkan peneliti

melihat dari peningkatan hasil belajar kognitif

yang diperoleh peserta didik sebelum dan

setelah menggunakan buku saku fisika

berbasis kontkstual. Pengujian soal tes

dilakukan sebanyak 2 kali sebelum treatment

(Pre-test) dan sesudah treatment (Post-test)

pada siswa kelas VIII.2 sebanyak 35 siswa.

Soal yang diberikan berupa soal pilihan ganda

dengan kategori C2-C4 yang berjumlah 10

soal. Soal yang digunakan merupakan soal

UN sehingga telah valid dan reliabel.

Pengujian soal tes dilakukan 2 kali dengan

tujuan melihat peningkatan hasil belajar

kognitif peserta didik kelas VIII.2. Pre-test

dilakukan pada tanggal 17 Januari 2020

dengan menggunakan waktu 1 jam pelajaran

pada saat pertemuan pertama sebelum

diberikan treatment menggunakan buku saku

fisika berbasis kontekstual. Post-test

dilakukan pada tanggal 24 Januari 2020

dengan menggunakan waktu 2 jam pelajaran

pada saat pertemuan ketiga setelah diberikan

treatment menggunakan buku saku fisika

berbasis kontekstual. Berdasarkan nilai

kriteria ketuntasan minimal hasil belajar siswa

segi kognitif bisa dikatakan efektif jika siswa

mendapatkan nilai ≥70.

Pada hasil saat pre-test tidak ada siswa

yang mendapatkan nilai ≥70, artinya tidak ada

siswa yang tuntas. Kemudian, pada saat post-

test didapatkan bahwa 28 orang siswa

mendapatkan ≥ 70 dan 4 orang siswa

mendapatkan nilai ≤70. Artinya, persentase

ketuntasan hasil belajar 76,48% serta untuk

rata-rata peningkatan hasil belajar sebesar

0,76 dan termasuk kategori tinggi. Sehingga

buku saku fisika berbasis kontekstual materi

getaran, gelombang, dan bunyi dapat

dikatakan efektif.

Dari hasil nilai rata-rata seluruh siswa

dapat dihitung menggunakan t-hitung satu

sampel. Hasil yang didapatkan bahwa thitung=

42,844 dan ttabel = 2,039, karena thitung ≥ ttabel

maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan

demikian rata-rata nilai hasil belajar kognitif

siswa dapat dikatakan signifikan meningkat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian, peneliti

menyimpulkan bahwa:

Page 14: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

12

Peneliti melakukan proses

pengembangan buku saku fisika berbasis

kontekstual pada materi getaran, gelombang,

dan bunyi menggunakan model

pengembangan pengembangan Borg and Gall

melalui 10 tahapan namun peneliti hanya

menggunakan 8 tahapan mengingat waktu dan

biaya. Tahapan model pengembangan Borg

and Gall yaitu analisis kebutuhan,

perencanaan, pengembanmgan draft produk,

uji coba ke-1, revisi ke-1, uji coba ke-2, revisi

ke-2, uji coba ke-3, revisi ke-3, dan

diseminasi atau publikasi.

Buku saku fisika berbasis kontekstual

pada materi getaran, gelombang, dan bunyi

yang telah dikembangkan dievaluasi oleh ahli

dan direvisi sesuai kritik dan saran dan

tanggapan dari para validator. Hasil penilaian

validator terhadap kualitas buku saku fisika

berbasis kontekstual pada komponen

kelayakan materi memiliki persentase

83,33%, sementara itu untuk pada komponen

media memiliki 79,16%, dan pada komponen

bahasa memiliki persentase 75%. Sehingga,

persentase keseluruhan komponen validasi

adalah 80,68% sehingga buku saku fisika

berbasis kontekstual dikatakan valid dan

memenuhi kriteria sangat baik. Persentase

keseluruhan respon siswa terhadap buku saku

fisika berbasis kontekstual adalah 83,9%

sehingga buku saku dikatakan praktis dan

memenuhi kriteria sangat setuju. Dan

persentase hasil tes ulangan harian 76,48%

siswa memperoleh nilai ≥70 ada 28 siswa dan

ada 4 siswa nilainya ≤70 dari 10 butir soal tes

sehingga buku saku dikatakan efektif.

Memiliki N-Gain sebesar 0,76 artinya

terjadinya peningkatan terhadap hasil belajar

kognitif siswa dengan tingkat tinggi. Untuk

mencapai peningkatan tersebut terdapat juga

nilai rata-rata siswa yang dihitung

menggunakan t-hitung satu sampel. Dimana

nilai rata-rata yang didapat adalah thitung =

42,844 dan ttabel = 2,039 karena thitung ≥ ttabel

maka Ha diterima, dengan demikian rata-rata

nilai hasil belajar kognitif siswa dapat

dikatakan signifikan meningkat. Oleh karena

itu, buku saku fisika berbasis kontekstual

materi Getaran, Gelombang, dan Bunyi tahun

Pelajaran 2019/2020 dapat dikatakan valid,

praktis, dan efektif.

Saran

Adapun saran pemanfaatan dan

pengembangan produk lebih lanjut adalah

sebagai berikut:

1. Penulis menyarankan buku saku fisika

berbasis kontekstual dapat digunakan

dalam membantu guru pada proses

pembelajaran materi getaran,

gelombang, dan bunyi karena telah

mendapatkan penilaian yang sangat baik

dan layak untuk digunakan.

2. Buku saku fisika berbasis kontekstual

bisa dikolaborasikan dengan

pembelajaran yang lain selama masih

menyertakan tujuh komponen penting

yang terdapat pada pembelajaran

kontekstual.

3. Penulis menyarankan guru agar buku

saku fisika berbasis kontekstual ini pada

materi getaran, gelombang, dan bunyi

agar dapat membantu guru dalam

menyampaikan suatu materi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ainin, Moh. 2013. Penelitian Pengembangan

dalam Pembelajaran Bahasa Arab.

Okara 2 96-110

Asyhari, Ardian & Silvia, Herda. (2016).

Pengembangan Media Pembelajaran

Berupa Buletin dalam Bentuk Buku

Saku untuk Pembelajaran IPA Terpadu.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-

Biruni 05 (1), 1-13.

Fuadi, R.,dkk. 2016. Peningkatan

Kemampuan Pemahaman dan

Penalaran Matematis Melalui

Pendekatan Kontekstual. Jurnal

Didaktika 3(1),47-54

Hasibuan, Idrus. 2014. Model Pembelajaran

CTL (Contextual Teaching and

Learning). Logaritma 2(1), 1-12

Page 15: PENGEMBANGAN BUKU SAKU FISIKA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI GETARAN ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENGEMBANGAN BUKU SA… · MATERI GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI KELAS VIII

13

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Metode

Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Yogyakarta: Alfabeta.

Mustari, mukarramah & Sari, Yunita. 2017.

Pengembangan Media Berupa Buku

Saku Fisika SMP Pokok Bahasan Suhu

dan Kalor. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Fisika Al-Biruni 06 (1), 113-123

Primesstiannisa, Sinta. 2016. Pengembangan

Buku Saku Ekonomi Sebagai Media

Pembelajaran Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas

Xi Sma Negeri 2 Banguntapan.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Putra, Fredi Ganda. 2017. Eksperimentasi

Pendekatan Kontekstual Berbantuan

Hands On Activity (HoA) Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematik. Jurnal Pendidikan

Matematika 8 (1), 73-80

Santoso, Aria Prabowo & Mariono, Andi.

2018. Pengembangan Media Computer

Asisted Instruction Pada Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Sistem Gerak Pada Manusia

Untuk Siswa Kela VIII di SMP Negeri 1

Driyorejo. Jurnal Teknologi Pendidikan

9 (2), 1-7

Sugandi, Asep Ikin & Benard, Martin. 2018.

Penerapan Pendekatan Kontekstual

Terhadap Kemampuan Pemahaman dan

Komunikasi Matematis Siswa SMP.

Jurnal Analisa 4 (1), 16-23

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tegeh, I Made., dkk. 2014. Model Penelitian

Pengembangan. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Yuliani, Fahtria & Herlina, Lina. 2015.

Pengembangan Buku Saku Materi

Pemanasan Global untuk SMP. Unnes

Journal of Biology Education 4 (1),

104-110