Pengelolaan Lahan Marginal
-
Upload
azhar-fauzi -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Pengelolaan Lahan Marginal
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
1/16
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
2/16
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Laan Kering
Istilah lahan kering digunakan oleh Kelompok Penelitian 0groekosistem %K1P0S,
/92 sebagai padanan dry land. 3raiannya menyiratkan pengusahaan lahan secaratadah hujan. 3ntuk menghilangkan kerancuan penggunaan istilah lahan kering dan
pertanian lahan kering, perlu dibedakan pengertian yang didasarkan4
/.Keadaan iklim yang kering dalam arti istilah Inggris arid landmenurut salah satu
takrifnya4 %a daerah dengan curah hujan tahunan kurang daripada &+' mm, %b daerah
yang jumlah hujannya tidak mencukupi untuk menghidupi -egetasi sedikitpun, %c
daerah yang jumlah hujannya tidak mencukupi untuk memapankan pertanian tanpa
irigasi, atau %d daerah dengan jumlah e-aporasi potensial melebihi jumlah curahan
%precipitation aktual %!onkhouse 5 Small, /962.
&.Keadaan lahan yang berkaitan dengan pengatusan alamiah lancar %bukan rawa,
dataran banjir, lahan dengan air tanah dangkal, dan lahan basa alamiah lain.
7.Lahan pertanaman yang diusahakan tanpa penggenangan.3ntuk kondisi yang pertama dapat digunakan istilah 8daerah kering atau 8kawasan
iklim kering. Sementara pada kondisi yang kedua dapat dipilih istilah lahan atasan
%upland. Kondisi yang ketiga dapat diterapkan istilah 8lahan kering. "adi, pertanian
lahan kering ialah pertanian yang diusahakan tanpa penggenangan lahan garapan.
!aka padi sawah dan perikanan kolam %air tawar dan tambak tidak termasuk, akan
tetapi padi gogo, palawija, perumputan pakan, perkebunan dan pekarangan termasuk
pertanian lahan kering. Ini berarti bahwa irigasi tetap dapat diberikan, asal tidak
dimaksudkan untuk menggenangi lahan
B.Tana Mineral Ma!a" #an Pen$e%arann$a
$anah mineral masam banyak dijumpai di wilayah beriklim tropika basah, termasuk
Indonesia. Luas areal tanah bereaksi asam seperti podsolik, ultisol, o:isols dan
spodosol, masing;masing sekitar (6,+, /2,(, +,' dan +,( juta ha atau seluruhnya
sekitar 6< dari luas total tanah di Indonesia %#ursyamsi et al, /99.
Keasaman tanah ditentukan oleh kadar atau kepekatan ion hidrogen di dalarn tanah
tersebut. =ila kepekatan ion hidrogen di dalam tanah terlalu tinggi maka tanah akan
bereaksi asam. Sebaliknya, bila kepekatan ion hidrogen terIalu rendah maka tanah
akan bereaksi basa. Pada kondisi ini kadar kation >*;lebih tinggi dari ion *?. $anah
masam adalah tanah dengan p* rendah karena kandungan *?yang tinggi. Pada tanah
masam lahan kering banyak ditemukan ion 0l7?
yang bersifat masam karena denganair ion tersebut dapat menghasilkan *?. @alarn keadaan tertentu, yaitu apabila tercapai
kejenuhan ion 0l7? tertentu, terdapat juga ion 0l;hidroksida ,dengan demikian dapat
menimbulkan -ariasi kemasaman tanah %Aulianti, &''6. $erdapat dua jenis reaksi
tanah atau kemasaman tanah, yakni kemasaman %reaksi tanah aktif dan potensial.
Beaksi tanah aktif ialah yang diukurnya konsentrasi hidrogen yang terdapat bebas
dalam larutan tanah. Beaksi tanah inilah yang diukur pada pemakaiannya sehari;hari.
Beaksi tanah potensial ialah banyaknya kadar hidrogen dapat tukar baik yang terjerap
oleh kompleks koloid tanah maupun yang terdapat dalam larutan %*anafiah, &''6.
Selanjutnya dijelaskan juga oleh *anafiah %&''6 bahwa sejumlah senyawa
menyumbang pada pengembangan reaksi tanah yang asam atau basa. 0sam;asam
organik dan anorganik, yang dihasilkan oleh penguraian bahan organik tanah ,merupakan konstituen tanah yang umum dapat mempengaruhi kemasaman tanah.
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
3/16
Bespirasi akar tanaman menghasilkan C'&yang akan membentuk *&C>7dalam air.
0ir merupakan sumber lain dari sejumlah kecil ion *?.
"enis tanah masam diantaranya terdapat pada tanah ordo 3ltisol. 3ltisol dibentuk oleh
proses pelapukan dan pembentukan tanah yang sangat intensif karena berlangsung
dalam lingkungan iklim tropika dan subtropika yang bersuhu panas dan bercurah
hujan tinggi dengan -egetasi klimaksnya hutan rimba. @alam lingkungan semacam inireaksi hidrolisis dan asidolisis serta proses pelindian %leaching terpacu sangat cepat
dan kuat. 0sidolisis berlangsung kuat karena air infiltrasi dan perkolasi mengambil
C>&hasil mineralisasi bahan organik berupa serasah hutan dan hasil pernafasan akar
tumbuhan hutan. Pelapukan masam tanah membebaskan basa dari mineral tanah
secara cepat apabila didukung dengan daya lindi yang kuat maka akan terbentuk tanah
yang miskin hara dan 0l, De, serta !n yang tinggi dapat meracuni tanaman. Persoalan
akan bertambah berat jika bahan induk tanah sudah bersifat masam kondisi inilah
yang dijumpai di Sumatera. $anah ultisol memiliki ciri;ciri sebagai berikut4
/. p* rendah
&. Kejenuhan 0l, De dan!n tinggi
7. @aya jerap terhadap fosfat kuat(. Kejenuhan basa rendah ) kadar Cu rendah dalam tanah yang berasal dari bahan
induk masam %feksil atau batuan pasir, En cukup namun terelu-iasi.
+. Kadar bahan organik rendah dan kadar # rendah
. @aya simpan air terbatas
6. Kedalaman efektif terbatas
2. @erajat agregasi rendah dan kemantapan agregat lemah baik pada lahan
berlereng maupun datar.
3ltisols %ultimus;selesai adalah tanah;tanah yang berwarna kuning merah dan telah
mengalami pencucian yang sudah lanjut. @ikenal luas sebagai podsolik merah kuning.
$anah;tanah ini mendominasi lahan kering di Sumatera, Kalimantan dan "awa. $otal
luas adalah sekitar (+.69 juta ha atau &(.7 < dari lahan Indonesia dan menyebar di
Kalimantan$imur %/'.'( juta ha, Irian"aya %6.& juta, Kalimantan=arat %+.6/ juta,
Kalimantan $engah %(.2/ juta, dan Biau %&.&6 juta ha. $anah >:isols %o:ide, oksida
adalah tanah;tanah yang telah mengalami pencucian yang intensif dan miskin hara,
tinggi kandungan 0l dan De. Seperti halnya 3ltisols, mereka mendominasi lahan
kering dengan intensitas curah hujan yang tinggi. $anah;tanah ini sudah tua. $otal
luas tanah ini sekitar /(.// juta ha atau 6.+< dari total lahan Indonesia dan menyebar
di Sumatera Selatan %&.2& juta ha, Irian "aya %&.(/ juta, Kalimantan $engah %&.'
juta, Kalimantan =arat %/.69 juta, "ambi %/./( juta, dan Lampung %/.'/ juta ha.
Spodosol merupakan tanah mineral yang mempunyai horiFon spodik, suatu horiFon
dalam dengan akumulasi bahan organic, dan oksidasi aluminium %0l dengan atautanpa oksidasi besi %De.. @i Indonesia sendiri penyebaran endapan pasir dan batu
pasir kuarsa yang secara geologis sangat luas, terdapat di Kalimantan $engah, serta
setempat;setempat di Kalimantan =arat dan Kalimantan $imur. @i pulau lain
nampaknya tidak luas penyebaranya dan setempat G setempat terdapat di Sulawesi dan
Sumatera. Landform G nya dimasukkan sebagai dataran tektonik. Lanscape luas tanah
spodosol seluruhnya diperkirakan &,/ juta ha atau /,/ < wilayah dataran Indonesia.
Penyebaranya paling luas terdapat di Kalimantan $engah sekitar /,+/ juta ha,
kemudian di Kalimantan =arat ',(& juta dan Kalimantan $imur ',/+ juta ha. @i
Sulawesi $engah, tengah, selatan dan tenggara dipearkirakan terdapat antara //;&+
ribu ha %*imatan, &''.
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
4/16
&.Tinjauan U"u" Ke!u%uran Tana
Sebagai sumberdaya alam untuk budidaya tanaman, tanah mempunyai dua fungsi,
yaitu 4 %/ sebagai sumber penyedia unsur hara dan air, dan %& tempat akar
berjangkar. Salah satu atau kedua fungsi ini dapat menurun, bahkan hilang.
*ilangnya fungsi inilah yang menyebabkan produkti-itas tanah menurun menjadi$anah !arginal. @engan demikian, $anah !arginal untuk budidaya tanaman
merupakan tanah yang mempunyai sifat;sifat fisika, kimia, dan biologi yang tidak
optimal untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman.
$anah !arginal dapat terbentuk secara alami dan antropogenik %ulah manusia.
Secara alami %pengaruh lingkungan yang disebabkan proses pembentukan tanah
terhambat atau tanah yang terbentuk tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
!isalnya, bahan induk yang keras dan asam, kekurangan air, suhu yang
dinginmembeku, tergenang dan akumulasi bahan gambut, fraksi tanah yang
dihasilkan didominasi oleh pasir, pengaruh salinisasipenggaraman.
$anah !arginal yang dimaksudkan adalah tanah yang terbentuk secara alami, bukan
tanah yang menjadi marginal karena antropogenik. @ari /& ordo tanah di dunia%0lfisols, 0ndisols, 0ridisols, 1ntisols, Helisols, *istosols, Inceptisols, !ollisols,
>:isols, Spodosols, 3ltisol, dan ertisols yang tergolong $anah !arginal antara lain
adalah 4 0ridisols, 1ntisols, Helisols, *istosols, Inceptisols, dan 3ltisols. Secara
antropogenik adalah karena ulah manusia yang memanfaatkan sumberdaya alam yang
tidak terkendali, sehingga terjadi kerusakan ekosistem. !isalnya, deforestasi dan
degradasi hutan, eksploitasi deposit bahan tambang, terungkapnya unsur atau senyawa
beracun bagi tanaman, pengeringan ekstrem pada tanah gambut, serta kebakaran.
@eforestasi dan degradasi hutan menyebabkan terjadinya erosi yang dipercepat dan
punahnya organisme yang berperan dalam pembentukan tanah . 0liran permukaan
yang berasal dari curah hujan akan mengikis lapisan permukaan yang merupakan
bagian tersubur dari tanah. Draksi tanah yang dahulu diangkut adalah yang halus dan
ringan yaitu liat dan humus. Kedua fraksi ini sangat berperan dalam menentukan
kesuburan tanah, karena merupakan kompleks petukaran ion dan penahan unsur hara.
@alam sedimen yang terangkut pada peristiwa erosi terdapat juga berbagai unsur hara
dan bahan organik. >leh karena itu, tanah yang mengalami erosi akan menurun
produkti-itasnya menjadi tanah marginal yang kalau erosi selanjutnya tidak
dikendalikan, tanah tersebut akan menjadi lahan kritis.
Produkti-itas tanah merupakan kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk
tertentu suatu tanaman dibawah suatu sistem pengelolaan tanah tertentu. Suatu tanah
atau lahan dapat menghasilkan suatu produk tanaman yang baik dan menguntungkan
maka tanah dikatakan produktif. Produkti-itas tanah merupakan perwujudan darifaktor tanah dan non tanah yang mempengaruhi hasil tanaman. $anah produktif harus
mempuyai kesuburan yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. 0kan tetapi
tanah subur tidak selalu berarti produktif. $anah subur akan produktif jika dikelola
dengan tepat, menggunakan jenis tanaman dan teknik pengelolaan yang sesuai.
Kesuburan tanah adalah kemampuan atau kualitas suatu tanah menyediakan unsur
hara tanaman dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, dalam bentuk
senyawa;senyawa yang dapat dimanfaatkan tanaman dan dalam perimbangan yang
sesuai untuk pertumbuhan tanaman tertentu dengan didukung oleh faktor
pertumbuhan lainnya %Auwono dan Bosmarkam, &''2.
$anah yang sehat akan memberikan sumbangan yang besar tehadap kualitas tanah.
Kualitas tanah dapat sebagai sifat atau atribut inherent tanah yang dapat digambarkandari sifat;sifat tanah atau hasil obser-asi tidak langsung, dan sebagai kemampuan
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
5/16
tanah untuk menampakkan fungsi;fungsi produkti-itas lingkungan dan kesehatan.
Jinarso %&''+ menjelaskan bahwa pengukuran kualitas tanah merupakan dasar
untuk penilaian keberlanjutan pengelolaan tanah yang dapat diandalkan untuk masa;
masa yang akan datang, karena dapat dipakai sebagai alat untuk menilai pengaruh
pengelolaan lahan.
III.PERMASALAHAN KESUBURAN TANAH
$anah masam di Indonesia memiliki ciri;ciri tekstur lempungan, struktur gumpal,
permeabilitas rendah, stabilitas agregat baik, p* rendah, KPK rendah, aras #, P, Ca,
!g sangat rendah, -egetasi alami alang;alang %Imperata cylindrica dan hutan
%*ardjowigeno, /997, fraksi lempung didominasi oleh mineral;mineral bermuatan
terubahkan seperti kaolinit, gibsit dan atau goetit %Ismail et al., /997. $anah ini di
Indonesia terbentuk di daerah yang bercurah hujan tinggi %&+'';7''' mm per tahun,
topografi berombak hingga berbukit dengan ketinggian +';7+' mm di atas muka air
laut, batuan induk granit, abu -ulkan atau andesit.
Pengelolaan tanah;tanah mineral masam untuk kepentingan pertanian menghadapikendala p* yang rendah, keracunan 0l, !n, danatau De, serta kekahatan unsur;unsur
hara penting seperti #, P, Ca, dan atau !g dan !o . Lahan kering tergolong
suboptimal karena tanahnya kurang subur, bereaksi masam, mengandung 0l, De, dan
atau !n dalam jumlah tinggi sehingga dapat meracuni tanaman. Lahan masam pada
umumnya miskin bahan organik dan hara makro #, P, K, Ca, dan !g. 3saha
pertanian di tanah 3ltisol akan menghadapi sejumlah permasalahan.$anah 3ltisol
umumnya mempunyai p* rendah yang menyebabkan kandungan 0l, De, dan !n
terlarut tinggi sehingga dapat meracuni tanaman. "enis tanah ini biasanya miskin
unsur hara esensial makro seperti #, P, K, Ca, dan !g) unsur hara mikro En, !o, Cu,
dan =, serta bahan organik . !eskipun secara umum tanah 3ltisol atau Podsolik
!erah Kuning banyak mengandung 0l dapat ditukar %0l;dd %&';6'
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
6/16
dalam pengelolaan merupakan penyebab degradasi lahan yang mendasar. @i daerah
tropika basah yang topografinya ber-ariasi dari datar, bergelombang hingga
bergunung, erosi tanah merupakan salah satu penyebab degradasi lahan yang dominan
disamping penyebab lain seperti pencucian hara dan akumulasi unsur;unsur beracun.
Lahan kering PodFolik !erah Kuning beriklim basah didominasi oleh tanah masam
P!K dengan bahan induk yang miskin unsur hara %Partohardjono et al, /99(. >lehkarena itu lahan ini tergolong lahan marginal yang tingkat produkti-itasnya rendah.
Kesuburan tanah ini secara alamiah sangat tergantung pada lapisan atas yang kaya
bahan organik tetapi bersifat labil. Kalau lahan ini diolah untuk budidaya, kandungan
bahan organik yang memadai, produkti-itas lahan cepat pula menurun dan akhirnya
menjadi lahan kritis.
$anaman yang dibudidayakan pada lahan kering P!K yang kritis tidak mampu
berproduksi secara optimal jika dikelola secara kon-ensional %*akim et al, /996.
Sedangkan pembuatan teras dan galengan memerlukan biaya yang tinggi dan petani
tidak memiliki cukup biaya. !ineral liat umumnya didominasi oleh kaolinit yang
tidak banyak memberikan sumbangan terhadap kesuburan tanah serta sebagian besar
tanah ini mempunyai kapasitas memegang air yang rendah dan peka terhadap erosi%0rief dan Irman, /996.
I'.PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH
A.K(n!e) LEIA* LEISA #an HEIA
0da tiga konsep untuk memperbaiki kesuburan tanah yaitu yang berwawasan
lingkungan atau berkelanjutan adalah Low 1:ternal Input 0griculture %L1I0 dan
Low 1:ternal Input Sustainable 0griculture %L1IS0, dan pertanian moderen yang
tergantung dengan bahan kimia adalah *igh 1:ternal Input 0griculture %*1I0.
L1I0 adalah sistem yang memanfaatkan sumberdaya lokal yang sangat intensif
dengan sedikit atau sama sekali tidak menggunakan masukan dari luar sehingga tidak
terjadi kerusakan sumberdaya alam. Pendauran hara di dalam usahatani dengan
sumber;sumber yang berasal dari luar usaha tani. Kegiatan ini berguna untuk
menambahkan hara kepada tanah dari luar usaha tani. =ahan;bahan yang digunakan4
sampah, kompos, limbah, dan lain;lain. Pendauran hara di dalam usaha tani dengan
sumber;sumber yang berasal dari usaha tani itu sendiri. Pendauran ini dapat
dilewatkan dengan ternak atau pengembalian sisa;sisa biomassa hasil panen. Cara ini
tidak menambahkan hara kepada tanah, tetapi hanya mengembalikan hara yang tidak
terangkut ke luar bersama dengan hasil panen . Pendauran hara di dalam petak
pertanaman. Kegiatan ini biasanya melibatkan tanaman legum %co-er crop untukmemenuhi sebagian besar kebutuhan # pada tanaman pokok.
L1IS0 adalah Pertanian dengan masukan rendah tetapi mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya alam %tanah, air, tumbuhan dan hewan, manusia %tenaga, pengetahuan
dan keterampilan yang tersedia ditempat dan layak secara ekonomis, mantap secara
ekologis, adil secara sosial dan sesuai dengan budaya lokal. Ciri;ciri sitem ini %a
berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan mengkombinasikan
berbagai komponen sistem usahatani %tanaman, hewan, tanah, air, iklim dan manusia
sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang luar biasa,%b berusaha
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan mengkombinasikan berbagai
komponen sistem usahatani %tanaman, hewan, tanah, air, iklim dan manusia sehingga
saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang luar biasa.
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
7/16
Prinsip dasar L1IS0 adalah menjamin kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan
tanaman, khususnya dengan mengelola bahan organik dan meningkatkan kehidupan
mikroorganisme di dalam tanah %soil regenerator, mengoptimalkan ketersediaan dan
menyeimbangkan aliran unsur hara, khususnya melalui penambatan #itrogen,
pendaur ulangan unsur hara dan pemanfaatan pupuk luar sebagai pelengkap,
meminimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara dan air denganpengelolaan iklim mikro, pengelolaan air dan pengendalian erosi, saling melengkapi
dan sinergi dalam penggunaan sumberdaya genetik yang mencakup penggabungan
dalam sistem pertanian terpadu dengan tingkat keanekaragaman fungisonal tinggi .
=eberapa aplikasi praktisnya adalah seperti di bawah ini4
a pemakaian pupuk organik dan anorganik
Sumber pupuk organik dapat berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman dan limbah,
misalnya ) pupuk kandang, hijauan tanaman rerumputan, semak ,perdu dan pohon,
limbah pertanaman dan limbah agroindustri. $anah yang dibenahi dengan pupuk
organik mempunyai struktur yang baik dan sifat menahan air yang lebih besar dari
pada tanah yang kandungan bahan orgaiknya rendah.
Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro yang rendah, tetapimengandung hara mikro yang cukup sangat diperlukan oleh tanaman, sebagai bahan
pembenah tanah pupuk organik dapat mencegah erosi, mencegah pengerakan
permukaan tanah %crustingdan retakan tanah, mempertahankan kelengasan tanah .
Karekteristik yang dimiliki oleh pupuk organik adalah 4
/. Kandungan hara rendah. Kandungan hara pupuk organik pada umumnya rendah
tetapi ber-ariasi tergantung jenis bahan dasarnya.
&. Ketersediaan unsur hara lambat. *ara yang berasal dari bahan organik diperlukan
untuk kegiatan mikrobia tanah untuk dirubah dari bentuk organik komplek yang tidak
dapat dimanfaatkan tanaman menjadi bentuk senyawa organik dan anorganik yang
sederhana yang dapat diabsorpsi oleh tanaman.
7. Penggunaan pupuk organik sebaiknya harus diikuti dengan pupuk anorganik yang
lebih cepat tersedia untuk menutupi kekurangan hara dari pupuk organik . Pupuk
kandang merupakan hasil samping yang cukup penting dari budidaya hewan
peliharaan baik unggas maupun non unggas, terdiri dari kotoran padat dan cair dari
hewan ternak yang bercampur sisa makanan, dapat menambah unsur hara dalam tanah
.
Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah tersedianya unsur hara, juga dapat
memperbaiki sifat fisik tanah. =eberapa sifat fisik tanah yang dapat dipengaruhi
pupuk kandang antara lain kemantapan agregat, bobot -olume, total ruang pori,
plastisitas dan daya pegang air. Kandungan unsur hara pupuk kandang akan berbeda
dengan berbedanya jenis dan wujud bahan pupuk kandang .Pemupukan yang dianjurkan pada budidaya tanaman jagung , untuk pupuk organik
% pupuk kandang kompos &' ton ha. Sedangkan untuk pupuk an organik 4 3rea
7'' kg ha, $SP /'' kg ha, KCI +' kg ha. Pupuk dasar diberikan sebelum tanam
atau bersamaan tanam sejumlah &' ton ha pupuk organic, /'' kg ha 3rea, /'' kg
$SP, dan +' kg ha KCl dengan membuat larikan atau ditugalkan kemudian ditutup
kembali dengan tanah dengan jarak /' cm dari garis tanam lubang tanam. Pupuk
susulan diberikan 7 minggu setelah tanam berupa 3rea /'' kg ha, diteruskan pupuk
susulan kedua pada tanaman berumur + minggu sejumlah /'' kg 3rea ha %@inas
Pertanian "ember,&''6. *asil penelitian !ayadewi %&''6 pupuk kandang ayam
meningkatkan pertumbuhan hasil tanaman jagung manis sebesar (6,'7< bila
dokombinasikan dengan jarak tanam +' : (' cm.
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
8/16
=arus %&''+ menjelaskan bahwa efisiensi penggunan pupuk dapat ditingkatkan
dengan melakukan serangkaian uji tanah untuk suatu sistem hara;tanah;tanaman. Pada
dasarnya tahapan kegiatan uji tanah meliputi ) %/ Pengambilan contoh tanah yang
mewakili lokasi berdasarkan hasil sur-ey terdahulu, %& 0nalisa kimia tanah di
laboratorium dengan metode yang tepat dan teruji, %7 Interpretasi hasil analisis dan
%( Bekomendasi pemupukan. *asil penelitian *asanudin et al %&''6 menunjukkanbahwa pemberian pupuk kandang pada berbagai dosis mampu menurunkan 0l;dd
sekaligus meningkatkan p* tanah walaupun peningkatan p* tanah tidak sedrastis
penurunan 0l;dd. Peningkatan p* diikuti dengan peningkatan P tersedia tanah .
Pemberian bahan organik pada tanah masam dapat meningkatkan serapan P dan hasil
tanaman jagung karena setelah bahan organik terdecomposisi akan menghasilkan
beberapa unsur hara seperti #, P dan K serta menghasilkan asam humat dan ful-at
yang memegang peranan penting dalam pengikatan De dan 0l yang larut dalam tanah
sehingga ketersediaan P akan meningkat %*asanudin, &''7.
Seperti halnya pupuk organik, pemakaian pupuk anorganik hanya diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan minimum hara tertentu seperti #, P, dan K, sehingga diberkan
pada takaran yang rendah. Pupuk # %urea untuk tanaman legum diperlukan sebagistater sehingga diberikan pada saat tanam dengan takaran /+;&' kgha, sedangkan
untuk tanaman non legum takarannya lebih tinggi. Pemakaian pupuk P %P;alam
minimal ' kg Pha untuk dua musim tanam, demikian pula pupuk KCl dengan
takaran ';9' kgha. $akaran pupuk anorganik secara tepat perlu diteliti lebih lanjut.
Pemupukan P juga memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan
produksi tanaman. Dosfor berperan pada berbagai akti-itas metabolisme tanaman dan
merupakan komponen klorofil. Sebagian besar hara P dari pupuk P yang diberikan
difiksasi di dalam tanah sehingga hanya /';&'< pupuk P yang diberikan diserap
tanaman. >leh sebab itu pemberian yang terus menerus dalam jumlah berlebih akan
terakumulasi dalam tanah dan dapat merubah status P tanah dari rendah ke tinggi
sehingga tanaman tidak lagi tanggap terhadap pemupukan P %=arus, &''+. Pemberian
pupuk P yaitu pupuk SP7 dan pupuk Bock fosfat mampu meningkatkan
pertumbuhan tanaman jagung terlihat darai parameter tinggi tanaman /' dan /6 hari
setelah tanam serta kadar P trubus %0rimurti et al , &''.
b pemberian pupuk hayati
!ikrobia tanah yang menguntungkan dapat dikategorikan sebagai biofertiliFer atau
pupuk hayati. !enurut Auwono %&'' secara garis besar fungsi menguntungkan
tersebut dapat dibagi menjadi beberapa 4
/. Penyedia hara
&. Peningkat ketersediaan hara
7. Pengontrol organisme pengganggu tanaman(. Pengurai bahan organik dan pembentuk humus
+. Pemantap agregat tanah
. Perombak persenyawaan agrokimia
=eberapa mikroorganisme tanah seperti BhiFobium, 0Fospirillum dan 0Footobacter,
!ikoriFa, =akteri pelarut fosfat, bila dimanfaatkan secara tepat dalam system
pertanian akan membawa pengaruh yang positif baik bagi ketersediaan hara yang
dibutuhkan tanaman, lingkungan edapik, maupun upaya pengendalian beberapa jenis
penyakit. Sehingga akan dapat diperoleh pertumbuhan dan produksi tanaman yang
optimal dan hasil panen yang lebih sehat. !ikroorganisme tersebut sering disebut
sebagai biofertiliFer atau pupuk hayati %Sutanto, &''&.
@ari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri pelarut fospat dapatmeningkatkan ketersediaan P di dalam tanah dan dapat meningkatkan efisiensi
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
9/16
penggunaan pupuk P serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Penggunaan pupuk hayati berupa inokulan bakteri fospat dengan tanpa pemberian
pupuk $SP dapat meningkatkan hasil jagung yang setara dengan pemberian $SP
%Prihartini, &''7. *asil penelitian 0rimurti et al %&'' pada perlakuan bakteri
pelarut fosfat %=PD mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung pada tanah
masam, yang tampak pada parameter tinggi tanaman /' dan (+ *S$, berat basahtrubus, berat kering trubus, berat basah akar, berat kering akar, luas daun serta kadar P
trubus. Pemberian =PD P. putida sama baiknya dengan P. 0eruginosa atau gabungan
keduanya dalam meningkatkan tinggi tanaman /' dan (+ *S$. 3ntuk meningkatkan
berat basah, berat kering trubus dan akar paling baik menggunakan P. putida. 0sosiasi
simbiotik anatara jamur dan sistem perakaran tanaman tinggi diistilahkan dengan
mikoriFa.
@alam fenomena ini jamur menginfeksi dan mengkoloni akar tanpa menimbulkan
nekrosis sebagaimana biasa terjadi pada infeksi jamur patogen, dan mendapat pasokan
nutrisi secara teratur dari tanaman. 0sosiasi ini akan dapat meningkatan ketersediaan
hara P dan lainnya serta meningkatkan serapannya. !0 membantu pertumbuhan
tanaman dengan memperbaiki ketersediaan hara fosfor dan melindungi perakaran dariserangan patogen %*adiyanto dan *airiyah, &''6.
*asil penelitian *asanudin dan Honggo %&''( menjelaskan pemberian inokulasi
mikrobia pelarut fosfat /+ ml tanaman;/ dan inokulasi mikoriFa &' g tanaman;/ dapat
meningkatkan serapan P dan hasil jagung. BhiFobium yang berasosiasi dengan
tanaman legum mampu menfiksasi /'';7'' Kg #*a dalam satu musim tanam dan
meninggalkan sejumlah # untuk tanaman berikutnya. Permasalahan yang perlu
diperhatikan adalah efisiesnsi inokulan BhiFobium untuk tanaman tertentu.
BhiFobium mampu mencukupi 2'< kebutuhan nitrogen tanaman legum dan
meningkatkan produksi antara /';&+leh karena itu, budi daya tanaman legum %kacang;kacangan dapat
menggunakan BhiFobium spp. #amun, perlu diperhatikan bahwa hubungan antara
tanaman legum dan BhiFobium bersifat sangat spesifik, artinya satu spesies
BhiFobium hanya dapat bersimbiose dengan spesies legum tertentu. >leh karena itu,
penggunaan BhiFobium sp. harus disesuaikan dengan spesies legum yang akan
dibudidayakan. =akteri penambat # yang hidup bebas seperti 0Fotobacter,
0Fospirillum, dan =eijerinckia dapat digunakan pada tanaman dari famili Hramineae
%rumput;rumputan seperti padi, jagung, dan sorgum.
Pupuk hayati lainnya adalah yang mengandung mikroba pelarut fosfat. !ikroba ini
ada yang hidup bebas di dalam tanah atau hidup di daerah perakaran %rhiFobakteri.!ikroba tersebut dapat menghasilkan senyawa organik yang dapat melarutkan P;
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
10/16
tanah, sehingga ketersediaan P bagi tanaman meningkat dan mengurangi takaran
penggunaan pupuk P.
Cendawan mikoriFa arbuskula %C!0. C!0 merupakan suatu bentuk asosiasi
cendawan dengan akar tanaman tingkat tinggi. Kemampuan asosiasi tanaman; C!0
ini memungkinkan tanaman memperoleh hara dan air yang cukup pada kondisi
lingkungan yang miskin unsur hara dan kering, perlindungan terhadap patogen tanahmaupun unsur beracun, dan secara tidak langsung melalui perbaikan struktur tanah.
*al ini dimungkinkan karena C!0 mempunyai kemampuan menyerap hara dan air
lebih tinggi dibanding akar tanaman.
Keunggulan kemampuan C!0 dalam pengambilan hara, terutama hara yang bersifat
tidak mobil seperti P, En, dan Cu, disebabkan C!0 memiliki struktur hifa yang
mampu menjelajah daerah di antara partikel tanah, melampaui jarak yang dapat
dicapai akar %rambut akar, kecepatan translokasi hara enam kali kecepatan rambut
akar, dan nilai ambang batas konsentrasi hara yang dapat diserap C!0 lebih rendah
%setengah ambang batas konsentrasi hara yang dapat diserap akar. C!0 secara tidak
langsung juga dapat meningkatkan ketersediaan P;tanah melalui produksi enFim
fosfatase oleh akartanaman. C!0 juga berperan dalam membantu pemenuhankebutuhan air pada saat kekeringan karena bertambahnya luas permukaan penyerapan
air oleh hifa eksternal. Satu spesies C!0 dapat berasosiasi dengan berbagai tanaman
sehingga satu macam C!0 dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Pada saat
ini telah dihasilkan berbagai inokulan C!0,umumnya dari spesies Hlomus,
Higaspora, dan 0caulospora.
*1I0 adalah merupakan sistem pertanian yang menggunakan masukan dari luar
%secara berlebihan. 3mumnya berupa bahan;bahan agrokimia kon-ensional yang
memang disengaja dibuat untuk input produksi. Sistem ini sangat tergantung senyawa
kimia sintetis %pupuk, pestisida, Fat pengatur tumbuh. @apat berpengaruh buruk pada
keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia.Salah satu contohnya adalah
dengan pengapuran. Secara ringkas pengapuran dapat dijabarkan sebagai berikut4
/. Salah satu kegiatan reklamasi lahan untuk memperbaiki atau memulihkan
kembali tanah Gtanah yang tidak subur agar secara optimal dapat mendukung
pertumbuhan tanaman adalah dengan penambahan amelioran seperti pemberian kapur
pertanian. Secara tidak langsung kapur dapat mengurangi keracunan 0l,
meningkatkan ketersediaan P, meningkatkan p* tanah dan secara langsung kapur
dapat meningkatkan ketersediaan hara Ca.
&. Pengapuran ditekankan kepada penggunaan kapur biasa CaC>7, seterusnya
tanah masih perlu terus dipupuk. Pengapuran hendaknya dipandang hanya untuk
menetralisasikan tanah secara cepat dan seterusnya jangan tergantung lagi pada
banyaknya kapur, walaupun kualitas lahan cepat menurun kembali. Kapur dapatmenetralisir 0l melalui ion >*;membentuk 0l%>*7tidak aktif yang dihasilkan dari
pelepasan C>7&;yang selanjutnya 0l menjadi tidak larut dan 0l;dd semakin berkurang
%*asanudin et al, &''6. Selanjutnya dijelaskan juga bahwa untuk meningkatkan p*
tanah dari (, menjadi +,2 diperlukan dosis kapur &: 0l;dd.
7. Kapur berfungsi memantapkan stabilitas tanah, tetapi daya kerjanya lebih
cepat dari pada kerja bahan organik. Kelemahannya adalah bila tanah berkualitas
rendah, yang ditandai dengan tingkat kesuburan rendah, maka dengan pengapuran
saja hanya memungkinkan pertumbuhan tanaman yang normal. Sebaliknya
penggunaan bahan organik tanpa didahului dengan pengapuran menghasilkan
pemantapan stabilitas tanah secara lambat, tetapi dampak positifnya berlangsung
jangka panjang. >leh karena itu pengapuran pada tanah masam sebaiknya diikuti
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
11/16
dengan pemberian pupuk organik agar stabilitas tanah terjaga dan pertumbuhan serta
produksi tanaman akan terjamin %Kuswandi,/997.
B.K(n!e) Mekanik #an 'egetati+
Pemakaian tiga konsep di atas tadi ternyata hanya terbatas pada pengelolaankesuburan tanah secara kimia, sementara secara fisik sebenarnya di lahan kering ila
dihadapkan pada kondisi tanah dengan slope tertentu serta berada pada daerah dengan
intensitas hujan tinggi, maka secara teknik pengolahan tanah yang dilakukan harus
berprinsip peningkatan kesuburan tanah dan adanya pelaksanaan konser-asi tanah dan
air.
Pada prinsipnya untuk meningkatkan atau mempertahankan kemampuan tanah dapat
dilakukan teknik pengelolaan tanah secara mekanik dan -egetatif. Secara mekanik
pembuatan teras misalnya teras gulud, teras bangku atau teras indi-idu dan pembuatan
saluran drainase. Sedangkan secara -egetatif adalah penerapan pola tanam yang
menutup permukaan tanah sepanjang tahun baik dengan hijauan maupun -egetasi
misalnya dengan pergiliran tanaman , tumpang sari atau penanaman budidaya lorong.Konser-asi tanah secara mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis dan
pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan guna
menekan erosi dan meningkatkan kemampuan tanah mendukung usahatani secara
berkelanjutan. =eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan teras gulud
menurut Sinukaban %/99(4
%/ $eras gulud cocok diterapkan pada lahan dengan kemiringan /';('
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
12/16
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
13/16
melapuk yang berfungsi sebagai mulsa, sehingga tanah terlindung dari air hujan dan
pemadatan tanah karena ulah pekerja selama operasi di lapangan. =arisan tanaman
pagar menurunkan kecepatan aliran permukaan sehingga memberikan kesempatan
pada air untuk berinfiltrasi. Selanjutnya tanaman pagar menyebabkan air tanah selalu
berkurang untuk kebutuhan pertumbuhannya selama musim kemarau sehingga sistem
ini menyerap lebih banyak air hujan ke dalam tanah dan akhirnya menurunkan erosi.Selain efektif mengendalikan erosi, 0lley cropping juga ternyata dapat meningkatkan
produkti-itas tanah dan tanaman. Sistem ini dapat memperbaiki sifat fisik tanah yaitu
menurunkan =@ %bulk density dan meningkatkan kondukti-itas hidraulik tanah.
*asil penelitian 0gas et al. %/996 tentang sifat;sifat tanah dan air di bawah 0lley
cropping pada tanah o:ilos miring menunjukkan bahwa pada umumnya sifat;sifat
tanah tidak dipengaruhi oleh jenis legumtaman pagar, tetapi dipengaruhi oleh posisi
dalam lorong. Lebih dekat pada barisan tanaman pagar, mempengaruhi distribusi air.
0ir tersedia pada kedalaman /';/+ cm adalah ',/ ) ',/7 dan ','2 m7 masing;masing
pada bagin bawah, tengah dan atas dari lorong. $ransmisi-itas air menurun dari ',(9
mmdetik pada bagian bawah menjadi ',/& mmdetik pada bagian atas dari lorong.
Kandungan air tanah dan tekanan air tanah menurun pada bagian lorong yang dekatpada tanaman pagar. *al ini akan menyebabkan kompetisi air antara tanaman pagar
dengan tanaman pangan pada lorong. Selain perbaikan sifat fisik tanah, penelitian;
penelitian terdahulu juga memperlihatkan bahwa 0lley cropping dapat meningkatkan
unsur hara di dalam tanah.
'.PENUTUP
A.Ke!i")ulan
/.Lahan kering merupakan salah satu sumberdaya lahan yang potensial, dominasi
tanah pada lahan ini adalah tanah mineral masam yang terdapat pada iklim tropik
adalah jenis tanah ultisol, o:isols dan spodosol serta inseptisol . Karekteristik tanah
mineral masam adalah p* rendah , bahan organik rendah dan kahat unsur hara makro
maupun mikro serta tingginya kandungan 0l dan De.
&. Pengelolaan tanah;tanah mineral masam untuk kepentingan pertanian menghadapi
kendala p* yang rendah, keracunan 0l, !n, danatau De, serta kekahatan unsur;unsur
hara penting seperti #, P, Ca, dan atau !g dan !o.
7. 0lternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi tanah masam guna mendukung
pertumbuhan dan produksi tanaman adalah dengan konsep L1I0, L1IS0 dan *1I0.
Selain ketiga konsep tersebut konsep mekanik dan -egetatif merupakan tindakankonser-asi tanah dan air .
B.Saran
Sebagai salah satu sumberdaya lahan yang potensial, maka sangat diperlukan berbagai
ino-asi untuk mengelola lahan kering sebagai upaya konser-asi, karena semakin
tingginya kon-ersi lahan pertanian subur telah memaksa pertanian bergeser kepada
pemanfaatan lahan marginal yang salah satunya lahan kering.
DA,TAR PUSTAKA
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
14/16
0rimurti,S, Setyati,@ dan !ujib,!. &''. 1fetti-itas bakteri pelarut fosfat dan pupuk
P terhadap pertumbuhan tanaman jagung %Eea mays pada tanah masam. 3ni-ersitas
"ember "urusan D!IP0 .
0rief, 0. @an Irman. /996. 0meliorasi Lahan Kering !asam untuk $anaman Pangan.
Prosiding Simposium Penelitian $anaman Pangan III. Puslitbang $anaman Pangan.=alitbangtan @eptan. *al. /+;/6+.
0nonimous.&''9.=udidaya Lorong. =ebas banjir &'&+.files.wordpress.com %diakses
!ei &''9
=arus,". &''+. Bespon tanaman padi terhadap pemupukan P pada tingkat status hara P
tanah yang berbeda. "urnal 0kta 0grosia . 2%&4 +&;++.
@inas Pertanian "ember. &''6. =udidaya $anaman "agung.
http4warintek.bantul.go.id%diakses 2 0pril &''9.
*asanudin.Hanggo,=.&''(. Pemanfaatan !ikrobia Pelarut Dospat dan !ikoriFa untuk
Perbaikan Dospor tersedia,Serapan Dospor $anah 3ltisol dan *asil "agung.3ni-ersitas
=engkulu. "urnal Ilmu Pertanian Indonesia . (%& 4 96;/'7.
*asanudin. &''7. Peningkatan ketersediaan dan serapan # dan P serta hasil tanaman
jagung melalui inokulasi mikoriFa, aFotobacter dan bahan organic pada ultisol. "urnal
Ilmu Pertanian Indonesia. +%&4 27;29.
*asanudin, !itriani dan =archia D.&''6. Pengaruh pengapuran dan pupuk kandang
terhadap ketersediaan hara P pada timbunan tanah pasca tambang batubara. "urnal
0kta 0grosia . 1disi khusus #o /4 /;(.
*andayanto, 1., *airiyah,K .&''6. =iologi $anah Landasan Pengelolaan $anah Sehat.
Pustaka 0dipura.
*ardjowigeno, S. /997. Klasifikasi $anah dan Pedogenesis. 0kademika Pressindo,
"akarta. &67 p.
*anafiah,0K. &''6. @asar @asar Ilmu $anah. 1disi &. Baja Hra-indo
Persada."akarta . pp /79;/+.
*imatan. &''. Pembentukan dan Profil $anah. *impunan Ilmu $anah 3ni-ersitas
Padjajaran. *iatan'.files.wordpress.com %di akses !ei &''9.
*akim, #., H. Ismail., !ardinus dan *. !uchtar. /996. Perbaikan Lahan Kritis
dengan Botasi $anaman dalam =udidaya Lorong. Prosiding Simposium Penelitian
$anaman Pangan III. Puslitbangtan. @eptan. *al. /+;/(.
http://warintek.bantul.go.id/http://warintek.bantul.go.id/ -
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
15/16
Ismail, *.., ". Shamshuddin 5 S.B. Syed >man. /997. 0lle-ation of Soil0cidity in
3ltisol and >:isol for Corn Hrowth. Plant 5 Soil /+/4 ++; +.
Kang, =.$., H.H. Jilson, 5 $.L. Lawson. /92. 0lley cropping. II$0. Ibadan,
#igeria. && h.K1P0S. /92. 0gro;ecosistem daerah kering di #usa $enggara $imur. =adan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. "akarta. ::-iii ? //9 h
Kuswandi. /997. Pengapuran $anah Pertanian. Kanisus Aogyakarta.1disi /.
!ayadewi, #0. &''6. Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap
pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. "urnal 0gritrop. &2%(4 /7;/9.
!onkhouse, D., 5 ". Small. /962. @ictionary of the natural en-ironment. 1dward
0rnold %publ. Ltd Laondon. 7&' h.
#otohadiprawiro,$. &''. 3ltisol, Dakta dan Implikasi Pertaniannya. =uletin PusatPenelitian !arihat .#o.. &''.
#ursyamsi, @. &''. Kebutuhan hara kalium tanaman kedelai di tanah ultisol. "urnal
Ilmu $anah dan Lingkungan. %& 4 6/;2/.
Prihartin.&''7. !ikroorganisme !eningkatkan 1fisiensi Pemupukan Dospat.Pusat
Penelitian dan Pengembangan $anah dan 0groklimak.=ogor
Partohardjono, S., I.H. Ismail., Subandi., !.>. 0dnyana dan @.0. @armawan. /99(.
Peranan Sistem 3sahatani $erpadu dalam 3paya Pengentasan Kemiskinan di
=erbagai 0groekosistem. Prosiding Simposium Panelitian $anaman Pangan III.
Puslitbangtan @eptan. *al /(7;/2&.
Bahim, 1S. &''. Pengendalian 1rosi $anah.1disi 7. =umi 0ksara "akarta.pp 9/;/'.
Sutanto,B..&''&.Penerapan Pertanian >rganik.1disi 7 . Kanisus "akarta.
Sinukaban, #. /99(. !embangun Pertanian !enjadi Lestari dengan Konser-asi.
Daperta IP=. =ogor.
Subandi. &''6. $eknologi Produksi dan Strategi Pengembangan. Iptek $anamanPangan &%/ 4/& ;&+.
Sukmana, S. /99(. =udidaya lahan kering ditinjau dari konser-asi tanah. Prosiding
Penanganan Lahan Kering !arginal melalui Pola 3sahatani $erpadu di "ambi. Pusat
Penelitian $anah dan 0groklimat, =ogor. *lm /2;&9.
Subagyo, *., #. Suharta, dan 0.=. Siswanto. &'''. $anah;tanah pertanian di
Indonesia. *al. &/; dalam Sumber @aya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya.
Pusat Penelitian $anah dan 0groklimat, =ogor.
$aufi,0., *. Kuntyastuti, Sudaryono,0.H.!anshuri, Suryantini, $riwardani, dan C.Prahoro. &''7. Perbaikan dan peningkatan efisiensi produksi kedelai di lahan
-
8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal
16/16
keringmasam. Laporan teknis =alai Penelitian$anaman Kacang;kacangan dan 3mbi;
umbian %tidak dipublikasi.
$im Peneliti Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. &''2. Pemanfaatan =iota
$anah untuk keberlanjutan produkti-itas pertanian lahan kering masam.
Pengembangan Ino-asi Pertanian /%&4/+6;/7.
Auwono,#. J.&''. Pupuk *ayati . 3H!.Aogyakarta.
Auwono #J dan Bosmarkam 0. &''2. Ilmu Kesuburan $anah. 1disi (. Aogyakarta.
pp &7 ;7&.
Aulianti, #. &''6. Beaksi $anah ."urnal *ijau.&%+ 4 &7 G (7.