Pengelolaan Lahan Marginal

download Pengelolaan Lahan Marginal

of 16

Transcript of Pengelolaan Lahan Marginal

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    1/16

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    2/16

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Laan Kering

    Istilah lahan kering digunakan oleh Kelompok Penelitian 0groekosistem %K1P0S,

    /92 sebagai padanan dry land. 3raiannya menyiratkan pengusahaan lahan secaratadah hujan. 3ntuk menghilangkan kerancuan penggunaan istilah lahan kering dan

    pertanian lahan kering, perlu dibedakan pengertian yang didasarkan4

    /.Keadaan iklim yang kering dalam arti istilah Inggris arid landmenurut salah satu

    takrifnya4 %a daerah dengan curah hujan tahunan kurang daripada &+' mm, %b daerah

    yang jumlah hujannya tidak mencukupi untuk menghidupi -egetasi sedikitpun, %c

    daerah yang jumlah hujannya tidak mencukupi untuk memapankan pertanian tanpa

    irigasi, atau %d daerah dengan jumlah e-aporasi potensial melebihi jumlah curahan

    %precipitation aktual %!onkhouse 5 Small, /962.

    &.Keadaan lahan yang berkaitan dengan pengatusan alamiah lancar %bukan rawa,

    dataran banjir, lahan dengan air tanah dangkal, dan lahan basa alamiah lain.

    7.Lahan pertanaman yang diusahakan tanpa penggenangan.3ntuk kondisi yang pertama dapat digunakan istilah 8daerah kering atau 8kawasan

    iklim kering. Sementara pada kondisi yang kedua dapat dipilih istilah lahan atasan

    %upland. Kondisi yang ketiga dapat diterapkan istilah 8lahan kering. "adi, pertanian

    lahan kering ialah pertanian yang diusahakan tanpa penggenangan lahan garapan.

    !aka padi sawah dan perikanan kolam %air tawar dan tambak tidak termasuk, akan

    tetapi padi gogo, palawija, perumputan pakan, perkebunan dan pekarangan termasuk

    pertanian lahan kering. Ini berarti bahwa irigasi tetap dapat diberikan, asal tidak

    dimaksudkan untuk menggenangi lahan

    B.Tana Mineral Ma!a" #an Pen$e%arann$a

    $anah mineral masam banyak dijumpai di wilayah beriklim tropika basah, termasuk

    Indonesia. Luas areal tanah bereaksi asam seperti podsolik, ultisol, o:isols dan

    spodosol, masing;masing sekitar (6,+, /2,(, +,' dan +,( juta ha atau seluruhnya

    sekitar 6< dari luas total tanah di Indonesia %#ursyamsi et al, /99.

    Keasaman tanah ditentukan oleh kadar atau kepekatan ion hidrogen di dalarn tanah

    tersebut. =ila kepekatan ion hidrogen di dalam tanah terlalu tinggi maka tanah akan

    bereaksi asam. Sebaliknya, bila kepekatan ion hidrogen terIalu rendah maka tanah

    akan bereaksi basa. Pada kondisi ini kadar kation >*;lebih tinggi dari ion *?. $anah

    masam adalah tanah dengan p* rendah karena kandungan *?yang tinggi. Pada tanah

    masam lahan kering banyak ditemukan ion 0l7?

    yang bersifat masam karena denganair ion tersebut dapat menghasilkan *?. @alarn keadaan tertentu, yaitu apabila tercapai

    kejenuhan ion 0l7? tertentu, terdapat juga ion 0l;hidroksida ,dengan demikian dapat

    menimbulkan -ariasi kemasaman tanah %Aulianti, &''6. $erdapat dua jenis reaksi

    tanah atau kemasaman tanah, yakni kemasaman %reaksi tanah aktif dan potensial.

    Beaksi tanah aktif ialah yang diukurnya konsentrasi hidrogen yang terdapat bebas

    dalam larutan tanah. Beaksi tanah inilah yang diukur pada pemakaiannya sehari;hari.

    Beaksi tanah potensial ialah banyaknya kadar hidrogen dapat tukar baik yang terjerap

    oleh kompleks koloid tanah maupun yang terdapat dalam larutan %*anafiah, &''6.

    Selanjutnya dijelaskan juga oleh *anafiah %&''6 bahwa sejumlah senyawa

    menyumbang pada pengembangan reaksi tanah yang asam atau basa. 0sam;asam

    organik dan anorganik, yang dihasilkan oleh penguraian bahan organik tanah ,merupakan konstituen tanah yang umum dapat mempengaruhi kemasaman tanah.

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    3/16

    Bespirasi akar tanaman menghasilkan C'&yang akan membentuk *&C>7dalam air.

    0ir merupakan sumber lain dari sejumlah kecil ion *?.

    "enis tanah masam diantaranya terdapat pada tanah ordo 3ltisol. 3ltisol dibentuk oleh

    proses pelapukan dan pembentukan tanah yang sangat intensif karena berlangsung

    dalam lingkungan iklim tropika dan subtropika yang bersuhu panas dan bercurah

    hujan tinggi dengan -egetasi klimaksnya hutan rimba. @alam lingkungan semacam inireaksi hidrolisis dan asidolisis serta proses pelindian %leaching terpacu sangat cepat

    dan kuat. 0sidolisis berlangsung kuat karena air infiltrasi dan perkolasi mengambil

    C>&hasil mineralisasi bahan organik berupa serasah hutan dan hasil pernafasan akar

    tumbuhan hutan. Pelapukan masam tanah membebaskan basa dari mineral tanah

    secara cepat apabila didukung dengan daya lindi yang kuat maka akan terbentuk tanah

    yang miskin hara dan 0l, De, serta !n yang tinggi dapat meracuni tanaman. Persoalan

    akan bertambah berat jika bahan induk tanah sudah bersifat masam kondisi inilah

    yang dijumpai di Sumatera. $anah ultisol memiliki ciri;ciri sebagai berikut4

    /. p* rendah

    &. Kejenuhan 0l, De dan!n tinggi

    7. @aya jerap terhadap fosfat kuat(. Kejenuhan basa rendah ) kadar Cu rendah dalam tanah yang berasal dari bahan

    induk masam %feksil atau batuan pasir, En cukup namun terelu-iasi.

    +. Kadar bahan organik rendah dan kadar # rendah

    . @aya simpan air terbatas

    6. Kedalaman efektif terbatas

    2. @erajat agregasi rendah dan kemantapan agregat lemah baik pada lahan

    berlereng maupun datar.

    3ltisols %ultimus;selesai adalah tanah;tanah yang berwarna kuning merah dan telah

    mengalami pencucian yang sudah lanjut. @ikenal luas sebagai podsolik merah kuning.

    $anah;tanah ini mendominasi lahan kering di Sumatera, Kalimantan dan "awa. $otal

    luas adalah sekitar (+.69 juta ha atau &(.7 < dari lahan Indonesia dan menyebar di

    Kalimantan$imur %/'.'( juta ha, Irian"aya %6.& juta, Kalimantan=arat %+.6/ juta,

    Kalimantan $engah %(.2/ juta, dan Biau %&.&6 juta ha. $anah >:isols %o:ide, oksida

    adalah tanah;tanah yang telah mengalami pencucian yang intensif dan miskin hara,

    tinggi kandungan 0l dan De. Seperti halnya 3ltisols, mereka mendominasi lahan

    kering dengan intensitas curah hujan yang tinggi. $anah;tanah ini sudah tua. $otal

    luas tanah ini sekitar /(.// juta ha atau 6.+< dari total lahan Indonesia dan menyebar

    di Sumatera Selatan %&.2& juta ha, Irian "aya %&.(/ juta, Kalimantan $engah %&.'

    juta, Kalimantan =arat %/.69 juta, "ambi %/./( juta, dan Lampung %/.'/ juta ha.

    Spodosol merupakan tanah mineral yang mempunyai horiFon spodik, suatu horiFon

    dalam dengan akumulasi bahan organic, dan oksidasi aluminium %0l dengan atautanpa oksidasi besi %De.. @i Indonesia sendiri penyebaran endapan pasir dan batu

    pasir kuarsa yang secara geologis sangat luas, terdapat di Kalimantan $engah, serta

    setempat;setempat di Kalimantan =arat dan Kalimantan $imur. @i pulau lain

    nampaknya tidak luas penyebaranya dan setempat G setempat terdapat di Sulawesi dan

    Sumatera. Landform G nya dimasukkan sebagai dataran tektonik. Lanscape luas tanah

    spodosol seluruhnya diperkirakan &,/ juta ha atau /,/ < wilayah dataran Indonesia.

    Penyebaranya paling luas terdapat di Kalimantan $engah sekitar /,+/ juta ha,

    kemudian di Kalimantan =arat ',(& juta dan Kalimantan $imur ',/+ juta ha. @i

    Sulawesi $engah, tengah, selatan dan tenggara dipearkirakan terdapat antara //;&+

    ribu ha %*imatan, &''.

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    4/16

    &.Tinjauan U"u" Ke!u%uran Tana

    Sebagai sumberdaya alam untuk budidaya tanaman, tanah mempunyai dua fungsi,

    yaitu 4 %/ sebagai sumber penyedia unsur hara dan air, dan %& tempat akar

    berjangkar. Salah satu atau kedua fungsi ini dapat menurun, bahkan hilang.

    *ilangnya fungsi inilah yang menyebabkan produkti-itas tanah menurun menjadi$anah !arginal. @engan demikian, $anah !arginal untuk budidaya tanaman

    merupakan tanah yang mempunyai sifat;sifat fisika, kimia, dan biologi yang tidak

    optimal untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman.

    $anah !arginal dapat terbentuk secara alami dan antropogenik %ulah manusia.

    Secara alami %pengaruh lingkungan yang disebabkan proses pembentukan tanah

    terhambat atau tanah yang terbentuk tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman.

    !isalnya, bahan induk yang keras dan asam, kekurangan air, suhu yang

    dinginmembeku, tergenang dan akumulasi bahan gambut, fraksi tanah yang

    dihasilkan didominasi oleh pasir, pengaruh salinisasipenggaraman.

    $anah !arginal yang dimaksudkan adalah tanah yang terbentuk secara alami, bukan

    tanah yang menjadi marginal karena antropogenik. @ari /& ordo tanah di dunia%0lfisols, 0ndisols, 0ridisols, 1ntisols, Helisols, *istosols, Inceptisols, !ollisols,

    >:isols, Spodosols, 3ltisol, dan ertisols yang tergolong $anah !arginal antara lain

    adalah 4 0ridisols, 1ntisols, Helisols, *istosols, Inceptisols, dan 3ltisols. Secara

    antropogenik adalah karena ulah manusia yang memanfaatkan sumberdaya alam yang

    tidak terkendali, sehingga terjadi kerusakan ekosistem. !isalnya, deforestasi dan

    degradasi hutan, eksploitasi deposit bahan tambang, terungkapnya unsur atau senyawa

    beracun bagi tanaman, pengeringan ekstrem pada tanah gambut, serta kebakaran.

    @eforestasi dan degradasi hutan menyebabkan terjadinya erosi yang dipercepat dan

    punahnya organisme yang berperan dalam pembentukan tanah . 0liran permukaan

    yang berasal dari curah hujan akan mengikis lapisan permukaan yang merupakan

    bagian tersubur dari tanah. Draksi tanah yang dahulu diangkut adalah yang halus dan

    ringan yaitu liat dan humus. Kedua fraksi ini sangat berperan dalam menentukan

    kesuburan tanah, karena merupakan kompleks petukaran ion dan penahan unsur hara.

    @alam sedimen yang terangkut pada peristiwa erosi terdapat juga berbagai unsur hara

    dan bahan organik. >leh karena itu, tanah yang mengalami erosi akan menurun

    produkti-itasnya menjadi tanah marginal yang kalau erosi selanjutnya tidak

    dikendalikan, tanah tersebut akan menjadi lahan kritis.

    Produkti-itas tanah merupakan kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk

    tertentu suatu tanaman dibawah suatu sistem pengelolaan tanah tertentu. Suatu tanah

    atau lahan dapat menghasilkan suatu produk tanaman yang baik dan menguntungkan

    maka tanah dikatakan produktif. Produkti-itas tanah merupakan perwujudan darifaktor tanah dan non tanah yang mempengaruhi hasil tanaman. $anah produktif harus

    mempuyai kesuburan yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. 0kan tetapi

    tanah subur tidak selalu berarti produktif. $anah subur akan produktif jika dikelola

    dengan tepat, menggunakan jenis tanaman dan teknik pengelolaan yang sesuai.

    Kesuburan tanah adalah kemampuan atau kualitas suatu tanah menyediakan unsur

    hara tanaman dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, dalam bentuk

    senyawa;senyawa yang dapat dimanfaatkan tanaman dan dalam perimbangan yang

    sesuai untuk pertumbuhan tanaman tertentu dengan didukung oleh faktor

    pertumbuhan lainnya %Auwono dan Bosmarkam, &''2.

    $anah yang sehat akan memberikan sumbangan yang besar tehadap kualitas tanah.

    Kualitas tanah dapat sebagai sifat atau atribut inherent tanah yang dapat digambarkandari sifat;sifat tanah atau hasil obser-asi tidak langsung, dan sebagai kemampuan

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    5/16

    tanah untuk menampakkan fungsi;fungsi produkti-itas lingkungan dan kesehatan.

    Jinarso %&''+ menjelaskan bahwa pengukuran kualitas tanah merupakan dasar

    untuk penilaian keberlanjutan pengelolaan tanah yang dapat diandalkan untuk masa;

    masa yang akan datang, karena dapat dipakai sebagai alat untuk menilai pengaruh

    pengelolaan lahan.

    III.PERMASALAHAN KESUBURAN TANAH

    $anah masam di Indonesia memiliki ciri;ciri tekstur lempungan, struktur gumpal,

    permeabilitas rendah, stabilitas agregat baik, p* rendah, KPK rendah, aras #, P, Ca,

    !g sangat rendah, -egetasi alami alang;alang %Imperata cylindrica dan hutan

    %*ardjowigeno, /997, fraksi lempung didominasi oleh mineral;mineral bermuatan

    terubahkan seperti kaolinit, gibsit dan atau goetit %Ismail et al., /997. $anah ini di

    Indonesia terbentuk di daerah yang bercurah hujan tinggi %&+'';7''' mm per tahun,

    topografi berombak hingga berbukit dengan ketinggian +';7+' mm di atas muka air

    laut, batuan induk granit, abu -ulkan atau andesit.

    Pengelolaan tanah;tanah mineral masam untuk kepentingan pertanian menghadapikendala p* yang rendah, keracunan 0l, !n, danatau De, serta kekahatan unsur;unsur

    hara penting seperti #, P, Ca, dan atau !g dan !o . Lahan kering tergolong

    suboptimal karena tanahnya kurang subur, bereaksi masam, mengandung 0l, De, dan

    atau !n dalam jumlah tinggi sehingga dapat meracuni tanaman. Lahan masam pada

    umumnya miskin bahan organik dan hara makro #, P, K, Ca, dan !g. 3saha

    pertanian di tanah 3ltisol akan menghadapi sejumlah permasalahan.$anah 3ltisol

    umumnya mempunyai p* rendah yang menyebabkan kandungan 0l, De, dan !n

    terlarut tinggi sehingga dapat meracuni tanaman. "enis tanah ini biasanya miskin

    unsur hara esensial makro seperti #, P, K, Ca, dan !g) unsur hara mikro En, !o, Cu,

    dan =, serta bahan organik . !eskipun secara umum tanah 3ltisol atau Podsolik

    !erah Kuning banyak mengandung 0l dapat ditukar %0l;dd %&';6'

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    6/16

    dalam pengelolaan merupakan penyebab degradasi lahan yang mendasar. @i daerah

    tropika basah yang topografinya ber-ariasi dari datar, bergelombang hingga

    bergunung, erosi tanah merupakan salah satu penyebab degradasi lahan yang dominan

    disamping penyebab lain seperti pencucian hara dan akumulasi unsur;unsur beracun.

    Lahan kering PodFolik !erah Kuning beriklim basah didominasi oleh tanah masam

    P!K dengan bahan induk yang miskin unsur hara %Partohardjono et al, /99(. >lehkarena itu lahan ini tergolong lahan marginal yang tingkat produkti-itasnya rendah.

    Kesuburan tanah ini secara alamiah sangat tergantung pada lapisan atas yang kaya

    bahan organik tetapi bersifat labil. Kalau lahan ini diolah untuk budidaya, kandungan

    bahan organik yang memadai, produkti-itas lahan cepat pula menurun dan akhirnya

    menjadi lahan kritis.

    $anaman yang dibudidayakan pada lahan kering P!K yang kritis tidak mampu

    berproduksi secara optimal jika dikelola secara kon-ensional %*akim et al, /996.

    Sedangkan pembuatan teras dan galengan memerlukan biaya yang tinggi dan petani

    tidak memiliki cukup biaya. !ineral liat umumnya didominasi oleh kaolinit yang

    tidak banyak memberikan sumbangan terhadap kesuburan tanah serta sebagian besar

    tanah ini mempunyai kapasitas memegang air yang rendah dan peka terhadap erosi%0rief dan Irman, /996.

    I'.PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH

    A.K(n!e) LEIA* LEISA #an HEIA

    0da tiga konsep untuk memperbaiki kesuburan tanah yaitu yang berwawasan

    lingkungan atau berkelanjutan adalah Low 1:ternal Input 0griculture %L1I0 dan

    Low 1:ternal Input Sustainable 0griculture %L1IS0, dan pertanian moderen yang

    tergantung dengan bahan kimia adalah *igh 1:ternal Input 0griculture %*1I0.

    L1I0 adalah sistem yang memanfaatkan sumberdaya lokal yang sangat intensif

    dengan sedikit atau sama sekali tidak menggunakan masukan dari luar sehingga tidak

    terjadi kerusakan sumberdaya alam. Pendauran hara di dalam usahatani dengan

    sumber;sumber yang berasal dari luar usaha tani. Kegiatan ini berguna untuk

    menambahkan hara kepada tanah dari luar usaha tani. =ahan;bahan yang digunakan4

    sampah, kompos, limbah, dan lain;lain. Pendauran hara di dalam usaha tani dengan

    sumber;sumber yang berasal dari usaha tani itu sendiri. Pendauran ini dapat

    dilewatkan dengan ternak atau pengembalian sisa;sisa biomassa hasil panen. Cara ini

    tidak menambahkan hara kepada tanah, tetapi hanya mengembalikan hara yang tidak

    terangkut ke luar bersama dengan hasil panen . Pendauran hara di dalam petak

    pertanaman. Kegiatan ini biasanya melibatkan tanaman legum %co-er crop untukmemenuhi sebagian besar kebutuhan # pada tanaman pokok.

    L1IS0 adalah Pertanian dengan masukan rendah tetapi mengoptimalkan pemanfaatan

    sumberdaya alam %tanah, air, tumbuhan dan hewan, manusia %tenaga, pengetahuan

    dan keterampilan yang tersedia ditempat dan layak secara ekonomis, mantap secara

    ekologis, adil secara sosial dan sesuai dengan budaya lokal. Ciri;ciri sitem ini %a

    berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan mengkombinasikan

    berbagai komponen sistem usahatani %tanaman, hewan, tanah, air, iklim dan manusia

    sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang luar biasa,%b berusaha

    mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan mengkombinasikan berbagai

    komponen sistem usahatani %tanaman, hewan, tanah, air, iklim dan manusia sehingga

    saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang luar biasa.

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    7/16

    Prinsip dasar L1IS0 adalah menjamin kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan

    tanaman, khususnya dengan mengelola bahan organik dan meningkatkan kehidupan

    mikroorganisme di dalam tanah %soil regenerator, mengoptimalkan ketersediaan dan

    menyeimbangkan aliran unsur hara, khususnya melalui penambatan #itrogen,

    pendaur ulangan unsur hara dan pemanfaatan pupuk luar sebagai pelengkap,

    meminimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara dan air denganpengelolaan iklim mikro, pengelolaan air dan pengendalian erosi, saling melengkapi

    dan sinergi dalam penggunaan sumberdaya genetik yang mencakup penggabungan

    dalam sistem pertanian terpadu dengan tingkat keanekaragaman fungisonal tinggi .

    =eberapa aplikasi praktisnya adalah seperti di bawah ini4

    a pemakaian pupuk organik dan anorganik

    Sumber pupuk organik dapat berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman dan limbah,

    misalnya ) pupuk kandang, hijauan tanaman rerumputan, semak ,perdu dan pohon,

    limbah pertanaman dan limbah agroindustri. $anah yang dibenahi dengan pupuk

    organik mempunyai struktur yang baik dan sifat menahan air yang lebih besar dari

    pada tanah yang kandungan bahan orgaiknya rendah.

    Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro yang rendah, tetapimengandung hara mikro yang cukup sangat diperlukan oleh tanaman, sebagai bahan

    pembenah tanah pupuk organik dapat mencegah erosi, mencegah pengerakan

    permukaan tanah %crustingdan retakan tanah, mempertahankan kelengasan tanah .

    Karekteristik yang dimiliki oleh pupuk organik adalah 4

    /. Kandungan hara rendah. Kandungan hara pupuk organik pada umumnya rendah

    tetapi ber-ariasi tergantung jenis bahan dasarnya.

    &. Ketersediaan unsur hara lambat. *ara yang berasal dari bahan organik diperlukan

    untuk kegiatan mikrobia tanah untuk dirubah dari bentuk organik komplek yang tidak

    dapat dimanfaatkan tanaman menjadi bentuk senyawa organik dan anorganik yang

    sederhana yang dapat diabsorpsi oleh tanaman.

    7. Penggunaan pupuk organik sebaiknya harus diikuti dengan pupuk anorganik yang

    lebih cepat tersedia untuk menutupi kekurangan hara dari pupuk organik . Pupuk

    kandang merupakan hasil samping yang cukup penting dari budidaya hewan

    peliharaan baik unggas maupun non unggas, terdiri dari kotoran padat dan cair dari

    hewan ternak yang bercampur sisa makanan, dapat menambah unsur hara dalam tanah

    .

    Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah tersedianya unsur hara, juga dapat

    memperbaiki sifat fisik tanah. =eberapa sifat fisik tanah yang dapat dipengaruhi

    pupuk kandang antara lain kemantapan agregat, bobot -olume, total ruang pori,

    plastisitas dan daya pegang air. Kandungan unsur hara pupuk kandang akan berbeda

    dengan berbedanya jenis dan wujud bahan pupuk kandang .Pemupukan yang dianjurkan pada budidaya tanaman jagung , untuk pupuk organik

    % pupuk kandang kompos &' ton ha. Sedangkan untuk pupuk an organik 4 3rea

    7'' kg ha, $SP /'' kg ha, KCI +' kg ha. Pupuk dasar diberikan sebelum tanam

    atau bersamaan tanam sejumlah &' ton ha pupuk organic, /'' kg ha 3rea, /'' kg

    $SP, dan +' kg ha KCl dengan membuat larikan atau ditugalkan kemudian ditutup

    kembali dengan tanah dengan jarak /' cm dari garis tanam lubang tanam. Pupuk

    susulan diberikan 7 minggu setelah tanam berupa 3rea /'' kg ha, diteruskan pupuk

    susulan kedua pada tanaman berumur + minggu sejumlah /'' kg 3rea ha %@inas

    Pertanian "ember,&''6. *asil penelitian !ayadewi %&''6 pupuk kandang ayam

    meningkatkan pertumbuhan hasil tanaman jagung manis sebesar (6,'7< bila

    dokombinasikan dengan jarak tanam +' : (' cm.

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    8/16

    =arus %&''+ menjelaskan bahwa efisiensi penggunan pupuk dapat ditingkatkan

    dengan melakukan serangkaian uji tanah untuk suatu sistem hara;tanah;tanaman. Pada

    dasarnya tahapan kegiatan uji tanah meliputi ) %/ Pengambilan contoh tanah yang

    mewakili lokasi berdasarkan hasil sur-ey terdahulu, %& 0nalisa kimia tanah di

    laboratorium dengan metode yang tepat dan teruji, %7 Interpretasi hasil analisis dan

    %( Bekomendasi pemupukan. *asil penelitian *asanudin et al %&''6 menunjukkanbahwa pemberian pupuk kandang pada berbagai dosis mampu menurunkan 0l;dd

    sekaligus meningkatkan p* tanah walaupun peningkatan p* tanah tidak sedrastis

    penurunan 0l;dd. Peningkatan p* diikuti dengan peningkatan P tersedia tanah .

    Pemberian bahan organik pada tanah masam dapat meningkatkan serapan P dan hasil

    tanaman jagung karena setelah bahan organik terdecomposisi akan menghasilkan

    beberapa unsur hara seperti #, P dan K serta menghasilkan asam humat dan ful-at

    yang memegang peranan penting dalam pengikatan De dan 0l yang larut dalam tanah

    sehingga ketersediaan P akan meningkat %*asanudin, &''7.

    Seperti halnya pupuk organik, pemakaian pupuk anorganik hanya diperlukan untuk

    memenuhi kebutuhan minimum hara tertentu seperti #, P, dan K, sehingga diberkan

    pada takaran yang rendah. Pupuk # %urea untuk tanaman legum diperlukan sebagistater sehingga diberikan pada saat tanam dengan takaran /+;&' kgha, sedangkan

    untuk tanaman non legum takarannya lebih tinggi. Pemakaian pupuk P %P;alam

    minimal ' kg Pha untuk dua musim tanam, demikian pula pupuk KCl dengan

    takaran ';9' kgha. $akaran pupuk anorganik secara tepat perlu diteliti lebih lanjut.

    Pemupukan P juga memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan

    produksi tanaman. Dosfor berperan pada berbagai akti-itas metabolisme tanaman dan

    merupakan komponen klorofil. Sebagian besar hara P dari pupuk P yang diberikan

    difiksasi di dalam tanah sehingga hanya /';&'< pupuk P yang diberikan diserap

    tanaman. >leh sebab itu pemberian yang terus menerus dalam jumlah berlebih akan

    terakumulasi dalam tanah dan dapat merubah status P tanah dari rendah ke tinggi

    sehingga tanaman tidak lagi tanggap terhadap pemupukan P %=arus, &''+. Pemberian

    pupuk P yaitu pupuk SP7 dan pupuk Bock fosfat mampu meningkatkan

    pertumbuhan tanaman jagung terlihat darai parameter tinggi tanaman /' dan /6 hari

    setelah tanam serta kadar P trubus %0rimurti et al , &''.

    b pemberian pupuk hayati

    !ikrobia tanah yang menguntungkan dapat dikategorikan sebagai biofertiliFer atau

    pupuk hayati. !enurut Auwono %&'' secara garis besar fungsi menguntungkan

    tersebut dapat dibagi menjadi beberapa 4

    /. Penyedia hara

    &. Peningkat ketersediaan hara

    7. Pengontrol organisme pengganggu tanaman(. Pengurai bahan organik dan pembentuk humus

    +. Pemantap agregat tanah

    . Perombak persenyawaan agrokimia

    =eberapa mikroorganisme tanah seperti BhiFobium, 0Fospirillum dan 0Footobacter,

    !ikoriFa, =akteri pelarut fosfat, bila dimanfaatkan secara tepat dalam system

    pertanian akan membawa pengaruh yang positif baik bagi ketersediaan hara yang

    dibutuhkan tanaman, lingkungan edapik, maupun upaya pengendalian beberapa jenis

    penyakit. Sehingga akan dapat diperoleh pertumbuhan dan produksi tanaman yang

    optimal dan hasil panen yang lebih sehat. !ikroorganisme tersebut sering disebut

    sebagai biofertiliFer atau pupuk hayati %Sutanto, &''&.

    @ari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri pelarut fospat dapatmeningkatkan ketersediaan P di dalam tanah dan dapat meningkatkan efisiensi

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    9/16

    penggunaan pupuk P serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.

    Penggunaan pupuk hayati berupa inokulan bakteri fospat dengan tanpa pemberian

    pupuk $SP dapat meningkatkan hasil jagung yang setara dengan pemberian $SP

    %Prihartini, &''7. *asil penelitian 0rimurti et al %&'' pada perlakuan bakteri

    pelarut fosfat %=PD mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung pada tanah

    masam, yang tampak pada parameter tinggi tanaman /' dan (+ *S$, berat basahtrubus, berat kering trubus, berat basah akar, berat kering akar, luas daun serta kadar P

    trubus. Pemberian =PD P. putida sama baiknya dengan P. 0eruginosa atau gabungan

    keduanya dalam meningkatkan tinggi tanaman /' dan (+ *S$. 3ntuk meningkatkan

    berat basah, berat kering trubus dan akar paling baik menggunakan P. putida. 0sosiasi

    simbiotik anatara jamur dan sistem perakaran tanaman tinggi diistilahkan dengan

    mikoriFa.

    @alam fenomena ini jamur menginfeksi dan mengkoloni akar tanpa menimbulkan

    nekrosis sebagaimana biasa terjadi pada infeksi jamur patogen, dan mendapat pasokan

    nutrisi secara teratur dari tanaman. 0sosiasi ini akan dapat meningkatan ketersediaan

    hara P dan lainnya serta meningkatkan serapannya. !0 membantu pertumbuhan

    tanaman dengan memperbaiki ketersediaan hara fosfor dan melindungi perakaran dariserangan patogen %*adiyanto dan *airiyah, &''6.

    *asil penelitian *asanudin dan Honggo %&''( menjelaskan pemberian inokulasi

    mikrobia pelarut fosfat /+ ml tanaman;/ dan inokulasi mikoriFa &' g tanaman;/ dapat

    meningkatkan serapan P dan hasil jagung. BhiFobium yang berasosiasi dengan

    tanaman legum mampu menfiksasi /'';7'' Kg #*a dalam satu musim tanam dan

    meninggalkan sejumlah # untuk tanaman berikutnya. Permasalahan yang perlu

    diperhatikan adalah efisiesnsi inokulan BhiFobium untuk tanaman tertentu.

    BhiFobium mampu mencukupi 2'< kebutuhan nitrogen tanaman legum dan

    meningkatkan produksi antara /';&+leh karena itu, budi daya tanaman legum %kacang;kacangan dapat

    menggunakan BhiFobium spp. #amun, perlu diperhatikan bahwa hubungan antara

    tanaman legum dan BhiFobium bersifat sangat spesifik, artinya satu spesies

    BhiFobium hanya dapat bersimbiose dengan spesies legum tertentu. >leh karena itu,

    penggunaan BhiFobium sp. harus disesuaikan dengan spesies legum yang akan

    dibudidayakan. =akteri penambat # yang hidup bebas seperti 0Fotobacter,

    0Fospirillum, dan =eijerinckia dapat digunakan pada tanaman dari famili Hramineae

    %rumput;rumputan seperti padi, jagung, dan sorgum.

    Pupuk hayati lainnya adalah yang mengandung mikroba pelarut fosfat. !ikroba ini

    ada yang hidup bebas di dalam tanah atau hidup di daerah perakaran %rhiFobakteri.!ikroba tersebut dapat menghasilkan senyawa organik yang dapat melarutkan P;

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    10/16

    tanah, sehingga ketersediaan P bagi tanaman meningkat dan mengurangi takaran

    penggunaan pupuk P.

    Cendawan mikoriFa arbuskula %C!0. C!0 merupakan suatu bentuk asosiasi

    cendawan dengan akar tanaman tingkat tinggi. Kemampuan asosiasi tanaman; C!0

    ini memungkinkan tanaman memperoleh hara dan air yang cukup pada kondisi

    lingkungan yang miskin unsur hara dan kering, perlindungan terhadap patogen tanahmaupun unsur beracun, dan secara tidak langsung melalui perbaikan struktur tanah.

    *al ini dimungkinkan karena C!0 mempunyai kemampuan menyerap hara dan air

    lebih tinggi dibanding akar tanaman.

    Keunggulan kemampuan C!0 dalam pengambilan hara, terutama hara yang bersifat

    tidak mobil seperti P, En, dan Cu, disebabkan C!0 memiliki struktur hifa yang

    mampu menjelajah daerah di antara partikel tanah, melampaui jarak yang dapat

    dicapai akar %rambut akar, kecepatan translokasi hara enam kali kecepatan rambut

    akar, dan nilai ambang batas konsentrasi hara yang dapat diserap C!0 lebih rendah

    %setengah ambang batas konsentrasi hara yang dapat diserap akar. C!0 secara tidak

    langsung juga dapat meningkatkan ketersediaan P;tanah melalui produksi enFim

    fosfatase oleh akartanaman. C!0 juga berperan dalam membantu pemenuhankebutuhan air pada saat kekeringan karena bertambahnya luas permukaan penyerapan

    air oleh hifa eksternal. Satu spesies C!0 dapat berasosiasi dengan berbagai tanaman

    sehingga satu macam C!0 dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Pada saat

    ini telah dihasilkan berbagai inokulan C!0,umumnya dari spesies Hlomus,

    Higaspora, dan 0caulospora.

    *1I0 adalah merupakan sistem pertanian yang menggunakan masukan dari luar

    %secara berlebihan. 3mumnya berupa bahan;bahan agrokimia kon-ensional yang

    memang disengaja dibuat untuk input produksi. Sistem ini sangat tergantung senyawa

    kimia sintetis %pupuk, pestisida, Fat pengatur tumbuh. @apat berpengaruh buruk pada

    keseimbangan lingkungan dan kesehatan manusia.Salah satu contohnya adalah

    dengan pengapuran. Secara ringkas pengapuran dapat dijabarkan sebagai berikut4

    /. Salah satu kegiatan reklamasi lahan untuk memperbaiki atau memulihkan

    kembali tanah Gtanah yang tidak subur agar secara optimal dapat mendukung

    pertumbuhan tanaman adalah dengan penambahan amelioran seperti pemberian kapur

    pertanian. Secara tidak langsung kapur dapat mengurangi keracunan 0l,

    meningkatkan ketersediaan P, meningkatkan p* tanah dan secara langsung kapur

    dapat meningkatkan ketersediaan hara Ca.

    &. Pengapuran ditekankan kepada penggunaan kapur biasa CaC>7, seterusnya

    tanah masih perlu terus dipupuk. Pengapuran hendaknya dipandang hanya untuk

    menetralisasikan tanah secara cepat dan seterusnya jangan tergantung lagi pada

    banyaknya kapur, walaupun kualitas lahan cepat menurun kembali. Kapur dapatmenetralisir 0l melalui ion >*;membentuk 0l%>*7tidak aktif yang dihasilkan dari

    pelepasan C>7&;yang selanjutnya 0l menjadi tidak larut dan 0l;dd semakin berkurang

    %*asanudin et al, &''6. Selanjutnya dijelaskan juga bahwa untuk meningkatkan p*

    tanah dari (, menjadi +,2 diperlukan dosis kapur &: 0l;dd.

    7. Kapur berfungsi memantapkan stabilitas tanah, tetapi daya kerjanya lebih

    cepat dari pada kerja bahan organik. Kelemahannya adalah bila tanah berkualitas

    rendah, yang ditandai dengan tingkat kesuburan rendah, maka dengan pengapuran

    saja hanya memungkinkan pertumbuhan tanaman yang normal. Sebaliknya

    penggunaan bahan organik tanpa didahului dengan pengapuran menghasilkan

    pemantapan stabilitas tanah secara lambat, tetapi dampak positifnya berlangsung

    jangka panjang. >leh karena itu pengapuran pada tanah masam sebaiknya diikuti

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    11/16

    dengan pemberian pupuk organik agar stabilitas tanah terjaga dan pertumbuhan serta

    produksi tanaman akan terjamin %Kuswandi,/997.

    B.K(n!e) Mekanik #an 'egetati+

    Pemakaian tiga konsep di atas tadi ternyata hanya terbatas pada pengelolaankesuburan tanah secara kimia, sementara secara fisik sebenarnya di lahan kering ila

    dihadapkan pada kondisi tanah dengan slope tertentu serta berada pada daerah dengan

    intensitas hujan tinggi, maka secara teknik pengolahan tanah yang dilakukan harus

    berprinsip peningkatan kesuburan tanah dan adanya pelaksanaan konser-asi tanah dan

    air.

    Pada prinsipnya untuk meningkatkan atau mempertahankan kemampuan tanah dapat

    dilakukan teknik pengelolaan tanah secara mekanik dan -egetatif. Secara mekanik

    pembuatan teras misalnya teras gulud, teras bangku atau teras indi-idu dan pembuatan

    saluran drainase. Sedangkan secara -egetatif adalah penerapan pola tanam yang

    menutup permukaan tanah sepanjang tahun baik dengan hijauan maupun -egetasi

    misalnya dengan pergiliran tanaman , tumpang sari atau penanaman budidaya lorong.Konser-asi tanah secara mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis dan

    pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan guna

    menekan erosi dan meningkatkan kemampuan tanah mendukung usahatani secara

    berkelanjutan. =eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan teras gulud

    menurut Sinukaban %/99(4

    %/ $eras gulud cocok diterapkan pada lahan dengan kemiringan /';('

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    12/16

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    13/16

    melapuk yang berfungsi sebagai mulsa, sehingga tanah terlindung dari air hujan dan

    pemadatan tanah karena ulah pekerja selama operasi di lapangan. =arisan tanaman

    pagar menurunkan kecepatan aliran permukaan sehingga memberikan kesempatan

    pada air untuk berinfiltrasi. Selanjutnya tanaman pagar menyebabkan air tanah selalu

    berkurang untuk kebutuhan pertumbuhannya selama musim kemarau sehingga sistem

    ini menyerap lebih banyak air hujan ke dalam tanah dan akhirnya menurunkan erosi.Selain efektif mengendalikan erosi, 0lley cropping juga ternyata dapat meningkatkan

    produkti-itas tanah dan tanaman. Sistem ini dapat memperbaiki sifat fisik tanah yaitu

    menurunkan =@ %bulk density dan meningkatkan kondukti-itas hidraulik tanah.

    *asil penelitian 0gas et al. %/996 tentang sifat;sifat tanah dan air di bawah 0lley

    cropping pada tanah o:ilos miring menunjukkan bahwa pada umumnya sifat;sifat

    tanah tidak dipengaruhi oleh jenis legumtaman pagar, tetapi dipengaruhi oleh posisi

    dalam lorong. Lebih dekat pada barisan tanaman pagar, mempengaruhi distribusi air.

    0ir tersedia pada kedalaman /';/+ cm adalah ',/ ) ',/7 dan ','2 m7 masing;masing

    pada bagin bawah, tengah dan atas dari lorong. $ransmisi-itas air menurun dari ',(9

    mmdetik pada bagian bawah menjadi ',/& mmdetik pada bagian atas dari lorong.

    Kandungan air tanah dan tekanan air tanah menurun pada bagian lorong yang dekatpada tanaman pagar. *al ini akan menyebabkan kompetisi air antara tanaman pagar

    dengan tanaman pangan pada lorong. Selain perbaikan sifat fisik tanah, penelitian;

    penelitian terdahulu juga memperlihatkan bahwa 0lley cropping dapat meningkatkan

    unsur hara di dalam tanah.

    '.PENUTUP

    A.Ke!i")ulan

    /.Lahan kering merupakan salah satu sumberdaya lahan yang potensial, dominasi

    tanah pada lahan ini adalah tanah mineral masam yang terdapat pada iklim tropik

    adalah jenis tanah ultisol, o:isols dan spodosol serta inseptisol . Karekteristik tanah

    mineral masam adalah p* rendah , bahan organik rendah dan kahat unsur hara makro

    maupun mikro serta tingginya kandungan 0l dan De.

    &. Pengelolaan tanah;tanah mineral masam untuk kepentingan pertanian menghadapi

    kendala p* yang rendah, keracunan 0l, !n, danatau De, serta kekahatan unsur;unsur

    hara penting seperti #, P, Ca, dan atau !g dan !o.

    7. 0lternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi tanah masam guna mendukung

    pertumbuhan dan produksi tanaman adalah dengan konsep L1I0, L1IS0 dan *1I0.

    Selain ketiga konsep tersebut konsep mekanik dan -egetatif merupakan tindakankonser-asi tanah dan air .

    B.Saran

    Sebagai salah satu sumberdaya lahan yang potensial, maka sangat diperlukan berbagai

    ino-asi untuk mengelola lahan kering sebagai upaya konser-asi, karena semakin

    tingginya kon-ersi lahan pertanian subur telah memaksa pertanian bergeser kepada

    pemanfaatan lahan marginal yang salah satunya lahan kering.

    DA,TAR PUSTAKA

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    14/16

    0rimurti,S, Setyati,@ dan !ujib,!. &''. 1fetti-itas bakteri pelarut fosfat dan pupuk

    P terhadap pertumbuhan tanaman jagung %Eea mays pada tanah masam. 3ni-ersitas

    "ember "urusan D!IP0 .

    0rief, 0. @an Irman. /996. 0meliorasi Lahan Kering !asam untuk $anaman Pangan.

    Prosiding Simposium Penelitian $anaman Pangan III. Puslitbang $anaman Pangan.=alitbangtan @eptan. *al. /+;/6+.

    0nonimous.&''9.=udidaya Lorong. =ebas banjir &'&+.files.wordpress.com %diakses

    !ei &''9

    =arus,". &''+. Bespon tanaman padi terhadap pemupukan P pada tingkat status hara P

    tanah yang berbeda. "urnal 0kta 0grosia . 2%&4 +&;++.

    @inas Pertanian "ember. &''6. =udidaya $anaman "agung.

    http4warintek.bantul.go.id%diakses 2 0pril &''9.

    *asanudin.Hanggo,=.&''(. Pemanfaatan !ikrobia Pelarut Dospat dan !ikoriFa untuk

    Perbaikan Dospor tersedia,Serapan Dospor $anah 3ltisol dan *asil "agung.3ni-ersitas

    =engkulu. "urnal Ilmu Pertanian Indonesia . (%& 4 96;/'7.

    *asanudin. &''7. Peningkatan ketersediaan dan serapan # dan P serta hasil tanaman

    jagung melalui inokulasi mikoriFa, aFotobacter dan bahan organic pada ultisol. "urnal

    Ilmu Pertanian Indonesia. +%&4 27;29.

    *asanudin, !itriani dan =archia D.&''6. Pengaruh pengapuran dan pupuk kandang

    terhadap ketersediaan hara P pada timbunan tanah pasca tambang batubara. "urnal

    0kta 0grosia . 1disi khusus #o /4 /;(.

    *andayanto, 1., *airiyah,K .&''6. =iologi $anah Landasan Pengelolaan $anah Sehat.

    Pustaka 0dipura.

    *ardjowigeno, S. /997. Klasifikasi $anah dan Pedogenesis. 0kademika Pressindo,

    "akarta. &67 p.

    *anafiah,0K. &''6. @asar @asar Ilmu $anah. 1disi &. Baja Hra-indo

    Persada."akarta . pp /79;/+.

    *imatan. &''. Pembentukan dan Profil $anah. *impunan Ilmu $anah 3ni-ersitas

    Padjajaran. *iatan'.files.wordpress.com %di akses !ei &''9.

    *akim, #., H. Ismail., !ardinus dan *. !uchtar. /996. Perbaikan Lahan Kritis

    dengan Botasi $anaman dalam =udidaya Lorong. Prosiding Simposium Penelitian

    $anaman Pangan III. Puslitbangtan. @eptan. *al. /+;/(.

    http://warintek.bantul.go.id/http://warintek.bantul.go.id/
  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    15/16

    Ismail, *.., ". Shamshuddin 5 S.B. Syed >man. /997. 0lle-ation of Soil0cidity in

    3ltisol and >:isol for Corn Hrowth. Plant 5 Soil /+/4 ++; +.

    Kang, =.$., H.H. Jilson, 5 $.L. Lawson. /92. 0lley cropping. II$0. Ibadan,

    #igeria. && h.K1P0S. /92. 0gro;ecosistem daerah kering di #usa $enggara $imur. =adan

    Penelitian dan Pengembangan Pertanian. "akarta. ::-iii ? //9 h

    Kuswandi. /997. Pengapuran $anah Pertanian. Kanisus Aogyakarta.1disi /.

    !ayadewi, #0. &''6. Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap

    pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. "urnal 0gritrop. &2%(4 /7;/9.

    !onkhouse, D., 5 ". Small. /962. @ictionary of the natural en-ironment. 1dward

    0rnold %publ. Ltd Laondon. 7&' h.

    #otohadiprawiro,$. &''. 3ltisol, Dakta dan Implikasi Pertaniannya. =uletin PusatPenelitian !arihat .#o.. &''.

    #ursyamsi, @. &''. Kebutuhan hara kalium tanaman kedelai di tanah ultisol. "urnal

    Ilmu $anah dan Lingkungan. %& 4 6/;2/.

    Prihartin.&''7. !ikroorganisme !eningkatkan 1fisiensi Pemupukan Dospat.Pusat

    Penelitian dan Pengembangan $anah dan 0groklimak.=ogor

    Partohardjono, S., I.H. Ismail., Subandi., !.>. 0dnyana dan @.0. @armawan. /99(.

    Peranan Sistem 3sahatani $erpadu dalam 3paya Pengentasan Kemiskinan di

    =erbagai 0groekosistem. Prosiding Simposium Panelitian $anaman Pangan III.

    Puslitbangtan @eptan. *al /(7;/2&.

    Bahim, 1S. &''. Pengendalian 1rosi $anah.1disi 7. =umi 0ksara "akarta.pp 9/;/'.

    Sutanto,B..&''&.Penerapan Pertanian >rganik.1disi 7 . Kanisus "akarta.

    Sinukaban, #. /99(. !embangun Pertanian !enjadi Lestari dengan Konser-asi.

    Daperta IP=. =ogor.

    Subandi. &''6. $eknologi Produksi dan Strategi Pengembangan. Iptek $anamanPangan &%/ 4/& ;&+.

    Sukmana, S. /99(. =udidaya lahan kering ditinjau dari konser-asi tanah. Prosiding

    Penanganan Lahan Kering !arginal melalui Pola 3sahatani $erpadu di "ambi. Pusat

    Penelitian $anah dan 0groklimat, =ogor. *lm /2;&9.

    Subagyo, *., #. Suharta, dan 0.=. Siswanto. &'''. $anah;tanah pertanian di

    Indonesia. *al. &/; dalam Sumber @aya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya.

    Pusat Penelitian $anah dan 0groklimat, =ogor.

    $aufi,0., *. Kuntyastuti, Sudaryono,0.H.!anshuri, Suryantini, $riwardani, dan C.Prahoro. &''7. Perbaikan dan peningkatan efisiensi produksi kedelai di lahan

  • 8/12/2019 Pengelolaan Lahan Marginal

    16/16

    keringmasam. Laporan teknis =alai Penelitian$anaman Kacang;kacangan dan 3mbi;

    umbian %tidak dipublikasi.

    $im Peneliti Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. &''2. Pemanfaatan =iota

    $anah untuk keberlanjutan produkti-itas pertanian lahan kering masam.

    Pengembangan Ino-asi Pertanian /%&4/+6;/7.

    Auwono,#. J.&''. Pupuk *ayati . 3H!.Aogyakarta.

    Auwono #J dan Bosmarkam 0. &''2. Ilmu Kesuburan $anah. 1disi (. Aogyakarta.

    pp &7 ;7&.

    Aulianti, #. &''6. Beaksi $anah ."urnal *ijau.&%+ 4 &7 G (7.