Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan...

24
Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Jakarta, 14 November 2019

Transcript of Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan...

Page 1: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

Pengelolaan Keuangan Negara

Untuk Indonesia Sejahtera

KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Sosialisasi

Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Tahun Anggaran 2020

Jakarta, 14 November 2019

Page 2: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

2

Ekonomi global tumbuh terendahsejak krisiskeuangan global 2008

Pertumbuhan

ekonomi

global3,6% 3,0%

Pertumbuhan

volume

perdagangan

global

Proyeksi 2019 Proyeksi 20202018

Sumber: WEO October, IMF

Dengan risikoturun

3,4%3,8%3,4%

20172016

yang harus

diwaspadai:

2.2% 5.5% 3.6% 1.1% 3.2%Dengan risikoturun

RISIKO GLOBAL

PerangDagang

1PenurunanManufaktur& Investasi

2

ResesiEkonomi

3

TensiGeopolitik

4

1

Proyeksi pertumbuhanekonomi global terusdirevisi ke bawah. Dalam1 tahun terakhir, proyeksipertumbuhan global 2019 turun 0,7 percentage point.

2

Perlambatan terjadi baikdi negara maju maupunnegara berkembang, termasuk mitra dagangutama Indonesia

3

Perlambatan diresponsdengan penurunan sukubunga dan kebijakanfiskal ekspansif

Page 3: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

3

Normalisasi moneter ASPasar FinansialAliran modal ke Indonesia dipengaruhi oleh kebijakan moneternegara maju.

Penanaman Modal Asing (FDI)Sentimen negatif global dapatmempengaruhi investor confidence

PerdaganganKinerja neraca non migas tertekan, defisit neraca migas masih tinggi.

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

20

16

20

17

20

18

Sem

12

01

9

Perkembangan FDI (USD miliar)

Sumber: Haver, *) September

Sumber: Bank Indonesia

Sumber: BPS

-20

-10

0

10

20

30

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

20

16

20

17

20

18

Sd. S

ep

t-2

01

9

Neraca Perdagangan (USD miliar)

Nonmigas Migas Neraca Perdagangan

s.d

.Sep

t2

01

9

TRANSMISI RISIKO KE DOMESTIK

Perlambatan ekonomi global

berdampak ke perekonomian

Indonesia lewat 3 jalur:

Quantitative easing Taper tantrum

-5000

0

5000

10000

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019*

Aliran Modal Masuk ke Indonesia (net)

Page 4: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

4

Pertumbuhan ekonomi

5,07%

5,17%(2018)

(Q1-2019)

Sumber: BPS

5,02%(Q3 2019)

2.69 2.77 2.69

0.100.18 0.09

2.24 1.591.38

-0.98

0.95 1.83

1.12

-0.44-0.97

Q3 2018 Q2 2019 Q3 2019

Konsumsi RT Konsumsi LNPRT

PMTB Net Ekspor

Lainnya

Konsumsi RT

Konsumsi LNPRT

Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran

5,17

5,055,02

Ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh

5,02 persen di Q3-2019didorong oleh

stabilnya konsumsirumah tangga danperbaikan ekspor.

Di tengah perlambatan

ekonomi global, fundamental

ekonomi Indonesia masih sehat

ditopang oleh permintaan

domestik.

5,05%(Q2 2019)

Sumber: BPS

Page 5: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

Tantangan Pembangunan Indonesia

• Pertumbuhan PDB Nasional Tw III 2019 5,02%• Kemiskinan Nasional Maret 2019 9,41%

Masih terjadi ketimpangan baik pada perekonomian, tingkat kesejahteraan, maupun layanan publik di Indonesia. PDB masih didominasi oleh Jawa dan Sumatera

Page 6: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

6

Strategi Kebijakan Fiskal 2020

Kebijakan Fiskal tahun 2020 Diarahkan untuk Menciptakan APBN yang Produktif,

Pruden dan Kredibel

1. Reformasi perpajakan untuk merespons ekonomi digital

2. Insentif fiskal untuk mendorong daya saing investasi dan ekspor

3. Reformasi PNBP al. melalui peningkatan pengelolaan SDA dan aset (BMN)

MOBILISASI PENDAPATAN YANG INOVATIF

1. Program vokasional, link & match, penguasaan ICT, dan R&D

2. Melanjutkan pembangunan infrastruktur energi, pangan, dan air,

penguasaan ICT serta konektivitas

3. Sinergi dan integrasi antarprogram perlindungan sosial serta penyelarasan

dengan profil demografi

4. Mendorong investasi dan ekspor

5. Penguatan kualitas desentralisasi fiskal

BELANJA NEGARA YANG EFEKTIF

1. Pembiayaan kreatif dan inovatif yang mengikutsertakan peran swasta

2. Efektivitas peran quasi fiskal sebagai agent development (BUMN & BLU)

3. Pendalaman pasar keuangan domestik

PEMBIAYAAN YANG KREATIF

Postur APBN 2020

Page 7: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

7

APBN 2020 terus dijaga agar mendukung pertumbuhannamun tetap pruden

11.6

10.8 10.711.4 11.1

11.6

2015 2016 2017 2018 Outlook 2019 APBN 2020

Defisit APBN Tahun2020 dijaga 1,76% PDBAPBN diarahkan menjadiinstrumencountercyclical, semakinsehat dan adaptifmenghadapi risikoperekonomian

Tax RatioOptimalisasi penerimaan negaradisertai dengan targetyang realistis

❑ Rasio defisit terhadap PDB tahun 2020 terendah dalamlima tahun terakhir

❑ Defisit Kesimbangan Primerditurunkan bertahap ke arah positif

❑ Penerimaan perpajakan untukmendukung daya saing

❑ Belanja Negara semakin fokuspada program yang produktifdan mendukung pertumbuhan

❑ Pembiayaan anggaran semakinmenurun dimanfaatkan untukmendukung peningkatan dayasaing

Sumber: Kemenkeu

Page 8: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

8

Kebijakan Penerimaan NegaraOptimalisasi penerimaan negara disertai dukungan terhadap perekonomian, dunia usaha melalui insentif fiskal, dan peningkatan layanan kepada masyarakat

▪ Mempertimbangkan cashflow dan kemampuan keuangan BUMN.

▪ Pengembangan usaha dan penugasan Pemerintah.

▪ Pelayanan BLU yang lebih profesional.

▪ Mempertimbangkan daya beli dan pengembangan dunia usaha.

▪ Optimalisasi pengelolaan Barang Milik Negara (BMN).

▪ Implementasi UU PNBP dan penyempurnaan regulasi pelaksanaan.

▪ Perluasan penggunaan teknologi informasi.

▪ Penyempurnaan regulasi dan kontrak.

▪ Peningkatan kepatuhan dan intensifikasi pengawasan.

Kebijakan Perpajakan Kebijakan PNBP

Sumber: Kemenkeu

Implementasi Keterbukaan Informasi Perpajakan (AEoI)01

Menurunkan dwelling time02Perbaikan kualitas pelayanan, penyuluhan, dan pengawasan

melalui penguatan sistem ITdan administrasi perpajakan03PPh dan PPN menjadi instrumen yang mendukung iklim

investasi dan daya saing04Mengurangi penyelundupan serta perluasan fasilitas KITE &

IKM05Ekstensifikasi barang kena cukai & Penyesuaian tarif

cukai hasil tembakau06

Meningkatkan kepatuhan wajib pajak07

Penyempurnaan Tata Kelola

01Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal, Efektif, &

Efisien

02

Peningkatan Pelayanan dan Penyesuaian Tarif

03 Peningkatan Efisiensi BUMN dan Kinerja BLU

04

Page 9: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

9

Kebijakan Belanja Negara:Mendukung Pelaksanaan Prioritas Pembangunan dan Penyelenggaraan Pemerintah

Sumber: Kemenkeu

Page 10: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

10

Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

KESEHATAN (Rp132,3 T)• PBI JKN sebanyak 96,8 juta orang• Prevalensi Stunting dengan

bantuan/koordinasi 13 K/L• Persentase ketersediaan obat dan

vaksin di puskesmas hingga 95%• Kepesertaan KB melalui

peningkatan akses kepada 31,6 juta jiwa

• Perbaikan fasilitas kesehatan

PENDIDIKAN (Rp508,1 T)• Program Indonesia Pintar (PIP) ke 20,1 juta siswa• Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ke hampir 60

juta siswa• Bidikmisi dan KIP kuliah ke 818 ribu mahasiswa • Beasiswa LPDP ke lebih dari 20.000 mahasiswa• Pengembangan Vokasi• Tunjangan Profesi Guru• Pengembangan sarana dan prasarana sekolah.

PERLINDUNGAN SOSIAL (Rp372,5 T)• Program Keluarga Harapan (PKH)

sebesar Rp29,1 triliun• Bantuan Pangan/Kartu Sembako

sebesar Rp28,1 triliun

Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia langkah

prioritas untuk mewujudkan transformasi Indonesia menjadi negara maju

Sumber: Kemenkeu

Page 11: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Rp423,3 T

Penguatan pembangunan infrastrukturmelalui terobosan pembiayaan kreatif untukakselerasi penuntasan infrastruktur.

Sumber: Kemenkeu

Kebijakan pembangunan infrastruktur:• Untuk mendukung transformasi industrialisasi dan revolusi

industry 4.0

• Untuk antisipasi urbanisasi

• Untuk mendukung pemerataan pembangunan antarwilayah

• Untuk meningkatkan peran swasta dan BUMN melalui

skema pembiayaan kreatif

• Melalui opsi-opsi KPBU sebagai strategi pembiyaan di luar

APBN

• Untuk meningkatkan koordinasi lintas sektoral (termasuk

Pemda) demi tercapainya target nasional

49 bendungan

18.758 m jembatan

19.879 ha irigasi

3 bandara

6,346 km jalan

Pembangunan Palapa Ring Satelit

Fasilitasi Air Minum dan Sanitasi

Perumahan untuk MBR

Page 12: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

12

Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa Untuk Mendukung Penguatan KualitasDesentralisasi Fiskal

Diarahkan untuk mendukung penguatan kualitas layanan dasarpublik di daerah, kualitas SDM, konektivitas infrastruktur, mendoronginvestasi, serta mendorong belanja produktif untuk membentuk aset

Meningkatkan akses dan kualitas layanan dasar publik

di daerah seperti pendidikan dan kesehatan;

Mendukung penguatan infrastruktur dan konektivitas

antar wilayah terutama di kawasan 3T;

Mendukung kesinambungan program strategis (a.l

pengentasan kemiskinan, perlindungan sosial,

pembangunan SDM, dan akselerasi daya saing);

Meningkatkan sinergi pusat dan daerah terutama dalam

aspek perencanaan dan penganggaran;

Mendorong penggunaan belanja di daerah yang

produktif, efektif, dan efisien berdasarkan prinsip value

for money;

Mendorong strategi pembiayaan kreatif bagi Pemda

untuk mengakselerasi pembangunan di daerah.

Fokus Kebijakan TKDD

573.7 623.1

710.3 742.0 757.8

826.8 856.9

-

100.0

200.0

300.0

400.0

500.0

600.0

700.0

800.0

900.0

1,000.0

2014 2015 2016 2017 2018 2019APBN

2020APBN

DBH DAU DAK Fisik DAK NF DID Dana Otsus dan Dais DIY Dana Desa

Perkembangan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa

2014-2020 (Rp Triliun)

Sumber: Kemenkeu

Page 13: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

13

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa:untuk mengatasi ketimpangan antar daerah

117,6103,0

DBH

130,3125,7

DAK NONFISIK

• Pengalokasian

berdasarkan persentase

tertentu dari penerimaan

pajak dan PNBP

• Percepatan penyelesaian

Kurang Bayar/Lebih

Bayar

• Penggunaan minimal

50% DBH CHT untuk

mendukung program JKN.

• Perluasan penggunaan

DBH DR.

• Penggunaan minimal

25% DTU untuk belanja

infrastruktur.

427,1417,8

DAU

• Pengalokasian berdasarkan

formula Alokasi Dasar dan Celah

Fiskal (Selisih kapasitas fiskal

dengan kebutuhan fiskal).

• Bila Pemda sudah memiliki

kapasitas fiskal yang baik relatif

terhadap Pemda lain, maka

Pemda semakin mandiri dari

ketergantungan terhadap DAU

• Tetap mempertahankan afismasi

kepulauan.

• Dukungan pendanaan kelurahan,

Siltap Perangkat Desa, dan

Pegawai PPPK.

• Penggunaan minimal 25% DTU

untuk belanja infrastruktur.

72,265,9

DAK FISIK

• Pengalokasian berdasarkan

usulan kebutuhan daerah

yang selaras dengan

prioritas Nasional.

• Penilaian usulan dilakukan

oleh Bappenas, K/L teknis,

dan Kemenkeu secara

prudent dan kredibel.

• Penggunaan untuk

peningkatan dan

pemerataan infrastruktur

layanan publik.

• Penguatan kebijakan

afirmasi.

• Restrukturisasai bidang DAK

Fisik.

• Pengalokasian

berdasarkan jumlah

sasaran dan satuan

biaya yang dibutuhkan

secara riil.

• Penyempurnaan unit cost

dan memuktahirkan data

sasaran.

• Dukungan

operasionalisasi layanan

publik untuk peningkatan

kualitas SDM dan daya

saing daerah.

22,722,2

• Memperbaiki tata

kelola Otsus dan

DTI dengan

memperkuat

peran APIP dalam

mengawasi dan

memberikan

rekomendasi

penyaluran.

OTSUS & DAIS DIY

Page 14: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

1. Kesehatan Fiskal dan pengelolaan keuangan Daerah

a. Kemandirian Daerah

b. Efektifitas Pengelolaan Belanja Daerah

c. Pembiayaan Kreatif (Baru)

d. Mandatory spending (Baru)

e. Ketepatan waktu pelaporan (Baru)

2. Pelayanan Dasar Publik Bidang Pendidikan

a. Angka Partisipasi Murni

b. Peta Mutu Pendidikan

c. Rata-rata Nilai Ujian Nasional

3. Pelayanan Dasar Publik Bidang Kesehatan

a. Penanganan Stunting

b. Balita yang mendapatkan imunisasi lengkap

c. Persalinan di fasilitas kesehatan

4. Pelayanan Dasar Publik Bidang Infrastruktur

a. Akses sanitasi Layak

b. Sumber air minum layak

5. Kesejahteraan Masyarakat

a. Penurunan Penduduk Miskin

b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

6. Pelayanan Umum Pemerintahan

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

b. Penghargaan Pembangunan Daerah

c. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

d. Inovasi Daerah

7. Peningkatan ekspor (Baru)

8. Peningkatan investasi (Baru)

9. Pengelolaan Sampah 14

Kategori Kinerja

Kriteria Utama

Opini BPK atas LKPD

(WTP)

Penggunaan e-Government

(e-budgeting dan e-procurement)

Penetapan Perda

APBD tepat waktu

• Pengalokasian dilakukan

berdasarkan prestasi kinerja

Pemda dalam Pengelolaan

Keuangan Daerah, Pelayanan

Umum, dan

Perekonomian/Kesejahteraan.

• Penyempurnaan formulasi:

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa: Dana Insentif Daerah

• Penilaian kategori kinerja tidak lagi bersifat komposit, tetapi individual sesuai nilai pada setiap kategori.

• Kelompok kategori nilai berubah dari 12 kategori (A+ sd D-) menjadi 5 kategori (A sd D) untuk simplifikasi.

• Perubahan batas nilai kelompok dari sebelumnya floating (berdasar nilai tertinggi/terendah) menjadi fix (baku) per kelompok kategori, sehingga memberikan kepastianpenilaian.

Pagu DID

Penerima Alokasi DID 2019 2020

Rp10TRp15T

2019 2020

336*416**Daerah

Page 15: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

• Rasio ketimpangan distribusi (0,476) < tahun 2019 (0,479)

• Rata-rata per desa (Rp961 juta) > tahun 2019 (Rp934 juta)

• Dana Desa di Desa dengan JPM Tinggi (Rp27,30 triliun) > tahun 2019 (26,71 triliun)

• Rata-rata Dana Desa di Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal dengan JPM Tinggi (Rp1,375 miliar) > tahun 2019(Rp1,335 miliar)

• Dana Desa Kab/Kota tidak ada yang turun (hold harmless)

20.8 T (3,5% TKD)

47 T (6%TKD)

60 T (8,4%TKD)

60 T (8,4%TKD)

70 T(9,3%TKD)

72 T(9,2% TKD)

2015 2016 2017 2018 2019 2020

(Triliun Rp)

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa: Pengelolaan Dana Desa yang Produktif dan Akuntabel

Penggunaan untuk

pembangunan infrastruktur,

pemberdayaan

masyarakat, dan

pengembangan potensi

ekonomi desa

Governance dan

akuntabilitas

Kapasitas aparatur

dan kelembagaan

desa, serta tenaga

pendamping perlu

ditingkatkan

Perbaikan kinerja

dan akselerasi

pelaksanaan Sinergi Pemantauan,

evaluasi dan

pengawasan antar

stakeholders dan

masyarakat

Penguatan dan

Optimalisasi peran

Pemda dalam

pengelolaan Dana

Desa

Knowing your villages penting diterapkan oleh Pemda agar pembangunan lebih terintegrasi dan optimal

Page 16: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

16

Pengelolaan Keuangan Daerah: Pendapatan Daerah

0%

50%

100%

Provinsi Kabupaten Kota

49%10% 23%

38%72% 59%

13% 18% 18%

Rata-rata Komposisi Pendapatan APBD 2010-2019

PAD Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan

Ketergantungan Daerah atas TKDD masih sangat

tinggi, sedangkan kontribusi PAD masih relatif

kecil terutama Kabupaten (10%) dan Kota (23%).

Kolektivitas pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) yang belum optimal, terutama karena:

✓ Kurangnya transformasi kelembagaan (organisasi) dan proses bisnis di daerah dalam pelaksanaan pemungutan PDRD

✓ Terbatasnya jumlah dan kompetensi SDM yang melaksanaan pemungutan PDRD

✓ Masih rendahnya tingkat pemahaman, kesadaran, dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak daerah.

1.36% 1.32% 1.37% 1.29% 1.31%

11.60% 10.80% 10.70%11.60% 12.20%

2015 2016 2017 2018 2019

Tax Ratio Daerah vs Tax Ratio Pusat

Tax Ratio Daerah Tax Ratio Pusat

Kolektivitas perpajakan daerah masih belum

optimal:

▪ relatif rendahnya tax ratio di daerah dibandingkan

dengan tax ratio di pusat.

▪ Pertumbuhan tax ratio di daerah yang relatif stagnan.

Page 17: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

17

45

.69

%

21

.42

%

18

.36

%

14

.54

%

34

.85

%

19

.19

%

24

.28

%

21

.69

%

B. Pegawai B. Modal B. Barang/Jasa B. Lainnya

2010 2019

Porsi Belanja APBD Pemenuhan Belanja Wajib

01Belanja daerah kurang fokus untuk

menuntaskan program prioritas (banyak

program:150-600 program), sementara

belanja wajib belum dipenuhi secara optimal.

02

Nominal belanja pegawai cenderung naik,

terutama di wilayah Jawa (Rp82,9T → Rp178,3T)

dan Sumatera (Rp53,2T → Rp108,8T), salah

satunya karena adanya pemberian TPP (20,59%

dari total belanja pegawai).

03

Belanja barang/jasa naik lebih besar dari belanja

modal/pegawai, terutama karena:

a. Naiknya belanja perjadin, rapat dan konsinyering, tim dan

honorarium;

b. Tingginya standar biaya yang digunakan Pemda daripada

di Pusat, misal uang harian perjadin (50% lebih tinggi).

04Belanja modal cenderung turun dan relatif kecil,

sebagian digunakan untuk gedung dan kendaraan

dinas, penyerapan rendah karena gagal lelang

dan permasalahan lahan.

Pengelolaan Keuangan Daerah: Belanja DaerahPeningkatan kualitas belanja daerah, agar lebih efektif, efisien, dan disiplin.

Pendidikan Kesehatan Infrastruktur

32 27 29

89 9162

327

413

262

Provinsi Kota Kabupaten

Page 18: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

18

Pengelolaan Keuangan Daerah: Pembiayaan Daerah

Tren Pembiayaan Daerah Tahun 2015 - 2019

Obligasi Daerah

Pada tahun 2017, Pemda DKI Jakarta melakukan pinjaman SLA untuk membiayaiMRT sebesar USD 1.869.000.000 atau senilai Rp28.035 M.

KPBU

▪ Belum ada daerah yang menerbitkan Obligasi Daerah.

▪ Pendampingan kepada Pemprov Jawa Tengah dan Pemprov DKIJakarta.

▪ Relaksasi Peraturan OJK terkait Obligasi Daerah dan pemberiankeringanan Biaya Registrasi OJK.

▪ KPBU Air minum:✓ SPAM Umbulan (Rp2,05 T)✓ SPAM Lampung (Rp1,3 T)✓ SPAM Semarang Barat (Rp1,19 T)

PERMASALAHAN & TANTANGAN

❑ Kebutuhan dana untuk pembangunan infrastruktur barudiperkirakan mencapai Rp 5.519,4 triliun (RPJMN 2014-2019),yang sumber pendanaannya:

✓Rp2.215,6 T (40,14%) → APBN✓Rp 545,3 T ( 9,88%) → APBD✓Rp1.066,2 T (19,32%) → BUMN✓Rp1.692,3 T (30,66%) → KPBU

❑ Namun, banyak daerah belum mengoptimalkan alternatifpembiayaan dari pinjaman dan swasta (KPBU), karena:

▪ Sulitnya mengubah pola pikir dari pembiayaan tradisionalmenjadi pembiayaan kreatif;

▪ Pemda kesulitan dalam mengindentifikasi proyek strategis;

▪ Minimnya kreatifitas pemda dalam memilih sumber pembiayaan.

(dalam miliar rupiah)

KPBU

BPD

PT. SMI

SLA

20151.292 (11 Daerah)

265 (6 Daerah)

3.350 (2 Daerah)

1.546 (11 Daerah)

6.070 (29 Daerah)

755 (6 Daerah)

2016

2017

2018

2019

2.090 (11 Daerah)

28.035 (1 Daerah)

135 (1 Daerah)

3.350 (3 Daerah)

478 (7 Daerah)

Pembiayaan Daerah masih belum optimal

Page 19: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

19

Pengelolaan Keuangan Daerah: SDM dan Sistem

Kuantitas dan Kualitas SDM Pemda Belum Memadai

Gap Kebutuhan Aparat Pengelola Keuangan Daerah01

Gap Antara Jumlah Desa Dengan Pendamping Desa02

Gap Kebutuhan Aparat Perpajakan Daerah03

• Kebutuhan : 81.000 orang*

• Ketersediaan : 30.977 orang

*Asumsi jumlah kebutuhan pengelola tiap OPD per daerah 5 orang

**Berdasarkan data peserta Bimtek pengelola keuangan daerah (2017)

• 4.416 desa tidak memiliki

pendamping desa

• Jumlah tenaga pendamping

desa 71.020 orang

o Pemeriksa Pajak Daerah

SDM pengelola Perpajakan Daerah belum memadai:

o Jurusita Pajak Daerah o Penilai PBB-P2

o Operator Console

e-Budgeting e-Planning Integrasi e-Budgeting dan

e-Planning

PemanfaatanAnalisis

Standar Biaya

PemanfaatanStandar

Satuan Harga

89%73%

28% 29%56%

Perencanaan dan PenganggaranAPBD

Sistem Perencanaan dan Penganggaran APBD belumseluruhnya memanfaatkan sistem terintegrasi.

Page 20: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

20

Strategi Kebijakan Pengelolaan Pendapatan dan Pembiayaan Daerah

Kerjasama Optimalisasi Pemungutan Pajak

Modernisasi Perpajakan Daerah

• Pertukaran data dan informasi.

• Pemutakhiran profil WP.

• Pendampingan dan bimbingan teknis.

• Fasilitasi dan koordinasi optimalisasi

pemungutan Pajak Pusat dan Pajak

Daerah.

Pemanfaatan Pembiayaan Kreatif

Dukungan Pemanfaatan Obligasi Daerah

• Transformasi dan modernisasi

organisasi, tata kerja, dan sistem

pemungutan OPD pengelola PDRD.

• Pemungutan yang efektif dan efisien.

• Melalui sinergi dengan Kemendagri.

• Sinergi antar kementerian/lembaga,

donor, dan lembaga keuangan terkait.

• Pendampingan berupa sosialisasi,

bimtek hingga shadow rating.

• Relaksasi peraturan penerbitan

Obligasi Daerah.

• Pilihan pembiayaan kreatif oleh daerah:

• Creative financing sebagai salah satu indikator kinerja DID.

Pinjaman Daerah

Obligasi Daerah

KPBU

PINA

Page 21: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

21

Strategi KebijakanPengelolaan Belanja

Daerah

01

02

03

Regulasi Tunjangan Tambahan Penghasilan PNSDEvaluasi dan penyusunan regulasi mengenai tata cara

pemberian tunjangan tambahan penghasilan PNSD

berdasarkan progress reformasi birokasi pemda dan kinerja

pegawai.

04

Perbaikan Evaluasi RAPBDPelaksanaan evaluasi RAPBD Provinsi dan Kabupaten/kotaberbasis data elektronik, antara lain untuk memastikanpemenuhan, seperti mandatory spending, standar biaya,standar tukin, BAS, dan sinkronisasi dengan program pusat.

Bagan Akun Standar (BAS) bagi PemdaRegulasi kodefikasi dan klasifikasi akun-akun APBD dan sinkron

dengan APBN, serta konsolidasi dan penyusunan statistik

keuangan pusat dan daerah, termasuk standardisasi dan

simplifikasi program/kegiatan dan output.

Standar Harga Satuan Regional Regulasi satuan biaya: Perjalanan Dinas, Paket Rapat,

Honorarium, Pengadaan Kendaraan Dinas, serta Pemeliharaan

Sarana dan Inventaris Kantor.

Page 22: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

22

PELAKSANAAN INTERNSHIP & SECONDMENT

▪ Fasilitasi perbaikan pengelolaan keuangan daerah;

▪ Fasilitasi pengembangan potensi ekonomi daerah.

PELAKSANAAN BIMTEK KEUANGAN

DAERAH SECARA BERKELANJUTAN

▪ Bimtek Eksekutif, Bimtek Perpajakan,

dan Bimtek Non Perpajakan;

▪ Bersinergi dengan Perguruan Tinggi

KLINIK LAYANAN KONSULTASI BAGI PEMDA

a.l. terkait pengelolaan perpajakan, angggaran

belanja, pembiayaan kreatif, aset, kas, reformasi

birokrasi, sistem pengendalian internal

EXECUTIVE TRAINING

Sebagai national talent scouting yang

difokuskan kepada para pengambil

keputusan (top management) di

pemerintahan daerah untuk

meningkatkan kinerja pengelolaan

keuangan daerah

Dukungan Perbaikan Pengelolaan Keuangan Daerah: SDM & Sistem

INTEGRASI SISTEM PERENCANAAN

& PENGANGGARAN

OPTIMALISASI SISTEM

PENGADAAN BARANG & JASA

PENGUATAN SISTEM

PEMUNGUTAN PAJAK &

RETRIBUSI

DUKUNGAN IMPLEMENTASI SISTEM

PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK

Page 23: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

23

▪ Melaksanakan arahan Presiden agar memastikan setiap program dan kegiatan

delivered dan dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya selesai dilaksanakan. Dengan

demikian, setiap program dan kegiatan harus jelas output, outcome dan bernilai

tambah.

▪ Meningkatkan kualitas pengelolaan APBD secara efisien, efektif, produktif, dan disiplin,

sehingga porsi belanja modal perlu lebih tinggi dari belanja pegawai dan belanja

barang/jasa.

▪ Menganggarkan belanja wajib pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan alokasi Dana

Desa sesuai ketentuan perundangan.

▪ Memenuhi kewajiban persyaratan pengelolaan TKDD yang sudah berbasis kinerja.

▪ Menggali potensi perpajakan daerah secara optimal dengan tetap menjaga iklim

investasi yang kondusif dan kemudahan berusaha

▪ Mengelola aset daerah secara produktif dan sesuai antara anggaran dengan nilai

asetnya. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi, revaluasi, dan optimalisasi produktivitas

aset daerah.

▪ Mempercepat reformasi birokrasi di daerah.

▪ Melakukan inovasi dalam mencapai target pembangunan daerah, termasuk berpikir

kreatif mencari sumber pendanaan alternatif, misalnya KPBU.

Tindak Lanjut

Page 24: Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Indonesia Sejahtera · 2020. 5. 15. · 07 Meningkatkankepatuhan wajibpajak Penyempurnaan Tata Kelola 01 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal,

KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

@Dit jenPK

di t jenpk

d i rektora t

j endera l

pe r imbangan

keuangan

1500420

TERIMA KASIH