Pengelolaan sda

27
Oleh : Muhammad Subhan Amarullah 14410613 PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

description

 

Transcript of Pengelolaan sda

Page 1: Pengelolaan sda

Oleh :

Muhammad Subhan Amarullah

14410613

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

Page 2: Pengelolaan sda
Page 3: Pengelolaan sda

STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Strategi pengelolaan lingkungan yang diterapkan oleh Pemerintah dimulai dari: Strategi pendekatan kapasitas daya dukung (Carrying

capacity approach) Pengelolaan pada limbah yang sudah terbentuk (End of

pipe treatment) Produksi bersih (Cleaner Production)

Produksi bersih mulai diberlakukan pada bulan September 1989/awal 1990, di mana sifatnya adalah preventif atau sifatnya pencegahan

Page 4: Pengelolaan sda

PRODUKSI BERSIH/CLEANER PRODUCTION Menerapkan strategi preventif secara kontinu terhadap

proses dan produk untuk mengurangi terjadinya risiko pencemaran pada manusia dan lingkungan.

Tidak mengunakan bahan B-3 Menghemat pemakaian bahan baku dan energi serta

mereduksi jumlah dan toksisitas emisi serta buangan (eko-efisiensi)

Mereduksi dampak yang timbul di seluruh daur hidup produk (life cycle of the product) mulai dari bahan baku sampai pembuangan limbah

Menerapkan teknologi bersih dengan mengubah sikap dan perilaku agar sadar lingkungan

Page 5: Pengelolaan sda

MINIMASI LIMBAH

Adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang berasal dari proses produksi, dengan jalan mereduksi pada sumbernya dan manfaatkan kembali limbah agar dapat membersihkan keuntungan ekonomis

Page 6: Pengelolaan sda

PENGGUNAAN KENBALI / REUSE Pemanfaatan limbah dengan menggunakan kembali untuk

keperluan/ fungsi yang sama mengalami perubahan bentuk Contoh: Penggunaan kembali un-treated water

Pemakaian kemasan bahan kimia untuk bahan kimia sejenis

DAUR ULANG/RECYLE Memanfaatkan limbah dengan pengolahan fisik/ kimiawi,

untuk menghasilkan produk yang sama. Contoh: Daur ulang limbah plastik menjadi bijih plastik, Daur ulang lilin bekas menjadi lilin kualitas second

Page 7: Pengelolaan sda

PEROLEHAN KEMBALI/RECOVERY Upaya pemanfaatan limbah dengan mengelola atau memperoleh

salah satu/ lebih kompenen yang terkandung di dalamnya. Contoh: Me-recover khrom pd limbah padat industri kulit Me-recover timah hitam Pb limbah aki bekas

RE-THINK Adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal

kegiatan akan beroprasi. Implikasi dari re-think adalah:

perubahandalam pola produksi dan konsumsi, berlaku baik pada prose maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul analisis daur ulang produk.

Upaya produksi bersih ini akan berhasil bila ada perubahan pola pikir, sikap dan tingkah lak dari semua pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.

Page 8: Pengelolaan sda

PENGURANGAN LIMBAH/REDUCTION

Adalah teknologi yang dapat mengurangi atau mencegah timbulnya pencemaran di awal produksi.

Contoh: mengurangi dan meminimasi penggunaan bahan

baku, air dan energi menghindari pemakaian bahan B-3 mereduksi terbentuknya limbah pada

sumbernya.

Page 9: Pengelolaan sda
Page 10: Pengelolaan sda

MENGAPA DIPERLUKAN KONSEP TEKNOLOGI BERSIH?

Agar proses produksi lebih efisien Mengurangi biaya:

Modal dan operasi/produksi Pengolahan limbah Ijin, pemantauan dan penegakan hukum

Mereduksi dampak lingkungan/minimasi limbah Mengurangi risiko serta biaya akibat tumpahan

dan kecelakaan Meningkatkan keuntungan akibat penjualan Pemanfaatan limbah/reuse, recycle, dan recovery

Page 11: Pengelolaan sda
Page 12: Pengelolaan sda

LANGKAH PELAKSANAAN1. Mengkaji kondisi lingkungan2. Perencanaan manajemen lingkungan3. Audit terhadap suplier dan klien4. Audit limbah dan energi5. Mempelajari dampak bahan baku6. Mereduksi produksi limbah dan konsumsi energi7. Mengganti bahan baku yang menimbulkan

dampak lingkungan8. Melakukan pelatihan/penyuluh9. Mempublikasikan hasil yang dicapai10. Memantau perkembangan program

Page 13: Pengelolaan sda

KENDALA YANG ADA

Peraturan mengenai lingkungan belum dijalankan dgn baik

Penerapan teknologi produksi bersih belum merupakan hal yang wajib

Bagi produksi yang sudah jalan, mengalami kendala dalam hal biaya kalau harus ganti dgn produksi bersih

Perlu ada aturan dari pemerintah, bahwa sumberdaya harus digunakan seefisien mungkin

Masih ada persepsi bahwa teknologi bersih hanya akan mengurangi keuntungan

Sudah puas dengan sikap manajemen lama dan tidak setuju bila ada perubahan

Page 14: Pengelolaan sda

UPAYA MENGATASI KENDALA

Perlu ditekankan bahwa produks bersih bukan hanya tanggung jawab industri saja

Perlu ada persamaan pengertian antara pemerintah dan pelaku kegiatan ekonomi mengenai produksi bersih

Perlu ada perubahan strategi dari end of pipe treatment menjadi cleaner production

Target dapat dicapai dengan biaya rendah dan dijalankan setahap demi setahap

Page 15: Pengelolaan sda

12 KIAT PRAKTIS DALAM MELAKSANAKAN PRODUKSI BERSIH

Kurangi pemakaian kemasan Adopsi pedoman pengurangan limbah beracun di dalam RT Pilih bahan yg dapat dipakai kembali (botol gallon aqua) Rawat dan reparasi perawatan Pakai kembali tas, kemasan,dllnya Pinjam/sewa alat yang jarang digunakan Jual/sumbangkan barang yang habis pakai, tetapi masih

bermanfaat Pilih barang yang kemasannya dapat dipakai kembali Pilih produk dengan kemasan daur ulang Jadikan sampah sebagai kompos Sosialisasikan konsep pakai (use), pakai kembali (reuse) dan

daur ulang (recycle) Kreatif menggunakan kembali barang bekas

Page 16: Pengelolaan sda
Page 17: Pengelolaan sda
Page 18: Pengelolaan sda
Page 19: Pengelolaan sda

CONTOH PROSES PRODUKSI BERSIH LAPIS LISTRIK

DALAM INDUSTRI LAPIS LISTRIK TIDAK DAPAT DIHINDARI ADANYA BUANGAN

MENGAPA BUANGAN HRS DIKURANGI DAN DIOLAH? Pengontrolan terhadap saluran pembuangan akhir

sangat sulit dilakukan Limbah dapat menyebabkan hujan asam dan penipisan

lapisan ozon Dari sudut ekonomi

Mengurangi biaya pengolahan buangan Memperbaiki pengoperasian pabrik Mengurangi risiko pertanggungjwban Menaikkan daya saing

Memenuhi aturan yang makin ketat Memberi kesan baik pada masyarakat sekitar pabrik

tentang pelestarian lingkungan.

Page 20: Pengelolaan sda

MINIMASI LIMBAH INDUSTRI LAPIS LISTRIK

PENGURANGAN PADA SUMBER PEMANFAATAN ULANG PENGOLAHAN LIMBAH PEMBUANGAN

Page 21: Pengelolaan sda

1.PENGURANGAN PADA SUMBER Pada larutan elektrolit

Larutan elektrolit mengandung logam2 berat dengan konsentrasi tinggi, seperti: sianida dan senyawa racun lainnya

Larutan jarang dibuang dan dipakai kembali pada proses lain Kualitas larutan elektrolit:perlu penggantian unsur2 kimia dan

berkurang secara periodik Pembersihan pada pengotor yang masuk

Air pembilas Pengaturan tangki2 pembilasan Pengaturan selang waktu selama setelah benda kerja dibilas Pengaturan volume air pembilas Konsentrasi larutan yang menempel pada benda kerja Temperatur air pembilas Bentuk benda kerja Posisi benda kerja pada rak Waktu penirisan antara bak pelapis dengan bak pembilas

Tujuan minimasi air pembilasan: mengurangi volume Artinya: mengurangi jumlah limbah cair yang beracun

Page 22: Pengelolaan sda

2. PEMANFAATAN ULANG

Air pembilas dapat didaur ulang dengan 2 cara yaitu: Sistem rangkaian tertutup: Cara ini mengurangi penggunaan air dan vol air buangan

(Gambar 1) Sistem rangkaian terbuka: Air keluaran yang telah diolah, dikembalikan ke sistem

pembilasan kemudian ditambahkan air agar pembilasan lebih baik (Gambar 2)

contoh daur ulang: air pembilas pada proses pembersihan asam dipakai kembali sebagai proses pembersihan lemak

menghemat air + 50-67% dari pembilasan biasa (Gambar 3)

Page 23: Pengelolaan sda

3. PENGOLAHAN LIMBAH

Limbah dari industri lapis listrik ada 2:Limbah padat dan limbah cair

1. LIMBAH PADAT:Limbah padat dari pengerjaan awal: gerinda, debu logam dan debu abrasiv, baju kerja bekas dan kemasan bekas unsur kimia

Dampak limbah padat: penyakit silikosis pada paru-paru Penanggulangan:

Pekerja pakai masker penutup hidung dan kaca mata pelindung Pasang alat penangkap/penghisap debu (dust collector) di depan

alat pemoles dan gerinda Ada sirkulasi udara dan ruang kerja beratap tinggi

Page 24: Pengelolaan sda

2. LIMBAH CAIR:

Mengandung zat-zat kimia berbahaya seperti: Senyawa krom, nikel, tembaga, sulfat, klorida, sianida serta zat-zat organik seperti lemak dan minyak

1. PENGOLAHAN SENYAWA CHROM Pengolahan krom valensi 6 ada 3 cara:

Cara reduksi cr6+ menjadi cr3+ (paling banyak dipakai) Cara pengikatan ion cr6+ dalam resin penukar anion Cara pengentalan (penguapan) ion cr6+ dan cr3+

Pengolahan krom valensi 3 Proses pengendapan dengan kapur atau soda kostik pada cr6+ Cara resin penukar kation (ion exchange) atau cr3+ diikat

dalam resin

Page 25: Pengelolaan sda

2. PENGOLAHAN PELAPISAN LOGAM-LOGAM BERAT Dengan cara pengendapan, di mana senyawa logam dirubah

menjadi hidroksida logam yang tidak mudah larut dengan cara penambahan zat pengendap seperti: kapur atau sodium hidroksida

3. PENGOLAHAN SENYAWA TEMBAGA Pengendapan sebagai hidroksida atau sulfida dengan kapur

dan mengatur Ph Pengikatan ion Cu dgn resin penukar kation Dengan penguapan dan elektrolisa (utk Cu kadar tinggi)

Page 26: Pengelolaan sda

4. PENGOLAHAN SENYAWA NIKEL1. Pengendapan sebagai hidroksida dengan kapur

atau soda kostik atau dengan ferrosulfat

2. Cara resin penukar kation

3. Cara penguapan dan osmosis balik

5. PENGOLAHAN SENYAWA SENG Pengendapan hidroksida dengan kapur/soda kostik Cara resin penukar kation Cara penguapan

Page 27: Pengelolaan sda

5. PEMBUANGAN Lahan bekas industri lapis listrik

mempunyai tingkat pencemaran tinggi, tergantung pada:

1. Penggunaan unsur kimia2. Jumlah ceceran yang jatuh

Apabila lahan akan dipergunakan untuk keperluan lain, perlu dilakukan proses pengolahan khusus