Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

18
BAB III PEMBAHASAN 3.1 KEBERADAAN DESA LEDOK Desa Ledok teletak di kecamatan Sambong, kabupaten Blora, provinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak disebelah utara kecamatan Sambong. Daerah ini memilik penduduk belum begitu padat. Perkembangan pembangunan masih bersifat minim. Tetapi desa Ledok memiliki potensi geologi yang bisa diunggulkan, yaitu potensi sumber minyak buminya. Daerah ledok berada di daerah perbukitan dan masih banyak hutan-hutan lebat yang bersifat heterogen. Untuk mengakses desa Ledok cukup mudah, dengan menggunakan transportasi darat. Dapat ditempuh dari Cepu maupun Blora, kemudian ke desa Sambong dan menuju ke desa Ledok. 4

Transcript of Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Page 1: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

BAB III PEMBAHASAN

3.1 KEBERADAAN DESA LEDOK

Desa Ledok teletak di kecamatan Sambong, kabupaten Blora,

provinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak disebelah utara kecamatan

Sambong. Daerah ini memilik penduduk belum begitu padat.

Perkembangan pembangunan masih bersifat minim. Tetapi desa Ledok

memiliki potensi geologi yang bisa diunggulkan, yaitu potensi sumber

minyak buminya.

Daerah ledok berada di daerah perbukitan dan masih banyak

hutan-hutan lebat yang bersifat heterogen. Untuk mengakses desa

Ledok cukup mudah, dengan menggunakan transportasi darat. Dapat

ditempuh dari Cepu maupun Blora, kemudian ke desa Sambong dan

menuju ke desa Ledok.

Gambar 2. Daerah kawasan situs pengeboran Ledok

4

Page 2: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Gambar 3. Keadaan desa Ledok

3.2 POTENSI GEOLOGI DESA LEDOK

Daerah blok Cepu yang terkenal sebagai penghasil minyak bumi

meliputi berbagai daerah yaitu, Cepu, Ledok, Wonocolo, Kapuan, dan

daerah lainnya yang berada di daerah kabupaten Blora dan Kabupaten

Bojonegoro. Potensi geologi minyak bumi ini memang sangat

menguntungkan, terutama dalam bidang ekonomi.

Umumnya di blok Cepu, sumber daya minyak bumi dikelola oleh

perusahaan dalam maupun luar negeri. Seperti halnya PT Pertamina

EP, Pusdiklat Migas, dan Exxon Mobile Ltd.

Pada khususnya di daerah Ledok sendiri masih dikelola oleh PT

Pertamina EP, tetapi banyak kilang-kilang minyak yang dikelola oleh

masyarakat setempat secara tradisional. Di desa Ledok masih

dibutuhkan pekerja-pekerja ahli yang bisa memanfaatkan potensi

sumber daya alam dengan bijak, tepat dan bermanfaat.

5

Page 3: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Gambar 4. PT Pertamina mengelola minyak desa Ledok

Dengan potensi geologi sumber minyak bumi yang cukup

melimpah setidaknya pengelolahan kilang minyak secara tradisional

maupun modern diperlukan tenaga-tenaga kerja yang ahli. Tetapi,

diharapkan perekrutan tenaga-tenaga kerja tersebut berasal dari daerah

asal. Sehingga scara tidak langsung, hal tersebut dapat mengubah

sumber daya manusia di daerah blok Cepu dan sekitarnya, khususnya

desa Ledok.

6

Page 4: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

3.3 MEKANISME PERTAMBANGAN DESA LEDOK

Di desa Ledok, sumber minyak bumi dikelola oleh dua pihak.

Pihak pertama yaitu PT Pertamina EP, dan pihak kedua yaitu para

penambang minyak bumi tradisional yang sebagian besar berasal dari

daerah setempat. Sehingga, selain mesin-mesin pengeboran minyak

bumi milik Pertamina, di daerah perbukitan ini juga banyak ditemukan

kilang-kilang minyak tradisional yang digarap oleh penduduk

setempat.

Gambar 5. Mesin milik Pertamina

7

Page 5: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Gambar 6. Kilang minyak tradisional

Cara pengeboran minyak atara PT Pertamina EP dan penambang

minyak tradisional hanya dibedakan dengan peralatan-peralatan yang

digunakan. Proses pengeboran secara modern yang dilakukan oleh PT

Pertamina EP sebagai berikut.

Proses pencarian minyak bumi

Proses pencarian (eksplorasi) minyak dari perut bumi dilakukan

oleh ahli geologis. Cara modern yang digunakan oleh geologis dalam

mencari minyak bumi dengan menggunakan pencitraan satelit dan

menganalisa permukaan bebatuan. Setelah geologis melakukan

serangkain analisa dan menyatakan bahwa dilokasi tersebut ada

minyak maka tugas selanjutnya diambilalih oleh Ahli geofisika.

Para ahli geofisika mempelajari sifat-sifat fisik dari lapisan tanah.

Berbagai metode digunakan dalam tahapan ini untuk mendukung hasil

yang telah didapat oleh ahli geologis. Peralatan yang digunakan untuk

8

Page 6: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

pencarian minyak bumi ini seperti Gravimetry (untuk mengukur

adanya aliran minyak karena adanya sedikit perbedaan grafitasi bumi),

Magnetometry (untuk mengukur perubahan medan magnetik akibat

adanya aliran minyak), dan Sniffers yang berupa alat elektronik yang

digunakan untuk mendeteksi bau hidrokarbon. Yang paling sering

digunakan adalah seismologi.

Cara kerja seismologi untuk mencari minyak bumi.

Seismologi bisa digunakan untuk mencari cadangan minyak bumi

baik di darat maupun di laut. Bagian utama seismologi yaitu pemicu

getaran dan penerima sinyal. Pemicu getaran ada seperti Compressed-

air gun (khusus di gunakan untuk ekplorasi lepas pantai), Thumper

truck (untuk esplorasi minyak di daratan), dan bahan peledak.

Bunyi atau getaran yang dihasilkan oleh Thumper truck memancarkan

sinyal atau gelombang bunyi, sinyal akan kembali dipantulkan kembali

oleh batas antar lapisan batuan yang berbeda ditangkap oleh geophone,

data kemudian di kirim ke truk yang berfungsi sebagai pusat kendali.

Dengan mendeteksi pantulan tersebut para ahli bisa menggambarkan

bisa menggambarkan peta susunan batuan di bawah permukaan bumi

untuk menemukan cadangan minyak.

9

Page 7: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Proses pengeboran minyak bumi

Jika cadangan minyak bumi positif pada suatu lokasi maka proses

pengeboran mulai di lakukan. Berikut ini bagian bagian peralatan Rig

yang digunakan untuk mengebor di daratan.

1. Hoist attachment (1), Derrick (2), Traveling block (3), Hook (4),

Injection head (5), Mud injection column (6), Turntable driving the

drilling pipes (6), Winches (7), Motors (8), Mud pump (9), Mud pit

(10), Drilling pipe (11), Cement retaining the casing (12), Casing (13),

Drill string (14), Drilling tool (15).

2. Rig digunakan untuk mengebor dengan kedalaman 2000 sampai 4000

meter tapi ada juga yang sampai 6000 meter. Rig dilengkapi mata bor

dengan diameter 20 sampai 50 sentimeter. Mata bor ini yang berputar

menembus perut bumi.

Minyak mentah yang diperoleh oleh PT Pertamina EP kemudian

ditampung di desa Ledok, dan kemudian di kirim ke Cepu untuk diolah

menjadi produk-produk minyak bumi seperti bensin, solar, minyak tanah,

dan lain-lain.

10

Page 8: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Gambar 7. Mesin pompa minyak milik Pertamina

Gambar 8. Tempat penampungan minyak mentah

Pada umumnya masyarakat desa Ledok dalam melakukan proses

pengeboran minyak bumi menggunakan peralatan yang sederhana.

Sehingga sering disebut dengan cara tradisional.

11

Page 9: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Pengeboran secara tradisional, dibentuk suatu tim pekerja.

Biasanya antara 15 sampai 20 penembang minyak bumi. Hal ini

dibutuhkan karena dalam menggerakan pompa minyak bumi masih

menggunakan yenaga manusia. Tetapi kini cara tersebut sudah diganti

dengan kekuatan mesin. Bisa mesin disel atau mesin truk yang sudah

rusak.

Gambar 9. Mesin disel penarik pompa

12

Page 10: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Gambar 10. Mesin truk untuk menarik pompa

Bentuk mesin yang digunakan cukup sederhana. Berupa tiang

penyangga pompa yang mirip menara. Penyangga ini disusun dari

tiang-tiang besi yang dibentuk seperti kerucut.

Dalam proses pencarian titik pengeboran, penambang tradisional

menggunakan peta peninggalan dari zaman Belanda dulu. Total titik

kilang minyak di desa Ledok berkisar 235 titik. Menurut sumber yang

didapat, semua sumber kilang minyak tersebeut sudah dibor dan

menghasilkan minyak mentah.

13

Page 11: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Gambar 11. Minyak mentah hasil pemboran

Kemudian hasil yang didapat oleh penambang disebut lantung

(minyak mentah). Rata-rata setiap sati kilang minyak dalam dua hari

mampu menghasilkan 5 ton minyak mentah. Dari hasil tersebut semua

minyak mentah dijual ke PT Pertamina EP dengan harga 850 ribu

ruoiah pertonnya. Jadi harga minyak mentah yang dijual ke PT

Pertamina EP dapat disebut sangat murah sekali. Dari kebijakan PT

Pertamina sendiri, masyarakat Ledok tidak diperbolehkan mengolsh

minyak mentah tersebut, tetapi harus dijual ke PT Pertamina EP,

dengan menggunakan truk-truk kontainer.

14

Page 12: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Gambar 12. Pekerja menyedot Ilantung ke truk kontainer

Gambar 13. Truk kontainer pengangkut minyak mentah.

15

Page 13: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

3.4 MANFAAT SUMBER MINYAK BUMI DESA LEDOK

Asset yang berharga yang dimiliki oleh desa Ledok yaitu sumber

minyak bumi yang melimpah. Selain dari segi penghasil minyak bumi,

manfaat lain yang diperoleh dari potensi geologi ini beraneka ragam.

Dengan adanya pertambangan minyak bumi secara tradisional di

desa Ledok, jumlah pengangguran yang ada di desa Ledok berkurang.

Hal ini dikarenakan, kilang minyak di Ledok cukup banyak serta

penggarapanya yang masih tradisional membutuhkan pekerja-pekerja

yang cukup banyak.

Karena mendapatkan pekerjaan, secara langsung mereka juga

mendapatkan penghasilan. Sehingga, taraf hidup masyarkat desa

Ledok pun cenderung naik. Bukan itu saja, semestinya kekayaan alam

berupa minyak bumi tersebut bisa menolong proses pembangunan

desa, khususnya dibidang ekonomi.

Situs penggalian minyak bumi juga bisa dijadikan sebagai obyek

wisata bagi masyarakat luar desa Ledok. Didukung dengan keadaan

alam yang masih bersih, sejuk, dan asri, serta masih banyak hutan-

hutan yang bersifat heterogen. Mungkin juga bisa dijadikan sarana

penelitian bagi geologist-geologist.

16

Page 14: Pengeboran tradisional di Desa Ledok, Blora

Gambar 14. Keadaan kilang yang masih asri.

17