PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP...

127
PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA PERIODE MEI 2011 DESEMBER 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E.Sy) Oleh: ELLY NURDIANA 1112046100100 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437/2016

Transcript of PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP...

Page 1: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP HARGA

SAHAM SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA

PERIODE MEI 2011 – DESEMBER 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E.Sy)

Oleh:

ELLY NURDIANA

1112046100100

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437/2016

Page 2: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,
Page 3: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,
Page 4: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,
Page 5: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

i

ABSTRAK

Elly Nurdiana. 1112046100100. Pengaruh Variabel Makro Ekonomi

terhadap Harga Saham Syariah di Indonesia dan Malaysia Periode Mei 2011-

Desember 2015. Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat,

Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016 M.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi, suku bunga the

fed, suku bunga domestik, nilai tukar (kurs), dan jumlah uang beredar periode Mei

2011 sampai dengan Desember 2015 terhadap harga saham syariah di Indonesia

dan Malaysia baik dalam jangaka pendek maupun jangka panjang. Dalam

penelitian ini metode analisis yang digunakan yaitu Error Correction Model

(ECM).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel

inflasi, suku bunga the fed, dan jumlah uang beredar tidak memiliki pengaruh

terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia. Suku bunga domestik

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap saham syariah di Malaysia,

sedangkan dalam jangka pendek suku bunga domestik tidak memiliki pengaruh

terhadap harga saham syariah di Indonesia. Dalam jangka panjang suku bunga the

fed dan suku bunga domestik tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham

syariah di Indonesia dan Malaysia, variabel inflasi memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham syariah di Indonesia, sedangkan dalam jangka

panjang inflasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham

syariah di Malaysia, variabel jumlah uang beredar memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia dalam jangka

panjang. Dan variabel nilai tukar (kurs) memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap harga saham syariah di Indonesai dan Malayasia dalam jangka pendek

maupun panjang.

Kata Kunci : Variabel Makro Ekonomi, Inflasi, Suku Bunga The Fed, Suku

Bunga Domestik, Nilai Tukar (Kurs), Jumlah Uang Beredar

(M2), Error Correction Model (ECM)

Pembimbing : Sofyan Rizal, SE, M.si

Daftar Pustaka : Tahun 2004 s.d tahun 2015

Page 6: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahanirahiim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat Rahman dan Rahim-Nya penulis mampu menyelasaikan skripsi dengan

judul “PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP HARGA

SAHAM SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA PERIODE MEI 2011-

DESEMBER 2015”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Besar Muhammad SAW semoga kesejahteraan senantiasa menyelimuti keluarga

dan sahabat Nabi beserta seluruh pengikutnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh

penulis. Meskipun demikian, penulis telah memberikan yang terbaik dengan

harapan yang tebaik atas hasil penelitian ini.

Disamping itu, selama proses penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas

dari bantuan banyak pihak yang tulus memberikan doa, bimbingan, dan motivasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan

terima kasaih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

iii

2. Bapak A.M Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Prodi Muamalat dan Bapak

Abdurrauf, M.A., selaku Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan arahan dan membantu penulis secara tidak langsung dalam

menyelesaikan skirpsi ini.

3. Bapak Sofyan Rizal, SE, M.si selaku dosen pembimbing skripsi dan dosen

penasehat akademik yang senantiasa sabar dalam memberikan bimbingan

serta masukan-masukan yang baik sehingga skripsi ini dapat selesai.

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang

manfaat bagi penulis.

5. Kedua orang tua, Ayahanda Ali Nurdin dan Ibunda Nurul Aenah, Akmal

Nurdiansyah adik tercinta serta Keluarga besar penulis yang dengan segala

ketulusannya senantiasa mendoakan, mengarahkan, memotivasi, dan

memberi dukungan kepada penulis baik materi, moril dan spiritual.

6. Kepada sahabat (Ayu Dwi. A, Rt.Shifni, Rabiahtul addawiyah, Ani

Nurmulyani, serta yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu)

terima kasih sudah mau direpotkan selama penulisan skripsi ini.

7. Keluarga Perbankan Syariah C angkatan 2012 yang tidak mungkin saya

sebutkan satu persatu, terima kasih untuk kenangan indah selama

perjuangan ini.

Page 8: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

iv

8. Ririn, syifa, Rusdi, Khubab, Aroka, Annisa, Anis, Teh Sani sahabat

serpejuangan yang telah berjuang bersama selama empat tahun ini, terima

kasih untuk semua support serta canda dan tawa selama ini.

9. Keluarga besar Infinite Brotherhood yang selalu menghibur dan memberi

semangat kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat kos seulanga yang telah berbagi suka dan duka serta

menemani hari-hari penulis selama di perantauan.

Teriring doa semoga amal yang telah kita lakukan menjadi amal yang tiada

putus pahalanya serta bermanfaat untuk kita semua baik di dunia maupun di

akhirat. Aamiin.

Ciputat, September 2016

Penulis

Page 9: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL . ........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 9

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 9

D. Perumusan Masalah ................................................................................... 10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 10

F. Variabel Penelitian ..................................................................................... 11

G. Konsep ...................................................................................................... 12

H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Investasi

1. Pengertian Investasi ............................................................................. 15

2. Tujuan Investasi ................................................................................... 15

3. Risiko Investasi .................................................................................... 16

4. Bentuk Investasi ................................................................................... 18

B. Saham

1. Pengertian Saham ................................................................................ .18

2. Indeks Harga Saham. ......................................................................... .20

3. Teknik Analisis .................................................................................... 22

C. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) .................................................... 23

D. FTSE Bursa Malaysia................................................................................25

E. Inflasi.......................................................................................................... 26

F. Suku Bunga The Fed .................................................................................. 28

G. Suku Bunga Domestik ............................................................................... 29

H. Nilai Tukar (Kurs) ..................................................................................... 30

I. Jumlah Uang Beredar ................................................................................. 31

J. Keterkaitan Variabel

1. Inflasi dengan Harga saham ................................................................. 32

2. Suku Bunga The Fed dengan Harga saham ......................................... 33

3. Suku Bunga Domestik dengan Harga saham ....................................... 34

4. Nilai Tukar (Kurs) dengan Harga Saham ............................................ 34

5. Jumlah Uang Beredar dengan Harga Saham. ..................................... 35

K. Review Studi Terdahulu. ........................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 41

Page 10: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

vi

B. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 41

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................................. .41

1. Variabel Terikat (Dependent Variabel) .............................................. .41

2. Variabel Bebas (Independent Variabel) . ............................................ 42

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 44

E. Sumber Data. ............................................................................................. 45

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 46

1. Uji Normalitas ...................................................................................... 46

2. Uji Linearitas ........................................................................................ 47

3. Uji Stasioneritas ................................................................................... 47

a. Uji Akar Unit ................................................................................. 48

b. Uji Derajat Integrasi ...................................................................... 49

4. Uji Kointegrasi ..................................................................................... 49

5. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 50

a. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 50

b. Uji Autokorelasi ............................................................................. 51

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 51

6. Uji Error Correction Model (ECM) ................................................... 52

G. Proses Penelitian ........................................................................................ 56

H. Hipotesis ..................................................................................................... 57

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Normalitas ................................................................................ 60

2. Uji Linearitas .................................................................................. 61

3. Uji Stasioneritas

a. Uji Akar Unit ........................................................................... 62

b. Uji Derajat Integrasi ................................................................ 64

4. Uji Kointegrasi ............................................................................... 65

5. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas ................................................................ 68

b. Uji Autokorelasi ....................................................................... 69

c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 71

6. Uji Error Correction Model (ECM) ............................................. 72

B. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 77

C. Interpretasi Hasil Penelitian.................................................................83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................ 88

B. Saran ........................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93

LAMPIRAN .......................................................................................................... 97

Page 11: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan Indeks Saham Syariah dengan Indeks Seluruh Saham .... 2

Tabel 1.2 Kapitalisasi Pasar Bursa Efek Indonesia .................................................. 3

Tabel 1.3 Indikator Ekonomi Makro Indonesia.......................................................5

Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu......................................................................... 36

Tabel 4.1 Uji Jarque-Bera Variabel Indonesia ...................................................... 60

Tabel 4.2 Uji Jarque-Bera Variabel Malaysia........................................................61

Tabel 4.3 Uji Ramsey RESET Variabel Indonesia ............................................... 61

Tabel 4.4 Uji Ramsey RESET Variabel Malaysia.................................................62

Tabel 4.5 Unit Root Test pada tingkat Level Variabel Indonesia ......................... 63

Tabel 4.6 Unit Root Test pada tingkat Level Variabel Malaysia...........................63

Tabel 4.7 Unit Root Test ADF pada First Difference Variabel Indonesia ............ 64

Tabel 4.8 Unit Root Test ADF pada First Difference Variabel Malaysia..............65

Tabel 4.9 Uji Kointegrasi Johansen Variabel Indonesia ....................................... 66

Tabel 4.10 Uji Kointegrasi Johansen Variabel Malaysia.......................................67

Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Variabel Indonesia ............................................ 68

Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas first difference Variabel Indonesia ................... 68

Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas Variabel Malaysia..............................................69

Tabel 4.14 Uji Autokorelasi Variabel Indonesia ................................................... 70

Tabel 4.15 Uji Autokorelasi Variabel Malaysia....................................................70

Tabel 4.16 Uji Autokorelasi first difference Variabel Indoneisa .......................... 70

Tabel 4.17 Uji Autokorelasi first difference Variabel Malaysia............................71

Tabel 4.18 Uji White Heteroskedasticity Variabel Indonesia ............................... 71

Tabel 4.19 Uji White Heteroskedasticity Variabel Malaysia.................................72

Tabel 4.20 Hasil Pengujian Jangka Panjang Model Indonesia .............................72

Tabel 4.21 Hasil Pengujian Jangka Panjang Model Malaysia...............................73

Tabel 4.22 Hasil Pengujian Jangka Pendek Model Indonesia .............................. 74

Tabel 4.23 Hasil Pengujian Jangka Pendek Model Malaysia................................75

Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Koefisien Jangka Pendek & Jangka Panjang ........ 76

Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Koefisien Jangka Pendek & Jangka Panjang ........ 77

Page 12: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stabilitas lingkungan ekonomi makro suatu negara sangat penting

untuk menarik minat investor agar mau menginvestasikan dananya di

negara tersebut. Salah satu program penting setiap negara adalah menarik

sebanyak mungkin investasi, hal ini tidak hanya berlaku bagi negara

berkembang, tetapi juga bagi negara maju. Berbagai upaya dilakukan oleh

suatu negara agar banyak investasi yang mengalir ke negaranya. Investor

juga akan menganalisis dan menilai apakah negara yang menjadi tujuan

investasinya layak atau tidak melihat dari kondisi ekonomi global dan

kondisi ekonomi negara tersebut.

Pertumbuhan investasi di suatu negara dapat terlihat dari pergerakan

indeks harga saham di pasar modal. Pasar modal merupakan sarana

pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah),

dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Di tempat inilah pelaku

pasar yang memiliki kelebihan dana (surplus fund) melakukan investasi

dalam bentuk surat berharga yang ditawarkan oleh emiten.

Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang memiliki kesamaan

dalam budaya atau kultur, selain itu kedua negara ini merupakan negara

dengan penduduk mayoritas muslim. Adanya instrumen investasi berbasis

syariah tentulah sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan investasi

Page 13: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

2

penduduk muslim di kedua negara ini, salah satunya adalah adanya pasar

modal syariah.

Pasar modal syariah di Indonesia pertama kali muncul dengan

diterbitkannya reksa dana syariah pada tahun 1997. Selanjutnya diikuti

dengan munculnya Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000 dan

diterbitkannya obligasi syariah mudharabah pada tahun 2002. Kemudian,

pada 12 Mei 2011 Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI). ISSI merupakan indeks saham yang

mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI.

Sedangkan negara Malaysia sudah lebih dulu mengembangkan pasar

modal syariah yaitu pada tahun 1983 ditandai dengan diterbitkannya

obligasi syariah. Kemudian reksa dana syariah pada tahun 1993. Dan

terbaru pada tahun 2007 bursa Malaysia bekerjasama dengan FTSE Group

meluncurkan FTSE Bursa Malaysia Emas Sharia Index (FBMS)

Tabel 1.1

Perbandingan Indeks Saham Syariah dengan Indeks Seluruh Saham

2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuh

an

Indeks

Syariah

JII 532,90 537,03 594,78 585,11 691,04 29,68 %

ISSI - 125,36 144,99 143,71 168,64 34,52 %

Indeks

Keseluruha

LQ

45

661,38 673,51 735,04 711,14 898,58 35,86 %

Page 14: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

3

n IHSG 3,703,51 3,821,99 4,316,69 4,274,18 5,226,95 41,14%

Sumber: www.OJK.co.id (RoadMap Pasar Modal Syariah 2015-2019)

Tabel 1.2

Kapitalisasi Pasar Bursa Efek Indonesia (Miliar)

Tahun Bulan JII ISSI IHSG LQ 45

2010 1.134.632,00 - 3.247.096,78 1.134.632,00

2011 1.414.983,81 1.968.091,37 3.537.294,21 1.414.983,81

2012 1.671.004,23 2.451.334,37 4.126.994,93 1.671.004,24

2013 1.672.099,91 2.557.846,77 4.219.020,24 1.672.099,91

2014 1.944.531,70 2.946.892,79 5.228.043,48 3.337.428,00

2015 Jan 1.988.532,27 2.997.601,71 5.287.336,95 3.387.470,25

Feb 2.031.926,87 3.045.812,76 5.427.597,13 3.520.646,71

Mar 2.049.109,36 3.068.467,89 5.555.200,60 3.576.638,02

Apr 1.872.517,30 2.852.497,67 5.146.751,10 3.234.546,38

Mei 1.966.213,21 2.960.219,00 5.280.033,32 3.363.936,17

Juni 1.896.504,96 2.863.813,60 5.000.315,41 3.121.811,88

Juli 1.858.574,52 2.813.505,41 4.961.662,77 3.030.299,76

Agst 1.732.095,80 2.591.624,10 4.646.247,07 2.870.911,27

Sept 1.609.933,83 2.449.104,28 4.374.682,33 2.625.706,25

Okt 1.696.865,14 2.576.748,18 4.701.660,05 2.832.673,44

Nov 1.678.634,10 2.556.257,33 4.717.619,98 2.816.748,58

Sumber: www.OJK.co.id (Statistik Saham-November 2015)

Page 15: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

4

Dari awal kemunculannya hingga tahun 2014 Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) telah tumbuh sebesar 34,52%. Dan, pada penutupan bursa

2014, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meningkat 17,35% ke level

168,64 dan nilai kapitalisasi pasar sahamnya meningkat 15,21% menjadi

sebesar Rp2.946,9 triliun atau sekitar 56,37% dari total kapitalisasi pasar

saham. Namun, sejak Mei 2015 trend pasar saham syariah di Indonesia

cenderung menurun.

Dalam melakukan investasi saham seorang investor akan dihadapkan

pada alternatif pemilihan saham dengan tingkat pengembalian (return) dan

tingkat risiko tertentu. Dalam menanamkan investasi pada suatu instrumen

investasi seorang investor akan berharap untuk mendapatkan suatu tingkat

pengembalian dari hasil investasinya tersebut. Hal ini menyebabkan,

sebelum melakukan investasi seorang investor akan mengumpulkan

informasi sebanyak mungkin yang nantinya akan digunakan dalam

pengembalian keputusan investasi dengan tujuan untuk memperoleh

tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko tertentu. Dengan

demikian, selain tingkat pengembalian (return) yang tinggi risiko investasi

pun perlu dipertimbangkan oleh seorang investor.

Investor biasanya akan melakukan analisis sebelum memutuskan

melakukan investasi pada saham. Untuk melakukan analisis saham

terdapat dua pendekatan dasar, yaitu analisis teknikal dan analisis

fundamental. Analisis teknikal yaitu, investor memperkirakan harga saham

dari pergerakan harga saham di masa lalu. Adapun analisis fundamental

Page 16: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

5

yaitu, investor memperkirakan harga saham dengan melihat faktor

fundamental yang mempengaruhi perusahaan, seperti kinerja perusahaan

dan kondisi ekonomi makro domestik maupun luar negeri.

Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan di luar

perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Biasanya indikator

ekonomi makro yang digunakan investor sebagai dasar penentuan

investasinya adalah inflasi, perubahan suku bunga, dan nilai tukar mata

uang domestik.

Tabel 1.3

Indikator Ekonomi Makro Indonesia

Tahun Inflasi Suku

bunga

Nilai tukar

Rupiah

Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia

2011 3.7 % 6,53% 8.768 6.5%

2012 4,3% 5,77% 9.638 6.2%

2013 8,4% 6,44% 10.452 5.8%

2014 8.4% 7,54% 11.870 5%

2015 3.4% 7,52% 13.392 4.7%

Sumber: LPI BI 2011-2015 & Publikasi BI rate BI, data diolah

Pada tahun 2013 dan 2014 inflasi Indonesia mencapai 8%, namun

pada tahun 2015 pemerintah dapat mengendalikan inflasi kembali

dikisaran 3% dan berada dalam kisaran sasaran inflasi tahun 2015 yaitu,

Page 17: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

6

4±1%.1 Suku bunga acuan yang ditetapkan oleh BI mengalami perubahan

yang fluktuatif namun cenderung meningkat yaitu selama periode

penelitian ini suku bunga berada dikisaran 6-7%. Dan untuk nilai tukar

rupiah terhadap dollar AS terus mengalami depresiasi, pada tahun 2015

nilai tukar rupiah terhadap dollar mencapai 13000/dollar. Secara

keseluruhan ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 6.5% pada tahun 2011,

sedangkan tahun 2012 s.d 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia terus

mengalami penurunan.

Pertumbuhan ekonomi Malaysia selama tahun 2011 s.d 2015

mengalami pertumbuhan yang fluktuatif, pada tahun 2011 ekonomi

malaysia tumbuh sebesar 5.1% melambat dibandingkan tahun 2010 yang

mencapai 7.2%. Di tahun 2012 ekonomi Malaysia tumbuh sebesar 5.6%,

4.7% di tahun 2013 kemudian pada tahun 2014 mengalami kenaikan

menjadi 6.0% dan pertumbuhan ekonomo Malaysia kembali menurun

pada tahun 2015 yaitu tumbuh sebesar 5%.2

Indikator perekonomian domestik maupun perekonomian global

merupakan faktor yang paling banyak mendapatkan perhatian dari para

pelaku pasar modal. Berdasarkan penelitian Suramaya Suci Kewal (2012)

dalam penelitiannya mengenai pengaruh pengaruh inflasi, suku bunga,

kurs dan pertumbuhan PDB terhadap IHSG, didapatkan hasil bahwa

variabel inflasi, suku bunga dan PDB tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap IHSG, sedangkan variabel kurs rupiah terhadap IHSG

1 Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2015, (Jakarta: Bank

Indonesia,2015), h. 37. 2 Dikutip dari Laporan Eknomi Malaysia Tahun 2011-2015.

Page 18: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

7

menunjukkan hasil yang negatif dan signifikan.3 Hal ini mengindikasikan

bahwa hubungan antara kurs rupiah dan harga saham berlawanan arah,

artinya semakin kuat kurs rupiah terhadap dollar AS (rupiah terapresiasi)

maka akan meningkatkan harga saham, dan sebaliknya.

Guardian Muhammad, dkk (2015) dalam penelitiannya mengenai

pengaruh suku bunga terhadap perdagangan saham, didapatkan hasil

bahwa BI rate dan fed rate tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap volume perdagangan saham di BEI. Sedangkan BI rate memiliki

pengaruh negatif yang signifikan terhadap value perdagangan saham dan

frekuensi perdagangan di BEI, dan fed rate tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap value perdagangan saham dan frekuensi perdagangan

saham di BEI.4

Neny Mulyani (2014) dalam penelitiannya mengenai analisis

pengaruh inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan PDB terhadap JII,

didapatkan hasil inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap JII,

suku bunga dan nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap JII, dan PDB berpengaruh positif dan signifikan terhadap JII.5

Steven Sugiarto Lawrence (2013) dalam penelitiannya mengenai

pengaruh variabel makro ekonomi dan harga komoditas terhadap IHSG di

3 Suramaya Suci Kewal, “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB

Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”, Jurnal Ekonomi Vol.8, No.1 (April 2012), h.61. 4 Guardian Muhammad, dkk, “Pengaruh Suku Bunga Terhadap Aktivitas Perdagangan

Saham (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2014)”, Jurnal Administrasi dan Bisnis

(JAB) Vol.23, No.1 (Juni 2015), h.9. 5 Neny Mulyani, “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan

Produk Domestik Bruto Terhadap Jakarta Islamic Index”, Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif

Vol.1, No.1 (2014), h.11.

Page 19: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

8

Indonesia, didapatkan hasil harga minyak dan jumlah uang beredar

memiliki pengaruh positif dan siginifikan terhadap IHSG. Inflasi, SBI dan

harga emas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG.6

I Putu Marta Edi Kusuma dan Ida Bagus Badjra (2016) dalam

penelitiannya mengenai pengaruh inflasi, JUB, nilai kurs dollar dan

pertumbuhan GDP terhadap IHSG di BEI, didapatkan hasil inflasi dan

jumlah uang beredar tidak memillik pengaruh yang signifikan terhadap

IHSG di BEI. Sedangkan nilai kurs dollar dan GDP memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap IHSG di BEI.7

Dedi susilo, dkk (2015) dalam penelitian pengaruh variabel

fundamental dan makro ekonomi terhadap harga saham (studi pada

perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45). Hasil penelitian

menunjukkan ROA, PBV, EPS, PER dan sensitivitas suku bunga

berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham. ROE, sensitivitas

kurs, dan sensitivitas inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap harga

saham. DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.8

Berdasarakan latar belakang masalah dan perbedaan hasil penelitian

pada variabel yang sama terhadap harga saham, maka penulis bermaksud

untuk menggali dan meneliti pengaruh variabel makro ekonomi terhadap

6 Steven Sugiarto Lawrence, “Pengaruh Variabel Makro Ekonomi dan Harga Komoditas

Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia”, FINESTA Vol.1, No.2 (2013), h.21-22. 7 I Putu Marta Edi Kusuma dan Ida Bagus Badjra, “Pengaruh Inflasi, JUB, Nilai Kurs

Dollar dan Pertumbuhan GDP Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia”, E-Jurnal Manajemen

Unud Vol.5, No.3 (2016), h.1849-1853. 8 Dedi Susilo, dkk, “Pengaruh Variabel Fundamental dan Makro Ekonomi terhadap Harga

Saham (Studi pada Perusahaan yang Masuk dalam Indeks LQ45)”, Jurnal Aplikasi Manajemen

(JAM) Vol. 13, No.1 (Januari 2015), h. 14

Page 20: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

9

harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia. Oleh karena itu, penulis

terdorong untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Variabel Makro Ekonomi terhadap Harga Saham Syariah di

Indonesia dan Malaysia Periode Mei 2011 – Desember 2015”.

B. Identifikasi

Sebelum dirumuskan masalah penelitian perlu dibuat identifikasi

masalah. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Indonesia dan Malaysia merupakan negara dengan penduduk

mayoritas muslim sehingga pasar modal syariah sangat diperlukan

guna mendukung masyarakat melakukan investasi sesuai syariat

islam.

2. Kapitalisasi saham syariah Indonesia mengalami penurunan sejak

Mei 2015.

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat sejak tahun 2012 s.d

2015.

4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Malaysia tidak stabil.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini akan penulis batasi

pada pembahasan Pengaruh Variabel Makro Ekonomi terhadap Harga

Saham Syariah di Indonesia dan Malaysia Periode Mei 2011 –

Desember 2015”. Variabel makro ekonomi di sini meliputi inflasi, suku

bunga the fed, suku bunga domestik (BI rate dan suku bunga Malaysia),

Page 21: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

10

nilai tukar (rupiah dan ringgit), dan jumlah uang beredar. Untuk harga

saham pada penelitian ini penulis menggunakan Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) dan FTSE Bursa Malayasia Emas Shariah Index (FBMS).

Dan periode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu periode Mei 2011

sampai Desember 2015.

D. Perumusan Masalah

1) Apakah inflasi, suku bunga the fed, suku bunga domestik, nilai tukar

dan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan dalam jangka pendek

maupun jangka panjang terhadap harga saham syariah di Indonesia

dan Malaysia?

2) Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap harga saham

syariah di Indonesia dan Malaysia dalam jangka pendek maupun

jangka panjang?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikan dari

inflasi, suku bunga the fed, suku bunga domestik, nilai tukar (kurs),

dan jumlah uang beredar dalam jangka pendek maupun jangka

panjang terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia?

b. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap

harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia dalam jangka

pendek maupun jangka panjang.

Page 22: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

11

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis, sebagai sarana untuk menambah wawasan

pengetahuan dan menerapkan ilmu yang telah didapat selama

proses pembelajaran, sehingga penulis dapat memahami,

mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi antara teori yang

dipelajari dengan praktek di lapangan.

b. Bagi Investor, diharapkan informasi yang berhasil dikumpulkan

dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi

dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor yang ingin

menginvestasikan dananya di pasar modal, khususnya pada pasar

modal syariah.

c. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan

sebagai sumber rujukan yang berguna serta memperkaya koleksi

dalam khazanah keilmuan yakni ilmu ekonomi, terumat terkait

pasar modal syariah dan ekonomi makro

F. Variabel Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Dependen : Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan

FTSE Bursa Malayasia Emas Shariah Index

(FBMS)

2. Varibel Independen : inflasi (X1), buku bunga the fed (X2), suku

Page 23: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

12

bunga domestik (X3), kurs (X4), JUB (X5).

G. Konsep

Gambar 1.1

Konsep

A.

B.

C.

D.

E.

F.

G.

H.

I.

Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Syariah di Indonesia

dan Malaysia Periode Mei 2011 – Desember 2015

Pendahuluan

Landasan Teori

Variabel Yang Diteliti:

1. Indeks Saham Syariah

Indonesia (Y1)

2. FTSE Bursa Malayasia Emas

Shariah Index (Y2)

3. Inflasi (X1)

4. Suku Bunga The Fed (X2)

5. Suku Bunga Domestik (X3)

6. Jumlah Uang Beredar (X4)

7. Nilia Tukar (X5)

8. Harga Emas (X5)

Y1 & Y2

X2

X3

X4

X5

X1

Analisis Statistik

Hasil Penelitian:

Dapat diketahui pengaruh variabel makro terhadap harga saham syariah di

Indonesia dan Malaysia.

Kesimpulan

Page 24: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

13

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun menjadi lima bab, di mana masing-masing bab

terdiri dari beberapa sub bab, diawali dengan latar belakang dan diakhiri

dengan kesimpulan serta saran. Adapun penyusunan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang

masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, konsep, dan

sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan

pembahasan skripsi ini, khususnya mengenai investasi,

saham, indeks harga saham Indonesia dan Malaysia serta

teori mengenai variabel makro ekonomi yang terdiri dari

inflasi, suku bunga the fed, suku bunga domestik, jumlah

uang beredar, dan nilai tukar (kurs). Pada akhir bab ini, juga

disajikan review studi terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang bagaimana penelitian ini

dilaksanakan, variabel-variabel apa yang digunakan serta

metode analisis data yang akan digunakan dalam

Page 25: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

14

menganalisis data dalam penelitian.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan dan menjelaskan secara rinci semua

temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini.

BAB V PENUTUP

Bab ini akan memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan

pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang perlu dan

dapat dijadikan bahan pertimbangan dan kontribusi

pemikiran.

Page 26: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Investasi

1. Pengertian Investasi

Investasi yang lazim disebut juga sebagai penanaman modal

merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan

dengan keuangan dan ekonomi. Investasi dapat diartikan sebagai

penempatan dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh

keuntungan di masa yang akan datang.1

Berdasarkan pengertian di atas, ada beberapa unsur yang terkandung

dalam investasi. Pertama, pengeluaran atau pengorbanan sesuatu (sumber

daya) pada saat ini. Kedua, ketidakpastian mengenai hasil (risiko). Ketiga,

ketidakpastian pengembalian (return) di masa yang akan datang.2

2. Tujuan Investasi

Alasan paling mendasar mengapa seseorang melakukan investasi

adalah untuk mendapatkan keuntungan. Menurut Ahmad Rodoni,3 ada

beberapa alasan mengapa seseorang atau perusahan melakukan investasi,

antara lain sebagai berikut:

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan

datang. Setiap orang pasti ingin meningkatkan taraf hidup atau

1 Abdul Halim, Analisis Investasi di Aset Keuangan, (Jakarta: Mitra Wacana Media,

2015), h.13. 2 Muhamad Nafik HR, Bursa Efek Investasi Syariah, (Jakarta :PT Serambi Ilmu Semesta,

2009), h.67. 3 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),

h.47.

Page 27: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

16

setiap perusahaan pasti ingin memajukan perusahaanya di masa

yang akan datang, oleh karena itu mereka melakukan investasi

dengan tujuan akan mendapatkan kehidupan yang lebih layak di

masa yang akan datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi,

seseorang atau perusahaan dapat menghindarkan kekayaannya agar

tidak merosot nilainya karena inflasi.

c. Dorongan untuk menghemat pajak. Kebijakan pemerintah untuk

meningkatkan investasi salah satunya yaitu fasilitas pajak yang

diberikan kepada seseorang, atau suatu perusahaan yang melakukan

investasi.

3. Risiko Investasi

Bisnis adalah pengambilan risiko, karena risiko selalu terdapat dalam

aktivitas ekonomi. Ditambah lagi adannya prinsip, no risk no return.

Risiko merupakan penyimpangan antara tingkat pengembalian yang

diharapkan dengan tingkat pengembalian yang dicapai. Berikut ini

beberapa jenis risiko yang mungkin timbul dan perlu dipertimbangkan

oleh investor antara lain:4

a. Risiko bisnis (business risk), merupakan risiko yang timbul akibat

menurunnya profitabilitas perusahaan emiten.

4 Abdul Halim, Analisis Investasi di Aset Keuangan, h.57.

Page 28: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

17

b. Risiko likuiditas (liquidity risk), risiko ini berkaitan dengan

kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera

diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.

c. Risiko tingkat bunga (interest rate risk), merupakan risiko yang

timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar,

biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-harga

instrumen pasar modal.

d. Risiko pasar (market risk), risiko yang timbul akibat kondisi

perekonomian negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi

dan kondisi perekonomian lain. Ketika security market index

meningkat secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu,

trend yang menaik ini disebut bull market. Sebaliknya, ketika

security market index menurun secara terus-menerus selama jangka

waktu tertentu, trend yang menurun ini disebut bear market.

Dengan kekuatan bull market dan bear market ini cenderung

mempengaruhi semua saham secara sistematis, sehingga return

pasar menjadi fluktuatif.

e. Risiko daya beli (purchasing power-risk), merupakan risiko yang

timbul akibat pengaruh tingkat inflasi, di mana perubahan ini akan

menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan

maupun bunga yang diperoleh dari investasi. Sehingga nilai riil

pendapatan akan lebih kecil.

Page 29: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

18

f. Risiko mata uang (currency risk), merupakan risiko yang timbul

akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik

(misalnya rupiah) dengan mata uang negara lain (misalnya dolar

Amerika).

4. Bentuk Investasi

Biasanya investor menempatkan dananya dalam dua jenis investasi,

yaitu:

a. Investasi pada real assets yaitu investasi yang dilakukan pada aset

berwujud fisik seperti : properti, tanah, emas dan lain-lain.

b. Investasi pada financial assets yaitu investasi yang dilakukan pada

surat-surat berharga yang diterbitkan oleh penerbitnya seperti :

pasar uang (SBPU,treasury bills, commercial paper, dsb) dan pasar

modal ( obligasi, saham, reksa dana, dsb).

B. Saham

1. Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan

seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau

perusahaan terbatas.5 Sederhananya saham merupakan surat bersifat

kepemilikan. Artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan.

Semakin besar porsi saham yang dimilikinya maka semakin besar pula

kekuasaanya di perusahaan itu.

5 Abdul Azis, Manajemen Investasi Syariah, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), h. 84

Page 30: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

19

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan

membeli atau memiliki saham, yaitu:

a. Deviden

Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan yang berasal dari keuntungan yang diperoleh

perusahaan.

b. Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:

a. Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi

dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.

b. Risiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh

Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak

klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah

seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan

kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan

kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara

proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak

terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak

akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.

Page 31: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

20

2. Indeks Harga Saham

Indeks harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan

harga saham. Indeks harga saham menggambarkan kinerja saham baik

individual maupun kumulatif (kinerja pasar), sehingga dapat diketahui

konteks yang terjadi, bagaimana sesungguhnya perilaku investor dan

saluran dana secara makro lewat mekanisme pasar modal.6

Indeks harga saham merupakan salah satu parameter ekonomi makro,

karena indeks harga saham merupakan indikator utama yang

menggambarkan pergerakan harga saham, fungsi dari indeks harga saham

antara lain:

1) Sebagai indikator dari trend pasar.

2) Sebagai indikator tingkat keuntungan.

3) Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio.

4) Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif.

5) Berkembangnya produk derivatif.

6) Menunjukkan kualitas kerja emiten.

7) Menunjukkan kepercayaan investor dalam dan luar negeri.

8) Menggambarkan arah capital cash folw di suatu negara.

9) Bergairahnya sumber pendanaan eksternal dengan cost of capitali

rendah.

Sekarang ini BEI mempunyai beberapa jenis indeks harga saham yang

secara konsisten disebar luaskan melalui media cetak atau elektronik, yang

6 Nor Hadi, Pasar Modal Acuan Teorits dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan

Pasar, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.184

Page 32: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

21

dapat digunakan sebagai pedoman oleh investor untuk melakukan investasi

di pasar modal, indeks harga saham tersebut antara lain:7

a. Indeks Saham Individual

b. Indeks Harga Saham Sektoral

Di Bursa Efek Indonesia, indeks harga saham sektoral terbagi

dalam sembilan sektor, antara lain:

1) Sektor pertanian.

2) Sektor pertambangan.

3) Sektor industri dasar.

4) Sektor aneka industri.

5) Sektor konsumsi.

6) Sektor properti.

7) Sektor infrastruktur.

8) Sektor keuangan.

9) Sektor perdagangan dan jasa sektor manufaktur.

c. Indeks LQ 45 (ILQ45)

d. Indeks Kompas 100

e. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

f. Indeks Syariah

Saat ini ada dua indeks syariah yaitu: Jakarta Islamic Index (JII)

dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). JII sebagai rujukan

7 Indonesia Stock Exchange, Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, (

Jakarta: Indonesia Stock Exchange Building,2010), h.3.

Page 33: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

22

untuk kinerja 30 saham syariah yang likuid, sedangkan ISSI acuan

untuk kinerja saham syariah secara umum.

g. Indeks BISNIS-27

h. Indeks Papan Pengembangan

i. Indeks Papan Utama

j. Indeks SRI-KEHATI

k. Indeks PEFINDO25

3. Teknik Analisis

Investor harus melakukan analisis terhadap suatu efek atau

sekelompok efek. Salah satu tujuan penilian ini adalah untuk

mengidentifikasi efek yang salah harga, apakah harganya terlalu tinggi

atau terlalu rendah. Untuk itu, ada dua pendekatan yang dapat

dipergunakan, yaitu:8

a. Pendekatan Fundamental

Pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang

diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.

Karena kinerja emiten dipengaruhi oleh kondisi sektor industri di

mana perusahaan tersebut berada dan perekonomian secara makro,

maka untuk memperkirakan prospek harga sahamnya di masa

mendatang harus dikaitkan dengn faktor-faktor fundamental yang

mempengaruhinya. Jadi, analisis ini dimulai dari siklus usaha

perusahaan secara umum, selanjutnya ke sektor industrinya,

8 Abdul Halim, Analisis Investasi di Aset Keuangan, h. 14.

Page 34: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

23

akhirnya dilakukan evaluasi terhadap kinerjanya dan saham yang

diterbitkan.

b. Pendekatan Teknikal

Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di

masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di

masa mendatang. Dengan analisis ini para analis memperkirakan

pergesaran supply dan demand dalam jangka pendek, serta mereka

berusaha untuk mengabaikan risiko dan pertumbuhan earning

dalam menentukan barometer dari supply dan demand. Pendekatan

ini lebih mudah dan cepat dibandingkan analisis pendekatan

fundamental, karena dapat secara simultan diterapkan pada

beberapa saham. Analisis teknikal mendasarkan diri pada premis

bahwa harga saham tergantung pada supply dan demand saham itu

sendiri. Data finansial historis yang tergambar pada diagram

dipelajari untuk mendapatkan suatu pola yang berarti dan

menggunakan pola tersebut untuk memprediksi harga saham di

masa mendatang, serta untuk memperkirakan pergerakan

individual saham maupun pergerakan market index.

C. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham

syariah yang tercatat di BEI. Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham

syariah tercatat di BEI dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah

(DES). Konstituen ISSI direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan

Page 35: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

24

November) dan dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. Konstituen

ISSI juga dilakukan penyesuaian apabila ada saham syariah yang baru

tercatat atau dihapuskan dari DES. Metode perhitungan indeks

ISSI menggunakan rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar. Tahun

dasar yang digunakan dalam perhitungan ISSI adalah awal penerbitan DES

yaitu Desember 2007. Indeks ISSI diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011.9

Saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang

kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah islam. Usaha-usaha

berikut dikeluarkan dalam perhitungan saham syariah, antara lain:

1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi.

2) Usaha lembaga keuangan yang konvesioanal (mengandung unsur

riba).

3) Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan

makanan dan minuman yang tergolong haram.

4) Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/ atau menyediakan

barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Sedangkan kriteria saham yang masuk kategori saham syariah

adalah:10

1) Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana diuraikan di atas.

9 IDX “Saham Syariah Indonesia (ISSI)”, http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/indexsahamsyariah.aspx, diakses 30 Agustus 2016. 10

Indonesia Stock Exchange, Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia,

h.12-13.

Page 36: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

25

2) Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan

penyerahan barang/ jasa dan perdagangan dengan penawaran dan

permintaan palsu.

3) Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut:

a) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total

ekuitas tidak lebih dari 82% (hutang yang berbasis bunga

dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 45%:55%).

b) Total bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan

dengan total pendapatan (revenue) tidak lebih dari 10%.

D. FTSE Bursa Malaysia

Pada tahun 2006 FTSE Group dan Bursa Malaysia bekerja sama untuk

menyediakan berbagai indeks untuk pasar modal Malaysia. FTSE Bursa

Malaysia Index Series berisi berbagai indeks yang real-time, mencakup

semua perusahaan yang memenuhi syarat serta terdaftar di Bursa Malaysia

dan ACE Pasar. Indeks ini terdiri dari beberapa bagian dari yang terbesar,

menengah, kecil dan syariah. Saat ini FTSE Bursa Malaysia memiliki

beberapa indeks antara lain:

1. FTSE Bursa Malaysia EMAS Index (FBMEMAS), konstituen dari

100 indeks teratas FTSE Bursa Malaysia dan FTSE Bursa Malaysia

Small Cap Index.

2. FTSE Bursa Malaysia EMAS Industry Indices yaitu, indeks yang

terdiri dari 10 Industri, 19 super sektors dan 39 Sektor.

Page 37: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

26

3. FTSE Bursa Malaysia Small Cap Index, yaitu indeks yang terdiri

dari 98 % konstituen Bursa Malaysia yang termasuk konstituen

FTSE Bursa Malaysia 100 indeks teratas.

4. FTSE Bursa Malaysia EMAS Shariah Index yaitu konstituen

syariah dari FBMEMAS yang memenuhi persyaratan SAC.

5. FTSE Bursa Malaysia Small Cap Shariah Index, yaitu indeks

syariah yang menjadi konstituen small cap index dari FBMEMAS

yang memenuhi persyaratan SAC.11

6. Dan lain-lain.

E. Inflasi

Secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari

barang atau komoditas dan jasa selama suatu periode waktu tertentu.

Inflasi dapat dianggap sebagai fenemona moneter kerena terjadinya

penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas.12

Sebaliknya, jika yang terjadi adalah penurunan harga dari barang atau

komoditas dan jasa didefinisikan sebagai deplasi.

Dalam perekonomian moderen sekarang ini masalah dan penyebab

inflasi adalah sangat kompleks. Inflasi bukan hanya disebabkan oleh

penawaran uang yang berlebih tetapi juga oleh banyak faktor seperti

kenaikan gaji, ketidakstabilan politik, pengaruh inflasi di luar negeri dan

11

FTSE, http://www.ftse.com/products/indices/bursa-malaysia, diakses pada 29 agustus

2016 12

Adiwarman A.Karim, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h.135.

Page 38: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

27

kemerosotan mata uang.13

Inflasi dapat digolongkan karena penyebab-

penyebabnya yaitu sebagai berikut:14

1. Natural Inflation dan Human Error Inflation. Sesuai dengan

namanya Natural Inflation adalah inflasi yang terjadi karena sebab-

sebab alamiah yang manusia tidak mempuyai kuasa dalam

mencegahnya. Human Error Inflation adalah inflasi yang terjadi

karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia sendiri.

2. Actual/ Anticipated/ Expected Inflation dan Unanticipated/

Unexpected Inflation. Pada Expected Inflation tingkat suku bunga

pinjaman riil akan sama dengan tingkat suku bunga pinjaman

nominal dikurangi inflasi, sedangkan pada Unexpected Inflation

tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak

merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi.

3. Demand Pull dan Cost Push Inflation. Demand Pull Inflation

diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi

Permintaan dari barang dan jasa pada suatu perekonomian. Cost

Push Inflation adalah inflasi yang terjadi karena adanya perubahan-

perubahan pada sisi penawaran dari barang dan jasa pada suatu

perekonomian.

4. Spiralling Inflation. Inflasi jenis ini adalah inflasi yang diakibatkan

oleh inflasi yang terjadi sebelumnya yang mana inflasi yang

13

Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Moderen Perkembangan Pemikiran dari Klasik

Hingga Keynesian Baru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h.10. 14

Adiwarman A.Karim, Ekonomi Makro Islam, h.138-139.

Page 39: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

28

sebelumnya terjadi sebagai akibat dari inflasi yang terjadi

sebelumnya lagi dan begitu seterusnya.

5. Imported Inflation dan Dosmetic Inflation. Imported Inflation bisa

dikatakan adalah inflasi di negara lain yang ikut dialami oleh suatu

negara karena harus menjadi price taker dalam pasar perdagangan

internasional. Dosmetic Inflation bisa dikatakan inflasi yang hanya

terjadi di dalam negeri suatu negara yang tidak mempengaruhi

negara-negara lain.

Adapun inflasi diukur dengan tingkat inflasi (rate of inflation)

tingkat perubahan dari harga secara umum. Persamaanya adalah

sebagai berikut:

tingkat hargat – tingkat hargat-1

X 100

tingkat hargat-1

F. Suku Bunga The Fed

Federal Funds Rate (FFR) adalah suku bunga antarbank sebagai

biaya pinjam-meminjam cadangan bank (bank reserves) yang ditempatkan

oleh perbankan umum pada bank sentral Amerika dalam durasi semalam

(overnight). Proses pinjam-meminjam ini dilakukan tanpa agunan (non-

collateralized). Biasanya, lembaga keuangan dengan saldo berlebih

(surplus) meminjamkan saldo rekening mereka kepada lembaga yang

kekurangan (deficit). Pelaku di pasar federal funds adalah bank-bank

Page 40: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

29

dengan candangan berlebih memberikan pinjaman dan bank-bank yang

membutuhkan cadangan menelpon kas dan menegosiasikan tingkat suku

bunga. Fed funds rate merupakan tingkat suku bunga yang dikontrol

paling ketat oleh the fed melalui operasi pasar terbuka.15

Pergerakan fed funds rate sering dijadikan sebagai dasar pengambilan

keputusan investasi. Hal tersebut berpengaruh karena apabila suku bunga

fed funds rate mengalami kenaikan maka ada dampak jangka pendek dan

panjang terkait kenaikan suku bunga bank sentral AS tersebut. Pertama,

akan terjadi aliran dana investor asing keluar dari negara berkembang

termasuk Indonesia. Kedua, terjadi tekanan terhadap mata uang negara

berkembang di Asia termasuk rupiah dan ringgit. Ketiga, dolar AS akan

menguat signifikan. Sehingga kenaikan fed funds rate akan mempengaruhi

investasi dalam negeri.

G. Suku Bunga Domestik

Bunga adalah biaya yang dibayar oleh peminjam kepada pemberi

pinjaman atas penggunaan dananya.16

Dalam penelitian ini suku bunga

yang digunakan adalah suku bunga domestik, yaitu BI rate dan suku

bunga negara Malaysia.

BI rate adalah suku bunga acuan kebijakan moneter yang

diimplementasikan melalui sasaran operasioanal di pasar uang.

Operasional moneter diarahkan untuk mengatur jumlah likuidatas di pasar

15

Karl E. Case dan Ray C. Fair, Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro, (Klaten : PT INDEKS,

Kelompok Gramedia, 2004), h.171. 16

Ibid,h.153.

Page 41: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

30

sehingga suku bunga PUAB O/N diarahkan berada disekitar BI rate.17

Pergerakan suku bunga Pasar Uang Antar Bank O/N diharapkan akan

diikuti oleh oleh perkembangan suku bunga deposito, dan suku bunga

kredit perbankan. Bank Indonesia akan menaikan BI rate apabila inflasi

melampaui sasaran yang telah ditetapkan, dan Bank Indonesia akan

menurunkan BI rate bila inflasi di bawah sasaran.

H. Nilai Tukar (Kurs)

Nilai tukar atau yang dikenal dengan kurs didefinisikan sebagai

berapa banyak jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk

memperoleh satu unit mata uang lain.18

Pada umumnya permintaan valuta asing untuk :

1. Impor

2. Bayar hutang luar negeri

3. Bayar jasa dari luar negeri dan ;

4. Kegiatan spekulasi

Sedangkan penawaran valuta asing dari :

1. Ekspor

2. Penanaman modal asing

3. Utang luar negeri dan ;

4. Kegiatan spekulasi

17

Darwin Nasution, Bank Sentarl Itu Harus Membumi, (Yogyakarta: Galang Pustaka,

2013), h.88 18

Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi

dan MakroEkonomi), (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008),

h. 307.

Page 42: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

31

Ada beberapa macam sistem penetapan kurs valuta asing, yakni

sebagai berikut :

1. Kurs tetap

Dapat terdiri karena dua hal, yakni :

a. Kurs tetap dengan standar emas, yaitu dengan mengkaitkan nilai

suatu mata uang dengan emas.

b. Kurs tetap dengan standar kertas, yaitu mengkaitkan nilai mata

uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya.

2. Kurs bebas, yaitu nilai mata uang suatu negara ditentukan secara

bebas oleh kekuatan permintaan dan penawaran terhadap mata

uang tersebut. kurs bebas sering juga disebut kurs mengambang.

3. Kurs mengambang terkendali, yaitu adanya campur tangan negara

(pemerintah) untuk menstabilkan kurs pada tingkat tertentu.19

I. Jumlah Uang Beredar

Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam

arti luas (M2). Jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) adalah jumlah

uang beredar yang terdiri atas uang katral dan uang giral.20

Sedangkan

jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) meliputi M1 ditambah uang

kuasai (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas,

serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh

19

Jimmy Hasoloan, Ekonomi Moneter, (Yogyakarta: PENERBIT DEEP PUBLISH,

2014), h.197-198. 20

Pramta Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi

dan MakroEkonomi), h, 324.

Page 43: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

32

sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka

waktu sampai dengan satu tahun.

Perkembangan jumlah uang beredar mencerminkan perkembangan

ekonomi suatu negara. Biasanya bila perekenomian suatu negara

bertumbuh dan berkembang jumlah uang beredar juga bertambah,

sedangkan komposisinya berubah. Bila perekonomian makin maju, porsi

penggunaan uang katral (kertas dan logam) akan berkurang, digantikan

oleh uang giral atau near money. Biasanya juga bila perekonomian

meningkat, komposisi M1 dalam peredaran uang akan menurun, sebab

porsi uang kuasai makin besar.

J. Keterkaitan Variabel

1. Inflasi dengan Harga Saham

Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif tergantung

pada derajat inflasi itu sendiri. Inflasi yang berlebihan dapat merugikan

perekonomian secara keseluruhan, yaitu dapat membuat banyak

perusahaan mengalami kebangkrutan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham dipasar, sementara

inflasi yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan ekonomi akan

sangat lamban, dan pada akhirnya harga saham juga bergerak dengan

lamban.21

Inflasi pun dapat berpengaruh positif, terutama jika yang terjadi adalah

inflasi yang ringan, yaitu inflasi yang berada di bawah 10 %. Inflasi yang

21

Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Protofolio, (Jakarta: Erlangga, 2008),

h.201.

Page 44: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

33

ringan akan mendorong pertumbuhan ekonomi, hal ini karena inflasi yang

ringan akan mampu memberikan semangat kepada pengusaha, untuk lebih

meningkatkan produksinya. Pengusaha semangat meningkatkan produksi

karena dengan kenaikan harga yang terjadi pengusaha akan mendapat

lebih banyak keuntungan. Namun, untuk menciptkan tingkat inflasi yang

membuat dunia usaha menjadi hidup, perusahaan mendapat keuntungan

yang memadai, pertumbuhan ekonomi dapat menutupi pengangguran dan

harga di pasar bergerak normal merupakan pekerjaan yang sulit.

2. Suku Bunga The Fed dengan Harga Saham

Investasi suatu negara juga tidak luput dari pengaruh suku bunga luar

negeri, seperti suku bunga acuan Amerika Serikat the fed. Berdasarkan

teori interest rate parity dan teori portofolio adjustment menyebutkan

bahwa perubahan tingkat suku bunga luar negeri akan mempengaruhi

terhadap keputusan investasi investor. Tingkat suku bunga luar negeri

yang lebih tinggi dibanding tingkat suku bunga domestik akan

menyebabkan capital outflow karena investor menilai lebih

menguntungkan berinvestasi di luar negeri dibandingkan berinvestasi

dalam negeri. Oleh sebab itu, kenaikan tingkat suku bunga luar negeri

yang dibarengi dengan penurunan tingkat suku bunga domestik akan

berdampak negatif bagi kondisi pasar modal domestik.22

22 Muhammad Syafi’i Antonio, dkk, “ The Islamic Capital Market Volatility: A

Comparative Study Between In Indonesia And Malaysia”, Buliten Ekonomi Moneter dan

Perbankan, (April 2013), h.394

Page 45: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

34

3. Suku Bunga Domestik dengan Harga Saham

Tingkat suku bunga menentukan minat masyarakat dalam menentukan

pilihannya. Apabila suku bunga semakin tinggi, maka pilihan investor

dalam melakukan investasi akan semakin rendah. Alasannya adalah karena

investor akan menambah pengeluaran investasinya apabila ingin

mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tingkat suku bunga untuk

biaya investasi yang dikeluarkannya. Selain itu kenaikan suku bunga acuan

sepeti BI rate akan membuat investor lebih memilih menanamkan

dananya pada deposito.

Dengan demikian perubahan BI rate berpengaruh secara berlawanan

terhadap harga saham. Artinya kalau BI rate meningkat, maka harga

saham akan turun dan sebaliknya jika BI rate turun, maka harga saham

akan naik.23

4. Nilai Tukar (Kurs) dengan Harga Saham

Pengaruh variabel makro tidak selalu sama terhadap harga saham.

Misalnya, kenaikan kurs US$ terhadap mata uang negara lain berdampak

positif terhadap harga saham emiten yang berusaha di bidang ekspor,

tetapi berdampak negatif terhadap harga saham emiten yang memiliki

utang valuta asing. Emiten yang bergerak dalam bidang impor atau yang

bahan baku untuk produksinya masih didatangkan dari luar negeri, akan

terkena dampak negatif dari kenaikan kurs US$. Para investor yang

menggunakan analisis fundamental dalam proses pengembalian keputusan

23

Sarwo Edy Handoyo dan Herlin Tundjung Setijaningsih, “Pengaruh Harga Emas, Kurs,

BI Rate dan Volume Perdagangan Terhadap Harga Saham ANTM”, Jurnal Ekonomi Vol.18,

No.02 (Juli 2013), h.167.

Page 46: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

35

jual-beli saham harus memperhatikan variabel-variabel yang diduga

mempunyai pengaruh kuat terhadap harga saham.24

5. Jumlah Uang Beredar dengan Harga Saham

Jika jumlah uang beredar meningkat, maka harga saham naik. Hal ini

dikarenakan masyarakat mendapatkan dirinya mempunyai lebih dari yang

diinginkan dan menggunakannya untuk konsumsi. Satu tempat untuk

mengkonsumsikan uang tersebut adalah pasar modal, yang meningkatkan

permintaan atas saham.25

Ketika para investor menyimpan uang mereka

dalam bentuk investasi saham, maka harga saham perusahaan akan

mengalami peningkatan yang berdampak pada meningkatnya indeks harga

saham.

Namun, jika meningkatnya jumlah uang beredar diikuti dengan

kenaikan tingktat suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia guna

menekan peredaran jumlah uang beredar di masyarakat, hal ini akan

mendorong investor untuk memindahkan investasinya pada instrumen

yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar yaitu investasi pada

perbankan dalam bentuk deposito.

24

Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, h.335. 25

Frederic S. Mishkin, Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan,

(Jakarta:Penerbit Salemba Empat, 2009), h. 321.

Page 47: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

36

K. Review Studi Terdahulu

Tabel 2.1

Studi Terdahulu

No Nama Penulis/

NIM/ Fakultas/

Universitas/ Judul

Skripsi/ Jurnal/

Tahun

Subtansi Perbedaan

dengan penulis

1 Muhammad Zuhdi

Amin/ Fakultas

Ekonomi dan

Bisnis/ Universitas

Brawijaya/

Pengaruh Tingkat

Inflasi, Suku

Bunga SBI, Nilai

Kurs Dollar

(USD/IDR) dan

Indeks Dow Jones

(DJIA) Terhadap

Pergerakan Indeks

Saham Gabungan

DI Bursa Efek

Indonesia (BEI)

(Periode 2008-

2011)/ 2012

Penelitian ini bertujuan

untuk menguji apakah tingkat

inflasi, suku bunga SBI, nilai

kurs dollar (USD/IDR), dan

indeks Dow Jones (DJIA)

berpengaruh terhadap IHSG

secara simultan dan parsial.

Metode yang digunakan adalah

regresi liner berganda.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara

Simultan semua variabel

independen tersebut

berpengaruh terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan periode

2008-2011. Sedangkan secara

parsial, tingkat Inflasi tidak

berpengaruh terhadap IHSG,

tingkat suku bunga SBI

berpengaruh positif terhadap

IHSG, nilai kurs dollar

(USD/IDR) berpengaruh negatif

Perbedaan

dengan

penelitian ini

adalah variabel

dependen yang

diteliti dan

metode analisis

data yang

digunakan.

Page 48: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

37

terhadap IHSG, dan indeks Dow

Jones (DJIA) berpengaruh

positif terhadap IHSG. Variabel

yang berpengaruh paling

dominan terhadap IHSG adalah

tingkat suku bunga SBI.

2 Hatman Maqdiyah,

dkk/ Fakultas Ilmu

Administrasi/

Universitas

Brawijaya Malang/

Pengaruh Tingkat

Bunga

Deposito,Tingkat

Inflasi, Produk

Domestik

Bruto,dan Nilai

Tukar Rupiah

Terhadap Indeks

Harga Saham

Jakarta Islamic

Index (JII) (Studi

pada Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Periode 2009

hingga 2013)/

2014

Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh

Tingkat Bunga Deposito,

Tingkat Inflasi, PDB, dan Nilai

Tukar Rupiah terhadap Indeks

harga saham Jakarta Islamic

Index (JII), baik secara

simultan, secara parsial dan

mengetahui variabel bebas

yang berpengaruh dominan

terhadap variabel terikat.

Hasil Uji Simultan (Uji F),

menunjukkan bahwa semua

variabel secara simultan

berpengaruh signifikan

terhadap indeks harga saham

JII. Sedangkan hasil uji parsial

tingkat bunga deposito dan

tingkat inflasi tidak

berpengaruh signifikan

terhadap indeks harga saham

JII. Sebaliknya variabel PDB

dan Nilai Tukar Rupiah

menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap indeks

Perbedaan

pada penelitian

ini terletak pada

variabel yang

diteliti dan

metode analisis

data yang

digunakan.

Page 49: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

38

harga saham JII dan variabel

yang berpengaruh dominan

adalah PDB.

3 Guardian

Muhammad, dkk/

Fakultas Ilmu

Administrasi/

Universitas

Brawijaya Malang/

Pengaruh Suku

Bunga Terhadap

Aktivitas

Perdagangan

Saham

(Studi Pada Bursa

Efek Indonesia

Periode 2005-

2014)/ 2015

Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk menguji pengaruh

BI rate dan Fed rate secara

parsial dan simultan terhadap

volume perdagangan saham,

value perdagangan saham, dan

frekuensi perdagangan saham

dengan menggunakan analisis

regresi linier berganda.

Analisis parsial

menunjukkan bahwa; pertama,

BI rate berpengaruh negatif

terhadap value perdagangan

saham dan frekuensi

perdagangan saham, tetapi tidak

berpengaruh terhadap volume

perdagangan saham; kedua, Fed

rate tidak berpengaruh terhadap

volume perdagangan saham,

value perdagangan saham, dan

frekuensi perdagangan saham.

Analisis simultan menunjukkan

bahwa BI rate dan Fed rate

Perbedaan

dengan

penelitian

penulis adalah

variabel dan

metode analisis

data yang

digunakan

Page 50: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

39

berpengaruh positif terhadap

value perdagangan saham, tetapi

tidak berpengaruh terhadap

volume perdagangan saham dan

frekuensi perdagangan saham

4 Dimas Prabowo/

1090840000

52/ Fakultas

Ekonomi dan

Bisnis/ UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta/ Analisis

Pengaruh Inflasi,

Sertifikat Bank

Indonesia

Syariah (SBIS),

dan Jumlah Uang

Beredar (JUB)

Terhadap

Indeks Syariah

Yang Terdaftar Di

Indeks Saham

Syariah

Indonesia (ISSI)/

2013

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui variabel–

variabel yang mempengaruhi

variabel ISSI selama periode

Mei 2010 sampai dengan April

2013. Dalam penelitian ini

menggunakan alat analisis

Vector Autorgresive (VAR)

untuk menganalisis hubungan

kausalitas antar variabel secara

keseluruhan.

Variabel yang diuji dalam

penelitian sini adalah inflasi,

SBIS, dan JUB terhadap

variabel ISSI. Hasil dari

penelitian ini adalah inflasi

tidak memiliki hubungan

kausalitas dengan variabel ISSI

karena nilai probabilitasnya

lebih besar dari 5%. SBIS

memiliki hubungan kausalitas

dengan ISSI. JUB memiliki

hubungan kausalitas yang

paling besar terhadap variabel

ISSI. SBIS memiliki pola

Perbedaan

dengan

penelitian

penulis adalah

variabel yang

digunakan dan

metode analisis

yang digunakan.

Page 51: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

40

dinamis yang paling besar

terhadap varaibel ISSI

dibandingkan variabel lainnya.

JUB memiliki guncangan yang

paling besar terhadap variabel

ISSI dibandingkan variabel

lainnyayaitu sebesar 46,5%

Page 52: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah jenis penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

melalui variabel-variabel penelitan dalam angka-angka, dan melakukan

analisis data dengan prosedur statistika. Adapun jenis pendekatan

penelitian ini adalah asosiatif (korelation).

Penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel atau lebih, atau hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat.1 Dengan menggunakan pendekatan asosiatif diharapkan

dapat dijelaskan hubungan antara variabel makro ekonomi dengan harga

saham syariah di Indonesia dan Malaysia.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh variabel makro

ekonomi yang terdiri dari inflasi, suku bunga the fed, suku bunga

domestik, nilai tukar (kurs) dan jumlah uang beredar terhadap harga saham

ISSI dan FBMS.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

1 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Ciputat : Ciputat Mega Mall,

2013) Cet ke-5, h. 64

Page 53: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

42

a. Indeks Harga Saham ISSI

Indeks harga saham adalah indikator utama yang menunjukkan

pergerakan harga saham. Indeks harga saham menggambarkan

kinerja saham baik secara individual maupun kumulatif

(kinerja pasar), sehingga indeks harga saham diperlukan

sebagai indikator untuk mengamati pergerakan harga dari tiap-

tiap sekuritas. Data yang digunakan dalam penelitian adalah

data rata-rata indeks harga saham ISSI bulanan dari bulan Mei

2011 sampai Desember 2015. Harga yang digunakan adalah

harga penutupan pada sore hari yang diperoleh dari

www.idx.co.id

b. Indeks Harga Saham FTSE Bursa Malaysia EMAS Shariah

Index (FBMS)

Indek harga saham FBMS Bursa Malaysia EMAS Shariah

Index adalah indeks saham syariah Malaysia. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham FBMS

bulanan dari bulai Mei 2011 sampai Desember 2015. Harga

yang digunakan adalah data penutupan pada sore hari yang

diperoleh dari http://id.investing.com

2. Variabel Bebas (Independent Variabel)

a. Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga secara terus-menerus dalam

suatu periode. Hampir setiap tahun kita dapat merasakan

Page 54: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

43

naiknya harga dari suatu barang, hal ini tidak terlepas dari

besarnya tingkat inflasi pada periode tersebut. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data inflasi bulanan dari

bulan Mei 2011 sampai dengan Desember 2015 negara

Indonesia dan Malaysia, yang diperoleh dari situs resmi Bank

Indonesia www.bi.go.id untuk inflasi Indonesia dan

http://id.tradingeconomics.com/malaysia untuk inflasi negara

Malaysia.

b. Suku Bunga The Fed

Fed funds rate adalah tingkat bunga yang ditetapkan oleh

Federal Reserve untuk pinjamanan yang diberikan kepada

bank lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data bulanan dari bulan Mei 2011 sampai dengan Desember

2015. Data diperoleh dari situs resmi Federal Reserve.

c. Suku Bunga Domestik

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data BI rate

dan suku bunga negara Malaysia bulanan yaitu dari bulan Mei

2011 sampai dengan Desember 2015 yang diperoleh dari situs

resmi Bank Indonesia untuk BI rate dan situs resmi Bank

Negara Malaysia untuk suku bunga Malaysia.

d. Nilai Tukar (Kurs)

Nilai tukar adalah jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan

untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Nilai tukar yang

Page 55: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

44

digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar rupiah

terhadap dollar AS dan nilai tukar ringgit terhadap dollar AS.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rata-rata

kurs tengah dari bulan Mei 2011 sampai dengan Desember 2015

yang diperoleh dari situs http://pusatdata.kontan.co.id. untuk

nilai tukar rupiah dan situs resmi Bank Negara Malaysia untuk

nilai tukar ringgit.

e. Jumlah Uang Beredar

Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) merupakan seluruh

uang yang berada ditangan masyarakat, yang terdiri dari uang

katral dan uang giral (M1) ditambah dengan uang kuasai

(mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan

valas, serta giro dalam valuta asing). Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data M2 bulanan yang diperoleh dari

situs resmi Kementrian Perdagangan dan situs resmi Bank

Negara Malaysia dari Mei 2011 sampai dengan Desember 2015.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Dokumentasi,

yaitu dengan mengumpulkan data-data yang tercantum pada

www.idx.co.id untuk ISSI, http://id.investing.com untuk FBMS, situs

resmi Bank Indonesia www.bi.go.id untuk inflasi dan BI rate, situs resmi

Bank Negara Malaysia www.bmn.gov untuk, nilai tukar ringgit, suku

bunga Malaysia dan jumlah uang beredar, http://pusatdata.kontan.co.id

Page 56: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

45

untuk nilai tukar rupiah, situs resmi Kementerian Perdagangan

www.kemendag.go.id untuk jumlah uang beredar,

http://id.tradingeconomics.com/malaysia untuk inflasi Malaysia, serta situs

resmi Federal Reserve www.federalreserve.gov untuk suku bunga the fed.

E. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau

pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi terhadap literatur yang

memiliki relevansi dengan permasalahan yang diteliti. Pada umumnya data

sekunder yang digunakan berupa dokumen pribadi, catatan, atau laporan

historis yang dipublikasikan. Adapun data-data yang dikumpulkan sebagai

berikut:

a. Data rata-rata indeks harga saham ISSI dan FBMS penutupan pada

sore hari yang diperoleh dari www.idx.co.id dan

http://id.investing.com.

b. Data Inflasi yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia dan

http://id.tradingeconomics.com/malaysia.

c. Data Fed Funds Rate yang diperoleh dari situs resmi federal

reserve

d. Data BI Rate dan suku bunga Malaysia yang diperoleh dari situs

resmi Bank Indonesia dan situs resmi Bank Negara Malaysia.

e. Data kurs rupiah yang diperoleh dari http://pusatdata.kontan.co.id

dan kurs ringgit www.bnm.gov

Page 57: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

46

f. Data Jumlah Uang Beredar (M2) yang diperoleh dari situs resmi

Kementrian Perdagangan dan situs resmi Bank Negara Malaysia.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Error Corection

Model (ECM), yaitu metode analisis deskripsi yang bertujuan untuk

mengidentifikasi hubungan jangka panjang dan jangka pendek yang terjadi

karena adanya kointegrasi diantara variabel penelitian. ECM digunakan

untuk menyeimbangkan hubungan jangka pendek variabel-variabel yang

telah memiliki keseimbangan jangka panjang.

Alasan memilih metode ini adalah karena ECM merupakan metode

analisis dinamik yang dapat digunakan untuk mengestimasi hubungan

jangka pendek dan jangka panjang dari dua atau lebih variabel yang

diteliti.

Agar memperoleh hasil yang valid ada beberapa tahapan yang harus

dilakukan dalam melakukan estimasi, antara lain:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu model

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi apakah model

berdistribusi normal atau tidak terdapat dua cara, yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik.

Langakah-langkah pengujian normalitas sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho: Data berdistribusi normal

Page 58: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

47

Ha: Data berdistribusi tidak normal

Bila Probabilitas Obs*R2 > 0.05 = Ho diterima, Ha ditolak

Bila Probabilitas Obs*R2 < 0.05 = Ho ditolak, Ha diterima

2. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah

antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X) memiliki

hubungan yang linear. Untuk mengetahui suatu model linear atau tidak

dapat dilakukan dengan Uji Ramsey (RESET). Uji ramsey (RESET)

pertama kali dikenalkan oleh Ramsey pada 1969. Uji ini juga disebut

dengan general test of spesification error atau lebih dikenal dengan

RESET, karena uji ini berkaitan dengan masalah spesifikasi kesalahan.

Hipotesis:

Ho: Model linear

H1: Model tidak linear

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas Obs*R2,

dengan ketentuan sebagai berikut:

Apabila nilai probabilitas Obs*R2 > 0.05 = Ho diterima, maka model

linear

Apabila nilai Probabilitas Obs*R2

< 0.05 = Ho ditolak,maka model

tidak linear.

3. Uji Stasioneritas

Uji stasioner digunakan untuk memastikan bahwa data yang

digunakan adalah stasioner. Uji stasioneritas dilakukan, agar estimasi

Page 59: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

48

regresi yang dihasilkan tidak mengandung fenomena nonsense

regression (spurious regression). Yaitu, keadaan yang

menggambarkan hubungan variabel nampak signifikan secara statistik,

namun sebenarnya tidak memiliki hubungan.2

a. Uji Akar Unit

Dalam menguji stasioneritas data dengan menggunakan uji

formula sering disebut dengan Uji Akar Unit (Unit Root Test). Uji

akar unit dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan

stasioner atau tidak. Apabila hasil uji akar unit menunjukkan data

belum stasioner pada level, maka akan dilakukan cara differencing

data hingga data menjadi stasioner. Dalam penelitian ini, metode

uji mengunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF) test.

Hipotesis:

Ho: Data tidak Stasioner

H1: Data Stasioner

Apabila hasil uji Augmented Dickey-Fuller menyatakan bahwa:

Jika ADF test statistk < mackinnon critical value, maka data tidak

stasioner, Ho diterima.

Jika ADF test statistk > mackinnon critical value, maka data

stasioner, Ho ditolak.

2 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta:

Gramata Publishing, 2013), h.271-272.

Page 60: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

49

b. Uji Derajat Integrasi

Uji derajat integrasi dilakukan apabila uji stasioneritas dengan

menggunakan uji akar unit menunjukkan data belum stasioner pada

tingkat level, sehingga perlu distasionerkan. Uji derajat integrasi ini

ada dua, yaitu diferensiasi pertama (first difference) dan

diferensiasi kedua (second difference). Apabila pada pengujian

diferensiasi pertama data masih belum stasioner, maka dilakukan

pengujian diferensiasi kedua.

Seperti pada uji akar unit, apabila hasil uji ADF menyatakan:

Jika ADFtest statistk < mackinnon critical value, maka data tidak

stasioner, Ho diterima

Jika ADFtest statistk > mackinnon critical value, maka data stasioner,

Ho ditolak

4. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi dilakukan untuk mengetahui hubungan jangka

panjang antara variabel-variabel yang secara individu tidak stasioner,

tetapi kombinasi linear antara dua variabel atau lebih tersebut

stasioner. Dengan kata lain, kombinasi variabel-variabel yang tidak

stasioner menghasilkan residual yang stasioner. Dengan demikian,

seluruh variabel tersebut bergerak bersama menuju keseimbangan

jangka panjang.3 Apabila data variabel-variabel tersebut stasioner

maka antara variabel memiliki hubungan jangka panjang.

3 Ibid,, h.274

Page 61: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

50

Dalam penelitian ini, uji kointegrasi dilakukan dengan

menggunakan metode Johansen’s Cointegration Test. Uji ini

dilakukan dengan membandingkan nilai trace statistic dengan nilai

critical value. Apabila nilai trace statistic lebih besar dari nilai critical

value maka terjadi kointegrasi. Jika nilai trace statistic lebih kecil dari

nilai critical value maka tidak terjadi kointegrasi. Selian itu dapat juga

membandingkan max eigen statistic dengan critical value, apabila nilai

max eigen statistic lebih besar dari nilai critical value maka terjadi

kointegrasi, begitupun sebaliknya.

5. Uji Asumsi Klasik

Persamaan yang baik adalah persamaan yang memenuhi kaidah

BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Agar suatu persamaan dapat

dikategorikan memenuhi kaidah BLUE, maka data yang digunakan

harus memenuhi beberapa asumsi yang sering dikenal dengan istilah

asumsi klasik. Uji asumsi klasik mencakup uji multikolinearitas, uji

autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear

antara variabel independen.4 Multikolinearitas terjadi karena nilai

R2 tinggi, tetapi variabel independen banyak yang tidak signifikan.

Dalam penelitian ini, pengujian multikolinearitas dilakukan dengan

cara menguji koefisien korelasi (r) antara variabel independen yang

4 Wing Wahyu Winarno, Ekonometrikan dan Statiska dengan Eviews, (Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Pecetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2007), h.5.1.

Page 62: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

51

dilihat dari matriks korelasi. Jika koefisein korelasi cukup tinggi (di

atas 0.80 umumnya), maka diduga ada multikolinearitas dalam

model. Sebaliknya jika koefisien korelasi kurang dari 0.8 maka

tidak terjadi mutlikolinearitas.

b. Uji Autokeralasi

Uji autokorelasi dimaksud untuk menguji apakah ada korelasi

antara anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu.

Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang

menggunakan data time series.

Pada penelitian ini, untuk menditeksi ada atau tidaknya gejala

autokorelasi menggunakan uji Breusch-Godfrey. Nama lain uji BG

adalah uji Lagrange Multiplier. Pada uji Lagrange Multiplier

pengambilan keputusan dilihat dari nilai probability Chi Square.

Jika Probabilitas Chi-Square < 0.05 maka terjadi autokorelasi

Jika probabilitas Chi- Square > 0.05 maka tidak terjadi autokorelasi

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah

terdapat ketidaksamaan varian dari residual pengamatan yang satu

ke pengamatan lainnya. Apabila timbul ketidaksamaan varian,

maka terdapat masalah heteroskedastisitas. Apabila muncul gejala

Page 63: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

52

heteroskedastisitas, maka persamaan yang dihasilkan bukanlah

persamaan yang bersifat BLUE.5

Dalam penelitian ini untuk menditeksi ada atau tidaknya

gejala heteroskedastisitas digunakan uji White ( White’s General

Heteroskedasticity Test). Uji White menggunakan residual

kuadrat sebagai variabel dependen, dan variabel independennya

terdiri atas variabel independen yang sudah ada, ditambah dengan

kuadarat variabel independen, ditambah lagi dengan perkalian dua

variabel independen. Di mana keputusan ada atau tidaknya gejala

heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai Obs*R Square

Ho = tidak ada heteroskedastisitas

Ha = ada heteroskedastisitas

Kriteria Uji White:

Bila Probabilitas Obs*R Square <.0.05 = Ho ditolak, artimya

terjadi heteroskedastisitas

Bila Probabilitas Obs*R Square >0.05 = Ho diterima, artinya tidak

terjadi heteroskedastisitas.

6. Uji Error Corection Model (ECM)

Error Corection Model (ECM) merupakan model ekonometrika

dinamik. Model dinamik merupakan salah satu model yang penting

dalam pembentukkan model ekonometri dan analisisnya. Hal ini

karena sebagian besar analisis ekonomi berkaitan erat dengan analisis

5 Fridayana Yudiaatmaja, Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi Komputer dan

SPSS, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.82.

Page 64: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

53

runtun waktu (time series). Pada dasarnya spesikasi model linear

dinamik (MLD) lebih ditekankan pada pengaruh hubungan jangka

pendek antara variabel dependen dengan variabel independen.

Sedangkan, teori ekonomi lebih memusatkan pada perilaku variabel

dalam keseimbangan atau hubungan jangka panjang

(Insukindor,1996:1).6

Model ECM (Error Corection Model ) pertama kali dikenalkan

oleh Sargan dan dipopulerkan oleh Engel dan Granger.7 Error

Corection Model (ECM) dipandang memiliki kemampuan yang lebih

baik dibandingkan dengan model dinamik lainnya karena

kemampuannya lebih baik dalam menganalisis hubungan jangka

pendek dan jangka panjang antara variabel dependen dengan variabel

independen, dan dalam usaha mencari pemecahan terhadap persoalan

variabel runtun waktu (time series) yang tidak stasioner serta regresi

lancung (spurious regression).

Dalam penelitian ini, proses analisis yang dilakukan terdiri dari Uji

asumsi klasii, uji akar unit dan uji derajat integrasi, uji kointegrasi dan

pendeketan ECM. Analisis yang digunakan untuk mengetahui

besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

dalam jangka pendek maupun dalam jangaka panjang.

6 Insukindor, “Pendekatan Masa Depan Dalam Penyusunan Model Ekonometrika:

Forward-Looking Model dan Pendekatan Kointegrasi” | dalam Agus Tri Basuki, Regresi Model

PAM, ECM dan Data Panel dengan Eviews 7, (Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT),

2014),h.36. 7 Nachrowi D Nachrowi dan Hardius Usman, Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia,2006), h.370.

Page 65: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

54

Persamaan jangka panjang Error Correction Model (ECM) pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

HSISSI = β0 + β1INFLASIt + β2FFRt + β3IRATEt + β4KURSt +

β5JUBt + et

HSFBMS = β0 + β1INFLASIt + β2FFRt + β3MALAYRATEt +

β4KURSt + β5JUBt + et

Dimana:

HSISSI : Harga Saham ISSI

HSFBMS : Harga Saham FTSE Emas Shariah Index

β0 : Kostanta

β1-β5 : Koefisien Regresi

INFLASI : Inflasi

FFR : Suku Bunga The Fed

BIRATE : BI Rate

MALAYRATE : Suku Bunga Malaysia

KURS : Kurs

JUB : Jumlah Uang Beredar

et : Error Term

Persamaan jangka pendek Error Correction Model (ECM) pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

HSISSI = β0 + Dβ1INFLASIt + Dβ2FFRt +D β3IRATEt +

Dβ4KURSt + Dβ5JUBt +ECT

Page 66: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

55

HSFBMS = β0 + Dβ1INFLASIt + Dβ2FFRt + Dβ3MALAYRATEt +

Dβ4KURS t + Dβ5JUBt + ECT

Dimana:

HSISSI :Harga Saham ISSI

HSFBMS : Harga Saham FTSE Emas Shariah Index

β0 : Kostanta

D : Perubahan

β1-β5 : Koefisien Regresi

INFLASI : Inflasi

FFR : Suku Bunga The Fed

BIRATE : BI Rate

MALAYRATE : Suku Bunga Malaysia

KURS : Kurs

JUB : Jumlah Uang Beredar

ECT : Error Correction Term ( angka yang menunjukkan

besarnya koreksi kesalahan)

Page 67: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

56

G. Proses Penelitian

Gambar 3.1

Alur Proses Penelitian

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Inflasi, Suku Bunga The Fed, Suku Bunga Domestik, Kurs, JUB

Harga Saham ISSI dan FBMS

Uji Normalitas

Uji Linearitas

Data Berdistribusi

Normal

Data Linear

Uji stasioneritas

(Uji Akar Unit)

Uji Derajat

Integrasi

Uji Kointegrasi

(Uji Johansenohansen)

Uji Asumsi Klasik

Multikolinearitas

Autokorelasi

heteroskedastisitas

Error Correction Model (ECM)

Analisis

Stasioner pada

tingkat yang sama Ada hubungan

jangka panjang

Page 68: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

57

H. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan atau jawaban sementara dari

permasalahan penelitian yang masih harus diuji kebenerannya secara

empirik. Hipotesa tidak hanya disusun beradasarkan pengamatan awal

terhadap objek penelitian, melainkan juga berdasarkan pada hasil kajian

terhadap literatur yang relevan dengan penelitian.

Hipotesis terbagi atas dua jenis, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis

alternatif (H1 atau Ha).8 Hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada

perubahannya atau pengaruh antara variabel penelitian. Sedangkan

hipotesis alternatif menyatakan jika adanya pengaruh antara variabel

penelitian.

1. Variabel Inflasi

Ho: Inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam jangka

panjang maupun jangka pendek terhadap harga saham ISSI dan

FBMS.

H1: Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan dalam jangka

panjang maupun jangka pendek terhadap harga saham ISSI dan

FBMS.

2. Variabel Suku Bunga The Fed

Ho: Suku bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan

dalam jangka panjang maupun jangka pendek terhadap harga

saham ISSI dan FBMS.

8 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h.100.

Page 69: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

58

H1: Suku bunga the fed memiliki pengaruh yang signifikan dalam

jangka panjang maupun pendek terhadap harga saham ISSI dan

FBMS.

3. Variabel Suku Bunga Domestik

Ho: Suku Bunga Domestik tidak memiliki pengaruh yang

signifikan dalam jangka panjang maupun jangka pendek terhadap

harga saham ISSI dan FBMS.

H1: Suku Bunga Domestik memiliki pengaruh yang signifikan

dalam jangka panjang maupun pendek terhadap harga saham ISSI

dan FBMS.

4. Variabel Nilai Tukar (Kurs)

Ho: Nilai tukar (kurs) tidak memiliki pengaruh yang signifikan

dalam jangka panjang maupun jangka pendek terhadap harga

saham ISSI dan FBMS.

H1: Nilai tukar (kurs) memiliki pengaruh yang signifikan dalam

jangka panjang maupun pendek terhadap harga saham ISSI dan

FBMS.

5. Variabel Jumlah Uang Beredar

Ho: Jumlah uang beredar tidak memiliki pengaruh yang signifikan

dalam jangka panjang maupun jangka pendek terhadap harga

saham ISSI dan FBMS.

Page 70: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

59

H1: Jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang signifikan dalam

jangka panjang maupun pendek terhadap harga saham ISSI dan

FBMS.

Page 71: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

60

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

uji statistik Jarque-Bera. Bila J-B lebih kecil dari 2, maka artinya data

berdistribusi normal. Bila Probabilitas lebih besar dari 0.05 maka data

berdistribusi normal.

Tabel 4.1

Uji Jarque-Bera Variabel Indonesia

0

2

4

6

8

10

12

-20000 -15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000

Series: Residuals

Sample 2011M01 2015M07

Observations 55

Mean 5.03e-12

Median 603.9947

Maximum 16160.46

Minimum -18411.82

Std. Dev. 6884.981

Skewness -0.326036

Kurtosis 3.324939

Jarque-Bera 1.216379

Probability 0.544335

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa data penelitian ini

berdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai J-B yang lebih kecil dari

2 yakni sebesar 1.216379 dan nilai probability sebesar 0.544335 yang

lebih besar dari 0.05.

Page 72: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

61

Tabel 4.2

Uji Jarque-Bera Variabel Malaysia

0

2

4

6

8

10

12

-800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800

Series: Residuals

Sample 2011M01 2015M08

Observations 56

Mean -5.64e-13

Median 54.09773

Maximum 717.5676

Minimum -768.9205

Std. Dev. 368.7664

Skewness -0.120652

Kurtosis 2.234812

Jarque-Bera 1.502062

Probability 0.471880

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa data penelitian ini

berdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai J-B yang lebih kecil dari

2 yakni sebesar 1.502062 dan nilai probability sebesar 0.471880 yang

lebih besar dari 0.05.

2. Uji Linearitas

Tabel 4.3

Uji Ramsey RESET Variabel Indonesia

Ramsey RESET Test

Equation: UNTITLED

Specification: ISSI C INFLASI FFR BIRATE KURS JUB

Omitted Variables: Squares of fitted values

Value Df Probability

t-statistic 0.898513 48 0.3734

F-statistic 0.807325 (1, 48) 0.3734

Likelihood ratio 0.917367 1 0.3382

Page 73: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

62

Tabel 4.4

Uji Ramsey RESET Variabel Malaysia

Ramsey RESET Test

Equation: UNTITLED

Specification: FBMS C INFLASI FFR MALAYRATE KURS JUB

Omitted Variables: Squares of fitted values

Value df Probability

t-statistic 0.738366 49 0.4638

F-statistic 0.545185 (1, 49) 0.4638

Likelihood ratio 0.619628 1 0.4312

Dari uji Ramsey RESET di atas menunjukkan bahwa tidak ada

masalah linearitas pada variabel Indonesia maupun Malaysia. Hal ini

terlihat dari nilai probabilitas sebesar 0.3382 untuk Indonesia dan

0.4312 untuk Malaysia yang mana keduanya lebih besar dari tingkat

keyakinan sebesar 5%. Artinya bentuk fungsi dari penelitian ini adalah

linear.

3. Uji stasioneritas

a. Uji Akar Unit

Untuk menguji stasioneritas data, dapat digunakan uji akar

unit (Unit Root Test). Pada penelitian ini pengujian data dilakukan

dengan uji Augemented Dickey-Fuller. Apabila nilai t-statistik

ADF lebih besar dari nilai kritis pada tingkat keyakinan 5%, maka

data stasioner. Jika nilai t-statistik ADF lebih kecil dari nilai kritis

pada tingkat keyakinan 5% maka data tidak stationer.

Page 74: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

63

Tabel 4.5

Unit Root Test pada tingkat Level Variabel Indonesia

Variabel Nilai t-Statistik

ADF

Nilai Kritis

Statistik Prob Kesimpulan

ISSI -1.858057 -2.916566 0.3492

Tidak

stasioner

INFLASI -2.228882 -2.917650 0.1988 Tidak

stasioner

FFR -0.961570 -2.916566 0.7606

Tidak

stasioner

BIRATE -1.131607 -2.918778 0.6966 Tidak

stasioner

KURS -0.367722 -2.916566 0.9070 Tidak

stasioner

JUB -0.586078 -2.917650 0.8647 Tidak

stasioner

Tabel 4.6

Unit Root Test pada tingkat Level Variabel Malaysia

Variabel Nilai t-Statistik

ADF

Nilai Kritis

Statistik Prob Kesimpulan

FBMS -1.383221 -2.915522 0.5839

Tidak

stasioner

INFLASI -0.954049 -2.915522 0.7633 Tidak

stasioner

FFR -5.978371 -2.915522 0.0000 Stasioner

MALAY

RATE -1.716651 -2.917650 0.4172

Tidak

stasioner

KURS 0.703867 -2.915522 0.9912 Tidak

stasioner

Page 75: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

64

JUB -2.083959 -2.915522 0.2518 Tidak

stasioner

Pada uji akar unit di atas diketahui bahwa masing-masing

variabel Indonesia tidak stasioner pada tingkat level, sedangkan

variabel Malaysia ada satu yang stasioner pada tingkat level yaitu

variabel fed funds rate dengan ADF Statistik sebesar 5.978371

yang lebih besar dari nilai mackinnon critacal value sebesar

2.915522, namun untuk variabel lain tidak stasioner pada tingkat

level.

b. Uji Derajat Integrasi

Tabel 4.7

Unit Root Test ADF pada First Difference Variabel Indonesia

Variabel Nilai t-Statistik

ADF

Nilai Kritis

Statistik Prob Kesimpulan

ISSI -6.540494 -2.917650 0.0000 Stasioner

INFLASI -4.775980 -2.917650 0.0003 Stasioner

FFR -5.174821 -2.917650 0.0001 Stasioner

BIRATE -3.066005 -2.918778 0.0355 Stasioner

KURS -8.095175 -2.917650 0.0000 Stasioner

JUB -9.872837 -2.917650 0.0000 Stasioner

Page 76: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

65

Tabel 4.8

Unit Root Test ADF pada First Difference Variabel Malaysia

Variabel Nilai t-Statistik

ADF

Nilai Kritis

Statistik Prob Kesimpulan

FBMS -7.798280 -2.916566 0.0000 Stasioner

INFLASI -5.163527 -2.916566 0.0001 Stasioner

FFR -8.393433 -2.918778 0.0000 Stasioner

MALAY

RATE -11.35752 -2.917650 0.000 Stasioner

KURS -6.719318 -2.916566 0.0000 Stasioner

JUB -8.123829 -2.916566 0.0000 Stasioner

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel

Indonesia maupun Malaysia telah stasioner pada integrasi pertama

(first difference). Hal ini terlihat pada nilai t-statistik ADF masing-

masing variabel telah lebih besar dari nilai kritis statistik pada

tingkat keyakinan 5%. Dapat dilihat juga dari nilai probabilitas

masing-masing variabel yang lebih kecil dari 0.05.

4. Uji Kointegrasi

Dalam penelitian ini, uji kointegrasi dilakukan dengan

menggunakan metode Johansen’s Cointegration Test.

Page 77: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

66

Tabel 4.9

Uji Kointegrasi Johansen Variabel Indonesia

Date: 07/26/16 Time: 13:23

Sample (adjusted): 2011M03 2015M07

Included observations: 53 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: ISSI INFLASI FFR BIRATE KURS JUB

Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.629758 117.9702 95.75366 0.0006

At most 1 0.381099 65.30951 69.81889 0.1086

At most 2 0.317458 39.87958 47.85613 0.2269

At most 3 0.274027 19.63721 29.79707 0.4478

At most 4 0.047776 2.664336 15.49471 0.9800

At most 5 0.001315 0.069735 3.841466 0.7917

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.629758 52.66066 40.07757 0.0012

At most 1 0.381099 25.42993 33.87687 0.3565

At most 2 0.317458 20.24237 27.58434 0.3246

At most 3 0.274027 16.97288 21.13162 0.1733

At most 4 0.047776 2.594600 14.26460 0.9700

At most 5 0.001315 0.069735 3.841466 0.7917

Page 78: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

67

Tabel 4.10

Uji Kointegrasi Johansen Varibel Malaysia

Date: 08/31/16 Time: 09:34

Sample (adjusted): 2011M03 2015M08

Included observations: 54 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: FBMS INFLASI FFR MALAYRATE KURS JUB

Lags interval (in first differences): 1 to 1

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.703172 145.8425 95.75366 0.0000

At most 1 * 0.568619 80.25395 69.81889 0.0058

At most 2 0.293513 34.85274 47.85613 0.4558

At most 3 0.158775 16.09041 29.79707 0.7059

At most 4 0.105663 6.754017 15.49471 0.6064

At most 5 0.013312 0.723669 3.841466 0.3949

Dari uji kointegrasi johansen di atas dapat dilihat bahwa nilai trace

statistic variabel Indonesia sebesar 117.9702 lebih besar dari nilai

critical value sebesar 95.75366, untuk variabel Malaysia nilai trace

statistic sebesar 145.8425 lebih besar dari nilai critical value sebesar

95.75366. Kemudian juga dapat dilihat dari nilai Max-Eigen Statistik

variabel Indonesia sebesar 52.66066 lebih besar dari nilai Critical

Value 40.07757 dan untuk variabel Malaysia nilai Max-Eigen Statistik

sebesar 65.58853 lebih besar dari nilai Critical Value 40.07757 hal ini

menunjukkan bahwa dalam jangka panjang terdapat kointegrasi dalam

model.

Page 79: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

68

5. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinearitas

Tabel 4.11

Uji Multikolinearitas Variabel Indonesia

Dari tabel di atas diketahui bahwa ada variabel yang memiliki nilai

lebih dari 0.8, sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini

mengandung masalah multikolinearitas. Untuk mengatasi masalah

multikolinearitas dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dalam

penelitian ini digunakan Uji first difference. Hasil dari uji first differnce

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12

Uji Multikolinearitas first difference Variabel Indonesia

INFLASI FFR BIRATE KURS JUB

INFLASI 1 0.391947 0.017554 0.408880 0.499184

FFR 0.391947 1 -0.327861 0.568200 0.533235

BIRATE 0.017554 -0.327861 1 -0.321638 0.087927

KURS 0.408880 0.568200 -0.321638 1 0.824196

JUB 0.499184 0.533235 0.087927 0.824196 1

D(INFLA

SI) D(FFR) D(BIRATE) D(KURS) D(JUB)

D(INFLAS

I) 1 -0.212952 0.032462 -0.183619 -0.542073

Page 80: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

69

Setelah dilakukan uji first difference delta diketahui bahwa tidak

ada nilai yang di atas 0.8, maka model ini sudah terbebas dari masalah

multikolinearitas.

Tabel 4.13

Uji Multikolinearitas Variabel Malaysia

Dari tabel di atas diketahui bahwa tidak ada variabel yang

memiliki nilai lebih dari 0.8, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

ini tidak mengandung masalah multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi

Untuk menguji autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji

Breusch-Godfrey. Jika nilai probabilitas Chi-Square lebih besar dari

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi

dalam model penelitian ini.

D(FFR) -0.212952 1 -0.071121 0.307121 0.222366

D(BIRATE

) 0.032462 -0.071121 1 -0.090655 0.023059

D(KURS) -0.183619 0.307121 -0.090655 1 0.224246

D(JUB) -0.542073 0.222366 0.023059 0.224246 1

INFLASI FFR BIRATE KURS JUB

INFLASI 1 -0.397499 0.304353 0.295745 0.173119

FFR -0.397499 1 0.045625 0.159115 0.099614

MALAY

RATE

0.304353 0.045625 1 0.464145 0.154896

KURS 0.295745 0.159115 0.464145 1 0.724825

JUB 0.173119 0.099614 0.154896 0.724825 1

Page 81: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

70

Tabel 4.14

Uji Autokorelasi Variabel Indonesia

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 7.472731 Prob. F(2,47) 0.0015

Obs*R-squared 13.26974 Prob. Chi-Square(2) 0.0013

Tabel 4.15

Uji Autokorelasi Variabel Malaysia

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 12.24156 Prob. F(2,48) 0.0001

Obs*R-squared 18.91551 Prob. Chi-Square(2) 0.0001

Tabel di atas menunjukkan bahwa kedua model mengandung

masalah autokorelasi. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas Chi-Square

sebesar 0.0013 untuk variabel Indonesia dan 0,0001 untuk variabel

Malaysia yang mana keduanya lebih kecil dari 0.05. Untuk mengatasi

masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dalam

penelitian ini digunakan Uji first difference. Hasil dari uji first differnce

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16

Uji Autokorelasi first difference Variabel Indoneisa

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.033493 Prob. F(2,46) 0.9671

Obs*R-squared 0.078521 Prob. Chi-Square(2) 0.9615

Page 82: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

71

Tabel 4.17

Uji Autokorelasi first difference Variabel Malaysia

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.078599 Prob. F(2,47) 0.9245

Obs*R-squared 0.183342 Prob. Chi-Square(2) 0.9124

Setelah dilakukan uji first difference diketahui bahwa nilai

probabilits Chi-Square sebesar 0.9615 untuk varaibel Indonesia dan

0,9124 untuk variabel Malaysia yang berarti lebih besar dari 0.05, dapat

disimpulkan bahwa model ini sudah terbebas dari masalah autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan

menggunakan uji White Heteroskedasticity. Jika nilai probabilitias Chi-

Square lebih besar dari 0.05 maka data terbebas dari heteroskedastisitas.

Sedangkan jika nilai probabilitas Chi-Square lebih kecil dari 0.05 maka

data mengandung masalah heteroskedastisitas.

Tabel 4.18

Uji White Heteroskedasticity Variabel Indonesia

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.217160 Prob. F(5,49) 0.3152

Obs*R-squared 6.076323 Prob. Chi-Square(5) 0.2989

Scaled explained SS 5.606467 Prob. Chi-Square(5) 0.3464

Page 83: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

72

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa data yang digunakan tidak

mengandung masalah heteroskedastisitas atau data bersifat

homokedastisitas. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas Chi-Square

sebesar 0.2989 yang lebih besar dari 0.05.

Tabel 4.19

Uji White Heteroskedasticity Variabel Malaysia

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.588125 Prob. F(5,50) 0.0370

Obs*R-squared 11.51363 Prob. Chi-Square(5) 0.0421

Scaled explained SS 5.666917 Prob. Chi-Square(5) 0.3400

Untuk data negara Malaysia data yang digunakan mengandung

masalah heteroskedastisitas atau data tidak bersifat homokedastisitas.

Hal ini terlihat dari nilai probabilitas Chi-Square sebesar 0.0421 yang

lebih kecil dari 0.05.

6. Uji Error Correction Model (ECM)

a. Persamaan Jangka Panjang Model Indonesia

HSISSI = β0 + β1INFLASIt + β2FFRt + β3BIIRATEt + β4KURSt +

β5JUBt + et

Tabel 4.20

Hasil Pengujian Jangka Panjang Model Indonesia

Dependent Variable: ISSI

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 12:29

Sample (adjusted): 2011M01 2015M07

Included observations: 55 after adjustments

Page 84: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

73

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 98549.30 12780.42 7.710959 0.0000

INFLASI 194240.9 81149.95 2.393605 0.0206

FFR -69254.67 44589.00 -1.553178 0.1268

BIRATE 466919.9 306942.5 1.521197 0.1346

KURS -27.42307 3.062832 -8.953499 0.0000

JUB 0.089148 0.007732 11.52917 0.0000

R-squared 0.804383 Mean dependent var 148622.9

Adjusted R-squared 0.784423 S.D. dependent var 15566.82

S.E. of regression 7227.724 Akaike info criterion 20.71190

Sum squared resid 2.56E+09 Schwarz criterion 20.93089

Log likelihood -563.5774 Hannan-Quinn criter. 20.79659

F-statistic 40.29802 Durbin-Watson stat 1.067631

Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil estimasi tersebut adalah sebagai berikut:

HISSI = 98549.30 + 194240.9*INFLASIt - 69254.67*FFRt +

466919.9*BIRATEt - 27.42307*KURSt + 0.089148*JUB

b. Persamaan Jangka Panjang Model Malaysia

HSFBMS = β0 + β1INFLASIt + β2FFRt + β3MALAYRATEt +

β4KURSt + β5JUBt + et

Tabel 4.21

Hasil Pengujian Jangka Panjang Model Malaysia

Dependent Variable: FBMS

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:41

Sample (adjusted): 2011M01 2015M08

Included observations: 56 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2692.851 585.1553 4.601942 0.0000

INFLASI -4646.165 1882.772 -2.467726 0.0171

FFR 4776.150 5097.140 0.937025 0.3532

MALAYRATE 1242.600 845.1506 1.470270 0.1478

Page 85: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

74

KURS -0.163587 0.024595 -6.651255 0.0000

JUB 0.001061 5.91E-05 17.95817 0.0000

R-squared 0.894531 Mean dependent var 11880.48

Adjusted R-squared 0.883984 S.D. dependent var 1135.505

S.E. of regression 386.7655 Akaike info criterion 14.85447

Sum squared resid 7479378. Schwarz criterion 15.07147

Log likelihood -409.9252 Hannan-Quinn criter. 14.93860

F-statistic 84.81462 Durbin-Watson stat 0.785579

Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil estimasi tersebut adalah sebagai berikut:

HSFBMS = 2692.851-4646.165*INFLASIt + 4776.150*FFRt +

1242.600*MALAYRATEt - 0.163587*KURSt +

0.001061*JUB

Tabel di atas merupakan hasil dari uji kointegrasi sebelumya. Uji

kointegrasi digunakan untuk mengetahui apakah ada keseimbangan

jangka panjang dalam model yang digunakan.

c. Persamaan Jangka Pendek Model Indonesia

HSISSI = β0 + Dβ1INFLASIt + Dβ2FFRt + Dβ3BIRATEt +

Dβ4KURS t+ Dβ5JUBt + ECT

Tabel 4.22

Hasil Pengujian Jangka Pendek Model Indonesia

Dependent Variable: D(ISSI)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:03

Sample (adjusted): 2011M02 2015M07

Included observations: 54 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 961.9827 919.0056 1.046765 0.3006

D(INFLASI) -18439.77 100928.3 -0.182702 0.8558

Page 86: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

75

D(FFR) -11984.20 34946.22 -0.342933 0.7332

D(BIRATE) -181719.5 451010.9 -0.402916 0.6888

D(KURS) -13.08789 2.817019 -4.646007 0.0000

D(JUB) 0.020318 0.019218 1.057232 0.2958

ECT(-1) -0.249327 0.113371 -2.199214 0.0328

R-squared 0.372346 Mean dependent var 384.6481

Adjusted R-squared 0.292220 S.D. dependent var 5973.396

S.E. of regression 5025.397 Akaike info criterion 20.00282

Sum squared resid 1.19E+09 Schwarz criterion 20.26065

Log likelihood -533.0761 Hannan-Quinn criter. 20.10225

F-statistic 4.647009 Durbin-Watson stat 1.815775

Prob(F-statistic) 0.000876

.

d. Persamaan Jangka Pendek Model Malaysia

HSFBMS = β0 + Dβ1INFLASIt + Dβ2FFRt + Dβ3MALAYRATEt

+ Dβ4KURS t + Dβ5JUBt + ECT

Tabel 4.23

Hasil Pengujian Jangka Pendek Model Malaysia

Dependent Variable: D(FBMS)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 10:00

Sample (adjusted): 2011M02 2015M08

Included observations: 55 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 81.75106 47.05262 1.737439 0.0887

D(INFLASI) -2675.808 1853.297 -1.443810 0.1553

D(FFR) 4261.957 2648.581 1.609147 0.1141

D(MALAYRATE) 1385.656 440.2424 3.147484 0.0028

D(KURS) -0.247257 0.042532 -5.813437 0.0000

D(JUB) 0.000158 0.000356 0.442934 0.6598

ECT(-1) -0.417925 0.105584 -3.958222 0.0002

R-squared 0.481756 Mean dependent var 43.63473

Adjusted R-squared 0.416975 S.D. dependent var 353.5983

S.E. of regression 269.9938 Akaike info criterion 14.15309

Sum squared resid 3499039. Schwarz criterion 14.40857

Log likelihood -382.2099 Hannan-Quinn criter. 14.25188

Page 87: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

76

F-statistic 7.436733 Durbin-Watson stat 1.826837

Prob(F-statistic) 0.000012

Untuk menyatakan apakah model ECM benar atau tidak, maka

koefisien Error Correction Term (ECT) harus signifikan. Untuk

melihat apakah koefisein ECT signifikan atau tidak dilihat dari nilai

probabilitasnya. Untuk model Indonesia dari tabel di atas diperoleh

nilai probabiltas koefisien ECT sebesar 0.0328 yang lebih kecil dari

0.05. kemudian nilai koefisien ECT sebesar -0.249327 yang berarti

bahwa ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan

jangka panjang dapat terkoreksi sebesar 24 % dalam jangka pendek.

Sedangakn untuk model Malaysia diperoleh nilai probabiltas

koefisien ECT sebesar 0.0002 yang lebih kecil dari 0.05. kemudian

nilai koefisien ECT sebesar -0.417925 yang berarti bahwa

ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka

panjang dapat terkoreksi sebesar 41 % dalam jangka pendek.

Tabel 4.24

Hasil Perhitungan Koefisien Jangka Pendek & Jangka Panjang

Model Indonesia

Variabel Jangka Pendek Jangka Panjang

Koefisien Probabilitas Koefisien Probabilitas

Konstanta 961.9827 0.3006 98549.30 0.0000

Inflasi -18439.77 0.8558 194240.9 0.0206

FFR -11984.20 0.7332 -69254.67 0.1268

BI Rate -181719.5 0.6888 466919.9 0.1346

Nilai Tukar

(Kurs) -13.08789 0.0000 -27.42307 0.0000

JUB 0.020318 0.2958 0.089148 0.0000

Page 88: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

77

Tabel 4.25

Hasil Perhitungan Koefisien Jangka Pendek & Jangka Panjang

Model Malaysia

Variabel Jangka Pendek Jangka Panjang

Koefisien Probabilitas Koefisien Probabilitas

Konstanta 81.75106 0.0887 2692.851 0.0000

Inflasi -2675.808 0.1553 -4646.165 0.0171

FFR 4261.957 0.1141 4776.150 0.3532

Malay Rate 1385.656. 0.0028 1242.600 0.1478

Nilai Tukar

(Kurs) -0.247257 0.0000 - 0.163587 0.0000

JUB 0.000158 0.6598 0.001061 0.0000

B. Pengujian Hipotesis

1. Pengaruh Inflasi terhadap ISSI dan FBMS

a. Pengaruh Inflasi terhadap ISSI Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek inflasi

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham

ISSI. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas sebesar 0.8558

yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang inflasi

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham

ISSI. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisiennya sebesar 194240.9

dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0206 yang lebih kecil dari

tingkat α = 5%. Jadi dapat disimpulkan bila inflasi naik sebesar

1% maka harga saham ISSI akan naik pula sebesar 194240.9 %.

Page 89: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

78

b. Pengaruh Inflasi terhadap FBMS Jangka Pendek dan Jangka

Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek inflasi

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham

FBMS. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas sebesar 0.1553

yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang inflasi

memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap harga saham

FBMS. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisiennya sebesar -

4646.165 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0171 yang lebih kecil

dari tingkat α = 5%. Jadi dapat disimpulkan bila inflasi naik

sebesar 1% maka harga saham FBMS akan turun pula sebesar

4646.165 %.

2. Pengaruh Suku Bunga The Fed terhadap ISSI dan FBMS

a. Pengaruh Suku Bunga The Fed terhadap ISSI Jangka Pendek dan

Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek suku

bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar

0.7332 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang suku

bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Page 90: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

79

harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar

0.1268 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

b. Pengaruh Suku Bunga The Fed terhadap FBMS Jangka Pendek

dan Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek suku

bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham FBMS. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya

sebesar 0.1141 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang suku

bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham FBMS. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya

sebesar 0.3532 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

3. Pengaruh Suku Bunga Domestik terhadap ISSI dan FBMS

a. Pengaruh Suku Bunga Domestik terhadap ISSI Jangka Pendek dan

Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek suku

bunga domestik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar

0.6888 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang suku

bunga domestik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar

0.1346 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

Page 91: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

80

b. Pengaruh Suku Bunga Domestik terhadap FBMS Jangka Pendek

dan Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek suku

bunga domestik memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap harga saham FBMS. Hal ini ditunjukkan dari nilai

koefisiennya sebesar 1385.656 dan nilai probabilitasnya sebesar

0.0028 yang lebih kecil dati tingkat α = 5%. Jadi dapat

disimpulkan bila suku bunga naik sebesar 1% maka harga saham

FBMS akan naik pula sebesar 1385.656 %.

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang suku

bunga domestik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham FBMS. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya

sebesar 0.1478 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

4. Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) terhadap ISSI dan FBMS

a. Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Terhadap ISSI Jangka Pendek dan

Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek Kurs

memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap harga saham

ISSI. Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar -13.08789 dan

nilai probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari tingkat α =

5%. Dapat disimpulkan apabila Kurs naik sebesar 1% maka harga

saham ISSI akan mengalami penurunan sebesar 13.08789%.

Page 92: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

81

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang Kurs

memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap harga saham

ISSI. Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar -27.42307 dan

nilai probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari tingkat α =

5%. Dapat disimpulkan apabila Kurs naik sebesar 1% maka harga

saham ISSI akan mengalami penurunan sebesar 27.42307 %.

b. Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Terhadap FBMS Jangka Pendek dan

Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka Pendek Kurs

memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap harga saham

FBMS. Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar -0.247257

dan nilai probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari tingkat

α = 5%. Dapat disimpulkan apabila Kurs naik sebesar 1% maka

harga saham FBMS akan mengalami penurunan sebesar 0.247257

%.

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang Kurs

memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap harga saham

FBMS. Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar -0.163587

dan nilai probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari tingkat

α = 5%. Dapat disimpulkan apabila Kurs naik sebesar 1% maka

harga saham FBMS akan mengalami penurunan sebesar 0.163587

%.

Page 93: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

82

5. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap ISSI dan FBMS

a. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap ISSI Jangka Pendek dan

Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek jumlah

uang beredar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar

0.2958 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang jumlah

uang beredar memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar

0.089148 dan nilai probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari

tingkat α = 5%. Dapat disimpulkan apabila jumlah uang beredar

naik sebesar 1% maka harga saham ISSI akan mengalami kenaikan

sebesar 0.089148%.

b. Pengaruh Jumah Uang Beredar terhadap FBMS Jangka Pendek dan

Jangka Panjang

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek jumlah

uang beredar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham FBMS. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar

0.6598 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang jumlah

uang beredar memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

harga saham FBMS. Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar

Page 94: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

83

0.001061 dan nilai probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari

tingkat α = 5%. Dapat disimpulkan apabila jumlah uang beredar

naik sebesar 1% maka harga saham FBMS akan mengalami

kenaikan sebesar 0.001061 %.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan uji hipotesis di atas dalam jangka pendek inflasi tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham ISSI dan FBMS.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian I Putu Marta Edi Kusuma

dan Ida Bagus Badjra (2016) yang menyatakan bahwa inflasi tidak

memilki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Berdasarkan data

inflasi, rata-rata inflasi kedua negara selama periode penelitian termasuk

dalam tingkat inflasi yang ringan, sehingga dalam jangka pendek pasar

masih bisa menerima tingkat inflasi dibawah 10%.

Dalam jangka panjang inflasi memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap harga saham ISSI penelitiian ini sesuai dengan penelitian Neny

Mulyani (2014) yang menyatakan bahwa inflasi memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap JII. Sedangkan dalam jangka panjang inflasi

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham FBMS. Hasil

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zainuddin Iba

dan Aditya Wardhana (2012) yang menyatakan bahwa inflasi memiliki

pengaruh negatif yang signifikan terhadap harga saham. Perbedaan hasil

penelitian ini dikarenakan rata-rata inflasi Indonesia pada periode

penelitian termasuk ke dalam ketegori inflasi ringan yaitu 5.7%. Dampak

Page 95: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

84

inflasi ringan ini mendorong pengusaha di Indonesia untuk lebih

meningkatkan produksinya, karena dengan kenaikan harga yang terjadi

pengusaha akan mendapat lebih banyak keuntungan yang berdampak pada

meningkatnya harga saham. Sedangkan rata-rata inflasi Malaysia pada

periode penelitian ini berada dikisaran 2.4% dan merupakan inflasi yang

rendah dalam jangka panjang. Inflasi yang terlalu rendah dapat membuat

pertumbuhan ekonomi menjadi lamban dan berdampak pada menurunnya

harga saham.

Suku bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

hargas saham ISSI dan FBMS dalam jangka pendek maupun dalam jangka

panjang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Guardian

Muhammad, dkk (2015) yang menyatakan bahwa suku bunga the fed tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap value perdagangan saham dan

frekuensi perdagangan saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam

jangka panjang maupun dalam jangka pendek suku bunga the fed tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham ISSI dan

FBMS. Hasil penelitian mengindikasikan terjadinya informasi asimetris

pada investor dalam menerima informasi perubahan suku bunga the fed

dan investor cenderung lebih memperhatikan variabel makroekonomi

domestik negaranya dibandingkan dengan variabel makroekonomi luar

negeri sebagai perrtimbangan dalam melakukan investasi.

Dalam jangka pendek suku bunga domestik memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap harga saham FBMS. Hasil penelitian ini sesusai

Page 96: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

85

dengan penelitian yang dilakukan oleh Dedi Susiloa, dkk (2015) yang

menyatakan bahwa sensitivitas suku bunga berpengaruh signifikan positif

terhadap harga saham. Suku bunga domestik tidak memilki pengaruh yang

signifikan terhadap harga saham ISSI dalam jangka pendek dan panjang,

dalam jangka panjang suku bunga domestik tidak memiliki pengaruh

terhadap harga sama FBMS. Penelitian ini sesuai dengan penilitian yang

dilakukan Steven Sugiarto Lawrence (2013) yang menyatakan bahwa

suku bunga SBI tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG.

Perbedaan penelitian ini karena tingkat suku bunga negara Malaysia lebih

rendah dibandingkan Indonesia, rata-rata tingkat suku bunga Malaysia

pada periode penelitian 3.3%, sehingga ketika tingkat suku bunga

domestik Malaysia mengalami kenaikan, kenaikannya tidak terlalu besar.

Oleh sebab itu, ketika suku bunga naik investor tetap memilih

menginvestasikan dananya pada saham karena dipandang lebih

menguntungkan. Dalam jangka panjang suku bunga domestik tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham FBMS, dan dalam jangka

pendek dan panjang suku bunga domestik tidak berpengaruh terhadap

harga saham ISSI. Hal ini dapat disebabkan kerena tipe investor Indonesia

dan Malaysia merupakan tipe investor yang senang melakukan investasi

saham untuk spekulan, sehingga investor lebih senang melakukan aksi

profit taking dengan harapan memperoleh capital again yang cukup tinggi

di pasar modal dibandingkan berinvestasi dalam SBI. Selain itu,

dikarenakan tingkat suku bunga domestik Malaysia yang rendah membuat

Page 97: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

86

investor lebih senang melakukan investasi saham yang dianggap memiliki

tingkat pengembalian lebih besar, sehingga kenaikan atau penurunan

tingkat suku bunga tidak mempengaruhi investor dalam jangka panjang.

Nilai tukar (kurs) memilki pengaruh negatif yang signifikan terhadap

harga saham ISSI dan FBMS dalam jangka pendek maupun jangka

panjang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Suramaya Suci

Kewal (2012) yang menyatakan bahwa kurs memiliki pengaruh negatif

yang signifikan terhadap IHSG. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan

teori yang menyatakan bahwa kurs berpengaruh negatif terhadap harga

saham emiten yang memiliki utang valuta asing, emiten yang bergerak

dalam bidang impor atau yang bahan baku untuk produksinya masih

didatangkan dari luar negeri. Penurunan mata uang domestik

mengakibatkan keuntungan perusahaan akan menurun, akibatnya

keuntungan yang diterima oleh investor akan menurun pula atau tidak

sesuai dengan yang mereka harapkan. Hal ini akan mengakibatkan

kurangnya minat investor dalam melakukan investasi saham dan

menyebabkan menurunnya harga saham. Selain itu penurunan mata uang

domestik menggambarkan keadaaan ekonomi suatu negara sedang tidak

baik, sehingga kepercayaan para investor pasar modal yang kebanyakan

adalah investor asing menurun.

Jumlah uang beredar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham ISSI dan FBMS dalam jangka pendek. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan I Putu Marta Edi Kusuma dan Ida

Page 98: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

87

Bagus Badjra (2016) yang menyatakan bahwa jumlah uang beredar tidak

berpengaruh yang signifikan terhadap IHSG. Hal ini dapat disebabkan

karena dalam jangka pendek masyarakat akan lebih memilih untuk

memenuhi kebutuhannya terlebih dahulu sehingga dalam jangka pendek

mereka akan lebih memilih melakukan investasi pada sesuatu yang dapat

dicairkan dengan mudah dan memiliki resiko yang kecil.

Dalam jangka panjang jumlah uang beredar memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap harga saham ISSI dan FBMS. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian Steven Sugiarto Lawrence (2013) yang

menyatakan bahwa jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap IHSG. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori

yang menyatakan bahwa semakin banyak uang yang berada di tangan

masyarakat maka akan semakin tinggi harga saham, hal ini karena

masyarakat menggunakan uangnya selain untuk tujuan konsumsi juga

untuk tujuan investasi dengan membeli surat berharga.

Page 99: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan yang dikemukakan

pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan diperoleh dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Hasil variabel makro ekonomi terhadap harga saham syariah di

Indonesia dan Malaysia adalah:

a. Variabel inflasi (X1), dalam jangka pendek tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah di

Indonesia dan Malaysia. Hal ini ditunjukkan dari nilai

probabilitas sebesar 0.8558 untuk harga saham syariah Indonesia

dan 0.1553 untuk harga saham syariah Malaysia yang mana nilai

probabilitas lebih besar dari tingkat α = 5%. Dalam jangka

panjang inflasi memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap harga saham syariah Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari

nilai koefisiennya sebesar 194240.9 dan nilai probabilitasnya

sebesar 0.0206 yang lebih kecil dati tingkat α = 5%. Dan inflasi

berpengaruh negatif terhadap harga saham Malaysia dalam jangka

panjang hal ini ditunjukkan dari nilai koefisiennya sebesar -

4646.165 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0171 yang lebih

kecil dari tingkat α = 5%.

Page 100: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

89

b. Variabel suku bunga the fed (X2), dalam jangka pendek suku

bunga teh fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia. Hal ini terlihat

dari nilai probabilitasnya sebesar 0.7332 untuk harga saham

syariah Indonesia dan 0.1141 untuk harga saham syariah

Malaysia yang mana nilai probabilitas lebih besar dari tingkat α =

5%. Dalam jangka panjang suku bunga teh fed juga tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah

di Indonesia dan Malaysia. Hal ini terlihat dari nilai

probabilitasnya sebesar 0.1268 untuk harga saham syariah

Indonesia dan 0.3532 untuk harga saham syariah Malaysia yang

mana nilai probabilitas lebih besar dari tingkat α = 5%.

c. Suku bunga domestik (X3), dalam jangka pendek dan panjang

suku bunga domestik tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham syariah Indonesia. Hal ini terlihat dari nilai

probabilitasnya sebesar 0.6888 dalam jangkan pendek dan 0.1346

dalam jangka panjang yang mana nilai probabilitas lebih besar

dari tingkat α = 5%. Untuk harga saham syariah Malaysia suku

bunga domestik memiliki pengaruh positif yang signifikan dalam

jangka pendek, hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar

1385.656 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0028 yang lebih

kecil dari tingkat α = 5%. Dan dalam jangka panjang suku bunga

domestik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga

Page 101: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

90

saham syariah Malaysia. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya

sebesar 0.1478 yang lebih besar dari tingkat α = 5%.

d. Nilai tukar (X4), dalam jangka pendek kurs memiliki pengaruh

negatif yang signifikan terhadap harga saham syariah Indonesia

dan Malaysia. Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar -

13.08789 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0000 untuk harga

saham syariah Indonesia dan nilai koefisien -0.247257 dengan

probabilitas sebesar 0.0000 untuk harga saham Malaysia yang

mana nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat α = 5%. Dalam

jangka panjang kurs juga memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap harga saham syariah di Indonesia dan

Malaysia. Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar -

27.42307 untuk harga saham syariah Indonesia dengan nilai

probabilitas sebesar 0.0000 dan nilai koefisien 0.163587 dengan

probabilitas sebesar 0.0000 untuk harga saham syariah Malaysia

yang mana nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat α = 5%.

e. Jumlah Uang beredar (X5), dalam jangka pendek jumlah uang

beredar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham syariah di Indonesia dan Malaysia. Hal ini terlihat dari

nilai probabilitas sebesar 0.2958 untuk harga saham syariah

Indonesia dan 0.6598 untuk harga saham syariah Malaysia yang

mana nilai probabilitas lebih besar dari tingkat α = 5%. Dalam

jangka panjang jumlah uang beredar memiliki pengaruh positif

Page 102: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

91

yang signifikan terhadap harga saham di Indonesia dan Malaysia.

Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar 0.089148 dengan

nilai probabilitas sebesar 0.0000 untuk harga saham syariah

Indonesia dan nilai koefisien 0.001061 dengan probabilitas

sebesar 0.0000 untuk harga saham Malaysia yang mana nilai

probabilitas lebih kecil dari tingkat α = 5%.

2. Berdasarkan hasil analisis dalam jangka pendek dan panjang variabel

yang paling berpengaruh terhadap harga saham syariah di Indoensia

dan Malaysia adalah variabel nilai tukar (kurs). Dengan nilai

probabilitas 0.000 yang lebih kecil dari tingkat α = 5% dalam jangka

pendek maupun panjang.

B. Saran

1. Bagi investor yang hendak melakukan investasi pada saham

disarankan untuk selalu memperhatikan informasi mengenai

perubahan variabel makro ekonomi yang dapat mempengaruhi

pergerakan harga saham, baik informasi mengenai keadaan ekonomi

makro dalam negeri maupun keadaan ekonomi makro luar negeri.

Informasi tersebut diperlukan untuk memprediksi fluktuasi harga

saham syariah di Indonesia dan Malaysia, sehingga dapat menerapkan

strategi yang tepat dalam mengambil keputusan investasi, khususnya

dalam perdagangan saham.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan

penelitian ini dengan menambahkan periode penelitian, variabel

Page 103: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

92

ekonomi lainnya misalkan ekonomi mikro disertai dengan teori yang

mendukungnya serta metode penelitian.

Page 104: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

93

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i, dkk. “ The Islamic Capital Market Volatility: A

Comparative Study Between In Indonesia And Malaysia”. Buliten Ekonomi

Moneter dan Perbankan, (April 2013).

Azis, Abdul. Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2010.

Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Bank Indonesia.

2011.

-----------------. Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Bank Indonesia.

2012.

-----------------. Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Bank Indonesia.

2013.

-----------------. Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Bank Indonesia.

2014.

-----------------. Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Bank Indonesia.

2015.

Bank Negara Malaysia. Perkembangan Ekonomi Tahun 2011. Malaysia: Bank Negara

Malaysia. 2011.

--------------------------. Perkembangan Ekonomi Tahun 2012. Malaysia: Bank Negara

Malaysia. 2012.

--------------------------. Perkembangan Ekonomi Tahun 2013. Malaysia: Bank Negara

Malaysia. 2013.

--------------------------. Perkembangan Ekonomi Tahun 2014. Malaysia: Bank Negara

Malaysia. 2014.

--------------------------. Perkembangan Ekonomi Tahun 2015. Malaysia: Bank Negara

Malaysia. 2015.

Basuki, Agus Tri. Regresi Model PAM, ECM dan Data Panel dengan Eviews 7.

Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2014.

Case, Karl E. dan Fair, Ray C. Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro. Klaten : PT INDEKS,

Kelompok Gramedia. 2004.

Page 105: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

94

Hadi, Nor. Pasar Modal Acuan Teorits dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan

Pasar. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Halim, Abdul. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015.

Handoyo, Sarwo Edy dan Setijaningsih, Herlin Tundjung. “Pengaruh Harga Emas, Kurs,

BI Rate dan Volume Perdagangan Terhadap Harga Saham ANTM”. Jurnal

Ekonomi, Vol.18, No.02 (Juli 2013).

Hasoloan, Jimmy. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: PENERBIT DEEP PUBLISH. 2014.

HR, Muhamad Nafik. Bursa Efek Investasi Syariah. Jakarta :PT Serambi Ilmu Semesta,

2009.

http://id.investing.com

http://id.tradingeconomics.com/malaysia

http://pusatdata.kontan.co.id.

http://www.ftse.com/products/indices/bursa-malaysia

Indonesia Stock Exchange. Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia.

Jakarta: Indonesia Stock Exchange Building,2010.

Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Ciputat : Ciputat Mega Mall, Cet

ke-5, 2013.

Karim, Adiwarman A. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajawali Press, 2010.

Kewal, Suramaya Suci. “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB

Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Jurnal Ekonomi, Vol.8, No.1 (April

2012).

Kusuma, I Putu Marta Edi dan Badjra, Ida Bagus. “Pengaruh Inflasi, JUB, Nilai Kurs

Dollar dan Pertumbuhan GDP Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia”. E-

Jurnal, Manajemen Unud Vol.5, No.3 (2016).

Lawrence, Steven Sugiarto. “Pengaruh Variabel Makro Ekonomi dan Harga Komoditas

Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Indonesia”. FINESTA, Vol.1, No.2

(2013).

Mishkin, Frederic S. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. Jakarta:Penerbit

Salemba Empat, 2009.

Page 106: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

95

Muhammad, Guardian, dkk. “Pengaruh Suku Bunga Terhadap Aktivitas Perdagangan

Saham (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2014)”. Jurnal

Administrasi dan Bisnis (JAB), Vol.23, No.1 (Juni, 2015).

Mulyani, Neny. “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, Dan

Produk Domestik Bruto Terhadap Jakarta Islamic Index”. Jurnal Bisnis dan

Manajemen Eksekutif, Vol.1, No.1 (2014) .

Nachrowi, Nachrowi D dan Usman, Hardius. Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.

Nasution, Darwin. Bank Sentarl Itu Harus Membumi. Yogyakarta: Galang Pustaka. 2013.

Otoritas Jasa Keuangan. RoadMap Pasar Modal Syariah 2015-2019. Jakarta: OJK,2015.

---------------------------.Statistik Saham November . Jakarta: OJK, 2015.

Purnomo, Tri Hendra, dkk. “Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap

Return Saham Pada Perusahaan Properti”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,

Vol.2, No 10 (2013).

Raharja, Pratama dan Manurung, Mandala. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Ekonomi dan

Makro Ekonomi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2008.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Samsul, Mohamad. Pasar Modal dan Manajemen Protofolio. Jakarta: Erlangga, 2008.

Sudarismiati, Anik. “Analisis Pengaruh Perdagangan Valuta Asing Terhadap Fluktuasi

Nilai Tukar Rupiah”. Jurnal Akutansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik

(JAMBSP), Vol.5, No.1 (Oktober, 2008).

Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi Moderen Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga

Keynesian Baru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.

Susilo, Dedi. “Pengaruh Variabel Fundamental dan Makro Ekonomi terhadap Harga

Saham (Studi pada Perusahaan yang Masuk dalam Indeks LQ45)”. Jurnal

Aplikasi Manajemen (JAM), Vol. 13, No.1 (Januari 2015).

Tanjung, Hendri dan Devi, Abrista. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta:

Gramata Publishing, 2013.

Winarno, Wing Wahyu. Ekonometrikan dan Statiska dengan Eviews. Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Pecetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2007.

Page 107: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

96

www.bi.go.id

www.bnm.gov

www.bps.go.id

www.federalreserve.gov

www.idx.co.id

www.kemendag.go.id

Yudiaatmaja, Fridayana. Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi Komputer dan

SPSS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013.

Page 108: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

97

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian Indonesia

Bulan/Tahun Harga ISSI Inflasi FFR BI Rate Kurs JUB

May-11 123812 5,98% 0,09 6,75% 8537 2475285

Jun-11 124290 5,4% 0,09 6,75% 8597 2522783

Jul-11 132688 4,61% 0,07 6,75% 8508 2564556

Aug-11 124084 4,79% 0,1 6,75% 8578 2621345

Sep-11 115420 4,61% 0,08 6,75% 8823 2643331

Okct-11 122660 4,42% 0,07 6,50% 8835 2677786

Nov-11 121006 4,15% 0,08 6,00% 9170 2729538

Dec-11 125356 3,79% 0,07 6,00% 9068 2877219

Jan-12 130737 3,65% 0,08 6,00% 9000 2857126

Feb-12 133450 3,56% 0,1 5,75% 9085 2852004

Mar-12 138741 3,97% 0,13 5,75% 9180 2914194

Apr-12 139984 4,50% 0,14 5,75% 9190 2929610

May-12 128116 4,45% 0,16 5,75% 9565 2994474

Jun-12 131610 4,53% 0,16 5,75% 9480 3052786

Jul-12 137857 4,56% 0,16 5,75% 9485 3057335

Aug-12 135960 4,58% 0,13 5,75% 9573 3091568

Sep-12 143959 4,31% 0,14 5,75% 9590 3128179

Oct-12 147775 4,61% 0,16 5,75% 9615 3164443

Nov-12 143889 4,32% 0,16 5,75% 9605 3207908

Dec-12 144995 4,30% 0,16 5,75% 9670 3307507

Jan-13 147510 4,57% 0,14 5,75% 9698 3268789

Feb-13 157642 4,31% 0,15 5,75% 9667 3280420

Mar-13 162641 5,90% 0,14 5,75% 9719 3322528

Apr-13 166912 5,57% 0,15 5,75% 9722 3360928

May-13 169814 5,47% 0,11 5,75% 9802 3426304

Jun-13 164240 5,90% 0,09 6,00% 9929 3413378

Jul-13 154202 8,61% 0,09 6,50% 10278 3506573

Aug-13 143922 8,79% 0,08 6,50% 10924 3502419

Sep-13 145155 8,40% 0,08 7,25% 11613 3584080

Oct-13 151308 8,32% 0,09 7,25% 11234 3576869

Nov-13 143029 8,37% 0,08 7,50% 11977 3615972

Dec-13 143706 8,38% 0,09 7,50% 12189 3730197

Jan-14 146858 8,22% 0,07 7,50% 12226 3652349

Feb-14 152878 7,75% 0,07 7,50% 11634 3643059

Mar-14 157354 7,32% 0,08 7,50% 11404 3660605

Apr-14 158831 7,25% 0,09 7,50% 11532 3730376

May-14 161081 7,32% 0,09 7,50% 11611 3789278

Jun-14 159747 6,70% 0,1 7,50% 11969 3865890

Jul-14 167342 4,53& 0,09 7,50% 11591 3895981

Aug-14 168982 3,99% 0,09 7,50% 11717 3895374

Sep-14 166756 4,53% 0,09 7,50% 12212 4010146

Oct-14 163412 4,83% 0,09 7,50% 12082 4024488

Nov-14 166105 6,23% 0,09 7,75% 12196 4076669

Dec-14 168638 8,36% 0,12 7,75% 12440 4173326

Jan-15 171497 6,96% 0,11 7,75% 12515 4174825

Page 109: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

98

Feb-15 174317 6,29% 0,11 7,50% 12863 4218122

Mar-15 174098 6,38% 0,11 7,50% 13084 4246361

Apr-15 161710 6,79% 0,12 7,50% 12937 4275711

May-15 167066 7,15% 0,12 7,50% 13211 4288369

Jun-15 157919 7,26% 0,13 7,50% 13332 4358801

Jul-15 154497 7,26% 0,13 7,50% 13481 4373208

Aug-15 142306 7,18% 0,14 7,50% 14027 4404085

Sep-15 134392 6,83% 0,14 7,50% 14657 4508603

Oct-15 140956 6,25% 0,12 7,50% 13639 4443078

Nov-15 139799 4,89% 0,12 7,50% 13840 4452324

Dec-15 145061 3,35% 0,24 7,50% 13795 4546743

Lampiran 2 : Data Penelitian Indonesia (dalam bentuk LN)

Bulan/

Tahun LnHargaISSI LnInflasi LnFFR LnBIRate LnKurs LnJUB

May-11 11,72651957 -2,81674962 -2,407945609 -2,695627681 9,052164937 14,7218661

Jun-11 11,73037282 -2,91877123 -2,407945609 -2,695627681 9,059168584 14,74087322

Jul-11 11,79575579 -3,07694233 -2,659260037 -2,695627681 9,048762176 14,75729592

Aug-11 11,72871403 -3,03863977 -2,302585093 -2,695627681 9,056956065 14,7791981

Sep-11 11,65633293 -3,07694233 -2,525728644 -2,695627681 9,085117227 14,78755042

Oct-11 11,71717158 -3,11903049 -2,659260037 -2,733368009 9,086476385 14,80050089

Nov-11 11,70359541 -3,18206185 -2,525728644 -2,813410717 9,123692565 14,81964292

Dec-11 11,73891297 -3,27280417 -2,659260037 -2,813410717 9,112507012 14,87233476

Jan-12 11,78094295 -3,31044302 -2,525728644 -2,813410717 9,104979856 14,86532678

Feb-12 11,80148215 -3,33540964 -2,302585093 -2,855970331 9,114379981 14,86353246

Mar-12 11,84036416 -3,22640409 -2,040220829 -2,855970331 9,124782484 14,88510384

Apr-12 11,84928341 -3,10109279 -1,966112856 -2,855970331 9,125871215 14,89037987

May-12 11,76069138 -3,11226609 -1,832581464 -2,855970331 9,165865882 14,91227915

Jun-12 11,78759828 -3,09444825 -1,832581464 -2,855970331 9,156939595 14,93156517

Jul-12 11,83397219 -3,08784756 -1,832581464 -2,855970331 9,157466882 14,93305418

Aug-12 11,820116 -3,08347119 -2,040220829 -2,855970331 9,166701915 14,94418896

Sep-12 11,87728382 -3,14423228 -1,966112856 -2,855970331 9,168476168 14,9559616

Oct-12 11,90344613 -3,07694233 -1,832581464 -2,855970331 9,171079658 14,96748761

Nov-12 11,87679745 -3,14191478 -1,832581464 -2,855970331 9,170039075 14,98112957

Dec-12 11,88445454 -3,14655516 -1,832581464 -2,855970331 9,176783588 15,01170529

Jan-13 11,90165125 -3,08565698 -1,966112856 -2,855970331 9,179674958 14,99993014

Feb-13 11,96808192 -3,14423228 -1,897119985 -2,855970331 9,176473302 15,00348202

Mar-13 11,9993006 -2,83021784 -1,966112856 -2,855970331 9,181838012 15,0162365

Apr-13 12,02522201 -2,88777513 -1,897119985 -2,855970331 9,182146638 15,02772768

May-13 12,042459 -2,90589157 -2,207274913 -2,855970331 9,190341725 15,04699269

Jun-13 12,00908405 -2,83021784 -2,407945609 -2,813410717 9,203215047 15,04321297

Jul-13 11,94601871 -2,45224587 -2,407945609 -2,733368009 9,237760968 15,07014977

Aug-13 11,87702677 -2,43155547 -2,525728644 -2,733368009 9,298717483 15,06896443

Sep-13 11,88555742 -2,47693848 -2,525728644 -2,624168717 9,359880439 15,09201237

Oct-13 11,92707277 -2,48650793 -2,407945609 -2,624168717 9,326700173 15,08999839

Nov-13 11,87080269 -2,4805163 -2,525728644 -2,590267165 9,390743423 15,10087126

Dec-13 11,87552482 -2,47932227 -2,407945609 -2,590267165 9,408289185 15,13197161

Jan-14 11,89722141 -2,49859998 -2,659260037 -2,590267165 9,411320111 15,11088108

Feb-14 11,9373955 -2,55747734 -2,659260037 -2,590267165 9,361687124 15,10833427

Mar-14 11,96625332 -2,61455986 -2,525728644 -2,590267165 9,34171945 15,11313899

Apr-14 11,97559602 -2,62416872 -2,407945609 -2,590267165 9,352881059 15,13201959

Page 110: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

99

May-14 11,98966262 -2,61455986 -2,407945609 -2,590267165 9,359708204 15,14768606

Jun-14 11,98134659 -2,70306266 -2,302585093 -2,590267165 9,390075253 15,16770249

Jul-14 12,0277949 1,510721939 -2,407945609 -2,590267165 9,357984214 15,17545607

Aug-14 12,03754748 -3,22137896 -2,407945609 -2,590267165 9,368796058 15,17530025

Sep-14 12,02428695 -3,09444825 -2,407945609 -2,590267165 9,410174354 15,20433821

Oct-14 12,0040299 -3,03032372 -2,407945609 -2,590267165 9,399472021 15,20790826

Nov-14 12,0203754 -2,77579385 -2,407945609 -2,557477343 9,408863308 15,22079079

Dec-14 12,03550968 -2,48171176 -2,120263536 -2,557477343 9,428672366 15,24422388

Jan-15 12,05232105 -2,66499071 -2,207274913 -2,557477343 9,434683204 15,244583

Feb-15 12,06863076 -2,76620912 -2,207274913 -2,590267165 9,462110252 15,25490056

Mar-15 12,06737364 -2,75200209 -2,207274913 -2,590267165 9,479145389 15,26157294

Apr-15 11,99355989 -2,68971924 -2,120263536 -2,590267165 9,467846702 15,26846096

May-15 12,02614422 -2,63805783 -2,120263536 -2,590267165 9,488805095 15,27141703

Jun-15 11,96983752 -2,62279036 -2,040220829 -2,590267165 9,497922439 15,28770758

Jul-15 11,94792996 -2,62279036 -2,040220829 -2,590267165 9,509036566 15,29100739

Aug-15 11,86573495 -2,6338708 -1,966112856 -2,590267165 9,548739323 15,29804308

Sep-15 11,80851618 -2,68384551 -1,966112856 -2,590267165 9,592673316 15,32149791

Oct-15 11,85620306 -2,77258872 -2,120263536 -2,590267165 9,520688615 15,30685794

Nov-15 11,84796096 -3,01797788 -2,120263536 -2,590267165 9,535318229 15,30893677

Dec-15 11,88490962 -3,39620984 -1,427116356 -2,590267165 9,532061487 15,32992171

Lampiran 3 : Data Penelitian Malaysia

Bulan/Tahun Harga FBMS Inflasi FFR(%) Malay Rate Kurs JUB

May-11 10400,74 3,3% 0,09 3,28% 30115 11454307

Jun-11 10517,49 3,5% 0,09 3,43% 30205 11589808

Jul-11 10375,72 3,4% 0,07 3,34% 29555 11564364

Aug-11 9603,77 3,3% 0,1 3,27% 29803 11604645

Sep-11 9126,66 3,4% 0,08 3,27% 31910 11872199

Okct-11 9924,87 3,4% 0,07 3,26% 30735 11832944

Nov-11 9848,22 3,3% 0,08 3,20% 31725 12118360

Dec-11 10300,29 3,0% 0,07 3,21% 31770 12409286

Jan-12 10498,87 2,7% 0,08 3,13% 30455 12700540

Feb-12 10813,97 2,2% 0,1 3,13% 30000 12736322

Mar-12 10816,23 2,1% 0,13 3,11% 30680 12796188

Apr-12 10721,44 1,9% 0,14 3,13% 30340 12965893

May-12 10716,73 1,8% 0,16 3,16% 31820 12952837

Jun-12 11003,17 1,6% 0,16 3,15% 31895 13062967

Jul-12 11278,6 1,4% 0,16 3,17% 31440 13113076

Aug-12 11377,7 1,4% 0,13 3,14% 31315 13220312

Sep-12 11341,75 1,4% 0,14 3,15% 30660 13351875

Oct-12 11488,38 1,4% 0,16 3,17% 30565 13377116

Nov-12 10957,26 1,3% 0,16 3,21% 30435 13417128

Dec-12 11520,73 1,2% 0,16 3,19% 30583 13504244

Jan-13 11112,97 1,3% 0,14 3,20% 30995 13758580

Feb-13 11105,74 1,5% 0,15 3,19% 30920 13793896

Mar-13 11357,06 1,6% 0,14 3,17% 30885 13921229

Apr-13 11663,19 1,7% 0,15 3,11% 30315 13997989

May-13 12403,8 1,8% 0,11 3,15% 30850 14146321

Jun-13 12294,5 1,8% 0,09 3,12% 31785 14145399

Jul-13 12373,68 2,0% 0,09 3,17% 32490 14232369

Aug-13 12046,89 1,9% 0,08 3,16% 32995 14257834

Page 111: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

100

Sep-13 12364,88 2,6% 0,08 3,13% 32575 14294869

Oct-13 12742,22 2,8% 0,09 3,15% 31581 14391065

Nov-13 12734,18 2,9% 0,08 3,20% 32265 14266010

Dec-13 13051,6 3,2% 0,09 3,18% 32815 14523171

Jan-14 12604,02 3,4% 0,07 3,21% 33460 14644089

Feb-14 12895,61 3,5% 0,07 3,29% 32785 14601422

Mar-14 13146,18 3,5% 0,08 3,29% 32685 14739822

Apr-14 13214,5 3,4% 0,09 3,38% 32671 14839621

May-14 13136,04 3,2% 0,09 3,43% 32150 14918723

Jun-14 13387,34 3,3% 0,1 3,45% 32105 14935199

Jul-14 13383,98 3,2% 0,09 3,42% 31890 15036835

Aug-14 13219,74 3,3% 0,09 3,69% 31570 14941215

Sep-14 13185,85 2,6% 0,09 3,72% 32715 15039321

Oct-14 13346,37 2,8% 0,09 3,59% 32835 15164746

Nov-14 13036,26 3,0% 0,09 3,79% 33685 15278142

Dec-14 12507,03 2,7% 0,12 3,86% 34950 15538074

Jan-15 12851,97 1,0% 0,11 3,84% 36235 15543445

Feb-15 13120,63 0,1% 0,11 3,77% 36113 15609234

Mar-15 13122,15 0,9% 0,11 3,73% 37165 15897436

Apr-15 13073,91 1,8% 0,12 3,29% 35705 15798585

May-15 12576,45 2,1% 0,12 3,69% 36515 15763295

Jun-15 12208,85 2,5% 0,13 3,67% 37855 15825226

Jul-15 12373,72 3,3% 0,13 3,66% 38175 15613484

Aug-15 11443,34 3,1% 0,14 3,67% 42140 15628874

Sep-15 11889,05 2,6% 0,14 3,73% 44455 15824622

Oct-15 12392,83 2,5% 0,12 3,75% 43040 15764610

Nov-15 12506,87 2,6% 0,12 3,73% 42615 15841178

Dec-15 12800,65 2,7% 0,24 3,85% 42920 15952637

Lampiran 4 : Data Penelitian Malaysia (dalam bentuk LN)

Bulan/Tahun Harga FBMS Inflasi Malay Rate Kurs JUB

May-11 9,249632 -3,41125 -3,41733 10,31278 16,25388

Jun-11 9,260795 -3,35241 -3,37261 10,31576 16,26564

Jul-11 9,247224 -3,38139 -3,3992 10,29401 16,26344

Aug-11 9,169911 -3,41125 -3,42038 10,30236 16,26692

Sep-11 9,118955 -3,38139 -3,42038 10,37067 16,28971

Okct-11 9,202799 -3,38139 -3,42344 10,33316 16,2864

Nov-11 9,195046 -3,41125 -3,44202 10,36486 16,31023

Dec-11 9,239927 -3,50656 -3,4389 10,36628 16,33396

Jan-12 9,259023 -3,61192 -3,46414 10,32401 16,35716

Feb-12 9,288594 -3,81671 -3,46414 10,30895 16,35997

Mar-12 9,288803 -3,86323 -3,47055 10,33137 16,36466

Apr-12 9,280001 -3,96332 -3,46414 10,32022 16,37783

May-12 9,279561 -4,01738 -3,4546 10,36785 16,37683

Jun-12 9,305939 -4,13517 -3,45777 10,3702 16,38529

Jul-12 9,330662 -4,2687 -3,45144 10,35584 16,38912

Aug-12 9,339411 -4,2687 -3,46095 10,35185 16,39726

Sep-12 9,336246 -4,2687 -3,45777 10,33071 16,40717

Oct-12 9,349091 -4,2687 -3,45144 10,32761 16,40906

Nov-12 9,301758 -4,34281 -3,4389 10,32335 16,41204

Dec-12 9,351903 -4,42285 -3,44515 10,3282 16,41851

Page 112: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

101

Jan-13 9,315868 -4,34281 -3,44202 10,34158 16,43717

Feb-13 9,315217 -4,19971 -3,44515 10,33916 16,43974

Mar-13 9,337595 -4,13517 -3,45144 10,33803 16,44893

Apr-13 9,364193 -4,07454 -3,47055 10,3194 16,45442

May-13 9,425758 -4,01738 -3,45777 10,33689 16,46497

Jun-13 9,416907 -4,01738 -3,46734 10,36675 16,4649

Jul-13 9,423327 -3,91202 -3,45144 10,38869 16,47103

Aug-13 9,396562 -3,96332 -3,4546 10,40411 16,47282

Sep-13 9,422615 -3,64966 -3,46414 10,3913 16,47541

Oct-13 9,452676 -3,57555 -3,45777 10,36031 16,48212

Nov-13 9,452045 -3,54046 -3,44202 10,38174 16,47339

Dec-13 9,476666 -3,44202 -3,44829 10,39864 16,49126

Jan-14 9,441771 -3,38139 -3,4389 10,41811 16,49955

Feb-14 9,464642 -3,35241 -3,41428 10,39773 16,49663

Mar-14 9,483887 -3,35241 -3,41428 10,39467 16,50606

Apr-14 9,48907 -3,38139 -3,38729 10,39424 16,51281

May-14 9,483115 -3,44202 -3,37261 10,37817 16,51813

Jun-14 9,502065 -3,41125 -3,3668 10,37677 16,51923

Jul-14 9,501814 -3,44202 -3,37553 10,37005 16,52601

Aug-14 9,489466 -3,41125 -3,29954 10,35996 16,51963

Sep-14 9,4869 -3,64966 -3,29145 10,39559 16,52618

Oct-14 9,499 -3,57555 -3,32702 10,39925 16,53448

Nov-14 9,47549 -3,50656 -3,2728 10,42481 16,54193

Dec-14 9,434046 -3,61192 -3,2545 10,46167 16,5588

Jan-15 9,461252 -4,60517 -3,2597 10,49778 16,55915

Feb-15 9,481941 -6,90776 -3,2781 10,49441 16,56337

Mar-15 9,482057 -4,71053 -3,28876 10,52312 16,58167

Apr-15 9,478374 -4,01738 -3,41428 10,48305 16,57543

May-15 9,439581 -3,86323 -3,29954 10,50548 16,57319

Jun-15 9,409916 -3,68888 -3,30498 10,54152 16,57712

Jul-15 9,42333 -3,41125 -3,30771 10,54994 16,56365

Aug-15 9,345163 -3,47377 -3,30498 10,64875 16,56463

Sep-15 9,383373 -3,64966 -3,28876 10,70223 16,57708

Oct-15 9,424873 -3,68888 -3,28341 10,66989 16,57328

Nov-15 9,434033 -3,64966 -3,28876 10,65996 16,57812

Dec-15 9,457251 -3,61192 -3,2571 10,66709 16,58513

Lampiran 5 : Uji Stasioneritas

1. Uji Akar Unit

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On ISSI

Null Hypothesis: ISSI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.858057 0.3492

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

Page 113: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

102

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(ISSI)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:16

Sample (adjusted): 2011M02 2015M07

Included observations: 54 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ISSI(-1) -0.094902 0.051076 -1.858057 0.0688

C 14495.54 7635.899 1.898341 0.0632

R-squared 0.062258 Mean dependent var 384.6481

Adjusted R-squared 0.044225 S.D. dependent var 5973.396

S.E. of regression 5839.816 Akaike info criterion 20.21912

Sum squared resid 1.77E+09 Schwarz criterion 20.29279

Log likelihood -543.9162 Hannan-Quinn criter. 20.24753

F-statistic 3.452377 Durbin-Watson stat 1.703565

Prob(F-statistic) 0.068826

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On Inflasi Indonesia

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.228882 0.1988

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:17

Sample (adjusted): 2011M03 2015M07

Included observations: 53 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INFLASI(-1) -0.139843 0.062742 -2.228882 0.0303

D(INFLASI(-1)) 0.412844 0.135655 3.043340 0.0037

C 0.007890 0.003783 2.085829 0.0421

R-squared 0.190545 Mean dependent var -0.000245

Adjusted R-squared 0.158166 S.D. dependent var 0.007621

S.E. of regression 0.006992 Akaike info criterion -7.033162

Sum squared resid 0.002444 Schwarz criterion -6.921636

Log likelihood 189.3788 Hannan-Quinn criter. -6.990274

F-statistic 5.884964 Durbin-Watson stat 1.823552

Prob(F-statistic) 0.005068

Page 114: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

103

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On FFR

Null Hypothesis: FFR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.961570 0.7606

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(FFR)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:17

Sample (adjusted): 2011M02 2015M07

Included observations: 54 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

FFR(-1) -0.098181 0.102105 -0.961570 0.3407

C 0.013596 0.011631 1.168938 0.2478

R-squared 0.017470 Mean dependent var 0.002778

Adjusted R-squared -0.001424 S.D. dependent var 0.021668

S.E. of regression 0.021683 Akaike info criterion -4.788215

Sum squared resid 0.024449 Schwarz criterion -4.714549

Log likelihood 131.2818 Hannan-Quinn criter. -4.759805

F-statistic 0.924617 Durbin-Watson stat 1.440067

Prob(F-statistic) 0.340716

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On BIrate

Null Hypothesis: BIRATE has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.131607 0.6966

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(BIRATE)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:18

Sample (adjusted): 2011M04 2015M07

Included observations: 52 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Page 115: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

104

BIRATE(-1) -0.030812 0.027228 -1.131607 0.2634

D(BIRATE(-1)) 0.123159 0.133286 0.924023 0.3601

D(BIRATE(-2)) 0.392804 0.134067 2.929907 0.0052

C 0.002154 0.001849 1.164709 0.2499

R-squared 0.182223 Mean dependent var 0.000144

Adjusted R-squared 0.131112 S.D. dependent var 0.001673

S.E. of regression 0.001559 Akaike info criterion -10.01567

Sum squared resid 0.000117 Schwarz criterion -9.865579

Log likelihood 264.4075 Hannan-Quinn criter. -9.958131

F-statistic 3.565234 Durbin-Watson stat 2.089257

Prob(F-statistic) 0.020777

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On Nilai Tukar Rupiah

Null Hypothesis: KURS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.367722 0.9070

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(KURS)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:19

Sample (adjusted): 2011M02 2015M07

Included observations: 54 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

KURS(-1) -0.008922 0.024264 -0.367722 0.7146

C 194.0037 268.9923 0.721224 0.4740

R-squared 0.002594 Mean dependent var 96.25926

Adjusted R-squared -0.016587 S.D. dependent var 300.6332

S.E. of regression 303.1163 Akaike info criterion 14.30244

Sum squared resid 4777732. Schwarz criterion 14.37611

Log likelihood -384.1660 Hannan-Quinn criter. 14.33085

F-statistic 0.135219 Durbin-Watson stat 2.219654

Prob(F-statistic) 0.714573

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On JUB Indonesia

Null Hypothesis: JUB has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Page 116: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

105

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.586078 0.8647

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(JUB)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:20

Sample (adjusted): 2011M03 2015M07

Included observations: 53 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

JUB(-1) -0.006159 0.010508 -0.586078 0.5605

D(JUB(-1)) -0.331982 0.135590 -2.448421 0.0179

C 71380.16 38307.88 1.863328 0.0683

R-squared 0.111042 Mean dependent var 37399.75

Adjusted R-squared 0.075483 S.D. dependent var 44596.32

S.E. of regression 42880.16 Akaike info criterion 24.22514

Sum squared resid 9.19E+10 Schwarz criterion 24.33667

Log likelihood -638.9663 Hannan-Quinn criter. 24.26803

F-statistic 3.122800 Durbin-Watson stat 2.167257

Prob(F-statistic) 0.052727

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On FBMS

Null Hypothesis: FBMS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.383221 0.5839

Test critical values: 1% level -3.555023

5% level -2.915522

10% level -2.595565

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(FTES)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:22

Sample (adjusted): 2011M02 2015M08

Included observations: 55 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

FTES(-1) -0.057949 0.041894 -1.383221 0.1724

C 731.1260 499.2660 1.464402 0.1490

R-squared 0.034842 Mean dependent var 43.63473

Adjusted R-squared 0.016632 S.D. dependent var 353.5983

S.E. of regression 350.6455 Akaike info criterion 14.59311

Sum squared resid 6516471. Schwarz criterion 14.66611

Log likelihood -399.3107 Hannan-Quinn criter. 14.62134

Page 117: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

106

F-statistic 1.913299 Durbin-Watson stat 2.105793

Prob(F-statistic) 0.172397

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On Inflasi Malaysia

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.954049 0.7633

Test critical values: 1% level -3.555023

5% level -2.915522

10% level -2.595565

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:21

Sample (adjusted): 2011M02 2015M08

Included observations: 55 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INFLASI(-1) -0.096108 0.100737 -0.954049 0.3444

C 0.013282 0.011436 1.161405 0.2507

R-squared 0.016884 Mean dependent var 0.002727

Adjusted R-squared -0.001666 S.D. dependent var 0.021470

S.E. of regression 0.021487 Akaike info criterion -4.807009

Sum squared resid 0.024471 Schwarz criterion -4.734015

Log likelihood 134.1928 Hannan-Quinn criter. -4.778782

F-statistic 0.910209 Durbin-Watson stat 1.456919

Prob(F-statistic) 0.344390

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On FFR

Null Hypothesis: FFR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.978371 0.0000

Test critical values: 1% level -3.555023

5% level -2.915522

10% level -2.595565

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(FFR)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:24

Sample (adjusted): 2011M02 2015M08

Page 118: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

107

Included observations: 55 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

FFR(-1) -0.802129 0.134172 -5.978371 0.0000

C 0.020557 0.003801 5.407574 0.0000

R-squared 0.402756 Mean dependent var -0.000109

Adjusted R-squared 0.391487 S.D. dependent var 0.015038

S.E. of regression 0.011731 Akaike info criterion -6.017548

Sum squared resid 0.007293 Schwarz criterion -5.944554

Log likelihood 167.4826 Hannan-Quinn criter. -5.989321

F-statistic 35.74092 Durbin-Watson stat 2.056397

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On Suku Bunga Malaysia

Null Hypothesis: MALAYRATE has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.716651 0.4172

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(MALAYRATE)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:25

Sample (adjusted): 2011M04 2015M08

Included observations: 53 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

MALAYRATE(-1) -0.493599 0.287536 -1.716651 0.0924

D(MALAYRATE(-1)) -0.536464 0.231253 -2.319815 0.0246

D(MALAYRATE(-2)) -0.565037 0.160983 -3.509912 0.0010

C 0.029149 0.016230 1.795971 0.0787

R-squared 0.527392 Mean dependent var 0.006634

Adjusted R-squared 0.498457 S.D. dependent var 0.099205

S.E. of regression 0.070256 Akaike info criterion -2.400859

Sum squared resid 0.241862 Schwarz criterion -2.252157

Log likelihood 67.62276 Hannan-Quinn criter. -2.343675

F-statistic 18.22669 Durbin-Watson stat 1.901201

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On Nilai Tukar Ringgit

Null Hypothesis: KURS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

Page 119: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

108

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic 0.703867 0.9912

Test critical values: 1% level -3.555023

5% level -2.915522

10% level -2.595565

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(KURS)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:26

Sample (adjusted): 2011M02 2015M08

Included observations: 55 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

KURS(-1) 0.026421 0.037537 0.703867 0.4846

C -641.4642 1248.912 -0.513618 0.6097

R-squared 0.009261 Mean dependent var 232.8182

Adjusted R-squared -0.009432 S.D. dependent var 960.6957

S.E. of regression 965.2157 Akaike info criterion 16.61827

Sum squared resid 49376994 Schwarz criterion 16.69126

Log likelihood -455.0023 Hannan-Quinn criter. 16.64649

F-statistic 0.495429 Durbin-Watson stat 1.925785

Prob(F-statistic) 0.484596

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On JUB Malaysia

Null Hypothesis: JUB has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.083959 0.2518

Test critical values: 1% level -3.555023

5% level -2.915522

10% level -2.595565

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(JUB)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:27

Sample (adjusted): 2011M02 2015M08

Included observations: 55 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

JUB(-1) -0.022827 0.010954 -2.083959 0.0420

C 403094.8 154857.6 2.603003 0.0120

R-squared 0.075735 Mean dependent var 81787.82

Adjusted R-squared 0.058296 S.D. dependent var 110505.6

S.E. of regression 107236.2 Akaike info criterion 26.03914

Sum squared resid 6.09E+11 Schwarz criterion 26.11214

Page 120: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

109

Log likelihood -714.0764 Hannan-Quinn criter. 26.06737

F-statistic 4.342887 Durbin-Watson stat 2.356199

Prob(F-statistic) 0.042001

2. Uji Derajat Integrasi (1 st Difference)

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(ISSI)

Null Hypothesis: D(ISSI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.540494 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(ISSI,2)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:16

Sample (adjusted): 2011M03 2015M07

Included observations: 53 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(ISSI(-1)) -0.901158 0.137781 -6.540494 0.0000

C 204.5293 818.7243 0.249815 0.8037

R-squared 0.456163 Mean dependent var -59.16981

Adjusted R-squared 0.445499 S.D. dependent var 7994.611

S.E. of regression 5953.172 Akaike info criterion 20.25824

Sum squared resid 1.81E+09 Schwarz criterion 20.33259

Log likelihood -534.8434 Hannan-Quinn criter. 20.28683

F-statistic 42.77807 Durbin-Watson stat 1.841660

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(Inflasi Indonesia)

Null Hypothesis: D(INFLASI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.775980 0.0003

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 121: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

110

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI,2)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:17

Sample (adjusted): 2011M03 2015M07

Included observations: 53 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(INFLASI(-1)) -0.655307 0.137209 -4.775980 0.0000

C -0.000265 0.000997 -0.265560 0.7916

R-squared 0.309037 Mean dependent var -0.000302

Adjusted R-squared 0.295488 S.D. dependent var 0.008648

S.E. of regression 0.007259 Akaike info criterion -6.976171

Sum squared resid 0.002687 Schwarz criterion -6.901820

Log likelihood 186.8685 Hannan-Quinn criter. -6.947579

F-statistic 22.80999 Durbin-Watson stat 1.805881

Prob(F-statistic) 0.000016

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(FFR)

Null Hypothesis: D(FFR) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.174821 0.0001

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(FFR,2)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:18

Sample (adjusted): 2011M03 2015M07

Included observations: 53 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(FFR(-1)) -1.082351 0.209157 -5.174821 0.0000

C 0.003254 0.002999 1.084903 0.2831

R-squared 0.344294 Mean dependent var 0.002642

Adjusted R-squared 0.331437 S.D. dependent var 0.026686

S.E. of regression 0.021820 Akaike info criterion -4.775008

Sum squared resid 0.024281 Schwarz criterion -4.700657

Log likelihood 128.5377 Hannan-Quinn criter. -4.746416

F-statistic 26.77878 Durbin-Watson stat 1.373900

Prob(F-statistic) 0.000004

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(BIrate)

Page 122: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

111

Null Hypothesis: D(BIRATE) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.066005 0.0355

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(BIRATE,2)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:19

Sample (adjusted): 2011M04 2015M07

Included observations: 52 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(BIRATE(-1)) -0.525253 0.171315 -3.066005 0.0035

D(BIRATE(-1),2) -0.368953 0.132778 -2.778712 0.0077

C 7.58E-05 0.000218 0.347157 0.7300

R-squared 0.495649 Mean dependent var 0.000000

Adjusted R-squared 0.475063 S.D. dependent var 0.002158

S.E. of regression 0.001564 Akaike info criterion -10.02781

Sum squared resid 0.000120 Schwarz criterion -9.915236

Log likelihood 263.7230 Hannan-Quinn criter. -9.984650

F-statistic 24.07728 Durbin-Watson stat 2.057026

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(Nilai Tukar Rupiah)

Null Hypothesis: D(KURS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.095175 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(KURS,2)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:19

Sample (adjusted): 2011M03 2015M07

Included observations: 53 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Page 123: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

112

D(KURS(-1)) -1.123166 0.138745 -8.095175 0.0000

C 111.9389 43.82739 2.554085 0.0137

R-squared 0.562351 Mean dependent var 0.830189

Adjusted R-squared 0.553770 S.D. dependent var 453.6175

S.E. of regression 303.0185 Akaike info criterion 14.30247

Sum squared resid 4682830. Schwarz criterion 14.37682

Log likelihood -377.0155 Hannan-Quinn criter. 14.33106

F-statistic 65.53186 Durbin-Watson stat 2.019878

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(JUB Indonesia)

Null Hypothesis: D(JUB) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.872837 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(JUB,2)

Method: Least Squares

Date: 07/26/16 Time: 13:21

Sample (adjusted): 2011M03 2015M07

Included observations: 53 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(JUB(-1)) -1.329206 0.134633 -9.872837 0.0000

C 49384.96 7633.521 6.469486 0.0000

R-squared 0.656503 Mean dependent var 993.3208

Adjusted R-squared 0.649768 S.D. dependent var 71988.79

S.E. of regression 42603.27 Akaike info criterion 24.19426

Sum squared resid 9.26E+10 Schwarz criterion 24.26861

Log likelihood -639.1478 Hannan-Quinn criter. 24.22285

F-statistic 97.47290 Durbin-Watson stat 2.167826

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(FBMS)

Null Hypothesis: D(FBMS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.798280

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

Page 124: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

113

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(FTES,2)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:29

Sample (adjusted): 2011M03 2015M08

Included observations: 54 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic

D(FTES(-1)) -1.082462 0.138808 -7.798280

C 45.49696 49.14908 0.925693

R-squared 0.539061 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.530197 S.D. dependent var

S.E. of regression 358.9727 Akaike info criterion

Sum squared resid 6700793. Schwarz criterion

Log likelihood -393.2990 Hannan-Quinn criter.

F-statistic 60.81318 Durbin-Watson stat

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(Inflasi Malaysia)

Null Hypothesis: D(INFLASI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.163527 0.0001

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI,2)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:30

Sample (adjusted): 2011M03 2015M08

Included observations: 54 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(INFLASI(-1)) -1.081164 0.209385 -5.163527 0.0000

C 0.002823 0.002975 0.948919 0.3471

R-squared 0.338944 Mean dependent var 0.002222

Adjusted R-squared 0.326231 S.D. dependent var 0.026612

S.E. of regression 0.021844 Akaike info criterion -4.773475

Sum squared resid 0.024812 Schwarz criterion -4.699809

Log likelihood 130.8838 Hannan-Quinn criter. -4.745065

F-statistic 26.66201 Durbin-Watson stat 1.439641

Prob(F-statistic) 0.000004

Page 125: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

114

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(FFR)

Null Hypothesis: D(FFR) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.393433 0.0000

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(FFR,2)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:31

Sample (adjusted): 2011M05 2015M08

Included observations: 52 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(FFR(-1)) -2.953754 0.351913 -8.393433 0.0000

D(FFR(-1),2) 1.090888 0.255632 4.267415 0.0001

D(FFR(-2),2) 0.380057 0.133509 2.846664 0.0065

C -0.000436 0.001607 -0.271275 0.7873

R-squared 0.821589 Mean dependent var 3.85E-05

Adjusted R-squared 0.810439 S.D. dependent var 0.026602

S.E. of regression 0.011582 Akaike info criterion -6.004874

Sum squared resid 0.006439 Schwarz criterion -5.854778

Log likelihood 160.1267 Hannan-Quinn criter. -5.947331

F-statistic 73.68075 Durbin-Watson stat 2.157599

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(Suku Bunga Malaysia)

Null Hypothesis: D(MALAYRATE) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.35752 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(MALAYRATE,2)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:32

Sample (adjusted): 2011M04 2015M08

Included observations: 53 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Page 126: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

115

D(MALAYRATE(-1)) -2.594908 0.228475 -11.35752 0.0000

D(MALAYRATE(-1),2) 0.729432 0.131896 5.530345 0.0000

C 0.006748 0.009837 0.685975 0.4959

R-squared 0.802547 Mean dependent var 0.006577

Adjusted R-squared 0.794649 S.D. dependent var 0.158027

S.E. of regression 0.071611 Akaike info criterion -2.380193

Sum squared resid 0.256408 Schwarz criterion -2.268667

Log likelihood 66.07512 Hannan-Quinn criter. -2.337306

F-statistic 101.6126 Durbin-Watson stat 2.128415

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(Nilai Tukar Ringgit)

Null Hypothesis: D(KURS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.719318 0.0000

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(KURS,2)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:33

Sample (adjusted): 2011M03 2015M08

Included observations: 54 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(KURS(-1)) -0.929327 0.138307 -6.719318 0.0000

C 219.1034 136.6665 1.603198 0.1149

R-squared 0.464741 Mean dependent var 3.981481

Adjusted R-squared 0.454448 S.D. dependent var 1321.857

S.E. of regression 976.3440 Akaike info criterion 16.64184

Sum squared resid 49568879 Schwarz criterion 16.71551

Log likelihood -447.3297 Hannan-Quinn criter. 16.67025

F-statistic 45.14924 Durbin-Watson stat 1.977502

Prob(F-statistic) 0.000000

Augmented Dickey-Fuller Unit Root Test On D(JUB Malaysia)

Null Hypothesis: D(JUB) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.123829 0.0000

Page 127: PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33549/4/Elly Nurdiana - FSH.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh inflasi,

116

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116

*MacKinnon (1996) one-sided p-values. Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(JUB,2)

Method: Least Squares

Date: 08/31/16 Time: 09:33

Sample (adjusted): 2011M03 2015M08

Included observations: 54 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(JUB(-1)) -1.117066 0.137505 -8.123829 0.0000

C 90303.40 18850.99 4.790379 0.0000

R-squared 0.559309 Mean dependent var -445.2222

Adjusted R-squared 0.550835 S.D. dependent var 166494.9

S.E. of regression 111584.5 Akaike info criterion 26.11929

Sum squared resid 6.47E+11 Schwarz criterion 26.19295

Log likelihood -703.2207 Hannan-Quinn criter. 26.14770

F-statistic 65.99660 Durbin-Watson stat 1.972535

Prob(F-statistic) 0.000000