Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Profitabilitas Terhadap ...
Transcript of Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Profitabilitas Terhadap ...
Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Profitabilitas Terhadap Return
Saham dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) Tahun 2014-2018
Oleh:
ROBI’ATUL ADAWIYAH
NIM : 1646200213
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah
Palembang untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan pesatnya pertumbuhan saham syariah di atas, investor sangat
tertarik untuk berinvestasi lebih lanjut. Investasi adalah sejumlah dana yang
dikeluarkan kepada suatu institusi seperti membeli saham, obligasi dan lainnya
dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun, sebelum
berinvestasi, investor tentunya akan menilai kinerja dari perusahaan terkait
melalui laporan keuangan. Bagi perusahaan yang mengeluarkan saham, wajib
mengeluarkan laporan keuangannya karena laporan tersebut merupakan media
informasi untuk pihak eksternal seperti pemerintah, investor, kreditur dan lain-
lain. Terutama bagi investor, informasi tentang laba merupakan hal utama yang
dilihatnya untuk mempertimbangkan keputusan berinvestasinya, baik untuk
mengambil keuntungan deviden maupun hanya untuk mendapatkan return.
Berikut ini gambar 1.1 yang merupakan data rata-rata return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di ISSI periode 2014-2018.
Gambar 1.1
Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur di Indeks Saham Syariah (ISSI)
Tahun 2014-2018
Sumber : Gambar diolah penulis, 2020
-2
0
2
4
2014 2015 2016 2017 2018
Rata-rata Return Saham
Return Saham
2
Berdasarkan gambar 1.1 di atas, rata-rata return saham pada tahun 2014
berada di angka 0,129308198, selanjutnya pada tahun 2015 menunjukkan angka -
0,117, lalu pada tahun 2016 meningkat menjadi 2,297 dan menurun lagi pada
tahun 2017 menjadi 0,179 dan pada 2018 menjadi 0,089, sehingga dapat
disimpulkan bahwa return saham mengalami fluktuatif yang dapat turun dan
meningkat dengan drastis. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya kepastian
return yang akan didapat oleh investor mengingat banyaknya risiko yang
mungkin dihadapi di masa mendatang. Maka dari itu, investor tentu akan sangat
berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, dan laporan keuanganlah yang
menjadi sumber utama informasi yang menunjukkan kinerja perusahaan terutama
dalam mendapatkan laba.
Maka dari itu, mengingat pentingnya kinerja perusahaan terutama mengenai
laba, terkadang manajer cenderung untuk mempengaruhi laba/profit dalam
laporan keuangan perusahaan dengan berbagai motif tertentu yang sering dikenal
sebagai manajemen laba. Manajemen Laba merupakan perilaku oportunis seorang
manajer untuk merubah angka dalam laporan keuangan1 agar sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai manajer dengan menggunakan metode akuntansi tertentu
ketika mencatat dan menyusun laporan informasi dalam laporan keuangan.
Ada beberapa perusahaan yang terlibat melakukan manajemen laba. Contoh
kasusnya adalah manajemen laba yang dilakukan oleh PT Garuda Indonesia yang
membukukan laba bersih tahun 2018 senilai US$809 ribu yang setara dengan
1 Ferdiansyah & Dian Purnamasari, Pengaruh Manajemen Laba terhadap Reurn Saham dengan
Kecerdasan Investor sebagai Variabel Moderating, Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi, Vo.IV
No.2/November/2012, Hal. 16
3
Rp.11, 56 miliar, yang berbanding terbalik pada kinerja tahun 2017 yang
mengalami kerugian mencapai US$216,58 juta yang setaara dengan Rp.3,09
triliun. Padahal saat kuartal III tahun 2018, PT Garuda Indonesia masih
mengalami kerugian sebesar US$114,08 juta setara dengan Rp.1,63 triliun. Hal ini
dikarenakan laba tersebut ditopang oleh kerja sama antara Garuda dan PT Mahata
Aero teknologi sebesar USS$239,94 juta atau senilai dengan Rp.2,98 triliun yang
dana ini seharusnya masih bersifat piutang, tetapi telah diakui sebagai pendapatan.
Namun, menurut dua komisaris Garuda Indonesia Chairul Tanjung dan Dony
Oskaria dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) berpendapat hal ini justru
merugikan perusahaan karena perusahaan wajib membayar Pajak Penghasilan
(PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari laba tersebut. Dan hal ini membuat
pasar merespon negative sehingga harga saham PT Garuda turun hingga 34 poin
ke level Rp 366/saham2 pada 28 Juni 2019, sehingga return sahamnya pun turun
menjadi -7,58% dari 1,02% dari tanggal sebelumnya.
Manajemen laba dilakukan dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah
agar investor tertarik untuk berinvestasi dan menanamkan modalnya pada
perusahaan. Selain itu, manajemen laba timbul karena agency problem karena
ketidak seimbangan antara kepentingan manajer dan pemegang saham, dimana
manajer harus mengoptimalkan kepentingan pemegang saham namun di sisi
manajer ingin memaksimalkan kepentingannya sendiri. Meskipun menurut para
akademisi manajemen laba hanya sebagai akibat dari adanya beberapa cara
penyampaian informasi laporan keuangan, namun bagi para praktisi seperti
2https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4603702/laporan-keuangan-terbukti-cacat-saham-
garuda-langsung-jatuh/komentar, (diakses pada 28 Desember 2019 pukul 08.00)
4
investor, manajemen laba merupakan suatu kecurangan yang dapat merugikan
pihak di luar manajemen perusahaan. Manajemen Laba dinilai dapat menurunkan
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan sehingga banyak investor menarik
kembali investasinya dan menurunkan nilai perusahaan sehingga berdampak pada
menurunnya harga saham di pasar modal dan menurunkan return saham.
Sehubungan dengan uraian di atas, struktur kepemilikan saham yang
diproksikan dengan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional,
berpengaruh terhadap tindakan yang akan diambil oleh perusahaan. Manajer yang
diangkat oleh pemegang saham harus bekerja dan bertindak untuk kepentingan
pemegang saham serta mempertahankan bahkan meningkatkan harga dan return
saham di pasar sehingga nilai perusahaan meningkat. Namun, proporsi
kepemilikan manajer atas perusahaan kurang dari 100% memicu terjadinya
konflik/agency problem, karena manajer cenderung mengejar kepentingan sendiri
bukan untuk pemegang saham dan konflik ini mengakibatkan menurunnya nilai
perusahaan. Konflik ini dapat diminimumkan dengan mekanisme pengawasan
yang akan menimbulkan biaya/agency cost.
Maka dari itu, terdapat alternatif lain yakni dengan meningkatkan
Kepemilikan manajerial3. Kepemilikan manajerial dipandang sebagai solusi yang
tepat untuk mengurangi konflik, karena dapat menyamakan kepentingan antara
manajer dan pemegang saham. Namun, bukti empiris menunjukkan bahwa
kepemilikan manajerial masih sangat rendah, bahkan tidak sedikit perusahaan
3 Etty Murwaningsari, Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Return Saham, Media Riset
Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol.12, No.1, April 2012, (Jakarta : Universitas Trisakti,
2012) Hal. 46
5
yang tidak memiliki kepemilikan manajerial sehingga manajemen cenderung
melakukan pembiayaan / agency cost yang bukan prioritas perusahaan.
Maka dari itu, perusahaan dapat meningkatkan kepemilikan institusional
sebagai agen pengawas yang lebih optimal terhadap kinerja dan keputusan
manajemen di perusahaan, karena kepemilikan institusional akan berpihak kepada
pemegang saham minoritas karena memiliki kepentingan yang sama dalam hal
insentif yang tindakan ini akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan
yang dapat dilihat dari naiknya harga saham di pasar4 sehingga meningkatkan
return saham.
Selain itu, manajemen laba ini membuat investor kesulitan untuk
menganalisis dan membuat keputusan investasi, karena informasi yang
dibutuhkan untuk mempertimbangkan keputusan berinvestasi juga akan berubah
contohnya saja Return On Equity/ROE. ROE menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba yang dapat diperoleh pemegang saham5.
Jadi, apabila nilai ROE rendah, maka kinerja perusahaannya rendah sehingga
berdampak pada menurunnya tingkat pengembalian investasi bagi pemegang
saham. Ketika informasi pada laba berubah, otomatis angka pada hasil ROE juga
ikut berubah dan investor mendapat informasi yang salah sehingga investor
tersebut dapat membuat keputusan yang salah dan dapat menyebabkan kerugian
pada investor.
4 Ni Luh Gede Novitasari, Pengaruh Corporate Governance dan Faktor Fundamental Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Tredaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal
KRISNA:Kumpulan Riset Akuntansi, Vol.9 No.1, Juli 2017, (Denpasar : Universitas
Mahaswaraswati, 2017), Hal. 37 5 Ibid, Hal. 48
6
Berdasarkan penelitian terdahulu, penulis mengindikasikan adanya research
gap dari variabel struktur kepemilikan terhadap return saham yang dapat dilihat
pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Research gap Struktur Kepemilikan terhadap Return Saham
Pengaruh
Struktur
Kepemilikan
terhadap Return
Saham
Kepemilikan Manajerial
Hasil Penelitian Peneliti
Kepemilikan Manajerial
berpengaruh terhadap
return saham
1. Etty Murwanigsari (2012)
2. Afriyani (2018)
3. Anamaria Pongkorung,
Perenkuan Tommy & Joy
E. Tulung (2018)
Kepemilikan Manajerial
tidak berpengaruh terhadap
return saham
Kurnia Syafaatul L. (2014)
Kepemilikan Institusional
Hasil Penelitian Peneliti
Kepemilikan Institusional
berpengaruh terhadap
return saham
1. Etty Murwanigsari (2012)
2. Afriyani (2018)
3. Anamaria Pongkorung,
Perenkuan Tommy & Joy
E. Tulung (2018)
Kepemilikan Institusional
tidak berpengaruh terhadap
return saham
Kurnia Syafaatul L. (2014)
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020
Dalam penelitian yang dilakukan Etty Murwaningsari, Afriyani dan
Anamaria Pongkorung dkk kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap return
saham. Pada penelitian Etty Murwaningsari, kepemilikan manajerial berpengaruh
7
positif dan berpengaruh signifikan dengan nilai signifikansi 0,01 dan koefisien
regresi 9,0896. Sedangkan pada penelitian Kurnia Syafaatul, kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap harga saham yang berarti juga tidak
mempengaruhi return saham yang dapat dilihat dari nilai thitung sebesar -0,593
dengan nilai signifikansi 0,5577.
Untuk variabel kepemilikan institusional, dalam penelitian Etty
Murwaningsari, Afriyani dan Anamaria Pongkorung dkk kepemilikan
institusional berpengaruh terhadap return saham. Pada penelitian Afriyani,
kepemilikan institusional memiliki nilai signifikansinya sebesar 0,809 dan nilai
koefisien regresi sebesar 0,023 yang artinya kepemilikan institusional
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap return saham8.
Namun, pada penelitian Kurnia Syafaatul, kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap harga saham yang berarti juga tidak mempengaruhi return
saham yang dapat dilihat dari nilai thitung sebesar -1,583 dengan nilai signifikansi
0,1219.
Untuk hasil penelitian variabel profitabilitas yang diukur dengan return on
equity/ROE terhadap return saham, terdapat research gap yang dapat dilihat pada
tabel 1.2 berikut ini.
6 Etty Murwaningsari, Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Return Saham, Media Riset
Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol.12, No.1, April 2012, (Jakarta : Universitas Trisakti,
2012) Hal. 55 7 Kurnia Syafaatul L. ”Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Harga Saham”, Jurnal
Vol.2 No. 2 2014, (Malang : Universitas Brawijaya, 2014) Hal. 13 8 Afriyani, Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Return Saham dan Nilai Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI, Jurnal Ekonomi Vol. 6 No. 1 Juni 2018 (Makassar : STIE Tri
Dharma Nusantara, 2018) Hal. 41 9 Kurnia Syafaatul L. ”Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Harga Saham”, Jurnal
Vol.2 No. 2 2014, (Malang : Universitas Brawijaya, 2014) Hal. 13
8
Tabel 1.2
Research gap ROE terhadap Return Saham
Pengaruh
Profitabilitas
terhadap Return
Saham
Hasil Penelitian Peneliti
ROE berpengaruh terhadap
return saham
1. Choirurodin (2018)
2. Febian Rahmandia (2013)
ROE tidak berpengaruh
terhadap return saham
1. Lilis Purnamasari
2. Dewi Pramita I.O. (2015)
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Choirurodin dan Febian
Rahmandia, ROE berpengaruh terhadap return saham. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Choirurodin, ROE berpengaruh positif dan dan signifikan terhadap
return saham yang dapat dilihat dari perhitungan analisis regresi yang
menunjukkan nilai thitung 2,224 > ttabel 1,67655 dengan nilai signifikansi sebesar
0.03110. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Lilis
Purnamasri yang menunjukkan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap return
saham, yang dapat dilihat dari nilai signifikansinya sebesar 0,92311 dan penelitian
Dewi Pramita yang nilai signifikansinya 0,40212.
Lalu untuk hasil penelitian variabel struktur kepemilikan yang diproksikan
dengan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap
manajemen laba, penulis menemukan research gap yang dapat dilihat pada tabel
1.3 berikut ini.
10 Choirurodin, Pengaruh Current Ratio, Retirn On Equity, Debt To Equity Ratio Terhadap Return
Saham, (Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta, 2018) Hal. 69 11 Lilis Purnamasari , Pengaruh Return On Asset dan Return On Equity Terhadap Return Saham,
(Yogyakarta : Universitas PGRI), Hal. 11 12 Dewi Pramita Ika Oktaviani, Pengaruh ROA, ROE, NPM dan DER Terhadap Harga Saham,
(Jember : Universitas Jember, 2015) Hal. 4
9
Tabel 1.3
Research gap Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba
Pengaruh
Struktur
Kepemilikan
terhadap
Manajemen Laba
Kepemilikan Manajerial
Hasil Penelitian Peneliti
Kepemilikan Manajerial
berpengaruh terhadap
Manajemen Laba
1. Yusuf Mangkusuryo & A.
Waluyo Jati (2017)
2. Robert Jao & Gagaring
Pagalung (2011)
3. Marsheila Giovani (2017)
4. I Dewa Gede Pingga
Mahariana & I Wayan
Ramantha (2014)
Kepemilikan Manajerial
tidak berpengaruh terhadap
Manajemen Laba
1. Frischa Faradilla A.M.,
Ni Nyoman Ayu S., dan
Anggito Pembonan
Kepemilikan Institusional
Hasil Penelitian Peneliti
Kepemilikan Institusional
berpengaruh terhadap
Manajemen Laba
1. Robert Jao & Gagaring
Pagalung (2011)
Kepemilikan Institusional
tidak berpengaruh terhadap
Manajemen Laba
1. Marsheila Giovani (2017)
2. Yusuf Mangkusuryo & A.
Waluyo Jati (2017)
3. I Dewa Gede Pingga
Mahariana & I Wayan
Ramantha (2014)
4. Frischa Faradilla A.M.,
Ni Nyoman Ayu S., dan
Anggito Pembonan
10
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020
Menurut penelitian Yusuf Mangkusuryo & A. Waluyo Jati, Robert Jao &
Gagaring Pagalung, Marsheila Giovani dan I Dewa Gede Pingga Mahariana & I
Wayan Ramantha, kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba.
Pada penelitian yang dilakukan Yusuf Mangkusuryo & A. Waluyo Jati
kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan yang dapat dilihat dari
nilai signifikansinya sebesar 0,003 dan nilai thitung 3,236 > ttabel 1,70113. Hal ini
berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan Frischa Faradilla A.M., Ni
Nyoman Ayu S., & Anggito Pembonan bahwa kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba yang dapat dilihat dari nilai signifikansinya
sebesar 0,11014.
Lalu, untuk kepemilikan institusional, hasil yang ditunjukkan dari penelitian
Robert Jao & Gagaring Pagalung mengungkapkan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh positif terhadap manajemen laba dengan nilai
signifikansi 0,04115. Sedangkan pada penelitian dan Marsheila Giovani, Yusuf
Mangkusuryo & A. Waluyo Jati, I Dewa Gede Pingga Mahariana & I Wayan
Ramantha dan penelitian Frischa Faradilla A.M., Ni Nyoman Ayu S., & Anggito
Pembonan, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Contohnya pada penelitian Marsheila Giovani nilai signifikansi kepemilikan
13 Yusuf Mangkusuryo & A. Waluyo Jati, Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance
Terjhadap Manajemen Laba, Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No.2 Oktober 2017,
(Malang : Universitas Muhammadiyah, 2017) Hal. 1076 14 Frischa Faradilla Arwinda Mongan, Ni Nyoman Ayu Suryandari, dan Anggito Pembonan,
Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba, Jurnal Ekonomi
Paradigma Vol. 21 No. 01 Februari – Juli 2019, (Makasar : Universitas Kristen Indonesia Paulus,
2019) Hal. 44 15 Robert Jao & Gagaring Pagalug, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba Perusahaan manufaktur Indonesia, Jurnal Akuntansi & Auditing Vol.
8 No. 1 November 2011 (Makassar : Universitas Hasanuddin, 2011) hal. 53
11
institusional terhadap manajemen laba sebesar 0,08616 sehingga kepemilikan
institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Lalu research gap untuk variabel profitabilitas yang diukur dengan return
on equity, dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut ini.
Tabel 1.4
Research gap ROE terhadap Manajemen Laba
Pengaruh
Profitabilitas
terhadap
Manajemen Laba
Hasil Penelitian Peneliti
ROE berpengaruh terhadap
Manajemen Laba
1. Dody Frans (2015)
2. Yohanna Thresia
Nainggolan (2018)
ROE tidak berpengaruh
terhadap Manajemen Laba
Tina Laksmi Widayati, Isti
Fadah & Nurhayati
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020
Menurut penelitian yang dilakukan Dody Frans dan Yohanna Thresia
Nainggolan, ROE berpengaruh terhadap manajemen laba. Pada penelitian Dody
Frans, ROE berpengaruh positif dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,0189 dan
nilai thitung 1,725999 > ttabel 1,6694017. Berbanding terbalik dengan penelitian Tina
Laksmi Widayati, Isti Fadah & Nurhayati yang menyatakan bahwa ROE tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba yang nilai signifikansinya 0,13618.
Research gap dari variabel manajemen laba terhadap return saham, dapat
dilihat pada tabel 1.5 berikut ini.
16 Marsheila Giovani, Pengaruh STruktur Kepemilikan, Tata Kellola Perusahaan dan
Karakteristik Perusahaan Terhadap Manajemen Laba, Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 15 No. 2
September 2017 (Semarang : Universitas Katolik ka Soegijapranata, 2017) Hal. 299 17 Dody Frans, Pengaruh Profitabilitas, CGC, Ukuran perusahaan dan Leverage Terhadap
Praktik Manajemen Laba, (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2015) hal. 126 18 Tina Laksmu Widayati, Isti Fadah & Nurhayati, Analisis Faktor-Faktor yang memengaruhi
Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, (Jember : Universitas
Jember) Hal. 3
12
Tabel 1.5
Research gap Manajemen Laba terhadap Return Saham
Pengaruh
Manajemen Laba
terhadap Return
Saham
Hasil Penelitian Peneliti
Manajemen laba
berpengaruh terhadap return
saham
1. Ferdiansyah & Dian
Purnamasari (2012)
2. Aisyah Istiqomah & Desi
Adhariani (2017)
Manajemen laba tidak
berpengaruh terhadap return
saham
Ni Putu Ayu Desy Indrayanti
& Made Gede Wirakusuma
(2017)
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fediansyah dan Dian Purnamasari dan
penelitian Aisyah Istiqomah dan Desi Adhariani, menunjukkan bahwa manajemen
laba berpengaruh terhadap return saham. Dalam penelitian Fediansyah dan Dian
Purnamasari nilai signifikansi manajemen laba terhadap return saham sebesar
0,001 dan koefisien regresi sebesar 3,51819 yang artinya berpengaruh positif dan
signifikan. Sedangkan penelitian Ni Putu Ayu Desy Indrayanti dan Made Gede
Wirakusuma menunjukkan bahwa manajemen laba tidak berpengaruh terhadap
return saham yang dilihat dari nilai signifikansinya sebesar 0,28920.
Berdasarkan adanya perbedaan hasil dari penelitian terdahulu dan uraian di
atas, dapat ditarik simpulan bahwa tidak semua teori yang ada sesuai dengan
kejadian empiris yang terjadi. Penulis bermaksud untuk menguji kembali dengan
mengangkat judul : “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Profitabilitas terhadap
19 Ferdiansyah dan Dian Purnamasari, Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Saham
Dengan Kecerdasan Investor sebagai Variabel Mpderating, Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi
Vol.IV No.2, November 2012, hlm. 26 20 Ni Putu Ayu Desy Indrayanti & Made Gede Wirakusuma, Pengaruh Manajemen Laba Pada
Return Saham Dengan Kualitas Audit dan CGC Sebagai Variabel Moderasi, E-Jurnal Akuntansi
Vol 20.3. September 2017 (Bali : Universitas Udayana, 2017) Hal. 1782
13
Return Saham dengan Manajemen Laba sebagai Intervening pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Indeks Saham Syariaah (ISSI) Periode 2014-2018”,
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI)
periode 2014-2018?
2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI)
periode 2014-2018?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI) periode 2014-
2018?
4. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI) periode 2014-
2018?
5. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI)
periode 2014-2018?
6. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI)
periode 2014-2018?
14
7. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI) periode 2014-
2018?
8. Apakah manajemen laba mampu memediasi hubungan antara kepemillikan
manajerial terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Indeks Saham Syariah (ISSI) periode 2014-2018?
9. Apakah manajemen laba mampu memediasi hubungan antara kepemillikan
institusional terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI) periode 2014-2018?
10. Apakah manajemen laba mampu memediasi hubungan antara profitabilitas
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks
Saham Syariah (ISSI) periode 2014-2018?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah (ISSI) periode 2014-2018.
2. Untuk menganalisis apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah (ISSI) periode 2014-2018.
3. Untuk menganalisis apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI)
periode 2014-2018.
15
4. Untuk menganalisis apakah manajemen laba berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
(ISSI) periode 2014-2018?
5. Untuk menganalisis apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap
manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah (ISSI) periode 2014-2018.
6. Untuk menganalisis apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap
manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah (ISSI) periode 2014-2018.
7. Untuk menganalisis apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
(ISSI) periode 2014-2018.
8. Untuk menganalisis apakah manajemen laba mampu memediasi hubungan
antara kepemillikan manajerial terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI) periode 2014-
2018.
9. Untuk menganalisis apakah manajemen laba mampu memediasi hubungan
antara kepemillikan institusional terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI) periode 2014-
2018.
10. Untuk menganalisis apakah manajemen laba mampu memediasi hubungan
antara profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI) periode 2014-2018.
16
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, manfaat penelitian ini agar menjadi tambahan literature atau
referensi dan menambah ilmu pengetahuan mengenai Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Return On Equity, Manajemen Laba dan Return
Saham.
b. Manfaat Praktis
Untuk pembaca penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi
dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca dan sebagai salah satu sumber
referensi bagi kepentingan keilmuan dalam mengatasi masalah yang sama di masa
yang akan datang. Sedangkan bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan
tentang ketenagakerjaan, belanja pemerintah, dan investasi di Provinsi Sumatera
Selatan.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab yang masing-masing
dirincikan beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini penulis menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORITIS
Bab ini memberikan penjelasan dari beberapa teori yang dipakai untuk
melandasi pelaksanaan penelitian dari berbagai sumber-sumber referensi
buku atau jurnal yang mendukung kajian dan analisis yang penulis
17
sampaikan, serta penelitian sebelumnya yang menjadi landasan bagi penulis
untuk melakukan.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, sumber dan jenis data,
populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, variabel-variabel
penelitian, serta teknik analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini mencakup mengenai populasi dan sampel penelitian, sumber data
dan teknik pengumpulan data, definisi dan pengukuran variabel penelitian,
operasional, metode analisis data, dan pengujian hipotesis penelitian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini penulis menunjukkan keberhasilan tujuan dari penelitian. Simpulan
juga menunjukkan hipotesis mana yang didukung dan mana yang tidak
didukung oleh data. Saran berisi keterbatasan dari penelitian yang telah
dilakukan dan saran-saran yang bersifat membangun untuk penelitian.