PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH...

27
PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, SANKSI PAJAK DAN PPH FINAL (IMPLEMENTASI PP NOMER 46 TAHUN 2013) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris pada Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta) Oleh : Moh.Wawan Setyabudi NIM. W100150003 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 2 pada Jurusan Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana

Transcript of PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH...

Page 1: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

0

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN

PERPAJAKAN, SANKSI PAJAK DAN PPH FINAL (IMPLEMENTASI PP

NOMER 46 TAHUN 2013) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

ORANG PRIBADI

(Studi Empiris pada Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta)

Oleh :

Moh.Wawan Setyabudi

NIM. W100150003

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 2 pada Jurusan Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana

Page 2: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

i

Page 3: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, SANKSI

PAJAK DAN PPH FINAL (IMPLEMENTASI PP NOMER 46 TAHUN 2013) TERHADAP

KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Empiris pada Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta)

Oleh

Moh Wawan Setyabudi

NIM W 100150003

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Program Studi Magister Akuntansi

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Selasa 8 Agustus 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

DEWAN PENGUJI

1. Dr.Fatcahan Achyani, Msi (………………………….)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr.Noer Sasongko,SE,Msi,Ak (…………………………..)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Dr.Triyono,Msi (…………………………..)

(Anggota II Dewan Penguji)

Page 4: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar pascasarjana disuatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

orang lain, kecuali secara tertulis diacu didaftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas, maka saya

pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Juli 2017

Penulis

Moh.Wawan Setyabudi

NIMW100150003

Page 5: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

1

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN,

SANKSI PAJAK DAN PPH FINAL (IMPLEMENTASI PP NOMER 46 TAHUN 2013)

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Empiris pada Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak orang pribadi di Kota Surakarta. Penelitian ini terdiri atas empat variabel

independen yaitu : sosialisasi perpajakan, pengetahuan perpajakan, sanksi pajak dan

PPh Final (implementasi PP 46 tahun 2013 ). Sedangkan variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan menggunakan metode

survei dengan kuesioner dalam pengumpulan datanya, responden yang dijadikan

sampel adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

Analisis data penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan program SPSS

12.0.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa

sosialisasi perpajakan, pengetahuan perpajakan, dan sanksi pajak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Sedangkan PPh Final (implementasi PP 46

tahun 2013 )tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Kata kunci : kepatuhan pajak, sosialisasi pajak, pengetahuan pajak,sanksi

pajak, PPh final (implementasi PP 46 tahun 2013).

ABSTRACT

The objective of this study is to analyze the factors that affect an individual taxpayer

compliance in Surakarta. This study consists of four independent variables are : a). the

socialization of taxation, b).tax knowledge,c). tax penalties and d).PPh Final ( the

implementation of PP 46 tahun2013). While the dependent variable in this study is the

individual taxpayer compliance.

This research uses the technique of purposive sampling and questionnaire survey is

used as method for data collection, sample respondent are individual taxpayers who

are enrolled in KPP Pratama Surakarta. Research data analysis using multiple

regression analysis with SPSS 12.0 program.

Based on the result, it is showed that the socialization of taxation, tax knowledge, and

tax pinalties have influence for individual taxpayer complaince the individual taxpayer

compliance. While PPh Final (implementation of the taxpayer of PP 46 in 2013 ) and

didn’t affect the compliance of individual taxpayers.

Keywords : tax compliance, tax socialization, tax penalties, pph final

(theimplementation Regulation 46 of 2013)

Page 6: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

2

1. PENDAHULUAN

Peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara adalah pajak, dan

khususnya dalam kelanjutan pembangunan sebuah Negara, dan pajak merupakan pos

pendapatan yang digunakan sebuah Negara untuk membiayai sebagian besar pengeluaran

sebuah Negara. Ada beberapa contoh penerimaan pajak diantaranya penerimaan pajak

langsung diantaranya adalah pajak penghasilan, sedangkan penerimaan pajak yang tidak

langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik nama.

Selaian pajak sebagai penerimaan utama sebuah Negara , pajak juga bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran serta tanggungjawab warga negara. Sumber penerimaan Negara

yang terbesar berasal dari pajak. Penerimaan pajak ini sangat penting karena pajak

digunakan untuk pembangunan Negara dan untuk memenuhi kebutuhan belanja Negara.

Penerimaan pajak yang mencapai 81,54 persen dari target. penerimaan pajak secara

keseluruhan per 31 Desember 2016 mencapai Rp 1.105 triliun, atau sebesar 81,54 persen

dari target penerimaan pajak di APBN Perubahan 2016 yang sebesar Rp 1.355 triliun.

(Liputan 6 .com 2017).Target Pendapatan Negara dalam APBN tahun 2016 ditetapkan

sebesar Rp 1.822,5 triliun atau Rp 25,6 triliun lebih rendah dari yang diusulkan dalam

RAPBN Tahun Anggaran 2016. Target Pendapatan Negara tersebut bersumber dari

Penerimaan Perpajakan sebesar Rp 1.546,7 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak

sebesar Rp 273,8 triliun (rasio penerimaan negara terhadap PDB atau tax ratio dalam tahun

2016 sebesar 13,11 persen). Sehingga dapat dilihat pada realisasi penerimaan Negara dari

sector pajak sangat dominan dalam APBN dari tahun 2007 sampai dengan RAPBN tahun

2016. Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) sebagai lembaga yang resmi di sector pajak,

yang kerja dan fungsinya dibawah naungan Departemen Keuangan yang mempunyai tugas

untuk menampung dan mengemban penerimaan pajak dari seluruh rakyat atau seluruh

warga Negara. Adapun kepatuhan pajak yang berada di wilayah kanwil DJP Jateng II,

terangkum Dalam Tabel 1.1 berikut ini , diambil 3 dari salah satu KPP Pratama Kanwil

Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II menunjukkan relatif masih rendahnya tingkat

kepatuhan pajak.Data Jumlah Wajib Pajak dan Tingkat Kepatuhan di KPP Pratama

Surakarta dari Tahun 2012-2015

Page 7: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

3

Keterangan 2012 2013 2014 2015

WP Terdaftar 81,521 86,001 94,775 100,720

WP Terdaftar

Wajib SPT

64,023 63,705 63,400 59,955

Target

RasioKepatuhan

70,00% 70,00% 72,50% 72,50%

Realisasi SPT

Tahunan PPh

36,901 41,239 42,852 39,952

Rasio Kepatuhan 57,64% 67,73% 67,59% 66,64%

Capaian Rasio

Kepatuhan

82,34% 92,48% 93,23% 91,91%

Sumber: Data Internal KPP Pratama Kota Surakarta

Berdasarkan data di tabel 1.1 menunjukkan bahwa wajib pajak yang terdaftar di

KPP Pratama Surakarta dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 mengalami

peningkatan, akan tetapi wajib pajak yang terdaftar sebagai wajib SPT serta realisasi SPT

tahunan PPh jumlahnya semakin menurun dan tingkat kepatuhan wajib pajak yang rendah.

Hal tersebut juga dapat mengindikasikan bahwa adanya potensi pajak yang belum digali

dan apa penyebab kepatuhan wajib pajak yang masih rendah harus dicari solusinya.

Penelitian sekarang dilakukan di KPP Pratama Surakarta dengan pertimbangan

bahwa dari jumlah wajib pajak yang terdaftar pada tahun 2015 hanya 0.65% tingkat

kepatuhan wajib pajak pribadi dari wajib pajak sebanyak 100.720 (dimabil dari sumber

data Internal KPP Pratama Surakarta )serta masih rendahnya tingkat pengetahuan wajib

pajak pribadi padahal para wajib pajak pribadi berada di daerah perkotaan. Dan juga

dikarenakan kesengajaan wajib pajak yang tidak mau membayar pajak yang dikarenakan

anggapan bahwa bayar pajak adalah hal menyulitkan dan merepotakan. Penelitian ini juga

dilakukan untuk menguji kembali, karena hasil dari penelitian-penelitian terdahulu

tentang kepatuhan wajib pajak saling bertentangan. Peneliti melakukan penelitian ini

bermaksud juga untuk membuktikan tingkat kepatuhan wajib pajak apabila pemerintah

memberlakukan peraturan pajak terbaru (baik PP 46 Tahun 2013 ataupun peraturan pajak

terbaru lainnya).Dari penjelasan dan uraian latar belakang yang telah ada, maka penulis

Page 8: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

4

ingin mengetahui apakah sosialisasi perpajakan yang sudah dilakukan oleh KPP Pratama

Surakarta dan pengetahuan perpajakan, sanksi pajak serta Implementasi PP 46 tahun 2013

(PPh Final) memiliki pengaruh terhadap kepatuhan perpajakan. Oleh karena itu penelitian

ini mengambil judul: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN

PERPAJAKAN, SANKSI PAJAK DAN PPH FINAL (IMPLEMENTASI PP 46

TAHUN 2013) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI (Studi empiris

Pada Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratma Surakarta).

1.1. Rumusan Masalah

Pokok permasalahan dari penelitian ini adalah :

1. Apakah sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang

pribadi ?

2. Apakah pengetahuan Perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang

pribadi?

3. Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi?

4. Apakah PPh Final (Implementasi PP 46 Tahun 2013) berpengaruh terhadap kepatuhan

wajib pajak orang pribadi?

1.2. Landasan Teori

Theory of Planned Behavior menjelaskan bahwa perilaku yang diakibatkan oleh

individu muncul dikarenakan adanya niat seseorang untuk berperilaku. Niat perilaku

merupakan sebuah variabel perantara dalam membentuk perilaku yang artinya bahwa pada

dasarnya manusia melakukan sesuatu hal ataupun bertindak sesuai dengan niat atau

tendensinya.Theory of Planed Behavior sangat relevan dan cocok untuk menjelaskan

perilaku kepatuhan wajib pajak dalam kewajibannya untuk memenuhi pembayaran

pajak.Keinginan patuh dari dalam diri wajib pajak dapat ditingkatkan dengan sosialisasi

dari Dirjen Pajak agar pengetahuan yang dimiliki tentang pajak meningkat.Adanya sanksi

pajak yang diberlakukan dan dikenakan juga dapat membuat wajib pajak tidak berani

melakukan pelanggaran terhadap peraturan perpajakan.Sehingga kepatuhan wajib pajak

terhadap kewajiban sebagai wajib pajak mengalami peningkatan.

Page 9: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

5

Teori Atribusi, adalah pengamatan terhadap seseorang yang dilakukan oleh

individu-individu, mereka menganalisa apakah perilaku tersebut terjadi secara internal

ataupun eksternal (Robbins,1996). Perilaku yang disebabkan secara internal merupakan

perilaku yang diyakini berada pada kendali pribadi individu masing-masing dan perilaku

yang disebabkan secara eksternal terjadi karena situasi lingkungan.

Teori Motivasi, Teori Pengharapan ( Victor Vroom,1964), Teori pengharapan

mengatakan bahwa tingkat usaha yang tinggi mengarah pada pencapaian hasil yang

diinginkan dan dicita-citakan.Teori pengharapan merupakan salah satu teori tentang

motivasi kerja yang popular karena memusatkan perhatian pada ketiga bagian persamaan

motivasi (input, performa dan pendapatan). Teori Goal Setting (Edwin A.Locke),

A.Locke menyatakan perilaku seseorang sangat ditentukan dengan adanya tujuan yang

dikehendaki dan keinginan-keinginan yang ingin dicapai. Goal Setting Theory memiliki

Pemahaman seseorang terhadap tujuan yang di kehendaki itu adalah sangat penting.

Adapun tujuan yang dikehendaki ditandai dalam beberapa atribut antara lain adalah goal

specificity yaitu ukuran kuantitatif. Sedangkan goal difficulty adalah tingkat kesulitan

untuk pencapaian tujuan. Dan goal intensity nya adalah proses dan cara penetapan tujuan.

1.2.1. Kepatuhan Wajib Pajak

Simon James dkk yang dikutip oleh Gunadi (2005) yang dimaksud dengan

kepatuhan pajak (tax compliance) adalah sebagai berikut :

Kesediaan dari wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya tanpa

perlu dilakukan pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan ataupun ancaman

dan penerapan sanksi hukum ataupun administrasi.

Kepatuhan wajib pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua

kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Kewajiban pajak tersebut

berupa tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan dalam dua

tahun terakhir, tidak mempunyai tunggakan untuk semua jenis pajak, kecuali telah

memperoleh izin untuk mengangsur dan menunda, dan membayar pajak sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan.Jenis Kepatuhan Wajib Pajak ada 2 (dua) macam, daintaranya

adalah :Kepatuhan formal adalah suatu kondisi dimana wajib pajak memenuhi kewajiban

perpajakannnya secara formal sesuai dengan dasar dan ketentuan dalam undang-undang

Page 10: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

6

perpajakan .Kepatuhan material adalah suatu kondisi dimana para wajib pajak memenuhi

semua ketentuan material perpajakan sesuai dengan isi dan jiwa dari undang-undang

perpajakan.

1.2.2. Sosialisasi Perpajakan

Sosialisasi perpajakan merupakan cara yang dilakukan oleh Dirjen Pajak untuk

memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan khususnya wajib pajak agar mengetahui

tentang segala hal mengenai perpajakan, baik itu peraturan perpajakan ataupun aturan atau

tata cara perpajakan dengan metode yang tepat (Rimawati,2013). SE (Surat Edaran)

Dirjen Pajak NO.SE-98/PJ/2011 memuat tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja

dan Laporan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan Unit Vertikal di Lingkungan Direktorat

Jenderal Pajak seperti yang dikutip oleh Toly dan Herryanto (2012). Sosialisasi atau

penyuluhan perpajakan bisa dilakukan melalui dua cara (Toly dan Herryanto, 2012) yaitu

dengan melakukan sosialisasi langsung dan sosialisasi tidak langsung. Kegiatan

berinteraksi atau bertemu langsung dengan wajib pajak ataupun calon wajib pajak

dinamakan sosialisasi langsung, sedangkan kegiatan interaksi atau sosialisasi kepada

masyarkat melalui media elektronik ataupun media cetak dan tidak melakukan interaksi

dengan peserta ataupun wajib pajak dinamakan sosialisasi tidak langsung.

1.2.3. Pengetahuan Perpajakan

Pengetahuan pajak adalah informasi yang dapat digunakan wajib pajak sebagai

dasar bertindak , mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu

sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajibannya dibidang perpajakannya

(Veronica, 2009).Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh bebarapa faktor diantaranya adalah

faktor pendidikan formal.Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua

aspek yaitu aspek positif dan negatif.Kedua aspek ini akan menentukan sikap seseorang,

semakin banyak aspek positif, maka semakin positif terhadap objek

tertentu.(Rimawati,2013).Pengetahuan pajak dan pemahaman tentang pajak semakin bagus

maka wajib pajak dapat menentukan perilaku perpajakan dengan lebih baik sesuai dengan

dasar dan ketentuan perundang-undangan perpajakan. Dan sebaliknya jika wajib pajak

tidak memiliki pengetahuan perpajakan tentang aturan, undang undang perpajakan yang

Page 11: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

7

dijadikan sebagai dasar untuk kewajiban sebagai wajib pajak , maka wajib pajak tidak

dapat menentukan perilakunya dengan tepat. Cara dalam meningkatkan kesadaran wajib

pajak agar wajib pajak semakin patuh adalah dengan meningkatkan pengetahuan di bidang

perpajakannya (Nugroho, 2012).

1.2.4. Sanksi Pajak

Sanksi merupakan tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada orang yang

melanggar peraturan atau undang-undang.ketentuan berupa peraturan dan undang-undang

merupakan rambu rambu untuk seseorang untuk melakukan sesuatu mengenai apa yang

harus dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Sanksi diperlukan agar

peraturan atau undang-undang tidak dilanggar (Arum, 2012). Penerapan self assesment

system oleh pemerintah Indonesia adalah hal penting dalam penerapan sanksi dalam

perpajakan. Pemerintah telah mengatur dan menyiapkan rambu-rambu yang diatur dalam

Undang-Undang Perpajakan yang berlaku agar pelaksanaan pemungutan pajak dapat tertib

dan sesuai dengan target yang diharapkan. Penerapan hukum dapat dilaksanakan apabila

kewajiban pajak tidak dilaksanakan, dikarenakan pajak memiliki unsur paksa

didalamnya.Konsekuensi hukumnya adalah pengenaan sanksi-sanksi perpajakan

(Masruroh, 2013).

1.2.5. PPh Final ( Implementasi PP Nomor 46 Tahun 2013)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 07/PMK.011/2013 tentang

pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas

Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran

Bruto tertentu atas penghasilan tersebut dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.

Besarnya tarif PajakPenghasilan yang bersifat final sebagaimana dimaksud adalah 1%.

Pengenaan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud didasarkan pada peredaran bruto

dari usaha dalam satu tahun dari Tahun Pajak terakhir sebelum Tahun Pajak yang

bersangkutan. Dalam hal peredaran brutoWajib Pajak telah melebihi jumlah 4,8 milyar

dalam satu Tahun Fiskal. PPh Pasal 4 ayat 2 final diatur dalam PP no 46 tahun 2013, yan

didalamnya termasuk juga kebijakan dan dasar pemerintah mengenai pajak penghasilan

Page 12: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

8

atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki

peredaran bruto tertentu (Direktorat Jenderal Pajak, 2013).

a. Pengaruh sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orangpribadi,

Sosialisasi perpajakan merupakan upaya dan langkah yang dilakukan oleh Dirjen Pajak

yang gunanya untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai segala

hal yan berhubungan dengan pajak baik peraturan ataupun tata cara perpajakan dengan

metode yan tepat (Rimawati, 2013). Hidayat (2015) tentang pengaruh sosialisasi

perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak, menunjukkan bahwa sosialisasi

perpajakan terhadap wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Oleh karena itu sosialisasi perpajakan diduga akan berpengaruh terhadap kepatuhan

wajib pajak orang pribadi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuslan hipotesis

sebagai berikut :H1: Sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan

wajib pajak pribadi

b. pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi,

Pengertian pengetahuan pajak menurut Veronica (2009:7) Pengetahuan pajak adalah

informasi yang dapat digunakan wajib pajak sebagai dasar bertindak , mengambil

keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan

pelaksanaan hak dan kewajibannya dibidang perpajakannya. Loo Mckerchar, and

Hansford (2009) menyatakan bahwa pengetahuan pajak mengacu pada kemampuan

wajib pajak dengan benar melaporkan penghasilan kena pajak, dan menghitung

kewajiban pajak. Berdasarkan hal hal tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :H2 : Pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan

wajib pajak pribadi

c. Pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi, Sanksi

pajak merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

(norma perpajakn) akan dituruti/ditaati/dipatauhi. Atau bisa dengan kata lain sanksi

pajak merupakan alat pencegah (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma

perpajakan (Mardiasmo,2003:39). Rambu-rambu yang diatur dalam undang-undang

perpajakan telah disiapkan oleh pemerintah yang bertujuan agar pelaksanaan

pemungutan pajak sesuai dengan aturan dan bisa tertib pelaksanaannya dan sesuai

dengan target yang diharapkan. Dengan adanya aturan dan undang-undang apabila

Page 13: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

9

kewajiban-kewajiban pajak tidak dilaksanakan maka akan ada sanksi berupa

administrasi dan pidana karena pembayaran dan pemungutan pajak mengandung unsur

pemaksaan. . Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipoteis sebagai berikut: H3:

Sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

d. Pengaruh PPh Final (Implementasi PP 46 tahun 2013) terhadap kepatuhan wajib

pajak orang pribadi ,Penghasilan usaha yang diterima ataupun diperoleh oleh wajib

pajak yang peredaran brutonya tidak melebihi 4,8 Milyard dalam satu tahun adalah

objek penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final dalam PP 46

tahun 2013. Dengan tarif 1% dari peredaran usaha setiap bulan sebagai pajak terutang

diharapkan membuat mudah wajib pajak dalam melaksanakan pemenuhan kewajiban

perpajakannya (GP Konsultan). PP 46/2013 join PMK 107/011/2013 mulai berlaku

pada tanggal 1 Juli 2013. Tarifnya 1% dari DPP jumlah peredaran bruto setiap bulan

untuk setiap kegiatan usaha ditempat masing-masing KPP. Semakin dimudahkannya

cara penghitungan PPh final terhadap wajib pajak yang pendapatan bruto dibawah 4,8

Milyard pertahun maka diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak , dari

uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:H4 : PPh Final

(Implementasi PP 46 tahun 2013) berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

orang pribadi.

2. METODE PENELITIAN

2.1. Jenis Penelitian

Adapun Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kuantitaif.

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta, dan waktu

penelitiannnya adalah bulan February 2017 s.d April 2017. Pendekatan penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif, yaitu berangkat dari

persoalan umum (teori) ke hal khusus sehingga penelitian ini harus ada landasan teorinya.

2.2. Data dan Sumber data

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui perantara).Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari jawaban

Page 14: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

10

kuisioner yang berasal dari wajib pajak pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh oleh peneliti secara tidak

langsung melalului media perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain). Data sekunder

umumnya berupa bukti,catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

documenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam hal ini data

sekunder yaitu data yang dikumpulkan penulis dari dokumen-dokumen yang ada pada

KPP Pratama Surakarta berupa sejarah KPP Pratama Surakarta, Struktur Organisasi, Visi

dan Misi serta total jumlah wajib pajak orang pribadi yang tercatat oleh KPP Pratama

Surakartadan yang sudah melaporkan SPT Tahunannya.

2.3. Subjek dan Objek Penelitian

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal yang ingin

diinvestigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini populasinya adalah wajib pajak orang

pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta.Untuk mendapatkan efesiensi waktu dan

biaya, maka tidak semua wajib pajak orang pribadi yang dijadikan objek penelitian ini.

Maka dengan itu cukup diambil sampel. Dan wajib pajak pribadi yang diteliti adalah wajib

pajak pribadi yang memiliki usaha, dengan omzet dibawah 4,8 Milyard pertahun.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive

sampling. Yang artinya bahwa pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan

persyaratan sampel yang diperlukan. Atau secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika

orang maka berarti orang orang tertentu )sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri,

kriteria) sampel (jangan lupa mencerminkan populasinya). Pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah dengan cara Purposive Sampling dengan kriterianya adalah Wajib

Pajak yang menerima kuisioner adalah wajib pajak orang pribadi yang mempunyai usaha

dengan penghasilan dibawah 4,8 Milyard pertahun.

2.4. Definisi Operasional Dan Pengukuran Data Variabel

2.4.1. Variabel Penelitian

Variable-variabel independennya adalah : pengaruh sosialisasi perpajakan (SP),

pengetahuan perpajakan (PP), sanksi pajak (SNP) dan pph final ( implementasi PP Nomer

Page 15: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

11

46 Tahun 2013) (PPH). Dan variable dependennya adalah kepatuhan wajib pajak orang

pribadi (KPW).

2.4.2. Pengukuran Data Variabel

2.4.2.1.Kepatuhan wajib pajak

Kepatuhan wajib pajak didefiniskan sebagai perilaku Wajib Pajak yang merujuk

pada tingkat ketaatannya dalam menunaikan kewajiban perpajakan, baik dalam

perhitungan, penyetoran, maupun pelaporan pajak. didalam penelitian ini dapat diukur

dengan indikator wajib pajak patuh yang meliputi : penghitungan pajak terutang,

pembayaran pajak, dan penyampaian SPT. Pengembangan dan penggunaan alat ukur

penelitian terhadap variabel ini adalah 5 item pertanyaan dengan 5 poin skala Likert,

kriteria penilaian yaitu :Angka 1: Sangat Tidak Setuju (STS),Angka 2:Tidak Setuju (TS),

Angka 3: Netral (N), Angka 4`: Setuju (S)Angka 5: Sangat Setuju (SS).

2.4.2.2.Sosilisasi Perpajakan

Sosialisasi perpajakan merupakan cara yang dilakukan oleh Dirjen Pajak untuk

memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan khususnya wajib pajak agar mengetahui

tentang segala hal mengenai perpajakan, baik itu peraturan perpajakan ataupun aturan atau

tata cara perpajakan dengan metode yang tepat (Rimawati,2013). Sosialisasi perpajakan

dalam penelitian ini dapat diukur dengan indikator : mengikuti sosialisasi pajak secara

langsung , mengikuti sosialisasi pajak secara tidak langsung. Pengembangan dan

penggunaan alat ukur penelitian terhadap variabel ini adalah 4 item pertanyaan dengan 5

poin skala Likert, kriteria penilaian yaitu : Angka 1: Sangat Tidak Setuju (STS),Angka

2:Tidak Setuju (TS), Angka 3: Netral (N), Angka 4`: Setuju (S)Angka 5: Sangat Setuju

(SS).

2.4.2.3.Pengetahuan Perpajakan

Pengetahuan pajak adalah informasi yang dapat digunakan wajib pajak sebagai

dasar bertindak , mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu

sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajibannya dibidang perpajakannya

(Veronica, 2009). Pengetahuan perpajakan dalam penelitian ini dapat diukur dengan

Page 16: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

12

indikator : pemahaman tentang Undang undang dan ketentuan perpajakan. Pengembangan

dan penggunaan alat ukur penelitian terhadap variabel ini adalah 5 item pertanyaan dengan

5 poin skala Likert, kriteria penilaian yaitu : Angka 1: Sangat Tidak Setuju (STS),Angka

2:Tidak Setuju (TS), Angka 3: Netral (N), Angka 4`: Setuju (S)Angka 5: Sangat Setuju

(SS).

2.4.2.4.Sanksi Pajak

Sanksi merupakan tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada orang yang

melanggar peraturan atau undang-undang .ketentuan berupa peraturan dan undang-undang

merupakan rambu rambu untuk seseorang untuk melakukan sesuatu mengenai apa yang

harus dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Sanksi pajak dalam penelitian

ini dapat diukur dengan indikator : pemahaman terhadap ketentuan sanksi yang sesuai

dengan aturan undang-undang perpajakan. Pengembangan dan penggunaan alat ukur

penelitian terhadap variabel ini adalah 5 item pertanyaan dengan 5 poin skala Likert,

kriteria penilaian yaitu : Angka 1: Sangat Tidak Setuju (STS),Angka 2:Tidak Setuju (TS),

Angka 3: Netral (N), Angka 4`: Setuju (S)Angka 5: Sangat Setuju (SS).

2.4.2.5.PPh Final (Implementasi PP 46 tahun 2013)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 07/PMK.011/2013 tentang

pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas

Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran

Bruto tertentu atas penghasilan tersebut dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.

Besarnya tarif Pajak Penghasilan yang bersifat final sebagaimana dimaksud adalah 1%.

Dalam penelitian ini dapat diukur dengan indikator : pengetahuan ketentuan umum Wajib

Pajak terkait PP 46 2013 dan kemampuan administrsai Wajib Pajak atas penghitungan

pajak berdasar PP 46 2013. Pengembangan dan penggunaan alat ukur penelitian terhadap

variabel ini adalah 6 item pertanyaan dengan 5 poin skala Likert, kriteria penilaian yaitu:

Angka 1: Sangat Tidak Setuju (STS),Angka 2:Tidak Setuju (TS), Angka 3: Netral (N),

Angka 4`: Setuju (S)Angka 5: Sangat Setuju (SS).

Page 17: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

13

2.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penilitian ini, peneliti menggunakan metode

wawancara langsung dengan bagian seksi pengolahan data dan informasi KPP Pratama

Surakarta dan melakukan interaksi langsung (survey langsung) dengan memberikan

kuisioner kepada para wajib pajak orang pribadi yang berada di KPP Pratama Surakarta.

Kuisioner dari peneliti yang diberikan kepada wajib pajak orang pribadi berisi beberapa

pertanyaan yang wajib dijawab oleh responden (wajib pajak orang pribadi) yang hasilnya

adalah untuk mengukur kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP

Pratama Surakarta. Dan juga wawancara secara langsung kepada Wajib Pajak orang

Pribadi secara mendalam.

2.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda.

Analisis regresi linier berganda yaitu analisis yang bertujuan untuk mendapatkan variabel

bebas (independen) dengan jumlah lebih dari satu pada veriabel terikat (dependen)..

Sebelum melakukan uji linier berganda, metode mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi

klasik untuk memperoleh hasil yang maksimal (Ghozali, 2011: 105). Sebelumnya

dilakukan uji asumsi klasik yaitu: Uji normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, dan

heteroskedastisitas dan menguji sebaran data dengan analisis deskriptif. Untuk Uji

kesesuaian model yaitu dengan Uji Koefisien Determinasi dan Uji F.

2.7. Pengujian Hipotesis

2.7.1. Uji t Statistik

Dalam uji t, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel, apabila nilai thitung

lebih besar dari t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Namun, jika nilai t hitung lebih

kecil dari t tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima.Cara melakukan uji t adalah dengan

membandingkan perhitungan t statistik signifikan dengan tingkat a (0,05) dengan cara

pengambilan keputusan : Ho = Tidak terdapat pengaruh ,Ha = Terdapat pengaruh Jika P-

value > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak ada pengaruh. Dan Jika P-value <

0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya tidak ada pengaruh.

Page 18: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

14

2.7.2. Analisis Regresi Berganda

Analisis hubungan antara dua atau lebih variabel independen dengan dependen

dinamakan analisis regresi berganda.kegunaan dari analisis regresi berganda adalah untuk

melihat dengan jelas arah hubungan antara variabel independen dengan dependen, dan

apakah dari variabel independen berhubungan positif dan negative dan bisa memprediksi

nilai dari variabel dependen, apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan. dengan menggunakan persamaan operasional sebagai berikut :

KWP : α + β1.SP + β2.PP + β3.SNP + β4.PPH + е

Dimana :KWP: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, SP: Sosialisasi Perpajakan,

PP: Pengetahuan Perpaajakan, SNP: Sanksi Pajak PPH: PPh Final (implementasi PP 46

2013), α: Bilangan Konstantaβ1,β2,β3,β4: Koefisien Regeresi variable independen е:

Standart error

3. PEMBAHASAN

3.1.Deskripsi Data Khusus

Kepatuhan

Sosialisasi

Perpajakan

Pengetahuan

Perpajakan

Sanksi

Pajak PPH Final

N Valid 100 100 100 100 100

Missing 0 0 0 0 0

Mean 18.77 14.82 18.48 18.66 22.11 Std.Error of MeaN .395 .320 .425 .389 .445

Median 18.00 14.00 18.00 18.00 20.00

Mode 25 16 20a 14

a 20

Std.Deviation 3.954 3.195 4.251 3.888 4.449

Variance 15.633 10.210 18.070 15.116 19.796

Minimum 13 8 10 12 16

Maximum 25 20 25 25 30

Sum 1877 1482 1848 1866 2211

Percentiles 25 16.00 12.00 16.00 15.00 19.00

50 18.00 14.00 18.00 18.00 20.00

75 20.00 16.00 20.00 22.00 25.00

Page 19: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

15

Variabel dependent Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi menunjukkan rata-rata

sebesar 18,77 . Nilai terendah dari Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi 13 sedangkan

nilai tertinggi adalah 25. Standar deviasi menunjukkan nilai 3.9542, Variabel Sosialisasi

Perpajakan menunjukkan rata-rata sebesar 14,82. Nilai terendah dari variabel sosialisasi

perpajakan 8 sedangkan nilai tertinggi 20. Standar deviasi menunjukkan 3.195. Variabel

Pengetahuan Perpajakan menunjukkan rata-rata sebesar 18,48. Nilai terendah dari variabel

pengetahuan perpajakan 10 sedangkan nilai tertinggi 25. Standar deviasi menunjukkan

4.251. Variabel Sanksi Pajak menunjukkan rata-rata sebesar 18,66. Nilai terendah dari

variabel sanksi pajak 12 sedangkan nilai tertinggi 25. Standar deviasi menunjukkan 3.888.

Variabel PPh Final (implementasi PP 46 2013) menunjukkan rata-rata sebesar 22,11.

Nilai terendah dari variabel sanksi pajak 16 sedangkan nilai tertinggi 30. Standar deviasi

menunjukkan 4.449.

3.2.Analisis dan Pembahasan

3.2.1. Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas) One-sample Kolmogrov-Smirnov Test

Unstandarzid ed Residual

N 100

Normal Parameters Mean .0000000

Std.Deviation 2.01191524

Most Extreme

Difference Absolute .093

Positive .093

Negative -.064

Kolmogrov_Smirnov Z .934

Asym.Sig.(2-tailed) .348

Dapat dijelaskan bahwa nilai statistic uji Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai

Asym.sig (2-tailed) sebesar 0,348 > 0,05 bahwa data terdistribusi Normal. Dari hasil

pengolahan data statistic diperoleh pengujian multikolinearitas sebagai berikut :

Page 20: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

16

3.2.2. Uji Asumsi Klasik (Uji Multikolenearitas)

Model Tolerance VIF Keputusan

1 (Constant)

Sosialisasi Perpajakan (SP) .400 2.503

Tidak terdapat

multikolinearitas

Pengetahuan Perpajakan (PP) .362 2.762

Tidak terdapat

multikolinearitas

Sanksi Pajak (SNP) .459 2.178

Tidak terdapat

multikolinearitas

PPH Final (PPH) .306 3.267

Tidak terdapat

multikolinearitas

Pada hasil analisis penelitian didapatkan masing-masing variabel independent diatas

nilai VIF kurang dari 10 (SP= 2,503, PP= 2,762, SNP= 2,178, PPH= 3,267) dan nilai

Tolerance diatas 0,01 (SP=0,400, PP=0,362, SNP=0,459, PPH=0,306). Sehinnga seluruh

variable independen pada persamaan regresi mempunyai nilai tolerance< 1 dan VIF < 10.

Dengan demikian dapat dikatakan tidak terdapat koliner yang berarti dalam hasil regresi

untuk model sampel secara keseluruhan (full sample) atau dengan kata lain bahwa model

regresi terhindar dari masalah multikolinearitas.

3.2.3. Uji Asumsi Klasik (Uji Heteroskedastisitas

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std.Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3.253 .718 4.533 .000

SP .066 .064 .156 1.024 .308

pp -.129 .051 -.405 -.2.539 .013

SNP .009 .049 .025 .178 .859

PPH -.024 .053 -.079 -.454 .651

Hasil pengujian heterskodestasitas yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi

variabel bebas sosialisasi perpajakan, pengetahuan perpajakan, sanksi pajak dan PPh Final

Page 21: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

17

(Implementasi PP 46 2013) lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan uji

heteroskedastisitas menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.2.4. Uji Asumsi Klasik (Uji Autokorelasi)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std Error of the Estimate Change Statistics

Durbin Watson

R Square Change

F Change df1 df2

Sig F Change

1 .861 .741 .730 2,054 .741 67.977 4 95 .000 2.008

Diketahui bahwa nilai Durbin Watson Pada hasil analisa data didapatkan nilai DW

(Durbin-Watson) : 2,008 dan nilai batas atas Durbin Watson sebesar 1,73. Nilai 1,73 dapat

dilihat dari tabel Durbin Watson dengan N=100 dan K=5, dimana K adalah banyaknya

variable predictor. Oleh karena nilai (4-1,73) > 2,00 atau 1,73 < 2,00 < (4-1,73), maka

hipotesis nol diterima yang artinya tidak ada autokorelasi positif atau negative.

Pada R Square adalah 0,741 yaitu hasil kuadrat dari koefisien korelasi R (0,861 x

0,861 = 0,741). Hasil koefisien determinasi antara Sosialisasi Perpajakan (SP),

Pengetahuan Perpajakan (PP), Sanksi Pajak (SNP) dan PPH Final (PPH), dengan

kepatuhan Wajib Pajak (KWP) adalah sebesar 0,741. Hasil ini maksudnya Sosialisasi

Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Pajak dan PPH Final, secara bersama-sama

memberikan sumbangan kepada kepatuhann Wajib Pajak (KWP), sebesar 74,1%

sedangkan sisanya sebesar 22,9% dipengaruhi oleh variabel lain selain Sosialisasi

Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Pajak dan PPH Final.

3.3.Uji Statistik (F)

Model Sum of df Mean F Sig. 1 Regression 1.146.978 4 286.744 67.977 .000

a

Residual 400.732 95 4.218 Total 1.547.710 99

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 67.977 dengan ρ=0,000 (ρ<0,05).

Sedangkan Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat bebas / degree of freedom (df1)

Page 22: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

18

pembilang 4 dan df penyebut 95 didapatkan nilai Ftabel sebesar 2,47. Oleh karena Fhitung>

dari Ftabel atau ρ<0,05, maka regresi dapat dipakai untuk memprediksi kepatuhan secara

bersama – sama. Artinya Sosialisasi Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Pajak

dan PPH Final berpengaruh secara serentak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

3.4.Uji Hipotesis (Uji t)

Variabel t-hitung t-tabel Sig. Keputusan

Sosialisasi Perpajakan (SP) 2.401 1.985 .018 H0 ditolak

Pengetahuan Perpajakan (PP) 4.960 1.985 .000 H0 ditolak

Sanksi Pajak (SNP) 2.710 1.985 .008 H0 ditolak

PPh Final (PPH) 1.456 1.985 .149 H0 diterima

Bahwa hasil pengujian yang dilakukan secara parsial (uji individu), variable jenis

Sosialisasi Perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi.hal ini

ditunjukkan dengan nilai t Hitung = 2,401 dengan p=0,018 (Tkritis atau Ttabel dicari pada

tabel t pada signifikasi 0.05/2= 0.025 (diuji 2 sisi) dengan df=n-k-1 atau df=100-5-1 = 94.

Yaitu didapatkah hasi t tabel = 1,985, karena Thitung>Ttabelmaka Ho ditolak artinya ada

pengaruh sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi.Dan utuk variable

yang kedua Pengetahuan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak pribadi, dengan nilai t hitung = 4,960dengan p=0,000 t tabel : 1,985. Oleh karena

thitung>ttabelmaka H0 ditolak artinya ada pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap

kepatuhan wajib pajak pribadi.Dan utuk variable yang ketiga sanksi pajak berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi , dengan nilai t hitung = 2,710dengan p=0,008 t

tabel : 1,985, Oleh karena thitung> ttabelmaka H0 ditolak artinya ada pengaruh sanksi pajak

terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi.Dan untuk variable ke empat PPh Final (PP 46 th

2013) tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, dengan nilai t hitung = 1,456

dengan p=0,149 t tabel : 1,985, oleh karena thitung<ttabelmaka H0 diterima artinya tidak ada

pengaruh PPh Final (implementasi PP46 th 2013) terhadap kepatuhan wajib pajak.

Berdasarkan uji statistik t, sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan

wajib pajak pribadi. Hal ini ditunjukkan dengan dengan nilai t hitung = 2,401 dengan

Page 23: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

19

p=0,018 (t kritis atau t tabel dicari pada tabel t pada signifikasi 0.05/2= 0.025 (diuji 2 sisi)

dengan df=n-k-1 atau df=100-5-1 = 94. Yaitu didapatkah hasil t tabel = 1,985, karena

thitung>ttabelmaka Ho ditolak artinya ada pengaruh sosialisasi perpajakan terhadap

kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan uji t , pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak pribadi. Hal ini didasar pada nilai t hitung = 4,960 dengan p=0,000

t tabel : 1,985. Oleh karena t hitung>t tabel maka H0 ditolak artinya ada pengaruh positif

pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak., Berdasarkan uji t, sanksi pajak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi, dengan nilai t hitung = 2,710 dengan

p=0,008 t tabel : 1,985, Oleh karena t hitung> t tabel maka H0 ditolak artinya ada pengaruh

sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Pada pengujian Hipotesis uji t pph

final (penerapan pp 46 tahun 2013 ), dengan nilai t hitung = 1,456 dengan p=0,149 t tabel :

1,985, oleh karena t hitung<t tabelmaka H0 diterima,sehingga hasil penelitian ini

menunjukkan tidak ada pengaruh PPh final ( Implementasi PP 46 th 2013 ) terhadap

kepatuhan wajib pajak pribadi.

4. PENUTUP

4.1.Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah sosialisasi perpajakan,

pengetahuan perpajakan, sanksi pajak dan PPh Final (imlementasi PP 46 tahun 2013)

mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu sosialisasi perpajakan, pengetahuan

perpajakan, sanksi pajak dan PPh Final (implementasi PP 46 tahun 2013), dan satu

variabel dependen yaitu Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi . Penelitian ini dilakukan di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta dengan menyebar kuisioner dan wawancara

kepada Wajib Pajak Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta, dan data sekunder

yang diperoleh dari KPP Pratama Surakarta berupa data jumlah Wajib Pajak Pribadi yang

sudah melaporkan SPT Tahunannya dari tahun 2012 s.d 2016.

Berdasarkan uji statistic yang dilakukan, hasil yang diperoleh sebagai berikut.

a. Berdasarkan uji parsial (uji t), dibuktikan bahwa sosialisasi perpajakan berpengaruh

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi.

Page 24: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

20

b. Berdasarkan uji parsial (uji t), dibuktikan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi.

c. Berdasarkan uji parsial (uji t), dibuktikan bahwa sanksi pajak berpengaruh terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi.

d. Berdasarkan uji parsial (uji t), dibuktikan bahwa PPh Final (Implementasi PP 46 th

2013 ) tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi.

4.2.Saran

Saran yang dapat peneliti berikan setelah melakukan analisis dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel PPh Final

(Implementasi PP 46 tahun 2013) tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Pribadi, dimohon untuk KPP Pratama Surakarta lebih giat untuk memberikan pengetahuan

tentang PPh Final (pp 46 th 2013) baik dari segi Account Representativenya agar lebih

Insentif untuk member pengetahuan kepada Wajib Pajak, agar Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi semakin meningkat.Bagi Dirjen Pajak dan secara khusus KPP Pratama

Surakarta ,Sosialisasi kepada Wajib Pajak Perlu dilakukan lebih giat untuk menjaring

Wajib Pajak Baru, sehingga pendapatan lewat sector Pajak meningkat dan kepada Wajib

Pajak lama agar Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pajak

meningkat.Perlunya dibuat monitoring dan evaluasi di akhir periode supaya tujuan

pengenaan pajak terhadap Wajib Pajak dengan omzet < 4,8 M dapat berjalan dengan baik

tanpa ada rasa ketidak adilan sehingga Wajib Pajak merasa nyaman dan selalu taat dalam

membayar pajak.Hasil koefisien determinasi (R square atau r²) pengaruh sosialisasi

perpajakan, pengetahuan perpajakan, sanksi pajak dan PPh Final (implementasi PP 46

tahun 2013) menunjukka angka 74,1%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat 22,9% factor-

faktor lain yang kontribusi memberikan pengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi

diluar ke empat variabel dalm penelitian ini. Maka, disarankan untuk penelitian

selanjutnya memperluas cakupan variabel yang mempunyai pengaruh lebih besar.

Page 25: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

21

DAFTAR PUSTAKA

Tarjo dan Indra Kusumawati.(2006). “Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi

Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System Studi di Bangkalan”.

JAAI 10, No.1.101-120

Rohmawati, Lusia, Prasetyono & Yuni Rimawati. (2013).”Pengaruh Sosialisasi dan

Pengetahuan Perpajakan terhadap Tingkat Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak”.

Ilmiah.Prosiding Simposium Nasional Perpajakan

Hilaman Akbar Hidayatulloh (2013). “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak dan

Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada KPP Pratama

Bandung Cicadas)” Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol 9 No 1 2013

Dewi Fermatasari (2013).” Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Sanksi Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak ( Survey di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung

Karees)”, Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol 8 No 1 2013

Marisa Herryanto dan Agus Ariyanto (2013) .” Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,

Kegiatan Sosialisasai Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan”. Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol 9

No 1 2014

Shinung sakti hantoyo, Kertahadi dan Siti Ragil H (2016 ) . “ Pengaruh penghindaran

pajak dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak (studi Empiris di KPP

Pratama Tegal)”. Jurnal Perpajakan (JEJAK)Vol.9 No.1 2016

Vina Rosella dan Kurnia (2016). “ Pengaruh Persepsi Atas PP Nomer 46 Tahun 2013

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Ilmu& Riset Akuntansi Vol 4 No 9 (2015)

Yuni Mulya Ningrum, Siti Ragil Hdan Yuniadi Mayowan (2016).” Implementasi

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Penghasilan Yang Diperoleh

Wajib Pajak Sektor UMKM ( Studi pada KPP Pratam Sidoarjo Selatan)”. Jurnal

Perpajakan (JEJAK) Vol.10 NO 1 2016

Erwin Harinurdin, (2009). “ Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak Badan “ Departemen

Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Indonesia ISSN 0854-

3844.

Fadli H,Grace B, (2015).”Analisis Penerapan PP 46 Tahun 2013 tentang Pajak

Penghasilan UMKM terhadap tingkat Pertumbuhan Wajib PAjak dan Penerimaan PPh

Pasal 4 ayat 2 pada KPP Pratama Manado” . Jurnal EMBA Vol 3 No.1 Maret 2015,

Hal 787-795.

Fauzi a, Kertahadi, Mirza M (2016). “Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,

Tarif Pajak dan Asas Keadilan Terhadap Kepatuhan Pajak ( Studi Pada Wajib Pajak

Page 26: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

22

Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang berada di Wilayah Kerja Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Batu Setelah diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomer 46 Tahun

2013)”. Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol.8 No.1 2016

Gusti Ayu Putu Eka D dan Ni Luh S (2015). “Damplak Implementasi PP Nomer 46

Tahun 2013 Ditinjau dari Perilaku Kepatuhan Pajak “. E Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 12.2(2015):422-434

Putu Aditya P,Putu Ery S (2015). “Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kualitas Pelayanan

dan Kewajiban Moral Pada Kepatuhan Wajib Pajak”. E Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 10.2 (2015):456-473:

Vanistendael, Frans. ( 2014).”Ability To Pay in European Community Law”.EC

TaxReview, 23(3), pp:121-134.

P.Fauziati,A.F Minovia.R.Y Muslim and R.Nasrah (2016).”The Impact of Tax

Knowladge on Tax Complaince Case Study in Kota Padang, Indonesia”. Journal of

Advanced Research in Business and Management Studies ISSN (online) : 2462-1935

Vol 2 No 1

Natrah Saad (2013) , “ Tax Knowladge, Tax Compexity and Tax Complaince :

Taxpayers View ( procedia Sociaal and Behavioral Science)”. in World Conference

on Business,Economics and Management-WCBEM, 2013

Kennedy P and John Obi (2014).” Impact of Tax Audit on Tax Compliance in Nigeria”

, International Journal of Business and Social Science Vol 5 No 9 August 2014

Mas”ud , Almustapha and El Maude J (2014) .”Tax Rate and Tax Compliance in

Africa”.

Europan Journal of Accounting Auditing and Finance Research Vol 2 No 3 pp 22-30

May 2014

Andreoni, James, Brian Erand & Jonathan Feinstein (1998) .” Tax Complaince”.

Journal of Economic Literature, Vol.XXXVI(june 1998),pp.818-860.

Anna A and Camala (2008) : “ Tax Fairness Dimensions In An Asian Context The

Malasyian Perspective”. International Review of Busines Research Papers Vol 4 No 5

October –November 2008 Pp.11-19:

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 46 tahun tentang pajak penghasilan

atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki

peredaran bruto tertentu

Page 27: PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN …eprints.ums.ac.id/55762/15/NASKAH PUBLIKASI-108.pdf · langsung misalnya adalah pajak pertambahan nilai (PPN), materai dan bea balik

23

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 107/PMK.011/2013 Tentang

Tatacara Penghitungan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan atas Penghasilan

dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto

Tertentu

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-42/PJ/2013 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomer 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas

Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajiab Pajak yang Meiliki

Peredaran Bruto Tertentu.

Hana P (2015) .”Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Penegetahuan Perpajakan ,Persepesi

wajib pajak tenytang sanksi pajak dan implementasi pp 46 tahun 2013 terhadap

kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi empiris di KPP Pratama Banjarnegara)” .

Semarang : Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

F Achyani dan D Kusuma (2015).”Pengaruh motivasi terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi Untuk Menguikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)”. Artikel

Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta

N Sasongko (2017). “ Budaya-Organisasi Membawa Pengaruh Terhadap Kinerja”.

Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia 1 (1),81-98

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Mardiasmo.,(2002), Perpajakan, Andi. Yogyakarta

WWW.Pajak.go.id, Pelaporan SPT Sebagai Sarana Pengawasan , 2016