PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN...

212
PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN RELIGIUSITAS TERHADAP NIAT WHISTLEBLOWING EKSTERNAL - INTERNAL DENGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi SyaratSyarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Widyawati Noviandini Rahayu NIM. 11140820000011 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018

Transcript of PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN...

Page 1: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN

RELIGIUSITAS TERHADAP NIAT WHISTLEBLOWING

EKSTERNAL - INTERNAL DENGAN PERSEPSI DUKUNGAN

ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat–Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Widyawati Noviandini Rahayu

NIM. 11140820000011

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018

Page 2: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

ii

Page 3: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

iii

Page 4: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

iv

Page 5: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

v

Page 6: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Widyawati Noviandini Rahayu

2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 6 November 1996

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat Rumah : Gg. Remaja II RT.007 RW.003 No.35A

Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo

Jakarta Timur-13760

6. Nomor Handphone : 085778607880

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Tat Twam Asi Tahun 2001 - 2003

2. SD Negeri 05 Pagi Gedong Tahun 2003 - 2008

3. SMP Negeri 223 Jakarta Tahun 2008 - 2011

4. SMA Negeri 104 Jakarta Tahun 2011 - 2014

5. S1 Ekonomi UIN Syarif Tahun 2014 - 2018

Hidayatullah Jakarta

III. PENDIDIKAN INFORMAL

1. Brevet Pajak A&B Bina Fiscal Indonesia (Januari – Maret 2018)

IV. LATAR BELAKANG ORANG TUA

1. Ayah : Sumarno, SH.

2. Ibu : Budhi Harti

3. Anak ke- : Dua dari tiga bersaudara

Page 7: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

vii

V. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Paskibraka SMPN 223 Jakarta

2. Anggota Basket SMPN 223 Jakarta

3. Anggota Marching Band SMAN 104 Jakarta

4. Anggota HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2014-

2016)

5. Sekretaris I GALAKSI (Gebyar Lomba Akuntansi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2016

6. Bendahara KKN PEMUKA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017-

2018)

Page 8: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

viii

THE INFLUENCEOF ATTITUDE, PERCEIVED BEHAVIOR

CONTROL AND RELIGIOUSITY TO THE EXTERNAL -

INTERNAL WHISTLEBLOWING INTENTIONS WITH THE

PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT AS MODERATOR

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of attitudes,

perceived behavior control and religiosity towards the external-internal

whistleblowing intentions with the perceived organizational support as a

moderating variables . This research using survey method with the 66 respondents

of the auditor from The Audit Board of Indonesia (BPK RI). This data was

analyzed by using moderate regression analysis in SPSS.

The results of this research showed that attitudes, perceived behavior

control and religiosity has no significant effect toward the external-internal

whistleblowing intentions. The perceived organizational support can’t be a

moderating for attitude and perceived behavior control toward the external-

internal the whistleblowing intentions. But the perceived organisations support

can be a moderating for religiosity toward the external-internal whistleblowing

intentions.

Keyword: Attitude, Perceived Behavior Control, Religiousity, Perceived

Organizational Support, External - Internal Whistleblowing Intention.

Page 9: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

ix

PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN

RELIGIUSITAS TERHADAP NIAT WHISTLEBLOWING

EKSTERNAL - INTERNAL DENGAN PERSEPSI DUKUNGAN

ORGANISASI SEBAGAI VARIABLE PEMODERASI

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sikap, persepsi

kontrol perilaku dan religiusitas terhadap niat whistleblowing eksternal-internal

dengan persepsi dukungan organisasi sebagai variabel pemoderasi. Pada

penelitian ini menggunakan metode survei dengan responden sebanyak 66 yang

berasal dari auditor di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).

Model analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi moderat dengan

bantuan program SPSS.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap, persepsi kontrol perilaku dan

religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap niat whistleblowing eksternal-

internal, Persepsi dukungan organisasi tidak mampu memoderasi pengaruh sikap

dan persepsi kontrol perilaku terhadap niat whistleblowing eksternal-internal.

Tetapi persepsi dukungan organisasi mampu memoderasi pengaruh religiusitas

terhadap niat whistleblowing eksternal dan internal.

Kata kunci: Sikap,Persepsi Kontrol Perilaku, Religiusitas, Persepsi Dukungan

Organisasi, Niat Whistleblowing Eksternal - Internal.

Page 10: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Pengaruh Sikap,

Persepsi Kontrol Perilaku dan Religiusitas terhadap Niat Whistleblowing

Eksternal-Internal dengan Persepsi Dukungan Organisasi sebagai variabel

Pemoderasi” dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW teladan bagi insan di muka bumi.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat guna

mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur alhamdulillah

penulis hanturkan atas kekuatan Allah SWT skripsi ini dapat diselesaikan. Selain

itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua (Papa dan Mama) yang telah menjadi penyemangat terbesar

dan terbaik dalam hidup, yang selalu percaya bahwa penulis mampu

menyelesaikan tugas akhir ini dan juga telah memberikan dukungan tiada

henti baik moril dan materil, yang mana berkat jasa dan kebaikan Papa dan

Mama akhirnya penulis bisa mencapai gelar SE.

2. Kakak penulis, Dimas Reza Handika Prabowo dan Adik penulis, Diah

Pitaloka Permatasari, yang telah memberikan doa, motivasi, inspirasi dan

bantuan yang tiada henti kepada penulis.

3. Bapak Dr.Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA Selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xi

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus selaku Dosen

Pembimbing Akademik penulis.

6. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

8. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah, terimakasih atas bantuan, perhatian dan pelayanan yang

diberikan kepada penulis.

9. Seluruh bagian BPK RI khususnya bagian SDM yang telah membantu

penulis dalam menyebar kuisioner di BPK RI serta mendoakan kelancaran

pembuatan skripsi ini.

10. Terima kasih terkhusus untuk Zavita Mufariza dan Luniar Aulia Rahmah

yang telah membantu membimbing peneliti dalam mengolah data penelitian

dan juga memberi semangat agar skripsi ini bisa selesai tepat pada waktunya.

11. Sahabat tercinta di kampus dari awal semester hingga sekarang alias

GORENGAN (Andri, Dio, Pepi, Cika, Otoy, Ratu dan Erni) yang selalu

bersama-sama berjuang dari awal semester hingga saat ini dan melewati

banyak pengalaman baru selama masa kuliah, yang pasti akan selalu

memberikan bantuan, doa, dan dukungan untuk penulis. Thank you Guysss!

12. Sahabat sekaligus partner dalam suka maupun duka, tempat berbagi cerita dan

keluh kesah serta tempat untuk tertawa tanpa beban (Ami, Kak Nanda,

Daulay dan Vino) terimakasih atas momen yang sudah kita habiskan selama

kuliah. It’s mean a lot for me!

13. Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi

Billingual dan Kelas Konsentrasi Audit) terutama kelas brevet generasi 1

yang telah memberikan banyak ilmu dan motivasi kepada penulis.

14. Semua pihak yang terlibat yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Page 12: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xii

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk dan saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta Agustus 2018

(Widyawati Noviandini Rahayu)

Page 13: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xiii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM ..................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...........................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................vi

ABSTRACT .......................................................................................................viii

ABSTRAK ............................................................................................................ix

KATA PENGANTAR ..........................................................................................x

DAFTAR ISI ......................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................xvii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................1

B. Perumusan Masalah ...................................................................................9

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................10

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur ....................................................................................13

1. Teori Perencanaan Perilaku ...............................................................13

2. Teori Pertukaran Sosial ......................................................................17

3. Teori Akuntansi Perilaku ...................................................................19

Page 14: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xiv

4. Sikap ...................................................................................................20

5. Persepsi Kontrol Perilaku ...................................................................21

6. Religiusitas .........................................................................................22

7. Intensi atau Niat..................................................................................23

8. Whistleblowing Eksternal dan Internal ...............................................24

9. Persepsi Dukungan Organisasi ...........................................................26

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ..............................................................28

C. Pengembangan Hipotesis ..........................................................................34

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .........................................................................43

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................43

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................44

D. Operasional Variabel Penelitian ...............................................................45

1. Sikap ...................................................................................................45

2. Persepsi Kontrol Perilaku ...................................................................46

3. Religiusitas .........................................................................................47

4. Persepsi Dukungan Organisasi............................................................48

5. Niat Whistleblowing Eksternal dan Internal .......................................48

E. Metode Analisis Data ................................................................................55

1. Statistik Deskriptif ..............................................................................55

2. Uji Kualitas Data ................................................................................55

a. Uji Validitas ..............................................................................55

b. Uji Reliabilitas ..........................................................................56

3. Uji Asumsi Klasik ..............................................................................57

a. Uji Multikolinearitas ................................................................57

b. Uji Heterokedastisitas ..............................................................57

c. Uji Normalitas ..........................................................................59

4. Uji Hipotesis ......................................................................................60

a. Uji Koefisiensi Determinasi (R2) .............................................62

Page 15: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xv

b. Uji Statistik F ............................................................................62

c. Uji Signifikasi Parsial (Uji t) ....................................................63

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................65

1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................65

2. Karakteristik Responden ....................................................................67

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin ......................67

b. Deskripsi responden berdasarkan jabatan auditor ....................68

c. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman auditor ............69

d. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir .............70

e. Deskripsi responden berdasarkan agama ..................................70

B. Hasil Penelitian .........................................................................................71

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ..............................................................71

2. Hasil Uji Kualitas Data ......................................................................72

a. Hasil Uji Validitas ....................................................................72

b. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................76

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................................77

a. Hasil Uji Multikolinearitas .......................................................77

b. Hasil Uji Heterokedastisitas .....................................................77

1) Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Grafik ......................77

2) Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Statistik ...................79

c. Hasil Uji Normalitas ...................................................................80

1) Hasil Uji Normalitas dengan Grafik ..................................80

2) Hasil Uji Normalitas dengan Statistik ...............................84

4. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................85

a. Hasil Uji Hipotesis Niat Whistleblowing Eksternal ..................86

1) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2).................................86

2) Hasil Uji Statistik F ...........................................................88

3) Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji t) ...................................88

b. Hasil Uji Hipotesis Niat Whistleblowing Internal ....................90

Page 16: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xvi

1) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2).................................90

2) Hasil Uji Statistik F ...........................................................91

3) Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji t) ...................................92

C. Pembahasan ..............................................................................................96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................113

B. Keterbatasan ............................................................................................115

C. Saran ........................................................................................................115

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................117

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................124

Page 17: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ...........................................................28

Tabel 3.1.Operasional Variabel Penelitian ............................................................50

Tabel 4.1.Distribusi Penyebaran Kuesioner ..........................................................66

Tabel 4.2.Data Sampel Penelitian .........................................................................67

Tabel 4.3.Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...............68

Tabel 4.4.Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jabatan Auditor .............68

Tabel 4.5.Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pengalaman Auditor .....69

Tabel 4.6.Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir......70

Tabel 4.7.Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Agama Auditor .............70

Tabel 4.8.Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................................71

Tabel 4.9.Hasil Uji Validitas Niat Whistleblowing Eksternal & Internal .............73

Tabel 4.10.Hasil Uji Validitas Sikap .....................................................................73

Tabel 4.11.Hasil Uji Validitas Persepsi Kontrol Perilaku .....................................74

Tabel 4.12.Hasil Uji Validitas Religiusitas ...........................................................75

Tabel 4.13.Hasil Uji Validitas Persepsi Dukungan Organisasi .............................75

Tabel 4.14.Hasil Uji Reliabilitas ...........................................................................76

Tabel 4.15.Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................................77

Tabel 4.16.Hasil Uji Statistik Heteroskedastisitas dengan Glejser .......................79

Tabel 4.17.Hasil Uji Statistik Kolmogorov Smirnov NWE ...................................84

Tabel 4.18.Hasil Uji Statistik Kolmogorov Smirnov NWI ....................................85

Tabel 4.19.Hasil Uji Koefisiensi Determinasi NWE ............................................87

Tabel 4.20.Hasil Uji Statistik F NWE ..................................................................88

Tabel 4.21.Hasil Uji Statistik t NWE ....................................................................89

Page 18: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xviii

Tabel 4.22.Hasil Uji Koefisiensi Determinasi NWI .............................................90

Tabel 4.23.Hasil Uji Statistik F NWI .............. ....................................................91

Tabel 4.24.Hasil Uji Statistik t NWI .....................................................................92

Tabel 4.25.Hasil Pengujian Hipotesis .................................................................112

Page 19: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Teori Perencanaan Perilaku ............................................................13

Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran ......................................................................42

Gambar 4.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot NWE ...............78

Gambar 4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot NWI ................78

Gambar 4.3. Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram NWE .................80

Gambar 4.4. Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot NWE ........................81

Gambar 4.5. Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram NWI ..................82

Gambar 4.6. Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot NWI .........................83

Page 20: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian Skripsi ...............................................................124

Lampiran 2 Surat Keterangan dari BPK RI ....................................................126

Lampiran 3 Surat Permohonan Pengisian Kuesioner .....................................128

Lampiran 4 Kuesioner Pilot Test ....................................................................130

Lampiran 5 Kuesioner Penelitian yang Disebar .............................................139

Lampiran 6 Daftar Identitas dan Jawaban Responden ...................................147

Lampiran 7 Output Hasil Pengujian Data .......................................................162

Lampiran 8 Output Hasil Validitas dan Reliabilitas Pilot Test ......................183

Page 21: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

1

BAB.I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Whistleblowing sudah menjadi trending topic di Indonesia setelah

terungkapnya kasus di PT. Asian Agri, di Kemenhumham dan dugaan suap

sejumlah anggota DPR RI dalam pemilihan gubernur Bank Indonesia Bapak

Murdiyanto. Di negara Amerika sudah terlebih dahulu membentuk sebuah

aturan mengenai whistleblowing yaitu Sarbanes Oxley Act of 2002 (SOX) yang

bertujuan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan juga agar

perusahaan-perusahaan di Amerika menerapkan whistleblowing system. Salah

satu seruan SOX adalah perusahaan publik diwajibkan untuk mengembangkan

sistem whistleblowing yang merupakan bagian dari sistem pengendalian

internal (Krystella dan Sitorus, 2017). Sarbanes-Oxley Act 2002, Section 301

dan 806, dirancang secara khusus untuk mendorong whistleblowing dan

menyediakan perlindungan dari retaliasi bagi karyawan yang mengungkapkan

hal-hal yang tidak jelas atas masalah akuntansi dan audit.

Sedangkan di Indonesia salah satu kasus whistleblowing yang sedang

ramai diperbincangkan yaitu mengenai kasus E-KTP dimana Kasus “Papa

Minta Saham” bermula pada tanggal 16 November 2015, ketika Sudirman Said

(SS), yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral (ESDM), melaporkan Setya Novanto (SN) karena meminta sejumlah

saham PT Freeport Indonesia dengan mengatasnamakan Presiden dan Wakil

Presiden Republik Indonesia ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Page 22: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

2

Kasus ini dinyatakan berakhir oleh MKD dengan diterimanya surat

pengunduran diri dari SN pada tanggal 16 Desember 2015 (sebelum akhirnya

kembali menjadi Ketua DPR pada November 2016). Walaupun kasus tersebut

telah dinyatakan berakhir oleh MKD, bukan berarti perseteruan antara SN

dengan SS berakhir begitu saja. SN kemudian melaporkan SS terkait UU ITE

No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

(www.medium.com). Dari kasus ini dapat diketahui bahwa peran sebagai

whistleblower bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan oleh mereka yang

telah mengetahui terjadinya suatu praktik ilegal.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yang kemudian

membuat orang tersebut tidak berani antara lain pembalasan dari pihak yang

dilaporkan serta perhatian dari media. Selain itu, ada juga faktor lain seperti

perasaan mengkhianati perusahaan dengan tindakan yang akan mereka

lakukan, sehingga mereka enggan melaporkan tindakan-tindakan ilegal

tersebut. Indonesia sendiri sudah mengeluarkan regulasi mengenai

whistleblowing telah diatur dalam Undang-Undang pasca revisi UU nomor 13

tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban menjadi Undang-undang

31 tahun 2014, Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2011 tentang

Perlakuan terhadap Pelapor Tindak Pidana (whistleblower) dan Saksi Pelaku

yang Bekerja Sama, serta Inpres nomor 7 tahun 2015. Bahkan Inpres No.7

tahun 2015 telah terjadi MoU antara LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan

Korban) 17 kementerian lembaga.

Page 23: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

3

Dengan adanya aturan tersebut, maka sistem whistleblowing sangat

penting bagi organisasi, sehingga diperlukan sistem whistleblowing yang

efektif yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi karyawan dalam

melaporkan kecurangan. Tetapi pelaksanan whistleblowing system di lembaga

atau kementerian memiliki kendala akibat belum optimalnya sistem yang

dibuat dan bergantung pada kebijakan di setiap lembaga. Mudahnya penerapan

sistem serta belum optimalnya jaringan membuat sistem di 17 kementerian

lembaga masih rentan. Belum adanya dasar hukum yang kuat untuk menjamin

perlindungan terhadap whistleblower, undang-undang yang ada masih bersifat

umum terhadap saksi, pelapor dan korban. Kalau pun ada hanya berbentuk

Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) yang sifatnya tidak punya

kekuatan hukum mengikat, sehingga mengakibatkan belum maksimalnya

pemberian perlindungan terhadap whistleblower. Hal ini karena hakim masih

mengabaikan rekomendasi aparat penegak hukum terhadap status seseorang

sebagai whistleblower. Demikian juga masalah keamanan dan kerahasiaan,

tidak hanya melindungi individu agar bersedia menjadi pelapor, tetapi harus

dipastikan adanya tindak lanjut dan investigasi pengungkapan laporan secara

memadai, profesional dan independen.

Whistleblowing adalah suatu mekanisme yang memungkinkan seluruh

komponen organisasi melaporkan pelanggaran apapun yang disaksikannya,

untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pihak berwenang di dalam perusahaan.

Menurut Park & Blenkinsopp (2009) jalur pelaporan whistleblowing tidak

hanya sebatas internal dan eksternal tetapi juga terdiri dari formal dan informal,

Page 24: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

4

serta anonim dan teridentifikasi. Pada umumnya pengertian whistleblowing

adalah aksi yang dilakukan karyawan untuk mengungkapkan kecurangan

kepada manejemen perusahaan (Internal whistleblowing) atau kepada publik

(Eksternal whistleblowing). Yang menjadi permasalahan yaitu apabila

karyawan sudah mengetahui mengenai kecurangan tersebut tapi enggan untuk

melaporkannya kepada atasan ataupun kepada pihak diluar organisasi (penegak

hukum) maupun ke pihak di dalam organisasi (atasan atau menejemen yang

lebih tinggi), dikarenakan kenyataan yang sering terjadi mereka akan mendapat

banyak ancaman (retaliasi) dari berbagai macam pihak. Menurut Rothschild

dan Miethe (1999) mereka menyatakan bahwa sebagian besar whistleblower

dinilai tidak loyal terhadap organisasi, dan mereka mungkin akan dapat

penolakan dari karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini tentu menjadi

dilema tersendiri dalam penerapan whistleblowing di organisasi atau entitas.

Melihat fenomena itu dapat maka dapat disimpulkan secara general bahwa

keamanan yang diberikan organisasi atau entitas kepada karyawan yang ingin

melakukan whistleblowing sangat penting.

Pengaruh sikap seseorang dalam niatan untuk melakukan whistleblowing

sangat bergantung kepada dari diri seseorang itu sendiri. Menurut Ponnu et al.

(2008) sikap terhadap whistleblowing yaitu mengenai sejauh mana individu

memiliki evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungan dari

whistleblowing adalah jumlah keyakinan yang dimiliki karyawan tentang

konsekuensi dari whistleblowing dan evaluasi subjektif terhadap konsekuensi

tersebut. Jadi bagi whistleblower yang ingin melakukan whistleblowing harus

Page 25: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

5

memiliki keyakinan bahwa whistleblowing akan mendatangkan konsekuensi

positif bagi individu yang melakukan hal itu, seperti kepuasan moral dan tugas

para karyawan terjamin, kontrol terhadap tindakan korupsi makin baik,

pencegahan yang dapat merugikan perusahaan atau entitas, dll. Jadi, apabila

seseorang memiliki sikap positif yang baik, maka hal tersebut akan mendorong

niat orang itu untuk melakukan whistleblowing.

Persepsi kontrol perilaku sebenarnya didasari oleh keyakinan kontrol,

maksudnya adalah faktor yang menghambat atau faktor yang mendukung

individu melakukan whistleblowing. Faktor kontrol yang dilakukan perusahaan

yaitu dengan cara menggagalkan atau dengan sengaja mengabaikan laporan,

hal ini tentu akan menghambat individu dalam melakukan whistleblowing

(Ponnu et al., 2008). Apabila individu memiliki keyakinan bahwa ia memiliki

kesempatan yang besar untuk mengungkapkan wrongdoing dan tidak memiliki

hambatan yang besar dalam melakukan whistleblowing, maka persepsi individu

tersebut akan semakin kuat terhadap kontrol yang dilakukan ketika melakukan

whistleblowing. Menurut teori perilaku yang direncanakan oleh Ajzen (1991)

menjelaskan bahwa semakin individu merasakan banyak faktor pendukung dan

sedikit faktor penghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka lebih

besar kontrol yang mereka rasakan atas perilaku tersebut dan sebaliknya, jika

semakin sedikit individu merasakan faktor pendukung dan banyak faktor

penghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka individu cenderung

mempersepsikan diri sulit untuk melakukan perilaku tersebut.

Page 26: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

6

Religiusitas juga merupakan hal yang berpengaruh pada niatan seseorang

untuk melakukan whistleblowing. Menurut Bruks dan Sellani (2005)

menyatakan bahwa religiusitas dapat dipisahkan menjadi dua kategori:

religious affiliation dan religious commitment. Religious affiliation mengacu

pada konsep bahwa orang-orang itu merupakan anggota dari sebuah lembaga

atau afiliasi sebuah kelompok agama tertentu. Religious affiliation bisa berupa

tempat ibadah, universitas atau lembaga-lembaga lain. Sedangkan religious

commitment mengacu pada usaha untuk mengukur tingkat religiusitas dari

komitmen individu terhadap kepercayaan religi atau gaya hidup religinya pada

organisasi religius dan dapat diukur dalam hal kedatangan ke gereja atau

masjid, amal (zakat) yang diberikan, serta ketelibatanya dalam aktifitas

keagamaan. Itu berarti bahwa tingkat religius individu bisa mendorong untuk

melaporkan wrongdoing yang terjadi di organisasi atau perusahaan. Karena

tingkat religius mencerminkan seberapa individu mengimani Tuhan-Nya atau

Allah dan juga di mayoritas agama yang ada mengajarkan untuk selalu berbuat

kebaikan dan menjauhi perbuatan tercela.

Persepsi dukungan organisasi sebagai variable moderasi yang berati dapat

memperlemah atau memperkuat penelitian juga berpengaruh terhadap

keinginan atau niat individu dalam melakukan whistleblowing. Tidak semua

perusahaan yang ada di indonesia melegalkan dukungan organisasi atau entitas

dalam pengungkapan kesalahan dan perlindungan bagi whistleblower,

kebanyakan dari perusahaan tersebut kurang memperhatikan bahwa ada

undang-undang yang mengatur mengenai kebebasan seseorang untuk

Page 27: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

7

melakukan whistleblowing. Hal ini sungguh disayangkan karena kegiatan

whistleblowing sangat diperlukan guna memperbaiki pengendalian internal

perusahaan.

Di sisi lain menunjukkan bahwa adanya persepsi dukungan organisasi

yang tinggi menghasilkan dampak positif terhadap sikap dan perilaku

karyawan untuk suatu kebaikan yang bermanfaat bagi organisasi atau entitas,

misalnya melaporkan kecurangan yang terjadi dalam organisasi. Dengan

demikian, dukungan organisasi yang dirasakan diharapkan dapat memperkuat

hubungan faktor sikap dan persepsi kontrol perilaku terhadap niat seseorang

untuk melaporkan tindakan kecurangan. Alleyne et al. (2013) menjelaskan

pentingnya persepsi dukungan organisasi bagi individu untuk melaporkan

tindakan tidak etis.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) merupakan

salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pemeriksa

pengelolaan keuangan negara. BPK RI memiliki visi menjadi pendorong

pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara melalui

pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat (http://www.bpk.go.id/page/visi-

dan-misi). Dengan adanya visi dan misi BPK RI tersebut perlu adanya sebuah

whistleblowing system di lingkungan BPK RI untuk menunjang para staff

maupun auditor dan jajaran lainnya untuk melaporkan adanya tindakan

kecurangan yang bisa mempengaruhi pemeriksaan pengelolaan keuangan di

berbagai lembaga dan kementerian. Untuk itu BPK RI sudah mengatur

mengenai whistleblowing system di dalam Surat Keputusan Badan Pemeriksa

Page 28: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

8

Keuangan Republik Indonesia No.3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang organisasi dan

tata kerja pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan di Pasal 170 poin e yang

berbunyi: “Inspektorat Penegak Integritas (PI) menyelenggarakan fungsi

pengadministrasian pengaduan pelanggaran melalui whistleblowing system

(WBS)”.

Dengan adanya WBS yang disediakan oleh BPK RI bagi yang mempunyai

informasi dan ingin melaporkan tentang adanya dugaan perbuatan yang

melanggar peraturan perundang-undangan, melanggar standar, melanggar kode

etik, dan melanggar kebijakan yang terjadi di lingkungan BPK

(http://www.bpk.go.id/news/launching-aplikasi-whistle-blowing-system-wbs-

dan-program-pengendalian-gratifikasi-ppg-bpk). Diharapkan tidak ada lagi

para pegawai BPK maupun auditor yang tidak melaporkan adanya kecurangan

yang diketahui dan terjadi di BPK RI.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian

tentang Sikap, Persepsi Kontrol Perilaku, Religiusitas dan Persepsi Dukungan

Organisasi yang berkaitan dengan Niat atau Intensi seseorang terutama auditor

untuk melaporkan suatu tindakan kecurangan (Whistleblowing). Penelitian ini

merupakan pengembangan dari penelitian Dewa Gede Yudha Dananjaya dan

Mawardi Rizal pada tahun 2018, Anissa Hakim Purwantini pada tahun 2016

dan Ilham Maulana Saud pada tahun 2016, dimana modifikasi pada penelitian

Dananjaya dan Rizal, peneliti menggunakan religiusitas, yang dijadikan

variabel independen pada penelitian Purwantini. Dan pada penelitian Saud,

peneliti menggunakan whistleblowing eksternal, yang dijadikan variabel

Page 29: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

9

dependen dan persepsi dukungan organisasi yang dijadikan variabel

pemoderasi pada penelitian Purwantini.

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini, dapat berguna bagi para

profesi akuntan terutama akuntan publik, untuk dapat membantu mengetahui

faktor – faktor individual apa saja yang mempengaruhi seseorang melakukan

pelaporan kecurangan yang terjadi di tempat kerja, serta mengevaluasi dan

meningkatkan fungsi dari whistleblowing system yang terdapat di BPK RI.

Dengan demikian, peneliti memberi judul penelitian ini : “Pengaruh Sikap,

Persepsi Kontrol Perilaku dan Religiusitas terhadap Niat Whistleblowing

Eksternal - Internal dengan Persepsi Dukungan Organisasi sebagai

Variable Pemoderasi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang hendak

diteliti adalah:

1. Apakah sikap berpengaruh terhadap niat whistleblowing eksternal -

internal?

2. Apakah persepsi kontrol perilaku berpengaruh terhadap niat

whistleblowing eksternal - internal?

3. Apakah religiusitas berpengaruh terhadap niat whistleblowing eksternal

– internal?

Page 30: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

10

4. Apakah persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh

sikap terhadap niat whistleblowing eksternal – internal?

5. Apakah persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh

persepsi kontrol perilaku terhadap niat whistleblowing eksternal –

internal?

6. Apakah persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh

religiusitas terhadap niat whistleblowing eksternal – internal?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, penelitian ini

bertujuan untuk menemukan bukti – bukti empiris sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh sikap

terhadap niat untuk melakukan whistleblowing eksternal–internal.

2. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh

persepsi kontrol perilaku terhadap niat untuk melakukan whistleblowing

eksternal – internal.

3. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh

religiusitas terhadap niat untuk melakukan whistleblowing eksternal –

internal.

4. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh sikap

terhadap niat untuk melakukan whistleblowing eksternal – internal

dengan persepsi dukungan organisasi sebagai pemoderasi.

Page 31: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

11

5. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh

persepsi kontrol perilaku terhadap niat untuk melakukan whistleblowing

eksternal – internal dengan persepsi dukungan organisasi sebagai

pemoderasi.

6. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh

religiusitas terhadap niat untuk melakukan whistleblowing eksternal –

internal dengan persepsi dukungan organisasi sebagai pemoderasi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak

di antaranya:

1. Kontribusi Teoritis

a. Penelitian selanjutnya. Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan

sebagai bahan referensi untuk menambah ilmu pengetahuan terkait

dengan whistleblowing, pengaruh sikap, persepsi kontrol perilaku

dan religiusitas serta persepsi dukungan organisasi dalam

memengaruhi seorang auditor melaporkan tindakan kecurangan

(whistleblowing eksternal – internal).

b. Pendidikan. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk

menambah menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hal –

hal yang dapat mendorong seseorang dalam hal ini auditor untuk

melaporkan tindakan kecurangan (whistleblowing eksternal –

Page 32: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

12

internal) terutama pada pengaruh sikap, persepsi kontrol perilaku,

religiusitas serta persepsi dukungan organisasi.

2. Kontribusi Praktis

a. Lembaga pemerintahan khususnya Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI), sebagai tinjauan yang diharapkan

dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan whistleblowing

system yang ada agar dapat berjalan secara maksimal.

Page 33: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

13

BAB.II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Perencanaan Perilaku (Theory of Planned Behavior)

Teori umum yang digunakan adalah Theory of Planned Behavior

yaitu teori yang meramalkan pertimbangan perilaku karena perilaku dapat

dipertimbangkan dan direncanakan. Kemudian teori ini dikembangkan lagi

oleh beberapa peneliti, salah satunya Ajzen (1991). Theory of planned

behavior didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang

rasional yang akan memperhitungkan implikasi dari tindakan mereka

sebelum mereka memutuskan untuk melakukan suatu perilaku tertentu.

Kelebihan theory of planned behavior yaitu dapat mengidentifikasikan

keyakinan seseorang terhadap pengendalian atas sesuatu yang terjadi dari

perilaku yang dilakukan, sehingga dapat membedakan perilaku yang

dikehendaki dan tidak dikehendaki.

Teori ini merupakan hasil perluasan teori tindakan beralasan

(Theory of reasoned action), dimana intensi untuk melakukan perilaku

memiliki dua prediktor utama yaitu sikap terhadap suatu perilaku (attitude

toward the behavior) dan norma subjektif (subjective norm).

Pengembangan dari teori ini yaitu theory of planned behavior, menemukan

prediktor lain yang juga memengaruhi intensi untuk melakukan suatu

perilaku dengan memasukan konsep persepsi kontrol perilaku (Perceived

behavioral control). Sehingga terdapat tiga prediktor utama yang

Page 34: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

14

Sumber : Ajzen (2001)

memengaruhi intensi individu untuk melakukan suatu perilaku, yaitu sikap

terhadap suatu perilaku (attitude toward the behavior), norma subjektif

(subjektive norm) dan persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral

control).

Gambar 2.1

Teori Perencanaan Perilaku

a. Sikap terhadap suatu perilaku (Attitude toward the behavior)

Sikap merupakan suatu faktor dalam diri seseorang yang dipelajari

untuk memberikan respon positif atau negatif pada penilaian terhadap

sesuatu yang diberikan. Menurut Ajzen (1991) sikap yaitu mengenai

sejauh mana individu menilai dan mengevaluasi perilaku yang

menguntungkan ataupun tidak menguntungkan yang dapat

memengaruhi niat individu untuk melakukan perilaku tersebut. Sikap

didasari oleh 2 hal yang pertama yaitu Behavioral Belief (keyakinan

perilaku) tentang keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku yang

akan dilakukan (konsekuensi perilaku positif atau negatif) dan kedua

yaitu Evaluation of Important (evaluasi tentang kepentingan) tentang

evaluasi atas hasil dari suatu perilaku yang akan dilakukan, sehingga

Behavioral

Belief

Normative

Belief

Control

Belief

Behavior Intention

Perceived

Behavioral Control

Subjective Norm

Attitude toward

Behavior

Page 35: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

15

akan menghasilkan respon positif atau negatif mengenai seberapa

penting atau tidak perilaku dilakukan dengan pertimbangan keyakinan

menguntungkan atau tidak menguntungkannya perilaku tersebut

(konsekuensi positif atau negatif). Sebagai contoh apabila seseorang

meyakini bahwa suatu perilaku yang nanti dilakukan akan

menguntungkan (konsekuensi positif) bagi dirinya atau organisasinya,

maka dia akan memberikan respon positif bahwa perilaku tersebut

penting untuk dilakukan dan mendorong niat melakukan perilaku

tersebut, sebaliknya jika sesuatu tersebut tidak bermanfaat (konsekuensi

negatif) maka dia akan memberikan respon negatif dan berkesimpulan

bahwa perilaku tersebut tidak penting dilakukan, niat untuk melakukan

perilaku tersebut juga akan berkurang atau bahkan hilang.

b. Norma Subjektif (Subjektif Norm)

Menurut Ajzen (1991) Subjective norm (norma subjektif)

merupakan persepsi seseorang tentang pemikiran orang lain yang akan

mendukung atau tidak mendukungnya dalam melakukan sesuatu.

Subjective norm mengacu pada tekanan sosial yang dihadapi oleh

individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seorang

individu akan cenderung melakukan perilaku jika termotivasi oleh

orang lain yang menyetujuinya untuk melakukan perilaku tersebut.

Begitu pula sebaliknya apabila orang lain tidak menyetuji untuk

melakukan perilaku tersebut maka individu cenderung tidak melakukan

perilaku tersebut.

Page 36: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

16

c. Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control)

Menurut Ajzen (1991) Persepsi kontrol perilaku adalah persepsi

kemudahan atau kesulitan dalam melakukan suatu perilaku, jadi

semakin besar kontrol perilaku yang dirasakan maka semakin kuat niat

seseorang melakukan perilaku tersebut. Persepsi kontrol perilaku

didasari oleh 2 hal yang pertama yaitu Control Belief (Keyakinan

Kontrol) atau keyakinan individu tentang keberadaan hal-hal yang

mendukung atau menghambat perilaku yang akan dilakukan dan yang

kedua yaitu Perceived Power (Kekuatan Persepsi) mengenai bagaimana

individu mempersepsikan diri mudah atau sulit melakukan suatu

perilaku dengan pertimbangan hal-hal yang dapat mendukung atau

menghambat untuk melakukan perilaku nanti. Sebagai contoh apabila

seseorang meyakini bahwa faktor pendukung yang didapat ketika akan

melakukan perilaku lebih besar daripada faktor penghambat, maka

seseorang tersebut akan mempersepsikan diri bahwa ia akan

mendapatkan kemudahan dalam melakukan perilaku tersebut nantinya.

Alasan digunakannya Theory of Planned Behavior (Teori

Perencanaan Perilaku) adalah karena teori ini mampu mengidentifikasikan

keyakinan seseorang terhadap pengendalian atas sesuatu yang terjadi dari

perilaku yang akan dilakukan, sehingga dapat membedakan perilaku yang

dikehendaki individu dan yang tidak dikehendaki individu. Dalam hal ini

mengukur tentang seberapa besar pengaruh perilaku yang direncanakan

oleh auditor di BPK RI dengan mempertimbangkan implikasi sebelum

Page 37: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

17

melaporkan sebuah tindakan kecurangan yang diketahui dan yang sedang

terjadi di BPK RI. Ruang lingkup yang memengaruhi lebih difokuskan

pada sikap, persepsi kontrol perilaku serta niat whistleblowing eksternal –

internal.

2. Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory)

Teori yang kedua adalah Social Exchange Theory (Teori

Pertukaran Sosial) dimana cara seseorang berhubungan sosial dengan

orang lain dan menentukan sebuah keseimbangan antara keuntungan dan

pengorbanan yang akan didapatkan dari hubungan tersebut. Penemu teori

ini yaitu George Homans (1961) dalam Syahri (2017) berasumsi bahwa

setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan

sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari

segi ganjaran dan biaya. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut

Cropanzano dan Mictchell (2005) menjelaskan bahwa dasar teori

pertukaran sosial adalah hubungan yang meningkat dari waktu ke waktu

menjadi hubungan yang saling mempercayai, loyal, dan saling

berkomitmen selama kedua belah pihak menaati aturan-aturan pertukaran.

Teori ini yang menjadi penghubung antara apa yang diyakini

karyawan mengenai loyalitas mereka pada organisasi dan bagaimana

organisasi berkomitmen kepada karyawan tersebut. Jadi apabila karyawan

berkomitmen kepada organisasi maka organisasi pun akan berkomitmen ke

karyawan. Dalam hubungan tersebut terdapat unsur imbalan (reward),

pengorbanan (cost) dan keuntungan (profit). Imbalan merupakan segala

Page 38: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

18

hal yang diperoleh melalui adanya pengorbanan, pengorbanan merupakan

semua hal yang dihindarkan, dan keuntungan adalah imbalan dikurangi

oleh pengorbanan. Jadi perilaku sosial terdiri atas pertukaran paling sedikit

antar dua orang berdasarkan perhitungan untung-rugi.

Sementara pendapat mengenai teori pertukaran sosial menurut Blau

(1964) dalam Syahri (2017) yaitu bahwa tidak jauh berbeda dengan teori

Homans, namun teori Blau lebih dikembangkan lagi dan ditekankan pada

konteks individu dalam kelompoknya. Hubungan sosial dapat

dikategorikan dalam dua kategori umum yang didasarkan pada apakah

reward yang ditukarkan itu bersifat instrinsik atau ekstrinsik. Reward yang

intrinsik berasal dari hubungan itu sendiri. Hubungan ekstrinsik berfungsi

sebagai alat bagi suatu reward yang lain dan bukan reward untuk

hubungan itu sendiri. Perbedaan antara pertukaran instrinsik dan ekstrinsik

sejajar dengan perbedaan antara pertukaran sosial dan pertukaran ekonomi.

Dalam beberapa aspek yang penting kedua tipe ini berbeda secara kontras.

Salah satu perbedaan utamanya ialah bahwa pertukaran sosial tidak tunduk

pada negosiasi dan tawar menawar yang disengaja seperti dalam ekonomi.

Pada sosial reward banyak berjalan dengan sistem ketidak

sengajaan dibicarakan dahulu. Seperti dikatakan oleh Blau bahwa seorang

individu merasa tertarik satu sama lain kalau dia mengharapkan sesuatu

yang bermanfaat bagi dia sendiri karena hubungan itu. Jadi teori

pertukaran sosial berasumsi bahwa kita dapat dengan teliti mengantisipasi

pemberian imbalan berbagai interaksi.

Page 39: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

19

Alasan digunakan social exchange theory (teori pertukaran sosial)

dalam penelitian ini adalah karena ini merupakan penelitian tentang

persepsi yang mempengaruhi seorang akuntan publik melaporkan tindakan

kecurangan yang diketahui dan sedang terjadi di BPK RI, dengan

mempertimbangkan pengorbanan yang diberikan untuk melaporkan

tindakan kecurangan itu dengan perlindungan kemananan, kerahasiaan

serta penghargaan yang akan diperoleh oleh whistleblower nya. Ruang

lingkup yang mempengaruhi lebih difokuskan pada persepsi dukungan

organisasi sebagai variabel pemoderasi.

3. Teori Akuntansi Perilaku (Behavioral Accounting Theory)

Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari akuntansi yang

belakangan ini semakin luas diminati masyarakat akademik. Lingkup

akuntansi keperilakuan lebih luas daripada akuntansi tradisional. Lingkup

akuntansi tradisional adalah proses pengumpulan, penilaian, pencatatan,

peringkasan, dan pelaporan informasi keuangan. Sedangkan akuntansi

keperilakuan merupakan dimensi akuntansi yang menyangkut perilaku

manusia dan hubungannya dengan pendesainan, penyusunan dan

penggunaan sistem informasi akuntansi yang efektif dan efisien. Akuntansi

keperilakuan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan

sistem akuntansi, merefleksikan dimensi sosial organisasi, dan menjadi

tambahan penting informasi keuangan yang dilaporkan oleh para akuntan

(Supriyono, 2018:7). Teori akuntansi keperilakuan adalah hubungan antara

perilaku seseorang, kelompok maupun organisasi terutama yang

Page 40: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

20

berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan pengauditan (Ihsan

dan Ishak, 2015:68-69). Tujuan dasar dari perilaku akuntansi adalah untuk

menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dalam semua konteks

akuntansi yang memungkinkan (Belkoui, 2004:368). Menurut Siegel dan

Marconi (1989) dalam Supriyono (2018) menggolongkan lingkup

akuntansi keperilakuan menjadi tiga yaitu pengaruh perilaku manusia

terhadap desain, penyusunan dan penggunaan informasi akuntansi, lalu

pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia serta metode

memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia.

Alasan menggunakan teori ini adalah karena penelitian ini meneliti

tentang sikap dan persepsi kontrol perilaku yang dapat mempengaruhi niat

auditor melakukan whistleblowing, yang nantinya akan berpengaruh

kepada perilaku whistleblowing yang akan auditor lakukan dengan

mengacu pada proses pembuatan informasi akuntansi yang dihasilkan

auditor dari pemeriksaan laporan keuangan lembaga atau instansi

pemerintah.

4. Sikap (Attitude )

Sikap merupakan suatu faktor dalam diri seseorang yang dipelajari

untuk memberikan respon positif atau negatif pada penilaian terhadap

sesuatu yang diberikan. Sikap terhadap whistleblowing menurut Park dan

Blenkinsopp (2009) mengenai sejauh mana individu memiliki evaluasi

menguntungkan atau tidak menguntungan dari whistleblowing adalah

jumlah keyakinan yang dimiliki karyawan tentang konsekuensi dari

Page 41: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

21

whistleblowing dan evaluasi subjektif terhadap konsekuensi tersebut.

Dengan demikian, seseorang untuk dapat menjadi whistleblower harus

memiliki kompenen keyakinan bahwa whistleblowing adalah tindakan

yang memiliki konsekuensi positif misalnya pencegahan yang dapat

merugikan organisasi, kontrol terhadap tindakan korupsi, peningkatan

kepentingan umum, kepuasan moral dan tugas karyawan (Callahan dan

Dworkin, 2000). Jadi sikap merupakan suatu wahana dalam membimbing

seorang individu untuk berperilaku.

5. Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control)

Menurut ilmu psikologi persepsi merupakan pengertian kita tentang

situasi sekarang dalam artian pengalaman-pengalaman kita yang telah lalu

(Mahmud, 1990). Persepsi yang dihasilkan oleh seorang individu akan

bersifat subjektif dan situasional. Hal ini dikarenakan persepsi tentang

suatu objek akan bergantung pada suatu kerangka ruang dan waktu.

Sehingga suatu persepsi akan terbentuk bukan dikarenakan jenis atau

bentuk stimulinya, tetapi karakter dari orang yang menerima stimuli

tersebut. Dalam berperilaku seorang individu tidak dapat mengkontrol

sepenuhnya perilakunya dibawah kendali individu tersebut atau dalam

suatu kondisi dapat sebaliknya dimana seorang individu dapat

mengkontrol perilakunya dibawah kendali individu tersebut.

Pengendalian seorang individu terhadap perilakunya disebabkan

oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor

internal berasal dari dalam diri individu tersebut seperti keterampilan,

Page 42: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

22

kemauan, informasi, dan lain-lain. Persepsi terhadap kontrol perilaku

adalah bagaimana seseorang mengerti bahwa perilaku yang

ditunjukkannya merupakan hasil pengendalian yang dilakukan oleh

dirinya. Teori ini memprediksi bahwa semakin besar kontrol perilaku yang

dirasakan, maka semakin kuat niat seseorang untuk melakukan perilaku

tersebut (Ajzen, 1991).

6. Religiusitas (Religiousity)

Menurut Burks dan Sellani (2005) tingkat religiusitas dibagi

menjadi 2 jenis yaitu Religious Afiliation atau afiliasi keagamaan yaitu

suatu label bahwa individu tersebut merupakan bagian dari golongan

organisasi atau lembaga keagamaan tertentu. Bentuk dari Religious

Afiliation bisa berbentuk universitas yang berafiliasi agama, organisasi

keagamaan dan lain sebagainya. Religious Commitment atau komitmen

keagamaan yaitu usaha dari masing-masing individu untuk mengukur

komitmen dan tingkat religiusitas terhadap kepercayaan dan gaya hidup

berdasarkan agama yang dianutnya. Religiusitas menurut Worthington

(2003) dibagi menjadi dua jenis yaitu komitmen agama intrapersonal yang

berasal dari keyakinan dan sikap individu, dan komitmen agama

interpersonal yang berasal dari keterlibatan individu dengan komunitas

atau organisasi keagamaan. Religiusitas seseorang dapat diukur dari

komitmen religius yang dimilikinya.

Menurut Alleyne et al. (2010) menyatakan bahwa mahasiswa yang

memiliki tingkat komitmen religius yang lebih tinggi lebih etis

Page 43: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

23

dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki komitmen religius yang

lebih rendah. Apabila seseorang memiliki religiusitas lebih tinggi dan

mengikuti kegiatan religi lebih banyak maka cenderung lebih sedikit

terlibat dalam perbuatan yang tidak etis. Keller et al. (2007) menyatakan

bahwa religiusitas berperan sebagai dasar pembentukan standar etika.

Karena religiusitas seseorang mencerminkan seberapa individu

mengimani Tuhan-Nya atau Allah dan juga di mayoritas agama yang ada

mengajarkan untuk selalu berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan

tercela. Berdasarkan jenis tingkat religius tersebut,dapat dijadikan acuan

bahwa tingkat religius individu bisa menjadi cerminan untuk menilai

perilaku etis seseorang.

7. Intensi atau Niat

Intensi atau niat adalah keinginan kuat untuk melakukan sesuatu

yang muncul dari dalam diri setiap individu. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia berarti kehendak atau keinginan melakukan sesuatu. Ada

beberapa definisi intensi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

Diantaranya adalah pernyataan Ajzen (1991) sebagai berikut:

“We have defined intention as a person location on a subjective

probability dimension involving a relation between himself and some

action. Behavioral intention, therefore, refers to a person’s subjective

probability that he will perform some behavior.”

Ajzen (1991) mengartikan intensi sebagai disposisi tingkah laku

yang hingga terdapat waktu dan kesempatan yang tepat, akan diwujudkan

Page 44: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

24

dalam bentuk tindakan. Sejalan dengan definisi tersebut, Feldman (1995)

menyatakan intensi adalah rencana atau resolusi individu untuk

melaksanakan tingkah laku yang sesuai dengan sikap mereka. Intensi akan

terwujud dalam perilaku yang sebenarnya, jika individu mempunyai

kesempatan yang baik dan waktu yang tepat untuk merealisasikannya.

Selain itu, intensi tersebut akan dapat memprediksi tingkah laku jika

diukur dengan tepat. Niat erat hubungannya dengan motivasi seseorang

untuk melakukan suatu tindakan. Jika tindakan tersebut dilakukan terus

menerus oleh seseorang maka akan dapat menciptakan suatu pribadi

dengan perilaku yang dilakukannya secara terus menerus tersebut.

8. Whistleblowing Eksternal-Internal

Whistleblowing kalau diartikan artinya adalah praktik-praktik tiup

peluit atau pengungkap kecurangan merupakan suatu perilaku

menceritakan keadaan atau rahasia suatu organisasi kepada orang lain.

Menurut Near dan Miceli (1985) dalam Elias (2008) mendefinisikan

whistleblowing sebagai pengungkapan oleh anggota organisasi (mantan

atau yang masih menjadi anggota) atas suatu praktik-praktik ilegal, tidak

bermoral, atau tanpa legitimasi dibawah kendali pimpinan kepada individu

atau organisasi yang dapat menimbulkan efek tindakan perbaikan. Dengan

demikian pencegahan praktik atau tindakan kecurangan dapat dilakukan

oleh karyawan atau oleh manajemen perusahaan.

Sedangkan Whistleblower atau peniup peluit adalah individu atau

orang yang melaporkan tindakan kecurangan atau pelanggaran kepada

Page 45: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

25

organisasi. Whistleblower bisa berasal dari internal organisasi seperti

pegawai di perusahaan atau dari pihak eksternal seperti auditor eksternal.

Menurut PP No.71 Tahun 2000, whistleblower adalah orang yang

memberi suatu informasi kepada penegak hukum atau komisi mengenai

terjadinya suatu tindak pidana korupsi dan bukan pelapor. Bagi

whistleblower merupakan suatu hal yang dilematis apabila berkeinginan

untuk mengungkapkan wrongdoing atau kecurangan dikarenakan berbagai

pertimbangan tertentu.

Whistleblowing yang biasa terjadi di lingkungan kerja dapat

dilakukan oleh pihak internal atau eksternal dari lingkungan kerja.

Whistleblowing internal dilakukan oleh pihak intern perusahaan yang

berusaha untuk mengungkap tindakan tidak etis yang terjadi dalam

perusahaan dimana tempat ia bekerja. Whistleblowing eksternal dilakukan

oleh pihak diluar perusahaan. Dapat pula terjadi jika whistleblower internal

tidak mendapat dukungan yang mereka inginkan dari atasannya atas

tindakan tidak etis yang terjadi, sehingga mereka menggunakan sarana

eksternal untuk melaporkan kesalahan yang ada (Jalil, 2014). Pasar Modal

Amerika Serikat sudah mengeluarkan regulasi yaitu Sarbanes Oxley Act of

2002 (SOX), dimana didalamnya terdapat seruan bahwa perusahaan publik

diwajibkan untuk mengembangkan sistem whistleblowing untuk

pengendalian kecurangan.

Page 46: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

26

9. Persepsi Dukungan Organisasi

Menurut teori pertukaran sosial bahwa menyatakan bahwa persepsi

dukungan organisasi yang dirasakan merupakan salah satu faktor yang

mendukung seorang individu untuk melaporkan tindakan tidak etis dalam

organisasinya. Individu harus mengukur tingkat persepsi dukungan

organisasi ketika ingin melakukan whistleblowing, mengingat akan muncul

dampak negatif dan positif yang muncul seiring dengan whistleblowing

yang dilakukan untuk itu dukungan organisasi sangat diperlukan oleh

individu yang bersangkutan.

Persepsi dukungan organisasi tidak hanya terletak pada tingkat

respon organisasi terhadap wrongdoing yang dilaporkan ke pihak

menejemen tapi juga tingkat perlindungan keamanan whistleblower yang

melaporkan tindakan wrongdoing dan juga tingkat reward yang diberikan

organisasi atau perusahaan kepada individu yang melakukan

whistleblowing. Karyawan merasa nyaman atas pengambilan

keputusannya yang terkait dengan pelaporan tindakan tidak etis ketika

organisasi mendukung tindakan karyawan (Alleyne et al., 2013). Sarbanes

Oxley Act of 2002 (SOX) juga mengeluarkan regulasi yang mengatur

tentang perlindungan whistleblower.

Selain itu Indonesia juga sudah mengatur mengenai perlindungan

whistleblower yaitu dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Perlindungan Saksi dan Korban serta Surat Edaran Mahkamah Agung

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perlakuan terhadap Pelapor Tindak Pidana

Page 47: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

27

(whistleblower) dan Saksi Pelaku yang Bekerja Sama. Dan BPK RI sudah

mengatur mengenai whistleblowing system di dalam Surat Keputusan

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No.3/K/I-XIII.2/7/2014

tentang organisasi dan tata kerja pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan di

Pasal 170 poin e yang berbunyi: “Inspektorat Penegak Integritas (PI)

menyelenggarakan fungsi pengadministrasian pengaduan pelanggaran

melalui whistleblowing system (WBS)”

Dengan adanya WBS yang disediakan oleh BPK RI bagi yang

mempunyai informasi dan ingin melaporkan tentang adanya dugaan

perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan, melanggar

standar, melanggar kode etik, dan melanggar kebijakan yang terjadi di

lingkungan BPK (http://www.bpk.go.id/news/launching-aplikasi-whistle-

blowing-system-wbs-dan-program-pengendalian-gratifikasi-ppg-bpk). Dan

di pihak eksternal seperti aparat penegak hukum juga sudah

mengembangkan whistleblowing system yang kemudian bisa dimanfaatkan

sebagai wadah melaporkan whistleblowing. Hal ini merupakan hasil

kerjasama LPSK dengan pemerintah yang melibatkan 17 lembaga

pemerintahan yang diantaranya yaitu aparat penegak hukum (Kepolisian &

Kejagung) dan juga Sekretariat Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia.

Page 48: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

28

B. Hasil-hasil penelitian terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini

dapat dilihat dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1.

Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Dewa Gede

Yudha

Dananjaya dan

Mawardi

Rizal (2018)

Gender, religiosity,

positive mood and

whistleblowing intention.

Variabel religiusitas,

dan Penelitian

kuantitatif

menggunakan

survei.

Variabel gender dan

positive mooddan

variabel dependen

yaitu niat

whistleblowing.

Reponden, objek

dan juga lokasi

penelitian.

Gender dapat mempengaruhi niat

whistleblowing, tetapi religiusitas

tidak dapat mempengaruhi niat

seseorang untuk melakukan

whistleblowing. Positive mood

dirasakan terbukti sebagai variabel

moderasi yang memperkuat pengaruh

gender terhadap niat seseorang

melakukan whistleblowing.

2. Syf Salsabila

(2018)

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi niat dan

perilaku whistleblowing

Mahasiswa Akuntansi

Variabel sikap,

persepsi dukungan

organisasi niat

whistleblowing,

objek,lokasi

penelitian dan

penelitian kuantitatif

Menggunakan

survei.

Variabel perilaku

whistleblowing, dan

responden

penelitian,

menggunakan

software PLS-SEM

(Partial Least

Squares-Structural

Equation Modeling).

Sikap, norma subjektif dan persepsi

dukungan organisasi berpengaruh

pada niat dan perilaku whistleblowing.

Page 49: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

29

Tabel 2.1. (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Hengky Latan,

Christian M.

Ringle dan

Charbel Jose

Chiappetta

Jabbour

(2017)

Whistleblowing Intentions

Among Public

Accountants in Indonesia:

Testing for the

Moderation Effect.

Variabel sikap,

persepsi kontrol

perilaku,niat

whistleblowing

eksternal-internal,

persepsi dukungan

organisasi,

responden dan

penelitian kuantitatif

menggunakan

survei.

Variabel komitmen

indepedensi,

personal

responsibility,

personal cost of

reporting, team

norm, persepsi

intensi moral, objek

dan lokasi

penelitian.

Menggunakan

software PLS-SEM

(Partial Least

Squares-Structural

Equation Modeling)

Sikap, persepsi kontrol perilaku,

komitmen independensi, personal

responsibility dan personal cost of

reporting dapat digunakan untuk

memprediksi niat seseorang

melakukan whistleblowing eksternal-

internal. Persepsi dukungan

organisasi, team norm dan persepsi

intensi moral yang dirasakan terbukti

sebagai variabel pemoderasi yang

memperkuat pengaruh sikap, persepsi

kontrol perilaku, komitmen

independensi, personal responsibility

dan personal cost of reporting

terhadap niat whistleblowing internal-

eksternal.

4. H.Siallagan,

A. Rohman,

Indira Januarti,

dan

Muhammad

Din (2017)

The effect of professional

commitment, attitude,

subjective norms and

perceived behavior

control on whistleblowing

intention.

Variabel yaitu sikap

danpersepsi kontrol

perilaku,niat

whistleblowing.

Penelitian kuantitatif

Menggunakan

survei.

Variabel komitmen

profesional dan

variabel niat

whistleblowing.

Responden, objek

serta lokasi

penelitian.

Sikap, norma subjektif dan persepsi

kontrol perilaku dapat digunakan

untuk memprediksi niat

whistleblowing sedangkan komitmen

profesional tidak dapat digunakan

untuk memprediksi niat

whistleblowing.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 50: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

30

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 2.1. (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Kadek Shintya

Rahayu Dewi

Damayanthi,

Edhi Sujana

danNyoman

Trisna

Herawati

(2017)

Pengaruh Norma

subjektif, sikap pada

perilaku, persepsi kontrol

perilaku terhadap niat

melakukan pengungkapan

kecurangan

(whistleblowing) (Studi

empiris pada mahasiswa

akuntansi program S1 dan

D3 UniversitasPendidikan

Ganesha)

Variabel sikap,

persepsi kontrol

perilaku, niat

whistleblowing,

Penelitian

kuantitatif

menggunakan

survei.

Variabel norma

subjektif,niat

whistleblowing

eksternal – internal,

responden, objek

dan lokasi penelitian

Norma subjektif, sikap pada perilaku

dan persepsi kontrol perilaku

berpengaruh signifikan terhadap niat

melakukan pengungkapan kecurangan

(whistleblowing).

6. Anissa Hakim

Purwantini

(2016)

Pengaruh komitmen

profesionel, pertimbangan

etis dan komponen

perilaku terencana

terhadap intensi

whistleblowing internal.

Variabel sikap,

persepsi kontrol

perilaku dan

whistleblowing

internal. Penelitian

kuantitatif (survei).

Variabel norma

subjektif, komitmen

profesional dan

pertimbangan etis,

responden. Objek

dan lokasi

penelitian.

Komitmen profesional, pertimbangan

etis, sikap dan persepsi kontrol

perilaku tidak berpengaruh terhadap

niat whistleblowing internal, hanya

norma subjektif saja yang

berpengaruh terhadap whistleblowing

internal.

7. Muhammad

Ilham Saud

(2016)

Pengaruh sikap, persepsi

Kontrolperilaku terhadap

niat whistleblowing

eksternal-internaldengan

persepsi dukungan

organisasi sebagai

variabel moderasi.

Variabel sikap,

persepsi kontrol

perilaku niat

whistleblowing

eks-int dan persepsi

dukungan

organisasi.

Responden, objek

dan lokasi

penelitian, dan uji

validitas analisis

faktor.

Sikap dapat digunakan untuk

memprediksi niat seseorang

melakukan whistleblowing internal

dan persepsi dukungan organisasi

yang dirasakan terbukti sebagai

variabel pemoderasi yang memperkuat

pengaruh persepsi kontrol perilaku

terhadap niat whistleblowing eks-int.

Page 51: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

31

Tabel 2.1. (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

8. Caesar Marga

Putri (2015)

Pengaruh Pelaporan dan

tingkat religiusitas

terhadap niat seseorang

melakukan

whistleblowing.

Variabel tingkat

Religiusitas dan niat

seseorang

melakukan

whistleblowing.

Variabel pelaporan.

Responden, objek

dan lokasi

penelitian, penelitian

menggunakan survei

ekperimen.

Hasil menunjukkan bahwa hanya

universitas yang non-affiliasi dengan

agama yang bisa membuktikan

hipotesis ini. Tingkat religiusitas

dalam penelitian ini tidak berpengaruh

terhadap niat individu melaporkan

wrongdoing dalam kondisi non-

anonymous, partisipan dari universitas

religious affiliation lebih besar

kecenderungan melaporkan dibanding

universitas non-afiliasi.

9. Fitri Yani Jalil

(2014)

Pengaruh Komitmen

Profesional dan sosialisasi

antisipatif mahasiswa audit

terhadap perilaku

whistleblowing.

Penelitian kuantitatif

menggunakan

survei.

Variabel komitmen

Profesional,

sosialisasi

antisipastif dan

perilaku

whistleblowing

eksternal-internal.

Responden, objek

dan lokasi

penelitian.

Sosialisasi antisipatif tidak

berpengaruh terhadap tindakan

whistleblowing, serta tidak ada

perbedaan yang signifikan untuk

tingkat sosialisasi antisipatif setiap

mahasiswa.dan mahasiswa dengan

tingkat komitmen profesional yang

tinggi akan merasa lebih perlu untuk

melakukan whistleblowing

dibandingkan dengan mahasiswa

dengan tingkat komitmen profesional

yang rendah.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 52: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

32

Tabel 2.1. (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

10. Turhan

Erkmen,Arzu

Ozsozgun

Caliskan, dan

Emel Esen

(2014)

An empirical research

about whistleblowing

behavior in accounting

context.

Penelitian kuantitatif

menggunakan

survei.

Variabel working

circumstances,

gender, total tenure,

age, membership,

number of customer,

objek dan lokasi

penelitian.

Working circumtances,total

tenure,membership, dan number of

customer tidak berpengaruh signifikan

terhadap whistleblowing internal.

Tetapi gender berpengaruh positif

sgnifikan terhadap whistleblowing

internal.

11. Philmore

Alleyne,

Muhammad

Hudaib dan

Richard Pike

(2013)

Toward a conceptual

models of whistleblowing

intentions among

exsternal auditor.

Variable sikap,

persepsi kontrol

perilaku, persepsi

dukungan organisasi

dan intensi atau niat

whistleblowing,

dan penelitian

kuantitatif meng-

gunakan survei.

Variabel komitmen

indepeden, biaya

pelaporan, norma

organisasi, persepsi

intensi moral objek

dan lokasi

penelitian.

Persepsi dukungan organisasi,norma

organisasi dan persepsi intensi moral

dirasakan terbukti sebagai varibel

moderasi yang memperkuat

sikap,persepsi kontrol

perilaku,komitmen independen dan

biaya pelaporan pribadi berpengaruh

signifikan terhadap intensi

whistleblowing.

12. Rijadh Djatu

Winardi

(2013)

The influence of individual

and situational factors on

Lower-level civil servants’

whistle-blowingIntention

in indonesia.

Variabel sikap,

persepsi kontrol

perilaku, niat

whistleblowing, dan

penelitian kuantitatif

menggunakan

survei.

Variabel norma

subjektif, keseriusan

kecurangan, status

pelaku kecurangan,

personal cost,

responden, objek

dan lokasi

penelitian.

sikap, persepsi kontrol perilaku,norma

subjektif, keseriusan kecurangan,

status pelaku kecurangan, personal

cost berpengaruh signifikan terhadap

niat whistleblowing.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 53: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

33

Tabel 2.1. (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

13. Siti Aliyah

(2013)

Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi minat

Pegawai dalam melakukan

tindakan whistleblowing.

Variabel sikap,

minat atau niat

melakukan

whistleblowing,dan

penelitian kuantitatif

menggunakan

survei.

Variabel komitmen

organisasi, tingkat

keseriusan

kecurangan,

personal cost,

tanggung jawab

personal, responden,

objek dan lokasi

penelitian.

sikap terhadap whistleblowing,

komitmen organisasi, tingkat

keseriusan kecurangan, dan tanggung

jawab personal tidak berpengaruh

terhadap minat pegawai dalam

melakukan tindakan whistleblowing.

Hanya faktor personal cost yang

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap minat pegawai dalam

melakukan tindakan whistleblowing.

14. Rizki

Bagustianto

dan Nurkholis

(2013)

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi minat

pegawai negeri sipil

(PNS) untuk melakukan

tindakan whistle-blowing

(studi pada PNS BPK

RI)

Variabel sikap, niat

atau minat

melakukan

whistleblowing,

objek,lokasi

penelitian dan

penelitian kuantitatif

Menggunakan

survei.

Variabel komitmen

organisasi, personal

cost, tingkat

keseriusan

kecurangan, dan

responden

penelitian.

sikap terhadap whistleblowing,

komitmen organisasi, dan tingkat

keseriusan kecurangan berpengaruh

signifikan terhadap minat atau niat

melakukan whistleblowing sedangkan

personal cost tidak berpengaruh

signifikan terhadap minat

whistleblowing.

15. Heungsik Park

dan John

Blenkinsopp

(2009)

Whistleblowing as planned

behavior- a survey of south

korean police officers.

Variable sikap,

persepsi kontrol

perilaku, niat

whistleblowing

eksternal-internal.

Variable norma

subjektif dan

responden, objek

dan lokasi

penelitian.

Sikap terhadap perilaku, norma

subjektif, dan kontrol perilaku secara

signifikan mempengaruhi niat

whistleblowing internal. Norma

subjektif mempengaruhi niat

whistleblowing eksternal.

Page 54: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

34

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Sikap Terhadap Niat Whistleblowing Eksternal - Internal.

Menurut Park dan Blenkinsopp (2009) sikap terhadap

whistleblowing yaitu mengenai sejauh mana individu memiliki evaluasi

menguntungkan atau tidak menguntungan dari whistleblowing adalah

jumlah keyakinan yang dimiliki karyawan tentang konsekuensi dari

whistleblowing dan evaluasi subjektif terhadap konsekuensi tersebut. Ini

berarti bahwa whistleblower harus memiliki keyakinan bahwa apabila

ingin melakukan whistleblowing maka akan berdampak positif yaitu

seperti dapat dilakukan pencegahan dari fraud oleh perusahaan,

memberikan efek jera terhadap pelakunya dan lain sebagainya. Dampak

positif ini juga yang nantinya akan mendorong niat atau intensi

whistleblower untuk melakukan whistleblowing.

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya seperti penelitian

yang dilakukan oleh Purwantini (2016) bahwa sikap mahasiswa akuntansi

Universitas Muhammadiyah tidak berpengaruh signifikan terhadap niat

melakukan whistleblowing internal. Menurut Alleyne et al. (2013) bahwa

tingkat sikap atau perilaku auditor eksternal berpengaruh positif signifikan

terhadap intensi whistleblowing. Hal ini juga didukung dari penelitian

Damayanthi et al. (2017) yang menyatakan bahwa sikap berpengaruh

signifikan terhadap niat melakukan pengungkapan kecurangan

(whistleblowing). Dan juga menurut Saud (2016) menyatakan bahwa sikap

berpengaruh positif signifikan terhadap niat whistleblowing internal dan

Page 55: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

35

tidak berpengaruh terhadap whistleblowing eksternal. Berdasarkan uraian

tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:

H1a: Sikap bepengaruh terhadap niat whistleblowing eksternal.

H1b: Sikap bepengaruh terhadap niat whistleblowing internal.

2. Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku terhadap Niat Whistleblowing

Eksternal - Internal.

Mengadopsi dari teori Perencanaan perilaku, bahwa persepsi

kontrol perilaku yaitu mengacu pada persepsi-persepsi individu akan

kemampuannya untuk menampilkan perilaku tertentu. Atau dengan kata

lain yaitu persepsi tentang kemudahan atau kesulitan dalam melakukan

suatu perilaku. Menurut Park dan Blenkinsopp (2009) bahwa persepsi

kontrol perilaku yang dirasakan dalam whistleblowing dapat diperkirakan

dengan cara faktor kontrol dan evaluasi hasil. Faktor kontrol

whistleblowing yaitu berasal dari keyakinan adanya dukungan atau

hambatan yang dilakukan organisasi ketika individu melaporkan adanya

wrongdoing di organisasi tersebut, dukungan bisa berbentuk perlindungan

whistleblower dan hambatan bisa berbentuk pengabaian dengan sengaja

atas laporan wrongdoing tersebut. Hal ini menyebabkan munculnya

keyakinan negatif individu berupa kekhawatiran atas pembalasan dari

organisasi apabila melaporkan whistleblowing itu. Untuk itu penting bagi

individu yang akan melakukan whistleblowing untuk mendapat

pembalasan dari organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi

Page 56: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

36

terhadap kontrol perilaku adalah bagaimana seseorang mengerti bahwa

perilaku yang ditunjukkannya merupakan hasil pengendalian yang

dilakukan oleh dirinya. Apabila individu berniat mengungkapkan

kecurangan dan tidak mendapatkan hambatan ketika ingin

mengungkapkan kecurangan, maka semakin kuat persepsi individu

terhadap kontrol atas laporan wrongdoing tersebut.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, seperti penelitian yang dilakukan

oleh Park dan Blenkinsopp (2009) bahwa persepsi kontrol perilaku

berpengaruh signifikan terhadap niat whistleblowing internal. Menurut

Alleyne (2014) bahwa persepsi kontrol perilaku bepengaruh signifikan

terhadap niat whistleblowing pada auditor eksternal. Hal ini juga didukung

dari penelitian Damayanthi et al. (2017) yang menyatakan bahwa persepsi

kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat melakukan

pengungkapan kecurangan (whistleblowing). Sedangkan pada penelitian

Saud (2016) bahwa persepsi kontrol perilaku mahasiswa tidak berpengaruh

signifikan terhadap niat whistleblowing internal dan whistleblowing

eksternal. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis alternatifnya yaitu :

H2a : Persepsi kontrol perilaku berpengaruh terhadap niat

whistleblowing eksternal.

H2b : Persepsi kontrol perilaku berpengaruh terhadap niat

whistleblowing internal

Page 57: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

37

3. Pengaruh Religiusitas terhadap Niat Whistleblowing Eksternal-

Internal.

Keller (2007) menyatakan bahwa religiusitas berperan sebagai

dasar pembentukan standar etika atau untuk cerminan untuk menilai

perilaku etis seseorang. Karena religiusitas seseorang mencerminkan

seberapa individu mengimani Tuhan-Nya atau Allah dan juga di mayoritas

agama yang ada mengajarkan untuk selalu berbuat kebaikan dan menjauhi

perbuatan tercela. Menurut Alleyne et al. (2010) religisuitas

mempengaruhi niat seseorang dalam membuat suatu keputusan etis.

Apabila seseorang memiliki komitmen religiusitas atau religiusitas yang

tinggi, maka ia akan memiliki niat lebih besar dalam melakukan tindakan

jujur termasuk melakukan whistleblowing. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Barnett et al. (1996) yang menyatakan

bahwa religiusitas seseorang berpengaruh terhadap keputusan untuk

melaporkan tindakan salah (wrongdoing).

Dapat disimpulkan bahwa religious commitment atau religiusitas

bisa dijadikan sebagai ukuran untuk menilai seberapa besar pengaruhnya

terhadap kemungkinan munculnya niat melakukan whistleblowing.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Putri (2015)

menunjukan bahwa tingkat religiusitas afiliasi berpengaruh terhadap niat

whistleblowing pada lembaga yang tidak berafiliasi keagamaan. Afiliasi

keagamaan pada lembaga atau entitas tidak mempengaruhi niat seseorang

dalam melaporkan tindakan kecurangan yang terjadi. Tetapi terdapat

Page 58: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

38

pendapat yang berbeda yakni menurut Dananjaya dan Rizal (2018)

religiusitas tidak mempengaruhi niat seseorang untuk melaporkan

whistleblowing di tempat kerja, karena orang yang memiliki tingkat

religiusitas yang tinggi tidak dapat, menerapkan ajaran-ajaran moral yang

mereka miliki dan tidak akan mengubah moral yang sudah mereka miliki.

Berdasarkan hipotesis tersebut, hipotesis alternatif sebagai berikut:

H3a : Religiusitas berpengaruh terhadap niat whistleblowing

eksternal.

H3b: Religiusitas berpengaruh terhadap niat whistleblowing

internal.

4. Kemampuan Persepsi Dukungan Organisasi dalam Memoderasi

Sikap terhadap Niat Whistleblowing Eksternal - Internal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alleyne et al. (2013)

bahwa persepsi dukungan organisasi sebagai variable moderating

berpengaruh positif terhadap hubungan Sikap dengan niat whistleblowing

pada auditor eksternal. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Saud (2016) yaitu persepsi dukungan organisasi

berpengaruh signifikan terhadap sikap dengan niat whistleblowing karena

jika individu sudah memiliki respon yang baik mengenai hal yang terjadi

disekitar terutama tindakan kecurangan yang terjadi maka niat individu

tersebut untuk melaporkan tindakan wrongdoing semakin kuat ditambah

Page 59: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

39

dengan dukungan perlindungan dan diperolehnya reward dari

organisasinya. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis alternatifnya yaitu :

H4a: Persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh sikap

terhadap niat whistleblowing eksternal.

H4b: Persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh sikap

terhadap niat whistleblowing internal.

5. Kemampuan Persepsi Dukungan Organisasi dalam Memoderasi

Persepsi Kontrol Perilaku terhadap Niat Whistleblowing Eksternal -

Internal.

Berdasarkan pada penelitian sebelumnya menurut Saud (2016)

menyebutkan bahwa persepsi dukungan organisasi merupakan variabel

pemoderasi yang memperkuat pengaruh persepsi kontrol perilaku terhadap

niat whistleblowing internal-eksternal. Temuan ini menunjukkan bahwa

ketika seseorang meyakini bahwa tidak ada hambatan dan memiliki

kesempatan besar untuk melaporkan tindakan kecurangan, maka semakin

besar pula niat seseorang tersebut untuk melakukan tindakan

whistleblowing, terlebih jika seseorang tersebut merasa bahwa organisasi

mendukung dan memberikan perlindungan atau reward atas

pengungkapan kecurangan tersebut. Berdasarkan uraian diatas,maka

hipotesis alternatifnya yaitu :

H5a : Persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh

persepsi kontrol perilaku terhadap niat whistleblowing eksternal.

Page 60: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

40

H5b: Persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh

persepsi kontrol perilaku terhadap niat whistleblowing internal.

6. Kemampuan Persepsi Dukungan Organisasi dalam Memoderasi

Religiusitas terhadap Niat Whistleblowing Eksternal - Internal.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Barnett et al. (1996)

yang menyatakan bahwa religiusitas seseorang berpengaruh terhadap

keputusan untuk melaporkan tindakan salah (wrongdoing). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa religious commitment atau religiusitas bisa dijadikan

sebagai ukuran untuk menilai seberapa besar pengaruhnya terhadap

kemungkinan munculnya niat melakukan whistleblowing. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Putri (2015) menunjukan bahwa tingkat

religiusitas afiliasi berpengaruh terhadap niat whistleblowing pada

lembaga yang tidak berafiliasi keagamaan. Afiliasi keagamaan pada

lembaga atau entitas tidak mempengaruhi niat seseorang dalam

melaporkan tindakan kecurangan yang terjadi.

Tetapi terdapat pendapat yang berbeda yakni menurut Dananjaya

dan Rizal (2018) religiusitas tidak mempengaruhi niat seseorang untuk

melaporkan whistleblowing di tempat kerja, karena orang yang memiliki

tingkat religiusitas yang tinggi tidak dapat menerapkan ajaran-ajaran

moral yang mereka miliki dan tidak akan mengubah moral yang sudah

mereka miliki. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti beranggapan bahwa

mungkin tingkat religiusitas tiap individu dapat berpengaruh terhadap niat

Page 61: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

41

individu itu untuk melaporkan adanya kecurangan dengan dukungan

organisasi berupa perlindungan atau reward yang akan diberikan kepada

individu tersebut. Atas dasar uraian itu, maka hipotesis alternatifnya yaitu:

H6a: Persepsi dukungan organisasi memoderasi pengaruh

religiusitas terhadap niat whistleblowing eksternal.

H6b: Persepsi dukungan organisasi memoderasi pengaruh

religiusitas terhadap niat whistleblowing internal.

Page 62: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

42

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2. adalah gambar kerangka pemikiran dalam penelitian ini.

Auditor di lembaga pemerintahan

seharusnya melaporkan jika terjadi

kecurangan atau pelanggaran etis dan

norma yang terjadi di lembaga

pemerintahan.

Adanya auditor yang masih

membiarkan kecurangan terjadi di

lembaga pemerintahan karena

whistleblowing system yang belum

beroperasi secara menyeluruh.

GAP

Basis Teori : Teori Perencanaan Perilaku, Teori Pertukaran Sosial dan

Teori Akuntansi Perilaku.

Pengaruh Sikap, Persepsi Kontrol Perilaku dan Religiusitas terhadap

Niat Whistleblowing Eksternal - Internal dengan Persepsi Dukungan

Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi.

Sikap

Persepsi Kontrol Perilaku

Religiusitas

Niat Whistleblowing

Eksternal - Internal.

Persepsi Dukungan Organisasi

H3a

H2a

H1a

H4a H5a H6a

Metode Analisis : Analisis Regresi Moderat (MRA)

Hasil Yang Diharapkan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran.

Gambar 2.2.

Kerangka Pemikiran

H1b

H2b

H3b

H4b H5b H6b

Page 63: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan

pengaruh variabel independen, yaitu sikap, persepsi kontrol perilaku dan

religiusitas terhadap variabel dependen, yaitu niat whistleblowing eksternal-

internal dengan persepsi dukungan organisasi sebagai variabel moderating.

Agar lebih fokus terhadap penelitian yang dilakukan, maka ruang lingkup

penelitian difokuskan hanya pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia (BPK RI).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, peneliti selanjutnya

menentukan populasi yang akan diuji. Populasi adalah wilayah generalisasi

objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).

Menurut Sugiyono (2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi, sampel dilakukan karena peneliti

memiliki keterbatasan dalam melakukan penelitian baik dari segi waktu,

biaya, tenaga dan populasi yang sangat banyak. Populasi dalam penelitian

ini adalah akuntan publik yang bekerja di Lembaga atau Instansi

Page 64: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

44

Pemerintah, dan auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI) merupakan sampel.

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode pemilihan sample dalam penelitian ini adalah metode

convenience sampling yaitu pemilihan sampel sesuai dengan keinginan

peneliti (Sugiyono, 2017). Metode pemilihan sampel yang digunakan

dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan tidak

didapatkannya jawaban dari para auditor yang bekerja di Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam

memperoleh data-data penelitian, peneliti menggunakan cara penelitian

lapangan.

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan,

peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada

penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor yang bekerja

pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Peneliti

memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) secara langsung ataupun melalui

perantara (google docs). Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar

pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan

informasi dari auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan

Page 65: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

45

Republik Indonesia (BPK RI) sebagai responden dalam penelitian. Sumber

data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang

diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor

yang berkerja di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)

sebagai responden.

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Sikap (X1)

Sikap merupakan suatu faktor dalam diri seseorang yang dipelajari

untuk memberikan respon positif atau negatif pada penilaian terhadap

sesuatu yang diberikan. Sikap terhadap whistleblowing menurut Park dan

Blenkinsopp (2009) dalam Saud (2016) mengenai sejauh mana individu

memiliki evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan dari

whistleblowing adalah jumlah keyakinan yang dimiliki karyawan tentang

konsekuensi dari whistleblowing (behavioral belief) dan evaluasi subjektif

terhadap konsekuensi berperilaku tersebut (evaluation of important).

Dalam penelitian ini Sikap diukur dengan menggunakan kuesioner

yang dikembangkan oleh menurut Park dan Blenkinsopp (2007) kemudian

disesuaikan dengan topik penelitian dimana terdapat dua jenis pertanyaan

untuk menilai kepercayaan terhadap perilaku (behavioral belief) dan

mengevaluasi seberapa penting jika melakukan perilaku tersebut (evaluation

of important) yang masing-masing memiliki 5 item pernyataan yang diukur

Page 66: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

46

dengan menggunakan skala Likert dengan Interval, 1 sampai 5. Jawaban

yang didapatkan dibuat skor yaitu:

a. Pertanyaan pertama: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)

netral, (4) setuju dan (5) sangat setuju.

b. Pertanyaan kedua: nilai (1) sangat tidak penting, (2) tidak penting, (3)

netral, (4) penting dan (5) sangat penting.

Item-item pada pertanyaan behavioral belief masing-masing

dikalikan dengan item-item pertanyaan evaluation of important, kemudian

dirata-rata lalu ditambahkan untuk menghasilkan skor sikap.

2. Persepsi Kontrol Perilaku (X2)

Menurut Park dan Blenkinsopp (2009) Persepsi terhadap kontrol

perilaku adalah bagaimana seseorang mengerti bahwa perilaku yang

ditunjukkannya merupakan hasil pengendalian yang dilakukan oleh dirinya

(control belief) dan menilai persepsi tentang kekuatan jika melakukan

perilaku tersebut (perceived power). Teori ini memprediksi bahwa semakin

besar kontrol perilaku yang dirasakan, maka semakin kuat niat seseorang

untuk melakukan perilaku tersebut (Ajzen, 1991).

Dalam penelitian ini Persepsi Kontrol Perilaku diukur dengan

menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh menurut Park dan

Blenkinsopp (2007) kemudian disesuaikan dengan topik penelitian dimana

terdapat dua jenis pertanyaan untuk menilai keyakinan mengenai

kemampuan untuk mengendalikan (control belief) dan menilai persepsi

tentang kekuatan jika melakukan perilaku tersebut (perceived power) yang

Page 67: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

47

masing-masing memiliki 5 item pernyataan yang diukur dengan

menggunakan skala Likert dengan Interval, 1 sampai 5. Jawaban yang

didapatkan dibuat skor yaitu:

a. Pertanyaan pertama: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)

netral, (4) setuju dan (5) sangat setuju.

b. Pertanyaan kedua: nilai (1) tidak berpengaruh, (2) sedikit berpengaruh,

(3) netral, (4) berpengaruh dan (5) amat sangat berpengaruh.

Item-item pada pertanyaan control belief masing-masing dikalikan

dengan item-item pertanyaan perceived power, kemudian dirata-rata lalu

ditambahkan untuk menghasilkan skor persepsi kontrol perilaku.

3. Religiusitas (X3)

Religiusitas seseorang dapat diukur melalui komitmen religi atau

agama yang dimilikinya. Religiusitas menurut Worthington (2003) dibagi

menjadi dua jenis yaitu komitmen agama intrapersonal yang berasal dari

keyakinan dan sikap individu, dan komitmen agama interpersonal yang

berasal dari keterlibatan individu dengan komunitas atau organisasi

keagamaan.

Dalam penelitian ini Religiusitas atau komitmen agama diukur

dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Worthington

(2003) dan menjadi satu alat ukur yang kemudian disesuaikan dengan topik

penelitian yang diukur dengan menggunakan skala Likert dengan Interval, 1

sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak

setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

Page 68: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

48

4. Persepsi Dukungan Organisasi (Xmod atau X4)

Menurut teori pertukaran sosial menyatakan bahwa persepsi

dukungan organisasi yang dirasakan merupakan salah satu faktor yang

mendukung seorang individu untuk melaporkan tindakan tidak etis dalam

organisasinya. Individu harus mengukur tingkat persepsi dukungan

organisasi ketika ingin melakukan whistleblowing, mengingat akan muncul

dampak negatif dan positif yang muncul seiring dengan whistleblowing

yang dilakukan untuk itu dukungan organisasi sangat diperlukan oleh

individu yang bersangkutan.

Dalam penelitian ini menggunakan kuisioner Eisenberger et al.

(1986) yang dikembangkan oleh Saud (2016) dan menjadi satu alat ukur

yang kemudian disesuaikan dengan topik penelitian yang diukur dengan

menggunakan skala Likert dengan Interval, 1 sampai 5. Jawaban yang

didapatkan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju,

(3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. Namun untuk pernyataan nomer

2 dan 5 skor yang diberikan terbalik.

5. Niat Whistleblowing Eksternal-Internal (Y)

Intensi atau niat adalah keinginan kuat untuk melakukan sesuatu

yang muncul dari dalam diri setiap individu. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia berarti kehendak atau keinginan melakukan sesuatu. Niat erat

hubungannya dengan motivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan.

Jika tindakan tersebut dilakukan terus menerus oleh seseorang maka akan

dapat menciptakan suatu pribadi dengan perilaku yang dilakukannya secara

Page 69: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

49

terus menerus tersebut. Whistleblowing internal dilakukan oleh pihak intern

perusahaan yang berusaha untuk mengungkap tindakan tidak etis yang

terjadi dalam perusahaan dimana tempat ia bekerja. Whistleblowing

eksternal dilakukan oleh pihak diluar perusahaan. Dapat pula terjadi jika

whistleblower internal tidak mendapat dukungan yang mereka inginkan dari

atasannya atas tindakan tidak etis yang terjadi, sehingga mereka

menggunakan sarana eksternal untuk melaporkan kesalahan yang ada (Jalil,

2014).

Dalam penelitian ini niat whistleblowing dibagi menjadi dua jenis

yaitu eksternal dan Internal diukur dengan menggunakan kuesioner yang

dikembangkan oleh menurut Park dan Blenkinsopp (2007) kemudian

disesuaikan dengan topik penelitian yang diukur dengan menggunakan skala

Likert dengan Interval, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor

yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan

(5) sangat setuju.

Page 70: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

50

Table 3.1.

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Butir

Pernyataan

Skala

Pengukuran

Niat Whistle-

Blowing

Eksternal-

Internal (Y)

(Park dan

Blenkinsopp,

2007)

Whistleblowing Eksternal:

Likert

1. Jika mengetahui sebuah

kecurangan, akan

melaporkan ke pihak

berwenang di luar

organisasi.

1

2. Jika mengetahui sebuah

kecurangan, akan

menggunakan media

pelaporan di luar

organisasi.

2

3. Jika mengetahui sebuah

kecurangan, akan

menyediakan informasi

ke pihak berwenang di

luar organisasi.

3

4. Jika mengetahui sebuah

kecurangan, akan

memberitahukan kepada

publik.

4

Whistleblowing Internal:

5. Jika mengetahui sebuah

kecurangan, akan

melaporkan ke pihak

berwenang di dalam

organisasi.

5

6. Jika mengetahui sebuah

kecurangan, akan

menggunakan media

pelaporan di dalam

organisasi.

6

Page 71: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

51

Table 3.1.

Operasional Variabel Penelitian

(Lanjutan)

Variabel Indikator No. Butir

Pernyataan

Skala

Pengukuran

7. Jika mengetahui sebuah

kecurangan, akan menyediakan

informasi ke pihak berwenang

di dalam organisasi

7

Likert 8. Jika mengetahui sebuah

kecurangan, akan

memberitahukan kepada

publik.

8

Sikap (X1)

(Park dan

Blenkinsopp,

2007)

Berikan penilaian dan pendapat terhadap tiap-

tiap manfaat whistleblowing di bawah ini:

Likert

1. Melindungi tempat kerja dari

dampak negatif yang lebih

besar akibat perilaku korupsi.

9.

2. Membantu memberantas

korupsi. 10.

3. Melindungi kepentingan

umum. 11.

4. Menjalani kewajiban sebagai

karyawan. 12.

5. Menegakan kewajiban etis dan

keyakinan moral. 13.

Berikan penilaian seberapa penting tiap manfaat

whistleblowing dibawah ini:

6. Melindungi tempat kerja dari

dampak negatif yang lebih

besar akibat perilaku korupsi.

14

Page 72: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

52

Table 3.1.

Operasional Variabel Penelitian

(Lanjutan)

Variabel Indikator No. Butir

Pernyataan

Skala

Pengukuran

7. Membantu memberantas

korupsi. 15

Likert

8. Melindungi kepentingan

umum. 16

9. Menjalani kewajiban sebagai

karyawan. 17

10. Menegakan kewajiban etis

dan keyakinan moral. 19

Persepsi

Kontrol

Perilaku (X2)

(Park dan

Blenkinsopp,

2007)

Berikan penilaian seberapa setuju ketika

melakukan whistleblowing di bawah ini:

Likert

1. Tempat kerja ini akan

mengabaikan laporan korupsi. 19

2. Pelapor akan menghadapi

banyak kesulitan dalam proses

pelaporan korupsi.

20

3. Laporan adanya korupsi tidak

akan membuat perbedaan

apapun di tempat kerja.

21

4. Pelaku korupsi akan

melakukan balas dendam

kepada pelapor.

22

5. Mendapatkan pandangan

negatif dari rekan kerja atau

lingkungan kerja.

23

Page 73: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

53

Table 3.1.

Operasional Variabel Penelitian

(Lanjutan)

Variabel Indikator No.Butir

Pernyataan

Skala

Pengukuran

Berikan penilaian seberapa besar pengaruh

isu-isu ketika melakukan whistleblowing di

bawah ini:

Likert

6. Tempat kerja ini akan

mengabaikan laporan

korupsi.

24

7. Pelapor akan menghadapi

banyak kesulitan dalam

proses pelaporan korupsi.

25

8. Laporan adanya korupsi

tidak akan membuat

perbedaan apapun di

tempat kerja.

26

9. Pelaku korupsi akan

melakukan balas dendam

kepada pelapor.

27

10. Pelapor akan memperoleh

pandangan negatif dari

rekan kerja atau

lingkungan kerja

28

Religiusitas

(X3)

(Worthington,

2003)

1. Sering membaca buku atau

majalah tentang

keagamaan.

29

Likert

2. Memberikan kontribusi

finansial kepada

organisasi keagamaan.

30

3. Berusaha menghabiskan

waktu untuk

memperdalam keimanan.

31

4. Agama adalah hal yang

penting untuk menjawab

tentang makna kehidupan.

32

Page 74: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

54

Table 3.1.

Operasional Variabel Penelitian

(Lanjutan)

Variabel Indikator No.Butir

Pernyataan

Skala

Pengukuran

5. Keyakinan religius berada di

balik keseluruhan

pendekatan hidup saya.

33

Likert

6. Menikmati untuk

menghabiskan waktu dengan

orang-orang lain dari afiliasi

religius.

34

7. Keyakinan agama

mempengaruhi semua

hubungan saya dalam

kehidupan.

35

8. Penting untuk menghabiskan

waktu dalam mendalami dan

merefleksikan kepercayaan. 36

9. Senang bekerja di dalam

kegiatan afiliasi religius. 37

10. Mengetahui informasi terkait

kelompok religius di

lingkungan yang dapat

mempengaruhi keputusan.

38

Persepsi

Dukungan

Organisasi

(X4)

(Eisenberger

at all, 1986

dan Saud,

2016)

1. Organisasi secara maksimal

mempertimbangkan tujuan

dan nilai auditor.

39

Likert

2. Organisasi tidak bersedia

membantu saya ketika saya

memerlukan bantuan dalam

kasus tertentu yang penting..

40

Page 75: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

55

Table 3.1.

Operasional Variabel Penelitian

(Lanjutan)

Variabel Indikator No.Butir

Pernyataan

Skala

Pengukuran

3. Organisasi peduli terhadap

kepuasan kerja saya di tempat

kerja.

41

Likert

4. Organisasi, peduli dengan

pendapat yang saya utarakan. 42

5. Pertolongan tidak selalu

tersedia dari Organisasi,

ketika saya menghadapi

masalah dalam pekerjaan.

43

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data,

dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2013:19). Penelitian ini hanya menggambarkan rata-rata (mean),

standar deviasi, maksimum, minimum, dan sum untuk statistik deskriptif.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

Page 76: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

56

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Jadi, validitas dapat mengukur apakah pertanyaan

dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa

yang hendak kita ukur (Ghozali, 2013:52). Pengujian validitas dalam

penelitian ini dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan (r-

hitung) dengan total skor konstruk atau variabel (r-tabel, dengan melihat

r-tabel dan nilai Sig. 0,05). Apabila nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel

(df-2), maka pernyataan dianggap valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali,2013:47).

Penulis menggunakan cara one shot atau pengukuran sekali

saja,dimana pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar

jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan

pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika

memberikan nilai Cronbach Alpha >0,7 (Ghozali, 2013). Data diolah

menggunakan SPSS 24.0 (Stastistical Program for Social Science).

Page 77: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

57

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini,maka peneliti

melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol (Ghozali, 2013:105). Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Jika nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai

VIF >10, maka dalam model regresi tersebut terdapat multikolonieritas

yang tidak dapat ditoleransi dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari

model regresi agar hasil yang diperoleh tidak bias (Ghozali, 2013:106).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

Page 78: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

58

pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk

mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilihat lewat analisis grafik

dan uji statistik.

Analisis Grafik

Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik plot. Deteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual

(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar

pengambilan keputusannya yaitu:

1) Jika ada pola tertentu pada grafik scatterplot, seperti titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Analisis dengan grafik plots memiliki

kelemahan yang cukup signifikan karena jumlah pengamatan

mempengaruhi hasil ploting.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 79: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

59

Uji Statistik

Oleh karena itu diperlukan uji statistik yaitu uji Glejser untuk

melihat adanya indikasi terjadi heteroskedastisitas. Uji Glejser

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel

independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas

tingkat kepercayaan 5% (Ghozali, 2013:139-143).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalammodel

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013:160).

Analisis Grafik

Analisis grafik menggunakan grafik histogram dan probability plot

(P-Plot). Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun

analisis grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-hati secara visual

terlihat normal padahal secara statistik bisa sebaliknya.

Page 80: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

60

Uji Statistik

Oleh sebab itu, dalam penelitian ini selain menggunakan analisis

grafik juga dilengkapi dengan uji statistik menggunakan non-parametik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dalam uji K-S dilihat dari angka

probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas di atas

0,05 berarti data residual telah terdistribusi secara normal (Ghozali,

2011:164).

4. Uji Hipotesis

Pengujian dengan Analisis Regresi Moderate (Moderate Regression

Analysist-MRA)

Pengujian hipotesis ini untuk menentukan pengaruh moderasi dari

persepsi dukungan organisasi pada pengaruh variabel utama dengan

menggunakan tahap - tahap analisis regresi berganda. dilakukan dengan

menggunakan Analisis data yang digunakan adalah Moderate Regression

Analysist (MRA) yang merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda

dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi. Uji MRA

dapat dihitung dengan persamaan berikut:

a. Model 1 (Niat Whistleblowing Eksternal/NWE):

Y1 = 𝛼 + b1X1 + b2 X2 + b3 X3+ b4X4 + b5(X1 X4) + b6(X2 X4) +

b7(X3 X4) + e

b. Model 2 (Niat Whistleblowing Internal/NWI):

Y2 = 𝛼 + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4X4 + b5(X1 X4) + b6(X2 X4) +

b7(X3 X4) + e

Page 81: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

61

Keterangan:

Y1 = Niat Whistleblowing Eksternal

Y2 = Niat Whistleblowing Internal

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1 = Sikap

X2 = Persepsi Kontrol Perilaku

X3 = Religiusitas

X4 = Persepsi Dukungan Organisasi

X1 X4 = Variabel perkalian antara sikap dengan persepsi

dukungan organisasi yang menggambarkan pengaruh

variabel moderating, persepsi dukungan organisasi

terhadap hubungan sikap dengan niat whistleblowing

eksternal – internal.

X2 X4 = Variabel perkalian antara persepsi kontrol perilaku

dengan persepsi dukungan organisasi yang

menggambarkan pengaruh variabel moderating, persepsi

dukungan organisasi terhadap hubungan persepsi

kontrol perilaku dengan niat whistleblowing eksternal –

internal.

X3 X4= Variabel perkalian antara religiusitas dengan persepsi

dukungan organisasi yang menggambarkan pengaruh

variabel moderating, persepsi dukungan organisasi

Page 82: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

62

terhadap hubungan religiusitas dengan niat

whistleblowing eksternal – internal.

e = Error term (tingkat kesalahan pendugaan dalam

penelitian)

Secara statistik, ketepatan fungsi regresi setidaknya dapat diukur

dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t

(Ghozali, 2013).

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara

umum koefisien determinasi untuk data silang (crossesction)

relatif lebih rendah karena adanya variasi yang besar antara

masing-masing pengamatan (Ghozali, 2013:97).

2) Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji F dilakukan untuk menunjukan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen atau

Page 83: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

63

terikat. Uji F juga untuk mengetahui apakah model yang

digunakan layak (fit) untuk memprediksi variabel Y. Dasar

pengambilan keputusannya adalah dengan melihat nilai

signifikasi F pada output hasil regresi, dimana jika nilai

signifikasi yang di dapat <0,05 (α = 5%) maka model regresi

dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen yang

menandakan bahwa variabel-variabel independen secara bersama

– sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau dengan kata

lain hipotesis diterima (Ghozali, 2013:98).

3) Uji Signifikasi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2013:98).

Ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat

diketahui dengan membandingkan nilai signifikannya dengan

derajat kepercayaannya. Apabila tingkat signifikan lebih kecil

dari 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Hasil ini menunjukan

bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh

secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

Demikian pula sebaliknya jika tingkat signifikan lebih besar dari

0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak, maka hasil ini

Page 84: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

64

menunjukan bahwa variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel

dependen atau terikat (Ghozali, 2013:99).

Page 85: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

65

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum objek penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan Pilot Test Questionnaire

terlebih dahulu sebelum melakukan penyebaran kuesioner yang

sesungguhnya. Tujuan dilakukan pilot test adalah untuk melihat nilai

validitas dan reliabilitas atas setiap instrumen yang digunakan dalam

kuesioner penelitian. Pilot test dilakukan pada bulan April 2018,

dengan 30 responden yang merupakan seseorang yang bekerja di

Sistem Pengendalian Internal (SPI UIN Jakarta) dan seseorang yang

sudah atau sedang mengaudit.

Jumlah item pernyataan saat melakukan pilot test sebanyak 43

butir pertanyaan yang terdiri dari item pernyataan variabel niat

whistleblowing eksternal – internal sebanyak 8 butir, variabel sikap

sebanyak 10 butir, variabel persepsi kontrol perilaku sebanyak 10

butir, variabel religiusitas sebanyak 10 butir dan variabel persepsi

dukungan organisasi sebanyak 5 butir. Setelah dilakukan pilot test,

item peryataan yang valid berjumlah 41 butir yang terdiri dari item

pernyataan niat whistleblowing eksternal – internal sebanyak 8

butirvariabel sikap sebanyak 10 butir, variabel persepsi kontrol

perilaku sebanyak 10 butir, variabel religiusitas sebanyak 10 butir dan

variabel persepsi dukungan organisasi sebanyak 3 butir. Item – item

Page 86: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

66

pernyataan hasil pilot test adalah item – item yang akan digunakan

dalam kuesioner yang disebar kepada responden penelitian ini. Hasil

uji validitas dan reliabilitas disajikan dalam lampiran.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket atau

kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada auditor yang

bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)

yang tersebar di 3 Auditorat Keuangan Negara (AKN). Auditor yang

berpartisipasi pada penelitian ini adalah meliputi auditor junior,

auditor senior, manajer dan partner yang melaksanakan pekerjaan di

bidang auditing. Distribusi penyebaran kuesioner dilakukan di 3 AKN,

yaitu AKN II, AKN V dan AKN VI. Proses perizinan, penyebaran dan

pengembalian kuesioner dilakukan mulai tanggal 14 Maret 2018

sampai dengan 16 Juli 2018. Distribusi penyebaran kuesioner pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1.

Distribusi Penyebaran Kuesioner

No. Auditorat

Keuangan Negara

Jumlah

Kuesioner

Dikirim

Jumlah

Kuesioner

Dikembalikan

1. AKN II 30 12

2. AKN V 30 29

3. AKN VI 30 29

Total 90 70 Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Sementara data sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel

4.2.

Page 87: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

67

Tabel 4.2.

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah

1. Kuesioner yang dikirim 90

2. Kuesioner yang tidak kembali 20

3. Kuesioner yang tidak dapat diolah 4

4. Kuesioner yang dapat diolah 66

Kuesioner yang dikirim sebanyak 90 eksemplar dan kuesioner

yang tidak kembali sebanyak 20 eksemplar. Kuesioner yang tidak

dapat diolah sebanyak 4 eksemplar karena tidak diisi lengkap dibagian

identitas responden. Oleh karena item kuesioner yang dapat diolah

adalah sebanyak 66 eksemplar.

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor di 3 AKN Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), yaitu AKN II,

AKN V dan AKN VI. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas

responden penelitian yang terdiri atas jenis kelamin, jabatan,

pengalaman auditor, pendidikan terakhir dan agama.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3. menunjukan hasil uji deksriptif responden

berdasarkan jenis kelamin.

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Page 88: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

68

Tabel 4.3.

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

S

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden berjenis

kelamin pria mendominasi dengan jumlah 39 responden atau

sebesar 59,1%, sedangkan sisanya sebanyak 27 responden atau

sebesar 40,9% berjenis kelamin wanita.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel 4.4. menunjukan hasil uji deksriptif responden

berdasarkan jabatan.

Tabel 4.4.

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Auditor

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas

responden memiliki jabatan sebagai Setara Auditor Junior

dengan jumlah 36 responden atau sebesar 54,5%. Sedangkan

Jenis Kelamin

Freque

ncy

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Wanita 27 40.9 40.9 40.9

Pria 39 59.1 59.1 100.0

Total 66 100.0 100.0

Jabatan Auditor

Freque

ncy

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Setara Auditor

Junior

36 54.5 54.5 54.5

Setara Auditor

Senior

26 39.4 39.4 93.9

Setara Manajer 4 6.1 6.1 100.0

Total 66 100.0 100.0

Page 89: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

69

untuk jabatan sebagai Setara Auditor Senior dengan jumlah 26

reponden atau sebesar 39,4% dan sebanyak 4 responden atau

sebesar 6,1% memiliki jabatan sebagai Setara Manajer.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Auditor

Tabel 4.5. menunjukan hasil uji deksriptif responden

berdasarkan pengalaman auditor.

Tabel 4.5.

Hasil Uji Deskripsi Responden Pengalaman Auditor

Pengalaman Auditor

Freque

ncy

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang dari

5 Tahun

27 40.9 40.9 40.9

5 Sampai 10

Tahun

19 28.8 28.8 69.7

10 Sampai

20 Tahun

18 27.3 27.3 97.0

Lebih dari

20 Tahun

2 3.0 3.0 100.0

Total 66 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas

responden telah lama bekerja sebagai auditor selama kurang dari

5 tahun dengan jumlah responden 27 responden atau 40,9%.

Sedangkan 5 sampai 10 tahun dengan jumlah 19 responden atau

sebesar 28,8%. Sementara sebanyak 18 responden atau sebesar

27,3% telah bekerja sebagai auditor selama 10 sampai 20 tahun,

dan 2 responden atau 3% dengan lama bekerja lebih dari 20

tahun.

Page 90: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

70

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.6. menunjukan hasil uji deksriptif responden

berdasarkan tingkat pendidikan terakhir.

Tabel 4.6.

Hasil Uji Deskripsi Responden Pendidikan Terakhir

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas

pendidikan terakhir responden adalah S1 dengan jumlah 50

responden atau sebesar 75,8%. Sedangkan untuk pendidikan

terakhir responden S2 dengan jumlah 15 reponden atau sebesar

22,7% dan sebanyak 1 responden atau sebesar 1,5% memiliki

pendidikan terakhir yaitu Diploma.

e. Deskripsi Responden Berdasarkan Agama

Tabel 4.7. menunjukan hasil uji deksriptif responden

berdasarkan agama.

Tabel 4.7.

Hasil Uji Deskripsi Responden Agama Auditor

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Pendidikan Terakhir Auditor

Freque

ncy

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Diploma 1 1.5 1.5 1.5

S1 50 75.8 75.8 77.3

S2 15 22.7 22.7 100.0

Total 66 100.0 100.0

Agama Auditor

Freque

ncy

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Islam 54 81.8 81.8 81.8

Kristen 12 18.2 18.2 100.0

Total 66 100.0 100.0

Page 91: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

71

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas agama

yang dianut responden adalah islam dengan jumlah

responden 54 atau sebesar 81,8% dan sebanyak 12 responden atau

sebesar 18,2% menganut agama kristen.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Hasil uji statistik deskriptif terhadap variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu sikap, persepsi kontrol

perilaku, religiusitas, persepsi dukungan organisasi dan niat

whistleblowing eksternal - internal ditunjukan dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8.

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel 4.8, dapat dideskripsikan bahwa jumlah

responden (N) yang valid dan dapat diproses lebih lanjut sebesar

66 responden. Pada variabel sikap, jawaban minimum responden

Descriptive Statistics

N Min. Max. Mean Std.

Deviation

Sikap 66 9 23,2 61,303 71,1873

Persepsi Kontrol

Perilaku

66 1 13,6 43,061 38,4111

Religiusitas 66 24 48 35,70 4,151

Persepsi Dukungan

Organisasi

66 4 15 10,44 2,185

Niat Whistleblowing

Eksternal

66 4 18 11,20 3,250

Niat Whistleblowing

Internal

66 4 20 15,42 2,712

Valid N (listwise) 66 Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Page 92: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

72

sebesar 9 dan maksimum sebesar 23,2 dengan rata – rata jawaban

sebesar 61,303 dan standar deviasi sebesar 71,1873. Pada variabel

persepsi kontrol perilaku, jawaban minimum responden sebesar 1

dan maksimum sebesar 13,6 dengan rata-rata jawaban sebesar

43,061 dan standar deviasi sebesar 38,4111. Pada variabel

religiusitas, jawaban minimum responden sebesar 24 dan

maksimum sebesar 48 dengan rata-rata jawaban sebesar 35,7 dan

standar deviasi sebesar 4,151. Pada variabel pemoderasi yaitu

persepsi dukungan organisasi, jawaban minimum responden

sebesar 4 dan maksimum sebesar 15 dengan rata-rata sebesar

10,44 dan standar deviasi sebesar 2,185. Sedangkan pada variabel

niat whistleblowing eksternal, jawaban minimum sebesar 4 dan

maksimum sebesar 18 dengan rata-rata sebesar 11,20 dan standar

deviasi sebesar 3,25. Pada niat whistleblowing internal, jawaban

minimum sebesar 4 dan maksimum sebesar 20 dengan rata-rata

sebesar 15,42 dan standar deviasi sebesar 2,712.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah niat

whistleblowing eksternal, niat whistleblowing internal, sikap,

persepsi kontrol perilaku, religiusitas, dan persepsi dukungan

organisasi. Tabel – tabel di bawah ini menunjukan hasil uji

validitas untuk setiap variabel. Tabel 4.9. menunjukan hasil uji

Page 93: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

73

validitas untuk variabel niat whistleblowing eksternal –

internal.

Tabel 4.9.

Hasil Uji Validitas Niat Whistleblowing Eksternal dan Internal

Pernyataan r-hitung r-tabel (2 Tailed) Keterangan

NWE1 0,890 0,242 VALID

NWE2 0,911 0,242 VALID

NWE3 0,868 0,242 VALID

NWE4 0,773 0,242 VALID

NWI1 0,875 0,242 VALID

NWI2 0,857 0,242 VALID

NWI3 0,737 0,242 VALID

NWI4 0,889 0,242 VALID Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.9. diketahui bahwa semua item NWE

dan NWI memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel.

Kesimpulan yang diperoleh adalah semua item pernyataan

variabel niat whistleblowing eksternal dan internal dinyatakan

valid. Tabel 4.10. di bawah ini menunjukan hasil uji validitas

untuk variabel sikap.

Tabel 4.10.

Hasil Uji Validitas Sikap

Pernyataan r-hitung r-tabel (2 Tailed) Keterangan

SKP1 0,829 0,242 VALID

SKP2 0,959 0,242 VALID

SKP3 0,901 0,242 VALID

SKP4 0,875 0,242 VALID

SKP5 0,892 0,242 VALID Sumber: Data Primer diolah, 2018

Page 94: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

74

Tabel 4.10.

Hasil Uji Validitas Sikap (Lanjutan)

Pernyataan r-hitung r-tabel (2 Tailed) Keterangan

SKP6 0,891 0,242 VALID

SKP7 0,940 0,242 VALID

SKP8 0,924 0,242 VALID

SKP9 0,836 0,242 VALID

SKP10 0,939 0,242 VALID Sumber: Data Primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.10. diketahui bahwa semua item

pertanyaan sikap memiliki nilai r hitung lebih besar dari r

tabel. Kesimpulan yang diperoleh adalah semua item

pernyataan sikap dinyatakan valid. Tabel 4.11. di bawah ini

menunjukan hasil uji validitas untuk variabel persepsi kontrol

perilaku.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Persepsi Kontrol Perilaku

Pernyataan r-hitung r-tabel (2 Tailed) Keterangan

PKP1 0,726 0,242 VALID

PKP2 0,859 0,242 VALID

PKP3 0,700 0,242 VALID

PKP4 0,783 0,242 VALID

PKP5 0,828 0,242 VALID

PKP6 0,883 0,242 VALID

PKP7 0,904 0,242 VALID

PKP8 0,851 0,242 VALID

PKP9 0,834 0,242 VALID

PKP10 0,925 0,242 VALID Sumber: Data Primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.11. diketahui bahwa semua item

pertanyaan variabel persepsi kontrol perilaku memiliki nilai r

hitung lebih besar dari r tabel. Kesimpulan yang diperoleh

Page 95: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

75

adalah semua item pernyataan variabel persepsi kontrol

perilaku dinyatakan valid. Tabel 4.12. di bawah ini

menunjukan hasil uji validitas untuk variabel religiusitas.

Tabel 4.12.

Hasil Uji Validitas Religiusitas

Pernyataan r-hitung r-tabel (2 Tailed) Keterangan

RLG1 0,673 0,242 VALID

RLG2 0,484 0,242 VALID

RLG3 0,734 0,242 VALID

RLG4 0,627 0,242 VALID

RLG5 0,631 0,242 VALID

RLG6 0,659 0,242 VALID

RLG7 0,617 0,242 VALID

RLG8 0,765 0,242 VALID

RLG9 0,652 0,242 VALID

RLG10 0,619 0,242 VALID Sumber: Data Primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa item pertanyaan

variabel religiusitas memiliki nilai r hitung lebih besar dari r

tabel. Kesimpulan yang diperoleh adalah semua item

pernyataan variabel religiusitas dinyatakan valid. Tabel 4.13.

di bawah ini menunjukan hasil uji validitas untuk variabel

persepsi dukungan organisasi.

Tabel 4.13.

Hasil Uji Validitas Persepsi Dukungan Organisasi

Pernyataan r-hitung r-tabel (2 Tailed) Keterangan

PDO1 0,833 0,242 VALID

PDO2 0,892 0,242 VALID

PDO3 0,922 0,242 VALID Sumber: Data Primer diolah, 2018

Page 96: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

76

Berdasarkan tabel 4.13. diketahui bahwa item pertanyaan

variabel persepsi dukungan organisasi memiliki nilai r hitung

lebih besar dari r tabel. Kesimpulan yang diperoleh adalah

semua item pernyataan persepsi dukungan organisasi

dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsoistensi dari

instrumen penelitian dengan mengukur koefisien Cronbach

Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha >0,7 (Ghozali, 2013). Tabel

4.14. menunjukan hasil uji reliabilitas pada variabel penelitian

yang terdiri dari variabel sikap, persepsi kontrol perilaku,

religiusitas, persepsi dukungan organisasi dan niat

whistleblowing eksternal-internal.

Tabel 4.14.

Hasil Uji Reliabilitas

Item Cronbach

Alpha Keterangan

Niat Whistleblowing:

Eksternal 0,883 Reliabel

Internal 0,857 Reliabel

Sikap:

Behavioral Belief 0,933 Reliabel

Evaluation of Important 0,945 Reliabel

Persepsi Kontrol Perilaku:

Control Belief 0,835 Reliabel

Perceived Power 0,927 Reliabel

Religiusitas 0,841 Reliabel

Persepsi Dukungan Organisasi 0,857 Reliabel Sumber: Data Primer diolah, 2018

Page 97: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

77

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat

apakah terjadi korelasi antara variabel bebas atau satu sama

lainnya. Tabel 4.15. menunjukan hasil pengujian

multikolinearitas.

Tabel 4.15.

Hasil Uji Multikolinearitas

Model 1 (NWE)

Collinearity Statistic

Model 2 (NWI)

Collinearity Statistic

Tolerance VIF Tolerance VIF

(Constant)

TOTALSKP 0,977 1,024 0,977 1,024

TOTALPKP 0,980 1,020 0,980 1,020

TOTALRLG 0,890 1,123 0,890 1,123

TOTALPDO 0,893 1,119 0,893 1,119

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel

4.15. dapat terlihat bahwa penelitian ini baik model 1 yaitu

niat whistleblowing eksternal dan model 2 yaitu niat

whistleblowing internal terbebas dari multikolinearitas

karena memiliki nilai tolerance ≥0,1 dan VIF <10. Maka

dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas antar

variabel.

b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan analisis grafik dan analisis statistik.

Analisis Grafik

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Page 98: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

78

a. Model 1 (Niat Whistleblowing Eksternal/NWE)

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

b. Model 2 (Niat Whistleblowing Internal/NWI)

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Page 99: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

79

Dari gambar 4.1 dan gambar 4.2 terlihat bahwa

titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas

maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi (Ghozali, 2013:141).

Analisis Statistik

Analisis statistik yang digunakan untuk melihat

adakah terjadinya heteroskedastisitas dalam penelitian ini

menggunakan uji glejser yang ditunjukan dalam Tabel

4.16. untuk menguji apakah terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.16.

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser

Sig.

Kriteria Model 1

(NWE)

Model 2

(NWI)

(Constant)

TOTALSKP 0,731 0,893 P>0,05

TOTALPKP 0,429 0,696 P>0,05

TOTALRLG 0,856 0,311 P>0,05

TOTALPDO 0,614 0,506 P>0,05 Sumber: Data Primer diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji glejser pada tabel 4.16. dapat

dilihat bahwa untuk model 1 yaitu niat whistleblowing

eksternal untuk variabel sikap sebesar 0,731, persepsi

kontrol perilaku sebesar 0,429, religiusitas sebesar 0,856

dan persepsi dukungan organisasi sebesar 0,614. Dan untuk

model 2 yaitu niat whistleblowing internal untuk variabel

sikap sebesar 0,893, persepsi kontrol perilaku sebesar

Page 100: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

80

0,696, religiusitas sebesar 0,311 dan persepsi dukungan

organisasi sebesar 0,506. Model regresi dikatakan terbebas

dari heteroskedastisitas jika memiliki nilai signifikansi di

atas 0,05 (Ghozali, 2013:143). Maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

c) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

analisis grafik dan analisis statistik.

Analisis Grafik

a. Model 1 (Niat Whistleblowing Eksternal/NWE)

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik histogram

Berdasarkan gambar 4.3 grafik histogram

memberikan pola distribusi data yang normal. Hal ini

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Page 101: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

81

terlihat dari grafik histogram yang menggambarkan

bentuk lonceng dan mengikuti arah grafik

histogramnya. Hal ini sesuai dengan dasar pengambilan

keputusan untuk menentukan apakah model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Model regresi dikatakan

memenuhi asumsi normalitas apabila data mengikuti

arah grafik histogramnya (Ghozali, 2013:163). Gambar

4.4 menunjukan hasil analisis grafik P-Plot.

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot

Berdasarkan gambar 4.4 grafik normal P-Plot

memberikan pola distribusi data yang normal. Hal ini

terlihat dari grafik normal P-Plot yang titik mendekati

garis diagonal. Hal ini sesuai dengan dasar

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Page 102: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

82

pengambilan keputusan untuk menentukan apakah

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Model

regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila

data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal (Ghozali, 2013:163).

b. Model 2 (Niat Whistleblowing Internal/NWI)

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas dengan grafik histogram

Berdasarkan gambar 4.5 grafik histogram

memberikan pola distribusi data yang normal. Hal ini

terlihat dari grafik histogram yang menggambarkan

bentuk lonceng dan mengikuti arah grafik

histogramnya. Hal ini sesuai dengan dasar pengambilan

keputusan untuk menentukan apakah model regresi

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Page 103: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

83

memenuhi asumsi normalitas. Model regresi dikatakan

memenuhi asumsi normalitas apabila data mengikuti

arah grafik histogramnya (Ghozali, 2013:163). Gambar

4.6 menunjukan hasil analisis grafik P-Plot.

Gambar 4.6

Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot

Sumber: Data Primer diolah, 2018

Berdasarkan gambar 4.6 grafik normal P-Plot

memberikan pola distribusi data yang normal. Hal ini

terlihat dari grafik normal P-Plot yang titik mendekati

garis diagonal. Hal ini sesuai dengan dasar

pengambilan keputusan untuk menentukan apakah

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Model

regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila

Page 104: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

84

data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal (Ghozali, 2013:163).

Analisis Statistik

Analisis statistika yang digunakan untuk melihat

apakah data sudah terdistribusi normal dengan melakukan

pengujian Kolmogorov Smirnov. Tabel 4.17. dan tabel

4.18. menunjukan hasil pengujian statistik normalitas

Kolmogorov Smirnov.

a. Model 1 (Niat Whistleblowing Eksternal/NWE)

Tabel 4.17.

Hasil Uji Statistik Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 66

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

2.67344973

Most

Extreme

Differences

Absolute .107

Positive .088

Negative -.107

Test Statistic .107

Asymp. Sig. (2-tailed) .057c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: Data Primer diolah, 2018

b. Model 2 (Niat Whistleblowing Internal/NWI)

Page 105: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

85

Tabel 4.18.

Hasil Uji Statistik Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 66

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

2.47722368

Most

Extreme

Differences

Absolute .080

Positive .067

Negative -.080

Test Statistic .080

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true

significance. Sumber: Data Primer diolah, 2018

Berdasarkan hasil tabel 4.17. dan tabel 4.18. Hasil

pengujian Kolmogorov Smirnov menunjukan nilai

signifikan sebesar 0,057 dan 0,200 hal tersebut

menunjukan bahwa data telah terdistribusi normal

karena nilai signifikasi berada di atas 0,05 (Ghozali,

2013:165).

4. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa diduga sikap,

persepsi kontrol perilaku, religiusitas memiliki pengaruh terhadap

niat whistleblowing eksternal dan internal dengan persepsi

Page 106: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

86

dukungan organisasi sebagai variabel pemoderasi. Adapun hasil uji

hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi

moderat.

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

variabel moderasi akan memperkuat atau memperlemah hubungan

antara variabel independen dan dependen. Ada tiga cara menguji

regresi dengan variabel moderasi, yaitu:

1) Uji interaksi

2) Uji nilai selisih mutlak

3) Uji residual

Uji hipotesis secara regresi moderasi pada penelitan ini

menggunakan uji interaksi. Pengujian terhadap pure moderator

dilakukan dengan membuat regresi interaksi, dan variabel

moderator tidak berfungsi sebagai variabel independen.

Semua variabel dapat dikatakan sebagai variabel moderasi

apabila memiliki nilai signifikan <0,05 (Ghozali,2013). Berikut

hasil uji interaksi (pure moderator) dengan persepsi dukungan

organisasi sebagai variabel pemoderasi, pengaruh sikap, persepsi

kontrol perilaku dan religiusitas terhadap niat whistleblowing

eksternal – internal.

a. Hasil Pengujian Niat Whistleblowing Eksternal

1) Uji Koefisiensi Determinasi (Adjusted R-Square)

Page 107: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

87

Dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependen. Tabel 4.19.

menyajikan hasil uji koefisiensi determinasi (Adjusted R-

Square) untuk penelitian ini.

Tabel 4.19.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 .570a .325 .256 2.80233

a. Predictors: (Constant), Interaksi RLG*PDO, Persepsi

Kontrol Perilaku, Sikap, Religiusitas, Interaksi PKP*PDO,

Interaksi SKP*PDO Sumber: Data Primer diolah, 2018

Tabel 4.19. menunjukan bahwa variabel niat

whistleblowing eksternal dapat dijelaskan oleh variable

sikap, persepsi kontrol perilaku, religiusitas dan interaksi

antara variabel independen dengan moderasi sebesar 0,256

atau 25,6%. Sedangkan sisanya sebesar 0,744 atau74,4%

dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam

penelitian ini. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

niat whistleblowing eksternal di antaranya gender,

komitmen organisasi, tingkat keseriusan kecurangan,

komitmen independen, personal responsibility, personal

cost, locus of control, pertimbangan etis, dan komitmen

profesional.

Page 108: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

88

2) Uji Statistik F

Uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah

model yang digunakan sudah signifikan. Apabila nilai

signifikan <0,05, maka dapat dinyatakan bahwa model

yang digunakan sudah signifikan. Tabel 4.20. menyajikan

hasil uji statistik F untuk penelitian ini.

Tabel 4.20.

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 223.109 6 37.185 4.735 .001b

Residual 463.330 59 7.853

Total 686.439 65

a. Dependent Variable: Niat Whistleblowing Eksternal

b. Predictors: (Constant), Interaksi RLG*PDO, Persepsi Kontrol

Perilaku, Sikap, Religiusitas, Interaksi PKP*PDO, Interaksi

SKP*PDO Sumber: Data Primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.20. memperlihatkan bahwa

nilai signifikan pada kolom Sig. sebesar 0,001 yaitu <0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini sudah fit.

3) Uji Signifikasi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk melihat seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual

menerangkan variabel dependen. Apabila nilai signifikasi

<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen

secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen

Page 109: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

89

(Ghozali,2013). Berikut hasil uji signifikasi parsial (uji

statistik t) yang disajikan pada tabel 4.21.

Tabel 4.21.

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) 9.678 3.164 3.059 .003

Sikap .000 .016 .007 .021 .984

Persepsi

Kontrol

Perilaku

.009 .027 .101 .317 .752

Religiusitas -.161 .115 -.206 -1.404 .166

Interaksi

SKP*PDO

.001 .002 .178 .486 .629

Interaksi

PKP*PDO

.001 .002 .191 .581 .563

Interaksi

RLG*PDO

.015 .005 .470 3.013 .004

a. Dependent Variable: Niat Whistleblowing Eksternal Sumber: Data Primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.21, maka dapat diperoleh persamaan

regresi model 1 sebagai berikut:

Dimana:

Y1 = Niat Whistleblowing Eksternal

X1 = Sikap

X2 = Persepsi Kontrol Perilaku

X3 = Religiusitas

X4 = Persepsi Dukungan Organisasi

X1X4 = Variabel perkalian antara Sikap dengan Persepsi

Y1 = 9,678+0,000X1+0,009X2-0,161X3+0,001(X1X4)+0,001(X2X4)+0,015(X3X4)+3,164

Page 110: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

90

Dukungan Organisasi.

X2X4 =Variabel perkalian antara Persepsi Kontrol

Perilaku dengan Persepsi Dukungan Organisasi .

X3X4= Variabel perkalian antara Religiusitas dengan

Persepsi Dukungan Organisasi.

E = Error Term (tingkat kesalahan penduga dalam

penelitian)

b. Hasil Pengujian Niat Whistleblowing Internal

1) Uji Koefisiensi Determinasi (Adjusted R-Square)

Dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependen. Tabel 4.22.

menyajikan hasil uji koefisiensi determinasi (Adjusted R-

Square) untuk penelitian ini.

Tabel 4.22.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

1 .442a .195 .114 2.55347

a. Predictors: (Constant), Interaksi RLG*PDO, Persepsi

Kontrol Perilaku, Sikap, Religiusitas, Interaksi

PKP*PDO, Interaksi SKP*PDO Sumber: Data Primer diolah, 2018

Tabel 4.22. menunjukan bahwa variabel niat

whistleblowing internal dapat dijelaskan oleh variabel

sikap, persepsi kontrol perilaku, religiusitas dan interaksi

Page 111: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

91

antara variabel independen dengan moderasi sebesar 0,114

atau 11,4%. Sedangkan sisanya sebesar 0,886 atau 88,6%

dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam

penelitian ini. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

niat whistleblowing internal di antaranya gender, komitmen

organisasi, tingkat keseriusan kecurangan, komitmen

independen, personal responsibility, personal cost, locus of

control, pertimbangan etis dan komitmen profesional.

2) Uji Statistik F

Uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah

model yang digunakan sudah signifikan. Apabila nilai

signifikan <0,05, maka dapat dinyatakan bahwa model

yang digunakan sudah signifikan. Tabel 4.23. menyajikan

hasil uji statistik F untuk penelitian ini.

Tabel 4.23.

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regression 93.429 6 15.571 2.388 .039b

Residual 384.693 59 6.520

Total 478.121 65

a. Dependent Variable: Niat Whistleblowing Internal

b. Predictors: (Constant), Interaksi RLG*PDO, Persepsi Kontrol

Perilaku, Sikap, Religiusitas, Interaksi PKP*PDO, Interaksi SKP*PDO Sumber: Data Primer diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.23, memperlihatkan bahwa

nilai signifikan pada kolom Sig. sebesar 0,039 yaitu <0,05.

Page 112: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

92

Maka model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

sudah fit.

3) Uji Signifikasi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk melihat seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual

menerangkan variabel dependen. Apabila nilai signifikasi

<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen

secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen

(Ghozali,2013). Berikut hasil uji signifikasi parsial (uji

statistik t) yang disajikan pada tabel 4.24.

Tabel 4.24.

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) 11.060 2.883 3.836 .000

Sikap .027 .015 .710 1.805 .076

Persepsi

Kontrol

Perilaku

-.013 .025 -.183 -.526 .601

Religiusitas .003 .105 .005 .031 .975

Interaksi

SKP*PDO

-.002 .001 -.563 -

1.406

.165

Interaksi

PKP*PDO

.002 .002 .292 .814 .419

Interaksi

RLG*PDO

.010 .005 .349 2.044 .045

a. Dependent Variable: Niat Whistleblowing Internal Sumber: Data Primer diolah, 2018

Page 113: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

93

Berdasarkan tabel 4.24 maka dapat diperoleh persamaan

regresi model 2 sebagai berikut:

Dimana:

Y2 = Niat Whistleblowing Internal

X1 = Sikap

X2 = Persepsi Kontrol Perilaku

X3 = Religiusitas

X4 = Persepsi Dukungan Organisasi

X1X4 = Variabel perkalian antara Sikap dengan Persepsi

Dukungan Organisasi.

X2X4 = Variabel perkalian antara Persepsi Kontrol

Perilaku dengan Persepsi Dukungan Organisasi .

X3X4= Variabel perkalian antara Religiusitas dengan

Persepsi Dukungan Organisasi.

E = Error Term (tingkat kesalahan penduga dalam

penelitian)

1. Pengaruh sikap terhadap niat whistleblowing eksternal –

internal.

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.21. dan tabel 4.24.

menunjukan bahwa tingkat signifikasi pada variabel sikap

sebesar 0,984 dan 0.076. Hal ini berarti penelitian ini tidak

Y2 = 11,060+0,027X1-0,013X2+0,003X3-0,002(X1X4)+0,002(X2X4)+0,010(X3X4)+2,883

Page 114: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

94

mendukung hipotesis pertama model 1 dan model 2

(H1adan H1b), karena tingkat signifikasi yang dimiliki oleh

variabel sikap >0,05.

2. Pengaruh persepsi kontrol perilaku terhadap niat

whistleblowing eksternal – internal

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.21. dan tabel 4.24.

menunjukan bahwa tingkat signifikasi variabel persepsi

kontrol perilaku sebesar 0,752 dan 0,601. Hal ini berarti

penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua model 1

dan model 2 (H2a dan H2b), karena tingkat signifikasi yang

dimiliki variabel persepsi kontrol perilaku >0,05.

3. Pengaruh religiusitas terhadap niat whistleblowing

eksternal – internal

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.21. dan tabel 4.24.

menunjukan bahwa tingkat signifikasi variabel religiusitas

sebesar 0,166 dan 0,975. Hal ini berarti penelitian ini tidak

mendukung hipotesis ketiga model 1 dan model 2 (H3a

dan H3b), karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel

religiusitas >0,05.

4. Pengaruh persepsi dukungan organisasi sebagai

pemoderasi pengaruh sikap terhadap niat whistleblowing

eksternal – internal

Page 115: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

95

Hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.21. dan tabel

4.24. menunjukan bahwa interaksi antara sikap dengan

persepsi dukungan organisasi mempunyai tingkat signifikasi

sebesar 0,629 dan 0,165. Hal ini berarti penelitian ini tidak

mendukung hipotesis keempat model 1 dan model 2 (H4a

dan H4b), karena nilai signifikasi >0,05 sehingga dikatakan

bahwa persepsi dukungan organisasi tidak dapat menjadi

variabel moderasi antara sikap dan niat whistleblowing

eksternal – internal.

5. Pengaruh persepsi dukungan organisasi sebagai

pemoderasi pengaruh persepsi kontrol perilaku terhadap

niat whistleblowing eksternal – internal

Hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.21. dan tabel

4.24. menunjukan bahwa interaksi antara persepsi kontrol

perilaku dengan persepsi dukungan organisasi mempunyai

tingkat signifikasi sebesar 0,563 dan 0,419. Hal ini berarti

penelitian ini tidak mendukung hipotesis kelima model 1

dan model 2 (H5a dan H5b), karena nilai signifikasi >0,05

sehingga dikatakan bahwa persepsi dukungan organisasi

tidak dapat menjadi variabel moderasi antara persepsi kontrol

perilaku dan niat whistleblowing eksternal – internal.

Page 116: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

96

6. Pengaruh persepsi dukungan organisasi sebagai

pemoderasi pengaruh religiusitas terhadap niat

whistleblowing eksternal – internal

Hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.21. dan tabel

4.24. menunjukan bahwa interaksi antara religiusitas dengan

persepsi dukungan organisasi mempunyai tingkat signifikasi

sebesar 0,004 dan 0,045. Hal ini berarti penelitian ini

mendukung hipotesis keenam model 1 dan model 2 (H6a

dan H6b), karena nilai signifikasi <0,05 sehingga dikatakan

bahwa persepsi dukungan organisasi dapat menjadi variabel

moderasi antara religiusitas dan niat whistleblowing eksternal

– internal.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Sikap terhadap Niat Whistleblowing Eksternal –

Internal

Hasil uji hipotesis pertama pada model 1 menunjukan

bahwa tidak terdapat pengaruh sikap terhadap niat whistleblowing

eksternal. Uji regresi moderat menunjukan bahwa sikap

mempunyai tingkat signifikan sebesar 0,984 yang dapat dikatakan

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian

ini tidak mendukung hipotesis pertama model 1 (H1a). Begitu pula

hasil uji hipotesis pertama pada model 2 niat whistleblowing

Page 117: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

97

internal menunjukan hal yang sama yaitu tidak terdapat pengaruh

sikap terhadap niat whistleblowing internal. Hasil uji regresi

moderat menunjukan bahwa sikap mempunyai tingkat signifikasi

sebesar 0,076 yang dapat dikatakan lebih besar dari 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesis

pertama model 2 (H1b).

Penelitian ini model 1 dan 2 tidak sejalan dengan penelitian

Salsabila (2018), Damayanthi et al. (2017), Siallagan et al., (2017)

dan Bagustianto & Nurkholis (2013). Tetapi hasil penelitian pada

model 1 ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang lain yang

dilakukan oleh Saud (2016) dan Park & Blenkinsopp (2009) yang

menyatakan bahwa sikap tidak berpengaruh terhadap niat

whistleblowing eksternal. Begitu pula hasil penelitian pada model 2

ini juga sejalan dengan peneliti terdahulu yang lain yang dilakukan

oleh Purwantini (2016) yang menyatakan bahwa sikap tidak

berpengaruh terhadap niat whistleblowing internal, hal ini dapat

disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor emosional

seseorang, lembaga (perusahaan), pengalaman pribadi ataupun

karena faktor budaya. Sikap auditor tidak memiliki efek secara

langsung dalam pengambilan keputusan apakah akan melakukan

whistleblowing atau tidak.

Pengaruh sikap seseorang dalam niatan untuk melakukan

whistleblowing sangat bergantung kepada dari diri seseorang itu

Page 118: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

98

sendiri. Jadi bagi whistleblower yang ingin melakukan

whistleblowing harus memiliki keyakinan bahwa whistleblowing

akan mendatangkan konsekuensi positif bagi individu yang

melakukan hal itu, seperti kepuasan moral dan tugas para karyawan

terjamin, kontrol terhadap tindakan korupsi makin baik,

pencegahan yang dapat merugikan perusahaan atau entitas, dll.

Apabila individu memiliki sikap positif yang baik, maka hal

tersebut akan mendorong niat orang itu untuk melakukan

whistleblowing artinya individu tersebut menganggap bahwa

memiliki niat melakukan whistleblowing merupakan suatu hal yang

penting untuk dia miliki karena memunculkan dampak positif atau

menguntungkan bagi individu tersebut atau orang lain. Tapi

terdapat pendapat berbeda menurut Parker et al. (1992)

menyatakan bahwa sikap memiliki pengaruh yang sangat lemah

terhadap intensi individu untuk dalam menampilkan perilaku.

Lemahnya pengaruh sikap seorang auditor menunjukan bahwa

auditor seringkali mengabaikan pertimbangan apakah

whistleblowing merupakan perilaku yang menguntungkan atau

tidak bagi auditor.

Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti – peneliti sebelumnya kemungkinan besar

dikarenakan adanya perbedaan responden. Dalam penelitian ini

mayoritas responden adalah setara auditor junior yang pengalaman

Page 119: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

99

bekerjanya baru kurang dari 5 tahun baik dari sebelum dan sesudah

menjadi auditor di BPK RI, sehingga mereka cenderung

mengabaikan atau acuh terhadap tindakan pelaporan kecurangan

mengingat segala konsekuensi yang akan diterima oleh auditor jika

memiliki niat melakukan whistleblowing. Auditor akan

beranggapan bahwa melakukan whistleblowing tidak

menguntungkan untuk dilakukan dengan pertimbangan

konsekuensi negatif yang akan diterima sehingga berdampak pada

menurun atau bahkan hilangnya niat auditor untuk melakukan

whistleblowing baik di pihak eksternal yaitu aparat penegak hukum

ataupun di pihak internal yaitu BPK RI. Hal ini didukung dengan

penelitian Purwantini (2016) yang menyatakan bahwa lemahnya

pengaruh sikap terhadap intensi whistleblowing dikarenakan ada

banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi sikap seseorang yaitu

faktor emosional, lembaga (organisasi), pengalaman pribadi atau

faktor budaya.

2. Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku terhadap Niat

Whistleblowing Eksternal – Internal

Hasil uji hipotesis kedua model 1 menunjukan bahwa tidak

terdapat pengaruh persepsi kontrol perilaku terhadap niat

whistleblowing eksternal. Uji regresi moderat menunjukan bahwa

tingkat signifikasi persepsi kontrol perilaku sebesar 0,752 yang

dapat dikatakan lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan

Page 120: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

100

bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua model 1

(H2a). Begitu pula hasil uji hipotesis kedua model 2 menunjukan

bahwa tidak terdapatnya pengaruh persepsi kontrol perilaku

terhadap niat whistleblowing internal. Uji regresi moderat

menunjukan bahwa tingkat signifikasi persepsi kontrol perilaku

sebesar 0,601 yang dapat dikatakan lebih besar dari 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesis

kedua model 2 (H2b).

Penelitian pada model 1 dan 2 ini tidak sejalan dengan

penelitian Siallagan et al. (2017), Damayanthi et al. (2017), dan

Latan et al. (2017). Tetapi hasil penelitian pada model 1 dan 2

sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Saud (2016)

yang menyatakan bahwa persepsi kontrol perilaku tidak

berpengaruh terhadap niat whistleblowing ekternal dan internal.

Penelitian pada model 1 juga sejalan dengan penelitian terdahulu

yang lainnya yang dilakukan Park & Blenkinsopp (2009) juga

mengatakan bahwa persepsi kontrol perilaku tidak berpengaruh

terhadap intensi whistleblowing eksternal. Menurut Park &

Blenkinshopp (2009) Ketika sebuah organisasi telah membuat dan

mengembangkan prosedur efektif untuk pelaporan whistleblowing

di internal organisasi, artinya organisasi sedang berusaha untuk

mencegah terjadinya pelaporan whistleblowing di eksternal

organisasi. Dan hasil penelitian pada model 2 ini juga sejalan

Page 121: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

101

dengan penelitian terdahulu yang lain yang dilakukan Purwantini

(2016) yang menyatakan bahwa persepsi kontrol perilaku tidak

berpengaruh terhadap niat whistleblowing internal. Hasil ini

berbeda dengan penelitian yang dilakukan Chang (1998) yang

menyatakan bahwa persepsi kontrol perilaku merupakan prediktor

utama yang memengaruhi perilaku tidak etis.

Persepsi kontrol perilaku sebenarnya didasari oleh

keyakinan kontrol atau faktor kontrol, maksudnya adalah faktor

yang menghambat atau faktor yang mendukung individu

melakukan whistleblowing. Apabila individu memiliki keyakinan

bahwa ia memiliki kesempatan yang besar untuk mengungkapkan

wrongdoing dan tidak memiliki hambatan yang besar dalam

melakukan whistleblowing, maka persepsi individu tersebut akan

semakin kuat terhadap kontrol yang dilakukan ketika melakukan

whistleblowing.

Perbedaan hasil penelitian dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti – peneliti sebelumnya dikarenakan karena

perbedaan responden. Dalam penelitian ini mayoritas responden

adalah setara auditor junior yang memiliki pengalaman kerja

kurang dari 5 tahun baik dari sebelum dan sesudah menjadi auditor

di BPK RI, sehingga mereka cenderung ragu untuk menyampaikan

tindak kecurangan yang terjadi dan mempersepsikan diri sulit

untuk memiliki niat whistleblowing dikarenakan faktor

Page 122: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

102

penghambat dirasakan jauh lebih besar daripada faktor pendukung.

Mudah atau sulitnya sistem organisasi atau pemerintah yang

disediakan sebagai jalur pelaporan kecurangan secara langsung

tidak mempengaruhi tingkat kemungkinan auditor melakukan

pelaporan kecurangan (whistleblowing) pada pihak eksternal yaitu

aparat penegak hukum atau di pihak internal BPK RI. Hal ini

didukung oleh penelitian Purwantini (2016) yang menyatakan

bahwa ada faktor lain yang dipertimbangkan auditor seperti faktor

budaya dan lingkungan yang berbeda, dan juga faktor locus of

control tiap responden yang juga berbeda.

3. Pengaruh Religiusitas terhadap Niat Whistleblowing Eksternal

– Internal

Hasil uji hipotesis ketiga pada model 1 menunjukan bahwa

tidak terdapat pengaruh antara religiusitas terhadap niat

whistleblowing eksternal. Uji regresi moderat menunjukan bahwa

tingkat signifikasi sebesar 0,166 yang dapat dikatakan lebih besar

dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak

mendukung hipotesis ketiga pada model 1 (H3a). Begitu pula untuk

uji hipotesis ketiga model 2 menunjukan bahwa tidak adanya

pengaruh religiusitas terhadap niat whistleblowing internal. Hasil

uji regresi moderat menunjukan bahwa tingkat signifikasi sebesar

0,975 yang dapat dikatakan lebih besar dari 0,005 sehingga dapat

Page 123: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

103

disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesis ketiga

model 2 (H3b).

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Putri (2015) dan Alleyne et al. (2010) yang

menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh terhadap niat

melaporkan kecurangan. Religiusitas mempengaruhi niat seseorang

dalam membuat sebuah keputusan etis, niat seseorang dalam

melakukan whistleblowing adalah salah satu bentuk dari

pembuatan keputusan etis (Alleyne et al., 2010). Tetapi hasil

penelitian baik model 1 dan model 2 sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Dananjaya & Rizal (2018) dan Abdilla (2017)

yang menyatakan bahwa religiusitas seseorang tidak berpengaruh

terhadap niat whistleblowing. Niat whistleblowing akan berkurang

atau bahkan hilang meskipun individu tersebut dapat dikatakan

sebagai orang yang religius yang tinggi, dikarenakan masih

terdapatnya retalasi (ancaman) dan kurang terlindunginya pelapor

(Dananjaya & Rizal, 2018). Dan menurut Abdilla (2017) bahwa

auditor yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi belum tentu

memiliki niat melakukan whistleblowing.

Religiusitas adalah mengenai seberapa tingkat komitmen

agama seseorang yang diukur dari komitmen individu terhadap

kepercayaan religi atau gaya hidup berdasarkan agama yang dianut.

Dan komitmen individu mengenai hubungan individu dengan

Page 124: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

104

organisasi keagamaan yang sesuai dengan agama yang dianutnya.

Menurut Keller et al. (2007) Religiusitas berperan sebagai dasar

pembentukan standar etika atau cerminan untuk menilai perilaku

etis seseorang.

Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya disebabkan karena perbedaan responden. Dalam

penelitian ini mayoritas responden adalah auditor yang memiliki

pengalaman mengaudit baik sebelum dan sesudah bekerja di BPK

RI kurang dari 5 tahun, sehingga auditor cenderung enggan untuk

memiliki niat untuk melakukan whistleblowing di BPK RI ataupun

ke pihak eksternal yaitu aparat penegak hukum yang disebabkan

karena adanya ancaman dan tekanan dari berbagai pihak yang

dapat mempengaruhi keputusan akhir untuk melakukan

whistleblowing walaupun auditor tersebut memiliki tingkat

religiuistas yang rendah atau bahkan tinggi sekalipun. Hal ini juga

didukung dari penelitian Abdilla (2017) bahwa semakin tinggi

ancaman (retalasi) maka akan semakin rendah pula intensi auditor

melakukan whistleblowing. Selain itu, sebagian besar sampel

menganut agama islam yang mungkin dapat menyebabkan

perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

Dan dikarenakan juga tingkat pemahaman agama dapat

dianggap hanya sebatas memberikan dasar dan pegangan terutama

dalam dasar pertimbangan membuat keputusan, tetapi tidak pada

Page 125: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

105

keputusan akhir sehingga tidak mempengaruhi niatan seseorang

dalam melakukan suatu perilaku dalam hal ini melakukan

whistleblowing. Hal ini didukung oleh penelitian Rokeach (1969)

yang menyatakan bahwa orang yang memiliki religiusitas tetapi

tidak dapat menerapkan pengetahuan moral yang dia dapatkan dari

mempelajari agamanya, tidak akan dapat menjadikan pengetahuan

atau ilmu moral yang dimilikinya sebagai dasar dalam bertindak

dalam hal ini untuk memiliki niat melakukan whistleblowing.

4. Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi dalam Memoderasi

Pengaruh Sikap terhadap Niat Whistleblowing Eksternal –

Internal

Hasil uji hipotesis keempat pada model 1 menunjukan

bahwa persepsi dukungan organisasi tidak dapat memoderasi

pengaruh sikap terhadap niat whistleblowing eksternal. Uji regresi

moderat menunjukan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,629 yang

dapat dikatakan lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesis keempat model 1

(H4a). Begitu pula untuk uji hipotesis keempat pada model 2

menunjukan bahwa persepsi dukungan organisasi tidak dapat

memoderasi pengaruh sikap terhadap niat whistleblowing internal.

Uji regresi moderat menunjukan bahwa nilai signifikasi sebesar

0,615 yang dapat dikatakan lebih besar dari 0,05, sehingga dapat

Page 126: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

106

disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesis

keempat model 2 (H4b).

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitin sebelumnya

yang dilakukan oleh Salsabila (2018), Latan et al. (2017), Alleyne

et al. (2013) dan Kamarunzaman et al. (2012) yang menyatakan

bahwa persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh

sikap terhadap niat whistleblowing. Tetapi penelitian model 1 dan

model 2 sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saud

(2016) yang menyatakan bahwa persepsi dukungan organisasi

tidak dapat memoderasi pengaruh sikap terhadap niat

whistleblowing eksternal dan internal. Dukungan organisasi yang

diberikan belum bisa mendorong individu untuk memiliki sikap

positif agar mau melakukan whistleblowing, dikarenakan individu

masih ragu sehingga mengabaikan pertimbangan bahwa memiliki

niat melakukan whistleblowing merupakan hal yang penting dan

positif yang menyebabkan menurunnya niatan melakukan

pelaporan kecurangan (Saud, 2016).

Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya dikarenakan ketika auditor mengabaikan pertimbangan

apakah tindakan whistleblowing yang dilakukan menguntungkan

atau tidak bagi auditor, walaupun dukungan organisasi yang

diberikan pihak eksternal yaitu aparat penegak hukum dan internal

yaitu BPK RI untuk menjamin kerahasiaan, keamanan dan

Page 127: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

107

perlindungan dengan menyediakan whistleblowing system sebagai

media pelaporan, tetap tidak akan menumbuhkan niat auditor untuk

melakukan whistleblowing. Hal ini dikarenakan auditor junior yang

ragu cenderung menganggap bahwa memiliki niat melakukan

whistleblowing bukan merupakan suatu hal yang dianggap penting

dan bermanfaat untuk auditor ataupun organisasinya dengan

mempertimbangan juga konsekuensi negatif yang nantinya akan

diterima si auditor jika memiliki niatan itu, sehingga dapat

mempengaruhi persepsi auditor dan bisa menurunkan atau bahkan

menghilangkan niat auditor untuk melakukan whistleblowing.

5. Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi dalam Memoderasi

Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku terhadap Niat

Whistleblowing Eksternal – Internal

Hasil uji hipotesis kelima model 1 menunjukan bahwa

persepsi dukungan organisasi tidak dapat memoderasi pengaruh

persepsi kontrol perilaku terhadap niat whistleblowing eksternal.

Uji regresi moderat menunjukan bahwa nilai signifikasi sebesar

0,563 dapat dinyatakan lebih besar dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesis

kelima model 1 (H5a). Begitu pula untuk uji hipotesis kelima model

2 menunjukan bahwa persepsi dukungan organisasi tidak dapat

memoderasi pengaruh persepsi kontrol perilaku terhadap niat

whistleblowing internal. Hasil uji regresi moderat menunjukan nilai

Page 128: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

108

signifikasi sebesar 0,419 dinyatakan lebih besar dari 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesis

kelima model 2 (H5b).

Penelitian pada model 1 dan model 2 tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Salsabila (2018), Latan et al.

(2017), Saud (2016) dan Kamarunzaman et al. (2012) yang

menyatakan bahwa persepsi dukungan organisasi dapat

memoderasi pengaruh persepsi kontrol perilaku terhadap niat

whistleblowing eksternal dan internal. persepsi dukungan

organisasi menjadi salah satu faktor yang mendukung individu

untuk melaporkan tindakan tidak etis dalam organisasinya.

Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan karena dukungan

organisasi yang diberikan belum membuat auditor junior yakin

bahwa dukungan dari pihak eksternal dan internal lebih besar

daripada hambatan yang akan diterima jika melakukan

whistleblowing, sehingga auditor cenderung mempersepsikan

dirinya akan kesulitan ketika akan melakukan whistleblowing

nantinya. Hal ini dapat dilihat dari sistem whistleblowing yang baru

dibangun di pihak eksternal yaitu aparat penegak hukum dan juga

di pihak internal yaitu BPK RI juga belum dapat dirasakan secara

menyeluruh manfaatnya dalam memberikan dukungan bagi si

auditor ketika akan melaporkan kecurangan, sehingga

mempengaruhi keyakinan dan persepsi auditor mengenai apakah

Page 129: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

109

dukungan dari organisasi lebih banyak daripada hambatannya.

Mengingat semakin banyaknya hambatan lain seperti ancaman dari

rekan kerja atau posisi di tempat kerja yang akan terancam, atau

bahkan pengabaian dan sulitnya proses pelaporan kecurangan.

6. Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi dalam Memoderasi

Pengaruh Religiusitas terhadap Niat Whistleblowing Eksternal

– Internal

Hasil uji hipotesis keenam pada model 1 menunjukan

bahwa persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh

religiusitas terhadap niat whistleblowing eksternal. Uji regresi

moderat menunjukan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,004 dapat

dinyatakan lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini mendukung hipotesis keenam model 1 (H6a). Begitu

pula untuk uji hipotesis keenam pada model 2 menunjukan bahwa

persepsi dukungan organisasi dapat memoderasi pengaruh

religiusitas terhadap niat whistleblowing internal. Hasil uji regresi

moderat menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,045 dinyatakan

lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian

ini mendukung hipotesis keenam model 2 (H6b). Penelitian ini

sejalan dengan penelitian Salsabila (2018) dan Kamarunzaman et

al. (2012), yang menyatakan bahwa persepsi dukungan organisasi

berpengaruh terhadap niat whistleblowing.

Page 130: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

110

Persepsi dukungan organisasi yang dirasakan merupakan

salah satu faktor yang mendukung seorang individu untuk

melaporkan tindakan tidak etis dalam organisasinya. Individu harus

mengukur tingkat persepsi dukungan organisasi ketika ingin

melakukan whistleblowing, mengingat akan muncul dampak

negatif dan positif yang muncul seiring dengan whistleblowing

yang dilakukan untuk itu dukungan organisasi sangat diperlukan

oleh individu yang bersangkutan. Karyawan yang diperlakukan

dengan baik akan cenderung lebih berkomitmen terhadap tempat

kerja, dukungan organisasi juga akan mendorong karyawan untuk

melaporkan whistleblowing (Kamarunzaman et al.,2013). Hal ini

juga didukung penelitian yang dilakukan Abdilla (2017)

berpendapat bahwa semakin tingginya ancaman (retalasi) maka niat

untuk melakukan whistleblowing semakin berkurang. Dan juga

didukung oleh penelitian Dananjaya & Rizal (2018) bahwa niat

seseorang untuk melaporkan kecurangan (whistleblowing) dapat

berkurang atau hilang, meskipun individu tersebut bisa dikatakan

orang yang religius dikarenakan masih adanya ancaman dan

kurangnya perlindungan bagi si whistleblower. Sehingga seseorang

yang memiliki tingkat religiusitas baik rendah ataupun tinggi akan

beranggapan bahwa dukungan organisasi yang diberikan dalam

bentuk whistleblowing system dari pihak eksternal yaitu aparat

penegak hukum dan pihak internal yaitu BPK RI akan

Page 131: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

111

memunculkan efek positif karena adanya jaminan keamanan,

kerahasiaan dan perlindungan bagi auditor yang dapat mendorong

auditor untuk memiliki niat melakukan whistleblowing baik di jalur

eksternal maupun internal.

Tabel 4.25. menunjukan ringkasan hasil pengujian hipotesis

dalam penelitian ini.

Page 132: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

112

Tabel 4.25.

Hasil Pengujian Hipotesis

Model Pengujian Hipotesis Hasil

Pengujian

1. Model 1

(NWE)

Pengaruh Sikap terhadap Niat

Whistleblowing Eksternal Ditolak

Model 2

(NWI)

Pengaruh Sikap terhadap Niat

Whistleblowing Internal Ditolak

2. Model 1

(NWE)

Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku

terhadap Niat Whistleblowing Eksternal

Ditolak

Model 2

(NWI)

Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku

terhadap Niat Whistleblowing Internal Ditolak

3. Model 1

(NWE)

Pengaruh Religiusitas terhadap Niat

Whistleblowing Eksternal Ditolak

Model 2

(NWI)

Pengaruh Religiusitas terhadap Niat

Whistleblowing Internal Ditolak

4. Model 1

(NWE)

Pengaruh Sikap terhadap Niat

Whistleblowing Eksternal dengan Persepsi

Dukungan Organisasi sebagai variabel

Pemoderasi

Ditolak

Model 2

(NWI)

Pengaruh Sikap terhadap Niat

Whistleblowing Internal dengan Persepsi

Dukungan Organisasi sebagai variabel

Pemoderasi

Ditolak

5. Model 1

(NWE)

Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku

terhadap Niat Whistleblowing Eksternal

dengan Persepsi Dukungan Organisasi

sebagai variabel Pemoderasi

Ditolak

Model 2

(NWI)

Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku

terhadap Niat Whistleblowing Internal

dengan Persepsi Dukungan Organisasi

sebagai variabel Pemoderasi

Ditolak

6. Model 1

(NWE)

Pengaruh Religiusitas terhadap Niat

Whistleblowing Eksternal dengan Persepsi

Dukungan Organisasi sebagai variabel

Pemoderasi

Diterima

Model 2

(NWI)

Pengaruh Religiusitas terhadap Niat

Whistleblowing Internal dengan Persepsi

Dukungan Organisasi sebagai variabel

Pemoderasi

Diterima

Page 133: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

113

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat

mengenai pengaruh sikap, persepsi kontrol perilaku, dan religiusitas

terhadap niat whistleblowing eksternal – internal dengan persepsi

dukungan organisasi sebagai variabel pemoderasi. Responden dalam

penelitian ini 66 auditor yang bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI). Berdasarkan pola data yang telah

dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap

permasalahan dengan menggunakan bantuan SPSS 24, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Sikap yang dimilki oleh seseorang khususnya seorang auditor tidak

memengaruhi niatnya untuk melakukan whistleblowing eksternal dan

internal. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Saud (2016), Park

& Blenkinsopp (2009) dan Purwantini (2016). Tetapi hasil penelitian

ini tidak mendukung hasil penelitian Damayanthi et al. (2017),

Siallagan et al., (2017) dan Bagustianto & Nurkholis (2013).

2. Persepsi kontrol perilaku yang dimiliki seseorang khususnya seorang

auditor tidak memengaruhi niatnya untuk melakukan whistleblowing

eksternal dan internal. Hasil ini mendukung penelitian Saud (2016),

Park & Blenkinsopp (2009) dan Purwantini (2016). Tetapi hasil

Page 134: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

114

penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Siallagan et al.

(2017), Damayanthi et al. (2017) dan Latan et al. (2017).

3. Religiusitas yang dimiliki setiap orang khususnya seorang auditor

tidak memengaruhi niatnya untuk melakukan whistleblowing eksternal

dan internal. Hasil ini mendukung penelitian Dananjaya & Rizal

(2018) dan Abdilla (2017). Tetapi hasil ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Putri (2015) dan Alleyne et al. (2010).

4. Persepsi dukungan organisasi yang diberikan oleh organisasi atau

tempat kerja, tidak dapat memoderasi pengaruh sikap terhadap niat

whistleblowing eksternal dan internal. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian Saud (2016). Tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Salsabila (2018), Latan et al. (2017),

Alleyne et al. (2013) dan Kamarunzaman et al. (2012).

5. Persepsi dukungan organisasi yang diberikan oleh organisasi atau

tempat kerja, tidak dapat memoderasi pengaruh persepsi kontrol

perilaku terhadap niat whistleblowing eksternal dan internal. Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Salsabila (2018), Latan et

al. (2017), Saud (2016) dan Kamarunzaman et al. (2012). Hal ini

dijelaskan dari perhitungan regresi moderat.

6. Persepsi dukungan organisasi yang diberikan oleh organisasi atau

tempat kerja, dapat memoderasi pengaruh religiusitas terhadap niat

whistleblowing eksternal dan internal. Hasil ini mendukung penelitian

Salsabila (2018) dan Kamarunzaman et al. (2012).

Page 135: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

115

B. Keterbatasan

Dalam melaksanakan penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan

yang dialami peneliti, di antaranya:

1. Jumlah data yang dikumpulkan belum maksimal karena penyebaran

data dilakukan pada masa sibuk auditor yang sedang melaksanakan

pemeriksaan lapangan.

2. Data primer yang diperoleh langsung dari responden terbatas hanya

pada daftar pernyataan dalam kuesioner.

3. Ruang lingkup penelitian hanya dilakukan di 3 Auditoriat Keuangan

Negara (AKN) pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

(BPK RI) sehingga hasil penelitian terbatas generalisasi.

C. Saran

Penulis menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman penulis

baik secara teoristis maupun praktisi terbatas. Penelitian ini dimasa

mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih

berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan, diantaranya:

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan pengumpulan

data bukan pada waktu sibuk auditor yaitu sekitar awal dan akhir

tahun. Pengambilan data dapat dilakukan pada bulan Mei sampai

Juni agar data yang didapatkan lebih relevan.

Page 136: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

116

2. Peneliti selanjutnya disarankan menambahkan data berupa hasil

wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden

penelitian.

3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei

tidak hanya di 3 Auditoriat Keuangan Negara (AKN) pada Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) saja melainkan

di seluruh AKN pada BPK RI, sehingga hasil penelitian memiliki

kemampuan generalisasi yang lebih luas.

Page 137: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

117

DAFTAR PUSTAKA

Abdilla, Zulfa Feba N. 2017. “Pengaruh Gender, Religiusitas, dan Retalasi

terhadap Intensi melakukan Whistleblowing”. Department of Accounting,

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ajzen, I. 1991. “The Theory of Planned Behavior”. Organizational Behaviour

and Human Decision Processes, Vol.50, No.2 : 179 - 211.

Alleyne, P., D. Devonish, J.Allman dan Ayanna Young. 2010. “Measuring

Ethical Perceptions and Intentions Among Undergraduate Student in

Barbados”. The Journal of American Academy of Business, Cambrige,

Vol.15, No.2 : 319 - 326.

Alleyne, P., M. Hudaib, dan R. Pike. 2013. “Towards a Conceptual Model of

Whistle-blowing Intention Among External Auditors”. The British

Accounting Review, No.45: 10 - 23.

Aliyah, Siti. 2016. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pegawai

dalam Melakukan Tindakan Whistle-Blowing”. Jurnal Dinamika Ekonomi

& Bisnis, Vol.12 No.2.

Amal, Muhammad Khusna. 2013. “State of The Art Teori Pertukaran Sosial: Dari

Teori Pertukaran Sosial Klasik sampai Teori Pertukaran Sosial

Kontemporer”. Surabaya : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Airlangga.

Andika, Manda., dan Madjid Iskandarsyah. 2012. “Analisis Pengaruh Sikap,

Norma Subjektif, dan Efikasi Diri terhadap Intensi Berwirausaha pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala”. Eco-

Entrepreneurship Seminar and Call for Paper, Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang. 190 - 197.

Anonim. “The Sarbanes-Oxley Act of 2002 section 301”. Diakses melalui

https://www.whistleblower.org, pada tanggal 4 April 2017.

Anonim. “Undang-Undang Informasi dan Teknologi Republik Indonesia No.11

Tahun 2008”. Diakses melalui https://aptika.kominfo.go.id, pada tanggal

15 Januari 2018.

Anonim. “Undang-Undang No.31 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan

Korban”. Diakses melalui https://www.jdihn.bphn.go.id, pada tanggal 15

Januari 2018.

Page 138: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

118

Anonim. “ Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No.4 Tahun 2011 tentang

Perlakuan terhadap Pelapor Tindak Pidana dan Saksi Pelaku yang

Bekerja sama”. Diakses melalui

https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.ig, pada tanggal 15 Januari 2018.

Anonim. “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.7 Tahun 2015 tentang

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)”. Diakses melalui

http://www.lkpp.go.id, pada tanggal 15 Januari 2018.

Anonim. “Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Peran Serta Masyarakat”. Diakses melalui https://www.kpk.go.id, pada

tanggal 15 Januari 2018.

Anonim. “Kasus “PAPA Minta Saham dan Kondisi Whistleblowing di Indonesia”.

Diakses melalui https://medium.com, pada tanggal 2 Februari 2018.

Anonim. “Sudirman Said: Seharusnya Pengadu Dimuliakan”. Diakses melalui

https://www.liputan6.com, pada tanggal 2 Februari 2018.

Anonim. “Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

No.3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang organisasi dan tata kerja pelaksana Badan

Pemeriksa Keuangan di Pasal 170 poin e”. Diakses melalui

https://bpk.go.id, pada tanggal 20 Juli 2018.

Bagustianto, Rizki., dan Nurkholis. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Minat Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk melakukan Whistleblowing

(Studi pada PNS BPK RI)”.

Barnett, Tim., Ken Bass, dan Gene Brown. 1996. “Religiousity, Ethical Ideology,

and Intentions to Report a Peer’s Wrongdoing”. Journal of Business

Ethics, Vol.15, No.11 : 1161 - 1174.

Brennan, N., Dan J. Kelly. 2007. “A Study of Whistle-blowing Among Trainee

Auditors”. British Accounting Review, No.39 (1) : 61 - 87.

Burks, Bryan D., dan Robert J. Sellani. 2005. “Ethics, Religiousity, and Moral

Development of Business Student”. Journal of Leadership, Accountability

and Ethics.

Callahan, E.S., dan T. M. Dworkin. 2000. “The State of State Whistleblower

Protecyion”. American Business Law Journal, No.38, No.1 : 99 - 175.

Cropanzano, Russell., dan Marie S. Mitchell. 2005. “Social Exchange Theory: An

Interdisciplinary Review”. Journal of Management, Vol.31, No.6 : 874 -

900.

Page 139: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

119

Damayanthi, Kadek Shintya Rahayu Dewi., Edy Sujana, dan Nyoman Trisna

Herawati. 2017. “Pengaruh Norma Subjektif, Sikap pada Perilaku,

Persepsi Kontrol Perilaku terhadap Niat melakukan Pengungkapan

Kecurangan (Whistleblowing) (Studi empiris pada Mahasiswa

Akuntansi Program S1 dan D3 Universitas Pendidikan Ganesha)”. E-

jurnal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.8, No.2.

Dananjaya, Dewa Gede Yudha., dan Mawardi Rizal. 2018. “Gender, Religiosity,

Positive Mood, and Whistleblowing Intention”. Jurnal Economics and

Business Airlangga University. Vol.1, No.73.

Eisenberger, Robert., dan Robin Huntington. 1986. “Perceived Organizational

Support”. Journal of Applied Psychology, Vo.71, No.3 : 500 - 507.

Elias, R. Z. 2008. “Auditing Students’ Professional Commitment and

Anticipatory Socialization and Their Relationship to Whistleblowing”. The

Managerial Auditing Journals, Vol.23, No.3 : 283 - 294.

Elliston, F. A. 1982. “Anonymity and Whistleblowing”. Journal of Business

Ethics. Vol.1, No.3 : 167 - 177.

Erkmen, Caliskan., Arzu Özsözgün Çalışkan, dan Esen Emel. 2014. “An

Emperical Research about Whistleblowing Behavior in Accounting

Context”. Journal of Accounting and Organizational Change, Vol.10,

No.2 : 229 - 243.

Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS

21 Update PLS Regresi Edisi 7”. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Hamid, Muhammad Hariz., dan Nasruddin Zainudin. 2015. “Whistleblowing an

Organizational Support Perpective”. International Journal of

Management Research & Review, Vol.5, No.1 : 479 - 487.

Hanif, Rheny Afriana., dan Fajar Odiatma. 2017. “Pengaruh Personal Cost

Reporting, Status Wrong Doer dan Tingkat Keseriusan Kesalahan

terhadap Whistleblowing Intention”. Jurnal Politeknik Celtex Riau,

Vol.10, No.1 : 11 - 20.

Husniati, Sri. 2017. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi untuk melakukan

Whistleblowing Internal”. JOM Fekom, Vol.4, No.1 : 1223 - 1237.

Page 140: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

120

https://www.bpk.go.id/news/launching-aplikasi-whistle-blowing-system-wbs-dan-

program-pengendalian-gratifikasi-ppg-bpk, diakses pada tanggal 5 Juni

2018.

https://www.bpk.go.id/page/visi-dan-misi, diakses pada tanggal 5 Juni 2018.

Ihsan, Arfan., dan Muhammad Ishak. 2015. “Akuntansi Keperilakuan”. Salemba

Empat.

Jalil, Fitri Yani. 2014. “Pengaruh Komitmen Profesional dan Sosial Antisipatif

Mahasiswa Audit terhadap Perilaku Whistleblowing”. Jurnal Bisnis dan

Manajemen, Vol.4, No.2.

Jeon, So Hee. 2017. “Where to Report Wrongdoing? Exploring the determinants

of Internal versus External Whistleblowing”. International Review of

Public Administration.

Kamarunzaman, Nur Zafifa., Azlyn Ahmad Zawawi, Zaliha Hussin, dan James,

K. Campbell. 2012. “Whistle Blowing Intention in Relation to Perceived

Organizational Support, Attitude to Whistle-blow, Channel of

Communication among Public Servant”. IEEE Symposium on Business,

285 - 289.

Keller, A. Craig., Katherin T. Smith, dan L. Murphy Smith. 2007. “Do Gender,

Educational Level, Religiousity, and Work Experience Affect the Etchical

Decision-Making of U.S Accountants”. Elsevier Ltd, Vol.18, Issues 3 : 299

- 314.

Krystella., dan Tigor Sitorus. 2017. “Sistem Pengendalian Internal, Fraud

Diamond, dan Larceny sebagai Efek Mediasi Whistleblowing System

(Studi pada BPK RI)”. Jurnal Akuntansi, Vol. 11, No.1.

Latan, Hengky., Christian M. Ringle, dan Charbel Jose Chiappetta Jabbour. 2017.

“Whistleblowing Intentions Among Public Accountants in Indonesia:

Testing for the Moderation Effects”. Journal Business and Ethics.

Lestari, Rohmaida., dan Rizal Yahya. 2017. “Whistleblowing dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Niat Melaksanakannya oleh Aparatur Sipil Negara”.

Jurnal Akuntansi, Vol.XXI, No.3 : 336 - 350.

Mahmud, Dimyati. 1990. “Psikologi Pendidikan”. BPFE:Yogyakarta.

Page 141: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

121

Napitupulu, Giovani Beatrice., dan Yustrida Bernawati. 2016. “Pengaruh Faktor

Organisasional, Faktor Individual dan Faktor Demografi terhadap Intensi

Whistleblowing”. Simposium Nasional Akuntansi XIX: Lampung.

Pangesti, Swandika Ninggar., dan Sri Rahayu. 2017. “Pengaruh Komitmen

Profesional dan Sosial Antisipatif Mahasiswa Akuntansi terhadap

Whistleblowing (Studi empiris pada mahasiswa akuntansi Universitas

Telkom di Bandung tahun akademik 2015/2016)”. E-proceeding of

Management, Vol.4, No.3 : 2750 - 2761.

Park, H., J. Blenkinsopp, M. Kemal Oktem, dan Ugur Omurgonulsen. 2007.

“Cultural Orientation and Attitudes Towars Different Form of

Whistleblowing: A Comparison of South Korea, Turkey and the U.K”.

Journal of Business Ethics, No.82, 929 - 939.

Park, H., dan J. Blenkinsopp. 2009. “Whistle-blowing as Planned Behavior – a

Survey of South Korean Police Officers”. Journal of Business Ethics,

Vol.85, No.4 : 545 - 556.

Ponnu, C. H., K. Naidu, dan W. Zamri. 2008. “Determinants of Whistle Blowing”.

International Review of Business Research Papers, Vol.4, No.1 : 276 -

298.

Putri, Caesar Marga. 2015. “Pengaruh Pelaporan dan Tingkat Religiusitas

terhadap Niat Seseorang melakukan Whistleblowing”. Jurnal Akuntansi

dan Investasi, Vol.17, No.1 : 42 - 52.

Purwantini, Anissa Hakim. 2016. “Pengaruh Komitmen Profesional,

Pertimbangan Etis, dan Komponen Perilaku Terencana terhadap Intensi

Whistleblowing Internal”. Jurnal Ekonomi Syariah, Vol.4, No.1 : 142 -

159.

Ratna, Maria Mediatrix., dan Dodik Ariyanto. 2017. “Determinan Tindakan

Whistleblowing”. Jurnal Akuntansi, Vol.12, No.1 : 84 - 95.

Riahi-Belkoui, Ahmed. 2004. “Accounting Theory”, 5th

ed. Salemba Empat.

Riandi, Giovanni. 2017. “Pengaruh Sifat Machiavellian, Lingkungan Etika dan

Personal Cost terhadap Intensi melakukan Whistleblowing (Studi empiris

pada Bank BRI Provinsi Riau)”. JOM Fekon, Vol.4, No.1 : 2538 - 2550.

Rokeach, M. 1969. “Religion Values & Social Comparison”. Review of Religious

Research. Vo.11 (5) : 24 - 38.

Page 142: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

122

Rotchild, J., dan Terance Miethe. 1999. “Whistle-Blower Disclosure and

Management Retalitation”. Work and Occupations, Vol.26, No.1 : 107 -

128.

Rustiarini, Ni Wayan., dan Ni Made Sunarsih. 2014. “Fraud dan

Whistleblowing : Pengungkapan Kecurangan Akuntansi oleh Auditor

Pemerintah”. Jurnal Akuntansi Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Salsabila, Syf. 2018. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat dan Perilaku

Whistleblowing Mahasiswa Akuntansi”. Jurnal Kajian Ilmiah Akuntansi

Fakultas Ekonomi UNTAN (KIAFE), Vol.7, No.1 : 1 - 21.

Saragih, Rahmaluddin., dan Iskandar Azwar. 2018. “Pengaruh Sikap ke arah

Perilaku, Norma Subjektif dan Persepsi Kontrol Perilaku terhadap Niat

dan Perilaku Whistleblowing CPNS”. Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas

Keuangan Negara BPK RI, Vol.4, No.1 : 63 - 84.

Saud, Maulana Ilham. 2016. “Pengaruh Sikap dan Persepsi Kontrol Perilaku

terhadap Niat Whistleblowing Eksternal – Internal dengan Persepsi

Dukungan Organisasi sebagai variabel Moderasi”. Jurnal Akuntansi dan

Investasi, Vol.17, No.2 : 209 - 219.

Siallagan, H., A. Rohman, dan Muhammad Din. 2017. “The Effect of

Professional Commitment, Attitude, Subjektif Norms and Perceived

Behavior Control on Whistleblowing Intention”. International Journal of

Civil and Technology, Vol.8, No.8 : 508 - 519.

Smith, Malcolm., Rahimah Mohamed Yunos, dan Zubaidah Ismail. 2011.

“Internal Whistleblowing Intention: Influence of Internal Auditor’s

Demographic and Individual Factor”. Annual Summit on Business and

Entrepreneurial Studies (ASBES 2011), 918 - 940.

Sugiyono. 2017. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”.

Alfabeta:Bandung

Supriyono, R. 2018. “Akuntansi Keperilakuan”. Gajah Mada University

Press:Yogyakarta.

Syahri, Moch. 2017. “Teori Pertukaran Sosial George C. Homans dan Peter M.

Blau”. Working Paper, Universitas Negeri Malang.

Winardi, Rijadh Djatu. 2013. “The Influence of Individual and Situational

Factors on Lower-Level Civil Servants’ Whistle-Blowing Intention in

Page 143: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

123

Indonesia”. Journal of Indonesian Economy and Business, Vol.28, No.3 :

361 - 376.

Worthington, Everett L Jr., Nathaniel G. Wade, dan Terry L. Hight. 2003. “The

Religious Commitment Inventory-10: Development, Refinement, and

Validation of a Brief Scale for Research and Counseling”. Journal of

Conseling Psychology, Vol.50, No.1 : 84 - 96.

Xu, Y., dan D. Ziegenfuss. (2008). “Reward Systems, Moral Reasoning, and

Internal Auditors Reporting Wrongdoing”. Journal of Business

Psychology, No.22 : 323 - 331.

Page 144: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

124

LAMPIRAN 1

Surat Penelitian Skripsi

Page 145: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

125

Page 146: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

126

LAMPIRAN 2

Surat Keterangan dari BPK RI

Page 147: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

127

Page 148: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

128

LAMPIRAN 3

Surat Permohonan Pengisian

Kuesioner

Page 149: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

129

Bapak/Ibu Auditor BPK Republik Indonesia

Di Jakarta

Dengan Hormat,

Kami adalah Dosen dan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta yang saat ini sedang melakukan

penelitian.Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas penelitian

sebagai Dosen dan Mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dengan komposisi tim

sebagai berikut :

1. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. (Ketua)

2. Widyawati Noviandini Rahayu (Anggota)

Berkaitan dengan hal tersebut, kami memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk

mengisi kuisioner yang terlampir berikut ini. Semua pendapat yang telah

Bapak/Ibu berikan dalam kuisioner akan dijamin kerahasiannya. Hal ini

semata-mata untuk kepentingan penelitian ilmiah. Hanya ringkasan dan hasil

analisis secara keseluruhan yang akan dilaporkan atau dipublikasi.

Jika Bapak/Ibu memerlukan informasi terkait dengan kuisioner terlampir,

silahkan hubungi Widyawati Noviandini Rahayu di nomer telepon

085778607880 atau email: [email protected]

Kami memohon kuisioner diisi dengan lengkap.Atas bantuan dan

kerjasama Bapak/Ibu, kami mengucapkan terimakasih. Tanpa bantuan Bapak/Ibu,

penelitian ini tidak mungkin terselesaikan.

Salam Hormat,

Peneliti

Page 150: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

130

LAMPIRAN 4

Kuesioner Pilot Test

Page 151: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

131

No. PERNYATAAN SR R N T ST

1.

Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan melaporkan kepada pihak berwenang di Eksternalorganisasi/tempat kerja (misal: Penegak Hukum).

2. Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan menggunakan media pelaporan di Eksternalorganisasi/tempat kerja .

3.

Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan menyediakan informasi tersebut kepada pihak berwenang di Eksternal organisasi/tempat kerja.

4. Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan memberitahukan kepada publik.

5.

Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan melaporkan kepada pihak berwenang di Internal organisasi/tempat kerja.

6. Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan menggunakan media pelaporan di Internal organisasi/tempat kerja.

7.

Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan membiarkan informasi tersebut diketahui oleh atasan atau manajemen yang lebih tinggi.

8.

Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan memberitahukan kepada pengawas di Internal organisasi/tempat kerja.

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu dari

pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan Bapak/Ibu, dengan

memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Rendah (SR) Skor / Nilai 4 : Tinggi (T)

Skor / Nilai 2 : Rendah (R) Skor / Nilai 5 : Sangat Tinggi (ST)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 152: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

132

Jika Anda melaporkan korupsi di tempat kerja Anda, setujukah Anda

terhadap manfaat pelaporan korupsi yang Anda lakukan dibawah

ini?

No. PERNYATAAN STS TS N S SS

9. Melindungi tempat kerja dari dampak negatif yang lebih besar akibat perilaku korupsi.

10. Membantu memberantas korupsi.

11. Melindungi kepentingan umum.

12. Menjalankan kewajiban sebagai auditor.

13. Menegakan kewajiban etis dan keyakinan moral.

Jika Anda melaporkan korupsi di tempat kerja Anda, seberapa

pentingkah hasil berikut untuk Anda?

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan Bapak/Ibu,

dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai dengan

kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skor / Nilai 4 : Setuju (S)

Skor / Nilai 2 : Tidak Setuju (TS) Skor / Nilai 5 : Sangat Setuju (SS)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai

dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Penting (STP) Skor / Nilai 4 : Penting (P)

Skor / Nilai 2 : Tidak Penting (TP) Skor / Nilai 5 : Sangat Penting (SP)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 153: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

133

No. PERNYATAAN STP TP N P SP

14. Melindungi tempat kerja dari dampak negatif yang lebih besar akibat perilaku korupsi.

15. Membantu memberantas korupsi.

16. Melindungi kepentingan umum.

17. Menjalankan kewajiban sebagai auditor.

18. Menegakan kewajiban etis dan keyakinan moral.

Jika Anda melaporkan korupsi ditempat kerja Anda, setujukah Anda

dengan pernyataan berikut ini?

No. PERNYATAAN STS TS N S SS

19. Tempat kerja akan mengabaikan laporan Saya.

20. Saya akan menghadapi banyak kesulitan dalam proses pelaporan.

21. Laporan adanya korupsi tidak akan membuat perbedaan apapun di tempat kerja Saya ini.

22. Pelaku korupsi akan melakukan balas dendam kepada Saya.

23. Saya akan memperoleh pandangan negatif dari rekan kerja atau lingkungan kerja.

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling

sesuai dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skor / Nilai 4 : Setuju (S)

Skor / Nilai 2 : Tidak Setuju (TS) Skor / Nilai 5 : Sangat Setuju (SS)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 154: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

134

Seberapa besar pengaruh isu-isu dibawah ini terhadap niat Anda

untuk melaporkan korupsi di tempat kerja Anda?

No. PERNYATAAN TB SB N B AB

24. Pengabaian laporan korupsi oleh Tempat kerja Saya.

25. Kesulitan dalam proses pelaporan.

26. Laporan korupsi tidak berpengaruh bagi Tempat kerja Saya.

27. Bales dendam oleh pelaku korupsi.

28. Pandangan negatif dari rekan kerja atau lingkungan kerja.

No. PERNYATAAN STB TB N B SB

29. Saya sering membaca buku dan majalah tentang keagamaan.

30. Saya memberikan kontribusi finansial pada organisasi keagamaan Saya.

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai

dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Tidak Berpengaruh (TB) Skor / Nilai 4 : Berpengaruh (B)

Skor / Nilai 2 : Sedikit Berpengaruh (SB) Skor / Nilai 5 : Amat Berpengaruh (AB)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling

sesuai dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Benar (STB) Skor / Nilai 4 : Benar (B)

Skor / Nilai 2 : Tidak Benar (TB) Skor / Nilai 5 : Sangat Benar (SB)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 155: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

135

31. Saya menghabiskan waktu untuk memperdalam keimananan Saya.

32. Bagi Saya agama adalah hal utama yang penting untuk menjawab pertanyaan tentang makna kehidupan.

33. Keyakinan religius saya berada di balik keseluruhan pendekatan hidup Saya.

34. Saya menikmati menghabiskan waktu dengan orang lain dari afiliasi religius Saya.

35. Keyakinan agama mempengaruhi semua hubungan dalam hidup Saya.

36. Bagi Saya penting untuk menghabiskan waktu mendalami dan merefleksikan kepercayaan Saya.

37. Saya senang bekerja dalam kegiatan afiliasi religius Saya.

38. Saya mengetahui dengan baik informasi terkait kelompok keagamaan di lingkungan Saya, yang dapat mempengaruhi keputusan Saya.

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah

satu dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling

sesuai dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skor / Nilai 4 : Setuju (S)

Skor / Nilai 2 : Tidak Setuju (TS) Skor / Nilai 5 : Sangat Setuju (SS)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 156: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

136

No. PERNYATAAN STS TS N S SS

39. Tempat kerja Saya secara maksimal mempertimbangkan tujuan dan nilai auditor.

40. Pertolongan tidak selalu tersedia dari tempat kerja, ketika Saya menghadapi masalah dalam pekerjaan.

41. Tempat kerja bersedia membantu Saya ketika saya memerlukan bantuan dalam kasus tertentu yang penting.

42. Tempat kerja peduli terhadap kepuasan kerja Saya di tempat kerja.

43. Tempat kerja, tidak peduli dengan pendapat yang Saya utarakan.

Page 157: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

137

IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Posisi Kerja : Manajer Audit S Staff Audit

Ketua Tim Audit

Pengalaman Auditor : ≤ 5 Tahun 10- 20 Tahun

5 - 10 Tahun ≥ 20 Tahun

Pendidikan Auditor : Diploma S2

S1 S3

Agama : Islam Hindu

Kristen Budha

Lainnya......

~Terimakasih atas kerjasama dan partisipasinya~

Page 158: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

138

IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Posisi Kerja : Auditor Junior Manajer

Auditor Senior Partner

Pengalaman Auditor : ≤ 5 Tahun 10- 20 Tahun

5 - 10 Tahun ≥ 20 Tahun

Pendidikan Auditor : Diploma S2

S1 S3

Agama : Islam Hindu

Kristen Budha

Lainnya......

Saya adalah seorang Auditor : Ya

Tidak

~Terimakasih atas kerjasama dan partisipasinya~

Page 159: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

139

LAMPIRAN 5

Kuesioner Penelitian yang Disebar

Page 160: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

140

No. PERNYATAAN SR R N T ST

1.

Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan melaporkan kepada pihak berwenang di Eksternal BPK RI (misal: Penegak Hukum).

2. Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan menggunakan media pelaporan di Eksternal BPK RI.

3.

Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan menyediakan informasi tersebut kepada pihak berwenang di Eksternal BPK RI.

4. Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan memberitahukan kepada publik.

5. Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan melaporkan kepada pihak berwenang di Internal BPK RI.

6. Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan menggunakan media pelaporan di Internal BPK RI.

7.

Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan membiarkan informasi tersebut diketahui oleh atasan atau manajemen yang lebih tinggi.

8. Apabila mengetahui sebuah tindakan kecurangan/korupsi, Saya akan memberitahukan kepada pengawas di Internal BPK RI.

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu dari

pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan Bapak/Ibu, dengan

memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Rendah (SR) Skor / Nilai 4 : Tinggi (T)

Skor / Nilai 2 : Rendah (R) Skor / Nilai 5 : Sangat Tinggi (ST)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 161: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

141

Jika Anda melaporkan korupsi di tempat kerja Anda, setujukah Anda

terhadap manfaat pelaporan korupsi yang Anda lakukan dibawah

ini?

No. PERNYATAAN STS TS N S SS

9. Melindungi BPK RI dari dampak negatif yang lebih besar akibat perilaku korupsi.

10. Membantu memberantas korupsi.

11. Melindungi kepentingan umum.

12. Menjalankan kewajiban sebagai auditor.

13. Menegakan kewajiban etis dan keyakinan moral.

Jika Anda melaporkan korupsi di tempat kerja Anda, seberapa

pentingkah hasil berikut untuk Anda?

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan Bapak/Ibu,

dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai dengan

kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skor / Nilai 4 : Setuju (S)

Skor / Nilai 2 : Tidak Setuju (TS) Skor / Nilai 5 : Sangat Setuju (SS)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai

dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Penting (STP) Skor / Nilai 4 : Penting (P)

Skor / Nilai 2 : Tidak Penting (TP) Skor / Nilai 5 : Sangat Penting (SP)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 162: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

142

No. PERNYATAAN STP TP N P SP

14. Melindungi BPK RI dari dampak negatif yang lebih besar akibat perilaku korupsi.

15. Membantu memberantas korupsi.

16. Melindungi kepentingan umum.

17. Menjalankan kewajiban sebagai auditor.

18. Menegakan kewajiban etis dan keyakinan moral.

Jika Anda melaporkan korupsi ditempat kerja Anda, setujukah Anda

dengan pernyataan berikut ini?

No. PERNYATAAN STS TS N S SS

19. BPK RI akan mengabaikan laporan Saya.

20. Saya akan menghadapi banyak kesulitan dalam proses pelaporan.

21. Laporan adanya korupsi tidak akan membuat perbedaan apapun di BPK RI ini.

22. Pelaku korupsi akan melakukan balas dendam kepada Saya.

23. Saya akan memperoleh pandangan negatif dari rekan kerja atau lingkungan kerja.

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling

sesuai dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skor / Nilai 4 : Setuju (S)

Skor / Nilai 2 : Tidak Setuju (TS) Skor / Nilai 5 : Sangat Setuju (SS)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 163: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

143

Seberapa besar pengaruh isu-isu dibawah ini terhadap niat Anda

untuk melaporkan korupsi di tempat kerja Anda?

No. PERNYATAAN TB SB N B AB

24. Pengabaian laporan korupsi oleh BPK RI.

25. Kesulitan dalam proses pelaporan.

26. Laporan korupsi tidak berpengaruh bagi BPK RI.

27. Bales dendam oleh pelaku korupsi.

28. Pandangan negatif dari rekan kerja atau lingkungan kerja.

No. PERNYATAAN STB TB N B SB

29. Saya sering membaca buku dan majalah tentang keagamaan.

30. Saya memberikan kontribusi finansial pada organisasi keagamaan Saya.

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai

dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Tidak Berpengaruh (TB) Skor / Nilai 4 : Berpengaruh (B)

Skor / Nilai 2 : Sedikit Berpengaruh (SB) Skor / Nilai 5 : Amat Berpengaruh (AB)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah satu

dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling

sesuai dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Benar (STB) Skor / Nilai 4 : Benar (B)

Skor / Nilai 2 : Tidak Benar (TB) Skor / Nilai 5 : Sangat Benar (SB)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 164: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

144

31. Saya menghabiskan waktu untuk memperdalam keimananan Saya.

32. Bagi Saya agama adalah hal utama yang penting untuk menjawab pertanyaan tentang makna kehidupan.

33. Keyakinan religius saya berada di balik keseluruhan pendekatan hidup Saya.

34. Saya menikmati menghabiskan waktu dengan orang lain dari afiliasi religius Saya.

35. Keyakinan agama mempengaruhi semua hubungan dalam hidup Saya.

36. Bagi Saya penting untuk menghabiskan waktu mendalami dan merefleksikan kepercayaan Saya.

37. Saya senang bekerja dalam kegiatan afiliasi religius Saya.

38. Saya mengetahui dengan baik informasi terkait kelompok keagamaan di lingkungan Saya, yang dapat mempengaruhi keputusan Saya.

No. PERNYATAAN STS TS N S SS

39. BPK RI secara maksimal mempertimbangkan tujuan dan nilai auditor.

Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon untuk memilih salah

satu dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut sesuai dengan persepsi atau pilihan

Bapak/Ibu, dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling

sesuai dengan kriteria jawaban:

Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skor / Nilai 4 : Setuju (S)

Skor / Nilai 2 : Tidak Setuju (TS) Skor / Nilai 5 : Sangat Setuju (SS)

Skor / Nilai 3 : Netral (N)

Page 165: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

145

40. BPK RI bersedia membantu Saya ketika saya memerlukan bantuan dalam kasus tertentu yang penting.

41. BPK RI peduli terhadap kepuasan kerja Saya di tempat kerja.

Page 166: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

146

IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Posisi Kerja : Setara Auditor Junior Setara Manajer

Setara Auditor Senior Setara Partner

Pengalaman Auditor : ≤ 5 Tahun 10- 20 Tahun

5 - 10 Tahun ≥ 20 Tahun

PendidikanTerakhir : Diploma S2

S1 S3

Agama : Islam Hindu

Kristen Budha

Lainnya......

~Terimakasih atas kerjasama dan partisipasinya~

Page 167: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

147

LAMPIRAN 6

Daftar Identitas dan Jawaban

Responden

Page 168: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

148

Tabel Identitas Responden

No. Jenis

Kelamin Jabatan Auditor

Pengalaman

Auditor

Pendidikan

Terakhir Agama

1 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S2 Islam

2 Wanita Setara Auditor Junior 10 - 20 Tahun S1 Islam

3 Wanita Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S1 Kristen

4 Wanita Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

5 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Kristen

6 Pria Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S1 Islam

7 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

8 Pria Setara Manajer ≥ 20 Tahun S2 Islam

9 Pria Setara Manajer ≤ 5 Tahun S2 Islam

10 Wanita Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun Diploma Islam

11 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S2 Kristen

12 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

13 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S2 Islam

14 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

15 Pria Setara Auditor Senior ≤ 5 Tahun S2 Islam

16 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

17 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

18 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

19 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

20 Pria Setara Auditor Junior 10 - 20 Tahun S1 Islam

21 Pria Setara Auditor Junior 10 - 20 Tahun S1 Islam

22 Wanita Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

23 Pria Setara Auditor Senior ≤ 5 Tahun S1 Islam

24 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

25 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S2 Islam

26 Pria Setara Auditor Senior 5 - 10 Tahun S1 Islam

27 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

28 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

29 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

30 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

31 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Kristen

32 Wanita Setara Auditor Senior 5 - 10 Tahun S2 Kristen

33 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

34 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

35 Wanita Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S2 Kristen

36 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

Page 169: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

149

37 Wanita Setara Auditor Senior 5 - 10 Tahun S2 Islam

38 Pria Setara Auditor Senior 5 - 10 Tahun S2 Islam

39 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

40 Wanita Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S2 Kristen

41 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

42 Wanita Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S1 Islam

43 Wanita Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S1 Islam

44 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

45 Pria Setara Auditor Senior 5 - 10 Tahun S1 Islam

46 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

47 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

48 Pria Setara Auditor Senior 5 - 10 Tahun S1 Islam

49 Wanita Setara Auditor Senior 5 - 10 Tahun S1 Islam

50 Wanita Setara Auditor Senior ≤ 5 Tahun S1 Islam

51 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Kristen

52 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

53 Wanita Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

54 Wanita Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S2 Islam

55 Pria Setara Auditor Senior 5 - 10 Tahun S2 Islam

56 Wanita Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S1 Kristen

57 Pria Setara Auditor Junior ≤ 5 Tahun S1 Islam

58 Pria Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S1 Islam

59 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Kristen

60 Pria Setara Manajer ≥ 20 Tahun S2 Islam

61 Pria Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S1 Islam

62 Pria Setara Auditor Senior 10 - 20 Tahun S1 Islam

63 Pria Setara Auditor Senior ≤ 5 Tahun S1 Islam

64 Wanita Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S1 Kristen

65 Wanita Setara Auditor Junior 5 - 10 Tahun S1 Kristen

66 Pria Setara Manajer 10 - 20 Tahun S2 Islam

Page 170: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

150

Tabel Jawaban Responden Variabel Niat Whistleblowing Eksternal

No.Responden NWE1 NWE2 NWE3 NWE4 Total

1 3 3 3 3 12

2 5 5 5 3 18

3 4 4 3 2 13

4 2 2 2 1 7

5 4 4 4 4 16

6 3 2 2 2 9

7 2 2 2 2 8

8 3 3 3 3 12

9 1 1 1 1 4

10 3 3 3 3 12

11 3 3 3 3 12

12 3 3 3 3 12

13 3 3 4 3 13

14 3 2 2 2 9

15 3 3 4 3 13

16 3 4 3 3 13

17 3 3 3 3 12

18 3 3 3 3 12

19 2 2 4 2 10

20 3 3 3 3 12

21 2 2 2 2 8

22 4 4 4 3 15

23 3 4 4 3 14

24 4 4 4 3 15

25 3 3 3 3 12

26 4 4 4 2 14

27 3 3 3 3 12

28 3 2 4 3 12

29 3 3 3 3 12

30 2 2 2 2 8

31 4 5 5 3 17

32 2 2 1 1 6

33 3 3 4 3 13

34 4 2 2 2 10

35 3 3 3 3 12

36 4 3 4 3 14

Page 171: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

151

37 3 4 4 2 13

38 3 3 4 2 12

39 2 2 2 2 8

40 1 1 1 1 4

41 4 4 4 4 16

42 1 1 1 1 4

43 3 5 3 2 13

44 3 3 3 1 10

45 4 4 4 4 16

46 2 2 2 1 7

47 4 3 4 1 12

48 3 3 2 2 10

49 3 3 3 3 12

50 2 2 2 3 9

51 1 1 4 1 7

52 4 3 4 1 12

53 1 1 1 1 4

54 1 1 1 1 4

55 3 3 3 3 12

56 3 3 3 2 11

57 4 2 3 2 11

58 3 3 3 3 12

59 3 2 2 2 9

60 3 3 1 2 9

61 3 3 3 3 12

62 3 3 3 2 11

63 4 4 4 2 14

64 4 4 4 4 16

65 3 3 3 3 12

66 4 4 3 3 14

Page 172: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

152

Tabel Jawaban Responden Variabel Niat Whistleblowing Internal

No. Responden NWI1 NWI2 NWI3 NWI4 Total

1 3 3 3 3 12

2 5 5 4 5 19

3 4 4 4 3 15

4 5 1 5 3 14

5 4 4 4 4 16

6 3 4 4 4 15

7 4 4 4 4 16

8 5 5 5 4 19

9 5 4 5 4 18

10 4 4 1 4 13

11 3 3 3 3 12

12 5 4 5 5 19

13 4 4 4 3 15

14 4 4 4 4 16

15 5 4 4 4 17

16 5 4 5 4 18

17 4 4 4 4 16

18 4 4 4 4 16

19 4 4 4 4 16

20 5 5 5 5 20

21 4 4 4 4 16

22 4 4 4 4 16

23 4 4 4 4 16

24 4 4 4 4 16

25 4 4 4 4 16

26 5 4 4 3 16

27 3 3 3 3 12

28 5 3 3 3 14

29 4 4 4 4 16

30 3 3 3 3 12

31 5 5 5 5 20

32 4 4 4 5 17

33 5 4 2 5 16

34 4 3 4 4 15

35 1 1 1 1 4

36 4 4 3 4 15

Page 173: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

153

37 5 5 4 5 19

38 5 5 5 5 20

39 4 4 2 4 14

40 4 4 4 4 16

41 4 4 4 4 16

42 4 4 4 4 16

43 4 4 4 4 16

44 3 2 4 3 12

45 4 4 4 4 16

46 2 2 4 2 10

47 4 4 4 4 16

48 3 3 4 3 13

49 5 5 5 5 20

50 4 4 4 4 16

51 4 4 4 4 16

52 4 4 4 4 16

53 3 3 3 3 12

54 3 3 3 3 12

55 3 3 3 3 12

56 3 3 3 3 12

57 4 4 4 3 15

58 4 4 4 4 16

59 4 4 5 4 17

60 4 3 4 3 14

61 4 4 4 4 16

62 5 5 5 5 20

63 4 4 5 4 17

64 4 4 3 3 14

65 3 4 3 4 14

66 4 4 4 4 16

Page 174: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

154

Tabel Jawaban Responden Variabel Sikap

No.Responden SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 Total

1 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

2 5 5 5 5 5 25

3 3,2 3,2 3,2 1,8 3,2 14,6

4 5 5 5 5 5 25

5 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

6 3,2 3,2 3,2 3,2 5 17,8

7 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

8 5 5 5 5 5 25

9 5 5 4 3,2 5 22,2

10 4 4 2,4 3 4 17,4

11 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

12 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

13 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

14 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

15 1,8 3,2 1,8 3,2 3,2 13,2

16 3,2 3,2 1,8 3,2 3,2 14,6

17 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

18 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

19 3,2 3,2 3,2 1,6 3,2 14,4

20 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

21 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

22 5 4 3,2 3,2 3,2 18,6

23 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

24 5 4 3,2 3,2 3,2 18,6

25 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

26 5 5 5 5 5 25

27 4 4 4 4 4 20

28 4 4 3,2 1,8 3,2 16,2

29 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

30 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

31 5 5 5 3,2 5 23,2

32 4 5 5 5 5 24

33 1,6 3,2 3,2 3,2 5 16,2

34 3,2 3,2 2,4 2,4 3,2 14,4

35 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

Page 175: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

155

36 4 3,2 3,2 3,2 3,2 16,8

37 4 5 5 2,4 5 21,4

38 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

39 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

40 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

41 5 4 4 4 5 22

42 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

43 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

44 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

45 3,2 3,2 3,2 2,4 3,2 15,2

46 5 5 4 4 5 23

47 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

48 3,2 1,8 1,8 0,6 1,2 8,6

49 3,2 4 4 3,2 3,2 17,6

50 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

51 5 5 5 5 5 25

52 5 5 5 5 5 25

53 0,4 0,2 0,8 0,8 0,6 2,8

54 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

55 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

56 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

57 2 4 4 4 4 18

58 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

59 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

60 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

61 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

62 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

63 5 5 5 5 5 25

64 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

65 3,2 5 3,2 4 4 19,4

66 5 5 5 5 5 25

Page 176: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

156

Tabel Jawaban Responden Variabel Persepsi Kontrol Perilaku

No.Responden PKP1 PKP2 PKP3 PKP4 PKP5 Total

1 1,8 3,2 2,4 2,4 1,8 11,6

2 2,4 1,6 0,8 2,4 1,6 8,8

3 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 6

4 0,6 3 0,6 3 1,8 9

5 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

6 1,6 1,6 1,6 2,4 2,4 9,6

7 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

8 1 3 1,2 3,2 3,2 11,6

9 0,2 1,2 0,6 0,6 0,6 3,2

10 0,8 1,2 1,8 1,8 1,8 7,4

11 2,4 2,4 2,4 1,8 1,6 10,6

12 1,2 0,8 0,4 0,8 0,8 4

13 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 6

14 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 8

15 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 2

16 1,6 1,6 2,4 1,2 1,2 8

17 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 6

18 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 6

19 2,4 3,2 2,4 1,8 0,8 10,6

20 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 6

21 1,2 0,8 1,2 3,2 0,8 7,2

22 1,2 0,8 1,6 0,4 1,2 5,2

23 1,8 1,8 1,2 0,4 0,4 5,6

24 1,2 0,8 1,6 0,4 1,2 5,2

25 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

26 0,8 1,2 1,8 1,2 0,8 5,8

27 1,8 4 2,4 2,4 1,8 12,4

28 0,8 0,8 0,4 0,6 0,4 3

29 0,8 0,8 0,8 1,2 1,2 4,8

30 0,4 1,8 1,2 1,8 1,8 7

31 2 2 3,2 2,4 1,2 10,8

32 0,4 0,4 0,8 0,4 0,4 2,4

33 1,6 0,4 0,8 0,4 0,4 3,6

34 1,2 1,2 1,2 1,8 1,8 7,2

35 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

36 0,8 1,2 1,2 0,8 1,2 5,2

Page 177: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

157

37 1,2 1,2 0,6 0,6 1,2 4,8

38 1,2 1,8 1,8 1,8 1,8 8,4

39 2 3 3 2 3 13

40 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

41 1,8 2,4 0,4 1,8 1,8 8,2

42 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 16

43 1,2 1,2 1,8 1,2 1,2 6,6

44 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 12

45 0,8 1,6 0,4 0,4 0,2 3,4

46 0,2 0,4 0,4 2,4 0,2 3,6

47 0,4 0,4 0,4 0,6 0,4 2,2

48 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

49 1,2 0,8 1,6 0,4 0,8 4,8

50 0,8 1,8 0,8 1,8 0,8 6

51 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 1

52 0,4 0,4 0,4 1,2 0,4 2,8

53 0,2 0,4 0,4 0,4 0,4 1,8

54 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

55 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

56 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 9

57 0,4 0,4 1,6 2,4 0,4 5,2

58 1,6 3,2 2,4 3,2 3,2 13,6

59 0,8 1,6 0,8 1,6 1,6 6,4

60 1,2 0,8 1,6 1,8 0,8 6,2

61 3 4 2 4 3 16

62 1,8 2,4 1,6 1,2 1,8 8,8

63 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 4

64 1,8 3,2 3,2 1,8 1,8 11,8

65 0,8 1,2 1,2 1,2 1,2 5,6

66 1,8 1,8 1,2 1,8 1,2 7,8

Page 178: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

158

Tabel Jawaban Responden Variabel Religiusitas

No.Responden RLG

1

RLG

2

RLG

3

RLG

4

RLG

5

RLG

6

RLG

7

RLG

8

RLG

9

RLG

10

Tota

l

1 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 32

2 3 3 3 5 3 3 4 4 3 3 34

3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 25

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

8 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 43

9 3 3 3 5 4 3 3 3 3 4 34

10 3 2 2 4 3 2 4 4 4 4 32

11 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 28

12 4 3 4 4 5 3 4 4 3 3 37

13 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 34

14 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38

15 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 37

16 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 40

17 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 37

18 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 37

19 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 39

20 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42

21 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 35

22 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38

23 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38

24 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38

25 3 4 4 5 5 3 3 4 3 4 38

26 3 3 4 5 5 3 4 4 4 3 38

27 3 3 4 5 4 4 4 4 3 3 37

28 4 4 4 5 3 3 3 4 4 3 37

29 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 36

30 3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 36

31 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 34

32 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 36

33 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 36

34 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 37

35 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 35

Page 179: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

159

36 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

37 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 38

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

39 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 48

40 2 3 3 4 4 2 4 3 4 3 32

41 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 39

42 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 31

43 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 33

44 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31

45 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 34

46 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32

47 3 3 3 5 4 3 4 4 4 3 36

48 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 35

49 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 37

50 4 2 4 5 5 4 5 4 2 2 37

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

52 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 34

53 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 34

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

57 2 4 3 4 4 2 4 4 2 2 31

58 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 33

59 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 35

60 4 4 2 4 4 2 4 2 3 3 32

61 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 24

62 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 35

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

65 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 37

66 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41

Page 180: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

160

Tabel Jawaban Responden Variabel Persepsi Dukungan Organisasi

No.Responden PDO1 PDO2 PDO3 Total

1 3 1 2 6

2 4 3 4 11

3 3 3 3 9

4 4 4 4 12

5 4 4 4 12

6 4 4 4 12

7 4 4 4 12

8 4 4 4 12

9 3 3 2 8

10 3 3 3 9

11 3 3 3 9

12 4 4 4 12

13 4 4 3 11

14 4 4 4 12

15 4 4 4 12

16 4 4 4 12

17 4 4 4 12

18 4 4 4 12

19 4 4 2 10

20 4 4 4 12

21 3 4 3 10

22 4 4 3 11

23 4 4 3 11

24 4 4 3 11

25 4 3 3 10

26 4 4 4 12

27 4 3 2 9

28 4 4 4 12

29 4 4 4 12

30 4 4 4 12

31 4 4 4 12

32 4 4 4 12

33 4 2 3 9

34 3 3 3 9

35 4 3 3 10

36 4 4 4 12

Page 181: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

161

37 4 3 4 11

38 4 4 4 12

39 2 3 1 6

40 2 1 1 4

41 4 4 5 13

42 2 1 1 4

43 4 4 4 12

44 4 3 3 10

45 5 4 3 12

46 5 3 3 11

47 4 3 3 10

48 2 2 2 6

49 4 3 3 10

50 4 4 4 12

51 5 5 5 15

52 4 3 3 10

53 1 2 1 4

54 4 2 2 8

55 3 3 3 9

56 3 3 3 9

57 4 4 4 12

58 4 4 4 12

59 3 3 3 9

60 4 4 3 11

61 4 3 3 10

62 5 3 3 11

63 4 3 4 11

64 4 4 4 12

65 4 3 4 11

66 3 4 4 11

Page 182: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

162

LAMPIRAN 7

Output Hasil Pengujian Data

Page 183: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

163

1. Hasil Uji Statistik deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sikap 66 9.0 232.0 61.303 71.1873

Persepsi Kontrol Perilaku 66 1.0 136.0 43.061 38.4111

Religiusitas 66 24 48 35.70 4.151

Persepsi Dukungan Organisasi 66 4 15 10.44 2.185

Niat Whistleblowing Eksternal 66 4 18 11.20 3.250

Niat Whistleblowing Internal 66 4 20 15.42 2.712

Valid N (listwise) 66

2. Hasil Uji Validitas

1) Hasil Uji Validitas Variabel Niat Whistleblowing Eksternal

Correlations

NWE1 NWE2 NWE3 NWE4 TOTALNWE

NWE1 Pearson Correlation 1 .808**

.699**

.561**

.890**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66

NWE2 Pearson Correlation .808**

1 .715**

.604**

.911**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66

NWE3 Pearson Correlation .699**

.715**

1 .541**

.868**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66

NWE4 Pearson Correlation .561**

.604**

.541**

1 .773**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66

TOTALNWE Pearson Correlation .890**

.911**

.868**

.773**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 184: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

164

2) Hasil Uji Validitas Variabel Niat Whistleblowing Internal

Correlations

NWI1 NWI2 NWI3 NWI4 TOTALNWI

NWI1 Pearson Correlation 1 .662**

.557**

.726**

.875**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66

NWI2 Pearson Correlation .662**

1 .413**

.817**

.857**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000

N 66 66 66 66 66

NWI3 Pearson Correlation .557**

.413**

1 .464**

.737**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000

N 66 66 66 66 66

NWI4 Pearson Correlation .726**

.817**

.464**

1 .889**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66

TOTALNWI Pearson Correlation .875**

.857**

.737**

.889**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3) Hasil Uji Validitas Sikap

a. Behavioral Belief Correlations

SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 TOTALSKP1

SKP1 Pearson Correlation 1 .781**

.712**

.563**

.600**

.829**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

SKP2 Pearson Correlation .781**

1 .858**

.819**

.813**

.959**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

SKP3 Pearson Correlation .712**

.858**

1 .695**

.768**

.901**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

SKP4 Pearson Correlation .563**

.819**

.695**

1 .821**

.875**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

SKP5 Pearson Correlation .600**

.813**

.768**

.821**

1 .892**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

TOTALSKP1 Pearson Correlation .829**

.959**

.901**

.875**

.892**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 185: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

165

b. Evaluation of Important Correlations

SKP6 SKP7 SKP8 SKP9 SKP10 TOTALSKP2

SKP6 Pearson Correlation 1 .829**

.770**

.664**

.772**

.891**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

SKP7 Pearson Correlation .829**

1 .837**

.671**

.916**

.940**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

SKP8 Pearson Correlation .770**

.837**

1 .742**

.848**

.924**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

SKP9 Pearson Correlation .664**

.671**

.742**

1 .712**

.836**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

SKP10 Pearson Correlation .772**

.916**

.848**

.712**

1 .939**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

TOTALSKP2 Pearson Correlation .891**

.940**

.924**

.836**

.939**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4) Uji Validitas Variabel Persepsi Kontrol Perilaku

a. Control Belief Correlations

PKP1 PKP2 PKP3 PKP4 PKP5 TOTALPKP1

PKP1 Pearson Correlation 1 .527**

.538**

.320**

.478**

.726**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .009 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

PKP2 Pearson Correlation .527**

1 .394**

.721**

.707**

.859**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

PKP3 Pearson Correlation .538**

.394**

1 .333**

.416**

.700**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .006 .001 .000

N 66 66 66 66 66 66

PKP4 Pearson Correlation .320**

.721**

.333**

1 .661**

.783**

Sig. (2-tailed) .009 .000 .006 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

PKP5 Pearson Correlation .478**

.707**

.416**

.661**

1 .828**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

TOTALPKP1 Pearson Correlation .726**

.859**

.700**

.783**

.828**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 186: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

166

b. Perceived Power Correlations

PKP6 PKP7 PKP8 PKP9 PKP10 TOTALPKP2

PKP6 Pearson Correlation 1 .783**

.672**

.634**

.787**

.883**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

PKP7 Pearson Correlation .783**

1 .702**

.685**

.796**

.904**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

PKP8 Pearson Correlation .672**

.702**

1 .620**

.753**

.851**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

PKP9 Pearson Correlation .634**

.685**

.620**

1 .733**

.834**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

PKP10 Pearson Correlation .787**

.796**

.753**

.733**

1 .925**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

TOTALPKP2 Pearson Correlation .883**

.904**

.851**

.834**

.925**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 187: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

167

5) Uji Validitas Variabel Religiusitas

Correlations

RLG1 RLG2 RLG3 RLG4 RLG5 RLG6 RLG7 RLG8 RLG9 RLG10 TOTALRLG

RLG1 Pearson

Correlation

1 .293* .470

** .178 .228 .521

** .293

* .406

** .391

** .506

** .673

**

Sig. (2-

tailed)

.017 .000 .153 .066 .000 .017 .001 .001 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

RLG2 Pearson

Correlation

.293* 1 .355

** .212 .065 .225 -.014 .203 .295

* .407

** .484

**

Sig. (2-

tailed)

.017

.003 .088 .606 .069 .914 .102 .016 .001 .000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

RLG3 Pearson

Correlation

.470**

.355**

1 .440**

.483**

.474**

.432**

.561**

.274* .321

** .734

**

Sig. (2-

tailed)

.000 .003

.000 .000 .000 .000 .000 .026 .009 .000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

RLG4 Pearson

Correlation

.178 .212 .440**

1 .667**

.217 .495**

.535**

.299* .103 .627

**

Sig. (2-

tailed)

.153 .088 .000

.000 .080 .000 .000 .015 .411 .000

Page 188: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

168

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

RLG5 Pearson

Correlation

.228 .065 .483**

.667**

1 .285* .574

** .543

** .292

* .075 .631

**

Sig. (2-

tailed)

.066 .606 .000 .000

.021 .000 .000 .017 .547 .000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

RLG6 Pearson

Correlation

.521**

.225 .474**

.217 .285* 1 .321

** .459

** .249

* .407

** .659

**

Sig. (2-

tailed)

.000 .069 .000 .080 .021

.008 .000 .043 .001 .000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

RLG7 Pearson

Correlation

.293* -.014 .432

** .495

** .574

** .321

** 1 .531

** .321

** .173 .617

**

Sig. (2-

tailed)

.017 .914 .000 .000 .000 .008

.000 .009 .166 .000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

RLG8 Pearson

Correlation

.406**

.203 .561**

.535**

.543**

.459**

.531**

1 .466**

.323**

.765**

Sig. (2-

tailed)

.001 .102 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .008 .000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

RLG9 Pearson

Correlation

.391**

.295* .274

* .299

* .292

* .249

* .321

** .466

** 1 .554

** .652

**

Page 189: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

169

Sig. (2-

tailed)

.001 .016 .026 .015 .017 .043 .009 .000

.000 .000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

RLG10 Pearson

Correlation

.506**

.407**

.321**

.103 .075 .407**

.173 .323**

.554**

1 .619**

Sig. (2-

tailed)

.000 .001 .009 .411 .547 .001 .166 .008 .000

.000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

TOTALRLG Pearson

Correlation

.673**

.484**

.734**

.627**

.631**

.659**

.617**

.765**

.652**

.619**

1

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66 66

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 190: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

170

6) Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Dukungan Organisasi

Correlations

PDO1 PDO2 PDO3 TOTALPDO

PDO1 Pearson Correlation 1 .595**

.654**

.833**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 66 66 66 66

PDO2 Pearson Correlation .595**

1 .756**

.892**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 66 66 66 66

PDO3 Pearson Correlation .654**

.756**

1 .922**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 66 66 66 66

TOTALPDO Pearson Correlation .833**

.892**

.922**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 66 66 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 191: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

171

Hasil Uji Validitas (r-hitung > r tabel, n=66,Sig.=0,05)

Pernyataan r-hitung r-tabel (2

Tailed) Keterangan

NWE1 0,890 0,242 VALID

NWE2 0,911 0,242 VALID

NWE3 0,868 0,242 VALID

NWE4 0,773 0,242 VALID

NWI1 0,875 0,242 VALID

NWI2 0,857 0,242 VALID

NWI3 0,737 0,242 VALID

NWI4 0,889 0,242 VALID

SKP1 0,829 0,242 VALID

SKP2 0,959 0,242 VALID

SKP3 0,901 0,242 VALID

SKP4 0,875 0,242 VALID

SKP5 0,892 0,242 VALID

SKP6 0,891 0,242 VALID

SKP7 0,940 0,242 VALID

SKP8 0,924 0,242 VALID

SKP9 0,836 0,242 VALID

SKP10 0,939 0,242 VALID

PKP1 0,726 0,242 VALID

PKP2 0,859 0,242 VALID

PKP3 0,700 0,242 VALID

PKP4 0,783 0,242 VALID

PKP5 0,828 0,242 VALID

PKP6 0,883 0,242 VALID

PKP7 0,904 0,242 VALID

PKP8 0,851 0,242 VALID

PKP9 0,834 0,242 VALID

PKP10 0,925 0,242 VALID

Page 192: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

172

Pernyataan r-hitung r-tabel (2 Tailed) Keterangan

RLG1 0,673 0,242 VALID

RLG2 0,484 0,242 VALID

RLG3 0,734 0,242 VALID

RLG4 0,627 0,242 VALID

RLG5 0,631 0,242 VALID

RLG6 0,659 0,242 VALID

RLG7 0,617 0,242 VALID

RLG8 0,765 0,242 VALID

RLG9 0,652 0,242 VALID

RLG10 0,619 0,242 VALID

PDO1 0,833 0,242 VALID

PDO2 0,892 0,242 VALID

PDO3 0,922 0,242 VALID

3. Hasil Uji Reliabilitas

1) Hasil Uji Reliabilitas Variabel Niat Whistleblowing Eksternal

2) Hasil Uji Reliabilitas Variabel Niat Whistleblowing Internal

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.883 4

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.857 4

Page 193: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

173

3) Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sikap

a. Behavioral Belief

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.933 5

b. Evaluation of Important

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.945 5

4) Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kontrol Perilaku

a.Control Belief

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.835 5

b. Perceived Power

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.927 5

5) Hasil Uji Reliabilitas Variabel Religiusitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.841 10

Page 194: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

174

6) Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Dukungan Organisasi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.857 3

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

A. Niat Whisteblowing Eksternal

a) Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.602 3.069 1.174 .245

TOTALSKP .008 .005 .167 1.564 .123 .977 1.024

TOTALPKP .022 .009 .260 2.440 .018 .980 1.020

TOTALRLG -.024 .087 -.030 -.272 .787 .890 1.123

TOTALPDO .674 .166 .453 4.063 .000 .893 1.119

a. Dependent Variable: TOTALNWE

b) Uji Heterokedastisitas

Uji Grafik ScatterPlot

Page 195: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

175

Uji Statistika

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.603 1.726 .929 .356

TOTALSKP -.001 .003 -.044 -.346 .731

TOTALPKP -.004 .005 -.102 -.796 .429

TOTALRLG .009 .049 .025 .182 .856

TOTALPDO .047 .093 .068 .506 .614

a. Dependent Variable: AbsUt

c) Uji Normalitas

Uji Grafik Histogram dan P-Plot

Page 196: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

176

Page 197: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

177

Uji Statistika

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 66

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.67344973

Most Extreme Differences Absolute .107

Positive .088

Negative -.107

Test Statistic .107

Asymp. Sig. (2-tailed) .057c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

B. Niat Whisteblowing Internal

a) Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.977 2.844 2.805 .007

TOTALSKP .007 .005 .183 1.546 .127 .977 1.024

TOTALPKP .007 .008 .093 .785 .435 .980 1.020

TOTALRLG .099 .081 .152 1.226 .225 .890 1.123

TOTALPDO .306 .154 .246 1.992 .051 .893 1.119

a. Dependent Variable: TOTALNWI

b) Uji Heterokedastisitas

Uji Grafik ScatterPlot

Page 198: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

178

Uji Statistika

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.427 1.910 2.318 .024

TOTALSKP .000 .003 -.017 -.135 .893

TOTALPKP .002 .006 .050 .392 .696

TOTALRLG -.056 .054 -.136 -1.021 .311

TOTALPDO -.069 .103 -.089 -.670 .506

a. Dependent Variable: AbsUt

c) Uji Normalitas

Uji Grafik Histogram dan P-Plot

Page 199: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

179

Page 200: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

180

Uji Statistika

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 66

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.47722368

Most Extreme Differences Absolute .080

Positive .067

Negative -.080

Test Statistic .080

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

5. Hasil Uji Analisis Regresi Moderat

A. Niat Whistleblowing Eksternal

1) Hasil Uji Koefisiensi Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .570a .325 .256 2.80233

a. Predictors: (Constant), Interaksi RLG*PDO, Persepsi Kontrol

Perilaku, Sikap, Religiusitas, Interaksi PKP*PDO, Interaksi SKP*PDO

2) Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 223.109 6 37.185 4.735 .001b

Residual 463.330 59 7.853

Total 686.439 65

a. Dependent Variable: Niat Whistleblowing Eksternal

Page 201: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

181

b. Predictors: (Constant), Interaksi RLG*PDO, Persepsi Kontrol Perilaku, Sikap,

Religiusitas, Interaksi PKP*PDO, Interaksi SKP*PDO

3) Hasil Uji Parsial t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.678 3.164 3.059 .003

Sikap .000 .016 .007 .021 .984

Persepsi Kontrol

Perilaku

.009 .027 .101 .317 .752

Religiusitas -.161 .115 -.206 -1.404 .166

Interaksi SKP*PDO .001 .002 .178 .486 .629

Interaksi PKP*PDO .001 .002 .191 .581 .563

Interaksi RLG*PDO .015 .005 .470 3.013 .004

a. Dependent Variable: Niat Whistleblowing Eksternal

B. Niat Whistleblowing Internal

1) Hasil Uji Koefisiensi Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .442a .195 .114 2.55347

a. Predictors: (Constant), Interaksi RLG*PDO, Persepsi Kontrol

Perilaku, Sikap, Religiusitas, Interaksi PKP*PDO, Interaksi SKP*PDO

2) Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 93.429 6 15.571 2.388 .039b

Residual 384.693 59 6.520

Total 478.121 65

a. Dependent Variable: Niat Whistleblowing Internal

Page 202: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

182

b. Predictors: (Constant), Interaksi RLG*PDO, Persepsi Kontrol Perilaku, Sikap,

Religiusitas, Interaksi PKP*PDO, Interaksi SKP*PDO

3) Hasil Uji Parsial t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.060 2.883 3.836 .000

Sikap .027 .015 .710 1.805 .076

Persepsi Kontrol

Perilaku

-.013 .025 -.183 -.526 .601

Religiusitas .003 .105 .005 .031 .975

Interaksi SKP*PDO -.002 .001 -.563 -1.406 .165

Interaksi PKP*PDO .002 .002 .292 .814 .419

Interaksi RLG*PDO .010 .005 .349 2.044 .045

a. Dependent Variable: Niat Whistleblowing Internal

Page 203: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

183

LAMPIRAN 8

Output Hasil Pengujian Validitas dan

Reliabilitas Pilot Test

Page 204: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

184

A. Uji Validitas

1. Hasil Uji Validitas Variabel Niat Whistleblowing Eksternal

Correlations

NWE1 NWE2 NWE3 NWE4 TOTALNWE

NWE1 Pearson Correlation 1 .810** .590

** .433

* .820

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .017 .000

N 30 30 30 30 30

NWE2 Pearson Correlation .810** 1 .683

** .705

** .929

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30

NWE3 Pearson Correlation .590** .683

** 1 .629

** .859

**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30

NWE4 Pearson Correlation .433* .705

** .629

** 1 .812

**

Sig. (2-tailed) .017 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30

TOTALNWE Pearson Correlation .820** .929

** .859

** .812

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2. Hasil Uji Validitas Variabel Niat Whistleblowing Internal

Correlations

NWI1 NWI2 NWI3 NWI4 TOTALNWI

NWI1 Pearson Correlation 1 .050 .323 .352 .617**

Sig. (2-tailed) .795 .081 .056 .000

N 30 30 30 30 30

NWI2 Pearson Correlation .050 1 .288 .227 .577**

Sig. (2-tailed) .795 .122 .228 .001

N 30 30 30 30 30

NWI3 Pearson Correlation .323 .288 1 .700** .813

**

Sig. (2-tailed) .081 .122 .000 .000

N 30 30 30 30 30

NWI4 Pearson Correlation .352 .227 .700** 1 .799

**

Sig. (2-tailed) .056 .228 .000 .000

N 30 30 30 30 30

TOTALNWI Pearson Correlation .617** .577

** .813

** .799

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 205: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

185

3. Hasil Uji Validitas Sikap

a. Behavioral Belief Correlations

SKP1 SKP2 SKP3 SKP4 SKP5 TOTALSKP1

SKP1 Pearson Correlation 1 .524** .486

** .573

** .584

** .806

**

Sig. (2-tailed) .003 .006 .001 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30

SKP2 Pearson Correlation .524** 1 .590

** .605

** .510

** .793

**

Sig. (2-tailed) .003 .001 .000 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30

SKP3 Pearson Correlation .486** .590

** 1 .450

* .642

** .815

**

Sig. (2-tailed) .006 .001 .013 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

SKP4 Pearson Correlation .573** .605

** .450

* 1 .459

* .746

**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .013 .011 .000

N 30 30 30 30 30 30

SKP5 Pearson Correlation .584** .510

** .642

** .459

* 1 .813

**

Sig. (2-tailed) .001 .004 .000 .011 .000

N 30 30 30 30 30 30

TOTALSKP1 Pearson Correlation .806** .793

** .815

** .746

** .813

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Evaluation of Important Correlations

SKP6 SKP7 SKP8 SKP9 SKP10 TOTALSKP2

SKP6 Pearson Correlation 1 .733** .599

** .528

** .487

** .811

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .006 .000

N 30 30 30 30 30 30

SKP7 Pearson Correlation .733** 1 .641

** .669

** .579

** .901

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30

SKP8 Pearson Correlation .599** .641

** 1 .461

* .405

* .758

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .027 .000

N 30 30 30 30 30 30

SKP9 Pearson Correlation .528** .669

** .461

* 1 .688

** .831

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .010 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

SKP10 Pearson Correlation .487** .579

** .405

* .688

** 1 .769

**

Sig. (2-tailed) .006 .001 .027 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

TOTALSKP2 Pearson Correlation .811** .901

** .758

** .831

** .769

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 206: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

186

4. Hasil Uji Validitas Persepsi Kontrol Perilaku

a.Control Belief

Correlations

PKP1 PKP2 PKP3 PKP4 PKP5 TOTALPKP1

PKP1 Pearson Correlation 1 .541** .596

** .524

** .677

** .830

**

Sig. (2-tailed) .002 .001 .003 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

PKP2 Pearson Correlation .541** 1 .303 .740

** .748

** .813

**

Sig. (2-tailed) .002 .104 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

PKP3 Pearson Correlation .596** .303 1 .462

* .450

* .711

**

Sig. (2-tailed) .001 .104 .010 .013 .000

N 30 30 30 30 30 30

PKP4 Pearson Correlation .524** .740

** .462

* 1 .635

** .825

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .010 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

PKP5 Pearson Correlation .677** .748

** .450

* .635

** 1 .863

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .013 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

TOTALPKP1 Pearson Correlation .830** .813

** .711

** .825

** .863

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Perceived Power Correlations

PKP6 PKP7 PKP8 PKP9 PKP10 TOTALPKP2

PKP6 Pearson Correlation 1 .827** .564

** .680

** .674

** .867

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

PKP7 Pearson Correlation .827** 1 .667

** .818

** .763

** .941

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

PKP8 Pearson Correlation .564** .667

** 1 .570

** .581

** .772

**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30

PKP9 Pearson Correlation .680** .818

** .570

** 1 .760

** .885

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

PKP10 Pearson Correlation .674** .763

** .581

** .760

** 1 .872

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

TOTALPKP2 Pearson Correlation .867** .941

** .772

** .885

** .872

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 207: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

187

5. Hasil Uji Validitas Religiusitas

Correlations

RLG1 RLG2 RLG3 RLG4 RLG5 RLG6 RLG7 RLG8 RLG9 RLG10 TOTALRLG

RLG1 Pearson Correlation 1 .706** .400

* .176 .407

* .585

** .195 .182 .386

* .601

** .711

**

Sig. (2-tailed) .000 .028 .352 .026 .001 .303 .335 .035 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

RLG2 Pearson Correlation .706** 1 .304 .102 .473

** .401

* -.076 -.079 .457

* .311 .560

**

Sig. (2-tailed) .000 .103 .590 .008 .028 .692 .680 .011 .094 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

RLG3 Pearson Correlation .400* .304 1 .537

** .610

** .505

** .584

** .270 .593

** .307 .769

**

Sig. (2-tailed) .028 .103 .002 .000 .004 .001 .149 .001 .099 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

RLG4 Pearson Correlation .176 .102 .537** 1 .344 .250 .424

* .245 .416

* .242 .544

**

Sig. (2-tailed) .352 .590 .002 .063 .183 .020 .192 .022 .197 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

RLG5 Pearson Correlation .407* .473

** .610

** .344 1 .654

** .218 .181 .628

** .448

* .750

**

Sig. (2-tailed) .026 .008 .000 .063 .000 .248 .338 .000 .013 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

RLG6 Pearson Correlation .585** .401

* .505

** .250 .654

** 1 .332 .447

* .654

** .556

** .820

**

Sig. (2-tailed) .001 .028 .004 .183 .000 .073 .013 .000 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 208: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

188

RLG7 Pearson Correlation .195 -.076 .584** .424

* .218 .332 1 .477

** .301 .257 .548

**

Sig. (2-tailed) .303 .692 .001 .020 .248 .073 .008 .106 .170 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

RLG8 Pearson Correlation .182 -.079 .270 .245 .181 .447* .477

** 1 .339 .342 .502

**

Sig. (2-tailed) .335 .680 .149 .192 .338 .013 .008 .067 .064 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

RLG9 Pearson Correlation .386* .457

* .593

** .416

* .628

** .654

** .301 .339 1 .297 .772

**

Sig. (2-tailed) .035 .011 .001 .022 .000 .000 .106 .067 .111 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

RLG10 Pearson Correlation .601** .311 .307 .242 .448

* .556

** .257 .342 .297 1 .653

**

Sig. (2-tailed) .000 .094 .099 .197 .013 .001 .170 .064 .111 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTALRLG Pearson Correlation .711** .560

** .769

** .544

** .750

** .820

** .548

** .502

** .772

** .653

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .002 .000 .000 .002 .005 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 209: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

189

6. Hasil Uji Validitas Persepsi Dukungan Organisasi

a. Hasil Uji Validitas dengan 2 Pernyataan Tidak Valid Correlations

PDO1 PDO2 PDO3 PDO4 PDO5 TOTALPDO

PDO1 Pearson Correlation

1 -.046 .208 .402* -.274 .696

**

Sig. (2-tailed) .811 .269 .028 .143 .000

N 30 30 30 30 30 30

PDO2 Pearson Correlation

-.046 1 -.088 -.019 -.079 .295

Sig. (2-tailed) .811 .643 .921 .678 .113

N 30 30 30 30 30 30

PDO3 Pearson Correlation

.208 -.088 1 .478** -.365

* .666

**

Sig. (2-tailed) .269 .643 .007 .047 .000

N 30 30 30 30 30 30

PDO4 Pearson Correlation

.402* -.019 .478

** 1 -

.835**

.615**

Sig. (2-tailed) .028 .921 .007 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

PDO5 Pearson Correlation

-.274 -.079 -.365* -

.835**

1 -.350

Sig. (2-tailed) .143 .678 .047 .000 .058

N 30 30 30 30 30 30

TOTALPDO Pearson Correlation

.696** .295 .666

** .615

** -.350 1

Sig. (2-tailed) .000 .113 .000 .000 .058 N 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Validitas Pernyataan Valid Semua

Correlations

PDO1 PDO3 PDO4 TOTALPDO

PDO1 Pearson Correlation 1 .208 .402* .696

**

Sig. (2-tailed) .269 .028 .000

N 30 30 30 30

PDO3 Pearson Correlation .208 1 .478** .666

**

Sig. (2-tailed) .269 .007 .000

N 30 30 30 30

PDO4 Pearson Correlation .402* .478

** 1 .615

**

Sig. (2-tailed) .028 .007 .000

N 30 30 30 30

TOTALPDO Pearson Correlation .696** .666

** .615

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 210: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

190

Hasil Uji Validitas (r-hitung > r tabel, n=30,Sig.=0,05)

No.Pertanyaan r-hitung

r-tabel

(N=30) Keterangan

NWE1 0,82 0,361 VALID

NWE2 0,929 0,361 VALID

NWE3 0,859 0,361 VALID

NWE4 0,812 0,361 VALID

NWI1 0,617 0,361 VALID

NWI2 0,577 0,361 VALID

NWI3 0,831 0,361 VALID

NWI4 0,799 0,361 VALID

SKP1 0,731 0,361 VALID

SKP2 0,795 0,361 VALID

SKP3 0,776 0,361 VALID

SKP4 0,757 0,361 VALID

SKP5 0,783 0,361 VALID

SKP6 0,718 0,361 VALID

SKP7 0,87 0,361 VALID

SKP8 0,733 0,361 VALID

SKP9 0,846 0,361 VALID

SKP10 0,728 0,361 VALID

PKP1 0,666 0,361 VALID

PKP2 0,813 0,361 VALID

PKP3 0,469 0,361 VALID

PKP4 0,844 0,361 VALID

PKP5 0,806 0,361 VALID

PKP6 0,778 0,361 VALID

PKP7 0,856 0,361 VALID

PKP8 0,694 0,361 VALID

PKP9 0,904 0,361 VALID

PKP10 0,765 0,361 VALID

RLG1 0,711 0,361 VALID

RLG2 0,56 0,361 VALID

RLG3 0,769 0,361 VALID

RLG4 0,544 0,361 VALID

RLG5 0,75 0,361 VALID

RLG6 0,82 0,361 VALID

Page 211: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

191

RLG7 0,548 0,361 VALID

RLG8 0,502 0,361 VALID

RLG9 0,772 0,361 VALID

RLG10 0,653 0,361 VALID

PDO1 0,696 0,361 VALID

PDO2 0,295 0,361 TIDAK VALID

PDO3 0,666 0,361 VALID

PDO4 0,615 0,361 VALID

PDO5 0,350 0,361 TIDAK VALID

B. Uji Reliabilitas

1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Niat Whistleblowing Eksternal

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.875 4

2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Niat Whistleblowing Internal

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.646 4

3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sikap

a. Behavioral Belief

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.849 5

Page 212: PENGARUH SIKAP, PERSEPSI KONTROL PERILAKU DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41742/1... · Seluruh teman Akuntansi 2014 (Khususnya Akuntansi A, Akuntansi Billingual

192

b. Evaluation of Important

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.871 5

4. Hasil Uji Reliabilitas Persepsi KontrolPerilaku

a.Control Belief

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.865 5

b.Perceived Power

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.918 5

5. Hasil Uji Reliabilitas Religiusitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.860 10

6. Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Dukungan Organisasi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.635 3