Kontrol Kualitas

54
KONTROL KUALITAS (2) KONTROL KUALITAS (2) UJI PIROGEN UJI PARTIKEL UJI LAIN- LAIN

description

Kontrol Kualitas

Transcript of Kontrol Kualitas

Page 1: Kontrol Kualitas

KONTROL KUALITAS (2)KONTROL KUALITAS (2)

UJI PIROGENUJI PARTIKELUJI LAIN-LAIN

Page 2: Kontrol Kualitas

UUJI PIROGENJI PIROGEN

Page 3: Kontrol Kualitas

Pirogen berasal dari bahasa Yunani :- Pyro = Api- Gen = Pencetus/Penimbul

Pada pasien reaksi pirogenik terjadi 1-2 jam setelah injeksi intravena senyawa yang mengandung bahan pirogenik

Pasien mengalami demam, menggigil, sakit pada sendi dan tlng belakang

I. I. KONSEP KONSEP DASAR DASAR

Page 4: Kontrol Kualitas

Jenis Pirogen : Eksogen Endogen Mikroorg Non Mikroorg C. Pirogen Endogen

1. Interleukin2. Interferon3. Faktor nekrosis tumor4. Growth factor

Page 5: Kontrol Kualitas

ENDOTOKSINENDOTOKSINPirogen yang paling potenPenyusun dinding sel bagian luar

bakteri gram negatifKomponen utama :

1. Lipid2. Polisakharida

LIPOPOLISAKHARIDA ( L P S )

Page 6: Kontrol Kualitas

The Cell Envelope of a Gram Negative Bacterium

Page 7: Kontrol Kualitas

TERJADINYA DEMAM AKIBAT ENDOTOKSINTERJADINYA DEMAM AKIBAT ENDOTOKSIN

Exogenous pyrogen (Endotoksin,virus etc)

Phagocytic Leucocytes (Makrophag)

Pusat Termoregulator di otak

Demam

Endogenous pyrogen (interleukin)

Page 8: Kontrol Kualitas

SIFAT FISIKA KIMIASIFAT FISIKA KIMIA

Bobot molekul tinggi (± 20000 Da)Berada dalam bentuk teragregasi (makin kecil

agregat semakin larut)Larut airStabil terhadap suhu tinggiTidak dapat menguapUkuran : 1 – 50 mikronUkuran dipengaruhi oleh ion-ion tertentu mis. Ca, Mg. Pada pH > 2, endotoksin bermuatan negatif

Page 9: Kontrol Kualitas

DEPIROGENASI

INAKTIVASI REMOVAL

DESTRUKSI DESTRUKSI SCR KIMIA SCR FISIKA

Page 10: Kontrol Kualitas

DESTRUKSI KIMIA :DESTRUKSI KIMIA :

1.K Mn O4 / Bikromat : terjadi oksidasi, hidrolisa dan asilasi

2.Hidrolisa asam : - HCl 0,12 N selama 30 menit- Asam asetat glasial 1% selama 2-3 jam- HCl 0,05 N selama 30 menit Lipid A terlepas , menjadi agregat

3.Hidrolisa Basa : - Terjadi saponifikasi asam lemak bila direaksikan dg NaOH 0,25 N selama 1 jam

4. H2O2 27% pada suhu 100C5. Ozon dengan bantuan sinar UV6. Etilen Oksida : tidak efisien dan harus

menghilangkan sisa gas EO

Page 11: Kontrol Kualitas

DESTRUKSI FISIKADESTRUKSI FISIKA

1. Pemanasan kering 1700C --- 3500 C2500 C selama 30 menit

2. Pemanasan basah : kondisi 20 psi, pH 8,2 selama 5 jam atau pH 3,8 selama 2 jam

Page 12: Kontrol Kualitas

REMOVALREMOVAL1. Pencucian : untuk wadah/penutup (bilas dengan

air bebas pirogen)

2. Destilasi : tidak efektif bila bioburden sangat tinggi

3. Ultrafiltrasi: penyaring yang dapat menyaring partikel dengan densitas ≥ 100.000 dalton atau ukuran 0,1 / 0,2 µm.

4. Depth filter : Catridge Kaolin / Al2O3, Kieselguhr

5. Elektrostatik : filter diberi muatan positif

6. Adsorbsi : Karbonaktif (norit) , suhu 60-70

7. Reverse Osmosis

8. Resin Penukar Ion : endotoksin bermuatan negatif

Page 13: Kontrol Kualitas

Bacterial endotoxin test (BET) merupakan salah satu parameter uji yang penting dilakukan terhadap sediaan parenteral dan alat kesehatan

1912 : uji pirogen dilakukan dengan hewan coba kelinci (Rabbit test)

Digunakan dalam USP XII pada tahun 1942 sampai 40 tahun kemudian

1980 : metode baru diterapkan yaitu Limulus amoebocyte lysate (LAL) test

II. METODE UJI PIROGENII. METODE UJI PIROGEN

Page 14: Kontrol Kualitas

UJI

UJI PIROGEN UJI ENDOTOKSIN

DUA JENIS UJI PIROGENDUA JENIS UJI PIROGEN

Page 15: Kontrol Kualitas

I. UJI PIROGENI. UJI PIROGEN

Pirogenitas dilihat dari efek peningkatan suhu tubuh kelinci :

1.1 kandang, 1 ekor2.Adaptasi suhu 200-230 C tidak lebih dari 7 hari3.Beda suhu tak boleh > 30C4.Antar kelinci dlm 1 kelompok ≤ 10C5.Suhu masing-masing maksimum 39,80C6.Lar uji 10 ml per kg bb, vena tepi telinga, 3 ekor7.Rekam suhu pada jam ke 1 dan jam ke 3

Page 16: Kontrol Kualitas

UJI PIROGEN

Page 17: Kontrol Kualitas

PENGULANGAN KELINCIPENGULANGAN KELINCI

1. Bila kenaikan suhu tubuh kurang dari 0,60C:tidak boleh digunakan lebih dari sekali dalam waktu 48 jam

2. Bila kenaikan suhu tubuh lebih dari 0,60C :minimal istirahat 2 minggu

Page 18: Kontrol Kualitas

PENAFSIRAN PENAFSIRAN HASILHASIL

1. Penurunan suhu dianggap = nol2. Tak satupun kelinci suhunya naik ≥ 0,50C3. Kalau ada yg naik lebih ≥ 0,50C, diulang lagi dg 5

kelinci, jadi total 8 kelinci4. Tidak lebih dari 3 kelinci yang naik 0,50C atau lebih5. Total kenaikan suhu 8 kelinci harus ≤ 3,30 C

Page 19: Kontrol Kualitas

II. UJI ENDOTOKSINII. UJI ENDOTOKSINLAL = Limulus Amebocyte Lysate(Ekstrak cairan sel darah Limulus polyphemus/ Tachypleus tridentatus)

Limulus polyphemus Tachypleus tridentatus

Page 20: Kontrol Kualitas

REAKSI REAGEN LAL DENGAN REAKSI REAGEN LAL DENGAN ENDOTOKSINENDOTOKSIN

Endotoksin + Reagen LAL Jendal-Gel

Page 21: Kontrol Kualitas

Pyrogenic Treshold berbeda untuk tiap bakteri, jadi perlu standardContoh : Salmonella thyposa = 0,1-0,14 (ng/kg) E Coli = 1,0 (ng/kg) Pseudomonas = 50 – 70 (ng/kg)

Standard Reagen LAL:-Primer (RSE) : endotoksin dari E. Coli (10.000 EU/vial) - Sekunder (CSE) : ditetapkan pada masing-masing batch

ENDOTOKSIN STANDARENDOTOKSIN STANDAR

Page 22: Kontrol Kualitas

METODE UJI METODE UJI ENDOTOKSINENDOTOKSIN

11. Metode Jendal Gel :. Metode Jendal Gel :- Reagen LAL mempunyai parameter kepekaan (ג) = konsentrasi endotoksin0,125= ג EU/ml artinya reagen LAL akan mengendap bila di + endotoksin minimal 0,125 EU/ml- Merupakan uji semi kuantitatif karena ada rentang hsl

Page 23: Kontrol Kualitas

Metode Jendal Gel (lanjutan) :

1. Hasil akhir berupa jendal untuk sediaan mengandung endotoksin.

2. Perlu pembanding berupa Control Standard Endotoxin (CSE)

3. Pereaksi LAL (WFI yang dijamin bebas endotoksin)4. Alat gelas yang digunakan harus bebas pirogen5. Prinsip uji : Sediaan + pereaksi LAL jumlah volume

sama kemudian diinkubasi pada suhu 37°C ± 1°C selama 60 ± 2 menit.

Page 24: Kontrol Kualitas

- Uji kepekaan reagen LAL (syarat kepekaan 0,5 ג2- ג )- Sampel diencerkan dengan beberapa derajat pengenceran- Masing-masing di + reagen LAL dg ג tertentu (Replikasi 4

X)- Tetapkan end point ( pengenceran terbesar yang masih

menghslkan jendal gel +)- Cara pengamatan : tabung dibalik 180o

Contoh :Misal 0,125 = ג EU/mlHasil : 1:1 1:2 1:4 1:8 1:16 1:32 1:64

+ + + + + - - + + + + + - - + + + + + - -

End Point terjadi pada pengenceran = 1 : …….Kadar Endotoksin = ……..x……. = …….. EU/ml

CARA UJI

Page 25: Kontrol Kualitas

Hasil ReaksiHasil Reaksi

Reaksi Positif : gel stabil dan melekat pada dasar tabung bila dibalikkan 180º

Reaksi negatif : gel kental, terlepas dari dasar tabung bila dibalikkan 180º

Page 26: Kontrol Kualitas

Perhitungan Rata-rata Geometrik :1:1 1:21:4 1:8 1:16 1:32 1:64 + + + + + - - + + + + + - - + + + + - - - + + + + - - -End Point : 1. 16x0,125 = 2 log2= 0,30102. 16x0,125 = 2 log 2=0,30103 8x0,125 = 1 log 1= 04. 8x0,125 = 1 log 1=0

Jumlah = 0,602 Rata-rata = 0,1505Anti Log = 1,780 Jadi E = 1,78 EU/ml

Page 27: Kontrol Kualitas

2. 2. METODE TURBIDIMETRIMETODE TURBIDIMETRI

A. Uji End PointPrinsip : hubungan kuantitatif antara kadar endotoksin dan kekeruhan (serapan) dari campuran reaksi pd akhir masa inkubasi

- Kekeruhan yang terjadi diukur dengan spektrofotometer atau diukur dengan plate reader

- Kelemahan : kekeruhan tergantung dengan waktu

B. Metode Turbidimetrik Kinetik- Menghitung onset of time atau waktu untuk

mencapai /mendapatkan kekeruhan dengan derajat tertentu

Page 28: Kontrol Kualitas

3. METODE KROMOGENIK3. METODE KROMOGENIK

- Reagen LAL di + Endotoksin + Substrat sintetik

- Susbstrat Sintetik : substrat peptida dengan ujung asam amino. Ujung ini merupakan kromofor yang tidak berwarna selama melekat pada substrat

- Endotoksin dapat melepas kromofor ini sehingga larutan menjadi berwarna kuning

- Semakin tinggi kromofor semakin kuat warna kuning yang timbul

Page 29: Kontrol Kualitas

BATAS ENDOTOKSINBATAS ENDOTOKSIN- Endotoksin Dpt menimbulkan efek pirogen : ≥5EU/Kg BB/Jam- Intra Thecal : ≤ 0,2 EU/Kg/Jam- Berat Badan Rata-Rata : 70 Kg- Luas Permukaan : 1,8 m2

Syarat : 5 EU/kg atau 194 EU/m2

Pabrik mempunyai persyaratan lebih ketat :- LVP : 0,5 EU/ml- WFI/SWFI : 0,25 EU/ml

Page 30: Kontrol Kualitas

MVD DAN MUMVD DAN MUCC

MVD = Pengenceran terbesar yang masih dapat mendeteksi batasan endotoksin sesuai dengan metode yang digunakanContoh : Batasan 35 EU/ml ;

kepekaan= 0,25 EU/mlMVD = 35 EU/ml : 0,25 EU/ml = 140Kepekaan semakin tinggi, MVD semakin besar

MUC= Konsentrasi minimal yang masih dapat mendeteksi endotoksinContoh : Batasan 0,35 EU/mg ; 0,25= ג EU/mlMUC = 0,25 EU/ml : 0,35 EU/mg = 0,71 mg/ml

Page 31: Kontrol Kualitas

PARTIKEL ASINGPARTIKEL ASING

Page 32: Kontrol Kualitas

KONSEPKONSEP DASARDASAR

DEFINISI Partikel asing /bahan partikulat

Semua zat asing yang tidak larut, melayang kecuali gelembung gas, yang tanpa sengaja ada di larutan parenteral (FI IV)

Page 33: Kontrol Kualitas

BAHAYA PARTIKEL ASING

PENGARUH PARTIKEL ASING PADA PENYUNTIKAN :

–Reaksi penyumbatan pembuluh darah–Reaksi inflamasi–Reaksi antigen-antibodi–Reaksi neoplastik

REAKSI TERGANTUNG PADA :–Tempat penyuntikan–Ukuran, bentuk dan struktur kimia–Kondisi pasien (alergi atau tidak)

Page 34: Kontrol Kualitas

Sumber Partikel :1. Produk :

a. Bahan obat tidak stabil.b. Interaksi antara kemasan dgn bahan obat

2. Kemasan :- BaO + H20 —— > Ba(OH)2 + Ba2+ + 20H-

- Ba2+ + S042- —— > BaSO4

3. Tutup wadahKarat (rust)Lepasnya material organik maupun anorganik

Misal : pelepasan ion Zn (katalis dan lubrikan saat proses vulkanisasi dan proses pencetakan)

Page 35: Kontrol Kualitas

4. Proses ManufakturingTeknik, pakaian, personil, material dan lingkungan

5. Pada saat sediaan digunakan•Pada saat memecah ampul•Pada saat menusuk karet tutup vial

Page 36: Kontrol Kualitas

Material Ukuran (µm)

GlassMetal Rubber Starch, Zinc oxide , Whiting Carbon black Clay Diatoms Bacteria Fungi and fungal spores Insect parts Cellulose fibers Trichomes Miscellaneous crystalline material Talc Asbestos fibers Unidentified fibers

11

1-500111

1-52

2020

1-1001011

1-1001

Jenis dan ukuran partikel asing yang ditemukan dalam larutan parenteral

Page 37: Kontrol Kualitas

METODE UJIMETODE UJI

METODE AWAL : PENGAMATAN VISUAL

Ukuran partikel tidak dapat ditentukanPersonil harus terkualifikasi (kualitas visual)Sehat (tidak boleh lelah)Cahaya dengan kekuatan tertentu

Page 38: Kontrol Kualitas

SUPLEMEN I FI –IV 2009SUPLEMEN I FI –IV 2009

1.Uji Hitung Partikel secara Hamburan Cahaya2.Uji Hitung Partikel secara Mikroskopik

Page 39: Kontrol Kualitas

1. UJI HITUNG PARTIKEL SECARA HAMBURAN 1. UJI HITUNG PARTIKEL SECARA HAMBURAN CAHAYACAHAYA

Pencatatan hambatan radiasi cahaya karena adanya partikel

SKEMA ALAT DGN PRINSIP HAMBURAN CAHAYA

(LIGHT OBSCURATION METHODS)

Page 40: Kontrol Kualitas

PENETAPAN :A. Untuk sediaan cair :

•Wadah dibolak-balik 20x dalam waktu 10 detik•Buka tdk <10 wadah dan kumpulkan isinya tdk < 20 ml•Sonikasi 30 detik /diamkan sampai bebas glmbng udara•Aduk dengan tangan atau mekanik selama analisis•Ambil 3 bag berturut-turut tiap bag minimal 5 ml. Contoh pengambilan pertama dibuang

B. Sediaan kering atau terliofilisasiBuka wadah hati-hati, Konstitusi dengan sejumlah air, Lakukan analisis seperti A

C.Bila pembawa dipisah, campur dulu sebelum dianalisisD.Untuk kemasan besar bukan infus, lakukan spt A dan B

Page 41: Kontrol Kualitas

≥ 10 µm ≥ 25 µm

Injeksi volume kecil 6000 600 per wadah

Injeksi volume besar 25 3 per ml.

INTERPRETASI :JUMLAH PARTIKEL TIAP UNIT ATAU GABUNGAN UNIT TIDAK BOLEH LEBIH DARI :

Page 42: Kontrol Kualitas

Prinsip :1.Partikel tidak dapat diamati dengan mata2.Jumlah unit/sampel seperti pada metode hamburan cahaya3.Partikel dikumpulkan dan difiksasi pada substrat yang dapat dianalisis, misal dengan penyaringan membran4.Cara penghitungan berdasar jumlah partikel per ml, dengan menghitung semua partikel pada permukaan membran atau hanya partikel pada sebagian permukaan membran.

2. UJI HITUNG PARTIKEL SECARA MIKROSKOPIK2. UJI HITUNG PARTIKEL SECARA MIKROSKOPIK

Page 43: Kontrol Kualitas

Interpretasi Injeksi memenuhi persyaratan uji jika banyaknya partikel tiap unit yang diuji atau tiap sampel gabungan yang diuji tidak melebihi :

≥ 10 µm ≥ 25 µm

Injeksi volume kecil 3000 300 per wadah

Injeksi volume besar 12 2 per ml.

Page 44: Kontrol Kualitas

PENETAPAN PARTIKEL LOGAM DALAM SALEP PENETAPAN PARTIKEL LOGAM DALAM SALEP MATAMATA

1.Keluarkan isi 10 tube ke dalam cawan petri (60 mm, alas datar, jernih dan bebas goresan)2.Tutup cawan dan panaskan sampai suhu 85°C selama 2 jam, jika perlu suhu dapat dinaikkan sedikit agar salep dapat meleleh sempurna3.Biarkan dingin sampai suhu kamar dan membeku kembali4.Tutup dibuka, cawan dibalik hingga dapat diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 30 kali5.Hitung partikel yang berukuran 50 µm

Page 45: Kontrol Kualitas

Persyaratan :1.Jumlah partikel dari 10 tube maksimum 50 partikel dan tidak lebih dari 1 tube yang mengandung 8 partikel2.Jika tidak memenuhi, ulangi dengan 20 tube3.Jumlah partikel dari 30 tube tidak lebih dari 150 partikel dan tidak lebih dari 3 tube yang masing-masing mengandung 8 partikel

Page 46: Kontrol Kualitas

FAKTOR YANG BERPENGARUHFAKTOR YANG BERPENGARUH

1.Ketelitian pengamatan visual2.Pengocokan larutan uji : dapat memecah aglomerat, sehingga jumlah partikel bertambah3.Pengocokan dapat melepaskan komponen wadah yang ada di permukaan4.Jarak waktu pembuatan dan pengujian5.Suhu

Page 47: Kontrol Kualitas

KETERBATASANKETERBATASAN

Keterbatasan untuk metode otomatis (elektrik dsb)

1.Tidak dapat mengidentifikasi partikel pencemar2.Partikel yang fibrous atau besar dapat memblok sensor3.Gelembung udara dihitung sebagai partikel4.Bila dilakukan pengenceran, ada kemungkinan beberapa partikel terlarut

Page 48: Kontrol Kualitas

KONTROL KUALITAS KONTROL KUALITAS LAIN-LAINLAIN-LAIN

Page 49: Kontrol Kualitas

A. PEMERIKSAAN KEJERNIHAN (Visual)A. PEMERIKSAAN KEJERNIHAN (Visual)

Wadah yang belum diberi label dan sudah dibersihkan permukaannya

Leher dipegang dan dibalik perlahan Wadah diputar sedikit untuk memutar

larutandidalamnya Wadah dipegang secara horisontal kira-kira 10

cm di bawah bagian depan sumber cahaya. Larutan diperiksa terhadap latar belakang hitam

dan putih secara berseling

Page 50: Kontrol Kualitas

PersyaratanPersyaratan

Jumlah WadahJumlah Contoh

Jmlh. Maks.Wdh. Yg. boleh tercemar

151-280

281-500

501-1.200

1.201-3.200

3.201-10.000

10.001-35.000

35.001-150.000

32

50

80

125

200

315

500

1

2

3

5

7

10

14

Page 51: Kontrol Kualitas

B. PEMERIKSAAN VOLUMEB. PEMERIKSAAN VOLUME INJEKSI DALAM INJEKSI DALAM WADAHWADAH

Jumlah sampelVolume ≥ 10 ml, minimal 1 sampelVolume > 3 ml, minimal 3 sampelVolume ≤ 3 ml, minimal 5 sampel

Cara Kerja :- Larutan uji diambil dengan alat suntik ukuran tidak

lebih dari 3x volume sampel)- Ukuran jarum suntik no.21G panjang ≥ 2,5 cm- Gelembung udara dikeluarkan,masukkan sampel

kedalam gelas ukur tanpa mengosongkan bagian jarum, ukur volumenya

- Volume tidak boleh kurang dari yang tertera pada wadah

Page 52: Kontrol Kualitas

C. PEMERIKSAAN BERATC. PEMERIKSAAN BERAT

Ambil 20 wadah dari 60 wadah Etiket diambil dan dicuci bersih, keringkan Tutup dibuka Masing-masing wadah ditimbang, isi dikeluarkan,

wadah dicuci dengan air, bilas dengan alkohol Keringkan 1050 C, masukkan eksikator sampai

berat ttp. Syarat : 1.Selisih berat rata-rata lebih dari 10% : paling

banyak 2 wadah2.Tidak satupun selisihnya dengan rata-rata lebih

dari 15%

Page 53: Kontrol Kualitas

D. PEMERIKSAAN KEBOCORAND. PEMERIKSAAN KEBOCORAN

1. Cara Sordrager / Dye Bath Method

a. Ampul masuk baki aluminium berisi 3 liter/lebih larutan (metilen blue)

b. Baki ditutup. Semua ampul harus terendam.c. Baki dimasukkan bejana. Bejana ditutup dan

divakum.d. Bejana dibuka, didiamkan 15 menite. Ampul diambil dan diperiksa : larutan dalam Ampul

tidak boleh berwarna biru

Page 54: Kontrol Kualitas

2. Metode Penarikan Vakum Ganda (Double Vacuum Pull Method)

a. Ampul dimasukkan baki berlubang.b. Bagian dasar diberi alas dengan kertas

penyerapc. Baki dimasukkan dalam almari kedapd. Almari ditutup dan divakum.e. Almari dibuka dan ampul dibiarkan 5 menitf. Kertas penyerap tidak boleh terkena noda