kontrol Dol

32
Praktikum Bengkel Listrik II Laboratorium Workshop 1 TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM BENGKEL LISTRIK II 1. Setiap praktikan diwajibkan memiliki Buku Petunjuk Praktikum. 2. 15 (lima belas) menit sebelum praktikum dimulai, praktikan harus sudah hadir di Laboratorium Workshop. 3. Praktikan diharuskan berpakain rapi serta sopan (tidak diperbolehkan mengenakan Kaos/T-Shirt) dan bersepatu pada waktu praktikum. 4. Praktikan menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukan. 5. Selama praktikum berlangsung, praktikan dilarang merokok, wajibkan ikut menjaga ketertiban suasana jalannya praktikum dan handphone dalam keadaan non aktif/silent. 6. Praktikum dimulai pagi hari pukul 08.00 s/d selesai. 7. Tidak hadir selama praktikum dianggap mengundurkan diri dan biaya praktikum tidak dikembalikan. 8. Untuk tiap percobaan/judul praktikum disediakan tempat atau trainer praktikum sendiri yang tidak boleh ditukar atau dganti kecuali oleh Instruktur yang bersangkutan. 9. Sebelum mengerjakan praktikum, praktikan diwajibkan menguasai hal-hal yang akan dipraktikumkan (teori yang berhubungan dengan yang akan dilakukan/dilaksanakan) dan mengerjakan tugas yang diberikan pada setiap judul praktikum (baca petunjuk dan jadwal praktikum untuk masing-masing kelompok). 10. Setiap kali sebelum praktikum dimulai, praktikan akan diberi penjelasan oleh Instruktur tentang butir 9.

description

Sebuah rangkaian dengan sistem elektronika. dimana semakin berkembangnya zaman. maka teknologi semakin maju.

Transcript of kontrol Dol

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 1

    TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM BENGKEL LISTRIK II

    1. Setiap praktikan diwajibkan memiliki Buku Petunjuk Praktikum.

    2. 15 (lima belas) menit sebelum praktikum dimulai, praktikan harus sudah

    hadir di Laboratorium Workshop.

    3. Praktikan diharuskan berpakain rapi serta sopan (tidak diperbolehkan

    mengenakan Kaos/T-Shirt) dan bersepatu pada waktu praktikum.

    4. Praktikan menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukan.

    5. Selama praktikum berlangsung, praktikan dilarang merokok, wajibkan ikut

    menjaga ketertiban suasana jalannya praktikum dan handphone dalam

    keadaan non aktif/silent.

    6. Praktikum dimulai pagi hari pukul 08.00 s/d selesai.

    7. Tidak hadir selama praktikum dianggap mengundurkan diri dan biaya

    praktikum tidak dikembalikan.

    8. Untuk tiap percobaan/judul praktikum disediakan tempat atau trainer

    praktikum sendiri yang tidak boleh ditukar atau dganti kecuali oleh

    Instruktur yang bersangkutan.

    9. Sebelum mengerjakan praktikum, praktikan diwajibkan menguasai hal-hal

    yang akan dipraktikumkan (teori yang berhubungan dengan yang akan

    dilakukan/dilaksanakan) dan mengerjakan tugas yang diberikan pada

    setiap judul praktikum (baca petunjuk dan jadwal praktikum untuk

    masing-masing kelompok).

    10. Setiap kali sebelum praktikum dimulai, praktikan akan diberi penjelasan

    oleh Instruktur tentang butir 9.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 2

    11. Setelah menyusun rangkaian sesuai dengan buku petunjuk praktikum,

    praktikan harus melapor pada Instruktur dan dilarang keras

    menghubungkan rangkaian pada sumber tegangan sebelum mendapat ijin

    dari Instrutur yang bersangkutan.

    12. Bila menjumpai kesalahan atau terjadi ketidak cocokan dengan buku

    petunjuk. Segera melapor pada Instruktur.

    13. Praktikan yang merusakkn barang (mesin maupun alat-alat) dibawah Rp

    30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) harus mengganti sesuai dengan harga atau

    berupa barang yang dirusakkan. Sedangkan bila kerusakan diatas

    nilai/harga tersebut, maka ditanggung oleh satu kelompok praktikum yang

    merusakkan dengan ketentuan sebagai berikut :

    Untuk praktikan yang merusakkan, mengganti 50 % dari harga

    Sedang sisanya, ditanggung oleh satu kelompok.

    14. Setiap selesai melaksanakan praktikum, praktikan diwajibkan

    mengembalikan peralatn yang telah digunakan ddan dilarang

    meninggalkan ruang praktikum sebelum mendapat ijin dari Instruktur yang

    bersangkutan.

    15. Setelah praktikum selesai, setiap hasil pengamatan praktikum harus

    mendapat persetujuan dari Instruktur.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 3

    BAB I PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,terutama

    dalam bidang kontrol listrik yang ada dalam dunia industri, maka tidak menutup

    kemungkinan kita juga dituntut untuk mengikuti perkembangan itu, seperti kita

    tahu untuk control system tenaga dewasa ini sudah memiliki berbagai variasi

    control seperti PLC dan mikrokontroller. Akan tetapi semua system itu tentunya

    tidah dapat terhubung langsung (membutuhkan perantara). Untuk itu dalam

    praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu untuk mempelajari system

    pengontrolan motor motor listrik yang umum dipakai.

    Tujuan

    Dengan Praktikum ini mahasiswa diharapkan agar memiliki keterampilan

    yang dibutuhkan dalam merancang,memodifikasi,memasang,mengoperasikan,

    menemukan dan memecahkan masalah berbagai rangkaian kontaktor sebagai

    pengontrol motor motor listrik.Disini mahasiswa juga diharapkan untuk

    mengerti dan menguasai seluruh system pengontrolan.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 4

    Teori Dasar

    Sebelum kita melakukan praktikum, kita juga harus tahu apa dan

    bagaimana komponen listrik yang akan kita gunakan,untuk itu setidaknya kita

    mengerti prinsip kerja dari masing-masing komponen.Adapun komponen

    komponen pokok yang akan dipakai dalam praktikum ini diantaranya :

    Kontaktor (contactor)

    Kontaktor magnet adalah suatu penghubung dan pemutus arus yang

    bekerja secara elektromagnet.Kontaktor digunakan didalam kombinasi dengan

    peralatan kontrol seperti tombol tekan (push botton), saklar apung, saklar batas,

    dan lain-lain untuk menghubungkan sirkuit cabang dan untuk mengontrol motor.

    Kontaktor dibuat untuk pemakaian pada sistem arus searah dan arus bolak-balik

    dan bisa mempunyai satu atau beberapa pole. Namun yang digunakan dalam

    praktikum ini adalah kontaktor yang memiliki 3 pole.

    Disamping itu kontaktor biasanya dilengkapi dengan kontak bantu

    Normally open (NO) dan Normally close (NC) yang akan bekerja secara cepat

    (sesaat) ataupun dengan selang waktu tertentu (time delay)

    Proteksi Beban Lebih

    Dibawah kondisi beban lebih,motor mengambil arus yang melampaui

    batas dan menyebabkan panas yang berlebihan.Untuk memberikan perlindungan

    terhadap panas yang berlebihan,relay beban lebih digunakan pada starter untuk

    membatasi arus yangdiambil motor.Relay ini mempunyai elemen pemanas yang

    peka terhadap arus atau elemen yang dihubungkan langung di dalam line motor

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 5

    atau tidak langsung melalui trafo arus. Kalau arus melampaui batas, relay akan

    memutuskan hubungan dan motor berhenti.

    Pengaman beban lebih ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya

    maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel.

    Pengaman beban lebih memproteksi motor dari kerusakan karena terjadinya beban

    lebih dengan memutuskan suplai ke koil kontaktor (melalui kontak NC) sehingga

    kontaktor terbuka dan motor berhenti. Proteksi dilakukan dengan melalui fungsi

    kontrolnya.

    Perlindungan arus lebih dengan menggunakan fuse tidak pernah

    memberikan hasil yang memuaskan, karena kalau diberikan fuse dalam ukuran

    yang sama dengan arus nominal motor, maka fuse akan selalu putus pada saat

    pengasutan (starting), sedangkan kalau diberikan fuse sebesar ukuran arus

    starting motor, maka sebelum fuse tersebut putus akibat arus lebih, maka motor

    sudah terlanjur terbakar.sehingga fuse hanya sesuai untuk perlindungan akibat

    peristiwa hubung singkat akan terjadi denyutan arus yang besar dan cepat,

    sehingga sebelum sampai merusak bagian-bagian lain dari sistem, motor sudah

    terputus dari jala-jala.

    Perlindumgan arus atau beban lebih yang lebih selektif adalah relay

    thermis.yang bekerja berdasarkan panas yang ditimbulkan akibat pengaliran arus

    lebih pada relay tersebut. Satu hal yang harus diingat bahwa relay thermis hanya

    memberikan perlindungan arus lebih dan bukan perlindungan terhadap gangguan

    hubung singkat. Hal ini disebabkan bahwa seagala gangguan hubung singkat

    harus bisa dilenyapkan secara sangat cepat, sedangkan relay ini bekerja atas efek

    panas yang membutuhkan suatu waktu tertentu.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 6

    Untuk gangguan hubung singkat, perlindungan terhadap motor-motor

    dengan tegangan rendah bisa dilindungi dengan fuse dan untuk motor-motor

    tegangan tinggi dilindungi dengan pemutus arus (circuit Breaker) sehingga bisa

    disimpulkan bahwa alat- alat pelindung utama untuk motor terhadap gangguan -

    gangguan selama operasi bisa berupa Fuse, Circuit Breaker, dan Relay Thermis

    Thermal Overload Relay

    Relay ini bekerja atas dasar panas yang timbul pada suatu tahanan yang

    dialiri oleh arus listrik, sehingga disebut relay beban lebih thermis.

    Didasarkan atas bahan yang dipanasi,relay ini dibagi atas 2 macam:

    Relay yang bekerja atas dasar pemanasan bahan yang mudah meleleh

    setelah bahan tersebut mencapai suhu tertentu

    Relay yang bekerja atas dasar pemanasan yang gampang memuai, setelah

    bahan tersebut mencapai suhu tertentu

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 7

    BAB II DIRECT ON LINE MOTOR 3 PHASA

    I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi gangguan. Pada starter motor listrik pada umumnya dan khususnya DOL Starter.

    II. Komponen yang Digunakan

    1 kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.

    1 buah relay beban lebih thermis (thermal overload relay). 1 push button stop.

    1 push button start.

    1 buah MCB 3 phasa.

    1 buah MCB 1 phasa.

    Lampu indikator.

    1 motor induksi 3 phasa.

    1 set kabel penghubung.

    III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol. Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 8

    Gambar 2.1 rangkaian kontrol direct on line motor 3 fasa

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 9

    Gambar 2.2

    rangkaian utama direct on line motor 3 fasa

    Prinsip Kerja Singkat Pada saat push button ON ditekan, maka koil kontaktor akan bekerja. Motor dapat bekerja terus sebab kontak K1 anak kontak 13-14 menutup (self-holding). Motor dapat dihentikan dengan menekan push button OFF. Pada saat terjadi beban lebih (over load), maka akan memutus anak kontak

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 10

    95-96 dan menutup anak kontak 97-98. sehingga rangkaian akan berhenti bekerja dan lampu indikator menyala.

    IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol direct on line motor 3

    phasa dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan peralatan dan komponen komponen yang akan digunakan dan

    pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk kerapian.

    Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil

    rakitan.

    e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber 220 volt/50Hz.

    f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :

    Tekan tombol push botton ON dan OFF bersama sama dan juga lepas bersama sama,apa yang terjadi?

    Tekan sesaat tombol ON,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF,apa yang terjadi?

    g. Hubungkan Rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50 HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan motor. Tekan sesaat tombol ON,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF,apa yang terjadi? Buka kontak NC dari relay beban lebih thermis, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON,apa yang terjadi? Reset relay beban lebih dengan menekan tombol reset,tekan lagi

    tombol ON sesaat, apa yang terjadi? h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik! i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 11

    BAB III PENGENDALIAN MOTOR DARI 2 TEMPAT

    I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mapu membaca gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian, serta mencari dan mengatasi gangguan pada pengendalian motor dari 2 tempat.

    II. Komponen yang Digunakan

    1 kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.

    1 buah relay beban lebih thermis (thermal overload relay). 2 push button stop.

    2 push button start.

    1 buah MCB 3 phasa.

    1 buah MCB 1 phasa.

    Lampu indikator.

    1 motor induksi 3 phasa.

    1 set kabel penghubung.

    III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.

    Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 12

    Gambar 3.1

    rangkaian kontrol pengendalian dari 2 tempat

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 13

    Gambar 3.2 rangkaian utama pengendalian dari 2 tempat

    Prinsip Kerja Singkat

    Pada saat tombol Start 1 ditekan, maka koil kontaktor akan bekerja dan motor running. Motor dapat bekerja terus, sebab kontak K1 pada anak

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 14

    kontak 13-14 menutup (self-holding). Apabila push button stop 1 ditekan, maka akan memutus aliran listrik ke K1, sehingga motor berhenti bekerja. Sedangkan untuk tombol push button start 2 bekerja sama dengan push button start 1, dan push button stop 2 bekerja sama dengan push button stop 1. Perbedaannya hanya ada pada tempat yang berbeda. Pada saat terjadi beban lebih (over load), maka akan memutus anak kontak 95-96, sehingga system berhenti bekerja, sedangkan untuk anak kontak 97-98 akan menutup dan lampu indikator akan menyala.

    IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol menjalankan motor dari

    2 tempat dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan peralatan dan komponen komponen yang akan digunakan dan

    pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk kerapian.

    Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil

    rakitan.

    e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber 220 Volt/50Hz.

    f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :

    Tekan sesaat bersama sama tombol ON 1 dan OFF 1 begitu juga dengan Tombol ON 2 dan OFF 2 juga tekan bersama sama,apa yang terjadi?

    Tekan sesaat bersama sama tombol ON 1 dan OFF 2 begitu juga dengan Tombol ON 2 dan OFF 1 juga tekan bersama sama,apa yang terjadi?

    Tekan sesaat tombol ON 1,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 1,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON 2,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 2,apa yang terjadi?

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 15

    Tekan sesaat tombol ON 1, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 2, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON 2, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 1, apa yang terjadi?

    g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50 HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan motor!

    h. Buatlah modifikasi rangkaian menjalankan motor yang mempunyai satu tombol OFF dan 2 tombol ON yang mana motor akan jalan bila kedua tombol ON ditekan bersama sama!

    i. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik! j. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 16

    BAB IV PENGENDALIAN MOTOR SECARA BERURUTAN

    I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan dapat membaca gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi gangguan pada starter motor yang dibuat dan khususnya dapat mengerti fungsi, system kerja dari rangkaian motor secara berurutan.

    II. Komponen yang Digunakan

    2 kontaktor utama 3 pole dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.

    2 buah relay beban lebih thermis (thermal overload relay). 2 push button stop.

    2 push button start.

    1 blok kontak Bantu (auxiliary contact block). 1 buah MCB 3 phasa.

    1 buah MCB 1 phasa.

    3 buah lampu indikator.

    2 motor induksi 3 phasa.

    1 set kabel penghubung.

    III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.

    Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 17

    Gambar 4.1 rangkaian kontrol mengendalikan motor secara berurutan

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 18

    Gambar 4.1 rangkaian utama mengendalikan motor secara berurutan

    Prinsip Kerja Singkat Pada saat push button Start 1 ditekan, maka koil kontaktor K1 bekerja dan motor 1 running yang disebabkan karena kontak K1 /13-14 memutus (self-holding). Setelah motor 1 running, maka barulah motor 2 dapat running dengan menekan push button start 2 yang mendapat arsu dari K1/13-14. Motor 2 dapat running terus sebab K2/13-14 memutus (self-holding). Bila push button stop 1 ditekan pada saat kedua motor running, maka keduanya

    langsung berhenti karena memutuskan aliran listrik ke koil K1 dan K2/13-14 menjadi terbuka kembali. Tetapi bila saat kedua motor 2 asja yang berhenti akibat terputusnya aliran listrik pada K2.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 19

    Pada saat terjadi beban lebih (over load) pada motor 1, maka kontak over load 1/95-96 akan putus mematikan seluruh system dan akan menutup over load 1/97-98 dan menyalakan lampu indikator 1. Motor 1 dan 2 akan berhenti sebab aliran arus terputus. Tetapi pada saat motor 2 over load, maka hanya motor 2 saja yang berhenti (over load/95-96 membuka) dan over load 97-98 juga menutup dan menyalakan lampu indikator untuk mematikan seluruh system dengan menekan push button stop 1.

    IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol pengendalian motor

    secara berurutan dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan peralatan dan komponen komponen yang akan digunakan dan

    pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk kerapian.

    Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil

    rakitan.

    e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber 220

    volt/50Hz. f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut:

    Tekan sesaat tombol ON 1,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 1,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON 2,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON 1, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON 2, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 1, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 2, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 1, apa yang terjadi?

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 20

    g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380 volt/50 HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan motor Seperti pada langkah pada poin f

    h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik! i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 21

    BAB V MEMBALIK PUTARAN MOTOR 3 PHASA

    I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan dapat membaca gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi gangguan pada starter motor pada umumnya dan khususnya. Starter pembalik

    putaran dengan satu tombol start untuk menjalankan. Pada putaran searah jarum jam dan satu tombol untuk putaran berlawanan arah jarum jam, serta satu tombol stop untuk menghentikan bekerjannya motor.

    II. Komponen yang Digunakan

    2 kontaktor utama 3 pole dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.

    1 buah relay beban lebih thermis (thermal overload relay). 1 push button stop.

    2 push button start.

    1 blok kontak Bantu (auxiliary contact block). 3 buah lampu indikator.

    1 motor induksi 3 phasa.

    1 set kabel penghubung.

    III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.

    Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

    IV. Teori Dasar Seperti kita tahu bahwa untuk membalik arah puataran dari motor listrik

    induksi 3 fasa yaitu dengan membalik salah satu fasa dari sumber yang

    mensupplynya.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 22

    Gambar 5.1 rangkaian kontrol balik putaran motor

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 23

    Gambar 5.2 rangkaian utama balik putaran motor

    Prinsip Kerja Singkat Pada saat push button start 1 ditekan, maka koil kontaktor K1 bekerja dan motor akan running, sebab kontak K1/13-14 menutup (self-holding). Untuk membalik putaran harus menekan tombol push button stop 2 dulu

    (RESET) lalu tekan push button start 2. saaat push button start 2 ditekan, maka koil kontaktor K2 bekerja dan memutar motor mundur.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 24

    Untuk pergantian maju dan mundur harus dengan menekan push button stop dan beri waktu terlebih dahulu untuk perpindahannya supaya putaran

    motor berhenti, lalu tekan tombol yang lain. Hal ini diperlukan karena tidak ada pengereman terhadap putaran motor. Pada saat terjadi over load, maka kontak over load/95-96 akan membuka. Sehingga akan memutuskan semua system. Begitu pula dengan kontak

    over load/97-98 akan menutup dan menyalakan lampu indikator.

    IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol membalik putaran

    motor 3 phasa dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan peralatan dan komponen komponen yang akan digunakan dan

    pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk kerapian.

    Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa

    hasil rakitan.

    e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber 220

    volt/50Hz. f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :

    Tekan push button start 1 dan stop 2 sesaat bersama sama (lepas juga bersama sama), apa yang terjadi?

    Tekan push button start 2 dan stop 3 sesaat bersama sama dan lepas bersama - sama apa yang terjadi?

    Tekan sesaat tombol start 1 dan start 2 bersama sama dan lepas bersama sama apa yang terjadi?

    Tekan sesaat tombol push button start 1 dan lepas, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol push button stop 1 and lepas apa yang terjadi?

    g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 phasa 380 volt/50 Hz. Coba rangkaian untuk menjalankan dan menghentikan motor!

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 25

    Peringatan : jangan langsung memindah putaran, tunggu sampai motor berhenti dulu

    h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik! i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 26

    BAB VI STARTER STAR DELTA OTOMATIS

    I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan dapat membaca gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan mengatasi gangguan pada starter motor pada umumnya dan khususnya. Starter

    bintang delta otomatis dengan pengoperasian satu tombol start dan satu tombol stop.

    II. Komponen yang Digunakan

    3 kontaktor utama 3 pole dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.

    1 bua time delay relay (timer switch). 1 buah relay beban lebih thermis (thermal overload relay). 1 push button stop.

    1 push button start.

    1 blok kontak Bantu (auxiliary contact block). 1 buah lampu indikator.

    1 motor induksi 3 phasa 380 V/660 V

    1 set kabel penghubung.

    III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk rangkaian kontrol.

    Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.

    IV. Teori dasar I. Teori

    a. Cara Pengasutan Motor Tak Serempak

    1. Bila suatu motor tak serempak diasut,maka arus asut mengalir sebesar kira

    kira 700 % dari arus beban penuh.karena itu beberapa gangguan ini

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 27

    dapat terjadi : Tegangan sumber menurun tiba tiba, akibatnya

    mempengaruhi motor lainnya,lampu dan macam macam alat peralatan

    yang dihubungkan pada sumber daya yang sama.

    2. Arus asut besar membangkitkan kopel besar,dan akibatnya dapat merusak

    mesin beban dan motor.

    3. Bila GD besar,atau bila pengasutan sering dilakukan akan

    membangkitkan panas yang tinggi dalam kumparan dan dapat

    membakarnya.

    Pengasutan motor dengan penurunan tegangan

    Dalam mesin mesin listrik kita mengenal dengan istilah motor serempak

    dan motor tak serempak,dalam prakteknya yang sering kita gunakan adalah motor

    listrik tak serempak dengan rotor belitan dan motor tak serempak kurungan.Dalam

    motor tak serempak rotor belitan,reostat asut rangkaian rotor dapat dihubungkan

    ke rangkaian rotor untuk memperoleh karakteristik arus yang diperlukan.Akan

    tetapi dalam hal motor tak serempak kurungan ,karena reostat asut tak dapat

    dihubungkan pada rangkaian rotor,maka arus asut besar mengalir bila mengasut

    motor dengan keluaran nominal dari 10 KW atau lebih.dengan kejadian ini maka

    akan mengurangi tegangan yang akan mempengaruhi beban lain seperti motor

    motor listrik dan beban beban penerangan,dengan kejadian penurunan tegangan

    sumber ini akan menimbulkan masalah yang dikenal dengan sebutan dips

    tegangan.Oleh karena itu untuk menghilangkan pengaruh buruk ini digunakan

    suatu pengasut tegangan dengan penurunan tegangan guna membatasi arus kuat.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 28

    Salah satu pengasutan dengan penurunan tegangan ini salah satunya

    dengan menggunakan metode pengasutan hubungan Bintang Delta.Tipe

    pengasutan ini dipergunakan untuk motor tak serempak kurungan yang dirancang

    untuk memberikan keluaran nominal bila kumparan stator dihubungkan

    delta.Pengasutan ini biasanya dipakai pada motor yang mempunyai keluaran

    nominal sekitar 5,5 sampai 15 KW.Dalam pengasutan ini,pengasut

    menghubungkan kumparan stator dan membuat motor dihubung bintang sehingga

    arus asut dikurangi dan setelah mencapai percepatan,hubungan bintang itu diubah

    menjadi hubungan delta untuk operasi selanjutnya.Dalam mekanisme ini banyak

    digunakan kontaktor elektromagnetik sebagai kontrolnya.

    Pemakaian pengasut ini mengurangi arus asut sampai 1/3 dibandingkan

    dengan asut tegangan penuh,akan tetapi harus dicatat,bahwa kopel asut juga

    dikurangi 1/3.

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 29

    Gambar 6.1 rangkaian kontrol star delta

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 30

    Gambar 6.2 rangkaian utama star delta

    Prinsip Kerja Singkat Pada saat push button start ditekan, maka koil K1 (kontaktor utama) bekerja dan menutup kontak K1/13-14 (self-holding) akibatnya T1 (timer) dan K2 (kontaktor star) bekerja terus sampai timer mengaktifkan kontak T1/1-3 menjadi menutup dan T1/1-4 menjadi terbuka, sehingga K2

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 31

    berhenti dan K3 (kontaktor delta) bekerja terus, karena kontak K3/13-14 menutup (self-holding). Push button stop dapat ditekan untuk menghentikan putaran motor dan mengembalikan rangkaian pada posisi normal. Pada saat terjadi beban lebih (over load), maka kontak over load 95-96 akan memutus rangkaian kontrol sehingga system bekerja begitu pula dengan over load /97-98 akan menutup dan menyalakan lampu indikator.

    IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian kontrol starter bintang delta

    otomatis dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan peralatan dan komponen komponen yang akan digunakan dan

    pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c. Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk kerapian.

    Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil

    rakitan.

    e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke sumber 220

    volt/50Hz. f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :

    Tekan tombol push botton ON dan OFF bersama sama dan juga lepas bersama sama,apa yang terjadi?

    Tekan sesaat tombol ON,apa yang terjadi? Setelah beberapa saat, apa yang terjadi Tekan sesaat tombol OFF,apa yang terjadi?

    g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 phasa 380 volt/50 Hz. Coba rangkaian untuk menjalankan dan menghentikan motor!

    h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!

    i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!

  • Praktikum Bengkel Listrik II

    Laboratorium Workshop 32

    Tugas

    1. Buatlah suatu rangkaian kontrol untuk menjalankan motor 3 fasa balik

    putaran dengan pengasutan star-delta dengan prinsip kerja sebagai

    berikut:

    2. Apabila kita menginginkan suatu motor 3 fasa putar searah jarum jam, kita

    tekan push botton 1 maka motor akan putar searah jarum jam dengan start

    awal hubungan bintang,dan sesaat kemudian (sesuai seting waktu) maka

    motor akan berpindah kehubungan delta,sebaliknya jika kita

    menginginkan putar berlawanan jarum jam, maka kita tekan terlebih

    dahulu push botton stop kemudian kita tekan push botton 2 maka motor

    akan putar berlawanan jarum jam dengan hubungan awal pada hubungan

    bintang,dan sesaat kemudian akan berpindah kehubungan delta (sesuai

    seting waktu)

    Catatan: setelah tugas ini selesai dibuat, maka tiap kelompok akan diminta

    untuk menguji rangkaian di papan peraga.