Modul kontrol

54
MONTIR KONTROL LISTRIK PENGONTROLAN MOTOR A. Arti Pengontrolan Arti pengontrolan adalah segala usaha yang dilakukan untuk membimbing suatu proses dalam mencapai suatu tujuan . Jadi yang dimaksud dengan pengontrolan motor diantaranya meliputi pengaturan dan pengendalian motor dari start sampai motor itu berhenti. Menurut fungsinya pengontrolan motor dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu : a. Pengontrolan pada waktu start. b. Pengontrolan pada waktu motor dalam keadaan jalan, yaitu pengaturan kecepatan, pembalikkan arah putaran dll. c.Pengontrolan pada waktu menghentikan motor ( pengereman ) Sedangkan sistem pengontrolan itu sendiri terdiri dari 3 bagian 1. Pengontrolan dengan tangan ( Manual control ) Artinya motor dikontrok secara langsung dengan tangan . maksudnya adalah menjalankan dan menghentikan motor tersebut hanya memakai saklar start dan stop saja. Dan alat pengontrolanya ditempatkan pada operalatan mesin tersebut dan motor tersebut hanya dilindungi oleh pengaman beban lebih. Seperti pada gambar Jala - jala BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

description

motor-motor

Transcript of Modul kontrol

Page 1: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

PENGONTROLAN MOTOR

A. Arti Pengontrolan Arti pengontrolan adalah segala usaha yang dilakukan untuk membimbing suatu proses dalam mencapai suatu tujuan .Jadi yang dimaksud dengan pengontrolan motor diantaranya meliputi pengaturan dan pengendalian motor dari start sampai motor itu berhenti.

Menurut fungsinya pengontrolan motor dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu :

a. Pengontrolan pada waktu start.b. Pengontrolan pada waktu motor dalam keadaan jalan, yaitu

pengaturan kecepatan, pembalikkan arah putaran dll.c.Pengontrolan pada waktu menghentikan motor ( pengereman )

Sedangkan sistem pengontrolan itu sendiri terdiri dari 3 bagian

1. Pengontrolan dengan tangan ( Manual control ) Artinya motor dikontrok secara langsung dengan tangan . maksudnya adalah menjalankan dan menghentikan motor tersebut hanya memakai saklar start dan stop saja. Dan alat pengontrolanya ditempatkan pada operalatan mesin tersebut dan motor tersebut hanya dilindungi oleh pengaman beban lebih. Seperti pada gambar

Jala - jala

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Starter manual

Panel tenaga

Motor Motor

Page 2: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

2. Pengontrolan Semi Otomatis ( Semi Automatic Control ) Sistem pengontrolan ini menggunakan kontaktor magnet dan tombol tekan

yang dilengkapi dengan kontrol perlindungan ( protektion ) Pada sistem ini start dan stop dilakukan dengan tangan dan pelayanan atau penyaluran tenaga ke motor dihubungkan malalui kontaktor magnit seperti bagan dibawah ini

3. Pengontrolan Otomatis ( Automatik Control ) Sistem pengontrolan otomatis adalah motor dikontrol oleh satu atau lebih alat pengontrol otomatis, start atau stop dapat dilakukan secara manual atau secara otomatis dengan alat bantu kontrol misal : Saklar batas, saklar penunda waktu, saklar thermis dsb. Sebagai contoh pemakaian pengontrol otomatis pada motor pompa sistem pengontrolan dapat dilengkapi dengan saklar pengapung, saklar pengapung akan menutup rangkaian kontrol bila air didalam tangki mencapai tingkat terendah dan motor bekerja. Bila air telah penuh saklar pengapung akan membuka rangkaian kontrol dan motor berhenti. Gambar bagan seperti dibawah ini.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Panel Tenaga

Kontaktor Magnet

Motor

Jala - jala

Tombol tekan

Page 3: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Limit switch

Tombol Tekan

FloatSwitch

B. Komponen – Komponen Pengontrolan.Fungsi dari komponen – komponen pengontrolan adalah untuk

mengoperasikan suatu mesin sesuai dengan fungsinya oleh sebab itu didalam memilih komponen kontrol harus disesuaikan dengan peralatan / mesin yang dilayaninya. Peralatan yang banyak dipakai berfungsi sebagai saklar yaitu untuk memutuskan dan menghubungkan suatu rangkaian kontrol. Menurut kerjanya saklar dapat dibedakan menjadi dua bagian , yaitu : 1. Saklar yang dioperasikan dengan tangan ( Manual Switch )

- Saklar Togel ( toggel Switch ) : mis : SPST, SPDT- Saklar tekan ( push button )- Saklar putar ( cam switch )

2. Saklar otomatis ( outomatic switch )- Saklar batas- Saklar apung- Saklar tekan arus- Saklar temperature

C. Pengontrolan dengan Kontaktor Didalam pengontrolan dengan kontaktor diperlukan komponen –

komponen lain selain kontaktor, antara lain :1. Relay beban lebih ( over load protection / TOL ) TOL berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan terhadap

motor dari kerusakkan akibat pembebanan lebih. Beban lebih terjadi diakibatkan oleh :

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Panel Tenaga

Saklar Otomatis

Motor

Jala - jala

Page 4: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

- Terlalu besarnya beban mekanik dari motor. - Arus start yang terlalu besar atau motor berhenti mendadak - Terjadinya hubung singkat. - Terbukanya salah satu fasa dari motor tiga fasa.

Arus yang terlalu besar yang timbul pada belitan motor akan menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor. Untuk menghindari hal – hal tersebut diatas dapat dipasang alat perlindungan ( protekction relay ) pada alat pengontrol.

Relay thermal banyak sekali digunakan untuk perlindungan motor – motor arus searah atau arus bolak balik dari ukuran kecil sampai menengah. Relay ini bekerja berdasarkan panas ( temperatur ) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetel ini akan menggerakkan kontak – kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. Bentuk konstruksi dan simbol dari relay dapat dilihat pada gambar dibawah.

Perlengkap an lain dari relay thermal yaitu : reset mekanis fungsinya untuk

mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan batas arus trip bila terjadi beban lebih.

2. Kontaktor Magnit. Kontaktor ini adalah saklar yang digerakkan dengan gaya kemagnitan. Sebuah kontaktor harus tahan dan mampu dalam mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan normal. Arus kerja normal adalah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 5: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Sebuah kontaktor kumparan magnitnya dapat direncanakan untuk arus searah atau arus bolak balik. Kontaktor arus bolak balik pada inti magnitnya dipasang cincin hubung singkat gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnitan yang

kontinyu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Pada gambar dibawah diperlihatkan bagian pokok dari kontaktor serta simbol kontak yang ada pada kontaktor.

Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan tegangan arusnya. Pada kontaktor terdapat beberapa kontak kontrol normal membuka ( NO ) dan normal menutup ( NC ). Fungsi kontak – kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu Bila kontaktor bekerja, kontak utama dan kontak bantu (kontrol) normal terbuka ( NO ) akan menutup pada waktu yang sama. Kontak normal menutup dapat membuka sesaat sebelum kontak utama menutup. Kontak – kontak biasanya diberi nomor seperti diatas dan untuk kumparan magnit diberi tanda huruf A1-A2

3. Relay Penunda Waktu

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 6: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Relay penunda waktu fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol dalam waktu tertentu yang bekerja secara otomatisRelay penunda waktu berdasarkan induksi motor (ferraris). Relay ini bekerja atas dasar pengaturan waktu putaran motor. Seperti gambar dibawah

Bila motor diberi sumber arus bolak balik maka rotornya akan berputar dan akan memuterkan piringan dengan perantara roda gigi. Roda piringan itu diberi sustu tuas yang dapat menekan micro switch sehingga kontak kontak dari micro switch akan membuka atau menutup. Bila daya yang diberikan terputus, maka pegas akan menarik kembali piringan itu pada kedudukan semula dan kontak kontak micro

switch akan kembali pada kedudukan semula

o o o o o

o o o o NO Simbol dan posisi kontak relay penunda waktu

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 7: Modul kontrol

M

+

STOP

START K

Seri

K

MONTIR KONTROL LISTRIK

C. Pengontrolan Motor Arus Searah.

1. Menjalankan motor arus searah Untuk menjalankan motor arus searah haruslah dipenuhi syarat-syarat berikut :

Kopel yang terjadi haruslah maksimum, kopel yang besar diperlukan waktu start mula karena motor tidak berbeban.

Arus yang berlebihan malalui jangkar harus dicegah pada permulaan menjalankan motor. Karena pada saat start permulaan putaran adalah nol ( n = 0 ), E = 0 karena

U = Ea + Ia.Ra = 0 + Ia.Ra

U = Ia.Ra Karena Ra sangat kecil maka arus jangkar ( Ia ) akan besar sekali dan hal ini harus dicegah. Adapun cara menjalankan / pengontrolan motor DC ada beberapa cara antara lain

a. Menjalankan motor secara langsung Menjalankan motor secara langsung artinya motor dihubungkan langsung kejala-jala dan hanya dilengkapi pengaman beban lebih atau sekering. Menjalankan motor secara langsung biasanya disebut system DOL ( Direct On Line ). Pengontrolan secara manual dapat dilakukan dengan menggunakan saklar sebagai fungsi ON dan OFF. Seperti gambar rangkaian control berikut

Pengontrolan secara langsung motor seri dari satu tempat

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

_

Page 8: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

b. Membalik arah putaran motor arus searah.Membalik arah putaran motor secara manual dapat dilakukan dengan

mengubah arah arus yang menuju kejangkar dari rangkaian motor. Pengontrolan secara manual dapat menggunakan saklar dua kutub dengan dua arah gerakan ( double pole double throw / DPDT ), seperti gambar berikut

` Pada saat saklar diposisi 1 (keatas) jalanya arus adalah dari sumber + masuk keangker melalui sikat B kembali ke negatip lewat sikat A, putaran motor adalah ke kiri. Bila saklar dipindah ke posisi II (kebawah) arus dari sumber + akan masuk ke angker melalui sikat A kembali ke – melalui

C. Pengaturan kecepatan pada motor DC Syarat syarat yang diperlukan untuk permulaan jalannya motor dc dapat

dipenuhi dengan pemakaian pengasutan listrik ( Tahanan geser ) Tahanan geser ini dilengkapi dengan kumparan penahan ( holding coil ) yang

dihubungkan seri dengan kumparan medan shunt ( Shunt field ). Bila kontak geser telah mencapai akhir dari terminal kontak, motor telah dihubungkan langsung kesumber tegangan dan motor berputar pada kecepatan penuh. Pada saat ini kumparan penahan menarik handel geser tujuannya untuk membebaskan motor dari beban nol.Berikut ini adalah ini adalah rangkaian control untuk pengaturan kecepatan pada motor dc dengan pembatas arus

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

L1 +L2 -

A

B M

Shunt

Page 9: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

D. Menjalankan Motor AC 1. Menjalankan motor AC secara langsung.

Pengontrolan motor secara langsung maksudnya adalah menjalankan motor menggunakan saklar sebagai ON dan OFF, misalnya saklar TPDT, TPST, DPST, Came switch dll. Seperti ditunjukkan gambar kontrol motor dibawah ini

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Shunt

Seri

Stop

Start

K1

K2 K3

R1 R1 R3

Tb Tc

K1

K2

K3

Ta

Ta

Tb

Tc

K4

K1

K2

K3

K4

M

K1

U V W

X Y Z

R S T

SC

KU

K.B

Menjalankan motor 1 phasa Menjalankan motor 3 phasa

Secara langsung dengan aklar TPDT

secara langsung dengan sakla

Page 10: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Pada pengontrolan ini besar arus awal yang masuk kemotor tidak dapat diatur, dan arah putaran motor hanya satu arah saja. Motor akan berhenti jika handel saklar diletakkan pada posisi 0 atau ditengah.

2. Pengontrolan dari beberapa tempat.Dua atau tiga motor dapat diatur / dikontrol dari beberapa tempat dan juga dapat dilengkapi dengan alat-alat pengaman yang ditempatkan pada tempat tertentuyang dianggap berbahaya, baik terhadap yang melayani mesin ataupun terhadap mesin itu sendiri. Pemakaian sistem ini misalnya pada mesin alavator, mesin conveyer dsb. Pengontrolan dapat dihubungkan secara paralel , berurutan atau kombinasi. Pada gambar dibawah diperlihatkan salah satu rangkaian pengontrolan motor 3 phasa yang dilengkapi dengan beberapa tombol stop dan start dengan menggunakan kontaktor magnit.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

R S T

Stop2 Start 1

K

Stop1 2

1

Start2 M 3 paaaaaaappasha Stop 1 Stop 2 Start 1

Start 2

OL K

Start 3

Pengontrolan motor 3 phasa dari 3 tempat dengan menggunakan kontaktor

Page 11: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

3. Pengoperasian secara Running Inching Instalasi ini banyak digunakan pada pabrik-pabrik yaitu untuk pengontrolan

running belt ( ban berjalan ) untuk memindahkan benda terutama pada pabrik perakitan dimana salah satu unit diselesaikan , kemudian harus disatukan dengan unit yang lain diruang berikutnya . Untuk memindahkan benda-benda yang berat agar tidak memerlukan tempat yang luas, untuk itu perlu menjalankan motor yang sesaat dan pada saat lain motor bekerja untuk membawa benda ketempat lain. Tombol jogging ini untuk mengerjakan motor yang bekerjanya sesaat.

Pada tombol jogging terdapat 2 Kontak-kontak , satu selalu terhubung dan kontak lainnya selalu terbuka yang disebut dengan tombol double push botton ( tombol jogging )

Salah satu rangkaian yang menggunakan tombol jogging

4. Pengontrolan secara bergantian ( Interlocking ) Didalam mengoperasikan 2 buah motor yang bergantian adalah

sewaktu motor pertama bekerja motor kedua tidak bisa dioperasikan. untuk mengoperasikan motor keduas, syaratnya motor pertama harus mati/berhenti dahulu baru motor ke 2, begitu seterusnya. Instalasi semacam ini biasanya digunakan dipabrik-oabrik yang besar. Karena kerja motor tidak diizinkan kerja terus menerus padahal produksi tidak boleh terlambat atau berhenti. Dengan pengonterolan secara ini maka kerja mesin bisa diatur dengan demikian maka umur mesin akan lebih lama serta produksi tidak akan berhenti. Dibawah ini diperlihatkan rangkaian kontrol secara bergantian.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

OFF

Jogging

ON

K1M

H

K1

K1

Page 12: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

5. Pengotrolan dua buah motor secara berurutan. Dalam pengontrolan /pengoperasian 2 buah motor yang bekerja secara berurutan adalah motor pertama bekerja terlebih dahulu, kemudian baru motor kedua bekerja. Jadi motor kedua tidak akan bisa dioperasikan sebelum motor pertama operasi. Tetapi dalam menghentikan pengontrolan yang harus berhenti dahulu adalah motor ke 2, motor pertama tidak akan / tidak bisa ber berhenti sebelum motor ke 2 dimatikan dahulu

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

2

1

K1 K2

Off1Off2

1

ON1 ON

22

1

K1K2

K2K1

ON1 ON2 2

Off1 Off2

Rangkaian kontrol secara bergantian

Page 13: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

6. Pengontrolan motor untuk dua arah putaran

6a. Motor 1 phasa Untuk membalik arah putaran motor satu pasha dapat dilakukan dengan

membalik salah satu arah arus yang mengalir pada kumparan bantu ( start )

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Arah arus dapat dibalik dengan enggunakkan saklar manual atau menggunakan kontaktor magnit serta alat bantu kontrol lainnya . Gambar disamping menunjukkan rangkaian menjalankan motor satu pasha untuk dua arah putaran dengan saklar TPDT

Untuk gambar dibawah adalah rangkaian menggunakan kontaktor. Untuk ramgkaian control menggunakan rangkaian bergantian

K.U

C S

K.B

L N

K1

K2

Page 14: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

6b. Menjalankan motor 3 pasha untuk dua arah putaran Pembalikkan arah putaran motor 3pasha banyak dibutuhkan pada mesin-

mesin bubut, frais, conveyor, mesin pengangkat dan mesin otomatis lainnya yang ada diindustri. Untuk membalik arah putaran motor induksi tiga fasa, dapat kita lakukan dengan menukar arah arus ke motor antara dua fasa dari 3 fasa sumber tegangan, pengontrol dapat dilakukan dengan saklar TPDT atau menggunakan dua buah kontaktor , satu kontaktor untuk arah maju ( forward ) dan kontaktor lainnya untuk arah mundur ( riverse )

7. Menjalankam motor secara segitiga bintang. Menjalankan motor dengan saklar bintang segitiga adalah cara yang biasa

dipakai untuk mengurangi arus start. Secara teoritis dengan dihubungkan bintang tegangan fasa motor itu berkisar 58% dari tegangan jala-jala motor dan arus startnya adalah sepertiga kali arus start bila motor tersebut dihubung langsung ( Direct on line ) Hubungan bintang segitiga dapat dilakukan secara manual yaitu dengan saklar bintang segitiga yang digerakkan oleh tangan ( Cam Switch ), dapat juga dilakukan dengan menggunakan kontaktor magnit yang dilengkapi dengan

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

U V W

X YZ

K1

R S T

UU

W

X YZ

K2

Page 15: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

penunda waktu. Adapun rangkaian daya dan kontrol untuk hubungan bintang segitiga adalah sbb

.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

M 3

U

V

W

Z

X

Y

K1 K2

K3

R S T

2

1K332

Off1

ON1

K2

2

K1

K3K3

K3

TDR

R

N

M

Page 16: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

8. Pengontrolan Dua Kecepatan Motor Tiga fasa Kecepatan motor tiga fasa dapat diatur dengan merubah jumlah kutub dari belitan stator motor. Starter manual dan otomatis dapat dilakukan untuk mengubah kecepatan motor dalam hal ini secara bergantian berurutan sesuai dengan kebutuhan pemakaian dari mesin itu sendiri. Dari hubungan belitan stator motor, pemakaian motor dua kecepatan dapat dibedakan menjadi tiga tipe 1.konstan HP 2.konstan torsi 3. Variable torsi Dibawah ini menunjukkan sambungan dari belitan stator untuk hubunga-hubungan diatas.

1. Hubungan konstan torsi ( CT ) a. kecepatan lambat : T1, T2, T3 dihubungkan keline

T4, T5, T6 rangkaian terbuka b. kecepatan tinggi ; T4. T5, T6 dihubungkan keline T1, T2, T3 dikopel jadi satu

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

T4

T5 T3

T2 T1

T6

Page 17: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

2. Hubungan konstan HP( CH ) a. kecepatan lambat : T1, T2, T3 dihubungkan keline

T4, T5, T6 dikopel jadi satu b. kecepatan tinggi : T4, T5, T6 dihubungkan keline

T1, T2, T3 rangkaian terbuka

Seperti gambar dibawah

3. Hubungan variable Torsi (VT) a. kecepatan rendah : T1, T2, T3 dihubungkan ke line

T4, T5, T6 rangkaian terbuka b. kecepatan tinggi : T4, T5, T6 dihungkan ke line

T1, T2, T3 dikopel jadi satu

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

T4

T6

T3

T2

T1

T6

T!

T4

T2T3

T5

T4

T5

T3

T2

T1

T6

T4

T1

T2

T3T6

Page 18: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Dibawah ini gambar rangkaian kontrol dan daya dari pengontrolan kecepatan rendah ke kecepatan tinggi dengan menggunakan tombol jogging.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

M 3

R S T

K1 K2 K3

T6 T1

T2 T5

T3 T4

K2K1

K3 K1

K2 K3K1

K2

K3

Jog1

Jog2

Off

Jog1 & K1 = kecp. LambatJog2 & K3 = kecp. TinggiK3 = Kontr. TinggiK1 = kontr.lambat,

K2 = kontr.bintang

Page 19: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER

I. PENGENALAN PLC

PLC (Progammable Logic Control) yaitu kendali logika terprogram

merupakan suatu piranti elektronik, yang dirancang untuk dapat beroperasi secara

digital dengan menggunakan memori sebagai media penyimpanan instruksi –

instruksi internal untuk menjalankan fungsi – fungsi logika, seperti fungsi

pencacah, fungsi urutan proses, fungsi pewaktu, fungsi aritmatika, dan fungsi

lainya dengan cara memprogramnya. Program – program dibuat kemudian

dimasukan dalam PLC melalui programmer/monitor.

Pembuatan program dapat menggunakan komputer sehingga dapat

mempercepat hasil pekerjaan. Fungsi lain pada PLC dapat digunakan untuk

memonitor jalanya proses pengendalian yang sedang berlangsung sehingga dapat

dengan mudah dikenal urutan kerja proses pengendalian yang terjadi pada saat itu.

Pabrik pembuat PLC mendesain sedemikian rupa sehingga pengguna dapat

dengan mudah dikenal urutan kerja proses pengendalian yang terjadi pada saat itu.

Pabrik pembuat PLC mendesain sedemikian rupa sehingga pengguna dapat

dengan saja mudah menguasai fungsi – fungsi logika – logika hanya dalam

beberapa jam saja.

Seperti halnya computer, PLC juga mempunyai kelengkapan yaitu CPU

(Central Processing Unit), memori (RAM dan ROM), programmer/monitor, dan

modul I/0 (input/output). Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1 dan 2 berikut ini.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 20: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Gambar .1. Omron SYSMAC CPM 2A

Gambar . 2 Omron SYSMAC CPM 1A

II. KOMPONEN KOMPONEN PLC

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 21: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Dalam sistem PLC ini dibagi menjadi 4 komponen bagian utama, keempat

komponen bagian utama tersebut adalah :

1. Central Processing Unit (CPU), merupakan otak dari PLC dari 3 bagian yaitu

:

a Mikroprosesor merupakan otak dari PLC yang difungsikan untuk operasi

matematika dan operasi logika.

b Memori, merupakan daerah CPU yang digunakan untuk melakukan proses

penyimpanan dan pengiriman data pada PLC.

c Catu daya yang berfungsi untuk mengubah sumber masukan tegangan

bolak – balik menjadi tegangan rendah.

2. Programer / monitor

3. Input /output modules

4. Rak dan chasis.

Secara blok diagram, hubungan bagian utama dari PLC dapat terlihat pada

gambar.3 dan gambar .4 .

Gambar.3 Komponen PLC dengan Consule sebagai programmer

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 22: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Gambar.4 Komponen PLC dengan PC sebagai programmer

III. CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)

Sesuai dengan namanya unit ini merupakan tempat/alat digunakan sebagai

pusat pemrosesan semua instruksi-instruksi atau perintah – perintah yang

diberikan ke PLC. Untuk menyingkat penyebutannya kadang – kadang alat ini

hanya disebut dengan nama prosesor. Pada unit ini terdiri rangkaian – rangkaian

elektronik yang rumit dan kompleks.

Saat suatu perintah diberikan ke unit, maka perintah itu akan diterima,

diterjemahkan, kemudian dipecahkan dengan kode – kodenya dan diteruskan ke

unit – unit lain sebagai perintah untuk melaksanakan tugas yang diterimanya.

Unit pusat pemrosesan ini terbuat dari lempeng yang kecil yang disebut VLSI

(Very Lang Scale Intregrated Circuit), karena bentuknya sangat kecil dan

terintregrasi serta keberadaanya adalah suatu chip jadi kita biasa menyebutnya

mikroprosesor.

Mikroprosesor merupakan otak dari CPU, selain itu dalam CPU terdapat

memori yang merupakan daerah dari CPU yang digunakan untuk melakukan

proses penyimpanan dan pengiriman data dan juga catu daya yang berfungsi untuk

memberikan sumber tegangan pada CPU dengan cara mengubah tegangan bolak-

balik (AC) menjadi tegangan searah (DC).

Sistem operasi dasar disimpan secara permanen dalam ROM (Read Only

Memory/memori hanya baca). Disebut memori hanya baca karena chip ini

dirancang sehingga Byte-byte yang tersimpan tidak diubah secara apapun.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 23: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Kegunaan utama ROM dalam CPU adalah untuk menyediakan suatu program

yang disebut memori atau bug, sedangkan untuk pemakaian pembuatan program

perlu disimpan dalam memori yang dapat diubah-ubah yang disebut RAM

(Random Acces Memory), dan disimpan secara tidak permanen. Jika sumber

masukan hilang maka program juga hilang.

Selain ROM dan RAM ada beberapa memori yang sering digunakan pada

CPU PLC antara lain :

1. PROM (Programmable Read Only Memory) pada dasarnya sama dengan

ROM, kecuali pada PROM dapat diprogram oleh programmer hanya untuk

satu kali.

2. EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) adalah PROM yang

dapat dihapus dengan menyinari sinar ultraviolet (UV) untuk beberapa menit,

memori ini juga sering disebut UVROM.

3. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory).

Mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan EPROM, karena EEPROM

dengan sangat cepat mudah dapat direset dan dihapus.

4. NOVRAM (Nonviotile Random Acces Memory), merupakan jenis memori

yang juga sering digunakan pada CPU PLC. NOVRAM ini merupakan memori

kombinasi antara EEPROM dan RAM. Ketika catu dayanya berkurang maka

memori pada RAM dapat disimpan pada EEPROM sebelum hilang dan dapat

dibaca pada RAM lagi setelah catu dayanya kembali normal.

IV. PROGRAMER/ MONITOR

Programmer/monitor merupakan suatu alat yang digunakan untuk

berkomunikasi dengan PLC, alat tersebut sering disebut Hand Held

Programming Consule selain itu dapat juga menggunakan PC (Personal

Computer) . Dengan menggunakan Hand Held Programming Consule ini dapat

memasukan program kedalam PLC dan juga dapat memonitor proses yang

dilakukan oleh PLC. Hand Held Programming Consule dapat diset ke posisi

PRORAM, MONITOR, atau RUN. Fungsi dari set pada Hand Held

Programming Consule yaitu :

a Program digunakan untuk membuat program atau memuat modifikasi atau

perbaikan program yang sudah ada.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 24: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

b Monitor untuk mengetahui suatu proses yang terjadi dan juga untuk mengubah

nilai setting dari counter dan timer ketika PLC sedang beroperasi.

c Run, difungsikan untuk mengendalikan suatu proses pada saat program dalam

kondisi aktif.

V. INPUT DAN OUTPUT MODULES

a. JALUR INPUT

Berbagai macam sensor, saklar, atau komponen – komponen lain yang

dapat digunakan untuk mengubah status bit dari status masukan PLC.

Spesifikasi input CPU

Jenis Spsifikasi Tegangan input 24 VDC Impedansi input IN00000 sampai IN00002: 2 kW; input lainnya 4.7 kWArus input IN00000 sampai IN00002: 12 mA ; input lainnya: 5 mA Tegangan ON 14.4 VDC min.Tegangan OFF 5.0 VDC max.ON Delay 1 sampai max 128 ms. OFF Delay 1 sampai max 128 ms. Konfigurasi rangkaian

b. JALUR OUTPUT

Output dari CPU PLC yang digunakan lebih baik menggunakan output

berupa relai. Karena untuk menghubungkan dengan piranti eksternal akan

lebih mudah

Spesifikasi output CPU

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 25: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Jenis Spsifikasi Tipe output Semua outptut adalah output relayKapasitas switching max 2 A 250 V AC ( cos θ = 1)

2 A 24 V DC ( 4 A/common )Kapasitas switching min 10 mA 5 V DCRelay G6R – 1AWaktu hidup relay Elektrikal :150.000 operasi (beban resistif, 24 VDC) 100.000 operasi

(beban induktif, 220 VAC, cos θ = 0,4)Mekanikal untuk sebelum unit V1 : 10.000.000 operasi Mekanikal untuk unit V1 : 20.000.000 operasi

ON Delay 1 sampai max 128 ms. OFF Delay 1 sampai max 128 ms. Konfigurasi rangkaian

JUMLAH TERMINAL I/O

INPUT OUTPUT CATU DAYA NOMOR MODEL

10 6 POIN 4 POINAC CPM1/CPM2A-10CDR-ADC CPM1/CPM2A-10CDR-D

20 12 POIN 8 POINAC CPM1/CPM2A-20CDR-ADC CPM1CPM2A-20CDR-D

30 18 POIN 12 POINAC CPM1CPM2A-30CDR-ADC CPM1/CPM2A-30CDR-D

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 26: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

c. SIMBOL – SIMBOL PADA PLC

1. LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)

2. AND dan AND NOT

3. OR dan OR NOT

4. OUT dan OUT NOT

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Instruksi OperandLD 00000

Instruksi OperandLD NOT 00000

Instruksi OperandLD 00000AND NOT 00001

Instruksi OperandLD 00000AND 00001

Instruksi OperandLD NOT 00000OR NOT 00001

Instruksi OperandLD NOT 00000OR 00001

Page 27: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

5. AND LOAD (AND LD) dan OR LOAD (OR LD)

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Instruksi OperandLD 00000OUT 01000

Instruksi OperandLD 00001OUT NOT 01001

Instruksi OperandLD 00000OR 00001LD 00002OR NOT 00003AND LD ----------

Instruksi OperandLD 00000AND NOT 00001LD 00002AND 00003OR LD ----------

Page 28: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

d. SISTEM PENGKABELAN PADA PLC

Gambar .5 Sistem.Pengakbelan PLC

Gambar .5 Sistem.Pengakbelan PLC

VI. SISTEM PEMROGRAMAN PLC

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 29: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

A. Pemrograman dengan menggunakan Consule

1. Pengenalan Consule

Gambar .6. HAND HELD PROGRAMMING CONSULE

2. Setting Awal

Programmer dapat di set ke posisi PROGRAM, MONITOR atau RUN :

Gambar.7. Mode setting Consule

PROGRAM : Digunakan untuk membuat program atau membuat

modifikasi

serta program serta perbaikan ke program yang sudah ada.

MONITOR : Digunakan ketika mengubah nilai setting dari counter dan

timer

ketika PLC sedang beroperasi.

RUN : Digunakan untuk mengoperasikan program tanpa dapat

mengubah nilai setting yang dapat diubah pada posisi monitor

3. Input Password

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 30: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

PLC mempunyai sebuah password control untuk mencegah akses yang tidak

diautorisasi ke programnya. PLC selalu memprompt untuk memasukkan

password ketika daya pertama dihubungkan atau setelah programming

consule dipasang saat PLC beroperasi. Untuk memasukan password, tekan

tombol CLR dan MONITOR.

4. Menghapus Program

Menghapus program dapat dilakukan dengan CLEAR ALL, yang akan

menghapus seluruh program yang terdapat pada HR, CNT, dan DM ataupun

sebagian dari program/mulai dari alamat tertentu, ataupun HR/CNT/DM ada

yang dipertahankan.

Operasi ALL CLEAR dilakukan dengan switch seleksi Mode di-set ke

Program.

CLEAR ALL

Diagram Ladder Mnemonik

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

PROGRAM

<PROGRAM>PASSWORD

Page 31: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

5. Prosedur memasukkan program

Aturlah swtich mode selector ke program mode, tekan clear jika dibutuhkan

sampai tampilan 00000 tampil pada layar

1.

2.

3.

4.

5.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

ALAMAT INSTRUKSI DATA00000 LD 0000000001 OR 0100000002 AND NOT 0000100003 OUT 0100000004 END(01)

Page 32: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Catatan Penting : enam instruksi dasar yang ditampilakan di atas ini selalu

digunakan hampir di setiap program. Semua di wakili

oleh tombol tertentu pada keypad, yang mana ditekan

untuk memasukan instruksi tersebut. END yang

diprogram dengan menekan FUN yang diikuti dengan 0

dan 1.

a. ntuk memonitor Langkah program, gunakan PANAH ATAS ataupun

BAWAH.

b. Menjalankan Program

Untuk menjalankan program yang disimpan dalam PLC, set switch

seleksi mode ke mode RUN atau MONITOR

c. Memanggil kembali program.

Untuk mencari dan mengecek suatu baris program, sebagai contoh

mencari baris yang ada OUT 01000 nya, gunakan prosedur berikut.

Ini memperlihatkan OUT 10000 sudah dimasukan ke memori pada alamat

0003.

Catatan : Jika operasi dilakukan saat MONITOR atau RUN, kondisi

ON/OFF dan alamat tersebut dapat dimonitor.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 33: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

6. Menyisipkan dan Menghapus Baris Instruksi

Pada mode PROGRAM, statu instruksi yang sedang ditampikan dapat

dihapus ataupun disisipkan, masukan baris instruksi seperti menginput

program sebagaimana mestinya, kemudian tekan tombol INS dan DOWN

Untuk menghapus statu instruksi, tampikan instruksi yang akan dihapus dan

tekan tombol DEL dan UP.

Perhatian : hati – hati untuk tidak menghapus instruksi dengan kurang hati –

hati tidak ada cara untuk mengembalikan tanpa memasukan instruksi lagi.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

<INSTRUKSI>

<Instruksi yang tertampil>

Page 34: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

VII. MENGINSTAL INPUT DAN OUTPUT PLC.

Langkah –langkah menginstal input/output ( I / O ) kedalam PLC adalah :

a. Indentifikasi banyaknya input dan output pada PLC.

b. Indentifikasi alamat input luar dan alamat output luar PLC.

c. Indentifikasi jenis input dan output PLC.

d. Indentifikasi kemampuan arus output PLC beban tidak boleh sama atau

melebihi kemampuan arus output.

e. Gunakan ON/OFF komponen secara manual, indikator INPUT harus

mengikuti ON/OFF dari komponen tersebut.

f. Gunakan prosedur FORCE SET/ESET dari PLC < output untuk

memastikan alamat output yang kita inginkan.

Alamat input Keterangan

Alamat output Keterangan

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 35: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Didalam penerapan dilapangan sering kita jumpai bermacam-macam sensor

yang terpasang terhadap silinder pneumatik atau terhadap bagian – bagian mesin

lainnya dan untuk pemasangan output sensor ke input PLC harus diperhatika

jenis input PLC dan jenis output sensor karena kita ketahui ada dua jenis type

sensor PNP atau NPN untuk mengetahui cara pemasangannya perhatikan gambar

7,8,9 dan 10 dibawah ini.

Gambar 7. Cara Pemasangan Input Positif dengan Sensor PNP dan Reed switch

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 36: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Gambar. 8 Cara pemasangan input negatif dengan sensor NPN dan Reed Switch

Gambar 9 Cara pemasangan output coil dapat kita gubakan tegangan AC atau DC

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 37: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

Gambar. 10 Cara pemasangan output positif jenis transistor

VIII. KETENTUAN UMUM PERALATAN DAN PEMASANGAN

1. Ketentuan Peralatan

a. Perlengkapan listrik harus tidak berbahaya dan harus tahan terhadap

kerusakan mekanik, termis dan kimiawi.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 38: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

b. Selungkup dan rangka logam harus dilengkapi dengan sekrup dan

Terminal untuk pembumian.

c. Pada setiap peralatan listrik harus tercantum dengan jelas penandaan

sesuai dengan ketentuan SNI.

2. Ketentuan Pemasangan

Perlengkapan listrik harus dipasang secara baik sehingga pelayanan

pemeriksaan dan pemeliharaan mudah dan aman.

a. Perlengkapan listrik harus dipasang, dihubungkan dan diamankan

sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan bahan mudah

terbakar/menéala.

b. Selungkup dan rangka logam perlengkapan harus dibumikan secara baik

dan tepat.

c. Gagang pelayanan dan logam atau sejenisnya sama sekali tidak boleh

bertegangan dan oleh karenanya harus dihubungkan dengan selungkup

dan rangka itu secara baik dan tepat.

d. Pelayanan dan pengendalian peranti harus dilakukan dengan pertolongan

sakelar, oleh karenanya harus dihubungkan dan diputuskan dengan

sakelar tersebut, kecuali untuk lampu, piranti kecil atau kumpulan dari

padanya bersama mempunyai daya tidak lebih dari 1,5 Kw.

e. Perlengkapan untuk melayanai sakelat motor dan mesin lain yang

digerakkan dengan listrik harus dipasang sedekat mungkin dengan mesin

yang bersangkutan.

IX. KETENTUAN UMUM KABEL DAN PEMASANGANNYA

A. Ketentuan Umum kabel Instalasi.

Semua kabel yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat

sesuai dengan tujuan penggunaanya serta telah diperiksa dan diuji.

B. Kabel yang diilih dan dipasang haruslah dengan penggunaanya sebagaimana

disebut dalam rancangan instalasi dan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000

yaitu :

i Memiliki tanda Standard atau tanda sertifikasi (SIN atau standard lain yang

diberlakukan) dan tanda pengenal lain dipermukaannya sepanjang kabel

tersebut sesuai dengan ketentuan Standard.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 39: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

ii Tidak CACAT dan tidak rusak

C. Jenis kabel yang dipilih dan dipasang haruslah sesuai dengan penggunaanya

sebagaimana disebut dalam rancangan instalasi dan harus memenuhi persyaratan

PUIL 2000 yaitu :

i Kabel instalasi dalam gedung memiliki warna selubung puti / abu – abu.

ii Kabel tanah tegangan pengenal 600 sampai 1000 volt, memiliki delubung

hitam.

iii Kabel udara tegangan pengenal 6000 sampai 1000 Volt, memiliki warna

selubung hitam.

D. Kabel yang dipilih dan dipasang harus dipilih usuran memenuhipersyaratan

sesuai dengan rancangan instalasi.

E. Kabel dipasang harus dipilih sdemikian sehingga jumlah dan warna instinya

sesuai dengan rancangan instalasi dan persyaratan PUIL 2000 yaitu :

i Warna biru untuk penghantar netral

ii Warna Lorena untuk penghantar pembumian / ground

iii Warna merah untuk penghantar Fasa R

iv Warna kuning untuk penghantar Fasa S

v Warna hitam untuk penghantar Fasa T

X. LOKASI DAN PENCAPAIAN PHB

A. Lokasi PHB

A.1 Umum

PHB harus :

i Dipasang pada lolasi yang cocok, yang kering dan memiliki

ventilasi cukuip, kecuali bila PHB dilindungi terhadap lembab.

ii Ditempatkan sedemikian rupa sehingga PHB dan pencapaiannya

tidak terhalang oleh bagian dan isi gedung atau bagian lanilla

dalam geding.

iii Keitnggian PHB 1,2 meter diatas tanah atau lantai

A.2 Lokasi-lokasi yang dilarang dan yang dibatasi

Lokasi – lokasi yang dilarang adalah sebagai berikut :

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 40: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

i Pada ketinggian kudang dari 1,2 meter diatas tanah /lantai

ii Pada instalasi rumah dan instalasi ganda dengan ketinggian 0,9

meter

iii Di dekat tandon air dan dapur listrik

iv Di dekat pancoran air

v Di dekat kolam renang, spa atau sauna

vi Di dekat tangga yang terisolasi dari kebakaran atau lorong.

vii Didekat gulungan selang kebakaran

viii Di dekat springler kebakaran otomatis

XI. PHB dengan bagian bertegangan terbuka harus dipasang dalam daerah yang

dapat dimasuki hanya oleh petugas yang berwenang dan dilengkapi dengan

fasilitas penguncian.

XII. PENCAPAIAN PHB.

Di sekeliling PHB harus disediakan ruangan yang cukup disegala sisinya supaa

orang dapat lewat, untuk mengoperasilan dan menyetel semua perlengkapan

dengan aman dan dapat degera keluar dari lingkungan PHB dalam keadaan

darurat.

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 41: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

XIII. PERAKITAN RANGKAIAN KONTROL DENGAN PERLENGKAPAN

PLC

GAMBAR. 13 Tata Letak Komponen

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG

Page 42: Modul kontrol

MONTIR KONTROL LISTRIK

GAMBAR 13.2 Lay Out Pintu Panel

BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG