PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN CITRA...

136
HALAMAN JUDUL PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus di BPRS Suriyah Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Disusun Oleh : Desi Kurniawati NIM (213-14-226) PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Transcript of PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN CITRA...

  • HALAMAN JUDUL

    PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN

    CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS

    NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Studi Kasus di BPRS Suriyah Salatiga)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

    Disusun Oleh :

    Desi Kurniawati

    NIM (213-14-226)

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2018

  • HALAMAN JUDUL

  • HALAMAN JUDUL

    i

    PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN

    CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS

    NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Studi Kasus di BPRS Suriyah Salatiga)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

    Disusun Oleh :

    Desi Kurniawati

    NIM (213-14-226)

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2018

  • HALAMAN JUDUL

    ii

  • HALAMAN JUDUL

    iii

  • HALAMAN JUDUL

    iv

  • HALAMAN JUDUL

    v

  • HALAMAN JUDUL

    vi

    MOTTO

    Optimisme merupakan keyakinan yang membawa hasil, tidak ada yang tidak

    mampu dilakukan tanpa harapan dan percaya diri.

    (Helen Keller)

    Jangan takut terhadap kesalahan yang diperbuat, yang terpenting adalah kita

    berani bertanggung jawab terhadap kesalahan yang terjadi.

    Jangan terlalu berlebihan ketika mempunyai keinginan yang terpenting telah

    berusaha.

    (Desi Kurniawati)

    Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya allah bersama

    orang-orang yang sabar.

    (Q.S Al-Baqarah:153)

    Motto

  • HALAMAN JUDUL

    vii

    PERSEMBAHAN

    Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini saya persembahkan

    untuk:

    1. Kedua orangtua tersayang Bapak Puji Slamet dan Ibu Ngatiah, yang

    senantiasa selalu memberi semangat, doa dan pengorbanan dalam segala

    kondisi.

    2. Adikku Okta adelia dan Saudara kembarku Deni Kurniawan yang telah

    memberi semangat.

    3. Bapak Nur Huri Mustofa, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi.

    4. Bapak Dr. Mubasirun, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik yang

    senantiasa memberikan saran.

    5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    yang telah mengajarkan dan memberikan ilmu.

    6. Sahabatku yang selalu memberi motivasi, semangat dan saran Ayuk,

    Silvia, Rifka dan Risma.

    7. Teman-teman seperjuangan Nila, Anik, Rani, Liliana, Rezza, Lilis, Lina,

    Wahyu dan teman-teman perbankan syariah angkatan 2014.

    8. Ukhti-ukhti KKN Posko 27 Marangan Magelang mba Hanifah, Fita,

    Desita, umi Uswatun, dan Cicik.

  • HALAMAN JUDUL

    viii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-

    Nya kepada penulis, sehingg penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

    “Pengaruh Relatonship marketing dan Citra perusahan terhadap Loyalitas

    nasabah dengan Kepuasan nasabah sebagai variabel intervening (Studi kasus

    d BPRS Suriyah Salatiga)”. Sebagai syarat menyelesaikan Program Studi S1

    Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di Institut Agama

    Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semua pihak

    yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, ucapan semangat dan bantuan

    dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih penulis sampaikan terutama kepada:

    1. Bapak Rahmat Hariadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Salatiga.

    2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    (FEBI) Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    3. Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku ketua jurusan Perbankan Syariah S1

    4. Bapak Nur Huri Mustofa, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi.

    5. Bapak Dr. Mubasirun, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik yang

    senantiasa memberikan saran.

    6. Segenap Dosen Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

    Negeri (IAIN) Salatiga.

    7. Seluruh staf dan karyawan BPRS Suriyah cabang Salatiga.

  • HALAMAN JUDUL

    ix

    8. Kedua orang tua tersayang, yang telah memberikan semangat, doa dan

    pengorbanannya.

    9. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    Penulis menyadari masih sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak

    kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu dengan kerendahan hati

    penulis mengucapkan permohonan maaf sebanyak-banyaknya dan semoga skripsi

    ini dapat menjadi manfaat bagi orang lain.

    Salatiga, 19 September 2018

    Penulis

    Desi Kurniawati

  • HALAMAN JUDUL

    x

    ABSTRAK

    Kurniawati, Desi. 2018. Pengaruh Relationship Marketing dan Citra Perusahaan

    terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah sebagai

    variabel Intervening (Studi kasus di BPRS Suriyah Salatiga). Skripsi,

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan

    Syariah, IAIN Salatiga. Pembimbing Nur Huri Mustofa, M.Si

    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Pengaruh Relationship

    marketing dan Citra perusahaan terhadap Loyalitas nasabah dengan Kepuasan

    nasabah sebagai variabel intervening. Metode pengumpulan data dilakukan

    dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada nasabah BPRS Suriyah

    Salatiga. Sampel yang diambil sebanyak 80 responden teknik accidental

    sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu

    SPSS versi 21. Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis).

    Hasil penelitian ini diketahui bahwa variabel relationship marketing berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, citra perusahaan berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, variabel kepuasan nasabah tidak

    dapat memediasi pengaruh antara variabel relationship marketing dan citra

    perusahaan terhadap loyalitas nasabah.

    Kata Kunci: Relationship marketing, Citra perusahaan, Kepuasan nasabah

    Loyalitas nasabah.

  • HALAMAN JUDUL

    xi

    DAFTAR ISI

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. v

    MOTTO ................................................................................................................. vi

    PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

    ABSTRAK .............................................................................................................. x

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

    BAB I ...................................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

    C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

    D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 5

    E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 5

    BAB II ..................................................................................................................... 7

    LANDASAN TEORI .............................................................................................. 7

    A. Telaah Pustaka ............................................................................................. 7

    B. Kerangka teori ............................................................................................ 16

    1. Teori perilaku konsumen ........................................................................ 16

    2. Relationship marketing ........................................................................... 19

    3. Citra perusahaan ..................................................................................... 22

    4. Kepuasan ................................................................................................ 23

    5. Loyalitas ................................................................................................. 27

    C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 30

    D. Hipotesis ..................................................................................................... 31

    BAB III ................................................................................................................. 35

  • HALAMAN JUDUL

    xii

    METODE PENELITIAN ...................................................................................... 35

    A. Jenis penelitian ........................................................................................... 35

    B. Lokasi dan waktu penelitian....................................................................... 35

    C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 36

    1. Populasi .................................................................................................. 36

    2. Sampel .................................................................................................... 36

    D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37

    1. Data primer ............................................................................................. 38

    2. Data Sekunder ........................................................................................ 38

    E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 38

    F. Definisi Konsep dan Operasional .............................................................. 39

    1. Variabel Bebas (Independen) ................................................................. 40

    2. Variabel Intervening ............................................................................... 40

    3. Variabel Terikat (Dependen) .................................................................. 41

    G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 43

    H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 44

    1. Uji Instrumen .......................................................................................... 44

    2. Uji Asumsi klasik ................................................................................... 45

    3. Uji Statistik ............................................................................................. 47

    c. Uji Koefisien Determinasi ( ) ............................................................. 48

    I. Alat Analisis ............................................................................................... 48

    BAB IV ................................................................................................................. 50

    ANALISIS DATA ................................................................................................ 50

    A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 50

    1. Gambaran BPRS Suriyah cabang Salatiga ................................................. 50

    2. Visi dan Misi BPRS Suriyah cabang Salatiga ........................................ 52

    B. Deskripsi Data Responden ......................................................................... 52

    1. Jenis Kelamin ......................................................................................... 53

    2. Usia Responden ...................................................................................... 53

    3. Pendidikan Terakhir ............................................................................... 54

    C. Analisis Data .............................................................................................. 55

  • HALAMAN JUDUL

    xiii

    1. Uji Validitas ........................................................................................... 55

    2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 57

    3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 58

    4. Uji Statistik ............................................................................................. 65

    5. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 67

    D. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 70

    BAB V ................................................................................................................... 74

    PENUTUP ............................................................................................................. 74

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 74

    B. Saran ........................................................................................................... 75

    C. Keterbatasan ............................................................................................... 76

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 81

  • HALAMAN JUDUL

    xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Temuan Research Gap ____________________________________ 12

    Tabel 3.1 Skala Numerik___________________________________________ 39

    Tabel 3.2 Definisi Konsep dan Operasional ____________________________ 41

    Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden __________________________________ 53

    Tabel 4.2 Usia Responden__________________________________________ 54

    Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden _____________________________ 55

    Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ________________________________________ 56

    Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ______________________________________ 58

    Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ________________________________ 59

    Tabel 4.7 Hasil Uji Glejser _________________________________________ 60

    Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov Sminorv Test _________________________ 63

    Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas _______________________________________ 64

    Tabel 4.10 Hasil Uji t _____________________________________________ 65

    Tabel 4.11 Hasil Uji F _____________________________________________ 66

    Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) ________________________ 67

    Tabel 4.13 Hasil Hipotesis _________________________________________ 73

  • HALAMAN JUDUL

    xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Model perilaku Assael (1995) ......................................................... 18

    Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ........................................................................ 31

    Gambar 4.1 Gambar Hasil Uji Hetroskedastisitas .............................................. 60

    Gambar 4.2 Histogram Normal Plot ................................................................... 61

    Gambar 4.3 Grafik Normal Plot .......................................................................... 62

    Gambar 4.4 Model Analisis Jalur ........................................................................ 68

  • HALAMAN JUDUL

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Teori klasik pemasaran menyebutkan bahwa konsumen yang loyal

    menjadi pelanggan dan mempertahankan pelanggan lebih sulit dibanding

    mendapatkan konsumen baru bagi pemasaran produk (Beritasatu.com). Hal

    ini karena perubahan lingkungan ekonomi yang semakin banyak

    memunculkan persaingan salah satunya pada dunia perbankan yang saat ini

    banyak diminati, sehingga dari persaingan tersebut berdampak pada proses

    keputusan beli pelanggan.

    Meskipun pemasar memiliki segmen pelanggan yang dianggap loyal,

    namun tekanan-tekanan persaingan gencar yang sengaja diarahkan untuk

    mengubah loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci

    sukses, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing secara

    berkelanjutan (Hasan, 2013:121).

    Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan sikap

    loyal nasabah adalah dengan relationship marketing (hubungan melalui

    pemasaran) yang mana cara ini dapat digunakan untuk hubungan jangka

    panjang dengan nasabah. Menurut Kotler dan Amstrong (2001) relationship

    marketing adalah suatu proses menciptakan, mempertahankan dan

    meningkatkan kekuatan yang sarat akan nilai hubungan dengan pelanggan

    dan stakeholder lainnya. Relationship marketing dirancang sebagai strategi

    yang menekankan pembentukan hubungan perasaaan dan pengalaman pribadi

  • 2

    sehingga dari keadaan ini akan timbul perasaan loyal dalam menggunakan

    produk maupun jasa.

    Berdasarkan fenomena yang ada diatas, objek penelitian yang dilakukan

    dalam penelitian ini adalah di BPRS Suriyah Salatiga. BPRS Suriyah Salatiga

    adalah kantor cabang yang didirikan pada tanggal 01 April 2017. Melihat dari

    salah satu visi dan misi BPRS Suriyah Salatiga adalah Sehat diukur dari

    ketentuan peraturan Bank Indonesia dan memelihara hubungan kerja yang baik.

    sehingga untuk mencapai target visi dan misi dibutuhkan strategi yang tepat

    khususnya dibagian pemasaran terutama untuk menciptakan sikap loyal nasabah

    terhadap bank tersebut. Karena sikap loyal yang ditunjukkan nasabah dapat

    membantu mewujudkan visi dan misi yang telah dibentuk.

    Relationship marketing dibutuhkan oleh BPRS Suriyah Salatiga karena

    untuk memelihara hubungan yang baik tentunya BPRS Suriyah Salatiga harus

    menunjukkan kemampuan mereka dengan pelayanan yang prima, komunikasi

    yang mudah dipahami sehingga timbul sebuah kepercayaan dan komitmen untuk

    menjaga hubungan baik yang sudah terjalin antara nasabah dengan BPRS

    Suriyah Salatiga dan membuat nasabah loyal terhadap BPRS Suriyah Salatiga.

    Sebagai kantor cabang, BPRS Suriyah Salatiga tentunya juga akan menunjukkan

    serta mempertahankan citra bank yang telah dibentuk oleh BPRS Suriyah

    sebagai BPRS yang baik dan bank syariah yang bersifat universal, artinya

    seluruh kalangan masyarakat dapat mengakses BPRS Suriyah meskipun terdapat

    nasabah beragama nonmuslim sebanyak 10 orang nasabah.

  • 3

    Selain menggunakan relationship marketing peneliti juga menambahkan

    variabel independen citra perusahaan dan variabel kepuasan nasabah sebagai

    variabel intervening. Penelitian yang dilakukan Nurudin (2018) mengungkapkan

    Citra dari bank juga menjadi salah satu cara bagi seorang nasabah untuk

    menciptakan sikap loyal mereka kepada bank tersebut, ketika sebuah bank

    memiliki citra yang baik maka hal tersebut akan meningkatkan loyalitas nasabah

    sebaliknya ketika bank memiliki citra yang buruk maka loyalitas nasabah

    terhadap bank akan turun.

    Sedangkan untuk variabel kepuasan yang digunakan sebagai variabel

    intervening dalam penelitian ini karena sebelum seorang nasabah merasa loyal

    tentunya mereka akan merasakan kepuasan dalam perilaku membeli mereka.

    Dalam penelitian Istiqomawati (2017:38) menyebutkan ketika kepuasan nasabah

    meningkat maka loyalitas nasabah juga meningkat, kondisi ini terjadi karena

    ketika konsumen puas akan produk atau jasa yang dipakai maka cenderung akan

    terus membeli dan menggunakan produk atau jasa tersebut sehingga timbul sikap

    loyal kepada produk atau jasa yang digunakan.

    Berdasarkan uraian latar belakang yang didapat, maka penelitian ini

    berjudul “Pengaruh Relationship marketing dan Citra perusahaan terhadap

    Loyalitas nasabah dengan Kepuasan nasabah sebagai variabel Intervening.”

  • 4

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka pertanyaan penelitian

    yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah?

    2. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah?

    3. Bagaimana pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas nasabah

    melalui kepuasan nasabah?

    4. Bagaimana pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah

    sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas

    nasabah.

    2. Untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah

    3. Untuk mengetahui pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas

    nasabah melalui kepuasan nasabah pada bank syariah

    4. Untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah

    melalui kepuasan nasabah.

  • 5

    D. Kegunaan Penelitian

    1. Bagi Peneliti

    Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh

    relationship marketing dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah.

    2. Bagi IAIN SALATIGA

    Untuk memperkaya literature penelitian tentang loyalitas nasabah dan

    menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam (FEBI) IAIN SALATIGA.

    3. Bagi Objek penelitian

    Sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan strategi dimasa yang

    akan datang.

    4. Bagi Pembaca

    Sebagai pengetahuan dan referensi penelitian mengenai loyalitas nasabah.

    E. Sistematika Penulisan

    Untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan, peneliti

    menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

    Bab I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

    penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan

  • 6

    Bab II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan

    terdahulu dan posisi penelitian terakhir, kerangka teori yang menjelaskan

    mengenai bangunan teori untuk menganalisis variabel, kerangka penelitian

    menjelaskan model penelitan disajikan dalam bentu gambar atau persamaan, dan

    yang terakhir membahas hipotesis.

    Bab III METODE PENELITIAN

    Bab tiga berisikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

    populasi dan sampel yang digunakan, teknik pengumpulan data, skala

    pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrument penelitian, uji

    instrument penelitian, dan alat analisis.

    Bab IV ANALISIS DATA

    Pada bab ini peneliti akan mengelola data yang telah diperoleh, mencakup

    deskripsi obyek penelitian dan analisis data.

    Bab V PENUTUP

    Pada Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

    DAFTAR PUSTAKA

    Berisi rujukan dari buku dan jurnal yang digunakan untuk penulisan

    skripsi.

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Zaid (2007) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel

    Relationship marketing (X), Loyalitas nasabah (Y), dan Kepuasan (Z). Hasil

    penelitian menunjukkan relationship marketing berpengaruh terhadap kepuasan

    dan loyalitas nasabah, variabel kepuasan nasabah juga berpengaruh positif

    terhadap loyalitas nasabah dan relationship marketing secara tidak langsung

    berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan sebagai variabel intervening.

    Penelitian yang dilakukan Novi (2013) menggunakan variabel Relationship

    marketing (X), Loyalitas nasabah (Y), dan Kepuasan nasabah (Z). Hasil

    penelitian menunjukkan variabel relationship marketing berpengaruh terhadap

    loyalitas nasabah, akan tetapi relationship marketing tidak berpengaruh terhadap

    loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

    Apriliani, Kumadji, dan Kusumawati (2014) melakukan penelitian dengan

    menggunakan variabel Relationship marketing (X), Loyalitas nasabah (Y), dan

    Kepuasan (Z). Hasil penelitian menunjukkan variabel relationship marketing

    berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah, begitu juga

    dengan variabel kepuasan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

    Setyo, Tri, dan Mukeri (2016) melakukan penelitian dengan menggunakan

    variabel Relationship marketing (X), Loyalitas nasabah (Y), dan Kepuasan

  • 8

    nasabah (Z) Hasil penelitian menunjukkan variabel relationship marketing

    berpengaruh terhadap loyalitas nasabah melalui variabel kepuasan nasabah.

    Pratiwi, Suharyono, dan Abdillah (2014) melakukan penelitian dengan

    menggunakan variabel Relationship marketing (X), Kepuasan (Y1), Loyalitas

    (Y2). Hasil penelitian menunjukkan relationship marketing berpnegaruh

    terhadap kepuasan dan loyalitas, kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas, dan

    kepuasan semakin memperkuat hubungan relationship marketing terhadap

    loyalitas.

    Khotimah, Suharyono, dan Hidayat (2016) melakukan penelitian dengan

    menggunakan variabel Relationship marketing (X1), Brand image (X2),

    Loyalitas (Y), Kepuasan (Z). Hasil penelitian menunjukkan variabel relationship

    marketing berpengaruh terhadap kepuasan, brand image berpengaruh terhadap

    kepuasan, kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas dan relationship marketing

    berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan.

    Penelitian yang dilakukan Kurnia (2017) menggunakan variabel penelitian

    Kualitas pelayanan (X1), Relationship marketing (X2), CSR (X3), Loyalitas

    nasabah (Y) dan Kepuasan nasabah (Z). Hasil penelitian menunjukkan variabel

    kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dan loyalitas

    nasabah, variabel relationship marketing tidak berpengaruh terhadap kepuasan

    nasabah dan loyalitas nasabah, variabel CSR tidak berpengaruh terhadap

    kepuasan nasabah namun berpengaruh terhadap loyalitas nasabah, dan kepuasan

    nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

  • 9

    Wahyu (2016) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel

    Relationship marketing (X), Loyalitas konsumen (Y), Kepuasan konsumen (Z1),

    Komitmen konsumen (Z2). Hasil penelitian menunjukkan variabel relationship

    marketing berpengaruh terhadap kepuasan, komitmen dan loyalitas konsumen.

    Kemudian kepuasan konsumen berpengaruh terhadap komitmen dan loyalitas,

    serta komitmen berpengaruh terhadap loyalitas.

    Dewantara, Sriono, dan Ayu (2014) melakukan penelitian dengan

    menggunakan variabel Relationship marketing (X), Loyalitas nasabah (Y), dan

    Kepuasan nasabah (Z). Hasil penelitian menunjukkan variabel relationship

    marketing berpengaruh terhadap loyalitas dan kepuasan nasabah, serta

    berpengaruh secara tidak langsung terhadap loyalitas melalui kepuasan.

    Mahardika, Kusumawati, dan Kholid (2018) melakukan penelitian dengan

    menggunakan variabel Relationship marketing (X1), Kualitas pelayanan (X2),

    Kepuasan (Z), Loyalitas (Y). Hasil penelitian menunjukkan relationship

    marketing berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas, kualitas layanan

    berpengaruh terhadap kepuasan akan tetapi tidak berpengaruh terhadap loyalitas,

    dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas.

    Putri dan Sunarti (2018) melakukan penelitian dengan menggunakan

    variabel Relationship marketing (X), Kepuasan (Y1), Loyalitas (Y2). Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa relationship marketing berpengaruh terhadap

    kepuasan dan loyalitas, begitu juga dengan kepuasan yang berpengaruh terhadap

    loyalitas.

  • 10

    Fauzi, Alwin dan Suharyono (2018) melakukan penelitian dengan

    menggunakan variabel Customer Relationship Marketing (X), Kepuasan (Z),

    Loyalitas (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer relationship

    marketing berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas, kepuasan juga

    berpengaruh terhadap loyalitas.

    Kadek (2013) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel

    Relationship marketing (X), Kepuasan nasabah (Z), Loyalitas nasabah (Y). Hasil

    penelitian menunjukkan relationship marketing berpengaruh terhadap kepuasan,

    komitmen dan loyalitas, kemudian kepuasan berpengaruh terhadap komitmen

    dan loyalitas.

    Istiqomawati (2017) melakukan penelitian dengan menggunakan Variabel

    yang meliputi Komunikasi (X1), Kemitraan (X2), Trust (X3), Complain konflik

    (X4), Kepuasan konsumen (Y1) dan Loyalitas konsumen (Y2). Hasil penelitian

    menunjukkan relationship marketing yang di ukur dengan menggunakan

    komunikasi, kemitraan, trust dan complain konflik tidak berpengaruh terhadap

    loyalitas melalui kepuasan.

    Ilhami (2013) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel

    Kualitas layanan (X1), Citra perusahaan (X2), Loyalitas (Y), Kepuasan (Z). Hasil

    penelitian menunjukkan variabel citra perusahaan berpengaruh terhadap

    kepuasan, kualitas layanan berpengaruh terhadap loyalitas, citra perusahaan tidak

    berpengaruh terhadap loyalitas, kualitas layanan berpengaruh terhadap loyalitas

  • 11

    melalui kepuasan, citra perusahaan tidak berpengaruh terhadap loyalitas melalui

    kepuasan.

    Kartika dan Ngatno (2017) melakukan penelitian dengan menggunakan

    variabel Harga (X1), Citra perusahaan (X2), Loyalitas (Y), dan Kepuasan (Z).

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel citra perusahaan berpengaruh

    terhadap kepuasan akan tetapi tidak berpengaruh terhadap loyalitas, selain itu

    variabel citra perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan

    nasabah sebagai variabel intervening.

    Mutmainnah (2017) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel

    Kualitas layanan (X1), Citra perusahaan (X2), Kepuasan (Z), dan Loyalitas (Y).

    Dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas layanan

    berpengaruh terhadap loyalitas dan kepuasan, variabel citra perusahaan

    berpengaruh terhadap loyalitas dan kepuasan, serta variabel kepuasan

    berpengaruh terhadap loyalitas.

    Sri dan Saryanti (2014) melakukan penelitian dengan menggunakan

    variabel Kualitas pelayanan (X1), Hubungan pelanggan (X2), Citra perusahaan

    (X3), Kepuasan (X4), Loyalitas (Y). Hasil penelitian menunjukkan variabel

    kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas dan juga berpengaruh terhadap

    loyalitas melalui kepuasan, kemudian hubungan pelanggan tidak berpengaruh

    terhadap loyalitas dengan kepuasan sebagai variabel intervening, begitu juga

    dengan citra perusahaan yang tidak berpengaruh terhadap loyalitas melalui

  • 12

    kepuasan, hubungan pelanggan tidak berpengaruh terhadap loyalitas, serta

    variabel citra perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas.

    Penelitian yang dilakukan Suratno, Fathoni dan Tri (2016) menggunakan

    variabel Citra perusahaan (X1), Kualitas pelayanan (X2), Kepuasan (Z),

    Loyalitas (Y). Hasil penelitian menunjukkan citra perusahaan berpengaruh

    terhadap loyalitas dan kepuasan, kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

    kepuasan dan loyalitas, serta kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas.

    Zaldi dan Desiyanti (2013) melakukan penelitian dengan menggunakan

    variabel Citra bank (X), Loyalitas nasabah (Y), Kepuasan (Z). Hasil penelitian

    menunjukkan citra bank berpengaruh terhadap loyalitas dan kepuasan, kepuasan

    berpengaruh terhadap loyalitas, dan citra bank berpengaruh terhadap loyalitas

    melalui kepuasan.

    Research gap dari penelitian ini dapat digambarkan dalam tabel berikut:

    Tabel 2.1

    Temuan Research Gap

    Gap Peneliti Temuan

    Isu: Relationship marketing terhadap Loyalitas nasabah.

    Research gap:

    Terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh Relationship marketing terhadap

    Loyalitas nasabah.

  • 13

    Relationship

    marketing

    tidak

    berpengaruh

    terhadap

    Loyalitas

    nasabah

    Kurniasari (2017) Semakin tinggi variabel relationship

    marketing maka tidak ikut meningkatkan

    loyalitas nasabah atau tidak berpengaruh.

    Relationship

    marketing

    berpengaruh

    terhadap

    Loyalitas

    nasabah

    Zaid (2007) Semakin tinggi variabel relationship

    marketing maka semakin mampu

    meningkatkan loyalitas nasabah

    Setyo, Tri, dan

    Mukeri (2016)

    Semakin tinggi variabel relationship

    marketing maka semakin mampu

    meningkatkan loyalitas nasabah.

    Isu: Citra perusahaan terhadap Loyalitas nasabah.

    Research gap:

    Terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh Citra perusahaan terhadap

    Loyalitas nasabah.

    Citra

    perusahaan

    tidak

    berpengaruh

    terhadap

    Loyalitas

    nasabah

    Nimas dan Ngatno

    (2017)

    Semakin tinggi variabel citra perusahaan

    maka tidak ikut meningkatkan loyalitas

    nasabah atau tidak berpengaruh.

    Basuki dan

    Saryanti (2014)

    Semakin tinggi variabel citra perusahaan

    maka tidak ikut meningkatkan loyalitas

    nasabah atau tidak berpengaruh.

    Citra Mutmainnah Semakin tinggi variabel citra perusahaan

  • 14

    perusahaan

    berpengaruh

    terhadap

    Loyalitas

    nasabah

    (2017) maka semakin mampu meningkatkan

    loyalitas nasabah.

    Isu: Relationship marketing terhadap Loyalitas nasabah melalui Kepuasan

    nasabah.

    Research gap:

    Terdapat perbedaan penelitian pengaruh relationship marketing terhadap

    loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

    Relationship

    marketing

    tidak

    berpengaruh

    terhadap

    loyalitas

    nasabah

    melalui

    kepuasan

    nasabah

    Novi (2013) Semakin tinggi relationship marketing

    maka tidak ikut meningkatkan loyalitas

    nasabah melalui kepuasan sebagai

    variabel intervening. Kepuasan tidak

    efektif untuk meningkatkan loyalitas

    nasabah.

    Relationship

    marketing

    berpengaruh

    Pratiwi (2014) Semakin tinggi relationship marketing

    maka ikut meningkatkan loyalitas

    nasabah melalui kepuasan. Sehingga

  • 15

    terhadap

    loyalitas

    nasabah

    melalui

    kepuasan

    nasabah

    sebagai variabel intervening kepuasan

    efektif untuk meningkatkan loyalitas

    nasabah.

    Isu: Pengaruh Citra perusahaan terhadap Loyalitas nasabah melalui kepuasan

    nasabah.

    Research gap:

    Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh citra perusahaan terhadap

    loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.

    Citra

    perusahaan

    tidak

    berpengaruh

    terhadap

    loyalitas

    nasabah

    melalui

    kepuasan

    nasabah

    Basuki dan

    Saryanti (2014)

    Semakin tinggi citra perusahaan maka

    tidak ikut meningkatkan loyalitas

    nasabah melalui kepuasan sebagai

    variabel intervening. Kepuasan tidak

    efektif untuk meningkatkan loyalitas

    nasabah.

    Citra

    perusahaan

    berpengaruh

    Ilhami (2013) Semakin tinggi citra perusahaan maka

    ikut meningkatkan loyalitas nasabah

    melalui kepuasan sebagai variabel

  • 16

    terhadap

    loyalitas

    nasabah

    melalui

    kepuasan

    nasabah

    intervening. Kepuasan efektif untuk

    meningkatkan loyalitas nasabah.

    Zaldi, Irda dan

    Desiyanti (2013)

    Semakin tinggi citra perusahaan maka

    ikut meningkatkan loyalitas nasabah

    melalui kepuasan sebagai variabel

    intervening. Kepuasan efektif untuk

    meningkatkan loyalitas nasabah.

    Sumber: Data Sekunder, diolah 2018.

    B. Kerangka teori

    Teori merupakan suatu himpunan konsep, definisi, dan proporsi yang

    berhubungan secara sistematis, yang dibangun untuk menjelaskan dan

    meramalkan suatu fenomena (kenyataan) (Sumarni dan Wahyuni, 2006:28).

    1. Teori perilaku konsumen

    Menurut Winardi (dalam Sunyoto, 2015:3) perilaku konsumen dapat

    dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukan oleh orang-orang dalam hal

    merencanakan,membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan

    jasa-jasa.

    Engel (dalam Herlambang, 2014:62) perilaku konsumen adalah suatu

    tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

    menghabiskan produk dan jasa termasuk keputusan mendahului dan

    menyusuli tindakan ini.

  • 17

    Sciffman dan Kanuk mendefinisikan perilaku konsumen adalah

    perilaku konsumen yang ditunjukkan melalui pencarian, pembelian,

    penggunaan, pengevaluasian, dan penentuan produk atau jasa yang mereka

    harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka (Anoraga, 2009:223).

    Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di

    luar diri manusia (eksternal) dan faktor-faktor yang ada di dalam diri

    manusia (internal). Perilaku konsumen dipengaruhi oleh empat faktor

    (Anoraga, 2009: 227), yaitu:

    a. Faktor Budaya

    Budaya adalah penentu yang mendasar dari keinginan dan perilaku

    seseorang. Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang

    diterima masyarakat secara menyeluruh dan tersebar kepada

    anggota-anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol. Subbudaya

    yang lebih kecil yang menyediakan identifikasi dan sosialisasi yang

    lebih spesifik bagi anggota-anggotanya. Kelas sosial adalah sebuah

    kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam

    masyarakat, yang tersusun dalam sebuah hierarki dan para anggota

    dalam setiap hierarki memiliki nilai, minat dan perilaku yang relatif

    sama.

    b. Faktor sosial

    Dalam faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga,

    peranan dan status. Kelompok referensi adalah kelompok yang

  • 18

    secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sikap dan

    perilaku seseorang. Para anggota keluarga juga dapat memberikan

    pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Kedudukan

    seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian

    peranan dan status. Setiap peran akan mempengaruhi perilaku

    pembelian seseorang.

    c. Faktor Pribadi

    Yang dimaksud dengan faktor pribadi meliputi usia dan tingkat daur

    hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian

    dan konsep diri.

    d. Faktor psikologis

    Faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran

    keyakinan, dan sikap.

    Umpan balik ke konsumen

    Evaluasi pasca pembelian

    Gambar 2.1

    Model perilaku Assael (1995)

    Konsumen

    individu

    Pengaruh

    lingkungan

    Pengambilan keputusan

    konsumen

    Respon konsumen

  • 19

    Sumber: Anoraga, P (2009:226)

    2. Relationship marketing

    Istilah Relationship marketing diperkenalkan pada dekade 1980-an dan

    merupakan sebuah konsep yang relatif baru dan terus berkembang. Definisi

    relationship marketing oleh Leonard Berry adalah merupakan upaya

    menarik, mempertahankan dan dalam organisasi multijasa meningkatkan

    hubungan pelanggan (Sunyoto, 2015).

    Duncan dan Moriaty (dalam Marwanto, 2015: 68) mendefinisikan

    relationship marketing adalah pendekatan pemasaran kepada pelanggannya

    untuk mencapai kepuasan maksimum pelanggan.

    Menurut Tjiptono (1996:161) relationship marketing adalah suatu

    kemitraan jangka panjang dengan pelanggan secara terus menerus sehingga

    diharapkan dapat terjadi bisnis ulangan (repeat business).

    Hasan (2013) mendefinisikan relationship marketing sebagai strategi

    transaksi antara pembeli dan penjual secara berkelanjutan, tidak berakhir

    setelah penjualan selesai.

    Sementara itu Kotler (2007:189) mendefinisikan relationship

    marketing yaitu merupakan proses mengelola informasi rinci tentang

    masing-masing pelanggan demi memaksimalkan pelanggan.

    Relationship marketing memiliki manfaat yaitu (Marwanto, 2015:71-

    72) :

  • 20

    a. Ikatan struktural

    Dengan adanya relationship marketing bisa dipastikan bahwa

    beberapa badan usaha yang terdapat dalam sebuah perusahaan

    akan bersatu dan bekerjasama untuk memberikan pendekatan atau

    program yang dapat menarik minat konsumen.

    b. Manfaat ekonomis

    Relationship marketing memiliki manfaat ekonomis karena dapat

    menghemat biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan.

    c. Manfaat sosial

    Dengan adanya relationship marketing, seorang penjual harus bisa

    menciptakan hubungan sosial yang baik dengan pelanggan. Salah

    satu caranya adalah dengan memberikan perhatian kepada

    pelanggan dengan mempelajari kebutuhan dan keinginan

    pelanggan secara individual.

    Kerangka kerja strategi relationship marketing adalah:

    a. Mengidentifikasi, memelihara, dan meningkatkan hasil dari

    pelanggan terbaik, melalui hubungan jangka panjang yang

    interaktif dan bernilai tambah

    b. Menjalin hubungan kemitraan dengan pelanggan secara terus

    menerus untuk mendorong timbulnya kesetiaan pelanggan yang

    dapat menciptakan transaksi ulangan

  • 21

    Barnes (2003) dalam bukunya menjelaskan sifat yang terdapat dari

    suatu hubungan adalah kepercayaan, komitmen, komunikasi dan

    pemahaman. Begitu juga dengan Ndubisi (2007:98) menyatakan bahwa

    kunci pokok dari relationship marketing adalah komunikasi, kepercayaan,

    komitmen, dan penanganan masalah.

    Indikator yang digunakan untuk mengukur relationship marketing

    dalam Kurniasari (2017) adalah:

    a. Kepercayaan

    keyakinan bahwa sebuah pihak akan memenuhi janjinya dalam

    hubungan tersebut.

    b. Komitmen

    orientasi jangka panjang dalam suatu hubungan termasuk

    keinginan untuk mempertahankan hubungan itu, baik dalam senang

    atau susah.

    c. Komunikasi

    memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang

    dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan

    keluhan pelanggan.

    d. Penanganan konflik

    kemampuan untuk menghindari konflik nyata sebelum muncul

    masalah dan mendiskusikan solusi secara terbuka ketika masalah

    muncul.

  • 22

    3. Citra perusahaan

    Kotler (2000:338) mendefinisikan citra adalah persepsi masyarakat

    terhadap perusahaan atau produknya. Menurut Kotler citra yang efektif

    memiliki 3 hal:

    a. Memantapkan karakter produk dan usulan nilai.

    b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga

    tidak dikacaukan dengan karakter pesaing.

    c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekesar citra

    mental.

    Beberapa faktor yang mempengaruhi citra perusahaan (Mayer dalam

    Okatviani, 2012) yaitu sebagai berikut:

    a. Pelayanan

    Atribut pelayanan konsumen yang berperan dalam pembentukan

    image perusahaan di mata pelanggan yang langsung dapat

    dirasakan oleh para pelanggan.

    b. Fasilitas fisik

    Fasilitas fisik sebagai penunjang bangunan pokok dan produk

    yang dijual juga mempunyai pengaruh yang kuat bagi konsumen.

    c. Kualitas produk dan jasa

    Kualitas sering dianggap sebagai ukuran relatif suatu produk atau

    jasa yang terdiri atas kualitas desain yang merupakan fungsi

    spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah ukuran

  • 23

    seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi persyaratan atau

    spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan.

    Indikator citra menurut Kotler (2007) :

    a. Lokasi

    Tempat untuk melakukan aktifitas usaha, dalam hal ini lokasi

    perusahaan harus strategis dan dekat dengan daerah pemasaran.

    b. Administrasi

    Merupakan tata cara atau proses untuk mendapatkan pelayanan

    dari bank yang ahrus dilalui oleh nasabah.

    c. Kecepatan dan akurasi melakukan transaksi

    Merupakan aktifitas rutin yang dilakukan dalam sebuah lembaga

    perbankan untuk melaksanakan aktifitas keuangan yang

    dibutuhkan nasabah.

    d. Fasilitas

    Merupakan atribut yang menunjang kenyamanan dari nasabah

    selama menggunakan jasa perbankan.

    4. Kepuasan

    Kepuasan menurut Barnes (2003:64) adalah tanggapan pelanggan atas

    terpenuhinya kebutuhannya. Kepuasan menurut Kotler (2000:42) adalah

    perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

    membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja suuatu produk

  • 24

    atau harapan-harapannya. Kepuasan didefinisikan oleh Engel, Black dan

    Miniard (1995:210) adalah evaluasi pascakonsumsi bahwa suatu alternatif

    yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.

    Definisi kepuasan pelanggan itu sangat bervariasi, dan karenanya akan

    memberikan pemahaman yang lebih luas, misalnya (Hasan, 2013:89-90) :

    a. Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan respons terhadap evaluasi

    ketidaksesuaian yang dipersiapkan antara harapan sebelum pembelian

    dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.

    b. Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan evaluasi purnabeli dimana

    alternatif yang dipilih sekarang kurangnya sama atau melampaui

    harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil

    tidak memenuhi harapan.

    c. Kepuasan atau ketidakpuasan sebagai evaluasi purnabeli, dimana

    persepsi terhadap kinerja produk yang dipilih memenuhi atau melebihi

    harapan sebelum pembelian. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak

    dapat memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah ketidakpuasan.

    d. Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan suatu perasaan konsumen

    sebagai respons terhadap produk barang atau jasa yang telah

    dikonsumsi.

    e. Kepuasan atau ketidakpuasan merupakan perbandingan antara produk

    yang dirasakan dengan yang diprediksi sebelum produk dibeli

    dikonsumsi. Jika yang dirasakan konsumen melebihi dugaannya

  • 25

    konsumen akan merasa puas, sebaliknya jika yang dirasakan lebih

    rendah dari harapannya, konsumen akan merasa tidak puas.

    Manfaat kepuasan pelanggan (Hasan, 2013) :

    a. Pendapatan

    Pelanggan yang benar-benar puas berkontribusi 2,6 kali terhadap

    pendapatan di banding pelanggan yang agak puas

    Pelanggan yang benar-benar puas berkontribusi 17 kali terhadap

    pendapatan disbanding pelanggan yang agak puas

    Penurunan kepuasan pelanggan mengakibatkan penurunan

    pendapatan 1,8 kali

    Pelanggan yang puas yang paling mungkin untuk berbagi

    pengalaman dengan orang lain lima sampai enam orang.

    Sebaliknya, pelanggan yang tidak puas akan mengatakan

    pengalaman yang mengecewakan

    Pelanggan yang tidak puas memutuskan untuk: menghentikan

    membeli produk (barang atau jasa), mengeluh kepada perusahaan

    atau kepada pihak ketiga, dan mengembangkan komunikasi

    negatif dari mulut ke mulut.

    b. Reaksi terhadap produsen berbiaya rendah

    Cukup banyak fakta bahwa pelanggan yang bersedia membayar harga

    yang lebih mahal untuk pelayanan dan kualitas produk yang lebih baik.

  • 26

    Strategi fokus pada kepuasan pelanggan merupakan alternative terbaik

    dalam memertahankan pelanggan untuk menghadapi para produsen

    berbiaya rendah

    c. Manfaat ekonomis

    Berbagai studi menunjukkan bahwa mempertahankan dan memuaskan

    pelanggan saat ini jauh lebih mudah dibandingkan terus menerus

    berupaya menarik atau memprospek pelanggan baru, biaya

    mempertahankan pelanggan lebih murah empat sampai enam kali lipat

    dibandingkan mencari pelanggan baru (Hasan, 2013).

    d. Pelanggan yang puas dapat:

    Menjadikan hubugan antara perusahaan dan pelanggannya

    menjadi harmonis

    Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan

    terciptanya loyalitas pelanggan

    Menjadi advocator bagi perusahaan

    Membentuk rekomendasi positif dari mulut ke mulut yang sangat

    menguntungkan bagi perusahaan.

    Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan Kotler (2007)

    adalah sebagai berikut:

  • 27

    a. Profesionalitas

    Merupakan kinerja karyawan perusahaan dalam memberikan

    pelayanan terhadap konsumen.

    b. Ketanggapan pelayanan

    Adanya perhatian perusahaan dalam menanggapi konsumen maupun

    keluhan yang disampaikan konsumen.

    c. Keberadaan pelayanan

    Merupakan sikap supel dan komunikatif yang dikembangkan oleh

    perusahaan terhadap konsumen.

    d. Kepuasan menyeluruh

    Kepuasan yang dirasakan konsumen atas kualitas pelayanan yang telah

    diperoleh.

    e. Penataan tempat

    Kebersihan gedung dan ruangan perusahaan yang harus diperhatikan

    untuk kenyamanan konsumen.

    5. Loyalitas

    Loyalitas pelanggan merupakan kecenderungan pelanggan untuk

    memilih nilai yang ditawarkan diatas alternatif tawaran organisasi pesaing

    (Assauri, 2013:14-15).

    Menurut Kotler (dalam Zulkifli, 2012:57) menyatakan bahwa

    pelanggan dikatakan loyal apabila mereka mempunyai komitmen yang kuat

  • 28

    untuk menggunakan atau membeli lagi secara rutin suatu produk dan ada

    niat untuk memakai produk tersebut dimasa yang akan datang.

    Hasan (2013) mendefinisikan loyalitas merupakan perilaku yang

    terkait dengan merek sebuah produk, termasuk kemungkinan

    memperbaharui kontrak merek dimasa yang akan datang, berapa

    kemungkinan pelanggan mengubah dukungannya, berapa kemungkinan

    keinginan pelanggan untuk meningkatkan citra positif.

    Menurut Griffin (dalam Putri dan Sunarti, 2018) menyebutkan

    beberapa ciri sebuah pelanggan dianggap loyal, antara lain:

    a. Melakukan pembelian secara teratur (repeat buyer). Pelanggan

    akan kembali membeli barang/jasa yang ditawarkan

    b. Melakukan pembelian antar lini produk dan jasa (purchase across

    product and service). Pelanggan yang melakukan pembelian antar

    lini produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan

    c. Mereferensikan kepada orang lain (reference other). Pelanggan

    akan berbicara baik tentang produk/jasa yang ditawarkan kepada

    kerabatnya

    d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing (demonstrates

    immunity to the full of competions). Pelanggan yang loyal

    umumnya tidak akan tertarik terhadap tawaran produk sejenis

    yang dihasilkan oleh pesaing.

    Manfaat Loyalitas menurut Hasan (2013:121) adalah:

  • 29

    a. Mengurangi biaya pemasaran

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biaya untuk

    mendapatkan pelanggan baru enam kali lebih besar dibandingkan

    dengan biaya untuk memertahankan pelanggan yang ada. Biaya

    iklan dan bentuk-bentuk promosi lain dikeluarkan dalam jumlah

    besar belum tentu dapat menarik pelanggan baru karena tidak

    gampang membentuk sikap positif terhadap merek.

    b. Trade leverage

    Merek yang memiliki citra kualitas tinggi, akan memaksa

    konsumen membeli secara berulang-ulang dan bahkan mengajak

    konsumen lain untuk membeli merek tersebut.

    c. Menarik pelanggan baru

    Pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan ketidakpuasannya

    kepada 8 hingga 10 orang. Sebaliknya bila puas akan

    menceritakan bahkan merekomendasikan kepada orang lain untuk

    memilih produk yang tekah memberikan kepuasan

    d. Merespons ancaman pesaing

    Jika pesaing mengembangkan produk yang lebih superior,

    perusahaan memiliki kesempatan untuk membuat produk yang

    lebih baik dalam jangka waktu tertentu karena bagi pesaing

    relative sulit untuk mempengaruhi pelanggan-pelanggan yang

    setia.

  • 30

    Indikator loyalitas menurut Griffin (dalam Zaldi, Irda, dan Desiyanti

    2013):

    a. Melakukan pembelian ulang secara teratur

    b. Membeli antar lini produk dan jasa

    c. Merefensikan kepada orang lain

    d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

    C. Kerangka Penelitian

    Kerangka berpikir atau kerangka penelitian menurut Sekaran merupakan

    model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

    yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting (Sumarni dan Wahyuni,

    2006:27).

    Berdasarkan telaah pustaka dan kerangka teori yang dipaparkan diatas,

    maka dapat dirumuskan kerangka penelitian sebagai berikut:

  • 31

    Gambar 2.2

    Kerangka Penelitian

    D. Hipotesis

    Untuk lebih mengarahkan jawaban yang dikehendaki dari rumusan masalah

    yang sudah dibuat, suatu penelitian yang bersifat deskriptif tidak sekedar mencari

    deskripsi fenomena, melainkan ingin menjelaskan lebih detail tentang keterkaitan

    fenomena dengan variabel lain perlu dibuat hipotesis.

    Hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan sementara yan diungkapkan

    secara deklaratif (Sumarni dan Wahyuni, 2006:32-43). Menurut Sujarweni

    (2015:68) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitan

    yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis dalam

    penelitian ini adalah:

    Relationship

    marketing

    Citra

    perusahaan

    Kepuasan

    nasabah

    Loyalitas

    nasabah

  • 32

    1. Pengaruh Relationship marketing terhadap Loyalitas nasabah

    Relationship marketing memiliki pengaruh langsung terhadap

    loyalitas, hal ini karena adanya rasa puas yang mereka rasakan dari hasil

    konsumsi mereka terhadap bank (Sudirman, 2007). Hal ini sesuai dengan

    penelitian yang dilakukan Synathra dan Sunarti (2018) dimana relationship

    marketing berpengaruh terhadap loyalitas karena nasabah merasa senang

    karena pelayanan yang diberikan sesuai harapan.

    Apriliani (2014) juga menyebutkan bahwa relationship marketing

    yang dilakukan sungguh-sungguh akan menghasilkan loyalitas yang tinggi

    dari para nasabah. Pratiwi (2014) dalam penelitiannya juga menyatakan

    bahwa relationship marketing berpengaruh terhadap loyalitas. Selain itu

    Kadek (2013) hasil penelitannya juga menunjukkan relationship marketing

    berpengaruh terhadap loyalitas.

    Maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H1: Relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap loyalitas nasabah.

    2. Pengaruh Citra perusahaan terhadap Loyalitas nasabah

    Apriyanti, Djasuro dan Lutfi (2017) mengungkapkan jika citra

    perusahaan berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Sejalan dengan

    Nurudin (2018) yang menyatakan jika citra perusahaan berpengaruh positif

    terhadap loyalitas, jika citra dari sebuah perusahaan baik maka pelanggan

    akan memiliki rasa kebanggaan menjadi pengguna produk atau jasa

  • 33

    tersebut. Zaldi, Irda dan Desiyanti (2013) menyebutkan citra bank

    berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

    Menurut Suratno (2016) citra perusahaan yang baik dapat

    meningkatkan loyalitas pelanggan. Mutmainnah (2017) dalam

    penelitiannya juga menyatakan bahwa citra perusahaan berpengaruh

    terhadap loyalitas nasabah.

    Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai

    berikut:

    H2: Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    3. Pengaruh Relationship marketing terhadap Loyalitas nasabah melalui

    Kepuasan nasabah

    Setyo, Tri dan Mukeri (2016) menyatakan bahwa kepuasan nasabah

    berpengaruh langsung sebagai mediasi hubungan relationship marketing

    terhadap loyalitas nasabah. Sejalan dengan Khotimah, Suharyono dan

    Hidayat (2016) yang menyatakan bahwa kepuasan nasabah merupakan

    mediasi sempurna karena loyalitas nasabah tidak akan terjadi tanpa adanya

    kepuasan nasabah. Dewantara, Sriono dan Ayu 2014) dalam penelitiannya

    juga menyatakan bahwa secara tidak langsung relationship marketing

    berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan.

    Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai

    berikut:

  • 34

    H3: Relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Loyalitas nasabah melalui Kepuasan nasabah

    4. Pengaruh Citra perusahaan terhadap Loyalitas nasabah melalui

    Kepuasan nasabah

    Kepuasan nasabah mempunyai peran yang sangat penting terhadap

    loyalitas nasabah yakni dengan meningkatkan citra perusahaan

    (Mutmainnah, 2017). Ilhami (2011) menyatakan citra perusahaan dapat

    meningkatkan loyalitas melalui kepuasan, hal ini karena kepuasan

    memedasi sempurna citra perusahaan terhadap loyalitas.

    Kartika (2017) juga menyatakan bahwa citra perusahaan berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas melalui kepuasan.

    Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H4: Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Loyalitas nasabah melalui Kepuasan nasabah.

  • 35

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis penelitian

    Penelitian adalaah suatu penyelidikan yang sistematis, terkendali, empiris,

    dan kritis mengenai fenomena-fenomena alam yang dibimbing oleh teori dan

    hipotesis mengenai hubungan ynag diduga antarfenomena (Kerlinger dalam

    Sumarni dan Wahyuni, 2006:2).

    Penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif adalah upaya untuk

    mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat

    populasi. Sementara itu jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah penelitian kuantitatif. Menurut Kasiram penelitian kuantitatif adalah

    suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka

    sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui

    (Sujarweni, 2015:39).

    B. Lokasi dan waktu penelitian

    Penelitian ini dilakukan BPRS Suriyah Kantor Cabang Salatiga, yang

    beralamatkan di Jl. Soekarno Hatta No. 3, Cebongan Salatiga Telp. (0298)

    3429655 Fax. (0298) 3429256 . peneliti melakukan penelitian yang dilakukan

    pada bulan September 2018.

  • 36

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006) populasi merupakan

    keseluruhan obyek yang diteliti dan teriri atas sejumlah individu, baik yang

    terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infite).

    Sedangkan menurut Sujarweni (2015: 80) populasi adalah keseluruhan

    jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karateristik dan

    kualitas tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian

    ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi adalah nasabah BPRS

    Suriyah Salatiga yang berjumlah 400 orang nasabah.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari sejumlah karateristik yang dimiliki oleh

    populasi yang digunakan untuk penelitian (Sujarweni, 2015:81).

    Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:69-70) sampel adalah bagian

    populasi yang digunakan untuk memperkirakan karateristik populasi. Oleh

    karena itu, sampel yang diambil harus representatife atau mewakili dia.

    Adapun teknik sampel yang digunakan untuk menentukan jumlah

    sampel dalam penelitian ini dengan rumus slovin adalah sebagai berikut:

    n =

    Di mana:

    n = Ukuran sampel

  • 37

    N = Populasi

    e = Toleransi error

    Berikut perhitungan sampel dengan toleransi error 10% adalah

    sebagai berikut:

    n =

    n =

    n = 80

    Berdasarkan perhitungan sampel diatas maka peneliti menggunakan

    sampel sebanyak 80 responden. Teknik pengambilan sampel yang

    digunakan yaitu Accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

    berdasarkan kebetulan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dapat

    digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui

    itu cocok sebagai sumber data. Dalam hal ini nasabah yang kebetulan

    bertemu dengan peneliti di BPRS Suriyah Salatiga.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk

    mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup

    penelitian. Teknik untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

  • 38

    1. Data primer

    Data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kuesioner

    merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

    seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden

    untuk dijawab (Sujarweni, 2015:87-94). Kuesioner yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah kuesioner tertutup karena alternatif jawaban telah

    disediakan, dalam penelitian ini kuesioner disebarkan kepada nasabah

    BPRS Suriyah Salatiga untuk mengetahui pengaruh relationship marketing

    dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah

    sebagai variabel intervening.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui perantara atau

    diperoleh secara tidak langsung dari jurnal, buku, majalah dan statistik.

    E. Skala Pengukuran

    Untuk data penelitian yang berjenis kuantitatif, maka diperlukan skala

    pengukuran kuesioner. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang

    digunakan sebagai dasar untuk menentukan seberapa panjang interval yang ada

    dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran

    akan menghasilkan data kuantitatif (angka asli).

    Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala numerik, skala

    numerik sama dengan skala perbedaaan semantik dengan memberikan angka

  • 39

    sebagai penilaian diantara dua nilai ekstrem yang ada. Angka bisa menggunakan

    5 atau 7 poin (Sumarni dan Wahyuni, 2006:61).

    Skala pengukuran terbagi atas beberapa skala, yang mempunyai skor

    penilaian 0-10. Semakin ke kiri 0 semakin tidak setuju dan semakin kearah kanan

    10 maka akan semakin setuju atau sangat baik.

    Tabel 3.1

    Skala Numerik

    Sangat

    Tidak

    Setuju

    (STS)

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Sangat

    Setuju

    (SS)

    F. Definisi Konsep dan Operasional

    Definisi operasional adalah variabel penelitian yang dimaksudkan untuk

    memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis, instrument,

    serta sumber pengukuran berasal dari mana (Sujarweni, 2015:77-103).

    Setiap konsep variabel yang digunakan dalam suatu penelitian harus

    memiliki definisi secara jelas karena tanpa definisi yang jelas dapat

    menimbulkan pengertian berbeda dan ini akan mengundang masalah. Dalam

    penelitian, definisi yang dimaksud adalah definisi operasional yang dinyatakan

    dalam bentuk spesifik dan merupakan kriteria yang dapat diuji secara empiris.

  • 40

    Kerlinger mendefinisikan variabel adalah bentuk konsepsi atau sifat yang

    akan dipelajari. Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari

    suatu nilai yang berbeda sehingga variabel merupakan suatu yang bervariasi.

    Variabel pun merupakan suatu kualitas dan dari variabel, peneliti dapat

    menganalisis serta menarik kesimpulan (Sumarni dan Wahyuni, 2006:21-26).

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Variabel Bebas (Independen)

    Sumarni dan Wahyuni (2006:22) mendefinisikan variabel bebas atau

    independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab

    berubahnya atau timbulnya variabel terikat (dependen).

    Variabel independen dalam penelitian ini meliputi:

    a. Relationship marketing (X1)

    b. Citra perusahaan (X2)

    2. Variabel Intervening

    Adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara

    variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak

    langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan

    variabel penyela atau antara yang terletak di antara variabel independen

    dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi

    berubahnya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2015:39).

    Sumarni dan Wahyuni (2006:22) mendefinisikan variabel intervening

    sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperkuat atau

  • 41

    memperlemah) hubungan antara variaebl independen dengan variabel

    dependen, tetapi tidak dapat diamatai dan diukur atau dimanipulasi. Dalam

    penelitian ini variabel intervening yang digunakan adalah kepuasan (Z).

    3. Variabel Terikat (Dependen)

    Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:22) variabel terikat yaitu

    merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh adanya variabel

    bebas.

    Sedangkan menurut Sujarweni (2015:75-76) variabel terikat atau

    dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

    karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini varibel terikat yang

    digunakan adalah loyalitas nasabah (Y).

    Untuk lebih jelas, definisi konsep dan operasional variabel diatas akan

    dijelaskan dan diuraikan pada tabel berikut ini:

    Tabel 3.2

    Definisi konsep operasional

    No. Variabel

    penelitian Definisi Operasional Indikator

    1. Relationship

    marketing

    (X1)

    Relationship marketing adalah

    transaksi secara berkelanjutan

    dan tidak berakhir setelah

    penjualan selesai. Pemasaran

    tidak lagi cukup hanya

    menekankan faktor kualitas dan

    Indikator relationship

    marketing dalam

    Kurniasari (2017) adalah:

    a. Kepercayaan

    b. Komitmen

  • 42

    layanan, namun juga harus

    membina hubungan pertemanan

    kepada semua pihak yang

    berkontribusi dalam penciptaan

    nilai (Kadek, 2013).

    c. Komunikasi

    d. Penanganan konflik

    2. Citra

    perusahaan

    (X2)

    Citra adalah persepsi

    masyarakat terhadap perusahaan

    atau produknya (Kotler, 2000).

    Indikator citra menurut

    Kotler (2007) :

    a. Lokasi

    b. Administrasi

    c. Kecepatan dan

    akurasi melakukan

    transaksi

    d. Fasilitas

    3. Kepuasan

    nasabah (Z)

    Kepuasan atau ketidakpuasan

    sebagai evaluasi purna beli,

    dimana persepsi terhadap

    kinerja produk yang dipilih

    memenuhi atau melebihi

    harapan sebelum pembelian.

    Apabila persepsi terhadap

    kinerja tidak dapat memenuhi

    harapan, maka yang terjadi

    adalah ketidakpuasan (Hasan,

    2013).

    Indikator kepuasan

    menurut Kotler (2007) :

    a. Profesionalitas

    b. Ketanggapan

    pelayanan

    c. Keberadaan

    pelayanan

    d. Kepuasan menyeluruh

    e. Penataan tempat

  • 43

    4. Loyalitas

    nasabah (Y)

    Loyalitas merupakan perilaku

    yang terkait dengan merek

    sebuah produk, termasuk

    kemungkinan memperbaharui

    kontrak merek dimasa yang

    akan datang, berapa

    kemungkinan pelanggan

    mengubah dukungannya, berapa

    kemungkinan keinginan

    pelanggan untuk meningkatkan

    citra positif (Hasan, 2013).

    Indikator loyalitas menurut

    Griffin (2005) dalam Zaldi

    dan Desiyanti (2013):

    a. Melakukan pembelian

    ulang secara teratur

    b. Membeli antar lini

    produk dan jasa

    c. Merefensikan kepada

    orang lain

    d. Menunjukkan

    kekebalan terhadap

    tarikan dari pesaing.

    Sumber: Data Sekunder, diolah 2018.

    G. Instrumen Penelitian

    Menurut Suharsimi instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang

    dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

    kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

    Instrumen penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner tertutup,

    kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

    untuk dijawabnya (Sujarweni, 2015:97-98).

  • 44

    Kuesioner yang telah diisi oleh responden dan dikumpulkan kemudian

    dideskripsikan melalui data untuk mengetahui pengaruh relationship marketing

    dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah

    sebagai variabel intervening.

    H. Uji Instrumen Penelitian

    Dalam penelitian kuantitatif uji instrument yang digunakan adalah uji

    validitas dan uji reliabilitas, berikut adalah penjelasan mengenai uji validitas dan

    uji reliabilitas:

    1. Uji Instrumen

    Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif,dimana

    dalam data ini terdapat variabel-variabel yang harus didefinisikan

    operasionalnya dilakukan dengan menggunakan uji:

    a. Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

    kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

    kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

    oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Uji signifikansi dilakukan

    dengan membandingkan nilai r hitung (nilai Corrected Item-Total

    Correlation pada output Cronbach alpha) dengan nilai r tabel untuk

    degree of freedom (df)= n-2. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan

  • 45

    berkorelasi positif maka butir atau pertanyaan tersebut valid

    (Sujarweni, 2015:158).

    b. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan

    valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

    merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2001).

    Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang

    terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

    Suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki Cronbach Alpha >

    0,60.

    2. Uji Asumsi klasik

    Pengujian ini dilakukan untuk melihat model kemungkinan adanya

    gejala Heteroskedastisitas, yaitu menunjukkan adanya varian yang tidak

    konstan dari variabel residual. Multikolinearitas yang merupakan keadaan

    dimana satu atau lebih variabel bebas dapat dinyatakan sebagai kombinasi

    dari variabel bebas lainnya (Sujarweni, 2015:158-159).

    a. Uji Multikolinearitas

    Uji multikoliniearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

    variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel

    independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen

    akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini

  • 46

    juga menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan

    mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel

    independen terhadap variabel dependen. Jika VIF yang dihasilkan

    diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Sujarweni,

    2015:158-159).

    b. Uji Heteroskedastisitas

    Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaaan variance residual

    suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara

    memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat

    dilihat dengan pola gambar. Scatterplot regresi yang tidak terjadi

    heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar diatas dan dibawah

    atau disekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas

    atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk

    pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar

    kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola (Sujarweni,

    2015:159-160).

    c. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

    variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

    diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual

  • 47

    mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji

    statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

    d. Uji Linearitas

    Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

    digunakan sudah benar atau tidak (Ghozali, 2013:160-166).

    3. Uji Statistik

    Uji statistik dalam penelitian ini meliputi uji t, uji F dan uji koefisien

    determinasi ( yang akan dijelaskan sebagai berikut:

    a. Uji t

    Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang

    digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

    individual mempengaruhi variabel dependen.

    Kriteria pengujian:

    1.) Jika Sig > 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima.

    2.) Jika Sig ˂ 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak.

    b. Uji F

    Uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk

    mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas secara bersama

    sama terhadap variabel tidak bebas yaitu Loyalitas nasabah

    (Sujarweni, 2015:161-164).

  • 48

    Kriteria pengujian:

    1.) Jika Sig > 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima.

    2.) Jika Sig ˂ 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak.

    c. Uji Koefisien Determinasi ( )

    Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui prosentase

    perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel

    bebas (X). Jika R² semakin besar, maka prosentase perubahan variabel

    tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin

    tinggi. Jika R² semakin kecil, maka prosentase perubahan variabel

    tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin

    rendah.

    I. Alat Analisis

    Penelitian kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 21.0 (Statistical

    Product and Service Sollution). SPSS merupakan salah satu software yang dapat

    digunakan untuk membantu pengolahan, perhitungan dan analisis data secara

    statistik (Sujarweni, 2015:127, 164). Selain itu digunakan analisis jalur (path

    analysis), Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear

    berganda, atau adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan

    kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.

    Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya

  • 49

    tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel

    tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga memediasi

    hubungan kedua variabel ini (Ghozali, 2013:249-251).

  • 50

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    A. Deskripsi Objek Penelitian

    1. Gambaran BPRS Suriyah cabang Salatiga

    Bank syariah suriyah atau juga yang disebut dengan Bank pembiayaan

    rakyat Syariah “Suriyah” didirikan di Cilacap sebuah kota kabupaten di barat

    daya provinsi Jawa Tengah yang menjadi tempat kantor pusat. Didirikan

    dengan akta No. 3 notaris Naimah, SH pada tanggal 6 Januari 2005 dan telah

    di sahkan oleh Department Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor :

    C-02469 HT.01.01 tahun 2005 tertanggal 31 Januari 2005, masuk dalam

    Berita Negara Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2005 dan tambahan

    Berita Negara Nomor 8311 serta beberapa kali mengalami perubahan

    anggaran dasar yang terakhir Akta Notaris No.14 tanggal 12 Juni 2012 yang

    dibuat dihadapan Notaris Sumardi, SH Notaris di Cilacap dan telah diterima

    oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan Surat

    Nomor AHU-AH 01.10-23812 tanggal 29 Juni 2012.

    Bank Syariah Suriyah mulai beroperasi menjalankan kegiatan usaha

    dibidang perbankan syariah sejak tanggal 1 April 2005 setelah mendapat

    salinan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.7/14/KEP.GBI/2005

    tanggal 21 Maret 2005.

  • 51

    Setelah beroperasi selama kurang lebih 1 tahun, per Desember

    2013 asset BPRS Suriyah telah mencapai Rp 68.23 Milyar,- dan per

    Desember 2015 memiliki asset sebesar Rp 104.944 Milyar. Peningkatan

    asset ini dikarenakan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (simpanan) cukup

    besar dan didukung jaringan kantor yang banyak.

    Selain kantor pusat, saat ini BPRS Suriyah memiliki kantor 6 kas

    dan 5 kantor cabang meliputi: Kantor Kas di Pasar Kroya, Payment

    Point di RSI Fatimah, Kantor Kas di Sidareja, Kantor kas Majenang serta

    pada tanggal 16 Oktober 2010 telah membuka kantor Cabang baru di

    Semarang yaitu di Jl Indraprasta No. 39 Semarang dan Kantor Kas

    Semarang Timur di Jl. Supriyadi Semarang. Pada tanggal 24 juni 2013

    dibuka kantor Cabang baru dikudus yang beralamatkan di ruko kereta api

    (KAI) blok A No.1 Jl Ahmad Yani kudus Tlp.(0291)440612

    fax.(0291)440613. Pada tahun 2015 tepatnya tanggal 12 Januari 2015

    BPRS Suriyah membuka Cabang di Slawi yang beralamatkan di Jl

    Ahmad Yani No.53 Slawi. Kemudian pada tanggal 16 Januari 2016

    Alhamdulillah BPRS Suriyah kembali membuka cabang di Pekalongan

    yang beralamatkan di Jl Raya Sapugarut No. 138 Buaran Pekalongan.

    Pada tanggal 23 Januari 2017 membuka cabang di Salatiga yang

    beralamatkan di Jl. Soekarno Hatta No. 3, Cebongan-Salatiga Telp.

    (0298) 3429655 Fax. (0298) 3429256 .

  • 52

    2. Visi dan Misi BPRS Suriyah cabang Salatiga

    a. Visi

    1.) Menjadi BPRS yang kompetitif, efisien, dan memiliki prinsip

    kehati-hatian

    2.) Mampu membantu sector riil secara nyata melalui kegiatan

    pembiayaan berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam rangka

    keadilan, tolong menolong, menuju kebaikan dan kemaslahatan

    umat

    3.) Sehat diukur dari ketentuan peraturan bank Indonesia

    4.) Memperluas pelayanan jaringan

    5.) Pembinaan sumberdaya insani ( SDI ) yang professional dan

    berintegritas

    b. Misi

    1) Ikut membangun ekonomi umat

    2) Menyediakan produk-produk perbankan syariah yang mampu

    menorong masyarakat untuk menjalankan bisnis secara

    produktif, efisien dan akuntabel

    3) Pertumbuhan bank secara optimal

    4) Memelihara hubungan kerja yang baik

    B. Deskripsi Data Responden

    Pada penelitian di BPRS Suriyah cabang Salatiga terdapat karateristik

    pada setiap responden. Data penelitian didapatkan dari hasil kuesioner yang

  • 53

    dibagikan terhadap 80 responden, adapun karateristik yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, serta

    pendidikan terakhir yang ditempuh.

    1. Jenis Kelamin

    Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin

    dan kelompok yaitu Laki-laki dan Perempuan. Untuk mengetahui

    proporsi jenis kelamin dengan jelas maka dapat dilihat pada tabel

    dibawah ini:

    Tabel 4.1

    Jenis kelamin responden

    JENIS KELAMIN

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    Laki-laki 21 26.3 26.3 26.3

    Perempuan 59 73.8 73.8 100.0

    Total 80 100.0 100.0

    Sumber: data primer, 2017

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden

    terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 59 orang dengan presentase

    sebanyak 73,8%, kemudian untuk sisanya responden laki-laki sebanyak

    21 orang atau 26,3%.

    2. Usia Responden

    Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi 4

    yaitu < 20 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, dan 41-50 tahun. Untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

  • 54

    Tabel 4.2

    Usia Responden

    USIA

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

  • 55

    Tabel 4.3

    Pendidikan Terakhir Responden

    PENDIDIKAN TERAKHIR

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    SD 55 68.8 68.8 68.8

    SMP 9 11.3 11.3 80.0

    SMA 3 3.8 3.8 83.8

    S1 13 16.3 16.3 100.0

    Total 80 100.0 100.0

    Sumber: data primer, 2017

    Berdasarkan tabel 4.3 diketahui responden dengan pendidikan

    terakhir SD yaitu sejumlah 55 responden atau 68,8% SMP sejumlah 9

    atau 11,3% SMA 3 responden atau 3,8% S1 13 atau 16,3%.

    C. Analisis Data

    Dalam penelitian ini analisis data digunakan untuk menunjukkan

    pengukuran pengaruh relationship marketing dan citra perusahaan terhadap

    loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel intervening.

    1. Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau sah tidaknya

    suatu kuesioner (Ghozali, 2013:52). Jadi, validitas ingin mengukur

    apakah kuesioner telah dibuat dengan betul. Suatu kuesioner dinyatakan

    valid atau tidak jika nilai rhitung > rtabel dan berkorelasi positif

    (Sujarweni, 2015:158). Hasil uji validitas yang didapatkan dapat dilihat

    pada tabel dibawah ini:

  • 56

    Tabel 4.4

    Hasl uji validitas

    Variabel Item Total score

    correlation

    r tabel

    0,05 Keterangan

    Relationship

    marketing

    Butir 1 0,545 0,219 Valid

    Butir 2 0,538 0,219 Valid

    Butir 3 0,659 0,219 Valid

    Butir 4 0,734 0,219 Valid

    Butir 5 0,564 0,219 Valid

    Butir 6 0,436 0,219 Valid

    Butir 7 0,701 0,219 Valid

    Butir 8 0,514 0,219 Valid

    Butir 9 0,531 0,219 Valid

    Butir 10 0,286 0,219 Valid

    Citra perusahaan

    Butir 1 0,657 0,219 Valid

    Butir 2 0,700 0,219 Valid

    Butir 3 0,678 0,219 Valid

    Butir 4 0,714 0,219 Valid

    Kepuasan

    nasabah

    Butir 1 0,706 0,219 Valid

    Butir 2 0,797 0,219 Valid

    Butir 3 0,821 0,219 Valid

  • 57

    Butir 4 0,725 0,219 Valid

    Butir 5 0,581 0,219 Valid

    Loyalitas

    nasabah

    Butir 1 0,733 0,219 Valid

    Butir 2 0,725 0,219 Valid

    Butir 3 0,633 0,219 Valid

    Butir 4 0,706 0,219 Valid

    Sumber: data primer, 2017

    Berdasarkan hasil uji validitas dalam penelitian ini diketahui bahwa

    semua pertanyaan yaitu pertanyaan dari variabel relationship mareting,

    citra perusahaan, kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah yang

    digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid, hal ini karena nilai rhitung

    > nilai rtabel sebesar 0,219, dan valid karena skor item pertanyaan

    memiliki korelasi yang positif signifikan dengan skor total variabel

    sehingga tidak ada pertanyaan yang dihapus dan semua pertanyaan dapat

    digunakan keseluruhan untuk model pengujian.

    2. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

    kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk

    (Ghozali, 2013:47). Untuk mengetahui suatu kuesioner reliable atau

    handal adalah jika memiliki cronbach alpha > 0,60 (Sujarweni, 2015:

    158). Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

    berikut:

  • 58

    Tabel 4.5

    Hasil uji reliabilitas

    Reliabilitas

    Variabel Cronbach alpha Keterangan

    Relationship marketing (X1) 0,753 Reliabel

    Citra perusahaan (X2) 0,621 Reliabel

    Kepuasan nasabah (Z) 0,774 Reliabel

    Loyalitas nasabah (Y) 0,651 Reliabel

    Sumber: data primer, 2017

    Dari hasil pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dapat

    disimpulkan bahwa masing-masing variabel reliable karena memiliki

    Cronbach Alpha > 0,60. Sehingga semua butir pertanyaan untuk variabel

    relationship marketing, citra perusahaan, kepuasan nasabah dan loyalitas

    nasabah dapat digunakan dalam penelitian.

    3. Uji Asumsi Klasik

    a. Uji Multikolinearitas

    Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

    adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali,

    2013:105). Untuk menguji terjadinya multikolinearitas dalam

    penelitian ini maka diketahui dari nilai VIF yang dihasilkan diantara

    1-10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Sujarweni, 2015:159).

    Hasil uji multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada

    tabel dibawah ini:

  • 59

    Tabel 4.6

    Hasil Uji Multikolinearitas

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. Collinearity Statistics

    B Std.

    Error

    Beta Toleranc

    e

    VIF

    1

    (Constant) 8.338 4.361 1.912 .060

    Relationship

    marketing

    .065 .051 .131 1.275 .206 .767 1.303

    Citra

    perusahaan

    .593 .113 .540 5.260 .000 .767 1.303

    a. Dependent Variable: Loyalitas nasabah

    Sumber: data primer, 2017

    Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan hasil bahwa tidak

    terdapat nilai tolerance < 0,10 sehingga tidak ada korelasi antar

    variabel independen yang nilainya sama dengan 95% (Ghozali,

    2013:106). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada nilai

    VIF (Variance Inflantion Factor) > 10, maka dapat disimpulkan

    bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

    b. Uji Heteroskedastisitas