PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv...

104
PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II) SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya REYNALDO ENDHIKA PUTRA 125030200111180 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MALANG 2018

Transcript of PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv...

Page 1: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP MOTIVASI

KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

(Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan

Jawa Bagian Timur dan Bali II)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana

pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

REYNALDO ENDHIKA PUTRA

125030200111180

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MALANG

2018

Page 2: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

i

MOTTO

“Impian adalah Harapan, Tidak ada kata Tidak Mungkin

Selagi Terus Berusaha”

Page 3: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

ii

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul : Pengaruh Program Keselamatan dan Program Kesehatan kerja

(K3) terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan

Disusun Oleh : Reynaldo Endhika Putra

NIM : 125030200111180

Fakultas : Ilmu Administrasi

Jurusan : Administrasi Bisnis

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya manusia

Malang, Oktober 2017

Komisi Pembimbing

Arik Prasetya, S.Sos, M.Si, Ph.D

NIP. 19760209 200604 1 001

Page 4: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

iii

Page 5: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

iv

Page 6: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

v

RINGKASAN

Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program

Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Karyawan (Studi

pada Karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur

dan Bali II), Dosen Pembimbing: Arik Prasetya, M.Si, PhD

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan: gambaran

program keselamatan dan kesehatan kerja serta motivasi dan kinerja karyawan PT.

PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II,

pengaruh program keselamatan kerja terhadap motivasi kerja karyawan, pengaruh

program kesehatan kerja terhadap motivasi kerja karyawan, pengaruh program

keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan, pengaruh program kesehatan kerja

terhadap kinerja karyawan dan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode survei.

Penelitian survei menggunakan pendekatan secara kuantitatif. Jenis penelitian

explanatory research dapat digolongkan sebagai penelitian penjelasan. Variabel

bebas dalam hal ini adalah program keselamatan kerja (X1), program kesehatan

kerja (X2). Sedangkan variabel intervening (Y1) motivasi kerja (Y1) dan variabel

terikat (Y2) adalah kinerja karyawan (Y2). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 51 karyawan PT. PLN Unit Induk Pembangunan Jawa

Bagian Timur dan Bali II.

Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program keselamatan dan

program kesehatan kerja serta motivasi kerja dan kinerja karyawan PT. PLN

(Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II sudah

dilaksanakan dengan baik. Program keselamatan kerja pada karyawan PT. PLN

(Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II berpengaruh

signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Program kesehatan kerja pada

karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan

Bali II berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Program

keselamatan kerja pada karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan

Jawa Bagian Timur dan Bali II berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Program kesehatan kerja pada karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan. Motivasi kerja pada karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci : program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), motivasi kerja,

kinerja karyawan

Page 7: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

vi

SUMMARY

Reynaldo Endhika Putra, 2018, The Influence Of Occupational Health And Safety

Program (K3) Of Work Motivation And Employee Performance, (Study on

Employee PT. PLN (Persero) Unit Development Master East Java and Bali II),

Supervisor: Arik Prasetya, M.Si, PhD

The purpose of this study is to identify and explain: overview of

occupational safety and health programs as well as the motivation and

performance of employees of PT. PLN (Persero) Unit Development Master East

Java and Bali II, safety program influence on employee motivation, occupational

health programs influence on employee motivation, safety program influence on

employee performance, occupational health programs influence on employee

performance and the effect of work motivation on employee performance.

In this study using quantitative methods with a survey method. Research

surveys using a quantitative approach. Explanatory research can be classified as

research explanation. The independent variable in this case is a safety program

(X1), occupational health program (X2). While the intervening variables (Y1)

motivation to work (Y1) and vriabel bound (Y2) is employee performance

(Y2). The sample used in this study were 51 employees of PT. PLN Unit

Development Master East Java and Bali II.

The results showed the implementation of the program of work safety and

health programs as well as the motivation and performance of employees of

PT. PLN (Persero) Unit Development Master East Java and Bali II is

implemented properly. Safety program at PT. PLN (Persero) Unit Development

Master East Java and Bali II significant effect on employee

motivation. Occupational health program at PT. PLN (Persero) Unit Development

Master East Java and Bali II significant effect on employee motivation. Safety

program at PT. PLN (Persero) Unit Development Master East Java and Bali II

have significant influence on employee performance. Occupational health

program at PT. PLN (Persero) Unit Development Master East Java and Bali II

have significant influence on employee performance. Motivation work the

employees of PT. PLN (Persero) Unit Development Master East Java and Bali II

significantly influence employee performance.

Keywords : job safety and health programs (K3), work motivation, employee

performance

Page 8: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

vii

KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur kata yang patut peneliti haturkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengaruh Program

Keselamatan Dan Program Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja Dan

Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II). Peneliti menyadari bahwa

penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan

ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku dekan Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya

2. Bapak Dr. Mochammad Al Musadieq, MBA, selaku Ketua Jurusan

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

3. Bapak Muhammad Iqbal, S.Sos, MIB, DBA selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Imu

Administrasi

4. Bapak Wilopo, MAB selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Imu Administrasi

5. Bapak M. Kholid Mawardi, S.Sos, MAB, PhD selaku Sekretaris program

studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas

Imu Administrasi

6. Bapak Arik Prasetya S.Sos, M.Si, Ph.D selaku Ketua Komisi Pembimbing

yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi

ini.

7. Seluruh Dosen Pengajar pada jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

Page 9: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

viii

8. Bapak Yulianto Triwidodo selaku Manajer Keuangan & SDM PT. PLN

(Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

9. Ibu Ati Sri Suryati selaku Deputi Manajer SDM, dan juga Ibu Dewi Nur

Aprianti, Ibu Indah Lukitasari, dan Bapak Zufar Mahdi Muzakki bagian SDM

yang telah memberikan waktunya untuk berbagi informasi.

10. Bapak Raid Hermawan selaku Supervisor K3 & Lingkungan dan juga Bapak

Ilham yang telah membantu seluruh proses penelitian ini.

11. Seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian

Timur dan Bali II yang telah memberikan data untuk penelitian skripsi ini.

12. Kedua orangtua saya, bapak Bambang Setiyawan dan ibu Ida Nuraini dan

seluruh keluarga yang senantiasa memberikan doa serta dukungan sedari

proses awal penyusuna skripsi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Riskawati Putri S.Kep yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan

juga motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam

penyusunan skripsi ini serta teman-teman Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis

2012 atas kebersamaan dan pengalamannya.

15. Pihak-pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah

memberikan informasi serta dukungan sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat peneliti harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Malang, Oktober 2017

REYNALDO ENDHIKA PUTRA

Page 10: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

ix

DAFTAR ISI

MOTTO .......................................................................................................... i

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................. iii

RINGKASAN ................................................................................................ iv

SUMMARY ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

D. Kontribusi Penelitian .................................................................... 8

E. Sistematika Pembahasan .............................................................. 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11

A. Penelitian Terdahulu .................................................................. 11

B. Tinjauan Teoritis ........................................................................ 17

1. Keselamatan Kerja .............................................................. 17

2. Kesehatan Kerja ................................................................... 19

3. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ....................... 20

4. Motivasi Kerja .................................................................... 24

5. Kinerja ................................................................................ 31

C. Hubungan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dengan Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan ..................... 34

D. Model Konsep, Model Hipotesis, dan Hipotesis ...................... 35

1. Model Konsep ..................................................................... 35

2. Model Hipotesis ................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 38

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 38

B. Lokasi Penelitian ........................................................................ 39

C. Konsep, Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan

Skala Pengukuran ...................................................................... 39

1. Konsep ................................................................................... 39

2. Variabel Penelitian ................................................................ 40

3. Definisi Operasional .............................................................. 41

D. Populasi dan Sampel .................................................................. 46

1. Populasi .................................................................................. 46

2. Sampel ................................................................................... 47

E. Tekni Pengumpulan Data .......................................................... 47

Page 11: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

x

1. Sumber Data........................................................................... 47

2. Metode Pengumpulan Data ................................................... 48

F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................... 49

1. Uji Validitas ........................................................................... 49

2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 50

3. Hasil Uji Validitas ................................................................. 50

4. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 52

G. Analisis Data ................................................................................ 53

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................... 53

2. Analisis Statistik Inferensial ................................................. 53

a. Analisis Jalur ............................................................... 54

b. Model Analisis Jalur .................................................... 54

c. Pengujian Hipotesis ...................................................... 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 57

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 57

1. Sejarah PT PLN (Persero) .................................................. 57

2. Lokasi Pesusahaan .............................................................. 59

3. Visi dan Misi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan

Jawa Bagian Timur dan Bali II ........................................... 59

4. Tujuan PT PLN (Persero) Unit Untuk Pembangunan

Jawa Bagian Timur dan Bali II ........................................... 60

5. Jam Kerja Karyawan ........................................................... 60

B. Gambaran Umum Responden ................................................... 60

1. Gambaran Responde Berdasarkan Respoden ........................ 60

2. Gambaran Responde Berdasarkan Masa Kerja ..................... 61

3. Gambaran Responde Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........ 61

4. Gambaran Responde Berdasarkan Usia ................................ 62

C. Analisis Data ................................................................................ 62

1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................. 62

a. Program Keselamatan Kerja (X1) ............................... 63

b. Program Kesehatan Kerja (X2) .................................... 67

c. Motivasi Kerja (Y1) ...................................................... 69

d. Kinerja Karyawan (Y2) ................................................ 72

2. Analisis Statistik Inferisial .................................................... 76

a. Analisis Jalur ............................................................... 76

1) Hasil Pengujian Pengaruh Program

Keselamatan Kerja (X1), Program Kesehatan

Kerja (X2) Terhadap Motivasi Kerja (Y1) ........... 76

2) Analisis Jalur Pengaruh Program

Keselamatan Kerja (X1 ), Program Kesehatan

Kerja (X2) dan Motivasi Kerja (Y1) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y2)........................................ 77

b. Model Analisis Jalur .................................................... 79

1) Pengaruh Langsung ............................................ 79

2) Pengaruh Tidak Langsung .................................. 81

Page 12: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

xi

3) Pengaruh Total ................................................... 83

c. Hasil Uji Hipotesis ....................................................... 84

1) Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1)

terhadap Motivasi kerja (Y1) .............................. 84

2) Pengaruh Program Kesehatan Kerja (X2)

terhadap Motivasi Kerja (Y1) ............................. 85

3) Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1)

terhadap Kinerja Karyawan (Y2) ........................ 85

4) Pengaruh Program Kesehatan Kerja (X2)

terhadap Kinerja Karyawan (Y2) ......................... 85

5) Pengaruh Motivasi Kerja (Y1) terhadap

Kinerj Karyawan (Y2) ......................................... 86

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 86

1. Gambaran Program Keselamatan Kerja (X1), Program

Kesehatan Kerja (X2), Motivasi Kerja (Y1) dan Kinerja

Karyawan (Y2) ...................................................................... 86

a. Program Keselamatan Kerja (X1) ................................ 86

b. Program Kesehatan Kerja (X2) .................................... 87

c. Motivasi Kerja (Y1) ..................................................... 87

d. Kinerja Karyawan (Y2) ................................................ 88

2. Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1) terhadap

Motivasi Kerja (Y1) ............................................................... 88

3. Pengaruh Program Kesehatan Kerja (X2) terhadap Motivasi

Kerja (Y1) .............................................................................. 90

4. Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1) terhadap

Kinerja Karyawan (Y2) ......................................................... 91

5. Pengaruh Program Kesehatan Kerja (X2) terhadap

Kinerja Karyawan (Y2) ......................................................... 93

6. Pengaruh Motivasi Kerja (Y1) terhadap Kinerja

Karyawan (Y2) ...................................................................... 94

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 96

A. Kesimpulan ................................................................................. 96

B. Saran ............................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 99

Page 13: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Mapping Hasil Penelitian Terdahulu ............................................. 14

Tabel 3.1 Konsep, Variabel, Indikator, dan Item Penelitian .......................... 42

Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel Penelitian ........................................... 45

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas .......................................................................... 50

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 51

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 59

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja ............................ 60

Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............... 60

Tabel 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ....................................... 61

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden ...................................................... 62

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Program Keselamatan

Kerja ............................................................................................. 63

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Program Kesehatan

Kerja .............................................................................................. 66

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi Kerja ...... 68

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja Karyawan 71

Tabel 4.10 Hasil Analisis Jalur Pengaruh Program Keselamatan Kerja,

Program Kesehatan kerja Terhadap Motivasi Kerja .................... 76

Tabel 4.11 Hasil Analisis Jalur Pengaruh Program Keselamatan Kerja,

Program Kesehatan kerja, Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan ......................................................................... 77

Page 14: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Konsep .................................................................. 34

Gambar 2.2 Model Hipotesis ............................................................... 35

Gambar 3.1 Model Analisis Jalur......................................................... 54

Gambar 4.1 Model analisis koefisien jalur pertama............................. 78

Gambar 4.2 Model analisis koefisien jalur kedua ................................ 79

Gambar 4.3 Analisis jalur keseluruhan ................................................ 81

Page 15: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengantar Kuesioner

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas

Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 4 Frekuensi Jawaban Responden

Lampiran 5 Hasil Uji Analisis Jalur (Path)

Lampiran 6 Surat Riset

Lampiran 7 Surat Persetujuan Riset

Lampiran 8 Surat Pernyataan Telah Menyelesaikan Penelitian

Lampiran 9 Curriculum Vitae

Page 16: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

15

Page 17: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan industri di zaman modern seperti saat ini,

dengan di dukung perkembangan teknologi yang semakin canggih akan membawa

pengaruh besar terhadap proses produksi suatu industri tanpa memanfaatkan unsur

sumber daya manusia di dalamnya. Berbagai faktor produksi seperti ketersediaan

tenaga kerja, ketersediaan bahan baku, lingkungan sekitar dan sebagainya, manusia

memegang peranan yang sangat penting untuk memelihara, mengelola, serta

menggunakan peralatan atau mesin dengan baik dan benar, sehingga dapat

memperoleh hasil produksi yang sesuai dengan target yang akan dicapai suatu

perusahaan.

Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dan sangat

berpengaruh dalam proses produksi, karena alat produksi tidak akan berjalan tanpa

dukungan dan keberadaan sumber daya manusia. Begitu pentingnya faktor sumber

daya manusia dalam perusahaan, tenaga kerja merupakan suatu penentu

keberhasilan dalam menjalankan visi dan misi perusahaan untuk mencapai hasil

yang maksimal. Faktor sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian khusus

dari perusahaan, perhatian khusus yang diberikan oleh perusahaan salah satunya

adalah memberikan program keselamatan dan kesehatan kerja kepada para tenaga

kerja, pemberian program keselamatan dan kesehatan kerja ini dikarenakan dalam

suatu proses produksi maupun aktifitasnya dalam perusahaan selalu disertai faktor

Page 18: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

2

faktor yang mengandung risiko bahaya dengan terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat

kerja.

Berikut ini adalah peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan

hukum tenaga kerja yaitu:

- Undang-Undang No.14 Tahun 1969 tentang Pokok-Pokok Tenaga Kerja.

- Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

- Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Kerja.

- Undang-Undang No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

- Keputusan Presiden No.22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan

Kerja.

- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

- Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Pasal35 ayat 3 berisi Pemberi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam

mempekerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup

kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga kerja.

Pasal 74 ayat 3 berisi Jenis-jenis pekerjaaan yang membahayakan kesehatan,

keselamatan, atau moral anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d

ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

Pasal 86 ayat 1 berisi Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas:

a.keselamatan dan kesehatan kerja;

b.moral dan kesusilaan; dan

c.perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

Ayat 2 berisi Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan

produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan

kesehatan kerja.

Ayat 3 berisi Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 19: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

3

Pasal 87 ayat 1 berisi Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen

perusahaan.

Ayat 2 berisi Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Pemerintah.

Berdasarkan undang-undang No.13 Tahun 2003 menyatakan bahwa sesuai dengan peranan

dan kedudukan tenaga kerja, diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk meningkatkan

kualitas tenaga kerja dan peransertanya dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan

tenaga kerja dan keluarganya sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Berdasarkan

undang-undang tersebut dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja atau karyawan benar-benar

dilindungi juga oleh negara dan juga perusahaan wajib mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan

dalam undang-undang ketenagakerjaan.

Fajar dan Heru (2010:206) berpendapat bahwa pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja

karyawan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan perusahaan, perusahaan memperhatikan

hal ini untuk memberikan kondisi atau lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta menjadi lebih

bertanggung jawab atas kegiatan tersebut, tentunya bagi organisasi yang mempunyai tingkat

kecelakaan yang tinggi. Menurut Rivai (2004:411), keselamatan dan kesehatan kerja merujuk

kepada kondisi-kondisi fisiologis-fiskal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan, jika sebuah perusahaan melaksanakan

tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif, maka lebih sedikit pekerja yang

menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun jangka panjang sebagai akibat dari

pekerjaan mereka di perusahaan tersebut. Sedangkan program keselamatan dan kesehatan kerja

menurut Intan (2014:51) adalah program yang dibuat oleh perusahaaan agar karyawan bebas dari

rasa takut dan bebas dari kemungkinan resiko keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 20: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

4

Program keselamatan dan kesehatan kerja ini juga mengacu pada motivasi seorang karyawan.

Apabila seseorang memiliki motivasi yang tinggi, maka akan berdampak pada kinerja karyawan

tersebut. Menurut Suprihanto (2003:41), “bahwa motivasi merupakan konsep yang digunakan

untuk menguraikan kekuatan-kekuatan yang bekerja di dalam diri individu memulai dan

mengarahkan perilaku”. Dari uraian diatas, maka motivasi berperan penting didalam program

keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja ini,

kesejahteraan karyawan lebih diperhatikan dan dapat membuat karyawan lebih termotivasi untuk

bekerja pada perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya motivasi, maka akan berdampak positif

pada peningkatan kinerjanya.

Kinerja yang baik merupakan langkah untuk tercapainya tujuan perusahaan, sehingga perlu

diupayakan untuk meningkatkan kinerja. Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai seorang

karyawan atau tingkat keberhasilan seorang karyawan terhadap tugas yang dibebenkan kepadanya.

Pentingnya pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja para anggota organisasi sudah diakui

secara luas dikalangan manajer karena para karyawan yang sehat dan bugar, dalam arti fisik maupun

psikolog, akan mampu menampilkan kinerja yang prima dan motivasi yang tinggi

(Siagian,2002:263). Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja ini, sangat erat

hubungannya dengan motivasi dan kinerja karyawan karena jika di dalam perusahaan tersebut

menciptakan suasana kerja yang nyaman, aman, dan tentram, maka karyawan akan merasa dihargai

dan diperhatikan. Oleh karena itu program keselamatan dan kesehatan kerja akan mampu menaikkan

motivasi dari masing-masing karyawan yang nantinya akan berpengaruh juga pada peningkatan

kinerja karyawan tersebut. Hal ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Wijayanto (2013) dan Dewi (2014) dengan hasil program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menigkatkan motivasi kerja karyawan dan dapat menyebabkan peningkatan pada kinerja karyawan.

Page 21: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

5

Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero) berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi

kepentingan umum dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan

keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2000. PT.PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II adalah Unit Bisnis PT PLN (Persero) yang didirikan

berdasarkan Keputusan Direksi No. 0016.P/DIR/2015. Adapun tugas yang dilakukan oleh PT.PLN

(Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II fokus pada melakukan

pengendalian konstruksi dan pengelolaan kegiatan pembangunan pembangkit thermal serta

melaksanakan administrasi konstruksi dengan bertindak sebagai wakil pemilik (owner), untuk

menghasilkan pembangkit thermal yang berkualitas dan siap dioperasikan melalui proses

pelaksanaan pembangunan yang efektif, efisien dan tepat waktu untuk mencapai sasaran kinerja

sesuai Ketetapan Direksi (Sumber: Surat Keputusan Direksi No. 172.K/DIR/2013).

Kegiatan usaha perusahaan meliputi:

1. Mendorong pembangunan ketenagalistrikan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,

anggota perusahaan dan mitra strategik.

2. Memastikan terkendalinya biaya, mutu, dan waktu dalam proses pembangunan

ketenagalistrikan yang berwawasan lingkungan.

3. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

4. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

5. Menjadi kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

Sumber: (PT.PLN (Persero) tahun 2014).

PT.PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II relevan

sebagai tempat pelaksanaan penelitian, pertimbangan peneliti bahwa perusahaan tersebut sangat

Page 22: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

6

mengutamakan program keselamatan dan kesehatan kerja pada karyawannya dikarenakan pada

proses kerja terdapat banyak faktor resiko terjadinya kecelakaan kerja, peneliti juga belum pernah

menjumpai adanya penelitian pada PT.PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian

Timur dan Bali II. Perbedaan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya jika pada Unit

Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II terdapat divisi tersendiri untuk menangani

program keselamatan dan kesehatan kerja tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja tersebut apakah akan

berpengaruh besar terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan. Berdasarkan uraian yang telah

dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja

Karyawan” (Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian

Timur dan Bali II).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran program keselamatan dan kesehatan kerja serta motivasi dan kinerja

karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II?

2. Apakah program keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan?

3. Apakah program kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan?

4. Apakah program keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan?

5. Apakah program kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan?

6. Apakah motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan?

Page 23: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan gambaran program keselamatan dan kesehatan kerja serta

motivasi dan kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian

Timur dan Bali II.

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh program keselamatan kerja terhadap motivasi

kerja karyawan.

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh program kesehatan kerja terhadap motivasi

kerja karyawan.

4. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh program keselamatan kerja terhadap kinerja

karyawan.

5. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh program kesehatan kerja terhadap kinerja

karyawan.

6. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

D. Kontribusi Penelitian

Diharapkan hasil dari penelitian tentang Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan dapat memberikan kontribusi, baik

kontribusi akademis maupun kontribusi praktis, yaitu sebagai berikut:

1. Kontribusi Akademis

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah sebagai bahan bagi mahasiswa untuk menambah

wawasan mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja, motivasi kerja dan kinerja

Page 24: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

8

karyawan. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pembanding

dan untuk menambah referensi bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang.

2. Kontribusi Praktis

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang terkait sebagai sarana

atau bahan pertimbangan maupun referensi dalam pengambilan keputusan terhadap program

keselamatan dan kesehatan kerja serta motivasi kerja guna meningkatkan kinerja karyawan.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka peneliti

menyusun penelitian skripsi dalam pokok bahasan yang secara keseluruhannya merupakan

kesatuan, yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah,

tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini memuat tentang penelitian terdahulu, teori-teori, model konsep,

model hipotesis, dan hipotesis yang digunakan sebagai dasar dalam pembahasan

dalam penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Page 25: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

9

Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitianyang digunakan dalam

penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, konsep, variable

penelitian, definisi operasional, skala pengukuran, populasi, sampel, teknik

pengumpulan data, uji validitas dan realibitas dan teknik analisis data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang penyajian data yang meliputi pengumpulan data yang

meliputi pengumpulan data, analisa data dan interprestasi data.

BAB V :PENUTUP

Pada bab ini merupakan kesimpulan akhir dari pembahasan penelitihn yang

dilakuakan pada bab sebelumnya, disertai dengan saran-saran dari peneliti yang

mungkin dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan penulisan

penelitihan ini.

Page 26: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan

kerja adalah:

1. Yuraida (2006)

Penelitian yang dilakukan oleh Annita Yuraida berjudul “ Pengaruh Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (studi pada karyawan bagian produksi pada Pabrik

Gula (PG) Pesantren Kediri) “. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh keselamatan dan

kesehatan kerja secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan. Analisis yang digunakan

yakni analisis data regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja mempunyai

pengaruh dengan variabel kinerja karyawan.

2. Sanjaya (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Rani Sanjaya berjudul “ Pengaruh Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (studi pada Pabrik Gula Krebet Baru Malang) “.

Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja secara parsial dan

simultan terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory

research serta metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Analisis data yang digunakan

adalah analisis data deskriptif dan analisis data regresi linier berganda.

Hasil analisis regresi Linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel

keselamatan kerja dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh dengan variabel kinerja karyawan.

12

Page 27: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

3. Anjani (2014)

Penelitian yang dilakukan oleh Mersya Anjani berjudul “ Pengaruh Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (studi pada karyawan bagian produksi PT.

International Power Mitsui Operation and Maintenance Indonesia (IPMOMI) Paiton) “. Penelitian

ini bertujuan menjelaskan pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja secara parsial dan simultan

terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory research

dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 41 karyawan bagian produksi PT.

IPMOMI Paiton. Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif dan analisis data

regresi linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan

dan parsial variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh dengan variabel

kinerja karyawan. Perbadaan dengan penelitian ini menggunakan analisis jalur.

4. Dewi (2014)

Penelitian yang dilakukanIntan Citra Dewi berjudul “ Pengaruh Program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan (studi pada karyawan PT. YTL Jawa

Timur) “. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan menggunakan

kuesioner dan dokumentasi. Sampel yang digunakan berjumlah 74 karyawan dari populasi yang

berjumlah 285 karyawan. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik

analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial yaitu

analisis jalur. Hasil penelitian menjelaskan bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja dapat

menigkatkan motivasi kerja karyawan dan dapat menyebabkan peningkatan pada kinerja karyawan.

5. Rendi Wijayanto (2013)

Penelitian yang dilakukan Rendi Wijayanto dengan judul “ Pengaruh Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT.

Page 28: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Pertamina (Persero) Suplai dan Distribusi Region V Terminal Bahan Bakar Minyak Malang) “.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif serta metode penelitian

yang dipakai adalah metode penjelasan (Explanatory research). Populasi dalam penelitian ini

berjumlah 62 karyawan PT. Pertamina (Persero) Suplai dan Distribusi Region V Terminal Bahan

Bakar Minyak Malang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 62 karyawan dengan menggunakan

teknik sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dn analisis statistik

inferensialberupa analisis jalur (path). Hasil penelitian menjelaskan bahwa keselamatan dan

kesehatan kerja dapat menigkatkan motivasi kerja karyawan dan dapat menyebabkan peningkatan

pada kinerja karyawan.

Tabel 2.1 Mapping Hasil Penelitian Terdahulu

No Penelitian dan Tahun

Penelitian

Judul Variabel Hasil

1. Annita Yuraida (2006) Pengaruh

Keselamatan

dan

Kesehatan

Kerja

Terhadap

Kinerja

Karyawan

a. Variabel

Bebas terdiri

dari :

1)Keselamatan

Kerja (X1)

2)Kesehatan

Kerja (X2)

b. Variabel

Terikat terdiri

dari:

secara

simultan dan

parsial

variabel

keselamatan

kerja dan

kesehatan

kerja

mempunyai

pengaruh

dengan

variabel

Page 29: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

No Penelitian dan Tahun

Penelitian

Judul Variabel Hasil

1) Kinerja

Karyawan (Y)

kinerja

karyawan.

2. Rani Sanjaya (2011) Pengaruh

Keselamatan

dan

Kesehatan

Kerja

Terhadap

Kinerja

Karyawan

a. Variabel

Bebas terdiri

dari :

1)Keselamatan

Kerja (X1)

2)Kesehatan

Kerja (X2)

b. Variabel

Terikat terdiri

dari:

1) Kinerja

Karyawan (Y)

secara

simultan dan

parsial

variabel

keselamatan

kerja dan

kesehatan

kerja

mempunyai

pengaruh

dengan

variabel

kinerja

karyawan.

3. Mersya Anjani (2014) Pengaruh

Keselamatan

dan

Kesehatan

Kerja

Terhadap

Kinerja

Karyawan

a. Variabel

Bebas terdiri

dari :

1)Keselamatan

Kerja (X1)

2)Kesehatan

Kerja (X2)

b. Variabel

Terikat terdiri

dari:

1) Kinerja

Karyawan (Y)

secara

simultan dan

parsial

variabel

keselamatan

kerja dan

kesehatan

kerja

mempunyai

pengaruh

dengan

variabel

kinerja

karyawan.

4. Intan Citra Dewi (2014) Pengaruh

Program

Keselamatan

dan

Kesehatan

Kerja

Terhadap

Motivasi dan

1)Keselamatan

Kerja (X1)

2)Kesehatan

Kerja (X2)

3)Motivasi

Kerja (Y1)

program

keselamatan

dan kesehatan

kerja dapat

menigkatkan

motivasi kerja

karyawan dan

dapat

Page 30: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

No Penelitian dan Tahun

Penelitian

Judul Variabel Hasil

Kinerja

Karyawan

4) Kinerja

Karyawan

(Y2)

menyebabkan

peningkatan

pada kinerja

karyawan.

5. Rendi Wijayanto

(2013)

Pengaruh

Keselamatan

dan

Kesehatan

Kerja

terhadap

Motivasi dan

Kinerja

Karyawan

a. Variabel

Bebas terdiri

dari :

1)Keselamatan

Kerja (X1)

2)Kesehatan

Kerja (X2)

b. Variabel

Terikat terdiri

dari:

1) Kinerja

Karyawan (Y)

keselamatan

dan kesehatan

kerja dapat

menigkatkan

motivasi kerja

karyawan dan

dapat

menyebabkan

peningkatan

pada kinerja

karyawan

Sumber: Data Diolah, 2017

B. Tinjauan Teoritis

1. Keselamatan Kerja

a. Pengertian Keselamatan Kerja

Menurut Swasto (2011:107) berpendapat bahwa keselamatan kerja menyangkut

segenap proses perlindungan tenaga kerja terhadap kemungkinan adanya bahaya yang

timbul dalam lingkungan pekerjaan. Swasto (2011:108) juga mengemukakan ada beberapa

faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja, sehingga berakibat terhadap kecelakaan kerja,

antara lain sebagai berikut:

1) Kondisi tempat kerja yang tidak aman

Page 31: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

a) Layout pabrik: Merupakan cara penyusunan mesin-mesin beserta perangkatnya

yang diperlukan untuk proses kegiatan.

b) Sistem penerangan: Sistem penerangan yang baik memungkinkan para karyawan

dapat melihat obyek yang dikerjakan secara jelas, sehingga kemungkinan

terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

c) Kondisi peralatan yang ada: Kondisi mesin dan peralatan yang tidak memenuhi

persyaratan merupakan salah satu timbulnya kecelakaan.

2) Tindak perbuatan yang tidak memenuhi keselamatan

a) Kebiasaan keamanan peralatan: Manusia merupakan salah satu faktor penyebab

timbulnya kecelakaan. Kebiasaan untuk mengamankan peralatan juga merupakan

timbulnya kecelakaan. Kebiasaan pengamanan peralatan tercermin pada

bagaimanaperalatan, bahan-bahan dan benda-benda lain diamankan, peralatan

yang tersedia secara memadai sera pemahaman terhadap metode pengerjaan yang

baik.

b) Penggunaan pelindung diri: Cara pencagahan lain terhadap kemungkinan bahaya

adalah perlindungan diri terhadap para karyawan pada waktu bekerja.

c) Penggunaan prosedur kerja: Prosedur kerja adalah tata cara mengerjakan sesuatu

yang harus dipatuhi dalam pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian pelaksanaan

kegiatan dapat dilakukan secara baik berdasar prosedur kerja yang ada, sehingga

dapat terhindar kemungkinan terjadinya kecelakaan.

3) Suasana Kejiwaan Karyawan

Para karyawan yang bekerja dibawah tekanan atau yang merasa bahwa

pekerjaan mereka terancam atau tidak terjamin, akan mempunyai kemungkinan

mengalami kecelakaan lebih besar daripada mereka yang tidak dalam keadaan

tertekan. Dari pengertian keselamatan kerja diatas secara umum dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan keselamatan kerja adalah suatu

perlindungan yang didapat dari suatu perusahaan kepada para pekerja terhadap

kemungkinan adanya bahaya yang timbul dalam suatu pekerjaan.

b. Tujuan Keselamatan Kerja

Menurut Swasto (2011:108) tujuan diadakannya keselamatan kerja adalah sebagai

berikut:

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan

untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas.

2. Menjamin setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Dari pendapat di atas, menunjukkan bahwa keselamatan kerja merupakan salah satu

cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada suatu perusahaan untuk mencapai

produktifitas yang tinggi.

Page 32: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

2. Kesehatan Kerja

a. Pengertian Kesehatan Kerja

Menurut Meily (2010:72) kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan

derajat kesehatan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial semua pekerja yang setinggi-tingginya.

Mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari

faktor risiko pekerjaan yang merugikan kesehatan, penempatan pemeliharaan pekerja dalam

lingkungan kerja disesuaikan dengan kapabilitas fisiologi, psikologinya, dan sebagai adaptasi

pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaannya. Sedangkan menurut Swasto

(2011:110) mengemukakan bahwa kesehatan kerja menyangkut kesehatan fisik dan mental.

Kesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia termasuk lingkungan kerja. Swasto

(2011:110) juga mengemukakan bahwa ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan

kerja antara lain:

1. Kondisi Lingkungan Tempat Kerja

a. Kondisi Fisik: Berupa penerangan, suhu udaa, ventilasi ruangan tempat kerja, tingkat

kebisingan, getaran mekanis, radiasi, dan tekanan udara.

b. Kondisi Fisiologis: Kondisi ini dapat dilihat dari konstruksi mesin atau peralatan, sikap

badan dan cara kerja dalam melakukan pekerjaan, hal-hal yang dapat menimbulkan

kelelahan fisik dan bahkan dapat mengakibatkan perubahan fisik tubuh karyawan.

c. Kondisi Khemis: Kondisi yang dapat dilihat dan uap gas, debu, kabut, asap, awan, cairan,

dan benda padat.

2. Mental Psikologis: Kondisi ini meliputi hubungan kerja dalam kelompok atau teman sekerja,

hubungan kerja antara bawahan dengan atasan dan sebaliknya, suasana kerja dan lain-lain.

Page 33: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

a. Tujuan Kesehatan Kerja

Tujuan dari kesehatan kerja adalah untuk menciptakan dan memelihara suatu

lingkungan agar terciptanya kondisi kesehatan karyawan, semangat, dan produktifitas

karyawan yang tinggi.

Menurut Husni (2003:182) tujuan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya

baik fisik, mental, maupun sosial.

2. Mencagah dan melindungi tenaga kerja dar gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

kondisi lingkungan kerja.

3. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaannya.

4. Meningkatkan produktivitas kerja.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja merupakan suatu

kondisi dalam lingkungan kerja yang menginginkan seorang karyawan mempertahankan

kesehatannya dan suatu upaya untuk mencegah dan mengurangi gangguan kesehatan yang

disebabkan oleh suatu pekerjaan.

3. Program Keselamatan dan Kesehatan kerja

a. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Program Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan suatu faktor yang penting

dalam suatu kegiatan perusahaan. Karyawan akan merasa aman dan dapat bekerja secara

maksimal apabila terdapat jaminan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

Dalam suatu proses produksi terdapat banyak resiko seperti penggunaan alat-alat produksi

yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, baik yang ditimbulkan oleh pekerja

itu sendiri maupun lingkungan kerja, oleh karena itu adanya jaminan keselamatan dan

kesehatan kerja merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan

Page 34: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

kepada para karyawannya. Adapun pengertian dari keselamatan dan kesehatan kerja itu

sendiri menurut berbagai para ahli.

Menurut Mangkunegara (2009:161), bahwa pengertian istilah keselamatan dan

kesehatan kerja dibedakan, keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat

dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Resiko keselamatan merupakan

aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran

listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan

pendengaran. Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari fisik,

mental, emosi atau gangguan fisik. Sedangkan menurut Rivai (2004:411), keselamatan dan

kesehatan kerja merujuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fiskal dan psikologis tenaga kerja

yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah

perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif,

maka lebih sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun

jangka panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut. Sedangkan

program keselamatan dan kesehatan kerja menurut Intan (2014:51) adalah program yang

dibuat oleh perusahaaan agar karyawan bebas dari rasa takut dan bebas dari kemungkinan

resiko keselamatan dan kesehatan kerja.

Dari penjelasan-penjelasan mengenai pengertian keselamatan dan kesehatan kerja

yang telah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian program

keselamatan dan kesehatan kerja dari perusahaan sangatlah diperlukan untuk mengurangi

rasa takut dan bebas dari kemungkinan resiko yang akan ditimbulkan oleh kegiatan

perusahaan tersebut.

Page 35: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

b. Tujuan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2009:162) bahwa tujuan program keselamatan dan

kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

1) Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang

baik secara fisik, sosial, dan psikologis.

2) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan secara efektif.

3) Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

4) Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

5) Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.

6) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau

kondisi kerja.

7) Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

c. Peraturan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Program keselamatan dan kesehatan kerja perlu dilaksanakan dan diperhatikan oleh

pihak perusahaan. K3 merupakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan memiliki

landasan hukum yang wajib dipatuhi semua pihak, baik pengusaha, pekerja, maupun pihak

terkait lainnya.

Berikut ini adalah peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

perlindungan hukum tenaga kerja yaitu:

- Undang-Undang No.14 Tahun 1969 tentang Pokok-Pokok Tenaga Kerja.

- Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

- Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Kerja.

- Undang-Undang No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

- Keputusan Presiden No.22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan

Kerja.

- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

- Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Page 36: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Pasal35 ayat 3 berisi Pemberi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam

mempekerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup

kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga kerja.

Pasal 74 ayat 3 berisi Jenis-jenis pekerjaaan yang membahayakan kesehatan,

keselamatan, atau moral anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d

ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

Pasal 86 ayat 1 berisi Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas:

a.keselamatan dan kesehatan kerja;

b.moral dan kesusilaan; dan

c.perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

Ayat 2 berisi Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan

produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan

kesehatan kerja.

Ayat 3 berisi Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 87 ayat 1 berisi Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen

perusahaan.

Ayat 2 berisi Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Pemerintah.

4. Motivasi Kerja

a. Pengertian motivasi kerja

Secara umum, motivasi diartikan sebagai dorongan atau kehendak yang menyebabkan

seorang bertindak atau berbuat sesuatu. Setiap manusia melakukan atau berbuat pada dasarnya

karena didorong oleh suatu motivasi tertentu. Seorang karyawan mungkin menjalankan tugas

yang dibebankan kepadanya dengan baik apabila mempunyai dorongan atau motivasi untuk

Page 37: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

bekerja dengan baik. Daya dorong seorang dipengaruhi oleh suatu yang ada dalam diri seorang

dan hal-hal lain diluar dirinya, karena itu masalah motivasi merupakan masalah yang penting.

Menurut Sutrisno (2009:146) berpendapat bahwa motivasi adalah suatu faktor yang

mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktifitas tertentu. Sedangkan menurut pendapat

Hasibuan (2005:95) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan

kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala

daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi adalah pemberian motif, penimbulan motif,

atau hal yang menimbulkan dorongan.

b. Teori-teori Motivasi

a. Teori Hierarki Kebutuhan

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow pada Bangun (2012:316) yang

menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan (need) yang munculnya sangat

bergantung pada kepentingannya secara individu. Berdasarkan hal tersebut, Maslow membagi

kebutuhan manusia menjadi lima tingkatan, sehingga teori motivasi ini disebut sebagai “the five

hierarchy need” mulai dari kebutuhan yang pertama sampai pada kebutuhan yang tertinggi.

Adapun kelima tingkatan kebutuhan tersebut antara lain :

1) Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling dasar dalam kehidupan manusia.

Kebutuhan fisiologis ini sering juga disebut sebagai kebutuhan tingkat pertama (the

first need), antara lain, kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, seks, dan istirahat.

2) Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan tingkat kedua sebagai pengganti setelah

kebutuhan tingkat pertama, yaitu kebutuhan fisiologis. Kebutuhan rasa aman adalah

kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan atas kerugian fisik.

3) Kebutuhan sosial adalah kebutuhan berikutnya, setiap manusia ingin hidup

berkelompok. Kebutuhan sosial mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima

dengan baik dalam kelompok tertentu, dan persahabatan. Pada tingkat ini manusia

sudah ingin bergabung dengan kelompok-kelompok lain di tengah-tengah

masyarakat.

4) Kebutuhan harga diri menyangkut faktor penghormatan diri seperti, harga diri,

otonomi dan prestasi dan faktor penghormatan dari luar misalnya, status, pengakuan,

Page 38: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

dan perhatian. Pada tingkat ini, manusia sudah menjaga image, karena merasa harga

dirinya sudah meningkat dari sebelumnya.

5) Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi. Kebutuhan ini muncul

setelah keempat kebutuhan sebelumnya terpenuhi. Kebutuhan ini merupakan

dorongan agar menjadi seseorang yang sesuai dengan ambisinya yang mencakup

pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.

b. Teori Dua Faktor

Teori ini dikemukakan bahwa, pada umumnya para karyawan baru cenderung untuk

memusatkan perhatiannya pada pemuasan kebutuhan lebih rendah dalam pekerjaan pertama

mereka, terutama keamanan. Kemudian setelah hal itu dapat terpuaskan, mereka akan berusaha

untuk memenuhi kebutuhan pada tingkatan yang lebih tinggi, seperti kebutuhan inisiatif,

kreativitas, dan tanggung jawab (Bangun, 2012:318).

c. Teori X dan Y

Teori X dan Y pertama kali dikemukakan oleh Douglas McGregor. Dalam teori ini akan

dikemukakan dua pandangan berbeda mengenai manusia, pada dasarnya yang satu adalah

negatif yang ditandai dengan teori X, dan yang lainnya adalah bersifat positif yang ditandai

dengan teori Y (Bangun, 2012:320).

McGregor dalam Bangun (2012:320) menyimpulkan pada teori X ada empat asumsi yang

dipegang manajer adalah sebagai berikut :

1) Karyawan secara inheren tidak menyukai kerja dan, bilamana dimungkinkan, akan

mencoba menghindarinya.

2) Karena karyawan tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi, atau diancam

dengan hukuman untuk mencapai tujuan.

3) Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari pengarahan formal

bilamana dimungkinkan.

4) Kebanyakan karyawan menaruh keamanan di atas semua faktor lain yang dikaitkan

dengan kerja dan akan menunjukkan sedikit saja ambisi.

Page 39: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Berbeda dengan pandangan negatif mengenai sifat manusia, McGregor dalam Bangun

(2012:320) menjadikan empat pandangan positif, yang disebut teori Y.

1) Karyawan dapat memandang kerja sebagai kegiatan alami yang sama dengan

istirahat atau bermain

2) Orang-orang akan melakukan pengarahan dan pengawasan diri jika mereka komit

pada sasaran.

3) Kebanyakan orang dapat belajar untuk menerima, bahkan mengusahakan, tanggung

jawab.

4) Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif menyebar luas ke semua orang

dan tidak hanya milik mereka yang berada dalam posisi manajemen.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa McGregor sendiri menganut keyakinan bahwa

pengamsusian teori Y lebih sahih daripada teori X. Oleh karena itu McGregor mengusulkan

ide-ide seperti pengambilan keputusan partisipatif, pekerjaan yang bertanggung jawab dan

menantang, dan hubungan kelompok yang baik sebagai pendekatan-pendekatan yang akan

memaksimalkan motivasi pekerjaan seorang karyawan (Bangun, 2012:321).

d. Teori Pengharapan

Teori pengharapan (expectancy theory) pertama kali dikemukakan oleh Victor Vroom

yang mengatakan bahwa motivasi seseorang mengarah pada suatu tindakan yang bergantung

pada kekuatan pengharapan. Teori ini berpendapat bahwa seseorang akan termotivasi untuk

melakukan sesuatu hal dalam mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tingkah laku

mereka mengarah pada pencapaian tujuan tersebut (Bangun, 2012:323).

e. Teori ERG

Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer yang melanjutkan teori hierarki kebutuhan.

Alderfer membagi tiga kelompok kebutuhan manusia antara lain, eksistensi (existence/E),

hubungan (relatedness/R), dan petumbuhan (growth/G). Kelompok eksistensi memerhatikan

pada pemberian persyaratan keberadaan material dasar individu. Kelompok kebutuhan kedua

adalah kelompok hubungan yaitu hasrat yang dimiliki untuk memelihara hubungan antar

Page 40: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

individu yang penting. Sedangkan kebutuhan pertumbuhan adalah suatu hasrat instrinsik untuk

perkembangan individu (Bangun, 2012:322).

Karyawan akan termotivasi apabila kebutuhan materialnya terpenuhi, kebutuhan

fisiologisnya terjamin, dan kebutuhan akan hubungan sosialnya terpuaskan. Tinggi rendahnya

motivasi juga akan mempengaruhi baik buruknya kinerja. Hal ini termasuk dalam teori ERG

dari Bangun (2012:332), sehingga penelitian ini merujuk pada teori tersebut sebagai indikator

utama dalam pengukuran motivasi kerja yaitu yang berkaitan dengan eksistensi (existence/E),

hubungan (relatedness/R), dan pertumbuhan (growth/G).

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan pemberian daya

penggerak yang dapat menyebabkan seseorang bertindak atau berbuat sesuatu untuk mencapai

tujuan yang ingin dicapai.

c. Tujuan Motivasi Kerja

Pemberian motivasi kerja yang dilakukan oleh perusahaan harus dapat memenuhi

beberapa tujuan. Menurut Hasibuan (2010:146) beberapa tujuan pemberian motivasi antara lain:

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

2. Meningkatkan produktifitas kerja karyawan

3. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan

4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

5. Mengefektifkan pengadaan karyawan

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

7. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas, dan partisipasi karyawan

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasya

Page 41: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian motivasi kerja

akan berpengaruh besar kepada karyawan.

d. Faktor-faktor Motivasi

Adanya motivasi kerja karyawan merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena

dengan memiliki motivasi kerja yang tinggi maka karyawan akan memiliki kinerja yang tinggi.

Menurut Herzberg (2007:290), terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu:

a. Faktor motivational, adalah hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti

bersumber dari dalam diri seorang. Yang tergolong faktor motivational adalah pekerjaan

seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karir dan

pengakuan orang lain.

b. Faktor hygiene atau pemeliharaan, adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti

bersumber dari luar diri seorang. Yang tergolong faktor hygiene atau pemeliharaan antara lain

status seseorang dalam organisasi, hubungan seseorang karyawan dengan atasannya, hubungan

seseorang dengan rekan-rekan kerjanya, teknik penyelia yang diterapkan oleh penyelia,

kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan

yang berlaku.

Sedangkan menurut Saydam (2005:370) faktor-faktor motivasi dapat dibedakan atas:

a. Faktor intern yang terdapat dalam diri karyawan itu sendiri, yang tercakup dalam faktor ini

antara lain kematangan pribadi, tingkat pendidikan, keinginan dan harapan pribadi, kebutuhan,

kelelahan, dan kebsanan, serta kepuasan kerja.

Page 42: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

b. Faktor ekstern yang berasal dari luar diri karyawan. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah

lingkungan kerja yang menyenangkan, kompensasi yang memadai, supervise yang baik, adanya

penghargaan atas prestasi, status dan tanggung jawab serta peraturan yang berlaku.

d. Jenis-jenis Motivasi

Ranupandojo dan Husnan (2000:204) membagi motivasi kedalam dua jenis yaitu:

a. Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan

sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan.

b. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu

yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan

Sedangkan menurut Hasibuan (2008:150) ada dua jenis motivasi yaitu:

a. Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan

hadiah kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standar. Dengan motivasi positif,

semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang

baik-baik saja.

b. Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka mendapat

hukuman, dengan motivasi negatif ini, semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek

akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat

berakibat kurang baik.

Motivasi kerja merupakan pemberian daya penggerak yang dapat menyebabkan seseorang

bertindak atau berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Indikator yang

menyebabkan daya penggerak suatu motivasi yakni kebutuhan akan eksistensi yaitu kelayakan

gaji yang diterima dengan kehidupan saat ini dan kesesuaian gaji yang diterima dengan tugas yang

dibebankan. Ada juga kebutuhan akan keterikatan yakni dukungan rekan sekerja dan keterbukaan

Page 43: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

komunikasi dengan atasan. Selain itu indikator yang lain yaitu kebutuhan akan pertumbuhan yakni

pujian atas prestasi kerja karyawan dan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri.

5. Kinerja Karyawan

1. Pengertian Kinerja

Kinerja dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kinerja pegawai (individu) dan kinerja

organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi, sedangkan

kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang mencapai suatu organisasi. Berdasarkan

pendapat yang diungkapkan Rivai (2008:14) bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan

seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, sasaran atau kriteria yang telah

ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Sedangkan menurut Mangkunegara

(2009:67) mendefinisikan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Hasibuan (2009:34) kinerja juga dapat diartikan sebagai

hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, serta waktu.

2.Pengukuran Kinerja

Menurut Dharma (2003:335), yang menjadi tolak ukur dari kinerja, yaitu:

1) Kuantitas

Kuantitas yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif

melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan

dengan jumlah keluaran yang dihasilkan

2) Kualitas

Kualitas yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif keluaran

mencerminkan pengukuran “tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini

berkaitan dengan bentuk keluaran.

3) Ketepatan waktu

Page 44: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Ketepatan waktu yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Pengukuran

ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukan

ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.

3. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu cara yang dilakukan untuk menilai prestasi kerja seorang

pegawai apakah mencapai target pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pelaksanaan penilaian

kinerja individual maupun kinerja organisasi dilakukan oleh sistem manajemen yang bertugas

untuk melakukan penilaian hasil kerja karyawan yang disebut manajemen kinerja. Menurut

pendapat Riniwati (2011:53) menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan cara pengukuran

kontribusi-kontribusi dari individu dalam instansi yang dilakukam terhadap organisasi.

Sedangkan menurut Dessler (2008:290) penilaian kinerja adalah suatu prosedur yang mengaitkan

pengaturan standar kerja, mengukur kinerja terkini dari karyawan terkini yang dibandingkan

dengan standar dan memberi tibal balik pada karyawan dengan tujuan untuk memotivasi

karyawan dan menghilangkan kinerja yang buruk atau melanjutkan kinerja yang sudah baik.

Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang telah

dicapai suatu karyawan atau tingkat keberhasilan seorang karyawan terhadap tugas yang

dibebankan kepadanya.

C. Hubungan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Motivasi Kerja dan

Kinerja Karyawan

Program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan kondisi yang merujuk pada kondisi

fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. Individu yang sehat adalah individu yang bebas

dari penyakit, cidera serta masalah mental dan emosi yang bisa mengganggu aktivitas manusia

secara normal secara umum dan perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang. Dengan

Page 45: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

adanya program keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan diharapkan

dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja, cidera, dan penyakit yang terkait dengan pekerjaan,

sehingga dapat berdampak pada motivasi kerja dan kinerja karyawan yang akan meningkat, hal ini

diperkuat dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Intan Citra Dewi (2014) dan Rendi

Wijayanto (2013) dengan hasil penelitian menjelaskan bahwa program keselamatan dan kesehatan

kerja dapat menigkatkan motivasi kerja karyawan dan dapat menyebabkan peningkatan pada

kinerja karyawan

Menurut Mangkunegara (2002:162), selain bertujuan untuk menghindari kecelakaan dalam

proses produksi perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja juga bertujuan untuk meningkatkan

kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja karyawan. Dengan meningkatnya kegairahan,

keserasian kerja, dan partisipasi kerja karyawan maka dapat dipastikan motivasi dari karyawan

akan meningkat. Sedangkan menurut pendapat Handoko (2011:86) bahwa lingkungan kerja

menjadi perhatian utama dari keselamatan dan kesehatan kerja dan dapat berpengaruh terhadap

hasil kerja manusia tersebut.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa program keselamatan dan kesehatan

kerja karyawan merupakan tanggung jawab perusahaan, dimana hal tersebut dapat berdampak atau

berpengaruh secara langsung kepada para karyawan dalam bekerja. Pemberian fasilitas-fasilitas

pendukung dan peraturan-peraturan sangat diperlukan dalam mewujudkan usaha-usaha

meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga rasa aman dan nyaman oleh suatu

pekerja akan dirasakan dan akan berdampak kepada motivasi kerja dan dapat meningkatkan

kinerja karyawan.

Page 46: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

D. Model Konsep, Model Hipotesis dan Hipotesis

1. Model Konsep

Menurut Nazir (2006:123), konsep adalah abstraksi yang perlu diukur. Konsep

menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi

terhadap suatu yang khas. Konsep dibuat dan dihasilkan secara sadar untuk keperluan ilmiahyang

khas dan tertentu. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah program keselamatan dan

kesehatan kerja, motivasi dan kinerja.

Model konsep dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Model Konsep

Sumber: Data diolah 2017

2. Model Hipotesis

Hipotesis sangat berguna dalam penelitian karena akan memberikan batasan serta akan

memperkecil jangkauan penelitian. Menurut Sugiyono (2009:64) hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah telah dinyatakan ke

dalam bentuk kalimat pernyataan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan

sebelumnya, maka peneliti mencoba memberikan hipotesis yang dapat diamati pada gambar

dibawah ini:

Motivasi Kinerja

Program

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

Page 47: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.2 Model Hipotesis

Sumber: Data diolah 2017

Berdasarkan model hipotesis diatas, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini

diuraikan sebagai berikut:

H1. Program keselamatan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (Y1).

H2. Program kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (Y1).

H3. Program keselamatan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y2).

H4. Program kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y2).

H5. Motivasi kerja (Y1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y2).

Program

Keselamatan

Kerja (X1)

Program

Kesehatan Kerja

(X2)

Motivasi Kerja

(Y1) Kinerja

Karyawan (Y2)

Page 48: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian,

yaitu untuk memecahkan masalah, sehingga ditempuh melalui masalah yang telah

dirumuskan. Metode penelitian dipakai sebagai acuan untuk rencana dan prosedur

bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Dalam penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif dengan metode survei. Singarimbun dan Effendi (2006:4) menyatakan

bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu

populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Sedangkan menurut Kerlinger (2009:660) menjelaskan bahwa survei mengkaji

populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang

dipilih dari populasi untuk menemukan insidensi, distribusi, dan interelasi relatif

dari variabel sosiologis dan psikologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan

secara kuantitatif.

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian ini

dapat digolongkan sebagai penelitian penjelasan atau explanatory research.

Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:5) explanatory research diartikan sebagai

suatu penelitian yang ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara

variabel-variabel melalui pengujian hipotes.

Page 49: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

2

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian berlangsung dan dilakukan oleh penulis

dalam rangka mengumpulkan data yang dibutuhkan sebagai penguat dan bukti nyata dalam

penelitian. Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan

Jawa Bagian Timur dan Bali II yang berada di Jalan Ketintang Baru I No.1-3, Surabaya Jawa

Timur.

C. Konsep, Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

1. Konsep

Definisi konsep menurut Kerlinger (2009:48) yaitu konsep mengungkapkan abstraksi yang

terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus, sedangkan konstruk adalah konsep dengan

pengertian tambahan, yakni konstruk diciptakan atau digunakan dengan kesengajaan dan

kesadaran penuh bagi suatu maksud ilmiah yang khusus. Lebih lanjut Kerlinger (2009:66)

menjelaskan bahwa konsep disebut juga dengan variabel laten yang memerlukan indikator-

indikator, sedangkan konsep atau konstruk yang bersifat empiris disebut variabel terobservasi yang

tidak memerlukan indikator-indikator. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Konsep program keselamatan dan kesehatan kerja

Program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan program yang diberikan oleh

perusahaan sebagai bentuk perlindungan kondisi dimana seseorang atau karyawan yang merasa

dirinya aman, atau kondisi aman dan sehat serta terhindar dari berbagai hal-hal yang bisa

membahayakan dirinya sendiri maupun sekitarnya.

b. Konsep motivasi

Page 50: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

3

Motivasi merupakan dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang bertindak atau

berbuat sesuatu.

c. Konsep kinerja

Kinerja dapat diartikan sebagai sebuah tingkat hasil yang dicapai oleh karyawan sebagai

akibat dari pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

2. Variabel Penelitian

Variabel merupakan unsur pokok dalam penelitian. Agar konsep dapat diukur, maka harus

dijabarkan lebih lanjut mengenai variabel-variabel. Arikunto (2010:119) menyatakan bahwa

variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dari

definisi tersebut, variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas

Variabel bebas penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

1. Variabel Program Keselamatan Kerja (X1)

Variabel Program Keselamatan Kerja (X1) yaitu program yang diberikan oleh perusahaan

kepada karyawan agar aman atau selamat dari pelaksanaan kerja, kerusakan atau kerugian di

tempat kerja.

2. Variabel Program Kesehatan Kerja (X2)

Variabel Program Kesehatan Kerja (X2) yaitu pemberian program kesehatan kepada

karyawan yang membuat karyawan selalu dalam kondisi yang sehat, baik jasmani maupun rohani.

b. Variabel intervening (Y1)

Page 51: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

4

Dalam penelitian ini, variabel interveningnya yakni Motivasi kerja (Y1). Motivasi

merupakan dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang bertindak atau berbuat sesuatu.

c. Variabel terikat (Y2)

Variabel terikat yakni variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini

variabel terikatnya yakni kinerja karyawan (Y2). Kinerja dapat diartikan sebagai sebuah tingkat

hasil yang dicapai oleh karyawan sebagai akibat dari pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

3. Definisi Operasional

Menurut Singarimbun (2006:46) definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan

bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

Ada beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel bebas terdiri dari:

a. Program Keselamatan kerja (X1)

Program keselamatan kerja adalah program yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan

untuk menjamin secara maksimal keselamatan orang-orang yang berada di daerah atau tempat

tersebut. Berdasarkan definisi tersebut maka indikator variabel keselamatan kerja meliputi

kebijakan keselamatan kerja.

b. Program Kesehatan Kerja (X2)

Page 52: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

5

Program kesehatan kerja adalah suatu program yang diberikan perusahaan untuk para karyawan

untuk mempertahankan kesehatannya dalam melakukan pekerjaan dan suatu upaya untuk

mencegah dan mengurangi gangguan kesehatan yang disebabkan oleh suatu pekerjaan.

Berdasarkan definisi tersebut maka indikator variabel kesehatan kerja meliputi kebijakan

kesehatan kerja.

2. Variabel intervening yaitu motivasi kerja (Y1)

Motivasi kerja karyawan merupakan pemberian daya penggerak yang dapat menyebabkan

seseorang bertindak untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan definisi tersebut,

maka indikator variabel motivasi kerja meliputi kebutuhan akan eksistensi, kebutuhan akan

keterikatan, dan kebutuhan akan pertumbuhan.

3. Variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y2)

Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang telah dicapai seorang karyawan atau tingkat

keberhasilan seorang karyawan terhadap tugas yang dibebenkan kepadanya. Berdasarkan definisi

tersebut, maka indikator variabel kinerja meliputi aspek kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja,

dan ketepatan waktu hasil kerja.

Tabel 3.1 Konsep, Variabel, Indikator, dan Item Penelitian

Konsep Sumber Variabel Indikator Item Penelitian

Program

Keselamatan

dan

Kesehatan

Kerja

PT.PLN

UIP

JBTB II

Program

Keselamatan

Kerja (X1)

Kebijakan

Keselamatan

Kerja

Pimpinan unit sudah

membuat komitmen

dan kebijakan K3

beserta keamanan.

Perusahaan telah

memberikan RKAP

pada bidang K3 dan

keamanan di unit

induk yang mencakup

Page 53: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

6

program kerja di unit

pelaksana

Perusahaan sudah

melakukan sosialisasi

K3 dan keamanan

kepada seluruh

pegawai dan mitra

kerja di unit induk

dan unit pelaksana.

Perusahaan sudah

melakukan penilaian

kinerja K3 terhadap

ketersediaan SOP,

peralatan kerja, APD

sesuai standart.

Perusahaan sudah

melakukan inspeksi

instalasi

ketenagalistrikan dan

keamanan pada

instansi yang

berpotensi bahaya

secara berkala.

Perusahaan sudah

menyediakan sistem

proteksi kebakaran di

seluruh unit induk dan

unit pelaksana.

Perusahaan telah

melakukan simulasi

pemadamaan

kebakaran atau

keadaan darurat

minimal 1x dalam 1

semester

Perusahaan sudah

memasang rambu-

rambu bahaya atau

memasang kunci

pengaman pada

Page 54: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

7

instalansi yang

berpotensi bahaya.

Program

Kesehatan

Kerja (X2)

Kebijakan

Kesehatan

Kerja

Perusahaan

melakukan

pemeriksaan

kesehatan karyawan

secara periodik

Perusahaan sudah

menyediakan asuransi

kesehatan untuk

karyawan

Perusahaan sudah

menciptakan

lingkungan kerja yang

sehat

Motivasi Teori

ERG

Motivasi

Kerja (Y1)

Kebutuhan

akan

Eksistensi

Kelayakan gaji yang

diterima dengan

kehidupan saat ini.

Kesesuaian gaji yang

diterima dengan tugas

yang dibebankan.

Merasa nyaman

dalam melakukan

pekerjaan.

Kebutuhan

akan

Keterkaitan

Dukungan rekan

sekerja.

Keterbukaan

komunikasi dengan

atasan.

Berkontribusi dalam

kelompok.

Kebutuhan

akan

Pertumbuhan

Pujian atas prestasi

kerja karyawan.

Kesempatan untuk

mengembangkan

potensi diri.

Pengerjaan tugas

lebih baik dari

sebelumnya.

Page 55: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

8

Kinerja Dharma Kinerja

Karyawan

(Y2)

Kualitas

Hasil Kerja

Kualitas pekerjaan

sesuai dengan

standar perusahaan.

Kualitas hasil kerja

lebih baik

dibanding waktu

yang lalu.

Kerapian pekerjaan

sangat diperhatikan.

Kuantitas

Hasil Kerja

Kemampuan

menyelesaikan

pekerjaan sesuai

dengan beban yang

diberikan

perusahaan.

Kemampuan

menyelesaikan

pekerjaan melebihi

beban yang

diberikan.

Kuantitas hasil

kerja lebih baik

dibandingkan

karyawan lainnya.

Ketepatan

Waktu

Hasil Kerja

Ketepatan waktu

menyelesaikan

pekerjaan.

Memanfaatkan

waktu dengan baik.

Penetapan antara

pekerjaan dengan

target waktu yang

menjadi harapan

perusahaan.

Sumber: Data diolah, 2017

4. Skala Pengukuran

Page 56: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

9

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut

Sugiyono (2009:93) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan skala likert maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

Cara mengukur skala likert adalah dengan menghadapkan seseorang responden dengan

pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberi jawaban yang terdiri atas lima alternatif jawaban

yang mengandung variasi nilai bertingkat dari objek penelitian melalui jawaban pertanyaan yang

diberi nilai 1 sampai 5. Pada skala likert ini, responden diminta untuk memberikan tanggapan

terhadap setiap pertanyaan dengan memilih salah satu dari lima alternatif jawaban tersebut.

Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel Penelitian

Jawaban Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2009:93)

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:152) populasi atau universe adalah jumlah

keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Sedangkan menurut Sugiyono

Page 57: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

10

(2009:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN Unit Induk Pembangunan

Jawa Bagian Timur dan Bali II yang berjumlah 51 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar maka peneliti tidak mungkin untuk

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN Unit Induk Pembangunan Jawa

Bagian Timur dan Bali II yang berjumlah 51 karyawan. Sampel yang akan diambil dalam

penelitian ini adalah keseluruhan karyawan PT. PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur

dan Bali II.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampel jenuh, yaitu keseluruhan

karyawan PT. PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II dikarenakan jumlah

karyawan kurang dari 100.

Page 58: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

11

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data menurut Arikunto (2010:172) yaitu subyek dimana data dapat diperoleh.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data yang diperoleh langsung

Sumber data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian lapangan yaitu seperti hasil dari

pengisian angket kepada responden, dalam hal ini karyawan PT. PLN Unit Induk Pembangunan

Jawa Bagian Timur dan Bali II adalah sebagai responden suatu penelitian.

b. Data yang diperleh secara tidak langsung

Sumber data tambahan yang diperoleh secara tidak langsung, tetapi melalui perantara

misalnya adalah sejarah perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi, tugas dan fungsi, aktifitas

perusahaan dan jumlah karyawan.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Metode angket

Sebagai alat utama dalam pengumpulan data yang berupa suatu daftar pertanyaan yang

diajukan secara tertulis dan disebarkan langsng kepada responden untuk dijawab dengan

memilih alternatif jawaban yang tersedia.

b. Dokumentasi

Page 59: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

12

Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan atau penyalinan terhadap

dokumen-dokumen dan data-data lain yang dapat menunjang penelitian yaitu berupa sejarah

perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi, tugas dan fungsi, aktifitas perusahaan dan

jumlah karyawan.

F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sehingga suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas tinggi, dan sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

mempunyai validitas rendah. Jadi, uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui item-item yang

tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti yang akan kita teliti.

Uji validitas dilakukan dengan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson

dalam Arikunto (2006:170), yaitu:

r =n(∑XY) − (∑X)(∑Y)

√{n∑X2 − (∑X2)}{nΣY2 − (∑Y2)}

Keterangan:

R : koefisien korelasi

X : skor item X

Y : skor item Y

N : banyaknya sampel dalam penelitian

Tingkat validitas diperoleh dengan membandingkan nilai r hitung dengan probabilitas. Bila

probabilitas ≥0,03 (3%), maka item-item dalam setiap variabel tersebut dinyatakan valid dan jika

sebaliknya maka dinyatakan tidak valid.

Page 60: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

13

2. Uji Reliabilitas

Sugiyono (2005:176) menyatakan bahwa, “Reliabilitas adalah instrumen yang reliable,

berarti bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda”. Uji reliabiltas menurut dapat

diukur Arikunto (2006:178) dengan menggunakan Alpha Cronbach sebagai berikut:

rn = (k

k − 1) (1 −

∑σb 2

σt 2 )

Keterangan:

rn : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

σb 2 : jumlah varian butir

σt 2 : varian total

Suatu varian reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60. Setelah dilakukan

pengujian terhadap adata maka dapat diketahui bahwa data yang diperoleh adalah valid dan

reliable sehingga proses analisis berikutnya dapat dilanjutkan.

1. Hasil Uji Validitas

Hasil pengujian validitas pada variabel Keselamatan kerja, Kesehatan kerja, Motivasi kerja

serta Kinerja Karyawan dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas

No

Item

Korelasi

Product

Momen

Signifikansi

Keterangan Hasil

1. X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

0,506

0,689

0,646

0,698

0.000

0.000

0.000

0.000

Valid

Valid

Valid

Valid

Page 61: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

14

X1.5

X1.6

X1.7

X1.8

0,791

0,771

0,682

0,569

0.000

0.000

0.000

0.000

Valid

Valid

Valid

Valid

2. X2.1

X2.2

X2.3

0.836

0.849

0.818

0.000

0.000

0.000

Valid

Valid

Valid

3. Y1.1

Y1.2

Y1.3

Y1.4

Y1.5

Y1.6

Y1.7

Y1.8

Y1.9

0,749

0,767

0,739

0,679

0,764

0,714

,0765

0,761

0,737

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: Data

primer diolah,

2017

Hasil uji

validitas

yang

disajikan

pada tabel 4.2 menunjukkan masing-masing butir pertanyaan mempunyai nilai koefisien

korelasi > 0,3 dengan nilai signifikansi < 0,05. Maka kesimpulannya semua item-item dalam

penelitian ini dikatakan valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat diandalkan atau

menunjukkan sejauhmana konsistensi alat pengukur. Pengujian reliabilitas menggunakan metode

Alpha Cronbach dengan hasil sebagaimana disajikan pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas

4. Y2.1

Y2.2

Y2.3

Y2.4

Y2.5

Y2.6

Y2.7

Y2.8

Y2.9

0,742

0,824

0,597

0,770

0,576

0,584

0,737

0,742

0,527

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Page 62: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

15

Variabel Alpha Cronbach Keterangan

X1

X2

Y1

Y2

0.762

0.831

0.781

0.765

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber: Data primer diolah 2017

Instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach paling tidak mencapai 0,6.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas yang

dicapai pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,6 artinya instrumen yang digunakan

reliabel.

G. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya diolah dan dianalisis

dengan cara sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2009:207), “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul”.

Statistik deskriptif juga dapat dilakukan dalam mencari pengaruh hubungan antar variabel.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif berisi distribusi item dari masing-masing variabel.

Data yang telah dikelompokkan selanjutnya diedit dan ditabulasikan ke dalam tabel. Setelah itu

dilakukan pembahasan secara deskriptif. Ukuran deskriptifnya adalah pemberian angka, baik

dalam responden maupun dalam angka presentase.

Page 63: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

16

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dapat dikatakan sebagai metode analisis dengan menggunakan

data yang berbentuk angka dan analisis dengan cara membandingkan melalui perhitungan dan

mengaplikasikannya dengan menggunakan rumus yang sesuai. Analisis statistik inferensial

digunakan untuk menguji parameter populasi data yang ada, dengan menggunakan data yang

berasal dari responden. Dalam penelitian ini dianalisis dengan program SPSS 17.0 for windows,

hal ini mempermudah mengolah data yang berwujud angka statistik dan kemudian dapat ditarik

kesimpulannya. Analisis statistik inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Analisis Jalur (Path)

Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis).

Model hubungan kausal tersebut merupakan perkembangan analisis korelasi dan regresi sehingga

dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen terakhir, harus melewati jalur langsung, atau

melalui variabel intervening. Menurut Sugiyono (2010:72) “dinamakan analisis jalur (path

analysis) karena terdapat variabel yang berfungsi sebagai jalur antara (Y1). Dengan adanya

variabel antara ini, akan dapat digunakan untuk mengetahui apakah dalam mencapai sasaran akhir

harus terlebih dahulu melalui variabel antara atau bisa langsung menuju sasaran akhir”. Dalam

penelitian ini terdapat empat variabel yaitu X1 Program keselamatan kerja, X2 Program kesehatan

kerja, Y1 Motivasi kerja, Y2 Kinerja karyawan. Dimana X1 dan X2 adalah variabel eksogen, Y1

adalah variabel intervening, dan Y2 adalah variabel endogen.

Page 64: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

17

PY1X1

PY2X1

PY2X2

b. Model Analisis Jalur

a) Untuk mencari pengaruh langsung antara variabel eksogen dengan variabel endogen, maka

harus dibuat persamaan struktur terlebih dahulu sesuai alur yang terdapat pada diagram jalur.

Persamaan strukturnya adalah:

1. Y1= PY1 X1 + PY1 X2 + €1

2. Y2= PY2 X1 + PY2 X2 + PY2 Y1 + €2

Keterangan:

X1 : Program Keselamatan Kerja

X2 : Program Kesehatan Kerja

Y1 : Motivasi Kerja

Y2 : Kinerja Karyawan

€1 : Variabel residu atau variabel yang mempengaruhi Y1 namun tidak dibahas dalam penelitian

ini.

€2 : Variabel residu atau variabel yang mempengaruhi Y2 namun tidak dibahas dalam penelitian

ini.

PY2Y1

PY1X2

Program

Keselamatan

Kerja (X1)

Program

Kesehatan Kerja

(X2)

Motivasi Kerja

(Y1)

Kinerja

Karyawan (Y2)

Page 65: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

18

Gambar 3.1 Model Analisis Jalur

Sumber: Data diolah 2017

b) Untuk mencari pengaruh tidak langsung antar variabel, dapat diketahui dengan menghitung

pengaruh variabel program keselamatan kerja (X1) terhadap variabel kinerja karyawan (Y2)

melalui variabel motivasi kerja (Y1) dan juga menghitung pengaruh variabel program

kesehatan kerja (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y2) melalui variabel motivasi kerja

(Y1).

c. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel secara parsial

atau untuk mengetahui pengaruh yang paling signifikan diantara variabel keselamatan dan

kesehatan kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan.

Untuk mengetahui signifikasi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05

dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan dengan nilai probabilitas Sig atau

(0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak signifikan.

2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan dengan nilai probabilitas Sig atau

(0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya signifikan.

Page 66: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah PT PLN (Persero)

Berawal di akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai

ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan

pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi

peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda

menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan

kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai

Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden

Soekarno untuk menyerahkan perusahaan perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik

Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah

Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar

157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN

(Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan

kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan

negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan

Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Page 67: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik

Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa

Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan

umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta

untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari

Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam

menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

Dalam rangka peningkatan kinerja pelaksanaan pembangunan pembangkit thermal di

wilayah Jawa-Bali, maka perlu dilakukan penataan organisasi pengelola pembangunan

pembangkit thermal. Penataan organisasi dimaksud meliputi pembenahan organisasi yang selaras

dan terintegrasi mulai organisasi unit induknya sampai unit pelaksana, untuk mendukung

pengelolaan pembangunan yang efektif, efisien dan tepat waktu. Dengan demikian, direksi

PT.PLN (Persero) menetapkan keputusan tentang organisasi PT. PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II adalah Unit Bisnis PT PLN (Persero) yang didirikan

berdasarkan Peraturan Direksi No. 0016.P/DIR/2015. Adapun produk yang dihasilkan oleh

PT.PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II yakni Penyediaan

tenaga listrik untuk kepentingan umum melalui pembangunan Pembangkit beserta Jaringan yang

merupakan satu lingkup kontrak dengan pembangunan pembangkit dan prasarana penunjang.

2. Lokasi Perusahaan

PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II berada di jalan

Ketintang Baru 1-3, Surabaya Jawa Timur.

3. Visi dan Misi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II

a. Visi

Page 68: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Menjadi Unit Induk Pembangunan Pembangkit dan Jaringan yang unggul dan terpercaya

dengan bertumpu pada Potensi Insani.

b. Misi

1. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan dan pengawasan kegiatan

pembangunan pembangkit dan jaringan.

2. Melaksanakan administrasi konstruksi dengan bertindak sebagai wakil pemilik (owner)

untuk menghasilkan pembangkit dan jaringan yang berkualitas dan siap dioperasikan

melalui proses pelaksanaan pembangunan yang efektif, efisien, tepat waktu dan mutu,

untuk mencapai sasaran kinerja sesuai ketetapan Direksi.

4. Tujuan PT PLN (Persero) Unit Untuk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II

Penyediaan tenaga listrik melalui pembangunan Pembangkit dan Jaringan berkualitas dan

siap dioperasikan melalui proses pelaksanaan pembangunan yang efektif, efisien, tepat waktu dan

mutu untuk mencapai sasaran kinerja sesuai Ketetapan Direksi.

5. Jam Kerja Karyawan

Pembagian jam kerja karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian

Timur dan Bali II yakni:

Senin - Kamis 07.30 – 16.00 WIB

Jumat 07.00 – 16.00 WIB

B. Gambaran Umum Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap 51 responden melalui

penyebaran kuesioner kepada karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian

Timur dan Bali II maka dapat di tarik beberapa gambaran tentang jenis kelamin, masa kerja, tingkat

pendidikan, dan usia. Gambaran karakteristik responden secara rinci adalah sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 46 90,20%

Perempuan 5 9,80%

Total 51 100

Sumber: Data primer dioalah, 2017

Data pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden berjenis laki-laki sebanyak 46 orang

(90,20%) dan sisanya sebanyak 5 orang (9,80%) berjenis kelamin perempuan. Menurut data di

atas dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki dengan

jumlah 46 orang (90,20%).

2.Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.2

Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja (Th) Jumlah Persentase (%)

< 5 7 13,73

5-10 29 56,86

>10 15 29,41

Total 51 100

Sumber: Data primer diolah, 2017

Data pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki masa kerja < 5 tahun

sebanyak 7 orang (13,73%), karyawan yang memiliki masa kerja 5-10 tahun sebanyak 29 orang

(56,86%), dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah masa kerja >10 tahun dengan

jumlah 15 orang (29,41%).

3.Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3

Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

Page 70: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

SMP 0 0

SMA/Sederajat 9 17,65%

Diploma 16 31,37%

Sarjana 26 50,98%

Total 51 100

Sumber: Data primer diolah, 2017

Data pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa karyawan yang lulusan SMA/Sederajat sebanyak 9

orang (17,65%), karyawan yang lulusan Diploma sebanyak 16 orang (31,37%), dan karyawan

yang lulusan Sarjana sebanyak 26 orang (50,98%), dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak

adalah karyawan yang lulusan Sarjana sebanyak 26 orang (50,98%).

4.Gambaran Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.4

Gambaran Responden Berdasarkan Usia

Usia (tahun) Jumlah Persentase (%)

< 20 0 0

21- 30 28 54,90%

30-40 16 31,37%

> 40 7 13,73%

Total 51 100

Sumber: Data primer diolah, 2017

Data pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki umur 21 - 30 tahun

sebanyak 28 orang (54,90%), karyawan yang memiliki umur 30-40 tahun sebanyak 16 orang

(31,37%), karyawan yang memiliki umur > 40 tahun sebanyak 7 orang (31,37%), dapat

disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah usia 21- 30 tahun dengan jumlah 28 orang

(54,90%).

C. Analisis Data

Page 71: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendukung analisis dan memberikan gambaran

mengenai variabel-variabel penelitian. Pada analisis deskriptif ini akan dikaji bagaimana persepsi

yang diberikan pada responden melalui setiap item pertanyaan yang ada, yang diukur

menggunakan skala likert, dimana hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi item-

item variabel penelitian yang terdiri dari frekuensi jawaban responden. Berdasarkan kuisioner

yang diberikan pad karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali

II sebanyak 51 responden, maka untuk mengetahui mayoritas jawaban dari masing-masing item , dapat

menggunakan yang dikemukakan oleh Supranto (2000:64) sebagai berikut:

Interval Kelas (c) = (Xn - X1) : k

Dimana c = perkiraan besarnya

k = banyaknya kelas

Xn = nilai skor tertinggi

X1 = nilai skor terendah

c = (5-1) : 5

= 0,8

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden

Interval rata-rata Pernyataan

1 – 1,8 Sangat jarang/Buruk/Rendah

1,84 – 2,6 Jarang/Buruk/Rendah

2,61 – 3,4 Cukup

3,41 – 4,2 Sering/Baik/Tinggi

4,2 – 5 Sangat Sering/Sangat Baik/Sangat tinggi

Sumber: Supranoto, 2000

Berikut persentase distribusi untuk masing-masing item penelitian yang terlihat pada tabel

4.6, 4.7, 4.8, 4.9.

Page 72: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

a. Program Keselamatan Kerja(X1)

Item yang digunakan dalam variabel program keselamatan kerja (X1) dapat disajikan dalam

tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden pada variabel Program Keselamatan kerja (X1)

STS TS N S SS Mean

f % F % F % f % f %

X1.1 0 0 0 0 0 0 3 5.9 48 94.1 4,94

X1.2 0 0 0 0 0 0 8 15.7 43 84.3 4,84

X1.3 0 0 0 0 0 0 15 29.4 36 70.6 4,71

X1.4 0 0 0 0 0 0 20 39.2 31 60.8 4,61

X1.5 0 0 0 0 0 0 22 43.1 29 56.9 4,57

X1.6 0 0 0 0 1 2.0 19 37.3 31 60.8 4,59

X1.7 0 0 0 0 0 0 25 49.0 26 51.0 4,51

X1.8 0 0 3 5.9 2 3.9 36 70.6 10 19.6 4,04

grand mean Variabel X1 4,6

Sumber: Data primer diolah, 2017

Keterangan :

X1.1 = Pimpinan unit sudah membuat komitmen dan kebijakan K3 beserta keamanan

X1.2 = Perusahaan telah memberikan RKAP pada bidang K3 dan keamanan di unit induk yang

mencakup program kerja di unit pelaksana

X1.3 = Perusahaan sudah melakukan sosialisasi K3 dan keamanan kepada seluruh pegawai dan

mitra kerja di unit induk dan unit pelaksana

X1.4 = Perusahaan sudah melakukan penilaian kinerja K3 terhadap ketersediaan SOP, peralatan

kerja, APD sesuai standart

X1.5 = Perusahaan sudah melakukan inspeksi instalasi ketenagalistrikan dan keamanan pada

instansi yang berpotensi bahaya secara berkala.

X1.6 = Perusahaan sudah menyediakan sistem proteksi kebakaran di seluruh unit induk dan unit

pelaksana.

X1.7 = Perusahaan telah melakukan simulasi pemadaman kebakaran atau keadaan darurat minimal

1x dalam 1semester.

X1.8 = Perusahaan sudah memasang rambu-rambu bahaya atau memasang kunci pengaman pada

instalansi yang berpotensi bahaya.

Page 73: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa untuk item pimpinan unit sudah membuat komitmen

dan kebijakan K3 beserta keamanan (X1.1) menunjukkan bahwa dari 51 responden menunjukkan

sebanyak 3 responden (5.9%) menyatakan setuju dan sebanyak 48 responden (94.1%) menyatakan

sangat setuju. Rata-rata untuk item X1.1 sebesar 4,94 hal ini berarti responden cenderung sangat

setuju bahwa pimpinan unit sudah membuat motivasi kerja dan kebijakan K3 beserta keamanan.

Item perusahaan telah memberikan RKAP pada bidang K3 dan keamanan di unit induk yang

mencakup program kerja di unit pelaksana (X1.2) menunjukkan bahwa dari 51 responden

menunjukkan sebanyak 8 responden (15.7%) menyatakan setuju dan sebanyak 43 responden

(84.3%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item X1.2 sebesar 4,84 hal ini berarti responden

cenderung sangat setuju bahwa perusahaan telah memberikan RKAP pada bidang K3 dan

keamanan di unit induk yang mencakup program kerja di unit pelaksana.

Item perusahaan sudah melakukan sosialisasi K3 dan keamanan kepada seluruh pegawai dan

mitra kerja di unit induk dan unit pelaksana (X1.3) menunjukkan bahwa dari 51 responden

menunjukkan sebanyak 15 responden (29.4%) menyatakan setuju dan sebanyak 36 responden

(70.6 %) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item X1.3 sebesar 4.71 hal ini berarti

responden cenderung sangat setuju setuju bahwa perusahaan sudah melakukan sosialisasi K3 dan

keamanan kepada seluruh pegawai dan mitra kerja di unit induk dan unit pelaksana.

Item perusahaan sudah melakukan penilaian kinerja K3 terhadap ketersediaan SOP,

peralatan kerja, APD sesuai standart (X1.4) menunjukkan bahwa dari 51 responden menunjukkan

sebanyak 20 responden (39.2%) menyatakan setuju dan sebanyak 31 responden (60.8%)

menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item X1.4 sebesar 4.61 hal ini berarti responden

cenderung sangat setuju bahwa perusahaan sudah melakukan penilaian kinerja K3 terhadap

ketersediaan SOP, peralatan kerja, APD sesuai standart.

Page 74: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Item Perusahaan sudah melakukan inspeksi instalasi ketenagalistrikan dan keamanan pada

instansi yang berpotensi bahaya secara berkala. (X1.5) menunjukkan bahwa dari 51 responden

menunjukkan sebanyak 22 responden (43.1%) menyatakan setuju dan sebanyak 29 responden

(56.9%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item X1.5 sebesar 4.57 hal ini berarti responden

cenderung sangat setuju bahwa Perusahaan sudah melakukan inspeksi instalasi ketenagalistrikan

dan keamanan pada instansi yang berpotensi bahaya secara berkala.

Item perusahaan sudah menyediakan sistem proteksi kebakaran di seluruh unit induk dan

unit pelaksana (X1.6) menunjukkan bahwa dari 51 responden menunjukkan sebanyak 1 responden

(2.0%) menyatakan netral, sebanyak 19 responden (37.3%) menyatakan sangat setuju dan

sebanyak 31 responden (60.8%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item X1.6 sebesar 4.59

hal ini berarti responden cenderung sangat setuju bahwa perusahaan sudah menyediakan sistem

proteksi kebakaran di seluruh unit induk dan unit pelaksana.

Item perusahaan telah melakukan simulasi pemadaman kebakaran atau keadaan darurat

minimal 1x dalam 1 semester. (X1.7) menunjukkan bahwa dari 51 responden menunjukkan

sebanyak 25 responden (49.0%) menyatakan setuju dan sebanyak 26 responden (51.0%)

menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item X1.7 sebesar 4,51 hal ini berarti responden

cenderung setuju bahwa perusahaan telah melakukan simulasi pemadaman kebakaran atau

keadaan darurat minimal 1x dalam 1semester.

Item perusahaan sudah memasang rambu-rambu bahaya atau memasang kunci pengaman

pada instalansi yang berpotensi bahaya. (X1.8) menunjukkan bahwa dari 51 responden

menunjukkan sebanyak 3 responden (5.9%) menyatakan tidak setuju, sebanyak 2 responden

(3.9%) menyatakan netral, sebanyak 36 responden (70.6%) menyatakan sangat setuju dan

Page 75: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

sebanyak 10 responden (19.6%) menyatakan setuju. Rata-rata untuk item X1.8 sebesar 4.04 hal ini

berarti responden cenderung setuju bahwa perusahaan sudah memasang rambu-rambu bahaya atau

memasang kunci pengaman pada instalansi yang berpotensi bahaya.

Hasil skor rata-rata jawaban responden atau nilai grand mean variabel Program Keselamatan

kerja sebesar 4,60, dengan rata-rata distribusi jawaban tertinggi terletak pada item X1.1 (Pimpinan

unit sudah membuat komitmen dan kebijakan K3 beserta keamanan) dengan skor 4,94.

b. Program kesehatan kerja (X2)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden pada variabel Program kesehatan kerja (X2)

STS TS N S SS Mean

f % F % F % f % f %

X2.1 0 0 3 5.9 8 15.7 26 51.0 14 27.5 4.00

X2.2 0 0 0 0 0 0 34 66.7 17 33.3 4,33

X2.3 0 0 0 0 5 9.8 33 64.7 13 25.5 4,16

Grand Mean Variabel X2 4,16

Sumber: Data primer diolah, 2017

Keterangan :

X2.1 = Perusahaan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara periodik

X2.2 = Perusahaan sudah menyediakan asuransi kesehatan untuk karyawan

X2.3 = Perusahaan sudah menciptakan lingkungan kerja yang sehat

Item perusahaan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara periodik (X2.1)

menunjukkan bahwa dari 51 responden sebanyak 3 responden (5.9%) menyatakan tidak setuju,

sebanyak 8 responden (15.7%) menyatakan netral, sebanyak 26 responden (51.0%) menyatakan

setuju dan sebanyak 14 responden (27.5%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item X2.1

sebesar 4,00 hal ini berarti responden cenderung setuju bahwa perusahaan sudah melakukan

pemeriksaan kesehatan karyawan secara periodik.

Item Perusahaan sudah menyediakan asuransi kesehatan untuk karyawan (X2.2)

menunjukkan bahwa dari 51 responden sebanyak 34 responden (66.7%) menyatakan setuju dan

Page 76: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

sebanyak 17 responden (33.3%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item X2.2 sebesar 4,33

hal ini berarti responden cenderung sangat setuju bahwa item perusahaan sudah menyediakan

asuransi kesehatan untuk karyawan.

Item perusahaan sudah menciptakan lingkungan kerja yang sehat (X2.3) menunjukkan bahwa

dari 51 responden sebanyak 5 responden (9.8%) menyatakan netral, sebanyak 33 responden

(64.7%) menyatakan setuju dan sebanyak 13 responden (25.5%) menyatakan sangat setuju. Rata-

rata untuk item X2.3 sebesar 4,16 hal ini berarti responden cenderung sangat setuju bahwa item

perusahaan sudah menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Hasil skor rata-rata jawaban responden atau nilai grand mean variabel program kesehatan

kerja sebesar 4,16 dengan rata-rata distribusi jawaban tertinggi terletak pada item X2.2

(Perusahaan sudah menyediakan asuransi kesehatan untuk karyawan) dengan skor 4,33.

c.Motivasi kerja (Y1)

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden pada variabel Motivasi kerja (Y1)

STS TS N S SS Mean

f % F % F % f % f %

Y1.1 0 0 1 2.0 16 31.4 29 56.9 5 9.8 3,75

Y1.2 0 0 1 2.0 12 23.5 33 64.7 5 9.8 3,82

Y1.3 0 0 1 2.0 8 15.7 30 58.8 12 23.5 4,04

Y1.4 0 0 0 0 2 3.9 30 58.8 19 37.3 4,33

Y1.5 0 0 0 0 1 2.0 29 56.9 21 41.2 4,39

Y1.6 0 0 2 3.9 0 0 29 56.9 20 39.2 4,31

Y1.7 0 0 0 0 10 19.6 32 62.7 9 17.6 3,98

Y1.8 0 0 1 2.0 8 15.7 35 68.6 7 13.7 3,94

Y1.9 0 0 1 2.0 13 25.5 29 56.9 8 15.7 3,86

Grand Mean Variabel Y1 4,04

Sumber: Data primer diolah, 2017

Keterangan :

Page 77: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Y1.1 = Gaji yang diterima telah sesuai dengan kehidupan saat ini

Y1.2 = Gaji yang diterima telah sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan

Y1.3 = Saya merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan sehari-hari

Y1.4 = Hubungan antara saya dengan atasan berjalan dengan baik

Y1.5 = Hubungan antara saya dengan karyawan lain berjalan dengan baik

Y1.6 = Saya merasa menjadi bagian dari kelompok

Y1.7 = Saya mengerjakan tugas-tugas lebih baik dari sebelumnya

Y1.8 = saya memiliki peluang bekerja secara maksimal di perusahaan

Y1.9 = Saya memiliki peluang karir di perusahaan

Item gaji yang diterima telah sesuai dengan kehidupan saat ini (Y1.1) menunjukkan bahwa

dari 51 responden sebanyak 1 responden (2,0%) menyatakan tidak setuju, sebanyak 16 responden

(31,4%) menyatakan netral, sebanyak 29 responden (56,9%) menyatakan setuju dan sebanyak 5

responden (9,8%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item Y1.1 sebesar 3,75 hal ini berarti

responden cenderung setuju bahwa gaji yang diterima telah sesuai dengan kehidupan saat ini.

Item gaji yang diterima telah sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan (Y1.2) menunjukkan

bahwa dari 51 responden sebanyak 1 responden (2,0%) menyatakan tidak setuju, sebanyak 12

responden (23,5%) menyatakan netral, sebanyak 33 responden (64,7%) menyatakan setuju dan

sebanyak 5 responden (9,8%) menyatakan setuju. Rata-rata untuk item Y1.2 sebesar 3,82 hal ini

berarti responden cenderung setuju bahwa item gaji yang diterima telah sesuai dengan pekerjaan

yang karyawan lakukan.

Item saya merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan sehari-hari (Y1.3) menunjukkan bahwa

dari 51 responden sebanyak 1 responden (2,0%) menyatakan tidak setuju, sebanyak 8 responden

(15,7%) menyatakan netral, sebanyak 30 responden (58,8%) menyatakan setuju dan sebanyak 12

responden (23,5%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item Y1.3 sebesar 4,04 hal ini berarti

responden cenderung setuju bahwa karyawan merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan sehari-

hari.

Page 78: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Item hubungan antara saya dengan atasan berjalan dengan baik (Y1.4) menunjukkan bahwa

dari 51 responden sebanyak 2 responden (3,9%) menyatakan netral, sebanyak 30 responden

(58,8%) menyatakan setuju dan sebanyak 19 responden (37.3%) menyatakan sangat setuju. Rata-

rata untuk item Y1.4 sebesar 4,33 hal ini berarti responden cenderung sangat setuju bahwa

hubungan antara karyawan dengan atasan berjalan dengan baik.

Item hubungan antara saya dengan karyawan lain berjalan dengan baik (Y1.5) menunjukkan

bahwa dari 51 responden sebanyak 1 responden (2,0%) menyatakan netral, sebanyak 29 responden

(56,9%) menyatakan setuju dan sebanyak 21 responden (41.2%) menyatakan sangat setuju. Rata-

rata untuk item Y1.5 sebesar 4,39 hal ini berarti responden cenderung sangat setuju bahwa

hubungan antar karyawan berjalan dengan baik.

Item saya merasa menjadi bagian dari kelompok (Y1.6) menunjukkan bahwa dari 51

responden sebanyak 2 responden (3,9%) menyatakan tidak setuju, sebanyak 29 responden (56,9%)

menyatakan setuju dan sebanyak 20 responden (39.2%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk

item Y1.6 sebesar 4,31 hal ini berarti responden cenderung sangat setuju bahwa karyawan merasa

menjadi bagian dari kelompok.

Item saya mengerjakan tugas-tugas lebih baik dari sebelumnya (Y.1.7) menunjukkan bahwa

dari 51 responden sebanyak 10 responden (19,6%) menyatakan netral, sebanyak 32 responden

(62,7%) menyatakan setuju dan sebanyak 9 responden (17.6%) menyatakan sangat setuju. Rata-

rata untuk item Y1.7 sebesar 3,98 hal ini berarti responden cenderung setuju bahwa karyawan

sudah mengerjakan tugas-tugas lebih baik dari sebelumnya.

Item saya memiliki peluang bekerja secara maksimal di perusahaan (Y1.8) menunjukkan

bahwa dari 51 responden sebanyak 1 responden (2,0%) menyatakan tidak setuju, sebanyak 8

responden (15,7%) menyatakan netral, sebanyak 35 responden (68,6%) menyatakan setuju dan

Page 79: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

sebanyak 7 responden (13.7%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item Y1.8 sebesar 3,94

hal ini berarti responden cenderung setuju bahwa karyawan memiliki peluang bekerja secara

maksimal di perusahaan.

Item saya memiliki peluang karir di perusahaan (Y1.9) menunjukkan bahwa dari 51

responden sebanyak 1 responden (2,0%) menyatakan tidak setuju, sebanyak 13 responden (25,5%)

menyatakan netral, sebanyak 29 responden (56,9%) menyatakan setuju dan sebanyak 8 responden

(15.7%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item Y1.9 sebesar 3,86 hal ini berarti responden

cenderung setuju bahwa karyawan memiliki peluang karir di perusahaan.

Hasil skor rata-rata jawaban responden atau nilai grand mean variabel motivasi kerja sebesar

4,06 dengan rata-rata distribusi jawaban tertinggi terletak pada item Y1.5 (Gaji yang diterima telah

sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan) dengan skor 4,39.

d.Kinerja karyawan (Y2)

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden pada variabel Kinerja karyawan (Y2)

STS TS N S SS Mean

F % F % F % f % f %

Y2.1 0 0 0 0 6 11.8 37 72.5 8 15.7 4,04

Y2.2 0 0 0 0 9 17.6 37 72.5 5 9.8 3,92

Y2.3 0 0 0 0 9 17.6 26 51.0 16 31.4 4,14

Y2.4 0 0 0 0 5 9.8 36 70.6 10 19.6 4,10

Y2.5 0 0 0 0 5 9.8 41 80.4 5 9.8 4,00

Y2.6 0 0 0 0 17 33.3 31 60.8 3 5.9 3,73

Y2.7 0 0 1 2.0 4 7.8 38 74.5 8 15.7 4,04

Y2.8 0 0 0 0 8 15.7 38 74.5 5 9.8 3,94

Y2.9 0 0 0 0 1 2.0 40 78.4 10 19.6 4,18

Grand Mean Variabel Y2 4,01

Sumber: Data primer diolah, 2017 Keterangan :

Y2.1 = Saya senantiasa menghasilkan kualitas pekerjaan sesuai dengan standar mutu yang

ditetapkan

Y2.2 = Kualitas pekerjaan yang saya selesaikan lebih baik dari sebelumnya

Y2.3 = Saya senantiasa memperhatikan kerapian dalam pekerjaan

Page 80: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Y2.4 = Saya senantiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kuantitas yang ditetapkan

Y2.5 = Saya mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi beban yang diberikan oleh perusahaan

Y2.6 = Saya senantiasa menghasilkan kuantitas kerja lebih baik dari karyawan lainnya

Y2.7 = Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditetapkan perusahaan

Y2.8 = Saya senantiasa memanfaatkan waktu luang dengan baik

Y2.9 = Saya senantiasa memperhatikan antara pekerjaan dengan target waktu yang diharapkan

perusahaan

Item saya senantiasa menghasilkan kualitas pekerjaan sesuai dengan standar mutu yang

ditetapkan (Y2.1) menunjukkan bahwa dari 51 responden sebanyak 6 responden (11,8%)

menyatakan netral, sebanyak 37 responden (72,5%) menyatakan setuju dan sebanyak 8 responden

(15,7%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item Y2.1 sebesar 4,04 hal ini berarti responden

cenderung setuju bahwa karyawan senantiasa menghasilkan kualitas pekerjaan sesuai dengan

standar mutu yang ditetapkan.

Item kualitas pekerjaan yang saya selesaikan lebih baik dari sebelumnya(Y2.2) menunjukkan

bahwa dari 51 responden 9 responden (17.6%) menyatakan netral, sebanyak 37 responden (72,5%)

menyatakan setuju dan sebanyak 5 responden (9,8%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk

item Y2.2 sebesar 3,92 hal ini berarti responden cenderung setuju bahwa kualitas pekerjaan yang

karyawan selesaikan lebih baik dari sebelumnya.

Item saya senantiasa memperhatikan kerapian dalam pekerjaan (Y2.3) menunjukkan bahwa

dari 51 responden sebanyak 9 responden (17,6%) menyatakan netral, sebanyak 26 responden

(51,0%) menyatakan setuju dan sebanyak 16 responden (31,4%) menyatakan sangat setuju. Rata-

rata untuk item Y2.3 sebesar 4,14 hal ini berarti responden cenderung setuju bahwa karyawan

senantiasa memperhatikan kerapian dalam pekerjaan.

Item saya senantiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kuantitas yang ditetapkan (Y2.4)

menunjukkan bahwa dari 51 responden sebanyak 5 responden (9,8%) menyatakan netral, sebanyak

36 responden (70.6%) menyatakan setuju dan sebanyak 10 responden (19,6%) menyatakan sangat

Page 81: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

setuju. Rata-rata untuk item Y2.4 sebesar 4,10 hal ini berarti responden cenderung setuju bahwa

karyawan senantiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kuantitas yang ditetapkan.

Item saya mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi beban yang diberikan oleh perusahaan

(Y2.5) menunjukkan bahwa dari 51 responden sebanyak 5 responden (9,8%) menyatakan netral,

sebanyak 41 responden (80.4%) menyatakan setuju dan sebanyak 5 responden (9,8%) menyatakan

sangat setuju. Rata-rata untuk item Y2.5 sebesar 4,00 hal ini berarti responden cenderung setuju

bahwa karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi beban yang diberikan oleh

perusahaan.

Item Saya senantiasa menghasilkan kuantitas kerja lebih baik dari karyawan lainnya (Y2.6)

menunjukkan bahwa dari 51 responden sebanyak 17 responden (33,3%) menyatakan netral,

sebanyak 31 responden (60.8%) menyatakan setuju dan sebanyak 3 responden (5,9%) menyatakan

sangat setuju. Rata-rata untuk item Y2.6 sebesar 3,73 hal ini berarti responden cenderung setuju

bahwa karyawan senantiasa menghasilkan kuantitas kerja lebih baik dari karyawan lainnya.

Item saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditetapkan perusahaan

(Y2.7) menunjukkan bahwa dari 51 responden sebanyak 1 responden (2,0%) menyatakan tidak

setuju, sebanyak 4 responden (7,8%) menyatakan netral, sebanyak 38 responden (74.5%)

menyatakan setuju dan sebanyak 8 responden (15,7%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk

item Y2.7 sebesar 4,04 hal ini berarti responden cenderung setuju bahwa karyawan dapat

menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditetapkan perusahaan.

Item saya senantiasa memanfaatkan waktu luang dengan baik (Y2.8) menunjukkan bahwa

dari 51 responden sebanyak 8 responden (15,7%) menyatakan netral, sebanyak 38 responden

(74.5%) menyatakan setuju dan sebanyak 5 responden (9,8%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata

Page 82: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

untuk item Y2.8 sebesar 3,94 hal ini berarti responden cenderung setuju bahwa karyawan senantiasa

memanfaatkan waktu luang dengan baik.

Item saya senantiasa memperhatikan antara pekerjaan dengan target waktu yang diharapkan

perusahaan (Y2.9) menunjukkan bahwa dari 51 responden sebanyak 1 responden (2,0%)

menyatakan netral, sebanyak 40 responden (78.4%) menyatakan setuju dan sebanyak 10 responden

(19,6%) menyatakan sangat setuju. Rata-rata untuk item Y2.9 sebesar 4,18 hal ini berarti responden

cenderung setuju bahwa karyawan senantiasa memperhatikan antara pekerjaan dengan target

waktu yang diharapkan perusahaan.

Hasil skor rata-rata jawaban responden atau nilai grand mean variabel kinerja karyawan

sebesar 4,01 dengan rata-rata distribusi jawaban tertinggi terletak pada item Y2.9 (senantiasa

memperhatikan antara pekerjaan dengan target waktu yang diharapkan perusahaan) dengan skor

4,18.

2. Analisis Statistik Inferensial

a. Analisis Jalur

Analisis Jalur (path) digunakan untuk menguji model hubungan antar variabel yang

berbentuk sebab akibat/kausal. Hasil perhitungan analisis jalur dapat diketahui sebagai berikut

1) Hasil Pengujian Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1), Program Kesehatan Kerja

(X2) Terhadap Motivasi Kerja (Y1)

Tabel 4.10 menunjukkan hasil koefisien jalur pengaruh program keselamatan kerja (X1),

program kesehatan kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y1) pada PT. PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II.

Page 83: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Tabel 4.10

Hasil Analisis Path Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1), Program Kesehatan

Kerja (X2) Terhadap Motivasi Kerja (Y1) PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan

Jawa Bagian Timur dan Bali II

Dependen

variabel

Variabel

Independen

Standardized

Coefficent

Beta

t

hitung

Proba

bilitas

Keterang

an

Y1

motivasi

kerja

X1program

keselamatan

kerja

0,211 2,095 0,025 Signifikan

X2program

kesehatan kerja

0,578 4,784 0,000 Signifikan

: 0,05

R : 0,581

R2 : 0,337

Adjusted R2 : 0,310

Sumber: data primer diolah, 2017

Pengaruh program keselamatan kerja (X1) terhadap motivasi kerja (Y1) memiliki t hitung

sebesar 2,095. Nilai probabilitas 0,025 dan koefisien beta sebesar 0,211, karena (P-value < 0,05)

maka program keselamatan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (Y1) .

Pengaruh program kesehatan kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y1) memiliki t hitung sebesar

4,784. Nilai probabilitas 0,000 dan koefisien beta sebesar 0,578, karena (P-value < 0,05) maka

program kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap terhadap motivasi kerja (Y1) . R

Square menunjukan nilai sebesar menunjukan nilai 0,337 atau 33,7%. Hasil ini menunjukan

bahwa program keselamatan kerja (X1) dan program kesehatan kerja (X2) terhadap motivasi kerja

(Y1) memberikan kontribusi terhadap motivasi kerja (Y1).

2) Analisis Jalur Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1), Program Kesehatan Kerja

(X2) dan Motivasi Kerja (Y1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y2)

Page 84: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Tabel 4.11 menunjukan hasil koefisien jalur program keselamatan kerja (X1), program

kesehatan kerja (X2) dan motivasi kerja (Y1) terhadap kinerja karyawan (Y2) pada PT. PLN

(Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II.

Tabel 4.11

Hasil Analisis Jalur Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1), Program Kesehatan

Kerja (X2) dan Motivasi Kerja (Y1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y2) PT. PLN (Persero)

Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II

Dependen

variabel

Variabel

Independen

Standardized

Coefficient

Beta

t

Hitung

Sig Pengaruh

Y2

Kinerja

karyawan

X1 program

keselamatan kerja

0,191 2,240 0,030 Signifikan

X2 program

kesehatan kerja

0,328 3,170 0,003 Signifikan

Y1 motivasi kerja 0,525 5,159 0,000 Signifikan

: 0,05

R : 0,823

R2 : 0,678

Adjusted R2 : 0,657

Sumber: data primer diolah, 2017

Pengaruh program keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y2) memiliki t hitung

sebesar 2,240. Nilai probabilitas 0,030 dan koefisien beta sebesar 0,191, karena (P-value < 0,05)

maka program keselamatan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y2)

.Pengaruh program kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y2) memiliki t hitung sebesar

3,170. Nilai probabilitas 0,003 dan koefisien beta sebesar 0,525, karena (P-value < 0,05) maka

program kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y2). Pengaruh

Page 85: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

motivasi kerja (Y1) terhadap kinerja karyawan (Y2) memiliki t hitung sebesar 5,159. Nilai

probabilitas 0,000 dan koefisien jalur 0,409, karena (P-value < 0,05) maka motivasi kerja (Y1)

berpengaruh signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan (Y2) . R Square menunjukan nilai

sebesar menunjukan nilai 0,678 atau 67,8%. Hasil ini menunjukan bahwa program keselamatan

kerja (X1) dan program kesehatan kerja (X2) dan motivasi kerja (Y1) memberikan kontribusi

terhadap kinerja karyawan (Y2).

b. Model Analisis Jalur

1) Pengaruh Langsung

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur pada tabel 4.10, pengaruh program

keselamatan kerja (X1) dan program kesehatan kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y1) maka akan

didapat koefisien persamaan pertama yaitu sebagai berikut:

Y1 = 0,211 X1 + 0,578 X2 + €1

€1 merupakan variabel residu atau variabel yang mempengaruhi Y1, namun tidak dibahas

di dalam penelitian ini. Nilai €1 dapat dihitung dengan rumus: l-r2. jika r2 adalah 0,337 maka €1 =

1- 0,337 = 0,663

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan melalui model analisis jalur sebagai

berikut:

Gambar 4.1 Model Analisis Koefisien Jalur Pertama (X1, X2 terhadap Y1)

Program

Keselamatan Kerja

(X1)

Program Kesehatan

Kerja (X2)

Motivasi Kerja (Y1)

PY1X1 0,211

(p=0,025)

PY1X2 0,578

(p=0,000) C1=0,663

Page 86: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Sumber: Data diolah 2017

Keterangan:

P = koefisien jalur

p = probabilitas

C1 = variabel residu

Berdasarkan model analisis jalur dari persamaan pertama yaitu (X1, X2 terhadap Y1) maka

dapat diketahui terdapat pengaruh secara langsung antara variabel program keselamatan kerja (X1)

terhadap motivasi kerja (Y1) sebesar 0,211 dan pengaruh secara langsung antara variabel program

kesehatan kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y1) sebesar 0,578.

Berdasarkan pada tabel 4.11 hasil perhitungan analisis jalur pengaruh program

keselamatan kerja (X1) program kesehatan kerja (X2) dan motivasi kerja (Y1) terhadap kinerja

karyawan (Y2), maka akan didapat koefisien persamaan kedua yaitu sebagai berikut:

Y2 = 0,191 X1 + 0,328 X2 + 0,525 Y1 + €2

€1 merupakan variabel residu atau variabel yang mempengaruhi Y1, namun tidak dibahas

di dalam penelitian ini. Nilai €1 dapat dihitung dengan rumus: l-r2. jika r2 adalah 0,678 maka €1 =

1-0,678 = 0,322.

Page 87: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan melalui model analisis jalur sebagai

berikut:

Gambar 4.2 Model Analisis Koefisien Jalur Kedua (X1, X2, Y1 terhadap Y2)

Sumber: Data diolah 2017

Keterangan:

X1 =Program keselamatan kerja

X2 =Program kesehatan kerja

Y1 =Motivasi kerja

Y2 =Kinerja karyawan

P = koefisien jalur

p = probabilitas

C1 = variabel residu

2) Pengaruh Tidak Langsung

Dari hasil perhitungan menggunakan analisis jalur, terdapat pengaruh tidak langsung

antara masing-masing variabel yaitu program keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan

(Y2) melalui variabel motivasi kerja (Y1) dan juga pengaruh tidak langsung variabel program

kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y2) melalui variabel motivasi kerja (Y1). Cara

menghitung pengaruh tidak langsung dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

(X1)

Y1

PY2X1 0,191

(p=0,030)

PY2X20,328

(p=0,003)

€2=0,322

PY2Y10,525

(p=0,000) Y2

(X2)

Page 88: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

PX1Y2 = PX1Y1 x PY1Y2

PX2Y2 = PX2Y1 x PY1Y2

Keterangan:

PX1Y2 = koefisien jalur X1 ke Y2

PX2Y2 = koefisien jalur X2 ke Y2

PY1Y2 = koefisien jalur Y1 ke Y2

Maka dari rumus di atas, dapat diketahui besarnya pengaruh tidak langsung dari variabel

yaitu program keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y2) yaitu sebesar 0,211 x 0,525

= 0,110. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel program kesehatan kerja (X2) terhadap

kinerja karyawan (Y2) yaitu sebesar 0,578 x 0,525 = 0,303. Dari hasil perhitungan di atas, pengaruh

tidak langsung dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh tidak langsung di antara variabel

program keselamatan kerja (X1) dan program kesehatan kerja (X2) pengaruhnya lebih besar antara

variabel program kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y2) yaitu sebesar 0,303 daripada

pengaruh tidak langsung antara variabel program keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja

karyawan (Y2) yaitu sebesar 0,110.

Dilihat dari perhitungan antara variabel program keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja

karyawan (Y2) besar pengaruh langsungnya yaitu 0,191 dan pengaruh tidak langsung yang melalui

variabel motivasi kerja (Y1) yaitu sebesar 0,110, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak

langsung lebih besar dibandingkan dengan pengaruh langsungnya. Dari perhitungan antara

variabel program kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y2) besar pengaruh

langsungnya yaitu sebesar 0,683 dan pengaruh tidak langsungnya melalui variabel motivasi kerja

(Y1) yaitu sebesar 0,631, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak langsung lebih besar

dibandingkan dengan pengaruh langsungnya.

Page 89: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Jadi model keseluruhan dari analisis jalur baik dari model jalur analisis persamaan pertama

maupun model analisis jalur persamaan kedua yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.3 Analisis Jalur Keseluruhan

Sumber: Data diolah 2017

Keterangan:

X1 =Program keselamatan kerja

X2 =Program kesehatan kerja

Y1 =Motivasi kerja

Y2 =Kinerja karyawan

P = koefisien jalur

p = probabilitas

€2,€2 = variabel residu

3) Pengaruh Total

Dari hasil perhitungan analisis jalur keseluruhan juga terdapat pengaruh secara total antara

masing-masing variabel yaitu:

1. Pengaruh total dari variabel program keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y2)

melalui variabel motivasi kerja (Y1)

(X1)

Y1

PY2X1 0,191

(p=0,005)

PY1X10,328

(p=0,003)

€2=0,322

PY2X10,525

(p=0,000) Y2

(X2)

PY1X2=0,578

(p=0,000)

PY1X1=0,211

(p=0,025)

€2=0,663

Page 90: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

X1 → Y1 → Y2 = (0,211 x 0,525) = 0,110

2. Pengaruh total dari variabel program keselamatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y2)

melalui variabel motivasi kerja (Y1)

X2 → Y1 → Y2 = (0,578 x 0,525) = 0,303

3. Pengaruh total dari variabel program keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y2)

X1 → Y2 = 0,191

4. Pengaruh total dari variabel program kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y2)

X2 → Y2 = 0,328

5. Pengaruh total dari variabel motivasi kerja (Y1) terhadap kinerja karyawan (Y2)

Y1 → Y2 = 0,525

c. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan P value < 0,05 (nilai probabilitas)

dengan = 0,05. Jika P value > maka Ho ditolak Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau

sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

(0,05 ≥ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya signifikan. Berdasarkan P value atau

nilai probabilitas yang terdapat pada tabel tabel 4.10 dan 4.11 akan diuji 5 hipotesis yang ada

dalam penelitian ini yaitu:

1). Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1) terhadap Motivasi kerja (Y1)

H1 : ada pengaruh signifikan antara program keselamatan kerja (X1) terhadap motivasi

kerja (Y1). Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis jalur pengaruh variabel program keselamatan

kerja (X1) terhadap motivasi kerja (Y1) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,025 P value ≤

Page 91: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

(0,025 < 0,05). Artinya ada pengaruh signifikan antara program keselamatan kerja (X1)

terhadap motivasi kerja (Y1) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

2)Pengaruh Program Kesehatan Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y1)

H2 : ada pengaruh signifikan antara program kesehatan kerja (X2) terhadap motivasi

kerja (Y1). Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis jalur pengaruh variabel program kesehatan

kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y1) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,002 P value ≤

(0,002 < 0,05). Artinya ada pengaruh signifikan antara program kesehatan kerja (X2) terhadap

motivasi kerja (Y1) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H2 diterima.

3)Pengaruh Program Keselamatan kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y2)

H3 : ada pengaruh signifikan antara Program keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja

karyawan (Y2). Berdasarkan tabel 4.11 hasil analisis jalur pengaruh variabel program

keselamatan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y2) memiliki nilai probabilitas sebesar

0,030 P value ≤ (0,030 < 0,05). Artinya ada pengaruh signifikan antara program keselamatan

kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y2) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H3 diterima.

4) Pengaruh Program Kesehatan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y2)

H4 : ada pengaruh signifikan antara program kesehatan kerja (X2) terhadap kinerja

karyawan (Y2). Berdasarkan 4.11 hasil analisis jalur pengaruh variabel program kesehatan

kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y2) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,003 P value ≤

(0,003 < 0,05). Artinya ada pengaruh signifikan antara program kesehatan kerja (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y2) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H4

diterima.

5)Pengaruh Motivasi Kerja (Y1) terhadap Kinerja Karyawan (Y2)

Page 92: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

H5 : ada pengaruh signifikan antara motivasi kerja (Y1) terhadap kinerja karyawan (Y2).

Berdasarkan tabel 4.11 hasil analisis jalur pengaruh variabel motivasi kerja (Y1) terhadap

Kinerja Karyawan (Y2) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 P value ≤ (0,000 < 0,05).

Artinya ada pengaruh signifikan antara motivasi kerja (Y1). terhadap Kinerja Karyawan (Y2)

sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H5 diterima.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Gambaran Program Keselamatan Kerja (X1), Program Kesehatan Kerja (X2), Motivasi

Kerja (Y1) dan Kinerja Karyawan (Y2)

a. Program Keselamatan Kerja (X1)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pelaksanaan program keselamatan kerja yang

diterapkan di PT. PLN unit induk jawa bagian timur dan bali II menunjukan bahwa variabel

program keselamatan kerja diukur dengan menggunakan 8 item yaitu diketahui bahwa hasil skor

rata-rata jawaban responden atau nilai grand mean variabel program keselamatan sebesar 4,60,

dan rata-rata terendah sebesar 4.04 yaitu item perusahaan telah melakukan simulasi pemadaman

kebakaran atau keadaan darurat minimal 1x dalam 1 semester.

Hal tersebut menunjukkan bahwa program keselamatan kerja yang diberikan PT. PLN unit

induk jawa bagian timur dan bali II telah berjalan dengan baik dan memiliki tingkat keselamatan

kerja yang baik.

b. Program Kesehatan Kerja (X2)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pelaksanaan program kesehatan kerja yang

diterapkan di PT. PLN unit induk jawa bagian timur dan bali II menunjukan bahwa variabel

kesehatan kerja diukur dengan menggunakan 3 item yaitu diketahui bahwa hasil skor rata-rata

Page 93: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

jawaban responden atau nilai grand mean variabel program kesehatan kerja sebesar 4,16 dan rata-

rata terendah sebesar 4,00 yaitu item perusahaan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan

karyawan secara periodik.

Hal tersebut menunjukkan bahwa program kesehatan kerja yang diberikan PT. PLN unit

induk jawa bagian timur dan bali II telah berjalan dengan baik dan memiliki tingkat kesehatan

kerja yang baik.

c. Motivasi Kerja (Y1)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, variabel motivasi kerja diukur dengan

menggunakan 9 item yaitu diketahui bahwa hasil skor rata-rata jawaban responden atau nilai grand

mean variabel motivasi kerja sebesar 4,04, sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. PLN

unit induk pembangunan jawa bagian timur dan bali II memiliki tingkat motivasi kerja yang baik

dengan rata-rata terendah sebesar 3,75 yaitu item gaji yang diterima telah sesuai dengan kehidupan

saat ini.

d. Kinerja Karyawan (Y2)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, variabel kinerja karyawan diukur dengan

menggunakan 9 item yaitu diketahui bahwa hasil skor rata-rata jawaban responden atau nilai grand

mean variabel kinerja karyawan sebesar 4,01, sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan PT.

PLN unit induk pembangunan jawa bagian timur dan bali II memiliki tingkat kinerja yang tinggi

dengan rata-rata terendah sebesar 3,73 yaitu item karyawan senantiasa menghasilkan kuantitas

kerja lebih baik dari karyawan lainnya.

2. Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1) terhadap Motivasi Kerja(Y1)

Page 94: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur,

variabel program keselamatan kerja memiliki koefisien beta sebesar 0,211, nilai t hitung

sebesar 2,095 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,025, sehingga variabel program

keselamatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja, hal ini dapat

dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari alpha yang dipakai yaitu sebesar 0,05

sehingga 0,025<0,05. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variabel program keselamatan

kerja merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap motivasi

kerja. Berdasarkan distribusi hasil skor rata-rata jawaban responden atau nilai grand mean

variabel program keselamatan sebesar 4,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan PT.

PLN unit induk jawa bagian timur dan bali II memiliki tingkat keselamatan kerja yang baik

dengan rata-rata tertinggi untuk item keselamatan kerja sebesar 4,94 adalah item pimpinan unit

sudah membuat komitmen dan kebijakan K3 beserta keamanan dan rata-rata terendah sebesar

4.04 yaitu item perusahaan telah melakukan simulasi pemadaman kebakaran atau keadaan

darurat minimal 1x dalam 1 semester. Hal ini menunjukkan bahwa indikator program

keselamatan kerja yang dilakukan di PT. PLN unit induk jawa bagian timur dan bali II sudah

baik dan mendukung adanya motivasi dari karyawan dalam meningkatkan mutu pekerjaan

yang dilakukan. Pelatihan K3 di PT. PLN unit induk jawa bagian timur dan bali II disesuaikan

dengan kebutuhan karyawan dan menganut sistem kompetensi bagi tiap karyawan yang

melakukan pekerjaan tertentu di tempat kerja.

Berdasarkan hasil penelitian ini, terjadi kesamaan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Rendi (2013) dimana program keselamatan berpengaruh terhadap motivasi

kerja karyawan. Selanjutnya hal ini diperkuat pendapat dari Mangkunegara (2009:162) bahwa

tujuan program keselamatan dan kesehatan kerja adalah agar setiap pegawai mendapat jaminan

Page 95: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

keselamatan dan kesehatan kerja yang baik secara fisik, sosial, dan psikologis. Agar setiap

perlengkapan dan peralatan kerja digunakan secara efektif. Agar semua hasil produksi

dipelihara keamanannya. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

gizi pegawai. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. Agar

terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. Agar

setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Hal ini tentunya sangat perlu diperhatikan oleh PT. PLN unit induk jawa bagian timur

dan bali II karena dari program keselamatan kerja ini berkaitan langsung dengan motivasi kerja

dari seorang karyawan. Dalam hal ini, masalah mengenai keselamatan kerja perlu diperhatikan,

agar karyawan yang bekerja akan merasa lebih aman dalam melakukan suatu aktifitas kerja

dan mengenai resiko kecelakaan kerja dapat diminimalisir mungkin, agar tiap-tiap karyawan

dapat meningkatkan motivasinya.

3. Pengaruh Program Kesehatan Kerja (X2) Terhadap Motivasi Kerja (Y1)

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur, variabel

program kesehatan kerja memiliki koefisien beta yang menunjukkan nilai sebesar 0,578 nilai t

hitung sebesar 4,784 dengan nilai probabilitas signifikan sebesar 0,000, sehingga variabel program

kesehatan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan yang lebih kecil dari alpha yang

digunakan yaitu 0,05 sehingga 0,000<0,05. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa program

kesehatan kerja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi

kerja. Berdasarkan distribusi frekuensi responden hasil skor rata-rata jawaban responden atau nilai

grand mean variabel program kesehatan kerja sebesar 4,16, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 96: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

karyawan PT. PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II memiliki tingkat

kesehatan kerja yang baik dengan rata-rata tertinggi untuk item keselamatan kerja sebesar 4,33

adalah item perusahaan sudah menyediakan asuransi kesehatan untuk karyawan dan rata-rata

terendah sebesar 4 yaitu item perusahaan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan

secara periodik.

Berdasarkan hasil penelitian ini, terjadi kesamaan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Intan (2014) dimana program kesehatan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja

karyawan. Selanjutnya hal ini juga diperkuat pendapat dari Swasto (2011:110) bahwa tujuan dari

kesehatan kerja adalah untuk menciptakan dan memelihara suatu lingkungan agar terciptanya

kondisi kesehatan karyawan, semangat, dan produktifitas karyawan yang tinggi.

Dengan demikian, penerapan program kesehatan kerja yang baik pada PT. PLN Unit

Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II akan mampu meningkatkan motivasi kerja

karyawan. Dengan adanya jaminan kesehatan kerja pada perusahaan, maka karyawan tidak perlu

merasa khawatir atas gangguan kesehatan yang ditimbulkan di tempat kerja dan dapat melakukan

pekerjaan secara optimal sehingga mampu meningkatkan motivasi kerja pada karyawan PT. PLN

Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II.

4. Pengaruh Program Keselamatan Kerja (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y2)

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur, variabel

program keselamatan kerja memiliki koefisien beta yang menunjukkan nilai sebesar 0,191 nilai

thitung sebesar 2,240 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,030, sehingga variabel program

keselamatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat

dibuktikan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari alpha yang dipakai yaitu 0,05 sehingga

0,030<0,05.

Page 97: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Hasil analisis jalur tersebut menunjukkan bahwa variabel program keselamatan kerja

merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan sama dengan Annita (2006) hasil analisis menunjukkan

bahwa secara simultan dan parsial variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja mempunyai

pengaruh dengan variabel kinerja karyawan. Hasil penelitian ini diprkuat dengan adanya pendapat

dari Menurut Mangkunegara (2002:162), selain bertujuan untuk menghindari kecelakaan dalam

proses produksi perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja juga bertujuan untuk meningkatkan

kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja karyawan. Dengan meningkatnya kegairahan,

keserasian kerja, dan partisipasi kerja karyawan maka dapat dipastikan motivasi kerja dari

karyawan akan meningkat. Jika dilihat dari hasil pembahasan pertama, dapat dijelaskan variabel

program keselamatan kerja dapat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan melalui variabel

motivasi kerja, hal ini berarti bahwa variabel motivasi kerja dapat memperkuat tingkat kinerja

karyawan PT. PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II.

5. Pengaruh Program Kesehatan Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y2)

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur, variabel

program kesehatan kerja memiliki koefisien beta yang menunjukkan nilai sebesar 0,328 nilai

thitung sebesar 3,170 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,003, sehingga variabel program

kesehatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat

dibuktikan dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari alpha yang dipakai yaitu 0,05 sehingga

0,003<0,05. Hasil analisis jalur tersebut menunjukkan bahwa variabel program kesehatan kerja

merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan sama dengan Rani Sanjaya (2011) variabel keselamatan

kerja dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh dengan variabel kinerja karyawan. Hal ini

Page 98: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

didukung oleh pendapat dari Husni (2003:182) tujuan kesehatan kerja adalah meningkatkan dan

memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun

sosial. Mencagah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

kondisi lingkungan kerja. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaannya. Meningkatkan

produktivitas kerja.

Adanya program kesehatan kerja yang baik mampu meningkatkan kinerja karyawan

sehingga secara keseluruhan akan mampu bekerja lebih lama dan lebih produktif. Penerapan

program kesehatan kerja yang baik akan mampu meningkatkan kinerja karyawan PT. PLN Unit

Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II, karena apabila karyawan memiliki kesehatan

kerja yang baik, loyalitas, gairah dalam bekerja dan kesejahtraan karyawan dapat terpenuhi dalam

pencapaian kinerja karyawan.

6. Pengaruh Motivasi Kerja (Y1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y2)

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur, variabel

motivasi kerja memiliki koefisien beta yang menunjukkan nilai sebesar 0,525 nilai thitung sebesar

5,159 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000, sehingga variabel motivasi kerja memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi

yang lebih kecil dari alpha yang dipakai yaitu 0,05 sehingga 0,000<0,05.

Hasil analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja

secara keseluruhan memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan. Program

keselamatan dan kesehatan kerja ini dipengaruhi secara tidak langsung melalui variabel motivasi

variabel intervening. Hal ini membuktikan bahwa program keselamatan kerja dan kesehatan kerja

akan mampu menaikkan kinerja karyawan yang lebih tinggi melalui pemberian motivasi kerja

yang terlebih dahulu.

Page 99: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian ini, terjadi kesamaan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Intan (2014) bahwa pemberian motivasi kerja akan memiliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan. Selanjutnya hal ini diperkuat pendapat dari Hasibuan (2005:95) bahwa motivasi adalah

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau

bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai

kepuasan.

Pemberian motivasi kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan kinerja

karyawan pada PT. PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II yang efektif

dan efisien, oleh sebab itu dengan adanya motivasi kerja yang tinggi maka akan menghasilkan

kinerja karyawan yang tinggi sehingga tujuan dan sasaran untuk mensejahterakan para karyawan

dapat terwujud.

Page 100: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penelitian dengan judul “Pengaruh Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan” (Studi

pada Karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II).

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diketahui:

1. Pelaksanaan program keselamatan dan program kesehatan kerja serta motivasi kerja dan

kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali

II sudah dilaksanakan dengan baik.

2. Program keselamatan kerja pada karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa

Bagian Timur dan Bali II berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan.

3. Program kesehatan kerja pada karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa

Bagian Timur dan Bali II berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan.

4. Program keselamatan kerja pada karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa

Bagian Timur dan Bali II berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

5. Program kesehatan kerja pada karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa

Bagian Timur dan Bali II berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

6. Motivasi kerja pada karyawan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian

Timur dan Bali II berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Page 101: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran yaitu :

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan program keselamatan

dan program kesehatan dikarenakan program keselamatan dan program kesehatan mempunyai

pengaruh positif terhadap motivasi kerja dan juga kinerja karyawan.

2. Berdasarkan hasil penelitian diketahu bahwa Keselamatan kerja dan kesehatan kerja

berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja karyawan maka hasil penelitian ini dapat

menambah wawasan mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja, motivasi kerja dan

kinerja karyawan. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan

pembanding dan untuk menambah referensi bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang.

3. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambahkan atau mempertimbangkan variabel-

variabel lain diluar variabel yang telah dipakai pada penelitian ini yang dapat mempengaruhi

motivasi dan juga kinerja karyawan, sehingga dengan begitu hasilnya akan lebih baik lagi.

Page 102: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

1

DAFTAR PUSTAKA

Annita Yuraida. (2006). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan. Jurnal.

Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Handoko, T. Hani. (2011). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogjakarta: Liberty.

Hasibuan, Malayu. SP. (2005). Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT. Bumi

Askara.

Hasibuan, Malayu. SP. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Hasibuan, Malayu. SP. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Bumi Askara.

Hasibuan, Malayu. SP. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Bumi Askara.

Husni, Lalu. (2003). Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: Raya

Grafindo Persada.

Kerlinger, F.N. (2009). Asas – Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan Cetakan Kedua. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: KOSDA.

Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan Cetakan Kesembilan. Bandung: PT. Remaja Resdakarya.

Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu.(2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung:

Refika Aditama.

Meily, Kurniawidjadja. (2010). Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Nazir, M. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 103: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

2

Ranupandojo; Heidrachman & Husnan, S. (2000). Manajemen Personalia.

Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Rendi, Wijayanto. (2013). Jurnal Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan.

Riniwati, Harsuko. (2011). Mendongkrak Motivasi dan Kinerja. Malang: UB

Press.

Rivai, Veitzhal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.

Jakarta: Murai Kencana.

Rivai, V. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Saydam, Gouzali. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan

Materi. Jakarta: Djambatan.

Siagin, Sondang. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE

YKPN.

Singarimbun, M & Effendi, S. (2006). Metode Penelitian Survei Cetakan

Kedelapan Belas. Jakarta: LP3ES.

Sugiono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suprihanto, John. (2003). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sutrisno, Edi. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media

Grup.

Swasto, Bambang. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang : UB Pres

Umar, H.(2003). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Page 104: PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN ...repository.ub.ac.id/5237/1/Putra, Razan Harastha Sjuhada.pdfv RINGKASAN Reynaldo Endhika Putra, 2018, Pengaruh Program Keselamatan Dan Program Kesehatan

3