Wa Mesa Putra

46
Wamesaputra Seperti apa kita dilahirkan adalah Takdir. Seperti apa kita bertumbuh adalah Proses. Seperti apa kita di hari tua adalah Keputusan Menu Skip to content Beranda About Laporan KKN POSDAYA 2013 Desa Karangtanjung Alian Kebumen Posted on Maret 1, 2013 by wamesaputra LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) SEMESTER GENAPTAHUN 2012/2013 DESA KARANGTANJUNG KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN

description

ddddd

Transcript of Wa Mesa Putra

Page 1: Wa Mesa Putra

WamesaputraSeperti apa kita dilahirkan adalah Takdir. Seperti apa kita

bertumbuh adalah Proses. Seperti apa kita di hari tua adalah Keputusan

MenuSkip to content

Beranda

About

Laporan KKN POSDAYA 2013 Desa Karangtanjung Alian KebumenPosted on Maret 1, 2013 by wamesaputra

LAPORAN

 

PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

SEMESTER GENAPTAHUN 2012/2013

DESA KARANGTANJUNG KECAMATAN ALIAN

KABUPATEN KEBUMEN

 

 

 

Page 2: Wa Mesa Putra

 

 

 

 

 

 

Oleh:

 

Beni Yosua                                  AIL008127

Sri Wahyu Trisnawati               F1G010043

Adilah Margi Y.P                       G1D009034

Wahyu Mei Saputro                   B1J009049

Fatkhudin Mu’Azis                    C1C010034

Symphati Dimas R                     F1D009046

 

 

 

 

Page 3: Wa Mesa Putra

 

Dosen Pembimbing Lapangan:

 

Drs.Muhammad Taufiq,M.H

NIP. 196009191986011001

 

 

 

 

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENERAL SOEDIRMAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PURWOKERTO

2013

HAKATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt., sehingga kami dapat

menyusun Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos

Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Universitas Jenderal Soedirman Semester

Genap Tahun 2012/2013 Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten

Kebumen dengan tepat waktu. Laporan Kegiatan ini disusun berdasarkan

Page 4: Wa Mesa Putra

hasil realisasi dan pelaksanaan lapangan terhadap permasalahan dan

potensi yang ada di wilayah atau lingkungan Desa Karangtanjung,

Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Pelaksanaan Kegiatan KKN Posdaya

di Desa Karangtanjung tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai

pihak, baik moril maupun materiil.Ucapan terima kasih kami sampaikan

kepada :

1. Prof. Ir. H. Totok Agung DH, MP, Ph.D selaku Ketua Lembaga Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal

Soedirman

2. Drs.Muhammad Taufiq,M.H sebagai Dosen Pembimbing Lapangan

3. Bapak Rokhmat selaku Kepala Desa beserta perangkat Desa

Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.

4. Bapak M.Burhanuddin sebagai Ketua Posdaya Sejahtera Desa

Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen beserta pengurus

5. Seluruh masyarakat Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten

Kebumen.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan program kerja/

kegiatan  KKN Posdaya Unsoed 2013 di Desa Karangtanjung, Kecamatan

Alian, Kabupaten Kebumen.

Harapan kami, semoga laporan kegiatan ini dapat memberikan gambaran

tentang kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN Posdaya Unsoed

di Desa Karangtanjung dan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban

kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas

Jenderal Soedirman (LPPM Unsoed) dalam mengembangkan Pos

Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di Kabupaten Kebumen. Kami sangat

mengharapkan adanya partisipasi dari berbagai pihak yang terkait dan

monitoring terhadap kegiatan Posdaya yang telah dilakukan  demi

keberlangsungan dan suksesnya program Posdaya.

 

 

Karangtanjung, Februari 2013

Page 5: Wa Mesa Putra

 

Penyusun

 

 

 

RINGKASAN POSDAYA 

REKAP DATA POSDAYA

       Kecamatan : Alian

       Kabupaten : Kebumen

                No Ket

     Desa Karangtanjung

     Nama posdaya SEJAHTERA

     Tanggal dan tahun berdiri 23-Jan-12

     Kelas posdaya  

     Wilayah posdaya dan sekretariat

RW 01 (RT 01-08), RW 02 (RT 01-07)

     Nama ketua posdaya M. BURHANUDIN, SPt

     No. Hp 81391138750      

Page 6: Wa Mesa Putra

Produk Unggulan Kue Satu Kacang Ijo

     

 

 

DAFTAR ISI

                                                                                                                         

Hal

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….

ii

RINGKASAN POSDAYA……………………………………………………………………. iv

DAFTAR

ISI………………………………………………………………………………………… v

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………..

vii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………….. viii

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………….. 1

1. Kondisi Umum Desa Karangtanjung……………………………………………… 3

1. Letak Goegrafis………………………………………………………………………

3

Page 7: Wa Mesa Putra

2. Keadaan Demografi………………………………………………………………..

4

3. Dasar

Kegiatan………………………………………………………………………….. 11

1. Latar Belakang KKN…………………………………………………………….

12

2. Tujuan dan Manfaat KKN……………………………………………………..

13

BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN…………….. 17

1. Matriks Program Kerja………………………………………………………………..

17

2. Pelaksanaan Program Kerja………………………………………………………….

17

1. Bidang Lingkungan……………………………………………………………….

17

2. Bidang Pendidikan………………………………………………………………..

24

3. Bidang Kesehatan…………………………………………………………………

32

4. Bidang Kelembagaan…………………………………………………………….

37

5. Bidang Ekonomi………………………………………………………………….. 40

BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………………….

45

1. Kesimpulan………………………………………………………………………………..

45

2. Saran…………………………………………………………………………………………

46

LAMPIRAN………………………………………………………………………………………..

47

 

Page 8: Wa Mesa Putra

DAFTAR TABEL

                                                                                                                         

Hal

Tabel 1. Tabel Kelompok Pendidikan Menurut

Usia…………………………………… 6

Tabel 2. Tabel Kelompok Tenaga Kerja Menurut

Usia………………………………… 7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: Wa Mesa Putra

 

 

 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

                                                                                                                

          Hal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: Wa Mesa Putra

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.                                                                                                           

                                            I.     PENDAHULUAN

 

Pembangunan adalah upaya perubahan suatu kondisi tertentu agar menjadi

lebih baik dari kondisi sebelumnya. Pembangunan ini dilaksanakan dengan

tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik materil maupun

spiritual secara adil dan merata. Jadi pembangunan yang dilakukan oleh

bangsa Indonesia ditujukan untuk seluruh masyarakat bukan untuk

perorangan atau kelompok orang tertentu.

Pembangunan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Adapun

pemerintah dalam hal ini berkedudukan sebagai pihak yang berkewajiban

menciptakan situasi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan. Hal ini

merupakan konsekuensi logis dari diterimanya konsepsi negara

Page 11: Wa Mesa Putra

kesejahteraan (walfare state) dimana pemerintah mempunyai tanggung

jawab yang besar bagi keberhasilan pembangunan.

Selain menjadi tanggung jawab pemeritah, pembangunan sendiri dalam

pelaksanaan tidak bisa terlepas dari peranan masyarakat perguruan tinggi

(civitas akademika). Jadi pembangunan sendiri menjadi tanggung jawab

masyarakat perguruan tinggi terutama mahasiswa yang merupakan agent of

change.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembangunan

dilaksanakan secara adil dan merata. Maksud dari kata adil disini adalah

bahwa pembangunan ditujukan untuk semua anggota masyarakat tanpa

pandang bulu, sedangkan maksud dari pembangunan merata adalah bahwa

pembangunan dilakukan di seluruh wilayah secara merata baik di kota

maupun di desa, sehingga diharapkan tidak akan terjadi kesenjangan atas

nama masyarakat desa dan kota.

Pembangunan desa mempunyai arti yang sangat penting mengingat desa

kaya akan SDM dan SDA. Apalagi di negara Indonesia yang wilayahnya

sebagian besar adalah pedesaan, sehinga langkah pemerintah yang

mengeluarkan UU no.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dinilai sangat

tepat dan penting karena dengan adanya Undang-undang ini di desa

mempunyai tanggung jawab dan kewenangan luas untuk mengembangkan

daerahnya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Namun selama ini ternyata pihak desa kurang mampu mengoptimalkan

potensi yang ada. Hal ini akan menjadi permasalahan besar jika otonomi

daerah benar-benar telah diterapkan karena tentu tidak dapat dilaksanakan

dengan baik apabila tidak ada SDM dan SDA yang mendukung sehingga

terjadi nantinya adalah stagnasi pembangunan desa.

Oleh karena itu, program KKN diharapkan dapat membantu program

pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, dalam hal ini peran

mahasiswa diharapkan mampu memotivasi dan menggali serta

memberdayakan seluruh potensi desa dalam menyongsong Otonomi Daerah

sehingga terwujud pembangunan desa yang berkualitas dan responsif.

Page 12: Wa Mesa Putra

 

 

 

1. A.      Kondisi Umum Desa Karangtanjung

2. 1.       Keadaan Geografis

Wilayah Desa Karangtanjung terletak di sebelah utara Desa Kemangguhan

dan Desa Tanuarjo  Kecamatan Kebumen. Luas wilayah Desa Karangtanjung

adalah 171 Ha, terdiri dari tanah sawah seluas 40 Ha dan tanah kering

seluas 131 Ha. Sementara itu sesuai dengan letak geografis, maka  wilayah

Desa Karangtanjung memiliki batas-batas sebagai berikut  :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kemangguhan dan Tanuarjo

Kecamatan Alian;

2. Sebelah Timur dengan Desa Tanuharjo  Kecamatan Alian;

3. Sebelah Selatan dengan Desa Jatimulyo Kecamatan Alian;

4. Sebelah Barat dengan Desa Kemangguhan Kecamatan Alian.

 Berdasarkan wilayah administratifnya, Desa Karangtanjung terdiri dari 9

pedukuhan. Kondisi topografi wilayah Desa Karangtanjung terdiri dari

daerah  berbukit.

Jenis tanah di wilayah Desa Karangtanjung adalah terdiri dari tanah liat,batu-

batuan putih. Pemanfaatan tanah sebagian besar untuk pertanian  (sawah,

tanaman pangan, perkebunan atau  perikanan) yakni seluas 40 Ha atau

23,39 % dari luas wilayah Desa Karangtanjung Sedangkan sisanya seluas

131 Ha atau 76,61 % digunakan untuk bangunan perumahan serta

pekarangan, tempat usaha dll.

1. 2.       Keadaan Demografi

Desa Karangtanjung memiliki 5 posyandu yang terletak di 9 pedukuhan. Di

Desa Karangtanjung terdapat sebuah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

yang sudah bisa melayani pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB dan

menyediakan tenaga medis untuk warga yang akan melahirkan.  Posyandu

juga melayani pemeriksaan kesehatan anak, yang mana ditunjang dengan

Page 13: Wa Mesa Putra

pelayanan MTBS yaitu masalah tentang balita sakit yang harus ditangani

lebih serius atau dengan penuh ketelitian dengan cara wawancara atau

berkomunikasi langsung dengan orang tua balita, dari pembicaraan tersebut

akan dicatat dan dipecahkan solusinya serta pengobatannya. Posyandu juga

melayani imunisasi bagi bayi dan melayani kesehatan atau pemeriksaan

umum untuk masyarakat, melaksanakan penjaringan kesehatan anak

sekolah baik TK maupun SD. Posyandu juga melaksanakan penyuluhan-

penyuluhan di masyarakat dan juga melakukan survei untuk mengetahui ada

tidaknya balita gizi buruk atau lingkungan yang tidak sehat. Di samping

kinerja-kinerja di atas, kinerja Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga

melaksanakan kegiatan bulanan seperti imunisasi dan pertemuan kader

yang dilaksanakan sebulan sekali yang setiap pertemuan membahas tentang

perkembangan posyandu. Untuk posyandu yang berada di dukuh Jelarang,

pertemuan diadakan setiap seminggu sekali . Dalam hal ini, KKN Posdaya

kelompok kami dipusatkan di Posyandu yang terletak di dukuh Jelarang.

Di Desa Karangtanjung kegiatan di bidang kerohanian sangat baik, hal ini

ditunjukkan  dengan adanya kelompok pengajian yang rutin dilaksanakan

setiap Selasa,Kamis, dan Minggu . Ada pula pertemuan PKK yang rutin

diadakan setiap tamggal 8 yang bertempat di Balai Desa. Adanya pertemuan

rutin tiap RT dapat mempererat rasa kekeluargaan dan dapat dijadikan ajang

rembug dalam menyelesaikan masalah yang ada di wilayah tempat tinggal.

Rasa kegotongroyongan masih sangat kental di masyarakat sehingga dapat

digunakan untuk menunjang proses pembangunan desa dan mental

masyarakat. Desa Karang Tanjung mempunyai ciri-ciri fisik dan masyarakat

yang hampir sama dengan desa-desa lain, hal tersebut dapat dilihat dari

data dibawah ini:

1. Potensi Dasar / Alam

Banyak RW                      :  2 RW

Banyak RT                       : 15 RT

1. Sarana Umum

Sarana Keagamaan           :  terdapat 2 masjid dan 11 musholla

Sarana Pendidikan           :  terdapat 1 PAUD,2 SD, 1 MTs,1 MI,2 TK

Sarana Kesehatan             :  terdapat 5 buah posyandu

1. Penduduk

Page 14: Wa Mesa Putra

Jumlah Penduduk : Jumlah penduduk di Desa Karangtanjung pada akhir

tahun 2012 sebesar lebih dari 3241 jiwa, yang terdiri antara 752 kepala

keluarga. Laki-laki 1570 dan perempuan 1671 Sedangkan angka

kepadatan penduduk adalah sebesar 1895 orang/km².

Jumlah Penduduk dalam kelompok umur :

1. Tabel Kelompok Pendidikan Menurut UsiaNO GOLONGAN UMUR (TAHUN) JUMLAH

1 0 – 4 308

2 20-24 327

3 35-39 196

4 60-64 147

Dengan melihat komposisi berdasarkan kelompok usia tersebut, maka angka

penduduk yang berada dalam kelompok usia produktif cukup tinggi. Kondisi

ini sekaligus mencerminkan bahwa jumlah angkatan kerja di Desa

Karangtanjung cukup besar.     

 

 

1. Tabel Kelompok Tenaga Kerja Menurut UsiaNO GOLONGAN UMUR (TAHUN) JUMLAH

1 10 – 14 658

2 15 – 19 695

3 20 -26 480

4 27 40 990

Page 15: Wa Mesa Putra

5 41 – 56 1155

6 57 tahun ke atas 257

 

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan  :

1. Taman Kanak-kanak                     :    411 orang

2. Sekolah Dasar                               :    957 orang

3. Sekolah Menegah Pertama            :    697 orang

4. Sekolah Menengah Atas               :    710 orang

5. Akademi (DI – DIII)                    :      50 orang

6. Sarjana (S1-S3)                             :      32 orang

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian  :

1. Pegawai negeri sipil                      :      44 orang

2. TNI / POLRI                                :        7 orang

3. Swasta                                           :    315 orang

4. Wiraswasta / pedagang                 :    229 orang

5. Tani                                               :    425 orang

6. Pertukangan                                  :    150 orang

7. Buruh tani                                     :    200 orang

8. Pensiunan                                     :      19 orang

9. Keadaan Perekonomian

1. Pertumbuhan Ekonomi

2. Pendapatan Per kapita

Pendapatan perkapita yang merupakan salah satu indikator dari kondisi

perekonomian yang ada di Desa Walangsanga Pendapatan perkapita desa

Walangsanga Tahun 2012 sebesar Rp 1.500.000,- perbulan

1. Potensi Unggulan Desa

a)         Industri kecil dan makanan

1)        Jenis produk             =    1.  Satu kacang ijo

1. Emping

2. Tempe

Page 16: Wa Mesa Putra

2)        Jumlah Pengusaha    = 20 Orang

3)        Tenaga Kerja            = 40 Orang

4)           Pemasaran             =  1.     Lokal dalam desa

1. Antar Desa

2. Antar Kabupaten 

b)        Hasil Pertanian dan Perkebunan

1)        Sayuran dan Buah-buahan

1. Genjer                          = 15 Ton/Tahun

2. Kacang ijo                   = 5,6 Ton/Tahun

3. Mentimun                    = 0,5 Ton/Ha

2)        Padi

1. Luas Areal    = 81 Ha

2. Penghasilan = 9,6 Ton GKP/Ha

3. Pemasaran    = Lokal

3)        Pisang

1. Luas Areal    = 3 Ha

2. Penghasilan = 5 Ton/Tahun

3. Pemasaran    = Lokal

 

 

c)         Potensi Desa

Desa Karangtanjung Kabupaten Kebumen memiliki sumber daya yang cukup

representatif untuk dikembangkan, antara lain :

Bidang pertanian

Page 17: Wa Mesa Putra

Pada bidang pertanian, komoditas yang paling potensial terdapat pada

tanaman pangan pertanian. Selain itu, ada beberapa komoditas pertanian

yang juga menjadi salah satu yang banyak ditanam oleh warga yakni

singkong, dan pisang. Untuk permasalahan yang terdapat pada bidang

pertanian, masyarakat Desa Karangtanjung dalam pola pertaniannya.  masih

cenderung tradisional, sehingga nilai ekonomi dari hasil pertanian tersebut

masih rendah.

 Bidang peternakan dan perikanan

Bidang peternakan dan perikanan merupakan komoditas yang memiliki

potensi untuk dikembangkan menjadi usaha yang dapat menghasilkan

income bagi  keluarga. Namun sayangnya mayoritas masyarakat Desa

Karangtanjung menjadikan peternakan dan perikanan hanya sebagai

kegiatan sampingan dan bila dipasarkan pun sifatnya hanya dari pintu

kepintu.

Sumber Daya Manusia

Secara umum sumber daya manusia di Desa Karangtanjung cukup baik,

akan tetapi ada sebagian kecil warga masyarakat yang belum memiliki

kesadaran akan pentingnya pendidikan dan belum meratanya pendidikan

pada semua lapisan masyarakat.

 Bidang kesehatan

Memiliki potensi sarana kesehatan  5 posyandu. Untuk tenaga kesehatan

terdapat 1 orang bidan desa. Permasalahan di bidang kesehatan diantaranya

perilaku masyarakat yang masih banyak membuang sampah di sungai.

1. B.      Dasar Kegiatan

KKN Posdaya merupakan bentuk pengembangan posyandu menjadi

posyandu  model bertujuan untuk mengoptimalkan posyandu (tidak hanya

bidang kesehatan) tetapi juga bidang pendidikan, perekonomian dan

pemberdayaan lingkungan.

Posdaya adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan

pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara

terpadu. Apabila memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah

Page 18: Wa Mesa Putra

pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan,

pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan

keluarga berkembang secara mandiri.

Program posdaya adalah suatu program untuk membangun penduduk

melalui pemberdayaan keluarga dengan merangsang pembentukan forum

silaturahmi dan informasi pada tingkat pedesaan dan pedukuhan.  Forum

tersebut dinamakan Pos Pemberdayaan Keluarga atau disingkat Posdaya.

Melaluiforum tersebut berbagai anggota organisasi diundang membantu

keluarga yang berada di sekitar Posdaya memahami fungsi dan perannya

serta bergotong royong mengentaskan kemiskinan dan membangun

keluarga sejahtera.

Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam Posdaya diarahkan untuk

mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta

kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan

lingkungan. Pemenuhan fungsi-fungsi ini pada hakekatnya bermuara pada

pemenuhan tujuan dan sasaran pembangunan abad milleneum (MDGs) yang

ditetapkan sebagai program pembangunan di Indonesia.

1. Pelaksanaan KKN Unsoed didasarkan pada:

2. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 060/XII/1974 yang

disempurnakan dengan Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept.

109/J23/Kep/KN/1997

3. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 71/J23/PP/2002 tanggal 14

Maret tentang mata kuliah pengembangan kepribadian Unsoed. KKN

(UNO 113) merupakan salah satu mata kuliah pengembangan

kepribadian (MPKP) dan diwajibkan bagi mahasiswa Unsoed dengan

bobot 3 SKS.

4. Buku Pedoman Unsoed 2004-2005, Bab III tentang system pendidikan

point F, disebutkan tugas akhir program sarjana meliputi Praktek Kerja

Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Seminar, Skripsi dan Ujian

Pendadaran.

5. Tri Darma Perguruan Tinggi

1. Maksud Pelaksanaan KKN :

Page 19: Wa Mesa Putra

2. Meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan

kebutuhan memasyarakatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna

melaksanakan pembangunan.

3. Meningkatkan relevansi materi kurikulum dengan realitas

pembangunan dalam masyarakat.

4. Media belajar memecahkan masalah yang muncul dalam masyarakat

melalui alternative yang paling sesuai dengan disiplin ilmu yang

dimiliki.

1. Tujuan Dan Manfaat

a.         Tujuan Umum

1)             Memberdayakan keluarga melalui peningkatan kegiatan dan peran

serta lembaga yang sudah ada (seperti: Posdaya, Lembaga Keagamaan, dll)

untuk mencapai keluarga sejahtera secara mandiri.

2)             Memelihara dan menumbuh kembangkan sikap sosial dan budaya

yang ada dalam masyarakat untuk memberdayakan keluarga.

3)             Sebagai wadah organisasi sosial yang dapat memberi dan

menerima pembaharuan dan pembelajaran.

4)             Terlaksananya program dan kegiatan dinamis untuk mencapai

tujuan Masyarakat yang Mandiri, Sehat, Berdaya Saing, dan Berakhlak Mulia.

b.        Tujuan Khusus

1)             Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga,

melalui ketertiban dalam masyarakat yang secara langsung menemukan,

merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan

pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner.

2)             Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu,

teknologi dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak

serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.

Page 20: Wa Mesa Putra

3)             Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi tekno

struktural dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan

permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam

melaksanakan pembangunan. Dengan demikian lulusan Perguruan Tinggi

secara relatif menjadi lebih siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi

permasalahan pembangunan secara lebih pragmatis dan interdisipliner.

4)             Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan

Pemerintah Daerah, Instansi Teknis dan Masyarakat, sehingga Perguruan

Tinggi dapat lebih berperan dan dapat menyesuaikan kegiatan pendidikan

serta kegiatan penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang

sedang mengalami perkembangan serta pembangunan didalam desanya.

c.         Manfaat

1)             Kehidupan kegotong-royongan sebagai modal sosial masyarakat

pedesaan semakin tumbuh dan berkembang;

2)             Terorganisirnya potensi infrastruktur sosial pedesaan yakni

keluarga-keluarga menjadi lebih berdaya dan dapat mengembangkan

kualitas mereka serta mampu mengakses stimulasi program-program

pemerintah yang digelontorkan ke tingkat desa atau grass root. Keberadaan

Posdaya dapat dijadikan salah satu alat yang dapat diikutseratakan untuk

dapat mensukseskan program pengentasan kemiskinan sekaligus

pencapaian target Millenium Development Goals / MDGs.

 

 

1.                                                                                                      

II.      PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

DAN PEMBAHASAN

 

Page 21: Wa Mesa Putra

1. 1.         Matriks Program Kerja

(Terlampir)

1. 2.         Pelaksanaan Program Kerja

2. A.      Bidang Lingkungan

1. 1.       Latar Belakang

Lingkungan berhubungan erat dengan kehidupan manusia baik dalam

bidang kesehatan maupun bidang ekonomi.Lingkungan di Desa Kaliurip

masih kurang mendapat perhatian yang maksimal.Masih banyak lahan

kosong yang kurang terurus di beberapa sudut desa. Berdasarkan hal

tersebut tim KKN membuat program kerja lingkungan dalam usaha

mnciptakan lingkungan yang lebih bersih, rapi dan sehat. Selain itu tim KKN

juga mengupayakan untuk memanfaatkan lingkungan sekitar masyarakat

agar bernilai ekonomis melalui program kerja yang terdiri dari program fisik

(pembuatan tong sampah, pembuatan pupuk bokashi,  penanaman  jati,

kerja bakti) dan program nonfisik (penyuluhan pemisahan sampah organik

dan anorganik, Penyuluhan tentang pupuk bokashi).

 

 

1. 2.       Pelaksaan

1. a.    Penyuluhan pemisahan sampah organik dan anorganik

Perencanaan program pemisahan sampah organik dan anorganik oleh Tim

KKN POSDAYA Desa Karangtanjung bertujuan agar masyarakat dapat

mengetahui jenis-jenis sampah yang terdapat di lingkungan masyarakat

serta dapat melakukan pengolahan awal dengan memisahkan sampah

menjadi sampah organik berupa limbah yang dapat terurai secara alami

misalkan sisa-sisa makanan sayuran dan dedaunan, serta sampah anorganik

berupa limbah yang tidak dapat terurai secara alami misalnya plastik, kaca,

dan yang lainnya. Kemudian dari hasil pemisahan tersebut masyarakat

dapat memanfaatkan bahan-bahan untuk di daur ulang menjadi suatu bahan

yang bermanfaat. Tim KKN POSDAYA Karangtanjung melaksanakan kegiatan

penyuluhan pemisahan organik dan anorganik di Kelompok Bermain Tanjung

pada hari senin tanggal 11 Februari 2013 pukul 09.00 yang dihadiri oleh

anak Kelompok Bermain Tanjung  yang berjumlah  30 anak, di Sekolah Dasar

Page 22: Wa Mesa Putra

Negeri 1 pada hari senin tanggal 11 Februari 2013 pukul 11.00 yang dihadiri

oleh siswa-siswi berjumlah 65 anak, dan Sekolah Dasar Negeri 2 pada hari

selasa tanggal 12 Februari 2013 pukul 09.00 yang dihadiri oleh siswa-siswi

berjumlah 57 anak. Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebesar Rp.

12.000,00 yang bersumber dari pihak mahasiswa. Koordinator kegiatan ini

adalah Wahyu Mei Saputro.

1. b.        Pengadaan tong sampah organik dan anorganik

Kegiatan pembuatan tong sampah organik dan anorganik yang dilaksanakan

oleh Tim KKN POSDAYA bertujuan untuk memberikan fasilitas fisik kepada

masyarakat dalam  rangka melakukan praktek pemisahan sampah yang

telah diberikan penyuluhan sebelumnya. Melalui praktek ini siswa-siswi

dapat  memisahkan dan memanfaatkan sampah hasil dapur serta sampah

plastik, kaca dan lainnya yang dapat diolah kembali menjadi barang daur

ulang. Pengadaan tong sampah yang dilakukan oleh tim KKN dilakukan di

Kelompok Bermain Tanjung, Sekolah Dasar Negeri 1, Sekolah Dasar Negeri 2

Karangtanjung masing- masing 1 unit yang bertujuan untuk memberikan

contoh kepada siswa-siswi sejak dini agar menjaga kebersihan dan

kedisiplinan untuk membuang sampah pada tempatnya dan memisah antara

sampah organik dan anorganik. Biaya pengadaan tong sampah sebesar Rp.

604.000,00 yang berasal dari pihak mahasiswa. Koordinator kegiatan ini

adalah Wahyu Mei Saputro.

1. c.         Penyuluhan Pupuk BOKASHI

Bokashi adalah sebuah  metode pengomposan yang dapat menggunakan

starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik,

yang biasanya berupa campuran molasses,air, starter mikroorganisme,

dan sekam padi.  Pupuk bokashi memiliki beberapa manfaat dan

keunggulan, yaitu:

Pupuk bokashi tidak meningkatkan unsur hara tanah, namun hanya

memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, sehingga pupuk

anorganik masih diperlukan.

Untuk meningkatkan kandungan material organik pada tanah yang

keras seperti tanah podzolik sehingga dapat meningkatkan aerasi tanah

dan mengurangi bulk density tanah.

Page 23: Wa Mesa Putra

Berdasarkan hasil penelitian, Penambahan pupuk bokashi berbahan

dasar arang sekam padi dapat meningkatkan nilai batas cair dan batas

plastis tanah latosol, namun terjadi peningkatan indeks plastisitas.

Penyuluhan kali ini, kami berkerjasama dengan anak KKN di Desa Jatimulyo.

Sasaran penyuluhan ini yaitu kelompok tani Desa Karangtanjung dan Desa

Jatimulyo. Tempat pelaksaan penyuluhan ini berada di balai desa Jatimulyo.

Peserta yang datang sekitar 20 orang. Penyampaian materi dilakukan oleh

mahasiswa KKN dibantu oleh penyuluh dari kecamatan.

Penyuluhan ini memakan biaya total Rp 90.000,00 dan sumber dana berasal

dari mahasiswa saja. Dana ini digunakan untuk membeli snack dan minuman

kemasan bagi peserta yang datang. Koordinator kegiatan ini adalah Beni

Yosua.

1. d.        Praktek Pembuatan Pupuk BOKASHI

Pupuk bokashi terdapat tiga macam jenis, yaitu bokashi pupuk kandang,

bokashi jerami dan bokashi express. Pembuatan bokashi pupuk kandang

cukup mudah dan bahan baku nya mudah didapat. Ada pun bahan bakunya

yaitu, pupuk kandang 15Kg, sekam 10Kg, dedak 0,5Kg, molasese (gula)

10ml dan mikroorganisme cair 10ml.

Dan cara pembuatannya yaitu:

1. Pertama-tama dibuat larutan dari mikroorganisme cair, molasses/ gula

dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.

2. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang

kering.

3. Selanjutnya bahan disiram larutan mikroorganisme cair secara perlahan

dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika

dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan.

Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang

(kandungan air sekitar 30%).

4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm.

Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.

Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50o C. Jika

Page 24: Wa Mesa Putra

suhu bahan melebihi 50o C, maka karung penutup dibuka dan bahan

adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.

5.  Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi

dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-

cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih

dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau

busuk, maka pembuatan bokashi gagal.

6. Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi

ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih

dahulu dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering.

Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.

Bokashi pupuk kandang cukup mudah dibuat nya dan bahan baku yang

cukup mudah didapat, sehingga kami memilih pembuatan bokashi pupuk

kandang untuk dipraktekan. Kami juga bekerjasama dengan dinas terkait,

untuk membantu dalam praktek pembuatan dan juga dalam penyedian

bahan baku berupa mikroorganisme cair. Peserta yang datang sekitar 20

orang. Tempat praktek pembuatan bokashi pupuk kandang di halaman balai

desa Jatimulyo.

Praktek pembuatan ini memakan biaya total sebesar Rp 26.000,00 sumber

dana didapat dari mahasiswa sebesar Rp  15.000,00 dan dinas terkait

sebesar Rp 8.000,00. Rp 7.000,00 digunakan utuk membeli pupuk kandang,

molases sebesar Rp 5.000,00, sekam dan dedak sebesar Rp 6.000,00 dan

mikroorganisme cair sebesar Rp 8.000,00. Koordinator kegiatan ini adalah

Beni Yosua.

1. e.        Kerja Bakti

                    Salah satu budaya hidup sehat adalah membersihkan

lingkungan sekitar. Menindak lanjuti program tim KKN Posdaya tentang

kesehatan terutama PHBS, maka tim KKN POSDAYA mengadakan program

kerja bakti, dimana kegiatan ini berlangsung di Rw 01 desa di

Karangtanjung. Kerja bakti ini sudah jarang sekali dilakukan oleh warga

setempat. Kesempatan ini digunakan tim KKN berusaha membangkitkan

kembali semangat warga untuk mengadakan kerja bakti. Namun dalam

menjalankan program ini masih terdapat hambatan, yaitu waktu. Saat

pelaksanaan kerja bakti tidak semua perangkat dan ketua RT dapat hadir.

Page 25: Wa Mesa Putra

Walaupun begitu antusias warga sangat besar, kegiatan kerja bakti dimulai

dari membersihkan selokan di depan balai desa, dilanjutkan dengan

membersihkan areal di sekitar jembatan dekat balai desa.

Nilai positif yang diambil dari kegiatan ini diantaranya adalah kegiatan ini

menjadikan masyarakat desa yang sehat dan bersih, selain itu terjalin

silahturahmi antar warga

Kerja bakti ini memakan biaya total sebesar Rp 73.000,00 yang berasal dari

mahasiswa Rp 33.000,00, masyarakat Rp 20.000,00 dan sponsor Rp

20.000,00. Rp 33.000,00 digunakan untuk membeli snack dan masyarakat

memberikan bantuan berupa es dawet dengan biaya total Rp 20.000,00 dan

Rp 20.000,00 untuk membeli minuman kemasaan. Koordinator kegiatan ini

adalah Beni Yosua.

1. 3.       Evaluasi

Program kerja bidang lingkungan dapat terlaksana dengan baik. Semua

kegiatan berjalan lancar karena disertai faktor-faktor pendukung, yaitu

sarana dan prasarana yang memadai, peserta yang aktif dan antusias, serta

kerjasama kelompok yang baik dalam persiapan setiap kegiatan yang akan

dilakukan, namun ada beberapa faktor penghambat dalam bidang

lingkungan yaitu kesulitan penyampaian materi, karena warga masih

menggunakan kebiasaan turun temurun dari dahulu, dan warga desa masih

kurang antusias terhadap perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Hasil akhir yang dicapai dari program kerja bidang lingkunan adalah

peningkatan dan pemahamanan masyarakat tentang penciptaan lingkungan

yang bersih dan sehat serta memanfaatkan lingkungan dalam usaha

ekonomi salah satunya dengan pemanfaatan limbah keluarga dapat

berfungsi dengan baik.

1. B.      Bidang Pendidikan

1. 1.         Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak dari setiap manusia. Pendidikan sangatlah

penting dalam kehidupan manusia termasuk untuk mencapai kesejahteraan

hidup. Hal tersebut diakui pemerintah dengan membuat program wajib

belajar 9 tahun bagi anak-anak.

Page 26: Wa Mesa Putra

Sebagian besar penduduk Desa Karangtanjung adalah pelajar, desa tersebut

hanya memiliki 2 Sekolah  Dasar  Negeri,  2 Taman Kanak-kanak, dan 1

Pendidikan Anak Usia Dini. Mereka mempunyai semangat belajar yang

tinggi. Sehingga untuk mendukung  hal tersebut Tim KKN membuat program

kerja pendidikan yang terdiri dari program nonfisik (penyuluhan tentang

motivasi belajar dan bekerja, penyuluhan tentang kenakalan remaja) dan

program nonfisik (Musabaqoh Tahfidz Al-Qur’an dan Musabaqoh Tajwid Al-

Qur’an, lomba cerdas cermat, nontong bareng, pembelajaran PAUD,

bimbingan belajar).

1. 2.         Pelaksanaan

1. a.       Pembelajaran PAUD

    Pendidikan Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelanggaran

pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan ke arah pertumbuhan dan

perkembangan fisik (motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya

pikir,daya cipta, kecerdasaan emosi, kecerdasaan spiritual), sosio emosional

(sikap dan perilaku serta agama). Pendidikan Usia Dini itu sangat penting

bagi pertumbuhan kecerdasan anak, karena itu tim KKN merasa perlu

melakukan pengembangan dan pembelajaran terhadap pendidikan anak usia

dini di Desa Karangtanjung. Pendidikan anak usia dini di Desa Karangtanjung

bernama KB Tanjung yang bertempat di sebelah Balai Desa Karangtanjung.

PAUD di desa Karangtanjung memiliki 30 siswa dimana terdiri dari usia 3-5

tahun. Pembelajaran PAUD dilakukan melalui pendampingan pelaksanaan

PAUD setiap hari Selasa pada tanggal 29 Januari dan 5 Februari 2013.

Pembelajaran PAUD diisi dengan kegiatan menyanyi, mengenal berbagai

macam pekerjaan ataupun cita-cita, mengenal warna dan mengenal angka-

angka melalui metode bermain dan belajar. Biaya untuk pembelajaran  PAUD

sebesar Rp. 40.500,00 yang bersumber dari mahasiswa KKN. Koordinator

kegiatan ini adalah Sri Wahyu Trinaswati.

 

 

1. b.      Bimbingan belajar

Page 27: Wa Mesa Putra

Bimbingan yaitu memberi bantuan, arahan, motivasi, nasihat dan

penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan dan

menganggulangi masalahnya sendiri. Bimbingan belajar ini diikuti oleh

semua anak-anak sekolah seperti SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini dilakukan

hampir setiap malam dari pukul 18.00-21.00 WIB di satu tempat yaitu di

posko KKN. Terdapat 38 anak dari semua anak sekolah yang mengikuti

program bimbingan belajar Dalam pelaksanaan kegiatan ini, semua anak

sekolah sangat antusias dalam mendengarkan arahan-arahan dan

penjelasan dari rekan-rekan mahasiswa. Terdapat kendala dalam

pelaksanaan kegiatan ini yaitu kendala bahasa. Kendala bahasa dalam

penyampaian materi dikarenakan bahasa yang digunakan sebagian besar

anak-anak adalah bahasa jawa. Biaya yang dikeluarkan untuk bimbingan

belajar ini sebesar Rp. 23.500,00 yang bersumber dari mahasiswa.

Koordinator kegiatan ini adalah Sri Wahyu Trinaswati.

1. c.       Lomba Cerdas Cermat (LCC)

Lomba cerdas cermat diberikan kepada anak sekolah dasar kelas V se-

kecamatan Alian. Tujuan lomba cerdas cermat secara umum, diharapkan

anak-anak memiliki mental untuk  bersaing dan berkompetisi dan memliki

jiwa sportif. Kegiatan ini juga untuk mendorong anak-anak SD terutama kelas

V SD untuk giat belajar agar mencapai juara.

Sasaran lomba cerdas cermat  adalah anak-anak SD dan MI kelas V se-

Kecamatan Alian , kegiatan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan

prestasi akademik dan memacu anak untuk terus belajar dengan giat.

Lomba cerdas cermat ini memakan biaya total sebesar Rp 4.350.000,00

yang berasal dari iuran setiap desa sebesar Rp 50.000,00, pendaftaran tiap

SD dan MI sebesar Rp 75.000,00 dan sponsor Rp 475.000,00.. Koordinator

kegiatan ini adalah Beni Yosua.

1. d.      MTQ

Pada bidang pendidikan kami melaksanakan Lomba Membaca Al-Qur’an atau

Musabaqoh tilawatil Qur’an. Aspek yang dinilai dalam lomba ini yaitu tajwid,

kefasihan, dan adab membaca al-qur’an. Sasaran peserta yaitu dari anak SD

Page 28: Wa Mesa Putra

sampai SMP. Total peserta MTQ sekitar 40 orang. Juara I, II, dan III masing-

masing diambil dari tingkat SD dan SMP.

Ada pembinaan yang dilakukan sebelum lomba karena tujuan diadakannya

lomba supaya anak-anak lebih gemar untuk mengaji. Supaya lebih mengena,

ada juga motivasi untuk mengaji pada akhir lomba yang diharapkan peserta

tidak hanya termotivasi untuk menjadi juara namun juga untuk terus belajar

membaguskan bacaannya secara tartil dan memahami makna yang

terkandung di dalamnya.

Lomba yang diadakan di Balai Desa pada hari Minggu, 10 Februari pukul

08.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 127.600. Koordinator kegiatan ini

adalah Fatkhuidin Mu Aziz.

1. e.      Penyuluhan Tentang Motivasi Pentingnya Belajar

Pendidikan secara pengertian adalah sebuah proses yang dilakukan oleh

manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham. 

Selain itu pendidikan pendidikan merupakan proses penggalian potensi-

potensi yang ada pada diri kita.  Menurut Laurentius Tarpin, mendefinisikan

pendidikan adalah sebuah proses humanisasi, dalam arti mengelola potensi-

potensi yang dimiliki seseorang untuk menjadi lebih manusiawi.

Pendidikan merupakan hal penting bagi setiap manusia. Pendidikan secara

tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan ekonomi, derajat kesehatan, dan pengetahuan masyarakat.

Perkembangan budaya ditengah masyarakat dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan pendidikan

yang dijalankan dalam suatu Negara, karenanya ketika berbicara soal

budaya masyarakat. Pendidikan menjadi salah satu hal yang fundamental

untuk dapat diakses secara luas dan dijalankan sebaik-baiknya bagi rakyat.

Bahkan, untuk menjamin perkembangan ekonomi dan politik sekalipun akan

sangat ditentukan dengan kemampuan masyarakat dalam mengelola

sumberdaya yang dimilikinya dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk

kesejahteraan bersama.

Page 29: Wa Mesa Putra

Berdasarkan hal tersebut jelaslah bahwa belajar dalam dunia pendidikan itu

sangatlah penting, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menempuh

pendidikan setinggi-tingginya akan sangat bermanfaat bagi hari depan.

Namun di Desa Karangtanjung, utamanya adalah remaja-remaja usia 15-22

tahun masih banyak yang berpandangan bahwa pendidikan itu tidak

penting.

Oleh karena itu, tim KKN melakukan penyuluhan kepada para remaja

tentang pentingnya belajar di dunia pendidikan. Penyuluhan ini dilaksanakan

pada hari Minggu 17 Februari 2013 di Balai Desa kemudian dilajut pada hari

yang sama di Posko tim KKN. Peserta penyuluhan ini adalah para remaja usia

15-22 tahun yang berjumlah 22 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman atas pentingnya pendidikan dan menumbuhkan

semangat belajar. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp 18.000,00. Koordinator

kegiatan  ini adalah Symphati Dimas R.

 

1. f.        Nonton Bareng

Film merupakan sebuah media audio-visual yang oleh sebagian orang

dianggap sekedar sebagai hiburan semata.  Padahal, media audio-visual ini

banyak menyimpan sesuatu hal tersembunyi yang perlu dikuak lagi.  Melalui

gambar-gambar bergeraknyalah, berbagai makna yang bersembunyi atau

tersembunyi direpresentasikan serta dapat diinterpretasikan kembali.  Hal

tersebutlah yang menjadikan sebuah film menjadi tontonan yang menarik

dan unik.

Sebagaimana telah disebutkan, film merupakan sebuah pencitraan atau

medan tanda yang mempunyai makna.  Dalam konteks ini, seperti yang

diungkapkan Foucault sebuah makna tentunya tidak lantas hadir hanya dari

penelusuran epistemologis saja, akan tetapi juga hadir dengan sendirinya

sebagai bagian dari makna yang muncul karena adanya kesatuan historis

dari pembuatan film tersebut.

Selain itu, media film juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk

melakukan proses pendidikan, khususnya bagi anak-anak. Menariknya film

Page 30: Wa Mesa Putra

sebagai media alternatif pendidikan anak dikarenakan anak-anak secara

psikologis masih terlalu rentan untuk terus di forsir dalam metode belajar

pada umumnya. Sehingga anak-anak membutuhkan sebuah hiburan yang

menarik namun tidak menghilangkan unsur pendidikan baginya.

Oleh karena itu tim KKN mengadakan “nonton bareng” untuk anak-anak.

Acara ini dilaksanakan 2 kali. Pertama, menonton film “Selamatkan

Indonesia” pada tanggal 7 Februari 2013 di Posko tim KKN dengan jumlah

peserta 48 orang. Kedua, menonton film “Sang Pemimpi” pada tanggal 17

Februari 2013 di Balai Desa Karangtanjung dengan jumlah peserta 32 orang.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa empati yang tinggi terhadap

bangsa Indonesia dan merangsang untuk tetap berjuang meraih mimpi dan

cita-cita dengan cara belajar dengan giat. Biaya yang dikeluarkan untuk

kegiatan ini sebesar Rp 23.500,00 dari mahasiswa. Koordinator kegiatan  ini

adalah Symphati Dimas R.

1. 3.         Evaluasi

Program kerja bidang pendidikan dapat terlaksana dengan baik. Semua

kegiatan berjalan lancar karena disertai faktor-faktor pendukung, yaitu

sarana dan prasarana yang memadai, peserta yang aktif dan antusias, serta

kerjasama kelompok yang baik dalam persiapan setiap kegiatan yang akan

dilakukan, namun ada beberapa faktor penghambat dalam bidang pendidkan

yaitu kesulitan penyampaian materi dalam bimbingan belajar yang dilakukan

setiap malam dikarenakan terlalu banyaknya peserta sehingga tidak

kondusif jika dibandingkan dengan jumlah rekan-rekan mahasiswa yang

mengajar. Kendala bahasa dalam penyampaian materi dikarenakan bahasa

yang digunakan sebagian besar anak-anak adalah bahasa jawa.

Hasil akhir yang dicapai dari program kerja bidang pendidikan adalah

peserta menjadi antusias untuk mengaji dikarenakan dalam lomba MTQ juga

diberikan motivasi untuk mengaji. Selain itu memberikan pengalaman

kepada para peserta berpartisipasi dalam suatu perlombaan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran PAUD, anak-anak menjadi lebih mengerti

mengenai pekerjaan ataupun cita-cita. Mereka lebih aktif dari sebelumnya

Page 31: Wa Mesa Putra

untuk mengemukakan pemahahamannya terkait materi yang disampaikan

oleh rekan-rekan mahasiswa.

1. C.      Bidang Kesehatan

1. 1.         Latar belakang

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

keberhasilan pembangunan bangsa, karena itu diselenggarakan

pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan,

dengan tujuan guna meningkatkan, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya. Kesehatan adalah satu layanan sosial dasar yang harus

dipenuhi oleh pemerintah sebagai kewajibanya untuk menjaga

kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang perlu disadarkan oleh masyarakat

yang telah lama terabaikan hak-hak dasarnya.

Pengembangan kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan

pelayanan kesehatan yang maksimal terutama pelayanan preventif. Melalui

pelayanan preventif yang diberikan diharapkan masyarakat dapat

mengaplikasikan usaha preventif tersebut pada lingkup keluarga, sehingga

akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Kurangnya kesadaran masyarakat Karangtanjung tentang pentingnya

kesehatan, melatar belakangi tim KKN Unsoed untuk melakukan program

kerja kesehatan berupa program nonfisik (penyuluhan PBHS,penyuluhan

demam berdarah) serta program fisik ( praktek PHBS di sekolah,pembagian

stiker kesehatan,dan jalan sehat).

1. 2.         Pelaksanaan

1. a.       Penyuluhan PBHS

Penyuluhan PHBS dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada lingkup anak-anak.

Penyuluhan PHBS yang pertama dilakukan di SDN 1 Karangtanjung hari

Senin, 4 Februari 2013, pukul 09.00 WIB. Peserta penyuluhan merupakan

siswa-siswi SDN 1 Karangtanjung kelas 1 dan 2 yang berjumlah sekitar 48

siswa.Kemudian Penyuluhan kedua dilakukan di SDN 2 Karangtanjung hari

Rabu 6 Februari 2013,pukul 08.00 WIB.Peserta penyuluhan merupakan siswa

SDN 2 Karangtanjung  kelas 1 dan 2 yang berjumlah 53 siswa.Materi

Page 32: Wa Mesa Putra

penyuluhan yang diberikan berupa kriteria PHBS pada tingkat keluarga serta

penyuluhan tentang cara gosok gigi dan cuci tangan yang benar.

Informasi yang diberikan pada penyuluhan tersebut berupa pentingnya

gosok gigi dan cuci tangan yang benar. Penyuluhan dilakukan dengan

menggunakan media lembar balik yang diperoleh dari sponsor,Penyuluhan

PHBS tidak membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya. Koordinator

kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

1. b.      Praktek PHBS di sekolah

Praktek PHBS dilakukan di SDN 1 Karangtanjung  pada hari senin, 4 Februari

2013, pukul 09.00 WIB serta di SDN 2 Karangtanjung pada hari rabu, 6

Februari 2013, pukul 08.00 WIB. Peserta praktek PHBS merupakan siswa

kelas 1 dan 2 SDN 1  Karangtanjung yang berjumlah 48 anak dan siswa SDN

2 Karangtanjung yang berjumlah 53 anak. Praktek PHBS tersebut berupa

praktek gosok gigi dan cuci tangan yang benar. Praktek PHBS dilakukan

setelah penyuluhan PHBS selesai. Tim KKN datang ke lokasi dan langsung

melakukan persiapan teknis seperti menyiapkan leaflet dan perlengkapan

alat-alat praktek PHBS yaitu sikat gigi, pasta gigi, sabun cuci tangan, leaflet

gosok gigi. Praktek PHBS dilakukan di halaman sekolah, kegiatan pertama

adalah praktek sikat gigi  bersama, kegiatan kedua adalah praktek cuci

tangan bersama. Kegiatan praktek PHBS diakhiri dengan pembagian

souvenir dari sponsor dan foto bersama. Praktek PHBS membutuhkan biaya

sebesar Rp. 100.000,00 yang bersumber dari pihak sponsor swasta.

Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

1. c.       Pembagian stiker kesehatan

Pembagian stiker kesehatan dilakukan pada saat penyuluhan demam

berdarah tanggal 11 Februari 2013. Stiker yang dibagikan pada saat

penyuluhan berupa stiker tentang bahaya demam berdarah beserta

pencegahannya.Pembagian stiker bertujuan agar stiker yang berfungsi

sebagai media penyebaran informasi telah tersebar secara merata di

masyarakat. Biaya yang dibutuhkan untuk pembagian stiker sebesar Rp

80.000,00 yang bersumber dari mahasiswa. Koordinator kegiatan ini adalah

Adilah Margi Yulinar Putri.

Page 33: Wa Mesa Putra

1. d.    Penyuluhan Demam Berdarah

Penyuluhan Demam Berdarah dilakukan 1 kali, yaitu pada lingkup ibu-ibu

posyandu. Penyuluhan Demam Berdarah dilakukan di Balai Desa

Karangtanjung hari senin, 11 Februari 2013, pukul 14.00 WIB. Peserta

penyuluhan merupakan ibu-ibu posyandu beserta kadernya dari lima

posyandu yang ada di Desa Karangtanjung yang berjumlah sekitar 40 orang.

Materi penyuluhan yang diberikan berupa pengertian demam

berdarah,tanda dan gejala serta cara penanggulangan demam berdarah.

Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

1. e.    Jalan Sehat

Jalan Sehat dilakukan 1 kali,yaitu pada lingkup warga Desa

Karangtanjung.Kegiatan Jalan Sehat Mulai dilaksanakan di Balai Desa

Karangtanjung pada hari minggu tanggal 17 Februari 2013,pukul 08.00

WIB. .Peserta jalan sehat merupakan warga Desa Karangtanjung yang

berjumlah sekitar 217 orang.Adapun pembagian doorprice yang di bagikan

kepada warga Desa Karangtanjung dengan sistem Pembagian kupon dan

undian. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

1. 3.       Evaluasi

Program kerja bidang kesehatan dapat terlaksana dengan baik. Semua

kegiatan berjalan lancar karena disertai faktor-faktor pendukung, yaitu

sarana dan prasarana yang memadai, peserta yang aktif dan antusias, serta

kerjasama kelompok yang baik dalam persiapan setiap kegiatan yang akan

dilakukan, namun ada beberapa faktor penghambat dalam bidang kesehatan

yaitu kesulitan penyampaian informasi dalam bahasa lokal.

Hasil akhir yang dicapai dari program kerja bidang kesehatan adalah

peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan serta masyarakat

dapat melakukan tindakan preventif terhadap penyakit diantaranya dengan

berperilaku hidup bersih dan sehat. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah

Margi Yulinar Putri.

1. D.      Bidang Kelembagaan

2. 1.       Latar Belakang

Page 34: Wa Mesa Putra

Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) adalah kelompok masyarakat yang

berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya yang

berada di tingkat desa. POSDAYA merupakan pengembangan dari

POSYANDU dan mempunyai empat pilar utama, yaitu kesehatan, pendidikan,

ekonomi, dan pemberdayaan lingkungan. Fungsi dan peran POSDAYA di

dalam masyarakat adalah :

1. Proses pembelajaran

2. Peningkatan partisipasi

3. Media perjuangan Kesejahteraan

4. Pemberdayaan masyarakat

Berdasarkan hal diatas maka tim KKN bermaksud untuk pembinaan

kelembagaan POSDAYA di Desa Karangtanjung. Pembinaan kelembagaan

POSDAYA ini terdiri dari diskusi mengenai perjalanan POSDAYA selama

berdirinya, melakukan pembinaan dan berbagai penyuluhan melalui program

kerja tim KKN, dan pembuatan plang POSDAYA.

1. 2.       Pelaksanaan

Pembinaan Administrasi Pemerintahan Desa

Pemerintahan desa merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

bernegara. Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan subsistem dari

sistem penyelenggaraan negara, sehingga desa memiliki kewenangan untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya.  Peran yang diemban

oleh pemerintah desa tentu saja merupakan peran yang sangat penting.

Keberadaan masyarakat dalam suatu negara tentu saja berada pada struktur

terrendahnya, yaitu desa.

Dari berbagai struktur dalam masyarakat, hanya pemerintah desa yang

memiliki basis massa yang jelas/rill.  Kondisi yang demikian ini menyebabkan

peran dan fungsi pemerintah desa sebenarnya lebih berat ketimbang

pemerintah tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, bahkan

pemerintah pusat. Beratnya tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh

pemerintah desa dikerenakan posisinya sebagai garda terdepan dalam

melayani dan berhadapan dengan masyarakat. Peran ini tentunya harus di

apresiasi oleh seluruh elemen masyarakat lainnya.

Page 35: Wa Mesa Putra

Posisi strategis inilah yang harus ditopang oleh kinerja dan kecakapan kerja

yang baik. Kinerja yang prima harus tetap diberikan oleh pemerintah Desa

kepada masyarakat. Pelayanan-pelayanan terhadap masyarakat ini yang

prima haruslah diimbangi dengan penguasaan wawasan keilmuan yang

terkait serta juga penguasaan atas teknologi penunjangnya. Namun, di Desa

Karangtanjung ini penguasaan ilmu pengetahuan tentang pemerintahan

yang baik serta penguasaan atas teknologi penunjang masih sangat minim.

Berangkat dari permasalahan dilapangan, maka tim KKN melakukan

pembinaan administrasi pemerintahan desa yang terdiri dari diskusi tentang

tata pemerintahan yang baik dan pembelajaran mengenai

penggunaan Microsoft Exel. Pembinaan ini dilakukan pada hari Senin 21

Februari 2013 di Balai Desa Karangtanjung. Peserta pembinaan ini adalah

para perangkat desa yang berjumlah 8 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman dan etos kerja bagi pemerintah desa dalam

menjalankan pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat. Biaya yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini sebesar Rp 23.500,00 yang bersumber dari

mahasiswa Rp 13.000,00 dan masyarakat Rp 10.000,00. Koordinator

kegiatan ini adala Symphati Dimas R.

1. 3.       Evaluasi

Program kelembagaan pada umumnya dapat terlaksana dengan baik.

Lembaga posdaya di Desa Karangtanjung terbentuk dan berjalan dengan

cukup baik. Kelengkapan dari posdaya juga sudah ada, seperti AD/ART, SK,

Plang sekretariat, dan program satu tahun. Namun ada hambatan dalam

perjalanan posdaya “Sejahtera” selama satu tahun ini, yaitu masyarakat

Desa Karangtanjung belum secara menyeluruh berpartisipasi aktif dalam

setiap kegiatannya, hal ini yang sering kali program kerja posdaya

terhambat. Sehingga perlu adanya pendekatan dan penyadaran akan

pentingnya posdaya bagi masyarakat.

1. E.       Bidang Ekonomi

1. 1.       Latar Belakang

Salah satu faktor yang menentukan sebuah pengembangan masyarakat

adalah kegiatan ekonominya. Kegiatan ekonomi meliputi, usaha masyarakat

dalam memproduksi suatu barang atau jasa yang diperjual-belikan untuk

Page 36: Wa Mesa Putra

memenuhi kebutuhan masyarakat dan memenuhi kebutuhan si pelaku

ekonominya. Pelaku ekonomi biasa disebut dengan produsen, sedangkan

pengkonsumsi disebut dengan konsumen.

Produsen dapat berasal dari produksi kecil dan produksi yang besar, seperti

pabrik. Mayoritas masyarakat Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri

dalam melakukan kegiatan ekonominya. Sebagian besar masyarakat

Indonesia masih memiliki usaha berbasis UKM (Usaha Kecil Menengah).

Kegiatan ekonomi seperti ini tumbuh subur di lingkungan keluarga

menengah kebawah sebagai bentuk usaha mereka untuk tetap bertahan dari

kerasnya persaingan ekonomi masyarakat.

Jumlah UKM yang terus tumbuh subur tiap tahunnya di segala penjuru desa

berbanding lurus dengan tingkat keberhasilan suatu UKM, persaingan yang

keras dan model inovasi yang di tuntut terus berkembang merupakan

tantangan para pelaku kegiatan UKM. Sehubungan dengan hal tersebut,

dengan diselenggarakannya KKN POSDAYA yang mempunyai fokusan di

bidang kemasyarakatan dan khususnya bidang ekonomi.

Perlunya pengembangan UKM dan inovasi segala bidang produksi

merupakan upaya Tim KKN dalam memperbesar dan memperluas usaha

masyarakat di Desa Karangtanjung Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.

1. 2.       Pelaksanaan

1. a.       Penyuluhan kemasan cantik

Pada bidang ekonomi, kami melaksanakan penyuluhan kepada kelompok

produsen kue satu kacang hijau “Melati.” Kami mengundang 2 pembicara

dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar. Di kelompok

penghasil kue satu ini ada sekitar 25 orang anggota, yang mengikuti

penyuluhan ini sebanyak 15 orang. Para produsen sangat antusias dalam

penyuluhan ini karena mereka ingin produknya bisa terstandarisasi

kemasannya.

Ada beberapa koreksi dalam kemasan produk kue satu kacang hijau dari

Desa Karangtanjung, diantaranya plastik kemasan yang masih terlalu tipis

yaitu hanya sekitar 0,4 mm padahal menurut Dinas Kesehatan standarnya

Page 37: Wa Mesa Putra

0,7 mm. Hal ini yang menyebabkan kemasan kue satu mudah koyak.

Kedepannya para produsen akan mengganti plastiknya dikarenakan akan

menambah kualitas produk dimana kue satu tidak mudah rusak yang

disebabkan plastik yang tipis dan mudah koyak. Ini juga diharapkan akan

meningkatkan daya beli konsumen karena produk sudah terstandarisasi dan

produk kue satu lebih terjaga dengan plastik yang lebih tebal.

Permasalahan lainnya dari kemasan kue satu ini adalah, merknya masih

menggunakan kertas dan dimasukkan ke dalam plastik yang mengakibatkan

kue satu tidak steril, tidak sehat, dan tidak terstandarisasi Dinas Kesehatan.

Oleh karena itu, dari penyuluhan ini, produsen akan mengganti bahan

tempat merknya bukan menggunakan kertas, melainkan langsung dicetak di

bagian plastik sisi luar. Ini juga akan menambah kualitas kue satu sehingga

akan lebih mudah dipasarkan skala nasional karena telah terstandarisasi.

Penyuluhan yang diadakan di rumah salah satu produsen pada hari Jum’at,

08 Februari pukul 14.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 18.000.

Koordinator kegiatan ini adalah Fatkhuidin Mu Aziz.

1. b.      Penyuluhan pemasaran hasil produksi

Selain penyuluhan kemasan cantik, kami juga mengadakan penyuluhan

pemasaran hasil produksi yang diadakan berbarengan dengan penyuluhan

kemasan cantik. Kami mengundang 2 pembicara dari Dinas Perindustrian,

Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar yang sama dengan penyuluhan

kemasan cantik.

Para produsen juga antusias dalam penyuluhan ini karena banyak

permasalahan pemasaran yang mereka rasakan selama ini.

Diantaranya ada rebutan pangsa pasar. Dimana ada pemasar yang rakus

memonopoli pasarnya dengan hanya produksi kue satu miliknya. Dari hasil

diskusi, akhirnya disimpulkan perlu adanya kordinasi antar produsen kue

satu dengan rutin mengadakan pertemuan supaya tercipta iklim persaingan

pasar yang kondusif dimana tidak ada produsen yang memonopoli pasar

untuk kue satu kacang hijau ini.

Page 38: Wa Mesa Putra

Penyuluhan yang diadakan di rumah salah satu produsen pada hari Jum’at,

08 Februari pukul 14.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 18.000.

Koordinator kegiatan ini adalah Fatkhuidin Mu Aziz.

1. c.       Bazar

Selain penyuluhan, kami juga mengadakan bazar yang diikuti oleh warga

desa. Bazar ini diadakan bersamaan dengan diadakannya program kerja

jalan sehat. Ada beberapa stand yang diikutkan dalam bazar ini, yaitu stand

makanan, minuman, pakaian, jajanan, dsb.

Remaja Desa Karangtanjung juga kami ikutkan untuk mengkonsep acara dan

meramaikan acara ini. Ada sekitar 20 orang remaja desa yang kami ikutkan

menjadi panitia, yang kami harapkan mereka dapat terus menjalin

silaturahmi untuk terus memajukan Desa Karangtanjung.

Bazar yang diadakan di Balai Desa pada hari Minggu, 17 Februari pukul

09.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 140.000. Koordinator kegiatan ini

adalah Fatkhuidin Mu Aziz.

1. 3.       Evaluasi

Secara keseluruhan program kerja bidang ekonomi dapat terealisasi dengan

baik. Melalui program kerja bidang ekonomi tim KKN memberikan infomasi

melalui penyuluhan untuk pemasaran produk-produk di Desa Karangtanjung,

seperti kue satu kacang hijau. Selain itu juga bazar untuk memamerkan

produk-produk masyarakat Desa Karangtanjung.

Kesuksesan program kerja bidang ekonomi didukung dengan antusias

masyarakat yang tinggi. Namun ada juga beberapa faktor penghambat

dalam pelaksanaan program kerja ekonomi diantaranya adalah

keterlambatan peserta pada pada penyuluhan. Perlunya pemantauan

intensif pula dalam kelompok penghasil kue satu untuk meminimalisir

terjadinya konflik sesama penghasil kue satu.

Hasil akhir program kerja bidang ekonomi diantaranya adalah peningkatan

pengetahuan masyarakat dalam pengembangan dan pemasaran produk,

Page 39: Wa Mesa Putra

pengemasan produk yang telah berlabel dan yang terstandarisasi dengan

baik.

 

 

1.                                                                                                           

                                       III.     PENUTUP

 

1. A.   Kesimpulan

1. 1.         Masyarakat Desa Karangtanjung sangat antusias dengan

program kegiatan posdaya.

2. 2.         Masyarakat sangat membantu dalam  melaksanakan segala

kegiatan sehingga dapat berjalan dengan lancar.

3. 3.         Kepengurusan posdaya dapat terbentuk melalui beberapa

kali rapat yang dilaksanakan di Balai Desa.

4. 4.         Kesadaran berwirausaha warga Karangtanjung  masih

rendah. Padahal potensi desa yang bisa dikembangkan cukup banyak.

Misalnya kue satu, kripik tempe, kripik pisang, rengginang, batik dan

sebagainya

5. 5.         Antusiasme yang tinggi dari anak-anak dalam mengikuti

pelajaran yang diberikan oleh sekolah adalah modal penting dalam

upaya meningkatkan kecerdasan bangsa. Akan tetapi hal ini kurang

didukung fasilitas pendidikan dan juga kesadaran dari para wali murid

untuk menyekolahkan anaknya. Ini dibuktikan dengan banyaknya

siswa lulusan SMP yang  tidak melanjutkan  pendidikannya untuk

bekerja  merantau ke kota-kota besar

6. 6.         Posdaya di desa Karangtanjung diberi nama Sejahtera.

7. 7.         Program posdaya yang ada di Desa Karangtanjung sudah

terbentuk yang  terletak di Dusun jelarang.

8. 8.         Desa Karangtanjung yang cukup luas bias menjadi desa yang

besar karena masih banyak potensi yang belum di gali.

9. B.    Saran

Page 40: Wa Mesa Putra

Berdasarkan hasil KKN Unsoed 2013 diharapkan warga desa Karangtanjung

dapat melanjutkan pengembangan masyarakat melalui lembaga posdaya

yang telah terbentuk. Lembaga posdaya harus merealisasikan program kerja

jangka panjang yang telah dibentuk dan  melakukan usaha pemberdayaan

masyarakat melalui pemberdayaan keluarga dalam bidang kesehatan,

ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 41: Wa Mesa Putra

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 42: Wa Mesa Putra

 

 

 

 

About these ads

Share this:

Twitter

Facebook 2

Post navigation← NaLsiss(912)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA POSDAYA

“SEJAHTERA” DESA KARANGTANJUNG KECAMATAN ALIAN

KABUPAEN   KEBUMEN  →

Tinggalkan Balasan

Cari

Pos-pos Terakhir Pembangunan moro

Ini dia dia   dia

dsc0332.jpg

dsc0439.jpg

Sedikit Gambaran tentang Desa Karangtanjung Kec. Alian Kab.   Kebumen

Arsip

Page 43: Wa Mesa Putra

Maret 2013

Juni 2012

April 2012

Kategori   

ImunasiS S R K J S M

« Jun      1 2 3

4 5 6 7 8 9 1011 12 13 14 15 16 1718 19 20 21 22 23 2425 26 27 28 29 30 31

Maret 2013

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The Monster Theme.Ikuti

Follow “Wamesaputra”

Get every new post delivered to your Inbox.

Bergabunglah dengan 155 pengikut lainnya.

Ditenagai oleh WordPress.com

Sign me up