Wa Mesa Putra
-
Upload
ziia-arrihaddatull-aisy -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Wa Mesa Putra
WamesaputraSeperti apa kita dilahirkan adalah Takdir. Seperti apa kita
bertumbuh adalah Proses. Seperti apa kita di hari tua adalah Keputusan
MenuSkip to content
Beranda
About
Laporan KKN POSDAYA 2013 Desa Karangtanjung Alian KebumenPosted on Maret 1, 2013 by wamesaputra
LAPORAN
PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)
SEMESTER GENAPTAHUN 2012/2013
DESA KARANGTANJUNG KECAMATAN ALIAN
KABUPATEN KEBUMEN
Oleh:
Beni Yosua AIL008127
Sri Wahyu Trisnawati F1G010043
Adilah Margi Y.P G1D009034
Wahyu Mei Saputro B1J009049
Fatkhudin Mu’Azis C1C010034
Symphati Dimas R F1D009046
Dosen Pembimbing Lapangan:
Drs.Muhammad Taufiq,M.H
NIP. 196009191986011001
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENERAL SOEDIRMAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PURWOKERTO
2013
HAKATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt., sehingga kami dapat
menyusun Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos
Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Universitas Jenderal Soedirman Semester
Genap Tahun 2012/2013 Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten
Kebumen dengan tepat waktu. Laporan Kegiatan ini disusun berdasarkan
hasil realisasi dan pelaksanaan lapangan terhadap permasalahan dan
potensi yang ada di wilayah atau lingkungan Desa Karangtanjung,
Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Pelaksanaan Kegiatan KKN Posdaya
di Desa Karangtanjung tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai
pihak, baik moril maupun materiil.Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada :
1. Prof. Ir. H. Totok Agung DH, MP, Ph.D selaku Ketua Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal
Soedirman
2. Drs.Muhammad Taufiq,M.H sebagai Dosen Pembimbing Lapangan
3. Bapak Rokhmat selaku Kepala Desa beserta perangkat Desa
Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.
4. Bapak M.Burhanuddin sebagai Ketua Posdaya Sejahtera Desa
Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen beserta pengurus
5. Seluruh masyarakat Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten
Kebumen.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan program kerja/
kegiatan KKN Posdaya Unsoed 2013 di Desa Karangtanjung, Kecamatan
Alian, Kabupaten Kebumen.
Harapan kami, semoga laporan kegiatan ini dapat memberikan gambaran
tentang kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN Posdaya Unsoed
di Desa Karangtanjung dan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban
kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Jenderal Soedirman (LPPM Unsoed) dalam mengembangkan Pos
Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di Kabupaten Kebumen. Kami sangat
mengharapkan adanya partisipasi dari berbagai pihak yang terkait dan
monitoring terhadap kegiatan Posdaya yang telah dilakukan demi
keberlangsungan dan suksesnya program Posdaya.
Karangtanjung, Februari 2013
Penyusun
RINGKASAN POSDAYA
REKAP DATA POSDAYA
Kecamatan : Alian
Kabupaten : Kebumen
No Ket
Desa Karangtanjung
Nama posdaya SEJAHTERA
Tanggal dan tahun berdiri 23-Jan-12
Kelas posdaya
Wilayah posdaya dan sekretariat
RW 01 (RT 01-08), RW 02 (RT 01-07)
Nama ketua posdaya M. BURHANUDIN, SPt
No. Hp 81391138750
Produk Unggulan Kue Satu Kacang Ijo
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
ii
RINGKASAN POSDAYA……………………………………………………………………. iv
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………..
vii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………….. viii
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………….. 1
1. Kondisi Umum Desa Karangtanjung……………………………………………… 3
1. Letak Goegrafis………………………………………………………………………
3
2. Keadaan Demografi………………………………………………………………..
4
3. Dasar
Kegiatan………………………………………………………………………….. 11
1. Latar Belakang KKN…………………………………………………………….
12
2. Tujuan dan Manfaat KKN……………………………………………………..
13
BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN…………….. 17
1. Matriks Program Kerja………………………………………………………………..
17
2. Pelaksanaan Program Kerja………………………………………………………….
17
1. Bidang Lingkungan……………………………………………………………….
17
2. Bidang Pendidikan………………………………………………………………..
24
3. Bidang Kesehatan…………………………………………………………………
32
4. Bidang Kelembagaan…………………………………………………………….
37
5. Bidang Ekonomi………………………………………………………………….. 40
BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………………….
45
1. Kesimpulan………………………………………………………………………………..
45
2. Saran…………………………………………………………………………………………
46
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………..
47
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Tabel Kelompok Pendidikan Menurut
Usia…………………………………… 6
Tabel 2. Tabel Kelompok Tenaga Kerja Menurut
Usia………………………………… 7
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1.
I. PENDAHULUAN
Pembangunan adalah upaya perubahan suatu kondisi tertentu agar menjadi
lebih baik dari kondisi sebelumnya. Pembangunan ini dilaksanakan dengan
tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik materil maupun
spiritual secara adil dan merata. Jadi pembangunan yang dilakukan oleh
bangsa Indonesia ditujukan untuk seluruh masyarakat bukan untuk
perorangan atau kelompok orang tertentu.
Pembangunan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Adapun
pemerintah dalam hal ini berkedudukan sebagai pihak yang berkewajiban
menciptakan situasi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan. Hal ini
merupakan konsekuensi logis dari diterimanya konsepsi negara
kesejahteraan (walfare state) dimana pemerintah mempunyai tanggung
jawab yang besar bagi keberhasilan pembangunan.
Selain menjadi tanggung jawab pemeritah, pembangunan sendiri dalam
pelaksanaan tidak bisa terlepas dari peranan masyarakat perguruan tinggi
(civitas akademika). Jadi pembangunan sendiri menjadi tanggung jawab
masyarakat perguruan tinggi terutama mahasiswa yang merupakan agent of
change.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembangunan
dilaksanakan secara adil dan merata. Maksud dari kata adil disini adalah
bahwa pembangunan ditujukan untuk semua anggota masyarakat tanpa
pandang bulu, sedangkan maksud dari pembangunan merata adalah bahwa
pembangunan dilakukan di seluruh wilayah secara merata baik di kota
maupun di desa, sehingga diharapkan tidak akan terjadi kesenjangan atas
nama masyarakat desa dan kota.
Pembangunan desa mempunyai arti yang sangat penting mengingat desa
kaya akan SDM dan SDA. Apalagi di negara Indonesia yang wilayahnya
sebagian besar adalah pedesaan, sehinga langkah pemerintah yang
mengeluarkan UU no.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dinilai sangat
tepat dan penting karena dengan adanya Undang-undang ini di desa
mempunyai tanggung jawab dan kewenangan luas untuk mengembangkan
daerahnya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Namun selama ini ternyata pihak desa kurang mampu mengoptimalkan
potensi yang ada. Hal ini akan menjadi permasalahan besar jika otonomi
daerah benar-benar telah diterapkan karena tentu tidak dapat dilaksanakan
dengan baik apabila tidak ada SDM dan SDA yang mendukung sehingga
terjadi nantinya adalah stagnasi pembangunan desa.
Oleh karena itu, program KKN diharapkan dapat membantu program
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, dalam hal ini peran
mahasiswa diharapkan mampu memotivasi dan menggali serta
memberdayakan seluruh potensi desa dalam menyongsong Otonomi Daerah
sehingga terwujud pembangunan desa yang berkualitas dan responsif.
1. A. Kondisi Umum Desa Karangtanjung
2. 1. Keadaan Geografis
Wilayah Desa Karangtanjung terletak di sebelah utara Desa Kemangguhan
dan Desa Tanuarjo Kecamatan Kebumen. Luas wilayah Desa Karangtanjung
adalah 171 Ha, terdiri dari tanah sawah seluas 40 Ha dan tanah kering
seluas 131 Ha. Sementara itu sesuai dengan letak geografis, maka wilayah
Desa Karangtanjung memiliki batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kemangguhan dan Tanuarjo
Kecamatan Alian;
2. Sebelah Timur dengan Desa Tanuharjo Kecamatan Alian;
3. Sebelah Selatan dengan Desa Jatimulyo Kecamatan Alian;
4. Sebelah Barat dengan Desa Kemangguhan Kecamatan Alian.
Berdasarkan wilayah administratifnya, Desa Karangtanjung terdiri dari 9
pedukuhan. Kondisi topografi wilayah Desa Karangtanjung terdiri dari
daerah berbukit.
Jenis tanah di wilayah Desa Karangtanjung adalah terdiri dari tanah liat,batu-
batuan putih. Pemanfaatan tanah sebagian besar untuk pertanian (sawah,
tanaman pangan, perkebunan atau perikanan) yakni seluas 40 Ha atau
23,39 % dari luas wilayah Desa Karangtanjung Sedangkan sisanya seluas
131 Ha atau 76,61 % digunakan untuk bangunan perumahan serta
pekarangan, tempat usaha dll.
1. 2. Keadaan Demografi
Desa Karangtanjung memiliki 5 posyandu yang terletak di 9 pedukuhan. Di
Desa Karangtanjung terdapat sebuah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
yang sudah bisa melayani pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB dan
menyediakan tenaga medis untuk warga yang akan melahirkan. Posyandu
juga melayani pemeriksaan kesehatan anak, yang mana ditunjang dengan
pelayanan MTBS yaitu masalah tentang balita sakit yang harus ditangani
lebih serius atau dengan penuh ketelitian dengan cara wawancara atau
berkomunikasi langsung dengan orang tua balita, dari pembicaraan tersebut
akan dicatat dan dipecahkan solusinya serta pengobatannya. Posyandu juga
melayani imunisasi bagi bayi dan melayani kesehatan atau pemeriksaan
umum untuk masyarakat, melaksanakan penjaringan kesehatan anak
sekolah baik TK maupun SD. Posyandu juga melaksanakan penyuluhan-
penyuluhan di masyarakat dan juga melakukan survei untuk mengetahui ada
tidaknya balita gizi buruk atau lingkungan yang tidak sehat. Di samping
kinerja-kinerja di atas, kinerja Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga
melaksanakan kegiatan bulanan seperti imunisasi dan pertemuan kader
yang dilaksanakan sebulan sekali yang setiap pertemuan membahas tentang
perkembangan posyandu. Untuk posyandu yang berada di dukuh Jelarang,
pertemuan diadakan setiap seminggu sekali . Dalam hal ini, KKN Posdaya
kelompok kami dipusatkan di Posyandu yang terletak di dukuh Jelarang.
Di Desa Karangtanjung kegiatan di bidang kerohanian sangat baik, hal ini
ditunjukkan dengan adanya kelompok pengajian yang rutin dilaksanakan
setiap Selasa,Kamis, dan Minggu . Ada pula pertemuan PKK yang rutin
diadakan setiap tamggal 8 yang bertempat di Balai Desa. Adanya pertemuan
rutin tiap RT dapat mempererat rasa kekeluargaan dan dapat dijadikan ajang
rembug dalam menyelesaikan masalah yang ada di wilayah tempat tinggal.
Rasa kegotongroyongan masih sangat kental di masyarakat sehingga dapat
digunakan untuk menunjang proses pembangunan desa dan mental
masyarakat. Desa Karang Tanjung mempunyai ciri-ciri fisik dan masyarakat
yang hampir sama dengan desa-desa lain, hal tersebut dapat dilihat dari
data dibawah ini:
1. Potensi Dasar / Alam
Banyak RW : 2 RW
Banyak RT : 15 RT
1. Sarana Umum
Sarana Keagamaan : terdapat 2 masjid dan 11 musholla
Sarana Pendidikan : terdapat 1 PAUD,2 SD, 1 MTs,1 MI,2 TK
Sarana Kesehatan : terdapat 5 buah posyandu
1. Penduduk
Jumlah Penduduk : Jumlah penduduk di Desa Karangtanjung pada akhir
tahun 2012 sebesar lebih dari 3241 jiwa, yang terdiri antara 752 kepala
keluarga. Laki-laki 1570 dan perempuan 1671 Sedangkan angka
kepadatan penduduk adalah sebesar 1895 orang/km².
Jumlah Penduduk dalam kelompok umur :
1. Tabel Kelompok Pendidikan Menurut UsiaNO GOLONGAN UMUR (TAHUN) JUMLAH
1 0 – 4 308
2 20-24 327
3 35-39 196
4 60-64 147
Dengan melihat komposisi berdasarkan kelompok usia tersebut, maka angka
penduduk yang berada dalam kelompok usia produktif cukup tinggi. Kondisi
ini sekaligus mencerminkan bahwa jumlah angkatan kerja di Desa
Karangtanjung cukup besar.
1. Tabel Kelompok Tenaga Kerja Menurut UsiaNO GOLONGAN UMUR (TAHUN) JUMLAH
1 10 – 14 658
2 15 – 19 695
3 20 -26 480
4 27 40 990
5 41 – 56 1155
6 57 tahun ke atas 257
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan :
1. Taman Kanak-kanak : 411 orang
2. Sekolah Dasar : 957 orang
3. Sekolah Menegah Pertama : 697 orang
4. Sekolah Menengah Atas : 710 orang
5. Akademi (DI – DIII) : 50 orang
6. Sarjana (S1-S3) : 32 orang
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian :
1. Pegawai negeri sipil : 44 orang
2. TNI / POLRI : 7 orang
3. Swasta : 315 orang
4. Wiraswasta / pedagang : 229 orang
5. Tani : 425 orang
6. Pertukangan : 150 orang
7. Buruh tani : 200 orang
8. Pensiunan : 19 orang
9. Keadaan Perekonomian
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Pendapatan Per kapita
Pendapatan perkapita yang merupakan salah satu indikator dari kondisi
perekonomian yang ada di Desa Walangsanga Pendapatan perkapita desa
Walangsanga Tahun 2012 sebesar Rp 1.500.000,- perbulan
1. Potensi Unggulan Desa
a) Industri kecil dan makanan
1) Jenis produk = 1. Satu kacang ijo
1. Emping
2. Tempe
2) Jumlah Pengusaha = 20 Orang
3) Tenaga Kerja = 40 Orang
4) Pemasaran = 1. Lokal dalam desa
1. Antar Desa
2. Antar Kabupaten
b) Hasil Pertanian dan Perkebunan
1) Sayuran dan Buah-buahan
1. Genjer = 15 Ton/Tahun
2. Kacang ijo = 5,6 Ton/Tahun
3. Mentimun = 0,5 Ton/Ha
2) Padi
1. Luas Areal = 81 Ha
2. Penghasilan = 9,6 Ton GKP/Ha
3. Pemasaran = Lokal
3) Pisang
1. Luas Areal = 3 Ha
2. Penghasilan = 5 Ton/Tahun
3. Pemasaran = Lokal
c) Potensi Desa
Desa Karangtanjung Kabupaten Kebumen memiliki sumber daya yang cukup
representatif untuk dikembangkan, antara lain :
Bidang pertanian
Pada bidang pertanian, komoditas yang paling potensial terdapat pada
tanaman pangan pertanian. Selain itu, ada beberapa komoditas pertanian
yang juga menjadi salah satu yang banyak ditanam oleh warga yakni
singkong, dan pisang. Untuk permasalahan yang terdapat pada bidang
pertanian, masyarakat Desa Karangtanjung dalam pola pertaniannya. masih
cenderung tradisional, sehingga nilai ekonomi dari hasil pertanian tersebut
masih rendah.
Bidang peternakan dan perikanan
Bidang peternakan dan perikanan merupakan komoditas yang memiliki
potensi untuk dikembangkan menjadi usaha yang dapat menghasilkan
income bagi keluarga. Namun sayangnya mayoritas masyarakat Desa
Karangtanjung menjadikan peternakan dan perikanan hanya sebagai
kegiatan sampingan dan bila dipasarkan pun sifatnya hanya dari pintu
kepintu.
Sumber Daya Manusia
Secara umum sumber daya manusia di Desa Karangtanjung cukup baik,
akan tetapi ada sebagian kecil warga masyarakat yang belum memiliki
kesadaran akan pentingnya pendidikan dan belum meratanya pendidikan
pada semua lapisan masyarakat.
Bidang kesehatan
Memiliki potensi sarana kesehatan 5 posyandu. Untuk tenaga kesehatan
terdapat 1 orang bidan desa. Permasalahan di bidang kesehatan diantaranya
perilaku masyarakat yang masih banyak membuang sampah di sungai.
1. B. Dasar Kegiatan
KKN Posdaya merupakan bentuk pengembangan posyandu menjadi
posyandu model bertujuan untuk mengoptimalkan posyandu (tidak hanya
bidang kesehatan) tetapi juga bidang pendidikan, perekonomian dan
pemberdayaan lingkungan.
Posdaya adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan
pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara
terpadu. Apabila memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah
pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan,
pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan
keluarga berkembang secara mandiri.
Program posdaya adalah suatu program untuk membangun penduduk
melalui pemberdayaan keluarga dengan merangsang pembentukan forum
silaturahmi dan informasi pada tingkat pedesaan dan pedukuhan. Forum
tersebut dinamakan Pos Pemberdayaan Keluarga atau disingkat Posdaya.
Melaluiforum tersebut berbagai anggota organisasi diundang membantu
keluarga yang berada di sekitar Posdaya memahami fungsi dan perannya
serta bergotong royong mengentaskan kemiskinan dan membangun
keluarga sejahtera.
Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam Posdaya diarahkan untuk
mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta
kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan
lingkungan. Pemenuhan fungsi-fungsi ini pada hakekatnya bermuara pada
pemenuhan tujuan dan sasaran pembangunan abad milleneum (MDGs) yang
ditetapkan sebagai program pembangunan di Indonesia.
1. Pelaksanaan KKN Unsoed didasarkan pada:
2. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 060/XII/1974 yang
disempurnakan dengan Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept.
109/J23/Kep/KN/1997
3. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 71/J23/PP/2002 tanggal 14
Maret tentang mata kuliah pengembangan kepribadian Unsoed. KKN
(UNO 113) merupakan salah satu mata kuliah pengembangan
kepribadian (MPKP) dan diwajibkan bagi mahasiswa Unsoed dengan
bobot 3 SKS.
4. Buku Pedoman Unsoed 2004-2005, Bab III tentang system pendidikan
point F, disebutkan tugas akhir program sarjana meliputi Praktek Kerja
Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Seminar, Skripsi dan Ujian
Pendadaran.
5. Tri Darma Perguruan Tinggi
1. Maksud Pelaksanaan KKN :
2. Meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan
kebutuhan memasyarakatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
melaksanakan pembangunan.
3. Meningkatkan relevansi materi kurikulum dengan realitas
pembangunan dalam masyarakat.
4. Media belajar memecahkan masalah yang muncul dalam masyarakat
melalui alternative yang paling sesuai dengan disiplin ilmu yang
dimiliki.
1. Tujuan Dan Manfaat
a. Tujuan Umum
1) Memberdayakan keluarga melalui peningkatan kegiatan dan peran
serta lembaga yang sudah ada (seperti: Posdaya, Lembaga Keagamaan, dll)
untuk mencapai keluarga sejahtera secara mandiri.
2) Memelihara dan menumbuh kembangkan sikap sosial dan budaya
yang ada dalam masyarakat untuk memberdayakan keluarga.
3) Sebagai wadah organisasi sosial yang dapat memberi dan
menerima pembaharuan dan pembelajaran.
4) Terlaksananya program dan kegiatan dinamis untuk mencapai
tujuan Masyarakat yang Mandiri, Sehat, Berdaya Saing, dan Berakhlak Mulia.
b. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga,
melalui ketertiban dalam masyarakat yang secara langsung menemukan,
merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan
pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner.
2) Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu,
teknologi dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak
serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.
3) Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi tekno
struktural dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan
permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan. Dengan demikian lulusan Perguruan Tinggi
secara relatif menjadi lebih siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi
permasalahan pembangunan secara lebih pragmatis dan interdisipliner.
4) Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan
Pemerintah Daerah, Instansi Teknis dan Masyarakat, sehingga Perguruan
Tinggi dapat lebih berperan dan dapat menyesuaikan kegiatan pendidikan
serta kegiatan penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang
sedang mengalami perkembangan serta pembangunan didalam desanya.
c. Manfaat
1) Kehidupan kegotong-royongan sebagai modal sosial masyarakat
pedesaan semakin tumbuh dan berkembang;
2) Terorganisirnya potensi infrastruktur sosial pedesaan yakni
keluarga-keluarga menjadi lebih berdaya dan dapat mengembangkan
kualitas mereka serta mampu mengakses stimulasi program-program
pemerintah yang digelontorkan ke tingkat desa atau grass root. Keberadaan
Posdaya dapat dijadikan salah satu alat yang dapat diikutseratakan untuk
dapat mensukseskan program pengentasan kemiskinan sekaligus
pencapaian target Millenium Development Goals / MDGs.
1.
II. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
DAN PEMBAHASAN
1. 1. Matriks Program Kerja
(Terlampir)
1. 2. Pelaksanaan Program Kerja
2. A. Bidang Lingkungan
1. 1. Latar Belakang
Lingkungan berhubungan erat dengan kehidupan manusia baik dalam
bidang kesehatan maupun bidang ekonomi.Lingkungan di Desa Kaliurip
masih kurang mendapat perhatian yang maksimal.Masih banyak lahan
kosong yang kurang terurus di beberapa sudut desa. Berdasarkan hal
tersebut tim KKN membuat program kerja lingkungan dalam usaha
mnciptakan lingkungan yang lebih bersih, rapi dan sehat. Selain itu tim KKN
juga mengupayakan untuk memanfaatkan lingkungan sekitar masyarakat
agar bernilai ekonomis melalui program kerja yang terdiri dari program fisik
(pembuatan tong sampah, pembuatan pupuk bokashi, penanaman jati,
kerja bakti) dan program nonfisik (penyuluhan pemisahan sampah organik
dan anorganik, Penyuluhan tentang pupuk bokashi).
1. 2. Pelaksaan
1. a. Penyuluhan pemisahan sampah organik dan anorganik
Perencanaan program pemisahan sampah organik dan anorganik oleh Tim
KKN POSDAYA Desa Karangtanjung bertujuan agar masyarakat dapat
mengetahui jenis-jenis sampah yang terdapat di lingkungan masyarakat
serta dapat melakukan pengolahan awal dengan memisahkan sampah
menjadi sampah organik berupa limbah yang dapat terurai secara alami
misalkan sisa-sisa makanan sayuran dan dedaunan, serta sampah anorganik
berupa limbah yang tidak dapat terurai secara alami misalnya plastik, kaca,
dan yang lainnya. Kemudian dari hasil pemisahan tersebut masyarakat
dapat memanfaatkan bahan-bahan untuk di daur ulang menjadi suatu bahan
yang bermanfaat. Tim KKN POSDAYA Karangtanjung melaksanakan kegiatan
penyuluhan pemisahan organik dan anorganik di Kelompok Bermain Tanjung
pada hari senin tanggal 11 Februari 2013 pukul 09.00 yang dihadiri oleh
anak Kelompok Bermain Tanjung yang berjumlah 30 anak, di Sekolah Dasar
Negeri 1 pada hari senin tanggal 11 Februari 2013 pukul 11.00 yang dihadiri
oleh siswa-siswi berjumlah 65 anak, dan Sekolah Dasar Negeri 2 pada hari
selasa tanggal 12 Februari 2013 pukul 09.00 yang dihadiri oleh siswa-siswi
berjumlah 57 anak. Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebesar Rp.
12.000,00 yang bersumber dari pihak mahasiswa. Koordinator kegiatan ini
adalah Wahyu Mei Saputro.
1. b. Pengadaan tong sampah organik dan anorganik
Kegiatan pembuatan tong sampah organik dan anorganik yang dilaksanakan
oleh Tim KKN POSDAYA bertujuan untuk memberikan fasilitas fisik kepada
masyarakat dalam rangka melakukan praktek pemisahan sampah yang
telah diberikan penyuluhan sebelumnya. Melalui praktek ini siswa-siswi
dapat memisahkan dan memanfaatkan sampah hasil dapur serta sampah
plastik, kaca dan lainnya yang dapat diolah kembali menjadi barang daur
ulang. Pengadaan tong sampah yang dilakukan oleh tim KKN dilakukan di
Kelompok Bermain Tanjung, Sekolah Dasar Negeri 1, Sekolah Dasar Negeri 2
Karangtanjung masing- masing 1 unit yang bertujuan untuk memberikan
contoh kepada siswa-siswi sejak dini agar menjaga kebersihan dan
kedisiplinan untuk membuang sampah pada tempatnya dan memisah antara
sampah organik dan anorganik. Biaya pengadaan tong sampah sebesar Rp.
604.000,00 yang berasal dari pihak mahasiswa. Koordinator kegiatan ini
adalah Wahyu Mei Saputro.
1. c. Penyuluhan Pupuk BOKASHI
Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan
starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik,
yang biasanya berupa campuran molasses,air, starter mikroorganisme,
dan sekam padi. Pupuk bokashi memiliki beberapa manfaat dan
keunggulan, yaitu:
Pupuk bokashi tidak meningkatkan unsur hara tanah, namun hanya
memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, sehingga pupuk
anorganik masih diperlukan.
Untuk meningkatkan kandungan material organik pada tanah yang
keras seperti tanah podzolik sehingga dapat meningkatkan aerasi tanah
dan mengurangi bulk density tanah.
Berdasarkan hasil penelitian, Penambahan pupuk bokashi berbahan
dasar arang sekam padi dapat meningkatkan nilai batas cair dan batas
plastis tanah latosol, namun terjadi peningkatan indeks plastisitas.
Penyuluhan kali ini, kami berkerjasama dengan anak KKN di Desa Jatimulyo.
Sasaran penyuluhan ini yaitu kelompok tani Desa Karangtanjung dan Desa
Jatimulyo. Tempat pelaksaan penyuluhan ini berada di balai desa Jatimulyo.
Peserta yang datang sekitar 20 orang. Penyampaian materi dilakukan oleh
mahasiswa KKN dibantu oleh penyuluh dari kecamatan.
Penyuluhan ini memakan biaya total Rp 90.000,00 dan sumber dana berasal
dari mahasiswa saja. Dana ini digunakan untuk membeli snack dan minuman
kemasan bagi peserta yang datang. Koordinator kegiatan ini adalah Beni
Yosua.
1. d. Praktek Pembuatan Pupuk BOKASHI
Pupuk bokashi terdapat tiga macam jenis, yaitu bokashi pupuk kandang,
bokashi jerami dan bokashi express. Pembuatan bokashi pupuk kandang
cukup mudah dan bahan baku nya mudah didapat. Ada pun bahan bakunya
yaitu, pupuk kandang 15Kg, sekam 10Kg, dedak 0,5Kg, molasese (gula)
10ml dan mikroorganisme cair 10ml.
Dan cara pembuatannya yaitu:
1. Pertama-tama dibuat larutan dari mikroorganisme cair, molasses/ gula
dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.
2. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang
kering.
3. Selanjutnya bahan disiram larutan mikroorganisme cair secara perlahan
dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika
dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan.
Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang
(kandungan air sekitar 30%).
4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm.
Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50o C. Jika
suhu bahan melebihi 50o C, maka karung penutup dibuka dan bahan
adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
5. Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi
dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-
cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih
dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau
busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
6. Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi
ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih
dahulu dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering.
Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.
Bokashi pupuk kandang cukup mudah dibuat nya dan bahan baku yang
cukup mudah didapat, sehingga kami memilih pembuatan bokashi pupuk
kandang untuk dipraktekan. Kami juga bekerjasama dengan dinas terkait,
untuk membantu dalam praktek pembuatan dan juga dalam penyedian
bahan baku berupa mikroorganisme cair. Peserta yang datang sekitar 20
orang. Tempat praktek pembuatan bokashi pupuk kandang di halaman balai
desa Jatimulyo.
Praktek pembuatan ini memakan biaya total sebesar Rp 26.000,00 sumber
dana didapat dari mahasiswa sebesar Rp 15.000,00 dan dinas terkait
sebesar Rp 8.000,00. Rp 7.000,00 digunakan utuk membeli pupuk kandang,
molases sebesar Rp 5.000,00, sekam dan dedak sebesar Rp 6.000,00 dan
mikroorganisme cair sebesar Rp 8.000,00. Koordinator kegiatan ini adalah
Beni Yosua.
1. e. Kerja Bakti
Salah satu budaya hidup sehat adalah membersihkan
lingkungan sekitar. Menindak lanjuti program tim KKN Posdaya tentang
kesehatan terutama PHBS, maka tim KKN POSDAYA mengadakan program
kerja bakti, dimana kegiatan ini berlangsung di Rw 01 desa di
Karangtanjung. Kerja bakti ini sudah jarang sekali dilakukan oleh warga
setempat. Kesempatan ini digunakan tim KKN berusaha membangkitkan
kembali semangat warga untuk mengadakan kerja bakti. Namun dalam
menjalankan program ini masih terdapat hambatan, yaitu waktu. Saat
pelaksanaan kerja bakti tidak semua perangkat dan ketua RT dapat hadir.
Walaupun begitu antusias warga sangat besar, kegiatan kerja bakti dimulai
dari membersihkan selokan di depan balai desa, dilanjutkan dengan
membersihkan areal di sekitar jembatan dekat balai desa.
Nilai positif yang diambil dari kegiatan ini diantaranya adalah kegiatan ini
menjadikan masyarakat desa yang sehat dan bersih, selain itu terjalin
silahturahmi antar warga
Kerja bakti ini memakan biaya total sebesar Rp 73.000,00 yang berasal dari
mahasiswa Rp 33.000,00, masyarakat Rp 20.000,00 dan sponsor Rp
20.000,00. Rp 33.000,00 digunakan untuk membeli snack dan masyarakat
memberikan bantuan berupa es dawet dengan biaya total Rp 20.000,00 dan
Rp 20.000,00 untuk membeli minuman kemasaan. Koordinator kegiatan ini
adalah Beni Yosua.
1. 3. Evaluasi
Program kerja bidang lingkungan dapat terlaksana dengan baik. Semua
kegiatan berjalan lancar karena disertai faktor-faktor pendukung, yaitu
sarana dan prasarana yang memadai, peserta yang aktif dan antusias, serta
kerjasama kelompok yang baik dalam persiapan setiap kegiatan yang akan
dilakukan, namun ada beberapa faktor penghambat dalam bidang
lingkungan yaitu kesulitan penyampaian materi, karena warga masih
menggunakan kebiasaan turun temurun dari dahulu, dan warga desa masih
kurang antusias terhadap perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Hasil akhir yang dicapai dari program kerja bidang lingkunan adalah
peningkatan dan pemahamanan masyarakat tentang penciptaan lingkungan
yang bersih dan sehat serta memanfaatkan lingkungan dalam usaha
ekonomi salah satunya dengan pemanfaatan limbah keluarga dapat
berfungsi dengan baik.
1. B. Bidang Pendidikan
1. 1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak dari setiap manusia. Pendidikan sangatlah
penting dalam kehidupan manusia termasuk untuk mencapai kesejahteraan
hidup. Hal tersebut diakui pemerintah dengan membuat program wajib
belajar 9 tahun bagi anak-anak.
Sebagian besar penduduk Desa Karangtanjung adalah pelajar, desa tersebut
hanya memiliki 2 Sekolah Dasar Negeri, 2 Taman Kanak-kanak, dan 1
Pendidikan Anak Usia Dini. Mereka mempunyai semangat belajar yang
tinggi. Sehingga untuk mendukung hal tersebut Tim KKN membuat program
kerja pendidikan yang terdiri dari program nonfisik (penyuluhan tentang
motivasi belajar dan bekerja, penyuluhan tentang kenakalan remaja) dan
program nonfisik (Musabaqoh Tahfidz Al-Qur’an dan Musabaqoh Tajwid Al-
Qur’an, lomba cerdas cermat, nontong bareng, pembelajaran PAUD,
bimbingan belajar).
1. 2. Pelaksanaan
1. a. Pembelajaran PAUD
Pendidikan Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelanggaran
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya
pikir,daya cipta, kecerdasaan emosi, kecerdasaan spiritual), sosio emosional
(sikap dan perilaku serta agama). Pendidikan Usia Dini itu sangat penting
bagi pertumbuhan kecerdasan anak, karena itu tim KKN merasa perlu
melakukan pengembangan dan pembelajaran terhadap pendidikan anak usia
dini di Desa Karangtanjung. Pendidikan anak usia dini di Desa Karangtanjung
bernama KB Tanjung yang bertempat di sebelah Balai Desa Karangtanjung.
PAUD di desa Karangtanjung memiliki 30 siswa dimana terdiri dari usia 3-5
tahun. Pembelajaran PAUD dilakukan melalui pendampingan pelaksanaan
PAUD setiap hari Selasa pada tanggal 29 Januari dan 5 Februari 2013.
Pembelajaran PAUD diisi dengan kegiatan menyanyi, mengenal berbagai
macam pekerjaan ataupun cita-cita, mengenal warna dan mengenal angka-
angka melalui metode bermain dan belajar. Biaya untuk pembelajaran PAUD
sebesar Rp. 40.500,00 yang bersumber dari mahasiswa KKN. Koordinator
kegiatan ini adalah Sri Wahyu Trinaswati.
1. b. Bimbingan belajar
Bimbingan yaitu memberi bantuan, arahan, motivasi, nasihat dan
penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan dan
menganggulangi masalahnya sendiri. Bimbingan belajar ini diikuti oleh
semua anak-anak sekolah seperti SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini dilakukan
hampir setiap malam dari pukul 18.00-21.00 WIB di satu tempat yaitu di
posko KKN. Terdapat 38 anak dari semua anak sekolah yang mengikuti
program bimbingan belajar Dalam pelaksanaan kegiatan ini, semua anak
sekolah sangat antusias dalam mendengarkan arahan-arahan dan
penjelasan dari rekan-rekan mahasiswa. Terdapat kendala dalam
pelaksanaan kegiatan ini yaitu kendala bahasa. Kendala bahasa dalam
penyampaian materi dikarenakan bahasa yang digunakan sebagian besar
anak-anak adalah bahasa jawa. Biaya yang dikeluarkan untuk bimbingan
belajar ini sebesar Rp. 23.500,00 yang bersumber dari mahasiswa.
Koordinator kegiatan ini adalah Sri Wahyu Trinaswati.
1. c. Lomba Cerdas Cermat (LCC)
Lomba cerdas cermat diberikan kepada anak sekolah dasar kelas V se-
kecamatan Alian. Tujuan lomba cerdas cermat secara umum, diharapkan
anak-anak memiliki mental untuk bersaing dan berkompetisi dan memliki
jiwa sportif. Kegiatan ini juga untuk mendorong anak-anak SD terutama kelas
V SD untuk giat belajar agar mencapai juara.
Sasaran lomba cerdas cermat adalah anak-anak SD dan MI kelas V se-
Kecamatan Alian , kegiatan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan
prestasi akademik dan memacu anak untuk terus belajar dengan giat.
Lomba cerdas cermat ini memakan biaya total sebesar Rp 4.350.000,00
yang berasal dari iuran setiap desa sebesar Rp 50.000,00, pendaftaran tiap
SD dan MI sebesar Rp 75.000,00 dan sponsor Rp 475.000,00.. Koordinator
kegiatan ini adalah Beni Yosua.
1. d. MTQ
Pada bidang pendidikan kami melaksanakan Lomba Membaca Al-Qur’an atau
Musabaqoh tilawatil Qur’an. Aspek yang dinilai dalam lomba ini yaitu tajwid,
kefasihan, dan adab membaca al-qur’an. Sasaran peserta yaitu dari anak SD
sampai SMP. Total peserta MTQ sekitar 40 orang. Juara I, II, dan III masing-
masing diambil dari tingkat SD dan SMP.
Ada pembinaan yang dilakukan sebelum lomba karena tujuan diadakannya
lomba supaya anak-anak lebih gemar untuk mengaji. Supaya lebih mengena,
ada juga motivasi untuk mengaji pada akhir lomba yang diharapkan peserta
tidak hanya termotivasi untuk menjadi juara namun juga untuk terus belajar
membaguskan bacaannya secara tartil dan memahami makna yang
terkandung di dalamnya.
Lomba yang diadakan di Balai Desa pada hari Minggu, 10 Februari pukul
08.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 127.600. Koordinator kegiatan ini
adalah Fatkhuidin Mu Aziz.
1. e. Penyuluhan Tentang Motivasi Pentingnya Belajar
Pendidikan secara pengertian adalah sebuah proses yang dilakukan oleh
manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham.
Selain itu pendidikan pendidikan merupakan proses penggalian potensi-
potensi yang ada pada diri kita. Menurut Laurentius Tarpin, mendefinisikan
pendidikan adalah sebuah proses humanisasi, dalam arti mengelola potensi-
potensi yang dimiliki seseorang untuk menjadi lebih manusiawi.
Pendidikan merupakan hal penting bagi setiap manusia. Pendidikan secara
tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan ekonomi, derajat kesehatan, dan pengetahuan masyarakat.
Perkembangan budaya ditengah masyarakat dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan pendidikan
yang dijalankan dalam suatu Negara, karenanya ketika berbicara soal
budaya masyarakat. Pendidikan menjadi salah satu hal yang fundamental
untuk dapat diakses secara luas dan dijalankan sebaik-baiknya bagi rakyat.
Bahkan, untuk menjamin perkembangan ekonomi dan politik sekalipun akan
sangat ditentukan dengan kemampuan masyarakat dalam mengelola
sumberdaya yang dimilikinya dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
kesejahteraan bersama.
Berdasarkan hal tersebut jelaslah bahwa belajar dalam dunia pendidikan itu
sangatlah penting, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menempuh
pendidikan setinggi-tingginya akan sangat bermanfaat bagi hari depan.
Namun di Desa Karangtanjung, utamanya adalah remaja-remaja usia 15-22
tahun masih banyak yang berpandangan bahwa pendidikan itu tidak
penting.
Oleh karena itu, tim KKN melakukan penyuluhan kepada para remaja
tentang pentingnya belajar di dunia pendidikan. Penyuluhan ini dilaksanakan
pada hari Minggu 17 Februari 2013 di Balai Desa kemudian dilajut pada hari
yang sama di Posko tim KKN. Peserta penyuluhan ini adalah para remaja usia
15-22 tahun yang berjumlah 22 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman atas pentingnya pendidikan dan menumbuhkan
semangat belajar. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp 18.000,00. Koordinator
kegiatan ini adalah Symphati Dimas R.
1. f. Nonton Bareng
Film merupakan sebuah media audio-visual yang oleh sebagian orang
dianggap sekedar sebagai hiburan semata. Padahal, media audio-visual ini
banyak menyimpan sesuatu hal tersembunyi yang perlu dikuak lagi. Melalui
gambar-gambar bergeraknyalah, berbagai makna yang bersembunyi atau
tersembunyi direpresentasikan serta dapat diinterpretasikan kembali. Hal
tersebutlah yang menjadikan sebuah film menjadi tontonan yang menarik
dan unik.
Sebagaimana telah disebutkan, film merupakan sebuah pencitraan atau
medan tanda yang mempunyai makna. Dalam konteks ini, seperti yang
diungkapkan Foucault sebuah makna tentunya tidak lantas hadir hanya dari
penelusuran epistemologis saja, akan tetapi juga hadir dengan sendirinya
sebagai bagian dari makna yang muncul karena adanya kesatuan historis
dari pembuatan film tersebut.
Selain itu, media film juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk
melakukan proses pendidikan, khususnya bagi anak-anak. Menariknya film
sebagai media alternatif pendidikan anak dikarenakan anak-anak secara
psikologis masih terlalu rentan untuk terus di forsir dalam metode belajar
pada umumnya. Sehingga anak-anak membutuhkan sebuah hiburan yang
menarik namun tidak menghilangkan unsur pendidikan baginya.
Oleh karena itu tim KKN mengadakan “nonton bareng” untuk anak-anak.
Acara ini dilaksanakan 2 kali. Pertama, menonton film “Selamatkan
Indonesia” pada tanggal 7 Februari 2013 di Posko tim KKN dengan jumlah
peserta 48 orang. Kedua, menonton film “Sang Pemimpi” pada tanggal 17
Februari 2013 di Balai Desa Karangtanjung dengan jumlah peserta 32 orang.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa empati yang tinggi terhadap
bangsa Indonesia dan merangsang untuk tetap berjuang meraih mimpi dan
cita-cita dengan cara belajar dengan giat. Biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan ini sebesar Rp 23.500,00 dari mahasiswa. Koordinator kegiatan ini
adalah Symphati Dimas R.
1. 3. Evaluasi
Program kerja bidang pendidikan dapat terlaksana dengan baik. Semua
kegiatan berjalan lancar karena disertai faktor-faktor pendukung, yaitu
sarana dan prasarana yang memadai, peserta yang aktif dan antusias, serta
kerjasama kelompok yang baik dalam persiapan setiap kegiatan yang akan
dilakukan, namun ada beberapa faktor penghambat dalam bidang pendidkan
yaitu kesulitan penyampaian materi dalam bimbingan belajar yang dilakukan
setiap malam dikarenakan terlalu banyaknya peserta sehingga tidak
kondusif jika dibandingkan dengan jumlah rekan-rekan mahasiswa yang
mengajar. Kendala bahasa dalam penyampaian materi dikarenakan bahasa
yang digunakan sebagian besar anak-anak adalah bahasa jawa.
Hasil akhir yang dicapai dari program kerja bidang pendidikan adalah
peserta menjadi antusias untuk mengaji dikarenakan dalam lomba MTQ juga
diberikan motivasi untuk mengaji. Selain itu memberikan pengalaman
kepada para peserta berpartisipasi dalam suatu perlombaan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran PAUD, anak-anak menjadi lebih mengerti
mengenai pekerjaan ataupun cita-cita. Mereka lebih aktif dari sebelumnya
untuk mengemukakan pemahahamannya terkait materi yang disampaikan
oleh rekan-rekan mahasiswa.
1. C. Bidang Kesehatan
1. 1. Latar belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk
keberhasilan pembangunan bangsa, karena itu diselenggarakan
pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan,
dengan tujuan guna meningkatkan, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Kesehatan adalah satu layanan sosial dasar yang harus
dipenuhi oleh pemerintah sebagai kewajibanya untuk menjaga
kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang perlu disadarkan oleh masyarakat
yang telah lama terabaikan hak-hak dasarnya.
Pengembangan kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan
pelayanan kesehatan yang maksimal terutama pelayanan preventif. Melalui
pelayanan preventif yang diberikan diharapkan masyarakat dapat
mengaplikasikan usaha preventif tersebut pada lingkup keluarga, sehingga
akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Kurangnya kesadaran masyarakat Karangtanjung tentang pentingnya
kesehatan, melatar belakangi tim KKN Unsoed untuk melakukan program
kerja kesehatan berupa program nonfisik (penyuluhan PBHS,penyuluhan
demam berdarah) serta program fisik ( praktek PHBS di sekolah,pembagian
stiker kesehatan,dan jalan sehat).
1. 2. Pelaksanaan
1. a. Penyuluhan PBHS
Penyuluhan PHBS dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada lingkup anak-anak.
Penyuluhan PHBS yang pertama dilakukan di SDN 1 Karangtanjung hari
Senin, 4 Februari 2013, pukul 09.00 WIB. Peserta penyuluhan merupakan
siswa-siswi SDN 1 Karangtanjung kelas 1 dan 2 yang berjumlah sekitar 48
siswa.Kemudian Penyuluhan kedua dilakukan di SDN 2 Karangtanjung hari
Rabu 6 Februari 2013,pukul 08.00 WIB.Peserta penyuluhan merupakan siswa
SDN 2 Karangtanjung kelas 1 dan 2 yang berjumlah 53 siswa.Materi
penyuluhan yang diberikan berupa kriteria PHBS pada tingkat keluarga serta
penyuluhan tentang cara gosok gigi dan cuci tangan yang benar.
Informasi yang diberikan pada penyuluhan tersebut berupa pentingnya
gosok gigi dan cuci tangan yang benar. Penyuluhan dilakukan dengan
menggunakan media lembar balik yang diperoleh dari sponsor,Penyuluhan
PHBS tidak membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya. Koordinator
kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.
1. b. Praktek PHBS di sekolah
Praktek PHBS dilakukan di SDN 1 Karangtanjung pada hari senin, 4 Februari
2013, pukul 09.00 WIB serta di SDN 2 Karangtanjung pada hari rabu, 6
Februari 2013, pukul 08.00 WIB. Peserta praktek PHBS merupakan siswa
kelas 1 dan 2 SDN 1 Karangtanjung yang berjumlah 48 anak dan siswa SDN
2 Karangtanjung yang berjumlah 53 anak. Praktek PHBS tersebut berupa
praktek gosok gigi dan cuci tangan yang benar. Praktek PHBS dilakukan
setelah penyuluhan PHBS selesai. Tim KKN datang ke lokasi dan langsung
melakukan persiapan teknis seperti menyiapkan leaflet dan perlengkapan
alat-alat praktek PHBS yaitu sikat gigi, pasta gigi, sabun cuci tangan, leaflet
gosok gigi. Praktek PHBS dilakukan di halaman sekolah, kegiatan pertama
adalah praktek sikat gigi bersama, kegiatan kedua adalah praktek cuci
tangan bersama. Kegiatan praktek PHBS diakhiri dengan pembagian
souvenir dari sponsor dan foto bersama. Praktek PHBS membutuhkan biaya
sebesar Rp. 100.000,00 yang bersumber dari pihak sponsor swasta.
Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.
1. c. Pembagian stiker kesehatan
Pembagian stiker kesehatan dilakukan pada saat penyuluhan demam
berdarah tanggal 11 Februari 2013. Stiker yang dibagikan pada saat
penyuluhan berupa stiker tentang bahaya demam berdarah beserta
pencegahannya.Pembagian stiker bertujuan agar stiker yang berfungsi
sebagai media penyebaran informasi telah tersebar secara merata di
masyarakat. Biaya yang dibutuhkan untuk pembagian stiker sebesar Rp
80.000,00 yang bersumber dari mahasiswa. Koordinator kegiatan ini adalah
Adilah Margi Yulinar Putri.
1. d. Penyuluhan Demam Berdarah
Penyuluhan Demam Berdarah dilakukan 1 kali, yaitu pada lingkup ibu-ibu
posyandu. Penyuluhan Demam Berdarah dilakukan di Balai Desa
Karangtanjung hari senin, 11 Februari 2013, pukul 14.00 WIB. Peserta
penyuluhan merupakan ibu-ibu posyandu beserta kadernya dari lima
posyandu yang ada di Desa Karangtanjung yang berjumlah sekitar 40 orang.
Materi penyuluhan yang diberikan berupa pengertian demam
berdarah,tanda dan gejala serta cara penanggulangan demam berdarah.
Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.
1. e. Jalan Sehat
Jalan Sehat dilakukan 1 kali,yaitu pada lingkup warga Desa
Karangtanjung.Kegiatan Jalan Sehat Mulai dilaksanakan di Balai Desa
Karangtanjung pada hari minggu tanggal 17 Februari 2013,pukul 08.00
WIB. .Peserta jalan sehat merupakan warga Desa Karangtanjung yang
berjumlah sekitar 217 orang.Adapun pembagian doorprice yang di bagikan
kepada warga Desa Karangtanjung dengan sistem Pembagian kupon dan
undian. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.
1. 3. Evaluasi
Program kerja bidang kesehatan dapat terlaksana dengan baik. Semua
kegiatan berjalan lancar karena disertai faktor-faktor pendukung, yaitu
sarana dan prasarana yang memadai, peserta yang aktif dan antusias, serta
kerjasama kelompok yang baik dalam persiapan setiap kegiatan yang akan
dilakukan, namun ada beberapa faktor penghambat dalam bidang kesehatan
yaitu kesulitan penyampaian informasi dalam bahasa lokal.
Hasil akhir yang dicapai dari program kerja bidang kesehatan adalah
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan serta masyarakat
dapat melakukan tindakan preventif terhadap penyakit diantaranya dengan
berperilaku hidup bersih dan sehat. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah
Margi Yulinar Putri.
1. D. Bidang Kelembagaan
2. 1. Latar Belakang
Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) adalah kelompok masyarakat yang
berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya yang
berada di tingkat desa. POSDAYA merupakan pengembangan dari
POSYANDU dan mempunyai empat pilar utama, yaitu kesehatan, pendidikan,
ekonomi, dan pemberdayaan lingkungan. Fungsi dan peran POSDAYA di
dalam masyarakat adalah :
1. Proses pembelajaran
2. Peningkatan partisipasi
3. Media perjuangan Kesejahteraan
4. Pemberdayaan masyarakat
Berdasarkan hal diatas maka tim KKN bermaksud untuk pembinaan
kelembagaan POSDAYA di Desa Karangtanjung. Pembinaan kelembagaan
POSDAYA ini terdiri dari diskusi mengenai perjalanan POSDAYA selama
berdirinya, melakukan pembinaan dan berbagai penyuluhan melalui program
kerja tim KKN, dan pembuatan plang POSDAYA.
1. 2. Pelaksanaan
Pembinaan Administrasi Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan
bernegara. Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan subsistem dari
sistem penyelenggaraan negara, sehingga desa memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Peran yang diemban
oleh pemerintah desa tentu saja merupakan peran yang sangat penting.
Keberadaan masyarakat dalam suatu negara tentu saja berada pada struktur
terrendahnya, yaitu desa.
Dari berbagai struktur dalam masyarakat, hanya pemerintah desa yang
memiliki basis massa yang jelas/rill. Kondisi yang demikian ini menyebabkan
peran dan fungsi pemerintah desa sebenarnya lebih berat ketimbang
pemerintah tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, bahkan
pemerintah pusat. Beratnya tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh
pemerintah desa dikerenakan posisinya sebagai garda terdepan dalam
melayani dan berhadapan dengan masyarakat. Peran ini tentunya harus di
apresiasi oleh seluruh elemen masyarakat lainnya.
Posisi strategis inilah yang harus ditopang oleh kinerja dan kecakapan kerja
yang baik. Kinerja yang prima harus tetap diberikan oleh pemerintah Desa
kepada masyarakat. Pelayanan-pelayanan terhadap masyarakat ini yang
prima haruslah diimbangi dengan penguasaan wawasan keilmuan yang
terkait serta juga penguasaan atas teknologi penunjangnya. Namun, di Desa
Karangtanjung ini penguasaan ilmu pengetahuan tentang pemerintahan
yang baik serta penguasaan atas teknologi penunjang masih sangat minim.
Berangkat dari permasalahan dilapangan, maka tim KKN melakukan
pembinaan administrasi pemerintahan desa yang terdiri dari diskusi tentang
tata pemerintahan yang baik dan pembelajaran mengenai
penggunaan Microsoft Exel. Pembinaan ini dilakukan pada hari Senin 21
Februari 2013 di Balai Desa Karangtanjung. Peserta pembinaan ini adalah
para perangkat desa yang berjumlah 8 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan etos kerja bagi pemerintah desa dalam
menjalankan pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat. Biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan ini sebesar Rp 23.500,00 yang bersumber dari
mahasiswa Rp 13.000,00 dan masyarakat Rp 10.000,00. Koordinator
kegiatan ini adala Symphati Dimas R.
1. 3. Evaluasi
Program kelembagaan pada umumnya dapat terlaksana dengan baik.
Lembaga posdaya di Desa Karangtanjung terbentuk dan berjalan dengan
cukup baik. Kelengkapan dari posdaya juga sudah ada, seperti AD/ART, SK,
Plang sekretariat, dan program satu tahun. Namun ada hambatan dalam
perjalanan posdaya “Sejahtera” selama satu tahun ini, yaitu masyarakat
Desa Karangtanjung belum secara menyeluruh berpartisipasi aktif dalam
setiap kegiatannya, hal ini yang sering kali program kerja posdaya
terhambat. Sehingga perlu adanya pendekatan dan penyadaran akan
pentingnya posdaya bagi masyarakat.
1. E. Bidang Ekonomi
1. 1. Latar Belakang
Salah satu faktor yang menentukan sebuah pengembangan masyarakat
adalah kegiatan ekonominya. Kegiatan ekonomi meliputi, usaha masyarakat
dalam memproduksi suatu barang atau jasa yang diperjual-belikan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memenuhi kebutuhan si pelaku
ekonominya. Pelaku ekonomi biasa disebut dengan produsen, sedangkan
pengkonsumsi disebut dengan konsumen.
Produsen dapat berasal dari produksi kecil dan produksi yang besar, seperti
pabrik. Mayoritas masyarakat Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri
dalam melakukan kegiatan ekonominya. Sebagian besar masyarakat
Indonesia masih memiliki usaha berbasis UKM (Usaha Kecil Menengah).
Kegiatan ekonomi seperti ini tumbuh subur di lingkungan keluarga
menengah kebawah sebagai bentuk usaha mereka untuk tetap bertahan dari
kerasnya persaingan ekonomi masyarakat.
Jumlah UKM yang terus tumbuh subur tiap tahunnya di segala penjuru desa
berbanding lurus dengan tingkat keberhasilan suatu UKM, persaingan yang
keras dan model inovasi yang di tuntut terus berkembang merupakan
tantangan para pelaku kegiatan UKM. Sehubungan dengan hal tersebut,
dengan diselenggarakannya KKN POSDAYA yang mempunyai fokusan di
bidang kemasyarakatan dan khususnya bidang ekonomi.
Perlunya pengembangan UKM dan inovasi segala bidang produksi
merupakan upaya Tim KKN dalam memperbesar dan memperluas usaha
masyarakat di Desa Karangtanjung Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.
1. 2. Pelaksanaan
1. a. Penyuluhan kemasan cantik
Pada bidang ekonomi, kami melaksanakan penyuluhan kepada kelompok
produsen kue satu kacang hijau “Melati.” Kami mengundang 2 pembicara
dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar. Di kelompok
penghasil kue satu ini ada sekitar 25 orang anggota, yang mengikuti
penyuluhan ini sebanyak 15 orang. Para produsen sangat antusias dalam
penyuluhan ini karena mereka ingin produknya bisa terstandarisasi
kemasannya.
Ada beberapa koreksi dalam kemasan produk kue satu kacang hijau dari
Desa Karangtanjung, diantaranya plastik kemasan yang masih terlalu tipis
yaitu hanya sekitar 0,4 mm padahal menurut Dinas Kesehatan standarnya
0,7 mm. Hal ini yang menyebabkan kemasan kue satu mudah koyak.
Kedepannya para produsen akan mengganti plastiknya dikarenakan akan
menambah kualitas produk dimana kue satu tidak mudah rusak yang
disebabkan plastik yang tipis dan mudah koyak. Ini juga diharapkan akan
meningkatkan daya beli konsumen karena produk sudah terstandarisasi dan
produk kue satu lebih terjaga dengan plastik yang lebih tebal.
Permasalahan lainnya dari kemasan kue satu ini adalah, merknya masih
menggunakan kertas dan dimasukkan ke dalam plastik yang mengakibatkan
kue satu tidak steril, tidak sehat, dan tidak terstandarisasi Dinas Kesehatan.
Oleh karena itu, dari penyuluhan ini, produsen akan mengganti bahan
tempat merknya bukan menggunakan kertas, melainkan langsung dicetak di
bagian plastik sisi luar. Ini juga akan menambah kualitas kue satu sehingga
akan lebih mudah dipasarkan skala nasional karena telah terstandarisasi.
Penyuluhan yang diadakan di rumah salah satu produsen pada hari Jum’at,
08 Februari pukul 14.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 18.000.
Koordinator kegiatan ini adalah Fatkhuidin Mu Aziz.
1. b. Penyuluhan pemasaran hasil produksi
Selain penyuluhan kemasan cantik, kami juga mengadakan penyuluhan
pemasaran hasil produksi yang diadakan berbarengan dengan penyuluhan
kemasan cantik. Kami mengundang 2 pembicara dari Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar yang sama dengan penyuluhan
kemasan cantik.
Para produsen juga antusias dalam penyuluhan ini karena banyak
permasalahan pemasaran yang mereka rasakan selama ini.
Diantaranya ada rebutan pangsa pasar. Dimana ada pemasar yang rakus
memonopoli pasarnya dengan hanya produksi kue satu miliknya. Dari hasil
diskusi, akhirnya disimpulkan perlu adanya kordinasi antar produsen kue
satu dengan rutin mengadakan pertemuan supaya tercipta iklim persaingan
pasar yang kondusif dimana tidak ada produsen yang memonopoli pasar
untuk kue satu kacang hijau ini.
Penyuluhan yang diadakan di rumah salah satu produsen pada hari Jum’at,
08 Februari pukul 14.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 18.000.
Koordinator kegiatan ini adalah Fatkhuidin Mu Aziz.
1. c. Bazar
Selain penyuluhan, kami juga mengadakan bazar yang diikuti oleh warga
desa. Bazar ini diadakan bersamaan dengan diadakannya program kerja
jalan sehat. Ada beberapa stand yang diikutkan dalam bazar ini, yaitu stand
makanan, minuman, pakaian, jajanan, dsb.
Remaja Desa Karangtanjung juga kami ikutkan untuk mengkonsep acara dan
meramaikan acara ini. Ada sekitar 20 orang remaja desa yang kami ikutkan
menjadi panitia, yang kami harapkan mereka dapat terus menjalin
silaturahmi untuk terus memajukan Desa Karangtanjung.
Bazar yang diadakan di Balai Desa pada hari Minggu, 17 Februari pukul
09.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 140.000. Koordinator kegiatan ini
adalah Fatkhuidin Mu Aziz.
1. 3. Evaluasi
Secara keseluruhan program kerja bidang ekonomi dapat terealisasi dengan
baik. Melalui program kerja bidang ekonomi tim KKN memberikan infomasi
melalui penyuluhan untuk pemasaran produk-produk di Desa Karangtanjung,
seperti kue satu kacang hijau. Selain itu juga bazar untuk memamerkan
produk-produk masyarakat Desa Karangtanjung.
Kesuksesan program kerja bidang ekonomi didukung dengan antusias
masyarakat yang tinggi. Namun ada juga beberapa faktor penghambat
dalam pelaksanaan program kerja ekonomi diantaranya adalah
keterlambatan peserta pada pada penyuluhan. Perlunya pemantauan
intensif pula dalam kelompok penghasil kue satu untuk meminimalisir
terjadinya konflik sesama penghasil kue satu.
Hasil akhir program kerja bidang ekonomi diantaranya adalah peningkatan
pengetahuan masyarakat dalam pengembangan dan pemasaran produk,
pengemasan produk yang telah berlabel dan yang terstandarisasi dengan
baik.
1.
III. PENUTUP
1. A. Kesimpulan
1. 1. Masyarakat Desa Karangtanjung sangat antusias dengan
program kegiatan posdaya.
2. 2. Masyarakat sangat membantu dalam melaksanakan segala
kegiatan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
3. 3. Kepengurusan posdaya dapat terbentuk melalui beberapa
kali rapat yang dilaksanakan di Balai Desa.
4. 4. Kesadaran berwirausaha warga Karangtanjung masih
rendah. Padahal potensi desa yang bisa dikembangkan cukup banyak.
Misalnya kue satu, kripik tempe, kripik pisang, rengginang, batik dan
sebagainya
5. 5. Antusiasme yang tinggi dari anak-anak dalam mengikuti
pelajaran yang diberikan oleh sekolah adalah modal penting dalam
upaya meningkatkan kecerdasan bangsa. Akan tetapi hal ini kurang
didukung fasilitas pendidikan dan juga kesadaran dari para wali murid
untuk menyekolahkan anaknya. Ini dibuktikan dengan banyaknya
siswa lulusan SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya untuk
bekerja merantau ke kota-kota besar
6. 6. Posdaya di desa Karangtanjung diberi nama Sejahtera.
7. 7. Program posdaya yang ada di Desa Karangtanjung sudah
terbentuk yang terletak di Dusun jelarang.
8. 8. Desa Karangtanjung yang cukup luas bias menjadi desa yang
besar karena masih banyak potensi yang belum di gali.
9. B. Saran
Berdasarkan hasil KKN Unsoed 2013 diharapkan warga desa Karangtanjung
dapat melanjutkan pengembangan masyarakat melalui lembaga posdaya
yang telah terbentuk. Lembaga posdaya harus merealisasikan program kerja
jangka panjang yang telah dibentuk dan melakukan usaha pemberdayaan
masyarakat melalui pemberdayaan keluarga dalam bidang kesehatan,
ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.
About these ads
Share this:
Facebook 2
Post navigation← NaLsiss(912)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA POSDAYA
“SEJAHTERA” DESA KARANGTANJUNG KECAMATAN ALIAN
KABUPAEN KEBUMEN →
Tinggalkan Balasan
Cari
Pos-pos Terakhir Pembangunan moro
Ini dia dia dia
dsc0332.jpg
dsc0439.jpg
Sedikit Gambaran tentang Desa Karangtanjung Kec. Alian Kab. Kebumen
Arsip
Maret 2013
Juni 2012
April 2012
Kategori
ImunasiS S R K J S M
« Jun 1 2 3
4 5 6 7 8 9 1011 12 13 14 15 16 1718 19 20 21 22 23 2425 26 27 28 29 30 31
Maret 2013
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The Monster Theme.Ikuti
Follow “Wamesaputra”
Get every new post delivered to your Inbox.
Bergabunglah dengan 155 pengikut lainnya.
Ditenagai oleh WordPress.com
Sign me up