PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

205
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN KELAS XI SMA NEGERI 3 GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Kasrina Nur Zain NIM 105440005815 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2020

Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN

KELAS XI SMA NEGERI 3 GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Kasrina Nur Zain

NIM 105440005815

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2020

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …
Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …
Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kasrina Nur Zain

NIM : 105440005815

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Guided discovery

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Struktur

dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan Kelas XI SMA Negeri

3 Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya saya

sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Januari 2020

Yang Membuat Pernyataan

Kasrina Nur Zain

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kasina Nur Zain

NIM : 105440005815

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan

menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2 dan 3, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Januari 2020

Yang Membuat Perjanjian

Kasrina Nur Zain

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.

(Q.S Al-Insyirah : 6)

“Man jadda wajada”

(Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil)

Skripsi ini aku persembahkan kepada:

1. Bapak Zainuddin dan Ibu Kasma kedua orang tuaku yang memberikan doa

dan dukungan baik moral maupun materil selama ini, “Terima Kasih semoga

Allah membalas semua pengorbananmu, Amin”.

2. Saudara-saudaraku yang tercinta, terima kasih selalu membuat diriku

tersenyum.

3. Teman-teman yang senantiasa memberi semangat disetiap saat, Thank’s.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

iv

ABSTRAK

Kasrina Nur Zain, 2019. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Guided discovery Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan Kelas XI SMA Negeri 3 Gowa. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty dan Pembimbing II Dian Safitri. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran guided discovery terhadap hasil belajar peserta didik pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan kelas XI SMA Negeri 3 Gowa dan sampel terdiri dari dua kelas yakni kelas eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran guided discovery dan kelas kontrol diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung yang dipilih menggunakan teknik Random Sampling dengan pertimbangan bahwa kemampuan peserta didik diasumsikan homogen. Data yang dikumpulkan terdiri dari data hasil belajar peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dimana tes terdiri dari 30 soal pilihan ganda pretest dan posttest dengan teknik pengolahan data uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS 22.0 for windows. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan yaitu kelas XI MIA 2 dan XI MIA 3 yang masing-masing kelas berjumlah 30 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan model pembelajaran guided discovery dalam materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terlaksana dengan baik. (2) penerapan model guided discovery dalam materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan pada siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Gowa berpengaruh ditinjau dari aspek hasil belajar biologi peserta didik dengan rata-rata skor posttest lebih besar dari pada skor rata-rata pretest.

Kata kunci: hasil belajar, guided discovery

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

v

KATA PENGANTAR

الره حمن الره حيم بسم الله

Allah maha penyayang dan pengasih, demikian kata yang mewakili atas

segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan berhenti bertahmid atas anugerah

pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah serta rasa dan rasio pada-Mu,

sang khalik. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah

membawa petunjuk kebenaran seluruh manusia ad-Dinul Islam yang kita

harapkan syafaatnya di dunia dan akhirat.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan

bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,

bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang ketika didekati.

Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi

kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis

kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam

dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiayah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua Zainuddin dan Kasma yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,

membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.

Tak lupa penulis hanturkan terima kasih kepada saudara-saudaraku tercinta

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

vi

Kaswandi, S.H.,M.H, Kasmiyanti, S.Pd dan Kasmira, S.Pd serta keluargaku yang

senantiasa memberiku nasehat, motivasi dan do’a yang tulus dan ikhlas. Demikian

pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Irmawanty, S.Si.,M.Si dan Dian

Safitri, S.Pd.,M.Pd, pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga

selesainya skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis menyucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H.

Abd Rahman Rahim, SE.,M.M, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,

Erwin Akib, M.Pd.,PH.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Irmawanty S.Si.,M.Si, Ketua Program

Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Makassar, bapak dan ibu

dosen Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar

serta para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis

dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

kepala sekolah, guru, dan staf SMA Negeri 3 Gowa, dan Bapak Mukhtar Gani,

S.Pd.,M.Kes, selaku guru biologi disekolah tersebut yang telah memberikan izin

dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada rekan seperjuangan angkatan 2015 khususnya kelas Biologi B tanpa

terkecuali atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannyakepada

penulisyang telah memberi pelangi dalam hidupku.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

vii

tersebut sifatnya membangun karena penilis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin.

Makassar, Januari 2020

penulis

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ i

SURAT PERJANJIAN ............................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 5

D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS…7

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 7

B. Materi Pembelajaran Struktur Tumbuhan .......................................... 20

C. Penelitian yang Relevan .................................................................... 25

D. Kesesuaian Materi dengan Model Pembelajaran ................................ 26

E. Kerangka pikir................................................................................... 27

F. Hipotesis ........................................................................................... 29

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

ix

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 30

A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 30

B. Variabel ............................................................................................ 30

C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 31

D. Defenisi Operasional Variabel ........................................................... 32

E. Prosedur Penelitian ............................................................................ 33

F. Instrument Penelitian ......................................................................... 35

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 36

H. Teknik Analisis data .......................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 41

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 41

B. Pembahasan ...................................................................................... 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 56

A. Simpulan ........................................................................................... 56

B. Saran ................................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 61

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 189

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tahap-Tahap Pembelajaran Guided Discovery ..........................................18

2.2 Peran Guru dan Peserta Didik dalam Model Pembelajaran Guided

Discovery ................................................................................................. 19

3.1 Populasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Gowa ......................................... 31

3.2 Sampel Penelitian ..................................................................................... 32

3.3 Sintaks Pembelajaran ............................................................................... 33

3.4 Pengkategorikan Hasil Belajar Biologi pada Peserta Didik ...................... 38

3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran Biologi ............................... 38

4.1 Statistik Deskripsi Nilai Tes Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen ..... 42

4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tes Hasil Belajar Peserta Didik Kelas

Eksperimen .............................................................................................. 44

4.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas Eksperimen…....………………..……45

4.4 Statistik Deskripsi Nilai Tes Hasil Belajar Peserta Didik

Kelas Kontrol.………..…………………………………………………….46

4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tes Hasil Belajar Peserta

Kelas Kontrol……………..……………………………….……………….47

4.6 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas Kontrol...............................................48

4.7 Uji Normalitas Kelas Eksperimen..............................................................49

4.8 Uji Normalitas Kelas Kontrol ....................................................................49

4.9 Uji homogenitas Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..50

4.10 Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Uji Anacova .........................................51

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Jaringan Meristem ........................................................................................21

2.2 Struktur Anatomi Akar .................................................................................23

2.3 Struktur Anatomi Batang ..............................................................................24

2.4 Struktur Anatomi Daun ................................................................................25

4.1 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik pada Kelas Eksperimen .44

4.2 Diagram perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik pada Kelas Kontrol .......47

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ..................................................................................................... 62

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................................. 65

3. Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................................ 91

4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ........................................................... 100

5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)........................................................ 109

6. Soal Pretest dan Posttest .......................................................................... 133

7. Daftar Pertanyaan Wawancara ................................................................. 161

8. Daftar Nilai .............................................................................................. 163

9. Hasil Analisis Data .................................................................................. 170

10. Dokumentasi Penelitian............................................................................ 176

11. Persuratan ................................................................................................ 180

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

xiii

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan martabat

manusia. Hal ini dapat dilihat dari tujuan pendidikan atau pembelajaran yang

intinya untuk meningkatkan ketiga kemampuan manusia paling dasar, yaitu

ranah afektif, kognitif dan psikomotorik. Salah satu masalah yang dihadapi

dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran. Berhasil

tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses

belajar yang dialami peserta didik sebagai anak didik. Adapun proses belajar

yang dilakukan seseorang, tergantung dari pandangannya tentang aktivitas

belajar. Ada orang yang berpandangan bahwa belajar adalah suatu kegiatan

menghafal fakta-fakta, sehingga seseorang sudah merasa puas bila mampu

menghafal sejumlah fakta diluar kepala. Ada pula yang berpandangan bahwa

belajar adalah suatu aktivitas latihan, sehingga untuk memperoleh kemajuan,

seseorang melatih diri dengan berbagai aspek tingkah laku meskipun tidak

memiliki pengetahuan mengenai arti, hakekat dan tujuan keterampilan

tersebut. Padahal belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan

tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi

kebutuhan hidup.

Guru sebagai tenaga pendidik memiliki peran penting untuk

mengarahkan peserta didik di dalam proses belajar sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai yang dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

2

yang baik. Guru akan bertindak sebagai fasilitator dan motivator yang

bersikap akrab dan penuh tanggung jawab, serta memperlakukan peserta didik

sebagai mitra dalam menggali dan mengolah informasi menuju tujuan belajar

mengajar yang telah direncanakan. Peningkatan hasil belajar peserta didik

dalam pembelajaran utamanya mata pelajaran biologi dapat di peroleh melalui

serangkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terencana. Biologi

berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga

biologi bukan hanya sebagai penguasaan pengetahuan berupa fakta, konsep

atau prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan. Dalam kegiatan

pembelajaran peserta didik dituntut aktif untuk mencari pengetahuan dan

meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran. Pembelajaran biologi di

sekolah menengah atas (SMA) diharapkan dapat menjadi suatu wahana bagi

peserta didik mempelajari diri sendiri dan alam sekitar dengan lebih

meningkatkan rasa ingin tahu atas segala hal serta lebih lanjut dalam

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang

didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Agar proses

pembelajaran berhasil, maka diperlukan suasana dan lingkungan belajar yang

menyenangkan serta keterlibatan peserta didik secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran yang di laksanakan. Dengan keterlibatan peserta didik

dalam setiap proses pembelajaran tersebut membuat materi lebih mudah

diterima peserta didik dan dapat tersimpan dalam memori jangka panjang.

Informasi tentang kemampuan awal yang sudah dimiliki peserta didik amat

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

3

diperlukan pula bagi guru sebagai pijakan dalam mengorganisasi dan

menyampaikan materi pelajaran.

Upaya untuk membuat proses pembelajaran yang baik dan bermakna

tidak lepas dari proses aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik. Namun,

hasil observasi di lapangan yang dilaksanakan di SMA Negeri 3 Gowa

menunjukkan bahwa dari standar KKM 75 masih ada sekitar 30 % peserta

didik yang memperoleh nilai hasil belajar yang rendah. Hal ini diakibatkan

karena kurang perhatiannya peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

dimana peserta didik banyak menghafal konsep-konsep yang disajikan

sehingga peserta didik merasa bosan, mudah melupakan materi yang telah

diajarkan, kemampuan peserta didik kurang dimanfaatkan sehingga peserta

didik terbiasa menjadi pasif dan peserta didik yang berkemampuan rendah

ataupun sedang lebih banyak mengandalkan peserta didik yang

berkemampuan tinggi untuk terus tampil dan mengerjakan tugas-tugas yang

dianggap sulit yang berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut

dengan mengaktifkan proses pembelajaran di dalam kelas salah satunya

dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat oleh guru mata

pelajaran. Salah satu model pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik

adalah guided discovery. Guided discovery adalah pembelajaran penemuan

dengan sedikit atau banyak bimbingan dari guru. Proses pembelajaran ini

menarik dan menyenangkan karena dalam kondisi peserta didik aktif maka

akan menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih banyak serta memudahkan

peserta didik memahami informasi. Selain itu pula model pembelajaran ini

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

4

dapat melatih keterampilan memecahkan persoalan dengan mengumpulkan

data sendiri sehingga ingatan peserta didik mengenai materi yang telah di

pelajari lebih tahan lama. Keberhasilan penerapan model pembelajaran ini

telah di buktikan dari beberapa penelitian diantaranya yaitu penelitian yang

telah di lakukan oleh Melani, ddk (2012) dengan judul “Penerapan Model

Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery Learning) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa”

menunjukkan bahwa Penerapan model guided discovery learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang sama pula telah dilakukan

oleh Fatihatul, dkk (2013) dengan judul “pengaruh model pembelajaran

guided discovery learning terhadap hasil belajar biologi di SMA Negeri 2

Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014” menunjukkan bahwa model

pembelajaran guided discovery learning berpengaruh terhadap hasil belajar

biologi yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka perlu diadakannya

penelitian mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran guided

discovery terhadap hasil belajar peserta didik pada materi struktur dan fungsi

jaringan pada tumbuhan kelas XI SMA Negeri 3 Gowa.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan

dikaji dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran guided discovery

terhadap hasil belajar peserta didik pada materi struktur dan fungsi

jaringan pada tumbuhan kelas XI SMA Negeri 3 Gowa ?

2. Bagaimana hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran guided discovery pada materi struktur dan fungsi

jaringan pada tumbuhan kelas XI SMA Negeri 3 Gowa ?

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran guided

discovery terhadap hasil belajar peserta didik pada materi struktur dan

fungsi jaringan pada tumbuhan kelas XI SMA Negeri 3 Gowa.

2. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran guided discovery pada materi struktur

dan fungsi jaringan pada tumbuhan kelas XI SMA Negeri 3 Gowa.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

6

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan diadakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Peserta didik lebih bersemangat dan termotivasi serta lebih aktif dalam

proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Memberikan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran

yang tepat sehingga proses pembelajaran lebih berkualitas dan hasil belajar

lebih meningkat.

3. Dapat memberikan informasi bagi sekolah dalam upaya perbaikan

peningkatan kualitas pembelajaran.

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Trianto (2009: 16-17) Belajar secara umum diartikan

sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan

bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau

karakteristik seorang sejak lahir. Manusia banyak belajar sejak lahir.

Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak

disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu

perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang dimaksud adalah

perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan, pemahaman,

keterampilan dan kebiasaan yang baru diperoleh individu. Sedangkan

pengalaman merupakan interaksi antar individu dengan lingkungan

sebagai sumber belajarnya. Jadi, belajar disini diartikan sebagai proses

perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak

paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi terampil, dan dari

kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi

lingkungan maupun individu itu sendiri.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai

hasil dari pengalamannya dalam berinterksi dengan lingkungan. Belajar

bukan hanya sekedar menghapal, melainkan suatu proses mental yang

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

8

terjadi dalam diri seseorang. Peristiwa belajar tidak selalu terjadi atas

inisiatif individu, melainkan individu memerlukan bantuan

mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pada umumnya

diperlukan lingkungan yang kondusif agar dapat dicapai perkembangan

individu secara optimal (Nurdyansyah, 2013: 21-22).

Menurut Rusman (2017: 1) Belajar pada hakikatnya adalah

proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu

siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang yang diarahkan

kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar

juga merupakan proses melihat, mengamati, menalar, mencobakan

mengomunikasikan, dan memahami sesuatu. Kegiatan pembelajaran di

lakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Pembelajaran

merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep

belajar (learning). Penekanannya terletak pada perpaduan antara

keduanya, yakni pumbuhan aktivitas siswa. Konsep tersebut dapat

dipandang sebagai suatu sistem, sehingga dalam sistem belajar ini

terdapat komponen siswa atau peserta didik, tujuan, materi untuk

mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur, serta media yang harus

dikembangkan.

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang

kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran

secara simple dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan

antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih

kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

9

guru untuk membelajarkan siswanya (mengarah pada interaksi siswa

dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan dalam pembelajaran. Dari makna ini jelas terlihat bahwa

pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan

peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi transfer yang

intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan

sebelumnya (Trianto, 2009: 17).

Menurut Susanto (2013: 5) Secara sederhana, yang dimaksud

dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan

suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu

proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk

perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran

atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar.

Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai

tujuan- tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

Menurut Cintia (2018: 71) Hasil belajar merupakan kemampuan

baru yang dimiliki oleh peserta didik yang didapatkan setelah melewati

proses belajar sesuai dengan tujuan belajar yang telah ditetapkan

mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Ciri-ciri belajar

Menurut Husamah (2018: 5-6) Belajar berhubungan dengan

perubahan tingkah laku dan hasilnya relatif menetap. Ciri-ciri belajar

tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut.

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

10

1. Belajar berbeda dengan kematangan

Pertumbuhan juga menyebabkan tingkah laku. Bila tingkah

laku berubah secara wajar tanpa adanya pengaruh latihan, maka

dikatakan bahwa itu berkat kematangan (maturation), bukan karena

belajar. Proses perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan

perkembangan organisme-organisme secara fisiologis.

2. Belajar berbeda dengan perubahan fisik dan mental

Perubahan fisik dan mental juga dapat menyebabkan

terjadinya perubahan tingkah laku. Kondisi kelelahan mental, stress,

konsentasi menurun, jenuh, dan galau dapat menyebabkan terjadinya

perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut tidak

termasuk dalam belajar karena bukan merupakan suatu hasil dari

latihan dan pengalaman. Batasan tentang dan latihan inilah yang

penting untuk dipahami sehingga kita bisa melihat perubahan

tingkah laku manakah yang sebenarnya merupakan akibat dari

belajar.

3. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan hasilnya

relatif menetap

Belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku yang

relative menetap (mantap) dan sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan. Tingkah laku itu berupa performance yang nyata dan

dapat diamati. Tentu saja, perubahan akibat belajar itu membutuhkan

waktu. Apabila kita ingin melihat perubahan tingkah laku tersebut

maka kita dapat membandingkan cara seseorang bertingkah laku

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

11

pada waktu A dengan cara seseorang bertingkah laku pada waktu B

tetapi dalam suasana yang sama. Apabilah tingkah laku seseorang

dalam suasana yang serupa itu berbeda, maka dapat dikatakan telah

terjadi belajar.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Slameto yang dikutip oleh Suwardi (2016: 80-81) ada

dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor intern dan faktor

ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar

individu. Ditinjau dari faktor pendekatan belajar, terdapat tiga bentuk

dasar pendekatan belajar peserta didik menurut hasil penelitian Biggs

yaitu :

a. Pendekatan surface (permukaan/bersifat lahiriah). Yaitu

kecenderungan belajar peserta didik karena adanya dorongan dari

luar (ekstrinsik), misalnya mau belajar karena takut tidak lulus ujian

sehingga di marahi orang tua. Oleh karena itu gaya belajarnya santai,

asal hafal, dan tidak mementingkan pemahaman yang dalam.

b. Pendekatan depp (mendalam) yaitu kecenderungan belajar peserta

didik karena adanya dorongan dari dalam (intrinsik), misalnya mau

belajar karena memang tertarik pada materi dan merasa

membutuhkannya. Oleh karena itu gaya belajarnya serius dan

berusaha memahami materi secara mendalam serta memikirkan cara

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

12

c. Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi). Yaitu

kecenderungan belajar peserta didik karena adanya dorongan untuk

mewujudkan ego enhacement yaitu ambisi pribadi yang besar dalam

meningkatkan prestasi keakuandirinya dengan cara meraih prestasi

setinggi-tingginya. Gaya belajar peserta didik ini lebih serius dari

pada peserta didik yang menggunakan pendekatan belajar lainya.

Terdapat keterampilan belajar yang baik dalam arti memiliki

kemampuan tinggi dalam mengatur kerja, membagi waktu dan

menggunakannya secara efisien, serta memiliki keterampilan tinggi

dalam penelaahan silabus. Disamping itu peserta didik dengan

pendekatan ini juga sangat disiplin, rapi, sistematis, memiliki

perencanaan kedepan (plans ahead), dan memiliki dorongan

berkompetisi tinggi secara positif.

2. Model Pembelajaran Guided Discovery

a. Pengertian Model Pembelajaran Guided Discovery

Model merupakan suatu konsepsi untuk mengajar suatu materi

dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam model mencangkup strategi,

pendekatan, metode maupun teknik (Lefudin, 2017: 171). Menurut

Mariyaningsih (2018: 13-14) model pembelajaran merupakan bentuk

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan

khas oleh guru yang bersangkutan. Model pembelajaran berfungsi

sebagai pedoman guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

13

sehingga guru dapat membantu siswa mendapatkan ide, informasi,

keterampilan dan mewujudkan ide menjadi ilmu pengetahuan.

Menurut Darmadi (2017: 43-44) model pembelajaran

mempunyai 4 ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode,

atau prosedur. Ciri-ciri khusus model pembelajaran adalah :

1. Rasional teoritis logis yang disusun oleh pencipta atau

pengembangnya. Model pembelajaran mempunyai teori berfikir

yang masuk akal. Maksudnya para pencipta atau pengembang

membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya dengan

kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan

dan mengembangkannya.

2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar

(tujuan pembelajaran yang akan dicapai). Model pembelajaran

mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai,

termasuk didalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik

serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.

3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai

tingkah laku mengajar yang diperlukan sehinggah apa yang

menjadi cita-cita mengajar selamaini dapat berhasil dalam

pelaksanaannya.

4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat tercapai. Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar

yang kondusif serta nyaman, sehingga suasana belajar dapat

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

14

menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini menjadi

tujuan pembelajaran.

Menurut Widyastuti (2017: 44-45) Ditinjau dari katanya,

discover berarti menemukan, sedangkan discovery adalah penemuan.

Kaitannya dengan pendidikan, discovery adalah suatu proses

pembelajaran yang menitik beratkan pada studi individual, manipulasi

objek-objek, dan eksperimentasi para anak didik dalam memecahkan

berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep

atau generalisasi yang dapat diterapkan dilapangan.

Menurut Fadriati (2017: 190-192) Discovery learning adalah

proses belajar yang di dalamnya tidak disajikan suatu konsep dalam

bentuk jadi (final), tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasi sendiri

cara belajarnya dalam menemukan konsep. Discovery learning

mempunyai prinsip yang sama dengan inquiry. Tidak ada perbedaan

yang prinsipil pada kedua istilah ini, pada discovery learning lebih

menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya

tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada

discovery masalah yang dihadapkan kepada siswa semacam masalah

yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan

hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan

keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah

itu melalui proses penelitian. Kelebihan model discovery learning

menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa

menyelidiki dan berhasil, siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

15

lebih baik, mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri

dan siswa dapat belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber

belajar. Selain itu model ini juga dapat melatih keterampilan kognitif

siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan

orang lain. Model discovery learning dapat melatih siswa belajar

secara mandiri melatih kemampuan bernalar siswa, serta melibatkan

siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan

sendiri dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain. Selain itu

juga perlu diketahui bahwa model discovery learning akan menyita

banyak waktu karena mengubah cara belajar yang biasa digunakan,

namun kekurangan tersebut dapat diminimalisir dengan merencanakan

kegiatan pembelajaran secara terstruktur, memfasilitasi siswa dalam

kegiatan penemuan serta mengonstruksi pengetahuan awal siswa agar

pembelajaran dapat berjalan optimal.

Model pengajaran ini menekankan pentingnya membantu siswa

untuk memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu,

kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar dan

berorientasi pada proses siswa menemukan dan memecahkan sendiri

masalah dalam pembelajaran melalui bantuan buku ajar dengan

pendekatan saintifik. Siswa dituntut untuk menemukan sendiri melalui

kegiatan saintifik yang dimulai dari mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, menalar serta mengkomunikasikan yang

mana siswa dituntut untuk berfikir kritis dalam menemukan pelajaran

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

16

melalui langkah saintifk tersebut baik itu secara konseptual, maupun

fakta dan nilai-nilai (Fadriati (2017: 193).

Menurut Rosyid dan Abdullah (2018: 82) Pembelajaran

discovery dibedakan menjadi dua yaitu, pembelajaran penemuan bebas

(free discovery learning) dan pembelajaran penemuan terbimbing

(guided discovery learning). Menurut Sapriati yang dikutip oleh

Widyastuti (2017: 45) Pembelajaran free discovery merupakan

pembelajaran penemuan tanpa adanya petunjuk atau arahan. Sedangkan

pembelajaran penemuan terarah/terbimbing (guided discovery)

merupakan pembelajaran yang membutuhkan peran guru sebagai

fasilitator dalam proses pembelajarannya.

Menurut Hastuti (2018: 74) Guided discovery learning

mengkombinasikan dari dua cara pengajaran yaitu teacher centered dan

student centered, dalam Guided discovery learning guru sebagai

fasilitator juga aktif dalam membimbing siswa memperoleh

pengetahuan dan menempatkan murid bersikap aktif. Siswa dengan

tingkatak (umur) yang paling rendah atau di bangku sekolah dasar, guru

lebih mendominasi dalam proses belajar mengajar (teacher centered).

Sedangkan siswa pada tingkatan menengah atau pada tingkatan SMP

dan SMA, dominasi guru 50 % dan siswa 50 %(studentcentered dan

teacher centered) dimana siswa dituntut untuk aktif dalam proses

pembelajaran dengan bimbingan guru. Dan siswa pada tingkatan tinggi,

siswa lebih mendominasi dalam proses pembelajaran (studentcentered).

Model guided discovery learning dapat disimpulkan sebagai

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

17

pembelajaran yang menempatkan guru sebagai fasilitator dan instruktur

guna mengarahkan siswa untuk dapat menemukan konsep dan prinsip

sendiri dengan permasalahan yang diajukan guru dan cara pemecahan

juga ditentukan oleh guru seperti dengan melakukan eksperimen diskusi

dan lain-lain. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan

sains di SMA diharapkan menjadi wahana bagi siswa untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan

lebih lanjut dalam penerapan kehidupan sehari-hari.

Menurut Maya (2018: 185) Model pembelajaran Guided Discovery

Learning memiliki ciri khas yaitu siswa dapat menemukan/menyelidiki

suatu konsep yang sesuai dengan langkah-langkah yang diarahkan oleh

guru. Dengan melakukan suatu penemuan siswa diharapkan dapat

meningkatkan peran aktif sehingga terjadinya peningkatan pada

pemahaman siswa dalam pembelajaran. Hal ini memungkinkan siswa

agar dapat memahami konsep, dan menyelesaikan masalah sesuai

dengan indikatornya sehingga hasil belajar siswa menjadi optimal.

Penerapan model Guided Discovery Learning dapat memberikan

penekanan kondisi belajar dengan suasana aman dan nyaman sehingga

siswa dapat belajar secara aktif, siswa dapat menemukan/menyelidiki

sendiri materi yang sedang dipelajari dengan bantuan dari guru dan

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

18

dapat melatih siswa dalam mengingat materi yang sudah dipelajari

sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif dan optimal.

Menurut Herdian yang dikutip oleh Fitriyah (2013: 303) penemuan

terbimbing adalah proses mental yang membuat siswa mampu

membentuk suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud

antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,

membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan.

Metode ini berorientasi pada siswa, siswa dibiarkan menemukan sendiri

atau mengalami proses mental sendiri. Guru hanya membimbing dan

memberikan instruksi.

Menurut Howee dalam Hermawan (2012: 33) Sintaks

pembelajaran guided discovery dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Tahap-Tahap Pembelajaran Guided Discovery

Fase- Fase Kegiatan pembelajaran

Motivation Guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta menyiapkan peserta didik untuk belajar.

Data collection Peserta didik mengumpulkan informasi misalnya dengan jalan membaca buku-buku, bertanya, berdiskusi, dan melakukan observasi sesuai materi yang sedang diajarkan dan guru membantu mengarahkan peserta didik untuk mendapatkan informasi yang membantu proses penemuannya.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

19

Lanjutan tabel 2.1

Data processing Guru membimbing peserta didik berfikir tentang proses penemuan dan menghubungkan dengan pelajaran lain berdasarkan informasi yang diperoleh melalui buku-buku, bertanya, berdiskusi dan melakukan observasi.

Closure Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan.

Appraisal Guru mengingatkan kembali pemahaman peserta didik dengan memberikan evaluasi diakhir.

Secara sederhana, peran guru dan peserta didik dalam model

pembelajaran guided discovery ini dapat dituangkan pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Peran Guru dan Peserta Didik Dalam Model Pembelajaran Guided Discovery

Guided discovery

Peran guru Peran peserta didik

Sedikit bimbingan

Menyatakan persoalan

Menemukan pemecahan

Banyak bimbingan

Menyatakan persoalan

Memberikan bimbingan

Mengikuti petunjuk

Menemukan penyelesaian

Sumber : Widdiharto dalam Purnomo (2011: 25).

a. Kelebihan dan kekurangan belajar dengan guided discovery

Menurut Bruner dalam Nurfadhilah (2017: 18) kelebihan dan

kekurangan penggunaan model pembelajaran guided discovery yaitu :

1. Kelebihan

a) Mengembangkan potensi intelektual. Peserta didik hanya akan dapat

mengembangkan dengan berpikir, dengan menggunakan pikiran itu

sendiri

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

20

b) Mengembangkan motivasi intrinsik. Peserta didik akan merasa puas

secara intelektual dengan menemukan sendiri.

c) Ingatan lebih tahan lama. Peserta didik akan lebih ingat akan hal yang

dipelajari dengan menemukan sendiri

d) Melatih keterampilan memecahkan persoalan sendiri dan melatih

peserta didik untuk dapat mengumpulkan data sendiri.

2. Kekurangan

a) peserta didik yang lebih pandai mungkin akan memonopoli penemuan

dan akan menimbulkan frustasi pada peserta didik yang lain.

b) dalam beberapa ilmu (misalnya biologi) fasilitas yang digunakan

untuk mencoba ide-ide mungkin tidak ada.

c) Harapan yang ditumpahkan pada pembelajaran ini mungkin

mengecewakan guru dan peserta didik yang sudah terbiasa dengan

perencanaan dan pengajaran secara tradisional.

B. Materi Pembelajaran Struktur Tumbuhan

1. Jaringan Tumbuhan

Menurut Thahir dan Anisa (2015: 48-49) Jaringan penyusun tubuh

tumbuhan tingkat tinggi dibedakan menjadi dua jenis menurut usianya :

a. Jaringan meristem

Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang masih embrional,

berdinding tipis, kaya akan plasma dan memiliki vakuola yang kecil.

Jaringan meristem berfungsi untuk membelah dan berdiferensiasi

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

21

menjadi sel-sel jaringan dewasa. Berdasarkan letak da nasal

pertumbuhannya, jaringan meristem dibedakan atas meristem primer

dan meristem sekunder. Meristem primer terdapat pada titik tumbuh di

ujung batang dan akar, sehingga disebut juga titik tumbuh apikal. Titik

tumbuh sekunder (kambium) berasal dari sel yang telah dewasa,

kemudian mengalami perubahan fungsi dan membelah untuk

menghasilkan sel-sel yang bersifat embrional, misalnya kambium dan

kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristematis kambium tersebut

menyebabkan batang atau akar tumbuh membesar yang disebut dengan

pertumbuhan lateral.

(sumber:http://www.nafiun.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-jaringan-meristem-

primer.html)

Gambar 2.1 Jaringan Meristem

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

22

b. Jaringan dewasa

Sel- sel pada jaringan dewasa ukurannya lebih besar dibanding

sel- sel meristem, plasmanya sedikit dan memiliki vakuola yang besar.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan atas

empat yaitu jaringan dasar, jaringan penutup, jaringan penguat dan

jaringan pengangkut.

2. Organ Tumbuhan

a. Akar

Menurut Thahir dan Anisa (2015: 55) akar merupakan struktur

sumbu tumbuhan tanpa daun, tidak memiliki buku dan ruas,

berkembang di bawah permukaan tanah, walaupun ada akar yang

tumbuh diatas tanah, misalnya akar udara. Akar tidak memiliki klorofil,

tidak peka terhadap pengaruh sinar, memiliki tudung akar yang

menutupi apeksnya dan terdapat rambut akar didekat apeks tersebut.

Akar memiliki fungsi sebagai tempat melekatnya tumbuhan, menyerap

mineral tanah, tempat cadangan makanan, dan sebagai alat pernafasan

misalnya pada bakau.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

23

(sumber: https://www.siswapedia.com/struktur-akar-tanaman/)

Gambar 2.2 Struktur Anatomi Akar

b. Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan yang ada di atas tanah dan

menghasilkan daun. Namun, adapula batang yang tumbuh di bawah

tanah, mizalnya rizoma, umbi lapis dan umbi batang. Batang memiliki

peran untuk mendukung bagian tumbuhan lainnya di atas tanah, sebagai

alat transportasi air dan ion-ion yang terlarut dari akar ke daun serta

hasil fotosintesis dari daun ke bagian tubuh lainnya (Thahir dan Anisa,

2015: 55).

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

24

(sumber: https://pak.pandani.web.id/2017/10/perbedaan-batang-monokotil- dengan.html?m=1)

Gambar 2.3 Struktur Anatomi Batang

c. Daun

Daun merupakan tempat terjadinya fotosintesis yang sangat

penting bagi tumbuhan. Daun yang lengkap terdiri dari helaian daun,

tangkai daun, dan pelepah daun. Bentuk dan jaringan daun sangat

bervariasi. Daun terdiri dari beberapa sistem jaringan yaitu, jaringan

dermal, jaringan dasar yang menyusun mesofil daun, dan jaringan

pembuluh (Thahir dan Anisa, 2015: 56).

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

25

(sumber: http://modernjumb.blogspot.com/2012/11/macam-jaringan-daun.html)

Gambar 2.4 Struktur Anatomi Daun

C. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Fatihatul, dkk pada tahun 2013 dengan

judul “pengaruh model pembelajaran guided discovery learning terhadap

hasil belajar biologi di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014”

menunjukkan bahwa model pembelajaran guided discovery learning

berpengaruh terhadap hasil belajar biologi yang meliputi pengetahuan,

keterampilan dan sikap.

Penelitian yang sama pula dilakukan oleh Eko Purwanto pada tahun

2012 dengan judul “penerapan model pembelajaran guided discovery pada

materi pemantulan cahaya untuk meningkatkan berpikir kritis” menunjukkan

bahwa penerapan model pembelajaran guided discovery dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

26

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Nurfadhilah pada tahun

2017 dengan judul “pengaruh model pembelajaran guided discovery terhadap

hasil belajar biologi peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 2 Pangkajene”

menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran guided discovery

mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar biologi materi sistem pernapasan

pada peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 2 Pangkajene.

Begitupun dengan penelitian yang dilakukan oleh Maya pada tahun

2018 dengan judul “penerapan model pembelajaran guided discovery learning

(GDL) untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa SMPN 1 Bandar Baru “

menunjukkan bahwa model pembelajaran guided discovery learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 1 Bandar Baru.

D. Kesesuaian materi dengan Model Pembelajaran

Berbagai upaya pembaharuan di bidang pembelajaran terus dilakukan.

Model- model pembelajaran yang ditawarkan cukup luas dan inovatif

diantaranya merupakan penerapan konsep-konsep pembelajaran yang dapat

membuat peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar. Namun, model-

model pembelajaran tidak dengan sendirinya mudah untuk diterapkan

diruang-ruang kelas, melainkan harus ada kesesuaian antara model

pembelajaran materi pembelajaran yang akan di ajarkan.

Pemilihan model pembelajaran guided discovery dengan materi

struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dianggap sesuai karena, materi

ini berkaitan kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga diharapkan dengan

penerapan model ini dapat membuat peserta didik aktif dalam

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

27

mengembangkan meningkatkan rasa ingin tahu tentang materi yang akan di

pelajari . diharapkan setelah mempelajari materi ini, selain tercapainya tujuan

pembelajaran, diharapkan pula bertambahnya kepedulian peserta didik

terhadap tumbuhan.

E. Kerangka Pikir

Belajar bukan sekedar mentransfer ilmu dari guru ke peserta didik

akan tetapi sebagai suatu proses yang diarahkan kepada suatu tujuan melalui

berbagai pengalaman. Hasil observasi di lapangan yang dilaksanakan di SMA

Negeri 3 Gowa menunjukkan bahwa dari standar KKM 75 masih ada sekitar

30 % peserta didik yang memperoleh nilai hasil belajar yang rendah. Hal ini

diakibatkan karena kurang perhatiannya peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran di mana peserta didik banyak menghafal konsep-konsep yang

disajikan sehingga peserta didik merasa bosan, mudah melupakan materi

yang telah diajarkan, kemampuan peserta didik kurang dimanfaatkan

sehingga peserta didik terbiasa menjadi pasif dan peserta didik yang

berkemampuan rendah ataupun sedang lebih banyak mengandalkan peserta

didik yang berkemampuan tinggi untuk terus tampil dan mengerjakan tugas-

tugas yang dianggap sulit yang berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut

dengan mengaktifkan proses pembelajaran di dalam kelas salah satunya

dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat oleh guru mata

pelajaran. Salah satu model pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik

adalah guided discovery. Guided discovery adalah pembelajaran penemuan

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

28

dengan sedikit atau banyak bimbingan dari guru. Proses pembelajaran ini

menarik dan menyenangkan karena dalam kondisi peserta didik aktif maka

akan menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih banyak serta memudahkan

peserta didik memahami informasi. Selain itu pula model pembelajaran ini

dapat melatih keterampilan memecahkan persoalan dengan mengumpulkan

data sendiri sehingga ingatan peserta didik mengenai materi yang telah di

pelajari lebih tahan lama. Dengan menerapkan model pembelajaran guided

discovery diharapkan proses pembelajaran peserta didik lebih terarah dan

hasil belajarnya lebih meningkat. Secara rinci kerangka pikir penelitian dapat

dilihat pada bagan 2.1 berikut

Bagan 2.1. Kerangka pikir penelitian

Kondisi awal pada proses pembelajaran di kelas XI

SMA Negeri 3 Gowa

Peserta didik :

Peserta didik merasa bosan dan mudah melupakan materi yang telah diajarkan.

Hasil belajar biologi pada struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan kelas XI SMA Negeri 3 Gowa mengalami peningkatan.

Penerapan model pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik yaitu model pembelajaran guided discovery.

Guru :

Pembelajaran terpusat pada guru sehingga kurang menumbuhkan keaktifan pada peserta didik.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

29

F. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori, maka hipotesis penelitian ini yaitu ada

pengaruh penerapan model pembelajaran guided discovery terhadap hasil

belajar peserta didik pada materi struktur dan fungsi jaringan pada

tumbuhan kelas XI SMA Negeri 3 Gowa.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi

Eksperimental Designs, desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2017: 114).

2. Desain penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent

Control Group Design.

Keterangan :

O1 : Pretest kelas eksperimen O2 : Posttest kelas eksperimen O3 : Pretest kelas kontrol O4 : Posttest kelas kontrol X : Perlakuan atau treatment

B. Variabel

Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu

1. Variabel bebas (independent variable) adalah model pembelajaran

Guided Discovery.

O1 X O2

O3 O4

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

31

2. Variabel terikat (dependent variable) adalah hasil belajar biologi

yang dicapai oleh peserta didik setelah berlangsungnya proses

pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas XI

SMA Negeri 3 Gowa yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas IX MIA 1, kelas

IX MIA 2, kelas IX MIA 3, kelas IX MIA 4, kelas IX MIA 5, kelas IX

MIA 6 dan kelas IX MIA 7. Populasi yang di digunakan dapat dilihat pada

tabel 3.1

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Gowa

Kelas Jumlah siswa IX MIA 1 33

IX MIA 2 30

IX MIA 3 30

IX MIA 4 30

IX MIA 5 32

IX MIA 6 32

IX MIA 7 35

Total 222 (SMA Negeri 3 Gowa, 2019)

2. Sampel

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan teknik

Random Sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu kelas

XI MIA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas

kontrol. Sampel yang di digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

32

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

Kelas Jumlah siswa IX MIA 1 30

IX MIA 2 30

Total 60

(SMA Negeri 3 Gowa, 2019)

D. Definisi Operasional Variabel

Guna menghindari kesalahan persepsi dan untuk menyeragamkan

pengertian dalam penelitian ini maka dibutuhkan sebuah defenisi operasional

variabel yaitu sebagai berikut:

1. Model pembelajaran guided discovery yang digunakan dalam

pembelajaran materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

merupakan model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok,

setelah pembagian kelompok maka peserta didik akan melakukan diskusi

bersama dengan teman kelompoknya masing-masing berdasarkan masalah

yang diberikan oleh guru. Dalam proses diskusi ini guru berperan

membantu atau membimbing peserta didik dalam mengumpulkan data,

memproses data, kemudian membuat kesimpulan yang akan di

presentasikan di depan kelompok lain.

2. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai peserta didik dalam bentuk

nilai (angka) yang diperoleh setelah proses pembelajaran dengan

menggunakan model guided discovery. Hasil belajar peserta didik

diperoleh setelah memberikan soal tes berupa tes pilihan ganda sebanyak

30 butir soal tentang materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

33

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Permintaan izin kepada pihak sekolah SMA Negeri 3 Gowa untuk

melakukan observasi.

b. Melakukan observasi dan wawancara terhadap guru mata pelajaran

biologi di sekolah yang dijadikan lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 3

Gowa.

c. Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), materi ajar, dan instrumen-instrumen yang akan

digunakan selama proses penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, terlebih dahulu peserta

didik diberikan pretest tes hasil belajar baik pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol. Kemudian melakukan proses pembelajaran dengan model

guided discovery pada kelas eksperimen.

Tabel 3.3 sintaks pembelajaran

Sintaks Aktivitas

Guru Peserta Didik Motivation Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran serta menyiapkan peserta didik untuk belajar.

Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik tentang pokok materi yang akan dipelajari.

Peserta didik dihadapakan pada suatu masalah yang menimbulkan kebingungan yang kemudian akan membuat peserta didik aktif untuk mencari jawaban dari masalah tersebut.

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

34

Lanjutan tabel 3.3

Data collection Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok berupa lembar kerja peserta didik (LKPD) .

Peserta didik mengumpulkan informasi misalnya dengan jalan membaca buku-buku, bertanya, dan melakukan observasi sesuai materi yang sedang diajarkan.

Data processing Guru membimbing peserta didik berfikir tentang proses penemuan berdasarkan informasi yang diperoleh melalui buku-buku, bertanya, berdiskusi dan melakukan observasi.

Peserta didik berdiskusi mengenai informasi yang telah dikumpulkan bersama dengan anggota kelompok.

Closure Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan.

Peserta didik melakukan pembuktian dan pembenaran terhadap hasil yang diperoleh melalui presentasi dan diskusi kelas.

Appraisal Guru mengingatkan kembali pemahaman peserta didik dengan memberikan evaluasi diakhir.

Peserta didik menjawab evaluasi yang di berikan oleh guru.

3. Tahap Evaluasi

Memberikan post-test kepada peserta didik diakhir proses

pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

35

F. Instrument Penelitian

1. Tes hasil belajar

Tes merupakan serangkaian tugas yang diberikan kepada peserta

didik untuk mengetahui bagaimana penguasaan masing-masing peserta

didik terhadap materi pembelajaran. Tes dalam penelitian ini berupa soal

dalam bentuk pilihan ganda tentang materi struktur dan fungsi jaringan

pada tumbuhan yang terdiri dari 30 butir soal.

Penyusunan tes hasil belajar ini melalui penilaian validitas isi yang

dilakukan oleh validator untuk memberikan penilaian mengenai tingkat

kevalidan tehadap instrumen tes hasil belajar yang dikembangkan.

Berdasarkan hasil penilaian oleh validator ahli diperoleh nilai rata-rata

total x = 4 atau berada pada kategori “Valid”. Hasil validasi selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 6 pada halaman 133.

2. Lembar Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Lembar

observasi disini digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan

pengamatan didalam kelas. Dalam observasi seorang observer ikut serta

berada dalam proses pembelajaran dari awal hingga akhir. Dari lembar

observasi inilah peneliti bisa mengetahui gambaran aktivitas peserta didik

dan guru terkait pelaksanaan pembelajaran.

Penyusunan lembar observasi ini melalui penilaian validitas isi

yang dilakukan oleh validator untuk memberikan penilaian mengenai

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

36

tingkat kevalidan tehadap instrument lembar observasi yang

dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian oleh validator ahli diperoleh

nilai rata-rata total x = 4 atau berada pada kategori “Valid”. Hasil validasi

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 100.

3. Pedoman Wawancara

Wawancara digunakan untuk menjaring data mengenai pelaksanaan

pembelajaran biologi yang telah dilakukan guru sebelumnya. Wawancara

dilakukan dengan guru mata pelajaran biologi yang bersangkutan. Selain

itu wawancara aktivitas peserta didik terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman

161.

4. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi yaitu alat bantu yang digunakan dalam

penelitian yang berupa pedoman dokumentasi yang berupa daftar jumlah

keseluruhan peserta didik kelas XI MIA untuk data populasi dan daftar

nama peserta didik untuk menuliskan nilai hasil belajar. Data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 163.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Tes

Teknik tes merupakan penilaian dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan secara tertulis, terkait materi pembelajaran untuk mengetahui

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

37

hasil belajar biologi peserta didik sebelum dan sesudah diberi perlakuan

menggunakan model guided discovery. Alat penilaian ini menggunakan

soal pilihan ganda sebanyak 30 butir soal. Pemberian tes kepada peserta

didik dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum diberikan perlakuan dan

setelah diberikan perlakuan.

2. Non Tes

Teknik Non Tes merupakan salah satu teknik untuk mengetahui

bagaimana keadaan diri peserta didik. Adapun teknik yang digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan

secara langsung untuk mengetahui bagaimana kondisi populasi yang

diamati dengan menggunakan lembar observasi peserta didik dan guru.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

melakukan tanya jawab dengan narasumber untuk memperoleh informasi

yang lebih jelas.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data dalam

penelitian. Dokumentasi ini dapat berupa foto, video ataupun catatan-

catatan harian tentang tingkah laku peserta didik

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

38

H. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan hasil

belajar biologi yang diperoleh peserta didik pada kelompok eksperimen

yang terdiri dari rata-rata (mean), nilai tengah (median), standar deviasi,

nilai tertinggi (maksimum), dan nilai terendah (minimum) dengan

menggunakan sistem Statistical package for social science (SPSS) versi

22.00 adapun kriteria hasil belajar siswa yang digunakan dapat dilihat pada

tabel 3.4.

Table 3.4 Pengkategorikan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa

Interval Kategori

93-100 Sangat baik

84-92 Baik

75-83 Cukup

<75 Kurang

(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2017)

Adapun kriteria ketuntasa minimal (KKM) yang digunakan untuk

mata pelajaran biologi di SMA Negeri 3 Gowa sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran Biologi

Nilai Kriteria ≥ 75 Tuntas

< 75 Tidak Tuntas (SMA Negeri 3 Gowa, 2019)

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

39

Untuk memperoleh nilai hasil belajar kompetensi pengetahuan

(kognitif) maka jumlah skor yang diperoleh akan dianalisis dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.

nilai pengetahuan =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙x 100

(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2015)

2. Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas

Digunakan untuk mengetahui bentuk distribusi data (sampel)

apakah data yang diperoleh dalam penelitian normal atau tidak normal.

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan SPSS Statistik 22

dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov (Lilliefors Significance

Correction). Jika signifikan ˂ 0.05 maka kesimpulannya tidak

berdistribusi normal, jika signifikan > 0.05 maka data berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh dari hasil

penelitian apakah homogen (sama) atau tidak. Uji homogenitas

menggunakan uji Homogeneity of variance test. Kriterianya adalah

signifikan untuk uji dua sisi jika hasil perhitungan lebih besar dari >

0,05 berarti variansi pada setiap kelompok sama (homogen).

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

40

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan

uji normalitas dan homogen, apabila data populasi berdistribusi normal

dan populasi berdistribusi homogen maka dilakukan uji hipotesis

dengan uji analysis of covariance perhitungan pada penelitian ini

menggunakan SPSS Statistic 22. Uji analysis of covariance digunakan

untuk menguji hipotesis sebagai berikut:

H0: Tidak ada pengaruh model pembelajaran guided discovery

terhadap hasil belajar peserta didik pada materi struktur dan

fungsi jaringan pada tumbuhan Kelas XI SMA Negeri 3 Gowa

H1: Ada pengaruh model pembelajaran guided discovery terhadap

hasil belajar peserta didik pada materi struktur dan fungsi jaringan

pada tumbuhan Kelas XI SMA Negeri 3 Gowa

Kriteria yang digunakan untuk menentukan asumsi yakni apabila Sig.

pada tabel <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Gowa dengan sampel

penelitian kelas XI MIA 2 dan XI MIA 3 pada semester ganjil tahun ajaran

2019/2020.

Peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen semu untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran guided discovery terhadap hasil

belajar peserta didik pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

kelas XI SMA Negeri 3 Gowa. Dalam penelitian ini kelas eskperimen yaitu

XI MIA 3 diberikan perlakuan yaitu menggunakan model pembelajaran

guided discovery dalam proses pembelajaran dan pada kelas kontrol yaitu XI

MIA 2 tidak menggunakan model pembelajaran guided discovery dalam

proses pembelajaran.

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes hasil belajar. Tes hasil

belajar terdiri dari pretest dan posttest. Pretest merupakan tes awal yang

diberikan kepada peserta didik baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol

yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran biologi di kedua kelas sebelum diberikan perlakuan yang berbeda.

Sedangkan posttest merupakan tes akhir yang diberikan kepada peserta didik

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang bertujuan untuk

mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi di kedua

kelas setelah diberikan perlakuan yang berbeda.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

42

Ada dua macam hasil analisis yaitu hasil analisis yang menggunakan

statistik deskriptif dan hasil analisis yang menggunakan statistik inferensial.

Uraian dari masing-masing deskripsi hasil analisis sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

a. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Peserta Didik

Berikut uraian hasil analisis statistik deskriptif hasil belajar

peserta didik pada mata pelajaran biologi di kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

1) Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Berdasarakan hasil perolehan data dengan menggunakan tes

hasil belajar yang diberikan pada peserta didik sebelum (pretest)

dan setelah (posttest) diberikan perlakuan di kelas eksperimen.

Berikut data statistik untuk memberikan gambaran tentang hasil

belajar peserta didik terhadap mata pelajaran biologi pada kelas

eskperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model

guided discovery dalam proses pembelajaran. Data analisis lengkap

dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 170.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Nilai Tes Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen

No Statistik deskriptif Nilai

Pretest Posttest

1 Minimum 30 77

2 Maximum 70 100

3 Mean 53,97 85,37

4 Median 57 87

5 Mode 50 87

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

43

Tabel 4.1 menunjukkan data statistik deskriptif hasil belajar

peserta didik pada kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan

(pretest) diperoleh nilai terendah (minimum) 30, nilai tertinggi

(maximum) 70, nilai rata-rata (mean) 53,97, nilai tengah (median) 57,

dan nilai yang paling sering muncul (mode) 50. Sedangkan data setelah

diberikan perlakuan (posttest) diperoleh nilai terendah (minimum) 77,

nilai tertinggi (maximum) 100, nilai rata-rata (mean) 85,37, nilai tengah

(median) 87, dan nilai yang paling sering muncul (mode) 87.

Berdasarkan penjelasan dari statistik deskriptif hasil belajar

peserta didik pada kelas eksperimen memberikan gambaran bahwa ada

perbedaan signifikan pada hasil belajar sebelum dan setelah diberikan

perlakuan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata pretest 53,97 dan posttest

85,37. Adapun selisih hasil belajar peserta didik sebelum dan setelah

diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran guided

discovery adalah 31,4 poin.

Apabila data perolehan dari tes hasil belajar dikelompokkan

kedalam empat kategori yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang.

Maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar peserta

didik pada kelas eksperimen seperti pada tabel 4.2. Data analisis

lengkap dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 170.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

44

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tes Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen

Interval Kategori Pretest Posttest

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

93-100 Sangat Baik

0 0 4 13%

84-92 Baik 0 0 12 40%

75-83 Cukup 0 0 14 47%

<75 Kurang 30 100% 0 0

Jumlah 30 100% 30 100%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada tahap pretest kelas

eksperimen tidak terdapat peserta didik yang berada pada kategori sangat baik,

baik, cukup, dan sebanyak 30 peserta didik berada pada kategori kurang.

Sedangkan pada tahap posttest, 4 peserta didik berada pada kategori sangat baik,

12 peserta didik berada pada kategori baik, 14 peserta didik berada pada kategori

cukup dan tidak ada peserta didik yang berada pada kategori kurang. Data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 170.

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Peserta Didik pada Kelas Eksperimen

30

4

1214

0

5

10

15

20

25

30

35

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Fre

kuen

si

Kategori Hasil Belajar

Pretest

Posttest

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

45

Kemudian untuk mengetahui persentase nilai peserta didik pada

pretest dan posttest di kelas eksperimen yang mencapai KKM mata

pelajaran biologi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas Eksperimen

Nilai Kriteria Pretest Posttest

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase ≥ 75 Tuntas 0 0 30 100%

< 75 Tidak Tuntas

30 100% 0 0

Berdasarkan tabel 4.3 untuk nilai KKM hasil belajar peserta didik

pada kelas eksperimen sebelum (pretest) diberikan perlakuan, dari 30

peserta didik tidak ada yang mencapai nilai KKM atau tidak tuntas

sebesar 100%. Adapun setelah diberikan perlakuan (posttest) ketuntasan

peserta didik mencapai 100%.

2) Hasil Belajar Kelas Kontrol

Berdasarakan hasil perolehan data dengan menggunakan tes hasil

belajar yang diberikan pada peserta didik sebelum (pretest) dan setelah

(posttest) diberikan perlakuan di kelas kontrol. Berikut data statistik untuk

memberikan gambaran tentang hasil belajar peserta didik terhadap mata

pelajaran biologi pada kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan

tidak menggunakan model guided discovery dalam proses pembelajaran.

Data analisis lengkap dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 170.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

46

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Nilai Tes Belajar Peserta Didik Kelas Kontrol

No Statistik deskriptif Nilai

Pretest Posttest 1 Minimum 23 67

2 Maximum 67 87

3 Mean 41,87 75,27

4 Median 41,50 75,03

5 Mode 30 70

Tabel 4.4 menunjukkan data statistik deskriptif hasil belajar

peserta didik pada kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (pretest)

diperoleh nilai terendah (minimum) 23, nilai tertinggi (maximum) 67,

nilai rata-rata (mean) 41,87, nilai tengah (median) 41,50, dan nilai yang

paling sering muncul (mode) 30. Sedangkan data setelah diberikan

perlakuan (posttest) diperoleh nilai terendah (minimum) 67, nilai tertinggi

(maximum) 87, nilai rata-rata (mean) 75,27, nilai tengah (median) 75,03,

dan nilai yang paling sering muncul (mode) 70.

Berdasarkan penjelasan dari statistik deskriptif hasil belajar

peserta didik pada kelas kontrol memberikan gambaran bahwa ada

perbedaan signifikan pada hasil belajar sebelum dan setelah diberikan

perlakuan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata pretest 41,87 dan posttest

75,27.

Apabila data perolehan dari tes hasil belajar kognitif

dikelompokkan kedalam empat kategori yaitu sangat baik, baik, cukup

dan kurang. Maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase hasil

belajar peserta didik pada kelas kontrol sebagai berikut. Data analisis

lengkap dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 170.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

47

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tes Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Kontrol

Interval Kategori Pretest Posttest

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

93-100 Sangat Baik

0 0 0 0

84-92 Baik 0 0 1 3%

75-83 Cukup 0 0 15 50%

<75 Kurang 30 100% 14 47%

Jumlah 30 100% 30 100%

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pada tahap pretest kelas

kontrol tidak terdapat peserta didik yang berada pada kategori sangat baik,

baik, cukup, dan sebanyak 30 peserta didik berada pada kategori kurang.

Sedangkan pada tahap posttest tidak ada peserta didik yang berada pada

kategori sangat baik, 1 peserta didik yang berada pada kategori baik, 15 peserta

didik berada pada kategori cukup dan 14 peserta didik berada pada kategori

kurang. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 170.

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Peserta Didik pada Kelas Kontrol

30

1

15 14

0

5

10

15

20

25

30

35

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Fre

kuen

si

Kategori Hasil Belajar

pretest

posttest

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

48

Kemudian untuk mengetahui persentase nilai Peserta didik pada pretest

dan posttest di kelas kontrol yang mencapai KKM mata pelajaran biologi dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas Kontrol

Nilai Kriteria Pretest Posttest

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase ≥ 75 Tuntas 0 0 16 53%

< 75 Tidak Tuntas

30 100% 14 47%

Berdasarkan tabel 4.6 untuk nilai KKM hasil belajar peserta didik pada

kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (pretest) sebanyak 30 peserta didik

atau sebesar 100% dari jumlah keseluruhan 30 peserta didik yang tidak

mencapai nilai KKM. Adapun setelah diberikan perlakuan (posttest) sebanyak

16 peserta didik atau sebesar 53% dari jumlah keseluruhan 30 peserta didik

yang mencapai nilai KKM, sedangkan yang tidak mencapai KKM sebanyak 14

peserta didik atau sebesar 47% dari jumlah keseluruhan 30 peserta didik.

2. Analisis Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas Data

Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan

menggunakan uji kolmogorov-smirnov pada program SPSS 22, dengan

kriteria signifikan jika <0.05 maka kesimpulannya data tidak

berdistribusi normal, jika >0.05 maka kesimpulannya data berdistribusi

normal. Uji kolmogorov-smirnov digunakan karena jumlah sampel lebih

dari 50. Perhitungan lengkap uji normalitas dapat dilihat pada lampiran

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

49

9 halaman 170. Adapun data hasil uji normalitas kelas eksperimen

dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Statistik Tes Hasil Belajar

Pre-Test Post-Test Sig. 0.135 0.132 Uji

Kolmogorov-Smirnov

Sig. > 0.05 Sig. > 0.05

Kesimpulan Normal Normal

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat semua data pada kelas eksperimen

terdistribusi normal. Hal ini sesuai dengan kriteria signifikan data

berdistribusi normal apabila Nilai Sig. lebih besar dari 0,005. Maka

dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest dari hasil belajar di

kelas eksperimen berdistribusi normal.

Adapun data hasil uji normalitas kelas kontrol dapat dilihat pada

tabel 4.8.

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kelas Kontrol

Statistik Tes Hasil Belajar

Pre-Test Post-Test

Sig. 0.200 0.089 Uji

Kolmogorov-Smirnov

Sig. > 0.05 Sig. > 0.05

Kesimpulan Normal Normal

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

50

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat semua data pada kelas kontrol

terdistribusi normal. Hal ini sesuai dengan kriteria signifikan data

berdistribusi normal apabila Nilai Sig. lebih besar dari 0,005. Maka

dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest dari hasil belajar di

kelas kontrol berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Dalam penelitian ini nilai homogenitas didapat dengan

menggunakan uji homogeneity of variance test pada SPSS 22, dengan

kriteria signifikan jika hasil perhitungan >0,05 berarti variansi pada

setiap kelompok sama (homogen). Perhitungan secara lengkap untuk uji

homogneitas kedua kelas dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 70.

Berikut adalah rekapitulasi hasil uji homogenitas pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Tabel 4.9 Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Tes Hasil Belajar Peserta Didik Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Sig. 0.623

Uji homogeneity of variance test

Sig. > 0.05

Kesimpulan Homogen

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Sig. pada tes hasil

belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0.623 yang artinya

0.623 > 0,05. Sesuai dengan kriteria uji, jika nilai Sig. > 0,05 maka

sampel mempunyai varians yang homogen. Berdasarkan penjelasan

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen maupun

kelas kontrol berasal dari populasi homogen.

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

51

c. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji anacova (analysis

of covariance) pada program SPSS 22, dengan kriteria signifikan <

0,05 maka H0 ditolak. Output uji anacova dapat dilihat pada lampiran 9

halaman 170. Berikut adalah tabel hasil uji hipotesis:

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Uji Anacova

Uji Hasil Belajar

Nilai Sig. 0,000

kesimpulan H0 ditolak

H1 diterima

Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Sig. pada hasil

belajar diperoleh sebesar 0,000, artinya nilai Sig lebih kecil dari pada

0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Adapun selisih nilai rata-rata

kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebesar 5,821. Ini berarti

penerapan model guided discovery memberi pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap hasil belajar peserta didik.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

52

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

penerapan model pembelajaran guided discovery terhadap hasil belajar

peserta didik pada mata pelajaran biologi khususnya materi struktur dan

fungsi jaringan pada tumbuhan. Pada awal penelitian untuk mengetahui

kemampuan awal peserta didik, peneliti memberikan pretest. Setelah itu

diberikan perlakuan pada masing-masing kelas yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran guided discovery pada kelas eksperimen dan

menggunakan pembelajaran langsung pada kelas kontrol. Terakhir,

pemberian tes evaluasi sebagai posttest untuk mengetahui hasil belajar peserta

didik setelah diberikan perlakuan, kemudian membandingkan hasilnya untuk

mengetahui perbedaannya.

Hasil belajar peserta didik setelah diberikan perlakuan dengan

menggunakan model guided discovery menunjukkan adanya perubahan yang

positif. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan hasil belajar peserta didik pada

Tabel 4.1 yang dapat dijelaskan bahwa nilai posttest meningkat dibandingkan

dengan nilai pretest. Pengaruh penerapan model pembelajaran guided

discovery diukur berdasarkan selisih nilai pretest dan postest dari masing-

masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pembelajaran guided discovery dapat meningkatkan aktivitas peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Banyaknya informasi yang

dapat dikumpulkan dan diingat oleh peserta didik diperoleh dari keaktifan

peserta didik dalam mengumpulkan data. Dengan aktifnya peserta didik

dalam proses pembelajaran maka pada akhirnya akan dapat meningkatkan

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

53

kemampuan kognitif peserta didik, sehingga berpengaruh kepada peningkatan

hasil belajar.

Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa model

pembelajaran guided discovery berpengaruh secara signifikan terhadap hasil

belajar peserta didik. Peserta didik yang mendapatkan pengajaran dengan

menggunakan model pembelajaran guided discovery memiliki hasil belajar

yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang mendapat

pengajaran secara langsung. Pembelajaran dengan menggunakan model

guided discovery melibatkan peserta didik secara aktif sehingga peserta didik

lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran yang dipelajari. Masalah

yang diberikan akan menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik sehingga

dalam mengerjakan tugas peserta didik lebih aktif dan bersemangat yang

kemudian akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Penerapan model guided discovery juga dapat memberikan

penekanan kondisi belajar dengan suasana aman dan nyaman, sehingga

peserta didik dapat belajar dan menemukan atau menyelidiki sendiri materi

yang sedang dipelajari dengan bimbingan dari guru, dengan menemukan

sendiri jawaban dari masalah yang di berikan maka akan membuat ingatan

peserta didik lebih tahan lama terhadap apa yang telah dipelajari sehingga

pembelajaran berjalan dengan efektif dan optimal. Selain itu pula model

pembelajaran ini dapat melatih keterampilan memecahkan persoalan dengan

mengumpulkan data sendiri sehingga ingatan peserta didik mengenai materi

yang telah di pelajari lebih tahan lama.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

54

Penerapan model guided discovery pada mata pelajaran biologi materi

struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik. Model guided discovery telah menjadi cara alternatif untuk

mengatasi hasil belajar peserta didik yang kurang. Dengan menggunakan

model guided discovery ini peserta didik menjadi lebih aktif dan lebih mudah

untuk memahami materi pembelajaran tersebut. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran guided discovery

terhadap hasil belajar biologi. Hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Fatihatul, dkk (2013) yang menyimpulkan bahwa

model pembelajaran guided discovery learning berpengaruh terhadap hasil

belajar biologi yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Begitupun dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Maya (2018)

menyimpulkan bahwa model pembelajaran guided discovery learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 1 Bandar Baru.

Adanya pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik ini dikarenakan

dengan menerapkan model pembelajaran ini pembelajaran diarahkan untuk

membuat peserta didik mencari dan memperoleh sendiri hasil dari masalah

tersebut, maka pengetahuan yang didapatkan akan bertahan dan berkesan di

otaknya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Maya (2018: 185) Model

pembelajaran Guided Discovery Learning memiliki ciri khas yaitu siswa

dapat menemukan/menyelidiki suatu konsep yang sesuai dengan langkah-

langkah yang diarahkan oleh guru. Dengan melakukan suatu penemuan siswa

diharapkan dapat meningkatkan peran aktif sehingga terjadinya peningkatan

pada pemahaman siswa dalam pembelajaran. Hal ini memungkinkan siswa

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

55

agar dapat memahami konsep, dan menyelesaikan masalah sesuai dengan

indikatornya sehingga hasil belajar siswa menjadi optimal.

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

56

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah

dikemukakan maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa:

1. Ada pengaruh model guided discovery yang signifikan terhadap hasil belajar

peserta didik pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan kelas

XI SMA Negeri 3 gowa.

2. Hasil belajar biologi peserta didik yang menggunakan model guided

discovery lebih tinggi 5.821 poin dibandingkan dengan kelas kontrol yang

tidak menggunakan model guided discovery. Persentase hasil belajar peserta

didik yang diajar dengan model guided discovery pada kategori sangat baik

yaitu sebesar 13% dan pada kategori baik yaitu sebesar 87% .

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dalam upaya

peningkatan hasil belajar siswa, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada pihak sekolah SMA Negeri 3 Gowa dalam proses pembelajaran

khususnya untuk mata pelajaran Biologi agar pihak sekolah lebih

memperhatikan fasilitas sekolah seperti peradaan media elektronik yang

menunjang proses belajar mengajar.

2. Diharapkan kepada guru pada proses belajar mengajar menerapkan model

pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan, agar lebih

memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

57

3. Diharapkan kepada peneliti agar mampu mengaplikasikan dan

mengembangkan hasil penelitiannya untuk dapat diterima di masyarakar

umum pada dasarnya serta menjadikan rujukan dalam bidang penelitian

yang serupa.

4. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji penelitian serupa agar

lebih memperdalam pebnerapan model pembelajaran Guided Discovery

agar hasil yang didapatkan lebih efektif dan akurat.

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

58

DAFTAR PUSTAKA

Cintia ,N.I, Firosalia.K, Indri,A. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan.Vol. 32(1)

Darmadi, 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish

Fadriati. 2017. A Model of Discovery Learning Based - Text Book of Character and Islamic Education: An Accuracy Analysis of Student Book in Elementary School. Jurnal Ta’dib. Vol. 20(2).

Fatihatul, U.D., Maridi., Rinanto, Y. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi di SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol.7(2).

Fitriyah, Biadatul. 2013. Kelayakan Teoritis Lembar Kerja Siswa Berbasis Penemuan Terbimbing pada Materi Pencemaran Lingkungan. Surabaya: Biologi FMIPA UNS. Jurnal BioEdu, vol.2 (3).

Hermawan, Eriyan & Meini Sondang. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Model Guided Discovery dengan Model Inquiry pada Pelajaran Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio Di SMK N 2 Surabaya. Surabaya : Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, UNS. Vol. 1 (1).

Husamah, dkk, 2018. Belajar dan Pembelajaran. Malang: UMM Press

Lefudin, 2017. Belajar dan Pembelajaran dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran, dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish

Marianingsih, 2018. Bukan Kelas Biasa: Teori dan Praktik Berbagai Model dan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran Dikelas Kelas Inspiratif. Surakarta : CV kekata Group

Nurdyansyah, & Fahyuni,E.F, 2013. Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia Learning Center

Nurfadhilah. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas XI MIA SMA Negeri 2

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

59

Pangkajene. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Purnomo, Y.W. 2011. Keefektifan Model Penemuan Terbimbing dan Kooperatif Learning pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Kependidikan. Vol. 41 (1)

Purwanto, C.p., Eko, N.S., Wijayanto. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Pada Materi Pemantulan Cahaya Untuk Meningkatkan Berpikir Kritis. Unnes Physics Education Journal. Vol.1(1).

Rosyid, M.Z & Abdullah, A.R. 2018. Reward & Punishment Dalam Pendidikan. Malang: Literasi Nusantara

Rusman, 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Suwardi & Daryanto. 2016. Manajemen Peserta Didik. Yogyakarta: Gava Media.

Thahir,R & Anisa. 2015. Biologi Umum. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Model Penilaian Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Trianto, 2009. Desain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Widyastuti, C.M. 2017. Penerapan Model Guided Discovery Learning dengan Bantuan Media Kartu Pembelajaran untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Kimia pada Materi Pokok Reaksi Redoks pada Siswa

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

60

Kelas X MIPA 3 Semester Genap SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Empirisme. Vol. 6(23).

Maya.Y, Lukman Ibrahim, Khusnul Safrina. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Learning (Gdl) untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Smpn I Bandar Baru. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika. Vol. 2(2).

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

61

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

62

LAMPIRAN 1

(Silabus)

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

63

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

64

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

65

LAMPIRAN 2

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

66

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

67

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

68

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

69

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

70

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

71

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

72

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

73

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Gowa Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI / Ganjil Materi : Jenis-Jenis Jaringan pada Tumbuhan Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,

responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan

internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan

dengan fungsi organ pada tumbuhan.

4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada

tumbuhan.

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

75

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 Mengidentifikasi jenis-jenis jaringan pada tumbuhan.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian jaringan.

2. Peserta didik dapat menyebutkan macam- macam jaringan pada tumbuhan.

3. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing jaringan pada

tumbuhan.

E. Materi Pembelajaran

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan:

• Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan.

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Guided Discovery

Metode : Tanya jawab dan diskusi

G. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

H. Sumber Belajar

Buku Biologi Siswa Kelas XI

Buku refensi yang relevan

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (5 Menit)

Guru :

Orientasi

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

76

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur

kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Apersepsi

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan tentang materi :

Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

Pemberian Acuan

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti ( 80 Menit )

Sintaks Model

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Motivation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan

untuk memusatkan perhatian pada topik materi

Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan dengan cara :

Membaca :

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah

dan di sekolah dengan membaca materi

dari buku paket atau buku-buku penunjang

lain, dari internet/materi yang berhubungan

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

77

dengan jenis-jenis jaringan pada tumbuhan

Mendengar

Pemberian materi jenis-jenis jaringan pada

tumbuhan oleh guru

Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis

besar/global tentang materi pelajaran

mengenai materi :

Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan

Data

collection

(pengumpulan

data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang

relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi jenis-

jenis jaringan pada tumbuhan yang sedang

dipelajari

Membaca sumber lain

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi

dengan mencari dan membaca berbagai

referensi dari berbagai sumber guna

menambah pengetahuan dan pemahaman

tentang materi jenis-jenis jaringan pada

tumbuhan yang sedang dipelajari

Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal

yang belum dapat dipahami dari kegiatan

mengamati dan membaca yang berkaitan

dengan materi jenis-jenis jaringan pada

tumbuhan yang sedang dipelajari.

Data

processing

(pengolahan

Peserta didik dalam kelompoknya mengolah data

hasil pengamatan dengan cara :

Berdiskusi tentang data dari materi jenis-

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

78

Data) jenis jaringan pada tumbuhan

Mengolah informasi dari materi jenis-jenis

jaringan pada tumbuhan yang sudah

dikumpulkan dari hasil kegiatan mengamati

dan kegiatan mengumpulkan informasi

yang sedang berlangsung

Closure (kesimpulan) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Mengemukakan pendapat atas presentasi

yang dilakukan tentang materi jenis-jenis

jaringan pada tumbuhan dan ditanggapi

oleh kelompok yang mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang materi

jenis-jenis jaringan pada tumbuhan yang

dilakukan dan peserta didik lain diberi

kesempatan untuk menjawabnya.

Guru mengonfirmasi bila terjadi perbedaan

pendapat siswa tentang materi

pembelajaran tersebut.

Appraisal (penilaian) Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi

jenis-jenis jaringan pada tumbuhan yang

terdapat pada pada lembar kerja yang telah

disediakan untuk mengecek penguasaan

siswa terhadap materi pelajaran.

Kegiatan Penutup (5 Menit)

Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang materi yang telah di

pelajari

Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas

kesimpulan siswa

Guru menyampaikan pesan- pesan moral kepada siswa

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

79

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Gowa Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI / Ganjil Materi : Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,

responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan

internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan

dengan fungsi organ pada tumbuhan.

4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada

tumbuhan.

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

81

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.3 Menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Peserta didik dapat membedakan berbagai jaringan penyusun organ

tumbuhan.

2. Peserta didik dapat membedakan struktur jaringan pada tumbuhan dikotil

dan monokotil.

E. Materi Pembelajaran

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan:

• Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Guided Discovery

Metode : Tanya jawab dan diskusi

G. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

H. Sumber Belajar

Buku Biologi Siswa Kelas XI

Buku refensi yang relevan

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (5 Menit) Guru : Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

82

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Apersepsi Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan.

Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Pemberian Acuan Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti ( 80 Menit ) Sintaks Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Motivation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dengan cara :

Membaca : Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

Mendengar Pemberian materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan oleh guru

Menyimak Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi : struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

Data collection

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

83

(pengumpulan data)

diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan yang sedang dipelajari

Membaca sumber lain Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan yang sedang dipelajari

Aktivitas Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengamati dan membaca yang berkaitan dengan materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan yang sedang dipelajari.

Data processing (pengolahan Data)

Peserta didik dalam kelompoknya mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

Berdiskusi tentang data dari materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

Mengolah informasi dari materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung

Closure (kesimpulan) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan. Bertanya atas presentasi tentang struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Guru mengonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat siswa tentang materi pembelajaran tersebut.

Appraisal (penilaian) Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi struktur dan fungsi jaringan pada

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

84

tumbuhan yang terdapat pada pada lembar kerja yang telah disediakan untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Kegiatan Penutup (5 Menit) Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang materi yang telah di

pelajari

Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa

Guru menyampaikan pesan- pesan moral kepada siswa

J. Penilaian, pembelajaran remedial dan pengayaan

i. Kompetensi pengetahuan/kognitif

Teknik penilaian :

Tes tertulis dalam bentuk lembar kerja peserta didik (LKPD)

Pedoman penskoran

skor akhir =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙x 100

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

85

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Gowa Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI / Ganjil Materi : Sifat Totipotensi dan Kultur Jaringan Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,

responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan

internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan

dengan fungsi organ pada tumbuhan.

4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada

tumbuhan.

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

87

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.2 Menjelaskan sifat totipotensi dan kultur jaringan.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian totipotensi.

2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kultur jaringan.

3. Peserta didik dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian kultur jaringan.

E. Materi Pembelajaran

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan:

• Sifat totipotensi dan kultur jaringan.

F. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Guided Discovery

Metode : Tanya jawab dan diskusi

G. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

H. Sumber Belajar

Buku Biologi Siswa Kelas XI

Buku refensi yang relevan

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (5 Menit) Guru : Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Apersepsi Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

88

yang akan dilakukan.

Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : Sifat totipotensi dan kultur jaringan

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Pemberian Acuan Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti ( 80 Menit ) Sintaks Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Motivation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi sifat totipotensi dan kultur jaringan dengan cara :

Membaca : Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan sifat totipotensi dan kultur jaringan

Mendengar Pemberian materi sifat totipotensi dan kultur jaringan oleh guru

Menyimak Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi : Sifat totipotensi dan kultur jaringan

Data collection (pengumpulan data)

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian Mengamati dengan seksama materi sifat totipotensi dan kultur jaringan yang sedang dipelajari

Membaca sumber lain

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

89

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi sifat totipotensi dan kultur jaringan yang sedang dipelajari

Aktivitas Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengamati dan membaca yang berkaitan dengan materi sifat totipotensi dan kultur jaringan yang sedang dipelajari.

Data processing (pengolahan Data)

Peserta didik dalam kelompoknya mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

Berdiskusi tentang data dari materi sifat totipotensi dan kultur jaringan

Mengolah informasi dari materi sifat totipotensi dan kultur jaringan yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung

Closure (kesimpulan) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi sifat totipotensi dan kultur jaringan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang sifat totipotensi dan kultur jaringan yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Guru mengonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat siswa tentang materi pembelajaran tersebut.

Appraisal (penilaian) Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi sifat totipotensi dan kultur jaringan yang terdapat pada pada lembar kerja yang telah disediakan untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Kegiatan Penutup (5 Menit) Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang materi yang telah di pelajari

Page 106: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

90

Page 107: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

91

LAMPIRAN 3

(Lembar Observasi Aktivitas Guru)

Page 108: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

92

Page 109: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

93

Page 110: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

94

Page 111: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

95

Page 112: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

96

Page 113: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

97

Page 114: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

98

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah :

Nama Guru :

Kelas/Semester :

Pokok Bahasan :

Hari/Tanggal :

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan!

No. Aspek Yang Diamati Hasil

Pengamatan Ya Tidak

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru membimbing siswa berdoa

3. Guru melakukan absensi

4. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

5. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar

6. Guru memberikan motivasi dengan mengaitkan

pengetahuan awal siswa dengan kehidupan sehari-hari

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

8. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan

sistematis

9. Antusias guru dalam kegiatan mengajar

10. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

11. Guru mengelola pembelajaran dengan diskusi

12. Guru menggunakan bahasa yang logis dan jelas

13. Guru membagikan LKPD

14. Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok

15. Guru memberi kesempatan kelompok untuk presentasi

16. Guru memberi kesempatan pada kelompok yang ingin

Page 115: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

99

bertanya

17. Guru memberikan poin pada kelompok yang berhasil

memberi jawaban benar

18. Guru memberikan penghargaan pada siswa yang

memperoleh poin tertinggi

19. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari

materi pelajaran

20. Guru memberikan evaluasi pembelajaran

21. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan pada

pertemuan berikutnya

22. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

memberikan salam penutup

Bontonompo, …………………2019

Observer

(Kasrina Nur Zain)

Page 116: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

100

LAMPIRAN 4

(Lembar Observasi Aktivitas Siswa)

Page 117: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

101

Page 118: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

102

Page 119: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

103

Page 120: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

104

Page 121: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

105

Page 122: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

106

Page 123: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

107

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Nama Sekolah :

Hari / Tanggal :

Sub Konsep :

Materi :

Petunjuk Pengisian :

1. Duduk di dalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan pembelajaran

yang berlangsung di dalam kelas tersebut tanpa mengganggu jalannya

pembelajaran.

2. Perhatikan aktivitas belajar peserta didik di dalam kelas saat pembelajaran

berlangsung.

3. Dengan melihat jumlah peserta didik yang aktif maka dilihat persentase

keaktifan peserta didik.

4. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.

No AKTIVITAS PESERTA DIDIK YANG

DIAMATI

PERTEMUAN

1 2 3

1 Peserta didik yang menanggapi salam dari guru

dan berdoa bersama

25 30 30

2 Peserta didik yang memperhatikan apersepsi

dan termotivasi untuk mulai belajar

28 30 28

3 Peserta didik yang memperhatikan penjelasan

yang diberikan guru

30 29 30

4 Peserta didik yang menanggapi pertanyaan guru 25 26 28

5 Peserta didik yang memperhatikan guru dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

30 30 30

6 Peserta didik yang mengikuti perintah guru saat

pembagian kelompok dengan teratur

20 25 26

7 Peserta didik yang menyampaikan pendapat

ketika berdiskusi dalam kelompok sendiri

5 10 12

8 Peserta didik yang bertanya pada saat diskusi/ 10 8 8

Page 124: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

108

pembelajaran berlangsung 9 Peserta didik yang mengemukakan pendapatnya

saat berdikusi antar kelompok

5 6 8

10 Peserta didik yang menanggapi pendapat teman

ketika berdiskusi dalam kelompok maupun pada

saat penyampaian hasil diskusi

10 5 6

11 Peserta didik yang mengemukakan pendapatnya

saat kelompok lain menyampaikan hasil

diskusinya

4 5 7

12 Peserta didik yang menyimpulkan hasil

pembelajaran hari ini

5 5 5

13 Peserta didik yang memperhatikan peyampaian

guru untuk pertemuan selanjutnya

29 30 30

14 Peserta didik yang berdoa dan menjawab salam 28 30 30

Rata-rata 18,14 19,21 19,42

Persentase (%) 60,46 64,03 64,37

Skala penilaian

Persentase =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘x 100

Keterangan :

(0-20)% = tidak aktif

(21-40)% = kurang aktif

(41-60)% = cukup aktif

(61-80)% = aktif

(81-100)% = sangat aktif

Bontonompo, 2019

Pengamat,

(Kasrina Nur Zain)

Page 125: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

109

LAMPIRAN 5

(Lembar Kerja Peserta Didik)

Page 126: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

110

Page 127: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

111

Page 128: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

112

Page 129: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

113

Page 130: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

114

Page 131: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

115

Page 132: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

116

Sekolah : SMA Negeri 3 Gowa Kelas/semester : Mata pelajaran : Biologi Materi pokok : Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan Kelompok : Anggota kelompok :

Page 133: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

117

Kompetensi dasar:

3.3 Menganalisis keterkaitan

antara struktur sel pada

jaringan tumbuhan dengan

fungsi organ pada

tumbuhan

Indikator :

3.3.1 Mengidetifikasi jenis-jenis

jaringan pada tumbuhan

Tujuan :

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian jaringan 2. Peserta didik dapat menyebutkan macam- macam jaringan pada

tumbuhan 3. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing

jaringan pada tumbuhan

Page 134: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

118

Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur,

dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut

Histologi. Apabila sel-sel yang berkumpul tersebut adalah sel-sel tumbuhan

maka disebut jaringan tumbuhan. Berdasarkan tipe struktur dan fungsi sel,

jaringan tumbuhan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu jaringan

meristematik (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).

1. Jaringan Meristem (Embrional)

Jaringan meristem merupakan jaringan yang masih aktif

membelah dan belum mengalami diferensiasi. Sel-sel penyusun

jaringan meristem berukuran kecil, dinding sel tipis, memiliki

nukleus yang besar, mengandung banyak sitoplasma, tidak memiliki

ruang antarsel, tidak memiliki vakuola atau memiliki vakuola

berukuran sangat kecil. Sel-sel meristem ada yang berbentuk bulat,

lonjong, kubus, atau prisma.

2. Jaringan permanen (dewasa)

Jaringan dewasa terdiri atas sel-sel yang sudah berhenti

membelah dan telah mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa

memiliki beberapa karakteristik seperti tidak ada aktivitas

pembelahan sel, ukuran sel relatif lebih besar daripada sel-sel

meristematik, kadang-kadang sel telah mati, terdapat ruang antarsel,

dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya,

sitoplasma sedikit, dan vakuola besar.

Page 135: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

119

1. Apa yang dimaksud dengan jaringan ?

Jawaban :

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

2. Tuliskan jaringan yang termasuk di dalam :

a. Jaringan Dasar

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

b. jaringan penguat

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

c. jaringan pengangkut

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

Pertanyaan

Page 136: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

120

3. Jelaskan fungsi dari jaringan yang terdapat pada gambar berikut ini !

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

Page 137: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

121

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

Page 138: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

122

Sekolah : SMA Negeri 3 Gowa Kelas/semester : Mata pelajaran : Biologi Materi pokok :Stuktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan Kelompok : Anggota kelompok :

Page 139: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

123

Kompetensi dasar:

3.3 Menganalisis keterkaitan

antara struktur sel pada

jaringan tumbuhan dengan

fungsi organ pada

tumbuhan

Indikator :

3.3.3 Menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

Tujuan :

1. Peserta didik dapat membedakan berbagai jaringan penyusun organ

tumbuhan

2. Peserta didik dapat membedakan struktur jaringan pada tumbuhan

dikotil dan monokotil

Page 140: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

124

Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

1. Akar Akar merupakan organ tumbuhan yang biasanya berada di bawah tanah,

meskipun ada juga yang berada di permukaan tanah. Akar berasal dari akar lembaga (radikula). Akar lembaga pada tanaman Dicotyledoneae tumbuh terus sehingga membentuk akar tunggang, sedangkan akar lembaga pada tanaman Monocotyledoneae mati dan kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akarakar dengan ukuran sama sehingga membentuk akar serabut.

2. Batang Umumnya batang terletak di atas tanah dan tumbuh ke atas

menuju cahaya matahari. Batang biasanya berbentuk bulat dan mempunyai buku atau ruas. Batang tersusun dari epidermis, korteks, dan stele.

3. Daun

Daun merupakan bagian tumbuhan yang mengandung klorofil paling banyak. Daun umumnya berupa lembaran dan berwarna hijau. Daun melekat pada bukubuku batang tumbuhan. Daun tersusun dari jaringan epidermis, mesofil, berkas pengangkut, dan jaringan tambahan.

Page 141: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

125

1. Buatlah sayatan tipis dari akar jagung menggunakan silet dengan arah

melintang.

2. Letakkan sayatan akar jagung pada kaca preparat lalu tetesi air.

3. Tutuplah preparat menggunakaan kaca penutup.

4. Amati preparat menggunakan mikroskop. Gunakan perbesaran yang

rendah terlebih dahulu. Setelah objek dapat diamati, gantilah dengan

perbesaran yang lebih tinggi sehingga objek dapat terlihat lebih jelas.

5. Gambarlah hasil pengamatanmu.

6. Lakukan langkah yang sama pada akar bayam, batang jagung dan batang

bayam.

Mengidentifikasi perbedaan jaringan penyusun organ tumbuhan monokotil dan dikotil

Alat :

Mikroskop Kaca preparat Kaca penutup Silet Pipet tetes

Bahan :

Akar dan batang jagung

Akar dan batang bayam

Air

Prosedur kerja :

Prosedur kerja :

Tujuan :

Prosedur kerja :

Mari Bereksperimen

Page 142: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

126

1. Jelaskan perbedaan stuktur anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil

………………………………………………………………………..……

…………………………………………………………………..…………

……………………………………………………………..………………

………………………………………………………..……………………

………………………………………..

2. Gambarkan perbedaan struktur anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil

lengkap dengan keterangannya

AKAR

DIKOTIL MONOKOTIL

Pertanyaan

Page 143: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

127

BATANG

DIKOTIL MONOKOTIL

Page 144: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

128

Sekolah : SMA Negeri 3 Gowa Kelas/semester : Mata pelajaran : Biologi Materi pokok :kultur jaringan dan totipotensi Kelompok : Anggota kelompok :

Page 145: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

129

Kompetensi dasar:

3.3 Menganalisis keterkaitan

antara struktur sel pada

jaringan tumbuhan dengan

fungsi organ pada

tumbuhan

Indikator :

3.3.2 Menjelaskan sifat totipotensi dan kultur jaringan

Tujuan :

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian totipotensi

2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kultur jaringan

3. Peserta didik dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian kultur

jaringan

Page 146: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

130

Gambar. Teknik kultur jaringan

Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah cara perbanyakan tumbuhan secara in vitro dengan cara mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ tumbuhan serta menumbuhkannya pada medium buatan secara aseptis (bebas hama) agar bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.

Kultur jaringan dilakukan di laboratorium khusus yang steril dengan pencahayaan dan suhu terkontrol. Bagian kecil dari tanaman (sel, jaringan, dan organ) yang digunakan dalam kultur jaringan disebut eksplan. Eksplan diambil dari bagian yang masih muda (primordial), sel-selnya masih bersifat meristematis, dan belum mengalami proses diferensiasi. Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Sel tumbuhan memiliki sifat autonom dan totipotensi. Autonom berarti dapat mengatur aktivitas hidupnya sendiri. Adapun totipotensi adalah kemampuan sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Prinsip inilah yang menjadi dasar pelaksanaan teknik kultur jaringan.

Page 147: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

131

1. Jelaskan pengertian totipotensi !

Jawaban :

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

2. Apakah yang dimaksud dengan kultur jaringan ?

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

3. Jelaskan tahapan proses kultur jaringan !

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

Pertanyaan

Page 148: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

132

4. Lengkapilah tabel keuntungan dan kerugian kultur jaringan !

Keuntungan Kerugian

Page 149: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

133

LAMPIRAN 6

(Soal Pretest dan Posttest)

Page 150: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

134

Page 151: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

135

Page 152: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

136

Page 153: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

137

Page 154: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

138

Page 155: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

139

Page 156: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

140

SOAL PRETEST DAN POSTTEST STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN

Mata Pelajaran : Biologi

Waktu : 60 menit

Kelas/Semester : XI MIA/Ganjil

Nama :

Nis :

A. Petunjuk soal

1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal

2. Lengkapilah identitas pada lembar jawaban yang tersedia

3. Bacalah soal dengan seksama sebelum menjawab pertanyaan

4. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling benar

5. Jawablah dengan jujur sesuai pengetahuan yang anda miliki

6. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

B. Soal

1. Tubuh tumbuhan tersusun dari organ-organ yang terdiri atas….

a. Daun, bunga, buah

b. Akar, batang, daun

c. Bunga, biji, buah

d. Batang, biji, akar

e. Daun, biji, buah

2. Berikut ini yang membedakan batang tumbuhan dikotil dan monokotil

antara lain….

a. Batang dikotil mempunyai pembuluh, monokotil tidak

b. Batang monokotil mempunyai pembuluh, dikotil tidak

c. Batang monokotil berkambium, dikotil tidak

d. Batang dikotil berkambium, monokotil tidak

e. Keduanya tidak memiliki kambium

3. Pembuluh yang mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh

tubuh tumbuhan adalah pembuluh ....

a. Kambium

b. Kapiler

Page 157: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

141

c. Xylem

d. Floem

e. Kayu

4. Perhatikan penampang melintang batang berikut

Bagian X berfungsi untuk….

a. Mengangkut sari makanan dari dalam tanah

b. Melindungi jaringan di bawahnya

c. Memperbesar batang tanaman

d. Mengangkut hasil fotosintesis

e. Tempat penyimpanan cadangan makanan

5. Letak berkas pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil adalah….

a. Teratur dalam lingkaran

b. Pada epidermis

c. Pada kambium

d. Tersebar

e. Tertutup

6. Jaringan muda pada tumbuhan yang selalu aktif membelah adalah….

a. Epidermis

b. Parenkim

c. Meristem

d. Mesofil

e. Trikoma

7. Dasar teknik kultur jaringan tumbuhan adalah adanya sifat totipotensi sel.

Pernyataan berikut ini yang benar mengenai sifat totipotensi sel yaitu….

a. Sel dapat mengalami pertumbuhan tanpa adanya perkembangan

X

Page 158: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

142

b. Sel tidak akan mati jika berada di lingkungan yang sesuai

c. Sel dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap

d. Sel dapat membelah membentuk massa sel

e. Sel dapat membelah dalam waktu cepat

8. Untuk mempertahankan kehidupannya tumbuhan harus memindahkan atau

mengangkut zat dari akar sampai daun dan dari daun sampai ke akar. Untuk

mengangkut air dari akar agar sampai ke daun digunakan jaringan….

a. Epidermis

b. Kolenkim

c. Parenkim

d. Floem

e. Xylem

9. Jaringan tumbuhan yang sel-sel penyusunnya sudah tidak lagi mengalami

pembelahan disebut….

a. Jaringan Sklerenkim

b. Jaringan Parenkim

c. Jaringan epidermis

d. Jaringan Meristem

e. Jaringan Dewasa

10. Sifat-sifat jaringan dewasa adalah sebagai berikut, kecuali ....

a. Ukuran sel relatif lebih besar dibandingkan ukuran sel meristem

b. Terdiri atas sel-sel yang hidup dan aktif memperbanyak diri

c. Sel-sel penyusunan mengalami penebalan pada dinding sel

d. Memiliki ruang antar sel

e. Memiliki vakuola besar

11. Pertumbuhan tanaman menjadi lebih panjang ke atas dan kebawah akibat

aktivitas dari jaringan ....

a. Meristem interkalar

b. Parenkim empulur

c. Epidermis batang

d. Meristem lateral

e. Meristem apikal

Page 159: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

143

12. Perhatikan ciri-ciri berikut!

1) Selnya tersusun rapat

2) Bentuk sel seragam

3) Terdiri dari satu lapis sel

4) Berfungsi sebagai pelindung Jaringan

Dengan ciri-ciri diatas merupakan jaringan ....

a. Jaringan epidermis

b. Jaringan sekretoris

c. Jaringan meristem

d. Jaringan parenkim

e. Jaringan kolenkim

13. Bagian daun yang mengandung klorofil adalah ....

a. Tulang daun

b. Kutikula

c. Mesofil

d. Xilem

e. Floem

14. Berikut ini yang membedakan antara sel kolenkim dan sklerenkim

adalah....

a. Keadaan dinding selnya

b. Kepadatan selnya

c. Jumlah selnya

d. Ukurannya

e. Bentuknya

15. Suatu tumbuhan yang ditumbuhkan dengan metode kultur jaringan dapat

tumbuh pada media steril dengan penambahan....

a. Hormon

b. Nutrisi

c. Pupuk

d. Tanah

e. Air

16. Berikut ini yang termasuk jaringan dewasa pada tumbuhan adalah....

Page 160: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

144

1) Epidermis 3) Sklerenkim

2) Kolenkim 4) Parenkim

a. 1, 2, 3, dan 4

b. 1, 2, dan 3

c. 2 dan 4

d. 1 dan 3

e. 4

17. Perhatikanlah ciri-ciri jaringan berikut :

1) Sifatnya lentur

2) Sel-selnya sudah tidak aktif

3) Mengalami penebalan di bagian sudut sel

4) Penebalan selnya dari lignin

Yang termasuk ciri-ci jaringan sklerenkim yaitu….

a. 1, 2, 3, dan 4

b. 1, 2, dan 3

c. 2 dan 4

d. 1 dan 3

e. 4

18. Berdasarkan kemampuan membelahnya, jaringan tumbuhan dapat

dibedakan menjadi….

a. Jaringan penyokong dan jaringan pelindung

b. Jaringan meristem dan jaringan parenkim

c. Jaringan dewasa dan jaringan meristem

d. Jaringan meristem dan jaringan dasar

e. Jaringanepitel dan jaringan ikat

19. Jaringan meristem yang sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang

sudah mengalami diferensiasi adalah.…

a. Meristem interskalar

b. Meristem sekunder

c. Meristem primer

d. Meristem lateral

e. Meristem apikal

Page 161: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

145

20. Bagian epidermis yang termodifikasi dengan mempunyai bentuk menonjol

di antara sel-sel epidermis yang lain disebut….

a. Feloderm

b. Kutikula

c. Lentisel

d. Trikoma

e. Stomata

21. Jaringan tumbuhan yang tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak

diri dan sudah mengalami penebalan dinding sesuai fungsinya adalah.…

a. Jaringan endodermis

b. Jaringan pelindung

c. Jaringan meristem

d. Jaringan dewasa

e. Jaringan dasar

22. Lubang atau celah khusus yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan

dan dibatasi oleh sel khusus atau sel penutup adalah….

a. Kutikula

b. Trikoma

c. Stomata

d. Xylem

e. Floem

23. Sel- sel penyusun jaringan sklerenkim yang berbentuk bulat pendek dan

mengandung zat lignin pada dinding selnya sehingga bersifat kaku dan

keras disebut….

a. Sel gabus

b. Trikoma

c. Sklereid

d. Mesofil

e. Fiber

24. Fungsi utama jaringan angkut floem adalah….

a. Mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh

b. Mengangkut hasil fotosintesis dari akar ke daun

Page 162: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

146

c. Penyimpanan sementara hasil fotosintesis

d. Sebgai tempat cadangan makanan

e. Memperkuat jaringan angkut

25. Anakan atau tumbuhan muda yang dihasilkan pada kultur jaringan

disebut….

a. Kotiledon

b. Globural

c. Eksplan

d. Plantlet

e. In vitro

26. Berikut ini merupakan keuntungan penggunaan kultur jaringan, kecuali.…

a. Bebas menentukan bagian tumbuhan yang akan dikultur

b. Dihasilkan banyak tanaman baru dari satu jenis tanaman

c. Waktu yang dibutuhkan relatif singkat

d. Dihasilkan bibit unggul yang beragam

e. Tidak membutuhkan ruang yang luas

27. Jaringan tumbuhan yang baik digunakan sebagai eksplan kultur jaringan

adalah jaringan masih bersifat embrionik. Dibawah ini yang paling sesuai

di jadikan eksplan dalam kultur jaringan adalah….

a. Ujung tanaman

b. Epidermis daun

c. Korteks batang

d. Jaringan gabus

e. Jaringan ikat

28. Di bawah ini yang merupakan keuntungan dari proses kultur jaringan

adalah….

a. Mudah memperoleh anakan dengan sifat sejenis

b. Menghasilkan anakan dalam jumlah berlebihan

c. Aplikasi kultur jaringan mudah dilaksanakan

d. Menggunakan biaya yang cukup terjangkau

e. Membutuhkan tempat yang luas

Page 163: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

147

29. Manakah yang termasuk kekurangan dari pembibitan dengan teknik kultur

jaringan….

a. Dapat dilakukan oleh petani langsung di area pertanian

b. Hasil yang didapatkannya identik dengan induknya

c. Dapat diperoleh bibit dalam jumlah besar

d. Tidak memerlukan tempat yang luas

e. Tidak tergantung musim

30. Zat yang digunakan untuk sterilisasi eskplan pada teknik kultur jaringan

adalah….

a. Minyak tanah

b. Zat pemutih

c. Formalin

d. Alkohol

e. Bensin

Page 164: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

148

Kisi- Kisi Instrument Soal Pretest dan Posttest

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR SOAL

ASPEK KOGNI

TIF

KUNCI JAWAB

AN SKOR

3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan

Mengidetifikasi jenis-jenis jaringan pada tumbuhan

3. Pembuluh yang

mengangkut zat-zat

makanan hasil

fotosintesis ke seluruh

tubuh tumbuhan adalah

pembuluh ....

f. Kambium

g. Kapiler

h. Xylem

i. Floem

j. Kayu

C3 D 1

4. Perhatikan penampang

melintang batang berikut

Bagian X berfungsi

untuk….

f. Mengangkut sari

makanan dari

dalam tanah

g. Melindungi

jaringan di

bawahnya

h. Memperbesar

batang tanaman

i. Mengangkut hasil

fotosintesis

C3 D 1

X

Page 165: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

149

j. Tempat

penyimpanan

cadangan

makanan

6. Jaringan muda pada

tumbuhan yang selalu

aktif membelah

adalah….

f. Epidermis

g. Parenkim

h. Meristem

i. Mesofil

j. Trikoma

C3 C 1

8. Untuk mempertahankan

kehidupannya tumbuhan

harus memindahkan atau

mengangkut zat dari

akar sampai daun dan

dari daun sampai ke

akar. Untuk mengangkut

air dari akar agar sampai

ke daun digunakan

jaringan….

f. Epidermis

g. Kolenkim

h. Parenkim

i. Floem

j. Xylem

C3 E 1

9. Jaringan tumbuhan yang

sel-sel penyusunnya

sudah tidak lagi

mengalami pembelahan

C2 E 1

Page 166: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

150

disebut….

f. Jaringan Sklerenkim

g. Jaringan Parenkim

h. Jaringan epidermis

i. Jaringan Meristem

j. Jaringan Dewasa

10. Sifat-sifat jaringan

dewasa adalah sebagai

berikut, kecuali ....

f. Ukuran sel relatif

lebih besar

dibandingkan ukuran

sel meristem

g. Terdiri atas sel-sel

yang hidup dan aktif

memperbanyak diri

h. Sel-sel penyusunan

mengalami penebalan

pada dinding sel

i. Memiliki ruang antar

sel

j. Memiliki vakuola

besar

C3 B 1

11. Pertumbuhan tanaman

menjadi lebih panjang

ke atas dan kebawah

akibat aktivitas dari

jaringan ....

f. Meristem interkalar

g. Parenkim empulur

h. Epidermis batang

C2 E 1

Page 167: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

151

i. Meristem lateral

j. Meristem apikal

12. Perhatikan ciri-ciri

berikut!

5) Selnya tersusun rapat

6) Bentuk sel seragam

7) Terdiri dari satu lapis

sel

8) Berfungsi sebagai

pelindung Jaringan

Dengan ciri-ciri diatas

merupakan jaringan....

f. Jaringan epidermis

g. Jaringan sekretoris

h. Jaringan meristem

i. Jaringan parenkim

j. Jaringan kolenkim

C3 A 1

14. Berikut ini yang

membedakan antara sel

kolenkim dan

sklerenkim adalah....

f. Keadaan dinding

selnya

g. Kepadatan selnya

h. Jumlah selnya

i. Ukurannya

j. Bentuknya

C4 A 1

16. Berikut ini yang

termasuk jaringan

dewasa pada tumbuhan

C3 A 1

Page 168: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

152

adalah....

3) Epidermis

4) Sklerenkim

5) Kolenkim

6) Parenkim

f. 1, 2, 3, dan 4

g. 1, 2, dan 3

h. 2 dan 4

i. 1 dan 3

j. 4

17. Perhatikanlah ciri-ciri

jaringan berikut :

5) Sifatnya lentur

6) Sel-selnya sudah

tidak aktif

7) Mengalami penebalan

di bagian sudut sel

8) Penebalan selnya dari

lignin

Yang termasuk ciri-ci

jaringan sklerenkim

yaitu….

f. 1, 2, 3, dan 4

g. 1, 2, dan 3

h. 2 dan 4

i. 1 dan 3

j. 4

C3 C 1

18. Berdasarkan

kemampuan

membelahnya, jaringan

tumbuhan dapat

dibedakan menjadi….

C4 C 1

Page 169: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

153

f. Jaringan penyokong

dan jaringan

pelindung

g. Jaringan meristem

dan jaringan

parenkim

h. Jaringan dewasa dan

jaringan meristem

i. Jaringan meristem

dan jaringan dasar

j. Jaringan epitel dan

jaringan ikat

19. Jaringan meristem yang

sel-selnya berkembang

dari jaringan dewasa

yang sudah mengalami

diferensiasi adalah….

f. Meristem interskalar

g. Meristem sekunder

h. Meristem primer

i. Meristem lateral

j. Meristem apikal

C2 B 1

23. Sel- sel penyusun

jaringan sklerenkim

yang berbentuk bulat

pendek dan mengandung

zat lignin pada dinding

selnya sehingga bersifat

kaku dan keras

disebut….

f. Sel gabus

C3 C 1

Page 170: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

154

g. Trikoma

h. Sklereid

i. Mesofil

j. Fiber

Menjelaska

n sifat totipotensi dan kultur jaringan

7. Dasar teknik kultur

jaringan tumbuhan

adalah adanya sifat

totipotensi sel.

Pernyataan berikut ini

yang benar mengenai

sifat totipotensi sel

yaitu….

f. Sel dapat mengalami

pertumbuhan tanpa

adanya

perkembangan

g. Sel tidak akan mati

jika berada di

lingkungan yang

sesuai

h. Sel dapat

beregenerasi menjadi

tanaman lengkap

i. Sel dapat membelah

membentuk massa sel

j. Sel dapat membelah

dalam waktu cepat.

C2 C 1

15. Suatu tumbuhan yang

ditumbuhkan dengan

metode kultur jaringan

dapat tumbuh pada

C2 B 1

Page 171: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

155

media steril dengan

penambahan....

f. Hormon

g. Nutrisi

h. Pupuk

i. Tanah

j. Air

25. Anakan atau tumbuhan

muda yang dihasilkan

pada kultur jaringan

disebut….

f. Kotiledon

g. Globural

h. Eksplan

i. Plantlet

j. In vitro

C3 D 1

26. Berikut ini merupakan

keuntungan penggunaan

kultur jaringan,

kecuali….

f. Bebas menentukan

bagian tumbuhan

yang akan dikultur

g. Dihasilkan banyak

tanaman baru dari

satu jenis tanaman

h. Waktu yang

dibutuhkan relatif

singkat

i. Dihasilkan bibit

unggul yang beragam

j. Tidak membutuhkan

C3 B 1

Page 172: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

156

ruang yang luas

27. Jaringan tumbuhan yang

baik digunakan sebagai

eksplan kultur jaringan

adalah jaringan masih

bersifat embrionik.

Dibawah ini yang paling

sesuai di jadikan eksplan

dalam kultur jaringan

adalah….

f. Ujung tanaman

g. Epidermis daun

h. Korteks batang

i. Jaringan gabus

j. Jaringan ikat

C4 A 1

28. Di bawah ini yang

merupakan keuntungan

dari proses kultur

jaringan adalah.…

a. Mudah memperoleh

anakan dengan sifat

sejenis

b. Menghasilkan anakan

dalam jumlah

berlebihan

c. Aplikasi kultur

jaringan mudah

dilaksanakan

d. Menggunakan biaya

yang cukup

terjangkau

e. Membutuhkan tempat

C3 A 1

Page 173: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

157

yang luas

29. Manakah yang termasuk

kekurangan dari

pembibitan dengan

teknik kultur jaringan….

a. Dapat dilakukan

oleh petani langsung

di area pertanian

b. Hasil yang

didapatkannya

identik dengan

induknya

c. Dapat diperoleh bibit

dalam jumlah besar

d. Tidak memerlukan

tempat yang luas

e. Tidak tergantung

musim

C3 A 1

30. Zat yang digunakan

untuk sterilisasi eskplan

pada teknik kultur

jaringan adalah….

f. Minyak tanah

g. Zat pemutih

h. Formalin

i. Alkohol

j. Bensin

C4 D 1

Menganalisis struktur dan fungsi jaringan

31. Tubuh tumbuhan

tersusun dari organ-organ

yang terdiri atas….

f. Daun, bunga, buah

g. Akar, batang, daun

C3 B 1

Page 174: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

158

pada tumbuhan

h. Bunga, biji, buah

i. Batang, biji, akar

j. Daun, biji, buah

32. Berikut ini yang

membedakan batang

tumbuhan dikotil dan

monokotil antara lain….

f. Batang dikotil

mempunyai

pembuluh, monokotil

tidak

g. Batang monokotil

mempunyai

pembuluh, dikotil

tidak

h. Batang monokotil

berkambium, dikotil

tidak

i. Batang dikotil

berkambium,

monokotil tidak

j. Keduanya tidak

memiliki kambium

C4 D 1

5. Letak berkas pembuluh

angkut pada tumbuhan

monokotil adalah….

f. Teratur dalam

lingkaran

g. Pada epidermis

h. Pada kambium

i. Tersebar

C3 D 1

Page 175: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

159

j. Tertutup

13. Bagian daun yang

mengandung klorofil

adalah ....

f. Tulang daun

g. Kutikula

h. Mesofil

i. Xilem

j. Floem

C3 C 1

20. Bagian epidermis yang

termodifikasi dengan

mempunyai bentuk

menonjol di antara sel-

sel epidermis yang lain

disebut….

f. Feloderm

g. Kutikula

h. Lentisel

i. Trikoma

j. Stomata

C3 D 1

21. Jaringan tumbuhan yang

tidak mempunyai

aktivitas untuk

memperbanyak diri dan

sudah mengalami

penebalan dinding

sesuai fungsinya

adalah….

f. Jaringan endodermis

g. Jaringan pelindung

h. Jaringan meristem

C3 E 1

Page 176: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

160

i. Jaringan dewasa

j. Jaringan dasar

22. Lubang atau celah

khusus yang terdapat

pada epidermis organ

tumbuhan dan dibatasi

oleh sel khusus atau sel

penutup adalah….

f. Kutikula

g. Trikoma

h. Stomata

i. Xylem

j. Floem

C3 B 1

24. Fungsi utama jaringan

floem adalah….

f. Mengangkut hasil

fotosintesis dari daun

keseluruh tubuh

g. Mengangkut hasil

fotosintesis dari akar

ke daun

h. Penyimpanan

sementara hasil

fotosintesis

i. Sebagai tempat

cadangan makanan

j. Memperkuat jaringan

angkut

C2 D 1

Page 177: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

161

LAMPIRAN 7

(Daftar Pertanyaan Wawancara)

Page 178: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

162

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Identitas diri.

2. Sejauh mana kemampuan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

biologi khususnya materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan ?

3. Bagaimana kondisi suasana kelas ketika peserta didik mengikuti

pembelajaran ?

4. Model pembelajaran apa yang diterapkan pada proses pembelajaran ?

5. Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung proses pembelajaran?

6. Bagaimana hasil belajar peserta didik ?

Page 179: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

163

LAMPIRAN 8

(Daftar Hadir)

(Daftar Nilai)

Page 180: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

164

DAFTAR HADIR KELAS EKSPERIMEN

NO. NAMA

PERTEMUAN

1 2 3 4 5

1 PD1

2 PD2

3 PD3

4 PD4

5 PD5

6 PD6

7 PD7

8 PD8

9 PD9

10 PD10

11 PD11

12 PD12

13 PD13

14 PD14

15 PD15

16 PD16

17 PD17

18 PD18

19 PD19

Page 181: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

165

20 PD20

21 PD21

22 PD22

23 PD23

24 PD24

25 PD25

26 PD26

27 PD27

28 PD28

29 PD29

30 PD430

Page 182: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

166

Page 183: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

167

Page 184: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

168

Page 185: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

169

Page 186: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

170

LAMPIRAN 9

(Hasil Analisis Data)

Page 187: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

171

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretest Eksperimen 30 30 70 53.97 11.146

Posttest Eksperimen 30 77 100 85.37 6.173

Pretest Kontrol 30 23 67 41.87 11.855

Posttest Kontrol 30 67 87 75.27 5.663

Valid N (listwise) 30

Descriptives

kelas Statistic

Std.

Error

hasil belajar pretest eksperimen Mean 53.97 2.035

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 49.80

Upper Bound 58.13

5% Trimmed Mean 54.35

Median 57.00

Variance 124.240

Std. Deviation 11.146

Minimum 30

Maximum 70

Range 40

Interquartile Range 12

Skewness -.528 .427

Kurtosis -.507 .833

posttest eksperimen Mean 85.37 1.127

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 83.06

Upper Bound 87.67

5% Trimmed Mean 85.09

Median 87.00

Variance 38.102

Std. Deviation 6.173

Minimum 77

Maximum 100

Range 23

Interquartile Range 10

Skewness .329 .427

Page 188: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

172

Kurtosis -.503 .833

pretest kontrol Mean 41.87 2.164

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 37.44

Upper Bound 46.29

5% Trimmed Mean 41.59

Median 41.50

Variance 140.533

Std. Deviation 11.855

Minimum 23

Maximum 67

Range 44

Interquartile Range 21

Skewness .264 .427

Kurtosis -.761 .833

posttest kontrol Mean 75.03 1.023

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 72.94

Upper Bound 77.13

5% Trimmed Mean 74.89

Median 75.00

Variance 31.413

Std. Deviation 5.605

Minimum 67

Maximum 87

Range 20

Interquartile Range 10

Skewness .212 .427

Kurtosis -.916 .833

Tests of Normality

kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

hasil belajar pretest eksperimen .141 30 .135 .941 30 .099

posttest eksperimen .141 30 .132 .937 30 .075

pretest kontrol .126 30 .200* .959 30 .284

posttest kontrol .149 30 .089 .938 30 .079

Page 189: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

173

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

hasil belajar Based on Mean .245 1 58 .623

Based on Median .101 1 58 .752

Based on Median and with

adjusted df .101 1 52.723 .752

Based on trimmed mean .271 1 58 .605

TAHAP 1

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: PostTest

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Partial Eta

Squared

Corrected Model 1609.357a 3 536.452 15.361 .000 .451

Intercept 18542.797 1 18542.797 530.979 .000 .905

kelas .155 1 .155 .004 .947 .000

PreTest 12.757 1 12.757 .365 .548 .006

kelas * PreTest 69.822 1 69.822 1.999 .163 .034

Error 1955.627 56 34.922

Total 390611.000 60

Corrected Total 3564.983 59

a. R Squared = .451 (Adjusted R Squared = .422)

Page 190: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

174

Parameter Estimates

Dependent Variable: PostTest

Parameter B Std. Error t Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Intercept 77.557 4.023 19.279 .000 69.498 85.616

[kelas=eksperimen] .450 6.751 .067 .947 -13.074 13.974

[kelas=kontrol] 0a . . . . .

PreTest -.055 .093 -.591 .557 -.240 .131

[kelas=eksperimen] * PreTest .191 .135 1.414 .163 -.080 .462

[kelas=kontrol] * PreTest 0a . . . . .

a. This parameter is set to zero because it is redundant.

TAHAP 2

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: PostTest

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta

Squared

Corrected Model 2490.447a 2 1245.224 66.054 .000 .699

Intercept 12721.183 1 12721.183 674.810 .000 .922

PreTest 960.297 1 960.297 50.940 .000 .472

kelas 395.208 1 395.208 20.964 .000 .269

Error 1074.536 57 18.852

Total 390611.000 60

Corrected Total 3564.983 59

a. R Squared = .699 (Adjusted R Squared = .688)

Parameter Estimates

Dependent Variable: PostTest

Parameter B Std. Error t Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Intercept 60.461 2.221 27.225 .000 56.014 64.908

PreTest .354 .050 7.137 .000 .254 .453

[kelas=eksperimen] 5.821 1.271 4.579 .000 3.275 8.367

[kelas=kontrol] 0a . . . . .

Page 191: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

175

a. This parameter is set to zero because it is redundant.

hasil belajar * kelas Crosstabulation

Count

kelas

Total

pretest

eksperimen

posttest

eksperimen pretest kontrol posttest kontrol

hasil belajar 23 0 0 2 0 2

27 0 0 1 0 1

30 1 0 5 0 6

33 1 0 2 0 3

37 2 0 4 0 6

40 2 0 1 0 3

43 0 0 2 0 2

47 1 0 3 0 4

50 5 0 3 0 8

53 2 0 4 0 6

57 4 0 0 0 4

60 5 0 1 0 6

63 1 0 1 0 2

67 4 0 1 4 9

70 2 0 0 6 8

73 0 0 0 4 4

77 0 5 0 6 11

80 0 5 0 6 11

83 0 4 0 3 7

87 0 6 0 1 7

90 0 6 0 0 6

93 0 2 0 0 2

97 0 1 0 0 1

100 0 1 0 0 1

Total 30 30 30 30 120

Page 192: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

176

LAMPIRAN 10

(Dokumentasi Penelitian)

Page 193: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

177

DOKUMENTASI PENELITIAN

1. Kegiatan awal

a. Motivasi

2. Kegiatan inti

a. Pengumpulan data

Page 194: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

178

b. Pemprosesan data

c. Mengkomunikasikan

Page 195: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

179

3. Penutup

Page 196: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

180

LAMPIRAN 11

(Persuratan)

Page 197: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

181

Page 198: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

182

Page 199: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

183

Page 200: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

184

Page 201: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

185

Page 202: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

186

Page 203: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

187

Page 204: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

188

Page 205: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED …

189

RIWAYAT HIDUP

Kasrina Nur Zain. Dilahirkan pada hari sabtu tanggal 21 Juni

1997 di Desa Kalebarembeng Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Putri keempat dari

pasangan Zainuddin dan Kasma. Penulis memulai jenjang

pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal pada tahun

2002 dan tamat pada tahun 2003. Pada tahun itu juga, penulis melanjutkan

pendidikan ke SDN Barembeng I dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang

sama (2009) penulis melanjutkan pendidikan ke SMP PGRI Barembeng dan tamat

pada tahun 2012, kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMA NEGERI 1

Bontonompo dan menyelesaikan pendidikan tahun 2015. Dengan izin Allah, pada

tahun 2015 peneliti kemudian melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan

Alhamdulillah peneliti berhasil diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa melalui

jalur one day service di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, Program

Strata 1 (S1).