Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT...

132
PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B12 TERHADAP VITAMIN B12 SERUM, HEMOGLOBIN, DAN DAYA INGAT ANAK PRASEKOLAH ZULHAIDA LUBIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

Transcript of Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT...

Page 1: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B12 TERHADAP VITAMIN B12 SERUM, HEMOGLOBIN,

DAN DAYA INGAT ANAK PRASEKOLAH

ZULHAIDA LUBIS

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2008

Page 2: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 terhadap Vitamin B12 Serum, Hemoglobin dan Daya Ingat Anak Prasekolah adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Mei 2008

Zulhaida Lubis NRP A561030051

Page 3: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

ABSTRACT

ZULHAIDA LUBIS. Effect of Vitamin B12 Suplement on SerumVitamin B12, Hemoglobin and Memory Level of Preschool Children. Supervised by HARDINSYAH, HIDAYAT SYARIEF, FASLI JALAL and MUHILAL

This research was aimed to analyze of vitamin B12 deficiency and its risk factors, and the effect of vitamin B12 suplementation on serum vitamin B12, hemoglobin and memory level of preschool children. A randomized community controlled trial of 32 preschool children ( 4-6 year) was applied for 6 months. Subjects divided in to 2 groups, treatment group (received 10 μg of vitamin B12 syrup daily) and control group (placebo). Serum vitamin B12, hemoglobin and memory level of children was measured before and after the intervention. In the baseline, vitamin B12 deficiency and anemia among preschool children was 24,1 % and 46.7 % respectively. Low intake of vitamin B12, protein and calsium are the risk faktors of vitamin B12 deficiency. After 6 month of vitamin B12 suplementation, prevalence of vitamin B12 deficiency of treatment group decreased from 26.7 % to 0.0 %, while in the control group increase from 21.4 % to 28.6 %. The mean increasing of vitamin B12 serum was different significantly among the two group (148.4±110.9 pg/mL in the treatment group and 3.7±12.8 pg/mL in the control group, p ≤ 0.000). The mean change of hemoglobin was different significantly among the two group (1.0±1.3 g/dl in the treatment group and -2±1.2 g/dl in the control group, p ≤ 0.017). Among the anemia children, the mean change of hemoglobin also was different significantly between intervention and control group (2.0±1.2 g/dl in the treatment group and 0.5±0.7 g/dl in the control group, p ≤ 0.028). Memory level was effected by vitamin B12 suplementation for the overall children with Relative Risk (RR) was 19.5. Among the anemia children, memory level was effected by vitamin B12 suplementation with Relative Risk (RR) was 10.0. These result imply the important of vitamin B12 suplementation on improving vitamin B12, hemoglobin and memory level of preshool children.

Keywords: serum vitamin B12, hemoglobin, memory level, vitamin B12 suplement, preschool children

Page 4: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

RINGKASAN

ZULHAIDA LUBIS. Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 terhadap Vitamin B12 Serum, Hemoglobin dan Daya Ingat Anak Prasekolah. Dibimbing oleh HARDINSYAH, HIDAYAT SYARIEF, FASLI JALAL dan MUHILAL

Masalah gizi mikro maupun gizi makro pada anak prasekolah masih banyak ditemukan di Indonesia. Kekurangan gizi pada usia ini akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara kekurangan vitamin B12 dengan penurunan fungsi kognitif. Keterkaitan antara vitamin B12 dengan kemampuan kognitif diduga melalui perannya dalam pembentukan hemoglobin dan pemeliharaan myelin syaraf. Telah dilaporkan bahwa rendahnya status gizi mikro khususnya di Indonesia sangat erat kaitannya dengan rendahnya konsumsi pangan hewani yang umumnyanya ditemukan pada keluarga ekonomi lemah. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian tentang masalah defisiensi vitamin B12 dan bersifat eksperimental dalam upaya penanggulangan masalah gizi dan perbaikan perkembangan anak.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah defisiensi vitamin B12 serta faktor-faktor risikonya, menganalisis pengaruh pemberian suplemen vitamin B12 terhadap kadar vitamin B12, hemoglobin dan daya ingat anak prasekolah. Disain penelitian adalah “randomized community controlled trial” terhadap 32 anak usia prasekolah. Penelitian dilakukan di TK Al-Zahra Desa Ciherang Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor selama 12 bulan dari bulan Juli 2006 sampai Juni 2007, mulai dari pengurusan ijin, ethical clerance, persiapan suplemen dan intervensi selama 6 bulan (24 minggu). Contoh dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok secara random yaitu kelompok intervensi (menerima vitamin B12 dengan dosis10 μg vitamin B12 dalam 2.5 ml) dan kelompok kontrol (plasebo) diberikan setiap hari. Kadar vitamin B12 serum diukur dengan metode AxSYM (Abbott Laboratories 2005) dan kadar hemoglobin diukur dengan metode ‘cyanmethemoglobyn’. Daya ingat anak diukur dengan metode mengingat gambar dengan menyebutkan gambar apa saja yang dilihat pada gambar yang ditunjukkan selama 30 detik, kemudian diberi skor untuk setiap obyek dalam gambar. Pengumpulan data dilakukan dua kali pada awal dan akhir intervensi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awal penelitian, defisiensi vitamin B12 dan anemia berturut-turut sebesar 24,1 % dan 46.7 %. Hasil analisis diskriminan menunjukkan bahwa faktor risiko terjadinya defisiensi vitamin B12 terdiri dari konsumsi kalsium, vitamin B12 dan protein. Setelah mendapat suplemen vitamin B12 selama 6 bulan, defisiensi vitamin B12 pada kelompok intervensi mengalami penurunan dari 26.7 % menjadi 0.0 %, sedangkan pada kelompok kontrol meningkat dari 21.4 % menjadi 28.6 %. Pemberian suplemen vitamin B12 selama 6 bulan meningkatkan rata-rata serum vitamin B12 sebesar 148.4±110.9 pg/mL pada kelompok intervensi dan hanya 3.7±12.8 pg/mL pada kelompok kontrol, hasil uji beda menunjukkan bahwa peningkatan vitamin B12 serum berbeda signifikan pada kedua kelompok (p=0.000). Rata-rata kadar

Page 5: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

hemoglobin juga meningkat 1.0±1.3 g/dl pada kelompok intevensi dan menurun pada kelompok kontrol 0.2±1.2 g/dl, perubahan kadar hemoglobin tersebut berbeda signifikan pada kedua kelompok (p= 0.017). Bila dianalisis khusus pada kelompok yang anemia, terjadi peningkatan kadar hemoglobin pada kedua kelompok masing-masing 2.0±1.2 g/dl pada kelompok intervensi dan 0.5±0.7 g/dl pada kelompok kontrol. Hal yang sama juga ditemukan pada kelompok yang anemia, perubahan kadar hemoglobin kedua kelompok pada contoh yang anemia berbeda signifikan (p=0.028). Demikian juga rata-rata skor daya ingat mengalami peningkatan pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol masing-masing 13.7±4.5 poin dan 9.1±2.4 poin, dan terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan skor daya ingat pada kedua kelompok (p=0.002). Hasil analisis regresi logistik pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap daya ingat, menunjukkan bahwa suplementasi vitamin B12 berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya ingat anak. Nilai relative Risk (RR) 19.5 pada suplemen vitamin B12 menunjukkan bahwa peluang anak yang menerima suplemen vitamin B12 19.5 kali kelompok kontrol untuk mempunyai daya ingat diatas rata-rata. Demikian juga untuk contoh yang anemia, pemberian vitamin B12 berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya ingat dengan nilai RR 10.0, artinya contoh yang anemia dan memperoleh suplemen vitamin B12 mempunyai peluang 10 kali lebih besar dibandingkan contoh yang anemia dan menerima plasebo untuk mempunyai daya ingat diatas rata-rata.

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini dan mempertimbangkan harga pangan hewani sebagai sumber vitamin B12 dan zat besi semakin meningkat pesat, diharapkan perbaikan status vitamin B12 perlu dimasukkan dalam program perbaikan gizi bersama dengan perbaikan status antropometri dan hemoglobin terkait dengan upaya peningkatan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak, melalui pendekatan sekolah dan/atau komunitas dengan prioritas di daerah tertinggal. Selain itu juga diperlukan studi efikasi lanjutan untuk menganalisis pemberian berbagai jenis intervensi vitamin B12 melalui pangan atau suplemen terhadap perbaikan status gizi dan perkembangan kognitif anak.

Kata-kata kunci : vitamin B12 serum, hemoglobin, daya ingat, suplemen vitamin B12, anak prasekolah

Page 6: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

@ Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber :

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

Page 7: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B12 TERHADAP VITAMIN B12 SERUM, HEMOGLOBIN

DAN DAYA INGAT ANAK PRASEKOLAH

ZULHAIDA LUBIS

Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Doktor pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2008

Page 8: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Penguji pada Ujian Tertutup :

1. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS

2. Dr. Ir. Hadi Riyadi, MSi

Penguji pada Ujian Terbuka :

1. Dr. Gutama (Direktur PAUD Dirjen PFNI Depdiknas RI)

2. Prof. Dr. Ir. Amini Nasution, MS

Page 9: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Judul Disertasi : Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 terhadap Vitamin B12 Serum, Hemoglobin dan Daya Ingat Anak Prasekolah Nama : Zulhaida Lubis NRP : A 561030051 Program Studi : Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

Disetujui

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS Ketua Anggota

dr. Fasli Jalal, PhD Prof. Dr.Muhilal, APU Anggota Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Dr. Ir. Hadi Riyadi, MSi Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS Tanggal Ujian : 22 Mei 2008 Tanggal Lulus :

Page 10: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

PRAKATA

Rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya disertasi ini dapat diselesaikan. Judul disertasi ini adalah ’Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 terhadap Vitamin B12 Serum, Hemoglobin dan Daya Ingat Anak Prasekolah’, penelitiannya dilaksanakan dari bulan Juli 2006 sampai Juni 2007 di Taman Kanak-kanak Az-Zahra Desa Ciherang Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor.

Terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Hardinsyah MS, Prof. Dr. Ir Hidayat Syarief MSc, dr. Fasli Jalal, PhD, dan Prof. Dr. Muhilal APU yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan ilmu dan saran kepada penulis. Kepada Prof. Dr. Drh. Clara M. Kusharto MSc penulis ucapkan terima kasih atas kesediannya memberi ulasan dan masukan pada kolokium untuk melengkapi disertasi ini. Terima kasih kepada Dr.Ir.Budi setiawan, MS dan Dr.Ir.Hadi Riyadi, MS yang telah bersedia menjadi penguji pada ujian tertutup. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh staf pengajar program studi GMK Sekolah Pascasarjana IPB yang telah memberikan ilmunya selama penulis menempuh studi, serta seluruh staf administrasi GMK dan Pascasarjana atas pelayanan yang telah diberikan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, dan Ketua Departemen Gizi Masyarakat FKM USU, atas ijin dan bantuannya selama penulis menempuh pendidikan. Kepada Ibu Anita dan Bapak Sigit dari PT. Kalbe Farma Indonesia penulis ucapkan terima kasih atas bantuannya mulai dari formulasi sampai pengemasan suplemen sirup vitamin B12 yang digunakan dalam penelitian ini. Tidak lupa terimakasih disampaikan kepada Dr. Gutama selaku Direktur PAUD Depdiknas RI yang telah memberikan bantuan sebagian biaya pelaksanaan penelitian untuk disertasi ini. Disamping itu, penghargaan juga penulis sampaikan kepada ibu Kulsum sebagai pemilik dan Kepala TK Al-Zahra dan seluruh murid beserta orangtua murid, dr. Maryanto selaku Kepala Puskesmas Ciherang, Dra. Ratna Marpaung dari Laboratorium RS PMI Bogor, atas partisipasinya selama pelaksanaan penelitian.

Ungkapan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan: Dr. Evawany Aritonang Msi, Dr. Ai Nurhayati Msi, Dr. Diffah Hanim MSi, Dr. Esi Emilia MSi, Dr. Sri Purwaningsih MSi, Dr. Suryono MSi, Dr. Yuliana MSi, Dr. Prihananto Msi, Dr. Dwi Hastuti MSc, Ir. Istiqlaliyah MS, dan seluruh teman-teman program S3 GMK atas kebersamaannya selama kuliah di Pascasarjana IPB. Kepada kakak Dra. Jumirah Apt, MKes dan teman sejawat Dr. Drs. Surya Utama MS di FKM USU penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan semangat yang diberikan selama penulis menempuh pendidikan. Terimakasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Sutan Bugis Lubis (Alm) dan Ibunda Siti Hawana Nasution (almh) yang selalu menjadi aspirasi dan pemberi semangat kepada penulis. Kepada Ayahanda mertua Anwar Dachlan (Alm) dan Ibunda mertua Zumaroh Wardah penulis ucapkan terimakasih atas doanya. Terimakasih juga kepada semua abang dan adik-adikku di Medan, Padangsidempuan, Tapak Tuan, Panyabungan dan Kotanopan yang telah memberi semangat selama menyelesaikan studi ini. Terima kasih juga kepada kakak dan adik ipar serta seluruh keluarga besar Sutan Bugis Lubis dan keluarga besar

Page 11: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Anwar Dachlan. Kepada suami tercinta Nasrulloh dan anak-anak tersayang Humaira Anggie Nauli, Muhammad Dimas Ardiaz, dan Anne Aisya Gebriella terimakasih atas semua pengorbanan, pengertian, kesabaran, doa dan kasih sayangnya. Kepada semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah ber partisipasi dalam penyelesaian studi ini penulis ucapkan terimakasih, semoga Alloh memberi balasan atas semua kebaikannya. Semoga disertasi ini bermanfaat dan dapat memberi sumbangan yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Bogor, Mei 2008

Zulhaida Lubis

Page 12: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera

Utara tanggal 29 Mei 1962, anak keempat dari sepuluh bersaudara dari Bapak Sutan Bugis Lubis dan Ibu Siti Hawana Nasution. Pendidikan sarjana ditempuh pada Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian IPB Bogor, lulus pada tahun 1988. Pada tahun 1990 penulis menempuh studi Magister di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat peminatan Gizi Masyarakat di Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya, dengan beasiswa pendidikan dari Proyek Pengembangan FKM Indonesia dan lulus pada tahun 1993. Tahun 2003 diterima sebagai mahasiswa program doktor pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, dengan beasiswa pendidikan dari BPPS DIKTI.

Penulis bekerja sebagai dosen di Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan dari tahun 1989 sampai sekarang. Sebuah artikel telah diterbitkan dengan judul ’Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 terhadap Serum Vitamin B12 dan Hemoglobin Anak Prasekolah’ pada jurnal Info Kesehatan Masyarakat FKM USU pada bulan Desember 2007, yang merupakan bagian dari disertasi penulis.

Page 13: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xv PENDAHULUAN

Latar Belakang ....................................................................................... 1 Tujuan ..................................................................................................... 4 Manfaat ................................................................................................... 4 Hipotesis.................................................................................................. 5

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 6 Biokimia dan Fungsi Vitamin B12.......................................................... 6 Absorbsi Vitamin B12............................................................................. 11 Transport dan Metabolisme Vitamin B12............................................... 13 Defisiensi Vitamin B12........................................................................... 16 Kebutuhan dan Sumber Pangan Vitamin B12......................................... 24 Penilaian Status Vitamin B12 ................................................................ 25 Hemoglobin dan Vitamin B12 ................................................................ 31 Daya Ingat .............................................................................................. 33 Pengukuran Daya Ingat ........................................................................... 36 Hubungan Gizi dengan Daya Ingat ......................................................... 37

KERANGKA BERPIKIR ................................................................................... 48 METODE

Disain, Lokasi dan Waktu ...................................................................... 52 Contoh, dan Tehnik Penarikan Contoh .................................................. 54 Pelaksanaan Intervensi ........................................................................... 55 Jenis dan Cara Pengumpulan Data .......................................................... 57 Validitas dan Kontrol Kualitas Data ....................................................... 60 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................ 61

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Contoh ............................................................................... 65 Jumlah Anggota Keluarga............................................................. 65 Urutan Anak Dalam Keluarga....................................................... 65 Umur Anak dan Orangtua ............................................................. 66 Pendidikan Ayah dan Ibu .............................................................. 67 Pekerjaan Ayah dan Ibu ................................................................ 68 Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga ......................................... 68 Keadaan Kesehatan Contoh .......................................................... 69 Lingkungan Tempat Tinggal ......................................................... 70

Page 14: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Konsumsi Pangan dan Gizi ..................................................................... 71 Jenis dan Frekuensi Konsumsi Pangan ......................................... 71 Kebiasaan Konsumsi Pangan ........................................................ 72 Konsumsi dan Kecukupan Gizi..................................................... 75 Status Gizi .............................................................................................. 79 Vitamin B12 Serum dan Status Vitamin B12 ........................................ 85 Kadar Vitamin B12 Serum............................................................ 85 Status Vitamin B12 ....................................................................... 86 Faktor Risiko Defisisensi Vitamin B12 .................................................. 87 Pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap kadar vitamin B12 serum .... 91 Hemoglobin dan Anemia ........................................................................ 91 Pengaruh Suplemen Vitamin B12 terhadap Daya Ingat ......................... 95 Pembahasan ............................................................................................ 97

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan.................................................................................................. 104 Saran.. ..................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106 LAMPIRAN.. ..................................................................................................... 114

Page 15: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

DAFTAR TABEL

Halaman 1 Penyerapan vitamin B12 dari pemberian berbagai dosis secara oral pada Kondisi penyerapan normal dan tidak normal ............................................. 13 2 Tahapan perkembangan status vitamin B12 dari normal sampai defisiensi ..................................................................................................... 17 3 Kecukupan vitamin B12 berdasarkan kelompok umur................................. 25 4 Kekuatan dan kelemahan beberapa indikator penilaian status vitamin B12. 31 5 Beberapa hasil studi tentang defisiensi vitamin B12 dengan berbagai disain penelitian ............................................................................................ 42 6 Tahapan dan waktu kegiatan penelitian ........................................................ 53 7 Aspek, peubah dan pengukuran .................................................................... 59 8 Penentuan skor ingatan berdasarkan jenis gambar........................................ 63 9 Distribusi jumlah anggota keluarga contoh berdasarkan kelompok perlakuan ..................................................................................................... 65 10 Distribusi urutan anak dalam keluarga berdasarkan kelompok perlakuan.... 66 11 Distribusi rata-rata umur ayah dan ibu berdasarkan kelompok perlakuan ... 66 12 Distribusi pendidikan ayah dan ibu berdasarkan kelompok perlakuan......... 67 13 Distribusi pekerjaan ayah dan ibu contoh berdasarkan kelompok perlakuan . ..................................................................................................... 67 14 Distribusi rata-rata pendapatan dan pengeluaran berdasarkan kelompok perlakuan ..................................................................................................... 69 15 Distribusi kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga contoh berdasarkan kelompok perlakuan...................................................................................... 71 16 Distribusi frekuensi konsumsi pangan berdasarkan kelompok perlakuan .... 72 17 Rata-rata jumlah konsumsi pangan per hari berdasarkan data semi FFQ..... 74 18 Rata-rata konsumsi energi dan zat gizi per hari berdasarkan data recall ...... 75 19 Rata-rata konsumsi energi dan zat gizi per hari berdasarkan data semi FFQ 76

Page 16: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

20 Rata-rata kecukupan energi dan zat gizi berdasarkan data recall ................. 77 21 Rata-rata kecukupan energi dan zat gizi berdasarkan data semi FFQ .......... 78 22 Sebaran status gizi contoh berdasarkan kelompok perlakuan....................... 80 23 Rata-rata Z-skor untuk indeks BB/U dan TB/U ........................................... 82 24 Rata-rata kadar vitamin B12 serum .............................................................. 85 25 Analisis diskriminan faktor risiko defisiensi vitamin B12............................ 88 26 Distribusi konsumsi gizi dan karakteristik keluarga berdasarkan status vitamin b12 ......................................................................................... 89 27 Distribusi rata-rata konsumsi gizi berdasarkan status vitamin B12.............. 90 28 Analisis regresi pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap kadar serum vitamin B12................................................................................................... 91 29 Rata-rata kadar Hb contoh berdasarkan kelompok perlakuan ...................... 92 30 Sebaran contoh berdasarkan status anemia ................................................... 93 31 Rata-rata kadar Hb pada contoh yang anemia............................................... 94 32 Rata-rata skor daya ingat pada awal dan akhir penelitian............................. 95 33 Analisis regresi logistik pengaruh suplemen vitamin b12 terhadap perubahan daya ingat .................................................................................... 96 34 Analisis regresi logistik pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap daya ingat contoh yang anemia ............................................................................. 97

Page 17: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Struktur vitamin B12 (cobalamin) .............................................................. 6 2 Peran vitamin B12 dalam metabolisme L-methylmalonyl-CoA menjadi Succinyl-CoA ............................................................................................... 8 3 Peran vitamin B12 dalam metabolisme homocysteine menjadi methionine 9 4 Absorbsi vitamin B12 dalam saluran pencernaan........................................ 11 5 Metabolisme vitsmin B12 pada manusia ..................................................... 15 6 Sistem pemrosesan informasi....................................................................... 34 7 Kerangka pemikiran studi pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap

status vitamin B12, hemoglobin dan daya ingat anak .................................. 49

8 Langkah-langkah penentuan contoh ............................................................ 55 9 Persentase anak gizi kurang (underweight).................................................. 80 10 Persentase anak pendek (stunted) ............................................................... 81 11 Rata-rata Z-skor BB/U selama intervensi .................................................... 82 12 Rata-rata Z-skor TB/U selama intervensi .................................................... 83 13 Rata-rata pertambahan berat badan selama intervensi ................................. 84 14 Rata-rata pertambahan tinggi badan selama intervensi................................ 84 15 Persentase contoh yang mengalami defisiensi vitamin B12 ........................ 87 16 Persentase contoh yang mengalami anemia................................................. 94

Page 18: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Persetujuan Etik (Ethical Clerance) ............................................................... 114

2 Naskah Informed Concent............................................................................... 115

3 Pengambilan Darah/Biokimia ......................................................................... 118

4 Pengukuran daya ingat anak .......................................................................... 122

5 Kuesioner Penelitian ....................................................................................... 126

6 Kuesioner Pemeriksaan Kesehatan Anak ....................................................... 130

7 Uji beda rata-rata perubahan konsumsi gizi berdasarkan data recall .............. 133

Page 19: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Usia prasekolah adalah bagian dari periode usia dini yang mengalami

proses pertumbuhan dan perkembangan pesat dalam siklus kehidupan dan turut

menentukan kualitas manusia. Pembangunan sumberdaya manusia perlu

diarahkan untuk membangun manusia berkualitas baik dari aspek fisik maupun

aspek rohani secara seimbang. Aspek fisik dapat digambarkan melalui kondisi

kesehatan, kekuatan dan ketahanan jasmani sehingga memungkinkan seseorang

bisa hidup sehat, aktif, dan produktif (Syarief H 1997). Oleh karena itu perhatian

terhadap aspek kesehatan, gizi dan pendidikan pada anak merupakan hal yang

perlu diperhatikan dalam upaya menciptakan manusia yang berkualitas.

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pendidikan adalah

keadaan kesehatan dan gizi anak. Keadaan gizi pada usia dini yang terus

dipertahankan secara optimal sampai anak usia sekolah, akan berpengaruh besar

pada perkembangan otak. Menurut Jalal F (2003) gizi yang tidak seimbang serta

derajat kesehatan anak yang rendah akan menghambat pertumbuhan otak, dan

pada gilirannya akan menurunkan kemampuan otak dalam mencatat, menyerap,

menyimpan, memproduksi dan merekonstruksi informasi. Disisi lain dikatakan

bahwa pertumbuhan otak anak ditentukan oleh bagaimana cara orangtua

mengasuh dan memberi makan serta menstimulasi anak pada usia dini. Namun

demikian stimulasi psikososial untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan anak tidak akan bermanfaat bagi masa depan anak jika derajat

kesehatan dan gizi anak pada kondisi yang tidak baik. Gutama (2004)

mengemukakan bahwa pada usia prasekolah anak masih mengalami kemajuan

yang luar biasa sebagaimana usia sebelumnya, baik dalam hal fisik, emosional

maupun sosial sehingga anak sangat berpotensi untuk belajar apa saja.

Selanjutnya dikatakan bahwa hasil penelitian di bidang neurologi, psikologi,

fisiologi dan gizi menunjukkan separuh perkembangan kognitif berlangsung

dalam kurun waktu antara konsepsi sampai usia 4 tahun, dan 30 % berlangsung

pada usia 4-8 tahun. Sehingga pada periode ini anak sangat memerlukan gizi

yang memadai agar kapasitas otak yang terbentuk dapat maksimum.

Page 20: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Sampai saat ini masih banyak ditemukan masalah gizi pada anak-anak

baik masalah gizi mikro maupun masalah gizi makro. Prevalensi anemia pada

anak balita 47.0 %, kekurangan vitamin A subklinis yang ditandai dengan serum

retinol < 20 mcg/dL 50 % anak balita (Depkes 2005). Kasus defisiensi vitamin

B12 khususnya pada anak-anak di Indonesia belum ada dilaporkan, namun dari

beberapa penelitian di negara lain prevalensi defisiensi vitamin B12 cukup tinggi

pada anak-anak. Penelitian di Kenya menunjukkan bahwa 80,7 % anak usia

sekolah (5 sampai 14 tahun) mengalami defisiensi vitamin B12 tingkat berat dan

sedang (Siekmann JH et al. 2003) dan di Guatemala terdapat 33 % anak usia 8-12

tahun yang mengalami defisiensi vitamin B12 (Rogers LM et al 2003). Sementara

pada kelompok dewasa dan usia lanjut sudah ada dilaporkan walaupun juga masih

terbatas. Penelitian Shibly UF (1999) dari Bagian Kardiologi Rumah Sakit

Jantung Harapan Kita Jakarta) menunjukkan bahwa terdapat 30 % defisiensi

vitamin B12 pada penderita PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan 30 % pada non

penderita PJK. Martoatmodjo S dkk (1973) menemukan 28 % ibu hamil

mengalami kekurangan vitamin B12 di daerah dengan pola makan beras (Jawa

Barat) dan 7 % pada ibu hamil di daerah dengan pola makan gaplek dan beras

(Jawa Tengah). Disamping masalah gizi mikro, masalah gizi makro juga masih

tetap menjadi permasalahan gizi anak balita di Indonesia. Prevalensi gizi kurang

(underweight) terus mengalami kenaikan dari 24 % tahun 2000 menjadi 26,1 %,

27,3 % dan 27,5 % pada tahun 2001, 2002 dan 2003 (Depkes 2004) dan 28 %

tahun 2005 (Atmarita 2006).

Defisiensi vitamin B12 berhubungan dengan fungsi kognitif yang diduga

melalui fungsinya sebagai kofaktor dalam metabolisme zat-zat gizi yang berperan

dalam sistem syaraf pusat dan pembentukan sel-sel darah merah. Beberapa

penelitian menunjukkan bahwa status vitamin B12 yang rendah berhubungan

dengan penurunan fungsi kognitif (Bryan J et al 2002; Black 2003; Morris MS et

al 2007). Selain itu beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pada keadaan

defisiensi vitamin B12 pemberian intervensi dengan vitamin B12 dapat

memperbaiki status vitamin B12 (Eussen SJ et al 2006; Hin H et al 2006;

Dhonukshe-Rutten RAM et al 2005; Siekmann JH et al 2003), sementara

pengaruhnya terhadap perbaikan fungsi kognitif masih belum konsisten. Vitamin

Page 21: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

B12 juga berkaitan erat dengan proses perpindahan neurotransmitter melalui

perannya dalam metabolisme asam lemak esensial untuk pemeliharaan myelin

syaraf. Defisiensi vitamin B12 dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan

sistem syaraf yang tidak dapat diperbaiki dan akhirnya dapat menyebabkan

kematian sel-sel syaraf (http://www.parhealth.com/druginfo).

Vitamin B12 umumnya ditemukan dalam pangan hewani seperti daging,

susu, dan telur, sehingga diperkirakan anak yang jarang makan makanan tersebut

akan mengalami defisiensi vitamin B12. Sumber pangan hewani umumnya relatif

lebih mahal dibandingkan dengan pangan nabati, sehingga diperkirakan konsumsi

pangan hewani sedikit pada keluarga dengan ekonomi rendah. Tempe sebagai

bahan pangan hasil fermentasi dari kedele juga merupakan sumber vitamin B12

yang potensial dan mengandung sekitar 1.5 mikrogram per 100 gram tempe

kering (http://www.tempeh.info/), atau sekitar 0.36 mikrogram per 100 gram

tempe mentah. Namun konsumsi tempe masih cukup rendah yaitu rata-rata per

orang per tahun di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 6,45 kg atau sekitar 17

gram per orang per hari, selain itu bioavailabilitasnya juga masih belum diketahui

secara pasti.

Menurut Hardinsyah (2001) sebagian besar anak di Indonesia masih

mempunyai masalah ketidakcukupan gizi terutama zat-zat gizi mikro. Hasil

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 menunjukkan bahwa

hanya setengah dari jumlah anak Indonesia yang memperoleh pangan hewani,

bahkan semakin tua umur anak semakin sedikit persentase yang memperoleh

pangan hewani. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak sejak usia dini sudah

mempunyai resiko kekurangan gizi mikro yang akhirnya berpengaruh pada

pertumbuhan dan perkembangan anak. Bila anak mendapat ASI (Air Susu Ibu)

sampai usia 2 tahun kemungkinan zat-zat gizi mikro akan tercukupi bahkan dapat

disimpan sebagai cadangan bila ibu dalam kondisi gizi baik. Pada usia pada 4

tahun diperkirakan cadangan gizi mulai berkurang sementara asupan dari

makanan tidak mencukupi, oleh karena itu anak-anak usia ini berisiko mengalami

kekurangan gizi.

Sampai saat ini penelitian tentang vitamin B12 di Indonesia masih sangat

terbatas, dan mengingat vitamin B12 cukup besar perannya dalam perkembangan

Page 22: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

kognitif, diperlukan kajian-kajian yang lebih mendalam dan bersifat

eksperimental tentang defisiensi vitamin B12 dan faktor resikonya serta

pengaruhnya terhadap fungsi kognitif.

Tujuan Tujuan Umum :

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah defisiensi vitamin

B12 dan faktor resikonya, dan pengaruh suplementasi vitamin B12 terhadap

vitamin B12 serum, hemoglobin serta dampaknya terhadap daya ingat anak

prasekolah

Tujuan Khusus :

1. Menganalisis masalah defisiensi vitamin B12 serta faktor risiko terjadinya

defisiensi vitamin B12 pada anak prasekolah

2. Menganalisis pengaruh pemberian suplemen vitamin B12 terhadap serum

vitamin B12 pada anak prasekolah

3. Menganalisis pengaruh pemberian suplemen vitamin B12 terhadap kadar

hemoglobin pada anak prasekolah

4. Menganalisis pengaruh pemberian suplemen vitamin B12 terhadap daya ingat

anak prasekolah

Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan masalah defisiensi

vitamin B12 khususnya pada anak-anak di Indonesia, dan menghasilkan suatu

bentuk pendekatan yang praktis bagi program perbaikan gizi untuk melengkapi

program pemerintah melalui Departemen terkait, pemerintah daerah serta

keterlibatan sektor swasta dalam upaya memperbaiki status gizi mikro dan

mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia prasekolah.

Page 23: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Hipotesis

Hipotesis 1 :

Peningkatan serum vitamin B12 pada kelompok intervensi lebih besar

dibanding pada kelompok kontrol.

Hipotesis 2 :

Peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok intervensi lebih besar

dibanding pada kelompok kontrol

Hipotesis 3 :

Peningkatan skor daya ingat anak pada kelompok intervensi lebih besar

dibanding pada kelompok kontrol

Hipotesis 4 :

Pemberian suplemen vitamin B12 berpengaruh positif dan signifikan pada

daya ingat anak prasekolah

Page 24: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

TINJAUAN PUSTAKA

Biokimia dan Fungsi Vitamin B12

Vitamin B12 termasuk vitamin yang larut dalam air, merupakan bagian

terbesar dari vitamin B komplek, dengan berat molekul lebih dari 1000. Vitamin

B12 mempunyai struktur kimia yang besar dan sangat komplek dibandingkan

vitamin lainnya. Vitamin B12 ini termasuk unik diantara vitamin lain karena

mengandung ion logam yaitu cobalt. Untuk alasan ini cobalamin adalah istilah

yang digunakan untuk merujuk senyawa yang mempunyai aktivitas vitamin B12.

Nama yang lebih spesifik untuk vitamin B12 adalah cobalamin. Vitamin B12

terdiri dari cincin corrin (corrin ring) yang terbuat dari 4 “pyrroles” dengan atom

cobalt pada pusat cincin (Gambar 1). Vitamin B12 merupakan kristal berwarna

merah, tahan panas, rusak diatas temperatur 2100 C, dan tidak tahan sinar ultra

violet (FAO/WHO2001; Coleman http://www.vegan-straight-edge.org.uk/)

Gambar 1 Struktur Vitamin B12 (cobalamin)

Page 25: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

(Coleman http://www.vegan-straight-edge.org.uk/) Bentuk umum dari vitamin B12 adalah cyanocobalamin (CN-Cbl),

keberadaannya dalam tubuh sangat sedikit dan jumlahnya tidak tentu. Selain

cyanocobalamin di alam ada 2 bentuk lain dari vitamin B12; yaitu

hydroxycobalamin dan aquacobalamin, dimana hydroxyl dan air masing-masing

terikat pada cobal. Bentuk sintetis (buatan) vitamin B12 yang terdapat dalam

suplemen dan pangan fortifikasi adalah cyanocobalamin, dimana sianida terikat

pada logam kobal. Ketiga bentuk vitamin B12 ini diaktifkan secara enzimatik

menjadi methylcobalamin (MetCbl) dan adenosylcobalamin (AdeCbl)

(FAO/WHO 2001; Higdon J 2003). Pada kondisi kekurangan gizi, enzim dalam

tubuh akan terganggu bahkan ada yang rusak, yang menyebabkan penurunan

kemampuan tubuh untuk mensintesis bentuk aktif vitamin B12 dari

cyanocobalamin. Sebagian besar vitamin B12 disimpan dalam hati sebagai

5-deoxydenosylcobalamin (65-70 %), hydroxycobalamin (20-30 %), dan

methylcobalamin (1-5%). Bentuk dominan dalam plasma adalah methylcobalamin

dengan kadar normal 135 - 425 pmol/L (Sauberlich HE 1999).

Vitamin B12 berperan sebagai koenzim yang dibutuhkan beberapa reaksi

biologis penting. Koenzim tersebut ada dua yaitu methylcobalamin yang terdapat

dalam plasma, dan 5-deoxyadenosyl-cobalamin yang ditemukan dalam hati,

sebagian besar jaringan tubuh, dan makanan (Gibson 2005). Di dalam tubuh

vitamin B12 berperan sebagai kofaktor untuk dua reaksi enzim. Pertama, vitamin

B12 berperan sebagai kofaktor untuk enzim L-methilmalonyl-CoA mutase. Enzim

L-methilmalonyl-CoA mutase membutuhkan adenosylcobalamin untuk mengubah

L-methylmalonyl-CoA menjadi succinyl-CoA (Gambar 2). Reaksi biokimia yang

menghasilkan succinyl-CoA ini berperan penting dalam produksi energi dari

lemak dan protein. Succinyl CoA juga diperlukan untuk sintesis hemoglobin yang

merupakan pigmen pada sel darah merah sebagai pembawa oksigen keseluruh

jaringan tubuh. Bila terjadi defisiensi vitamin B12, L-methylmalonyl-CoA tidak

dapat dirubah menjadi succinyl-CoA sehingga terakumulasi dan akhirnya dipecah

menjadi methylmalonic acid oleh suatu enzim hydrolase. Keberadaan

methylmalonic acid dalam darah atau yang dikeluarkan melalui urin dapat

merupakan indikator terjadinya kekurangan vitamin B12 (Gibson 2005; Carmel R

2006; Herbert V 1996).

Page 26: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Gambar 2 Peran vitamin B12 dalam metabolisme L-methylmalonyl-CoA menjadi succinyl-CoA (Stabler SP et al 1997)

Peran yang kedua dari vitamin B12 sebagai kofaktor untuk enzim

methyonine synthase. Enzim ini membutuhkan methylcobalamin dan tergantung

pada folat untuk mensintesis asam amino methyonine dari homocysteine.

Methyonin dibutuhkan untuk sintesis S-adenosylmethionine suatu kelompok donor

methyl yang berguna dalam reaksi biologi methylation, termasuk methylation

DNA dan RNA (Gambar 3). Bila reaksi ini rusak akan mempengaruhi

pembentukan DNA yang akhirnya dapat menyebabkan anemia macrocytic

megaloblastic (Sauberlich HE 1999; Herbert V 1996; Carmel R 2006). Selain itu

methylation DNA diperlukan untuk mencegah kanker. Oleh karena itu bila

fungsi methionine synthase terganggu dapat menyebabkan penumpukan

homocysteine yang dihubungkan dengan peningkatan risiko cardiovasculer.

Vitamin B12 dibutuhkan untuk penyerapan folat, penyimpanan dan

aktivasi untuk bentuk koenzim. Jadi vitamin B12 bekerja secara bersama dengan

folat untuk mendukung replikasi seluler. Kekurangan salah satu vitamin ini dapat

mempengaruhi fungsi keduanya. Peran yang unik juga ditemukan dari vitamin

B12 yaitu dalam pembentukan myelin, suatu lapisan yang melindungi serat-serat

Page 27: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

syaraf. Kerusakan neurologi berhubungan dengan defisiensi vitamin B12 yang

dapat terjadi tanpa dipengaruhi oleh kecukupan intake asam folat

(http//www.northwestern.edu).

Gambar 3 Peran vitamin B12 dalam metabolisme homocysteine menjadi methionine (Stabler SP et al 1997)

Fungsi utama vitamin B12 adalah dalam pembentukan sel-sel darah merah

dan pemeliharaan kesehatan sistem syaraf. Vitamin B12 penting untuk sistesis

DNA dengan cepat selama pembelahan sel pada jaringan dimana pembelahan sel

berlangsung cepat, terutama jaringan sum-sum tulang yang bertanggungjawab

untuk pembentukan sel darah merah (Sauberlich HE 1999). Vitamin B12

berperan dalam berbagai reaksi seluler, dan mempunyai fungsi penting dalam

metabolisme asam folat. Vitamin B12 diperlukan untuk merubah koenzim folat

menjadi bentuk aktif yang dibutuhkan dalam reaksi-reaksi metabolisme penting

seperti sintesis DNA. Tanpa vitamin B12 reaksi-reaksi yang membutuhkan

bentuk aktif folat tidak akan terjadi dalam sel. Jadi, defisiensi vitamin B12 juga

Page 28: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

berperan dalam terjadinya defisiensi folat. Jika terjadi defisiensi vitamin B12,

pembentukan DNA berkurang dan sel-sel darah merah tidak normal, disebut

dengan kejadian megaloblas yang akhirnya menjadi anemia. Gejalanya meliputi

keletihan, sesak nafas, kelesuan, pucat serta penurunan kekebalan tubuh terhadap

infeksi. Gejala lain berupa penurunan rasa (untuk makanan), luka pada lidah, dan

gangguan menstruasi (Wardlaw et al 1992).

Fungsi vitamin B12 dalam pemeliharaan sistem syaraf dapat dijelaskan

melalui perannya yang cukup penting dalam metabolisme asam lemak esensial

untuk pemeliharaan myelin. Syaraf dikelilingi lapisan lemak dibungkus oleh

kompleks protein yang disebut myelin. Komposisi myelin terdiri dari sekitar 80 %

lipid dan 20 % protein. Defisiensi vitamin B12 dalam waktu lama dapat

menyebabkan kerusakan sistem syaraf yang tidak dapat diperbaiki dan

kemungkinan dapat menyebabkan kematian sel-sel syaraf (Dhopeshwarkar 1983;

http://www.parhealth.com/druginfo). Penelitian Pfeifer dan Lewis tahun 1979

yang mempelajari pengaruh pemberian diet rendah vitamin B12 pada tikus selama

20 minggu, mengungkapkan bahwa ketiadaan vitamin B12 dapat mengganggu

perubahan linoleat menjadi PUFA rantai panjang (20:4ω6 dan 22:5ω6).

Penelitian lain menunjukkan bahwa kelainan genetik menyebabkan kerusakan

transformasi vitamin B12 menjadi bentuk koenzim yang dilaporkan dari kematian

seorang bayi berumur 2 tahun, dan terjadi retardasi mental yang berat pada anak

perempuan yang meninggal pada usia 7 tahun (Dhopeshwarkar 1983).

Konsentrasi methionin yang rendah dapat terjadi bila vitamin B12 tidak ada.

Perubahan konsentrasi ini akan menyebabkan berkurangnya aliran asam amino

untuk pembentukan protein di otak. Hipotesis ini didukung oleh Gandy et al pada

tahun 1973 melalui penelitiannya dengan memberikan “1-aminocyclopentane

carboxyc acid” (yang dapat mengganggu reaksi homocystein menjadi methionin)

pada tikus. Penelitian tersebut menunjukkan ketidaknormalan fungsi syaraf yang

ditandai dengan kehilangan rasa, lumpuh, dan “demyelination spinal cord”

(Dhopeshwarkar 1983). Dari beberapa kasus tersebut Dhopeshwarkar

menyimpulkan bahwa defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan kerusakan

sistem syaraf pusat. Kerusakan tersebut meliputi pembentukan myelin yang tidak

Page 29: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

sempurna mulai dari sistem syaraf peripheral dan akhirnya pada sistem syaraf

pusat.

Absorbsi Vitamin B12

Penyerapan vitamin B12 dalam tubuh manusia termasuk unik diantara

vitamin-vitamin lainnya. Penyerapan vitamin B12 berlangsung secara spesifik di

ileum dan tergantung pada intrinsic factor (IF) suatu jenis protein yang diproduksi

oleh sel-sel asam lambung dan berperan sebagai reseptor vitamin B12 (Wardlaw

et al 1992; Herbert V V 1996; WHO 2001; Robert C & Brown DL 2003; Carmel

R 2006). Setelah makanan masuk melalui mulut sampai ke lambung, vitamin B12

dalam pangan dipisahkan dari bahan-bahan lain oleh pepsin lambung yang

aktifitasnya optimal pada pH asam lambung yang normal. Kemudian vitamin B12

berikatan dengan suatu protein yang disebut R-protein yang diproduksi oleh

kelenjar saliva dalam mulut (Gambar 4).

Gambar 4 Absorbsi vitamin B12 dalam saluran pencernaan (Carmel R 2006)

Page 30: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Ikatan R-protein-vitamin B12 masuk ke dalam usus halus dan di usus halus R-

protein dipisahkan dengan vitamin B12 oleh enzim tripsin yang dikeluarkan oleh

pankreas. Dalam usus halus vitamin B12 bebas kembali, kemudian berikatan

dengan intrinsic factor. Hasil ikatan intrinsic factor dengan vitamin B12 masuk

ke bagian akhir usus halus yang disebut ileum. Sel-sel ileum menyerap vitamin

B12 dan mentransfernya kedalam darah yang selanjutnya berikatan dengan

transport protein yang dikenal sebagai transkobalamin.

Proses penyerapan vitamin B12 secara normal melalui ikatan vitamin B12

dengan intrinsic factor diperkirakan 30-70 % dapat diserap tergantung pada

kebutuhan tubuh. Kegagalan penyerapan melalui sistem ini vitamin B12 masih

dapat diserap secara pasif melalui proses difusi namun hanya sekitar 1-2 % dari

vitamin B12 yang ada dalam makanan. Penyerapan vitamin B12 dapat terganggu

misalnya karena pembentukan intrinsic factor yang tidak efisien, defisiensi

sintesis R-protein secara genetik, atau adanya infestasi cacing (Robert C & Brown

DL 2003).

Bila terjadi defisiensi vitamin B12 biasanya diperlukan suplemen melalui

oral atau injeksi vitamin B12 yang langsung dapat diserap. Tabel 1

menggambarkan jumlah atau persentase vitamin B12 yang diserap secara aktif

(melalui sistem intrinsic factor) dan secara pasif (tanpa intrinsic factor) dari

pemberian berbagai dosis. Availabilitas vitamin B12 tergantung pada berapa

banyak vitamin B12 yang dipisahkan dari pangan oleh pepsin dan enzim-enzim

lambung lainnya, kemampuan sistem penyerapan melalui intrinsic factor, dan

jumlah vitamin B12 dalam pangan yang dimakan. Jika sistem penyerapan melalui

intrinsic factor sempurna, lebih dari 50 % vitamin B12 yang ada dalam pangan

atau suplemen dapat diserap secara aktif, namun penyerapan melalui sistem

intrinsic factor ini tidak dapat melebihi 2 μg. Pemberian vitamin B12 dengan

dosis 0.25 μg akan diserap sebesar 0.19 μg (75 %). Vitamin B12 yang diserap

secara aktif semakin besar dengan peningkatan dosis mulai dari 0.25 μg sampai 10

μg. Pada pemberian dosis 10 μg penyerapan vitamin B12 secara aktif mencapai

batas optimum yaitu 1.6 μg, dan pemberian diatas dosis tersebut misalnya 50 μg

hanya 1.5 μg vitamin B12 diserap melalui sistem intrinsic factor. Penyerapan

vitamin B12 pada pemberian dosis tinggi seperti dalam suplemen melampaui

Page 31: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

kapasitas intrinsic factor, dan penyerapan vitamin B12 akan terjadi secara pasif

dengan jumlah penyerapan sekitar 1-2 % (Tabel 1).

Tabel 1 Penyerapan vitamin B12 dari pemberian berbagai dosis secara oral pada kondisi penyerapan normal dan tidak normal (tanpa intrinsic factor)

Jumlah yang diserap melalui IF

dan non-IF/ pasif Jumlah yang diserap secara pasif (non-IF)

Dosis oral (μg)

μg % μg % 0,25 0,19 75 -

1 0,56 56 0,02 2 2 0,92 46 - 3 - - 0,08 3 5 1,4 28 - 10 1,6 16 0,2 2 50 1,5 3 0,5 1 100 - - 1,8 1,8 500 - - 6 1,2

Sumber: Carmel R (2006)

Transport dan Metabolisme Vitamin B12

Vitamin B12 yang masuk ke dalam darah melalui membran sangat

sedikit dan tergantung pada beberapa protein pengikat untuk transport. Segera

setelah vitamin B12 diserap masuk ke dalam saluran darah, transport dan

penggunaannya tergantung pada protein spesifik pengikat kobalamin (cobalamin-

binding protein) yang disebut transcobalamin II (TC II) atau sering disebut TC.

Sedangkan transcobalamin I (TC I) juga berperan mengikat kobalamin dalam

darah namun perannya belum dapat dijelaskan (Carmel R 2006). Kobalamin dari

TC I yang masuk ke empedu sekitar 1,4 μg per hari dan diperkirakan 70 %

diabsorpsi kembali dalam keadaan normal, sisanya dibuang melalui feses. TC II

disintesis oleh beberapa sel termasuk sel-sel khusus endhotelial. Gen

pembentuknya sama dengan IF tetapi berada pada kromosom yang berbeda. TC II

dengan cepat mengantar kobalamin ke semua sel dalam tubuh. Masa hidup holo-

TC II dalam plasma hanya 90 menit. Pertama sekali dan sebagain besar

kobalamin diantar ke hati, tetapi reseptor yang spesifik untuk TC II sebenarnya

ditemukan pada semua sel dan dalam kompleks holo-TC II oleh pinocytosis

(Carmel R 2006).

Page 32: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Enzim yang mengandung vitamin B12 memindahkan kelompok methyl

dari methylfolate, sementara regenerasi tetrahydrofolat (THF) dari 5,10-

methylene THF diperlukan untuk sistesis thymidilate. Karena methylfolate

merupakan bentuk vitamin yang dominan dalam serum dan hati, dan karena hanya

methylfolate yang mengembalikan folat ke cadangan tubuh melalui proses yang

tergantung vitamin B12, maka bila terjadi defisiensi vitamin B12 akan

menyebabkan folat terperangkap sebagai methylfolate sehingga tidak dapat

digunakan untuk fungsi metabolik. Folat yang terperangkap akhirnya dapat

menyebabkan kerusakan hematologik akibat defisiensi vitamin B12 yang tidak

dapat dibedakan dari defisiensi folat. Kedua defisiensi tersebut menyebabkan

kerusakan yang sama sebagai akibat dari ketidakcukupan 5,10-methylene THF

untuk berpartisipasi dalam pembentukan DNA (Herbert V 1996; Beck 2003;

Carmel R 2006).

Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5 bahwa pada kondisi normal

penyerapan vitamin B12 dari pangan memerlukan kondisi lambung yang normal;

asam lambung dan enzim yang membebaskan vitamin B12 dari ikatan peptide

dalam pangan oleh proteolisis, kemudian vitamin B12 terikat pada protein saliva

dan sel-sel parietal lambung mengeluarkan intrinsic factor suatu glikoprotein

yang penting untuk absorbsi vitamin B12 dari usus halus. Penyerapan yang

normal juga membutuhkan kondisi pankreas yang normal sehingga tripsin dan

bikarbonat (yang dihasilkan pada pH lebih dari 8) dapat memisahkan vitamin b12

dari protein saliva dan kemudian berikatan dengan intrinsic factor, dan akhirnya

pada kondisi ileum yang normal reseptor sel pemukaan dapat menangkap vitamin

B12 yang terikat pada intrinsic factor dengan batuan ion kalsium. Bila terjadi

gangguan pankreas sehingga ion kalsium tidak tersedia maka penyerapan vitamin

B12 akan terganggu (Herbert V 1996). Penyerapan vitamin B12 dapat diperbaiki

dengan memberikan kalsium, bikarbonat atau cairan pankreas yang dapat

meningkatkan ketersediaan kalsium. Pentingnya kalsium dalam penyerapan

vitamin B12 telah dijelaskan pada suatu studi yang menunjukkan bahwa

penyerapan vitamin B12 yang terganggu akibat penggunaan obat diabetes

(metformin) karena mengikat kalsium akhirnya dapat diperbaiki dengan

pemberian susu yang kaya kalsium atau tablet kalsium karbonat (Herbert V 1996).

Page 33: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Gambar 5 Metabolisme vitamin B12 pada manusia (Herbert V 1996)

16

REABSORPTION

TRANSPORTABSORPTIO

TISSUE CELL

Food B12 *MDR – 0,1 μg daily

INGESTION

1. Unchanged

2. Oxidi

Acid Enzymes

1F (Food B12 – 1F Complex)

(Enterohepatic circulation

PH > 6 Ca++

Trypsin

Food B12 – 1F - Surface receptor

*Releasing Factor

B12 - TC II

B12 - TC I & B12 - TC III

X - B12 - TC II In serum Ca++

X - B12 - TC II - Surface receptor

Methil B12 – B12 - binding α

in serum

Methyl - B12 Other B12 Forms

Succinyl – CoA Methylmalonyl – CoA – Mutase

L-Methylmalonyl - CoA

PPPi Deoxyadenosyl transferase ATP

Deoxyadenosyl B12 oxidation B12

B12* (Co +++)

B12* (Co ++

B12* (Co +)

B12* Reductase

Methionine Methyl transferase

Homocysteine

Methyl

Methyl THF

B12* Reductase DPNH

THF

AMe

7

12

13

14

2

3

ILEAL EPITHELIAL CELL

B12 B12 Coenzymes

4

5

6

1

8

9

10

11

15

DELIVERY Bile, saliva, Urine, etc

EXCRETION

Page 34: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Setelah proses uptake, kobalamin dipisahkan dalam endosom dan masuk

ke sitoplasma terutama berbentuk methylcobalamin, atau diambil oleh

mitokondria. Methylcobalamin diikat oleh methionine synthase dan membantu

remetilasi homocysteine. Deoxyadenosyl cobalamin dalam mitokondria diikat

oleh methylmalonyl-CoA-mutase dan berperan dalam metabolisme propionat.

Tidak ada protein pengikat intraseluler lain yang diidentifikasi untuk kobalamin,

dan tidak ada juga peran metabolik (Herbert V 1996; Carmel R 2006).

Selanjutnya dikatakan bahwa ginjal juga kaya akan reseptor TC II, yang berperan

penting dalam meminimalkan kehilangan kobalamin melalui urin.

Vitamin B12 dapat disimpan dalam hati. Total simpanan tubuh pada

subyek omnivore dalam keadaan sehat sekitar 2 – 3 mg. kehilangan vitamin B12

dapat terjadi melalui desquamasi epithelium dan sekresi dalam empedu. Sebagian

besar vitamin B12 yang disekresi empedu diabsorbsi kembali dan dapat

digunakan untuk fungsi metabolik. Kehilangan pada orang dewasa diperkirakan

1–3 μg/hari (sekitar 0.1 % dari cadangan dalam tubuh). Jumlah pengeluaran

vitamin B12 melalui stool proporsional dari cadangan tubuh, sehingga

perkembangan defisiensi lebih lambat pada orang yang kekurangan vitamin B12

misalnya vegetarian dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai intrinsic

factor atau yang mengalami malabsorbsi (Gibson 2005).

Defisiensi Vitamin B12 Defisiensi vitamin B12 adalah kondisi yang menunjukkan bahwa jumlah

vitamin B12 tidak cukup untuk melakukan fungsi biokimia secara normal. Proses

defisiensi vitamin B12 terjadi secara bertahap yang diawali dari penurunan

cadangan tubuh yang disebut dengan deplesi, namun pada saat ini fungsi biokimia

belum terganggu. Tahap awal defisiensi vitamin B12 ketika terjadi keseimbangan

negatif yang dapat dideteksi dengan penurunan persentase kejenuhan serum TC II.

Keseimbangan negatif merupakan gambaran situasi dimana jumlah vitamin B12

yang diabsorbsi menurun sampai dibawah jumlah yang hilang setiap hari (Herbert

V 1996). Keseimbangan negatif dengan cepat menyebabkan deplesi, dan bila

tidak dilakukan penambahan akan berlanjut menjadi defisiensi (Tabel 2).

Page 35: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 2 Tahapan perkembangan status vitamin B12 dari normal sampai defisiensi

Keseimbangan negatif

Deplesi Defisiensi

Stage I Stage II Stage III Stage IV Normal Early

Negative B12

Balance

B12 Depletion

Damaged Metabolism

B12 Deficient Erytropoiesis

Clinical Damage

B12 Deficiency Anemia

HoloTC II (pg/mL) > 50 Low Low Low Low

TC II % sat. > 5 % < 4 % < 4 % < 4 % < 4 %

Holohap (pg/mL) > 180 > 180 < 150 < 100 < 100

dU suppression Normal Normal Normal Abnormal Abnormal

Hypersegmentation No No No Yes Yes

TBBC % sat. > 15 % > 15 % > 15 % < 15 % < 10 %

Hap % sat. > 20 % > 20 % > 20 % < 20 % < 10 %

RBC folate (ng/mL) > 160 > 160 > 160 < 140 < 100

Erythrocytes Normal Normal Normal Normal Macroovalocytic

MCV Normal Normal Normal Normal Elevated

Hemoglobin Normal Normal Normal Normal Low

TC II Normal Normal Normal Elevated Elevated

Methylmalonate Normal Normal Normal High High

Homocysteine Normal Normal Normal High High

Myelin Damage No No No ? Frequent Sumber: Herbert V (1996)

Serum holoTCII yang rendah dapat dijadikan sebagai indikator awal

terjadinya keseimbangan negative vitamin B12 dan dapat dijadikan sebagai

pengganti Schilling test dan suatu ukuran ketidakcukupan vitamin B12 yang

dibawa ke seluruh sel-sel pembentuk DNA (Herbert V 1996). Selanjutnya jika

keseimbangan negatif terjadi dalam waktu yang lama, akan terjadi deplesi vitamin

B12 yang ditandai dengan penurunan konsentrasi holohaptocorin sampai dibawah

150 pg/mL akan tetapi fungsi biokimia masih normal. Keadaan keseimbangan

negatif ini ditemukan juga pada kelompok usia lanjut dengan konsentrasi vitamin

B12 serum yang rendah yaitu < 221 pmol/L atau < 300 pg/mL, sehingga angka ini

juga dapat dijadikan sebagai indikator keseimbangan negatif (Herbert V 1996;

Sauberlich HE 1999).

Page 36: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Defisiensi vitamin B12 secara klinis menyebabkan kerusakan sistem

hematopoitik sama seperti pada defisiensi asam folat. Macro-ovalocytic

erythrocytes sebagai petunjuk sel darah merah tidak normal, dan terjadi penurunan

hemoglobin. Pada keadaan ini terjadi juga peningkatan kadar methylmalonic acid

(MMA) pada urin namun tidak ditemukan pada anemia akibat defisiensi asam

folat (Gibson 2005).

Defisiensi vitamin B12 merupakan akibat dari kerusakan reaksi enzim

yang memerlukan vit B12. Kerusakan aktifitas pembentukan methionine synthase

dapat meningkatkan level homosistein, sementara kerusakan aktifitas L-

methylmalonyl-CoA mutase menyebabkan peningkatan metabolit dari

methylmalonyl-CoA yang disebut methylmalonic acid (MMA). Seseorang yang

mengalami defisiensi vitamin B12 ringan tidak akan terlihat gejalanya walaupun

level homosistein dan MMA dalam darah meningkat (Gibson 2005; Herbert V

1996).

Akibat dari defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan perubahan dalam

tubuh yang disebut sebagai gejala atau efek klinik. Gejala klinik dari defisiensi

vitamin B12 dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu gejala hemotologik,

neurologik dan gastrointestinal, sebagaimana diuraikan di bawah ini.

1. Gejala hematologik.

Gejala hematologik akibat defisiensi vitamin B12 tidak dapat dibedakan

dari defisiensi folat, yaitu terjadinya anemia megaloblastic disertai gejala anemia

klasik seperti berkurangnya energi dan kemampuan fisik, lemah, sesak nafas, dan

jantung berdebar (Gibson 2005; http//www.parhealth.com/druginfo). Aktifitas

yang berkurang pada methyonine synthase saat defisiensi vitamin B12

menghambat regenerasi tetrahydrofolate (THF) dan menjebak folat dalam bentuk

yang tidak dapat digunakan oleh tubuh, menghasilkan gejala defisiensi folat

padahal folat sebenarnya cukup. Jadi, dalam keadaan defisiensi keduanya (folat

dan vitamin B12) folat tidak tersedia untuk pembentukan DNA. Kerusakan

sintesis DNA ini menyebabkan kecepatan pembelahan sel-sel tulang belakang

lebih cepat dari sel-sel lain, menyebabkan sel-sel darah merah berukuran besar,

tidak matang dan miskin hemoglobin. Keadaan ini disebut anemia megaloblastic

dan gejala untuk penyakitnya disebut anemia pernisius. Suplementasi dengan

Page 37: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

asam folat akan memberikan folat yang cukup untuk digunakan dalam

pembentukan sel-sel darah merah dalam kondisi normal. Namun jika defisiensi

vitamin B12 yang merupakan penyebabnya, hasilnya akan tetap anemia. Jadi,

anemia megaloblastik tidak selalu harus diperbaiki dengan pemberian asam folat

hingga penyebab yang sebenarnya ditetapkan. Karena penurunan (deplesi)

cadangan vitamin B12 tubuh lebih lambat dibandingkan folat, menyebabkan

gejala klinik defisiensi vitamin B12 juga lebih lama muncul. Pada saat terjadi

perubahan biokimia, gejala klinik belum muncul hingga beberapa bulan bahkan

beberapa tahun setelah proses yang menyebabkan defisiensi (misalnya

malabsorbsi) dimulai. Sedangkan perubahan akibat defisiensi folat sudah muncul

dalam beberapa minggu (Carmel R 2006).

2. Gejala Neurologis

Gejala-gejala neurologis defisiensi vitamin B12 meliputi kehilangan rasa,

rasa geli pada tangan dan kaki, susah berjalan dan melangkah tidak normal,

kejang, lekas marah, depresi, dan perubahan kognitif seperti kehilangan

konsentrasi dan ingatan (memory), serta dimensia, disorientasi, namun umumnya

tanpa perubahan kejiwaan (http://www.parhealth.com/druginfo). Walaupun

kemajuan komplikasi neurologik secara umum bertahap, gelaja-gejala tersebut

tidak selalu dapat dikembalikan dengan pemberian vitamin B12 apalagi gejala

tersebut sudah muncul lama. Komplikasi neurologik tidak selalu berhubungan

dengan anemia megaloblastic dan yang mengalami gejala defisiensi vitamin B12

secara klinis hanya sekitar 25 persen kasus. Walaupun defisiensi vitamin B12

diketahui merusak lapisan myelin pada syaraf-syaraf cranial, spinal dan periperal,

proses biokimia yang mempengaruhi kerusakan neurologik belum dipahami

dengan baik (http:/lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamin/vitaminB12). Efek

neurologik defisiensi vitamin B12 dapat terjadi tanpa anemia, terutama pada orang

tua diatas 60 tahun. Pada dasarnya defisiensi vitamin B12 mempengaruhi syaraf

peripheral dan berlanjut sampai ke spinal cord (http//www.eatright.org).

3. Gejala Gastrointestinal

Sakit lidah, kehilangan selera makan, dan konstipasi telah dihubungkan

dengan defisiensi vitamin B12. Kebenaran dari gejala ini belum jelas, tetapi

mungkin dapat dikaitkan dengan peradangan lambung yang ditemukan pada

Page 38: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

banyak kasus desisiensi vitamin B12, atau Peningkatan kemampuan menyerang

dari kecepatan pembelahan sel-sel gastrointestinal untuk merusak sintesis DNA.

Efek defisiensi vitamin B12 terhadap gastrointestinal menyebabkan sering diare

dan konstipasi, sakit di bagian perut, kembung, dan luka pada lidah. Anoreksia

dan kehilangan berat badan juga merupakan gejala umum kekurangan vitamin

B12. Bahkan ada pendapat bahwa kehilangan kemampuan mendengar (tuli)

karena pertambahan usia juga berhubungan dengan status vitamin B12 dan folat

yang miskin (http://www.parhealth.com/druginfo).

Masih sedikit diketahui tentang prevalensi defisiensi vitamin B12 terutama

pada anak-anak. Namun, karena vitamin B12 hanya terdapat pada pangan

hewani, diperkirakan angka defisiensi vitamin B12 tinggi pada anak-anak yang

jarang atau sedikit makan makanan hewani seperti daging, telur dan susu.

Penelitian di Kenya (Siekmann JH et al 2003) terhadap 555 anak sekolah (5-14

th) menunjukkan 80,7 % anak mengalami defisiensi vitamin B12 tingkat berat

dan sedang. Pemberian makanan tambahan di sekolah berupa daging (60-85 g/hr)

dan susu (200-250 ml/hr) atau energi (kalori dari daging dan susu 240-300 Kal/hr)

selama satu tahun ajaran. Sampel darah dan tinja dikumpulkan 2 kali yaitu pada

waktu sebelum dan sesudah satu tahun intervensi untuk menilai parasit pada tinja,

malaria, Hb, serum atau plasma C-reactive protein,ferritin, Zn, Cu, vitamin B12,

folat dan retinol, riboflavin eritrosit. Pada saat baseline, ditemukan prevalensi

yang tinggi untuk defisiensi gizi mikro (Fe, Zn, vitamin A, vitamin B12, dan

riboflavin), dan ferritin rendah pada beberapa anak. Pada akhir intervensi,

plasma vitamin B12 meningkat secara signifikan pada anak yang diberi makan

daging dan susu, prevalensi defisiensi vitamin B12 turun dari 80,7 % menjadi

64,1 % pada kelompok intervensi daging dan 71,6 % menjadi 45,1 % pada

kelompok intervensi susu. Tidak ada perbaikan yang signifikan pada status gizi

mikro lainnya. Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa suplemen dengan

sejumlah kecil daging dan susu dapat menurunkan prevalensi defisiensi vit B12

pada anak-anak.

Rogers LM et al (2003) berdasarkan hasil penelitiannya di Guatemala

terhadap 553 anak sekolah usia 8 sampai 12 tahun dari keluarga sosial ekonomi

rendah menemukan 11 % anak mempunyai kobalamin plasma yang rendah dan

Page 39: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

22 % mempunyai kobalamin plasma yang marginal. Peningkatan serum

methylmalonic acid (MMA) dan homosistein plasma lebih tinggi pada anak

dengan kobalamin plasma yang rendah dan marginal dibandingkan dengan anak

yang mempunyai kobalamin plasma normal.

Kasus yang ditemukan di Georgia tahun 2001 menunjukkan bahwa anak

yang diberi ASI oleh ibu vegetarian didiagnosa mengalami defisiensi vitamin

B12, menderita anemia makrositik, dan kerusakan sistem syaraf serta

keterlambatan perkembangan mental (CDC 2003). Penelitian lain terhadap anak-

anak penderita cacing di Spanyol yang dilakukan oleh Olivares et al (2002)

menunjukkan bahwa anak yang terinfeksi cacing giardia lamblia dan enterobius

vermicularis mempunyai kadar vitamin B12 yang lebih rendah dibandingkan

dengan anak yang tidak terinfeksi cacing. Hal ini berhubungan dengan gangguan

penyerapan pada mukosa usus. Oleh karena itu, untuk kasus infeksi parasit selain

penanggulangan infeksi cacing perlu juga dilakukan suplementasi vitamin B12.

Penelitian Allen LH et al (1995) terhadap anak-anak dan dewasa di mexico

menunjukkan bahwa prevalensi defisiensi vitamin B12 yang dinilai berdasarkan

plasma viatmin B12 berkisar antara 19 % sampai 41 %, sementara status plasma

folat normal untuk semua individu. Selanjutnya dikatakan bahwa terdapat 62 %

ibu menyusui yang mempunyai konsentrasi vitamin B12 ASI rendah.

Beberapa penelitian di Indonesia tentang status vitamin B12 sudah mulai

dilakukan sejak tahun 70 an walaupun masih terbatas pada orang dewasa.

Penelitian Martoatmodjo S dkk (1973) dari Pusat penelitian Gizi dan Makanan

Depkes RI, menunjukkan bahwa terdapat 28 % wanita hamil di daerah Jawa Barat

mengalami kekurangan vitamin B12. penelitian lain dilakukan oleh Shylbi UF

(2007) dari Bagian Kardiologi Rumah Sakit Jantung Harapan Kita di Jakarta,

menemukan 30 % kasus defisiensi vitamin B12 pada penderita Penyakit Jantung

Koroner (PJK) dan 30 % juga pada non penderita PJK. Penelitian ini juga

menunjukkan adanya tingginya defisiensi asam folat yaitu 82 % pada penderita

PJK dan 83 % pada nonpenderita PJK, serta adanya hubungan negatif antara

defisiensi vitamin B12 dan defisiensi folat dengan kadar homocysteine.

Beberapa penelitian di luar negeri juga menunjukkan defisiensi vitamin

B12 pada kelompok dewasa dan usia lanjut. Hin H et al (2006) berdasrkan

Page 40: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

penelitiannya di Inggris menunjukkan bahwa terdapat 13 % dari partisipas usia

lanjut mengalami defisiensi vitamin B12. Dengan pemberian intervensi suplemen

1000 mikrogram intramuskuler per bulan dapat memperbaiki status biokimia

vitamin B12 walaupun secara klinis tidak dapat diperbaiki. Penelitian Clarke R

et al (2003) di Inggris menunjukkan prevalensi defisiensi vitamin B12 10 % pada

usia 65-74 tahun dan 20 % pada usia diatas 75 tahun. Selanjutnya berdasarkan

penelitiannya pada usia lanjut di Inggris (Clarke R et al 2004) menemukan bahwa

prevalensi defisiensi vitamin B12 meningkat dengan bertambahnya umur.

Defisiensi vitamin B12 ditemukan pada 1 dari 20 orang yang berumur 65-74

tahun dan 1 dari 10 orang yang berumur diatas 75 tahun. Hao Ling et al (2003)

dari China mengemukakan prevalensi defisiensi vitamin B12 pada orang dewasa

berumur 35-64 tahun sebesar 11 % di China bagian Selatan dan 39 % di China

bagian Utara, yang selanjutnya mengatakan prevalensi defisiensi vitamin B12

lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Sementara Tucker KL et al (2000)

berdasarkan penelitiannya pada orang dewasa berumur diatas 26 tahun

menemukan 39 % mempunyai kadar vitamin B12 plasma < 350 pg/mL.

Berikut ini dikemukakan beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya

defisiensi vitamin B12, antara lain :

1. Vegetarian

Orang yang hanya mengkonsumsi pangan nabati (vegetarian) mempunyai

resiko kekurangan vitamin B12 karena tanaman tidak mengandung vitamin B12.

Dengan kata lain vitamin B12 hanya ada dalam pangan hewani. Hal ini dapat

dilihat dari bayi yang diberi ASI eksklusif oleh ibu penganut vegetarian

mengalami gejala defisiensi vitamin B12 pada beberapa bulan pertama setelah

dilahirkan (Brody 1999; American Dietetic Association http//www.eatright.org).

Oleh karena itu vegetarian dianjurkan untuk memasukkan tempe dan pangan yang

difortifikasi vitamin B12 ke dalam menu makanan sehari-hari.

Gao X et al (2003) dalam penelitian pola makan pada populasi perkotaan

di China menunjukkan bahwa lebih dari 40 % dari kelompok dengan pola sereal

mempunyai plasma homosistein yang tinggi dan konsentrasi asam folat plasma

rendah, 67 % mempunyai konsentrasi plasma vitamin B12 rendah. Pola sereal

mempunyai risiko 4 dan 5.2 kali lebih mungkin mempunyai homosistein yang

Page 41: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

tinggi dan vitamin b12 yang rendah dibandingkan kelompok dengan pola buah

dan susu.

2. Anemia Pernisius

Gangguan penyerapan (malabsorbsi) vitamin B12 dapat terjadi selama

proses pencernaan. Suatu kondisi yang menyebabkan terjadinya malabsorbsi

adalah penyakit auto-immun, disebut anemia pernisius. Pada sebagian besar kasus

anemia pernisius, antibodi yang dihasilkan menyerang sel-sel parietal yang

menyebabkan sel parietal tersebut atropi, sehingga kehilangan kemampuan untuk

menghasilkan faktor intrinsik, yang berfungsi mengeluarkan asam hidroklorik.

Anemia pernisius juga terjadi karena ketidakmampuan mengabsorbsi vitamin B12

yang dihasilkan oleh empedu. Diperkirakan vitamin B12 yang dikeluarkan oleh

empedu sekitar 0,3 – 0,5 μg/hari. Keadaan ini disebut sirkulasi enterohepatik

vitamin B12 yang menyebabkan tubuh mengalami keseimbangan negatif untuk

vitamin. Walaupun vitamin B12 dalam tubuh cukup untuk persediaan selama 3-5

tahun, anemia pernisius menyebabkan gangguan absorbsi vitamin yang baru

dikonsumsi, ditambah lagi kehilangan vitamin karena keseimbangan negatif. Bila

cadangan vitamin B12 berkurang, akhirnya tahapan defisiensi terjadi sangat cepat,

dan bila tidak diobati dapat menyebabkan kematian dalam beberapa bulan

(FAO/WHO 2001; American Dietetic Association http://www.eatright.org).

Anemia pernisius sebagai penyebab defisiensi vitamin B12 merupakan kasus yang

jarang terjadi, mungkin pengaruhnya hanya 1 persen sampai beberapa persen pada

kelompok lanjut usia.

3. Atrophic gastritis

Anggapan terbaru mengatakan bahwa masalah yang lebih umum adalah

hypochlodhydria yang berkaitan dengan atropic gastritis, dimana semakin

bertambah umur terjadi penurunan kemampuan sel parietal untuk mensekresi

asam hidroklorik (FAO/WHO 2001; American Dietetic Association

http//www.eatright.org). Diperkirakan lebih dari seperempat jumlah lanjut usia

mempunyai berbagai tingkat hypochlodhydria sebagai hasil atrophic gastritis.

Selain itu ada anggapan bahwa pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada

lambung dan usus pada individu yang menderita atrophic gastritis dapat

menurunkan penyerapan vitamin B12. Atrophic gastritis tidak mencegah

Page 42: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

penyerapan kembali vitamin yang dikeluarkan empedu, oleh karena itu tidak

menyebabkan keseimbangan negatif sebagaimana terjadi pada penderita anemia

pernisius. Namun, bila terjadi dalam waktu yang lama, jumlah vitamin yang

diabsorbsi dari makanan berkurang akhirnya cadangan vitamin B12 akan habis,

selanjutnya dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12.

4. Konsumsi alkohol berlebih

Orang yang mengkonsumsi alkohol berlebih cenderung mengalami

kekurangan beberapa zat gizi esensial termasuk vitamin B12 (American Dietetic

Association, http//www.eatright.org; Nutrion.gov; http//nutrition.gov).

Kebutuhan dan Sumber Pangan Vitamin B12

Hanya sedikit vitamin B12 yang dapat disimpan dalam tubuh. Total

simpanan dalam tubuh sekitar 2-5 mg pada orang dewasa, sekitar 80 % disimpan

dalam hati. Vitamin B12 yang masuk dalam empedu dapat diserap kembali secara

efektif, yang disebut sebagai sirkulasi enterohepatik. Kelebihan vitamin B12

dikeluarkan melalui ginjal dalam jumlah yang bervariasi mulai dari 1 – 10 μg/hari.

Vitamin B12 dibutuhkan dalam jumlah yang relatif kecil. Kecukupan

vitamin B12 pada anak dibawah usia 4 tahun < 1 μg/hari, pada usia 4 –12 tahun

sekitar 1 – 1,8 μg/hari dan bagi usia 13 tahun sampai dewasa 2,4 μg/hari.

Sedangkan ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan masing-masing 0,2

μg/hari dan 0,4 μg/hari (Tabel 3).

Vitamin B12 banyak ditemukan dalam pangan hewani, seperti daging,

susu, telur, ikan, kerang dan lain-lain. Menurut Sauberlich HE (1999) pangan

hewani satu-satunya sumber vitamin B12 dalam penyediaan pangan. Daging

menyumbang sekitar 69 persen, susu 21 persen, dan telur 8,5 persen. Sereal yang

difortifikasi dengan vitamin B12 hanya menyediakan sedikit sekali vitamin ini

yaitu sekitar 1,6 persen. Sedangkan pangan nabati tidak mengandung vitamin

B12, kecuali yang terkontaminasi oleh mikroorganisme yang diperoleh dari tanah

seperti bakteri dan ragi. Salah satu pangan hasil olahan melalui proses fermentasi

adalah tempe ternyata mengandung vitamin B12 sehingga tempe merupakan

pangan yang baik sebagai sumber vitamin B12. Vitamin B12 dalam tempe tidak

Page 43: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

dibentuk oleh ragi yang ditambahkan saat pembuatan tempe akan tetapi dibentuk

oleh bakteri kontaminan jenis klebsiella (http://www.ivs-online.org). Namun

demikian belum diteliti lebih lanjut tentang bioavailabilitas dari vitamin B12 yang

ada dalam tempe.

Tabel 3 Kecukupan vitamin B12 berdasarkan kelompok umur

Kelompok Umur AKG (μg/hr)

0 - 6 bl 0,4 7 - 12 bl 0,5 1 - 3 th 0,9 4 - 6 th 1,2 7 - 9 th 1,5

Pria 10 - 12 th

1,8

13 - 15 th 2,4 16 - 18 th 2,4 19 - 29 th 2,4 30 - 49 th 2,4 50 - 64 th 2,4

65 + th 2,4 Wanita

10 - 12 th

1,8 13 - 15 th 2,4 16 - 18 th 2,4 19 - 29 th 2,4 30 - 49 th 2,4 50 - 64 th 2,4

65 + th 2,4 Ibu hamil (+an)

- Trimester 1 - Trimester 2 - Trimester 3

0,2 0,2 0,2

Ibu menyusui (+ an) - 6 bulan pertama - 6 bulan kedua

0,4 0,4

Sumber: Setiawan B & Rahayuningsih S (2004)

Penilaian Status Vitamin B12

Status vitamin B12 dalam tubuh dapat ditentukan dengan menggunakan

berbagai indikator dan metode penilaian. Berikut ini akan diuraikan beberapa

Page 44: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

indikator dan jenis penilaian status vitamin B12 serta kekuatan dan kelemahan

setiap indikator..

1. Vitamin B12 dalam serum

Dari seluruh vitamin B12 dalam serum, 20 persen terikat pada protein

transport transcobalamin (TC II), sisanya 80 % merupakan ikatan campuran

glyco-protein B12, dikenal sebagai TC I dan TC III, dan akhirnya diketahui

sebagai haptocorrin (Herbert V 1996; Gibson 2005; Carmel R 2006). Menurut

Sauberlich HE (1999) konsentrasi vitamin B12 serum dapat memberi informasi

status gizi vitamin B12, karena cadangan vitamin B12 dalam tubuh yang rendah

berhubungan dengan level vitamin B12 serum yang rendah. Sedangkan menurut

Herbert V (1996) pengukuran vitamin B12 dalam serum merupakan indikator

defisiensi vitamin B12 yang relatif terlambat karena pada keadaan normal 80 %

dari total vitamin B12 dalam serum terikat pada holohaptocorrin, dan hanya 20 %

yang yang terikat sebagai holotranscobalamin II dalam serum. Holohaptocorrin

menggambarkan vitamin B12 dalam cadangan tubuh (terutama di hati), yang

mengalami penurunan dengan lambat sesuai dengan terjadinya keseimbangan

negatif vitamin B12.

Serum holotranscobalamin II adalah protein yang bersirkulasi dalam darah

mengantar vitamin B12 ke sel-sel pembentukan DNA. Keseimbangan negatif

merupakan gambaran situasi dimana sejumlah vitamin B12 yang diabsorbsi setiap

hari menurun sampai di bawah jumlah yang hilang setiap hari. Keseimbangan

negatif yang cepat menyebabkan deplesi, jika tidak diperbaiki akan berlanjut

menjadi defisiensi. Serum holoTC II rendah merupakan indikator awal terjadinya

keseimbangan negatif, suatu ukuran ketidakcukupan vitamin B12 untuk sintesis

DNA. Pada saat keseimbangan negatif terjadi, konsentrasi serum vitamin B12

menurun sampai nilainya antara 150 sampai 100 pg/mL; namun fungsi biokimia

masih dalam keadaan normal (Herbert V 1996).

Allen RH et al (1990) mengemukakan bahwa penilaian kobalamin serum

adalah tes diagnostik yang penting untuk defisiensi vitamin B12 terutama untuk

tujuan screening karena sebagian besar pasien yang mengalami defisiensi vitamin

B12 secara klinis mempunyai level vitamin B12 serum yang rendah. Walaupun

pada akhirnya ada studi terbaru yang menunjukkan keadaan sebaliknya, dimana

Page 45: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

orang yang mempunyai serum vitamin B12 rendah tidak selalu mengalami

defisiensi vitamin B12. Methylmalonic acid (MMA) dan homosysteine dalam

serum meningkat pada penderita defisiensi vitamin B12. Namun akhirnya

diketahui juga bahwa homosysteine serum tidak spesifik karena tidak selalu

meningkat pada penderita defisiensi vitamin B12 sedangkan methylmalonic acid

serum selalu meningkat. Oleh karena itu methylmalonic acid lebih tepat

digunakan sebagai indikator terjadinya defisiensi vitamin B12.

Penentuan cut off point untuk defisiensi vitamin B12 masih beragam

pendapat. Menurut Gibson (1990) konsentrasi serum vitamin B12 pada keadaan

normal untuk orang sehat berada pada kisaran 200 – 900 pg/mL (148 – 682

pmol/L). Nilai dibawah 100 pg/mL (74 pmol/L) selalu menunjukkan keadaan

defisiensi vitamin B12 dan dihubungkan dengan anemia megaloblastik.

Sedangkan FAO/WHO tahun 1988, merekomendasikan penggunaan cut off point

di bawah 80 pg/mL (59 pmol/L) untuk defisiensi vitamin B12. Menurut Gibson

(2005) total vitamin B12 serum adalah tes biokimia yang dapat digunakan secara

rutin untuk screening defisiensi vitamin B12 karena konsentrasinya

menggambarkan intik vitamin B12 dan sekaligus cadangan dalam tubuh, namun

sensitifitasnya rendah. Hal ini ditunjukkan dari penelitian terhadap usia lanjut

yang mempunyai konsentrasi vitamin B12 serum rendah sampai normal (111-295

pmol/L atau 150-400 pg/mL) mempunyai fungsi biokimia yang tidak normal.

Beberapa peneliti lain menggunakan cut off point 300 pg/mL sebagai batas bawah

keadaan normal untuk vitamin B12 (Herbert V 1996; Sauberlich HE 1999;

Siekmann 2003; Eussen SJ et al 2006) dengan alasan bahwa pada batas tersebut

sering sudah mulai dapat ditemukan tanda-tanda klinis defisiensi vitamin B12.

Penilaian konsentrasi vitamin B12 serum dapat dilakukan dengan

“microbiological assay” dan “radioisotope dilution methods” atau disebut

“Radioassay”. Metode “radioisotope dilution methods” memberi hasil yang lebih

tinggi dari penilaian mikrobiologi. Metode radioisotop sangat sederhana,

memerlukan waktu yang singkat, dan tidak dipengaruhi oleh antibiotik atau

kemoterapetik kanker (Gibson 2005). Metode lain yaitu AxSYM System yang

merupakan penilaian mikropartikel enzim intrinsic factor untuk menentukan

Page 46: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

jumlah vitamin B12 dalam serum atau plasma manusia (Abbott Laboratories

2005).

2. Vitamin B12 dalam eritrosit

Penilaian eritrosit untuk vitamin B12 mempunyai keterbatasan, beberapa

hasil diperoleh dengan nilai yang tidak dapat membedakan antara kondisi subyek

normal dengan defisiensi. Selain itu konsentrasi vitamin B12 eritrosit juga

cenderung rendah pada saat terjadi defisiensi folat karena vitamin B12 berperan

penting untuk pemanfaatan folat oleh se-sel darah merah. Dengan demikian

vitamin B12 dalam eritrosit kurang spesifik (Gibson 2005).

3. Methylmalonic acid (MMA)

Methylmalonic acid (MMA) merupakan hasil dari methylmalonyl-CoA

yang terakumulasi bila terjadi defisiensi vitamin B12 yang membatasi aktifitas

methylmalonyl-CoA mutase. Konsentrasi MMA serum meningkat bila terjadi

defisiensi vitamin B12, tetapi tidak terjadi pada defisiensi asam folat. Ekskresi

MMA melalui urin juga meningkat bila terjadi defisiensi vitamin B12 (Sauberlich

HE 1999). Sehingga konsentrasi methylmalonic acid dalam urin dan serum sering

digunakan untuk screening defisiensi vitamin B12. Peningkatan konsentrasi

methylmalonic acid dalam serum atau plasma merupakan indikator awal

terjadinya defisiensi vitamin B12. Pengukuran serum MMA telah berhasil

mengidentifikasi subyek dengan defisiensi vitamin B12, bahkan dengan defisiensi

subklinik. Pengukuran MMA lebih sensitif untuk mengukur defisiensi vitamin

B12 dibandingkan dengan pengukuran konsentrasi vitamin B12 serum.

Menurut Bolann et al (2000) untuk diagnostik awal status vitamin B12

dapat dilakukan melalui penilaian kobalamin serum. Bila dengan diagnostik

tersebut tidak dapat diperoleh hasil yang jelas, maka dilakukan pengujian kadar

MMA dan homocystein yang akan memberikan pembedaan tambahan, yang

berarti MMA lebih spesifik untuk penilaian status vitamin B12.

Secara tradisional ada anggapan bahwa status vitamin B12 yang rendah

berhubungan dengan level vitamin B12 dalam serum atau plasma yang rendah.

Namun akhir-akhir ini pendapat tersebut telah dibantah oleh beberapa ahli yang

mengatakan bahwa proporsi orang yang mempunyai level vitamin B12 normal

Page 47: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

kenyataannya mengalami defisiensi vitamin B12. Selanjutnya dikatakan bahwa

peningkatan homocysteine plasma dan MMA plasma lebih sensitif sebagai

indikator status vitamin B12 (FAO/WHO 2001). Hal ini didukung oleh Klee

(2000) yang mengatakan bahwa homocysteine dan methylmalonicacid adalah

indikator metabolik yang paling baik untuk defisiensi vitamin B12 dan folat pada

level jaringan. Namun, dikatakan juga bahwa belum ada “gold standard” untuk

mendiagnosis kondisi kelainan vitamin B12, dan masih ditemukan kontroversi

dalam pemilihan diagnostik tersebut.

Methylmalonic acid (MMA) dapat diukur dengan metode gabungan “gas-

chromatography mass-spectrometry” dalam serum dan urin (Carmel R 2004;

Gibson 2005). Metode ini sangat sensitif dan reliabel untuk mengukur

methylmalonic acid dalam urin. Namun, tehnik mengukurannya agak sulit dan

waktunya lama karena memerlukan sampel urin selama 24 jam. Sedangkan

sampel urin sesaat dapat digunakan untuk keperluan screening. Pada kondisi

normal 1,5 sampai 2 mg mehyilmalonic acid yang dikeluarkan melalui urin per 24

jam, sedangkan bila terjadi defisiensi vitamin B12 dapat mencapai 300 mg per 24

jam (Gibson 2005). Konsentrasi MMA serum dikategorikan normal bila

konsentrasi MMA serum < 638 nmol/L, kadar MMA serum ≥ 638 nmol/L

dikategorikan defisiensi vitamin B12 (Sauberlich HE 1999).

4. Homocysteine

Homocysteine adalah bentuk antara dari metabolisme asam amino esensial

yang mengandung sulfur yaitu methionine. Homocycteine akan dirubah kembali

menjadi methionine pada proses remetilasi yang tergantung pada folat dan

kobalamine, atau transformasi menjadi cysteine melalui enzim yang tergantung

pada vitamin B6 yaitu cystathionine B synthase. Namun konsentrasi

homocysteine plasma tidak dapat menunjukkan apakah subyek defisiensi vitamin

B12 atau folat. Kedua defisiensi tersebut menyebabkan peningkatan total

homocysteine plasma. Kelebihan intik protein dan methionine dapat

meningkatkan homocysteine dalam plasma dengan meningkatkan sintesis

homocysteine (Sauberlich HE 1999). Dengan demikian kadar homocysteine

plasma kurang spesifik sebagai indikator defisiensi vitamin B12. Konsentrasi total

homocysteine plasma dapat diukur dengan “fluorescent atau electrichemical

Page 48: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

detection”, prosedur “enzymatic” atau dengan metode “capillary gas

chromatography mass spectrometry” (Gibson 2005).

5. Deoxyuridine suppression test (DxdUST)

Penilaian ini digunakan untuk mendeteksi defisiensi vitamin B12 dan/atau

folat. Dalam penilaian ini, sum-sum tulang, lymposit darah periperal, atau

sampel darah keseluruhan dari individu dipreinkubasi dalam tes tube dengan

nonradioaktif deoxyuridine dan kemudian dengan prekursor radioaktif DNA

(Herbert V 1996; Gibson 2005).

Penilaian dengan Deoxyuridine suppression test ini telah digunakan

dalam beberapa penelitian. Namun prosedurnya agak sedikit lambat dan

membosankan untuk dilakukan, tidak praktis dan tidak reliable untuk digunakan

secara luas (Sauberlich HE 1999; Gibson 2005).

6. Schilling test

Bila defisiensi vitamin B12 telah didiagnosa, hal yang penting diketahui

adalah apakah penyebabnya gangguan penyerapan. Hal ini dapat diperoleh

dengan menentukan absorbsi pemberian dosis rendah secara oral (0,5 – 2 μg)

dalam keadaan puasa, dengan mengukur pengeluaran dari urin. Prosedur ini

disebut dengan “Schilling test”. Namun schilling test mempunyai beberapa

kelemahan antara lain tes ini tidak mempunyai standar yang baik diantara

laboratorium; waktu yang diperlukan cukup lama sejak diberi dosis oral sampai

dikeluarkan melalui urin, level isotop dosis, dan lamanya pengumpulan urin

(Gibson 2005).

Berdasarkan uraian diatas tentang beberapa indikator penilaian status

vitamin B12 berikut pada Tabel 4 diuraikan secara ringkas kekuatan dan

kelemahan berbagai metode dan indikator penilaian status vitamin B12. Dari

beberapa jenis indikator dan metode penilaian status vitamin B12 yang dijelaskan

masing-masing mempunyai kekuatan dan kelemahan, dengan demikian dalam

pemilihan indikator atau metode yang digunakan perlu disesuaikan dengan tujuan

penelitian serta mempertimbangkan situasi dan kondisi subyek dan lapangan

penelitian serta ketersediaan sarana pendukung seperti laboratorium beserta

peralatan dan metodenya.

Page 49: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 4 Kekuatan dan kelemahan beberapa indikator/metode penilaian status vitamin B12

No Indikator /Metode Kekuatan Kelemahan

1 Vitamin B12 serum/ Transcobalamin II (TC II) Metode : Radioassay

Metode sederhana, waktu singkat

Hanya 20 % vitamin B12 yang terikat pada TC II, kurang sensitif

2

Vitamin B12 dalam eritrosit - Kurang spesifik, sulit dibedakan dengan defisiensi folat

3 Methylmalonic acid (MMA) dalam serum atau urin Metode: gas chromatography-mass spectrometry

Cukup Spesifik dan Sensitif, Metode reliable

Teknik pengukuran sulit, waktu relatif lama, bila menggunakan urin perlu sampel urin selama 24 jam

4 Homocystein plasma - Kurang spesifik, sulit dibedakan dengan defisiensi folat

5 Deoxyuridine suppression test (DxdUST)

- Prosedur agak lambat, membosankan, kurang praktis, dan tidak reliable

6 Schilling test Dapat mengukur tingkat absorpsi

Belum ada standar yang baku, waktunya lama

Hemoglobin dan Vitamin B12

Hemoglobin adalah suatu molekul protein dalam sel-sel darah merah yang

membawa oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh, dan membawa

kembali karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Besi yang terkandung

dalam hemoglobin akan memberi warna merah pada darah. Sebagaimana

umumnya protein, “blueprint” untuk hemoglobin dibuat dalam DNA (bahan dasar

pembentuk gen). Hemoglobin terbuat dari dua protein yang sama disebut “stick

together”. Kedua protein ini harus ada agar hemoglobin dapat mengambil dan

melepas oksigen secara normal. Komponen protein tersebut adalah Alpha dan

Page 50: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Betha. Pada saat seseorang belum lahir (janin) protein betha tidak ada, yang ada

protein gamma dan digantikan secara otomatis pada saat seseorang lahir

(http://sickle.bwh.harvard.edu/hemoglobin.html).

Level hemoglobin ditunjukkan sebagai jumlah hemoglobin dalam gram

per desiliter darah (g/dl). Batas normal hemoglobin tergantung pada umur dan

mulai remaja dibedakan menurut jenis kelamin. Bila kadar hemoglobin lebih

rendah dari batas normal maka seseorang disebut anemia. Batasan normal yang

digunakan di Indonesia yang ditetapkan oleh Depkes RI (2003) adalah :

• Anak balita : 11 g/dl

• Anak usia sekolah : 12 g/dl

• Wanita dewasa : 12 g/dl

• Pria dewasa : 13 g/dl

• Ibu hamil : 11 g/dl

• Ibu menyusui >3 bln : 12 g/dl

Dalam hubungannya dengan vitamin B12 dapat dijelaskan dari fungsi

vitamin B12 pada pembentukan hemoglobin. Vitamin B12 berperan sebagai

koenzim yang dibutuhkan beberapa reaksi biologis penting. Ada dua bentuk

koenzim tersebut yaitu methylcobalamin yang terdapat dalam plasma, dan 5-

deoxyadenosyl-cobalamin yang ditemukan dalam hati, sebagian besar jaringan

tubuh, dan makanan (Gibson, 2005). Salah satu fungsi vitamin B12 sebagai

kofaktor untuk L-methilmalonyl-CoA mutase. Enzim ini membutuhkan

adenosylcobalamin untuk mengubah L-methylmalonyl-CoA menjadi succinyl-

CoA. Reaksi biokimia ini berperan penting dalam produksi energi dari lemak dan

protein. Succinyl-CoA juga diperlukan untuk sintesis hemoglobin yang merupakan

pigmen pada sel darah merah sebagai pembawa oksigen. Sehingga bila terjadi

terjadi kekurangan vitamin B12 dalam tubuh akan berpengaruh pada pembentukan

hemoglobin (Carmel R 2006; Herbert V 1996; Wardlaw G et al 1992). Penelitian

Kartika V dkk (1998) di Bogor menunjukkan bahwa intervensi melaui pemberian

tablet yang berisi campuran besi, folat dan vitamin B12 paling efektif menurunkan

anemia defisiensi vitamin B12 dibanding tablet besi + vitamin B12 atau besi +

folat.

Page 51: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Daya Ingat

Daya ingat atau ingatan (memory) adalah kemampuan untuk mengingat

kembali suatu pikiran paling tidak sekali dan biasanya berulang-ulang.

Sedangkan belajar adalah kemampuan sistem syaraf untuk menyimpan ingatan.

Menurut Morgan et al (1986), ada tiga jenis pemrosesan informasi, yaitu proses

encoding (pengkodean), proses storage (penyimpanan), dan proses retrival

(mendapatkan kembali). Encoding merupakan proses penerimaan input sensori

dan transformasi input tersebut menjadi format atau kode yang dapat disimpan,

atau disebut juga dengan proses persiapan stimulus untuk dapat disimpan. Dalam

proses persiapan tersebut melibatkan pengorganisasian stimuli dan kemudian

dilanjutkan dengan proses penyimpanan. Penyimpanan merupakan peletakan

informasi yang telah dikode ke dalam memori. Sedangkan retrieval merupakan

proses mendapatkan akses pada informasi yang telah disimpan dan dikode ketika

informasi tersebut diperlukan. Dengan demikian tujuan pengkodean adalah

membuat informasi menjadi siap untuk disimpan dan mempermudah pemanggilan

informasi tersebut bila diperlukan. Kemudahan untuk memanggil kembali

informasi sangat tergantung pada proses encoding (Morgan et al. 1986).

Ada dua kemungkinan level pemrosesan dalam encoding menurut Craik

dan Lockhart (1972), yaitu berdasarkan makna atau semantik dan kedalaman

pemrosesan. Analisis semantik menghasilkan pemrosesan yang lebih bermakna

daripada analisis nonsemantik. Encoding yang lebih mendalam berdampak pada

ingatan yang semakin baik. Dengan demikian proses encoding sangat ditentukan

oleh strategi yang dipilih oleh seseorang dan informasi lain yang menyertai

stimulus. Strategi yang digunakan dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki

seseorang, dan seberapa besar usaha yang dilakukan untuk melakukan proses

pengkodean tersebut.

Suatu sistem pemrosesan informasi dikemukakan oleh Atkinson dan

Shiffrin yang disebut juga dengan “Atkinson and Shiffrin’s Store Model”

(Gambar 6). Di dalam model tersebut dijelaskan bahwa ada tiga bagian sistem

pemrosesan informasi, yaitu sensory register, short-term memory store, dan long-

term memory store yang berperan sebagai hardware dari sistem.

Page 52: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

LONG TERM MEMORY STORE Recognition Recall

CONTROL PROCESSES OR MENTAL STRATEGIES Attention

Rehearsal Organization Elaboration Recontruction

SHORT TERM MEMORY STORE

STIMULUS INPUT

RESPONSE OUTPUT

RESPONS

storage

retrieval

R E G I S T E R

SENSOR Y

Gambar 6 Sistem pemrosesan informasi : Atkinson and Shiffrin’s store model (Berk 1989)

Model tersebut menunjukkan adanya control processes yang berperan

sebagai software dari sistem. Control processes merupakan strategi yang

membantu seseorang meningkatkan efisiensi dan kapasitas penyimpanan (Berk

1989). Seperti halnya program komputer, control processes dapat mengarahkan

aktivitas pada setiap tahapan pemrosesan informasi, menjaga agar informasi tetap

berada pada tempatnya yang merupakan bagian sistem memori, dan memastikan

seluruh sistem bekerja secara harmonis. Dengan demikian control processes

membantu manusia untuk mengatasi keterbatasan yang terkait dengan seberapa

banyak informasi yang dapat diproses.

Page 53: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Ada berbagai tingkat daya memori (ingatan) yang diklasifikasi sebagai berikut :

1. Ingatan sensoris

Kemampuan untuk menyimpan sinyal sensoris di dalam daerah sensoris

otak untuk jangka waktu yang sangat singkat setelah pengalaman sensoris yang

sebenarnya. Menurut Seifort KL & Hoffnung RJ (1997) biasanya sinyal ini tetap

tersedia untuk analisa selama beberapa ratus millidetik tetapi digantikan oleh

sinyal sensoris baru dalam waktu kurang dari satu detik, proses ini merupakan

stadium awal proses ingatan.

2. Ingatan jangka pendek (Short term memory)

Ingatan jangka pendek adalah ingatan mengenai beberapa fakta, kata,

bilangan, huruf atau keterangan-keterangan kecil lainnya selama beberapa detik

sampai satu menit atau lebih pada suatu waktu. Menurut Berk (1989) dan Seifort

KL & Hoffnung RJ (1997) pada memori jangka pendek informasi tinggal hanya

beberapa saat mungkin sekitar 20 detik. Salah satu segi terpenting dari ingatan

jangka pendek adalah informasi dalam simpanan ingatan ini segera tersedia

sehingga orang tersebut tidak perlu mencari-cari hal tersebut di dalam ingatannya

seperti yang dilakukan ketika mencari informasi yang telah disimpan di dalam

simpanan ingatan jangka panjang.

Menurut Seifort dan Hoffnung (1997) jenis informasi yang masuk pada

memori jangka pendek biasanya terbatas pada kira-kira tujuh keterangan kecil.

Selanjutnya dikatakan bahwa ada perbedaan antara anak-anak dan dewasa pada

kemampuan test digit. Pada anak-anak biasanya hanya dapat mengingat tiga digit

sedangkan orang dewasa dapat mengingat sampai tujuh digit.

3. Ingatan jangka panjang (Long term memory)

Ingatan jangka panjang merupakan simpanan informasi di dalam otak yang

dapat diingat kembali pada suatu waktu di masa yang akan datang bermenit-

menit, berjam-jam, berhari-hari, berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian.

Jenis ingatan ini disebut ingatan pasti (permanen). Ingatan jangka panjang dapat

dibagi dua, yaitu : ingatan sekunder yaitu ingatan jangka panjang yang disimpan

dengan jejak ingatan yang lemah, karena itu mudah untuk dilupakan. Kadang-

kadang sulit untuk diingat kembali; membutuhkan waktu yang relatif lama untuk

mencari informasi tersebut. Ingatan tersier adalah ingatan yang telah sedemikian

Page 54: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

melekat di dalam pikiran sehingga ingatan tersebut biasanya dapat bertahan

seumur hidup. Sangat kuatnya jejak ingatan pada jenis ingatan ini membuat

informasi yang disimpan tersedia dalam sekejap mata. Proses ingatan ini

berlangsung dalam otak, dimana otak akan dapat berfungsi secara optimal dengan

adanya suplai glukosa.

Menurut Morgan et al (1986) ingatan sesaat dapat berlangsung selama 20

atau 30 detik. Informasi dalam ingatan sesaat yang tidak mengalami pemrosesan

lebih lanjut akan hilang dalam waktu sekitar 15 detik. Informasi tersebut akan

dipertahankan sedikit lebih lama apabila mengalami pemrosesan secara dangkal.

Namun apabila mengalami pemrosesan yang lebih mendalam, informasi tersebut

akan dipertahankan jauh lebih lama. Selanjutnya dikatakan bahwa informasi yang

megalami pemrosesan lebih mendalam, yakni perhatian yang terfokus pada

informasi tersebut (mungkin melalui pengulangan-pengulangan) atau informasi

dihubungkan dengan informasi lain yang telah tersimpan di memori, maka akan

dimasukkan ke dalam ingatan jangka panjang. Informasi yang sudah ditempatkan

di dalam ingatan jangka panjang biasanya merupakan informasi yang sudah

terorganisasi ke dalam kategori. Informasi tersebut akan bertahan selama

beberapa hari hingga selama hidup.

Pengukuran Daya Ingat Beberapa perbedaan yang terdapat dalam memori tergantung pada bagian

mana dari model pemrosesan informasi yang digunakan. Memori jangka pendek

merupakan suatu ciri dari pemikiran informasi sekeliling dan hanya untuk suatu

periode yang pendek mungkin hanya sekitar 20 detik. Kemampuan memori jangka

pendek pada anak usia sekolah sekolah lebih sedikit dibandingkan dengan orang

dewasa. Berdasarkan tes digit pada usia sekitar 8 tahun biasanya hanya

mengingat 3 digit sedangkan orang dewasa dapat mengingat sampai 7 digit

(Seifort KL & Hoffnung RJ 1997).

Pengukuran ingatan dapat dilakukan dengan dua cara (Seifort KL &

Hoffnung RJ 1997) yaitu mengenali kembali (recognation memory) dan

mengingat kembali (recall memory). Pada recognation memory seseorang hanya

membandingkan stimulus atau isyarat yang diberikan dengan pengalaman atau

pengetahuan yang sebelumnya dia peroleh. Misalnya ketika anak-anak melihat

Page 55: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

gambar atau foto-foto saat liburan beberapa bulan yang lalu, mereka akan dapat

menggambarkan kembali hal-hal yang terjadi saat liburan tersebut yang

sebelumnya sudah mereka lupakan. Sedangkan pada recall memory yang terjadi

sebaliknya, seseorang diminta untuk mengingat kembali informasi tanpa

memberikan rangsangan atau isyarat tertentu. Misalnya seseorang diminta untuk

mengingat nomor telepon temannya tanpa melihat nomor tersebut. Recall

umumnya lebih sulit dibandingkan dengan recognation, akan tetapi dalam

perkembangannya menunjukkan pola yang sama yaitu mengalami perubahan

sesuai dengan pertambahan umur.

Alat bantu yang digunakan dalam pengukuran ingatan seseorang dapat

berupa huruf, kata atau gambar. Menurut penelitian Kustiyah (2004) pada anak

sekolah, dalam pengukuran ingatan lebih baik menggunakan gambar

dibandingkan dengan kata. Hal ini terkait dengan sistem pemrosesan informasi

yang lebih mendalam pada gambar dibanding kata. Hal ini didukung oleh Paivio

(1971) yang mengemukakan bahwa stimulan berupa gambar lebih mudah diingat

karena mempunyai kode ganda yaitu kode visual dan verbal. Sedangkan menurut

Nelson (1979) gambar lebih mudah diingat daripada kata-kata karena kode

visualnya superior, dan representasi dari gambar lebih mudah dibedakan daripada

kata-kata. Selanjutnya dikatakan oleh Norman (1976) bahwa stimulan yang

dikenal misalnya berupa gambar yang dibuat berdasarkan kondisi lingkungan

setempat sesuai dengan struktur kognitif, karena stimulan tersebut akan diproses

secara lebih mendalam dan lebih bertahan lama daripada stimulan yang kurang

dikenal oleh contoh.

Hubungan Gizi dengan Daya Ingat

Daya ingat (ingatan) anak merupakan suatu proses yang terjadi di otak

tentunya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan organ otak dan bagaimana

stimulasi atau rangsangan diberikan agar otak dapat berkembang optimal

menjalankan fungsinya. Keadaan gizi sejak janin dalam kandungan sampai bayi

lahir dan usia dini perlu terus dipertahankan secara optimal sampai anak usia

sekolah, karena akan berpengaruh pada perkembangan otak. Menurut Pollit

Page 56: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

(1990) apabila anak lahir dengan berat badan rendah akan mengalami gangguan

fungsi kognitif dan kecerdasan intelektual pada usia sekolah. Kekurangan gizi

pada masa bayi hingga usia 2 tahun dapat mengakibatkan terganggunya

perkembangan mental dan kemampuan motoriknya, bahkan dapat mengakibatkan

cacat permanen.

Gizi yang tidak seimbang, gizi buruk, serta derajat kesehatan anak yang

rendah akan menghambat pertumbuhan otak, dan pada gilirannya akan

menurunkan kemampuan otak dalam mencatat, menyerap, menyimpan,

memproduksi dan merekonstruksi informasi. Selanjutnya dikatakan bahwa

pertumbuhan otak anak ditentukan oleh bagaimana cara orangtua mengasuh dan

memberi makan serta menstimulasi anak pada usia dini. Namun stimulasi

psikososial untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak tidak akan

bermanfaat bagi masa depan anak jika derajat kesehatan dan gizi anak pada

kondisi yang tidak baik. Keadaan gizi pada usia dini yang terus dipertahankan

secara optimal sampai anak usia sekolah, akan berpengaruh besar pada

perkembangan otak (Jalal F 2003).

Banyak penelitian yang menilai dampak defisiensi gizimikro pada

perkembangan anak merupakan pengaruh langsung, kemungkinan melalui

perubahan anatomi syaraf atau neurotransmission. Namun demikian, ada

kemungkinan lain bahwa perubahan perilaku berhubungan dengan defisiensi

gizimikro disamping perawatan anak, sehingga mempengaruhi perkembangan

anak dimasa selanjutnya (Black 2003). Faktor yang berpengaruh terhadap sintesis

neurotransmitter di dalam syaraf antara lain keberadaan prekursor dan enzim-

enzim. Prekursor tersebut tidak dapat disintesis oleh otak sehingga harus

diperoleh dari sirkulasi darah. Kadar prekursor dalam plasma darah secara

normal berfluktuasi tergantung pada asupan makanan dan daya serap

(bioavailabilitas). Pada kondisi normal, peningkatan konsumsi makanan yang

mengandung prekursor akan menstimulasi pembentukan neurotransmitter.

Namun laju prekursor memasuki otak bervariasi sesuai dengan konsentrasinya

dalam plasma (Kanarek dan Mark-Kaufman 1991). Selanjutnya dikatakan bahwa

sejumlah vitamin juga mempunyai peranan yang penting dalam mendukung

fungsi syaraf pusat dan perkembangan manusia. Vitamin ini meliputi tiamin,

Page 57: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

niasin, piridoksin, cobalamin (vitamin B12), dan asam folat, yang sudah banyak

dibuktikan melalui penelitian terhadap hewan percobaan.

Hubungan antara zat gizi dengan fungsi kognitif merupakan topik

kesehatan masyarakat yang menarik untuk dibicarakan pada saat ini, terutama zat-

zat gizimikro. Vitamin B12, vitamin B6 dan asam folat mempengaruhi fungsi

kognitif terutama melalui perannya sebagai kofaktor dalam pembentukan dan

pemeliharaan sistem syaraf pusat (Bryan J et al 2002) melalui dua proses

mekanisme. Pertama, disebut hipotesis hypomethyllation bahwa vitamin B secara

langsung mempengaruhi penghambatan penyediaan methyl yang diperlukan pada

reaksi-reaksi komponen sistem syaraf pusat seperti protein, pospolipid, DNA;

metabolisme neurotransmitter seperti monoamin (depamin, norepineprin, dan

serotonin), melatonin, yang berperan penting untuk status neurologi dan psikologi.

Kedua, hipotesis homosyistein, bahwa asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12

secara tidak langsung dan mungkin dalam waktu yang lama berpengaruh pada

otak melalui cerebrovasculature, dan berfungsi memelihara integritas sistem

syaraf pusat melalui perannya dalam mencegah penyakit vasculer, yang sangat

penting dalam fungsi kognitif.

Beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara defisiensi

vitamin B12 dengan penurunan fungsi kognitif pada subyek kelompok dewasa

dan usia lanjut telah banyak dilakukan. Hasil penelitian Bryan J et al (2002) di

Australia menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari supelemen

vitamin B12, vitamin B6 dan asam folat terhadap kemampuan memori yang

diukur melalui kecepatan pemerosesan, kemampuan mengingat dan mengenal

serta kemampuan verbal. Sedangkan penelitian Lewerin C et al (2005) pada

kelompok lanjut usia di swedia, menunjukkan bahwa plasma homosistein dan

serum Methyl Malonic Acid (MMA) yang tinggi berkorelasi terbalik dengan

kemampuan kognitif dan kemampuan bergerak. Pemberian vitamin B12 secara

oral dapat menormalkan kadar plasma homosistein dan serum MMA, walaupun

tidak berpengaruh pada kemampuan kognitif dan kemampuan bergerak. Hal ini

kemungkinan disebabkan penurunan fungsi kognitif saat kekurangan vitamin

tidak dapat dikembalikan (irreversible) atau mungkin dosis dan lama pemberian

yang kurang tepat. Penelitian lain oleh Ellen MW et al (2002) dari pusat

Page 58: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

penelitian kedokteran University of Pittsburgh, mengemukakan bahwa subyek

dengan level vitamin B12 yang rendah secara signifikan mempunyai skor kognitif

yang lebih rendah dan skor demensia yang lebih tinggi dibandingkan subyek yang

mempunyai level vitamin B12 normal.

Selain berkaitan dengan defisiensi vitamin B12, penurunan fungsi kognitf

sering juga dihubungkan dengan zat gizi lain seperti asam folat yang merupakan

komponen penting dalam pembentukan hemoglobin disamping zat gizi lain.

Quadri P et al (2004) mengemukakan bahwa defisiensi folat dapat mendahului

terjadinya Alzheimer Disease (AD) dan Vascular Dementia (VaD).

Hiperhomosisteinemia atau tingginya kadar homosistein dalam darah juga

merupakan faktor risiko awal terjadinya penurunan kognitif pada lanjut usia,

walaupun perannya dalam demensia masih belum jelas sehingga masih diperlukan

studi longitudinal. Morris MS et al (2007) dalam penelitiannya pada kelompok

usia lanjut di Amerika menemukan bahwa status vitamin B12 yang rendah

berhubungan dengan anemia dan penurunan fungsi kognitif walaupun serum folat

tinggi. Selanjutnya dikatakan bahwa bila status vitamin B12 normal dan

konsentrasi folat tetap tinggi akan dapat mencegah penurunan fungsi kognitif. Hal

ini menunjukkan vitamin B12 berkaitan dengan fungsi kognitif. Hasil penelitian

Mooijaart SP et al (2005) menunjukkan peningkatan serum homosistein dan

penurunan asam folat dihubungkan dengan penurunan kognitif pada lanjut usia,

tetapi tidak dapat diprediksi besarnya penurunan kognitif tersebut. Namun

demikian penelitian lain oleh Eussen SJ et al (2006) menemukan bahwa

suplementasi oral dengan vitamin B12 atau dikombinasi dengan asam folat selama

24 minggu pada lanjut usia tidak dapat memperbaiki fungsi kognitif. Hal ini

menunjukkan bahwa penurunan fungsi kognitif sulit dikembalikan menjadi

kondisi normal, sehingga yang paling baik dilakukan adalah pencegahan agar

tidak terjadi penurunan fungsi kognitif.

Hubungan antara defisiensi vitamin B12 dengan fungsi kognitif pada

anak-anak juga menjadi topik bahasan yang cukup menarik walaupun masih

terbatas. Studi kasus anemia bayi dan ibu ( yang tidak mampu menyerap vitamin

B12) atau ibu vegetarian. Bayinya akan berisiko untuk terhambatnya

perkembangan – milestones. Studi observasi anak-anak yang defisiensi vitamin

Page 59: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

B12 dari ibu yang hanya mengkonsumsi pangan nabati di Belanda mengalami

hambatan perkembangan motorik dan bahasa dibandingkan dengan bayi dari ibu

yang mengkonsumsi pangan nabati dan hewani. Pada usia 12 tahun, anak-anak

dari ibu yang makan pangan nabati mempunyai tingkat ‘methilmalonic acid’ lebih

tinggi dan skor yang lebih rendah pada penilaian kognitif (termasuk Raven’s

progressive matrices, Digit Span dan Block Design) dibandingkan anak-anak dari

ibu yang mengkonsumsi pangan nabati dan hewani (Black 2003).

Penelitian Kustiyah (2004) terhadap murid sekolah dasar kelas empat, lima

dan enam di kabupaten Bogor, tentang pengaruh pemberian makanan kudapan

terhadap perubahan kadar glukosa darah, hemoglobin dan daya ingat anak. Daya

ingat anak diukur dengan metode mengingat kata dan gambar. Dari penelitian

tersebut diperoleh hasil bahwa pemberian makanan kudapan berpengaruh positif

nyata terhadap kadar glukosa darah. Sedangkan konsumsi protein dan zat besi

berpengaruh positif terhadap kadar hemoglobin. Dengan mengontrol variabel

konsumsi karbohidrat, konsumsi protein dan kadar hemoglobin, kadar glukosa

darah berpengaruh positif sangat nyata terhadap daya ingat anak terhadap

gambar. Sedangkan daya ingat terhadap kata dipengaruhi secara nyata oleh kadar

hemoglobin dan konsumsi energi.

Sungtthong R et al (2002) dalam studinya pada anak-anak sekolah di

Thailand menemukan bahwa terjadi peningkatan fungsi kognitif sejalan dengan

meningkatnya kadar hemoglobin pada anak yang mengalami defisiensi besi, akan

tetapi tidak terjadi perubahan kadar hemoglobin pada anak-anak yang mempunyai

serum ferritin normal. Anak-anak dengan anemia defisiensi besi mempunyai

fungsi kognitif yang rendah (IQ point dibawah rata-rata), sedangkan anak-anak

yang tidak mengalami defisiensi besi dan kadar hemoglobinnya normal

mempunyai fungsi kognitif yang lebih baik (IQ point diatas rata-rata).

Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, berikut ini pada Tabel 5 dapat

dilihat beberapa penelitian yang berkaitan dengan vitamin B12 dengan berbagai

disain dan subyek penelitian.

Page 60: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 5 Beberapa hasil studi tentang defisiensi vitamin B12 dengan berbagai disain penelitian

No Sumber Tempat/ negara

Disain, subyek Intervensi Hasil/kesimpulan

1 Eussen SJ et al 2006

Belanda Double blind placebo controlled trial, 195 orang usia lanjut (≥ 70 tahun)

Suplemen kapsul - 1000 μg vitamin

B12 - 1000 μg vitamin

B12 + 400 μg asam folat

- selama 24 minggu

- Suplemen vitamin B12 atau kombinasi dengan asam folat dapat memperbaiki status defisiensi vitamin B12 tetapi tidak memperbaiki fungsi kognitif

2 Hin H et al 2006

Inggris Cross sectional study dilanjutkan intervensi 3 bulan, 1000 orang usia lanjut (≥ 75 tahun)

Khusus yang mempunyai serum vitamin B12 < 133 pmol/L diberi suplemen 1000 μg intramuscular/ bulan selama 3 bulan

- 13 persen partisipan menpunyai kadar vitamin B12 rendah

- Intervensi 3 bulan dapat memperbiki status biokimia vitamin B12 namun tidak memperbaiki kondisi klinis

3 Eussen

SJ et al 2005

Belanda Randimized parallel group double blind dose finding trial, 120 orang usia lanjut

Suplemen vitamin B12 secra oral, dosis 2.5, 100, 250, 500, 1000 μg selama 16 minggu

- Dosis yang paling rendah dapat menormalkan kondisi defisiensi vitamin B12 ringan

4 Dhonukshe-Rutten RAM et al 2005

Belanda Two double blind randomized controlled intervention study, usia lanjut yang defisiensi vitamin B12 ringan (≥ 70 tahun)

- Susu fortifikasi vit B12 1000 μg/125 ml /hari

- Kapsul vitamin B12 1000 μg/hr

- Selama 12 minggu

- Pemberian vitamin B12 melalui susu merupakan alternatif yang efektif pengganti kapsul untuk memperbaiki status vitamin B12

5 Tucker KL et al 2004

Amerika Serikat

Randomized double blind trial 189 orang usia 50-85 tahun

Intervensi 1 cangkir sarapan sereal yang difortifikasi dengan 440 μgasam folat, 1.8 mg vitamin B6 dan 4.8 μg vitamin B12 selama 14 minggu

- Proporsi defisisensi vitamin B12 turun dari 9 % menjadi 3 %

- Rata-rata vitamin B12 plasma meningkat 401±13 menjadi 480±18 pg/mL

6 Siekmann JH et al 2003

Kenya Eksperimen: studi efek pangan hewani secara random menurut sekolah, 555 anak sekolah (5-14 tahun)

Makanan tambahan - daging sapi 60-85 g/hr - susu 200-250 ml/hr - Suplemen energi - selama 1 tahun

- Pemberian daging dan susu selama 1 tahun dapat menurunkan prevalensi defisiensi vitamin B12

7 Lewerin C et al

Swedia Placebo-controlled

Kapsul berisi 0.5 μg vitamn B12 +

- 64 % mempunyai total homocyctei

Page 61: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

2000 randomized study

0.8 μg asam folat + 3 mg vitamin B6 Diberikan selama 4 bulan

yang tinggi dan 11 % mempunyai konsentrasi MMA yang tinggi

- Pemberian vitamin B dapat menormalkan kadar homocyctein dan MMA namun tidak mempebaiki fungsi kognitif

8 Rustan

E dkk 2001

Indonesia Randomised clinical trial with double blinded placebo controlled study 74 ibu hamil anemia

Suplemen kapsul 200 mg ferrosus sulfat dan 0.25 mg asam folat

- Kadar homosistein awal penelitian tidak menunjukkan indikasi defisiensi folat dan vitamin B12

- Dosis 250 mg folat optimal untuk menurunkan kadar homosistein plasma

9 Kartika V dkk 1998

Indonesia Eksperimental study 155 WUS yang anemia

suplementasi pil besi + folat + vitamin B12

- Intervensi pil besi + asam folat + vit B12 paling baik untuk menurunkan anemia sekalipun pola konsumsi yang rendah

- Alternatif lain adalah pil besi + vitamin B12.

10 Clarke

R et al 2007

Inggris Cohort study 1993-2003, 1648 orang

- status vitamin B12 yang rendah berhubungan dengan penurunan kognitif

11 Hoey L

et al 2007

Inggris Cross sectional study, 662 orang dewasa

- Fortifikasi pangan secara sukarela berhubungan dengan peningkatan intik pangan dan status biomarker folat serta metabolisme vitamin B12 dan menguntungkan bagi kesehatan

12 Morris MS et al 2007

Boston Amerika

Cross sectional study, 1458 orang umur ≥ 65 tahun

- Status vitamin B12 yang rendah berhubungan dengan anemia dan penurunan fungsi kognitif walaupun serum folat tinggi

- Bila status vitamin B12 normal dan folat tinggi akan dapat mencegah

Page 62: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

penurunan fungsi kognitif

13 Bor MV

et al 2006

Denmark Cross sectional study Wanita postmenopause (41-75 tahun)

- Intik 6 μg perlu untuk memperbaiki semua ukuran variabel vitamin B12 pada wanita postmenopause

14 Clarke R et al 2004

Inggris Cross sectional study, 3511 orang usia lanjut ≥ 65 tahun

- prevalensi defisiensi vitamin B12 meningkat dengan bertambahnya umur

- defisiensi vitamin B12 ditemukan pada 1 dari 20 orang yang berumur 65-74 tahun dan 1 dari 10 orang yang berumur ≥75 tahun

15 Quadri

P et al 2004

Itali Cross sectional study 228 usia lanjut

- konsentrasi folat yang rendah berhubungan dengan gangguan kognitif

- Hcy yang tinggi merupakan risiko awal terjadinya gangguan kognitif

- 16 Rogers

LM et al 2003

Guatemala

Cross sectional study, 553 anak sekolah (8-12 tahun)

- 33 persen defisiensi vitamin B12 (11 % vitamin B12 plasma rendah dan 22 % vitamin B12 plasma marjinal)

17 Clarke R et al 2003

Inggris Cross sectional study 1562 orang usia lanjut ≥ 65 tahun

- Prevalensi defisiensi vitamin B12 10 % pada usia 65-74 tahun dan 20 % pada usia ≥ 75 tahun

18 Monsen

AB et al 2003

Norwegia Cross sectional study 700 anak umur 4 hari – 19 tahun

- Pada bayi umur 6 minggu - 6 bulan konsentrasi Hcy dan MMA lebih tinggi dari kelompok umur lain

19 Hao Ling et al 2003

China Cross sectional study 2407 orang dewasa (35-64 tahun)

- Prevalensi defisiensi vitamin B12 11 % di China selatan dan 39 % di China Utara

- Defisiensi vitamin B12 dan folat 17 %

Page 63: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

di China utara dan 1 % di China selatan

- prevalensi vitamin B12 lebih tinggi pada wanita dibanding pria

- defisiensi vitamin B12 berhubungan dengan intik pangan hewani yang rendah terutama ikan dan produk susu

20 Kwan

LL et al 2002

Amerika Serikat

Cross sectional study 449 orang Hispanic dan 154 orang nonHispanic umur 60-93 tahun

- Prevalensi defisiensi vitamin B12 17 % pada Hispanic dan 10 % pada nonHispanic

- Prevalensi yang tinggi pada usia lanjut Hispanic berhubungan dengan ketidakcukupan intik vitamin B12

21 Sungtth

ong R et al 2002

Thailand Cross sectional study 427 anak sekolah

- Fungsi kognitif meningkat dengan meningkatnya kadar Hb pada anak-anak yang defisiensi besi

22 Shibly

UF 1999

Indonesia Cross sectional study 70 orang penderita PJK 36 orang nonpenderita PJK

- Defisiensi vitamin B12 masing-masing 30 % pada penderita PJK dan nonpenderita PJK

23 Tucker KL et al 2000

Amerika Serikat

Cross sectional study 2999 orang dewasa umur ≥ 26 tahun

- 39 % plasma vitamin B12 < 350 pg/mL 17 % plasma vitamin B12 < 250 pg/mL 9 % plasma vitamin B12 < 200 pg.mL

- Plasma vitamin B12 berhubungan dengan intik vitamin B12

- Penggunaan suplemen, sereal fortifikasi dan susu dapat mencegah penurunan konsentrasi vitamin B12

24 Martoat

modjo S dkk 1973

Indonesia Cross sectinal study - 217 wanita

hamil triwulan II dan III

- Kekurangan vitamin B12 pada wanita hamil di Jawa barat 28 % dan 7 % di Jawa tengah

Page 64: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

KERANGKA BERPIKIR

Daya ingat merupakan salah satu tahapan dari pemrosesan informasi, yang

secara fisiologis terjadi dalam otak. Oleh karena itu sangat erat kaitannya dengan

keberadaan sistem syaraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan

kerusakan sistem syaraf pusat, yang meliputi pembentukan myelin yang tidak

sempurna mulai dari sistem syaraf peripheral dan akhirnya pada sistem syaraf

pusat. Selain itu kemampuan ingatan seseorang juga dipengaruhi oleh kadar

hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan tubuh

termasuk otak (Dhopeshwarkar 1983).

Vitamin B12 berperan sebagai koenzim dalam pembentukan methyonine

dari homocysteine oleh enzim methionin shynthase. Proses ini memerlukan

ketersediaan kelompok methyl dari N3-methyl-tetrahydrofolate dan

methylcobalamin sebagai koenzim (Sauberlich HE 1999). Untuk pembentukan

hemoglobin dibutuhkan ketersediaan beberapa zat gizi seperti besi, asam folat,

vitamin B12 dan protein. Disamping itu keberadaan vitamin A dan vitamin C

juga berperan membantu penyerapan dan penyimpanan zat besi dalam tubuh.

Vitamin B12 dari makanan atau yang diperoleh dari suplemen berpengaruh pada

vitamin B12 serum yang tergantung pada jumlah vitamin B12 dalam pangan dan

bioavailabilitasnya serta ketersediaan zat gizi pendukung penyerapan seperti

kalsium dan protein. Selain itu keberadaan vitamin B12 dalam serum juga

dipengaruhi oleh cadangan dalam tubuh, dan ada tidaknya penyakit infeksi yang

dapat mengganggu proses penyerapan. Atrophic gastritis juga dapat

menyebabkan defisiensi vitamin B12 akibat kemampuan se-sel parietal berkurang

untuk menghasilkan intrinsic factor. Kemampuan sel parietal ini menurun sesuai

dengan bertambahnya usia (FAO/WHO 2001).

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kemampuan mengingat adalah

status gizi dan kesehatan anak. Hal ini terkait dengan kemampuan otak secara

khusus dalam menerima dan mengungkapkan kembali informasi yang diterima.

Keadaan gizi kurang atau sedang sakit dapat mengganggu konsentrasi dan

perhatian anak. Selain itu pemrosesan informasi seseorang dipengaruhi oleh faktor

genetik dan stimulasi yang diberikan pada tahap perkembangan termasuk melalui

Page 65: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

proses pengasuhan anak di sekolah maupun di rumah. Dalam penelitian ini

beberapa faktor yang tidak diteliti meliputi cadangan dalam tubuh, penyakit

infeksi selama pemberian suplemen, faktor genetik dan stimulasi diasumsikan

tidak berbeda pada subyek penelitian sehingga tidak mengganggu pemberian

suplemen vitamin B12.

Kerangka operasional studi pengaruh suplementasi vitamin B12 terhadap

status vitamin B12, kadar hemoglobin dan daya ingat anak prasekolah disajikan

secara skematis pada Gambar 7.

Myelin Syaraf

Suplemen Vit B12

Asam Folat Zat Besi Protein

Vit A, Vit C

Status Gizi, & Kesehatan Daya Ingat

Genetik

Cadangan Vit B12 dalam Tubuh

Vit B12 Serum Infeksi

Hemoglobin

Lemak Protein

Stimulasi

Vit B12, Protein Kalsium

Konsumsi Pangan

Tidak diteliti

Gambar 7 Kerangka pemikiran studi pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap status vitamin B12, hemoglobin dan daya ingat anak

Page 66: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Definisi Operasional : Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 4 – 6 tahun (pada awal

penelitian sudah ulang tahun ke 4 dan belum ulang tahun ke

6), dan belum sekolah di sekolah dasar (SD).

Daya ingat adalah kemampuan anak menerima dan mengungkapkan kembali

informasi yang diberikan (dalam penelitian ini berupa

gambar) dan setiap gambar yang diingat diberi skor.

Serum vitamin B12 adalah kadar vitamin B12 dalam darah (pg/mL) yang diukur

dengan indikator kadar vitamin B12 serum dengan metode

AxSYM system.

Status vitamin B12 adalah gambaran keadaan vitamin B12 dalam tubuh

berdasarkan serum vitamin B12 yang dikategorikan menjadi

normal bila konsentrasi serum vitamin B12 ≥ 300 pg/ml dan

defisiensi bila konsentrasi vitamin B12 serum< 300 pg/ml.

Kadar Hb adalah kandungan hemoglobin dalam darah yang diukur dengan metode

cyanmethemoglobyn.

Anemia adalah keadaan anak dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah di

bawah batas normal anak usia prasekolah (< 11 g/dl).

Suplemen vitamin B12 : adalah sirup B12 dengan konsentrasi dosis 10 microgram

dalam 2,5 ml diberikan pada anak setiap hari.

Sirup plasebo adalah sirup yang dibuat dengan bahan dasar sama dengan

suplemen sirup vitamin B12 namun tidak mengandung

vitamin B12.

Konsumsi pangan adalah rata-rata konsumsi setiap jenis pangan yang dinyatakan

dalam satuan berat (gram) per hari, yang diperoleh dari hasil

wawancara semi quantitative food frequency questionare

(semi FFQ).

Asupan gizi adalah rata-rata asupan atau intik energi dan beberapa zat gizi

(karbohidrat, lemak,protein, vitamin A, vitamin B12, vitamin

C, asam folat, vitamin B12, Kalsium dan Pospor) yang

dinyatakan dalam satuan masing-masing zat gizi per hari,

Page 67: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

diperoleh dari perhitungan kandungan gizi pangan hasil

wawancara konsumsi metode recall 24 jam dan semi FFQ.

Status gizi adalah keadaan gizi anak yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan

dan penggunaan zat gizi, yang diukur secara antropometri

dengan indeks BB/U dan TB/U.

Skor morbiditas adalah jumlah skor penyakit, diukur dengan menjumlahkan skor

setiap penyakit berdasarkan jenis penyakit, diperoleh dari

hasil wawancara dan pemeriksaan kesehatan oleh dokter.

Pendapatan perkapita adalah semua hasil yang diterima seluruh anggota keluarga

dari hasil bekerja dibagi jumlah anggota keluarga, yang

dinyatakan dalam rupiah perkapita per bulan.

Pengeluaran pangan adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh keluarga untuk

membeli pangan, dinyatakan dalam persentase pengeluaran

pangan dengan membagi pengeluaran dengan pendapatan

dikali 100 persen.

Page 68: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

METODE

Disain, Lokasi dan Waktu

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan disain

“Randomize Community Control Trial” yaitu studi yang menggunakan prosedur

acak untuk mengalokasikan contoh pada kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol (Bisma Murti 2003). Subyek penelitian adalah anak usia prasekolah (4-6

tahun) yang diberi suplemen vitamin B12 sebagai kelompok intervensi dan yang

diberi plasebo sebagai kelompok kontrol.

Penelitian dilakukan pada anak prasekolah di Taman Kanak-kanak (TK)

Al-Zahra Desa Ciherang Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor. Lokasi dipilih

secara pusposif berdasarkan pertimbangan bahwa anak-anak di TK tersebut

umumnya berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi menengah ke bawah.

Keadaan tersebut diperoleh dari hasil observasi terhadap gambaran umum kondisi

keluarga anak di TK Al-Zahra. Dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke

bawah kemungkinan konsumsi pangan hewani sebagai sumber vitamin B12 akan

rendah.

Penelitian dilakukan selama 12 bulan mulai bulan Juli 2006 sampai bulan

Juni 2007 mulai dari pengurusan ijin penelitian, persiapan bahan intervensi

(suplemen berupa sirup), ethical clerance, persiapan contoh, uji coba kuesioner

dan pemberian sirup vitamin B12 selama 6 bulan (24 minggu). Ethical clerance

dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta (Lampiran 1). Tahapan dan waktu

yang diperlukan untuk setiap kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 6.

Persiapan bahan intervensi dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan

dosis dan bentuk yang akan diberikan. Peneliti bersama pembimbing menetapkan

dosis vitamin B12 yang akan diberikan berdasarkan pertimbangan kecukupan

sesuai umur dan bioavailabilitas vitamin B12 pada pemberian secara oral menurut

Carmel R (2006) sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1, sehingga ditetapkan dosis

sebesar 10 μg/hari dalam bentuk sirup. Pemilihan suplemen dalam bentuk sirup

dengan pertimbangan bahwa untuk anak-anak lebih mudah diberikan

dibandingkan dengan bentuk lain seperti tablet atau kapsul, dan rasa yang dipilih

Page 69: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

adalah rasa strowberi yang umumnya disukai anak-anak. Pembuatan sirup sampai

pengemasan dalam botol berisi 90 ml dibantu oleh PT Kalbe Farma di Cikarang

Bekasi.

Tabel 6 Tahapan dan waktu kegiatan penelitian

Bulan ke No Jenis kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Ijin lokasi 2 Ethical clearance 3 Pembuatan suplemen Inform concent 4 Ujicoba kuesioner dan

alat ukur daya ingat

5 Pengumpulan data awal - Pemeriksaan kesehatan - Pengambilan darah - Pengukuran BB dan TB - Pengumpulan data

konsumsi pangan

6 Pemberian intervensi setiap hari

7 Pemantauan BB dan TB setiap bulan

8 Pengumpulan data akhir - Pemeriksaan kesehatan - Pengambilan darah - Pengukuran BB dan TB - Pengumpulan data

konsumsi pangan

Sosialisasi penelitian terhadap contoh diawali dengan melakukan

pertemuan dengan orang tua (umumnya diwakili ibu atau nenek). Dalam

pertemuan dengan orang tua dijelaskan tujuan kegiatan yang akan melibatkan

anak-anak selama 6 bulan meliputi kesediaan anak untuk meminum sirup setiap

hari dan akan diperiksa kesehatannya termasuk pengambilan darah sebelum dan

sesudah mengikuti kegiatan selama 6 bulan. Selanjutnya bila orang tua menyetujui

dilakukan penandatanganan inform concent (Lampiran 2).

Page 70: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tahap selanjutnya pengumpulan data awal (base line data) dilakukan

wawancara dengan ibu atau nenek atau pengasuh anak untuk kebiasaan makan

dan konsumsi pangan. Pemeriksaan kesehatan anak sekaligus pengambilan darah

dilakukan pada tanggal 14 Desember 2006 bertempat di Taman kanak-kanak Al-

Zahra. Setelah pemberian intervensi suplemen vitamin B12 selama 6 bulan (24

minggu) dilakukan pengumpulan data akhir (endline) meliputi konsumsi makan

anak, pemeriksaan kesehatan serta pengambilan darah. Pemeriksaan kesehatan

dan pengambilan darah dilakukan pada tanggal 14 Juni 2007.

Contoh dan Tehnik Penarikan Contoh Populasi adalah seluruh anak usia 4-6 tahun di Taman kanak-kanak Al-

Zahra Desa Ciherang Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor. Berdasarkan data

TK Al-Zahra jumlah murid pada bulan Desember 2006 sebanyak 40 orang.

Contoh merupakan bagian dari populasi, ukuran contoh ditentukan berdasarkan

hasil penelitian terhadap anak sekolah di Kenya (Siekmann JH et al. 2003). Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan plasma Vitamin B12 sebesar

89 ± 96 pg/mL pada kelompok intervensi dan -18 ± 88 pg/mL pada kelompok

kontrol. Dengan taraf nyata (α) = 0,05 (zα = 1.96) dan kekuatan uji (1-β) = 80 %

(z β = 0.84) maka ukuran contoh ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut

(WHO 1995) :

n = {(zα+z β)2 (σ1 2+ σ2 2)} / (d)2

Keterangan :

n = ukuran contoh

zα = sebaran normal pada taraf nyata 0,05 (selang kepercayaan 95 %) = 1,96

z β = sebaran normal dengan kekuatan uji 80 % = 0,84

σ1 = standar deviasi kadar vitamin B12 kelompok intervensi = 96 pg/mL

σ2 = standar deviasi kadar vitamin B12 kelompok kontrol = 88 pg/mL

d = perbedaan rata-rata kadar vitamin B12, sebesar 107 pg/mL

Sehingga jumah contoh minimal yang diperlukan adalah :

Page 71: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

n = {(1,96 + 0,84)2(962 + 882)} /(107)2

= 7,84 x (9216+7744)/11449

= 7,84 x 16960 / 11449

= 12

Dengan memperkirakan contoh drop out 20 % maka jumlah contoh

ditambah 4 orang untuk setiap kelompok menjadi 16 orang dan jumlah contoh

seluruhnya (2 kelompok) adalah 32 orang. Langkah-langkah penarikan contoh

dapat dilihat pada Gambar 8.

Kelompok I / intervensi

(mendapat sirup vit B12) (16 anak)

Kelompok II / kontrol

(Mendapat sirup plasebo) (16 anak)

Randomisasi

Taman Kanak-kanak Al-Zahra Desa

Ciherang Kecamatan Darmaga Bogor

Daftar anak usia 4-6 thn di TK Azzahra

(40 orang)

32 anak terpilih

Persyaratan: • Anak tdk sakit • Status gizi normal dan atau

kurang • Bersedia ikut sebagai suby

penelitian (orangtua menandatangani inform concent)

• Bersedia minum sirup selama ikut program

ek

Pertimbangan - Ada Kelompok

bermain anak - Sosek orang tua

menengah ke bawah - Jumlah anak usia 4-6

cukup untuk contoh yang diperlukan

Gambar 8 Langkah-langkah penentuan contoh

Page 72: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Pelaksanaan Intervensi

Anak prasekolah di TK Al-Zahra yang terpilih sebagai contoh dibagi

menjadi 2 kelompok secara random. Kelompok I (intervensi) diberikan intervensi

berupa suplemen sirup vitamin B12. Sedangkan kelompok II (kontrol) diberikan

sirup plasebo (sirup dengan bahan dasar sama dengan sirup vitamin B12 yaitu

sirup glukosa hanya tidak mengandung vitamin B12). Formula sirup vitamin B12

dan plasebo dirancang peneliti bersama pembimbing dengan mempertimbangkan

faktor kecukupan dan bioavailabilitas vitamin B12, kemudian dibuat dan dikemas

atas bantuan PT. Kalbe Farma Cikarang Indonesia. Rata-rata kebutuhan sehari

untuk anak usia prasekolah (4-6 tahun) sebesar 1.2 μg/hari (Setiawan B &

Rahayuningsih S 2004), sedangkan bioavailabilitas vitamin B12 tergantung pada

berapa banyak vitamin B12 yang dipisahkan dari pangan oleh pepsin dan enzim

lambung lainnya, serta kemampuan intrinsic faktor (IF) sebagai penghubung

dalam sistem penyerapan. Menurut Carmel R (2006) sebagaimana dijelaskan

pada Tabel 1 bahwa jumlah optimum suplemen vitamin B12 yang diberikan

secara oral dapat diserap melalui ikatan intrinsic factor (penyerapan secara normal

1.4-1.6 μg) dengan dosis 5-10 μg/hari. Dengan mempertimbangkan faktor

kebutuhan anak usia 4-6 tahun (1.2 μg/hari) dan faktor bioavailabilitas suplemen

maka peneliti beserta pembimbing menetapkan dosis vitamin B12 yang diberikan

sebesar 10 μg/hari dalam 2.5 ml sirup (diberikan satu kali sehari sebanyak 2.5 ml).

Sirup dikemas dalam botol berwarna gelap (coklat) berisi 90 ml.

Pemberian sirup kepada anak dilakukan setiap hari selama 6 bulan (24

minggu) atau 7 hari dalam seminggu Setiap minggu diberikan 5 hari di sekolah

(Senin sampai Jumat) oleh peneliti dan 2 hari di rumah (Sabtu dan Minggu)

dititipkan peneliti pada ibu. Selama pemberian intervensi berlangsung stok

suplemen disimpan oleh peneliti di dalam lemari es dan dikeluarkan sesuai

kebutuhan. Sirup yang diberikan di sekolah disimpan di sekolah dan ditambah bila

habis, sedangkan untuk yang diberikan di rumah diberikan pada ibu atau nenek

(yang mengasuh anak) dan disimpan di rumah. Pada waktu memberikan sirup

pada ibu peneliti menjelaskan bahwa sirup harus disimpan di tempat yang tidak

terkena sinar atau panas dan lebih baik disimpan di lemari es bila ada.. Untuk

Page 73: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

memudahkan pemberian dan pengontrolan setiap anak disiapkan satu botol sirup

dengan memberi label nama pada setiap botol dan satu sendok takar ukuran 2.5

ml, satu botol untuk diberikan di sekolah dan satu botol untuk di rumah. Dengan

isi 90 ml per botol diperkirakan satu botol sirup cukup untuk 36 kali pemberian.

Bila sirup yang sudah habis peneliti kembali menyiapkan sirup yang sudah diberi

label nama anak, baik yang di sekolah maupun yang di rumah. Untuk menjaga

kesinambungan pemberian sirup di rumah, peneliti selalu mengingatkan anak

pada hari Jumat agar pada hari Sabtu dan Minggu anak minum sirup yang telah

disediakan di rumah. Selain itu setiap 2 minggu peneliti mendatangi responden di

rumah secara acak untuk mengetahui dan sekaligus mengingatkan pemberian

sirup di rumah.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan

sekunder. Data sekunder diperlukan dalam tahapan penentuan contoh, yang

meliputi data Taman Kanak-kanak dengan kondisi sosial ekonomi orang tua

menengah ke bawah dan jumlah anak di TK agar dapat memenuhi jumlah contoh

yang diperlukan.

Data primer terdiri dari data karakteristik sosial ekonomi orang tua (umur,

pendapatan, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran pangan dan nonpangan),

kebiasaan makan anak, konsumsi pangan dan gizi, berat badan dan tinggi badan

anak, kadar serum vitamin B12 anak, kadar hemoglobin (Hb), dan daya ingat

anak. Data sosial ekonomi orang tua diperoleh melalui wawancara langsung

dengan orang tua dan anak, menggunakan kuesioner. Kebiasaan makan anak

meliputi jenis pangan dan frekuaensi konsumsi setiap jenis pangan dan perkiraan

jumlah pangan yang dikonsumsi, diperoleh dengan metode semi quantitative food

frequency questionaire (semi FFQ) selama seminggu, diukur dua kali pada awal

dan akhir intervensi. Untuk mengetahui jumlah dan jenis pangan yang benar-

benar dikonsumsi anak dilakukan juga metode recall 24 jam, dan diukur 2 kali

pada awal dan akhir intervensi. Berat badan diukur dengan timbangan injak

dengan ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan diukur dengan microtoise dengan ketelitian

0,1 cm. Berat badan dan tinggi badan diukur pada awal sebelum pemberian

Page 74: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

intervensi dan setiap bulan selama 6 bulan intervensi sehingga data berat badan

dan tinggi badan diukur 7 kali.

Data tentang jenis penyakit diperoleh dari pemeriksaan dokter pada waktu

awal dan akhir intervensi. Setiap jenis penyakit diberi skor berdasarkan risiko

penyakit terhadap kesehatan anak yang disebut dengan skor kesakitan atau skor

morbiditas. Pemberian skor didasarkan pada diskusi peneliti dengan dokter yang

memeriksa kesehatan contoh. Pemeriksaan dokter ini sekaligus bertujuan untuk

menentukan apakah contoh terpilih bebas dari penyakit kronis sehingga contoh

layak untuk mengikuti program intervensi mulai dari pengambilan darah dan

menerima suplemen vitamin B12 selama 6 bulan (24 minggu).

Serum vitamin B12 anak ditentukan dengan mengukur kadar vitamin B12

dalam serum dengan metode AxSYM yang dikembangkan oleh Abbott

Laboratories (2005) juga dilakukan dua kali sebelum dan sesudah intervensi pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol (metode dan prosedur analisis pada

Lampiran 3). Sedangkan kadar hemoglobin darah diukur dengan metode

‘cyanmethemoglobin’ dan diukur dua kali pada awal dan akhir intervensi.

Daya ingat anak diukur dengan metode ‘mengingat gambar’ dengan

menyebutkan obyek gambar apa saja yang dilihat anak pada gambar yang

ditunjukkan selama 0.5 menit. Kemudian gambar ditutup dan anak langsung

disuruh untuk menyebutkan obyek gambar apa saja yang baru diperlihatkan .

Setiap obyek gambar yang dapat disebutkan anak dicatat dan diberi skor.

Pemberian skor dirancang peneliti dengan pembimbing berdasarkan besar

kecilnya gambar, dengan asumsi bahwa ukuran obyek dalam gambar berpengaruh

pada kemudahan anak untuk melihat dan mengingat gambar. Sebelum penentuan

gambar yang akan digunakan dalam penilaian daya ingat, sebagai upaya validasi

terhadap kebenaran hasil tes terlebih dahulu dilakukan uji tentang pemahaman

anak terhadap beberapa obyek gambar. Gambar terdiri dari beberapa obyek yang

biasanya ditemukan di lingkungan rumah atau sekolah dan ditunjukkan satu

persatu kemudian anak diminta untuk menyebut nama gambar yang sedang

ditunjukkan. Dari hasil tes terhadap kemampuan mengenal obyek gambar semua

anak dapat mengenal gambar dan menyebutnya dengan sebutan yang sama,

misalnya untuk gambar bola semua anak yang ditanya menyebutnya bola,

Page 75: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

demikian juga untuk gambar yang lain. Selanjutnya dirancang suatu gambar

berupa gambaran lingkungan rumah dengan berbagai obyek (Lampiran 4).

Pengumpulan data daya ingat terhadap gambar dilakukan dua kali yaitu awal dan

akhir intervensi pada semua contoh kelompok intervensi maupun kelompok

kontrol.

Untuk lebih jelas aspek yang diteliti beserta peubah dan cara

pengukurannya dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Aspek, peubah dan cara pengukuran

Aspek Peubah Cara pengumpulan

Karakteristik keluarga

Umur ayah/ibu, umur anak, pendidikan ayah/ibu, pekerjaan ayah/ibu, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga, pengeluaran pangan keluarga

Wawancara dengan ibu atau ayah, menggunakan kuesioner

Kebiasaan makan anak

Kebiasaan konsumsi pangan

Wawancara tentang jenis, frekuensi dan perkiraan jumlah pangan yang dimakan anak dengan metode semi quantitative Food Frequency Questionaire (semi FFQ) selama seminggu

Konsumsi pangan dan gizi

Konsumsi pangan Diperoleh dari hasil wawancara dengan ibu atau pengasuh anak, dengan metode recall 24 jam dilakukan 2 kali pada awal dan akhir intervensi

Keadaan kesehatan

Pemeriksaan kesehatan oleh dokter, dilakukan 2 kali pada awal dan akhir intervensi

Kesehatan anak dan Biokimia darah

Serum vitamin B12

Kadar vitamin B12 serum ditentukan dengan AxSYM system (Abbott Laboratories USA 2005) Pengukuran dilakukan 2 kali pada awal dan akhir intervensi

Page 76: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Kadar Hemoglobin (Hb)

Kadar Hb diukur dengan metode “cyanmethemoglobyn” juga diukur 2 kali pada awal dan akhir intervensi

Kognitif Daya Ingat

Daya ingat diukur dengan metode mengingat gambar dan pemberian skor pada setiap gambar, dilakukan 2 kali pada awal dan akhir intervensi

Berat Badan (BB) Penimbangan anak dilakukan di sekolah, pada awal intervensi dan setiap bulan selama 6 bulan intervensi (alat : timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg)

Status gizi

Tinggi Badan (TB) Pengukuran langsung pada anak dilakukan pada awal intervensi dan setiap bulan selama 6 bulan intervensi (alat : microtoise dengan ketelitian 0,1 cm).

Penyakit Skor morbiditas Diukur dengan pemberian skor pada jenis penyakit yang diderita anak melalui pemeriksaan dokter, dilakukan 2 kali pada awal sebelum intervensi dan akhir intervensi

Validitas dan Kontrol Kualitas Data

Untuk menjamin validitas internal data, maka dalam pengumpulan data

dilakukan:

1 Wawancara untuk kuesioner karakteristik keluarga, kebiasaan makan dan

konsumsi pangan dilakukan oleh peneliti.

2 Uji coba kuesioner dilakukan pada 3 orang ibu yang mempunyai anak usia

prasekolah dan sekolah di Taman Kanak-kanak. Uji coba dilakukan untuk

mengetahui lamanya pengisian kuesioner dan untuk mengetahui apakah

pertanyaan yang diajukan dapat dimengerti dan dijawab oleh ibu.

3 Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan oleh peneliti dan

menggunakan alat yang sama pada setiap pengukuran selama penelitian dan

ditera (dinolkan setiap akan mengukur).

4 Pemeriksaan kesehatan anak dilakukan oleh dokter Puskesmas Ciherang.

Pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang sama pada awal dan akhir intervensi.

Page 77: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

5 Pengambilan darah dilakukan oleh tenaga profesional yaitu laboran yang

bertugas di Laboratorium Rumah Sakit PMI Bogor.

6 Gambar yang digunakan untuk pengukuran daya ingat dirancang mulai dari

tahap tes kemampuan anak untuk mengenal dan menyebut nama-nama benda

yang ditunjukkan, dimaksudkan untuk meminimalkan bias dengan

menyamakan persepsi anak terhadap setiap obyek dalam gambar. Setelah

gambar dibuat dan sebelum digunakan dilakukan lagi ujicoba pada anak-anak

diluar responden terpilih.

Sedangkan untuk kontrol kualitas data dilakukan dengan cara :

1 Meneliti kembali kusioner yang sudah diisi saat wawancara

2 Memperbaiki data yang kurang akurat dengan menanyakan kembali pada

responden

3 Data yang sudah dientry kemudian dicek ulang dan bila terdapat kesalahan

diperbaiki sesuai dengan yang tercantum di kusioner

Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh selama penelitian diolah menggunakan program

Microsoft Excel dan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 13.

Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahap antara lain : editing, coding,

entry, cleaning, tabulasi data dan analisis statistik.

Data karakteristik sosial ekonomi keluarga yeng meliputi umur ayah dan

ibu, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga

(pendapatan perkapita dalam keluarga), pengeluaran keluarga untuk pangan dan

nonpangan, dan kebiasaan makan anak ditampilkan secara deskriptip (nilai rata-

rata dan standar deviasi). Demikian juga untuk data kebiasaan makan anak yang

diperoleh dari metode semi FFQ, dikelompokkan menurut jenis pangan dan

perkiraan jumlah yang dimakan perhari. Konsumsi gizi dihitung berdasarkan

kandungan zat gizi meliputi energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A,

vitamin C, vitamin B12, asam folat, kalsium, pospor dan zat besi. dalam pangan

yang diperoleh dari recall 24 jam dan semi FFQ, menggunakan program Food

processor. Keadaan kesehatan ditentukan dari hasil pemeriksaan dokter dengan

Page 78: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

kriteria sehat dan ada penyakit (jenis penyakit disebutkan). Berdasarkan keadaan

kesehatan ditentukan skor morbiditas berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan

dokter yang memeriksa contoh dan didasarkan pada berat atau ringannya penyakit

serta kemungkinan pengaruhnya terhadap gangguan pencernaan dan penyerapan

zat gizi. Penentuan skor sebagai berikut : batuk pilek (skor 50), demam (skor 50),

dermatitis (skor 10), telinga atau crumen telinga (skor 10), dan diare (skor 80).

Status vitamin B12 ditentukan berdasarkan kadar vitamin B12 serum

(Herbert V 1996; Sauberlich HE 1999; Siekmann JH el al 2003; Gibson 2005).

sebagai berikut :

• Defisiensi : serum vitamin B12 < 300 pg/ml

• Normal : serum vitamin B12 ≥ 300 pg/ml

Status anemia didasarkan pada kadar hemoglobin (Hb) berdasarkan

kategori yang dibuat Depkes RI (2003) dan Sauberlich HE (1999 untuk anak

prasekolah (usia 4-6 tahun) :

• Anemia : kadar Hb < 11 g/dl

• Normal : kadar Hb ≥ 11 g/dl

Status gizi antropometri ditentukan berdasarkan hasil perhitungan Z-skor

untuk indeks BB/U dan TB/U Z-skor dihitung dengan menggunakan program

Nutrisurvey dan dikategorikan menggunakan baku rujukan NCHS-WHO (WHO

1995). Kategori status gizi sebagai berikut :

Untuk indeks BB/U :

Gizi buruk : Z-skor < -3

Gizi kurang (underweigth) : - 3 ≤ Z-skor < -2

Gizi Baik (Normal) : - 2 ≤ Z-skor ≤ 2

Gizi lebih : Z-skor ≥ 2

Untuk indeks TB/U :

Pendek (stunted) : Z-skor ≤ - 2

Normal : Z-skor > - 2

Penilaian daya ingat dilakukan dengan memberi skor pada setiap jawaban

yang benar dari hasil mengingat kembali obyek dalam gambar yang diperlihatkan

sebelumnya. Pemberian skor ditentukan oleh peneliti dengan pembimbing yang

Page 79: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

didasarkan pada besar kecilnya objek dalam gambar. Penetuan skor dapat dilihat

pada Tabel 8 berikut ini.

Tabel 8. Penentuan skor ingatan berdasarkan jenis gambar

Jenis obyek Gambar Skor

masing-masing Besar 1. Rumah

2. Tanaman (Pohon) 3

Sedang 1. Pohon pisang, pepaya, talas 2. Sepeda 3. Bunga 4. Pintu

5

Kecil 1. Ayam 2. Bebek 3. Sapu 4. Pengki 5. Bola 6. Antene TV 7. Baju 8. Kran air

7

Sangat kecil 1. Kupu-kupu 2. Anak ayam 3. Sepatu 4. Sandal 5. Botol 6. Kucing 7. Lampu

9

Uji statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian dan jenis

data pada setiap variabel yang diukur. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

yang signifikan pada kedua kelompok (perlakuan dan kontrol) dilakukan uji beda

terhadap rata-rata setiap peubah yang diuji dengan menggunakan analisis uji beda

Independent-Samples T Test, uji beda rata-rata Compare Means Independent-

Samples T Test bila data menyebar normal atau uji beda median dengan analisis

Nonparametric Test 2 Independent Samples (Uji Mann-Whiney) bila data tidak

menyebar normal. Untuk menganalisis faktor risiko terjadinya defisiensi vitamin

B12 digunakan analisis faktor Discriminant Test dengan memasukkan faktor-

faktor yang diduga berpengaruh terhadap kadar serum vitamin B12 sebagai hasil

tinjauan teoritis, hanya dilakukan untuk data awal penelitian (Mario TP &

Sujarweni VW 2006).

Page 80: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian

suplemen vitamin B12 terhadap daya ingat. (Uyanto SS 2006), dengan model

regresi sebagai berikut :

Л Log ( Л ) = ln ---------- = β0 + βx 1 – Л exp (β 0 + β x)

Л = ---------------------- 1 + exp (β0 + βx)

Keterangan :

Л = Probabilitas bahwa daya ingat mempunyai respon =1 (diatas skor rata-

rata) dari respon regresi logistik biner yang mempunyai nilai

0 (dibawah skor rata-rata) dan 1 (diatas skor rata-rata)

x = prediktor yaitu suplemen B12 (0=kontrol, 1=Perlakuan)

β0 = Konstanta

β = Koefisien regresi untuk peubah x

Page 81: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Contoh Selama pemberian intervensi vitamin B12 dinyatakan 3 orang contoh drop

out dengan alasan berhenti dan pindah sekolah dengan rincian 1 orang dari

kelompok perlakuan dan 2 orang dari kelompok kontrol. Oleh karena itu jumlah

contoh yang dapat dianalisis 15 orang pada kelompok intervensi dan 14 orang

kelompok kontrol. Karakteristik contoh yang diperoleh dari data awal (baseline)

digambarkan melalui beberapa peubah yang berkaitan langsung dengan contoh

atau merupakan aspek sosial ekonomi keluarga seperti jumlah anggota keluarga,

urutan anak, umur anak, umur ayah, umur ibu, pendidikan ayah, pendidikan ibu,

pekerjaan, pendapatan, pengeluaran untuk pangan dan nonpangan, keadaan rumah

dan sarana kesehatan, serta keadaan kesehatan contoh.

Jumlah Anggota keluarga Sebanyak 53.3 persen kelompok intervensi mempunyai anggota keluarga

5-6 orang, sementara pada kelompok kontrol sebagian besar (78.6 %) mempunyai

anggota keluarga kurang atau sama dengan 4 orang. Namun secara keseluruhan

jumlah anggota keluarga contoh sebagian besar (62.1 %) 4 orang, dengan rata-rata

4.3±1.2 orang (Tabel 9). Hasil uji beda menunjukkan tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p > 0.05).

Tabel 9 Distribusi jumlah anggota keluarga contoh berdasarkan

kelompok perlakuan

Intervensi Kontrol Total Jumlah anggota keluarga n % n % n %

Sig.

≤ 4 7 46.7 11 78.6 18 62.1 5-6 8 53.3 3 21.4 11 37.9

Total 15 100.0 14 100.0 29 100.0 Rata-rata±SD 4.7±1.2 3.9±1.1 4.3±1.2 0.089

Urutan Anak Dalam Keluarga Urutan anak dalam keluarga bervariasi dari urutan ke-1 sampai ke-4 baik

pada kelompok intervensi maupuk kelompok kontrol. Secara keseluruhan jumlah

Page 82: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

paling banyak terdapat pada urutan ke-1 yaitu sebesar 48.3 % (Tabel 10). Sesuai

dengan jumlah anggota keluarga yang umumnya 3 atau 4, urutan anak ke-1

memberi kemungkinan yang lebih baik untuk anak memperoleh perhatian dari

orang tua terutama tentang makanan. Hasil uji beda menunjukkan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol

(p > 0.05).

Tabel 10 Distribusi urutan anak dalam keluarga berdasarkan kelompok perlakuan

Intervensi Kontrol Total Sig. Urutan anak n % n % n %

1 5 33.3 9 64.4 14 48.3 2 2 13.3 3 21.4 5 17.3 3 5 33.3 1 7.1 6 20.7 4 3 20.1 1 7.1 4 26.7

Total 15 100.0 14 100.0 29 100.0 Rata-rata±SD 2.4±1.2 1.6±0.9 2.0±1.1 0.052

Umur Anak dan Orangtua Pada Tabel 11 dapat dilihat rata-rata umur anak (contoh) dan rata-rata

umur ayah dan ibu. Rata-rata umur anak 60.5±7.1 bulan pada kelompok

intervensi dan 62.6±7.5 bulan pada leompok kontrol. Hasil uji beda menunjukkan

tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata umur pada kedua kelompok (p >

0.05). Rata-rata umur ayah 38.3±5.2 tahun pada kelompok intervensi dan

35.6±5.7 pada kelompok kontrol. Rata-rata umur ibu 33.1±5.7 tahun dan 30.6±4.2

tahun pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa umur ayah dan ibu

masih dalam usia produktif. Hasil uji beda menunjukkan tidak terdapat perbedaan

yang signifikan rata-rata umur ayah maupun ibu pada kedua kelompok (p > 0.05).

Tabel 11 Rata-rata umur ayah dan ibu berdasarkan

kelompok perlakuan

Intervensi Kontrol Total Umur Rata-rata SD Rata-rata SD Rata-rata SD

Sig.

Anak (bulan) 60.5 7.1 62.6 7.5 61.5 7.2 0.075 Ayah (tahun) 38.3 5.2 35.6 5.7 37.0 5.6 0.180 Ibu (tahun) 33.1 5.7 30.6 4.2 31.9 5.1 0.220

Page 83: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Pendidikan Ayah dan Ibu

Secara umum pendidikan ayah dan ibu sudah cukup baik yaitu 51.7 %

ayah dan 41.4 % ibu mencapai pendidikan SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat

Atas) seperti SMA, SMEA dan STM, bahkan ada sebagian kecil yang mencapai

perguruan tinggi (Akademi atau D3 dan sarjana) yaitu 13.8 % ayah dan 6.9 % ibu

(Tabel 12). Sebaran untuk tingkat pendidikan SLTA pada kelompok kontrol dan

intervensi hampir sama yaitu masing-masing 50.0 % dan 53.3 %. Sementara itu

masih ada orang tua contoh yang berpendidikan SD (sekolah dasar) namun

seluruhnya tamat yaitu 17.2 % ayah dan 24.1 % ibu. Berdasarkan rata-rata

lamanya tahun pendidikan ayah dan ibu, hasil uji beda menunjukkan tidak

terdapat perbedaan yang sigifikan antara kelompok intervensi dan kelompok

kontrol (p > 0.05). Dilihat dari tingkat pendidikan orang tua (ayah dan ibu) yang

sudah cukup baik, diharapkan pengetahuan gizi dan kesehatan khususnya yang

berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak juga akan baik. Sesuai

dengan berbagai hasil penelitian yang mengemukakan bahwa ada hubungan yang

positif antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan gizi dan kesehatan, yaitu

semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik pengetahunnnya.

Tabel 12 Distribusi pendidikan ayah dan ibu contoh berdasarkan

kelompok perlakuan

Intervensi Kontrol Total Pendidikan n % n % n %

Sig. Ayah SD 1 6.7 4 28.6 5 17.2 SLTP 4 26.7 1 7.1 5 17.2 SLTA 8 53.3 7 50.0 15 51.7 Perguruan Tinggi 2 13.3 2 14.3 4 13.8 Total 15 100.0 14 100.0 29 100.0 Rata-rata±SD (tahun) 11.2±2.4 10.5±3.3 10.9±2.8 0.670

Ibu SD 3 20.0 4 28.6 7 24.1 SMP 5 33.3 3 21.4 8 27.6 SMA 6 40.0 6 42.9 12 41.4 Perguruan Tinggi 1 6.7 1 7.1 2 6.9 Total 15 100.0 14 100.0 29 100.0 Rata-rata±SD (tahun) 10.0±2.7 9.9±3.0 9.9±2.8 0.926

Page 84: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Pekerjaan Ayah dan Ibu

Pekerjaan ayah dan ibu bervariasi mulai dari buruh tani, buruh pabrik,

supir angkot, dagang, karyawan swasta dan pegawai negeri sipil (Tabel 13).

Pekerjaan ayah sebagian besar karyawan swasta dan dagang (55.2%), sedangkan

ibu sebagian besar tidak bekerja dan lebih berperan sebagai ibu rumah tangga

(79.3%).

Tabel 13 Distribusi pekerjaan ayah dan ibu contoh berdasarkan kelompok perlakuan

Intervensi Kontrol Total Jenis pekerjaan n % n % n %

PNS 0 0 1 7.1 1 3.4 Supir 3 20.0 3 21.4 6 20.7 Swasta, dagang 9 60.0 7 50.0 16 55.2

Ayah

Buruh (tani, pabrik, cuci) 3 20.0 3 21.4 6 24.1 Tidak bekerja 12 80.0 11 78.6 23 79.3 Swasta, dagang 3 20.0 2 14.3 5 17.2

Ibu

Buruh (tani, pabrik, cuci) 0 0.0 1 7.1 1 3.4

Pekerjaan ayah sebagai supir umumnya adalah supir angkutan kota, yang

mereka bukan pemilik sehingga setiap hari harus menyetor hasil yang mereka

peroleh kepada pemilik kenderaan, sisanya merupakan pendapatan mereka setiap

hari. Karyawan swasta yang dimaksudkan adalah mereka bekerja pada suatu

badan usaha seperti asuransi, hotel, jasa dan usaha dagang. Sedangkan untuk

buruh terdiri dari buruh pabrik seperti pabrik garmen di daerah Darmaga, dan

buruh tani biasanya berupa buruh harian di sawah dan ladang yang besifat

insidentil atau musiman.

Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga

Rata-rata pendapatan merupakan rata-rata pendapatan perkapita per bulan

dalam keluarga sebesar Rp 238900±105200 pada kelompok intervensi dan Rp

215300±87000 pada kelompok kontrol (Tabel 14). Sedangkan pengeluaran

pangan dinyatakan dalam rata-rata persen pengeluaran pangan keluarga untuk

pangan dan nonpangan. Rata-rata pengeluaran pangan 66,5±18.0 % pada

Page 85: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

kelompok intervensi dan 67.0±17.4 % pada kelompok kontrol. Sedangkan rata-

rata pengelurana nonpangan 33.5±18.0 % untuk kelompok intervensi dan

32.9±17.4 % untuk kelompok kontrol. Bila dibandingkan dengan rata-rata

pengeluaran pangan di Kabupaten Bogor, rata-rata pengeluaran pangan pada

keluarga contoh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran pangan

Kabupaten Bogor yaitu 50.59 % (BPS Jawa Barat 2007). Hasil uji beda

menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol untuk pendapatan maupun pengeluaran pangan dan nonpangan

(p > 0.05).

Tabel 14 Rata-rata pendapatan dan pengeluaran berdasarkan

kelompok perlakuan

Intervensi Kontrol Total Peubah Rata-rata

SD Rata-rata SD Rata-rata SD Sig.

Pendapatan (rupiah)

238.889 105.239 215.298 87.033 227.500 95.908,4 0.498

Pengeluaran pangan (%)

66.5 18.0 67.0 17.4 66.8 17.4 0.878

Pengeluaran nonpangan (%)

33.5 18.0 32.9 17.4 33.2 17.4 0.878

Keadaan Kesehatan Contoh

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter terhadap kesehatan contoh

umumnya dinyatakan sehat dan hanya ada beberapa anak yang mengalami

gannguan kesehatn ringan seperti batuk dan pilek, dermatitis, crumen pada

telinga, dan gejala anemia ringan. Karena secara keseluruhan gangguan kesehatan

tersebut terjadi pada tahap yang ringan, seluruh contoh terpilih dinyatakan oleh

dokter dapat mengikuti program suplementasi vitamin B12, dengan catatan untuk

mencegah agar gangguan kesehatan tidak semakin berat, contoh yang mengalami

gangguan kesehatan langsung dirujuk dokter ke Puskesmas setempat untuk

memperoleh obat.

Setelah 6 bulan mengikuti program suplementasi vitamin B12, seluruh

contoh kembali diperiksa kesehatannya oleh dokter yang sama dengan

pemeriksaan awal. Umumnya contoh pada kelompok intervensi dan kelompok

Page 86: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

kontrol dinyatakan sehat walaupun sebagian kecil masih mengalami gangguan

ringan seperti dermatitis dan batuk pilek. Rata-rata skor morbiditas kelompok

kontrol lebih tinggi daripada kelompok intervensi, yaitu 30.71±27.59 pada

kelompok kontrol dan 26.67±23.50 pada kelompok intervensi. Namun hasil uji

beda terhadap rata-rata skor morbiditas menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol

(p > 0.05).

Lingkungan Tempat Tinggal Kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga contoh digambarkan dengan

beberapa aspek yang berkaitan dengan keadaan rumah dan hal-hal yang

merupakan sarana pendukung kesehatan. Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa tipe

rumah keluarga contoh umumnya permanen, dan hanya satu keluarga menempati

rumah semi permanen. Tipe rumah permanen merupakan tipe rumah yang

berdinding semen dan lantainya juga terbuat dari semen atau keramik. Rumah

yang ditempati keluarga sebagian besar merupakan rumah milik sendiri, 100 %

keluarga menggunakan listrik sebagai alat penerangan. Bahan bakar memasak

umumnya mengggunakan minyak tanah (96.6 %), sedangkan sumber air minum

sebanyak 82.8 % menggunakan air sumur. Tempat buang air besar sebagian besar

keluarga (70.0 %) sudah menggunakan septictank, namun masih ada keluarga

yang menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan dengan menyalurkan

buangan WC ke sungai, terutama keluarga rumahnya di pinggir sungai. Demikian

juga halnya dengan sampah, keluarga contoh masih ada yang membuang sampah

ke sungai sebanyak 27.6 %. Perilaku masyarakat yang menggunakan sungai

sebagai tempat pembuangan sampah ataupun kotoran dari rumah tangga

merupakan tindakan yang tidak baik karena dapat membuat lingkungan tercemar.

Bahkan masyarakat yang masih menggunakan sungai sebagai tempat mencuci dan

mandi berisiko terkena berbagai macam penyakit.

Page 87: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 15 Distribusi kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga contoh berdasarkan kelompok perlakuan

Intervensi (n=15)

Kontrol (n=14) Total (n=29) Keadaan Rumah dan sarana kesehatan

n % n % n % Tipe rumah

1. Permanen 2. Semi permanen

15 0

100.0 0.0

13 1

92.9 7.1

28 1

96.6 3.4

Kepemilikan rumah 1. Milik sendiri 2. Sewa 3. Orangtua

12 1 2

80.0 6.7 13.3

8 2 4

57.1 14.3 28.6

20 3 6

70.0 10.3 20.3

Penerangan 1. Listrik 2. Lampu minyak

15 0

100.0 0.0

14 0

100.0 0.0

29 0

100.0 0.0

Bahan bakar masak 1. Minyak tanah 2. Gas

14 1

93.3 6.7

14 0

100.0 0.0

28 1

96.6 3.4

Sumber air minum 1. PAM 2. Sumur

3

12

20.0 80.0

2 12

14.3 85.7

5 24

17.2 82.8

Tempat buang air besar 1.WC (ada septictank) 2.WC (buang ke

sungai)

11 4

73.3 26.7

9 5

64.3 35.7

20 9

70.0 30.0

Pembuangan sampah 1. Kebun 2. Bakar 3. Sungai

7 2 6

46.7 13.3 40.0

8 4 2

57.1 28.6 14.3

15 6 8

51.7 20.7 27.6

Konsumsi Pangan dan Gizi

Jenis dan Frekuensi Konsumsi Pangan

Jenis pangan yang dikonsumsi contoh tidak terlalu bervariasi. Pangan

sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi adalah nasi, mie instan dan roti. Nasi

dikonsumsi setiap hari oleh 93.3 % contoh pada kelompok intervensi dan 100.0 %

pada contoh kelompok kontrol (Tabel 16). Satu orang contoh pada kelompok

intervensi (6.7 %) tidak biasa mengkonsumsi nasi, dan sebagai penggantinya lebih

sering mengkonsumsi mie, roti atau gorengan seperti tempe dan bakwan.

Page 88: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 16 Distribusi frekuensi konsumsi pangan berdasarkan data semi FFQ awal intervensi menurut kelompok perlakuan

Frekuensi konsumsi (%)

Intervensi (n=15) Kontrol (n=14)

Jenis Pangan

≥1x /hr

2-3 x /mg

1x /mg

≤ 1 x /2mg

≥1x /hr

2-3 x /mg

1x /mg

≤ 1 x /2mg

Nasi 93.3 0.0 0.0 6.7 100.0 0.0 0.0 0.0 Mie 26.7 66.7 6.7 0.0 14.3 28.6 50.0 7.1 Roti 6.7 46.7 46.7 0.0 28.6 21.4 28.6 21.4 Telur 26.7 66.7 0.0 6.7 42.9 35.7 21.4 0.0 Daging sapi 0.0 6.7 13.3 80.0 0.0 7.1 0.0 92.9 Daging ayam 0.0 53.3 20.0 26.7 0.0 35.7 28.6 35.7 Ikan 0.0 13.3 46.7 40.0 0.0 7.1 28.6 64.3 Tahu 53.3 40.0 6.7 0.0 42.9 21.4 14.3 21.4 Tempe 46.7 33.3 6.7 13.3 21.4 21.4 21.4 35.8 Susu 46.7 20.0 13.3 20.0 57.1 7.1 7.1 28.7 Buah 0.0 0.0 66.7 33.3 0.0 14.3 50.0 35.7 Sayur 0.0 6.7 80.0 13.3 0.0 14.3 78.6 7.1

Pangan kelompok lauk sebagai sumber protein yang sering dikonsumsi

contoh adalah telur, tahu dan tempe. Sebesar 66.7 % contoh pada kelompok

intervensi mengkonsumsi telur 2 sampai tiga kali seminggu, bahkan 42.9 persen

dari kelompok kontrol mengkonsumsinya setiap hari. Tahu dan tempe sebagai

sumber protein nabati dikonsumsi setiap hari oleh kelompok intervensi sebesar

53.3 % dan 46.7 %. Sedangkan pada kelompok intervensi tahu dikonsumsi setiap

hari oleh 42,9 % dan tempe dikonsmsi 21,4 5 % contoh. Susu sebagai sumber

protein dan sebagai sumber beberapa vitamin dan mineral juga dikonsumsi setiap

hari oleh kelompok intervensi (46.7 %) dan pada kelompok kontrol (57.1 %).

Sedangkan untuk kelompok sayur dan buah umumnya dikonsumsi sekali

seminggu baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.

Kebiasaan Konsumsi Pangan

Jumlah pangan yang dikonsumsi hampir sama antara kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol baik pada awal maupun akhir intervensi. Nasi sebagai

pangan sumber karbohidrat merupakan makanan pokok yang dikonsumsi anak

setiap hari dengan rata-rata konsumsi 237.9 ± 72.7 gram per orang per hari.

Page 89: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Sumber karbohidrat selain nasi yang biasa dikonsumsi anak adalah mie dan roti.

Konsumsi pangan hewani juga relatif sama pada kedua kelompok. Telur

merupakan penyumbang terbesar untuk pangan hewani sementara daging sapi dan

ikan jarang dikonsumsi anak dan jumlahnya sangat sedikit (Tabel 17). Rendahnya

konsumsi pangan hewani diduga erat kaitannya dengan kemampuan daya beli

keluarga yang relatif masih rendah.

Jumlah telur yang dikonsumsi contoh lebih banyak dibanding dengan

daging sapi, ayam dan ikan sesuai dengan frekuensi konsumsi telur yang lebih

sering dikonsumsi dibanding pangan hewani lain. Hal ini kemungkinan

disebabkan harga telur yang relatif lebih murah dibanding pangan hewani lain,

dan juga mudah didapat di warung-warung di desa dan paling banyak. Tempe

sebagai sumber protein nabati juga merupakan sumber vitamin B12 yang baik,

namun konsumsi tempe pada anak prasekolah dalam penelitian ini masih rendah

yaitu sekitar 11 gram per orang per hari. Konsumsi tempe pada contoh penelitian

ini masih rendah bila dibandingkan dengan konsumsi rata-rata orang Indonesia

yaitu 17 gram per orang per hari (http://www.tempeh.info/). Dari hasil

wawancara dengan ibu tentang kebiasaan anak, umumnya anak tidak begitu suka

tempe dan bila anak mau makan tempe jumlahnya juga sedikit dibandingkan

dengan tahu yang lebih disukai dan lebih sering dikonsumsi anak.

Susu sebagai sumber protein dan sekaligus sumber vitamin termasuk

vitamin B12 ternyata tidak semua anak mengkonsumsinya, dengan alasan tidak

suka atau tidak ada uang untuk membeli susu. Jenis susu yang sering dikonsumsi

anak adalah susu kental manis dan susu bubuk Dancow atau Bendera. Buah-

buahan yang disukai dan sering dikonsumsi anak adalah semangka dan papaya

yang mereka beli dari pedagang eceran ( di gerobak dorong) atau di warung.

Sementara konsumsi sayuran masih sangat sedikit yaitu rata-rata konsumsi 4.1 ±

2.0 gram per hari dan sayur yang disukai umumnya bayam, sayur sop wortel dan

toge. Kesulitan makan sayur pada anak-anak usia prasekolah sudah menjadi

masalah yang sering dihadapi di masyarakat. Namun karena pada usia ini anak-

anak juga sangat membutuhkan berbagai zat gizi dan dari sumber yang beragam,

sebaiknya sebagai ibu atau pengasuh anak harus berusaha membiasakan makan

sayuran pada anak, mungkin dengan upaya pengolahan dan penyajian yang

Page 90: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

disesuaikan dengan kondisi anak. Ibu-ibu pada penelitian ini umumnya tidak

bekerja, bahkan hampir setiap hari menunggu anak di sekolah, seharusnya

mempunyai waktu yang cukup banyak untuk memperhatikan makanan anak.

Secara keseluruhan jumlah konsumsi pangan pada kedua kelompok relatif

sama, dapat dilihat dari hasil uji beda rata-rata konsumsi pangan pada kedua

kelompok yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p > 0.05).

Tabel 17 Rata-rata jumlah konsumsi pangan per hari berdasarkan

data semi FFQ menurut kelompok perlakuan

Konsumsi pangan (gram/hr) Jenis Pangan Intervensi

(n=15) Kontrol (n=14)

Total (n=29)

Sig.

Awal 1. Nasi 233.3±81.7 242.9±64.6 237.9±72.7 0.864 2. Mie 44.9±28.5 28.3±27.4 36.9±28.7 0.123 3. Roti 28.4±22.3 41.1±39.9 34.5±32.1 0.945 4. Tahu 20.3±10.8 15.6±13.4 18.0±12.1 0.220 5. Tempe 14.7±10.4 7.9±9.8 11.4±10.5 0.059 6. Susu 11.0±8.9 12.2±9.4 11.6±9.1 0.813 7. Pangan hewani 48.2±22.5 47.7±22.9 48.0±22.3 0.913

- Telur 24.4±16.5 28.9±19.3 26.6±17.7 0.773 - Daging sapi 0.9±2.1 0.8±2.2 0.8±2.1 0.216

- Ayam 16.4±.9.9 13.3±9.6 14.9±9.7 0.431 - Ikan 6.4±4.9 4.7±4.2 5.6±4.6 0.262 8. Buah-buahan 6.0±1.7 7.2±4.3 6.5±3.3 0.804 9. Sayuran 2.8±1.3 2.9±1.3 2.8±1.3 0.691

Akhir 1. Nasi 263.3±78.9 282.1±37.2 272.4±62.1 0.523 2. Mie 46.0±27.5 40.4±27.6 43.3±27.2 0.375 3. Roti 28.4±22.3 45.1±46.7 36.5±36.5 0.801 4. Tahu 20.3±10.8 16.2±12.7 18.3±11.7 0.238 5. Tempe 15.5±9.5 8.9±9.0 12.3±9.7 0.067 6. Susu 12.3±7.8 12.9±8.7 12.6±8.1 0.981 7. Pangan hewani 50.8±21.1 49.2±23.3 50.0±21.8 0.747

- Telur 26.6±15.3 30.2±18.3 28.3±16.6 0.781 - Daging sapi 1.4±2.0 0.9±1.2 1.2±1.7 0.384 - Ayam 16.4±9.9 13.3±9.6 14.9±9.7 0.431

- Ikan 6.4±4.9 4.7±4.2 5.6±4.6 0.262 8. Buah-buahan 9.2±4.8 8.9±4.3 9.1±4.5 0.657 9. Sayuran 4.2±2.2 3.9±1.8 4.1±2.0 0.719

Page 91: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Konsumsi dan Kecukupan Gizi

Konsumsi atau asupan (intake) energi dan zat gizi dalam penelitian ini

diperoleh dari dua metode pengukuran yaitu metode ”Recall 24 jam” dan metode

”Semi FFQ”, masing-masing ditampilkan pada Tabel 18 dan Tabel 19. Hasil

recall 24 jam pada Tabel 18 menunjukkan bahwa pada awal intervensi rata-rata

konsumsi energi pada kelompok intervensi (960.7±162.7 Kkal) lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata konsumsi energi kelompok kontrol (832.0±162.3

Kkal).

Tabel 18 Rata-rata konsumsi energi dan zat gizi per hari berdasarkan

data recall menurut kelompok perlakuan

Zat gizi Intervensi (n=15)

Kontrol (n=14)

Total

(n=29)

Sig.

Awal Energi (kkal) 960.7±162.7 832.0±162.3 898.6±172.5 0.045a

Protein (gram) 25.1±7.0 23.4±8.8 24.3±7.8 0.541 Lemak (gram) 31.7±9.2 26.7±11.3 29.3±10.4 0.138 Karbohidrat (gram) 142.6±32.0 124.2±27.2 133.7±30.7 0.106 Vitamin A (RE) 142.1±106.3 180.4±135.0 160.6±120.4 0.432 Vitamin C (mg) 11.4±18.7 19.6±19.8 15.3±19.4 0.111 Asam Folat (μg) 57.6±21.3 75.7±63.7 66.4±46.8 0.513 Vitamin B12 (μg) 0.58±0.26 0.55±0.35 0.56±0.30 0.896 Kalsium (mg) 161.6±93.9 185.5±105.0 173.2±98.3 0.727 Pospor (mg 358.7±109.7 339.4±108.2 349.4±107.5 0.727 Besi (mg) 3.2±1.5 3.4±1.5 3.3±1.5 0.600

Akhir Energi (kkal) 1039.3±155.7 941.3±112.0 992.0±142.9 0.036a

Protein (gram) 28.3±7.8 24.1±5.6 26.3±7.1 0.256 Lemak (gram) 37.8±9.5 34.0±10.0 36.0±9.8 0.458 Karbohidrat (gram) 142.1±27.4 131.1±18.8 136.8±23.9 0.407 Vitamin A (RE) 199.9±121.3 217.9±106.4 208.6±112.7 0.485 Vitamin C (mg) 19.2±23.8 32.4±26.9 25.6±25.8 0.111 Asam Folat (μg) 61.0±22.2 62.8±21.5 61.9±21.5 0.383 Vitamin B12 (μg) 0.69±0.28 0.74±0.20 0.72±0.24 0.760 Kalsium (mg) 172.8±96.2 181.9±75.8 177.2±85.6 0.965 Pospor (mg 389.0±99.5 338.5±120.2 364.6±111.0 0.295

Page 92: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Besi (mg) 3.4±1.5 3.5±1.0 3.4±1.3 0.913

a = berbeda nyata (p< 0.05)

Data recall menunjukkan bahwa setelah pemberian vitamin B12 selama 6

bulan, pada akhir intervensi terdapat peningkatan rata-rata konsumsi energi pada

kedua kelompok namun tetap lebih tinggi pada kelompok intervensi

(1039.3±155.7 Kkal) dari kelompok kontrol (941.3±112.0 Kkal). Sedangkan rata-

rata konsumsi zat gizi selain energi hampir sama pada kedua kelompok baik pada

awal maupun akhir intervensi. Secara umum tidak ada perbedaan konsumsi gizi

antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang dibuktikan dari hasil uji

beda bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok

(p > 0.05), kecuali pada konsumsi energi menunjukkan perbedaan yang signifikan

(p < 0.05) baik pada awal maupun akhir intervensi.

Tabel 19 Rata-rata konsumsi energi dan zat gizi per hari berdasarkan

data semi FFQ menurut kelompok perlakuan

Zat gizi Intervensi (n=15)

Kontrol (n=14)

Total

(n=29)

Sig.

Awal Energi (kkal) 810.9±156.4 893.6±154.3 850.8±158.3 0.190 Protein (gram) 26.1±4.7 26.1±5.8 26.1±5.1 0.678 Lemak (gram) 20.5±6.2 22.2±4.9 21.3±5.6 0.395 Karbohidrat (gram) 128.9±28.7 144.7±30.0 136.6±29.9 0.222 Vitamin A (RE) 122.8±73.7 163.6±63.0 142.5±70.6 0.045a

Vitamin C (mg) 14.8±11.9 17.9±8.0 16.3±10.1 0.275 Asam Folat (μg) 52.9±14.4 64.4±22.5 58.5±19.3 0.150 Vitamin B12 (μg) 0.51±0.21 0.52±0.25 0.52±0.23 0.896 Kalsium (mg) 109.9±45.0 122.0±50.4 115.8±47.2 0.793 Pospor (mg 331.5±69.5 367.65±84.3 348.9±77.8 0.176 Besi (mg) 3.3±1.1 3.6±1.0 3.5±1.1 0.556

Akhir Energi (kkal) 857.2±147.9 934.7±178.1 894.6±165.0 0.089

Protein (gram) 27.1±4.3 27.7±6.3 27.4±5.2 0.760 Lemak (gram) 20.7±5.9 22.4±4.7 21.6±5.4 0.256 Karbohidrat (gram) 138.6±28.2 159.7±23.2 148.8±27.6 0.050

Vitamin A (RE) 114.6±63.4 151.9±54.8 132.6±61.3 0.081

Vitamin C (mg) 13.4±7.7 17.7±7.9 15.5±7.9 0.190 Asam Folat (μg) 54.2±13.3 65.4±22.2 59.6±18.7 0.190 Vitamin B12 (μg) 0.53±0.19 0.49±0.23 0.51±0.20 0.458 Kalsium (mg) 115.3±41.0 123.9±40.7 119.4±40.3 0.743

Page 93: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Pospor (mg) 346.2±60.2 385.2±92.6 365.1±78.6 0.206 Besi (mg) 3.4±1.1 3.7±1.0 3.6±1.0 0.371

a = berbeda nyata (p< 0.05)

Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa rata-rata konsumsi energi dan zat gizi

yang merupakan hasil konsumsi dengan metode semi FFQ menunjukkan hasil

yang hampir sama dengan hasil recall 24 jam. Secara keseluruhan untuk total

contoh rata-rata konsumsi energi dan protein, lemak, karbohidrat, beberapa

vitamin dan mineral hampir sama kecuali vitamin A yang lebih tinggi pada hasil

recall. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil uji beda rata-rata konsumsi gizi antara

kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa pada awal

penelitian hanya konsumsi vitamin A yang berbeda signifikan (p = 0.045).

Sedangkan pada akhir intervensi tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk

semua konsumsi zat gizi (p > 0.05).

Tabel 20 Rata-rata kecukupan energi dan zat gizi per hari berdasarkan data recall 24 jam menurut kelompok perlakuan

Kecukupan ( % )

Intervensi (n=15) Kontrol (n=14) Total (n=29)

Zat gizi

Rata-rata SD Rata-rata SD Rata-rata SD Awal

Energi 61.9 10.5 53.7 10.5 58.0 11.1 Protein 64.4 18.0 60.1 22.6 62.3 20.1 Lemak 73.8 21.3 62.1 26.2 68.2 24.1 Karbohidrat 73.5 16.5 64.0 14.0 68.9 15.8 Vitamin A 31.6 23.6 40.1 30.0 35.7 26.8 Vitamin C 25.3 41.6 43.6 44.0 34.1 43.0 Asam Folat 28.8 10.6 37.9 31.8 33.2 23.4 Vitamin B12 48.0 21.7 46.0 29.1 47.0 25.1 Kalsium 32.3 18.8 37.1 21.0 34.6 19.7 Pospor 89.7 27.4 84.8 27.1 87.3 26.9 Besi 40.4 19.1 43.2 18.9 41.8 18.7

Akhir Energi 67.1 10.0 60.7 7.2 64.0 9.2 Protein 72.6 20.1 61.8 14.4 67.4 18.1 Lemak 87.9 22.2 79.1 23.2 83.6 22.7 Karbohidrat 73.3 14.0 67.6 9.7 70.5 12.3 Vitamin A 44.4 27.0 48.4 23.7 46.4 25.1

Page 94: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Vitamin C 42.7 53.0 72.1 59.7 56.9 57.3 Asam Folat 30.5 11.0 31.4 10.7 31.0 10.8 Vitamin B12 57.8 23.2 61.6 16.8 59.6 20.1 Kalsium 34.6 19.3 36.4 15.2 35.4 17.1 Pospor 97.2 24.9 84.6 30.1 91.1 27.7 Besi 42.6 18.6 43.7 12.5 43.1 15.7

Pada Tabel 20 dapat dilihat rata-rata kecukupan energi dan zat gizi yang

dihitung berdasarkan data recall 24 jam. Rata-rata kecukupan energi dan zat gizi

gizi masih cukup rendah yang dapat dilihat dari kecukupan pada hampir semua

zat gizi lebih kecil dari 70 persen kecuali kecukupan pospor. Bahkan beberapa zat

gizi berada pada tingkat kecukupan kurang dari 50 persen seperti vitamin A, asam

folat, kalsium dan zat besi. Demikian juga halnya dengan kecukupan gizi yang

dihitung berdasarkan hasil semi FFQ (Tabel 21) relatif sama dengan hasil recall

24 jam. Hampir semua zat gizi dan energi berada pada tingkat kecukupan yang

rendah (< 70 %) baik awal maupun pada akhir penelitian kecuali pospor.

Tabel 21 Rata-rata kecukupan energi dan zat gizi per hari berdasarkan data semi FFQ menurut kelompok perlakuan

Kecukupan ( % )

Intervensi (n=15) Kontrol (n=14) Total (n=29)

Zat gizi

Rata-rata SD Rata-rata SD Rata-rata SD Awal

Energi 52.3 10.1 57.6 10.0 54.9 10.2 Protein 67.0 12.0 67.1 14.8 67.1 13.2 Lemak 47.7 14.4 51.7 11.4 49.6 13.0 Karbohidrat 66.5 14.8 74.6 15.5 70.4 15.4 Vitamin A 27.3 16.4 36.3 14.0 31.7 15.7 Vitamin C 32.9 26.5 39.9 17.7 36.3 22.5 Asam Folat 26.5 7.2 32.2 11.2 29.2 9.7 Vitamin B12 42.6 17.9 43.3 21.1 43.0 19.1 Kalsium 22.0 9.0 24.4 10.1 23.2 9.4 Pospor 82.9 17.4 91.9 21.1 87.2 19.4 Besi 41.7 14.0 45.0 12.9 43.3 13.3

Akhir Energi 55.3 9.5 60.3 11.5 57.7 10.6 Protein 69.5 10.9 70.9 16.1 70.2 13.4 Lemak 48.2 13.9 52.2 10.9 50.1 12.5 Karbohidrat 71.4 14.5 82.3 12.0 76.7 14.2

Page 95: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Vitamin A 25.5 14.1 33.8 12.2 29.5 13.6 Vitamin C 29.7 17.1 39.3 17.5 34.4 17.7 Asam Folat 27.1 6.6 32.7 11.1 29.8 9.4 Vitamin B12 43.9 15.7 41.2 18.9 42.6 17.0 Kalsium 23.1 8.2 24.8 8.1 23.9 8.1 Pospor 96.6 15.0 96.3 23.1 91.3 19.7 Besi 42.6 13.6 46.5 12.4 44.5 12.9

Keadaan tingkat konsumsi yang rendah dalam penelitian ini sesuai dengan

kebiasaan makan anak pada usia ini yang umumnya sulit makan, porsinya sedikit

dan kurang bervariasi, bahkan sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral masih

banyak anak yang tidak menyukainya.

Rendahnya rata-rata konsumsi energi dan zat gizi pada contoh penelitian

ini merupakan gambaran sebagian anak usia prasekolah yang seharusnya sangat

membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan

serta kebutuhan untuk mempertahankan imunitas tubuh anak. Konsumsi gizi

yang rendah pada contoh seharusnya dapat diperbaiki mengingat sebagian besar

ibu tidak bekerja sehingga mempunyai waktu dan kesempatan memperhatikan

makanan anak. Beberapa jenis pangan yang relatif murah seperti tempe dan tahu

serta berbagai sayuran dapat diupayakan agar anak mau mengkonsumsinya

misalnya dengan pengolahan atau penyajian yang disesuaikan dengan selera anak.

Misalnya masih banyak anak-anak yang tidak suka tempe sementara harganya

relatif lebih murah dibandingkan dengan pangan hewani, maka perlu upaya

peningkatan konsumsi tempe misalnya dengan variasi pengolahan selain digoreng

yang selama ini sering dikonsumsi. Pengolahan dengan cara bacem (diberi

bumbu seperti bawang, ketumbar, gula merah, asam dan kecap) merupakan

alternatif yang baik karena selain terasa bumbunya juga ternyata

kandungan vitamin B12nya lebih baik dibandingkan dengan digoreng

(http://www.tempeh.info).

Status Gizi

Hasil penilaian terhadap status gizi pada awal intervensi berdasarkan Z-

skor BB/U menunjukkan bahwa anak yang tergolong gizi kurang atau berat badan

rendah (underweight) 33.3 % pada kelompok intervensi dan 28.6 % pada

Page 96: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

kelompok kontrol (Tabel 22). Angka ini berada diatas rata-rata nasional prevalensi

gizi kurang pada balita yaitu 28.0 % pada tahun 2005 (Atmarita 2006). Status

gizi berdasarkan TB/U menunjukkan bahwa contoh yang tergolong pendek

(stunted) ditemukan 53.3 % pada kelompok intervensi dan 42.9 % pada kelompok

kontrol. Angka pada kelompok intervensi sedikit diatas rata-rata nasional yaitu

49.3 % pada balita (Depkes RI 2003).

Tabel 22 Sebaran status gizi contoh berdasarkan kelompok perlakuan

Intervensi Kontrol Total Status Gizi

n % n % n %

Awal

Gizi kurang 5 33.3 4 28.6 9 31.0 BB/U

Normal 10 66.7 10 71.4 20 69.0

Pendek 8 53.3 6 42.9 14 48.3 TB/U

Normal 7 46.7 8 57.1 15 51.7

Akhir

Gizi kurang 5 33.3 5 35.7 10 34.5 BB/U

Normal 10 67.7 9 64.3 19 65.5

Pendek 7 53.3 6 42.9 14 48.3 TB/U

Normal 8 46.7 8 57.1 15 51.7

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 9 persentase anak gizi kurang

(underweight) dan Gambar 10 persentase anak yang pendek (stunted) pada awal

dan akhir intervensi. Setelah pemberian suplemen vitamin B12 selama 6 bulan

persentase anak kurus pada kelompok perlakuan tetap seperti awal intervensi,

sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan. Hal ini dapat dijelaskan

bahwa berat badan anak tidak dipengaruhi secara langsung oleh asupan vitamin

B12, akan tetapi lebih dipengaruhi oleh asupan energi dan protein serta ada

tidaknya penyakit infeksi.

Page 97: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

31.0

28.6

33.3 34.535.7

33.3

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

Intervensi Kontrol Total

Giz

i kur

ang

(%)

AwalAkhir

Gambar 9 Persentase contoh yang gizi kurang (Underweight)

Demikian juga halnya dengan persentase anak pendek (stunted) baik pada

kelompok perlakuan maupun pada kelompok kontrol tidak terjadi perubahan. Hal

ini menunjukkan bahwa walaupun terjadi pertambahan tinggi badan selama 6

bulan, karena perubahannya kecil sehingga tidak dapat merubah status gizi anak

ke kategori yang lebih baik.

48.3

53.3

42.9

53.3

48.3

42.9

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

Intervensi Kontrol Total

Stu

nted

(%)

AwalAkhir

Gambar 10 Persentase contoh yang pendek (Stunted)

Page 98: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada status

gizi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada awal dan akhir penelitian

dapat dilihat dari uji beda terhadap Z-skor (Tabel 23). Rata-rata Z-skor BB/U

pada kelompok perlakuan hampir sama dengan kelompok kontrol. Z-skor TB/U

pada kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Namun hasil uji beda Z-skor untuk kedua indeks BB/U dan TB/U menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol pada awal maupun akhir intervensi (p> 0.05).

Tabel 23 Rata-rata Z-skor untuk indeks BB/U dan TB/U

Indikator Perlakuan (n=15)

Kontrol (n=14)

Total (n=29)

Sig.

Awal -1.10±1.43 -1.11±1.00 -1.10±1.22 0.991 Akhir -1.21±1.41 -1.26±0.94 -1.24±1.19 0.906

BB/U

Sesilih -0.11±0.39 -0.16±0.43 -0.13±0.40 0.753 Awal -1.93±1.40 -1.59±1.03 -1.76±1.23 0.469 Akhir -1.82±1.43 -1.53±1.01 -1.67±1.23 0.544

TB/U

Selisih 0.11±0.14 0.06±0.18 0.09±0.16 0.376

Kecenderungan perubahan Z-skor setiap bulan untuk BB/U dapat dilihat

pada Gambar 11. Rata-rata Z-skor BB/U awal intervensi pada kelompok

perlakuan hampir sama dengan kelompok kontrol. Setelah satu bulan terjadi

penurunan pada kelompok perlakuan, namun selanjutnya mengalami kenaikan

sampai lebih tinggi dari kelompok kontrol di akhir intervensi. Sementara pada

kelompok kontrol terjadi kenaikan sampai bulan kedua dan menurun terus sampai

akhir intervensi. Sedangkan untuk rata-rata Z-skor TB/U pada kelompok

perlakuan lebih kecil dari kelompok kontrol setiap bulan selama intervnsi

(Gambar 12).

Page 99: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Gambar 11 Rata-rata Z-kor BB/U selama intervensi

-1.21

-1.25-1.16-1.26-1.23

-1.31

-1.10

-1.26

-1.19-1.08

-0.98-0.96-1.05

-1.11

-1.40

-1.20

-1.00

-0.80

-0.60

-0.40

-0.20

0.000 1 2 3 4 5 6

Z-S

kor

BB

/U

PerlakuanKontrol

intervensi

Bulan ke

Gambar 11 Rata-rata Z-skor BB/U selama intervensi

-1.93-1.83 -1.71 -1.73 -1.78 -1.8 -1.82

-1.63-1.55-1.55-1.52-1.52-1.54-1.59

-2.5

-2

-1.5

-1

-0.5

00 1 2 3 4 5 6

Bulan ke

Z-S

kor T

B/U

PerlakuanKontrol

intervensi

Gambar 12 Rata-rata Z-Skor TB/U selama intervensi

Pertambahan Berat Badan dan Tinggi Badan

Rata-rata pertambahan berat badan mempunyai pola yang berbeda antara

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan satu bulan

pertama terjadi penurunan berat badan sebesar 100 gram, namun bulan kedua

Page 100: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

sampai bulan keenam terjadi pertambahan berat badan kecuali bulan kelima berat

badan tetap seperti bulan sebelumnya. Pada kelompok kontrol bulan pertama

intervensi terjadi kenaikan berat badan dengan rata-rata pertambahan sebesar 357

gram, bulan kedua sampai ketiga masih terjadi kenaikan berat badan walaupun

pertambahannya semakin kecil, selanjutnya mulai bulan keempat sampai bulan

keenam terjadi penurunan berat badan (Gambar 13).

Rata-rata pertambahan berat badan selama 6 bulan hampir sama pada

kedua kelompok yaitu sebesar 634 gram pada kelompok perlakuan dan 653 gram

pada kelompok kontrol. Keadaan ini sesuai dengan pendapat Wardlaw G. et al

(1992) yang mengatakan bahwa pertambahan berat badan anak pada usia

prasekolah (4 – 6 tahun) sekitar 3 pon atau 1350 gram per tahun pada anak

perempuan dan sekitar 4 pon atau 1800 gram per tahun pada anak laki-laki.

Gambar 13 Rata-

-100

333

0

167

-36

167

67

357321

107

-71-35

-200

-100

0

100

200

300

400

1 2 3 4 5 6

Bulan ke

Per

ubah

an B

B (

gram

)

Perlakuan Kontrol

intervensi

Gambar 13 Rata-rata pertambahan berat badan selama intervensi

Rata-rata pertambahan tinggi badan setiap bulan juga mengalami kenaikan

dan penurunan pada kedua kelompok selama intervensi (Gambar 14). Rata-rata

pertambahan tinggi badan pada kelompok perlakuan menurun pada bulan kedua

sampai bulan keempat, akan tetapi setelah itu pada bulan kelima sampai bulan

keenam terjadi kenaikan pertambahan tinggi badan.

Page 101: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

0.8

0.23

0.57

0.390.5

0.75

0.5

0.54

0.39

0.5

0.75

0.57

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1 2 3 4 5 6

Bulan ke

Per

tam

baha

n TB

(cm

)

PerlakuanKontrol

intervensi

Gambar 14 Rata-rata pertambahan tinggi badan selama intervensi

Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata pertambahan tinggi badan

menurun setiap bulan kecuali bulan kelima terjadi kenaikan dan kembali menurun

pada bulan keenam. Namun secara keseluruhan rata-rata pertambahan tinggi

badan selama 6 bulan hampir sama yaitu 3.35 cm pada kelompok perlakuan dan

3.14 cm pada kelompok kontrol. Rata-rata pertambahan tinggi badan ini juga

tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Wardlaw, et al (1992) bahwa

pertambahan tinggi badan anak usia 4-6 tahun 2,5 inchi atau sekitar 6,3 cm per

tahun pada anak perempuan dan 3 inchi atau sekitar 7,5 cm per tahun pada anak

laki-laki.

Vitamin B12 Serum dan Status Vitamin B12 Kadar Vitamin B12 Serum

Rata-rata kadar vitamin B12 serum awal intervensi hampir sama pada

kedua kelompok yaitu 337.9 ± 62.8 pg/mL dan 350.4 ± 83.2 pg/mL masing-

masing untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol (Tabel 24). Hasil uji

beda menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua

kelompok di awal intervensi (p > 0.05). Setelah mendapat intervensi selama 6

Page 102: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

bulan rata-rata kadar vitamin B12 serum pada kelompok intervensi meningkat

sebesar 148.4 ± 110.9 pg/mL. Sedangkan pada kelompok kontrol hanya

meningkat sedikit (3.7 ± 12.8 pg/mL). Hasil ini sesuai dengan penelitian

Siekmann JH et al (2003) terhadap anak sekolah di Kenya yang menemukan

bahwa kelompok yang diberi makanan tambahan berupa susu selama 1 tahun

mengalami peningkatan kadar vitamin B12 plasma sebesar 89±96 pg/mL, dan

kelompok yang diberi daging mengalami peningkatan kadar vitamin B12 plasma

sebesar 66±89 pg/mL.

Tabel 24 Rata-rata kadar vitamin B12 serum

Kadar Vit B12 (pg/mL) Waktu pengukuran Intervensi

(n=15) Kontrol (n=14)

Total (n=29)

Sig.

Awal 337.9±62.8 350.4±83.2 343.9±72.3 0.965 Akhir 486.3±131.8 354.1±82.3 422.5±127.8 0.009a

Selisih 148.4±110.9 3.7±12.8 78.6±107.9 0.000a

a = berbeda nyata (p < 0.05)

Hasil uji beda menunjukkan bahwa pada akhir intervensi terdapat perbedaan kadar

vitamin B12 serum yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok

kontrol (p = 0.009) Perbedaan tersebut lebih diperjelas dengan hasil uji beda

terhadap selisih atau perubahan kadar vitamin B12 serum yang juga menunjukkan

perbedaan signifikan (p = 0.000).

Status Vitamin B12

Status vitamin B12 dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan kadar

vitamin B12 serum. Defisiensi vitamin B12 ditetapkan pada batas serum vitamin

B12 dibawah 300 pg/mL. Berdasarkan hasil pemeriksaan vitamin B12 serum

pada awal penelitian terdapat 26.7 % contoh kelompok intervensi yang mengalami

defisiensi vitamin B12 dan 21.4 % pada kelompok kontrol. Setelah pemberian

suplemen vitamin B12 selama 6 bulan, proporsi defisiensi vitamin B12 pada

kelompok perlakuan turun menjadi 0.0 %. Dengan kata lain tidak ada contoh pada

kelompok intervensi yang mengalami defisiensi vitamin B12 di akhir intervensi

(Gambar 15). Penurunan proporsi defisiensi vitamin B12 juga ditemukan pada

Page 103: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

penelitian Siekmann JH et al (2003) terhadap anak-anak sekolah di Kenya.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kelompok yang diberikan intervensi

makanan tambahan berupa daging (60-85 g/hr) mengalami penurunan prevalensi

defisiensi vitamin B12 sebesar 16 persen (80,7 % pada awal intervensi menjadi

64,1 % akhir itervensi). Demikian juga dengan kelompok yang diberi susu (200-

250 ml/hr) mengalami penurunan prevalensi defisiensi vitamin B12 sebesar 26

persen (71,6 % awal intervensi menjadi 45.1 % akhir intervensi).

Proporsi defisiensi vitamin B12 pada kelompok kontrol awal intervensi

sebesar 21.4 % mengalami peningkatan menjadi 28.6 % di akhir intervensi. Hal

ini berarti ditemukan contoh pada kelompok kontrol yang mengalami penurunan

serum vitamin B12 sampai dibawah batas normal pada akhir intervensi.

Penurunan serum vitamin B12 kemungkinan terjadi karena asupan vitamin B12

dari makanan pada seluruh contoh masih rendah ( < 70 % ) baik di awal maupun

akhir intervensi. Selain itu juga kecukupan zat gizi lain yang berperan dalam

mendukung penyerapan vitamin B12 seperti kalsium dan protein juga masih

rendah pada kelompok ini yaitu dibawah 70 % untuk protein bahkan dibawah

50 % untuk kalsium (Tabel 20 dan 21).

26.7

0

21.4

28.6

24.1

13.8

0

5

10

15

20

25

30

Def

isisne

si (

% )

Intervensi Kontrol Total

Awal Akhir

Gambar 15 Persentase contoh yang mengalami defisiensi vitamin B12

Page 104: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Faktor Risiko Defisiensi Vitamin B12 Berdasarkan kajian pustaka diduga faktor yang berperan dalam kejadian

defisiensi vitamin B12 pada anak usia prasekolah adalah konsumsi vitamin B12

yang diperoleh dari makanan. Selain itu konsumsi kalsium dan protein

kemungkinan turut menentukan status vitamin B12 dalam tubuh mengingat peran

kalsium dan protein diperlukan dalam proses penyerapan dan transport vitamin

B12 dalam darah. Asupan zat-zat gizi dari makanan tentunya tidak terlepas dari

pengaruh beberapa faktor tidak langsung terutama faktor sosial ekonomi seperti

dayabeli, pengetahuan atau pendidikan. Untuk menganalisis pengaruh beberapa

faktor yang diduga berperan terhadap kejadian defisiensi vitamin B12 dilakukan

analisis diskriminan khusus terhadap faktor langsung yaitu asupan vitamin B12,

protein dan laksium berdasarkan data awal intervensi Analisis diskriminan

dimaksudkan untuk mengetahui apakah faktor-faktor risiko yang diduga berperan

terhadap kejadian defisiensi vitamin B12 mempunyai pengaruh yang signifikan,

dan untuk membedakan seberapa besar pengaruh dari setiap faktor risiko tersebut.

Hasil analisis diskriminan terhadap faktor risiko terjadinya defisiensi

vitamin B12 dapat dilihat pada Tabel 25. Hasil yang diperoleh menunjukkan

bahwa nilai Canonical Correlation sebesar 0.549. Bila Canonical Correlation

dikuadratkan (0.549 x 0.549 = 0.301) menunjukkan bahwa 30.1 % varians dari

variabel status vitamin B12 (defisiensi dan tidak defisiensi vitamin B12)

ditentukan secara bersama-sama oleh asupan kalsium, vitamin B12 dan protein.

Nilai chi-square sebesar 9.15 dengan nilai p = 0.027 menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan pada asupan kalsium, vitamin B12 dan protein antara

kedua kelompok (defisiensi dan tidak defisiensi). Nilai koefisien fungsi

menunjukkan besar pengaruh setiap faktor yang dianalisis. Asupan kalsium

merupakan faktor yang paling membedakan terjadinya defisiensi vitamin B12,

kemudian diikuti oleh faktor asupan vitamin B12 dan asupan protein.

Page 105: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 25 Analisis diskriminan faktor risiko defisiensi vitamin B12

Variabel Koefisien fungsi

Canonical correlation

Chi-squere Sig.

Konsumsi Kalsium 0.944

Konsumsi vitamin B12 0.795

Konsumsi Protein 0.705

0.549 9.15 0.027

Gambaran tentang distribusi beberapa peubah karakteristik sosial ekonomi

keluarga dan asupan gizi berdasarkan status defisiensi vitamin B12 pada awal

intervensi dapat dilihat pada Tabel 26. Dari seluruh contoh yang mengalami

defisiensi vitamin B12 pada awal intervensi ternyata seluruhnya (100.0 %)

mempunyai rata-rata asupan vitamin B12 dibawah rata-rata asupan vitamin B12

contoh, 85.7 % berada di bawah rata-rata asupan kalsium dan protein, serta 71.4

% berada pada tingkat pendapatan perkapita di bawah rata-rata. Selanjutnya

untuk peubah lainnya ditemukan 57.1 % contoh yang defisiensi vitamin B12

mempunyai status gizi kurang atau berat badan rendah (underweight) dan 57.1 %

dari mereka berasal dari keluarga dengan pendidikan ibu yang rendah (Sekolah

Dasar). Keadaan tersebut menujukkan bahwa contoh yang mengalami defisiensi

vitamin B12 umumnya berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi

rendah dan juga mempunyai asupan zat gizi yang rendah. Keadaan ini mendukung

hasil analisis diskriminan terhadap faktor-faktor yang diduga menjadi risiko

terjadinya defisiensi vitamin B12 pada anak prasekolah.

Rendahnya konsumsi vitamin B12 sesuai dengan masih rendahnya

konsumsi pangan hewani sebagai sumber vitamin B12 dan sekaligus sebagai

sumber protein. Telur sebagai sumber protein, kalsium dan vitamin B12 walaupun

termasuk pangan hewani yang relatif murah dan mudah didapat di desa namun

faktor bosan mungkin dapat mempengaruhi jumlah yang dikonsumsi.

Page 106: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 26 Distribusi konsumsi gizi dan karakteristik keluarga berdasarkan status vitamin B12

Status vitamin B12

Defisiensi Nondefisiensi

Total

Peubah

n % n % n % Konsumsi vit B12

< Rata-rata 7 100.0 11 50.0 18 62.1 ≥ Rata-rata 0 0.0 11 50.0 11 37.9 Total 7 100.0 22 100.0 29 100.0

Konsumsi protein < Rata-rata 6 85.7 9 40.9 15 51.7 ≥ Rata-rata 1 14.3 13 59.1 14 48.3 Total 7 100.0 22 100.0 29 100.0

Konsumsi Kalsium < Rata-rata 6 85.7 8 36.4 14 48.3 ≥ Rata-rata 1 14.3 14 63.0 15 51.7 Total 7 100.0 22 100.0 29 100.0

Status Gizi Underweight 4 57.1 5 22.7 9 31.0 Normal 3 42.9 17 77.3 20 70.0 Total 7 100.0 22 100.0 29 100.0

Pendapatan perkapita < Rata-rata 5 71.4 8 36.4 13 44.8 ≥ Rata-rata 2 28.6 14 63.6 16 55.2 Total 7 100.0 22 100.0 29 100.0

Pendidikan Ibu SD 4 57.1 3 13.6 7 24.1 SLTP 1 14.3 7 31.8 8 27.6 SLTA 2 28.6 10 45.5 12 41.4 PT 0 0.0 2 9.1 2 6.9 Total 7 100.0 22 100.0 29 100.0

Bila dikaitkan dengan tingkat pendapatan terlihat bahwa contoh yang

defisiensi vitamin B12 umumnya berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah

dan pendidikan ibu yang rendah juga. Pendidikan ibu yang rendah diduga

berkaitan dengan pengetahuan gizi yang rendah pula, sehingga kemungkinan ibu

tidak mempunyai inisiatif untuk menyediakan makanan anak dengan pendapatan

yang terbatas. Padahal bila dibarengi pengetahuan gizi yang baik, sumber protein

dan vitamin B12 yang relatif murah seperti tempe dapat diandalkan untuk

memenuhi kebutuhan gizi anak bila ibu mengolah dan menyajikannya bervariasi.

Page 107: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Pada Tabel 27 dapat dilihat gambaran rata-rata kecukupan energi dan zat

gizi pada contoh yang defisiensi dan yang tidak defisiensi vitamin B12. Secara

keseluruhan rata-rata kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat dan beberapa

vitamin dan mineral yang ditampilkan pada kelompok yang defisiensi vitamin

B12 lebih rendah dibandingkan kecukupan gizi kelompok nondefisiensi vitamin

B12. Khusus untuk vitamin B12 dan kalsium rata-rata kecukupannya pada contoh

yang defisiensi vitamin B12 hanya separuh dari rata-rata kecukupan yang tidak

mengalami defisiensi. Hal ini mendukung menunjukkan bahwa faktor kecukupan

atau konsumsi vitamin B12 dan kalsium merupakan faktor risiko untuk terjadinya

defisiensi vitamin B12. Tingkat kecukupan yang mencapai 70 % terdapat pada

kelompok nondefisiensi vitamin B12 untuk protein, karbohidrat, dan pospor,

sementara pada kelompok defisiensi vitamin B12 hanya pospor yang mencapai

kecukupan 70 %.

Tabel 27 Distribusi rata-rata konsumsi gizi berdasarkan status

vitamin b12

Kecukupan gizi (%)

Defisiensi B12

(n=7)

Nondefisiensi B12

(n=22)

Total

(n=29)

Zat Gizi

Rata-rata SD Rata-rata SD Rata-rata SD Energi 49.9 8.8 56.5 10.3 54.9 10.2 Protein 57.4 9.2 70.1 12.9 67.1 13.2 Lemak 37.0 12.6 53.6 10.5 49.6 13.0 Karbohidrat 68.3 14.8 71.1 15.9 70.4 15.4 Vitamin A 23.0 8.1 34.4 16.6 31.7 15.7 Vitamin C 23.5 12.2 40.3 23.7 36.3 22.5 Asam Folat 22.6 7.1 31.3 9.5 29.2 9.7 Vitamin B12 27.5 6.3 47.9 19.3 43.0 19.1 Kalsium 14.5 8.0 25.9 8.2 23.2 9.4 Pospor 72.4 12.0 91.9 19.1 87.2 19.4 Besi 33.2 6.2 46.5 13.5 43.3 13.3

Pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap kadar vitamin B12 serum

Untuk menganalisis pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap kadar

vitamin B12 serum dilakukan analisis regresi. Berdasarkan tinjauan teoritis faktor

yang diduga mempengaruhi rendahnya kadar vitamin B12 serum terdiri dari

Page 108: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

asupan vitamin B12, protein dan kalsium. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa berdasarkan hasil analisis uji beda terhadap faktor-faktor tersebut tidak

terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok untuk asupan vitamin

B12, protein dan kalsium baik awal maupun akhir intervensi (Tabel 18dan 19).

Dengan demikian untuk menguji pengaruh pemberian suplemen vitamin B12

terhadap kadar vitamin B12 serum faktor-faktor tersebut tidak perlu dimasukkan

dalam analisis regresi.

Tabel 28 Hasil analisis regresi pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap kadar vitamin B12 serum

Variabel B t Sig.

Konstanta 354.143 11.961 0.000 Suplemen vit. B12 (0=kontrol; 1=perlakuan) 132.170 3.211 0.003a

a = berbeda nyata (p < 0.05) R square = 0.276

Tabel 28 menunjukkan hasil analisis regresi bahwa pemberian suplemen

vitamin B12 berpengaruh signifikan terhadap kadar vitamin B12 serum (p < 0.05).

Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan kadar vitamin B12 serum pada kelompok

intervensi terjadi disebabkan pemberian suplemen vitamin B12 selama 6 bulan.

Nilai R square 0.276 berarti Hasil ini sesuai dengan penelitian Siekman JH et al

(2003) di Kenya, yang menemukan bahwa pemberian makanan tambahan sumber

vitamin B12 berupa daging pada anak sekolah selama 1 tahun dapat meningkatkan

kadar vitamin B12 plasma sebesar 89 ± 104 pg/ml.

Hemoglobin dan Anemia

Rata-rata kadar Hb pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada

awal penelitian umumnya pada kategori baik (Hb > 11 gr/dl). Setelah pemberian

suplemen vitamin B12 selama 6 bulan terjadi peningkatan kadar Hb sebesar

1.0±1.3 g/dl pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol terjadi

penurunan sebesar 0.2±1.2 g/dl (Tabel 29), namun secara keseluruhan rata-rata

kadar Hb tetap baik pada akhir intervensi. Hasil uji beda terhadap rata-rata kadar

Hb menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua

Page 109: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

kelompok baik di awal maupun akhir intervensi (p > 0.05). Namun hasil uji beda

terhadap selisih kadar Hb pada kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang

signifikan (p = 0.017).

Tabel 29 Rata-rata kadar Hb contoh berdasarkan kelompok perlakuan

Kadar Hb (g/dl) Waktu

pengukuran Intervensi

(n=15) Kontrol (n=14) Total (n=29)

Sig.

Awal 11.2±1.8 11.9±1.3 11.6±1.6 0.226

Akhir 12.2±1.1 11.8±1.0 12.0±1.1 0.291

Selisih 1.0±1.3 -0.2±1.2 0.4±1.3 0.017 a

a = berbeda nyata (p < 0.05)

Bila dibandingkan dengan penelitian terhadap anak sekolah di Kenya

(Siekmann LM et al 2003) juga memperoleh hasil bahwa pemberian makanan

tambahan berupa daging dan susu sebagai sumber vitamin B12 pada anak sekolah

tidak berpengaruh nyata terhadap kadar hemoglobin. Hal ini dapat dijelaskan

bahwa peran vitamin B12 sebenarnya tidak secara langsung mempengaruhi

pembentukan hemoglobin, akan tetapi melalui perannya sebagai kofaktor dalam

pembentukan energi dari lemak dan protein dalam pembentukan sucsinyl-CoA

yang dibutuhkan dalam sintesis hemoglobin (Gibson 2005; Herbert V 1996).

Selain itu vitamin B12 juga berperan dalam metabolisme asam folat yang

merupakan komponen penting dalam pembentukan hemoglobin disamping zat

besi. Dengan kata lain keterkaitan antara vitamin B12 dengan hemoglobin juga

tergantung pada keberadaan zat-zat gizi lain seperti asam folat, besi dan protein

(Wardlaw G et al 1992; Brody 1999). Penigkatan kadar Hb pada kelompok

intervensi menunjukkan bahwa vitamin B12 berperan penting dalam sintesis

hemoglobin walaupun keberadaan zat gizi pembentuk hemoglobin yang diperoleh

dari makanan masih rendah. Dalam pnelitian ini keberadaan zat besi dan asam

folat dalam darah tidak dianalisis akan tetapi hanya dihitung jumlah atau tingkat

kecukupannya.

Page 110: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Status anemia ditentukan berdasarkan kadar hemoglobin (Hb) darah

dengan batasan untuk kategori anemia bila kadar Hb < 11g/dl dan normal (tidak

anemia) bila kadar Hb ≥ 11 gr/dl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada

awal intervensi tedapat 41.4 % dari seluruh total contoh yang tergolong anemia.

Bila dibedakan antara dua kelompok terdapat 46.7 % contoh yang mengalami

anemia pada kelompok intervensi dan 35.7 % contoh pada kelompok kontrol.

Setelah pemberian intervensi vitamin B12 selama 6 bulan terjadi penurunan

prevalensi anemia pada kedua kelompok, yaitu menjadi 20.0 % pada kelompok

intervensi dan 21.4 % pada kelompok kontrol (Tabel 30). Walaupun terjadi

penurunan prevalensi anemia pada kedua kelompok setelah pemberian intervensi

suplemen vitamin B12 selama 6 bulan, namun penurunan pada kelompok

intervensi lebih tinggi ( 27 %) dibandingkan pada kelompok kontrol yang hanya

separuhnya (14 %).

Tabel 30 Sebaran contoh berdasarkan status anemia pada awal

dan akhir intervensi

Perlakuan Kontrol Total Status anemia

n % n % n %

Anemia (Hb < 11.0 g/dl) 7 46.7 5 35.7 12 41.4 Awal

Normal (Hb ≥ 11.0 g/dl) 8 53.3 9 64.3 17 58.6

Anemia (Hb < 11.0 g/dl) 3 20.0 3 21.4 6 20.7 Akhir

Normal (Hb ≥ 11.0 g/dl) 12 80.0 11 78.6 23 79.3

Secara keseluruhan prevalensi anemia pada awal penelitian berada

dibawah angka prevalensi anemia pada balita di Indonesia menurut data

Departemen Kesehatan (Depkes 2005) yaitu sebesar 47.0 %. Namun angka

prevalensi pada kelompok intervensi hampir sama yaitu 46.7 %. Tingginya angka

prevalensi anemia ini kemungkinan terkait dengan rendahnya asupan zat gizi yang

berperan dalam pembentukan hemoglobin seperti besi, asam folat dan vitamin

B12. Hasil penelitian ini menunjukkan masih rendahnya tingkat kecukupan gizi

Page 111: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

contoh termasuk ketiga zat gizi tersebut sebagaimana diuraikan pada bahasan

sebelunya.

Pada Gambar 16 lebih jelas terlihat proporsi anemia serta perubahannya

dari awal dan akhir intervensi berdasarkan kelompok perlakuan

46.7

20.0

35.7

21.4

41.4

20.7

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

45.0

50.0

Ane

mia

(%

)

Intervensi Kontrol Total

Aw al

Akhir

Gambar 16 Persentase contoh yang Anemia

Untuk mengetahui lebih spesifik pengaruh pemberian suplemen vitamin

B12 terhadap kadar Hb dilakukan analisis khusus terhadap kelompok yang

mengalami anemia. Rata-rata kadar Hb pada kelompok intervensi yang anemia

awal intervensi sebesar 9.6 ± 1.1 g/dl dan 10.5 ± 0.3 g/dl pada kelompok kontrol

(Tabel 31). Setelah pemberian suplemen vitamin B12 selama 6 bulan terjadi

peningkatan rata-rata kadar Hb sebesar 2.0 ±1.2 g/dl pada kelompok perlakuan,

sementara pada kelompok kontrol hanya terjadi sedikit peningkatan sebesar 0.5 ±

0.7 g/dl. Hasil uji beda terhadap peningkatan kadar Hb pada kedua kelompok

menunjukkan perbedaan yang signifikan (p = 0.028). Bila dilihat asupan zat gizi

dari makanan yang berperan dalam pembentukan hemoglobin seperti besi, protein,

dan beberapa vitamin termasuk vitamin B12 dan vitamin C pada kedua kelompok

tidak berbeda nyata (Tabel 12).

Page 112: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 31 Rata-rata kadar Hb pada contoh yang anemia

Kadar Hb (g/dl) Waktu pengukuran

Perlakuan (n=7) Kontrol (n=5) Total (n=12)

Sig.

Awal 9.6±1.1 10.5±0.3 9.9±0.9 0.042

Akhir 11.6±1.3 11.0±0.7 11.3±1.1 0.413

Selisih 2.0±1.2 0.5±0.7 0.4±1.3 0.028a a = berbeda nyata (p < 0.05)

Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan kadar Hb pada

kelompok intervensi yang lebih tinggi dari kelompok kontrol kemungkinan

disebabkan adanya penambahan asupan vitamin B12 yang diberikan melalui

intervensi berupa suplemen.

Pengaruh Suplemen Vitamin B12 Terhadap Daya Ingat

Daya ingat anak yang diukur dengan metode ‘ingat gambar’ disajikan

dalam bentuk skor daya ingat (Tabel 32). Setelah pemberian suplemen vitamin

B12 selama 6 bulan rata-rata skor daya ingat anak meningkat dibandingkan

dengan skor daya ingat awal penelitian baik pada kelompok perlakuan maupun

pada kelompok kontrol. Peningkatan skor daya ingat pada kelompok perlakuan

lebih tinggi yaitu 13.7 ± 4.5 poin dibandingkan kelompok kontrol sebesar 9.1 ±

2.4. Hasil uji beda terhadap skor daya ingat anak menunjukkan bahwa pada awal

intervensi tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Demikian juga pada akhir

intervensi rata-rata skor daya ingat tidak berbeda nyata antara kedua kelompok.

Namun hasil uji beda terhadap selisih atau perubahan skor daya ingat

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0.002) antara selisih

skor pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Page 113: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 32 Rata-rata skor daya ingat pada awal dan akhir penelitian

Skor daya ingat Waktu Pengukuran Perlakuan

(n=15) Kontrol (n=14)

Total (n=29)

Sig.

Awal 26.5±5.8 25.4±6.5 26.0±6.0 0.609 Akhir 40.2±9.2 34.5±5.8 37.5±8.2 0.059

Selisih 13.7±4.5 9.1±2.4 11.5±4.2 0.002a a = berbeda nyata (p< 0.05)

Hasil ini didukung oleh penelitian Bryan J et al (2002) di Australia yang

menemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari supelemen vitamin B12

tetapi ditambah dengan vitamin B6 dan asam folat terhadap kemampuan memori

yang diukur melalui kecepatan pemerosesan informasi, kemampuan mengingat

dan mengenal serta kemampuan verbal. Sedangkan penelitian Lewerin C et al

(2005) pada kelompok lanjut usia di swedia, menunjukkan bahwa plasma

homosistein dan serum Methylmalonic Acid (MMA) yang tinggi berkorelasi

terbalik dengan kemampuan kognitif. Plasma homosistein dan MMA yang tinggi

biasanya terjadi karena rendahnya vitamin B12 dan asam folat. Selanjutnya

dikatakan bahwa suplementasi vitamin B12 secara oral dapat menurunkan plasma

homosistein dan methylmalonic acid (MMA) namun belum dapat meningkatkan

fungsi kognitif. Demikian juga Eussen SJ et al (2006) dalam penelitiannya di

Belanda menunjukkan bahwa suplemen vitamin B12 yang diberikan pada usia

lanjut dapat memperbaiki status defisiensi vitamin B12 akan tetapi tidak

memperbaiki fungsi kognitif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang diduga berpengaruh

terhadap daya ingat meliputi konsumsi gizi (energi dan protein) dan status gizi

serta kondisi kesehatan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada awal maupun akhir intervensi

(p>0.05). Dengan demikian dalam menguji pengaruh pemberian suplemen

vitamin B12 terhadap daya ingat faktor-faktor tersebut tidak perlu dimasukkan

dalam analisis regresi. Hasil analisis regresi logistik pengaruh suplemen vitamin

B12 terhadap perubahan daya ingat contoh dapat dilihat pada Tabel 33.

Page 114: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Tabel 33 Hasil analisis regresi logistik pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap perubahan daya ingat contoh

Variabel B Galat Exp(B) Sig.

Konstanta -2.565 1.038 0.077 0.013a

Suplemen vitamin B12 (0=kontrol; 1=perlakuan)

2.970 1.164 19.500 0.011a

a = berpengaruh nyata (p< 0.05)

Hasil analsisis regresi logistik pada Tabel 33 menunjukkan bahwa

pemberian suplemen vitamin B12 berpengaruh signifikan terhadap perubahan

skor daya ingat contoh (p < 0.05). Nilai Exp(B) merupakan nilai Relative Risk

(RR) 19.5 menunjukkan bahwa kelompok yang mendapat suplemen vitamin B12

mempunyai peluang 19.5 kali lebih besar dibanding kelompok kontrol untuk

mempunyai daya ingat diatas rata-rata.

Selanjutnya pengaruh pemberian suplemen vitamin B12 terhadap skor

daya ingat pada contoh yang anemia dianalisis dengan regresi logistik maka dapat

dilihat pada Tabel 34

Tabel 34 Analisis regresi logistik pengaruh suplemen vitamin b12

terhadap daya ingat contoh yang anemia

Variabel B Galat Exp(B) Sig.

Konstanta -1.386 1.118 0.250 0.215

Suplemen vitamin B12 (0=kontrol; 1=perlakuan)

2.303 1.396 10.000 0.099b

b = berpengaruh nyata (p < 0.10)

Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa pemberian suplemen

vitamin B12 berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya ingat pada

kelompok yang menderita anemia (p < 0.10). Nilai Relative Risk (RR) 10.00

menunjukkan bahwa contoh yang anemia dan memperoleh suplemen vitamin B12

mempunyai peluang 10 kali lebih besar dari kelompok kontrol yang anemia untuk

memiliki daya ingat diatas rata-rata

Page 115: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awal sebelum intervensi

ditemukan masalah defisiensi vitamin B12 sebesar 26.7 % pada kelompok

intervensi dan 21.4 % pada kelompok kontrol. Defisiensi vitamin B12 pada

penelitian ini masih di bawah angka prevalensi defisiensi vitamin B12 anak

sekolah di Kenya yaitu 71.6 %-80.7 % (Siekmann JH et al 2003). Demikian juga

di Guatemala terdapat 33 % anak sekolah mengalami defisiensi vitamin B12

(Rogers LM et al 2003). Walaupun defisiensi vitamin B12 pada penelitian ini

masih dibawah angka di Kenya dan Guatemala, namun defisiensi vitamin B12

merupakan masalah yang serius mengingat peran vitamin B12 yang sangat

penting dalam pembentukan hemoglobin dan pemeliharaan myelin syaraf.

Hemoglobin sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh termasuk otak,

dan myelin syaraf yang berperan penting dalam proses perpindahan

neurotransmitter, menyebabkan defisiensi vitamin B12 akan berhubungan dengan

penurunan fungsi kognitif termasuk daya ingat anak.

Hasil analisis diskriminan menunjukkan beberapa faktor risiko terjadinya

defisiensi vitamin B12 adalah rendahnya asupan vitamin B12, protein dan

kalsium. Hal ini dapat dijelaskan bahwa keberadaan vitamin B12 dalam serum

sangat tergantung pada asupan vitamin B12 dari makanan, sementara protein dan

kalsium diperlukan dalam proses metabolisme vitamin B12 dalam tubuh. Jika ada

vitamin B12 yang dapat dibentuk dalam usus besar kemungkinan untuk terserap

sangat kecil karena dalam proses penyerapan vitamin B12 memerlukan intrinsic

factor yang hasilkan sel-sel parietal di lambung dan ikatan antara vitamin B12 dan

intrinsic factor terjadi di usus halus yang kemudian diserap ke dalam darah.

Protein juga merupakan faktor risiko defisiensi vitamin B12 karena protein

berperan sebagai pembentuk intrinsic factor dan reseptor yang menerima dan

mengikat vitamin B12 dalam darah yaitu transcobalamin. Demikian juga kalsium

yang berperan penting dalam proses absorbsi dan transport vitamin B12 ke dalam

sel-sel jaringan tubuh yang membutuhkannya (Herbert V 1996).

Pemberian vitamin B12 selama 6 bulan (24 minggu) pada anak prasekolah

dapat meningkatkan kadar serum vitamin B12. Peningkatan kadar vitamin B12

serum pada kelompok intervensi (148.4±110.9 pg/mL) lebih tinggi dibandingkan

Page 116: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

dengan kelompok kontrol (3.7±12.8 pg/mL) dan peningkatan tersebut berbeda

signifikan (p=0.000). Peningkatan kadar vitamin B12 serum juga diikuti dengan

penurunan angka defisiensi vitamin B12. Setelah menerima intervensi vitamin

B12 selama 6 bulan (24 minggu) angka defisiensi vitamin B12 turun menjadi

0.0 % pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol justru terjadi

peningkatan angka defisiensi dari 21.4 % menjadi 28.6 %. Penurunan defisiensi

vitamin B12 juga ditemukan pada penelitian Siekmann JH et al (2003) di Kenya.

Anak sekolah diberikan intervensi makanan tambahan yang mengandung vitamin

B12 sekitar 1-1.4 (satu kelompok diberi daging 60-85 g/hr dan kelompok lain

diberi susu 200-250 ml/hr). Setelah mendapat intervensi satu tahun terjadi

penurunan prevalensi defisiensi vitamin B12 dari 80,7 % pada awal intervensi

menjadi 64,1 % akhir intervensi pada kelompok yang menerima daging..

Sementara kelompok yang diberi susu juga mengalami penurunan prevalensi

defisiensi vitamin B12 dari 71,6 % awal intervensi menjadi 45.1 % akhir

intervensi. Penurunan persentase defisiensi vitamin B12 pada penelitian ini

sampai 0.0 %, menunjukkan bahwa pada akhir intervensi semua contoh kelompok

intervensi mempunyai kadar vitamin B12 serum menjadi normal. Hal ini

kemungkinan karena tingkat defisiensi pada contoh penelitian ini berada pada

tingkat ringan (serum vitamin B12 200-300 pg/mL), sedangkan tingkat defisiensi

vitamin B12 pada penelitian di Kenya tingkat defisiensi bervariasi mulai ringan

sampai berat. Penelitian Tucker KL et al (2004) terhadap usia lanjut di Amerika

Serikat dengan memberikan intervensi berupa sarapan sereal yang difortifikasi

dengan vitamin B12, vitamin B6 dan asam folat, dapat menurunkan defisiensi

vitamin B12 dari 9 % menjadi 3 %, dengan peningkatan rata-rata kadar vitamin

B12 plasma dari 296±10 pmol/L menjadi 354±13 pmol/L. Hasil penelitian lain

oleh Eussen SJ et al (2005) terhadap kelompok usia lanjut di Belanda

menunjukkan bahwa pemberian intervensi vitamin B12 dengan dosis rendah dapat

menormalkan kembali kondisi defisiensi vitamin B12 tingkat ringan.

Dalam penelitian ini diperoleh hasil analisis regresi pengaruh suplemen

vitamin B12 serum vitamin B12 bahwa pemberian suplemen vitamin B12 selama

6 bulan berpengaruh positif dan signifikan terhadap serum vitamin B12.

Sementara pengaruh faktor lain seperti asupan vitamin B12, kalsium dan protein

Page 117: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

tidak dimasukkan dalam analisis karena berdasarkan analisis terhadap konsumsi

pangan dan gizi tidak ada perbedaan yang signifikan pada awal maupun akhir

intervensi. Dengan demikian perubahan kadar vitamin B12 pada kelompok

intervensi terjadi karena perbedaan asupan vitamin B12 melalui suplemen yang

diberikan selama 6 bulan dengan dosis suplemen 10 mikrogram per hari.

Walaupun pada awal intervensi secara keseluruhan rata-rata kadar Hb pada kedua

kelompok berada pada kategori baik yaitu 11.2 ±1.8 g/dl kelompok intervensi dan

11.9±1.3 g/dl pada kelompok kontrol, masih ditemukan prevalensi anemia sebesar

46.7 % dan 35.7 % pada masing-masing kelompok intervensi dan kontrol.

Setelah pemberian suplemen vitamin B12 selama 6 bulan terjadi peningkatan

kadar Hb sebesar 1.0±1.3 g/dl pada kelompok intervensi dan terjadi penurunan

-0.2±1.2 g/dl pada kelompok kontrol, dan perubahan kadar Hb tersebut berbeda

signifikan antara dua kelompok (p = 0.017). Hal ini menunjukkan bahwa vitamin

B12 berperan penting dalam peningkatan kadar hemoglobin, yang dapat

dijelaskan melalui perannnya sebagai kofaktor untuk mengaktifkan koenzim folat

menjadi bentuk aktif sehingga dapat digunakan dalam pembentukan DNA, yang

selanjutnya diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dan sel-sel darah merah

(Herbert V 1996; Wardlaw G et al 1992). Selain itu vitamin B12 berperan

sebagai koenzim untuk L-Methylmalonyl-CoA mutase dalam pembentukan

Sucsinyl CoA dari L-Methylmalonyl-CoA yang diperlukan dalam pembentukan

hemoglobin serta pembentukan energi dari lemak dan protein (Herbert V 1996;

Sauberlich 1999; Gibson 2005; Carmel 2006).

Selanjutnya bila dianalisis pengaruh pemberian suplemen vitamin B12

khusus pada contoh yang anemia, ditemukan bahwa peningkatan kadar Hb sebesar

2.0±1.2 g/dl pada kelompok intervensi dan 0.5±0.7 g/dl pada kelompok kontrol,

dan perbedaannya signifikan (p = 0.028). Perubahan kadar Hb pada contoh yang

anemia lebih besar dibandingkan peningkatan kadar Hb contoh keseluruhan.

Hasil ini berbeda dengan penelitian Siekmann JH et al (2003) di Kenya yang

menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian makanan tambahan sumber vitamin

B12 berupa daging maupun susu terhadap penurunan prevalensi anemia yang

diduga karena adanya faktor pengganggu (confounding factors) dimana sebagian

anak yang diintervensi menderita malaria dan infeksi. Sedangkan dalam penelitian

Page 118: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

ini contoh berada pada kondisi sehat dan bila ada yang sakit juga hanya tingkat

ringan seperti batuk pilek serta beberapa yang mengalami sakit kulit.

Hasil analisis pemberian suplemen vitamin B12 terhadap daya ingat anak,

menunjukkan bahwa peningkatan skor daya ingat lebih besar pada kelompok

intervensi (13.7±4.5 poin) dibandingkan dengan kelompok kontrol (9.1±2.4 poin),

dan peningkatan skor daya ingat antara dua kelompok berbeda signifikan (p =

0.002). Analisis regresi logistik pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap

perubahan daya ingat menunjukkan bahwa suplemen vitamin B12 berpengaruh

positif dan signifikan terhadap daya ingat dengan nilai Relative Risk (RR) 19.5

yang berarti kelompok intervensi mempunyai peluang 19.5 kali lebih besar

dibandingkan kelompok kontrol untuk mempunyai daya ingat diatas rata-rata.

Pengaruh suplemen vitamin B12 terhadap daya ingat dapat dijelaskan melalui

pengaruhnya yang positif dan signifikan terhadap peningkatan kadar vitamin B12

dan kadar hemoglobin. Peningkatan serum vitamin B12 akan berpengaruh

terhadap kemampuan daya ingat dan kognitif melalui perannya sebagai kofaktor

dalam proses neurotransmitter pada sistem syaraf pusat dan pembentukan sel-sel

darah merah. Bila hemoglobin dan sel-sel darah merah dalam kondisi normal

maka pasokan oksigen kemungkinan besar akan terpenuhi ke seluruh jaringan

tubuh termasuk otak (Bryan J et al 2002, Black 2003, Wardlaw G et al 1992). Hal

ini didukung beberapa hasil penelitian keterkaitan antara vitamin B12 dan

hemoglobin terhadap fungsi kognitif. Penelitian Bryan J et al (2002) pada wanita

berbagai kelompok umur di Australia yang mengemukakan bahwa ada pengaruh

positif dari pemberian suplemen vitamin B12 bersama-sama dengan vitamin B6

dan asam folat terhadap kemampuan memori yang diukur melalui kecepatan

pemrosesan informasi, kemampuan mengingat dan mengenal serta kemampuan

verbal. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan pemberian suplemen vitamin B12 terhadap daya ingat

contoh yang anemia. Nilai RR 10.0 menunjukkan bahwa contoh yang anemia

mempunyai peluang 10 kali dibanding kelompok kontrol untuk mempunyai daya

ingat diatas rata-rats. Hasil ini didukung penelitian Sungtthong R et al (2002)

pada anak-anak sekolah di Thailand yang menunjukkan bahwa anak-anak yang

mengalami anemia defisiensi besi mempunyai fungsi kognitif yang rendah (IQ

Page 119: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

point dibawah rata-rata) dibandingkan anak-anak yang tidak anemia, dan terjadi

peningkatan fungsi kognitif sejalan dengan peningkatan kadar hemoglobin

khususnya pada anak yang mengalami defisiensi besi. Penelitian Ellen MW et al

(2002) dari University of Pittsburgh menemukan bahwa level vitamin B12 yang

rendah berhubungan signifikan dengan skor kognitif yang rendah. Beberapa

penelitian lain menunjukkan bahwa pemberian vitamin B12 dapat meningkatkan

status vitamin B12 namun tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif dan

sering ditemukan pada subyek usia lanjut. Eussen SJ et al (2006) dari hasil

penelitiannya mengatakan bahwa suplementasi secara oral dengan vitamin B12

atau dikombinasikan dengan asam folat selama 24 minggu pada subyek usia lanjut

tidak dapat memperbaiki fungsi kognitif. Demikian juga penelitian Lewerin C et

al (2005) pada kelompok usia lanjut di Swedia menunjukkan bahwa pemberian

vitamin B12 secara oral dapat menormalkan status vitamin B12 namun tidak

berpengaruh pada kemampuan kognitif. Selanjutnya dikatakan bahwa

kemungkinan fungsi kognitif saat terjadi kekurangan vitamin sudah pada tingkat

yang berat sehingga tidak dapat dikembalikan, atau kemungkinan dosis dan lama

pemberian yang kurang tepat.

Peneliti-peneliti di luar negeri seperti Belanda, Inggris, Amerika dan

negara-negara maju lainnya umumnya meneliti vitamin B12 pada lanjut usia

bukan pada anak-anak Hal ini terkait dengan risiko kelompok lanjut usia

mengalami defisiensi vitamin B12 lebih besar dibandingkan dengan anak-anak

karena anak-anak di negara maju mempunyai kebiasaan minum susu yang baik,

dan pangan hewani biasanya ada dalam menu sehari-hari sehingga kecil

kemungkinan anak-anak untuk mengalami defisiensi zat-zat gizi mikro seperti

vitamin B12. Sedangkan pada kelompok lanjut usia biasanya mulai mengurangi

pangan hewani yang umumnya mengandung lemak jenuh dan kolesterol, dan

seringkali beralih ke pangan nabati sebagai upaya menghindari munculnya

penyakit-penyakit degeneratif. Disisi lain semakin tua umur seseorang semakin

menurun kemampuan penyerapan terhadap zat-zat gizi. Hal inilah kemungkinan

penyebab kelompok lanjut usia rentan terhadap defisiensi vitamin B12 dan

seringkali dihubungkan dengan timbulnya dimensia dan penyakit-penyakit lain

yang berkaitan dengan penurunan kognitif. Lain halnya di Indonesia atau negara-

Page 120: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

negara sedang berkembang lainnya, penelitian tentang vitamin B12 masih sangat

terbatas atau jarang dilakukan bukan karena tidak ada masalah defisiensi, akan

tetapi lebih dipengaruhi oleh keterbatasan sarana pendukung penelitian, misalnya

laboratorium beserta peralatan analisis vitamin B12 serum atau urin masih sangat

kurang disamping biaya analisis juga relatif mahal. Disamping itu munculnya

gejala klinis yang diakibatkan oleh defisiensi vitamin B12 relatif lambat, gejala

tidak langsung tampak secara fisik sehingga kurang menarik perhatian para

peneliti maupun pihak pemerintah bahkan sering dianggap belum menjadi

masalah kesehatan.

Masih ditemukan hasil-hasil penelitian yang kurang konsisten tentang

fungsi kognitif baik pada anak-anak maupun usia lanjut serta kaitannya dengan

perkembangan fungsi kognitif, oleh karena itu diperlukan kajian-kajian lebih

lanjut untuk mengetahui peran vitamin B12 terhadap fungsi kognitif melalui

berbagai disain penelitian misalnya membedakan subyek berdasarkan status

anemia atau tingkat defisiensi vitamin B12 serta dosis dan waktu pemberian

intervensi. Sudah saatnya peneliti-peneliti bidang kesehatan di Indonesia

memperhatikan masalah gizi mikro selain masalah anemia gizi besi, kurang

yodium dan kurang vitamin A yang selama ini sudah banyak diketahui.

Sebagai gambaran untuk perkirakan biaya yang diperlukan bila

suplementasi vitamin B12 dimasukkan dalam program perbaikan gizi, peneliti

mencoba menganalisis berdasarkan harga berbagai jenis suplemen multivitamin

dan mineral yang dijual di pasaran (apotik dan toko obat). Untuk dosis harian

anak usia dibawah 6 tahun biasanya dianjurkan 5 ml sirup (1 sendok takaran obat)

mengandung 5 mikrogram vitamin B12 yang digabung dengan berbagai vitamin B

lainnya, vitamin A, vitamin C dan beberapa mineral dengan harga sekitar Rp750,-

Bila diberikan 1 mikrogram vitamin B12 (80 % AKG) setiap hari hanya

membutuhkan biaya sekitar Rp 150,- (harga ini mencakup harga beberapa vitamin

lain dan mineral yang ada dalam sirup multivitamin). Biaya suplemen ternyata

jauh lebih murah dibandingkan bila intervensi diberikan melalui pangan misalnya

telur. Satu butir telur ayam mengandung kurang lebih 1 mikrogram vitamin B12

diperlukan biaya sekitar Rp 700,-. Berdasarkan perkiraan biaya tersebut

pemberian suplemen vitamin B12 dalam bentuk sirup jauh lebih murah

Page 121: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

dibandingkan dengan pemberian bahan pangan. Pemberian suplemen melalui

sekolah mungkin dapat lebih efektif bila diintegrasikan dengan program UKS dan

program-program kesehatan yang sudah ada. Mengingat vitamin B12 juga dapat

disimpan dalam tubuh, pemberiannya cukup satu semester (sekitar 16 minggu)

dalam satu tahun ajaran.

Page 122: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan Defisiensi vitamin B12 ditemukan pada contoh sebesar 24.1 % di awal

penelitian. Pemberian suplemen vitamin B12 selama 6 bulan dapat menurunkan

defisiensi vitamin B12 pada kelompok intervensi dari 26.7 % menjadi 0.0 %.

Beberapa faktor risiko yang memungkinkan terjadinya defisiensi vitamin B12

meliputi konsumsi atau asupan kalsium, vitamin B12, dan protein.

Pemberian suplemen vitamin B12 berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kadar vitamin B12 serum (p = 0.003). Peningkatan vitamin B12 serum

sebesar 148.4 ± 110.9 pg/ml pada kelompok intervensi sedangkan pada kelompok

kontrol peningkatannya sangat kecil (3.1 ± 12.8 pg/ml) dan perubahan vitamin

B12 serum menunjukkan perbedaan yang signifikan (P < 0.05).

Persentase anemia total contoh pada awal intervensi sebesar 41.4 %, dan

masing-masing kelompok intervensi 46.7 % dan kelompok kontrol 35.7 %.

Setelah pemberian suplemen vitamin B12 terjadi penurunan persentase anemia,

dan penurunan persentase pada kelompok intervensi 26,7 % (46,7 % menjadi 20

%) dan pada kel ompok kontrol sebesar 14,3 % (35,7 % menjadi 21.4 %). Rata-

rata kadar hemoglobin (Hb) meningkat pada kelompok intervensi (1.0±1.3 g/dl )

sementara pada kelompok kontrol mengalami penurunan (-0.2±1.2 g/dl), dan

terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan kadar Hb kedua kelompok

(p = 0.017). Khusus pada contoh yang menderita anemia, setelah diberi suplemen

vitamin B12 terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan kadar Hb antara

kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0.028) dengan rata-rata

peningkatan kadar Hb pada kelompok intervensi 2.0 ± 1.2 g/dl dan kelompok

kontrol sebesar 0.5 ±0.7 g/dl.

Peningkatan skor daya ingat pada kelompok intervensi lebih besar

dibandingkan dengan kelompok kontrol dan peningkatan tersebut berbeda

signifikan (p =0.002). Pemberian suplemen vitamin B12 berpengaruh positif dan

signifikan terhadap daya ingat (p=0.043). Contoh yang mendapat suplemen

vitamin B12 mempunyai peluang memiliki skor daya ingat diatas rata-rata 19.5

kali lebih besar dari contoh yang tidak mendapat suplemen vitamin B12.

Page 123: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Demikian juga pada contoh yang anemia terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan pemberian suplemen vitamin B12 terhadap perubahan daya ingat

dengan nilai Relative Risk (RR) 10.0 menunjukkan bahwa contoh yang anemia

pada kelompok intervensi mempunyai peluang 10 kali lebih besar untuk

mempunyai daya ingat diatas rata-rata dibandingkan dengan contoh yang anemia

pada kelompok kontrol. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pemberian

suplemen vitamin B12 dapat meningkatkan kadar vitamin B12 serum, hemoglobin

dan berpebngaruh positif terhadap daya ingat anak prasekolah.

Saran

1. Mengingat pentingnya peran vitamin B12 dalam tumbuh kempang anak, dan

ternyata suplementasi vitamin B12 mampu meningkatkan kadar serum vitamin

B12 dan dapat kadar Hb anak terutama yang anemia, serta berpengaruh positif

terhadap daya ingat anak, diharapkan vitamin B12 dapat dimasukkan dalam

program perbaikan gizi. Upaya ini dapat dilakukan melalui program

suplementasi dan pemberiannya diintegrasikan dengan program kesehatan

sekolah. Upaya lain dapat juga melalui program fortifikasi makanan dan

minuman yang potensial untuk anak-anak atau melalui perbaikan konsumsi

pangan dengan pendekatan keluarga dan kantin sekolah.

2. Untuk mendukung upaya-upaya perbaikan asupan vitamin B12 tersebut perlu

dilakukan kajian yang bersifat efikasi beberapa model program yang

dipadukan dengan perbaikan status gizi mikro lainnya misalnya pemberian

makanan tambahan dengan bahan pangan berbeda seperti telur dan tempe atau

bahan pangan potensial dari produk lokal sehingga dapat dibedakan model

mana yang lebih efektif untuk memperbaiki status gizi dan perkembangan

kognitif anak.

3. Perlu kajian lebih lanjut tentang suplementasi vitamin B12 terutama pada

kasus anemia dengan mempertimbangkan keberadaan zat gizi lain seperti

protein, kalsium, asam folat, dan zat besi.yang berperan dalam pembentukan

hemoglobin dalam kaitannya dengan peningkatan kemampuan kognitif anak.

Page 124: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

DAFTAR PUSTAKA Adkins Y, Lonnerdal B. 2003. Potensial host-defense role of human milk

vitamin B12-binding protein, haptocorrin, in the gastrointestinal tract of breastfed infant as assesed with porcine haptocorrin in vitro. Am J Clin Nutr 77: 1234-1240

Aicardi J. 1992. Diseases of the Nervous System in Childhood. Clinics in

Developmental Medicine No. 115/118 Allen LH. 1994. Vitamin B12 metabolism and status during pregnancy, lactation

and infancy. Adv Exp Med Biol 352: 173-186 Allen et al. 2000. Vitamin B12 deficiency and malabsorbtion are highly prevalent

in rural Mexican communities. Am. J Clin Nutr 62:1013-1019. Allen LH et al. 2000. Lack of hemoglobin response supplementation in anemic

Mexican preschoolers with multiple micronutrient deficiencies. Am. J Clin Nutr 71(6):1485-1494

Allen RH, Stabler SP, Savage DG, Lindenbaum J. 1990. Diagnosis of cobalamin

deficiency I: usefulness of serum methylmalonic acid and total homocysteine concentrations. Am J Hematol 37(2): 139

Ames BN. 2001. DNA damage from micronutrient deficiencies is likely to be a

major cause of cancer. Mutat Res 475(1-2): 7-20 Ames BN. 2002. Micronutrient/metabolite Intake and Metabolic harmony. Am

J Clin Nutr April 2002. Antony AC. 2003. Vegetarianism and Vitamin B12 (Cobalamin) Deficiency. Am

J Clin Nutr 78(1): 3-6 Atmarita. 2006. Analisis Antropometri Balita (SUSENAS 1989–2005).Depkes RI. BAPPENAS. 2004. Indonesia Progress Report on the Millenium Development

Goals. Jakarta. Berk, L.E. 1989. Child Development. Boston, London, Sydney, Toronto. Allyn

and Bacon Black MM. 2003. Micronutrient Deficiencies and Cognitive Functioning. J.Nutr.

133:3927S-3931S. Bolaman Z et al. 2003. Oral versus intramuscular cobalamin treatment in

megaloblastic anemia: a single-center, prospective, randomized, open-label study. Clinical Therapeutics. Dec:25(12):3124-3134.

Page 125: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Bolann et al. 2000. Evaluation of Indicator of Cobalamin Deficiency Defined as Cobalamin-induced Reduction in Increased Serum Methylmalonic Acid. Clinical Chemistry 46: 1744-1750.

Bor MV et al. 2006. A daily intake of approximately 6 µg vitamin B-12 appears

to saturate all the vitamin B-12–related variables in Danish postmenopausal women. Am J Clin Nutr 83:52-58

Brody T. 1999. Nutritional Biochemistry. San Diego, San Fransisco, New York, Boston, London, Sydney, Tokyo. Academic Press.

Bryan J, Calvares E, Hughes D. 2002. Short-Term Folate, Vitamin B-12 or

Vitamin B-6 Suplementation Slightly Affects Memory Performance But Not Mood in Women of Various Ages. J.Nutr. 132:1346-1356.

Calvagna M. Vitamin B12. American Dietetic Association

(http://www.eatright.org) [September 2007]. Carmel R. 2006. Cobalamin (Vitamin B12). Di dalam: Shils ME, Shike M, Ross

AC, Caballero B, Cousins RJ, editor. Modern Nutrition in Health and Disease. Ed ke-10. Baltimore. Lippincott Williams and Wilkins.

[CDC] Center for Disease Control and Prevention. 2003. Neurologic

Impairment in Children Associated With Maternal Dietary Deficiency of Cobalamin–Georgia, 2001. Centers for CDC MMWR 52 (4):61-64.

Choi S. 1999. Vitamin B12 deficiency: a new risk factor for breast cancer?

Nutrition Review 57: 250-260 Choi S et al 2004. Vitamin B12 deficiency induces Anomalies of base

substitution and methylation in the DNA of rat colonic epithelium. J Nutr 134: 750-755

Clarke et al. 2003. Screening for vitamin B12 and folat deficiency in older

persons. Am J Clin Nutr 77: 1241-1247. Craik FIM, Lockhart RS. 1972. Levels of processing: A framework for memory

research. Journal of Verbal Learning and Verbal behavior 11:61-684. [Depkes] Departemen Kesehatan. 2004. Profil Kesehatan Indonesia 2001.

Jakarta. Depkes RI. [Depkes] Departemen Kesehatan. 2004. Kecenderungan Masalah Gizi dan

Tantangan di Masa Datang. Jakarta. Depkes RI [Depkes] Departemen Kesehatan. 2005. Gizi Dalam Angka. Jakarta. Depkes RI

Page 126: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Dhonukshe-Rutten R AM et al. 2005. Effect of supplementation with cobalamin carried either by a milk product or a capsule in mildly cobalamin-deficient elderly Dutch persons. Am J Clin Nutr 82:568-574

Dhopeshwarkar. 1983. Nutrition and Brain Development. New York. Plenum

Press. Durand C, Mary S, Brazo P, Dollfus S. 2003. Psychiatric manifestations of

vitamin B12 deficiency: a case report. Encephale. Nov-Des:29(6):560-5.

Dusseldorp M et al. 1999. Risk of persistent cobalamin deficiency in

adolescents fed a macrobiotic diet in early life. Am J Clin Nutr 69(4):664-671

Ellen MW et al. 2002. Cognitive and behavioral correlates of low vitamin B12

levels in elderly patients with progressive dementia. Am J Geriatr Psychiatry 10:321-327.

Eussen SJ et al. 2006. Effect of oral vitamin B-12 with or without folic acid on

cognitive function in older people with mild vitamin B-12 deficiency: a randomized, placebo-controlled trial. Am. J Clin Nutr. 84(2): 361-370.

Eussen SJ et al. 2005. Oral Cyanocobalamin Supplementation in Older People

With Vitamin B12 Deficiency. Arch Intern Med 165:1167-1172. [FAO/WHO] Food and Agriculture Organization/World Health Organization.

2001. Human Vitamin and Mineral Requirements. Food and Agriculture Organization of United Nation and World Health Organization.

Feldman, RS. 2003. Development Across the Life Span. Upper Sodde River. New

Jersey. Gani. 1992. Indikator Kualitas Manusia dan Penduduk. Jakarta. Prisma LP3ES. Gao X et al. 2003. Dietary pattern is associated with homocysteine and B

vitamin status in an urban chinese population. J Nutr 133(11): 3636-3642

Garcia et al. 2002. Is low-dose oral cobalamin enough to normalize function in

older people?. J Am. Geriatr 50: 1401-1404 Gibson. 2005. Principles of Nutritional Assessment. New York. Oxford

University Press. Gutama, 2004. Aspek Gizi dan Stimulasi Pendidikan Anak Dini Usia. Di dalam:

Hardinsyah, Puruhita A, editor. Inovasi Pangan dan Gizi untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak. Prosiding Seminar dan

Page 127: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Workshop; Jakarta, 7-8 Mei 2004. Jakarta. American Soybean Association.

Hao Ling et al. 2007. Vitamin b-12 deficiency is prevalent in 35- to 64-year-old

Chinese adults. J. Nutr. 137:1278-1285

Hardinsyah. 2001. Complementary Feeding and Caring Practices. Di dalam: Hardinsyah, editor. Optimizing Early Child Nutrition. Proceeding from the National Seminar and Workshop; Jakarta September 26-27 2001.

Healton EB, Savage DG, Brust JC, Garrett TJ, Lindenbaum J. 1991. Neurologic

aspect of cobalamin deficiency. Medicine (Baltimore) 70(4):229-245. Herbert. 1996. Vitamin B-12. Di dalam: Ziegler EG, Filer L, editor. Present

Knowledge in Nutrition. Washington DC. ILSI Press. Hermann W et al. 2003. Vitamin B12 status, particularly holotranscobalamin II

and methylmalonic acid concentration, and hyperhomocysteinemia in vegetarian. Am J Clin Nutr. 78:130-136

Herzlich B, Herbert V. 1988. Depletion of serum holotranscobalamin II. An

early sign of negative vitamin B12 balance. Lab Invest. 58(3):332-337.

Higdon J. 2003. Vitamin B12. Linus Pauling Institute Oregon State University.

Higgins MM. Vitamin B12: A Key to Healthy Aging. (http://www.oznet.ksu.edu/humannutrition/vitB) [[Oktober 2005].

Hin H et al. 2006. Clinical relevance of low serum vitamin B12 concentrations in older people: the Banbury B12 study. Age and Aging 35(4): 416-422

Hoey L et al. 2007. Effect of a voluntary food fortification policy on folate, related B vitamin status, and homocysteine in healthy adults. Am J Clin Nutr 86(5): 1405-1413

Hokin, Bevan D, Butler, Terry. 1999. Cyanocobalamin (vitamin B12) status in Seven-day Adventist ministers in Australia. Am J Clin Nutr 70: 576S-578S.

Hop LT, Berger J. 2005. Multiple micronutrient suplementation improves anemia, micronutrient status, and growth of Vietnamese infants: Double-Blind, Randomized, Placebo-Controlled Trial. J Nutr 135:660S-665S

http://www.vegsoc.org/info/b12.html [Maret 2005). Vitamin B12. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamin/vitaminB12/ [Maret 2005]. Vitamin

B12. http://www.naturalstandard.com/ [Februari 2006). Vitamin B12. http://sickle.bwh.harvard.edu/hemoglobin.html [September 2007). Hemoglobin.

Page 128: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

http://en.wikipedia.org/wiki/Anemia [September 2007]. Red blood cell size. Hvas AM, Juul S, Gerdes LU, Nexo E. 2000. The marker of cobalamin

deficiency, plasma methylmalonic acid, correlates to plasma creatinine. J Intern Med 247(4): 507-512

Jalal F. 2003. Pendidikan Input Tumbuh Kembang Anak. http://www.pikiran

rakyat/9september 2003[Maret 2005] Kanarec dan Mark-Kaufman. 1991. Nutrition and Behavior: New Perspective.

New York. Van Nostrand Reinhold. Kartini dan Kartono, 1985. Paranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta. CV.

Rajawali. Kelly G. 1997. The coenzyme form of vitamin B12: Toward an understanding

of their therapeutic potential. Alt Med Rev 2(5): 459-471 Klee. 2000. Cobalamin and Folate Evaluation:Measurement of Methylmalonic

Acid and Homocysteine vs Vitamin B12 and Folate. Clinical Chemistry 46: 1277-1283.

Kustiyah L. 2004. Kajian Pengaruh Intervensi Makanan Kudapan Terhadap

Perubahan Kadar Glukosa Darah dan Daya Ingat Anak Sekolah Dasar[Disertasi]. Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Laurinda L et al. 2002. Low Vitamin B-12 Intake and Status Are More Prevalent

in Hispanic Older Adults of Caribbean Origin Than in Neighborhood-Matched Non-Hispanic Whites. J. Nutr. 132:2059-2064

Lewerin et al. 2005. Significant correlation of plasma homocysteineand serum methylmalonic acid with movement and cognitive performance in elderly subjects but no improvement from short-term vitamin therapy: a placebo-controlled randomized study. Am. J Clin Nutr. 81(5):1155-1162.

Lindenbaum J et al. 1988. Neuropsychiatric disorders caused by cobalamin deficiency in the absence of anemia or macrocytosis. The New England J Med 318(26): 1720-1728.

Lindenbaum J, Rosenberg IH, Wilson PW, Stabler SP, Allen RH. 1994.

Prevalence of cobalamin deficiency in the framingham elderly population. Am J Clin Nutr 60: 2-11

Louwman et al. 2000. Signs of impaired cognitive function in adolescents with

marginal cobalamin status. Am. J Clin Nutr. 72(3):762-769.

Page 129: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Lucas. 1993. Perkembangan Anak Usia sekolah. Jakarta. PT Rajawali. Mario TP, Sujarweni VW. 2006. SPSS untuk Paramedis. Ardana Media. Yokyakarta. Mooijaart SP et al. 2005. Homocysteine, vitamin B-12, and folic acid and the risk

of cognitive decline in old age: the Leiden 85-Plus Study. Am J Clin Nutr. 82(4): 866-871

Morgan, King RA, Weisz JR, Schopler J. 1986. Introduction to Psychology.

Seven Edition. New York: McGraw-Hill International Editions. Morris MS, Jacques PF, Rosenberg IH, Selhub J. 2007. Folate and vitamin B12

status in relation to anemia, macrocytosis, and cognitive impairment in older Americans in the age of folic acid fortification. Am J Clin Nutr 85(1): 193-200.

Myerson RM. 1989. Nutrient are necessary to prevent and treat anemia – vitamin

B12, folic acid and iron. Better Nutrition (1989-90). (http://en.wikipwdia.org/wiki/Anemia) [Mei 2005].

[NIH] National Institutes of Health. Dietary Supplement Fact Sheet: Vitamin

B12. NIH Clinical Center USA.gov. (http://ods.od.nih.gov/factsheet/vitaminb12.asp [September 2007)

Nelson DL, Reed VS, Walling JR. 1976. The pictorial superiority effect. Journal

of Experimental Psychology: Human Learning and Memory 2: 523-528 Norman DA. 1976. Memory and Attention: An Introduction to Human

Information Processing. San Diego: Jhon Wiley & Sonc, Inc. Obeid R, Munz W, Jager M, Schmidt W, Herrmann W. 2005. Biochemical

indexes of the vitamin in cord serum are predicted by maternal B vitamin status. Am J Clin Nutr 82:133-139

Olivares, Ramona, Jesus, Maria, Antonio. 2002. Vitamin B12 and Folic Acid in

Chidren with Intestinal Parasitic Infection. J of the Am College of Nut, 21(2):109-113.

Paivio A. 1971. Imagery and Verbal Process. New York: Holt, Reinehart and

Winston, Inc. Pezacka EH, Jacobsen DW, Luce K, Green R. 1992. Glial cells as a model for

the role of cobalamin in the nervous system: impaired syntesis of cobalamin coenzymes in culturd human astrocytes following short-term cobalamin-deprivation. Biochem Biophys Res Commun 184(2): 832-839

Pollit. 1990. Malnutrition and Infection in the classroom. Paris UNESCO.

Page 130: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Quadri P et al. 2004. Homocystein, folate, and vitamin B12 in mild cognitive impairment, Alzheimer disease, and vascular dementia. Am J Clin Nutr 80(1): 114-122

Rajan S et al. 2002. Response of elevated methylmalonic acid to three dose

levels of oral cobalamin in older adults. J Am Geriatr 50(11): 1789-1795

Reenan J. 2006. Clinical Manifestations of Vitamin B12 deficiency: An

overview of the biochemical and physiological functions of vitamin B12 and the symptoms of vitamin B12 deficiency. Virtual Mentor 8(6): 392-396

Robert C, Brown DL. 2003. Vitamin B12 Deficiency. Am Fam Physician 67:

979-986, 993-994. Rogers LM et al. 2003. High Prevalence of Cobalamin Deficiency in Guatemalan

Schoolchildren : Associations with Low Plasma Holotranscobalamin II and Elevated Serum Methylmalonic Acid and Plasma Homocysteine Concentrations. Am J Clin Nutr. 77(2): 433-440

Ruscin et al. 2002. Vitamin B12 deficiency associated with histamine2-receptor

antagonists and a proton-pump inhibitor. Annals of Parmacotherapy 36:812-816

Rutten RAM et al. 2005. Effect of supplementation with cobalamin carried either

by a milk product or a capsule in mildly cobalamin-deficient elderly Dutch persons. Am J Clin Nutr 86: 568-574

Sauberlich. 1999. Assessment of Nutritional Status. Second edition. Boca Raton,

London, New York, Washington DC CRC Press. Savage DG, Lindenbaum J 1995. Neurological complications of acquired

cobalamin deficiency: clinical aspects. Baillieres Clin Haematol. 8(3):657-78

Seifort KL, Hoffnung RJ. 1997. Child and Adolescent Development. Houghton

Zifflin Company. New York Setiawan B dan Rahayuningsih S. 2004. Angka Kecukupan Vitamin Larut Air.

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Ketahanan pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Jakarta. LIPI.

Shibly UF. 2007. Hubungan Kadar Homosistein Plasma Dengan Asam Folat Dan

Vitamin B12 Serum Pada Penderita PJK di RSJHK. Bagian Kardiologi FKUI/RSJHK. http://www.kardiologi-ui.com/ [April 2008].

Page 131: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih

Siekmann JH et al. 2003. Kenyan School Children Have Multple Micronutrient Deficiencies, But Increased Plasma Vitamin B12 Is The Only Detectable Micronutrient response to Meat or Milk Suplementation. J. Nutr. 133:3972s-3980s.

Stabler SP, Lindenbaum J, Robert A Allen. 1997. Vitamin B-12 deficiency in the elderly: current dilemmas1’2, Am J Clin Nutr 66:741-9

Stabler SP. Vitamin B12. dalam Present Knowledge in Nutrition. Ninth

edition. Washington DC. ILSI Press. Stopeck, Alison. 2000. Links between Helicobacter pylori infection, cobalamin

deficiency, and pernicious anaemia. Archives of Internal Med 160:1229-1230

Sungthong R, Mo-suwan L, Chongsuvivatwong V. 2002. Effects of haemoglobin and serum ferritin on cognitive function in school children. Asia Pac J Clin Nutr 11(2): 117-122

Syarief H. 1997. Membangun Sumberdaya Manusia Berkualitas: suatu Telaah Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga [Orasi Ilmiah pada pengukuhan Guru Besar Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga]. Bogor: Fakultas Pertanian Instutut Pertanian Bogor.

Tucker KL et al. 2000. Plasma vitamin B-12 concentrations relate to intake

source in the Framingham Offspring Study. Am J Clin Nutr 71(2):514-522

Unicef. 1998. The State of the World’s Children 1998. Oxford University Press. Uyanto SS. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu. Jakarta. Wardlaw G, Insel PM, Seyler MF. 1992. Contemporary Nutrition. Issues and

Insights. St Louis, Baltimor, Chicago, London, Philadelphia, Sydney, Toronto. Mosby Year Book.

Werbach M. 2000. Nutritional strategies for treating chronic fatigue syndrome.

Alter Med Rev 5(2): 93-108 WHO. 1995. Physical Status: The Use and Interpretation of Antropometry.

World Health Organization. Geneva. Wolter M, Hermann S, Hahn A. 2003. B vitamin status and concentrations of

homocysteine and methylmalonic acid in elderly German women. Am J Clin Nutr 78(4): 765-772.

Page 132: Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Terhadap Vitamin ... · SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ... Subjects divided in to 2 groups, ... Tidak lupa terimakasih