PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TENTANG KONTRASEPSI …repository.unjaya.ac.id/1207/1/Fitri...
Transcript of PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TENTANG KONTRASEPSI …repository.unjaya.ac.id/1207/1/Fitri...
-
i
PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TENTANG KONTRASEPSI
HORMONAL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK
SAMPING KONTRASEPSI HORMONAL DI POLINDES DWI
RAHMAWATI DESA BANYUREJO TEMPEL SLEMAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
FITRI APRIAWATI
1309006
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2012
-
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TENTANG KONTRASEPSI
HORMONAL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK
SAMPING KONTRASEPSI HORMONAL DI POLINDES DWI
RAHMAWATI DESA BANYUREJO TEMPEL SLEMAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh :
FITRI APRIAWATI
NIM : 1309006
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah
Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
Tanggal : ........................
Menyetujui :
Penguji, Pembimbing I, Pembimbing II,
Diah Noviawati S A., M.Keb Tri Sunarsih, S.ST., M.Kes Fatimah Dewi A, SST
NIP : 19801102.200112.2002 NIDN : 0524038401 NIDN : 0530038801
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Tyasning Yuni A, S.ST., M.Kes
NIDN : 0510068501
-
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Juni 2012
Fitri Apriawati
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Pengaruh Pemberian
Penyuluhan tentang Kontrasepsi Hormonal terhadap Pengetahuan Ibu tentang Efek Samping
Kontrasepsi Hormonal di Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo Tempel Sleman,
Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai
pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan
rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :
1. dr. Edy Purwoko,Sp.B selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Tyasning Yuni.A,SST.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan STIKES Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta.
3. Tri Sunarsih S.ST.,M.Kes sebagai pembimbing I dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Fatimah Dewi Angraeni S.ST sebagai pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
5. Diah Noviawati Setya Arum,S.ST.,M.Keb selaku penguji Karya Tulis Ilmiah dan banyak memberikan saran-saran perbaikan pada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh staff Pengajar Jurusan Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 7. Bapak, Ibu, dan adik tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materil
selama penulis menyelesaikan pendidikan serta memberikan teladan dalam segi kehidupan.
8. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai
imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga
karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.
Yogyakarta, 2012
Penulis
-
viii
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
PERNYATAAN……………………………………………………………… iv
MOTTO……………………………………………………………………….. v
PERSEMBAHAN……………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR...................................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x
DAFTAR TABEL............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii
INTISARI……………………………………………………………………. xiii
ABSTRACT…………………………………………………………………... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7
E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinauan Teori .................................................................................. 12
1. Penyuluhan ................................................................................. 12
2. Pengetahuan................................................................................. 21
3. Kontrasepsi .................................................................................. 30
B. Kerangka Teori ................................................................................ 40
C. Kerangka Konsep…………………………………………………. 41
D. Hipotesis ......................................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 42
B. Lokasi Dan Waktu Penelian ........................................................... 43
C. Subyek Penelitian ............................................................................ 43
D.Variabel Penelitian ........................................................................... 45
E. Definisi Operasional ........................................................................ 46
F. Instrumen penelitian……………… ................................................ 47
G. Tehnik Pengumpulan Data .............................................................. 50
H. Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 50
I. Rencana Jalannya Penelitian ............................................................ 53
J. Etika Penelitian................................................................................. 54
-
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian ................................................................................ 55
B.Pembahasan ...................................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ...................................................................................... 62
B.Saran ................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian…………………………………….
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian………………………………….
40
41
-
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional……………………………………………….
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner...........................................................................
Tabel 4.1 Karakteristik Responden…………………………………………..
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Efek
Samping Kontrasepsi Hormonal Sebelum Pemberian Penyuluhan..
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Efek
Samping Kontrasepsi Hormonal Sesudah Pemberian Penyuluhan..
Tabel 4.4 Pengaruh Penyuluhan tentang Kontrasepsi Hormonal Terhadap
Pengetahuan Ibu tentang Efek Samping Kontrasepsi Hormonal…..
45
47
56
57
57
58
-
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 2 Surat ijin Validitas, ijin Penelitian, Surat Balasan
Lampiran 3 Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 4 Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 5 Kuesioner
Lampiran 6 SAP
Lampiran 7 Leafleat
Lampiran 8 Lampiran Hasil Olah Data
Lampiran 9 Lembar konsultasi KTI
-
xiii
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KONTRASEPSI HORMONAL
TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING
KONTRASEPSI HORMONAL DI POLINDES
DWI RAHMAWATI DESA BANYUREJO
TEMPEL SLEMAN TAHUN 2012
INTISARI
Fitri Apriawati1, Tri Sunarsih S.St M.Kes
2, Fatimah Dewi Angraeni S.ST
3
Latar Belakang
: Akses terhadap pelayanan keluarga berencana yang bermutu merupakan
suatu upaya mencapai pelayanan kesehatan reproduksi. Tingkat kegagalan peserta KB
dipengaruhi banyak hal yaitu dilihat dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti
instruksi dan dilihat dari kecocokan dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut.
Sebaliknya kalau tingkat keefektivitasanya berhasil maka peserta KB tersebut cocok
menggunakan alat kontrasepsi tersebut.
Tujuan : Pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal terhadap pengetahuan ibu
tentang efek samping kontrasepsi hormonal di Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo,
Tempel, Sleman tahun 2012
Metode Penelitian : Metode penelitian ini yaitu pree eksperimental dengan pretest-posttest
design. Penelitian ini menggunakan metode atau rancangan one group pre test post test.
Populasi pada penelitian ini adalah akseptor KB hormonal di Polindes Desa Banyurejo,
Tempel, Sleman tahun 2012. Menggunakan teknik sampel random sampling.
Hasil : Terdapat pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal terhadap pengetahuan
ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal. Selisih nilai rata-rata pengetahuan ibu
tentang efek samping kontrasepsi hormonal sebelum dan setelah pemberian penyuluhan
adalah 2,78.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal terhadap
pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal.
Kata kunci : Penyuluhan,Pengetahuan, Kontrasepsi Hormonal
1
Mahasiswa STIKES A Yani 2
Dosen STIKES A Yani 3
Dosen STIKES A Yani
-
xiv
EFFECT OF HORMONAL CONTRACEPTIVES FOR EXTENSION OF
MOTHERS KNOWLEDGE ABOUT HORMONAL CONTRACEPTION
SIDE EFFECTS IN VILLAGE POLINDES DWI RAHMAWATI
BANYUREJOTEMPEL SLEMAN YEAR 2012
ABSTRACT
Fitri Apriawati1, Tri Sunarsih S.St M.Kes
2, Fatimah Dewi Angraeni S.ST
3
Background: Access to quality family planning services is an effort to achieve reproductive
health services. The failure rate of participants KB influenced a lot of things that can be seen
from the will and discipline to follow instructions and partner views of the suitability of using
these contraceptives. Conversely if the level of the participants successfully keefektivitasanya
KB is appropriate to use these contraceptives.
Purpose: The influence of hormonal contraception counseling on maternal knowledge about the
side effects of hormonal contraception in Polindes Dwi Rahmawati Banyurejo Village, Paste,
Sleman of 2012
Research Methods: This research method is Pree pretest-posttest experimental design. This
study uses a method or design one group pre test post test. The population in this study were
family planning acceptors in Polindes hormonal Banyurejo Village, Paste, Lahore in 2012. Using
a sample of random sampling techniques.
Results: There is a hormonal contraceptive effect of counseling on maternal knowledge about
side effects of hormonal contraception. This is indicated by, with the difference in the average
value of maternal knowledge about side effects of hormonal contraceptives before and after the
extension is 2.78
Conclusions: There is a hormonal contraceptive effect of counseling on maternal knowledge
about side effects of hormonal contraception.
Key words: Effect,Knowledge, Hormonal Contraception
1 Student Yani STIKES
2 Lecturer A Yani STIKES
3 Lecturer STIKES A Yani
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Keluarga Berencana Nasional dan Pemberdayaan Perempuan
difokuskan pada pembangunan kependudukan keluarga berencana dan
peningkatan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil
angka kematian dan peningkatan kualitas keluarga berencana, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak. Untuk mendukung kebijakan tersebut
diperlukan enam elemen pertama yaitu pengaturan kelahiran, pendewasaan
usia perkawinan, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga, Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak. Program KB Nasional
dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai peranan penting dan strategis
dalam pembangunan SDM, disamping program pendidikan dan kesehatan.
Secara makro program keluarga berencana berfungsi untuk mengendalikan
kelahiran, sedangkan secara mikro program keluarga berencana bertujuan
membantu keluarga individu untuk mewujudkan keluarga-keluarga yang
berkualitas BKKBN (2006).
Program KB Nasional telah banyak mengubah stuktur kependudukan,
tidak saja dalam arti menurunkan tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan
penduduk, namun juga mengubah pandangan hidup penduduk terhadap nilai
anak dan kesejahteraan dan ketahanan keluarga. Kondisi kependudukan yang
ada baik dalam arti jumlah, kualitas serta persebaran penduduk menjadi
tantangan pembangunan di Indonesia (BKKBN, 2009).
-
2
Keluarga Berencana menurut UU No.10 Tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera adalah
upaya melalui pendewasaan usia Perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera (Arum, 2009). Tujuan pokok KB adalah penurunan angka kelahiran
yang bermakna. Tiga kebijakan untuk mencapai tujuan yaitu fase menunda
perkawinan/kesuburan, fase menjarangkan kehamilan, dan fase
menghentikan/mengahiri kehamilan/kesuburan (Hartanto, 2004).
Paradigma baru program KB Nasional telah diubah visinya dari
mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) menjadi visi
untuk mewujudkan "Keluarga Berkualitas Tahun 2015". Keluarga yang
berkualitas adalah yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak
yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa (Saifuddin, 2006).
Program Keluarga Berencana (KB) Nasional mempunyai kontribusi
penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Kontribusi Program
Keluarga Berencana (KB) Nasional dapat dilihat pada pelaksanaan Program
Making Pregnancy Safer (MPS), salah satu pesan kunci dalam rencana strategi
nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010 adalah
bahwa kehamilan harus merupakan kehamilan yang diinginkan. Untuk
mewujudkan pesan kunci tersebut, KB merupakan pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu
merupakan alasan utama diperlukannya pelayanan keluarga berencana.
-
3
Meskipun demikian banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam
menentukan jenis kontrasepsi. Hal ini terjadi disebabkan karena ketidaktahuan
mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi yang akan
digunakan. Persyaratan metode kontrasepsi meliputi aman, bermanfaat, dapat
diterima oleh masyarakat, terjangkau dan mempunyai reversibilitas tinggi
(Saifuddin, 2006).
Hasil Pelaksanaan Sub Sistim Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan
Kontrasepsi Nasional pada bulan Oktober 2010, pencapaian kumulatif peserta
KB baru bulan Januari sampai dengan bulan Oktober 2010 tercatat sebesar
99,62%. Apabila dirinci lebih lanjut, proporsi peserta KB baru yang terbanyak
adalah peserta KB suntik (49,68%), diikuti peserta KB pil (29,03%), kondom
(7,71%), implan atau susuk KB (6,38%), IUD (5,85%), MOW (1,08%), dan
MOP (0,28%). BKKBN (2009)
Kontrasepsi suntik di Indonesia merupakan salah satu metode kontrasepsi
efektif yang popular. Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi hormonal
selain pil dan implant. Kontrasepsi ini meliputi kontrasepsi suntik progestin
dan kontrasepsi suntik kombinasi. Kontrasepsi suntik progestin yang sering
digunakan adalah Long–acting progesteron yaitu Noristeron Enantat (NET
EN) dan Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA) (Wiknjosastro, 2007).
Suntikan ini hanya mengandung komponen progestine dan diberikan setiap 3
bulan sekali (Saifuddin, 2006). Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung
komponen estrogen dan progesterone dan diberikan satu bulan sekali
(Hartanto, 2004).
-
4
Data dari laporan BKKBN Kabupaten Sleman pada akhir bulan
Desember 2010, pemakaian kontrasepsi suntik menduduki urutan pertama.
Dimana jumlah akseptor suntik 43.955 dari 97.894 akseptor KB aktif
(44,90%). Sedangkan metode kontrasepsi lainnya yaitu implant 18.506
akseptor (18,90%), pil 15.637 akseptor (15,97%), IUD 10.823 akseptor
(11,05%), MOW 5.136 akseptor (5,24%), kondom 2.759 akseptor (2,81%) dan
MOP 1.078 akseptor (1,10%) (BKKBN, 2011).
BKKBN menunjukkan kecenderungan pelayanan keluarga berencana
makin merosot sehingga akseptor kurang merasa puas oleh pelayanan yang
diberikan. Berdasarkan survei BKKBN 2002, kurang dari 10% fasilitas yang
tersedia tidak memenuhi standar kualitas dalam memberikan pelayanan kepada
peserta keluarga berencana dan calon peserta keluarga berencana sehingga
berpotensi membahayakan klien dan mengakibatkan rendahnya peserta
keluarga berencana (BKKBN, 2006).
Akses terhadap pelayanan keluarga berencana yang bermutu merupakan
suatu upaya mencapai pelayanan kesehatan reproduksi. Secara khusus dalam
hal ini termasuk hak setiap orang untuk memperoleh informasi dan akses
terhadap berbagai metode kontrasepsi yang aman, efektif dan terjangkau
(Saifudin, 2004).
Tingkat kegagalan peserta KB dalam menggunakan alat kontrasepsi
merupakan salah satu masalah bagi petugas KB serta dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk lebih mengoptimalkan penggunaan alat kontrasepsi
kedepan dan mencari penyebab kegagalan. Dalam menggunakan alat
-
5
kontrasepsi hanya ada dua jawaban apakah sukses atau gagal. Tingkat
kegagalan peserta KB dipengaruhi banyak hal yaitu dilihat dari kemauan dan
disiplin pasangan untuk mengikuti instruksi dan dilihat dari kecocokan dalam
menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Kalau gagal artinya alat kontrasepsi
tersebut tidak cocok dengan peserta tersebut. Sebaliknya kalau tingkat
keefektivitasanya berhasil maka peserta KB tersebut cocok menggunakan alat
kontrasepsi tersebut (Saifudin, 2004).
Dari studi pendahuluan yang peneliti laksanakan pada tanggal 5 April
2012 di Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo, Tempel, Sleman, diperoleh
data bahwa dari bulan Januari – Februari 2012, jumlah akseptor KB yang
terdaftar pada buku register di Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo,
Tempel, Sleman, sebanyak 132 akseptor. Dari 132 akseptor KB tersebut 131
merupakan akseptor KB hormonal (112 akseptor KB suntik dan 19 akseptor
KB pil) dan 1 akseptor KB non hormonal (IUD). Pada studi pendahuluan
tersebut, peneliti juga mewawancarai 10akseptor KB hormonal, pertanyaan
pada wawancara tersebut meliputi, berbagai hal yang berkaitan dengan KB
hormonal,yaitu pengertian kontrasepsi, persyaratan, manfaat, efek samping pil
kb, efek samping KB suntik, efek samping KB implant. Hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa dari 10 akseptor KB tersebut 7 akseptor tidak tahu
mengenai efek samping KB hormonal sedangkan 3 akseptor mengerti dan
paham tentang efek samping KB hormonal. Pada studi pendahuluan ini peneliti
juga menyebar kuesioner ke 10 akseptor KB. Isi kuesioner berkaitan dengan
berbagai hal yang berhubungan dengan KB hormonal. Hasil penyebaran
-
6
kuesioner diperoleh 6 akseptor memiliki pengetahuan kurang, 2 akseptor
cukup, 2 akseptor baik. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kurangnya
informasi yang diperoleh oleh akseptor KB tentang KB hormonal.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
dan meneliti tentang pengaruh pemberian penyuluhan tentang kontrasepsi
hormonal terhadap pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi
hormonal di Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo, Tempel, Sleman tahun
2012.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dapat dibuat suatu
rumusan masalah “Adakah pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal
terhadap pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal di
Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo, Tempel, Sleman tahun 2012?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal
terhadap pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal di
Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo, Tempel, Sleman tahun 2012.
-
7
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi
hormonal sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang kontrasepsi
hormonal di Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo, Tempel,
Sleman tahun 2012.
b. Diketahuinya nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang efek samping
kontrasepsi hormonal sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang
kontrasepsi hormonal di Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo,
Tempel, Sleman tahun 2012.
c. Diketahuinya selisih nilai pengetahuan ibu tentang efek samping
kontrasepsi hormonal sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang
kontrasepsi hormonal di Polindes Dwi Rahmawati Desa Banyurejo,
Tempel, Sleman tahun 2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
Hasil penelitian ini untuk menambah wawasan dan kepustakaan tentang
pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal terhadap pengetahuan
ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi STIKES Achmad Yani
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi
bagi mahasiswa untuk menambah sumber pustaka terutama tentang
-
8
pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal terhadap
pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal.
b. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah dan menambah
kemampuannya dan pengetahuan Polindes Dwi Rahmawati kesehatan.
c. Bagi Masyarakat Desa Banyurejo Tempel Sleman
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam merencanakan
program pelayanan kepada masyarakat terutama dalam hal pengaruh
penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal terhadap pengetahuan ibu
tentang efek samping kontrasepsi hormonal.
E. Keaslian Penelitian
1. Synta Suprabawati dengan judul “Perbedaan Penggunaan Kontrasepsi
Suntik Progesteron Tunggal dengan Kombinasi Progesteron Estrogen
terhadap Peningkatan Berat Badan Akseptor di RB Kusmahati
Karanganyar, tahun 2009”. Program DIII KePolindes Dwi Rahmawatian
Stikes Achmad Yani Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi
komparasi dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan
sampel secara accidental sampling. Sampel yang digunakan adalah
akseptor KB suntik Progesteron di RB Kusmahati Karang Anyar. Dalam
penelitian ini menggunakan uji statistik Man Witney. Hasil dari penelitian
ini adalah terdapat perbedaan antara penggunaan kontrasepsi suntik
progesteron tunggal dan kombinasi progesteron estrogen terhadap
-
9
peningkatan berat badan akseptor di RB Kusmahati Karanganyar pada
tahun 2009. Perbedaan dengan penelitian terbaru terdapat pada populasi,
sampel dan tempat peneltian. Persamaan dengan penelitian terbaru yaitu
sama-sama meneliti tentang.
2. Linda Meliati (2005) dengan judul “Hubungan pengetahuan akseptor KB
tentang kontrasepsi rasional dengan pemilihan metode kontrasepsi di Desa
Bangun Cipto Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian analitik
non eksperimen dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian PUS
yang menjadi peserta KB aktif pada petugas lapangan KB (PLKB) sampai
Maret 2005 di Desa Bangun Cipto Kec. Sentolo, Yogyakarta. Sampel
penelitian menggunakan probability sampling dengan teknik proportional
sampling (sampel berimbang). Data dianalisis dengan uji statistic chi
square. Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan antara
pengetahuan tentang kontrasepsi rasional dengan pemilihan metode
kontrasepsi yang signifikan. Persamaan dengan penelitian terbaru terdapat
pada variabel dependent yaitu pemilihan alat kontrasepsi. Sedangkan
perbedaan dalam penelitian terbaru terdapat pada waktu, populasi dan
sampel penelitian.
3. Marliza (2010), dengan judul penelitian “Beberapa Faktor Yang
Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant Sebagai
Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun
2010”. Penelitian ini, menggunakan desain penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional untuk menggambarkan faktor-faktor yang
-
10
mempengaruhi rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat
kontrasepsi. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan secara
sampel random sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas
pengetahuan responden berada dalam klasifikasi cukup 49 responden
(56,3%) dan pengetahuan kurang 5 responden (5,7%), dari segi pendidikan
46 orang (52,9%) berpendidikan SD dan 1 responden (1,1%) tamat
Perguruan Tinggi, dari segi sumber ekonomi baik sebanyak 55 orang
(63,2%), dan sumber ekonomi kurang sebanyak 4 responden (4,6%) untuk
tidak ber KB karena KB itu mahal Dari hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan setiap faktor masih mempengaruhi ketidakmauan ibu dalam
menggunakan alat kontrasepsi Implant. Persamaan dengan penelitian
terbaru terdapat pada subjek penelitian yaitu sama-sama meneliti akseptor
KB. Sedangkan perbedaan dalam penelitian terbaru terdapat pada waktu,
populasi dan sampel penelitian.
4. Sustanti, 2009. Hubungan pengetahuan akseptor KB tentang kontrasepsi
implan dengan motivasi pemilihan KB implan di kecamatan Wiradesa
kabupaten Pekalongan 2009. Jenis penelitian deskriptif korelatif dengan
pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelelitian ini adalah seluruh
akseptor KB implan di wilayah Kecamatan Wiradesa Kabupaten
Pekalongan yaitu di desa Karangjati, Kadipaten dan Bener yang terdiri dari
56 akseptor KB implan. Variabel bebas : pengetahuan tentang KB implan.
Variabel Terikat: motivasi pemilihan KB implan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
-
11
akseptor KB dengan motivasi pemilihan KB implan, sehingga di sarankan
kepada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan penyuluhan dan
konseling tentang KB untuk tetap meningkatkan pengetahuan dan motivasi
akseptor KB.
-
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Polindes Dwi Rahmawati, Desa
Banyurejo, Tempel, Sleman. Kecamatan Tempel memiliki luas wilayah
4.799 ha. Sebagian besar wilayahnya berada di dataran tinggi dan
bentangan wilayahnya berupa tanah yang berombak.
Di Desa Banyurejo terdapat satu Puskesmas dan satu Polindes,di
Polindes tersebut terdapat satu bidan desa. Desa Banyurejo yang termasuk
dalam wilayah kecamatan Tempel mempunyai sebuah pondok bersalin
desa. Bidan utama di Polindes ini adalah Dwi Rahmawati. Kegiatan yang
dilakukan di Polindes ini antara lain: pemeriksaan kehamilan (termasuk
pemberian imunisasi pada ibu hamil, deteksi dini resti kehamilan),
menolong persalinan normal dan resiko sedang, memberikan pelayanan
kesehatan pada ibu nifas dan menyusui, memberikan pelayanan kesehatan
pada neonatal, bayi, balita, anak pra sekolah, imunisasi dasar pada bayi,
memberikan pelayanan KB, mendeteksi dan memberikan pertolongan
pertama pada kehamilan dan persalinan yang resti baik bagi ibu maupun
bayinya.
-
56
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan
berdasarkan umur ibu, jumlah anak, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden
No Karakteristik n %
1. Umur Ibu
< 20 tahun
0
0,0
20 - 35 tahun 55 96,5
2.
3.
4.
5.
> 35 tahun
Jumlah Anak
1 anak
2 anak
3 anak
Umur Anak
0 - 1 tahun
2 - 3 tahun
4 - 5 tahun
Pendidikan Ibu
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Pekerjaan Ibu
IRT
Petani
Pegawai Swasta
PNS
2
28
23
6
16
23
18
7
13
34
3
35
12
6
4
3,5
49,1
40,4
10,5
28,1
40,4
31,6
12,3
22,8
59,6
5,3
61,4
21,1
10,5
7,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)
3. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Kontrasepsi
Hormonal Sebelum Pemberian Penyuluhan
Tabel 4.6. Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping
Kontrasepsi Hormonal Sebelum Pemberian Penyuluhan
-
57
No Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Efek Samping Kontrasepsi Hormonal
Sebelum Pemberian Penyuluhan
n %
1. Baik 17 29,8
2. Cukup 21 36,8
3. Kurang
Jumlah
19
57
33,3
100,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebelum pemberian
penyuluhan, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang efek samping kontrasepsi hormonal, yaitu ada 21 responden
(36,8%). Sedangkan, sebagian kecil responden adalah ibu dengan
pengetahuan yang baik tentang efek samping kontrasepsi hormonal, yaitu
sebanyak 17 responden (29,8%).
4. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Kontrasepsi
Hormonal Sesudah Pemberian Penyuluhan
Tabel 4.7. Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping
Kontrasepsi Hormonal Sesudah Pemberian Penyuluhan
No Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Efek Samping Kontrasepsi Hormonal
Sesudah Pemberian Penyuluhan
n %
1. Baik 29 50,9
2. Cukup 26 45,6
3. Kurang
Jumlah
2
57
3,5
100,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sesudah pemberian
penyuluhan, sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik
tentang efek samping kontrasepsi hormonal, yaitu ada 29 responden
-
58
(50,9%). Sedangkan, sebagian kecil responden adalah ibu dengan
pengetahuan yang kurang tentang efek samping kontrasepsi hormonal,
yaitu sebanyak 2 responden (3,5%).
5. Pengaruh Penyuluhan Tentang Kontrasepsi Hormonal Terhadap
Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Kontrasepsi Hormonal
Pada penelitian ini, bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal terhadap pengetahuan
ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal di Polindes Dwi Rahmawati
Desa Banyurejo, Tempel, Sleman dilakukan analisa dengan uji t. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 4.8. Pengaruh Penyuluhan Tentang Kontrasepsi Hormonal Terhadap
Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Kontrasepsi Hormonal
Paired
Sample t test
Pengukuran Rata-Rata
(Mean) Selisih
Rerata
Hasil
Sig.
Sebelum
Pemberian
Penyuluhan
Setelah
Pemberian
Penyuluhan
Pengetahuan
Ibu Tentang
Kontrasepsi
Hormonal
17,98 20,77 2,78 -6.875 0,000
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebelum pemberian
penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang efek samping
kontrasepsi hormonal adalah 17,98. Sedangkan setelah pemberian
penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang efek samping
kontrasepsi hormonal adalah 20,77. Selain itu, selisih nilai pengetahuan ibu
-
59
tentang efek samping kontrasepsi hormonal sebelum dan sesudah diberi
penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal adalah 2,78.
Berdasarkan tabel 8 diperoleh nilai sebesar -6.875 dengan sig
sebesar 0,000. Dengan dan taraf signifikansi adalah
10% (0,1) diperoleh . Karena dan nilai p <
0,05 maka ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh penyuluhan
tentang kontrasepsi hormonal terhadap pengetahuan ibu tentang efek
samping kontrasepsi hormonal di Polindes Dwi Rahmawati.
B. Pembahasan
Hasil penelitian sebelum pemberian penyuluhan di Polindes Dwi
Rahmawati menunjukkan bahwa dari 57 responden yang diambil, 36,8%
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang efek samping kontrasepsi
hormonal, 29,8% mempunyai pengetahuan yang baik tentang efek samping
kontrasepsi hormonal, dan 33,3% mempunyai pengetahuan yang kurang
tentang efek samping kontrasepsi hormonal.
Hasil penelitian setelah pemberian penyuluhan di Polindes Dwi
Rahmawati menunjukkan bahwa dari 57 responden yang diambil, 50,9%
mempunyai pengetahuan yang baik tentang efek samping kontrasepsi
hormonal, 45,6% mempunyai pengetahuan yang cukup tentang efek samping
kontrasepsi hormonal, dan 3,5% mempunyai pengetahuan yang kurang
tentang efek samping kontrasepsi hormonal.
-
60
Pada penelitian ini, peneliti memberikan penyuluhan mengenai efek
samping kontrasepsi hormonal pada responden yang sebelumnya sudah diteliti
pengetahuannya tentang efek samping kontrasepsi hormonal. Setelah
pemberian penyuluhan, selanjutnya peneliti meneliti kembali tingkat
pengetahuan responden tentang efek samping kontrasepsi hormonal. Jika
terdapat perubahan pengetahuan pada responden, dapat dikatakan bahwa
penyuluhan yang dilakukan peneliti mengalami keberhasilan.
Hasil penelitian setelah pemberian penyuluhan di Polindes Dwi
Rahmawati menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan tentang
kontrasepsi hormonal terhadap pengetahuan ibu tentang efek samping
kontrasepsi hormonal. Hal ini ditunjukkan dengan
. Selain itu, diketahui juga bahwa sebelum pemberian
penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi
hormonal adalah 17,9825. Sedangkan setelah pemberian penyuluhan, nilai
rata-rata pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal adalah
20,7719. Dan selisih nilai pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi
hormonal sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang kontrasepsi
hormonal adalah 2,7894.
Pada penelitian ini metode penyuluhan yang digunakan untuk
memberikan informasi mengenai efek samping kontrasepsi hormonal.
Penyuluhan dapat diartikan sebagai suatu pendekatan edukatif untuk
menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam
peningkatan derajat kesehatan dan mempertahankan baik (Suhardjo, 2003).
-
61
Hasil penyuluhan adalah diharapkan agar terjadi perubahan. Proses
perubahan perilaku dituntut agar sasaran berubah tidak semata-mata karena
penambahan pengetahuan saja namun, diharapkan juga adanya perubahan
pada keterampilan sekaligus sikap mantap yang menjurus kepada tindakan
atau kerja yang lebih baik, produktif, dan menguntungkan (Lucie, 2005).
Hasil penelitian ini juga sesuai oleh penelitian yang dilakukan oleh
Prasetya (2010) tentang pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan
tentang Keluarga Berencana Di Desa Sine, Sragen. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa adanya pengaruh pemberian penyuluhan terhadap tingkat
pengetahuan pasangan usia subur tentang KB, ini ditunjukkan dengan adanya
kenaikan rata-rata skor sebelum dan sesudah penyuluhan. Hal ini membuktikan
ada pengaruh pemberian penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang KB.
Oleh karena itu, pemberian penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal dapat
mempengaruhi pengetahuan responden mengenai kontrasepsi hormonal.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: umur,
informasi, budaya, pendidikan, dan sosial ekonomi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan persentase 59,6%
berpendidikan SMA. Dengan tingkat pendidikan yang baik, maka penyerapan
informasi akan semakin baik. Oleh karena itu, setelah diberikan penyuluhan
maka akan terjadi perubahan pengetahuan dari seorang responden.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan keadaan
yang disebabkan oleh penyuluhan, antara lain: keadaan pribadi sasaran,
keadaan lingkungan fisik, keadaan sosial dan budaya masyarakat, dan aktifitas
kelembagaan yang tersedia dan menunjang penyuluhan.
-
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan
tentang kontrasepsi hormonal terhadap pengetahuan ibu tentang efek samping
kontrasepsi hormonal di Polindes Dwi Rahmawati, Desa Banyurejo, Tempel,
Sleman tahun 2012. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pemberian penyuluhan, sebagian besar responden di Polindes
Dwi Rahmawati mempunyai pengetahuan yang cukup (36,8%) tentang
efek samping kontrasepsi hormonal dan setelah pemberian penyuluhan,
sebagian besar responden di Polindes Dwi Rahmawati mempunyai
pengetahuan yang baik (50,9%) tentang efek samping kontrasepsi
hormonal.
2. Nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal
sebelum pemberian penyuluhan adalah 17,9825 dan nilai rata-rata
pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal setelah
pemberian penyuluhan adalah 20,7719.
3. Selisih nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi
hormonal sebelum dan setelah pemberian penyuluhan adalah 2,7894.
-
63
B. Saran
1. Bagi STIKES Achmad Yani
Hasil penelitian ini disarankan dapat dipergunakan sebagai masukan
dan informasi bagi mahasiswa untuk menambah sumber pustaka terutama
tentang pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal terhadap
pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini disarankan dapat dipergunakan sebagai informasi
dalam melakukan penulisan ilmiah dan menambah reverensi dan
pengetahuan kesehatan Polindes Dwi Rahmawati
3. Bagi Masyarakat Desa Banyurejo Tempel Sleman
Hasil penelitian ini disarankan dapat dipergunakan sebagai informasi
dalam merencanakan program pelayanan kepada masyarakat terutama
dalam hal pengaruh penyuluhan tentang kontrasepsi hormonal terhadap
pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi hormonal
-
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Jakarta :
Salemba Medika
Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta:
Jakarta
Arum, S. (2008). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini, Jogjakarta. Mitra
Cendikia Press
BKKBN, 2004. Petunjuk Teknis Pendataan Keluarga di Desa dan kelurahan ,.
Jakarta
_______, 2009. Program KB di Indonesia. www.prov.bkkbn.go.id. Diakses pada
tanggal 20 Maret 2012
Badan Pusat Statistik (BPS). 2004. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2002-2004
Depkes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Jakarta.
________, 2005, Kesehatan Reproduksi. Jakarta
Hartanto Hanafi, 2002, KB Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Hartanto, H., 2004, KB dan Kontrasepsi, Sinar Harapan: Jakarta.
Manuaba, I.B.G., 2005. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB, EGC: Jakarta.
Marliza, 2010, Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu
Untuk Memilih Implant Sebagai Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Terjun
Kecamatan Medan Marelan.
Meliati, 2005, Hubungan pengetahuan akseptor KB tentang kontrasepsi rasional
dengan pemilihan metode kontrasepsi di Desa Bangun Cipto
Yogyakarta
Notoatmodjo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta.
___________, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta.
___________, 2010,Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta.
-
Prawirohardjo, S., 2005, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal,Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.
Rubiyantoro, Y., 2009, Indonesia Harus Mengerem Laju Pertumbuhan Penduduk,
http://akuinginhijau.org diakses tanggal 12 Januari 2011.
Saifuddin, A, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.
Soetjiningsih. 2002. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta
Soekanto, Soerjono. (2003). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sularyo, T.S., 2005. Buku Ajar I: Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta:
Sagung Seto.
Suprabawati.2009. Perbedaan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Progesteron
Tunggal dengan Kombinasi Progesteron Estrogen terhadap Peningkatan
Berat Badan Akseptor di RB Kusmahati Karanganyar.
Surajiyo. Drs. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia; Suatu
Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara
Suratun , 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Trans
Info Media. Jakarta.
Sustanti, 2009, Hubungan pengetahuan akseptor KB tentang kontrasepsi implan
dengan motivasi pemilihan KB implan di kecamatan Wiradesa kabupaten
Pekalongan
Wilopo, Siswanto Agus. 2006. Perkembangan Teknologi Kontrasepsi Pria
Terkini. Artikel dalam http://www.bkkbn.co.id. Diakses tanggal
11januari 2011
Halaman JudulHalaman PengesahanPernyataan KeaslianKata PengantarDaftar IsiIntisariAbstractBAB IBAB IVBAB VDaftar Pustaka