PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN...

29
PENGELOLAAN SANGGAR KEBUGARAN JASMANI DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (Studi pada Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang) Mohammad Baidlowi Pelaksanaan latihan olahraga di Sanggar Kebugaran Jasmani di Universitas Negeri Malang memberi kesempatan yang sangat besar dalam usaha meningkatkan prestasi di bidang olahraga. Sejalan dengan hal tersebut dibutuhkan pengelolaan Sanggar Kebugaran Jasmani yang baik, supaya pelaksanaan latihan dapat berjalan sesuai dengan program kerja yang telah disusun. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan dilakukan di Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian dirumuskan dalam uraian sebagai berikut: (1) Perencanaan: Sanggar Kebugaran Jasmani melaksanakan program kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. (2) Pengorganisasian: Sanggar Kebugaran Jasmani menghasilkan struktur organisasi formal yang menunjukkan mekanisme kerja mulai dari bagian terbawah hingga bagian teratas. (3) Pengarahan: untuk meningkatkan kinerja pengurus Sanggar Kebugaran Jasmani, Pembina beserta Kepala laboratorium memberikan motivasi, pemberian motivasi tersebut diberikan secara lisan. (4) Pengawasan: pengawasan terhadap pelaksanaan program kegiatan di Sanggar Kebugaran jasmani dilaksanakan oleh Pembina Sanggar dan kepala laboratorium Ilmu Keolahragaan. Pelaksanaan pengawasan tersebut dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kata kunci: Pengelolaan, Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (directing) dan Pengawasan/pengendalian (controlling). PENDAHULUAN Masyarakat Indonesia mengakui bahwa persekutuan hidup itu tidak hanya mengalami pengaruh pikiran dan 1

description

ARTIKEL PENDIDIKAN

Transcript of PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN...

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGELOLAAN SANGGAR KEBUGARAN JASMANI DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

(Studi pada Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang)

Mohammad Baidlowi

Pelaksanaan latihan olahraga di Sanggar Kebugaran Jasmani di Universitas Negeri Malang memberi kesempatan yang sangat besar dalam usaha meningkatkan prestasi di bidang olahraga. Sejalan dengan hal tersebut dibutuhkan pengelolaan Sanggar Kebugaran Jasmani yang baik, supaya pelaksanaan latihan dapat berjalan sesuai dengan program kerja yang telah disusun. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan dilakukan di Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian dirumuskan dalam uraian sebagai berikut: (1) Perencanaan: Sanggar Kebugaran Jasmani melaksanakan program kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. (2) Pengorganisasian: Sanggar Kebugaran Jasmani menghasilkan struktur organisasi formal yang menunjukkan mekanisme kerja mulai dari bagian terbawah hingga bagian teratas. (3) Pengarahan: untuk meningkatkan kinerja pengurus Sanggar Kebugaran Jasmani, Pembina beserta Kepala laboratorium memberikan motivasi, pemberian motivasi tersebut diberikan secara lisan. (4) Pengawasan: pengawasan terhadap pelaksanaan program kegiatan di Sanggar Kebugaran jasmani dilaksanakan oleh Pembina Sanggar dan kepala laboratorium Ilmu Keolahragaan. Pelaksanaan pengawasan tersebut dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Kata kunci: Pengelolaan, Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (directing) dan Pengawasan/pengendalian (controlling).

PENDAHULUAN

Masyarakat Indonesia mengakui bahwa persekutuan hidup itu tidak hanya

mengalami pengaruh pikiran dan kemampuan manusia individu saja, bahkan juga

mengalami pengaruh zaman dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi modern sekarang ini.

Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang bekerja secara efektif

dan efisien, menikmati waktu luang, menjadi sehat, mencegah penyakit

hipokinetik dan mengatasi keadaan darurat, (Kent, 1994:334). Lebih lanjut

dijelaskan bahwa kebugaran jasmani adalah derajat kemampuan untuk melakukan

tugas fisik tertentu yang memerlukan usaha otot, (Karpovich, 1971:201).

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan tugas dengan

efektif dan efisien tanpa merasakan kelelahan yang berarti.

1

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Untuk mencapai tingkat kebugaran jasmani, dibutuhkan adanya latihan.

Definisi oleh Kent (1994:456), bahwa latihan adalah suatu program latihan fisik

yang direncanakan untuk membantu mempelajari keterampilan, memperbaiki

kebugaran jasmani dan terutama untuk mempersiapkan atlit dalam suatu

pertandingan yang penting.

Proses berlatih dan melatih olahraga yang dilaksanakan harus

menggunakan langkah-langkah dan cara-cara yang efektif dan efisien yang

disusun dalam sistem pengelolaan olahraga. Pengelolaan olahraga harus

dilaksanakan secara sistematis dan terpadu, mencakup seluruh kegiatan

Perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (directing),

dan Pengawasan/pengendalian (controlling). (Suharno, 1993:115)

Peran pengurus dalam penyusunan program atau metode untuk mencapai

tujuan hendaklah tertuang dalam program kerja atau perencanaan, pengurus harus

dapat mengakomodasi dan menciptakan iklim yang kondusif dalam melakukan

latihan olahraga, mampu membangun, mengadakan dan menyediakan sarana dan

pra sarana olahraga. Selain itu, pemeliharaan sarana dan pra sarana yang sudah

ada dilakukan dan yang lebih penting lagi adalah program peningkatan kualitas

sumber daya manusia harus tertuang dalam program kerja. Fenomena di atas yang

menjadi dasar pemikiran bagi peneliti untuk meneliti Sanggar tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: bagaimana proses perencanaan yang dilakukan dalam

mengelola Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang, bagaimana

proses pengorganisasian yang dilakukan dalam mengelola Sanggar Kebugaran

Jasmani Universitas Negeri Malang, bagaimana proses pengarahan yang

dilakukan dalam mengelola Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri

Malang, dan bagaimana proses pengawasan yang dilakukan dalam mengelola

Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang?

KAJIAN PUSTAKA

Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama antara manusia yang terikat

oleh ketentuan, yang bermaksud untuk mencapai tujuan bersama. Dan organisasi

juga didefinisikan sebagai suatu himpunan interaksi manusia yang bekerjasama

2

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

untuk mencapai tujuan bersama, yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah

disetujui bersama. (Pandjaitan, 1986:7). Disamping itu organisasi dapat pula

didefinisikan sebagai himpunan interaksi manusia yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui

bersama (Indrawijaya,1986:40).

Dengan demikian, organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama,

diberikan tugas dan wewenang serta mengembangkan keahlian yang diatur dalam

suatu struktur dan sistem tertentu yang terintegrasi untuk mencapai tujuan

tertentu.

Struktur organisasi adalah kerangka pedoman bagi pimpinan untuk

melaksanakan fungsi kepemimpinan dan juga bagi bawahan sebagai pedoman

untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. (Muhyadi, 1989:57).

Definisi lain dikemukakan bahwa Struktur Organisasi adalah sebagai suatu

tatanan semua kegiatan dalam organisasi dapat dilakukan secara teratur (ordered).

Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah kerangka

pedoman pengaturan kedudukan dan tugas serta wewenang dan gambaran tentang

koordinasi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. Dengan adanya struktur

organisasi, atasan dan bawahan dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

masing-masing

Manajemen adalah seni untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain

dengan prinsip efektif dan efisien yang mengorbankan waktu, tenaga dan fikiran

yang lebih sedikit dengan hasil berupa barang atau jasa yang lebih besar.

(Benyamin, 1988:13).

Pengelolaan yang baik adalah syarat mutlak yang harus dilaksanakan

dalam menjalankan sebuah organisasi. Hal ini dapat kita ketahui bahwa peranan

pengelolaan atau yang kemudian akan lebih dikenal dengan sebutan manajemen

merupakan kegiatan yang sangat penting. Menurut Kamaludin (1989:3)

“manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan melalui usaha-usaha orang lain,

tujuan yang dimaksud adalah hasil akhir yang diharapkan”.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengelolaan adalah proses pencapaian tujuan dengan usaha

3

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

orang lain melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan atau evaluasi.

Fungsi Manajemen dan tujuan Pengelolaan

Pengelolaan memiliki fungsi dan tujuan yang tidak dapat terpisahkan

dalam menjalankan sebuah organisasi. Seperti yang telah dikemukakan oleh GR.

Tery (1968:131) bahwa ”Fungsi pengelolaan adalah planning, organizing,

actuating dan contrilling”.

Sedangkan kepemimpinan, pemberian pengaruh atau motivasi dapat

dimasukkan ke dalam fungsi pengarahan. Sedangkan penyusunan staf dan

pengelolaan sumberdaya manusia dapat dimasukkan ke dalam fungsi

pengorganisasian. Selain memiliki fungsi, pengelolaan juga memiliki tujuan,

menurut Benyamin (1988:14) mengatakan bahwa “tujuan pengelolaan adalah: (a)

mengejar laba, (b) melayani para pelanggan, (c) membantu kegiatan sosial”.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan pada judul dan tujuan penelitian yang ditetapkan, maka

penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimental berupa penelitian

deskriptif kualitatif, menurut Arikunto (2002:9) penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/menggambarkan variabel masa

lalu dan sekarang (sedang terjadi). Penelitian ini dikatakan penelitian deskriptif,

karena hanya bertujuan menggambarkan pengelolaan Sanggar Kebugaran Jasmani

Universitas Negeri Malang.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui observasi

dan wawancara mendalam untuk menggali seputar kegiatan. Bogdan dan Toglor

(Moleong, 2000:3) mendefinisikan tentang metodologi kualitatif sebagai

"prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan atau

tulisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati".

Peneliti bertindak sebagai instrument utama dengan menggunakan ruang

lingkup penelitian sekaligus pengumpul data dengan memanfaatkan pengurus atau

mantan pengurus Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang sebagai

informan. Selain itu peneliti juga akan memanfaatkan instrumen perekam, yaitu

4

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

sebagai pendukung penelitian. Perekam sebagai alat bantu dalam proses

wawancara dengan informan.

Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas

Negeri Malang Jalan Surabaya Nomor 06 Malang.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara

dan observasi, data yang diperoleh dari hasil wawancara berupa kata-kata dan

tindakan-tindakan akan langsung dicatat sebagai data primer, penelitian ini

dilaksanakan di Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang dengan

teknik pengumpulan sebagai berikut:

Secara lengkap proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data

yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah

dicatat dalam buku catatan lapangan, dokumen-dokumen, foto dan sebagainya

(Moleong, 2000:247).

Adapun tahap-tahap penelitian yang dilakukan peneliti membagi menjadi

empat tahapap, yaitu: 1). Tahap pra lapangan, 2) tahap kegiatan lapangan, 3) tahap

analisis data, dan 4) penulisan laporan. (Moleong, 2000:85).

Dalam pra lapangan terdapat urutan-urutan antara lain: (a) menyusun

rancangan penelitian, (b) memilih lapangan penelitian, (c) mengurus perijinan, d)

menjajaki dan menilai keadaan lapangan, (e) memilih dan memanfaatkan

informasi, (f) menyiapkan perlengkapan penelitian, (g) menyiapkan etika

penelitian.

Untuk memasuki lapangan, peneliti harus berusaha membina hubungan

baik. Hubungan baik antara peneliti dengan subyek penelitian seharusnya terjadi,

tidak ada lagi batas pemisah (Moleong 2000:95). Untuk menciptakan hubungan

tersebut, peneliti mempelajari budaya yang ada pada lokasi penelitian sekaligus

untuk beradaptasi dengan keadaan lingkungan tempat penelitian.

Dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti langsung hadir pada lokasi

penelitian, selanjutnya menemui informan yang akan diwawancarai sampai semua

informasi yang dibutuhkan terungkap dengan bantuan catatan lapangan. Setelah

itu dilakukan pengumpulan dokumentasi yang diperlukan. Pengumpulan

dokumentasi data dianggap selesai apabila data berupa cerita tentang Pengelolaan

5

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Sanggar Kebugaran Jasmani telah cukup memadai dan apabila kurang lengkap,

maka peneliti akan mendatangi informan yang bersangkutan.

Untuk menghindari data yang dikumpulkan tidak kadaluarsa, maka

analisis data ini dilakukan secepat mungkin setelah data yang diperoleh dan juga

peneliti mendalami kajian pustaka yang relevan untuk mengkonfirmasikan temuan

penelitian. Dalam analisis data, peneliti mengorganisasikan data dalam kategori

dan satuan dasar, sehingga dapat ditemukan tema sesuai yang dikaji.

PAPARAN DATA

Peneliti melakukan pengumpulan data mengenai Perencanaan, Sanggar

Kebugaran Jasmani UM. Dalam pengumpulan data yang dilakukan, peneliti

melakukan pengumpulan data tentang hal-hal yang berkaitan dengan fokus

penelitian, yaitu: Penetapan Program Kerja dan Pelaksanaan Rapat Koordinasi

Pada tahap pengumpulan data tentang proses perencanaan dalam

pengelolaan Sanggar Kebugaran Jasmani UM, peneliti mengawali dengan

melakukan pengumpulan data atau informasi mengenai proses penyusunan

program kerja yang dilakukan oleh pengurus Sanggar Kebugaran Jasmani UM.

Berdasar pada hasil wawancara yang dilakukan peneliti disimpulkan

bahwa terdapat pendapat dari para mantan pengurus (pengurus tahun sebelumnya)

yang berbeda dengan informasi yang diperoleh peneliti dari pengurus periode

tahun ini. Anggapan yang muncul tersebut adalah bahwa kondisi Sanggar

Kebugaran Jasmani UM saat ini belum menunjukkan kondisi yang ideal. Hal ini

dapat dilihat dari belum terjadinya perubahan secara siginfikan pada pengelolaan

Sanggar Kebugaran Jasmani UM, seperti jadwal latihan dan tata tertib di dalam

Sanggar. Selain itu, para mantan pengurus tersebut juga berpendapat bahwa para

pengurus pada periode tahun ini, seharusnya dapat lebih kreatif dan inovatif dalam

mengembangkan Sanggar Kebugaran Jasmani UM. Hal ini dikarenakan tingkat

persaingan pada bisnis sejenis cukup ketat.

Dalam rangka pelaksanaan atau penerapan hal-hal yang terdapat program

kerja yang telah dirumuskan dan disusun bersama oleh pengurus, dilaksanakan

pula rapat-rapat koordinasi sebagai upaya manajerial dalam mengelola program

kerja yang ada. Adapun berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di

6

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

lapangan bahwa kegiatan rapat koordinasi dilakukan oleh pengurus Sanggar

Kebugaran Jasmani UM setiap dua hari sekali. Dalam rapat tersebut dibicarakan

beberapa agenda rutin seperti; perawatan alat-alat, masukan kritik dan saran dari

para member serta evaluasi kegiatan per dua hari dan bagaimana rencana kegiatan

untuk dua hari ke depan. Namun, pelaksanaan rapat secara umum dilaksanakan

oleh pengurus dalam dua kali di setiap minggunya. Yaitu pada selasa dan jumat.

Berdasarkan data hasil wawancara yang telah dilaksanakan, peneliti

menyimpulkan bahwa terdapat perkembangan yang signifikan tentang rapat

koordinasi pengurus dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari

pelaksanaan rapat yang dilakukan pada periode kepengurusan 2000 s.d 2002

hanya sekali pada setiap periode kepengurusan yaitu pada saat terbentuknya

kepengurusan. Sedangkan pada periode kepengurusan 2003 s.d 2006 pelaksanaan

rapat kordinasi dilaksanakan sebanyak tiga kali pada setiap periode kepengurusan.

Sedangkan pada tahun kepengurusan saat ini pelaksnaan rapat koordinasi jauh

lebih sering yaitu sebanyak dua kali setiap minggunya.

Dalam melakukan pengumpulan informasi dan data tentang proses atau

upaya yang dilakukan pada tahap pengorganisasian, peneliti membagi dalam dua

langkah pengumpulan data. Peneliti mengawali dengan mengumpulkan informasi

dan data tentang proses penyusunan struktur organisasi. Selanjutnya peneliti

mengumpulkan informasi dan data tentang proses manajerial berkaitan dengan

kerja dan kinerja dari setiap lini kepengurusan yang telah ditetapkan serta sistem

pengelolaan sarana dan prasarana yang digunakan dalam Sanggar Kebugaran

Jasmani Universitas Negeri Malang.

Berdsarkan hasil wawancara dengan informan tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa pergantian pengurus (periode kepengurusan) dilakukan

setiap setahun sekali, yaitu pada bulan Januari s.d Desember. Pergantian

kepengurusan ini dilakukan sebagai upaya penyegaran atau peremajaan organisasi

agar terjadi regenerasi kepengurusan. Harapannya adalah akan muncul-munculnya

ide-ide baru yang inovatif demi pengembangan Sanggar Kebugaran Jasmani

Universitas Negeri Malang. Selain itu guna menjadikan Sanggar Kebugaran

Jasmani sebagai media belajar bagi seluruh mahasiswa jurusan Ilmu Keolahragaan

dalam mengelola sebuah sanggar kebugaran.

7

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Pengamatan peneliti tentang sarana dan prasarana di lapangan memberikan

informasi bahwa dalam pengelolaan Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas

Negeri Malang, peralatan (sarana) merupakan aspek terpenting. Betapa tidak,

dengan alat-alat yang baik, maka tentu akan memungkinkan munculnya image

(citra) yang baik pula dari para member. Sehingga secara tidak langsung,

kepuasan member ini akan memberikan pengaruh terhadap income Sanggar

Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang.

Dalam pelaksanaan proses pengarahan sebagai bagian dari unsur

manajemen pengelolaan Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas negeri Malang,

maka komunikasi menjadi suatu hal yang sangat menentukan.

Dari hasil wawancara dengan informan dan pengamatan yang dilakukan

bahwa pelaksanaan komunikasi internal pengurus dilakukan saat melaksanakan

piket. Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat perkembangan yang signifikan

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pelaksanaan komunikasi pengurus dengan pihak lembaga Universitas

Negeri Malang, dalam hal ini dilakukan oleh seorang Pembina dari kalangan

Dosen yang ditunjuk oleh pihak Jurusan Ilmu Keolahragaan.

Dari wawancara yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa,

pengurus sanggar sudah melakukan komunikasi dengan member sejak pertama

kali member mendaftar. Hal ini dimaksudkan agar member merasa betah dan

nyaman berada di sanggar, karena hubungan antara member dengan pengurus

sangat dekat. Diharapakan dapat diketahui apa tujuan latihan yang dilakukan

member.

Selain itu, pengurus juga melakukan komunikasi dengan member selama

menjadi member, hal ini dimaksudkan agar memberi kenyamanan dan dapat lebih

terbuka dalam memberi masukan-masukan kepada pengurus tentang kinerja

pengurus selama satu periode ke depan. Dengan adanya masukan dari member,

diharapkan masalah yang berkaitan dengan pelayanan selama satu periode akan

segera terpecahkan dan akhirnya perkembangan sanggar akan segera tercapai.

Pengawasan di Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang

dilakukan oleh pengurus. Sedangkan pembina hanya melakukan pengawasan

8

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

secara insidental. Hal ini karena kesibukan pembina dalam mengurusi berbagai

aktivitas organisasi dan pengajian.

PEMBAHASAN

Perencanaan program Sanggar Kebugaran Jasmani merupakan indikator

pembeda dari pusat-pusat Kebugaran Jasmani pada umumnya, terutama Sanggar

yang termasuk sebuah laboratorium Ilmu Keolahragaan yang ada di Universitas

Negeri Malang yang cenderung bersifat rutinitas atau berbasis keseharian dengan

menyesuaikan jadwal kuliah. Dengan perencanaan ini pengurus memiliki

pedoman apa yang harus dilakukan dan hendak dicapai dalam jangka waktu

tertentu.

Berdasar pada hasil wawancara yang dilakukan peneliti tentang

penerapan program kerja terdapat pendapat dari para mantan pengurus (pengurus

tahun sebelumnya) yang berbeda dengan informasi yang diperoleh peneliti dari

pengurus periode tahun ini. Anggapan yang muncul tersebut adalah bahwa

kondisi Sanggar Kebugaran Jasmani UM saat ini belum menunjukkan kondisi

yang ideal. Hal ini dapat dilihat dari belum terjadinya perubahan secara siginfikan

pada pengelolaan Sanggar Kebugaran Jasmani UM, seperti jadwal latihan dan tata

tertib di dalam Sanggar. Selain itu, para mantan pengurus tersebut juga

berpendapat bahwa para pengurus pada periode tahun ini, seharusnya dapat lebih

kreatif dan inovatif dalam mengembangkan Sanggar Kebugaran Jasmani UM. Hal

ini dikarenakan tingkat persaingan pada bisnis sejenis cukup ketat.

Berdasarkan data hasil wawancara tentang pelaksanaan rapat koordinasi,

peneliti menyimpulkan bahwa terdapat perkembangan yang signifikan daripada

tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan rapat yang

dilakukan pada periode kepengurusan 2000 s.d 2002 hanya sekali pada setiap

periode kepengurusan yaitu pada saat terbentuknya kepengurusan. Sedangkan

pada periode kepengurusan 2003 s.d 2006 pelaksanaan rapat kordinasi

dilaksanakan sebanyak tiga kali pada setiap periode kepengurusan. Sedangkan

pada tahun kepengurusan saat ini pelaksanaan rapat koordinasi jauh lebih sering

yaitu sebanyak dua kali setiap minggunya.

9

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Di dalam pengorganisasian Sanggar Kebugaran Jasmani mencakup

susunan orang orang yang bertugas melaksanakan program, yakni yang disebut

dengan pengurus, mulai dari pimpinan hingga anggota terbawah. Termasuk juga

deskripsi tugas masing-masing bagian. Mekanisme kerjanya juga telah diatur

sedemikian rupa guna mempermudah pelaksaan program. Ini menunjukkan bahwa

fungsi organisasi pada Sanggar Kebugaran Jasmani berjalan, walaupun belum

seideal manajemen modern pada umumnya. Tentang fungsi organisasi ini

dikemukakan oleh Benyamin (1988:16) menjelaskan pengorganisasian merupakan

pengelompokan kegiatan kerja, menyusun tenaga kerja dan pemberian kekuasaan

untuk melakukan kegiatan organisasi. Jhon Wiley (1997:12) menjelaskan

pengorganisasian merupakan proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya

serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan

kelompok untuk menerapkan rencana.

Handoko (1999:24) menjelaskan bahwa pengorganisasian merupakan (1)

penentuan sumberdaya-sumberdaya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi, (2) perancangan dan pengembangan suatu organisasi

atau kelompok kerja yang akan “membawa” hal-hal tersebut ke arah tujuan, (3)

penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, (4) pendelegasian wewenang

yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan

dikoordinasikan.

Sebagai lembaga (organisasi) yang menerapkan manajemen modern,

Sanggar Kebugaran Jasmani menyusun secara jelas tentang mekanisme kerja

mulai dari bawah hingga pimpinan tertinggi yang tertuang dalam struktur

organisasi. Hal penting dalam penyusunan pengurus adalah penempatan orang-

orang sesuai dengan bakat kemampuannya. Sanggar Kebugaran Jasmani merekrut

pengurus berdasarkan pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Dilihat

dari struktur organisasi menunjukkan bahwa orang-orang yang ditempatkan dalam

pengurusan itu memiliki kemampuan sebagaimana di syaratkan dalam peraturan

yang telah ditetapkan dengan penempatan orang-orang yang demikian itu akan

memungkinkan bahwa mereka dapat melaksanakan tugas sesuai dengan

komitmen dan tujuan sanggar. Penentuan personil dalam pengurusan sanggar

10

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

adalah untuk mendapatkan partisipasi secara optimal, hal ini diawali oleh ide

tentang orang-orang yang akan ditetapkan dalam kepengurusan, langkah

selanjutnya ditentukan bersama melalui musyawarah. organisasi apapun, jika

struktur itu disusun dengan baik, tetapi tidak ada partisipasi optimal dari personil,

maka pelaksanaan program akan mengalami kesulitan. Untuk mempererat

partisipasi tersebut antara lain dapat di pengaruhi oleh proses pembentukan

pengurus itu sendiri. Keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan akan

mendorong mereka untuk ikut serta secara aktif dalam pelaksanaan program kerja.

Berdasarkan pendapat informan dalam bab-bab terdahulu, dan pengamatan

yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa penentuan struktur kepengurusan

pada Sanggar Kebugaran Jasmani Universitas Negeri Malang adalah didasarkan

pada tingkat kebutuhan ke depan. Hal ini membuktikan bahwa dalam penentuan

struktur kepengurusan, para pengurus melakukannya secara serius. Artinya tidak

begitu saja mengadopsi atau meniru dari struktur organisasi sebelumnya.

Hasil wawancara tentang penempatan SDM di setiap bagian disimpulkan

bahwa dalam penetuan atau pemilihan pengurus tidak dilakukan secara

demokratis atau menggunakan model kompetisi secara politis. Bahkan dalam

penentuan pengurus pun tidak terlalu menjadikan kompetensi sebagai dasar

pertimbangan kecakapan pengurus. Sebagai contoh, apabila kepengurusan saat ini

adalah berasal dari mahasiswa kelompok olahraga Judo, maka pertimbangan

kepengurusan berikutnya adalah dari kelompok olahraga Judo. Apabila tidak ada

calon yang tepat atau bahkan memang tidak memiliki kader yang dapat

menggantikan posisi sebagai ketua pengurus maka calon akan diambilkan dari

kelompok olahraga yang lain.

Berdasar pada hasil wawancara tentang sarana dan prasarana menunjukkan

peralatan alat-alat kebugaran yang terdapat di dalam Sanggar Kebugaran Jasmani

Universitas Negeri Malang merupakan tugas dari para anggota yang menjalankan

fungsi piket pada setiap harinya. Pengamatan peneliti di lapangan memberikan

informasi bahwa perawatan alat-alat tersebut selalu dikerjakan oleh para petugas

piket. Baik kebersihannya maupun menjaga keoptimalan fungsi dari alat-alat

tersebut.

11

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Pelaksanaan program di Sanggar Kebugaran Jasmani tidak mengabaikan

apa yang disebut pemberian motivasi atau pengarahan pada anggota pengurus

dengan maksud agar senantiasa mereka terdorong untuk melakukan tugas dan

tanggung jawab yang dibebankan pada dirinya. Pemberian motivasi dilakukan

pada setiap pertemuan rutin dan kesempatan lain ketika pihak pimpinan bertemu

dengan pengurus Sanggar.

Apa yang dilakukan oleh pimpinan sanggar ini sesuai dengan maksud yang

terkandung dalam definisi Fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk

membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan

harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, kepemimpinan,

motivasi, komunikasi dan disiplin. Fungsi ini biasanya disebut bermacam-macam

nama, antara lain leading, directing, motivating, actuating atau lainnya.

(Handoko, 1999:25)

Pemberian motivasi merupakan bagian penting bagi setiap organisasi

walaupun pada awalnya mereka sanggup untuk melakukan tugas dengan dasar

pengabdian, tetapi karena berbagai hal, motivasi mereka akan menurun. Pada saat

yang demikian, seorang pimpinan harus mampu memberikan dorongan, sehingga

mereka tumbuh semangat dan bekerja seperti pada awal mereka bertugas serta

terus meningkatkan kinerjanya guna tercapainya tujuan organisasi. Pengarahan ini

merupakan tugas utama pimpinan. Seperti pada Sanggar, Pembina memiliki peran

utama untuk menggerakkan seluruh personil agar mereka dapat melakukan tugas

dengan baik. Oleh karena yang memberikan motivasi adalah Pembina, maka para

pengurus cenderung untuk mengikuti apa yang diharapkan oleh Pembina yang

termasuk seorang Dosen.

Dari hasil wawancara dengan informan dan pengamatan yang dilakukan

bahwa pelaksanaan komunikasi internal pengurus dilakukan saat melaksanakan

piket. Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat perkembangan yang signifikan

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan

rapat yang dilakukan pada periode kepengurusan 2002 s.d 2007 hanya pada saat

piket Sanggar saja, yaitu pada saat latihan dilakukan. Hal ini dirasa kurang efektif,

karena yang melaksanakan piket hanya beberapa orang pengurus yang aktif

datang ke sanggar.

12

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Sedangkan pada periode kepengurusan 2008 pelaksanaan komunikasi

internal pengurus dilaksanakan selain saat piket Sanggar yang berjumlah tiga

orang, dengan rincian seorang instruktur aerobik, seorang instruktur waight

training dan seorang recepcionist. Selain itu, personilnya setiap hari selalu

berubah-ubah.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan pelaksanaan komunikasi yang baik

antar pengurus serta untuk mengantisipasi jika salah seorang instruktur

berhalangan hadir, salah seorang pengurus, yaitu recepcionist bisa menggantikan

instruktur yang berhalangan tersebut. Selain itu, komunikasi juga dilakukan saat

rapat koordinasi dan perawatan alat yang dilakukan secara rutin. Sehingga

komunikasi pada pengurus periode saat ini lebih sering dilakukan, meskipun

pelaksanaannya masih belum maksimal.

Dari hasil wawancara tentang komunikasi pengurus dengan lembaga

disimpulkan bahwa telah terdapat hubungan antara pengurus dengan pihak

lembaga melalui pembina yang dipilih oleh jurusan untuk melakukan komunikasi

dengan pengurus terutama dibidang pengelolaan sanggar. Banyak hal yang dapat

diambil manfaatnya dari komunikasi dengan Pembina, diantaranya pengurus

dapat mencurahkan berbagai masalah-maslah yang sangat penting dan perlu

kebijakan dari pihak lembaga untuk ditentukan jalan pemecahannya.

Dari wawancara komunikasi pengurus dengan member diambil dapat

kesimpulan bahwa, pengurus sanggar sudah melakukan komunikasi dengan

member sejak pertama kali member mendaftar. Hal ini dimaksudkan agar member

merasa betah dan nyaman berada di sanggar, karena hubungan antara member

dengan pengurus sangat dekat. Diharapakan dapat diketahui apa tujuan latihan

yang dilakukan member.

Pimpinan Sanggar melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh para pengurus dengan melalui Pembina. Pengawasan yang

dilakukan Pembina dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan cara bertanya

pada pengurus tentang apa yang dicapai dan apa kendala yang dihadapi selama

pelaksanaan program. Pengawasan tidak langsung itu dilakukan karena Pembina

sibuk dengan berbagai kegiatan di luar kampus.

13

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Tujuan dilakukan pengawasan adalah untuk mengetahui apakah yang

sedang dilakukan oleh pengurus itu sesuai dengan apa yang telah direncanakan

atau tidak. Apabila terjadi penyimpangan itu dan bagaimana tindakan yang

diperlukan untuk mengatasi penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian

(pengawasan) yang lain adalah untuk mengetahui sampai di mana tingkat

pencapaian atau tingkat penyelesaian dari kegiatan itu dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditentukan. (Jhon Wiley,1997:13). Teori tersebut dapat menjadi

acuan pentingnya pengawasan pada Sanggar tersebut dapat berkembang sejalan

dengan laju perkembangan organisasi-organisasi modern lainnya.

Walaupun para pengurus sudah memiliki komitmen untuk mengabdi,

pengawasan terhadap kinerjanya tetap dilakukan, karena tidak menutup

kemungkinan adanya kendala atau kebutuhan baru di dalam pelaksanaan program.

Hal itu mengingat pimpinan tidak dapat mengawasi secara langsung, maka ada

kemungkinan beberapa persoalan yang ada dapat terangkat ke permukaan,

sehingga bisa jadi ia kesulitan untuk memastikan apa yang harus dilakukan atau

dipecahkan dan bagaimana memecahkannya. Seperti pada saat tertentu ada bagian

yang tidak melakukan tugas, sehingga tugasnya terpaksa ditangani oleh bagin lain.

Persoalan ini tidak diketahui oleh piminan secara langsung dan bagian yang lain

tidak melaporkannya pada pimpinan. Bagi yang menggantikan tugas tersebut

mungkin tidak perlu diketahui oleh pimpinan, namun untuk kesinambungan dan

perkembangan sanggar persoalan seperti itu tetap perlu diketahui oleh pimpinan

dan segera ditemukan penyebabnya serta mencari alternatif pemecahannya.

Dengan demikian persoalan yang kelihatan kecil itu tidak sampai merambat ke

yang lebih besar yang potensial untuk menghambat pencapaian tujuan organisasi.

Tentang pengawasan secara langsung atau tidak langsung tidak berarti

bahwa pengawasan langsung lebih efektif. Kita mengenal istilah mendelegasikan

tugas yang di dalam teori manajemen memang dianjurkan tergantung pada tingkat

kompleksitas kegiatan organisasi. Dengan demikian tidak menjadi persoalan

apakah pimpinan mengawasi secara langsung, tetapi pengawasan dapat saja

dilakukan dengan cara memberikan wewenang pada bawahannya, kemudian ia

mendapat informasi dari bawahan yang bersangkutan. Ini tergantung bagaimana

pengawasan itu dilakukan.

14

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Dalam melaksanakan pengawasan Sanggar, pimpinan tidak terbiasa

menggunakan pedoman pengawasan. Pengawasan hanya dilakukan dengan hanya

bertanya sekenanya, sehingga informasi yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan

yang diajukan oleh Pimpinan. Dengan pengawasan yang demikian itu, sudah tentu

banyak informasi penting lainnya mugkin tidak bisa diketahui yang sebenarnya

harus diperhatikan dan memang sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Pedoman itu sebenarnya merupakan standar yang dapat digunakan sebagai tolok

ukur dalam memeriksa atau mengontrol pelaksanaan program. Dalam teori

menajemen, pedoman pengawasan itu merupakan alat penting agar pelaksanaan

pengwasan itu tepat arah. (Jhon Wiley,1997:13). Sedangkan Benyamin (1988:17)

mengemukakan bahwa pengawasan merupakan kegiatan untuk mengawasi apakah

organisasi masih bergerak dalam sasaran yang telah ditentukan. Handoko

(1999:25) menambahkan pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan

peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan

rencana yang ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negative. Pengawasan

positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan

efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan

yang tidak diinginkan tidak terjadi atau terjadi kembali. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pengawasan merupakan usaha dalam mencegah timbulnya masalah atau

perbedaan antara tujuan dan pelaksanaan. Fungsi pengawasan pada dasarnya

mencakup empat unsur, yaitu (1) penetapan standar pelaksanaan, (2) penentuan

ukuran-ukuran pelaksanaan, (3) pengukuran pelaksanaan nyata dan

membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan, dan (4) pengambilan

tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.

Di lihat dari segi pedoman pengawasan ini, Sanggar belum menunjukkan

efektifitas pelaksanaan pengawasan karena pimpinan tidak mempunyai bahan atau

ukuran untuk membandingkan apakah yang dikerjakan sudah sesuai dengan apa

yang direncanakan atau belum.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian sebagaimana dikemukaan

pada bagian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya Sanggar

kebugaran jasmani tersebut, mendorong mahasiswa jurusan ilmu keolahragaan

bisa mengembangkan potensi yang dimiliki. Jika sebelumnya mahasiswa yang

15

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

memiliki bakat tersebut, potensinya terpendam dan tidak tersalurkan atau

dikembangkan karena keterbatasan fasilitas; Adanya penurunan kinerja dan

prestasi pengurus dari masing-masing angkatan, seharusnya hal itu menjadi

evaluasi utama dan tugas khusus yang bisa dikerjakan oleh para kalangan dosen

atau Ketua Jurusan.

Dalam hal perencanaan Sanggar Kebugaran melaksanakan program

kegiatan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, sehingga dalam pelaksanaan

tersebut memuat antara lain tujuan dan program kegiatan yang hendak

dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Proses penyusunan rencana

mengikutsertakan berbagai kalangan, yakni pengurus, Pembina, dan Ketua

Jurusan dengan tujuan untuk memperoleh dukungan mereka. Sedangkan ide awal

berasal dari pengurus, kemudian dimusyawarahkan.

Dalam hal Sanggar Kebugaran memiliki struktur organisasi formal yang

menunjukkan mekanisme kerja dari bagian terbawah hingga bagian teratas.

penempatan para personil dalam struktur organisasi Sanggar Kebugaran tersebut

berdasarkan persyaratan tertentu, yakni kemampuan dibidang Kebugaran Jasmani.

penyusunan kepengurusan ini juga melalui proses musyawarah.

Untuk meningkatkan kinerja Pengurus Sanggar Kebugaran, pimpinan

senantiasa memberikan motivasi walaupun tidak secara terprogram pemberian

motivasi selama ini tidak dilakukan langsung oleh pimpinan, karena banyaknya

tugas yang diembannya diluar kampus. Kendala yang dihadapi adalah masih ada

bagian yang kadang-kadang tidak melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

Pengawasan terhadap program kegiatan di Sanggar Kebugaran

dilaksanakan oleh pimpinan. Pelaksanaan pengawasan tersebut dilakukan secara

langsung dimana dilakukan dengan cara mengecek pelaksanaan kegiatan dan yang

kedua adalah pengawasan secara tidak langsung yang dilakuakn dengan cara

bertanya adakah laporan dari bagian masing-masing mengenai pelaksanaan

program, baik kemajuan yang dicapai maupun kendala yang dihadapi hanya saja

pelaksanaan ini tidak terprogram dan juga tidak memiliki pedoman pelaksanaan

pengawasan.

Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian sebagaimana dikemukaan

pada bagian sebelumnya, dapat dirumuskan beberapa saran-saran sebagai berikut.

16

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Dari segi perencanaan Sanggar Kebugaran perlu dilakukan perbaikan

khususnya dari segi penjabaran program untuk lebih terperinci, terutama

menentukan jadwal. Ini penting karena perencanaan akan jadi pedoman kerja bagi

semua pengurus yang melaksanakan program.

Dari segi pengorganisasian yang perlu mendapatkan perhatian dan ditinjau

kembali adalah penempatan personil yang betul-betul memungkinkan untuk

mampu dan bertanggung jawab menjalanakn tugas sesuai dengan pembagian

tugas yang dibuat. Mekanisme kerja hendaknya diatur sefleksibel mungkin

dengan persetujuan bersama terutama ada sebagian pengurus yang berhalangan

untuk melakukan tugasnya dan harus ditangani oleh petugas yang lain, sehinggga

tidak terjadi tumpang tindih tugas.

Tentang pengarahan sebenarnya sudah menunjukkan keefektifan di mana

pimpinan dapat memberikan motivasi. Namun tentang bentuk motivasi terutama

yang berupa aktivitas hendaknya dituangkan dalam rencana kerja, sehingga

pengurus dapat mengetahui dengan jelas dan lebih yakin serta lebih semangat

dalam menjalankan tugas.

Pelaksanaan pelaksanaan di Sanggar Kebugaran ini oleh pimpinan secara

insidental, bahkan lebih bergantung kepada Pembina, karena dialah sebagai

penanggung jawah utama pelaksanaan program di lapangan. Cara yang demikian

cukup baik, asalkan pimpinan Sanggar secara terbuka mmemberitahukan

bagaimana pelaksanaan kegiatan nyata. Kalau tidak, maka bisa jadi ada persoalan

tertentu tidak pernah terpecahkan. Karena tidak sampai pada pimpinan. Sesuai

dengan penemuan di lapangan, pengawasan secara langsung perlu lebih

diintensifkan dan sebaiknya memiliki pedoman pelaksanaan pengawasan sebagai

tolok ukur.

Untuk perbaikan pelaksanaan pengawasan dimasa mendatang, maka

pengawasan harus betul-betul terprogram dengan menggunakan pedoman

pengawasan. Pelaksanaan pengawasan sebaiknya bersifat berkala, sehingga

informasi yang diperoleh benar-benar menggambarkan keadaan nyata tentang

pelaksanaan program di Sanggar Kebugaran Jasmani.

17

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN METODE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DURENAN TAHUN AJARAN 2012/2013

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Benyamin. 1989. Ilmu Manajemen. Jakarta: Depdikbud.

Handoko, T. Hani. 1984. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Indrawijaya, A, I, 1986, Perilaku Organisasi, Bandung: Sinar Baru Algesindo

Jhon, S, 1971, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Gramedia

Karpovich, P.V., Sinning, W.E, 1971. Phisiology of Muscular Activity, Philadelphia: W.B. Sounders Co

Kent, M., 1994. The Oxford Dictionary of Sports Science and Medicine, Oxford: Oxford Univercity Press.

Kamaludin. 1990. Manajemen Berdasarkan Sasaran. Jakarta: Bumi Aksara

Moleong, L.J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya

Muhyadi, 1989, Organisasi Teori, Struktur dan Proses, Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Pandjaitan, A. P. 1986, Dasar Teori Olahraga dan Organisasi,Bandung: CV. Rosda

Suharno, 1993. Metodologi Pelatihan, Jakarta: Pusat Pendidikan dan Penataran KONI.

18