STAD menuju 2013

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat pentingnya pendidikan bagi siswa,pemerintah terus berusaha menguji bahkan menganti kurikulum. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa kurikulum baru yang tengah menjalani fase uji publik ini bertujuan utama membangun kemampuan berpikir anak secara ilmiah. Dia yakin bahwa ini akan berdampak baik mengingat banyaknya laboratorium alami yang dapat dieksplorasi oleh anak-anak. Meski banyak meraih prestasi gemilang di kancah dunia dalam berbagai olimpiade sains dan matematika, rata- rata kemampuan berpikir anak Indonesia secara ilmiah tetap dianggap masih rendah. Kurikulum yang dimaksud diatas adalah Kurikulum 2013. Dimana kurikulum tersebut sangat mengedepankan aktifnya para peserta didik untuk mencari informasi dan guru disini hanya menjadi fasilitator. Dengan kurikulum ini Pemerintah berharap akan meningkatkan kreatifitas peserta didik sehingga ketika mereka lulus, mereka memiliki skill baik hard skill maupun soft skill. Tidak hanya itu Pemerintah juga berharap nantinya para penerus bangsa memiliki kreatifitas dan sikap yang baik sehingga kita dapat bersaing dengan bangsa lain. Memang pada kurikulum 2013 Guru hanya sebagai fasilitator namun bukan berarti para Guru bisa berleha-leha.

description

menjelaskan stad sebagai pintu gerbang menuju implementasi kurikulum 2013

Transcript of STAD menuju 2013

Page 1: STAD menuju 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat pentingnya pendidikan bagi siswa,pemerintah terus berusaha menguji

bahkan menganti kurikulum. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh,

mengatakan bahwa kurikulum baru yang tengah menjalani fase uji publik ini bertujuan

utama membangun kemampuan berpikir anak secara ilmiah. Dia yakin bahwa ini akan

berdampak baik mengingat banyaknya laboratorium alami yang dapat dieksplorasi oleh

anak-anak. Meski banyak meraih prestasi gemilang di kancah dunia dalam berbagai

olimpiade sains dan matematika, rata-rata kemampuan berpikir anak Indonesia secara

ilmiah tetap dianggap masih rendah.

Kurikulum yang dimaksud diatas adalah Kurikulum 2013. Dimana kurikulum

tersebut sangat mengedepankan aktifnya para peserta didik untuk mencari informasi dan

guru disini hanya menjadi fasilitator. Dengan kurikulum ini Pemerintah berharap akan

meningkatkan kreatifitas peserta didik sehingga ketika mereka lulus, mereka memiliki

skill baik hard skill maupun soft skill. Tidak hanya itu Pemerintah juga berharap nantinya

para penerus bangsa memiliki kreatifitas dan sikap yang baik sehingga kita dapat

bersaing dengan bangsa lain.

Memang pada kurikulum 2013 Guru hanya sebagai fasilitator namun bukan

berarti para Guru bisa berleha-leha. Tugas para Guru akan semakin berat, Guru harus

berpengetahuan luas untuk mengimmbangi sifat aktifnya siswa. Selain itu Guru juga

harus menerapkan metode yang tepat dalam berlangsungnya pengajaran, karena jika tidak

siswa akan bosan dan otomatis siswa akan kehilangan semangat mereka belajar. Jadi

sangat penting kita menerapkan metode belajar yang tepat, seperti yang akan kita bahas

dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

a. Apakah tujuan kurikulum 2013?

b. Apakah Penting metode-metode dalam pembelajaran?

c. Apakah metode STAD sesuai dengan implementasi kurikulum 2013?

Page 2: STAD menuju 2013

C. Tujuan

a. Mengetahui tujuan kurikulum 2013

b. Mengetahui metode-metode dalam pembelajaran

c. Mengetahui apakah metode STAD sesuai dengan implementasi kurikulum 2013

Page 3: STAD menuju 2013

BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN KURIKULUM 2013

Evaluasi kurikulum adalah serangkaian tindakan sistematis dalam mengumpulkan

informasi, pemberian pertimbangan, dan keputusan mengenai nilai dan makna kurikulum.

Pertimbangan dan keputusan mengenai nilai berkenaan dengan keajekan ide, desain,

implementasi, dan hasil kurikulum. Pertimbangan dan keputusan mengenai arti berkenaan

dengan dampak kurikulum terhadap masyarakat. Dampak disini dimaknai sebagai sesuatu

yang positif.

Tujuan kurikulum pada dasarnya merupakan tujuan setiap program pendidikan yang

diberikan kepada anak didik. Karena kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan,

maka kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan. Pasal 3 Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan

nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Adapun tujuan kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif,

kreatif,, inovatif, dan afektif seta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Sedangkan karakteristik kurikulum 2013 adalah:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan social, rasa

ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar

terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke

masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan serta menerapkannya dalam

berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

Page 4: STAD menuju 2013

4. Member waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan.

5. Kompetensi dinyatakan dalam kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam

kompetensi dasar mata pelajaran.

6. Kompetensi dasar kelas menjadi unsure pengorganisasi kompetensi dasar, dimana

semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai

kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang

pendidikan (organisasi horizontal dan vertical).

B. MACAM METODE PEMBELAJARAN

a. Strategi Pembelajaran Paikem

Sudijarto (dalam Abimayu dkk . 2008 :2-3 )

Strategi pembelajaran sebagai upaya memilih ,menyusun , dan memobilisasi segala cara ,

sarana , prasarana dan tenaga untuk menciptakan system lingkungan untuk mencapai

perubahan perilaku optimal , jadi strategi pembelajaran merupakan pemilihan upaya

pembelajaran yang akan member peluang tercapainya tujuan yang optimal , baik dari segi

hasil belajar ,hasil kerja , maupun proses belajar .

a) Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran

Terdapat beberapa kriteria yang bisa digunakan sebagai acuan pembelajaran ,

diantaranya :

Relevansi

Page 5: STAD menuju 2013

Derajat kaitan fungsional antara strategi pembelajaran sebagai dimensi

instrumental dengam tujuan belajar , dengan dari tolak ukur dari sebagaiman

sesuatu itu di pelajari dan bukan dari segi apa yang dipelajari , Derajat relevansi

dapat ditinjau dari tiga dimensi , yaitu epistimologi ,psikologi dan sosial .

Efektifitas

Efektifitas atau hasil guna yaitu tingkat instrumentalitas atau hubungan kausal

linier antara strategi pembelajaran dengan tujuan yang ingin di capai . muara

keberhasilan pembelajaran dapat di ukur dari segi efektifitas , baik dari segi

dampak intruksional maupan dampak pengiring

Efisiensi

Efisinsi atau daya guna yakni berkaitan dengan perbandingan upaya ( proses

belajar ) dengan hasil ( pencapaian tujuan ) khususnya ditinjau dari prinsip

ekonomis seperti pemilihan strategi pembelajaran yang lebih sederhana, ,murah ,

dan mudah , serta pembelajaran yang lebih bervariasi tetapimencapai tujuan yang

optimal ( Abimayu , dkk 2008 :8-3)

b) Kriteria Pembelajaran PAIKEM

PAIKEM sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang telah memuat didalamnya

kriteria utama dalam mengembangkan strategi pembelajaran ., yaitu sebagai

berikut :

Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif menekankan pada keaktifan siswa , tidak hanya keterlibatan

fisik tetapi yang utama adalah keterlibatan mental , khusunya keterlibatan

intelektual emosional , Dalam proses pembelajaran tersebut , guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya , dan

mengemukakan pendapat ,( Abimayu dkk , 2008 8-10 )

Pembelajaran Inovatif

Paradigma pembelajaran inovatif yakni mampu memfasilitasi siswa untuk

mengembangkan kecakapan hidup dan siap terjun di masyarakat . pembelajaran

inovatif di tandai dengan prinsip-prinsip:

Pembelajaran buku pengajaran

Page 6: STAD menuju 2013

Guru sebagai fasilitator

Sisa sebagai subjek bukan Objek

Multimedia bukan monomedia

Sentuhan manusiawi bukan hewani

Pembelajaran induktif bukan deduktif

Materi bermakan bagi siswa , bukan hanya sekedar dihafal , dan

Keterlibatan siswa partisipatif bukan pasif .

Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kretifitas , baik mengenai

pengembangan imajinasi dan daya cipta maupun yang utama yaitu pengembangan

kemampuan berpikir kreatif , pengembangan kemampuan berpikirv kreatif

haruslah seimbamh dengan pengembangan kemampuan berpikir rasional logis

( Abimayu dkk , 2008b: 8 -12 )

Pembelajaran Efektif

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mendidik , yang secara

serentak dapat mencapai dua sisi penting dari tujuan pendidikan di sekolah , yakni

:

Memiliki / menguasai ilmu pengetahuan , teknologi , dan seni

Membangun diri pribadi sebagai pemanggung eksisteansi manusia

Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan bukan hanya karena lingkungan belajar yang

menggairahkan tetapi juga karena terpenuhi hasrat ingin tau siswa , pembelajaran

yang menyenangkan memerlukan dukungan pengelolaan kelas dan menggunakan

media pembelajaran , alat banyu , dan sumber belajar yang tepat karena proses

pembelajaran di sesuaikan dengan karakteristik belajar siswa ,

b. Metode Pembelajaran Paikem

1) Pembelajara Kooperatif ( Cooperative Learning )

Pembelajaran kooperatif menurut Slavin (1994) adalah tipe khusus dari aktifitas

kelompok yang mengupayakan untuk mengembangkan antara kemampuan belajar

Page 7: STAD menuju 2013

dan kemampuan sosial dengan mengupayakan atau memasukkan tiga komponen /

konsep kedalam pembelajaran , yaitu penghargaan kelompok , tnggung jawab

individu ,dan kesempatan yang sama untuk sukses ,Pertimbangan dari komponen

komponen tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif membutuhkan

perencanaan yang hati-hati dan pelaksanaan yang sistematis menugaskan siswa

untuk berkelompok dan menyuruh mereka untuk mengajari satu sama lain atau

menyelesaikan tugas nya .

2) Pembalajaran Kontekstual ( Contextual Teaching Learning )

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang di awali dengan sajian atau

tanyaa jawab lisan yang ramah dan terbuka terkait kehidupan sehari hari

siswa ,sehingga dapat mengetahui manfaat dari materi yang akan disajikan ,

motivasi belajar pada diri siswa akanmuncul , dunia pikiran siswa menjadi

konkret , sehingga pembelajaran kontekstual kondusif , nyaman , dan

menyenangkan , sehingga menimbulkan aktifis siswa .

Depdikanas ( masyhud 2012 ) ,pembeljaran kontekstual harus melibatakan tujuh

komponen utama pembelajaran efektif , yatiu :

Contruktuvism ( membangun )

Inquiry ( menemukan )

Questioning ( bertanya )

Community ( masyarakat bekajar )

Modeling ( pemodelan )

Reflection ( reflek )

Authenthic Assement Penilaian autentik )

3) Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Learning )

Model pembelajaran problem based learning adalah pembelajaran yang

memungkinkan siswa untuk secara aktif terlibat dalam pengalaman belajarnya

dan dapat melatih ketrampilan berfikir siswa ( penalaran , komunikasi , dan

koneksi )dalam memecahkan masalah ( Rusman , 2012 )Model pembelajaran ini

Page 8: STAD menuju 2013

mempunyai ciri umum yaitu menyajikan kepada siswa tentang masalah yang

autentik dan bermakna yang akan member kemudahan kepada para siswa untruk

melakukan penyelidikan dan inkuiri.

Menurut Arends model inijuga memiliki beberapa ciri khusus yaitu adanya

pengajuan pertanyaan atau masalah berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu ,

penyelidikan autentik ,menghasilkan produk atau karya dan memamerkan produk

tersebut , serta ada kerja sama.

4) Pembelajaran berbasis proyek ( Project Based Learning )

Pemebelajaran berbasis proyek menurut The George Luvas Educational

Fundation ( Widiatmoko 2012) adalah model pembnelajaran yang menuntut

pengajara dan peserta didik mengembangkan pertanyaan ( a guiding

question)mengingat bahwa peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda beda

maka pembelajaran berbasis proyek memberikan member kesempatan kepada

peserta didik untuk menggali konten ( materi ) dengan menggunakan

berbagai cara yang bermakna bagi dirinya dan melakukan eksperimen , yang

nantinya peserta didik dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan penuntun .

5) Pembelajaran Quantum ( Quantum Teaching And Learning )

Model pembelajaran kuantum adalah model pembelajaran dengan 6 kerangka

pembelajaran serta memperhatikan lingkun belajar siswa dan dibutuhkan peran

serta guru sebagai quantum teacher untuk mendayagunakan kemampuanya.

Pembelajaran Quantum memiliki 5 prinsip atau kebenaran , yaitu :

Segalanya berbicara

Segalanya bertujuan

Pengalaman sebelum pemberian nama

Akui setiap usaha

Jika layak di pelajari , layak pula dirayakan .

Page 9: STAD menuju 2013

c. Metode Pembelajaran Inquiri

Model pembelajaran inquiri adalah sebuah strategi langsung terpusat pada peserta didik

yang mana nantinya kelompok kelompok siswa tersebut akan dibawa dalam persoalan

maupun mencari jawaban atas pertanyaan yang sesuai dengan struktur dan prosedur yang

jelas .sehingga model pembelajaran ini bisa melatih para siswa untuk bisa menyelidiki ,

menemukan masalah hingga menarik kesimpulan .

Adapun model ini menjadikan siswa akan lebih banyak belajar mandiriuntuk

memecahkan masalah yang telah diberikan oleh pendidik .

Berikut ini adalah tahapan- tahapan model pembelajaran inquiri :

Orientasi

Tahapan ini merupakan sebuah langkah untuk menciptakan suasana pembelajaran

yang lebih responsive , tugas seorang guru adalah mengkodisikan supaya peserta

didik lebih siap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran , adapun yang

dilakukan dalam tahap ini adalah :

1. Menjelaskan tujuan , topik , maupun hasil belajar yang dicapai oleh para

peserta didik .

2. Menjelaskan berbagai pokok kegiatan untuk mencapai tujuan

pembelajaran

3. Menjelaskan betapa pentingnya sebuah topik dan juga kegiatan belajar .

Merumuskan Masalah

Ini adalah langkah yang akan membawa para siswa ke sebuah persoalan yang

harus di pecahkan , jadi persoalan tersebut di sajikan dengan menarik untuk lebih

menantang para siswa memecahkan teka teki yang ada .adapun konsep teka teki

tersebut haruslah mengundang konsep jelas sehingga bisa ditemukan solusinya.

Merumuskan hipotesis

Jadi hipotesis merupakan jawaban yang sifat nya sementara dalam sebuah

permasalahan yang dikaji , adapun hipotesis tersebut memang msih perlu di uji

kebenaran nya . sementara itu seorang guru juga harus mengembangkan

kemampuan menebak siswa dengan cara mendorongya dalam merumuskan

Page 10: STAD menuju 2013

jawaban sementara serta merumuskan beberapa pikiran yang mengarah pada

jawaban sebenarnya .

Mengumpulkan Data

Adapun tahapan ini dilakukan untuk menjaring informasi yang di perlukan untuk

menguji hipotesis yang telah di ajukan , jadi dalam pembelajaran ini ,

mengumpulkan data adalah proses mental yang teramat penting untuk

mengembangkan intelektual .

Menguji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang bisa di terima

berdasarkan data yang telah di dapatakan dari preoses pengumpulan data

sebelumnya.pengujian ini juga berarti untuk melatih , dan mengembangkan

kemampuan berpikir secara masuk akal , atau rasional maksudnya jawaban yang

di paparkan hanya bersifat argument tapi harus di dukung dengan data yang kuat .

Menarik Kesimpulan

Ini adalah tahapan akhir apabila jawaban sudah di temukan dan kita bisa menarik

kesimpulan atas permasalahan dan jawaban yang di dapatkan .

Model pembelajaran inquiri ini sesuai dengan impolementasi kurikulim

2013 , karena pembelajaran ini di aplikasika untuk meningkatakan kemampuan

anak dari segi mental maupun daya pikirnya

Kelebihan model pembelajaran inquiri ( wartono , 2003 ) yaitu :

a. Model pembelajaran inkuiri meningkatakan potensi siwa , hal inidikarenakan

siswa di beri kesempatan untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari

permasalahan yang di berikan dengan pengamatan dan pengalaman sendiri .

b. Ketregantungan siswa terhadap kepuasan ekstrinsik bergeser kea rah

kepuasaninstrinsik , siswa yang berhasil menemukan sendiri sampai dapat

Page 11: STAD menuju 2013

memecahkan masalah yang ada akan dapat meningkatkan kepuasan intelektual

nya yang dating dari dirri siswa ,

c. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan , karena terlibat

langsung dalam proses penemuan ,

d. Dapat memahami konsep konsep sains dan menimbulkan ide dengan baik

e. Dapat memperpanjang daya ingat siswa

f. Pengajaran menjadi terpusat pada siswa

g. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep diri siswa ,

h. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mencerna dan mengatur informasi

yang di dapatkan .

Kelemahan model pembelajaran inkuiri , yaitu

a. Model pembelajaran inkuiri mengandalkan suatu kesiapan tertentu siswa , siswa

yang mempunyai daya berpikir lambat dapat mengalami kebingungan dalam

berpikir secara luas membuat abstraksi ,menemukan hubungan antara konsep

konsep dalam pelajaran , menyusun informasi yang mereka dapatkan secara

tertulis atau lisan ,

b. Tidak efisien , khususnya untuk mengajar siswa dalam jumlah yang banyak

c. Harapan-harapan dalam model pembelajaran ini akn terganggu dengan siswa-

siswa dan guru-guru yang terbisa mengajar dengan pembelajaran tradisional

d. Pada bidang sains membutuhkan banyak fasilitas untuk menguji ide ide .

d. Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Metode pembelajaran jigsaw merupakan salah satu pembelajaran yang mndukung

pembelajaran kontekstual dapat juga di definisikan bahwa pembelajaran ini merupakan

system kerja atau belajar kelompok yang terstruktur , struktut ini adalah 5 unsur pokok ,

yaitu saling ketergantungan positif , tanggung jawab individual , interaksi personal ,

keahlian kerja sam , dan proses kelompok ( Suprijono , 2009 )

Metode pembelajaran ini harus di optimalkan karena dapat mengingatkan kemampuan

kreatif siswa dan tentunya meningkatkan prestasi belajar siswa di samping itu

Page 12: STAD menuju 2013

pembelajaran ini dapat meningkatkan komunikasi siswa karena dapat berani

menyampaikan informasi kepada kelompok lain maupun kelompok sendiri , sehingga

siswa di latih untuk percaya diri.

Adapun langkah – langkah pembelajaran jigsaw , :

Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim

Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan

Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama

bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab

mereka

Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal

dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka

kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh

Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

Guru memberi evaluasi

Penutup

Keunggulan Metode pembelajaran Jigsaw

a. Kelompok kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar matematika

b. Ruang lingkup di penuhi ide-ide yang bermanfaat dan menarik untuk di

duskusikan

c. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pemahaman pembelajaran

materi untuk dirirnya sendiri dan orang lain ,

d. Meningkatkan kerja sam secara kooperatif untuk mempelajari materi yang di

tugaskan ,

e. Meningkatkan ketrampilan berkomunikasi dan bersosialisasi untuk pengalaman

belajar dan pembinaan perkembangan emosiaonal dan mental siswa

f. Meningkatkan kreatifitas siswa untuk berpikir kritis , damn melatih siswa untuk

memecahakn masalh yang di hadapi ,

Page 13: STAD menuju 2013

g. Melatih siswa untuk tanggung jawab dan berani , karena siswa mengajarkan

materi kelompok nya ke kelompok lain .

Kelemahan Metode pembelajaran Jigsaw :

a. Kondisi kelas yang cenderung ramai karena perpindahan kelompok ,

b. Dirasa sulit meyakinkan untuk berdiskusi menyampaikan materi pada teman jika

tidak punya rasa percaya diri ,

c. Kurang partisipasi beberapa siswa yang mungkin masih mengandalkan teman lain

,

d. Ada siswa yang berkuasa karena merasa paling pintar di anggota kelompok nya ,

e. Awal menggunakan metode ini biasanya sulit di kendalikan , butuh waktu yang

cukup untuk mendapatkan proses belajar dengan baik ,

f. Aplikasi metode ini dikelas besar yang jumlahnya lebih dari 40 sangat lah sulit.

e. Metode Pembelajaran Kooperatif Thinh Pair Share ( TPS )

Model pembelajaran Think-Paire-Share dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-

kawan dari Universitas Maryland tahun 1985. Think-Paire-Share merupakan salah satu

model pembelajaran kooperatif sederhana yang memberi kesempatan kepada pada untuk

siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan model

pembelajaran ini, yaitu mampu mengoptimalkan partisipasi siswa (Lie, 2004:57).

Think-Paire-Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi

siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu (Nurhadi dkk,

2003:66). Setelah guru menyajikan suatu topik atau setelah siswa membaca suatu tugas,

selanjutnya guru meminta siswa untuk memikirkan permasalahan yang ada dalam

topik/bacaan tersebut. Dalam model ini siswa untuk memikirkan suatu topik, berpasangan

dengan siswa lain dan mendiskusikannya, kemudian berbagi ide dengan seluruh kelas.

Page 14: STAD menuju 2013

Langkah –langkah pembelajaran TPS . :

Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada

semua kelompok.

Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas sendiri.

Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi

dengan pasangannya.

Kedua pasangan bertemu kemnali dalam kelompok berempat. Siswa

berkesempatan  untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat

(Lie, 2004:58).

Tahap Tahap Pembelajaran TPS ( Ibrahim , 2000 ) :

Thinking ( berpikir ) , Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan

materi pelajaran. Kemudian siswa diminta memikirkan pertanyaan atau isu

tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.

Pairing ( berpasangan ) , Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain

untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam

tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil

pemikiran mereka dengan merumuskan jawaban yang dianggap paling benar

atau paling meyakinkan.

Sharing ( berbagi ) , Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk

berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan,

keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk

pasangan yang secara sukarela bersedia melapirkan hasil kerja kelompoknya

atau bergiliran dengan pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah

mendapat kesempatan untuk melaporkan .

Kelebihan Metode Pembelajaran TPS :

Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung

memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh

kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan.

Page 15: STAD menuju 2013

Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran

dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah.

Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam

kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.

Siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya

dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.

Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses

pembelajaran (Hartina, 2008: 12).

Kelemahan metode pembelajaran TPS :

sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah

dan waktu yang terbatas, sedangkan jumlah kelompok yang terbentuk banyak).

Menurut Lie (2005: 46):

Banyak kelompok yang melapor dan perlu di monitor ,

Lebih sedikit ide yang muncul ,

Tidak ada penengah jika terjadi perselisihan dalam kelompok .

f. Metode Pembelajaran Problem Based Introduction ( PBI )

Metode PBI disebut juga pembelajaran berdasarkan masalah , model pembelajaran ini

mengangkat satu masalah actual sebagai satu pembelajaran yang menantang dan

menarik ,peserta didik diharapkan dapat belajar memecahkan masalah tersebut secara adil

dan objektif .

Pembelajaran PBI merupakan model pembelajaran yang mengikuti pola top down ,

pembelajaran yang demikian ini merupakan implementasi dari teori belajar

kontruktuvisme , penerapan pembelajaran ini adalah memecahkan masalah keseharian

sehingga anak sudah dibiasakan dengan situasi nyata sehari – hari .

Langkah – Langkah Pembelajaran PBI :

Page 16: STAD menuju 2013

Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau

alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam

aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal,

dll.)

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,

hipotesis, pemecahan masalah.

Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai

seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Kelebihan Pembelajaran PBI :

Siswa di libatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar – benar

di serapnya dengan baik ,

Dilatih untuk bekerja sama dengan siswa lain ,

Dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber .

Kelemahan Pembelajaran PBI:

Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak akan tercapai ,

Membutuhkan banyak waktu dan dana ,

Tidak semua pelajaran dapat diterapkan menggunakan metode ini .

g. Metode Pembelajaran Mind Mapping

Mind Mapping adalah cara mencatat yang efektif , kreatif , secara harfiah akan

memetakan pikiran-pikiran , mind mapping juga merupakan peta rute yang memudahkan

ingatan untuk menyusun fakta dan pikiran , dengan demikian cara kerja alami otak

dilibatkan sejak awal ., selain itu mind mapping adalah system penarikan ,

Page 17: STAD menuju 2013

penyimpanan ,data dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak

manusia yang menakjubkan .

Mind mapping bertujuan membuat materi terpola secara visual dan grafis yang akhirnya

dapat membantu merekam , memperkuat , damn mengingat kembali informasi yang telah

dipelajari .

Mind mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di

dalam diri seseorang ,dan memudahkan otak dalam menyerap informasi yang di terima ,

Langkah – Langkah pembelajaran mind mapping :

Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan

sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban

Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang

Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi

Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru

mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru

Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi

perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.

Kelebihan Pembelajaran Mind mapping :

Dapat mengemukakan pendapat secara bebas ,

Catatan lebih padat dan jelas ,

Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan ,

Catatan lebih terfokus pada inti materi ,

Memudahkan penambahan informasi baru ,

Pengkajian ulang bisa lebih cepat .

Kelemahan Pembelajaran Mind Mapping :

Hanya siswa yang aktif yang terlibat ,

Tidak sepenuhnya murid yang belajar ,

Page 18: STAD menuju 2013

Mind map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa mind map

siswa .

h. Pengertian Student Teams Achivement Division (STAD)

Student Teams Achievement Division (STAD) dikembangkan oleh Robert Slavin

di Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang

paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar

kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu

menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah

menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri

dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi,

sedang, dan rendah.

Langkah-langkah Metode STAD

1. Guru Menyampaikan Materi seperti biasanya menggunakan Metode

Konvensional.

2. Membentuk Siswa menjadi Kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-5 anak

(kelompok harus heterogen)

3. Memberikan Latihan/Masalah kepada tiap kelompok untuk diselesaikan bersama-

sama

4. Guru memberikan Latihan Individu kepada Siswa untuk mengetahui seberapa

Paham siswa dengan materi tesebut.

Gagasan utama dibalik model STAD adalah untuk memotivasi para siswa untuk

mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan-keterampilan

yang disajikan oleh guru. Jika para siswa menginginkan agar kelompok mereka

memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompoknya mempelajari

materi yang diberikan. Mereka harus mendorong teman meraka untuk melakukan yang

terbaik dan menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting,

berharga dan menyenangkan.

Page 19: STAD menuju 2013

Keunggulan Kelemahan

1. Siswa bekerja sama dalam mencapai

tujuan dengan menjunjung tinggi

norma-norma kelompok

2. Siswa aktif membantu dan memotivasi

semangat untuk berhasil bersama.

3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya

untuk lebih meningkatkan keberhasilan

kelompok.

4. Interaksi antar siswa seiring dengan

peningkatan kemampuan mereka dalam

berpendapat.

5. Meningkatkan kecakapan individu.

6. Meningkatkan kecakapan kelompok.

7. Tidak bersifat kompetitif.

1. Konstribusi dari siswa berprestasi

rendah menjadi kurang.

2. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah

pada kekecewaan karena peran anggota

yang pandai lebih dominan.

3. Membutuhkan waktu yang lebih lama

untuk siswa sehingga sulit mencapai

target kurikulum.

4. Membutuhkan waktu yang lebih lama

untuk guru sehingga pada umumnya

guru tidak mau menggunakan

pembelajaran kooperatif.

5. Membutuhkan kemampuan khusus

guru sehingga tidak semua guru dapat

melakukan pembelajaran kooperatif.

6. Menuntut sifat tertentu dari siswa,

misalnya sifat suka bekerja sama.

C. STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) SEBAGAI PINTU

GERBANG MENUJU KURIKULUM 2013

Dari semua penjelasan metode belajar menurut kami semua metode pembelajaran

memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun juga menurut kami semua metode yang telah

dijabarkan diatas bisa diterapkan pada kurikulum 2013 asalkan sesuai dengan Implementasi

Kurikulum 2013. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang hanya memiliki tiga langkah

dalam pembelajarannya, dalam kurikulum 2013 memiliki lima langkah, yaitu mengamati,

bertanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Namun dalam pelaksanaanya sangat

Page 20: STAD menuju 2013

sulit baik dari Guru maupun Siswa (Pada makalah ini kami akan memfokuskan pada

Siswa). Biasanya kendala yang dihadapi adalah bagaimana memancing Siswa agar mau

melaksanakan lima elemen penting dalam kurikulum 2013 ini. Namun disini kita tidak

boleh menyalahkan siswa karena mungkin siswa sudah terbiasa dengan metode belajar

konfensional yang hanya terdiri dari beberapa elemen saja. Pada makalah ini kami akan

mengupas metode belajar Student Teams Achivement Division (STAD) sebagai Pintu

Gerbang menuju Kurikulum 2013. Kenapa bisa demikian?

Dalam metode ini Siswa berperan Aktif dalam pembelajaran. Karena metode ini

mengedepankan kerja kelompok dan fungsi Guru disini hanya menjadi fasilitator. Menurut

kami metode ini dapat menjawab salah satu permasalahan yang biasanya dikeluhkan Guru

dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, yaitu siswa yang sulit sekali diajak aktif.

Dalam metode STAD ini siswa dikelompokan secara heterogen. Heterogen disini artinya

setiap satu kelompok terdiri dari siswa yang memiliki perbedaan kemampuan dan gender.

Hal ini dilakukan karena dalam metode ini Siswa mengandalkan kerja kelompok untuk

menyelesaikan suatu masalah. Jadi dalam menyelesaikan suatu masalah ini siswa yang

memiliki kemampuan lebih tinggi akan merangkul siswa yang kemampuannya biasa saja.

Jadi kerja kelompok disini lebih dimaksudkan untuk terciptanya tutor sebaya. Dengan tutor

sebaya ini kita mendapatkan beberapa elemen sesuai implementasi kurikulum 2013 yaitu

1. Mengamati, semua siswa mengamati Masalah yang diberikan Guru setiap

kelompok.

2. Bertanya, siswa yang belum mengerti tentang permasalahan yang dihadapi akan

berani bertanya kepada siswa yang sudah paham, biasanya siswa yang belum

paham akan suatu materi takut bertanya kepada Guru karena beberapa paradigma,

namun pada metode ini siswa akan menghilangkan paradigma tersebut karena ia

bertanya kepada temannya

3. Menalar, karena siswa sudah tertarik terhadap suatu masalah mereka akan mulai

berfikir bagaimana menyelesaikan masalah tersebut dengan kata lain menyusun

hipotesisnya sendiri.

4. Mencoba, ketika siswa sudah menemukan hipotesinya sendiri siswa akan mulai

mencoba menyelesaikan suatu masalah tanpa takut gagal .

Page 21: STAD menuju 2013

5. Mengomunikasikan, ketika siswa berhasil dengan percobaannya mereka tanpa

ragu akan mengkomunikasikan hasil percobaan kepada setiap anggota kelompok.

Page 22: STAD menuju 2013

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari banyak pemaparan di atas kita mengetahui bahwa semua metode belajar akan

sejalan dengan Implementasi kurikulum 2013, jika metode belajar tersebut mengandung

lima elemen yaitu mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Pada

kurikulum sebelumnya siswa tidak terlalu berperan aktif dalam pembelajaran. Namun pada

kurikulum 2013 siswa diharuskan aktif dan guru hanya menjadi Fasilitator. Sebagian Guru

mungkin menganggap hal ini sulit dilakukan. Kami juga sependapat dengan hal itu . namun

sulit itu bukan berarti tidak bisa. Dengan metode yang tepat Pembelajaran kurikulum 2013

akan sangat mengasikan untuk diterapkan. Menurut kami salah satu metode untuk langkah

awal transformasi kurikulum adalah metode Student Teams Achivement Division (STAD).

Karena dengan metode ini siswa akan dapat melaksanakan lima elemen penting dalam

implementasi kurikulum 2013 yaitu mengamati, bertanya, menalar, mencoba, dan

mengomunikasikan. Walaupun hanya dalam lingkup kecil yaitu sebuah kelompok. Setelah

metode ini berhasil diterapkan dan siswa terbiasa dengan pembelajaran yang kooperatif

nampaknya kita dapat menyongsong kurikulum 2013 dengan suka cita.

B. Saran

Semoga dengan diselesaikannya makalah ini dapat menjadi pencerahan bagi para

mahasiswa FITK UNSIQ khususnya Mahasiswa Pendidikan Fisika. Kami menyadari bahwa

makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.oleh sebab itu kami berharap meminta saran

dan kritik dari para pembaca agar makalah ini menjadi bermanfaat.

Page 23: STAD menuju 2013

Daftar Pustaka

Glady.2013.Kelebihan & Kekurangan Kurikulum 2013. Diakses pada 9 maret 2014.

http://gladysnereweb.blogspot.com/2013/05/kelebihan-dan-kekuranga-kurikulum-2013.html

Ulandari.2012.Metode Pembelajaran. Diakses pada 13 Maret 2014

http://metodepembelajaranmatematika-foto.blogspot.com/

Margareta.2013.STAD. diakses pada 13 Maret 2014

http://3bkelompok7matematika.blogspot.com

indrawati,koes.2013.Pembelajaran & Belajar. Diakses pada 13 maret 2014

http://koesbio.guru-indonesia.net/artikel_detail-22816.html