Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP...

40
Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung loe Kabupaten Bulukumba PROPOSAL Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung loe Kabupaten Bulukumba DARUSSALAM 10536 1790 07

description

belajar

Transcript of Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP...

Page 1: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil

Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5

Ujung loe Kabupaten Bulukumba

PROPOSAL

Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil

Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 5 Ujung loe Kabupaten Bulukumba

DARUSSALAM

10536 1790 07

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2011

Page 2: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

       Pendidikan pada dasarnya merupakan sesuatu yang dilakukan

secara sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

berpikir atau bernalar.  Pendidikan juga berfungsi dalam

membimbing, mengarahkan dan menuntun siswa kepada suatu

proses berpikir logis, ilmiah dan bertanggung jawab,  sehingga

nantinya diperoleh generasi handal dan kompeten pada bidang yang

ditekuni.  Lembaga pendidikan yang dimaksud adalah keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Melalui lembaga pendidikan inilah,

diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia

karena kemajuan suatu Negara tidak hanya ditentukan oleh kualitas

sumber daya alamnya, tetapi yang paling penting adalah kualitas

sumber daya manusia negara tersebut.

       Agar bangsa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang

berkualitas tinggi, maka salah satu wadah kegiatan yang dipandang

berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah

pendidikan, baik pendidikan jalur sekolah maupun pendidikan luar

sekolah.

       Dalam dunia pendidikan, istilah belajar telah lama ada dan pada

dasarnya setiap individu telah melaksanakan aktivitas

belajar.  Individu yang belajar senantiasa berinteraksi dengan

lingkungannya yang pada gilirannya terjadi suatu perubahan pada

dirinya.

       Seseorang yang belajar selalu melibatkan kemampuan kognitif

yang ada pada dirinya, dan juga kemampuan lain seperti: motivasi,

kebiasaan belajar, penguasaan dan pengendalian diri, empati dan

Page 3: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

beberapa keterampilan sosial.  Dalam kurung dekade terakhir,

kemampuan  lain itu menjadi perbincangan yang hangat di kalangan

para ahli. Ternyata kecerdasan kognitif (IQ) yang dulunya menjadi

tolok ukur utama dalam menilai kecerdasan seseorang tidak cukup

untuk membuat manusia meraih prestasi yang tinggi.  Sebab

disamping IQ tersebut kemampuan yang disebutkan di atas ternyata

mampu membuat orang lebih mampu menata diri dan meningkatkan

hasil belajar.

       Belajar banyak dipengaruhi oleh motivasi, baik dari dalam

maupun dari luar diri seseorang. Oleh karena motivasi merupakan

motor penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu termasuk belajar sehingga tujuan belajar tercapai, maka

dalam belajar matematika juga diperlukan motivasi yang tinggi agar

siswa berpeluang besar memperoleh nilai matematika yang tinggi.

Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dapat terlihat dari keadaan

siswa pada saat mengikuti pembelajaran.  Perhatian siswa pada

saat pembelajaran berlangsung, seriusnya siswa mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru, serta meningkatnya hasil belajar siswa

merupakan faktor penilaian yang dapat dijadikan parameter dalam

mengukur peningkatan motivasi belajar.

       Kebiasaan belajar turut pula memainkan peranan yang sangat

penting bagi para siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

Kecerdasan tidak dianggap sebagai faktor utama untuk mencapai

sukses. Tetapi, intelegensi yang tinggi jika didukung kebiasaan

belajar yang baik dan dilandasi motivasi belajar yang kuat pasti akan

medatangkan sukses dalam belajar.

       Berkaitan dengan kenyataan yang dikemukakan di atas, dapat

dikatakan bahwa hasil belajar matematika dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari

luar (eksternal). Oleh karena itu, faktor penyebab kesulitan siswa

Page 4: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

khususnya yang mempengaruhi hasil belajar matematika perlu diteliti

secara sistematis, sehingga karakteristik siswa yang diduga

mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar matematika dapat

ditelusuri secara lebih seksama. Dengan demikian sebagai langkah

awal dianggap perlu dilakukan penelitian terhadap faktor yang

diduga mempengaruhi hasil belajar matematika. Beberapa faktor

yang dimaksud antara lain motivasi dan kebiasaan belajar

matematika.

       Berdasarkan uraian di atas, maka penulis termotivasi

mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi dan

Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada

Siswa Kelas VIII SMP Negeri

5 Ujung loe Bulukumba”.

B. Ruang Lingkup Penelitian

       Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri

5 Ujung loe Bulukumba khususnya faktor  motivasi dan kebiasaan

belajar matematika.  Faktor motivasi meliputi aspek rasa ingin

tahu/rasa senang, semangat, percaya diri dan manfaat yang

dirasakan.  Sedangkan faktor kebiasaan belajar meliputi perhatian,

cara belajar dan ketekunan.  Hasil belajar matematika diukur dengan

menggunakan tes yang meliputi aspek kognitif yang terdiri atas

unsur ingatan, unsur pemahaman dan unsur aplikasi pada materi.

C. Rumusan Masalah

       Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bagian di atas,

maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1.       Apakah terdapat pengaruh positif motivasi belajar terhadap hasil

belajar matematika  siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba?

Page 5: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

2.       Apakah terdapat pengaruh positif kebiasaan belajar terhadap

hasil belajar matematika  siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba?

3.       Apakah terdapat pengaruh positif secara bersama antara

motivasi dan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar matematika

siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba?

D.  Tujuan Penelitian

       Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1.      Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif motivasi

terhadap hasil belajar  matematika siswa  SMP Negeri 5 Ujung

loe Bulukumba?

2.      Untuk mengetahui  apakah terdapat pengaruh positif kebiasaan

belajar terhadap hasil  belajar siswa   SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba?

3.      Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif motivasi dan

kebiasaan belajar  secara bersama terhadap hasil belajar

matematika siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba?

E.  Manfaat Penelitian

       Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka

usaha peningkatan hasil belajar siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba? Secara rinci manfaat yang diharapkan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1.      Memberikan gambaran pengaruh antara hasil belajar

matematika, motivasi dan kebiasaan belajar siswa  SMP Negeri 5

Ujung loe Bulukumba?

2.      Sebagai  bahan masukan bagi siswa,  dalam upaya peningkatan

proses hasil belajar matematika siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba?

3.      Sebagai bahan masukan bagi guru-guru, khususnya guru

matematika tentang variabel yang mempengaruhi hasil belajar

Page 6: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

matematika sehingga guru dapat mengarahkan siswa untuk

dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki dan memperbaiki

kebiasaan belajarnya.

Page 7: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

       Berbagai ahli mendefinisikan belajar sesuai aliran filsafat

yang dianutnya, antara lain sebagai berikut:

     Ernes ER. Hilgard, mendefinisikan sebagai berikut:

Learning is the process by which an activity originates or is

charged throught training procedures (whether in the laboratory or

in the natural environments) as disitingguished from changes by

factor not attributable to training. Artinya, (seseorang dapat

dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara

latihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah)

(Riyanto, 2010: 4).

Sedangkan menurut Winkel belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

linkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas

(Riyanto, 2010: 5).

       Menurut R. Gagnet belajar ialah suatu proses untuk

memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan,

kebiasaan, dan tingkah laku (dalam Slameto, 2010: 13). Cronbach

menyatakan bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku

sebagai hasil pengalaman. Menurut Cronbach bahwa belajar yang

sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu

menggunakan pancaindra. Dengan kata lain, bahwa belajar

adalah suatu cara mengamati, membaca, meniru, mengintimasi,

Page 8: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu

(dalam Riyanto, 2010: 5).

       Menurut Gagne dinyatakan bahwa belajar merupakan

kecenderungan perubahan pada diri manusia yang dapat

dipertahankan selama proses pertumbuhan. Hal ini dijelaskan

kembali oleh Gagne (dalam Riyanto, 2010: 5) bahwa belajar

merupakan suatu peristiwa yang terjadi di dalam kondisi-kondisi

tertentu yang dapat diamati, diubah, dan dikontrol.

       Lebih lanjut, Degeng (dalam Riyanto, 2010: 5) menyatakan

bahwa belajar merupakan pengaitan pengetahuan baru pada

struktur kognitif yang sudah dimiliki si belajar. Hal ini mempunyai

arti bahwa dalam proses belajar, siswa akan menghubung-

hubungkan pengetahuan atau ilmu yang telah tersimpan dalam

memorinya dan kemudian menghubungkan dengan pengetahuan

yang baru. Belajar adalah suatu proses untuk mengubah

performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga

meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses

berfikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi.

pandangan aliran psikologi dikelompokkan menjadi tiga bagian.

Pertama, psikologi behavioristik yang menganggap bahwa belajar

merupakan respon terhadap stimulus dari luar. Kedua, psikologi

humanistik menganggap bahwa belajar sifatnya sangat individual

dan pribadi. Ketiga, psikologi kognitif yang menganggap bahwa

belajar merupakan perpaduan dari usaha pribadi dengan kontrol

instrumental yang berasal dari lingkungan.

       Selanjutnya dalam skripsi Haeranah, 2006 (Hudoyo), belajar

merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan,

keterampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang

terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan karena belajar.

Karena itu seseorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan

Page 9: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang

mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah

laku itu memang dapat diamati dan berlaku dalam waktu relatif

lama. Perubahan tingkah laku yang berlaku relatif lama itu disertai

dengan usaha sehingga dari tidak mampu mengerjakan sesuatu

menjadi mampu mengerjakannya. Kegiatan usaha untuk mencapai

perubahan tingkah laku merupakan proses belajar sedangkan

perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar.

       Belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi

yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-

fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berfikir, sehingga dapat

menghasilkan perbaikan performansi (Riyanto, 2010)

       Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan

dan keterampilan yang ditandai dengan adanya perubahan pada

diri seseorang. Perubahan sebagai hasil pemahaman, sikap dan

tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya

kreasi, daya penerimaan sebagai aspek yang ada pada diri setiap

individu.

2.  Motivasi Belajar

    a. Pengertian Motivasi Belajar

       Belajar merupakan kegiatan yang tidak bisa terlepas dari

diri siswa. Kegiatan belajar sangat bermacam-macam. Aneka

macam kegiatan belajar ini dilatarbelakangi oleh adanya

tekanan yang berbeda terhadap aspek-aspek belajar, seperti

tekanan pada sifat, bentuk, keterampilan, proses, tempat

belajar dan lain-lain.

       Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dipengaruhi

oleh banyak faktor. Dari sekian banyak faktor yang

berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam

klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri siswa dan faktor ekstern

Page 10: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

(dari luar) diri siswa. Faktor-faktor ini merupakan faktor-faktor

psikologis dalam belajar yang memiliki peranan penting.

Menurut Thomas F. Staton (dalam Sardiman, 2011: 39), “salah

satu faktor psikologis dalam belajar adalah motivasi”. Ada

berbagai macam pengertian motivasi yang dikemukakan oleh

para ahli.

       Mc. Donald (dalam Sardiman, 2011: 73) mengemukakan

bahwa “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang

yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Kemudian oleh

Hardy (2005: 15) menyatakan bahwa “motivasi adalah

dorongan dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu”.

       Sardiman (2011) mengemukakan pengertian motivasi

sebagai berikut:

Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin

melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan

berusaha untu meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak

suka itu (75).

       Thabrany (1993) mengemukakan bahwa para ahli

pendidikan dan psikologi sependapat bahwa motivasi amat

penting dalam menunjang keberhasilan belajar.  Motivasi yang

kuat membuat seseorang sanggup bekerja ekstra keras untuk

mencapai sesuatu. Hal ini disebabkan oleh  adanya unsur

harapan dan optimisme yang tinggi yang terkandung dalam

motivasi sehingga memiliki kekuatan semangat untuk

melakukan aktivitas tertentu.

       Menurut Sardiman (2011) , kata “motif”, diartikan sebagai

daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

Page 11: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

sesuatu.  Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas tertentu

demi mencapai suatu tujuan.  Berawal dari kata “motif” itu,

maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang

telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat tertentu,

terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan/mendesak.

       Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami

perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologi dan

kematangan fisiologis siswa. Beberapa unsur yang dapat

mempengaruhi motivasi belajar yakni cita atau aspirasi siswa,

kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa,

unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, upaya guru

dalam membelajarkan siswa. Hasil belajar akan menjadi

optimal bila ada motivasi. Makin tepat motivasi yang

diberikan,  makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi

senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para

siswa.

       Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan

motivasi dalam kegiatan belajar, yakni :

1.              Memberi angka

2.              Hadiah

3.              Saingan/kompetisi

4.              Ego-involvement

5.              Memberi ulangan

6.              Mengetahui hasil

7.              Pujian

8.              Hukuman

9.              Hasrat untuk belajar

10.          Minat

Page 12: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

11.          Tujuan yang diakui

       Motivasi belajar sangat penting dipahami oleh siswa

maupun guru.  Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang

bersifat non-intelektual.  Peranannya yang khas adalah dalam

hal penumbuhan gairah, perasaan senang, semangat untuk

belajar, keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Motivasi

itu sendiri menentukan tingkat berhasil atau gagalnya

perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya

sulit untuk berhasil.

       Sekarang kita akan menguraikan pengertian motivasi

belajar. Dalam bukunya, Sardiman (2011) menyatakan bahwa:

             Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah

pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subjek belajar itu dapat tercapai (75).

       Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada

beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa

untuk belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang

bersifat non-intelektual. Arden N Frandsen (dalam Sardiman,

2011) menyatakan beberapa hal yang mendorong seseorang

untuk belajar, yakni: (1) adanya sifat ingin tahu dan ingin

menyelidiki dunia yang lebih luas, (2) adanya sifat yang kreatif

pada orang yang belajar dan adanya keinginan untuk selalu

maju, (3) adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari

oran tua, guru, dan teman-temannya, (4) adanya keinginan

untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang

baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi, (5)

adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila

Page 13: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

menguasai pelajaran, dan (6) adanya ganjaran atau hukuman

sebagai akhir dari belajar.

      b. Pentingnya Motivasi Belajar

       Motivasi belajar mempunyai peranan yang khusus dalam

hal penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk

belajar. Pasaribu (1983) mengemukakan bahwa "belajar dan

motivasi berhubungan karena tiap-tiap kegiatan belajar

dipengaruhi atau didahului oleh motivasi yang timbul dari

individu atau pengaruh dari luar individu" (53). Siswa yang

memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk

melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang memiliki

intelegensia yang cukup tinggi, boleh jadi gagal dalam belajar

karena kurangnya motivasi. Jadi hasil belajar itu akan optimal

kalau ada motivasi yang tepat. Menurut Nasution (2000) bahwa

motif atau sebab anak belajar dapat dibagi dua yaitu: (1) ia

belajar karena didorong oleh keinginan untuk mengetahuinya,

dan (2) ia belajar supaya mendapat angka yang baik, naik

kelas, dan mendapat ijazah.

       Sardiman (2011) mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu:

(1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak

atau motor yang melepaskan energi, (2) Menentukan arah

perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai, serta (3)

Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,

dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut.

       Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan

belajar. Petri, Herbert L Motivasi adalah tenaga yang

menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

Motivation is the concept we use when describe the force action

Page 14: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

on or within an organism to initiate and direct behavior (dalam

Riyanto, 2010: 72). Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat

dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi merupakan

salah satu tujuan untuk mengajar. Disamping itu, motivasi

dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian

hasil. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik. Intensitas motivasi seseorang

siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian hasil

belajarnya.

3.  Kebiasaan Belajar

           Kebiasaan belajar merupakan hal yang penting dalam

menentukan efektif tidaknya usaha belajar yang dilakukan.

Kebiasaan belajar yang baik akan timbul dalam diri seseorang jika

seseorang itu mempunyai niat untuk melakukannya. Niat itu

diwujudkan dalam perbuatan yang berulang-ulang setiap hari

sehingga menjadi suatu kebiasaan.

       Djaali (1986) menyatakan bahwa kebiasaan belajar

matematika adalah cara belajar matematika yang biasa dilakukan

secara berulang-ulang oleh siswa sehingga menjadi suatu

kebiasaan setiap kali belajar, baik di dalam kelas maupun di luar

kelas. Oleh karena itu, ketepatan belajar matematika yang

dilakukan oleh siswa atau keseringan melakukan kebiasaan

belajar matematika yang baik akan menentukan berhasil tidaknya

dalam belajar matematika.

       Ada dua macam kebiasaan belajar, yang pertama ialah

kebiasaan belajar baik yang membantu siswa menguasai

pelajarannya, mencapai kemajuan belajar, dan akhirnya meraih

sukses. Yang kedua adalah kebiasaan belajar buruk yang

mempersulit siswa memahami pengetahuan, menghambat

kemajuan belajar dan akhirnya mengalami kegagalan.

Page 15: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

4.  Pengertian Hasil Belajar

       Hasil belajar matematika sebagai wujudnya tercapainya

tujuan pengajaran matematika. Karena perubahan tingkah laku

adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap aktivitas belajar, maka

perubahan tingkah laku dapat menjadi salah satu indikator

sebagai pedoman untuk mengetahui kemajuan siswa dalam

segala hal yang diperolehnya di sekolah, kemudian untuk

mengetahui kemajuan berupa penguasaan dari siswa terhadap

bidang studi tertentu, maka dilaksanakan evaluasi arau penilaian

dengan memberikan tes.

       Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, “hasil” diartikan

sebagai sesuatu yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau

dikerjakan sebelumnya (Poerwadarminta, 1984). Selanjutnya

Bahri (Haeranah, 2006) menyatakan bahwa

hasil  adalah  sesuatu  yang  diperoleh

dari  suatu   kegiatan  yang   telah  dikerjakan, diciptakan baik

secara individual maupun kelompok.

       Hasil belajar merupakan muara kegiatan belajar, merupakan

cerminan dari tingkat penguasaan dan pengetahuan serta

keterampilan peserta didik yang terwujud berupa angka dan nilai

yang sesuai dengan hasil pengukuran tes yang telah

dilaksanakan. Hasil tidak lain adalah suatu kegiatan yang telah

dikerjakan, diciptakan yang diperoleh dengan kegiatan kerja, baik

secara individual maupun kelompok dalam bidang

tertentu.             

5.  Hakikat Belajar Matematika

       Belajar matematika adalah suatu proses yang ditandai

dengan adanya suatu perubahan pada diri peserta didik. Dengan

belajar matematika maka pengetahuan, kebiasaan, kegemaran

dan sikap seseorang akan terbentuk dan berkembang menjadi

Page 16: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

suatu prestasi. Belajar matematika juga merupakan suatu proses

kegiatan yang diharapkan mampu memberikan perubahan pada

keterampilan siswa. Keterampilan yang dimaksudkan adalah

pemahaman terhadap struktur, hubungan, pola dan bentuk seperti

yang dikemukakan oleh Hudoyo (1990) menyatakan bahwa :

“Penelahan matematika tidak sekedar kuantitas tetapi lebih dititik

beratkan pada hubungan, pola, bentuk dan struktur”.

       Mempelajari matematika tidak bisa hanya dengan membaca

saja seperti pada pembelajaran tertentu, tetapi hendaknya banyak

latihan soal-soal setiap pokok bahasan ke pokok bahasan

berikutnya. Matematika dengan cirinya yang tersendiri

memerlukan prinsip belajar yang cocok dalam mempelajarinya,

seperti yang dikemukakan oleh Jorome Bruner (Hudoyo 1990)

bahwa :

“Belajar matematika ialah belajar tentang konsep-konsep dan

struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang

dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-

konsep dan struktur-struktur itu”.

       Berdasarkan  beberapa pendapat itu, dapat dikatakan bahwa

belajar matematika merupakan suatu proses. Belajar matematika

merupakan suatu proses kontinu karena konsep matematik

tersusun secara hirarkis. Proses belajar matematika akan berjalan

jika seseorang menguasai atau menerapkan pengalaman belajar

matematika sebelumnya. Matematika harus dipelajari menurut

aturan ingkat kesukaran yang logis dan juga didasarkan pada

pengalaman belajar yang terdahulu sehingga hasil belajar benar-

benar bermakna.

       Belajar matematika pada hakikatnya adalah suatu aktifitas

mental dan fisik untuk memahami arti dari berbagai konsep,

Page 17: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

struktur, hubungan dan simbol kemudian menerapkan pada

situasi lain sehingga terjadi perubahan pengetahuan dan

keterampilan.

B.  Kerangka Berpikir

        Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa hal, baik yang

bersumber dari dalam dirinya sendiri (faktor internal) maupun dari

luar (faktor eksternal).  Faktor internal antara lain intelegensi,

konsentrasi, sikap, motivasi, ambisi/tekad, dan sebagainya

(Thabrany, 1993). Sedangkan faktor eksternal antara lain fasilitas

belajar, perhatian orang tua, iklim keluarga, lingkungan masyarakat,

dan lain-lain.

       Belajar matematika membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan

perhatian yang sungguh-sungguh, sehingga diperlukan adanya

motivasi belajar karena dalam tumbuhnya motivasi siswa terhadap

pelajaran maka akan meningkatkan hasil belajarnya.  Siswa yang

memiliki intelegensi yang tinggi boleh jadi gagal dalam belajar

disebabkan oleh keinginan, hasrat, dorongan ataupun arahan untuk

mengetahui pelajaran memang tidak ada.

       Kebiasaan belajar turut pula menentukan keberhasilan seorang

siswa dalam belajar matematika. Keberhasilan siswa dalam belajar

banyak ditentukan oleh teknik dan upaya siswa dalam mengatur

waktu belajar, mendisiplinkan diri, mengkonsentrasikan pikiran pada

pelajaran, dan mengendalikan diri dari godaan-godaan yang

menangguhkan usaha belajar. Cara belajar yang dipraktekkan

merupakan suatu keterampilan yang akan menjadi suatu kebiasaan.

Sehubungan dengan itu dikatakan bahwa seseorang yang

mempunyai kebiasaan dan keterampilan yang baik dalam mengatasi

masalah-masalah belajar, maka besar kemungkinan akan berhasil di

kemudian hari. Hal ini menyatakan bahwa kebiasaan belajar akan

mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu kebiasaan belajar

Page 18: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat hasil belajar

matematika.

       Berdasarkan beberapa kajian teori yang telah dipaparkan,

ternyata motivasi dan kebiasaan belajar sangat berpengaruh pada

diri seseorang (Thabrany, 1993).  Seorang siswa yang memiliki

motivasi tinggi cenderung melakukan kebiasaan belajar yang baik

khususnya dalam pelajaran matematika, akan memberikan peluang

besar untuk memperoleh nilai yang tinggi dari hasil belajarnya.

C.  Hipotesis Penelitian

       Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang telah

dipaparkan pada bagian sebelumnya maka dapat diartikan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1.  Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar

siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba? Untuk keperluan

analisis, maka hipotesis tersebut dirumuskan :

       H0 : β1 = 0     lawan   H1 : β1 > 0

2.  Terdapat pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar

siswa SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba? Untuk keperluan

analisis, maka hipotesis tersebut dirumuskan  :

       H0 : β2 = 0     lawan   H1 : β2 > 0

3. Terdapat pengaruh secara bersama antara motivasi dan

kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa  SMP Negeri 5

Ujung loe Bulukumba? Untuk keperluan analisis, maka hipotesis

tersebut dirumuskan  :

       H0 : β1 = β2 = 0     lawan   H1 : β1 > 0 dan β2 > 0

Page 19: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

BAB III

METODE PENELITIAN

A.  Variabel dan Desain Penelitian

1.  Variabel Penelitian

            Variabel dalam penelitian ini adalah :

a.    Hasil belajar matematika siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba.(Y)

b.    Motivasi belajar siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba.

(X1)

c.    Kebiasaaan belajar siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba.(X2)

2.  Desain  Penelitian

        Penelitian ini merupakan penelitian Ex-Post Facto, yang

bertujuan untuk mengetahui apakah variabel motivasi dan

kebiasaan belajar mempunyai pengaruh positif terhadap variabel

hasil belajar matematika. Adapun desain penelitiannya adalah :

 

                                                    

                                                                                                               

Keterangan  :

X1        : Motivasi belajar siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba.

Page 20: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

X2        : Kebiasaan belajar siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba.

Y         : Hasil belajar matematika siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba.

B.  Definisi Operasional Variabel

        Secara operasional, variabel-variabel yang diselidiki

didefinisikan sebagai berikut :

1. Motivasi Belajar

       Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

semangat atau dorongan yang timbul pada diri siswa untuk

memperoleh hasil belajar matematika yang maksimal, sehingga

menimbulkan ketekunan dan kecintaan serta kerja keras untuk

mencapai hasil belajar itu tanpa merasakan adanya tekanan dari

pihak manapun.  Motivasi yang dimaksud tercermin dari skor yang

dicapai oleh responden setelah diberikan instrumen berupa skala

penilaian motivasi belajar yang meliputi : (1) Rasa ingin tahu dan

rasa senang / tertarik, (2) Semangat, (3) Percaya diri  dan  (4)

Manfaat yang dirasakan.

2. Kebiasaan Belajar

       Kebiasaan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

cara atau kebiasaan belajar yang sering dilakukan oleh siswa.

Kebiasaan belajar yang dimaksud tercermin dalam skor yang

dicapai oleh responden setelah diberikan instrumen berupa skala

penilaian kebiasaan belajar yang meliputi : (1) Perhatian,  (2) Cara

belajar dan (3) Ketekunan.

3. Hasil Belajar

       Hasil belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah skor yang menunjukkan tingkat penguasaan dan

pemahaman siswa  SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba.dalam

Page 21: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

mata pelajaran matematika yang diketahui dari hasil pemberian

tes.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

       Adapun anggota populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas VIII   SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba.tahun ajaran

2010/2011 sebanyak 105 orang.  Pemilihan kelas VIII  atas dasar

nilai rata-rata yang diperoleh pada ujian semester dan kesiapan

siswa dalam menghadapi ujian akhir nasional.

       Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposif

cluster proporsional random sampling.  Adapun langkah-langkah

pengambilan sampel yang ditempuh sebagai berikut :

Langkah Pertama  :

       Mengidentifikasi semua kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung loe

Bulukumba yang tersebar dalam tiga kelas. Jumlah siswa pada

masing-masing kelas ditunjukkan pada tabel  di bawah ini  :       

Distribusi Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba

Tahun Pelajaran 2010/2011

No Kelas Jumlah Siswa

1 VIII.a 34 orang

2 VIII.b 36 orang

3 VIII.c 35 orang

Jumlah 105 orang

Langkah Kedua      :

        Membuat kerangka sampling pada masing-masing  kelas.

Langkah ketiga       :

       Membuat kerangka sampling pada masing-masing kelas dengan

siswa sebagai unit sampling. 

Langkah Keempat  :

Page 22: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

       Mengambil secara acak beberapa siswa dari masing-masing

kelas secara proporsional dari ukuran sampel yang direncanakan

sebanyak 30 orang siswa dengan tujuan agar semua kelas terwakili,

dimana tiap kelas terdiri dari

10 orang siswa dengan perhitungan sebagai berikut :

         Kelas VIIIa        :         10 0rang

         Kelas VIIIb        :         10 0rang       

         Kelas VIIIc        :          10 0rang

D. Teknik Pengumpulan Data

        Untuk  memperoleh skor variabel penelitian, digunakan tiga

jenis instrumen, yaitu (1) tes hasil belajar matematika, (2) skala

motivasi belajar, dan (3) skala kebiasaan belajar. Adapun rincian dari

instrumen-instrumen tersebut sebagai berikut :

1.  Dengan tes

            Instrumen ini dikembangkan sendiri oleh penulis yang

disesuaikan dengan kurikulum sekolah pada kelas VIII SMP dan

divalidasi oleh tim validator yang terdiri atas dua orang dosen

jurusan matematika.ditunjukkan dengan keterangan validitas

instrumen pada lampiran.

            Tes hasil belajar matematika disusun untuk siswa kelas VIII

SMP Negeri 5 Ujung loe Bulukumba dalam bentuk pilihan ganda

dan setiap butir soal dilengkapi dengan empat pilihan

jawaban.  Salah satu di antara keempat pilihan jawaban itu

merupakan kunci.  Sedangkan pilihan jawaban lainnya merupakan

jawaban salah.  Setiap butir mempunyai skor 1 bila menjawab

benar dan 0 bila salah.

Page 23: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

       Aspek yang diukur melalui instrumen hasil belajar matematika

adalah aspek kognitif yang terdiri dari tiga jenjang kemampuan,

yaitu ingatan, pemahaman dan penerapan atau aplikasi.

2.  Skala penilaian motivasi belajar

       Instrumen ini disusun dengan indikator sebagai berikut :  (1)

Rasa ingin tahu dan rasa senang / tertarik; (2) Semangat;  (3)

Percaya diri; (4) Manfaat yang dirasakan. Instrumen ini

merupakan hasil adaptasi dari instrumen yang sudah pernah

dipakai oleh peneliti sebelumnya yang disusun oleh Hardy (2005).

       Bentuk alat ukur motivasi belajar adalah skala penilaian

model Likert, dimana setiap itemnya dilengkapi dengan lima

pilihan jawaban, yaitu : Sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu

(R), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).  Skor

pilihan jawaban tersebut bergantung kepada bentuk pernyataan

itemnya.  Untuk pernyataan positif  skornya masing-masing

adalah SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2,    STS = 1, sedangkan untuk

pernyataan negatif skornya masing-masing adalah SS = 1, S = 2,

R = 3, TS = 4, dan   STS = 5.         

       Sebelum digunakan, skala penilaian ini telah divalidasi oleh

tim validator yang terdiri atas dua orang dosen jurusan

matematika yang ditunjukkan dengan keterangan validitas

instrumen pada lampiran.

3.  Skala Penilaian Kebiasaan belajar

       Instrumen kebiasaan belajar yang dimaksud adalah cara

belajar matematika yang sering dilakukan oleh siswa.  Kuesioner

kebiasaan belajar diukur dengan menggunakan indikator, yaitu :

(1) Perhatian,  (2) Cara belajar dan  (3) Ketekunan.  Instrumen ini

merupakan hasil adaptasi dari instrumen yang sudah pernah

dipakai oleh peneliti sebelumnya yang disusun

oleh  Haeranah  (2006).

Page 24: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

       Bentuk alat ukur kebiasaan belajar adalah skala penilaian

model Likert, dimana setiap itemnya dilengkapi dengan lima

pilihan jawaban, yaitu : Sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu

(R), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor

pilihan jawaban tersebut bergantung kepada bentuk pernyataan

itemnya. Untuk pernyataan positif skornya masing-masing adalah

SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2, STS =1, sedangkan untuk

pernyataan negatif skornya masing-masing adalah SS = 1, S = 2,

R = 3, TS = 4 dan   STS = 5.                   

       Sebelum digunakan, skala penilaian ini telah divalidasi oleh

tim validator yang terdiri atas dua orang dosen jurusan

matematika yang ditunjukkan dengan keterangan validitas

instrumen pada lampiran.

E. Teknik Analisis Data

        Data yang diperoleh dari sampel penelitian berupa skor hasil

belajar matematika dan skor motivasi belajar dan skor kebiasaan

belajar yang dianalisis dengan menggunakan paket program analisis

statistik. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah analisis

deskriptif dan analisis inferensial.

1.  Statistika Deskriptif

       Teknik statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

karakteristik responden.  Untuk keperluan tersebut digunakan

tabel distribusi frekuensi, rata-rata, standar deviasi dan

persentase.

       Pengkategorian skor hasil belajar matematika digunakan

kriterian Nurkancana (Haeranah, 2006) yang dikembangkan

dalam lima tingkatan yaitu :

           Tingkat penguasaan 90% - 100% dikategorikan “Sangat

Tinggi”

           Tingkat penguasaan 80% - 89% dikategorikan “Tinggi”

Page 25: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

           Tingkat penguasaan 65% - 79% dikategorikan “Sedang”

           Tingkat penguasaan 55% - 64% dikategorikan “Rendah”

           Tingkat penguasaan 0%   - 54% dikategorikan “Sangat

Rendah”

       Berdasarkan pedoman tersebut, maka kriteria yang

digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar matematika

responden ditetapkan kategori sebagai berikut :

            Skor 13,5    -    15,0                            dikategorikan  “Sangat

Tinggi”

            Skor 12,0    -    13,4                            dikategorikan  “Tinggi”

            Skor 9,8      -    11,9                            dikategorikan  “Sedang”

            Skor  8,3     -      9,6                            dikategorikan “Rendah”

            Skor  0,0     -      8,1                            dikategorikan “Sangat

Rendah”

        Untuk skor penilaian motivasi dan kebiasaan belajar

dilakukan pembobotan dengan menggunakan langkah-langkah

yang dikemukakan oleh Edwards (Haeranah, 2006), yaitu :

a.   Menghitung frekuensi (f) masing-masing kategori dari setiap

pernyataan.

b. Menentukan  proporsi (p) dengan cara membagi setiap

frekuensi dengan banyaknya subjek.

c. Menentukan proporsi kumulatif (pk), yaitu jumlah proporsi suatu

kategori dengan proporsi sebelumnya.

d. Menentukan titik tengah proporsi kumulatif (f-mid) dan dua

proporsi kumulatif berdampingan.

e.  Menentukan nilai z masing-masing titik tengah proporsi.

f.  Penambahan suatu bilangan sehingga nilai z yang negatif

menjadi nol.

g.  Pembulatan hingga dua tempat desimal.

2.  Statistika Inferensial

Page 26: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

       Teknik statistika inferensial digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian.  Untuk keperluan tersebut dalam mencari

pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas yang

dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana

dan regresi linier ganda pada taraf kepercayaan 95% (α =

0,05).  Sebelum pengujian hipotesis dengan statistika inferensial,

terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yakni uji

homogenitas dan uji dan uji normalitas.

       Adapun model regresi linier sederhana tersebut sebagai

berikut :

1. Ү = β0 +  β1х1 +  є

2. Ү = β0 +  β2х2 +  є

           Sedangkan model regresi linear ganda tersebut sebagai

berikut :

                         Ү = β0 +  β1х1 +  β2х2 +  є

Keterangan :

                    Ү         :    Hasil belajar matematika

                    β0         :    Konstanta

                    β1         :    Koefisien regresi motivasi belajar

matematika

                    β2         :    Koefisien regresi  kebiasaan belajar

matematika

                     х1        :    Motivasi belajar matematika

                    х2         :    Kebiasaan belajar matematika

                    є          :    Error/Residual 

Page 27: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan

Kualitatif.Jakarta : Rajawali Pers.

Haeranah. 2006.  Pengaruh Motivasi dan Kebiasaan Belajar terhadap

hasil Belajar Matematika Siswa SMP NEGERI 33

Makassar.  Skripsi. Tidak diterbitkan.  Makassar : Universitas

Negeri Makassar..

Hardy. 2005.  Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Belajar

terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II SMA Negeri 2

Makassar.  Skripsi. Tidak diterbitkan.  Makassar : Universitas

Negeri Makassar..

Hudoyo, H. 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP

Malang.

Poerwadarminta, W.J.S. 1984.  Kamus Umum Bahasa

Indonesia.  Jakarta : Balai Pustaka.

Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai

Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran

yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 28: Pengaruh Motivasi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Ujung Loe Kabupaten Bulukumba

Sugiyono, Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan

R&D.Bandung. Alfabeta.

Sardiman, A. M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta:                CV.     Rajawali Press.

Thabrany, H. 1993.  Rahasia Sukses Belajar.  Jakarta : Grafindo

Persada.