LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

38
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 NOMOR 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4) dan Pasal 53 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Mengingat : b. 1. 2. 3. Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587), perlu ditetapkan Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa; Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas

Transcript of LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

Page 1: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

LEMBARAN DAERAH

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2006 NOMOR 12

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBANOMOR 12 TAHUN 2006

TENTANG

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

DAN PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUKUMBA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4) dan Pasal 53 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587), perlu ditetapkan Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Mengingat :

b.

1.

2.

3.

4.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa;

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822);

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3851);

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4389);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437);

Page 2: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

5.

6.

7.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952);

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4587);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA

dan

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah

Kabupaten Bulukumba. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat

daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah.3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggara

urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Bupati adalah Bupati Bulukumba.

19 20

Page 3: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten Bulukumba.

6. Camat adalah Perangkat Daerah. 7. Desa adalah Kesatuan Masyarakat Hukum yang

mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

10. Kepala Desa adalah Kepala Desa setempat di Kabupaten Bulukumba.

11. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelanggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

12. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.

13. Perangkat Desa adalah unsur staf yang melaksanakan tugas teknis pelayanan dan menbantu Kepala Desa sebagai unsur wilayah yang jumlah dan sebuatannya sesuai kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

14. Panitia Pemilihan adalah panitia pemilihan Kepala Desa.

15. Bakal calon adalah warga masyarakat desa setempat yang berdasarkan penjaringan dan penyaringan oleh Panitia Pemilihan ditetapkan sebagai bakal calon Kepala Desa.

16. Calon adalah Calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

17. Calon yang berhak dipilih adalah Calon Kepala Desa yang telah mendapatkan persetujuan BPD.

18. Calon terpilih adalah calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan calon Kepala Desa.

19. Penjabat Kepala Desa adalah perangkat desa yang bersangkutan, tokoh masyarakat atau pun PNS yang berada dalam lingkungan Kabupaten Bulukumba dengan memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan yang diusulkan oleh Camat berdasarkan aspirasi masyarakat yang berkembang.

20. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang berhak untuk mengangkat dan memberhentikan Kepala Desa dan Penjabat Kepala Desa.

21. Pemilih adalah Penduduk Desa yang bersangkutan dan telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan hak pilihnya.

22. Hak pilih adalah hak yang dimiliki pemilih untuk menentukan sikap pilihannya.

23. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh panitia pemilihan untuk mendapatkan bakal calon dari warga masyarakat setempat atau putera desa.

24. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh panitia pemilihan baik dari segi administrasi, pengetahuan maupun kepemimpinan para bakal calon.

25. Rukun Warga yang lazim disebut RW adalah organisasi kemasyarakatan yang keberadaannya diakui dan bina oleh Pemerintah.

26. Rukun Tetangga yang lazim disebut RT adalah organisasi kemasyarakatan yang keberadaannya diakui dan dibina oleh Pemerintah.

19 20

Page 4: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

27. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

28. Peraturan Desa adalah peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.

29. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

30. Tokoh Masyarakat adalah tokoh adat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda dan pemuka-pemuka masyarakat lainnya.

31. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang dibuat oleh Kepala Desa.

32. Peraturan Kepala Desa adalah peraturan yang dibuat oleh Kepala Desa.

BAB IITUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN DAN HAK KEPALA DESA

Pasal 2

(1) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa mempunyai wewenang :a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama BPD;b. mengajukan rancangan Peraturan Desa;c. menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan

bersama BPD;

d. menyusun dan mengajukan rencana Peraturan Desa mengenai APBDesa untuk dibahas dan disetujui bersama BPD;

e. membina kehidupan masyarakat desa;f. membina perekonomian desa;g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;h. mewakili desanya di dalam dan diluar pengadilan dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilkan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan; dan

i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 3

(1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2), Kepala Desa mempunyai kewajiban :a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat;c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;d. melaksanakan kehidupan demokrasi;e. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang bersih dan

bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme;f. mejalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja

Pemerintahan Desa;g. menaati dan menegakkan seluruh peraturan Perundang-

undangan yang berlaku;h. menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik;i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan

keuangan desa;j. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa;

19 20

Page 5: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

k. mendamaikan perselisihan masyarakat di desa;l. mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;m. membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya

dan adat istiadat;n. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dano. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan

lingkungan hidup.(2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala

Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat.

(3) Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Bupati melalui Camat 1 (satu) kali dalam satu tahun.

(4) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD.

(5) Menginformasikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa selebaran yang ditetapkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komunikasi atau media lainnya.

(6) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan Desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut.

(7) Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada Bupati melalui Camat dan kepada BPD selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan.

Pasal 4

Kepala Desa mempunyai hak:a. memperoleh penghasilan tetap setiap bulan dan atau tunjangan

lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa;b. penghasilan tetap/tunjangan lainnya yang diterima Kepala Desa

sebagaimana dimaksud pada huruf a ditetapkan setiap tahun dalam APBDesa;

c. penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada huruf b paling sedikit sama dengan Upah Minimum Regional Kabupaten.

Pasal 5

Kepala Desa dilarang :a. menjadi pengurus partai politik;b. merangkap jabatan sebagai Ketua dan atau Anggota BPD, dan

lembaga kemasyarakatan di desa bersangkutan.c. merangkap jabatan sebagai Anggota DPRDd. terlibat dalam kampanye Pemilihan Umum Pemilihan Presiden, dan

Pemilihan Kepala Daerah;e. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok

masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;

f. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukan;

g. menyalahgunakan wewenang; danh. melanggar sumpah/janji jabatan.

BAB IIIPENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Bagian Kesatu Persiapan Pemilihan

Pasal 6

19 20

Page 6: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

(1) BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhir masa jabatan secara tertulis paling lambat 6 bulan sebelum berakhir masa jabatan.

(2) BPD memproses pemilihan Kepala Desa paling lama 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala Desa.

Bagian KeduaPembentukan Panitia Pemilihan

Pasal 7

(1) Untuk pemilihan Kepala Desa, BPD membentuk Panitia Pemilihan yang terdiri dari unsur perangkat desa, pengurus lembaga kemasyarakatan, tokoh masyarakat dan golongan profesi.

(2) Panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan BPD.

(3) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1) susunannya terdiri dari :a. Ketua merangkap Anggota;b. Sekretaris merangkap Anggota;c. Anggota.

(4) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (3) mempunyai tugas:

a. melakukan penjaringan dan selanjutnya penyaringan bakal

calon;b. menerima pendaftaran bakal calon;c. menerima dan melakukan penelitian administrasi persyaratan

bakal calon untuk ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih;d. melaksanakan pengujian pengetahuan umum dan

pemerintahan serta program kerja dan kemampuan;

e. melaporkan hasil kegiatan penjaringan dan penyaringan kepada pimpinan BPD;

f. mengumumkan nama-nama calon yang berhak dipilih;g. mengajukan rencana biaya pemilihan kepada Pemerintahan

Desa;h. melaksanakan pendaftaran pemilih untuk selanjutnya

ditetapkan oleh Ketua Panitia Pemilihan dan disahkan oleh Pimpinan BPD;

i. melakukan undian tanda gambar bagi calon yang berhak dipilih;j. menetapkan tanda gambar untuk pemungutan suara;k. menetapkan tata tertib kampanye;l. mengusulkan pencabutan status calon yang berhak dipilih

berkenaan dengan pelanggaran tata tertib kampanye kepada Pimpinan BPD;

m. mengambil keputusan apabila timbul permasalahan;n. melaksanakan pemilihan calon yang berhak dipilih;o. membuat Berita Acara Pemilihan dan menetapkan calon

terpilih;p. menetapkan pembatalan pemilihan berkenaan dengan

pelanggaran tata tertib pemilihan kepada BPD;q. melaporkan hasilnya kepada BPD dengan tembusan kepada

Bupati dan Camat.

BAB IVPENETAPAN PEMILIH

Bagian Kesatu Persyaratan Pemilih

Pasal 8

Yang dapat memilih Kepala Desa adalah penduduk desa Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan:

19 20

Page 7: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

a. terdaftar sebagai penduduk Desa yang bersangkutan secara sah sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dengan tidak terputus-putus;

b. sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun atau telah menikah;c. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap;d. tidak pernah terlibat langsung maupun tidak langsung dalam suatu

kegiatan yang mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

e. tidak terganggu jiwa dan ingatannya.

Bagian KeduaTata Cara Pendaftaran Pemilih

Pasal 9

(1) Pendaftaran pemilih dilakukan Panitia Pemilihan dengan melibatkan RT, RW dan Kepala Dusun guna menghindari pemilih dibawah umur, pemilih dari luar desa dan terdaftarnya pemilih dua kali.

(2) Jika pada saat pendaftaran pemilih dilaksanakan, ditemukan lebih dari satu bukti yang sah mengenai usia pemilih, maka yang dijadikan dasar penentuan usia pemilih adalah bukti yang sah menurut waktu yang ditetapkan paling lama.

(3) Daftar pemilih yang sudah ditetapkan oleh pimpinan BPD diumumkan di papan pengumuman yang terbuka dan media lainnya sehingga masyarakat mengetahui.

(4) Dengan alasan apapun hak memilih tidak dibenarkan diwakilkan kepada siapapun.

(5) Untuk menghindari terjadinya pemilih yang mewakilkan dan atau yang meragukan maka kepada setiap pemilih diwajibkan memperlihatkan KTP dan atau tanda bukti identitas diri lainnya yang dianggap sah serta surat panggilan untuk pemungutan suara.

BAB VPENDAFTARAN DAN PENETAPAN CALON

Bagian KesatuPelaksanaan Penjaringan dan Penyaringan Bakal calon

Pasal 10

(1) Yang dapat menjadi calon Kepala Desa adalah Penduduk Desa Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan.

(2) Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) harus memenuhi syarat :a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar

Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah;

c. berkelakukan baik, jujur, adil, cerdas, mampu dan berwibawa;

d. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

e. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun;

f. terdaftar sebagai penduduk desa setempat secara sah dan bertempat tinggal di desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan terakhir pada saat pendaftaran bakal calon dengan tidak terputus-putus;

g. pendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan/atau sederajat;

h. berusia serendah-rendahnya 25 (dua puluh lima) tahun pada saat pendaftaran dan maksimal 56 tahun;

19 20

Page 8: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

i. sehat jasmani dan rohani;j. mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di

desa yang bersangkutan;k. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa;l. belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling

lama 10 (sepuluh) tahun atau 2 (dua) kali masa jabatan baik secara berturut-turut maupun tidak.

Pasal 11

(1) Pegawai Negeri Sipil dan mantan Kepala Desa yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 10 ayat (2) juga harus ada rekomendasi dari Badan Pengawasan Daerah Kab. Bulukumba dan bagi Pegawai Negeri Sipil harus ada persetujuan tertulis dari atasan.

(2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud ayat (1) yang dipilih menjadi Kepala Desa, dibebaskan untuk sementara waktu dari jabatan organiknya selama menjadi Kepala Desa dengan tanpa kehilangan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil.

(3) Calon Pegawai Negeri Sipil tidak dapat mencalonkan diri sebagai calon Kepala Desa.

(4) Anggota TNI/Polri yang akan dicalonkan dan/atau mencalonkan diri menjadi calon Kepala Desa harus mengundurkan diri dari keanggotaannya dan/atau telah pensiun

Bagian KeduaTata Cara Pendaftaran Pencalonan Kepala Desa

Pasal 12

Tata cara Pendaftaran Pencalonan Kepala Desa adalah sebagai berikut :

a. mengajukan Surat Permohonan pendaftaran pencalonan Kepala Desa kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa yang dibuat dengan tulisan tangan dan dibubuhi Materai Rp. 6.000,- (rangkap 4);

b. memenuhi Persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;c. Panitia Pemilihan menetapkan tempat dan waktu pelaksanaan

pendaftaran bakal calon Kepala Desa 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pendaftaran dumumkan kepada masyarakat;

d. waktu pelaksanaan pendaftaran bakal calon Kepala Desa paling lama 7 (tujuh) hari kerja, apabila sampai batas waktu penutupan pendaftaran bakal calon Kepala Desa ternyata baru terdaftar 1 (satu) orang bakal calon maka waktu pendaftaran diperpanjang 1 (satu) kali selama 7 (tujuh) hari kerja, demikian seterusnya sampai terdapat minimal 2 (dua) orang bakal calon.

Bagian KetigaPenelitian Bakal Calon Kepala Desa

Pasal 13

(1) Setelah berakhirnya waktu pendaftaran bakal calon, Panita Pemilihan melakukan penelitian administrasi dan pengujian kemampuan.

(2) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud ayat (1) selanjutnya disampaikan kepada BPD.

Bagian KeempatPenetapan Calon

Pasal 14

19 20

Page 9: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

(1) Bakal calon yang dilaporkan dari panitia pemilihan selanjutnya ditetapkan menjadi Calon Kepala Desa yang disahkan oleh BPD.

(2) Setiap calon mendapatkan tanda gambar dengan cara diundi.(3) Tanda gambar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan

sebagai identitas calon dalam melaksanakan pengenalan kepada masyarakat dan pada saat pelaksanaan pemilihan Kepala Desa.

Bagian KelimaPengumuman dan Pengenalan Calon

Pasal 15

Pengumuman dan pengenalan calon Kepala Desa dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :a. nama calon berikut tanda gambar calon diumumkan kepada

masyarakat oleh panitia pemilihan;b. calon diberikan waktu oleh panitia pemilihan untuk melakukan

pengenalan kepada masyarakat dengan cara :1. pengenalan pribadi2. pengenalan tanda gambar3. penyampaian visi dan misi jika terpilih menjadi Kepala Desa.

c. tata cara pengenalan kepada masyarakat secara teknis pelaksanaannya diatur oleh panitia pemilihan;

d. Dalam pelaksanaan pengenalan para calon dilarang :1. saling mencela sesama calon;2. mengerahkan kekuatan masyarakat untuk perbuatan yang

melanggar hukum;3. melanggar segala ketentuan yang telah disepakati dan

ditetapkan oleh panitia pemilihan.e. Apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh calon dan para

pendukungnya dalam pelaksanaan pengenalan kepada masyarakat, panitia pemilihan dapat mengusulkan kepada BPD untuk menggugurkan calon Kepala Desa;

BAB VIKAMPANYE

Bagian KesatuPelaksanaan Kampanye

Pasal 16

(1) Kampanye merupakan kesempatan bagi para calon yang berhak dipilih untuk menyampaikan program kerja yang akan dilaksanakan apabila yang bersangkutan berhasil terpilih menjadi Kepala Desa.

(2) Panitia Pemilihan menetapkan berbagai ketentuan untuk mengatur pelaksanaan kampanye agar berjalan tanpa menganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.

(3) Pelaksanaan kampanye para calon yang berhak dipilih diarahkan pada hal-hal yang bersifat positif dan menunjang kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pelaksanaan pembangunan.

(4) Pelaksanaan kampanye untuk para calon yang berhak dipilih diatur satu hari untuk setiap calon yang berhak dipilih,dengan ketentuan urutan berdasarkan abjad nama calon yang berhak dipilih dan masa kampanye untuk semua calon selesai paling lambat 2 (dua) hari sebelum pemungutan suara.

(5) Pemasangan tanda gambar calon yang berhak dipilih hanya dibenarkan dipasang dilingkungan rumah calon Kepala Desa serta ditempat-tempat strategis diwilayah desa dan dilakukan siang hari.

Pasal 17

19 20

Page 10: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

(1) Kepala Desa yang mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya, pelaksanaan tugas Kepala Desa dilaksanakan oleh Sekretaris Desa.

(2) Kepala Desa yang berakhir masa jabatannya sebelum dilaksanakannya pemilihan kepala desa, jabatan kepala desa dijabat oleh camat atau pejabat yang ditunjuk.

Bagian KeduaLarangan Kampanye

Pasal 18

Kampanye para calon yang berhak dipilih tidak diperkenankan diadakan secara berlebihan dalam bentuk pembagian barang, uang dan fasilitas lainnya serta tidak dibenarkan mengadakan pawai sehingga mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Bagian KetigaSanksi Kampanye

Pasal 19

(1) Panitia pemilihan memberi tindakan terhadap calon Kepala Desa yang melakukan pelanggaran ketentuan serta tata tertib kampanye, berupa peringatan dan atau apabila diperlukan mengajukan usulan kepada pimpinan BPD tentang pencabutan status yang bersangkutan sebagai calon yang berhak dipilih.

(2) Pencabutan status yang bersangkutan sebagai calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud ayat (1), harus ditetapkan dalam Keputusan BPD setelah dikonsultasikan dengan penjabat yang berwenang.

(3) Dalam hal terjadi pencabutan status calon yang berhak dipilih sebagai mana dimaksud ayat (2) yang mengakibatkan terjadinya

Calon Tunggal, maka pelaksanaan pemilihan Kepala Desa diundur dan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 11 huruf d.

BAB VIIPEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 20

Rapat Pemungutan suara dilaksanakan di tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan ketentuan:a. TPS harus sudah selesai paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari

pemungutan suara (H-1);b. lokasi TPS tidak boleh di halaman kantor / Dinas Instansi

Pemerintah dan Kantor Desa;c. TPS harus berada di wilayah desa yang akan melaksanakan

pemilihan Kepala Desa;d. TPS harus sudah bersih dari tanda gambar masing-masing calon

dengan radius minimal 200 m.

Pasal 21

(1) Rapat pemungutan suara dilaksanakan oleh panitia pemilihan setelah menerima persetujuan dari BPD.

(2) Apabila calon yang berhak dipilih sakit mendadak yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter tidak bisa menghadiri pelaksanaan rapat pemilihan, maka yang bersangkutan dapat mewakilkan atau dapat digantikan dengan foto.

(3) Calon yang berhak dipilih tidak dibenarkan mengundurkan diri dan dalam hal yang bersangkutan mengundurkan diri secara administratif dianggap tidak terjadi pengunduran diri.

(4) Dalam hal calon sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mendapatkan dukungan suara terbanyak maka calon tersebut dianggap batal.

19 20

Page 11: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

(5) Untuk menentukan calon terpilih adalah calon yang mendapatkan dukungan suara terbanyak kedua.

Pasal 22

(1) Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia, jujur dan adil.

(2) Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos tanda gambar calon yang berhak dipilih dalam bilik suara yang disediakan panitia.

(3) Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang calon yang berhak dipilih.

(4) Seorang pemilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan tidak dapat diwakilkan.

Pasal 23

(1) Panitia pemilihan menetapkan tanda gambar untuk pemungutan suara setelah mendapat persetujuan BPD.

(2) Tanda gambar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh menggunakan gambar dan warna mirip peserta organisasi peserta pemilu dan atau simbol sesuatu organisasi /Lembaga Pemerintah /Agama.

Pasal 24

(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, Panitia Pemilihan membuka kotak suara dan memperlihatkannya kepada para pemilih bahwa kotak suara dalam keadaan kosong serta.

(2) Menutupnya kembali, mengunci dan menyegel dengan menggunakan kertas yang dibubuhi cap atau stempel Panitia Pemilihan.

(3) Selama Pelaksanaan pemungutan suara berlangsung anak kunci kotak suara dipegang oleh Panitia Pemilihan.

Pasal 25

(1) Pemilih yang hadir diberikan selembar surat suara oleh panitia pemilihan melalui pemanggilan berdasarkan urutan suara.

(2) Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa atau meneliti dan apabila surat suara dimaksud dalam keadaan cacat atau rusak, pemilih berhak meminta surat suara baru setelah menyerahkan kembali surat suara yang cacat atau rusak.

Pasal 26

(1) Pencoblosan surat suara dilaksanakan dalam bilik suara dengan menggunakan alat yang telah disediakan oleh panitia pemilihan.

(2) Pemilih yang telah keluar dari bilik suara adalah pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya.

(3) Pemilh yang keliru mencoblos surat suara, dapat meminta surat suara baru setelah menyerahkan surat suara yang keliru dicoblos kepada panitia pemilihan.

(4) Setelah surat suara dicoblos, pemilih masukan surat suara kedalam kotak suara yang disediakan dalam keadaan terlipat.

Pasal 27

(1) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, panitia pemilihan berkewajiban untuk menjamin pelaksanakan pemungutan suara berjalan dengan tertib dan teratur.

(2) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, para calon yang berhak dipilih harus berada di tempat yang telah ditentukan.

19 20

Page 12: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

Pasal 28

Panitia pemilihan menentukan batas waktu pelaksanaan pemungutan suara.

Pasal 29

(1) Setelah pelaksanaan pemungutan suara dinyatakan selesai, panitia pemilihan meminta kepada masing-masing calon agar menugaskan 1 (satu) orang untuk menjadi saksi dalam penghitungan suara;

(2) Dalam hal tidak seorangpun yang mau menjadi saksi, penghitungan suara tetap berjalan terus dan pemilihan dinyatakan sah.

Pasal 30

(1) Panitia pemilihan memeriksa keutuhan kotak suara serta membuka kotak suara dan menghitung surat suara, setelah saksi-saksi hadir;

(2) Setiap lembar surat suara diteliti satu demi satu untuk mengetahui suara yang diberikan kepada calon yang berhak dipilih dan kemudian panitia pemilihan menyebutkan gambar yang dicoblos tersebut serta mencatatnya dipapan tulis yang ditempatkan sedemikian rupa, sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua saksi yang hadir.

Pasal 31

(1) Surat suara dianggap tidak sah, apabila:a. tidak menggunakan surat suara yang telah ditentukan;b. tidak ditandatangani Ketua Panitia Pemilihan;

c. terdapat tanda-tanda lain selain tanda yang telah ditetapkan;d. ditandatangani atau memuat tanda yang menunjukan identitas

pemilih;e. memberikan suara untuk lebih dari 1 (satu) calon;f. mencoblos tidak pada bagian dalam batas kotak gambar yang

disediakang. coblosan mengena garis batas luar kotak gambar;h. mencoblos tidak menggunakan alat pencoblos yang

disediakan Panitia Pemilihan.(2) Alasan-alasan yang menyebabkan surat suara tidak sah,

diberitahukan kepada pemilih pada saat itu juga;(3) Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai sah atau tidak

sahnya surat suara, antara Panitia Pemilihan dengan calon/kuasa calon dan saksi maka Ketua Pemilihan berkewajiban untuk memutuskan dan bersifat mengikat.

Pasal 32

Calon yang memperoleh suara terbanyak, dinyatakan sebagai calon terpilih.

Pasal 33

(1) Setelah penghitungan suara selesai, Panitia pemilihan membuat, menandatangani dan membacakan Berita Acara Pemilihan didepan para calon atau yang mewakili calon yang berhak dipilih dan saksi serta menyerahkan kepada BPD;

(2) Berita Acara sebagaimana dimaksud ayat (1) ditandatangani oleh Ketua dan Anggota Panitia Pemilihan pada saat itu juga;

(3) Ketua Panitia Pemilihan sebelum mengumumkan calon terpilih, memberikan kesempatan kepada BPD memberikan penilaian pelaksanaan pemilihan;

19 20

Page 13: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

(4) Ketua Panitia pemilihan mengumumkan hasil pemilihan calon yang berhak dipilih dan menyatakan sahnya pemilihan.

Pasal 34

(1) Apabila lebih dari 1 (satu) orang calon mendapat jumlah dukungan suara terbanyak dengan jumlah yang sama, maka diadakan pemilihan ulang hanya untuk calon-calon perolehan jumlah suara yang sama.

(2) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak penandatanganan Berita Acara Pemilihan.

(3) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hasilnya tetap sama, maka untuk menetapkan calon yang dinyatakan terpilih dan diangkat sebagai Kepala Desa menjadi Kewenangan BPD.

Pasal 35

Setelah selesai pelaksanaan Pemilihan, paling lambat 2 (dua) hari, Ketua Panitia Pemilihan mengajukan calon terpilih kepada BPD dengan dilengkapi Berita Acara Pemilihan.

Pasal 36

Pembatalan Pemilihan dalam hal tertentu dapat dilakukan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan keputusan musyawarah BPD berdasarkan usulan yang disampaikan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa.

Pasal 37

Panitia Pemilihan mempunyai hak memilih.

Pasal 38 Untuk kelancaran pelaksanaan pemilihan calon Kepala Desa dipersiapkan kelengkapan sebagai berikut :a. papan tulis yang memuat tanda gambar calon yang berhak dipilih;b. surat suara yang memuat tanda gambar calon yang berhak dipilih

dan telah ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan;c. sebuah kotak suara atau lebih terbuat dari kayu yang kuat dengan

warna putih dilengkapi dengan kunci gembok, ukurannya disesuaikan dengan jumlah pemilih;

d. TPS/bilik suara atau tempat khusus untuk pelaksanaan pemberian suara;

e. alat pencoblos dan alasnya di dalam bilik suara.

Pasal 39

Setiap calon Kepala Desa wajib :a. mentaati segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia

pemilihan dan penanggung jawab pemilihan;b. hadir pada saat pemilihan;c. membantu kelancaran pelaksanaan pemilihan;d. menggunakan hak pilihnya.

BAB VIIIPENETAPAN CALON TERPILIH, PENGESAHAN, PENGANGKATAN

DAN PELANTIKAN KEPALA DESA

Bagian Kesatu Penetapan Calon Terpilih

Pasal 4019 20

Page 14: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

(1) Calon Kepala Desa yang terpilih adalah adalah calon yang mendapatkan dukungan suara terbanyak.

(2) Panitia Pemilihan melaporkan hasil pemilihan Kepala Desa kepada BPD.

(3) Calon Kepala Desa terpilih ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan Laporan dan Berita Acara Pemilihan dari Panitia Pemilihan.

(4) Calon Kepala Desa terpilih disampaikan oleh BPD kepada Bupati melalui Camat untuk disahkan menjadi Kepala Desa Terpilih.

(5) Bupati menerbitkan Keputusan Bupati tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa Terpilih paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari BPD.

(6) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (3), berlaku sejak tanggal pelantikan.

Bagian KeduaCalon Kepala Desa Terpilih yang Berasal dari Pegawai Negeri

Sipil, TNI dan POLRI

Pasal 41

(1) Kepala Desa terpilih yang berasal Pegawai Negeri Sipil dan atau TNI/POLRI dibebaskan untuk sementara dari jabatan organiknya tanpa kehilangan statusnya, dan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Kepala Desa yang dipilih/diangkat dari Pegawai Negeri Sipil berhak mendapat gaji, kenaikan gaji berkala, penghasilan lainnya dan kepadanya dapat diberikan penghasilan dari desa yang bersangkutan yang dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

(3) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, diberikan oleh instansi induknya dengan data dari Camat setempat.

(4) Pegawai Negeri Sipil yang telah selesai melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Desa dikembalikan ke instansi induknya.

Bagian Ketiga Pelantikan Kepala Desa

Pasal 42

(1) Pelantikan Kepala Desa dilaksanakan paling lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal penerbitan Keputusan Bupati.

(2) Pada saat pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diambil sumpah/janji menurut agamanya disaksikan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk untuk itu.

(3) Susunan kata-kata sumpah/janji Kepala Desa dimaksud adalah:“Demi Allah, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar 1945 serta melaksanakan segala peraturan Perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

Pasal 43

19 20

Page 15: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

Apabila pelaksanaan pelantikan Kepala Desa jatuh pada hari libur, maka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja berikutnya atau sehari sebelum hari libur.

Pasal 44

Pelantikan Kepala Desa yang tidak dapat dilaksanakan tepat waktu karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dapat ditunda paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal berakhirnya masa jabatan Kepala Desa yang bersangkutan atas persetujuan Bupati dengan ketentuan bahwa Kepala Desa yang lama tetap melaksanakan tugasnya selama masa penundaan tersebut.

BAB IXMASA JABATAN KEPALA DESA

Pasal 45

Masa jabatan Kepala Desa selama 6 (enam) tahun sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

BAB XPEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Pasal 46

(1) Kepala Desa berhenti, karena :a. meninggal dunia;b. permintaan sendiri;c. diberhentikan.

(2) Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c karena :a. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru;b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau

berhalangan tetapi secara barturut-turut selama 6 (enam) bulan;

c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Kepala Desa;d. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan;e. tidak melaksanakan kewajiban Kepala Desa dan/atau f. melanggar larangan bagi Kepala Desa.

(3) Usul pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, b dan ayat (2) huruf a dan huruf b diusulkan oleh pimpinan BPD kepada Bupati melalui Camat, berdasarkan musyawarah BPD.

(4) Usul pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f disampaikan oleh BPD kepada Bupati melalui Camat berdasarkan keputusan musyawarah BPD yang dihadiri oleh minimal 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota BPD.

(5) Pengesahan pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan dengan keputusan Bupati paling lama 30 (tiga pluluh) hari sejak usul diterima.

(6) Setelah dilakukan pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa.

(7) Selama Kepala Desa dikenakan pemberhentian sementara, tugas sehari-hari dilakukan oleh seorang pejabat Kepala Desa yang ditetapkan oleh BPD atas persetujuan Bupati.

(8) Penahanan terhadap Kepala Desa yang diduga melakukan tindak pidana untuk kepentingan proses pemeriksaan/penyidikan, hanya dapat dilakukan atas persetujuan dari Bupati kecuali :a. tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan;

19 20

Page 16: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

b. diduga telah melakukan tindak pidana kejahataan yang diancam dengan pidana mati.

(9) Tindakan penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, diberitahukan secara tertulis oleh atasan penyidik kepada Bupati paling lama 3 (tiga) hari.

(10) Berdasarkan Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang pasti/tetap, pejabat yang berwenang mencabut Keputusan Pemberhentian Sementara Kepala Desa yang bersangkutan untuk dikukuhkan kembali dalam hal yang bersangkutan dinyatakan tidak bersalah dam menunjukan sikap baik selama pemberhentian sementara atau diberhentikan dalam hal yang bersangkutan dinayatakan bersalah.

(11) Apabila berdasarkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama, terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan sedang Kepala Desa yang bersangkutan dan atau pihak yang berwenang melakukan upaya Banding atau Kasasi, maka selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak putusan pengadilan tingkat pertama, sekalipun upaya Banding dimaksud belum selesai, BPD mengusulkan agar Kepala Desa yang bersangkutan diberhentikan.

Pasal 47

Kepala Desa yang melalaikan tugasnya atau melakukan perbuatan yang bertentantangan dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku sehingga merugikan Negara, Daerah/Desa dan atau masyarakat Desa, dikenakan sanksi dan atau tindakan administratif, berupa :a. teguran;b. pemberhentian sementara (skorsing);c. pemberhentian.

Pasal 48

(1) Dalam hal mengisi kekosongan jabatan Kepala Desa, disebabkan Kepala Desa yang bersangkutan berhenti dan atau habis masa jabatannya, maka BPD mengusulkan Penjabat Kepala Desa kepada Camat untuk selanjutnya diajukan kepada Bupati untuk mendapat persetujuan guna menjadi penjabat sampai dengan dilantiknya Kepala Desa terpilih.

(2) Bupati membentuk tim evaluasi untuk menilai dan atau memeriksa hasil kerja Kepala Desa yang berakhir masa jabatannya sebagaimana dimaksud ayat (1).

Pasal 49

(1) Bagi Kepala Desa yang tidak dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya karena sakit atau mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, maka pada bulan keenam terakhir BPD mengajukan permohonan pengujian kesehatan yang bersangkutan kepada Majelis Penguji Kesehatan.

(2) Apabila berdasarkan keterangan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai bahwa Kepala Desa dimaksud belum dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, maka BPD berdasarkan keputusan mesyawarah mengusulkan pemberhentian yang bersangkutan kepada Bupati dari jabatannya sebagai Kepala Desa dan menetapkan penjabat Kepala Desa melalui Camat.

Pasal 50

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang belum berakhir masa jabatannya tidak dapat diberhentikan dengan alasan bahwa yang bersangkutan memasuki usia atau sudah pensiun sebagai Pegawai Negeri.

19 20

Page 17: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

Pasal 51

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil berhenti atau diberhentikan oleh pejabat yang berwenang, dikembalikan ke Instansi Induknya, selama yang bersangkutan belum memasuki masa pensiunnya.

BAB XIPENGANGKATAN PENJABAT KEPALA DESA

Pasal 52

(1) Pengangkatan Penjabat Kepala Desa diusulkan oleh BPD berdasarkan keputusan musyawarah BPD yang dihadiri oleh 2/3 ( dua per tiga) Anggota BPD kepada Bupati melalui Camat untuk mendapatkan persetujuan yang selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, adalah Sekretaris Desa yang bersangkutan atau penjabat lain.

(3) Masa jabatan penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, selam-lamanya 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal pelantikannya.

(4) Penjabat Kepala Desa diambil sumpah/janji dan dilantik oleh Bupati/atau pejabat Pemerintah Kabupaten Bulukumba.

Pasal 53

Hak, wewenang dan kewajiban Penjabat Kepala Desa adalah sama dengan hak, wewenang dan kewajiban Kepala Desa sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB XIIBIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA

Pasal 54

(1) Biaya pemilihan Kepala Desa dianggarkan melalui APBD Kabupaten Bulukumba

(2) Besarnya biaya pemilihan disesuaikan kebutuhan dengan memperhatikan azas hemat, efisien dan terjangkau.

(3) Biaya pemilihan Kepala Desa dipergunakan untuk :a. biaya Administrasi (pengumuman, surat undangan, blanko-

blanko, kartu suara, pembutan tanda gambar dan lain-lain);b. biaya pendaftaran pemilih;c. pembuatan tempat pemungutan suara;d. penelitian syarat-syarat calon;e. honor panitia, konsumsi dan biaya rapat-rapat;f. honorarium petugas;g. biaya koordinasi;h. biaya Pelatihan Panitia pemilihan.

BAB XIIIPERANGKAT DESA

Bagian PertamaPerangkat Desa

Pasal 55

Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.

Pasal 56

(1) Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu:

19 20

Page 18: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

a. berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat;b. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;c. mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran;d. mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang perencanaan;e. memahami sosial budaya masyarakat setempat; danf. bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.

(2) Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati

Pasal 57

(1) Perangkat Desa lainnya terdiri atas:a. Sekretariat Desa;b. Pelaksana Teknis Lapangan;c. unsur kewilayahan.

(2) Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa.

(3) Pengangkatan Perangkat Desa lainnya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

(4) Usia Perangkat Desa lainnya paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 60 (enam puluh) tahun.

Pasal 58

(1) Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Desa bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

Bagian KeduaPengangkatan Perangkat Desa Lainnya

Pasal 59

(1) Yang dapat dicalonkan menjadi perangkat desa lainnya adalah penduduk desa setempat warga negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan:a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah;

c. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan /atau sederajat;

d. berumur paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan setinggi-tinginya 60 (enam puluh) tahun pada saat pendaftaran;

e. nyata-nyata tidak terganggu jiwanya; f. sehat jasmani dan rohani;g. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;h. bersedia diangkat menjadi perangkat desa;i. mengenal dan dikenal masyarakat, dengan dibuktikan

bertempat tinggal di desa setempat paling sedikit 1 (satu) tahun berturut-turut tanpa terputus; dan

j. tidak dalam status jabatan rangkap dalam Pemerintahan Desa.

(2) Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia tidak diperbolehkan diangkat menjadi perangkat desa lainnya.

Bagian KetigaProses Pengangkatan Kepala Urusan

Pasal 60

19 20

Page 19: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

(1) Kepala Desa mengumumkan secara tertulis dan terbuka penerimaan bakal calon Kepala Urusan selama kurun waktu 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal ditetapkan.

(2) Bakal calon Kepala Urusan mengajukan surat permohonan beserta persyaratan administrasi lainnya kepada Kepala Desa.

(3) Kepala Desa setelah menerima permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (dua) melaksanakan penelitian administrasi calon Kepala Urusan paling lama 7 (tujuh) hari setelah penutupan penjaringan.

Pasal 61

(1) Kepala Desa menetapkan calon Kepala Urusan dan segera mengumumkan nama-nama calon yang berhak mengikuti ujian penyaringan paling lama 7 (tujuh) hari setelah penetapan;

(2) Ujian penyaringan dilaksanakan oleh Kepala Desa secara tertulis dan wawancara meliputi 3 (tiga) materi yang terdiri dari:a. materi dasar: Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;b. materi pokok penyelenggaraan Pemerintahan Desa;c. materi penunjang pengetahuan umum dan kepribadian.

(3) Kepala Desa berhak melakukan wawancara secara langsung bagi calon Kepala Urusan.

Pasal 62

(1) Dalam menjaga standar kualitas dan netralitas penyelenggaraan ujian penyaringan calon Kepala Urusan, materi ujian penyaringan diadakan langsung oleh Pemerintah Kabupaten.

(2) Pemerintah Kabupaten melakukan pemeriksaaan dan penilaian ujian tertulis calon Kepala Urusan.

(3) Hasil pemeriksaan dan penilaian ujian tertulis disampaikan kepada Kepala Desa berdasarkan rangking nilai.

(4) Berdasarkan hasil penilaian ujian tertulis dan hasil wawancara, Kepala Desa menetapkan calon Kepala Urusan.

Bagian KeempatProses Pengangkatan Pelaksana Teknis

Pasal 63

(1) Unsur pelaksana teknis adalah bagian dari Perangkat Desa lainnya yang diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa setempat untuk suatu bidang/jenis pekerjaan tertentu dan memenuhi syarat.(2) Kepala Desa dapat mengangkat seorang di luar penduduk desa setempat apabila tidak terdapat Pelaksana Teknis yang diperlukan di desanya sepanjang memenuhi persyaratan.

Pasal 64

(1) Sebelum menduduki jabatan Pelaksana Teknis di desa tersebut terlebih dahulu dilaksanakan ujian penyaringan secara tertulis dan wawancara.

(2) Kepala Desa dalam pelaksanaan ujian penyarigan dapat meminta bantuan kepada pihak tertentu untuk menguji Pelaksana Teknis yang dibutuhkan.

(3) Hasil ujian penyaringan segera diumumkan secara tertulis dilampiri nama-nama yang diterima sebagai pelaksana teknis berdasarkan ranking nilai tertinggi paling lama 5 (lima) hari setelah ujian penyaringan diterima.

Pasal 6519 20

Page 20: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

(1) Dalam keadaan tertentu Kepala Desa dapat mengangkat seorang Pelaksana Teknis di desanya tanpa proses penyaringan.

(2) Pengangkatan tersebut dilakukan apabila dalam proses penjaringan yang mendaftarkan diri sebagai Pelaksana Teknis hanya 1 (satu) orang.

Bagian KelimaProses Pengangkatan Kepala Dusun

Pasal 66

(1) Kepala Dusun adalah bagian dari perangkat desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk dalam bagian wilayah desa setempat yang memenuhi persyaratan.

(2) Pengangkatan Kepala Dusun tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip musyawarah.

(3) Apabila musyawarah tidak dapat dilaksanakan maka mekanisme pengangkatan Kepala Dusun dapat dilakukan melalui proses penjaringan dan penjaringan sebagaimana berlaku pada pengangkatan perangkat Desa lainnya dan apabila calon Kepala Dusun lebih dari 1 (satu) orang.

BAB XIVBIAYA PENGANGKATAN PERANGKAT DESA

Pasal 67

(1) Biaya pengangkatan Sekretaris Desa dibebankan pada APBD Kabupaten.

(2) Biaya pengangkatan Perangkat Desa lainnya dibebankan kepada Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa masing-masing.

(3) Biaya sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak menutup kemungkinan dibantu oleh Pemerintah Kabupaten yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

BAB XVPENGANGKATAN DAN PELANTIKAN

Bagian PertamaPenetapan Perangkat Desa Lainnya

Pasal 68

(1) Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa.(2) Pengangkatan Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa paling lambat 7 (tujuh) hari setelah hasil ujian diumumkan.

Bagian KeduaPelantikan Perangkat Desa Lainnya

Pasal 69

(1) Kepada Perangkat Desa lainnya sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya dilakukan pengambilan sumpah atau janji dan dilantik oleh Kepala Desa.

(2) Pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh BPD, Anggota organisasi kemasyarakatan desa dan pemuka-pemuka masyarakat lainnya di desa yang bersangkutan.

(3) Susunan kata-kata sumpah/janji dimaksud ayat (1) sebagai berikut:

19 20

Page 21: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

”Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/janji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku perangkat desa sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, bahwa saya akan menegakkan demokrasi dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara serta melaksanakan segala peraturan Perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

(4) Setelah mengucapkan sumpah/janji dan pelantikan sekaligus dilaksanakan serah terima jabatan.

Pasal 70

(1) Pelantikan Perangkat Desa dilaksanakan tepat pada saat berakhirnya masa jabatan Perangkat Desa dan ditetapkan sebagai tanggal pelantikan.

(2) Apabila pelaksanaan pelantikan Perangkat Desa jatuh pada hari libur maka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja berikutnya atau sehari sebelum hari libur tersebut.

Pasal 71

(1) Pelantikan Perangkat Desa yang tidak dapat dilaksanakan tepat waktu karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan Kepala Desa dapat menunda selama-lamanya 2 (dua) minggu sejak tanggal berakhir masa jabatan Perangkat Desa dengan ketentuan Perangkat Desa yang bersangkutan tetap melaksanakan tugasnya selama penundaan tersebut.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) berlaku pula bagi pejabat Perangkat Desa.

BAB XVI

MASA JABATAN PERANGKAT DESA LAINNYA

Pasal 72

(1) Masa jabatan Perangkat Desa lainnya ditetapkan selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan.

(2) Bagi Perangkat Desa lainnya yang mempunyai kondite baik dan memenuhi persyaratan dapat diangkat kembali secara langsung oleh Kepala Desa untuk masa jabatan berikutnya.

(3) Apabila masa jabatan kedua telah berakhir sebagaimana Perangkat Desa lainnya yang bersangkutan tidak boleh dicalonkan kembali.

BAB XVIIPEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA LAINNYA

Pasal 73

(1) Perangkat Desa lainnya yang dituduh atau tersangkut dalam suatu tindakan pidana dapat diberhentikan sementara dengan Surat Keputusan Kepala Desa.

(2) Selama Perangkat Desa lainnya dikenakan pemberhentian sementara maka pekerjaan sehari-harinya dilakukan oleh Perangkat Desa lainnya yang ditunjuk/ditetapkan oleh Kepala Desa dengan jabatan rangkap.

(3) Apabila berdasarkan hasil penyidikan atau berdasarkan Keputusan Pengadilan Tingkat pertama dinyatakan bahwa Perangkat Desa lainnya yang bersangkutan tidak terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan maka Kepala Desa

19 20

Page 22: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

mencabut Keputusan Kepala Desa tentang pemberhentian sementara dan mengembalikan yang bersangkutan dalam kedudukan semula dsampai masa jabatannya berakhir.

(4) Apabila berdasarkan Putusan Pengadilan Tingkat Pertama dinyatakan bahwa Perangkat Desa lainnya yang bersangkutan terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan, sedangkat Perangkat Desa lainnya yang bersangkutan melakukan upaya banding maka selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Putusan Pengadilan Tingkat Pertama, dan upaya banding belum selesai maka Perangkat Desa lainnya yang bersangkutan diberhentikan.

Pasal 74

(1) Perangkat Desa lainnya yang melalaikan tugas dan kewajibannya dapat dikenakan tindakan administratif berupa teguran, pemberhentian sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2) Apabila terjadi kekosongan jabatan Perangkat Desa lainnya, Kepala Desa dapat mengangkat pejabat pengganti sementara dengan masa bakti paling lama 3 (tiga) bulan dan harus sudah diangkat pejabat definitif.

(3) Bagi Perangkat Desa lainnya yang tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya karena sakit atau karena mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut maka Kepala Desa menunjuk salah seorang Perangkat Desa lainnya untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan status jabatan rangkap sampai terisi oleh Perangkat Desa lainnya yang definitif.

Pasal 75

Perangkat Desa lainnya diberhentikan oleh Kepala Desa karena:a. habis masa jabatannya;b. meninggal dunia;c. mengajukan permintaan berhenti sendiri;d. tidak lagi memenuhi syarat dan atau melanggar sumpah/janjinya;e. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik Perangkat Desa lainnya

yang baru;f. melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan atau norma-norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.

BAB XXKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 76

(1) Kepala Desa yang ada saat ini tetap melaksanakan tugas sampai habis masa jabatannya.

(2) Perangkat Desa yang ada saat ini tetap melaksanakan tugas sampai habis masa jabatannya.

BAB XXIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 77

(1) Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, maka Peraturan Daerah yang mengatur hal yang sama dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

19 20

Page 23: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 78

Peraturan Daerah mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat rnengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bulukumba.

Disahkan di Bulukumbapada tanggal 27 Desember 2006

BUPATI BULUKUMBA,

D TTD

A.M. SUKRI A. SAPPEWALI

Diundangkan di Bulukumbapada tanggal 27 Desember 2006

SEKRETARIS DAERAH,

TTD

Drs. MUCHSIN, MM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2006 NOMOR 12 SERI D.

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBANOMOR 12 TAHUN 2006

TENTANG

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

DAN PERANGKAT DESA

I. UMUM

Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Sebagai konsekuensi pencabutan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 itu adalah ikut dicabutnya pula beberapa Peraturan Pemerintah dan aturan pelaksanaan lainnya termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa

Untuk mempercepat pelaksanaan Otonomi Daerah secara nyata di daerah, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72

19 20

Page 24: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

Tahun 2006 tentang Desa, maka ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa dan Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, dan Pengangkatan Perangkat Desa diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba perlu ditinjau kembali.

Dengan demikian Peraturan Daerah ini memberikan suatu landasan hukum yang kuat dan pasti mengenai pemilihan dan penetapan Kepala Desa sehingga dapat menjadi pangkal tolak bagi pembinaan dan pengembangan desa di daerah selanjutnya.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas.

Pasal 2 Cukup jelas.

Pasal 3 Cukup jelas.

Pasal 4 Cukup jelas.

Pasal 5 Cukup jelas.

Pasal 6 Ayat (1)

Cukup jelas. Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “memproses pemilihan Kepala Desa” adalah membentuk panitia pemilihan, menetapkan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih, menetapkan calon Kepala Desa terpilih dan mengusulkan Calon Kepala Desa

terpilih kepada Bupati untuk disahkan menjadi Kepala Desa terpilih.

Pasal 7 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “tokoh masyarakat” adalah tokoh adat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda dan pemuka-pemuka masyarakat lainnya.

Ayat (2) Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4) Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Huruf c

Cukup jelas.Huruf d

yang dimaksud dengan “pengujian pengetahuan umum” adalah penyampaian visi dan misi calon Kepala Desa tetapi bukan salah satu rangkaian proses pemilihan yang dapat menjatuhkan calon Kepala Desa.

Huruf e Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf gCukup jelas.

Huruf h Cukup jelas.

19 20

Page 25: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

Huruf iCukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf k Cukup jelas.

Huruf lCukup jelas.

Huruf m Cukup jelas.

Huruf n Cukup jelas.

Huruf o Cukup jelas.

Huruf pCukup jelas.

Huruf q Cukup jelas.

Pasal 8Huruf a

Pengecualian bagi pemilih yang berstatus pelajar dan mahasiswa.

Huruf b Cukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10

Ayat (1)Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Yang dimaksud dengan “bertakwa” dalam ketentuan ini dalam arti taat menjalankan kewajiban agamanya.

Huruf bYang dimaksud dengan “setia” adalah tidak pernah terlibat gerakan sparatis, tidak pernah melakukan gerakan secara inkonstitusional atau dengan kekerasan untuk mengubah Dasar Negara serta tidak pernah melanggar Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Yang dimaksud dengan “setia kepada pemerintah” adalah yang mengakui pemerintahan yang sah menurut Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Huruf c

Cukup jelas.Huruf d

Cukup jelas.Huruf e

Cukup jelas.Huruf f

Yang dimaksud dengan “penduduk desa setempat” adalah penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk desa bersangkutan atau memiliki tanda bukti yang sah sebagai penduduk desa bersangkutan.

Huruf gCukup jelas.

19 20

Page 26: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

Huruf hCukup jelas.

Huruf iYang dimaksud dengan “masa jabatan paling lama 10 (sepuluh) tahun” adalah masa jabatan yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Yang dimaksud dengan “dua kali masa jabatan” adalah seseorang yang menjabat sebagai Kepala Desa selama dua kali masa jabatan baik secara berturut-turut maupun tidak.

Huruf jCukup Jelas.

Huruf kCukup Jelas.

Huruf lCukup Jelas.

Pasal 11 Cukup jelas.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13 Cukup jelas.

Pasal 14 Cukup jelas.

Pasal 15 Cukup jelas.

Pasal 16 Cukup jelas.

Pasal 17Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.Pasal 19

Cukup jelas.Pasal 20

Cukup jelas.Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23Cukup jelas.

Pasal 24 Cukup jelas.

Pasal 25Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28 Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Cukup jelas.

Pasal 31Cukup jelas.

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33 Cukup jelas.

Pasal 34

19 20

Page 27: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

Cukup jelas.Pasal 35

Cukup jelas.Pasal 36

Cukup jelas.Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38Cukup jelas.

Pasal 39Cukup jelas.

Pasal 40Cukup jelas.

Pasal 41Cukup jelas.

Pasal 42Cukup jelas.

Pasal 43Cukup jelas.

Pasal 44 Cukup jelas.

Pasal 45 Cukup jelas.

Pasal 46Cukup jelas.

Pasal 47Cukup jelas.

Pasal 48Cukup jelas.

Pasal 49 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Majelis penguji kesehatan pegawai yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kab. Bulukumba

Pasal 50Cukup jelas.

Pasal 51Cukup jelas.

Pasal 52Cukup jelas.

Pasal 53Cukup jelas.

Pasal 54Ayat (1)

Biaya pemilihan dianggarkan dalam APBD dan selanjutnya akan diatur sesuai ketentuan yang berlaku.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 55Cukup jelas.

Pasal 56 Cukup jelas.

Pasal 57 Cukup jelas.

Pasal 58 Cukup jelas.

Pasal 59 Cukup jelas.

Pasal 60Cukup jelas.

Pasal 61

19 20

Page 28: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 ...

Cukup jelas.Pasal 62

Cukup jelas.Pasal 63

Cukup jelas.Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65Cukup jelas.

Pasal 66 Cukup jelas.

Pasal 67 Cukup jelas.

Pasal 68 Cukup jelas.

Pasal 69 Cukup jelas.

Pasal 70Cukup jelas.

Pasal 71Cukup jelas.

Pasal 72 Cukup jelas.

Pasal 73 Cukup jelas.

Pasal 74 Cukup jelas.

Pasal 75 Cukup jelas.

Pasal 76 Cukup jelas.

Pasal 77

Cukup jelas.Pasal 78

Cukup jelas.

19 20