PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB...

93
PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (STUDI PADA PEGAWAI PUSKESMAS RAWAT INAP SUKABUMI) (Skripsi) Oleh HENDRY YOSUA ROLOS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP ORGANIZATIONALCITIZENSHIP BEHAVIOUR (STUDI PADA PEGAWAI PUSKESMAS

RAWAT INAP SUKABUMI)

(Skripsi)

Oleh

HENDRY YOSUA ROLOS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

ABSTRAK

PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP ORGANIZATIONALCITIZENSHIP BEHAVIOUR

(STUDI PADA PEGAWAI PUSKESMAS RAWAT INAP SUKABUMIBANDAR LAMPUNG)

OlehHENDRY YOSUA ROLOS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi dalam modalpsikologi yaitu efikasi diri, optimisme, harapan dan resiliensi terhadaporganizational citizenship behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat InapSukabumi. Jenis penelitian ini adalah penelitian explanation research, populasipenelitian ini adalah seluruh pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi denganjumlah sampel sebanyak 54 responden.. Metode analisis yang digunakan adalahregresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsialdan regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji pengaruh secarasimultan. Hasil analisis data menunjukan bahwa secara parsial keempat dimensidalam modal psikologi yaitu efikasi diri, optimisme, harapan dan resiliensimasing-masing mempengaruhi organizational citizenship behaviour. Secarasimultan, empat dimensi modal psikologi tersebut secara bersama-samaberpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behaviour. Dalampengaruhnya secara simultan, dimensi efikasi diri paling mempengaruhi secarasignifikan terhadap organizational citizenship behaviour . Kesimpulan: efikasidiri, optimisme, harapan dan resiliensi mempengaruhi munculnya perilakuorganizational citizenship behaviour pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

Kata Kunci: Efikasi Diri, Harapan, Optimisme, Organizational CitizenshipBehaviour, Resiliensi.

Page 3: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

ABSTRACT

THE EFFECT OF PSYCHOLOGICAL CAPITAL TOWARDORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR

(A STUDY OF INPATIENT HEALTH CENTER SUKABUMI BANDARLAMPUNG EMPLOYEES)

ByHENDRY YOSUA ROLOS

This study aims to determine the effect of four dimensions in psychological capitalthat are self-efficacy, optimism, hope and resilience toward an employeeorganizational citizenship behaviour on Inpatient Health Center of Sukabumi.This research type is explanation research. this study population was allemployees of Sukabumi Inpatient Health Center with a total sample of 54respondents. The analytical method used is simple linear regression which used toexamine the effect partially and multiple linear regression which used to test theeffect simultaneously. The results of data analysis showed that all four dimensionof the psychological capital which are self-efficacy, optimism, hope and resilienceaffect the organizational citizenship behaviour. Simultaneously, the fourdimensions of psychological capital are jointly significant effect towardorganizational citizenship behaviour. In the result of simultan test, the dimensionsof self-efficacy significantly affect organizational citizenship behaviour more thanother dimension. Conclusion: self-efficacy, optimism, hope and resilience affectthe emergence of the organizational citizenship behaviour of employees onInpatient Health Center of Sukabumi.

Keywords: Hope, Optimism, Organizational Citizenship Behaviour, Resilience,Self-Efficacy.

Page 4: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP ORGANIZATIONALCITIZENSHIP BEHAVIOUR (STUDI PADA PEGAWAI PUSKESMAS

RAWAT INAP SUKABUMI)

Oleh:

HENDRY YOSUA ROLOS

(SKRIPSI)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi BisnisFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 5: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial
Page 6: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial
Page 7: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial
Page 8: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Wotu, sebuah desa di Kabupaten

Luwu di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yang

tercatat pada 27 Desember 1993 sebagai anak ketiga

dari tiga bersaudara. Penulis lahir dari pasangan Bapak

S. Walter Rolos dan Ibu Dortje Parante. Penulis saat ini

bertempat tinggal di Jalan Agathis Nomor 11 TA.4 BTN

3 Way Halim kota Bandar Lampung.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar TK Xaverius Way Halim pada tahun

2001 dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Xaverius 3 Way Halim

Bandar Lampung selama enam tahun yang diselesaikan pada dengan tepat waktu

pada tahun 2006, Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah

Menengah Pertama di SMP Xaverius 4 Way Halim Bandar Lampung selama tiga

tahun yang diselesaikan di tahun 2009, dan setelah itu penulis terus melanjutkan

pendidikan pada Sekolah Menengah Atas di SMA Immanuel Bandar Lampung

selama tiga tahun.

Tahun 2012 penulis mengikuti pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN) yang mengantarkan penulis terdaftar sebagai

Page 9: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

Mahasiswa pada Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Poltiik Universitas Lampung. Penulis menyelami organisasi internal jurusan

sebagai anggota dari HMJ Ilmu Administrasi Bisnis serta menjabat sebagai

anggota bidang divisi Pengkajian dan Penalaran (P2) periode 2014-2015. Selain

tergabung dalam organisasi internal, penulis juga sempat aktif bergabung dengan

organisasi tingkat universitas yaitu Paduan Suara Mahasiswa Unila dan English

Society. Pada Oktober 2014 penulis mendirikan sebuah wadah bagi mahasiswa

FISIP untuk belajar dan mengembangkan kemampuan berbahas inggris yaitu

Social Political English Club (SPEC) dan sekaligus menjadi General Leader

pertama dari SPEC tersebut. Penulis juga tergabung bersama sekelompok pemuda

insipiratif dan aktif mengajar bahasa inggris bersama Just Speak Indonesia dan

Socialize The Education Movement sampai saat ini.

Pada tahun 2014, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Negeri

Jaya, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung selama 40 hari. Dalam Proses

KKN berlangsung penulis aktif diberbagai kegiatan desa guna mengamalkan ilmu

yang telah didapat semasa proses perkuliahan berlangsung di Universitas

Lampung. Semoga penulis senantiasa menjadi pribadi yang selalu menuju kearah

yang lebih baik.

Selain aktif berorganisasi penulis juga pernah beberapa kali mendapatkan

penghargaan atas memenangkan kompetisi bidang kebahasaan inggris yaitu

Newscasting di tingkat kota, provinsi dan regional. Beberapa diantaranya yaitu

“2nd Runner Up of Radio Kampus Unila Newscasting Competition 2013,” “1st

Champion of EIA Southern Sumatera Region Newscasting Competition 2014,”

Page 10: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

“1st Champion of COMVAGANZA Newscasting Competition 2015,” “1st Runner

Up of EIA Southern Sumatera Region Newscasting Competition 2016.”

Pada Tahun 2016 penulis mengikuti seleksi program pertukaran pemuda antar

negara yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik

Indonesia dan terpilih menjadi National Delegate for Indonesia-China Youth

Exchange Program (IChYEP) 2016 mewakili Provinsi Lampung.

Page 11: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

MOTO

SOMETHING’S GONNA HAPPENWHEN IT’S SUPPOSED TO HAPPEN

BUT LIFE IS A CHOICE AND THATCHOICE IS ON MY HAND.

(Hendry Yosua Rolos)

BEING USEFUL IS NOT ABOUT HOWOFTEN PEOPLE USE YOU, IT’SABOUT HOW OFTEN YOU USE

YOURSELF FOR THEM.(Hendry Yosua Rolos)

Page 12: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

PERSEMBAHAN

KARYA INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK:

ROLOS FAMILYTerima kasih atas kesempatan yang telah kalian berikan melalui kerja

keras, dukungan, kesabaran, pengorbanan serta pilihan kaliansehingga saya mampu menyelesaikan studi dan perkuliahan di

kampus tercinta ABINILA. Terima kasih pula telah memilih jurusanIlmu Adminitrasi Bisnis ini menjadi almamater tempat di mana sayamempelajari banyak hal dan mencapai banyak pencapaian. Semogailmu dan pengetahuan yang selama ini saya pelajari mampu menjadisesuatu yang sangat berguna bagi diri saya dan kalian serta orang-orang di sekitar saya. Semoga Papa Senang di sana senang dengan

apa yang saya telah saya pelajari dan saya capai. Terima kasih Papatercinta Walter Rolos dan Mama tercinta Dortje Parante serta kakak-

kakak Viana Rolos dan Jossie Rolos serta Selviani Tagan.

MYUBeloved partner.

SPECSPECial home, people & friend.

ABINILAA place where a jambu story starts.

Page 13: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

SANWACANA

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

karunia dan limpahan berkah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan

penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Modal Psikologi Terhadap

Organizational Citizenship Behaviour (Studi Pada Pegawai Puskesmas Rawat

Inap Sukabumi)”. Penyusuan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

satu syarat agar dapat memperoleh gelar Sarjana Adminitrasi Bisnis di Universitas

Lampung. Pada penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa dalam proses

penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari

berbagai pihak, khususnya yang berada pada Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Untuk itu, sebagai wujud rasa

hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak berikut ini:

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Keluarga Rolos’s Family, bapak Walter dan Ibu Dortje serta Viana Rolos

dan Jossie Rolos terima kasih atas dukungan dan kesempatan yang telah

diberikan pada saya untuk merasakan bangku kuliah di kampus tercinta.

3. Ayu Meriza yang lebih dulu S.Pd, terimakasih banyak atas dukungan dan

motivasi kamu yang selalu menemaniku di setiap waktu dalam keaadaan

apapun, kuliah, tugas, santai, hingga pencapaian prestasi dan beasiswa ku.

Thanks Myu.

Page 14: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

4. kepada Kepala Puskesmas Rawat Inap Sukabumi, ibu sekertaris dan

seluruh staf dan pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi Bandar

Lampung yang telah sangat membantu penulis dalam proses penyelesaian

skripsi ini.

5. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. A. Effendi, M.M., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Bapak Prof. Dr. Yulianto,M.S., selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

8. Bapak Drs. Pairulsyah, M.H., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

9. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

10. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Adminstrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sekaligus Dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dan bantuan dalam

masa perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan

dengan baik.

11. Bapak Dr. Nur Efendi, S.Sos, M.Si., selaku Pembimbing Utama yang telah

sabar dan ikhlas meluangkan waktu untuk membimbing dalam proses

penyelesaian skripsi ini dan juga memberika motivasi serta ilmu yang

sangat bermanfaat bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

Page 15: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

12. Bapak Deddy Aprilani, S.A.N, M.A., selaku Dosen Penguji yang telah

banyak memberikan saran dan kritik, nasihat, arahan, motivasi dalam

proses penyelesaian skripsi ini serta ilmu yang sangat bermanfaat kelak

bagi penulis.

13. Ibu Mertayana selaku Staf Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas

Lampung yang telah banyak membantu penulis baik dalam perkuliahan

maupun penyelesaian skripsi ini.

14. Seluruh Dosen dan Staf Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung,

terimakasih atas segala ilmu yang selama ini telah diberikan kepada

penulis.

15. Ibu Andi Windah, S.I.Kom, M.Comm&MedSt., selaku pembina Unit

Kegiatan Mahasiswa Fakultas SPEC Unila. Terima Kasih bu atas

kepercayaan pada saya, dukungan dan motivasi yang bukan hanya tentang

klub tercinta namun juga motivasi untuk kuliah saya serta pelajaran akan

leadership & scholarship yang membantu saya untuk mencapai apa yang

saya impikan.

16. Sahabat biji, Bonatua Evangelista terima kasih atas waktu dan tenaga serta

gurauan yang selalu menemani dari awal kuliah sampai saya selesai

menyelesaikan studi saya bro.

17. Teman – teman bisnis yang selalu lebih memberi warna, canda tawa dan

dukungan selama studi saya, Daru, Fidyananta, Riska, Abdul, Destian,

Etri, Vida, Dita, Dimas, Zulian, Afiks, Annisa, Putri, Arisa. Terima kasih

untuk selalu menerima saya dalam kelompok saat di mana tidak ada

satupun yang ingin satu kelompok dengan saya, terima kasih untuk

Page 16: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

support kalian saat saya merasa sepi dan hilang semangat kuliah, terima

kasih pula atas memori saat propti, makrab, kuliah yang selalu akan saya

ingat. I wish you all tons of luck my friend, see you soon.

18. Seluruh Angkatan Administrasi Bisnis 2012 yang selalu memberi warna

kehidupan perkuliahan tanpa terkecuali dari Reg A sampai Reg B, Nick,

Widi, Agung, Ovi, Alan, Romario, Romi, Aan, Mahfudin, Romanudin,

Eldo, Ardi, Wawan, Rizki Sule, Guswindi, Fidel, Rama Sentong, Dwi

Prasetyo, Angga, Tika dan kawan-kawan, Zahra dan kawan-kawan, Ika

dan kawan-kawan, dan yang lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu,

semoga kelak kita bisa berkumpul full dengan membawa kesuksesan

masing-masing.

19. Rekan – rekan sekaligus teman SPECial bisnis, founder team of Social

Political English Club, Risyah, Bakso, Jaka serta Melin, Citra, Arman

terima kasih atas kepercayaan kalian, support kalian tidak hanya mengenai

club tercinta tapi juga penelitian saya dan kebersamaan di akhir masa

kuliah yang luar biasa. Tetap semangat atas pencapaian kita kawan, ayo

tetap semangat untuk belajar dan berbagi ilmu yang kita punya. WE ARE

SPECIAL!!

20. My brother and sister Team Leader 1.0, Puspa, Febry, Muti, Sabrina,

Dina, Afi, Marsel, Wendi, Akbar, Nabila. Terima kasih atas kepercayaan

kalian, dukungan dan semangat kalian sehingga kita bisa bersama – sama

mencapai sesuatu hal yang luar biasa serta berhasil membuktikan bahwa

we truly different and SPECial. Tetap semangat untuk be SPECial ya.

Page 17: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

21. Terima kasih untuk Eso Unila dan PSM Unila, kak Fadila Syakira, Kak

Ria Effendi, Kak Andre, arif, Kak Rio, Kak Agus, Kak Riko, Kak Rangga,

Denis, Wahyu, Haryati dan seluruh kakak - kakak dan teman – teman

2012. Terima kasih untuk pernah mengajarkan saya newscasting dan

mendukung saya untuk bisa punya sedikit pencapaian saat saya kuliah.

Terima kasih untuk mengajarkan saya tentang keorganisasian dan

leadership untuk pertama kalinya. Terima kasih untuk pelajaran dan

memori luar biasa dalam masa awal kuliah saya.

22. Terima kasih untuk keluarga KKN di Way Kanan, Bapak dan Ibu Mardi,

Bang Ridho, Bang Kus, Mas Hari, Agnes, Kak Sherly, Mbak Irma, Kak

Riska. Sukses selalu pak, bu, bang, kak dan teman - teman.

23. Teman – teman dan kakak – kakak, Just Speak Indonesia. Kak Fadlan,

Kak Aulia dan semua team tutor beserta rekan – rekan tim ngosok, Bang

Reyhan, Ivo, Candra, Imam. Terima kasih atas dukungan dan motivasi

serta pengalaman yang kalian berikan. Learn and Share!!

24. Kakak sekaligus sahabat baru ku, Kak Piche dan Kak Bibah serta seluruh

teman – teman baru dari seluruh Indonesia ku yang tergabung dalam

IChYEP 2016.

Bandar Lampung, Desember 2016Penulis

Hendry Yosua Rolos

Page 18: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI...............................................................................................................................i

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................................1B. Rumusan Masalah...........................................................................................................8C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................8D. Manfaat Penelitian ..........................................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Modal Psikologi ............................................................................................................111. Definisi Modal Psikologi ..................................................................................132. Komponen Modal Psikologi .............................................................................153. Pengukuran Modal Psikologi ............................................................................20

B. Organizational Citizenship Behaviour .........................................................................211. Pengertian Organizational Citizenship Behaviour ............................................212. Dimensi Organizational Citizenship Behaviour................................................243. Motif Yang Mendasari Organizational Citizenship Behaviour........................274. Kontribusi Organizational Citizenship Behaviour Dalam Perusahaan Dan

Organisasi .........................................................................................................28C. Hubungan Modal Psikologi Dengan Organizational Citizenship Behaviour ...............31D. Penelitian Terdahulu .....................................................................................................29E. Kerangka Pemikiran......................................................................................................38F. Hipotesis Penelitian ......................................................................................................41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian..............................................................................................................43B. Definisi Konseptual ......................................................................................................43C. Definisi Operasional .....................................................................................................46D. Populasi Dan Sampel ....................................................................................................47E. Jenis Dan Sumber Data.................................................................................................48F. Teknik Pengumpulan Data............................................................................................48G. Skala Pengukuran Variabel...........................................................................................49H. Method Of Successive Interval (MSI)...........................................................................50

Page 19: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

ii

I. Pengujian Instrumen Data.............................................................................................511. Uji Validitas ......................................................................................................512. Uji Reliabilitas ..................................................................................................55

J. Uji Asumsi Klasik.........................................................................................................581. Uji Normalitas...................................................................................................582. Uji Heteroskedastisitas......................................................................................583. Ui Mulitkolinieritas...........................................................................................59

K. Teknik Pengolahan Data ...............................................................................................591. Statistik Deskriptif ............................................................................................592. Uji Regresi Linier Sederhana............................................................................603. Uji Regresi Linier Berganda .............................................................................614. Uji Determinasi .................................................................................................615. Uji Hipotesis .....................................................................................................62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Rawat Inap Sukabumi...................................................65B. Analisis Statistik Deskriptif ..........................................................................................68

1. Gambaran Karakteristik Responden .................................................................68C. Analisis Jawaban Responden Tentang Faktor Modal Psikologi Dan

Organizational Citizenship Behaviour ..........................................................................701. Variabel Efikasi Diri .........................................................................................712. Variabel Optimisme ..........................................................................................763. Variabel Harapan ..............................................................................................814. Variabel Resiliensi ............................................................................................855. Variabel Organizational Citizenship Behaviour...............................................90

D. Pengujian Asumsi Klasik..............................................................................................981. Uji Normalitas...................................................................................................982. Uji Heterokedastisitas .......................................................................................993. Uji Multikoliniertitas ......................................................................................101

E. Hasil Dan Pembahasan ...............................................................................................1021. Pengujian Regresi Linier Sederhana ...............................................................1022. Pengujian Regresi Linier Berganda ................................................................1073. Uji Determinasi ...............................................................................................1094. Uji Hipotesis ...................................................................................................110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................................................120B. Saran ...........................................................................................................................122

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Tenaga Kerja Puskesmas Rawat Inap Sukabumi ............................................5

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ...............................................................................36

Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................................................46

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pre-Test ......................................................................................53

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Keseluruhan ...............................................................................54

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Pre-Test ..................................................................................57

Tabel 3.5 Hasil Uji Relisabilitas Keseluruhan ..........................................................................57

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Pelayanan Rawat Inap Sukabumi BerdasarkanJenis Kelamin............................................................................................................................67

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................................68

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Umur.................................................................68

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...................................................69

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Status Menikah.................................................69

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ..............................................69

Tabel 4.7 Tabel Kriteria Penilaian Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Angket...........70

Tabel 4.8 Distribusi Responden Tentang Kemampuan Menemukan Solusi Bagi MasalahYang Bersifat Jangka Panjang ..................................................................................................71

Tabel 4.9 Distribusi Responden Tentang Kemampuan Bertindak Sebagai Wakil Unit KerjaSaya Dalam Rapat Manajemen.................................................................................................72

Tabel 4.10 Distribusi Responden Tentang Kemampuan Memberikan Kontribusi Dalam SetiapRapat Yang Diadakan ...............................................................................................................72

Tabel 4.11 Distribusi Responden Tentang Kemampuan Memberi Masukan Dalam PenetapanTarget Unit Kerja Saya. ............................................................................................................73

Tabel 4.12 Distribusi Responden Tentang Kemampuan Membahas Masalah Dengan Pihak DiLuar Puskesmas ........................................................................................................................74

Page 21: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

iv

Tabel 4.13 Distribusi Responden Tentang Kemampuan Menyampaikan Informasi KepadaRekan-Rekan Kerja Saya ..........................................................................................................74

Tabel 4.14 Distribusi Keseluruhan Responden Mengenai Variabel Modal Psikologi – EfikasiDiri ............................................................................................................................................75

Tabel 4.15 Distribusi Responden Tentang Jika Saya Menghadapi Masalah Dalam Pekerjaan,Saya Memiliki Berbagai Alternati Untuk Menyelesaikannya ..................................................76

Tabel 4.16 Distribusi Responden Tentang Saat Ini, Saya Merasa Bersemangat UntukMencapai Target Pekerjaan Saya..............................................................................................77

Tabel 4.17 Distribusi Responden Tentang Terdapat Berbagai Alternatif Solusi Dibalik SetiapMasalah .....................................................................................................................................77

Tabel 4.18 Distribusi Responden Tentang Saat Ini, Saya Merasa Sukses Dalam Bekerja.......78

Tabel 4.19 Distribusi Responden Tentang Saya Memikirkan Berbagai Cara Untuk MencapaiTarget Kerja Saya. ....................................................................................................................79

Tabel 4.20 Distribusi Responden Tentang Saat Ini, Saya Merasa Sudah Mencapai Apa YangMenjadi Target Kerja Pribadi ...................................................................................................79

Tabel 4.21 Distribusi Keseluruhan Responden Mengenai Variabel Modal Psikologi –Optimisme.................................................................................................................................80

Tabel 4.22 Distribusi Responden Tentang Saya Sulit Untuk Bangkit Kembali JikaMenghadapi Masalah Pekerjaan Yang Tidak Terselesaikan ....................................................81

Tabel 4.23 Distribusi Responden Tentang Saya Biasa Mengatasi Masalah Dalam PekerjaanDengan Berbagai Cara ..............................................................................................................82

Tabel 4.24 Distribusi Responden Tentang Jika Kondisi Di Tempat Kerja Memaksa, Saya BisaMengerjakan Sendirian .............................................................................................................82

Tabel 4.25 Distribusi Responden Tentang Saya Biasa Mengatasi Dengan Mudah Hal-HalYang Membuat Stres Saat Bekerja ...........................................................................................83

Tabel 4.26 Distribusi Responden Tentang Saya Dapat Melalui Masa-Masa Sulit DalamBekerja Karena Sebelumnya Saya Sudah Pernah Mengalaminya ............................................83

Tabel 4.27 Distribusi Responden Tentang Kemampuan Mengerjakan Berbagai HalSekaligus ...................................................................................................................................84

Tabel 4.28 Distribusi Keseluruhan Responden Mengenai Variabel Modal Psikologi –Harapan .....................................................................................................................................85

Tabel 4.29 Distribusi Responden Tentang Jika Terjadi Ketidakpastian Di Tempat Kerja,Biasanya Saya Berharap Yang Terbaik ....................................................................................86

Page 22: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

v

Tabel 4.30 Distribusi Responden Tentang Jika Ada Sesuatu Yang Salah, Saya Akan BekerjaDengan Penuh Pertimbangan....................................................................................................86

Tabel 4.31 Distribusi Responden Tentang Saya Selalu Melihat Sisi Baik Dari PekerjaanSaya...........................................................................................................................................87

Tabel 4.32 Distribusi Responden Tentang Saya Optimis Dengan Apapun Yang MungkinTerjadi Pada Pekerjaan Saya Di Masa Depan...........................................................................88

Tabel 4.33 Distribusi Responden Tentang Pada Pekerjaan Ini, Saya Merasa Semua Hal TidakSesuai Dengan Apa Yang Saya Inginkan .................................................................................88

Tabel 4.34 Distribusi Responden Tentang Dalam Menjalani Pekerjaan Ini Saya MemilikiPrinsip “Ada Hikmah Dibalik Setiap Masalah”........................................................................89

Tabel 4.35 Distribusi Keseluruhan Responden Mengenai Variabel Modal Psikologi –Resiliensi...................................................................................................................................90

Tabel 4.36 Distribusi Responden Tentang Saya Pernah Dengan Senang Hati MembantuRekan Kerja Yang Membutuhkan Bantuan Tanpa Mengharapkan Imbalan ............................91

Tabel 4.37 Distribusi Responden Tentang Saya Pernah Meluangkan Waktu Untuk MembantuOrang Lain Berkaitan Dengan Permasalahan Kerja .................................................................91

Tabel 4.38 Distribusi Responden Tentang Saya Pernah Mengikuti Pelatihan Di Luar DenganBiaya Sendiri Agar Dapat Meningkatkan Kinerja Walaupun Tidak Diminta PihakPuskesmas .................................................................................................................................92

Tabel 4.39 Distribusi Responden Tentang Saya Selalu Tepat Waktu Atau Datang LebihAwal Tiap Hari Tidak Pedulli Walaupun Musim Hujan .........................................................93

Tabel 4.40 Distribusi Responden Tentang Bagi Saya Puskesmas Selalu MengeluarkanKebijakan Yang Baik Untuk Pegawainya.................................................................................93

Tabel 4.41 Distribusi Responden Tentang Saya Selalu Menjalankan Tugas Dengan SenangHati Walaupun Tugas Itu Sungguh Luar Biasa Banyaknya .....................................................94

Tabel 4.42 Distribusi Responden Tentang Saya Rutin Mengikuti Kegiatan Yang DiadakanPuskesmas .................................................................................................................................95

Tabel 4.43 Distribusi Responden Tentang Saya Selalu Mempertimbangkan Hal-Hal TerbaikUntuk Kemajuan Puskesmas Ke Depannya..............................................................................95

Tabel 4.44 Distribusi Responden Tentang Saya Sering Mengingatkan Teman Agar TidakLupa Menyelesaikan Tugasnya.................................................................................................96

Tabel 4.45 Distribusi Responden Tentang Saya Pernah Mengajak Rekan Kerja Makan SiangBersama Untuk Sharing Tentang Kendala Atau Masalah Yang Dihadapi DalamMenyelesaikan Tugas................................................................................................................97

Page 23: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

vi

Tabel 4.46 Distribusi Keseluruhan Responden Mengenai Variabel Organizational CitizenshipBehaviour..................................................................................................................................97

Tabel 4.47 Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................................................101

Tabel 4.48 Hasil Uji Regresi Sederhana Berganda Efikasi Diri (X1) Terhadap OrganizationalCitizenship Behaviour (Y) ......................................................................................................102

Tabel 4.49 Hasil Uji Regresi Sederhana Berganda Optimisme (X2) Terhadap OrganizationalCitizenship Behaviour (Y) ......................................................................................................103

Tabel 4.50 Hasil Uji Regresi Sederhana Berganda Harapan (X3) Terhadap OrganizationalCitizenship Behaviour (Y) ......................................................................................................104

Tabel 4.51 Hasil Uji Regresi Sederhana Berganda Resiliensi (X4) Terhadap OrganizationalCitizenship Behaviour (Y) ......................................................................................................105

Tabel 4.52 Hasil Uji Regresi Linier Berganda........................................................................107

Page 24: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran..................................................................................41

Gambar 4.1 Grafik Normal Probability Plot.............................................................................99

Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas................................................................................100

Page 25: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya

manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya

manusia tidak lepas dari faktor karyawan yang diharapkan dapat berprestasi

sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi pemerintah. Karyawan

merupakan aset utama organisasi dan mempunyai peran yang strategis di dalam

organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas organisasi.

Sumber daya manusia sebagai salah satu elemen utama dari organisasi merupakan

hal yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dikarenakan faktor manusia sangat

berperan dalam mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia tidak saja

membantu organisasi dalam mencapai tujuannya tetapi juga membantu

menentukan apa yang benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya yang

tersedia. Organisasi yang memiliki sumber daya manusia yang baik akan

mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan.

Organisasi sukses membutuhkan karakteristik karyawan yang bersedia

memberikan kinerja optimal. Kinerja optimal tidak saja sesuai dengan apa yang

diinginkan organisasi, tetapi diharapkan mampu melebihi harapan yang ada.

Page 26: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

2

Efektifitas suatu organisasi dapat dilihat dari interaksi kerja pada tingkat

individual, kelompok, dan sistem-sistem organisasi yang menghasilkan output

manusia yang memiliki tingkat absensi yang rendah, perputaran karyawan yang

rendah, minimnya perilaku menyimpang dalam organisasi, tercapainya kepuasan

kerja dan juga karyawan harus memiliki Organizational Citizenship Behavior

(OCB) (Robbins dan Judge 2008: 40). Dalam dunia kerja yang dinamis seperti

saat ini, tugas semakin sering dikerjakan dalam tim dan sangatlah penting bagi

organisasi memiliki karyawan yang menunjukan perilaku keanggotaan yang baik.

Keanggotaan organisasi yang baik ditunjukan ketika karyawan mau melakukan

kinerja extra-role selain kinerja intra-role. OCB sebagai perilaku di luar

persyaratan formal pekerjaan yang memberikan keuntungan bagi organisasi.

Karyawan yang menunjukkan perilaku tersebut memberi kontribusi positif

terhadap organisasi melalui perilaku di luar uraian tugas, di samping karyawan

tetap melaksanakan tanggung jawab sesuai pekerjaannya. Sejalan dengan definisi

yang diungkap Robbins dan Judge, Menurut Organ, OCB adalah perilaku individu

yang bebas, tidak secara langsung atau eksplisit diakui dalam sistem pemberian

penghargaan dan dalam mempromosikan fungsi efektif organisasi. Atau dengan

kata lain, OCB adalah perilaku karyawan yang melebihi peran yang diwajibkan,

yang tidak secara langsung atau eksplisit diakui oleh sistem reward formal

(Organ, 1988; dalam Bolino, Turnley dan Bloodgood 2002: 505). Organ dan

Bateman serta Smith dkk menamakan kinerja extra-role dengan istilah

Organizational Citizenship Behaviors (OCB).

Page 27: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

3

Menurut Organ et al. (1998) dimensi OCB terdiri dari lima dimensi: (1) altruism,

yaitu perilaku membantu meringankan pekerjaan yang ditujukan kepada individu

dalam suatu organisasi, (2) courtesy, yaitu membantu teman kerja mencegah

timbulnya masalah sehubungan dengan pekerjannya dengan cara memberi

konsultasi dan informasi serta menghargai kebutuhan mereka, (3) sportsmanship,

yaitu toleransi pada situasi yang kurang ideal di tempat kerja tanpa mengeluh, (4)

civic virtue, yaitu terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi dan peduli pada

kelangsungan hidup organisasi, (5) conscientiousness, yaitu melakukan hal-hal

yang menguntungkan organisasi seperti mematuhi peraturan-peraturan di

organisasi.

Salah satu faktor yang umumnya mempengaruhi timbulnya perilaku kinerja extra-

role atau disebut Organizational Citizenship Behaviour yaitu faktor kepuasan

kerja dan motivasi kerja. Dikatakan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh

positif moderat pada kinerja. Orang yang mempunyai motivasi, tingkat kepuasan

kerja lebih tinggi cenderung mempunyai tingkat kinerja tugas lebih tinggi, tingkat

citizenship behaviour lebih tinggi dan tingkat perilaku kontra produktif lebih

rendah. (Colquit et.al. dalam Wibowo 2013:141) Namun ternyata ada faktor lain

yang diindikasi dapat mempengaruhi seorang pegawai memberikan kinerja yang

optimal yang cenderung merujuk ke suatu perilaku mau untuk melakukan

pekerjaan di luar peran mereka. Faktor tersebut dikatakn dlam penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Seyed Mousa Golestaneh dalam penelitiannya yang berjudul

“The Relationship between Psychological Capital and Organizational Citizenship

Behavior”, merupakan faktor modal psikologi.

Page 28: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

4

Modal psikologi merupakan perkembangan dari perilaku organisasional positif

yang menekankan pada pengaplikasian kekuatan atau kelebihan (hal-hal positif)

dalam sumber daya manusia. Modal psikologi yang kuat membuat para karyawan

berkomitmen kuat pada pekerjaannya. Komitmen ini dicirikan antara lain

kemauan bekerja keras dan tidak menyerah pada kesulitan-kesulitan, keterlibatan,

antusiasme dan berkonsentrasi penuh dalam bekerja. Karyawan yang

berkomitmen dengan pekerjaannya akan sangat asyik dan bersemangat dalam

bekerja, bahkan seolah-olah tidak memikirkan waktu kerja dan reward yang

diterimanya. Mereka bekerja dengan sungguh-sungguh, tekun, persisten dengan

serius namun ceria. Modal Psikologi atau Psychological Capital ini didefinisikan

sebagai:

"pengembangan karakter atau watak psikologis positif seorang individudan ditandai oleh: memiliki kepercayaan diri (self-efficacy) untukmengambil dan dimasukkan ke dalam upaya yang diperlukan untukberhasil pada tugas-tugas yang menantang; membuat atribusi yang positif(optimisme) terhadap keberhasilan saat ini dan di masa depan; tekunmencapai tujuan dan, bila perlu, mengarahkan jalan ke tujuan (harapan)agar mencapai keberhasilan; dan ketika dilanda masalah dan kesulitan,mempertahankan dan bangkit kembali dan bahkan melampaui(resilience/ketahanan) untuk mencapai sukses." (Luthans et al., 2015:2).

Salah satu lembaga/instansi pemerintah yang membawa misi sosial,

mengutamakan pelayanan medis terhadap masyarakat yaitu Puskesmas. Demikian

juga dengan Puskesmas Rawat Inap Sukabumi Kota Bandar Lampung adalah unit

pelaksana teknis dinas kesehatan kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja Kecamatan Sukabumi. Puskesmas

Rawat Inap Sukabumi merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang

pelayanan masyarakat. Pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi dituntut untuk

melakukan suatu pekerjaan dengan kinerja yang baik untuk dapat memberikan

Page 29: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

5

pelayanan yang maksimal dan baik. Untuk memberikan pelayanan yang baik

maka para pegawai yang bekerja di Puskesmas Rawat Inap Sukabumi direkrut

berdasarkan bidang-bidang yang dibutuhkan untuk melengkapi bagian divisi

pekerjaan yang dibutuhkan oleh sebuah puskesmas.

Tabel 1.1 Daftar Tenaga kerja Puskesmas Rawat Inap Sukabumi

Tenaga PNS Jumlah Tenaga Kontrak/TKS Jumlah

Kepala Puskemas 1 Dokter 1

Bidan 7 Bidan 7

Perawat 11 Perawat 4

Dokter 5 Staff Administrasi 2

Apoteker 1 Asisten Gigi 1

Staff Administrasi 1 Cleaning Service 1

Gizi 1 Cleaning Service + Laundry 1

Analis 3 OB Puskesmas 1

Kasubag Tata Usaha 1 Supir Puskesmas 1

Farmasi 1

Kesehatan Keliling 2

Total Tenaga PNS 34 Total Tenaga Kontrak/TKS 20

Sumber: Data Kasubag TU Puskesmas Rawat Inap Sukabumi, 2016

Pembagian pekerjaan sesuai bidang dan keahlian mereka bertujuan mendukung

berjalanya proses pelayanan kesehatan sesuai dengan tujuan dari Puskesmas

Rawat Inap Sukabumi yaitu memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat

secara maksimal. Puskesmas Rawat Inap Sukabumi dipimpin oleh seorang Kepala

Puskesmas dan beberapa pegawai di bidangnya. Bidang dan unit kerja di

Puskesmas Rawat Inap Sukabumi meliputi Administrasi, Tata Usaha, Analis,

Farmasi, Dokter, Bidan, Perawat, Gizi dan Farmasi serta Kesehatan keliling.

Page 30: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

6

Pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi berjumlah 54 orang termasuk Kepala

Puskesmas. Jumlah tersebut merupakan jumlah keseluruhan dari total tenaga kerja

PNS dan kontrak/tenaga kerja sukarela. Berdasarkan tabel 1.1 diatas tiap pegawai

yang bekerja di unit pelayanan kesehatan Puskemas Rawat Inap Sukabumi

melakukan pekerjaan mereka masing-masing sesuai jabatan dan posisinya

masing-masing. Namun dalam melaksanakan peran mereka masing-masing,

berdasarkan informasi dari Kepala Puskesmas Rawat Inap Sukabumi, beliau

menyadari bahwa para pegawai dalam melakukan tugas dan perannya terkadang

mereka mampu untuk mengerjakan pekerjaan lebih dari peran masing-masing.

Perilaku extra-role yang terjadi pada kinerja para pegawai Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi ditandai dengan beberapa hal. Seorang pegawai cenderung mampu

menggantikan pegawai lain ketika pegawai tersebut tidak masuk, membantu

bidang lain ketika dibutuhkan dan saling memberi kritik dan saran dalam bekerja.

Para pegawai senior selalu membimbing pegawai-pegawai baru dalam

menjalankan pekerjaan sesuai tugas mereka masing-masing. Para pegawai selalu

dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Rawat

Inap Sukabumi guna mempererat hubungan individu satu sama lain melalui

kegiatan tersebut. Selalu mentaati peraturan yang telah dibuat dan diberikan

Kepala Dinas atau Kepala Puskesmas. Selain itu beberapa pegawai di Puskesmas

Rawat Inap Sukabumi dapat melakukan pekerjaan ganda yang dapat

menguntungkan dan membantu kelangsungan siklus kerja. Beberapa pegawai

seperti bidan atau perawat mampu merangkap sebagai bendahara, staff pengadaan

barang juga mampu membantu bidang-bidang lain yang memang membutuhkan

Page 31: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

7

bantuan. Perilaku ini tidak hanya semata-mata didasari karena adanya sistem

reward formal namun merupakan pilihan dan inisiatif individual.

Kepala Puskesmas Rawat Inap Sukabumi juga menambahkan bahwa dalam

menjalankan tugas dan pekerjaan, para pegawai cenderung memiliki kepribadian

yang baik. Para pegawai mampu bekerja dengan percaya diri dan optimis ketika

menghadapi tantangan ketika adanya perubahan jam kerja maupun tugas-tugas

tambahan. Selain itu, para pegawai juga cenderung mampu bertahan dalam

keadaan banyaknya tugas dan bersifat profesional dalam bekerja walaupun ada

permasalahan pribadi yang mempengaruhi pikiran pegawai. Para pegawai di

Puskesmas Rawat Inap Sukabumi melakukan pekerjaan dengan kerja keras,

antusias dan selalu berkonsentrasi penuh dalam bekerja. Psikologis para pegawai

yang baik membantu Puskesmas Rawat Inap Sukabumi melayani masyarakat

dengan baik dan maksimal. Dengan adanya kecenderungan perilaku seperti ini

maka perlu diketahui apakah benar perilaku modal psikologi mempengaruhi

perilaku keanggotaan yang baik atau yang disebut Organizational Citizenship

Behaviour.

Dari penjelasan tersebut maka penulis tertarik untuk mangadakan penelitian yang

berhubungan dengan Modal Psikologi dan Organizational Citizenship Behaviour

yang selanjutnya menjadi judul skripsi yaitu “Pengaruh Modal Psikologi

Terhadap Organizational Citizenship Behaviour (Studi Pada Pegawai

Puskesmas Rawat Inap Sukabumi Bandar Lampung)”

Page 32: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang dirumuskan yaitu:

1. Bagaimanakah pengaruh efikasi diri terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi?

2. Bagaimanakah pengaruh resiliensi terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi?

3. Bagaimanakah pengaruh harapan terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi?

4. Bagaimanakah pengaruh optimisme terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi?

5. Bagaimanakah pengaruh efikasi diri, resiliensi, harapan dan optimisme

terhadap Organizational Citizenship Behaviour pada pegawai Puskesmas

Rawat Inap Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan untuk memecahkan suatu masalah. Sesuai perumusan

masalah yang disebutkan sebelumnya, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

2. Mengetahui pengaruh Resiliensi terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

3. Mengetahui pengaruh Harapan terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

Page 33: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

9

4. Mengetahui pengaruh Optimisme terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

5. Mengetahui pengaruh efikasi diri, resiliensi, harapan dan optimisme

terhadap Organizational Citizenship Behaviour pada pegawai Puskesmas

Rawat Inap Sukabumi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat bagi instansi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

instansi dan para pegawainya untuk menambah wawasan di bidang ilmu

manajemen SDM dan pengetahuan mengenai kinerja pegawai, khususnya

wawasan mengenai Modal Psikologi dan Organizational Citizenship

Behaviour. Diharapkan wawasan ini mampu meningkatkan tingkat

produktifitas dari para pegawai pada Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

2. Manfaat bagi akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur bagi teman-teman

mahasiswa dan pihak-pihak lain yang akan menyusun skripsi atau akan

melakukan penelitian mengenai pengaruh Modal Psikologi terhadap

Organizational Citizenship Behaviour.

3. Manfaat bagi peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

tambahan pengetahuan kepada penulis mengenai pengaruh Modal

Page 34: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

10

Psikologi terhadap Organizational Citizenship Behaviour di Indonesia

khususnya terhadap perusahaan, organisasi, maupun instansi pemerintah.

Page 35: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Modal Psikologi

Modal Psikologi atau yang disebut Psychological Capital (PsyCap) merupakan

hasil dari pandangan yang muncul karena adanya kebutuhan perusahaan akan

pekerja yang berkualitas. Perusahaan memiliki beragam persyaratan dan

kebutuhan akan pekerja sehingga membuat perusahaan berlomba-lomba untuk

mencari pekerja yang memiliki kualitas individu yang baik Luthans, et al. (dalam

Mikko, 2012:9) Hal ini diperkuat dengan adanya anggapan bahwa perusahaan

yang ada tidak melihat potensi dari sumber daya manusia yang dimiliki secara

keseluruhan melainkan hanya melihat individu yang berkualitas Avolio (dalam

Mikko, 2012:9). Pandangan perusahaan ini menunjukkan bahwa mereka tidak

percaya akan nilai-nilai sumber daya manusia sehingga mereka tidak mau

berinvestasi dan melakukan pengembangan lebih jauh pada sumber daya manusia

yang dimiliki.

Berdasarkan fenomena yang terjadi pada saat itu, pendekatan yang muncul dan

berkembang lebih mengarah kepada bagaimana menemukan pekerja yang

memiliki bakat dan performa yang baik Goodwin & Olson (dalam Mikko,

2012:9). Pada saat itu, terdapat dua pendekatan yang muncul. Pendekatan tersebut

Page 36: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

12

adalah pendekatan yang bersifat negatif dan positif. Pendekatan negatif yang

dimaksud menjelaskan beberapa konstruk yaitu keadaan emosional tenaga kerja,

stres, burnout, konflik, dan disengagement. Hal yang diperhatikan adalah

bagaimana memperbaiki hal yang sifatnya negatif sehingga individu bisa

memiliki performa yang lebih baik. Sedangkan, pendekatan positif yang dimaksud

bertujuan untuk meningkatkan konstruk organizational behavior positive seperti

kepercayaan diri, reinforcement, goal-setting, positive affectivity citizenship

behavior, empowerment, engagement, dan partisipasi. Locke (dalam Mikko,

2012:9) Masa di mana perusahaan berlomba memiliki pekerja dengan kualitas

yang baik, banyak penelitian berfokus pada tiga hal, yaitu menyembuhkan mental

illness, membantu seseorang menjadi lebih bahagia dan lebih produktif, serta

mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.

Melihat hal itu, peneliti terdorong untuk menemukan suatu pendekatan yang lebih

positif karena berbagai pendekatan negatif hanya berfokus pada keadaan negatif

dari psikologis seseorang Avolio (dalam Mikko, 2012:10) Sebagai peneliti,

Seligman (dalam Mikko, 2012:10) juga mencoba untuk mengembangkan suatu

pendekatan psikologis positif baru yang lebih berfokus untuk membantu orang

yang sehat menjadi lebih bahagia, produktif, dan dapat mengaktualisasikan

potensi yang dimilikinya. Kemudian, hasil penelitian Seligman dilanjutkan oleh

Cameron, Dutton, & Quinn (2003, Mikko, 2012:10) memunculkan Positive

Organizational Scholarship, yaitu positive psychology di tingkat organisasi dan

POB, yaitu Positive Organizational Behavior, yang menjelaskan mengenai

positive psychology di tingkat individu. POB bisa didefinisikan sebagai suatu

studi dan aplikasi yang memiliki orientasi positif dari kekuatan sumber daya

Page 37: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

13

manusia dan kemampuan psikologis yang bisa diukur, dikembangkan, dan diatur

secara efektif untuk meningkatkan performa pada lingkungan pekerjaan (Luthans,

2002b, p. 59 dalam Luthans, et al., 2007:542). Secara tidak langsung, definisi

tesebut menjelaskan manfaat POB dalam membuat seseorang untuk semakin

produktif sesuai dengan potensi yang ia miliki.

POB juga memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain: (1) suatu

konstruk yang positif dan unik, (2) harus berdasarkan teori dan penelitian, (3) bisa

diukur secara valid, (4) suatu kriteria yang state-like atau dapat dikembangkan,

dan (5) memiliki pengaruh yang positif pada kinerja individu (Luthans, et al.,

2007:544).

Salah satu syarat agar suatu konstruk bisa digolongkan menjadi POB adalah

konstruk tersebut harus berupa state-like. State-like itu sendiri memiliki

karakteristik seperti terbuka, dapat berubah, dan dapat dikembangkan.

Psychological capital termasuk kedalam POB karena memiliki karakteristik state-

like seperti yang terdapat pada POB. Salah satu buktinya adalah psychological

capital dapat menggambarkan secara lebih baik dalam memahami dan

mengembangkan sumber daya manusia sebagai aset dari perusahaan (Luthans, et

al., 2007:544). Psychological capital juga lebih fokus untuk mengembangkan

sumber daya manusia sehingga dapat membuat performa meningkat daripada

mengembangkan organisasi tempat seseorang bekerja.

1. Definisi Modal Psikologi

Modal psikologi atau psyhological capital itu memiliki banyak definisi, salah satu

definisi modal psikologi menurut Luthans, et, al., (2015:2)

Page 38: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

14

“is an individual’s positive psychological state of development and ischaracterized by: (1) having confidence (self-efficacy) to take on and putin the necessary effort to succeed at challenging tasks; (2) making apositive attribution (optimism) about succeeding now and in the future; (3)persevering toward goals and, when necessary, redirecting paths to goals(hope) in order to succeed; and (4) when beset by problems and adversity,sustaining and bouncing back and even beyond (resiliency) to attainsuccess.” (Luthans, Youssef, & Avolio, 2015: 2)

Pada penelitian ini, definisi dari modal psikologi yang digunakan peneliti

merupakan definisi dari Luthans, et al. (2007:2). Modal psikologi bisa

didefinisikan sebagai suatu perkembangan keadaan psikologis yang positif pada

individu dengan karakteristik: (1) memiliki kepercayaan diri untuk memilih dan

menyerahkan upaya yang diperlukan agar berhasil pada tugas-tugas yang

menantang (efikasi diri); (2) membuat atribusi positif tentang keberhasilan di

masa kini dan mendatang (optimisme); (3) tekun dalam mencapai tujuan dan, bila

diperlukan mengalihkan cara untuk mencapai tujuan dalam rangka meraih

keberhasilan (harapan), dan; (4) Ketika dilanda masalah dan kesulitan, individu

dapat bertahan dan bangkit kembali bahkan melampaui keadaan semula untuk

mencapai keberhasilan (resiliensi). Karakteristik yang membangun modal

psikologi saling mempengaruhi satu sama lain sehingga konstruk ini lebih baik

diukur sebagai satu kesatuan. Apabila modal psikologi hanya dianalisis satu atau

beberapa karakteristik saja, penelitian tersebut menjadi tidak memadai karena

modal psikologi tidak akan menjadi “modal psikologi” apabila salah satu dari

karakteristiknya tidak ada (Luthans, et al., 2007:549). Pada bagian selanjutnya,

peneliti akan membahas mengenai komponen-komponen yang membentuk

konstruk modal psikologi tersebut.

Page 39: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

15

2. Komponen Modal Psikologi

Sesuai dengan definisi yang telah dipaparkan di atas, terdapat 4 komponen dalam

modal psikologi yaitu efikasi diri (self-efficacy), optimisme (optimism), harapan

(hope), dan resiliensi (resiliency).

2.1. Efikasi Diri

Luthans, et al.., (2015:50) mendefinisikan efikasi diri sebagai suatu keyakinan

atau kepercayaan diri seseorang mengenai kemampuannya dalam mengarahkan

motivasi, sumber-sumber kognisi, dan melakukan sejumlah tindakan yang

dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas dalam

konteks tertentu. Luthans, et al. (2015:51) mengemukakan bahwa orang yang

memiliki efikasi diri memiliki karakteristik :

1. Individu menentukan target yang tinggi bagi dirinya dan mengerjakan

tugas-tugas yang sulit

2. Menerima tantangan secara senang dan terbuka

3. Memilik motivasi diri yang tinggi

4. Melakukan berbagai usaha untuk mencapai target yang telah dibuat

5. Gigih saat menghadapi hambatan

Kelima karakteristik tersebut, orang-orang dengan efikasi diri yang tinggi akan

dapat mengembangkan dirinya secara mandiri dan mampu untuk menjalankan

tugas secara efektif (Luthans, et al., 2015:50). Orang yang memiliki efikasi diri

tinggi akan mampu untuk menetapkan tujuan dan memilih tugas yang sulit untuk

dirinya. Sedangkan, pada orang yang memiliki efikasi diri rendah, individu akan

Page 40: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

16

memiliki keragu-raguan, umpan balik yang negatif, kritik sosial halangan,

kegagalan yang berulang (Luthans, et al., 2015:51). Selanjutnya Luthans, et al.

(2015:48-50) juga menyebutkan lima penemuan penting terkait dengan efikasi

diri, yaitu:

a. efikasi diri merupakan suatu bidang yang spesifik. Seorang individu bisa saja

merasa percaya diri dalam hal tertentu namun tidak percaya diri pada hal lainnya.

Hal ini menunjukkan bahwa efikasi diri itu spesifik pada bidang yang ingin

dilihat.

b. Hasil dari efikasi diri tergantung pada latihan dan tingkat penguasaan tugas.

Individu memiliki efikasi diri tinggi dalam suatu hal tertentu karena ia sudah

pernah berlatih dan telah menguasai hal tersebut sebelumnya.

c. efikasi diri dapat terus berkembang. Sesorang mungkin saja memiliki

kepercayaan diri yang tinggi dalam suatu hal tetapi ia merasa tidak nyaman ketika

diminta melakukan tugas lainnya. Contoh: seseorang yang biasa dan memiliki

kemampuan menulis diminta untuk berbicara di depan umum.

d. efikasi diri dipengaruhi oleh orang lain. Pandangan orang lain terhadap diri

seseorang memiliki pengaruh terhadap evaluasi diri yang muncul.

e. efikasi diri merupakan variabel yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Tingkat kepercayaan diri seseorang tergantung dari banyak faktor. Faktor tersebut

dapat berupa hal yang bisa diraih masing-masing orang seperti pengetahuan dan

keterampilan.

Page 41: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

17

2.2. Optimisme

Terdapat banyak definisi optimisme dalam modal psikologi, salah satunya

adalah menurut Seligman (1998 dalam Luthans, Youssef, & Avolio, 2015:118)

yang mendefinisikan optimisme sebagai suatu cara menginterpretasi kejadian-

kejadian positif sebagai suatu hal yang terjadi akibat diri sendiri, bersifat menetap,

dan dapat terjadi dalam berbagai situasi; serta menginterpretasikan kejadian-

kejadian negatif sebagai suatu hal yang terjadi akibat hal-hal di luar diri, bersifat

sementara, dan hanya terjadi pada situasi tertentu saja. Definisi lain mengenai

optimisme adalah sebuah gambaran dalam psikologi positif sebagai harapan masa

depan yang positif dan terbuka pada perkembangan diri yang menetap Carver dan

Scheier (dalam Luthans, et al., 2015:114).

Penjelasan lebih lanjut dari Luthans, et al. (2015:118) mengenai orang optimis

adalah orang yang akan beranggapan segala sesuatu yang terjadi pada dirinya

merupakan hal yang memang sengaja ia lakukan dan berada dalam kontrol

dirinya. Orang tersebut secara tidak langsung akan melihat segala suatu hal yang

terjadi dalam hidupnya secara positif dan apabila terjadi suatu hal yang negatif

dalam hidupnya, ia akan terus bersikap positif dan percaya akan masa depannya.

Pada orang yang pesimistis, ia tidak akan perhatian pada hal yang positif dalam

hidupnya bahkan ia hanya akan fokus pada beranggapan hal yang terjadi tersebut

dikarenakan kesalahannya semata. Seseorang yang optimis menjadi lebih realistik

dan fleksibel. Hal tersebut dikarenakan optimisme dalam modal psikologi tidak

hanya digambarkan sebagai perasaan positif dan egois tetapi menjadi suatu

pembelajaran yang kuat dalam hal disiplin diri, analisa kesalahan masa lalu, dan

Page 42: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

18

perencanaan pencegahan terjadinya hal buruk Luthans, et al. (dalam Mikko

2012:14).

Individu dengan optimisme yang tinggi akan mampu merasakan implikasi secara

kognitif dan emosional ketika mendapatkan kesuksesan. Individu tersebut juga

mampu menentukan nasibnya sendiri meskipun mendapatkan tekanan dari orang

lain mampu memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terkait

ketika dirinya mencapai kesuksesan Luthans, et al. (dalam Mikko 2012:14 ).

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki optimisme akan

mampu memandang permasalahan yang terjadi dalam hidupnya secara positif dan

menganggap hal negatif bukanlah hambatan untuk dirinya sehingga ia mampu

untuk menghadapi masa depan.

2.3. Harapan

Menurut Snyder (dalam Luthans, et al., 2015:83), harapan adalah suatu keadaan

motivasi positif yang didasari oleh proses interaksi antara (1) agency/willpower

(kekuatan keinginan)–komponen ini adalah energi untuk mencapai tujuan dan (2)

pathways/waypower (perencanaan untuk mencapai tujuan) untuk mencapai

kesuksesan. Hal yang membuat Hope berbeda dengan komponen lainnya adalah

komponen harapan memiliki pathway yang merupakan suatu perencanaan untuk

mencapai tujuan, dan agency yang menjelaskan bahwa harapan bisa diterapkan

pada kehidupan sehari-hari. Individu yang memiliki harapan, orang tersebut akan

memiliki kemampuan untuk mencari jalan alternatif dalam menyelesaikan

permasalahan hidupnya sehari hari meskipun ia mengalami berbagai hambatan.

Page 43: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

19

Luthans, et al. (2015:83) menyatakan bahwa ada beberapa cara yang bisa

dilakukan untuk meningkatkan hope pada diri seseorang. Hal yang perlu

diperhatikan adalah goal-setting. Seseorang perlu mengetahui apa yang menjadi

tujuannya sehingga ia tahu apa yang dituju dan cara yang perlu dilakukan untuk

mencapainya. Selain itu, orang tersebut perlu melakukan stepping untuk

meningkatkan harapan dalam dirinya. Stepping itu sendiri merupakan suatu cara

untuk menjabarkan setiap langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

Hal terakhir yang dapat meningkatkan harapan adalah reward. Reward mampu

mendorong seseorang untuk mencapai harapannya sehingga ia akan termotivasi

untuk bekerja.

2.4. Resiliensi

Resiliensi bisa didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk memantul atau

bangkit kembali dari kesulitan, konflik, kegagalan, bahkan pada persitiwa positif,

kemajuan, dan peningkatan tanggung jawab Luthans (dalam Mikko 2012:15).

Seseorang yang memiliki kemampuan resiliensi yang tinggi mampu untuk belajar

dan berkembang dari tantangan yang dihadapi. Masten dan Reed (dalam Mikko

2012:5) mendefinisikan resiliensi sebagai suatu fenomena dengan pola adaptasi

positif dalam konteks situasi yang menyulitkan dan beresiko.

Masten dan Reed dalam Mikko (2012:16) menjelaskan bahwa perkembangan dari

resiliensi itu sendiri bergantung pada dua faktor yaitu resiliency assets dan

resilience risk (Luthans, et al dalam Mikko 2012:16)). Resiliency assets adalah

karateristik yang dapat diukur pada suatu kelompok atau individu yang dapat

memprediksi keluaran positif di masa yang akan datang dengan kriteria yang

Page 44: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

20

spesifik. Resilience risk adalah sesuatu yang dapat meningkatkan keluaran yang

tidak diinginkan, seperti pengalaman yang tidak mendukung perkembangan diri,

contohnya seperti kecanduan alkohol, obat–obatan terlarang, dan terpapar trauma

kekerasan. Hasil temuan Youssef & Luthans (2005, dalam Mikko, 2012:16)

menunjukkan bahwa resiliency memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pekerja dalam hal kepuasan, kebahagiaan, dan komitmen pada pekerja. Hal

tersebut menunjukkan bahwa resiliency memiliki pengaruh yang positif terhadap

perkembangan individu.

3. Pengukuran Modal Psikologi

Pengukuran modal psikologi atau psychological capital diukur menggunakan

kuesioner Psychological Capital Questionare (PCQ) yang dibuat oleh Luthans, et

al. (2015:242). Psychological Capital Questionare ini memiliki 24 item yang

terdiri dari empat komponen yaitu self efficacy, optimism, hope, dan resiliency.

Setiap komponen, yang diwakili oleh 6 item ini, berasal dari alat ukur berbeda

yang kemudian diadaptasi menjadi PCQ. Pada PCQ, komponen efikasi diri

mengacu pada alat ukur self efficacy milik Parker, komponen harapan berasal dari

alat ukur Snyder, kompone optimisme pada PCQ dikembangkan dari alat ukur

Scheier dan Carver, dan komponen resiliensi dikembangkan dari alat ukur

Wagnild dan Young seperti yang dijelaskan dalam Luthans, et al. (2015:246)

Page 45: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

21

B. Organizational Citizenship Behaviour (OCB)

1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Pada era globalisasi saat ini perusahaan dituntut untuk dapat melakukan

perubahan dari segi eksternal maupun internalnya agar dapat menyesuaikan diri

dengan para pesaingnya. Perilaku-perilaku yang senantiasa ditonjolkan di dalam

perusahaan saat ini tidak hanya perilaku yang sesuai peranannya saja (in-role)

akan tetapi diharapkan dapat lebih memunculkan perilaku extra-role, sehingga

kerjasama tim sebagai nilai penting di dalam sebuah organisasi dapat

dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Disamping itu, dengan adanya perilaku

extra-role di antara karyawan efektivitas perusahaan akan meningkat. Perusahaan

ataupun manajer dapat menghemat beberapa sumber daya yang telah dialokasikan

sebelumnya apabila perilaku extra-role di antara karyawan berjalan dengan baik.

Konsep mengenai organizational citizenship behavior pertama kali diperkenalkan

kurang lebih semenjak tiga dekade yang lalu oleh Dennis Organ pada tahun 1983.

Menurut Organ dalam Titisari (2014:4), OCB merupakan bentuk perilaku yang

merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan dengan sistem reward

formal organisasi tetapi secara agregat meningkatkan efektivitas organisasi. Dapat

diartikan bahwa karyawan yang memiliki OCB lebih kepada kesadaran ataupun

kerelaan pribadi untuk berperilaku sosial dan bekerja melebihi apa yang

diharapkan terhadap sesama karyawan maupun terhadap perusahaan. Smith et all

(1983) dalam Pratiwi (2013:24) mengatakan bahwa kebanyakan dari perilaku

yang mencerminkan organizational citizenship behavior tidak mudah diatur

dengan skema insentif individu, karena perilaku seperti itu sering kabur dan sulit

Page 46: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

22

untuk mengukurnya. Perbedaan yang mendasar antara perilaku in-role dan extra-

role terletak pada hasil yang diperoleh atau penghargaan. Perilaku in-role

biasanya dihubungkan dengan penghargaan dan hukuman (sanksi), sedangkan

perilaku extra-role tidak dihubungkan dengan penghargaan yang akan diterima.

Oleh karena itu ,OCB merupakan perilaku yang berkaitan dengan pilihan pribadi

apabila seorang karyawan menunjukkan perilaku tersebut, maka ia akan

merasakan kepuasan di dalam dirinya sendiri dan apabila tidak menunjukkan

perilaku tersebut tidak akan menyebabkan hukuman dalam organisasi.

Perilaku OCB merupakan salah satu bentuk dari adanya teori pertukaran soial

dimana terdapat rasa saling percaya dan imbal balik di antara kedua belah pihak,

yaitu karyawan dan perusahaan (Widyaningrum dalam Pratiwi 2013:25). Apabila

individu merasa perlakuan organisasi baik maka mereka akan membalas dan

meningkatkan kinerja melebihi permintaan minimum pekerjaannnya dengan

membantu yang lain dan organisasi, sebaliknya jika organisasi memandang tenaga

kerja dalam jangka pendek maka mereka akan membalas dengan hanya

melakukan tugasnya saja dan meminimalisasi perilaku OCB. OCB meliputi dua

aspek (McNeely and Meglino dalam Pratiwi 2013:25) :

1. The individual focus

Adalah perilaku seseorang yang membantu individu yang lain seperti membantu

rekan kerja mengurangi resiko, menyelesaikan tugas yang berat dan menunjukkan

kepada karyawan baru cara melaksanakan tugas.

Page 47: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

23

2. The group focus

Adalah perilaku memberikan kontribusi untuk organisasi seperti menyelesaikan

tujuan yang penuh arti, mengidentifikasi cara memperbaiki kinerja sebagai

anggota tim pemecah masalah.

Berdasarkan pengertian yang telah dideskripsikan oleh beberapa peneliti

terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. OCB merupakan perilaku extra-role atau perilaku di luar peranan (job

description) yang telah ditentukan oleh perusahaan, timbul karena adanya sikap

prososial dan atas dasar kerelaan pribadi dari karyawan.

2. Perusahaan tidak mengatur penghargaan (reward) atau sanksi (punishment)

yang akan diberikan kepada karyawan berkaitan dengan OCB, karena pada

dasarnya perilaku ini kabur dan sulit diukur. Oleh karena itu, karyawan yang

menunjukkan perilaku OCB tidak akan mendapat suatu penghargaan dari

perusahaan, begitu pula sebaliknya karyawan yang tidak menunjukkan perilaku

OCB tidak akan mendapatkan hukuman dari perusahaan.

3. Perilaku yang menunjukkan OCB merupakan umpan balik yang diberikan

karyawan atas perlakuan baik yang diterimanya dari perusahaan. Perilaku OCB

muncul di antara karyawan dikarenakan adanya perasaan sebagai bagian dari

organisasi dan merasa puas apabila dapat membantu orang lain atau rekan kerja.

Begitu pula apabila perusahaan kurang memberikan perhatian terhadap apa yang

diinginkan karyawan, maka perilaku OCB di antara karyawanpun akan jarang

terlihat.

Page 48: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

24

4. Adanya OCB di dalam perusahaan dapat meningkatkan efektivitas perusahaan

baik secara kuantitatif maupun kualitatif, karena melalui OCB ini tentunya akan

terbentuk kerjasama tim yang semakin kuat di antara karyawan.

2. Dimensi Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Penelitian mengenai OCB telah banyak dilakukan, beberapa dimensi OCB

dikemukakan secara berbeda-beda di dalam setiap penelitian yang dilakukan.

Melalui dimensi-dimensi yang dikemukakan oleh peneliti terdahulu perilaku OCB

di antara karyawan dapat terdeteksi dengan jelas agar selanjutnya dapat terus

dilakukan upaya-upaya oleh perusahaan untuk menjaga perilaku positif ini.

Terdapat lima dimensi dari OCB dikemukakan oleh Organ dalam Titisari (2014:7)

yaitu:

1. Altruism

Perilaku karyawan dalam menolong rekan kerjanya yang mengalami kesulitan

dalam situasi yang sedang dihadapi baik mengenai tugas dalam organisasi

maupun masalah pribadi orang lain. Dimensi ini mengarah pada memberi

pertolongan yang bukan merupakan kewajiban yang ditanggungnya. Contoh:

bersedia membantu mengerjakan laporan milik rekan kerja yang pada hari ini

tidak dapat masuk kerja karena sakit atau bersedia menggantikan tugas rekan kerja

untuk sementara pada jam istirahat.

2. Conscientiousness

Perilaku yang ditunjukkan dengan berusaha melebihi yang diharapkan

perusahaan. Perilaku sukarela yang bukan merupakan kewajiban atau tugas

karyawan. Dimensi ini menjangkau jauh diatas dan jauh ke depan dari panggilan

Page 49: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

25

tugas. Contoh: seorang karyawan bagian cleaning service bersedia untuk

membantu karyawan lain yang membutuhkan foto copy dokumen-dokumen yang

dibutuhkannya.

3. Sportmanship

Perilaku yang memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal dalam

organisasi tanpa mengajukan keberatan-keberatan. Seseorang yang mempunyai

tingkatan yang tinggi dalam dimensi ini akan meningkatkan iklim yang positif

diantara karyawan, karyawan akan lebih sopan dan bekerja sama dengan yang lain

sehingga akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan. Contoh:

Apabila terjadi pergantian kepemimpinan perusahaan yang baru dan berdampak

pada diubahnya sebagian dari kebijakan dari kepemimpinan lama yang dirasa

kurang sesuai dengan keinginan karyawan saat ini, karyawan berusaha untuk

beradaptasi dengan cepat dan tetap memberikan kinerja terbaik tanpa

membicarakan sisi negatif pemimpin baru dengan karyawan lainnya yang justru

akan menurunkan kinerja karyawan lain.

4. Courtessy

Menjaga hubungan baik dengan rekan kerjanya agar terhindar dari masalah-

masalah interpersonal. Seseorang yang memiliki dimensi itu adalah orang yang

menghargai dan memperhatikan orang lain. Contoh: selalu menyapa rekan dan

memberikan senyuman kepada rekan kerja merupakan salah satu cara kecil dalam

membina hubungan baik dengan sesama rekan kerja. Selain itu, mengadakan

pertemuan di luar jam kerja dengan rekan-rekan kerja yang lain untuk refreshing

merupakan salah satu perwujudan dimensi ini.

Page 50: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

26

5. Civic Virtue

Perilaku yang mengindikasikan tanggung jawab pada kehidupan organisasi.

Dimensi ini mengaruh pada tanggung jawab yang diberikan organisasi kepada

seorang untuk meningkatkan kualitas bidang pekerjaan yang ditekuni. Contoh:

mengikuti perubahan dalam organisasi, mengambil inisiatif untuk

merekomendasikan bagaimana operasi atau prosedur-prosedur organisasi dapat

diperbaiki, dan melindungi sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi.

Sementara itu, Podsakoff et al.. dalam Pratiwi (2013:29) memiliki dimensi

tersendiri dalam Organizational Citizenship Behaviour (OCB), yaitu :

1. Helping Behaviour

Merupakan tindakan membantu sesama, atau menghindari peristiwa yang

berhubungan dengan permasalahan pekerjaan.

2. Sportmanship

Merupakan keinginan bertoleransi terhadap kesulitan yang tak terhindarkan serta

gangguan-gangguan dalam pekerjaan tanpa mengeluh.

3. Organizational Loyalty

Melakukan promosi organisasi kepada orang di luar perusahaan, melindungi serta

mempertahankan organisasi dari ancaman eksternal, serta tetap berkomitmen

kepada organisasi meskipun dalam kondisi yang merugikan sekalipun.

4. Organizational Complience

Merupakan internalisasi dan penerimaan aturan-aturan, regulasi serta prosedur,

meskipun tidak ada yang mengawasi.

Page 51: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

27

5. Individual Initiative

Merupakan perilaku sukarela atas kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan

tugas seorang maupun kelangsungan kinerja organisasi dengan ekstra antusiasme

dan usaha untuk menyelesaikan pekerjaan seseorang.

6. Civic Virtue

Merupakan keinginan untuk berpartisipasi secara aktif di dalam organisasi.

7. Self Development

Merupakan perilaku sukarela karyawan untuk meningkatkan pengetahuan,

keahlian, serta kemampuan mereka.

3. Motif yang Mendasari Organizational Citizenship Behavior (OCB)

OCB memiliki kesamaan dengan perilaku-perilaku lain yang akan muncul dalam

kehidupan berorganisasi, yaitu OCB akan muncul dengan dilatarbelakangi oleh

beberapa hal, baik itu berasal dari dalam diri karyawan maupun pengaruh dari

perusahaan. Salah satu pendekatan motif dalam perilaku organisasi disampaikan

oleh David McClelland, bahwa manusia memiliki tiga tingkatan motif, yaitu :

1. Motif berprestasi, keinginan untuk memenuhi sesuatu yang sulit,

mendorong orang untuk menunjukkan suatu standard keistimewaan

(excellence), mencari prestasi dari tugas, kesempatan atu kompetisi.

2. Motif afiliasi, keinginan untuk meluangkan waktu dalam aktivitas dan

hubungan sosial, mendorong orang untuk mewujudkan, memelihara, dan

memperbaiki hubungan dengan orang lain.

Page 52: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

28

3. Motif kekuasaan, keinginan seorang individu untuk mempengaruhi,

membimbing, mengajar, atau mendorong orang lain untuk berprestasi.

4. Kontribusi Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam Perusahaan

dan Organisasi

OCB merupakan perilaku positif karyawan yang bersedia dengan keinginan

sendiri untuk melakukan kegiatan prososial, sekalipun itu di luar deskripsi

pekerjaannya dan di luar sistem penghargaan yang diatur oleh perusahaan.

Berdasarkan definisi tersebut, tentu OCB memiliki banyak kontribusi baik bagi

huungan antar karyawan dan bagi efektivitas perusahaan. Secara lebih rinci

Podsakoff, et al.. dalam Titisari (2014:10) meguraikan beberapa kontribusi OCB

bagi perusahaan, yaitu berupa peningkatan produktivitas rekan kerja, peningkatan

produktivitas manajer, menghemat sumber daya yang dimiliki manajemen dan

organisasi secara keseluruhan, membantu memelihara fungsi kelompok, menjadi

sangat efektif untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan kelompok kerja,

meningkatkan kemampuan organisasi untuk menarik dan mempertahankan

karyawan terbaik, meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan

perubahan lingkungan. Podsakoff, et al.. dalam Titisari (2014:10) menguraikan

kontribusi OCB, sebagai berikut :

1. OCB meningkatkan produktivitas rekan kerja

a. Karyawan yang menolong rekan kerja lain akan mempercepat

penyelesaian tugas rekan kerjanya, dan pada gilirannya meningkatkan

produktivitas rekan tersebut.

Page 53: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

29

b. Seiring berjalannya waktu, perilaku membantu yang ditunjukkan

karyawan akan membantu menyebarkan best practice ke seluruh unit kerja

atau kelompok.

2. OCB meningkatkan produktivitas manajer

a. Karyawan yang menampilkan perilaku civic virtue akan membantu

manajer mendapatkan saran dan atau umpan balik yang berharga dari

karyawan tersebut untuk meningkatkan efektivitas unit kerja.

b. Karyawan yang sopan dan menghindari konflik dengan rekan kerja akan

menolong manajer terhindar dari krisis manajemen.

3. OCB menghemat sumber daya yang dimiliki manajemen dan organisasi secara

keseluruhan

a. Jika karyawan saling tolong-menolong dalam menyelesaikan masalah

dalam suatu pekerjaan sehingga tidak perlu melibatkan manajer,

konsekuensinya manajer dapat memakai waktunya untuk melakukan tugas

lain, seperti membuat perencanaan bagi organisasi.

b. Karyawan lama yang membantu karyawan baru dalam pelatihan dan

melakukan orientasi kerja akan membantu organisasi mengurangi biaya

untuk keperluan tersebut.

4. OCB membantu menghemat energi sunber daya yang langka untuk memelihara

fungsi kelompok

a. Keuntungan dari perilaku menolong adalah meningkatkan semangat,

moral, dan kerekatan kelompok, sehingga anggota kelompok atau manajer

Page 54: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

30

tidak perlu menghabiskan energi dan waktu untuk pemeliharaan fungsi

kelompok.

b. Karyawan yang menampilkan perilaku courtesy terhadap rekan kerja

akan mengurangi konflik dalam kelompok, sehingga waktu yang

dihabiskan untuk menyelesaikan konflik manajemen berkurang.

5. OCB dapat menjadi sarana efektif untuk menkoordinasi kegiatan-kegiatan

kelompok kerja

a. Karyawan yang menampilakan perilaku civic virtue, seperti

menghindari dan berpartisipasi aktif dalam pertemuan unit kerjanya, akan

membantu koordinasi di antara anggota kelompok, yang akhirnya secara

potensial meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kelompok.

b. Karyawan yang menampilakan perilaku courtesy, seperti saling

memberi informasi tentang pekerjaan dengan anggota dari tim lain akan

menghindari munculnya masalah yang membutuhkan waktu dan tenaga

untuk diselesaikan.

6. OCB meningkatkan kemampuan organisasi untuk menarik dan

mempertahankan karyawan terbaik

a. Perilaku menolong dapat meningkatkan moral dan kerekatan serta

perasaan saling memiliki di antara anggota kelompok, sehingga akan

meningkatkan kinerja organisasi dan membantu organisasi menarik dan

mempertahankan karyawan yang baik.

b. Memberi contoh pada karyawan lain dengan menampilkan perilaku

sportmanship, misalnya tidak mengeluh karena permasalahan-

Page 55: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

31

permasalahan kecil, akan menumbuhka loyalitas dan komitmen pada

organisasi.

7. OCB meningkatkan stabilitas kinerja organisasi

a. Membantu tugas karyawan yang tidak hadir di tempat kerja atau yang

mempunyai beban kerja berat akan meningkatkan stabilitas, denga cara

mengurangi variabilitas dari kinerja unit kerja.

b. Karyawan yang conscientious cenderung mempertahankan tingkat

kinerja yang tinggi secara konsisten, sehingga mengurangi variabilitas

pada kinerja unit kerja.

8. OCB meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan

perubahan lingkungan

a. Karyawan yang aktif hadir dan berpartisipasi pada pertemuan-

pertemuan di organisasi akan membantu menyebarkan informasi yang

penting dan harus diketahui oleh organisasi.

b. Karyawan yang menampilkan perilaku concientiousness, misalnya

kesediaan memikul tanggung jawab baru dan mempelajari keahlian baru,

akan meningkatkan kemampuan organisasi beradaptasi dengan perubahan

yang terjadi di lingkungannya.

D. Hubungan Modal Psikologi dengan Organizational Citizenship Behavior

Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan perilaku atau sikap

individu yang bersifat bebas (discretionary) yang tidak mengharapkan imbalan.

Bersifat bebas dan sukarela, karena perilaku tersebut tidak diharuskan dalam

persyaratan peran kerjaformal atau deskripsi jabatan berdasarkan kontrak kerja

Page 56: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

32

dengan perusahaan, melainkan sebagai pilihan personal yang secara

keseluruhandapat mendorong keefektifan fungsi-fungsi organisasi (Organ dalam

Siahaan, 2015:24). Para pakar organisasi telah menyatakan bahwa perilaku OCB

sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan keberhasilan

organisasi. Pada dasarnya perusahaan tidak akan dapat mengantisipasi seluruh

perilaku karyawan dalam organisasi jika hanya mengandalkan deskripsi kerja

yang dinyatakan secara formal oleh perusahaan. Perusahaan akan mengharapkan

para karyawan mampu bekerja secara extra-role pada pekerjaannya agar

perusahaan semakin berkembang. Perilaku extra-roleini disebut juga sebagai

organizational citizenship behavior.

Menurut Organ (dalam Titisari, 2014:7) terdapat dimensi-dimensi dalam

organizational citizenship behavior,yaitu:conscientiousness (perilaku yang sering

mendengarkan kata hatisendiri dan melakukan usaha melebihi harapan

perusahaan), altruism (perilaku menolong orang lain), civic virtue (perilaku

berpartisipasi aktif dalam perusahaan/adanya tanggungjawab keanggotaan),

sportsmanship (perilaku tidak suka protes dan mengeluh), courtesy (perilaku

menghormati orang lain), cheerleading (rendah hati), peacemaking (perilaku

mencari solusi dalam masalah perusahaan). Di dalam dimensi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa karyawan yang melakukan OCB akan berkerja tanpa ada

paksaan, memiliki tanggungjawab, giat dalam setiap aktifitas pekerjaan dan

memiliki kesadaran sebagai anggota untuk menyelesaikan pekerjaannya. Perilaku

OCB dapat muncul karena adanya perasaan individu sebagai anggota dalam

perusahaan dan akan merasa puas apabila dapat melakukan sesuatu yang lebih

pada perusahaan. Namun, tidak semua karyawan mampu untuk menampilkan

Page 57: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

33

perilaku OCB saat mengerjakan pekerjaannya dikarenakan hal tersebut tidaklah

mudah.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam menampilkan perilaku

Organizational Citizenship Behavior adalah kepuasan kerja, keadilan, motivasi

instrinsik, gaya kepemimpinan, budaya dan iklim organisasi, jenis kelamin, masa

kerja, dan keterlibatan terhadap dukungan organisasi. Podsakoff (dalam Garay,

2006:31) menyatakan bahwa seseorang yang menampilkan perilaku OCB dapat

dilihat berdasarkan pada empat faktor, yaitu; karakteristik individual, karakteristik

tugas/pekerjaan, karakteristik organisasional, dan perilaku pemimpin.Karakteristik

individu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam

menampilkan perilaku kerja untuk memunculkan perilaku OCB. Menurut

Ivancevich dkk (dalam Siahaan, 2015:26) karakteristik individu dapat meliputi

faktor kepribadian, kemampuan dan keterampilan, persepsi ataupun sikap yang

dimiliki oleh karyawan tersebut.

Karakteristik individu yang meliputi faktor kepribadian seseorang,

memungkinkan hal tesebut tidak terlepas dari adanya kekuatan niat yang ada

dalam diri seorang individu untuk menampilkan perilaku OCB. Snyder dkk

(dalam Siahaan, 2015:26) menyatakan bahwa kekuatan niat merupakan harapan

untuk berpikir akan situasi yang memungkinkan seseorang menyusun tujuan yang

realistis, menantang ataupun memprediksi, yang kemudian mencapai ketujuannya

melalui adanya kemauan, energi dan persepsi pengendalian internal. Kekuatan

niat ini merupakan salah satu aspek dalam modal psikologi yakni efikasi. Avey

Page 58: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

34

dkk (dalam Siahaan, 2015:26) menyatakan bahwa salah satu hal yang bisa

menjadi prediktor munculnya perilaku OCB adalah Modal Psikologi.

Modal Psikologi adalah suatu kondisi psikologis yang positif pada individu

melalui adanya karakteristik efikasi, harapan, optimisme dan resiliensi (Luthans,

2015:2). Golestaneh dalam penelitiannya yang berjudul “The Relationship

between Psychological Capital and Organizational Citizenship Behavior”,

menunjukkan hasil bahwa perilaku OCB berkorelasi dengan psychological

capital. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh peneliti tersebut

menyatakan bahwa potensi yang ada di dalam diri seseorang juga sangat penting

untuk mendorong seorang karyawan menampilkan perilaku OCB. Dengan

demikian Modal Psikologi lebih berorientasi pada keberhasilan tujuan seseorang

untuk mengerahkan motivasi dirinya agar menemukan berbagai jalan mencapai

kesuksesan, sementara OCB diklasifikasikan sebagai perilaku maupun tindakan

positif yang ditampilkan oleh seseorang didalam organisasi, sehingga ada

kemungkinan bahwa modal psikologi secara positif berhubungan dengan OCB.

Artinya, orang-orang yang memiliki tingkat modal psikologi yang tinggi

kemungkinan akan senantiasa menampilkan perilaku OCB.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian modal psikologis terhadap organizational citizenship behaviour

sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. I Gusti Ayu, et al..

(2011:11), hasil penelitian menunjukan bahwa salah satu dari empat elemen

dalam modal psikologi yaitu resiliensi berhubungan positif dan signifikan

terhadap organizational citizenship behaviour (OCB). Ulfiani Rahman, et al..

Page 59: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

35

(2014:225) juga melakukan penelitian yang sama terhadap organizational

citizenship. hasil dari penelitian ini menunjukan secara positif bahwa salah satu

dari empat elemen dalam modal psikologi yaitu self efficacy atau efikasi diri

berpengaruh positif terhadap organizational citizenship behaviour. Hasil dari

penelitian ini berpengaruh positif secara signifikan dengan dimediasi oleh faktor

lain yaitu kepuasan kerja.

Seyed Mousa (2014:1165) melakukan penelitian mengenai hubungan

antara modal psikologi dan organizational citizenship behaviour. Dalam

penelitian ini ia meneliti variabel modal psikologi secara sekaligus tidak seperti

penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan salah satu variabel dalam modal

psikologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara modal psikologis dan perilaku warga organisasi. Juga, ada hubungan yang

signifikan antara semua dimensi modal psikologis (harapan, optimisme, self-

efficacy, dan ketahanan) dan perilaku warga organisasi. Analisis regresi

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel beberapa

prediksi dan perilaku warga organisasi. Di antara variabel prediktif prediktor

terbaik merupakan harapan dan optimisme secara tersendiri. Modal psikologis

memainkan peran positif dalam mempromosikan fleksibilitas dan optimisme dan

pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan perilaku warga organisasi.

Page 60: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

36

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Penelitidan TahunPenelitian

Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1. I Gusti Ayu, etal.. (2011)

Hubungan AntaraKepuasan Kerja DanResiliensi DenganOrganizationalCitizenship Behavior(OCB) PadaKaryawan KantorPusat Pt. Bpd Bali

Kepuasan kerja,Resiliensi,OrganizationalCitizenshipBehaviour

Hasil pengujian hipotesis pertama,menunjukkan bahwa kepuasan kerjaberhubungan secara positif dansignifikan terhadap OCB. Pengujianhipotesis kedua juga menunjukkanbahwa resiliensi berhubungan secarapositif dan signifikan terhadap OCBPengujian hipotesis ketiga diketahuipula bahwa kepuasan kerja danresiliensi secara simultanberpengaruh secara positif dansignifikan terhadap OCB. Faktor-faktor lain yang mempengaruhiOCB antara lain adalah gayakepemimpinan, persepsi keadilan,dan kecerdasan emosi.

2. Ulfiani Rahman,et al.. (2014)

The Role of JobSatisfaction asMediator in theRelationship betweenSelf-Efficacy andOrganizationalCitizenship Behavioramong IndonesianTeachers

Kepuasan Kerja,Efikasi Diri (SelfEfficacy),OrganizationalCitizenshipbehaviour.

Berdasarkan penelitian, kepuasankerja secara signifikan memediasihubungan antara self-efficacy danperilaku warga organisasi (OCB).Temuan yang diperolehmenunjukkan hubungan positif dansignifikan antara self-efficacy danperilaku warga organisasi (OCB).Ada juga hubungan yang positif dansignifikan antara kepuasan kerja danperilaku warga organisasi (OCB).Self-efficacy juga secara signifikanberhubungan dengan kepuasankerja.

Page 61: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

37

3. Seyed MousaGolestaneh(2014)

The RelationshipbetweenPsychologicalCapital andOrganizationalCitizenship Behavior

Modal Psikologis,Resiliensi, EfikasiDiri, Optimisme,Harapan,OrganizationalCitzenshipBehaviour

Hasil penelitian menunjukkanbahwa ada hubungan yangsignifikan antara modal psikologisdan perilaku warga organisasi. Juga,ada hubungan yang signifikan antarasemua dimensi modal psikologis(harapan, optimisme, self-efficacy,dan ketahanan) dan perilaku wargaorganisasi. Modal psikologismemainkan peran positif dalammempromosikan fleksibilitas danoptimisme dan pada akhirnya akanmenyebabkan peningkatan perilakuwarga organisasi.

4. Michael Mikko(2012)

Hubungan AntaraPsychologicalCapital DanKomitmen OrganisasiPada Perawat

PsychologicalCapital, KomitmenOrganisasi

Penelitian ini dilakukan untukmelihat hubungan antarapsychological capital dan komitmenorganisasi pada perawat.Berdasarkan hal tersebut, seorangperawat perlu ditingkatkanpsychological capital-nya terutamakomponen self-efficacy sebagaisalah satu faktor yang meningkatkankomitmen organisasi

5. Arwiyana DewiSiahaan dan FerryNovliadi (2015)

Hubungan antaraPsychologicalCapital denganOrganizationalCitizenship Behaviorpada karyawanPT.TELKOM H.MYamin Medan

PsychologicalCapital,OrganizationalCitizenshipBehavior

Hasil analisis data penelitianmenggunakan analisis regresisederhana menunjukkan hubunganantara psychological capital danorganizational citizenship behavior.Telah ditunjukkan dengan nilairegresi yang positif.

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Pada

penelitian ini terdapat perbedaan pada perusahaan atau organisasi yang dijadikan

populasi, populasi yang akan diambil merupakan sebuah instansi. Instansi ini

merupakan instansi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang pelayanan

kesehatan. Selain itu penelitian ini juga memiliki variabel yang berbeda karena

pada penelitian sebelumnya beberapa peneliti hanya meneliti salah satu faktor

Page 62: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

38

dalam variabel modal psikologis. Penelitian modal psikologis dengan meneliti

seluruh faktor secara keseluruhan dalam modal variabel modal psikologis pada

instansi pelayanan kesehatan milik pemerintah kemungkinan akan memberikan

hasil penelitian yang berbeda.

E. Kerangka Pemikiran

Puskesmas Rawat Inap Sukabumi Kota Bandar Lampung adalah unit pelaksana

teknis dinas kesehatan kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja Kecamatan Sukabumi. Dalam

menjalan pekerjaan para pegawai puskemas Pegawai Puskemas Rawat Inap

Sukabumi dituntut untuk melakukan suatu pekerjaan dengan kinerja yang baik

untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan baik. Menyelesaikan

pekerjaannya para pegawai tak jarang melakukan suatu pekerjaan yang diluar dari

tanggung jawab mereka masing-masing atau perilaku extra-role. Perilaku extra-

role yang terjadi pada kinerja para pegawai Puskemas Rawat Inap Sukabumi

ditandai dengan beberapa hal; (1) Seorang pegawai cenderung mampu

menggantikan pegawai lain ketika pegawai tersebut tidak masuk, membantu

bidang lain ketika dibutuhkan dan saling memberi kritik dan saran dalam bekerja.

(2) Para pegawai senior selalu membimbing pegawai-pegawai baru dalam

menjalakan pekerjaan sesuai tugas mereka masing-masing. (3) Para pegawai

selalu dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

Rawat Inap Sukabumi guna mempererat hubungan individu satu sama lain melalui

kegiatan tersebut. (5) Selalu mentaati peraturan yang telah dibuat dan diberikan

Kepala Dinas atau Kepala Puskemas.

Page 63: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

39

Seperti yang disebutkan dalam teori organizational citizenship behaviour

munculnya suatu perilaku extra-role merupakan suatu perilaku organizational

citizenship yang baik. Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan

perilaku individu yang ekstra, yang tidak secara langsung atau eksplisit dapat

dikenali dalam suatu sistem kerja yang formal, dan yang secara agregat mampu

meningkatkan efektivitas fungsi organisasi. Organizational citizenship behaviour

juga diartikan sebagai perilaku individu yang bebas, tidak secara langsung atau

eksplisit diakui dalam sistem pemberian penghargaan dan dalam mempromosikan

fungsi efektif organisasi. Atau dengan kata lain, OCB adalah perilaku karyawan

yang melebihi peran yang diwajibkan, yang tidak secara langsung atau eksplisit

diakui oleh sistem reward formal. Menurut organ et al. dalam Titisari (2014:15)

peningkatan organizational citizenship behaviour dipengaruhi oleh dua faktor

utama yaitu: (1) faktor internal yang berasal dari diri karyawn sendiri, antara lain

adalah kepuasan kerja, komitmen dan kepribadian, moral karyawan, motivasi dan

lain sebagainya. (2) faktor eksternal yang berasal dari luar karyawan, antara lain

gaya kepemimpinan, kepercayaan pada pimpinan, budaya organisasi dan lain

sebagainya.

Munculnya suatu perilaku extra-role pada pegawai puskemas rawat inap

sukabumi diindikasi oleh adanya suatu faktor modal psikologis yang baik dari diri

pegawai itu sendiri. Modal psikologis merupakan suatu perkembangan keadaan

psikologis yang positif pada individu dengan menonjolnya karakteristik efikasi

diri, optimisme, tingkat pengharapan dan ketahanan. (Luthans, Youssef, &

Avolio, 2015:2) Luthans menjelaskan karakteristik dari modal psikologis tersebut

Page 64: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

40

sebagai berikut: (1) memiliki kepercayaan diri untuk memilih dan menyerahkan

upaya yang diperlukan agar berhasil pada tugas-tugas yang menantang (self-

efficacy); (2) membuat atribusi positif tentang keberhasilan di masa kini dan

mendatang (optimism); (3) tekun dalam mencapai tujuan dan, bila diperlukan

mengalihkan cara untuk mencapai tujuan dalam rangka meraih keberhasilan

(hope), dan; (4) Ketika dilanda masalah dan kesulitan, individu dapat bertahan

dan bangkit kembali bahkan melampaui keadaan semula untuk mencapai

keberhasilan (resilience).

Hal ini senada dengan Seyed Mousa Golestanesh (2014:1165) yang mengatakan

bahwa modal psikologis secara signifikan mempengaruhi munculnya perilaku

organizational citizenship behaviour. Hal ini dikatakan demikian karena Kepala

Puskesmas Rawat Inap Sukabumi juga menambahkan bahwa dalam menjalankan

tugas dan pekerjaan, para pegawai cenderung memiliki kepribadian yang baik.

Para pegawai mampu bekerja dengan percaya diri dan optimis ketika menghadapi

tantangan ketika adanya perubahan jam kerja maupun tugas-tugas tambahan.

Selain itu, para pegawai juga cenderung mampu bertahan dalam keadaan

banyaknya tugas dan bersifat profesional dalam bekerja walaupun ada

permasalahan pribadi yang mempengaruhi pikiran pegawai. Para pegawai di

Puskemas Rawat Inap Sukabumi melakukan pekerjaan dengan kerja keras,

antusias dan selalu berkonsentrasi penuh dalam bekerja.

Page 65: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

41

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian dari kerangka pemikiran dan hasil kajian yang telah

dijelaskan, maka peneliti mengajukan hipotesis dalam penelitian ini sebagai

berikut:

H1 = Efikasi Diri berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

H2 = Optimisme berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

H3 = Harapan berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

H4 = Resiliensi berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship

Behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

Efikasi Diri

Optimisme

Harapan

Resiliensi

OrganizationalCitizenship Behaviour

Modal Psikologi

Page 66: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

42

H5 = Efikasi diri, optimisme, harapan dan resiliensi berpengaruh positif

terhadap Organizational Citizenship Behaviour pada pegawai Puskesmas

Rawat Inap Sukabumi.

Page 67: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian explanative research. Menurut

Singarimbun dan Effendi (1995:5) penelitian explanasi merupakan penelitian

untuk menjelaskan kedudukan dari variabel yang diteliti serta hubungan antar satu

variabel dengan variabel lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan

cara membagikan kuesioner atau angket kepada responden.

B. Definisi Konseptual

1. Modal Psikologi

Variabel pertama dalam penelitian ini adalah Modal Psikologi atau disebut juga

psychological capital yang didefinisikan oleh Luthan et al (2015:3) sebagai suatu

perkembangan keadaan psikologis yang positif pada individu yang mampu

berkembang dengan karakteristik:

(1) Efikasi Diri

Luthans, Youssef & Avolio, (2015:50) mendefinisikan efikasi diri sebagai suatu

keyakinan atau kepercayaan diri seseorang mengenai kemampuannya dalam

Page 68: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

44

mengarahkan motivasi, sumber-sumber kognisi, dan melakukan sejumlah

tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan

tugas dalam konteks tertentu. Luthans, Youssef, dan Avolio (2015:51)

mengemukakan bahwa orang yang memiliki efikasi diri memiliki karakteristik :

1. Individu menentukan target yang tinggi bagi dirinya dan mengerjakan

tugas-tugas yang sulit

2. Menerima tantangan secara senang dan terbuka

3. Memilik motivasi diri yang tinggi

4. Melakukan berbagai usaha untuk mencapai target yang telah dibuat

5. Gigih saat menghadapi hambatan

(2) Optimisme

Seligman (dalam Luthans, et al., 2015:118) mendefinisikan optimisme sebagai

suatu cara menginterpretasi kejadian-kejadian positif sebagai suatu hal yang

terjadi akibat diri sendiri, bersifat menetap, dan dapat terjadi dalam berbagai

situasi; serta menginterpretasikan kejadian-kejadian negatif sebagai suatu hal yang

terjadi akibat hal-hal di luar diri, bersifat sementara, dan hanya terjadi pada situasi

tertentu saja.

(3) Harapan

Menurut Snyder (dalam Luthans, et, al., 2015:83), harapan adalah suatu keadaan

motivasi positif yang didasari oleh proses interaksi antara (1) agency/willpower

(kekuatan keinginan)–komponen ini adalah energi untuk mencapai tujuan dan (2)

pathways/waypower (perencanaan untuk mencapai tujuan) untuk mencapai

kesuksesan. Hal yang membuat harapan berbeda dengan komponen lainnya

Page 69: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

45

adalah komponen harapan memiliki pathway yang merupakan suatu perencanaan

untuk mencapai tujuan, dan agency yang menjelaskan bahwa hope bisa diterapkan

pada kehidupan sehari-hari.

(4) Resiliensi.

Resiliensi bisa didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk memantul atau

bangkit kembali dari kesulitan, konflik, kegagalan, bahkan pada persitiwa positif,

kemajuan, dan peningkatan tanggung jawab (Luthans dalam Mikko 2012:15).

Seseorang yang memiliki kemampuan resiliensi yang tinggi mampu untuk belajar

dan berkembang dari tantangan yang dihadapi.

2. Organizational Citizenship Behaviour

Menurut Organ dalam Titisari (2014:3) , OCB merupakan bentuk perilaku yang

merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan dengan sistem reward

formal organisasi tetapi secara agregat meningkatkan efektivitas organisasi.

Terdapat lima dimensi dari OCB dikemukakan oleh Organ (dalam Titisari,

2014:7), yaitu :

1. Altruism

Perilaku karyawan dalam menolong rekan kerjanya yang mengalami kesulitan

dalam situasi yang sedang dihadapi baik mengenai tugas dalam organisasi

maupun masalah pribadi orang lain.

2. Conscientiousness

Perilaku yang ditunjukkan dengan berusaha melebihi yang diharapkan

perusahaan.

Page 70: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

46

3. Sportmanship

Perilaku yang memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal dalam

organisasi tanpa mengajukan keberatan-keberatan.

4. Courtessy

Menjaga hubungan baik dengan rekan kerjanya agar terhindar dari masalah-

masalah interpersonal.

5. Civic Virtue

Perilaku yang mengindikasikan tanggung jawab pada kehidupan organisasi.

C. Definisi Operasional

Penulis menggunakan dua variabel yang akan diuji yaitu variabel bebas (x) adalah

modal psikologi dan variabel terikat (y) adalah organizatioanl citizenship

behaviour. Definisi operasional variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini

yaitu:

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

1.) Efikasi Diri(Modal Psikologi)

Kepercayaan diri seseorangmengenai kemampuannya dalammengarahkan motivasi, danmelakukan sejumlah tindakan yangdibutuhkan untuk mencapaikeberhasilan dalam melaksanakantugas dalam konteks tertentu.

1.kemampuan menentukan targetyang tinggi dalam mengerjakantugas-tugas yang sulit2. kemampuan menerima tantangansecara senang dan terbuka3. kemampuan memotivasi diriyang tinggi4. kemampuan melakukan berbagaiusaha untuk mencapai target yangtelah dibuat5. kemampuan untuk gigih saatmenghadapi hambatan

Ordinal

2.) Optimisme

(Modal Psikologi)

Suatu cara menginterpretasikejadian-kejadian positif sebagaisuatu hal yang terjadi akibat dirisendiri, bersifat menetap, dan dapatterjadi dalam berbagai situasi

1. kemampuan untuk merasa lebihrealistik dan fleksibel2. kemampuan untuk berpikirpositif3. semangat serta disiplin4. kemampuan menganalisakesalahan masa lalu

Ordinal

Page 71: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

47

5. kemampuan untuk mencegahterjadinya hal buruk

3.) Harapan (ModalPsikologi)

Suatu keadaan motivasi positif yangdidasari oleh proses interaksi antarakekuatan keinginan danperencanaan untuk mencapai tujuan

1. Memiliki konsep tujuan/goalyang jelas2. kemampuan untukmengembangkan strategi yangspesifik untuk mencapai tujuan3.kemampuan untuk memulai danmempertahankan motivasi untukmenggunakan strategi

Ordinal

4.) Resilensi (ModalPsikologi)

Kemampuan untuk bertahan ataubangkit kembali dari kesulitan dankegagalan.

1.kemampuan untuk mengatasistress2. kemampuan bersikap realistikdan optimistik ketika mengahadapimasalah3.kemampuan untukmengekpresikan pikiran danperasaan mereka dengan nyaman.

Ordinal

5.) OrganizationalCitizenshipBehaviour

Bentuk perilaku yang merupakanpilihan dan inisiatif individual,tidak berkaitan dengan sistemreward formal organisasi tetapisecara agregat meningkatkanefektivitas organisasi.

1. Bersedia menolong rekankerjanya yang mengalami kesulitan.2. Berusaha melebihi yangdiharapkan perusahaan.3. Memberikan toleransi terhadapkeadaan yang kurang ideal dalamorganisasi tanpa mengajukankeberatan-keberatan.4. Menjaga hubungan baik denganrekan kerjanya agar terhindar darimasalah-masalah interpersonal.5. tanggung jawab pada kehidupanorganisasi.

Ordinal

D. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga pegawai Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi.

b. Sampel

Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel adalah sampling jenuh.

Sampling jenuh adalah teknik penetuan sampel bila semua anggota populasi

Page 72: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

48

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi

dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari sampel jenuh adlah sensus,

dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. (Sugiyono 2008:122-123)

Sampel dalam penelitian ini yaitu semua tenaga pegawai tetap pada puskesmas

rawat inap sukabumi yang berjumlah 54 orang.

E. Jenis Dan Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber asli, sumber pertama

darimana data tersebut diperoleh. Data primer dalam penelitin ini diperoleh

dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu semua pegawai tetap pada

puskesmas rawat inap sukabumi yang berjumlah 54 orang.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui data teoritis yang diambil dari

buku-buku perpustakaan, literatur-literatur dan juga internet.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan:

1. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008:199). Kuesioner dibuat dengan

kategori multiple choice dengan menggunakan skala likert, dimana setiap

Page 73: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

49

butir pertanyaan dibagi menjadi 6 skala ukur yaitu sangat rendah (skor 1),

rendah (skor 2), agak rendah (skor 3), agak tinggi (skor 4), tinggi (skor 5),

sangat sangat tinggi (skor 6).

2. Observasi menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2008:203) adalah suatu

proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di

antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi yang dilakukan untuk mengamati perilaku pegawai, proses kerja

dan gejalan alam karena responden yang diamati tidak terlalu besar.

G. Skala pengukuran variabel

Data yang di analisis dalam peneitian ini merupakan data primer, yaitu data yang

diperoleh secara langsung dari responden melalui penyebaran kuisioner.

Instrumen penelitian dibangun dari variabel-variabel penelitian dan diadaptasi dan

digunakan sebagai rujukan yang memberikan gambaran kondisi empiris. Skala

pengukuran yang digunakan untuk mengukur instrumen dalam penelitian ini

adalah skala Likert 6 point, mulai dari interval 1-6 atau mulai dari sangat tidak

setuju sampai sangat setuju. Menurut Sugiyono (2008:132) skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Penelitian ini menggunakan skala likert jenis interval,

yaitu skala yang menunjukkan nilai-nilai skala yang sama dalam karakteristik

yang diukur. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala interval

berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu. Jawaban setiap item pertanyaan

yang digunakan mempunyai nilai dari sangat positif sampai sangat negatif yang

berupa kata-kata. Pengukuran menggunakan skala likert ini, responden diharuskan

Page 74: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

50

memilih salah satu dari sejumlah alternative jawaban yang tersedia, kemudian

masing-masing jawaban diberi skor tertentu (1,2,3,4,5,6). Skor jawaban dari

responden dijumlahkan dan merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsir

sebagai posisi responden dalam skala likert.

H. Method of Successive Interval (MSI)

Metode suksesif interval (Method of Successive Interval /MSI) merupakan proses

mengubah data ordinal menjadi data interval. Data ordinal harus diubah dalam

bentuk interval. Data ordinal sebenarnya adalah data kualitatif atau bukan angka

sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka sebagai simbol data kualitatif.

Dalam contoh dibawah ini, misalnya:

1. Angka 1 mewakili “sangat tidak setuju”

2. Angka 2 mewakili “ tidak setuju”

3. Angka 3 mewakili “netral”

4. Angka 4 mewakili “setuju”

5. Angka 5 mewakili “sangat setuju”

Dalam banyak prosedur statistik seperti regresi, korelasi Pearson, uji t dan lain

sebagainya mengharuskan data berskala interval. Oleh karena itu, jika kita hanya

mempunyai data berskala ordinal, maka data tersebut harus diubah kedalam

bentuk interval untuk memenuhi persyaratan prosedur-prosedur tersebut. Kecuali

jika kita menggunakan prosedur, seperti korelasi Spearman yang mengijinkan data

berskala ordinal; maka kita tidak perlu mengubah data yang sudah ada tersebut.

Page 75: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

51

Bagaimana proses mengubah data berskala ordinal menjadi data berskala interval,

ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:

1. Menghitung frekuensi

2. Menghitung proporsi

3. Menghitung proporsi kumulatif

4. Menghitung nilai z

5. Menghitung nilai densitas fungsi z

6. Menghitung scale value

7. Menghitung penskalaan

I. Pengujian Instrumen Data

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan pada waktu peneliti

menggunakan metode pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2008:146)

instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian

ini berupa kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden

berkenaan dengan informasi terkait pengaruh modal psikologis terhadap

organizational citizenship behaviour pada pegawai Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi.

1. Uji Validitas

Yang dimaksud dengan uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya

kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2008:172) bahwa

valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang

Page 76: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

52

sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh

peneliti.

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan

skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir. Jika

ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih

lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (2008:179) yang harus dipenuhi yaitu

harus memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Jika r ≥ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid

b. Jika r ≤ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:153) Uji validitas dalam penelitian ini

menggunakan korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:

= .∑ ∑ . ∑.∑ (∑ ) . .∑ (∑ )Keterangan:

r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari

n = Banyaknya koresponden

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X² = Jumlah kuadrat masing-masing X

∑Y² = Jumlah kuadrat masing-masing Y

Page 77: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

53

Penelitian ini menguji validitas instrumen dari 34 item pernyataan yang valid

dengan menggunakan data yang terkumpul dari 30 responden dalam tahap pre-test

dan seterusnya 54 responden secara keseluruhan. Penelitian ini menguji validitas

instrumen dengan menggunakan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner

dengan r kritis 0,263 apabila korelasi < 0,263 maka dapat disimpulkan bahwa item

pernyataan tersebut tidak valid. Pengujian validitas menggunakan data yang

terkumpul dari 30 responden merupakan uji tahap pre-test untuk mengetahui

validitas dari instrumen penelitian sebelum diuji validitasnya secara keseluruhan.

Setelah pengujian dalam tahap pre-test ini valid maka dilakukan kembali validitas

secara keseluruhan yaitu 54 responden untuk mengetahui apakah instrumen

penelitian ini valid dan dapat digunakan dalam penyebaran kuesioner

pengambilan data

Hasil perhitungan validitas untuk semua item pernyataan dalam kuesioner dapat

dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pre-TestVariabel Nomor Item R tabel R hitung Keterangan

Efikasi diri(ModalPsikologi)

X1 0,263 0,702 ValidX2 0,263 0,554 ValidX3 0,263 0,881 ValidX4 0,263 0,883 ValidX5 0,263 0,689 ValidX6 0,263 0,742 Valid

Optimisme(ModalPsikologi)

X7 0,263 0,711 ValidX8 0,263 0,649 ValidX9 0,263 0,688 ValidX10 0,263 0,767 ValidX11 0,263 0,528 ValidX12 0,263 0,642 Valid

Harapan(ModalPsikologi)

X13 0,263 0,360 ValidX14 0,263 0,758 ValidX15 0,263 0,772 ValidX16 0,263 0,877 ValidX17 0,263 0,576 Valid

Page 78: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

54

X18 0,263 0,727 ValidResiliensi(ModalPsikologi)

X19 0,263 0,585 ValidX20 0,263 0,672 ValidX21 0,263 0,600 ValidX22 0,263 0,538 ValidX23 0,263 0,824 ValidX24 0,263 0,712 Valid

OrganizationalCitizenshipBehaviour

Y1 0,263 0,517 ValidY2 0,263 0,646 ValidY3 0,263 0,534 ValidY4 0,263 0,528 ValidY5 0,263 0,586 ValidY6 0,263 0,635 ValidY7 0,263 0,528 ValidY8 0,263 0,476 ValidY9 0,263 0,618 ValidY10 0,263 0,790 Valid

Sumber: Data Diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 3.2 di atas dapat diketahui bahwa semua item pernyataan yang

diuji kepada 30 responden dalam tahap pre-test adalah valid. Hal ini dapat dilihat

dari semua item pernyataan yang memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel.

Perhitungan tersebut menunjukan bahwa kuesioner penelitian dinyatakan valid

karena semua item yang ada valid, sehingga semua pernyataan dalam penelitian

ini dapat digunakan dalam penyebaran kuesioner untuk pengujian validitas pada

responden secara keseluruhan.

Tabel. 3.3 Hasil Uji Validitas KeseluruhanVariabel Nomor Item R tabel R hitung Keterangan

Efikasi diri(ModalPsikologi)

X1 0,263 0,608 ValidX2 0,263 0,686 ValidX3 0,263 0,876 ValidX4 0,263 0,883 ValidX5 0,263 0,754 ValidX6 0,263 0,730 Valid

Optimisme(ModalPsikologi)

X7 0,263 0,650 ValidX8 0,263 0,701 ValidX9 0,263 0,627 ValidX10 0,263 0,767 ValidX11 0,263 0,550 ValidX12 0,263 0,682 Valid

Page 79: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

55

Harapan(ModalPsikologi)

X13 0,263 0,346 ValidX14 0,263 0,756 ValidX15 0,263 0,705 ValidX16 0,263 0,870 ValidX17 0,263 0,550 ValidX18 0,263 0,772 Valid

Resiliensi(ModalPsikologi)

X19 0,263 0,566 ValidX20 0,263 0,525 ValidX21 0,263 0,461 ValidX22 0,263 0,567 ValidX23 0,263 0,344 ValidX24 0,263 0,990 Valid

OrganizationalCitizenshipBehaviour

Y1 0,263 0,466 ValidY2 0,263 0,607 ValidY3 0,263 0,582 ValidY4 0,263 0,511 ValidY5 0,263 0,657 ValidY6 0,263 0,618 ValidY7 0,263 0,600 ValidY8 0,263 0,578 ValidY9 0,263 0,676 ValidY10 0,263 0,803 Valid

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa semua item pernyataan yang telah

diuji kepada keseluruha responden yaitu 50 orang adalah valid. Hal ini dapat

dilihat dari semua item pernyataan yang memiliki nilai r hitung lebih besar dari r

tabel. Perhitungan tersebut menunjukan bahwa kuesioner penelitian pada tahap

pre-tes tdinyatakan valid karena semua item yang ada valid, sehingga semua

pernyataan dalam penelitian ini dapat digunakan dalam penyebaran kuesioner

untuk pengambilan data.

2. Uji Reliabilitas

Pengertian reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan

reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

Page 80: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

56

konsisten (Sunyoto, 2009). Pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan sekali

menyebarkan kuisioner pada reponden, kemudian hasil skornya diukur

korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan

program komputer SPSS, dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.

Untuk perhitungan uji validitas dan uji reabilitas menggunakan bantuan Program

Microsoft Excel dan Program Statistika SPSS v.17.0 for Windows Evaluation

Version.

Pada pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini, peneliti melakukan pengujian

awal reliabilitas sebagai pre-test dengan sampel 30 responden yang kemudia diuji

kembali secara keseluruhan 54 responden pada penelitian ini. Pengujian awal

reliabilitas tahap pre-test dilakukan untuk menguji instrumen penelitian apakah

reliabel atau tidak untuk digunakan dalam pengujian secara keseluruhan

responden sebelum alat instrumen kuesioner disebar. Pengujian reliabilitas yang

selanjutnya yaitu pengujian reliabilitas keseluruhan. Pengujian ini dilakukan

untuk mengecek apakah instrumen penelitian reliabel ketika diuji pada

keseluruhan sampel sehingga layak untuk disebar guna pengumpulan data pada

penelitian ini.

Berikut hasil dari uji reliabilitas tahap awal dan tahap pre-test dengan jumlah

responden 30 orang dan 54 orang:

Page 81: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

57

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Pre-TestVariabel Cronbach Alpha KeteranganEfikasi Diri (X1) .781 ReliabelOptimisme (X2) .758 ReliabelHarapan (X3) .773 ReliabelResiliensi (X4) .750 ReliabelOrganizational CitizenshipBehaviour (Y)

.755 Reliabel

Sumber: Data diolah, 2016

Dari tabel 3.4 diketahui bahwa seluruh variabel dalam instrumen penlitian ini

memenuhi standar nilai cronbach alpha yaitu 0,60. Dari tabel ini juga diketahui

bahwa crobancah alpha dari variabel efikasi diri, optimisme, harapan, resiliensi

dan organizational citizenship behaviour bernilai 0,781, 0,758, 0,773, 0, 750 dan

0,755 yang mana lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

semua variabel pada instrumen penelitian ini reliabel dan dapat digunakan dalam

penyebaran kuesioner untuk pengujian pada tahap pre-test.

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Keseluruhan

Variabel Cronbach Alpha KeteranganEfikasi Diri (X1) .788 ReliabelOptimisme (X2) .758 ReliabelHarapan (X3) .770 ReliabelResiliensi (X4) .736 ReliabelOrganizational CitizenshipBehaviour (Y)

.740 Reliabel

Sumber: Data diolah, 2016

Dari tabel 3.5 diketahui bahwa variabel dalam instrumen penelitian ini memenuhi

standar nilai cronbach alpha yaitu 0,60. Dari tabel ini juga diketahui bahwa

cronbach alpha dari variabel efikasi diri, optimisme, harapan, resiliensi dan

organizational citizenship behaviour bernilai 0,788, 0,758, 0,770, 0,736, 0,740

yang mana lebih besar dari standar cronbach alpha yaitu 0,60. Oleh karena itu

Page 82: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

58

dapat dikatakan bahwa semua variabel pada instrumen penelitian ini reliabel dan

dapat digunakan dalam penyebaran kuesioner untuk pengambilan data.

I. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik harus bebas dari penyimpangan data (Ghozali, dalam

Arian 2015:52). Terdapat beberapa asumsi klasik, berikut adalah asumsi klasik

menurut Wijaya (dalam Arian 2015:52) uji asumsi klasik dibagi menjadi yaitu uji

multikolinieritas, uji hetroskedastisitas, dan uji normalitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan

variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode regresi

yang baik adalah yang normal. Cara menganalisisnya yaitu dengan melihat pola

pada histogram, dan melihat grafik dengan pola yang penyebaran titik-titik di

sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis berarti model regrsi dikatakan

memenuhi asumsi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua

pengamatan. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homoskedistisitas. Metode regresi yang baik tidak terjadinya

homoskedistisitas dan heteroskedastisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya

hetroskodastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dan cara meganalisisnya adalah:

Page 83: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

59

a. Dengan melihat titik-titik pola, jika pola teratur maka terdapat

heteroskedastisitas.

b. Jika terdapat pola yang tidak jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 10 pada sumbu Y, maka tidak terjadinya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan uji yang di tunjukkan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independent).

Metode regresi yang baik seharusnya tidak terjadinya multikolinieritas.untuk

mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas adalah:

a. Jika antar variabel bebas ada korelasi di atas 0,90, maka hal ini merupakan

adanya multikolinieritas.

b. Atau multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka

tingkat kolinieritasnya masih dapat di toleransi.

c. Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas mendekati

0 menunjukkan adanya multikolinieritas.

J. Teknik Pengolahan Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi (Sugiyono, 2009). Analisis statistik deskriptif digunakan

Page 84: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

60

untuk memberikan gambaran mengenai suatu data. Dalam penelitian ini

menggambarkan identitas responden, penilaian dan analisis jawaban responden

mengenai variabel-variabel modal psikologi yang mempengaruhi bentuk perilaku

organizational citizenship behaviour. Dalam hal ini adalah untuk

menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan melalui pendekatan teori, kemudian dideskripsikan atau

dijelaskan. Hal ini dilakukan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis antara

hubungan variabel bebas dengan suatu variabel tergantung. Dalam penelitian ini

uji regresi linier sederhana digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial.

Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel efikasi diri,

optimisme, harapan dan resiliensi secara terpisah terhadap organizational

citizenship behaviour. Untuk mengetahui hal tersebut maka peneliti menggunakan

model analisis regeresi linier berganda menurut Sugiyono (2008:261) sebagai

berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel Independent

X = Variabel Dependent

a = nilai konstanta

b = koefisien regresi

Page 85: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

61

3. Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis antara

hubungan dua variabel bebas atau lebih secara bersama-sama dengan suatu

variabel tergantung. Dalam penelitian ini uji regresi linier berganda digunakan

untuk menguji hipotesis secara simultan. Tujuannya adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel efikasi diri, optimisme, harapan dan resiliensi

secara bersama-sama terhadap organizational citizenship behaviour. Untuk

mengetahui hal tersebut maka peneliti menggunakan model analisis regeresi linier

berganda menurut Sugiyono (2008:277) sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ∈Keterangan :

Y = Organizational Citizenship Behaviour

X1 = Efikasi Diri

X2 = Optimisme

X3 = Harapan

X4 = Resiliensi

a = nilai konstanta

b = koefisien regresi

4. Uji Determinasi

Koefisien determinasi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variabel-variabel dependent. Jika semakin besar

(mendekati satu) maka pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel

Page 86: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

62

terikat. Sedangkan, jika R2 kecil maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat sangat kecil (Ghozali dalam Arian 2015:55). Koefisien determinasi

menunjukkan besarnya konstribusi variabel independent terhadap variabel

dependent. dapat dirumuskan sebagai berikut Sugiyono (2009):

=∑ ∑ ∑ ∑∑

Keterangan:

b1 = Koefisien Regresi Variabel Efikasi Diri

b2 = Koefisien Regresi Variabel Optimisme

b3 = Koefisien Regresi Variabel Harapan

b4 = Koefisien Regresi Variabel Resiliensi

X1 = Efikasi Diri

X2 = Optimisme

X3 = Harapan

X4 = Resiliensi

Y = Organizational Citizenship Behaviour

5. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji signifikan konstanta dari setiap variabel

independen, dengan rumus sebagai berikut Sugiyono (2009):

t = √√

Page 87: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

63

Keterangan:

r = korelasi parsial yang di temukan

n= jumlah sampel

t = t hitung yang selanjutnya di konsultasikan dengan t tabel

Hipotesis yang di ajukan yaitu:

H1= Terdapat pengaruh yang signifikan antara efikasi diri terhadap

organizational citizenship behaviour.

H2= Terdapat pengaruh yang signifikan antara optimisme terhadap

organizational citizenship behaviour.

H3= Terdapat pengaruh yang signifikan antara harapan terhadap

organizational citizenship behaviour.

H4= Terdapat pengaruh yang signifikan antara resiliensi terhadap

organizational citizenship behaviour.

Dasar pengambilan keputusannya adalah:

a. Jika t hit > t tab H0 ditolak dan Ha diterima.

Jika t hit < t tab H0 diterima dan Ha ditolak.

b. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b. Uji Simultan

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independent secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependent. Nilai F dapat

dirumuskan sebagai berikut Sugiyono (2009):

Page 88: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

64

F =( )( )

Keterangan:

R2 = koefisien korelasi ganda

N = jumlah sampel

m = jumlah prediktor.

Hipotesis yang diajukan:

H0= Tidak ada pengaruh antara efikasi diri, optimisme, harapan,

resiliensi terhadap organizational citizenship behaviour.

Ha= Ada pengaruh antara efikasi diri, optimisme, harapan, resiliensi

terhadap organizational citizenship behaviour.

Dasar pengambilan keputusannya adalah:

a. Jika F hit > F tab H0 diterima dan Ha ditolak.

Jika F hit < F tab H0 ditolak dan Ha diterima.

b. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Page 89: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai terjadinya perilaku

organizational citizenship behaviour pada lingkup kerja Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi yang terjadi oleh pengaruh faktor penentu modal psikologi yaitu efikasi

diri (self-efficacy), optimisme (optimism), harapan (hope) dan resiliensi (resilience)

para pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi, maka penulis menarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Efikasi diri (self-efficacy) berpengaruh signifikan terhadap terjadinya perilaku

organizational citizenship behaviour para pegawai Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai berperilaku organizational

citizenship behaviour melalui kepercayaan diri mereka akan kemampuan diri

mereka dalam bekerja sesuai prinsip pemikiran resiliensi dalam modal psikologi

yang baik.

2. Optimisme (optimism) berpengaruh signifikan terhadap terjadinya perilaku

organizational citizenship behaviour para pegawai Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi. Hal ini menunjukan bahwa adanya perilaku organizational citizenship

Page 90: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

121

behaviour pada lingkup kerja Puskesmas Rawat Inap Sukabumi dipengaruhi

secara signifikan oleh optimisme yang menjadi salah satu faktor modal psikologi.

3. Harapan (hope) berpengaruh signifikan terhadap terjadinya perilaku

organizational citizenship behaviour para pegawai Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi. Hal ini menunjukan bahwa adanya perilaku organizational citizenship

behaviour pada lingkup kerja Puskesmas Rawat Inap Sukabumi dipengaruhi

secara signifikan oleh harapan yang menjadi salah satu faktor modal psikologi.

4. Resiliensi (resilience) berpengaruh signifikan terhadap terjadinya perilaku

organizational citizenship behaviour para pegawai Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi. Hal ini menunjukan bahwa adanya perilaku organizational citizenship

behaviour pada lingkup kerja Puskesmas Rawat Inap Sukabumi dipengaruhi

secara signifikan oleh resiliensi yang menjadi salah satu faktor modal psikologi.

5. Secara keseluruhan efikasi diri, optimisme, harapan dan resiliensi berpengaruh

terhadap perilaku organizational citizenship behaviour para pegawai Puskesmas

Rawat Inap Sukabumi. Dalam kata lain modal psikologi berpengaruh terhadap

perilaku organizational citizenship behaviour pada lingkup kerja Puskesmas

Rawat Inap Sukabumi.

Page 91: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

122

B. Saran

Beberapa saran dan pertimbangan yang disajikan berdasarkan penelitian ini antara

lain:

1. Modal psikologi (Psychological Capital) merupakan potensi yang dimiliki dan

dirasakan oleh individu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas

psychological capital yang dirasakan oleh para pegawai Puskesmas Rawat Inap

Sukabumi berada pada kategori tinggi dan OCB yang ditampilkan oleh para

pegawai Puskesmas Rawat Inap Sukabumi berada pada kategori tinggi pula. Oleh

karena itu, saran yang dapat diajukan oleh peneliti mengenai hal ini adalah

diharapkan pihak puskesmas dapat memelihara dan mempertahankan potensi

para pegawai guna mendukung pencapaian target kerja tiap unit yang ada pada

lingkup kerja Puskesmas Rawat Inap Sukabumi.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk bisa menambah variable penelitian dan

menggunakan jenis data penelitian yang berbeda misalnya data kualitatif.

Perbedaan data penelitian maka teknik pengumpulan datanya akan berbeda,

misalnya menggunakan teknik observasi dan wawancara, sehingga akan

mendapatkan hasil data yang lebih lengkap.

Page 92: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

DAFTAR PUSTAKA

Arian, Ferdy. (2015). “Pembentukan Keputusan Pembelian Melalui Word OfMouth, Country Of Origin, Desain dan Fitur Produk.” Skripsi. FakultasIlmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung Bandar Lampung:Tidak Diterbitkan.

Bolino, M.C., Turnley, W.H., dan Bioodgood, J.M. (2002). “Citizenship Behaviorand the Creation of Social Capital in Organization". Academy ofManagement Journal, Vol. 7, No. 4, 2002 pp. 502 – 522

Golestaneh, S.M. (2014). The Relationship between Psychological Capital andOrganizational Citizhenship Behaviour. Management and AdministrativeScience Review Vol. 3, Iss. 7, 1165-1173.

Gomes, Faustino Cardoso. (1997). “Manajemen Sumber Daya Manusia”,Yogyakarta: ANDI.

Henry Simamora, (1999). Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.

Luthans et al. (2015). Psychological Capital and Beyond. New York: OxfordUniversity Press.

Luthans, F., Avolio, B. J., Avey, J.B., & Norman, S.M. (2007). PositivePsychological Capital: Measurement and Relationship with Performanceand Satisfaction. Leadership Institute Faculty Publications. Paper 11.

Mikko, Michael. (2012). Hubungan antara Psychological Capital dan komitmenorganisasi pada perawat. Skripsi. Fakultas Psikologi Program Studi SarjanaReguler Depok, Jakarta: Tidak Diterbitkan.

Pratiwi, Indhira. (2013). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan KeadilanOrganisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (Ocb) DenganKomitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang: Tidak Diterbitkan.

Rahman, Ulfiani, et.al. (2014). The Role of Job Satisfaction as Mediator in theRelationship between Self-Efficacy and Organizational CitizenshipBehavior among Indonesian Teachers. International Journal of Businessand Social Science Vol. 5, No. 9; August 2014.

Page 93: PENGARUH MODAL PSIKOLOGI TERHADAP …digilib.unila.ac.id/24804/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · regresi linier sederhana yang digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial

Robbins dan Judge. (2008). Perilaku Organisasi, Buku 1, Cet. 12. Jakarta:Salemba Empat

Siahaan, Arwiyana Dewi. (2015). Hubungan Antara Psychological CapitalDengan Organizational Citizenship Behavior Pada Karyawan Pt.TelkomH.M. Yamin Medan. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas SumateraUtara: Tidak Diterbitkan.

Singarimbun dan Sofyan Effendi. 1995. “Metode Penelitian Survai”. Jakarta:LP3ES.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Titisari, Purnamie. (2014). Peranan Organizational Citizenship Behaviour (OCB)Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jember: Mitra Wacana Media.

Wibowo. 2013. Perilaku dalam Organisasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Yuniar, I Gusti Ayu Agung Yesika, et.al. (2011). Hubungan Antara KepuasanKerja Dan Resiliensi Dengan Organizational Citizenship Behavior (Ocb)Pada Karyawan Kantor Pusat Pt. Bpd Bali. Jurnal Psikologi Undip Vol. 9,No.1, April 2011.