PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL...

106
PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PEMBIAYAAN SERTA IMPLIKASINYA PADA PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2012-2016) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh : ALBERT STEPHEN A.S 1112046100047 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA 2017/2018

Transcript of PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL...

Page 1: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP

PEMBIAYAAN SERTA IMPLIKASINYA PADA PROFITABILITAS BANK

SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh :

ALBERT STEPHEN A.S

1112046100047

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA

2017/2018

Page 2: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah
Page 3: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah
Page 4: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah
Page 5: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

v

ABSTRACT

Albert Stephen A.S. NIM 1112046100047 Effect of Capital and Operational

Efficiency on Financing and Its Implication on Syariah Bank in Indonesia, thesis of

Islamic Banking Concentration, Faculty of Economics and Business, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to determine and analyze the Effect of Capital and Operational

Efficiency on Financing and Its Implication on Profitability of Sharia Bank in

Indonesia (Period January 2012 - December 2016). Sample selection in this study

using purposive sampling and data collection through secondary data. The research

data is obtained from the website of the Financial Services Authority. The method used

in this research is Path Analysis with the help of statistical program software AMOS

version 22.0 for windows.

The results of this study indicate that the substructure I CAR variable has a positive

and significant influence on FDR, while the BOPO variable has a negative and

significant influence on FDR. Then in substructure II variable of FDR and CAR have

positive and significant influence to ROA, while BOPO variable have negative and

significant effect to ROA.

Keyword : Influence Capital, Operational Efficiency, Financing, Profitability

and Path Analysis .

Page 6: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

vi

ABSTRAK

Albert Stephen A.S. NIM 1112046100047 Pengaruh Modal dan Efisiensi

Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah di Indonesia,

skripsi Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Modal

dan Efisiensi operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Profitabilitas

Bank Syariah di Indonesia (Periode Januari 2012 – Desember 2016). Pemilihan sampel

dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan pengumpulan data melalui

data sekunder. Data penelitian didapatkan dari website Otoritas Jasa Keuangan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur dengan bantuan

software program statistik AMOS version 22.0 for windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada substruktur I variabel CAR memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap FDR, sedangkan variable BOPO

memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap FDR. Kemudian pada

substruktur II variabel FDR dan CAR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap ROA, sedangkan variabel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

ROA.

Kata Kunci : Pengaruh Modal, Efisiensi operasional, Pembiayaan, Profitabilitas

dan Analisis Jalur (Path Anaysis).

Page 7: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-

Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam

rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya menyadari skripsi ini tidak akan terselesaikan

tanpa banyak pihak yang memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih

atas segala kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan, baik moril, kritik,

saran, masukan, dorongan semangat, doa maupun pemikiran dalam penulisan skripsi

ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis secara khusus mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak A.M Hasan Ali, MA., Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Pembimbing Skripsi penulis yang spesial karena selalu sabar mengingatkan dan

mengarahkan penulis untuk selalu fokus dalam mengerjakan skripsi.

Page 8: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

viii

4. Ibu Cut Erika Ananda F, MBA., Selaku Ketua Program Studi Perbankan

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fitri Damayanti, M.Si. Selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Abdurrauf, MA., Selaku Sekretaris Program Studi Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan sabar memberikan bekal ilmu yang

tak terhingga nilainya.

8. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum,

Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Perpustakaan Umum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

fasilitas untuk melakukan studi kepustakaan.

9. Orang tua penulis, Bapak Agus Janto dan Ibu Radiastuty Danik yang senantiasa

memberikan doa dan dorongan semangat kepada penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini, semoga karya ini dapat memberikan kebanggaan.

10. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis, Fadhil Aji Setiawan,

Taufiq Dwi Hananto, Irfan Qowiyyul Haq, Pradipta Rahmadji Dwigana, Marah

Alfa Dhiabaskara, Chairul Annas, Abdul Mugni dan Fasshan yang senantiasa

mengisi hari-hari penulis selama masa kuliah. Khususnya penulis ucapkan

terima kasih kepada Ika Puspasari dan Rahma Julianti, yang telah membantu

Page 9: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

ix

penulis dalam mengolah data skripsi dan memberikan semangat untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kawan-kawan seperjuangan di keluarga besar Perbankan Syariah 2012 yang

telah memberikan banyak ilmu pengetahuan di luar bangku kuliah. Terima

kasih untuk ilmu dan pengalaman yang diberikan kepada penulis.

12. Terima kasih kepada sahabat-sahabat perjuangan, mahasiswa bimbingan Pak

Hasan Ali, yang senantiasa membantu, memberikan motivasi, dan mendoakan

yang terbaik kepada penulis. Terima kasih untuk semua kenangan yang tak

terlupakan. Semoga silaturahmi kita tetap dapat terjalin.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi

ini, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT

mencatatnya sebagai amal baik dan membalasnya lebih baik lagi. Semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan.

Jakarta, Mei 2018

Albert Stephen A.S

Page 10: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................. iv

ABSTRACT ............................................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xiii

BAB I ......................................................................................................................................1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 11

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................................... 11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 13

E. Sistematika Penulisan.................................................................................... 14

BAB II ...................................................................................................................................16

A. Bank Syariah .................................................................................................. 16

B. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah ....................................... 19

C. Capital Adequacy Ratio (CAR) ...................................................................... 22

D. Rasio Profitabilitas ........................................................................................ 25

E. Rasio Penyaluran Pembiayaan ..................................................................... 27

F. Rasio Efisiensi Operasional .......................................................................... 29

G. Keterkaitan Antar Variabel ......................................................................... 32

H. Review Studi Terdahulu ................................................................................ 37

I. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 42

J. Paradigma Penelitian .................................................................................... 43

K. Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 44

BAB III .................................................................................................................................45

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 45

B. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................................ 45

Page 11: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

xi

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 46

D. Metode Analisis .............................................................................................. 46

E. Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 52

BAB IV ..................................................................................................................................56

A. Analisis Deskriptif Statistik .......................................................................... 56

B. Pergerakan Variabel Penelitian ................................................................... 56

C. Penjelasan Hasil dan Pembahasan ............................................................... 62

BAB V ...................................................................................................................................77

A. Kesimpulan..................................................................................................... 77

B. Saran ............................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................80

LAMPIRAN .........................................................................................................................85

Page 12: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Rasio Keuangan Perbankan Syariah .................................... 9

Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu ............................................................................. 37

Tabel 4.1 Hasil Korelasi CAR dan BOPO ................................................................. 63

Tabel 4.2 Tingkat Korelasi Antar Variabel ................................................................ 63

Tabel 4.3 Pengaruh antara CAR dan BOPO terhadap FDR ....................................... 65

Tabel 4.4 Pengaruh antara CAR,FDR dan BOPO terhadap ROA ............................. 67

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Pengujian Pengaruh Antara .......................................... 69

Tabel 4.6 Uji Normalitas Persamaan Substruktur I .................................................... 69

Tabel 4.7 Uji Normalitas Persamaan Substruktur II .................................................. 69

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi Persamaan Substruktur I ................................................. 70

Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Persamaan Substruktur II ............................................... 70

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Persamaan Substruktur I ........................................ 71

Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Persamaan Substruktur II ....................................... 71

Tabel 4.12 Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung

Dan Tidak Langsung, dan Pengaruh Total Tentang Pengaruh CAR dan BOPO

Terhadap FDR dan Implikasinya Terhadap ROA ...................................................... 72

Page 13: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pertumbuhan ROA Perbankan Syariah di Indonesia .............................. 6

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 42

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ............................................................................ 43

Gambar 4.1 Grafik Pergerakan Variabel CAR ......................................................... 57

Gambar 4.2 Grafik Pergerakan Variabel FDR ......................................................... 58

Gambar 4.3 Grafik Pergerakan Variabel BOPO ...................................................... 60

Gambar 4.4 Grafik Pergerakan Variabel ROA ......................................................... 61

Gambar 4.5 Analisis Jalur CAR dan BOPO terhadap FDR serta implikasinya pada

ROA ........................................................................................................................... 62

Page 14: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan

persaingan bank yang semakin ketat. Persaingan ini mengakibatkan pasar

perbankan semakin dinamis sehingga menuntut bank-bank untuk berusaha

lebih efektif dan efisien. Kelangsungan hidup suatu perusahaan atau bank

sangat dipengaruhi oleh corporate governance atau tata kelola perusahaan

tersebut.

Good corporate governance menurut Tim Badan Pengawas Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) merupakan sistem pengendalian dan pengaturan

perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai

pihak yang mengurus perusahaan (hard definition), maupun ditinjau dari nilai-

nilai yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri. Berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/12/PBI/2006 tentang Perubahan atas

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance bagi Bank Umum yang menjadi dasar hukum good

corporate governance dalam sektor perbankan, mendefinisikan good

corporate governance adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan

prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),

Page 15: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

2

pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan

kewajaran (fairness).

Corporate governanace merupakan salah satu elemen kunci dalam

meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara

manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan

stakeholders lainnya. Corporate governance juga memberikan suatu struktur

yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan, dan

sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja1

Penerapan GCG di bank syariah dan konvensional menggunakan

prinsip-prinsip yang sama, yaitu transparansi, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, profesional dan kewajaran.2 Penerapan GCG di bank

syariah harus memenuhi kepatuhan pada prinsip syariah (sharia compliance).3

Implementasi GCG di bank syariah tidak bisa dipisahkan dari kewajibannya

untuk menjalankan kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip syariah. Hal

inilah yang membedakannya dengan penerapan GCG di bank konvensional.

Karenanya, peran Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam implementasi GCG

menjadi sangat penting yaitu sebagai pihak yang mengawasi dan memastikan

1 Darmawati, Deni dkk 2004, “Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan,”

Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar, 2-3 Desember 2004 2 Peraturan Bank Indonesia (PB) No. 11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah Pasal 1 ayat 10. 3 Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Algaud. Islamic Banking. Burhan Subrata et al (terj.), Perbankan

Syariah (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta), 2007. hal. 214.

Page 16: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

3

bahwa suatu bank syariah dalam operasionalnya telah sesuai dengan prinsip

syariah.

DPS merupakan badan independen yang ditempatkan pada suatu bank

syariah yang berperan mengawasi penerapan prinsip syariah dalam kegiatan

usaha bank. Anggotanya terdiri dari pakar di bidang fiqh muamalah yang

mengetahui pengetahuan umum di bidang perbankan dan kemampuan lain

yang relevan dengan tugas kesehariannya.4 DPS dalam mengawasi

operasional bank syariah wajib mengacu kepada fatwa DSN untuk

memastikan kesesuaian produk dan jasa bank dengan ketentuan ketentuan

dalam fatwa tersebut.

Salah satu pilar penting dalam pencapaian Good Corporate Governance

di perbankan Indonesia adalah aspek transparansi kondisi keuangan Bank

kepada publik. Dengan adanya transparansi, diharapkan dapat lebih

meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga perbankan nasional. Di

sisi lain peningkatan transparansi dari kondisi keuangan Bank akan

mengurangi kesenjangan informasi (asymmetric information) sehingga para

pelaku pasar dapat memberikan penilaian yang wajar dan dapat mendorong

terciptanya disiplin pasar (market discipline). oleh karena itu, Bank wajib

menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan bentuk dan cakupan

sebagaimana ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia yang terdiri dari

4 Muhammad. Audit Dan Pengawasan Syariah Pada Bank Syariah Catatan Pengalaman, (Yogyakarta:

UII Press), 2011. hal. 18.

Page 17: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

4

Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan dan

laporan keuangan konsolidasi. Dalam Laporan keuangan, khususnya laporan

keuangan Publikasi Triwulan disajikan mencakup diantara nya beberapa rasio

keuangan bank5.

Rasio keuangan bank ini dapat dianalisis yang setidaknya ada tiga

manfaat bagi tiga pihak yang berbeda. Bagi manajer analisis rasio keuangan

berfungsi sebagai peralatan analisis perencanaan dan pengendalian keuangan.

Bagi analisis kredit (pembiayaan) perbankan berguna untuk menilai

kemampuan pemohon pembiayaan dalam membayar utangnya. Dan bagi

analis sekuritas berguna untuk menilai kewajaran dan prospek harga sekuritas,

termasuk untuk menentukan peringkat utang jangka panjang6.

Rasio keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan publikasi

triwulan bank umum syariah mencakup aspek permodalan, Aktiva produktif,

Rentabilitas, Likuiditas dan kepatuhan (Compliance). Rasio yang digunakan

terhadap penilaian permodalan seperti Capital Adequacy Ratio yang

selanjutnya disebut CAR dengan memperhitungkan risiko kredit/penyaluran

dana maupun dengan memperhitungkan risiko pasar dan Aktiva tetap terhadap

modal. Untuk penilaian kepada rentabilitas, rasio yang digunakan yaitu

Return On Assets yang selanjutnya disebut ROA dan Biaya Operasional

5 Peraturan Bank Indonesia Nomor: 3/22/PBI/2001 Tentang Transparansi kondisi keuangan bank. 6 J.Fred Weston dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, terjemahan Alfonso Sirait,

Jilid I (Jakarta, 1998), h. 312-314.

Page 18: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

5

terhadap beban operasional yang selanjutnya disebut BOPO. Sedangkan

Financing to Deposit Ratio yang selanjutnya disebut FDR digunakan sebagai

penilaian likuiditas bank7.

Return on Asset (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan

perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini

menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank

yang bersangkutan.

Return on Asset (ROA) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan

(laba) secara keseluruhan. Rasio profitabilitas ini sekaligus menggambarkan

efisiensi kinerja bank yang bersangkutan. Return on Asset (ROA) sangat

penting, karena rasio ini mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang

diukur dengan aset produktif yang dananya sebagian besar berasal dari Dana

Pihak Ketiga (DPK). Semakin besar Return on Asset (ROA) suatu bank maka

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut, dan

semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.

7 Lampiran 11 surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/56/DPbs tanggal 9 desember 2005

Page 19: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

6

Gambar 1.1 Pertumbuhan ROA Perbankan Syariah di Indonesia

Dari grafik 1 bisa dilihat, laba bersih BUS-UUS di tahun 2015 tercatat

sebesar Rp1,789 triliun atau meningkat sebesar 3,05% dibandingkan tahun

sebelumnya. Sementara itu, nilai ROA di tahun laporan sedikit mengalami

peningkatan dari 0,79% pada tahun 2014 menjadi 0,84% pada tahun laporan

2015, dibandingkan dengan perbankan nasional yang mengalami penurunan

ROA dari 2,85% di 2014 menjadi 2,32% di 2015.

Dari grafik 2 bisa di lihat, laba bersih BUS-UUS di tahun 2016 tercatat

sebesar Rp2,09 triliun atau meningkat sebesar 17,33% dibandingkan tahun

sebelumnya. Sementara itu, nilai Return On Assets (ROA) di tahun laporan

mengalami peningkatan dari 0,84% pada tahun 2015 menjadi 0,94% pada tahun

laporan 2016, lebih baik dibandingkan dengan perbankan nasional yang

mengalami penurunan ROA dari 2,32% di 2015 menjadi 2,23% di 2016.

Page 20: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

7

Di lihat dari 2 grafik diatas, terjadi fluktuasi nilai laba pada bank syariah

dalam kurun 5 tahun terakhir. Hal ini menunjukan adanya ketidakstabilan dalam

pengelolaan manajamen di perbankan syariah.

Menurut jurnal economica tahun 2012.8 Secara teoritis, ada banyak

faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Rasio likuiditas yang diproksikan

dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) dijadikan variabel yang

mempengaruhi Return on Asset (ROA) berkaitan dengan adanya pertentangan

kepentingan (conflict of interest) antara likuiditas dengan profitabilitas. Jika

ingin mempertahankan posisi ikuiditas dengan memperbesar cadangan kas,

maka bank tidak akan memakai seluruh loanable funds yang ada karena

sebagian dikembalikan lagi dalam bentuk cadangan tunai (cash reserve), ini

berarti usaha pencapaian profitabilitas akan berkurang. Sebaliknya jika bank

ingin mempertinggi profitabilitas, maka dengan cash reserve untuk likuiditas

terpakai oleh bisnis bank, sehingga posisi likuiditas akan turun.

Beberapa faktor yang bepengaruh terhadap ROA bank adalah CAR,

BOPO dan FDR. CAR adalah rasio keuangan yang berkaitan dengan

permodalan perbankan dimana besarnya modal suatu bank akan berpengaruh

pada mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan

kegiatannya. Jika modal yang dimiliki oleh bank tersebut mampu menyerap

kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, maka bank dapat mengelola

8 Jurnal Economica Volume II / Edisi 2/ Nopember 2012

Page 21: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

8

seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga kekayaan bank (kekayaan

pemegang saham) diharapkan akan semakin meningkat demikian juga

sebaliknya9. Dengan demikian CAR mempunyai pengaruh terhadap kinerja

bank.

Menurut ketentuan Bank Indonesia, BOPO merupakan perbandingan

antara total biaya operasi dengan total pendapatan operasi. BOPO bertujuan

mengukur efisiensi kegiatan operasional bank syariah10. Semakin tinggi

BOPO maka kegiatan operasional menjadi tidak efisien. Jika kegiatan

dilakukan efisien maka laba akan semakin besar dan pada akhirnya

meningkatkan kinerja keuangan11. Dengan demikian efisiensi operasi suatu

bank yang dapat dilihat dengan rasio BOPO akan mempengaruhi ROA bank

tersebut.

Sementara FDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank

untuk memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi. Sehingga semakin tinggi

FDR maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut

mampu menyalurkan pembiayaan dengan efektif), dengan meningkatnya laba

bank, maka kinerja bank juga meningkat. Dengan demikian besar kecilnya

rasio FDR suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.

9 Teguh Pudjo Muljono, Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktik Perbankan, Edisi 3,

(Yogyakarta: BPFE, 1999), h. 74 10 Surat Edaran No. 9/24/DPbS Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan

Prinsip Syariah, Lampiran 1c 11 Pandu Maharddian, “Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR Terhadap Kinerja

Keuangan Perbankan: Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ Periode Juni 2002 – Juni

2007,” Tesis, (Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, 2008), h. 94-95.

Page 22: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

9

Tabel 1.1 Perkembangan Rasio Keuangan Perbankan Syariah

Rasio 2012 2013 2014 2015 2016

CAR 17,43% 18,13% 19,57% 21,39% 22,93%

ROA 3,11% 3,08% 2,85% 2,32% 2,23%

FDR 100% 100,32% 91,50% 92,14% 85,99%

BOPO 74,97% 78,21% 94,16% 94,38% 82,85%

Sumber : Laporan Perkembangan Keuangan Syariah, OJK 2012-2016

Dari Tabel 1.1 dapat kita lihat bahwa dari tahun 2012 hingga tahun 2016

nilai rasio CAR bank syariah terus naik tahun ke tahun. Pada tahun 2012 CAR

berada pada nilai 17,43% namun nilai itu terus melonjak hingga akhir 2016

dimana nilai CAR mencapai 22,93%. Nilai ini menunjukan semakin tinggi

CAR maka semakin baik kemampuan bank syariah untuk menanggung risiko

dari setiap aktiva produktif yang berisiko. Dengan nilai yang CAR tinggi maka

bank syariah mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan

kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.

Sedangkan Rasio ROA dapat kita lihat bahwa dari tahun 2012 hingga

2016 nilai rasio ROA bank syariah Indonesia terus menurun Pada tahun 2012

ROA berada pada nilai 3,11% namun nilai ini terus menurun hingga akhir

2016 dimana nilai ROA mencapai 2,23%. nilai ini menunjukan buruknya

efesiensi kerja yang dilakukan oleh bank syariah.

Rasio FDR sama-sama mengalami fluktuasi dari tahun 2012 hingga

2016. Pada tahun 2015 rasio FDR bernilai sebesar 92,14%, sedangkan di

Page 23: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

10

tahun 2016 FDR bernilai sebesar 85,99% turun dari tahun sebelumnya. Rasio

BOPO juga turun pada tahun 2016 sebesar 11,53% dari tahun sebelumnya.

Menurut laporan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terlihat

bahwa total aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga (DPK) bank syariah

mengalami penurunan pada awal tahun 2014 dibandingkan pertengahan tahun

2013. OJK mencatat, total aset perbankan syariah Rp239,98 triliun atau turun

3,3% dari Rp244 triliun. Begitu pula dengan pembiayaan yang disalurkan

turun 2,9% menjadi Rp186,21 triliun. Sementara DPK hanya mencapai

Rp181,82 triliun atau mengalami penurunan 1,2% dari periode sebelumnya.12

Pada tahun selanjutnya kinerja perbankan syariah juga tidak

menunjukan kenaikan, hingga Februari 2016, total laba perbankan syariah di

Indonesia mencapai Rp 293 miliar. Jumlah tersebut turun 44% dibandingkan

periode yang sama di Februari 201513. Dari data Otoritas Jasa Keuangan

(OJK), pendapatan perbankan syariah di Indonesia per Februari 2016 turun

menjadi Rp 4,325 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp 5,305 triliun.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti

hubungan variabel tersebut dengan mengangkat judul skripsi yaitu

“PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP

PEMBIAYAAN SERTA IMPLIKASINYA PADA PROFITABILITAS

12 “Performa Bank Syariah Melemah”, artikel diakses pada 10 Oktober 2017 dari

http://www.goldbank.co.id/channel/laput/perbankan/yah-performa.html 13 “Laba Bank Syariah Turun 44% di tahun 2016”, artikel diakses pada 10 Oktober 2017

http://finance.detik.com/read/2016/04/27/134953/2899188/5/laba-bank-syariah-turun-44

Page 24: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

11

BANK SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE JANUARI 2012-

DESEMBER 2016)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah yang ada, di antaranya:

1. Adanya faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pendapatan

bank syariah sehingga sulit berekspansi dan bersaing.

2. Data Statistik Perbankan Syariah menunjukkan rendahnya kemampuan

komponen bank syariah dalam menghasilkan laba yang nilainya berada

dibawah tingkat pengembalian simpanan deposito bank.

3. Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan lambatnya kenaikan laba bank

syariah.

4. Terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk menghitung

pengaruh faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank.

5. Penerapan Good Governance bank syariah yang belum optimal

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan maka penulis

memutuskan untuk membatasi penelitian sebagai berikut:

Page 25: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

12

1. Variabel yang digunakan untuk mengukur rasio kecukupan modal diwakilkan

dengan Capital Adequacy Ratio (CAR).

2. Variabel yang digunakan untuk mengukur penyaluran pembiayaan diwakilkan

dengan Financing to Deposit Ratio (FDR).

3. Variabel yang digunakan untuk mengukur profitabilitas diwakilkan dengan

Return On Asset (ROA).

4. Variabel yang digunakan untuk mengukur efisiensi operasional diwakilkan

dengan BOPO.

5. Objek dan data yang digunakan dalam penelitian ini seluruh Bank Syariah di

Indonesia yang datanya tergabung dalam laporan bulanan Statistik Perbankan

Syariah yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan periode Januari

2012 sampai Desember 2016.

6. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis jalur (path

analysis).

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh modal dan efisiensi operasional terhadap penyaluran

pembiayaan Bank Syariah?

2. Bagaimana pengaruh modal, efisiensi operasional dan penyaluran

pembiayaan terhadap profitabilitas Bank Syariah secara langsung?

3. Bagaimana pengaruh modal, efisiensi operasional dan penyaluran

pembiayaan terhadap profitabilitas Bank Syariah secara tidak langsung?

Page 26: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

13

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini terutama

bertujuan untuk:

1. Menganalisis pengaruh modal, efisiensi operasional terhadap penyaluran

pembiayaan Bank Syariah.

2. Menganalisis pengaruh modal, efisiensi operasional terhadap profitabilitas

Bank Syariah secara langsung.

3. Menganalisis pengaruh modal, efisiensi operasional terhadap profitabilitas

Bank Syariah secara tidak langsung.

Adapun manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini yaitu:

1. Bagi Akademisi, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian

selanjutnya serta menambah wawasan tentang Pengaruh Modal dan Efisiensi

Operasional terhadap Penyaluran Pembiayaan Bank Syariah.

2. Bagi Praktisi, penelitian ini berguna sebagai referensi bagi industri terkait

dalam merumuskan strategi dan memutuskan kebijakan yang tepat sehingga

diperoleh kinerja Perbankan Syariah yang lebih baik di masa yang akan

datang.

3. Bagi Masyarakat, Penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan bagi

investor dan masyarakat yang berkepentingan untuk menginvestasikan

dananya di perbankan.

Page 27: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

14

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan

Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi

dan Bisnis tahun 2012. Untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan isi penulisan

dalam penelitian ini, penyusun menguraikan secara singkat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang masalah-masalah yang akan diteliti,

yakni mengenai latar belakang masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori yang terkait dengan penelitian yang

akan dilakukan. Bab ini terdiri dari teori permodalan, penyaluran pembiayaan, efisiensi

operasional dan profitabilitas bank syariah; review studi terdahulu, kerangka

pemikiran, serta hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang data penelitian dan metode penelitian yang

akan digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang analisis data yang membahas analisis bagaimana

pengaruh modal dan efisiensi operasional terhadap penyaluran pembiayaan serta

Page 28: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

15

implikasinya pada profitabilitas bank syariah melalui metode analisis jalur, kemudian

dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian sekaligus

menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Selain itu, juga berisi saran-saran

yang ditunjukkan untuk berbagai pihak dan rekomendasi yang muncul berkaitan

dengan skripsi untuk penelitian selanjutnya.

Page 29: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-

undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan. Bank Syariah adalah bank umum

yang melaksanakan tugasnya berdasarkan prinsip Syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran

serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan syariat

islam.14

Menurut Sudarsono, Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas

pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip prinsip

Syariah.15

Bank Syariah merupakan lembaga perantara (intermediary) antara satu-

satuan kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi yang mengalami

14 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005),

hal. 1 15 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia FE UII, 2008),

hal. 22

Page 30: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

17

kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit yang mengalami kekurangan

dana (deficit unit) melalui bank kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat kepada

kedua belah pihak.

Dilihat dari sistem operasionalnya, bank Syariah memiliki perbedaan

yang mendasar dengan perbankan konvensional. Bank Syariah memberikan

layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Bank Syariah prinsip dasarnya

menggunakan prinsip bagi hasil.

Dalam sistem operasional bank Syariah, pembayaran dan penarikan

bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi. Bank Syariah tidak mengenal

sistem bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di bank Syariah.16

2. Tujuan Bank Syariah

Dalam Undang-undang No.21 tahun 2008 pasal 3, disebutkan bahwa

perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan

kesejahteraan rakyat. Sedangkan tujuan bank Syariah menurut Sudarsono

adalah sebagai berikut:17

16 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2012), hal. 31 17 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia FE UII, 2008),

hal. 43

Page 31: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

18

a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara Islam,

khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan, agar

terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan

lain yang mengandung unsur gharar (tipuan), di mana jenis- jenis usaha

tersebut selain dilarang dalam Islam, juga telah menimbulkan dampak

negatif terhadap kehidupan ekonomi rakyat.

b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang

membutuhkan dana.

c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

peluang usaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang

diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya

kemandirian usaha.

d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya

merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang

berkembang.

e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas Bank

Syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi diakibatkan

adanya inflasi, menghindari persaingan yang tidak sehat antar lembaga

keuangan.

Page 32: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

19

f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank

nonsyariah.

B. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah

Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara

keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang

sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga

menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode.

Keuntungan dengan membaca laporan ini pihak manajemen dapat memperbaiki

kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. Laporan

keuangan di samping menggambarkan kondisi keuangan suatu bank juga menilai

kinerja manajemen bank yang bersangkutan. Penilaian kinerja manajemen akan

menjadi patokan apakah manajemen berhasil atau tidak dalam menjalankan kebijakan

yang telah digariskan oleh perusahaan.18

Dalam praktiknya, jenis-jenis laporan keuangan bank yang dimaksud adalah

sebagai berikut:19

1. Neraca, merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan bank pada

tanggal tertentu. Posisi keuangan yang dimaksudkan adalah posisi aktiva

18 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012-Ed.Rev), hal. 280-281. 19 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012-Ed.Rev), hal. 284.

Page 33: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

20

(harta), pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu bank. Penyusunan komponen di

dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo.

2. Laporan Komitmen dan Kontinjensi, Laporan komitmen merupakan suatu

ikatan atau kontrak yang berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara

sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama

dipenuhi. Sedangkan laporan kontinjensi merupakan tagihan atau kewajiban

bank yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya

satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang.

3. Laporan laba rugi, merupakan laporan keuangan bank yang menggambarkan

hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan ini tergambar

jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan serta jumlah biaya dan

jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.

4. Laporan arus kas, merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang

berkaitan dengan kegiatan bank, baik yang berpengaruh langsung maupun tidak

langsung terhadap kas.

5. Catatan atas Laporan Keuangan, merupakan laporan yang berisi catatan

tersendiri mengenai Posisi Devisa Neto, menurut jenis mata uang dan aktivitas

lainnya.

6. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi, Laporan Gabungan merupakan

laporan dari seluruh cabang-cabang bank yang bersangkutan, baik yang ada di

dalam negeri maupun di luar negeri, sedangkan laporan konsolidasi merupakan

laporan bank yang bersangkutan dengan anak perusahaannya.

Page 34: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

21

Sedangkan dalam perbankan syariah, komponen-komponen Laporan Keuangan

yang dipaparkan dalam PAPSI 2013, yaitu:

1. Laporan Posisi Keuangan

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif

3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Laporan Arus Kas

5. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil

6. Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat

7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, dan

8. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada

para pemakai laporan keuangan dengan berbagai tektik dan metode yang berguna untuk

menilai kinerja, keputusan investasi dan memprediksi keadaan perusahaan di masa

yang akan datang.20

Menurut Harahap terdapat beberapa teknik laporan keuangan sebagai berikut:21

1. Perbandingan Laporan Keuangan

2. Seri Trend atau Angka Indeks

3. Laporan Keuangan Common Size (Bentuk Awam)

20 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2013), hal. 56. 21 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010),

hal 215.

Page 35: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

22

4. Analisis Rasio

5. Analisis Khusus; berupa Ramalan Kas, Analisis Perubahan Posisi Keuangan,

Laporan Variasi Gross Margin, Analisis Break Even, Analisis Dupont.

Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu teknik analisis laporan

keuangan yaitu dengan Analisis Rasio. Rasio laporan keuangan adalah perbandingan

antara pos-pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan signifikan (berarti).

Analisis rasio pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara:22

1. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu.

2. Membandingkan rasio-rasio ini dengan perusahaan yang sejenis.

Dari dasar inilah, variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan beberapa

rasio yang ada di dalam laporan keuangan bank umum syariah sebagai proxy dari

beberapa faktor kinerja bank untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis.

C. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio adalah modal berbanding

aktiva atau rasio kecukupan modal minimum. Modal merupakan aspek penting bagi

suatu unit bisnis bank. Hal itu dikarenakan beroperasi atau tidaknya dan dipercaya atau

tidaknya suatu bank salah satunya dipengaruhi oleh kondisi kecukupan modal. Dalam

22 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2013), hal. 65.

Page 36: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

23

kaitannya dengan fungsi dari modal bank, Brenton C. Leavitt menekankan ada 4 hal,

yaitu23 :

1. Untuk melindungi deposan yang tidak diasuransikan, pada saat bank likuidasi.

2. Untuk menyerap kerugian yang tidak diharapkan guna menjaga kepercayaan

masyarakat bahwa bank dapat terus beroperasi.

3. Untuk memperoleh sarana fisik dan kebutuhan dasar lainnya yang diperlukan

untuk menawarkan pelayanan bank.

4. Sebagai alat pelaksanaan peraturan pengendalian ekspansi aktiva yang tidak

tepat.

Kecukupan modal berkaitan dengan penyediaan modal sendiri yang diperlukan

untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul dari pergerakan aktiva bank yang

pada dasarnya sebagian besar dana berasal dari dana pihak ketiga atau masyarakat.

Tingginya rasio modal dapat melindungi deposan, dan memberikan dampak

meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada bank, yang pada akhirnya dapat

meningkatkan ROA.

Pembentukan dan peningkatan peranan aktiva bank sebagai penghasil

keuntungan harus memperhatikan kepentingan pihak-pihak ketiga sebagai pemasok

modal bank. Dengan demikian bank harus menyediakan modal minimum yang cukup

untuk menjamin kepentingan pihak ketiga.24

23 Muhammad, Bank Syariah Problem dan Proses Perkembangan di Indonesia (Yogyakarta:Graha

Ilmu, 2005), h. 245. 24 Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), h. 162.

Page 37: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

24

CAR dihitung dengan cara membandingkan antara modal bank dan total Aktiva

Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Pengertian modal disini meliputi modal inti dan

modal pelengkap. Komponen modal inti bank terdiri atas modal disetor, cadangan

umum, laba tahun lalu dan laba tahun berjalan.25 Perhitungan CAR dapat dirumuskan

sebagai berikut26:

CAR = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 (𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑖+𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝)

𝐴𝑇𝑀𝑅 X 100

Rasio ini memisahkan kelompok modal menjadi modal inti dan modal

pelengkap. Modal inti terdiri dari modal disetor dan cadangan tambahan modal.

Cadangan tambahan modal terdiri dari agio (disagio), modal sumbangan, cadangan

umum modal, cadangan tujuan modal, laba (rugi) tahun-tahun lalu setelah

diperhitungkan pajak, laba (rugi) tahun berjalan setelah diperhitungkan taksiran pajak

(50%), selisih lebih (kurang) penjabaran laporan keuangan kantor cabang luar negeri,

dana setoran modal dan penurunan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk

dijual.

Sedangkan modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap,

cadangan umum PPAP (maksimal 1,25% dari ATMR), modal pinjaman, pinjaman

subordinasi (maksimal 50% dari modal inti) dan peningkatan nilai penyertaan pada

portofolio yang tersedia untuk dijual setinggi-tingginya sebesar 45%.27

25 Moh. Ramli Faud dan M. Rustan D.M, Akuntansi Perbankan (Petunjuk Praktis Operasional Bank)

(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2005), h. 37 26 Taswan, Manajemen Perbankan (Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2006), h. 164. 27 2Ibid., h. 78.

Page 38: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

25

D. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas dapat diartikan kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh

laba yang berhubungan dengan penjualan, total aktiva, maupun hutang jangka

panjang.28

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal bagi investor jangka

panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas.29

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba

melalui semua kemapuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.30

31Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu dengan total aktiva atau modal yang dimilikinya. Tingkat Asset

Keseluruhan/Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang penting bagi

bank karena digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan untuk menghasilkan

laba dengan memanfaatkan total aktivanya.

Penggunaan ROA pada penelitian ini karena dapat dilihat dari bagaimana

kemampuan bank dalam memperoleh laba dengan asset yang dimilikinya. Rasio ROA

28 Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2000), hal. 55. 29 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2000), hal. 89. 30 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010),

hal 304. 31Munawir, Analisis Laporan Keuangan (Yogyakarta:Liberty, 2007), h. 240.

Page 39: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

26

akan menunjukan baik tidaknya pengelolaan kredit/pembiayaan yang dilakukan oleh

bank, dilihat dari laba yang diperoleh pada akhir periode.

Bank Indonesia menilai kondisi profitabilitas perbankan di Indonesia didasarkan

pada dua indikator yaitu ROA atau tingkat pengembalian asset dan Rasio Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Suatu bank dapat dimasukkan

ke dalam klasifikasi sehat apabila:

1. Rasio tingkat pengembalian atau ROA mencapai sekurang-

kurangnya 1,2%.

2 .Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional

tidak melebihi 93,5%.

ROA adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. ROA

sangat penting, karena rasio ini mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang

diukur dengan aset produktif yang dananya sebagian besar berasal dari Dana Pihak

Ketiga (DPK).

Semakin besar ROA suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai bank tersebut, dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaan aset. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/11/DPNP

tanggal 31 Maret 2010 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Page 40: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

27

Berdasarkan prinsip Syariah, rumus yang digunakan untuk mencari ROA adalah

sebagai berikut32 :

ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 (𝐿𝑆𝑃)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 (𝑇𝐴) X 100

Keterangan :

ROA = Return on Asset

LSP = Laba Sebelum Pajak

TA = Total Aset

Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat

efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Semakin

tinggi return semakin baik, berarti dividen yang dibagikan atau ditanamkan kembali

sebagai retained earning juga semakin besar.

E. Rasio Penyaluran Pembiayaan

Perbankan syariah yang dalam aktifitasnya menggunakan prinsip-prinsip islami

tidak mengenal kredit (loan) dalam fungsinya sebagai penyalur dana yang

dihimpunnya. Oleh karena itu, aktifitas penyaluran dana yang dilakukan bank syariah

lebih mengarah kepada pembiayaan (financing).

Menurut Muhammad, penyaluran pembiayaan adalah pendanaan yang

dikeluarkan untuk mendukung investasi yang direncanakan. Variabel ini diwakili oleh

Financing to Deposit Ratio (FDR). FDR merupakan perbandingan antara pembiayaan

32 Taswan, Manajemen Perbankan (Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2006), h. 165.

Page 41: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

28

yang diberikan dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun perbankan syariah.

FDR menggambarkan sejauh mana simpanan digunakan untuk pemberian pinjaman.33

Financing to Deposit Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan

deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang diberikan oleh

bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK).34

Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio Financing to Deposit Ratio

(FDR) adalah 80% hingga 110%. Jika angka rasio Financing to Deposit Ratio (FDR)

suatu bank berada pada angka di bawah 80% (misalkan 60%), maka dapat disimpulkan

bahwa bank tersebut hanya dapat menyalurkan sebesar 60% dari seluruh dana yang

berhasil dihimpun.

Karena fungsi utama dari bank adalah sebagai intermediasi (perantara) antara

pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, maka dengan rasio

Financing to Deposit Ratio (FDR) 60% berarti 40% dari seluruh dana yang dihimpun

tidak tersalurkan dalam bentuk pembaiyaan, sehingga dapat dikatakan bahwa bank

tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

Kemudian jika rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) bank mencapai lebih dari

110% berarti total pembiayaan yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang

33 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005),

hal. 17. 34 Dwi Nur’aini Ihsan, Manajemen Treasury Bank Syariah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2015), hal.

295.

Page 42: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

29

dihimpun., maka bank dalam hal ini juga dapat dikatakan tidak menjalankan fungsinya

sebagai pihak intermediasi (perantara) dengan baik. Karena semakin tinggi Financing

to Deposit Ratio (FDR) menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank,

sebaliknya apabila Financing to Deposit Ratio (FDR) bernilai terlalu rendah hal ini

menunjukkan kurangnya efisiensi operasional bank dalam menyalurkan pembiayaan.

Jika rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) bank berada pada standar yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka laba yang diperoleh bank tersebut akan

meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan pembiayaannya dengan

efektif). 35

Secara sistematis, FDR dapat dirumuskan sebagai berikut:

FDR = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑏𝑎𝑛𝑘 X 100%

F. Rasio Efisiensi Operasional

Agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat, tuntutan konsumen

yang meningkat dan pesatnya kemajuan teknologi informasi, maka pengelolaan bank

secara efisien merupakan faktor penting untuk dapat terus bertahan. Efisiensi

didefinisikan sebagai hubungan antara input dan output yang dihasilkan dengan sumber

35 Suryani, Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah Di Indonesia, (Jurnal STAIN Malikussaleh Lhokseumawe, 2012), Vol. 19, hal. 59.

Page 43: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

30

daya yang dipakai untuk melakukan aktivitas operasional. Bank dikategorikan efisien

tergantung dari cara manajemen memproses input menjadi output.36

Efisiensi yang harus dilakukan perbankan adalah mengoptimalkan input yang

ada agar menghasilkan output yang maksimal. Input pada perbankan syariah terdiri dari

tiga pihak. Dana pihak pertama berasal dari dana para pemodal dan pemegang saham.

Dana pihak kedua berasal dari pinjaman lembaga keuangan (bank dan bukan bank) dan

pinjaman dari Bank Indonesia.

Dana pihak ketiga berasal dari dana simpanan, tabungan, dan deposito. Setelah

input terkumpul di bank, selanjutnya bank syariah dapat menghasilkan output berupa

penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan dan jasa. Jika terdapat dana yang tidak

digunakan pada bank maka bank tetap harus memberikan bagi hasil kepada nasabah

dan akhirnya akan mengurangi tingkat laba yang dihasilkan bank.

Bank yang dalam kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan

ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun dalam

menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai modal

usaha. Efisiensi pada perbankan terutama efisiensi biaya akan menghasilkan tingkat

keuntungan yang optimal, penambahan jumlah dana yang disalurkan, biaya lebih

kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan

perbankan yang meningkat. Salah sa tu alat yang dapat digunakan untuk mengukur

efisiensi perbankan adalah rasio BOPO.

36 Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall untuk Manajemen dan Pemasaran, (Jakarta: PT.

Prenhallindo, 2002), hal. 44.

Page 44: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

31

Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan

operasional. BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasinya.37

Yang termasuk beban operasional adalah semua jenis biaya yang berkaitan

langsung dengan kegiatan usaha bank. Beban operasional terdapat dalam laporan laba

rugi yang diperoleh dengan menjumlahkan biaya bagi hasil, biaya tenaga kerja, biaya

umum administrasi, biaya Penyusutan dan Penyisihan Aktiva Produktif, biaya sewa

gedung dan inventaris, dan sebagainya.38

Sedangkan yang termasuk pendapatan operasional adalah semua pendapatan

yang merupakan bagi hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah

diterima. Pendapatan operasional didapat dalam laporan laba rugi yang diperoleh

dengan menjumlahkan pendapatan jual-beli, pendapatan sewa, pendapatan bagi hasil,

pendapatan administrasi, dan pendapatan operasional lainnya yang terdiri dari provisi

dan komisi serta dividen yang diterima dari saham yang dimiliki.

Selain sebagai indikator kinerja dan kesehatan bank, efisiensi yang diwakili oleh

rasio BOPO juga memberikan gambaran mengenai39:

1. Kemampuan manajemen perbankan dalam mengelola sumber daya (aktiva)

yang ada untuk menghasilkan keuntungan optimal. Semakin rendah BOPO

37 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), hal. 119. 38 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta Ghalia Indonesia, 2010), hal. 111. 39 Daris Purba, Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, Dan Efisiensi Operasional Terhadap

Profitabilitas Pada Pt Bank Muamalat Indonesia, (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), hal.

50.

Page 45: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

32

maka semakin tinggi efisiensi operasional bank dalam menggunakan aktiva

untuk menghasilkan laba.

2. Kemampuan bank dalam hal pengendalian biaya. Semakin rendah BOPO

berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya

operasionalnya. Sebaliknya, tingginya BOPO mengindikasikan

ketidakmampuan bank dalam mengatur dan mengendalikan biaya.

3. Kemampuan bank dalam menghasilkan profitabilitas. BOPO yang rendah

mencerminkan tingginya kemampuan bank dalam menekan biaya

operasional sehingga mampu mendorong naiknya profitabilitas. Sebaliknya,

tingginya BOPO berarti tinggi pula beban yang ditanggung bank dan

berimbas negatif terhadap laba yang didapat.

Secara sistematis, BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut:

BOPO = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 X 100

G. Keterkaitan Antar Variabel

1. Variabel CAR (X1) dengan FDR (Y)

CAR atau tingkat kecakupan modal merupakan rasio yang

menunjukkan seberapa besar bank dapat menyediakan dana untuk mengatasi

masalah yang ditimbulkan oleh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko.

Tingkat kecakupan modal sangat penting bagi bank untuk menyalurkan

kreditnya. Apabila tingkat kecakupan modal yang dimiliki suatu bank baik,

Page 46: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

33

maka masyarakat akan tertarik untuk mengambil kredit di bank tersebut, dan

pihak bank akan mempunyai dana cadangan apabila sewaktu-waktu terjadi

kredit macet. Bank dengan rasio CAR yang tinggi maka kreditnya juga baik,

sehingga apabila CAR meningkat maka akan meningkatkan Financing

Deposit Ratio (FDR). Penelitian yang dilakukan Hersugondo dan Tamtomo

(2012) memperoleh hasil bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap LDR/FDR.

H1: CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDR

2. Variabel BOPO (X2) dengan FDR (Y)

Tingkat bunga yang tinggi akan mendorong bank untuk meningkatkan

imbal hasil atas dana simpanan yang dipercayakan oleh masyarakat. BOPO

merupakan perbandingan antara total biaya operasi dengan total pendapatan

operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya

(Dendawijaya:2009). Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnyaadalah

bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana

masyarakat, maka biaya dan pendapatakn operasional bank didiminasi oleh

biaya bunga dan hasil bunga (Dendawijaya, 2003).

variabel BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDR. Hal

ini di sebabkan karena bank umum syariah tetap melakukan pembiayaan

untuk menutup beban operasial yang tinggi. Hal ini di dukung dengan modal

Page 47: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

34

sendiri yang dimiliki bank umum syariah yang cukup kuat untuk mengatasi

apabila terjadi resiko.40

H2: BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDR

3. Variabel CAR (X1) dengan ROA (Z)

CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan

risiko, misalnya kredit yang diberikan (Dendawijaya, 2009:121). Berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia, bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang

sehat harus memiliki CAR paling sedikit sebesar 8% (Dendawijaya,

2009:144).

Besarnya modal suatu bank akan berpengaruh pada mampu tidaknya

suatu bank secara efisien menjalankan kegiatannya. Jika modal yang dimiliki

oleh bank tersebut mampu menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat

dihindarkan, maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara efisien,

sehingga kekayaan bank (kekayaan pemegang saham) diharapkan akan

semakin meningkat demikian juga sebaliknya (Margaretha dan Zai, 2013).

Semakin tinggi CAR, maka semakin kuat kemampuan bank tersebut

untuk menanggung risiko dari setiap pinjaman atau aktiva produktif yang

berisiko. Atau dengan kata lain, maka semakin tinggi kecukupan modalnya

40 Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam, Vol. 2 No. 2, Juli 2016: 10-20 (http://journal.uii.ac.id/index.php/)

Page 48: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

35

untuk menanggung risiko pinjaman macetnya, sehingga kinerja bank semakin

baik, dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank yang

bersangkutan yang berujung pada meningkatnya laba (ROA). Dan menurut

Septiani (2016), Syamsurizal (2016) dan Astohar (2016), CAR berpengaruh

secara positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada bank.

H3: CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA

4. Variabel BOPO (X2) dengan ROA (Z)

Tingkat bunga yang tinggi akan mendorong bank untuk meningkatkan

imbal hasil atas dana simpanan yang dipercayakan oleh masyarakat. BOPO

merupakan perbandingan antara total biaya operasi dengan total pendapatan

operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya

(Dendawijaya:2009). Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnyaadalah

bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana

masyarakat, maka biaya dan pendapatakn operasional bank didiminasi oleh

biaya bunga dan hasil bunga (Dendawijaya, 2003).

Setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat pada berkurangnya

laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan ROA

(Wibisono,2017). Semakin tinggi rasio BOPO, kinerja bank akan semakin

menurun. Hal ini didukung oleh penelitian Wibisono (2017) dan Harianto

Page 49: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

36

(2017) yang menyatakan rasio BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap

profitabilitas (ROA) pada bank

H4: BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA

5. Variabel FDR (Y) dengan ROA (Z)

Rasio FDR digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank dengan

cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak

ketiga. Semakin tinggi FDR maka semakin tinggi dana yang disalurkan ke

dana pihak ketiga. Dengan penyaluran dana pihak ketiga yang besar maka

pendapatan bank (ROA) akan semakin meningkat, sehingga FDR

berpengaruh positif terhadap ROA (Ahmad Buyung,2009). Hal ini sesuai

penelitian yang dilakukan Maria (2012), Rangga (2013), Dhian (2012)

menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa FDR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA.

H5: FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA

Page 50: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

37

H. Review Studi Terdahulu

Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu

No Peneliti/ Judul/

Sumber Hasil Perbedaan

1. Daris Purba/

Pengaruh

Kecukupan Modal,

Likuiditas, Dan

Efisiensi

Operasional

Terhadap

Profitabilitas Pada

Pt Bank Muamalat

Indonesia/ Skripsi S1

Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Jakarta,

2012

Metode yang digunakan

adalah analisis regresi

berganda. Hasil dari

penelitian ini menunjukan

CAR, FDR dan BOPO

berpengaruh signifikan

terhadap ROE.

Perbedaan penelitian

ini dengan yang akan

penulis lakukan adalah

penulis menggunakan

analisis jalur dimana

menggunakan 4 variabel

yaitu ROA,CAR,FDR

dan BOPO. penulis juga

memakai data dari

seluruh bank umum

syariah di Indonesia.

Bukan satu bank saja.

2. Esther Novelina

Hutagalung,

Djumahir, dan

Kusuma Ratnawati/

Analisa Rasio

Keuangan terhadap

Kinerja Bank Umum

di Indonesia/ Jurnal

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis,

Universitas

Brawijaya Malang,

SK DIRJEN DIKTI

NO.66b/DIKTI/KEP

/2012

(ISSN: 1693-5241)

Metode yang digunakan

adalah analisis regresi

berganda. Hasil dari

penelitian ini menunjukan

NPL, NIM dan BOPO

berpengaruh signifikan

terhadap ROE. Sedangkan

variabel CAR dan LDR

berpengaruh tidak

signifikan terhadap ROE

Perbedaan penelitian

ini dengan yang akan

penulis lakukan adalah

penulis menggunakan

variabel CAR dan

BOPO. Variabel NIM

dan NPL tidak penulis

gunakan. Selain itu,

penulis menggunakan

FDR sebagai variabel

intervening. Selain itu,

metode yang digunakan

adalah analisis jalur.

3. DHIAN

DAYINTA

PRATIWI/PENGAR

UH CAR, BOPO,

NPF DAN FDR

TERHADAP

RETURN ON ASSET

(ROA) BANK

Metode yang digunakan

adalah analisis regresi

berganda, Hasil yang dari

penelitian ini

menunjukkan bahwa CAR

berpengaruh negatif

terhadap ROA, tetapi tidak

signifikan. Variabel BOPO

Perbedaan penelitian

ini dengan yang akan

penulis lakukan adalah

penulis menggunakan

analisis jalur. Tahun

yang di teliti penulis

periode 2010-2016.

Penulis tidak

Page 51: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

38

UMUM SYARIAH

(2005-2010)/Skripsi

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis

Universitas

Diponegoro 2012

dan NPF berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap ROA Bank

Umum Syariah. Sedangkan

variabel FDR berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap ROA Bank

Umum Syariah.

menggunakan variabel

NPF dalam penelitian

ini.

4. Kumaedi, Sigit R.

Prabowo, dan Emi

Maslikha/ Analisis

Likuiditas dan

Rentabilitas

Keuangan Bank

Dalam Menilai

Kinerja Bank

Syariah Mandiri

(Studi Kasus Pada

PT Bank Syariah

Mandiri Tahun 2003-

2009)/ Jurnal STAR

– Study &

Accounting Research

Vol. XI, No. 2,

Universitas

Pendididkan

Indonesia, Bandung,

2014

(ISSN: 1693-4482)

Penelitian ini

menggunakan metode studi

dokumentasi yaitu dengan

membuat salinan atau

mengumpulkan arsip-arsip

dan catatan-catatan

perusahaan yang ada

mengenai neraca, laporan

rugi- laba, jumlah

produksi, dan yang lainnya.

Hasil dari penelitian ini

adalah STM masuk ke

dalam peringkat 1 kategori

sangat baik, sedangkan

ROE mengalami fluktuasi

dari tahun ke tahun.

Dalam penelitian

yang penulis lakukan,

penulis menggunakan

variabel CAR dan

BOPO sebagai variabel

endogen serta variabel

FDR sebagai variabel

antara. Sedangkan,

variabel ROA sebagai

variabel eksogen dalam

metode analisis jalur.

5. Usnan, Ade

Setiawan dan Budi

Sukardi/ Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Return On Assets

Pada Bank Umum

Syariah Dan Unit

Usaha Syariah

(Periode 2010-

2013)/ Jurnal

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis IAIN

Metode yang digunakan

yaitu regresi linier

berganda. Hasil dari

penelitian ini adalah FDR

dan BI rate berpengaruh

positif terhadap ROE.

Sedangkan NPF, BOPO

dan Inflasi berpengaruh

negatif terhadap ROE.

Dalam penelitian

yang penulis lakukan,

penulis tidak

menggunakan variabel

BI rate dan Inflasi

sebagai variabel

endogen. Selain itu,

penulis juga

menggunakan variabel

FDR untuk variabel

intervening dan variabel

ROA sebagai variabel

eksogen.

Page 52: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

39

Surakarta, JRKA

Volume 2 Isue 1,

Februari 2016.

6. Rahma Julianti/

Pengaruh BI Rate,

Inflasi, Dan IHSG

Terhadap Dana

Pihak Ketiga (DPK)

Serta Implikasinya

Terhadap

Pembiayaan Pada

Bank Syariah /

Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi dan Bisnis

UIN Jakarta, 2016

Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

analisis jalur dengan

Amos.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pada

substruktur I BI Rate dan

IHSG memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan

terhadap DPK, sedangkan

Inflasi memiliki pengaruh

yang negatif dan signifikan

terhadap DPK. Kemudian

pada substruktur II Inflasi,

IHSG, dan DPK memiliki

pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap PYD,

sedangkan BI Rate

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap PYD.

Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian

penulis yaitu variabel-

variabel yang digunakan

serta periode yang

digunakan dalam

penelitian. BI rate,

IHSG dan Inflasi tidak

digunakan. Penulis

menggunakan variabel

menggunakan variabel

CAR dan BOPO sebagai

variabel endogen serta

variabel FDR sebagai

variabel antara.

Sedangkan, variabel

ROA sebagai variabel

eksogen. Selain itu,

objek yang digunakan

penulis tidak terfokus

pada satu bank Syariah

melainkan pada bank

Syariah secara

keseluruhan.

7 Muhammad

Yusuf Wibisono dan

Salamah Wahyuni

/Pengaruh

CAR,NPF,BOPOTer

hadap ROA Yang

Dimediasi Oleh

NOM/Jurnal Bisnis

& Manajemen

Vol.17 No 1, 2017

hal 41-42 Universitas

Sebelas Maret

Metode yang di

gunakan dalam penelitian

ini adalah pooling data dan

observasi.Hasil penelitian

adalah Variabel CAR, NPF

, BOPO, FDR, dan NOM

berpengaruh terhadap

ROA secara parsial.

Variabel CAR dan NPF

tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA,

sedangkan variabel FDR,

BOPO berpengaruh

signifikan negatif terhadap

ROA, demikian juga NOM

Dalam penelitian

yang penulis lakukan,

penulis tidak

menggunakan Variabel

NPF dan NOM. Selain

itu penulis

menggunakan analisis

jalur bukan pooling data

atau observasi. Data

yang di gunakan juga

seluruh bank umum

syariah yang ada di

Indonesia periode 2010-

2016.

Page 53: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

40

berpengaruh signfikan

positif terhadap ROA.

Variabel NOM memediasi

pengaruh antara

CAR,NPF, BOPO dan

FDR terhadap ROA.

8 Vanny Lutfiana

Dewi/ ANALISIS

PENGARUH CAR,

NPF, BOPO, NOM,

FDR TERHADAP

ROA PADA BANK

UMUM SYARIAH DI

INDONESIA

PERIODE 2011-

2015/ Skripsi S1

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis

Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

purposive sampling dan

analisis regresi berganda.

Hasil analisis menunjukan

bahwa secara simultan

Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing

Financing (NPF), Biaya

Operasional dan

Pendapatan Operasional

(BOPO), Net Operating

Margin (NOM), Financing

to Deposite Ratio (FDR)

berpengaruh terhadap

Return On Assets (ROA)

sedangkan secara parsial

CAR negatif signifikan

terhadap ROA, sementara

NPF positif tidak

signifikan terhadap ROA

dengan, kemudian BOPO

berpengaruh negative

signifikan terhadap ROA,

sementara NOM positif

signifikan terhadap ROA,

dan FDR berpengaruh

positif signifikan terhadap

ROA

Dalam penelitian yang

penulis lakukan, penulis

tidak menggunakan

variabel NPF dan NOM.

Metode yang di gunakan

penulis adalah analisis

jalur. Periodenya yang

dipakai juga berbeda

yaitu tahun 2010-2016.

9 Lemiyana dan Erdah

Litriani/ Pengaruh

NPF, FDR,BOPO

terhadap

Profitabilitas (ROA)

pada Bank Umum

Syariah Periode

Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

asosiatif kausal .Hasil

penelitian menunjukkan

bahwa Non Performing

Financing (NPF) dan

Financing to Deposit Ratio

Dalam penelitian yang

penulis lakukan tidak

menggunakan metode

Page 54: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

41

2011-2015/ I-

Economic Vol. 2.

No.1 Juli 2016

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis

Universitas Islam

Negeri Raden Fatah

Palembang

(FDR), tidak memiliki

pengaruh terhadap Return

On Asset (ROA).

Sedangkan variabel Biaya

Operasi terhadap

Pendapatan Operasional

(BOPO) memiliki

pengaruh negatif untuk

mengembalikan Aset

(ROA). Capital Adequacy

Ratio (CAR) tidak

memiliki pengaruh negatif

secara signifikan antara

CAR ke ROA. Inflasi dan

variabel Nilai Tukar tidak

memiliki pengaruh ke

ROA. NPF, FDR, BOPO,

CAR, Inflasi, dan variabel

nilai tukar tidak memiliki

berpengaruh signifikan

terhadap ROA. Kontribusi

semua variabel independen

(NPF, FDR,BOPO, CAR,

Inflasi, dan Nilai Tukar) ke

ROA adalah 71,9% dan

sisanya sebesar 28,1%

dapat dijelaskan oleh

variabel lain di luar model

penelitian ini.

asosiatif kausal, variabel

yang penulis gunakan

hanya CAR BOPO dan

FDR. Tidak termasuk

NPF. Periode yang

penulis pakai adalah

tahun 2010-2016.

(Sumber diolah dari berbagai referensi)

Page 55: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

42

I. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Otoritas Jasa Keuangan

Statistik Perbankan Syariah

CAR (X1) BOPO

(X2) FDR (Y) ROA (Z)

Analisis Jalur

Hubungan Langsung dan Tidak

Langsung

Interpretasi Hasil

Uji Asumsi Klasik

Page 56: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

43

J. Paradigma Penelitian

Jika dilihat dari judul penelitian ini, maka dapat digambarkan sebuah

konstruksi dari variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

Persamaan model matematis dirumuskan sebagai berikut :

Substruktur I : Y = ρYX1 + ρYX2 + ε1

Substruktur II : Z = ρZX1 + ρZX2 + ρYZ + ε2

Keterangan :

Z = Return On Asset (ROA) ε1 = Residual Error substruktur 1

Y = Financing to Deposit Ratio (FDR) ε2 = Residual Error sub struktur 2

X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR) r = Koefisien korelasi antar variabel

X2 = BOPO ρ = koefisien jalur antar variabel

X1

e

1 e

2

Z rX1

X Y pYZ

X2

Page 57: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

44

K. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

1. CAR , BOPO Terhadap FDR

a. H0: CAR tidak memiliki pengaruh langsung terhadap FDR

Ha: CAR memiliki pengaruh langsung terhadap FDR

b. H0: BOPO tidak memiliki pengaruh langsung terhadap FDR

Ha: BOPO memiliki pengaruh langsung terhadap FDR

2. CAR, BOPO dan FDR terhadap ROA

a. H0 : CAR tidak memiliki pengaruh langsung terhadap ROA

Ha: CAR memiliki pengaruh langsung terhadap ROA

b. H0: BOPO tidak memiliki pengaruh langsung terhadap ROA

Ha: BOPO memiliki pengaruh langsung terhadap ROA

c. H0: CAR tidak memiliki pengaruh terhadap ROA melalui FDR

Ha: CAR memiliki pengaruh terhadap ROA melalui FDR

d. H0: BOPO tidak memiliki pengaruh terhadap ROA melalui FDR

Ha: BOPO memiliki pengaruh terhadap ROA melalui FDR

e. H0: FDR tidak memiliki pengaruh terhadap ROA

Ha: FDR memiliki pengaruh terhadap ROA

Page 58: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini menggunakan perusahaan Bank Syariah yang

ada di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif. Pada

penelitian kuantitatif kegiatan analisis datanya meliputi pengolahan data dan penyajian

data, melakukan perhitungan untuk mendeskripsikan data dan melakukan pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji statistik.41

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio

dan BOPO terhadap Pembiayaan serta implikasinya pada Return On Asset bank syariah

Indonesia.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pemilihan sampel yaitu

berdasarkan pertimbangan (judgment sampling). Metode judgment sampling atau

purposive sampling merupakan pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan atau

pertimbangan pribadi semata.

41 Ir. Syofian Siregar, M.M., Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & Spss, (Jakarta: KENCANA, 2013), hal. 86.

Page 59: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

46

Sampel dalam penelitian ini adalah data rasio-rasio keuangan yang tersaji

dalam Statistik Perbankan Syariah Indonesia periode bulan Januari 2012 sampai bulan

Desember 2016.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh

dengan cara sebagai berikut:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari pihak lain (sudah tersedia)

atau biasa disebut dengan data sekunder. Data sekunder ini didapat dari

laporan Statistik Perbankan Syariah yang sudah dipublikasikan oleh Otoritas

Jasa Keuangan Indonesia.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan

memahami data atau bahan yang diperoleh dari berbagai literatur, seperti:

majalah, surat kabar, buku-buku cetak, artikel, website/ internet yang

berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

D. Metode Analisis

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif. Pada penelitian

kuantiatif kegiatan analisis datanya meliputi pengolahan data dan penyajian data,

melakukan perhitungan untuk mendeskripsikan data dan melakukan pengujian

Page 60: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

47

hipotesis dengan menggunakan uji statistik.42 Metode analisis yang digunakan adalah

analisis jalur (path analyze) dengan menggunakan bantuan software pengolah data

statistik, AMOS 22.0.

Analisis jalur adalah sebuah metode untuk mempelajari efek langsung (direct

effect) maupun efek tidak langsung (indirect effect) dari variabel.43 Analisis jalur (path

analyze) sebenarnya merupakan pengembangan korelasi yang diurai menjadi beberapa

interpretasi akibat yang ditimbulkan. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan

dengan regresi berganda. Dengan kata lain, regresi berganda merupakan bentuk khusus

analisis jalur.

Analisis jalur merupakan keterkaitan antara variabel exogeneous melalui

variabel mediating dengan variabel endogeneous yang biasanya digambarkan dalam

bentuk diagram.44 Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan

beberapa variabel eksogen dan endogen sekaligus sehingga memungkinkan pengujian

terhadap variabel mediating/intervening atau variabel antara. Selain itu, analisis jalur

juga dapat mengukur hubungan langsung antar variabel dalam model maupun

hubungan tidak langsung antar variabel dalam model.

Hubungan langsung antara variabel eksogen terhadap variabel endogen dapat

dilihat pada koefisien beta. Hubungan tidak langsung adalah seberapa besar pengaruh

42 Ir. Syofian Siregar, M.M., Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & Spss, (Jakarta: KENCANA, 2013), hal. 86. 43 Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,

2010), hal. 264 44 Edy Supriyadi, SPSS + AMOS Statistical Data Analysis, (Jakarta: IN MEDIA, 2014), hal. 165

Page 61: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

48

variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel intervening. Pengaruh

total dapat diperoleh dengan menjumlahkan hubungan langsung dan tidak langsung.45

Sebelum menghitung data analisis jalur, terlebih dahulu dilakukan Uji Asumsi

Klasik, yang terdiri dari uji normalitas, autokorelasi, multikolinieritas, dan

heteroskedastisitas. Dalam penelitian yang menggunakan metode analisis jalur (path

analysis) asumsi dasar yang harus dipenuhi adalah normalitas. Selain itu, variabel

bebas yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu dan merupakan data time

series, maka perlu dilakukan uji multikolinieritas dan autokorelasi. Oleh karena itu,

penelitian ini akan menggunakan uji asumsi klasik sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk menentukan suatu model berdistribusi

normal atau tidak. Cara yang sering digunakan adalah dengan

menggunakan rasio skewness dan rasio kurtosis.

Rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standard error

skewness. Sedangkan rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi dengan

standard error kurtosis. Bila rasio skewness dan rassio kurtosis berada

di antara -2 hingga +2. maka distribusi data adalah normal.

45 Imam Ghozali, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0,

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2008, hal. 93

Page 62: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

49

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji korelasi antara anggota

observasi yang disusun menurut urutan waktu (time series) dan urutan

tempat, atau korelasi yang muncul pada dirinya sendiri.

Ada beberapa cara digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

autokorelasi. Salah satunya Uji Durbin-Watson (DW Test), yaitu

membandingkan nilai Durbin Watson dengan tabel Durbin Watson.

Ketentuan yang digunakan sebagai berikut:

1) Jika DW > dU, maka tidak ada gejala autokorelasi.

2) Jika DW < dL, maka ada gejala autokorelasi.

3) Jika dL < DW < dU, maka tidak dapat dijelaskan ada atau tidak gejala

autokorelasi.

4) Atau jika nilai DW mendekati 2, maka tidak ada gejala otokorelasi

dan jika nilai DW mendekati 0, maka terdapat gejala autokorelasi.

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah kondisi dimana antara variabel bebas yang

satu memiliki hubungan linear dengan variabel bebas yang lain. Hal

tersebut akan menyebabkan terjadinya varian koefisien korelasi menjadi

lebih besar, sehingga akan sulit menentukan estimasi yang tepat. Akibat

lain yang mungkin terjadi adalah banyaknya variabel yang tidak

signifikan tetapi koefisien determinasi (R2/R square) tetap tinggi.

Page 63: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

50

Ada berbagai cara untuk menentukan apakah model memiliki gejala

multikolinearitas. Salah satunya dengan Uji VIF (Variance Inflation

Factor). Jika VIF kurang dari 5 (<5) atau kurang dari sepuluh (<10) dan

Tolerance mendekati 1, maka tidak terjadi multikolinearitas antar

variabel bebas.

2. Analisis Korelasi

Pengujian ini dilakukan untuk melihat korelasi atau hubungan antara

variabel eksogen yang satu dengan variabel eksogen yang lainnya. Pengujian

ini dilakukan jika variabel eksogen yang digunakan lebih dari satu. Pengujian

korelasi ini menggunakan kriteria sebagai berikut :

a. Nilai 0 – 0,25 = korelasi sangat lemah

b. Nilai > 0,25 – 0,50 = korelasi cukup kuat

c. Nilai > 0,50 – 0,75 = korelasi kuat

d. Nilai > 0,75 – 1 = korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut dilakukan maka diajukan hipotesis sebagai

berikut :

H0 = Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara kedua variabel

Ha = Ada hubungan korelasi yang signifikan antara kedua variabel

Pengujian berdasarkan signifikansi :

a. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

b. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

Page 64: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

51

3. Analisis Jalur Antara Variabel Eksogen dan Variabel Endogen

Pengujian ini dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh variabel

eksogen terhadap variabel endogen. Jika variabel eksogen yang digunakan

hanya satu maka langsung dapat melihat koefisien jalurnya. Namun, jika

variabel eksogen yang digunakan lebih dari satu, maka diperlukan pengujian

secara simultan dan parsial. Pengujian secara simultan dapat dilakukan

dengan cara melihat nilai R Square (R2) dan menghitung koefisien determinasi

(KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

KD = R2 x 100%

Sedangkan pengujian secara parsial dengan melihat koefisien beta atau

nilai estimasi pada hasil output olah data. Pengujian parsial menggunakan

kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai estimasi menunjukkan nilai positif, maka variabel eksogen

memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel endogen

b. Jika nilai estimasi menunjukkan nilai negatif, maka variabel eksogen

memiliki pengaruh yang negatif terhadap variabel endogen

Selain itu, dilakukan pula pengujian signifikansi dengan kriteria sebagai

berikut :

a. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

b. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

Page 65: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

52

4. Pengujian Hubungan Langsung dan Tidak Langsung

Uji ini dilakukan untuk melihat hubungan langsung dan tidak langsung

antar variabel. Hubungan langsung untuk melihat pengaruh langsung antara

variabel eksogen dengan variabel endogen yang dapat dilihat pada koefisien

beta atau nilai estimasi.

Sedangkan, hubungan tidak langsung untuk melihat pengaruh tidak

langsung antara variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel

intervening (X terhadap Z melalui Y). Besarnya pengaruh tidak langsung

didapat dengan cara mengalikan pengaruh X terhadap Y dengan pengaruh Y

terhadap Z. Selain itu, dilihat pula pengaruh total antara variabel eksogen

dengan variabel endogen dengan cara menjumlahkan pengaruh langsung

dengan pengaruh tidak langsung.

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti

dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada dimensi-

dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang diperoleh melalui

pengamatan dan penelitian terdahulu. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Endogen

a. Finance Deposit Ratio (FDR) (Y)

Financing to Deposit Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan suatu bank dalam membayar kembali penarikan

Page 66: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

53

dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi

jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank terhadap Dana Pihak

Ketiga (DPK).46

Data yang digunakan berasal dari perkembangan Financing Deposit

Ratio pada laporan keuangan bank syariah di Indonesia periode Januari

2012 – Desember 2016. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan

Syariah (SPS) di situs www.ojk.go.id.

b. Retun On Asset (ROA) (Z)

ROA adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara

keseluruhan. ROA sangat penting, karena rasio ini mengutamakan nilai

profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset produktif yang dananya

sebagian besar berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK) 47

Data ROA yang digunakan adalah jumlah laba sebelum pajak dibagi

dengan jumlah total aset bank syariah yang tertera dalam laporan

keuangan bank syariah di Indonesia periode Januari 2012 – Desember

46 Dwi Nur’aini Ihsan, Manajemen Treasury Bank Syariah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2015), hal.

295. 47 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), hal. 118.

Page 67: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

54

2016. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah (SPS) di

situs www.ojk.go.id.

2. Variabel Eksogen

a. Capital Adequacy Ratio (CAR) (X1)

Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio adalah modal

berbanding aktiva atau rasio kecukupan modal minimum. Modal

merupakan aspek penting bagi suatu unit bisnis bank. Hal itu

dikarenakan beroperasi atau tidaknya dan dipercaya atau tidaknya suatu

bank salah satunya dipengaruhi oleh kondisi kecukupan modal48.

Data Capital Adequcy Ratio digunakan adalah perkembangan CAR

periode Januari 2012 – Desember 2016. Data tersebut diperoleh dari

Statistik Perbankan Syariah (SPS) di situs www.ojk.go.id.

b. BOPO (X2)

Bank yang dalam kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan

ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun

dalam menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan

sebagai modal usaha. Efisiensi pada perbankan terutama efisiensi biaya akan

menghasilkan tingkat keuntungan yang optimal, penambahan jumlah dana

48 Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), h. 162.

Page 68: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

55

yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada

nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang meningkat. Salah sa tu alat

yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi perbankan adalah rasio

BOPO49

Data BOPO yang digunakan adalah perkembangan rasio BOPO

periode bulan Januari 2012 – bulan Desember 2016. Data tersebut diperoleh

dari Statistik Perbankan Syariah (SPS) di situs www.ojk.go.id.

49 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), hal. 119.

Page 69: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Analisis Deskriptif Statistik

Bab ini penulis menganalisis data yang digunakan. Pengolahan data pada

penelitian ini dilakukan menggunakan software AMOS 22.0 dengan bantuan Microsoft

Excel 2016 dan SPSS 20.0 untuk dapat mengolah data dan memperoleh hasil dari

variabel-variabel yang diteliti, yaitu terdiri dari variabel eksogen ; Return On Asset

(ROA), variabel interverning/penghubung: Financing Deposit Ratio (FDR), dan

variabel endogen : Capital Adequacy Ratio (CAR) dan BOPO. Objek penelitian ini

adalah Bank Umum Syariah50 di Indonesia yang datanya tergabung dalam Statistik

Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2012-2016.

B. Pergerakan Variabel Penelitian

Penulis akan mendeskripsikan pergerakan dari variabel-variabel penelitian

yang digunakan yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR),Financing to Deposit

Ratio (FDR), BOPO, dan Return On Asset (ROA). Penjelasan lebih lanjut adalah

sebagai berikut:

50http://www.ojk.go.id/kanal/syariah/datadanstatistik/statistikperbakansyariah/

Page 70: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

57

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio adalah modal berbanding aktiva atau rasio

kecukupan modal minimum. Modal merupakan aspek penting bagi suatu unit

bisnis bank. Hal itu dikarenakan beroperasi atau tidaknya dan dipercaya atau

tidaknya suatu bank salah satunya dipengaruhi oleh kondisi kecukupan modal.

Pembentukan dan peningkatan peranan aktiva bank sebagai penghasil

keuntungan harus memperhatikan kepentingan pihak-pihak ketiga sebagai

pemasok modal bank. Dengan demikian bank harus menyediakan modal

minimum yang cukup untuk menjamin kepentingan pihak ketiga.51

Gambar 4.1 Grafik Pergerakan Variabel CAR

(Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah OJK tahun 2012-2016)

51 Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), h. 162.

Page 71: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

58

Grafik di atas merupakan perkembangan CAR Bank Syariah di

Indonesia selama periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2016.

Jumlah CAR paling tinggi terjadi pada bulan Januari 2014,

2. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Dalam kamus Bank Indonesia, FDR merupakan rasio pembiayaan

terhadap dana pihak ketiga (DPK) yang diterima oleh bank. FDR sering di

analogikan dengan LDR (Loan to Deposit Ratio), yaitu rasio yang sering

digunakan Bank Konvensional.52 Begitu juga FDR sebagai rasio pembiayaan

bank syariah dapat mengukur komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan

dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga dan modal sendiri yang

digunakan.

Gambar 4.2 Grafik Pergerakan Variabel FDR

52 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012-Ed Rev), hal. 319

Page 72: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

59

(Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah OJK 2012-2016)

Grafik di atas merupakan perkembangan FDR Bank Syariah di

Indonesia selama periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2016.

Jumlah FDR paling tinggi terjadi pada bulan Juli 2013, sedangkan jumlah

paling rendah terjadi pada bulan Desember 2016.

.

3. BOPO

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya.53 Bank Indonesia menganjurkan nilai BOPO

perbankan agar tidak lebih dari 90%, karena semakin rendah tingkat rasio

53 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hal. 119.

0

20

40

60

80

100

120

Jan

-11

Mar

-11

May

-11

Jul-

11

Sep

-11

No

v-1

1Ja

n-1

2M

ar-1

2M

ay-1

2Ju

l-1

2Se

p-1

2N

ov-

12

Jan

-13

Mar

-13

May

-13

Jul-

13

Sep

-13

No

v-1

3Ja

n-1

4M

ar-1

4M

ay-1

4Ju

l-1

4Se

p-1

4N

ov-

14

Jan

-15

Mar

-15

May

-15

Jul-

15

Sep

-15

No

v-1

5Ja

n-1

6M

ar-1

6M

ay-1

6Ju

l-1

6Se

p-1

6N

ov-

16

Financing to Deposit Ratio

Page 73: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

60

BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih

efisien dalam menggunakan sumber daya yang telah dimiliki.

Gambar 4.3 Grafik Pergerakan Variabel BOPO

(Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah OJK 2012-2016)

Grafik di atas merupakan perkembangan BOPO Bank Syariah di

Indonesia selama periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2016.

Jumlah BOPO paling tinggi terjadi pada bulan Agustus 2015, sedangkan

jumlah paling rendah terjadi pada bulan Juli 2014.

4. Return On Asset (ROA)

Return On Asset adalah salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan

(laba) secara keseluruhan. ROA sangat penting, karena rasio ini

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset

0

20

40

60

80

100

120

Jan

-11

Mar

-11

May

-11

Jul-

11

Sep

-11

No

v-1

1

Jan

-12

Mar

-12

May

-12

Jul-

12

Sep

-12

No

v-1

2

Jan

-13

Mar

-13

May

-13

Jul-

13

Sep

-13

No

v-1

3

Jan

-14

Mar

-14

May

-14

Jul-

14

Sep

-14

No

v-1

4

Jan

-15

Mar

-15

May

-15

Jul-

15

Sep

-15

No

v-1

5

Jan

-16

Mar

-16

May

-16

Jul-

16

Sep

-16

No

v-1

6

BOPO

Page 74: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

61

produktif yang dananya sebagian besar berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin

baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.54

Gambar 4.4 Grafik Pergerakan Variabel ROA

(Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah OJK)

(Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah OJK 2012-2016)

Grafik di atas merupakan perkembangan ROA Bank Syariah di

Indonesia selama periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2016.

Jumlah ROA paling tinggi terjadi pada bulan Maret 2014, sedangkan jumlah

paling rendah terjadi pada bulan Mei 2016.

54 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), hal. 118.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

jan

20

12

ma

r 2

01

2

me

i 2

01

2

jul 2

01

2

sep

20

12

no

v 2

01

2

jan

20

13

ma

r 2

01

3

me

i 2

01

3

jul 2

01

3

sep

20

13

no

v 2

01

3

jan

20

14

ma

r 2

01

4

me

i 2

01

4

jul 2

01

4

sep

20

14

no

v 2

01

4

jan

20

15

ma

r 2

01

5

me

i 2

01

5

jul 2

01

5

sep

20

15

no

v 2

01

5

jan

20

16

ma

r 2

01

6

me

i 2

01

6

jul 2

01

6

sep

20

16

no

v 2

01

6

ROA

Page 75: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

62

C. Penjelasan Hasil dan Pembahasan

1. Analisis Jalur Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan BOPO terhadap

Financing Deposit Ratio serta Implikasiya pada Return On Asset.

Analisis jalur ini dibagi menjadi dua substruktur. Substruktur yang

pertama menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio dan BOPO sebagai

variabel eksogen terhadap Financing Deposit Ratio sebagai variabel endogen.

Substruktur kedua menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio,Financing

Deposit Ratio, dan BOPO sebagai variabel eksogen terhadap Return On Asset

sebagai variabel endogen. Hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS

22.0 dapat digambarkan path diagram sebagai berikut :

Gambar 4.5 Analisis Jalur CAR dan BOPO terhadap FDR serta implikasinya pada

ROA

a. Analisis Korelasi

Korelasi antara CAR dan BOPO dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Page 76: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

63

Tabel 4.1 Hasil Korelasi CAR dan BOPO

Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas

CAR → BOPO 0,106 0,419

Sumber: (Data diolah)

Korelasi antara variabel di atas dapat ditafsirkan menggunakan

kriteria sebagai berikut55 :

Tabel 4.2 Tingkat Korelasi Antar Variabel

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

r = 0 – 0,199 Hubungan sangat lemah

r = 0,2 – 0,399 Hubungan lemah

r = 0,4 – 0,599 Hubungan cukup kuat

r = 0,6 – 0,799 Hubungan kuat

r = > 0,8 Hubungan sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:

Ho : Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua

variabel.

Ha : Ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel.

Pengujian berdasarkan nilai signifikansi:

• Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

55 Ratlan Paredede dan Renhard Manurung, Analisis Jalur (Path Analysis): Teori dan Aplikasi

dalam Riset Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hal. 53.

Page 77: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

64

• Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

1) Korelasi antara CAR dengan BOPO

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh angka korelasi antara CAR

dengan BOPO sebesar 0,106. Korelasi sebesar 0,106 mempunyai

maksud hubungan antara CAR dengan BOPO sangat lemah dan

searah. Sangat lemah dan searah artinya jika terjadi kenaikan nilai

CAR, maka FDR akan mengalami kenaikan begitu juga sebaliknya.

Korelasi dua variabel tersebut memiliki probabilitas sebesar 0,419 >

0,050 maka telah cukup bukti untuk menolak Ha dan menerima Ho,

sehingga korelasi tidak signifikan.

b. Analisis Jalur I: Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan BOPO

terhadap Financing to Deposit Ratio

Analisis jalur substruktur pertama menganalisis pengaruh Capital

Adequacy Ratio dan BOPO terhadap Financing to Deposit Ratio baik

secara simultan maupun secara parsial. Untuk melihat besarnya

pengaruh secara simultan dapat terlihat pada kolom estimasi pada tabel

Square Multiple Correlation. Besarnya pengaruh antara variabel secara

individu dapat terlihat dari besarnya angka estimasi pada tabel

Standardized Regression Weight. Sedangkan, untuk melihat signifikansi

pengaruh antar variabel dapat terlihat pada angka di tabel Regression

Page 78: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

65

Weight kolom Probability. Adapun hasil perhitungan dengan

menggunakan AMOS 22.0 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Pengaruh antara CAR dan BOPO terhadap FDR

Pengaruh Antar Variabel Estimasi Probabilitas R Square

CAR → FDR 0,881 0,000 0,833

BOPO → FDR -0,349 0,000

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai R Square adalah 0,833. Nilai

tersebut menunjukkan besarnya pengaruh variabel CAR dan BOPO

terhadap FDR secara bersama-sama adalah 83,3%, sedangkan sisanya

sebesar 16,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.

1) Pengaruh antara variabel CAR terhadap FDR

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan menunjukkan nilai

0,881 dengan probabilitas 0,000 < 0,050. Nilai 0,881 memiliki arti

bahwa hubungan antara kedua variabel kuat dan searah (karena

bernilai positif). Artinya, terdapat hubungan linier antara variabel

CAR dan FDR sebesar 0,881.

CAR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

FDR. Artinya, apabila terjadi kenaikan CAR, maka rasio FDR akan

mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya.

2) Pengaruh antara variabel BOPO terhadap FDR

Page 79: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

66

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan menunjukkan nilai

-0,349 dengan probabilitas 0,000 < 0,050. Nilai -0,349 memiliki arti

bahwa hubungan antara kedua variabel cukup kuat dan tidak searah

(karena bernilai negatif). Artinya, terdapat hubungan linier antara

variabel BOPO dan FDR sebesar -0,349.

BOPO memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

FDR. Artinya, apabila terjadi kenaikan BOPO, maka rasio FDR akan

mengalami penurunan nilai, begitu pula sebaliknya.

c. Analisis Jalur II: Pengaruh CAR, BOPO dan FDR Terhadap ROA

Analisis jalur substruktur yang kedua adalah menganalisis pengaruh

CAR, BOPO dan FDR terhadap Return On Asset baik secara simultan

maupun secara parsial. Untuk melihat besarnya pengaruh secara

simultan dapat terlihat pada kolom estimasi pada tabel Square Multiple

Correlation. Besarnya pengaruh antara variabel secara individu dapat

terlihat dari besarnya angka estimasi pada tabel Standardized

Regression Weight. Sedangkan, untuk melihat signifikansi pengaruh

antar variabel dapat terlihat pada angka di tabel Regression Weight

kolom Probability. Adapun hasil perhitungan dengan menggunakan

AMOS 22.0 adalah sebagai berikut :

Page 80: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

67

Tabel 4.4 Pengaruh antara CAR,FDR dan BOPO terhadap

ROA

Pengaruh Antar Variabel Estimasi Probabilitas R

Square

CAR → ROA 0,371 0,000

0,972 BOPO → ROA -0,713 0,000

FDR → ROA 0,296 0,000

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai R Square adalah 0,972. Nilai

tersebut menunjukkan besarnya pengaruh variabel CAR,BOPO dan

FDR terhadap Return On Asset secara bersama-sama adalah 97,2%,

sedangkan sisanya sebesar 2,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

model ini.

1) Pengaruh antara variabel CAR terhadap ROA

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan menunjukkan nilai

0,371 dengan probabilitas 0,000 < 0,050. Nilai 0,371 memiliki arti

bahwa hubungan antara kedua variabel lemah dan searah (karena

bernilai positif). Dari hasil tersebut maka telah cukup bukti untuk

menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, terdapat hubungan linier

antara variabel CAR dan ROA sebesar 0,371.

CAR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

ROA. Artinya, apabila terjadi kenaikan rasio CAR, maka rasio ROA

akan mengalami kenaikan nilai, begitu pula sebaliknya.

2) Pengaruh antara variabel BOPO terhadap ROA

Page 81: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

68

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan menunjukkan nilai

-0,713 dengan probabilitas 0,000 > 0,050 maka telah cukup bukti

untuk menolak Ha dan menerima Ho. Artinya, terdapat hubungan

linier antara variabel BOPO dengan ROA. Besarnya pengaruh BOPO

terhadap Pembiayaan sebesar -0,713.

BOPO memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

ROA. Artinya, apabila terjadi kenaikan BOPO, maka ROA akan

mengalami kenaikan nilai, begitu pula sebaliknya.

3) Pengaruh antara variabel FDR terhadap ROA.

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan menunjukkan nilai

0,296 dengan probabilitas 0,000 < 0,050. Nilai 0,296 memiliki arti

bahwa hubungan antara kedua variabel lemah dan searah. Artinya,

terdapat hubungan linier antara variabel FDR dengan ROA sebesar

0,296.

FDR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

ROA. Artinya, apabila terjadi kenaikan FDR, maka rasio ROA akan

mengalami penurunan nilai, begitu pula sebaliknya.

Rangkuman seluruh pengujian pengaruh antara variabel eksogen

dan variabel endogen dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 82: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

69

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Pengujian Pengaruh Antara

Variabel Eksogen dan Variabel Endogen

Pengaruh Antar

Variabel Estimasi Probabilitas Kesimpulan

CAR → FDR 0,881 0,000 Signifikan

BOPO → FDR -0,349 0,000 Signifikan

CAR → ROA 0,371 0,000 Signifikan

BOPO → ROA -0,713 0,000 Signifikan

FDR → ROA 0,296 0,000 Signifikan

d. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Tabel 4.6 Uji Normalitas Persamaan Substruktur I

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 60 ,140 ,272 -,407 ,538

Valid N (listwise) 60

Rasio Skewness → 0,140 : 0,272 = 0,515

Rasio Kurtosis → -0,407 : 0,538 = -0,756

Uji normalitas untuk persamaan pertama dengan variabel endogen

DPK didapat hasil kedua rasio berada diantara -2 dan 2. Ini

menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.

Tabel 4.7 Uji Normalitas Persamaan Substruktur II

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 60 -,245 ,272 -,364 ,538

Valid N (listwise) 60

Page 83: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

70

Rasio Skewness → -0,245 : 0,272 = -0,900

Rasio Kurtosis → -0,364 : 0,538 = -0,676

Uji normalitas untuk persamaan kedua dengan variabel endogen

Pembiayaan yang disalurkan didapat hasil kedua rasio berada

diantara -2 dan 2. Ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.

2) Uji Autokorelasi

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi Persamaan Substruktur I

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .913a .833 .827 6.24550 1.535

a. Predictors: (Constant), BOPO , CAR

b. Dependent Variable: FDR

Uji autokorelasi untuk persamaan pertama dengan variabel

endogen FDR didapat nilai Durbin Watson sebesar 1,535. Hal ini

mengindikasikan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.

Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Persamaan Substruktur II

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .986a .972 .971 .14063 1.303

a. Predictors: (Constant), BOPO , CAR , FDR

b. Dependent Variable: ROA

Page 84: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

71

Uji autokorelasi untuk persamaan kedua dengan variabel endogen

Pembiayaan yang disalurkan didapat nilai Durbin Watson sebesar

1,303. Hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.

3) Uji Multikolinearitas

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Persamaan Substruktur I

Variabel Eksogen Collinearity Statistics

Tolerance VIF

CAR .989 1.011

BOPO .989 1.011

Uji multikolinearitas untuk persamaan pertama dengan variabel

eksogen CAR dan BOPO. Ketiga variabel memiliki nilai VIF kurang

dari 10 (VIF < 10). Ini menunjukkan tidak terindikasi gejala

multikolinearitas.

Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Persamaan Substruktur II

Variabel Eksogen Collinearity Statistics

Tolerance VIF

CAR .176 5.668

BOPO .574 1.743

FDR .167 5.998

Uji multikolinearitas untuk persamaan kedua dengan variabel

eksogen CAR, BOPO, dan FDR. Keempat variabel memiliki nilai

VIF kurang dari 10 (VIF < 10). Ini menunjukkan tidak terindikasi

gejala multikolinearitas.

Page 85: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

72

e. Hubungan Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total

Berikut merupakan tabel pengaruh langsung, tidak langsung, dan

pengaruh total antara CAR dan BOPO terhadap FDR serta implikasinya

terhadap ROA :

Tabel 4.12 Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh

Langsung dan Tidak Langsung, dan Pengaruh Total Tentang

Pengaruh CAR (X1) dan BOPO (X2) Terhadap FDR (Y) dan

Implikasinya Terhadap ROA (Z)

Pengaruh Antar

Variabel

Pengaruh Kausal

Langsung Tidak Langsung

Melalui Y Total

X1 → Y 0,881 - 0,881

X2 → Y -0,349 - -0,349

X1 → Z 0,371 0,261 0,632

X2 → Z -0,713 -0,103 -0,816

Y → Z 0,296 - 0,296

• Pengaruh Langsung

1) Pengaruh antara variabel CAR terhadap FDR

X1 → Y = 0,881

2) Pengaruh antara variabel BOPO terhadap FDR

X2 → Y = -0,349

3) Pengaruh antara variabel CAR terhadap ROA

X1 → Z = 0,371

4) Pengaruh antara variabel BOPO terhadap ROA

X2 → Z = -0,713

Page 86: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

73

5) Pengaruh antara variabel FDR terhadap ROA

Y → Z = 0,296

• Pengaruh Tidak Langsung

1) Pengaruh variabel CAR terhadap ROA melalui FDR

X1 → Y → Z = (0,881 x 0,296) = 0,261

2) Pengaruh variabel BOPO terhadap ROA melalui FDR

X2 → Y → Z = (0,349 x 0,296) = -0,103

• Pengaruh Total

1) Pengaruh CAR terhadap ROA melalui FDR

X1 → Y → Z = (0,371 + 0,261) = 0,632

2) Pengaruh BOPO terhadap ROA melalui FDR

X2→ Y → Z = (-0,713 + -0,103) = -0,816

2. Interpretasi Hasil

a. Persamaan Substruktur I

Financing Deposit Ratio = 0,881 CAR + -0,349 BOPO + 0,167 ε1 ; R

Square = 0,833

Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel CAR dan BOPO

berpengaruh signifikan terhadap FDR pada Perbankan Syariah yang ada

di Indonesia.

Page 87: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

74

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel CAR mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap FDR pada perbankan Syariah

di Indonesia. Artinya, apabila terjadi kenaikan CAR maka FDR akan

mengalami kenaikan nilai juga. Fenomena ini menunjukkan bahwa

apabila jumlah modal meningkat maka hal tersebut akan menjaga

likuiditas bank syariah. Hal ini dapat terjadi karena FDR mengandalkan

pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin

tinggi CAR maka semakin tinggi pula dana yang disalurkan kepada

pihak ketiga, begitu juga sebaliknya.56 Hasil ini sesuai dengan penelitian

Hersugondo dan Tamtomo (2012) yang menjelaskan CAR mempunyai

pengaruh psoitif signifikan terhadap FDR.

Variabel BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

FDR. Artinya BOPO mempunyai pengaruh linier terhadap FDR,

sehingga dapat dikatakan efisiensi operasional bank mempengaruhi

likuiditas bank secara langsung. Hasil Penelitian ini di dukung oleh

dengan penelitian Astuti Fitri (2016) yang menyatakan BOPO punya

pengaruh signifikan terhadap FDR.

56 Dwi Nur’aini Ihsan, Manajemen Treasury Bank Syariah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2015),

hal. 295.

Page 88: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

75

b. Persamaan Substruktur II

Return On Asset = 0,371 CAR + (-0,713) BOPO + 0,296 FDR + 0,197

ε2 ; R Square = 0,972

Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel CAR, BOPO dan

FDR berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perbankan Syariah

yang ada di Indonesia.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel CAR memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap ROA bank syariah. Artinya apabila

terjadi kenaikan CAR maka nilai ROA bank syariah juga akan

mengalami kenaikan.. Hal ini disebabkan karena CAR merupakan salah

satu proxy dari likuiditas bank syariah, maka apabila CAR naik maka

dana bank syariah likuid yang mana dapat menambah nilai laba bank

syariah apabila dana tersebut dikelola dengan manajemen yang baik.

Variabel BOPO mempunyai pengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA perbankan Syariah di Indonesia. Artinya apabila terjadi

kenaikan pada BOPO maka nilai ROA bank syariah akan mengalami

penurunan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian

Lemiyana (2016) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh positif

tidak signifikan terhadap ROA. Namun hasil penelitian ini didukung

oleh Hery (2010), dan Iqbal (2012) yang menyatakan bahwa BOPO

memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hal ini

disebabkan karena BOPO merupakan cerminan bagaimana manajemen

Page 89: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

76

bank syariah dalam mengelola efektifitas kegiatan operasionalnya. Jika

BOPO tinggi itu berarti manajemen bank dalam mengelola kegiatan

operasionalnya buruk, sehingga hal ini dapat berdampak pada laba bank

syariah dan berpotensi menimbulkan kerugian. Variabel FDR memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap ROA bank syariah. Artinya apabila

FDR naik maka bank syariah akan mengalami kenaikan laba juga.

Page 90: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengujian pada substruktur I tentang Pengaruh CAR dan BOPO terhadap

FDR, diketahui secara simultan variabel CAR dan BOPO berpengaruh terhadap

FDR. Secara parsial diketahui variabel CAR memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap FDR., sedangkan variabel BOPO memiliki pengaruh

yang negatif dan signifikan terhadap FDR pada Perbankan Syariah di

Indonesia.

2. Hasil pengujian pada substruktur II tentang Pengaruh CAR, BOPO, dan FDR

terhadap ROA, diketahui secara simultan variabel CAR, BOPO, dan FDR

berpengaruh terhadap ROA. Secara parsial diketahui variabel CAR dan FDR

memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap ROA,

sedangkan variabel BOPO memiliki pengaruh langsung negatif dan signifikan

terhadap ROA pada Perbankan Syariah di Indonesia.

3. Hasil pengujian pada substruktur I dan II diketahui variabel CAR memiliki

pengaruh tidak langsung yang positif terhadap ROA dan pengaruh total sebesar

0,632. Variabel BOPO memiliki pengaruh tidak langsung yang negatif terhadap

ROA dan pengaruh total sebesar -0,816.

Page 91: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

78

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah :

1. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah rentan waktu penelitian.

Karena dengan rentan waktu 5 tahun yaitu 2012-2016. Masa mendatang

masih banyak data yang bisa berubah.

b. Penelitian selanjutnya diharapkan metode dan alat uji yang digunakan

bisa diganti atau dikembangkan.

c. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel lain dalam

penelitiannya.

2. Saran Untuk Perbankan Syariah

Perbankan syariah diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini

sebagai pijakan untuk meningkatkan kinerja keuangannya serta memprediksi

faktor eksternal yang berpengaruh pada penghimpunan dana dan penyaluran

dana masyarakat sehingga bisa memutuskan kebijakan dan strategi yang tepat.

3. Saran Untuk Masyarakat

Bagi pengguna jasa keuangan perbankan khususnya perbankan syariah

seharusnya dapat mempertimbangkan kinerja perbankan sebelum

memutuskan pilihan pada salah satu perbankan syariah di Indonesia dengan

Page 92: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

79

memperhatikan rasio-rasio keuangan perbankan baik berupa variabel dalam

penelitian ini maupun yang tidak termasuk dalam penelitian.

4. Saran Untuk Investor

Dalam menanamkan dana atau berinvestasi pada suatu bank, sebaiknya

investor jangan melihat hanya dari sisi laba yang diperoleh bank. Efektivitas

pengelolaan dana pihak ketiga juga harus diperhatikan oleh investor.

Penyaluran dana pihak ketiga dalam bentuk kredit dapat mencerminkan

kebijakan dan kinerja manajemen.

Page 93: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

80

DAFTAR PUSTAKA

Astohar, 2016. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Financing to Deposit Ratio

Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia dengan Inflasi Sebagai

Variabel Pemoderasi”. Jurnal STIE Totalwin Semarang Vol.9 No.18 Hlm.38.

Asiyah, Binti Nur, 2015, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Penerbit Kalimedia,

Yogyakarta.

Bank Indonesia. 2012. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta: Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral.

Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/BpbS/2007. Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.

Dendawijaya, Lukman. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Darmawati, Deni dkk 2004, “Hubungan Corporate Governance dan Kinerja

Perusahaan,” Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar, 2-3 Desember

2004

Fitri Astuti, 2016. Pengaruh Efisiensi Usaha, Risiko Keuangan dan Kepercayaan

Masyarakat terhadap Kemampuan Penyaluran Pembiayaan pada Bank Umum

Syariah di indonesia Tahun 2011-2014. Jurnal STEBI Global Mulia Jakarta.

Ghozali, Imam. 2008. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan

Program Amos 16.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Press.

Hersugondo dan Handy Setyo Tamtomo. 2012. Pengaruh CAR, NPL, DPK dan ROA

terhadap LDR Perbankan Indonesia. Dharma Ekonomi, No. 36, Th. XIX

Fakultas Ekonomi Univeritas Stikubank Semarang.

Page 94: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

81

Hutagalung, Esther Novelina, Djumahir, dkk. 2012. Analisa Rasio Keuangan terhadap

Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang. No. 66b/DIKTI/KEP/2012

Ihsan, Dwi Nur’aini. 2013. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Jakarta:

UIN Jakarta Press.

Ihsan, Dwi Nur’aini. 2016. Manajemen Treasury Bank Syariah. Jakarta: UIN Jakarta

Press.

Ismail. 2012. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.

Julianti, Rahma. 2016. Pengaruh BI Rate, Inflasi, Dan IHSG Terhadap Dana Pihak

Ketiga (DPK) Serta Implikasinya Terhadap Pembiayaan Pada Bank Syariah.

Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta.

Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kumaedi, Sigit R. Prabowo, dan Emi Maslikha. 2014. Analisis Likuiditas dan

Rentabilitas Keuangan Bank Dalam Menilai Kinerja Bank Syariah Mandiri

(Studi Kasus Pada PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2003-2009). Jurnal STAR –

Study & Accounting Research Universitas Pendididkan Indonesia Vol. XI, No.

2.

Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Algaud. 2007. Islamic Banking. Burhan Subrata et al

(terj.), Perbankan Syariah Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Muchdarsyah Sinungan. 2000. Manajemen Dana Bank Jakarta : Bumi Aksara

Mandala dan Prathama Rahardja. 2008. Teori Ekonomi Mikro: Suatu Pengantar.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Molan, Benyamin. 2002. Glosarium Prentice Hall untuk Manajemen dan Pemasaran.

Jakarta: PT. Prenhallindo.

Page 95: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

82

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Munawir. 2000. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

N., Indo Yama dan Hemmy Fauzan. 2006. Pengantar Bisnis dan Manajemen. Jakarta:

UIN Jakarta Press.

Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Perkembangan Keuangan Syariah 2015.

Peraturan Bank Indonesia (PB) No. 11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah Pasal

1 ayat 10.

Paredede, Ratlan dan Renhard Manurung. 2014. Analisis Jalur (Path Analysis): Teori

dan Aplikasi dalam Riset Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Purba, Daris. 2012. Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional

Terhadap Profitabilitas Pada Pt Bank Muamalat Indonesia. Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Rivai, Veithzal. 2007. Bank and Financial Institution Management (Conventional and

Sharia System). Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Romdayanah, R. 2014. Pengaruh Faktor Modal, Kualitas Aset, dan Likuiditas

Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi Islam Fakultas

Syariah, Institut Agama Islam Negeri Wali Songo Semarang (ISSN: 2303-0178).

Santoso, Singgih. 2012. Statistik Parametrik : Konsep dan Aplikasi dengan SPSS,

Jakarta: Alex Media Komputindo.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & Spss. Jakarta: Kencana.

Sudarsono, Heri. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia

FE UII.

Supriyadi, Edy. 2014. SPSS + AMOS Statistical Data Analysis. Jakarta: IN MEDIA.

Page 96: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

83

Supriyatna, Iqbal. 2012. Analisis Pengaruh Modal, NPF dan Inflasi Terhadap

Pembiayaan yang Disalurkan seta Implikasinya terhadap ROE pada Perbankan

Syariah (Studi pada Bank Muamalat Indonesia). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Jakarta.

Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbS tahun 2007. Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.

Suryani. 2012. Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap

Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia. Jurnal STAIN Malikussaleh

Lhokseumawe Vol. 19.

Syamsuddin, Lukman. 2000. Manajemen Keuangan Perbankan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Syamsurizal. 2016. “Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), NPF (Non Performing

Financing) dan BOPO (Biaya Operasional Perpendapatan Operasional

Terhadap ROA (Return On Asset) Pada BUS (Bank Umum Syariah) yang

Terdaftar di BI (Bank Indonesia)”. Jurnal Penelitian sosil Keagamaan, Vol.19

No.2 Hlm. 151

Pudjo Teguh. 2009. Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktik Perbankan, Edisi

3, Yogyakarta: BPFE.

Usnan, Ade Setiawan dan Budi Sukardi. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Return On Assets Pada Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha

Syariah (Periode 2010-2013). Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN

Surakarta JRKA Volume 2 Isue 1.

Wibisono, Muhammad Yusuf dan Wahyuni, Salamah. 2017. “Pengaruh CAR, NPF,

BOPO,FDR Terhadap ROA yang dimediasi Ole NOM”. Jurnal Bisnis dan

Manajemen. Vol.17 No.1 Hlm.41.

Page 97: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

84

Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Widyaningrum, Linda dan Septiarini, Dina Fitrisia. 2015. “Pengaruh CAR, NPF, FDR,

dan OER Terhadap ROA Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia

Periode Januari 2009 Hingga Mei 2014”. JESTT Vol. 2 No. 12 Desember 2015

http://www.bi.go.id/ Laporan Publikasi Keuangan Bank.

http://finance.detik.com/read/2016/04/27/134953/2899188/5/laba-bank-syariah-turun-

44

http://www.goldbank.co.id/channel/laput/perbankan/yah-performa.html

Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam, Vol. 2 No. 2, Juli 2016: 10-20

(http://journal.uii.ac.id/index.php/)

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/publikasi/perbankan-syariah/

http://www.ojk.go.id/kanal/syariah/datadanstatistik/statistikperbakansyariah/

Page 98: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

85

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Variabel FDR, BOPO,CAR dan ROA Bank Umum Syariah

Periode Januari 2012 – Desember 2016

Financing to Deposit Rasio (dalam bentuk presentase)

(Sumber : www.ojk.go.id)

BOPO (dalam bentuk presentase)

Bulan FDR

2012 2013 2014 2015 2016

Januari 87,27 100,63 100,07 88,85 87,86

Februari 90,49 102,17 102,03 89,37 87,30

Maret 87,13 102,62 102,22 89,15 87,52

April 95,39 103,08 95,50 89,57 88,11

Mei 97,95 102,08 99,43 90,05 89,31

Juni 98,59 104,43 100,80 92,56 89,32

Juli 99,91 104,83 99,89 90,13 87,58

Agustus 101,03 102,53 98,99 90,72 87,53

September 102,10 103,27 99,71 90,82 86,43

Oktober 100,84 103,03 98,99 90,67 86,88

November 101,19 102,58 94,62 90,26 86,27

Desember 100,00 100,32 91,50 88,03 85,99

Bulan BOPO

2012 2013 2014 2015 2016

Januari 86,22 70,43 80,05 94,80 81,78

Februari 78,39 72,06 83,77 94,23 77,05

Maret 77,77 72,95 91,90 95,96 78,32

April 77,77 73,95 84,5 96,69 81,93

Mei 76,24 76,87 76,49 96,51 80,14

Juni 75,74 76,18 71,76 96,98 79,53

Juli 75,87 76,13 79,80 97,08 79,29

Agustus 75,89 77,87 81,20 97,30 79,01

September 75,44 77,98 82,39 96,94 78,50

Oktober 75,04 79,06 75,61 96,71 77,27

November 75,29 78,59 93,50 96,75 77,18

Desember 74,75 78,21 79,27 97,01 82,85

Page 99: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

86

(Sumber : www.ojk.go.id)

Capital Adequacy Ratio (dalam bentuk presentase)

(Sumber : www.ojk.go.id)

Return On Asset (dalam bentuk presentase)

(Sumber : www.ojk.go.id)

Bulan CAR

2012 2013 2014 2015 2016

Januari 16.27 15.29 24.62 14.16 15.11

Februari 15.91 15.2 23.78 14.38 15.44

Maret 15.33 14.3 23.08 14.43 14.9

April 14.97 14.72 22.78 14.5 15.43

Mei 13.4 14.28 22.5 14.37 14.78

Juni 16.12 14.3 22.21 14.09 14.72

Juli 16.12 15.28 21.86 14.47 14.86

Agustus 15.63 14.71 21.78 15.05 14.87

September 14.98 14.19 21.8 15.15 15.43

Oktober 14.54 14.19 22.22 14.96 15.27

November 14.82 12.23 22.34 15.31 15.78

Desember 14.13 14.42 22.77 15.02 15.95

Bulan ROA

2012 2013 2014 2015 2016

Januari 1,36 2,52 0,08 0,88 1,01

Februari 1,79 2,29 0,13 0,78 0,81

Maret 1,83 2,39 1,16 0,69 0,88

April 1,79 2,29 1,09 0,62 0,80

Mei 1,99 2,07 1,13 0,63 0,16

Juni 2,05 2,10 1,12 0,50 0,73

Juli 2,05 2,02 1,05 0,50 0,63

Agustus 2,04 2,01 0,93 0,46 0,48

September 2,07 2,04 0,97 0,49 0,59

Oktober 2,11 1,94 0,92 0,51 0,46

November 2,09 1,96 0,87 0,52 0,67

Desember 2,14 2,00 0,80 0,49 0,63

Page 100: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

87

Lampiran 2: Hasil Output Perhitungan Analisis Jalur dengan AMOS 22.0

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

FDR <--- CAR 4.109 .249 16.482 *** par_3

FDR <--- BOPO -.572 .088 -6.535 *** par_4

ROA <--- CAR .094 .013 7.162 *** par_1

ROA <--- BOPO -.064 .003 -24.840 *** par_2

ROA <--- FDR .016 .003 5.562 *** par_5

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

FDR <--- CAR .881

FDR <--- BOPO -.349

ROA <--- CAR .371

ROA <--- BOPO -.713

ROA <--- FDR .296

Estimate korelasi = table estimate

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

CAR <--> BOPO 30807.700 38117.950 .808 .419 par_6

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

CAR <--> BOPO .106

Variances: (Group number 1 - Default model)

Page 101: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

88

Estimate S.E. C.R. P Label

CAR 102219.717 18820.175 5.431 *** par_7

BOPO 829356.567 152696.921 5.431 *** par_8

e1 370559.519 68225.537 5.431 *** par_9

e2 184.578 33.984 5.431 *** par_10

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

FDR .833

ROA .972

Matrices (Group number 1 - Default model)

Implied (for all variables) Covariances (Group number 1 - Default model)

BOPO CAR FDR ROA

BOPO 829356.567

CAR 30807.700 102219.717

FDR -347735.317 402357.400 2222541.760

ROA -55543.083 14182.442 96023.330 6612.294

Implied (for all variables) Correlations (Group number 1 - Default model)

BOPO CAR FDR ROA

BOPO 1.000

CAR .106 1.000

FDR -.256 .844 1.000

ROA -.750 .546 .792 1.000

Implied Covariances (Group number 1 - Default model)

BOPO CAR FDR ROA

BOPO 829356.567

CAR 30807.700 102219.717

FDR -347735.317 402357.400 2222541.760

ROA -55543.083 14182.442 96023.330 6612.294

Implied Correlations (Group number 1 - Default model)

Page 102: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

89

BOPO CAR FDR ROA

BOPO 1.000

CAR .106 1.000

FDR -.256 .844 1.000

ROA -.750 .546 .792 1.000

Residual Covariances (Group number 1 - Default model)

BOPO CAR FDR ROA

BOPO .000

CAR .000 .000

FDR .000 .000 .000

ROA .000 .000 .000 .000

Standardized Residual Covariances (Group number 1 - Default model)

BOPO CAR FDR ROA

BOPO .000

CAR .000 .000

FDR .000 .000 .000

ROA .000 .000 .000 .000

Factor Score Weights (Group number 1 - Default model)

Total Effects (Group number 1 - Default model)

BOPO CAR FDR

FDR -.572 4.109 .000

ROA -.073 .161 .016

Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

BOPO CAR FDR

FDR -.349 .881 .000

ROA -.817 .632 .296

Direct Effects (Group number 1 - Default model)

Page 103: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

90

BOPO CAR FDR

FDR -.572 4.109 .000

ROA -.064 .094 .016

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

BOPO CAR FDR

FDR -.349 .881 .000

ROA -.713 .371 .296

Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

BOPO CAR FDR

FDR .000 .000 .000

ROA -.009 .066 .000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

Lampiran 3: Hasil Uji Normalitas Persamaan Substruktur I

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 60 ,140 ,272 -,407 ,538

Valid N (listwise) 60

BOPO CAR FDR

FDR .000 .000 .000

ROA -.104 .261 .000

Page 104: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

91

Lampiran 4: Hasil Uji Normalitas Persamaan Substruktur II

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 60 -,245 ,272 -,364 ,538

Valid N (listwise) 60

Lampiran 5: Hasil Uji Autokorelasi Persamaan Substruktur I

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .913a .833 .827 6.24550 1.535

a. Predictors: (Constant), BOPO , CAR

b. Dependent Variable: FDR

Lampiran 6: Hasil Uji Autokorelasi Persamaan Substruktur II

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .986a .972 .971 .14063 1.303

a. Predictors: (Constant), BOPO , CAR , FDR

b. Dependent Variable: ROA

Lampiran 7: Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan Substruktur I

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 83.146 8.417 9.879 .000

CAR 4.109 .254 .881 16.200 .000 .989 1.011

BOPO -.572 .089 -.349 -6.423 .000 .989 1.011

a. Dependent Variable: FDR

Page 105: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

92

Lampiran 8: Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan Substruktur II

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.907 .312 12.518 .000

CAR .094 .014 .371 6.978 .000 .176 5.668

BOPO -.064 .003 -.713 -24.200 .000 .574 1.743

FDR .016 .003 .296 5.419 .000 .167 5.998

a. Dependent Variable: ROA

Page 106: PENGARUH MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42229/2/ALBERT... · Operasional terhadap Pembiayaan serta Implikasinya pada Bank Syariah

93