PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI...

217
PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN/IKLIM DAN DAUR ULANG LIMBAH DI SMAN 10 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Ratih Aulia NIM. 1113016100012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI...

Page 1: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN/IKLIM DAN DAUR

ULANG LIMBAH DI SMAN 10 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Ratih Aulia

NIM. 1113016100012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI

Page 3: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

i

Page 4: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

iii

ABSTRAK

Ratih Aulia, 1113016100012. Pengaruh Metode Eksperimen dan Diskusi terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen dan diskusi terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah. Penelitian ini dilakukan pada kelas X SMAN 10 Tangerang Selatan tahun ajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode quasi eksperimen yang menggunakan desain penelitian non-equivalen control grup design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel purposive, dengan kelas kontrol terdiri dari 32 siswa dan kelas eksperimen terdiri dari 32 siswa. Instrumen berupa tes dan observasi keterampilan proses sains. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang menerapkan metode eksperimen dan diskusi (ED) adalah 76,42, sedangkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol yang tidak menerapkan metode eksperimen dan diskusi (ED) adalah 71,02. Hasil uji independent sample T test melalui aplikasi SPSS 22, pada taraf α = 0,05 menunjukkan nilai signifikansi 0,003, hal tersebut menyimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak yang artinya terdapat pengaruh metode eksperimen dan diskusi (ED) terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah. Kata Kunci: Metode Eksperimen dan Diskusi (ED), Keterampilan Proses Sains, Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Page 6: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

iv

ABSTRACT

Ratih Aulia, 1113016100012. The Effect of Experimentation and Discussion Method Towards Students Scientific Process Skills of Climate Change and Waste Recycling Concepts . Undergraduate Thesis of Biology Education Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aimed to determine the effect of experimentation and discussion method towards students scientific process skills on concepts of climate change and waste recycling. This research was conducted at SMAN 10 Tangerang Selatan in academic year 2017/2018 with a quasi-experimental method which used non-equivalen control grup design. The Purposive sampling technique was used as sampling technique, with samples included 32 students for the control class and 32 students for the experimental class. Instruments are Test and Scientific Process Skills Observation. The result show the average of learning from experimental class that used a experimentation and discussion method was 74,62, while the average of learning from control class was 71,02. Independent Sample T test results at the level of α = 0,05 show the significant value of 0,003, it is conclude that H0 is rejected which means experimentation and discussion method have effect toward students scientific processs skills of climate change and waste recycling concepts.

Keyword: Experimentation and Discussion Method, Scientific Process Skills, Climate Change and Waste Recycling

Page 7: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan nikmat, karunia dan hidayah-Nya. Tak luput shalawat

dan salam semoga tercurahkan kepada baginda besar, Nabi Muhammad SAW,

keluarga serta sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Eksperimen dan Diskusi

terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Perubahan

Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah di SMAN 10 Tangerang Selatan”

disusun sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Jakarta.

Keberhasilan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

dukungan, doa serta bantuan berbagai pihak dengan penuh ketulusan, keikhlasan

dan kesabaran. Kerenannya, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Yanti Herlanti, M.Pd., Kepala Program Studi Pendidikan Biologi dan Ibu

Meiry Fadilah Noor, M.Si., Sekertaris Program Studi Pendidikan Biologi.

3. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., Dosen Pembimbing I dan Ibu Yuke Mardiati,

M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan

pikirannya untuk memberikan arahan, motivasi dan bimbingan serta sabar

dalam membimbing penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Para Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman

kepada penulis.

5. Bapak Agus Purwanto, S.Pd., Kepala SMAN 10 Kota Tangerang Selatan, Ibu

Siti Maryam, S.Pd., selaku Guru Biologi kelas X dan seluruh guru di SMAN

10 Tangerang Selatan yang telah memberikan izin penelitian dan telah

membantu dalam penelitian.

Page 8: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

vi

6. Seluruh siswa-siswa kelas X4 dan X5 tercinta yang telah membantu dalam

proses penelitian.

7. Kepada kedua orang tua, Bapak Enta dan Mamah Hanhan yang selalu

memberikan do’a, dukungan dan segala bentuk perhatian kasih sayang yang

begitu luar biasa, dan tak pernah lelah membimbing serta menuntun.

8. Kedua kakak, Chandra Agas Tian dan Ely Elya Rostika dan adik Syi’ar Gema

Ramadhan serta keluarga besar yang telah memberikan do’a dan dukungan

baik moral maupun material sera motivasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

9. Faridhotur Rifkiyah, Nurhasanah, Siti Maziyatul Muslimah, Laelatul

Mahmudah, Nabila Aladawiyah, dan rekan-rekan seperjuangan lainnya

program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama,

penyemangat dan persahabatannya.

10. Semua pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun

tidak mengurangi rasa hormat dan terimakasih penulis.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan untuk

keberhasilan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi para pembaca.

Jakarta, Agustus 2019

Penulis

Ratih Aulia

Page 9: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH .............................................. ii

ABSTRAK .......................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 4

D. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN

HIPOTESIS..........................................................................................

5

A. Deskripsi, Teoritis ................................................................................... 5

1. Belajar Mengajar .............................................................................. 5

2. Metode Mengajar ............................................................................. 5

3. Metode Eksperimen dan Diskusi ..................................................... 9

4. Keterampilan Proses Sains (KPS) .................................................... 13

5. Indikator Keterampilan Proses Sains ............................................... 18

6. Pengukuran Keterampilan Proses Sains (KPS) ............................... 21

B. Kajian Penelitian Relevan ....................................................................... 24

C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 27

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 29

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 29

Page 10: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

viii

B. Metode Penelitian ................................................................................... 29

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 30

1. Populasi ............................................................................................. 30

2. Sampel .............................................................................................. 30

D. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 30

E. Teknik Pengambilan Data ....................................................................... 30

F. Variabel Penelitian .................................................................................. 31

G. Prosedur Penelitian ................................................................................. 31

H. Instrumen Penelitian ............................................................................... 32

1. Instrumen Tes ................................................................................... 32

2. Instrumen Non Tes ........................................................................... 33

I. Kalibrasi .................................................................................................. 35

1. Uji Validitas ..................................................................................... 35

2. Reliabilitas ....................................................................................... 36

3. Tingkat Kesukaran ........................................................................... 37

4. Daya Pembeda ................................................................................. 38

J. Teknik Analisis Data .............................................................................. 39

1. Tes Keterampilan Proses Sains ......................................................... 39

a. Uji Normalitas .......................................................................... 39

b. Uji Homogenitas ....................................................................... 40

c. Uji Hipotesis ............................................................................. 41

2. Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa .................................... 41

K. Hipotesis Statistik ................................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 43

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 43

1. Keterampilan Proses Sains (KPS) Awal Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ..................................................................

43

2. Keterampilan Proses Sains (KPS) Akhir Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ..................................................................

44

3. Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains (KPS) ....................... 45

a. Persentase Aspek KPS Pretest/Awal......................................... 45

Page 11: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

ix

b. Persentase Aspek KPS Posttest/Akhir........................................ 46

c. Hasil n-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ...................... 47

d. Hasil Observasi ........................................................................... 48

B. Analisis Data............................................................................................ 49

1. Uji Normalitas ............................................................................ 49

2. Uji Homogenitas ......................................................................... 51

3. Uji Hipotesis ............................................................................... 52

C. Pembahasan ........................................................................................... 53

BAB V Kesimpulan .......................................................................................... 59

A. Kesimpulan ............................................................................................ 59

B. Saran ....................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 63

Page 12: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Proses Sains ........................................... 18

Tabel 2.2 Variabel Kontrol pada Kelas Eksperimen dan Kontrol ............... 20

Tabel 2.3 Variabel Kontrol pada Kelas Eksperimen dan Kontrol ............... 20

Tabel 3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 28

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains ......................... 31

Tabel 3.3 Indikator Keterampilan Proses Sains Berdasarkan Langkah-

Langkah Metode Eksperimen dan Diskusi .................................

32

Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Validitas....................................................... 35

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen ...................................................... 35

Tabel 3.6 Kriteria Indeks Reliabilitas .......................................................... 36

Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran........................................................... 37

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda............................................................ 37

Tabel 4.1 Keterampilan Proses Sains Pretest pada Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ..................................................................................

42

Tabel 4.2 Keterampilan Proses Sains Posttest pada Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ...................................................................................

43

Tabel 4.3 Persentase Aspek KPS Awal Kelompok Eksperimen dan

Kontrol .........................................................................................

44

Tabel 4.4 Persentase Aspek KPS Akhir Kelompok Eksperimen Dan

Kontrol...........................................................................................

45

Tabel 4.5 Hasil N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ...................... 46

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...........................

49

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .........................

50

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelompok

Eksperimen dan Kontrol ...........................................................

51

Page 13: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Prosedur Penelitian ....................................................... 28

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian ........................................................ 31

Gambar 4.1 Observasi Pertemuan Ke-1 dan Ke-2 Kelompok Eksperimen

Tiap Aspek ........................................................

47

Gambar 4.2 Observasi Pertemuan Ke-1 dan Ke 2 Kelompok Eksperimen

Tiap Aspek ........................................................

48

Page 14: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen ..................................................................... 63

Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol ........................................................................... 88

Lampiran 3 LKS Kelas Eksperimen .................................................................... 106

Lampiran 4 LKS Kelas Kontrol ........................................................................... 116

Lampiran 5 Lembar Observasi Guru ................................................................... 122

Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa................................................................... 128

Lampiran 7 Lembar Observasi Kelas Eksperimen ............................................. 134

Lampiran 8 Lembar Observasi Kelas Kontrol ..................................................... 138

Lampiran 9 Kisi-kisi Uji Instrumen Penelitian .................................................... 142

Lampiran 10 Instrumen Uji Validasi Penelitian .................................................... 158

Lampiran 11 Hasil Anates Uji Validasi Instrumen ................................................ 164

Lampiran 12 Instrumen Tes Penelitian .................................................................. 173

Lampiran 13 Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Pretest Kelas Eksperimen. 177

Lampiran 14 Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Posttest Kelas Eksperimen 179

Lampiran 15 Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Pretest Kelas Kontrol........ 181

Lampiran 16 Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Posttest Kelas Kontrol...... 183

Lampiran 17 Hasil N-Gain elas Eksperimen dan Kontrol..................................... 185

Lampiran 18 Analisis Data Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains........... 186

Lampiran 19 Perhitungan Uji Normalitas .............................................................. 188

Lampiran 20 Perhitungan Uji Homogenitas .......................................................... 190

Lampiran 21 Perhitungan Uji Hipotesis ................................................................ 191

Lampiran 22 Wawancara Penelitian....................................................................... 193

Lampiran 23 Surat Bimbingan Skripsi .................................................................. 195

Lampiran 24 Surat Keterangan Penelitian ............................................................. 196

Lampiran 25 Uji Referensi..................................................................................... 197

Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian ................................................................... 202

Lampiran 27 Biodata Penulis.................................................................................. 203

Page 15: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi pengembangan sebuah

negara. Pendidikan berfungsi untuk membantu siswa dalam membangun dirinya

sendiri untuk menjadi lebih baik. Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah perlu

adanya peningkatan, contohnya dengan membuat pembelajaran yang bermakna,

kreatif dan inovatif. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang RI

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

menyatakan:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa tehadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab .1”

Pembelajaran biologi akan lebih efektif jika siswa diberikan pengalaman

langsung agar mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri serta akan

merasakan dan memahami makna dari pembelajaran yang diperoleh. Agar proses

penemuan dapat dilaksanakan dengan baik, hendaknya penggunaan proses

pembelajaran dapat melatih berbagai keterampilan. Pembelajaran biologi tidak

hanya dilihat dari hasil akhirnya saja tetapi juga saat proses pembelajaran

berlangsung, karena didalam proses pembelajarannya siswa dapat mengkonstruk

pengetahuannya melalui pengalaman langsung. Tetapi kenyataanya, penilaian

yang dilakukan hanya pada hasilnya saja tanpa menilai prosesnya. Hal ini bertolak

belakang dengan kurikulum 2013 yang menerapkan konsep pemberian

1Departemen Pendidikan Nasional, Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/ UU_no_20_th_2003.pdf

Page 16: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

2

pengalaman belajar bagi siswa dalam mengembangkan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan.

Keterampilan yang harus dimiliki siswa yaitu keterampilan proses sains.

Dengan keterampilan proses sains ini siswa dapat mengkonstruk sendiri

pengetahuannya. Hasil observasi penelitian bahwa kenyataan yang ditemui

disalah satu sekolah jenjang SMA di wilayah Tangerang Selatan menunjukkan

masih ada guru yang dalam proses pembelajaran biologi masih ada beberapa

siswa yang cenderung pasif dan tidak memperhatikan pembelajaran.2.

Proses keterampilan proses sains siswa tidak berkembang. Pembelajaran

tersebut dilakukan dengan pendekatan saintifik dan metode ceramah. Siswa yang

belajar dengan menggunakan metode saintifik memiliki keterampilan proses sains

yang masih kurang berkembang. Untuk mengembangkan keterampilan proses

sains pada siswa diperlukan proses pembelajaran yang dapat memberikan

pengalaman langsung. Karena dengan pengalaman langsung siswa dapat

memperoleh ingatan dalam jangka panjang dan mampu mengkontruksi

pengetahuannya sendiri.3 Dalam pelaksanaan kegiatan mengajar yang

mengaktifkan siswa, guru tidak banyak melakukan aktivitas. Aktivitas lebih

mengarah pada siswa dan guru memberikan petunjuk, mengarahkan, menguasai

dan mengadakan evaluasi.4

Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki proses pengajaran adalah

dengan memilih metode pembelajaran yang tepat. Guru harus dapat memilih

metode yang sesuai untuk dapat membuat siswa lebih aktif dengan melakukan

eksperimen, sehingga siswa dapat meningkatkan sikap ilmiah dalam

menggunakan alat ukur.5 Salah satu metode yang dapat mengembangkan

keterampilan proses sains siswa yaitu dengan menggunakan metode eksperimen

2 Lampiran 22 Wawancara Penelitian hal. 192 3 Conny Semiawan, dkk. Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1985), hal. 18 4 R. Ibrahim dan Nana Syaodih, perencanaan pengajaran (Jakarta; Rineka Cipta, 2010) cet.

3, hal 44. 5 Kartika, dkk. “Pengaruh penerapan metode eksperimen dan inkuiri terbimbing terhadap

ketrampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa”. Jurnal Pendidikan sains Indonesia, Vol.03. No.02, hal.51-55, 2015

Page 17: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

3

dan diskusi (ED). Metode eksperimen dan diskusi (ED) ini merupakan

penggabungan dari metode eksperimen dan metode dan diskusi (ED).

Metode eksperimen dan diskusi (ED) ini memiliki langkah-langkah yang

dapat melatih keterampilan proses sains, diantaranya: 1) guru mengawali

pertemuan dengan melakukan percobaan di depan kelas, 2) siswa diminta

memprediksi kemungkinan dari percobaan yang akan dilakukan (berhipotesis), 3)

guru mengelompokkan siswa secara acak untuk berdiskusi, 4) siswa membuktikan

hasil hipotesis kelompoknya, 5) hasil percobaan didiskusikan dan dibimbing oleh

guru. Pembelajaran dengan metode eksperimen dan diskusi (ED) sesuai untuk

diterapkan pada konsep perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah dalam

konsep perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah ini siswa dapat

mengamati, memprediksi, merencanakan dan melakukan percobaan. Siswa juga

dapat berdiskusi untuk dapat memecahkan masalah yang timbul. Pengalaman

pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung melalui eksperimen dan

diskusi (ED) dapat membuat siswa lebih memahami konsep, prinsip ataupun fakta

sehingga dapat membuat siswa mampu mengembangkan keterampilan proses

sains.

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan latar belakang yang

telah diuraikan sebelumnya mengenai “Pengaruh Metode Eksperimen dan

Diskusi (ED) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep

Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini, meliputi:

1. Proses pembelajaran masih berorientasi pada penguasaan konsep, sehingga

siswa masih cenderung menghafal konsep yang diperoleh saat pembelajaran.

2. Penilaian yang dilakukan oleh guru masih cenderung pada hasil belajar saja

tanpa memperhatikan penilaian lain seperti keterampilan proses sains.

3. Pembelajaran melalui metode eksperimen ataupun diskusi masih kurang

dilakukan, sehingga partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran masih

rendah dan membuat keterampilan proses sains pada siswa tidak berkembang.

Page 18: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

4

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini, meliputi:

1. Keterampilan proses sains siswa yang terdapat dalam pembelajaran secara

saintifik yang terstruktur menggunakan metode eksperimen dan diskusi (ED).

2. Keterampilan proses sains siswa yang dimaksud yaitu menurut Conny

Semiawan yang dibatasi pada aspek mengamati, merencanakan/melakukan

percobaan, memprediksi, berkomunikasi, menginterpretasi data, dan

menerapkan konsep.

3. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan

lingkungan/iklim dan daur ulang limbah.

D. Perumusan Masalah

Pembatasan masalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah metode

eksperimen dan diskusi (ED) berpengaruh terhadap keterampilan proses sains

siswa pada konsep perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen

dan diskusi (ED) terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep

perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, antara lain:

1. Dapat menambah pengetahuan sekaligus sebagai pengalaman mengajar,

sehingga dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat.

2. Hasil penelitian ini dapat membantu guru di sekolah untuk menerapkan

metode pembelajaran yang dapat melatih keterampilan proses sains siswa.

3. dapat membantu guru di sekolah untuk menerapkan metode pembelajaran

yang dapat melatih keterampilan proses sains siswa, sehingga dapat melatih

keterampilan proses sains siswa dan memaknai pembelajaran yang dilakukan.

Page 19: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

5

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi, Teoritis

1. Belajar Mengajar

Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung

beberapa aspek, yaitu bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan

mengingat dan memproduksi, ada penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna,

menafsirkan dan mengkaitkannya dengan realitas dan adanya perubahan sebagai

pribadi.1 Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus

dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah

satu penerapan strategi pembelajaran diantara strategi-strategi pembelajaran yang

lain dengan tujuan utamanya menyampaikan informasi kepada peserta didik.2

Proses belajar mengajar secara secara umum dapat diartikan sebagai proses

dimana terdapat perubahan tingkah laku pada diri siswa baik dari pengetahuan,

sikap dan psikomotorik yang dihasilkan dari pentransferan dengan cara

mengkondisian situasi belajar serta bimbingan untuk mengarahkan siswa sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan. Proses belajar mengajar merupakan interaksi

antara komponen-komponen pembelajaran sehingga tercipta situasi belajar

mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Metode Mengajar

a. Pengertian Metode Pembelajaran.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana

yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai

secara optimal.3 Metode pembelajaran merupakan seluruh perencanaan dan

prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara

penilaian yang akan dilaksanakan. Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai

1 Eveline Siregar dan hartini Nara, Teori belajar dan pembelajaran (Bogor; Ghalia

Indonesia, 2011) , hal 17. 2 Ibid., hal 14. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2008), hal 147.

Page 20: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

6

suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk

melakukan pembelajaran. Seluruh perencanaan itu jika dikaitkan dengan konsep

yang berkembang dewasa ini meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, tujuan pembelajaran, persiapan pembelajaran dan lain-lain.4 Metode

mengajar adalah cara mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur ketika

menyampaikan bahan ajar/ materi pelajaran.5

Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap pertemuan kelas

bukanlah asal pakai, namun harus melalui seleksi yang berkesesuaian dengan

perumusan tujuan instruksional khusus. Jarang sekali guru terlihat merumuskan

tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu

tujuan.6 Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan

menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran.7 Dalam kenyataannya,

cara atau metode pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi

berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai

pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Efektivitas metode khususnya metode pembelajaran di kelas dipengaruhi

oleh faktor tujuan, siswa, situasi dan guru itu sendiri. Metode dalam rangkaian

sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting karena keberhasilan

pembelajaran sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode

pembelajaran.

b. Ciri-Ciri Metode Pembelajaran yang Baik

Banyak metode yang dapat dipilih oleh seorang guru dalam kegiatan belajar

mengajar. Setiap guru yang akan mengajar diharapkan untuk memilih metode

yang baik. Baik dan tidaknya suatu metode yang akan digunakan dalam proses

belajar mengajar terletak pada ketepatan memilih suatu metode sesuai dengan

4 Suyono dan Hariyanto, belajar dan pembelajaran (Bandung; PT Remaja Rosdakarya,

2012),hal 19. 5 Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, Strategi Pembeajaran Sains (Jakarta; Tim

Kreatif Faza Medi, 2009), hal. 96. 6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi belajar mengajar ( Jakarta; PT Rinek

Cipta, 2010), hal. 75. 7 Ibid., hal 77

Page 21: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

7

tuntutan proses belajar mengajar. Ciri-ciri metode yang baik untuk proses belajar

mengajar adalah sebagai berikut:8

1) Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya yang sesuai dengan watak murid

dan materi.

2) Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik dan

mengantarkan murid pada kemampuan praktis.

3) Tidak mereduksi materi, bahkan sebaliknya mengembangkan materi.

4) Memberikan keleluasaan pada siswa untuk menyatakan pendapat.

5) Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam

keseluruhan proses pembelajaran.

Kesimpulan uraian di atas bahwa suatu metode yang akan digunakan dalam

proses belajar mengajar dapat dikatakan baik jika metode itu dapat

mengembangkan potensi peserta didik.

c. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran

Proses belajar mengajar guru dalam menentukan metode hendaknya tidak asal

pakai, guru dalam menentukan metode harus melalui seleksi yang sesuai dengan

perumusan tujuan pembelajaran. Metode apapun yang dipilih dalam kegiatan

belajar mengajar hendaklah memperhatikan ketepatan (efektifitas) metode

pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Acuan memilih

metode pembelajaran untuk anak usia 0 sampai 6 tahun adalah melibatkan anak

dalam kegiatan belajar mengajar. Ada beberapa metode pembelajaran yang

disesuaikan dengan tahap usia anak. Anak usia 0 sampai 3 tahun dapat mengikuti

kegiatan di sekolah taman bermain.

Metode yang harus diperhatikan dalam pembelajaran yaitu hubungan

komunikasi antara guru dengan anak dan bagaimana cara guru berkomunikasi.

Ketika mengajar sebaiknya guru tidak mendominasi kegiatan anak. Sedangkan

untuk usia 4 sampai 6 tahun dapat diberikan kegiatan yang dapat memberi

kesempatan pada anak mengobservasi sesuatu. Sebaiknya pendidik tidak melulu

8 Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman

KonsepUmum dan Islami (Bandung: Rafika Aditama, 2007), 56

Page 22: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

8

mencontohkan lalu anak mengikutinya. Biarkan anak mencoba-coba, misalnya

anak menggambar bunga dengan warna hijau kuning atau biru.

Ketika seorang guru dalam memilih metode pembelajaran untuk digunakan

dalam praktik mengajar, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut 9:

1) Metode mengajar yang digunakan harus dapat membangkitkan motif,

minat belajar siswa.

2) Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan

kegiatan kepribadian siswa.

3) Metode mengajar yang digunakan dapat memberikan kesempatan bagi

siswa untuk mewujudkan hasil karya.

4) Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar.

5) Metode mengajar yang digunakan harus dapat mendidik siswa dalam

teknik belajar sendiri.

6) Metode mengajar yang digunakan harus dapat meniadakan penyajian

yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau

situasi yang nyata dan bertujuan.

7) Metode mengajar yang digunakan harus dapat menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan

dalam cara kebiasaan bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan metode pembelajaran

adalah sebagai berikut :10

1) Tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses

belajar mengajar harus menjadi perhatian utama bagi seorang guru dalam

menentukan metode apa yang dipakai (serasi).

2) Kemampuan guru. Efektif tidaknya suatu metode pembelajaran juga

sangat dipengaruhi pada kemampuan guru dalam menggunakannya.

Misalnya seorang guru yang mahir dalam berbicara, maka dapat

9 Zulfiani, op.cit hal 97-98. 10 Tayar Yusuf & Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 1997), 7-10.

Page 23: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

9

menggunakan metode ceramah disamping metode yang lain sebagai

pendukungnya.

3) Guru dalam kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan anak didik.

Karena siswa mempunyai kemampuan, bakat, minat, kecerdasan,

karakter, latar belakang ekonomi yang berbeda-beda. Karena itu, dengan

latar belakang yang berbeda-beda guru harus pandai dalam menentukan

metode pembelajaran yang akan digunakan.

4) Situasi dan kondisi proses belajar mengajar yang berada dilingkungan

dekat pasar yang ramai akan berdampak pada metode pembelajaran yang

akan digunakan. Sehingga guru dapat menentukan metode pembelajaran

yang sesuai di lingkungan tersebut.

5) Fasilitas yang tersedia. Tersedianya fasilitas seperti, alat peraga, media

pengajaran dan fasilitas-fasilitas lainnya sangat menentukan terhadap

efektif tidaknya suatu metode.

6) Waktu yang tersedia. Masalah waktu yang tersedia juga harus

diperhatikan. Apakah waktunya cukup jika menggunakan metode yang

akan dipakai atau tidak.

3. Metode Eksperimen dan Diskusi (ED)

Metode eksperimen dan diskusi (ED) adalah penggabungan antara dua

metode, yaitu metode eksperimen dan diskusi. Metode eksperimen adalah

cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan untuk

membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.

Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan

suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan

hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan

dievaluasi oleh guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa

mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-

persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga

siswa dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah. Dengan eksperimen

Page 24: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

10

siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang

dipelajarinya.

Metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara mempraktikkan

langsung untuk menguji atau membuktikan suatu konsep yang sedang

dipelajari.11 Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian

pembelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan

membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Penggunaan teknik ini

mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri

berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan

mengadakan percobaan sendiri.

Siswa juga dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah (scientific

thinking). Penggunaan metode eksperimen menuntut siswa menemukan bukti

kebenaran dari suatu teori yang sedang dipelajarinya. Siswa dituntut untuk

mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum

atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya

Metode diskusi adalah cara penyajian pembelajaran dimana siswa

dihadapkan kepada suatu masalah yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.

Proses diskusi dalam pembelajaran ditandai dengan interaksi antara dua

atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman,

informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada

yang pasif sebagai pendengar saja.

Pelaksanaan diskusi dapat berjalan optimal apabila guru melakukan

pemantauan untuk mengetahui kesulitan masing-masing kelompok dan

memberi diskusi kelompok kedisiplinan berinkuiri, keaktifan memproses dan

memimpin kelompok, kehangatan hubungan antarpribadi sosial sebagai

siswa, dan mendapatkan penghargaan terhadap ilmu pengetahuan yang

mengarah kepada siswa.

11 Zulfiani, op.cit, hal 104.

Page 25: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

11

Peran guru yang mendampingi diskusi juga akan mempengaruhi

keberhasilan dari metode diskusi yang diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran. Guru selayaknya mampu memantau dan mengidentifikasi

permasalahan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa sehingga dalam

memberi pengarahan ke siswa, guru mampu memberikan petunjuk yang tepat

agar siswa terpancing ke arah kesimpulan dari tujuan pembelajaran yang

sedang berlangsung.

Hasil eksperimen yang siswa dapatkan mungkin berbeda satu sama lain,

sehingga dalam hal ini dibutuhkan metode diskusi yang menyertai proses

pembelajaran eksperimen. Penggabungan kedua metode ini pernah

dilaksanakan disalah satu sekolah SMA di Kroasia pada siswa kelas XII pada

semester 2, yaitu apa yang disebut metode Experimenting and Discussion

(ED), hal ini berdasarkan karya ilmiah yang berjudul: Effects of two different

types of physics learning on the results of CLASS test (Efek dari dua jenis

pembelajaran fisika yang berbeda pada hasil tes CLASS), penulisnya Mirko

Marusic dan Josip Slisko.

Penelitian bertujuan untuk melihat sejauh mana efektivitas kedua metode

tersebut pada peningkatan sikap dan keyakinan siswa pada fisika, kemudian

hasilnya dievaluasi menggunakan tes CLASS. Sedangkan langkah-langkah

Metode Experimenting and Discussion (ED) pada penelitian ini adalah

sebagai berikut: a) Guru mengawali pertemuan dengan melakukan percobaan.

b) Siswa diminta untuk memprediksi hasil percobaan dan mencatatnya. c)

Siswa memberikan penjelasan dari prediksi hasil percobaan dan

dikelompokkan berdasarkan prediksinya. d) Siswa melakukan percobaan

untuk membuktikan prediksinya. e) Siswa mengamati percobaan yang

dilakukan dan mencatat hasil percobaan. f) Siswa menyusun laporan

percobaan. g) Siswa mempresentasikan laporan percobaan, kemudian

berdiskusi antar kelompok.12

12 Nurjanah, D.E., “Pengaruh penerapan metode experimenting and discussion (ED) dalam

pembelajaran terhadap hasil belajar fisika dan sikap ilmiah siswa SMP”, Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. 1, No.3, 2013.

Page 26: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

12

Penelitian ini setelah guru melakukan percobaan di depan kelas, siswa

diminta berdiskusi untuk mendapatkan hasil prediksi yang sama dengan

teman kelompoknya, setelah siswa menjelaskan hasil predisksinya siswa

diminta membuktikan hasil prediksinya tersebut. Kelebihan metode

eksperimen dan diskusi (ED) ini diantaranya:

1) Siswa dirangsang untuk memiliki keterampilan proses sains, seperti

mengamati, mempresentasikan, mengelompokkan, mengajukan

pertanyaan, merancang percobaan, menggunakan alat dan bahan,

mengkomunikasikan dan melakukan eksperimen.

2) Siswa belajar secara konstruktif tidak bersifat hafalan.

3) Siswa lebih memahami suatu konsep yang bersifat konkret.

4) Siswa dirangsang untuk kreatif.

5) Siswa dilatih untuk dibiasakan bertukar pikiran dalam mengatasi suatu

masalah.

6) Siswa dilatih untuk mengemukakan pendapat.

7) Siswa dilatih untuk menghargai pendapat orang lain.13

Terdapat beberapa kekurangan, diantaranya:

1) Memerlukan waktu yang lama.

2) Guru harus membuat perencanaan eksperimen yang matang, hal ini

menuntut guru menguasai konsep yang akan diuji.

3) Terkadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga terkadang tidak

sesuai dengan yang direncanakan.

4) Sering terjadi perbedaan pendapat yang besifat emosional.

5) Memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga terkadang tidak sesuai

dengan yang direncanakan.14

13 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2013), h.204 14 Zufiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pemelajaran Sains, (Jakarta;

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 104-105

Page 27: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

13

4. Keterampilan Proses Sains (KPS)

Keterampilan proses sains adalah keterampilan proses berpikir

menggunakan proses dan pendekatan ilmiah. Keterampilan proses ilmiah

sangat penting bagi setiap individu, karena mereka hampir selalu digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran sains terdapat aspek-aspek

mendasar seperti mengamati, mengklasifikasikan, menyimpulkan, mengukur,

berkomunikasi, dan memprediksi, mengidentifikasi variabel, membangun

hipotesis, tabulasi dan grafik data, mendefinisikan variabel, merancang

investigasi, dan bereksperimen.15

Keterampilan proses sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk

menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan

menemukan ilmu pengetahuan. Keterampilan proses sains juga bukan hanya

dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas, namun juga menjadi

bekal dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.16 Keterampilan proses sains (KPS) adalah keterampilan yang biasa

dilakukan ilmuan untuk memperoleh pengetahuan.17 Keterampilan proses

sains adalah keterampilan ilmiah yang terarah yang dapat digunakan untuk

menentukan atau mengembangkan konsep/prinsip/teori yang telah ada

sebelumnya.

Proses terampil sangat erat sekali hubungannya dengan proses kreatif.

Tahap yang harus dilakukan dalam proses kreatif adalah sebagai berikut :18

a. Tahap I, Persiapan (Preparation). Pada tahap ini datang dan timbul

berbagai kemungkinan, tetapi biasanya itu berlangsung dengan hadirnya

suatu keterampilan.

15 E S Safaah, M Muslim dan WLiliawati. Teaching Science Process Skills by Using the 5-

Stage Learning Cycle in Junior High Schoo. IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 895 (2017) 012106. Hal 1-7. 2017.

16 Ai Hayati Rahayu, Poppy Anggraeni, Analisis profil keterampilan proses sains siswa Jurnal Pesona Dasar Vol. 5 No.2, hal. 22- 33, 2017.

17 Zufiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Op.cit, h. 51 18 Conny R. Semiawan, I made Putrawan dan TH I Setiawan. Dimensi Kreatif Dalam

Filsafat Ilmu. (Bandung : PT. Remadja Karya, 1988), hal. 66-67

Page 28: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

14

b. Tahap II, Inkubasi (Incubation). Pada masa ini diharapkan hadirnya suatu

pemahaman serta kematangan terhadap ide yang tadi timbul.

c. Tahap III, Iluminasi (Illumination). Suatu tingkat penemuan saat inspirasi

yang tadi diperoleh, dikelola, digarap, dan kemudian menuju kepada

pengembangan suatu hasil.

d. Tahap VI, Verfikasi (Verification). Pada masa ini adalah perbaikan dari

perwujudan hasil dan tanggung jawab terhadap hasil menjadi tahap akhir.

Keterampilan proses sains yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran

sains, diantaranya adalah :

a. Observasi atau pengamatan

Observasi atau pengamatan adalah salah satu keterampilan ilmiah yang

mendasar. Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan melihat,

melainkan memilah-milahkan mana yang penting dari yang kurang atau tidak

penting.19 Observasi tercakup berbagai kegiatan seperti menghitung,

mengukur, klasifikasi, maupun mencari hubungan antara ruang dan waktu.

1) Penghitungan

Keterampilan menghitung peserta didik biasanya dilatih dan dibina

melalui pelajaran matematika, tetapi dalam pelajaran ilmu pengetahuan

alam, ilmu-ilmu sosial, dan bahasa indonesia keterampilan ini dapat pula

dikembangkan. Peserta didik dapat dilatih dalam menghitung kelereng,

batu kerikil, luas meja, keliling lingkaran, dan waktu tempuh sebuah bus.

Hasi penghitungan dapat dikomunikasikan dengan cara membuat tabel,

grafik, atau histogram.

2) Pengukuran

Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah. Dasar dari

pengukuran adalah pembanding. Perlunya membandingkan luas,

kecepatan, suhu, volume, dan sebagainya. Para guru dapat melatih peserta

19 Conny R. Semiawan. Pendekatan Keterampilan Proses. Bandung : PT. Remaja

Rodaskarya, 1990), Cet. IV, Hlm, 17

Page 29: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

15

didik agar terampil mengukur. Pertama-tama tentu saja siswa diarahkan

untuk membanding-bandingkan satu benda dengan benda lainnya. Lama-

kelamaan siswa diperkenalkan dengan suatu ukuran, seperti centimeter,

kilogram, dan liter, ataupun mengukur sebuah tegangan listrik.

3) Klasifikasi

Keterampilan mengklasifikasi atau menggolong-golongkan adalah salah

satu kemampuan yang penting dalam kerja ilmiah. Dalam kehidupan

sehari-hari terdapat perbedaan dan persamaan benda-benda. Dalam

membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar klasifikasi, misalnya menurut

suatu ciri khusus, tujuan, atau kepentingan tertentu. Para guru hendaknya

melatih peserta didik agar terampil dalam membuat klasifikasi, misalnya

dengan mengelompokkan jenis-jenis obat-obatan, mengelompokkan

berbagai bangunan menurut bentuk, bahan, dan penggunannya, serta dapat

membedakan benda mengalami kelajuan ataupun kecepatan sesaat benda.

4) Hubungan ruang/waktu

Mencari hubungan ruang/waktu adalah salah satu keterampilan penting

dalam kerja ilmiah. Para guru perlu melatih peserta didik agar terampil

melihat hubungan ruang. Siswa dapat dilatih agar mampu mengenal

bentuk-bentuk, seperti lingkaran, persegi empat, persegi, kubus, dan

silinder. Siswa perlu dilatih untuk mengenal arah, seperti bawah, atas,

belakang, depan, kanan, kiri, Utara, Selatan, Barat, Timur, untuk

menempatkan benda-benda sesuai dengan rencana, untuk memasukkan

benda, menggabungkan, atau menyesuaikan untuk menggambarkan arah

dan jarak.

Belajar dengan membuat urutan kejadian, membuat jam sederhana,

menggunakan unit waktu, seperti menit, minggu, bulan, dan tahun,

menyebutkan jam berapa sekarang, dan mengukur waktu suatu kejadian.

Ruang dan waktu berkaitan sangat erat, misalnya gerakan suatau benda.

Benda bergerak dalam ruang, dengan kecepatan, dan gerakannya

berlansung selama waktu tertentu.

Page 30: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

16

Guru dapat melatih peserta didik meneliti beberapa lama waktu yang

diperlukan untuk membakar habis setengah lembar kertas folio, satu

lembar folio, satu lembar kertas koran, dan sebagainya. Selain itu, peserta

didik dapat diajak meneliti berapa waktu yang dibutuhkan untuk

mengelilingi lapangan dengan berjalan kaki, berlari, dan naik sepeda.

Siswa dapat mengukur kecepatan berjalan seekor siput per menit, seekor

ulat, seekor semut, atau binatang lainnya. Siswa juga dapat menghitung

laju perahu-perahuan dalam berbagai bentuk.

b. Perumusan Hipotesis

Kemampuan membuat hipotesis adalah salah satu keterampilan yang

sangat mendasar dalam kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang

beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.

Dalam kerja ilmiah peneliti biasanya membuat hipotesis yang kemudian

diuji melalui eksperimen. Para guru dapat melatih peserta didik dalam

membuat hipotesis sederhana. Misalnya, siswa dapat melakukan

percobaan dengan baterai. Jika lampu tidak menyala siswa dapat membuat

hipotesis mengapa terjadi demikian. Peserta didik dapat membuat hipotesis

bahwa lilin akan padam jika ditutup dengan gelas.

c. Perencanaan penelitian/eksperimen

Eksperimen tidak lain adalah usaha untuk menguji atau mengetes

melalui penyelidikan praktis. Peserta didik dapat dilatih untuk melakukan

berbagai penelitian sederhana, misalnya melihat perubahan lilin jika

dibakar, perubahan cuaca pada setiap hari di musim panas dan musim

hujan, dan lain sebagainya. Dalam melakukan eksperimen atau penelitian

sederhana, guru perlu melatih peserta didik dalam merencanakan terjadi

pemborosan waktu, tenaga, dan biaya serta hasilnya mungkin tak sesuai

dengan yang diharapkan.

d. Pengendalian variabel.

Variabel adalah faktor yang berpengaruh. Para guru dapat melatih

peserta didik dalam mengendalikan variabel. Sebagai contoh pada materi

fisika gerak lurus berubah beraturan, dan sebagainya. Pengendalian

Page 31: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

17

variabel adalah suatu aktivitas yang dipandang sulit, tetapi sebenarnya

tidak sesulit yang dibayangkan. Guru harus bisa menggunakan kesempatan

yang tersedia untuk melatih anak mengontrol dan memperlakukan

variabel.

e. Interpretasi data.

Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran,

eksperimen, atau penelitian sederhana dapat dicatat atau disajikan dalam

berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, histogram, atau diagram. Data yang

disajikan tersebut dapatlah diinterpretasi atau ditafsirkan.

f. Kesimpulan sementara (inferensi)

Guru dapat melatih peserta didik dalam menyusun suatu kesimpulan

sementara dalam proses penelitian sederhana yang dilakukan. Pertama-

tama data dikumpulkan, kadang-kadang melalui eksperimen terlebih

dahulu, lalu dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang

dimiliki sampai suatu waktu tertentu.

g. Peramalan (prediksi)

Para guru dapat melatih peserta didik dalam membuat peramalan

kejadian kejadian yang akan datang, berdasarkan pengetahuan,

pengalaman, atau data yang dikumpulkan. Misalnya para siswa mencatat

curah hujan selama dua tahun. Berdasarkan data tersebut, peserta didik

diharapkan meramalkan curah hujan tahun depan.

h. Penerapan (aplikasi)

Keterampilan menerapkan atau mengaplikasikan konsep adalah

kemampuan yang umumnya yang dimiliki oleh peneliti. Para guru dapat

melatih peserta didik untuk menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk

memecahkan masalah tertentu, atau menjelaskan suatu peristiwa baru

dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki. Sebagai contoh, setelah

menguasai konsep bahwa udara mempunyai tekanan, para peserta didik

disuruh memompa ban sepeda yang mampu memuat beban yang berat.

Setelah menguasai konsep bahwa jumlah oksigen dalam air yang bergerak

lebih banyak dari pada air yang tenang.

Page 32: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

18

i. Komunikasi

Kemampuan mengkomunikasikan apa yang ditemukan adalah salah

satu dari keterampilan yang mendasar. Para guru perlu melatih peserta

didik dalam keterampilan ini. Misalnya dalam membuat gambar, model,

tabel, diagram, grafik, atau histogram, dengan menceritakan

pengalamannya selama kegiatan observasi, dengan menyajikan laporan

hasil diskusi kelompok, atau membuat pajangan yang dipamerkan di

dalam ruang kelas.

5. Indikator Keterampilan Proses Sains (KPS)

Setiap aspek keterampilan proses sains memiliki indikator keterampilan

proses sains dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini :20

Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Proses Sains

No. Aspek KPS Indikator

1 Observasi • Menggunakan sebanyak mungkin indera • Menggunakan fakta relevan

2 Klasifikasi • Mencatat setiap pengamatan • Mencari perbedaan/persamaan • Menginteraksi ciri-ciri • Membandingkan • Mencari dasar pengelompokan • Menggabungkan hasil pengamatan

3 Intepretasi • Menghubungkan hasil pengamatan • Menemukan pola dalam satu dari

pengamatan • Menyimpulkan

4 Prediksi • Menggunakan pola/ hasil pengamatan • Mengemukakan apa yang mungkin

terjadi 5 Mengajukan

Pertanyaan • Bertanya apa, bagaimana, mengapa • Bertanya untuk meminta penjelasan

20 Zulfiani, op.cit, h. 56.

Page 33: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

19

No. Aspek KPS Indikator 6 Berhipotesis • Mengetahui bahwa ada lebih dari 1

kemungkinan penjelasan dari 1 kejadian • Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu

diuji kebenarannya 7 Merancang

Percobaan • Menentukan alat dan bahan yang

digunakan • Menentukan variabel • Menentukan apa yang akan diukur,

diamatai, dan dicatat 8 Menggunakan

alat/bahan • Memakai alat/bahan • Mengetahui alasan mengapa

menggunakan alat/bahan • Mengetahui bagaimana menggunakan

alat/ bahan 9 Menerapkan

konsep • Menerapkan konsep pada situasi baru • Menggunakan konsep pada pengalaman

baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi

10 Berkomunikasi • Memberikan data empiris hasil percobaan dengan tabel/grafik/diagram

• Menyampaikan laporan sistemtis • Menjelaskan hasil percobaan • Membaca grafik • Mendiskusikan hasil percobaan • Membaca grafik • Mendiskusikan hasil kegiatan

11 Eksperimentasi -

a. Aspek KPS yang menjadi Variabel Kontrol pada Kelas Eksperimen dan

Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga pengaruh variabel independen/ variabel bebas terhadap

variabel dependen/ variabel terikat, tidak dapt dipengaruhi oleh faktor

luar yang tidak diteliti.

Page 34: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

20

Berikut variabel kontrol yang terdapat pada kelas eksperimen dan

kontrol dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini:

Tabel 2.2 Variabel Kontrol pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

No. Variabel Kontrol Eksperimen Kontrol

1 Klasifikasi (tidak terdapat dikedua kelompok eksperimen dan kontrol)

- -

2. Mengajukan Pertanyaan (Tahap Awal Pembelajaran)

3. Berhipotesis (LKS)

4. Menggunakan Alat/Bahan (Proses)

5. Eksperimentasi (Proses)

Variabel kontrol yang terdapat dalam tabel 2.2 tidak digunakan

dalam aspek yang akan diteliti pada penelitian, karena baik pada kelompok

eksperimen maupun kontrol keduanya memiliki persamaan. Adapun

aspek-aspek KPS yang akan diteliti pada penelitian diantaranya:

mengamati, interpertasi data, memprediksi, menemukan percobaan,

menerapkan konsep dan berkomunikasi. Perbedaan Tahapan-tahapan

kelompok eksperimen dan kontrol dengan aspek KPS dapat dilihat pada

tabel 2.3 sebagai berikut:

Tabel 2.3 Variabel Kontrol pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

No. Aspek KPS Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

1 Observasi/

mengamati Siswa mengamati

langsung

Siswa mengamati dengan bimbingan dan arahan dari

guru. 2. Interpretasi

data Siswa lebih detail dalam

menginterpretasi data Siswa masih kurang detail dalam memaparkan data

Page 35: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

21

3. Memprediksi Siswa memprediksi sebelum guru melakukan

percobaan

Siswa distimulus dengan percobaan yang dilakukan

oleh guru. 4. Merencanakan

Percobaan Dilakukan setelah siswa

memberikan preiaksi

Dilakukan setelah siswa diberikan stimulus arahan

oleh guru 5. Menerapkan

konsep

Persentase hasil aspek menerapkan konsep lebih

besar dibanding kelas kontrol

Sebagian siswa masih kurang dalam penerapan

konsep

6. Berkomunikasi Persentase hasil aspek komuniksi lebih besar

dibanding kelas kontrol

Sebagian siswa masih kurang dalam

penyampaian informasi yang diperoleh

6. Pengukuran Keterampilan Proses Sains (KPS)

Pengukuran keterampilan proses sains akan dibahas karakteristik butir soal

KPS, Penyusunan butir soal KPS, dan pemberian skor butir soal KPS.

a. Karakteristik Pokok Uji Keterampilan Proses Sains

Karakteristik pokok uji KPS akan dibahas secara umum dan secara khusus.

Secara umum pembahasan pokok uji keterampilan proses lebih ditunjukkan

untuk membedakannya dengan pokok uji biasa yang mengukur penguasaan

konsep. Secara khusus karakteristik jenis keterampilan proses tertentu akan

dibahas dan dibandingkan satu sama lain, sehingga jelas perbedaannya.

1) Karakteristik umum

Butir soal keterampilan proses dapat dibedakan dari pokok uji

penguasaan konsep. Uji pokok keterampilan proses memiliki beberapa

karakteristik secara umum.

a) Pokok uji keterampilan proses tidak boleh membebani konsep. Hal ini

diupayakan agar pokok uji tersebut tidak rancu dengan pengukuran

penguasaan konse dan konsep tersebut dijadikan konteks. Konsep yang

terlibat harus diyakini oleh penyusun pokok uji sudah dipelajari siswa

atau tidak asing bagi siswa.

Page 36: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

22

b) Pokok uji keterampilan proses sains mengandung sejumlah informasi

yang harus diolah oleh responden atau siswa. Dapat berupa gambar,

grafik, data dalam tabel atau objek aslinya.

c) Aspek yang akan diukur oleh pokok uji keterampilan proses sains harus

jelas dan mengandung satu aspek saja.

d) Sebaiknya, ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkan objek.

2) Karakteristik khusus

Uji pokok keterampilan proses memiliki beberapa karakteristik secara

khusus:

a) Observasi: harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya.

b) Interprestasi: harus menyajikan sejumlah data untuk memperlihatkan

pola.

c) Klasifikasi: harus ada kesempatan mencari atau menemukan persamaan

dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan

pengelompokkan.

d) Prediksi: harus ada pola untuk mengajukan dugaan/ramalan.

e) Berkomunikasi: harus ada satu bentuk pengkajian terentu untuk

mengubah ke bentuk lainnya.

f) Berhipotesis: dapat merumuskan dugaan sementara.

g) Merencanakan percobaan atau penyelidikan: harus memberi

kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan

yang akan digunakan.

h) Menerapkan konsep atau prinsip: harus memuat konsep/prinsip yang

akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.

i) Mengajukan pertanyaan: harus memunculkan sesuatu yang mustahil,

tidak dapat atau kontradiktif agar siswa termotivasi untuk bertanya.

b. Penyusunan Pokok Uji Keterampilan Proses Sains

Penyusunan pokok uji keterampilan proses sains menuntut penguasaan

masing-masing jenis keterampilan poses (termasuk pengembangannya).

Page 37: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

23

Sebaiknya dipilih satu konsep tertentu untuk dijadikan konteks. Dengan

mengingat karakteritik jenis keterampilan proses yang akan diukur, sajikan

sejumlah informasi yang perlu diolah. Setelah itu disiapkan pertanyaan

atau suruhan yang dimaksudkan untuk memperolah respon atau jawaban

yang diharapkan. Tentukan pula bagaimana bentuk respon yang diminta:

memberi tanda silang pada huruf a/b/c serta memberi tanda ceklis dalam

kolom yang sesuai , atau menuliskan jawaban singkat 3 buah, atau bentuk

lainnya.

Umpamanya akan disusun pokok uji keterampilan observasi tentang

bagian-bagian bunga. Berikan satu tangkai bunga sesungguhnya untuk

diperiksa (informasi). Sebaiknya dipilih bunga yang kontras dan memiliki

bau khas. Ajukan pertanyaan mengenai jumlah kelompok, jumlah dan

keadaan mahkota bunga, bentuk kepala sari, keadaan kepala putik, dan ciri

khas bunga tersebut. Respon diminta dalam bentuk jawaban singkat lima

buah berurutan ke bawah dari a sampai e.

c. Pemberian Skor Pokok Uji Keterampilan Proses Sains

Umumnya pokok uji keterampilan proses perlu diberi skor dengan cara

tertentu. Setiap respon yang benar diberi skor dengan bobot tertentu,

umpamanya masing-masing 1 untuk pokok uji observasi di atas yang

berarti jumlah skornya 5. Respon yang lebih kompleks, misalnya membuat

pertanyaan, dapat diberi skor bervariasi berdasarkan tingkat kesulitannya.

Umpamanya pertanyaan berlatar belakang hipotesis diberi skor 3,

pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, diberi skor 2, pertayaan meminta

penjelasan diberi skor 1.21

21 Nuryani Y Rusman, Asesmen Pendidikan IPA. http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.

PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_ IPA.pdf.

Page 38: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

24

B. Kajian Penelitian Relevan

Hasil penelitian Mirko Marusic and Josip Slisko yang berjudul “Effects of

two different types of physics learning on the results of CLASS test” (Efek dari

dua jenis pembelajaran fisika yang berbeda pada hasil tes CLASS. Metode

Eksperimen-Diskusi (ED) pernah diterapkan pada suatu penelitian selama satu

semester di Kroasia pada siswa kelas 3 SMA. Langkah-langkah pembelajarannya,

yaitu : 1) guru melakukan peroban sederhana di depan kelas, 2) siswa diminta

untuk memprediksi hasil percobaannya, 3) hasil prediksi dan penjelasan siswa

dicatat dalam buku catatan, 4) siswa diminta untuk menjelaskan hasil

predisksinya, 5) siswa dikelompokkan berdasakan hasil prediksinya, diminta

untuk berdiskusi, 7) setelah berdiskusi, perobaan dilakukan oleh guru dan hasilnya

diamati dan dicatat, 8) apabila hasil predisksi siswa berbeda, maka siswa diminta

untuk mengulangi percobaan sendiri. Penelitian yang dilakukan pada 85 siswa ini

menunjukkan peningkatan sebesar 25,6% yang berarti bahwa metode ini memiliki

potensi untuk meningkatkan sikap dan keyakinan siswa entang fisika dan belajar

fisika.22

Hasil penelitian D.E Nurjanah, dkk, mahasiswa Universitas Pendidikan

Indonesia dalam karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh penerapan metode

experimenting and discussion (ED) dalam pembelajaran terhadap hasil belajar

fisika dan sikap ilmiah siswa SMP”. Dalam penelitiannya siswa yang mendapat

pengaruh dari penerapan metode Experimenting and Discussion (ED)

mendapatkan hasil belajar fisika yang lebih baik dengan rata-rata 6,03

dibandingkan kelas konvensional dengan rata-rata 4,5 dan dari hasil Uji-t

(Independent Sample T-Test) dengan taraf signifikansi 5%, ternyata nilai

signifikansi nya 0,0000 atau lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukan

dengan penerapan metode Experimenting and Disscussion (ED) dalam

pembelajaran, berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar pada ranah

kognitif. Sikap ilmiah siswa dapat berkembang dengan baik, dengan

pencapaian rata-rata 82% (sangat baik), meliputi aspek sikap ingin tahu, sikap

22 Mirko Marusic and Josip Slisk, Effects of two different types of physics learning on the

results of CLASS test, American Physical Society, Vol. 8. 2012.

Page 39: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

25

bekerjasama, sikap refleksi kritis, sikap respek terhadap data, dan sikap

ketekunan.23

Hasil penelitian Mazro’atul Ulum, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang berjudul “Pengaruh Metode Eksperimen berorientasi penilaian

kinerja terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep rotasi benda tegar

di SMAN 1 kota Tangerang Selatan”. Dalam penelitiannya rata-rata keterampilan

proses sains setelah menggunakan metode eksperimen berorientasi penilaian

kinerja (posttest) lebih tinggi dari keterampilan dari rata-rata keterampilan proses

sains sebelum menggunakan metode eksperimen berorientasi penikaian kenerja

(pretest). Hasil observasi keterampilan proses sains mengunakan rubik penilaian

kinerja menunjukkan rata-rata sebesar 77,65% yang termasuk ke dalam kategori

baik.24

Hasil penelitian Siti Ipah Latifah, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang berjudul “Pengaruh metode eksperimen dan diskusi (ED) terhadap

keterampilan Proses sains siswa pada konsep gerak harmonika sederhana”.

Penelitian ini dilakukan di SMAN 4 Karawang tahun pelajaran 2014/2015.

Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi keterampilan proses sains.

Hasih uji hipotesis data posttest didapatkan thitung=, dan ttable=2.00 sehingga

thitung>ttable. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode

eksperimen dan diskusi (ED) terhadap keterampilan proses sains siswa pada

konsep gerak harmonik sederhana.25

Hasil penelitian Indar Sri Wening, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang berjudul “Pengaruh metode eksperimen dengan pendekatan

pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan proses sains siswa pada

konsep pencernaan di SMAN 1 kota Tangerang Selatan”. Analisis data

23 Nurjanah, D.E., “Pengaruh penerapan metode experimenting and discussion (ED) dalam

pembelajaran terhadap hasil belajar fisika dan sikap ilmiah siswa SMP”, Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. 1, No.3, 2013.

24 Mazro’atul Ulum, “Pengaruh Metode Eksperimen berorientasi penikaian kenerja terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep rotasi benda tegar di SMAN 1 kota Tanggerang Selatan”. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

25 Siti Ipah Latifah, “Pengaruh Metode Eksperimen /diskusi terhadap keteramilan Proses sains siswa pada konsep gerak harmonika sederhana di SMAN 4 Karawang tahun pelajaran 2014/2015”. Universitas Islam Negeri Sayrif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Page 40: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

26

menggunakan Uji t, diperoleh hasil thitung=3,74 dan ttable pada taraf signifikan=

0,05 sebesar 1.99, maka thitung>ttable. hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh

metode eksperimen dengan pendekatan berbasis masalah terhadap keterampilan

proses sains siswa pada konsep pencernaan.26

Hasil penelitian Yani Kusuma Astuti, yang berjudul “peningkatan

keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA melalui pembelajaran

berbasis inquiri”. Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui adanya peningkatan

penguasaan konsep dan keterampilan proses siswa melalui pembelajaran inquiri

dapat meningkatkan kelas VIII siswa SMP. Desain penelitian yang digunakan

adalah Nonequivalent Control Group Design. Pengumpulan data dilakukan

dengan tes tertulis (pretest dan posttest) dan angket respon siswa terhadap

pembelajaran inquiri. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian

ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inquiri dapat mempengaruhi secara

signifikan terhadap penguasaan konsep dan keterampilan proses siswa.27

Hasil penelitian Rina Astuti, dkk yang berjudul “Pembelajaran IPA dengan

pendekatan keterampilan proses sains menggunakan metode eksperimen bebas

termodifikasi dan eksperimen terbimbing ditinjau dari sikap ilmiah dan motivasi

belajar siswa”. Hasil penelitiannya yaitu: 1). Pembelajaran IPA pada materi

pemanfaatan limbah melalui pendekatan ketrampilan proses sains dengan

eksperimen terbimbing lebih efektif dibandingkan dengan metode eksperimen

bebas termodifikasi. 2). Siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi memiliki prestasi

afektif yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah

rendah. Sedangkan untuk aspek kognitif dan psikomotorik tidak terdapat pengaruh

sikap ilmiah tinggi maupun sikap ilmiah rendah. Sikap Ilmiah siswa merupakan

salah satu faktor intern yang dapat menentukan keberhasilan belajar seorang

26 Indar Sri wening,“Pengaruh Metode Eksperimen dengan pendekatan pembelajaran

berbasis maalah terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep pencernaan di SMAN 1 kota Tanggerang Selatan”. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.

27 Yani Kusuma Astuti,“peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep ipa melalui pembelajaran berbasis inquiry”.Jurnal STKIP NU Indramayu, Kjawa Barat. ISSN 1693-7945. Vol. VI. No. 12, Nov 2014.

Page 41: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

27

siswa. 3). motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

khususnya prestasi afektif28

. C. Kerangka Pikir

Pelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam

semesta secara sistematis, dalam pembelajaran biologi siswa tidak hanya

diharapkan mampu menguasai fakta-fakta, konsep-konsep maupun prinsip-prinsip

saja melainkan merupakan suatu proses penemuan, sehingga dalam

mengembangkan pembelajaran biologi di kelas hendaknya ada keterlibatan aktif

siswa dalam pembelajaran untuk menemukan sendiri pengetahuan dan

memberikan pengalaman langsung.

Keaktifan siswa berkaitan dengan keterampilan dasar yang harus dimiliki

siswa dalam pembelajaran biologi. Keterampilan dasar tersebut yakni

keterampilan dasar sains. Dewasa ini keterampilan proses sains masih rendah dan

perlu dikembangkan agar memberikan siswa kesempatan untuk melakukan

penemuan dan dapat menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran biologi.

Untuk dapat mengembangkan keterampilan proses sains pada siswa, maka

diperlukan proses pembelajaran yang dapat memeberikan pengalaman langsung

kepada siswa.

Metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan

keterampilan proses sains yaitu melalui pembelajaran yang aktif dan siswa

terlibat langsung dalam pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat

digunakan untuk mengembankan proses keterampilan sains siswa ini yaitu dengan

metode eksperimen dan diskusi (ED). Dengan metode eksperimen dan diskusi

(ED) dapat memberikan siswa mengembangkan keterampilan proses sains yang

ada pada dirinya. Selain siswa dapat terlibat aktif langsung dalam pembelajaran,

28 Rina Astuti, dkk. “Pembelajaran IPA dengan pendekatan keteramilan proses sains

menggiunakan metode eksperimen bebas termodifikasi dan eksperimen terbimbing ditinjau dari sikap ilmiah dan motivasi belajar siswa”. Proceeding Biology education conference. ISSN 2528-5742), vol.13 (1), 2016.

Page 42: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

28

disini juga siswa dapat berlatih untuk proses berpikir dan mengungkapkan

pendapat. Karena itu, dalam penelitian ini diharapkan dengan menggunakan

metode ekserimen dan diskusi (ED) dapat mengembangkan keterampilan proses

sains siswa. Sehingga, dalam pembelajaran biologi ini siswa dapat memahami

pembelajaran dan meningkatkan keterampilan proses sains.

Kerangka pikir dalam melakukan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1

berikut:

Gambar 2.1 Skema Prosedur Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah bahwa metode eksperimen dan diskusi (ED)

berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep perubahan

lingkungan/iklim dan daur ulang limbah kelas X IPA di SMA Negeri 10 Kota

Tangerang Selatan”.

Guru Siswa

- Pembelajaran didominasi dengan ceramah.

- Penilaian hanya pada hasil

- Siswa pasif, lebih banyak mendengarkan dan mencatat.

Penerapan metode eksperimen dan diskusi

- Membuat siswa terlibat langsung dalam pembelajaran - Melatih proses berpikir siswa - Melatih siswa mengungkapkan pendapat

Keterampilan Proses Sains Siswa tidak berkembang

Keterampilan Proses Sains Siswa meningkat

Page 43: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri

10 kota Tangerang Selatan. Penelitian dilakukan pada semester genap kelas X

tahun pelajaran 2017/2018.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimental

design. Desain penelitian ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksnaan eksperimen.1 Dalam metode ini, penelitian dilakukan

dalam dua kelas. Kelas pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu diberikan

perlakuan dengan metode eksperimen dan diskusi (ED). Kelas kedua adalah kelas

kontrol, yaitu diberikan metode eksperimen saja. Jenis desain yang digunakan

yaitu nonequivlent control group design. Di dalam penelitian ini pemilihan

sampel kelas kontrol ataupun eksperimen tidak dipilih secara random.2 Design

penelitian dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Design penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest E O1 XE O2

K O1 XK O2

Keterangan :

E : kelompok eksperimen

K : kelompok kontrol

O1 : hasil pretest

1 Sugiyono, metode penelitian pendidikan kuantitatif, kualitatif, R&D, (Bandung; Alfabeta,

2015) h.114 2 Ibid., h.116

Page 44: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

30

O2 : hasil posttest

XE : Perlakuan dengan metode eksperimen dan diskusi (ED)

XK : Perlakuan dengan metode eksperimen

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah

karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti.3 Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10

Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2017/2018.

2. Sampel

Sampel merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih untuki

digunakan dalam penelitian.4 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

X4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X5 sebagai kelas kontrol.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu salah

satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan

pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan

tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.5

Kriteria tersebut berdasarkan pada guru yang mengajar pada kedua kelas tersebut

sama, nilai antara kedua kelas yang tidak jauh berbeda.

E. Teknik pengambilan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari tes (pretest-posttest) dan lembar

observasi. Pretest adalah tes KPS sebelum diterepkan metode eksperimen dan

diskusi (ED) yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

keterampilan proses sains siswa sebelum diberikan perlakuan. Posttest adalah tes

3 Amirullah, populasi dan sampel (Malang; Bayumedia Publishing Malang, 2015), hal. 67. 4 Ibid., hal. 68. 5Anwar Hidayat, Penjelasan teknik purposive sampling lengkap detail,

https://www.statistikian.com/2017/06/penjelasan-teknik-purposive-sampling.html, 2017.

Page 45: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

31

KPS setelah diterapkan metode eksperimen dan diskusi (ED) untuk melihat

pengaruhnya terhadap tingkat keterampilan pross sains siswa setalah adanya

perlakuan. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas KPS siswa selama

proses pembelajaran.

F. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

1. Variabel bebas (X) : Metode eksperimen dan diskusi (ED)

2. Variabel terikat (Y) : Keterampilan proses sains siswa

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini secara terdiri dari tiga

tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan akhir. Adapun gambaran dari tiap-

tiap tahapan dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian

Tahap Persiapan

- Survey tempat yang akan dilakukan penelitian - Menyusun perangkat pembelajaran yakni RPP dan

LKS - Menyusun instrumen penelitian - Uji coba instrumen - Analisis uji coba instrumen - Perbaikan instrumen yang akan digunakan

penelitian

Tahap Pelakanaan - Pretest - posttest

Tahap Akhir - Menganalisis data - Membahas hasil percobaan - Manarik kesimpulan penelitian.

Page 46: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

32

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Instrumen digolongkan menjadi dua macam, yaitu instrumen tes dan non-tes.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu:

1. Instrumen Tes

Tes adalah suatu suatu alat pengumpul informasi, jika dibandingkan dengan

alat-alat yang lain, tes bersifat lebih resmi, tes penuh dengan batasan-batasan. 6

Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains berbasis

keterampilan mengamati, merencanakan/melakukan percobaan, mempredisksi,

berkomunikasi, menginterprestasi data dan menerapkan konsep. Jenis tes yang

diujikan dalam penelitian ini yaitu tes bentuk uraian. Agar memperoleh soal-soal

bentuk uraian yang memadai sebagai alat penilaian hasil belajar, perlu

diperhatikan hal-hal berikut ini:7

1. Dari segi isi yang diukur, hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya,

misalnya pemahaman konsep, aplikasi suatu konsep, analisis suatu

permasalahan, dan aspek kognitif lainnya.

2. Dari segi bahasa, gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah

diketahui makna yang terkandung dalam pertanyaan.

3. Dari segi teknis penyajian soal, jangan diulang-ulang pertanyaan terhadap

materi yang sama.

4. Dari segi jawaban, pertanyaan yang hendak diajukan sebaiknya ditentukan

jawaban yang diharapkan, minimal pokok-pokoknya.

Kisi-kisi instrumen keterampilan proses sains dapat dilihat pada Tabel 3.2

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains

No Jenis Keterampilan Indikator

1 Observasi Menggunakan sebanyak mungkin indera.

2 Interpretasi data Menyimpulkan hasil pegamatan.

6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Jakarta; bumi aksara, 2012), hal. 47. 7 Nana Sudhana, Penilaian hasil proses belajaran mengajar (Bandung; PT Ramaja

Rosdakarya, 2014), hal. 39-40.

Page 47: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

33

No Jenis Keterampilan Indikator

3 Memprediksi Menyadari bahwa suatu penjelaan peru

diuji kebenarannya dengan memperoleh

bukti.

4 Merencanakan

Percobaan

Menentukan alat bahan yang digunakan

Menentukan prosedur suatu percobaan.

5 Menerapkan konsep Menggunakan konsep pada pengalaman

baru untuk menjelaskan apa yang sedng

terjadi.

6 Berkomunikasi Menyampaikan laporan secara sistematis

dan jelas.

2. Instrumen non-test

Instrumen non-test yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaran

observasi. Observasi merupakan cara atau metode menghimpun keterangan atau

data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.8

Lembar observasi digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa

selama melakukan pembelajaran dengan metode eksperimen dan diskusi (ED).

Aspek yang dapat diukur adalah keterampilan memprediksi, merencanakan dan

melakukan percobaan, komunikasi, dan menginterpretasi data. Indikator

keterampilan proses sains berdasarkan langkah-langkah metode eksperimen dan

diskusi (ED) dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Indikator Keterampilan Proses Sains berdasarkan langkah-

langkah Metode Eksperimen dan Diskusi (ED)

Langkah-langkah Aspek KPS Indikator

Siswa diminta untuk Memprediksi Mengemukakan

8 Sitti Mania, observasi sebagai alat evaluasi dalam dunia pendidikan dan pengajaran,

lentera pendidikan vol. 11 no. 2, 2008, hal. 221.

Page 48: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

34

memprediksi percobaan

yang belum dilakukan.

prediksi kemungkinan

yang akan terjadi.

Siswa diminta untuk

mendiskusikan hasil

prediksi secara

berkelompok.

Berkomunikasi Menjelaskan hasil

prediksi.

Siswa merencanakan dan

melakukan percobaan untuk

membuktikan hasil prediksi.

Merancang

percobaan

Membuat langkah-

langkah percbaan sesuai

dengan tujuan

percobaan.

Mempersiapkan alat

dan bahan yang

diperlukan.

Mengamati Mengamati percobaan

yang akan dilakukan.

Mengumpulkan

data

Menulis data percobaan

pada LKS.

Siswa mendiskusikan hasil

eksperimen dan membuat

laporan percobaan.

Menginterpretasi

data

Mengelola data hasil

percobaan.

Berkomunikasi Berdiskusi untuk

menjawab pertanyaan

pada kegiatan LKS.

Membuat kesimpulan

hasil percobaan.

Siswa memprestasikan hasil

percobaan.

Berkomunikasi Menjelaskan hasil

percobaan kepada

kelompok lain.

Page 49: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

35

I. Kalibrasi

Sebelum dilakukan pengambilan data, terlebih dahulu instrumen penelitian

yang akan digunakan, diuji kepada responden diluar sampel yang telah ditentukan.

Setelah itu, instrumen penelitian diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda, sehingga dapat dipertimbangkan apakah instrumen

tersebut dapat dipergunakan atau tidak. Untuk menghitung kalibrasi instrumen,

peneliti menggunakan program Anates Uraian versi 4.0.4.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas tes perlu ditentukan untuk

mengetahui kualitas tes dalam kaitannya dengan mengukur kemampuan yang

seharusnya diukur.9 Suatu data atau informasi dikatakan valid apabila sesuai

dengan keadaan senyatanya.10 Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.11

Secara empirik, tinggi-rendahnya validitas ditunjukkan oleh suatu angka

yang disebut koefisien validitas.12 Adapun besarnya koefisien validitas dapat

dilihat sebagai berikut.13

Table 3.4 Kriteria Koefisien Validitas

Koefisien Kriteria

0,800-1,00 Sangat Tinggi

0,600-0,800 Tinggi

0,400-0,600 Cukup

0,200-0,400 Rendah

0,000-0,200 Sangat Rendah

9 Sumarna Surapranata, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi

Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 50 10Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Jakarta; Bumi aksara, 2012), hal 72. 11Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 173. 12Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), hlm. 105. 13Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan; Edisi Kedua,(Jakarta: Bumi

Aksara, 2012), hlm. 89.

Page 50: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

36

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan Anates

Uraian versi 4.0.4. Hasil perhitungan validitas instrumen dapat dilihat dari

Tabel 3.5. sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen

Statistik

Jumlah siswa 28

Jumlah soal awal 14

Jumlah soal valid 10

Nomer soal valid 1, 2, 3,4,6,7,8,9,11,13

2. Uji Reliabilitas

Selain harus memenuhi syarat validitas, sebuah instrumen juga harus dapat

dikatakan reliabel. Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan

alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat

penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif`````` sama.14

Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka

yang disebut koefisien reliabilias, berkisaran antara 0-1.15Instrumen yang

baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai

dengan kenyataan. Yang sering ditangkap kurang tepat bagi pembaca adalah

adanya pendapat bahwa “ajeg” atau “tetap” diartikan sebagai “sama”. Dalam

pembicaraan evaluasi ini tidak demikian. Ajeg atau tetap tidak selalu harus

sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Jika keadaan si A mula-mula

berada lebih rendah dibandingkan dengan B, maka jika diadakan pengukuran

ulang, si A juga berada lebih rendah dari B. Itulah yang dikatakan ajeg atau

tetap, yaitu sama dalam kedudukan siswa di antara anggota kelompok yang

lain. Tentu saja tidak dituntut semuanya tetap. Besarnya ketetapan itulah

menunjukkan tingginya reliabilitas instrumen.16

14Nana sudjana, penilaian hasil proses belajar mengajar (Bandung; PT Remaja Rosdakarya,

2013), hal. 16. 15 Ahmad sofyan, op.cit, hal. 105. 16Arikunto, op. cit. hlm. 100-101.

Page 51: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

37

Tabel 3.6 Kriteria Indeks Reliabilitas

Interval Kriteria

0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 ≤ r ≤ 0,08 Tinggi

0,40 ≤ r ≤ 0,07 Sedang

0,20 ≤ r ≤ 0,04 Rendah

r ≤ 0,2 Sangat rendah (tidak valid)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas soal, diperoleh hasil

reliabilitas tes yang menunjukkan butir-butir soal yang telah diuji cobakan

termasuk dalam kategori sedang, hasil uji terlampir.

3. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi

usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk

mencoba lagi karena di luar jangkauannya.17

Hasil hitung tingkat kesukaran merupakan proporsi atau perbandingan

antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti

tes.18 Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut

indeks kesukaran (difficulty index). Di dalam istilah evaluasi, indeks

kesukaran ini diberi simbol P (p besar), singkatan dari kata “proporsi”.19

Indeks kesukaran rentangannya dari 0,0 – 1,0. Semakin besar indeks

menunjukan semakin mudah butir soal, karena dapat dijawab dengan benar

oleh sebagian besar atau seluruh siswa. Sebaliknya jika sebagian kecil atau

tidak ada sama sekali siswa yang menjawab benar menunjukan butir soal

sukar. Indeks 0,0 menunjukkan butir sangat sukar, sedangkan indeks 1,0,

17Ibid., hlm. 222. 18Ahmad Sofyan, dkk., op.cit., hlm. 103 19Arikunto, op. cit., hlm. 223.

Page 52: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

38

menunjukkan butir sangat mudah.20 Adapun kriteria tingkat kesukaran

disajikan pada tabel 3.6.

Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran

Interval Kriteria

0 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah).21 Daya beda digunakan untuk mengetahui

kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok

siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai.22

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks

diskriminasi, disingkat D (d besar). Seperti halnya indeks kesukaran, indeks

diskriminasi (daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Hanya

bedanya, indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif (-), tetapi pada

indeks diskriminasi ada tanda negatif.23 Adapun perhitungan daya pembeda

menggunakkan kriteria sebagai berikut:24

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai Daya Pembeda Kriteria 0,00-0,20 Jelek 0,20-0,40 Cukup 0,40-0,70 Baik 0,70-1,00 Baik sekali Negatif Semua tidak baik

20Sofyan, dkk. loc. cit. 21Arikunto, op. cit., hlm. 226 22Ahmad Sofyan, dkk., op. cit., hlm. 104. 23Arikunto, loc. cit. 24Ibid., hlm. 232.

Page 53: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

39

J. Teknik Analisis Data

Peneliti ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu data yang

dapat diwujudkan dengan angka yang diperoleh dari lapangan. Dalam penelitian

ini, setelah data diperoleh dari pretest dan posttest keterampilan proses sains,

maka data akan dianalisis melalui:

1. Tes Keterampilan Proses Sains

a. Uji Normalitas

Langkah setelah pengambilan data pretest dan posttest yaitu Uji

Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji t. Uji Normalitas ini dilakukan untuk

mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.

Untuk Uji Normalitas ini peneliti dibantu dengan program SPSS. Uji

Normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun

langkah-langkah yang harus dilakukan untuk Uji Normalitas menggunakan

program SPSS yaitu sebgai berikut: Pertama adalah membuka dan masuk ke

program SPSS. Lalu akan ada tampilan IBM SPSS Statistics Data Editor,

yang di dalamnya terdapat beberapa pilihan, seperti data view, varible view,

analize, transform dan lain-lain. Kemudian, klik variabel view dan isi kolom

Name pada baris pertama dengan eksperimen dan baris kedua dengan kontrol.

Pada type pilih numeric dikedua kolom. Pada kolom label baris pertama isi

dengan mengetik “Pretest eksperimen” dan baris kedua ketik dengan kata

“pretest kontrol”. Pada kolom measure pilih scale di baris pertama dan

kedua. Langkah selanjutnya, klik data view masukkan nilai pretest kelompok

eksperimen dan kelompok konrol. Selanjutnya, pilih menu analyze, sub menu

nonparametric tests, pilih legacy dialogs, dan pilih 1-Sample K-S. Lalu

masukkan variabel “Pretest eksperimen” dan “Pretest kontrol” pada test

variable list. Kemudian pada test distribution klik normal dan klik OK.

Peneliti melakukan langkah yang sama untuk mengolah data hasil Posttest..

Kriteria pengujiannya adalah jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. Hal

Page 54: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

40

ini mengartikan bahwa distribusi data populasi normal. Jika probabilitas <

0,05 maka H0 ditolak, yang mengartikan bahwa data populasi tidak normal.25

b. Uji Homogenitas

Langkah setelah memperoleh hasil uji Normalitas yakni Uji

Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogenan antara dua

kelompok yang diteliti. Uji Homogenitas yang digunakan peneliti adalah

uji Levene Statistic. Langkah-langkah melakukan Uji Homogenitas

menggunakan program SPSS versi 22 yaitu, yang pertama membuka dan

masuk programSPSS. Kemudian muncul tampilan IBM SPSS Statistics

Data Editor, klik variable view. Lalu ketik kata “Kelas” di baris pertama

dan kata “Nilai” di baris kedua pada kolom name.

Pada kolom label baris pertama ketik “Kelas” dan baris kedua ketik

“Pretest”. Pada kolom values baris pertama klik kotak kecil, kemudian

ketik angka 1 pada value dan pada label ketik “ekperimen”, klik add. Lalu

ketik angka 2 pada value dan ketik “kontrol” pada label, klik add

kemudian klik ok. Pada kolom measure baris pertama pilih nominal dan

baris kedua pilih scale.

Langkah selanjutnya, klik data view. Pada kolom “Kelas” ketik angka 1

dan 2 sesuai dengan kelasnya dan banyak siswa. Pada kolom “Nilai”

masukkan nilai siswa sesuai dengan kelasnya. Lalu klik analyze, klik

compare means, klik One-Way ANOVA. Kemudian pindahkan variabel

“Nilai” ke Dependent List dan variabel “Kelas” ke Factor. Lalu klik

options, klik homogeneity of variance test, klik continue, dan klik OK.

Kriteria pengujiannya menunjukkan data memiliki varians homogen jika

probabilitas > 0,05 dan H0 diterima. Sedangkan jika probabilitas < 0,05

maka H0 ditolak, artinya varians data tidak homogen.26

25Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisler dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hal. 155-156.

Page 55: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

41

c. Uji Hipotesis

Langkah setelah diperoleh hasil Uji Normalkitas dan Uji Homogenits

selanjurnya pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan independent

sampel T test. Dalam statistik uji-t menguji parameter perbedaan dua rata-

rata sampel yang asusmsi distribusi populasinya harus normal dan variansnya

harus homogen. Langkah-langkah awal uji hipotesis yaitu memasukkan data

ke variable view dan data view sama dengan langkah-langkah pada uji

homogenitas. Selanjutnya setelah data dimasukkan ke data view, klik

analyze, lalu klik Compare mean, pilih independent sample T test. Kemudian

pindahkan variabel “Nilai” ke Test Variable dan variabel “Kelas” ke

Grouping Variable. Setelah variabel “Kelas” dipindahkan ke Grouping

Variable, klik Define Groups, ketik angka 1 pada Group 1 dan angka 2 pada

Group 2, lalu klik continue dan yang terakhir klik OK. Kriteria pengujian

pada uji hepotesis ini adalah jika probabilitas < 0,05. artinya H0 ditolak.

Sedangkan, jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

2. Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa

Data yang diperoleh dari hasil observsi digunakan untuk mengukur

keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran, pengukuran

menggunakan rumus sebagai berikut:

Presentase = skor yang dipeolehskor maksimum

x 100%

Dengan presentase sebagai berikut :

(81-100) : baik sekali

(61-80) : baik

(41-60) : cukup

(2140) : kurang

(0-20) : sangat kurang27

26Ibid., hal. 167-169. 27 Piet A. Sahartian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal.

60.

Page 56: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

42

K. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik pada penelitian ini yaitu :

H0 : µA = µB

Ha : µA > µB

Keterangan :

H0 : Tidak terdapat pengaruh metode eksperimen dan diskusi (ED)

terhadap keterampilan proses sains pada konsep perubahan

lingkungan/iklim dan daur ulang limbah.

Ha : Terdapat pengaruh metode eksperimen dan diskusi (ED) terhadap

keterampilan proses sains pada konsep perubahan lingkungan/iklim

dan daur ulang limbah.

µA : Nilai rata-rata kelompok eksperimen yang menggunakan metode

eksperimen dan diskusi (ED). µB : Nilai rata-rata kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode

eksperimen dan diskusi (ED).

Page 57: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Berikut

ini disajikan analisis data hasil penelitian nilai pretest dan posttest keterampilan

proses sains, dan hasil observasi katerampilan proses sains pada kelompok

eksperimen dan kontrol.

1. Keterampilan Proses Sains (KPS) Awal Kelompok Eksperimen

dan Kontrol

Hasil pretest keterampilan proses sains secara pada kelompok

eksperimen dan kontrol sebelum diberikan perlakuan yang berbeda dapat

dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tebel 4.1 Keterampilan Proses Sains Pretest pada Kelompok

Eksperimen dan Kontrol1

Data Pretest

Eksperimen Kontrol

Nilai terendah 22,73 20,45 Nilai tertinggi 50,00 40,91 Rata-rata 33,10 30,40 Median 31,82 29,55 Modus 31,82 27,27 Simpangan baku 5,50 5,50 Jumlah Siswa 32 32

Pengukuran keterampilan proses sains awal siswa berdasarkan Tabel

4.1 yaitu nilai rata-rata pretest pada kelompok eksperimen yaitu 33,10,

sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 30,40.

Rata-rata nilai pretest pada kelompok eksperimen hampir sama. Hal ini

1 Lampiran 13 dan 15 Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Pretest Kelas Eksperimen dan kontrol

hal. 176&180.

Page 58: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

44

menunjukkan bahwa keterampilan proses sains awal kedua kelompok

sebelum diberikan perlakuan adalah sama.

2. Keterampilan Proses Sains (KPS) Akhir Kelompok Eksperimen

dan Kontrol

Hasil posttest ketempilan proses sains secara pada kelompok

eksperimen dan kontrol sebelum diberikan perlakuan yang berbeda dapat

dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tebel 4.2 Keterampilan Proses Sains Posttest pada Kelompok

Eksperimen dan Kontrol2

Data Posttest

Eksperimen Kontrol

Nilai terendah 65,91 56,82 Nilai tertinggi 88,64 79,55 Rata-rata 76,42 71,02 Median 76,14 71,59 Modus 81,82 70,45 Simpangan baku 7,18 6,73 Jumlah siswa 32 32

Pengukuran keterampilan proses sains akhir siswa berdasarkan Tabel

4.2 yaitu hasil postest pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata

postest pada kelompok eksperimen yaitu 76,42, sedangkan untuk

kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,02. Rata-rata nilai

keterampilan proses sains pada kedua kelompok tersebut cukup signifikan.

Hal ini dikarenakan kedua kelompok tersebut telah diberikan perlakuan

yang berbeda.

2 Lampiran 14 dan 16 Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Posttest Kelas Eksperimen dan kontrol

hal. 178&182.

Page 59: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

45

3. Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains (KPS)

a. Persentase Aspek KPS Pretest/ Awal

Hasil perhitungan persentase aspek keterampilan proses sains

(KPS) untuk data pretest kelompok eksperimen dan kontrol dapat

dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini :

Tabel 4.3 Persentase Aspek KPS Awal Kelompok Eksperimen

dan Kontrol3

No Aspek KPS

Pretest

Eksperimen (%) Kontrol (%)

1 Mengamati 30,29% 30,05% 2 Memprediksi 35,94% 30,47% 3. Menerapkan konsep 33,98% 29,69% 4 Menginterpretasi

data 45,31% 35,94%

5 Merencanakan

percobaan 28,75% 28,75%

6 Berkomunikasi 35,76% 33,33% Rata-rata 35,01% 31,37%

Pengukuran persentase aspek KPS awal siswa kelompok

eksperimen dan kontrol berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh data pada

kelompok eksperimen aspek keterampilan proses sains tertinggi

45,31% yaitu pada aspek menginterpretasi data. Aspek terendah

diperoleh 28,75% pada aspek merencanakan percobaan. Pada

kelompok kontrol, aspek tertinggi diperoleh 35,94% pada aspek

menginterpretasikan data dan aspek terendah diperoleh pada aspek

merencanakan percobaan.

3 Lampiran 13 dan 15 Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Pretest Kelas Eksperimen dan kontrol

hal. 176&180.

Page 60: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

46

b. Persentase Aspek KPS Posttest / Akhir

Hasil perhitungan persentase aspek keterampilan proses sains

(KPS) untuk data postest kelompok eksperimen dan kontrol dapat

dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Persentase Aspek KPS Akhir Kelompok Eksperimen

dan Kontrol 4

No Aspek KPS

Posttest

Eksperimen (%) Kontrol (%)

1 Mengamati 72,60% 67,31% 2 Memprediksi 85,16% 79,69% 3 Merencanakan

percobaan 80,08% 73,44%

4 Menginterpretasi

data 88,28% 88,28%

5 Berkomunikasi 66,88% 61,25% 6 Menerapkan

konsep 79,86% 76,04%

Rata-rata 78,81% 74,34%

Pengukuran persentase aspek KPS akhir siswa kelompok

eksperimen dan kontrol berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh data

persentase aspek KPS pada akhir/ pretest, kelompok eksperimen

aspek keterampilan proses sains tertinggi diperoleh 88,28% yaitu pada

aspek menginterpretasi data, untuk aspek terendah diperoleh 66,88%

pada aspek berkomunikasi, sedangkan pada kelompok kontrol aspek

tertinggi diperoleh 79,69% pada aspek memprediksi dan aspek

terendah diperoleh 61,25% pada aspek berkomunikasi.

4 Lampiran 14 dan 16 Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Posttest Kelas Eksperimen dan kontrol

hal. 178&182.

Page 61: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

47

c. Hasil n-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Uji n-gain dilakukan untuk mengukur peningkatan ketermpilan

proses sains setelah pembelajaran dilakukan. Hasil perhitungan n-gain

dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Hasil n-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol5

No Aspek KPS N -Gain

Eksperimen Kriteria Kontrol Kriteria 1 Mengamati 0,64 Sedang 0,53 Sedang 2 Memprediksi 0,77 Tinggi 0,71 Tinggi

3 Merencanakan

percobaan 0,70 Tinggi 0,62 Sedang

4 Menginterpretasi

data 0,92 Tinggi 0,82 Tinggi

5 Berkomunikasi 0,53 Sedang 0,36 Sedang

6 Menerapkan

konsep 0,69 Sedang 0,56 Sedang

Rata-rata 0,71 0,60

Hasil Uji n-gain berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada

kelompok eksperimen aspek keterampilan proses sains

menginterpretasi data memiliki kriteria tertinggi sebesar 0,92 dan

aspek berkomunikasi memiliki kriteria rendah sebesar 0,53. Pada

kelompok kontrol aspek komunikasi juga memiliki kriteria terendah

sebesar 0,36 dan aspek menginterpretasi data memiliki kriteria tinggi

sebesar 0,82.

5 Lampiran 17 Hasil N-Gain elas Eksperimen dan Kontrol hal. 184

Page 62: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

48

73.33% 86.67% 86.60%

66.67% 66.67% 73.33% 86.67% 93.33%

80.00% 93.33%

73.33% 86.67%

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

100.00%

Kelompok Eksperimen Tiap Aspek

pertemuan 1

pertemuan 2

d. Hasil Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi

keterampilan proses siswa selama proses pembelajaran berlangsung

tiap pertemuan. Data hasil observasil keterampilan proses sains

kelompok eksperimen tiap aspek setelah 2 kali pertemuan dapat

dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini:

Gambar 4.1 Hasil Observasi Pertemuan ke-1 dan ke-2

Kelompok Eksperimen Tiap Aspek6

Perhitungan hasil data observasi keterampilan proses sains

kelompok eksperimen tiap pertemuan dan dilihat dari tiap aspeknya

tertinggi yaitu pada aspek memprediksi dan menginterpretasikan data

93,33% dan rata-rata persentase aspek terendah yaitu berkomunikasi

66,67%.

6 Lampiran 18 Analisis Data Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains hal. 185

Page 63: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

49

60.00% 66.67% 66.67% 53.33% 53.33% 60%

86.67% 73.33% 80.00%

53.33%

93.33% 86.67%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Kelompok Kontrol Tiap Aspek

pertemuan 1

pertemuan 2

Persentase hasil observasi siswa kelompok kontrol tiap aspeknya,

dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini:

Gambar 4.2 Hasil Observasi Pertemuan ke-1 dan ke 2

Kelompok Kontrol Tiap Aspek7

Perhitungan hasil data observasi keterampilan proses sains

kelompok kontrol tiap pertemuan dan dilihat dari enam aspek,

persentase aspek tertinggi yaitu pada aspek berkomunikasi 93,33%

dan rata-rata persentase aspek terendah yaitu mengnterprestasikan

data yaitu 53,33%.

B. Analisis Data

Proses setelah diperoleh data dari masing-masing kelompok, maka dapat

dilanjutkan pada pengujian hipotesis. Tetapi sebelum dilakukan pengujian

hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat analisis data terlebih dahulu terhadap

data hasil penelitian diantaranya Uji Normalitas dan Homogenitas. Berikut uji

prasyarat analisis data yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan salah satu bagian dari uji prasyarat analisis

data, artinya sebelum melakukan analisis yang sesungguhnya, data tersebut

7 Lampiran 18 Analisis Data Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains hal. 185

Page 64: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

50

harus di uji kenormalan distribusinya. Pengujian distribusi normalitas

pada penelitian ini dilakukan terhadap data hasil pretest dan posttest pada

tiap kelompok eksperimen maupun kontrol. Pengujian terhadap dua data

tersebut menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov Z pada SPSS. Dasar

pengambilan keputusan dalam Uji Normalitas tersebut yaitu jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

Sedangkan, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut

tidak berdistribusi normal. Hasil data Uji Normalitas kedua kelompok

sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol8

Data Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Sampel (N) 32 32 32 32

Test statistic 0,144 0,154 0,149 0,154

p-value (Sig.) 0,089 0,051 0,069 0,053

α 0,05 0,05 0,05 0,05

Kesimpulan 0,089>0,05

Normal

0,051>0,05

Normal

0,069>0,05

Normal

0,0530>0,05

Normal

Hasil data Uji Normalitas berdasarkan Tabel 4.6, diperoleh hasil

pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi

normal dengan nilai signifikansi hasil belajar pretest dan posttest memiliki

nilai lebih besar dari 0,05. Hasil data Uji Normalitas pretest maupun

posttest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 19.

8 Lampiran 19 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol, hal 187

Page 65: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

51

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas juga menjadi uji prasayarat untuk analisis statistik

dari data kedua kelompok eksperimen dan kontrol. Seperti uji statistik

normalitas, Uji Homogenitas menjadi acuan untuk menentukan keputusan

pengambilan uji satistik dengan ketentukan jika nilai signifikansi > 0,05,

maka dikatakan bahwa data tersebut memiliki varians homogen. Dan

sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tersebut memiliki

varians tidak homogen. Hasil Uji Homogenitas kedua kelompok sampel

penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini :

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan

Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol9

Data Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Sampel (N) 32 32 32 32

Levene Satistic 0,083 1,126

p-value (Sig.) 0,774 0,293

α 0,05 0,05

Kesimpulan 0,774> 0,05

Homogen

0,293> 0,05

Homogen

Hasil data Uji Homogenitas berdasarkan Tabel 4.7, diperoleh hasil

pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kontrol memiliki

varians homogen, karena nilai signifikansi hasil belajar pretest dan

posttest kelompok eksperimen maupun kontrol memiliki nilai lebih besar

dari 0,05. Hasil data Uji Homogenitas pretest maupun posttest kelompok

eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 20.

.

9 Lampiran 20 Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol, hal 189

Page 66: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

52

3. Uji Hipotesis

Data hasil pengujian Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui

adanya pengaruh metode pembelajaran yang digunakan dengan

ketermpilan proses sains siswa. Setelah dilakukan Uji Normalitas dan Uji

Homogenitas bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal dan

homogen pada kelompok eksperimen dan kontrol. Oleh karena itu

pengujian hipotesis menggunakan uji-t.

Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

perbedaan antara hasil pretest dan posttest siswa dari kelompok

eksperimen dan kontrol. Uji Hipotesis yang digunakan yaitu Uji-t pada

taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria H0 diterima jika nilai signifikansi

lebih dari 0,05 (p-value (sig.) > α), dan H0 ditolak nilai signifikansi kurang

dari 0,05 (p-value (sig.) < α). Hasil perhitungan Uji Hipotesis pretest dan

posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel

4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kontrol10

Data Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Sampel (N) 32 32 32 32

x 33,10 30,40 76,42 71,02 t 1,962 3,102

p-value (Sig.) 0,054 0,003

α 0,05 0,05

Kesimpulan 0,054>0,05 (H0 diterima) 0,003< 0,05 (H0 ditolak)

Hasil uji hipotesis berdasarkan Tabel 4.8, untuk data pretest diperoleh

p-value (sig.) > α sehingga H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

10 Lampiran 21 Uji Hipotesis Kelompok Eksperimen dan Kontrol, hal 190.

Page 67: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

53

terdapat perbedaan yang signifikan sebelum menggunakan metode

eksperimen dan diskusi dengan yang tidak menggunakan metode

eksperimen dan diskusi. Sedangkan untuk data hasil posttest diperoleh p-

value (sig.) < α, maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa pengaruh metode pembelajaran Eksperimen dan

diskusi terhadap keterampilan proses sains siswa. Hasil data Uji Hipotesis

pretest maupun posttest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat

pada lampiran 21.

C. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen dan diskusi (ED)

terhadap keterampilan proses sains siswa. Berdasarkan hasil pretest pada

kelompok eksperimen dan kontrol, hasil rata-rata tiap kelompoknya yaitu,

kelompok eksperimen sebesar 33,10 dan kontrol 30,40. Hasil pretest

menunjukkan bahwa kemampuan awal kelompok eksperimen maupun kontrol

masih tergolong rendah (Tabel 4.1).

Hasil setelah dilakukan Uji-t menunjukan bahwa pretest antara kelompok

eksperimen dan kontrol tidak berbeda. Hal ini menunjukkan kemampuan awal

kelompok eksperimen dan kontrol sama. Proses setelah dilakukan pretest

yaitu kegiatan pembelajaran, pada kelompok eksperimen diterapkan

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan diskusi,

sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode eksperimen.

Pada kelompok eksperimen proses pertemuan awal yaitu 5 kelompok

siswa diberikan LKS oleh guru. Di dalam LKS terdapat aspek-aspek yang

dapat terukur diantaranya aspek mengamati, memprediksi, merencanakan

percobaan, menginterpretasi data, berkomunikasi dan menerapkan konsep.

Materi yang dibahas yaitu pengaruh penggunaan detergen terhadap gerak

operkulum ikan.

Page 68: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

54

Proses setelah diberikan LKS setiap kelompok membuat prediksi dari

eksperimen yang akan dilakukan. Siswa melakukan diskusi dengan

kelompoknya mengenai hasil prediksi kelompok dan guru meminta

perwakilan kelompok menjelaskan hasil prediksi. Kemudian tiap kelompok

melakukan eksperimen seperti yang terdapat pada LKS. Siswa melakukan

diskusi hasil dari eksperimen yang telah dilakukan dan mempresentasikan

hasil diskusi kelompok.

Pertemuan kedua kelompok eksperimen sama seperti pertemuan

sebelumnya, aspek yang terdapat pada LKS sama diantaranya aspek

mengamati, memprediksi, merencanakan percobaan, menginterpretasi data,

berkomunikasi dan menerapkan konsep. Materi yang dibahas yaitu pengaruh

suhu terhadap gerak operkulum ikan. Pada pertemuan kedua nilai rata-rata tiap

aspek cukup meningkat. Aspek tertinggi yang diperoleh yaitu pada aspek

memprediksi dan mengnterprestasikan data.

Pada kelompok kontrol menggunakan metode pembelajaran eksperimen.

Materi yang dibahas yaitu pengaruh detergen terhadap gerak operkulum ikan.

Pada pertemuan pertama guru mengawalinya dengan memberikan gambar

seputar materi yang akan dibahas, lalu guru memberikan stimulus agar siswa

bertanya. Siswa selanjutnya dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan

LKS. Guru membimbing dan mengamati jalannya percobaan, siswa

mendiskusikan hasil percobaan dan meminta tiap kelompok

mempresentasikan hasilnya. Hasil nilai aspek yang diperoleh pada observasi

pertemuan pertama kelompok kontrol ini masih di bawah 70,00%.

Pada pertemuan kedua kelompok kontrol sama dengan pertemuan

pertama, hanya materi yang dibahas yaitu pengaruh suhu terhadap gerak

operkulum ikan. Hasil nilai aspek yang diperoleh cukup meningkat. Nilai

aspek tertinggi pada kelompok kontrol adalah aspek berkomunikasi sebesar

93,33%.

Proses setelah memberikan perlakuan berbeda pada tiap kelompok,

selanjutnya baik kelompok ekperimen maupun kontrol dilakukan pengambilan

nilai posttest. Berdasarkan hasil data yang diperoleh melalui posttest,

Page 69: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

55

kelompok eksperimen memperoleh rata-rata 76,42. Pada kelompok kontrol

memperoleh rata-rata 71,02. Hal ini membuktikan bahwa kelompok

eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari kelompok kontrol

(Tabel 4.2).

Nilai rata-rata dari kelompok eksperimen termasuk dalam kategori cukup.

Sengangkan nilai kelompok kontrol masih banyak siswa yg mendapat nilai

kurang, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya

konsentrasi siswa dalam pembelajaran, terdapat siswa yang kurang antusias

dalam pembelajaran, siswa yang diam saja saat kurang memahami dalam

menerima materi. Pada hasil Uji-t antara kelompok eksperimen dan kontrol

menunjukkan hasil berbeda, artinya metode pembelajaran yang diterapkan

pada kelompok eksperimen yaitu metode eksperimen dan diskusi

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mirko

Marusic dan Josep Slisko dalam jurnalnya yang berjudul “Effefts of two

different types of physics learning on the result of class tes11. Penelitian yang

dilakukan oleh Siti Ipah Latifah yang berjudl pengaruh metode eksperimen

dan diskusi (ED) terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak

harmonika sederhana12. Penelitian yang sama pun pernah dilakukan oleh oleh

D.E Nurjanah dalam jurnalnya yang berjudul pengaruh penerapan metode

eksperimen dan diskusi (ED) terhadap hasil belajar siswa13.

Perolehan nilai n-gain (Tabel 4.5), kelompok eksperimen memiliki rata-

rata 0,71 menunjukkan kategori Tinggi. Nilai n-gain dengan kriteria tinggi

terdapat pada aspek menginterpretasi data. Pada kelompok kontrol memiliki

nilai n-gain rata-rata sebesar 0,60 menunjukkan kategori sedang. Dengan

11 Mirko Marusic and Josip Slisk, Effects of two different types of physics learning on the

results of CLASS test, American Physical Society, Vol. 8. 2012. 12 Siti Ipah Latifah, “Pengaruh Metode Eksperimen /diskusi terhadap keteramilan Proses sains siswa

pada konsep gerak harmonika sederhana di SMAN 4 Karawang tahun pelajaran 2014/2015”. Universitas Islam Negeri Sayrif Hidayatullah Jakarta, 2015.

13 Nurjanah, D.E., “Pengaruh penerapan metode experimenting and discussion (ED) dalam pembelajaran terhadap hasil belajar fisika dan sikap ilmiah siswa SMP”, Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. 1, No.3, 2013.

Page 70: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

56

demikian nilai rata-rata dan kategori n-gain kelompok eksperimen lebih tinggi

dibanding dengan kelompok kontrol.

Keterampilan proses sains siswa sebelum diberikan perlakuan pada

kelompok eksperimen dan kontrol didapatkan persentase ketercapaian yang

bervariasi. Hasil tes keterampilan proses sains setelah diberikan perlakuan

yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kontrol yaitu kelompok

eksperimen dengan metode eksperimen dan diskusi (ED) dan kelompok

kontrol dengan metode eksperimen saja didapatkan rata-rata persentase yang

cukup signifikan, ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen lebih unggul

dari kelompok kontrol. Pentingnya metode pembelajaran yaitu untuk

mencapai tujuan pembelajaran, guru berusaha mencapai tujuan tujuan

semaksimal mungkin, salah satu usahanya dengan mengunakan metode

mengajar yang tepat.14Dalam kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode

pembelajaran diperlukan oleh guru agar penggunaannya bervariasi sesuai

yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.15

Data aspek keterampilan proses sains (KPS) kelompok eksprerimen dan

kontrol terdapat perbedaan rata-rata keterampilan proses sains pada saat

pretest dan posttest. Persentase rata-rata 6 aspek KPS pretest kelompok

eksperimen sebesar 35,01% dan kontrol sebesar 31,37%. Persentase rata-rata

6 aspek KPS posttes kelompok eksperimen sebesar 78,81% dan kontrol

sebesar 74,34%. Terjadi peningkatan persentase rata-rata keterampilan proses

sains pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol. Tetapi,

kelompok eksperimen memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kontrol pada saat posttest.

Data hasil penelitian menunjukkan keterampilan proses sains aspek

mengamati pada hasil pretest dan posttest kelompok eksperimenl lebih besar

dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini terjadi kerena siswa kelompok

eksperimen memilki kemampuan lebih tinggi dalam hal mengamati. Terbukti

14Samiudin, Peran Metode untuk Mencapau Tujuan Pembelajaran, Jurnal Studi Islam,

Volume 11, No. 2. 2016. Hal. 118 15 Muhamad Afandi, Evi Chamalan dan Oktarina Pusputa. Model dan Metode

Pembelajaran. Semarang; UNISSULA PRESS. 2013. Hal. 16

Page 71: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

57

hasil pretest menunjukkan aspek mengamati kelompok eksperimen lebih

tinggi dari hasil pretest kelompok kontrol. Hasil n-gain diperoleh nilai 0,64

untuk kelompok eksperimen dan 0,53 untuk kelompok kontrol dimana kedua

nilai tersebut masuk ke dalam kategori sedang. Hasil n-gain tersebut jelas

terlihat bahwa kelompok eksperimen memiliki peningkatan aspek mengamati

lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol.

Aspek memprediksi pada kelompok eksperimen memiliki kategori

tinggi dan kelompok kontol juga memiliki kategori tinggi. Pada kegiatan

pembelajaran siswa sudah tepat menggunakan hasil menafsirkan pengamatan

untuk menyampaikan kemungkinan yang terjadi pada keadaan yang belum

teramati berkaitan dengan konsep pencematan air dengan mengajukan

pertanyaan dan juga menjawab pertanyaan prediksi yang diajukan guru.

Aspek merencanakan percobaan pada kelompok eksperimen termasuk

ke dalam kategori tinggi, hasil n-gain diperoleh 0,70, sedangkan untuk

kelompok kontrol memiliki kategori rendah yaitu 0,62. Kelompok

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kontrol. Dalam kegiatan pembelajaran

siswa menggunakan alat dan bahan setiap melakukan eksperimen. Pada

kegaiatan eksperimen siswa sudah mengenal dan mengetahui cara melakukan

kegiatan tersebut. Penggunaan alat dan bahan menjadikan siswa merasa

senang dan termotivasi untuk mencari tahu.

Aspek menginterpretasi data sama halnya dengan aspek sebelumnya

yaitu memprediksi dan merencanakan percobaan, diperoleh hasil data

kelompok eksperimen memiliki kategori aspek tertinggi, hasil n-gain

diperoleh 0,92 dan kontrol memilikin kategori tinggi juga yaitu 0,82. Aspek

berkomunikasi pada kelompok eksperimen merupakan aspek sedang dengan

n-gain sebesar 0,53. Kelompok kontrol termasuk ke dalam kategori sedang

dengan n-gain 0,36. Pada kelompok eksperimen menujukkan bahwa siswa

mampu menafsirkan data pengamatan, lalu mengubahnya ke dalam bentuk

tabel atau grafik, serta siswa dapat mengaitkan hasil pengamatan tersebut.

Pada kelompok kontrol terkadang siswa tidak dapat mengkaitkan konsep

yang sesuai dengan data yang peroleh.

Page 72: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

58

Aspek menerapkan konsep pada kelompok eksperimen termasuk ke

dalam kategori sedang dengan hasil n-gain sebesar 0,69, kelompok kontrol

juga termasuk ke dalam ketegori sedang dengan n-gain 0,56. Kemampuan

dalam menerapkan konsep kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan

dengan kelompok kontrol. Hal ini terjadikarena banyak sebagian siswa yang

mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat berkaitan dengan

konsep, siswa sudah terbiasa menggunakan konsep yang telah dipelajari ke

dalam situasi baru. Pada kelompok kontrol siswa merasa kesulitan dalam

mengkaitkan konsep yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru.

Keterampilan proses sains terbentuk dengan kebiasaan yang sering

dilakukan secara terus menerus. Keterampilan proses sains merupakan

pendekatan pembelajaran yang dirancang agar siswa mampu menemukan

fakta-fakta, membangun konsep, dan teori dalam pembelajaran yang diterima.

Siswa diarahkan untuk melibatkan diri dalam kegiatan ilmiah pada proes

yang digunakan untuk memahami fenomena apa saja. Keterampilan proses

sains diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan dan menerapkan

konsep, prinsip hukum, dan teori sains.16

Hasil perbandingan antara posttest kelompok eksperimen dengan

kontrol dapat disimpulkan bahwa kelompok yang menggunakan metode

eksperimen dan diskusi lebih baik daripada kontrol. Artinya metode

eksperimen dan diskusi berpengaruh terhadap keterampilan proses sains

siswa pada konsep pencemaran air.

16 Erlinda Amnie, abdurahman, chandra eritkanto, Pengaruh Keterampilan Proses Sains terhadap

.Penguasaan konsep Siswa pada Ranah Kognitif. http://media.neliti.com/media/publication/117979-ID-pengaruh-keterampilan-proses-sains-terha.pdf.hal. 124-125

Page 73: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

59

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dianalisis dan pembahasan yang telah dipaparkan

pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen dan diskusi

(ED) berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep

perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah. Kelompok eksperimen

menggunakan metode eksperimen dan diskusi (ED) memiliki rata-rata nilai tes

keterampilan proses sains yang lebih tinggi (76,42) dibanding kelompok kontrol

(71,02) yang menggunakan metode eksperimen saja. Pengaruh ini juga dapat

dilihat dari hasil observasi saat pembelajaran berlangsung yaitu dengan

meningkatnya persentase aspek-aspek keterampilan proses sains seperti

memprediksi, merencanakan percobaan, menginterprestasikan data dan

berkomunikasi setiap pertemuannya.

B. Saran

Peneliti mengajukan beberapa saran berdasarkan dari hasil penelitian yang

telah dilakukan, diantaranya:

1. Membutuhkan manajemen waktu yang baik agar semua langkah-langkah

metode eksperimen dan diskusi (ED) dapat terlaksana dengan baik.

2. Guru peru memberikan motivasi siswa agar siswa mampu menyampaikan

pendapatnya.

3. Memerlukan alat dan bahan yang cukup banyak agar setiap kelompok yang

terbentuk saat pembelajaran mendapat alat dan bahan yang sama.

Page 74: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

60

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhamad, Evi Chamalan dan Oktarina Pusputa. Model dan Metode Pembelajaran. Semarang; UNISSULA PRESS. 2013. .

Amirullah, populasi dan sampel Malang; Bayumedia Publishing Malang, 2015.

Amnie , Erlinda dan Abdurahman Chandra eritkanto, Pengaruh Keterampilan Proses Sains terhadap .Penguasaan konsep Siswa pada Ranah Kognitif. http://media.neliti.com/media/publication/117979-ID-pengaruh-keterampilan-proses-sains-terha.pdf.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara, 2012.

Astuti, Rina.“Pembelajaran IPA dengan pendekatan keteramilan proses sains menggiunakan metode eksperimen bebas termodifikasi dan eksperimen terbimbing ditinjau dari sikap ilmiah dan motivasi belajar siswa”. Proceeding Biology education conference. vol.13 (1), 2016.

Astuti, Yani Kusuma,“peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep ipa melalui pembelajaran berbasis inquiry”.Jurnal STKIP NU Indramayu, Kjawa Barat. Vol. VI. No. 12, hal. 5-11. Nov 2014.

Departemen Pendidikan Nasional, Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/ UU_no_20_th_2003.pdf

Djamarah, Syaiful Bahri, Zain, Aswan, Strategi belajar mengajar. Jakarta; PT Rinek Cipta, 2010..

Fathurrohman, Pupuh, Sutikno, Sobry, Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman KonsepUmum dan Islami. Bandung: Rafika Aditama, 2007.

Hidayat, Anwar, Penjelasan teknik purposive sampling lengkap detail, https://www.statistikian.com/2017/06/penjelasan-teknik-purposive-sampling.html, 2017.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih, perencanaan pengajaran Jakarta; Rineka Cipta, 2010.

Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisler dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Kartika. “Pengaruh penerapan metode eksperimen dan inkuiri terbimbing terhadap ketrampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa”. Jurnal Pendidikan sains Indonesia, Vol.03. No.02, h.51-55, 2015

Page 75: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

61

Latifah, Siti Ipah, “Pengaruh Metode Eksperimen /diskusi terhadap keteramilan Proses sains siswa pada konsep gerak harmonika sederhana di SMAN 4 Karawang tahun pelajaran 2014/2015”. Universitas Islam Negeri Sayrif Hidayatullah Jakarta, 2015

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung; Remaja Rosdakarya, 2013.

Mania, Sitti. Observasi sebagai alat evaluasi dalam dunia pendidikan dan pengajaran, lentera pendidikan vol. 11 no. 2, 2008.

Marusic, Mirko and Josip Slisk, Effects of two different types of physics learning on the results of CLASS test, American Physical Society, Vol. 8. Hal. 1-12 2012.

Nurjanah, “Pengaruh penerapan metode experimenting and discussion (ED) dalam pembelajaran terhadap hasil belajar fisika dan sikap ilmiah siswa SMP”, Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. 1, No.3, hal. 21-38. 2013.

Rahayu, Ai Hayati, Anggraeni, Poppy, Analisis profil keterampilan proses sains siswa Jurnal Pesona Dasar, Vol. 5 No.2, hal. 22- 33, 2017

Rusman, Nuryani Y, Asesmen Pendidikan IPA. http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI. PENDIDIKAN_IPA/1950123 11979032-NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_ IPA.pdf.

Safaah, E S, Muslim, M dan WLiliawati. Teaching Science Process Skills by Using the 5-Stage Learning Cycle in Junior High Schoo. IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 895. Hal 1-7. 2017

Sahartian, Piet A. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Samiudin, Peran Metode untuk Mencapau Tujuan Pembelajaran, Jurnal Studi Islam, Volume 11, No. 2. 2016.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Semiawan, Conny R Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia, 1985.

Semiawan, Conny R. Dimensi Kreatif Dalam Filsafat Ilmu. Bandung: PT. Remaja Rodaskarya, 2002.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara, Teori belajar dan pembelajaran Bogor; Ghalia Indonesia, 2011.

Page 76: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

62

Sofyan, Ahmad, Feronika, Tonih, dan Milama, Burhanudin, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Sudhana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajaran Mengajar Bandung; PT Ramaja Rosdakarya, 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.

Surapranata, Sumarna. Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan pembelajaran Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Ulum, Mazro’atul,. “Pengaruh Metode Eksperimen berorientasi penikaian kenerja terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep rotasi benda tegar di SMAN 1 kota Tanggerang Selatan”. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Wening, Indar Sri,“Pengaruh Metode Eksperimen dengan pendekatan pembelajaran berbasis maalah terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep pencernaan di SMAN 1 kota Tanggerang Selatan”. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.

Yusuf, Tayar, Anwar, Saiful, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997.

Zufiani, Feronika, Tonih, dan Suartini, Kinkin. Strategi Pemelajaran Sains, Jakarta; Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Page 77: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

63

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Perubahan Lingkungan Pertemuan 1

kelas eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Tanggerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Sub Bab : Pencemaran air

Kelas/Semester : X/2ss

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI:

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

Lampiran 1

Page 78: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

64

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan

hidup.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi

pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2. 1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan

eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan

dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

Page 79: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

65

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan

pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3. 10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan.

4. 10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

C. INDIKATOR

Sub Konsep Indikator KPS Kegiatan Pembelajaran Tes/ Soal Pencemaran air.

3.10.1 Memprediksi tentang pengaruh gerakan operkulum ikan terhadap pengunaan deterjen.

3.10.2 Menganalisis data percobaan pencemaran air.

3.10.3 Menginterprestasi data hasil percobaan pencemaran air.

3.10.4 Mengkomunikasi data hasil percobaan dengan mengubah data tabel menjadi data grafik.

3.10.5 Menyimpulkan hasil

- Mengamati : membagikan LKS dan membimbing siswa untuk melakukan percobaan.

- Mempredisksi : memberikan pertanyaan prediksi dari hasil percobaan yang dilakukan.

- Berkomuikasi : meminta siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

Terdapat didalam LKS

Page 80: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

66

percobaan pencemaran air.. 3. 10.6 Menganalisis faktor-faktor

penyebab pencemaran air. 3. 10.7 Menganalisis dampak yang

terjadi akibat pencemaran air.

- Mengamati, Mengukur, Mengumpulkan data : meminta siswa mempersiapkan alat dan bahan yang diperkukan untuk melakukan percobaan, dan membimbing siswa untuk merencanakan dan melakukan percobaan

- Menginterprest data Berkominikasi : melakukan diskusi hasil percobaan.

- Berkomunikasi : mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok didepan kelas.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mengemukakan prediksi kemungkinan yang akan terjadi pada gerak operkulum ikan terhadap penggunaan deterjen.

2. Siswa mampu menganalisis data hasil percobaan deterjen terhadap gerakan operkulum ikan. 3. Siswa mampu menginterprestasi data hasil percobaan deterjen terhadap gerakan operkulum ikan.

Page 81: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

67

4. Siswa mampu mengkomunikasikan data hasil percobaan dengan mengubah data tabel menjadi data grafik. 5. Siswa mampu menyimpulkan hasil percobaan pencemaran air. 6. Siswa mampu menganalisis faktor-faktor penyebab pencemaran air. 7. Siswa mampu menganalisis dampak yang terjadi akibat pencemaran air.

E. Materi Pembelajaran

• Pencemaran Air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrolog.

• Pengaruh detergen terhadap gerakan operkulum ikan : Ikan hias yang berada di air murni terus bergerak aktif dan tidak mengalami gangguan apapun terhadap insangnya karena lingkungannya normal, tidak tercemar. Sedangkan ikan yang berada diair yang telah tercemari detergen terutama insang, insang akan membengkak, berdarah dan mengeluarkan lendir. Ikan-ikan itu pun akhirnya mengambang dan mati. penyebab ikan itP membengkak, bedarah lalu mengeluarkan lendir adalah difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Cepat lambatnya insang

Pengaruh detergen terhadap gerakan operkulum ikan

Faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan

Pencemaran air

Dampak yang terjadi akibat pencemaran

lingkungan

Page 82: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

68

ikan tersebut membengkak lalu mati dipengaruhi oleh konsentrasi detergen pada air. Semakin tinggi konsentrasi detergen pada air, semakin cepat ikan itu akan mati.

• Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air yaitu : - Bayaknya pembuangan limbah pabrik yang membuah ke sungai tanpa memproses penetralan. - Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pembuangan limbah rumah seperti membuang sampah kedalam sungai. - Penguunaan deterjen yang berlebihan dan membuat sungai tercemar. - Air yang tercemar dari pernakan dan perikinan disebabakan karena tidak matangnya pemikiran pembuangan kotoraan

hewan. • Dampak yag terjadi pada lingkungan yang tercemr air, yaitu:

- Menurunkan jumlah oksigen : Air yang tercemar mengandung berbagai macam larutan yang akan menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air tersebut.

- Mematikan binatang- binatang yang ada di air : Masih dalam kaitan dampak pencemaran air yang menurunkan jumlah oksigen, dampak ini akan diikuti oleh matinya binatang- binatang air.

- Meningkatkan kecepatan reaksi kimia : Ketika air banyak mengandung bahan kimia, hal ini akan meningkatkan kecepatan reaksi kimia yang terjadi di dalam air.

- Mengganggu kehidupan binatang dan tumbuhan : Air yang tercemar jelas akan mengganggu kehidupan semua makhluk hidup, baik yang berada di darat maupun di air, baik berpa manusia, binatang, maupun tumbuh- tumbuhan..

- Memgganggu kesuburan tanah : Air yang tercemar jelas akan mengganggu kesuburan tanah.

F. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen dan Diskusi (ED)

Pendekatan : Pendekatan saintifik

Page 83: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

69

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Powerpoint, gambar, Lembar Kerja Siwa

2. Sumber : Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi kelas XI

H. Langkah-langkah Pemebelajaran :

Langkah-langkah

Eksperimen dan Diskusi

Aspek KPS

Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu Guru Siswa

KEGIATAN PENDAHULUAN

• Guru mengucap salam, membimbing siswa membaca doa, mengisi daftar hadir siswa dan menyiapkan media pembelajaran.

• Guru memberikan apresepsi: Apakah yang kalian ketahui tentang perubahan lingkungan ?

• Siswa menjawab salam, berdo’a dan bersiap untuk kegiatan pembelajaran.

• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. “perubahan lingkungan adalah peristiwa terganggunya keeimbangan lingkungan akibat tingkah laku manusia maupun alam.

10 menit

Page 84: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

70

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

• Siswa menyimak tujuan pembelajaran.

KEGIATAN INTI Membuat prediksi.

Mengamati • Guru membagikan LKS. • Guru membimbing siswa

untuk melakukan percobaan.

• Siswa menerima LKS. • Siswa melakukan

percobaan yang dilakukan oleh guru.

10 menit

Mempredisksi • Guru meminta siswa untuk memprediksi apa yang akan terjadi dari percobaan yang belum dilakukan.

• Siswa memprediksikan apa yang akan terjadi pada percobaan yang belum dilakukan.

10 menit

Page 85: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

71

Melakukan diskusi hasil prediksi kelompok.

Berkomuikasi • Guru meminta siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

• Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menjelaskan hasil prediksi.

• Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai hasil prediksi percobaan yang telah dilakukan untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

• Perwakilan tiap kelompok menjelaskan hasil prediksinya.

15 menit

Melakukan percobaan.

Mengamati Mengukur Mengumpulkan data

• Guru membimbing siswa untuk merencanakan dan melakukan percobaan seperti yang terdapat pada LKS siswa.

• Siswa merencanakan dan mengamati percobaan yang dilakukan dan mencatat hasilnya pada LKS.

20 menit

Melakukan diskusi hasil eksperimen.

Menginterprest data Berkominikasi

• Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok siswa mengenai : - Pengaruh detergen

terhadap jumlah gerak operkulum ikan

- Faktor-faktor penyebab pencemaran air

- Dampak pencemaran air.

• Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi mengenai : - Pengaruh detergen

terhadap jumlah gerak operkulum ikan

- Faktor-faktor penyebab pencemaran air

- Dampak pencemaran air

30 menit

Memprestasikan Berkomunikasi • Guru meminta siswa • Perwakilan tiap

Page 86: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

72

hasil diskusi kelompok.

untuk mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok disepan kelas.

• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau menyanggah hasil percobaan atau diskusi pada kelompok yang sedang presentasi.

• Guru membimbing dan mengarahkan diskusi kelas.

kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi didepan kelas.

• Menyanggah atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang sedang melakukan resentasi.

• Siswa menyimak arahan guru.

25 menir

KEGIATAN PENUTUP

Penutup

• Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

• Guru merefleksikan dan menyimpulkan pembelajaran.

• Guru memberikan evaluasi pembelajaran.

• Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.

• Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

• Siswa mengetahui manfaat pembelajaran

• Siswa menjawab pertanyaan yag diberikan guru.

• Siswa berdo’a dan menjawab salam.

10 menit

Page 87: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

73

I. Jenis dan bentuk penilaian 1. Lisan

Indikator KPS Soal Jawaban • Memprediksi tentang

pengaruh penggunaan deterjen terhadap jumlah gerak operkulum ikan.

• Menyimpulkan hasil

percobaan perubahan suhu air terhadap kehidupan.

• Menganalisis faktor-

faktor penyebab pencemaran air.

• Dari hasil percobaan apakah penggunaan deterjen akan mempengaruhi jumlah gerakan operkulum ikan?

• Apa yang dapat

disimpulkan dari percobaan yang telah dilakukan?

• Faktor apa yang

dapat mempengarruhi terjadinya pencemaran air?

• Penggunaan deterjen mengakibatkan penurunan jumlah gerak operkulum pada ikan. Karena semakin banyak kadar detergen yang diujikan, maka semakin sedikit kadar oksigen yang terkandung di dalam air, sehingga ikan akan sulit untuk bernafas dan kemungkinan terburuk adalah kematian pada ikan.

• Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi. Lama kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena partikel detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Cepat lambatnya insang ikan tersebut membengkak lalu mati dipengaruhi oleh konsentrasi detergen pada air. Semakin tinggi konsentrasi detergen pada air, semakin cepat ikan itu akan mati.

1. Bayaknya pembuangan limbah pabrik yang membuah ke sungai kurangnya pasilitas.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pembuangan limbah rumah

3. Penguunaan deterjen yang berlebihan dan membuat sungai tercemar.

4. Air yang tercemar dari pernakan dan perikinan disebabakan karena tidak matangnya pemikiran

Page 88: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

74

• Menganalisis dampak

enggunaan deterjen pencemaran air.

• Bagaimana dampak

penggunaan deterjen bagi lingkunganr?

pembuangan kotoraan hewan. 1. Bagi lingkungan dampak penggunaan

deterjen bila limbah tersebut menyebar di air dan sungai dapat membunuh organisme yang ada di dalamnya seperti ikan, fitoplankton, zooplankton / protozoa, cyanobacteria, dan lain-lain.

2. Bila sabun dan deterjen tidak cocok dengan kulit kita akan dapat menyebabkan iritasi (panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit terutama di daerah yang bersentuhan langsung dengan produk.

2. Sikap

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai pengaruh

detergen terhadap pergerakan operkulum ikan.

3. Unjuk kerja

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan eksperimen dan diskusi dengan format

enilaian keterampilan proses sains siswa.

Page 89: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

75

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi,

Siti Maryam, S.Pd

NIGTT.506070007

Tangerang, April 2018

Guru Peneliti

Ratih Aulia

NIM. 1113016100006

Page 90: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Perubahan Lingkungan Pertemuan 2

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Tanggerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Sub Bab : Pencemaran air

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI:

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

Page 91: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

77

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan

hidup.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi

pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2. 1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan

eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan

dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan

pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

Page 92: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

78

3. 10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan.

4. 10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

C. INDIKATOR

Sub Konsep Indikator KPS Kegiatan Pembelajaran Tes/ Soal Pencemaran air

3.10.1 Memprediksi tentang pengaruh gerakan operkulum ikan terhadap perubahan suhu.

3.10.2 Menganalisis data percobaan pengaruh perubahan suhu terhadap kehidupan.

3.10.3 Menginterprestasi data hasil percobaan pengaruh perubahan suhu terhadap kehidupan.

3.10.4 Mengkomunikasi data hasil percobaan dengan mengubah data tabel menjadi data grafik.

3.10.5 Menyimpulkan hasil

- Mengamati : membagikan LKS dan membimbing siswa untuk melakukan percobaan.

- Mempredisksi : memberikan pertanyaan prediksi dari hasil percobaan yang dilakukan.

- Berkomuikasi : meminta siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

- Mengamati, Mengukur, Mengumpulkan data : meminta siswa

Terdapat didalam LKS

Page 93: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

79

percobaan perubahan suhu air terhadap kehidupan.

3. 10.6 Menganalisis upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan air.

mempersiapkan alat dan bahan yang diperkukan untuk melakukan percobaan, dan membimbing siswa untuk merencanakan dan melakukan percobaan

- Menginterprest data Berkominikasi : melakukan diskusi hasil percobaan.

- Berkomunikasi : mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok didepan kelas.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mengemukakan prediksi kemungkinan yang akan terjadi pada gerak operkulum ikan terhadap perubahan suhu.

2. Siswa mampu menganalisis data hasil percobaan perubahan suhu terhadap gerakan operkulum ikan. 3. Siswa mampu menginterprestasi data hasil percobaan perubahan suhu terhadap gerakan operkulum ikan. 4. Siswa mampu mengkomunikasikan data hasil percobaan dengan mengubah data tabel menjadi data grafik. 5. Siswa mampu menyimpulkan hasil percobaan pencemaran air. 6. Siswa mampu menganalisis upaya-upaya untuk melestarikan air.

Page 94: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

80

E. Materi Pembelajaran

• Suhu sangat mempengaruhi bukaan operculum yang artinya laju pernafasan ikan dan juga mempengaruhi laju metabolisme pada ikan. Memang benar ikan merupakan hewan yang bersifat poikilotermik, yaitu suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan tapi ikan tidak bisa secara langsung menyesuaikan dengan lingkungannya, butuh waktu bertahap agar ikan dapat menyesuaikan diri. Memang pada awalnya ikan terlihat stress pada suhu dingin dan panas juga suhu kamar bukaan operculum ikan tidak stabil (bisa naik bisa turun). Ketidak stabilan bukaan operculum ini mengkin diakibatkan kesalahan praktikan pada saat pengambilan ikan yang terlalu asal mengambil saja. Atau mungkin pada saat sebelum diambil ikan sudah mengalami stress. Atau mungkin ikan sedang dalam keadaan sakit.

• Upaya-upaya untuk melestarikan lingkungan perairan. 1. Limbah-limbah industri sebelum dibuang ke sungai harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga tidak lagi mengandung

unsur-unsur yang mencemari perairan. 2. Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah

yang tepat.

Pencemaran air

Pengaruh perubahan suhu terhadap gerakan operkulum ikan

Upaya-upaya untuk melestarikan lingkungan perairan.

Page 95: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

81

3. Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.

4. Mengurangi penggunaan pestisida dalam membasmi hama tanaman. Musuh-musuh alami (predator) hama tanaman perlu dikembangkan agar dapat membasmi hama tanpa pestisida.

5. Setiap perusahaan/ pabrik industri diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpahan limbah dan tidak membuangnya ke sungai.

F. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen dan Diskusi (ED)

Pendekatan : Pendekatan saintifik

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

3. Media : Powerpoint, gambar, Lembar Kerja Siwa

4. Sumber : Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi kelas XI

Page 96: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

82

H. Langkah-langkah Pemebelajaran :

Langkah-langkah

Eksperimen dan Diskusi

Aspek KPS

Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu Guru Siswa

KEGIATAN PENDAHULUAN

• Guru mengucap salam, membimbing siswa membaca doa, mengisi daftar hadir siswa dan menyiapkan media pembelajaran.

• Guru memberikan apresepsi: Apakah yang kalian ketahui tentang perubahan lingkungan ?

• Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

• Siswa menjawab salam, berdo’a dan bersiap untuk kegiatan pembelajaran.

• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. “perubahan longkungan adalah peristiwa terganggunya keeimbangan lingkungan akibat tingkah laku manusia maupun alam.

• Siswa menyimak tujuan pembelajaran.

10 menit

KEGIATAN INTI Membuat prediksi.

Mengamati • Guru membagikan LKS. • Guru membimbing siswa untuk

melakukan percobaan.

• Siswa menerima LKS. • Siswa melakukan percobaan

yang dilakukan oleh guru.

10 menit

Page 97: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

83

Mempredisksi • Guru meminta siswa untuk memprediksi apa yang akan terjadi dari percobaan yang belum dilakukan.

• Siswa memprediksikan apa yang akan terjadi pada percobaan yang belum dilakukan.

10 menit

Melakukan diskusi hasil prediksi kelompok.

Berkomuikasi • Guru meminta siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

• Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menjelaskan hasil prediksi.

• Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai hasil prediksi percobaan yang telah dilakukan untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

• Perwakilan tiap kelompok menjelaskan hasil prediksinya.

15 menit

Melakukan percobaan.

Mengamati Mengukur Mengumpulkan data

• Guru membimbing siswa untuk merencanakan dan melakukan percobaan seperti yang terdapat pada LKS siswa.

• Siswa merencanakan dan mengamati percobaan yang dilakukan dan mencatat hasilnya pada LKS.

20 menit

Melakukan diskusi hasil eksperimen.

Menginterprest data Berkominikasi

• Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok siswa mengenai : - Pengaruh perubahan suhu

terhadap jumlah gerak operkulum ikan

- Upaya-upaya unruk melestarikn lingkungan perairan.

• Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi mengenai : - Pengaruh perubahan suhu

terhadap pergerakan operkulum ikan

- Upaya-upaya untuk melesrtarikan lingkungan perairan.

30 menit

Page 98: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

84

Memprestasikan hasil diskusi kelompok.

Berkomunikasi • Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok disepan kelas.

• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau menyanggah hasil. percobaan atau diskusi pada kelompok yang sedang presentasi

• Guru membimbing dan mengarahkan diskusi kelas

• Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi didepan kelas.

• Menyanggah atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang sedang melakukan resentasi.

• Siswa menyimak arahan guru.

25 menir

KEGIATAN PENUTUP

Penutup

• Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

• Guru merefleksikan dan menyimpulkan pembelajaran.

• Guru memberikan evaluasi pembelajaran.

• Guru menutup pembelajaran

dengan do’a dan mengucapkan salam.

• Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran .

• Siswa mengetahui manfaat pembelajaran.

• Siswa menjawab pertanyaan yag diberikan guru.

• Siswa berdo’a dan menjawab salam.

10 menit

Page 99: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

85

I. Jenis dan bentuk penilaian 1. Lisan

Indikator KPS Soal Jawaban • Memprediksi

tentang pengaruh gerakan operkulum ikan terhadap perubahan suhu.

• Menganalisis data

percobaan pengaruh perubahan suhu terhadap kehidupan. .

• Menganalisis upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan air.

• Dari hasil percobaan apakah perubahan suhu akan mempengaruhi jumlah gerakan operkulum ikan?

• pada suhu berapakah ikan dapat

mengalami pergerakan operkulum normal? Bagaimana jika ikan hidup dilingkungan yang bersuhu diatas/ dibawa normal?

• Bagaimana cara/ upaya yang dpat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

• Perubahan suhu mengakibatkan penurunan jumlah gerak operkulum pada ikan. Karena semakin rendah suhu/ semakin tinggi suhu yang diujikan, maka semakin sedikit kadar oksigen yang terkandung di dalam air, sehingga ikan akan sulit untuk bernafas dan kemungkinan terburuk adalah kematian pada ikan pada suhu tinggi maupun rendah. Ikan hidup normal dilingkungan yang bersuhu 280C.

• Ikan akan hidup dilingkungan yang bersuhu 280C. Dan jika ikan hidup dilingkungan yang bersuhu lebih tinggi/ rendah akan mengalami penurunan gerak operkulum.

Limbah-limbah industri sebelum dibuang ke sungai harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga tidak lagi mengandung unsur-unsur yang mencemari perairan.

Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.

Kurangi penggunaan detergen. Sebisa

Page 100: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

86

mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.

Setiap perusahaan/ pabrik industri diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpahan limbah dan tidak membuangnya ke sungai.

2. Sikap

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai pengaruh

detergen terhadap pergerakan operkulum ikan.

3. Unjuk kerja

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan eksperimen dan diskusi dengan format

enilaian keterampilan proses sains siswa.

Page 101: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

87

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi,

Siti Maryam, S.Pd

NIGTT.506070007

Tangerang, April 2018

Guru Peneliti

Ratih Aulia

NIM. 1113016100012

Page 102: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

88

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Pertemuan 1

kelas kontrol

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Tanggerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Sub Bab : Pencemaran air

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI:

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

Page 103: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

89

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1 3.10. Menganalisis data perubahan

lingkungan dan dampak dari

perubahan perubahan tersebut bagi

kehidupan

4. 10 Memecahkan masalah lingkungan

dengan membuat desain produk daur

ulang limbah dan upaya pelestarian

lingkungan.

3.10.1 Menjelaskan pengertian pencemaran.

3.10.2 Menganalisis hasil data percobaan pengaruh detergen terhadap operkulum ikan.

3.10.3 Menjelaskan faktor-faktor penyebab gangguan keseimbangan.

3.10.4 Menyebutkan dampak terjadinya pencemaran.

Page 104: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

90

C. Tujuan Pembelajar

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan.

2. Siswa mampu menganalisis hasil data percobaan pengaruh detergen terhadap operkulum ikan

3. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan.

4. Siswa dapat menyebutkan dampak penyebab terjadinya pencemaran.

D. Materi Pembelajaran

• Pencemaran Air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan

dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrolog.

Pencemaran air faktor-faktor penyebab pencemaran air

dampak yang terjadi akibat pencemaran

lingkungan

Pengaruh detergen terhadap gerakan operkulum ikan

Page 105: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

91

• Pengaruh detergen terhadap gerakan operkulum ikan : Ikan hias yang berada di air murni terus bergerak aktif dan tidak mengalami gangguan apapun terhadap insangnya karena lingkungannya normal, tidak tercemar. Sedangkan ikan yang berada diair yang telah tercemari detergen terutama insang, insang akan membengkak, berdarah dan mengeluarkan lendir. Ikan-ikan itu pun akhirnya mengambang dan mati. penyebab ikan itP membengkak, bedarah lalu mengeluarkan lendir adalah difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Cepat lambatnya insang ikan tersebut membengkak lalu mati dipengaruhi oleh konsentrasi detergen pada air. Semakin tinggi konsentrasi detergen pada air, semakin cepat ikan itu akan mati.

• Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air yaitu : - Bayaknya pembuangan limbah pabrik yang membuah ke sungai tanpa memproses penetralan. - Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pembuangan limbah rumah seperti membuang sampah kedalam sungai. - Penguunaan deterjen yang berlebihan dan membuat sungai tercemar. - Air yang tercemar dari pernakan dan perikinan disebabakan karena tidak matangnya pemikiran pembuangan kotoraan

hewan. • Dampak yag terjadi pada lingkungan yang tercemr air, yaitu:

- Menurunkan jumlah oksigen : Air yang tercemar mengandung berbagai macam larutan yang akan menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air tersebut.

- Mematikan binatang- binatang yang ada di air : Masih dalam kaitan dampak pencemaran air yang menurunkan jumlah oksigen, dampak ini akan diikuti oleh matinya binatang- binatang air.

- Meningkatkan kecepatan reaksi kimia : Ketika air banyak mengandung bahan kimia, hal ini akan meningkatkan kecepatan reaksi kimia yang terjadi di dalam air.

- Mengganggu kehidupan binatang dan tumbuhan : Air yang tercemar jelas akan mengganggu kehidupan semua makhluk hidup, baik yang berada di darat maupun di air, baik berpa manusia, binatang, maupun tumbuh- tumbuhan..

- Memgganggu kesuburan tanah : Air yang tercemar jelas akan mengganggu kesuburan tanah.

Page 106: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

92

E. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen

Pendekatan : Pendekatan saintifik

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Powerpoint, gambar dan Lembar Kerja Siswa

2. Sumber : Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi kelas XI

G. Langkah-langkah Pemebelajaran :

Tahapan Pembelajar-an

Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

Guru Siswa

KEGIATAN PENDAHULUAN

Motivasi

• Guru mengucap salam, membimbing siswa membaca doa, mengisi daftar hadir siswa dan menyiapkan media pembelajaran.

• Guru memberikan apresepsi: 1. “Pernahkan kalian melihat

kolam, danau, atau sungai yang mengalami pencemaran?”

• Siswa menjawab salam, berdo’a dan bersiap untuk kegiatan pembelajaran.

• Siswa menanggapi tanya jawab dari guru. 1. “Pernah bu, di dekat

sungai dekat rumah” 2. “karena ada perilaku

10 menit

Page 107: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

93

2. “Mengapa hal tersebut bisa terjadi?”

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

buang sampah ke sungai, limbah dari rumah tangga, pabrik dan sebagaimnya.”

• Siswa memperhatikan penjelasan guru

KEGIATAN INTI Mengamati • Guru menarik perhatian siswa

dengan menampilkan gambar seputar pencemaran air..

• Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan.

15 menit

Menanya • Guru menstimulus siswa agar bertanya mengenai gambar yang diamati.

• Siswa menanyakan tentang pencemaran yang terjadi pada gambar.

10 menit

Mengeksplorasi

• Guru mengamati dan membimbing jalanya pelaksanaan percobaan.

• Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya dan bertna jika terapat bagian yang belum diketahui.

25 menit

Mengasosiasi/ Menalar

• Guru meminta siswa untuk mendiskusikan mengenai: - Pengaruh detergen terhadap

pergerakan operkulum ikan - Faktor-faktor penyebab

pencemaran air. - Dampak pencemaran air.

• Siswa berdiskusi megenai: - Pengaruh detergen

terhadap pergerakan operkulum ikan

- Faktor-faktor penyebab pencemaran air.

25 menit

Page 108: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

94

- Dampak pencemaran air.

Mengkomunikasi • Guru meminta perwakilan

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.

• Guru memberikan penguatan dan klarifikasi jika terdapat kekurangan mengenai hasil diskusi.

• Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

• Siswa menyimak penjelasan guru.

25 menit

KEGIATAN PENUTUP

Penutup

• Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

• Guru merefleksikan dan menyimpulkan pembelajaran.

• Guru memberikan evaluasi pembelajaran.

• Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.

• Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

• Siswa mengetahui manfaat pembelajaran.

• Siswa menjawab pertanyaan yag diberikan guru.

• Siswa berdo’a dan menjawab salam.

15 menit

H. Jenis dan bentuk penilaian 4. Lisan

Indikator KPS Soal Jawaban • Memprediksi

tentang pengaruh penggunaan

• Dari hasil percobaan apakah penggunaan deterjen akan

• Penggunaan deterjen mengakibatkan penurunan jumlah gerak operkulum pada ikan. Karena semakin banyak kadar detergen yang diujikan,

Page 109: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

95

deterjen terhadap jumlah gerak operkulum ikan.

• Menyimpulkan

hasil percobaan perubahan suhu air terhadap kehidupan.

• Menganalisis

faktor-faktor penyebab pencemaran air.

• Menganalisis

dampak enggunaan deterjen pencemaran air.

mempengaruhi jumlah gerakan operkulum ikan?

• Apa yang dapat

disimpulkan dari percobaan yang telah dilakukan?

• Faktor apa yang

dapat mempengarruhi terjadinya pencemaran air?

• Bagaimana dampak

penggunaan deterjen bagi lingkunganr?

maka semakin sedikit kadar oksigen yang terkandung di dalam air, sehingga ikan akan sulit untuk bernafas dan kemungkinan terburuk adalah kematian pada ikan.

• Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi. Lama kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena partikel detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Cepat lambatnya insang ikan tersebut membengkak lalu mati dipengaruhi oleh konsentrasi detergen pada air. Semakin tinggi konsentrasi detergen pada air, semakin cepat ikan itu akan mati.

5. Bayaknya pembuangan limbah pabrik yang membuah ke sungai kurangnya pasilitas.

6. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pembuangan limbah rumah

7. Penguunaan deterjen yang berlebihan dan membuat sungai tercemar.

8. Air yang tercemar dari pernakan dan perikinan disebabakan karena tidak matangnya pemikiran pembuangan kotoraan hewan.

3. Bagi lingkungan dampak penggunaan deterjen bila limbah tersebut menyebar di air dan sungai dapat membunuh organisme yang ada di dalamnya seperti ikan, fitoplankton, zooplankton / protozoa, cyanobacteria, dan lain-lain.

Page 110: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

96

4. Bila sabun dan deterjen tidak cocok dengan kulit kita akan dapat menyebabkan iritasi (panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit terutama di daerah yang bersentuhan langsung dengan produk.

5. Sikap

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai pengaruh

detergen terhadap pergerakan operkulum ikan.

6. Unjuk kerja

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan eksperimen dan diskusi dengan format

enilaian keterampilan proses sains siswa.

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi,

Siti Maryam, S.Pd

NIGTT.506070007

Tangerang, April 2018

Guru Peneliti

Ratih Aulia

NIM. 1113016100006

Page 111: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

97

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Pertemuan 2

kelas kontrol

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Tanggerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Sub Bab : Pencemaran air

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI:

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

Page 112: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

98

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1 3.10. Menganalisis data perubahan

lingkungan dan dampak dari

perubahan perubahan tersebut bagi

kehidupan.

3.10.1 Menganalisis hasil data percobaan pengaruh perubahan suhu terhadap operkulum ikan.

3.10.2 Menjelaskan upaya-upaya dalam pelestarian lingkungan perairan.

C. Tujuan Pembelajar

1. Siswa mampu menganalisis hasil data percobaan pengaruh perubahan suhu terhadap operkulum ikan.

2. Siswa mampu menyebutkan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Page 113: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

99

D. Materi Pembelajaran

• Suhu sangat mempengaruhi bukaan operculum yang artinya laju pernafasan ikan dan juga mempengaruhi laju metabolisme pada ikan. Memang benar ikan merupakan hewan yang bersifat poikilotermik, yaitu suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan tapi ikan tidak bisa secara langsung menyesuaikan dengan lingkungannya, butuh waktu bertahap agar ikan dapat menyesuaikan diri. Memang pada awalnya ikan terlihat stress pada suhu dingin dan panas juga suhu kamar bukaan operculum ikan tidak stabil (bisa naik bisa turun). Ketidak stabilan bukaan operculum ini mengkin diakibatkan kesalahan praktikan pada saat pengambilan ikan yang terlalu asal mengambil saja. Atau mungkin pada saat sebelum diambil ikan sudah mengalami stress. Atau mungkin ikan sedang dalam keadaan sakit.

• Upaya-upaya untuk melestarikan lingkungan perairan. 6. Limbah-limbah industri sebelum dibuang ke sungai harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga tidak lagi mengandung

unsur-unsur yang mencemari perairan. 7. Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah

yang tepat. 8. Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara

cepat. 9. Mengurangi penggunaan pestisida dalam membasmi hama tanaman. Musuh-musuh alami (predator) hama tanaman perlu

dikembangkan agar dapat membasmi hama tanpa pestisida.

Pencemaran air pengaruh perubahan suhu terhadap operkulum ikan

Upaya-upaya untuk menjaga kelestarian

lingkungan.

Page 114: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

100

10. Setiap perusahaan/ pabrik industri diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpahan limbah dan tidak membuangnya ke sungai.

E. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen

Pendekatan : Pendekatan saintifik

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Powerpoint, gambar, Lembar Kerja Siwa

2. Sumber : Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi kelas XI

G. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen

Pendekatan : Pendekatan saintifik

H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Powerpoint, gambar dan Lembar Kerja Siswa

2. Sumber : Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi kelas XI

Page 115: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

101

I. Langkah-langkah Pemebelajaran :

Tahapan Pembelajar-an

Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

Guru Siswa

KEGIATAN PENDAHULUAN

Motivasi

• Guru mengucap salam, membimbing siswa membaca doa, mengisi daftar hadir siswa dan menyiapkan media pembelajaran.

• Guru memberikan apresepsi: 1. “Pernahkan kalian melihat

kolam, danau, atau sungai yang mengalami pencemaran?”

2. “Mengapa hal tersebut bisa terjadi?”

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

• Siswa menjawab salam, berdo’a dan bersiap untuk kegiatan pembelajaran.

• Siswa menanggapi tanya jawab dari guru. 1 “Pernah bu, di dekat

sungai dekat rumah” 2 “karena ada perilaku

buang sampah ke sungai, limbah dari rumah tangga, pabrik dan sebagaimnya.”

3. Siswa memperhatikan penjelasan guru

10 menit

KEGIATAN INTI Mengamati • Guru menarik perhatian siswa

dengan menampilkan gambar seputar pencemaran air.

• Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan.

15 menit

Page 116: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

102

Menanya • Guru menstimulus siswa agar bertanya mengenai gambar yang diamati.

• Siswa menanyakan tentang pencemaran yang terjadi pada gambar.

10 menit

Mengeksplorasi

• Guru mengamati dan membimbing jalanya pelaksanaan percobaan.

• Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya dan bertna jika terapat bagian yang belum diketahui.

25 menit

Mengasosiasi/ Menalar

• Guru meminta siswa untuk mendiskusikan mengenai: - Pengaruh perubahan suhu

terhadap pergerakan operkulum ikan

- Upaya-upaya menjaga kelestarian lingkungan.

• Siswa berdiskusi megenai: - Pengaruh perubahan

suhu terhadap pergerakan operkulum ikan

- Upaya-upaya menjaga kelestarian lingkungan.

25 menit

Mengkomunikasi • Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.

• Guru memberikan penguatan dan klarifikasi jika terdapat kekurangan mengenai hasil diskusi.

• Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

• Siswa menyimak penjelasan guru.

25 menit

KEGIATAN PENUTUP

Penutup • Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

• Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran. 15 menit

Page 117: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

103

• Guru merefleksikan dan menyimpulkan pembelajaran.

• Guru memberikan evaluasi pembelajaran.

• Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.

• Siswa mengetahui manfaat pembelajaran.

• Siswa menjawab pertanyaan yag diberikan guru.

• Siswa berdo’a dan menjawab salam.

J. Jenis dan bentuk penilaian 4. Lisan

Indikator KPS Soal Jawaban • Memprediksi

tentang pengaruh gerakan operkulum ikan terhadap perubahan suhu.

• Menganalisis data

percobaan pengaruh perubahan suhu terhadap kehidupan. .

• Dari hasil percobaan apakah perubahan suhu akan mempengaruhi jumlah gerakan operkulum ikan?

• pada suhu berapakah ikan dapat

mengalami pergerakan operkulum normal? Bagaimana jika ikan hidup dilingkungan yang bersuhu diatas/ dibawa normal?

• Perubahan suhu mengakibatkan penurunan jumlah gerak operkulum pada ikan. Karena semakin rendah suhu/ semakin tinggi suhu yang diujikan, maka semakin sedikit kadar oksigen yang terkandung di dalam air, sehingga ikan akan sulit untuk bernafas dan kemungkinan terburuk adalah kematian pada ikan pada suhu tinggi maupun rendah. Ikan hidup normal dilingkungan yang bersuhu 280C.

• Ikan akan hidup dilingkungan yang bersuhu 280C. Dan jika ikan hidup dilingkungan yang bersuhu lebih tinggi/ rendah akan mengalami penurunan gerak operkulum.

Page 118: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

104

• Menganalisis upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan air.

• Bagaimana cara/ upaya yang dpat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

Limbah-limbah industri sebelum dibuang ke sungai harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga tidak lagi mengandung unsur-unsur yang mencemari perairan.

Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.

Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.

Setiap perusahaan/ pabrik industri diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpahan limbah dan tidak membuangnya ke sungai.

5. Sikap

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai pengaruh

detergen terhadap pergerakan operkulum ikan.

6. Unjuk kerja

Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan eksperimen dan diskusi dengan format

enilaian keterampilan proses sains siswa.

Page 119: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

105

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Biologi,

Siti Maryam, S.Pd

NIGTT.506070007

Tangerang, April 2018

Guru Peneliti

Ratih Aulia

NIM. 1113016100006

Page 120: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

106

lampiran 3

Tujuan :

1. Menganalisis pengaruh detergen terhadap pergerakan operkulum ikan 2. Menganalisis faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan 3. Meganalisis dampak pencemaran lingkungan.

Lembar Kegiatan Siswa 1

Pencemaran Lingkungan

Kelas Experimen

MENGAMATI

MEMPREDIKSI

1. Dari hasil kegiatanmu apakah deterjen akan mempengaruhi gerakan operkulum

ikan?

2. Apa ada perbadaan gerakan operkulum dari ikan A,B,C dan D yang diberi

detergen dengan jumlah yang berbeda-beda?

Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan adaptif terhadap perubahan lingkungan di habitatnya. Misalnya, ikan air tawar dapat hidup pada habitat air dengan derajat keasaman yang relatif normal dengan nilai pH 7. Perubahan lingkungan perairan yang dicemari limbah deterjen, pH air lingkungan itu akan meningkat lebih dari 7.

Mungkinkah limbah deterjen mempengaruhi perilaku ikan? Jika ikan A tidak diberi deterjen, ikan B diberi deterjen dengan sebanyak 0,2 gram, ikan C deterjen sebanyak 0,4, dan ikan D deterjen sebanyak 0,6 gram. Apakah yang akan terjadi?

Kelas : Kelompok : Nama anggota :

1. 4. 2. 5. 3. 6.

Hari/ tanggal : :

Page 121: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

107

BERKOMUNIKASI

Diskusikan pertanyaan dibawah ini bersama teman sekelompokmu !

3. bandingkan gerak operkulum ikan A,B,C dan D, sama ataukah berbeda? Mengapa demikian?

4. Bagaimana keadaan ikan setelah diberikan perlakuaan tersebut?

Page 122: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

108

Penyelidikan kelompok

A. Tujuan : 1. Menganalisis pengaruh detergen terhadap pergerakan operkulum ikan 2. Menganalisis faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan 3. Meganalisis dampak pencemaran lingkungan..

B. Alat bahan : - Stoples - Sendok - Air - Detergent - Ikan

C. Langkah kerja:

Lembar Kegiatan Siswa 2

Pencemaran Lingkungan

Kelas Experimen (pertemuan 1)

Rencanakan langkah-langkah percobaan yang harus dilakukan untuk menentukan cara kerja operkulum pada ikan

Kelas : Kelompok : Nama anggota :

4. 4. 5. 5. 6. 6.

Hari/ tanggal : :

Page 123: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

109

No. Ikan 3 menit Keterangan

Ke 1 Ke 2 Ke 3

1 A (tidak diberi deterjen)

2 B (0,2 gram)

3 C (0,4 gram)

4 D (0,6 gram)

Mengumpulkan dan Menginterprestasikan Data

Berkomunikasi

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka:

1. Apakah perilaku ikan berbeda antara ikan A, B, C, dan D? Bila ya, bagaimana ?

2. Sebutkan faktor tak hidup yang diuji dalam eksperimen ini dan faktor hidup yang dipengaruhi ?

3. Dengan memperhatikan hasil penyelidikan dan berbagai pustaka, tuliskan

cara-cara untuk mengurangi pencemaran, khususnya pencemaran oleh limbah

deterjen!

4. Bagaimanakah perilaku ikan jika di perairan tercemar oleh limbah yang lain,

misalnya minyak, pupuk, pestisida, dan lain-lain?

Page 124: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

110

5. Bandingkan seluruh rerata gerak operkulum ikan A,B , C dan D. Sama

ataukah berbeda? Mengapa demikian?

6. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara kadar bahan pencemar dengan jumlah rerata gerak operkulum ikan!

7. Ramalkan berdasarkan grafik yang telah dibuat, apa yang terjadi jika kadar bahan pencemar ditingkatkan terus?

8. bagaimana damapak pencemaran lingkungan terhadap makhluk hidup da lingkungannya?

9. Bagaimana kesimpulan praktikan mengenai percobaan yang telah dilakukan?

Page 125: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

111

Tujuan : 4. Menganalisis pengaruh perubahan suhu terhadap pergerakan operkulum ikan

5. Menganalisis upaya-upaya menlestarikan lingkungan.

Lembar Kegiatan Siswa 3

Pencemaran Lingkungan

Kelas Experimen

MENGAMATI

3. Dari hasil kegiatanmu apakah perubahan suhu akan mempengaruhi gerakan

operkulum ikan?

4. Apa ada perbadaan gerakan operkulum dari ikn A,B,C, D, dan E yang bersuhu

beda?

Kebutuhan oksigen pada ikan sangat dipengaruhi oleh umur, aktivitas, serta kondisi perairan. Semakin tua suatu organisme, maka laju metabolismenya semakin rendah. Selain itu umur mempengaruhi ukuran ikan, sedangkan ukuran ikan yang berbeda, membutuhkan oksigen yang berbeda pula. Ikan akan mengalami stres ketika berbeda media air saat dipindahkan dari wadahnya. Ikan kadang mengalami perbedaan lingkungan yang drastis sehingga menjadi stres. Oleh sebab itu biasanya dilakukan aklimatisasi sehingga ikan dapat beradaptasi perlahan-lahan terhadap kodisi lingkungan barunya..

Mungkinkah perubahan suhu dapat mempengaruhi perilaku ikan? Jika ikan A bersuhu normal/kamar 28°C, ikan B diberi suhu sebesar 30°C, ikan C suhu sebesar 32°C, dan ikan D bersuhu 26°C, dan ikan E bersuhu 24°C. Apakah yang akan terjadi?

Kelas : Kelompok : Nama anggota :

7. 4. 8. 5. 9. 6.

Hari/ tanggal : :

MEMPREDIKSI

Page 126: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

112

BERKOMUNIKASI

Diskusikan pertanyaan dibawah ini bersama teman sekelompokmu !

1. bandingkan gerak operkulum ikan A,B,C, D dan E, sama ataukah berbeda? Mengapa demikian?

2. Bagaimana keadaan ikan setelah diberikan perlakuaan tersebut?

Page 127: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

113

D. Tujuan : 1. Menganalisis pengaruh perubahan suhu terhadap pergerakan operkulum ikan

2. Menganalisis upaya-upaya menlestarikan lingkungan.

E. Alat bahan : • Gelas kimia 4 buah. • Termometer (mengukur suhu air). • Timer/stopwatch. • ikan sebanyak 4 ekor. • Stok es balok untuk mengubah suhu air sesuai perlakuan. • Stok air panas untuk mengubah suhu air sesuai perlakuan.

F. Langkah kerja:

Lembar Kegiatan Siswa 4

Pencemaran Lingkungan

Kelas Experimen

Rencanakan langkah-langkah percobaan yang harus dilakukan untuk menentukan cara kerja pengaruh suhu terhadap operkulum pada ikan

Kelas : Kelompok : Nama anggota :

10. 4. 11. 5. 12. 6.

Hari/ tanggal : :

Page 128: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

114

No. Ikan 3 menit Rata-

rata Ke 1 Ke 2 Ke 3

1 A (suhu normal 28° C)

2 B (suhu dinaikkan menjadi 30° C)

3 C (suhu dinaikkan menjadi 32° C)

4 D (suhu diturunkankan menjadi 26° C)

5 E (suhu diturunkan menjadi 24° C)

MENGUMPULKAN DAN MENGUNTERPRESTASIKAN DATA

BERKOMUNIKASI

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka:

10. Apakah perilaku ikan berbeda antara ikan A, B, C, dan D? Bila ya, bagaimana ?

11. Pada suhu manakah ikan akan mengalami pererakan operkulum lebih lambat?

12. Dengan memperhatikan hasil penyelidikan dan berbagai pustaka, tuliskan yang dapat

dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

13. Bagaimanakah perilaku ikan suhu dinaikan dari suhu normalnya dan diturunkan

secara drastis?

Page 129: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

115

`

14. Bandingkan seluruh rerata gerak operkulum ikan A,B , C dan D. Sama

ataukah berbeda? Mengapa demikian?

15. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara kadar bahan pencemar dengan jumlah rerata gerak operkulum ikan!

16. Bagaimana kesimpulan praktikan mengenai percobaan yang telah dilakukan?

Page 130: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

116

lampiran 4

A. Tujuan 1. Menganalisis pengaruh detergen terhadap pergerakan operkulum ikan 2. Menganalisis faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan 3. Meganalisis dampak pencemaran lingkungan.

B. Alat dan Bahan 1. 1 buah stopwatch 2. 4 buah gelas kimia 3. 1 buah naraca 4. 1 buah sendok pengaduk 5. 1 bungkus deterjen 6. 4 ekor ikan 7. air secukupnya

C. Langkah Kerja

1. Sediakan 4 wadah yaitu gelas kimia 2. Masukkan air ke dalam gelas kimia secara merata. 3. Masukkan detergen pada masing-masing gelas.

- Gelas A : tidak ada detergen - Gelas B : 0,2 gram - Gelas C : 0,4 gram - Gelas D : 0,6 gram

4. Aduk detergen yang sudah dimasukkan ke dalam wadah sampai detergen tersebut larut.

Lembar Kegiatan Siswa 1

Pencemaran Lingkungan

Kelas Kontrol

Kelas : Kelompok : Nama anggota :

13. 4. 14. 5. 15. 6.

Hari/ tanggal : :

Page 131: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

117

5. Masukkan 1 ekor ikan ke setiap wadah. 6. Amat setiap aktivitas ikan selama dua menit pertama. 7. Hitung kecepatan pernafasan ikan selama dua menit. 8. Lakukan secara berulang-ulang selama enam kali. 9. Setelah itu, amati kondisi tubuh ikan setelah pengamatan. 10. Masukkan data ke dalam tabel 11. Bandingkan perbedaan dari keempat perlakuan tersebut.

D. Hasil Pengamatan

No. Ikan 3 menit Keterangan

Ke 1 Ke 2 Ke 3

1 A (tidak diberi deterjen)

2 B (0,2 gram)

3 C (0,4 gram)

4 D (0,6 gram)

E. Pembahasan

1. Apakah perilaku ikan berbeda antara ikan A, B, C, dan D? Bila ya, bagaimana ?

2. Apa saja cara untuk mengurangi pencemaran, khususnya pencemaran oleh

limbah deterjen!

3. Bagaimanakah perilaku ikan jika di perairan tercemar oleh limbah yang

lain, misalnya minyak, pupuk, pestisida, dan lain-lain?

4. Bagaimana dampak dari pengunaan detergen bagi lingkungan dan makluk

hidup sekitarnya?

Page 132: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

118

F. Kesimpulan

Page 133: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

119

G. Tujuan 1. Menganalisis pengaruh perubahan suhu terhadap pergerakan operkulum ikan

2. Menganalisis upaya-upaya menlestarikan lingkungan..

H. Alat dan Bahan

8. Gelas kimia 4 buah. 9. Termometer (mengukur suhu air). 10. Timer/stopwatch. 11. ikan sebanyak 4 ekor. 12. Stok es balok untuk mengubah suhu air sesuai perlakuan. 13. Stok air panas untuk mengubah suhu air sesuai perlakuan.

I. Cara Kerja

12. Pengamatan dilakukan dengan lima perlakuan, yaitu : - T₁ : untuk suhu kamar (28° C) - T₂ : untuk suhu 2° C diatas suhu kamar (30° C) - T₃ : untuk suhu 4° C diatas suhu kamar (32° C) - T4 : untuk suhu 2° C dibawah suhu kamar (26° C) - T5 : untuk suhu 4° C dibawah suhu kamar (24° C)

13. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan lama pengamatan 3 menit untuk masing – masing ikan yang diamati.

14. Setiap kelompok menyiapkan satu gelas kimia dan 2 wadah plastic yang telah disediakan oleh laboran yang akan dijadikan sebagai wadah untuk pengamatan kali ini, lalu masukan air kedalam beaker glass dan wdah bejana plastik lalu ukur suhu air dengagn thermometer yang ada pada beaker glass, suhu ini merupakan suhu awal atau suhu kamar T₁.

Lembar Kegiatan Siswa 2 “Pengaruh Perubahan Suhu pada Pergerakan

Operkulum Ikan” Kelas Kontrol

Kelas : Kelompok : Nama anggota :

1. . 4. 2. . 5. 3. 6.

Page 134: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

120

15. Masukan ikan satu ekor untuk pertama kali ke dalam gelas kimia yang sudah ditentukan suhunya sebagai suhu awal kamar atau T₁, lalu kemudian hitung banyaknya gerakan membuka serta menutupnya mulut ikan tersebut selama dua menit. Setiap perlakuan dilakukan sampai tiga kali pada tiap ikan.

16. Setelah perlakuan pertama selesai, dilanjutkan perlakuan kedua yaitu menaikkan suhu sebanyak 2° C dari suhu kamar sehingga menjadi 30° C (T₂) dengan cara menambahkan air panas. Setelah itu mengamati ikan seperti perlakuan yang sebelumnya.

17. Sebelum meneruskan pengamatan pada perlakuan ketiga, ikan diaklimasikan dahulu, hal ini dimaksudkan agar ikan tidak stress ketika pengamatan berlangsung.

18. Perlakuan ketiga yaitu dengan menambahkan lagi suhunya sebesar 2° C dari suhu T₂ sehingga suhunya menjadi 32° C (T₃) dengan cara menambahkan kembali air panas. Pertahankan hingga suhunya tetap lalu lakukan perlakuan seperti yang sebelumnya.

19. Setelah pengamatan pada air hangat dilakukan, kali ini kita akan melakukan pengamatan dengan menggunakan air dingin. Ganti air terlebih dahulu dengan air yang baru lalu pertama kali kita hitung suhu kamar dahulu dengan thermometer sebagai T₁ atau suhu awal.

20. Lakukan sama seperti perlakuaan menambahkan suhu panas tadi, namun kali ini suhu diturunkan -2° C.

21. Lalu catat hasil pengamatannya dalam tabel.

J. Hasil Pengamatan

No. Ikan 3 menit Rata-

rata Ke 1 Ke 2 Ke 3

1 A (suhu normal 28° C)

2 B (suhu dinaikkan menjadi 30° C)

3 C (suhu dinaikkan menjadi 32° C)

4 D (suhu diturunkankan menjadi 26° C)

5 E (suhu diturunkan menjadi 24° C)

Page 135: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

121

K. Pembahasan 5. Apakah perilaku ikan berbeda antara ikan A, B, C, dan D? Bila ya, bagaimana ?

6. Pada suhu manakah ikan akan mengalami pererakan operkulum lebih lambat?

7. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara kadar bahan pencemar

dengan jumlah rerata gerak operkulum ikan!

L. Kesimpulan

Page 136: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

122

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS EKSPERIMEN)

Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan

Materi pembelajaran : Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Kelas/Pertemuan : X4/ ke-1

Langkah-langkah

Eksperimen dan Diskusi

Aspek KPS Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Ya

Tidak

KEGIATAN PENDAHULUAN

• Guru mengucap salam, membimbing siswa membaca doa, mengisi daftar hadir siswa dan menyiapkan media pembelajaran.

• Guru memberikan apresepsi: Apakah yang kalian ketahui tentang perubahan lingkungan ?

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti Membuat prediksi.

Mengamati • Guru membagikan LKS. • Guru membimbing siswa untuk

melakukan percobaan.

Mempredisksi Guru meminta siswa untuk memprediksi apa yang akan terjadi dari percobaan yang belum dilakukan.

Melakukan diskusi hasil prediksi kelompok.

Berkomuikasi • Guru meminta siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

• Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menjelaskan hasil prediksi.

Melakukan percobaan.

Mengamati Mengukur Mengumpulkan data

• Guru membimbing siswa untuk merencanakan dan melakukan percobaan seperti yang terdapat pada LKS siswa.

Melakukan diskusi hasil eksperimen.

Menginterprest data Berkominikasi

• Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok siswa -

Memprestasikan hasil diskusi kelompok.

Berkomunikasi • Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok disepan kelas.

• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau menyanggah hasil percobaan atau diskusi pada kelompok yang sedang presentasi.

• Guru membimbing dan mengarahkan diskusi kelas.

Page 137: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

123

KEGIATAN PENUTUP

Penutup

• Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

• Guru merefleksikan dan menyimpulkan pembelajaran.

• Guru memberikan evaluasi pembelajaran.

• Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.

Tangerang, April 2018

Observer,

Faridllotur R

Page 138: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

124

LEMBAR OSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS EKSPERIMEN)

Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan

Materi pembelajaran : Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Kelas/Pertemuan : X4/ke-2

Langkah-langkah

Eksperimen dan Diskusi

Aspek KPS Guru Ya Tidak

(Pendahuluan)

• Guru mengucap salam, membimbing siswa membaca doa, mengisi daftar hadir siswa dan menyiapkan media pembelajaran.

• Guru memberikan apresepsi: Apakah yang kalian ketahui tentang perubahan lingkungan

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(Kegiatan Inti) Membuat prediksi.

Mengamati • Guru membagikan LKS. • Guru membimbing siswa untuk

melakukan percobaan.

Mempredisksi • Guru meminta siswa untuk

memprediksi apa yang akan terjadi dari percobaan yang belum dilakukan.

Melakukan diskusi hasil prediksi kelompok.

Berkomuikasi • Guru meminta siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

• Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menjelaskan hasil prediksi.

Melakukan percobaan.

Mengamati Mengukur Mengumpulkan data

• Guru membimbing siswa untuk merencanakan dan melakukan percobaan seperti yang terdapat pada LKS siswa.

Melakukan diskusi hasil eksperimen.

Menginterprest data Berkominikasi

• Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok siswa

Memprestasikan hasil diskusi kelompok.

Berkomunikasi • Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok disepan kelas.

Page 139: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

125

• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau menyanggah hasil. percobaan atau diskusi pada kelompok yang sedang presentasi

• Guru membimbing dan mengarahkan diskusi kelas

Penutup

• Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

• Guru merefleksikan dan menyimpulkan pembelajaran.

• Guru memberikan evaluasi pembelajaran.

• Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.

Tangerang, April 2018

Observer,

Faridllotur R

Page 140: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

126

LEMBAR OSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS KONTROL)

Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan

Materi pembelajaran : Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Kelas/Pertemuan : X5/ke1

Tahapan Pembelajar-an

Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Guru Ya Tidak

KEGIATAN PENDAHULUAN

Motivasi

Guru mengucap salam, membimbing siswa membaca doa, mengisi daftar hadir siswa dan menyiapkan media pembelajaran.

Guru memberikan apresepsi: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

KEGIATAN INTI

Mengamati Guru menarik perhatian siswa dengan menampilkan gambar seputar pencemaran air..

Menanya Guru menstimulus siswa agar bertanya mengenai gambar yang diamati.

Mengeksplorasi Guru mengamati dan membimbing jalanya pelaksanaan percobaan.

Mengasosiasi/Menalar Guru meminta siswa untuk mendiskusikan.

Mengkomunikasi Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.

Guru memberikan penguatan dan klarifikasi jika terdapat kekurangan mengenai hasil diskusi.

KEGIATAN PENUTUP

Penutup

Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

Guru merefleksikan dan menyimpulkan pembelajaran. Guru memberikan evaluasi pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.

Tangerang, April 2018

Observer,

Faridllotur R

Page 141: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

127

LEMBAR OSERVASI AKTIVITAS GURU (KELAS KONTROL)

Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan

Materi pembelajaran : Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Kelas/Pertemuan : X5/ke2

Tahapan Pembelajar-an

Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Guru Ya Tidak

KEGIATAN PENDAHULUAN

Motivasi

Guru mengucap salam, membimbing siswa membaca doa, mengisi daftar hadir siswa dan menyiapkan media pembelajaran.

Guru memberikan apresepsi: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

KEGIATAN INTI

Mengamati Guru menarik perhatian siswa dengan menampilkan gambar seputar pencemaran air..

Menanya Guru menstimulus siswa agar bertanya mengenai gambar yang diamati.

Mengeksplorasi Guru mengamati dan membimbing jalanya pelaksanaan percobaan.

Mengasosiasi/Menalar Guru meminta siswa untuk mendiskusikan.

Mengkomunikasi Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.

Guru memberikan penguatan dan klarifikasi jika terdapat kekurangan mengenai hasil diskusi.

KEGIATAN PENUTUP

Penutup

Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

Guru merefleksikan dan menyimpulkan pembelajaran. Guru memberikan evaluasi pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.

Tangerang, April 2018

Observer,

Faridllotur R

Page 142: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

128

Lampiran 6

LEMBAR OSERVASI AKTIVITAS SISWA (KELAS EKSPERIMEN)

Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan

Materi pembelajaran : Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Kelas/Pertemuan : X4/ke1

Langkah-langkah

Eksperimen dan Diskusi

Aspek KPS Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Siswa

Ya Tidak

KEGIATAN PENDAHULUAN

• Siswa menjawab salam, berdo’a dan bersiap untuk kegiatan pembelajaran.

• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. “perubahan lingkungan adalah peristiwa terganggunya keeimbangan lingkungan akibat tingkah laku manusia maupun alam.

• Siswa menyimak tujuan pembelajaran.

KEGIATAN INTI Membuat prediksi.

Mengamati • Siswa menerima LKS. • Siswa melakukan percobaan yang dilakukan

oleh guru.

Mempredisksi • Siswa memprediksikan apa yang akan terjadi pada percobaan yang belum dilakukan.

Melakukan diskusi hasil prediksi kelompok.

Berkomuikasi • Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai hasil prediksi percobaan yang telah dilakukan untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

• Perwakilan tiap kelompok menjelaskan hasil prediksinya.

Melakukan percobaan.

Mengamati Mengukur Mengumpulkan data

• Siswa merencanakan dan mengamati percobaan yang dilakukan dan mencatat hasilnya pada LKS.

Melakukan diskusi hasil eksperimen.

Menginterprest data Berkominikasi

• Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi.

Memprestasikan hasil diskusi kelompok.

Berkomunikasi • Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi didepan kelas.

• Menyanggah atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang sedang melakukan resentasi.

• Siswa menyimak arahan guru. KEGIATAN PENUTUP

Penutup • Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

Page 143: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

129

• Siswa mengetahui manfaat pembelajaran • Siswa menjawab pertanyaan yag diberikan

guru.

• Siswa berdo’a dan menjawab salam.

Tangerang, April 2018

Observer,

Faridllotur R

Page 144: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

130

LEMBAR OSERVASI AKTIVITAS SISWA (KELAS EKSPERIMEN)

Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan

Materi pembelajaran : Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Kelas/Pertemuan : X4/k-2

Langkah-langkah

Eksperimen dan Diskusi

Aspek KPS Aktivitas Kegiatan Pembelajaran siswa Ya Tidak

KEGIATAN PENDAHULUAN

Siswa menjawab salam, berdo’a dan bersiap untuk kegiatan pembelajaran.

Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. “perubahan longkungan adalah peristiwa terganggunya keeimbangan lingkungan akibat tingkah laku manusia maupun alam.

Siswa menyimak tujuan pembelajaran.

KEGIATAN INTI Membuat prediksi.

Mengamati Siswa menerima LKS. Siswa melakukan percobaan yang dilakukan oleh guru.

Mempredisksi Siswa memprediksikan apa yang akan terjadi pada percobaan yang belum dilakukan.

Melakukan diskusi hasil prediksi kelompok.

Berkomuikasi Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai hasil prediksi percobaan yang telah dilakukan untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan LKS.

Perwakilan tiap kelompok menjelaskan hasil prediksinya.

Melakukan percobaan.

Mengamati Mengukur Mengumpulkan data

Siswa merencanakan dan mengamati percobaan yang dilakukan dan mencatat hasilnya pada LKS.

Melakukan diskusi hasil eksperimen.

Menginterprest data Berkominikasi

Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi .

Memprestasikan hasil diskusi kelompok.

Berkomunikasi Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan hasil diskusi didepan kelas.

Menyanggah atau menanggapi hasil percobaan kelompok yang sedang melakukan resentasi.

Siswa menyimak arahan guru.

KEGIATAN PENUTUP Penutup Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran

Page 145: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

131

Siswa mengetahui manfaat pembelajaran.

Siswa menjawab pertanyaan yag diberikan guru.

Siswa berdo’a dan menjawab salam.

Tangerang, April 2018

Observer,

Faridllotur R

Page 146: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

132

LEMBAR OSERVASI AKTIVITAS SISWA (KELAS KONTROL)

Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan

Materi pembelajaran : Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Kelas/Pertemuan : X5/ Ke1

Tahapan Pembelajar-an Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Siswa Ya Tidak

KEGIATAN PENDAHULUAN

Motivasi

Siswa menjawab salam, berdo’a dan bersiap untuk kegiatan pembelajaran.

Siswa menanggapi tanya jawab dari guru.

Siswa memperhatikan penjelasan guru KEGIATAN INTI

Mengamati Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan.

Menanya Siswa menanyakan tentang pencemaran yang terjadi pada gambar.

Mengeksplorasi Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya dan bertna jika terapat bagian yang belum diketahui.

Mengasosiasi/ Menalar

Siswa berdiskusi megenai: Pengaruh detergen terhadap pergerakan operkulum ikan Faktor-faktor penyebab pencemaran air. Dampak pencemaran air.

Mengkomunikasi Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

Siswa menyimak penjelasan guru. KEGIATAN PENUTUP

Penutup

Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Siswa mengetahui manfaat pembelajaran. Siswa menjawab pertanyaan yag diberikan guru. Siswa berdo’a dan menjawab salam.

Tangerang, April 2018

Observer,

Faridllotur R

Page 147: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

133

LEMBAR OSERVASI AKTIVITAS SISWA (KELAS KONTROL)

Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan

Materi pembelajaran : Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah

Kelas/Pertemuan : X5/ Ke1

Tahapan Pembelajar-an Aktivitas Kegiatan Pembelajaran Siswa Ya Tidak

KEGIATAN PENDAHULUAN

Motivasi

Siswa menjawab salam, berdo’a dan bersiap untuk kegiatan pembelajaran.

Siswa menanggapi tanya jawab dari guru.

Siswa memperhatikan penjelasan guru KEGIATAN INTI

Mengamati Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan.

Menanya Siswa menanyakan tentang pencemaran yang terjadi pada gambar.

Mengeksplorasi Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya dan bertna jika terapat bagian yang belum diketahui.

Mengasosiasi/ Menalar

Siswa berdiskusi megenai: Pengaruh detergen terhadap pergerakan operkulum ikan Faktor-faktor penyebab pencemaran air. Dampak pencemaran air.

Mengkomunikasi Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

Siswa menyimak penjelasan guru. KEGIATAN PENUTUP

Penutup

Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Siswa mengetahui manfaat pembelajaran. Siswa menjawab pertanyaan yag diberikan guru. Siswa berdo’a dan menjawab salam.

Tangerang, April 2018

Observer,

Faridllotur R

Page 148: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

134

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

(KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN PERTAMA)

No Keterampilan proses Sains

Rubik Skor

Kelompok Jumlah 1 2 3 4 5

1. Mengamati Siswa mengamati eksperimen yang dilakukan dengan cermat (menggunakan indera penglhatan saat mengamati pergerakan operkulum ikan akibat perubahan suhu tiap detiknya).

3

11

Siswa mengamati eksperimen yang dilakukan dengan kurang cermat (menggunakan indera penglhatan saat mengamati pergerakan operkulum ikan akibat perubahan suhu diakhir waktu saja).

2

Siswa tidak melakukan ekperimen.pengamatan pergerakan operkulum ikan.

1

2. Memprediksi Siswa memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan tepat. 3

13

Siswa memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan kurang tepat.

2

Siswa tidak memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan tepat.

1

3. Merencanakan percobaan

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan tepat. 3

13 Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan kurang tepat. 2

Siswa tidak menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan tepat.

1

4. Menginterprestasi data

Siswa menginterprestasi data hasil percobaan dengan tepat. 3

10 Siswa menginterprestasi data hasil percobaan kurang tepat. 2

Page 149: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

135

Siswa tidak menginterprestasi data hasil percobaan dengan tepat.

1

5. Berkomunikasi Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis serta sesuai dengan konsep.

3

10

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis kurang sesuai dengan konsep.

2

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan tidak sistematis serta tidak sesuai dengan konsep.

1

6. Menerapkan konsep

Siswa menjawab seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar dan alasan tepat.

3

11 Siswa menjawab seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar dan kurang alasan tepat.

2

Siswa tidak menjawab seluruh pertanyaan LKS dengan benar,

1

Jumlah 13 14 14 13 13 68

Tangerang, April 2018

Obsever,

Siti Maryam, S.Pd

NIGTT.506070007

Page 150: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

136

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

(KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KEDUA)

No Keterampilan proses Sains

Rubik Skor Kelompok Jumlah 1 2 3 4 5

1. Mengamati Siswa mengamati eksperimen yang dilakukan dengan cermat (menggunakan indera penglhatan saat mengamati pergerakan operkulum ikan akibat perubahan suhu tiap detiknya).

3

13

Siswa mengamati eksperimen yang dilakukan dengan kurang cermat (menggunakan indera penglhatan saat mengamati pergerakan operkulum ikan akibat perubahan suhu diakhir waktu saja).

2

Siswa tidak melakukan ekperimen.pengamatan pergerakan operkulum ikan.

1

2. Memprediksi Siswa memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan tepat. 3

14

Siswa memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan kurang tepat.

2

Siswa tidak memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan tepat.

1

3. Merencanakan percobaan

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan tepat. 3

12 Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan kurang tepat. 2

Siswa tidak menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan tepat.

1

4. Menginterprestasi data

Siswa menginterprestasi data hasil percobaan dengan tepat. 3

14 Siswa menginterprestasi data hasil percobaan kurang tepat.

2

Siswa tidak menginterprestasi data hasil percobaan dengan

1

Page 151: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

137

tepat. 5. Berkomunikasi Siswa menjelaskan hasil

percobaan dengan sistematis serta sesuai dengan konsep.

3

11

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis kurang sesuai dengan konsep.

2

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan tidak sistematis serta tidak sesuai dengan konsep.

1

6. Menerapkan konsep

Siswa menjawab seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar dan alasan tepat.

3

13 Siswa menjawab seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar dan kurang alasan tepat.

2

Siswa tidak menjawab seluruh pertanyaan LKS dengan benar,

1

Jumlah 14 15

15

15

16 78

Tangerang, April 2018

Obsever,

Siti Maryam, S.Pd

NIGTT.506070007

Page 152: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

138

Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

(KELAS KONTROL PERTEMUAN PERTAMA)

No Keterampilan proses Sains

Rubik Skor Kelompok Jumlah 1 2 3 4 5

1. Mengamati Siswa mengamati eksperimen yang dilakukan dengan cermat (menggunakan indera penglIhatan saat mengamati pergerakan operkulum ikan akibat perubahan suhu tiap detiknya).

3

9

Siswa mengamati eksperimen yang dilakukan dengan kurang cermat (menggunakan indera penglhatan saat mengamati pergerakan operkulum ikan akibat perubahan suhu diakhir waktu saja).

2

Siswa tidak melakukan ekperimen.pengamatan pergerakan operkulum ikan.

1

2. Memprediksi Siswa memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan tepat. 3

10

Siswa memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan kurang tepat.

2

Siswa tidak memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan tepat.

1

3. Merencanakan percobaan

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan tepat. 3

10 Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan kurang tepat. 2

Siswa tidak menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan tepat.

1

4. Menginterprestasi data

Siswa menginterprestasi data hasil percobaan dengan tepat. 3

8 Siswa menginterprestasi data hasil percobaan kurang tepat. 2

Page 153: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

139

Siswa tidak menginterprestasi data hasil percobaan dengan tepat.

1

5. Berkomunikasi Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis serta sesuai dengan konsep.

3

8

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis kurang sesuai dengan konsep.

2

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan tidak sistematis serta tidak sesuai dengan konsep.

1

6. Menerapkan konsep

Siswa menjawab seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar dan alasan tepat.

3

9 Siswa menjawab seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar dan kurang alasan tepat.

2

Siswa tidak menjawab seluruh pertanyaan LKS dengan benar,

1

Jumlah 12

11

12

11

10 53

Tangerang, April 2018

Obsever,

Siti Maryam, S.Pd

NIGTT.506070007

Page 154: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

140

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

(KELAS kontrol PERTEMUAN KEDUA)

No Keterampilan proses Sains

Rubik Skor Kelompok Jumlah 1 2 3 4 5

1. Mengamati Siswa mengamati eksperimen yang dilakukan dengan cermat (menggunakan indera penglhatan saat mengamati pergerakan operkulum ikan akibat perubahan suhu tiap detiknya).

3

13

Siswa mengamati eksperimen yang dilakukan dengan kurang cermat (menggunakan indera penglhatan saat mengamati pergerakan operkulum ikan akibat perubahan suhu diakhir waktu saja).

2

Siswa tidak melakukan ekperimen.pengamatan pergerakan operkulum ikan.

1

2. Memprediksi Siswa memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan tepat. 3

11

Siswa memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan kurang tepat.

2

Siswa tidak memprediksi pergerakan operkulum ikan dengan tepat.

1

3. Merencanakan percobaan

Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan tepat. 3

12 Siswa menyiapkan dan menyusun alat dan bahan kurang tepat. 2

Siswa tidak menyiapkan dan menyusun alat dan bahan dengan tepat.

1

4. Menginterprestasi data

Siswa menginterprestasi data hasil percobaan dengan tepat. 3

8 Siswa menginterprestasi data hasil percobaan kurang tepat.

2

Siswa tidak menginterprestasi data hasil percobaan dengan

1

Page 155: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

141

tepat. 5. Berkomunikasi Siswa menjelaskan hasil

percobaan dengan sistematis serta sesuai dengan konsep.

3

14

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan sistematis kurang sesuai dengan konsep.

2

Siswa menjelaskan hasil percobaan dengan tidak sistematis serta tidak sesuai dengan konsep.

1

6. Menerapkan konsep

Siswa menjawab seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar dan alasan tepat.

3

13 Siswa menjawab seluruh pertanyaan pada LKS dengan benar dan kurang alasan tepat.

2

Siswa tidak menjawab seluruh pertanyaan LKS dengan benar,

1

Jumlah 15 14

16

14

14 71

Tangerang, April 2018

Obsever,

Siti Maryam, S.Pd

NIGTT.506070007

Page 156: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

142

Lampiran 9

Kisi-kisi Uji Instrumen Penelitian

KISI-KISI TES KETERAMILAN PROSES SAINS (KPS)

No Aspek KPS Soal Jawaban Skor

1 Mengamati

Gambar diatas merupakan salah satu bentuk pencemaran air disungai. Permasalahan apa saja yang mungkin terjadi dalam mengendalikan pencemaran air sungai?

Permasalahan Dalam Pengendalian Pencemaraan Air Sungai: 1. Bayaknya pembuangan limbah pabrik yang

membuah ke sungai tanpa memproses penetralan air limbah terlebih dahulu dikarenakan kurangnya pasilitas.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pembuangan limbah rumah seperti membuang sampah kedalam sungai, membuat saluran pembuangan limbah rumah ke sungai

3. Penguunaan deterjen yang berlebihan dan membuat sungai tercemar.

4. Air yang tercemar dari pernakan dan perikinan disebabakan karena tidak matangnya pemikiran pembuangan kotoraan hewan yang menyebabkan air terkontaminasi dengan kotaran dan bakteri-bakteri lainnya. • Menyebutkan 3/ lebih permasalahan dengan

tepat dan berkaitan.dengan kasus tersebut. • Menyebutkan 3/ lebih upaya namun kurang

berkaitan dengan kasus tersebut.

4 3

Page 157: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

143

• Menyebutkan kurang dari 3 upaya dengan tepat.

• Menyebutkan kurang dari 3 upaya namun kurang tepat dengan kasus tersebut.

• Tidak menjawab.

2 1 0

2 Mengamati

Pencemaran diperairan sudah seringkali kita temui dimanapun. Salah satunya yang terjadi di Depok baru-baru ini. Seperti yang diberitakan pada link antaranewa.com yaitu pencemaran disungai ciliwung yang diduga berasal dari pabrik dan tempat usaha sekitar singai di kota Depok. Penelusuran Sntara News selama dua jam menggunakan perahu karet bersama dengan pemerintah daerah setempat dan KomunitaCiliwung menemukan bahwa sungai tidak hanya tercemat tumpukan sampah, tapi juga limbah siswa pabrik san juga limbah dari warga. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

Sumber

: https://www.antaranews.com/berita/394182/pencemaran-

1. Limbah-limbah industri sebelum dibuang ke sungai harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga tidak lagi mengandung unsur-unsur yang mencemari perairan.

2. Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.

3. Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.

4. Mengurangi penggunaan pestisida dalam membasmi hama tanaman. Musuh-musuh alami (predator) hama tanaman perlu dikembangkan agar dapat membasmi hama tanpa pestisida.

5. Setiap perusahaan/ pabrik industri diwajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpahan limbah dan tidak membuangnya ke sungai.

6. Daur ulang, yaitu pengolahan kembali sampah-sampah menjadi bahan yang berguna. • Menyebutkan 4/ lebih upaya dengan tepat

dan berkaitan.dengan kasus tersebut.

4

Page 158: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

144

sungai-ciliwung-kian-parah

Menurut pendapat kalian, bagaimana upaya yang dapat dlakukan agar pencemaran sungai dapat teratasi dengan baik? (minimal 4 upaya)

• Menyebutkan 4/ lebih upaya namun kurang berkaitan dengan kasus tersebut.

• Menyebutkan kurang dari 4 upaya dengan tepat.

• Menyebutkan kurang dari 4 upaya namun kurang tepat dengan kasus tersebut.

3 2 1

3.

Memprediksi

Jika ikan dimasukan ke dalam masing-masing akuarium selama 10 menit. Pada akuarium manakah ikan akan mengalami pergerakan operkulum lambat? Berikan alasannya!

Pada akuarium C ikan akan mengalami pergerakan operkulum lambat. Sedangkan pada akuarium D pergerakan ikan akan normal (karena tidak ada detergen). Akuarium A dan B juga akan mengalami pergerakan lambat, namun C lebih lambat. Karena semakin banyak kadar detergen yang diujikan, maka semakin sedikit kadar oksigen yang terkandung di dalam air, sehingga ikan akan sulit untuk bernafas dan kemungkinan terburuk adalah kematian pada ikan. • Bila jawaban dan alasan tepat. • Bila jawaban tepat dan alasan masih

berhubungan. • Bila jawaban tepat dan alasan kurang

berhubungan. • Bila jawaban kurang tepat, namun alasan

berhubungan. • Bila jawaban kurang tepat dan alasan meluas.

5 4 3 2 1

Page 159: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

145

4. Menerapkan

konsep

Di Karawang, permukaan air sungai Citarum dikecamatan Karawang Barat ini dipenuhi oleh tumbuhan eceng gondok. Pantauan Tempo di Desa Anjun, Karawang kulon, tumbuhan gulma ini tumbuh menyebar menutupi seluruh permukaan air. Pesatnya tumbuhan eceg gondok juga berdampak pada populasi iakn di Citarum.Eceng gondok merupakan indikator pencemaran kerena tumbuhan itu dikenal dapat menyerap logam berat, merkuri, nikel dan pesisida. Kondisi diperparah saat musim hujan, yakni volume air meningkat dan menyebabkan racun tersebar. Selain terpapar endapan racun, ikan-ikan juga rebutan oksigen yang menipis. Itulah yang menjelaskan gejala ikan mati mendadak di Sungai Citarum.

(Tempo.com)

Sumber : https://nasional.tempo.co/read/ /718196/eceng-gondok-ancam-populasi-ikan-di-sungai-citarum.Di Situ Pamulang banyak dijumpai suburnya pertumbuhan eceng gondok. Apa yang akan terjadi pada biota yang ada di situ tersebut?

Kemungkinan yang akan terjadi apabila eceng gondok terus tumbuh di danau tersebut, maka ikan-ikan di danau akan mati karena tidak mendapat cahaya matahari dan kekurangan O2 akibat eceng gondok yg menutupi permukaan air di danau. • Bila jawaban tepat. • Bila jawaban tepat, namun tidak berhubungan. • Bila jawaban kurang tepat, namun masih

berhubungan. • Bila jawaban jawaban kurang tepat dan tidak

berhubungan.

4 3 2 1

Page 160: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

146

5. Mengamati

Untuk mengetahui air yang tercemar atau tidak terkadang kita masih sangat sulit untuk membedakannya. Secara sederhana, untuk mengetahui air yang tercemar kita dapat langsung mengetahuinya misalnya dengan melihat perubahan warna menjadi keruh.

Sumber : KimintekHijau.com

Dengan melihat gambar diatas dan melihat pencemaran yang ada dilingkungan sekitar kita. menurut kalian selain perubahan warna, indikator atau tanda apa yang menjadikan air tercemar?

1. Terjadi perubahan pada suhu air. Air yang mempunyai suhu panas apabila dibuang ke area lingkungan. secara langsung maka akan dapat merusak lingkungan tersebut.

2. Memiliki pH yang tidak normal. pH normal yang dimiliki air yakni antara 6,5 – 7,5. Apabila air mempunyai pH diatas atau dibawah pH tersebut maka bisa dikatakan bahwa air tersebut telah terkontaminasi oleh polutan.

3. Terjadi perubahan pada warna, bau, dan juga rasa. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa air yang murni dan sehat atau bersih adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

4. Adanya endapan, koloidal, dan bahan terlarut. Bahan- bahan yang demikian apabila terdapat dan bercampur dengan air maka dapat menghalangi masuknya sinar matahari.

5. Timbulnya banyak mikroorganisme. Salah satu tanda air yang tercemar adalah timbulnya banyak miroorganisme.

6. Ditumbuhi tumbuhan eceng gondok scara subur. • Bila jawaban tepat. • Bila jawaban tepat, namun tidak

berhubungan. • Bila jawaban kurang teepat, namun masih

berhubungan.

4 3 2

Page 161: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

147

• Bila jawaban jawaban kurang tepat dan tidak behubungan

1

6. Mengamati

Jumlah fenomena pencemaran air ini saat ini sudah terjadi dimana saja dan sudah dalam masa yang kritis karena mungkin hampir separuh perairan di bumi mengalami pencemaran. Hal ini membuat peraturan mengenai pencemaran ini memerlukan tindakan evaluasi kebijakan. Hal ini sangatlah penting mengingat bahwa banyak kasus penularan penyakit terjadi melalui air. Apakah dilingkungan tempat kalian tinggal sering dijumpai pencemaran air? Apa saja akibat bagi lingkungan sekirar tempat tinggal?

Pencemaran aliran sungai Pencemaran solokan Pencemaran sumur Akibat:

- Menganggu penciuman - Menciptakan sarang/tempat bibit penyakit - Warna berubah, bau tak sedap dan kualitas

air menutrun. - Menurunnya jumlah populasi makhluk

hidup yang tinggal diperairan seperti ikan. • Bila pernyataan memberikan informasi kasus

dan akibat tepat. • Bila pernyataan memberikan informasi kasus

dan akibat masih berhubungan. • Bila pernyataan infoormasi tepat namun akbiat

kurang berhubungan. • Bila pernyataan inromasi kurang tepat, namun

akibat masih berhubungan. • Bila jawaban dan akibat kurang tepat.

5 4 3 2 1

Page 162: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

148

7. Menginteprestasi

data

Berdasarkan tabel diatas, apa yang dapat kamu simpulkan?

no waktu Aquarium A

Aquarium B

Aquarium C

Aquarium D

1 1 menit 110 116 103 98 2 5 menit 103 54 26 19 3 10 menit 107 22 8 2 4 15 menit 99 6 0 0

Kadar deterjen

0 ml 3 ml 6 ml 9 ml

Berdasarkan tabel tersebut, kadar deterjen sangatlah mempengaruhi pergerakan operkulum pada ikan, semakin tinggi kadar deterjen yang digunakan maka semakin menurun jumlah pergerakan operkulum ikan. dan semakin lama ikan tersebut juga bisa mati. Hal tersebut terjadi karena jumlah oksigen menurun pada air yang lebih banyak kadar deterjennya. • Bila jawaban tepat. • Bila jawaban tepat, namun tidak berhubungan. • Bila jawaban kurang tepat, namun masih

berhubungan. • Bila jawaban jawaban kurang tepat dan tidak

berhubungan.

4 3 2 1

8. Merancang percobaan

Andini ingin melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu (panas dan dingin) pada jumlah gerak operkulum ikan. Apa saja alat dan bahan yang digunakan? Lalu bagaimana langkah kerja dalam merancang percobaan tersebut?

Dalam melakukan percobaan mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap gerak operkulum ikan, alat dan bahan yang digunakan yaitu :

- Gelas kimia 4 buah. - Termometer - Timer/stopwatch. - ikan sebanyak 4 ekor. - Air dingin/ es batu. - Air panas.

Langkah kerja: - Pengamatan dilakukan dengan lima perlakuan,

yaitu : suhu kamar 28oC, suhu panas (30oC, 32

oC), dan suhu dingin (26 oC, 24 oC).

Page 163: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

149

- Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan lama pengamatan dua menit.

- pengamat pertama menghitung pergerakan operkulum ikan pada suhu normal

- pengamat kedua menghitung pergerakan operkulum suhu panas

- pengamat ketiga menghitung pada suhu dingin. - Setiap dua menit suhu dinaikan 2 oC da

diturunkan -2 oC. - Catat hasil percobaan dan hitung rata-rata

pergerkan operkulum ikan masing-masing suhu. • Alat, bahan dan langkah kerja tepat • Alat dan bahan tepat, namun beberapa

langkah kerja kurang tepat. • Alat dan bahan kurang tepat, langkah

kerja tepat. • Beberapa alat, bahan dan langkah kerja

kuran tepat. • alat, bahan dan langkah kerja tidak

berhungan

5 4 3 2 1

Page 164: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

150

9. Komunikasi

Aidil melakukan percobaaan untuk mengetahui pengaruh penggunaan deterjen terhadap jumlah gerak operkulum ikan. dengan menggunakan 4 ikan komet berukuran 200gr, dan suhu ruangan 280C. Dan diperoleh data sebagai berikut:

Keterangan : Gelas A : tidak ada deterjen. Gelas C : deterjen 8 ml Gelas B : deterjen 4 ml. Gelas D : deterjen 12 ml

. Ramalkan berdasarkan diagram diatas, apa yang terjadi jika kadar bahan pencemaran ditingkatkan terus? Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Jika pengunaan kadar detergen (bahan kimia) ditingkatlkan terus menerus akan mengakibatkan ikan mati, jika terjdi di lingkungan perairan dengan populasi ikan yang banyak, maka jumlah ikan akan menurun. Pengaruh deterjen bagi ikan adalah membuat ikan kekurangan oksigen, karena deterjen yang bercampur dengan air akan membuat kandungan oksigen dalam air menurun, keberadaan busa di permukaan air menjadi salah satu penyebab kontak udara dengan air terbatas sehingga menurunkan oksigen terlarut dengan demikian akan menyebabkan ikan kekurangan 02 dan mati. • Bila jawaban dan alasan tepat. • Bila jawaban tepat dan alasan masih

berhubungan. • Bila jawaban kurang tepat, namun alasan

berhubungan. • Bila jawaban kurang tepat dan alasan meluas.

4 3 2 1

0

20

40

60

80

100

120

2 menit 4 menit 6 menit 8 menit

Gelas A

Gelas B

Gelas C

Gelas D

Page 165: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

151

10. Mengamati

Kita semua mengetahui bahwasan pencemaran air bersifat negatif dan juga merusak lingkungan dan juga kelangsungan hidup dari makhluk hidup itu sendiri. gambar dibawah ini salah satu dampak yang dapat kita amati :

Sumber : Majalahbartu.com

bagaimana dampak dari pencemran air tersebut terhadap lingkungan sekitar dan mahluk hidup? Jelaskan ! (minimal 4 dampak)

1. Menurunkan jumlah oksigen : Air yang tercemar mengandung berbagai macam larutan yang akan menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air tersebut. Hal ini akan berakibat tumbuhan- tumbuhan air kesulitan melakukan proses fotosintesis.

2. Mematikan binatang- binatang yang ada di air : Masih dalam kaitan dampak pencemaran air yang menurunkan jumlah oksigen, dampak ini akan diikuti oleh matinya binatang- binatang air. Hal ini karena binatang air bernafas menggunakan oksigen. Ketika jumlah oksigen yang tersedia di dalam air menurun, otomatis binatang akan kesulitan untuk bernafas..

3. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia : Ketika air banyak mengandung bahan kimia, hal ini akan meningkatkan kecepatan reaksi kimia yang terjadi di dalam air.

4. Mengganggu kehidupan binatang dan tumbuhan : Air yang tercemar jelas akan mengganggu kehidupan semua makhluk hidup, baik yang berada di darat maupun di air, baik berpa manusia, binatang, maupun tumbuh- tumbuhan..

5. Memgganggu kesuburan tanah : Air yang tercemar jelas akan mengganggu kesuburan tanah. Hal ini karena air akan meresap ke tanah

Page 166: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

152

yang ada di sebelah kanan atau kiri. • Menyebutkan dan menjelaskan 4/ lebih

dampak dengan tepat. • Menyebutkan 4/ lebih damapak tepat,

namun penjelasan kurang tepat.. • Menyebutkan dan menjelaskan 3 dampak

dengan tepat. • Menyebutkan kurang dari 3 upaya namun

tidak ada penjelasan.

4 3 2 1

11. Komunikasi

Dibawah ini adalah tabel pengaruh perubahan suhu terhadap jumlah gerak operkulum ikan komet berukuran 200gr. Ubahlah tabel tersebut kedalam bentuk diagram grafik yang tepat!

Waktu Aquarium A

Aquarium B

Aquarium C

Aquarium D

Aquarium E

3 menit 1 117 132 143 98 91 3 menit 2 115 128 132 86 79 3 menit 3 99 138 108 56 44 3 menit 4 109 110 98 48 17

Suhu 280C 310C 330C 250C 220C

• Mengubah dalam bentuk grafik dengan

tepat. • Mengubah dalam bentuk grafik, tetapi

kurang tepat. • Mengubah dalam bentuk grafik, tetapi

kurang tepat dan tidak lengkap. • Mengubah dalam bentuk grafik, tetapi tidak

sesuai.

5 4 3 2

0

50

100

150

200

3menit

1

3menit

2

3menit

3

3menit

4

Aquarium A

Aquarium B

Aquarium C

Aquarium D

Aquarium E

Page 167: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

153

• Tidak mengubah dalam bentuk grafik. 1

12. Meinterprestasi

data

Nilam melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap jumlah gerak operkulum ikan. dengan sample ikan komet 200gr. Diperoleh data sebagai berikut:

Waktu Aquarium

A

Aquarium

B

Aquarium

C

Aquarium

D

Aquarium

E 3 menit 1 115 132 143 98 91 3 menit 2 112 128 132 86 83 3 menit 3 99 137 138 56 50 3 menit 4 103 110 128 44 19

Suhu 280C 330C 380C 230C 180C • A : Suhu 280C : suhu normal ikan komet • B dan C : suhu naikkan 50C • D dan E : suhu diturunkan 50C Berdasarkan data diatas, apa yang dapat kalian simpulkan? Mengapa pada saat suhu dinaikkan gerak operkulum semakin cepat? Dan mengapa pada saat suhu diturunkan gerak operkulum semakin menurun?

Suhu mempengaruhi jumlah pergerakan operkulum. Seperti yang terlihat pada tabel percobaan tersebut, semakin naik suhu maka pergerakan operkulum semakin cepat, dan sebaliknya pada saat suhu diturunkan jumlah gerak operkulum ikan semakin lambar. Hal tersebut terjadi karena, kenaikan suhu pada suatu peraiaran menyebabkan kelarutan oksigen (DO) Dissolve Oksigen di peraiaran tersebut akan menurun, sehingga akan kebutuhan organisme air terhadap oksigen semakin bertambah dengan pergerakan operculum yang semakin cepat, penurunan suhu pada suatu perairan dapat menyebabkan kelarutan oksigen dalam perairan itu meningkat sehingga kebutuhan organisme dalam air terhadap oksigen semakin berkurang, hal ini menyebabkan jarangnya frekuensi membuka serta menutupnya overculum pada ikan tersebut. Suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan tetapi dapat menyebabkan gangguan status kesehatan untuk jangka panjang. Misalnya stres yang ditandai tubuh lemah, kurus, dan tingkah laku abnormal, sedangkan suhu rendah mengakibatkan ikan menjadi rentan terhadap infeksi fungi dan bakteri patogen akibat melemahnya sistem imun. • Bila kesimpulan dan alasan tepat. • Bila kesimpulan tepat dan alasan masih

4 3

Page 168: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

154

berhubungan. • Bila kesimpulan kurang tepat namun alasan

masih berhungan • Bila kesimpulan dan alasan kurang tepat.

2 1

13 Menerapkan

konsep

Bakteri Eschericia coli adalah penghuni normal saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas.Pengukuran air bersih secara bakteriologis dilakukan dengan melihat keberasan organisme golongan coli (coliform) sebagai indikator yang paling umum. Walaupun hasil pemeriksaan bakteri dalam sampel air menunjukkan adanya bakteri patogen, tetapi memberi kesimpulan bahwa kehadiran bakteri coli dengan jumlah tertentu dalam air, dapat digunakan sebagai indikator adanya jasad patogen.

Sumber : http://macampenyakit.com/apa-dan-bagaimana-

bakteri-e-coli/ Jika dalam uji analisis mutu air disuatu perairan ditemukan indikator tumbuhnya bakteri E.coli dengan jumlah tertentu, maka perairan tersebut telah mengalami pencemaran. Diakibatkan oleh apa pencemaran yang terjadi di perairan tersebut? Bisakah air tersebut digunakan untuk kebutuhan

Pertumbuhan bakteri E.coli diperairan dikarenakan peraran tersebut terkontaminasi dengan kotoran/ tinja dan banyak terdapat patogen. dampak dari adanya bakteri E.coli diperairan yaitu kualtas air tidak baik untuk digunakan untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Idealnya air minum tidak boleh mengandung mikroorganuisme patogen apupun, selain itu harus bebas dari bakteri yang memberi indikasi pencemaran tinja. E.coli menunjukkan secara nyata telah terjadi pencemaran oleh tinja. Kualitas air minum ditetapkan bahwa air yang akan dipergunakan sebagai air minum.harus terhindar dari bakteri E.coli. • Bila jawaban tepat dan jelas. • Bila jawaban tepat, namun tidak berhubungan. • Bila jawaban kurang tepat, namun masih

berhubungan. • Bila jawaban jawaban kurang tepat dan tidak

berhubungan.

4 3 2 1

Page 169: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

155

sehari-hari? Jelaskan

14 Mengamati

Sumber : https://sumber.com/component/k2/sumber/373-dampak-negatif-detergen-pada-kulit-dan-lingkungan.html

Gambar diatas merupakan dampak dari penggunaan sabun/ deterjen. Sabun dan deterjen terbuat dari bahan kimia yang tentunya tidak semua bahan kimia tersebut dapat terurai di lingkungan sehingga bila limbah dari penggunaan sabun maupun deterjen tersebut tidak ditangani secara serius bisa berakibat buruk bagi kesehatan dan lingkungan sekitar kita. Menurut kalian, bagaimana dampak buruk dari penggunaan sabun deterjen bagi lingkungan dan kesehatan tubuh?

1. Dampak Limbah Bahan Kimia Sabun dan Deterjen bagi Lingkungan Air limbah dari sabun dan deterjen dapat menimbulkan dampak pencemaran, apalagi bila bahan yang dipakainya bukan terbuat dari bahan alami dan ramah lingkungan, suatu misal adalah penggunaan bahan kimia ABS di dalam deterjen. ABS akan sangat sulit terurai oleh mikro bakteri, dampak-nya bila limbah tersebut menyebar di air dan sungai dapat membunuh organisme yang ada di dalamnya seperti ikan, fitoplankton, zooplankton / protozoa, cyanobacteria, dan lain-lain. Sedangkan, busa yang dihasilkan dari sabun dan deterjen di permukaan air juga menjadi salah satu penyebab kontak udara dan air terbatas sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dampak Limbah Bahan Kimia Sabun dan Deterjen bagi Kesehatan.

2. Limbah dari bahan kimia sabun dan deterjen bila tidak dapat ditangani dengan baik pun akan memberi dampak yang buruk bagi kesehata. Bila sabun dan deterjen tidak cocok dengan kulit kita akan dapat menyebabkan iritasi (panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit terutama di

Page 170: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

156

daerah yang bersentuhan langsung dengan produk. Untuk produk deterjen yang memiliki derajat keasaman (pH) tinggi. Bahan kimia berbahaya jika digunakan di wajah, minyak alami wajah pun akan ikut tanggal. Bahkan sabun bisa menyisakan drying residu di permukaan kulit. Dan hal ini bisa mempercepat garis dan kerut muncul ke permukaan lebih cepat.

• Bila menyebutkan dampak lingkungan dan kesehatan dengan tepat.

• Bila menyebutkan dampak lingkungan dan kesehatan tepat namun tidak berhubungan.

• Bila menyebutkan dampak lingkungan dan kesehatan kurang tepat namun masih berhubungan.

• Bila menyebutkan dampak lingkungan dan kesehatan kurang tepat dan tidak berhubungan

4 3 2 1

Page 171: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

157

Lampiran 10

Instrumen Validitas Uji KPS Nama : Kelas : Sekolah : Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!

1. Perhatikan gambar dibawah ini :

Gambar diatas merupakan salah satu bentuk pencemaran air disungai. Permasalahan apa saja yang mungkin terjadi dalam mengendalikan pencemaran air sungai?

2. Pencemaran diperairan sudah seringkali kita temui dimanapun. Salah satunya yang terjadi di depon baru-baru ini. Seperti yang diberitakan

pada link antaranewa.com yaitu pencemaran disungai ciliwung yang diduga berasal dari pabrik dan tempat usaha sekitar singai di kota Depok. Penelusuran Antara News selama dua jam menggunakan perahu karet bersama dengan pemerintah daerah setempat dan Komunita Ciliwung menemukan bahwa sungai tidak hanya tercemat tumpukan sampah, tapi juga limbah siswa pabrik san juga limbah dari warga. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

Page 172: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

158

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/394182/pencemaran-sungai-ciliwung-kian-parah

Menurut pendapat kalian, bagaimana upaya yang dapat dlakukan agar pencemaran sungai dapat teratasi dengan baik? (minimal 4 upaya)

3. Jika ikan dimasukan ke dalam masing-masing akuarium selama 10 menit. Pada aquarium manakah ikan akan mengalami pergerakan operkulum lambat? Berikan alasannya!

4. Di Karawang, permukaan air sungai Citarum dikecamatan Karawang Barat ini dipenuhi oleh tumbuhan eceng gondok. Pantauan Tempo di Desa Anjun, Karawang kulon, tumbuhan gulma ini tumbuh menyebar menutupi seluruh permukaan air. Pesatnya tumbuhan eceg gondok juga berdampak pada populasi iakn di Citarum.Eceng gondok merupakan indikator pencemaran kerena tumbuhan itu dikenal dapat menyerap logam berat, merkuri, nikel dan pesisida. Kondisi diperparah saat musim hujan, yakni volume air meningkat dan menyebabkan racun tersebar. Selain terpapar endapan racun, ikan-ikan juga rebutan oksigen yang menipis. Itulah yang menjelaskan gejala ikan mati mendadak di Sungai Citarum. (Tempo.com)

Page 173: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

159

Sumber : https://nasional.tempo.co/read/ /718196/eceng-gondok-ancam-

populasi-ikan-di-sungai-citarum. Di Situ Pamulang banyak dijumpai suburnya pertumbuhan eceng gondok. Apa yang akan terjadi pada biota yang ada di situ tersebut?

5. Untuk mengetahui air yang tercemar atau tidak terkadang kita masih sangat sulit untuk membedakannya. Secara sederhana, untuk mengetahui air yang tercemar kita dapat langsung mengetahuinya misalnya dengan melihat perubahan warna menjadi keruh.

Sumber : KimintekHijau.com

Dengan melihat gambar diatas dan melihat pencemaran yang ada dilingkungan sekitar kita. menurut kalian selain perubahan warna, indikator atau tanda apa yang menjadikan air tercemar?

6. Jumlah fenomena pencemaran air ini saat ini sudah terjadi dimana saja dan sudah dalam masa yang kritis karena mungkin hampir separuh perairan di bumi mengalami pencemaran. Hal ini membuat peraturan mengenai pencemaran ini memerlukan tindakan evaluasi kebijakan.

Page 174: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

160

Hal ini sangatlah penting mengingat bahwa banyak kasus penularan penyakit terjadi melalui air. Apakah dilingkungan tempat kalian tinggal sering dijumpai pencemaran air? Apa saja akibat bagi lingkungan sekirar tempat tinggal?

7. Berdasarkan tabel dibawah ini, apa yang dapat kamu simpulkan?

No waktu Aquarium A Aquarium B Aquarium C Aquarium D 1 1 menit 110 116 103 98 2 5 menit 103 54 26 19 3 10 menit 107 22 8 2 4 15 menit 99 6 0 0

Kadar deterjen 0 ml 3 ml 6 ml 9 ml

8. Andini ingin melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu (panas dan dingin) pada jumlah gerak operkulum ikan. Apa saja alat dan bahan yang digunakan? Lalu bagaimana langkah kerja dalam merancang percobaan tersebut?

9. Aidil melakukan percobaaan untuk mengetahui pengaruh penggunaan deterjen terhadap jumlah gerak operkulum ikan. dengan menggunakan 4 ikan komet berukuran 200gr, dan suhu ruangan 280C. Dan diperoleh data sebagai berikut:

0

20

40

60

80

100

120

2 menit 4 menit 6 menit 8 menit

Gelas A

Gelas B

Gelas C

Gelas D

Page 175: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

161

Keterangan : Gelas A : tidak ada deterjen. Gelas C : deterjen 8 ml Gelas B : deterjen 4 ml. Gelas D : deterjen 12 ml

. Ramalkan berdasarkan diagram diatas, apa yang terjadi jika kadar bahan pencemaran ditingkatkan terus? Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

10. Kita semua mengetahui bahwasan pencemaran air bersifat negatif dan juga merusak lingkungan dan juga kelangsungan hidup dari

makhluk hidup itu sendiri. gambar dibawah ini salah satu dampak yang dapat kita amati :

Sumber : Majalahbartu.com

bagaimana dampak dari pencemran air tersebut terhadap lingkungan sekitar dan mahluk hidup? Jelaskan ! (minimal 4 dampak)

11. Dibawah ini adalah tabel pengaruh perubahan suhu terhadap jumlah gerak operkulum ikan komet berukuran 200gr. Ubahlah tabel tersebut kedalam bentuk diagram grafik yang tepat!

Waktu Aquarium A Aquarium B Aquarium C Aquarium D Aquarium E 3 menit 1 117 132 143 98 91 3 menit 2 115 128 132 86 79 3 menit 3 99 138 108 56 44

Page 176: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

162

3 menit 4 109 110 98 48 17 Suhu 280C 310C 330C 250C 220C

12. Nilam melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap jumlah gerak operkulum ikan. dengan sample ikan komet 200gr. Diperoleh data sebagai berikut:

Waktu Aquarium A Aquarium B Aquarium C Aquarium D Aquarium E 3 menit 1 115 132 143 98 91 3 menit 2 112 128 132 86 83 3 menit 3 99 137 138 56 50 3 menit 4 103 110 128 44 19

Suhu 280C 330C 380C 230C 180C • A : Suhu 280C : suhu normal ikan komet • B dan C : suhu naikkan 50C • D dan E : suhu diturunkan 50C Berdasarkan data diatas, apa yang dapat kalian simpulkan? Mengapa pada saat suhu dinaikkan gerak operkulum semakin cepat? Dan mengapa pada saat suhu diturunkan gerak operkulum semakin menurun?

13. Bakteri Eschericia coli adalah penghuni normal saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas.Pengukuran air bersih secara bakteriologis dilakukan dengan melihat keberasan organisme golongan coli (coliform) sebagai indikator yang paling umum. Walaupun hasil pemeriksaan bakteri dalam sampel air menunjukkan adanya bakteri patogen, tetapi memberi kesimpulan bahwa kehadiran bakteri coli dengan jumlah tertentu dalam air, dapat digunakan sebagai indikator adanya jasad patogen.

Page 177: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

163

Sumber : http://macampenyakit.com/apa-dan-bagaimana-bakteri-e-coli/

Jika dalam uji analisis mutu air disuatu perairan ditemukan indikator tumbuhnya bakteri E.coli dengan jumlah tertentu, maka perairan tersebut telah mengalami pencemaran. Diakibatkan oleh apa pencemaran yang terjadi di perairan tersebut? Bisakah air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari? Jelaskan!

14. Perhatikan gambar berikut:

Sumber : https://sumber.com/component/k2/sumber/373-dampak-negatif-detergen-pada-kulit-dan-lingkungan.html

Gambar diatas merupakan dampak dari penggunaan sabun/ deterjen. Sabun dan deterjen terbuat dari bahan kimia yang tentunya tidak semua bahan kimia tersebut dapat terurai di lingkungan sehingga bila pencemaran dari penggunaan sabun maupun deterjen tersebut tidak ditangani secara serius bisa berakibat buruk bagi kesehatan dan lingkungan sekitar kita. Menurut kalian, bagaimana dampak buruk dari penggunaan sabun deterjen bagi lingkungan dan kesehatan tubuh

Page 178: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

164

Lampiran 11 Rekap Analisis Butir Soal Tes

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 26,93

Simpang Baku= 6,09

KorelasiXY= 0,51

Reliabilitas Tes= 0,68

Nama berkas: C:\USERS\HANHAN\DOCUMENTS\123\BISMILLAH\ANATESV4\UJI BISMILLAH. YESS.AUR

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 M.Iqbal 19 13 32

2 2 Diandra Putri M 17 15 32

3 3 Nadia Raudatul 15 11 26

4 4 Suci Sumami 19 21 40

5 5 adelia Eka P 11 16 27

6 6 Fatihah Salma 8 11 19

7 7 Dinita Safitri 11 16 27

8 8 Kayla N 9 11 20

9 9 annisa R 21 14 35

10 10 andhita Salsa... 9 12 21

Page 179: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

165

11 11 Rchel Rusiani 10 11 21

12 12 Muhammad Radhel 19 15 34

13 13 Nauval amar 18 11 29

14 14 M. Irhamsyah 15 12 27

15 15 Sifana Umardi 15 11 26

16 16 Ribka Martina 17 17 34

17 17 Indana Zulfa 14 16 30

18 18 Nabila Tantri 15 18 33

19 19 Risqi agung 17 16 33

20 20 Ilham Rialdi 8 11 19

21 21 Wildn alif 9 9 18

22 22 Siti ayu 14 13 27

23 23 Salsabila F 13 18 31

24 24 akbr Farhan 7 11 18

25 25 ananda Niko 10 9 19

26 26 Dina Rivia 12 12 24

27 27 Sadam Kresna 15 15 30

28 28 Hartayi Lestari 10 12 22

KELOMPOK UNGGUL & ASOR

======================

Kelompok Unggul

Page 180: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

166

Nama berkas: C:\USERS\HANHAN\DOCUMENTS\123\BISMILLAH\ANATESV4\UJI BISMILLAH. YESS.AUR

1 2 3 4 5

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5

1 4 Suci Sumami 40 3 3 3 3 2

2 9 annisa R 35 3 3 3 3 3

3 12 Muhammad Radhel 34 3 1 3 3 2

4 16 Ribka Martina 34 2 2 2 3 2

5 18 Nabila Tantri 33 4 2 2 1 2

6 19 Risqi agung 33 2 2 2 3 2

7 1 M.Iqbal 32 2 2 4 3 3

8 2 Diandra Putri M 32 3 2 2 3 2

Rata2 Skor 2,75 2,13 2,63 2,75 2,25

Simpang Baku 0,71 0,64 0,74 0,71 0,46

6 7 8 9 10

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10

1 4 Suci Sumami 40 4 3 5 3 2

2 9 annisa R 35 3 3 2 3 0

3 12 Muhammad Radhel 34 3 3 3 2 2

4 16 Ribka Martina 34 4 3 3 3 1

5 18 Nabila Tantri 33 4 2 4 2 2

Page 181: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

167

6 19 Risqi agung 33 4 3 3 2 0

7 1 M.Iqbal 32 3 3 3 3 1

8 2 Diandra Putri M 32 3 2 2 2 1

Rata2 Skor 3,50 2,75 3,13 2,50 1,13

Simpang Baku 0,53 0,46 0,99 0,53 0,83

11 12 13 14

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14

1 4 Suci Sumami 40 4 2 1 2

2 9 annisa R 35 3 2 3 1

3 12 Muhammad Radhel 34 3 1 3 2

4 16 Ribka Martina 34 3 1 2 3

5 18 Nabila Tantri 33 2 2 1 3

6 19 Risqi agung 33 4 2 2 2

7 1 M.Iqbal 32 3 0 1 1

8 2 Diandra Putri M 32 4 2 2 2

Rata2 Skor 3,25 1,50 1,88 2,00

Simpang Baku 0,71 0,76 0,83 0,76

Kelompok Asor

Page 182: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

168

Nama berkas: C:\USERS\HANHAN\DOCUMENTS\123\BISMILLAH\ANATESV4\UJI BISMILLAH. YESS.AUR

1 2 3 4 5

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5

1 10 andhita Salsa... 21 1 2 2 2 1

2 11 Rchel Rusiani 21 1 1 1 2 3

3 8 Kayla N 20 1 1 2 3 1

4 6 Fatihah Salma 19 1 1 1 2 1

5 20 Ilham Rialdi 19 2 1 1 1 1

6 25 ananda Niko 19 1 1 2 1 2

7 21 Wildn alif 18 1 1 2 1 3

8 24 akbr Farhan 18 1 2 1 2 0

Rata2 Skor 1,13 1,25 1,50 1,75 1,50

Simpang Baku 0,35 0,46 0,53 0,71 1,07

6 7 8 9 10

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10

1 10 andhita Salsa... 21 2 2 2 1 2

2 11 Rchel Rusiani 21 4 0 1 2 1

3 8 Kayla N 20 2 1 2 1 1

4 6 Fatihah Salma 19 2 1 2 2 0

5 20 Ilham Rialdi 19 3 1 3 1 2

Page 183: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

169

6 25 ananda Niko 19 3 2 1 1 2

7 21 Wildn alif 18 2 0 2 1 1

8 24 akbr Farhan 18 3 1 2 2 0

Rata2 Skor 2,63 1,00 1,88 1,38 1,13

Simpang Baku 0,74 0,76 0,64 0,52 0,83

11 12 13 14

No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14

1 10 andhita Salsa... 21 2 1 0 1

2 11 Rchel Rusiani 21 3 1 0 1

3 8 Kayla N 20 3 1 0 1

4 6 Fatihah Salma 19 2 1 0 3

5 20 Ilham Rialdi 19 2 1 0 0

6 25 ananda Niko 19 2 1 0 0

7 21 Wildn alif 18 2 1 0 1

8 24 akbr Farhan 18 2 1 0 1

Rata2 Skor 2,25 1,00 0,00 1,00

Simpang Baku 0,46 0,00 0,00 0,93

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 28

Page 184: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

170

Klp atas/bawah(n)= 8

Butir Soal= 14

Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku

Nama berkas: C:\USERS\HANHAN\DOCUMENTS\123\BISMILLAH\ANATESV4\UJI BISMILLAH. YESS.AUR

No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)

1 1 2,75 1,13 1,63 0,71 0,35 0,28 5,81 40,63

2 2 2,13 1,25 0,88 0,64 0,46 0,28 3,13 21,88

3 3 2,63 1,50 1,13 0,74 0,53 0,32 3,47 22,50

4 4 2,75 1,75 1,00 0,71 0,71 0,35 2,83 25,00

5 5 2,25 1,50 0,75 0,46 1,07 0,41 1,82 18,75

6 6 3,50 2,63 0,88 0,53 0,74 0,32 2,70 17,50

7 7 2,75 1,00 1,75 0,46 0,76 0,31 5,58 43,75

8 8 3,13 1,88 1,25 0,99 0,64 0,42 3,00 25,00

9 9 2,50 1,38 1,13 0,53 0,52 0,26 4,28 28,13

10 10 1,13 1,13 0,00 0,83 0,83 0,42 0,00 0,00

11 11 3,25 2,25 1,00 0,71 0,46 0,30 3,35 20,00

12 12 1,50 1,00 0,50 0,76 0,00 0,27 1,87 12,50

13 13 1,88 0,00 1,88 0,83 0,00 0,30 6,35 46,88

14 14 2,00 1,00 1,00 0,76 0,93 0,42 2,37 25,00

Page 185: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

171

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 28

Butir Soal= 14

Nama berkas: C:\USERS\HANHAN\DOCUMENTS\123\BISMILLAH\ANATESV4\UJI BISMILLAH. YESS.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 48,44 Sedang

2 2 42,19 Sedang

3 3 41,25 Sedang

4 4 56,25 Sedang

5 5 46,88 Sedang

6 6 61,25 Sedang

7 7 46,88 Sedang

8 8 50,00 Sedang

9 9 48,44 Sedang

10 10 28,13 Sukar

11 11 55,00 Sedang

12 12 31,25 Sedang

13 13 23,44 Sukar

14 14 37,50 Sedang

Page 186: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

172

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 28

Butir Soal= 14

Nama berkas: C:\USERS\HANHAN\DOCUMENTS\123\BISMILLAH\ANATESV4\UJI BISMILLAH. YESS.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0,676 Sangat Signifikan

2 2 0,584 Signifikan

3 3 0,532 Signifikan

4 4 0,514 Signifikan

5 5 0,214 -

6 6 0,549 Signifikan

7 7 0,722 Sangat Signifikan

8 8 0,510 Signifikan

9 9 0,648 Sangat Signifikan

10 10 0,113 -

11 11 0,515 Signifikan

12 12 0,417 -

13 13 0,654 Sangat Signifikan

14 14 0,429 -

Page 187: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

173

Lampiran 12

Instrumen Tes Penelitian

TES KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Nama : Kelas : Sekolah : Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!

1. Perhatikan gambar dibawah ini :

Gambar diatas merupakan salah satu bentuk pencemaran air disungai. Permasalahan apa saja yang mungkin terjadi dalam mengendalikan pencemaran air sungai?

2. Pencemaran diperairan sudah seringkali kita temui dimanapun. Salah satunya yang

terjadi di depon baru-baru ini. Seperti yang diberitakan pada link antaranewa.com yaitu pencemaran disungai ciliwung yang diduga berasal dari pabrik dan tempat usaha sekitar singai di kota Depok. Penelusuran Antara News selama dua jam menggunakan perahu karet bersama dengan pemerintah daerah setempat dan Komunita Ciliwung menemukan bahwa sungai tidak hanya tercemat tumpukan sampah, tapi juga limbah siswa pabrik san juga limbah dari warga. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/394182/pencemaran-sungai-ciliwung-kian-parah

Menurut pendapat kalian, bagaimana upaya yang dapat dlakukan agar pencemaran sungai dapat teratasi dengan baik? (minimal 4 upaya)

Page 188: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

174

3. Jika ikan dimasukan ke dalam masing-masing akuarium selama 10 menit. Pada aquarium manakah ikan akan mengalami pergerakan operkulum lambat? Berikan alasannya!

4. Di Karawang, permukaan air sungai Citarum dikecamatan Karawang Barat ini dipenuhi oleh tumbuhan eceng gondok. Pantauan Tempo di Desa Anjun, Karawang kulon, tumbuhan gulma ini tumbuh menyebar menutupi seluruh permukaan air. Pesatnya tumbuhan eceg gondok juga berdampak pada populasi iakn di Citarum.Eceng gondok merupakan indikator pencemaran kerena tumbuhan itu dikenal dapat menyerap logam berat, merkuri, nikel dan pesisida. Kondisi diperparah saat musim hujan, yakni volume air meningkat dan menyebabkan racun tersebar. Selain terpapar endapan racun, ikan-ikan juga rebutan oksigen yang menipis. Itulah yang menjelaskan gejala ikan mati mendadak di Sungai Citarum. (Tempo.com)

Sumber : https://nasional.tempo.co/read/ /718196/eceng-gondok-ancam-

populasi-ikan-di-sungai-citarum. Di Situ Pamulang banyak dijumpai suburnya pertumbuhan eceng gondok. Apa yang akan terjadi pada biota yang ada di situ tersebut?

5. Jumlah fenomena pencemaran air ini saat ini sudah terjadi dimana saja dan sudah dalam masa yang kritis karena mungkin hampir separuh perairan di bumi mengalami pencemaran. Hal ini membuat peraturan mengenai pencemaran ini memerlukan tindakan evaluasi kebijakan. Hal ini sangatlah penting mengingat bahwa banyak kasus penularan penyakit terjadi melalui air. Apakah dilingkungan tempat kalian tinggal sering dijumpai pencemaran air? Apa saja akibat bagi lingkungan sekirar tempat tinggal?

Page 189: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

175

6. Berdasarkan tabel dibawah ini, apa yang dapat kamu simpulkan?

No waktu Aquarium A Aquarium B Aquarium C Aquarium D 1 1 menit 110 116 103 98 2 5 menit 103 54 26 19 3 10 menit 107 22 8 2 4 15 menit 99 6 0 0

Kadar deterjen 0 ml 3 ml 6 ml 9 ml

7. Andini ingin melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu (panas dan dingin) pada jumlah gerak operkulum ikan. Apa saja alat dan bahan yang digunakan? Lalu bagaimana langkah kerja dalam merancang percobaan tersebut?

8. Aidil melakukan percobaaan untuk mengetahui pengaruh penggunaan deterjen terhadap jumlah gerak operkulum ikan. dengan menggunakan 4 ikan komet berukuran 200gr, dan suhu ruangan 280C. Dan diperoleh data sebagai berikut:

Keterangan : Gelas A : tidak ada deterjen. Gelas C : deterjen 8 ml Gelas B : deterjen 4 ml. Gelas D : deterjen 12 ml

. Ramalkan berdasarkan diagram diatas, apa yang terjadi jika kadar bahan pencemaran ditingkatkan terus? Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

9. Dibawah ini adalah tabel pengaruh perubahan suhu terhadap jumlah gerak operkulum ikan komet berukuran 200gr. Ubahlah tabel tersebut kedalam bentuk diagram grafik yang tepat!

Waktu Aquarium A Aquarium B Aquarium C Aquarium D Aquarium E 3 menit 1 117 132 143 98 91 3 menit 2 115 128 132 86 79 3 menit 3 99 138 108 56 44 3 menit 4 109 110 98 48 17

Suhu 280C 310C 330C 250C 220C

0

20

40

60

80

100

120

2 menit 4 menit 6 menit 8 menit

Gelas A

Gelas B

Gelas C

Gelas D

Page 190: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

176

10. Bakteri Eschericia coli adalah penghuni normal saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas.Pengukuran air bersih secara bakteriologis dilakukan dengan melihat keberasan organisme golongan coli (coliform) sebagai indikator yang paling umum. Walaupun hasil pemeriksaan bakteri dalam sampel air menunjukkan adanya bakteri patogen, tetapi memberi kesimpulan bahwa kehadiran bakteri coli dengan jumlah tertentu dalam air, dapat digunakan sebagai indikator adanya jasad patogen.

Sumber : http://macampenyakit.com/apa-dan-bagaimana-bakteri-e-coli/

Jika dalam uji analisis mutu air disuatu perairan ditemukan indikator tumbuhnya bakteri E.coli dengan jumlah tertentu, maka perairan tersebut telah mengalami pencemaran. Diakibatkan oleh apa pencemaran yang terjadi di perairan tersebut? Bisakah air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari? Jelaskan!

Page 191: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

177

Lampiran 13

Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Pretest Kelas Eksperimen

No Nama Siswa

Nomer soal/Skor

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 44

1 A. Fauzan 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15 34,09

2 Adzani 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 22 50,00

3 Agnes 2 2 1 0 2 1 3 2 2 1 16 36,36

4 Andika Ferdinan 1 2 1 2 1 3 1 2 2 2 17 38,64

5 Anisa Nur F 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 14 31,82

6 Arfan 1 1 1 1 2 3 2 3 2 1 17 38,64

7 Asih 1 2 1 1 1 1 1 1 3 2 14 31,82

8 Bagus Alfi 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 16 36,36

9 Bunga Pratiwi 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 15 34,09

10 Erri Firmansyah 0 2 2 1 2 2 2 1 2 2 16 36,36

11 Fahreza 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 13 29,55

12 Igantana 2 0 1 0 1 2 1 2 1 2 12 27,27

13 Iqbal 1 1 2 0 1 2 1 1 2 2 13 29,55

14 M. Ijlal 1 1 1 1 0 2 1 1 2 2 12 27,27

15 M. Said 0 1 1 2 1 2 1 1 2 2 13 29,55

16 Mahendra P 1 1 2 2 1 1 2 3 1 2 16 36,36

17 Mutiara Syifa 2 1 2 1 1 1 2 1 0 2 13 29,55

18 Nadia Dwi 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 27,27

19 Nadya 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 14 31,82

20 Nesta 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 13 29,55

21 Putri Audina 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 14 31,82

22 Putri Salsabila 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 18 40,91

23 Rifdah 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 14 31,82

24 Rizki Handoyo 0 2 1 1 1 1 1 1 2 1 11 25,00

25 Ronald 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 10 22,73

26 Salsabila Ayu 1 2 1 1 1 3 1 2 2 1 15 34,09

Page 192: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

178

27 Salwa 1 2 2 0 1 2 1 2 2 1 14 31,82

28 Sansa F 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 16 36,36

29 Satria Alfadli 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 18 40,91

30 Syifa Mutiara 2 1 0 1 2 2 0 1 1 2 12 27,27

31 Vernanda 1 1 2 1 2 3 2 1 2 2 17 38,64

32 Wiliyanto N 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 14 31,82

jumlah 38 45 46 35 43 58 46 52 51 52 466

Nilai Terendah 22,73

Nilai Tertinggi 50,00

Rata-rata 33,10

Median 31,82

Modus 31,82

Simpangan Baku 5,50

Page 193: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

179

Lampiran 14

Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Posttest Kelas Eksperimen

No Nama Siswa

Nomer soal/Skor

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 44

1 A. Fauzan 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 30 68,18

2 Adzani 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 88,64

3 Agnes 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32 72,73

4 Andika Ferdinan 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 36 81,82

5 Anisa Nur F 3 2 3 2 2 4 4 3 3 3 29 65,91

6 Arfan 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 31 70,45

7 Asih 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 36 81,82

8 Bagus Alfi 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 31 70,45

9 Bunga Pratiwi 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 35 79,55

10 Erri Firmansyah 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 38 86,36

11 Fahreza 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 37 84,09

12 Igantana 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 39 88,64

13 Iqbal 3 2 3 2 2 4 2 4 4 3 29 65,91

14 M. Ijlal 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 35 79,55

15 M. Said 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 36 81,82

16 Mahendra P 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 37 84,09

17 Mutiara Syifa 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32 72,73

18 Nadia Dwi 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 37 84,09

19 Nadya 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 36 81,82

20 Nesta 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 29 65,91

21 Putri Audina 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 33 75,00

22 Putri Salsabila 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 29 65,91

23 Rifdah 3 2 1 3 3 5 4 4 4 3 32 72,73

24 Rizki Handoyo 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 30 68,18

25 Ronald 4 3 3 3 2 5 3 4 3 3 33 75,00

26 Salsabila Ayu 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 36 81,82

Page 194: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

180

27 Salwa 3 4 3 3 2 4 3 2 4 4 32 72,73

28 Sansa F 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 34 77,27

29 Satria Alfadli 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 33 75,00

30 Syifa Mutiara 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 65,91

31 Vernanda 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 35 79,55

32 Wiliyanto N 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 36 81,82

jumlah 100 99 109 101 103 123 107 117 113 104 1076

Nilai Terendah 65,91

Nilai Tertinggi 88,64

Rata-rata 76,42

Median 76,14

Modus 81,82

Simpangan Baku 7,18

Page 195: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

181

Lampiran 15

Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Pretest Kelas Kontrol

No Nama Siswa

Nomer soal/Skor

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 44

1 Resta Octovia 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 15 34,09

2 Bayu Prayoga 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 13 29,55

3 Fransistus Bima 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 16 36,36

4 M.Syahrul Riski 2 1 2 1 1 3 1 3 3 1 18 40,91

5 Fadlan Gema 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 12 27,27

6 Nafa Safira 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 17 38,64

7 Intania Aulia 1 1 2 1 1 3 1 1 2 2 15 34,09

8 Elvani Anisa 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 13 29,55

9 Fikah Refana 0 2 1 2 2 2 2 1 1 2 15 34,09

10 Fitria Nadirasari 1 2 2 0 1 1 2 1 1 1 12 27,27

11 Nadella 1 2 0 1 0 2 1 2 1 1 11 25,00

12 Dhika galang 2 2 1 1 1 1 1 1 2 0 12 27,27

13 Naufal Z 0 2 1 1 2 1 1 2 2 1 13 29,55

14 Nur inayah 2 1 0 2 1 1 2 3 2 2 16 36,36

15 Rafly R 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 14 31,82

16 Alvan NB 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 27,27

17 M. Ridho 1 1 1 2 1 1 1 1 0 2 11 25,00

18 Ghifani Bagus 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 14 31,82

19 Zifan hani 1 2 1 1 1 2 2 2 2 0 14 31,82

20 Dewi 1 1 1 1 2 1 1 1 2 0 11 25,00

21 Adinda Farah 2 1 1 1 1 1 2 2 3 1 15 34,09

22 Radita H 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 18 40,91

23 R, M. Rizki 0 1 1 1 2 1 2 1 1 1 11 25,00

24 Nyoman Lentari 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 13 29,55

25 Fery Sandreya 2 1 1 0 1 2 2 1 2 0 12 27,27

26 Agus Alfianto 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 14 31,82

Page 196: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

182

27 Dinah Maudy 2 1 1 0 0 1 1 2 1 1 10 22,73

28 Fadhia 1 2 1 1 0 1 1 2 1 2 12 27,27

29 Putri Maharani 1 0 2 1 1 2 1 0 0 1 9 20,45

30 M. Royyansyah 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 18 40,91

31 Junna Cristin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 22,73

32 Dian Yusuf 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 12 27,27

jumlah 42 44 39 36 39 46 46 48 48 40 428

Nilai Terendah 20,45

Nilai Tertinggi 40,91

Rata-rata 30,40

Median 29,55

Modus 27,27

Simpangan Baku 5,50

Page 197: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

183

Lampiran 16

Hasil Keterampilan Proses Sains (KPS) Posttest Kelas Kontrol

No Nama Siswa

Nomer soal/Skor

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 44

1 Resta Octovia 3 3 2 4 4 3 3 2 4 3 31 70,45

2 Bayu Prayoga 2 3 4 2 3 4 3 3 2 4 30 68,18

3 Fransistus Bima 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 33 75,00

4 M.Syahrul Riski 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 35 79,55

5 Fadlan Gema 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 25 56,82

6 Nafa Safira 3 3 4 2 4 3 2 4 4 4 33 75,00

7 Intania Aulia 2 3 2 3 4 4 2 2 2 3 27 61,36

8 Elvani Anisa 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 31 70,45

9 Fikah Refana 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 32 72,73

10 Fitria Nadirasari 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 35 79,55

11 Nadella 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33 75,00

12 Dhika galang 3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 31 70,45

13 Naufal Z 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 28 63,64

14 Nur inayah 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 34 77,27

15 Rafly R 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 32 72,73

16 Alvan NB 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 31 70,45

17 M. Ridho 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 29 65,91

18 Ghifani Bagus 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 35 79,55

19 Zifan hani 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 35 79,55

20 Dewi 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 35 79,55

21 Adinda Farah 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 34 77,27

22 Radita H 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 32 72,73

23 R, M. Rizki 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 29 65,91

24 Nyoman Lentari 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 31 70,45

25 Fery Sandreya 2 2 3 2 4 4 3 4 4 2 30 68,18

26 Agus Alfianto 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 34 77,27

Page 198: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

184

27 Dinah Maudy 3 2 3 2 3 4 3 4 3 2 29 65,91

28 Fadhia 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33 75,00

29 Putri Maharani 3 3 3 3 3 4 2 4 4 2 31 70,45

30 M. Royyansyah 2 3 2 2 2 3 3 1 4 3 25 56,82

31 Junna Cristin 3 3 4 3 2 4 2 3 5 3 32 72,73

32 Dian Yusuf 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 25 56,82

jumlah 88 90 102 90 102 113 98 104 115 98 1000

Nilai terendah 56,82

Nilai tertinggi 79,55

Rata-rata 71,02

Median 71,59

Modus 70,45

Simpangan baku 6,73

Page 199: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

185

Lampiran 17

Hasil n- gain kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelompok eksperimen

Pretest (X)

Posttest (Y) Gain (Y-X) N Gain Kategori

128 302 174 0,64 Sedang 46 109 63 0,77 Tinggi 87 205 118 0,7 Tinggi 58 123 65 0,92 Tinggi 46 107 61 0,53 Sedang 103 230 127 0,69 Sedang

Kelompok kontrol

Pretest (X)

Posttest (Y) Gain (Y-X) N Gain Kategori

125 280 155 0,53 Sedang 39 102 63 0,71 Tinggi 76 188 112 0,62 Sedang 46 113 67 0,82 Tinggi 46 98 52 0,36 Sedang 96 219 123 0,56 Sedang

Page 200: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

186

Lampiran 18

Analisis Data Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains

Lembar Observasi KPS (Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama)

No Aspek KPS Kelompok Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 1. Mengamati 2 2 2 3 2 11 73,33% 2. Memprediksi 2 3 3 2 3 13 86,67% 3. Merencanakan percobaan 2 2 3 3 3 13 86,67% 4. Merencanakan percobaan 3 2 2 2 1 10 66,67% 5. Berkomunikasi 2 2 2 2 2 10 66,67% 6. Menerapkan konsep 2 3 2 2 2 11 73,33%

Jumlah 13 14 14 13 13

Lembar Observasi KPS (Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua)

No Aspek KPS Kelompok Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 1. Mengamati 3 3 3 2 2 13 86,67% 2. Memprediksi 3 3 2 3 3 14 93,33% 3. Merencanakan percobaan 2 2 3 3 2 12 80,00% 4. Merencanakan percobaan 3 3 3 2 3 14 93,33% 5. Berkomunikasi 2 2 2 2 3 11 73,33% 6. Menerapkan konsep 3 2 2 3 3 13 86,67%

Jumlah 14 15 15 15 16

Lembar Observasi KPS (Kelas Kontrol Pertemuan Pertama)

No Aspek KPS Kelompok Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 1. Mengamati 2 1 2 2 2 9 60,00% 2. Memprediksi 2 3 2 2 1 10 66,67% 3. Merencanakan percobaan 3 2 2 1 2 10 66,67% 4. Merencanakan percobaan 2 1 2 2 1 8 53,33% 5. Berkomunikasi 2 2 1 2 1 8 53,33% 6. Menerapkan konsep 1 2 2 2 2 9 60,00%

Jumlah 12 11 11 11 15

Page 201: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

187

Lembar Observasi KPS (Kelas Kontrol Pertemuan Kedua)

No Aspek KPS Kelompok Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 1. Mengamati 3 3 3 2 2 13 86,67% 2. Memprediksi 2 2 2 2 3 11 73,33% 3. Merencanakan percobaan 3 2 3 2 2 12 80,00% 4. Merencanakan percobaan 2 2 2 1 1 8 53,33% 5. Berkomunikasi 3 3 3 3 2 14 93,33% 6. Menerapkan konsep 2 2 3 3 3 13 86,67%

Jumlah 15 14 16 13 13

Page 202: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

188

Lampiran 19

Perhitungan Uji Normalitas

Uji Normalitas Pretest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pretest eksperimen pretest kontrol

N 32 32

Normal Parametersa,b Mean 33,8075 33,0972

Std.

Deviation 5,37673 5,50466

Most Extreme

Differences

Absolute ,144 ,154

Positive ,144 ,154

Negative -,081 -,082

Test Statistic ,144 ,154

Asymp. Sig. (2-tailed) ,089c ,051c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 203: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

189

Uji Normalitas Posttest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Posttest ekperiment Posttest kontrol

N 32 32

Normal

Parametersa,b

Mean 76,4213 71,0228

Std.

Deviation 7,18177 6,73260

Most Extreme

Differences

Absolute ,149 ,154

Positive ,103 ,103

Negative -,149 -,154

Test Statistic ,149 ,154

Asymp. Sig. (2-tailed) ,069c ,053c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 204: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

190

Lampiran 20

Perhitungan Uji Homogenitas

Uji Homogenitas PretestIekkelompok eksperimen dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

pretest kps

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

,083 1 62 ,774

ANOVA pretest kps

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

116,586 1 116,586 3,851 ,054

Within Groups 1876,958 62 30,274 Total 1993,544 63

Uji Homogenitas Posttest kelompok eksperimen dan kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Posttest KPS

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1,126 1 62 ,293

Page 205: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

191

Lampiran 21

Perhitungan Uji Hipotesis

Uji T Pretest kelompok eksperimen dan Kontrol

Group Statistics

kelas N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

nilai eksperimen 32 33,0972 5,50466 ,97310

kontrol 32 30,3978 5,49962 ,97220

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

nilai Equal variances assumed

,083 ,774 1,962 62 ,054 2,69938 1,37553 -

,05028

5,44903

Equal variances not assumed

1,962 62,00

0 ,054 2,69938 1,37553

-,0502

8

5,44903

Page 206: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

192

Uji t Posttet kelompok eksperimen dan Kontrol

Group Statistics

kelas N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

nilai eksperimen 32 76,4213 7,18177 1,26957

kontrol 32 71,0228 6,73260 1,19017

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

nilai Equal

variances

assumed

1,126 ,293 3,102 62 ,003 5,39844 1,74020 1,9198

2

8,8770

5

Equal

variances not

assumed

3,102 61,74

3 ,003 5,39844 1,74020

1,9195

3

8,8773

4

Page 207: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

193

Lampiran 22

Wawancara Penelitian

Wawancara Guru Biologi SMAN 10 Tangerang Selatan

Nama Sekolah : SMAN 10 Tangerang Selatan

Nama Guru : Siti Maryam,S.Pd

Jenjang Kelas : Guru Kelas X

Apakah pembelajaran di SMAN 10 Tangerang Selatan sudah menerapkan

kurikulum 2013?

"Iya sudah, untuk keseluruhan kelas telah menerapkan kurikulum 2013."

Dalam hal belajar mengajar di kelas, apakah siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran?

“ya, namun masih ada beberapa siswa yang cenderung pasif dan tidak memperhatikan

pembelajaran.”

Apa metode pembelajaran yang sering diterapkan selama proses pembelajaran?

"lebih cenderung menggunakan metode ceramah.”

Dalam pembelajaran, media apa saja yang digunakan?

"Umumnya menggunakan papan tulis dan proyektor untuk menampilkan slide

presentasi."

Apakah pemanfaatn teknologi seperti internet dalam pembelajaran di kelas

sudah dilakukan?

"ya dan sudah cukup berkembang, dalam pembelajaran siswa diperbolehkan

membawa handphone dan laptop selama dipergunakan dengan bijak."

Bagaimana sistem evaluasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran?

"Evaluasi dilakukan setiap akhir bab dalam bentuk tes uraian."

Page 208: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

194

Bagaimana kemampuan keterampilan proses sains siswa di SMAN 10 Tangsel?

"Untuk beberapa kelas, siswa sudah menunjukkan keaktifan bertanya dan

memberikan opini masing-masing, ada juga siswa yang cenderung hanya

mendengarkan saja."

Apakah sudah ada pengukuran tentang keterampilan proses sains siswa di

SMAN 10 Tangsel?

"Belum ada pengukuran secara khusus mengenai keterampilan proses sains."

Tangerang, April 2018

Guru Mata Pelajaran Biologi,

Siti Maryam, S.Pd

NIGTT.506070007

Page 209: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

195

Lampiran 23

Surat Bimbingan Skripsi

Page 210: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

196

Lampiran 24

Surat Keterangan Penelitian

Page 211: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

197

Lampiran 25

Uji Referensi

Page 212: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

198

Page 213: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

199

Page 214: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

200

Page 215: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

201

Page 216: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

202

Lampiran 26

Dukumentasi Penelitian

Page 217: PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49926/...program studi pendidikan biologi 2013 (Biosfer). Terimakasih atas kerjasama, penyemangat

203

Lampiran 27

BIODATA PENULIS

RATIH AULIA, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Enta dan Ibu

Hanhan. Lahir di Bogor pada tanggal 2 Januari 1995, bertempat tinggal di Jalan Ciherang

Peuntas Rt 03/05 Desa Ciherang Kecamatan Dramaga Bogor Jawa Barat.

Riwayat Pendidikan, Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis diantarnya SDN

Sindang Barang 2 lulus tahun 2006, SMPN 14 Kota Bogor lulus tahun 2009, SMAN 10Kota

Bogor lulus tahun 2013. Penulis kemudian melanjutkan ke Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan Biologi pada tahun 2013.