PENGARUH LATIHAN SOAL DIGITAL TERHADAP KETERAMPILAN …
Transcript of PENGARUH LATIHAN SOAL DIGITAL TERHADAP KETERAMPILAN …
PENGARUH LATIHAN SOAL DIGITAL TERHADAP
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP
FLUIDA DINAMIS KELAS XI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DZAKIYY ILMI
NIM 1112016300080
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengaruh Latihan Soal Digital Terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa Pada Konsep Fluida Dinamis Kelas XI disusun oleh Dzakiyy Ilmi
NIM 1112016300080, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan
pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, Agustus 2017
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
Iwan Permana Suwarna, M.Pd.
NIP. 19780504 200901 1 013
ii
iii
iv
ABSTRAK
DZAKIYY ILMI 1112016300080. Pengaruh Latihan Soal Digital Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Fluida Dinamis Kelas XI
SMA. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains siswa
dalam bidang fisika dan penggunaan teknologi digital yang masih kurang efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh soal digital untuk
mengukur KPS pada konsep fluida dinamis. Penelitian dilaksanakan di MAN 4
Jakarta dengan sampel berjumlah 32 siswa. Metode penelitian yang digunakan
adalah quasi experiment dengan desain penelitian Non-equivalent control group
design. Teknik penentuan sampel adalah purposive sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah kelas XI MIA 2 sebagai kelas kontrol dan XI MIA 3 sebagai
kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa pilihan
ganda dan nontes berupa angket. Penelitian ini belum pernah dilakukan
sebelumnya. Analisis uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan
terdapat pengaruh latihan soal digital terhadap KPS siswa pada konsep fluida
dinamis dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai taraf signifikansi
(0,001<0,05). Hampir seluruh siswa setuju latihan soal digital dapat membantu
memahami bentuk soal fisika pada konsep fluida dinamis. Penelitian ini
mempunyai kelebihan dibandingkan penelitian sebelumnya, yaitu terdapat
peningkatan pada indikator klasifikasi (selisih N-gain pada kedua kelas 0,21).
Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dalam
meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada konsep fisika.
Kata kunci: Latihan soal digital, keterampilan proses sains, fluida dinamis.
v
ABSTRACT
DZAKIYY ILMI 1112016300080. The Effect of Digital Problem Exercise on
Student Science Process Skills At Dynamic Fluid Concept of Class XI SMA.
Thesis Undergraduate Physics Education Program, Department of Natural
Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017
The main problem in this research is the weakness of students' science process
skill in the field of physics and the use of digital technology which is still less
effective. This study aims to determine the effect of digital matter to measure on
dynamic fluid concept. The study was conducted in MAN 4 Jakarta. The method
used is a quasi experimental research design with non-equivalent control group
design. Sampling technique used was purposive sampling. The sample in this
research is class XI MIA 2 as control class and XI MIA 3 as experiment class.
The research instrument used is the test instrument in the form of multiple choice
and nontes in the form of questionnaire. This research has never been done before.
Analysis of hypothesis testing using the Mann-Whitney test showed that there are
significant digital exercises against KPS students to the concept of dynamic fluid
with significant value is smaller than significance level (0.001 <0.05). Almost
all students agree that digital exercise can help to understand the form of physics
problems in the concept of dynamic fluid. This study has the advantage compared
with previous studies, that there is an increase in the indicator classification (N-
gain difference at both grade 0.21). This research can be a recommendation for
further research that can improve students science process skills on other physics
concepts.
Keywords: exercises digital, science process skills, dynamic fluid.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, taufik
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Latihan Soal Digital Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep
Fluida Dinamis Kelas XI”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita
semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin ya Rabbal’alamiin.
Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih
tersebut disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dwi Nanto, Ph.D selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan banyak waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan
saran kepada peneliti selama proses pembuatan skripsi ini.
4. Ibu Kinkin Suartini M.Pd. sebagai dosen pembimbing akademik.
5. Seluruh dosen, staf dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya
program studi pendidikan fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman dan pelayanan selama proses perkuliahan.
6. Bapak Ismail Nur Lc.MA sebagai kepala MAN 4 Jakarta.
7. Ibu Eneng Hernawati M.Pd sebagai guru bidang studi fisika di MAN 4 Jakarta yang
telah memberikan izin penelitian dan membimbing selama penelitian berlangsung.
8. Dewan guru, staf dan karyawan serta siswa-siswi MAN 4 Jakarta yang telah
memberikan bantuan selama penelitian berlangsung.
9. Keluarga tercinta ayahanda Kushartono dan Ibunda tercinta serta semua keluarga
yang selalu mendoakan dan memberikan nasihat untuk meraih cita-cita.
10. Teman-teman tercinta Denny Rismanto S.Pd, Junaedi Habibillah S.Pd, M. Febby
Sumantri S.Pd, Nur Amini K., Khairatunnisa, Nur Mushobiroh, Destia Kusyaeri,
vii
Mutiara Annisa, Siti Dzulhijah, Desma Yushintari, dan Fatimah yang telah
menyediakan tempat untuk berkumpul bersama dalam menyelesaikan skripsi secara
bersama-sama dan membahas masalah-masalah dalam penelitian.
11. Teman sejawat Pendidikan Fisika angkatan 2012 beserta kakak tingkat yang telah
memberikan inspirasi dan motivasi.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang
diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Amin.
Jakarta, …….. 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 3
C. Batasan Masalah .......................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................................. 5
A. Deskripsi Teoritik ....................................................................................... 5
1. Keterampilan Proses Sains (KPS) ................................................................ 5
2.Media Pembelajaran .................................................................................... 11
3.Media Berbantuan Komputer ...................................................................... 12
4.Macromedia Flash ....................................................................................... 12
5.Praktik dan latihan ...................................................................................... 13
6.Fluida Dinamis ............................................................................................ 14
B. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 21
C. Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 23
D. Pengajuan Hipotesis .................................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 25
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 25
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 25
C. Posedur Penelitian ..................................................................................... 26
D. Variabel Penelitian .................................................................................... 27
E. Populasi dan Sampel .................................................................................. 28
ix
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 28
G. Instrumen Penelitian ................................................................................. 28
H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 40
I. Hipotesis Statistika ..................................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 45
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 45
B. Pembahasan ............................................................................................... 57
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 65
A. Kesimpulan ............................................................................................... 65
B. Saran .......................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67
LAMPIRAN .......................................................................................................... 69
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tabung silinder .............................................................................. 15
Gambar 2.2 Pipa mendatar ................................................................................ 16
Gambar 2.3 Karburator ..................................................................................... 18
Gambar 2.4 Diagram Penampang Tabung Pitot ............................................. 19
Gambar 2.5 Penyemprot Parfum ...................................................................... 20
Gambar 2.6 Sayap Pesawat Terbang ................................................................ 21
Gambar 2.7 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 22
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ........................................................... 27
Gambar 4.1 Grafik skor frekuensi Pre Tes Kemampuan Keterampilan
Proses Sains Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................. 46
Gambar 4.2 Grafik skor frekuensi Posttes Kemampuan Keterampilan Proses
Sains Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................... 48
Gambar 4.3 Diagram pretest dan posttest berdasarkan kemampuan
Keterampilan Proses Sains Siswa ...................................................................... 50
Gambar 4.4 Diagram perbandingan hasil keterampilan proses sains siswa
berdasarkan skor N-Gain kelas eksperimen dan kontrol ............................... 52
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Karakteristik khusus butir soal KPS .............................................. 10
Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 25
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Non Tes Keterampilan Proses Sains Siswa ... 31
Tabel 3.3 Kategori Validitas .............................................................................. 34
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ............................................. 34
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ................................................... 34
Tabel 3. 6 Kategori Content Validity Index (CVI)........................................... 36
Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Konstruk ............................................................ 36
Tabel 3. 8 Kriteria Koefisien Reliabilitas .......................................................... 37
Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 37
Tabel 3. 10 Indeks Kesukaran ........................................................................... 38
Tabel 3. 11 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ......................................................... 38
Tabel 3. 12 Daya Pembeda ................................................................................. 39
Tabel 3. 13 Hasil Uji Daya Pembeda ................................................................. 39
Tabel 3. 14 Uji Validitas Instrumen Nontes...................................................... 40
Tabel 3. 15 Penskoran Alternatif Jawaban Pertanyaan Angket .................... 43
Tabel 3. 16 Kategori angket siswa ..................................................................... 43
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest ................ 47
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Posttest ............... 49
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Skor Pretest dan Posttest ................................... 49
Tabel 4.4 Hasil Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 51
Tabel 4.5 Respons Siswa Terhadap Latihan Soal Digital Pada Konsep Fluida
Dinamis ................................................................................................................ 53
Tabel 4. 6 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest ............................................... 54
Tabel 4. 7 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest ............................ 55
Tabel 4. 8 Uji Hipotesis Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
............................................................................................................................... 56
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Perangkat Pembelajaran ......................................................... 66
LAMPIRAN A1 Lembar Wawancara Guru Pada Studi Pendahuluan.................. 69
LAMPIRAN A2 RPP KELAS EKSPERIMEN .................................................... 71
LAMPIRAN A3 RPP KELAS KONTROL ........................................................ 105
LAMPIRAN B Instrumen Penelitian .............................................................. 139
LAMPIRAN B1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian .......................... 138
LAMPIRAN B2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian .......................................... 141
LAMPIRAN B3 ANALISIS VALIDASI MATERI ........................................... 180
LAMPIRAN B4 ANALISIS VALIDASI KONSTRUK ................................... 186
LAMPIRAN B5 ANALISIS VALIDASI BAHASA ......................................... 194
LAMPIRAN B6 VALIDITAS INSTRUMEN TES ........................................... 201
LAMPIRAN B7 RELIABILITAS INSTRUMEN TES ...................................... 202
LAMPIRAN B8 DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES ................................. 203
LAMPIRAN B9 TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN TES .................... 204
LAMPIRAN B10 LEMBAR SOAL ................................................................... 205
LAMPIRAN B11 KISI-KISI NONTES ............................................................ 224
LAMPIRAN B 12 INSTRUMEN NONTES ...................................................... 226
LAMPIRAN B 13 UJI VALIDASI NONTES .................................................... 227
LAMPIRAN B 14 UJI VALIDASI MEDIA ...................................................... 228
LAMPIRAN C Analisis Data Penelitian ......................................................... 232
LAMPIRAN C1 HASIL PRETEST................................................................... 236
LAMPIRAN C2 HASIL POST TEST ................................................................ 238
LAMPIRAN C3 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS ................... 240
LAMPIRAN C4 PERHITUNGAN N-GAIN ..................................................... 245
LAMPIRAN C5 UJI NORMALITAS ................................................................ 247
LAMPIRAN C6 UJI HOMOGENITAS ............................................................. 249
LAMPIRAN C7 UJI HIPOTESIS ..................................................................... 250
LAMPIRAN C8 ANALISIS DATA RESPON SISWA ..................................... 251
LAMPIRAN D Perangkat Latihan Soal Digital ............................................. 246
LAMPIRAN D1 TAMPILAN LATIHAN SOAL DIGITAL ............................. 252
LAMPIRAN E Surat-Surat Penelitian ........................................................... 247
LAMPIRAN E1 (Surat-surat Penelitian) ............................................................ 253
LAMPIRAN E2 SURAT KETERANGAN PENELITIAN ............................... 255
LAMPIRAN E3 UJI REFERENSI ..................................................................... 256
LAMPIRAN E4 BIODATA PENULIS ............................................................. 261
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan di Indonesia dalam bidang MIPA khususnya pada bidang
fisika sangat rendah. Indonesia terdapat pada urutan ke-50 dari 53 pada tahun
2015 berdasarkan data pada Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMMS) untuk bidang sains.1 Berdasarkan pada PISA 2015 Indonesia
terdapat pada urutan ke 62 dari 70 negara untuk bidang sains.2 Ini menunjukkan
bahwa pendidikan di Indonesia masih kurang berhasil khususnya dalam bidang
fisika. Salah satu contoh rendahnya mutu pendidikan fisika diantaranya adalah
nilai akhir fisika yang rendah. Nilai akhir fisika di sekolah biasanya ditentukan
oleh sebuah tes atau ujian. Ada kemungkinan yang menjadi faktor penyebab
rendahnya nilai akhir fisika tersebut, yaitu dari kualitas siswanya yang masih sulit
memahami masalah dalam fisika dan bentuk soalnya yang tidak besifat sistematis.
Kualitas soal dapat diantisipasi dengan penggunaan teknologi dalam proses
evaluasi. 3
Perkembangan teknologi dalam pendidikan di Indonesia masih belum
maksimal digunakan bagi para guru. Banyak siswa dan guru yang masih belum
memaksimalkan teknologi digital dalam pembelajaran. Penerapan teknologi
dalam pendidikan dapat digunakan sebagai alat bantu proses pembelajaran dan
alat evaluasi. Salah satu penerapan teknologi dalam bidang evaluasi adalah untuk
membuat soal berbasis digital.4 Para guru masih belum menggunakan teknologi
digital untuk pembuatan soal yang sifatnya berupa video dan animasi. Lebih
1 TIMMS. Highlights from Trends in Internasional Mathematics and Science Study 2015.
Institute Of Education Science: United States, h. 14 2 Programme For International Student Assesment (PISA). Result PISA 2015
3 Ani Rusilowati, Diagnosis Kesulitan Belajar Fisika Siswa SD, SMP, dan SMA dengan
teknik General Diagnostic dan Analytic Diagnostic, Jurnal Edukasi, 2016.h.2 4 Sefty Goestira, dkk. Penggunaan Media Latihan Soal Digital Terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa dan Penguasaan Konsep Oleh Siswa, Jurnal Edukasi, vol.20 No.1 Juli 2014. h.
2
2
banyak yang menggunakan teknologi digital untuk alat bantu saja, seperti
mengetik naskah soal dan lain sebagainya. Dampaknya apabila hal ini terjadi,
guru dan siswa akan mengalami kesulitan dalam hal evaluasi untuk jangka
panjang. 5
Selain itu seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, saat ini
dapat dilakukan tes berbasis komputer dengan menggunakan sistem aplikasi
website. Terbukti dengan adanya rintisan pelaksanaan UN menggunakan
komputer atau Computer Based Test (CBT) pada tahun pelajaran 2014/2015,
sehingga seharusnya guru tidak lagi menggunakan tes yang bersifat konvensional
(paper test). 6Format tes yang masih bersifat konvensional ini memiliki beberapa
masalah, salah satunya yaitu guru terkadang kurang teliti dalam proses penilaian
sehingga terjadi kesalahan penilaian. Instrumen tes yang masih bersifat
konvensional tentu saja kurang efektif, efisien, tidak menarik dan tidak update.7
Instrumen tes berbasis komputer merupakan alat yang sangat menjanjikan untuk
pengukuran pendidikan.8
Pada umumnya dari berbagai sekolah di Indonesia, pendidikan dilihat dari
segi kognitif saja. Namun untuk aspek Keterampilan Proses Sains (KPS) di
beberapa sekolah belum menggunakan aspek KPS, sehingga hasil dari aspek KPS
menjadi rendah. Siswa menjadi tidak terbiasa mengerjakan soal berbasis KPS dan
hasilnya menunjukkan banyak siswa kesulitan dalam mengerjakan soal tes KPS.9
Siswa tidak terbiasa membuat hipotesis, kesulitan dalam merancang percobaan
karena selama ini terbiasa dengan kegiatan yang sudah disediakan detail rencana
percobaan, tidak terbiasa mengkomunikasikan hasil percobaan baik tertulis
maupun lisan, dan belum terbiasa menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam
5 Lampiran A1. Lembar wawancara guru pada studi pendahuluan.
6 Dian Saputri, dkk. Pengembangan Computer Based Test (CBT) Dengan Software Hot
Potatoes pada Pembelajaran Fisika Dasar 2 di Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun
Akademik 2014/2015. Radiasi. Vol.7 No.2 September 2015,h. 7. 7 Novrianti, Pengembangan Computer Based Testing Sebagai Alternatif Teknik Penilaian
Hasil Belajar, Lentera Pendidikan. Vol. 17 No. 1 Juni 2014. h. 35. 8 Faiqotul Himah, Sudarti, dan Subiki, Pengembangan Instrumen Tes Computer Based
Test-High Order Thinking Pada Mata Pelajaran Fisika Di SMA, Jurnal Pembelajaran Fisika,
2016, h. 90 9 Sefty Goestira, Op. Cit., h. 7
3
bentuk nyata.10
Salah satu sekolah di Jakarta Selatan mengalami hal yang sama
yaitu rendahnya aspek KPS. Aspek KPS yang mengalami masalah diantaranya
adalah mengamati, klasifikasi, menafsirkan, menerapkan konsep, dan
mengkomunikasikan. Dampaknya siswa akan mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal berbasis KPS dan jika dibiarkan siswa sulit memahami soal
berbentuk KPS.11
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil KPS siswa. KPS siswa yang
rendah disebabkan oleh beberapa faktor meliputi rendahnya latar belakang sains,
minimnya prasarana laboratorium administrasi sekolah, belum menginisiasi
pembelajaran kontekstual hanya menekankan penguasaan konsep, dan serta
kegiatan pembelajaran yang belum mengeksplorasi KPS siswa.12
Materi fisika yang bersangkutan dengan KPS satu diantaranya yaitu fluida
dinamis. Pada konsep fluida dinamis siswa mengalami nilai yang rendah karena
materinya yang bersifat matematis dan teoritis, sehingga siswa kesulitan dalam
menggabungkan persamaan dengan teorinya. Latihan soal fluida dinamis yang
diberikan oleh guru masih sulit sehingga siswa kesulitan dalam menafsirkan soal
dan memahami soal. 13
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk
mengajukan penelitian eksperimen dengan judul “Pengaruh Latihan Soal
Digital Terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Fluida Dinamis
Kelas XI”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut:
1. Belum terbiasa membuat soal dalam bentuk KPS.
2. Kurangnya keterampilan proses sains siswa pada fisika.
3. Siswa tidak menggunakan teknologi digital dalam pelajaran fisika.
10
Adelia Alfama Zamista & Ida Kaniawati, Pengembangan Tes Keterampilan Proses
Sains Materi Fluida Statis Kelas X SMA/MA , E-Journal, 2015, h.5 11
Lampiran A1. Lembaran wawancara guru pada studi pendahuluan. 12
Sefty Goestira, Op. Cit. h. 8 13
Lampiran A1. Lembaran wawancara guru pada studi pendahuluan.
4
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Indikator KPS yang akan diukur adalah observasi, klasifikasi, menafsirkan,
berkomunikasi dan menerapkan konsep.
2. Latihan soal yang digunakan adalah latihan soal digital
3. Penilaian psikomotorik tidak dinilai dalam penelitian ini.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh latihan soal digital terhadap keterampilan proses
sains siswa pada konsep fluida dinamis?
2. Bagaimana respons siswa terhadap latihan soal digital pada konsep fluida
dinamis?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh soal digital untuk mengukur KPS pada konsep
fluida dinamis.
2. Untuk mengetahui respons siswa terkait latihan soal digital untuk mengukur
KPS pada konsep fluida dinamis.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat memahami tentang soal digital
yang terkait aspek KPS.
2. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mempermudah guru untuk mengetahui
potensi kemampuan siswa dalam KPS.
5
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Keterampilan Proses Sains (KPS)
Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-keterampilan
yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. Beberapa alasan
keterampilan proses sains diperlukan dalam pendidikan dasar dan menengah,
ialah:1
a. Memiliki manfaat dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan.
b. Memberi bekal siswa untuk membentuk konsep sendiri dan cara bagaimana
mempelajari sesuatu.
c. Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri.
d. Sangat membantu siswa yang masih berada pada perkembangan berpikir
konkret.
e. Mengembangkan kreativitas siswa.
Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan logistik, atau
intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat
karena dengan melakukan keterampilan keterampilan proses siswa menggunakan
pikirannya.2 Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perlu dibekalkan
dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi proses (student centered). 3
a. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPA
diantaranya adalah sebagai berikut: 4
1Zulfiani, Kinkin Suartini, & Tonih Feronika, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta :
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 51. 2 Nur Yani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang: Universitas Negeri
Malang, 2005) h. 78. 3 Zulfiani, op. cit. h.52.
4 Ibid,h. 53-55
6
1) Melakukan Observasi
Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan
proporsional seluruh alat indra untuk menggambarkan obyek dan hubungan ruang
waktu atau mengukur karakteristik fisik benda-benda yang diamati. Penggunaan
digunakan secara langsung (misalnya melalui perhitungan dengan menggunakan
fakta-fakta hasil pengamatan). Pengamatan juga dapat dilakukan dengan alat
bantu maupun tidak.
2) Menafsirkan hasil pengamatan (Interpretasi)
Interpretasi meliputi keterampilan mencatat hasil pengamatan dengan bentuk
angka-angka menghubung-hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola
keteraturan dari satu seri pengamatan hingga memperoleh kesimpulan.
3) Mengelompokan (klasifikasi)
Dasar keterampilan mengklasifikasi adalah kemampuan mengidentifikasi
perbedaan dan persamaan antar bebagai obyek yang diamati. Termasuk kedalam
jenis keterampilan ini adalah menggolong-golongkan, membandingkan,
mengkontraskan, dan mengurutkan.
4) Meramalkan (prediksi)
Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan
perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan
atau pola data yang sudah ada.
5) Keterampilan berkomunikasi
Menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi atau hasil percobaan
kepada orang lain termasuk keterampilan berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini
bisa dalam bentuk lisan, tukisan, grafik, tabel, diagram, atau gambar. Jenis
komunikasi dapat berupa paparan sistematik (laporan) atau transformasi parsial.
6) Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau mengajukan
perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Bila prediksi dan interpretasi didasarkan pada
data atau pola data dan kecendrungan dengan metode induktif, maka hipotesis
didasarkan pada pemahaman suatu teori atau konsep dengan metode deduktif.
7
7) Merencanakan percobaan atau penyelidikan
Termasuk ke dalam jenis keterampilan ini adalah keterampilan menentukan
alat bahan yang diperlukan untuk menguji atau menyelidiki sesuatu dalam Lembar
Kerja Siswa (LKS) tidak dicantumkan secara khusus alat-alat dan bahan yang
diperlukan.
8) Menerapkan konsep atau prinsip
Keterampilan ini meliputi antara lain keterampilan menggunakan konsep-
konsep yang telah dipahami untuk menjelaskan peristiwa baru, menerapkan
konsep yang dikuasai pada situasi baru atau menerapkan rumus-rumus pada
pemecahan soal-soal baru.
9) Mengajukan pertanyaan
Keterampilan ini sebenarnya merupakan keterampilan mendasar yang harus
dimiliki siswa sebelum mempelajari suatu masalah semestinya siswa mengajukan
pertanyaan apakah itu? Mengapa begitu? Dan bagaimana hal itu bisa terjadi atau
bagaimana cara pemecahannya? Untuk sampai pada keterampilan ini, guru harus
terlebih dahulu menunjukan pola berpikir “apa” – “mengapa” – dan “bagaimana”
dalam setiap mengupas suatu masalah bersama-sama dengan siswa. Keberanian
siswa untuk bertanya, harus ditumbuhkan guru dalam setiap pembelajaran.
10) Keterampilan menyimpulkan
Keterampilan-keterampilan proses yang dipaparkan diatas menjadi kurang
begitu bermakna bagi hasil belajar siswa, terutama dalam hal penguasaan konsep,
apabila tidak ditunjang dengan keterampilan menarik suatu generalisasi dari
serangkaian hasil kegiatan percobaan atau penyelidikan, tetapi perlu diingat
bahwa untuk siswa pada pendidikan dasar, kesimpulan yang dibuat harus
dibimbing oleh guru secara proporsional sesuai dengan tingkat usia siswa hingga
pada akhirnya menyimpulkan secara mandiri.
b. Indikator Keterampilan Proses
Dalam mempermudah mempelajari keterampilan proses sains dan
mengembangkannya untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran fisika,
8
di bawah ini disajikan jenis-jenis keterampilan proses, masing-masing dengan
indikatornya. 5
1) Mengamati/observasi
a) Menggunakan sebanyak indera
b) Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan
2) Mengkelompokan/klasifikasi
a) Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
b) Mencari perbedaan, persamaan
c) Mengontraskan ciri-ciri
d) Membandingkan
e) Mencari dasar pengelompokan atau penggolongan
f) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
3) Menafsirkan/interpretasi
a) Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
b) Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
c) Menyimpulkan
4) Meramalkan/prediksi
a) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
b) Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum
diamati
5) Mengajukan pertanyaan
a) Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa
b) Bertanya untuk meminta penjelasan
c) Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis
6) Berhipotesis
a) Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari satu
kejadian
b) Menyadari bahwa suatu penjelesan perlu diuji kebenarannya dengan
memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah
5 Nur Yani Y. Rustaman, op. cit., h. 86-87.
9
7) Merencanakan percobaan/penelitian
a) Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
b) Menentukan variabel/faktor penentu
c) Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat
d) Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
8) Menggunakan alat/bahan
a) Memakai alat /bahan
b) Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan
c) Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan
9) Menerapkan konsep
a) Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
b) Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang
sedang terjadi
10) Berkomunikasi
a) Memberikan/menggambarkan data empiris hasil percobaan atau
pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram
b) Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
c) Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
d) Membaca grafik atau tabel atau diagram
e) Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa
11) Melaksanakan percobaaan/eksperimentasi.
c. Karakteristik Butir Soal Keterampilan Proses Sains (KPS)
Nur Yani Y. Rustaman mengemukakan bahwa karateristik butir soal KPS
dibahas secara umum dan secara khusus. Secara umum pembahasan butir soal
KPS lebih ditujukan untuk membedakan dengan butir soal biasa yang mengukur
penguasaan konsep. Secara khusus karakteristik jenis KPS tertentu akan dibahas
dan dibandingkan satu sama lain, sehingga jelas perbedaannya.6
6 Ibid, h. 162
10
1) Karakteristik Umum
Secara umum butir soal KPS dapat dibedakan dengan butir soal
penguasaan konsep. Butir-butir soal KPS memiliki beberapa karakteristik.
Pertama, butir soal KPS tidak boleh dibebani konsep (nonkonsep burdan). Hal
ini diuapayakan agar butir soal KPS tidak rancu dengan pengukuran
penguasaan konsepnya. Konsep dijadikan konteks. Konsep yang terlibat harus
diyakini oleh penyusun butir soal sudah dipelajarisiswa atau tidak asing bagi
siswa (dekat dengan keadaan sehari-hari siswa). Kedua, butir soal KPS
mengandung sejumlah informasi yang harus diolah oleh respondenatau siswa.
Informasi dalam butir soal KPS dapat berupa gambar, diagram, grafik, data
dalam tabel atau uraian, atau objek aslinya. Ketiga, seperti butir soal pada
umumnya aspek yang akan diukur oleh butir soal KPS harus jelas dan hanya
mengandung satu aspek saja, misal interpretasi. Keempat, sebaiknya
ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkan objek.
2) Karakteristik Khusus
Menyatakan karakteristik khusus butir soal KPS seperti tertera pada Tabel
2.1.7
Tabel 2. 1 Karakteristik khusus butir soal KPS
Aspek KPS Keterangan KPS
Observasi Harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya
Interpretasi Harus menyajikan sejumlah data yang
menyajikan pola
Klasifikasi
Hanya ada kesempatan mencari/menemukan
persamaan dan perbedaan, atau diberikan
kriteria tertentu untuk melakukan
pengelompokan, atau ditentukan jumlah
kelompok yang harus terbentuk
Prediksi Harus jelas pola atau kecendrungan untuk dapat
mengajukan dugaan atau ramalan
Berkomunikasi
Harus ada bentuk penyajian tertentu untuk
diubah ke bentuk penyajian lain, misalnya
bentuk uraian ke betuk bagan atau bentuk tabel
ke bentuk grafik
Berhipotesis Dapat merumuskan dugaan atau jawaban
7 Nur Yani Y. Rustaman ,Ibid., h. 163-164
11
Aspek KPS Keterangan KPS
sementara, atau menguji pernyataan yang ada
dan mengandung hubungan dua variabel atau
lebih, biasanya mengandung cara keja atau
menguji atau membuktikan
Merencanakan
percobaan
Harus memberi kesempatan untuk mengusulkan
gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan
digunakan, urutan prosedur yang ditempuh,
menentukan perubah (variabel), mengendalikan
peubah
Menerapkan konsep Harus membuat konsep atau prinsipyang akan
diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.
Mengajukan
pertanyaan
Harus memunculkan sesuatu yang
mengherankan, mustahil, tidak biasa, atau
kontradiktif agar responden atau siswa
termotivasi untuk bertanya
2. Media Pembelajaran
Definisi media pembelajaran yang di ungkapkan oleh beberapa ilmuwan
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Gagne dan Briggs (1984) dalam mengatakan “media pembelajaran meliputi
alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran,
yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video
recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer”.8
b. Media pendidikan ialah kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras
yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa dan alat bantu pada
proses belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas”.9
c. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif ”.10
8
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2011) h. 4.
9 Ibid., h. 6.
10
Yhudi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: GP Press
Jakarta, cet. IV. 2012), h. 7-8.
12
Pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran ialah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari pengirim ke penerima untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dengan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah sehingga
dapat merangsang dan meningkatkan pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjadi.
3. Media Berbantuan Komputer
Ketika pertama kali ditemukannya komputer, ukuran komputer sangatlah
besar. Komputer sangat memakan tempat dan tidak memungkinkan untuk
menggunakan komputer secara bebas dimana saja. Sehingga penggunaan
komputer masih sangat terbatas dan untuk keperluan bidang-bidang tertentu saja.
Sejak tahun 1975 ketika ditemukannya prosesor kecil (microprosesor)
keadaan tersebut berubah secara dramatis”.11
Keadaan berubah, sejak saat itu
komputer dalam bentuk besar berubah menjadi komputer dalam bentuk yang kecil
dan mudah dibawa kemanapun. Komputer tersebut diberi nama “laptop” atau
“notebook”. Di negara maju misalnya Amerika Serikat, komputer sudah
digunakan di sekolah-sekolah dasar sejak tahun 1980-an dan kini di setiap sekolah
komputer sudah merupakan barang yang lumrah”.12
4. Macromedia Flash
Macromedia Flash pada awalnya merupakan software yang digunakan
oleh para profesional web (web designer) untuk membuat situs internet. Selain itu
kelebihan dari software ini adalah tersedianya fasilitas untuk memprogram
melalui penggunaan Action Script. Action Script inilah program yang dibuat
melalui flash bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk untuk
mengembangkan program pembelajaran dengan berbantuan komputer.13
Flash adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk membuat animasi dan
game dengan mudah. Perangkat lunak ini diperkenalkan pertama kali oleh
Macromedia Flash pada tahun 1996, sebagai perangkat lunak komputer yang
11
Azhar Arsyad, Op. Cit. h. 149.
12
Azhar Arsyad, Ibid., h.150. 13
Ardy Saputro, Membuat Game Adventure Adobe Flash CS 6 ActionScript
3.0(Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2016), h.3
13
digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi. Pada tahun 2005,
Adobe mengakuisisi Macromedia Flash semua produk-produknya, sehingga yang
sebelumnya adalah Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.14
Adobe flash CS 6 merupakan salah satu produk yang dikembangkan
Adobe yang menambahkan beberapa fitur, sehingga proses pembuatan menjadi
lebih mudah dan mendapat hasil yang lebih baik. Fitur-fitur yang tersedia di
Adobe Flash CS6, yaitu pertama, GUI (Graphical User Interface) yang lebih
menarik dan lebih mudah. Kedua, Simulasi perangkat mobile, merupakan fitur
tambahan di Adobe Flash CS6 berfungsi untuk membantu Anda dalam
menggambarkan bentuk ponsel yang akan digunakan. Ketiga, Mendukung Adobe
AIR versi 3.4 dan iOS dengan Adobe Flash Player terbaru. Keempat, Toolkit
untuk CreateJS berfungsi untuk membantu pengguna Flash Pro untuk membuat
transisi ke HTML 5.15
Perkembangan software Macromedia Flash begitu cepat, hingga sekarang
software Macromedia ini telah bermigrasi dengan nama Adobe Flash C12 atau
ada juga Adobe Flash Profesional CS 5 yang merupakan dasar pengembangan
program pembelajaran CAI.16
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Macromedia Flash
merupakan software yang digunakan oleh para programmer pembelajaran
interaktif, karena macromedia ini tergolong yang paling mudah digunakan.
Macromedia memiliki kemampuan untuk menampilkan multimedia dengan
sistem penggunaan pemprogram action script. Melalui action script, maka
program yang diproduksi akan sangat mudah, cepat, dan menarik.
5. Praktik dan latihan
Metode praktik dan latihan cocok digunakan untuk pemecahan masalah dan
latihan seperti matematika, statistik, fisika, dan lain-lain.17
Metode drills
14
Ardy Saputro, Ibid. h.5 15
Ardy Saputro, Ibid.h.5
16
Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
Cet. I, h. 131. 17
Karim Q Hussein, Authoring System Of Drill & Practice E-Learning Modules For
Hearing Impaired Students. Journal of Computer Science & Information Technology(IJCSIT)
Vol.7 No.1, 2015, h.132
14
merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penyediaan latihan-latihan soal
yang bertujuan untuk menguji siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal-soal
latihan.18
Secara umum, tahapan materi aplikasi drills, sebagai berikut:
a. Masalah-masalah yang disajikan dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu
b. Siswa mengerjakan soal-soal latihan
c. Aplikasi merekam pekerjaan siswa, kemudian memberikan umpan balik
d. Jika jawaban siswa benar, maka aplikasi menyajikan materi berikutnya dan jika
jawaban salah, maka aplikasi menyediakan fasilitas pembahasan soal, dan
mengulangi latihan.
6. Fluida Dinamis
Fluida yang dipelajari dalam fluida dinamis dianggap fluida ideal. Ciri
umum fluida adalah sebagai berikut: 19
a. Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak atau tak tunak. Jika kecepatan v di
suatu titik adalah konstan terhadap waktu, aliran fluida dikatakan tunak.
Contoh aliran tunak adalah arus air yang mengalir dengan tenang (kelajuan
aliran rendah). Pada aliran tak tunak kecepatan v di suatu titik tidak konstan
terhadap waktu. Contoh aliran tak tunak adalah gelombang pasang laut.
b. Aliran fluida dapat termampatkan atau tak termampatkan. Jika fluida yang
mengalir tidak mengalami perubahan volume ketika ditekan, aliran fluida dapat
dikatakan tak termampatkan. Hampir semua zat cair yang bergerak mengalir
dianggap sebagai aliran tak termampatkan.
c. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental atau tak kental. Kekentalan aliran
fluida mirip dengan gesekan permukaan pada gerak benda padat. Contohnya
pelumasan pada mesin mobil.
d. Aliran fluida dapat merupakan aliran garis arus atau aliran turbulen.
18
Deni Darmawan. Teknologi Pembelajaran. (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2012) h.
105-106 19
Young and Freedman, Fisika Universitas,(Jakarta : Erlangga, 2001), h. 425
15
Garis arus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus
melengkung) yang jelas ujung dan pangkalnya. Garis arus disebut juga aliran
berlapis (aliran laminar). Kecepatan partikel fluida di tiap titik pada garis arus
searah dengan garis singgung di titik itu. Dengan demikian, garis arus tidak
pernah berpotongan.20
Ketika melebihi suatu kelajuan tertentu, aliran fluida menjadi turbulen.
Aliran turbulen ditandai oleh adanya aliran fluida yang tidak menentu, kecil dan
menyerupai pusaran. Ada partikel-partikel yang memiliki arah gerak berbeda dan
bahkan, berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.21
a. Persamaan Dasar Fluida Dinamis
1) Persamaan Kontinuitas
Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang
mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu. Definisi
debit fluida adalah sebagai berikut.
Satuan SI untuk volume adalah m3 dan untuk selang waktu adalah s atau
sekon, sehingga satuan SI untuk debit adalah m3/s atau m
3.s
-1.22
Misalkan sejumlah fluida melalui penampang pipa seluas A dan setelah
selang waktu t menempuh jarak L seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tabung silinder23
20
Douglas C. Giancoli, Fisika Universitas Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 339 21
Douglas C. Giancoli, Ibid, h.340. 22
Robert Resnick dan David Halliday, Physics Part 1, (New Delhi: Okhla Industrial
Estate Phase II, 1966), h. 443.
16
Volume fluida adalah V = A.L, sedangkan jarak L= v.t, sehingga debit (Q)
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Sedangkan untuk persamaan kontinuitasnya adalah sebagai berikut.24
. . .Konstan
Sedangkan untuk daya yang dihasilkan oleh debit fluida memiliki
persamaan sebagai berikut.25
2) Prinsip Bernoulli
Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah pada
bagian yang kelajuan airnya paling kecil dan tekanan paling kecil adalah pada
bagian yang kelajuan alirnya paling besar seperti terlihat pada Gambar 2.2.26
Gambar 2.2 Pipa mendatar27
Pada pipa mendatar yang memiliki diameter yang menyempit, kelajuan
fluida yang paling besar adalah pada pipa yang menyempit (B), tetapi tekanannya
justru paling rendah. Hal ini di tunjukkan oleh paling rendahnya permukaan fluida
yang naik dalam tabung B.
Prinsip Bernoulli menyatakan sebagai berikut:
23
Tipler, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2001) h. 229 24
Ibid, h.444. 25
Douglas C. Giancoli, Op. Cit., h.349. 26
Robert Resnick dan David Halliday, Op. Cit., h.457. 27
Young and Freedman, Op. Cit., h. 440
17
“Bahwa jumlah dari tekanan, energi kinetik per satuan volume, dan energi
potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang
suatu garis arus.”28
Sedangkan persamaan Bernoulli memiliki persamaan sebagai berikut:
Untuk P adalah tekanan, adalah massa jenis, V adalah volume, g adalah
percepatan gravitasi dan h adalah ketinggian.
3) Torricelli (Aplikasi Dari Prinsip Bernoulli)
Untuk mendapatkan persamaan teorema Torricelli dengan menggunakan
persamaan Bernoulli yaitu:29
Kalikan kedua ruas dengan , maka akan diperoleh:
Karena v12 sangat kecil maka dapat diabaikan, maka diperoleh:
Kemudian apabila tangki terbuka ke atmosfer, maka P1=P2 dan tidak ada
beda tekanan, maka akan diperoleh:30
28
Robert Resnick dan David Halliday, Op. Cit., h.445. 29
Young and Freedman, Op. Cit., h. 450
30 Young and Freedman, Op. Cit., h. 439 .
18
Untuk menghitung debit air yang keluar dari lubang dengan luas A2 dapat
dihitung dengan persamaan:
Untuk menghitung jarak jangkauan yang keluar dari lubang dapat dihitung
dengan persamaan:31
4) Penerapan Persamaan Bernoulli
a. Tabung venturi
Pada dasarnya tabung venturi adalah sebuah pipa yang memiliki bagian
yang menyempit. Dua contoh tabung venturi adalah karburator mobil dan
venturimeter.
(1) Karburator
Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar
dengan udara, kemudian campuran ini dimasukkan ke dalam silinder-silinder
mesin untuk tujuan pembakaran.32
Gambar 2.3 Karburator33
Prinsip kerja karburator adalah sebagai berikut pada Gambar 2.3.
Penampang pada bagian atas jet menyempit, sehingga udara mengalir pada bagian
ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai hukum Bernoulli, tekanan pada
bagian ini rendah. Tekanan dalam tangki bensin sama dengan tekanan atmosfer.
31
Ibid., h. 438. 32
Tipler, Op. Cit., h. 235 33
Robert Resnick dan David Halliday, Op. Cit, h.447.
19
Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet, sehingga
bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.34
(2) Venturimeter
Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang
dalam suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan. Ada dua jenis
venturimeter, yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter yang
menggunakan manometer yang berisi cairan lain. Prinsip keduanya hampir sama.
Persamaannya pada venturimeter adalah sebagai berikut.35
b. Tabung Pitot
Gambar 2.4 Diagram Penampang Tabung Pitot36
Tabung pitot adalah alat ukur untuk mengukur kelajuan gas. Seperti yang
terlihat pada Gambar 2.4. Gas mengalir melalui lubang-lubang di a. Lubang ini
sejajar dengan arah aliran yang dibuat cukup jauh di belakang sehingga kelajuan
dan tekanan gas di luar lubang-lubang tersebut mempunyai nilai seperti halnya
34
Ibid., h.448. 35
Tipler, Op. Cit., h. 240 36
Douglas C. Giancoli, Op. Cit., h.350.
20
dengan aliran bebas. Jadi va = v (kelajuan gas), dan tekanan pada kaki kiri
manometer tabung pitot sama dengan tekanan aliran gas.
Persamaan untuk tabung pitot adalah sebagai berikut.37
c. Penyemprot Parfum
Gambar 2.5 Penyemprot Parfum38
Perhatikan Gambar 2.5 ketika ditekan ke bawah, udara dipaksa keluar dari
bola karet termampatkan melalui lubang sempit di atas tabung silinder yang
memanjang ke bawah sehingga memasuki cairan parfum. Semburan udara yang
bergerak cepat menurunkan tekanan udara pada bagian atas tabung dan
menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan memaksa cairan naik ke
atas tabung. Semprotan udara berkelajuan tinggi meniup cairan parfum sehingga
cairan parfum dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.39
d. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
37
Robert Resnick dan David Halliday, Op. Cit., h.449. 38
Douglas C. Giancoli, Op. Cit., h.351. 39
Robert Resnick dan David Halliday, Ibid., h.450.
21
Gambar 2.6 Sayap Pesawat Terbang40
Bentuk aerofoil pesawat terbang menyebabkan garis arus seperti pada
Gambar 2.6. Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian
bawah, yang berarti kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat lebih besar
daripada sisi bagian bawah sayap. Sesuai dengan hukum Bernoulli, tekanan pada
sisi bagian atas lebih kecil daripada sisi bagian bawah karena kelajuan udaranya
lebih besar. Beda tekanan P1-P2 menghasilkan gaya angkat sebesar.41
F1 - F2 =
B. Kerangka Berpikir
Kegiatan belajar mengajar terdiri dari 3 tahap, yaitu input,proses, dan
output. Ketiga tahap ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Hal
tersebut berarti bahwa selain input, output juga berpengaruh terhadap output
(keterampilan proses sains). Terutama dalam mata pelajaran fisika, dimana
banyak materi yang bersifat abstrak sehingga siswa sulit memvisualisasikannya,
selain itu fisika juga sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peran
penggunaan media pembelajaran khususnya media pembelajaran berbantuan
komputer sangat penting dalam proses pembelajaran.
Namun, pada kenyataannya sebagian besar guru-guru di sekolah masih
belum memanfaatkan teknologi pembelajaran. Selain itu, pada umumnya siswa
belum mampu mengaitkan fenomena-fenomena yang terjadi yang terjadi pada
40
Douglas C. Giancoli, Op. Cit., h.352. 41
Ibid., h.451.
22
kehidupan sehari-hari dengan materi yang dipelajari di sekolah. Sehingga tidak
memahami konsep fisika yang di telah diajarkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu jenis pembelajaran
yang dapat membuat siswa berperan aktif dan lebih tertarik sehingga termotivasi
untuk lebih mempelajari dan menguasainya. Pengaruh latihan soal digital
merupakan program latihan untuk siswa yang sulit memvisualkan suatu soal yang
bersifat abstrak seperti materi fluida dinamis. Latihan soal digital terdapat aplikasi
konsep yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari akan terasa lebih mudah
karena dapat divisualisasikan.
Oleh sebab itu, maka kehadiran latihan soal digital sangat efektif untuk
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Kerangka berpikir penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 2.7 berikut ini.
Gambar 2.7 Bagan Kerangka Berpikir
23
C. Penelitian Yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang
dilaksanakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Adelia Alfama Zamista dan Ida Kaniawati, yang berjudul Pengembangan Tes
Keterampilan Proses Sains Materi Fluida Statis Kelas X SMA/MA,
menyimpulkan bahwa keterampilan proses sains merupakan keterampilan
yang harus dilatihkan terus menerus selama proses pembelajaran, hasil KPS
pada penelitian ini juga meningkat.42
2. Dian Saputri, dkk, yang berjudul Pengembangan Computer Based Test (CBT)
dengan Software Hot Potatoes pada Pembelajaran Fisika Dasar 2 di
Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2014/2015,
menyimpulkan bahwa ketercapaian hasil belajar mahasiswa adalah lebih dari
baik. Respon mahasiswa terhadap produk yang dikembangkan menghasilkan
skor rerata 3,13 dengan interpretasi baik.43
3. Faiqotul Himah, dkk. Pengembangan Instrumen Tes Computer Based Test-
High Order Thinking Pada Mata Pelajaran Fisika di SMA, menyimpulkan
bahwa respon siswa terhadap instrumen CBT-HOT adalah positif.44
4. Novrianti, Pengembangan Computer Based Testing Sebagai Alternatif Teknik
Penilaian Hasil Belajar, menyimpulkan bahwa dengan menggunakan media
CBT dapat meningkatkan hasil yang sangat baik dalam belajar dan dapat
membantu dalam memecahkan permasalahan saat evaluasi dilakukan.45
5. Sefty Goestira, dkk. Penggunaan Media Latihan Soal Digital Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa dan Penguasaan Konsep Oleh Siswa,
menyimpulkan bahwa latihan soal digital mempunyai pengaruh yang besar
42
Adelia Alfama Zamista & Ida Kaniawati, Pengembangan Tes Keterampilan Proses
Sains Materi Fluida Statis Kelas X SMA/MA , E-Journal, 2015, h.5-9 43
Dian Saputri, dkk. Pengembangan Computer Based Test (CBT) Dengan Software Hot
Potatoes pada Pembelajaran Fisika Dasar 2 di Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun
Akademik 2014/2015. Radiasi. Vol.7 No.2 September 2015,h. 7-13. 44
Faiqotul Himah, dkk. Pengembangan Instrumen Tes Computer Based Test-High Order
Thinking Pada Mata Pelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika Vol.5 No.1, Juni
2016.h. 89-95. 45
Novrianti, Pengembangan Computer Based Testing Sebagai Alternatif Teknik
Penilaian Hasil Belajar, Lentera Pendidikan. Vol. 17 No. 1 Juni 2014. h. 34-42
24
dalam peningkatan KPS siswa dan memiliki respons yang positif oleh
siswa.46
6. Ani Rusilowati, Diagnosis Kesulitan Belajar Fisika Siswa SD, SMP, dan
SMA dengan teknik General Diagnostic dan Analytic Diagnostic,
menyimpulkan bahwa kesulitan siswa dalam belajar ditemukan pada soal
yang bersifat tidak sistematis dan kesulitan dalam memahami soal.47
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di
atas, maka rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan
soal digital terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep fluida dinamis
kelas XI.
46
Sefty Goestira, dkk. Penggunaan Media Latihan Soal Digital Terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa dan Penguasaan Konsep Oleh Siswa, Jurnal Edukasi, vol.20 No.1 Juli 2014. h.
1-14 47
Ani Rusilowati, Diagnosis Kesulitan Belajar Fisika Siswa SD, SMP, dan SMA dengan
teknik General Diagnostic dan Analytic Diagnostic, Jurnal Edukasi, 2016.h.2-8.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan di MAN 4 Jakarta. Penelitian ini
berlangsung selama 12 bulan, sedangkan untuk pengambilan data dilakukan
selama empat minggu dari tanggal 4 Januari sampai dengan 25 Januari 2017 pada
semester genap tahun ajaran 2016/2017.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
quasi experiment (eksperimen semu). Kuasi eksperimen adalah metode penelitian
yang mempunyai kelas kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1
Usaha yang dilakukan untuk mengontrol variabel-variabel luar dalam penelitian
ini yaitu dengan pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih sampel
yang memiliki kemampuan hampir sama. Desain penelitian menggunakan Non
equivalent Control Group Design yang bertujuan untuk mengetahui hasil
keterampilan proses sains siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan soal digital.2 Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.1 sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
KE T1 X1 T2
KK T1 X2 T2
Keterangan :
KE = Proses pemilihan subyek pada kelas eksperimen
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D, (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 77 2 Ibid, h. 79.
26
Kk = Proses pemilihan subyek pada kelas kontrol
X1 = Perlakuan dengan menggunakan soal digital berbasis KPS
X2 = Perlakuan dengan menggunakan soal manual berbasis KPS
T1 = Tes awal
T2 = Tes akhir
Dalam desain ini objek akan diberikan tes akhir setelah kelas
mendapatkan perlakuan. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
menggunakan soal digital sedangkan kelas kontrol diberikan pengajaran dengan
menggunakan soal manual.
C. Posedur Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga tahap prosedur penelitian yang meliputi :
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dari penelitian. Tahap persiapan di
dalamnya meliputi : merumuskan masalah yang akan diteliti, pengambilan
sampel, penyusunan RPP, pembuatan instrumen tes dan instrumen angket respon
siswa dengan soal digital untuk kelas eksperimen dan soal manual untuk kelas
kontrol berbasis KPS yang akan diterapkan di dalam kelas. Instrumen yang
disusun kemudian dianalisis untuk dipergunakan pada pretest dan posttest sebagai
tes pengukuran variabel yang akan dicapai. Kemudian, peneliti akan menguji
kelayakan instrumen yang telah dibuat kepada beberapa para ahli. Sebelum
melakukan uji instrumen, peneliti terlebih dahulu akan membuat surat perizinan
untuk melakukan uji instrumen penelitian dan perizinan untuk melakukan
penelitian.
2. Tahap Pengambilan Data
Tahap pengambilan data dimulai dengan memberikan pretest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan awal
siswa terhadap konsep yang akan dipelajari. Kemudian, dilanjutkan dengan
memberi perlakuan berupa soal digital untuk kelas eksperimen dan soal manual
untuk kelas kontrol dengan materi ajar yang telah ditentukan. Setelah proses
pembelajaran dan pemberian perlakuan selesai, siswa diberikan posttest untuk
mengetahui adanya pengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa pada
konsep fluida dinamis. Angket dibagikan kepada siswa untuk mengetahui respon
27
terhadap latihan soal digital dan latihan soal manual yang telah diterapkan selama
proses pembelajaran.
3. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir dari penelitian. Pada tahap ini,
peneliti akan melakuan pengelolaan dan analisis terhadap data yang dihasilkan.
Kemudian akan diuji hipotesis penelitian sampai pada penarikan kesimpulan.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian
yang akan dilakukan ini, terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat yaitu sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) : latihan soal digital.
2. Variabel terikat (Y) : Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa.
28
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau dapat juga disebut
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya.3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI MAN 4 Jakarta yang berjumlah sekitar 135 siswa.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel
yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 64 siswa.4 sampel ini terbagi
menjadi dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jumlah sampel kelas
eksperimen sebanyak 32 dan kelas kontrol sebanyak 32 siswa. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini yaitu dengan cara purposive sampling, karena
pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel melihat dari hasil studi pendahuluan
yang mempertimbangkan kelompok siswa yang memiliki laptop.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah tes dan
nontes yang sudah memenuhi prasyarat instrumen yang baik. Tes digunakan
untuk mengukur keterampilan proses sains siswa. Pretes dan postes digunakan
dalam kelas eksperimen dan kontrol. Pretest diberikan pada pertemuan pertama
sedangkan posttes diberikan setelah pelaksanaan pemberian perlakuan pada
pertemuan ke lima. Nontes dengan metode angket digunakan untuk memperoleh
data respon siswa terhadap soal digital dan soal manual, diberikan setelah proses
pembelajaran.
G. Instrumen Penelitian
1. Tes Keterampilan Proses Sains Siswa
Instrumen tes keterampilan proses sains siswa ini diberikan kepada peserta
didik kelas XI MAN 4 Jakarta yang dijadikan sampel baik kelas kontrol maupun
kelas eksperimen. Tes yang digunakan telah memenuhi prasyarat instrumen yang
3 Sugiyono, op.cit., h. 80
4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2005), hal.115
29
baik yaitu uji : validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran. Adapun
kisi-kisi instrumen tes tersebut yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains Siswa
No Sub Konsep Indikator Soal Indikator KPS Jumlah
Soal 1 2 3 4 5
1. Persamaan
Kontinuitas
Menjelaskan jenis-jenis aliran
fluida ideal.
1* 1
Menyebutkan contoh aplikasi
fluida dinamis dalam
kehidupan sehari-hari.
2* 1
Menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi besarnya
debit.
3* 1
Menghitung kecepatan debit
air yang mengalir pada tabung.
4* 1
Menghitung kecepatan aliran
fluida di bagian pipa yang
ukurannya sempit.
5* 1
Menghitung kecepatan debit
air yang bersumber dari
kebocoran tabung.
6* 1
Menyebutkan contoh hukum
Kontinuitas dalam kehidupan
sehari-hari.
7* 1
Mengamati peristiwa dalam
Kontinuitas
8* 1
Menjelaskan peristiwa
Kontinuitas dalam kehidupan
sehari-hari.
9* 1
Menjelaskan grafik hubungan
antara debit dengan kecepatan
10* 1
Menjelaskan hubungan antara
daya dengan debit.
11* 1
Menganalisis hubungan
kecepatan dan daya yang
dilakukan oleh suatu alat.
12* 1
2 Hukum
Bernoulli dan
Torricelli
Menentukan aplikasi pada
hukum Bernoulli.
13* 1
30
No Sub Konsep Indikator Soal Indikator KPS Jumlah
Soal 1 2 3 4 5
Menjelaskan hukum Bernoulli
pada kehidupan sehari-hari.
14* 1
Menjelaskan persamaan dari
hukum Bernoulli
15* 1
Menghitung kecepatan fluida
dalam pipa venturimeter.
16* 1
Menghitung tinggi pada pipa
venturimeter.
17* 1
Menghitung luas penampang
pada bagian sayap.
18* 1
Menjelaskan Hukum Bernoulli
pada pipa mendatar.
19* 1
Memahami aplikasi yang
terkait hukum Bernoulli
20* 1
Mengelompokkan aplikasi
hukum Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari.
21* 1
3 Penerapan
Hukum
Bernoulli
Menentukan aplikasi hukum
Bernoulli dengan
persamaannya.
22* 1
Menentukan kecepatan aliran
udara di bagian bawah sayap.
23* 1
Mengamati percobaan tentang
Hukum Torricelli.
24* 1
Mengamati aliran darah yang
mengalir dari dalam tubuh
manusia.
25* 1
Menjelaskan data tabel
Kontinuitas dengan
menggunakan grafik.
26* 1
Menjelaskan data percobaan
pipa pitot tersebut.
27* 1
Menjelaskan data dari tabel
percobaan pada sayap pesawat
terbang tersebut.
28 1
Menentukan kelompok yang
termasuk percobaan persamaan
Kontinuitas dan persamaan
Bernoulli
29* 1
Menentukan kelompok yang
termasuk aplikasi persamaan
Bernoulli
30
Jumlah soal 6 6 6 6 6 30
31
Keterangan: Indikator Keterampilan Proses Sains Siswa
1. Observasi
2. Klasifikasi
3. Menafsirkan
4. Menerapkan konsep
5. Mengkomunikasikan
*: Soal signifikan (valid)
2. Instrumen Nontes
Instrumen non tes yang digunakan berupa angket. Angket merupakan
teknik pengumpulan data secara tidak langsung berisi sejumlah pertanyaan yang
harus dijawab oleh responden.5 Pada penelitian ini, angket digunakan untuk
mengetahui respon siswa terhadap latihan soal digital. Angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket dengan skala likert yang berbentuk cheklist.
Siswa dapat memberi respon terhadap pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan
jawaban, yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), Netral (N), TS (Tidak Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju). Adapun kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam
penelitian ini pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Non Tes Keterampilan Proses Sains Siswa
5 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hal. 219
No Kondisi Indikator
Nomor
pertanyaan Jumlah
soal Positif Negatif
1 Perhatian
(Attention)
Penggunaan latihan soal digital
dalam belajar secara mandiri.
1
2
Penggunaan latihan soal digital
dalam peningkatan hasil
keterampilan proses sains
siswa
2
2 Relevansi Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
3 5
32
3. Kalibrasi instrumen tes
(Relevance) proses sains siswa dalam aspek
mengamati.
Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
proses sains siswa dalam aspek
menafsirkan.
4
Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
proses sains siswa dalam aspek
mengkomunikasikan.
5
Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
proses sains siswa dalam aspek
mengklasifikasikan.
6
Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
proses sains siswa dalam aspek
menerapkan konsep.
7
3
Percaya diri
(Confidence)
Penyajian aplikasi latihan alat
optik dalam mengerjakan soal
8
1
4 Kepuasan
(Satisfaction)
Penyajian gambar dalam
latihan soal digital pada konsep
fluida dinamis.
9
2
Aplikasi latihan alat optik
dapat digunakan dengan
mudah
10
33
Instrumen ini diberikan kepada sampel, maka instrumen tes ini akan diuji
coba kepada siswa yang sudah mempelajari materi tersebut. Uji coba ini
bermaksud untuk menganalisis kualitas setiap butir soal. Dalam penelitian ini
menggunakan bantuan anatest versi empat untuk menguji validitas, reliabilitas,
taraf kesukaran dan daya pembeda. Berikut ini beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi, diantaranya:
a) Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen.6 Uji validitas pada penelitian ini dilakukan
dengan dua tahap yaitu validitas lapangan dan validitas konstruk. Berikut
merupakan penjabaran dari kedua validitas tersebut.
1) Validitas Lapangan
Validitas lapangan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan
instumen berdasarkan uji coba kepada responden yang memahami konsep yang
diujikan. Dalam pengukuran instrumen tes ini peneliti menggunakan cara validitas
korelasi biserial. Rumus yang digunakan: 7
Keterangan:
rxy: koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y
N: banyaknya peserta didik
X: skor butir soal
Y: skor total
Uji validitas lapangan dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan
dengan pada taraf signifikansi 5% dengan terlebih dahulu menetapkan
degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2. Ketentuan kategori
validitaas lapangan didasarkan pada Tabel 3.4 sebagai berikut:
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Jakarta:Rineka Cipta, 2013), hal 211
7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara, 2012), h.
87
34
Tabel 3.4 Kategori Validitas
Ketentuan nilai
rtabel Kategori
rxy≥rtabel Valid
rxy<rtabel Tidak valid
Kriteria nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel
3.5 berikut ini:8
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 < 1,00 Sangat baik
0,60 < 0,80 Baik
0,40 < 0,60 Cukup
0,20 < 0,40 Rendah
0,00 < 0,20 Kecil
Hasil uji validitas lapangan dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 30
Jumlah Siswa 34
Nomor Soal yang Digunakan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21,22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29
Jumlah Soal yang Digunakan 29
Presentase Soal yang Digunakan 100%
Tabel 3.6 menunjukan butir soal yang akan digunakan sebagai pretest dan
posttest setelah melalui proses validasi lapangan. Jumlah soal yang digunakan
yaitu 30 soal, sehingga seluruh soal digunakan sebagai pretest dan posttest.
8Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 75
35
Korelasi yang dimunculkan pada data rekapitulasi hasil anates. Rekapitulasi data
anates dapat dilihat secara rinci pada lampiran.
2) Validitas Konstruk
Validitas konstruk dalam penelitian ini ditentukan oleh penilaian
judgement / ahli dalam menilai kesesuiannya antara instrumen dengan beberapa
aspek yang diukur. Validitas konstruk dalam penilitan ini memiliki tiga aspek
yang diukur yaitu pertama aspek konten, mengukur kesesuaian isi materi fisika
dalam soal dengan konten fisika yang digunakan yaitu fluida dinamis. Kedua
aspek konstruksi, mengukur kesesuaian badan instrumen soal yaitu diantaranya
kesesuaian antara indikator soal dengan indikator keterampilan proses sains siswa
dan indikator pembelajaran yang telah ditetapkan di dalam RPP. Ketiga aspek
bahasa, mengukur bahasa yang digunakan di dalam soal berdasarkan kaidah
penulisan bahasa Indonesia. Ketiga aspek tersebut masing-masing memiliki
indikator yang akan diukur, sehingga soal di dalam instrumen harus menunjukan
indikator yang representatif dengan aspek-aspek yang hendak dicapai. Hasil
validitas konstruk dapat diolah dengan menggunakan content validity index (CVI),
namun sebelum menghitung nilai CVI terlebih dahulu menentukan content
validity ratio (CVR) untuk merekap data skor yang diberikan oleh masing-masing
ahli atau judgement pada tiap nomor soal. Rumus untuk menentukan CVR dengan
cara:9
Keterangan:
CVR = ratio validitas konstruk
= jumlah ahli atau judgement pemberi nilai (penting/relevan/esensial)
N = jumlah ahli atau judgement.
9 Iwan Permana Suwarna, Laporan Penelitian Pengembangan Tata Kelola Kelembagaan
“ Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa Melalui Computer Based Test pada
Progrema Studi Pendidikan Fisika”, (Jakarta: Pusat Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPEN)
LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. 50
36
Nilai CVR akan berkisar antara +1 sampai -1. Nilai positif (+)
menunjukkan bahwa setidaknya setengah panelis menilai sebagai
penting/esensial. Semakin lebih besar CVR dari 0, maka semakin “penting” dan
semakin tinggi validitasnya. Setelah telah ditentukan CVR tiap nomor soal,
selanjutnya mencari nilai CVI. Secara sederhana CVI merupakan rata-rata dari
nilai CVR.10
Kategori hasil perhitungan CVI terlihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3. 7 Kategori Content Validity Index (CVI)
Rentang nilai Kategori
0,00 – 0,33 Tidak sesuai
0,34 – 0,67 Sesuai
0,68 – 1,00 Sangat sesuai
Hasil uji validitas konstruk dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah ini:
Tabel 3. 8 Hasil Uji Validitas Konstruk
Aspek yang Dinilai Skor CVI Kategori
Konten materi 1 Sangat sesuai
Konstruksi 1 Sangat sesuai
Bahasa 0,8 Sangat sesuai
Lampiran B6
10
Iwan Permana Suwarna,Ibid.,h. 51
37
b) Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
yang dapat dipercaya, sehingga akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga.11
Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang
berbentuk uraian adalah menggunakan formula Alpha Cronbach, yaitu:12
Keterangan:
: reliabilitas yang dicari
: varians total
: jumlah varians skor tiap-tiap item
Tabel 3. 9 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas
0,80 < 1,00 Sangat baik
0,60 < 0,80 Baik
0,40 < 0,60 Cukup
0,20 < 0,40 Rendah
0,00 < 0,20 Kecil
Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.10 di bawah ini:
Tabel 3. 10 Hasil Uji Reliabilitas
Statistik Reliabilitas Soal
0,76
Kesimpulan Baik
Lampiran B7
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, loc.cit. , hal 221 12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, loc. cit.,h. 122
38
c) Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah ataupun tidak terlalu
sukar sehingga memberikan kesempatan bagi seluruh siswa untuk menjawab soal.
Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficulty index).13
Rumusan yang digunakan untuk mencari taraf
kesukaran butir-butir soal adalah sebagai berikut:
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. 14
Tabel 3. 11 Indeks Kesukaran
Interval P Kriteria soal
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Hasil perhitungan derajat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel
3.12 berikut ini:
Tabel 3. 12 Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Mudah 19 65,5%
Sedang 7 24,1%
Sukar 3 10,3%
Jumlah 29 100%
Lampiran B 7
13
Ibid, hal 222 14
Ibid, hal 223
39
d) Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.15
Rumus yang digunakan:
Keterangan:
D = Daya Pembeda
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JB = Banyakanya perata kelompok bawah.16
Tabel 3. 13 Daya Pembeda
Interval D Kriteria soal
Bernilai Negatif Drop
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1.00 Sangat Baik
Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut ini:
Tabel 3. 14 Hasil Uji Daya Pembeda
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Drop 4 13,8%
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Op. Cit. , hal 221 16
Ibid, hal 228
40
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Jelek 9 31,0%
Cukup 8 27,6%
Baik 6 20,7%
Sangat Baik 2 6,9%
Jumlah 29 100%
4. Kalibrasi Instrumen nontes
Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan
ahli. Pertimbangan-pertimbangan tesebut terlihat pada Tabel 3.15, sebagai
berikut:
Tabel 3. 15 Uji Validitas Instrumen Nontes
No Aspek yang Diuji Kriteria
Baik Cukup Kurang
1
Pengembangan
indikor dari setiap
tahap pembelajaran
2
Keterwakilan
semua tahap
pembelajaran oleh
indikator yang
dikembangkan
3 Penskoran terhadap
tiap-tiap indicator
4
Pemilihan kata dan
kalimat dalam
pengembangan
indicator
5
Kejelasan dan
keefektifan bahasa
yang digunakan
H. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan
dianalisis dengan tujuan agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan
menguji hipotesis. Teknik analisis data tes dalam penelitian ini menggunakan
bantuan SPSS 22 mulai dari uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis. Teknik
41
analisis data nontes menggunakan analisis data skala likert. Perhitungan teknik
analisis data tes dan nontes menggunakan cara sebagai berikut:
1. Analisis Data Tes
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa
keabsahan/normalitas sampel.17
Perhitungan uji normalitas pada software SPSS
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi nomal
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
2. Tingkat signifikan = 5%
3. Jika:
Tingkat signifikansi() < Nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima, dan H1
ditolak
Tingkat signifikansi() > Nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1
diterima.18
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih.19
Perhitungan uji homogenitas (uji Levene)
pada software SPSS melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menyusun hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi homogen
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen
2) Tingkat signifikan = 5% = 0,05
3) Jika:
Tingkat signifikansi() < Nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima, dan H1
ditolak.
17
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466. 18
Pramesti, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22, (Jakarta:PT Elex Media
Komputindo), hal 24-28 19
Ruseffendi, Statistika Dasar untuk penelitian pendidikan, (Bandung:IKIP Bandung
Press, 1998), hal 294
42
Tingkat signifikansi() > Nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1
diterima.20
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan pengujian untuk menjawab rumusan
masalah. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data
hasil penelitian serta uji hipotesis yang digunakannya:
1) Untuk data yang berdistribusi normal dan homogen
Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis menggunakan
statistik parametrik yaitu uji t.21
Perhitungan uji independent samples t-test pada
software SPSS melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Jika:
Tingkat signifikansi() > Nilai signifikansi(2-tailed), maka H0 diterima, dan H1
ditolak.
Tingkat signifikansi() < Nilai signifikansi(2-tailed), maka H0 ditolak, dan
H1 diterima.22
2) Untuk data yang jika salah satu atau keduanya tidak berdistribusi normal atau
homogen
Uji Mann-Whitney adalah uji nonparametrik yang cukup kuat sebagai
pengganti uji-t, dalam hal asumsi distribusi-t tidak terpenuhi.23
Perhitungan uji
Mann-Whitney pada software SPSS melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Jika:
Tingkat signifikansi() > Nilai signifikansi(2-tailed), maka H0 diterima, dan H1
ditolak.
Tingkat signifikansi() < Nilai signifikansi(2-tailed), maka H0 ditolak, dan H1
diterima.24
20
Pramesti, op.cit, hal 28 21
Sudjana, op.cit., h.239. 22
Sufren dan Yonathan Natanael, Mahir menggunakan SPSS secara otodidak,(Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2013), hal 115-121 23
Ruseffendi, Statistika Dasar untuk Penelitian dan Pendidikan, CV Andira, Bandung,
1998, hlm. 398 24
Sufren dan Yonathan Natanael, op.cit, hal. 122-127
43
2. Analisis Data Nontes
Analisis data instrumen nontes pada penelitian ini menggunakan teknik
analisis data dengan skala Likert. Pernyataan dalam angket terbagi menjadi dua,
yaitu: penyataan positif dan pernyataan negatif. Analisis dilakukan melalui tahap
pengumpulan data dari angket. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket
bergradasi 1 sampai dengan 5, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif
jawaban pada Tabel 3.16 sebagai berikut.
Tabel 3. 16 Penskoran Alternatif Jawaban Pertanyaan Angket
Jawaban Nilai
Pernyataan positif Pernyataan negatif
Sangat setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Netral (N) 3 3
Tidak setuju (S) 2 4
Sangat tidak setuju (STS) 1 5
Kemudian, data dari angket diolah secara kuantitatif menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
𝑃 = angka persentase
𝐹 = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = jumlah individu.25
Data yang diperoleh selanjutnya diubah ke dalam bentuk persentase,
kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori pada Tabel 3.16 berikut ini:26
Tabel 3. 16 Kategori angket siswa
Rentang Nilai Kategori
0 − 20% Sangat kurang
21 − 40% Kurang
41 − 60% Cukup
61 − 80% Baik
25
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika,(Bandung: Alfabeta,
2013), hal 16-17 26
Ibid, hal. 18
44
Rentang Nilai Kategori
81 − 100% Baik Sekali
I. Hipotesis Statistika
Hipotesis statistik dari penelitian ini terdiri dari:
Ho : Tidak terdapat pengaruh latihan soal digital terhadap keterampilan proses
sains siswa pada konsep fluida dinamis.
Ha : Terdapat pengaruh latihan soal digital terhadap keterampilan proses sains
siswa pada konsep fluida dinamis.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian tentang kemampuan keterampilan proses sains siswa ini
dilaksanakan di MAN 4 Jakarta. Total sampel dalam penelitian adalah 64 siswa.
Sampel penelitian terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas XI MIA 1 sebagai kelas
kontrol yang belajar dengan menggunakan latihan konvensional dan kelas XI
MIA 3 sebagai kelas eksperimen yang belajar dengan menggunakan latihan soal
digital. Materi pelajaran pada penelitian ini adalah Fluida Dinamis. Kedua kelas
memiliki jumlah siswa yang sama yaitu 32 siswa. Penelitian dilakukan sebanyak
lima kali pertemuan (lima minggu / satu bulan lebih 1 minggu) dengan rincian :
tiga kali pertemuan untuk memberikan perlakuan dan dua pertemuan untuk
melaksanakan pretest dan posttest. Hasil penelitian dapat disajikan melalui
pemaparan berikut ini.
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan gambaran umum dari data yang telah
diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta hasil angket dari kelas
eksperimen.
1. Hasil Pretest Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa
Hasil pretest yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
sebelum diberi perlakuan pada penelitian ini disajikan dalam bentuk grafik pada
Gambar 4.1 terkait distribusi frekuensi berikut ini.
46
Gambar 4.1 Grafik skor frekuensi Pre Tes Kemampuan Keterampilan
Proses Sains Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 4.1 menunjukkan jumlah skor benar yang diperoleh siswa kelas
kontrol maupun siswa kelas eksperimen skor maksimalnya adalah 29 (dari total
butir soal). Pada interval skor 4 sampai 6, diperoleh oleh 4 siswa di kelas kontrol
dan 1 siswa di kelas eksperimen. Interval skor benar 7 sampai 9, diperoleh 4 siswa
kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Interval skor benar 10 sampai 12,
diperoleh 11 siswa dan sembilan siswa kelas eksperimen. Interval skor benar 13
sampai 15, diperoleh delapan siswa kelas kontrol, dan 13 siswa kelas eksperimen.
Interval 16 sampai 18, diperoleh lima siswa kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Diagram tersebut menggambarkan bahwa tentang skor yang paling
tinggi dan terbanyak diperoleh siswa adalah rentang 13-15 dari skor total 29,
dengan jumlah siswa yaitu 13 siswa di kelas eksperimen. Skor paling sedikit
dicapai oleh siswa adalah rentang 4-6 dari skor total 29, dengan jumlah siswa
yang mencapai rentang tersebut yaitu 4 siswa di kelas kontrol dan 1 siswa di kelas
eksperimen.
Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1
berikut ini.
47
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Penyebaran Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Skor Terendah 4 4
Skor Tertinggi 16 18
Mean 10,75 12,41
Median 10 13
Modus 10 13
Standar Deviasi 3,398 3,211
Skor Maksimal = 29 Lampiran C2
Tabel 4.1 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor
benar yang diperoleh siswa kelas kontrol dan eksperimen dengan skor maksimal
adalah 29 (dari total butir soal). Skor terendah yang diperoleh kelas kontrol adalah
4 dan pada kelas eksperimen adalah 4. Nilai tertinggi yang diperoleh dari kelas
kontrol adalah 16, sedangkan kelas eksperimen adalah 18. Skor rata-rata mean
atau mean yang didapat pada kelas kontrol adalah 10,75, sedangkan pada kelas
eksperimen adalah 12,41. Skor tengah atau median untuk kelas kontrol adalah 10,
sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 13. Skor yang sering muncul atau
modus untuk kelas kontrol adalah 10, sedangkan untuk kelas eksperimen adalah
13. Pada kelas kontrol diperoleh nilai standar deviasi sebesar 3,398, sementara
pada kelas eksperimen sebesar 3,211.
2. Hasil Postest Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa
Hasil postest yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada penelitian ini disajikan dalam
grafik distribusi frekuensi berikut ini.
48
Gambar 4.2 Grafik skor frekuensi Posttes Kemampuan Keterampilan Proses
Sains Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 4.2 menunjukkan jumlah skor benar yang diperoleh oleh siswa
kelas kontrol maupun siswa kelas eksperimen jika skor maksimalnya adalah 29
(dari total butir soal). Pada interval skor benar 15-17 terdapat 2 siswa di kelas
kontrol dan terdapat 1 siswa di kelas eksperimen. Interval skor benar 18-20
terdapat 21 siswa di kelas kontrol dan 9 siswa di kelas eksperimen. Interval skor
benar 21-23 terdapat 8 siswa di kelas kontrol dan 16 siswa di kelas eksperimen.
Interval skor benar 24-26 terdapat 1 siswa di kelas kontrol dan 6 siswa di kelas
eksperimen. Diagram tersebut menggambarkan bahwa rentang skor posttest yang
paling banyak diperoleh siswa kelas kontrol adalah rentang 18-21 dari skor total
29 yaitu sebanyak 21 siswa. Pada kelas kontrol, rentang skor posttest yang paling
sedikit diperoleh adalah rentang 15-17 untuk kelas eksperimen dan 24-26 untuk
kelas kontrol dari total skor 29, dengan jumlah keduanya adalah 1 siswa.
Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada Tabel
4.2 berikut ini.
49
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Posttest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Penyebaran Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Skor Terendah 16 16
Skor Tertinggi 24 26
Mean 19,94 21,59
Median 20 22
Modus 20 22
Standar Deviasi 1,740 2,241
Skor maksimal : 29 Lampiran C.2
Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data berdasarkan skor
benat yang diperoleh siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen dengan skor
maksimal adalah 29 (dari total butir soal). Skor terendah yang diperoleh dari kelas
kontrol dan eksperimen adalah 16. Skor tertinggi yang diperoleh dari kelas kontrol
adalah 24, sementara kelas eksperimen adalah 26. Skor rata-rata mean yang
didapat pada kelas kontrol adalah 19,94 dan untuk kelas eksperimen adalah 21,59.
Skor tengah atau median untuk kelas kontrol adalah 20, sedangkan untuk kelas
eksperimen adalah 22. Skor yang sering muncul atau modus untuk kelas kontrol
adalah 20 dan untuk kelas eksperimen adalah 22. Pada kelas kontrol diperoleh
standar deviasi sebesar 1,740 sedangkan kelas eksperimen adalah 2,241.
3. Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Proses Sains Siswa
Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Skor Pretest dan Posttest
Pemusatan dan
Penyebaran data
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
Skor Terendah 4 16 4 16
Skor Tertinggi 16 24 18 26
Mean 10,75 19,94 12,41 21,59
Median 10 20 13 22
Modus 10 20 13 22
Standar Deviasi 3,398 1,740 3,211 2,241
50
Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) pretest
kelas kontrol lebih rendah daripada kelas eksperimen. Skor rata-rata pretest
(mean) untuk kelas kontrol adalah 10,75, sedangkan untuk kelas eksperimen
adalah 12,41. Sementara itu, skor rata-rata (mean) posttest kelas eksperimen lebih
tinggi daripada kelas kontrol. Skor rata-rata (mean) posttest untuk kelas
eksperimen adalah 21,59 sedangkan kelas kontrol adalah 19,94. Hal ini
menunjukkan kelas eksperimen memiliki peningkatan rata-rata hasil tes
keterampilan proses sains lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Berikut ini Gambar 4.3 yang berkaitan dengan analisis kemampuan
keterampilan proses sains. Pada penelitian ini terdiri dari 5 aspek yaitu,
kemampuan mengamati, klasifikasi, menerapkan konsep, menafsirkan dan
komunikasi.
Gambar 4.3 Diagram pretest dan posttest berdasarkan kemampuan
Keterampilan Proses Sains Siswa
Kemampuan keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil pretest dan posttest yang memiliki
persentasenya meningkat jauh, yaitu pada kemampuan mengamati dan klasifikasi.
Pada kemampuan mengamati perolehan persentase pretest untuk kelas eksperimen
sebesar 38%, sedangkan kelas kontrol sebesar 33%. Pada saat posttest, persentase
51
kemampuan mengamati untuk kelas eksperimen sebesar 76%, sedangkan kelas
kontrol sebesar 66%.
Pada kemampuan klasifikasi, perolehan persentase pretest untuk kelas
eksperimen sebesar 49%, sedangkan kelas kontrol sebesar 46%. Pada saat
posttest, persentase kemampuan klasifikasi untuk kelas eksperimen sebesar 84%,
sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 71%.
4. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Normal gain (N-Gain) digunakan untuk menunjukkan peningkatan
penguasaan konsep siswa setelah mengerjakan latihan soal digital. Berikut skor
rata-rata N-Gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditunjukkan pada
Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
N-Gain Eksperimen Kontrol
Rata-rata 0,6 0,5
Kategori Sedang Sedang
Nilai N-gain untuk kelas eksperimen dan kontrol diperoleh rata-rata N-
Gain kelas eksperimen 0,6 dengan kategori sedang sedangkan kelas kontrol 0,5
dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata N-Gain siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan latihan soal digital fluida
dinamis lebih tinggi daripada skor rata-rata N-Gain siswa yang menggunakan
pembelajaran dengan menggunakan latihan soal konvensional. Skor rata-rata hasil
keterampilan proses sains siswa yang menggunakan latihan soal digital lebih
tinggi jika dibandingkan dengan hasil keterampilan proses sains siswa tanpa
menggunakan latihan soal digital, pengaruh tersebut telah memberikan kontribusi
maksimal terhadap asli keterampilan proses sains siswa yang terdapat pada
lampiran C4.
52
Gambar 4.4 Diagram perbandingan hasil keterampilan proses sains siswa
berdasarkan skor N-Gain kelas eksperimen dan kontrol
Berdasarkan Gambar 4.4 hasil nilai N-gain, terjadi peningkatan
kemampuan keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pada kemampuan mengamati pada kelas eksperimen terjadi peningkatan
0,62 dalam kategori sedang, sedangkan kelas kontrol terjadi peningkatan sebesar
0,48 dalam kategori sedang. Pada kemampuan klasifikasi pada kelas eksperimen
mengalami peningkatan sebesar 0,68 dalam kategori sedang, sedangkan pada
kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,47 dalam kategori sedang. Pada
kemampuan menerapkan konsep pada kelas eksperimen mengalami peningkatan
sebesar 0,47 dalam kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol mengalami
peningkatan sebesar 0,61 dalam kategori sedang. Pada kemampuan menafsirkan
pada kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,50 dalam kategori
sedang, sedangkan untuk kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,42
dalam kategori sedang. Pada kemampuan komunikasi pada kelas eksperimen
mengalami peningkatan sebesar 0,53 dalam kategori sedang, sedangkan pada
kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,49 dalam kategori sedang.
53
5. Respons Siswa Terhadap Latihan Soal Digital Pada Konsep Fluida
Dinamis
Hasil data angket direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-masing
untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung persentasenya dan
dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan data angket dapat dilihat
pada Table 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Respons Siswa Terhadap Latihan Soal Digital Pada Konsep Fluida
Dinamis
Indikator Angket Kelas Eksperimen
Persentase Kriteria
Penggunaan latihan soal digital
dalam belajar secara mandiri 71% Baik
Penggunaan latihan soal digital
dalam peningkatan kemampuan
proses sains siswa
74% Baik
Penggunaan latihan soal digital
terhadap keterampilan proses sains
pada kemampuan mengamati
80% Baik
Penggunaan latihan soal digital
terhadap keterampilan proses sains
pada kemampuan menafsirkan
71% Baik
Penggunaan latihan soal digital
terhadap keterampilan proses sains
pada kemampuan meng-
komunikasikan
67% Baik
Penggunaan latihan soal digital
terhadap keterampilan proses sains
pada kemampuan meng-
klasifikasikan
71% Baik
Penggunaan latihan soal digital
terhadap keterampilan proses sains
pada kemampuan menerapkan
konsep
69% Baik
Dampak penggunaan latihan soal
digital 60% Cukup
Penyajian gambar dalam latihan soal
digital dalam mengerjakan soal 73% Baik
Penggunaan latihan soal digital
dapat digunakan dengan mudah 64% Baik
Rata-rata 70% Baik
54
Secara keseluruhan penggunaan latihan soal digital dalam pembelajaran pada
konsep fluida dinamis mendapatkan respons baik dari siswa dengan rata-rata
persentase keseluruhan indikator sebesar 70%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dengan menggunakan latihan soal digital dalam pembelajaran dapat membuat
siswa antusias dalam mengerjakan latihan soal pada materi fluida dinamis yang
diberikan.
6. Hasil Uji Prasyarat
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu melakukan uji
prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Berikut ini adalah uji
prasyarat yang dilakukan dalam penelitian.
a) Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data yaitu data skor pretest
dan posttest kelas eksperimen dan skor pretest dan posttest kelas kontrol. Untuk
menguji normalitas kedua data digunakan rumus uji liliefors atau pada SPSS
disebut Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi (α) = 0,05. Kriteria pengujian
data adalah jika tingkat signifikansi() < nilai signifikansi SPSS, maka data
berdistribusi normal dan jika tingkat signifikansi() > nilai signifikansi SPSS,
maka data berdistribusi tidak normal.
Hasil pengujian normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian
dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4. 6 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Kolmogorov-Smirnov Kesimpulan
Statistic df Sig.
Pretest Kelas
eksperimen
0,136 32 0,14 Normal
Kelas
Kontrol
0,150 32 0,06 Normal
Posttest Kelas
eksperimen
0,116 32 0,20 Normal
55
Kelas
Kolmogorov-Smirnov Kesimpulan
Statistic df Sig.
Kelas
kontrol
0,204 32 0,002 Tidak
Normal
Nilai signifikansi pada posttest kelas kontrol lebih kecil tingkat
signifikansi() atau 0,05, sehingga data tersebut tidak berdistribusi normal. Data
berdistribusi normal, jika nilai signifikansi lebih besar dibandingkan dengan
tingkat signifikansi() atau 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa hasil pretest
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal. Sedangkan posttest
kelas eksperimen berdistribusi normal, dan kelas kontrol terdistribusi tidak
normal. Hal ini disebabkan peneliti mengasumsikan data kedua kelas tidak
terdistribusi dengan normal, oleh karena itu peneliti menggunakan uji normalitas
untuk memastikan sebaran data sama atau tidak.
b) Hasil Uji Homogenitas
Setelah data kedua kelas tersebut dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Sama halnya yang dilakukan pada uji
normalitas, uji homogenitas juga diperlukan untuk uji prasyarat analisis statistik
terhadap kedua data skor pretest dan posttest. Pengujian homogenitas terhadap
kedua data menggunakan uji Levene dengan menggunakan SPSS yang disajikan
pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4. 7 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Test of Homogenity of Variance
Pretest Posttest
Levene
statistic 0,423 2,279
Df1 1 1
Df2 62 62
Sig. 0,51 0,13
Kesimpulan Homogen Homogen
56
Data pretest diperoleh nilai signifikansi = 0,51 dan data posttest = 0,13.
Dari kedua data diperoleh nilai signifikansi SPSS lebih besar dibandingkan
dengan tingkat signifikansi(), maka dapat disimpulkan bahwa data hasil
keterampilan proses sains dari kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama
atau homogen.
c) Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa data pretest-
posttest mempunyai varians yang sama atau homogen. Data pretest pada kelas
kontrol maupun eksperimen berdistribusi normal, akan tetapi untuk posttest pada
kelas eksperimen berdistribusi normal sedangkan kelas kontrol tidak berdistribusi
normal, karena peneliti mengasumsikan kelompok memiliki sebaran data yang
normal, lalu menggunakan uji normalitas untuk memastikan kelompok memiliki
sebaran data berdistribusi normal ataukah tidak. Pengujian hipotesis jika data
tidak terdistribusi normal adalah dengan menggunakan Mann-Whitney U (statistik
non parametrik).1 Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan
kriteria pengujian, yaitu jika tingkat signifikansi() lebih besar nilai
signifikansi(2-tailed), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika tingkat signifikansi()
lebih kecil nilai signifikansi(2-tailed), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil pengujian yang ditunjukkan pada
Tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4. 8 Uji Hipotesis Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 32,00 32,00 32,00 32,00
Mean rank 36,89 28,11 39,95 25,05
Sum of
Ranks 1180,50 899,50 1278,50 801,50
1 Sufren dan Yonathan Natanael, Mahir menggunakan SPSS secara otodidak,(Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, 2013), h. 122
57
Statistik Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Sig.(2-
tailed) 0,057 0,001
0,05 0,05
Kesimpulan Tidak Terdapat Pengaruh Terdapat Pengaruh
Berdasarkan Tabel 4.8 hasil pretest siswa sebelum diberikan perlakuan,
terlihat bahwa >sig.(2-tailed), yaitu 0,057>0,05 sehingga hipotesis nol (H0)
diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan
demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang sama dan kedua kelas layak
untuk dijadikan sampel penelitian.
Setelah kedua kelas diberikan perlakuan pembelajaran, dimana kelas
eksperimen menggunakan latihan soal digital sementara kelas kontrol dengan
menggunakan pembelajaran konvensional, terlihat perbedaan hasil belajar antara
kedua kelas tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai posttest antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi 5% diperoleh 0,001<0,05,
sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji
kebenaran hipotesis, yaitu terdapat pengaruh latihan soal digital terhadap
keterampilan proses sains pada konsep fluida dinamis. Hal ini dapat ditunjukkan
dari rata-rata posttest siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan
rata-rata posttest siswa pada kelas kontrol.
B. Pembahasan
Kondisi kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum diberikan perlakuan adalah rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil
pretest pada kedua kelas. Rata-rata skor pretest pada kedua kelas masih sangat
rendah yaitu sebesar 10,75 pada kelas kontrol dan 12,41 pada kelas eksperimen.
Peneliti memprediksi rendahnya skor pretest pada kedua kelas disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya: pertama, kesiapan siswa sebelum menghadapi
58
pretest; kedua, pembelajaran fisika yang menjenuhkan; ketiga, siswa kesulitan
dalam pembelajaran fisika dengan menggabungkan teori dan rumus. Skor
terendah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Skor tertinggi
kelas eksperimen lebih tinggi dua poin dibandingkan dengan kelas kontrol.
Hasil kemampuan awal siswa pada keterampilan proses sains untuk
kemampuan mengamati dan klasifikasi kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
kontrol. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, siswa telah melakukan
pengamatan dengan panca indera yang sesuai dan kemampuan siswa dalam
mengelompokkan informasi.2 Contohnya pada soal tes nomor 7 siswa mampu
mengelompokkan contoh kehidupan sehari-hari pada konsep fluida dinamis. Hal
ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis butir soal nomor 7 menunjukkan 26
siswa yang menjawab dengan benar. Kemampuan menerapkan konsep dan
menafsirkan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu siswa memahami untuk menghubungkan
data berupa grafik kemudian menyimpulkannya. Latihan soal berbasis komputer
dapat dikaitkan dengan fenomena dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa
mengetahui penerapan dari materi tersebut.3 Contohnya pada soal tes nomor 11
siswa telah mampu menyimpulkan dari sebuah grafik antara debit air dengan
daya. Hal ini dibuktikan berdasarkan analisis butir soal nomor 11 menunjukkan
ada 26 siswa yang menjawab dengan benar. Kemampuan mengkomunikasikan
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu tingkat kemampuan siswa dalam membaca grafik kemudian
menjelaskannya dalam bentuk kalimat. Contohnya pada soal tes nomor 9 siswa
telah mampu membaca data tabel kegiatan sehari-hari pada konsep fluida dinamis.
Hal ini dibuktikan berdasarkan analisis butir soal nomor 9 menunjukkan ada 29
siswa yang menjawab dengan benar.
2 Adelia Alfama Zamista & Ida Kaniawati, Pengembangan Tes Keterampilan Proses
Sains Materi Fluida Statis Kelas X SMA/MA , E-Journal, 2015, h.5-9 3 Novrianti, Pengembangan Computer Based Testing Sebagai Alternatif Teknik Penilaian
Hasil Belajar, Lentera Pendidikan. Vol. 17 No. 1 Juni 2014. h. 34-42
59
Kondisi kemampuan akhir siswa dilakukan setelah kedua kelas diberikan
perlakuan pembelajaran. Kelas eksperimen pembelajarannya dengan
menggunakan latihan soal digital dan kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional. Rata-rata skor posttest pada kedua kelas yaitu 19,94 untuk kelas
kontrol dan 21,59 untuk kelas eksperimen. Hal tersebut menunjukkan latihan soal
digital berdampak positif pada keterampilan proses sains siswa. Skor tertinggi
pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan perbedaan
sebesar dua. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu siswa aktif ketika
pembelajaran, memperhatikan guru saat diberikan contoh soal, dan siswa dapat
mengerjakan latihan soal digital secara mandiri melalui laptop. Skor terendah
pada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol yaitu sebesar 16. Faktor-faktor
yang mempengaruhinya adalah siswa tidak aktif bertanya dan tidak memahami
soal.4 Ketika diberikan latihan-latihan soal, siswa kurang memperhatikan guru
karena membuka program lain atau website pada saat diberikan latihan soal
digital.
Hasil kemampuan akhir siswa berdasarkan indikator keterampilan proses
sains secara keseluruhan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
kontrol. Kemampuan keterampilan proses sains tersebut meliputi mengamati,
klasifikasi, menerapkan konsep, menafsirkan dan mengkomunikasikan.
Contohnya kemampuan mengamati yaitu pada soal nomor 24 siswa mampu
megamati kedua tabung berlubang yang berisi air dengan ketinggian lubang yang
berbeda. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis butir soal nomor 24 bahwa
ada 32 siswa yang menjawab dengan benar. Kemampuan klasifikasi yaitu pada
nomor 22 siswa mampu mengklasifikasikan persamaan dengan teori fluida
dinamis. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis butir soal nomor 22
menunjukkan ada 32 siswa yang menjawab dengan benar. Kemampuan
menerapkan konsep yaitu pada soal nomor enam siswa mampu menerapkan
persamaan-persamaan pada tabung bocor. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil
analisis butir soal nomor enam menunjukkan ada 32 siswa yang menjawab dengan
4 Ani Rusilowati, Diagnosis Kesulitan Belajar Fisika Siswa SD, SMP, dan SMA dengan
teknik General Diagnostic dan Analytic Diagnostic, Jurnal Edukasi, 2016.h.2-8.
60
benar. Kemampuan menafsirkan yaitu pada soal nomor 11 siswa mampu
menafsirkan data pada grafik antara debit air dengan daya. Hal ini dibuktikan
berdasarkan hasil analisis butir soal nomor 11 menunjukkan ada 32 siswa yang
menjawab dengan benar. Kemampuan mengkomunikasikan yaitu pada soal nomor
sembilan siswa mampu menjelaskan data tabel kegiatan menyiram tanaman pada
konsep fluida dinamis. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil analisis butir soal
nomor sembilan menunjukkan ada 30 siswa yang menjawab dengan benar. Hasil
persentase terbesar diantara lima indikator keterampilan proses sains yaitu pada
indikator klasifikasi sebesar 84%. Hal tersebut membuktikan, bahwa latihan soal
digital dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains. Hal ini
membuktikan bahwa dengan menyediakan latihan soal digital dapat mengulang
kembali latihan secara berulang-ulang. Keterampilan proses sains dapat terbentuk
dengan kebiasaan yang dilakukan dan latihan secara terus menerus.5 Dalam
latihan soal digital terdapat bermacam-macam latihan soal terkait konsep fluida
dinamis sehingga terlatih dalam mengerjakan soal dan berisi gambar serta video
agar siswa mudah memahami soal yang berkaitan dengan menerapkan konsep.
Hal ini didukung dengan respons siswa pada indikator penggunaan latihan soal
digital terhadap keterampilan proses sains pada kemampuan menerapkan konsep
sebesar 69% dengan kategori kuat atau baik.
Kondisi peningkatan kemampuan keterampilan proses sains siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peningkatan keterampilan proses sains siswa
secara keseluruhan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Peningkatan pada kemampuan klasifikasi memiliki perbedaan 0,21. Contohnya
soal nomor 22 siswa mampu mengelompokkan antara persamaan dengan teori
hukum Bernoulli. Hal ini dibuktikan dari hasil posttest dan pretest pada kedua
kelas. Hasil posttest kelas eksperimen 32 siswa menjawab dengan benar
dibandingkan hasil pretest hanya enam siswa yang menjawab dengan benar.
Sedangkan hasil posttest kelas kontrol hanya 24 siswa yang menjawab dengan
5 Sefty Goestira, dkk. Penggunaan Media Latihan Soal Digital Terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa dan Penguasaan Konsep Oleh Siswa, Jurnal Edukasi, vol.20 No.1 Juli 2014. h.
1-14
61
benar dibandingkan hasil pretest hanya lima siswa yang menjawab dengan benar.
Didukung dengan respons siswa pada indikator penggunaan latihan soal digital
terhadap keterampilan proses sains pada kemampuan mengklasifikasikan sebesar
71% dengan kategori kuat atau baik. Peningkatan pada kemampuan menerapkan
konsep memiliki perbedaan sebesar 0,14. Contohnya soal nomor 18 siswa tidak
mampu menghitung besarnya luas penampang pada gaya angkat sayap pesawat
yang berbeda. Hal ini dibuktikan dari hasil posttest dan pretest pada kedua kelas.
Hasil posttest kelas eksperimen hanya tiga siswa yang menjawab dengan benar
dibandingkan dengan hasil pretest hanya empat siswa yang menjawab dengan
benar. Sedangkan hasil posttest kelas kontrol ada 22 siswa yang menjawab benar
dibandingkan dengan hasil pretest hanya ada empat siswa yang menjawab dengan
benar. Didukung dengan respons siswa pada indikator penggunaan latihan soal
digital terhadap keterampilan proses sains pada kemampuan menerapkan konsep
sebesar 69% dengan kategori kuat atau baik.
Hasil angket respons siswa terhadap latihan soal digital pada konsep fluida
dinamis memperoleh persentase rata-rata sebesar 70%. Hal ini menunjukkan
bahwa secara keseluruhan penggunaan latihan soal digital pada konsep fluida
dinamis memperoleh respons pada kategori baik dari siswa. Hasil persentase
respons siswa pada penggunaan latihan soal digital dalam belajar secara mandiri
sebesar 71% dengan kategori baik atau kuat. Keunggulan Computer Based Test
(CBT) diantaranya adalah diizinkannya mengerjakan tes pada saat yang tepat bagi
peserta, mengurangi waktu untuk pekerjaan penilaian tes dan membuat laporan
tertulis, menghilangkan pekerjaan logistik seperti mendistribusikan dan
menyimpan tes menggunakan kertas, serta peserta tes dapat langsung mengetahui
hasil.6
Respons siswa untuk penggunaan latihan soal digital dalam peningkatan
kemampuan keterampilan proses sains siswa dengan rata-rata sebesar 74% dalam
kategori kuat atau baik, sesuai pada pada penelitian ini terjadi peningkatan hasil
6 Dian Saputri, dkk. Pengembangan Computer Based Test (CBT) Dengan Software Hot
Potatoes pada Pembelajaran Fisika Dasar 2 di Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun
Akademik 2014/2015. Radiasi. Vol.7 No.2 September 2015, 8.
62
keterampilan proses sains siswa berdasarkan hasil rata-rata nilai N-gain sebesar
0,6 dengan kategori sedang. Respons siswa untuk dampak latihan soal digital pada
konsep fluida dinamis sebesar 60% dalam kategori cukup. Dengan adanya latihan
soal tersebut siswa menjadi terbiasa untuk mengerjakan soal dan membuat siswa
menjadi percaya diri dalam menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru. Latihan
soal digital pada konsep fluida dinamis dikatikan dengan fenomena dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga siswa mengetahui penerapan dari materi tersebut.
Respons siswa pada latihan soal digital untuk penyajian gambar dalam
latihan soal digital dalam mengerjakan soal pada siswa sebesar 73% dalam
kategori baik atau kuat. Hal ini menunjukkan siswa dapat mengetahui nilai
tugasnya dengan cepat, maka siswa akan mengerjakan latihan soal secara
berulang-ulang dan membuat siswa menjadi terbiasa dalam mengerjakan soal.
Sedangkan hasil persentase respons siswa pada latihan soal digital untuk indikator
penggunaan latihan soal digital dapat digunakan dengan mudah sebesar 64%
dengan kategori kuat atau baik. Hal ini menunjukkan bahwa latihan soal digital
pada konsep fluida dinamis sangat efektif dalam pembelajaran, serta peningkatan
minat belajar siswa, manfaat umpan balik, pemberian bantuan dalam melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi, pemberian bantuan dalam melaksanakan tes
berbasis komputer.7
Hasil uji hipotesis menggunakan Mann-Whitney U bahwa terdapat
perbedaan antara nilai posttest kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dan
diperoleh rata-rata N-gain kelas eksperimen sebesar 0,6 (kategori sedang)
sedangkan kelas kontrol 0,5 (kategori sedang). Hal ini menunjukkan latihan soal
digital berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa. Penelitian yang
dilakukan memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan. Secara keseluruhan
pembelajaran dengan menggunakan latihan soal digital dapat meningkatkan hasil
keterampilan proses sains siswa sehingga dapat dikatakan latihan soal digital
dapat memiliki beberapa kelebihan: Pertama, latihan soal digital dilengkapi
7 Faiqotul Himah, dkk. Pengembangan Instrumen Tes Computer Based Test-High Order
Thinking Pada Mata Pelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika Vol.5 No.1, Juni 2016.
94.
63
dengan adanya gambar dan video untuk membantu siswa dalam memahami soal;
Kedua, siswa menjadi terbiasa untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh
guru; Ketiga, siswa dapat memahami soal secara individu agar menimbulkan rasa
percaya diri; Keempat, siswa dan guru dapat mengetahui nilai tugas dengan cepat
jika menggunakan internet, dan siswa dapat melakukan latihan secara berulang-
ulang; Kelima, meningkatkan motivasi diri untuk belajar lebih giat dan
mengetahui kesalahan dalam mengerjakan soal. Adapun kekurangan dari latihan
soal digital; Pertama, guru harus melakukan pengawasan lebih ekstra, agar dalam
mengerjakan soal, siswa tidak membuka aplikasi lain dalam laptop yang
digunakan; Kedua, latihan soal digital ini hanya dapat digunakan menggunakan
laptop atau komputer tidak bisa digunakan dengan menggunakan perangkat lain
seperti handphone; Ketiga, latihan soal digital tidak terdapat audio pada video
yang disajikan.
64
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh latihan soal digital terhadap keterampilan proses sains siswa
pada konsep fluida dinamis kelas XI. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari hasil N-
gain yang menyatakan terdapat perbedaan antara nilai posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol yaitu sebesar 0,1. Peningkatan hasil keterampilan proses sains
siswa yang menggunakan latihan soal digital lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil keterampilan proses sains siswa dengan pembelajaran konvensional.
Respons siswa terhadap latihan soal digital berkategori baik (70%). Siswa
memberikan respons yang positif terhadap latihan soal digital
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya harus mengingatkan siswa dalam mengerjakan soal latihan
agar tidak membuka aplikasi lain di luar materi yang ditugaskan pada laptop
atau komputer yang digunakan karena waktu latihan yang dibatasi.
2. Latihan soal hanya berisi soal-soal pada konsep fluida dinamis saja, sehingga
peneliti selanjutnya dapat mengembangkannya pada materi yang berbeda.
3. Dalam penelitian ini terdapat kesalahan dalam instrumen soal yang dibuat oleh
peneliti. Soal yang digunakan dalam penelitian ini masih tidak real dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga masih perlu diadakan perbaikan instrumen
untuk penelitian selanjutnya. Contohnya pipa yang diameternya berukuran 10
m, harusnya pipa yang diameternya berukuran 10 cm.
66
67
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Darmawan, D. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rismanto, Denny. 2017. Pengaruh Media Mobile Learning Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Alat Optik. Jakarta : Repository UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Himah, Faiqotul dkk.2016. Pengembangan Instrumen Tes Computer Based Test-
High Order Thinking Pada Mata Pelajaran Fisika di SMA. Jurnal
Pembelajaran Fisika Vol.5 No.1.
Hussein, K. Q. (2015). Authoring System Of Drill & Practice E-LearningModules
For Hearing Impaired Student. Journal of Computer Science & Information
Technology (IJCSIT) Vol. 7 No.1, 132.
Kanginan, M. (2013). Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013. Jakarta:
Erlangga.
Kusuma Astuti,Yani.2014. Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan
Penguasaan Konsep IPA Melalui Pembelajaran Berbasis Inquiry. ISSN
1693-7945 Vol. VI No.12.
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada.
Pramesti, G. (2015). Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Rahmasiwi, Amining dkk. 2015. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa
dalam Pembelajaran Biologi melalui Penerapan Model Pembelajaran
68
Inkuiri di kelas XI MIA 9 SMAN 1 Karanganyar Tahun 2014/2015, Seminar
Nasional.
Riduwan, & Akdon. (2013). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Russefendi. (1998). Statistika Dasar untuk Pendidikan . Jakarta: CV Andira.
Rustaman, Nur Yani Y, dkk.2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:
UM Press.
Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Saputri, Dian dkk. 2015. Pengembangan Computer Based Test (CBT) Dengan
Software Hot Potatoes pada Pembelajaran Fisika Dasar 2 di Universitas
Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2014/2015. Radiasi. Vol.7
No.2.
Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Sufren, & Natanael, Y. (2013). Mahir Menggunakan SPSS secara otodidak.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suwarna, I. P. (2016). Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa
Melalui Computer Based Test pada Program Studi Pendidikan Fisika.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPEN) LP2M UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Zamista, Adelia Alfama dkk.2015. Pengembangan Tes Keterampilan Proses
Sains Materi Fluida Statis Kelas X SMA/MA , E-Journal.
Zulfiani, Feronika, T., & Suartini, K. (2009). Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
69
LAMPIRAN A
(Perangkat Pembelajaran)
LAMPIRAN A1 Lembar Wawancara Guru Pada Studi Pendahuluan
70
71
LAMPIRAN A2 RPP KELAS EKSPERIMEN
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
FLUIDA DINAMIS
(Kelas Eksperimen)
Nama sekolah : MAN 4 JAKARTA
Kelas : XI IPA
Alokasi Waktu : 2x35 menit
Pertemuan : 1
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagat raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
72
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi.
3.7 Menerapkan prinsip fluida dinamis dalam teknologi
1) Mendeskripsikan Pengertian fluida ideal dan Hukum kontinuitas
2) Menggunakan persamaan fluida ideal dan hukum Kontinuitas untuk
menyelesaikan permasalahan.
3) Menyebutkan contoh penggunaan hukum Kontinuitas.
4) Menunjukkan hubungan antara tekanan, kecepatan, dan ketinggian titik
yang ditinjau dalam hukum Kontinuitas.
4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip
dinamika fluida
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendiskripsikan pengertian fluida ideal dan hukum kontinuitas
setelah mengamati video/foto tentang fluida ideal dan hukum kontinuitas
dengan benar.
2. Siswa dapat menggunakan persamaan fluida ideal dan Azas Kontinuitas setelah
mengamati penjelasan video tentang fluida dan hukum kontinuitas untuk
menyelesaikan permasalahan dengan baik.
3. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan hukum Kontinuitas setelah
mengerjakan soal latihan digital dengan baik dan benar.
4. Siswa dapat menganalisis hubungan antara tekanan, kecepatan, dan ketinggian
yang ditinjau dalam hukum Kontinuitas setelah mengerjakan soal latihan
digital dengan baik dan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Hukum-Hukum Dasar Fluida Dinamis
- Fluida yang dipelajari dalam fluida dinamis dipandang sebagai fluida ideal,
yaitu fluida tunak, tak termampatkan, tak kental dan streamline (garis arus).
- Definisi garis arus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis yang jelas
ujung dan pangkalnya.
73
- Aliran fluida dapat merupakan garis arus (laminar) dan aliran turbulen.
Aliran laminar memiliki kecepatan partikel fluida di tiap titik pada garis arus
searah dengan garis singgung di titik itu. Dengan demikian, garis arus tidak
pernah berpotongan. Sedangkan aliran turbulen memiliki aliran yang berputar
dan ada partikel yang memiliki arah gerak berbeda dan bahkan berlawanan
dengan arah gerak keseluruhan fluida.
a. Aliran Laminar b. Aliran Turbulen
A. Hukum Kontinuitas
Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume fluida
mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu.
Persamaan Debit:Q=
Satuan V adalah m3, waktu adalah s, dan Q adalah m
3.s
-1.
Kemudian jika sejumlah fluida melalui penampang pipa seluas A dan
setelah selang waktu t menempuh jarak L. Maka volume fluida adalah V= A.L,
sedangkan jarak L= v.t sehingga debit dapat dinyatakan sebagai:
Q= = =
Q= A.v
Untuk persamaan Kontinuitas:
A1.v1 = A2.v2 = A3.v3 = . . . .= Konstan atau Q1=Q2=Q3= . . .=konstan
Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas
penampang atau debit fluida di titik mana saja selalu konstan.
Daya listrik yang dihasilkan oleh debit fluida:
A
L
v
74
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Metode : tanya jawab, drill, dan ceramah
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : iSpring quiz dan video/gambar.
2. Alat : Laptop, spidol, dan penghapus
3. Sumber Belajar :
Marthen Kanginan.2013. Fisika kelas XI SMA Kurikulum 2013
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
1. Ikut serta dalam berdoa dan
memberikan kesempatan
kepada ketua kelas untuk
memimpin doa.
Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
10 menit
2. Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
Siswa mengangkat tangan bila
namanya terpanggil.
3. Guru memotivasi siswa
dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan indikator
pembelajaran. Guru
memberikan contoh aplikasi
fluida dinamis dalam
kehidupan sehari-hari dalam
bentuk video
Siswa menyimak/mendengar
motivasi, tujuan pembelajaran,
dan video terkait fluida
dinamis yang disampaikan
guru.
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
A. Observasi 10 menit
1 Guru menampilkan fenomena-
fenomena tentang fluida ideal
pada kasus berupa video/foto.
Siswa mengamati
fenomena-fenomena
tentang fluida ideal dan
hukum kontinuitas pada
kehidupan sehari-hari
berupa video/foto
2. Guru menampilkan fenomena-
75
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
fenomena tentang hukum
kontinuitas pada kasus berupa
video/foto
B. Bertanya 10 menit
3. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang kasus fluida ideal dan
hukum kontinuitas
Siswa mengangkat
tangan bertanya tentang
fluida ideal dan hukum
kontinuitas.
4. Guru meminta siswa lain untuk
menanggapi/mengomentari
pertanyaan yang diajukan siswa
yang bertanya tentang fluida
ideal dan hukum kontinuitas.
Siswa menyimak/
mengomentari jawaban
siswa terkait kasus
fluida ideal dan hukum
kontinuitas.
C. Mencoba 10 menit
5. Guru memberikan sebuah LKS
percobaan yang terkait fluida
ideal dan kontinuitas.
Siswa mengerjakan
LKS dan melakukan
percobaan atau
eksperimen tentang
fluida ideal dan
kontinuitas.
6. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengolah
informasi terkait video atau
eksperimen yang ditampilkan.
Siswa mengolah
informasi terkait video
atau eksperimen yang
ditampilkan.
D. Asosiasi 10 menit
7 Guru memberikan sebuah
program latihan soal digital
yang berisi kasus-kasus dalam
fluida ideal dan hukum
kontinuitas.
Siswa mencoba
menjalankan program
latihan soal digital
dengan menggunakan
laptop atau komputer.
8. Guru mengawasi dan
mendampingi siswa pada saat
pengisian latihan soal
Siswa akan mengangkat
tangan bila ingin
mempertanyakan soal
yang masih belum jelas.
E. Komunikasi 10 menit
9 Guru meminta 2 orang siswa
untuk mengkomunikasikan
hasil dari latihan soal digital
tersebut kepada teman lainnya.
Guru menunjuk siswa yang
paling rendah nilainya untuk
terlebih dahulu
Siswa pertama
menjelaskan tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
Siswa kedua
menjelaskan dan
memperbaiki kesalahan
76
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
mengkomunikasikan hasil
pekerjaannya dan untuk siswa
kedua adalah siswa yang
nilainya paling tinggi maju
setelah siswa pertama selesai
menjelaskan.
siswa pertama tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
10 Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
menyimpulkan permasalahan-
permasalahan dari soal digital
tersebut.
Siswa menyimpulkan
teori-teori yang
terkandung dalam
seluruh soal digital
yang telah dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
11 Guru memberikan arahan dan
evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan.
Guru menginformasikan
materi yang akan dipelajari
minggu depan.
Siswa mengerjakan evaluasi
yang telah diberikan.
10 Menit
12. Guru mengucapkan hamdalah
bersama-sama dengan siswa.
Siswa mengucapkan hamdalah
bersama-sama.
77
H. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan proses
sains
Lembar Kerja Siswa
Latihan soal KPS pilihan ganda (terlampir)
Tes pilihan ganda (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai Lembar Kerja Siswa yang diperoleh adalah: jawaban benar x 20
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 20
Jakarta, Februari 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Eneng Hernawati M.Pd Dzakiyy Ilmi
78
Lampiran
Evaluasi
1. Perhatikan gambar aliran fluida di bawah ini!
v1 = v2
Gambar di atas yang memiliki ciri-ciri dari aliran fluida ideal yang benar adalah ...
Pilihan Jenis aliran Alasan
A Laminar Kecepatan aliran rendah*
B Turbulen Kecepatan aliran tinggi
C Laminar Kecepatan aliran tinggi
D Turbulen Memiliki aliran lurus
E Turbulen Memiliki aliran yang tenang
2. Berikut adalah contoh kehidupan sehari-hari dalam fluida dinamis:
1. Ombak laut 2. Pesawat terbang
79
3. Banjir 4. Aliran danau
Dari gambar di atas yang memiliki kelompok dari aliran turbulen adalah . . .
a. 1, 2, dan 3*
b. 2, 3, dan 4
c. 2 dan 4
d. 1 dan 2
e. 4
3. Perhatikan gambar tabel berikut di bawah ini!
Debit (Q) Luas Penampang (A)
10 100
15 200
18 300
20 350
Informasi yang diberikan oleh tabel di atas adalah . . .
a. semakin besar debit air yang dihasilkan, maka semakin besar pula luas
penampang yang diberikan. *
b. semakin kecil luas penampang yang diberikan, maka semakin besar pula debit
air yang dihasilkan.
c. semakin kecil debit air yang dihasilkan, maka semakin besar pula luas
penampang yang diberikan.
d. semakin kecil debit air yang dihasilkan, maka semakin kecil pula volume yang
diberikan.
e. makin besar debit air yang dihasilkan, maka semakin kecil pula luas penampang
yang diberikan.
4, Perhatikan gambar berikut!
1 m2
Air
80
Dari gambar di atas, tentukanlah debit air yang mengalir dalam tabung tersebut
adalah . . .
a. 150 m3.s
-1 c. 15 m
3.s
-1 e. 30 m
3.s
-1
b. 1,5 m3.s
-1 * d. 25 m
3.s
-1
5. Perhatikan data tabel percobaan berikut!
Percobaan 1:
No A(m2) L (m) t (sekon) Q (m
3.s
-1)
1 10 20 1 200
2 20 40 1 800
3 30 60 1 1800
4 40 80 1 3200
Percobaan 2:
No A(m2) L (m) t (sekon) Q (m
3.s
-1)
1 10 10 1 100
2 10 10 2 50
3 10 10 4 25
4 10 10 5 20
Berdasarkan kedua tabel di atas yang merupakan pernyataan yang benar adalah...
a. A dan L tidak berbanding lurus dengan Q dan juga tidak berbanding lurus
dengan t.
b. A dan L tidak berbanding lurus dengan Q, tetapi berbanding lurus dengan t.
c. A dan L berbanding lurus dengan t, tetapi tidak berbanding lurus dengan Q.
d. A dan L berbanding lurus dengan Q, tetapi berbanding terbalik dengan t.*
e. A dan L berbanding lurus dengan t dan Q
L= 15 m dan t= 10 sekon
81
82
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
FLUIDA DINAMIS
(Kelas Eksperimen)
Nama sekolah : MAN 4 JAKARTA
Kelas : XI IPA
Alokasi Waktu : 2x35 menit
Pertemuan : 2
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
83
3.7 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
5) Mendeskripsikan Hukum Bernoulli.
6) Menghitung Hukum Bernoulli suatu fluida.
7) Menjelaskan penerapan Hukum Bernoulli dalam teknologi.
8) Menyebutkan contoh penggunaan Hukum Bernoulli dalam kehidupan.
9) Menggunakan persamaan pada Hukum Bernoulli untuk menyelesaikan
permasalahan.
4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip
dinamika fluida.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan Hukum Bernoulli setelah mengamati video/foto
tentang hukum Bernoulli dengan benar.
2. Siswa dapat menganalisis Hukum Bernoulli setelah mengamati contoh soal
dalam suatu fluida dengan baik dan benar.
3. Siswa dapat menyebutkan contoh penerapan Hukum Bernoulli dalam teknologi
setelah mengamati video tentang Hukum Bernoulli dengan benar.
4. Siswa dapat menyebutkan contoh penggunaan Hukum Bernoulli dalam
kehidupan setelah mengamati video tentang hukum Bernoulli dengan benar.
5. Siswa dapat menggunakan persamaan pada hukum Bernoulli untuk
menyelesaikan permasalahan setelah mengerjakan latihan soal digital dengan
baik dan benar.
D. Materi Pembelajaran
2. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (P), energi kinetik
per satuan volume (1/2 2) dan energi potensial per satuan volume (
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang garis arus.
Persamaannya:
3. Hukum Torricelli
Untuk mendapatkan persamaan teorema Torricelli dengan menggunakan
persamaan Bernoulli yaitu:
84
Kalikan kedua ruas dengan , maka akan diperoleh:
Karena v12 sangat kecil maka dapat diabaikan, maka diperoleh:
Kemudian apabila tangki terbuka ke atmosfer, maka P1=P2 dan tidak ada beda
tekanan, maka akan diperoleh:
Untuk menghitung debit air yang keluar dari lubang dengan luas A2 dapat
dihitung dengan persamaan:
Untuk menghitung jarak jangkauan yang keluar dari lubang dapat dihitung
dengan persamaan:
E. Metode Pembelajaran
c. Pendekatan : Scientific
d. Metode : tanya jawab, drill, dan ceramah
e. Model : tidak ada
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
85
4. Media : iSpring quiz, macromedia flash, dan video/gambar.
5. Alat : Laptop, spidol, dan penghapus
6. Sumber Belajar :
Marthen Kanginan.2013. Fisika kelas XI SMA Kurikulum 2013.
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
1. Ikut serta dalam berdoa dan
memberikan kesempatan
kepada ketua kelas untuk
memimpin doa.
Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
10 menit
2. Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
Siswa mengangkat tangan bila
namanya terpanggil.
3. Guru memotivasi siswa
dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan indikator
pembelajaran. Guru
memberikan contoh aplikasi
hukum Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari dalam
bentuk video.
Siswa menyimak/mendengar
motivasi, tujuan pembelajaran,
dan video terkait hukum
Bernoulli yang disampaikan
guru.
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
A. Observasi 10 menit
1 Guru memberikan fenomena-
fenomena tentang hukum
Bernoulli pada kasus berupa
video/foto.
Siswa mengamati
fenomena-fenomena
tentang hukum
Bernoulli dan hukum
Torricelli pada
kehidupan sehari-hari
berupa video/foto.
2. Guru memberikan fenomena-
86
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
fenomena tentang hukum
Torricelli pada kasus berupa
video/foto.
B. Bertanya 10 menit
3. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang kasus hukum Bernoulli
dan Torricelli.
Siswa mengangkat
tangan bila ingin
bertanya tentang hukum
Bernoulli dan Torricelli.
4. Guru meminta siswa lain untuk
menanggapi/mengomentari
pertanyaan yang diajukan siswa
yang bertanya tentang hukum
Torricelli dan Bernoulli.
Siswa menyimak
jawaban dari guru/siswa
terkait kasus hukum
Bernoulli dan hukum
Torricelli.
C. Mencoba 10 menit
5. Guru memberikan sebuah LKS
percobaan yang terkait hukum
Bernoulli dan Torricelli.
Siswa mengerjakan
LKS dan melakukan
percobaan atau
eksperimen tentang
hukum Bernoulli dan
Torricelli.
6. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengolah
informasi terkait video atau
eksperimen yang ditampilkan.
Siswa mengolah
informasi terkait video
atau eksperimen yang
ditampilkan.
D. Asosiasi 10 menit
7 Guru memberikan sebuah
program latihan soal digital
yang berisi kasus-kasus dalam
hukum Bernoulli dan Torricelli.
Siswa mencoba
menjalankan program
latihan soal digital
dengan menggunakan
laptop atau komputer.
8. Guru mengawasi dan
mendampingi siswa pada saat
Siswa akan mengangkat
tangan bila ingin
87
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
pengisian latihan soal mempertanyakan soal
yang masih belum jelas.
E. Komunikasi 10 menit
9 Guru meminta 2 orang siswa
untuk mengkomunikasikan
hasil dari latihan soal digital
tersebut kepada teman lainnya.
Guru menunjuk siswa yang
paling rendah nilainya untuk
terlebih dahulu
mengkomunikasikan hasil
pekerjaannya dan untuk siswa
kedua adalah siswa yang
nilainya paling tinggi maju
setelah siswa pertama selesai
menjelaskan.
Siswa pertama
menjelaskan tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
Siswa kedua
menjelaskan dan
memperbaiki kesalahan
siswa pertama tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
10 Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
menyimpulkan permasalahan-
permasalahan dari soal digital
tersebut.
Siswa menyimpulkan
teori-teori yang
terkandung dalam
seluruh soal digital
yang telah dikerjakan.
88
C. Kegiatan Penutup
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
11 Guru memberikan arahan dan
evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan.
Guru menginformasikan
materi yang akan dipelajari
minggu depan.
Siswa mengerjakan evaluasi
yang telah diberikan.
10 Menit
12. Guru mengucapkan hamdalah
bersama-sama dengan siswa.
Siswa mengucapkan hamdalah
bersama-sama.
89
H. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Tes pilihan ganda (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 20
Jakarta, Februari 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Eneng Hernawati M.Pd Dzakiyy Ilmi
90
Lampiran
Evaluasi
1. Perhatikan gambar di bawah ini! (klasifikasi)
No Gambar
1
2.
Prinsip kerja pada tabel di atas sesuai dengan hukum . . .
a. Bernoulli.
b. Torricelli
c. Hukum Bernoulli *
d. Fluida non Ideal
e. Pascal dan Bernoulli
2. Perhatikan gambar percobaan berikut di bawah ini! (Mengamati)
Keadaan awal
91
Keadaan kedua
Dari gambar di atas, kejadian pada gambar kedua mengalami kecepatan udara
yang tinggi terdapat pada bagian . . .
a. Di kiri buku 1
b. Di kanan buku 2
c. Di atas kertas
d. Di bawah kertas *
e. Semua jawaban salah
3. Perhatikan gambar di bawah ini! (Menerapkan Konsep)
Dari gambar di atas, kecepatan yang keluar dari lubang adalah . . .
a. 2 m.s-1
c. 2 m.s-1
e. 4 m. s-1
b. 10 m.s-1
d. 2 m.s-1
4. Perhatikan tabel percobaan tabung bocor berikut di bawah ini! (Menafsirkan)
Percobaan 1
No. v (m.s-1
) g (m.s-2
) h (m)
92
1 2 10 2
2 4 10 4
3 2 10 6
4 4 10 8
5 10 10 10
Percobaan 2
No. v (m.s-1
) g (m.s-2
) h (m) Q (m3.s
-1) A
(m2)
1 2 10 2 4 2
2 4 10 4 16 4
3 2 10 6 12 6
4 4 10 8 32 8
5 10 10 10 100 10
Berdasarkan percobaan 1 dan 2 di atas, kesimpulan yang benar adalah . . .
a. v dan Q tidak berbanding lurus, tetapi A dan g tidak berbanding lurus
b. g dan h berbanding lurus sedangkan Q dan A tidak berbanding lurus
c. v dan Q saling berbanding lurus sedangkan v dan h berbanding lurus
d. g dan h tidak berbanding lurus, tetapi A dan v berbanding lurus
e. v dan g tidak berbanding lurus, tetapi v dan Q berbanding lurus
5. Perhatikan tabel percobaan tabung bocor berikut di bawah ini! (Komunikasi)
No. v (m.s-1
) g (m.s-2
) h (m)
1 2 10 2
2 4 10 4
93
3 2 10 6
4 4 10 8
5 10 10 10
Dari tabel percobaan di atas, pernyataan yang benar adalah . . .
a. h berbanding lurus dengan v.*
b. g berbanding lurus dengan h.
c. g tidak berbanding lurus dengan v.
d. h tidak berbanding lurus dengan v.
e. g dan v tidak berbanding lurus dengan h.
94
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
FLUIDA DINAMIS
(Kelas Eksperimen)
Nama sekolah : MAN 4 JAKARTA
Kelas : XI IPA
Alokasi Waktu : 2x35 menit
Pertemuan : 3
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.3 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
95
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi.
3.7 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip
dinamika fluida
1) Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip fluida ideal dan
Hukum Kontinuitas
2) Merancang dan melaksanakan aplikasi Hukum Bernoulli (alat venturi,
kebocoran air, atau sayap pesawat)
3) Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan prinsip
Hukum Kontinuitas dan Hukum Bernoulli.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip fluida ideal dan
Hukum Kontinuitas setelah mengamati video tentang fluida ideal dan hukum
Kontuinitas dan mengerjakan latihan soal digital dengan benar.
2. Siswa dapat merencanakan percobaan aplikasi hukum Bernoulli (alat venturi,
kebocoran air, atau sayap pesawat) setelah mengamati video tentang aplikasi
hukum Bernoulli dan mengerjakan latihan soal digital dengan benar.
3. Siswa dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip hukum
Kontinuitas dan hukum Bernoulli setelah mengamati video tentang hukum
Kontuinitas dan hukum Bernoulli dan mengerjakan latihan soal digital dengan
benar.
D. Materi Pembelajaran
3. Penerapan Hukum Bernoulli
a. Venturimeter
Venturimeter adalah alat yang dipasang di dalam suatu pipa aliran untuk
mengukur kelajuan aliran. Ada dua jenis venturimeter yaitu venturimeter tanpa
manometer dan dengan menggunakan manometer.
Persamaan untuk venturimeter dengan manometer:
96
Sedangkan untuk venturimeter tanpa manometer:
b. Tabung Pitot
Alat ukur tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan gas.
Persamaan untuk tabung pitot:
c. Gaya angkat pesawat
Persamaan untuk gaya angkat pesawat:
E. Metode Pembelajaran
f. Pendekatan : Scientific
g. Metode : tanya jawab, drill, dan ceramah
h. Model : tidak ada
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
7. Media : iSpring quiz, macromedia flash, dan video/gambar.
8. Alat : Laptop, spidol, dan penghapus
9. Sumber Belajar :
Marthen Kanginan.2013. Fisika kelas XI SMA Kurikulum 2013.
97
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
1. Ikut serta dalam berdoa dan
memberikan kesempatan
kepada ketua kelas untuk
memimpin doa.
Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
10 menit
2. Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
Siswa mengangkat tangan bila
namanya terpanggil.
3. Guru memotivasi siswa
dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan indikator
pembelajaran. Guru
memberikan contoh penerapan
fluida ideal, hukum Bernoulli,
dan hukum Kontinuitas dalam
kehidupan sehari-hari dalam
bentuk video.
Siswa menyimak/mendengar
motivasi, tujuan pembelajaran,
dan video fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas yang disampaikan
guru.
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
A. Observasi 10 menit
1. Guru memberikan fenomena-
fenomena tentang penerapan
fluida ideal, hukum Bernoulli,
dan hukum Kontinuitas pada
kasus berupa video/foto.
Siswa mengamati
fenomena-fenomena
tentang penerapan
fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas pada
kehidupan sehari-hari
berupa video/gambar.
98
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
B. Bertanya 10 menit
2. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang penerapan fluida ideal,
hukum Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas
Siswa mengangkat
tangan bila ingin
bertanya tentang
penerapan fluida ideal,
hukum Bernoulli, dan
hukum Kontinuitas
3 Guru meminta siswa lain untuk
menanggapi/mengomentari
pertanyaan yang diajukan siswa
yang bertanya tentang
penerapan fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas
Siswa menyimak
jawaban dari guru/siswa
terkait kasus penerapan
fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas
C. Mencoba 10 menit
4. Guru memberikan sebuah LKS
percobaan yang terkait
penerapan fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas.
Siswa mengerjakan
LKS dan melakukan
percobaan atau
eksperimen tentang
fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas.
5. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengolah
informasi terkait video atau
eksperimen yang ditampilkan.
Siswa mengolah
informasi terkait video
atau eksperimen yang
ditampilkan.
D. Asosiasi 10 menit
6. Guru memberikan sebuah
program latihan soal digital
yang berisi kasus-kasus dalam
fluida ideal, hukum Bernoulli,
dan hukum Kontinuitas.
Siswa mencoba
menjalankan program
latihan soal digital
dengan menggunakan
laptop atau komputer.
7. Guru mengawasi dan
mendampingi siswa pada saat
Siswa akan mengangkat
tangan bila ingin
99
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
pengisian latihan soal mempertanyakan soal
yang masih belum jelas.
E. Komunikasi 10 menit
8. Guru meminta 2 orang siswa
untuk mengkomunikasikan
hasil dari latihan soal digital
tersebut kepada teman lainnya.
Guru menunjuk siswa yang
paling rendah nilainya untuk
terlebih dahulu
mengkomunikasikan hasil
pekerjaannya dan untuk siswa
kedua adalah siswa yang
nilainya paling tinggi maju
setelah siswa pertama selesai
menjelaskan.
Siswa pertama
menjelaskan tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
Siswa kedua
menjelaskan dan
memperbaiki kesalahan
siswa pertama tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
9. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
menyimpulkan permasalahan-
permasalahan dari soal digital
tersebut.
Siswa menyimpulkan
teori-teori yang
terkandung dalam
seluruh soal digital
yang telah dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
10 Guru memberikan arahan dan
evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan.
Guru menginformasikan
materi yang akan dipelajari
minggu depan.
Siswa mengerjakan evaluasi
yang telah diberikan.
10 Menit
100
11. Guru mengucapkan hamdalah
bersama-sama dengan siswa.
Siswa mengucapkan hamdalah
bersama-sama.
H. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Tes pilihan ganda (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 20
Jakarta, Februari 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Eneng Hernawati M.Pd. Dzakiyy Ilmi
101
Lampiran
Evaluasi
1. Perhatikan tabel percobaan debit air di bawah ini! (komunikasi)
No Q (m3.s
-1) A (m
2) g (m.s
-1) h (m)
1 4 2 10 2
2 8 4 10 2
3 12 6 10 2
4 16 8 10 2
5 20 10 10 2
Dari percobaan di atas, grafik yang tepat antara (A-Q) adalah . . .
a. c. e.
b. d.
102
2. Perhatikan gambar tabung bocor di bawah ini! (Mengamati)
Berdasarkan gambar tabung bocor di atas, lubang pada titik A akan memancarkan air
pada nomor. . . .
a. 3 karena kecepatan dan tekanan besar.
b. 1 karena kecepatan dan tekanan kecil.
c. 1 karena kecepatan kecil.
d. 3 karena tekanan kecil.
e. semua salah.
3. Perhatikan gambar sayap pesawat terbang di bawah ini! (Menerapkan Konsep)
Jika F1= 20 N; F2 = 10 N ; P1 = 40 Pa; P2 =20 Pa. Berapakah luas penampang yang
terdapat pada sayap pesawat tersebut?
a. 10 m2 c. 0,5 m
2 e. 0,1 m
2
103
b. 5 m2 d. 0,4 m
2
4. Perhatikan gambar aplikasi dalam fluida dinamis di bawah ini! (Klasifikasi)
Dari gambar di atas yang termasuk aplikasi dalam hukum Kontinuitas adalah . . .
a. 1 dan 5 c. 1 dan 4 e. 2,3, dan 5
b. 1 dan 3 d. 2,3,dan 4
5. Perhatikan tabel percobaan 1 dan 2 di bawah ini! (Menafsirkan)
No g (m.s-2
) h (m) v (m.s-1
) raksa (kg.m-3
) (kg.m-3
)
1 10 2
13.600 1000
2 10 4
13.600 1000
3 10 6
13.600 1000
4 10 8
13.600 1000
5 10 10
13.600 1000
No g (m.s-2
) h (m) v (m.s-1
) alkohol (kg.m-3
) (kg.m-3
)
1 10 2
800 1000
2 10 4 8 800 1000
3 10 6
800 1000
4 10 8
800 1000
5 10 10
800 1000
Berdasarkan tabel kedua percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa . . .
104
a. ketinggian dan percepatan gravitasi mempengaruhi massa jenis
b. ketinggian dan massa jenis mempengaruhi percepatan gravitasi
c. massa jenis mempengaruhi kecepatan
d. ketinggian mempengaruhi kecepatan
e. kecepatan mempengaruhi massa jenis
105
LAMPIRAN A 3 RPP KELAS KONTROL
(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
FLUIDA DINAMIS
(Kelas Kontrol)
Nama sekolah : MAN 4 JAKARTA
Kelas : XI IPA
Alokasi Waktu : 2x35 menit
Pertemuan : 1
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.4 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagat raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
106
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi.
3.7 Menerapkan prinsip fluida dinamis dalam teknologi
10) Mendeskripsikan Pengertian fluida ideal dan Hukum kontinuitas
11) Menggunakan persamaan fluida ideal dan hukum Kontinuitas untuk
menyelesaikan permasalahan.
12) Menyebutkan contoh penggunaan hukum Kontinuitas.
13) Menunjukkan hubungan antara tekanan, kecepatan, dan ketinggian titik
yang ditinjau dalam hukum Kontinuitas.
4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip
dinamika fluida
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendiskripsikan pengertian fluida ideal dan hukum kontinuitas
setelah mengamati video/foto tentang fluida ideal dan hukum kontinuitas
dengan benar.
2. Siswa dapat menggunakan persamaan fluida ideal dan Azas Kontinuitas setelah
mengamati penjelasan video tentang fluida dan hukum kontinuitas untuk
menyelesaikan permasalahan dengan baik.
3. Siswa dapat menjelaskan dan memformulasikan hukum Kontinuitas setelah
mengerjakan soal latihan digital dengan baik dan benar.
4. Siswa dapat menganalisis hubungan antara tekanan, kecepatan, dan ketinggian
yang ditinjau dalam hukum Kontinuitas setelah mengerjakan soal latihan
digital dengan baik dan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Hukum-Hukum Dasar Fluida Dinamis
- Fluida yang dipelajari dalam fluida dinamis dipandang sebagai fluida ideal,
yaitu fluida tunak, tak termampatkan, tak kental dan streamline (garis arus).
- Definisi garis arus adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis yang jelas
ujung dan pangkalnya.
107
- Aliran fluida dapat merupakan garis arus (laminar) dan aliran turbulen.
Aliran laminar memiliki kecepatan partikel fluida di tiap titik pada garis arus
searah dengan garis singgung di titik itu. Dengan demikian, garis arus tidak
pernah berpotongan. Sedangkan aliran turbulen memiliki aliran yang berputar
dan ada partikel yang memiliki arah gerak berbeda dan bahkan berlawanan
dengan arah gerak keseluruhan fluida.
a. Aliran Laminar b. Aliran Turbulen
A. Hukum Kontinuitas
Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume fluida
mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu.
Persamaan Debit:Q=
Satuan V adalah m3, waktu adalah s, dan Q adalah m
3.s
-1.
Kemudian jika sejumlah fluida melalui penampang pipa seluas A dan
setelah selang waktu t menempuh jarak L. Maka volume fluida adalah V= A.L,
sedangkan jarak L= v.t sehingga debit dapat dinyatakan sebagai:
Q= = =
Q= A.v
Untuk persamaan Kontinuitas:
A1.v1 = A2.v2 = A3.v3 = . . . .= Konstan atau Q1=Q2=Q3= . . .=konstan
Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas
penampang atau debit fluida di titik mana saja selalu konstan.
Daya listrik yang dihasilkan oleh debit fluida:
A
L
v
108
E. Metode Pembelajaran
i. Pendekatan : Saintifik
j. Metode : tanya jawab, drill, dan ceramah
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
10. Media : video/gambar.
11. Alat : Laptop, spidol, dan penghapus
12. Sumber Belajar :
Marthen Kanginan.2013. Fisika kelas XI SMA Kurikulum 2013
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
1. Ikut serta dalam berdoa dan
memberikan kesempatan
kepada ketua kelas untuk
memimpin doa.
Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
10 menit
2. Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
Siswa mengangkat tangan bila
namanya terpanggil.
3. Guru memotivasi siswa
dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan indikator
pembelajaran. Guru
memberikan contoh aplikasi
fluida dinamis dalam
kehidupan sehari-hari dalam
bentuk video
Siswa menyimak/mendengar
motivasi, tujuan pembelajaran,
dan video terkait fluida
dinamis yang disampaikan
guru.
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
A. Observasi 10 menit
1 Guru menampilkan fenomena-
fenomena tentang fluida ideal
pada kasus berupa video/foto.
Siswa mengamati
fenomena-fenomena
tentang fluida ideal dan
hukum kontinuitas pada
kehidupan sehari-hari
berupa video/foto
2. Guru menampilkan fenomena-
109
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
fenomena tentang hukum
kontinuitas pada kasus berupa
video/foto
B. Bertanya 10 menit
3. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang kasus fluida ideal dan
hukum kontinuitas
Siswa mengangkat
tangan bertanya tentang
fluida ideal dan hukum
kontinuitas.
4. Guru meminta siswa lain untuk
menanggapi/mengomentari
pertanyaan yang diajukan siswa
yang bertanya tentang fluida
ideal dan hukum kontinuitas.
Siswa menyimak/
mengomentari jawaban
siswa terkait kasus
fluida ideal dan hukum
kontinuitas.
C. Mencoba 10 menit
5. Guru memberikan sebuah LKS
percobaan yang terkait fluida
ideal dan kontinuitas.
Siswa mengerjakan
LKS dan melakukan
percobaan atau
eksperimen tentang
fluida ideal dan
kontinuitas.
6. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengolah
informasi terkait video atau
eksperimen yang ditampilkan.
Siswa mengolah
informasi terkait video
atau eksperimen yang
ditampilkan.
D. Asosiasi 10 menit
7 Guru memberikan sebuah
latihan soal yang berisi kasus-
kasus dalam fluida ideal dan
hukum kontinuitas.
Siswa mencoba
mengerjakan latihan
soal dengan tertib.
8. Guru mengawasi dan
mendampingi siswa pada saat
pengisian latihan soal
Siswa akan mengangkat
tangan bila ingin
mempertanyakan soal
yang masih belum jelas.
E. Komunikasi 10 menit
9 Guru meminta 2 orang siswa
untuk mengkomunikasikan
hasil dari latihan soal tersebut
kepada teman lainnya. Guru
menunjuk siswa yang paling
rendah nilainya untuk terlebih
dahulu mengkomunikasikan
hasil pekerjaannya dan untuk
Siswa pertama
menjelaskan tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
Siswa kedua
menjelaskan dan
memperbaiki kesalahan
siswa pertama tentang
110
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
siswa kedua adalah siswa yang
nilainya paling tinggi maju
setelah siswa pertama selesai
menjelaskan.
soal-soal yang telah
dipahami.
10 Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
menyimpulkan permasalahan-
permasalahan dari soal tersebut.
Siswa menyimpulkan
teori-teori yang
terkandung dalam
seluruh soal yang telah
dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
11 Guru memberikan arahan dan
evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan.
Guru menginformasikan
materi yang akan dipelajari
minggu depan.
Siswa mengerjakan evaluasi
yang telah diberikan.
10 Menit
12. Guru mengucapkan hamdalah
bersama-sama dengan siswa.
Siswa mengucapkan hamdalah
bersama-sama.
111
H. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan proses
sains
Lembar Kerja Siswa
Latihan soal KPS pilihan ganda (terlampir)
Tes pilihan ganda (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai Lembar Kerja Siswa yang diperoleh adalah: jawaban benar x 20
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 20
Jakarta, Februari 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Eneng Hernawati M.Pd Dzakiyy Ilmi
112
Lampiran
Evaluasi
1. Perhatikan gambar aliran fluida di bawah ini!
v1 = v2
Gambar di atas yang memiliki ciri-ciri dari aliran fluida ideal yang benar adalah ...
Pilihan Jenis aliran Alasan
A Laminar Kecepatan aliran rendah*
B Turbulen Kecepatan aliran tinggi
C Laminar Kecepatan aliran tinggi
D Turbulen Memiliki aliran lurus
E Turbulen Memiliki aliran yang tenang
2. Berikut adalah contoh kehidupan sehari-hari dalam fluida dinamis:
1. Ombak laut 2. Pesawat terbang
113
3. Banjir 4. Aliran danau
Dari gambar di atas yang memiliki kelompok dari aliran turbulen adalah . . .
a. 1, 2, dan 3*
b. 2, 3, dan 4
c. 2 dan 4
d. 1 dan 2
e. 4
3. Perhatikan gambar tabel berikut di bawah ini!
Debit (Q) Luas Penampang (A)
10 100
15 200
18 300
20 350
Informasi yang diberikan oleh tabel di atas adalah . . .
a. semakin besar debit air yang dihasilkan, maka semakin besar pula luas
penampang yang diberikan. *
b. semakin kecil luas penampang yang diberikan, maka semakin besar pula debit
air yang dihasilkan.
c. semakin kecil debit air yang dihasilkan, maka semakin besar pula luas
penampang yang diberikan.
d. semakin kecil debit air yang dihasilkan, maka semakin kecil pula volume yang
diberikan.
e. makin besar debit air yang dihasilkan, maka semakin kecil pula luas penampang
yang diberikan.
4, Perhatikan gambar berikut!
L= 15 m dan t= 10 sekon
1 m2
Air
114
Dari gambar di atas, tentukanlah debit air yang mengalir dalam tabung tersebut
adalah . . .
a. 150 m3.s
-1 c. 15 m
3.s
-1 e. 30 m
3.s
-1
b. 1,5 m3.s
-1 * d. 25 m
3.s
-1
5. Perhatikan data tabel percobaan berikut!
Percobaan 1:
No A(m2) L (m) t (sekon) Q (m
3.s
-1)
1 10 20 1 200
2 20 40 1 800
3 30 60 1 1800
4 40 80 1 3200
Percobaan 2:
No A(m2) L (m) t (sekon) Q (m
3.s
-1)
1 10 10 1 100
2 10 10 2 50
3 10 10 4 25
4 10 10 5 20
Berdasarkan kedua tabel di atas yang merupakan pernyataan yang benar adalah...
a. A dan L tidak berbanding lurus dengan Q dan juga tidak berbanding lurus
dengan t.
b. A dan L tidak berbanding lurus dengan Q, tetapi berbanding lurus dengan t.
c. A dan L berbanding lurus dengan t, tetapi tidak berbanding lurus dengan Q.
d. A dan L berbanding lurus dengan Q, tetapi berbanding terbalik dengan t.*
e. A dan L berbanding lurus dengan t dan Q
115
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
FLUIDA DINAMIS
(Kelas Kontrol)
Nama sekolah : MAN 4 JAKARTA
Kelas : XI IPA
Alokasi Waktu : 2x35 menit
Pertemuan : 2
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.5 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
116
3.7 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
14) Mendeskripsikan Hukum Bernoulli.
15) Menghitung Hukum Bernoulli suatu fluida.
16) Menjelaskan penerapan Hukum Bernoulli dalam teknologi.
17) Menyebutkan contoh penggunaan Hukum Bernoulli dalam kehidupan.
18) Menggunakan persamaan pada Hukum Bernoulli untuk menyelesaikan
permasalahan.
4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip
dinamika fluida.
C. Tujuan Pembelajaran
6. Siswa dapat mendeskripsikan Hukum Bernoulli setelah mengamati video/foto
tentang hukum Bernoulli dengan benar.
7. Siswa dapat menganalisis Hukum Bernoulli setelah mengamati contoh soal
dalam suatu fluida dengan baik dan benar.
8. Siswa dapat menyebutkan contoh penerapan Hukum Bernoulli dalam teknologi
setelah mengamati video tentang Hukum Bernoulli dengan benar.
9. Siswa dapat menyebutkan contoh penggunaan Hukum Bernoulli dalam
kehidupan setelah mengamati video tentang hukum Bernoulli dengan benar.
10. Siswa dapat menggunakan persamaan pada hukum Bernoulli untuk
menyelesaikan permasalahan setelah mengerjakan latihan soal digital dengan
baik dan benar.
D. Materi Pembelajaran
2. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (P), energi kinetik
per satuan volume (1/2 2) dan energi potensial per satuan volume (
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang garis arus.
Persamaannya:
3. Hukum Torricelli
Untuk mendapatkan persamaan teorema Torricelli dengan menggunakan
persamaan Bernoulli yaitu:
117
Kalikan kedua ruas dengan , maka akan diperoleh:
Karena v12 sangat kecil maka dapat diabaikan, maka diperoleh:
Kemudian apabila tangki terbuka ke atmosfer, maka P1=P2 dan tidak ada beda
tekanan, maka akan diperoleh:
Untuk menghitung debit air yang keluar dari lubang dengan luas A2 dapat
dihitung dengan persamaan:
Untuk menghitung jarak jangkauan yang keluar dari lubang dapat dihitung
dengan persamaan:
E. Metode Pembelajaran
k. Pendekatan : Scientific
l. Metode : tanya jawab, drill, dan ceramah
m. Model : tidak ada
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
118
13. Media : video/gambar.
14. Alat : Laptop, spidol, dan penghapus
15. Sumber Belajar :
Marthen Kanginan.2013. Fisika kelas XI SMA Kurikulum 2013.
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
1. Ikut serta dalam berdoa dan
memberikan kesempatan
kepada ketua kelas untuk
memimpin doa.
Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
10 menit
2. Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
Siswa mengangkat tangan bila
namanya terpanggil.
3. Guru memotivasi siswa
dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan indikator
pembelajaran. Guru
memberikan contoh aplikasi
hukum Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari dalam
bentuk video.
Siswa menyimak/mendengar
motivasi, tujuan pembelajaran,
dan video terkait hukum
Bernoulli yang disampaikan
guru.
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
A. Observasi 10 menit
1 Guru memberikan fenomena-
fenomena tentang hukum
Bernoulli pada kasus berupa
video/foto.
Siswa mengamati
fenomena-fenomena
tentang hukum
Bernoulli dan hukum
Torricelli pada
kehidupan sehari-hari
berupa video/foto.
2. Guru memberikan fenomena-
119
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
fenomena tentang hukum
Torricelli pada kasus berupa
video/foto.
B. Bertanya 10 menit
3. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang kasus hukum Bernoulli
dan Torricelli.
Siswa mengangkat
tangan bila ingin
bertanya tentang hukum
Bernoulli dan Torricelli.
4. Guru meminta siswa lain untuk
menanggapi/mengomentari
pertanyaan yang diajukan siswa
yang bertanya tentang hukum
Torricelli dan Bernoulli.
Siswa menyimak
jawaban dari guru/siswa
terkait kasus hukum
Bernoulli dan hukum
Torricelli.
C. Mencoba 10 menit
5. Guru memberikan sebuah LKS
percobaan yang terkait hukum
Bernoulli dan Torricelli.
Siswa mengerjakan
LKS dan melakukan
percobaan atau
eksperimen tentang
hukum Bernoulli dan
Torricelli.
6. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengolah
informasi terkait video atau
eksperimen yang ditampilkan.
Siswa mengolah
informasi terkait video
atau eksperimen yang
ditampilkan.
D. Asosiasi 10 menit
7 Guru memberikan sebuah
program latihan soal yang
berisi kasus-kasus dalam
hukum Bernoulli dan Torricelli.
Siswa mencoba
menjalankan program
latihan soal dengan
tertib.
8. Guru mengawasi dan
mendampingi siswa pada saat
Siswa akan mengangkat
tangan bila ingin
mempertanyakan soal
120
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
pengisian latihan soal yang masih belum jelas.
E. Komunikasi 10 menit
9 Guru meminta 2 orang siswa
untuk mengkomunikasikan
hasil dari latihan soal tersebut
kepada teman lainnya. Guru
menunjuk siswa yang paling
rendah nilainya untuk terlebih
dahulu mengkomunikasikan
hasil pekerjaannya dan untuk
siswa kedua adalah siswa yang
nilainya paling tinggi maju
setelah siswa pertama selesai
menjelaskan.
Siswa pertama
menjelaskan tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
Siswa kedua
menjelaskan dan
memperbaiki kesalahan
siswa pertama tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
10 Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
menyimpulkan permasalahan-
permasalahan dari soal
tersebut.
Siswa menyimpulkan
teori-teori yang
terkandung dalam
seluruh soal yang telah
dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup Alokasi Waktu
No. Deskripsi Kegiatan
121
Guru Siswa
11 Guru memberikan arahan dan
evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan.
Guru menginformasikan
materi yang akan dipelajari
minggu depan.
Siswa mengerjakan evaluasi
yang telah diberikan.
10 Menit
12. Guru mengucapkan hamdalah
bersama-sama dengan siswa.
Siswa mengucapkan hamdalah
bersama-sama.
122
H. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Tes pilihan ganda (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 20
Jakarta, Februari 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Eneng Hernawati M.Pd Dzakiyy Ilmi
123
Lampiran
Evaluasi
1. Perhatikan gambar di bawah ini! (klasifikasi)
No Gambar
1
2.
Prinsip kerja pada tabel di atas sesuai dengan hukum . . .
a. Kontinuitas
b. Torricelli
c. Hukum Bernoulli *
d. Fluida non Ideal
e. Pascal dan Bernoulli
2. Perhatikan gambar percobaan berikut di bawah ini! (Mengamati)
Keadaan awal
124
Keadaan kedua
Dari gambar di atas, kejadian pada gambar kedua mengalami kecepatan udara
yang tinggi terdapat pada bagian . . .
a. Di kiri buku 1
b. Di kanan buku 2
c. Di atas kertas
d. Di bawah kertas *
e. Semua jawaban salah
3. Perhatikan gambar di bawah ini! (Menerapkan Konsep)
Dari gambar di atas, kecepatan yang keluar dari lubang adalah . . .
a. 2 m.s-1
c. 2 m.s-1
e. 4 m. s-1
b. 10 m.s-1
d. 2 m.s-1
4. Perhatikan tabel percobaan tabung bocor berikut di bawah ini! (Menafsirkan)
Percobaan 1
No. v (m.s-1
) g (m.s-2
) h (m)
125
1 2 10 2
2 4 10 4
3 2 10 6
4 4 10 8
5 10 10 10
Percobaan 2
No. v (m.s-1
) g (m.s-2
) h (m) Q (m3.s
-1) A
(m2)
1 2 10 2 4 2
2 4 10 4 16 4
3 2 10 6 12 6
4 4 10 8 32 8
5 10 10 10 100 10
Berdasarkan percobaan 1 dan 2 di atas, kesimpulan yang benar adalah . . .
a. v dan Q tidak berbanding lurus, tetapi A dan g tidak berbanding lurus
b. g dan h berbanding lurus sedangkan Q dan A tidak berbanding lurus
c. v dan Q saling berbanding lurus sedangkan v dan h berbanding lurus
d. g dan h tidak berbanding lurus, tetapi A dan v berbanding lurus
e. v dan g tidak berbanding lurus, tetapi v dan Q berbanding lurus
5. Perhatikan tabel percobaan tabung bocor berikut di bawah ini! (Komunikasi)
No. v (m.s-1
) g (m.s-2
) h (m)
1 2 10 2
2 4 10 4
126
3 2 10 6
4 4 10 8
5 10 10 10
Dari tabel percobaan di atas, pernyataan yang benar adalah . . .
a. h berbanding lurus dengan v.*
b. g berbanding lurus dengan h.
c. g tidak berbanding lurus dengan v.
d. h tidak berbanding lurus dengan v.
e. g dan v tidak berbanding lurus dengan h.
127
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
FLUIDA DINAMIS
(Kelas Eksperimen)
Nama sekolah : MAN 4 JAKARTA
Kelas : XI IPA
Alokasi Waktu : 2x35 menit
Pertemuan : 3
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.6 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
128
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi.
3.7 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
4.7 Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan prinsip
dinamika fluida
4) Merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip fluida ideal dan
Hukum Kontinuitas
5) Merancang dan melaksanakan aplikasi Hukum Bernoulli (alat venturi,
kebocoran air, atau sayap pesawat)
6) Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang menerapkan prinsip
Hukum Kontinuitas dan Hukum Bernoulli.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip fluida ideal dan
Hukum Kontinuitas setelah mengamati video tentang fluida ideal dan hukum
Kontuinitas dan mengerjakan latihan soal digital dengan benar.
2. Siswa dapat merencanakan percobaan aplikasi hukum Bernoulli (alat venturi,
kebocoran air, atau sayap pesawat) setelah mengamati video tentang aplikasi
hukum Bernoulli dan mengerjakan latihan soal digital dengan benar.
3. Siswa dapat merencanakan percobaan yang menerapkan prinsip hukum
Kontinuitas dan hukum Bernoulli setelah mengamati video tentang hukum
Kontuinitas dan hukum Bernoulli dan mengerjakan latihan soal digital dengan
benar.
D. Materi Pembelajaran
3. Penerapan Hukum Bernoulli
a. Venturimeter
Venturimeter adalah alat yang dipasang di dalam suatu pipa aliran untuk
mengukur kelajuan aliran. Ada dua jenis venturimeter yaitu venturimeter tanpa
manometer dan dengan menggunakan manometer.
Persamaan untuk venturimeter dengan manometer:
129
Sedangkan untuk venturimeter tanpa manometer:
b. Tabung Pitot
Alat ukur tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan gas.
Persamaan untuk tabung pitot:
c. Gaya angkat pesawat
Persamaan untuk gaya angkat pesawat:
E. Metode Pembelajaran
n. Pendekatan : Scientific
o. Metode : tanya jawab, drill, dan ceramah
p. Model : tidak ada
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
16. Media : iSpring quiz, macromedia flash, dan video/gambar.
17. Alat : Laptop, spidol, dan penghapus
18. Sumber Belajar :
Marthen Kanginan.2013. Fisika kelas XI SMA Kurikulum 2013.
130
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
1. Ikut serta dalam berdoa dan
memberikan kesempatan
kepada ketua kelas untuk
memimpin doa.
Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
10 menit
2. Ketua kelas memimpin doa
bersama-sama untuk memulai
pembelajaran.
Siswa mengangkat tangan bila
namanya terpanggil.
3. Guru memotivasi siswa
dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan indikator
pembelajaran. Guru
memberikan contoh penerapan
fluida ideal, hukum Bernoulli,
dan hukum Kontinuitas dalam
kehidupan sehari-hari dalam
bentuk video.
Siswa menyimak/mendengar
motivasi, tujuan pembelajaran,
dan video fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas yang disampaikan
guru.
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
A. Observasi 10 menit
1. Guru memberikan fenomena-
fenomena tentang penerapan
fluida ideal, hukum Bernoulli,
dan hukum Kontinuitas pada
kasus berupa video/foto.
Siswa mengamati
fenomena-fenomena
tentang penerapan
fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas pada
kehidupan sehari-hari
berupa video/gambar.
131
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
B. Bertanya 10 menit
2. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang penerapan fluida ideal,
hukum Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas
Siswa mengangkat
tangan bila ingin
bertanya tentang
penerapan fluida ideal,
hukum Bernoulli, dan
hukum Kontinuitas
3 Guru meminta siswa lain untuk
menanggapi/mengomentari
pertanyaan yang diajukan siswa
yang bertanya tentang
penerapan fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas
Siswa menyimak
jawaban dari guru/siswa
terkait kasus penerapan
fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas
C. Mencoba 10 menit
4. Guru memberikan sebuah LKS
percobaan yang terkait
penerapan fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas.
Siswa mengerjakan
LKS dan melakukan
percobaan atau
eksperimen tentang
fluida ideal, hukum
Bernoulli, dan hukum
Kontinuitas.
5. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengolah
informasi terkait video atau
eksperimen yang ditampilkan.
Siswa mengolah
informasi terkait video
atau eksperimen yang
ditampilkan.
D. Asosiasi 10 menit
6. Guru memberikan sebuah
program latihan soal yang
berisi kasus-kasus dalam fluida
ideal, hukum Bernoulli, dan
hukum Kontinuitas.
Siswa mencoba
menjalankan program
latihan soal dengan
tertib.
7. Guru mengawasi dan
mendampingi siswa pada saat
Siswa akan mengangkat
tangan bila ingin
132
B. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
pengisian latihan soal mempertanyakan soal
yang masih belum jelas.
E. Komunikasi 10 menit
8. Guru meminta 2 orang siswa
untuk mengkomunikasikan
hasil dari latihan soal tersebut
kepada teman lainnya. Guru
menunjuk siswa yang paling
rendah nilainya untuk terlebih
dahulu mengkomunikasikan
hasil pekerjaannya dan untuk
siswa kedua adalah siswa yang
nilainya paling tinggi maju
setelah siswa pertama selesai
menjelaskan.
Siswa pertama
menjelaskan tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
Siswa kedua
menjelaskan dan
memperbaiki kesalahan
siswa pertama tentang
soal-soal yang telah
dipahami.
9. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
menyimpulkan permasalahan-
permasalahan dari soal digital
tersebut.
Siswa menyimpulkan
teori-teori yang
terkandung dalam
seluruh soal yang telah
dikerjakan.
C. Kegiatan Penutup
Alokasi Waktu No.
Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
10 Guru memberikan arahan dan
evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan.
Guru menginformasikan
materi yang akan dipelajari
minggu depan.
Siswa mengerjakan evaluasi
yang telah diberikan.
10 Menit
11. Guru mengucapkan hamdalah
bersama-sama dengan siswa.
Siswa mengucapkan hamdalah
bersama-sama.
133
H. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Pengetahuan Keterampilan
proses sains
Latihan soal KPS pilihan ganda
(terlampir)
Tes pilihan ganda (terlampir)
Teknik penskoran untuk penilaian pengetahuan KPS :
Untuk nilai latihan soal KPS yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 10
Untuk nilai tes pilihan ganda yang diperoleh adalah : jawaban yang benar x 20
Jakarta, Februari 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Eneng Hernawati M.Pd. Dzakiyy Ilmi
134
Lampiran
Evaluasi
1. Perhatikan tabel percobaan debit air di bawah ini! (komunikasi)
No Q (m3.s
-1) A (m
2) g (m.s
-1) h (m)
1 4 2 10 2
2 8 4 10 2
3 12 6 10 2
4 16 8 10 2
5 20 10 10 2
Dari percobaan di atas, grafik yang tepat antara (A-Q) adalah . . .
a. c. e.
b. d.
135
2. Perhatikan gambar tabung bocor di bawah ini! (Mengamati)
Berdasarkan gambar tabung bocor di atas, lubang pada titik A akan memancarkan air
pada nomor. . . .
a. 3 karena kecepatan dan tekanan besar.
b. 1 karena kecepatan dan tekanan kecil.
c. 1 karena kecepatan kecil.
d. 3 karena tekanan kecil.
e. semua salah.
3. Perhatikan gambar sayap pesawat terbang di bawah ini! (Menerapkan Konsep)
Jika F1= 20 N; F2 = 10 N ; P1 = 40 Pa; P2 =20 Pa. Berapakah luas penampang yang
terdapat pada sayap pesawat tersebut?
a. 10 m2 c. 0,5 m
2 e. 0,1 m
2
136
b. 5 m2 d. 0,4 m
2
4. Perhatikan gambar aplikasi dalam fluida dinamis di bawah ini! (Klasifikasi)
Dari gambar di atas yang termasuk aplikasi dalam hukum Kontinuitas adalah . . .
a. 1 dan 5 c. 1 dan 4 e. 2,3, dan 5
b. 1 dan 3 d. 2,3,dan 4
5. Perhatikan tabel percobaan 1 dan 2 di bawah ini! (Menafsirkan)
No g (m.s-2
) h (m) v (m.s-1
) raksa (kg.m-3
) (kg.m-3
)
1 10 2
13.600 1000
2 10 4
13.600 1000
3 10 6
13.600 1000
4 10 8
13.600 1000
5 10 10
13.600 1000
No g (m.s-2
) h (m) v (m.s-1
) alkohol (kg.m-3
) (kg.m-3
)
1 10 2
800 1000
2 10 4 8 800 1000
3 10 6
800 1000
4 10 8
800 1000
5 10 10
800 1000
Berdasarkan tabel kedua percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa . . .
137
a. ketinggian dan percepatan gravitasi mempengaruhi massa jenis
b. ketinggian dan massa jenis mempengaruhi percepatan gravitasi
c. massa jenis mempengaruhi kecepatan
d. ketinggian mempengaruhi kecepatan
e. kecepatan mempengaruhi massa jenis
138
LAMPIRAN B (Instrumen Penelitian)
LAMPIRAN B1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Fluida Dinamis
Kompetensi Dasar : Memodifikasi ide/gagasan proyek sederhana yang menerapkan
prinsip dinamika fluida
Kelas/Semester : XI/Genap
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 29 soal
No Sub Konsep Indikator Indikator KPS Jumlah
Soal 1 2 3 4 5
1. Persamaan
Kontinuitas
Menjelaskan jenis-jenis aliran
fluida ideal.
1 1
Menyebutkan contoh aplikasi
fluida dinamis dalam
kehidupan sehari-hari.
2 1
Menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi besarnya
debit.
3 1
Menghitung kecepatan debit
air yang mengalir pada tabung.
4 1
Menghitung kecepatan aliran
fluida di bagian pipa yang
ukurannya sempit.
5* 1
Menghitung kecepatan debit
air yang bersumber dari
kebocoran tabung.
6* 1
Menyebutkan contoh hukum
Kontinuitas dalam kehidupan
sehari-hari.
7* 1
Mengamati peristiwa dalam
Kontinuitas
8* 1
Menjelaskan peristiwa
Kontinuitas dalam kehidupan
9* 1
139
No Sub Konsep Indikator Indikator KPS Jumlah
Soal 1 2 3 4 5
sehari-hari.
Menjelaskan grafik hubungan
antara debit dengan kecepatan
10* 1
Menjelaskan hubungan antara
daya dengan debit.
11* 1
Menganalisis hubungan
kecepatan dan daya yang
dilakukan oleh suatu alat.
12 1
2 Hukum
Bernoulli dan
Torricelli
Menentukan aplikasi pada
hukum Bernoulli.
13* 1
Menjelaskan hukum Bernoulli
pada kehidupan sehari-hari.
14* 1
Menjelaskan persamaan dari
hukum Bernoulli
15 1
Menghitung kecepatan fluida
dalam pipa venturimeter.
16* 1
Menghitung tinggi pada pipa
venturimeter.
17* 1
Menghitung luas penampang
pada bagian sayap.
18 1
Menjelaskan Hukum Bernoulli
pada pipa mendatar.
19* 1
Memahami aplikasi yang
terkait hukum Bernoulli
20* 1
Mengelompokkan aplikasi
hukum Bernoulli dalam
kehidupan sehari-hari.
21* 1
3 Penerapan
Hukum
Bernoulli
Menentukan aplikasi hukum
Bernoulli dengan
persamaannya.
22* 1
Menentukan kecepatan aliran
udara di bagian bawah sayap.
23 1
Mengamati percobaan tentang
Hukum Torricelli.
24* 1
Mengamati aliran darah yang
mengalir dari dalam tubuh
manusia.
25* 1
Menjelaskan data tabel
Kontinuitas dengan
menggunakan grafik.
26* 1
Menjelaskan data percobaan
pipa pitot tersebut.
27* 1
140
No Sub Konsep Indikator Indikator KPS Jumlah
Soal 1 2 3 4 5
Menjelaskan data dari tabel
percobaan pada sayap pesawat
terbang tersebut.
28 1
Menentukan kelompok yang
termasuk percobaan hukum
Kontinuitas dan hukum
Bernoulli
29* 1
Jumlah soal 6 5 6 6 6 29
141
LAMPIRAN B2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES KPS
(Fluida Dinamis)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/semester : XI/Genap
Materi : Fluida Dinamis
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Jumlah soal : 29 soal
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
3.7.1
Mendeskri
psikan
pengertian
fluida
Disajikan
jenis-jenis
gambar aliran
fluida ideal.
Siswa dapat
1. Berikut gambar aliran fluida dinamis:
(a) v1 = v2 (b) v2 > v1
B. Menga
mati
142
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
ideal dan
hukum
Kontinuita
s
menjelaskan
jenis aliran
fluida
dinamis.
Dari gambar di atas yang memiliki ciri-ciri dari aliran yang benar adalah ...
Pilihan Gambar Jenis aliran Alasan
A B Laminar Kecepatan aliran rendah
B B Turbulen Kecepatan aliran tinggi*
C A Laminar Kecepatan aliran tinggi
D A Turbulen Memiliki aliran lurus
E A Turbulen Memiliki aliran yang tenang
Disajikan
aplikasi
fluida ideal
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Siswa dapat
menyebutkan
contoh-
2. Berikut adalah contoh dalam kehidupan sehari-hari dalam fluida dinamis:
1. Kapal Selam 2. Pesawat Terbang
D
Klasifi
kasi
143
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
contoh
aplikasi
fluida
dinamis
dalam
kehidupan
sehari-hari.
3. Aliran sungai deras 4. Aliran danau yang tenang
Dari gambar di atas yang memiliki kelompok dari aliran laminar adalah . . .
a. 1, 2 , dan 3
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 *
e. 1
Disajikan
data tabel
debit air.
Siswa dapat
menjelaskan
faktor-faktor
yang
3. Perhatikan gambar tabel berikut di bawah ini!
Debit (Q) Luas Penampang (A)
10 12
15 20
18 30
20 35
A
Komun
ikasi
144
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
mempengaru
hi debit air.
Informasi yang diberikan oleh tabel di atas adalah . . .
a. semakin besar debit air yang dihasilkan, maka semakin besar pula luas
penampang yang diberikan.*
b. semakin kecil luas penampang yang diberikan, maka semakin besar pula debit
air yang dihasilkan.
c. semakin kecil debit air yang dihasilkan, maka semakin besar pula luas
penampang yang diberikan.
d. semakin kecil debit air yang dihasilkan, maka semakin kecil pula volume yang
diberikan.
e. makin besar debit air yang dihasilkan, maka semakin kecil pula luas
penampang yang diberikan.
3.7.2
Mengguna
kan
persamaan
fluida
Disajikan
gambar
tabung
kemudian
menghitung
4. Perhatikan gambar berikut!
A Mener
apkan
Konse
p
L= 10 m dan t= 10 sekon 5 m2
Air
145
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
ideal dan
hukum
Kontinuita
s untuk
menyelesa
ikan
permasala
han
debit air yang
mengalir dari
tabung
tersebut.
Siswa dapat
menentukan
kecepatan
debit air yang
mengalir dari
tabung.
Dari gambar di atas, tentukanlah debit air yang mengalir dalam tabung tersebut
adalah . . .
a. 50 m3/s c. 0,5 m
3/s e. 0,005 m
3/s
b. 5 m3/s* d. 0,05 m
3/s
Disajikan
gambar pipa
dari ukuran
yang lebar
menuju ke
5.Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebuah pipa memiliki A1 = 10 m dan A2 = 5 m, v1= 2 m/s. Maka kecepatan air
dalam pipa kecil adalah . . .
D Mener
apkan
konsep
146
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
pipa yang
ukurannya
sempit. Siswa
dapat
menentukan
kecepatan
aliran fluida
di bagian
pipa yang
ukurannya
sempit.
a. 100 m/s c. 20 m/s e. 1 m/s
b. 25 m/s d. 4 m/s *
Disajikan
gambar
tabung bocor.
Siswa dapat
6. Perhatikan gambar tabung bocor di bawah ini! C
Mener
apkan
konsep
147
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
menghitung
kecepatan
debit air yang
bersumber
dari
kebocoran
tabung.
Kecepatan air yang keluar dari lubang tersebut adalah . . .
a. 50 m/s c. 10 m/s* e. 5 m/s
b. 20 m/s d. 8 m/s
3.7.3
Menyebut
kan contoh
penggunaa
n hukum
Disajikan
gambar
terkait
Kontinuitas
dalam
7. Berikut adalah gambar terkait tentang fluida dalam kehidupan sehari-hari:
(1) menyiram tanaman (2) Sungai mengalir deras
B Klasifi
kasi
148
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
Kontinuita
s
kehidupan
sehari-hari.
Siswa dapat
menyebutkan
contoh
hukum
Kontinuitas
dalam
kehidupan
sehari-hari.
(3) Kran Air mengalir deras (4) Nyamuk berada di atas air
(5) Silet mengapung di atas air
Contoh hukum Kontinuitas dalam kehidupan sehari-hari adalah ...
a. 1, 2, dan 4
b. 1, 2, dan 3*
c. 2 dan 4
149
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
d. 3 dan 4
e. 1 dan 4
Disajikan
gambar
peristiwa
tentang
Kontinuitas.
Siswa dapat
mengamati
peristiwa
dalam hukum
Kontinuitas.
8. Perhatikan gambar di bawah ini!
(A) d= 10 cm Q= 20 m3/s
(B) d=20 cm Q= 20 m3/s
Yang memiliki kecepatan aliran air yang tinggi dalam peristiwa di atas adalah. . .
A
Menga
mati
150
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
a. gambar a, karena dipengaruhi oleh ujung selang yang diperkecil.*
b. gambar a, karena dipengaruhi oleh pancaran air yang jauh..
c. gambar b, karena dipengaruhi oleh ujung selang yang diperbesar.
d. gambar b, karena dipengaruhi oleh besarnya air yang mengalir.
e. gambar b, karena dipengaruhi oleh kecilnya air yang mengalir.
Disajikan
tabel yang
berisikan
peristiwa
Kontinuitas
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Siswa dapat
menjelaskan
9. Perhatikan tabel kegiatan menyiram tanaman berikut!
Kegiatan Kecepatan
air
Jumlah daun yang
tersisa
Daun yang rusak
Menyiram
tanaman
5 km/jam 30 daun 0
10 km/jam 30 daun 1
15 km/jam 30 daun 2
20 km/jam 28 daun 4
25 km/jam 27 daun 6
30 km/jam 25 daun 8
B Komun
ikasi
151
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
peristiwa
Kontinuitas
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Informasi yang diperoleh dari tabel di atas adalah . . .
a. jika kecepatan air besar, maka sedikit daun yang mengalami kerusakan.
b. jika kecepatan air besar, maka banyak daun yang mengalami kerusakan.*
c. jika kecepatan air kecil, maka sejumlah daun akan mengalami kerusakan.
d. jika kecepatan air kecil, maka sejumlah daun akan habis.
e. Jika kecepatan air besar, maka sejumlah daun akan tetap.
3.7.4
Menunjuk
kan
hubungan
antara
tekanan,
kecepatan,
dan
ketinggian
Disajikan
grafik
hubungan
antara debit
dengan
kecepatan.
Siswa dapat
menjelaskan
grafik
10. Perhatikan grafik hubungan antara debit dengan kecepatan. A Menafs
irkan
152
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
titik yang
ditinjau
dalam
hukum
Kontinuita
s.
hubungan
antara debit
dengan
kecepatan.
Pernyataan yang benar di bawah ini adalah . . .
a. semakin besar debit yang diberikan, semakin besar kecepatan yang dihasilkan.
*
b. semakin kecil debit yang diberikan, semakin kecil kecepatan yang dihasilkan.
c. semakin besar debit yang diberikan, semakin besar debit yang dihasilkan.
d. semakin kecil kecepatan yang dihasilkan, semakin besar debit yang diberikan.
153
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
e. semakin kecil kecepatan yang diberikan, semakin kecil kecepatan yang
dihasilkan.
Disajikan
gambar
sebuah grafik
yang
berhubungan
antara daya
dengan debit.
Siswa dapat
menjelaskan
hubungan
antara daya
dengan debit.
11. Perhatikan gambar grafik debit air terhadap daya!
Penafsiran anda pada grafik di atas adalah . . .
a. daya dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan berbanding lurus.*
b. daya dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan tidak berbanding lurus.
c. daya dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan debit berbanding terbalik.
d. daya tidak dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan debit berbanding lurus.
A Menafs
irkan
154
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
e. daya tidak dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan debit tidak berbanding
lurus.
Disajikan
gambar
aplikasi
dalam fluida
dinamis.
Siswa dapat
menganalisis
hubungan
kecepatan
dan daya
yang
dilakukan
oleh suatu
12. Amati gambar kincir air di bawah ini!
V= 50 m3, t=2 sekon, P= 10 MW V= 25 m
3, t=1 sekon, P= 5 MW
Jika v adalah volume, t adalah waktu, dan P adalah daya. Yang mempengaruhi
besarnya daya adalah . . .
a. Volume sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin kecil kecepatan,
semakin besar pula daya yang dihasilkan.
b. Volume sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin besar kecepatan,
D Menga
mati
155
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
alat. semakin besar pula daya yang dihasilkan.
c. waktu sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin kecil waktu yang
diperlukan, semakin besar pula daya yang dihasilkan.
d. Volume dan waktu sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin kecil
waktu yang diperlukan dan kecepatan diperbesar semakin besar pula daya yang
dihasilkan.*
e. kecepatan dan waktu sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin
besar waktu yang diperlukan dan kecepatan diperkecil semakin besar pula daya
yang dihasilkan.
3.7.5
Mendeskri
psikan
hukum
Bernoulli.
Disajikan
tabel aplikasi
hukum
Bernoulli.
Siswa dapat
menentukan
13. Perhatikan tabel di bawah ini!
No Alat Kegunaan alat Hukum
1 Penyemprot parfum Pewangi badan Kontinuitas
2 Penyemprot serangga Membunuh serangga Bernoulli
3 Sayap pesawat terbang Menerbangkan pesawat Bernoulli
4 Penyiram tanaman Menyiram tanaman Bernoulli
D Komun
ikasi
156
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
aplikasi pada
hukum
Bernoulli.
Berdasarkan pada tabel di atas yang sesuai dan tepat adalah . . .
a. 2 dan 4 c. 1 dan 4 e. 1 dan 2
b. 3 dan 4 d. 2 dan 3*
Disajikan
gambar
hukum
Bernoulli.
Siswa dapat
menyimpulka
n hukum
Bernoulli.
14. Perhatikan gambar di bawah ini!
No Gambar
1
2
A Komun
ikasi
157
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
3
4
Prinsip kerja pada tabel di atas sesuai dengan hukum . . .
158
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
a. Aplikasi hukum Bernoulli.*
b. Aplikasi hukum Kontinuitas
c. Aplikasi hukum Fluida Ideal
d. Aplikasi hukum Fluida non Ideal
e. Aplikasi hukum Pascal dan Bernoulli
Disajikan
beberapa
pernyataan
dalam hukum
Bernoulli.
Siswa
mampu
menjelaskan
persamaan
dari hukum
Bernoulli.
15. Perhatikan data tabel di bawah ini!
P (N/m2) v (m/s)
1 2 1 2
12 14 20 28
10 16 15 36
Pernyataan yang benar dari pilihan di bawah ini adalah . . .
Pilihan Pernyataan Alasan
A. Semakin besar P1,
maka semakin besar
Karena P1 dengan V1
tidak berbanding lurus
B Menafs
irkan
159
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
pula V1.
B.* Semakin besar P1,
maka semakin besar P2
Karena P1 dengan P2
berbanding lurus.
C. Semakin besar P2,
semakin besar juga v2
Karena P2 berbanding
lurus dengan V2
D. Semakin kecil v2,
maka semakin kecil
pula V1
Karena v2 berbanding
lurus dengan V1
E. Semakin besar V2,
maka semakin besar
pula P1
Karena V2 berbanding
terbalik dengan P1
3.7.6
Menghitun
g hukum
Bernoulli
Disajikan
gambar pipa
venturimeter.
Siswa dapat
16. Perhatikan gambar pipa venturimeter berikut!
E Mener
apkan
konsep
160
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
suatu
Fluida
menghitung
kecepatan
fluida dalam
pipa
venturimeter.
Jika penampang A1 dan A2 masing-masing adalah 5 m2 dan 4 m
2. Kemudian
percepatan gravitasi 10 m/s2. Maka kecepatan air yang mengalir dari pipa
venturimeter adalah . . .
a. 90 m/s c. 10 m/s e. 4 m/s *
b. 20 m/s d.12 m/s
Disajikan
tabel data
dari pipa
venturimeter.
Siswa dapat
menghitung
tinggi pada
pipa
venturimeter.
17. Perhatikan tabel data pada pipa venturimeter di bawah ini!
v1 (m/s) (A1/A2)2 (m) g (m/s
2) h (m)
10 2 10 5
20 4 10 60
30 6 10 225
Jika v= kelajuan aliran dalam pipa venturimeter, dan A=luas penampang, h=
ketinggian dari pipa venturimeter dan g=percepatan gravitasi. Informasi pada
tabel di atas adalah . . .
a. kecepatan berbanding lurus dengan ketinggian *
A Komun
ikasi
161
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
b. kecepatan berbanding lurus dengan percepatan gravitasi
c. luas penampang berbanding lurus dengan percepatan gravitasi
d. percepatan gravitasi tidak berbanding lurus dengan kecepatan
e. percepatan gravitasi tidak berbanding lurus dengan luas penampang
Disajikan
gambar sayap
pesawat
dalam hukum
Bernoulli.
Siswa dapat
menghitung
luas
penampang
pada bagian
sayap
pesawat.
18. Perhatikan gambar pada sayap pesawat terbang di bawah ini!
Gambar 1 Gambar 2
F1 = 60 N; v12 = 40 m/s F1 = 100 N; v1
2 = 50 m/s
F2 = 10 N; v22 = 60 m/s F2 = 50 N ; v2
2 = 80 m/s
Dari gambar di atas yang memiliki luas penampang yang terbesar adalah . . .
Pilihan Gambar Alasan
D Mener
apkan
konsep
162
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
A 2 Karena A2 = 2.2 m sedangkan untuk A1= 2 m
B 1 Karena A1 = 3 m sedangkan untuk A2= 2.5 m
C 2 Karena A2 = 4 m sedangkan untuk A1= 2.7 m
D* 1 Karena A1 = 4.2 m sedangkan untuk A2= 2.8 m
E 2 Karena A2 = 4.5 m sedangkan untuk A1= 3.2 m
3.7.7
Menjelask
an
penerapan
Hukum
Bernoulli
dalam
teknologi.
Disajikan
gambar pipa
mendatar.
Siswa dapat
menjelaskan
Hukum
Bernoulli
pada pipa
mendatar.
19. Perhatikan gambar pipa mendatar di bawah ini!
Penjelasan yang benar terkait penerapan hukum Bernoulli adalah . . .
a. tekanan aliran fluida terkecil adalah di pipa A.
b. tekanan aliran fluida terkecil adalah di pipa C.
E Komun
ikasi
163
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
c. kelajuan aliran fluida terkecil adalah di pipa C.
d. kelajuan aliran fluida terkecil adalah di pipa B.
e. kelajuan aliran fluida terbesar adalah di pipa B.*
Disajikan
peristiwa
yang
menerapkan
hukum
Bernoulli.
Siswa dapat
memahami
aplikasi yang
terkait hukum
Bernoulli.
20. Perhatikan peristiwa berikut!
Kecepatan aliran udara terbesar yang dialami oleh sayap pesawat terbang berada
di bagian . . . sayap.
a. sekeliling c. kanan e. atas *
b. bawah d. kiri
Menga
mati
3.7.8
Menyebut
Disajikan
gambar alat
21. Perhatikan gambar alat transportasi di bawah ini! E Klasifi
kasi
164
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
kan contoh
penggunaa
n Hukum
Bernoulli
dalam
kehidupan.
transportasi
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Siswa dapat
mengelompo
kkan aplikasi
hukum
Bernoulli
dalam
kehidupan
sehari-hari.
No. Gambar
1.
2.
165
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
3.
4.
5.
166
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
Dari gambar di atas, yang termasuk kelompok alat transportasi dengan gaya
angkat terkecil dalam kecepatan tinggi adalah . . .
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2 dan 3
e. 1 dan 5*
3.7.9
Mengguna
Disajikan
aplikasi
22. Jodohkanlah pilihan berikut dengan pilihan yang menurutmu benar! C Klasifi
kasi
167
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
kan
persamaan
pada
Hukum
Bernoulli
untuk
menyelesa
ikan
permasala
han.
dengan
persamaanny
a. Siswa
dapat
menentukan
aplikasi
hukum
Bernoulli
dengan
persamaanny
a.
1. Pipa venturimeter
2. Tabung Pitot
3. Sayap pesawat terbang
Pengelompokkan dari aplikasi dengan persamaan yang benar adalah . . .
a. 1-A, 2-C, 3-B
b. 1-B, 2-C, 3-B
c. 1-B, 2-A, 3-C*
d. 1-C, 2-A, 3-B
e. 1-C, 2-B, 3-A
Disajikan 23. Perhatikan gambar gaya angkat pesawat berikut! E. Mener
168
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
gambar gaya
angkat
pesawat.
Siswa dapat
menentukan
kecepatan
aliran udara
di bagian
bawah sayap.
Jika F1 = F2=0, kemudian A sebagai luas penampang sebesar 10 m dan kecepatan
v di atas sayap sebesar 10 m/s. Dari gambar di atas, kecepatan aliran udara di
bagian bawah sayap adalah ...
a. v1>v2 c. v1≠v2 e. v1=v2*
b. v1<v2 d. v1≥v2
apkan
konsep
4.7.1
Melakuka
n
observasi
percobaan
tentang
Disajikan
sebuah
percobaan
tabung bocor.
Siswa dapat
mengetahui
24. Perhatikan gambar percobaan tabung bocor berikut! B Menga
mati
169
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
hukum
Bernoulli
dan
hukum
Kontinuita
s
percobaan
tentang
Hukum
Torricelli.
Dari percobaan di atas yang memiliki jarak pancaran air tepat adalah . . .
Pilihan Titik A Titik B Alasan
A 3 2 Karena tekanan
di titik A lebih
kecil
dibandingkan di
titik B
170
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
B* 3 3 Karena tekanan
di titik A sama
dengan titik B
C 1 3 Karena tekanan
di titik A lebih
kecil
dibandingkan di
titik B
D 3 1 Karena tekanan
di titik A lebih
besar
dibandingkan di
titik B
E 2 2 Karena tekanan
di titik A sama
171
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
besar
dibandingkan di
titik B
Disajikan
aplikasi
kontinuitas.
Siswa dapat
mengamati
aliran darah
yang
mengalir dari
dalam tubuh
manusia.
25. Perhatikan gambar pembuluh darah di bawah ini!
Gambar 1 Gambar 2
peredaran darah yang memiliki kecepatan aliran darah yang baik terdapat pada
gambar . . .
Pilihan Gambar Alasan
A 1 Jika dengan V2 lebih besar, maka kecepatan
aliran darah dapat dengan cepat sampai ke
B Menga
mati
172
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
seluruh tubuh
B* 2 Jika dengan kecepatan yang sama, maka
semua aliran darah dapat dengan mudah
mengalir ke seluruh tubuh.
C 1 Jika V1 lebih kecil dari V2, maka kecepatan
aliran darah dapat lebih mudah mengalir ke
seluruh tubuh.
D 2 Jika kecepatan aliran sama, maka kecepatan
aliran darah lebih lambat mengalir ke
seluruh tubuh
E 1 Jika V1 kecil, maka kecepatan aliran darah
V2 juga akan ikut mengecil.
173
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
4.7.2
Menarik
kesimpula
n dari
aplikasi
Azas
Bernoulli
(alat
venturi,
kebocoran
air, atau
sayap
pesawat)
dan
Hukum
Kontinuita
Disajikan
data tabel
percobaan
kontinuitas.
Siswa dapat
menyimpulka
n data tabel
dengan
menggunaka
n grafik.
26. Perhatikan data tabel percobaan Kontinuitas berikut!
No A (m) V (m/s) Q (m3/s)
1 20 0,5 10
2 25 0,4 10
3 30 0,33 10
4 35 0,28 10
5 40 0,25 10
Grafik yang menunjukkan hubungan antara A dengan V adalah . . .
a.
E Menafs
irkan
174
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
s b.
c.
d.
e.
175
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
Disajikan
data tabel
percobaan
aplikasi
Bernoulli.
Siswa dapat
menyimpulka
n data
percobaan
27. Perhatikan data tabel percobaan tabung pitot berikut!
No. v2 (m/s) g (m/s
2) h (m)
1 40 10 12
2 60 10 15
3 58 10 18
4 100 10 21
5 120 10 24
Kesimpulan dari tabel percobaan di atas adalah . . .
a. Semakin besar kecepatan yang dihasilkan, semakin kecil juga ketinggian yang
C Menafs
irkan
176
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
tersebut. diperoleh.
b. Semakin kecil kecepatan yang dihasilkan, semakin besar juga ketinggian yang
diperoleh.
c. Semakin besar kecepatan yang dihasilkan, semakin besar juga ketinggian yang
diperoleh. *
d. Semakin besar kecepatan yang dihasilkan, semakin kecil juga percepatan
gravitasi bumi yang diperoleh.
e. Semakin kecil kecepatan yang dihasilkan, semakin besar juga percepatan
gravitasi bumi yang diperoleh.
Disajikan
tabel
percobaan
pada sayap
pesawat
terbang.
Siswa dapat
28. Perhatikan data tabel percobaan pada sayap pesawat terbang berikut!
Percobaan 1 Percobaan 2
No F1-F2 (N) A (m) No F1-F2 (N) A (m)
1 20 12 1 40 28
2 30 24 2 35 30
A Menafs
irkan
177
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
menyimpulka
n dari tabel
percobaan
tersebut.
3 25 26 3 50 25
Percobaan 3
No F1-F2 (N) A (m)
1 20 10
2 50 15
3 80 20
Kesimpulan dari tabel percobaan di atas adalah . . .
a. Semakin besar gaya pada sayap pesawat, maka semakin besar pula luas
penampang pada sayap pesawat terbang. *
b. Semakin besar gaya pada sayap pesawat, maka semakin kecil pula luas
penampang pada sayap pesawat terbang.
c. Semakin kecil gaya pada sayap pesawat, maka semakin besar pula luas
penampang pada sayap pesawat terbang.
d. Semakin besar gaya pada sayap pesawat, maka tidak ada luas penampang pada
178
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
sayap pesawat terbang.
e. Semakin kecil gaya pada sayap pesawat, maka tidak ada luas penampang pada
sayap pesawat terbang.
4.7.3
Mengelom
pokkan
percobaan
yang
menerapka
n hukum
Kontinuita
s dan
Hukum
Bernoulli.
Disajikan
pertanyaan
menjodohkan
. Siswa dapat
menentukan
kelompok
yang
termasuk
percobaan
hukum
Kontinuitas
dan hukum
29. Perhatikan tabel berikut di bawah ini!
Hukum Percobaan
A. Kontinuitas 1. Tabung bocor
B. Bernoulli 2. Selang dengan diameter berbeda
3. Keran air dengan diameter
berbeda.
4. Gaya angkat pesawat
Pengelompokkan dari percobaan di atas yang benar adalah . . .
a. A-2, A-4, B-1, B-3.
b. A-1, A-4, B-2, B-3.
c. A-2, A-3, B-1, B-4.*
C Klasifi
kasi
179
Indikator
Pembelaja
ran
Indikator
Soal Soal dan nomor soal
Jawab
an
Aspek
KPS
Komentar
Bernoulli d. A-1, A-3, B-2, B-4.
e. A-2, A-3, B1.
180
LAMPIRAN B 3 ANALISIS VALIDASI MATERI
Nomor Soal
Validator ahli materi Nilai CVR Rata-rata
CVR Ai Nurlela M.Si Taufiq Al Farizi
M.Pfis Eneng Hernawati
M.Pd
A B C D A B C D A B C D A B C D
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
181
Nomor Soal
Validator ahli materi Nilai CVR Rata-rata
CVR Ai Nurlela M.Si Taufiq Al Farizi
M.Pfis Eneng Hernawati
M.Pd
A B C D A B C D A B C D A B C D
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 30
CVI 1
Kategori Sangat Sesuai
182
183
184
185
186
LAMPIRAN B4 ANALISIS VALIDASI KONSTRUK
Nomor Soal
Validator ahli konstruk Nilai CVR Rata-rata
CVR Hasian Pohan M.Si Iwan Permana
M.Pd
A B C D A B C D A B C D
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
187
Nomor Soal
Validator ahli konstruk Nilai CVR Rata-rata
CVR Hasian Pohan M.Si Iwan Permana
M.Pd
A B C D A B C D A B C D
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah 30
CVI 1
Kategori Sangat Sesuai
188
189
190
191
192
193
194
LAMPIRAN B5 ANALISIS VALIDASI BAHASA
Nomor Soal
Validator ahli bahasa Nilai CVR Rata-rata
CVR Hilmawati Drs. Parmono
M.Pd Dr. Hindun
A B C D A B C D A B C D A B C D
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
2 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
3 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
4 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
5 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
9 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
195
Nomor Soal
Validator ahli bahasa Nilai CVR Rata-rata
CVR Hilmawati Drs. Parmono
M.Pd Dr. Hindun
A B C D A B C D A B C D A B C D
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
29 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
30 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
Jumlah 24
CVI 0,8
Kategori Sangat sesuai
196
197
198
199
200
201
LAMPIRAN B 6 VALIDITAS INSTRUMEN TES
202
LAMPIRAN B 7 RELIABILITAS INSTRUMEN TES
203
LAMPIRAN B 8 DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES
204
LAMPIRAN B9 TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN TES
205
LAMPIRAN B 10 LEMBAR SOAL
Materi Pelajaran : Fluida Dinamis Alokasi waktu : 60
menit
Kelas/Semester: XI/2 Hari/Tanggal :
PETUNJUK UMUM
1. Periksalah naskah soal yang anda terima meliputi :
a. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
b. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
2. Laporkan kepada pengawas apabila terdapat lembar soal, nomor soal yang tidak lengkap atau
tidak urut.
3. Naskah terdiri dari 30 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
4. Gunakan pensil 2B atau pulpen untuk mengisi Lembar Jawab Tes
5. Berikan tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E di kolom jawaban yang tersedia dengan
baik dan benar!
6. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, tabel matematika atau alat bantu hitung lainnya.
7. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang.
8. Soal tidak boleh dicoret dan dibawa pulang.
1. Perhatikan gambar aliran fluida di bawah ini!
(a) v1 = v2 (b) v2 > v1
Gambar di atas yang memiliki ciri-ciri dari aliran fluida ideal yang benar adalah ...
Pilihan Gambar Jenis aliran Alasan
A B Laminar Kecepatan aliran rendah
B B Turbulen Kecepatan aliran tinggi
C A Laminar Kecepatan aliran tinggi
D A Turbulen Memiliki aliran lurus
E A Turbulen Memiliki aliran yang tenang
206
2. Berikut adalah contoh kehidupan sehari-hari dalam fluida dinamis:
1. Kapal Selam 2. Pesawat terbang
3. Banjir 4. Aliran danau
Dari gambar di atas yang memiliki kelompok dari aliran laminar adalah . . .
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 2 dan 4
d. 1 dan 2
e. 4
3. Perhatikan gambar tabel berikut di bawah ini!
Debit (Q) (m3.s
-1) Luas Penampang (A) (m
2)
10 12
15 20
18 30
20 35
Manakah pernyataan yang benar sesuai dengan data tabel tersebut . . .
207
a. Q A
b. Q ≠ A
c. Q
d. Q =
e. Q A2
4. Perhatikan gambar berikut!
Dari gambar di atas, tentukanlah debit air yang mengalir dalam tabung tersebut
adalah . . .
a. 50 m3.s
-1 c. 0,5 m
3.s
-1 e. 0,005 m
3.s
-1
b. 5 m3.s
-1 d. 0,05 m
3.s
-1
5.Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebuah pipa memiliki A1 = 10 m2 dan A2 = 5 m
2, v1= 2 m.s
-1. Maka kecepatan air
dalam pipa kecil adalah . . .
L= 10 m dan t= 10 sekon
5 m2
Air
208
a. 100 m.s-1
c. 20 m.s-1
e. 1 m.s-1
b. 25 m.s-1
d. 4 m.s-1
6. Perhatikan gambar tabung bocor di bawah ini!
Kecepatan air yang keluar dari lubang tersebut adalah . . .
a. 50 m.s-1
c. 10 m.s-1
e. 5 m.s-1
b. 20 m.s-1
d. 8 m.s-1
7. Berikut adalah gambar terkait tentang fluida dalam kehidupan sehari-hari:
(1) menyiram tanaman (2) Banjir
(3) Kran Air (4) Nyamuk berada di atas air
209
(5) Silet mengapung di atas air
Manakah yang termasuk ke dalam aliran fluida dinamis ...
a. 1, 2, dan 4
b. 1, 2, dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 1 dan 4
8. Perhatikan gambar di bawah ini!
(A) d= 10 cm Q= 20 m3.s
-1
(B) d=20 cm Q= 20 m3.s
-1
Yang memiliki kecepatan aliran air yang tinggi dalam peristiwa di atas adalah. . .
a. Gambar a, karena dipengaruhi oleh ujung selang yang diperkecil.
b. Gambar a, karena dipengaruhi oleh pancaran air yang jauh..
c. Gambar b, karena dipengaruhi oleh ujung selang yang diperbesar.
d. Gambar b, karena dipengaruhi oleh besarnya air yang mengalir.
e. Gambar b, karena dipengaruhi oleh kecilnya air yang mengalir.
9. Perhatikan tabel kegiatan menyiram tanaman berikut!
Kegiatan Kecepatan
air (km.jam-1)
Jumlah daun yang tersisa
(lembar)
Daun yang rusak
210
Menyiram
tanaman
5 30 0
10 30 1
15 30 2
20 28 4
25 27 6
30 25 8
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa . . .
a. Jika kecepatan air besar, maka sedikit daun yang mengalami kerusakan.
b. Jika kecepatan air besar, maka banyak daun yang mengalami kerusakan.
c. Jika kecepatan air kecil, maka sejumlah daun akan mengalami kerusakan.
d. Jika kecepatan air kecil, maka sejumlah daun akan habis.
e. Jika kecepatan air besar, maka sejumlah daun akan tetap.
10. Perhatikan grafik hubungan antara debit dengan kecepatan.
Pernyataan yang benar di bawah ini adalah . . .
a. semakin besar debit yang diberikan, semakin besar kecepatan yang dihasilkan.
b. semakin kecil debit yang diberikan, semakin kecil kecepatan yang dihasilkan.
211
c. semakin besar debit yang diberikan, semakin besar debit yang dihasilkan.
d. semakin kecil kecepatan yang dihasilkan, semakin besar debit yang diberikan.
e. semakin kecil kecepatan yang diberikan, semakin kecil kecepatan yang
dihasilkan.
11. Perhatikan gambar grafik debit air terhadap daya!
Penafsiran anda pada grafik di atas adalah . . .
a. Daya dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan berbanding lurus.
b. Daya dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan tidak berbanding lurus.
c. Daya dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan debit berbanding terbalik.
d. Daya tidak dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan debit berbanding lurus.
e. Daya tidak dipengaruhi oleh debit air dengan hubungan debit tidak berbanding
lurus.
12. Amati gambar kincir air di bawah ini!
212
V= 50 m3, t=2 sekon, P= 10 MW V= 25 m
3, t=1 sekon, P= 5 MW
Jika V adalah volume, t adalah waktu, dan P adalah daya. Yang mempengaruhi
besarnya daya adalah . . .
a. Volume sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin kecil volume,
semakin besar pula daya yang dihasilkan.
b. Volume sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin besar volume,
semakin besar pula daya yang dihasilkan.
c. Waktu sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin kecil waktu yang
diperlukan, semakin besar pula daya yang dihasilkan.
d. Volume dan waktu sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin kecil
waktu yang diperlukan dan volume diperbesar semakin besar pula daya yang
dihasilkan.
e. Kecepatan dan waktu sangat mempengaruhi besarnya daya, karena semakin
besar waktu yang diperlukan dan kecepatan diperkecil semakin besar pula daya
yang dihasilkan.
13. Perhatikan tabel aplikasi fluida dinamis di bawah ini!
No Alat Kegunaan alat Hukum
1 Penyemprot parfum Pewangi badan Kontinuitas
2 Penyemprot serangga Membunuh serangga Bernoulli
3 Sayap pesawat terbang Menerbangkan pesawat Bernoulli
4 Penyiram tanaman Menyiram tanaman Bernoulli
Berdasarkan pada tabel di atas yang sesuai dan tepat adalah . . .
a. 2 dan 4 c. 1 dan 4 e. 1 dan 2
213
b. 3 dan 4 d. 2 dan 3
14. Perhatikan gambar di bawah ini!
No Gambar
1
3.
2
4.
Prinsip kerja pada tabel di atas sesuai dengan hukum . . .
a. Bernoulli.
b. Kontinuitas
c. Fluida Ideal
d. Fluida non Ideal
e. Pascal dan Bernoulli
15. Perhatikan data tabel di bawah ini!
P (N.m-2
) v (m.s-1
)
1 2 1 2
12 14 20 28
214
10 16 15 36
Pernyataan yang benar dari pilihan di bawah ini adalah . . .
Pilihan Pernyataan Alasan
A. Semakin besar P1,
maka semakin besar
pula V1.
Karena P1 dengan V1
tidak berbanding lurus
B. Semakin besar P1,
maka semakin besar P2
Karena P1 dengan P2
berbanding lurus.
C. Semakin besar P2,
semakin besar juga v2
Karena P2 berbanding
lurus dengan V2
D. Semakin kecil v2,
maka semakin kecil
pula V1
Karena v2 berbanding
lurus dengan V1
E. Semakin besar V2,
maka semakin besar
pula P1
Karena V2 berbanding
terbalik dengan P1
16. Perhatikan gambar pipa venturimeter berikut!
Jika penampang A1 dan A2 masing-masing adalah 5 m2 dan 4 m
2. Kemudian
percepatan gravitasi 10 m/s2. Maka kecepatan air yang mengalir dari pipa
venturimeter adalah . . .
a. 90 m.s-1
c. 10 m.s-1
e. 4 m.s-1
b. 20 m.s-1
d.12 m.s-1
17. Perhatikan tabel data pada pipa venturimeter di bawah ini!
v1 (m.s-1
) (A1/A2)2 (m) g (m.s
-2) h (m)
215
10 2 10 5
20 4 10 60
30 6 10 225
Jika v= kelajuan aliran dalam pipa venturimeter, dan A=luas penampang, h=
ketinggian dari pipa venturimeter dan g=percepatan gravitasi. Berdasarkan tabel
di atas pernyataan yang benar adalah . . .
a. Kecepatan berbanding lurus dengan ketinggian
b. Kecepatan berbanding lurus dengan percepatan gravitasi
c. Luas penampang berbanding lurus dengan percepatan gravitasi
d. Percepatan gravitasi tidak berbanding lurus dengan kecepatan
e. Percepatan gravitasi tidak berbanding lurus dengan luas penampang
18. Perhatikan gambar pada sayap pesawat terbang di bawah ini!
Gambar 1 Gambar 2
F1 = 60 N; v12 = 40 m.s
-1 F1 = 100 N; v1
2 = 50 m.s
-1
F2 = 10 N; v22 = 60 m.s
-1 F2 = 50 N ; v2
2 = 80 m.s
-1
Dari gambar di atas yang memiliki luas penampang yang terbesar adalah . . .
Pilihan Gambar Alasan
vhA 2 Karena A2 = 2.2 m2 sedangkan untuk A1= 2 m
2
B 1 Karena A1 = 3 m2 sedangkan untuk A2= 2.5 m
2
C 2 Karena A2 = 4 m2 sedangkan untuk A1= 2.7 m
2
D 1 Karena A1 = 4.2 m2 sedangkan untuk A2= 2.8 m
2
216
E 2 Karena A2 = 4.5 m2 sedangkan untuk A1= 3.2 m
2
19. Perhatikan gambar pipa mendatar di bawah ini!
Penjelasan yang benar terkait penerapan hukum Bernoulli adalah . . .
a. tekanan aliran fluida terkecil adalah di pipa A.
b. tekanan aliran fluida terkecil adalah di pipa C.
c. kelajuan aliran fluida terkecil adalah di pipa C.
d. kelajuan aliran fluida terkecil adalah di pipa B.
e. kelajuan aliran fluida terbesar adalah di pipa B.
20. Perhatikan peristiwa berikut!
Kecepatan aliran udara terbesar yang dialami oleh sayap pesawat terbang berada
di bagian . . . sayap.
a. sekeliling c. kanan e. atas
b. bawah d. kiri
21. Perhatikan gambar alat transportasi di bawah ini!
No. Gambar
1.
217
2.
3.
4.
5.
Alat transportasi dengan gaya angkat terkecil dalam kecepatan tinggi adalah . . .
218
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2 dan 3
e. 1 dan 5
22. Jodohkanlah pilihan berikut dengan pilihan yang tepat!
1. Pipa venturimeter
A
2. Tabung Pitot
B
3. Sayap pesawat terbang
C
Pengelompokkan dari aplikasi dengan persamaan yang benar adalah . . .
a. 1-A, 2-C, 3-B
b. 1-B, 2-C, 3-B
c. 1-B, 2-A, 3-C
d. 1-C, 2-A, 3-B
e. 1-C, 2-B, 3-A
23. Perhatikan gambar gaya angkat pesawat berikut!
Jika F1 = F2=0, kemudian A sebagai luas penampang sebesar 10 m2 dan kecepatan
v di atas sayap sebesar 10 m.s-1
. Dari gambar di atas, kecepatan aliran udara di
bagian bawah sayap adalah ...
219
a. v1>v2 c. v1≠v2 e. v1=v2
b. v1<v2 d. v1≥v2
24. Perhatikan gambar percobaan tabung bocor berikut!
Dari percobaan di atas yang memiliki jarak pancaran air tepat adalah . . .
Pilihan Titik A Titik B Alasan
A 3 2 Karena tekanan di titik A lebih kecil
dibandingkan di titik B
B 3 3 Karena tekanan di titik A sama dengan titik
B
C 1 3 Karena tekanan di titik A lebih kecil
dibandingkan di titik B
D 3 1 Karena tekanan di titik A lebih besar
dibandingkan di titik B
E 2 2 Karena tekanan di titik A sama besar
dibandingkan di titik B
25. Perhatikan gambar penampang pembuluh darah dilengkapi data fisis dalam
fluida dinamis!
Gambar 1 Gambar 2
220
Peredaran darah yang memiliki kecepatan aliran darah normal terdapat pada
gambar . . .
Pilihan Gambar Alasan
A 1 Jika dengan V2 lebih besar, maka kecepatan
aliran darah dapat dengan cepat sampai ke
seluruh tubuh
B 2 Jika dengan kecepatan yang sama, maka
semua aliran darah dapat dengan mudah
mengalir ke seluruh tubuh.
C 1 Jika V1 lebih kecil dari V2, maka kecepatan
aliran darah dapat lebih mudah mengalir ke
seluruh tubuh.
D 2 Jika kecepatan aliran sama, maka kecepatan
aliran darah lebih lambat mengalir ke
seluruh tubuh
E 1 Jika V1 kecil, maka kecepatan aliran darah
V2 juga akan ikut mengecil.
26. Perhatikan data tabel percobaan Kontinuitas berikut!
No A (m2) V (m.s
-1) Q (m
3.s
-1)
1 20 0,5 10
2 25 0,8 20
3 30 1 30
4 35 1,14 40
5 40 1,25 50
Grafik yang menunjukkan hubungan antara (A-V) adalah . . .
a.
221
b.
c.
d.
e.
27. Perhatikan data tabel percobaan tabung pitot berikut!
No. v2 (m.s
-1) g (m.s
-2) h (m)
1 40 10 12
2 60 10 15
222
3 58 10 18
4 100 10 21
5 120 10 24
Kesimpulan dari tabel percobaan di atas adalah . . .
a. Semakin besar kecepatan yang dihasilkan, semakin kecil juga ketinggian yang
diperoleh.
b. Semakin kecil kecepatan yang dihasilkan, semakin besar juga ketinggian yang
diperoleh.
c. Semakin besar kecepatan yang dihasilkan, semakin besar juga ketinggian yang
diperoleh.
d. Semakin besar kecepatan yang dihasilkan, semakin kecil juga percepatan
gravitasi bumi yang diperoleh.
e. Semakin kecil kecepatan yang dihasilkan, semakin besar juga percepatan
gravitasi bumi yang diperoleh.
28. Perhatikan data tabel percobaan pada sayap pesawat terbang berikut!
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
No F1-F2 (N) A (m2) No F1-F2 (N) A (m
2) No F1-F2 (N) A (m
2)
1 20 12 1 40 28 1 20 10
2 30 24 2 35 30 2 50 15
3 25 26 3 50 25 3 80 20
Kesimpulan dari tabel percobaan di atas adalah . . .
a. Semakin besar gaya pada sayap pesawat, maka semakin besar pula luas
penampang pada sayap pesawat terbang.
b. Semakin besar gaya pada sayap pesawat, maka semakin kecil pula luas
penampang pada sayap pesawat terbang.
223
c. Semakin kecil gaya pada sayap pesawat, maka semakin besar pula luas
penampang pada sayap pesawat terbang.
d. Semakin besar gaya pada sayap pesawat, maka tidak ada luas penampang pada
sayap pesawat terbang.
e. Semakin kecil gaya pada sayap pesawat, maka tidak ada luas penampang pada
sayap pesawat terbang.
29. Perhatikan tabel berikut di bawah ini!
Hukum Percobaan
A. Kontinuitas 1. Tabung bocor
B. Bernoulli 2. Selang dengan diameter berbeda
3. Keran air dengan diameter
berbeda.
4. Gaya angkat pesawat
Pengelompokkan dari percobaan di atas yang benar adalah . . .
a. A-2, A-4, B-1, B-3.
b. A-1, A-4, B-2, B-3.
c. A-2, A-3, B-1, B-4.
d. A-1, A-3, B-2, B-4.
e. A-2, A-3, B1.
224
LAMPIRAN B11 KISI-KISI NONTES
No Kondisi Indikator
Nomor
pertanyaan Jumlah
soal Positif Negatif
1 Perhatian
(Attention)
Penggunaan latihan soal digital
dalam belajar secara mandiri.
1
2
Penggunaan latihan soal digital
dalam peningkatan hasil
keterampilan proses sains
siswa
2
2 Relevansi
(Relevance)
Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
proses sains siswa dalam aspek
mengamati.
3
5
Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
proses sains siswa dalam aspek
menafsirkan.
4
Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
proses sains siswa dalam aspek
mengkomunikasikan.
5
Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
proses sains siswa dalam aspek
mengklasifikasikan.
6
Penggunaan latihan soal digital
terhadap hasil keterampilan
proses sains siswa dalam aspek
7
225
menerapkan konsep.
3 Percaya diri
(Confidence)
Penyajian aplikasi latihan alat
optik dalam mengerjakan soal
8 1
4 Kepuasan
(Satisfaction)
Penyajian gambar dalam
latihan soal digital pada konsep
fluida dinamis.
9
2
Aplikasi latihan alat optik
dapat digunakan dengan
mudah
10
226
LAMPIRAN B 12 INSTRUMEN NONTES
227
LAMPIRAN B 13 UJI VALIDASI NONTES
228
LAMPIRAN B 14 UJI VALIDASI MEDIA
229
230
231
232
233
234
235
236
LAMPIRAN C (Analisis Hasil Penelitian)
LAMPIRAN C1 HASIL PRETEST
Siswa Pre Tes Kontrol Pre Tes Eksperimen
1 4 4
2 5 7
3 5 8
4 6 8
5 6 9
6 7 10
7 9 10
8 9 10
9 9 10
10 9 11
11 9 11
12 10 11
13 10 12
14 10 12
15 10 13
16 10 13
17 10 13
18 10 13
19 12 13
20 12 13
21 13 13
22 13 14
23 13 15
24 14 15
25 14 15
26 14 15
27 15 15
28 15 16
29 15 16
30 15 16
31 15 18
32 16 18
Jumlah 344 397
Rata-rata 10,75 12,41
SD 3,39 3,21
237
238
LAMPIRAN C 2 HASIL POST TEST
Siswa Post Tes Kontrol Post Tes Eksperimen
1 16 16
2 17 18
3 18 18
4 18 19
5 18 20
6 19 20
7 19 20
8 19 20
9 19 20
10 19 20
11 19 21
12 19 21
13 19 21
14 20 21
15 20 21
16 20 22
17 20 22
18 20 22
19 20 22
20 20 22
21 20 22
22 20 22
23 20 23
24 21 23
25 21 23
26 21 23
27 22 24
28 22 24
29 22 25
30 23 25
31 23 25
32 24 26
Jumlah 638 691
Rata-rata 19,94 21,59
SD 1,74 2,24
239
240
LAMPIRAN C 3 ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS
PERHITUNGAN DATA PRE TEST KETERAMPILAN PROSES SAINS
KELAS EKSPERIMEN
241
PERHITUNGAN DATA PRE TEST KETERAMPILAN PROSES SAINS
242
KELAS KONTROL
243
PERHITUNGAN DATA POST TEST KETERAMPILAN PROSES SAINS
KELAS EKSPERIMEN
244
PERHITUNGAN DATA POST TEST KETERAMPILAN PROSES SAINS
KELAS KONTROL
245
LAMPIRAN C4
PERHITUNGAN N-GAIN
N-GAIN KELAS EKSPERIMEN
a. Mengamati
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (146-72)/(192-72)
N-gain = 0,62
Kategori = sedang
b. Klasifikasi
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (134-79)/(160-79)
N-gain = 0,68
Kategori = sedang
c. Menafsirkan
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (125-65)/(192-65)
N-gain = 0,47
Kategori = sedang
d. Menerapkan Konsep
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (142-92)/(192-92)
N-gain = 0,50
Kategori = sedang
e. Mengkomunikasikan
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (144-89)/(192-89)
N-gain = 0,53
Kategori = sedang
246
\
N-Gain Kelas Kontrol
a. Mengamati
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (126-64)/(192-64)
N-gain = 0,48
Kategori = sedang
b. Klasifikasi
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (114-74)/(160-74)
N-gain = 0,47
Kategori = sedang
c. Menafsirkan
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (137-50)/(192-50)
N-gain = 0,61
Kategori = sedang
d. Menerapkan Konsep
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (133-90)/(192-90)
N-gain = 0,42
Kategori = sedang
e. Mengkomunikasikan
N-gain = (Skor Posttest-Skor Pretest)/(Skor ideal-Skor Pretest)
N-gain = (128-66)/(192-66)
N-gain = 0,49
Kategori = sedang
247
LAMPIRAN C 5 UJI NORMALITAS
Langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut:
1. Menyusun hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi nomal
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
2. Tingkat signifikan = 5%
3. Untuk memutuskan hipoesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh significancepada output yang dihasilkan setelah pengelolaan
data.
4. Jika:
Tingkat signifikansi() < Nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima, dan H1
ditolak.
Tingkat signifikansi() > Nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1
diterima.
Kesimpulan:
Pretest Kelas Eksperimen 𝛼 = 5%= 0,05< 𝑠𝑖𝑔. = 0,14, maka H0 diterima H1
ditolak, sehingga sampel berdistribusi normal.
Pretest Kelas Kontrol 𝛼 = 5%= 0,05< 𝑠𝑖𝑔. = 0,06, maka H0 diterima H1
ditolak, sehingga sampel berdistribusi normal.
Posttest Kelas Eksperimen 𝛼 = 5%= 0,05< 𝑠𝑖𝑔. = 0,20, maka H0 diterima
H1 ditolak, sehingga sampel berdistribusi normal.
248
Posttest Kelas Kontrol 𝛼 = 5%= 0,05< 𝑠𝑖𝑔. = 0,002, maka H0 diterima H1
ditolak, sehingga sampel berdistribusi tidak normal.
249
LAMPIRAN C 6 UJI HOMOGENITAS
Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut:
1) Menyusun hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi homogen
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen
2) Tingkat signifikan = 5% = 0,05
3) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh significance pada output yang dihasilkan setelah pengelolaan
data.
4) Jika:
Tingkat signifikansi() < Nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima, dan H1
ditolak.
Tingkat signifikansi() > Nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1
diterima.
250
LAMPIRAN C7 UJI HIPOTESIS
Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1. Perumusan hipotesis adalah sebagai berikut:
H0 = Rata-rata kemapuan KPS siswa pada kelompok eksperimen lebih kecil
sama dengan rata-rata kemampuan KPS siswa pada kelompok kontrol.
H1 = Rata-rata kemampuan KPS siswa pada kelompok eksperimen lebih
tinggi dari rata-rata kemampuan KPS siswa pada kelompok kontrol.
2. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai
yang
ditunjukan oleh Sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan setelah
pengolahan data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”.
3. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika signifikansi (p) ≤ (𝛼 = 0,05) maka H0 ditolak H1 diterima.
Jika signifikansi (p) ≥ (𝛼 = 0,05) maka H0 diterima H1 ditolak
251
LAMPIRAN C 8 ANALISIS DATA RESPON SISWA
Responden Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4
2 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4
3 3 4 5 4 4 5 4 3 5 2
4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3
5 3 2 4 3 2 4 3 2 5 3
6 4 3 4 3 4 4 5 3 4 3
7 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
8 3 3 4 2 2 4 3 1 3 3
9 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4
10 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4
11 5 5 5 4 1 5 5 3 4 5
12 4 4 4 5 4 2 4 3 4 4
13 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3
14 5 4 5 1 4 4 4 4 4 4
15 4 4 5 3 2 4 3 4 4 3
16 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3
22 4 4 5 4 2 4 4 3 4 4
23 3 4 4 4 4 4 3 2 5 1
24 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
25 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2
26 1 4 5 4 3 3 2 3 2 3
27 4 5 4 4 4 4 4 1 4 3
28 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4
29 3 2 4 4 4 4 1 4 3 3
30 4 3 2 5 2 2 4 4 3 2
31 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3
32 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3
Jumlah 113 119 128 114 107 114 111 96 116 102
Persentase 71% 74% 80% 71% 67% 71% 69% 60% 73% 64%
Rata-rata 70%
252
LAMPIRAN D1 TAMPILAN LATIHAN SOAL DIGITAL
253
LAMPIRAN E1 (Surat-surat Penelitian)
254
255
LAMPIRAN E2 SURAT KETERANGAN PENELITIAN
256
LAMPIRAN E 3 UJI REFERENSI
257
258
259
260
261
LAMPIRAN E4 BIODATA PENULIS
Dzakiyy Ilmi, lahir di Jakarta pada tanggal 20 April 1994 dan bertempat
tinggal di Jalan Kresna Blok Y4/4 RT02/012 Kelurahan Pondok Benda, Kec.
Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Riwayat Pendidikan, Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah
sebagai berikut SDI Nurul Hidayah lulus pada 2006, MTsN Pamulang lulus pada
2009, MAN 4 Jakarta lulus pada 2012. Penulis tercatat sebagai mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Program Studi Pendidikan Fisika.