karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan...

51
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan dari kegiatan menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, dan pengetahuan secara tertulis serta memiliki kegemaran menulis. Melalui keterampilan menulis yang dimiliki, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan dapat mempergunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi. Akan tetapi, tidak semua orang mampu melaksanakan tugas menulis dengan baik, termasuk para siswa di Sekolah Menengah Kejuruan. Permasalahan serupa juga terjadi pada siswa kelas XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo. Setidaknya, hal ini tampak dari nilai hasil survey awal pada pembelajaran menulis. Berdasarkan data yang ada pada tes menulis hanya ada 10 orang siswa yang

Transcript of karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan...

Page 1: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang

dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis memerlukan keterampilan karena

diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68).

Tujuan yang diharapkan dari kegiatan menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan

gagasan, pendapat, dan pengetahuan secara tertulis serta memiliki kegemaran menulis.

Melalui keterampilan menulis yang dimiliki, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan

dapat mempergunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi. Akan tetapi, tidak

semua orang mampu melaksanakan tugas menulis dengan baik, termasuk para siswa di

Sekolah Menengah Kejuruan.

Permasalahan serupa juga terjadi pada siswa kelas XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6

Tirtomoyo. Setidaknya, hal ini tampak dari nilai hasil survey awal pada pembelajaran

menulis. Berdasarkan data yang ada pada tes menulis hanya ada 10 orang siswa yang

mendapatkan nilai 62,50 ke atas (KKM Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMK

Muhammadiyah 6 Tirtomoyo). Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menulis siswa

kelas XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo tergolong rendah.

Mengenai masalah rendahnya keterampilan menulis, peneliti bersama guru kelas XI

megidentifikasi penyebab kegagalan siswa dalam pembelajaran menulis sebagai berikut: (1)

adanya minat dan motivasi siswa yang masih rendah terhadap pembelajaran menulis; (2)

sebagian siswa masih belum terbiasa untuk memanfaatkan media tulis sebagai ruang untuk

Page 2: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

2

mengungkapkan ide dan gagasan mereka; (3) kurangnya pembiasaan terhadap tradisi

menulis menyebabkan permasalahan baru yaitu siswa menjadi terbebani apabila

mendapatkan tugas menulis; (4) porsi waktu yang diberikan bagi siswa sangat terbatas

sehingga mereka mengerjakan tugas menulis hanya semata-mata untu memenuhi tugas dari

guru; (5) siswa belum mampu mengungkapkan ide/gagasan dengan baik; (6) siswa kurang

bias mengembangkan bahasa; (7) pemanfaatan potensi kata kurang.

Bertolak dari permasalahan yang ada, maka guru dan peneliti merasa sangat perlu

untuk mengadakan perbaikan terhadap strategi pembelajaran keterampilan menulis, terutama

berkaitan dengan metode yang digunakan oleh guru. Dalam hal ini, guru dan peneliti sepakat

untuk menerapkan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar). Adapun alasan

pemilihan metode tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut ini. Pertama, model

pembelajaran yang menggunakan metode berkunjung ke lingkungan sekitar adalah suatu

strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan sarana

belajar. Kedua, apabila siswa diajak berkunjung ke lingkungan sekitar, siswa dapat melihat

secara nyata melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dengan demikian, daya

imajinasi siswa akan lebih berkembang. Ketiga, dengan menggali sumber belajar yang ada

di lingkungan sekitar dalam setiap pembelajaran, secara tidak langsung guru telah

mendekatkan diri siswa dengan lingkungannya sehingga siswa merasa dekat dan akrab

dengan lingkungan sekitarnya.selain itu, akan tercipta suatu wahana dan wadah pembinaan

siswa dalam hal kemampuan berpikir kritis, penanaman watak, nilai, dan sikap social yang

baik, serta pengembangan kecakapan dasar siswa untuk mau dan mampu serta peduli dalam

berkehidupan secara baik sesuai tuntutan dan harapan yang dikembangkan lingkungan

masyarakat sekitarnya.

Page 3: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

3

B. Rumusan Masalah

Untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai arah penelitian, di bawah ini

disajikan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran dan kemampuan menulis siswa kelas XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6

Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2010/2011?

2. Bagaimanakah penerapan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemampuan menulis siswa kelas XI MO 1 SMK

Muhammadiyah 6 Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2010/2011?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan peningkatan kualitas pembelajaran serta kemampuan menulis siswa

kelas XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan

menerapkan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar.

2. Mendeskripsikan penerapan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemampuan menulis siswa kelas XI MO 1 SMK

Muhammadiyah 6 Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat teoretis

maupun manfaat praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoretis

Page 4: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

4

a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran yang inovatif dan

mendukung teori CTL (Contextual Teacing and Learning).

b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai fakta pembelajaran menulis yang menerapkan

metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1. Pelaksanaan proses pembelajaran menulis di SMK akan lebih efektif dan lebih

optimal.

2. Menumbuhkan kreativitas siswa dalam melakukan kegiatan menulis.

3. Mengembangkan daya imajinasi siswa.

b. Bagi Guru

1. Meningkatkan kualitas kerja guru

2. Mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis.

3. Sebagai sarana untuk membina kreativitas siswa dalam kegiatan menulis.

4. Mewujudkan pembelajaran yang inovatif

c. Bagi Sekolah

1. Menjadi pendorong bagi guru kelas lain untuk melaksanakan pembelajaran aktif,

kreatif, dan menyenangkan.

2. Mendorong guru kelas lain untuk aktif melaksanakan inovasi pembelajaran.

Page 5: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

5

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

a. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis

adalah sebagai bentuk komunikasi tidak langsung yang bermediakan tulisan. Menulis

atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang

disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan, 1993: 21). Lebih lanjut, Semi,

Atar (1990: 47) mengutarakan bahwa menulis sebagai tindakan pemindahan pikiran atau

perasaan dalam bentuk lambing-lambang bahasa. Hal ini tidak lain dari upaya

pemindahan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan dengan menggunakan lambing-

lambang atau grafem.

The Liang Gie (2002: 3) menyamakan pengertian menulis dengan mengarang.

Diungkapkan bahwa menulis arti pertamanya ialah membuat huruf, angka, nama, suatu

tanda kebahasaan apa pun dengan sesuatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Kini

dalam pengertiannya yang luas, menulis merupakan kata sepadan yang mempunyai arti

sama dengan mengarang. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat

pembaca untuk dipahami. Sebuah tulisan dikatakan berhasil apabila tulisan tersebut dapat

dipahami dengan mudah oleh pembaca. Segala ide dan pesan yang disampaikan dipahami

secara baik oleh pembacanya, tafsiran pembaca sama dengan maksud penulis.

Page 6: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

6

Berdasar pada beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, secara umum dapat

dikemukakan bahwa menulis adalah aktivitas melahirkan pikiran dan perasaan lewat

tulisan secara tertib dan tertata sehingga dipahami oleh pembaca.

b. Penilaian Pembelajaran Menulis

Penilaian merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran sehingga

penilaian tidak mungkin dilepaskan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran secara

umum. Dalam penilaian kemajuan siswa dapat dilihat sehingga memudahkan dalam

menentukan langkah yang akan ditempuh. Penilaian adalah suatu proses untuk mengukur

kadar pencapaian tujuan (Nurgyantoro, Burhan, 2001: 4).

Kemampuan menulis adalah kemampuan mengemukakan idea tau gagasan dalam

bentuk bahasa tulis. Kemampuan menulis dapat diukur melalui kemampuan

mengungkapkan isi (materi atau gagasan yang dikemukakan), kemampuan menyusun

organisasi tulisan, kemampuan menggunakan gaya penulisan (pilihan struktur dan

kosakata), dan kemampuan menerapkan mekanisme tulisan ejaan. Disamping itu,

pengukuran terhadap kemampuan menulis dapat diperkuat melalui penilaian terhadap

kelengkapan cerita dan urutan pikiran. Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini

mengacu pada pendapat Nurgyantoro, Burhan, (2001: 307-308). Penilaian dengan model

tersebut ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 1: Penilaian Keterampilan Menulis

NoAspek

PenilaianSkor Kriteria

1. Isi 27-31 Sangat baik-Sempurna padat informasi, substansif,

pengembangan tesis tuntas, dan relevan dengan

Page 7: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

7

22-26

17-21

13-16

permasalahan dan tuntas.

Cukup Baik-Baik informasi cukup, substansi cukup,

pengembangan tesis terbatas, dan relevan dengan

masalah tetapi tidak lengkap.

Sedang-Cukup informasi terbatas, substansif

kurang, pengembangan tesis tidak cukup dan

permasalahan tidak cukup.

Sangat-Kurang tidak berisi, tidak ada substansi,

tidak ada pengembangan tesis dan tidak ada

permasalahan.

2. Organisasi 18-22

14-17

10-13

7-9

Sangat Baik-Sempurna ekspresi lancar, gagasan

diungkapkan dengan jelas, padat tertata dengan baik

dan urutan logis dan kohesif.

Cukup Baik-Baik kurang lancar, kurang terorganisir

tetapi ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas,

dan urutan logis tetapi tidak lengkap.

Sedang Cukup tidak lancer, gagasan kacau,

terpotong-potong, urutan dan pengembangan tidak

logis.

Sangat Kurang tidak komunikatif, tidak terorganisir

dan tidak layak dinilai.

3. Kosakata 18-21 Sangat Baik-Sempurna pilihan kata dan ungkapan

tepat, dan menguasai pembentukan kata.

Page 8: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

8

14-17

10-13

7-9

Cukup Baik-Baik pilihan kata dan ungkapan

kadang-kadang kurang tetap tetapi tidak menggangu.

Sedang-Cukup terdapat kesalahan penggunaan

kosakata dan dapat merusak makna.

Sangat Kurang pemanfaatan potensi kata asal-

asalan, pengetauhan tentang kosakata rendah dan

tidak layak dinilai.

4. Pengembangan

Bahasa

22-26

18-21

11-17

5-10

Sangat Baik Sempurna konstruksi kompleks tetapi

efektif dan hanya terjadi sedikit kesalahan

penggunaan bentuk kebahasaan.

Cukup Baik-Baik konstruksi kalimat dan makna

membingungkan atau kabur.

Sedang-Cukup terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat dan makna membingungkan atau

kabur.

Sangat-Kurang tidak menguasai aturan sintaksis,

terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif dan tak

layak nilai.

c. Metode Field Trip (Berkunjung Ke Lingkungan Sekitar)

Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar.

Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas (UU Sunarsih).

Dalam teori pembelajaran banyak hal yang disinggung tentang penggunaan berbagai

metode dan sumber belajar. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan dapat

Page 9: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

9

menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yng cinta lingkungan. Berdasarkan

teori belajar, melalui pendekatan metode pembelajaran menjadi bermakna. Sikap

verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep dapat diminimalkan dan pemahaman sisw

akan membekas dalam ingatannya. Buah dari poses pendidikan dan pembelajaran

akhirnya akn bermuara pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa

manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat di aplikasikan dan

diimplementasikan dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang

melatarbelakangi pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.

Karli Yuliartiningsih dalam UU Suniarsih menyatakan bahwa model

pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, bukan merupakan pendekatan

pembelajaran yang baru, melainkan sudah dan terkenal dan populer, hanya saja sering

terlupakan. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan lingkungan adalah suatu strategi

pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar,

dan sarana belajar. Salah satu perwujudan pendekatan lingkungan adalah melalui metode

berkunjung ke lingkungan sekitar yaitu kunjungan ke lingkungan sekitar. Dengan

melakukan kunjungan disekitar siswa, siswa dapat menggali berbagai sumber belajar.

Lingkungan sekitar kaya akan sumber belajar yang esensial dalam pembelajaran.

Konsep–konsep lingkungan sekitar dapat dengan mudah di kuasai oleh siswa melalui

pengamatan pada situasi yang konkret.

Terkait dengan kegiatan menulis, apabila siswa diajak berkunjung ke lingkungan

sekitar, siswa dapat melihat secara nyata melalui pengamatan pada situasi yang konkret.

Dengan demikian, siswa dapat terinspirasi atau dapat melakukan pemetaan konsep

tentang suatu objek untuk kemudian dikembangkan dalam bentuk tulisan. Siswa dapat

Page 10: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

10

menuliskan penggambaran suatu objek secara lebih jelas dan terperinci. Dengan

demikian, tampak sekali bahwa pembelajaran menulis berpusat pada diri siswa serta

proses pembelajaran yang bermakna. Untuk sumber belajarnya siswa mengelola

informasi didapat dari lingkungan. Tampak guru dalam kegiatan ini sebagai motivator

sesuai dengan peran guru sebagai pelaku utama dalam pendidikan.

Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis dengan metode field trip

(berkunjung ke lingkungan sekitar) dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Pendahuluan

a. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses

pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari (menulis).

b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai jumlah siswa.

2. Inti Pembelajaran

Di lapangan (pembelajaran dilaksanakan di luar ruangan kelas, siswa diajak untuk

berkunjung ke lingkungan sekitar).

a. Siswa bersama kelompoknya melakukan pengamatan terhadap suatu objek

tertentu yang ada di lingkugan sekitar.

b. Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan terkait dengan objek yang mereka

amati.

Di dalam kelas

a. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan tentang objek yang mereka amati dengan

kelompoknya masing-masing.

b. Siswa melaporkan hasil diskusi.

Page 11: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

11

3. Penutup

a. Dengan bantuan guru, siswa menyimpulkan hasil pengamatan tentang objek yang

mereka amati.

b. Guru menugaskan siswa untuk membuat sebuah tulisan tentang pengalaman

belajar mereka.

B. Kerangka Berpikir

Page 12: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

12

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Tindakan

Metode Field Trip (Berkunjung ke lingkungan sekitar) dapat meningkatkab

kualitas pembelajaran serta keterampilan menulis siswa SMK Muhammadiyah 6

Tirtomoyo Tahun Pelajaran 2010/2011.

BAB III

Kondisi Awal

Memanfaatkan metode field trip

dalam pembelajaran menulis

Kemampuan menulis siswa

rendah

Tindakan

Guru belum menerapkan metode

field trip dalam pembelajaran

menulis

Siklus I siswa diajak berkunjung

ke bengkel dan area parkir sekolah

Siklus II siswa diajak berkunjung melihat

pemandangan alam di sekitar sekolah

Hasil: Kemampuan

menulis siswa meningkat

Kondisi Akhir

Page 13: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

13

METODE PENELITIAN

A. Setting

Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo, yang merupakan

sekolahan swasta. Lokasinya berada di kawasan pedesaan, tepatnya di Kecamatan

Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Pada tahun pelajaran 2010/2011, di sekolah ini ada 4 kelas

paralel untuk kelas X (Kelas MO 1, MO 2, MO 3, dan MO 4), 4 kelas paralel untuk kelas XI

(Kelas MO 1, MO 2, MO 3, dan MO 4), dan 4 kelas paralel untuk kelas XII (Kelas MO 1,

MO 2, MO 3, dan MO 4) sehingga secara keseluruhan di SMK ini memiliki 12 kelas.

Jumlah siswa pada tiap kelas rata-rata 35-40 siswa.

Tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian dilakukan selama 5 bulan, yaitu

mulai bulan Juli sampai dengan November 2010. Tahap perencanaan dilaksanakan pada

bulan Juli dan Agustus. Adapun pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan pada

pertengahan bulan September dan Oktober 2010, sedangkan tahap pelaporan hingga

sosialisasi hasil pada bulan November.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6

Tirtomoyo pada tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswanya adalah 35 orang. Adapun

secara umum, mayoritas siswa SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo berasal dari keluarga

petani yang dalam kehidupan sehari-harinya menggunakan bahasa Jawa, baik di rumah

maupun di luar rumah, bahkan di sekolah. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap

penguasaan pada kosakata dan struktur kalimat bahasa Indonesia sehingga berdampak pula

terhadap kemampuan siswa dalam menulis.

Page 14: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

14

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peristiwa pembelajaran

menulis serta dokumen (hasil tes menulis dan catatan penunjang). Oleh karena itu,

pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi dan analisis dokumen.

Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran menulis, dari kegiatan apersepsi

hingga evaluasi. Pelaksana dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia kelas XI MO

1 (Bapak Frangky Agusta Setiawan, S.Pd.). Observasi ini dilakukan dengan cara peneliti

bertindak sebagai partisipan pasif yang mengamati jalannya pembelajaran di kelas yang

dipimpin oleh guru. Hasil observasi peneliti didiskusikan dengan guru yang bersangkutan

untuk kemudian dianalisis bersama-sama untuk mengetahui berbagai kelemahan yang ada

dan untuk mencari solusi terhadap segala kelemahan yang ada. Hasil diskusi berupa solusi

untuk berbagai kelemahan tersebut kemudian dilaksanakan dalam siklus. Adapun analisis

dokumen dilakukan pada hasil tes menulis untuk diidentifikasi tingkat pemahaman siswa

terhadap materi menulis.

D. Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi) serta data

dari hasil tes menulis dilakukan dengan analisis kritis, yaitu membandingkan data dari siklus

satu ke siklus berikutnya. Hal ini untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan tindakan

yang telah dilakukan sehingga dapat ditetapkan langkah perbaikan pada pelaksanaan

tindakan berikutnya.

E. Prosedur Penelitian

Page 15: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

15

Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan penelitian dari awal hingga akhi

penelitian. Penelitian ini adalah proses pengkajian system berdaur sebagaimana kerangka

berpikir. Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini mencakup langkah-langkah: (1)

persiapan, (2) studi/survei awal, (3) pelaksaaan siklus, dan (4) penyusunan laporan.

Pelaksaaan siklus meliputi (a) perencanaan tindakan (planning), (b) pelaksanaan tindakan

(acting), (c) pengamatan (observasi), (d) pelaksanaan tindakan (reflecting). Banyaknya

siklus yang direncanakan adalah dua siklus mengingat dalam penelitian tindakan, penerapan

siklus minimal dua. Disamping itu, melihat situasi dan kondisi penerapan tiga siklus

penelitian dipandang cukup untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini secara rinci diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus Pertama (Siklus I)

a. Merencanakan tindakan yang dilakukan pada siklus I.

b. Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan pada siklus I.

c. Melakukan observasi/pengamatan terhadap tindakan/pelaksanaan pembelajaran

(KBM) guru-siswa.

d. Membuat refleksi atau tindakan pada siklus I oleh peneliti dan guru.

e. Melakukan revisi atau perbaikan oleh peneliti

2. Siklus Kedua (Siklus II)

a. Merencanakan tindakan pada siklus II yang mendasarkan pada revisi/perbaikan pada

siklus I.

b. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah diperbaiki pada siklus

sebelumnya (Siklus I).

Page 16: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

16

c. Melakukan observasi/pengamatan terhadap tindakan/pelaksanaan pembelajaran

(KBM) guru-siswa.

d. Melakukan revisi atau perbaikan oleh peneliti.

3. Siklus Ketiga (Siklus III)

a. Merencanakan tindakan yang dilakukan pada siklus III yang mendasarkan pada

revisi/perbaikan tindakan pada siklus II

b. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah diperbaiki pada siklus

sebelumnya

c. Melakukan observasi/pengamatan terhadap tindakan/pelaksanaan pembelajaran

(KBM) guru-siswa

d. Melakukan revisi atau perbaikan oleh peneliti

Page 17: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan survei awal. Survei awal

dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran menulis serta kemampuan awal

siswa dalam menulis. Kondisi awal ini menjadi acuan untuk menentukan tindakan apa saja

yang akan dilakukan pada pembelajaran dalam siklus selanjutnya. Survei awal dilakukan

pada hari Kamis, 5 Agustus 2010 pada pukul 08.30 WIB. Peneliti berperan sebagai

partisipan pasif.

Pada kegiatan pratindakan, guru mengambil materi menulis. Untuk mengingatkan

siswa, guru menjelaskan tentang materi menulis karangan baik narasi, deskripsi, eksposisi,

maupun argumentasi. Selain itu, guru juga mencoba mengulas tentang tata penulisan

karangan, mulai dari segi penulisan judul, penulisan paragraf, penggunaan huruf kapital,

penggunaan konjungsi, sampai ke masalah kohesi dan koherensi.

Saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat pasif. Beberapa siswa memang tampak

memperhatikan keterangan guru, namun tidak sedikit pula yang menggosok-gosok mata

karena mengantuk, bosan, ngobrol dengan teman semeja, serta sibuk beraktivitas sendiri.

Sebenarnya guru sudah berusaha untuk mengaktifkan siswa tetapi kurang berhasil. Guru

sudah memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, tetapi tidak ada siswa yang

memanfaatkan kesempatan tersebut. Karena tidak ada pertanyaan, guru menugaskan siswa

untuk menulis. Dalam memberikan tugas menulis guru memberikan satu tema yaitu tentang

keadaan di sekitar SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo. Siswa diberi kebebasan untuk

Page 18: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

18

menentukan objek apa yang mau dijadikan bahan ide/gagasan. Hasil tulisan siswa dalam

kegiatan pratindakan ini kemudian dipakai menjadi nilai pretes.

Secara keseluruhan nilai yang diperoleh siswa pada kegiatan pretes sebagai berikut:

Tabel 2. Perolehan Nilai Pretes Menulis

No. Nama SiswaPretes

JumlahI II III IV

1 Ahmad Mualim 14 10 9 15 48

2 Aji Candra B.K. 17 10 7 10 44

3 Amirullah 13 7 8 6 34

4 Anas Ibnu K. 13 7 7 7 34

5 Ari Afandi 20 15 14 15 64

6 Arum Asri Atmaja 18 13 10 12 53

7 Asep Widya R. 21 13 17 19 70

8 Bayu S.P. 17 10 10 11 48

9 Bhakti Priyambodo 22 15 13 18 68

10 Dani Tri Hasmoro 22 15 11 12 60

11 Dani Yulianto 19 13 14 11 57

12 Didik Riyanto 13 9 8 10 40

13 Effendi Taufik R. 17 10 9 11 47

14 Eko Latif Nur Anas 22 14 14 11 61

15 Eko Hermawan 16 9 9 10 44

16 Fendi Pratama 18 11 11 10 50

17 Fendi Rustamaji 18 11 10 12 51

18 Ferdi Eka Kurnia 17 12 9 10 48

Page 19: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

19

19 Keny Sepdianto 18 13 13 15 61

20 Lukman D.P. 18 10 11 10 49

21 Ma’ruf Syafarudin 22 16 15 20 73

22 Nur Afandi 23 15 14 18 70

23 Nur Hari Mustofa 14 9 10 7 40

24 Nur Khotimah 22 15 15 20 72

25 Rio Mindyo P. 14 9 9 7 39

26 Risky Permata Putri 14 12 9 10 45

27 Rudi Handoko 26 23 17 23 89

28 Siti Rohayati 22 17 15 20 76

29 Sugino 17 12 10 10 49

30 Syeikhul Yus Rizal 18 13 13 15 61

31 Tawino 17 10 10 11 48

32 Tri Wahyuni 22 15 14 18 69

33 Tuslam Efendi 17 11 9 10 47

34 Wahyudi Purna I 22 15 14 18 69

35 Yopi Diyanto 20 10 12 17 59

Keterangan:

I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan Bahasa

Page 20: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

20

B. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Penelitian

Hasil pembelajaran menulis yang diperoleh pada kegiatan pratindakan masih jauh

dari kondisi pembelajaran yang ideal. Untuk itu, peneliti dan guru merasa sangat perlu untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran serta keterampilan menulis siswa. Untuk itu, peneliti

bersama guru merencanakan langkah selanjutnya, yaitu melaksanakan siklus I.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Tahap pertama dari siklus I adalah perencanaan tindakan. Kegiatan ini dilaksanakan

pada hari Rabu, 22 September 2010 di kantor guru SMK Muhammadiyah 6

Tirtomoyo. Adapun hal-hal yang didiskusikan antara lain: (1) peneliti menyamakan

persepsi dengan guru mengenai pnelitian yang akan dilakukan, (2) peneliti

mengusulkan diterapkannya metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar)

dalam pembelajaran menulis serta menjelaskan cara penerapannya, (3) peneliti dan

guru bersama-sama menyusun RPP untuk siklus I, (4) peneliti dan guru bersama-

sama merumuskan indikator pencapaian tujuan, (5) guru dan peneliti bersama-sama

membuat lembar penilaian siswa berupa tes. Instrument tes digunakan untuk menilai

hasil tulisan siswa, (6) menentukan jadwal pelaksanaan tindakan. Jawal pelaksanaan

tindakan direncanakan akan dilaksanakan pada hari Kamis, 23 September 2010.

b. Pelaksanaan Tindakan

Seperti yang telah direncanakan, tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 23

September 2010. Adapun urutan tindakan dalam pembelajaran menulis dalam

siklus I sebagai berikut:

(1) guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi;

Page 21: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

21

(2) guru mengulas hasil tulisan siswa pada kegiatan pratindakan (survei awal)

(3) guru menjelaskan kepada siswa tentang prosedur pembelajaran menulis dengan

metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) yang akan dilakukan;

(4) siswa diajak berkunjung ke lingkungan sekitar untuk melihat-lihat keadaan di

bengkel dan area parkir SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo;

(5) selama di dalam bengkel maupun di area parkir , siswa mencatat poin-poin yang

berisi hal-hal yang mereka lihat dan mereka temui;

(6) setelah kembali ke kelas, siswa mengembangkan poin-poin amatan tersebut

menjadi kerangka karangan dan menjadi sebuah tulisan yang utuh;

(7) guru bersama siswa menganalisis hasil tulisan siswa;

(8) guru menutup pelajaran.

c. Observasi

Pengamatan dan pemantauan dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran baik di

ruangan kelas maupun pada saat berkunjung ke lingkungan sekitar. Pengamatan

dilakukan untuk mengetahui keaktifan, semangat, minat, dan motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran menulis.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, diperoleh hasil sebagai

berikut: (1) peran guru masih mendominasi pembelajaran; (2) beberapa siswa masih

belum tertib pada saat mengikut pembelajaran; (3) keaktifan siswa untuk

mengajukan pertanyaan kepada guru masih belum terlihat; (4) siswa merespon

penggunaan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) yang diberikan

peneliti, hal ini terbukti siswa tampak antusias untuk segera menyelesaikan tugas

menulis dari guru; (5) waktu yang diperlukan untuk menulis lebih sedikit

Page 22: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

22

dibandingkan pada saat kegiatan survei awal; (6) siswa putri terlihat lebih mandiri

dalam mengerjakan tugas; (7) guru berkeliling untuk memeriksa pekerjaan siswa,

tetapi beberapa siswa masih malu untuk memperlihatkan tulisannya; (8) guru masih

belum memberikan simpulan materi yang diajarkan.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan guru melakukan analisis terhadap

tulisan siswa. Kegiatan analisis dilakukan pada hari Jumat, 24 September 2010.

Langkah yang diambil oleh peneliti dan guru adalah melakukan analisis dokumen,

yaitu membaca, mengamati, dan memperbaiki satu per satu hasil tulisan siswa.

Untuk penilaian, peneliti dan guru berpedoman pada pedoman penilaian yang

dikemukakan oleh Burhan Nurgyantoro (2001: 307-308).

Adapun hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa: (1) kemampuan siswa

dalam menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk tulisan secara umum mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pretes. Akan tetapi masih ada beberapa

tulisan siswa yang tidak berisi dan tidak mengandung substansi; (2) sebagian siswa

masih menemui kesulitan dalam mengorganisasikan paragraf, sehingga gagasan

kurang terorganisir; (4) nilai/skor perolehan terendah siswa diperoleh oleh satu

orang siswa dengan total nilai 36, sedangkan nilai tertinggi diperoleh oleh satu siswa

dengan total nilai keseluruhan 90.

Tabel 3. Perolehan Nilai Siklus I Menulis

No. Nama SiswaSiklus I

JumlahI II III IV

1 Ahmad Mualim 16 10 9 15 50

2 Aji Candra B.K. 17 11 9 10 47

Page 23: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

23

3 Amirullah 13 10 8 9 40

4 Anas Ibnu K. 13 7 9 7 36

5 Ari Afandi 22 16 14 15 67

6 Arum Asri Atmaja 21 13 12 12 58

7 Asep Widya R. 22 13 17 19 71

8 Bayu S.P. 17 12 10 11 50

9 Bhakti Priyambodo 22 17 13 18 70

10 Dani Tri Hasmoro 22 15 13 12 62

11 Dani Yulianto 21 13 14 11 59

12 Didik Riyanto 13 9 11 10 43

13 Effendi Taufik R. 17 10 13 11 50

14 Eko Latif Nur Anas 22 15 14 13 63

15 Eko Hermawan 16 11 10 10 47

16 Fendi Pratama 18 13 14 10 55

17 Fendi Rustamaji 18 12 13 12 55

18 Ferdi Eka Kurnia 17 12 10 12 51

19 Keny Sepdianto 18 15 13 15 63

20 Lukman D.P. 20 11 11 10 52

21 Ma’ruf Syafarudin 22 18 16 20 76

22 Nur Afandi 23 15 16 18 72

23 Nur Hari Mustofa 14 12 10 7 43

24 Nur Khotimah 22 17 15 20 74

25 Rio Mindyo P. 14 11 9 9 43

Page 24: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

24

26 Risky Permata Putri 17 12 9 10 48

27 Rudi Handoko 26 23 18 23 90

28 Siti Rohayati 23 17 16 20 78

29 Sugino 17 12 12 13 54

30 Syeikhul Yus Rizal 19 14 13 15 63

31 Tawino 17 15 10 11 53

32 Tri Wahyuni 22 17 14 18 71

33 Tuslam Efendi 17 11 13 10 51

34 Wahyudi Purna I 22 16 14 18 70

35 Yopi Diyanto 21 13 12 17 63

Keterangan:

I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan Bahasa

Berdasarkan nilai/skor yang diperoleh siswa pada siklus I, secara umum dapat

disimpulkan bahwa hasil tulisan/karangan yang dihasilkan sudah cukup baik apabila

dibandingkan dengan hasil tulisan pada kegiatan survei awal. Akan tetapi, masih

banyak ditemukan kesalahan dan kekurangan pada tulisan siswa. Oleh karena itu,

peneliti dan guru merasa bahwa hasil penelitian ini belum optimal. Peneliti dan guru

kemudian berencana melanjutkan tindakan pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

Page 25: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

25

a. Perencanaan Tindakan

Untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan pada siklus 1, maka pada hari Rabu, 6

Oktober 2010 peneliti dan guru merencanakan tindakan untuk siklus II. Setelah

melakukan sharing idea, akhirnya peneliti dan guru menyepakati beberapa hal yang

sebaiknya dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menulis. Hal tersebut yaitu: (1)

posisi guru selama proses pembelajaran berlangsung harus senantiasa berotasi agar

guru dapat mengamati perilaku seluruh siswanya; (2) metode yang digunakan adalah

metode berkunjung ke lingkungan sekitar dengan objek amatan keindahan

pemandangan alam di sekitar SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo (sawah dan

pegunungan); (3) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menulis dengan

metode berkunjung ke lingkungan sekitar; (4) guru memberikan balikan dan

penguatan pada tulisan siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Oktober 2010,

pukul 08.30. adapun urutan tindakan dalam siklus II sebagai berikut:

(1) guru mengkondisikan kelas agar siap mengikuti pembelajaran menulis;

(2) guru memberikan motivasi pada siswa dengan memaparkan manfaat/keuntungan

menulis;

(3) guru merefleksi beberapa hasil tulisan siswa di depan kelas;

(4) guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis pada siklus I;

(5) guru menjelaskan kepada siswa tentang prosedur pembelajaran menulis dengan

metode berkunjung ke lingkungan sekitar yang akan dilakukan;

Page 26: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

26

(6) siswa diajak berkunjung ke lingkungan sekitar untuk melihat keindahan

pemandangan alam di sekitar SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo (sawah dan

pegunungan);

(7) di lapangan, siswa mencatat poin-poin yang berisi hal-hal yang mereka lihat dan

mereka temui;

(8) setelah kembali ke kelas, siswa mengembangkan poin-pon amatan menjadi

kerangka karangan berikut tulisan yang utuh;

(9) guru bersama siswa menganalisis hasil tulisan siswa;

(10) guru mengumpulkan tulisan siswa;

(11) guru menyimpulkan pembelajaran, siswa diberi waktu bertanya;

(12) guru menutup pelajaran.

c. Observasi

Observasi dilaksanakan saat pembelajaran menulis dengan metode field trip

(berkunjung ke lingkungan sekitar) berlangsung, yaitu pada hari Kamis, 7 Oktober

2010, pukul 08.30 WIB. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti,

diperoleh hasil sebagai berikut: (1) guru mengulas hasil tulisan pada siklus I; (2)

guru juga menunjukkan jenis dan letak kesalahan yang sering dilakukan siswa

dalam siklus I; (3) siswa sudah mulai aktif dalam kegiatan tanya jawab seputar

kesulitan mereka dalam menulis; (4) siswa merespon kegiatan pembelajaran menulis

dengan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) dengan baik, hal ini

ditandai dengan keaktifan siswa dalam menulis; (5) siswa sudah tidak lagi ragu

dalam menulis, hal ini ditandai dengan berkurangnya coretan pada tulisan siswa,

Page 27: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

27

susunan paragraf sudah banyak yang benar, meskipun masih ada satu dua siswa

yang salah dalam menuliskan sistematika paragraf.

d. Analisis dan Refleksi

Kegiatan analisis ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Oktober 2010. Analisis ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang terjadi pada

pembelajaran menulis dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Dari hasil

pengamatan peneliti pada tindakan siklus II, dapat dikemukakan beberapa hal, yaitu:

(1) sebagian siswa tidak lagi menemukan kesulitan dalam merumuskan judul yang

sesuai dengan tulisan, (2) minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

keterampilan menulis sudah mengalami peningkatan; (3) situasi pembelajaran mulai

terlihat aktif. Interaksi dengan siswa terlihat sudah cukup baik. Hal ini sedikit

banyak dipengaruhi oleh metode Tanya jawab yang digunakan guru serta aktivitas

guru dalam memantau siswa dengan berkeliling kelas; (4) guru banyak memberikan

balikan atau penguatan secara lisan mengenai hasil tulisan siswa; (5) nilai/skor

perolehan terendah siswa diperoleh oleh satu siswa dengan jumlah keseluruhan ,

sedangkan nilai tertinggi diperoleh oleh satu orang siswa dengan jumlah

keseluruhan. Untuk lebih jelasnya, nilai menulis pada siklus I dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4. Perolehan Nilai Siklus II Menulis

No. Nama SiswaSiklus II

JumlahI II III IV

1 Ahmad Mualim 16 10 11 15 52

2 Aji Candra B.K. 20 13 13 12 58

3 Amirullah 13 10 11 9 43

Page 28: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

28

4 Anas Ibnu K. 16 7 9 7 39

5 Ari Afandi - - - - -

6 Arum Asri Atmaja 21 17 15 12 65

7 Asep Widya R. 22 14 17 19 72

8 Bayu S.P. 20 12 12 11 55

9 Bhakti Priyambodo 23 17 13 18 71

10 Dani Tri Hasmoro 22 17 13 12 64

11 Dani Yulianto 23 15 14 11 53

12 Didik Riyanto 17 9 11 10 47

13 Effendi Taufik R. 20 10 13 11 53

14 Eko Latif Nur Anas 22 16 14 13 64

15 Eko Hermawan 22 14 10 10 56

16 Fendi Pratama 21 15 14 11 61

17 Fendi Rustamaji 20 17 13 12 62

18 Ferdi Eka Kurnia 19 15 13 12 59

19 Keny Sepdianto 18 16 13 15 64

20 Lukman D.P. 20 15 11 12 58

21 Ma’ruf Syafarudin 24 18 16 20 78

22 Nur Afandi 23 17 16 18 74

23 Nur Hari Mustofa 17 12 10 10 49

24 Nur Khotimah 22 18 15 20 75

25 Rio Mindyo P. 17 11 10 9 47

26 Risky Permata Putri 19 12 9 11 51

Page 29: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

29

27 Rudi Handoko 26 23 19 23 91

28 Siti Rohayati 23 17 16 20 78

29 Sugino 23 14 12 13 62

30 Syeikhul Yus Rizal 19 14 13 15 63

31 Tawino 19 17 10 11 58

32 Tri Wahyuni 22 17 14 18 71

33 Tuslam Efendi 20 13 13 10 56

34 Wahyudi Purna I 22 16 14 18 70

35 Yopi Diyanto 21 15 12 17 65

Keterangan:

I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan Bahasa

- : Siswa Tidak Masuk

3. Siklus III

Kegiatan pada siklus III tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana dikarenakan terbentur

dengan persiapan kegiatan rutin sekolah (kegiatan tengah semester).

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dilaksanakan peneliti dalam

dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap yang meliputi: (1) tahap

perencanaan dan persiapan tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi,

dan (4) tahap analisis dan refleksi. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 45 menit).

Page 30: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

30

Pelaksanaan tindakan berupa penerapan metode field trip (berkunjung ke lingkungan

sekitar) yang dilaksanakan dalam tiap siklus mampu meningkatkan proses pembelajaran

menulis serta keterampilan menulis siswa kelas XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6

Tirtomoyo. Meningkatnya proses pembelajaran menulis serta keterampilan menulis dapat

dilihat pada indikator-indikator berikut:

1. Meningkatnya Minat dan Motivasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Menulis

Siswa tertarik dan berminat mengikuti pembelajaran menulis setelah diterapkan metode

field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar). Siswa tertarik dan memberikan respon

positif terhadap metode baru yang diberikan guru. Ketika diajak berkunjung ke

lingkungan sekitar siswa tampak senang dan bersemangat. Melalui kegiatan ini, siswa

tampak terhibur karena dapat melihat dunia luar.

2. Meningkatnya Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Menulis

Keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis dapat dikatakan mengalami peningkatan.

Hal ini terlihat dari siswa yang antusias bertanya serta bersemangat untuk mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan selama kegiatan pembelajaran menulis tanpa rasa enggan.

3. Meningkatnya Keterampilan Menulis Siswa

Setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan metode field trip (berkunjung ke

lingkungan sekitar), keterampilan menulis siswa menjadi meningkat, diindikatori sebagai

berikut: 1) guru telah berhasil membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk

mengikuti pembelajaran menulis dengan baik dan tertib; 2) hasil tulisan siswa

menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan menulis siswa; 3) kosakata

yang digunakan sebagian besar siswa lebih bervariatif, perulangan kata sudah jarang

digunakan; 4) munculnya kreativitas dan imajinasi siswa dalam menyusun kalimat-

Page 31: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

31

kalimat menjadi sebuah tulisan yang baik; 5) ada kesesuaian antara judul dan isi tulisan;

6) siswa mampu mengorganisasikan idea tau gagasan dengan baik

4. Perolehan Nilai Menulis Siswa Meningkat

Peningkatan nilai menulis siswa dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 5. Perolehan Nilai Menulis Siswa

No. Nama SiswaSurvei Awal

(Pretes)Siklus I Siklus II Keterangan

1 Ahmad Mualim 48 50 52 Meningkat

2 Aji Candra B.K. 44 47 58 Meningkat

3 Amirullah 34 40 43 Meningkat

4 Anas Ibnu K. 34 36 39 Meningkat

5 Ari Afandi 64 67 - Meningkat

6 Arum Asri Atmaja 53 58 65 Meningkat

7 Asep Widya R. 70 71 72 Meningkat

8 Bayu S.P. 48 50 55 Meningkat

9 Bhakti Priyambodo 68 70 71 Meningkat

10 Dani Tri Hasmoro 60 62 64 Meningkat

11 Dani Yulianto 57 59 53 Meningkat

12 Didik Riyanto 40 43 47 Meningkat

13 Effendi Taufik R. 47 50 53 Meningkat

14 Eko Latif Nur Anas 61 63 64 Meningkat

15 Eko Hermawan 44 47 56 Meningkat

16 Fendi Pratama 50 55 61 Meningkat

17 Fendi Rustamaji 51 55 62 Meningkat

Page 32: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

32

18 Ferdi Eka Kurnia 48 51 59 Meningkat

19 Keny Sepdianto 61 63 64 Meningkat

20 Lukman D.P. 49 52 58 Meningkat

21 Ma’ruf Syafarudin 73 76 78 Meningkat

22 Nur Afandi 70 72 74 Meningkat

23 Nur Hari Mustofa 40 43 49 Meningkat

24 Nur Khotimah 72 74 75 Meningkat

25 Rio Mindyo P. 39 43 47 Meningkat

26 Risky Permata Putri 45 48 51 Meningkat

27 Rudi Handoko 89 90 91 Meningkat

28 Siti Rohayati 76 78 78 Meningkat

29 Sugino 49 54 62 Meningkat

30 Syeikhul Yus Rizal 61 63 63 Meningkat

31 Tawino 48 53 58 Meningkat

32 Tri Wahyuni 69 71 71 Meningkat

33 Tuslam Efendi 47 51 56 Meningkat

34 Wahyudi Purna I 69 70 70 Meningkat

35 Yopi Diyanto 59 63 65 Meningkat

5. Meningkatnya Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Menulis yang

Inovatif dan Menyenangkan

Setelah diterapkan metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) dalam

pembelajaran menulis, guru mulai tertarik untuk mengaplikasikan metode pembelajaran

yang lebih bervariasi. Guru juga menyadari bahwa kegiatan pembelajaran menulis tidak

Page 33: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

33

harus dilaksanakan di ruangan kelas. Guru mengakui sebagian besar siswanya lebih

tertarik ketika mereka diajak berkunjung ke lingkungan sekitar sebelum diberi tugas

menulis.

D. Keterbatasan Penelitian

Terkait dengan beberapa aspek, Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas

XI MO 1 SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo memiliki keterbatasan. Berikut ini

dikemukakan keterbatasan yang dialami peneliti, diantaranya yaitu:

1. Pelaksanaan siklus I sempat tertunda karena terbentur bulan Ramadhan dan libur hari

Raya Idul Fitri. Selang waktu antara kegiatan survey awal dengan pelaksanaan siklus I

adalah kurang lebih 0,5 bulan.

2. Siklus III sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II yang masih memiliki beberapa

kelemahan tidak mungkin dilaksanakan karena terbentur kegiatan rutin sekolah

(Kegiatan Tengah Semester).

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Page 34: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

34

Simpulan dari penelitian ini, yaitu: (1) penerapan metode field trip (berkunjung ke

lingkungan sekitar) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis. Hal ini ditandai

dengan prosentase keaktifan, perhatian, konsentrasi, minat dan motivasi siswa dalam

pembelajaran menulis yang mengalami peningkatan dalam tiap siklusnya; (2) penerapan

metode field trip (berkunjung ke lingkungan sekitar) dapat meningkatkan kemampuan

menulis. Hal ini ditandai dengan nilai menulis siswa yang mengalami peningkatan pada

tidap siklusnya. Pada siklus I nilai/ skor terendah siswa adalah dan nilai tertinggi siswa

adalah. Sedangkan pada siklus II nilai/skor terendah siswa adalah dan nilai tertinggi siswa

adalah.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses pembelajaran

dan peningkatan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

faktor-faktor tersebut antara lain: guru, siswa, metode pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar. Penelitian ini membuktikan bahwa kualitas proses dan hasil

pembelajaran meningkat setelah diterapkan metode field trip (berkunjung ke lingkungan

sekitar) ini digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan

metode tersebut. Di samping itu, bagi guru Bahasa Indonesia metode ini dapat digunakan

sebagai metode alternatif yang menyenangkan dalam pembelajaran menulis.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan serta implikasi penelitian di atas, peneliti dapat mengajukan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Page 35: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

35

Kepala sekolah disarankan untuk memotivasi guru guna meningkatkan kompetensinya,

misalnya dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan mengikutsertakan guru

dalam forum-forum ilmiah seperti seminar pendidikan, diklat, dan sebagainya. Di

samping itu, kepala sekolah perlu memotivasi guru agar lebih memperluas wawasan

mengenai metode-metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif dan mendukung guru

untuk menerapkan metode-metode tersebut dalam pembelajaran.

2. Bagi guru

Guru disarankan untuk meningkatkan kompetensinya, misalnya dengan melakukan

penelitian dan mengikuti forum-forum ilmiah. Di samping itu, guru hendaknya

memperluas wawasan mengenai metode-metode yang kreatif dan inovatif serta

menerapkannya dalam pembelajaran. Penerapan tersebut perlu memperhatikan minat

serta motivasi siswa.

3. Bagi siswa

Siswa hendaknya dapat menerapkan metode field trip (berkunjung ke lingkungan

sekitar). Metode tersebut tidak hanya dalam kegiatan menulis, tetapi juga dalam kegiatan

lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurhasanah. 2005. Pengajaran Bahasa –yang- kreatif. (http://lubisgufura-wordpress.com). Diakses tanggal 27 Agustus 2010.

Page 36: karyatulisilmiah.com · Web viewMenulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan secara terus menerus (Nurchasanah, 2005: 68). Tujuan yang diharapkan

36

Nurgyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta:BPFE.

Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: CV Angkasa Raya.

Suniarsih, U.U. Lingkungan, Sumber Belajar yang Terlupakan. (http://www.pikiran rakyat.com). diakses tanggal 27 Agustus 2010.

Tarigan H.G. 1993. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: CV Angkasa.

The Liang Gie. 1992. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty.