PENGARUH KOMUNIKASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN …
Transcript of PENGARUH KOMUNIKASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN …
PENGARUH KOMUNIKASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN
KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada Kantor Pos Indonesia Ciputat)
SKRIPSI
Oleh
Abdillah Syukron Jamil
NIM: 1112081000050
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2017 M
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Pada hari Selasa Tanggal 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Abdillah Syukron Jamil
2. NIM : 1112081000050
3. Jurusan : Manajemen (SDM)
4. Judul Skripsi : “Pengaruh Komunikasi, Budaya Organisasi dan
Kompensasi terhadap Disiplin Kerja dan
Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Kasus pada Kantor Pos Indonesia
Ciputat)”.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan “LULUS” dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Mei 2016
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Abdillah Syukron Jamil
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 12 April 1993
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl. Maharta 14 B.30/16-17 RT 07 RW 10
Kelurahan Pd. Kacang Timur Kecamatan
Pd. Aren Kota Tangsel
6. Status : Belum Menikah
7. Kewarganegaraan : Indonesia
8. Telepon : 0812 9441 7798
9. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
SD (1999-2005) : SD Islam Al-Muarak
MTs (2005-2008) : MTs Al-Masthuriyah Sukabumi
MA (2008-2011) : MA Serba Bakti Ponpes Suryalaya
S1 (2012-2017) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua bidang pendidikan OSIS MTs Almasthuriyah (2007-2008)
2. Anggota MPK OSIS MA Serba Bakti (2010-2011)
vii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of communication,
organizational culture and compensation towards work discipline and its impact
on employee performance Kantor Pos Indonesia Ciputat. This research uses
simple random sampling with 59 respondents . This research use path analysis
method. The results of this research show that communication, organizational
culture and compensation have significant effect to work discipline trust partially
and simultaneously. And then communication, organizational culture,
compensation and work discipline have significant effect to employee
performance simultaneously. Communication has significant effect on employee
performance partially. Organizational culture has significant effect on employee
performance partially. Work discipline has significant effect on employee
performance partially. Compensastion has no significant effect to employee
performance partially.
Keywords: communication, organizational culture, compensation, work
discipline, employee performance
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
komunikasi, budaya organisasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja dan
dampaknya terhadap kinerja karyawan Kantor Pos Indonesia Ciputat. Riset ini
menggunakan metode sampel acak sederhana dengan 59 responden. Penelitian ini
menggunakan analisis jalur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
komunikasi, budaya organisasi dan kompensasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap disiplin kerja secara parsial dan simultan. Kemudian,
komunikasi, budaya organisasi, kompensasi dan disiplin kerja memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan secara simultan. Komunikasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial, budaya organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial, disiplin kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial, kompensasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial.
Kata kunci: komunikasi, budaya organisasi, kompensasi, disiplin kerja, kinerja,
karyawan
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahirabbil’alamin segala puji dan
syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT atas nikmat Iman, islam, ihsan,
karunia, rahmat, dan kuasa-NYA yang telah diberikan kepada peneliti sehingga
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Komunikasi, Budaya
Organisasi dan Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor Pos Indonesia Ciputat)”. Sholawat
serta salam semoga terus tercurahkan kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya, sahabat, para pengikut beliau pada zaman dulu, sekarang dan
pada masa yang akan datang. Peneliti sangat bersyukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan kasih sayangnya, kuasa dan izin-NYA atas penyelesaian skripsi
ini. Skripsi ini sebagai tugas akhir yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat
meraih gelar sarjana (S1) pada Program Studi Manajemen di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Ibunda dan (alm) ayahanda tercinta Kurningsih dan Abdul Kadir yang
selalu memberikan kasih sayang, doa, nasihat, semangat dan dukungan
yang tiada putusnya agar terus semangat dalam menyelesaikan
perkuliahan, serta kepada kakak-kakakku Marissa dan Hana yang selalu
x
memberikan doa, semangat dan motivasi kepada peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini.
2. Kakek tercinta (alm) kasmuri dan tante yi yang senantiasa mendukung
saya dan memberikan doa serta bantuan baik moril maupun materil.
3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
7. Bapak Hemmy Fauzan, SE., MM selaku dosen pembimbing skripsi
yang senantiasa selalu meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk
memberikan bimbingan, arahan serta doa dan dukungan kepada peneliti
dalam proses penulisan skripsi ini hingga selesai.
8. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahan.
9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan dan mengamalkan
ilmu yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas
xi
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
10. Seluruh Staf Akademik, Tata Usaha dan seluruh karyawan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah membantu dan penulis dalam mengurus segala
kebutuhan administrasi dan lain-lain.
11. Kantor Pos Indonesia Ciputat khususnya kepada Bapak Adam, Bapak
Kliwon dan Bapak Nurjaman dan seluruh karyawan yang telah
berkenan untuk memberikan izin melakukan penelitian.
12. Mia Adha, terimakasih banyak atas bantuan dan dukungannya selama
ini, mulai dari KKN sampai proses penyelesaiannya skripsi ini.
Terimakasih tidak pernah lelah dan bosan untuk memberikan doa dan
support yang luar biasa dalam keadaan apapun. Sekali lagi, terimakasih
banyak.
13. Sahabat-sahabat tercinta, fikri “dadut”, hedra “kang ngalus”, yayah
“mak vera”, santi “mba jawa”, shefa “nenek”, lutfi “upil” dewi “uni”
dan dini “mahmud”. Terimakasih telah memberikan canda tawa selama
ini, baik di dalam kampus maupun di luar kampus, ah kalian yang
terbaik!
14. Seluruh teman-teman manajemen B dan manajemen 2012 lainnya,
semoga kita sukses di jalan masing-masing.
15. Seluruh teman-teman KKN RISE UIN Jakarta 2012, noval “babeh”,
anang, aris, dini, titin, indri, milah, nila, ema, icha dan depe.
xii
16. Rio Aditya Putra yang senantiasa memberikan nasihat dan motivasi,
semoga kita sukses ya bor.
17. Kepada seluruh pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu,
yang telah banyak membantu, mempermudah dan memperlancar hingga
skripsi ini akhirnya selesai.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
peneliti harapkan. Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab peneliti. Harapan peneliti, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Wallahumuwafiq ila aqwamithariq, Wassalamu’alaikum Wr. WB
Jakarta, 08 Januari 2017
(Abdillah Syukron Jamil)
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 9
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 12
A. Manajemen ..................................................................................................... 12
B. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................................... 13
C. Perilaku Organisasi ........................................................................................ 14
D. Komunikasi .................................................................................................... 15
1. Pengertian Komunikasi ........................................................................... 15
2. Fungsi Komunikasi ................................................................................. 16
3. Proses Komunikasi.................................................................................. 16
4. Bentuk Dasar Komunikasi ...................................................................... 18
5. Hambatan dalam Komunikasi ................................................................. 20
6. Komunikasi dalam Organisasi ................................................................ 21
xiv
7. Dimensi dan indikator Komunikasi ........................................................ 22
E. Budaya organisasi .......................................................................................... 23
1. Pengertian Budaya Organisasi ................................................................ 23
2. Pembentukan Budaya Organisasi ........................................................... 24
3. Fungsi Budaya Organisasi ...................................................................... 25
4. Dimensi dan Indikator Budaya Organisasi ............................................. 26
F. Kompensasi .................................................................................................... 29
1. Pengertian Kompenasi ............................................................................ 29
2. Tujuan Kompensasi ................................................................................ 30
3. Dimensi dan Indikator Kompensasi ........................................................ 32
G. Disiplin Kerja ................................................................................................. 33
1. Pengertian Disiplin Kerja ........................................................................ 33
2. Jenis-jenis Disiplin .................................................................................. 34
3. Dimensi dan Indikator Kedisiplinan ....................................................... 35
H. Kinerja ............................................................................................................ 38
1. Pengertian Kinerja .................................................................................. 38
2. Dimensi dan Indikator Kinerja................................................................ 39
I. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 40
1. Komunikasi Terhadap Disiplin ............................................................... 40
2. Budaya Organisasi terhadap Disiplin...................................................... 41
3. Kompensasi terhadap Disiplin ................................................................ 42
4. Disiplin Terhadap Kinerja ....................................................................... 43
5. Komunikasi Terhadap Kinerja ................................................................ 43
J. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 44
K. Hipotesis ........................................................................................................ 45
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 48
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 48
B. Metode Penentuan Sample ............................................................................. 48
1. Populasi ................................................................................................... 48
2. Sampel..................................................................................................... 48
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 50
xv
1. Sumber Primer ........................................................................................ 50
2. Sumber Sekunder .................................................................................... 52
D. Metode Analisis Data ..................................................................................... 52
1. Uji Validitas ............................................................................................ 52
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 53
3. Analisis Korelasi ..................................................................................... 53
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................. 54
5. Model Trimming ..................................................................................... 56
E. Operasional Variabel Penelitian..................................................................... 56
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 60
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................... 60
1. Sejarah Singkat Perusahaan .................................................................... 60
2. Visi, Misi, Tagline, dan Kredo................................................................ 61
3. Struktur Organisasi Kantor Pos Ciputat .................................................. 61
B. Karakteristik Responden dan Distribusi Jawaban Responden ....................... 62
1. Karakteristik Responden ......................................................................... 62
2. Distribusi Jawaban Responden ............................................................... 66
C. Uji Kualitas Data ............................................................................................ 81
1. Hasil Statistik Deskriptif ......................................................................... 81
2. Uji Validitas ............................................................................................ 83
3. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 87
D. Uji Hipotesis Penelitian ................................................................................. 88
1. Uji Hipotesis Sub Struktur I .................................................................... 89
2. Uji Hipotesis Sub-struktur II ................................................................... 99
3. Model Trimming ................................................................................... 110
4. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Antar Variabel................................ 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 123
A. Kesimpulan .................................................................................................. 123
B. Saran ............................................................................................................ 124
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 126
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................. 131
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Daftar Absensi Kehadiran Karyawan Periode Januari-Desember 2015 . 8
Tabel 3. 1 Skala Pengukuran Likert ...................................................................... 51
Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian........................................................... 57
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................... 63
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 63
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............... 64
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ............................. 65
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Divisi ....................................... 65
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Komunikasi .......................... 66
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Budaya Organisasi ............... 69
Tabel 4. 8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kompensasi ......................... 74
Tabel 4. 9 Distribusi Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja ...................... 76
Tabel 4. 10 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja ............................... 79
Tabel 4. 11 Hasil Statistik Deskriptif .................................................................... 82
Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Komunikasi ......................................................... 84
Tabel 4. 13 Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi .............................................. 85
Tabel 4. 14 Hasil Uji Validitas Kompensasi ......................................................... 85
Tabel 4. 15 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja ...................................................... 86
Tabel 4. 16 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ............................................... 86
Tabel 4. 17 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 87
Tabel 4. 18 Hasil Uji Korelasi X1,X2,X3 dan Y .................................................. 91
Tabel 4. 19 Rangkuman Uji Korelasi Variabel X1,X2,X3,Y ............................... 95
Tabel 4. 20 Koefisien Determinasi Sub-Struktur I................................................ 95
Tabel 4. 21 ANOVA Sub-Struktur I ..................................................................... 96
Tabel 4.22 Hasil Uji Parsial Sub-Struktur I .......................................................... 97
Tabel 4. 23 Hasil Uji Korelasi X1,X2,X3,Y dan Z ............................................. 102
Tabel 4. 24 Rangkuman Uji Korelasi Variabel X1,X2,X3,Y dan Z ................... 104
xvii
Tabel 4. 25 Koefisien Determinasi Sub-Struktur II ............................................ 105
Tabel 4. 26 ANOVA Sub-Struktur II .................................................................. 106
Tabel 4. 27 Hasil Uji Parsial Sub-Struktur II ...................................................... 107
Tabel 4. 28 Koefisien Determinasi Setelah Trimming ........................................ 110
Tabel 4. 29 Analisis Varian ANOVA Setelah Trimming .................................... 111
Tabel 4. 30 Hasil Uji Parsial Sub-Struktur II Setelah Trimming ........................ 112
Tabel 4. 31 Rangkuman Hubungan Kausal Empiris Variabel Komunikasi (X1),
Budaya Organisasi (X2), Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja (Y)
Terhadap Kinerja Karyawan (Z) ...................................................... 115
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Bagan Proses Komunikasi ................................................................ 18
Gambar 2. 2 Bagan Kerangka Pemikiran .............................................................. 45
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Kantor Pos Indonesia Ciputat .......................... 62
Gambar 4. 2 Diagram Jalur Struktural I dan II ..................................................... 88
Gambar 4. 3 Struktur Hubungan Sub-struktur I X1,X2,X3,Y .............................. 90
Gambar 4. 4 Diagram Jalur Sub-Struktur I ........................................................... 98
Gambar 4. 5 Struktur Hubungan Sub-Struktur II X1,X2,X3,Y dan Z ................ 100
Gambar 4. 6 Diagram Jalur Sub-Struktur II ........................................................ 108
Gambar 4. 7 Diagram Jalur Sub-Struktur II Setelah Trimming .......................... 113
Gambar 4. 8 Hubungan Kausal Empiris Variabel Komunikasi (X1), Budaya
Organisasi (X2), Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja(Y)
Terhadap Kinerja Karyawan (Z) .................................................... 114
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian........................................................................ 131
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ....................................................................... 132
Lampiran 3: Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner ................................... 138
Lampiran 4. Hasil Output SPSS .......................................................................... 146
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jasa antar barang dewasa ini sangat dibutuhkan, apalagi bagi mereka
yang menjalankan bisnis online. Keberadaan mereka jasa antar barang
sangat membantu. Saat ini ada beberapa jasa antar barang di Indonesia.
Namun yang terkenal adalah JNE, TIKI dan POS. Inilah beberapa
perbandingan antara JNE, TIKI dan POS yang menyediakan pelayanan jasa
antar barang. Customer Service. JNE paling gampang dihubungi dan sangat
responsif, sopan ramah dan cekatan. Pos indonesia di urutan kedua, CSnya
sopan dan juga responsif namun agak lama ketika menuggu hasil tracking
atau status pengiriman. Tiki yang paling buruk, sulit sekali Hotlinenya
dihubungi, apalagi ketika diatas jam 3 sore, untuk mengetahui status
pengiriman juga lamban dan tidak mau pusing, sering sekali mereka
mengatakan untuk menghubungi mereka sesaat lagi.
Tarif. Tarif Pos indonesia yang termurah, tarif dokumen dan parcel
jauh lebih murah dibanding tiki dan jne, sementara Tiki diurutan berikutnya,
JNE masih yang paling mahal walaupun hanya sedikit perbedaan dengan
Tiki. Service Area. Untuk jasa pengiriman keseluruh indonesia, cuma Pos
indonesia yang mampu menjangkau sampai pelosok negeri, door to door.
urutan selanjutnya Tiki, area yang dijangkau cukup besar dan dalam. yang
terburuk Jne, mereka hanya menjangkau area-area besar, dan umumnya
2
untuk area pedalaman tidak akan pernah bisa dikirim. Service Kilat. Di pos
ada Paket pos kilat khusus, di Tiki ada ss dan ons (One Day Service) dan di
JNE ada ss dan Yes. Layanan Yes (Yakin Esok Sampai) dari JNE yang
paling baik, karena mereka menjanjikan garansi uang kembali bila barang
tidak diterima dalam waktu 1x 24 jam. (www.satumedia.co.id)
PT Pos menargetkan bisa menjadi perusahan logistik seperti DHL.
Menurut Dirut PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahju Setijono, bisnis DHL bisa
mencapai Rp 800 triliun, maka PT Pos menargetkan volume bisnisnya bisa
mencapai 10 persen dari volume bisnis DHL. Kalau DHL dari Jerman, PT
Pos ingin jadi DHL dari Timur. Untuk itu PT Pos tengah melakukan
pembenahan SDM dengan menggelar sejumlah pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi pimpinan PT Pos di daerah. Bahkan untuk
meningkatkan kualitas SDM, PT Pos mulai menerapkan sertifikasi bagi
karyawannya agar kompetensinya sesuai dengan Standar Kompetensi yang
ditentukan oleh kemenaker dan diberlakukan oleh Kemkominfo.
Berdasarkan hasil survei Proliferasi eCommerce yang dilakukan
Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di 18 kota,
Posindo mempunyai pangsa pasar jasa pengiriman nomer dua setelah JNE.
Dalam survei tersebut, Posindo memiliki pangsa pasar 28%, sementara JNE
sekitar 56%. (www.bisniskurir.com).
Di usianya yang sudah sangat dewasa yaitu 270 tahun PT Pos
Indonesia mencanangkan cita-citanya untuk menjadi raksasa logistik dari
timur, yang ditulis dalam website resmi mereka. Untuk menjadi organisasi
3
yang besar dan sukses tentunya banyak yang harus dilakukan untuk
organisasi atau perusahaan itu sendiri. Memiliki sumber daya manusia yang
berkompeten merupakan salah satu hal yang harus dilakukan perusahaan
karena akan memudahkan menciptakan strategi-strategi dan terwujudnya
tujuan perusahaan, karena sumber daya manusia atau karyawan merupakan
salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Karyawan atau sumber daya manusia yang bisa memberikan kepuasan
kepada konsumen dan memberikan pengaruh pada organisasi atau
perusahaan merupakan asset perusahaan yang harus dijaga dan
dipertahankan, sehingga menjadi hal yang lazim bagi setiap perusahaan
untuk bisa menghasilkan sumber daya manusia atau karyawan-karyawan
yang berkinerja baik yang mampu menjalankan tugas-tugas sesuai dengan
tanggung jawabnya. Menurut Hasibuan (2012) menjelaskan bahwa kinerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Untuk menghasilkan sumber daya manusia atau karyawan yang
berkinerja baik di suatu organisasi atau perusahaan, dibutuhkan hubungan
baik antara karyawan dengan atasannya maupun karyawan dengan
karyawan lainnya. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting dalam
suatu organisasi, karena dengan komunikasi dapat menjalin interaksi antara
karyawan dengan atasannya, maupun dengan rekan kerja lainnya baik pada
saat jam kerja maupun di luar jam kerja. Komunikasi yang baik juga akan
4
mempermudah penyampaian segala informasi yang akurat tentang instruksi
pekerjaan atau informasi lainnya yang disampaikan oleh atasan kepada
karyawannya, sehingga para karyawan dapat melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik sesuai dengan yang diperintahkan. Komunikasi juga
dibutuhkan di luar jam kerja dimana komunikasi berfungsi sebagai alat
interaksi kepada sesama karyawan karena manusia adalah makhluk sosial.
Berdasarkan pada hasil penelitan pendahuluan yang telah ditanyakan
kepada manajer sdm kantor pos indonesia ciputat, kesalahan komunikasi
masih sering dialami oleh para karyawan. Menurut beliau instruksi
pekerjaan yang disampaikan melalui aplikasi messenger tidak selalu
terlaksana dengan baik, hal ini dikarenakan karyawan kurang memahami isi
pesan yang disampaikan oleh atasan. Masalah komunikasi lainnya, terlihat
ketika bagian prosesing menyampaikan pesan kepada bagian antaran,
terlihat dari hasil penelitian pendahuluan yang ditanyakan terhadap 10
karyawan bagian prosesing, 7 karyawan menyatakan bahwa karyawan
bagian antaran cenderung kurang memahami pesan yang disampaikan,
akibatnya terjadi pada kesalahan pengiriman barang dimana barang yang
harusnya dikirim lebih awal menjadi dikirim belakangan. Selain itu juga
karyawan bagian antaran menjadi kurang berhati-hati saaat mengantar
barang sehingga barang pecah belah menjadi rusak padahal sebelumnya
bagian prosesing sudah memberikan informasi bahwa barang tersebut
termasuk barang pecah belah. Di luar jam kerja 6 dari 10 karyawan
mengatakan tidak berkomunikasi dengan atasan maupun bagian lainnya,
5
mereka cenderung berkomunikasi pada divisi atau bagian yang sama.
Padahal komunikasi di luar jam kerja juga diperlukan agar karyawan
menjadi lebih dekat. Dari uraian tersebut terindikasi bahwa komunikasi di
kantor pos indonesia ciputat perlu diperbaiki.
Selain komunikasi, faktor budaya organisasi juga menjadi salah satu
faktor yang diperhatikan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dengan
adanya budaya organisasi, karyawan harus mengikuti dan berperilaku sesuai
dengan ketentuan atau nilai-nilai di perusahaan yang berlaku. Kantor Pos
Indonesia Ciputat perusahaan memiliki nilai-nilai budaya organisasi yang
harus dimiliki setiap karyawan yaitu CINTA POS (Costumer orientation,
Integrity, Networks, Teamwork, Accountable, Professional, Obsessed, and
Spiritual). Namun dalam praktiknya pelayanan terhadap konsumen diduga
masih kurang, hal ini ditandai dari penelitian pendahuluan yang ditanyakan
kepada 10 konsumen yang menggunakan jasa pengiriman kantor pos 8
konsumen menyatakan bahwa barang yang dikirim lebih lama sampainya
jika bandingkan dengan perusahaan pengiriman barang lainnya. Selanjutnya
berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan manajer sdm
beliau mengatakan masih ada karyawan yang sering keluyuran atau
membolos di jam kerja, karena hal ini menurut beliau tidak seluruh
karyawan memiliki integritas yang baik. Kemudian beliau menambahkan
karyawan cenderung bekerja bermalas-malasan menjelang akhir pekan
sehingga beban pekerjaannya tidak selesai pada waktunya sehingga
membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikannya. Menurut beliau
6
masih ada sekitar 6 dari 10 karyawan yang tidak memakai seragam kantor
pada hari sabtu, padahal karyawan wajib memakai seragam kantor selama
hari kerja. Dari data wawancara tersebut mengindikasikan tingkat
professional karyawan masih perlu diperbaiki. Kantor pos indonesia juga
berusaha untuk mengembangkan teknologi berupa aplikasi berbasis android
dan ios sehingga segala bentuk transaksi oleh konsumen lebih mudah. Dari
uraian tersebut mengindikasikan masih lemahnya budaya organisasi di
Kantor Pos Indonesia Ciputat.
Selanjutnya adalah faktor kompensasi. Kompensasi merupakan faktor
yang dianggap penting dalam suatu perusahaan, sehingga menjadi faktor
yang tidak boleh dikesampingkan. Perusahaan sangat teliti dalam pemberian
kompensasi kepada karyawannya. Dengan pemberian kompensasi
perusahaan berharap para karyawan dapat meningkatkan kinerja mereka
sehingga dapat merealisasikan tujuan-tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Di sisi lain bagi karyawan, kompensasi sangatlah
penting karena dianggap sebagai balas jasa atas kontribusi yang telah
mereka lakukan terhadap perusahaan. Selain bisa memberikan semangat
kerja karyawannya kompensasi juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
karyawan dan juga bisa meningkatkan taraf hidup mereka. Akan tetapi
dalam pelaksanaannya pemberian kompensasi tidak selalu lancar. Keadaan
ini bisa dikarenakan karyawan yang belum puas dengan pemberian
kompensasi yang diberikan perusahaan yang tidak sesuai dengan beban
pekerjaan. Sistem kompensasi yang baik memungkinkan untuk
7
meningkatkan semangat kerja dan motivasi para karyawan untuk berkinerja
lebih baik yang akan berdampak pada perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang ditanyakan kepada 10
karyawan, 6 karyawan menyatakan kurang puas terhadap kenaikan gaji
karena tidak sesuai dengan perjanjian. Selain itu masih terdapatnya ketidak
sesuasian antara jam lembur kerja dengan pembayaran yang diterima, dari
penelitian pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 karyawan, 6 karyawan
mengatakan pembayaran yang diterima tidak sesuai dengan jam lembur
yang dikerjakan. Dari uraian tersebut mengindikasikan bahwa karyawan
belum puas terhadap kompensasi yang diterima dan diduga dapat
menurunkan kinerja mereka di kantor pos indonesia ciputat.
Suatu organisasi atau perusahaan pasti ingin membuat perusahaannya
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu faktor disiplin kerja
merupakan faktor yang harus dilaksanakan bagi setiap karyawan perusahaan
yang terlibat di dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang
dilakukan dengan wawancara bersama manajer sdm, peneliti mendapatkan
informasi bahwa masih sering karyawan kantor Pos Indonesia Ciputat yang
tidak hadir tanpa keterangan dan datang terlambat ke kantor. Banyak faktor
yang menyebabkan keterlambatan karyawan di tempat kerja. Menurut
manajer SDM Kantor Pos Indonesia Ciputat lemahnya sistem absensi di
kantor pos indonesia ciputat diduga menjadi salah satu faktor keterlambatan
karyawan tersebut. Dimana sistem absensi di kantor pos indonesia ciputat
belum menggunakan finger print untuk absensi, cara absensi masih
8
dilakukan secara manual yang dilakukan staff sdm. Dalam sistem absensi
tersebut yang dicatat adalah hanya karyawan yang tidak hadir atau alfa,
sedangkan karyawan yang terlambat datang ke kantor tidak dicatat. Selain
itu perusahaan enggan memberikan sanksi yang tegas bagi karyawan yang
telat datang ke kantor. Berikut ini adalah daftar absensi kehadiran karyawan
di Kantor Pos Indonesia Ciputat periode 2015:
Tabel 1.1
Daftar Absensi Kehadiran Karyawan Periode Januari-Desember 2015
No Bulan Karyawan
Yang
Hadir
Presentase
Rata-rata
Kehadiran
Karyawan
Yang Tidak
Hadir
Presentase
Rata-rata
Ketidakhadiran
Karyawan
1 Jan 84 58% 60 42%
2 Feb 100 69% 44 31%
3 Mar 103 72% 41 28%
4 Apr 105 73% 39 27%
5 Mei 94 65% 50 35%
6 Jun 88 61% 56 39%
7 Jul 38 26% 106 74%
8 Agust 106 74% 38 26%
9 Sept 103 72% 41 28%
10 Okt 101 70% 43 30%
11 Nov 108 75% 36 25%
12 Des 99 69% 45 31%
Total Rata-
rata 94
65% 50
35%
(Sumber: Absensi Kantor Pos Indonesia Ciputat 2015 telah diolah)
Data absensi tersebut menerangkan bahwa karyawan yang tidak hadir
adalah tanpa keterangan. Tercatat dari data absensi tersebut ketidak hadiran
terbanyak adalah di bulan juli sebanyak 106 karyawan dengan presentase
ketidakhadiran mencapai 74%. Manajer sdm kantor pos indonesia ciputat
mengatakan pada bulan juli tersebut bertepatan dengan bulan puasa atau
ramadhan. Dalam satu tahun 2015 presentase ketidakhadiran karyawan
9
mencapai 35%. Berdasarkan uraian tersebut mengindikasikan belum
optimalnya kedisiplinan yang ada di kantor pos indonesia ciputat.
Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan diatas peneliti berminat
mengambil judul “Pengaruh Komunikasi, Budaya Organisasi dan
Kompensasi terhadap Disiplin Kerja dan Dampaknya terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor Pos Indonesia Ciputat)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara variabel komunikasi, budaya
organisasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja secara simultan
2. Apakah terdapat pengaruh antara variabel komunikasi, budaya
organisasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja secara parsial
3. Apakah terdapat pengaruh antara variabel komunikasi, budaya
organisasi, kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
secara simultan
4. Apakah terdapat pengaruh antara variabel komunikasi, budaya
organisasi, kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
secara parsial
5. Apakah terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung antara
variabel komunikasi, budaya organisasi dan kompensasi terhadap
kinerja karyawan melalui disiplin kerja
10
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah :
1. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel komunikasi, budaya
organisasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja secara simultan
2. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel komunikasi, budaya
organisasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja secara parsial
3. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel komunikasi, budaya
organisasi, kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
secara simultan
4. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel komunikasi, budaya
organisasi, kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
secara parsial
5. Untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara
variabel komunikasi, budaya organisasi dan kompensasi terhadap
kinerja karyawan melalui disiplin kerja
D. Manfaat Penelitian
Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam menerapkan ilmu
yang telah diperoleh di bangku kuliah dalam dunia kerja yang
sesungguhnya.
11
2. Bagi perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi
perusahaan sebagai rujukan untuk membuat perusahaan lebih baik.
3. Bagi pembaca
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
referensi bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat (Hasibuan, 2012:1). Menurut G.R
Terry dalam (Nurjaman, 2014:15) Manajemen merupakan suatu proses khas
yang terdiri atas tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang telah ditentukan melalui sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya. Kemudian Menurut Lawrence A. Appley dan Oey Liang Lee dalam
(Nurjaman, 2014:16) mengatakan bahwa manajemen adalah strategi
memanfaatkan tenaga dan pikiran orang lain untuk melaksanakan suatu
aktivitas yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Adapun pendapat lainnya tentang manajemen dikemukakan oleh
Ricky W Griffin dalam (Fahmi, 2012:2) menyebutkan bahwa Manajemen
merupakan suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan
pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi
(manusia, finansial, fisik, dan informasi) untuk mencapai tujuan organisasi
dengan cara yang efektif dan efisien.
13
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
Seiring besarnya kebutuhan perusahaan akan sumber daya manusia
yang berkualitas, yang mampu menciptakan keunggulan bersaing, peran
manajemen sumber daya manusia (MSDM) menjadi semakin besar di dalam
menentukan tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan. Manajemen sumber
daya manusia yang strategis berarti merumuskan dan melaksanakan
kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang menghasilkan kompetensi
dan perilaku karyawan yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai sasaran
strategisnya (Dessler, 2015:18)
Menurut A.F Stoner dalam (Syukur, 2012:1) mengatakan bahwa
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan
yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan
orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukannya. Selain itu definisi Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Mary Parker Follett dalam
(Yusuf, 2015:27) adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai
pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Menurut Hasibuan (2012:10) Manajemen Sumber Daya manusia
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan,
dan masyarakat. Manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi-fungsi
14
di dalamnya. Fungsi tersebut meliputi Perencanaan (human resources
planning), pengorganisasian, Pengarahan (directing), pengendalian
(controlling), pengadaan (procurement), pengembangan (development),
Kompensasi (compensation), pengintegrasian (integration), pemeliharaan
(maintenance), kedisiplinan dan pemberhentian (separation) (Hasibuan,
2012:21).
C. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi adalah studi mengenai perilaku manusia dalam
situasi organiasi, mengenai titik temu antara perilaku manusia dan
organisasi, serta mengenai organisasi itu sendiri (Griffin, 2013:3). Lindsay
& Patrick dalam (Tampubolon, 2012:3) mengemukakan bahwa Perilaku
keorganisasian didefinisikan sebagai studi perilaku manusia dalam
organisasi yang menggunakan ilmu pengetahuan tentang bagaimana
manusia bertindak dalam organisasi.
Robbins dan Judge dalam Wibowo (2014:2) menjelaskan Perilaku
organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak perilaku
dari individu, kelompok dan struktur dalam organisasi, dengan maksud
menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi.
Selanjutnya Colquitt, Lepine, Wesson dalam Wibowo (2014:2) mengatakan
definisi perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang dicurahkan untuk
memahami, menjelaskan dan akhirnya memperbaiki sikap dan perilaku
individu dan kelompok dalam organisasi.
15
D. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah perpindahan dan pemahaman makna (Robbins
dan coulter, 2010:77). Selanjutnya Bangun (2012:360) menyebutkan
bahwa Komunikasi ialah proses menyampaikan informasi dari pengirim
kepada penerima pesan secara efektif. Komunikasi adalah proses yang
dipergunakan oleh manusia untuk mencari kesamaaan arti melalui
transmisi pesan simbolik Stoner et al dalam Bangun (2012: 361).
Menurut Sinambela (2012:42) komunikasi secara umum adalah
suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengelolaan
pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau
lebih dengan tujuan tertentu. Pace dan Faules (2010:31) mengatakan
bahwa komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukkan dan
penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian
dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit
komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antar yang satu dengan
yang lainnyadan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Definisi komunikasi lainnya menurut Effendy (2013:9) yaitu
komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang
yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu,
menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku
16
seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang
diharapkan.
2. Fungsi Komunikasi
Ada 4 fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh Malayu SP
Hasibuan (2012:196) yaitu:
1) Instructive, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk
memberikan perintah dari atasan kepada bawahannya.
2) Evaluative, artinya komunikasi berfungsi untuk menyampaikan
laporan dari bawahan kepada atasannya.
3) Informative, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk
menyampaikan informasi, berita serta pesan-pesan lainnya.
4) Influencing, artinya komunikasi dalam hal ini berfungsi untuk
memberikan saran-saran, nasihat-nasihat dari seseorang kepada orang
lain.
3. Proses Komunikasi
Menurut Handoko (2014: 272-274) proses komunikasi melalui 6
tahap, yaitu:
a. Sumber (source)
Sumber atau pengirim berita memainkan langkah pertama dalam
proses komunikasi. Sumber mengendalikan macam berita yang
dikirim, susunan yang digunakan, dan sering saluran melalui mana
berita dikirimkan
17
b. Pengubahan berita ke dalam sandi/kode (encoding)
Langkah kedua ini encoding the message mengubah berita ke dalam
berbagai bentuk symbol-symbol verbal atau nonverbal yang mampu
memindahkan pengertian, seperti kata-kata pencakapan atau tulisan,
angka, gerakan, ataupun kegiatan
c. Pengiriman berita (transmitting the message)
Langkah ketiga mencerminkan pilihan komunikator terhadap media
atau “saluran distribusi”. Komunikasi lisan mungkin disampaikan
melalui berbagai saluran – telepon, mesin pendikte, orang atau
videotape.
d. Penerimaan berita
Langkah keempat adalah penerimaan berita oleh penerima. Pada
dasarnya, orang-orang menerima berita melalui kelima panca indera
mereka – penglihatan, pendengaran, pengecap, perabaan dan
penciuman.
e. Pengartian atau penterjemahan kembali (decoding)
Langkah kelima proses komunikasi adalah decoding. Hal ini
mentangkut pengartian simbol-simbol oleh penerima.
f. Umpan balik (feedback)
Setelah berita diterima dan diterjemahkan, penerima mungkin
menyampaikan berita alasan yang ditujukan kepada pengirim mula-
mula atau orang lain.
18
Gambar 2. 1
Bagan Proses Komunikasi
4. Bentuk Dasar Komunikasi
Pada umumnya komunikasi paling tidak melibatkan dua orang atau
lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh
seseorang baik lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Pada
dasarnya ada dua bentuk dasar komunikasi yang laim digunakan dalam
dunia bisnis yaitu komunikasi verbal dan nonverbal (Purwanto, 2011:5).
Masing-masing bentuk komunikasi dijelaskan sebagai berikut:
a. Komunikasi Verbal (Verbal Communication)
Merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada
pihak lain baik secara tertulis (written) ataupun lisan (oral). Bentuk
komunikasi verbal ini memiliki struktur yang yang teratur dan
terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan
1. Sumber mempunyai gagasan,
pemikiran atau kesan yang
2. Diterjemahkan atau
disandikan ke dalam kata-kata
dan simbol, kemudian
3. Disampaikan atau
dikirimkan sebagai berita
kepada penerima
4. Penerima menangkap
simbol-simbol dan
5. Diterjemahkan kembali atau
diartikan kembali menjadi
suatu gagasan dan
6. Mengirim berbagai umpan
balik kepada pengirim
19
bisnis dapat tercapai dengan baik. Contoh komunikasi verbal:
membuat surat atau mengirim surat pengantar barang ke suatu
perusahaan, membuat suatu penerimaan atau penolakan kerja,
membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain,
berdiskusi dalam suatu kerja tim (teamwork), mengadakan pengarahan
(briefing) dan sebagainya. Penyampaian pesan-pesan bisnis dapat
dilakukan secara tertulis dan atau lisan (ucapan). Sedangkan
penerimaan pesan-pesan bisnis dapat dilakukan melalui bacaan dan
pendengaran.
b. Komunikasi nonverbal (Nonverbal Communication)
Merupakan komunikasi yang menggunakan gerakan-gerakan tubuh,
bahasa tubuh (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Contohnya perilaku yang mencontohkan
komunikasi nonverbal adalah mengerutkan dahi untuk menunjukan
sedang berpikir keras, menggelengkan kepala untuk menunjukan sikap
menolak atau keberatan, berpangku tangan untuk menunjukan
seseorang sedang melamun, symbol dilarang merokok yang terpasang
di ruangan untuk menunjukan bahwa dilarang merokok, menutup
mulut dengan telapak tangan untuk menunjukkan suatu kebohongan,
dan sebagainya.
20
5. Hambatan dalam Komunikasi
Robbins dan Coulter (2010:82-85) mengemukakan beberapa
hambatan dalam komunikasi, yaitu:
a. Penyaringan (filtering) adalah manipulasi informasi yang disengaja
untuk membuatnya terlihat lebih baik pada penerima.
b. Emosi merupakan apa yang dirasakn penerima ketika ia menerima
sebuah pesan mempengaruhi penasirannya. Emosi yang ekstrim
kemungkinan besar akan menghambat komunikasi yang efektif.
c. Informasi yang berlebih adalah suatu situasi dimana informasi
melebihi kapasitas pengolaan seseorang.
d. Defensif. Ketika seseorang merasa terancam, ia cenderung bereaksi
dengan cara yang menghambat komunikasi efektif dan mengurangi
upaya untuk mencapai saling pengertian. Ia menjadi defensive –
menyerang orang lain secara verbal, membuat komentar sarkastik
menjadi terlalu menghakimi atau mempertanyakan motif orang lain.
e. Bahasa. Kata-kata memiliki arti yang berbeda bagi orang yang
berbeda. Umur, pendidikan, dan latar belakang budaya merupakan
tiga variabel yang paling jelas mempengaruhi bahasa yang digunakan
oleh seseorang dan definisi yang ia berikan pada kata-kata itu.
f. Budaya nasional. Perbedaan komunikasi dapat timbul dari budaya
nasional seperti halnya bahasa yang berbeda.
21
6. Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi sangat penting dilakukan dalam organisasi, karena
menyangkut penyampaian pesan antar individu dan kelompok tentang
pekerjaan dalam organisasi. Bangun (2012, 367-371) menyebutkan jenis-
jenis komunikasi dalam organisasi sebagai berikut:
a. Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah (downward communication) adalah
penyampaian informasi yang mengalir dari atasan kepada bawahan
sesuai dengan garis komando dalam suatu organisasi. Informasi yang
disampaikan atasan dapat berupa pengarahan pelaksanaan tugas,
instruksi pekerjaan, informasi kebijakan dan prosedur pekerjaan, dan
mengemukakan umpan balik tentang kinerja.
b. Komunikasi ke Atas
Komunikasi ke atas (upward communication) adalah informasi
yang berasal dari bawah ke atasan. Komunikasi ke atas digunakan
dalam pengajuan usul dan saran, keluhan, pengaduan dan penetapan
sasaran dengan penerapan management by objective (MBO).
Informasi disampaikan bawahan dalam bentuk laporan pertanggung
jawaban dan masukan-masukan.
c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal (horizontal communication) adalah
komunikasi antar individu atau sekelompok pada tingkat yang sama
dalam suatu organisasi.
22
d. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah
komunikasi yang dilakukan antar individu atau sekelompok yang
berbeda pada bagian yang berbeda dan pada tingkat yang berbeda
pula.
7. Dimensi dan indikator Komunikasi
Dimensi dan indikator untuk mengukur komunikasi menurut
Payne (2005) dalam Stevani (2014) adalah sebagai berikut:
a. Motivasi komunikasi, adalah kesediaan seseorang untuk mendekati
atau menghindari interaksi dengan yang lain, akan diukur dengan
indikator sebagai berikut:
1) Karyawan memiliki rasa percaya diri dalam memulai komunikasi
dalam suatu kelompok.
2) Kemampuan karyawan dalam membedakan sikap saat
berkomunikasi dengan rekan kerja dan pelanggan.
b. Pengetahuan komunikasi, adalah memiliki pengetahuan prosedural
untuk menyusun dan menjalankan skenario komunikasi dalam situasi
sosial yang berbeda dan memiliki kemampuan perseptif untuk
membaca situasi, akan diukur dengan indikator sebagai berikut:
1) Karyawan sebelumnya mendapat pendidikan atau pelatihan
mengenai komunikasi.
2) Karyawan memiliki pengalaman kerja di bidang yang sama
sebelumnya.
23
c. Keterampilan komunikasi, adalah kinerja aktual dari perilaku
komunikator saat melakukan komunikasi, akan diukur dengan
indikator sebagai berikut:
1) Kemampuan karyawan untuk menyimak instruksi dengan baik.
2) Kemampuan karyawan untuk menjalankan instruksi dengan baik.
3) Kemampuan karyawan untuk memberikan saran dengan tepat saat
berkomunikasi.
4) Kemampuan karyawan untuk memberikan kritik dengan tepat saat
berkomunikasi.
5) Kesediaan karyawan untuk menerima saran dengan baik saat
berkomunikasi.
6) Kesediaan karyawan untuk menerima kritik dengan baik saat
berkomunikasi.
E. Budaya organisasi
1. Pengertian Budaya Organisasi
Robins dan Judge dalam Noor (2013:151) menyebutkan bahwa,
“Organiational culture referse to a systems of shared meaning held by
members that distinguishes the organizational from others
organizations”. Pendapat Robbins dan Judge tersebut menyatakan bahwa
budaya organisasi merupakan sistem makna bersama terhadap nilai-nilai
primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang berfungsi
menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dengan
organisasi yang lainnya, menciptakan rasa identitas bagi para anggota
24
organisasi, mempermudah timbulnya komitmen kolektif terhadap
organisasi, meningkatkan kemantapan sistem sosial, serta menciptakan
mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu membentuk
sikap dan perilaku anggota organisasi.
Menurut Jones dalam (Fahmi, 2012:95) mendefinisikan kultur
organisasi sebagai sekumpulan nilai dan norma hasil berbagi yang
mengendalikan interaksi anggota organisasi satu sama lain dan dengan
orang di luar organisasi. Budaya organisasi juga dikemukakan oleh
Darmawan (2013:143) bahwa budaya organisasi sebagai seperangkat
nilai-nilai, keyakinan dan sikap utama yang diberlakukan di antara
anggota organisasi.
Budaya organisasi ialah suatu bentuk acuan interaksi para anggota
organisasi dan bentuk acuan interaksi dengan pihak luar. Bentuk acuan
itu adalah nilai, norma-norma dan aturan-aturan sebagai dasar para
anggota untuk berpikir dan berperilaku (Darsono dan siswandoko,
2011:305).
2. Pembentukan Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan kebiasaan, tradisi dan tata cara
umum dalam melakukan sesuatu dan sebagian besar berasal dari pendiri
organisasi (Falikhatun dalam Sunyoto, 2013:226). Proses penciptaan
budayaorganisasi terdiri melalui 3 cara (Sunyoto, 2013:226), yaitu:
25
a. Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang
memiliki satu pikiran dan satu perasaan dengan mereka.
b. Mereka melakukan indoktrinasi dan mensosialisasikan cara pikir serta
berperilaku mereka kepada karyawan.
c. Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang
mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan meninternalisasi
keyakinan, nilai, serta asumsi tersebut.
3. Fungsi Budaya Organisasi
Robbins dan judge dalam Noor (2013: 154) mengemukakan fungsi
budaya dalam suatu organisasi, yaitu:
a. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya
budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara suatu organisasi
dengan organisasi lainnya.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih
luas dari kepentingan diri individu seseorang.
d. Budaya untuk meningkatkan kemantapan sistem sosial.
e. Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali
yang memandu dan mementuk sikap serta perilaku para pegawai.
26
4. Dimensi dan Indikator Budaya Organisasi
Budaya model Denison dalam Made Darsana (2013) menyajikan
keterkaitan antara praktek manajemen budaya organisasi, kinerja dan
efektivitas yang dibagi menjadi empat dimensi utama dari budaya
organisasi. Keempat dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Involvment
Organisasi yang efektif adalah organisasi yang bisa
memberdayakan dan yang mengembangkan kemampuan sumber
dayanya di semua tingkatan.Sedang indikator bagi involvment adalah:
a) Empowerment (Pemberdayaan)
Individu memiliki kekuasaan, inisiatif dan kemampuan untuk
mengatur kerja mereka sendiri. Hal ini menciptakan rasa memiliki
dan tanggung jawab terhadap keberlangsungan organisasi.
b) Team orientation (Orientasi Tim)
Nilai diterapkan saat bekerja sama dalam mencapai tujuan.
Organisasi bergantung pada upaya tim dalam mencapai tujuan
tersebut.
c) Development capabilities (Pengembangan Kemampuan)
Organisasi secara berkelanjutan melakukan investasi dalam
membentuk dan mengembangkan kemampuan karyawan dengan
tujuan untuk mempertahankan kompetisi dan memenuhi kebutuhan
bisnis.
27
2. Consistency
Menekankan dampak positif dari budaya yang kuat pada
efektivitas organisasi. Sedang indikator bagi cosistency adalah:
a) Core values (Nilai-nilai inti)
Anggota organisasi membagikan seperangkat nilai yang mereka
anut, hal ini menciptakan identitas dan ekspektasi.
b) Agreement (Persetujuan)
Organisasi mampu mencapai kesepakatan dalam menghadapi
sebuah isu kritis meliputi derajat kesepakatan dan kemampuan
untuk menyelesaikan perbedaan yang terjadi.
c) Coordination and Integration (Koordinasi dan Integrasi).
Departemen unit-unit kerja memungkinkan organisasi untuk
bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.
3. Adaptability
Penjabaran dari sistem norma dan keyakinan yang dapat
mendukung kapasitas organisasi. Sedang indikator bagi adaptability
adalah:
a) Creating Change (Menciptakan Perubahan)
Organisasi dapat menciptakan perubahan yang adaptive. Organisasi
mampu membaca lingkungan bisnis, bereaksi secara cepat pada
perubahan dan mengantisipasi kemungkinan perubahan masa
depan.
28
b) Focus On The Customer (Fokus Pada Pelanggan)
Organisasi memahami dan bereaksi pada keinginan konsumen dan
mengantisipasi kebutuhan masa depan dari konsumen. Hal ini
merefleksikan derajat semangat organisasi untuk memberikan
kepuasan bagi konsumen.
c) Organizational Learning (Pembelajaran Organisasi)
Organisasi menerima, menerjemahkan, menginterpretasi sinyal
lingkungan menjadi sebuah kesempatan yang dapat menumbuhkan
inovasi, keinginan untuk menambah wawasan dan
mengembangkan kemampuan organisasi.
4. Mission
Memberikan arah dan tujuan yang jelas untuk menentukan
serangkaian tindakan yang tepat untuk organisasi dan
anggotanya.Sedang indikator bagi mission adalah:
a) Direction and Strategic Intentions (Arah dan Tujuan strategis)
Strategi yang jelas dimaksudkan untuk membawa tujuan organisasi
dan menjelaskan bagaimana cara mereka dapat memberi kontribusi
guna mencapai tujuan organisasi tersebut.
b) Aims and Objectives (Tujuan dan sasaran)
Sekumpulan tujuan yang jelas dimana tujuan tersebut memiliki
hubungan dengan visi,misi dan strategi serta menyediakan arahan
yang jelas dalam pekerjaan.
29
c) Vission (Visi).
Organisasi berbagi pandangan tentang keinginan mereka dimasa
depan.
F. Kompensasi
1. Pengertian Kompenasi
Kompensasi adalah imbalan yang dibayarkan kepada karyawan
atas jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya (Bangun,
2012:255). Kemudian Dessler dalam (Nurjaman, 2014:180)
mengemukakan bahwa kompensasi merupakan salah satu bentuk
pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada pegawai dan timbul dari
pekerjaan pegawai itu. Adapun menurut Rivai dalam (Nurjaman,
2014:180) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan
sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
Menurut pendapat lain yang dikemukakan oleh Drs. Malayu S.P.
Hasibuan (2012:118) bahwa kompensasi adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Gaol
(2014:310) yang mengatakan bahwa kompensasi adalah hal yang
diterima oleh pegawai, baik berupa uang atau bukan uang sebagai balas
jasa yang diberikan bagi upaya pegawai (kontribusi pegawai) yang
diberikannya untuk organisasi. Kompensasi merupakan semua bentuk
pembayaran yang diberikan kepada pegawai dalam bentuk pembayaran
30
langsung (dalam bentuk uang) atau tidak langsung (dalam bentuk
tunjangan dan insentif) (Riani, 2013:113)
Definisi lainnya tentang kompensasi yaitu dikemukakan oleh
Sunyoto (2013) yang menyatakan bahwa kompensasi merupakan
komponen penting dalam hubungannya dengan karyawan. Kompensasi
meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, pembayaran tidak langsung
dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk memotivasi
karyawan agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang semakin
tinggi.
Menurut Flippo dalam (Darsono Siswandoko, 2011:270)
menjelaskan bahwa kompensasi merupakan fungsi balas jasa yang layak
kepada pekerja atas kontribusi mereka terhadap tujuan organisasi.
2. Tujuan Kompensasi
Bangun (2012: 258-260) menjelaskan tujuan pemberian
kompensasi sebagai berikut:
a. Mendapatkan Karyawan yang Cakap
Organisasi-organiasi akan bersaing untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Suatu pilihan bagi kebanyakan organiasi
adalah menawarkan fasilitas kompensasi yang menarik.
b. Mempertahankan Karyawan yang ada
Pada umumnya, setiap orang akan menginkan untuk memperoleh
kesejahteraan, kebutuhan ini dapat diperoleh dari organisasi
tempatnya bekerja. Tidak sedikit suatu organiasi merekrut sumber
31
daya manusianya dari organisasi lain, dengan pertimbangan karyawan
tersebut sudah memiliki kualitas kerja yang baik. Untuk mengatasi
tindakan itu, organisasi tentu mempertahankan atau memperbaiki
sistem kompensasi agar menarik bagi karyawannya. Sistem
administrasi kompensasi yang menarik akan dapat mempertahankan
sumber daya manusia yang dimiliki sekarang.
c. Meningkatkan Produktivitas
Program kompensasi yang menarik akan dapat memotivasi dan
kepuasan karyawan untuk meningkatkan produktivitas.
d. Memperoleh Keunggulan Kompetitif
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang
memiliki kontribusi penting dalam organisasi
e. Aturan Hukum
Berkaitan dengan aturan hukum, organisasi harus menyesuaikan
kompensasi sesuai dengan peraturan yang berlaku secara nasional dan
daerah.
f. Sasaran strategi
Banyak perusahaan dalam menjalankan usahanya menginginkan yang
terbaik dalam industrinya. Untuk dapat bersaing, organisasi
membutuhkan tenaga-tenaga yang memiliki kompetensi tinggi. Dapat
diketahui bahwa untuk memperoleh tenaga-tenaga yang berkualitas
baik harus mengeluarkan biaya yang besar pula. Suatu strategi yang
32
hampir setiap organisasi melakukan kebijakan yang sama adalah
memperbaiki sistem administrasi kompensasinya.
3. Dimensi dan Indikator Kompensasi
Kompensasi dalam hal ini dapat dikategorikan ke dalam dua
golongan besar, yaitu: kompensasi langsung (direct compensation) dan
kompensasi tidak langsung (indirect compensation) (Sofyandi, 2008:159)
a. Kompensasi langsung (Direct Compensation)
Kompensasi langsung artinya adalah suatu balas jasa yang diberikan
perusahaan kepada karyawan karena telah memberikan prestasinya
demi kepentingan perusahaan. Kompensasi ini diberikan, karena
berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawan tersebut. Yang termasuk dalam kompensasi langsung adalah
upah/gaji, insentif/bonus, tunjangan jabatan (Sofyandi, 2008:160)
b. Kompensasi tidak langsung (Indirect Compensation)
Kompensasi tidak langsung adalah pemberian kompensasi kepada
karyawan sebagai tambahan yang didasarkan kepada kebijakan
pimpinan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Tentunya pemberian kompensasi ini tidak secara langsung berkaitan
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Yang
termasuk kompensasi tidak langsung adalah tunjangan hari raya,
tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan dan lainnya, termasuk
fasilitas-fasilitas dan pelayanan yang diberikan perusahaan (Soyandi,
2008:160)
33
G. Disiplin Kerja
1. Pengertian Disiplin Kerja
Kedisiplinan menurut Malayu S.P Hasibuan (2012:193-194) adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang dalam menaati peraturan dan norma-
norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang
sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan
seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis
maupun tidak. Kemudian Sondang (2012:305) mengemukakan bahwa
disiplin kerja adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki
dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para
karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif.
Menurut Davis (1985) dalam Mangkunegara (2011:129) discipline
is management action to enforce organization standards (pelaksanaan
manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi). Selain
itu, Sutrisno (2014:87) merumuskan bahwa yang dimaksud dengan
disiplin kerja adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan
perusahaan, yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat
menyesuaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan
perusahaan.
34
2. Jenis-jenis Disiplin
Menurut Sondang (2012:305) terdapat dua jenis disiplin dalam
organisasi, yaitu yang bersifat preventif dan bersifat korektif. Keduanya
dijelaskan sebagai berikut:
a. Pendisiplinan Preventif
Pendisiplinan yang bersifat preventif adalah tindakan yang
mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai aturan yang
berlaku dan standar yang telah ditetapkan. Artinya, melalui kejelasan
dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan perilaku yang
diinginkan setiap anggota organisasi diusahakan pencegahan jangan
sampai para karyawan berperilaku negatif.
Keberhasilan penerapan pendisiplinan preventif terletak pada
disiplin pribadi para anggota organisasi. Akan tetapi agar disiplin para
anggota tersebut semakin kokoh, paling sedikit tiga hal yang perlu
mendapat perhatian manajemen, yaitu:
1. Para anggota organisasi perlu didorong agar mempunyai rasa
memiliki rasa organisasi, karena secara logika seseorang tidak akan
merusak sesuatu yang merupakan miliknya. Berarti perlu
ditanamkan perasaan kuat bahwa keberadaan mereka dalam
organisasi bukan sekedar mencari nafkah dan bahwa mereka adalah
anggota keluarga besar organisasi yang ersangkutan.
2. Para karyawan perlu diberi penjelasan tentang berbagai ketentuan
yang wajib ditaati dan standar yang harus dipenuhi.
35
3. Para karyawan didorong untuk menentukan sendiri cara-cara
pendisiplinan diri dalam kerangka ketentuan-ketentuan yang
berlaku umum bagi seluruh anggota organisasi.
b. Pendisiplinan korektif
Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman yang
disebut sebagai tindakan pendisiplinan. Berat atau ringannya suatu
sanksi tentunya terganutng pada bobot pelanggaran yang telah terjadi.
Pengenaan sanksi biasanya mengikuti prosedur yang sifatnya hierarki.
Artinya pengenaan sanksi diprakarsai oleh atasan langsung kepada
karyawan yangbersangkutan, dilanjutkan kepada pimpinan yang lebih
tinggi dan keputusan akhir pengenaan sanksi tersebut diambil oleh
pejabat pimpinan yang memang berwenang untuk itu. Pengenaan
sanksi pun harus mempunyai nilai pelajaran dalam arti mencegah
orang lain melakukan pelanggaran serupa. Sebagai contoh, tindakan
pendisiplinan dapat berupa skorsing.
3. Dimensi dan Indikator Kedisiplinan
Menurut Kurt Lewin dalam Junita (2012) dimensi Kedisiplinan ada
dua yaitu faktor kepribadian dan faktor lingkungan (situasional).
a. Faktor Kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem
nilai yang dianut, dalam hal ini sistem nilai yang berkaitan langsung
dengan disiplin. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin yang ditanamkan
oleh keluarga dan masyarakat akan digunakan sebagai kerangka acuan
36
bagai penerapan disiplin di tempat kerja. Sistem nilai akan terlihat dari
sikap seseorang. Sikap diharapkan akan tercermin dalam bentuk
perilaku. Indikator dimensi kepribadian ada tiga yaitu:
1) Disiplin karena kepatuhan
Kepatuhan terhadap aturan-aturan yang didasarkan atas perasaan
takut. Disiplin kerja dalam tingkat ini dilakukan semata untuk
mendapatkan reaksi positif dari pimpinan. Sebaliknya, jika
pimpinan/pengawas tidak ada di tempat, maka disiplin kerja tidak
tampak.
2) Disiplin karena Identifikasi
Kepatuhan aturan yang didasarkan pada identifikasi yaitu perasaan
kekaguman atau penghargaan kepada pimpinan. Pimpinan yang
kharismatik adalah figur yang dihormati, dihargai dan disegani oleh
pusat identifikasi. Karyawan yang menunjukkan disiplin terhadap
aturan-aturan organisasi bukan disebabakan karena menghormati
aturan tersebut, tetapi lebih disebabkan keseganan pada atasannya.
Jika pusat identifikasi ini tidak ada, maka perilaku disiplin akan
menurun, pelanggaran aturan akan meningkat frekuensinya.
3) Disiplin karena Internalisasi
Disiplin kerja pada tingkat ini terjadi karena karyawan mempunyai
sistem nilai pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan.
Dalam taraf ini, orang dikategorikan telah mempunyai disiplin diri.
37
Misalnya, dalam situasi yang sepi di tengah malam hari, ketika
lampu merah menyala maka si sopir tetap berhenti.
b. Faktor Lingkungan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja, tetapi
melalui proses yang terus-menerus. Agar proses pembelajaran
efektif, maka pemimpin sebagai agen pengubah perlu memperhatikan
prinsip-prinsip konsistens, adil, terbuka dan bersikap positif.
1) Konsistens
Konsisten adalah menerapkan aturan secara konsisten dari waktu
ke waktu.
2) Adil
Adil artinya menerapkan aturan yang sama kepada seluruh
karyawan dengan tidak membeda-bedakan.
3) Terbuka
Keterbukaan dalam berkomunikasi juga penting dilakukan untuk
menjelaskan berbagai aturan, apa yang boleh dan apa yang tidak
boleh.
4) Bersikap positif
Bersikap positif artinya setiap pelanggaran yang dibuat harus dicari
fakta dan bukti terlebih dahulu. Selama fakta dan bukti belum
ditemukan, tidak ada alasan bagi pemimpin untuk menerapkan
tindakan disiplin. Dengan bersikap positif, diharapkan pemimpin
38
dapat mengambil tindakan secara tenang, sadar dan tidak
emosional.
H. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan hasil dari pekerjaan yang mempunyai hubungan
kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan
memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut (Amstrong dan Baron dalam Wibowo, 2012:7). Menurut
Wibowo (2012:7) kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil
yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Dengan kata lain kinerja adalah
tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
Definisi kinerja lainnya dikemukakan oleh Bangun (2012:231)
yang menyebutkan bahwa kinerja (performance) merupakan hasil
pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan
pekerjaan (job requirement). Adapun Wirawan (2012:18)
mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah keluaran kerja ternilai
yang disyaratkan oleh organisasi tempat kerja ternilai yang dapat terdiri
atas hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada hubungannya
dengan pekerjaan.
39
2. Dimensi dan Indikator Kinerja
Wilson Bangun (2012:235) menjelaskan terdapat tiga jenis kriteria
dalam penilaian kinerja, antara lain kriteria berdasarkan sifat, perilaku
dan hasil, berikut uraiannya:
1. Kriteria berdasarkan sifat
Berpusat pada karakteristik pribadi setiap karyawan. Jenis
kriteria ini terpusat pada bagaimana kepribadian setiap karyawan
dalam mengidentifikasi dan melaksanakan suatu jenis pekerjaan.
Loyalitas, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya dalam
melaksanakan pekerjaan dapat dilihat dari hasil pekerjaanya.
Instrumen-instrumen yang dibuat untuk menilai kinerja hanya
berkaitan dengan karakteristik karyawan, bukan mengarah pada
pencapaian tujuan atas pekerjaanya. Sebaiknya, penilaian kinerja
harus dikaitkan dengan pekerjaan. Sedang indikator bagi sifat adalah
loyalitas, terampil, pengetahuan dan kemampuan dalam melaksanakan
pekerjaan dengan baik.
2. Kriteria bedasarkan perilaku
Ini mengarah pada bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakan
dengan baik. Sebagai contoh, apakah para pelayan toko dapat
menyenangkan para pelanggannya. Sedang indikator bagi perilaku
adalah inisiatif dalam bekerja.
40
3. Kriteria berdasarkan hasil
Jenis kriteria ini mengarah pada pencapaian hasil pekerjaan.
Kinerja karyawan diukur berdasarkan hasil pekerjaan mereka, dimana
pekerjaan tersebut mudah diukur dan jelas. Pengukuran dilakukan
berdasarkan hasil yang ditetapkan. Mereka hanya bertanggung jawab
atas pekerjaan yang dilakukan, tidak bertanggung jawab atas
pekerjaan lain. Sedang indikator bagi hasil adalah kuantitas dan
kualitas dari pekerjaan.
I. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu terkait dengan variabel dan tema yang
menyerupai penelitian ini akan dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:
1. Komunikasi Terhadap Disiplin
a) Afifah Nasyahta Dita dan Thinni Nurul Rochmah (2015). Penelitian
dengan judul “Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan, dan Tim Kerja
terhadap Kedisiplinan Pegawai Rumah Sakit x Surabaya”. Dengan
menggunakan analisis linier mendapatkan hasil bahwa variabel
komunikasi dan tim kerja berpengaruh terhadap kedisiplinan,
sedangkan kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kedisiplinan
pegawai.
b) Ni Putu Ester dan I Wayan Suana (2012) dengan judul penelitian
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Komunikasi
Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Perusahaan Daerah Parkir Kota
Denpasar”. Penelitian yang menggunakan teknis alasisi data regresi
41
linier berganda ini menunjukkan hasil bahwa Gaya kepemimpinan,
budaya organisasi dan komunikasi secara simultan dan secara pasrsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja pegawai
Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar.
2. Budaya Organisasi terhadap Disiplin
a) Harnoto dan Fasochah (2013) dengan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengembangan Karier terhadap
Disiplin Kerja dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi”
dengan metode Analisis jalur model regresi. Berdasarkan analisis data
dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: Budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap disiplin kerja, Budaya organisasi
berpengaruh positif terhadap disiplin kerja dengan kepuasan kerja
sebagai variabel mediasi,
b) Lila Tintami, Ari Pradhanawati, MS, dan Hari Susanto N. (2012)
dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi dan
Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan
melalui Disiplin Kerja pada Karyawan Harian SKT Megawon II PT
Djarum Kudus” Metode analisis data menggunakan path analysis.
Hasilnya menunjukan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh positive
dan signifikan terhadap Disiplin Kerja dan Kinerja karyawan.
42
3. Kompensasi terhadap Disiplin
a) Maryadi (2012) dengan judul penelitian “Pengaruh Budaya
Organisasi, Kompensasi dan Kepuasan Kerja terhadap Disiplin Kerja
Guru SD di Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang”. Teknis
analisis data menggunakan Analisis Regresi Berganda. Penelitian
tersebut mendapatkan hasil bahwa ada pengaruh positif yang
signifikan antara budaya organisasi terhadap disiplin kerja, ada
pengaruh positif yang signifikan antara kompensasi terhadap disiplin
kerja.
b) Maristiana Ayu (2012) dengan judul penelitian “Hubungan
Kompensasi dengan Disiplin Kerja Karyawan pada PT Rizka Tama
Line di Bandar Lampung”. Analisis yang digunakan adalah analisis
kuantitatif dengan pendekatan koefisien korelasi product moment dan
analisis kualitatif. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa kompensasi
mempunyai hubungan yang positive terhadap peningkatan kerja dan
berdasarkan analisis kuantitatif diperoleh nilai rxy = 0.897 lalu
dibandingkan dengan nilai rxy pada tabel product moment, dengan n=
37 dengan taraf signifikan 5 % = 0.325 maupun pada taraf signifan 1
% = 0,418 menunjukan nilai 0.897 > 0.325 ;0.418. Dengan demikian
kompensasi mempunyai hubungan yang positif terhadap peningkatan
disiplin kerja karyawan.
43
4. Disiplin Terhadap Kinerja
a) Sugeng Sutrisno (2013) dengan judul penelitian “Pengaruh Disiplin
Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Studi
Di Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah”. Metode analisis
datanya menggunakan Regresi Linier Berganda. Penelitian ini
menunjukan bahwa Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kinerja PNS di Kantor Dinas Sosial
Provinsi Jawa Tengah, baik berdasarkan Uji F maupun Uji t, Besarnya
pengaruh kedua variabel (koefisien determinasi) adalah 58 persen,
sehingga sebesar 42 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
b) Priyono, Marzuki and Yoyok Soesatyo (2016) “Influence Of
Motivation And Discipline On The Performance Of Employees
(Studies On, Cv Eatern Star Home In Surabaya)”. Analisis data
penelitian ini menggunakan regresi liner yang mendapatkan hasil
bahwa variabel motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap
variabel kinerja karyawan.
5. Komunikasi Terhadap Kinerja
a) Sri Hastuti, Andi Sularso dan Siti Komariyah (2013) dengan judul
penelitian “Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Etos kerja terhadap
Kinerja Pegawai Koordinator Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pendapatan Propinsi Jawa Timur di Probolinggo” teknik analisis
yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM), dalam
44
penelitian tersebut menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai
6. Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
a. Made Darsana (2013) “The Influence Of Personality And
Organizational Culture On Employee Performance Through
Organizational Citizenship Behavior”. Teknik analisis data
menggunakan SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepribadian dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan melalui OCB.
7. Kompensasi Terhadap Kinerja
a. Agus Marandeka (2015) dengan judul penelitian “Pengaruh
Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur”, dengan
menggunakan alat analisis regresi liner sederhana ditemukan bahwa
ada pengaruh antara kompensasi kerja dengan kinerja pegawai
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan
Timur.
J. Kerangka Pemikiran
Menurut Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2015:117) Kerangka
Pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Berdasarkan dari kerangka teoritis dan penelitian
45
pendahuluan, maka dibentuklah model penelitian seperti yang terlihat di
gambar bagan penelitian di bawah ini:
Gambar 2. 2
Bagan Kerangka Pemikiran
K. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,
di mana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan (Sugiyono, 2014:64). Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban
sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Sub Struktural I: Y=pyx1X1 + pyx2X2 + pyx3X3 + ε1
H0 Komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
Ha1 Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
H0 Budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
disiplin kerja
Komunikasi
(X1)
Kompensasi
(X3)
Budaya
Organisasi
(X2)
Disiplin Kerja
(Y)
Kinerja
Karyawan
(Z)
Pzx1
Pzx2
Pyx1
Pyx2
Pyx3 Pzx3
Pzy
ε1
ε2
46
Ha2 Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin
kerja
H0 Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
Ha3 Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
H0 Komunikasi, Budaya Organisasi dan Kompensasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap Disiplin Kerja secara simultan
Ha4 Komunikasi, Budaya Organisasi dan Kompensasi berpengaruh
signifikan terhadap Disiplin Kerja secara simultan
2. Sub Struktural 2: Z= pzx1X1 + pzx2X2 + pzx3X3 + pzyY + ɛ2
H0 Komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan
Ha5 Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
H0 Budaya Organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Karyawan
Ha6 Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan
H0 Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan
Ha7 Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
H0 Disiplin Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan
47
Ha8 Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan
H0 Komunikasi, Budaya Organisasi, Kompensasi dan Disiplin
Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
secara simultan
Ha9 Komunikasi, Budaya Organisasi, Kompensasi dan Disiplin
Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan secara
simultan
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah karyawan
Kantor Pos Indonesia Ciputat. Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari
tanggal 27 Agustus – 29 November 2016. Adapun yang akan dibahas dalam
penelitian ini berfokus pada permasalahan mengenai komunikasi, budaya
organisasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja dan dampaknya terhadap
kinerja karyawan kantor pos indonesia ciputat.
B. Metode Penentuan Sample
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2014:115). Jumlah populasi yang diperoleh
pada penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor pos indonesia ciputat
yang berjumlah 144 karyawan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana,
49
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2014: 116).
Dalam penelitian ini sampel ditentukan secara probabilitas
(probability sampling) dengan metode sampel acak sederhana (simple
random sampling). Simple Random Sampling adalah pengambilan
anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 93).
Simple Random Sampling dilakukan apabila anggota populasi dianggap
homogen.. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut (Umar,
2010:65):
𝑛 =N
N. e2 + 1
Dimana:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = Tingkat kesalahan
Dengan menggunakan taraf kesalahan sebesar 10% (e= 10%)
dengan populasi (N) sebanyak 144 orang maka jumlah sampel yang
diambil adalah:
𝑛 =144
144(0,1)2 + 1= 59,016
50
Atas perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah sebanyak 59,016 karyawan atau dibulatkan menjadi
59 karyawan Kantor pos indonesia ciputat.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Primer
Untuk mendukung penelitian ini dan memperoleh data yang
dibutuhkan, maka jenis data yang digunakan adalah data primer yang
diambil langsung dari sumber primer. Sumber primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, Sugiyono
(2014:137). Data primer ini dikumpulkan melalui metode wawancara dan
survey dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh penulis.
Kuesioner ini diperoleh dari indikator variabel, selanjutnya indikator
tersebut dijadikan sebagai acuan untuk menyusun butir-butir instumen
yang berupa pernyataan.
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:142). Skala
yang digunakan adalah skala likert (likert scale), skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, Sugiyono (2014:93).
Penilaian untuk masing-masing variabel sebagai berikut:
51
Tabel 3. 1
Skala Pengukuran likert
Kode Kriteria jawaban Nilai
SS Sangat setuju 5
S Setuju 4
R Ragu-ragu 3
TS Tidak setuju 2
STS Sangat tidak setuju 1
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2013:188). Jenis
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
tak berstruktur, Esterberg dalam Sugiyono (2013:317) menjelaskan
wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak berstruktur
atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau
untuk penelitian yang lebih mendalam tentang subyek yang diteliti.
52
2. Sumber Sekunder
Menurut sumbernya, data sekunder adalah data yang diambil dari
sumber sekunder. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2014:137). Adapun data
sekunder yang digunakan yaitu:
a. Studi pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, jurnal, literatur-literatur,
catatan-catatan, data dari internet dan lain sebagainya.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengutip langsung data yang diperoleh dari objek penelitian (tempat
penelitian). Peneliti memperoleh data sekunder melalui divisi SDM
kantor pos indonesia ciputat berupa daftar absensi, struktur organisasi
dan lain sebagainya.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of
53
freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung
lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2013:52-53).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). Software SPSS 23.0 memberikan fasilitas untuk mengukur 72
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
(Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48).
3. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel (Ghozali, 2013:96). Korelasi digambarkan dengan (r)
dengan ketentuan bahwa nilai r tidak lebih dari (-1≤ r ≤ 1). Apabila nilai
r = -1, artinya korelasinya negatif sempurna, r=0 artinya tidak ada
korelasi, dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat (riduwan dan kuncoro,
2012:62). Untuk penentuan kekuatan hubungan digunakan kriteria
sebagai berikut:
0,00 ≤ r ≤ 0,199 : Hubungan sangat lemah
0,20 ≤ r ≤ 0,399 : Hubungan lemah
54
0,40 ≤ r≤ 0,599 : Hubungan cukup kuat
0,60 ≤ r ≤ 0,799 : Hubungan kuat
0,80 ≤ r ≤ 1,000 : Hubungan sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikansi antara dua variabel
Ha : Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
Pengujian berdasarkan uji probabilitas akan diterima apabila nilai
signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka Ha diterima.
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis Jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan dari
analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk
khusus dari analisis jalur. Analisis Jalur digunakan untuk melukiskan dan
menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat
(bukan bentuk hubungan interaktif/reciprocal) (Sugiyono, 2010:298).
Metode path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan
antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung
maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap
variabel terikat (endogen).
Model penelitian yang akan dikembangkan, digambarkan dalam
diagram jalur untuk mempermudah melihat pengaruh-pengaruh yang
55
sedang diuji. Asumsi-asumsi yang mendasari digunakannya path analysis
adalah sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro,2011):
a. Pada model path analysis, hubungan antar variabel adalah bersifat
linier, adaptif dan bersifat normal.
b. Hubungan sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah
kausalitas yang berbalik.
c. Menggunakan sampel probability sampling.
d. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrument pengukuran
valid dan reliabel).
e. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan.
Langkah selanjutnya adalah melakukan konversi spesifikasi model
ke dalam rangkaian persamaan.
Y= pyx1X1 + pyx2X2 + pyx3X3 + ε1
Z= pzx1X1 + pzx2x2 + pzx3X3 + pzyY + ε2
Keterangan:
X1 = Komunikasi
X2 = Budaya Organisasi
X3 = Kompensasi
Y = Disiplin Kerja
Z = Kinerja Karyawan
56
Kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut:
- Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
- Jika sig penelitian > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Atau dengan menggunakan t tabel yaitu dengan kriteria uji hipotesisnya
sebagai berikut:
- jika t penelitian > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
- jika t penelitian < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
5. Model Trimming
Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki
suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model
variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan (Heise dalam
Riduwan, 2013:127). Jadi, model trimming terjadi ketika koefisiensi jalur
diuji secara keseluruhan ternyata ada variabel yang tidak signifikan.
Walaupun ada satu, dua, atau lebi variabel yang tidak signifikan, peneliti
perlu memperbaiki model struktur analisis jalur yang telah
dihipotesiskan.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:38).
Pada model analisis jalur variabel dibagi menjadi tiga, yaitu:
57
1. Variabel Eksogen (X)
Variebel Eksogen dalam penelitian ini meliputi Komunikasi (X1),
Budaya Organisasi (X2), dan Kompensasi (X2)
2. Variabel Intervening (Y)
Variabel Intervening dalam penelitian ini yaitu Disiplin Kerja
3. Variabel Endogen (Z)
Variabel endogen dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Variabel
1. Komunikasi
(X1)
Payne (2005)
dalam Stevani
(2014)
a. Motivasi
Komunikasi
- Rasa percaya
diri
- Sikap dalam
berkomunikasi
Ordinal
b. Pengetahuan
Komunikasi
- Pendidikan atau
pelatihan
mengenai
komunikasi.
- Pengalaman
kerja di bidang
yang sama
sebelumnya.
c. Keterampilan
Komunikasi
- Kemampuan
menyimak
instruksi
- Kemampuan
menjalankan
instruksi
- Kemampuan
memberikan
saran
- Kemampuan
memberikan
kritik
- Kesediaan
menerima saran
- Kesediaan
58
menerima kritik
2. Budaya
Organisasi
(X2)
Denison dalam
Darsana
(2013)
a. Involvment - Empowerment
- Team
orientation
- Development
capability
Ordinal
b. Consistency - Core values
- Agreement
- Coordination
and integration
c. Adaptability - Creatihing
change
- focus on the
customer
- organizational
learning
d. Mission - Direction and
strategic
intentions
- Aims and
objectives
- Vission
3. Kompensasi
(X3)
Sofyandi
(2008)
Kompensasi
Langsung
- Gaji
- Insentif
- Tunjangan
Jabatan
Ordinal Kompensasi
Tidak Langsung
- THR
- Tunjangan
Pensiun
- Tunjangan
Kesehatan
- Fasilitas
4. Disiplin Kerja
(Y)
Kurt Lewin
dalam Junita
(2012)
a. Faktor
Kepribadian
- Kepatuhan
- Identifikasi
- Internalisasi
Ordinal b. Faktor
Lingkungan
- Konsistens
- Adil
- Terbuka
- Bersikap Positif
5. Kinerja (Y)
Wilson
Bangun
(2012:235)
a. kriteria
berdasarkan
sifat
- Loyalitas
- Terampil
- Pengetahuan
- Kemampuan Ordinal
b. Kriteria
berdasarkan
- Inisiatif dalam
bekerja
59
perilaku
c. Kriteria
berdasarkan
hasil
- Kuantitas dari
pekerjaan
- Kualitas dari
pekerjaan
60
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Dunia perposan modern muncul di Indonesia sejak tahun 1602
pada saat VOC menguasai bumi nusantara ini. Pada saat itu,
perhubungan pos hanya dilakukan di kota-kota tertentu yang berada di
Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Surat-surat atau paket-paket pos hanya
diletakkan di Stadsherbrg atau Gedung Penginapan Kota sehingga orang-
orang harus selalu mengecek apakah ada surat atau paket untuknya di
dalam gedung itu. Untuk meningkatkan keamanan surat-surat dan paket-
paket pos tersebut, Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff
mendirikan kantor pos pertama di Indonesia yang terletak di Batavia
(Jakarta). Pos pertama ini didirikan pada tanggal 20 Agustus 1746.
Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara
(BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk
badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering
disebut dengan PT. Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk
awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) menjadi
sebuah perusahaan (persero). Berdiri pada tahun 1746, saham Pos
61
Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Saat ini Pos
Indonesia tidak hanya melayani jasa pos dan kurir, tetapi juga jasa
keuangan, yang didukung oleh titik jaringan sebanyak ± 4.000 kantor pos
dan 28.000 Agen Pos yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
2. Visi, Misi, Tagline, dan Kredo
a. Visi
Menjadi raksasa logistik pos dari timur
b. Misi
1) Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan negara
2) Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan
3) Menjadi pilihan terbaik bagi para pelanggan
4) Senantiasa berjuang untuk member yang lebih baik bagi bangsa,
negara, pelanggan, karyawan, masyarakat serta pemegang saham
c. Tagline
Kami membawa misi
d. Kredo
Sumber daya ada batasnya, tetapi kreativitas tak terbatas.
Dengan iman kepada Tuhan dan persatuan, kita menuju kejayaan.
3. Struktur Organisasi Kantor Pos Ciputat
Struktur organisasi kantor pos indonesia ciputat dijelaskan pada
gambar bagan berikut ini:
62
Gambar 4. 1
Bagan Struktur Organisasi Kantor Pos Indonesia Ciputat
(Sumber: Data Internal Kantor Pos Indonesia Ciputat diolah 2016)
B. Karakteristik Responden dan Distribusi Jawaban Responden
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan kantor pos
indonesia ciputat yang berjumlah 59 orang. Dalam penelitian ini
karakteristik yang ingin diketahui adalah usia, jenis kelamin, pendidikan
terakhir, masa kerja dan divisi/bagian. Berikut ini akan diuraikan
penjelasan mengenai klasifikasi dari masing-masing karakteristik
responden tersebut.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner,
maka diketahui data tentang usia responden sebagai berikut:
63
Tabel 4. 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
21-30 10 16,9%
31-40 18 30,5%
41-50 28 47,5%
51-60 3 5,1%
TOTAL 59 100%
(Sumber: Data Primer yang diolah 2016)
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah responden pada
penelitian ini didominasi oleh karyawan yang berusia 41-50 tahun
sebanyak 28 orang dengan persentase 47,5%. Jumlah terbanyak yang
kedua adalah usia 31-40 tahun sebanyak 18 orang atau 30,5%. Jumlah
ketiga adalah karyawan yang berusia 21-30 tahun sebanyak 10 orang
dengan persentase 16,9%. Kemudian yang terakhir dan yang
berjumlah paling sedikit adalah karyawan yang berusia 51-60 tahun
berjumlah 3 orang atau 5,1%.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner,
maka diketahui data responden berdasarkan jenis kelamin sebagai
berikut:
Tabel 4. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 41 69,5%
Perempuan 18 30,5%
TOTAL 59 100%
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Dari tabel 4.2 tersebut diketahui bahwa jumlah responden pada
penelitian ini didominasi oleh karyawan laki-laki sebanyak 41 orang
64
atau dengan persentase 69,5%, sedangkan sisanya 30,5% diisi oleh
karyawan perempuan yang berjumlah 18 orang.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner,
maka diketahui data responden berdasarkan pendidikan terakhirnya
sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir
Pendidikan Jumlah Persentase
SMA/SMK/SEDRAJAT 37 62,7%
D3 8 13,6%
S1 13 22,0%
S2 0 0%
S3 0 0%
LAINNYA 1 1,7%
TOTAL 59 100%
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa responden penelian ini
didominasi oleh karyawan dengan pendidikan trakhir
SMA/SMK/Sederajat sebanyak 37 orang atau 62,7%. Adapun
responden dengan lulusan S1 berjumlah 13 orang atau 22,0%.
Kemudian responden dengan lulusan D3 sebanyak 8 orang atau
13,6%. Dan lainnya sebanyak 1 orang dengan persentase 1,7%.
d. Karakteristik responden Berdasarkan masa kerja
Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner
penelitian, diperoleh data tentang masa kerja responden yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
65
Tabel 4. 4
Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Jumlah Persentase
1-2 Tahun 4 6,8%
3-4 Tahun 10 16,9%
>4 Tahun 45 76,3%
TOTAL 59 100%
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukan bahwa responden
sebagian besar sudah bekerja dalam kurun waktu lebih dari 4 tahun itu
ditunjukan dengan persentase sebanyak 76,3% atau 45 orang.
Kemudian karyawan yang bekerja selama 3-4 tahun sebanyak 10
orang atau 19,9%. Yang terakhir adalah responden yang bekerja
selama 1-2 tahun sebanyak 4 orang atau 6,8%.
e. Karakter Responden Berdasarkan Divisi/Bagian
Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner
penelitian, diperoleh data tentang karakteristik responden sesuai
divisi/bagian mereka bekerja yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden berdasarkan Divisi/Bagian Divisi Jumlah Persentase
SDM 2 3,4%
Akuntansi 2 3,4%
Teknologi dan Sarana 1 1,7%
Keungan dan BPM 3 5,1%
Audit dan Manajemen Risiko 1 1,7%
Pengawasan Unit Pelayanan Luar 2 3,4%
Solusi IT 2 3,4%
Penjualan 2 3,4%
Pelayanan 4 6,8%
Proses dan Transportasi 17 28,8%
Antaran 23 39,0%
TOTAL 59 100%
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
66
Berdasarkan pada tabel 4.5 responden penelitian paling banyak
merupakan karyawan divisi Antaran sebanyak 23 orang atau 39,0%,
yang kedua adalah Divisi Proses dan Transportasi sebanyak 17 orang
atau 28,8%. Selanjutnya yang ketiga responden dari divisi pelayanan
sebanyak 4 orang atau 6,8% dan karyawan divisi keuangan dan BPM
sebanyak 3 orang atau 5.1%. responden penelitian dari divisi SDM,
Akuntansi, Pengawasan Unit Pelayanan Luar, Solusi IT dan penjualan
masing-masing sebanyak 2 orang atau 3,4% dan yang palin sedikti
responden penelitian dari divisi Teknologi dan Sarana serta Audit dan
Manajemen Risiko yaitu 1 orang atau 1,7%.
2. Distribusi Jawaban Responden
a. Distribusi jawaban responden mengenai variabel komunikasi
Variabel komunikasi terdiri dari 10 indikator yang dijabarkan
dalam 10 pernyataan yang diajukan kepada responden. Berikut
merupakan jawaban responden tersebut.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Variabel Komunikasi
No
Pernyataan Variabel
Komunikasi
Persentase (%)
STS TS R S SS
1 Saya merasa percaya diri
untuk berkomunikasi kepada
seluruh karyawan
0 8,5 6,8 59,3 25,4
2 Cara saya berkomunikasi,
saya sesuaikan dengan siapa
saya berkomunikasi.
1,7 3,4 5,1 72,9 16,9
3 Saya mendapatkan pelatihan
komunikasi dari perusahaan
1,7 16,9 20,3 52,5 8,5
67
4 Saya memiliki pengalaman
kerja di bidang yang sama
sebelumnya
1,7 37,3 10,2 45,8 5,1
5 Saya dapat menyimak
instruksi pekerjaan dengan
baik
0 1,7 5,1 83,1 10,2
6 Saya dapat menjalankan
instruksi pekerjaan dengan
baik
0 1,7 5,1 83,1 10,2
7 Saya dapat memberikan
saran dengan baik
0 0 11,9 83,1 5,1
8 Saya dapat memberikan
kritik dengan baik.
0 3,4 13,6 71,2 11,9
9 Saya selalu bersedia untuk
menerima saran dengan baik
0 0 8,5 71,2 20,3
10 Saya selalu bersedia untuk
menerima kritik dengan baik
0 0 6,8 72,9 20,3
Jumlah 5,1 72,9 93,4 695,1 133,9
Rata-rata 0,51 7,29 9,34 69,51 13,39
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Berdasarkan data yang telah diolah pada tabel 4.6, pada
pernyataan no 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju dan sangat setuju dengan persentase sebesar
84,7%. Dapat disimpulkan bahwa kayawan kantor pos indonesia
ciputat memiliki rasa percaya diri untuk berkomunikasi kepada
seluruh karyawan.
Pada pernyataan no 2 jika dilihat dari persentase jawaban
responden ada sekitar 89,8% yang menyatakan setuju dan sangat
setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan
menyesuaikan cara komunikasi dengan siapa mereka berkomunikasi.
Pada pernyataan no 3 jika dilihat dari persentase jawaban
responden ada sekitar 61% yang menyatakan setuju dan sangat setuju.
Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas karyawan kantor pos
68
indonesia ciputat mendapatkan pelatihan komunikasi dari perusahaan
setempat.
Pada pernyataan no 4 jika dilihat dari persentase jawaban
responden sekitar 50,9% responden memilih setuju dan sangat setuju.
Dengan demikian lebih banyak karyawan yang memiliki pengalaman
kerja di bidang yang sama sebelumnya.
Pada pernyatan no 5 jika dilihat dari persentase jawaban
responden mayoritas responden memilih setuju dan sangat setuju
dengan persentase 93,3%. Dengan demikian dapat dikatakan
karyawan dapat menyimak instruksi pekerjaan dengan baik.
Pada pernyataan no 6 ada sekitar 93,3% responden yang milih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa banyak karywan yang dapat menjalankan instruksi pekerjaan
dengan baik.
Pada pernyataan no 7 jika dilihat dari persentase jawaban
responden ada sekitar 88,2% responden yang memilih setuju dan
sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas
karyawan kantor pos indonesia ciputat dapat memberikan saran
dengan baik.
Pada pernyataan no 8 jika dilihat dari persentase jawaban
responden ada sekitar 83,1% responden yang memilih jawaban setuju
dan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulan mayoritas
karyawan dapat memberikan kritik dengan baik.
69
Pada pernyataan no 9 jika dilihat dari persentase jawaban
responden ada sekitar 91,5% responden yang memilih jawaban setuju
dan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulan mayoritas
karyawan kantor pos indonesia ciputat selalu bersedia menerima saran
dengan baik.
Pada pernyataan no 10 jika dilihat dari persentase jawaban
responden ada sekitar 93,2% responden yang memilih jawaban setuju
dan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulan mayoritas
karyawan kantor pos indonesia ciputat selalu bersedia menerima kritik
dengan baik.
b. Distribusi jawaban responden mengenai variabel budaya organisasi
Variabel budaya organisasi terdiri dari 13 pernyataan yang
dijawab oleh responden penelitian. Hasil jawaban responden tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Variabel Budaya Organisasi
No
Pernyataan Variabel
Budaya Organisasi
Persentase (%)
STS TS R S SS
1 Saya leluasa
mengelola/menata sendiri
pekerjaan sesuai dengan
TUPOKSI yang
diberikan
1,7 1,7 11,9 66,1 18,6
2 Perusahaan mampu
mendorong saya dan
karyawan lain untuk
selalu bekerja sama
dalam menyelesaikan
tugas
1,7 0 11,9 71,2 15,3
70
3 Perusahaan memberikan
kesempatan pada setiap
karyawan untuk
meningkatkan skill dan
kemampuan kerja
1,7 1,7 10,2 64,4 22,0
4 Perusahaan membagikan
seperangkat nilai-nilai
yang menciptakan
identitas bagi karyawan
0 3,4 13,6 71,2 11,9
5 Perusahaan mampu
mencapai kesepakatan
terhadap setiap masalah
yang timbul
0 5,1 28,8 64,4 1,7
6 Setiap unit kerja/divisi
yang ada di perusahaan
mampu bekerja sama
untuk mencapai tujuan
organisasi
0 3,4 18,6 72,9 5,1
7 Perusahaan mampu
beradaptasi pada
perubahan lingkungan
yang ada sekarang
0 1,7 11,9 78,0 8,5
8 Perusahaan mampu
mengantisipasi
perubahan pada masa
yang akan datang
0 3,4 8,5 78,0 10,2
9 Perusahaan mampu
memenuhi dan
memberikan kepuasan
pada konsumen
0 6,8 6,8 72,9 13,6
10 Perusahaan mampu
menerjemahkan
perubahan lingkungan
menjadi kesempatan
untuk mengembangkan
kemampuan organisasi
0 5,1 15,3 72,9 6,8
11 Saya memahami apa
yang harus saya lakukan
agar dapat memberikan
yang terbaik bagi
perusahaan
0 1,7 5,1 76,3 16,9
12 Saya merasa bahwa
perusahaan memiliki
strategi yang jelas untuk
mencapai tujuan
organisasi
0 3,4 1,7 69,5 25,4
71
13 Saya memahami visi,
misi dan strategi
perusahaan dalam
menjalankan pekerjaan
saya
0 1,7 8,5 69,5 20,3
Jumlah 5,1 39,1 152,8 927,3 176,3
Rata-rata 0,4 3,0 11,7 71,3 13,6
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Berdasarkan pada data yang telah diolah pada tabel 4.7
menunjukkan pada pernyataan no 1 mayoritas responden memilih
jawaban setuju dan sangat setuju dengan persentase 84,7%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan kantor pos indonesia
ciputat leluasa dalam mengelola/menata sendiri pekerjaannya sesuai
dengan TUPOKSI yang diberikan perusahaan.
Pada pernyataan no 2 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 86,5% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa perusahaan mampu membuat para karyaannya saling
mendorong satu sama lain untuk bekerja sama dalam menyelesaikan
tugas.
Pada pernyataan no 3 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 86,4% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa perusahaan memberikan kesempatan pada setiap karyawan
untuk meningkatkan skill dan kemampuan kerja.
Pada pernyataan no 4 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 83,1% responden yang memilih
72
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kantor pos indonesia ciputat membagikan seperangkat nilai-
nilai yang menciptakan identitas bagi karyawan.
Pada pernyataan no 5 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 66,1% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kantor pos indonesia ciputat mampu mencapai kesepakatan
terhadap setiap masalah yang timbul.
Pada pernyataan no 6 jika dilihat dari persentase jawaban
responden ada sekitar 78% responden yang memilih jawaban setuju
dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap unit
kerja/divisi yang ada di kantor pos indonesia ciputat mampu bekerja
sama untuk mencapai tujuan organisasi.
Pada pernyataan no 7 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 78% responden yang memilih jawaban
setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kantor pos indonesia ciputat mampu beradaptasi pada perubahan
lingkungan yang ada sekarang.
Pada pernyataan no 8 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 88,2% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kantor pos indonesia ciputat mampu menantisipasi perubahan
pada masa yang akan datang.
73
Pada pernyataan no 9 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 86,5% responden yang memilih setuju
dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kantor pos
indonesia ciputat mampu memenuhi dan memberikan kepuasan pada
konsumen.
Pada pernyataan no 10 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 79,7% responden yang memilih setuju
dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kantor pos
indonesia ciputat mampu menerjemahkan perubahan lingkungan
menjadi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan organisasi.
Pada pernyataan no 11 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 93,2% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat memahami apa yang
harus dilakukan agar dapat memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Pada pernyataan no 12 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 94,9% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kantor pos indonesia ciputat memiliki strategi yang jelas untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pada pernyataan no 13 tabel 4.7 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 89,8% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
74
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat memahami visi,misi dan
strategi perusahaan dalam menjalankan pekerjaan.
c. Distribusi jawaban responden variabel kompensasi
Variabel kompensasi terdiri dari 7 indikator yang dijabarkan
dalam 7 pernyataan yang diajukan kepada responden penelitian. Hasil
jawaban responden tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 8
Distribusi Jawaban Responden Variabel Kompensasi
No Pernyataan Variabel
Komunikasi
Persentase (%)
STS TS R S SS
1 Gaji yang diberikan
perusahaan sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari
1,7 11,9 11,9 66,1 8,5
2 Insentif yang diberikan
perusahaan sesuai dengan
kontribusi yang saya berikan
1,7 5,1 23,7 59,3 10,2
3 Promosi jabatan yang
diberikan perusahaan
membuat saya bekerja lebih
giat
1,7 15,3 15,3 54,2 13,6
4 Perusahaan memberikan THR
sesuai dengan yang saya
harapkan
1,7 1,7 6,8 69,5 20,3
5 Perusahaan memberikan
tunjangan pensiun sesuai
dengan yang saya harapkan
3,4 5,1 13,6 66,1 11,9
6 Perusahaan memberikan
tunjangan kesehatan yang
layak bagi seluruh karyawan
3,4 3,4 11,9 71,2 10,2
7 Fasilitas kerja yang diberikan
perusahaan membuat saya
nyaman dalam bekerja
1,7 1,7 15,3 74,6 6,8
Jumlah 15,3 44,2 98,5 461 81,5
Rata-rata 2,2 6,3 14,0 65,9 11,6
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
75
Berdasarkan pada tabel 4.8 tentang variabel kompensasi pada
pernyataan no 1 mayoritas responden memilih jawaban setuju dan
sangat setuju dengan persentase 74,6%. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa mayoritas gaji yang diberikan oleh kantor pos
indonesia ciputat sesuai dengan kebutuhan sehari-hari karyawan.
Pada pernyataan no 2 tabel 4.8 dilihat dari persentase jawaban
responden terlihat persentase sebesar 69,5% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
lebih banyak karyawan kantor pos indonesia ciputat yang menerima
insentif sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan kepada
perusahaan.
Pada pernyataan no 3 tabel 4.8 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 67,8% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa promosi jabatan yang diberikan perusahaan dapat membuat
karyawan kantor pos indonesia ciputat bekerja lebih giat.
Pada pernyataan no 4 tabel 4.8 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 89,8% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pemberian THR oleh perusahaan sesuai dengan harapan
karyawan kantor pos indonesia ciputat.
Pada pernyataan no 5 tabel 4.8 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 78% responden yang memilih jawaban
76
setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
tunjangan pensiun yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan
harapan karyawan kantor pos indonesia ciputat.
Pada pernyataan no 6 tabel 4.8 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 81,4% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa perusahaan memberikan tunjangan kesehatan yang layak bagi
karyawan kantor pos indonesia ciputat.
Pada pernyataan no 7 tabel 4.8 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 81,4% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa perusahaan memberikan fasilitas kerja yang nyaman bagi
karyawan kantor pos indonesia ciputat.
d. Distribusi Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja
Variabel Disiplin Kerja terdiri dari 7 indikator yang dijabarkan
dalam 7 pernyataan yang diajukan kepada responden penelitian. Hasil
jawaban responden tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 9
Distribusi Jawaban Responden variabel Disiplin Kerja
No Pernyataan Variabel
Komunikasi
Persentase (%)
STS TS R S SS
1 Saya selalu mematuhi
peraturan walaupun ada
atau tidak ada pimpinan di
kantor
1,7 3,4 11,9 72,9 10,2
77
2 Saya selalu merasa segan
dengan pimpinan
1,7 1,7 6,8 83,1 6,8
3 Saya menjunjung tinggi
nilai-nilai kedisiplinan di
kantor
1,7 0 8,5 83,1 6,8
4 Saya merasa bahwa
perusahaan menjalankan
peraturan secara konsisten
setiap saat
1,7 8,5 23,7 61,0 5,1
5 SOP perusahaan berlaku
untuk seluruh karyawan
3,4 6,8 18,6 55,9 15,3
6 Saya merasa bahwa
perusahaan selalu
menjelaskan peraturan
yang harus ditaati oleh
setiap karyawan
1,7 0 11,9 69,5 16,9
7 Saya merasa bahwa
pimpinan selalu berhati-
hati dalam memberikan
sanksi
1,7 1,7 8,5 67,8 20,3
Jumlah 13,6 22,1 89,9 493.3 81,4
Rata-rata 1,9 3,1 13,0 70,4 11,6
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Berdasarkan pada tabel 4.9 tentang variabel disiplin kerja pada
pernyataan no 1 jika dilihat dari persentase jawaban responden ada
sekitar 83,1% responden yang memilih jawaban setuju dan sangat
setuju. Dengan demikian dapat dikatan bahwa karyawan kantor pos
indonesia ciputat selalu mematuhi peraturan walaupun ada atau tidak
ada pimpinan di kantor.
Pada pernyataan no 2 tabel 4.9 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 89,9% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatan
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat selalu merasa segan
dengan pimpinan kantor pos indonesia ciputat.
78
Pada pernyataan no 3 tabel 4.9 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 89,9% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatan
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat menjunjung tinggi nilai-
nilai kedisiplinan di kantor.
Pada pernyataan no 4 tabel 4.9 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 66,1% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatan
bahwa kantor pos indonesia ciputat menjalankan peraturan secara
konsisten setiap saat.
Pada pernyataan no 5 tabel 4.9 jika dilihat dari persentase
jawaban responden ada sekitar 71,2% responden yang memilih
jawaban setuju dan sangat setuju. Dengan demikian dapat dikatan
bahwa kantor pos indonesia ciputat memberlakukan SOP untuk
seluruh karyawan.
Pada pernyataan no 6 tabel 4.9 jika dilihat dari persentase
jawaban responden mayoritas responden memilih jawaban setuju dan
sangat setuju dengan persentase 86,4%. Dengan demikian dapat
dikatan bahwa kantor pos indonesia ciputat selalu menjelaskan
peraturan yang harus ditaati oleh setiap karyawan.
Pada pernyataan no 7 tabel 4.9 jika dilihat dari persentase
jawaban responden mayoritas responden memilih jawaban setuju dan
sangat setuju dengan persentase 88,1%. Dengan demikian dapat
79
dikatan bahwa pimpinan kantor pos indonesia ciputat selalu berhati-
hati dalam memberikan sanksi.
e. Distribusi Jawaban Responden variabel Kinerja Karyawan
Variabel Kinerja Karyawan terdiri dari 7 indikator yang
dijabarkan dalam 7 pernyataan yang diajukan kepada responden
penelitian. Hasil jawaban responden tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4. 10
Distribusi Jawaban Responden variabel Kinerja Karyawan
No Pernyataan Variabel
Komunikasi
Persentase (%)
STS TS R S SS
1 Saya tidak memiliki
keinginan untuk
berpindah ke
perusahaan lain
3,4 16,9 18,6 45,8 15,3
2 Saya terampil dalam
melaksanakan
pekerjaan saya
1,7 1,7 8,5 79,7 8,5
3 Saya mampu
menyelesaikan
pekerjaan saya dengan
pengetahuan yang saya
miliki
1,7 0 10,2 69,5 18,6
4 Saya mengerahkan
seluruh kemampuan
yang saya miliki ketika
bekerja
1,7 0 16,9 67,8 13,6
5 Saya mampu
mengambil inisiatif
dalam bekerja
1,7 0 3,4 83,1 11,9
6 Saya mampu
menyelesaikan seluruh
pekerjaan yang
menjadi tanggung
jawab saya
1,7 0 3,4 81,4 13,6
7 Saya mampu
menyelesaikan
1,7 0 6,8 78,0 13,6
80
pekerjaan sesuai
dengan kualitas yang
ditetapkan perusahaan
Jumlah 13,6 18,6 67,8 505,3 95,1
Rata-rata 1,9 2,6 9,7 72,2 13,6
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Berdasarkan tabel 4.10 tentang variabel kinerja karyawan pada
pernyataan no 1 dilihat dari persentase jawaban responden mayoritas
responden memilih jawaban setuju dan sangat setuju dengan
persentase 61,1%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mayoritas
karyawan kantor pos indonesia ciputat tidak memiliki keinginan untuk
berpindah ke perusahaan lain.
Pada pernyataan no 2 tabel 4.10 dilihat dari persentase jawaban
responden mayoritas responden memilih jawaban setuju dan sangat
setuju dengan persentase 88,2%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat terampil dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Pada pernyataan no 3 tabel 4.10 dilihat dari persentase jawaban
responden mayoritas responden memilih jawaban setuju dan sangat
setuju dengan persentase 88,1%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan pengetahuan yang merka miliki.
Pada pernyataan no 4 tabel 4.10 dilihat dari persentase jawaban
responden mayoritas responden memilih jawaban setuju dan sangat
setuju dengan persentase 81,4%. Dengan demikian dapat dikatakan
81
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat mengerahkan seluruh
kemampuan yang mereka miliki ketika bekerja.
Pada pernyataan no 5 tabel 4.10 dilihat dari persentase jawaban
responden mayoritas responden memilih jawaban setuju dan sangat
setuju dengan persentase 95%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat mampu mengambil
inisiatif dalam bekerja.
Pada pernyataan no 6 tabel 4.10 dilihat dari persentase jawaban
responden mayoritas responden memilih jawaban setuju dan sangat
setuju dengan persentase 95%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat mampu menyelesaikan
seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Pada pernyataan no 7 tabel 4.10 dilihat dari persentase jawaban
responden mayoritas responden memilih jawaban setuju dan sangat
setuju dengan persentase 91,6%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa karyawan kantor pos indonesia ciputat mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan perusahaan.
C. Uji Kualitas Data
1. Hasil Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
82
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generaliasi
(Sugiyono, 2013:199).
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
komunikasi, budaya organisasi, kompensasi, disiplin kerja dan kinerja
yang akan diuji secara statistic seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 11
Hasil Statistik Deskriptif
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Berdasarkan tabel 4.10 terdapat informasi bahwa variabel
komunikasi menunjukan, jawaban minimum responden sebesar 29 dan
maksimum sebesar 47 dengan rata-rata jawaban 38,80 dan std deviasi
3,581. Hal ini berarti pada nilai minimum 29, responden lebih banyak
memilih jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu
(R), dan pada nilai maksimum 47, responden lebih banyak memilih
jawaban setuju (S) dan sangat setuju (SS).
Pada variabel budaya organisasi jawaban minimum sebesar 23 dan
maksimum sebesar 60, dengan rata-rata total jawaban 51,31 dan standar
deviasi 4,984. Hal ini berarti pada nilai minum sebesar 23, responden
lebih banyak memilih jawaban, sangat tidak setuju (STS), tidak setuju
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KOMUNIKASI 59 29 47 38.80 3.581
BUDAYA
ORGANISASI 59 23 60 51.31 4.984
KOMPENSASI 59 7 34 26.49 4.006
DISIPLIN KERJA 59 7 33 27.07 3.413
KINERJA 59 7 35 27.49 3.720
Valid N (listwise) 59
83
(TS), ragu-ragu (R), dan pada nilai maksimum sebesar 60, responden
lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat setuju (SS).
Pada variabel kompensasi diperoleh jawaban nilai minimum
sebesar 7 dan maksimum sebesar 34, dengan nilai rata-rata 26,49 dan
standar deviasi 4,006. Hal ini berarti pada nilai minimum sebesar 7
responden banyak memilih jawaban sangat tidak setuju (STS) dan pada
nilai maksimum 34, responden banyak memilih jawaban setuju (S) dan
sangat setuju (SS).
Pada variabel disiplin kerja diperoleh jawaban nilai minimum
sebesar 7 dan maksimum sebesar 33, dengan nilai rata-rata 27,07 dan
standar deviasi 3,413. Hal ini berarti pada nilai minimum sebesar 7
responden banyak memilih jawaban sangat tidak setuju (STS) dan pada
nilai maksimum 33, responden banyak memilih jawaban setuju (S) dan
sangat setuju (SS).
Pada variabel kinerja diperoleh jawaban nilai minimum sebesar 7
dan maksimum sebesar 35, dengan nilai rata-rata 27,49 dan standar
deviasi 3,720. Hal ini berarti pada nilai minimum sebesar 7 responden
banyak memilih jawaban sangat tidak setuju (STS) dan pada nilai
maksimum 35, responden banyak memilih jawaban sangat setuju (SS).
2. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada α= 5%. Nilai r
84
tabel pada penelitian ini didapatkan dari rumus degree of freedom (df) =
n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel, maka didapat df= 59-2=57,
berarti nilai r tabelnya 0,2564. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan
nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan
valid atau dengan nilai signifikansinya dibawah 0,05.
Kuesioner dibagi dalam lima bagian pernyataan yaitu, komunikasi
(X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3), disiplin kerja (Y) dan
kinerja (Z). Hasil uji validitas dari masing-masing variabel dijabarkan
sebagai berikut:
a. Variabel Komunikasi
Tabel 4. 12
Hasil Uji Validitas Komunikasi
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
KM1 0,636 0,256 Valid
KM2 0,502 0,256 Valid KM3 0,633 0,256 Valid KM4 0,597 0,256 Valid KM5 0,521 0,256 Valid KM6 0,470 0,256 Valid KM7 0,508 0,256 Valid KM8 0,448 0,256 Valid KM9 0,496 0,256 Valid KM10 0,519 0,256 Valid
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh pernyataan
dalam kuesioner untuk variabel Komunikasi (X1) adalah valid. Hal ini
terlihat dari nilai r hitung setiap item pernyataan lebih besar dari nilai r
tabel.
85
b. Variabel Budaya Organisasi
Tabel 4. 13
Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
BO1 0,702 0,256 Valid
BO2 0,676 0,256 Valid BO3 0,841 0,256 Valid BO4 0.668 0,256 Valid BO5 0,608 0,256 Valid BO6 0,570 0,256 Valid BO7 0,566 0,256 Valid BO8 0,606 0,256 Valid BO9 0,531 0,256 Valid BO10 0,568 0,256 Valid BO11 0,598 0,256 Valid BO12 0,558 0,256 Valid BO13 0,421 0,256 Valid
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh pernyataan
dalam kuesioner untuk variabel Budaya Organisasi (X2) adalah valid.
Hal ini terlihat dari nilai r hitung setiap item pernyataan lebih besar
dari nilai r tabel.
c. Variabel Kompensasi
Tabel 4. 14
Hasil Uji Validitas Kompensasi
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
KP1 0,717 0,256 Valid
KP2 0,717 0,256 Valid KP3 0,719 0,256 Valid KP4 0,736 0,256 Valid KP5 0,694 0,256 Valid KP6 0,687 0,256 Valid KP7 0,731 0,256 Valid
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
86
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh pernyataan
dalam kuesioner untuk variabel Kompensasi (X3) adalah valid. Hal ini
terlihat dari nilai r hitung setiap item pernyataan lebih besar dari nilai r
tabel.
d. Variabel Disiplin Kerja
Tabel 4. 15
Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
DK1 0,633 0,256 Valid
DK2 0,749 0,256 Valid DK3 0,715 0,256 Valid DK4 0,758 0,256 Valid DK5 0,677 0,256 Valid DK6 0,732 0,256 Valid DK7 0,569 0,256 Valid
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh pernyataan
dalam kuesioner untuk variabel Disiplin Kerja (Y) adalah valid. Hal
ini terlihat dari nilai r hitung setiap item pernyataan lebih besar dari
nilai r tabel.
e. Variabel Kinerja
Tabel 4. 16
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
KNJ1 0,710 0,256 Valid
KNJ2 0,828 0,256 Valid KNJ3 0,846 0,256 Valid KNJ4 0,804 0,256 Valid KNJ5 0,825 0,256 Valid KNJ6 0,768 0,256 Valid KNJ7 0,744 0,256 Valid
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
87
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh pernyataan
dalam kuesioner untuk variabel Kinerja (Z) adalah valid. Hal ini
terlihat dari nilai r hitung setiap item pernyataan lebih besar dari nilai r
tabel.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan
uji statistic cronbach alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliable jika memberikan nila cronbach alpha >0,70 (Nunnally,1994
dalam Ghozali, 2013:48). Perhitungan koefisien cronbach’s alpha
dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 21.0
Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas dari variabel komunikasi
(X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3), disipli kerja (Y) dan
kinerja (Z)
Tabel 4. 17
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's
Alpha
N of
Items
Keterangan
Komunikasi 0,734 10 Reliabel
Budaya Organisasi 0,859 13 Reliabel
Kompensasi 0,841 7 Reliabel
Disiplin Kerja 0,819 7 Reliabel
Kinerja 0,902 7 Reliabel
(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
88
Berdsarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha
semua variabel lebih besar dari 0,70. Hal ini menunjukan bahwa seluruh
pernyataan dalam kuesioner penelitian ini dikatakan reliabel atau
memiliki tingkat kehandalan yang baik sehingga dapat digunakan dalam
analisis penelitian berikutnya. Hal ini menunjukan bahwa setiap item
pernyataan yang digunakan dalam kuesioner penelitian mampu
memperoleh data yang konsisten, yang artinya bila pernyataan itu
diajukan kembali, maka akan mendapatkan jawaban yang relatif sama
dengan jawaban sebelumnya.
D. Uji Hipotesis Penelitian
Sebelum melakukan analisis, akan ditampilkan terlebih dahulu
struktur hubungan kausal antara variabel Komunikasi (X1), Budaya
Organisasi (X2), Kompensasi (X3), Disiplin Kerja (Y) dan Kinerja (Z)
dalam gambar bagan berikut ini:
Gambar 4. 2
Diagram Jalur Struktural I dan II
X1
X2
X3
Y Z
ΡyX3
ρyX1
ΡyX2
ΡzX1
pzY
ΡzX3
ΡzX2
89
Untuk melakukan analisa jalur maka struktur hubungan pada gambar
4.2 akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu sub-struktur I dan sub-struktur II.
Sub-struktur I akan diuraikan dalam sub-bab ini, dan sub struktur II akan
diuraikan pada sub-bab berikutnya.
1. Uji Hipotesis Sub Struktur I
a. Pengujian Hipotesis Sub Struktur I Secara Simultan
Dalam pengujian ini akan diuji secara simultan seberapa besar
pengaruh variabel Komunikasi (X1), Budaya Organisasi (X2), dan
Kompensasi (X3) terhadap Disiplin Kerja (Y). sehingga menghasilkan
rumusan hipotesis sebagai berikut:
Ho: Komunikasi (X1), Budaya Organisasi (X3), Kompensasi (X3)
tidak berpengaruh signifikan terhadap Disiplin Kerja (Y)
Ha: Komunikasi (X1), Budaya Organisasi (X3), Kompensasi (X3)
berpengaruh signifikan terhadap Disiplin Kerja (Y)
Dari rumusan hipotesis diatas, maka diketahui persamaan sub
struktur I, nilai pengaruh p dari variabel independen terhadap variabel
dependent diperoleh dari nilai beta pada analisis regresi yang
dilakukan, sehingga membentuk persamaan Sub Struktur I:
Y= ρyx1X1+ ρyx2X2 + ρyx3X3 + ε1
Berdasarkan rumus persamaan diatas maka diketahui bentuk
diagram koefisien jalur Sub Struktur I yaitu:
90
Gambar 4. 3
Struktur Hubungan Sub-struktur I X1,X2,X3,Y
Berdasarkan variabel yang akan diuji meliputi pengaruh
langsung maupun tidak langsung yaitu komunikasi (X1), budaya
organisasi (X2) dan kompensasi (X3) terhadap disiplin kerja (Y).
untuk menguji hal tersebut maka akan ditunjukkan hasil uji korelasi
(Pearson Correlation) dan hasil uji regresi yang terdiri dari Model
Summary, ANOVA, dan Coefficients dengan menggunakan software
SPSS 21.0.
Sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1,X2,X3 dan
Y harus diuji terlebih dahulu linieritas hubungan antara keempat
variabel tersebut.
Berdasarkan pada tabel 4.21 (ANOVA) diketahui bahwa nilai
probabilitas (Sig) yang dihasilkan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
maka hubungan antara variabel bebas X1, X2, X3 terhadap variabel
terikat Y bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%, sehingga
asumsi mengenai linieritas hubungan dalam analisa jalur terpenuhi.
X1
X2
X3
Y PyX2
PyX3
PyX1
91
b. Korelasi Antar Variabel Komunikasi (X1), Budaya Organisasi
(X2), Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja (Y)
Berikut ini merupakan hasil Uji Korelasi antara variabel
komunikasi, budaya organisasi, kompensasi dan disiplin kerja dengan
menggunakan software SPSS 21.0:
Tabel 4. 18
Hasil Uji Korelasi X1,X2,X3 dan Y
Correlations
KM_X1 BO_X2 KP_X3 DK_Y
KM_X1
Pearson Correlation 1 .466** .455
** .525
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 59 59 59 59
BO09_X2
Pearson Correlation .466** 1 .751
** .682
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 59 59 59 59
KP_X3
Pearson Correlation .455** .751
** 1 .681
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 59 59 59 59
DK_Y
Pearson Correlation .525** .682
** .681
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 59 59 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1. Korelasi Variabel Komunikasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2)
Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa
komunikasi dan budaya organisasi memiliki hubungan nyata dan
searah dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05). Hubungannya
bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,466 berada
dalam range 0,40 – 0,599. Dikatan hubungannya searah karena
korelasi bernilai positif, sehingga jika nilai variabel Komunikasi
92
(X1) naik maka nilai Variabel Budaya Organisasi (X2) juga akan
naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Komunikasi (X1)
turun maka nilai variabel Budaya Organisasi (X2) juga akan turun.
2. Korelasi Variabel Komunikasi (X1) dan Kompensasi (X3)
Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat
komunikasi dan Kompensasi pada karyawan kantor pos indonesia
ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan tersebut
bersifat cukup kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih
kecil dari 0,05. Hubungannya cukup kuat karena nilai korelasinya
sebesar 0,455, berada dalam range 0,40 - 0,599. Dikatakan
hubungan searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika
nilai variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel
Kompensasi (X3) juga akan naik, begitu juga sebaliknya.
3. Korelasi variabel Komunikasi (X1) dan Disiplin Kerja (Y)
Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat
komunikasi dan disiplin kerja pada karyawan kantor pos indonesia
ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan tersebut
bersifat cukup kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih
kecil dari 0,05. Hubungannya cukup kuat karena nilai korelasinya
sebesar 0,525 berada dalam range 0,40 - 0,599. Dikatakan
hubungan searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika
93
nilai variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel Disiplin
Kerja (Y) juga akan naik, begitu juga sebaliknya.
4. Korelasi variabel Budaya Organisasi (X2) dengan Kompensasi
(X3)
Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat
budaya organisasi dan Kompensasi pada karyawan kantor pos
indonesia ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan
tersebut bersifat kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000
lebih kecil dari 0,05. Hubungannya kuat karena nilai korelasinya
sebesar 0,751, berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan
hubungan searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika
nilai variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel
Kompensasi (X3) juga akan naik, begitu juga sebaliknya.
5. Korelasi variabel Budaya Organisasi (X2) dan Disiplin Kerja (Y)
Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat
budaya organisasi dan disiplin kerja pada karyawan kantor pos
indonesia ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan
tersebut bersifat kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000
lebih kecil dari 0,05. Hubungannya kuat karena nilai korelasinya
sebesar 0,682, berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan
hubungan searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika
94
nilai variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel disiplin
kerja (Y) juga akan naik begitu juga sebaliknya.
6. Korelasi Variabel Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja (Y)
Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa tingkat
kompensasi dan disiplin kerja pada karyawan kantor pos indonesia
ciputat memiliki hubungan nyata, dimana hubungan tersebut
bersifat kuat dan searah dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil
dari 0,05. Hubungannya kuat karena nilai korelasinya sebesar
0,681, berada dalam range 0,60 – 0,799. Dikatakan hubungan
searah karena korelasinya bernilai positif, sehingga jika nilai
variabel Komunikasi (X1) naik maka nilai variabel disiplin kerja
(Y) juga akan naik begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel
Kompensasi (X3) turun maka nilai variabel Disilin kerja (Y) juga
akan turun.
Berikut rangkuman dari hasil uji korelasi yang telah
diuraikan diatas dimuat dalam tabel berikut ini:
95
Tabel 4. 19
Rangkuman Uji Korelasi Variabel X1,X2,X3,Y
Hubungan Korelasi Nilai
signifikansi Sifat Hubungan
X1 dengan X2 0,466 0,000 Cukup kuat, searah
dan Signifikan
X1 dengan X3 0,455 0,000 Cukup Kuat, searah
dan Signifikan
X1 dengan Y 0,525 0,000 Cukup Kuat, searah
dan Signifikan
X2 dengan X3 0,751 0,000 Kuat, searah dan
Signifikan
X2 dengan Y 0,682 0,000 Kuat, searah dan
Signifikan
X3 dengan Y 0,681 0,000 Kuat, searah dan
signifikan
Pengujian selanjutnya adalah mencari koefisien determinasi
antara variabel independent X1,X2,X3 terhadap Y. Dalam
pengujian ini menggunakan software SPSS 21.0. hasil dari
pengujiannya akan ditampilkan sebagai berikut:
Tabel 4. 20
Koefisien Determinasi Sub-Struktur I
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .753a .567 .543 2.308
a. Predictors: (Constant), KP_X3, KM_X1, BO_X2
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)
Berdasarkan pada tabel 4.20 diatas menunjukkan bahwa
koefisien determinasi yang digunakan untuk melihat kemampuan
variabel independen dalam menerangkan variabel dependen,
dimana koefisien determinasinya (R Square) sebesar 0,567 yang
dapat diartikan bahwa variabel komunikasi, budaya organisasi dan
96
kompensasi mampu mempengaruhi disiplin kerja sebesar 56,7%
sedangkan sisanya sebesar 43,3% dipengaruhi variabel lain yang
tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Sementara itu, besarnya
koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian ini yang
mempengaruhi nilai variabel disiplin kerja adalah p(Y) = √1-R
Square = √1-0,567 = 0,6580
Masih mengacu pada tabel 4.20 nilai Koefisien Korelasi (R)
diketahui sebesar 0,753. Hal ini berarti hubungan antara variabel
bebas X1,X2,X3 secara bersama-sama dengan variabel terikat Y
bersifat kuat dan searah (karena nilai R berada dalam range nilai
0,60 – 0,799 dan nilainya positif).
Tabel 4. 21
ANOVA Sub-Struktur I
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 382.854 3 127.618 23.966 .000b
Residual 292.875 55 5.325
Total 675.729 58
a. Dependent Variable: DK_Y
b. Predictors: (Constant), KP_X3, KM_X1, BO_X2
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)
Berdasarkan pada tabel 4,21 diatas dapat diketahui bahwa
nilai probabiltas (Sig) yang dihasilkan adalah sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05 dengan demikian dalam penelitian ini variabel
komunikasi, budaya organisasi dan kompensasi berpengaruh secara
97
signifikan terhadap disiplin kerja, sehingga dapat dilakukan uji
secara parsial.
c. Pengujian Hipotesis Sub Struktur I Secara Parsial
Untuk menguji pengaruh secara parsial anatara variabel
Komunikasi, Budaya Organisasi, dan Kompensasi terhadap Disiplin
Kerja menggunakan tabel Coefficients yang didaptkan dengan
menggunakan software SPSS 21.0
Tabel 4.22
Hasil Uji Parsial Sub-Struktur I
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.124 3.861 -.032 .974
KM_X1 .209 .097 .219 2.147 .036
BO_X2 .225 .094 .329 2.386 .020
KP_X3 .285 .117 .334 2.444 .018
a. Dependent Variable: DK_Y
(Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 21.0, 2016)
Berdasarkan pada tabel 4.22 diatas dapat diketahui bahwa
variabel Komunikasi (X1) memiliki nilai probabilitas (Sig) 0,036
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka variabel Komunikasi
(X1) berpengaruh signifikan terhadap Disiplin Kerja (Y) secara parsial
(Ho ditolak Ha diterima).
Pada variabel Budaya Organisasi (X2) nilai probabilitas (Sig)
nya adalah 0,020 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka Ho
98
ditolak Ha diterima, artinya dalam penelitian ini Budaya Organisasi
(X2) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja (Y) secara parsial.
Pada variabel Kompensasi (X3) nilai probabilitasnya (Sig)
adalah 0,018 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka Ho ditolak
Ha diterima, sehingga dalam penelitian ini Kompensasi (X3)
berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja (Y) secara parsial.
Setelah uji parsial ini dilakukan maka diperoleh diagram jalur
Sub-Struktur I, namun disajikan dengan nilai koefisien jalur yang
telah didapat melalui analisis data dengan SPSS 21.0 sehingga model
sub-struktur I menjadi terlihat sebagai berikut:
Gambar 4. 4
Diagram Jalur Sub-struktur I
Dari gambar 4.4 diagram jalur tersebut maka dapat diperoleh
persamaan struktural I, yaitu:
Y= ρyx1X1+ ρyx2X2 + ρyx3X3 + ε1
Y= 0,219 + 0,329 + 0,334 + 0,658
ε1 = 0,658 X1
X2
X3
Y
0,219
0,329
0,334
99
d. Memaknai Hasil Analisis Jalur Pada Struktur I
Berdasarkan pada hasil pengujian secara simultan dan parsial,
maka dapat dimaknai variabel independen terhadap variabel dependen
pada sub sutruktur I sehingga memberikan informasi sebagai berikut:
1. Nilai Disiplin Kerja (Y) dipengaruhi oleh Komunikasi (X1),
Budaya Organisasi (X2) dan Kompensasi (X3) secara simultan
sebesar 0,567 atau 56,7% sedangkan sisanya sebesar 43,3%
dipengaruhi variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam
penelitian ini.
2. Besarnya pengaruh Komunikasi (X1) terhadap Disiplin Kerja (Y)
secara langsung adalah sebesar (0,219)² x 100% = 4,79%
3. Besarnya pengaruh Budaya Organisasi (X2) secara langsung
mempengaruhi Disiplin Kerja (Y) dengan nilai pengaruh sebesar
(0,329)² x 100% = 10,82%
4. Besarnya pengaruh Kompensasi (X3) secara langsung
mempengaruhi Disiplin Kerja (Y) dengan nilai pengaruh sebesar
(0,334)² x 100% = 11,15%
2. Uji Hipotesis Sub-struktur II
a. Pengujian Hipotesis Sub-struktur II Secara Simultan
Dalam pengujian ini akan diuji secara simultan besar pengaruh
variabel komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3),
disiplin kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z), sehingga
menghasilkan rumusan hipotesis sebagai berikut:
100
Ho: komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3),
disiplin kerja (Y) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Z) secara simultan.
Ha: komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3),
disiplin kerja (Y) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
(Z) secara simultan.
Dari rumusan hipotesis diatas, maka dapat diketahui persamaan
sub-struktur II nilai pengaruh p dari variabel dependen diperoleh dari
nilai beta pada analisis regresi yang dilakukan, yaitu:
Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzx3X3 + ρzY + ε2
Berdasarkan rumus persamaan sub-struktur II diatas, maka dapat
diketahui bentuk diagram koefisien jalur sub-struktur II:
Gambar 4. 5
Struktur Hubungan Sub-struktur II
(X1, X2, X3, Y dan Z)
Z X2
X1
Y
X3
pzX1
pzX2
pzX3
pzY
ε2
101
Berdasarkan variabel yang akan diuji meliputi pengaruh
langsung maupun tidak langsung yaitu komunikasi (X1), budaya
organisasi (X2), kompensasi (X3), disiplin kerja (Y) terhadap kinerja
karyawan (Z). Untuk menguji hal tersebut maka akan ditunjukkan
hasil uji korelasi (Pearson Correlation) dan hasil uji regresi yang
terdiri dari Model Summary, ANOVA, dan Coefficients dengan
menggunakan software SPSS 21.0.
Sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X1,X2,X3 dan
Y terhadap variabel Z, harus diuji terlebih dahulu linieritas hubungan
antara keempat variabel tersebut. Berdasarkan pada tabel 4.26
(ANOVA) diketahui bahwa nilai probabilitas (Sig) yang dihasilkan
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara variabel
bebas X1, X2, X3, Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier dengan
tingkat kepercayaan 95%, sehingga asumsi mengenai linieritas
hubungan dalam analisa jalur terpenuhi.
b. Korelasi antar variabel Komunikasi (X1), Budaya Organisasi
(X2), Kompensasi (X3), Disiplin Kerja (Y), dan Kinerja karyawan
(Z)
Berikut ini merupakan hasil Uji Korelasi antara variabel
komunikasi, budaya organisasi, kompensasi, disiplin kerja dan kinerja
karyawan dengan menggunakan software SPSS 21.0:
102
Tabel 4. 23
Hasil Uji Korelasi X1,X2,X3, Y dan Z
Correlations
KM_X1 BO_X2 KP_X3 DK_Y KNJ_Z
KM_X1
Pearson Correlation 1 .466** .455
** .525
** .562
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59
BO_X2
Pearson Correlation .466** 1 .751
** .682
** .638
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59
KP_X3
Pearson Correlation .455** .751
** 1 .681
** .526
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59
DK_Y
Pearson Correlation .525** .682
** .681
** 1 .697
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59
KNJ_Z
Pearson Correlation .562** .638
** .526
** .697
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 21.0, 2016)
1. Korelasi variabel Komunikasi (X1) dan Kinerja (Z)
Berdasarkan pada tabel 4.23 diatas diketahui bahwa tingkat
komunikasi dan Kinerja karyawan memiliki hubungan secara
nyata, dimana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah
dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya
bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,562 berada
dalam range 0,40 – 0,599. Dikatakan hubungannya searah karena
karena nilai korelasinya positif, sehingga jika nilai variabel
komunikasi naik maka nilai variabel kinerja juga akan naik,
103
begitupun sebaliknya jika nilai variabel komunikasi turun maka
nilai variabel kinerja juga akan turun.
2. Korelasi variabel Budaya Organisasi (X2) dan Kinerja (Z)
Berdasarkan pada tabel 4.23 diatas diketahui bahwa tingkat
budaya organisasi dan Kinerja karyawan memiliki hubungan secara
nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah dengan
nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya bersifat
kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,638 berada dalam range
0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena karena nilai
korelasinya positif, sehingga jika nilai variabel budaya organisasi
naik maka nilai variabel kinerja juga akan naik, begitupun
sebaliknya jika nilai variabel budaya organisasi turun maka nilai
variabel kinerja juga akan turun.
3. Korelasi variabel Kompensasi (X3) dan Kinerja (Z)
Berdasarkan pada tabel 4.23 diatas diketahui bahwa tingkat
kompensasi dengan Kinerja karyawan memiliki hubungan secara
nyata, dimana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah
dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya
bersifat cukup kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,526 berada
dalam range 0,40 – 0,599. Dikatakan hubungannya searah karena
karena nilai korelasinya positif, sehingga jika nilai variabel
kompensasi naik maka nilai variabel kinerja juga akan naik,
104
begitupun sebaliknya jika nilai variabel kompensasi turun maka
nilai variabel kinerja juga akan turun.
4. Korelasi variabel Disiplin Kerja (Y) dan Kinerja (Z)
Berdasarkan pada tabel 4.23 diatas diketahui bahwa tingkat
disiplin kerja dengan Kinerja karyawan memiliki hubungan secara
nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah dengan
nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hubungannya bersifat
kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,697 berada dalam range
0,60 – 0,799. Dikatakan hubungannya searah karena karena nilai
korelasinya positif, sehingga jika nilai variabel disiplin kerja naik
maka nilai variabel kinerja juga akan naik, begitupun sebaliknya
jika nilai variabel disiplin kerja turun maka nilai variabel kinerja
juga akan turun.
Berikut rangkuman dari hasil uji korelasi yang telah
diuraikan diatas, dimuat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. 24
Rangkuman Uji Korelasi Variabel
X1,X2,X3,Y dan Z
Hubungan Korelasi Nilai
signifikansi Sifat Hubungan
X1 dengan Z 0,562 0,000 Cukup kuat, searah
dan Signifikan
X2 dengan Z 0,638 0,000 Kuat, searah dan
Signifikan
X3 dengan Z 0,526 0,000 Cukup Kuat, searah
dan Signifikan
Y dengan Z 0,697 0,000 Kuat, searah dan
Signifikan
105
Pengujian selanjutnya adalah mencari koefisien determinasi
antara variabel independent X1, X2, X3, Y terhadap Z. Dalam
pengujian ini menggunakan software SPSS 21.0. hasil dari
pengujiannya akan ditampilkan sebagai berikut:
Tabel 4. 25
Koefisien Determinasi Sub-Struktur II
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .760a .578 .547 2.504
a. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, KP_X3, BO_X2
Pada tabel 4.25 dapat dilihat bahwa koefisien determinasi
yang digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen, dimana nilai koefisien
determinasinya (R Square) sebesar 0,578 dapat diartikan bahwa
variabel komunikasi, budaya organisasi, kompensasi dan disiplin
kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 57,8% sedangkan
sisanya 42,2% (100% - 57,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. sementara itu, besarnya
koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian ini yang
mempengaruhi nilai variabel kinerja karyawan p(Z) = √1 – R
Square = 1 – 0,578 = 0,6496
Masih mengacu pada tabel 4.25 nilai koefisien korelasi (R)
diketahui sebesar 0,760, hal ini menjelaskan bahwa hubungan
antara variabel bebas X1. X2, X3 dan Y secara bersama-sama
106
dengan variabel terikat Z bersifat kuat dan searah (karena nilai R
berada dalam range 0,60 – 0,799 dan nilainya positif).
Tabel 4. 26
ANOVA Sub-Struktur II
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 464.086 4 116.022 18.500 .000b
Residual 338.660 54 6.271
Total 802.746 58
a. Dependent Variable: KNJ_Z
b. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, KP_X3, BO_X2
(Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 21.0, 2016)
Berdasarkan pada tabel 4,26 diatas dapat diketahui bahwa
nilai probabiltas (Sig) yang dihasilkan adalah sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05 dengan demikian dalam penelitian ini variabel
komunikasi, budaya organisasi, kompensasi dan disiplin kerja
berpengaruh seacara signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga dapat dilakukan uji secara parsial.
c. Pengujian Hipotesis Sub Struktur II Secara Parsial
Untuk menguji pengaruh secara parsial atau individual variabel
komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3), disiplin
kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z) menggunakan tabel
Coefficients berdasarkan analisis regresi dengan program SPSS 21.0
107
Tabel 4. 27
Hasil Uji Parsial Sub-Struktur II
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -4.272 4.190 -1.020 .312
KM_X1 0.248 0.110 0.239 2.258 0.028
BO_X2 0.239 0.107 0.320 2.222 0.031
KP_X3 -0.110 0.133 -0.119 -.827 0.412
DK_Y 0.473 0.146 0.434 3.232 0.002
a. Dependent Variable: KNJ_Z
(Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS 21.0, 2016)
Berdasarkan pada tabel 4.27 diatas dapat diketahui bahwa
variabel Komunikasi (X1) memiliki nilai probabilitas (Sig) 0,028
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka variabel Komunikasi
(X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Z) secara parsial (Ho
ditolak Ha diterima).
Pada variabel Budaya Organisasi (X2) nilai probabilias (Sig)
adalah 0,031 lebih kecil dari 0,05, maka dalam penelitian ini budaya
organisasi (X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja
karyawan (Z) (Ho ditolak Ha diterima).
Pada variabel Kompensasi (X3) nilai probabilias (Sig) adalah
0,412 lebih besar dari 0,05, maka dalam penelitian ini kompensasi
(X3) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja
karyawan (Z) (Ho diterima Ha ditolak).
108
Pada variabel Disiplin Kerja (Y) nilai probabilias (Sig) adalah
0,002 lebih kecil dari 0,05, maka dalam penelitian ini Disiplin Kerja
(X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja karyawan
(Z) (Ho ditolak Ha diterima).
Setelah uji parsial ini dilakukan maka diperoleh diagram jalur
Sub-Struktur II, namun disajikan dengan nilai koefisien jalur yang
telah didapat melalui analisis data dengan SPSS 21.0 sehingga model
sub-struktur II menjadi terlihat sebagai berikut:
Gambar 4. 6
Diagram Jalur Sub-Struktur II
Berdasarkan diagram jalur tersebut maka diperoleh persamaan
structural untu sub-struktur II sebagai berikut:
Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzx3X3 + ρzY + ε2
Z = 0,239 + 0,320 + 0,119 + 0,434 + 0,6496
0,119
Z X2
X1
Y
X3
0,239
0,320
0,434
ε2 = 0,6496
109
d. Memaknai Hasil Analisis Jalur pada Struktur II
Berdasarkan pada hasil pengujian secara simultan dan parsial,
maka dapat dimaknai pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen pada sub struktur II sehingga memberikan informasi sebagai
berikut:
1. Nilai Kinerja Karyawan (Z) dipengaruhi oleh Komunikasi (X1),
Budaya Organisasi (X2), Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja (Y)
secara simultan sebesar 0,578 atau 57,8% sedangkan sisanya 42,2%
(100% - 57,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat
dijelaskan dalam penelitian ini.
2. Besarnya pengaruh komunikasi (X1) secara lansgung
mempengaruhi kinerja karyawan (Z) dengan nilai pengaruh sebesar
(0,239)² x 100% = 5,71 %
3. Besarnya pengaruh budaya organisasi (X2) secara langsung
mempengaruhi kinerja karyawan (Z) dengan nilai pengaruh sebesar
(0,320)² x 100% = 10,24 %
4. Kompensasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja
karyawan. Hal ini dikarenakan nilai probabilitas (sig) pada variabel
kompensasi sebesar 0,412 lebih besar dari 0,05, yang artinya tidak
signifikan.
5. Besarnya pengaruh disiplin kerja (Y) secara langsung
mempengaruhi kinerja karyawan (Z) dengan nilai pengaruh sebesar
(0,434)² x 100% = 18,83%
110
3. Model Trimming
Dari hasil uji hipoteis sub struktur II secara parsial terdapat
koefisien jalur yang tidak signifikan yaitu pada variabel kompensasi
(X3). Maka pada persamaan struktural II ini perlu diperbaiki melalui
metode trimming, yaitu mengeluarkan variabel yang koefisien jalurnya
tidak signifikan, yaitu variabel kompensasi. Kemudian diuji kembali
dimana variabel kompensasi tidak diikut sertakan.
Tabel 4. 28
Koefisien Determinasi Setelah Trimming
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)
Pada tabel 4.28 dapat dilihat bahwa koefisien determinasi yang
digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen, dimana nilai koefisien determinasinya
(R Square) sebesar 0,573 dapat diartikan bahwa variabel komunikasi,
budaya organisasi, dan disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan
sebesar 57,3% sedangkan sisanya 42,7% (100% - 57,3%) dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar
penelitian ini yang mempengaruhi nilai variabel kinerja karyawan p(Z) =
√1 – R Square = √1 – 0,573 = 0,6534
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .757a .573 .549 2.497
a. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, BO_X2
111
Masih mengacu pada tabel 4.28 nilai koefisien korelasi (R)
diketahui sebesar 0,757, hal ini menjelaskan bahwa hubungan antara
variabel bebas X1. X2, dan Y secara bersama-sama dengan variabel
terikat Z bersifat kuat dan searah (karena nilai R berada dalam range 0,60
– 0,799 dan nilainya positif).
Tabel 4. 29
Analisis Varian ANOVA Sub struktur II setelah Trimming
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 459.800 3 153.267 24.580 .000b
Residual 342.945 55 6.235
Total 802.746 58
a. Dependent Variable: KNJ_Z
b. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, BO_X2
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)
Berdasarkan pada tabel 4,29 diatas dapat diketahui bahwa nilai
probabiltas (Sig) yang dihasilkan adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05 dengan demikian dalam penelitian ini variabel komunikasi, budaya
organisasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan secara simultan, sehingga dapat dilakukan uji secara parsial.
112
Tabel 4. 30
Hasil Uji Parsial Sub Struktur II setelah Trimming
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -3.508 4.075
-.861 .393
KM_X1 0.241 0.109 0.232 2.208 0.031
BO_X2 0.192 0.091 0.258 2.106 0.040
DK_Y 0.435 0.139 0.399 3.139 0.003
a. Dependent Variable: KNJ_Z
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.0, 2016)
Berdasarkan pada tabel 4.30 dapat diketahui bahwa variabel
Komunikasi (X1) memiliki nilai probabilitas (Sig) 0,031 lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian maka Komunikasi (X1) berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja (Z) secara parsial (Ho ditolak Ha diterima). Dengan
nilai koefisien jalur variabel komunikasi sebesar 0,232 maka dapat
diketahui besarnya pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan
secara langsung adalah (0,232)² x 100% = 5,382%
Pada variabel budaya orgnisasi (X2) nilai probabilitas (Sig) adalah
0,040 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka budaya organisasi
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan secara parsial (Ho
ditolak Ha diterima). Angka koefisien jalur yang didapatkan sebesar
0,258, sehingga dapat diketahui besarnya pengaruh budaya organisasi
mempengaruhi kinerja karyawan secara langsung dengan nilai pengaruh
sebesar (0,258)² x 100% = 6,656%
113
Pada variabel disiplin kerja (Y) nilai probabilitas (Sig) adalah 0,003
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka disiplin kerja berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja karyawan secara parsial (Ho ditolak Ha
diterima). Angka koefisien jalur yang didapatkan sebesar 0,399, sehingga
dapat diketahui besarnya pengaruh disiplin kerja mempengaruhi kinerja
karyawan secara langsung dengan nilai pengaruh sebesar (0,399)² x
100% = 15,920%
Setelah pengujian model trimming untuk sub struktur II telah
dilakukan maka dapat digambarkan diagram jalur yang baru untuk sub
struktur II yang disajikan dengan nilai koefisen jalur yang telah
didapatkan dengan menggunakan software SPSS 21.0
Gambar 4. 7
Diagram Jalur Sub Struktur II setelah Trimming
Jadi persamaan analisis jalur yang terbentuk untuk struktural II
adalah sebagai berikut:
Z= ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzyY + ε2
Z= 0,232 + 0,258 + 0,399 + 0,6534
Z X2
X1
Y
0,232
0,258
0,399
ε2 = 0,6534
114
4. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Antar Variabel
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada sub
struktur I dan sub struktur II dapatn dirangkum hasilnya melalui diagram
hubungan kausal empiris antar variabel yang dijelaskan pada gambar
berikut:
Gambar 4. 8
Hubungan Kausal Empiris Variabel Komunikasi (X1), Budaya
Organisasi (X2), Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja (Y) terhadap
Kinerja (Z)
Persamaan Struktural I Y= 0,219 + 0,329 + 0,334 + 0,6580 ε1
Persamaan Struktural II Z= 0,232 + 0,258 + 0,399 + 0,6534 ε2
Kemudian setelah koefisien jalur dari hubungan kausal diketahui,
maka dapat diketahui pengaruh kausal langsung, pengaruh kausal tidak
langsung, serta pengaruh total dari tiap-tiap variabel. Hasilnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
X1
Y
X3
X2 Z
0,219
0,329
0,334
0,258
0,232
0,399
0,232
0,232
ε1= 6580 ε1= 6534
0,466
0,751
0,45
5
115
Tabel 4. 31
Rangkuman Hubungan Kausal Empiris Variabel Komunikasi (X1),
Budaya Organisasi (X2), Kompensasi (X3) dan Disiplin Kerja (Y)
terhadap Kinerja (Z)
Pengaruh Variabel Pengaruh Kausal Total
Langsung Tidak Langsung (Y)
X1 terhadap Y 0,219 0219
X2 terhadap Y 0,329 0,329
X3 terhadap Y 0,334 0,334
X1 terhadap Z 0,232 0,232
0,232+(0,219 x 0,399) 0,319
X2 terhadap Z 0,258 0,258
0,258+(0,329 x 0,399) 0,389
X3 terhadap Z
(0,334 x 0,399) 0,133
Y terhadap Z 0,399 0,399
Berdasarkan pada tabel 4.31, maka peneliti akan memberikan
beberapa penjelasan terkait hubungan kausal variabel Komunikasi,
Budaya Organisasi dan Kompensasi terhadap Disiplin Kerja serta Kinerja
Karyawan, yaitu sebagai berikut:
1. Komunikasi (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kompensasi (X3)
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Disiplin Kerja (Y)
Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan
diketahui bahwa komunikasi, budaya organisasi dan kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja secara simultan. Hal
ini dikarenakan nilai probabilias (Sig) pada tabel ANOVA struktur
I adalah 0,000 lebih kecil dari 0,005. Nilai pengaruh yang
116
dihasilkan secara simultan oleh variabel komunikasi, budaya
organisasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja yang ditunjukkan
melalui R Square adalah 0,567.
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel komunikasi,
budaya organisasi dan kompensasi berpengaruh sebesar 0,567 atau
56,7% terhadap disiplin kerja karyawan kantor pos indonesia
ciputat, sedangkan sisanya 43,3% dipengaruhi oleh faktor-
faktorlain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
2. Komunikasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
(Y)
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
karyawan kantor pos indonesia ciputat secara parsial dengan nilai
signifikansinya 0,036 lebih kecil dari 0,05, serta nilai koefisen jalur
(beta) sebesar 0,219 atau setara dengan 4,79%
Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ni Putu Ester dan I Wayan Suana (2012) dengan judul
“pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan
Komunikasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Perusahaan Daerah
Parkir Denpasar” menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh
signifikan terhadap disiplin kerja dengan nilai signifikansi sebesar
0,000 dan nilai koefisen jalur beta sebesar 0,239.
117
3. Budaya Organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Disiplin
Kerja (Y)
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa
budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
karyawan kantor pos indonesia ciputat secara parsial dengan nilai
signifikansinya 0,020 lebih kecil dari 0,05, serta nilai koefisen jalur
(beta) sebesar 0,329 atau setara dengan 10,82%
Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Harnoto dan Fasochah (2013) yang berjudul “Pengaruh
Budaya Organisasi dan Pengembangan Karir terhadap Disiplin
Kerja dengan Kepuasan Kerja sabagai Variabel Mediasi”. Dalam
penelitian tersebut menyatakan bahwa Budaya Organisasi
berpengaruh signifikan terhadap terhadap disiplin kerja dengan
nilai signifikansi 0,026 (<0,05) dan nilai koefisen jalur beta sebesar
0,162
4. Kompensasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap Disiplin Kerja
(Y)
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa
kompensasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
karyawan kantor pos indonesia ciputat secara parsial dengan nilai
signifikansinya 0,018 lebih kecil dari 0,05, serta nilai koefisen jalur
(beta) sebesar 0,334 atau setara dengan 11,15%.
118
Hal tersebut juga sejalan dengan penelitan yang dilakukan
oleh Puput Maretha Sari, Supardi A. Bakri & Yuliansyah M. Diah
(2015) dengan judul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin
Kerja Pegawai Pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Sumatera Selatan” yang menyatakan bahwa kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja diketahu bahwa nilai
t hitung untuk variabel kompensasi = 4.543. untuk df=n-2=64-2=62
dan uji dua sisi diperoleh t tabel = 1,999. t hitung > t tabel (4,543 >
1,999)
5. Komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3) dan
disiplin kerja (Y) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
kinerja Karyawan (Z)
Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan
diketahui bahwa komunikasi, budaya organisasi, kompensasi dan
disiplin berpengaruh signifikan kerja secara simultan terhadap
kinerja karyawan kantor pos indonesia ciputat. Hal ini dikarenakan
nilai probabilias (Sig) pada tabel ANOVA struktur II adalah 0,000
lebih kecil dari 0,005. Nilai pengaruh yang dihasilkan secara
simultan oleh variabel komunikasi, budaya organisasi, kompensasi
dan disiplin kerja terhadap kinerja yang ditunjukkan melalui R
Square adalah 0,578.
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel komunikasi,
budaya organisasi, kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh
119
sebesar 0,578 atau 57,8% terhadap kinerja karyawan kantor pos
indonesia ciputat, sedangkan sisanya 42,2% dipengaruhi oleh
faktor-faktorlain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
6. Komunikasi (X1) berpengaruh Signifikan terhadap kinerja
Karyawan (Z)
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
kantor pos indonesia ciputat secara parsial dengan nilai
signifikansinya 0,031 lebih kecil dari 0,05, serta nilai koefisen jalur
(beta) sebesar 0,232 atau setara dengan 5,382%
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri
Hastuti, Andi Sularso dan Siti Komariyah (2013) dengan judul
penelitian “Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Etos kerja
terhadap Kinerja Pegawai Koordinator Unit Pelaksana Teknis
Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur di Probolinggo” dalam
penelitian tersebut menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai, hal ini terlihat dari nilai
probabilitas signifikansinya sebesar 0,005 lebih kecil dari taraf
signifikan (α) yang disyaratkan 0,05.
120
7. Budaya Organisasi (X2) berpengaruh Signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa budaya
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
kantor pos indonesia ciputat secara parsial dengan nilai
signifikansinya 0,040 lebih kecil dari 0,05, serta nilai koefisen jalur
(beta) sebesar 0,258 atau setara dengan 5,656%.
Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fakhar Shahzad, Zahid Iqbal dan Muhammad Gulzar (2013)
dalam jurnalnya yang berjudul “Impact of Organizational Culture
On Employees Job Performance: An Empirical Study Of Software
Houses In Pakistan” menyatakan bahwa budaya organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini karena
variabel budaya organisasi memiliki nilai probablitias signifikansi
sebesar 0,000 (<0,05) dengan nilai koefisien beta 0,415.
8. Kompensasi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Z)
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa
kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan kantor pos indonesia ciputat secara parsial dengan nilai
signifikansinya 0,412 lebih besar dari 0,05.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Muhamad Rizal, M Syafiie Idrus, Djumahir, Rahayu Mintarti
121
(2014) dengan judul penelitan “Effect of Compensation on
Motivation, Organizational Commitment and Employee
Performance (Studies at Local Revenue Management in Kendari
City)” yang menyatakan bahwa kompensasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai, hal ini ditandai dengan
besarnya nilai signifikansi 0,162 yang lebih besar dari nilai taraf
yang ditetapkan 0,05.
9. Disiplin Kerja (Y) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa
disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
kantor pos indonesia ciputat secara parsial dengan nilai
signifikansinya 0,003 lebih kecil dari 0,05, serta nilai koefisen jalur
(beta) sebesar 0,399 atau setara dengan 15,920%.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Priyono, Marzuki dan Yoyok Soesatyo (2016) yang berjudul
“Influence Of Motivation And Discipline On The Performance Of
Employees (Studies On, Cv Eastern Star Home In Surabaya)”
dalam jurnal tersebut diterangkan bahwa disiplin berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikansi variabel
disiplin adalah 0,020 (<0,05).
122
10. Pengaruh tidak langsung komunikasi (X1) terhadap kinerja
karyawan (Z) melalui disiplin kerja (Y) sebesar 0,219 x 0,399 =
0,087 atau 8,7% dan pengaruh total sebesar 0,319 atau 31,9%
11. Pengaruh tidak langsung budaya organisasi (X2) terhadap kinerja
karyawan (Z) melalui disiplin kerja (Y) 0,329 x 0,399 = 0,131 atau
13,1% dan pengaruh total sebesar 0,389 atau 38,9%
12. Pengaruh tidak langsung kompensasi (X3) terhadap kinerja
karyawan (Z) melalui disiplin kerja (Y) sebesar 0,334 x 0,399 =
13,3%
123
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada persamaan sub-struktur
I dan sub-struktur II mengenai pengaruh Komunikasi, Budaya Organisasi,
dan Kompensasi terhadap Disiplin Kerja dan dampaknya pada Kinerja
Karyawan studi kasus pada Kantor Pos Indonesia Ciputat dengan metode
analisis yang digunanakan yaitu Path Analysis, maka dapat diketahui
beberapa kesimpulan yaitu:
1. Variabel komunikasi (X1), budaya organisasi (X2) dan kompensasi
(X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja (Y)
pada karyawan kantor pos indonesia ciputat
2. Variabel komunikasi (X1) berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap disiplin kerja (Y) karyawan kantor pos indonesia ciputat
3. Variabel budaya organisasi (X2) berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap disiplin kerja (Y) karyawan kantor pos indonesia ciputat
4. Variabel kompensasi (X3) berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap disiplin kerja (Y) karyawan kantor pos indonesia ciputat
5. Variabel komunikasi (X1), budaya organisasi (X2), kompensasi (X3)
dan disiplin kerja (Y) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Z) kantor pos indonesia ciputat secara simultan.
6. Variabel komunikasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Z) kantor pos indonesia ciputat secara parsial.
124
7. Variabel budaya organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan (Z) kantor pos indonesia ciputat secara parsial.
8. Variabel kompensasi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan (Z) kantor pos indonesia ciputat secara parsial.
9. Variabel disiplin kerja (Y) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Z) kantor pos indonesia ciputat secara parsial.
B. Saran
Penelitian ini mengandung informasi yang bisa dimanfaatkan untuk
berbagai pihak, terutama bagi kantor pos indonesia ciputat dalam rangkan
meningkatkan komunikasi, memperkuat budaya organisasi dan pemberian
kompensasi yang nantinya akan berpengaruh kepada peningkatan disiplin
kerja karyawan dan kinerja karyawan kantor pos indonesia ciputat. Berikut
ini beberapa saran dari hasil penelitian pada kantor pos indonesia ciputat.
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh paling
besar terhadap disiplin kerja. Melihat dari distribusi jawaban responden
diketahui bahwa persentase terbesar adalah 89,8% responden yang
memilih jawaban setuju dan sangat setuju terkait dengan pemberian THR
oleh perusahaan kepada para karyawan. Dengan ini diharapkan
perusahaan mampu mempertahankan dan mengembangkan pemberian
THR terhadap para karyawannya.
2. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh
paling besar terhadap kinerja karyawan. Pada bagian distribusi jawaban
responden ditemukan persentase jawaban responden yang dominan
125
adalah karyawan yang selalu merasa segan dengan pimpinan dan
karyawan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan di kantor
dengan mayoritas memilih jawaban setuju dan sangat setuju dengan
persentase masing-masing sebesar 89,9%. Dengan demikian diharapkan
bagi perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang mempunyai jiwa
kedisiplinan tinggi dan senantiasa segan terhadap pimpinannya.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian
ini terkait faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi disiplin kerja dan
kinerja karyawan. Karena dalam penelitian ini disiplin kerja dipengaruhi
oleh komunikasi, budaya organisasi dan kompensasi sebesar 56,7%
sehingga masih ada 43,3% faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
disiplin kerja. Demikian pula dengan kinerja karyawan, bahwa
komunikasi, budaya organisasi, kompensasi dan disiplin kerja
mempengaruhi kinerja karyawan hanya sebesar 57,8% sehingga terdapat
42,2% dari faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan.
126
DAFTAR PUSTAKA
Afifah Nasyahta Dita dan Thinni Nurul Rochmah, “Analisis Pengaruh
Komunikasi, Kepemimpinan Dan Tim Kerja Terhadap Kedisiplinan
Pegawai Rumah Sakit X Surabaya”, Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia Volume 3 Nomor 2 Juli-Desember 2015.
Agus Marandeka, “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur”, eJournal
Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 507-518.
Audia Junita, “Faktor-faktor Kepuasan Kerja dan Pengaruhnya Terhadap
Disiplin Kerja Pegawai Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota
Medan”, Jurnal Keuangan & Bisnis, Volume 4 No. 1, Maret 2012
Bangun, wilson. “Manajemen sumber daya manusia”, Erlangga, Jakarta, 2012
Effendi, Onong Uchjana, “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2013.
Brigham, J.C. “Social Psychology”, Edisi 2, Harper Collins Publisher, New York,
1994.
Darmawan, Didit. “Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi”. Pena Semesta,
Surabaya, 2013.
Darsono & tjatuk siswandoko, “Manajemen sumber daya manusia abad 21”.
Nusantara Consulting, Jakarta, 2011.
Denison, Daniel R.“Corporate Culture And Organizational Efektiveness”, John
Wiley & Sons, New York, 1990.
Dessler, Gary, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, PT Indeks, Jakarta, 2010.
Dessler, Gary. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi ke 14. Diterjemahkan
oleh: Diana Angelica, Salemba Empat, Jakarta, 2015.
Fahmi, Irham,”MANAJEMEN Teori, Kasus, dan Solusi”, Alfabeta, Bandung,
2012.
Fakhar Shahzad, Zahid Iqbal dan Muhammad Gulzar, “Impact of Organizational
Culture On Employees Job Performance: An Empirical Study Of Software
Houses In Pakistan”, Journal of Business Studies Quarterly 2013, Volume
5, Number 2 ISSN 2152-1034
127
Gaol, Jimmy L “A to Z Human Capital”. Grasindo, Jakarta, 2014
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21 Up
Date PLS Regresi”, Edisi 7, Cetakan VII, Undip, Semarang, 2013.
Griffin, Ricky W, Gregory Moorhead, ”Perilaku Organisasi: Manajemen Sumber
Daya Manusia dan Organisasi”, penerjemah: Diana Angelicaa, Salemba
Empat, Jakarta, 2013.
Handoko, T. Hani. “MANAJEMEN”, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta, 2014
Harnoto dan Fasochah, “Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengembangan Karier
terhadap Disiplin Kerja dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi
(studi kasus di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi Jawa
Tengah)” Jurnal Ekonomi – Manajemen– AkuntansiNo. 35 / Th XX /
Oktober 2013 ISSN:0853-8778
Hasibuan, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2012
Hasibuan, SP, Malayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia-Edisi Revisi”,
Cetakan keenambelas, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2012
Lila Tintami, Ari Pradhanawati MS, dan Hari Susanto N, “Pengaruh Budaya
Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja
Karyawan melalui Disiplin Kerja pada Karyawan Harian SKT Megawon II
PT Djarum Kudus”, Diponegoro Journal Of Social And Politic Tahun 2012,
Hal. 1-8
Made Darsana, “The Influence Of Personality And Organizational Culture On
Employee Performance Through Organizational Citizenship Behavior”, The
International Journal Of Management, Vol 2 Issue 4 (October, 2013)
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. “Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan”, Cetakan Kesepuluh, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011
Maristiana Ayu, “Hubungan Kompensasi dengan Disiplin Kerja Karyawan pada
PT Rizka Tama Line di Bandar Lampung”, Jurnal Organisasi dan
Manajemen, Vol.2, No:2 (111-119) Oktober 2012.
Maryadi, “Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi dan Kepuasan Kerja
terhadap Disiplin Kerja Guru SD di Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang”, JMP, Volume 1 Nomor 2, Agustus 2012.
128
Melisa Stevani, Theresia Gita Santoso, “Analisis Pengaruh Kemampuan
Komunikasi Dan Kemampuan Beradaptasi Terhadap Kinerja Karyawan Di
Celebrity Fitness Galaxy Mall”, Vol 1 (2014): Jurnal Hospitality dan
Manajemen Jasa.
Muhamad Rizal, M Syafiie Idrus, Djumahir, Rahayu Mintarti, “Effect of
Compensation on Motivation, Organizational Commitment and Employee
Performance (Studies at Local Revenue Management in Kendari City)”,
International Journal of Business and Management Invention, Volume 3
Issue 2 February 2014, ISSN (Print): 2319 – 801X
Ni Putu Ester dan I Wayan Suana, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya
Organisasi dan Komunikasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Perusahaan
Daerah Parkir Kota Denpasar”, Vol 1, No 1 (2012)
Noor, Juliansyah. “PENELITIAN ILMU MANAJEMEN”, Kencana, Jakarta, 2013
Nurjaman, Kadar.”Manajemen Personalia”. Cv Pustaka Setia,Bandung, 2014.
Pace, Wayne & Don Faules, “Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010.
Priyono, Marzuki and Yoyok Soesatyo, “Influence Of Motivation And Discipline
On The Performance Of Employees (Studies On, Cv Eatern Star Home In
Surabaya)”, Journal of Global Economics, Management and Business
Research 5(3): 212-220, 2016 ISSN: 2454-2504
Puput Maretha Sari, Supardi A. Bakri & Yuliansyah M.Diah, “Pengaruh
Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan Sumatera Selatan”, Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan
Terapan Tahun XII No 2, Oktober 2015.
Purwanto, Djoko, “Komunikasi Bisnis”, Edisi 4, Erlangga, Jakarta, 2011.
Retnowati, Nova. Erma Widia, Muslichah. “Manajemen Kompensasi”, Karya
Putra Darwati, Bandung, 2012.
Riani, Asri Laksini MS. “Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini”, Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2013.
Riduwan dan Kuncoro, Engkos Achmad.”Cara Menggunakan Dan Memaknai
Path Analysis (Analisis Jalur)”, Cetakan ke-4, Alfabeta, Bandung, 2013.
Robbins, Stephen dan Mary coulter, “Manajemen”, Erlangga, Jakarta, 2010
129
Siagian, Sondang P. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bumi Aksara, Jakarta,
2012.
Sinambela, Lijan Poltak, “Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan Implikasi”,
Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012.
Sofyandi, Herman, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2008.
Sri Hastuti, Andi Sularso dan Siti Komariyah, “Pengaruh Komunikasi, Motivasi
dan Etos kerja terhadap Kinerja Pegawai Koordinator Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur di Probolinggo”, JEAM Vol
XII No. 1/2013, ISSN: 1412-5366
Sugeng Sutrisno, “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Negeri Sipil Studi Di Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah”,
Jurnal Ilmiah Dinamika Ekonomi Dan Bisnis Vol. 1 No. 1 April 2013.
Sugiyono, “Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development”,
AlfaBeta, Bandung, 2015.
Sugiyono, “Metode Penelitian Administrasi”, cetakan ke-20 , Alfabeta, Bandung,
2012
Sugiyono, “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed and Methods)”, Edisi ke 3,
Alfabeta, Bandung, 2013.
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Alfabeta,
Bandung, 2014
Sunyoto, Danang. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, cet-2 Yogyakarta, CAPS
Yogyakarta, 2013.
Sutrisno, Edy. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Kencana, Jakarta, 2014
Tampubolon, Manahan P, ”Perilaku Keorganisasian”, Ghalia Indonesia,Bogor
2012
Umar, Husein, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, PT Raja
Grafindo, Jakarta, 2010
Wibowo, “Manajemen Kinerja”, Edisi Ketiga, Rajawali Pers, Jakarta, 2012.
Wibowo, “Perilaku Organisasi”, PT Rajagrafindi Persada, cetakan kedua, Jakarta,
2014.
130
Wibowo, Edi. “Manajemen Kerja”, Raja Wali Pers. Jakarta, 2012.
Wirawan. ”Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi dan
Penelitian”, Salemba Empat, Jakarta, 2012.
Yusuf, Burhanuddin, “Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syariah” Ed 1, Rajawali Pers, Jakarta, 2015.
Website:
http://portalgaruda.ilkom.unsri.ac.id/?ref=browse&mod=viewarticle&article=193
682. Diakses tanggal 01 Oktober
http://www.posindonesia.co.id/index.php/berita/183-rayakan-hut-ke-270-pos-
indonesia-canangkan-cita-cita-menjadi-raksasa-logistik-dari-timur. Diakses
tanggal 04 september 2016
http://www.posindonesia.co.id/index.php/visi-misi-dan-motto/. Diakses tanggal
11 November 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Pos_Indonesia. Diakses tanggal 11 November 2016
https://www.satumedia.co/inilah-perbandingan-jasa-pengantar-jne-tiki-dan-pos-
9062 Diakses tanggal 02 Februari 2017
http://www.bisniskurir.com/2015/12/inilah-gebrakan-sang-raksasa-tidur-pt-
pos.html Diakses tanggal 02 Februari 2017
131
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
132
133
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian
Kepada Yth,
Bapak/ibu Karyawan Kantor Pos Indonesia Ciputat
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan
Manajemen yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana ekonomi (S1), dengan ini saya :
Nama : Abdillah Syukron Jamil
Nim :1112081000050
Memohon kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu untuk mengisi kuisioner
yang terlampir. Adapun judul penelitian yang saya ajukan adalah “Pengaruh
Komunikasi, Budaya Organisasi dan Kompensasi terhadap Disiplin Kerja
dan Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus pada Karyawan
Kantor Pos Indonesia Ciputat”.
Informasi yang diperoleh melalui kuisioner ini hanya akan digunakan
untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan diluar riset
sehingga akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.
Responden diharapkan membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan
menjawab dengan lengkap.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda yang penting
memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Demikianlah permohonan saya, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam
meluangkan waktu untuk mengisi dan menyatakan pendapat dalam penelitian ini,
saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, 19 Novermber 2016
Hormat Saya
Abdillah Syukron Jamil
134
Kuisioner Tentang
“Pengaruh Komunikasi, Budaya Organisasi, dan Kompensasi terhadap
Disiplin Kerja dan Dampaknya tehadap Kinerja Karyawan”
A. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda (√) pada jawaban yang bapak/ibu pilih di lembar
jawaban yang telah disediakan
2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan kondisi, perasaan, pendapat dan
keadaan bapak/ibu alami
3. Pernyataan yang ada, mohon dibaca dan dipahami dengan sebaik-
baiknya. Kuisioner ini dapat digunakan secara optimal apabila seluruh
pernyatan telah terjawab
Keterangan:
1= Sangat Tidak Setuju (STS)
2= Tidak Setuju (TS)
3= Ragu-Ragu (R)
4= Setuju (S)
5= Sangat Setuju (SS)
B. Data Diri Responden
Nama :……………………..(Boleh Dikosongkan)
Usia :
Jenis Kelamin : (L) (P)
Pendidikan Terakhir : ( ) SMA/SMK/Sederajat ( ) D3
( ) S1 ( ) S2
( ) S3 ( ) Lainnya
Lama Bekerja : ( ) 1-2 tahun
( ) 3-4 tahun
( ) >4 tahun
Divisi/Bagian :
135
No PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABAN
STS TS R S SS
KOMUNIKASI
1 Saya merasa percaya diri untuk
berkomunikasi kepada seluruh karyawan
2 Cara saya berkomunikasi, saya sesuaikan
dengan siapa saya berkomunikasi
3 Saya mendapatkan pelatihan komunikasi
dari perusahaan
4 Saya memiliki pengalaman kerja di bidang
yang sama sebelumnya
5 Saya dapat menyimak instruksi pekerjaan
dengan baik
6 Saya dapat menjalankan instruksi
pekerjaan dengan baik
7 Saya dapat memberikan saran dengan baik
8 Saya dapat memberikan kritik dengan baik
9 Saya selalu bersedia untuk menerima saran
dengan baik
10 Saya selalu bersedia menerima kritik
dengan baik
BUDAYA ORGANISASI
1 Saya leluasa mengelola/menata sendiri
pekerjaan sesuai dengan TUPOKSI yang
diberikan
2 Perusahaan mampu mendorong saya dan
karyawan lain untuk selalu bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas.
3 Perusahaan memberikan kesempatan pada
setiap karyawan untuk meningkatkan skill
dan kemampuan kerja.
4 Perusahaan membagikan seperangkat
nilai-nilai yang menciptakan identitas bagi
karyawannya
5 Perusahaan mampu mencapai kesepakatan
terhadap setiap masalah yang timbul.
6 Setiap unit kerja/divisi yang ada di
perusahaan mampu bekerja sama untuk
mencapai tujuan organisasi.
7 Perusahaan mampu beradaptasi pada
perubahan lingkungan yang ada sekarang
8 Perusahaan mampu mengantisipasi
perubahaan pada masa yang akan datang
9 Perusahaan mampu memenuhi dan
memberikan kepuasan pada konsumen
10 Perusahaan mampu menerjemahkan
136
perubahan lingkungan menjadi
kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan organisasi.
11 Saya memahami apa yang harus saya
lakukan agar dapat memberikan yang
terbaik bagi perusahaan
12 Saya merasa bahwa perusahaan memiliki
strategi yang jelas untuk mencapai tujuan
yang diinginkan
13 Saya memahami visi,misi, dan strategi
perusahaan dalam menjalankan pekerjaan
saya
KOMPENSASI
1 Gaji yang diberikan perusahaan sesuai
dengan kebutuhan sehari-hari
2 Insentif yang diberikan perusahaan sesuai
dengan kontribusi yang saya berikan
3 Promosi jabatan yang diberikan
perusahaan membuat saya bekerja lebih
giat
4 Perusahaan memberikan THR sesuai
dengan yang saya harapkan
5 Perusahaan memberikan tunjangan
pensiun sesuai dengan yang saya harapkan
6 Perusahaan memberikan tunjangan
kesehatan yang layak bagi seluruh
karyawan
7 Fasilitas kerja yang diberikan perusahaan
membuat saya nyaman dalam bekerja
DISIPLIN KERJA
1 Saya selalu mematuhi peraturan walaupun
ada atau tidak ada pimpinan di kantor
2 Saya selalu merasa segan dengan
pimpinan
3 Saya menjunjung tinggi nilai-nilai
kedisiplinan di kantor
4 Saya merasa bahwa perusahaan
menjalankan peraturan secara konsisten
setiap saat
5 SOP perusahaan berlaku untuk seluruh
karyawan
6 Saya merasa bahwa perusahaan selalu
menjelaskan peraturan yang harus ditaati
oleh setiap karyawan
137
7 Saya merasa bahwa pimpinan selalu
berhati-hati dalam memberikan sanksi
KINERJA TENAGA KARYAWAN
1 Saya tidak memiliki keinginan untuk
berpindah ke perusahaan lain
2 Saya terampil dalam melaksanakan
pekerjaan saya.
3 Saya mampu meyelesaikan pekerjaan
dengan pengetahuan yang saya miliki
4 Saya mengerahkan seluruh kemampuan
yang saya miliki ketika bekerja
5 Saya mampu mengambil inisiatif dalam
bekerja
6 Saya mampu menyelesaikan seluruh
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
saya.
7 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan kualitas yang ditetapkan
perusahaan
138
Lampiran 3: Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner
Variabel Komunikasi (X1)
No KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 KM10 KMTOTAL
1 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 37
2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 36
3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 36
5 5 4 4 2 3 3 4 4 4 4 37
6 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 47
7 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 35
8 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 35
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 36
11 2 5 2 4 4 4 3 3 3 3 33
12 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38
13 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 42
14 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 40
15 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 34
16 3 4 3 2 4 2 3 3 3 4 31
17 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 43
18 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 33
19 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 42
20 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 44
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 40
23 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 40
24 4 4 4 2 4 5 4 2 5 4 38
25 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
28 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 44
29 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 44
30 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 40
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
32 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 43
33 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 36
34 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 29
35 3 1 1 2 4 4 4 5 4 4 32
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
139
37 5 5 2 3 4 4 3 3 5 5 39
38 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 33
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
41 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
42 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
43 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 44
44 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 36
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42
47 5 5 3 1 4 4 4 4 4 4 38
48 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 37
49 5 5 2 2 4 4 4 3 4 4 37
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
51 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
52 4 5 3 2 4 5 4 4 5 5 41
53 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 42
54 4 4 2 2 5 4 4 4 5 5 39
55 5 4 4 2 4 4 4 2 4 4 37
56 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 37
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
58 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 44
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Variabel Budaya Organisasi (X2)
No BO1
BO2
BO3
BO4
BO5
BO6
BO7
BO8
BO9
BO10
BO11
BO12
BO13
BOTOTAL
1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51
2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 50
3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 50
6 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5 51
7 4 4 5 4 3 4 4 5 2 3 4 5 5 52
8 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 48
9 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 53
10 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 51
11 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 50
12 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 52
13 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53
140
14 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 56
15 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 53
16 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 44
17 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 58
18 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 48
19 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 54
20 5 5 5 4 4 4 4 5 3 3 3 5 3 53
21 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 49
22 5 4 4 3 3 4 3 4 5 3 4 5 5 52
23 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 50
24 4 5 3 3 2 2 3 4 4 4 3 5 3 45
25 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 50
26 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 47
27 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 60
28 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 57
29 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 55
30 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 5 4 53
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
32 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 56
33 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 57
34 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23
35 5 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 49
36 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 48
37 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 53
38 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 56
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 51
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
43 4 4 4 4 5 3 5 5 5 5 4 5 4 57
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 50
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
46 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 53
47 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 55
48 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 57
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
50 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 49
51 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
52 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54
53 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51
54 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 48
141
55 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 53
56 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3 5 5 5 45
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
58 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 46
59 5 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 51
Variabel Kompesnsasi (X3)
No KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KPTOTAL
1 3 4 3 4 4 4 4 26
2 4 4 4 4 4 4 4 28
3 4 4 5 5 4 4 4 30
4 2 4 2 4 4 4 4 24
5 4 4 4 4 4 4 4 28
6 4 4 3 4 4 4 4 27
7 4 5 4 4 4 4 3 28
8 3 3 2 4 4 4 3 23
9 4 4 3 4 4 4 4 27
10 4 4 2 4 4 4 3 25
11 4 3 2 4 4 4 3 24
12 4 4 3 4 4 4 4 27
13 2 4 2 4 4 4 3 23
14 3 3 4 5 4 4 3 26
15 4 4 2 4 4 4 4 26
16 2 3 2 3 3 3 3 19
17 4 5 4 4 4 4 4 29
18 3 4 4 4 4 3 4 26
19 4 4 4 4 4 5 4 29
20 4 4 4 3 4 4 3 26
21 4 4 4 4 3 3 4 26
22 5 5 5 5 4 5 5 34
23 4 4 4 4 1 4 4 25
24 3 3 4 4 3 4 5 26
25 4 4 4 3 3 3 4 25
26 4 4 4 5 5 4 4 30
27 4 5 5 4 5 5 4 32
28 5 5 4 4 4 4 5 31
29 5 4 5 5 5 5 4 33
30 4 3 4 4 4 4 4 27
31 4 4 4 4 4 4 4 28
32 4 4 5 4 4 4 4 29
142
33 4 4 5 5 4 4 4 30
34 1 1 1 1 1 1 1 7
35 2 4 4 3 4 3 4 24
36 4 2 2 4 4 3 3 22
37 4 3 3 4 4 4 4 26
38 4 4 4 5 5 4 4 30
39 3 4 4 4 4 4 4 27
40 4 4 4 4 4 4 4 28
41 4 4 3 4 4 4 4 27
42 4 4 4 4 4 4 4 28
43 4 4 4 4 4 4 4 28
44 4 4 2 4 2 4 4 24
45 5 4 4 4 4 4 4 29
46 5 4 4 5 5 5 4 32
47 2 3 3 5 3 4 4 24
48 4 4 5 5 4 4 4 30
49 4 3 3 4 2 2 4 22
50 4 3 3 4 2 2 2 20
51 4 5 4 4 4 4 4 29
52 4 3 5 4 3 4 4 27
53 4 3 4 5 5 5 5 31
54 4 4 4 4 4 3 4 27
55 2 2 4 4 4 4 4 24
56 4 4 4 5 5 1 4 27
57 4 3 4 4 3 4 4 26
58 2 2 4 2 3 4 4 21
59 3 3 4 4 4 4 4 26
Variabel Disiplin Kerja (Y)
No DK1 DK2 DK3 DK4 DK5 DK6 DK7 DKTOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 28
2 4 4 4 3 3 4 4 26
3 3 3 4 4 4 4 4 26
4 4 4 4 3 3 4 4 26
5 4 5 4 3 3 5 4 28
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 4 4 2 3 4 5 26
8 4 4 4 3 3 4 2 24
9 4 4 4 4 5 5 5 31
10 4 4 4 3 3 4 3 25
143
11 3 3 4 4 3 3 5 25
12 4 4 4 4 4 4 4 28
13 3 4 4 4 4 4 4 27
14 4 4 4 4 4 5 5 30
15 5 5 4 3 3 3 4 27
16 4 3 4 3 2 4 3 23
17 4 4 4 4 4 4 3 27
18 5 4 4 4 4 4 4 29
19 4 4 4 4 5 5 4 30
20 3 4 4 5 4 5 4 29
21 4 4 4 4 4 4 4 28
22 4 4 4 4 5 4 4 29
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 5 4 4 4 5 4 3 29
25 4 4 4 4 4 4 4 28
26 4 4 4 4 4 5 3 28
27 4 4 4 4 4 4 5 29
28 4 4 4 4 5 4 4 29
29 4 4 4 4 4 4 5 29
30 5 4 5 4 4 4 4 30
31 4 4 4 4 4 4 4 28
32 4 4 5 4 5 4 4 30
33 2 4 4 3 5 5 4 27
34 1 1 1 1 1 1 1 7
35 3 2 4 2 4 4 4 23
36 4 4 4 2 2 3 4 23
37 4 4 4 4 4 4 4 28
38 4 4 3 3 4 4 4 26
39 4 4 3 4 4 4 5 28
40 4 4 4 4 4 4 4 28
41 4 4 4 4 3 4 5 28
42 4 4 4 4 4 4 4 28
43 4 4 3 3 4 3 4 25
44 4 4 4 2 2 4 5 25
45 4 4 3 3 4 4 4 26
46 2 3 4 4 4 4 4 25
47 4 4 4 4 4 4 4 28
48 4 4 3 4 4 4 4 27
49 4 4 4 4 4 4 4 28
50 4 4 4 3 4 3 4 26
51 4 4 4 4 4 5 5 30
144
52 5 4 5 3 5 4 4 30
53 4 4 4 4 3 4 5 28
54 4 5 4 5 4 5 4 31
55 4 4 4 2 2 3 4 23
56 4 4 4 4 1 5 5 27
57 3 4 4 3 3 3 4 24
58 3 4 4 4 4 4 4 27
59 5 5 5 5 5 4 4 33
Variable Kinerja Karyawan (Z)
No KNJ1 KNJ2 KNJ3 KNJ4 KNJ5 KNJ6 KNJ7 KNJTOTAL
1 2 4 4 4 4 4 4 26
2 1 4 3 4 4 4 4 24
3 2 3 4 4 4 4 4 25
4 3 4 4 4 4 4 4 27
5 2 4 4 4 4 4 4 26
6 5 4 4 5 4 4 4 30
7 4 4 4 4 4 4 3 27
8 2 2 4 3 4 4 4 23
9 2 4 4 4 4 4 4 26
10 3 5 5 4 4 4 4 29
11 4 4 4 5 4 4 4 29
12 3 5 5 4 4 5 5 31
13 3 4 4 4 4 4 4 27
14 4 4 4 4 4 4 4 28
15 2 4 5 3 4 4 4 26
16 3 3 3 3 3 3 3 21
17 4 5 4 4 5 4 4 30
18 5 4 5 4 5 4 5 32
19 4 4 5 4 4 4 4 29
20 5 4 4 4 4 4 4 29
21 5 5 5 5 5 5 4 34
22 3 4 4 3 4 4 4 26
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 4 4 5 3 4 5 4 29
25 4 4 4 4 5 4 4 29
26 5 4 4 5 4 4 4 30
27 4 4 4 4 4 4 5 29
28 4 4 4 5 4 4 4 29
29 2 4 4 4 4 4 4 26
145
30 4 4 5 5 4 5 4 31
31 4 4 4 4 4 4 4 28
32 4 4 4 4 4 5 5 30
33 3 4 4 4 4 4 4 27
34 1 1 1 1 1 1 1 7
35 2 3 3 3 4 5 5 25
36 5 4 5 4 5 4 5 32
37 3 4 4 4 4 4 4 27
38 3 4 4 4 4 3 3 25
39 4 4 4 4 4 4 4 28
40 4 4 4 4 4 4 4 28
41 4 4 4 4 3 4 4 27
42 4 4 4 4 4 4 4 28
43 5 5 5 5 5 5 5 35
44 4 4 4 4 4 4 4 28
45 4 4 4 4 4 4 4 28
46 4 4 4 4 4 4 4 28
47 5 4 4 4 4 4 4 29
48 2 4 3 3 4 4 4 24
49 4 4 4 4 4 4 4 28
50 4 4 4 3 4 4 4 27
51 4 4 4 4 4 4 4 28
52 3 4 5 5 5 4 5 31
53 4 4 4 4 4 5 4 29
54 5 4 4 4 4 4 4 29
55 3 3 3 3 4 4 4 24
56 2 3 3 3 4 4 4 23
57 4 4 4 4 4 4 4 28
58 4 4 4 4 4 4 3 27
59 4 4 4 4 4 4 4 28
146
Lampiran 4. Hasil Output SPSS
Hasil Distribusi Jawaban Responden
1. Variabel Komunikasi (X1)
KM_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 5 8.5 8.5 8.5
R 4 6.8 6.8 15.3
S 35 59.3 59.3 74.6
SS 15 25.4 25.4 100.0
Total 59 100.0 100.0
KM_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 2 3.4 3.4 5.1
R 3 5.1 5.1 10.2
S 43 72.9 72.9 83.1
SS 10 16.9 16.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
KM_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 10 16.9 16.9 18.6
R 12 20.3 20.3 39.0
S 31 52.5 52.5 91.5
SS 5 8.5 8.5 100.0
Total 59 100.0 100.0
147
KM_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 22 37.3 37.3 39.0
R 6 10.2 10.2 49.2
S 27 45.8 45.8 94.9
SS 3 5.1 5.1 100.0
Total 59 100.0 100.0
KM_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 1 1.7 1.7 1.7
R 3 5.1 5.1 6.8
S 49 83.1 83.1 89.8
SS 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
KM_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 1 1.7 1.7 1.7
R 3 5.1 5.1 6.8
S 49 83.1 83.1 89.8
SS 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
KM_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
R 7 11.9 11.9 11.9
S 49 83.1 83.1 94.9
SS 3 5.1 5.1 100.0
Total 59 100.0 100.0
148
KM_8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 2 3.4 3.4 3.4
R 8 13.6 13.6 16.9
S 42 71.2 71.2 88.1
SS 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
KM_9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
R 5 8.5 8.5 8.5
S 42 71.2 71.2 79.7
SS 12 20.3 20.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
KM_10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
R 4 6.8 6.8 6.8
S 43 72.9 72.9 79.7
SS 12 20.3 20.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
2. Variabel Budaya Organisasi (X2)
BO_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 1 1.7 1.7 3.4
R 7 11.9 11.9 15.3
S 39 66.1 66.1 81.4
SS 11 18.6 18.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
149
BO_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
R 7 11.9 11.9 13.6
S 42 71.2 71.2 84.7
SS 9 15.3 15.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
BO_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 1 1.7 1.7 3.4
R 6 10.2 10.2 13.6
S 38 64.4 64.4 78.0
SS 13 22.0 22.0 100.0
Total 59 100.0 100.0
BO_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 2 3.4 3.4 3.4
R 8 13.6 13.6 16.9
S 42 71.2 71.2 88.1
SS 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
150
BO_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 3 5.1 5.1 5.1
R 17 28.8 28.8 33.9
S 38 64.4 64.4 98.3
SS 1 1.7 1.7 100.0
Total 59 100.0 100.0
BO_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 2 3.4 3.4 3.4
R 11 18.6 18.6 22.0
S 43 72.9 72.9 94.9
SS 3 5.1 5.1 100.0
Total 59 100.0 100.0
BO_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 1 1.7 1.7 1.7
R 7 11.9 11.9 13.6
S 46 78.0 78.0 91.5
SS 5 8.5 8.5 100.0
Total 59 100.0 100.0
151
BO_8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 2 3.4 3.4 3.4
R 5 8.5 8.5 11.9
S 46 78.0 78.0 89.8
SS 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
BO_9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 4 6.8 6.8 6.8
R 4 6.8 6.8 13.6
S 43 72.9 72.9 86.4
SS 8 13.6 13.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
BO_10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 3 5.1 5.1 5.1
R 9 15.3 15.3 20.3
S 43 72.9 72.9 93.2
SS 4 6.8 6.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
152
BO_11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 1 1.7 1.7 1.7
R 3 5.1 5.1 6.8
S 45 76.3 76.3 83.1
SS 10 16.9 16.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
BO_12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 2 3.4 3.4 3.4
R 1 1.7 1.7 5.1
S 41 69.5 69.5 74.6
SS 15 25.4 25.4 100.0
Total 59 100.0 100.0
BO_13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TS 1 1.7 1.7 1.7
R 5 8.5 8.5 10.2
S 41 69.5 69.5 79.7
SS 12 20.3 20.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
153
3. Variabel Kompensasi (X3)
KP_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 7 11.9 11.9 13.6
R 7 11.9 11.9 25.4
S 39 66.1 66.1 91.5
SS 5 8.5 8.5 100.0
Total 59 100.0 100.0
KP_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 3 5.1 5.1 6.8
R 14 23.7 23.7 30.5
S 35 59.3 59.3 89.8
SS 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
KP_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 9 15.3 15.3 16.9
R 9 15.3 15.3 32.2
S 32 54.2 54.2 86.4
SS 8 13.6 13.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
154
KP_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 1 1.7 1.7 3.4
R 4 6.8 6.8 10.2
S 41 69.5 69.5 79.7
SS 12 20.3 20.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
KP_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 2 3.4 3.4 3.4
TS 3 5.1 5.1 8.5
R 8 13.6 13.6 22.0
S 39 66.1 66.1 88.1
SS 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
KP_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 2 3.4 3.4 3.4
TS 2 3.4 3.4 6.8
R 7 11.9 11.9 18.6
S 42 71.2 71.2 89.8
SS 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
155
KP_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 1 1.7 1.7 3.4
R 9 15.3 15.3 18.6
S 44 74.6 74.6 93.2
SS 4 6.8 6.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
4. Variabel Disiplin Kerja (Y)
DK_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 2 3.4 3.4 5.1
R 7 11.9 11.9 16.9
S 43 72.9 72.9 89.8
SS 6 10.2 10.2 100.0
Total 59 100.0 100.0
DK_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 1 1.7 1.7 3.4
R 4 6.8 6.8 10.2
S 49 83.1 83.1 93.2
SS 4 6.8 6.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
156
DK_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
R 5 8.5 8.5 10.2
S 49 83.1 83.1 93.2
SS 4 6.8 6.8 100.0
Total 59 100.0 100.0
DK_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 5 8.5 8.5 10.2
R 14 23.7 23.7 33.9
S 36 61.0 61.0 94.9
SS 3 5.1 5.1 100.0
Total 59 100.0 100.0
DK_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 2 3.4 3.4 3.4
TS 4 6.8 6.8 10.2
R 11 18.6 18.6 28.8
S 33 55.9 55.9 84.7
SS 9 15.3 15.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
157
DK_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
R 7 11.9 11.9 13.6
S 41 69.5 69.5 83.1
SS 10 16.9 16.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
DK_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 1 1.7 1.7 3.4
R 5 8.5 8.5 11.9
TS 40 67.8 67.8 79.7
SS 12 20.3 20.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
5. Variabel Kinerja Karyawan (Z)
KNJ_1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 2 3.4 3.4 3.4
TS 10 16.9 16.9 20.3
R 11 18.6 18.6 39.0
S 27 45.8 45.8 84.7
SS 9 15.3 15.3 100.0
Total 59 100.0 100.0
158
KNJ_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
TS 1 1.7 1.7 3.4
R 5 8.5 8.5 11.9
S 47 79.7 79.7 91.5
SS 5 8.5 8.5 100.0
Total 59 100.0 100.0
KNJ_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
R 6 10.2 10.2 11.9
S 41 69.5 69.5 81.4
SS 11 18.6 18.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
KNJ_4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
R 10 16.9 16.9 18.6
S 40 67.8 67.8 86.4
SS 8 13.6 13.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
159
KNJ_5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
R 2 3.4 3.4 5.1
S 49 83.1 83.1 88.1
SS 7 11.9 11.9 100.0
Total 59 100.0 100.0
KNJ_6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
R 2 3.4 3.4 5.1
S 48 81.4 81.4 86.4
SS 8 13.6 13.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
KNJ_7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
STS 1 1.7 1.7 1.7
R 4 6.8 6.8 8.5
S 46 78.0 78.0 86.4
SS 8 13.6 13.6 100.0
Total 59 100.0 100.0
160
Uji Validitas Variabel Komunikasi (X1)
Correlations
KM_
1
KM_
2
KM_
3
KM_
4
KM_
5
KM_
6
KM_
7
KM_
8
KM_
9
KM_1
0
KMTOTA
L
KM_1
Pearson
Correlatio
n
1 .439** .281
* .037 .266
* .221 .414
** .171 .274
* .368
** .636
**
Sig. (2-
tailed)
.001 .031 .780 .042 .092 .001 .194 .036 .004 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KM_2
Pearson
Correlatio
n
.439** 1 .231 .160 .304
* .203 .000 -.115 .182 .142 .502
**
Sig. (2-
tailed) .001 .079 .225 .019 .124
1.00
0 .385 .169 .284 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KM_3
Pearson
Correlatio
n
.281* .231 1 .485
** .137 .137 .359
** .191 .054 .002 .633
**
Sig. (2-
tailed) .031 .079 .000 .302 .302 .005 .148 .682 .985 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KM_4
Pearson
Correlatio
n
.037 .160 .485** 1 .308
* .238 .065 .258
* -.002 .090 .597
**
Sig. (2-
tailed) .780 .225 .000 .018 .069 .626 .049 .987 .497 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KM_5
Pearson
Correlatio
n
.266* .304
* .137 .308
* 1 .461
** .006 .063 .199 .278
* .521
**
Sig. (2-
tailed) .042 .019 .302 .018 .000 .964 .634 .131 .033 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KM_6
Pearson
Correlatio
n
.221 .203 .137 .238 .461** 1 .184 .005 .268
* .134 .470
**
161
Sig. (2-
tailed) .092 .124 .302 .069 .000 .163 .970 .040 .312 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KM_7
Pearson
Correlatio
n
.414** .000 .359
** .065 .006 .184 1 .517
** .277
* .211 .508
**
Sig. (2-
tailed) .001
1.00
0 .005 .626 .964 .163 .000 .034 .109 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KM_8
Pearson
Correlatio
n
.171 -.115 .191 .258* .063 .005 .517
** 1 .188 .255 .448
**
Sig. (2-
tailed) .194 .385 .148 .049 .634 .970 .000 .154 .051 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KM_9
Pearson
Correlatio
n
.274* .182 .054 -.002 .199 .268
* .277
* .188 1 .776
** .496
**
Sig. (2-
tailed) .036 .169 .682 .987 .131 .040 .034 .154 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KM_10
Pearson
Correlatio
n
.368** .142 .002 .090 .278
* .134 .211 .255 .776
** 1 .519
**
Sig. (2-
tailed) .004 .284 .985 .497 .033 .312 .109 .051 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
KMTOTA
L
Pearson
Correlatio
n
.636** .502
** .633
** .597
** .521
** .470
** .508
** .448
** .496
** .519
** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
162
Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)
Correlations
BO_
1
BO_
2
BO_
3
BO_
4
BO_
5
BO_
6
BO_
7
BO_
8
BO_
9
BO_1
0
BO_1
1
BO_1
2
BO_1
3
BO_TOT
AL
BO_1
Pearson
Correlati
on
1 .503
**
.637
**
.488
**
.409
**
.317
*
.223 .453
**
.168 .218 .313* .425
** .281
* .702
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .001 .015 .089 .000 .203 .097 .016 .001 .031 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_2
Pearson
Correlati
on
.503
**
1 .638
**
.502
**
.198 .307
*
.249 .505
**
.263
*
.368** .201 .431
** .092 .676
**
Sig. (2-
tailed) .000
.000 .000 .132 .018 .057 .000 .044 .004 .127 .001 .489 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_3
Pearson
Correlati
on
.637
**
.638
**
1 .751
**
.483
**
.496
**
.318
*
.534
**
.307
*
.309* .384
** .437
** .266
* .841
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .014 .000 .018 .017 .003 .001 .041 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_4
Pearson
Correlati
on
.488
**
.502
**
.751
**
1 .367
**
.285
*
.353
**
.327
*
.266
*
.267* .229 .216 .159 .668
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000
.004 .029 .006 .011 .042 .041 .081 .100 .229 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_5
Pearson
Correlati
on
.409
**
.198 .483
**
.367
**
1 .364
**
.352
**
.241 .224 .219 .361** .305
* .324
* .608
**
Sig. (2-
tailed) .001 .132 .000 .004
.005 .006 .066 .088 .096 .005 .019 .012 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_6
Pearson
Correlati
on
.317
*
.307
*
.496
**
.285
*
.364
**
1 .410
**
.229 .266
*
.130 .445** .097 .250 .570
**
Sig. (2-
tailed) .015 .018 .000 .029 .005
.001 .082 .042 .325 .000 .463 .056 .000
163
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_7
Pearson
Correlati
on
.223 .249 .318
*
.353
**
.352
**
.410
**
1 .337
**
.322
*
.434** .269
* .196 .186 .566
**
Sig. (2-
tailed) .089 .057 .014 .006 .006 .001
.009 .013 .001 .040 .136 .159 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_8
Pearson
Correlati
on
.453
**
.505
**
.534
**
.327
*
.241 .229 .337
**
1 .254 .406** .128 .269
* .114 .606
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .011 .066 .082 .009
.053 .001 .336 .040 .388 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_9
Pearson
Correlati
on
.168 .263
*
.307
*
.266
*
.224 .266
*
.322
*
.254 1 .486** .296
* .188 .140 .531
**
Sig. (2-
tailed) .203 .044 .018 .042 .088 .042 .013 .053
.000 .023 .154 .291 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_10
Pearson
Correlati
on
.218 .368
**
.309
*
.267
*
.219 .130 .434
**
.406
**
.486
**
1 .407** .215 .089 .568
**
Sig. (2-
tailed) .097 .004 .017 .041 .096 .325 .001 .001 .000
.001 .102 .503 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_11
Pearson
Correlati
on
.313
*
.201 .384
**
.229 .361
**
.445
**
.269
*
.128 .296
*
.407** 1 .476
** .356
** .598
**
Sig. (2-
tailed) .016 .127 .003 .081 .005 .000 .040 .336 .023 .001
.000 .006 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_12
Pearson
Correlati
on
.425
**
.431
**
.437
**
.216 .305
*
.097 .196 .269
*
.188 .215 .476** 1 .147 .558
**
Sig. (2-
tailed) .001 .001 .001 .100 .019 .463 .136 .040 .154 .102 .000
.266 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
164
BO_13
Pearson
Correlati
on
.281
*
.092 .266
*
.159 .324
*
.250 .186 .114 .140 .089 .356** .147 1 .421
**
Sig. (2-
tailed) .031 .489 .041 .229 .012 .056 .159 .388 .291 .503 .006 .266
.001
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
BO_TOT
AL
Pearson
Correlati
on
.702
**
.676
**
.841
**
.668
**
.608
**
.570
**
.566
**
.606
**
.531
**
.568** .598
** .558
** .421
** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001
N 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel Kompensasi (X3)
Correlations
KP_1 KP_2 KP_3 KP_4 KP_5 KP_6 KP_7 KP_TOTAL
KP_1
Pearson
Correlation 1 .547
** .435
** .511
** .325
* .338
** .396
** .717
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .012 .009 .002 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KP_2
Pearson
Correlation .547
** 1 .401
** .399
** .417
** .379
** .443
** .717
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .002 .001 .003 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KP_3
Pearson
Correlation .435
** .401
** 1 .409
** .339
** .357
** .561
** .719
**
Sig. (2-tailed) .001 .002 .001 .009 .006 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KP_4
Pearson
Correlation .511
** .399
** .409
** 1 .535
** .415
** .472
** .736
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .001 .000 .001 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KP_5
Pearson
Correlation .325
* .417
** .339
** .535
** 1 .471
** .369
** .694
**
Sig. (2-tailed) .012 .001 .009 .000 .000 .004 .000
165
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KP_6
Pearson
Correlation .338
** .379
** .357
** .415
** .471
** 1 .505
** .687
**
Sig. (2-tailed) .009 .003 .006 .001 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KP_7
Pearson
Correlation .396
** .443
** .561
** .472
** .369
** .505
** 1 .731
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .004 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KP_TOTAL
Pearson
Correlation .717
** .717
** .719
** .736
** .694
** .687
** .731
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (Y)
Correlations
DK_1 DK_2 DK_3 DK_4 DK_5 DK_6 DK_7 DK_TOTAL
DK_1
Pearson
Correlation 1 .669
** .506
** .270
* .233 .255 .247 .633
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .038 .076 .051 .059 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
DK_2
Pearson
Correlation .669
** 1 .506
** .438
** .302
* .476
** .369
** .749
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .020 .000 .004 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
DK_3
Pearson
Correlation .506
** .506
** 1 .409
** .368
** .466
** .353
** .715
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .004 .000 .006 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
DK_4
Pearson
Correlation .270
* .438
** .409
** 1 .577
** .554
** .298
* .758
**
Sig. (2-tailed) .038 .001 .001 .000 .000 .022 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
DK_5 Pearson
Correlation .233 .302
* .368
** .577
** 1 .417
** .144 .677
**
166
Sig. (2-tailed) .076 .020 .004 .000 .001 .277 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
DK_6
Pearson
Correlation .255 .476
** .466
** .554
** .417
** 1 .394
** .732
**
Sig. (2-tailed) .051 .000 .000 .000 .001 .002 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
DK_7
Pearson
Correlation .247 .369
** .353
** .298
* .144 .394
** 1 .569
**
Sig. (2-tailed) .059 .004 .006 .022 .277 .002 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
DK_TOTAL
Pearson
Correlation .633
** .749
** .715
** .758
** .677
** .732
** .569
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Z)
Correlations
KNJ_
1
KNJ_
2
KNJ_
3
KNJ_
4
KNJ_
5
KNJ_
6
KNJ_
7
KNJ_TOTA
L
KNJ_1
Pearson
Correlatio
n
1 .487** .487
** .546
** .409
** .327
* .284
* .710
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .001 .011 .029 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KNJ_2
Pearson
Correlatio
n
.487** 1 .710
** .677
** .655
** .594
** .509
** .828
**
Sig. (2-
tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KNJ_3
Pearson
Correlatio
n
.487** .710
** 1 .616
** .692
** .629
** .599
** .846
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000
167
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KNJ_4
Pearson
Correlatio
n
.546** .677
** .616
** 1 .603
** .503
** .469
** .804
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KNJ_5
Pearson
Correlatio
n
.409** .655
** .692
** .603
** 1 .647
** .720
** .825
**
Sig. (2-
tailed) .001 .000 .000 .000
.000 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KNJ_6
Pearson
Correlatio
n
.327* .594
** .629
** .503
** .647
** 1 .752
** .768
**
Sig. (2-
tailed) .011 .000 .000 .000 .000
.000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KNJ_7
Pearson
Correlatio
n
.284* .509
** .599
** .469
** .720
** .752
** 1 .744
**
Sig. (2-
tailed) .029 .000 .000 .000 .000 .000
.000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
KNJ_TOTA
L
Pearson
Correlatio
n
.710** .828
** .846
** .804
** .825
** .768
** .744
** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 59 59 59 59 59 59 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
168
Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.704 .734 10
Uji Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.860 .859 13
Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.834 .841 7
Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.806 .819 7
Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Z)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.880 .902 7
169
Hasil Pengujian Analisis Jalur
1. Struktural I
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .753a .567 .543 2.308
a. Predictors: (Constant), KP_X3, KM_X1, BO_X2
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 382.854 3 127.618 23.966 .000b
Residual 292.875 55 5.325
Total 675.729 58
a. Dependent Variable: DK_Y
b. Predictors: (Constant), KP_X3, KM_X1, BO_X2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.124 3.861 -.032 .974
KM_X1 .209 .097 .219 2.147 .036
BO_X2 .225 .094 .329 2.386 .020
KP_X3 .285 .117 .334 2.444 .018
a. Dependent Variable: DK_Y
2. Struktural II
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .760a .578 .547 2.504
a. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, KP_X3, BO_X2
170
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 464.086 4 116.022 18.500 .000b
Residual 338.660 54 6.271
Total 802.746 58
a. Dependent Variable: KNJ_Z
b. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, KP_X3, BO_X2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -4.272 4.190 -1.020 .312
KM_X1 .248 .110 .239 2.258 .028
BO_X2 .239 .107 .320 2.222 .031
KP_X3 -.110 .133 -.119 -.827 .412
DK_Y .473 .146 .434 3.232 .002
a. Dependent Variable: KNJ_Z
3. Model Trimming
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .757a .573 .549 2.497
a. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, BO_X2
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 459.800 3 153.267 24.580 .000b
Residual 342.945 55 6.235
Total 802.746 58
a. Dependent Variable: KNJ_Z
b. Predictors: (Constant), DK_Y, KM_X1, BO_X2
171
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -3.508 4.075 -.861 .393
KM_X1 .241 .109 .232 2.208 .031
BO_X2 .192 .091 .258 2.106 .040
DK_Y .435 .139 .399 3.139 .003
a. Dependent Variable: KNJ_Z