PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM...

81
PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Studi Kasus PT. Sierad Produce, Tbk di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Fifih Fauziah 11150150000003 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM...

Page 1: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG

AYAM TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT

(Studi Kasus PT. Sierad Produce, Tbk di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung

Kabupaten Bogor)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Fifih Fauziah

11150150000003

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela
Page 3: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela
Page 4: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela
Page 5: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela
Page 6: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela
Page 7: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

i

ABSTRAK

Fifih Fauziah (NIM. 11150150000003), Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi “Pengaruh Keberadaan Industri Rumah

Potong Ayam Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus

PT. Sierad Produce, Tbk Di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung

Kabupaten Bogor)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Keberadaan Industri

Rumah Potong Ayam Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus

PT. Sierad Produce, Tbk Di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten

Bogor). Penelitian ini mengunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan

observasi. Jumlah sampelnya adalah 61 responden dari masyarakat Desa Jabon

Mekar yang bekerja di industri PT. Sierad Produce, Tbk. Teknik pengambilan

sampel yaitu probability sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket

dengan skala likert dan metode analisis dengan menggunakan uji regresi linier

sederhana dengan pengujian asumsi dasar uji normalitas dan uji homogenitas,

pengujian hipotesis secara parsial (uji t) dan koefisensi determinasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa uji regresi linier sederhana didapatkan

persamaan regresi Y = 17,16 + 0,578 X. Perhitungan uji normalitas dengan taraf

signifikan 5% atau 0,05 menunjukan signifikan dengan nilai 0,272 dan uji

homogenitas menunjukan nilai 0,495. Perhitungan dari hipotesis menggunakan uji

t taraf signifikannya 0,05 berdasarkan nilai thitung > ttabel , (3,453 > 2,001).

Angka Adjusted R Square yaitu 0,154 menunjukan 15,4%. Penelitian ini

menunjukan bahwa variabel Keberadaan Industri berpengaruh signifikan

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus PT. Sierad Produce,

Tbk di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor).

Kata Kunci: Keberadaan Industri, Rumah Potong Ayam, Kondisi Sosial

Ekonomi.

Page 8: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

ii

ABSTRACT

Fifih Fauziah (NIM. 11150150000003), Department of Social Sciences

Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Thesis Title "The Effect of the Existence of Chicken Slaughterhouse

Industry on Society's Economic Social Conditions (Case Study of PT. Sierad

Produce, Tbk in Jabon Mekar Village, Parung District, Bogor Regency)".

This study aims to determine the effect of the existence of the Chicken

Slaughterhouse Industry on the Social Economic Conditions of the Community

(Case Study of PT. Sierad Produce, Tbk in Jabon Mekar Village, Parung District,

Bogor Regency). This study uses a survey method with a quantitative approach.

Data collection techniques using questionnaires, interviews, and observations.

The number of samples was 61 respondents from Jabon Mekar Village community

who worked in the PT. Sierad Produce, Tbk. The sampling technique is

probability sampling. The instrument used was a questionnaire with a Likert scale

and an analysis method using a simple linear regression test by testing the basic

assumptions of the normality test and homogeneity test, partial hypothesis testing

(t test) and coefficient of determination.

The results showed that a simple linear regression test obtained a

regression equation Y = 17.16 + 0.578 X. The calculation of normality test with a

significance level of 5% or 0.05 showed significant value of 0.272 and the

homogeneity test showed a value of 0.495. The calculation of the hypothesis uses

a t-test of significance level of 0.05 based on the value of 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 , (3.453>

2.001). Figures Adjusted R Square of 0.154 shows 15.4%. This study shows that

the Industrial Existence variable significantly influences the Social Economic

Conditions of the Community (Case Study of PT. Sierad Produce, Tbk in Jabon

Mekar Village, Parung District, Bogor Regency).

Keywords: Industrial Existence, Chicken Slaughterhouse, Socio-Economic

Conditions.

Page 9: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah

SWT yang telah menganugerahkan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Keberadaan Industri

Rumah Potong Ayam Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus

PT. Sierad Produce, Tbk Di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten

Bogor)”. Shalawat dan salam tidak lupa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW serta keluarga, sahabat dan umatnya. Skripsi ini penulis susun

dalam rangka untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis telah mencoba untuk melakukan yang terbaik dalam

menyelesaikan penelitian ini. Namun, sebagai manusia penulis menyadari masih

terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, bahasa, maupun

sistematika penulisan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan digunakan

sebagaimana mestinya.

Dalam penyeselaian skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan, dukungan, doa

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, rasa terimakasih dan sayang

penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A, selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Tadris Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Tadris

Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

iv

5. Bapak Dr. Sodikin, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan dengan sabar memberikan

arahan, nasehat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Neng Sri Nuraeni M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah

bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan dengan sabar

memberikan arahan, nasehat dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial yang tidak bisa

disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis, yang

telah mendidik dan memberikan banyak ilmu kepada penulis dengan penuh

kesabaran.

8. Seluruh staff perpustakaan, baik perpustakaan utama dan perpustakaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

9. Ibu Manager Divisi HRD Sri Nurhayatin, yang telah memberikan izin dalam

penelitian ini.

10. Ibu Manager Divisi Produksi Mirsa Ita Dewi Adi Ana dan Staf Karyawan PT.

Sierad Produce, Tbk yang telah memberikan arahan dan partisipasinya dalam

penelitian ini.

11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

kegiatannya demi membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

12. Kepala Desa Jabon Mekar yang telah memberikan kesempatan bagi penulis

melakukan penelitian di Desa Jabon Mekar.

13. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Samin dan Ibunda Siti Mariam serta adik

tersayang Muhammad Fikram Alif dan seluruh keluarga besar yang selalu

memberikan dukungan moril maupun materil serta selalu memberikan

motivasi dan selalu mendoakan tiada henti kepada penulis.

14. Sahabat penulis (Naelan Nurillah, Kusmiati, Dita Nurul Ahdiani,

Fajriatunnisa, Dhita Hariyani, Dewi Lestari Hanafi), yang selalu memberikan

bantuan, dukungan, motivasi, semangat, keceriaan, dan menghibur penulis

ketika merasa tidak mampu menyelesaikan berbagai tugas dan semoga

persahabatan kita tak lekang oleh waktu.

Page 11: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

v

15. Sahabat seperjuangan (Ridho Rachman, Anis Septiyani, Nurjannah, Fitri

Zulfa Maulida, Fairuz Fathiya Khansa, Verayanti), yang selalu memberikan

bantuan, dukungan, semangat, kecerian dan motivasi dalam penyusunan

skripsi ini.

16. Teman-teman Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan tahun

2015 khususnya konsentrasi Geografi yang telah memberikan pengalaman

dan warna selama menjalani perkuliahan.

17. Semua pihak yang penulis sadari atau tidak sadari turut membantu secara

langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Hanya ucapan terimakasih yang mampu penulis sampaikan dan seraya

berdoa semoga segala kebaikan yang diberikan memperoleh ganjaran amal

kebaikan yang berlipat ganda oleh Allah SWT.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang baik dari

para pembaca demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 5 Januari 2020

Penulis

Fifih Fauziah

Page 12: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6

C. Pembatas Masalah ................................................................................ 7

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ..................... 9

A. Deskripsi Teoritik ................................................................................. 9

1. Industri ........................................................................................... 9

2. Rumah Potong Ayam ..................................................................... 19

3. Kondisi Sosial Ekonomi ................................................................. 21

4. Masyarakat ..................................................................................... 31

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 34

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 36

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 38

Page 13: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 39

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 39

1. Lokasi Penelitian ............................................................................ 39

2. Waktu Penelitian ............................................................................ 39

B. Metode Penelitian................................................................................. 40

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 41

1. Populasi .......................................................................................... 41

2. Sampel ............................................................................................ 42

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 44

1. Kuesioner (Angket) ........................................................................ 44

2. Wawancara ..................................................................................... 45

3. Observasi ........................................................................................ 45

4. Dokumentasi .................................................................................. 46

E. Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 46

1. Editing ............................................................................................ 46

2. Pengkodean (Skoring) .................................................................... 46

3. Tabulasi (Proses Pembenaran) ....................................................... 46

F. Variabel Penelitian ............................................................................... 47

1. Variabel Bebas (X) ......................................................................... 47

2. Variabel Terikat (Y) ....................................................................... 47

G. Instrumen Penelitian............................................................................. 47

H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 50

1. Uji Instrumen Kuesioner ................................................................ 50

2. Uji Asumsi Dasar ........................................................................... 52

3. Analisis Regresi Linear Sederhana ................................................ 53

4. Koefisien Determinasi .................................................................... 54

5. Uji Hipotesis .................................................................................. 55

I. Hipotesis Statistik ................................................................................ 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 57

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................................... 57

1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian .................................................... 57

Page 14: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

viii

2. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ................................................... 59

3. Sejarah Pendirian PT. Sierad Produce, Tbk ................................... 65

4. Visi dan Misi PT. Sierad Produce, Tbk ......................................... 65

5. Logo PT. Sierad Produce, Tbk ....................................................... 66

6. Nilai PT. Sierad Produce, Tbk ....................................................... 66

7. Struktur Organisasi PT. Sierad Produce, Tbk ................................ 66

8. Sarana Prasarana PT. Sierad Produce, Tbk .................................... 67

B. Deskripsi Data ...................................................................................... 71

1. Deskripsi Responden ...................................................................... 71

2. Deskripsi Kepemilikan Fasilitas Hidup ......................................... 79

3. Variabel Keberadaan Industri ........................................................ 81

4. Variabel Kondisi Sosial Ekonomi .................................................. 88

C. Hasil Analisis dan Pengajuan Hipotesis ............................................... 98

1. Uji Instrumen Kuesioner ................................................................ 98

a. Uji Validitas ............................................................................. 98

b. Uji Reliabilitas ......................................................................... 100

2. Uji Asumsi Dasar ........................................................................... 101

a. Uji Normalitas .......................................................................... 101

b. Uji Homogenitas ...................................................................... 102

3. Uji Regresi Linear Sederhana ........................................................ 102

4. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 103

5. Uji Hipotesis .................................................................................. 104

a. Uji t (Parsial) ............................................................................ 104

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 105

E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 109

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 110

A. Kesimpulan .......................................................................................... 110

B. Implikasi ............................................................................................... 110

C. Saran ..................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 112

LAMPIRAN .................................................................................................... 113

Page 15: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Klasifikasi Industri di Desa Jabon Mekar ............................................... 3

Tabel 1.2 Komposisi Penduduk Desa Jabon Mekar Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Tahun 2019...........................................................................5

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................. 35

Tabel 3.1 Susunan Waktu Penelitian .................................................................... 40

Tabel 3.2 Jumlah Tenaga Kerja Berdomisili Di Desa Jabon Mekar ..................... 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner (Angket) Tenaga Kerja ........................ 48

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ............................................................ 49

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Observasi ............................................................... 49

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan di Desa Jabon Mekar Tahun

2019 ...................................................................................................... 58

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Desa Jabon Mekar Berdasarkan Usia dan Jenis

Kelamin Tahun 2019 ............................................................................ 61

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Desa Jabon Mekar Berdasarkan Usia Produktif

Tahun 2019 ........................................................................................... 62

Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Desa Jabon Mekar Berdasarkan Jenis Mata

Pencahariannya ..................................................................................... 63

Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Desa Jabon Mekar Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Tahun 2019 ........................................................................ 64

Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................................... 71

Tabel 4.7 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ................................................... 72

Tabel 4.8 Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......................... 73

Tabel 4.9 Jumlah Responden Berdasarkan Status Perkawinan ............................. 74

Tabel 4.10 Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ...................................... 75

Tabel 4.11 Jumlah Responden Berdasarkan Status Tenaga Kerja ........................ 76

Tabel 4.12 Jumlah Responden Berdasarkan Sistem Upah .................................... 77

Tabel 4.13 Jumlah Keluarga dalam 1 Rumah yang Bekerja di PT. Sierad Produce,

Tbk ..................................................................................................... 78

Tabel 4.14 Kepemilikan Fasilitas Hidup (Kepemilikan Rumah) .......................... 79

Tabel 4.15 Kepemilikan Fasilitas Hidup (Kepemilikan Alat Elektronik)............. 80

Page 16: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

x

Tabel 4.16 Kepemilikan Fasilitas Hidup (Kepemilikan Kendaraan) .................... 80

Tabel 4.17 Anggapan Masyarakat Terhadap Keberadaan Industri PT. Sierad

Produce, Tbk (Persetujuan) ................................................................ 81

Tabel 4.18 Anggapan Masyarakat Terhadap Pentingnya Keberadaan Industri PT.

Sierad Produce.................................................................................... 82

Tabel 4.19 Keberadaan Industri PT. Sierad Produce, Tbk Membuat Kehidupan

Masyarakat Lebih Baik ...................................................................... 83

Tabel 4.20 Anggapan Masyarakat Terhadap Keberadaan Industri PT. Sierad

Produce, Tbk (Ketergangguan) .......................................................... 83

Tabel 4.21 Kegiatan Industri PT. Sierad Produce, Tbk Untuk Masyarakat

(Kegiatan Sosial) ................................................................................ 84

Tabel 4.22 Industri PT. Sierad Produce, Tbk Memberikan Dampak Positif Bagi

Masyarakat ......................................................................................... 85

Tabel 4.23 Keberadaan Industri PT. Sierad Produce, Tbk Terhadap Pendapatan

(Peningkatan) ..................................................................................... 86

Tabel 4.24 Keberadaan Industri PT. Sierad Produce, Tbk Berpengaruh Terhadap

Jumlah Lapangan Pekerjaan Di Desa Jabon Mekar ........................... 87

Tabel 4.25 Keberadaan Industri PT. Sierad Produce, Tbk Mengurangi Jumlah

Pengangguran Di Desa Jabon Mekar ................................................. 87

Tabel 4.26 Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan......................................... 88

Tabel 4.27 Jumlah Anak Yang Masih Mengikuti Pendidikan .............................. 89

Tabel 4.28 Pendidikan Mengembangkan Potensi Saya Menjadi Manusia Yang

Berilmu ............................................................................................... 89

Tabel 4.29 Menempuh Pendidikan Dasar Saja Sudah Cukup............................... 90

Tabel 4.30 Menempuh Pendidikan Menengah Sangat Diperlukan Untuk

Perkembangan Zaman Saat Ini ........................................................... 90

Tabel 4.31 Menempuh Pendidikan Tinggi Sangat Diperlukan Untuk

Perkembangan Zaman Saat Ini ........................................................... 91

Tabel 4.32 Kondisi Pendidikan Setelah Adanya Industri PT. Sierad Produce, Tbk

(Peningkatan) ..................................................................................... 92

Page 17: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

xi

Tabel 4.33 Bekerja Di Industri PT. Sierad Produce, Tbk Dapat Membantu Dalam

Membiayai Pendidikan Anak/Keluarga ............................................. 93

Tabel 4.34 Kondisi Kesehatan Tenaga Kerja (Baik) ............................................ 93

Tabel 4.35 Perusahaan Melakukan Pemeriksaan Berkala Kepada Karyawan ...... 94

Tabel 4.36 Bentuk Bantuan Kesehatan Kepada Karyawan .................................. 95

Tabel 4.37 Pendapatan Yang Diperoleh Perbulan ................................................ 95

Tabel 4.38 Pendapatan Yang Diperoleh Mencukupi Kebutuhan Sehari-hari ....... 96

Tabel 4.39 Kondisi Fisik Bangunan Rumah Sebelum Bekerja Di PT. Sierad

Produce, Tbk ...................................................................................... 96

Tabel 4.40 Kondisi Fisik Bangunan Rumah Setelah Bekerja Di PT. Sierad

Produce, Tbk ...................................................................................... 97

Tabel 4.41 Menuju Ke tempat Kerja (Kendaraan) ................................................ 98

Tabel 4.42 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas .......................................................... 99

Tabel 4.43 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas .................................................... 101

Tabel 4.44 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas .................................................... 101

Tabel 4.45 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas ................................................. 102

Tabel 4.46 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ............................. 103

Tabel 4.47 Rekapitulasi hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) ........................... 104

Tabel 4.48 Rekapitulasi Hasil Uji t (parsial) ....................................................... 105

Page 18: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 37

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................... 39

Gambar 4.1 Peta Administratif Desa Jabon Mekar ............................................... 57

Gambar 4.2 Piramida Penduduk Desa Jabon Mekar ............................................. 62

Gambar 4.3 Logo PT. Sierad Produce, Tbk .......................................................... 66

Gambar 4.4 Struktur Organisasi PT. Sierad Produce, Tbk ................................... 67

Gambar 4.5 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 72

Gambar 4.6 Responden Berdasarkan Usia ............................................................ 73

Gambar 4.7 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................................. 74

Gambar 4.8 Responden Berdasarkan Status Perkawinan ..................................... 75

Gambar 4.9 Responden berdasarkan Masa Kerja ................................................. 76

Gambar 4.10 Responden Berdasarkan Status Tenaga Kerja ................................. 77

Gambar 4.11 Responden Berdasarkan Sistem Upah ............................................ 78

Page 19: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Transkip Wawancara

Lampiran 4 Pedoman Observasi

Lampiran 5 Hasil SPSS

Lampiran 6 Lembar Dokumentasi

Lampiran 7 Surat-surat Penelitian

Lampiran 8 Uji Referensi

Lampiran 9 Biografi Penulis

Page 20: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan

sebagai salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Pembangunan secara nasional yang berkaitan dalam manfaatnya sumber daya

yang dimiliki baik dengan menggunakan bantuan teknologi maupun tanpa

bantuan teknologi. Pembangunan nasional melibatkan berbagai sektor, seperti

sektor industri, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang mengupayakan

perkembangan, salah satu diantaranya adalah mendorong laju perekonomian

nasional melalui industrialisasi. Pertumbuhan laju industri merupakan

andalan pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Perekonomian di Indonesia tidak akan berkembang tanpa dukungan dari

peningkatan perindustrian sebagai salah satu sektor perekonomian yang

sangat dominan di zaman sekarang. Selain itu proses industrialisasi akan

menjadi penggerak utama laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan

kerja.

Proses industrilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan dalam tingkat hidup yang lebih maju

maupun taraf hidup yang lebih bermutu.1 Dari sudut pandang pemerintah

industrilisasi sering dianggap sebagai pintu masuk untuk membawa

masyarakat ke arah kemakmuran, paling tidak sebagai motor penggerak

dalam pembangunan ekonomi. Industri menjadi salah satu sektor yang

berperan penting dalam perkembangan dan pembangunan wilayah.

Perkembangan ekonomi merupakan salah satu dampak dari kegiatan industri.

1 Fitria Aprilia Sari dan Sri Rahayu, Kajian Dampak Keberadaan Industri PT. Karindo

Ariabima Sari Di Kelurahan Mendawai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Jurnal Teknik PWK, Vol

3, 2014, h.107.

Page 21: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

2

Secara umum kegiatan industri mempu menjamin keberlangsungan proses

pembangunan ekonomi wilayah.2

Al-Qur’an menjelaskan tentang industri makanan dan khamar dibahas

dalam surat An- Nahl ayat 67 yang berbunyi:

لك لية لقوم قون يع ومن ثمرات النخيل والعناب تتخذون منه سكرا ورزقا حسنا إن في ذ

Artinya:

"Dan dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang

memabukkan dan rezeki yang baik. Sungguh, pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang

mengerti.” (QS. An-Nahl Ayat 67).

Ayat ini menjelaskan bahwa (Dan dari buah kurma dan anggur)

terdapat jenis buah-buahan (yang kalian dapat membuat meninum yang

memabukan dari padanya) dimaksud khmar yang dapat memabukan (ini

sebelum turun ayat pengharaman khamar) dan makanan yang enak.

Sesungguhnya dalam kenikmatan yang disebutkan terdapat bukti petunjuk

tentang kekuasaan Allah SWT bagi kaum yang memahami bukti-bukti

kebenaran dan mengambil pelajaran baginya.

Perkembangan dan perluasan pada sektor industri telah terlihat hampir

diseluruh pelosok wilayah di Indonesia. Pembangunan pada sektor industri ini

diharapkan akan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan tentunya

dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Jadi salah satu tujuan dari

adanya pembangunan industri itu diantaranya untuk memperluas lapangan

pekerjaan dan mampu menyerap tenaga kerja yang lebih maksimal atau lebih

banyak, sehingga peluang untuk bekerja bagi penduduk semakin luas, maka

pendapatan akan semakin baik dan merata untuk dapat menunjang

pemerataan pembangunan sehingga ketimpangan antar wilayah dapat

diminimalisir dan dapat membantu perekonomian negara.

Kegiatan industri dapat dimanfaatkan oleh setiap daerah sesuai potensi

yang dimiliki daerah atau desa tersebut, baik potensi fisik maupun potensi non

2 Ibid,.

Page 22: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

3

fisik sehingga berkembangnya suatu industri berbeda tergantung sumber daya

alam dan sumber daya manusia yang terdapat di daerah atau desa tersebut

Kegiatan industri dapat dimanfaatkan oleh setiap daerah sesuai potensi

yang dimiliki daerah atau desa tersebut, baik potensi fisik maupun potensi

non fisik sehingga berkembangnya suatu industri berbeda tergantung sumber

daya alam dan sumber daya manusia yang terdapat di daerah atau desa

tersebut.

Keberadaan industri mempunyai pengaruh terhadap masyarakat dan

menyentuh berbagai aspek kehidupan seperti, ekonomi, sosial, lingkungan,

dan budaya. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat bisa dalam berbagai

bentuk yang berbeda, baik itu dampak positif ataupun negatif, dampak positif

dari keberadaan industri salah satunya mengurangi tingkat pengangguran,

meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar industri, tetapi industri juga

dapat membawa dampak negatif seperti pencemaran dan polusi udara.

Desa Jabon Mekar merupakan daerah yang berada di Kecamatan

Parung yang terletak di bagian tengah Kabupaten Bogor. Menurut data

kelurahan keadaan desa pada tahun 2019 luas wilayah Desa Jabon Mekar

217, 10 ha dengan jumlah penduduk sebanyak 9.586 jiwa dan jumlah KK

sebanyak 2.850.3 Dengan masih adanya wilayah yang potensial tersebut maka

sangat bisa untuk membangun industri di Desa Jabon Mekar yang ada di

Kecamatan Parung. Persebaran industri berdasarkan jenis industri yang sudah

ada berjumlah 7 industri. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1

Klasifikasi Industri di Desa Jabon Mekar

No. Nama Industri Jenis Industri

1 PT. Busana Jaya Sukses Garmen

2 PT. Sierad Produce, Tbk RPA

3 CV Tirta Usaha Gudang Air Mineral

4 Gerbang Hijau KM 42 Properti

5 CV Kembar Jaya Pengolahan Otak-otak

3 Profil Desa Jabon Mekar Tahun 2019

Page 23: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

4

Tabel 1.1 (Lanjutan)

6 CV Sari Nirwana Pengolahan Tahu

7 CV Anugerah Mandiri Pengolahan Besi

Sumber: hasil pra penelitian Tahun 2019

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat dari jenis industrinya yang berada

di Desa Jabon Mekar yang sangat dekat dengan ibukota dan transportasi yang

mudah serta memadai. Menyebabkan Desa Jabon Mekar memiliki

keunggulan komperatif dan kompetitip bagi pelaku industri. Oleh karena itu,

kawasan industri memegang peran penting terhadap perkembangan dan

pertumbuhan sosial ekonomi di Desa Jabon Mekar. Dari tabel 1.1 dapat

diketahui bahwa industri yang banyak menyerap tenaga kerja di Desa Jabon

Mekar salah satunya adalah PT. Sierad Produce, Tbk yang menurut jenis

industry berdasarkan jumlah tenaga kerja industri tersebut adalah industri

besar karena jumlah tenaga kerjanya lebih dari 100 orang.

PT. Sierad Produce, Tbk Div. RPA dalam merekrut tenaga kerjanya

pada tahun 1985 dimana masa perkembangan perusahaan menerima

masyarakat yang mempunyai latar belakang pendidikan tamat SD sampai

SMA sedangkan untuk saat ini perusahaan menerapkan kebijakan baru mulai

dari tahun 2019 yakni menerima karyawan dengan persyaratan latar belakang

pendidikan minimal tamat SMA ini dinyatakan oleh Ibu Ina Yuliyana selaku

Kepala Desa Jabon Mekar, saat observasi awal.4 Sehingga keberadaan

industri PT. Sierad Produce, Tbk saat ini di Desa Jabon Mekar belum

menyerap seluruh lulusan pendidikan karena hanya menerima tenaga kerja

yang berasal dari pendidikan minimal SMA. Hal ini tentunya menghambat

para masyarakat yang berlatar belakang pendidikan lebih rendah dari SMA

untuk bekerja diperusahaan tersebut. Sedangkan pendidikan masyarakat di

Desa Jabon Mekar relatif rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel 1.2.

4 Observasi pada tanggal 14-05-2019

Page 24: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

5

Tabel 1.2

Komposisi Penduduk Desa Jabon Mekar Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Tahun 2019

No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Usia 7-18 yang sedang

sekolah

122 110 232

2 Tamat SD/Sederajat 1.717 1.477 3.194

3 Tamat SMP/Sederajat 970 851 1.821

4 Tamat SMA/Sederajat 1.001 693 1.697

5 Tamat D-2/Sederajat 31 27 58

6 Tamat S-1/Sederajat 114 93 207

7 Tamat S-2/Sederajat 19 17 36

8 Tamat S-3/Sederajat 9 5 14

Jumlah 3.983 3.273 7.256

Sumber: Profil Desa Jabon Mekar 2019

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

pendidikan masyarakat Desa Jabon Mekar relatif rendah berdasarkan jumlah

tingkat pendidikan terakhirnya paling banyak adalah tamat SD sebanyak

3.194 orang dan tamat SMP sebanyak 1.821 orang. Hal ini tentunya

menyebabkan masyarakat sulit mendapatkan pekerjaan terutama di PT. Sierad

Produce, Tbk yang sudah menerapkan persyaratan baru dalam perekrutan

tenaga kerjanya.

Selain itu keberadaan industri PT. Sierad Produce, Tbk di Desa Jabon

Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor dapat memberikan dampak

terhadap lingkungan dan sosial ekonomi kepada masyarakat di sekitar industri

PT. Sierad Produce, Tbk. Dalam observasi peneliti menemukan bahawa ada

dampak negatif terhadap lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat yaitu

pencemaran udara yang mengeluarkan bau tak sedap yang disebabkan oleh

proses bulu yang akan dijadikan tepung untuk pakan ternak dan pengolahan

limbah-limbah.5 Selain itu keberadaan PT. Sierad Produce, Tbk memberikan

dampak terhadap kondisi sosial ekonomi dikarenakan masyarakat Desa Jabon

Mekar banyak yang bekerja di PT. Sierad Produce, Tbk hal ini dilihat dari

5 Observasi pada tanggal 14-05-2019

Page 25: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

6

database perusahaan bahwa 302 pegawai yang berdomisili di Desa Jabon

Mekar bekerja di PT. Sierad Produce, Tbk.6 Selain itu, masyarakat juga

memiliki peluang membangun usaha perdagangan, tempat tinggal dan jasa

disekitar lokasi industri. Dengan demikian, masyarakat di Desa Jabon Mekar

akan mengalami perubahan standar hidup menjadi lebih baik.7

Penelitian seperti ini juga pernah dilakukan oleh Dimas Bagus Ananta

dengan judul “Pengaruh Keberadaan Industri Sirup Jeruk Nipis Peras

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Ciawigebang

Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan”. Hasil yang terjabar dalam

penelitian tersebut menunjukan bahwa keberadaan industri sirup jeruk nipis

peras sudah cukup baik dimana bahan mentah yang digunakan sudah cukup

dan mudah didapatkan, dalam penyerapan tenaga kerja industri dapat

menyerap 12 hingga 18 tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Kondisi sosial

ekonomi masyarakat pun sudah cukup baik dilihat dari pendapatan,

pendidikan, dan kesehatan pengusaha dan tenaga kerja. Pengaruh keberadaan

industri terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yakni sebesar 14,91%.8

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Keberadaan Industri Rumah

Potong Ayam Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus

PT. Sierad Produce, Tbk di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten

Bogor)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dilakukan

identifikasi masalah yang terjadi melalui observasi mengenai keberadaan

industri PT. Sierad Produce, Tbk terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Masalah-masalah yang terjadi dapat diidentifikasikan yaitu, sebagai berikut:

6 Database perusahaan PT. Sierad Produce, Tbk 7 Observasi pada tanggal 14-05-2019 8 Dimas Bagus Ananta, “Pengaruh Keberadaan Industri Sirup Jeruk Nipis Peras

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang

Kabupaten Kuningan”, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2014, h.17 Tidak

Dipublikasikan

Page 26: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

7

1. Industri PT. Sierad Produce, Tbk di Desa Jabon Mekar menerapkan

kebijakan baru yakni menerima tenaga kerja dengan persyaratan latar

belakang pendidikan minimal tamat SMA.

2. Sebagian besar masyarakat Desa Jabon Mekar berlatar belakang

pendidikan rendah hal ini menyebabkan masyarakat sulit mendapatkan

pekerjaan.

3. Dampak negatif yang dirasakan masyarakat sekitar industri PT. Sierad

Produce, Tbk adalah pencemaran udara.

4. Sebanyak 302 pegawai PT. Sierad Produce, Tbk adalah masyarakat Desa

Jabon Mekar, hal ini mengakibatkan adanya pengaruh terhadap kondisi

sosial ekonomi dikarenakan keberadaan industri.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka diperlukan pembatasan

masalah untuk menghindari berbagai kesalahan persepsi yang berkaitan

dengan penelitian. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh

Keberadaan Industri PT. Sierad Produce, Tbk Terhadap Kondisi Sosial

Ekonomi Masyarakat”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan penelitian ini

adalah Bagaimana pengaruh keberadaan industri PT. Sierad Produce, Tbk

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Jabon Mekar Kecamatan

Parung Kabupaten Bogor?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keberadaan

industri PT. Sierad Produce, Tbk terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat

di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan peneliti diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis, yakni yang diolah dari penelitian ini dapat berguna

menjadi referensi dan memberikan wawasan keilmuan bagi peneliti,

Page 27: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

8

memberikan sumbangan konsep-konsep baru yang berkenaan dengan

bidang industri salah satunya yaitu untuk mata pelajaran Geografi

khususnya bagi kelas XII IPS tingkat SMA tentang lokasi industri.

2. Manfaat Praktis, yakni diharapkan dapat berguna baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam praktik kehidupan sehari-hari, diantaanya:

a. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan makin memperluas wawasan

berfikir mengenai masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh

gambaran yang lebih jelas mengenai kesesuaian fakta di lapangan

dengan teori yang dipelajari.

b. Bagi perusahaan, sebagai sarana untuk mengetahui pengaruh

keberadaan industri rumah potong ayam terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung

Kabupaten Bogor.

c. Bagi intansi pemerintah, dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan pembuatan kebijakan, terutama bidang sosial ekonomi.

Page 28: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Industri

a. Pengertian Industri

Industri termasuk argoindustri merupakan salah satu sektor

yang memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu wilayah

dan peningkatan pendapatan masyarakat. Pembangunan ekonomi

antara lain melalui industri di suatu negara dalam periode jangka

panjang akan membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi

negara tersebut maupun masyarakatnya, yaitu perubahan dari ekonomi

tradisional yang dititik beratkan pada sektor pertanian ke ekonomi

modern yang didominasi oleh sektor industri.1 Menurut Undang-

Undang No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian “Industri adalah

suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi, atau barang jadi yang mempunyai nilai tinggi

untuk penggunanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri”.2

Dari sudut pandang teori ekonomi mikro Hasibuan

mendefinisikan, industri merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan

yang menghasilkan barang-barang homogen, atau barang-barang yang

mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat. Namun demikian,

dari sisi pembentukan pendapatan secara makro industri diartikan

sebagai kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah.3

Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat

1 Andreas Resu, Noortje Banu dan Elsje Manginsela, Dampak Industri PT. Global

Coconut Terhadap Masyarakat Di Desa Radey Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan,

Jurnal Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1970-4298, Vol 13 N0. 1, Januari 2017, h. 2. 2 Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian 3 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, (Jakarta: Rajawali Pres, 2010, Cet.1) h. 4.

Page 29: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

10

dengan memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya manusia,

dana, dan lain-lain.4

Berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa

industri merupakan temapat produksi atau sekumpulan perusahaan

yang mengolah bahan mentah, bahan baku atau barang setengah jadi

untuk menghasilkan suatu barang yang mempunyai nilai tinggi atau

layak dijual. Industri juga memanfaatkan sumberdaya manusia,

sumberdaya alam, modal dan sebagainya dengan tujuan untuk

mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.

Industri mempunyai pengertian dalam arti luas dan sempit

sebagaimana dikemukakan Abdurachmat dan Maryani (dalam Dimas

Bagus Ananta) bahwa:

Dalam arti luas, industri mencangkup pengertian semua usaha

dalam kegiatan di bidang ekonomi bersifat produktif sedangkan

dalam arti sempit hanyalah mencangkup “secondary type of

economic activities” yaitu meliputi segala usaha dan kegiatan

yang sifatnya mengubah dan mengolah bahan mentah menjadi

barang setengah jadi.5

Pengertian industri dalam teori ekonomi adalah:

Industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang

menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat

dalam satu pasar. Sebagai contoh, kalau dikatakan industri mobil

maka yang dimaksudkan adalah sebagai perusahaan mobil yang ada

dalam pasar yang sedang dianalisis, sedangkan kalau dikatakan

industri beras maka yang dimaksudkan adalah seluruh produsen beras

yang ada dalam pasar.6

4 M. Deismasuci, D. Rohmat, dan Y. Malik. Dampak Industri Bata Merah Terhadap

Kondisi Lingkungan di Kecamatan Nagreg. Jurnal Antologi Pendidikan Geografi, Vol. 4, No. 2,

Agustus, 2016, h. 2. 5 Dimas Bagus Ananta, “Pengaruh Keberadaan Industri Sirup Jeruk Nipis Peras Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang Kabupaten

Kuningan”, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2014, h.10 Tidak Dipublikasikan 6 Sadono Sukirno, MikroEkonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali Pres,

2011), h.194.

Page 30: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

11

Pembangunan industri tidak sebatas hanya untuk memperoleh

bahan baku menjadi setengah jadi atau barang jadi saja, akan tetapi

banyak tujuan lain dengan adaanya pembangunan industri.

Sebagaimana menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 5

Tahun 1984 tentang perindustrian, bahwa pembangunan industri

bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil

dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam,

dan/atau hasil budidaya serta dengan memperhatikan

keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup;

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah

struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan

lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang

lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada

umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan

industri pada khususnya;

3. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong

terciptanya teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan

kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha nasional;

4. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan

golongan ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan

secara aktif dalam pembangunan industri;

5. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan

berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industri;

6. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor

hasil produksi nasional yang bermutu, disamping penghematan

devisa melalui pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam

negeri, guna mengurangi ketergantungan kepada luar negeri;

7. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang

menunjang pembangunan daerah dalam rangka pewujudan

Wawasan Nusantara;

Page 31: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

12

8. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis

dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional.7

Dari uraian di atas bahwa tujuan dari adanya pembangunan

industri sangat penting baik untuk masyarakat ataupun untuk

pemerintah khususnya mencapai pembangunan di bidang ekonomi

dalam pembangunan nasional. Industri memegang peran yang

menentukan oleh karena itu industri perlu lebih dikembangkan secara

seimbang dan terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat

secara aktif serta mendayagunakan secara optimal seluruh sumber

daya alam, sumber daya manusia dan dana yang sudah tersedia.

b. Jenis-Jenis Industri

Jumlah dan jenis-jenis industri berbeda-beda untuk setiap daerah

atau negara tergantung dari sumber daya yang tersedia baik sumber daya

alam ataupun manusia. Adapun klasifikasi industri sebagai berikut:

Pengelompokan industri diklasifikasikan oleh Departemen

Perindustrian dan Perdagangan dalam Industri Nasional Indonesia

dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu:

1) Industri Dasar, yang meliputi kelompok Industri Mesin dan Logam

Dasar (IMLD) dan Kelompok Industri Kimia Dasar (IKD). Yang

termasuk dalam IMLD antara lain: industri mesin pertanian,

elektronika kereta api, pesawat terbang, kendaraan bermotor, besi

baja, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk IKD antara lain:

industri pengelolaan kayu dan karet alam, industri pestisida, industri

pupuk, industri semen, industri silikat, dan lain sebagainya.

2) Industri Kecil, yang meliputi antara lain: industri pangan (makanan,

minuman, tembakau), industri sandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi,

serta barang dari kulit), industri kimia dan bahan bangunan (industri

kertas, percetakan, plastik, dan sebagainya), industri galian bukan

7 Undang-Undang RI No. 5 Pasal 3 Tahun 1984 Tentang Landasan dan Tujuan

Pembangunan Industri.

Page 32: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

13

logam, industri logam (mesin-mesin, alat-alat ilmu pengetahuan,

barang dari logam, dan sebagainya).

3) Industri Hilir, yaitu kelompok Aneka Industri (AI) yang meliputi

antara lain: industri yang mengolah sumber daya hutan, industri yang

mengolah hasil pertambangan, industri yang mengolah sumber daya

pertanian secara luas, dan sebagainya.8

Menurut Badan Pusat Statistik, industri digolongkan menjadi

empat menurut banyak tenaga kerjanya, yaitu:

1) Indusri Rumah Tangga: Industri yang menggunakan tenaga kerjanya

antara 1-4 orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat

terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarganya, dan pemilik

atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau

anggota keluarganya.

2) Industri Kecil: Industri yang menggunakan tenaga kerjanya berjumlah

5 sampai 19 orang. Ciri industri ini adalah memiliki modal yang relatif

kecil, tenaga kerja berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada

hubungan saudara.

3) Industri Sedang: Industri yang menggunakan tenaga kerjanya

berjumlah sekitar 20 orang sampai 99 orang. Ciri industri ini adalah

memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan

tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemampuan manajerial

tertentu.

4) Industri Besar: Industri yang menggunakan tenaga kerjanya berjumlah

lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar

yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga

kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan

dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan (fit and profer test)9

8 M. Arif Hakim, “Industrilisasi Di Indonesia Menuju Kemitraan Yang Islami”, Jurnal

Hukum Islam IAIN Pekalongan, 2009, h. 5 9 Ibid.,

Page 33: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

14

Klasifikasi industri secara konvensional sebagai berikut:

1) Industri Primer: Industri yang mengubah bahan mentah menjadi bahan

setengah jadi, misalnya pertanian, pertambangan.

2) Industri Sekunder: Industri yang mengubah barang setengah jadi

menjadi barang jadi.

3) Industri Tersier: Industri yang sebagian besar meliputi industri jasa

dan perdagangan atau industri yang mengolah bahan industri

sekunder.10

Industri secara garis besar dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

1) Industri dasar atau hulu

Industri hulu memiliki sifat sebagai berikut: padat modal,

berskala besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya

selalu dipilih dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber

energi sendiri, dan pada umumnya lokasi ini belum tersentuh

pembangunan. Oleh karena itu industri hulu membutuhkan

perencanaan yang matang beserta tahapan pembangunannya, mulai

dari perencanaan sampai oprasional.

2) Industri hilir

Industri ini merupakan perpanjang proses industri hulu. Pada

umumnya industri ini mengelola bahan setengah jadi menjadi barang

jadi, lokasinya diusahakan dekat pasar, menggunakan teknologi

madya dan teruji, padat karya.11

3) Industri kecil

Industri kecil banyak berkembang di pedesaan dan perkotaan,

memiliki peralatan sederhana, walaupun hakikat produksinya sama

dengan industri hilir, tetapi sistem pengolahannya lebih sederhana.

Sistem tata letak pabrik maupun pengolahan limbah belum mendapat

perhatian. Sifat industri ini padat karya.

10 Philip Kristanto, Ekologi Industri Edisi Kedua, (Yogyakarta: Andi, 2013),h. 227. 11 Ibid., h. 156

Page 34: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

15

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Industri

Menurut Smith (dalam Dimas Bagus Ananta) menggolongkan syarat

dan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan industri antara lain:12

1) Faktor sumber daya, meliputi: Bahan mentah, bahan energi,

penyediaan air, iklim dan bentuk lahan.

2) Faktor sosial, meliputi: Penyediaan tenaga kerja, keterampilan dan

kemampuan teknologi, kemampuan mengorganisasi.

3) Faktor ekonomi, meliputi: Pemasaran, transportasi, modal, nilai dan

harga tanah.

4) Faktor kebijakan pemerintah, meliputi: ketentuan-ketentuan

perpajakan dan tarif, pembatasan impor-ekspor (proteksi hasil industri

dalam negeri dan mendorong ekspor), pembatasan jumlah dan macam

industri, penentuan daerah industri, pengembangan kondisi dan iklim

yang menguntungkan usaha (favourable), dan lain-lain.

Berdasarkan uraian diatas bawa faktor yang mempengauhi kegiatan

industri adalah yang sangat berpengaruh dalam perkembangan suatu

industri yaitu faktor sumber daya karena modal utama terciptanya suatu

proses industri. Selain itu ada faktor ekonomi yang sangat berpengaruh

terhadap pertumbuhan industri dalam hal modal dan pemasaran hasil

industri. Faktor sosial merupakan salah satu indikator penting dalam

industri karena faktor sosial menyediakan tenaga kerja, skil, teknologi

dan kemampuan mengorganisasi. Faktor kebijakan pemerintah yang

mempengaruhi perkembangan industri ini diantaranya adalah, ketentuan

perpajakan dan tarif import-eksport, pembatasan jumlah dan macam

industri, penentuan daerah industri, serta pengembangan kondisi dan

iklim yang menguntungkan usaha. Keempat faktor tesebut tentunya saling

mempengaruhi satu sama lain dan saling mendukung terhadap

keberhasilan suatu industri.

12 Dimas Bagus Ananta, op.cit. h.12.

Page 35: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

16

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penempatan Lokasi Industri

Lokasi industri merupakan faktor penting yang dapat

mempengaruhi kelangsungan dari kegiatan industri. Karena semakin

strategis lokasi industri, maka secara otomatis akan mempengaruhi semua

kegiatan industri.

Para ahli ekonomi umumnya memiliki pendapat yang sama saling

melengkapi satu sama lainnya berkaitan dengan menjawab faktor

pengaruh lokasi industri terhadap kegiatan bisnis. Weber menyatakan, ada

tiga faktor yang menentukan lokasi industri, yaitu biaya angkutan, tenaga

kerja, dan deglomerasi.13

Ada beberapa faktor menentukan lokasi industri, yaitu:

1) Faktor endowment

Faktor endowment meliputi sumber daya alam dan energi,

baik yang terdapat pada permukaan bumi maupun semua isi yang

terkandung di dalamnya, kemudian faktor sumber daya manusia dan

modal.

2) Sumber daya manusia

Sumber daya manusia dikelompokan menurut jenis keahlian

yang dimilikinya. Ada negara, ataupun daerah yang memiliki tenaga

kerja yang tersedia dalam jumlah yang besar, namun tidak terampil

dan ahli. Kemudian, ada negara yang memiliki banyak tenaga kerja

terampil, tetapi tidak ahli. Sebaliknya, ada negara yang memiliki

banyak tenaga ahli, tetapi sedikit memiliki tenaga kerja murah dan

terampil.

3) Modal

Modal dapat diartikan secara fisik dan bukan fisik. Dalam

artian fisik modal diartikan sebagai segala hal yang melekat pada

faktor produksi yang dimaksud, seperti mesin-mesin dan peralatan-

peralatan produksi, kendaraan serta bangunan, modal juga dapat

13 Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, (Jakarta: Rajawali Pres, 2010, Cet.1),h. 232 .

Page 36: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

17

berupa dana untuk membeli segala input variabel untuk digunakan

dalam proses produksi guna menghasilkan output industri.

4) Pasar dan harga pasar

Pasar dan harga pasar merupakan faktor penting di dalam

menentukan lokasi industri. Industri tidak dapat berkembang subur

tanpa disertai adanya pasar yang memadai. Begitupun halnya dengan

keadaan harga jual output faktor ini akan menentukan perilaku

industri dalam penetrasi pasar, dan harga-harga input akan

menentukan harga produksi industri dan harga jual output di pasaran.

5) Aglomerasi, keterkaitan antarindustri dan penghematan eksternal

Aglomerasi menunjukan situasi pemusatan kegiatan-kegiatan

ekonomi dilokasi-lokasi tertentu. Dalam kegiatannya dengan

perkembangan industri, aglomerasi industri memperlihatkan keadaan

berkumpulnya berbagai kegiatan industri.

6) Kebijaksanaan pemerintah

Kebijakan pemerintah juga berperan penting di dalam

menentukan letak lokasi suatu industri. Bila pemerintah menghendaki

pusat industri harus berada di suatu wilayah tertentu, maka industri

tersebut cenderung akan berpusat di wilayah yang ditentukan oleh

pemerintah.14

Lokasi industri memiliki kecenderungan secara umum yaitu dekat

dengan bahan mentah, sember tenaga, pasaran, sarana, transportasi,

penyediaan air. Seperti yang dikemukakan oleh Abdurachmat dan Maryani

(dalam Dimas Bagus Ananta), orientasi faktor-faktor yang

mempengaruhinya memiliki kecenderungan lokasi industri sebagai

berikut:15

1) Industri-industri yang cenderung di tempatkan di daerah bahan

mentah: industri-industri yang membutuhkan bahan mentah dalam

jumlah besar, segar, dan mengalami susut banyak dalam proses

pengolahannya.

14 Ibid., 15 Dimas Bagus Ananta, op.cit., h. 16

Page 37: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

18

2) Industri-industri yang cenderung di tempatkan di daerah sumber

tenaga: terutama industri-industri yang banyak mengeluarkan energi

(bahan bakar).

3) Industri-industri yang cenderung di tempatkan di daerah sumber

tenaga kerja: terutama industri-industri yang memerlukan “skilled

labor” dengan kemampuan khusus.

4) Industri-industri yang cenderung di tempatkan di daerah pasaran:

industri-industri perakitan, industri makanan, pakaian, dan sebagainya,

dimana bahan-bahan untuk keperluan industri mudah didapat dan

didatangkan.

Menurut Djamari (dalam Dimas Bagus Ananta) yang

mengemukakan bahwa:

Faktor-faktor yang bermacam-macam itu biasanya

berinterelasi satu sama lain, tetapi suksesnya suatu industri

biasanya bukan karena semua faktor itu ada secara lengkap dan

optimum pada suatu wilayah. Tetapi dari sekian banyak faktor-

faktor itu ada sebagian faktor yang dominan, yang sangat

menentukan, sehingga suatu industri ditempatkan ditempat

tertentu.16

Sedangkan dalam teori Weber (dalam Dimas Bagus Ananta), teori

Weber dimulai dengan beberapa premise sebagai berikut:

1) Unit analisis tunggal, merupakan daerah yang terisolasi

yang homogen baik mengenal iklimnya, topografi, dan

penduduknya.

2) Beberapa sumber alam seperti air dan pasir, mudah

diperoleh dimana saja, sedangkan sumber alam yang lain

hanya terdapat di daerah-daerah tertentu saja, misalnya:

batu bara dan biji besi.

3) Ongkos transportasi adalah fungsi dari berat dan jarak,

artinya makin bertambah sesuai dengan berat dan

jaraknya.17

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam

pembangunan sebuah industri, dibutuhkan banyak pertimbangan salah

satunya yaitu dalam menentukan lokasi industri karena sangat berpengaruh

16 Ibid., hlm. 17 17 Ibid., hlm. 18

Page 38: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

19

terhadap keberhasilan suatu industri agar mendapatkan laba yang

maksimal, untuk mempertimbangkan penentuan lokasi suatu industri ada

banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Faktor-faktor penentuan lokasi

industri ini pada intinya ditunjukan agar hasil industri dapat memiliki

kualitas yang baik dari segi mutu dan harga sehingga pada akhirnya dapat

bersaing di pasaran internasional. Selain menentukan lokasi industri, perlu

juga memperhatikan sumber daya, tenaga kerja, bahan mentah, pasaran,

dan pengembangan wilayah.

Agar industri mampu bertahan dalam persaingan usaha yang

selalu berubah, perlu dilakukan antisipasi dalam menghadapi hal-hal yang

berpotensi merugikan agar mampu memperoleh keunggulan bersaing.

Maka diperlukan konsep rantai nilai.

Menurut Porter sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan

untuk oprasi perusahaan dalam industri yang spesifik, rantai kegiatan

memberikan produk-produk nilai tambah dari jumlah nilai tambah dari

semua kegiatan. Rantai nilai mengkatagorikan aktivitas umum nilai

tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan utama yang mencangkup: logistik

masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan

(permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi:

manajemen SDM, teknologi (R&D), dan pengadaan.18

2. Rumah Potong Ayam

Pengertian Rumah Potong Ayam (RPA) adalah sebagai berikut:

Rumah potong ayam adalah kompleks bangunan dengan desain dan

konstruksi khusus untuk memenuhi persyaratan teknis dan higiene

tertentu untuk digunakan sebagai tempat pemotongan ayam (SNI 01-

6160-1990). Persyaratan bangunan dan desain tata letak diatur dalam

standar RPU yang tertera pada manual. Kompleks RPA minimal

terdiri dari bangunan utama, tempat penurunan ayam hidup, kantor

administrasi dan kantor dokter hewan, tempat istirahat pegawai, ruang

18 Production Planing Control, (http://ppic1908.blogspot.com/2017/01/analisis-rantai-

nilai-pengertian-rantai.html), diakses 26 Februari 2020 Pukul 20.42 WIB.

Page 39: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

20

ganti pakaian, kamar mandi dan WC, sarana penanganan limbah,

insenerator, tempat parkir, rumah jaga, mineral air, dan gardu listrik.19

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Rumah

Potong Ayam (RPA) adalah komplek yang dibangun berdasarkan dengan

desain dan konstruksi khusus agar dapat memenuhi persyaratan bangunan

yang telah diatur dalam standar RPU. Selain itu kelengkapan fasilitas

produksi menjadi syarat mutlak untuk menjamin kehalalan dan keamanan

produk, fasilitas produksi RPA tersebut seperti lokasi bangunan, persyaratan

sarana, peralatan, perlengkapan dan tata letak bangunan harus sesuai dengan

persyaratan standar RPU.

Syarat bangunan dan tata letak Rumah Potong Ayam (RPA)

adalah sebagai berikut:

Kompleks RPA harus dilengkapi dengan ruang pembekuan cepat,

ruang penyimpanan beku, ruang pengolahan daging, dan laboratorium.

Ruang bangunan utama dibagi menjadi dua daerah yaitu daerah kotor

(penurunan ayam pemeriksaan ante mortem, pengeluaran jeroan dan

pemeriksaan post mortem, serta penanganan jeroan) dan daerah bersih

(pencucian karkas, pendinginan karkas, penimbangan karkas,

pengemasan, dan penyimpanan segar). Ruang-ruang pada RPA harus

memenuhi persyartan tertentu seperti tata ruang, dinding, lantai,

langit-langit, ventilasi, dan lampu penerangan. 20

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Rumah

Potong Ayam (RPA) harus memiliki ruang pembekuan cepat untuk

menjaga ketahanan produk agar tidak busuk dan ruang penyimpanan beku

(gudang), labolatorium sangatlah dibutuhkan dalam RPA karena pabrik

akan mengirimkan sampel daging ayam ke labolatorium untuk dilakukan

pengujian maksimum mutu mikrobiologis. Selain itu ruangan-ruangan

RPA harus memenuhi persyaratan tertentu seperti tata ruang, dinding,

lantai, langit-langit, ventilasi, dan lampu penerangan.

19 Bagus Purnomo Eko, “Desain Manual Sistem Jaminan Halal Terintegrasi Standar

Rumah Potong Unggas Studi Kasus Di Rumah Potong Ayam Watasilim , Skripsi Institut Pertanian

Bogor (IPB), Bogor, 2016, h. 9. 20 Ibid.,

Page 40: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

21

3. Kondisi Sosial Ekonomi

Menurut Sumardi dalam Basrowi dan Siti Juariyah mengatakan

bahwa, “Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara

sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat,

pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban

yang harus dimainkan oleh si pembawa status”21

Menurut Singarimbun (dalam Muhammad Noor) kondisi sosial

ekonomi adalah keadaan struktur sosial ekonomi masyarakat dalam suatu

daerah. Dengan empat parameter yang digunakan untuk mengukur kondisi

sosial ekonomi yaitu: mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, dan

transportasi.22

Bintarto mengemukakan pengertian dari sosial ekonomi (dalam

Muhammad Noor) sebagai berikut:

Kondisi sosial ekonomi adalah suatu usaha bersama dalam suatu

masyarakat untuk menanggulangi atau mengurangi kesulitan hidup

dengan lima parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kondisi

sosial ekonomi yaitu: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

pekerjaan dan pendapatan.23

Selain itu Suratmo mengemukakan beberapa komponen dalam

sosial ekonomi yang dianggap penting untuk diketahui, diantarnya yaitu,

pola perkembangan penduduk, pola perpindahan, pola perkembangan

ekonomi, penyerapan tenaga kerja, berkembangnya struktur ekonomi,

peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan lapangan pekerjaan,

kesehatan masyarakat, dan bentuk komponen lain yaitu SDA yang

langka.24

21 Basrowi dan Siti Juariyah, Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Dan Tingkat Pendidikan

Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Jurnal

Ekonomi & Pendidikan Universitas Unila Vol. VII No 1, 2010, h. 60. 22 Muhammad Noor, “Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Di Sekitar Kampus Universitas

Pendidikan Indonesia”, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2013, h.9 Tidak

Dipublikasikan. 23 Ibid. 24 Fani Andiani, “Pengaruh Keberadaan Industri PT Krakatau Posco Terhadap Kondisi

Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Kubangsari Kota Cilegon”, Skripsi Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa, Serang, 2019, h. 43-44.

Page 41: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

22

Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa kondisi

sosial ekonomi merupakan suatu usaha dari masyarakat untuk

menanggulangi atau mengurangi kesulitan hidup serta dalam memenuhi

kebutuhan hidup. Dengan menggunaka beberapa parameter untuk kondisi

sosial ekonomi antara lain: usaha, jenis kelamin, mata pencaharian, tingkat

pendidikan, kesehatan, dan pendapatan. Pada akhirnya faktor-faktor

tersebut akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Jadi

kondisi sosial ekonomi merupakan segala sesuatu yang berkenan dengan

masyarakat terutama kaitannya untuk mencapai kesejahteraan dengan cara

memanfaatkan tenaga, waktu, dan sebagainya.

Keberadaan suatu industri di suatu daerah dalam skala industri

besar ataupun industri kecil pasti akan memberikan pengaruh dan

membawa perubahan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat

sekitarnya seperti tersedianya lapangan pekerjaan, peluang adanya

kesempatan kerja dan akan berpengaruh pada tingkat pendapatan

masyarakat sehingga taraf hidup akan lebih membaik.

Kondisi sosial ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

gambaran umum mengenai keadaan sosial ekonomi masyarakat Desa

Jabon Mekar yang bekerja di PT. Sierad Produce Tbk, meliputi tingkat

pendidikan, kesehatan, pendapatan, dan kepemilikan fasilitas hidup.

Adapun secara umum perbaikan kondisi sosial ekonomi tersebut di

jelaskan sebagai berikut:

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang paling penting dan mendasar

dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan penduduk, karena pada

pembangunan sekarang ini sangat diperlukan partisipasi dari penduduk

yang terdidik dan terampil agar dapat berpartisipasi penuh dalm

pembangunan. Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi

pekerti, pikiran, dan jasmani manusia agar dapat menunjukkan

kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan dari penghidupan yang selaras

Page 42: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

23

dengan alamnya dan masyarakat serta dapat mencapai keselamatan dan

kebahagian setinggi tingginya.

Ki Hajar Dewantara dalam Djumhur dan Danasaputra mengatakan

bahwa pendidikan itu (termasuk pengajaran) bagi tiap-tiap bangsa

berarti pemeliharaan guna mengembangkan benih turunan dari bangsa

itu agar dapat berkembang dengan sehat lahir batin. Untuk itu, manusia-

individu harus dikembangkan jiwa raganya dengan menggunakan

segala alat pendidikan yang berdasarkan adat istiadat rakyat.25

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan

kepribadian dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani

(pikiran, cipta, rasa, dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan

keterampilan).26

Selain itu juga pendidikan berfungsi untuk mengembangkan

wawasan dan meningkatkan kualitas manusia itu sendiri. Menurut

Tirtarahardja (dalam Basrowi dan Siti Juariyah), bahwa “Pendidikan

sekolah sangat diperlukan untuk mencapai sumber daya yang

berkualitas. Dalam Pembangunan yang mengarah pada era

industrialisasi perlu dikembangkan suatu model (sistem) pengelolaan

pembangunan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan

kualitas dan kemampuan mereka untuk dapat memasuki lapangan

pekerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, sehingga perlu

ditetapkan mutu keterampilan kerja pada jenjang jabatan atau

produksi”.27

Antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat dan suatu

bangsa sangat ditentukan pembangunan sektor pendidikan dalam

25 Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), h. 61. 26 Endang Sri Indarwati, Status Social Ekonomi Dan Intensitas Komunikasi Keluarga

Pada Ibu Rumah Tangga Di Panggung Kidul Semarang Utara, Jurnal Psikologi Undip Vol. 14

No.1 April 2015, h. 54. 27 Basrowi dan Siti Juariyah, op., cit, h. 65.

Page 43: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

24

penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan

perkembangan zaman.28

Sumber Daya Manusia bangsa Indonesia ke depannya tidak

terlepas dari fungsi pendidikan nasional. Dalam Pasal 3 Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dikatakan:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis secara bertanggung jawab.29

Pemenuhan atas hak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu

merupakan ukuran keadilan dan pemerataan atas hasil pembangunan

dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia yang

diperlukan untuk mendukung keberlangsungan pembangunan.

Pemerataan, akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat

warga negara Indonesia memiliki kecakapan dalam rangka

pembangunan manusia sepenuhnya. Beberapa indikator output yang

dapat menunjukan kualitas pendidikan SDM antara lain Angka

Partisipasi Sekolah (APS), dan Angka Partisipasi Murni (APM).

Indikator input pendidikan salah satunya adalah fasilitas pendidikan.

a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Salah satu tujuan dari Millenium Development Goals

(MDGs) adalah menjamin bahwa sampai dengan tahun 2015 semua

anak, baik laki-laki maupun perempuan dapat menyelesaikan

pendidikan dasar (primary schooling). Salah satu indikator yang

dapat digunakan adalah Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk

menilai pencapaian MDGs yaitu melihat akses pendidikan pada

penduduk usia sekolah. Penduduk usia sekolah tersebut kemudian

28 Abdul Idi, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat, dan Pendidikan,(Jakarta:

Rajawali Pres, 2014), h. 60 29 Ibid.,

Page 44: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

25

digolongkan pada kelompok usia 1) 7-12 tahun; 2) 13-15 tahun;

dan 3) 16-18 tahun.

b) Angka Partisipsi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan persentase

jumlah anak yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang

sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada

kelompok usia sekolah yang bersangkutan. Secara sederhana APM

dikelompokan ke dalam: 1) Sekolah Dasar; 2) Sekolah Menengah

Pertama; dan 3) Sekolah Menengah Atas Kejuruan. 30

Pada dasarnya pendidikan dibedakan menjadi pendidikan formal,

pendidikan nonformal, dan pendidikan informal, yang membedakan

dari ketiga pendidikan tersebut yaitu dalam hal penyelenggaranya.

Pendidikan formal diperoleh melalui sekolah, pendidikan nonformal

didapat dari lingkungan masyarakat dan bimbingan belajar (bimbel),

serta pendidikan informal yang diperoleh dari lingkungan keluarga.

b. Pendapatan

Menurut Mahyu Danil mengemukakan bahwa “Pendapatan

seseorang dapat didefinisikan sebagai banyaknya penerimaan yang

dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan seseorang atau

suatu bangsa dalam periode tertentu.”31

Menurut Lukman dan Indoyana bahwa tingkat pendapatan akan

mempengaruhi jenis kebutuhan dan cara memenuhi kebutuhan

seseorang.32 Sedangkan menurut Mubyoto mengemukakan “Pendapatan

adalah hasil berupa uang atau material lainnya.”33

Menurut Sumardi dalam Endang mengemukakan bahwa

pendapatan yang diterima oleh penduduk akan dipengaruhi oleh tingkat

30 Badan Pusat Statistik, Indikator Kesejahteraan Rakyat 2015, (Jakarta: Badan Pusat

Statistik, 2015) h, 85. 31 Mahyu Danil, Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi Pada Pegawai

Negeri Sipil Di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen, Jurnal Ekonomi Universitas Almuslim Bireuen

Vol, IV No. 7, 2013, h, 37. 32 Lukman dan Indoyana Nasrudin, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2007), h. 3 33 Ibid,.

Page 45: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

26

pendidikan yang dimilikinya. Pendapatan merupakan jumlah semua

pendapatan kepala keluarga maupun anggota lainnya yang diwujudkan

dalam bentuk uang ataupun barang.

Berdasarkan penggolongannya, Badan Pusat Statistik (BPS)

membedakan pendapatan penduduk menjadi 4 golongan, yaitu:

1) Golongan pendapatan sangat tinggi, jika pendapatan rata-rata lebih

dari Rp. 3.500.000,00 per bulan.

2) Golongan pendapatan tinggi, jika pendapatan rata-rata antara Rp.

2.500.000,00 s/d Rp. 3.500.000,00 per bulan.

3) Golongan pendapatan sedang, jika pendapatan rata-rata di bawah

antara Rp. 1.500.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00 per bulan.

4) Golongan pendapatan rendah, jika pendapatan rata-rata di bawah

Rp. 1.500.000,00 per bulan.34

Berdasarkan jenisnya, Biro Pusat Statistik membedakan

pendapatan menjadi dua yaitu sebagai berikut:

a) Pendapatan Berupa Barang

Pendapatan berupa barang merupakan segala penghasilan

yang bersifat reguler dan biasa, akan tetapi tidak selalu berupa

balas jasa dan diterimakan dalam bentuk barang atau jasa. Barang

dan jasa yang diterima/diperoleh dinilai dengan harga pasar

sekalipun tidak di imbangi ataupun disertai transaksi uang oleh

yang menikmati barang dan jasa tersebut. Demikian juga

penerimaan barang secara cuma-cuma, pembelian barang dan jasa

dengan harta subsidi atau reduksi dari majikan merupakan

pendapatan berupa barang.

b) Pendapatan Berupa Uang

Berdasarkan bidang kegiatannya, pendapatan meliputi

pendapatan sektor formal adalah segala penghasilan baik berupa

barang atau uang yang bersifat reguler dan diterimakan biasanya

balas jasa di sektor formal yang terdiri dari pendapatan berupa

34 Endang Sri Indrawati. loc. cit.

Page 46: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

27

uang, meliputi: gaji, upah dan hasil infestasi dan pendapatan berupa

barang-barang meliputi: beras, pengobatan, transportasi,

perumahan, maupun yang berupa rekreasi. Sedangkan pendapatan

sektor informasi adalah segala penghasilan baik berupa barang

maupun uang yang diterima sebagai balas jasa di sektor informal

yang terdiri dari pendapatan dari hasil infestasi, pendapatan yang

diperoleh dari keuntungan sosial, dan pendapatan dari usaha

sendiri, komisi dan penjualan dari kerajinan rumahan.

Pendapatan yang diterima oleh penduduk akan dipengaruhi oleh

tingkat pendidikan yang dimiliki. Dengan pendidikan yang tinggi

mereka akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk

mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih

besar. Sedangkan bagi penduduk yang berpendidikan rendah akan

mendapat pekerjaan dengan pendapatan yang kecil.35

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa

pendapatan adalah seluruh penerimaan seseorang atau kelompok baik

berupa uang ataupun material lain seperti barang, baik diperoleh dari

hasil sendiri ataupun pihak lain. Pendapatan juga bisa memberikan

pengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat dikarenakan

tinggi rendahnya pendapatan akan berpengauh terhadap sikap

masyarakat dalam mengatur perilaku ekonomi dari masyarakat tersebut.

Selain itu pendapatan dapat menyebabkan terjadinya dinamika

kehidupan sosial dalam masyarakat karena semakin tinggi pendapatan

yang diperoleh oleh masyarakat tersebut maka semakin mapan juga

kehidupan ekonominya dan semakin tinggi kedudukannya di

lingkungan masyarakat.

35 Fatimah Djafar, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi

Belajar Anak, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 1, Februari, 2014, h.5.

Page 47: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

28

c. Kesehatan

Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua

aspek. Secara keseluruhan kesehatan dicapai melalui kombinasi dari

fisik, mental, dan kesejateraan sosial ekonomi.36 Kesehatan menjadi

modal dasar untuk dapat melangsungkan kehidupan.

Sebagaimana pengertian kesehatan menurut (Organisasi Kesehatan

Dunia WHO) Tahun 1948 menyatakan bahwa pengertian kesehatan

adalah sebagai “Suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan

dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.”37 Sedangkan

menurut Ridley kesehatan merupakan unsur penting agar kita

menikmati hidup yang berkualitas, baik itu di rumah maupun dalam

pekerjaan. Kesehatan juga merupakan faktor penting menjaga

keberlangsungan sebuah organisasi.38

Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulannya bahwa

kesehatan merupakan unsur penting agar kita menikmati hidup yang

berkualitas baik itu keadaan fisik, mental, maupun sosial kesejahteraan

manusia baik di rumah maupun dalam pekerjaan dan juga kesehatan

merupakan faktor penting menjaga keberlangsungan sebuah organisasi.

Terciptanya kondisi sehat harus dilakukan agar kesehatan itu

terpelihara, usaha-usaha tersebut sebagaimana diungkapkan oleh

Entjang (dalam Muhammad Noor) yaitu:

a) Memelihara kesehatan

b) Konsumsi makanan yang sehat

c) Cara hidup yang teratur

d) Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan jasmani

e) Meningkatkan taraf kesehatan rohaniah

f) Melengkapi rumah dengan fasilitas yang menjamin hidup sehat

36 Charis Christiani dkk, “Analisis Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Kualitas

Hidup Masyarakat Provinsi Jawa Tengah”, Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, h.104. 37 Dimas Bagus Ananta, op.cit., h.27. 38 Achmad Suaeb, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Studi Kasus: Pembersih Kaca

Jendela), Jurnal Ilmiah, Vol. 100, 2016, h.3

Page 48: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

29

g) Pemeriksaan kesehatan. 39

Uraian di atas menjelaskan bahwa begitu banyak cara atau

usaha yang bisa dilakukan agar kesehatan itu terpelihara sehingga

kesehatan dapat terjaga dengan baik, seperti pemeliharaan kebersihan

baik jasmani maupun rohaniah, cara hidup yang teratur dan

memelihara kebersihan. Kesehatan masyarakat menjadi indikator yang

penting dalam melihat kondisi sosial ekonominya, karena dengan

kesehatan yang baiklah para masyarakat dapat melakukan aktifitas

kesehariannya dengan baik.

d. Kepemilikan Fasilitas Hidup

Pemilikan kekayaan atau fasilitas adalah kekayaan dalam bentuk

barang-barang di mana masih bermanfaat dalam menunjang kehidupan

ekonominya. Fasilitas atau kekayaan itu antara lain: barang-barang

berharga dan jenis-jenis kendaraan pribadi. Barang-barang yang

berharga tersebut antara lain: tanah, sawah, rumah dan lain-lain.40

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer, kebutuhan yang

paling mendasar yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia

sekaligus merupakan faktor penentu indikator kesejahteraan rakyat.

Rumah selain sebagai tempat tinggal, juga dapat menunjukan status

sosial seseorang, yang berhubungan positif dengan kualitas/kondisi

rumah. Kualitas lingkungan rumah tinggal mempengaruhi status

kesehatan penghuninya.

Undang-Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Pemukiman mencantumkan bahwa salah satu tujuan diselenggarakan

perumahan dan kawasan pemukiman yaitu untuk menjamin

terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan

sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.

Sedangkan menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) salah satu kriteria

39 Muhammad Noor, op.cit., h.13. 40 Fatimah Djafar, loc. cit.

Page 49: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

30

rumah sehat adalah rumah tinggal yang memiliki luas lantai per orang

minimal 10 m².

a) Status Kepemilikan Rumah Tinggal

Status kepemilikan rumah tinggal merupakan salah satu

indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan dan juga

peningkatan taraf hidup masyarakat. Kondisi ekonomi rumah

tangga sangat berpengaruh terhadap kepemilikan rumah tinggal.

Status kepemilikan rumah tinggal yang dicakup di sini adalah

rumah milik sendiri, kontrak, sewa, bebas sewa, rumah dinas,

rumah milik orang tua/saudara atau status rumah kepemilikan

lainnya.

b) Fasilitas yang Dimiliki

Kualitas kenyamanan rumah tinggal ditentukan oleh

kelengkapan fasilitas rumah tinggal, seperti tersedia air bersih,

sanitasi yang layak, serta penerangan yang baik. Ketersediaan

dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan

masak dapat bersumber dari air kemasan, air isi ulang maupun

dari ledeng. Sedangkan menyediaan jamban merupakan bagian

dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya. Jika ditinjau

dari sudut kesehatan lingkungan, pembuangan kotoran manusia

yang tidak saniter akan mencemari lingkungan terutama tanah dan

sumber air.

Fasilitas rumah tinggal yang dimaksud adalah ketersediaan

jamban sendiri dengan tengki septik ataupun belum menggunkan

tengki septik. Fasilitas rumah lainnya yang juga penting adalah

penerangan ideal yang berasal dari listrik (PLN dan NON PLN),

karena cahaya listrik lebih terang dibandingkan sumber

penerangan lainnya. Fasilitas lain yang dapat digunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan adalah dengan melihat fasilitas

Page 50: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

31

barang apa saja yang dimiliki. Barang-barang tersebut berupa

emas ataupun kendaraan.41

Keberadaan industri akan memberikan pengaruh terhadap tingkat

kondisi sosial ekonomi masyarakat baik sebagai pekrja atau karwayan

ataupun masyarakat biasa. Pendapatan yang besar akan berpengaruh

terhadap nilai-nilai dan gaya hidup (life style) dalam memenuhi

hidupnya seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Selain itu

keberadaan industri akan berpengaruh terhadap pola kehidupan

masyarakat menjadi lebih konsumtif terhadap barang-barang.

Kepemilikan fasilitas hidup yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah berupa barang-barang elektonik, rumah, transportasi, dan alat

komunikasi. Barang-barang tersebut sering kali dijadikan sebagai tolak

ukur untuk melihat kondisi sosial masyarakat.

Apabila masyarakat mempunyai pendapatan yang tinggi dari

sebelumnya maka secara tidak langsung tingkat kepemilikan

fasilitasnya pun akan berpengaruh menjadi lebih tinggi karena dengan

pendapatan yang tinggi tentunya masyarakat memiliki kesempatan

dalam memfasilitasi hidupnya dan memenuhi segala kebutuhan

hidupnya.

4. Masyarakat

a. Pengertian Masyarakat

Menurut Abdul Syani menjelaskan bahwa perkataan masyarakat

berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama,

kemudian berubah menjadi masyarakat , yang artinya berkumpul

bersama, hidup bersama dan saling berhubungan dan saling

mempengaruhi, selanjutnya mendapatkan kesepakatan menjadi

masyarakat (indonesia).42

41 Badan Pusat Statistik, op.cit., h.112

42 Abdulsyani, Sosiologi Sistematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2012) h. 30.

Page 51: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

32

Menurut J.L. Gillin dan J.P Gillin, mengatakan bahwa masyarakat

adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempuyai kebiasaan,

tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu

meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil.43 Sedangkan

menurut Paul B. Hartono, masyarakat adalah sekumpulan manusia yang

secara arelatif mandiri, yang hidup bersama cukup lama, yang

mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan

melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut.44

Berdasarkan beberapa pengetian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang saling

berhubungan, saling mempengaruhi, mendiami suatu wilayah tertentu

yang relatif cukup lama, memiliki kebudayaan yang sama dan sikap

persatuan yang sama.

b. Ciri-Ciri Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto (dalam Abdul Syani, 1987),

menyatakan bahwa sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk

kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu mempunyai ciri-ciri

pokok, yaitu:

1. Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tak ada ukuran

yang mutlak ataupun angka yang pasti untuk menentukan beberapa

jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis, angka

minumum ada dua orang yang hidup bersama.

2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia

tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti

umpamanya kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena itu dengan

berkumpulnya manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru.

3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

43 Prof. Dr. Yusron Razak, MA, Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran

Sosiologi Perspektif Islam Edisi Revisi, (Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama, 2010) h. 140. 44 Ibid., h. 142.

Page 52: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

33

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan

bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota

kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya. 45

Berdasarkan uraian di atas, manusia senantiasa mempunyai naluri

yang kuat untuk hidup bersama dengan waktu yang cukup lama.

Manusia tidak bisa hidup secara individual (sendiri) karena manusia

adalah makhluk sosial dan saling membutuhkan satu sama lain.

c. Unsur-Unsur Masyarakat

Hendropuspito memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur

masyarakat untuk membedakannya dengan beberapa istilah lain seperti

komunitas, perkumpulan dan lain sebagainya.46

1. Adanya kelompok manusia yang berinteraksi. Syarat pertama yang

harus ada dalam kehidupan masyarakat adanya interaksi di antara

anggota kelompok masyarakat tersebut, berlangsung lama, saling

mempengaruhi dan memiliki prasarana untuk berinteraksi.

2. Adanya norma-norma dan adat istiadat. Kehidupan suatu

masyarakat akan berlangsung tertib manakala di situ terdapat

norma-norma yang diterapkan secara kontinyu dan teratur.

3. Adanya identitas yang sama. Unsur lain yang membentuk

masyarakat adalah adanya identitas yang sama yang dimiliki oleh

warga masyarakatnya, bahwa mereka memang merupakan suatu

kesatuan khusus yang berbeda dengan kesatuan-kesatuan manusia

lainnya.

4. Adanya batas wilayah. Suatu masyarakat umumnya mempunyai

batas-batas wilayah yang jelas, batas-batas itu sering menjadi

petunjuk bagi pengamat luar untuk mengetahui jenis suku bangsa

yang menghuni wilayah tersebut.

Berdasarkan unsur-unsur masyarakat di atas, maka syarat utama

dalam kehidupan masyarakat adalah interaksi diantara kelompok

45 Abdulsyani, op.cit., h. 32 46 Prof. Dr. Yusron Razak, MA, op.cit., h. 142-144

Page 53: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

34

masyarakat tersebut, adanya norma-norma dan istiadat agar kehidupan

masyarakat berlangsung secara tertib, selain itu adanya identitas yang

sama untuk membentuk kesatuan yang khusus, dan adanya batas

wilayah untuk mengetahui jenis suku bangsa yang menempati suatu

wilayah.

d. Syarat-syarat Masyarakat

Dalam buku Sosiologi karangan Abu Ahmadi (1985), menyatakan

bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:

1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan

pengumpulan binatang;

2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah

tertentu;

3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka

untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.47

Berdasarkan syarat-syarat masyarakat di atas, maka masyarakat

bukannya hanya sekedar sekumpulan manusia saja, akan tetapi di antara

mereka yang berkumpul itu harus ditandai dengan adanya hubungan

atau pertalian satu sama lainnya. Paling tidak setiap individu sebagai

anggotanya (masyarakat) mempunyai kesadaran akan keberadaan

individu yang lainnya.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penulis telah menelaah beberapa hasil kajian sebelum melakuakan

penelitian terhadap masalah yang didapatkan yang mengenai Pengaruh

Keberadaan Industri Rumah Potong Ayam Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

(Studi Kasus PT. Sierad Produce, Tbk di Desa Jabon Mekar Kecamatan

Parung Kabupaten Bogor), maka untuk mendukung proses pelaksanaan

penelitian yang akan dilakukan perlunya penelitian yang relevan dan peneliti

mengambil dari beberapa judul penelitian yang dilakukan oleh para peneliti

sebelumnya. Seperti terlihat pada Tabel 2.1.

47Abdulsyani, loc. cit.

Page 54: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

35

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Yang Relevan

No. Nama Judul Hasil Perbedaan Persamaan

1. Ike Ulan

Ria

(2017)

Skripsi

Pengaruh Keberadaan

Industri PT. Rinai

Terhadap Kondisi

Sosial Ekonomi

Masyarakat Di Desa

Talaga Kecamatan

Cikupa Kabupaten

Tangerang.

Berdasarkan hasil

analisis, menunjukan

bahwa industri PT.

Rinnai cenderung

memberikan dampak

positif bagi masyarakat

yaitu memberikan

kesempatan kepada

masyarakat untuk

bekerja, sebagaimana

hasil penelitian sekitar

82,2% bahwa dampak

yang ditimbulkan oleh

PT. Rinnai bagi

masyarakat positif.

Peneliti

sebelumnya

meneliti industri

peralatan rumah

tangga.

Sama-sama

meneliti

tentang

keberadaan

industri dan

kondisi

sosial

ekonomi

masyarakat

dengan

indikator

pendidikan,

pendapatan,

kesehatan

dan fasilitas

hidup.

2. Fitriani

Aprilia

Sari dan

Sri

Rahayu

(2014)

Jurnal

Kajian Dampak

Keberadaan Industri

PT. Korindo

Ariabima Sari Di

Kelurahan Mendawai,

Kabupaten

Kotawaringin Barat.

Berdasarkan hasil

analisis, menunjukan

bahwa PT. Korindo

Ariabima Sari cenderung

memberikan dampak

positif terhadap kondisi

fisik (ketersediaan

fasilitas umum dan

kondisi prasarana jalan)

dan sosial ekonomi.

Penelitian

sebelumnya

hanya meneliti

variabel y.

Meneliti

tentang

keberadaan

industri.

3. Dimas

Bagus

Ananta

(2014)

Skripsi

Pengaruh Keberadaan

Industri Sirup Jeruk

Nipis Peras Terhadap

Kondisi Sosial

Ekonomi Masyarakat

Desa Ciawigebang

Kecamatan

Ciawigebang

Kabupaten Kuningan.

Hasil penelitian

menunjukan bahwa

keberadaan industri sirup

jeruk nipis peras sudah

cukup baik dimana

bahan mentah yang

digunakan sudah cukup

dan mudah didapatkan,

dalam penyerapan

tenaga kerja industri

dapat menyerap 12

hingga 18 tenaga kerja

dari masyarakat sekitar.

Kondisi sosial ekonomi

masyarakat sudah cukup

baik dilihat dari

pendapatan, pendidikan,

dan kesehatan pengusaha

dan tenaga kerja.

Pengaruh keberadaan

industri terhadap kondisi

sosial ekonomi

masyarakat yakni

sebesar 14,91%.

Peneliti

sebelumnya

meneliti industri

pangan yaitu

sirup jeruk nipis

peras.

Sama-sama

meneliti

tentang

keberadaan

industri dan

kondisi

sosial

ekonomi

masyarakat

dengan

indikator

pendidikan,

pendapatan,

dan

kesehatan.

Page 55: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

36

C. Kerangka Berfikir

Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian

“Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang

lebih tinggi untuk penggunanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri. 48

Menurut Badan Pusat Statistik, industri digolongkan menjadi empat

menurut banyaknya tenaga kerja, yaitu: 1) Industri Rumah Tangga, 2) Industri

Kecil, 3) Industri Sedang, 4) Industri Besar.49

Dalam hal ini, peneliti lebih mengkhususkan pada industri besar yaitu

PT. Sierad Produce, Tbk. Menurut Sumardi dalam Basrowi dan Siti Juariyah

kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan

menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian

posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus

dimainkan oleh si pembawa status.50

Dalam hal ini, dimana keberadaan industri PT. Sierad Produce, Tbk

memberikan pengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang di

ukur dari empat parameter menurut Singarimbun dan Bintarto yaitu: 1)

Pendidikan yang diukur dari Angka Partisipasi Murni (APM), 2) Pendapatan

yang diukur dari pendapatan berupa uang, 3) Kesehatan yang diukur dari

kesehatan di tempat kerja, dan 4) Kepemilikan Fasilitas Hidup yang diukur

dari dua indikator yaitu status kepemilikan rumah tinggal dan fasilitas yang

dimiliki.

Kerangka berpikir secara keseluruhan dapat dilihat pada skema

kerangka berpikir. Seperti pada Gambar 2.1.

48 Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian 49 M. Arif Hakim, “Industrilisasi Di Indonesia Menuju Kemitraan Yang Islami”, Jurnal

Hukum Islam IAIN Pekalongan, 2009, h.5. 50 Basrowi dan Siti Juariyah, Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Dan Tingkat Pendidikan

Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Jurnal

Ekonomi & Pendidikan Universitas Unila Vol. VII No 1, 2010, h. 60.

Page 56: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

37

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Industri Rumah

Tangga Industri

Sedang

Industri

Kecil Industri

Besar

PT. Sierad Produce

Tbk

Pendidikan Pendapatan Kesehatan Fasilitas

Hidup

Masyarakat

Kondisi sosial Ekonomi

(Parameter) menurut Bintarto

APS APM

Barang

Uang

Pekerjaan

Rumah

Fasilitas Yang

Dimiliki

Status Kepemilikan

Rumah Tinggal

Industri

(Jenis-jenis Industri) Menurut Badan Pusat Statistik

Page 57: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

38

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan suatu jawaban atau pernyataan sementara atas

yang sedang diteliti dalam penelitian, dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,

belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data.51 Adapun hipotesis penelitian ini yaitu:

a. Hipotesis kerja (Ha):

Terdapat pengaruh keberadaan industri PT. Sierad Produce, Tbk terhadap

kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Jabon Mekar Kecamatan

Parung Kabupaten Bogor.

b. Hipotesis nol (Ho):

Tidak terdapat pengaruh keberadaan industri PT. Sierad Produce, Tbk

terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Jabon Mekar

Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.

51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011, Cet.14) hlm. 64.

Page 58: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini di lakukan di wilayah kawasan industri

PT. Sierad Produce, Tbk. Bertempat di Desa Jabon Mekar Kecamatan

Parung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, PT.

Sierad Produce Tbk terletak antara 6°46’05.8” Lintang Selatan dan

106°73’23.27” Bujur Timur. Adapun peta lokasi penelitian seperti

terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1

Lokasi Penelitian

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama enam bulan yaitu dari bulan Maret

2019 hingga Agustus 2019 maka penelitian ini akan diproses seefesien

mungkin atau disesuaikan dengan waktu penelitian guna mendapatkan

hasil penelitian yang tepat dan maksimal. Kiranya dalam kurun waktu

Lokasi Penelitian

Page 59: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

40

yang relatif singkat tersebut di harapkan penelitian ini akan menghasilkan

data lapangan yang akurat dan relevan. Seperti terlihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1

Susunan Waktu Penelitian

Nama Kegiatan

Tahun 2019 Tahun

2020

Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb

Penyusunan BAB I

Penyusunan BAB II

Penyusunan BAB III

Penyusunan BAB IV

Penyusunan BAB V

dan Lampiran

Sidang Skripsi

B. Metode Penelitian

Penggunaan metode akan berpengaruh pada keberhasilan penelitian,

oleh karena itu penelitian haruslah ilmiah dan proses yang digunakan dalam

penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis

sehingga penelitian dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survei

dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Morissan “Penelitian survei

merupakan salah satu metode terbaik yang tersedia bagi para peneliti sosial

yang tertarik untuk mengumpulkan data guna menjelaskan suatu populasi

yang terlalu besar untuk diamati secara langsung. Survei merupakan metode

yang sangat baik untuk mengukur sikap, dan orientasi suatu masyarakat

melalui berbagai kegiatan jajak pendapat (public opinion poll)”.1

Penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka dan

analisis data menggunakan statistik. Metode ini digunakan untuk mendapatkan

data alamiah, dimana peneliti harus melakukan perlakuan seperti mengedarkan

angket dalam pengumpulan data. Menurut Sugiyono “Metode penelitian

1 Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015) hlm. 166.

Page 60: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

41

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang dilandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan”.2

Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk dapat mengetahui

pengaruh keberaadaan industri PT. Sierad Produce, Tbk (variabel bebas)

terhadap kondisi sosial ekonomi (variabel terikat).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: Obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain.3

Berdasarkan pernyataan tersebut bahawa yang menjadi populasi itu

seluruh data yang menjadi perhatian peneliti, dan tidak subyeknya saja,

akan tetapi objek dan benda-benda alam yang lainnya bisa menjadi

populasi asalkan mempunyai kualitas dan tertentu yang ditetapakn oleh

peneliti dalam ruang lingkup tertentu dan waktu yang ditentukan.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja industri

PT. Sierad Produce, Tbk yang tinggal di Desa Jabon Mekar, Kecamatan

Parung, Kabupaten Bogor sebanyak 302 orang baik laki-laki maupun

perempuan. Seperti terlihat pada Tabel 3.2.

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011, Cet.14) hlm. 8 3 Ibid., 80

Page 61: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

42

Tabel 3.2

Jumlah Tenaga Kerja Berdomisili Di Desa Jabon Mekar

No Departemen Jumlah Tenaga Kerja

1 Produksi 272 orang

3 Warehouse 7 orang

4 Teknik 5 orang

5 GA 13 orang

6 PPIC 1 orang

7 R & D 3 orang

8 Sales 1 orang

Jumlah 302 orang

Sumber: Database Perusahaan PT. Sierad Produce, Tbk

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga , dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu yang harus

betul-betul representatif (mewakili).4 Berdasarkan pengertian di atas

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang tidak dapat

dipisahkan dengan populasi.

Menurut Sugiyono, “Teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokan

menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.” 5

Pada penelitian ini menggunakan teknik sampel probability sampling.

probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan teknik pengambilan

sampel pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik simple random

sampling. Menurut Sugiyono “simpel random sampling dikatakan simple

4 Ibid., hlm. 81 5 Ibid., hlm. 81

Page 62: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

43

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.”6

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.

Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah jumlah

anggota populasi itu sendiri. Jadi, sampel disini mewakili dari populasi

yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Arikunto, ada beberapa rumus yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk menentukan jumlah anggota sampel. Jika peneliti

mempunyai beberapa subjek dalam populasi, mereka dapat menentukan

kurang lebih 10% - 15% atau 20% - 30%. Jika jumlah anggota subjek

hanya berjumlah 100-150 orang, sebaiknya subjek diambil secara

keseluruhan.7 Rumus yang dapat digunakan untuk pengambilan sampel

adalah:

n = 20% × N

Keterangan:

n = Besar sampel

N = Besar populasi

Teknik pengambilan sampel untuk penelitian ini sebesar 20% dari

jumlah total populasi yaitu 302 orang. Adapun perhitungannya adalah

sebagai berikut:

n = 20% × 302

n = 60,4

Jadi, sampel penelitian untuk populasi 302 orang dengan teknik

pengambilan sambel sekitar 20% adalah 60,4 maka dapat dibulatkan

menjadi 61 orang.

Selanjutnya peneliti akan mengedarkan kuesioner terhadap 61

responden yaitu tenaga kerja industri PT. Sierad Poduce, Tbk yang tinggal

di Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor baik laki-laki

maupun perempuan.

6 Ibid., hlm. 82 7 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), h.95.

Page 63: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

44

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian. Karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Menurut Sugiono, “terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas

data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian, dan kualitas

pengumpulan data”.8

Pengumpulan data dalam penelitian ini terdapat dua sumber data yang

digunakan, yaitu sumber data primer merupakan sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber data sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.9

Teknik pengumpulan berkenan ketepatan cara-cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam

penelitian, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa

observasi dan kuisioner (angket).

1. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiono “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden. 10

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kuesioner

(angket) adalah salah satu alat untuk mengumpulkan data dalam

penelitian dengan memberikaan beberapa pertanyaan atau pernyataan

kepada responden dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi

yang mengenai maslah tersebut.

Pada penelitian ini angket diajukan kepada masyarakat Desa Jabon

Mekar yang bekerja di PT. Sierad Produce Tbk yang sudah dianggap

8 Ibid., h.137 9 Ibid., 10 Ibid., h. 142

Page 64: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

45

sebagai sampel atau yang dianggap mewakili dari keseluruhan objek

penelitian.

2. Wawancara

Menurut Sukandarrumidi dan Haryono “Wawancara yaitu suatu

proses tanya jawab secara lesan antara interviewer (orang yang

menginterview) dengan interviewe (orang yang diinterview)”.11

Peneliti melakukan teknik wawancara dengan tujuan menggali

informasi mendalam dari responden mengenai hal yang akan diamati dan

sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuk wawancara

sistematik, dimana peneliti terlebih dahulu menyiapkan pedoman

wawancara sebelum melakukan wawancara terhadap responden.

Alasan peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan

wawancara untuk memperdalam dan menguatkan data kuantitatif yang

diperoleh melalui angket.

Pada penelitian ini wawancara ditujukan kepada Kepala Desa Jabon

Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.

3. Observasi (Pengamatan)

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri fisik

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara dan kuesioner. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis.12

Adapun yang akan diobservasi oleh peneliti mengenai kajian

pengaruh keberadaan industri terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat di Desa Jabon Mekar seperti keadaan umum perusahaan,

bentuk rumah, sarana komunikasi dan alat transportasi.

11 Djam’an Satori, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2013), h.130. 12 Sugiyono, op. cit., h. 145.

Page 65: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

46

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data

historis.13 Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data sekunder,

seperti data monografi desa yang diperoleh dari kantor Desa Jabon

Mekar.

E. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini melalui kegiatan: Editing,

Skoring, dan Tabulasi (Proses Pembenaran). Dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Editing

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti

selesai menghimpun data dilapangan. Kegiatan ini menjadi penting

karena kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum

memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan,

tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu,

keadaan tersebut harus diperbaiki melalui editing ini.14

2. Pengkodean (Skoring)

Setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah

mengklasifikasi data-data tersebut melalui tahapan koding.

Maksudnya bahwa data yang telah diedit tersebut diberi identitas

sehingga memiliki arti tertentu pada saat di analisis.15

3. Tabulasi (Proses Pembenaran)

Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud

tabulasi adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya.16

13 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana, 2017), h.155. 14 Opcit., h.176 15 Opcit., h.177 16 Opcit., h.179

Page 66: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

47

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.17

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat).18Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah industri

PT. Sierad Produce, Tbk yang meliputi keberadaan industri PT. Sierad

Produce, Tbk.

2. Variabel Terikat (Y)

Varibel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas.19Adapun variabel terikat

dalam penelitian ini adalah kondisi sosial ekonomi di Desa Jabon

Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.

G. Instrumen Penelitian

Menurut Syofian Siregar, instrumen penelitian suatu alat yang dapat

digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan

informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan

menggunakan pola ukur yang sama.20

Instrumen penelitian adalah berupa kisi-kisi atau berisi indikator-

indikator yang akan di teliti dan sebagai alat untuk mengukur fenomena

yang diteliti. Instrumen penelitian ini dibuat untuk mengungkapkan data

mengenai pengaruh keberadaan industri rumah potong ayam terhadap

kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Jabon Mekar Kecamatan

Parung Kabupaten Bogor.

17 Sugiyono, op.cit., h.38. 18 Ibid., h. 39. 19 Ibid., h. 39 20 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan

Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Rajawali Pres, 2010) Cet, 1. h. 206.

Page 67: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

48

Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu keberadaan industri rumah

potong ayam sebagai variabel X dan kondisi sosial ekonomi masyarakat

sebagai variabel Y.

Indikator variabel ini dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan kepada responden.

Instrumen yang akan disusun dan dilakukan dalam penelitian mengenai

“Pengaruh Keberadaan Industri Rumah Potong Ayam Terhadap Kondisi

Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung

Kabupaten Bogor”.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan terdiri dari kuesioner

atau angket, wawancara, pedoman observasi. Berikut kisi-kisi instrumen

angket tenaga kerja seperti disajikan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kuesioner (Angket) Tenaga Kerja

Variabel Indikator Sub Indikator No Item

Variabel Bebas

Keberadaan

industri

(X)

a. Kegiatan industri a. Anggapan

masyarakat terhadap

keberadaan industri.

1-4

b. Kegiatan industri

untuk masyarakat

5

b. Dampak dari

industry

c. Dampak terhadap

masyarakat

6-9

Variabel terikat

kondisi sosial

ekonomi (Y)

1. Pendidikan a. Persepsi terhadap

pendidikan

10-12

b. Jenjang Pendidikan 13-15

c. Kondisi pendidikan 16-17

2. Kesehatan a. Kondisi kesehatan 18

b. Pemeriksaan

kesehatan berkala

19

c. Bantuan kesehatan 20

3. Pendapatan a. Jumlah Pendapatan 21

b. Anggapan terhadap

kecukupan

22

4. Kepemilikan fasilitas

hidup

a. Kondisi fisik

bangunan rumah

23-24

b. Kendaraan pribadi 25

Berikut kisi-kisi instrumen wawancara Kepala Desa Jabon Mekar

Kecamatan Parung Kabupaten Bogor seperti disajikan pada Tabel 3.4

Page 68: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

49

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Wawancara

Variabel Indikator Sub indikator Pertanyaan No

Item

A. Keberad

aan

Industri

(X)

1. Kegiatan

Industri

a. Anggapan

terhadap

keberadaan

industri

a. Bagaimana tanggapan

Bapak/Ibu tentang industri

PT. Sierad Produce Tbk

yang ada di Desa Jabon

Mekar?

b. Menurut Bapak/Ibu

seberapa penting industri

PT. Sierad Produce Tbk di

Desa Jabon Mekar?

1-2

b. Kegiatan

Industri

untuk

masyarakat

Adakah kegiatan sosial dari

PT. Sierad Produce Tbk untuk

masyarakat?

3

2. Dampak

dari Industri

Dampak

kegiatan

industri

Menurut Bpk/Ibu apakah ada

dampak positif dan negatif

dari adanya industri PT.

Sierad Produce Tbk?

4

B. Kondisi

Sosial

Ekonom

i (Y)

1.Pendidikan Tingkat

pendidikan

sebelum dan

sesudah adanya

industri

Menurut Bpk/Ibu apakah ada

perubahan peningkatan di

pendidikan masyarakat

setelah adanya industri PT.

Sierad Produce Tbk di daerah

ini?

5

2.Pendapatan Pendapatan

masyarakat

Apakah dengan adanya

industri PT. Sierad Produce

Tbk di tengah masyarakat

membantu pendapatan

masyarakat setempat?

6

3.Kesehatan Kondisi

kesehatan

masyarakat

sebelum dan

sesudah adanya

industri

Menurut Bpk/Ibu apakah

dengan adanya industri PT.

Sierad Produce Tbk dapat

mempengaruhi kesehatan

masyarakat disekitar industri?

7

Berikut kisi-kisi instrumen observasi seperti disajikan pada Tabel 3.5

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Observasi

Variabel Sub Indikator Instrumen

A. Keberadaan Industri (X) Keadaan umum perusahaan

1). Ruang produksi

2). Alat produksi

Observasi

B. Kondisi Sosial Ekonomi (Y) a. Bentuk Rumah

b. Sarana Komunikasi

c. Alat Transportasi

Observasi

Observasi

Observasi

Page 69: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

50

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Instrumen Kuesioner

a. Uji Validitas

Menurut Wiratana Sujarweni “uji validitas digunakan untuk

mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan

dalam mendefinisikan suatu variabel”.21

Uji validitas dapat menggunakan rumus Person Product

Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t dan lalu baru

dilihat penapsirannya dari indeks kolerasi.

Rumus Person Product Moment:

𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑁 (Σ 𝑋𝑌)−(Σ 𝑋).(Σ 𝑌)

√{ 𝑛.Σ 𝑋2−(Σ 𝑋)2 } { 𝑛.Σ 𝑌2−(Σ 𝑌)2}

Keterangan:

r hitung = Koefesien kolerasi

Σ Xi = Jumlah skor item

Σ Yi = Jumlah skor total (item)

n = Jumlah responden

Rumus uji t :

𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = √(𝑛−2)

√(1−𝑟²

Keterangan:

t = Nilai t ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

r = Koefisien kolerasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

untuk tabel t𝑎 = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2)

21 Wiratana Sujarweni, Statistika Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012). h.

177.

Page 70: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

51

jika nilai t hitung > t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika

nilai t hitung < t tabel tidak valid, apabila instrumen valid, maka

indeks kolerasinya (r) adalah sebagai berikut:22

0,800 1,000 : sangat tinggi

0,600 0,799 : tinggi

0,400 0,599 : cukup tinggi

0,200 0,399 : rendah

0,000 0,199 : sangat rendah (tidak valid)23

b. Uji Reliabilitas

Menurut Wiratna Sujarweni “reabilitas merupakan ukuran

suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal

yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang

merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner”.24

Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur

reliabilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan beberapa rumus

diantaranya: rumus belah dua dan Spearman Brown (jika untuk

mengetahui seluruh tes) Kuder Richardson 20, Anova Hoyt, dan

Alfa. Buku ini hanya akan membahas penggunaan rumus

Spearman Brown.

Rumus Spearman Brown:

𝑟11 = 2 . 𝑟𝑏

1+rb

Keterangan:

𝑟11 = koefisien reabilitas internal seluruh item

rb = koefisien poduct moment antara belahan

22 A. Aziz Alimul Hidayat, Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data,

(Jakarta: Salemba Medika, 2008), h. 93. 23 Ibid., h. 94. 24 Wiratana Sujarweni, op.cit., h. 186.

Page 71: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

52

Ketika menggunakan metode ini sebaiknya pertanyaan

adalah jumlahnya genap sehingga memudahkan untuk dibelah.25

2. Uji Asumsi Dasar

Uji asumsi dasar digunakan untuk mengetahui pola dan

varian serta kelinearitasan dari suatu populasi (data). Apakah populasi

atau data berdistribusi normal atau tidak, atau juga uji dapat

digunakan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai beberapa

varian yang sama, serta untuk menguji kelinearitasan data.

a. Uji Normalitas

Analisis regresi merupakan teknik membangun persamaan

garis lurus untuk membuat penaksiran. Agar penaksiran tersebut

tepat, maka persamaan yang digunakan untuk menaksir juga harus

yang tepat (fitted).26

Untuk mengidentifikasi apakah model regresi yang diperoleh

sudah memenuhi asumsi Classical Normal Linear Regression

Model (CLNRM). Untuk tujuan ini, diantaranya diperlukan

pengujian terhadap normalitas kesalahan pengganggu (normality

of disturbance error term).

Pengujian terhadap normalitas ini dapat dilakukan dengan

banyak cara, seperti uji chi-square goodness of fit. Pengujian uji

chi-square goodness of fit digunakan formula:

x² = ∑( 0𝑖 − 𝐸𝑖)

𝐸𝑖

𝑘

𝑖=1

25 A. Aziz Alimul Hidayat., op. cit., h. 100. 26Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus, Dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE-

YOGYAKARTA, 2013). h. 31.

Page 72: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

53

Yang menyatakan bahwa:

Oi = frekuensi observasi pada kelas atau interval i

Ei = frekuensi yang harapkan pada kelas i didasarkan pada

distribusi hipotesis, yaitu distribusi normal.27

Jika nilai x² lebih kecil dari nilai kritisnya (x2 tabel : df. = N-1-k;

dimana N adalah banyaknya kelas dan k adalah banyaknya

parameter yang diestimasi), maka dapat disimpulkan bahwa

kesalahan pengganggunya (disturbance Ui) kemungkinan berasal

dan distribusi hipotesis (distribusi normal).28

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah

objek (tiga sampel atau lebih) yang diteliti mempunyai varian

yang sama. Bila objek yang diteliti tidak mempunyai varian yang

sama, maka uji anova tidak dapat diberlakukan. Metode yang

digunakan dalam melakukan uji homogenitas ini adalah metode

varian terbesar dibandingkan variabel terkecil.29

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Salah satu alat yang dapat digunakan dalam memprediksi

permintaan dimasa yang akan datang dengan berdasarkan data-data

mas lalu, atau untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas

(independen) terhadap satu variabel tak bebas (dependen) adalah

menggunakan regresi linear.30

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan regresi linear

sederhana yang digunakan hanya untuk satu variabel bebas

(independen) dan satu variabel tak bebas (dependen). Tujuan

penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi

besaran nilai variabel tak bebas (dependen) yang dipengaruhi oleh

27 Ibid., h. 32 28 Ibid., h. 33 29 Syofian Siregar, op. cit., h.167. 30 Syofian Siregar, Statistika Terapan Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana,

2017), Cet,2, h. 220.

Page 73: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

54

variabel bebas (independen). Data yang digunakan biasanya berskala

interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = a + b . X

Keterangan :

Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a dan b = Konstanta31

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat

digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara dua

variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukan persentase variasi

nilai yang variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan

regresi yang dihasilkan.32

Koefisien determinasi yang diperoleh dari suatu sampel disebut

koefisien determinasi sampel. Koefisien determinasi sampel diperoleh

dari hubungan antara dua macam variabel, yaitu deviasi nilai Y

observasi dalam suatu set data disekitar garis regresi dan deviasi Y

observasi di sekitar rata-ratanya.

Koefisien determinasi (r²) adalah satu dikurangi rasio antara

besarnya deviasi nilai Y observasi dari garis regresi dengan besarnya

deviasi nilai Y observasi dari rata-ratanya. Atau secara sistematis

dapat ditulis sebagai berikut:33

r² = 1 ∑(𝑌 Ŷ)

∑(𝑌 Ῡ)²

31 Ibid., 32 Algifari, op. cit., h. 45. 33 Ibid., h. 46.

Page 74: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

55

5. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji t)

Pengambilan keputusan dari Ho dan Ha diterima atau ditolak,

maka untuk itu dilakukan pengujian tes hipotesis ini dengan

menggunakan Uji t yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen

apakah pengaruh pengaruhnya signifikan atau tidak. Uji t dilakukan

dengan menghitung thitung dengan ttabel guna mengetahui seberapa

jauh masing-masing variabel bebas (keberadaan industri)

mempengaruhi tingkat kondisi sosial ekonomi masyarakat (Studi

Kasus PT. Sierad Produce, Tbk di Desa Jabon Mekar Kecamatan

Parung Kabupaten Bogor).

Rumus yang dapat digunakan dalam menerapkan uji t adalah

sebagai berikut:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑥− 𝜇𝑜

𝑠 / √𝑛

Keterangan:

x = rata-rata hasil pengambilan data

μo = nilai rata-rata ideal

s = standar deviasi sampel

n = jumlah sampel

kaidah keputusan:

Jika thitung < ttabel maka Ho diterima, artinya variabel X tidak

berpengaruh nyata terhadap variabel Y.

Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya variabel X

berpengaruh nyata terhadap variabel Y.

Page 75: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

56

I. Hipotesis Statistik

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh adanya keberadaan

industri terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat (Studi Kasus PT.

Sierad Produce, Tbk di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten

Bogor) adalah:

Ha: ρ ≠ 0: Terdapat pengaruh keberadaan industri PT. Sierad Produce,

Tbk terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa

Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.

H0: ρ = 0: Tidak terdapat pengaruh keberadaan industri PT. Sierad

Produce, Tbk terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di

Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.

Keterangan:

Ha = Hipotesis alternatif

H0 = Hipotesis 0

ρ = Simbol yang menunjukan kuatnya hubungan

Page 76: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

110

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, diperoleh

kesimpulan bahwa pengaruh keberadaan industri PT. Sierad Produce, Tbk

terhadap kondisi sosial ekonomi masyrakat di Desa Jabon Mekar sebesar

15,4%. Hal ini ditunjukan melalui persamaan regresi Y = 17,169 + 0,578 X.

Bentuk regresi ini bermakna jika keberadaan industri bernilai 0 maka kondisi

sosial ekonomi sebesar 17,169. Sementara, koefisensi regresi X sebesar 0,578

menyatakan bahwa apabila keberadaan industri mengalami kenaikan 1 maka

kondisi sosial ekonomi akan mengalami kenaikan sebesar 0,578. Sementara,

nilai koefisien kolerasi ry.1=0,410 serta nilai koefisien determenasi

r²y.1=0,154 atau 15,4%. Hal ini bermakna bahwa keberadaan industri (X) dan

kondisi sosial ekonomi (Y) adalah 15,4% sedangkan 84,6% disebabkan oleh

faktor lain.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, variabel keberadaan industri PT. Sierad

Produce, Tbk merupakan variabel yang berpengaruh dalam kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten

Bogor. Dapat diimpikasikan bahwa keberadaan industri termasuk faktor yang

mempengaruhi kondisi sosial ekonomi, sehingga implikasi dari penelitian ini

bagi perusahaan industri PT. Sierad Produce, Tbk dapat meningkatkan

kualitas dan kuantitas sehingga memberikan banyak dampak positif daripada

dampak negatif pada kondisi sosial ekonomi masyarakat.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis akan memberikan

saran yang dapat digunakan sebagai solusi sehingga dapat bermanfaat

khususnya bagi perusahaan industri PT. Sierad Produce, Tbk di Desa Jabon

Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Saran yang dapat disampaikan

dari hasil penelitian ini adalah:

Page 77: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

111

1. Perusahaan industri PT. Sierad Produce, Tbk

Bagi perusahaan industri PT. Sierad Produce, Tbk hendaknya lebih rutin

dalam melakukan kegiatan sosial atau kegiatan lainnya untuk masyarakat

sehingga masyarakat lebih merasakan dampak postif dari keberadaan

industri.

2. Pemerintah Desa Jabon Mekar

Bagi pemerintah Desa Jabon Mekar sebagai perwakilan dari pemerintah

hendaknya memberikan perhatian yang lebih dan aturan yang lebih

positif dengan adanya keberadaan industri di Desa Jabon Mekar agar

keberadaan industri dapat bermanfaat guna menunjang kesejahteraan

yang sesungguhnya.

3. Masyarakat

Bagi masyarakat diupayakan agar lebih kritis dan kemampuan negosiasi

dengan perusahaan industri PT. Sierad Produce, Tbk maupun pemerintah

desa dalam menanggapi kegiatan industri jika mangganggu kesehatan

masyarakat sekitar. Serta diharapakan lebih mengembangkan kreativitas

dan sumber daya yang dimiliki agar masyarakat mampu menciptakan

kemandirian ekonomi tanpa harus bergantung pada kegiatan industri.

4. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, disarankan menambah variabel independen

yang berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat dan

diharapkan memperluas objek penelitian, memperluas daerah survei dan

memperbanyak ragam sampel sehingga data yang diperoleh lebih valid.

Page 78: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

112

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdulsyani, 2012, Sosiologi Sistematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara).

Algifari, 2013, Analisis Regresi Teori, Kasus, Dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE-

YOGYAKARTA).

Arikunto, Suharsimi, 2013, Manajemen Penelitian. (Jakarta: PT Rineka Cipta).

Badan Pusat Statistik, 2015, Indikator Kesejahteraan Rakyat 2015, (Jakarta:

Badan Pusat Statistik).

Bungin, Burhan, 2011, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi Ekonomi,

dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya Edisi Kedua,

(Surabaya: Perpustakaan Nasional (Katalog Dalam Terbitan).

Hidayat, A. Aziz Alimul, 2008, Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik

Analisis Data, (Jakarta: Salemba Medika).

Idi, Abdul, 2014, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat, dan Pendidikan,

(Jakarta: Rajawali Pres).

Kristanto, Philip, 2013, Ekologi Industri Edisi Kedua, (Yogyakarta: Andi).

Morissan, 2015, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Prenadamedia Group).

Razak,Yusron, 2010, Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran Sosiologi

Perspektif Islam Edisi Revisi, (Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama).

Satori, Djam’an, 2013, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta)

Siregar, Syofian, 2010, Statistik Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi

Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Rajawali Pres,

Cet. 1).

Siregar, Syofian, 2017, Statistika Terapan Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta:

Kencana, Cet. 2).

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, Cet.14).

Sujarweni, Wiratana, 2012, Statistika Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha

Ilmu).

Page 79: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

113

Sukirno, Sadono, 2011, MikroEkonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga (Jakarta:

Rajawali Pres).

Teguh, Muhammad, 2010, Ekonomi Industri, (Jakarta: Rajawali Pres, Cet.1).

Triwiyanto, Teguh, 2017, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara).

Skripsi:

Ananta, Dimas Bagus, 2014, “Pengaruh Keberadaan Industri Sirup Jeruk Nipis

Peras Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Ciawigebang

Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan”, Skripsi Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung. Tidak Dipublikasikan.

Andiani, Fani, 2019, “Pengaruh Keberadaan Industri PT Krakatau Posco

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Kubangsari

Kota Cilegon”, Skripsi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang.

Eko, Bagus Purnomo, 2016, “Desain Manual Sistem Jaminan Halal Terintegrasi

Standar Rumah Potong Unggas Studi Kasus Di Rumah Potong Ayam

Watasilim”, Skripsi Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.

Noor, Muhammad, “Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Di Sekitar Kampus

Universitas Pendidikan Indonesia”, Skripsi Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung. Tidak Dipublikasikan.

Jurnal:

Basrowi dan Siti Juariyah, 2010, Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Dan Tingkat

Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai,

Kabupaten Lampung Timur, Jurnal Ekonomi & Pendidikan Universitas

Unila Vol. VII No 1.

Charis Christiani dkk, 2014, Analisis Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap

Kualitas Hidup Masyarakat Provinsi Jawa Tengah, Jurnal Ilmiah UNTAG

Semarang.

Danil, Mahyu, 2013, Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi Pada

Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen, Jurnal

Ekonomi Universitas Almuslim Bireuen Vol, IV No. 7.

Page 80: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

114

Deismasuci, M, D. Rohmat, dan Y. Malik. 2016, Dampak Industri Bata Merah

Terhadap Kondisi Lingkungan di Kecamatan Nagreg. Jurnal Antologi

Pendidikan Geografi, Vol. 4, No. 2, Agustus.

Djafar, Fatimah, 2014, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap

Motivasi Belajar Anak, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 1,

Februari.

Hakim, M. Arif ,2009,“Industrilisasi Di Indonesia Menuju Kemitraan Yang

Islami”, Jurnal Hukum Islam IAIN Pekalongan.

Indarwati, Endang Sri, 2015, Status Social Ekonomi Dan Intensitas Komunikasi

Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga Di Panggung Kidul Semarang Utara,

Jurnal Psikologi Undip Vol. 14 No.

Resu, Andreas , Noortje Banu dan Elsje Manginsela, 2017, Dampak Industri PT.

Global Coconut Terhadap Masyarakat Di Desa Radey Kecamatan Tenga

Kabupaten Minahasa Selatan, Jurnal Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN

1970-4298, Vol 13 N0.

Sari, Fitria Aprilia dan Sri Rahayu, 2014, Kajian Dampak Keberadaan Industri

PT. Karindo Ariabima Sari Di Kelurahan Mendawai, Kabupaten

Kotawaringin Barat. Jurnal Teknik PWK, Vol 3.

Sumber Lain:

Profil Desa Jabon Mekar Tahun 2019

Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian

Undang-Undang RI No. 5 Pasal 3 Tahun 1984 Tentang Landasan dan Tujuan

Pembangunan Industri.

Page 81: PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI RUMAH POTONG AYAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 11. Masyarakat Desa Jabon Mekar yang rela meluangkan waktunya di sela-sela

Nama lengkap penulis adalah Fifih Fauziah, biasa

dipanggil “Fifih” lahir di Bogor, 26 Juni 1997. Putri dari

pasangan Bapak Samin dan Ibu Siti Mariam. Penulis

merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Alamat email

penulis adalah [email protected]

Penulis mengenyam pendidikan di SDN Tunas

Mekar Tahun 2004-2009, MTs Negeri Parung Tahun 2009-

2012, MAN 1 Kota Bogor Tahun 2012-2015, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2015-2020 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Geografi.

Skripsi yang penulis buat berjudul “Pengaruh Keberadaan Industri

Rumah Potong Ayam Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi

Kasus PT. Sierad Produce, Tbk Di Desa Jabon Mekar Kecamatan Parung

Kabupaten Bogor)”. Skripsi ini dibuat melalui arahan dan bimbingan dari Bapak

Dr. Sodikin, M.Si dan Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd.