PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf ·...

44
PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW MORE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) SKRIPSI OLEH NURSANTI LINONIA 08C10407164 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2014

Transcript of PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf ·...

Page 1: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW MORE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill)

SKRIPSI

OLEH

NURSANTI LINONIA 08C10407164

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 2: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW MORE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill)

SKRIPSI

OLEH

NURSANTI LINONIA 08C10407164

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 3: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Jarak Tanam dan Konsentrasi Pupuk

Grow More terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)

Nama Mahasiswa : NURSANTI LINONIA N I M : 08C1040716 Program Studi : Agroteknologi

Menyetujui : Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

Ir. Khairilsyah NIDN 0131106602

Ir. T. Sarwanidas

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Prodi Agroteknologi,

Diswandi Nurba, S.TP, M.Si

NIDN 0128048202

Jasmi, SP., M.Sc NIDN 0127088002

Tanggal Lulus : 03 Januari 2014

Page 4: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul:

Pengaruh Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada Lahan Gambut

Yang disusun oleh: Nama : NURSANTI LINONIA N I M : 08C10407164 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agroteknologi

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 03 Januari 2014 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

1 Ir. Khairilsyah Pembimbing I/ Ketua TIM Penguji

2 Ir. T. Sarwanidas Pembimbing II

3 Jasmi, SP., M.Sc Penguji Utama

4 Irvan Subandar, SP., MP Penguji Anggota

Meulaboh, 03 Januari 2014 Ketua Prodi Agroteknologi,

Jasmi, SP., M.Sc

Page 5: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan tanaman pangan

berupa semak yang tumbuh tegak dan merupakan tanaman semusim, kedelai

termasuk famili Leguminosae yang berasal daridaratan Cina tepatnya dari daerah

Manshukuo (Cina Utara). Kedelai merupakan tanaman asli Cina yang tersebar ke

berbagai negara seperti Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia dan Amerika.

Kedelai sudah dikenal di Indonesia pada zaman kerajaan Demak pada saat itu

pedagang dari Cina sudah menetap di Demak dan mereka meminta petani

setempat untuk membudidayakan tanaman kedelai dilahan sawah atau ladang

(Budi dan Tim Ricardo, 2007).

Kedelai termasuk bahan pangan yang bermanfaat sebagai bahan makanan

manusia, pengobatan (terapi) dan bahan pakan ternak, kedelai dapat di olah

menjadi berbagai macam bahan makanan seperti tauge, susu kedelai, snack

kedelai, tahu, kembang tahu, tempe, oncom, kecap dan bahan penyedap. Kedelai

untuk pengobatan berkhasiat mencegah penyakit jantung, osteoporosis, kanker

payudara, obesitas, dan melancar metabolisme tubuh. Bungkil kedelai dan ampas

tahu dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan hewan ternak

(Astawan, 2009).

Di Indonesia kedelai merupakan komoditas pangan yang penting

dibudidayakan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan ditingkat nasional,

khususnya ketersediaan bahan pangan kedelai, diperlukan upaya yang sungguh-

1

Page 6: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

2

sungguh untuk meningkatkan produksinya dan tentunya harus dipogramkan

secara teliti, terencana, berjangka panjang dan tepat sasaran (Adisarwanto, 2008)

Peluang peningkatan produksi kedelai di dalam negara terbuka lebar, baik

melalui peningkatan produktifitas maupun perluasan areal tanam. Saat ini, rata-

rata produktifitas nasional kedelai baru 1,3 ton/ha dengan kisaran 0,6 - 2,0 ton/ha

ditingkat petani, sedangkan ditingkat penelitian telah mencapai 1,7 - 3,2 ton/ha,

bergantung pada kondisi lahan dan teknologi yang diterapkan. Prodoktifitas

kedelai, di Indonesia saat ini mencapai sekitar 1,30 ton/ha atau masih sekitar 50 %

dari hasil yang maksimal dianjurkan (2,00 - 3,50 ton/ha), di samping itu, masih

rendah tingkat produktifitas kedelai di setiap per tanaman (0,50 - 2,50 ton/ha) hal

ini disebabkan karena adanya perbedaan beberapa faktor yang mencakup jarak

tanam, tingkat pemeliharaan, pemupukan, ketersediaan air irigasi, kesuburan

lahan dan pecegahan hama dan penyakit sehingga menyebabkan produksi kedelai

rendah (Adisarwanto, 2008).

Untuk meningkatkan produksi kedelai dapat dilakukan dengan berbagai

perlakuan seperti budidaya salah satunya dengan mengatur jarak tanam agar

diperoleh produksi yang ideal. Jumlah populasi tanaman per hektar merupakan

faktor penting untuk mendapatkan hasil maksimal. Produksi maksimal dicapai

bila menggunakan jarak tanam yang sesuai. Semakin tinggi tingkat kerapatan

suatu pertanaman mengakibatkan semakin tinggi tingkat persaingan antar tanaman

dalam hal mendapatkan unsur hara dan cahaya. Kerapatan tanam harus diatur

dengan jarak tanam yang sesuai sehingga tidak terjadi persaingan antar tanaman

dan mudah memeliharanya (Adisarwanto dan Wudianto, 1999)

Page 7: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

3

Jarak tanam berperan penting pada priode kritis tanaman kedelai, terutama

pada saat fase pembentukan daun (trifoliate) pertama sampai penutupan kanopi.

Priode kritis tanaman hanya mencapai fase pembentukan daun (trifoliate) yang

ketiga pada jarak baris yang sempit (30 cm x 30 cm ), maka priode kritis

tanaman akan terjadi lebih cepat. Jarak baris pada tanaman kedelai yang jarang

(40 cm x 40 cm ) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan yang baik dan

mendapatkan cahaya matahari yang optimal. Pengaturan jarak tanam erat

hubungannya dengan penyerapan cahaya matahari, yang sangat dibutuhkan

tanaman sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Pengaturan jarak tanam

yang berbeda akan menyebabkan perbedaan dalam tingkat kompetisi untuk

mendapatkan cahaya matahari antara tanaman dengan gulma, sehingga akan

berpengaruh terhadap hasil tanaman kedelai yang maksimal (Eprim, 2006).

Selain jarak tanam, tanaman kedelai juga membutuhkan pemupukan,

pemupukan dapat dilakukan baik melalui tanah maupun melalui daun, untuk

membantu penyerapan unsur hara untuk proses fotosintesis (Lingga dan marsono,

2008 ).

Pupuk daun Grow more termasuk pupuk anorganik yang cara pemberianya

ke tanaman melalui penyomprotan ke daun. Kelebihan memakai pupuk daun

yaitu penyerapan hara berjalan lebih cepat dibanding pupuk yang diberikan lewat

akar karena pada daun memiliki mulut daun (stomata) yang menyerap air dan zat-

zat makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Sehingga tanaman

lebih cepat menumbuhkan tunas dan tidak rusak. Sedangkan pupuk anorganik

yang diberikan lewat akar secara terus-menerus tanpa diimbangi pupuk organik

untuk jangka waktu lama akan menyebabkan tanah sulit diolah atau sulit gembur.

Page 8: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

4

Namun, dengan pupuk daun, hal itu dapat dihindari. Tanah akan tetap baik

dengan sruktur remah atau gembur, adapun konsentrasi anjuran pupuk Grow more

untuk pertumbuhan awal tanaman 1 – 2 gram dalam 1 liter air. (Lingga dan

Marsono, 2008)

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui berapakah jarak tanam dan konsentrasi pupuk grow more terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan

konsentrasi pupuk grow more yang tepat terhadap petumbuhan dan hasil tanaman

kedelai serta interaksi antara kedua faktor tersebut.

1.3. Hipotesis

1. Jarak tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai

2. Konsentrasi pupuk grow more berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

hasil tanaman kedelai.

3. Terdapat interaksi antara jarak tanam dan konsentrasi pupuk grow more

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.

Page 9: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Kedelai

Kedelai merupakan tanaman semusim dan termasuk tanaman basah

(AAK, 1991 ). Menurut Adisarwanto, (2006) klasifikasi tanaman kedelai sebagai

berikut :

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Sub Kelas : Archichlamydae

Ordo : Rosale

Sub Ordo : Leguminosae

Family : Leguminosae

Genus : Glycine

Sub Genus : Glycine

Spesies : Glycine max(L.) Merrill.

2.2. Morfologi Tanaman Kedelai

1. Akar

Kedelai berakar tunggang. Pada tanah gembur akar kedelai dapat sampai

kedalam 150 cm. Akarnya terdapat bintil-bintil akar berupa koloni dari bakteri

Rhizobium Japonicum. Bakteri Rhizombium dapat mengikat nitrogen dari udara

yang kemudian dapat digunakan untuk pertumbuhan kedelai.

Tanah yang telah mengandung bakteri baktri Rhizobium, bintil akar mulai

terbentuk sekitar 15 - 20 hari setelah tanam. Tanah yang belum pernah ditanami

5

Page 10: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

6

kedelai bakteri Rhizobium tidak terdapat dalam tanah, sehingga tidak terbentuk

bintil akar. Untuk mendapat bakteri rhizobium diinokulasi rhizobium dengan cara

mengambil tanah yang berasal dari lahan pertanaman kacang-kacangan lalu tanah

tersebut ditaburkan ke lahan yang akan ditanami kedelai (Suprapto, 1991).

2. Batang

Kedelai berbatang semak, dengan tinggi batang antara 30 - 100 cm. Setiap

batang dapat bentuk 3 - 6 cabang sedangkan apabila jarak antara tanaman dalam

barisan rapat, cabang menjadi berkurang atau tidak bercabang sama sekali.

Batang dapat dibedakan menjadi dua yaitu bagian batang di bawah keping biji

yang belum lepas disebut hypocotyl, sedangkan bagian di atas keping biji disebut

epycotyl. Batang kedelai tersebut berwarna ungu atau hijau. Tipe pertumbuhan

dapat dibedakan menjadi 3 macam yakni tipe ujung batang melilit

(indeterminate), tipe batang tegak (determinate), dan tipe semi determinit

(Suprapto, 1991).

3. Daun

Daun kedelai merupakan daun majemuk yang terdiri dari tiga helai anak

daun dan umumnya berwarna hijau kekuning-kuningan. Bentuk daun ada yang

oval, juga ada yang segitiga. Warna dan bentuk daun kedelai ini tergantung pada

varietas masing-masing. Saat tanaman kedelai itu sudah tua, maka daun kedelai

itu sudah menguning, maka daun-daunnya mulai rontok (AAK, 1991).

4. Bunga

Tanaman kedelai memiliki bunga sempurna, yaitu dalam satu bunga

terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Warna

bunga putih bersih atau ungu muda. Bunga tumbuh pada ketiak daun dan

Page 11: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

7

biasanya terdapat 3 – 15 kuntum bunga, namun sebagian besar bunga rontok,

hanya beberapa dapat membentuk polong (Sugeng, 2000).

Bunga kedelai mempunyai 10 buah benang sari, sembilan buah

diantaranya bersatu pada bagian pangkal dan membentuk seludang yang

mengelilingi putik. Sedangkan benang sari yang kesepuluh terpisah pada bagian

pangkalnya dan seolah-olah menjadi penutup seludang. Apabila putik dibelah, di

dalamnya terdapat tiga bakal biji (AAK, 1991).

Penyerbukannya termasuk penyerbukan sendiri dengan tepung sari sendiri

karena pembuahan terjadi sebelum bunga mekar (terbuka). Pada saat terjadi

persilangan (hibridisasi), mahkota daun dan benang sari dibuang (kastrasi atau

mengebiri) hanya putiknya saja yang ditinggalkan (AAK, 1991).

5. Polong dan Biji

Polong Kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu–abu.

Selama proses pematangan buah, polong yang mula–mula berwarna hijau akan

berubah menjadi kehitaman, keputihan dan kecoklatan. Polong yang telah kering

mudah pecah dan bijinya keluar (Pitojo, 2007).

Biji kedelai terbagi menjadi dua bagian utama yaitu kulit biji dan embrio.

warna kulit biji bervariasi, yaitu kuning, hijau, coklat, dan hitam. Biji kedelai

tidak mengalami masa dormansi sehingga setelah berakhirnya proses pembijian,

biji kedelai dapat langsung ditanam (Budi dan Ricardo, 2007)

6. Bulu

Semua varietas kedelai mempunyai bulu pada batang, cabang, daun dan

polong-polongnya. Lebat atau tidaknya serta kasar atau halusnya bulu tergantung

Page 12: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

8

dari varietas masing-masing dan begitu pula warna bulu berbeda-beda, ada yang

berwarna coklat dan ada pula yang putih kehijauan (AAK, 1991).

2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai

1. Iklim

Kedelai sebagian tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis.

Kedelai dapat tumbuh baik di tempat yang barhawa panas, di tempat-tempat yang

terbuka dan bercurah hujan 350 - 550 mm/bulan. Kekurangan atau kelebihan air

akan berpengaruh terhadap produksi kedelai. Volume air yang terlalu banyak

tidak menguntungkan, karena akan mengakibatkan akar tanaman membusuk.

Banyaknya curah hujan juga sangat mempengaruhi aktivitas bakteri tanah

dalam menyediakan nitrogen, dengan suhu yang optimal berkisar antara

20- 300 C, suhu yang terlalu tinggi bisa menekan atau memperlambat proses

perkecambahan biji sehingga polong menjadi lebih cepat masak sehingga polong

menjadi mudah rontok.

Kelembaban udara yang tinggi selama beberapa waktu akan mendorong

perkembangan hama dan penyakit sehingga serangan semakin meningkat.

Kelembaban udara yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kedelai berkisar

antara 75 – 90%, dengan lama penyinaran matahari selama 12 jam/hari

(Adisarwanto, 2008).

2. Tanah

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan syarat

drainase dan aerasi tanah cukup baik serta ketersediaan air yang cukup selama

pertumbuhan tanaman. Tanah – tanah yang cocok yaitu alluvial, regosol,

grumosol, latosol, dan andosol. Sedangkan pada tanah podsolik merah kuning

Page 13: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

9

dan tanah yang mengandung banyak pasir warna, pertumbuhan kedelai kurang

baik, karena mengandung masam kecuali bila diberi tambahan pupuk organik

atau kompos dalam jumlah yang cukup (Anonymous, 1991).

Kedelai dapat tumbuh dengan baik pada pH 5,8 - 7 sedangkan pada tanah

dengan pH 4,5 pertumbuhan kedelai kurang sempurna karena tingginya hara

mikro seperti besi dan Alluminium (AAK, 1991).

2.4. Jarak Tanam

Produksi kedelai merupakan hasil kombinasi dari beberapa komponen

hasil yang terdiri dari jumlah polong per pohon, jumlah biji tiap polong, berat biji

dan jumlah tanaman yang dapat dipanen. Populasi tanaman yang tepat akan

menentukan tingkat produksi kedelai yang akan dicapai. Populasi tanaman yang

dianjurkan dapat mencapai 500.000 tanaman per hektar. Untuk itu, banyak

alternatif jarak tanam yang bisa dipilih tergantung kesuburan tanah dan sistem

penanaman (Adisarwanto dan Wudianto, 1999).

Jarak antar tanaman diusahakan teratur, agar tanaman memperoleh ruang

tumbuh yang seragam dan pemerliharaan mudah. Penentuan jarak tanam

terngantung pada daya tumbuh benih, kesuburan tanah, musim dan varietas yang

ditanam. Benih yang daya tumbuhnya agak rendah perlu ditanam dengan jarak

yang lebih rapat. Tanah yang subur jarak tanamnya lebih renggang

mengguntungkan kerena unsur hara yang dibutuhkan melebihi dari unsur hara

yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Penanaman pada musim kemarau yang

diperkirakan akan kekurangan air akan terhambat pertumbuhan vegetatif dan

generatif tanaman, sepertih gugurnya bunga, daun menguning sehingga

terhambat terjadinya proses fotosintesis (Suprapto, 1991).

Page 14: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

10

Jarak tanam rapat yaitu 30 cm x 30 cm akan diperoleh 111.111 tanaman

per hektar, jarak tanam sedang yaitu 30 cm x 40 cm akan diperoleh 83.333

tanaman per hektar sedangkan jarak tanam renggang yaitu 40 cm x 40 cm akan

diperoleh 62.500 tanaman per hektar. Populasi optimal per hektar terletak antara

300.000-500.000 tanaman (Suprapto, 1991).

Keuntungan menggunakan jarak tanam rapat yaitu sebagian benih yang

tidak tumbuh atau tanaman muda yang mati dapat terkompensasi, sehingga

tanaman tidak terlalu jarang. Permukaan tanah dapat segera tertutup sehingga

pertumbuhan gulma dapat ditekan. Jumlah tanaman per hektar merupakan

komponen hasil sehingga dari jumlah tanaman yang tinggi diharapkan dapat

memberikan hasil yang tinggi pula. Begitu juga sebaliknya, jarak tanam yang

terlalu rapat mempunyai beberapa kerugian yakni polong per tanaman menjadi

sangat berkurang sehingga hasil per hektarnya menjadi rendah. Ruas batang

tumbuh lebih panjang sehingga tanaman kurang kokoh dan mudah rebah. Benih

yang di perlukan lebih banyak. Penyiangan sukar dilakukan (Suprapto, 1991).

Jarak tanam yang sempit dapat terjadi kompetisi terhadap unsur hara, air

dan cahaya matahari sehingga persediaan lebih sedikit pada pertumbuhan dan

hasil tanam. Ketersediaan hara, air dan cahaya matahari yang sedikit akan

berakibat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman yang menurun. Jarak tanam

menimbulkan pengaruh yang spesifik terhadap perilaku tanaman (Harjadi, 1996).

Air sangat diperlukan untuk proses metabolisme dan pertumbuhan

tanaman dan disebut sebagai salah satu faktor pembatas produktivitas kedelai bila

ketersediaannya tidak sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman yang

optimal (Adisarwanto, 2006). Kekurangan air pada fase perkecambahan

Page 15: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

11

menyebabkan benih tidak dapat berkecambah juga dapat mengganggu

pertumbuhan tanaman kedelai dan sebaliknya air yang berlebihan juga akan

menurunkan pertumbuhan dan hasil penen (Cahyono, 2007).

2.5. Pupuk Grow More

Pupuk daun grow more adalah pupuk daun lengkap dalam bentuk kristal

berwana biru sangat mudah larut dalam air, dapat diserap mudah oleh tanaman,

baik itu melalui penyemprotan daun maupun disiram kedalam tanah, mengandung

hara lengkap dengan konsentrasi yang berbeda sesuai kebutuhan.

Kandungan unsur kimia di dalam pupuk grow more yaitu N (10%), P2O5

(55%), K2O (10%), Ca (0,05%), Mg (0,10%), S (0,20%), B (0,02%), Cu

(0,05%),Fe (0,10%), Mn (0,05%), Mo (0,0005%), dan Zn (0,05%). (Linga dan

Marsono, 1999).

Pupuk growmore ini memberikan jaminan pemberian unsur nitrogen,

phospat dan kalium yang seimbang terhadap tanaman serta dapat digunakan

sepanjang musim maupun tanaman tahunan. meningkatkan daya tahan tanaman

terhadap hama dan penyakit.

Kandungan ini sangat baik untuk merangsang perakaran, meningkatkan

ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit, dapat merangsang pembungaan

dan pembuahan (Anonymous, 2010).

2.6. Mekanisme Penyerapan Pupuk Grow More oleh Tanaman

Mekanisme penyerapan pupuk grow more sejenis pupuk daun ini termasuk

pupuk anorganik yang cara pemberiannya pada tanaman melalui penyemprotan,

dengan larutan 1 – 2 gram dalam 1 g l air-1. Kelebihan memakai pupuk daun

Page 16: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

12

yaitu penyerapan haranya berjalan lebih cepat dibanding pupuk yang diberikan

lewat akar. Akibatnya, tanaman akan lebih cepat menumbuhkan tunas dan tanah

tidak rusak. Daun yang memiliki mulut daun (stomata) membuka dan menutup

secara mekanis yang diatur oleh tekanan turgor dari sel-sel penutup yang

berhubungan erat dengan terik matahari dan angin (Linga dan Marsono,1999).

Keuntungan pemberian pupuk daun ialah di dalamnya terkandung unsur

hara makro dan mikro. Umumnya tanaman sering kekurangan unsur hara mikro

bila hanya mengandalkan pupuk akar yang mayoritas berisi hara makro karena

pupuk yang diberikan ke tanah tidak seluruhnya mencapai akar tanaman karena

adanya beberapa kendala, baik dari sifat kimia maupun sifat tanah. Pemberian

pupuk daun yang berisi hara mikro maka kekurangan tersebut dapat teratasi

(Linga dan Marsono, 1999).

Pupuk daun disemprotkan ke daun bagian bawah. Hal ini karena mulut

daun (stomata) berada di bawah daun. Penyemprotan dilakukan saat matahari

tidak terik idealnya dilakukan sore atau pagi hari saat sinar matahari belum begitu

menyengat dan jika dipaksakan maka pupuk daun akan lebih banyak menguap

dibanding diserap oleh daun. Penyomprotan pun jangan dilakukan menjelang

musim hujan karena pupuk daun akan tercuci habis oleh air hujan dan pada saat

hujan stomata sedang menutup sehingga pemberianya sia-sia (Linga dan Marsono,

1999).

Page 17: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

13

III. BAHAN DAN METODE PENELITIA

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

Universitas Teuku Umar Maulaboh Aceh Barat mulai 14 April sampai dengan 4

Agustus 2013.

3.2. Bahan dan Alat

a. Bahan

Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai (lokal ),

Pupuk grow more dengan kadar NPK ( 10 – 55 – 10 ), Kapur Dolomit (CaO 40 %

MgO 20 %), Pupuk anorganik Urea (N 46 %), SP-36 (P2O5 36 %), KCl (K2O 60

%) dan Decis (25 EC).

b. Alat

Garu, hand spayer, meteran, rol, timbangan analitik, sekop, cangkul,

parang, gembor, dan alat tulis menulis.

3.3. Rancangan Percobaan

Rancangan percoabaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan tiga ulangan

maka terdapat 9 kombinasi perlakuan sehingga secara keseluruhan terdapat 27

unit satuan percobaan. Faktor yang diteliti meliputi jarak tanam dan konsentrasi

pupuk grow more.

Page 18: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

14

Faktor Jarak Tanam (J) terdiri atas 3 taraf yaitu :

J1 = 30 cm x 30 cm

J2 = 30 cm x 40 cm

J3 = 40 cm x 40 cm

Faktor Konsentrasi pupuk grow more (K) terdiri atas 3 taraf yaitu :

K1 = 1 g l air-1

K2 = 2 g l air-1

K3 = 3 g l air-1

Dengan demikian terdapat 3 x 3 = 9 kombinasi perlakuan masing-masing

perlakuan diulang sebanya 3 kali sehingga berjumlah 27 satuan percobaan. Tiap -

tiap satuan percobaan terdiri 6 tanaman sampel sehingga secara keseluruhan

dalam penelitian ini terdapat 666 tanaman. Susunan kombinasi perlakuan dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Susunan Kombinasi Perlakuan Antara Jarak Tanam dan Konsentrasi Pupuk Grow More.

No Kombinasi Perlakuan

Jarak Tanam (cm x cm)

Konsentrasi Pupuk Grow More (g l air-1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

J1 K1 J1 K2 J1 K3 J2 K1 J2 K2 J2 K3 J3 K1 J3 K2 J3 K3

30 x 30 30 x 30 30 x 30 30 x 40 30 x 40 30 x 40 40 x 40 40 x 40 40 x 40

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Page 19: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

15

Model matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Yijk = µ + βi + Jj + Kk +(JK)jk+ εijk

Keterangannya :

Yijk = Nilai pengamatan untuk faktor jarak tanam taraf ke- i, Faktor

Konsentrasi pupuk grow more taraf ke- j dan ulangan ke-k

µ = Nilai tengah umum

βi = Pengaruh ulangan ke-i (i = 1,2, dan 3)

Jj = Pengaruh faktor jarak tanam ke - j (j = 1, 2, dan 3)

Kk = Pengaruh faktor Konsentrasi pupuk grow more ke-k (k = 1,2, dan 3)

(JK)jk = Interaksi jarak tanam dan Konsentrasi pupuk grow more pada taraf

jarak tanam ke – j, taraf konsentrasi pupuk grow more ke - k

εijk = Galat percobaan untuk ulangan ke- i, faktor jarak tanam taraf ke - j,

faktor konsentrasi pupuk grow more taraf ke-k.

Apabila uji F menunjukan pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan

dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 %. Dengan rumus sebagai

berikut:

BNJ0,0,5 = q 0,0 5

Dimana :

BNJ0,0 5 = Beda Nyata Jujur pada taraf 5%

q 0,0 5 (p;dbg ) = Nilai baku q pada taraf 5% (jumlah perlakuan p dan derajat bebas

galat)

KTg = Kuadrat Tengah Galat

r = Jumlah ulangan.

Page 20: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

16

3.4. Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Lahan

Lahan penelitian dibersihkan dan dicangkul dengan ke dalaman 30 cm.

Setelah seminggu dilakukan pengolahan kedua hingga tanah menjadi gembur dan

rata serta membuang sisa-sisa gulma. Pembuatan plot - plot percobaan dengan

ukuran 200 cm x 150 cm, jarak antar plot 30 cm dan antar bedengan 50 cm yang

berfungsi sebagai drainase.

2. Penanaman

Sebelum penanaman tanah hasil inokulum dicampur di setiap plot sebagai

tindakan inokulasi bakteri Rhizombium. Penanaman dilakukan dengan menugal

sedalam 3 - 4 cm. Jarak tanam yang digunakan sesuai dengan perlakuan jarak

tanam yaitu 30 cm x 30 cm, 30 cm x 40 cm, dan 40 cmx 40 cm.

Setiap lubang ditanam 2 biji kedelai lalu ditutup dengan tanah. Benih

kedelai ditanam dengan baris tegak lurus dengan arah matahari terbit atau sejajar

dengan arah utara.

3. Pemberian Pupuk Grow More

Konsentrasi pupuk grow more diberikan sesuai dengan perlakuan yaitu 1

g l air-1, 2 g l air-1, dan 3 g l air-1. Pemberian pupuk grow more diberikan 3 kali

yaitu pada umur 15, 25, dan 35 Hari Setelah Tanam (HST). Cara pemberiannya

melalui penyemprotan pada bagian bawah daun secara merata yang dilakukan

pada pagi hari atau sore hari disesuaikan dengan cuaca setempat.

Page 21: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

17

4. Pemeliharaan

Untuk memperoleh pertumbuhan kedelai yang baik maka dilakukan

pemeliharaan mencakup penjarangan dengan meninggalkan cukup satu tanaman

perumpun.

Penyiangan dilakukan dengan cara manual, dengan menggunaka cangkul

kecil untuk membuang gulma. Gulma yang disiangi dibuang dari areal

pertanaman, kegiatan penyiangan ini dilakukan agar gulma tidak mengganggu

tanam.

Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari atau di sesuaikan dengan

keadaan cuaca. Untuk pencegahan serangan hama digunakan insektisida Decis 25

EC dengan konsentrasi 1 cc air-1 yang disemprotkan kebahagian tanaman secara

merata.

5. Panen

Pemanenan dilakukan apabila biji pada polong mencapai kriteria panen

dengan tanda daunnya sudah menguning, polongnya berwarna kuning. Panen

dilakukan dengan mencabut tanaman pada umur 83 HST kemudian dijemur.

3.5. Pengamatan

Parameter yang diamati adalah :

1. Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur pada umur 20, 30 dan 40 HST pengukuran dimulai

dari permukaan tanah sampai dengan titik tumbuh tertinggi dengan menggunakan

meter.

Page 22: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

18

2. Jumlah Cabang Per Tanaman (buah)

Jumlah cabang per tanaman dihitung pada umur 20, 30 dan 40 HST

dengan cara menghitung semua cabang tanaman sampel dari setiap plot.

3. Berat Biji Kering Per Plot (gram)

Polong dijemur selama 2 - 3 hari dibawah sinar matahari setiap harinya,

polong yang telah mengering dikupas kulitnya lalu bijinya ditimbang dengan

menggunakan timbangan.

4. Bobot Biji 100 Butir ( gram )

Biji yang sudah mengering dipilih secara acak 100 butir dari setiap

tanaman sampel per plot lalu ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik.

5. Jumlah Bintil Akar Tanaman (buah)

Setelah tanaman dicabut bintil akar tanaman sampel dihitung dari setiap

plot.

Page 23: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

 

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Jarak Tanam

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran bernomor genap 2 sampai 18)

menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap bobot biji

100 butir tanaman kedelai. Berpengaruh nyata terhadap jumlah bintil akar

tanaman. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang

umur 20, 30 dan 40 HST serta berat biji kering per plot tanaman kedelai.

4.1.1. Tinggi Tanaman (cm)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 2, 4 dan 6) menunjukkan bahwa jarak

tanam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 20, 30 dan 40 HST.

Rata-rata tinggi tanaman kedelai pada berbagai jarak tanam disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-Rata Tinggi Tanaman Kedelai pada Berbagai Jarak Tanaman Umur 20, 30 dan 40 HST

Jarak Tanam Tinggi Tanaman (cm)

Simbol cm x cm 20 HST 30 HST 40 HST J1 30 x 30 13.29 22.17 35.20 J2 30 x 40 13.27 22.37 36.24 J3 40 x 40 13.52 22.57 36.26

Tabel 2 menunjukkan bahwa tanaman kedelai umur 20, 30 dan 40 HST

pada berbagai jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman

kedelai. Hal ini diduga adanya kompetisi cahaya matahari sebagai bahan baku

fotosintesis yang disebabkan oleh tajuk tanaman yang semakin merapat akibat

jarak tanam yang tidak sesuai sehingga kualitas cahaya yang diterima tanaman

menurun. Supriady et al. (1986) menyatakan bahwa pertambahan tinggi tanaman

ini disebabkan karena tajuk tanaman yang semakin merapat mengakibatkan 19 

 

Page 24: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

20  kualitas cahaya yang diterima menjadi menurun. Duncan (1956), menyatakan

semakin rapat jarak tanam yang dipakai maka pertumbuhan tinggi tanaman akan

semakin cepat karena tanaman saling berusaha mencari sinar matahari yang lebih

banyak.

4.1.2. Jumlah Cabang Per Tanaman (buah)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 8, 10 dan 12) menunjukkan bahwa

jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang umur 20, 30 dan 40

HST. Rata-rata jumlah cabang tanaman kedelai pada berbagai jarak tanaman

disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata-Rata Jumlah Cabang Tanaman Kedelai pada Berbagai Jarak Tanam Umur 20, 30 dan 40 HST

Jarak Tanam Jumlah Cabang Per Tanaman (buah)

Simbol cm x cm 20 HST 30 HST 40 HST J1 30 x 30 2,00 3,59 5,11 J2 30 x 40 2,02 3,93 6,07 J3 40 x 40 2,19 4,06 6,43

Tabel 3 menunjukkan bahwa tanaman kedalai umur 20, 30 dan 40 HST

pada berbagai jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang per

tanaman. Perbedaan yang tidak nyata ini menunjukkan tanaman kedelai

mempanyai respon yang sama pada berbagai jarak tanam yang dicobakan.

Menurut Purwaningsih (1986), jumlah cabang akan semakin menurun seiring

dengan peningkatan jumlah tanaman per hektar. Hal ini terjadi karena persaingan

yang lebih kuat pada pengambilan zat hara, air dan sinar matahari pada jarak

tanaman tertentu. Moenandir (1998) menambahkan bahwa persaingan tersebut

sangat menghambat laju pertumbuhan tanaman.

Page 25: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

21  4.1.3. Berat Biji Kering Per Plot (g)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 14) menunjukkan bahwa jarak tanam

berpengaruh tidak nyata terhadap berat biji kering per plot. Rata-rata berat biji

kering per plot tanaman kedelai pada berbagai jarak tanam disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata-Rata Berat Biji Kering Per Plot Tanaman Kedelai pada Berbagai Jarak Tanam

Jarak Tanam Berat Biji Kering Per Plot

(g) Simbol cm x cm J1 30 x 30 437,78 J2 30 x 40 402,22 J3 40 x 40 452,22

Tabel 4 menunjukkan bahwa tanaman kedelai berpengaruh tidak nyata

terhadap berat biji kering per plot. Hal ini diduga bahwa penggunaan jarak tanam

tidak sesuai sehingga mengakibatkan kemampuan tanaman berproduksi menurun.

Menurut Efendi (1997), dalam suatu pertanaman sering terjadi persaingan antar

tanaman maupun antara tanaman dengan gulma untuk mendapatkan unsur hara,

air, cahaya matahari maupun ruang tumbuh yang kemudian tanaman berproduksi

rendah.

4.1.4. Bobot Biji 100 Butir (g)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 16) menunjukkan bahwa jarak tanam

berpengaruh sangat nyata terhadap bobot biji 100 butir. Rata-rata bobot biji 100

butir tanaman kedelai pada berbagai jarak tanam setelah diuji BNJ0,05 disajikan

pada Tabel 5.

Page 26: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

22  Tabel 5. Rata-Rata Bobot Biji 100 Butir Tanaman Kedelai pada Berbagai Jarak

Tanam

Jarak Tanam Bobot Biji 100 Butir (g) Simbol cm x cm

J1 30 x 30 9,47 b J2 30 x 40 8,10 a J3 40 x 40 9,69 c

BNJ0,05 0,18 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 5 menunjukkan bahwa bobot biji 100 butir tanaman kedelai terberat

dijumpai pada jarak tanam 40 cm x 40 cm (J3) yang berbeda nyata dengan

perlakuan jarak tanam 30 cm x 40 cm (J2) namun berbeda tidak nyata dengan

jarak tanam 30 cm x 30 cm (J1). Hal ini diduga bahwa peningkatan bobot biji 100

butir pada jarak tanam yang lebar dapat membuka ruang bagi tanaman tumbuh

dengan optimum sehingga dapat berpengaruh pada kuantitas bobot biji tanaman

kedelai meningkat. Hidayat ( 2011) mengatakan tanaman dengan jarak tanam

yang lebih lebar maka pertumbuhannya akan lebih baik karena tidak terjadi

persaingan yang signifikan terhadap penyerapan unsur hara, air dan cahaya

matahari sehingga kebutuhan tanaman tercukupi. Kartasapoetra (1988),

mengatakan bahwa persaingan antar tanaman dalam mendapat unsur hara, air

ataupun cahaya matahari berpengaruh terhadap produksi tanaman sehingga jarak

tanam yang lebih lebar akan lebih memacu pertumbuhan tanaman yang dapat

meningkatkan kuantitas biji tanaman.

Page 27: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

23  

Hubungan antara bobot biji 100 butir tanaman kedalai pada berbagai jarak

tanam dapat dilihat pada gambar 1.

9,47

8,10

9,69

7

7,5

8

8,5

9

9,5

10

30x30 30x40 40x40

Bob

ot B

iji 1

00 B

utir

(g)

Jarak Tanam (cm x cm)

Gambar 1. Bobot Biji 100 Butir Tanaman Kedelai pada Berbagai Jarak Tanam. 4.1.5. Jumlah Bintil Akar Tanaman (buah)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 18) menunjukkan bahwa jarak tanam

berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah bintil akar tanaman. Rata-rata bobot biji

100 butir tanaman kedelai pada berbagai jarak tanam setelah diuji BNJ0,05

disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Rata-Rata Jumlah Bintil Akar Tanaman Kedelai pada Berbagai Jarak Tanam

Jarak Tanam Jumlah Bintil Akar Tanaman

(buah) Simbol cm x cm J1 30 x 30 155,61 a J2 30 x 40 232,04 c J3 40 x 40 196,39 b

BNJ0,05 33,26 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05). Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah bintil akar tanaman kedelai terbanyak

dijumpai pada jarak tanam 30 cm x 40 cm (J2) secara statistik menunjukkan

Page 28: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

24  perbedaan yang nyata pada seluruh perlakuan jarak tanam yang dicobakan. Hal

ini diduga bahwa pada jarak tanam 30 cm x 40 cm didukung oleh faktor

lingkungan dan teknik bercocok tanam yang dilakukan. Pendapat ini didukung

oleh Sutedjo dan Kartasapoetra (1988), bahwa pertumbuhan atau perkembangan

(akar) tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal (hormon dan nutrisi)

saja, melainkan saling berkaitan dengan faktor lain diantaranya adalah status air

dalam jaringan tanaman, suhu udara dalam areal tanaman, keadaan tanah dan

intensitas cahaya matahari.

Hubungan antara jumlah bintil akar per tanaman kedalai pada berbagai

jarak tanam dapat dilihat pada gambar 2.

155,61

232,04

196,39

0

50

100

150

200

250

30x30 30x40 40x40

Jum

lah

Bin

til A

kar

(bua

h)

Jarak Tanam (cm x cm)

Gambar 2. Jumlah Bintil Akar Tanaman Kedelai pada Berbagai Jarak Tanam.

4.2. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Grow More Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran bernomor genap 2 sampai 18)

menunjukkan konsentrasi pupuk grow more berpengaruh sangat nyata terhadap

berat biji kering per plot, bobot biji 100 butir, jumlah bintil akar tanaman dan

Page 29: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

25  jumlah cabang umur 20 HST. Berpengaruh nyata terhadap tinggi 20 HST namun

berpengaruh tidak nyata tinggi tanaman dan jumlah cabang umur 30 dan 40 HST.

4.2.1. Tinggi Tanaman (cm)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 2, 4 dan 6) menunjukkan bahwa

konsentrasi pupuk grow more berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur

20 HST namun berpegaruh tidak nyata umur 30 dan 40 HST. Rata-rata tinggi

tanaman kedelai pada berbagai konsentrasi pupuk grow more setelah diuji BNJ0,05

disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Rata-Rata Tinggi Tanaman Kedelai pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Grow More Umur 20, 30 dan 40 HST

Konsentrasi Pupuk Grow More Tinggi Tanaman (cm)

Simbol g l air-1 20 HST 30 HST 40 HST K1 1 13,52 b 22,69 36,70 K2 2 13,06 a 22,39 36,93 K3 3 13,50 b 22,04 35,07

BNJ0,05 0,28 - - Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 7 menunjukkan bahwa tanaman kedelai tertinggi umur 20 HST

dijumpai pada konsentrasi pupuk grow more 1 g l air-1 (K1) yang tidak berbeda

nyata dengan konsentrasi pupuk grow more 3 g l air-1 (K3) namun berbeda nyata

dengan konsentrasi 2 g l air-1 (K2). Hal ini diduga bahwa pada konsentrasi hara

tersebut tanaman memperoleh hara yang cukup untuk pembentukan sel-sel baru,

pada jaringan batang baik pada titik tumbuh sehingga tanaman lebih tinggi. Hal

ini sesuai dengan pendapat Lakitan (1996) menyatakan bahwa pertumbuhan

vegetatif tanaman disebabkan karena adanya aktivitas meristematik pada daerah

titik tumbuh yang tentu saja tidak terlepas dari adanya peranan unsur hara dan air.

Page 30: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

26  Gardner et al. (1991) menambahkan unsur hara yang cukup selanjutnya digunakan

tanaman dalam berbagai proses fotosintesis dan respirasi.

Hubungan antara tinggi tanaman kedelai pada berbagai konsentrasi pupuk

grow more umur 20, 30 dan 40 HST dapat dilihat pada gambar 3.

13,52 13,06 13,5

22,69 22,39 22,04

36,7 36,93 35,07

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3

Ting

gi T

anam

an (c

m)

Konsentrasi Pupuk Growmore (g l air-1)

20 HST30 HST40 HST

Gambar 3. Tinggi Tanaman Kedelai pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Grow

More Umur 20, 30 dan 40 HST.

4.2.2. Jumlah Cabang Per Tanaman (buah)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 8, 10 dan 12) menunjukkan bahwa

konsentrasi pupuk grow more berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah cabang

per tanaman umur 20 HST namun berpegaruh tidak nyata umur 30 dan 40 HST.

Rata-rata jumlah cabang per tanaman kedelai pada berbagai konsentrasi pupuk

grow more setelah diuji BNJ0,05 disajikan pada Tabel 8.

Page 31: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

27  Tabel 8. Rata-Rata Jumlah Cabang Per tanaman Kedelai pada Berbagai

Konsentrasi Pupuk Grow More Umur 20, 30 dan 40 HST

Konsentrasi Pupuk Grow More Jumlah Cabang Per Tanaman (buah) Simbol g l air-1 20 HST 30 HST 40 HST

K1 1 1,37 b 2,37 3,57 K2 2 1,42 b 2,41 3,61 K3 3 0.90 a 2,17 3,39

BNJ0,05 0,27 - - Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05). Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah cabang per tanaman kedelai

terbanyak umur 20 HST dijumpai pada konsentrasi pupuk grow more 2 g l air-1

(K2) yang berbeda nyata dengan konsentrasi pupuk grow more 3 g l air-1 (K3)

namun berbeda tidak nyata dengan konsentrasi 1 g l air-1 (K1). Hal ini diduga

bahwa pada konsentrasi tersebut unsur hara tersedia dan seimbang yang dapat

meningkatkan jumlah cabang tanaman kedelai. Hal ini sesuai dengan pendapat

Baharsyah (1993) yang mengatakan bahwa ketersediaan unsur hara yang cukup

dan seimbang akan mempengaruhi proses metabolisme pada jaringan tanaman,

metabolisme merupakan pembentukan dan perombakan unsur hara dan senyawa

organik dalam tubuh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembagan tanaman.

Selanjutnya Harjadi (1988) menambahkan apabila unsur hara yang berlebihan

akan menyebabkan keracunan bagi tanaman yang mengakibatkan terhambatnya

laju pertumbuhan tanaman bahkan jika dalam keadaan yang terus berlanjut dapat

menyebabkan kematian tanaman itu sendiri.

Menurunnya jumlah cabang per tanaman umur 20, 30 dan 40 HST pada

konsentrasi pupuk Grow more 1 gr l air-1 (K1) dan konsentrasi pupuk Growmore

3gr l air-1 (K3), hal ini diduga karena pada konsentrasi tersebut unsur hara yang

dibutuhkan terlalu sedikit dan berlebihan sehingga dapat menurunkan laju

Page 32: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

28  pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai. Sesuai dengan pendapat

Leiwakabessy (1977) yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan

suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh unsur hara yang tersedia. Harjadi (1988)

menambahkan bahwa unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman apabila

berlebihan dan kekurangan akan menghambat pertumbuhan akar sehingga

pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan menjadi tidak normal.

Hubungan antara jumlah cabang per tanaman kedelai pada

berbagai konsentrasi pupuk grow more umur 20, 30 dan 40 HST dapat dilihat

pada gambar 4.

1,37 1,42

0,90

2,37 2,412,17

3,57 3,613,39

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

1 2 3

Jum

lah

Cab

ang

Per T

anam

an

(bua

h)

Konsentrasi Pupuk Growmore (g l air-1)

20 HST30 HST40 HST

Gambar 4. Jumlah Cabang Per Tanaman Kedelai pada Berbagai Konsentrasi

Pupuk Grow More Umur 20, 30 dan 40 HST.

4.2.3. Berat Biji Kering Per Plot (g)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 14) menunjukkan bahwa konsentrasi

pupuk grow more berpengaruh sangat nyata terhadap berat biji kering per plot.

Rata-rata berat biji kering per plot tanaman kedelai pada berbagai konsentrasi

pupuk grow more disajikan pada Tabel 9.

Page 33: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

29  Tabel 9. Rata-rata Berat Biji Kering Per Plot Tanaman Kedelai pada Berbagai

Konsentrasi Pupuk Grow More

Konsentrasi Pupuk Grow More Berat Biji Kering Per Plot (g) Simbol g l air-1

K1 1 446,67 b K2 2 478,89 b K3 3 366,67 a

BNJ0,05 39,43 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 9 menunjukkan bahwa berat biji kering per plot tanaman kedelai

terberat dijumpai pada konsentrasi pupuk grow more 2 g l air-1 (K2) yang berbeda

nyata dengan konsentrasi pupuk grow more 3 g l air-1 (K3) namun tidak berbeda

nyata dengan konsentrasi pupuk grow more 1 g l air-1 (K1). Hal ini diduga bahwa

pada konsentrasi pupuk grow more 2 g l air-1 (K2) dan 1 g l air-1 (K1) unsur hara

tersedia bagi tanaman serta didukung oleh faktor lingkungan sehingga dapat

menunjang proses generatif tanaman kedelai. Hal sesuai pendapat Wibawa (1998)

menjelaskan bahwa pertumbuhan tanaman yang baik dapat tercapai apabila unsur

hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan berada dalam

bentuk tersedia, seimbang dan dalam konsentrasi yang optimum serta didukung

oleh faktor lingkungannya.

Hubungan antara berat biji kering per plot tanaman kedelai pada berbagai

konsentrasi pupuk grow more dapat dilihat pada gambar 5.

Page 34: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

30  

446,67478,89

366,67

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3

Ber

at B

iji K

erin

g Pe

r Pl

ot (g

)

Konsentrasi Pupuk Gromore (g l air-1)

Gambar 5. Berat Biji Kering Per Plot Tanaman Kedelai pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Grow More.

4.2.4. Bobot Biji 100 Butir (g)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 16) menunjukkan bahwa konsentrasi

pupuk grow more berpengaruh sangat nyata terhadap bobot biji 100 butir. Rata-

rata bobot biji 100 butir tanaman kedelai pada berbagai konsentrasi pupuk grow

more disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Rata-rata Bobot Biji 100 Butir Tanaman Kedelai pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Grow More

Konsentrasi Pupuk Grow More Bobot Biji 100 Butir

(g) Simbol g l air-1 K1 1 9,26 a K2 2 9,22 a K3 3 9,78 b

BNJ0,05 0,18 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 10 menunjukkan bahwa bobot biji 100 butir tanaman kedelai

terberat dijumpai pada konsentrasi pupuk grow more 3 g l air-1 (K3) yang berbeda

nyata dengan perlakuan konsentrasi pupuk grow more lainnya. Hal ini diduga

Page 35: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

31  bahwa pada konsentrasi pupuk grow more 3 g l air-1 (K3) dalam keadaan ideal

bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, sehingga dapat meningkatkan bobot

biji tanaman kedelai. Darmawan dan Baharsyah (1983) juga menambahkan

bahwa ketersediaan unsur hara yang cukup dan seimbang akan mempengaruhi

proses metabolisme pada jaringan tanaman. Jones (2005) berpendapat bahwa

Grow more bermanfaat untuk mempercepat pembuahan, memperbaiki

perkembangan perakaran, mengurangi kerontokan buah, memperbaiki

pembungaan.

Hubungan antara bobot biji 100 butir tanaman kedelai pada berbagai

konsentrasi pupuk grow more dapat dilihat pada gambar 6.

9,26 9,22

9,78

8,88,9

99,19,29,39,49,59,69,79,89,9

1 2 3

Ber

at B

iji 1

00 B

utir

(g)

Konsentrasi Pupuk Growmore (g l air-1)

Gambar 6. Bobot Biji 100 Butir Tanaman Kedelai pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Grow More.

4.2.5. Jumlah Bintil Akar Tanaman (buah)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 18) menunjukkan bahwa konsentrasi

pupuk grow more berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah bintil akar per

Page 36: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

32  tanaman. Rata-rata jumlah bintil akar tanaman kedelai pada berbagai konsentrasi

pupuk grow more disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Rata-rata Jumlah Bintil Akar Tanaman Kedelai pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Grow More

Konsentrasi Pupuk Grow More Jumlah Bintil Akar Tanaman

(buah) Simbol g l air-1 K1 1 175,96 a K2 2 154,09 a K3 3 253,98 b

BNJ0,05 33,26 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah bintil akar tanaman kedelai

terbanyak dijumpai pada konsentrasi pupuk grow more 3 g l air-1 (K3) yang

berbeda nyata dengan perlakuan konsentrasi pupuk grow more lainnya. Hal ini

diduga pada konsentrasi 3 g l air-1 (K3), dapat meningkatkan jumlah bintil akar

akibat pemberian pupuk grow more yang mengandung unsur Nitrogen sebagai

starter pada awal pertumbuhan tanaman kedelai karena bintil akar mulai tumbuh

pada umur 11-13 benih setelah ditanam. Hal ini sesuai pendapat Adisarwanto

(2006), pemupukan nitrogen sebagai pemacu pada tahap awal pertumbuhan

kedelai perlu dilakukan untuk pertumbuhan dalam satu minggu pertama karena

pada saat tersebut, akar tanaman belum berfungsi sehingga tambahan nitrogen

diharapkan dapat merangsang pembentukan akar. Hal ini akan membuka

kesempatan pembentukan bintil akar.

Hubungan antara jumlah bintil akar per tanaman kedelai pada berbagai

konsentrasi pupuk grow more dapat dilihat pada gambar 7.

Page 37: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

33  

175,96154,09

253,98

0

50

100

150

200

250

300

1 2 3

Jum

lah

Bin

til A

kar

(bua

h)

Konsentrasi Pupuk Growmore (g l air-1)

Gambar 7. Jumlah Bintil Akar Per Tanaman Kedelai pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Grow More.

4.3. Interaksi

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran bernomor genap 2 sampai 18)

menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jarak tanam dan konsentrasi pupuk

grow more yang berpengaruh sangat nyata terhadap bobot biji 100 butir dan

jumlah bintil akar per tanaman kedelai namun berpengaruh tidak nyata dengan

parameter interaksi yang lainnya.

4.3.1. Bobot Biji 100 Butir (g)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 16) menunjukkan bahwa interaksi

antara jarak tanam dan konsentrasi pupuk grow more berpengaruh sangat nyata

terhadap bobot biji 100 butir. Rata-rata bobot biji 100 butir tanaman kedelai pada

berbagai jarak tanam dan konsentrasi pupuk grow more disajikan pada Tabel 12.

Page 38: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

34  Tabel 12. Rata-rata Interaksi Bobot Biji 100 Butir Tanaman Kedelai pada

Berbagai Jarak Tanam dan Konsentrasi Pupuk Grow More (g)

Interaksi Jarak Tanam Konsentrasi Pupuk Grow More (g l air -1)

Simbol cm x cm 1 (K1) 2 (K2) 3 (K3) J1 30 x 30 9,52 de 9,39 bcd 9,48 bcde J2 30 x 40 9,02 a 9,17 abc 9,12 ab J3 40 x 40 9,24 abcd 9,10 ab 10,73 e

BNJ0,05 0,31 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom

yang sama tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 12 menunjukkan bahwa bobot biji 100 butir tanaman kedelai

terberat dijumpai pada interaksi jarak tanam 40 cm x 40 cm (J3) dan konsentrasi

pupuk grow more 3 g l air-1 (K3) yang tidak berbeda nyata dengan interaksi jarak

30 cm x 30 cm dan konsentrasi pupuk grow more l air-1 (K3) namun berbeda nyata

interksi lainnya. Hal ini diduga bahwa jarak tanam yang sesuai maka tanaman

akan semakin besar peluang dalam menyerap unsur hara. Curry (1969)

menambahkan bahwa pengaturan jarak tanam berpengaruh terhadap besarnya

intensitas cahaya dan kesediaan unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman.

Semakin lebar jarak tanam, semakin besar intensitas cahaya dan semakin banyak

kesediaan unsur hara bagi individu tanaman, karena jumlah tanamannya lebih

sedikit. Sebaliknya semakin rapat jarak tanam semakin banyak jumlah pohonnya

dan persaingan semakin kuat. Jamin (1992) menambahkan kompetisi tanaman

terhadap unsur hara, air dan cahaya matahari akan terjadi apabila jarak tanaman

yang tidak sesuai.

Hubungan antara bobot biji 100 butir tanaman kedelai pada berbagai

interaksi jarak dan konsentrasi pupuk grow more dapat dilihat pada gambar 8.

Page 39: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

35  

9,52

9,029,24

9,39 9,179,10

9,489,12

10,73

7,50

8,00

8,50

9,00

9,50

10,00

10,50

11,00

30 x 30 30 x 40 40 x 40

Bob

ot B

iji 1

00 B

utir

(g)

Jarak Tanam ( cm x cm)

1 g l air-12 g l air-13 g l air-1

Gambar 8. Bobot Biji 100 Butir Tanaman Kedelai pada Berbagai Interaksi Jarak

Tanam dan Konsentrasi Pupuk Grow More.

4.3.2. Jumlah Bintil Akar Tanaman (buah)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 18) menunjukkan bahwa interaksi

jarak tanam dan konsentrasi pupuk grow more berpengaruh nyata terhadap jumlah

bintil akar tanaman. Rata-rata Jumlah bintil akar tanaman kedelai pada berbagai

jarak tanam dan konsentrasi pupuk grow more disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Rata-rata Jumlah Bintil Akar Tanaman Kedelai pada Berbagai Jarak Tanam dan Konsentrasi Pupuk Grow More

Jarak Tanam Konsentrasi Pupuk Grow More (g l air-1)

Simbol cm x cm 1 (K1) 2 (K2) 3 (K3) J1 30 x 30 145,06 a 164,06 ab 157,72 ab J2 30 x 40 176,94 abc 140,22 a 378,94 d J3 40 x 40 205,89 bc 158,00 ab 225,28 cd

BNJ0,05 57,61 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom

yang sama tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 13 menunjukkan bahwa jumlah bintil akar tanaman kedelai

terbanyak dijumpai pada interaksi jarak tanam 30 cm x 40 cm (J2) dan konsentrasi

pupuk grow more 3 g l air-1 (K3) yang tidak berdeda nyata dengan interaksi jarak

Page 40: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

36  tanam 40 cm x 40 cm (J3) dan konsentrasi pupuk grow more 3 g l air-1 (K3) namun

berdeda nyata terhadap interaksi lainnya. Hal ini diduga bahwa selain jarak

tanam yang sesuai dan unsur hara yang tersedia dalam pupuk grow more antara

lain nitrogen dapat memacu pertumbuhan dan hasil tanaman selain itu juga

didukung faktor lingkuagan yang baik bagi perkembangan tanaman kedelai

khusus dalam aktivitas bakteri Rhizobium japonicum yang dapat mengikat

nitrogen dari udara. Kelembapan tanah yang cukup dan suhu tanah sangat

mendukung pertumbuhan bintil akar tanaman kedelai dan kemampuan menfiksasi

nitrogen ini akan bertambah seiring dengan bertambahnya umur tanaman, tetapi

maksimal hanya sampai akhir masa berbunga atau mulai pembentukan biji

(Adisarwanto, 2006). Sutedjo dan Kartasapoetra (1988), menambahkan bahwa

pertumbuhan atau perkembangan (akar) tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh

faktor internal (hormon dan jarak tanam) saja, melainkan saling berkaitan dengan

faktor lain diantaranya adalah status air dalam jaringan tanaman, suhu udara

dalam areal tanaman, keadaan tanah dan intensitas cahaya matahari. Bila salah

satu faktor tersebut tidak saling mendukung unsur hara yang diberikan akan

menjadi tidak berguna bagi pertumbuhan tanaman.

Hubungan antara jumlah bintil akar tanaman kedelai pada berbagai

interaksi jarak dan konsentrasi pupuk grow more dapat dilihat pada gambar 9.

Page 41: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

37  

145,06

176,94 205,89164,06

140,22158,00157,72

378,94

225,28

0

50

100

150

200

250

300

350

400

30x30 30x40 40x40

Jum

lah

Bin

til A

kar

(bua

h)

Konsentrasi Pupuk Growmore (g l air-1)

123

Gambar 9. Jumlah Bintil Akar Tanaman Kedelai pada Berbagai Interaksi Jarak

Tanam dan Konsentrasi Pupuk Grow More.

Page 42: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

38  

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap bobot biji 100 butir

tanaman kedelai. Berpengaruh nyata terhadap jumlah bintil akar tanaman.

Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang umur

20, 30 dan 40 HST serta berat biji kering per plot tanaman kedelai.

Pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai terbaik dijumpai pada jarak tanam

40 cm x 40 cm.

2. Konsentrasi pupuk grow more berpengaruh sangat nyata terhadap berat

biji kering per plot, bobot biji 100 butir, jumlah bintil akar tanaman dan

jumlah cabang umur 20 HST. Berpengaruh nyata terhadap tinggi 20 HST

namun berpengaruh tidak nyata tinggi tanaman dan jumlah cabang umur

30 dan 40 HST. Pertumbuhan tanaman kedelai terbaik dijumpai pada

konsentrasi pupuk grow more 1 g l air-1 sedangkam hasil tanaman kedelai

terbaik dijumpai pada konsentrasi pupuk grow more 2 g l air-1.

3. Terdapat interaksi antara jarak tanam dan konsentrasi pupuk grow more

yang berpengaruh sangat nyata terhadap bobot biji 100 butir dan jumlah

bintil akar tanaman kedelai namun berpengaruh tidak nyata dengan

parameter interaksi yang lainnya. Interaksi terbaik dijumpai pada jarak

tanam 40 cm x 40 cm dan konsentrasi pupuk grow more 3 g l air-1.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaturan jarak tanam dan

konsentrasi pupuk grow more sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan

dan hasil tanaman kedelai.

Page 43: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 1991. Budidaya dan pengolahan hasil kedelai. Departemen Pertanian. Jakarta.

____.2010. Pupuk Growmore. http://0502198800.blogspot.com/2010/11/ PT-

Kalatham -Coorporation - Growmore.html

AAK.1991. Kedelai. Kanisius. Yogyakarta. 83 hlm. ____. 2007. Kedelai .Kanisius yokyakarta Adisarwanto,T dan Wudianto, R. 1999. Meningkatkan Hasil Panen Kedelai Di

Lahan Sawah – Kering – Pasang Surut. Penebar Swadaya, Jakarta. Adisarwanto. 2006. Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan Kedelai.

Penebar Swadaya. Jakarta. ____. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya, Jakarta. 76 hlm. Astawan, M. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Penebar

Swadaya, Jakarta. Cahyono. B. 2007. Kedelai Teknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani. Aneka

Ilmu, Semarang. Budi A. Tim Ricardo. 2007. Penuntun Pengolahan Kedelai. Ricardo, Jakarta. Curry, G.M. 1969. Phototropism. Physiology of Plant Growth and Development.

McGraw-Hill Book Company, Inc. London.

Darwaman, J, dan J Baharsyah. 1983. Dasar-dasar Ilmu Fisiologi Tanaman. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Duncan. 1956. Corn Plant Population Corelation to Soil Productivity. Advance in Agronomy. AC. In Co. New York.

Effendi, S. 1997. Bercocok Tanam Jagung. Yasaguna, Jakarta.

Eprim, Y, S. 2006. Priode Keritis Tanaman Kedelai (glycine max( l ) merill) terhadap kompetisi gulma pada beberapa jarak tanam dilahan alang– alang (imperata cylindrica (l.) beauv.). Bogor Agricultural University.

Gardner, F. P., R. B. Pearce, and R. L. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman

Budidaya. Terjemahan oleh: Herawati Susilo. University of Indonesia Press. Jakarta. 428 hal.

39

Page 44: PENGARUH JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK GROW …repository.utu.ac.id/568/1/BAB I_V.pdf · pengaruh jarak tanam dan konsentrasi pupuk . grow more terhadap pertumbuhan dan hasil

40 Harjadi, S. S. 1988. Dasar-Dasar Hortikultura. Jurusan Budidaya Pertanian.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Harjadi, S. S. 1996. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta.

Hidayat, H. 2011. Buku Panduan Praktikum Fisiologi Tanaman. Politeknik. Jones, Jr., and J. Benton. 2005. Hydroponics: A Practical Guide for the Soiless

Grower. CRC Press. Florida.

Kastasapoetra. 1988. Ilmu Tanah. (terjemahan soegiman) Bharata Karya Aksara, Jakarta.

Lakitan, B. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Perkasa.

Jakarta. Leiwakabessy, F.M. 1977. Ilmu Kesuburan Tanah. Lembaga Penelitian Tanah

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lingga, P dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar swadaya, Jakarta.

_____, 1999. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar swadaya, Jakarta. Moenandir, J. 1988. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma. Rajawali.

Jakarta. 101 hal. Pitojo, S. 2007. Benih Kedelai. Kanisius. Yokyakarta. Purwaningsih, W. 1986. Pengaruh Populasi Kacang Tanah terhadap Pertumbuhan

serta Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogeae L) dan Jagung dalam Sistem Tumpang Sari. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Sugeng. 2000. Bercocok Tanam Sayuran. Aneka Ilmu, Semarang. Suprapto, HS. 1991. Bertanam kedelai. Penebar swadaya, Jakarta. Supriyadi, H., Syrahmat dan Komarudin. 1986. Tumbuh Respon Kacang Tanah

terhadap Kerapatan Pupulasi dan Zat Penghambat. Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan. Palawija. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Vol (1) : 160-165. Bogor.

Sutedjo, MM dan A.G Kartaspoetro. 1988. Pengantar Ilmu Tanah, Terbentuknya

Tanah dan Tanah Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.