PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

56
PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (SKRIPSI) Oleh DEDE ABDURRAHMAN 15110024 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA METRO 2019

Transcript of PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

Page 1: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

(SKRIPSI)

Oleh

DEDE ABDURRAHMAN

15110024

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

DHARMA WACANA METRO

2019

Page 2: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

Oleh

DEDE ABDURRAHMAN

15110024

Skripsi

Sebagai Salah Satu Untuk Mencapai Gelar (S1)

Sarjana Pertanian

Pada Jurusan Agroteknilogi

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

DHARMA WACANA METRO

2019

Page 3: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

ABSTRAK

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

Oleh

DEDE ABDURRAHMAN

Ubi jalar memegang peranan penting di dalam posisi lumbung pangan dan

perekonomian nasional, karena merupakan salah satu makanan pokok bagi

sekelompok penduduk Indonesia. Upaya peningkatan hasil produksi ubi jalar

salah satunya dengan mengatur jarak tanam yang optimum serta memenuhi

kebutuhan unsur hara terutama unsur hara kalium. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui: (1) pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar

(2) pengaruh dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar

(3) interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan

dan hasil ubi jalar.

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Desa Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dengan ketinggian tempat

60 mdpl dan jenis tanah Podzolik Merah Kuning. Penelitian berpola Faktorial

dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 ulangan. Sebagai

faktor pertama adalah Jarak Tanam (J) yang terdiri dari 3 taraf tanpa yaitu : 70 cm

x 20 cm (j1), 70 cm x 30 cm (j2), 70 cm x 40 cm (j3). dan Pupuk Kalium (K) dalam

bentuk KCl sebagai faktor kedua yang terdiri dari 3 taraf yaitu : 45 kg/ha (k1), 90

kg/ha (k2), 135 kg/ha (k3). Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan

membandingkan F.hitung dengan F.Tabel dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata

Terkecil (BNT) pada taraf 5%, sebelumnya dilakukan uji kehomogenan ragam

data dengan uji Bartlet dan ke tak-aditifan data dengan uji Tuckey.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penggunaan berbagai jarak tanam

berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar kecuali

pada peubah asumsi per hektar pada jarak tanam 70 x 20 cm. (2) Perlakuan

berbagai dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan

hasil tanaman ubi jalar. (3) Tidak terdapat interaksi antara berbagai jarak tanam

dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar.

Page 4: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Kalium

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar

(Ipomoea batatas L).

Nama Mahasiswa : Dede Abdurrahman

NPM : 15110024

Jurusan : Agroteknologi

MENYETUJUI,

1. KOMISI PEMBIMBING :

PEMBIMBING I,

Krisnarini, S.P, M.Si.

NIK. 003011035A

PEMBIMBING II,

Windu Mangiring , S.Pt,

M.P.

NIK. 003023272A

KETUA JURUSAN

AGROTEKNOLOLOGI,

Priyadi, SP, M.Si

NIK. 003027283A

Page 5: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

HALAMAN PENGESAHAN

1. Tim Penguji

1. Tim Penguji :

Ketua Penguji : Krisnarini, S.P, M.Si.

..................................

Penguji Utama : Ir. Yatmin, M.T.A. ..................................

Anggota Penguji : Windu Mangiring , S.Pt, M.P.

..................................

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro,

Ir. Rakhmiati, M.T.A.

NIP. 196302161990031003

Tanggal Lulus Ujian : 4 November 2019

Page 6: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

RIWAYAT HIDUP

Penulis tinggal di Desa Labuhan ratu v Kecamatan

Labuhan ratu. Kabupaten Lampung Timur. Lahir di

Desa Labuhan ratu v. pada 11 November 1995, anak ke

Dua dari Tiga bersaudara dari pasangan Bapak A.dardiri

dan Ibu Ila.w. Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1

Labuhan ratu v lulus tahun 2008 pendidikan Sekolah

Menengah Pertama di SMP PGRI 4 Labuhan ratu lulus tahun 2011, dan

pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Labuhan ratu lulus tahun

2014

Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan studi Strata Satu (S1) jurusan

Agroteknologi di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana

Metro Lampung.

Page 7: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

MOTTO

Kejujuran adalah kebijakan yang paling baik

Page 8: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT

Saya persembahkan karya sederhana ini

Kepada :

Kedua orang tua saya

(Bapak A. Dardiri dan Ibu Ila W)

Karena do’anyalah saya dapat menyelesaikan semuanya

yang telah membiayai semua kuliah saya

Sahabat-sahabat saya

yang menjadi keluarga ke-2 saya

yang selalu ada baik susah maupun senang.

Page 9: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya

kepada:

1. Ibu Ir. Rakhmiati, MTA. Sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

Dharma Wacana Metro.

2. Ibu Krisnarini, S.P, M.Si. Sebagai Wakil Ketua I dan sebagai dosen

pembimbing I, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan

penuh kesabaran dalam membimbing penulisan skripsi ini.

3. Ibu Windu Mangiring, S.Pt, M.P. sebagai dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan penuh kesabaran dalam

membimbing penulisan skripsi ini.

4. Bapak. Ir. Yatmin, M.T.A. selaku penelaah yang telah memberikan arahan

dan dukungannya dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen STIPER dan Staf Dharma Wacana Metro yang selalu

memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan.

Page 10: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

6. Bpk. Priyadi, SP, M.Si., selaku ketua jurusan Agroteknologi yang telah

banyak membantu selama menyelesaikan proposal ini.

7. Kedua orang tua saya yaitu Ibu Ila W dan Bapak A. Dardiri yang selalu

mendoakan demi keberhasilan dan kesuksesan saya.

8. Semua pihak yang telah memberi dorongan dan membantu menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi masih ada kekurangan, kritik dan

saran yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Metro, Oktober 2019

Penulis

Page 11: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2 Tujuan..................................................................................... 4

1.3 Dasar Hipotesis ...................................................................... 4

1.4 Hipotesis ................................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7

2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Ubi Jalar ...................... 7

2.1.1 Taksonomi tanaman ubi jalar ...................................... 7

2.1.2 Morfologi tanaman ubi jalar ........................................ 8

2.2 Syarat tumbuh tanaman ubi jalar ............................................. 9

2.2.1 Tanah ........................................................................... 10

2.2.2 Iklim ............................................................................ 10

2.3 Jarak Tanam ........................................................................... 11

2.4 Pupuk Kalium ......................................................................... 12

III. METODE PENELITIAN .............................................................. 14

3.1 Tempat dan Waktu ................................................................. 14

3.2 Alat dan Bahan ....................................................................... 14

3.3 Metode Penelitian ................................................................... 15

3.4 Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 15

Page 12: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

3.4.1 Pengolahan Tanah ....................................................... 15

3.4.2 Penanaman ................................................................... 15

3.4.3 Penyulaman ................................................................. 16

3.4.4 Pemupukan .................................................................. 16

3.4.5 Pemeliharaan ............................................................... 16

3.4.6 Panen ........................................................................... 17

3.5 Peubah yang Diamati .............................................................. 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 20

4.1 Hasil Penelitian ..................................................................... 20

4.1.1 Panjang Sulur............................................................... 20

4.1.2 Jumlah Cabang ............................................................ 22

4.1.3 Jumlah Umbi ............................................................... 23

4.1.4 Bobot Umbi per Tanaman ........................................... 24

4.1.5 Bobot per Umbi ........................................................... 25

4.1.6 Bobot Berangkasan Basah ........................................... 27

4.1.7 Bobot Berangkasan Kering.......................................... 28

4.1.8 Asumsi per Hektar ....................................................... 29

4.2 Pembahasan ............................................................................ 30

V. KESIMPULAN dan SARAN ........................................................ 36

5.1 Kesimpulan............................................................................. 36

5.2 Saran ....................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 37

LAMPIRAN ............................................................................................. (40-64)

Page 13: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Panjang Sulur Tanaman 11 Mst ......................................................... 20

2. Jumlah Cabang ................................................................................... 22

3. Jumlah Umbi ...................................................................................... 24

4. Bobot Umbi ........................................................................................ 25

5. Bobot per Umbi .................................................................................. 26

6. Berat Berangkasan Basah................................................................... 27

7. Berat Berangkasan Kering ................................................................. 28

8. Hasil Uji BNT Asumsi per Hektar ..................................................... 30

Page 14: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kurva Pertumbuhan Panjang Sulur Tanaman Umur 3 MST,

5 MST, 7 MST, 9 MST, dan 11 MST ................................................ 20

2. Pengolahan Lahan .............................................................................. 57

3. Penaburan Pupuk Kandang ................................................................ 57

4. Persiapan Penanaman ......................................................................... 58

5. Pemupukan Pertama ........................................................................... 58

6. Pemotongan Cabang .......................................................................... 59

7. Pembumbunan .................................................................................... 59

8. Penimbangan Pupuk ........................................................................... 60

9. Pengukuran Tinggi Tanaman ............................................................. 60

10. Pengamatan Jumlah Cabang .............................................................. 61

11. Pemupukan Kedua ............................................................................. 61

12. Pengamatan Panjang Sulur................................................................. 62

13. Panen .................................................................................................. 62

14. Penimbangan Bobot Umbi ................................................................. 63

15. Penimbangan Umbi per Petak ............................................................ 63

16. Penimbangan Berangkasan Basah ..................................................... 64

17. Penimbangan Berangkasan Kering .................................................... 64

Page 15: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tata Letak Penelitian ......................................................................... 40

2. Tata Letak Tanaman Jarak Tanam 70 x 20 cm .................................. 41

3. Tata Letak Tanaman Jarak Tanam 70 x 30 cm .................................. 42

4. Tata Letak Tanaman Jarak Tanam 70 x 40 cm .................................. 43

5. Deskripsi Ubi Jalar Ungu ................................................................... 44

6. Analisis Tanah Kebun Percobaan Dharma Wacana Metro ................ 45

7. Jadwal Pelaksanaan ............................................................................ 46

8. Rekapitulasi Analisis Ragam dan Uji BNT ....................................... 47

9. Data Rata-rata Panjang Sulur Tanaman Ubi Jalar ............................. 48

10. Data Panjang Sulur Tanaman Ubi Jalar Umur 11 MST Akibat

Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ................. 49

11. Analisis Ragam Panjang Sulur Tanaman Ubi Jalar Umur

11 MST Akibat Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu

Pembalikan Batang ............................................................................ 49

12. Data Jumlah Cabang Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Pupuk

Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ............................................. 50

13. Analisis Ragam Jumlah Cabang Tanaman Ubi Jalar Akibat

Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ................. 50

14. Data Jumlah Umbi Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Pupuk

Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ............................................. 51

15. Analisis Ragam Jumlah Umbi Tanaman Ubi Jalar Akibat

Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ................. 51

16. Data Bobot Umbi Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Pupuk

Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ............................................. 52

17. Analisis Ragam Bobot Umbi Tanaman Ubi Jalar Akibat

Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ................. 52

Page 16: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

18. Data Bobot per Umbi Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Pupuk

Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ............................................. 53

19. Analisis Ragam Bobot per Umbi Tanaman Ubi Jalar Akibat

Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ................. 53

20. Data Berat Berangasan Basah Tanaman Ubi Jalar Akibat

Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ................. 54

21. Analisis Ragam Berat Berangkasan Basah Tanaman Ubi Jalar

Akibat Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan ................. 54

22. Data Berat Berangkasan Kering Tanaman Ubi Jalar Akibat

Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan Batang ................ 55

23. Analisis Ragam Berat Berangkasan Kering Tanaman Ubi Jalar

Akibat Perlakuan Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan

Batang ................................................................................................ 55

24. Data Asumsi per Hektar Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan

Pupuk Kalium dan Waktu Pembalikan Batang .................................. 56

25. Analisis Ragam Asumsi per Hektar Tanaman Ubi Jalar Akibat

Perlakuan Pupuk Kalium Dan Waktu Pembalikan Batang ................ 56

26. Foto Kegiatan ..................................................................................... 57

Page 17: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau ketela rambat berasal dari Hindia Barat atau

Amerika Selatan, merupakan bahan makanan tambahan atau pengganti beras yang

telah mendapat perhatian masyarakat. Ubi jalar memegang peranan penting di

dalam posisi lumbung pangan dan perekonomian nasional, karena merupakan

salah satu makanan pokok bagi sekelompok penduduk Indonesia. Ubi jalar

memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, selain itu juga memiliki nilai jual

yang cukup baik (Suparman, 2007).

Ubi jalar segar mentah memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu 49 mg

kalium, 107 mg, 1,8 g protein, lemak 0,7 g, karbohdrat 27,9 g, mineral 1,1 g,

vitamin A 2310 mg, dan 20 mg vitamin C dalam tiap 100 gram. Selain untuk yang

konsumsi orang sehat ternyata ubi jalar dapat dijadikan makanan alternatif bagi

pasien rumah sakit karena kandungan gizi yang sangat tinggi. Terutama ubi jalar

berwarna merah, sangat kaya kandungan pro vit A atau retinol (BPTPJ, 2015).

Berdasarkan data dari BPS (2015), provinsi Lampung memiliki produksi ubi jalar

pada tahun 2015 sebesar 28.494 ton dengan luas areal panen sebesar 2.958 ha.

Kebutuhan ubi jalar yang semakin meningkat sebagai bahan konsumsi dan bahan

Page 18: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

2

baku industri yang memiliki prospek cerah, sehingga dibutuhkan berbagai upaya

untuk meningkatkan produksinya.

Lahan sebagai tempat tumbuh tanaman perlu diperhatikan kebutuhan unsur hara

dan pengaturan jarak tanamnya, agar tidak terjadi kompetisi antar tanaman yang

bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu. Hal ini berkaitan dengan

adanya persaingan dalam penggunaan hara, air, cahaya dan ruang tumbuh.

Menurut Sugito (1999), setiap tanaman menghendaki tingkat kerapatan tanam

yang berbeda-beda. Jarak tanam diatur berdasarkan sifat tanaman dan disesuaikan

dengan faktor lingkungan yang ada sehingga diperoleh jumlah produksi yang

semaksimal mungkin, pada umumnya produksi per satuan luas dapat ditingkatkan

dengan cara penambahan kepadatan tanam sampai batas optimum, sedangkan

penambahan kepadatan tanam di atas optimum akan menurunkan produksi

tanaman.

Selain dengan mengatur jarak tanam yang tepat, penggunaan pupuk anorganik

perlu dilakukan, hal ini akan memberikan kelengkapan unsur hara yang

dibutuhkan oleh tanaman. Ketersediaan unsur hara yang dapat di serap oleh

tanaman dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman. Pupuk adalah

suatu bahan yang di gunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah

sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman (Permentan, 2007 dalam

Lesmana, 2016).

Selain dengan menggunakan jarak tanam, pemberian pupuk perlu dilakukan, hal

ini akan memberikan kelengkapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Salah satu pupuk buatan (anorganik) yang dapat digunakan yaitu pupuk kalium

Page 19: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

3

(K). Pemupukan kalium diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan

produksi dan kualitas ubi. Pertumbuhan dan produksi ubi demikian pula kualitas

ubi sangat tergantung pada jenis tanah, ketersediaan K dalam tanah dan

banyaknya K diabsopsi, juga jumlah K dalam tanah yang dapat dipertukarkan dan

takaran K yang diberikan melalui pemupukan (Purwo, 2007).

Kalium merupakan hara makro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan produksi

tanaman ubi jalar, sebagai tanaman penghasil umbi unsur kalium banyak

dibutuhkan tanaman ubi jalar karena berperan penting dalam meningkatkan

fotosintesis terutama pada periode pembentukkan umbi. Menurut Sumayku dan

Paulus (2006) kalium diperlukan untuk meningkatkan aktivitas kambium dalam

akar yang menyimpan pati di dalamnya dan juga untuk meningkatkan aktivitas

sintesis pati dalam umbi, kombinasi pupuk organik dan KCl akan meningkatkan

serapan hara, terutama kalium karena unsur K sangat berperan dalam pembesaran

umbi dan kualitas umbi tanaman ubi jalar.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk kalium terhadap pertumbuhan

dan hasil ubi jalar.

Page 20: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

4

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

2. Pengaruh dosis pupuk K terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

3. Interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk K terhadap pertumbuhan dan

hasil ubi jalar.

1.3 Dasar Pengajuan Hipotesis

Kebutuhan unsur hara dan pengaturan jarak tanam perlu diperhatikan agar

pertumbuhan tanaman tidak terganggu karena adanya persaingan dalam

penggunaan air, hara, cahaya, dan ruang tumbuh (Abadi dkk., 2013). Pengaturan

jarak tanam dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman karena tanaman dapat

dengan mudah melakukan proses fotosintesis dan mudah dalam meyerap unsur

hara dan air (Purnama dkk., 2013). Pengaturan jarak tanam sangat penting

dilakukan untuk mengoptimalkan penyerapan unsur hara bagi tanaman. Jarak

tanam yang belum optimal menyebabkan persaingan dalam penggunaan unsur

hara, air, dan sinar matahari sehingga akan mempengaruhi produksi tanaman

(Panggabean dkk., 2014). Pengaturan jarak tanam merupakan salah satu teknik

budidaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi

(Purnama dkk., 2013).

Menurut Penelitian Abadi dkk, (2013) menjelaskan bahwa ubi jalar yang ditanam

dengan jarak tanam 70 cm x 30 cm menghasilkan jumlah produksi dan bobot

segar tanaman yang lebih tinggi dari jarak tanam 70 cm x 20 cm. Hasil tersebut

Page 21: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

5

menunjukkan bahwa jarak tanam yang lebih lebar memberikan hasil yang lebih

baik karena dapat memaksimalkan penggunaan air, hara, dan cahaya karena

sedikit kompetisi antar tanaman.

Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam budidaya untuk

meningkatkan produktifitas tanaman. Pemberian pupuk ke dalam tanah bertujuan

untuk menambah atau mempertahankan kesuburan tanah. Kesuburan tanah dinilai

berdasarkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah, baik hara makro maupun

hara mikro secara berkecukupan dan berimbang (Bustami dkk., 2012).

Pemupukan merupakan komponen budidaya yang sangat berperan dalam pencapai

hasil panen, akan tetapi penggunaan pupuk yang tidak cukup atau berlebih akan

berdampak pada hasil panen, efisiensi usaha tani dan lingkungan

(Syafruddin, 2015).

Menurut Yasir dan Ariani (2017) pemberian pupuk organik dan pupuk KCl

berpengaruh nyata terhadap diameter umbi, berat umbi segar/tanaman, berat umbi

segar/m, jumlah umbi/plot, indeks hasil dan berpengaruh tidak nyata terhadap

panjang batang, jumlah cabang primer/tanaman dan panjang umbi. Kombinasi

pupuk kompos 10 ton/ha dan pupuk KCl 100 kg/ha dapat meningkatkan

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Sedangkan menurut hasil penelitian

Neltriana (2015) pupuk kandang kotoran sapi dosis 15 ton/ha memberikan

pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

Fungsi utama kalium membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium

juga berperan memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak

mudah gugur. Kalium merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam

Page 22: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

6

menghadapi kekeringan dan penyakit. Untuk tanah yang liat kalium yang

ditaburkan terikat oleh komponen tanah sehingga hanya 1/4 hingga 1/3 dosis yang

dapat terserap tanaman. Untuk tanah berpasir dimana pori-pori tanah cukup besar

maka pupuk kalium mudah tercuci dan terbawa aliran air.

Hasil penelitian menyatakan bahwa pemupukan kalium dosis K2O 90 kg/ha relatif

menghasilkan pertumbuhan optimal dan hasil ubi maupun kadar pati lebih tinggi

(Hariyanto, 2004).

1.4 Hipotesis

1. Jarak tanam yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap

pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

2. Dosis pupuk K yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap

pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

3. Terdapat interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk K terhadap

pertumbuhan dan hasil ubi jalar.

Page 23: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Ubi Jalar

2.1.1 Taksonomi Tanaman Ubi Jalar

Sistematika tanaman ubi jalar dalam Rukmana (1997) sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiosperma

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Convolvulales

Family : Convolvulaceae

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomoea batatas (L.).

Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di hara dalam tanah dan akar

lumbung atau ubi. Akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

hara yang ada dalam tanah, sedangkan akar lumbung berfungsi sebagai tempat

untuk menimbun sebagian makanan yang nantinya akan terbentuk ubi. Kedalaman

tanah akar tidak lebih dari 45 cm. Biasanya sekitar 15 persen dari seluruh akarnya

yang terbentuk akan menebal dan membentuk akar lumbung yang tumbuh agak

dangkal. Ukuran ubi meningkat selama daun masih aktif (Sonhaji, 2007).

Page 24: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

8

2.1.2 Morfologi Tanaman Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan tanaman umbi-umbian yang tergolong tanaman semusim

sehingga ubi jalar hanya dapat berproduksi satu kali setiap musim tanam.

Tanaman ubi jalar tumbuh menjalar, merambat, dan agak tegak pada permukaan

tanah tergantung varietasnya (Juanda dan Cahyono, 2000). Ubi jalar memiliki

batang yang lunak dan bulat. Batang ubi jalar beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi

akar, tunas, dan daun. Ukuran diameter batang ubi jalar bervariasi tergantung

varietasnya. Diameter batang besar dimiliki oleh varietas ubi jalar merambat dan

diameter batang sedang serta batang kecil dimiliki oleh varietas ubi jalar agak

tegak (Juanda dan Cahyono, 2000). Diameter batang besar memiliki kemampuan

hidup dan tumbuh lebih baik dari diameter batang kecil. Menurut Juanda dan

Cahyono (2000), warna batang ubi jalar bervariasi tergantung varietasnya, ada

hijau dan ungu.

Ubi Jalar merupakan salah satu tanaman yang memiliki jumlah daun banyak dan

susunan daun horizontal. Daun ubi jalar yang bersifat tumpang tindih

menyebabkan hasil asimilat tidak maksimal (Rahmiana dkk., 2015). Bentuk daun

ubi jalar bervariasi tergantung varietasnya, diantaranya bulat hati, bulat lonjong,

dan bulat runcing. Ukuran daun ubi jalar pun bervariasi tergantung varietasnya.

Ubi jalar dengan diameter batang besar memiliki ukuran daun yang besar, ubi

jalar dengan diameter batang sedang memiliki ukuran daun yang sedang, dan

diameter batang kecil memiliki ukuran daun yang kecil. Produktivitas ubi jalar

berdaun lebar lebih tinggi daripada ubi jalar berdaun kecil karena daun yang lebar

Page 25: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

9

dapat berfotosintesis lebik baik dan efektif daripada daun yang kecil (Juanda dan

Cahyono, 2000).

Tanaman ubi jalar mulai membentuk umbi saat berumur 3 minggu setelah tanam.

Bentuk umbi biasanya bulat sampai lonjong dengan bobot ideal antara 200 gram

sampai 250 gram (Rukmana, 1997). Menurut Sulistyowati (2010), kriteria umbi

yang dapat dipasarkan antara lain, memiliki bobot umbi lebih dari 150 gram serta

tidak terserang hama dan penyakit umbi, sedangkan kriteria umbi yang tidak dapat

dipasarkan antara lain, umbi afkir, memiliki bobot umbi kurang dari 150 gram,

serta terserang hama dan penyakit khususnya hama boleng (Cylas formicarius).

Menurut Rukmana (1997), varietas ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah

cenderung tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas formicarius). Ubi jalar

memiliki warna daging putih, kuning, dan ungu. Ubi jalar berkadar tepung tinggi

memiliki rasa yang cenderung manis.

2.2 Syarat Tumbuh Ubi Jalar

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran, bobot, dan volume dari

waktu ke waktu. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu

faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik berkaitan dengan pewarisan

sifat, sedangkan faktor lingkungan berkaitan dengan kondisi lingkungan dimana

tanaman itu tumbuh. Setiap varietas tanaman memiliki kemampuan yang berbeda

dalam memanfaatkan sarana tumbuh dan adaptasi dengan lingkungan sekitar. Dua

faktor tersebut juga akan mempengaruhi potensi hasil tanaman

(Anggraini dkk., 2013).

Page 26: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

10

Ubi jalar dapat berproduksi secara maksimal jika memenuhi persyaratan tumbuh

sebagai berikut.

2.2.1 Tanah

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genotipe dan faktor lingkungan

(Yetti dan Ardian, 2010). Tanah sebagai salah satu faktor lingkungan perlu

dipertimbangkan karena merupakan faktor utama penyedia unsur hara bagi

pertumbuhan tanaman. Tanah yang cocok untuk tanaman ubi jalar adalah tanah

yang mengandung pasir, kadar lempungnya sedikit dan longgar serta kondisinya

gembur, sehingga udara dan air dalam tanah dapat saling berganti dengan lancar.

Kondisi tanah yang berat juga dapat ditanami ubi jalar namun harus diolah dan

diberi campuran pasir, kompos, dan pupuk organik supaya tanah menjadi longgar

(Suparman, 2007). Kandungan unsur hara dan air yang terkandung di dalam tanah

sangat menentukan kandungan gizi tanaman (La Karimuna dkk., 2009). Menurut

Januwati dkk., (1996), ketersediaan hara dalam tanah mempengaruhi

pembentukan senyawa hormon untuk pertumbuhan.

2.2.2 Iklim

Ubi jalar merupakan tanaman umbi-umbian yang mudah ditemui di berbagai

wilayah di Indonesia tanpa mengenal musim (Balitbangtan, 2008). Tanaman ubi

jalar dapat tumbuh sepanjang tahun asalkan berada di lahan terbuka dan tidak

tergenang air sehingga iklim tropis sangat cocok untuk pertumbuhan ubi jalar.

Pertumbuhan ubi jalar saat musim hujan pun akan tetap baik dengan syarat tanah

Page 27: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

11

tidak kelebihan air karena daerah yang banyak air tidak cocok bagi pertumbuhan

ubi jalar. Ubi jalar cocok tumbuh pada daerah dengan penyinaran yang cukup,

curah hujan yang rendah, dan pada suhu sekitar 20 0C sampai 26

0C dengan

kondisi tidak terlalu lembap (Suparman, 2007). Menurut Usman dan Aziz, (2013),

pertumbuhan dan produksi tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah unsur

hara yang diterima tetapi faktor iklim juga sangat mempengaruhi pertumbuhan

dan produksi. Tanaman yang ditanam pada kondisi iklim yang tidak sesuai, sering

kali pertumbuhan dan produksinya tidak seperti yang diharapkan.

2.3 Jarak Tanam

Pengaturan jarak tanam pada dasarnya untuk memberikan ruang tumbuh pada

tanaman agar tidak mengalami persaingan sehingga tanaman dapat tumbuh

dengan baik (Sutapradja, 2008). Pengaturan jarak tanam mempengaruhi jumlah

tanaman per satuan luas. Semakin banyak jumlah tanaman per satuan luas

menyebabkan persentase cahaya yang diterima oleh bagian tanaman menjadi lebih

sedikit. Berkurangnya cahaya pada tanaman akan menyebabkan terhambatnya

proses fotosintesis sehingga hasil per tanaman menurun. Jarak tanam yang lebih

lebar akan memberikan ruang tumbuh yang lebih luas karena populasi tanaman

lebih sedikit, oleh karena itu tanaman dengan jarak tanam lebar akan mampu

mengoptimalkan faktor lingkungan seperti air, cahaya, dan unsur hara

(Patola, 2008). Jarak tanam rapat berakibat pada pemanjangan ruas karena

sedikitnya jumlah cahaya yang mengenai bagian tubuh tanaman

(Yudianto dkk., 2015). Menurut Marliah dkk., (2012), jarak tanam lebar akan

Page 28: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

12

mengakibatkan perubahan iklim mikro (suhu dan kelembapan) yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman.

Menurut Mayadewi (2007), Jarak tanam lebar memberikan keuntungan bagi

pertumbuhan gulma karena cahaya tidak terhalang tanaman dan dapat masuk

mengenai gulma melalui sela-sela tanaman, sebaliknya jika jarak tanam sempit

pertumbuhan gulma terhambat karena cahaya terhalangi tajuk tanaman yang

sudah menutupi tanah.

Menurut Penelitian Abadi dkk., (2013) menjelaskan bahwa ubi jalar yang ditanam

dengan jarak tanam 70 cm x 30 cm menghasilkan pertumbuhan tanaman yang

lebih tinggi dari jarak tanam 70 cm x 20 cm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

jarak tanam yang lebih lebar memberikan hasil yang lebih baik karena dapat

memaksimalkan penggunaan air, hara, dan cahaya karena sedikit kompetisi antar

tanaman

2.4 Pupuk Kalium

Kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman.

Peranan utama kalium dalam tanaman ialah sebagai aktivator berbagai enzim.

Dengan adanya kalium yang tersedia dalam tanah menyebabkan: ketegaran

tanaman terjamin, merangsang pertumbuhan akar, tanaman lebih tahan terhadap

hama dan penyakit, memperbaiki kualitas bulir, dapat mengurangi pengaruh

kematangan yang dipercepat oleh posfor, mampu mengatasi kekurangan air pada

tingkat tertentu (Paulus, 2006).

Page 29: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

13

Tanaman kekurangan kalium berakibatkan : pertumbuhan kerdil, daun kelihatan

kering dan terbakar pada sisi-sisinya, menghambat pembentukan hidrat arang

pada biji, permukaan daun memperlihatkan gejala klorotik yang tidak merata,

munculnya bercak coklat mirip gejala penyakit pada bagian yang berwarna hijau

gelap. Sedangkan kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua

sebagai akibat kadar magnesium daun dapat menurun, kadang-kadang menjadi

tingkat terendah sehingga aktifitas fotosintesa terganggu (Paulus, 2006).

Kalium mempunyai fungsi antara lain : membentuk dan mengangkut karbohidrat,

sebagai katalisator dalam pembentukan protein, menetralkan reaksi dalam sel

terutama dari asam organik, menaikkan pertumbuhan jaringan meristem,

memperkuat tegaknya batang sehingga tidak roboh. Selain hal-hal di atas kalium

juga berperan meningkatkan kualitas ubi, mengaktifkan enzim baik secara

langsung maupun tidak langsung dan membantu perkembangan akar (Rosmarkam

dan Yuwono, 2001).

Unsur kalium diperlukan tanaman untuk pembentukan karbohidrat didalam ubi,

untuk kekuatan daun, dan pembesaran daun. Tetapi pengaruhnya terhadap

pertumbuhan vegetatif tidak begitu nyata. Disamping itu unsur kalium

berpengaruh nyata terhadap peningkatan daya serap air pada tanaman sehingga

ketahanan terhadap hama dan penyakit, memperbesar ubi dan meningkatkan daya

simpan ubi (Paulus, 2006).

Page 30: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Desa Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dengan ketinggian tempat

60 mdpl dan jenis tanah Podzolik Merah Kuning. Penelitian di laksanakan pada

bulan Januari sampai bulan April 2019.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugal, cangkul, golok, pisau,

ember, selang, gunting, meteran, tali rafia, bambu, paku, tangki spayer, timbangan

elektrik tipe Nagata LCS-3000, timbangan duduk, Oven, kantung plastik, gelas

ukur, kamera digital, pena, penggaris, buku, dan spidol.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bibit ubi jalar ungu , pupuk

kandang sapi, pupuk KCl, pupuk N berupa urea, pupuk P berupa SP-36, Herbisida

(Round Up) dan air.

Page 31: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

15

3.3 Metodologi Penelitian

Penelitian berpola Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)

dengan 3 ulangan. Sebagai faktor pertama adalah Jarak Tanam (J) yang terdiri dari

3 taraf tanpa yaitu : 70 cm x 20 cm (j1), 70 cm x 30 cm (j2), 70 cm x 40 cm (j3).

dan Pupuk Kalium (K) dalam bentuk KCl sebagai faktor kedua yang terdiri dari 3

taraf yaitu : 45 kg/ha (k1), 90 kg/ha (k2), 135 kg/ha (k3)masing-masing diulang 3

kali sehingga diperoleh 27 kombinasi perlakuan.

Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan membandingkan F hitung dengan

F Tabel dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%,

sebelumnya dilakukan uji kehomogenan ragam data dengan uji Bartlet dan

ketidakaditifan data dengan uji Tuckey.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Pengolahan Tanah

Lahan dibersihkan dari gulma kemudian tanah diolah secara sempurna dengan

bajak kedalaman 20 cm. Tanah dibiarkan kering angin selama 4 hari. Selanjutnya

dibuatkan petakan-petakan dengan ukuran petakan 2,8 m x 3,6 m.

3.4.2 Penanaman

Bahan tanam ubi jalar berupa stek pucuk sepanjang 20 - 25 cm dengan jumlah

mata tunas 4-5. Stek ditanam sedikit miring diatas guludan dengan cara ½ bagian

dari bibit dibenam dalam tanah. Setelah stek ditanam, tanah di sekitarnya agak

Page 32: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

16

dipadatkan. Jarak tanam yang digunakan sesuai dengan perlakuan, yaitu 70 cm x

20 cm (72 tanaman per petak), 70 cm x 30 cm (48 tanaman per petak), dan 70 cm

x 40 cm (36 tanaman per petak) kemudian tanah dipadatkan dekat dengan pangkal

stek. Penanaman dilakukan pada pagi hari.

3.4.3 Pemupukan

Dosis pupuk yang diberikan untuk setiap satuan percobaan sesuai perlakuan yaitu

KCl 45 kg/ha (45,36 gr/petak) untuk perlakuan k1, KCl 90 kg/ha (90,72 gr/petak)

untuk perlakuan k2 ,KCl 135 kg/ha (136,08 gr/petak) untuk perlakuan k3. Pupuk

diberikan secara tugal pada jarak 7 cm dari tanaman dengan kedalaman 5 cm.

Selain pupuk KCl, juga terdapat pupuk Urea dan pupuk SP-36 yang diberikan

bersamaan dengan pemberian pupuk KCl. Pemberian pupuk dilakukan dua kali

yaitu 1/3 dosis pada setiap perlakuan diberikan pada saat tanam dan 2/3 dosis

diberikan pada saat tanaman berumur 30 HST.

3.4.4 Pemeliharaan

Adapun pemeliharaan yang dilakukan meliputi

1. Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau menyesuaikan dengan curah hujan

yang turun pada saat penelitian. Penyiraman dilakukan pada saat pagi dan sore

hari.

Page 33: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

17

2. Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma yang ada di pertanaman.

Dilakukan pada saat tanaman berumur 14 HST dan 30 HST dilakukan secara

manual dengan koret.

3. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan dua kali yaitu pada umur 14 HST dan 30 HST

bersamaan pada saat penyiangan. Dilakukan dengan cara manual

menggunakan cangkul.

4. Pembalikan Batang

Pembalikan batang dilakukan pada saat tanaman berumur 40 HST dan

60 HST. Dilakukan pada saat sore hari dengan menggunakan tangan.

3.4.5 Panen

Tanaman ubi jalar dapat dipanen apabila daun dan batang sudah menguning

(matang fisiologis). Umur panen ubi jalar 90 HST. Pemanenan dilakukan secara

serentak dengan cara menggali ubi pada setiap tanaman menggunakan cangkul.

3.5 Peubahan yang Diamati

Peubah yang diamati dan cara pengamatan dalam percobaan ini 5 tanaman sampel

meliputi :

1. Panjang Sulur (cm)

Tanaman diukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh terpanjang dalam

kondisi tanaman diluruskan. Pengukuran panjang sulur ini menggunakan

Page 34: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

18

meteran dan dilakukan pada umur 2 MST, 4 MST, 6 MST, 8 MST, dan 10

MST.

2. Jumlah Cabang per Tanaman (buah)

Dihitung sebagai cabang bila telah keluar sedikitnya dua helai daun membuka

sempurna. Jumlah cabang dilakukan dengan menghitung cabang yang

menghasilkan bunga pada umur 2 MST, 4 MST, 6 MST, 8 MST, dan 10

MST.

3. Bobot Basah Berangkasan per Tanaman (gram)

Sebanyak dua tanaman destruktif dicabut pada saat panen. Kemudian

dibersihkan selanjutnya tanaman ditimbang. Setelah itu kemudian

dikeringkan.

4. Bobot Kering Berangkasan per Tanaman (gram)

Sebanyak dua tanaman destruktif dicabut pada saat panen lalu dikering

ovenkan hingga bobotnya konstan, selanjutnya tanaman di timbang.

5. Jumlah Ubi per Tanaman Sampel (buah)

Jumlah ubi diperoleh dengan cara menghitung seluruh ubi per tanaman pada

seluruh tanaman sampel. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

6. Bobot Ubi per Tanaman Sampel (gram)

Bobot per ubi diperoleh dengan cara menimbang ubi per tanaman sampel yang

sudah dibersihkan pada saat panen.

7. Bobot per Umbi (gram)

Bobot per ubi diperoleh dengan cara menghitung bobot umbi dibagi dengan

jumlah umbi, maka data bobot per umbi dilakukan pada saat panen.

Page 35: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

19

8. Asumsi per hektar (ton)

Asumsi hasil per hektar diperoleh dengan cara menimbang hasil umbi per

petak panen, kemudian dihitung menggunakan rumus:

𝐴𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝐻𝑒𝑘𝑡𝑎𝑟 =𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑒𝑘𝑡𝑎𝑟

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑛× ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘

Page 36: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Panjang Sulur Tanaman

Data rata-rata pengamatan panjang sulur tanaman ubi jalar umur 3 MST, 5 MST,

7 MST, 9 MST dan 11 MST dapat dilihat pada (Lampiran 9). Data pengamatan

panjang sulur tanaman ubi jalar umur 11 MST akibat perlakuan berbagai jarak

tanam dan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada (Lampiran 10). Hasil analisis

ragam panjang sulur tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan dosis

pupuk kalium yang berbeda dapat dilihat pada (Lampiran 11). Dari analisis sidik

ragam tersebut terlihat bahwa perlakuan berbagai jarak tanam dan dosis pupuk

kalium berpengaruh tidak nyata terhadap panjang sulur dan tidak terdapat

interaksi antara kedua faktor tersebut.

Panjang sulur tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk

kalium yang berbeda disajikan pada (Tabel 1).

Page 37: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

21

Tabel 1. Panjang Sulur Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Berbagai Jarak

Tanam dan Dosis Pupuk Kalium yang Berbeda

Jarak Tanam (J) Dosis Pupuk Kalium (K)

Rata-rata 45 kg/ha 90 kg/ha 135 kg/ha

…..…….………..cm……………..…….

70 x 20 cm 3,15 3,95 3,34 3,48

70 x 30 cm 4,12 4,08 5,12 4,44

70 x 40 cm 3,73 4,33 3,51 3,86

Rata-rata 3,67 4,12 3,99

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa tanaman ubi jalar yang diberikan perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata pada

panjang sulur tanaman. Namun penggunaan jarak tanam 70 x 30 cm menunjukkan

sulur lebih panjang 27,58% dan 15,03% dibandingkan dengan jarak tanam

70 x 20 cm dan 70 x 40 cm. Penggunaan dosis pupuk kalium 90 kg/ha

menunjukkan pajang sulur terpanjang 14,99% dan 5,76% dibandingkan dengan

dosis pupuk kalium 45 kg/ha dan 135 kg/ha.

Gambar 1. Grafik pertumbuhan tanaman ubi jalar

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Tin

ggi

Tan

am

an

(cm

)

jarak tanam

70 x 20 cm

jarak tanam

70 x 30 cm

jarak tanam

70 x 40 cm

0 3 5 7 9 11

Umur Tanaman (Mst)

Page 38: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

22

Dari (Gambar 1) menunjukkan bahwa panjang sulur terpanjang dihasilkan oleh

perlakuan jarak tanam 70 x 30 cm dengan panjang 149,42 cm. Sedangkan hasil

yang terendah adalah tanaman dengan perlakuan jarak tanam 70 x 20 cm dengan

panjang 142,30.

4.1.2 Jumlah Cabang

Data pengamatan jumlah cabang tanaman ubi jalar akibat perlakuan berbagai

jarak tanam dan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada (Lampiran 12). Hasil

analisis ragam jumlah cabang tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan

dosis pupuk kalium yang berbeda dapat dilihat pada (Lampiran 13). Dari analisis

sidik ragam tersebut terlihat bahwa perlakuan berbagai jarak tanam dan dosis

pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang dan tidak terdapat

interaksi antara kedua faktor tersebut.

Jumlah cabang tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk

kalium yang berbeda disajikan pada (Tabel 2).

Tabel 2. Jumlah Cabang Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Berbagai Jarak

Tanam dan Dosis Pupuk Kalium yang Berbeda

Jarak Tanam (J) Dosis Pupuk Kalium (K)

Rata-rata 45 kg/ha 90 kg/ha 135 kg/ha

…..……...…..buah……………..…

70 x 20 cm 2,80 3,13 2,73 2,89

70 x 30 cm 3,13 2,80 2,93 2,96

70 x 40 cm 2,67 2,80 2,67 2,71

Rata-rata 2,87 2,91 2,78

Page 39: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

23

Dari tabel 2 menunjukkan bahwa tanaman ubi jalar yang diberikan perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata pada

jumlah cabang tanaman. Namun penggunaan jarak tanam 70 x 30 cm

menunjukkan jumlah cabang lebih banyak 2,42% dan 9,23% dibandingkan

dengan jarak tanam 70 x 20 cm dan 70 x 40 cm. Penggunaan dosis pupuk kalium

90 kg/ha menunjukkan jumlah lebih banyak 1,39% dan 4,68% dibandingkan

dengan dosis pupuk kalium 45 kg/ha dan 135 kg/ha.

4.1.3 Jumlah Umbi

Data pengamatan jumlah umbi tanaman ubi jalar akibat perlakuan berbagai jarak

tanam dan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada (Lampiran 14). Hasil analisis

ragam jumlah umbi tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan dosis

pupuk kalium yang berbeda dapat dilihat pada (Lampiran 15). Dari analisis sidik

ragam tersebut terlihat bahwa perlakuan berbagai jarak tanam dan dosis pupuk

kalium berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi dan tidak terdapat interaksi

antara kedua faktor tersebut.

Jumlah umbi tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk

kalium yang berbeda disajikan pada (Tabel 3).

Page 40: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

24

Tabel 3. Jumlah Umbi Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Berbagai Jarak

Tanam dan Dosis Pupuk Kalium yang Berbeda

Jarak Tanam (J) Dosis Pupuk Kalium (K)

Rata-rata 45 kg/ha 90 kg/ha 135 kg/ha

…..……...…..buah……………..…

70 x 20 cm 2,33 3,00 2,33 2,56

70 x 30 cm 2,40 2,27 2,60 2,42

70 x 40 cm 2,40 2,87 2,47 2,58

Rata-rata 2,38 2,71 2,47

Dari tabel 3 menunjukkan bahwa tanaman ubi jalar yang diberikan perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata pada

jumlah umbi tanaman. Namun penggunaan jarak tanam 70 x 40 cm menunjukkan

jumlah umbi lebih banyak 0,78% dan 6,61% dibandingkan dengan jarak tanam

70 x 20 cm dan 70 x 30 cm. Penggunaan dosis pupuk kalium 90 kg/ha

menunjukkan jumlah umbi lebih banyak 13,87% dan 9,72% dibandingkan

dengan dosis pupuk kalium 45 kg/ha dan 135 kg/ha.

4.1.4 Bobot Umbi per Tanaman Sampel

Data pengamatan bobot umbi per tanaman ubi jalar akibat perlakuan berbagai

jarak tanam dan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada (Lampiran 16). Hasil

analisis ragam bobot umbi per tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam

dan dosis pupuk kalium yang berbeda dapat dilihat pada (Lampiran 17). Dari

analisis sidik ragam tersebut terlihat bahwa perlakuan berbagai jarak tanam dan

dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap bobot umbiper tanaman dan

tidak terdapat interaksi antara kedua faktor tersebut.

Page 41: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

25

Bobot umbi per tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk

kalium yang berbeda disajikan pada (Tabel 4).

Tabel 4. Bobot Umbi per Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Berbagai Jarak

Tanam dan Dosis Pupuk Kalium yang Berbeda

Jarak Tanam (J) Dosis Pupuk Kalium (K)

Rata-rata 45 kg/ha 90 kg/ha 135 kg/ha

…..……...…..gr……………..…

70 x 20 cm 289,59 346,41 288,92 308,31

70 x 30 cm 289,85 301,27 323,83 304,98

70 x 40 cm 318,17 359,92 340,85 339,65

Rata-rata 299,20 335,87 317,87

Dari tabel 4 menunjukkan bahwa tanaman ubi jalar yang diberikan perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata pada bobot

umbi per tanaman. Namun penggunaan jarak tanam 70 x 40 cm menunjukkan

bobot umbiper tanaman lebih banyak 10,17% dan 11,37% dibandingkan dengan

jarak tanam 70 x 20 cm dan 70 x 30 cm. Penggunaan dosis pupuk kalium 90

kg/ha menunjukkan bobot lebih tinggi 15,60% dan 5,66% dibandingkan dengan

dosis pupuk kalium 45 kg/ha dan 135 kg/ha.

4.1.5 Bobot per Umbi

Data pengamatan bobot per umbi tanaman ubi jalar akibat perlakuan berbagai

jarak tanam dan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada (Lampiran 18). Hasil

analisis ragam bobot per umbi tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan

dosis pupuk kalium yang berbeda dapat dilihat pada (Lampiran 19). Dari analisis

Page 42: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

26

sidik ragam tersebut terlihat bahwa perlakuan berbagai jarak tanam dan dosis

pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap bobot per umbi dan tidak terdapat

interaksi antara kedua faktor tersebut.

Bobot per umbi tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk

kalium yang berbeda disajikan pada (Tabel 5).

Tabel 5. Bobot per Umbi Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Berbagai Jarak

Tanam dan Dosis Pupuk Kalium yang Berbeda

Jarak Tanam (J) Dosis Pupuk Kalium (K)

Rata-rata 45 kg/ha 90 kg/ha 135 kg/ha

…..……...…..gr……………..…

70 x 20 cm 124,47 130,45 131,45 128,79

70 x 30 cm 124,48 151,06 132,76 136,10

70 x 40 cm 136,99 141,02 138,67 138,90

Rata-rata 128,65 140,85 134,29

Dari tabel 5 menunjukkan bahwa tanaman ubi jalar yang diberikan perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata pada bobot

per umbi tanaman. Namun penggunaan jarak tanam 70 x 40 cm menunjukkan

bobot umbi lebih tinggi 7,87% dan 2,06% dibandingkan dengan jarak tanam

70 x 20 cm dan 70 x 30 cm. Penggunaan dosis pupuk kalium 90 kg/ha

menunjukkan bobot umbi lebih tinggi 9,48% dan 4,88% dibandingkan dengan

dosis pupuk kalium 45 kg/ha dan 135 kg/ha.

Page 43: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

27

4.1.6 Berat Berangkasan Basah

Data pengamatan berat berangkasan basah tanaman ubi jalar akibat perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada (Lampiran 20).

Hasil analisis ragam berat berangkasan basah tanaman ubi jalar akibat perlakuan

jarak tanam dan dosis pupuk kalium yang berbeda dapat dilihat pada

(Lampiran 21). Dari analisis sidik ragam tersebut terlihat bahwa perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap

berat berangkasan basah dan tidak terdapat interaksi antara kedua faktor tersebut.

Berat berangkasan basah tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan dosis

pupuk kalium yang berbeda disajikan pada (Tabel 6).

Tabel 6. Berat Berangkasan Basah Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Berbagai

Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Kalium yang Berbeda

Jarak Tanam (J) Dosis Pupuk Kalium (K)

Rata-rata 45 kg/ha 90 kg/ha 135 kg/ha

…..……...…..gr……………..…

70 x 20 cm 619,80 721,67 771,13 704,20

70 x 30 cm 526,13 746,67 688,07 653,62

70 x 40 cm 670,93 792,33 780,40 747,89

Rata-rata 605,62 753,56 746,53

Dari tabel 6 menunjukkan bahwa tanaman ubi jalar yang diberikan perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata pada berat

berangkasan basah tanaman. Namun penggunaan jarak tanam 70 x 40 cm

menunjukkan berat berangkasan basah lebih tinggi 6,20% dan 14,42 dibandingkan

dengan jarak tanam 70 x 20 cm dan 70 x 30 cm. Penggunaan dosis pupuk kalium

Page 44: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

28

90 kg/ha menunjukkan berat berangkasan basah lebih tinggi 24,43% dan 0,94%

dibandingkan dengan dosis pupuk kalium 45 kg/ha dan 135 kg/ha.

4.1.7 Berat Berangkasan Kering

Data pengamatan berat berangkasan kering tanaman ubi jalar akibat perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada (Lampiran 22).

Hasil analisis ragam berat berangkasan kering tanaman ubi jalar akibat perlakuan

jarak tanam dan dosis pupuk kalium yang berbeda dapat dilihat pada

(Lampiran 23). Dari analisis sidik ragam tersebut terlihat bahwa perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap

berat berangkasan kering dan tidak terdapat interaksi antara kedua faktor tersebut.

Berat berangkasan kering tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan

dosis pupuk kalium yang berbeda disajikan pada (Tabel 7).

Tabel 7. Berangkasan kering Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Berbagai Jarak

Tanam dan Dosis Pupuk Kalium yang Berbeda

Jarak Tanam (J) Dosis Pupuk Kalium (K)

Rata-rata 45 kg/ha 90 kg/ha 135 kg/ha

…..……...…..gr……………..…

70 x 20 cm 394,80 413,27 342,20 383,42

70 x 30 cm 283,80 443,60 366,20 364,53

70 x 40 cm 375,87 417,93 435,27 409,69

Rata-rata 351,49 424,93 381,22

Page 45: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

29

Dari tabel 7 menunjukkan bahwa tanaman ubi jalar yang diberikan perlakuan

berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata pada berat

berangkasan kering tanaman. Namun penggunaan jarak tanam 70 x 40 cm

menunjukkan berat berangkasan kering lebih tinggi 6,85% dan 11,02%

dibandingkan dengan jarak tanam 70 x 20 cm dan 70 x 30 cm. Penggunaan dosis

pupuk kalium 90 kg/ha menunjukkan berat berangkasan kering lebih tinggi

20,89% dan 11,47% dibandingkan dengan dosis pupuk kalium 45 kg/ha dan 135

kg/ha.

4.1.8 Asumsi per Hektar

Data pengamatan asumsi per hektar tanaman ubi jalar akibat perlakuan berbagai

jarak tanam dan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada (Lampiran 24). Hasil

analisis ragam asumsi per hektar tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam

dan dosis pupuk kalium yang berbeda dapat dilihat pada (Lampiran 25). Dari

analisis sidik ragam tersebut terlihat bahwa perlakuan berbagai jarak tanam

berpengaruh nyata terhadap asumsi per hektar. Namun dosis pupuk kalium

berpengaruh tidak nyata terhadap asumsi per hektar dan tidak terdapat interaksi

antara kedua faktor tersebut.

Asumsi per hektar tanaman ubi jalar akibat perlakuan jarak tanam dan dosis

pupuk kalium yang berbeda disajikan pada (Tabel 8).

Page 46: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

30

Tabel 8. Asumsi per Hektar Tanaman Ubi Jalar Akibat Perlakuan Berbagai Jarak

Tanam dan Dosis Pupuk Kalium yang Berbeda

Jarak Tanam (J) Dosis Pupuk Kalium (K)

Rata-rata 45 kg/ha 90 kg/ha 135 kg/ha

…..……...…..kg……………..…

70 x 20 cm 20,68 24,74 20,65 22,02 B

70 x 30 cm 13,79 14,34 15,40 14,51 A

70 x 40 cm 11,36 12,85 12,17 12,13 A

Rata-rata 15,27 17,31 16,07

BNT J = 2,62

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada Uji

BNT 5%

Dari hasil uji BNT (Tabel 8) menunjukkan bahwa jarak tanam 70 x 20 cm

menghasilkan asumsi per hektar tanaman ubi jalar lebih baik dibandingkan

dengan jarak tanam 70 x 30 cm dan 70 x 40 cm. Sedangkan dosis pupuk kalium

45 kg/ha, 90 kg/ha, dan 135 kg/ha menghasilkan asumsi per hektar tanaman ubi

jalar yang sama.

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai jarak tanam memberikan pengaruh

nyata pada peubah asumsi per hektar tanaman ubi jalar. Hasil uji BNT pada

peubah asumsi per hektar menunjukkan penggunaan jarak tanam 70 x 20 cm

memiliki hasil lebih baik dibandingkan penggunaan jarak tanam 70 x 30 cm dan

70 x 40 cm. Hal ini diduga pengaturan jarak tanam yang tepat mampu

meningkatkan pertumbuhan tanaman karena tanaman dapat dengan mudah

melakukan proses fotosintesis dan mudah dalam meyerap unsur hara dan air.

Page 47: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

31

Menurut Panggabean dkk. (2014), pengaturan jarak tanam sangat penting

dilakukan untuk mengoptimalkan penyerapan unsur hara bagi tanaman. Jarak

tanam yang belum optimal menyebabkan persaingan dalam penggunaan unsur

hara, air, dan sinar matahari sehingga akan mempengaruhi produksi tanaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jarak tanam 70 x 20 cm

menghasilkan asumsi per hektar terbaik yaitu 22,02 kg/petak. Penggunaan jarak

tanam dapat mempengaruhi jumlah populasi tanaman, semakin sempit jarak

tanam maka akan semakin banyak jumlah populasi tanaman. Jika hasil tanaman

pada setiap populasi semakin banyak maka semakin banyak populasi semakin

banyak hasil tanaman. Maddoni dkk (2006), mengatakan bahwa jarak tanam yang

sempit dapat meningkatkan produksi yang lebih besar. Pada dasarnya

pengaplikasian jarak tanam yang rapat bertujuan untuk meningkatkan hasil,

dengan syarat faktor pembatas dapat dihindari sehingga tidak terjadi persaingan

antar tanaman satu sama lain (Waxn dan Stoller, 1987). Jarak tanam yang

optimum akan memberikan pertumbuhan bagian atas tanaman yang baik sehingga

dapat memanfaatkan lebih banyak cahaya matahari dan pertumbuhan bagian

bawah tanaman yang juga baik sehingga dapat memanfaatkan lebih banyak unsur

hara (Sohel dkk. 2009).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai jarak tanam berpengaruh tidak

nyata pada peubah panjang sulur, jumlah cabang, jumlah umbi, bobot umbi, bobot

per umbi, berat berangkasan basah dan berat berangkasan kering. Hal ini diduga

adanya persaingan dalam penggunaan unsur hara, air, dan sinar matahari. Semakin

lebar jarak tanam maka semakin lebar celah untuk tempat gulma tumbuh sehingga

Page 48: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

32

tanaman ubi jalar dalam menyerap unsur hara dalam tanah terjadi persaingan

dengan gulma yang tumbuh. Menurut Sitompul dan Guritno (1995), pengaturan

kerapatan atau populasi tanaman merupakan salah satu cara menciptakan faktor-

faktor yang dibutuhkan tanaman dapat tersedia secara merata bagi setiap individu

tanaman dan untuk mengoptimalkan penggunaan faktor lingkungan yang tersedia.

Jarak tanam yang sempit akan mempengaruhi jumlah tanaman per petak sehingga

populasi tanaman lebih banyak, sedangkan pada jarak tanam yang lebar populasi

tanaman akan semakin sedikit sehingga hal tersebut akan mempengaruhi bobot

dan jumlah umbi per petak. Penggunaan jarak tanam pada dasarnya untuk

memberikan ruang sekitar pertumbuhan tanaman yang baik tanpa mengalami

persaingan antar tanaman (Sutapradja, 2008).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai pemberian pupuk kalium

berpengaruh tidak nyata pada peubah panjang sulur, jumlah cabang, jumlah umbi,

bobot umbi, bobot per umbi, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering,

dan asumsi per hektar. Hal ini berarti pemberian pupuk KCl dosis 45 kg/ha,

90 kg/ha dan 135 kg/ha memberikan pertumbuhan dan hasil yang tidak berbeda.

Hal tersebut terjadi karena unsur kalium yang diberikan belum mencukupi

kebutuhan tanaman. Unsur kalium yang diberikan diduga larut ke dalam mineral

tanah sehingga tidak tersedia untuk tanaman. Pada saat penelitian bertepatan pada

musim hujan sehingga unsur kalium yang diberikan larut bersama air hujan

melalui pori-pori tanah.

Unsur kalium merupakan salah satu hara esensial yang diperlukan tanaman dalam

proses fisiologis tanaman terutama dalam sintesis asam amino dan protein dari

Page 49: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

33

ion-ion ammonium, sehingga dapat merangsang pembentukan organ-organ

tanaman. Jika unsur kalium dalam tanah belum tersedia untuk tanaman maka

proses fisiologis tanaman akan terganggu serta produktivitas tanaman kurang

optimal. Hal ini terkait dengan ion K+ yang dapat meningkatkan tekanan turgor

dan menurunkan tekanan osmotik, sehingga sel penjaga menyerap air dan stomata

membuka untuk mengambil CO2 sebagai bahan baku fotosintesis (Singh dkk,

2014). Selain itu, kalium berperan dalam menjaga tetap tegaknya batang sehingga

kontinyuitas aliran air, nutrisi dan fotosintat ke seluruh tubuh tanaman terjaga. Hal

ini karena kalium berperan dalam pembentukan dinding sel (Fageria dkk. 2015).

Rendahnya ketersediaan kalium bagi tanaman menyebabkan asimilat yang

dihasilkan rendah, sehingga energi yang dihasilkan juga rendah. Energi akan

digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, rendahnya energi yang

dihasilkan menyebabkan kemampuan tanaman dalam berdiferensiasi rendah yang

akan berdampak pada panjang sulur, jumlah cabang, jumlah umbi, bobot umbi,

bobot per umbi, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering, dan asumsi

per hektar.

Selain itu pembentukan umbi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Menurut

Hahn dan Hozyo (1996), pembentukan umbi sangat dipengaruhi oleh lingkungan,

struktur tanah yang jelek akan dapat menghambat pembelahan dan pembesaran sel

dalam perkembangan umbi dan pembentukan umbi yang baru. Jumlah umbi yang

dihasilkan tanaman ubi jalar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan

akar (Ardianto dan Indarto, 2004). Selain itu, kalium juga berperan dalam

pembentukan dan translokasi karbohidrat tanaman (Tisdale dan Nelson, 1985).

Menurut Sarief (1986), tersedianya unsur K yang cukup akan meningkatkan

Page 50: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

34

aktifitas metabolisme tanaman sehingga proses pemanjangan dan diferensiasi sel

akan lebih baik. yang akhirnya dapat mendorong peningkatan ukuran umbi.

Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk

kalium berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati. Hal ini

diduga jarak tanam yang diaplikasikan belum menentukan dosis pupuk yang

diberikan,demikian pada sebaliknya. Penggunaan dosis pupuk belum menentukan

jarak tanam yang diaplikasikan. Pengaplikasian jarak tanam dan dosis pupuk

kalium memberikan pengaruh tersendiri dan tidak saling berinteraksi. Perlakuan

penggunaan jarak tanam dengan pupuk kalium terhadap tanaman ubi jalar tidak

terdapat hubungan yang saling mempengaruhi dalam meningkatkan pertumbuhan

dan hasil tanaman. Selanjutnya dinyatakan oleh Gomez dan Gomez (1995) bahwa

dua faktor perlakuan dikatakan berinteraksi apabila pengaruh suatu faktor

perlakuan berubah pada saat perubahan taraf faktor perlakuan lainnya.

Meskipun hasil sidik ragam interaksinya berpengaruh tidak nyata terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Hal ini diduga karena range antar dosis

penelitian yang rendah, jika range antar dosis di naikan diduga akan terjadi

interaksi.namun hasil rekapitulasi penelitian (Tabel 4) memperlihatkan adanya

kecenderungan bahwa pada jarak tanam 70 x 40 cm yang dikombinasikan dengan

dosis pupuk kalium 90 kg/ha menghasilkan bobot umbi per tanaman yang lebih

baik dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lain. Hal ini menunjukkan bahwa

perlakuan jarak tanam dan pemberian pupuk kalium berperan dalam memperbaiki

pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar. Menurut Gardner dkk. (1991)

bahwa selain faktor genetis tanaman, faktor lingkungan yang berpengaruh antara

Page 51: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

35

lain cahaya matahari (penyinaran), kelembaban dan kesuburan tanah.

Keterbatasan faktor-faktor tersebut akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman. Selanjutnya dikemukakan oleh Dwijoseputro (1991) bahwa

cahaya matahari sangat diperlukan dalam proses fotositesis, dengan banyaknya

cahaya yang diterima tanaman maka hasil fotosintesis juga semakin banyak.

Selanjutnya akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik.

Peranan pupuk kalium yaitu membentuk dan mengangkut karbohidrat, sebagai

katalisator dalam pembentukan protein, menetralkan reaksi dalam sel terutama

dari asam organik, menaikkan pertumbuhan jaringan meristem, memperkuat

tegaknya batang sehingga tidak roboh. Selain hal-hal di atas kalium juga berperan

meningkatkan kualitas ubi, mengaktifkan enzim baik secara langsung maupun

tidak langsung dan membantu perkembangan akar (Rosmarkam dan

Yuwono, 2002).

Pemberian pupuk kalium pada tanaman ubi jalar untuk meningkatkan

pertumbuhan dan hasil tanaman sebaiknya diberikan dengan dosis 100 kg/ha.

Berdasarkan hasil penelitian Yasir dan Ariani (2017) menyatakan bahwa

pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik KCl dengan kombinasi pupuk

kompos 10 ton/ha dan pupuk KCl 100 kg/ha dapat meningkatkan pertumbuhan

dan hasil tanaman ubi jalar ungu, serta mampu menghasilkan umbi yang baik

yaitu 2,06 kg berat umbi segar/m2 atau setara dengan 20,6 ton/ha. Setiap

peningkatan dosis pupuk kalium 100 kg/ha dapat meningkatkan produktivitas

tanaman ubi jalar.

Page 52: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan berbagai jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar kecuali pada peubah asumsi per

hektar pada jarak tanam 70 x 20 cm.

2. Perlakuan berbagai dosis pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar.

3. Tidak terdapat interaksi antara berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kalium

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar.

5.2 Saran

Saat melakukan budidaya tanaman ubi jalar sebaiknya menggunakan jarak tanam

yang baik 70 x 20 cm tetapi perlu penambahan pupuk kalium yang lebih tinggi

untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil yang maksimum.

Page 53: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

DAFTAR PUSTAKA

Abadi I.J., Sebayang H.T. dan Widaryanto E. 2013. Pengaruh Jarak Tanam dan

Teknik Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi

Jalar (Ipomoea batatas L.). http://protan.studentjournal.ub.ac.id. Diakses

11 Desember 2018

Andrianto, T. T. dan N. Indarto. 2004. Budidaya dan analisis usaha tani ubi jalar

- kentang. Absolut. Yogyakarta.

Anggraini F., Suranto A. dan Aini N. 2013. Sistem Tanam dan Umur Bibit pada

Tanaman Padi sawah (Oryza sativa L.) Varietas Inpari 13. Jurnal

Produksi Tanaman 1(2):52-60.

Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2008. Cilembu.

http://Pangan.Litbang.Pertanian.go.id/Varietas-137.Html Diakses 11

Desember 2018

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta. 2015. Ubi Jalar Sebagai Herbal.

jakarta. litbang.pertanian.co.id. Diakses 07 Januari 2019

Badan Pusat Statistik (BPS). 2015. Lampung dalam Angka. Provinsi Lampung.

Dwijoseputro, D. 1991. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.

Gardner, F.P.,R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman

Budidaya.

Gomez, K.A. dan A.A Gomez, 1995 Prosedur Statistik Untuk Penelitian

PertanianFageria, N. K., M. P. B. Filho dan J. H. C. Dacosta. 2017.

Potassium In The Use Of Nutrients In Crop Plants. Crc Press Taylor and

Francis Group London. New York.

Gunawan, I., 2015 Pengaruh Penggunaan Jenis Mulsa dan Jarak Tanam

terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis. Stiper Dharma Wacana

Metro

Hahn, S. K., dan Y. Hozyo. 1996. Ubi Manis dalam Fisiologi Tanaman Budidaya

Tropik. Gajah Mada UniversityPress. Hal. 725-746.

Page 54: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

37

Hariyanto, B. 2004. Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Ubi Jalar Pada

Berbagai Dosis K Di Tanah Regosol. Thesis. Program Pascasarjana.

Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Januwati M, Pitono J. dan Ngadimin. 1996. Pengaruh Pemangkasan Terhadap

Pertumbuhan dan Produksiterna Tanaman Sambiloto. Balai Penelitian

Tanaman Rernpah dan Obat, Bogor 3(1):20-21.

Juanda D. dan Cahyono B. 2000. Budidaya dan Analisis Usahatani Ubi Jalar.

Kanisius, Yogyakarta.

La Karimuna, Safitri dan Sabaruddin L.O. 2009. Pengaruh Jarak Tanam dan

Pemangkasan terhadap Kualitas Silase Dua Varietas Jagung (Zea mays

L.). Agripet Vol 9(1).

Lesmana N.D. 2016. Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Nitrogen dan Fosfor

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.). Sekolah Tinggi

Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro – Lampung.L Nico Dwi - 2016 -

eprints.stiperdharmawacana.ac.id. Diakses 12 Desember 2018

Marliah A., Hidayat T. dan Husna N. 2012. Pengaruh Varietas dan Jarak Tanam

terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal Agrista.

16(1):22-28.

Mayadewi N.A. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam

terhadap Gulma dan Hasil Jagung Manis. Agritrop 26(4):153-159.

Neltriana. N. 2015. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar (Ipomea Batatas L.). Skripsi. Fakultas

Pertanian Universitas Andalas. Padang

Panggabean F.Dm., Mawami L. dan Nissa T.C. 2014. Respon Pertumbuhan dan

Produksi Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urban) Terhadap Waktu

Pemangkasan dan Jarak Tanam. Jurnal Agroekologi 2(2):702 711

Patola E. 2008. Analisis Pengaruh Dosis Pupuk Urea Dan Jarak Tanam

Terhadap Produktivitas Jagung Hibrida P-21 (Zea mays L.). Jurnal

Inovasi Pertanian 7(1):51-65.

Paulus, J. M. 2006. Peranan Kalium Terhadap Kualitas Umbi Beberapa Varietas

Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam.). Eugenia 12 (2):76-85.

Purnama R.H., Santosa S.J. dan Hardiatmi S. 2013. Pengaruh Dosis Pupuk Eceng

Gondok dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Sawi. Innofarm 12(2):95-107. http://ejurnal.unisri.ac.id. Diakses 10

Desember 2018

Purwo. 2007. Petunjuk Pemupukan. Agromedia Pustaka. Jakarta

Page 55: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

38

Pusdati Kementan. 2016. Outlook Komuditas Pertanian Tanaman Pangan Ubi

Jalar. Issn : 1907 – 1507. Bidang Data Komoditas. Kementerian Pertanian

Republik Indonesia. http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id. Diakses 14

Desember 2018

Rahmiana E.A., Tyasmoro S.T. Dan Suminarti N.E. 2015. Pengaruh

Pengurangan Panjang Sulur Dan Frekuensi Pembalikan Batang Pada

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.).

http://protan.studentjournal.ub.ac.id. Diakses 15 Desember 2018

Rukmana R. 1997. Ubi Jalar: Budidaya dan Pascapanen. Kanisius, Yogyakarta.

Rosmarkam, A. dan Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.

Kanisius.Yogyakarta.

Sarief, E. S 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana.

Bandung

Singh, R., S. Chaurasia, A. D. Gupta, A. Mishra dan P. Soni. 2014. Comparative

Study of Transpiration Rate in Mangifera indica and Psidium guajawa

Affect by Lantana camara Aqueous Extract. Journal of Environmental

Science, Computer Science and Engineering and Technology. 3 (3): 1228-

1234.

Sonhaji, A. 2007. Mengenal dan Bertanam Ubi Jalar. Gaza Publishing. Bandung.

Sugito, Y. 1999. Ekologi Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.

Malang.

Sulistyowati D.D. 2010. Pengaruh Klon dan Generasi Bibit terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Ubi Jalar. Skripsi. Program Studi Agronomi.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suparman, 2007. Bercocok Tanam Ubi Jalar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutapradja H.J. 2008. Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola Untuk Bibit. J. Hort.

18(2): 155-159.

Sohel M.A.T., Siddique M.A.B., Asaduzzaman M., Alam M.N. and Karim M.M.

2009. Varietal performance of transplant aman rice under different hill

densities. Bangladesh J. Agril. Res. 34(1):33 – 39.

Syafruddin, 2015. Managemen Pemupukan Nitrogen Pada Tanaman

Jagung.Balai Penelitian Tanaman Serelia.Maros. J. Litbangpert. Vol. 34

No. 3 September 2015: 105-116. ejurnal.litbang.pertanian.go.id. Diakses

11 Desember 2018.

Page 56: PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP …

39

Usman I.R. dan Aziz A. 2013. Analisis Pertumbuhan dan Produksi Kacang Koro

Pedang (Canavalia enziformis) Pada Berbagai Konsentrasi Pupuk

Organik Cair dan Pemangkasan. Jurnal Galung Tropika 2(2):85-96.

Yasir, M dan Ariani, E. 2017. Pengaruh Pupuk Organik Dan Pupuk KCl terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Poir). Fakultas

Pertanian Universitas Riau.

Yetti H. dan Ardian. 2010, Pengaruh Penggunaan Jarak Tanam terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.) Varietas Ir 42

Dengan Metode Sri. Sagu 9(1):21-27.

Yudianto A.A., Fajrin S. dan Aini N. 2015. Pengaruh Jarak Tanam dan

Pembumbunan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Garut

(Marantha arundinaceae L.). Jurnal Produksi Tanaman 3(2):172-181.