PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar...

209
PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN PENALARAN MORAL TERHADAP KONTROL DIRI PADA SISWA KELAS XI SMKN 1 KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nandar Pamungkas Sari NIM 11104241076 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2016

Transcript of PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar...

Page 1: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN PENALARAN MORAL

TERHADAP KONTROL DIRI PADA SISWA KELAS XI SMKN 1

KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nandar Pamungkas Sari

NIM 11104241076

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JANUARI 2016

Page 2: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

i

PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN PENALARAN MORAL

TERHADAP KONTROL DIRI PADA SISWA KELAS XI SMKN 1

KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nandar Pamungkas Sari

NIM 11104241076

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JANUARI 2016

Page 3: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

ii

Page 4: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

iii

Page 5: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

iv

Page 6: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

v

MOTTO

Biarkanlah Orang Lain Berkata Apa Tentang Saya, Karena Setelah Sedikit Waktu

Berlalu, Mereka Bukan Siapa-Siapa.

(Penulis)

Sebaik-Baik Manusia Adalah Orang Yang Paling Bermanfaat Bagi Manusia.

(HR. Thabrani dan Daruquthni)

Sesungguhnya Allah Tidak Akan Mengubah Nasib Suatu Kaum Kecuali Kaum Itu

Sendiri Yang Mengubah Apa-apa Yang Ada Pada Diri Mereka.

(QS. Ar-ra’d Ayat 11)

Page 7: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada :

• Ibuku tercinta

• Ibuku tersayang

• Ibuku terkasih

• Kedua orangtuaku yang selalu memberikan segalanya yang terbaik bagiku

dalam keadaan apapun

• Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta

• Agama, Nusa, dan Bangsa

Page 8: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

vii

PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN PENALARAN MORAL

TERHADAP KONTROL DIRI PADA SISWA KELAS XI SMKN 1

KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh

Nandar Pamungkas Sari

NIM. 11104241076

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh interaksi teman

sebaya dan penalaran moral terhadap kontrol diri siswa, (2) pengaruh interaksi

teman sebaya terhadap kontrol diri siswa, (3) pengaruh penalaran moral terhadap

kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis regresi.

Penelitian dilakukan di SMKN 1 Kasihan Bantul pada bulan Desember 2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan Bantul

Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel diambil menggunakan teknik Quote Random

Sampling dengan jumlah 3 kelas. Alat pengumpul data berupa skala interaksi

teman sebaya, skala penalaran moral, dan skala kontrol diri. Uji validitas dan

reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Analisis data menggunakan teknik regresi berganda pada uji hipotesis pertama,

dan regresi sederhana pada uji hipotesis kedua dan ketiga dengan nilai signifikansi

5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan

signifikan interaksi teman sebaya dan penalaran moral terhadap kontrol diri pada

siswa dengan sumbangan efektif sebesar 45,71%, (2) terdapat pengaruh positif

dan signifikan interaksi teman sebaya terhadap kontrol diri siswa dengan

sumbangan efektif sebesar 18,16%, dan (3) terdapat pengaruh penalaran moral

terhadap kontrol diri pada siswa dengan sumbangan efektif sebesar 27,71%.

Kesimpulan penelitian ini adalah interaksi teman sebaya dan penalaran moral,

baik secara bersama-sama ataupun masing-masing dapat memprediksi kontrol diri

pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

Kata kunci: interaksi teman sebaya, penalaran moral, kontrol diri

Page 9: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah, inayah, dan rizki-Nya, sehingga Tugas Akhir Skripsi ini dapat

terselesaikan dengan lancar. Tugas Akhir Skripsi ini berjudul “Pengaruh Interaksi

Teman Sebaya dan Penalaran Moral Terhadap Kontrol Diri Pada Siswa Kelas XI

SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015”.

Tugas Akhir Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

untuk menjalani dan menyelesaikan studi.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan fasilitas

akademik sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi.

3. Bapak Sugihartono, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan

meluangkan waktu, membimbing, memberikan ilmu, dan mengarahkan,

serta memberi masukan kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir

Skripsi.

4. Seluruh dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UNY atas

ilmu yang bermanfaat selama penulis menjalani masa studi.

5. Kepala sekolah SMKN 1 Kasihan dan Ibu Purwanti, S.Pd. atas bantuan

dan kerjasama sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dengan

lancar.

6. Ibuku tercinta, Ibu Walgirah yang tanpa lelah memberikan doa dan selalu

berusaha membantu baik secara moril maupun materi. Semoga Allah SWT

senantiasa memberi kesehatan, memberi perlindungan, dan memberi

kebahagiaan dunia akhirat. Amiin.

7. Kedua orangtuaku, yang selalu mendukung agar terus maju dan

berkembang. Semoga Allah SWT membalas kasih sayang mereka.

Page 10: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

ix

8. Saudari-saudariku tersayang yang selalu memberikan nasihat dan

dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan lancar.

9. Sahabat-sahabatku tersayang yang tidak dapat penulis sebutkan satu-

persatu. Terimakasih, karena sepanjang pertambahan usiaku, kalian adalah

pemberian Tuhan paling indah yang pernah ku terima.

10. Seluruh teman-teman khususnya BK B 2011 yang telah memberikan

banyak kenangan, keceriaan, dan kebahagiaan sepanjang penulis

menjalankan studi.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang baik secara

langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam

penyelesaian Tugas Akhir Skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Skripsi ini masih

memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, penulis dengan senang hati dan terbuka

menerima komentar, kritik, dan saran yang membangun. Besar harapan penulis

agar skripsi ini dapat bermanfaat. Amiin.

Yogyakarta, 18 Januari 2016

Penulis,

Nandar Pamungkas Sari

Page 11: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

MOTTO .............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 7

C. Batasan Masalah ........................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8

G. Definisi Operasional ..................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Tentang Interaksi Teman Sebaya ...................................................... 11

1. Interaksi Teman Sebaya .......................................................................... 11

a. Pengertian Interaksi Sosial ................................................................... 11

b. Pengertian Teman Sebaya .................................................................... 13

Page 12: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

xi

c. Pengertian Interaksi Teman Sebaya ..................................................... 15

2. Aspek-aspek Interaksi Teman Sebaya .................................................... 17

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Teman Sebaya ................. 20

4. Cara Mengukur Interaksi Teman Sebaya ................................................ 22

B. Kajian Tentang Penalaran Moral .................................................................. 23

1. Pengertian Penalaran Moral .................................................................... 23

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penalaran Moral.............................. 26

3. Tahapan Perkembangan Moral ............................................................... 30

4. Cara Mengukur Penalaran Moral ............................................................ 35

C. Kajian Tentang Kontrol Diri ......................................................................... 36

1. Pengertian Kontrol Diri ........................................................................... 36

2. Aspek-aspek Kontrol Diri ....................................................................... 39

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri .................................... 43

4. Fungsi Kontrol Diri ................................................................................. 46

5. Cara Mengukur Kontrol Diri .................................................................. 47

D. Kajian Tentang Remaja Sebagai Siswa SMK ............................................... 48

1. Pengertian Remaja .................................................................................. 48

2. Pembagian Masa Remaja ........................................................................ 50

3. Tugas Perkembangan Remaja ................................................................. 52

E. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 54

F. Pengaruh Interaksi Teman Sebaya dan Penalaran Moral Terhadap

Kontrol Diri Pada Remaja ............................................................................. 56

G. Paradigma Penelitian .................................................................................... 60

H. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 61

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ................................................................................... 63

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 63

C. Subjek Penelitian ........................................................................................... 63

1. Populasi ................................................................................................... 63

2. Sampel ..................................................................................................... 64

Page 13: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

xii

D. Variabel Penelitian ........................................................................................ 66

E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 66

F. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 67

1. Skala Interaksi Teman Sebaya ................................................................ 68

2. Skala Penalaran Moral ............................................................................ 73

3. Skala Kontrol Diri ................................................................................... 77

G. Uji Coba Instrumen ....................................................................................... 81

1. Uji Validitas ............................................................................................ 81

2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 85

H. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 87

1. Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 87

a. Uji Normalitas ................................................................................... 87

b. Uji Linearitas ..................................................................................... 88

c. Uji Multikolinearitas ......................................................................... 88

2. Uji Hipotesis ........................................................................................... 88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum SMKN 1 Kasihan ........................................................... 90

B. Deskripsi Data Hasil Penelititan .................................................................. 91

1. Deskripsi Data Interaksi Teman Sebaya ............................................... 92

2. Deskripsi Data Penalaran Moral ........................................................... 95

3. Deskripsi Data Kontrol Diri .................................................................. 97

C. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 100

1. Uji Prasyarat Analisis ........................................................................... 100

a. Uji Normalitas ............................................................................... 100

b. Uji Linearitas ................................................................................. 103

c. Uji Multikolinearitas ...................................................................... 104

2. Uji Hipotesis ......................................................................................... 105

a. Hasil Uji Hipotesis Mayor ............................................................. 106

b. Hasil Uji Hipotesis Minor 1 ........................................................... 108

c. Hasil Uji Hipotesis Minor 2 ........................................................... 109

Page 14: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

xiii

3. Sumbangan Efektif dan Relatif ............................................................. 111

D. Pembahasan ................................................................................................. 112

E. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................. 124

B. Saran ............................................................................................................ 125

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 128

LAMPIRAN ....................................................................................................... 131

Page 15: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

xiv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Populasi Penelitian ................................................................................ 64

Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban Skala .............................................................. 67

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Interaksi Teman Sebaya ........................................ 72

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Penalaran Moral .................................................... 76

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Kontrol Diri ........................................................... 80

Tabel 6. Rentang Skor Validitas Masing-masing Instrumen .............................. 83

Tabel 7. Instrumen Interaksi Teman Sebaya Setelah Uji Coba .......................... 84

Tabel 8. Instrumen Penalaran Moral Setelah Uji Coba. ..................................... 85

Tabel 9. Instrumen Kontrol Diri Setelah Uji Coba ............................................. 85

Tabel 10. Inteprestasi Koefisien Korelasi ........................................................... 86

Tabel 11. Reliabilitas Instrumen ......................................................................... 87

Tabel 12. Deskripsi Data Interaksi Teman Sebaya ............................................. 93

Tabel 13. Batas Interval Kategorisasi Interaksi Teman Sebaya.......................... 93

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Interaksi Teman Sebaya .................................... 94

Tabel 15. Deskripsi Data Penalaran Moral ......................................................... 95

Tabel 16. Batas Interval Kategorisasi Penalaran Moral ...................................... 96

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Penalaran Moral ................................................ 96

Tabel 18. Deskripsi Data Kontrol Diri ................................................................ 98

Tabel 19. Batas Interval Kategorisasi Kontrol Diri ............................................ 98

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kontrol Diri ....................................................... 99

Tabel 21. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 101

Tabel 22. Hasil Uji Linearitas ............................................................................. 104

Tabel 23. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 105

Tabel 24. Hasil Uji Hipotesis Mayor .................................................................. 107

Tabel 25. Hasil Uji Hipotesis Minor 1 ................................................................ 108

Tabel 26. Hasil Uji Hipotesis Minor 2 ................................................................ 110

Tabel 27. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif ....................................... 111

Page 16: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

xv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Paradigma Penelitian ......................................................................... 61

Gambar 2. Distribusi Frekuensi Interaksi Teman Sebaya................................... 95

Gambar 3. Distribusi Frekuensi Penalaran Moral ............................................... 97

Gambar 4. Distribusi Frekuensi Kontrol Diri ..................................................... 100

Gambar 5. Grafik P-P Plot Normalitas ............................................................... 102

Gambar 6. Histogram Uji Normalitas ................................................................. 103

Page 17: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Lembar Uji Expert Judgement ....................................................... 132

Lampiran 2. Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba ........................................ 152

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Interaksi Teman Sebaya ........ 158

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Penalaran Moral..................... 159

Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kontrol Diri ........................... 160

Lampiran 6. Instrumen Penelitian Setelah Uji Coba........................................... 161

Lampiran 7. Distribusi Skor Data Penelitian ...................................................... 166

Lampiran 8. Data Kategorisasi............................................................................ 178

Lampiran 8. Rumus Penghitungan Kategori ....................................................... 180

Lampiran 9. Penghitungan Kelas Interval .......................................................... 182

Lampiran 9. Hasil Uji Kategorisasi..................................................................... 183

Lampiran 10. Hasil Uji Deskriptif ...................................................................... 184

Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 185

Lampiran 12. Hasil Uji Linearitas ...................................................................... 186

Lampiran 13. Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 187

Lampiran 14. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................... 188

Lampiran 15. Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................. 189

Lampiran 16. Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................. 192

Page 18: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa

dewasa dan merupakan salah satu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan

manusia. Zakiah Daradjat (1982: 28) menyebut remaja sebagai tingkatan umur

dimana individu tidak lagi anak-anak, tetapi belum dapat dipandang sebagai orang

dewasa. Dapat dikatakan bahwa masa remaja merupakan jembatan antara masa

anak-anak dan masa dewasa. Perubahan banyak terjadi pada individu yang

memasuki masa remaja. Perubahan tersebut meliputi semua aspek perkembangan

seperti perubahan fisik, perubahan emosi, perubahan sosial, moral, dan juga

kepribadian.

Monks, dkk (2002: 262) menjelaskan bahwa masa remaja secara global

berlangsung antara usia 12 hingga 21 tahun. Masa remaja ini juga seringkali

disebut dengan masa badai dan topan dikarenakan kedudukan remaja yang berada

pada masa transisi dari anak-anak menuju dewasa membuat remaja mengalami

perubahan struktur sosial. Hal tersebut seringkali menjadikan remaja rawan

mengalami krisis identitas. Mereka merasa kebingungan mengenai status sosial

yang diberikan kepadanya. Para remaja bertanya-tanya mengenai siapa dirinya

dan apa peranannya dalam masyarakat.

Ditinjau dari tingkat pendidikan, seorang remaja yang berusia antara 14

hingga 18 tahun umumnya telah berada pada jenjang sekolah menengah atas

(SMA/ SMK). Sekolah ibarat rumah kedua bagi remaja karena sebagian besar

Page 19: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

2

waktu remaja setiap harinya dihabiskan di lingkungan sekolah. Sekolah sebagai

lembaga pendidikan sendiri memiliki tujuan salah satunya adalah menghasilkan

output pendidikan berupa siswa yang memiliki kualitas baik di bidang akademik

maupun non akademik. Harapan dari pihak sekolah dan juga orangtua dari proses

pendidikan tersebut yaitu agar siswa dapat mencapai kematangan dalam berbagai

aspek perkembangan sesuai dengan tugas perkembangannya.

Sementara melihat fenomena yang ada saat ini, seringkali orangtua dan

sekolah dihadapkan pada berbagai masalah yang terjadi pada remaja sebagai

siswa. Seperti kasus tawuran yang belum lama ini terjadi di Sleman, Yogyakarta.

Polres Sleman mengamankan 2 pihak pelajar setelah terlibat aksi tawuran di

kawasan Karanggayam, Sumberejo. Akibat dari tawuran tersebut salah satu siswa

pingsan karena terkena lemparan benda keras (jogja.tribunnews.com). Masalah

siswa yang masuk dalam kategori kekerasan kini juga tidak hanya terjadi pada

siswa putra, bahkan juga melibatkan siswi. Beberapa waktu yang lalu terjadi

tindak kekerasan yang terjadi di kalangan siswi sekolah menengah atas

dikarenakan masalah tato “Hello Kitty”. Korban disekap dan disiksa oleh

sedikitnya 9 (sembilan) orang dimana 6 (enam) diantaranya adalah pelajar lain

(rri.co.id).

Kasus-kasus di atas merupakan contoh dari rendahnya kontrol diri pada

remaja. Kontrol diri dijelaskan oleh Berk (Singgih D. Gunarsa, 2006: 251) sebagai

kemampuan individu untuk menahan keinginan dan dorongan sesaat yang

bertentangan dengan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma sosial. Kontrol

diri berkaitan dengan bagaimana seseorang mengolah informasi, mengendalikan

Page 20: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

3

tingkah laku, dan juga mengambil keputusan. Kekurangmampuan remaja dalam

mengolah stimulus atau informasi dari lingkungan sekitar seringkali menyebabkan

remaja cenderung mengambil keputusan secara cepat tanpa mempertimbangkan

dampak dari tindakan yang diambil. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika

remaja lebih sering melakukan perilaku-perilaku yang oleh orang dewasa disebut

dengan perilaku maladaptif.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti bertempat di

SMKN 1 Kasihan Bantul, peneliti menjumpai adanya siswa yang berbicara

dengan guru menggunakan bahasa jawa “ngoko” yang dianggap kurang pantas

digunakan kepada orang yang lebih tua. Peneliti juga sering melihat beberapa

siswa yang mengikuti pelajaran hanya menggunakan kaos dengan alasan gerah

setelah pelajaran praktik. Masalah bolos sekolah dan kedisiplinan siswa dalam

jam masuk kelas juga masih sering terjadi. Sementara setelah melakukan

wawancara dengan guru BK di sekolah tersebut, peneliti mendapat keterangan

bahwa beberapa hari sebelum melakukan observasi, ada siswa kelas XI yang

kedapatan membawa minuman keras di lingkungan sekolah. Alhasil siswa

tersebut terjaring razia polisi dan mendapatkan pembinaan. Masalah-masalah

yang terjadi pada beberapa siswa di SMKN 1 Kasihan ini juga merupakan bentuk

dari kontrol diri yang kurang baik akibat dari siswa yang kurang mampu dalam

menghadapi stimulus yang diterimanya dengan baik yang dalam hal ini bisa

berupa peraturan sekolah.

Selain itu juga didapat keterangan bahwa masalah kesulitan siswa dalam

berinteraksi dengan temannya juga masih sering terjadi. Interaksi teman sebaya

Page 21: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

4

dijelaskan oleh Bimo Walgito (2011: 74) sebagai hubungan antar individu dalam

suatu kelompok dalam lingkungan masyarakat dimana anggota-anggotanya

berada pada usia yang relatif sama. Berbeda dengan sekolah menengah atas atau

sekolah menengah kejuruan yang lain, SMKN 1 Kasihan merupakan sekolah

kejuruan dimana di dalamnya terdapat kompetensi keahlian seperti menari, teater,

dan karawitan. Kompetensi keahlian tersebut membutuhkan ketrampilan

berinteraksi yang baik karena dalam setiap praktiknya selalu berkelompok. Siswa

harus memiliki kemampuan berinteraksi dengan orang lain agar dapat

bekerjasama dengan baik.

Guru BK di sekolah tersebut juga memberikan keterangan bahwa siswa

yang melakukan penyimpangan biasanya adalah siswa yang dihindari oleh teman-

temannya. Sementara kebanyakan siswa yang memiliki penyesuaian diri yang

baik terhadap lingkungannya lebih dapat diterima oleh teman-temannya dan

seringkali terhindar dari penyimpangan. Hal tersebut sesuai dengan keterangan

yang didapatkan peneliti ketika mewawancarai beberapa siswa di sekolah

tersebut. Beberapa siswa tersebut menyatakan bahwa mereka kurang menyukai

siswa yang tidak dapat bekerjasama dengan baik ketika dalam satu kelompok.

Para siswa ini juga menyatakan bahwa ketika berada dalam satu kelompok

praktikum, mereka akan berusaha menjalankan tanggung jawab sebagai anggota

kelompok dengan baik sehingga tujuan kelompok dapat tercapai dengan baik.

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa juga menyangkut

pemahaman mereka mengenai peraturan-peraturan sekolah. Beberapa siswa dapat

mengerti bahwa peraturan sekolah dibuat demi kebaikan dan kelancaran proses

Page 22: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

5

belajar di sekolah. Siswa-siswa ini juga memahami bahwa melanggar peraturan

sekolah hanya akan mendatangkan kerugian bagi diri mereka sendiri dan tidak ada

manfaatnya, sehingga mereka berusaha untuk mentaati peraturan tersebut. Dari

keterangan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut telah

memiliki penalaran moral yang cukup baik. Sarwono (Solvia Karina Tarigan dan

Ade Rahmawati Siregar, 2013: 80) menjelaskan bahwa penalaran moral berkaitan

dengan jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana seseorang sampai pada

keputusan bahwa suatu hal dapat dianggap baik atau buruk. Berdasarkan

pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pemahaman siswa mengenai peraturan-

peraturan sekolah tersebut juga merupakan bagian dari penalaran moral.

Selain itu juga ada beberapa siswa yang diwawancarai memberikan

keterangan yang kurang lebih menganggap bahwa peraturan sekolah dibuat hanya

untuk formalitas saja. Ada juga siswa yang menganggap peraturan sekolah yang

ada hanya membatasi mereka untuk bebas berekspresi. Mereka menganggap

peraturan sekolah kurang penting untuk dilaksanakan dan yang terpenting adalah

prestasi siswa. Berdasarkan keterangan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

masih ada siswa yang memiliki penalaran moral yang kurang baik. Hal tersebut

ditunjukkan dengan adanya siswa yang memakai seragam sekolah tidak sesuai

aturan dan bahkan menggambari seragam sekolah mereka dengan gambar-gambar

animasi.

Masalah-masalah tersebut apabila tidak ditangani dan tidak mendapatkan

perhatian khusus dari berbagai pihak, tentu saja akan mengganggu proses

perkembangan pada siswa yang berada pada usia remaja. Misalnya saja masalah

Page 23: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

6

interaksi remaja dengan teman sebayanya yang kurang baik dan menimbulkan

penolakan dapat berakibat kurang baik pada psikis remaja. Penjelasan tersebut

didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hightower (Santrock, 2003: 220)

yang menjelaskan bahwa hubungan dengan teman sebaya yang harmonis pada

masa remaja berhubungan dengan kesehatan mental yang positif pada usia

pertengahan.

Hasil penelitian yang dilakukan Santi Praptiani (2013) yang mengaitkan

variabel kontrol diri dan agresivitas menyimpulkan bahwa kontrol diri merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi agresivitas seseorang. Sementara itu ada

dugaan bahwa faktor sosial dan ekonomi merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi kontrol diri seseorang. Berdasarkan hal tersebut dan juga melihat

masalah-masalah yang terjadi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh interaksi dengan teman sebaya dan penalaran moral terhadap

kontrol diri pada siswa yang memasuki usia remaja. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan yaitu penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh antara variabel interaksi teman sebaya dan variabel

penalaran moral terhadap variabel kontrol diri. Sejauh pengetahuan peneliti,

belum ada penelitian yang dilakukan yang terkait dengan ketiga variabel tersebut.

Oleh karena itu, peneliti akan mengambil judul “Pengaruh Interaksi Teman

Sebaya dan Penalaran Moral Terhadap Kontrol Diri pada Siswa kelas XI di

SMKN 1 Kasihan” dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

tersebut.

Page 24: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas identifikasi masalah yang

ada antara lain:

1. Adanya siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan yang kurang mampu

melakukan kontrol diri dengan baik sehingga melakukan penyimpangan

atau pelanggaran tata tertib.

2. Kontrol diri yang kurang baik pada beberapa siswa kelas XI di SMKN 1

Kasihan menyebabkan siswa mengambil keputusan dengan cepat tanpa

memikirkan dampak yang ditimbulkan.

3. Adanya siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan yang seringkali masih

kesulitan dalam berinteraksi sehingga kurang dapat menyesuaikan diri

dengan kelompok pertemanan.

4. Adanya siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan yang masih kesulitan

memahami peraturan sekolah sehingga melanggar peraturan atau tata

tertib.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan juga dikarenakan keterbatasan

waktu, dana, tenaga, dan teori serta agar penelitian yang dilakukan tidak meluas

maka perlu adanya pembatasan masalah. Peneliti dalam penelitian ini membatasi

masalah pada pengaruh interaksi sosial teman sebaya dan penalaran moral

terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan, Bantul Tahun

Ajaran 2014/2015.

Page 25: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka

perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh interaksi sosial teman sebaya dan penalaran moral

terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan?

2. Bagaimana pengaruh interaksi sosial teman sebaya terhadap kontrol diri

pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan?

3. Bagaimana pengaruh penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa

kelas XI SMKN 1 Kasihan?

E. Tujuan Penelitian

Hasil dari penelitian ini nantinya akan menjawab rumusan masalah yang

disebutkan di atas. Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh interaksi sosial teman sebaya dan penalaran moral

terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan.

2. Mengetahui pengaruh interaksi sosial teman terhadap kontrol diri pada

siswa kelas XI SMK N 1 Kasihan.

3. Mengetahui pengaruh penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa

kelas XI SMK N 1 Kasihan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Ditinjau dari sisi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi dalam dunia pendidikan sebagai ilmu pengetahuan khususnya

Page 26: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

9

dalam bidang ilmu Bimbingan dan Konseling yang mengkaji tentang

pengaruh interaksi sosial teman sebaya dan kontrol diri terhadap penalaran

moral pada remaja sebagai siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak sekolah khususnya guru BK.

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu guru BK

dalam upaya peningkatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di

sekolah sehingga bisa menjadi lebih baik lagi.

b. Bagi pihak orangtua.

Diharapkan dengan penelitian ini dapat menambah wawasan serta

pengetahuan orangtua dalam usaha peningkatan perhatian dan

pengawasan terhadap anak, mengingat anak-anak yang memasuki usia

remaja lebih banyak menghabiskan waktu di luar lingkungan keluarga.

c. Bagi siswa yang memasuki usia remaja.

Bagi siswa diharapkan setelah membaca penelitian ini dapat

menjadikan tulisan ini sebagai pembelajaran dan pengetahuan

khususnya ketika bersikap dan bertingkahlaku di lingkungan sekolah.

G. Definisi Operasional

1. Interaksi Teman Sebaya

Interaksi teman sebaya adalah hubungan yang dinamis antara satu

orang dengan orang lain yang kurang lebih sama secara usia maupun

kematangan psikologis dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik

yang saling mempengaruhi.

Page 27: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

10

2. Penalaran Moral

Penalaran moral dimaknakan sebagai pemahaman seseorang mengenai

jawaban mengapa suatu hal dapat dianggap benar atau salah, baik atau

buruk, aturan yang harus dipatuhi dan lain sebagainya, dan berperan

sebagai kendali atas tingkah laku agar sesuai dengan norma masyarakat.

3. Kontrol Diri

Kontrol diri adalah kemampuan individu dalam menyusun,

membimbing, mengarahkan perilakunya, dan mengendalikan dirinya

untuk menahan keinginan yang bertentangan dengan norma sosial.

Individu yang memiliki kontrol diri dapat mematuhi peraturan dan

bekerjasama dengan orang lain serta berperilaku sesuai dengan norma

sosial.

Page 28: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Tentang Interaksi Teman Sebaya

Dalam kajian tentang interaksi teman sebaya ini akan dibahas mengenai

pengertian interaksi teman sebaya, aspek-aspek interaksi sosial teman sebaya,

faktor yang mempengaruhi interaksi teman sebaya, dan cara mengukur interaksi

teman sebaya.

1. Interaksi Teman Sebaya

Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam perkembangan

kehidupan manusia dimana Havighurts (Syamsu Yusuf, 2011: 74)

menjelaskan bahwa seseorang yang berada dalam tahap ini memiliki tugas

perkembangan salah satunya adalah mencapai kematangan dalam

hubungan sosial yang lebih matang dengan teman sebaya. Hubungan

remaja dengan teman sebaya ini memiliki fungsi untuk saling berbagi

informasi mengenai dunia di luar lingkungan keluarga. Dapatlah dipahami

bahwa remaja memerlukan interaksi dengan teman sebaya untuk mencapai

pola hubungan sosial yang lebih matang.

a. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut

sebagai hubungan sosial yang dinamis antara orang perseorangan dan

orang perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, serta antara

kelompok dan kelompok yang di dalamnya menggunakan bahasa.

Hubungan dinamis memiliki arti bahwa dalam suatu interaksi sosial

Page 29: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

12

terjadi perubahan-perubahan diantara orang-orang yang terlibat di

dalamnya. Terdapat unsur bahasa dalam suatu interaksi yang

digunakan untuk berkomunikasi oleh orang-orang tersebut.

Bimo Walgito (2003: 65) menjelaskan interaksi sebagai hubungan

antara satu orang dengan orang lain dimana satu orang dapat

mempengaruhi orang lain atau sebaliknya. Interaksi dapat terjadi

antara satu orang dengan orang lain, satu orang dengan kelompok, atau

bahkan satu kelompok dengan kelompok lain yang mana dalam

interaksi tersebut terdapat hubungan timbal balik. Pengertian yang

kurang lebih sama juga disampaikan oleh Mohammad Ali dan

Mohammad Asrori (2010: 87) yang menyatakan bahwa interaksi sosial

merupakan hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan

masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran

secara aktif. Hubungan timbal balik berarti seseorang tidak hanya

menerima suatu interaksi dari orang lain tetapi juga memberikan

interaksi kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam suatu interaksi

orang-orang yang terlibat memiliki peranan yang sama. Unsur-unsur

interaksi sosial menurut pengertian ini adalah adanya hubungan timbal

balik dan peran aktif dari orang-orang yang terlibat di dalamnya.

H. Bonner (Slamet Santosa, 2004: 11) memberikan rumusan

tentang interaksi sosial yang disebutnya sebagai hubungan antara dua

orang atau lebih dimana perilaku satu orang dapat memberikan

pengaruh pada perilaku orang lain dan begitu juga sebaliknya.

Page 30: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

13

Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam suatu interaksi, orang-orang

yang terlibat di dalamnya memiliki kesempatan yang sama untuk

memberikan pengaruh terhadap orang lain. Senada dengan rumusan

tersebut, Thibaut dan Kelley (Mohammad Ali dan Mohammad Asrori,

2010: 87) mendefinisikan interaksi sosial sebagai peristiwa saling

mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir

bersama, menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau berkomunikasi

satu sama lain. Pengertian interaksi sosial dari kedua ahli ini memiliki

kesamaan unsur yaitu bahwa dalam suatu interaksi terjadi proses saling

mempengaruhi antar orang-orang yang terlibat.

Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah disampaikan oleh

beberapa ahli di atas mengenai pengertian interaksi sosial, maka dapat

disimpulkan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan yang dinamis

antara satu orang dengan orang lain, satu orang dengan kelompok, atau

satu kelompok dengan kelompok lain menggunakan komunikasi

berupa simbol bahasa baik verbal maupun non-verbal didalamnya dan

terjadi hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.

b. Pengertian Teman Sebaya

Santrock (2003: 291) menjelaskan bahwa teman sebaya adalah

individu-individu yang berada dalam tingkatan usia yang sama dan

tingkat kedewasaan yang sama serta memainkan peran penting dalam

perkembangan remaja. Bersama dengan teman sebayanya inilah

remaja akan menerima umpan balik dan belajar mengenai hal-hal yang

Page 31: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

14

dilakukannya apakah lebih baik, sama baiknya, atau bahkan lebih

buruk daripada yang dilakukan remaja lain. Teman sebaya

memberikan lingkungan bagi remaja untuk belajar mengenai hal-hal

yang tidak dapat remaja pelajari di lingkungan keluarga.

Lebih lanjut, Horrock dan Benimoff (Hurlock, 1996: 214)

menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kelompok teman sebaya

adalah dunia nyata bagi individu dimana ia dapat menguji diri sendiri

dan orang lain yang sejajar dan seusia dengan dirinya serta dapat

merumuskan dan memperbaiki konsep dirinya. Disinilah remaja

melakukan sosialisasi dalam situasi dimana nilai-nilai yang berlaku

bukanlah nilai-nilai dan sanksi-sanksi yang ditetapkan oleh orang

dewasa yang biasanya dihindari oleh remaja. Berdasarkan pengertian

ini diketahui bahwa konsep diri remaja juga dipengaruhi oleh

lingkungan teman sebaya. Penghindaran remaja pada otoritas orang

dewasa membuat dirinya bersama dengan teman sebaya membentuk

suatu kelompok dimana di dalamnya terdapat aturan tersendiri.

Sementara itu Slamet Santosa (2004: 79) memberikan gagasan

tentang teman sebaya yaitu kelompok usia sebaya yang anggota-

anggotanya memiliki kemampuan komunikasi serta interaksi yang baik

serta hal-hal yang dialami oleh anggota kelompok tersebut adalah hal-

hal yang menyenangkan saja. Kesamaan tingkat usia tersebut

cenderung menimbulkan kesamaan minat anggota kelompok yang

mana hal tersebut membuat aktivitas-aktivitas dalam kelompok

Page 32: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

15

dianggap menyenangkan. Senada dengan pendapat tersebut Umar

Tirtarahardja dan La Sulo (1995: 186) menyampaikan bahwa yang

dimaksud dengan teman sebaya atau kelompok teman sebaya adalah

suatu kelompok yang terdiri dari individu-individu yang bersamaan

usianya, seperti kelompok bermain pada masa kanak-kanak, kelompok

dengan anggota yang berjenis kelamin sama, atau bahkan kelompok

anak dengan perilaku menyimpang. Ciri umum yang dimaksud dengan

teman sebaya adalah kesamaan usia.

Berdasarkan uraian-uraian mengenai pengertian teman sebaya di

atas, dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan teman

sebaya adalah individu-individu yang berada pada tingkatan yang

kurang lebih sama baik secara usia maupun psikologis dimana

individu-individu tersebut memiliki kemampuan untuk berinteraksi

serta berkomunikasi. Teman sebaya memberikan kesempatan untuk

menguji dan menilai diri individu mengenai apakah yang ia lakukan

lebih baik, sama baiknya, atau bahkan lebih buruk. Banyak hal yang

dilakukan oleh kelompok teman sebaya adalah hal-hal yang bersifat

menyenangkan.

c. Pengertian Interaksi Teman Sebaya

Interaksi teman sebaya dijelaskan oleh Bimo Walgito (2011: 74)

sebagai hubungan antar individu dalam suatu kelompok dalam

lingkungan masyarakat dimana anggota-anggotanya berada pada usia

yang relatif sama atau sebaya sehingga hal tersebut menciptakan suatu

Page 33: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

16

keterikatan antar individu-individu yang terlibat. Persamaan tingkat

usia pada anggota-anggota kelompok sebaya tersebut menyebabkan

remaja merasa berada pada posisi yang sama, sehingga remaja berpikir

bahwa teman-teman sebayanya tersebut lebih dapat memahami dirinya

dibandingkan orang lain. Interaksi yang terjadi juga menjadi lebih

intens ketika memasuki usia remaja karena sebagian besar waktu

remaja dihabiskan bersama dengan teman sebaya. Interaksi dalam

kelompok sebaya tersebut menimbulkan ikatan yang kuat antar

anggota di dalamnya.

Iis Lusiana (2014: 85) menjelaskan bahwa interaksi sosial yang

terjadi pada remaja antara lain interaksi dengan teman sebaya, interaksi

dengan lingkungan keluarga, dan interaksi dengan orang tua. Interaksi

remaja dengan teman sebaya merupakan keingingan untuk diterima

dalam kelompok teman sebaya sehingga remaja harus bisa

menyesuaikan diri dengan kelompok teman sebaya. Penerimaan oleh

teman sebaya berkaitan dengan kebahagiaan dimana hal tersebut

merupakan kebutuhan batin seorang remaja. Penilaian positif dan

pengakuan akan keberadaan remaja oleh teman sebaya tersebut

menyebabkan remaja melakukan penyesuaian diri demi kelancaran

proses penyatuan dirinya dengan aktivitas kelompok teman sebaya.

Interaksi teman sebaya dijelaskan oleh Monks, dkk (2002: 187)

sebagai permulaan hubungan persahabatan dan hubungan dengan

teman sebaya serta dimaknakan sebagai hubungan timbal balik yang

Page 34: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

17

memiliki sifat-sifat antara lain saling pengertian, saling membantu,

saling percaya, serta saling menghargai dan menerima. Beberapa dari

teman sebaya akan menjadi sahabat dimana hubungan tersebut dapat

terjalin lebih lama serta memiliki ikatan emosional yang lebih kuat.

Keterikatan tersebut terjadi dikarenakan unsur-unsur interaksi teman

sebaya yang ada dalam pengertian ini yaitu kerjasama. Bersama

dengan teman sebaya, remaja belajar hidup bersama dengan orang lain

di luar anggota keluarga.

Berdasarkan pengertian interaksi sosial dan pengertian teman

sebaya yang telah dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

yang dimaksud dengan interaksi teman sebaya adalah hubungan yang

dinamis antara satu orang dengan orang lain yang kurang lebih sama

secara usia maupun kematangan psikologis dimana di dalamnya terjadi

hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Interaksi teman

sebaya yang terjadi akan membentuk kelompok pertemanan dengan

sifat saling membantu, saling pengertian, saling percaya, dan saling

menghargai serta menerima.

2. Aspek-aspek Interaksi Teman Sebaya

Aspek-aspek yang muncul ketika remaja berinteraksi dengan teman

sebaya disampaikan oleh Mildred B. Parten (Save Dagun, 2002: 86) yaitu :

a. Jumlah waktu remaja berada di luar rumah, remaja mempunyai

kesempatan lebih banyak untuk berbicara dengan bahasa dan dengan

persoalan mereka sendiri kepada teman sebaya.

Page 35: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

18

b. Keterlibatan remaja bermain dengan temannya, remaja menganggap

bahwa teman sebaya lebih dapat memahami keinginannya dan belajar

mengambil keputusan sendiri.

c. Kecenderungan remaja bermain sendiri, remaja yang suka bermain

sendiri biasanya introvert atau bila menghadapi suatu tekanan hanya

berperan sebagai penonton.

d. Kecenderungan remaja bermain peran, remaja berusaha menyesuaikan

diri dengan keadaan dimana remaja aktif bermain dengan teman

sebaya. Perkembangan sosial yang meningkat pada remaja tampak

terlihat dalam keinginannya untuk mendapatkan berbagai stimulan

luar.

e. Bermain asosiatif, remaja lebih suka bermain dengan teman sebayanya

dan melepaskan diri dari lingkungan orangtua untuk menemukan jati

dirinya.

f. Sikap kerjasama, pada kelompok teman sebaya untuk pertama kalinya

remaja menerapkan prinsip hidup bersama, sehingga terbentuk norma-

norma, nilai-nilai, dan simbol-simbol tersendiri.

Aspek-aspek tersebut menunjukkan keterlibatan remaja dalam

aktivitas-aktivitas dalam kelompok teman sebaya. Seringkali remaja

berpikiran bahwa teman sebaya lebih dapat memahami dirinya

dibandingkan orangtua mereka. Teman sebaya merupakan lingkungan

pertama dimana remaja belajar untuk hidup bersama dengan orang lain di

luar keluarga, sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar waktu

Page 36: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

19

remaja dihabiskan bersama dengan teman sebayanya. Dari aspek-aspek

tersebut terdapat satu aspek yang kurang relevan yaitu kecenderungan

remaja untuk bermain sendiri.

Sedangkan aspek-aspek interaksi teman sebaya yang disampaikan

Hartup (Save Dagun, 2002: 55) sebagai berikut :

a. Perasaan ketergantungan pada teman sebayanya lebih besar daripada

terhadap orang dewasa.

b. Perasaan simpati dan perasaan cinta semakin bertambah.

c. Ia ingin mempengaruhi yang lain, ingin menjadi pemimpin atas

temannya.

d. Perasaan kompetisi bertambah.

e. Suka bertengkar.

f. Aktivitas bernada agresif semakin bertambah.

Aspek-aspek interaksi teman sebaya yang disampaikan oleh Hartup di

atas menunjukkan bahwa pada saat berinteraksi dengan teman sebaya,

seseorang akan cenderung memiliki keinginan untuk berkompetisi.

Hampir sama dengan salah satu aspek yang disampaikan oleh Parten,

dalam aspek-aspek ini juga terdapat unsur dimana seseorang memiliki

kecenderungan bergantung pada teman sebaya daripada orangtua.

Berdasarkan aspek-aspek yang telah disampaikan di atas, maka

dapatlah disimpulkan bahwa aspek-aspek dalam interaksi sosial remaja

dengan teman sebaya adalah jumlah waktu remaja berada di luar rumah,

keterlibatan remaja bermain dengan teman sebayanya, kecenderungan

untuk bermain peran, bermain asosiatif, sikap kerjasama. Sementara itu

aspek-aspek yang bersifat negatif seperti kecenderungan remaja bermain

sendiri dihilangkan karena dianggap kurang relevan dengan aspek-aspek

interaksi sosial yang lain.

Page 37: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

20

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Teman Sebaya

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interaksi teman sebaya

disampaikan oleh Bonner (W.A. Gerungan, 2004: 62) yaitu antara lain :

a. Faktor imitasi, merupakan peniruan terhadap perilaku orang lain dan

kemudian melakukan tingkah laku yang sama dengan perilaku

tersebut. Peranan imitasi dalam interaksi sosial biasanya terjadi pada

masa awal perkembangan anak.

b. Faktor sugesti, dapat dimaknakan sebagai proses dimana seseorang

menerima suatu cara pandang atau pedoman-pedoman tingkah laku

baik dari diri sendiri maupun dari orang lain dan berpengaruh secara

psikis bagi orang tersebut.

c. Faktor identifikasi, merupakan kecenderungan seseorang untuk

menjadi identik dengan orang lain. Interaksi yang terbentuk dari proses

identifikasi bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan hubungan

yang berlangsung dari proses sugesti maupun imitasi.

d. Faktor simpati, dapat dimaknakan sebagai ketertarikan perasaan

seseorang terhadap orang lain. Ketertarikan yang timbul bukan karena

faktor tertentu tetapi karena keseluruhan cara bertingkah laku orang

tersebut.

Faktor-faktor tersebut erat kaitannya dengan perkembangan afektif dan

kognitif seseorang. Seperti misalnya faktor sugesti dan simpati dimana

seseorang belajar untuk menerima pandangan orang lain dan memiliki

ketertarikan perasaan terhadap orang lain. Sehingga pengalaman-

Page 38: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

21

pengalaman hubungan sosial serta perkembangan afektif dan kognitif

orang itu sendiri yang menjadi faktor yang dapat mempengaruhi interaksi

sosialnya.

Sementara itu Monks, dkk (2004: 276) menjelaskan bahwa ada

beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi interaksi teman sebaya

pada remaja yaitu :

a. Umur, konformitas semakin besar dengan bertambahnya usia, terutama

terjadi pada usia 15 tahun atau belasan tahun.

b. Keadaan sekeliling, kepekaan pengaruh dari teman sebaya lebih besar

dari pada perempuan.

c. Kepribadian ekstrovet, anak-anak yang tergolong ekstrovet lebih

cenderung mempunyai konformitas dari pada anak introvet.

d. Jenis kelamin, kecenderungan laki-laki untuk berinteraksi dengan

teman lebih besar dari pada anak perempuan.

e. Besarnya kelompok, pengaruh kelompok menjadi semakin besar bila

besarnya kelompok bertambah.

f. Keinginan untuk mempunyai status, adanya suatu dorongan untuk

memiliki status, kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi

diantara sebayanya. Individu akan menemukan kekuatan dalam

mempertahankan dirinya di dalam perebutan tempat dari dunia orang

dewasa.

g. Interaksi orang tua, suasana rumah yang tidak menyenangkan dan

adanya tekanan dari orang tua menjadi dorongan individu dalam

berinteraksi dengan teman sebayanya.

h. Pendidikan, pendidikan yang tinggi adalah salah satu faktor dalam

interaksi teman sebaya karena orang yang berpendidikan tinggi

mempunyai wawasan dan pengetahuan luas yang akan mendukung

dalam pergaulannya.

Faktor-faktor yang disebutkan Monks, dkk ini tidak hanya berasal dari

lingkungan sosial remaja tetapi juga kepribadian remaja itu sendiri. Selain

itu hubungan keluarga yang kurang harmonis juga dapat mempengaruhi

interaksi remaja dengan teman sebaya. Monks, dkk juga menjadikan faktor

pendidikan sebagai hal yang disorot dalam perkembangan interaksi

seseorang dengan teman sebaya.

Page 39: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

22

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada berbagai faktor

yang mempengaruhi interaksi teman sebaya yaitu antara lain faktor

imitasi, sugesti, identifikasi, dan faktor simpati. Selain itu interaksi teman

sebaya juga dapat dipengaruhi oleh faktor umur, keadaan sekeliling,

kepribaian ekstrovert, jenis kelamin, besarnya kelompok, keinginan untuk

memiliki status, interaksi orangtua, dan juga pendidikan.

4. Cara Mengukur Interaksi Teman Sebaya

Cara pengukuran interaksi remaja dengan teman sebaya menggunakan

skala interaksi teman sebaya. Penggunaan skala ini bertujuan untuk

mengungkap interaksi teman sebaya pada remaja (siswa) dengan

mengukur perilaku-perilaku yang dikategorikan sebagai bagian dari

interaksi teman sebaya. Penelitian ini menggunakan aspek-aspek yang

disampaikan oleh Mildred B. Parten (Save Dagun, 2002: 86) mengenai

interaksi teman sebaya, antara lain:

a. Jumlah waktu remaja di luar rumah

b. Keterlibatan remaja bermain dengan teman sebaya

c. Kecenderungan remaja bermain sendiri

d. Kecenderungan remaja bermain peran

e. Kecenderungan remaja bermain asosiatif

f. Sikap kerjasama

Terdapat satu aspek yang dianggap kurang relevan dengan aspek yang

lain yaitu kecenderungan remaja untuk bermain sendiri. Sehingga dalam

penelitian ini aspek tersebut dihilangkan. Selanjutnya dari aspek-aspek

Page 40: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

23

tersebut dibuat menjadi angket dengan menjabarkan aspek-aspek tersebut

dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur

interaksi remaja dengan teman sebaya.

B. Kajian Tentang Penalaran Moral

Kajian mengenai penalaran moral ini akan membahas mengenai

pengertian penalaran moral, faktor-faktor yang mempengaruhi penalaran moral,

tahapan perkembangan moral, dan cara mengukur penalaran moral.

1. Pengertian Penalaran Moral

Istilah moral berasal dari bahasa latin yaitu “mos” atau “moris” yang

berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan, nilai-nilai, serta tatacara

kehidupan (Syamsu Yusuf, 2010: 132). Sementara pengertian moral dalam

kamus besar Bahasa Indonesia adalah ajaran tentang baik buruk, perbuatan

dan kelakuan akhlak, kewajiban dan sebagainya. Chaplin (2006: 309)

menjelaskan bahwa moral menyinggung akhlak, moril, dan tingkah laku

yang sesuai dengan norma sosial, mengenai baik dan buruk suatu

perbuatan, dan menyinggung hukum atau adat kebiasaan yang mengatur

tingkah laku. Penjelasan mengenai moral dari ketiga sumber tersebut

menegaskan bahwa moral erat kaitannya dengan adat istiadat dalam

kehidupan bermasyarakat. Ajaran mengenai baik atau buruk suatu hal

dapat terjadi dikarenakan adanya adat istiadat tersebut. Moral dalam

pengertian ini memiliki unsur antara lain norma sosial, akhlak, dan adat

istiadat itu sendiri.

Page 41: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

24

Wahab dan Solehuddin (Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 143) menjelaskan

bahwa moral mengacu pada baik buruk dan benar salah yang berlaku

dalam masyarakat luas. Berdasarkan penjelasan ini dapatlah dipahami

bahwa moral sendiri merupakan bagian dari kehidupan bermasyarakat.

Suatu lingkungan masyarakat memiliki nilai dan aturan yang dijunjung di

dalamnya, sehingga untuk dapat hidup berdampingan seseorang harus

mengikuti dan mematuhi peraturan yang ada. Sejalan dengan hal tersebut

Rita Eka Izzaty, dkk (2008: 143) dalam bukunya menyimpulkan bahwa

moral adalah ajaran tentang baik buruk, benar salah, akhlak, aturan yang

harus dipatuhi dan sebagainya. Moral dimaknakan sebagai kendali atau

kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai kehidupan

seperti norma dalam masyarakat dan prinsip-prinsip yang menjadi

pegangan hidup seseorang. Moral juga merupakan salah satu bagian

penting yang berhubungan dengan perkembangan sosial dalam membuat

penilaian ataupun keputusan dalam berperilaku. Penjelasan ini kurang

lebih sama dengan penjelasan-penjelasan sebelumnya yang menitik

beratkan moral sebagai ajaran mengenai baik atau buruk serta aturan-

aturan yang harus dipatuhi. Penjelasan ini juga menambahkan bahwa

moral memiliki peran dalam kontrol diri dimana aturan atau norma sosial

membuat seseorang berusaha mematuhi aturan tersebut agar perilakunya

tidak menyimpang dari norma sosial yang berlaku.

Lawrence Kohlberg (Desmita, 2010: 206) menjelaskan bahwa moral

merupakan bagian dari penalaran dan kemudian menyebutnya penalaran

Page 42: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

25

moral (moral reasoning) dan dimaknakan sebagai keleluasaan wawasan

mengenai relasi antara diri dan orang lain, hak dan kewajiban. Sejalan

dengan pengertian tersebut, Setiono (Desmita, 2010: 206) menyebut

moralitas pada hakikatnya adalah penyelesaian konflik antara diri dan diri

orang lain, antara hak dan kewajiban. Moral berkaitan dengan bagaimana

seseorang menjalin hubungan dengan orang lain, dimana dalam menjalin

hubungan tersebut seseorang perlu untuk memahami prinsip-prinsip moral

demi tercapainya hubungan yang baik dengan orang lain. Unsur-unsur

moral yang terdapat dalam pengertian ini antara lain relasi atau hubungan

sosial, hak, serta kewajiban.

Sementara itu Sarwono (Solvia Karina Tarigan dan Ade Rahmawati

Siregar, 2013: 80) menjelaskan bahwa penalaran moral berkaitan dengan

jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana seseorang sampai pada

keputusan bahwa suatu hal dapat dianggap baik atau buruk. Pengertian

dari Sarwono ini memiliki makna yang lebih dalam dibanding pengertian-

pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada pengertian sebelumnya

moral dikatakan sebagai ajaran mengenai baik atau buruk suatu hal.

Sementara pada pengertian ini moral atau penalaran moral dimaknakan

sebagai alasan-alasan mengapa suatu hal dapat dikataan baik atau buruk.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli mengenai penalaran moral

di atas, dapat disimpulkan bahwa moral merupakan bagian dari penalaran

dan kemudian disebut dengan penalaran moral serta dimaknakan sebagai

pemahaman seseorang mengenai jawaban atas suatu hal dapat dianggap

Page 43: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

26

benar atau salah, baik atau buruk, aturan yang harus dipatuhi dan lain

sebagainya, dan berperan sebagai kendali atas tingkah laku agar sesuai

dengan norma masyarakat.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penalaran moral

Proses individu dalam perkembangan penalaran moral sangat

dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya terutama orangtua. Berikut ini

beberapa sikap orangtua yang perlu diperhatikan kaitannya dengan

perkembangan moral anak menurut Syamsu Yusuf (2011: 133) :

a. Konsisten dalam mendidik anak

Orangtua baik ayah dan ibu memiliki peran yang penting dalam

menerapkan suatu aturan dalam lingkungan keluarga. Orangtua harus

memiliki sikap dan perlakuan yang sama dalam melarang atau

memperbolehkan suatu tingkah laku tertentu kepada anak secara

konsisten.

b. Sikap orangtua dalam keluarga

Melalui proses peniruan (imitasi) yang dilakukan anak terhadap

sikap orangtua baik ayah maupun ibu, secara tidak langsung dapat

mempengaruhi proses perkembangan moral anak tersebut. Orangtua

yang menerapkan gaya pengasuhan otoriter dapat menyebabkan

timbulnya sikap disiplin yang hanya bersifat semu pada anak.

Sementara sikap orangtua yang acuh tak acuh atau tidak peduli

terhadap anak dapat menyebabkan anak mengembangkan sikap kurang

bertanggung jawab dan tidak mempedulikan norma atau aturan.

Page 44: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

27

Orangtua yang memberikan kasih sayang, perhatian, menerapkan sikap

keterbukaan, serta konsisten dapat memberikan dampak yang positif

terhadap perkembangan moral anak.

c. Penghayatan dan pengalaman agama yang dianut

Orangtua dalam lingkungan keluarga seringkali dijadikan anak

sebagai panutan (teladan) tidak hanya dalam bersikap tetapi juga

menjadi panutan dalam mengamalkan ajaran agama. Orangtua yang

menciptakan iklim religius di lingkungan keluarga dengan

mengajarkan anak tentang nilai-nilai agama akan membuat anak

mengalami perkembangan moral yang baik.

d. Sikap konsisten orangtua dalam menerapkan norma

Agar anak tidak melakukan kebohongan dan memiliki sikap jujur

dalam dirinya, maka orangtua harus menjauhkan diri mereka sendiri

dari perilaku yang tidak jujur. Akan percuma jika orangtua

mengajarkan kepada anak agar berperilaku jujur dan tidak berbohong,

berbicara dengan kata-kata yang sopan, bertanggung jawab, dan taat

beragama, tetapi orangtua sendiri menunjukkan perilaku yang

sebaliknya. Hal ini akan menyebabkan konflik dalam diri anak. Anak

akan menjadikan ketidak konsistenan orangtua tersebut sebagai alasan

untuk tidak melakukan apa yang diinginkan dan diajarkan oleh

orangtua, dan bahkan mungkin anak akan meniru perilaku orangtuanya

tersebut.

Page 45: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

28

Faktor-faktor yang diuraikan oleh Syamsu Yusuf ini menekankan pada

peran orangtua dalam perkembangan moral anak. Bagaimana sikap

orangtua dalam mendidik anak, dan situasi lingkungan keluarga yang

dapat mempengaruhi perkembangan moral anak.

Sementara itu Kohlberg (1995: 143-159) menjelaskan bahwa terdapat

beberapa faktor umum yang menjadi faktor pemberi kontribusi dalam

perkembangan moral seseorang yaitu :

a. Kesempatan mengambil peran

Perkembangan penalaran moral individu akan meningkat apabila

terlibat dalam situasi yang memungkinkan dirinya dapat mengambil

perspektif sosial misalnya dalam keadaan dimana individu tersebut

sulit untuk menerima ide, perasaan, opini, keinginan, kebutuhan, hak,

kewajiban, nilai, dan standar orang lain.

b. Situasi Moral

Setiap lingkungan sosial memiliki karakteristik seperti hak dan

kewajiban fundamental yang terdistribusikan serta melibatkan

keputusan. Keputusan dalam suatu lingkungan sosial diambil sesuai

dengan aturan, tradisi, hokum, atau figure otoritas (tahap 1 dalam

perkembangan moral). Sementara itu dalam lingkungan sosial yang

lain keputusan bisa jadi didasarkan pada pertimbangan sesuai sistem

yang tersedia (tahap 4 atau lebih tinggi dalam perkembangan moral).

Situasi yang menstimulasi orang untuk menunjukkan nilai moral dan

Page 46: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

29

norma moral itu yang menjadi pendorong bagi berkembangnya

penalaran moral individu.

c. Konflik moral kognitif

Beberapa individu bertentangan dengan orang lain yang

mempunyai tingkat penalaran moral yang lebih tinggi ataupun yang

lebih rendah. Hal tersebut dapat memicu perkembangan penalaran

moral individu. Misalnya saja seorang remaja yang mengalami

pertentangan dengan orang lain yang memiliki tingkat penalaran lebih

tinggi akan menunjukkan perkembangan penalaran moral yang lebih

tinggi daripada remaja yang mengalami pertentangan dengan orang

yang memiliki kesamaan tingkat penalaran moral dengan dirinya. Oleh

karena itu dapatlah dipahami bahwa konflik moral kognitif merupakan

pertentangan penalaran moral individu terhadap penalaran moral orang

lain.

Kohlberg (Santrock, 2003: 443) juga setuju dengan pendapat Piaget

dimana dirinya percaya bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya

dianggap sebagai bagian penting dari stimulus sosial yang dapat

menantang individu untuk mengubah orientasi moralnya.

Penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi perkembangan moral

seseorang yang disampaikan oleh Kohlberg ini tidak berfokus pada peran

orangtua. Moral berkembang melalui proses-proses sosial seperti

pengalaman berinteraksi dengan orang lain, dan pengalaman-pengalaman

mengenai dilema moral ketika seseorang berada pada situasi moral

Page 47: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

30

tertentu. Peran teman sebaya juga dianggap memiliki kontribusi dalam

perkembangan moral seseorang.

Berdasarkan uraian di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa faktor

yang mempegaruhi perkembangan moral individu adalah peranan dan

pengasuhan orangtua terhadap anak, kesempatan pengambilan peran oleh

individu, situasi moral itu sendiri, konflik moral kognitif individu dengan

orang lain, dan juga interaksi individu dengan teman sebayanya.

3. Tahapan perkembangan penalaran moral

Perkembangan penalaran moral yang disampaikan Piaget (Rita Eka

Izzati, dkk, 2008: 144) didasarkan pada perkembangan kognitif. Kemudian

Piaget membagi penalaran moral ke dalam beberapa tingkatan dan menitik

beratkan pada pengertian dan pemahaman individu sesuai dengan

perkembangan kognitifnya.

a. Penalaran moral heteronom.

Penalaran moral heteronom terjadi pada usia 2 sampai 7 tahun.

Individu memandang tingkah laku baik buruk atau benar salah bukan

dari niatnya tetapi lebih kepada akibatnya. Perbuatan yang berakibat

buruk dianggap salah meskipun niat dari perbuatan tersebut baik.

Individu berpikir bahwa peraturan berasal dari orang yang lebih tua

dan bersifat mutlak. Pada tahap ini anak bertingkah laku baik untuk

menjauhi hukuman dan tidak berdasarkan kesadaran.

Page 48: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

31

b. Penalaran moral otonom.

Terjadi pada individu yang berusia 10 tahun keatas. Umumnya

individu pada tahap ini telah mengetahui bahwa moral ditentukan

berdasarkan kesepakatan bersama. Individu mematuhi peraturan yang

ada sebagai hasil kesepakatan bersama dan dilakukan dengan penuh

kesadaran. Mereka paham bahwa peraturan dapat diubah berdasarkan

kepentingan dan kesepakatan. Berbeda dengan individu yang berada

pada tahap penalaran moral heteronom, pada tahap ini individu sadar

bahwa benar atau salah suatu perbuatan didasarkan pada niatnya bukan

pada akibatnya.

c. Penalaran moral transisi.

Periode ini terjadi pada usia 7 sampai 10 tahun dimana pada tahap

ini penalaran moral individu masih berubah-ubah. Pandangan individu

mengenai peratura dan perbuatan terkadang masih seperti individu

pada tahap penalaran moral heteronom, dan kadang-kadang sudah

seperti individu padatahap penalaran moral otonom.

Perkembangan moral yang disampaikan Piaget di atas pada dasarnya

hanya terjadi dalam 2 (dua) tingkatan yaitu penalaran moral heteronom

dan penalaran moral otonom. Sementara penalaran moral transisi bukan

sebagai suatu tingkatan penalaran moral tersendiri tetapi hanya sebagai

proses peralihan dari kedua tingkatan penalaran moral yang terjadi.

Sementara itu Kohlberg (1995: 231) menjelaskan mengenai

perkembangan penalaran moral dan membagi menjadi 3 tingkat yang

Page 49: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

32

terjadi sesuai dengan perkembangan usia individu. Perkembangan tersebut

meliputi penalaran prakonvensional, konvensional, dan post-konvensional.

Tiga tingkat tersebut kemudian dibagi menjadi 2 tahap dalam setiap

tingkatannya, yaitu:

a. Penalaran Prakonvensional.

Penalaran prakonvensional (preconventional reasoning)

merupakan tingkatan terendah dalam teori perkembangan moral yang

disampaikan oleh Kohlberg. Pada tingkatan ini individu tidak

menunjukkan adanya internalisasi nilai-nilai moral dan penalaran

dikendalikan oleh hadiah atau reward dan hukuman eksternal.

Tahap 1) orientasi hukuman dan kepatuhan.

Merupakan tahap pertama dalam teori perkembangan moral

Kohlberg. Pada tahap ini pemikiran moral didasarkan pada hukuman.

Sebagai contoh, anak-anak dan remaja mematuhi orang dewasa karena

orang dewasa menyuruh mereka untuk patuh.

Tahap 2) individualisme dan tujuan.

Tahap kedua dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tahap

ini pemikiran moral didasarkan pada hadiah atau reward dan minat

pribadi. Sebagai contoh, anak-anak dan remaja bersikap patuh bila

mereka mau mematuhinya dan jika apa yang harus mereka patuhi

menguntungkan mereka. Apa yang benar adalah apa yang dirasakan

baik dan apa yang menghasilkan reward.

Page 50: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

33

b. Penalaran Konvensional.

Penalaran konvensional adalah tingkatan kedua atau menengah,

dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkatan ini

internalisasi sifatnya menengah. Individu mematuhi beberapa standar

tertentu (internal), tetapi standar tersebut merupakan standar orang lain

(eksternal), misalnya orangtua atau hukum yang berlaku di

masyarakat.

Tahap 3) norma interpersonal.

Tahap ketiga dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tahap

ini individu menganggap rasa percaya, rasa sayang, dan kesetiaan

terhadap orang lain sebagai dasar untuk melakukan penilaian moral.

Anak-anak dan remaja pada tahap ini seringkali mengambil standar

moral orang tua mereka, hal ini dilakukan karena mereka ingin

orangtua mereka menganggap mereka sebagai anak yang baik.

Tahap 4) moralitas sistem sosial.

Tahap keempat dari teori perkembangan Kohlberg. Pada tahap ini

penilaian moral didasarkan pada pemahaman terhadap aturan, hukum,

keadilan, dan tugas sosial. Sebagai contoh, remaja dapat mengatakan

bahwa supaya suatu komunitas dapat bekerja secara efektif, maka

komunitas tersebut perlu dilindungi oleh hukum yang ditaati oleh

seluruh anggota komunitas.

Page 51: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

34

c. Penalaran Postkonvensional.

Penalaran postkonvensional adalah tingkatan tertinggi dalam teori

perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkatan ini moralitas

diinternalisasi sepenuhnya dan tidak lagi didasarkan pada standar

orang lain. Individu mengetahui adanya pilihan moral yang lain

sebagai alternatif, memperhatikan pilihan-pilihan tersebut, dan

kemudian memutuskan sesuai dengan kode moral pribadinya.

Tahap 5) hak komunitas vs hak individu.

Tahap kelima dari teori perkembangan Kohlberg. Pada tahap ini,

seorang memiliki pemahaman bahwa nilai dan hukuman adalah relatif

dan standar yang dimiliki satu orang akan berbeda dengan orang lain.

Ia menyadari bahwa hukum memang penting bagi suatu masyaarakat,

namun hukum sendiri dapat diubah. Ia percaya bahwa beberapa nilai,

seperti kebebasan lebih penting dari hukuman.

Tahap 6) prinsip etis universal.

Tahap keenam dan tertinggi dari teori perkembangan moral

Kohlberg. Pada tahap ini seseorang sudah membentuk standar moral

yang didasarkan pada hak manusia secara universal. Ketika

dihadapkan pada suatu konflik antara hukum dan kata hati, ia akan

mengikuti kata hatinya, walaupun keputusannya ini dapat

memunculkan resiko pada dirinya.

Tingkatan penalaran moral dari Kohlberg ini memiliki batasan yang

jelas dari tingkat satu terhadap tingkatan yang lain. Dijelaskan juga bahwa

Page 52: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

35

dalam setiap tingkatan tersebut terdapat tahap-tahap penalaran moral.

Setiap tahapan moral menunjukkan ciri-ciri tertentu, sehingga perilaku

atau tindakan yang diambil oleh seseorang dapat mencerminkan tingkatan

penalaran moralnya.

Berdasarkan teori mengenai perkembangan moral yang disampaikan

oleh kedua ahli di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa perkembangan

moral terjadi secara berurutan sesuai dengan usia. Dimulai dari penalaran

moral heteronom menurut Piaget dan penalaran moral prakonvensional

menurut Kohlberg, lalu bertransisi menjadi penalaran moral yang lebih

matang yaitu moral otonom menurut teori Piaget atau yang menurut

Kohlberg disebut dengan penalaran moral konvensional, lalu berkembang

menjadi lebih matang pada penalaran post-konvensional. Penelitian ini

mengacu pada teori Kohlberg, sehingga pengukuran penalaran moral

subjek penelitian didasarkan pada tingkatan moral menurut Kohlberg yaitu

prakonvensional, konvensional, dan postkonvensional.

4. Cara Mengukur Penalaran Moral

Peneliti menggunakan skala penalaran moral untuk mengukur tingkat

penalaran moral pada siswa. Skala ini memiliki 4 (empat) alternatif

jawaban. Penggunaan skala ini bertujuan untuk mengungkap tingkat

penalaran moral pada siswa dengan mengukur pertimbangan-

pertimbangan siswa ketika melakukan suatu hal. Skala penalaran moral

dalam penelitian ini mengacu pada tahapan perkembangan moral yang

disampaikan oleh Kohlberg (1995: 231) yaitu:

Page 53: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

36

a. Prakonvensional

b. Konvensional

c. Postkonvensional

Tahapan dalam perkembangan moral tersebut kemudian dianalisis dan

diuraikan ke dalam indikator dan deskriptor. Kemudian dari deskriptor

tersebut dikembangkan menjadi alat ukur dengan cara menjabarkan

deskriptor ke dalam butir-butir aitem pernyataan.

C. Kajian Mengenai Kontrol Diri

Kajian tentang kontrol diri ini akan membahas mengenai pengertian

kontrol diri, aspek-aspek kontrol diri, faktor-faktor yang mempengaruhi kontrol

diri, fungsi kontrol diri, dan cara mengukur kontrol diri.

1. Pengertian Kontrol Diri

Tangney, dkk (2004: 275) memberikan penjelasan mengenai kontrol

diri sebagai berikut :

Selfcontrol is the ability to override or change one’s inner

responses, as well as to interrupt undesired behavioral tendencies

and refrain from acting on them.

Kontrol diri merupakan kemampuan seseorang untuk

mengesampingkan atau mengubah respons dari dalam diri, kecenderungan

untuk menghindari perilaku yang mengganggu, dan menahan diri dari

tindakan yang tidak diinginkan. Perilaku mengganggu dapat dimakanakan

sebagai tindakan yang dapat memberikan dampak kurang baik bagi dirinya

sendiri ataupun orang lain di sekitarnya. Pada pengertian ini terdapat

Page 54: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

37

beberapa unsur kontrol diri diantaranya mengubah respon, menghindari

perilaku, dan menahan diri dari perilaku-perilaku menyimpang.

M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S. (2014: 21) menjelaskan bahwa

kontrol diri merupakan kemampuan individu untuk menyusun,

membimbing, mengatur, dan mengarahkan perilaku yang dapat membawa

ke arah konsekuensi yang positif, serta dapat dikembangkan dan

digunakan seseorang dalam proses kehidupan. Kontrol diri dalam

pengertian ini dapat dimaknakan sebagai aktivitas yang berkaitan dengan

pengaturan diri untuk terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan dirinya.

Kontrol diri bukan merupakan suatu kemampuan khusus karena kontrol

diri dapat dikembangkan melalui proses belajar atau pengalaman-

pengalaman hidup.

Gilliom et al. (Singgih D. Gunarsa, 2006: 251) mendefinisikan kontrol

diri sebagai kemampuan individu untuk mengendalikan tingkah laku,

bekerja sama dengan orang lain, mematuhi peraturan, dan kemampuan

untuk mengungkapkan pemikirannya kepada orang lain. Bagaimana

seseorang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu dengan

orang lain, mereka juga perlu melakukan kontrol diri. Sehingga kontrol

diri dalam pengertian ini juga diperlukan ketika berinteraksi dengan orang

lain.

Selanjutnya Singgih D. Gunarsa (2006: 252) sendiri dalam bukunya

menjelaskan bahwa kontrol diri merupakan kemampuan individu dalam

menahan keinginan yang bertentangan dengan perilaku yang tidak sesuai

Page 55: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

38

dengan norma sosial serta dapat diidentikkan sebagai kemampuan individu

untuk berperilaku sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Pada dasarnya

manusia merupakan makhluk sosial dimana untuk dapat hidup

berdampingan mereka perlu untuk mengatur perilakunya sedemikian rupa

agar tidak menyimpang dari norma sosial.

Sementara itu Calhoun dan Acocella (M. Nur Ghufron dan Rini

Risnawita S., 2014: 22) memberikan gagasannya tentang kontrol diri

sebagai suatu kemampuan untuk mengatur proses-proses fisik, psikologis,

dan perilaku individu, atau dapat dikatakan sebagai serangkaian proses

pembentukan diri. Pemenuhan kebutuhan fisik seperti makan dan minum

juga memerlukan kontrol diri, sehingga seseorang dapat memenuhi

kebutuhan tersebut dengan seimbang. Seseorang juga perlu untuk

mengendalikan emosi agar tidak mudah terjerumus pada perilaku-perilaku

yang dapat merugikan dirinya sendiri.

Kontrol diri dalam penelitian yang dilakukan oleh Santi Praptiani

(2013: 4) adalah kemampuan remaja untuk berperilaku yang tidak

impulsif, dapat memikirkan resiko dari perilakunya, berusaha mencari

informasi sebelum mengambil keputusan, tidak mengandalkan kekuatan

fisik dalam menyelesaiakan masalah, dan tidak bersikap egois atau mudah

marah. Kontrol diri dimaknakan sebagai proses remaja dalam mengolah

informasi-informasi dan memikirkan terlebih dahulu suatu tindakan atau

keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sebelum

keputusan tersebut diambil. Kontrol diri juga melibatkan aspek afektif

Page 56: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

39

dimana melalui kontrol diri, remaja dapat mengatur emosi sehingga tidak

mudah marah.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan kontrol diri adalah kemampuan individu dalam

menyusun, membimbing, mengarahkan perilakunya, dan mengendalikan

dirinya untuk menahan keinginan yang bertentangan dengan norma sosial.

Individu yang memiliki kontrol diri dapat mematuhi peraturan dan

bekerjasama dengan orang lain serta berperilaku sesuai dengan norma

sosial.

2. Aspek-aspek Kontrol Diri

Aspek-aspek kontrol diri yang disampaikan oleh Tangney, dkk (2004:

283) adalah :

a. Disiplin diri

Disiplin diri dapat dimaknakan sebagai kemampuan individu

dalam melakukan disiplin diri. Ketrampilan disiplin diri yang dimiliki

individu dapat membantu dirinya dari berbagai hal yang dapat

mengganggu konsentrasinya.

b. Kehati-hatian

Merupakan ketrampilan individu dalam mempertimbangkan dan

memikirkan berbagai aktivitas atau tindakan tertentu dengan hati-hati

dan tidak tergesa-gesa. Individu yang memiliki ketrampilan ini

cenderungakan lebih tenang dalam mengambil keputusan atau

tindakan.

Page 57: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

40

c. Kebiasaan baik

Aspek ini dapat dimaknakan sebagai kemampuan individu dalam

mengatur pola perilaku menjadi kebiasaan yang baik. Individu dengan

kemampuan ini cenderung akan menolak sesuatu yang dapat

menimbulkan dampak buruk bagi dirinya meski hal tersebut

menyenangkan. Kebiasaan baik ini akan membuat individu tersebut

mengutamakan hal-ha yang dapat memberikan dampak positif bagi

dirinya meski dampak yang dihasilkan tidak dirasakan secara

langsung.

d. Etika kerja

Etika kerja berkaitan dengan penilaian individu terhadap

kemampuan mengatur dirinya sendiri dalam layanan etika kerja.

Individu dengan etika kerja yang baik mampu menyelesaikan

pekerjaanya dengan baik tanpa dipengaruhi hal-hal di luar tugasnya

meski hal tersebut bersifat menyenangkan. Oleh karena itu individu

yang memiliki etika kerja tinggi memiliki perhatian yang tinggi pada

pekerjaan yang sedang dilakukannya.

e. Reliabilitas

Aspek ini terkait dengan penilaian individu terhadap kemampuan

dirinya dalam pelaksanaan rancangan jangka panjang untuk target

tertentu. Individu yang memiliki reliabilitas tinggi secara konsisten

akan mengatur perilakunya untuk mencapai tujuan dala setiap

rencananya.

Page 58: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

41

Unsur-unsur pokok dalam aspek-aspek kontrol diri di atas antara lain

disiplin diri, kehati-hatian, kebiasaan baik, etika kerja, dan reliabilitas.

Aspek-aspek tersebut berkaitan dengan bagaimana seseorang mengatur

dirinya dalam berbagai aktivitas. Seseorang yang memiliki kontrol diri

yang baik akan dapat menjalani aktivitas-aktivitas tersebut dengan baik.

Sementara itu pandangan Averill (M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita

S., 2014: 29) mengenai aspek-aspek dalam kontrol diri yang ia sebut

dengan kontrol personal antara lain yaitu kontrol perilaku, kontrol

kognitif, dan kontrol pengambilan keputusan.

a. Kontrol perilaku

Kontrol perilaku merupakan kesiapan atau tersedianya respons

yang digunakan untuk mengambil tindakan secara konkret guna

mengurangi dampak dari situasi yang tidak menyenangkan berupa

tekanan-tekanan dalam diri. Kontrol perilaku ini dibagi menjadi dua

komponen yaitu kemampuan mengatur pelaksanaan dan kemampuan

memodifikasi stimulus.

1) Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan ketrampilan

seseorang dalam menentukan siapa yang mengendalikan situasi

atau keadaan. Apakah yang mengendalikan situasi tersebut dirinya

sendiri dengan menggunakan kemampuannya, atau menggunakan

sumber-sumber dari luar diri apabila individu tersebut tidak

mampu untuk mengendalikan situasi yang ada. Individu yang

memiliki kontrol diri yang baik ia akan mampu mengatur perilaku

Page 59: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

42

dengan menggunakan kemampuan dirinya dan bila tidak mampu

individu tersebut akan menggunakan sumber eksternal.

2) Sementara kemampuan memodifikasi stimulus merupakan

ketrampilan untuk memahami bagaimana stimulus tersebut

dihadapi. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghadapi

stimulus tersebut adalah mencegah atau menjauhi stimulus,

menempatkan tenggang waktu diantara stimulus tersebut,

menghentikan stimulus, dan membatasi intensitas stimulus

tersebut.

b. Kontrol kognitif

Kontrol kognitif adalah ketrampilan individu dalam memproses

informasi-informasi yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan untuk

mengurangi tekanan-tekanan dengan cara memodifikasi informasi

tersebut menggunakan proses dan strategi yang telah dipikirkan oleh

individu tersebut. Kontrol kognitif ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian

yaitu memperoleh informasi dan melakukan penilaian.

1) Individu dapat memperoleh informasi dari pengalaman-

pengalaman hidup yang ia alami. Informasi yang diperoleh

individu tersebut dapat digunakan untuk memahami berbagai

keadaan atau situasi. Informasi yang dimiliki oleh individu ini

dijadikan dasar untuk melakukan pertimbangan dalam

mengantisipasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.

Page 60: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

43

2) Sementara melakukan penilaian berarti individu berusaha

mengidentifikasi suatu keadaan atau situasi dengan memperhatikan

sisi positif secara subjektif.

c. Kontrol pengambilan keputusan

Kontrol pengambilan keputusan merupakan kemampuan individu

untuk menentukan hasil atau keputusan untuk bertindak berdasarkan

pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya. Kontrol pengambilan

keputusan pada individu akan berfungsi dalam menentukan pilihan

dalam berbagai kemungkinan tindakan yang akan diambil.

Aspek-aspek yang disampaikan Averill ini terbagi menjadi 3 (tiga)

komponen yaitu bagaimana seseorang dapat mengontrol perilaku,

mengontrol kognitif, serta bagaimana seseorang mengambil keputusan.

Dijelaskan bahwa kontrol diri dalam aspek-aspek ini berasal dari 2

(dua) sumber yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Seseorang

yang memiliki kontrol diri akan memikirkan dengan berbagai

pertimbangan sebelum dirinya mengambil suatu keputusan.

Penelitian ini mengacu pada aspek-aspek yang disampaikan oleh

Averill yaitu kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan kontrol

pengambilan keputusan.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kontrol Diri

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kontrol diri seseorang. M.

Nur Ghufron dan Rini Risnawita S. (2014: 32) menyebutkan bahwa

faktor-faktor tersebut diantaranya ada faktor internal dan faktor eksternal.

Page 61: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

44

a. Faktor internal yang menjadi faktor berpengaruh dalam perkembangan

kontrol diri adalah faktor usia. Sama seperti perkembangan moral,

kontrol diri berkembang seiring dengan pertambahan usia dimana

semakin bertambah usia seseorang, kemampuan kontrol dirinya juga

semakin baik.

b. Faktor eksternal diantaranya adalah lingkungan keluarga dimana

lingkungan keluarga terutama orangtua menentukan bagaimana

kemampuan mengontrol diri seseorang. Orangtua dengan gaya

pengasuhan yang demokratis serta menerapkan sikap disiplin dalam

lingkungan keluarga cenderung akan membuat remaja semakin

memiliki kemampuan kontrol diri yang baik.

Bertambahnya usia serta melalui pengalaman-pengalaman hidup

membuat kontrol diri seseorang juga semakin berkembang menjadi lebih

baik. Selain itu faktor hubungan anak dengan orangtua juga dapat menjadi

penentu perkembangan kontrol diri pada anak tersebut. Orangtua yang

memiliki kontrol diri yang baik akan membuat anak-anak mereka juga

memiliki kontrol diri yang baik dikarenakan pada dasarnya seorang anak

akan belajar sesuatu dari orangtua mereka melalui proses imitasi.

Sementara itu faktor internal yang mempengaruhi kontrol diri juga

disampaikan oleh William Stern (Iga Serpianing Aroma dan Dewi Retno

Suminar, 2012: 4) yaitu faktor gen dimana ia menyatakan bahwa sejak

individu lahir, mereka telah memiliki sifat baik dan buruk dalam diri. Gen

yang dibawa individu sejak lahir tersebut dapat berkembang atau bahkan

Page 62: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

45

bisa mati jika tidak mendapatkan stimulus dari lingkungan. Sementara itu

Chapple menyatakan bahwa kontrol diri dipengaruhi oleh beberapa faktor

yang berasal dari luar (eksternal). Faktor-faktor eksternal tersebut antara

lain faktor lingkungan seperti lingkungan keluarga, teman sebaya, dan

lingkungan tempat tinggal individu tersebut. Pendapat dari kedua ahli

tersebut menunjukkan bahwa faktor internal seperti gen dan faktor

lingkungan sama pentingnya dalam pembentukan kontrol diri pada

individu.

Gen dianggap sebagai faktor penentu kemampuan kontrol diri pada

seseorang dimana apabila gen tersebut diberi stimulan positif maka akan

berkembang kontrol diri yang baik. Selain itu faktor sosial seperti

kelompok teman sebaya juga memberikan kontribusi dalam perkembangan

kontrol diri seseorang.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kontrol diri pada

individu dipengaruhi oleh faktor internal seperti usia dan gen. Sementara

dari faktor eksternal, kontrol diri dipengaruhi lingkungan sekitar seperti

keluarga, guru, teman sebaya, dan lingkungan dimana individu tersebut

tinggal. Salah satu faktor yang cukup kuat berpengaruh dalam

pembentukan kontrol diri terutama pada individu yang memasuki masa

remaja adalah faktor lingkungan teman sebaya. Pada masa remaja

sebagian besar waktu individu lebih banyak dihabiskan bersama dengan

teman sebaya dibandingkan dengan orangtua. Dapatlah dipahami bahwa

Page 63: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

46

pengaruh yang diberikan oleh teman sebaya lebih besar dibandingkan

faktor eksternal lainnya.

4. Fungsi Kontrol Diri

Messina & Messina (Singgih D. Gunarsa, 2006: 255) berpendapat

bahwa fungsi dari kontrol diri adalah sebagai berikut:

a. Membatasi perhatian individu kepada orang lain.

Kontrol diri pada remaja akan membatasi perhatiannya terhadap

orang lain mengenai kebutuhan, kepentingan, atau juga keinginan

orang lain di lingkungannya. Perhatian remaja yang dilakukan secara

berlebihan atas kebutuhan, kepentingan, atau keinginan orang lain

tersebut cenderung akan membuat remaja kurang fokus terhadap

kebutuhannya sendiri, sehingga kebutuhan pribadinya dapat terabaikan

bahkan terlupakan.

b. Membatasi keinginan individu untuk mengendalikan orang lain di

lingkungannya.

Individu akan membatasi keinginan dirinya atas keinginan orang

lain dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berada

dalam ruang aspirasinya masing-masing. Individu yang memiliki

kontrol diri tidak lagi memikirkan dirinya sendiri tetapi sudah

memiliki kesadaran untuk menempatkan dirinya sebagai orang lain

sebagai individu yang berhak memiliki kesempatan yang sama.

Page 64: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

47

c. Membatasi individu untuk bertingkah laku negatif.

Kontrol diri pada remaja berfungsi untuk menghindarkan individu

pada tingkah laku negatif. Tingkah laku negatif yang tidak sesuai

dengan norma sosial akan mengakibatkan penolakan sosial. Tingkah

laku negatif misalnya saja ketergantungan pada penggunaan obat-

obatan terlarang, minum-minuman beralkohol, dan merokok.

d. Membantu individu untuk memenuhi kebutuhan hidup secara

seimbang.

Individu yang memiliki kontrol diri yang baik akan berusaha

memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut dalam takaran yang sesuai

dengan kebutuhan hidup yang ingin dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan

hidup secara seimbang tersebut misalnya tidak memakan makanan

secara berlebihan atau melakukan kegiatan berbelanja secara

berlebihan yang melampaui batas kemampuan keuangan.

Berdasarkan fungsi kontrol diri yang telah diuraikan di atas dapatlah

disimpulkan bahwa fungsi kontrol diri antara lain membatasi perhatian

individu terhadap orang lain, membatasi keinginan individu untuk

mengendalikan orang lain, membatasi individu untuk bertingkah laku

negatif, dan membantu individu untuk memenuhi kebutuhan hidup secara

seimbang.

5. Cara Mengukur Kontrol Diri

Peneliti menggunakan skala kontrol diri untuk mengukur tingkat

kontrol diri pada siswa. Skala ini memiliki 4 (empat) alternatif jawaban.

Page 65: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

48

Penggunaan skala ini bertujuan untuk mengungkap tingkat kontrol diri

pada siswa dengan mengukur baik perilaku-perilaku maupun aktvitas

kognitif yang dikategorikan sebagai pengendalian diri. Skala kontrol diri

dalam penelitian ini mengacu pada aspek-aspek kontrol diri yang

disampaikan oleh Averill (M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S., 2014:

29) yaitu :

a. Kontrol perilaku

b. Kontrol kognitif, dan

c. Kontrol pengambilan keputusan.

Aspek-aspek tersebut kemudian dianalisis dan dijabarkan ke dalam

pernyataan-pernyataan sesuai dengan indikator yang terdapat dalam aspek

tersebut.

D. Kajian Tentang Siswa SMK Sebagai Remaja

1. Pengertian Remaja (Sebagai Siswa SMK)

Istilah adolescence dalam bahasa inggris yang berarti remaja berasal

dari bahasa latin yaitu adolecere yang merujuk pada artian tumbuh, atau

tumbuh menuju kematangan. Zakiah Daradjat (1982: 28) menyebut remaja

sebagai tingkatan umur dimana individu tidak lagi anak-anak, tetapi belum

dapat dipandang sebagai orang dewasa. Oleh karenanya remaja merupakan

jembatan atau juga disebut masa peralihan dari masa anak-anak menuju

masa dewasa. Keberadaan remaja pada masa transisi ini membuat remaja

terkadang masih berpikiran seperti anak-anak tetapi juga terkadang

berpikir dengan cara orang dewasa.

Page 66: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

49

Andi Mappiare (1982: 27) menyampaikan bahwa masa remaja pada

wanita berlangsung antara umur 12 hingga 21 tahun, sementara pada pria

berlangsung pada usia 13 hingga 22 tahun. Perbedaan rentang usia masa

remaja pada pria dan wanita ini disebabkan karena faktor hormon pada

tubuh manusia. Perbedaan hormon antara pria dan wanita ini

menyebabkan wanita lebih cepat memasuki usia remaja dibandingkan

dengan laki-laki. Masa remaja pada putri juga berakhir lebih cepat

dibandingkan dengan remaja putra.

Sementara itu istilah remaja (adolescence) yang disampaikan oleh

Hurlock (1980: 206) memiliki arti yang lebih luas mencakup seluruh

perkembangan remaja baik itu perkembangan fisik, intelektual, emosi dan

sosial. Senada dengan penjelasan tersebut Santrock (2007: 20)

mendefinisikan masa remaja (adolescence) sebagai masa transisi dari masa

anak-anak menuju masa dewasa, dimana periode tersebut melibatkan

perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional.

Perkembangan masa remaja melibatkan seluruh aspek dalam diri, sehingga

tidak jarang seseorang menjadi lebih agresif ketika memasuki usia remaja.

Hal tersebut seringkali disebabkan karena perubahan fisik dan

berkembangnya hormon dalam tubuh.

Dadang Sulaeman (1995: 2) memberikan gagasannya bahwa masa

remaja merupakan suatu masa dimana para remaja dihadapkan pada

tantangan, batasan, dan kekangan-kekangan yang berasal dari diri sendiri

maupun orang lain. Memasuki usia remaja, seseorang tidak dapat lagi

Page 67: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

50

dikatakan sebagai anak-anak. Para remaja tidak lagi bergantung pada

orangtua, sehingga remaja berusaha untuk mencapai kemandirian.

Seringkali pada masa remaja, seseorang dihadapkan pada berbagai

masalah yang dapat menyebabkan dirinya rentan terpengaruh hal-hal yang

dapat merugikan dirinya.

Berdasarkan perjelasan serta uraian mengenai pengertian remaja di

atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan remaja

merupakan individu yang berusia antara 12 hingga 22 tahun dan berada

pada masa transisi dari usia anak-anak menuju usia dewasa dimana ia

mengalami perubahan dalam aspek biologis, kognitif, dan sosio-

emosional. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan remaja adalah

mereka yang berada pada usia 15 hingga 18 tahun yang umumnya berada

pada tingkat sekolah menengah atas atau kejuruan jika ditinjau dari tingkat

pendidikan.

2. Pembagian Masa Remaja

Pembagian masa remaja yang disampaikan oleh Monks, dkk (2002:

262) yang secara global berlangsung antara usia 12 hingga 21 tahun.

Rentang usia remaja tersebut kemudian digunakan untuk membagi masa

remaja ke dalam tiga fase yaitu usia 12 hingga 15 tahun merupakan masa

remaja awal, usia 15 hingga 18 tahun sebagai fase remaja pertengahan,

dan usia 18 hingga 21 tahun diklasifikasikan sebagai masa remaja akhir.

Sementara itu Remplein (Monks, dkk, 2002: 264) menyebut usia

antara 12 hingga 21 tahun sebagai masa adolensi. Kemudian Remplein

Page 68: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

51

membagi masa adolensi tersebut menjadi beberapa fase dengan

menyisipkan apa yang disebutnya dengan “jugencrise” (krisis remaja)

diantara fase pubertas dan fase kematangan adolesensi. Pembagian masa

adolensi tersebut yaitu usia 13 hingga 16 tahun sebagai fase pubertas, usia

15 hingga 17 tahun sebagai fase krisis remaja, dan usia 16 hingga 21 tahun

sebagai fase kematangan adolesensi.

Perkembangan masa remaja yang dijelaskan oleh Petro Blos (Sarlito

Wirawan Sarwono, 2005: 24-25) yang ia bagi menjadi tiga tahap

perkembangan yaitu :

a. Remaja awal dimana pada tahap ini remaja masih mengalami

kebingungan akan perubahan fisik yang terjadi. Remaja cenderung

akan cepat tertarik dengan lawan jenis dan cepat terangsang secara

erotis.

b. Remaja madya, remaja membutuhkan lebih banyak interaksi dengan

teman sebayanya pada tahap ini. Remaja akan merasa senang jika

lingkungan dimana dia berada menyukai dirinya. Remaja juga akan

membentuk suatu kelompok pertemanan dengan sifat-sifat atau

ketertarikan yang sama.

c. Remaja akhir, merupakan tahap dimana remaja mengalami konsolidasi

akhir menuju kedewasaan.

Senada dengan hal tersebut, Thornberg (Agoes Dariyo, 2002: 14) juga

membagi masa remaja menjadi tiga tahap yaitu masa remaja awal yang

berlangsung antara usia 13 hingga 14 tahun, remaja pertengahan yang

Page 69: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

52

berlangsung antara usia 15-17 tahun, dan remaja akhir yang berlangsung

pada usia 18 hingga 21 tahun.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masa remaja

dibagi atas beberapa tahap diantaranya remaja awal (13-14 tahun),

kemudian remaja madya atau pertengahan (15-17 tahun), dan yang

terakhir remaja akhir (18-21) tahun. Remaja yang duduk dibangku sekolah

menengah atas atau kejuruan pada umumnya berada pada tahap remaja

madya dimana pada usia tersebut remaja membutuhkan interaksi yang

lebih banyak dengan teman sebayanya.

3. Tugas Perkembangan Remaja

Setiap tahap perkembangan manusia terdapat tugas-tugas tertentu dan

merupakan harapan dari masyarakat yang harus dipenuhi oleh individu.

Tugas-tugas ini disebut dengan tugas perkembangan dimana keberhasilan

dalam mencapai tugas perkembangan ini berkaitan dengan keberhasilan

seseorang dalam mencapai tugas perkembangan pada tahap selanjutnya.

Pada masa remaja, tugas-tugas perkembangan tersebut disebutkan

Havighurst (Hendrianti Agustiani, 2006: 62) sebagai berikut:

a. Mencapai relasi baru dan lebih matang bergaul dengan teman seusia

dari kedua jenis kelamin.

b. Mencapai maskulinitas dan feminitas dari peran sosial.

c. Menerima perubahan fisik dan menggunakannya secara efektif.

d. Mencapai ketidaktergantungan emosional dari orangtua dan orang

dewasa lainya.

Page 70: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

53

e. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.

f. Menyiapkan diri untuk karir ekonomi.

g. Menemukan set dari nilai-nilai dan sistem etika sebagai petunjuk

dalam berperilaku mengembangkan ideologi.

h. Mencapai dan diharapkan untuk memiliki tingkah laku sosial secara

bertanggung jawab.

Tugas-tugas perkembangan tersebut menjelaskan bahwa pada masa

remaja terjadi perubahan struktur sosial, perubahan fisik, serta

perkembangan moral. Remaja dituntut untuk dapat memenuhi tugas-tugas

perkembangan tersebut sebelum memasuki masa dewasa. Sehingga masa

remaja ini merupakan suatu fase untuk mempersiapkan seseorang

memasuki masa dewasa.

Sementara itu William Kay (Syamsu Yusuf, 2011: 72) menyebutkan

tugas-tugas perkembangan remaja yang harus terpenuhi yaitu :

a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.

b. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang

mempunyai otoritas.

c. Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan belajar

bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual

maupun kelompok.

d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.

e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap

kemampuannya sendiri.

f. Memperkuat self-contol (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar

skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung).

g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/ perilaku)

kekanak-kanakan.

Pada masa remaja kebutuhan interaksi sosial berkembang menjadi

lebih luas, dan bagaimana remaja menjalin hubungan dengan orang lain

Page 71: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

54

tersebut mereka membutuhkan ketrampilan berinteraksi yang baik. Remaja

juga diharukan untuk mencapai kemandirian sehingga dirinya tidak lagi

bergantung dengan orangtua.

Berdasarkan tugas-tugas yang telah disampaikan oleh para ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa pada masa remaja, individu harus mencapai

beberapa tugas perkembangan antara lain menerima fisiknya, mencapai

kemandirian, mencapai kematangan dalam hubungan interpersonal,

menemukan identitas diri, menyiapkan diri dalam karir, mencapai

kematangan sistem moral, dan memperkuat kontrol diri.

E. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Azti (2011: 75) yang berjudul

“Pengaruh Penalaran Moral dan Religiusitas Terhadap Self-Control Dalam

Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja”. Data yang diperoleh

pada hasil uji korelasi melalui tabel correlation bahwa, taraf signifikasi

yang didapat < dari taraf signifikansi alpha yaitu (p=0.00<p=0.05) maka

Ho ditolak dan dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara

penalaran moral dan religiusitas terhadap self-control dalam pencegahan

penyalahgunaan narkoba pada remaja. Sumbangan efektif dari variabel

penalaran moral dan religiusitas terhadap vairabel kontrol diri sebesar

67,8% dimana hal tersebut berarti masih terdapat sekitar 32,2% dari faktor

lain yang berkontribusi terhadap kontrol diri yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

2. Penelitian lain dilakukan oleh Santi Praptiani (2013: 11) dengan judul

“Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Agresivitas Remaja Dalam Menghadapi

Page 72: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

55

Konflik Sebaya Dan Pemaknaan Gender”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada pengaruh kontrol diri terhadap agresivitas remaja dalam

menghadapi konflik sebaya. Selain itu diperkirakan ada faktor sosial dan

ekonomi berpengaruh terhadap masalah kontrol diri dan agresivitas

remaja, sehingga memberikan implikasi untuk peneliti selanjutnya perlu

melakukan penelitian mengenai kontrol diri dan agresivitas dengan

mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan keluarga.

3. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dady Aji

Prawiro Sutarjo (2014: 74) yang berjudul “Hubungan Antara Interaksi

Sosial Teman Sebaya Dengan Penerimaan Sosial Pada Siswa Kelas X

SMA Negeri 9 Yogyakarta”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

adanya hubungan positif dan signifikan antara interaksi sosial teman

sebaya dengan penerimaan sosial pada siswa kelas X di SMA Negeri 9

Yogyakarta. Semakin tinggi tingkat interaksi sosial teman sebaya maka

semakin tinggi pula tingkat penerimaan sosial pada siswa kelas X di SMA

Negeri 9 Yogyakarta, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat

interaksi sosial teman sebaya maka semakin rendah pula tingkat

penerimaan sosial pada siswa kelas X di SMA Negeri 9 Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tersebut

diketahui bahwa penalaran moral memberikan pengaruh positif terhadap

kontrol diri seseorang. Semakin tinggi penalaran moral seseorang, maka

semakin tinggi pula kontrol diri orang tersebut. Selain itu ada

kemungkinan bahwa kontrol diri juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

Page 73: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

56

berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, dan keluarga. Aspek sosial

tersebut bisa jadi berasal dari interaksi seseorang dengan orang lain,

misalnya interaksi remaja dengan teman sebayanya.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut digunakan oleh

peneliti sebagai bahan acuan dalam penelitian ini. Perbedaan dari

penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan yaitu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

interaksi teman sebaya dan variabel penalaran moral terhadap variabel

kontrol diri. Sejauh pengetahuan peneliti, belum banyak penelitian yang

dilakukan yang terkait dengan ketiga variabel tersebut.

F. Pengaruh Interaksi Teman Sebaya dan Penalaran Moral Terhadap

Kontrol Diri Pada Siswa Remaja

Remaja merupakan individu dimana mereka tidak lagi disebut anak-anak

tetapi juga belum dapat disebut sebagai orang dewasa. Dapat dikatakan bahwa

remaja merupakan masa peralihan dari kedua fase kehidupan manusia tersebut.

Pada usia ini individu mengalami banyak perkembangan. Salah satu

perkembangan yang paling menonjol adalah perkembangan dalam aspek sosial.

Perkembangan sosial remaja ditunjukkan dengan ketertarikannya untuk menjalin

hubungan dengan orang lain terutama dengan teman sebaya.

Teman sebaya memainkan peran penting dalam kehidupan remaja.

Sebagian besar waktu remaja dihabiskan bersama dengan teman sebaya

dibandingkan dengan orangtuanya Remaja menaruh perhatian yang lebih terhadap

kelompok teman sebaya. Ketika berada dalam kelompok teman sebaya, remaja

Page 74: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

57

belajar berperilaku sebagaimana orang dewasa berperilaku. Misalnya

mengorganisasikan kegiatan sosial, memilih pemimpin, dan menciptakan

peraturan dalam kelompok.

Adanya peraturan dalam kelompok tersebut membuat remaja secara

sukarela harus mematuhi dan menjalankan peraturan yang ada dalam kelompok

untuk mempermudah proses penyatuan dirinya terhadap aktivitas kelompok.

Remaja yang mematuhi aturan dalam kelompok akan berusaha mengontrol

dirinya agar perilakumya tidak menyimpang dari norma atau peraturan kelompok

tersebut.

Syamsu Yusuf (2011: 60) menyampaikan bahwa melalui interaksi dengan

teman sebaya, remaja dapat belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain,

mengontrol tingkah laku sosial, mengembangkan ketrampilan, dan bertukar

perasaan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapatlah disimpulkan bahwa interaksi

teman sebaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kontrol diri

remaja. Hal tersebut dikarenakan kontrol tingkah laku merupakan salah satu aspek

kontrol diri.

Melalui berbagai pengalaman berinteraksi dengan orang lain seperti

orangtua, guru, teman sebaya, dan orang dewasa lain, remaja mengalami

perkembangan dalam aspek moral. Remaja telah memiliki penalaran moral yang

lebih baik bila dibandingkan dengan pada saat usia anak-anak. Mereka memiliki

pemahaman mengenai nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral seperti kejujuran,

keadilan, sopan santun, dan kedisiplinan.

Page 75: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

58

Pemahaman remaja mengenai konsep-konsep moral tersebut membuat

remaja semakin paham tentang baik buruk atau benar salah suatu tindakan atau

perilaku. Remaja tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan fisiknya tetapi juga

kebutuhan psikis. Perasaan puas dengan adanya penerimaan dan penilaian positif

dari orang lain dapat menimbulkan perasaan bahagia. Oleh karena itu pada remaja

muncul dorongan untuk melakukan perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang

lain.

Rita Eka Izzati, dkk (2008: 143) menjelaskan mengenai pengertian moral

yaitu ajaran tentang baik buruk, benar salah, akhlak, dan aturan yang harus

dipatuhi, serta dimaknakan sebagai kendali dalam bersikap dan bertingkah laku

sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat. Penalaran

moral merupakan pemahaman mengenai jawaban mengapa dan bagaimana suatu

hal dapat dinilai benar atau salah, baik atau buruk. Berdasarkan penjelasan

tersebut maka dapatlah diketahui bahwa seseorang yang paham mengenai konsep-

konsep moralitas akan mendasarkan perilakunya pada norma masyarakat. Dengan

demikian penalaran moral merupakan salah satu faktor seseorang dalam

melakukan kontrol diri.

Pada awal perkembangannya, kontrol diri banyak dipengaruhi oleh faktor

yang berasal dari luar diri individu. Faktor yang berasal dari luar tersebut adalah

keberadaan orang-orang disekitar individu tersebut tinggal seperti orangtua, teman

sebaya, dan orang dewasa lainnya. Peran orang-orang disekitar individu tersebut

adalah sebagai kontrol eksternal perilaku dimana individu melakukan

pengendalian diri terhadap suatu hal berdasarkan kontrol eksternal tersebut.

Page 76: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

59

Misalnya saja seorang anak yang melakukan suatu perbuatan bukan karena

berdasarkan kemauan sendiri tetapi melakukan hal tersebut karena takut terhadap

hukuman yang mungkin akan diterimanya apabila tidak melakukan perbuatan

tersebut.

Seiring dengan pertambahan usia, perkembangan moral individu semakin

berkembang menjadi lebih matang. Remaja pada umumnya telah sampai pada

tahap konvensional dimana salah satu tugas perkembang remaja adalah

mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok terhadap dirinya dan kemudian

membentuk perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa harus terus

dibimbing, diawasi, didorong, atau bahkan diancam menggunakan hukuman

seperti pada masa anak-anak. Pada tahap ini remaja sudah mulai

menginternalisasikan aturan atau prinsip-prinsip moralitas dan mulai menyadari

bahwa ia hidup dalam lingkungan masyarakat. Remaja tidak lagi melakukan

perbuatan atau melaksanakan peraturan karena takut akan hukuman atau sekedar

mendapatkan imbalan. Mereka berusaha untuk menjadi pribadi yang

menyenangkan bagi orang lain dan baik secara sosial demi mendapatkan tempat

dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada penalaran moral prakonvensional, individu mematuhi norma sosial

atas dasar rasa takut terhadap hukuman atau untuk mendapatkan suatu imbalan

dan kontrol dirinya berasal dari luar. Dapat diartikan bahwa individu tersebut

memiliki kontrol diri namun bukan berasal dari dalam diri tetapi berasal dari luar

seperti orangtua, teman sebaya, dan orang dewasa lainnya. Sedangkan pada tahap

penalaran moral konvensional, kontrol diri individu sudah berasal dari dalam diri

Page 77: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

60

karena nilai-nilai moral telah diinternalisasikan dalam dirinya. Hal tersebut

ditunjukkan dengan kemauan individu untuk mematuhi norma sosial karena ia

sadar bahwa dirinya hidup dalam lingkungan masyarakat serta keinginan individu

untuk menyenangkan orang lain.

Uraian di atas didukung oleh teori dari Sunarto dan Agung Hartono (2002:

168) mengatakan bahwa moral berkaitan dengan kemampuan untuk memahami

konsep benar atau salah dan dimaknakan sebagai kendali dalam tingkah laku.

Singgih D. Gunarsa (2006: 252) juga menyampaikan bahwa pada individu yang

memiliki penalaran moral prakonvensional bertindak atas dasar kontrol diri dari

luar untuk sekedar menghindari hukuman dan mendapatkan imbalan. Didukung

lagi oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Santi Praptiani (2013: 11) yang

menyebutkan bahwa kontrol diri dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial dan

ekonomi. Faktor sosial disini dapat berasal dari interaksi remaja dengan teman

sebayanya.

Berdasarkan uraian di atas dan juga didukung teori-teori yang ada, maka

dapat disimpulkan bahwa interaksi teman sebaya dan penalaran moral dapat

mempengaruhi kontrol diri pada remaja. Teman sebaya dapat menjadi pendukung

kontrol diri internal yang didasarkan pada nilai-nilai moral bagi remaja.

G. Paradigma Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir mengenai pengaruh interaksi teman sebaya

dan penalaran moral terhadap kontrol diri pada remaja (siswa), paradigma

penelitian dapat digambarkan dengan bagan di bawah ini :

Page 78: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

61

Gambar 1. Paradigma Penelitian

Keterangan :

H1 : Hipotesis Mayor

H2 : Hipotesis Minor 1

H3 : Hipotesis Minor 2

→ : Arah Pengaruh

H. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah duraikan, hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini antara lain:

1. Terdapat pengaruh positif antara varibel interaksi teman sebaya dan

penalaran moral terhadap variabel kontrol diri. Hal tersebut berarti

semakin tinggi interaksi remaja dengan teman sebaya dan penalaran

moralnya, maka kontrol diri remaja tersebut juga semakin tinggi.

Sebaliknya apabila interaksi remaja dengan teman sebayanya rendah dan

memiliki tingkat penalaran moral yang rendah, maka remaja juga

cenderung memiliki kontrol diri yang rendah.

H2

H1

H3

X1

Interaksi Teman Sebaya

X2

Penalaran Moral

Y

Kontrol Diri

Page 79: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

62

2. Terdapat pengaruh positif varibel interaksi teman sebaya terhadap variabel

kontrol diri. Hal ini berarti semakin tinggi interaksi teman sebaya yang

terjadi pada remaja, maka semakin tinggi pula tingkat kontrol diri pada

remaja tersebut.

3. Terdapat pengaruh positif variabel penalaran moral terhadap varibel

kontrol diri. Hal ini berarti semakin tinggi penalaran moral pada remaja,

maka semakin tinggi juga kontrol diri remaja tersebut.

Page 80: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

63

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif data yang terkumpul berupa

angka yang dianalisis menggunakan analisis statistika (Sugiyono, 2007: 51).

Penelitian ini merupakan penelitian regresi dan bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lain serta mengetahui besarnya

pengaruh tersebut.

Pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis regresi pada penelitian ini

bertujuan untuk mengertahui bagaimana pengaruh antara variabel interaksi teman

sebaya dan penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI di SMKN 1

Kasihan, Bantul Tahun Ajaran 2014/2015 dan mengetahui besarnya pengaruh

tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Kasihan yang beralamat di Jl. PG.

Madukismo, Bugisan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55182 pada

bulan Desember 2015.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Pengertian populasi yang disampaikan oleh Sugiyono (2007: 117)

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek ditetapkan

oleh peneliti dengan karakteristik tertentu untuk dipelajari dan kemudian

Page 81: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

64

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas XI di SMKN 1 Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Tabel 1. Populasi Penelitian

No Kelas & Jurusan Jumlah Siswa

1 XI Karawitan 1 25

2 XI Karawitan 2 23

3 XI Karawitan 3 25

4 XI Tari 1 22

5 XI Tari 2 22

6 XI Tari 3 22

7 XI Tari 4 22

8 XI Teater 6

9 XI Pedalangan 4

Jumlah 171 Siswa

2. Sampel

Sampel merupakan bagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

Sugiyono (2007: 118) menjelaskan bahwa bila populasi berjumlah besar,

dan tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mempelajari semua populasi

yang ada dikarenakan waktu, dana, dan tenaga, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Suharsimi

Arikunto (2005: 112) menjelaskan bahwa terdapat patokan dalam

menentukan sampel yang dapat digunakan yaitu jika subjek yang akan

diteliti jumlahnya kurang dari 100 akan lebih baik jika diambil semua

sehingga dapat dikatakan sebagai penelitian populasi. Jika jumlah subjek

besar atau terlalu banyak maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%

atau bisa lebih.

Teknik sampling merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk

menentukan jumlah sampel yang akan diambil (Suharsimi Arikunto, 2010:

Page 82: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

65

177). Variabel dalam penelitian ini tidak dipengaruhi oleh jurusan tertentu,

dengan pertimbangan tersebut peneliti menggunakan teknik Quote

Random Sampling untuk menentukan subjek penelitian. Quote digunakan

karena penelitian ini didasarkan pada jumlah sampel yang telah ditentukan

sebelumnya. Peneliti akan mengambil 3 (tiga) kelas dari total 9 (sembilan)

kelas karena diduga jumlah tersebut sudah menggambarkan keseluruhan

dari jumlah populasi yang ada. Sementara random sampling digunakan

karena masing-masing kelas dianggap sama. Peneliti memberikan hak

yang sama kepada seluruh kelas untuk dipilih menjadi sampel penelitian

tanpa memilih atau mengistimewakan satu atau beberapa jurusan untuk

dijadikan sampel.

Langkah-langkah dalam penentuan sampel yaitu :

a. Dikarenakan kelas XI Tari 3, XI Pedalangan, dan XI Teater sudah

dipakai sebagai subjek uji coba, maka kelas ini tidak lagi

berkesempatan menjadi subjek penelitian.

b. Membuat gulungan yang berisi kelas dan nama jurusan sejumlah 6

(enam) buah antara lain XI Karawitan 1, XI Karawitan 2, XI

Karawitan 3, XI Tari 1, XI Tari 2, dan XI Tari 4.

c. Memasukan gulungan ke dalam toples sehingga setiap gulungan

memiliki kesempatan yang sama untuk terambil.

d. Mengambil 3 (tiga) gulungan secara acak.

e. Gulungan yang terambil merupakan kelas yang akan dijadikan subjek

penelitian.

Page 83: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

66

f. Terpilih 3 kelas yaitu kelas XI Tari 2 berisi 22 siswa, XI Tari 4 berisi

22 siswa, dan XI Karawitan 3 berisi 25 siswa. Sehingga total sampel

dalam penelitian ini berjumlah 69 siswa.

D. Variabel Penelitian

Suharsimi Arikunto (2005: 9) menyatakan bahwa variabel adalah objek

penelitian yang ditatap dalam sebuah penelitian yang menunjukkan variasi.

Sementara itu Sugiyono (2007: 61) menjelaskan variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

mengenai hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel penelitian dapat

dibedakan menjadi:

1. Variabel Independen (variabel bebas): merupakan variabel pengaruh atau

sebab terjadinya perubahan pada variabel terikat. Variabel bebas pada

penelitian ini adalah interaksi teman sebaya (X1) dan penalaran moral

(X2).

2. Variabel Dependen (variabel terikat): merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat

pada penelitian ini adalah kontrol diri (Y).

E. Metode Pengumpulan Data

Muhammad Iqbal Hasan (2002:83) menjelaskan bahwa pengumpulan data

adalah pencatatan keseluruhan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan dari sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau

mendukung penelitian. Pengumpulkan data tersebut dilakukan dengan metode

tertentu sesuai dengan tujuannya. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam

Page 84: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

67

berbagai macam setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Sugiyono (2007:

193) menyatakan bahwa dalam pengumpulan data terdapat beberapa cara antara

lain wawancara (interview), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan

bahkan gabungan dari ketiga cara tersebut. Pemilihan cara pengumpulan data dari

variabel terutama disesuaikan dengan jenis data serta ciri responden.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interaksi

teman sebaya, skala penalaran moral, dan skala kontrol diri dengan empat

alternatif jawaban tersebut antara lain sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai

(TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Peneliti tidak menggunakan alternatif

jawaban ragu-ragu (R) dikarenakan seseorang akan cenderung memilih jawaban

ragu-ragu dan mengabaikan pilihan jawaban sesuai ataupun tidak sesuai pada

aitem-aitem pernyataan dalam skala pengukuran. Sementara untuk pemberian

skor pada masing-masing alternatif jawaban telah ditetapkan seperti pada tabel di

bawah ini :

Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban Skala

Alternatif Jawaban Skor

Favorable (+) Unfavorable (-)

Sangat sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak sesuai 2 3

Sangat tidak sesuai 1 4

F. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2010:101) menjelaskan bahwa instrumen penelitian

adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan menjadi lebih

Page 85: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

68

mudah. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui interaksi teman sebaya,

penalaran moral, dan kontrol diri dalam penelitian ini disusun berdasarkan

indikator-indikator yang terdapat pada aspek-aspek variabel penelitian.

Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian dijelaskan oleh

Suharsimi Arikunto (2005: 135) sebagai berikut :

1. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam

rumusan judul penelitian atau yang tertera dalam problematika penelitian.

2. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.

3. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.

4. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.

5. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.

6. Melengkapi instrumen dengan (pedoman atau instruksi) dan kata

pengantar.

Terdapat 3 (tiga) variabel dalam penelitian ini yaitu interaksi teman

sebaya, penalaran moral, dan kontrol diri, sehingga dalam penelitian ini terdapat 3

(tiga) skala yaitu skala interaksi teman sebaya, skala penalaran moral, dan skala

kontrol diri. Berdasakan penjelasan mengenai langkah-langkah penyusunan

instrument penelitian di atas, peneliti menyusun instrumen penelitian sebagai

berikut.

1. Skala Interaksi Teman Sebaya

a. Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian

Variabel pertama dalam penelitian ini adalah interaksi teman

sebaya. Interaksi teman sebaya adalah hubungan yang dinamis antara

satu orang dengan orang lain yang kurang lebih sama secara usia

maupun kematangan psikologis dimana di dalamnya terjadi hubungan

timbal balik yang saling mempengaruhi. Aspek-aspek dalam interaksi

sosial remaja dengan teman sebaya adalah jumlah waktu remaja berada

Page 86: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

69

di luar rumah, keterlibatan remaja bermain dengan teman sebayanya,

kecenderungan untuk bermain peran, bermain asosiatif, sikap

kerjasama.

b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.

Variabel di atas dapat dijabarkan menjadi sub atau bagian variabel

sebagai berikut.

1) Jumlah waktu remaja di luar rumah

2) Keterlibatan remaja bermain dengan teman sebayanya

3) Kecenderungan remaja untuk bermain peran

4) Bermain asosiatif

5) Sikap kerjasama

c. Mencari Indikator setiap sub atau bagian variabel

Indikator dari setiap sub atau bagian variabel interaksi teman

sebaya dalam penelitian ini adalah:

1) Jumlah waktu remaja di luar rumah

Berkaitan dengan kesempatan remaja bertemu dengan teman

sebaya serta intensitas remaja bertemu dengan teman-teman

sebayanya.

2) Keterlibatan remaja bermain dengan teman sebaya

Berkaitan dengan peran teman sebaya bagi remaja dan juga

pastisipasi remaja dalam kelompok teman sebaya.

Page 87: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

70

3) Kecenderungan remaja bermain peran

Berkaitan dengan penyesuaian diri remaja dalam kelompok

teman sebaya dan umpan balik yang diberikan serta diterima oleh

remaja.

4) Bermain asosiatif

Berkaitan dengan sikap toleran remaja terhadap teman sebaya

dan juga sikap akomodasi remaja terhadap teman sebaya.

5) Sikap kerjasama

Berkaitan dengan peraturan yang ada dalam kelompok teman

sebaya dan juga keterikatan remaja dengan kelompok teman

sebaya.

d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator

Selanjutnya dari setiap indikator tersebut dijabarkan menjadi

bagian yang lebih kecil yaitu deskriptor. Deskriptor dari indikator di

atas antara lain:

1) Jumlah waktu remaja di luar rumah

a) Kesempatan remaja bertemu dengan teman sebaya: akses untuk

bertemu dengan teman sebaya.

b) Intensitas remaja bertemu dengan teman sebaya: frekuensi

remaja bertemu dengan teman sebaya.

2) Keterlibatan remaja bermain dengan teman sebaya

a) Peran teman sebaya bagi remaja: dukungan positif oleh teman

sebaya dan penerimaan positif oleh teman sebaya.

Page 88: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

71

b) Partisipasi remaja dalam kelompok: mampu berperan serta

dalam kegiatan kelompok dan mampu mempertimbangkan

tindakan-tindakan dalam aktivitas kelompok.

3) Kecenderungan remaja bermain peran

a) Penyesuaian diri remaja terhadap kelompok: mampu

menyesuaikan diri dengan aktivitas kelompok

b) Umpan balik yang diberikan serta diterima oleh remaja:

pengaruh yang diberikan oleh teman sebaya dan memberi

pengaruh terhadap teman sebaya.

4) Bermain asosiatif

a) Sikap toleran remaja terhadap teman sebaya: mampu menerima

kekurangan dan kelebihan teman.

b) Sikap akomodasi remaja terhadap teman sebaya: mampu

mengatasi ketegangan dengan teman sebaya.

5) Sikap kerjasama

a) Peraturan yang ada dalam kelompok teman sebaya: mampu

mentaati peraturan yang ada dalam kelompok.

b) Keterikatan remaja dengan kelompok teman sebaya: perasaan

memiliki dan dimiliki oleh kelompok.

e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen

Selanjutnya, deskriptor di atas dirumuskan menjadi butir-butir

instrumen yang kemudian disusun menjadi kisi-kisi instrumen. Berikut

adalah kisi-kisi instrumen interaksi teman sebaya :

Page 89: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

72

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Interaksi Teman Sebaya.

Variabel Sub variabel Indikator Deskriptor

No. Butir

Aitem Jumlah

+ −

Interaksi

Teman

Sebaya

Jumlah waktu

remaja berada

di luar rumah

Kesempatan

remaja bertemu

dengan teman

sebaya

1) Akses remaja untuk bertemu

dengan teman sebaya 1 2 2

Frekuensi

remaja bertemu

dengan teman

sebaya

1) Tingkat keseringan remaja

bertemu dengan teman

sebaya 3 4 2

Keterlibatan

remaja

bermain

dengan teman

sebaya

Peran teman

sebaya bagi

remaja

1) Dukungan positif oleh teman

sebaya 5 6 2

2) Penerimaan positif oleh

teman sebaya 7 8 2

Pastisipasi

remaja dalam

kelompok

teman sebaya

1) Mampu berperan serta dalam

kegiatan kelompok 9 10 2

2) Mampu mempertimbangkan

tindakan-tindakan dalam

aktivitas kelompok 11 12 2

Kecenderung

an remaja

untuk

bermain peran

Penyesuaian diri

remaja dalam

kelompok

teman sebaya

1) Mampu mnyesuaikan diri

dengan aktivitas kelompok 13 14 2

Umpan balik

yang diberikan

serta diterima

oleh remaja

1) Pengaruh yang diberikan

oleh teman sebaya 15 16 2

2) Mampu memberikan

pengaruh terhadap teman

sebaya 17 18 2

Bermain

asosiatif

Sikap toleran

remaja terhadap

teman sebaya

1) Mampu menerima

kekurangan dan kelebihan

teman

19 20 2

Sikap

akomodasi

remaja terhadap

teman sebaya

1) Mampu mengatasi

ketegangan dengan teman

sebaya 21 22 2

Sikap

kerjasama

Peraturan dalam

kelompok

teman sebaya

1) Mampu mentaati peraturan

yang ada dalam kelompok 23 24 2

Keterikatan

remaja dengan

kelompok

teman sebaya

1) Perasaan dimiliki dan

memiliki dalam kelompok 25 26 2

Jumlah Butir Aitem 13 13 16

f. Melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar

Kata pengantar ini berisi tentang tujuan dari penelitian dan

memberikan ucapan terimakasih kepada responden atas kerjasamanya.

Pada petunjuk pengisian responden diminta untuk memilih jawaban

Page 90: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

73

yang sesuai dengan memberikan tanda checklist (√) pada pilihan

jawaban “SS : Sangat Sesuai”, “S : Sesuai”, “TS : Tidak Sesuai”, dan

“STS : Sangat Tidak Sesuai”.

2. Skala Penalaran Moral

a. Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian

Variabel kedua dalam penelitian ini adalah penalaran moral.

Penalaran moral merupakan pemahaman seseorang mengenai jawaban

mengenai suatu hal dapat dianggap benar atau salah, baik atau buruk,

aturan yang harus dipatuhi dan lain sebagainya, dan berperan sebagai

kendali atas tingkah laku agar sesuai dengan norma masyarakat.

Penalaran moral memiliki beberapa tingkatan yaitu penalaran moral

prakonvensional, konvensional, dan postkonvensional yang terjadi

secara berurutan sesuai dengan pertambahan usia.

b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.

Variabel di atas dapat dijabarkan menjadi sub atau bagian variabel

sebagai berikut.

1) Penalaran moral prakonvensional

2) Penalaran moral konvensional

3) Penalaran moral postkonvensional

c. Mencari Indikator setiap sub atau bagian variabel

Indikator dari setiap sub atau bagian variabel penalaran moral

dalam penelitian ini adalah :

Page 91: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

74

1) Penalaran moral prakonvensional

Merupakan tingkatan terendah dalam teori perkembangan

moral yang disampaikan oleh Kohlberg. Pada tingkatan ini

individu tidak menunjukkan adanya internalisasi nilai-nilai moral

dan penalaran dikendalikan oleh hadiah atau reward dan hukuman

eksternal. Tingkatan ini kemudian terbagi lagi menjadi 2 (dua)

tahap yaitu tahap orientasi hukuman dan kepatuhan serta tahap

individualisme dan tujuan.

2) Penalaran moral konvensional

Tingkatan kedua atau menengah, dari teori perkembangan

moral Kohlberg. Pada tingkatan ini internalisasi sifatnya

menengah. Individu mematuhi beberapa standar tertentu (internal),

tetapi standar tersebut merupakan standar orang lain (eksternal),

misalnya orangtua atau hukum yang berlaku di masyarakat.

Tingkatan ini juga dibagi menjadi 2 (dua) tahap yaitu tahap norma

interpersonal dan tahap moralitas sistem sosial.

3) Penalaran moral postkonvensional

Tingkatan tertinggi dalam teori perkembangan moral Kohlberg.

Pada tingkatan ini moralitas diinternalisasi sepenuhnya dan tidak

lagi didasarkan pada standar orang lain. Individu mengetahui

adanya pilihan moral yang lain sebagai alternatif, memperhatikan

pilihan-pilihan tersebut, dan kemudian memutuskan sesuai dengan

kode moral pribadinya. Tingkatan ini terbagi menjadi 2 (dua) tahap

Page 92: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

75

yaitu tahap hak komunitas vs hak individu dan tahap prinsip etis

universal.

d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator

Selanjutnya dari setiap indikator tersebut dijabarkan menjadi

bagian yang lebih kecil yaitu deskriptor. Deskriptor dari indikator di

atas antara lain:

1) Penalaran moral prakonvensional

a) Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan: pemikiran moral

didasarkan pada hukuman.

b) Tahap individualisme dan tujuan: pemikiran moral didasarkan

pada hadiah dan minat pribadi.

2) Penalaran moral konvensional

a) Tahap norma interpersonal: pemikiran moral didasarkan pada

standar orangtua, keinginan untuk dianggap sebagai anak baik.

b) Tahap moralitas sistem sosial: pemikiran moral didasarkan

pada aturan, hukum, dan tugas sosial.

3) Penalaran moral postkonvensional

a) Tahap hak komunitas vs hak individu: memahami bahwa

pendapat-pendapat dan nilai-nilai pada setiap orang berbeda-

beda. Memahami bahwa penting untuk menghormati dan

menghargai orang lain tanpa memihak.

Page 93: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

76

b) Tahap prinsip etis universal: pemikiran moral didasarkan pada

hak manusia secara umum serta melibatkan kata hati dalam

penyelesaian konflik.

e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrument

Deskriptor di atas selanjutnya dirumuskan menjadi butir-butir

instrumen yang kemudian disusun menjadi kisi-kisi instrumen. Berikut

adalah kisi-kisi instrumen penalaran moral :

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Penalaran Moral.

Variabel Tingkatan Indikator Deskriptor

No. Butir

Aitem

Jumlah

+ -

Penalaran

Moral

Prakonvensional Tahap orientasi

hukuman dan

kepatuhan

Pemikiran moral didasarkan

pada hukuman

1, 3 2 3

Tahap

individualisme

dan tujuan

Pemikiran moral didasarkan

pada hadiah dan minat pribadi

4 5, 6 3

Konvensional Tahap norma

interpersonal

Pemikiran moral didasarkan

pada standar orangtua,

keinginan untuk dianggap

sebagai anak baik.

7, 8 9 3

Tahap

moralitas

sistem sosial

Pemikiran moral didasarkan

pada aturan, hukum, keadilan,

dan tugas sosial

10,

12

11 3

Postkonvensional Tahap hak

komunitas vs

individu

Memahami bahwa pendapat-

pendapat dan nilai-nilai pada

setiap orang berbeda-beda.

Memahami bahwa penting

untuk menghormati dan

menghargai orang lain tanpa

memihak

13,

15

14,

16

4

Tahap prinsip

etis universal

Pemikiran moral didasarkan

pada hak manusia secara umum

serta melibatkan kata hati dalam

penyelesaian konflik

17,

19

18,

20

4

Jumlah Soal 11 9 20

f. Melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar

Kata pengantar ini berisi tentang tujuan dari penelitian dan

memberikan ucapan terimakasih kepada responden atas kerjasamanya.

Page 94: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

77

Pada petunjuk pengisian responden diminta untuk memilih jawaban

yang sesuai dengan memberikan tanda checklist (√) pada pilihan

jawaban “SS : Sangat Sesuai”, “S : Sesuai”, “TS : Tidak Sesuai”, dan

“STS : Sangat Tidak Sesuai”.

3. Skala Kontrol Diri

a. Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian

Variabel ketiga dalam penelitian ini adalah kontrol diri. Kontrol

diri merupakan kemampuan individu dalam menyusun, membimbing,

mengarahkan perilakunya, dan mengendalikan dirinya untuk menahan

keinginan yang bertentangan dengan norma sosial. Kontrol diri

memiliki beberapa aspek yaitu kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan

kontrol pengambilan keputusan.

b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.

Variabel di atas dapat dijabarkan menjadi sub atau bagian variabel

sebagai berikut.

1) Kontrol perilaku

2) Kontrol kognitif

3) Kontrol pengambilan keputusan

c. Mencari Indikator setiap sub atau bagian variabel

Indikator dari setiap sub atau bagian variabel kontrol diri dalam

penelitian ini adalah:

Page 95: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

78

1) Kontrol perilaku

Kontrol perilaku merupakan kesiapan atau tersedianya respons

yang digunakan untuk mengambil tindakan secara konkret guna

mengurangi dampak dari situasi yang tidak menyenangkan berupa

tekanan-tekanan dalam diri. Kontrol perilaku ini berkaitan dengan

kemampuan mengatur pelaksanaan dan kemampuan memodifikasi

stimulus.

2) Kontrol kognitif

Kontrol kognitif adalah ketrampilan individu dalam memproses

informasi-informasi yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan untuk

mengurangi tekanan-tekanan dengan cara memodifikasi informasi

tersebut menggunakan proses dan strategi yang telah dipikirkan

oleh individu tersebut. Kontrol kognitif ini berkaitan dengan

memperoleh informasi dan melakukan penilaian.

3) Kontrol pengambilan keputusan

Kontrol pengambilan keputusan merupakan kemampuan

individu untuk menentukan hasil atau keputusan untuk bertindak

berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya. Kontrol

pengambilan keputusan pada individu akan berfungsi dalam

menentukan pilihan dalam berbagai kemungkinan tindakan yang

akan diambil.

Page 96: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

79

d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator

Selanjutnya dari setiap indikator tersebut dijabarkan menjadi

bagian yang lebih kecil yaitu deskriptor. Deskriptor dari indikator di

atas antara lain:

1) Kontrol perilaku

a) Kemampuan mengatur pelaksanaan: mampu mengendalikan

stimulus yang berasal dari dalam dirinya dan mampu

mengendalikan stimulus yang berasal dari luar.

b) Kemampuan memodifikasi stimulus: mampu mengubah

stimulus yang tidak menyenangkan menjadi menyenangkan.

2) Kontrol kognitif

a) Kemampuan memperoleh informasi: mampu memahami serta

mengenali berbagai stimulus yang diterima.

b) Kemampuan melakukan penilaian: mampu melakukan

penilaian erhadap suatu keadaan atau situasi dengan baik dan

mampu mengantisipasi stimulus yang tidak menyenangkan.

3) Kontrol pengambilan keputusan

Kemampuan memilih hasil atau tindakan: mampu mengambil

tindakan untuk menghadapi suatu masalah, dan mampu melakukan

pertimbangan terhadap suatu tindakan dari berbagai sisi.

e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrument

Page 97: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

80

Deskriptor di atas kemudian dirumuskan menjadi butir-butir

instrumen yang kemudian disusun menjadi kisi-kisi instrumen. Berikut

adalah kisi-kisi kontrol diri :

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Kontrol Diri.

Variabel Sub variabel Indikator Deskriptor

No. Butir

Aitem Jumlah

+ −

Kontrol

Diri

Kontrol

perilaku

Mengatur

pelaksanaan

1) Mampu mengendalikan

stimulus yang berasal dari

dalam dirinya

1 2 2

2) Mampu mengendalikan

stimulus yang berasal dari

luar 3 4 2

Memodifikasi

stimulus

1) Mampu mengubah stimulus

yang tidak menyenangkan

menjadi menyenangkan

5 6 2

Kontrol

kognitif

Memperoleh

informasi

1) Mampu memahami serta

mengenali berbagai stimulus

yang diterima

7 8 2

Melakukan

penilaian

1) Mampu melakukan penilaian

terhadap suatu keadaan atau

situasi dengan baik

9 10 2

2) Mampu mengatisipasi

stimulus yang tidak

menyenangkan

11 12 2

Kontrol

pengambilan

keputusan

Kemampuan

memilih hasil

atau tindakan

1) Mampu mengambil tindakan

untuk menghadapi suatu

masalah

13 14 2

2) Mampu melakukan

pertimbangan terhadap suatu

tindakan dari berbagai sisi

15 16 2

Jumlah Butir Aitem 8 8 16

f. Melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar.

Kata pengantar ini berisi tentang tujuan dari penelitian dan

memberikan ucapan terimakasih kepada responden atas kerjasamanya.

Pada petunjuk pengisian responden diminta untuk memilih jawaban

yang sesuai dengan memberikan tanda checklist (√) pada pilihan

jawaban “SS : Sangat Sesuai”, “S : Sesuai”, “TS : Tidak Sesuai”, dan

“STS : Sangat Tidak Sesuai”.

Page 98: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

81

G. Uji Coba Instrumen

Uji coba (try out) instrument pada penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Suharsimi Arikunto,

2010: 211), sehingga instrumen penelitian sebelum digunakan dalam penelitian

yang sebenarnya harus diuji validitas dan reliabilitasnya.

a. Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2010: 211) menjelaskan bahwa validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan

sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengukap data dari variabel

yang diteliti secara tepat. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas

yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai yang

rendah.

Validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan validitas

konstruk dengan meminta pertimbangan kepada para ahli, agar secara

sistematis diperiksa dan dievaluasi apakah butir-butir instrumen tersebut

telah mewakili apa yang hendak diukur. Pengujian butir-butir aitem oleh

ahli ini biasa disebut dengan uji expert judgement. Tujuan dari uji expert

judgement ini untuk mendapatkan keterangan mengenai kesesuaian antara

instrumen dengan tujuan penelitian yang dapat menggambarkan indikator

setiap variabel. Selain itu ahli juga memeriksa butir-butir pernyataan

Page 99: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

82

dalam instrumen yang disesuaikan dengan konsep keilmuan sehingga

kalimat pada butir aitem dapat dipahami oleh responden.

Setelah dilakukan uji expert judgement diperoleh hasil pada skala

interaksi teman sebaya yaitu kekurang sesuaian antara aspek dengan

indikator sehingga perlu dilakukan perbaikan. Selain itu pada butir aitem

nomor 14 dan 16 juga perlu dilakukan perbaikan dikarenakan tata bahasa

dan redaksi kalimat yang kurang sesuai.

Pada skala penalaran moral butir aitem nomor 1 perlu dilakukan

perbaikan karena terdapat kesalahan tata tulis. Deskriptor pada tahap post

konvensional juga perlu untuk lebih dioperasionalkan. Selain itu butir

aitem nomor 17 perlu untuk lebih dispesifikkan lagi.

Hasil uji expert judgement pada skala kontrol diri menunjukkan bahwa

aitem nomor 4 tidak cocok dengan deskriptor variabel kontrol diri

sehingga perlu diganti dan diperbaiki. Butir aitem nomor 14 dan 15 juga

terdapat beberapa kata yang kurang sesuai sehingga harus diperbaiki agar

skala tersebut dapat memenuhi syarat sebelum digunakan sebagai alat

ukur.

Setelah dilakukan uji expert judgement, selanjutnya dilakukan uji coba

instrumen kepada beberapa responden. Uji coba dilakukan terhadap

kurang lebih 30 orang. Sugiyono (2007: 177) menjelaskan bahwa patokan

untuk subjek uji coba sekitar 30 orang, dengan 30 orang ini maka

distribusi skor akan mendekati kurva normal. Subjek uji coba instrumen

tidak termasuk subjek penelitian, sehingga tidak terjadi subjek uji coba

Page 100: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

83

instrumen sekaligus pula menjadi objek penelitian. Pada penelitian ini,

instrumen penelitian diuji cobakan kepada 32 siswa di SMKN 1 Kasihan

yaitu pada siswa kelas XI Tari 3 dengan jumlah siswa 22 orang, XI Teater

berjumlah 6 siswa, dan XI Pedalangan dengan jumlah 4 siswa. Setelah

data diperoleh, selanjutnya diuji validitasnya dengan menggunakan

Corrected Item-Total Corelation yang terdapat pada program komputer

IBM SPSS Statistics 22. Hasil uji validitas menunjukkan rentang skor

variabel interaksi teman sebaya 0,188 sampai dengan 0,639. Pada variabel

penalaran moral rentang skor validitasnya yaitu antara -0,075 sampai

0,724. Sementara untuk variabel kontrol diri rentang skor validitasnya

adalah 0,166 sampai 0,633. Syarat suatu faktor dapat menjadi konstruk

yang kuat dan memiliki validitas yang baik adalah apabila korelasi tiap

faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas (Sugiyono, 2007: 178).

Berikut merupakan tabel hasil uji validitas butir item pada

masing-masing variabel :

Tabel 6. Rentang Skor Validitas Butir Aitem Pada Masing-masing

Variabel.

Variabel Rentang Skor

Interaksi Teman Sebaya 0,423 – 0,639

Penalaran Moral 0,418 – 0,724

Kontrol Diri 0,461 – 0,633

Berikut juga disajikan butir-butir aitem yang sahih setelah dilakukan

uji coba. Item dengan tanda bintang (*) merupakan item yang dinyatakan

tidak valid :

Page 101: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

84

Tabel 7. Instrumen Interaksi Teman Sebaya Setelah Uji Coba.

Variabel Sub variabel Indikator

No. Butir

Aitem ∑

+ −

Interaksi

Teman

Sebaya

Jumlah waktu

remaja berada di

luar rumah

Kesempatan remaja

bertemu dengan teman

sebaya

1 2 2

Frekuensi remaja bertemu

dengan teman sebaya 3 4 2

Keterlibatan

remaja bermain

dengan teman

sebaya

Peran teman sebaya bagi

remaja 5 6 2

7 8 2

Pastisipasi remaja dalam

kelompok teman sebaya 9 10* 1

11 12 2

Kecenderungan

remaja untuk

bermain peran

Penyesuaian diri remaja

dalam kelompok teman

sebaya

13 14 2

Umpan balik yang

diberikan serta diterima

oleh remaja

15 16 2

17 18 2

Bermain asosiatif Sikap toleran remaja

terhadap teman sebaya 19 20 2

Sikap akomodasi remaja

terhadap teman sebaya 21 22 2

Sikap kerjasama Peraturan dalam kelompok

teman sebaya 23 24 2

Keterikatan remaja dengan

kelompok teman sebaya 25 26 2

Jumlah Butir Aitem 13 12 25

Page 102: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

85

Tabel 8. Instrumen Penalaran Moral Setelah Uji Coba.

Variabel Tingkatan Indikator No. Butir Aitem ∑

+ -

Penalaran

Moral

Prakonvensional Tahap orientasi

hukuman dan

kepatuhan

1, 3* 2 2

Tahap individualisme

dan tujuan

4 5, 6 3

Konvensional Tahap norma

interpersonal

7, 8 9 3

Tahap moralitas sistem

sosial

10, 12 11 3

Postkonvensional Tahap hak komunitas

vs individu

13, 15 14, 16 4

Tahap prinsip etis

universal

17, 19 18, 20 4

Jumlah Soal 10 9 19

Tabel 9. Instrumen Kontrol Diri Setelah Uji Coba.

Variabel Sub variabel Indikator No. Butir Aitem

∑ + −

Kontrol

Diri

Kontrol perilaku Mengatur pelaksanaan 1 2 2

3 4 2

Memodifikasi stimulus 5 6 2

Kontrol kognitif Memperoleh informasi 7* 8 1

Melakukan penilaian 9 10 2

11 12 2

Kontrol

pengambilan

keputusan

Kemampuan memilih

hasil atau tindakan

13 14 2

15 16 2

Jumlah Butir Aitem 7 8 15

b. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan berkali-

kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi dapat disebut

pengukuran yang reliabel. Saifuddin Azwar (2006: 9) menambahkan

Page 103: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

86

bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisisen reliabilitas yang angkanya

berkisar 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati angka 1, maka semakin tinggi reliabilitasnya. Koefisien yang

semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya.

Salah satu fungsi dilakukannya uji coba sebelum penelitian adalah

untuk mengetahui reliabilitas instrumen penelitian tersebut. Penelitian ini

menggunakan uji reliabilitas instrumen Cronbach’s Alpha karena data

variabel dalam penelitian ini berjenis data interval yang instrumen

jawabannya dalam bentuk skala. Sebagai pedoman untuk memberikan

intepretasi koefisien korelasi dari reliabilitas yang telah diketahui

validitasnya dapat digunakan tabel sebagai berikut (Sugiyono, 2007: 257) :

Tabel 10. Inteprestasi Koefisien Korelasi.

Interval Koefisien rhitung Intepretasi

0,80-1,00 Reliabilitas sangat kuat

0,60-0,799 Reliabilitas kuat

0,40-0,599 Reliabilitas sedang

0,20-0,399 Reliabilitas rendah

0,00-0,199 Reliabilitas sangat rendah

Reliabilitas butir aitem diuji dengan melihat koefisien Alpha dengan

melakukan Reliabillity Statistics dengan bantuan program komputer IBM

SPSS Statistics 22. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa pada variabel

interaksi teman sebaya diperoleh koefisien sebesar 0,913. Pada variabel

penalaran moral nilai koefisiennya sebesar 0,883. Sementara pada variabel

kontrol diri, nilai koefisiennya sebesar 0,860. Berdasarkan hasil uji

Page 104: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

87

reliabilitas yang telah diperoleh tersebut, maka instrument dalam

penelitian ini dinyatakan sudah reliabel.

Berikut merupakan tabel hasil uji reliabilitas instrumen pada masing-

masing variabel :

Tabel 11. Reliabilitas Instrumen Masing-masing Variabel

Variabel Koefisien Reliabilitas

Interaksi Teman Sebaya 0,913

Penalaran Moral 0,883

Kontrol Diri 0,860

H. Teknik Analisis Data

Analisis data mencakup seluruh kegiatan mendiskripsikan, menganalisis,

dan menarik kesimpulan dari semua data kuantitatif yang terkumpul dalam

penelitian. Data yang terkumpul tersebut kemudian diolah menggunakan analisis

statistik. Analisis statistik tepat digunakan dalam penelitian yang berhubungan

dengan data berupa angka-angka atau data yang dikuantitatifkan.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah skor variabel

yang menjadi objek penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov

melalui program IBM SPSS Statistics 22. Penjabarannya adalah jika

p>0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, dan sebaliknya jika p

≤ 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

Page 105: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

88

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara

variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat) berbentuk

linear atau tidak. Peneliti melakukan uji linearitas yang dalam

pelaksanaanya menggunakan analisis varians melalui program IBM

SPSS Statistics 22. Hubungan antara variabel X dan Y adalah linear

apabila p < 0,05 dan sebaliknya apabila p ≥ 0,05 maka hubungan

antara variabel X dan Y tidak linear.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan antara variabel independen (bebas) dan

mengetahui seberapa besar hubungan tersebut. Pengujian

multikolinearitas dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya

korelasi antar variabel independen (bebas). Danang Sunyoto (2010:

100) menjelaskan bahwa variabel dapat dikatakan tidak ada hubungan

satu sama lain apabila jika nilai tolerance > 0,10 atau 10% dan nilai

VIF (Variance Inflation Factor) < 10.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel

dalam penelitian. Terdapat 3 (tiga) variabel utama dalam penelitian ini,

sehingga peneliti menggunakan analisis regresi ganda untuk mengetahui

hipotesis mayor dalam penelitian. Uji hipotesis dilakukan secara simultan

dengan regresi berganda untuk mengetahui pengaruh 2 variabel bebas

Page 106: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

89

terhadap variabel terikat. Sementara untuk menguji hipotesis minor 1 dan

2, akan dilakukan secara parsial menggunakan regresi sederhana. Peneliti

menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 22 untuk

menganalisis data yang dimaksudkan.

Page 107: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

90

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMKN 1 Kasihan

Sekolah ini beralamat di Jalan PG. Madukismo, Bugisan, Bantul. Pada

awal berdirinya SMKN 1 Kasihan bernama Konservatori Tari Indonesia dan

selanjutnya disingkat KONRI di Yogyakarta sesuai dengan surat keputusan

Mentri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

1961. Selanjutnya pada tahun 1976, KONRI secara resmi merubah nama menjadi

Sekolah Menengah Karawitan Indonesia atau disingkat SMKI dan dikukuhkan

dengan surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 0292/O/1976 pada Desember 1976. Sehubungan dengan perubahan

program pendidikan menengah yang terbagi menjadi 2 (dua) program yaitu SMU

dan SMK pada tahun 1997, maka Sekolah Menengah Karawitan Indonesia

kembali merubah nama menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kasihan

yang masih dipakai sampai sekarang.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kasihan (SMKN 1 Kasihan) atau

biasa disebut dengan SMKI merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan di

Yogyakarta yang berfokus pada ketrampilan seni. Sekolah ini memiliki 4 (empat)

jurusan antara lain Seni Karawitan, Seni Tari, Seni Teater, dan Seni Pedalangan.

Hampir sama dengan sekolah menengah kejuruan pada umumnya, sekolah ini

juga memiliki tujuan yaitu menghasilkan tamatan siap kerja tingkat menengah.

Pelaksanaan layanan BK di sekolah ini sendiri dapat dikatakan belum

sesuai dengan standar yang ada. Misalnya saja rasio guru BK dengan jumlah

Page 108: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

91

siswa di sekolah ini. Hanya terdapat satu guru BK pokok dan satu guru BK tidak

tetap yang hanya bertugas pada hari-hari tertentu saja di sekolah ini dan

mengampu semua kelas dan jurusan. Sementara itu jumlah keseluruhan siswa dari

kelas X sampai kelas XII sebanyak 582 siswa. Padahal rasio ideal guru BK

dengan jumlah siswa yang diampu adalah 1:150. Program-program BK lain di

sekolah ini juga belum dapat terlaksana dengan baik dikarenakan tidak adanya

jadwal khusus untuk BK masuk kelas.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penyajian hasil penelitian ini dipaparkan berdasarkan data-data yang

diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Data yang terkumpul dalam

penelitian ini berupa analisis dari hasil skala yang telah diisi oleh siswa kelas XI

SMKN 1 Kasihan. Terdapat 3 (tiga) buah skala dalam penelitian ini antara lain

skala interaksi teman sebaya, skala penalaran moral, dan skala kontrol diri. Skala

ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara interaksi teman sebaya dan

penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini memiliki rentang skor 1 sampai

dengan 4. Agar dapat mengetahui tingkat interaksi teman sebaya, penalaran

moral, dan kontrol diri perlu dilakukan kategorisasi pada data yang diperoleh.

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk kategorisasi tiap variabel

(Saifuddin Azwar, 2007: 147) :

1. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi = 4 x jumlah butir aitem

Skor terendah = 1 x jumlah butir aitem

Page 109: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

92

2. Menghitung mean ideal (M)

M = ½ (skor tertinggi + skor terendah)

3. Menghitung standar deviasi (SD)

M = 1/6 (skor tertinggi – skor terendah)

Hasil penghitungan dari skor maksimal, skor minimal, mean, dan standar

deviasi tersebut kemudian digunakan untuk menentukan kategorisasi pada

masing-masing variabel dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tinggi apabila X ≥ M + SD

2. Sedang apabila M – SD ≤ X < M + SD

3. Rendah apabila X < M – SD

Kemudian data tersebut dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan

keterangan dari data penelitian. Berikut merupakan deskripsi dari data yang telah

didapatkan :

1. Deskripsi Data Interaksi Teman Sebaya

Interaksi teman sebaya pada penelitan ini diukur dengan menggunakan

skala interaksi teman sebaya. Skala tersebut meliputi 25 butir aitem

dimana masing-masing aitem memiliki skor tertinggi yaitu 4 dan skor

terendah yaitu 1. Deskripsi data interaksi sosial teman sebaya yang

disajikan meliputi data secara umum antara lain skor minimal, skor

maksimal, mean, dan standar deviasi. Berikut ini merupakan hasil

perhitungan dari data interaksi sosial teman sebaya :

Page 110: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

93

Tabel 12. Deskripsi Data Interaksi Teman Sebaya

Variabel Jumlah

Aitem

Statistik Hipotetik Empirik

Interaksi

Teman

Sebaya

25 Skor Maksimal 100 86,00

Skor Minimal 25 62,00

Mean 62,5 73,7246

SD 12,50 5,43649

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa skor maksimal

hipotetik pada skala interaksi teman sebaya adalah 100 dan skor

minimalnya adalah 25. Sementara untuk nilai rata-rata hipotetiknya adalah

62,5 dan standar deviasi hipotetiknya sebesar 12,50. Kemudian data

empiriknya yaitu skor maksimal 86,00, skor minimal 62,00, mean sebesar

73,7246, dan standar deviasinya sebesar 5,43649. Sehingga dari tabel

tersebut bisa didapatkan batasan skor untuk kategorisasi interaksi teman

sebaya.

Adapun batasan skor untuk kategorisasi interaksi teman sebaya dapat

dilihat pada tabel 13 di bawah ini :

Tabel 13. Batas Interval Kategorisasi Interaksi Teman Sebaya

Interaksi Teman Sebaya

Tinggi X ≥ M + SD

Sedang M – SD ≤ X < M + SD

Rendah X < M – SD

Kategori Skor

Tinggi X ≥ 75,00

Sedang 50,00 ≤ X < 75,00

Rendah X < 50,00

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kategori tinggi didapat

apabila X (total skor jawaban responden) lebih dari atau sama dengan

Page 111: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

94

75,00. Sementara kategori sedang didapat apabila skor X berada diantara

50,00 sampai 74,99. Kategori rendah apabila skor X kurang dari 50,00.

Berikut ini merupakan distribusi frekuensi yang diperoleh dari

penghitungan kategorisasi :

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Interaksi Teman Sebaya

Kategori Frekuensi Persentase

Tinggi 30 43,5%

Sedang 39 56,5%

Rendah 0 0%

Jumlah 69 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari total keseluruhan

responden yang berjumlah 69 siswa, sebanyak 30 siswa (43,5%) memiliki

tingkat interaksi teman sebaya yang tinggi dan sebanyak 39 (56,5%) siswa

memiliki tingkat interaksi teman sebaya yang sedang. Sementara siswa

dengan tingkat interaksi teman sebaya rendah tidak ada (0%). Dapatlah

disimpulkan dari hasil yang diperoleh tersebut bahwa tingkat interaksi

teman sebaya pada siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan mayoritas berada

pada kategori sedang. Sebaran data pada masing-masing kategori disajikan

dalam diagram pada gambar 2 berikut ini :

Page 112: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

95

Gambar 2. Distribusi Frekuensi Interaksi Teman Sebaya

2. Deskripsi Data Penalaran Moral

Penalaran moral pada penelitan ini diukur dengan menggunakan skala

penalaran moral. Skala tersebut meliputi 19 butir aitem dimana masing-

masing aitem memiliki skor tertinggi yaitu 4 dan skor terendah yaitu 1.

Deskripsi data penalaran moral yang disajikan meliputi data secara umum

antara lain skor minimal, skor maksimal, mean, dan standar deviasi.

Berikut ini merupakan hasil perhitungan dari data penalaran moral :

Tabel 15. Deskripsi Data Penalaran Moral

Variabel Jumlah

Aitem

Statistik Hipotetik Empirik

Penalaran

Moral

19 Skor Maksimal 76 68,00

Skor Minimal 19 44,00

Mean 47,5 56,3043

SD 9,5 5,05646

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa skor maksimal

hipotetik pada skala penalaran moral adalah 76 dan skor minimalnya

adalah 19. Sementara untuk nilai rata-rata hipotetiknya adalah 47,5 dan

standar deviasi hipotetiknya sebesar 9,5. Kemudian data empiriknya yaitu

3039

Interaksi sosial teman sebaya

Tinggi

Sedang

Page 113: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

96

skor maksimalnya sebesar 68,00, skor minimalnya 44,00, rata-ratanya

adalah 6,3043, dan standar deviasinya sebesar 5,05646. Sehingga dari

tabel tersebut bisa didapatkan batasan skor untuk kategorisasi penalaran

moral.

Adapun batasan skor untuk kategorisasi penalaran moral dapat dilihat

pada tabel 16 di bawah ini :

Tabel 16. Batas Interval Kategorisasi Penalaran Moral

Penalaran Moral

Tinggi X ≥ M + SD

Sedang M – SD ≤ X < M + SD

Rendah X < M – SD

Kategori Skor

Tinggi X ≥ 57,00

Sedang 38,00 ≤ X < 57,00

Rendah X < 38,00

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kategori tinggi didapat

apabila X (total skor jawaban responden) lebih dari atau sama dengan

57,00. Sementara kategori sedang didapat apabila skor X berada diantara

38,00 sampai 56,99. Kategori rendah apabila skor X kurang dari 38,00.

Berikut ini merupakan distribusi frekuensi yang diperoleh dari

penghitungan kategorisasi :

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Penalaran Moral

Kategori Frekuensi Persentase

Tinggi 34 49,3%

Sedang 35 50,7%

Rendah 0 0%

Jumlah 69 100%

Page 114: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

97

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari total keseluruhan

responden yang berjumlah 69 siswa, sebanyak 34 siswa (49,3%) memiliki

tingkat penalaran moral yang tinggi dan sebanyak 35 (50,7%) siswa

memiliki tingkat penalaran moral yang sedang. Sementara siswa dengan

tingkat penalaran moral rendah tidak ada (0%). Dapatlah disimpulkan dari

hasil yang diperoleh tersebut bahwa tingkat penalaran moral pada siswa

kelas XI di SMKN 1 Kasihan mayoritas berada pada kategori sedang.

Sebaran data pada masing-masing kategori disajikan dalam diagram pada

gambar 3 berikut ini :

Gambar 3. Distribusi Frekuensi Penalaran Moral

3. Deskripsi Data Kontrol Diri

Kontrol diri pada penelitan ini diukur dengan menggunakan skala

kontrol diri. Skala tersebut meliputi 15 butir aitem dimana masing-masing

aitem memiliki skor tertinggi yaitu 4 dan skor terendah yaitu 1. Deskripsi

data interaksi sosial teman sebaya yang disajikan meliputi data secara

umum antara lain skor minimal, skor maksimal, mean, dan standar deviasi.

Berikut ini merupakan hasil perhitungan dari data kontrol diri :

3435

Penalaran moral

Tinggi

Sedang

Page 115: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

98

Tabel 18. Deskripsi Data Kontrol Diri

Variabel Jumlah

Aitem

Statistik Hipotetik Empirik

Kontrol Diri 15 Skor Maksimal 60 49,00

Skor Minimal 15 31,00

Mean 37,5 41,4783

SD 7,5 3,29263

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa skor maksimal

hipotetik pada skala kontrol diri adalah 60 dan skor minimalnya adalah 15.

Sementara untuk nilai rata-rata hipotetiknya adalah 37,5 dan standar

deviasi hipotetiknya sebesar 7,5. Kemudian data empiriknya yaitu skor

maksimalnya adalah 49,00, skor minimalnya 31,00, rata-ratanya 41,4783,

dan standar deviasinya sebesar 3,29263. Sehingga dari tabel tersebut bisa

didapatkan batasan skor untuk kategorisasi kontrol diri.

Adapun batasan skor untuk kategorisasi kontrol diri dapat dilihat pada

tabel 19 di bawah ini :

Tabel 19. Batas Interval Kategorisasi Kontrol Diri

Kontrol Diri

Tinggi X ≥ M + SD

Sedang M – SD ≤ X < M + SD

Rendah X < M – SD

Kategori Skor

Tinggi X ≥ 45,00

Sedang 30,00 ≤ X < 45,00

Rendah X < 30,00

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kategori tinggi didapat

apabila X (total skor jawaban responden) lebih dari atau sama dengan

Page 116: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

99

45,00. Sementara kategori sedang didapat apabila skor X berada diantara

30,00 sampai 44,99. Kategori rendah apabila skor X kurang dari 30,00.

Berikut ini merupakan distribusi frekuensi yang diperoleh dari

penghitungan kategorisasi :

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kontrol Diri

Kategori Frekuensi Persentase

Tinggi 30 43,5%

Sedang 39 56,5%

Rendah 0 0%

Jumlah 69 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari total keseluruhan

responden yang berjumlah 69 siswa, sebanyak 14 siswa (20,3%) memiliki

tingkat kontrol diri yang tinggi dan sebanyak 55 (79,7%) siswa memiliki

tingkat kontrol diri yang sedang. Sementara siswa dengan tingkat kontrol

diri rendah tidak ada (0%). Dapatlah disimpulkan dari hasil yang diperoleh

tersebut bahwa tingkat kontrol diri pada siswa kelas XI di SMKN 1

Kasihan mayoritas berada pada kategori sedang. Sebaran data pada

masing-masing kategori disajikan dalam diagram pada gambar 4 berikut

ini :

Page 117: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

100

Gambar 4. Distribusi Frekuensi Kontrol Diri.

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Prasyarat Analisis

Penelitian ini merupakan penelitian regresi dimana bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat serta

mengetahui besarnya pengaruh tersebut. Variabel bebas dalam penelitian

ini adalah interaksi teman sebaya dan penalaran moral, sementara variabel

terikatnya adalah kontrol diri. Sebelum melakukan uji hipotesis, harus

dilakukan uji prasyarat analisis antara lain uji normalitas, uji linearitas, dan

uji multikolinearitas dengan bantuan program komputer IBM SPSS

Statsitic 22.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah skor variabel

yang menjadi objek dalam penelitian ini berdistribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik akan menunjukkan data terdistribusi

normal. Penjabarannya dijelaskan oleh Sugiyono (2012: 173) bahwa

jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka dapat

14

55

Kontrol diri

Tinggi

Sedang

Page 118: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

101

dinyatakan data tersebut terdistribusi normal, sebaliknya jika nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka data tersebut

terdistribusi tidak normal. Pada penelitian ini untuk mengetahui

apakah data yang terdistribusi bersifat normal atau tidak, digunakan

rumus Kolmorogorov Smirnov pada program IBM SPSS Statistic 22.

Berikut merupakan hasil uji normalitas :

Tabel 21. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Interaksi

Teman Sebaya

Penalaran

Moral

Kontrol Diri

Kolmogorov-

Smirnov Z

0,853 0,775 1,021

Signifikansi 0,460 0,585 0,248

Berdasarkan tabel tersebut didapatkan hasil bahwa nilai

signifikansi (p) pada variabel interaksi teman sebaya sebesar 0,460,

nilai signifikansi (p) pada variabel penalaran moral sebesar 0,585, dan

nilai signifikansi (p) pada variabel kontrol diri sebesar 0,248.

Keseluruhan signifikansi (p) dalam penelitian ini memiliki nilai lebih

dari 0,05 (p > 0,05), dengan demikin maka dapatlah disimpulkan

bahwa skor dari keseluruhan variabel dalam penelitian ini terdistribusi

normal. Grafik sebaran sampel ditunjukkan pada gambar 5 berikut ini :

Page 119: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

102

Gambar 5. Grafik P-P Plot Normalitas

Berdasarkan gambar 5 di atas, dapat dilihat bahwa data tersebar

disekitar garis diagonal dan data tersebar mengikuti garis diagonal

tersebut. Hasil uji normalitas juga ditampilkan pada histogram di

bawah ini :

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

Dependent Variable: Kontrol_diri

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 120: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

103

Gambar 6. Histogram Uji Normalitas

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berbentuk

linear atau tidak. Oleh karena dalam penelitian ini terdapat dua

variabel bebas dan satu variabel terikat, maka uji linearitas dilakukan

secara parsial untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas

memiliki hubungan linear terhadap variabel terikat atau tidak. Dua

variabel dikatakan linear apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p >

0,05) dan Fhitung lebih kecil dari Ftabel (2,062). Berikut merupakan hasil

dari uji linearitas yang telah dilakukan :

3210-1-2-3-4

Regression Standardized Residual

20

15

10

5

0

Fre

qu

en

cy

Mean = -1.36E-15Std. Dev. = 0.985N = 69

Dependent Variable: Kontrol_diri

Histogram

Page 121: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

104

Tabel 22. Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Variabel Fhitung Signifikansi

Interaksi_Teman_Sebaya*Kontrol_Diri 0,801 0,704

Penalaran_Moral*Kontrol_Diri 0,890 0,596

Berdasakan tabel di atas diketahui bahwa pada variabel interaksi

teman sebaya dan kontrol diri nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel yaitu

0,801 < 2,062. Nilai signifikansi pada variabel interaksi teman sebaya

dan kontrol diri lebih besar dari 0,05 yaitu 0,707. Maka dapatlah

disimpulkan bahwa X1*Y memiliki hubungan yang linear. Demikian

juga pada variabel penalaran moral dan kontrol diri, nilai Fhitung lebih

kecil dari Ftabel yaitu 0,890 < 2,062. Nilai signifikansi variabel

penalaran moral dan kontrol diri lebih besar dari 0,05 yaitu 0,596.

Maka dapatlah disimpulkan bahwa X2*Y memiliki hubungan yang

linear.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel bebas dan

mengetahui seberapa besar hubungan tersebut. Pengujian

multikolinearitas dapat dilakukan apabila telah diketahui besarnya

korelasi antar variabel bebas. Danang Sunyoto (2010: 100)

menjelaskan bahwa variabel dikatakan tidak ada hubungan satu sama

lain apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF (Variance

Page 122: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

105

Inflation Factor) kurang dari 10. Berikut merupakan data hasil uji

multkolinearitas :

Tabel 23. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients

Variabel Statistik Multikolinearitas

Toleransi VIF

Interaksi Teman Sebaya 0,644 1,552

Penalaran Moral 0,644 1,552

Variabel Terikat : Kontrol Diri

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai Tolerance pada

variabel interaksi teman sebaya dan penalaran moral sebesar 0,644

dimana berarti nilai Tolerance dari kedua variabel bebas tersebut di

atas 0,1. Kemudian nilai VIF pada variabel interaksi teman sebaya dan

penalaran moral diperoleh sebesar 1,552. Hal tersebut berarti bahwa

nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 (VIF < 10).

Maka dapatlah disimpulkan bahwa kedua variabel bebas tersebut tidak

ada hubungan.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan prediksi atau jawaban sementara dari masalah

yang dirumuskan yang harus diuji kebenarannya secara empiris. Pada

penelitian ini terdapat dua jenis hipotesis yaitu hipotesis nihil (Ho) dan

hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nihil (Ho) merupakan hipotesis yang

menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel satu dengan

yang lainnya. Sementara hipotesis alternatif (Ha) merupakan hipotesis

yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara satu variabel dengan

variabel lainnya. Sebelum analisis statistik dilakukan perlu diajukan

Page 123: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

106

hipotesis nihilnya terlebih dahulu untuk membuktikan hipotesis alternatif

yang diajukan. Tujuannya adalah agar dalam pembuktian tersebut tidak

terjadi prasangka dan tidak terpengaruh dari pernyataan hipotesis

alternatifnya.

Penelitian ini memiliki dua variabel bebas, sehingga hipotesis yang

diajukan ada 3 yaitu hipotesis mayor dan 2 buah hipotesis minor.

Pengujian hipotesis mayor dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi berganda untuk menguji hipotesis secara simultan. Sementara

untuk hipotesis minornya digunakan analisis regresi sederhana guna

menguji hipotesis secara parsial. Pengujian hipotesis disini menggunakan

bantuan program komputer IBM SPSS Statistic 22.

Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi

apabila kurang dari 0,05 (p < 0,05) maka dapat dikatakan terdapat

pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya, sehingga hipotesis

alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Sebaliknya

apabila signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0,05) maka dapat dikatakan tidak

terdapat pengaruh antar variabel tersebut, sehingga hipotesis alternatif

(Ha) ditolak dan hipotesis nihil (Ho) diterima. Berikut merupakan hasil

analisis dari uji hipotesis :

a. Hasil Uji Hipotesis Mayor

Hipotesis alternatif (Ha) pada hipotesis mayor dalam penelitian ini

adalah “terdapat pengaruh positif antara interaksi teman sebaya dan

penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1

Page 124: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

107

Kasihan”. Hipotesis alternatif (Ha) mayor dinyatakan diterima apabila

nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05). Besarnya Fhitung juga

harus lebih besar dari Ftabel (Fhitung > Ftabel) yang dalam hal ini Ftabel

diperoleh sebesar 3,128. Digunakan analisis regresi berganda untuk

menguji hipotesis secara simultan. Ringkasan hasil uji hipotesis

tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 24. Hasil Uji Hipotesis Mayor

ANOVAb

Variabel Fhitung Signifikansi

Bebas :

Interaksi Teman Sebaya dan Penalaran Moral

Terikat :

Kontrol Diri

27,783 0,000a

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,000a yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

Kemudian nilai Fhitung diketahui sebesar 27,738 yang mana nilai

tersebut lebih besar dari nilai Ftabel yaitu 3,128. Nilai signifikansi yang

lebih kecil dari 0,05 tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan. Apabila ada peningkatan atau kenaikan pada variabel

interaksi teman sebaya (X1) diikuti kenaikan atau peningkatan pada

variabel penalaran moral (X2) dan variabel kontrol diri (Y) juga akan

mengalami kenaikan atau peningkatan. Dapat diartikan bahwa semakin

tinggi interaksi teman sebaya dan penalaran moral, maka semakin

tinggi juga kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan. Begitu

juga sebaliknya, semakin rendah interaksi teman sebaya dan penalaran

Page 125: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

108

moral maka semakin rendah juga kontrol diri pada siswa kelas XI

SMKN 1 Kasihan, Bantul Tahun Ajaran 2014/2015. Dapatlah ditarik

kesimpulan bahwa hipotesis alternatif (Ha) mayor yang berbunyi

“terdapat pengaruh positif antara interaksi teman sebaya dan penalaran

moral terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan,

Bantul Tahun Ajaran 2014/2015” diterima dan hipotesis nihil (Ho)

ditolak.

b. Hasil Uji Hipotesis Minor 1

Hipotesis alternatif (Ha) pada hipotesis minor 1 dalam penelitian

ini adalah “terdapat pengaruh positif interaksi teman sebaya terhadap

kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan”. Hipotesis

dinyatakan diterima apabila signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05 (0 <

0,05), nilai thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) yang dalam hal ini

ttabel diperoleh sebesar 1,994. Selain itu koefisien regresi harus bernilai

positif. Pengujian hipotesis minor ini menggunakan teknik analisis

regresi sederhana untuk menguji hipotesis secara parsial. Ringkasan

hasil uji hipotesis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 25. Hasil Uji Hipotesis Minor 1

Coefficientsa

Variabel Koefisien Regresi t hitung Signifikansi

Bebas :

Interaksi Teman Sebaya

Terikat :

Kontrol Diri

0,191 2,786 0,007

Page 126: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

109

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada variabel interaksi

teman sebaya nilai signifikansi sebesar 0,007 yang mana nilai tersebut

lebih kecil dari 0,05. Kemudian nilai thitung diketahui sebesar 2,786

yang mana nilai tersebut lebih besar dari nilai Ftabel yaitu 1,994. Nilai

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 tersebut menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan. Apabila ada peningkatan atau kenaikan pada

variabel interaksi teman sebaya (X1), variabel kontrol diri (Y) juga

akan mengalami kenaikan atau peningkatan. Dapat diartikan bahwa

semakin tinggi interaksi teman sebaya, maka semakin tinggi juga

kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan. Begitu juga

sebaliknya, semakin rendah interaksi teman sebaya maka semakin

rendah juga kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan.

Dapatlah ditarik kesimpulan bahwa hipotesis alternatif (Ha) minor 1

yang berbunyi “terdapat pengaruh positif interaksi teman sebaya

terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan, Bantul

Tahun Ajaran 2014/2015” diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak.

c. Hasil Uji Hipotesis Minor 2

Hipotesis alternatif (Ha) pada hipotesis minor 2 dalam penelitian

ini adalah “terdapat pengaruh penalaran moral terhadap kontrol diri

pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan”. Hipotesis dinyatakan diterima

apabila signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05 (0 < 0,05), nilai thitung lebih

besar dari ttabel (thitung > ttabel) yang dalam hal ini ttabel diperoleh sebesar

1,994. Selain itu koefisien regresi harus bernilai positif. Pengujian

Page 127: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

110

hipotesis minor ini menggunakan teknik analisis regresi sederhana

untuk menguji hipotesis secara parsial. Ringkasan hasil uji hipotesis

tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 26. Hasil Uji Hipotesis Minor 2

Coefficientsa

Variabel Koefisien Regresi t hitung Signifikansi

Bebas :

Interaksi Teman Sebaya

Terikat :

Kontrol Diri

0,286 3,889 0,000

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada variabel penalaran

moral nilai signifikansi sebesar 0,000 yang mana nilai tersebut lebih

kecil dari 0,05. Kemudian nilai thitung diketahui sebesar 3,889 yang

mana nilai tersebut lebih besar dari nilai Ftabel yaitu 1,994. Nilai

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 tersebut menunjukkan adanya

pengaruh yang signifikan. Apabila ada peningkatan atau kenaikan pada

variabel penalaran moral (X2), variabel kontrol diri (Y) juga akan

mengalami kenaikan atau peningkatan. Dapat diartikan bahwa semakin

tinggi penalaran moral, maka semakin tinggi juga kontrol diri pada

siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan. Begitu juga sebaliknya, semakin

rendah penalaran moral maka semakin rendah juga kontrol diri pada

siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan. Dapatlah ditarik kesimpulan bahwa

hipotesis alternatif (Ha) minor 2 yang berbunyi “terdapat pengaruh

positif penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI

Page 128: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

111

SMKN 1 Kasihan, Bantul Tahun Ajaran 2014/2015” diterima dan

hipotesis nihil (Ho) ditolak.

3. Sumbangan Efektif dan Relatif

Besarnya sumbangan efektif pengaruh dari variabel interaksi teman

sebaya dan penalaran moral terhadap kontrol diri remaja ditunjukkan pada

tabel berikut :

Tabel 27. Tabel Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif

Coefficientsa

Variabel Kontribusi

Efektif Relatif

Interaksi Teman Sebaya 18,16% 39,72%

Penalaran Moral 27,55% 60,28%

Jumlah 45,71% 100,00%

Variabel Terikat : Kontrol Diri

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sumbangan efektif variabel

interaksi teman sebaya terhadap kontrol diri sebesar 18,16%. Sementara

sumbangan relatifnya sebesar 39,72%. Kemudian untuk variabel penalaran

moral memberikan sumbangan efektf sebesar 27,55% dan sumbangan

relatif sebesar 60,28%. Besarnya sumbangan efektif dapat diketahui dari

koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi (R2) dari interaksi teman

sebaya dan penalaran moral terhadap kontrol diri diperoleh sebesar 0,457,

sehingga dapat disimpulkan bahwa sumbangan efektif dari interaksi teman

sebaya dan penalaran moral terhadap kontrol diri remaja sebesar 45,7%.

Dengan demikian, masih terdapat 54,3% faktor lain yang mempengaruhi

kontrol diri siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan, Bantul Tahun Ajaran

2014/2015.

Page 129: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

112

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya diketahui

bahwa dari total keseluruhan responden yang berjumlah 69 siswa kelas XI SMKN

1 Kasihan, tidak ditemukan siswa dengan kategori interaksi teman sebaya pada

tingkat rendah (0%), semetara itu sebanyak 30 siswa (43,5%) memiliki tingkat

interaksi teman sebaya yang tinggi, dan sebanyak 39 (56,5%) siswa memiliki

tingkat interaksi teman sebaya yang sedang. Dari hasil yang diperoleh tersebut

diketahui bahwa tingkat interaksi teman sebaya pada siswa kelas XI di SMKN 1

Kasihan mayoritas berada pada kategori sedang. Tingkat interaksi teman sebaya

pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan ini menunjukkan bahwa siswa memiliki

cukup ketertarikan dengan teman sebayanya. Ditambah dengan tidak adanya

siswa yang masuk dalam kategori rendah, hal tersebut menunjukkan bahwa

ketrampilan interaksi sosial siswa di sekolah ini sudah cukup baik.

Mayoritas siswa yang interaksi teman sebayanya masih berada pada

kategori sedang tersebut mendukung hasil wawancara yang dilakukan sebelum

penelitian. Hal ini berarti siswa telah memiliki ketrampilan dalam bergaul yang

cukup baik, tetapi tidak menutup kemungkinan siswa mengalami masalah seputar

interaksi dengan teman sebayanya. Sebelumnya didapatkan keterangan dari guru

BK bahwa masih sering terjadi permasalahan seputar interaksi siswa dengan

teman sebayanya. Masalah tersebut terjadi karena masih sering terjadi “klik”

diantara para siswa tersebut, sehingga ketika berada pada satu kelompok dengan

teman yang tidak disukai, siswa cenderung kurang dapat bekerjasama.

Page 130: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

113

Siswa kelas XI pada umumnya telah memasuki usia remaja dimana

mereka mengalami perubahan struktur sosial yang menyebabkan kebutuhan akan

interaksi sosial dengan teman sebayanya menjadi meningkat. Kebutuhan akan

interaksi tersebut tidak lepas dari tugas perkembangan yang harus dicapai pada

usia remaja. Hal tersebut ditunjukkan dalam penelitian ini sesuai dengan butir

aitem nomor 1 yaitu “saya memiliki banyak teman” dan aitem nomor 18 “tidak

memilih-milih dalam berteman” yang paling sering dipilih oleh siswa. Hal

tersebut sesuai dengan salah satu tugas perkembangan yang disampaikan

Havighurst (Hendrianti Agustiani, 2006: 62) yaitu mencapai relasi baru dan lebih

matang bergaul dengan teman seusia dari kedua jenis kelamin.

Berdasarkan hasil analisis dari jawaban siswa pada skala yang telah

disebar, menunjukkan bahwa interaksi teman sebaya pada siswa kelas XI SMKN

1 Kasihan memberikan pengaruh yang besar baik secara psikologis maupun

secara perilaku. Pengaruh secara psikologis ditunjukkan dengan banyaknya siswa

yang memilih aitem pernyataan nomor 5 yaitu “dukungan dari teman-teman

sangat penting bagi saya”. Sementara yang menunjukkan pengaruh terhadap

perilaku yaitu butir aitem nomor 32 yang sering menjadi pilihan siswa yaitu

“menerima peraturan kelompok sebagai kesepakatan bersama yang harus ditaati”.

Dengan demikian dapat dimengerti bahwa interaski tersebut memiliki peran yang

penting dalam perkembangan remaja. Hal tersebut didukung pernyataan yang

disampaikan oleh Geldard (2011: 72) bahwa remaja menjadi bagian dari

kelompok teman sebaya umumnya mengalami tekanan untuk menyesuaikan diri

Page 131: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

114

dengan aktivitas kelompok dimana hal tersebut menyebabkan tingkah laku, minat,

sikap, dan pikiran remaja banyak dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya.

Kemudian pada variabel penalaran moral, sesuai dengan hasil penelitian

yang sudah didapat. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 34 siswa (49,3%)

memiliki tingkat penalaran moral yang tinggi, dan sebanyak 35 (50,7%) siswa

memiliki tingkat penalaran moral yang sedang. Sementara siswa dengan tingkat

penalaran moral rendah tidak ada (0%). Dapatlah disimpulkan dari hasil yang

diperoleh tersebut bahwa tingkat penalaran moral pada siswa kelas XI di SMKN 1

Kasihan mayoritas berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut maka

dapat dikatakan bahwa siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan telah memiliki

pemahaman mengenai baik atau buruk suatu hal atau tindakan dengan cukup baik.

Pemahaman mengenai suatu perbuatan, tingkah laku, atau tindakan dapat

dikatakan baik atau buruk ini dapat mengarahkan siswa kepada perilaku yang

baik. Meski demikian tidak menutup kemungkinan siswa yang memiliki

pemahaman yang cukup baik mengenai suatu hal dapat dikatakan baik atau buruk

tersebut untuk melakukan suatu perilaku yang negatif. Hal tersebut sesuai dengan

apa yang disampaikan Kohlberg (Duska dan Whelan, 1984: 57) yang menyatakan

bahwa penalaran moral bukan merupakan satu-satunya penentu perilaku. Artinya

kematangan penalaran moral seseorang tidak dapat hanya dilihat dari perilaku

yang ditunjukkan orang tersebut.

Melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain, penalaran moral siswa

berkembang menjadi lebih baik bila dibandingkan dengan ketika berada pada

masa anak-anak. Penalaran moral yang lebih baik ini salah satunya ditunjukkan

Page 132: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

115

dengan pemahaman siswa mengenai prinsip moralitas sistem sosial sehingga

remaja tidak lagi egosentris, ini ditunjukkan dengan butir aitem nomor 14 yang

menjadi aitem paling sering dipilih oleh siswa yaitu “senang mendapat masukan

dari orang lain”, dan butir aitem nomor 12 yaitu “dapat menerima pendapat orang

lain”. Pernyataan tersebut didukung dengan pendapat Kohlberg (1995: 143) yang

menyatakan bahwa situasi yang menstimulasi seseorang untuk menunjukkan nilai

dan norma moral menjadi pendorong berkembangnya penalaran moral.

Selain itu penalaran moral yang semakin meningkat ini juga membuat

siswa paham lebih memahami baik atau buruk suatu hal atau tindakan. Seperti

butir aitem nomor 9 yaitu “menolak ajakan teman untuk merokok atau minum-

minuman beralkohol” yang juga menjadi aitem paling sering dipilih. Dengan

demikian, panalaran moral yang baik akan memberikan kesempatan bagi siswa

untuk memikirkan suatu tindakan dengan berbagai berbagai pertimbangan dari

berbagai sisi sehingga siswa lebih dapat mengarahkan tindakan atau perilakunya.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzati, dkk (2008: 143) yang

memaknakan penalaran moral sebagai kendali atau kontrol dalam bersikap dan

bertingkah laku sesuai dengan nilai kehidupan seperti norma dan prinsip hidup

bermasyarakat.

Sementara untuk variabel kontrol diri, tidak ada siswa yang memiliki

kategori kontrol diri rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah ditunjukkan

sebelumnya sebanyak 14 siswa (20,3%) memiliki tingkat kontrol diri yang tinggi,

dan sebanyak 55 (79,7%) siswa memiliki tingkat kontrol diri yang sedang.

Dapatlah disimpulkan dari hasil yang diperoleh tersebut bahwa tingkat kontrol diri

Page 133: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

116

pada siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan mayoritas berada pada kategori sedang.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kontrol diri

pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan sudah cukup baik. Siswa telah mampu

mengendalikan perilaku dan tindakan dengan cukup baik.

Hasil penelitian yang menunjukkan mayoritas siswa berada pada kategori

kontrol diri sedang tersebut cukup mendukung hasil observasi yang dilakukan

sebelum penelitian. Artinya siswa telah memiliki kontrol diri yang cukup baik,

tetapi tidak menutup kemungkinan masih sering mengalami masalah terkait

kontrol diri. Pada observasi yang telah dilakukan, ditemukan beberapa siswa yang

melakukan beberapa penyimpangan yang menyangkut permasalahan kontrol diri.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kartono (Taufik Aji Permono, 2014: 1) yang

menyatakan bahwa perilaku delinkuen remaja pada dasarnya merupakan

kegagalan sistem pengontrolan diri remaja terhadap dorongan instingnya,

akibatnya remaja tidak dapat menyalurkan dorongan tersebut pada perbuatan yang

bermanfaat.

Siswa yang memiliki kontrol diri baik, akan menunjukkan perilaku yang

teratur serta dapat mengambil keputusan secara matang berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan terterntu. Hal tersebut berarti kecil kemungkinan

siswa melakukan perilaku-perilaku yang oleh orang dewasa disebut dengan

perilaku maladaptif. Sesuai dengan salah satu fungsi kontrol diri yang

disampaikan oleh Messina & Messina (Singgih D. Gunarsa, 2006:225) yaitu

membatasi individu untuk bertingkah laku negatif.

Page 134: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

117

1. Pengaruh interaksi teman sebaya dan penalaran moral terhadap kontrol diri

pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan, Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan teknik regresi berganda,

diketahui bahwa nilai signifikansi variabel interaksi teman sebaya dan

penalaran moral sebesar 0,000a yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

Kemudian nilai Fhitung diketahui sebesar 27,738 yang mana nilai tersebut lebih

besar dari nilai Ftabel yaitu 3,128. Oleh karena nilai p,<0,05 dan nilai

Fhitung>Ftabel maka hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan.

Berdasarkan hasil analisis perhitungan dengan menggunakan regresi berganda

tersebut maka hipotesis alternatif (Ha) mayor yang diajukan diterima yaitu

terdapat pengaruh positif antara interaksi teman sebaya dan penalaran moral

terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan. Hasil analisis

tersebut menunjukkan bahwa interaksi teman sebaya dan penalaran moral

dapat secara bersama-sama memprediksikan kontrol diri pada remaja.

Pengaruh interaksi teman sebaya dan penalaran moral terhadap kontrol diri

pada siswa dapat terlihat dari hasil analisis kuesioner yang telah diisi oleh

siswa. Siswa telah memiliki pemahaman mengenai norma moral seperti aturan

dan nilai ketika hidup berdampingan dengan orang lain khususnya teman

sebaya. Siswa telah paham apa yang kurang lebih diharapkan oleh teman

sebaya dari dirinya. Perilaku negatif yang melanggar atau menyimpang dari

norma moral tersebut dapat menimbulkan penolakan dari teman sebaya.

Sehingga dari pemahaman mengenai norma moral serta harapan sosial pada

dirinya tersebut, siswa berusaha membentuk, mengatur, dan mengarahkan

Page 135: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

118

perilakunya agar tidak menyimpang dari norma tersebut. Hal tersebut

ditunjukkan pada banyaknya siswa yang menyatakan mereka dapat menerima

kritik dan saran dari teman-temannya. Siswa juga menunjukkan

ketidaksetujuannya pada pernyataan bahwa mereka dapat melakukan apa saja

tanpa peduli teman disekitarnya. Hal ini dikarenakan dalam suatu kelompok

teman sebaya terdapat suatu aturan tersendiri yang secara sukarela harus

dipatuhi oleh remaja, Horrocks dan Benimoff (Hurlock, 1996: 214).

Hasil analisis tersebut mendukung beberapa hasil dari penelitian terdahulu

yang mengaitkan variabel kontrol diri dengan beberapa variabel lain seperti

agresivitas remaja dan konflik sebaya (Santi Praptiani, 2013), kenakalan

remaja (Iga Serpianing Aroma dan Dewi Retno Suminar, 2012), serta

penelitian yang dilakukan Tangney, dkk (2004) yang mengaitkan kontrol diri

dengan nilai dengan keberhasilan hubungan interpersonal.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, meski telah disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh antara interaksi teman sebaya dan penalaran moral terhadap

kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan, tetapi kedua variabel bebas

tersebut bukan sepenuhnya yang mempengaruhi siswa dalam melakukan

kontrol diri. Artinya, kontrol diri yang dilakukan siswa tidak hanya

disebabkan oleh penalaran moral yang dimilikinya ataupun karena lingkungan

teman sebayanya. Hal ini dapat dilihat dari hasil penghitungan yang

menunjukkan bahwa besarnya sumbangan efektif variabel interaksi teman

sebaya dan penalaran moral terhadap kontrol diri siswa kelas XI SMKN 1

Kasihan sebesar 45,7%. Maka dapatlah disimpulkan bahwa masih ada sekitar

Page 136: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

119

54,3 faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang dapat

mempengaruhi kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan misalnya

faktor usia, faktor eksternal seperti pengaruh keluarga, dan faktor lain (M. Nur

Ghufron dan Rini Risnawita S., 2014).

2. Pengaruh interaksi sosial teman sebaya terhadap kontrol diri pada siswa kelas

XI SMKN 1 Kasihan, Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

Hasil uji hipotesis minor yang pertama menunjukkan bahwa variabel

interaksi teman sebaya terhadap kontrol diri memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,007 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Kemudian nilai

thitung diketahui sebesar 2,786 yang mana nilai tersebut lebih besar dari nilai

Ftabel yaitu 1,994, dan koefisien regresi bernilai positif. Dengan nilai

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 tersebut menunjukkan adanya pengaruh

yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis perhitungan dengan menggunakan

regresi sederhana tersebut maka hipotesis alternatif (Ha) minor 1 yang

diajukan diterima yaitu ada pengaruh positif interaksi teman sebaya terhadap

kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa variabel interaksi teman sebaya dapat memprediksikan

kontrol diri pada remaja.

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut, meski telah diketahui adanya

pengaruh positif interaksi teman sebaya terhadap kontrol diri pada siswa kelas

XI SMKN 1 Kasihan, tetapi variabel interaksi teman sebaya tersebut bukan

merupakan satu-satunya faktor yang menyebabkan siswa melakukan kontrol

diri. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya sumbangan efektif variabel

Page 137: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

120

interaksi teman sebaya terhadap variabel kontrol diri yang hanya sebesar

18,16%. Hal ini berarti bahwa masih ada sekitar 81,84% dari faktor lain yang

dapat mempengaruhi kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan salah

satunya adalah faktor penalaran moral.

Hasil uji hipotesis tersebut sejalan dengan pendapat yang disampaikan

Syamsu Yusuf (2011: 71) yang menyatakan bahwa faktor sosio-emosional

utama yang mempengaruhi kontrol diri adalah keluarga dan teman sebaya.

Teman sebaya berfungsi sebagai kontrol eksternal apabila remaja atau siswa

tidak mampu mengontrol dirinya dengan kontrol internal. Hal tersebut bersifat

seolah-olah bahwa teman sebaya merupakan sumber hukuman sosial bagi

remaja apabila dirinya melakukan penyimpangan perilaku. Sehingga remaja

atau siswa menjadikan sumber eksternal tersebut sebagai dasar melakukan

kontrol diri. Sesuai dengan salah satu aspek kontrol diri yang disampaikan

Averill (M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S., 2014: 29) yaitu kontrol

perilaku pada komponen mengatur pelaksanaan dimana seseorang dapat

mengontrol situasi dengan dirinya sendiri, dan menggunakan sumber eksternal

apabila orang tersebut tidak mampu mengendalikan situasi.

3. Pengaruh penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1

Kasihan, Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

Hasil uji hipotesis minor kedua menunjukkan bahwa pengaruh variabel

penalaran moral terhadap kontrol diri memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000

yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Kemudian nilai thitung diketahui

sebesar 3,889 yang mana nilai tersebut lebih besar dari nilai Ftabel yaitu 1,994,

Page 138: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

121

dan koefisien regresi bernilai positif. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil

dari 0,05 tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan.

Berdasarkan hasil analisis perhitungan dengan menggunakan regresi

sederhana tersebut maka hipotesis alternatif (Ha) minor 2 yang diajukan

diterima yaitu ada pengaruh positif penalaran moral terhadap kontrol diri pada

siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa variabel penalaran moral dapat memprediksikan kontrol diri pada

remaja.

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut, meski telah diketahui adanya

pengaruh positif penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI

SMKN 1 Kasihan, tetapi variabel penalaran moral tersebut bukan merupakan

satu-satunya faktor yang menyebabkan siswa melakukan kontrol diri. Hal

tersebut dapat dilihat dari besarnya sumbangan efektif variabel penalaran

moral terhadap variabel kontrol diri yang hanya sebesar 27,55%. Hal ini

berarti bahwa masih ada sekitar 72,45% dari faktor lain yang dapat

mempengaruhi kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan salah

satunya adalah faktor interaksi teman sebaya. Hal ini sesuai dengan pendapat

Kohlberg (Duska dan Whelan, 1984: 57) yang menyatakan bahwa penalaran

moral bukan merupakan satu-satunya penentu perilaku dan kematangan

penalaran moral seseorang tidak dapat hanya dilihat dari perilaku yang

ditunjukkan orang tersebut.

Penalaran moral merupakan pemahaman seseorang mengenai jawaban atas

suatu hal dapat dianggap benar atau salah, baik atau buruk, aturan yang harus

Page 139: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

122

dipatuhi, dan lain sebagainya. Ketika seorang siswa telah mampu memahami

suatu hal dapat dikatakan baik atau buruk, salah atau benar yang didasarkan

pada norma sosial, maka siswa tersebut akan berusaha mengatur dan

mengarahkan perilakunya agar sesuai dengan norma sosial tersebut. Semakin

pemahaman tersebut diinternalisasi ke dalam dirinya, maka kemampuan siswa

untuk mengatur dan mengarahkan perilakunya juga semakin baik. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Sunarto dan Agung Hartono (2002: 168) yang

mengatakan bahwa moral berkaitan dengan kemampuan untuk memahami

konsep benar atau salah dan dimaknakan sebagai kendali dalam tingkah laku.

Sebagai contoh, seorang siswa yang penalaran moralnya masih berada

dalam tingkatan prakonvensional (rendah) yang penalaran moralnya

berorientasi pada hukuman dan kepatuhan. Siswa mungkin mematuhi

peraturan sekolah karena dia takut terkena hukuman sehingga ia mentaati

peraturan tersebut. Dengan demikian, bukan berarti siswa tersebut tidak

memiliki kontrol diri, tetapi siswa tersebut melakukan kontrol diri hanya saja

yang mengontrol dirinya adalah faktor dari luar dirinya.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak lepas dari kekurangan, hambatan, dan keterbatasan.

Beberapa hambatan dan keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Keterbatasan yang terjadi mungkin dapat mengganggu hasil penelitian

yang dilakukan, diantaranya karena penelitian ini baru dilakukan pada

tingkat awal untuk mengetahui pengaruh variabel interaksi teman sebaya

dan penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa. Sehingga hasil yang

Page 140: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

123

diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh dari kedua variabel bebas

tersebut sebesar 45,7% dan faktor lain sebesar 54,3% tidak diteliti dalam

penelitian ini.

2. Selain itu waktu penelitian ini dilaksanakan berdekatan dengan jadwal

ujian akhir semester, sehingga penelitian yang dijadwalkan dilaksanakan

pada bulan November mundur ke bulan Desember. Hal ini menyebabkan

waktu penyelesaian penelitian menjadi tertunda.

3. Penyebaran kuesioner yang dilakukan secara serentak menyebabkan

pengawasan terhadap pengisian kuesioner tersebut menjadi kurang

terfokus. Banyaknya siswa yang secara bersamaan mengisi kuesioner

tersebut menyebabkan kemungkinan siswa kurang serius dalam mengisi

kuesioner tersebut.

Page 141: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

124

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan hasil penelitian berupa :

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan interaksi teman sebaya dan

penalaran moral terhadap kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1

Kasihan, Bantul Tahun Ajaran 2014/2015. Hal tersebut berarti bahwa

semakin tinggi interaksi dengan teman sebaya dan penalaran moral pada

siswa, maka semakin tinggi juga kontrol diri pada siswa tersebut. Besarnya

sumbangan efektif pengaruh variabel interaksi teman sebaya dan penalaran

moral terhadap kontrol diri sebesar 45,7%, dengan demikian masih terdapat

sekitar 54,3% faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan interaksi teman sebaya terhadap

kontrol diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan, Bantul Tahun Ajaran

2014/2015. Artinya semakin tinggi interaksi siswa dengan teman sebayanya,

maka semakin tinggi juga kontrol diri pada siswa tersebut. Besarnya

sumbangan efektif pengaruh variabel interaksi teman sebaya terhadap

kontrol diri sebesar 18,18%.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan penalaran moral terhadap kontrol

diri pada siswa kelas XI SMKN 1 Kasihan, Bantul Tahun Ajaran

2014/2015. Artinya semakin tinggi penalaran moral pada siswa, maka

semakin tinggi juga kontrol diri pada siswa tersebut. Besarnya sumbangan

Page 142: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

125

efektif pengaruh variabel penalaran moral terhadap kontrol diri sebesar

27,55%.

B. Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan, serta kesimpulan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut :

1. Bagi sekolah khususnya Guru BK

Memberikan layanan kepada siswa dengan materi yang berkaitan dengan

kerjasama, sehingga diharapkan ketrampilan siswa dalam berinteraksi

dengan oranglain dapat meningkat menjadi lebih baik. Guru BK juga dapat

memberikan penyuluhan mengenai peraturan-peraturan sekolah agar siswa

menjadi lebih paham mengenai fungsi adanya peraturan sekolah. Selain itu

Guru BK juga dapat melakukan kolaborasi dengan kesiswaan terkait

peningkatan tata tertib sekolah sehingga diharapkan tata tertib tersebut dapat

menjadi kontrol eksternal bagi siswa dalam betingkah laku di sekolah.

2. Bagi Para Orangtua

Orangtua perlu untuk membangun hubungan yang baik dengan anak,

misalnya dengan berdiskusi dengan anak membahas cara mengatasi

pertengkaran atau mengatasi rasa malu, sehingga interaksi anak dengan

teman sebayanya dapat menjadi lebih baik. Pendidikan moral sejak dini juga

harus diterapkan oleh orangtua terhadap anak, misalnya dengan memberikan

pemahaman bahwa mencuri, berbohong, dan menipu bukan merupakan

tindakan yang baik. Dengan demikian diharapkan nilai-nilai moral tersebut

akan tertanam pada diri anak sejak dini dan terbawa sampai dewasa. Selain

Page 143: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

126

itu orangtua juga dapat mengajarkan kepada anak untuk berpikir dahulu

sebelum mengambil keputusan, atau dengan kata lain mempertimbangkan

keputusan dari sisi positif dan negatif. Dengan demikian diharapkan

ketrampilan mengontrol diri pada anak-anak mereka juga semakin

meningkat dan terhindar dari perilaku-perilaku negatif.

3. Bagi Siswa

Siswa perlu untuk terus meningkatkan ketrampilan berinteraksi dengan

teman sebaya, dengan demikian siswa akan belajar memahami apa yang

diharapkan teman-teman dari dirinya dan berusaha untuk mengatur

perilakunya agar tidak mengganggu teman-temannya. Selain itu siswa perlu

untuk memahami bahwa peraturan sekolah dibuat demi kebaikan bagi siswa

itu sendiri dan secara sukarela harus mentaati peraturan yang ada, sehingga

proses belajar di sekolah menjadi lebih lancar. Siswa juga harus dapat

mempertimbangkan dari berbagai sisi sebelum melakukan mengambil

keputusan, sehingga keputusan tersebut dapat membawa siswa pada

konsekuensi yang positif dan tidak merugikan dirinya atau oranglain.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti kontrol diri pada remaja dapat

meneliti faktor lain yang mempengaruhi kontrol diri tersebut misalnya

faktor keluarga seperti gaya pengasuhan, hubungan keluarga, dan faktor

sosio-ekonomi. Sementara bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di

SMKN 1 Kasihan dapat melakukan penelitian tindakan kelas atau

eksperimen untuk meningkatkan ketrampilan kontrol diri agar siswa

Page 144: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

127

terhindar dari perilaku-perilaku maladaptif mengingat tingkat kontrol diri

pada siswa di SMKN 1 Kasihan masih banyak berada dalam kategori

sedang yang berarti siswa bukan tidak mungkin terlibat pada perilaku-

perilaku maladaptif.

Page 145: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

128

DAFTAR PUSTAKA

Agoes Dariyo. (2002). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia

Andi Mappiare. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional

Bimo Walgito. (2003). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi

Offset

_______. (2011). Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi Offset

Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. (diterjemahkan oleh Kartini

Kartono). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Dadang Sulaeman .(1995). Psikologi Remaja. Bandung: Mandar Maju

Dady Aji Prawira Sutarjo. (2014). Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman

Sebaya dengan Penerimaan Sosial pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9

Yogyakarta. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Danang Sunyoto. (2010). Pengukuran Khi Kuadrat & Regresi untuk Penelitian.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Desi Azti. (2011). Pengaruh Penalaran Moral dan Religiusitas Terhadap Self-

Control dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja.

Skripsi. Tidak Diterbitkan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Duska, Ronald & Whelan, Mariellen. (1984). Perkembangan Moral.

(pengindonesiaan diselenggarakan oleh IKIP Sanata Dharma).

Yogyakarta: Kanisius

Geldard, Kathryn. (2011). Konseling Remaja: Pendekatan Proaktif untuk Anak

Muda. Yogyakarta: Rineka Cipta

Hendriati Agustiani. (2006). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi

Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja.

Bandung: Refika Aditama

Hurlock, Elisabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. (alih Bahasa: Isti Widayanti dan

Soedjarwo). Edisi 5. Jakarta: Erlangga

_______. (1996). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Cetakan Ke 5. Jakarta: Erlangga

Iga Serpianing Aroma dan Dewi Retno Sunimar. (2012). Hubungan Antara

Tingkat Kontrol Diri dengan Kecenderungan Perilaku Kenakalan Remaja.

Page 146: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

129

Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol 01 No.02.

Universitas Airlangga.

Iis Lusiana. (2014). Interaksi Sosial Antara Remaja yang Tinggal Bersama Orang

Tua dan Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan. Jurnal Fakultas Psikologi

Vol 02. Universitas Negeri Malang.

Kohlberg, Lawrence. (1995). Perkembangan Moral (diterjemahkan oleh: John De

Santo dan Agus Cremers). Yogyakarta: Kanisius

M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S. (2014). Teori-teori Psikologi. Cetakan IV.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. (2010). Psikologi Remaja:

Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara

Monks, F.J., dkk. (2002). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Cetakan ke 14. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

_______. (2004). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press

Muhammad Iqbal Hasan. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Bandung: Ghalia

Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY

Press

Saifuddin Azwar. (2006). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

_______. (2007). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Santi Praptiani. (2013). Pengaruh Kontrol Diri dan Agresivitas Remaja dalam

Menghadapi Konflik Sebaya dan Pemaknaan Gender. Jurnal Sains dan

Praktik Psikologi. Vol 1. Universitas Muhammadiyah Malang.

Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja Edisi Ke 6

(diterjemahkan oleh: Shinto B. Adelar; Sherli Saragih). Jakarta: Erlangga

_______. (2007). Life Span Develompent: Perkembangan Masa Hidup Jilid II

(alih bahasa: Ahmad Chuasairi). Jakarta: Erlangga

Sarlito Wirawan Sarwono. (2005). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers

Save Dagun. (2002). Psikologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta

Singgih D. Gunarsa. (2006). Bunga Rampai Psikologi Perkembangan: Dari Anak

Sampai Usia Lanjut. Jakarta: Gunung Mulia

Slamet Santoso. (2004). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara

Solvia Karina Tarigan dan Ade Rahmawati Siregar. (2013). Gambaran Penalaran

Moral pada Remaja yang Tinggal di Daerah Konflik. Jurnal Psikologia

Vol 8. Universitas Sumatra Utara.

Page 147: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

130

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

_______. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

_______. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Sunarto dan Agung Hartono. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:

Rineka Cipta

Syamsu Yusuf. (2010). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya

_______. (2011). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Tangney, et al. (2004). High Self-Control Predicts Good Adjustment, Less

Pathology, Better Grades, and Interpersonal Success. Jurnal Of

Personality Departmen Of Psychology. Case Western Reserve University.

Taufik Aji Permono. (2014). Hubungan Antara Kontrol Diri dengan Perilaku

Delinkuen pada Remaja SMA Negeri 1 Polanharjo. Naskah Publikasi.

Tidak Diterbitkan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Umar Tirtarahardja dan La Sulo. (1995). Pengantar Pendidikan. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

W.A. Gerungan. (2004). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama

Zakiah Daradjat. (1982). Pembinaan Remaja. Cetakan Ke 4. Jakarta: Bulan

Bintang

Santo Ari. (2015). Pelaku Tawuran Pelajar di Sleman dijemput Polisi. Diakses

pada kamis, 11 Juni 2015 pukul 20:10 WIB dari

http://jogja.tribunnews.com/2015/01/07/pelaku-tawuran-pelajar-di-sleman-

dijemput-polisi

Wuri Damaryanti Suparjo. (2015). Yogyakarta: Kekerasan Siswa Bertato Hello

Kitty. Diakses pada kamis, 11 Juni 2015 pukul 20:04 WIB dari

http://rri.co.id/yogyakarta/post/berita/140849/hukum_-

_kriminal/yogyakarta_kekerasan_siswa_bertato_hello_kitty.html

Page 148: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

131

LAMPIRAN

Page 149: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

132

LAMPIRAN 1. LEMBAR UJI EXPERT JUDGEMENT

Page 150: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

133

Page 151: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

134

Page 152: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

135

Page 153: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

136

Page 154: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

137

Page 155: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

138

Page 156: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

139

Page 157: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

140

Page 158: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

141

Page 159: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

142

Page 160: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

143

Page 161: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

144

Page 162: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

145

Page 163: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

146

Page 164: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

147

Page 165: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

148

Page 166: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

149

Page 167: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

150

Page 168: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

151

Page 169: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

152

LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENELITIAN SEBELUM UJI COBA

KUESIONER SISWA

Kepada,

Siswa-Siswi SMKN 1 Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Berikut ini merupakan kuesioner interaksi teman sebaya dan kuesioner kontrol

diri pada siswa remaja SMKN 1 Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Kuesioner ini

disusun untuk memperoleh data tentang tingkat interaksi teman sebaya dan

kontrol diri pada siswa remaja SMK yang kemudian akan bermanfaat bagi

pengembangan ilmu bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, saya meminta

bantuan kepada para siswa-siswi untuk meluangkan waktunya guna mengisi

pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan sejujur-jujurnya. Atas kesediaan dan

kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 14 Oktober 2015

Peneliti

Nandar Pamungkas S

Page 170: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

153

PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah identitas diri secara lengkap pada kolom yang telah disediakan.

2. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Setiap pernyataan dalam

kuesioner ini memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu:

a. SS : Sangat Sesuai

b. S : Sesuai

c. TS : Tidak Sesuai

d. STS : Sangat Tidak Sesuai

3. Jawablah setiap pernyataan dengan memberikan tanda cek (√) pada pilihan

jawaban sesuai dengan keadaan diri Anda di kolom jawaban yang telah

disediakan.

4. Jawaban dari setiap pernyataan adalah BENAR dan tidak ada jawaban

yang salah karena mewakili keadaan masing-masing individu.

5. Jawaban Anda TIDAK berpengaruh terhadap prestasi sekolah dan akan

dijamin kerahasiaanya, sehingga diharapakn jawaban yang Anda berikan

sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.

6. Atas kesediaan dan kerjasama Anda, saya ucapkan terima kasih.

Contoh Pengisian

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya merasa senang saat bermain dengan

teman-teman.

IDENTITAS SISWA

NAMA :

KELAS :

USIA : Tahun

JENIS KELAMIN : L / P

Page 171: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

154

SKALA 1

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya mempunyai banyak teman

2 Kesulitan dalam bergaul dengan lawan jenis

3 Bisa bermain dengan teman-teman kapan saja

saya mau

4 Sebagian besar waktu saya gunakan untuk

bermain sendiri

5 Dukungan dari teman-teman sangat penting

bagi saya

6 Teman-teman saya menghambat prestasi saya

7 Diterima dalam kelompok adalah hal yang

penting bagi saya

8 Saya bukan termasuk siswa yang populer

9 Ikut serta dalam diskusi kelompok

10 Saya bertindak atas dasar kemauan saya

sendiri

11 Saya mampu mempertahankan pendapat saya

dalam diskusi kelompok

12 Ikut membolos karena banyak teman yang

membolos

13 Mudah mengikuti topik pembicaraan teman-

teman

14 Lebih senang belajar di tempat yang sepi

15 Dukungan dan semangat dari teman-teman

membuat saya lebih percaya diri

16 Tetap percaya diri meski penampilan saya

tidak mengikuti tren teman-teman

17 Teman-teman bercerita mengenai masalah

pribadi kepada saya

18 Susah mengajak teman untuk belajar bersama

Page 172: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

155

19 Tidak memilih-milih dalam berteman

20 Susah menghadapi teman yang tidak aktif

dalam kegiatan kelompok

21 Tidak keberatan berada dalam satu kelompok

dengan teman yang tidak saya sukai

22 Kesulitan untuk bekerjasama dengan teman

baru

23 Menerima peraturan kelompok sebagai

kesepakatan bersama yang harus ditaati

24 Merasa bebas melakukan apa saja ketika

dengan teman-teman karena seumuran

25 Saya merasa memiliki tanggungjawab dalam

kelompok

26 Tidak harus melaksanakan tugas kelompok

karena anggota kelompok sudah banyak

SKALA 2

No Pernyataan SS S TS STS

1 Menaati peraturan sekolah karena takut terkena

hukuman

2 Ikut membolos saat banyak teman lain yang

membolos

3 Rajin mengikuti pelajaran karena guru galak

4 Aktif di dalam pelajaran agar dekat dengan

guru dan mendapat nilai bagus

5 Takut ditunjuk untuk mengerjakan tugas atau

praktek di depan teman-teman

6 Malas ikut organisasi sekolah karena tidak ada

manfaatnya

7 Senang menghibur teman meski saya sendiri

sedang sedih

8 Aktif mengikuti kegiatan sekolah agar

Page 173: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

156

dianggap sebagai siswa yang rajin

9 Tidak peduli dengan permasalahan orang lain

10 Menolak ajakan teman untuk merokok atau

minum minuman beralkohol

11 Tidak harus mengerjakan piket kelas karena

sudah ada petugas kebersihan

12 Tetap membuang sampah pada tempatnya

meski ada petugas kebersihan

13 Dapat menerima pendapat orang lain

14 Sulit menepati janji karena banyak kegiatan/

sibuk

15 Senang mendapat masukan dari teman-teman

16 Melaksanakan tata tertib sekolah karena malas

berurusan dengan guru BK

17 Semangat berangkat sekolah meskipun sedang

malas

18 Menghindari teman yang tidak disukai oleh

teman-teman yang lain

19 Tetap mendengarkan penjelasan guru meski

ada teman yang ngobrol sendiri

20 Bermain HP di kelas saat pelajaran untuk

menghindari rasa ngantuk

SKALA 3

No Pernyataan SS S TS STS

1 Menolak ajakan teman untuk membolos

sekolah

2 Ikut mencontek saat teman-teman yang lain

juga mencontek

3 Menghindari perkelahian dengan teman yang

lain

Page 174: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

157

4 Bebas melakukan sesuatu tanpa peduli teman

yang lain

5 Dapat menerima kritik dan saran dari teman-

teman

6 Kesulitan untuk bekerjasama dengan teman

yang tidak saya sukai

7 Cepat mengerti apa yang disampaikan oleh

orang lain

8 Sulit memahami masalah yang sedang saya

hadapi

9 Mengerti bahwa perkelahian hanya akan

memperbesar masalah

10 Peraturan sekolah hanya memberatkan siswa

11 Berhati-hati dalam berbicara

12 Berkata jujur meskipun itu menyakitkan

13 Saya tidak segan untuk meminta maaf terlebih

dahulu

14 Kesulitan memahami cara menghadapi

masalah yang saya alami

15 Mempertimbangkan resiko dari tindakan saya

16 Bertindak cepat dalam menyelesaikan masalah

TERIMAKASIH

Page 175: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

158

LAMPIRAN 3. HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INTERAKSI

TEMAN SEBAYA

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS (INTERAKSI TEMAN SEBAYA)

Reliability

Case Processing Summary

32 100,0

0 ,0

32 100,0

Valid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,913 26

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

71,3438 85,781 ,600 ,909

71,6250 87,145 ,423 ,911

71,9688 85,386 ,459 ,911

71,8750 85,468 ,486 ,910

71,4375 86,512 ,450 ,911

71,5938 85,733 ,589 ,909

71,7813 85,725 ,516 ,910

72,1563 84,910 ,491 ,910

71,7188 87,951 ,561 ,910

72,5625 89,157 ,188 ,916

71,8750 85,790 ,546 ,909

71,4375 84,706 ,560 ,909

71,9063 86,023 ,507 ,910

72,2500 84,194 ,480 ,911

71,5625 85,867 ,556 ,909

72,9063 85,378 ,518 ,910

71,9688 84,160 ,639 ,908

72,1250 84,500 ,609 ,908

71,5313 84,967 ,461 ,911

72,1250 84,113 ,555 ,909

71,8750 85,984 ,588 ,909

72,0313 85,064 ,586 ,909

71,7813 87,338 ,537 ,910

71,9063 85,443 ,513 ,910

71,7188 84,789 ,597 ,908

71,6875 84,931 ,563 ,909

Interaksi1

Interaksi2

Interaksi3

Interaksi4

Interaksi5

Interaksi6

Interaksi7

Interaksi8

Interaksi9

Interaksi10

Interaksi11

Interaksi12

Interaksi13

Interaksi14

Interaksi15

Interaksi16

Interaksi17

Interaksi18

Interaksi19

Interaksi20

Interaksi21

Interaksi22

Interaksi23

Interaksi24

Interaksi25

Interaksi26

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Page 176: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

159

LAMPIRAN 4. HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

PENALARAN MORAL

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

(PENALARAN MORAL)

Reliability

Case Processing Summary

32 100,0

0 ,0

32 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,883 20

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

55,5000 51,484 ,556 ,875

55,2188 53,209 ,443 ,879

55,7813 58,370 -,075 ,894

55,5313 50,967 ,527 ,876

55,4375 51,738 ,666 ,872

55,2500 52,194 ,524 ,876

55,2813 53,047 ,451 ,879

55,5313 50,257 ,623 ,873

55,4688 52,451 ,559 ,875

55,2500 52,323 ,418 ,881

55,6563 50,491 ,635 ,872

55,2500 53,355 ,486 ,878

55,1875 52,867 ,724 ,873

55,6563 53,136 ,446 ,879

55,2813 54,338 ,509 ,878

56,0938 50,991 ,586 ,874

55,1563 53,555 ,518 ,877

55,4688 53,418 ,561 ,876

55,2500 53,742 ,441 ,879

55,8750 52,306 ,439 ,880

Penalaran1

Penalaran2

Penalaran3

Penalaran4

Penalaran5

Penalaran6

Penalaran7

Penalaran8

Penalaran9

Penalaran10

Penalaran11

Penalaran12

Penalaran13

Penalaran14

Penalaran15

Penalaran16

Penalaran17

Penalaran18

Penalaran19

Penalaran20

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Page 177: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

160

LAMPIRAN 5. HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONTROL

DIRI

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

(PENALARAN MORAL)

Reliability

Case Processing Summary

32 100,0

0 ,0

32 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,883 20

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

55,5000 51,484 ,556 ,875

55,2188 53,209 ,443 ,879

55,7813 58,370 -,075 ,894

55,5313 50,967 ,527 ,876

55,4375 51,738 ,666 ,872

55,2500 52,194 ,524 ,876

55,2813 53,047 ,451 ,879

55,5313 50,257 ,623 ,873

55,4688 52,451 ,559 ,875

55,2500 52,323 ,418 ,881

55,6563 50,491 ,635 ,872

55,2500 53,355 ,486 ,878

55,1875 52,867 ,724 ,873

55,6563 53,136 ,446 ,879

55,2813 54,338 ,509 ,878

56,0938 50,991 ,586 ,874

55,1563 53,555 ,518 ,877

55,4688 53,418 ,561 ,876

55,2500 53,742 ,441 ,879

55,8750 52,306 ,439 ,880

Penalaran1

Penalaran2

Penalaran3

Penalaran4

Penalaran5

Penalaran6

Penalaran7

Penalaran8

Penalaran9

Penalaran10

Penalaran11

Penalaran12

Penalaran13

Penalaran14

Penalaran15

Penalaran16

Penalaran17

Penalaran18

Penalaran19

Penalaran20

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Page 178: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

161

LAMPIRAN 6. INSTRUMEN PENELITIAN SETELAH UJI COBA

PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah identitas diri secara lengkap pada kolom yang telah disediakan.

2. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. Setiap pernyataan dalam

kuesioner ini memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu:

e. SS : Sangat Sesuai

f. S : Sesuai

g. TS : Tidak Sesuai

h. STS : Sangat Tidak Sesuai

3. Jawablah setiap pernyataan dengan memberikan tanda cek (√) pada pilihan

jawaban sesuai dengan keadaan diri Anda di kolom jawaban yang telah

disediakan.

4. Jawaban dari setiap pernyataan adalah BENAR dan tidak ada jawaban

yang salah karena mewakili keadaan masing-masing individu.

5. Jawaban Anda TIDAK berpengaruh terhadap prestasi sekolah dan akan

dijamin kerahasiaanya, sehingga diharapakn jawaban yang Anda berikan

sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.

6. Atas kesediaan dan kerjasama Anda, saya ucapkan terima kasih.

Contoh Pengisian

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya merasa senang saat bermain dengan

teman-teman.

IDENTITAS SISWA

NAMA :

KELAS :

USIA : Tahun

JENIS KELAMIN : L / P

Page 179: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

162

SKALA 1

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya mempunyai banyak teman

2 Kesulitan dalam bergaul dengan lawan jenis

3 Bisa bermain dengan teman-teman kapan saja

saya mau

4 Sebagian besar waktu saya gunakan untuk

bermain sendiri

5 Dukungan dari teman-teman sangat penting

bagi saya

6 Teman-teman saya menghambat prestasi saya

7 Diterima dalam kelompok adalah hal yang

penting bagi saya

8 Saya bukan termasuk siswa yang populer

9 Ikut serta dalam diskusi kelompok

10 Saya mampu mempertahankan pendapat saya

dalam diskusi kelompok

11 Ikut membolos karena banyak teman yang

membolos

12 Mudah mengikuti topik pembicaraan teman-

teman

13 Lebih senang belajar di tempat yang sepi

14 Dukungan dan semangat dari teman-teman

membuat saya lebih percaya diri

15 Tetap percaya diri meski penampilan saya

tidak mengikuti tren teman-teman

16 Teman-teman bercerita mengenai masalah

pribadi kepada saya

17 Susah mengajak teman untuk belajar bersama

18 Tidak memilih-milih dalam berteman

19 Susah menghadapi teman yang tidak aktif

Page 180: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

163

dalam kegiatan kelompok

20 Tidak keberatan berada dalam satu kelompok

dengan teman yang tidak saya sukai

21 Kesulitan untuk bekerjasama dengan teman

baru

22 Menerima peraturan kelompok sebagai

kesepakatan bersama yang harus ditaati

23 Merasa bebas melakukan apa saja ketika

dengan teman-teman karena seumuran

24 Saya merasa memiliki tanggungjawab dalam

kelompok

25 Tidak harus melaksanakan tugas kelompok

karena anggota kelompok sudah banyak

SKALA 2

No Pernyataan SS S TS STS

1 Menaati peraturan sekolah karena takut terkena

hukuman

2 Ikut membolos saat banyak teman lain yang

membolos

3 Aktif di dalam pelajaran agar dekat dengan

guru dan mendapat nilai bagus

4 Takut ditunjuk untuk mengerjakan tugas atau

praktek di depan teman-teman

5 Malas ikut organisasi sekolah karena tidak ada

manfaatnya

6 Senang menghibur teman meski saya sendiri

sedang sedih

7 Aktif mengikuti kegiatan sekolah agar

dianggap sebagai siswa yang rajin

8 Tidak peduli dengan permasalahan orang lain

9 Menolak ajakan teman untuk merokok atau

Page 181: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

164

minum minuman beralkohol

10 Tidak harus mengerjakan piket kelas karena

sudah ada petugas kebersihan

11 Tetap membuang sampah pada tempatnya

meski ada petugas kebersihan

12 Dapat menerima pendapat orang lain

13 Sulit menepati janji karena banyak kegiatan/

sibuk

14 Senang mendapat masukan dari teman-teman

15 Melaksanakan tata tertib sekolah karena malas

berurusan dengan guru BK

16 Semangat berangkat sekolah meskipun sedang

malas

17 Menghindari teman yang tidak disukai oleh

teman-teman yang lain

18 Tetap mendengarkan penjelasan guru meski

ada teman yang ngobrol sendiri

19 Bermain HP di kelas saat pelajaran untuk

menghindari rasa ngantuk

SKALA 3

No Pernyataan SS S TS STS

1 Menolak ajakan teman untuk membolos

sekolah

2 Ikut mencontek saat teman-teman yang lain

juga mencontek

3 Menghindari perkelahian dengan teman yang

lain

4 Bebas melakukan sesuatu tanpa peduli teman

yang lain

5 Dapat menerima kritik dan saran dari teman-

teman

Page 182: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

165

6 Kesulitan untuk bekerjasama dengan teman

yang tidak saya sukai

7 Sulit memahami masalah yang sedang saya

hadapi

8 Mengerti bahwa perkelahian hanya akan

memperbesar masalah

9 Peraturan sekolah hanya memberatkan siswa

10 Berhati-hati dalam berbicara

11 Berkata jujur meskipun itu menyakitkan

12 Saya tidak segan untuk meminta maaf terlebih

dahulu

13 Kesulitan memahami cara menghadapi

masalah yang saya alami

14 Mempertimbangkan resiko dari tindakan saya

15 Bertindak cepat dalam menyelesaikan masalah

TERIMAKASIH

Page 183: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

166

LAMPIRAN 7. TABULASI DATA PENELITIAN

NO INTERAKSI TEMAN SEBAYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 JML

1 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 1 4 1 4 3 4 1 4 3 4 1 3 3 78

2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 86

3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 72

4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 77

5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 71

6 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 2 4 1 2 1 4 3 3 3 4 3 3 3 76

7 4 4 4 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 4 2 3 2 3 2 3 2 70

8 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 74

9 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 2 4 2 3 2 4 1 3 3 4 3 4 4 80

10 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 2 3 3 4 1 3 4 4 2 3 3 3 2 3 4 77

11 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 1 4 3 4 3 4 3 4 1 3 3 79

12 4 2 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 1 4 77

13 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 2 3 62

14 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 63

15 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 71

16 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 68

17 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 71

Page 184: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

167

18 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 72

19 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 74

20 4 3 4 2 4 4 4 1 3 4 4 4 1 4 1 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 80

21 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 1 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 70

22 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 4 4 76

23 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 76

24 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 2 4 1 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 84

25 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 1 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 83

26 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 4 1 4 2 4 3 4 3 4 2 4 3 80

27 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 1 4 2 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 71

28 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 70

29 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 63

30 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 71

31 3 1 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 67

32 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 72

33 4 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 1 4 1 4 3 4 3 4 3 4 1 4 3 78

34 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 67

35 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 4 1 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 68

36 4 3 2 3 3 4 3 2 4 2 2 2 1 3 1 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 73

37 4 1 3 4 4 2 4 4 3 2 2 3 2 4 1 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 68

38 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 2 1 3 1 2 4 3 3 1 2 1 1 4 4 69

39 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 71

Page 185: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

168

40 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 3 2 4 1 3 3 3 3 3 2 77

41 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 74

42 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 85

43 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 1 2 3 3 4 4 4 78

44 3 4 4 4 4 4 4 1 3 1 4 4 2 4 1 3 4 4 3 3 1 3 2 1 2 73

45 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 69

46 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 72

47 4 2 3 4 4 3 4 1 3 2 4 3 1 4 1 2 1 4 1 4 1 4 4 4 4 72

48 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 67

49 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 1 4 2 2 1 4 2 4 2 2 1 4 2 72

50 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 72

51 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 77

52 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 69

53 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 82

54 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 1 4 1 4 3 4 1 4 4 4 1 3 3 79

55 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 4 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 66

56 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 76

57 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 2 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 78

58 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 78

59 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 75

60 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 1 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 72

61 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 72

Page 186: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

169

62 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 4 1 3 2 4 2 4 3 3 2 4 3 78

63 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 74

64 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 85

65 3 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 2 3 4 2 3 1 1 4 2 2 4 1 4 1 65

66 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

67 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 4 2 3 3 3 1 4 3 78

68 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 67

69 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 1 2 4 3 3 2 4 75

Page 187: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

170

NO PENALARAN MORAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 JML

1 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 1 4 3 4 3 3 2 60

2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 1 3 3 4 3 3 2 61

3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 50

4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 63

5 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

6 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 60

7 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 57

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 56

9 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 67

10 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 1 3 3 3 3 57

11 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 55

12 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 57

13 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 55

14 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 50

15 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 57

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 53

17 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 54

18 2 4 2 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 55

19 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 53

20 1 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 68

Page 188: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

171

21 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 50

22 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 1 3 3 4 3 63

23 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56

24 3 2 1 3 4 4 2 4 2 3 4 4 3 4 2 1 4 1 1 52

25 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 1 3 3 4 4 65

26 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 1 4 3 4 3 62

27 3 2 3 3 3 4 2 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3 2 3 56

28 1 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 58

29 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 49

30 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 53

31 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 55

32 3 4 3 3 3 3 2 4 1 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 57

33 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 1 4 3 4 2 63

34 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 48

35 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 52

36 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 54

37 3 2 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 57

38 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 1 4 1 4 1 53

39 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 59

40 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 3 66

41 3 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 2 60

42 3 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 2 60

Page 189: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

172

43 4 4 3 2 3 4 2 4 4 1 4 4 1 1 2 3 4 3 3 56

44 2 1 1 1 1 4 2 4 4 1 4 4 2 4 3 4 3 3 1 49

45 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 1 4 3 4 2 3 3 55

46 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 57

47 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 68

48 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 51

49 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 1 3 1 4 2 2 2 2 2 48

50 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 52

51 3 2 2 3 2 3 2 1 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 51

52 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 53

53 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 2 58

54 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 2 4 1 4 4 2 1 56

55 2 2 2 3 3 4 2 3 1 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 50

56 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 2 3 2 3 2 58

57 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 59

58 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 63

59 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 58

60 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 57

61 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 58

62 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 1 4 3 2 1 61

63 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 54

64 3 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 2 60

Page 190: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

173

65 3 2 3 2 2 2 1 3 1 1 4 2 2 4 1 4 1 4 2 44

66 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 54

67 3 2 4 4 3 4 3 2 2 2 4 4 3 4 2 3 2 2 3 56

68 3 2 3 2 3 4 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 48

69 2 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 58

Page 191: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

174

NO KONTROL DIRI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JML

1 4 2 3 4 4 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 42

2 4 2 4 3 4 3 1 4 4 4 1 4 1 4 1 44

3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 38

4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 43

5 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 43

6 4 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 43

7 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 39

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 41

9 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 1 49

10 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 46

11 4 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 2 2 40

12 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 39

13 4 4 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 3 3 41

14 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 37

15 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 1 4 2 3 2 40

16 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 37

17 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 41

18 4 1 4 3 3 3 3 2 3 4 1 4 3 3 2 43

19 4 1 4 3 3 3 3 2 3 4 1 4 3 4 2 44

20 4 3 4 3 4 2 2 4 4 2 1 4 3 4 1 45

Page 192: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

175

21 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 38

22 1 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 1 3 4 2 44

23 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 42

24 2 1 2 3 4 3 4 4 3 4 1 4 3 3 3 44

25 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 1 3 4 1 47

26 3 3 4 3 4 1 1 4 3 4 1 2 1 4 1 39

27 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 1 2 1 4 3 39

28 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 41

29 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 39

30 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 42

31 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 40

32 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 41

33 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 1 4 3 4 1 47

34 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 34

35 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 37

36 2 2 4 3 3 2 1 4 3 4 3 3 1 3 2 40

37 2 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 43

38 4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 2 44

39 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 40

40 4 3 4 3 4 2 3 4 1 3 1 4 3 4 2 45

41 4 2 1 3 4 3 4 4 4 4 1 2 3 4 1 44

42 4 2 1 3 4 3 4 4 4 4 2 2 3 4 1 45

Page 193: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

176

43 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 1 4 3 3 2 48

44 1 4 1 4 4 1 1 1 1 4 1 1 1 4 2 31

45 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 39

46 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 41

47 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4 1 4 1 4 1 45

48 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 41

49 4 3 3 1 4 3 2 3 3 4 1 4 3 3 1 42

50 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 40

51 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 43

52 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 38

53 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 1 1 3 4 1 45

54 2 2 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 3 4 1 45

55 3 2 3 3 4 3 1 4 3 3 1 4 1 3 2 40

56 4 2 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 3 2 41

57 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 46

58 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 46

59 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 38

60 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 2 2 3 2 41

61 3 1 3 1 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 1 39

62 4 2 3 2 4 2 3 4 3 4 1 4 1 2 1 40

63 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 41

64 4 2 1 3 4 3 4 4 4 4 2 2 3 4 1 45

Page 194: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

177

65 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 36

66 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 40

67 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 1 3 1 4 1 39

68 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 41

69 4 2 3 3 4 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 41

Page 195: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

178

LAMPIRAN 8. DATA KATEGORISASI

No

Interaksi teman sebaya KTG

Penalaran moral KTG Kontrol diri KTG

1 78 Tinggi 60 Tinggi 42 Sedang

2 86 Tinggi 61 Tinggi 44 Sedang

3 72 Sedang 50 Sedang 38 Sedang

4 77 Tinggi 63 Tinggi 43 Sedang

5 71 Sedang 57 Tinggi 43 Sedang

6 76 Tinggi 60 Tinggi 43 Sedang

7 70 Sedang 57 Tinggi 39 Sedang

8 74 Sedang 56 Sedang 41 Sedang

9 80 Tinggi 67 Tinggi 49 Tinggi

10 77 Tinggi 57 Tinggi 46 Tinggi

11 79 Tinggi 55 Sedang 40 Sedang

12 77 Tinggi 57 Tinggi 39 Sedang

13 62 Sedang 55 Sedang 41 Sedang

14 63 Sedang 50 Sedang 37 Sedang

15 71 Sedang 57 Tinggi 40 Sedang

16 68 Sedang 53 Sedang 37 Sedang

17 71 Sedang 54 Sedang 41 Sedang

18 72 Sedang 55 Sedang 43 Sedang

19 74 Sedang 53 Sedang 44 Sedang

20 80 Tinggi 68 Tinggi 45 Tinggi

21 70 Sedang 50 Sedang 38 Sedang

22 76 Tinggi 63 Tinggi 44 Sedang

23 76 Tinggi 56 Sedang 42 Sedang

24 84 Tinggi 52 Sedang 44 Sedang

25 83 Tinggi 65 Tinggi 47 Tinggi

26 80 Tinggi 62 Tinggi 39 Sedang

27 71 Sedang 56 Sedang 39 Sedang

28 70 Sedang 58 Tinggi 41 Sedang

29 63 Sedang 49 Sedang 39 Sedang

30 71 Sedang 53 Sedang 42 Sedang

31 67 Sedang 55 Sedang 40 Sedang

32 72 Sedang 57 Tinggi 41 Sedang

33 78 Tinggi 63 Tinggi 47 Tinggi

34 67 Sedang 48 Sedang 34 Sedang

35 68 Sedang 52 Sedang 37 Sedang

Page 196: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

179

36 73 Sedang 54 Sedang 40 Sedang

37 68 Sedang 57 Tinggi 43 Sedang

38 69 Sedang 53 Sedang 44 Sedang

39 71 Sedang 59 Tinggi 40 Sedang

40 77 Tinggi 66 Tinggi 45 Tinggi

41 74 Sedang 60 Tinggi 44 Sedang

42 85 Tinggi 60 Tinggi 45 Tinggi

43 78 Tinggi 56 Sedang 48 Tinggi

44 73 Sedang 49 Sedang 31 Sedang

45 69 Sedang 55 Sedang 39 Sedang

46 72 Sedang 57 Tinggi 41 Sedang

47 72 Sedang 68 Tinggi 45 Tinggi

48 67 Sedang 51 Sedang 41 Sedang

49 72 Sedang 48 Sedang 42 Sedang

50 72 Sedang 52 Sedang 40 Sedang

51 77 Tinggi 51 Sedang 43 Sedang

52 69 Sedang 53 Sedang 38 Sedang

53 82 Tinggi 58 Tinggi 45 Tinggi

54 79 Tinggi 56 Sedang 45 Tinggi

55 66 Sedang 50 Sedang 40 Sedang

56 76 Tinggi 58 Tinggi 41 Sedang

57 78 Tinggi 59 Tinggi 46 Tinggi

58 78 Tinggi 63 Tinggi 46 Tinggi

59 75 Tinggi 58 Tinggi 38 Sedang

60 72 Sedang 57 Tinggi 41 Sedang

61 72 Sedang 58 Tinggi 39 Sedang

62 78 Tinggi 61 Tinggi 40 Sedang

63 74 Sedang 54 Sedang 41 Sedang

64 85 Tinggi 60 Tinggi 45 Tinggi

65 65 Sedang 44 Sedang 36 Sedang

66 75 Tinggi 54 Sedang 40 Sedang

67 78 Tinggi 56 Sedang 39 Sedang

68 67 Sedang 48 Sedang 41 Sedang

69 75 Tinggi 58 Tinggi 41 Sedang

Page 197: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

180

LAMPIRAN 9. RUMUS PENGHITUNGAN KATEGORI

Interaksi_sosial_teman_sebaya

Skor Max 4 x 25 = 100

Skor Min 1 x 25 = 25

Mi 125 / 2 = 62,5

Sdi 75 / 6 = 12,50

Tinggi

: X ≥ M + SD

Sedang

: M – SD ≤ X < M + SD

Rendah

: X ≤ M – SD

Kategori

Skor

Tinggi

: X ≥ 75,00

Sedang

: 50,00 ≤ X < 75,00

Rendah : X < 50,00

Penalaran_moral

Skor Max 4 x 19 = 76

Skor Min 1 x 19 = 19

Mi 95 / 2 = 47,5

Sdi 57 / 6 = 9,5

Tinggi

: X ≥ M + SD

Sedang

: M – SD ≤ X < M + SD

Rendah

: X ≤ M – SD

Kategori

Skor

Tinggi

: X ≥ 57,00

Sedang

: 38,00 ≤ X < 57,00

Rendah : X < 38,00

Page 198: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

181

Kontrol_diri

Skor Max 4 x 15 = 60

Skor Min 1 x 15 = 15

Mi 75 / 2 = 37,5

Sdi 45 / 6 = 7,5

Tinggi

: X ≥ M + SD

Sedang

: M – SD ≤ X < M + SD

Rendah

: X ≤ M – SD

Kategori

Skor

Tinggi

: X ≥ 45,00

Sedang

: 30,00 ≤ X < 45,00

Rendah : X < 30,00

Page 199: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

182

LAMPIRAN 10. PENGHITUNGAN KELAS INTERVAL

1. Interaksi sosial teman sebaya

Min 62,0

No. Interval F %

Max 86

1 83,0 - 86,4 5 7,2%

R 24

2 79,5 - 82,9 4 5,8%

N 69

3 76,0 - 79,4 18 26,1%

K 1 + 3.3 log n

4 72,5 - 75,9 9 13,0%

7,068

5 69,0 - 72,4 21 30,4%

≈ 7

6 65,5 - 68,9 8 11,6%

7 62,0 - 65,4 4 5,8%

P 3,43

Jumlah 69 100,0%

≈ 3,4 2. Penalaran moral

Min 44,0

No. Interval F %

Max 68

1 65,0 - 68,4 5 7,2%

R 24

2 61,5 - 64,9 5 7,2%

N 69

3 58,0 - 61,4 15 21,7%

K 1 + 3.3 log n

4 54,5 - 57,9 20 29,0%

7,068

5 51,0 - 54,4 14 20,3%

≈ 7

6 47,5 - 50,9 9 13,0%

7 44,0 - 47,4 1 1,4%

P 3,43

Jumlah 69 100,0%

≈ 3,4 3. Kontrol diri

Min 31,0

No. Interval F %

Max 49

1 47,2 - 49,8 2 2,9%

R 18

2 44,5 - 47,1 12 17,4%

N 69

3 41,8 - 44,4 16 23,2%

K 1 + 3.3 log n

4 39,1 - 41,7 21 30,4%

7,068

5 36,4 - 39,0 15 21,7%

≈ 7

6 33,7 - 36,3 2 2,9%

7 31,0 - 33,6 1 1,4%

P 2,57

Jumlah 69 100,0%

≈ 2,6

Page 200: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

183

LAMPIRAN 11. HASIL UJI KATEGORISASI

HASIL UJI KATEGORISASI

Frequencies

Interaksi_sosial_teman_sebaya

30 43,5 43,5 43,5

39 56,5 56,5 100,0

69 100,0 100,0

Tinggi

Sedang

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Penalaran_moral

34 49,3 49,3 49,3

35 50,7 50,7 100,0

69 100,0 100,0

Tinggi

Sedang

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kontrol_diri

14 20,3 20,3 20,3

55 79,7 79,7 100,0

69 100,0 100,0

Tinggi

Sedang

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 201: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

184

LAMPIRAN 12. HASIL UJI DESKRIPTIF

HASIL UJI DESKRIPTIF

Frequencies

Statistics

69 69 69

0 0 0

73,7246 56,3043 41,4783

73,0000 56,0000 41,0000

72,00 57,00 41,00

5,43649 5,05646 3,29263

24,00 24,00 18,00

62,00 44,00 31,00

86,00 68,00 49,00

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Std. Deviation

Range

Minimum

Maximum

Interaksi_sosial_

teman_sebaya Penalaran_moral Kontrol_diri

Page 202: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

185

LAMPIRAN 13. HASIL UJI NORMALITAS

HASIL UJI NORMALITAS

NPar Tests

GRAFIK P-P PLOT NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

69 69 69

73,7246 56,3043 41,4783

5,43649 5,05646 3,29263

,103 ,093 ,123

,103 ,093 ,123

-,060 -,056 -,081

,853 ,775 1,021

,460 ,585 ,248

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Interaksi_sosial_

teman_sebaya Penalaran_moral Kontrol_diri

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

Dependent Variable: Kontrol_diri

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 203: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

186

LAMPIRAN 14. HASIL UJI LINEARITAS

HASIL UJI LINEARITAS

Means

Kontrol_diri * Interaksi_sosial_teman_sebaya

Kontrol_diri * Penalaran_moral

ANOVA Table

377,029 22 17,138 2,189 ,013

245,265 1 245,265 31,323 ,000

131,763 21 6,274 ,801 ,704

360,189 46 7,830

737,217 68

(Combined)

Linearity

Deviation from Linearity

Between

Groups

Within Groups

Total

Kontrol_diri * Interaksi_

sosial_teman_sebaya

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

ANOVA Table

406,412 20 20,321 2,949 ,001

289,909 1 289,909 42,066 ,000

116,503 19 6,132 ,890 ,596

330,806 48 6,892

737,217 68

(Combined)

Linearity

Deviation from Linearity

Between

Groups

Within Groups

Total

Kontrol_diri *

Penalaran_moral

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Page 204: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

187

LAMPIRAN 15. HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS

Regression

Variables Entered/Removedb

Penalaran_moral, Interaksi_

sosial_teman_sebayaa . Enter

Model1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Kontrol_dirib.

Model Summary

,676a ,457 ,441 2,46259

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Penalaran_moral, Interaksi_

sosial_teman_sebaya

a.

ANOVAb

336,971 2 168,485 27,783 ,000a

400,247 66 6,064

737,217 68

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Penalaran_moral, Interaksi_sosial_teman_sebayaa.

Dependent Variable: Kontrol_dirib.

Coefficientsa

11,314 4,216 2,684 ,009

,191 ,068 ,315 2,786 ,007 ,644 1,552

,286 ,074 ,439 3,889 ,000 ,644 1,552

(Constant)

Interaksi_sosial_

teman_sebaya

Penalaran_moral

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Kontrol_diria.

Page 205: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

188

LAMPIRAN 16. HASIL UJI REGRESI

HASIL UJI REGRESI

Regression

Variables Entered/Removedb

Penalaran_moral, Interaksi_

sosial_teman_sebayaa . Enter

Model1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Kontrol_dirib.

Model Summary

,676a ,457 ,441 2,46259

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Penalaran_moral, Interaksi_

sosial_teman_sebaya

a.

ANOVAb

336,971 2 168,485 27,783 ,000a

400,247 66 6,064

737,217 68

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Penalaran_moral, Interaksi_sosial_teman_sebayaa.

Dependent Variable: Kontrol_dirib.

Coefficientsa

11,314 4,216 2,684 ,009

,191 ,068 ,315 2,786 ,007

,286 ,074 ,439 3,889 ,000

(Constant)

Interaksi_sosial_

teman_sebaya

Penalaran_moral

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Kontrol_diria.

Page 206: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

189

LAMPIRAN 17. SURAT IZIN PENELITIAN

Page 207: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

190

Page 208: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

191

Page 209: PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN …eprints.uny.ac.id/30493/1/Tugas Akhir Skripsi Nandar Pamungkas PPB... · kontrol diri siswa kelas XI di SMKN 1 Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2014/2015.

192

LAMPIRAN 18. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN