SKRIPSIrepository.syekhnurjati.ac.id/1085/1/M. NANDAR SYAHRUDIN...F. Proses Pembelajaran Al-Qur'an...
Transcript of SKRIPSIrepository.syekhnurjati.ac.id/1085/1/M. NANDAR SYAHRUDIN...F. Proses Pembelajaran Al-Qur'an...
PERBANDINGANSISWA
DENGAN SISWA PADA
(Studi Kasus di Madrasah Kecamatan Arjawinangun
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIAINSTITUT AGAMA ISLAM NEG
PERBANDINGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA
SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTRENPADA BIDANG STUDI QUR’AN HADIST Madrasah Tsanawiyah Daarul Fathonah Desa Tegalg
Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I
pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas TarbiyahInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
Oleh:
M.NANDAR SYAHRUDIN NIM : 07410101
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIAINSTITUT AGAMA ISLAM NEG ERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1433H
BELAJAR YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA
YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN
Daarul Fathonah Desa Tegalgubuglor
S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah
Syekh Nurjati Cirebon
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA RI (IAIN)
ABSTRAK
M.NANDAR SYAHRUDIN :“Perbandingan Antara Motivasi Belajar Sis wa
Yang Tinggal Bersama Orang Tua Dengan Siswa Yang Tinggal di Pondok Pesantren Pada Bidang Studi Qur’an Hadist di Madrasah Tsanawiyah Daarul Fathonah Desa Tegalgubuglor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon”.
Motivasi merupakan suatu dorongan yang dapat membantu seseorang melakukan dan mencapai suatu aktivitas yang diinginkannya, jadi motivasi belajar dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Motivasi belajar yang tinggi dapat membantu siswa di dalam melakukan dan mencapai apa yang diinginkannya, seperti memperoleh prestasi yang tinggi dalam belajarnya. Sebaliknya, motivasi belajar yang rendah dapat pula menyebabkan kegagalannya dalam belajar.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa yang tinggal bersama orang tua, motivasi siswa yang tinggal di pondok pesantren dan untuk mengetahui perbandingan antara motivasi belajar siswa yang tinggal bersama orang tua dengan siswa yang tinggal di pondok pesantren di Madrasah Tsanawiyah Daarul Fathonah Desa Tegalgubuglor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
Pemahaman terhadap motivasi adalah hal penting di dalam proses pebelajaran. Motivasi adalah suatu dorongan yang dimiliki seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan, dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Motivasi yang dimiliki siswa dapat berasal dari dalam dirinya (intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik). Kedua motivasi tersebut sangat penting dalam pencapaian tujuan yang diharapkan oleh siswa.
Penelitian ini dilakukan di MTs Daarul Fathonah Desa Tegalgubuglor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Instrument penelitian diuji validitas dan reliabilitasnya serta uji prasyarat dengan uji normalitas untuk keabsahan data. Uji analisis menggunakan uji komparatif dan hipotesis.
Hasil perhitungan di dapat bahwa motivasi belajar siswa yang tinggal bersama orang tua dikatakan baik dengan prosentase sebesar 72,25% dan motivasi siswa yang tinggal di pondok pesantren dikatakan baik dengan prosentase sebesar 70,85%, maka perbandingan antara siswa yang tinggal bersama orang tua dan yang tinggal dipondok pesantren mencapai selisih 1,4%. Dari hasil hipotesis didapat nilai t sebesar 2,813, selanjutnya harga t tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan α = 0,05 dan dk = 16 yaitu 1,746. Harga thitung lebih besar dari ttabel (2,813 > 1,746) artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi terdapat perbedaan antara motivasi siswa yang tinggal bersama orang tua dengan motivasi siswa yang tinggal dipondok pesantren.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbandingan
Antara Motivasi Belajar Siswa Yang Tinggal Bersama Orang Tua Dengan Siswa
Yang Tinggal Di Pondok Pesantren Pada Bidang Studi Qur’an Hadist Di Madrasah
Tsanawiyah Daarul Fathonah Desa Tegalgubuglor Kecamatan Arjawinangun
Kabupaten Cirebon.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan kepada kita selaku umatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, arahan
dan bantuan dari berbagai pihak-pihak. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum, M.A., Rektor Institut Agama Islam Negri
(IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon Tarbiyah.
3. Bapak Drs. H. Suteja, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Institut Agama Islam Negri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
4. Bapak Affandi, M.Ag, Wakil Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Institut Agama Islam Negri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
5. Bapak Drs. H. Mahfudz, M.Ag., Dosen Pembimbing I
ii
6. Bapak Drs. A. Syatori, M.Ag., Dosen Pembimbing II
7. Bapak KH. Bahrum Nuruddin, Kepala MTs Daarul Fathonah Desa tegal
Gubuglor Kabupaten Cirebon
8. Bapak Drs.H. Masykuri, Guru bidang Studi Qur’an Hadist MTs Daarul
Fathonah Desa tegal Gubuglor Kabupaten Cirebon
9. Ayah Bunda tercinta yang tulus ikhlas telah memberikan pengorbanan baik
moril maupun materil kepada penulis
10. Semua pihak yang telah memotivasi dalam penulisan skripsi
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi para pembaca yang budiman.
Cirebon, Agustus 2012
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 8
D. Kerangka Pemikiran ................................................................... 8
E. Langkah-langkah Penelitian ....................................................... 10
F. Hipotesis Penelitian .................................................................... 18
BAB II : LANDASAN TEORITIS
A. Motivasi Belajar Siswa .............................................................. 19
1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................... 19
2. Macam-macam Motivasi Belajar ........................................... 23
3. Fungsi Motivasi dalam Belajar ............................................. 27
4. Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar...................... 31
B. Peranan Orang Tua dalam Pendidikan ........................................ 33
1. Pengertian Orang Tua ........................................................... 33
2. Fungsi dan Peran Orang Tua ................................................. 35
C. Pondok Pesantren ......................................................................... 39
1. Pengertian Pondok Pesantren ................................................ 39
iv
2. Prinsip – Prinsip Sistem Pendidikan Pesantren ...................... 40
3. Tujuan Pondok Pesantren ....................................................... 44
4. Sistem Pengajaran Pondok Pesantren .................................... 47
BAB III DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Letak Geografis Dan sejarah Berdirinya ................................... 50
1. Letak Geografis ...................................................................... 50
2. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daarul
Fathonah ................................................................................ 52
3. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daarul
Fathonah ................................................................................. 53
B. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ........................................ 54
1. Keadaan Guru dan Karyawn ................................................ 55
2. Keadaan Siswa ...................................................................... 56
C. Keadaan Sarana dan Prasarana .................................................. 57
D. Kurikulum MTs Daarul Fathonah Tegalgubuglor
Arjawinangun Cirebon ................................................................ 59
E. Struktur dan Organisasi kepengurusan Madrasah Tsanawiyah
Daarul Fathonah ......................................................................... 60
F. Proses Pembelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah
Tsanawiyah Daarul Fathonah Desa Tegalgubug Kecamatan
Arjawinangun Kabupaten Cirebon ............................................ 62
v
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Motivasi Belajar Siswa yang Tinggal Bersama Orang Tua ........ 64
B. Motivasi Belajar Siswa yang Tinggal di Pondok Pesantren ....... 72
C. Perbandingan Antara Motivasi Belajar Siswa Yang Tinggal
Bersama Orang Tua Dengan Siswa Yang Tinggal Di Pondok
Pesantren Pada Bidang Studi Qur’an Hadist ............................. 81
D. Penyebab Perbedaan Antara Siswa Yang Tinggal Bersama
Orang Tua Dan Tinggal Dipondok Pesantren ............................ 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 84
B. Saran-saran ................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 86
LAMPIRAN – LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Nomor
Urut Tabel Judul Tabel Halaman
1 Keadaan Guru dan Karyawan Madrasah Tsanawiyah Daarul
Fathonah Tegalgubuglor Cirebon Tahun 2012 / 2013 55
2 Keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Daarul Fathonah Tahun
2012-2013 56
3 Keadaan sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Daarul
Fathonah 57
4 Minat belajar siswa tinggi khususnya Mata pelajaran Qur’an
Hadist 64
5 Keinginan untuk belajar Qur’an Hadist selalu ada 64
6 Ketika sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa
memperhatikannya dengan baik dan tidak pernah bercanda 65
7 Siswa hoby membaca buku pelajaran khususnya Mata pelajaran
Qur’an Hadist 65
8 Siswa tepat waktu ketika masuk kelas 66
9 Siswa berprestasi dalam belajar khususnya Mata pelajaran
Qur,an Hadist 66
10 Siswa termotivasi untuk belajar lebih giat, karena prestasi saya
baik 67
11 Siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru 67
12 Siswa mengerjakan tugas walaupun tidak ada yang menyuruh 68
13 Keinginan belajar Siswa timbul walaupun tidak ada yang
menyuruh 69
14 Keinginan belajar Siswa timbul walaupun tidak ada yang
menyuruh 69
15 Siswa mencari materi yang berkaitan dengan Mata pelajaran
Qur,an Hadist 69
16 Siswa mendapatkan nilai yang baik 70
vii
17 Siswa menjadi lebih giat dalam belajar setelah mendapatkan
dorongan dari orang sekitar saya 70
18 Siswa bisa bersungguh-sungguh dalam belajar setelah menerima
nasihat dari orang dewasa (orang tua/pengurus pondok). 71
19 Rekapitulasi Akhir Persentase Angket Tentang motivasi belajar
siswa yang tinggal bersama orang tua 71
20 Minat belajar siswa tinggi khususnya Mata pelajaran Qur’an
Hadist 72
21 Keinginan untuk belajar Qur’an Hadist selalu ada 73
22 Ketika sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa
memperhatikannya dengan baik dan tidak pernah bercanda 73
23 Siswa hoby membaca buku pelajaran khususnya Mata pelajaran
Qur’an Hadist 74
24 Siswa tepat waktu ketika masuk kelas 74
25 Siswa berprestasi dalam belajar khususnya Mata pelajaran
Qur’an Hadist 74
26 Siswa termotivasi untuk belajar lebih giat, karena prestasi saya
baik 75
27 Siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru 76
28 Siswa menyenangi Mata pelajaran Qur,an Hadist, karena
materinya mudah dimengerti 76
29 Siswa mengerjakan tugas walaupun tidak ada yang menyuruh 77
30 Keinginan belajar Siswa timbul walaupun tidak ada yang
menyuruh 77
31 Siswa mencari materi yang berkaitan dengan Mata pelajaran
Qur’an Hadist 78
32 Siswa mendapatkan nilai yang baik 78
34 Siswa menjadi lebih giat dalam belajar setelah mendapatkan
dorongan dari orang sekitar saya 79
35 Siswa bisa bersungguh-sungguh dalam belajar setelah menerima
nasihat dari orang dewasa (orang tua/pengurus pondok) 79
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses belajar seorang anak dalam
meningkatkan kemampuanya, melatih pemikirannya dan sakaligus melatih
keperibadianya serta perilaku sopan santunnya. Dalam dunia pendidikan akan
terjadi sebuah proses pembelajaran antara pendidik (dalam hal ini guru)
dengan peserta didik (dalam hal ini siswa) yang terjadi secara langsung (tatap
muka).
Pada hakekatnya pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah sebuah
proses interaksi anatara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang baik. Pembalajaran dalam tingkat satuan
pendidikan dapat diartikan sebagai upaya mempersiapankan program dan
memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka dapat berkembang secara
maksimum sesuai dengan kemampuanya (Mimin, 2007:4)
Kegiatan pembelajaran yang diadakan di sekolah bertujuan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dan peranan guru mempunyai
pengaruh besar terhadap berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Peranan
guru dan siswa adalah salah satu kesatuan intraksi dalam proses pembelajaran
yang harus ada dan menjadi pedoman untuk mengukur keberhasilan suatu
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan akhir sekolah. Tetapi akan
2
berbeda hasilnya apabila peranan guru tidak diimbangi dengan minat dan
keterlibatan siswa dalam proses pembelajarannya.
Menurut wasty Soemanto (2006 : 104) belajar merupakan proses dasar
dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan
perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya
berkembang.
Allah berfirman dalam surat An-Najm ayat 39-41
βr&uρ }§øŠ©9 Ç≈|¡ΣM∼ Ï9 āω Î) $ tΒ 4 të y™ ∩⊂∪ ¨βr& uρ …çµ uŠ÷èy™ t∃ôθ y™ 3“ t�ム∩⊆⊃∪ §ΝèO çµ1t“ øgä†
u !#t“yf ø9 $# 4’nû ÷ρF{ $# ∩⊆⊇∪
Artinya : 39. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
40. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan di perlihatkann (kepadanya)
41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
(Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 2009;527)
Dari penjabaran kegiatan di atas, maka ada aspek yang penting yang
dapat diidentifikasi dalam proses belajar siswa yakni terbentuknya aspek
kognitif, afektik dan psikomotor, yaitu yang dapat merubah perilaku siswa
guna tercapai tujuan pendidikan. Selanjutnya keberhasilan suatu proses
pembelajaran akan lebih bemakna dan akan diketahui hasilnya jika di
dalamnya di barengi dengan motivasi.
Motivasi merupakan suatu dorongan yang dapat membantu seseorang
melakukan dan mencapai suatu aktivitas yang diinginkannya, jadi motivasi
belajar dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
3
Motivasi belajar yang tinggi dapat membantu siswa di dalam
melakukan dan mencapai apa yang diinginkannya, seperti memperoleh
prestasi yang tinggi dalam belajarnya. Sebaliknya, motivasi belajar yang
rendah dapat pula menyebabkan kegagalannya dalam belajar.
Pandangan di atas didukung oleh T. Hani Handoko ( 2003:252), bahwa
motivasi adalah “Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan unsur penting
yang perlu dimiliki oeh siswa agar dapat melakukan aktivitasnya dengan baik
dan diharapkan pula dapat mencapai prestasi dalam belajarnya. Namun
demikian, seringkali terdapat hambatan-hambatan atau kesulitan-kesulitan
yang dialami siswa di dalam memotivasi dirinya untuk dapat berprestasi
dengan baik. Hambatan-hambatan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya
sendiri maupun dari luar dirinya seperti lingkungan tempat siswa berada.
Lingkungan tempat siswa belajar merupakan salah satu faktor yang
dapat mendukungnya dalam mencapai prestasi belajar. Menurut Surya
(2003) salah satu prinsip motivasi adalah terdapatnya lingkungan yang
kondusif baik lingkungan fisik, sosial maupun psikologis yang dapat
menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja dan belajar dengan
baik dan produktif. Faktor lain yang berpengaruh dalam motivasi belajar
siswa adalah orang tua atau keluarga, karena keluarga adalah salah satu
dari Tri Pusat Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan secara kodrati
4
Sedangkan menurut Syaiful bahri Djamarah, (2004:22) pendidikan
dilingkungan keluarga berlangsung sejak anak lahir, bahkan setelah dewasa
pun orang tua masih berhak memberikan nasihat kepada anaknya. Sehingga
keluarga memiliki nilai strategis dalam memberikan pendidikan kepada anak,
terutama pendidikan nilai Illahiyah.
Di samping itu ada pula orang tua yang yang menitipkan anak mereka
ke pondok pesantren untuk belajar ilmu agama dan supaya mereka terfokus
dalam belajar. Karena, Pesantren merupakan salah satu lingkungan tempat
siswa/santri memperoleh pendidikan dan pengajaran, yang dalam proses
belajarnya, terdapat perbedaan dari lembaga pendidikan lainnya. Perbedaan itu
dapat terjadi dalam berbagai hal, diantaranya kehidupan dan aktivitas siswa
atau santri yang tinggal di pesantren akan berbeda dengan siswa yang tidak
tinggal di pesantren.
Menurut Wahid, pondok pesantren adalah asrama tempat tinggal para
santri dimana pondok pesantren mirip dengan akademi militer atau biara
(monestory, convent) dalam arti bahwa mereka yang berada di sana
mengalami suatu kondisi totalitas. (Walsh, 2002). Sedangkan siswa yang
tidak tinggal di pesantren tidak mengalami suatu kondisi yang dialami para
santri.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di objek penelitian
yaitu di Madrasah Tsanawiyah Daarul Fathonah Desa Tegalgubug Lor
Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon, di temukan beberapa fenomena
terkait motivasi belajar siswa yang tinggal bersama Orang tua dan motivasi
5
belajar siswa yang tinggal di pondok pesantren dalam pembelajaran Qur’an
Hadist.
hasil pengamatan, nampaknya motivasi belajar siswa yang tinggal di
rumah lebih terlihat menonjol di banding motivasi belajar siswa yang tinggal
di pondok pesantren.
Indikasinya dapat di lihat ketika pembelajaran Qur’an Hadits di kelas
dimana anak-anak yang tinggal di pondok pesantren sebagian terlihat ngantuk
dan nampak kecapean ketika pembelajaran berlangsung. Sementara siswa
yang tinggal bersama orang tua nampak lebih siap dan semangat untuk belajar.
Hal tersebut juga dilihat dari prestasi siswa dengan nilai raport siswa
yang tinggal di rumah dengan nilai rata-rata mencapai 8,00, sedangkan nilai
raport siswa yang tinggal di pesantren hanya mencapai 7,00. Hal ini jelas
bahwa motivasi siswa yang tinggal dirumah jauh lebih tinggi dan berprestasi
dari siswa yang tinggal di pondok pesantren.
Fenomena di atas nampak tidak sesuai dengan teori yang ada, dimana
seharusnya siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih termotivasi dalam
belajar terutama dalam pembelajaran Qur’an Hadits. Hal tersebut di karenakan
siswa yang tinggal di pondok pesantren biasanya lebih fokus dalam belajarnya
karena tidak terganggu kegiatan yang lainnya.
Sementara siswa yang tinggal bersama orang tua kadang harus
membantu orang tuanya bekerja dan berjualan atau lingkungan rumahnya
yang tidak mendukung siswa tersebut untuk belajar.
6
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan Studi
Perbandingan (Komparatif) tentang Perbandingan Antara Motivasi Belajar
Siswa Yang Tinggal Bersama Orang Tua Dengan Siswa Yang Tinggal Di
Pondok Pesantren Pada Bidang Studi Qur’an Hadist di Madrasah
Tsanawiyah Daarul Fathonah Desa Tegalgubuglor Kecamatan
Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Wilayah Penelitian
Wilayah Penelitian adalah Psikologi Pendidikan.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian ini menggunakan Pendekatan Empirik yaitu
penelitian lapangan.
c. Jenis Masalah
Jenis masalah yang akan di bahas dalam Penelitian ini adalah Tentang
Perbedaan Motivasi belajar siswa yang tinggal bersama orang tua
dengan siswa yang tinggal di pondok pesantren di Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Daarul Fathonah Desa Tegalgubug Lor kecamatan
Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
2. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak melebar terlalu jauh maka
masalah ini di batasi pada:
7
a. Siswa yang belajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daarul Fathonah
Desa Tegalgubug Lor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon
(Kelas VII dan VIII) dengan jumlah 46 siswa.
b. Motivasi yang akan diteliti adalah motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Qur’an Hadist.
c. Perbedaan motivasi belajar siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daarul
Fathonah Desa Tegalgubug Lor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten
Cirebon yang tinggal bersama orang tua dengan Siswa yang tinggal di
pondok pesantren.
3. Pertanyaan Penelitian
Dari permasalahan di atas maka dapat di rumuskan pertanyaan
sebagai berikut:
a. Bagaimana motivasi belajar siswa yang tinggal bersama orang tua di
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daarul Fathonah Desa Tegalgubug Lor
Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon?
b. Bagaimana motivasi belajar siswa yang tinggal di pondok pesantren di
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daarul Fathonah Desa Tegalgubug Lor
Kecamatan arjawingun Kabupaten Cirebon?
c. Bagaimana perbedaan motivasi belajar siswa yang tinggal bersama
orang tua dengan siswa yang tinggal di pondok pesantren di Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Daarul Fathonah Desa Tegalgubug Lor Kecamatan
Arjawingun Kabupaten Cirebon?
8
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa di Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Daarul Fathonah Desa Tegal Gubug Lor Kecamatan
Arjawinangun Kabupaten Cirebon yang tinggal bersama orang tua.
2. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa di Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Desa Tegalgubug Lor Kecamatan Arjawinangun
Daarul Fathonah Kabupaten Cirebon yang tinggal di pondok pesantren.
3. Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa di Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Daarul Fathonah desa Tegalgubug Lor Kecamatan
Arjawinangun Kabupaten Cirebon yang tinggal bersama orang tua
dengan siswa yang tinggal di pondok pesantren.
D. Kerangka Pemikiran
Kebutuhan akan pendidikan menjadi bekal yang mendasar bagi
kesuksesan anak di kemudian hari, keluarga atau orang tua serta masyarakat
tempat tinggal anak sangat mendukung keberhasilan anak dalam belajar,
karena dapat mempengaruhi motivasi belajar anak.
Lingkungan keluarga dapat mempengaruhi secara langsung motivasi
belajar. Dengan motivasi tersebut dapat menentukan belajar yang dicapai
siswa. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah tempat pertama kali siswa
berinteraksi sehingga akan membentuk pola tingkah laku siswa, termasuk
belajar siswa.
9
Selain itu, ada pula keluarga atau orang tua yang menitipkan anaknya
kepondok pesantren guna untuk mendalami ilmu agama, karena di pondok
pesantren banyak di ajarkan ilmu-ilmu tentang agama, dengan dititipkanya di
pondok pesantren orang tua berharap supaya anak-anak mereka lebih tenang
dalam belajar dan lebih dekat dengan sang pencipta oleh karena itu, anak
akan merasa nyaman dan termotivasi dalam belajar karena tidak terganggu
oleh kegiatan-kegiatan yang ada di rumah.
Pemahaman terhadap motivasi adalah hal penting di dalam proses
pebelajaran. Motivasi adalah suatu dorongan yang dimiliki seseorang untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan, dalam hal ini adalah tujuan
pembelajaran. Motivasi yang dimiliki siswa dapat berasal dari dalam dirinya
(intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik). Kedua motivasi tersebut
sangat penting dalam pencapaian tujuan yang diharapkan oleh siswa.
Realitas diatas kita dapat memberi gambaran betapa pentingnya
motivasi bagi anak didik, baik motivasi keluarga, pengurus pondok pesantren,
masyarakat maupun lingkungan tempat tinggal anak, karena dengan motivasi
anak akan terdorong untuk berusaha dalam pencapaian prestasi, dengan
adanya lingkungan masyarkat yang baik, pengurus pondok pesantren yang
selalu memantau, keluarga yang serasi, teman sepermainan yang aktif
menjadi motivator utama dalam kelancaran siswa dalam belajar. Lingkungan
orang tua, pondok pesantren dan masyarakat yang memadai dan
menyenangkan akan menimbulkan motivasi belajar siswa sehingga siswa
akan belajar dengan baik. Dan sebaliknya, tanpa adanya keharmonisan baik
10
dalam lingkungan keluarga, lingkungan pondok pesantren, dan masyarakat,
dengan itu anak akan merasa tidak nyaman dalam belajar akhirnya jadi malas-
malasan karena mersa terganggu.
E. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini menerapkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sumber Data
a. Sumber Data Empirik
Sumber data ini di peroleh dengan observasi langsung ke
obyek penelitian dan hasil penyebaran angket untuk memperoleh data
tentang motivasi siswa yang tinggal bersama orang tua dengan siswa
yang tinggal di pondok pesantren di Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Daarul Fathonah Desa Tegalgubug Lor Kecamatan Arjawinangun
Kabupaten Cirebon
b. Sumber Data Teoritik
Sumber data teoritik yaitu sumber data yang di peroleh dari
buku-buku dan sumber lainya yang ada hubunganya dengan judul
skripsi.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
“Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian
(Boediyono dan Wayan Koster, 2001 : 19). Yaitu sejumlah orang secara
kuantitas untuk dimintai keterangan sesuai dengan permasalahan
11
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
dan VIII di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daarul fathonah Desa
Tegalgubug Lor Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon yang
berjumlah 46 siswa.
b. Sampel
Sampel menurut Suhasimi Arikunto (2006 : 131) yaitu
sebagian atau wakil populasi yang di teliti. Dalam penarikanya
menggunakan sampel acak, maka apabila subyeknya kurang dari 100
lebih baik ambil semua selanjutnya jika subyeknya besar, dapat diambil
antara 10-15% atau 20-25%”. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah siswa yang tinggal bersama orang tua sebanyak 23
siswa dan siswa yang tinggal di pondok pesantren sebanyak 23 siswa
dengan jumlah yaitu 46 siswa, maka sampel yang diambil adalah
sebanyak 100% dari jumlah siswa kelas VII dan kelas VIII sebanyak 46
siswa.
3. Tehnik Pengumpulan Data
a. Tehnik Observasi
“Observasi adalah pengamatan meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat
indra”. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 229) Tujuan observasi dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi obyektif lapangan
penelitian. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan dengan
12
seksama terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada di lokasi
penelitian serta mengamati keadaan lingkungan sekolah.
b. Wawancara
Wawancara atau kuesioner lisan adalah “sebuah dialog yang
digunakan oleh pewawancara untuk mendapatkan informasi dari
terwawancara”. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 227) Wawancara ini
ditujukan kepada guru bidang studi Qur’an Hadist yang bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa.
c. Angket
Angket adalah : “cara pengumpulan data dengan cara
pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang
sudah dipersiapkan sebelumnya.” (Anas Sudjiono,2005 : 30) Cara ini
dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan yang harus dijawab
oleh responden dalam hal ini adalah siswa kelas VII dan VIII
Madrasah Tsanawiyah Daarul Fathonah Desa Tegalgubug Kecamatan
Arjawinangun Cirebon. Angket yang digunakan berisi pertanyaan
yang berhubungan dengan variabel X yakni Perbandingan antara
siswa yang tinggal bersama Orang Tua dengan siswa yang tinggal di
pondok pesantren dan variabel Y tentang motivasi belajar siswa.
Secara umum angket bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
“perbandingan antara siswa yang tinggal bersama Orang Tua dengan
siswa yang tinggal di pondok pesantren terhadap motivasi belajar
siswa”.
13
d. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah : ”mencari data mengenai hal-hal
atau variabel berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, dsb.” (Suharsimi Arikunto, 2006 : 231)
Melalui metode dokumentasi penulis berusaha mengumpulkan data
tentang kondisi yang riil di tempat penelitian, seperti keadaan guru,
dan keadaan siswa.
e. Studi Kepustakaan
Yaitu data-data yang diambil dari buku-buku yang berkaitan dengan
judul penelitian.`
4. Tehnik Analisis Data
Setelah data terkumpul semua, penulis mengelompokan menjadi
dua kelompok yang bersifat kualitatif dan kelompok yang bersifat
kuantitatif, kelompok data kualitatif yaitu data yang di gambarkan dengan
kata-kata atau kalimat yang terurai untuk kemudian di simpulkan.
Sedangkan kelompok data kuntitatif yaitu kumpulan data yang masih
berbentuk angka-angka, sehingga diperlukan perhitungan dengan
menggunakan rumus prosentase, yaitu :
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 246)
Keterangan :
P : Hasil Prosentase
F : Frekuensi alterntive jawaban angket
N : jawaban responden
14
100% : bilangan konsten (tetap)
Selanjutnya untuk mempermudah dalam penganalisisan dan
penafsiran data kuantitatif menuju data kualitatif, penulis sajikan
kelompok yang berdasarkan atas tingkatan prosentase sesuai dengan
pendapat Suharsimi Arikunto (2006 : 247)
A = Baik Sekali : Berkisar antara 81%-100%
B = Baik : Berrkisar antara 61%-80%
C = Cukup : Berkisar antara 41%-60%
D = Kurang : Berkisar antara 21%-40%
E = Kurang sekali : Berkisar antara 0%-20%
Untuk memperoleh sekor nilai dari tiap item pertanyaan angket,
penulis menggunakan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk jawaban option A sekor nilainya 3
2. Untuk jawaban option B sekor nilainya 2
3. Untuk jawaban option C sekor nilainya 1
Adapun dalam menganalisa data tentang perbedaan variabel X dengan
perbedaan variabel Y yaitu menggunakan “Analisa perbandingan” karena
masalah dalam hal penelitian ini berkaitan dengan perbandingan antara
dua sampel kecil yang berhubungan, maka rumus yang dipergunakan
adalah rumus test “t”, rumus tersebut adalah :
Keterangan :
= Derajat perbedaan Mean dua sampel yang sedang diteliti
15
= Mean of Difference = Nilai rata-rata hitung dari beda atau selisih
sekor antara sekor variable I dan sekor variable II, yang dapat
diproleh dengan rumus:
= Jumlah beda / selisih antara sekor variabel I (X) dan sekor
Variabel II (Y) dan D dapat diperoleh dengan rumus : D = X-
Y
N = Number of cases = Jumlah subjek yang kita teliti
= Standar Error (standar kesesatan) dari Mean of Difference yang
dapat diperoleh dengan rumus :
= Deviasi Standar dari perbedaan antara skor varibel I dan skor
variabel II, yang dapat diperoleh dengan rumus :
Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menyelesaikan rumus
tersebut menurut Anas Sudijono (2001 : 297-299) adalah sebagai berikut :
1) Mencari D (Difference = perbedaan) antara skor variable I dan skor
variable II, jika variabel I kita beri lambang X sedang variabel II kita
beri lambang Y, maka : D = X – y
2) Menjumlahkan D, sehingga diperoleh
16
Perhatian : dalam menjumlahkan D, tanda aljabar (yaitu tanda-tanda
“plus” dan “minus” itu diperhitungkan dalam penjumlahan)
3) Mencari Mean of Difference, dengan rumus :
4) Mengkuadratkan D, lalu dijumlahkan sehingga diperoleh
5) Mencari Deviasi Standar dari Difference dengan rumus :
Catatan :
diperoleh dari hasil perhitungan pada butir (4), sedangkan
diperoleh dari hasil perhitungan pada butir (2) di atas.
6) Mencari standar Error Mean Variabel Y, dengan rumus :
7) Mencari Standar Error dari Mean of Difference, yaitu SEMD dengan
menggunakan rumus :
8) Mencari to dengan rumus :
9) Memberikan interpretasi terhadap to dengan prosedur sebagai berikut :
a. Merumuskan Hipotesa alternatifnya (Ha) : “Ada/terdapat perbedaan
yang signifikan adalah variable X dan variable Y”.
17
b. Merumuskan Hipotesa nihilnya (Ho) : “Tidak ada/Tidak terdapat
perbedaan Mean yang signifikan antara variable X dan variable Y”.
10) Menguji kebenaran atau kepalsuan kedua hipotesa tersebut di atas
dengan membandingkan besarnya t hasil perhitungan (to) dan t
tercantum pada table nilai “t”, dengan terlebih dahulu menetapkan
degrees of freedom-nya atau drajat kebebasannya, dengan rumus :
f atau db = N – 1
Dengan diperoleh df atau db tersebut maka dapat dicari harga tt pada
taraf signifikansi 5% atau 1% dengan ketentuan :
Jika : to = tt maka Ho ditolak
to > tt maka Ho ditolak
to < tt maka Ho diterima
Sedangkan untuk menafsirkan hasil penjabaran angket, penulis
menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :
100% = Seluruhnya
90%-99% = Hampir seluruhnya
60%-89% = Sebagian besar
51%-59% = Lebih dari setengah
50% = Setengahnya
40%-49% = Hampir setengahnya
10%-39% = Sebagian kecil
1%-9% = Sedikit sekali
0% = Tidak ada (Anas Sudijono, 2005 : 43)
18
F. Hipotesis Penelitian
Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, “Hipotesis adalah jawaban
yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui
data terkumpul.” ( Suharsimi Arikunto : 71)
Untuk membuktikan hasil penelitian ini penulis mengemukakan
hipotesis sebagai berikut, “Siswa yang tinggal bersama orang tua akan lebih
besar motivasi dibandingkan dengan siswa yang tinggal di pondok pesantren”
Selanjutnya untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut penulis
mengemukakan rumusan hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis aternatif (Ha) : adanya perbedaan antara siswa yang tinggal
bersama orang tua dengan siswa yang tinggal di
pondok pesantren terhadap motivasi belajar
siswa.
Hipotesis nol (Ho) : tidak ada perbedaan antara siswa yang tinggal
bersama orang tua dengan siswa yang tinggal di
pondok pesantren terhadap motivasi belajar
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Heri Noer. Ilmu Pendidikan Islam-Cet. II, Jakarta : Logos, 2009
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi), Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006
Asrohah, Hanun. Sejarah Pendidikan Islam : Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 2001
Djamarah, Syaiful Bahri. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004
Djaali. Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007
Haedari, Amin, dkk. Panorama Pesantren Dalam Cakrawala Modern, Jakarta : Diva Pustaka , 2004
Hamzah, B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan,
Jakarta : Bumi Aksara, 2008 Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam),Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2005 Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo,
2002 Hamdani. Strategi Belajar Mengajar, Bandung : C V Pustaka Ceria,2011
Nasution, S. Didaktik Asas-asas Mengjar, Jakarta : Bumi Aksara, 2004
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya 2006
Rahman, Shaleh Abdul, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Prespektif Islam, Jakarta Kencana, 2008
Ramayulis. Psikologi Agama, Jakarta : Kalam Mulia, 2002 Rohandi, Abdul Fatah. Dkk. rekunstruksi Pesantren Masa Depan, Jakarta : PT.
Listafariska Putra, 2005 Rosyid, Idham Eli. Al-Qur’an Tajwid Warna dan Terjemahnya, Jakarta : Bumi Aksara,
2009
Sabri, M. Aliyusuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembngan, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2001
Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali. 2004
Slameto. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempenaruhinya, Bandung : Pustaka Setia, 2003
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005
Surya, Muhamad, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Bandung : Pusaka Bani
Quraisy, 2004 Suryabrata, sumadi, Psokologi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 2002
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 2006
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 2003
Umiarso & Zazin, Nur. Pesantren di Tengah Arus Mutu Pendidikan, Semarang : Rasail Media Group 2011
Yasmadi. Modernisasi Pesantren : Kritik Nurkholis Madjid terhadap Pendidikan Islam
Tradisional. Jakarta : Cipitat Press, 2002 Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosda Karya,
Bandung. 2004 Walgito, Bimo. Penagntar Psikologi Umum, Yogyakarta : C.V. Andi Offset, 2005