PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT...

90
PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MAN INSAN CENDIKIA SERPONG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Disusun Oleh: Rukmiati NIM. 206011000079 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M 1

Transcript of PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT...

Page 1: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN (KTSP) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MAN INSAN CENDIKIA

SERPONG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

Rukmiati

NIM. 206011000079

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 2: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  2

ABSTRAK

Rukmiati:

“Pengaruh Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terhadap prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MAN Insan Cendekia Serpong”

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pengaruh

implementasi KTSP terhadap prestasi belajar.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

prosedur yang ditempuh meliputi: persiapan penelitian, dengan cara membuat

instrument penelitian, pelaksanaan penelitian menggunakan metode korelasi,

sedangkan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu: observasi,

wawancara, penyebaran angket dan dokumentasi. Teknik penyebaran angket dan

dokumentasi penulis lakukan kepada 30 orang siswa dengan mengambil sampel

sebanyak 26% dari keseluruhan populasi yang ada yaitu sebanyak 115 orang

siswa kelas XI MAN Insan Cendekia Serpong.

Hasil perhitungan antara implementasi KTSP dan prestasi belajar siswa

telah menghasilkan korelasi yang positif. Hal ini dapat diketahui dari hasil

perhitungan korelasi product moment sebesar 0,476 yang besarnya berkisar antara

0,40 – 0,70 yang berarti korelasi antara impelemtasi KTSP dan prestasi belajar

siswa termasuk korelasi positif yang sedang atau cukup.

Page 3: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  3

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : Rukmiati

Tempat/Tgl.Lahir : Pandeglang, 23 Mei 1988

NIM : 206011000079

Jurusan / Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi :Pengaruh Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di MAN Insan Cendikia Serpong

Dosen Pembimbing : 1. Dra. Manerah

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 16 September 2010

Mahasiswa Ybs.

Materai 6000

Rukmiati

. NIM. 206011000079

Page 4: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  4

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah

Akhlak di MAN Insan Cendekia Serpong” diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulluh Jakarta, dan telah dinyatakan

lulus dalam ujian munaqasyah pada tanggal 16 September 2010 di hadapan dewan

penguji. Oleh karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.i)

pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta,17 September 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI) Tanggal Tanda tangan

Bahrissalim, M.Ag …………........ …..………………

NIP. 196803071998031002

Sekretaris Jurusan PAI

Drs. Sapiuddin Sidiq, M.Ag ……………...... .. ....………………

NIP. 196703282000031001

Penguji 1

Muhammad Zuhdi, Ph.D ………….......... …..………………

NIP.197207041997031002

Penguji 2

Yudhi Munadi, MA ……………...... ..….………………

NIP. 197012031998031003

Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP. 195710051987031003

Page 5: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  5

PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN (KTSP) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MAN INSAN CENDEKIA

SERPONG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Rukmiati

NIM. 206011000079

Di bawah bimbingan

Dra. Manerah

NIP.196803231994032002

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010M

Page 6: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  6

Kupersembahkan skripsi ini untuk

bapak, Ema & kakakku tercinta

Arsani, Onah & Ondriyani semoga

do’amu selalu menyertaiku

Page 7: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  7

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan maha kuasa

yang telah memberikan cucuran rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak

akan menjadi lebih baik tanpa adanya motivasi dan bimbingan dari para dosen,

keluarga tercinta, dan teman-teman seperjuangan. Semoga Allah membalas jasa

orang-orang yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimaksih yang tak

terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatulluh Jakarta

2. Bahrissalim, M.Ag, dan Drs. Sapiuddin Sidiq, M.Ag, Ketua dan Sekertaris

Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatulluh Jakarta

3. Dra. Manerah, Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak

mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan perasaan untuk memberikan

bimbingan, arahan, ataupun petunjuk dalam penulisan skripsi ini

4. Ir. Zulhiswan, Wakil kepala sekolah bidang Kurikulum MAN Insan

Cendekia Serpong

5. Semua staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah UIN

Syarif Hidayatulluh Jakarta.

6. Away Baidhowy. Lc.MA, Guru bidang studi akidah akhlak MAN Insan

Cendekia Serpong

Page 8: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  8

7. Bapak dan Ema tercinta Arsani dan Onah, terima kasih atas cinta dan

kasih sayangnya, yang selalu memberikan motivasi, berdo’a dan

memberikan bantuan berupa moril maupun materil kepada ananda

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak-kakakku, ka Ondriyani, ka Fakih, dan sepupu-sepuku tercinta,

Armah, Enong, Subhan, Mulyadi, devi, kiki, Diana, Pendi, Rena, Nisa,

Siti, Tiara, Firman dan Ilham, yang selalu memberikan motivasi dan

memberikan bantuan berupa moril maupun materil. Terima kasih adinda

ucapkan

9. Teman-temanku Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) spesial tuk Pradita

Putri, Lia Masliah, Teh Leni, Wulan dan Lia yang telah membantu

mengedit skripsi ini, dan semuanya teman-teman PAI Ekstensi angkatan

2006 khususnya kelas B yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi penulis serta bagi para pembaca yang berminat tentang

pendidikan, kritik dan saran penulis harapkan agar skripsi menjadi lebih baik lagi.

Jazakumullahu Khairal jaza

Jakarta, 22 April 2010

Penulis

Page 9: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  9

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................... 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. Pengertian KTSP .............................................................................. 6

2. Karakteristik KTSP .......................................................................... 8

3. Prinsip Pengembangan KTSP .......................................................... 10

4. Komponen- komponen KTSP .......................................................... 13

5. Implementasi KTSP ......................................................................... 15

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian prestasi belajar ............................................................... 21

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses Hasil Belajar ................. 23

3. Cara mengetahui prestasi belajar siswa ........................................... 25

4. Indikator prestasi belajar .................................................................. 26

5. Usaha-usaha peningkatan prestasi belajar........................................ 27

C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 28

D. Hipotesis ........................................................................................... 29

Page 10: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  10

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 30

B. Variabel Penelitian ............................................................................ 30

C. Metode Penelitian ............................................................................. 30

D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 32

F. Teknik Pengolahan Data ................................................................... 33

G. Teknik Analisis dan Interpretasi Data ............................................... 34

BAB IV: HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MAN Insan Cendekia Serpong

1. Sejarah Singkat MAN Insan Cendekia Serpong ................................. 37

2.Visi dan Misi MAN Insan Cendekia Serpong ..................................... 38

3. Keadaan Siswa, Guru, Karyawan, dan Sarana/Prasarana

Yang di miliki ...................................................................................... 38

4. Kurikulum dan Proses Belajar mengajar ............................................ 40

B. Deskripsi Data .................................................................................... 41

C. Analisis Data ....................................................................................... 53

D. Interpretasi Data ............................................................................... 56

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 58

B. Saran .................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  11

DAFTAR TABEL

1. Populasi dan Sampel ........................................................................... 31

2. Data siswa MAN Insan Cedekia Serpong ........................................... 39

3. Data Guru MAN Insan Cedekia Serpong ........................................... 39

4. Data karyawan MAN Insan Cendekia Serpong .................................. 39

5. Perhatian terhadap cara guru mengajar ............................................... 42

6. Kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran akidah akhlak

yang disampaikan oleh guru ............................................................... 42

7. Respon siswa terhadap cara guru menyamapikan materi pelajaran .... 43

8. Dorongan untuk meningkatkan semangat belajar ............................... 43

9. Semangat siswa dalam belajar ............................................................ 44

10. Pengulangan materi yang lalu ........................................................... 44

11. Suasana belajar di sekolah ................................................................ 45

12. Variasi metode guru dalam mengajar ............................................... 45

13. Penggunaan media / alat pembelajaran dalam menyampaikan

materi pelajaran ................................................................................. 46

14. Ketaatan siswa dalam mengerjakan tugas ........................................ 46

15. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran .................................... 46

16. Mendampingi siswa pada saat mengerjakan tugas ........................... 47

17. Pemberian masalah-masalah yang merangsang

siswa untuk berfikir .......................................................................... 47

18. Pemberian contoh-contoh pada setiap materi pelajaran ................... 48

Page 12: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  12

19. Penilaian setiap materi pelajaran sesuai dengan pencapaian

KD/ Indikator ................................................................................... 48

20. Mengadakan ulangan susulan ........................................................... 49

21. Penilaian portofolia ........................................................................... 49

22. Penilaian kepada siswa selama proses belajar mengajar di kelas .... 50

23. Pemberian tugas pada setiap materi pelajaran ................................... 50

24. Memberitahukan setiap kesalahan siswa .......................................... 51

25. Nilai hasil angket dan nilai raport siswa ........................................... 52

26. Klasifikasi skor hasil angket ............................................................. 53

27. Klasifikasi skor hasil raport .............................................................. 53

28. Perhitungan angka indeks korelasi ...................................................

Page 13: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  13

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan

keterampilan serta banyak sekali hal-hal atau faktor- faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu, datang dari

berbagai macam aspek baik itu dari segi internal maupun eksternal.

Pada siswa sendiri faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor

psikis yang terdiri atas: intelektual misalnya yang mencakup intelegensi,

kemampuan belajar, cara belajar, minat, motivasi, kreatifitas, dan sikap non

intelektual yaitu keadaan kultural atau ekonomi. Sedangkan faktor-faktor yang di

luar siswa terdiri dari faktor-faktor pengaturan proses belajar di sekolah seperti:

kurikulum, disiplin sekolah, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa, interaksi

guru dan siswa. Sementara yang termasuk situasional adalah seperti keadaan

politik ekonomi, keadaan waktu dan tempat serta musim atau cuaca.

Dari beberapa faktor tersebut di atas, maka penulis berasumsi bahwa

kurukulum merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Karena kurikulum

merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan kualitas murid

dalam suatu lembaga pendidikan. Dan kurikulum berkaitan dengan penentuan

arah, isi dan proses pendidikan, yang pada akhirnya menentukan kualifikasi

lulusan suatu lembaga pendidikan.

Kurikulum sebagai program pendidikan keberhasilannya tidak terlepas

dari pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Kurikulum senantiasa bersifat

dinamis karena menyesuaikan dengan keadaan, sehingga kurikulum diadakan

Page 14: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  14

perbaikan namun demikian kadang-kadang tidak menghasilkan sesuatu yang

diharapkan meskipun upaya perbaikannya itu bersifat optimal.

Dalam undang- undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional (UU SPN), disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Dengan demikian, maka keberadaan kurikulum sangat

penting artinya bagi keberlangsungan proses pendidikan dan proses pencapaian

berbagi kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik. 1

Dalam perjalanannya dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan enam

kurikulum, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum

1994, kurikulum2004 atau kurikulum berbasis kompetensi (KBK), dan terakhir

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan pada tahun

2006.2

KTSP merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah

untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan

efisiensi pendidikan agar dapat dimodifikasi dengan keinginan masyarakat

setempat, serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyrakat, industri,

dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik. Hal tersebut dapat

dilakukan agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan

mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap

kebutuhan masyarakat setempat.3

Dalam pelaksanaannya KTSP dibuat oleh guru disetiap satuan pendidikan

untuk menggerakkan kegiatan utama pendidikan yaitu pembelajaran. Dengan

demikian, kurikulum ini dapat lebih disesuaikan dengan kondisi disetiap daerah

bersanagkutan, serta memungkinkan untuk memperbesar porsi muatan lokal.

                                                            1 Zurinal Z & Wahdi Sayuti,Ilmu Pendidikan Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan

Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet. Ke-1, h.85-86 2 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 107 

3 Joko Susilo Muhammad, KTSP, Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah menyongsongnya, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), h. 12-13 

Page 15: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  15

KTSP memberi peluang bagi kepala sekolah, guru dan peserta didik untuk

melakukan inovasi dan improvisasi sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum,

pembelajaran, managerial dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktifitas,

kreatifitas dan profesianalisme yang dimiliki. Pelibatan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum mendorong sekolah untuk lebih terbuka, demokrasi dan

bertanggung jawab. Dengan demikian, dibutuhkan guru-guru yang profesional

untuk dapat menerapkan KTSP dengan baik dalam pembelajaran.

KTSP menuntut guru untuk berkreasi dalam menterjemahkan standar isi (

standar kompetensi dan kompetensi dasar) ke dalam silaus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), proses pembelajaran, ekstrakulikuler, pada masing-masing

satuan pendidikan.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong adalah termasuk

salah satu lembaga pendidikan Islam yang sudah menggunakan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sejak KTSP itu diberlakukan pada awal

semester I tahun ajaran 2006/2007 pada semua tingkatan.

MAN ini termasuk sekolah maju yang memiliki sarana prasarana lengkap,

kualitas guru yang tinggi dan memiliki media-media canggih sehingga menunjang

dan memudahkan dalam melaksanakan KTSP.

Dengan adanya KTSP yang dilaksanakan oleh guru dan siswa MAN Insan

Cendekia secara optimal, maka akan memungkinkan keberhasilan dalam

mencapai prestasi belajar yang lebih baik

Bermula dari latar belakang masalah di atas, maka dalam hal ini penulis

tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dan menuangkannya dalam karya tulis

berbentuk skripsi yang berjudul “PENGARUH IMPLEMENTASI

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH

AKHLAK DI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG”

Page 16: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  16

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dilakukan

identifikasi masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana implementasi KTSP di MAN Insan Cendekia Serpong

b. Bagaimana prestasi belajar siswa di MAN Insan Cendekia Serpong

c. Bagaimana pengaruh implementasi KTSP terhadap prestasi belajar siswa

di MAN Insan Cendekia Serpong

d. Bagaimana minat belajar siswa di MAN Insan Cenekia Serpong

e. Bagaimana kreatifitas siswa di MAN Insan Cendekia Serpong

f. Bagaimana motivasi belajar siswa di MAN Insan Cendekia Serpong

g. Bagaimana fasilitas belajar yang dimiliki MAN Insan Cendekia Serpong

h. Bagaimana Interaksi guru dan siswa di MAN Insan Cendekia Serpong

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah penelitian ini maka penulis akan membatasi masalah pada

a. Penerapan KTSP di MAN Insan Cendekia Serpong, yang dimaksud adalah

mengenai teori KTSP serta penerapannya dalam proses pembelajaran di

dalam kelas oleh guru bidang studi akidah akhlak

b. Prestasi belajar siswa kelas XI MAN Insan Cendekia Serpong, yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran akidah akhlak semester I yang diambil dari nilai raport

Berdasarkan pembatasan di atas maka dapat dirumuskan masalah

yang akan diteliti sebagai berikut:

a. Bagaimana implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MAN

Insan Cendekia Serpong?

b. Bagaimana prestasi belajar siswa di MAN Insan Cendekia Serpong?

c. Bagaimana pengaruh implementasi KTSP terhadap prestasi belajar siswa

di MAN Insan Cendekia Serpong?

Page 17: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  17

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pelaksanaan KTSP di MAN Insan Cendekia Serpong

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa di MAN Insan Cendekia Serpong

3. Untuk mengetahui pengaruh KTSP terhadap prestasi belajar siswa di

MAN Insan Cendekia Serpong

D. Manfaat Penelitian

1. Melalui penelitian ini diharapkan akan mendapatkan informasi mengenai

implementasi KTSP sehingga dapat terlihat pengaruhnya pada prestasi

belajar siswa

2. Bagi lembaga terkait, diharapkan akan dapat menjadi bahan acuan dalam

penyusunan KTSP sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan peserta

didik

3. Bagi penulis, diharapkan akan menambah wawasan dan mendapatkan

informasi baru mengenai pengetahuan tentang implementasi KTSP di

suatu sekolah. Dengan demikian, dapat memberikan masukan baru bagi

dunia pendidikan dan dapat dijadikan bekal untuk proses kedepan.

4. Bagi para pembaca, agar dapat mengetahui hasil penelitian yang dilakukan

oleh penulis tentang KTSP dan dapat dipergunakan dengan sebaik-

baiknya.

Page 18: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. Pengertian KTSP

Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan

bahwa: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan

memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang

dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 4

Jika dianalisis konsep di atas, terdapat beberapa hal yang berhubungan

dengan makna kurikulum operasional. Pertama, sebagai kurikulum yang bersifat

operasional, maka dalam pengembangannya, KTSP tidak akan lepas dari

ketetapan-ketetapan yang telah disusun pemerintah secara nasional. Artinya,

walaupun daerah diberi kewenangan untuk mengembangkan kurikulum akan

tetapi kewenangan itu hanya sebatas pada pengembangan operasionalnya saja,

sedangkan yang menjadi rujukan pengembangannya itu sendiri ditentukan oleh

pemerintah, misalnya jenis mata pelajaran beserta jumlah jam pelajarannya, isi

dari setiap mata pelajaran itu sendiri, serta kompetensi yang harus dicapai oleh

setiap mata pelajaran. Kedua, sebagai kurikulum operasional, para pengembang                                                             

4 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satauan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) , cet ke-3, h. 19-20 

6

Page 19: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  19

KTSP, dituntut dan harus memperhatikan ciri khas kedaerahan, sesuai dengan

bunyi Undang-Undang No 20 Tahun 2003 ayat 2, yakni bahwa kurikulum pada

semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diverivikasi

sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Walaupun

standar isi ditentukan oleh pemerintah, akan tetapi dalam operasional

pembelajarannya yang direncanakan dan dilakukan oleh guru dan pengembang

kurikulum tidak terlepas dari keadaan dan kondisi daerah. Ketiga, sebagai

kurikulum operasional, para pengembang kurikulum di daerah memiliki

keleluasan dalam mengembangkan kurikulum menjadi unit-unit pelajaran,

misalnya dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran, dalam

menentukan media pembelajaran, dalam menenutukan evalusai yang dilakukan

termasuk dalam menentukan berapa kali pertemuan dan kapan suatu materi harus

dipelajari siswa agar kompetensi dasar yang telah ditentukan dapat tercapai.5

Dari uraian di atas, penulis berpendapat bahwa KTSP berbeda dengan

kurikulum-kurikulum sebelumnya, misalnya kurikulum 1994, kurikulum ini

dikembangkan secara terpusat atau sentralistik, satu kurikulum berlaku untuk

seluruh tanah air tanpa memperhitungkan kebutuhan dan potensi daerah. Lain

halnya dengan KTSP, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan, yaitu sekolah.

Tiap sekolah menyusun kurikulum sendiri dengan memperhatikan kepentingan

daerah. Pengelolaan pengembangan kurikulum ini bersifat desentralistik. Namun

demikian, pengembangan KTSP tetap harus berpedoman pada ketetapan-

ketetapan yang telah disusun pemerintah secara nasional, seperti standar

kompetensi lulusan, standar kompetensi, kompetensi dasar, kerangka dasar dan

struktur kurikulum yang disusun secara terpusat oleh BSNP. Penjabarannya dalam

bentuk silabus, program pembelajaran tahunan/semester, satuan pelajaran atau

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), rencana penilaian dan perangkat

kurikulum lainnya dikembangkan oleh sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa KTSP tidak murni desentralisasi, tetapi masih ada unsur sentralisasinya,

sehingga dapat disebut sebagai pengembangan kurikulum sentral-desentral.

                                                            5 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), h. 128-129 

Page 20: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  20

2. Karakteristik KTSP

Sebelum membahas karakteristik KTSP akan diuraikan terlebih dahulu

mengenai teori-teori belajar yang mendasari KTSP. Dalam literatur yang

diperoleh, sedikitnya ada dua teori belajar yang mendasari lahirnya KTSP yaitu

teori belajar humanistik dan konstruktivis.

Teori belajar humanistik menitik beratkan pada nilai-nilai manusia dan

nilai-nilai kultural pada pendidikan, kepribadian manusia yang sesuai dengan

nilai-nilai masyarakat dan kultural adalah di atas segalanya. Pendidikan harus

normatif.6

Selain teori belajar humanistik, KTSP juga dikemas dalam teori

konstruktivasi. Belajar menurut teori ini bukanlah sekedar menghafal, akan tetapi

proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman.7 Teori konstruktivis

menuntut siswa berperan akitf dalam pembelajaran. Karena penekanannya pada

siswa yang akif, maka strategi konstrukitivis sering disebut pengajaran yang

berpusat pada siswa (student centered instruction). Di dalam kelas yang

pengajarannya terpusat pada siswa, peran guru adalah membantu siswa

menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi diri mereka sendiri, bukan

memberikan ceramah atau mengandalikan seluruh kegiatan kelas.8

Tujuan pembelajaran konstuktivis menekankan pada penciptaan

pemahaman, yang menuntut aktivitas yang kreatif dan produkitif dalam konteks

nyata. Berdasarkan hal ini, maka teori konstruktivis menjadi filosofis adanya

strategi belajar CTL (Contextual Teaching and leraning). Dengan CTL diharapkan

siswa belajar melalui pengalaman bukan menghafal. Dengan demikian siswa

mampu mempraktikan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh dalam

konteks kehidupan.

Dari penjelasan tentang teori humanistik dan konstrukitivis di atas, dapat

disimpulkan ciri-ciri dari kedua teori tersebut memiliki kesamaan yaitu: pertama,

                                                            6 Oemar, Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Ramaja

Rosdakarya, 2008) cet. Ke-3, h.57 7 Wina Sanjaya, Kurikulum …., h. 246 8 Nurhadi, dkk, Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam Kbk,

(Malang: Universitas Negeri Malang, 2004), h. 10 

Page 21: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  21

kedua cara belajar tersebut terpusat pada siswa (student centered). Kedua, guru

bukan hanya pemberi informasi saja, namun juga sebagai fasilitator, motivator

dan mediator. Ketiga, pendidikan dalam teori ini bertujuan untuk membentuk

kepribadian anak didik secara utuh dan seimbang antara kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Berdasarkan ciri-ciri yang terdapat pada teori humanistik dan konstuktivis

inilah KTSP dikemas dalam kedua teori belajar ini. Dengan demikian dapat dilihat

dari karakterisik KTSP:

a. Dalam KTSP peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan,

pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang pada akhirnya akan

membentuk pribadi yang terampil dan mandiri

b. KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)

c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode

yang bervariasi.

d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sember belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif.

e. Penilaian menekankan pada potensi dan hasil belajar dalam upanya

penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi9

Dari karakteristik KTSP yang telah disebutkan, dapat dikatakan bahwa

KTSP bertujuan untuk membentuk pribadi peserta didik secara seimbang baik

segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam KTSP, sumber belajar bukan

hanya guru. Fungsi guru bukan sekedar memberikan informasi, namun juga

sebagai fasilitator, mediator, motivator dan lain sebagainya. Metode pembelajaran

yang digunakan harus bervariasi yang dapat mengaktifkan siswa. Dalam hal ini,

siswa menjadi pusat utama dalam pembelajaran (student centered).

Selain itu, E. Mulyasa juga mengungkapkan karakteristik KTSP, yakni:

1) Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan.

                                                            9 Kunandar, Guru…, h. 138 

Page 22: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  22

KTSP memberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan,

disertai seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum

sesuai dengan kondisi setempat.

2) Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi.

Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya mendukung sekolah

melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite sekolah dan dewan

pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program yang

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

3) Kepemimpinan yang demokratis dan propesional.

Kepala sekolah adalah manajer pendidikan profesional yang direkrut

komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan. Guru-guru yang direkrut oleh sekolah adalah

pendidikan profesional dalam bidangnya masing-masing, sehingga mereka

berkerja berdasarkan pola kinerja profesional yang disepakati bersama

untuk memberi kemudahan dan mendukung keberhasilan pembelajaran

peserta didik.

4) Tim-Kerja yang kompak dan transparan.

Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran

didukung oleh kinerja team yang kompak dan transparan dari berbagai

pihak yang terlibat dalam pendidikan.10

3. Prinsip Pengembangan KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan

menengah dikembangkan oleh sekolah berpedoman pada standar kompetensi

lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh

BSNP, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan

lingkungannya.

                                                            10 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat .…, h. 29-31 

Page 23: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  23

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

mendukukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi

peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.11

b. Beragam dan terpadu.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa

membedakan agama, suku, budaya, dan adat istiadat, serta status sosial

ekomoni dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan

wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,

serta disusun dalam katerkaitan dan keseimbangan yang bermakna dan

tepat antar substansi.12

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu

semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (Stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan hidup dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan

kurikulum harus mempertimbangkan dan memperhatikan pengembangan

integritas pribadi, kecerdasan spiritual, kemampuan berpikir, (thinking

                                                            11 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat ….h. 152 12 Kunandar, Guru…, h. 140 

Page 24: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  24

skill), kreatifitas sosial, kemampuan akademik, dan keterampilan

vokasional.13

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan

secara berkesinambungan antara semua jenjang pendidikan.14

f. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan pebudayaan dan

pemperdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formal, informal, dan nonformal, dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan

manusia seutuhnya.15

g. Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan lokal

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global,

nasional, dan lokal, untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Kepentingan global, nasional dan lokal, harus

saling mengisi dan memperdayakan sejalan dengan perkembangan era

globalisasi dengan tetap berpegang pada motto Bhineka Tunggal Ika

dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya dalam pelaksanaan pengembangan KTSP juga harus

memperhatikan prinsip pelaksanna KTSP, diantaranya sebagai berikut:

1. Peningkatkan iman dan takwa serta akhlak mulia

2. Pengembangan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

4. Tuntutan pengembangan daerah dan nasional

5. Tuntutan dunia kerja

                                                            13 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat …, h. 152 14 Kunandar, Guru …., h. 141 15 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat …, h. 153 

Page 25: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  25

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

7. Agama

8. Dinamika perkembangan global

9. Persatuan dan nilai-nila kebangsaan

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

11. Karakteristik satuan pendidikan16

4. Komponen-komponen KTSP

KTSP harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi dan

ciri khas satuan pendidikan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya penyusunan

KTSP mencakup komponen sebagai berikut:

1. Visi dan misi satuan pendidikan

Kepala sekolah harus terlebih dahulu memahami visi itu sendiri. Dalam

mengembangkan visinya, kepala skolah harus mampu mendayagunakan

kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal sekolah. Kekuatan-

kekuatan tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok, pertama, kekuatan

yang berhubungan dengan apa yang sedang berlangsung di luar sekolah,

kedua, kekuatan yang berhubungan dengan klien pendidikan, yaitu latar

belakang sosial, aspirasi keuangan, sumber-sumber masyarakat dan

karakteristik lingkungan17

2. Tujuan pendidikan satuan pendidikan

Dalam pengembangan KTSP, satuan pendidikan harus menyusun program

peningkatan mutu yang mencakup tujuan, sasaran dan target yang akan

dicapai, untuk program jangka pendek maupun program jangka panjang

(strategis).18

                                                            16 Mansur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,

(Jakarta:Bumi Aksara, 2007), cet. Ke-2, h. 18-20 17 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat …, h. 176-177 18 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat …, h. 178 

Page 26: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  26

3. Menyusun kalender pendidikan

Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan

kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan

masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagai

tercantum dalam satandar isi.19 Dalam penyusunan kalender pendidikan,

pengembangan kurikulum harus mampu menghitung jam belajar efektif

untuk pembentukan kompetensi peserta didik dan menyesuaikannya

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh

peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada satauan pendidikan

tertentu. Penyususnan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran

mengacu pada efesien dan hak-hak peserta didik.

4. Struktur muatan KTSP

Struktur KTSP memuat: mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan

pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan

dan kelulusan, pedidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis

keunggulan lokal dan global.20

5. Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada satuan dan/atau kelompok

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator,

pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat

belajar.21

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai

satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan standar isi dan

dijabarkan dalam silabus22

                                                            19 Mansur Muslich, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta:PT BUmi

Aksara, 2007), h. 15 20 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat…, h. 180 21 Kunandar, Guru …., h. 151 22 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat…,h. 183 

Page 27: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  27

Dalam pengembangkan KTSP harus memperhatikan komponen-

komponen yang telah dijelaskan di atas. Sebelumnya telah dibahas mengenai

komponen kurikulum yang terdiri dari visi misi, tujuan, kalender pendidikan,

struktur muatan KTSP, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pendidikan. Komponen

kurikulum ini menjadi acuan pembelajaran secara umum. Adapun komponen

KTSP merupakan pengembangan komponen yang termasuk dalam standar isi.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk

mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu, yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,

kompetensi mata pelajaran dan silabus mata pelajaran.23 Standar isi mencakup

kerangka dasar dan struktur kurikulum, bahan belajar, kurikulum tingkat satuan

pendidikan dan kalender pendidikan akademik. Melihat dari cakupan ini dapat

dikatakan bahwa komponen-komponen KTSP merupakan pengembangan dari

standar isi yang telah ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional

Pendidikan). Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan

nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak

mulia serta peradaban bangsa yang bermartabat.

5. Implementasi KTSP

Implementasi kurikulum adalah “oprasionalisasi konsep kurikulum yang

masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk kegiatan

pembelajaran. Secara garis besar, implementasi KTSP mencakup tiga kegiatan

pokok, yaitu: pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.24

1) Pengembangan Program

Pengembangan kurikulum mencakup pengembangan program tahunan,

program semester, program modul (pokok bahasan), program mingguan dan

                                                            23 E. Mulyasa, Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006), cet. Ke-2, h. 24 24 Kunandar, Guru …., h. 234-235 

Page 28: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  28

harian, program pengayaan dan remedial, serta program bimbingan dan

konseling.25

a) Program tahunan, merupakan program umum setiap kelas yang

dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini

perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran.

Adapun sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program

tahunan ini antara lain daftar kompetensi standar, skope, dan sekuensi

setiap kompetensi.

b) Program semester, berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang

hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya

program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak

disampaikan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan.

c) Program modul (pokok bahasan), merupakan penjabaran dari program

semester. Umumnya dikembangkan dari setiap kompetensi dan pokok

bahasan yang akan disampaikan. Modul ini berisikan lembar kegiatan

siswa, lembar kerja, kunci lembar kerja, lembar soal, lembar jawaban dan

kunci jawaban.

d) Program mingguan dan harian, merupakan penjabaran dari program

semester dan modul. Melalui program ini dapat diketahui tujuan-tujuan

yang telah dicapai dan yang perlu diulang bagi peserta didik.

e) Program pengayaan dan remedial. Berdasarkan teori belajar tuntas,

seseorng peserta didik dipandang tuntas jika ia mampu menyelesaikan dan

menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65%

dari seluruh tujuan pembelajaran. Jika terdapat peserta didik yang

mencapai tujuan kurang dari 65% ataupun mengalami kesulitan belajar,

maka sekolah perlu memberikan kegiatan remedial. Adapun bagi siswa

yang mencapai tujuan lebih dari 65% diberikanlah program pengayaan.

                                                            25 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat…,h, 249-254 

Page 29: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  29

f) Program bimbingan dan konseling, sekolah berkewajiban memberikan

bimbingan konseling kepada peserta didik yang menyangkut pribadi,

sosial, belajar dan karir.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran dalam KTSP adalah pembelajaran dimana hasil belajar atau

kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa. Sistem penyampaian dan

indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan

dimulai. Prinsip utama dalam proses pembelajaran adalah adanya keterlibatan

seluruh pihak atau sebagian besar potensi diri siswa (fisik dan non fisik) dan

kebermaknaan bagi diri dan kehidupannya saat ini dan dimasa yang akan datang

(life skill)

Pada umumnya, pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP mencakup tiga

hal, yaitu:26

a). Tahap pra instruksional

beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau siswa pada tahap

ini, yakni:

1) Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa yang tidak hadir.

Kehadiran siswa dalam pengajaran dapat dijadikan salah satu tolak ukur

kemampuan guru mengajar.

2) Bertanya kepada siswa, sampai dimana pembahasan pembelajaran

sebelumnya. Dengan hal ini guru dapat mengkaji atau mengecek kembali

ingatan siswa terhadap bahan yang telah diberikan.

3) Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang bahan pelajaran yang sudah

diberikan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai dimana

pemahaman materi yang telah diberikan.

                                                            26  Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Ciputat: PT Ciputat

Press,2007), h. 3-9 

Page 30: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  30

4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan

pelajaran yang belum dikuasainya dari pengajaran yang telah dilaksanakan

sebelumnya.

5) Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu (bahan pelajaran

sebelumnya) secara singkat tapi mencakup semua aspek bahan yang telah

dibahas sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai dasar bagi pelajaran yang

akan dibahas hari itu, dan sebagai usaha dalam menciptakan kondisi

belajar siswa.

Tujuan tahap ini pada akhirnya adalah mengungkapkan kembali tanggapan

siswa terhadap bahan yang telah diterimanya dan menumbuhkan kondisi belajar

dalam hubungannya dengan pembelajaran hari itu.

b) Tahap Insruksional

Terdapat beberapa kegiatan dalam tahap ini, antara lain:

1) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicapai

2) Menulis pokok materi yang akan dibahas hari itu

3) Membahas pokok materi yang akan dibahas hari itu

4) Memberi contoh-contoh, pertanyaan dan tugas kepada siswa untuk

mengetahui tingkat pemahaman dari setiap pokok materi yang telah

dibahas

5) Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap

pokok materi

6) Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi. Kesimpulan

ini dibuat oleh guru dan dapat juga dibuat guru bersama-sama siswa,

bahkan kalau mungkin diserahkan sepenuhnya kepada siswa.

c) Tahap Evaluasi dan Tidak Lanjut

Tahap akhir dari pembelajaran yaitu tahap evaluasi atau penilaian dan

tidak lanjut. Tujuan tahap ini adalah untuk mengetahui keberhasilan dari tahap

inti. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:

1) Mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai semua pokok materi yang

telah dibahas pada tahap inti, baik lisan maupun tulisan. Apabila kira-kira

Page 31: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  31

70 persen dari jumlah siswa di kelas tersebut dapat menjawab setiap

pertanyaan yang diajukan, maka proses pengajaran dikatakan berhasil

apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang

dari 70 persen, maka guru harus mengulang kembali materi yang belum

dikuasai siswa

2) Untuk memperkaya pengetahuan siswa, materi yang dibahas, guru dapat

memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada hubungan dengan topik

atau pokok materi yang telah dibahas

3) Akhiri pelajaran dengan menjelaskan materi atau pemberitahuan pokok

materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya

Ketiga tahapan yang telah dibahas di atas merupakan satu rangkaian

kegiatan yang terpadu tidak terpisahkan satu sama lain. Kegiatan pembelajaran ini

hendaknya dititikberatkan kepada siswa. Untuk itu maka haruslah dipilih

pendekatan mengajar yang berorientasi kepada cara belajar siswa aktif, misalnya

CTL, life skill, portofolio, dan lain sebagainya

3) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi hasil belajar adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk

menentukan nilai keberhasilan belajar peserta didik setelah ia mengalami proses

belajar selama satu periode tertentu.27

Evaluasi belajar dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan dilakukan

dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan

dan sertifikasi , benchmarking, penilaian program dan tindak lanjut, yaitu:28

a) Penilaian Kelas

Penilaian kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi

oleh guru untuk pemberi nilai terhadap hasil belajar siswa berdasarkan

tahap kemajuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan

dalam kurikulum. Penilaian kelas dapat dilakukan dalam situasi formal

                                                            27 Kunandar, Guru …., h. 337 28 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat…,h,258-261 

Page 32: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  32

maupun informal, di dalam kelas maupun di luar kelas, terintegrasi dengan

kegiatan belajar atau bisa pula dilakukan pada waktu tertentu.29

b) Tes Kemampuan Dasar

Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca,

menulis, dan berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki

program pembelajaran. Tes kemampuan dasar ini dilakukan pada setiap

tahun.30

c) Penilaian Akhir Satuan Pendidikan

Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan

penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh

mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.

Dan untuk keperluan sertifikasi, kinerja, dan hasil belajar dicantumkan

dalam Surat Tanda Tamat Belajar.31

d) Benchmarking

Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang

sedang berjalan, proses dan hasil untuk mencapai ideal untuk masing-

masing indikator lebih dari 60%. Namun sekolah dapat menetapkan

kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60%, atau 70%.

Penetapan ini disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti kemampuan

peserta didik dan guru serta ketersediaan sarana dan prasarana

Agar kurikulum dapat diimplementasikan secara efektif, hendaklah guru

meningkatkan kualitas pengetahuan serta memahami mengenai KTSP sehingga

dapat mengimplementasikan KTSP dengan melakukan kegiatan yang telah

dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian guru dapat menerapkan KTSP dalam

pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran

                                                            

29 Mimin Haryati, Model Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), cet. Ke-1, h. 16 

30 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat…,h, 260 31 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat…,h, 260 

Page 33: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  33

B. Prestasi Belajar Siswa

1. Pengertian prestasi belajar

Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam

bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha.32 Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia kata prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang

telah dilakukan, dikerjakan).33

Menurut Akyas Azhari, belajar merupakan sebuah proses perubahan

perilaku atau pribadi berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.34 Senada

dengan itu, Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa belajar adalah aktivitas

yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang

telah dipelajari. Hasil dari aktivitas belajar terjadilah perubahan dalam diri

individu.35

Belajar menurut Witherington adalah suatu perubahan dalam kepribadian

yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. Sedangkan

menurut Hilgrat dan Edward dalam buku Theoritis of Learning yang dikutip oleh

M. Ngalim Purwanto, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang

berulang-ulang dalam situasi dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat

dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan/keadaan-

keadaan sesaat seseorang misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya.36

Belajar sebagai suatu kegiatan dapat didefinisikan ciri-ciri kegiatannya.

Ciri-ciri tersebut sebagai berikut:

                                                            32 Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional, (Bandung: CV Bandung, 1988), h. 2-3 33 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Edisi ke-3,

cet, ke-2, h. 895 34 Akyas Azhari,Psikologi Umum & Perkembangan, (Jakarta: PT Terajau, 2004), cet, ke-

1, h. 122 35 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Balajar dan Kompetensi Guru,( Surabaya: Usaha

Nasional, 1994), h. 20 36 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,(Bandung: Remaja Rosdakarya,2007), cet

ke-21, h. 84 

Page 34: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  34

a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu

yang belajar (dalam arti perubahan tingkah laku) baik aktual maupun

potensial.

b. Perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkannya kemampuan baru yang

berlaku dalam waktu yang relatif lama.

c. Perubahan itu terjadi karena adanya usaha (dengan sengaja)37

Sedangkan menurut E. P. Hutabarat mengaitkan belajar dengan

dikuasainya suatu kemampuan oleh seseorang. Menurutnya belajar adalah

kegiatan yang dilakukan untuk menguasai kemampuan, kebiasaan, keterampilan,

dan sikap lewat proses hubungan timbal balik yang berlangsung dengan

lingkungan.38

Manusia lahir ke bumi dalam keadaan tidak mengerti apapun, kemudian

lewat suatu proses ia mengetahui apa yang sebelumnya tidak diketahuinya. Proses

mengetahui apa yang tidak ia ketahui sebelumnya itulah yang disebut dengan

belajar sehingga belajar dapat diartikan sebagai suatu proses dimana seseorang

mengalami perubahan tingkah laku dan pengalaman edukatif sehingga terjadi

perubahan dari tidak tahu menjadi tahu.39

Berdasarkan pengertian atau definisi-definisi di atas, penulis

menyimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang

relatif menetap sebagai akibat latihan atau pengalaman dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Perubahan tersebut menyangkut perubahan dalam aspek

pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan kebiasaan-kebiasaan. Perubahan

tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah

dan jenuh, tidak dapat dipandang sebagai proses belajar, karena individu yang

bersangkutan tidak menyadari atau tidak menghendaki keberadaannya.

                                                            37 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1996) cet ke-2, h.

56 38 Hutabarat, Cara Belajar, ( Jakarta: Gunung Mulia 1986), h.11 39 Rustiyah N.K, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara,1986), cet. Ke-

2, h. 41 

Page 35: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  35

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi belajar adalah hasil yang

diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu

sebagai hasil dari aktifitas belajar. 40

Dari pengertian tentang prestasi belajar yang telah diuraikan diatas, maka

dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang

dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan-kegiatan belajar yang optimal

berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berguna bagi perkembangan

diri selanjutnya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar

Berhasil tidaknya kegiatan belajar atau tinggi rendahnya prestasi belajar

siswa sangat tergantung kepada faktor dan kondisi yang mempengaruhi proses

kegiatan belajar tersebut. Faktor dan kondisi itu banyak sekali baik yang datang

dari dalam maupun dari luar diri siswa.

faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar itu dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu

sendiri dan faktor yang ada di luar individu yang di sebut faktor sosial.41

Selanjutnya, M. Alisuf Sabri lebih rinci mengemukakan bahwa faktor-

fakor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dibagi dalam dua bagian yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal), berupa:

a. Faktor fisiologis siswa, terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik

dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.

b. Faktor psikologis, yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar siswa

adalah faktor minat, bakat, intelegensi, motivasi dan kemampuan-

kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi ingatan, berfikir dan

kemampuan dasar pengetahuan (bahan appersepsi) yang dimiliki siswa.

                                                            

40 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Balajar…, h. 23 41 M. Ngalim Purwanto, Psikologi…, h. 102 

Page 36: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  36

2. Faktor yang berasal dari luar diri siswa(faktor eksternal) terdiri dari:

a. Faktor lingkungan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Faktor lingkungan non sosial alami, seperti keadaan suhu, kelembaban

udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat letak gedung sekolah dan

sebagainya.

2) Faktor lingkungan sosial, baik berwujud manusia dan repesentasinya

termasuk budayanya

b. Faktor-faktor instrumental, terdiri dari gedung / sarana fisik kelas, sarana/

alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum materi pelajaran

serta strategi belajar mengajar yang digunakan.42

Menurt Rostiyah, dalam bukunya masalah-masalah ilmu keguruan, ia

membagi faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang anak dengan

melihat keadaan keluarga siswa. Faktor tersebut antara lain:

1. Cara orang tua mendidiknya

2. Suasana keluarga

3. Pengertian orang tua

4. Latarbelakang kebudayaan43

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan-

kegiatan belajar yang optimal berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

berguna bagi perkembangan diri selanjutnya. Secara umum hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang dari dalam diri siswa Sendiri (Faktor

internal) dan faktor dari luar diri siswa (faktor eksternal). Kedua faktor tersebut

akan selalu berinteraksi, sehingga secara tidak langsung maupun langsung faktor-

faktor tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dan karena faktor-

faktor ini terjadilah perbedaan individu atau siswa dalam prestasi belajarnya.

Prestasi belajar ini dalam dunia pendidikan formal biasanya diwujudkan dalam

bentuk nilai raport.

                                                            42 M. Alisuf Sabri, Psikologi…,h. 56-60 43 Rustiyah N.K, Masalah-Masalah…, h. 41 

Page 37: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  37

3. Cara mengetahui prestasi belajar siswa

Aktifitas belajar siswa perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena

dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat

tercapai atau tidak. Sebagaimana dijelaskan dalam Muhibbin Syah bahwa

“evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan

yang telah ditetapkan dalam sebuah program”.44

Jadi evaluasi sangatlah penting dan diperlukan untuk menentukan prestasi

belajar siswa, karena dengan cara itulah dapat dikatakan tinggi rendahnya prestasi

belajar siswa, atau baik-buruk prestasi belajarnya.

Adapun ragam evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengetahui prestasi

belajar siswa adalah sebagai berikut:

a. Pre-Test yaitu “Evaluasi yang dilakukan guru secara rutin pada setiap akan

memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi

taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan”.45

b. Pos-Test yaitu “Evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian

materi. Tujuannya yaitu untuk mengetahui taraf siswa terhadap materi

yang telah disajikan”. 46

c. Evaluasi Formatif yaitu “Evaluasi hasil belajar jangka pendek, yaitu

evaluasi hasil belajar pada akhir setiap satuan pelajaran, tujuannya untuk

memberikan umpan balik (feed back) kepada guru sebagai dasar untuk

memperbaiki proses belajar mengajar.47

d. Evaluasi Sumatif yaitu “evaluasi belajar yang dilakukan pada waktu

berakhirnya suatu program pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar,

tujuannya adalah untuk mengetahui hasil akhir yang dapat dicapai oleh

                                                            44 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2002), Cet ke-7, h. 141 45 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan…, h. 143 46 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan…, h.145 47 Zuhairini , Metodik khusus pendidikan agama islam,(Jakarta: kalam mulia, 2002), h.34 

Page 38: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  38

siswa, yakni penguasaan pengetahuan sekaligus menggambarkan

keberhasilan proses belajar mengajar.48

e. Evaluasi Diagnostik yaitu “Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang

tepat”.49 Tujuannya adalah untuk membantu pemecahan kesulitan yang

dialami anak didik waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar pada suatu

bidang studi atau keseluruhan program pengajaran”.50

4. Indikator prestasi belajar

Indikasi prestasi belajar adalah hasil belajar yang meliputi segenap ranah

psikologi yang berubah akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Ranah

psikologis itu berupa ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif) dan ranah karsa

(psikomotor).

Indikator prestasi belajar siswa menurut muhibbin Syah adalah sebagai

berikut: 51

a. Ranah cipta (kognitif) diantaranya siswa dapat menunjukan,

membandingkan, menghubungkan, menyebutkan, menjelaskan,

mendefinisikan dan memberikan contoh.

b. Ranah Rasa (afektif) diantaranya dapat menunjukan sikap menerima,

menolak, mengakui dan menyakiti, dan menjelmakan dalam pribadi dan

perilaku sehari-hari.

c. Ranah Karsa (psikomotor) diantaranya siswa dapat mengkoordinasikan

gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya, mengucapkan,

membuat mimik dan gerakan jasmani.

                                                            48 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999), Cet

ke-2, h. 170 49 Suharsini Arikunto, prosedur penelitiansuatu pendekatan praktek, (jakarta: Reneka

cipta,1998),cet.ke-11.h.145  50 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), cet ke-1, h. 192 

  51 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan…, h.150-152 

Page 39: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  39

5. Usaha-usaha peningkatan prestasi belajar

Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa antara

lain:

a. Membangkitkan motivasi belajar siswa

Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan

pembelajaran. Menurut M. Alisyuf Sabri motivasi adalah “segala sesuatu yang

menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah”.52 Motivasi sangatlah berpengaruh

dalam proses pembelajaran, dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam

belajar dan dengan motivasi belajar ini pula kualitas hasil siswa dapat

diwujudkan. Menurut Moh. Uzer Usman ada beberapa cara membangkitkan

motivasi yaitu:

1) Mengadakan kompetisi (persaingan) terhadap para siswa guna

meningkatkan prestasi belajarnya.

2) Pace Making (membuat tujuan sementara atau dekat)

3) Mengadakan penilaian atau tes”.53

b. Meningkatkan disiplin belajar siswa

Pada hakikatnya disiplin adalah pengendalian perilaku dan pengendalian

diri. Apabila seorang siswa dapat mengendalikan dirinya dan perilakunya sehari-

hari baik dirumah, sekolah maupun lingkungan sekitarnya maka ia telah

mendisiplinkan diri ketika siswa sudah memiliki kedisiplinan baik hal itu yang

berasal dari dirinya maupun atas dorongan orang lain, maka segala sesuatu yang

dikerjakan akan menjadi maksimal. Siswa yang berdisiplin di sekolah dengan

selalu masuk tepat pada waktunya, tidak pernah membolos, selalu memperhatikan

keterangan guru di kelas, rajin mengerjakan tugas yang selalu diberikan guru,

maka pada akhirnya ia akan mendapatkan prestasi yang baik dalam belajarnya.

                                                            

52 M. Alisyuf Sabri, Psikologi…, h.85. 53 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005),

Cet ke-17,h. 29-30 

Page 40: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  40

C. Kerangka Berfikir

Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem pendidikan nasional adalah

kurikulum. Oleh sebab itu kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang ada

dalam masyarakat, kurikulum bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam

menghadapi persoalan kehidupan yang dihadapi.

Sebagaimana telah dikemukakan dalam pengertian sebelumnya bahwa

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing satuan pendidikan. Maka dalam hal ini KTSP merupakan strategi

pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan

berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum.

KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan

pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan

pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang

memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk

mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan dan kebutuhan

masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran

merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf

sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait, dan

meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. Khususnya

kurikulum.

Dari penjelasan di atas maka dapat diasumsikan bahwa jika KTSP secara

optimal bisa diterapkan maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini

didasari karena adanya faktor-faktor pendukung itu antara lain: adanya sarana

pengajaran, kemampuan guru dalam mengajar, adanya kesiapan dari siswa untuk

mengikuti dan menerima pelajaran, tersedianya waktu belajar. Tetapi apabila

faktor pendukung tersebut kurang terpenuhi maka kemungkinan besar akan

menghambat pelaksanaan KTSP yang secara langsung akan berakibat terhadap

keberhasilan proses mengajar itu sendiri

Page 41: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  41

D. Hipotesis

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel X (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP) dan variable Y (Prestasi belajar siswa) maka

dalam hal ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Ho :Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara implementasi

KTSP dengan prestasi belajar siswa.

Ha :Terdapat hubungan positif yang signifikan antara implementasi KTSP

dengan prestasi belajar siswa.

Page 42: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, penulis mengambil tempat di MAN Insan

Cendekia Serpong, Tangerang Banten, karena MAN Insan Cindikia merupakan

salah satu madrasah yang sudah menggunakan KTSP dalam kegiatan belajar

mengajar, sehingga akan mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian

tersebut.

Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terhitung dari bulan

januari sampai dengan bulan februari tahun 2010

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian. Adapun

dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:

1. Variabel bebas (independent variabel) yakni: Implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP)

2. Variabel terikat (dependent Variabel) yakni: prestasi belajar siswa

C. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, fakta, dan informasi yang akan mengungkap dan

menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

korelasioanal melalui penelitian lapangan.

30 

Page 43: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  43

Penelitian lapangan (fleid research) adalah penelitian ini dilakukan dengan

terjun langsung ke objek penelitian, karena dalam penelitian ini memerlukan data

yang valid agar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang

merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup,

benda-benda, sistem, dan prosedur, fenomena, dan lain-lain.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN Insan Cendikia

Serepong yang berjumlah 115

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang representatif. Untuk

mempermudah penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik penarikan

sampel secara acak atau bisa dikenal dengan istilah random sampling yaitu

dengan mengambil 26% dari jumlah populasi yang ada. Jadi sampelnya sebanyak

30 siswa. Ciri dari penarikan sampel secara acak ini bahwa anggota populasi

mempunyai peluang yang sama dan tidak terikat untuk masuk ke dalam sampel.

Adapun lebih jelasnya lihat tabel terlampir:

Tabel I Populasi dan Sampel

No Kelas Populasi Sampel

1 XI IPA-1 21 5

2 XI IPA-2 21 5

3 XI IPA-3 23 5

4 XI IPA-4 21 5

5 XI IPS-1 14 5

6 XI IPS-2 15 5

Jumlah 115 30

Sumber: Jumlah sampel diperoleh melelui Teknik random sampling

dengan mengambil 26% dari jumlah populasi yang ada

Page 44: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  44

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini diperlukan beberapa teknik.

Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki.54 Observasi merupakan teknik yang

pertama-tama digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan

penelitian dan merupakan alat pengumpulan data dengan cara mendatangi

langsung, mengamati, dan mencatat. Observasi ini dilakukan dengan cara

datang langsung keobjek penelitian untuk mendapatkan data yang berkaitan

dengan pelaksanaan KTSP yang digunakan oleh guru di dalam kelas..

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sesuai berdasarkan dari

pada laporan verbal dimana pada wawancara ini terdapat dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang

diwawancarai.55 Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan

kepala sekolah MAN Insan Cendekia Serpong untuk mendapatkan data

tentang peranan kepala sekolah sebagai supervaisor terhadap kinerja guru

dalam mengimplementasikan KTSP

3. Angket

Angket yaitu suatu alat penelitian yang dilakukan dengan cara menyebarkan

daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari jumlah responden.56

Daftar pertanyaan ini disusun secara tertulis mengenai suatu hal yang berkaitan

dengan indikator. Angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berupa

bentuk pertanyaan dimana responden hanya tinggal memilih jawaban yang

telah disediakan dalam angket tersebut. Angket ini digunakan untuk

mendapatkan data mengenai respon siswa terhadap pelaksanaan KTSP yang

                                                            54 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, ( Yogyakarta: Andi Offest,1992), Jilid 2, h. 151 55 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian…., h. 145 56 Sutrisno Hadi, Metodologi…, h. 177 

Page 45: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  45

digunakan oleh guru mata pelajaran akidah akhlak dalam proses belajar

mengajar.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pencatatan data yang relevan dengan masalah yang

sedang diteliti kemudian data tersebut didokumentasikan. Adapun teknik

pengumpulan data ini penulis pergunakan untuk memperoleh data tentang

prestasi belajar siswa kelas XI MAN Insan Cendikia Serpong Secara langsung

dari buku raport.

F. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data seslesai dikumpulkan dengan lengkap, maka tahap

selanjutnya adalah tahap pengolahan data, adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

1) Editing

yaitu tahap penelitian kembali catatan-catatan dari lapangan yang

terkandung di dalam angket kemudian diolah dan terlebih dahulu di edit agar

dapat meningkatkan mutu data yang akan diolah dan dianalisis.

2) Skoring

yaitu tahap untuk menentukan skor dalam hasil penelitian, ditetapkan

bahwa untuk responden yang menjawab diberi bobot nilai sebagai berikut:

- Untuk jawaban dengan simbol A = 4

- Untuk jawaban dengan simbol B = 3

- Untuk jawaban dengan simbol C = 2

- Untuk jawaban dengan simbol D = 1

3) Tabulating

yaitu mentabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel

yang telah disediakan.

Page 46: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  46

G. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

1. Analisis Data

a. Analisis deskripsi

Setelah pengumpulan data dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah

menganalisis data tersebut dengan analisis kuntitatif secara deskriptif yang

sebelumnya telah dilakukan persentasenya dengan menggunakan rumus distribusi

frekuensi sebagai berikut:

P = x 100% P : Presentasi untuk setiap kategori jawaban

F : Frekuensi jawaban responden

N : Number of cases

b. Analisis Korelasional

Analisis korelasional digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

atau pengaruh antara variabel X (Implementasi KTSP) dengan variabel Y (prestasi

belajar siswa), dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai

berikut:

r x y =

rxy : Angka indeks korelasi ‘r’ product moment

N : Number of cases

∑XY : Jumlah hasil perkalian antara sekor X dan sekor Y

∑X : Jumlah seluruh sekor X

∑Y : Jumlah seluruh sekor Y

Page 47: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  47

2. Interpretasi Data

Setelah diperoleh angka Indeks korelasi ‘r’ product moment maka

dilakukan interpretasi secara sederhana dengan mencocokan hasil penelitian

dengan angka Indeks korelasi ‘r’ product moment seperti di bawah ini:

00,0 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat

rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada

korelasi antara variabel X dan variabel Y)

0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

sedang atau cukup

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

sangat kuat atau sangat tinggi

Setelah diberikan interpretasi terdapat angka indeks korelasi ‘r’ product

moment dengan jalan berkonsultasi pada nilai product moment, maka prosedur

selanjutnya secara berurut- urut adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan (membuat) Hipotesa alternatif (Ha) dan Hipotesa nihil atau

Hipotesa nol (Ho)

2) Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan dengan jalan membandingkan besarnya ‘r’ yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau ‘r’ observasi (ro) dengan besarnya ‘r’ yang tercantum dalam tabel nilai ‘r’ product moment (rt) atau degrees of feedomnya (df) yang rumusannya adalah sebagai berikut:

Df = N – nr df : degrees of feedom

N : Number of cases

nr : banyaknya variabel yang kita korelasikan.57

                                                            57 Anas Sudijono,Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2000) h.

194 

Page 48: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  48

Setelah hasilnya dicocokan dengan nilai koefisien korelasi ‘r’ product

moment baik pada taraf signifikansi 5% ataupun pada taraf signifikasnsi 1%

kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang signifikan atau

tidak.

Untuk lebih memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelasi ‘r’

product moment, maka prosedurnya adalah sebagai berikut:

KD = r² x 100%

KD : kontribusi/ pengaruh variabel X terhadap variabel Y

r² : koefisien korelasi variabel X terhadap variabel Y

Page 49: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  49

BAB VI LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat MAN Insan Cendekia Serpong

Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi

dalam penguasaan IPTEK yang didasari nilai keimanan dan ketakwaan, pada

tahun 1996 BPPT mendirikan SMU Insan Cendekia di Serpong dan di Gorontalo

melalui program penyetaraan IPTEK STEP (Science and Technology Equity

Program) bagi sekolah-sekolah yang berada di lingkungan pondok pesantren.

Pada tahun pelajaran pertama (1996/1997), penerimaan siswa SMU Insan

Cendekia diprioritaskan bagi siswa-siswi SMU/MA kelas satu dan siswa-siswi

lulusan SMP/MTs berprestasi yang berasal dari pondok pesantren dan sekolah

islam lainnya. Akan tetapi, mulai tahun pelajaran kedua (1997/1998) SMU Insan

Cendekia memberi kesempatan pula kepada siswa-siswi SLTP umum dan MTs

baik negeri maupun swasta.

Sejak tahun pelajaran 2000/2001 SMU Insan Cendekia baik yang berada di

Serpong maupun di Gorontalo dilimpahkan pengelolaannya oleh BPPT kepada

Departemen Agama RI. Untuk tetap mempertahankan ciri khas penguasaan

IPTEK dan IMTAK, maka dalam pengelolaan dan pembinaannya Departemen

Agama dan BPPT terus melakukan kerjasama. Selanjutnya nama SMU Insan

Cendekia ditransformasikan menjadi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia

dengan tanpa mengurangi dan mengubah sistem pengajaran secara keseluruhan

yang telah berjalan selama ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong adalah lembaga

pendidikan Islam yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dalam proses belajar mengajar pada semua tingkatan

37 

Page 50: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  50

2. Visi dan Misi Lembaga Pendidikan MAN Insan Cendekia Serpong memiliki visi adalah mewujudkan sumber

daya manusia yang berkualitas tinggi dalam keimanan dan ketakwaan, menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu mengatualisasikannya dalam

kehidupan masyarakat.

Sedangkan misi MAN Insan Cendekia Serpong adalah:

a. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai ilmu

pengetauan dan teknologi, mempunyai daya juang tinggi, kreatif, inovatif,

proaktif, dan mempunyai landasan iman dan takwa yang kuat

b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga

kependidikan sesuai perkembangan dunia pendidikan

c. Menjadikan MAN Insan Cendekia Serpong sebagai madrasah model

dalam pengembangan pengajaran IPTEK dan IMTAK bagi lembaga

pendidikan lainnya.

3. Keadaan Siswa, Guru, Karyawan dan fasilitas yang di miliki Proses penerimaan siswa baru MAN Insan Cendikia Serpong dilakukan

dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut: calon siswa adalah lulusan

SLTP/MTs Negeri/Swasta, nilai raport siswa kelas VIII dan IX minimal 7 untuk

bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA, mengikuti Tes Potensi

akademik (Matematika, Fisika, Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

Bahasa Arab dan Agama) serta Tes Potensi Intelektual, dan mengikuti tes

kesehatan dan wawancara.

Adapun jumlah siswa dan siswi MAN Insan Cendekia Serpong tahun

ajaran 2009/2010 adalah tertera pada tabel berikut:

Page 51: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  51

Tabel 2

Jumlah Siswa MAN Insan Cendekia Serpong Tahun Pelajaran 2009/2010

NO KELAS PUTRA PUTRI JUMLAH 1 X 58 61 119

2 XI IPA 45 41 86

3 XI IPS 13 16 29

4 XII IPA 38 23 61

5 XII IPS 15 20 38

JUMLAH

172

161 333

Di lembaga pendidikan ini, untuk mencapai kualitas proses pembelajaran

disediakan guru yang dengan latar belakang pendidikan minimal S 1. Jumlah guru

di MAN Insan Cendekia Serpong sebanyak 43 guru bidang studi dan seorang guru

bimbingan konseling. Adapun lebih jelasnya lihat tabel terlampir:

Di samping tenaga pengajar, sekolah ini juga memiliki 19 orang tenaga

administrasi, 6 orang pembina asrama, 11 orang pelatih ekstrakurikuler, 4 orang

teknisi, 4 orang laboran, 4 orang pustakawan, 4 orang dokter, 3 orang perawat, 1

orang psikologi, 11 orang petugas kersihan, 4 orang tenaga pertamanan dan 12

orang tenaga keamanan.

Kemudian untuk menunjang dan mendukung proses belajar mengajar

MAN Insan Cendekia memiliki fasilitas yang terdiri dari 16 gedung permanen

diatas tanah seluas 5,5 hektar yang terdiri dari:

a. Ruang kelas terdiri dari 16 kelas ber AC (kapasitas masing-masing 24)

b. Laboratorium Fisika, Kimia, Biolagi, Komputer, dan Bahasa

c. Hotspot

d. Perpustakaan

Page 52: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  52

e. Lapangan Olah raga untuk: sepak bola, basket, bola voli, badminton, tenis

meja dan fitness center

f. Gedung administrasi dua lantai

g. Gedung serba guna dengan kapasitas 600 orang

h. Masjid dua lantai dengan kapasitas 700 jamaah

i. Asrama siswa

j. Asrama guru

k. Gedung pendidikan dan pelatihan guru

l. Poliklinik

m. Kantin

n. The plaza

o. Saung iman

4. Kurikulum dan Proses Mengajar

Mulai tahun pelajaran 2006/2007 MAN Insan Cendekia Serpong sudah

menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semua kelas,

kurikulum depag dan kurikulum khusus MAN Insan cendekia Serpong yang

secara inovatif direkayasa sesuai dengan visi, misi dan target institusi. Adapun

kurikulum tersebut dikemas dalam bentuk:

a. Sturuktur program yang menitikberatkan pada penguasaan basic

Knowledge of science and technologi, pendidikan agama serta penguasaan

bahasa Inggris dan bahasa Arab

b. Kurikulum yang di perkaya dengan pendidikan yang mengarah pada

keterampilan hidup (life skill)

c. Menggunakan pendekatan intelektual, kegiatan, keteladanan, dan

laboratorium.

Adapun waktu belajar efektif disekolah selama delapan jam terhitung dari

pukul 07.00 sampai dengan 15.30 WIB sudah termasuk jam istirahat, dan makan

siang. Sedangkan jam belajar mandiri dari pukul 20.00 sampai dengan 22.00

WIB.

Page 53: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  53

Kemudian dalam proses pembelajaran ada beberapa kegiatan penunjang

proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a. Responsi, merupakan kegiatan tersetruktur guna meningkatkan

penguasaan konsep dan melatih keterampilan siswa.

b. Klinik Mata Pelajaran, adalah program pengajaran remedial guna

mencapai ketununtasan belajar

c. Club Mata pelajaran, adalah program penganyaan guna menyiapkan siswa

dalam lomba maupun olimiade mata pelajaran.

d. Program Sukses Ujian Nasional dan studi Lanjut, membantu siswa dalam

persiapan ujian nasional maupun ujian masuk perguruan tinggi.

e. Matrikulasi Bahasa Arab, program penyamaan kemampuan dasar bahasa

Arab siswa kelas 1.

f. Belajar mandiri malam hari, dibimbing guru Mata pelajaran/ tutor

g. Sistem Evaluasi, menggunakan standar sekolah unggulan

h. TOEFL Preparation, untuk menyiapkan siswa dalam seleksi masuk

perguruan tinggi di luar negeri.

B. Deskripsi Data

Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, salah satu teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan angket, untuk memperoleh data tentang implementasi KTSP dalam

kegiatan balajar mengajar di MAN Insan Cendekia Serpong.

Angket disusun berdasarkan pokok penelitian dan indikator dari variabel

yang diteliti, yaitu dari mulainya penyusunan RPP dan mengaplikasikannya KTSP

dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Angket yang disebarkan kepada siswa kelas XI terdiri dari 20 pernyataan,

yaitu mengenai respon siswa terhadap implementasi KTSP yang digunakan oleh

guru bidang studi akidah akhlak, kemudian angket tersebut diberi penilaian

berupa skor-skor, yaitu sebagai berikut:

Page 54: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  54

- Untuk jawaban dengan simbol A = 4

- Untuk jawaban dengan simbol B = 3

- Untuk jawaban dengan simbol C = 2

- Untuk jawaban dengan simbol D = 1

Setelah data terkumpul, penulis melakukan perhitungan dengan

menggunakan rumus presentase untuk mengetahui hasil nilai dari penyebaran

angket dengan menggunakan sistem tabulasi yaitu penyajiann angket dalam

bentuk tabel

Tabel Frekuensi Implementasi KTSP dalam proses belajar mengajar di

dalam kelas sebagai berikut

1. Pra Instruksional

Tabel 5 Perhatian siswa terhadap cara guru mengajar

mata pelajaran akhidah akhlak Alternatif F %

Selalu 18 60 Sering 12 40 Kadang-kadang - - Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 60% siswa menyatakan selalu

memperhatikan terhadap pelajaran akidah akhlak ketika proses belajar mengajar

berlangsung, 40% menyatakan siswa sering memperhatiakan terhadap pelajaran

akidah akhlak ketika proses belajar mengajar berlangsung, dan tidak ada seorang

siswa pun yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah memperhatikan.

Tabel 6

Kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran akidah akhlak yang disampaikan oleh guru

Alternatif F %

Selalu 6 20 Sering 18 60 Kadang-kadang 6 20 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Page 55: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  55

Dalam tabel 5 di atas menunjukan bahwa 20% siswa menyatakan selalu

memahami materi pelajaran akidah akhlak yang disampaikan oleh guru, 60%

siswa menyatakan sering memahami materi pelajaran akidah akhlak yang

disampaikan oleh guru, 20% siswa menyatakan kadang-kadang memahami materi

pelajaran akidah akhlak yang disampaikan oleh guru, sedangkan yang tidak

pernah memahami tidak ada.

Tabel 7

Respon siswa terhadap cara guru menyampaikan materi pelajaran akidah akhlak

Alternatif F % Selalu 10 33,33 Sering 10 33,33 Kadang-kadang 10 33,33 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Selanjutnya tabel 6 tentang respon siswa terhadap cara guru

menyampaikan materi pelajaran akidah akhlak sebanyak 33,33% siswa

menyatakan selalu mengerti, 33,33% siswa menyatakan sering mengerti 33,33%

siswa menyatakan kadang-kadang mengerti, sedangkan yang tidak pernah

mengerti tidak ada.

Tabel 8

Dorongan untuk meningkatkan semangat belajar pada mata pelajaran akidah akhlak

Alternatif F %

Selalu 7 23,33 Sering 18 60 Kadang-kadang 5 16,47 Tidak Pernah _ _ Jumlah 300 100

Sesuai dengan tabel 7 di atas menunjukan bahwa 23,33% siswa

menyatakan guru selalu memberikan dorongan pada siswa untuk meningkatkan

belajar pada mata pelajaran akidah akhlak, 60% siswa menyatakan guru sering

memberikan dorongan pada siswa untuk meningkatkan belajar pada mata

Page 56: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  56

pelajaran akidah akhlak, 16,47% siswa menyatakan guru kadang-kadang

memberikan dorongan pada siswa untuk meningkatkan belajar pada mata

pelajaran akidah akhlak, sedangkan yang menyatakan tidak pernah tidak ada.

Tabel 9

Semangat siswa dalam belajar akidah akhlak

Alternatif F % Selalu 15 50 Sering 13 43,33 Kadang-kadang 2 6,66 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 50% siswa menyatakan selalu memiliki

semangat dalam belajar akidah akhlak, 43,33% siswa menyatakan sering memiliki

semangat dalam belajar akidah akhlak, 6,66% siswa menyatakan kadang-kadang

memiliki semangat dalam belajar akidah akhlak, sedangkan yang tidak pernah

tidak ada.

Tabel 10

Guru Pengulangan materi yang lalu sebelum menyampaikan materi yang akan dibahas

Alternatif F % Selalu 4 13,33 Sering 17 56,67 Kadang-kadang 9 30 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 13,33 % siswa menyatakan

guru selalu mengulang materi pelajaran yang lalu sebelum melanjutkan pelajaran,

56,67% siswa menyatakan guru sering mengulang materi pelajaran yang lalu

sebelum melanjutkan pelajaran, 30% siswa menyatakan guru kadang-kadang

mengulang materi pelajaran yang lalu sebelum melanjutkan pelajaran, sedangkan

yang menyatakan tidak pernah mengulang tidak ada.

Page 57: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  57

2. Instriuksional

Tabel 11 Suasana belajar di sekolah yang menyengkan

Alternatif F % Selalu 25 83,33 Sering 4 13,33 Kadang-kadang 1 3,33 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Sesuai dengan tabel 10 di atas menunjukan bahwa 83,33% siswa

menyatakan suasana belajar di sekolah selalu menyenangkan, 13,33% siswa

menyatakan suasana belajar di sekolah sering menyenangkan, 3,33% siswa

menyatakan suasana belajar di sekolah kadang-kadang menyenangkan, sedangkan

yang tidak pernah menyenangkan tidak ada

Tabel 12

Variasi metode guru dalam mengajar mata pelajaran akidah akhlak

Alternatif F %

Selalu 12 40 Sering 9 30 Kadang-kadang 9 30 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Tabel 11 di atas menunjukan bahwa 40% siswa menyatakan guru selalu

menggunakan metode bervariasi dalam mengajar mata pelajaran akidah akhlak,

30% siswa menyatakan guru sering menggunakan metode bervariasi dalam

mengajar mata pelajaran akidah akhlak, 30% siswa menyatakan guru kadang-

kadang menggunakan metode bervariasi dalam mengajar mata pelajaran akidah

akhlak.

Page 58: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  58

Tabel 13

Penggunaan media/alat pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran akidah akhlak

Alternatif F %

Selalu 16 53,33 Sering 14 46,67 Kadang-kadang - - Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Tabel 12 di atas menunjukan bahwa 53,33% siswa menyatakan guru selalu

menggunakan media/alat dalam mengajar, 46,67% siswa menyatakan guru sering

menggunakan media/alat dalam mengajar, dan tidak ada seorang siswa pun yang

menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah.

Tabel 14

Ketaatan siswa dalam mengerjakan tugas akidah akhlak

Alternatif F % Selalu 14 46,67 Sering 12 40 Kadang-kadang 4 13,33 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Selanjutnya yaitu tabel 13 mengenai ketaatan siswa dalam mengerjakan

tugas, siswa yang menyatakan selalu mengerjakan tugas sebanyak 46,67%, yang

menyatakan sering mengerjakan tugas sebanyak 40%, yang menyatakan kadang-

kadang mengerjakan tugas sebanyak 13,33%, dan tidak ada seorang siswa pun

yang menyatakan tidak pernah mengerjakan tugas.

Tabel 15 Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran akidah akhlak

Alternatif F % Selalu 23 76,66 Sering 7 23,34 Kadang-kadang - - Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Page 59: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  59

Dalam tabel 14 di atas menunjukan bahwa 76,66% menyatakan guru

selalu melibatkan siswa dalam pembelajaran akidah akhlak, 23,34% smenyatakan

guru sering melibatkan siswa dalam pembelajaran akidah akhlak, sedangkan yang

menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah tidak ada

Tabel 16

Guru mendampingi siswa pada saat mengerjakan tugas.diskusi

pada mata pelajaran akidah akhlak

Alternatif F % Selalu 10 33,33 Sering 14 46,67 Kadang-kadang 6 20 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Tabel 15 di atas menunjukkan bahwa 33,33 % siswa menyatakan guru

selalu mendampingi pada soal mengerjakan tugas atau diskusi. 46,67 siswa

menyatakan guru sering mendampingi siswa pada saat mengerjakan tugas atau

diskusi, dan 20 % siswa yang menyatakan guru kadang-kadang mendampingi,

sedangkan yang tidak pernah tidak ada.

Tabel 17

Pemberian masalah-masalah yang merangsang siswa untuk berfikir

Alternatif F % Selalu 24 80 Sering 6 20 Kadang-kadang - - Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Berdasakan tabel di atas menunjukkan bahwa 80 % siswa menyatakan

guru akidah akhlak selalu memberikan masalah-masalah yang merangsang siswa

untuk berfikir, 20 % siswa menyatakan guru akidah akhlak sering memberikan

masalah-masalah yang merangsang siswa untuk berfikir, dan tidak ada yang

menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah.

Page 60: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  60

Tabel 18

Memberikan contoh-contoh pada setiap

materi pelajaran akidah akhlak

Alternatif F % Selalu 14 53,33 Sering 16 46,67 Kadang-kadang - - Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Sesuai tabel 17 di atas menunjukkan bahwa 53,33 % siswa menyatakan

guru selalu memberikan contoh-contoh pada setiap materi yang disampaikan,

46,67 % siswa menyatakan guru sering memberikan contoh-contoh pada setiap

materi yang disampaikan, sedangkan yang menyatakan kadang-kadang dan tidak

pernah tidak ada.

3. Evaluasi

Tabel 19 Penilaian setiap materi pelajaran sesuai dengan

pencapaian KD/ Indikator

Alternatif F % Selalu 17 56,67 Sering 13 43,33 Kadang-kadang - - Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Dalam tabel 18 di atas menunjukan bahwa 56,67% siswa menyatakan guru

selalu menilai pelajaran sesuai dengan pencapaian indikator, 43,33% siswa

menyatakan menyatakan guru sering menilai pelajaran sesuai dengan pencapaian

indikator, dan tidak ada seorang siswa pun yang menyatakan kadang-kadang dan

tidak pernah

Page 61: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  61

Tabel 20

Mengadakan ulangan susulan

Alternatif F % Selalu 19 63,33 Sering 11 36,67 Kadang-kadang - - Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Tabel selanjutnya yaitu tabel 19 mengenai pengadaan ulangan susulan,

siswa yang menyatakan guru selalu mengadakan ulangan susulan sebanyak

63,33%, yang menyatakan guru sering mengadakan ulangan susulan sebanyak

36,67%, dan tidak ada seorang siswa pun yang menyatakan kadang-kadang dan

tidak pernah

Tabel 21

Penilaian setiap hasil karya siswa (portofolio)

Alternatif F % Selalu 22 72,33 Sering 6 20 Kadang-kadang 2 6,66 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

tabel 20 di atas menunjukan bahwa 72,33% siswa menyatakan guru selalu

menggunakan penilan fortofolio (menilai setiap hasil karya siswa), 20% siswa

menyatakan guru sering menggunakan penilan fortofolio (menilai setiap hasil

karya siswa),6,66% siswa menyatakan guru kadang-kadang menggunakan penilan

fortofolio (menilai setiap hasil karya siswa), sedangkan yang menyatakan tidak

pernah tidak ada

Page 62: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  62

Tabel 22

Penilaian keppada siswa selama proses belajar mengajar di kelas

Alternatif F % Selalu 7 23,33 Sering 19 63,33 Kadang-kadang 4 13,33 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Selanjutnya tabel 21 mengenai penilaian guru kepada siswa selama roses

belajar mengajar di kelas, siswa yang menyatakan selalu menillai sebanyak

23,33%, siswa yang menyatakan sering menillai sebanyak 63,3%, siswa yang

menyatakan kadang-kadang menillai sebanyak, sedangkan yang menyatakan tidak

pernah tidak ada

Tabel 23

pemberian tugas pada setiap materi pelajaran

Alternatif F % Selalu 11 36,67 Sering 14 46,67 Kadang-kadang 5 16,67 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Dalam tebel 22 di atas menunjukan bahwa 36,67% siswa menyatakan guru selalu

memberikan tugas pada setiap materi pelajaran, 46,67% siswa menyatakan guru

sering memberikan tugas pada setiap materi pelajaran, 16,67% siswa menyatakan

guru kadang-kadang memberikan tugas pada setiap materi pelajaran, sedangkan

yang menyatakan tidak pernah tidak ada

Page 63: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  63

Tabel 24

Memberitahukan setiap kesalahan siswa

Alternatif F % Selalu 7 23,33 Sering 16 53,33 Kadang-kadang 7 23,33 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100

Yang terakhir tabel 23 mengenai pemberitahukan setiap kesalahan siswa,

siswa yang menyatakan guru selalu memberitahukan setiap kesalahan siswa

sebanyak 23,33%, yang menyatakan guru sering memberitahukan setiap

kesalahan siswa sebanyak 53,33%, yang menyaatakan guru kadang-kadang

memberitahukan setiap kesalahan siswa sebanyak 23,33%, sedangkan yang

menyatakan tidak pernah tidak ada.

Page 64: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  64

Tabel 25

Nilai hasil angket dan nilai raport siswa (prestasi belajar)

pada mata pelajaran akidah akhlak

NO Nama Hasil angket Nilai raport 1 Teguh Adi Syarif Hidayat 67 8 2 Fatiyah 70 9 3 Alliyza Hidayati Syam’s 67 8 4 Raiza Noor Pratiwi 68 8 5 Iqbal Pratama Abi Zay 71 9 6 Arini Hidayati 66 8 7 Zainul Alim 65 8 8 Muhammad Farmawy 64 7 9 Rian Hidayah 66 8 10 Rendy Herlambang 68 8 11 Urfa Qurrota Ainy 71 9 12 Mega Puspita 74 8 13 Haykal 67 7 14 Alvin Aulia Fardana 65 8 15 Faiz Ilham Fardana 68 8 16 Kharisma 67 8 17 Novilia 70 9 18 M. Indra Gunawan 62 7 19 Vini Vitriani 63 8 20 Reki Wijaya 73 8 21 Walid Ananti 60 8 22 Milda Faraddina 64 8 23 Akbar 63 8 24 Ibrahim Abbas 67 8 25 Disi Riwandi 65 8 26 Sandra Nurfitri 67 8 27 Fadhlan Hamidi 70 8 28 Rizki Oktaria Putri 68 8 29 Thufall Abdurrahim 66 7 30 Faizal Aziz 69 8

Jumlah 2011 240 Rata-rata 67,03 8

Page 65: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  65

Klasifikasi Skor Hasil Angket Dan Nilai Raport Siswa

Tabel 26 Klasifikasi skor hasil angket

Skor Frekuensi % kriteria

20 − 40 0 0 kurang

41 − 60 1 3,33 cukup

61 − 80 29 96,7 Baik

Total 30 100

Tabel 27 Klasifikasi skor hasil raport

skor Frekuensi % kriteria

0 – 6 0 0 Rendah

7 – 8 26 86 Sedang

8 – 10 4 13,3 Tinggi

Total 30 100

C. Analisi Data

Analisi data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah

dibaca dan diinterpertasikan. Dalam proses ini digunakan statistik yang salah satu

fungsinya adalah untuk menyedarahakan data penelitian yang besar jumlahnya

menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Maka teknik yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  66

Tabel 28 Perhitungan Angka Indeks korelasi Antara

Variabrl X (Implementasi KTSP) dan Variabel Y (prestasi belajar Siswa)

N X Y XY X² Y² 1 67 8 536 4489 64 2 70 9 630 4900 81 3 67 8 536 4489 64 4 68 8 544 4624 64 5 71 9 639 5041 81 6 66 8 528 4356 64 7 65 8 520 4225 64 8 64 7 448 4096 49 9 66 8 528 4356 64 10 68 8 544 4624 64 11 71 9 639 5041 81 12 74 8 592 5476 64 13 67 7 469 4489 49 14 65 8 520 4225 64 15 68 8 544 4624 64 16 67 8 536 4489 64 17 70 9 630 4900 81 18 62 7 434 3844 49 19 63 8 504 3969 64 20 73 8 584 5329 64 21 60 8 480 3600 64 22 64 8 512 4096 64 23 63 8 504 3969 64 24 67 8 536 4489 64 25 65 8 520 4225 64 26 67 8 536 4489 64 27 70 8 560 4900 64 28 68 8 544 4624 64 29 66 7 462 4356 49 30 69 8 552 4761 64

Julmlah 2011 240 16111 135095 1928

Page 67: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  67

Langkah selanjutnya mencari rxy (nilai ”X” product moment) dengan rumus

r x y =

diketahui:

ƩN : 30 ƩXY : 16111 ƩX : 2011 ƩX² : 135095 ƩY : 240 ƩY² : 1928

rxy =

=

=

=

=

=

=

= 0,476

Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka hasil yang

didapat antara variabel X (Implementasi KTSP) dan variabel Y ( Prestasi belajar

siswa) diperoleh angka ”r” product Moment sebesar 0,476.

Page 68: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  68

D. Interpretasi Data

1. Memberikan interpretasi secara kasar (sederhana):

Jika dilihat interpretasi secara kasar dari perhitungan sebelumnya, ternyata

angka korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak terdapat tanda

negatif, berarti diantar kedua variabel tersebut terdapat korelasi/ hubungan

yang positif. Dengan memperhatikan besarnya rxy ( yaitu = 0,476), yang

besarnya berkisar antara 0,40 – 0,70 berarti korelasi positif antara variabel

x dan variabel y itu adalah termasuk korelasi positif yang sedang atau

cukup.

2. Memberikan interpretasi dengan menggunakan tabel nilai ”r” :

dF = N – nr = 30 – 2 = 28

dengan memeriksa tabel nilai ”r” product moment ternyata bahwa df

sebesar 28, pada taraf signifikansi 5 % rtabel = 0,361; sedangkan pada

taraf signifikansi 1 % diperoleh rtabel = 0,463. Maka ”r” hitung (ro) lebih

besar dari ”r” tabel (rt), hasil yang didapat adalah ”r” hitung lebih besar

baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Dengan demikian, Hipotesa

Nihil (Ho) ditolak sedangkan Hipotesa Alternatif (Ha) diterima dari

perhitungan ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi posiif yang

signifikan antara implementasi KTSP dengan prestasi belajar siswa.

3. Menghitung kooefisien determinan

Setelah uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel x terhadap variabel y yang dinyatakan dalam bentuk persen, maka

digunakan rumus ”Coefficient of Determination” atau kooefisien penentu

yang dalam hal ini digunakan untuk lebih memudahkan pemberian

interprestasi angka indeks korelasi ”r” product moment di atas, sebagai

berikut :

Page 69: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  69

KD = r² x 100%

= 0,476² x 100%

= 0,226576 x 100%

= 22,6576 %

= 22,65%

Menghitung koofisien determinan dimaksudkan untuk mengetahui

besarnya pengaruh yang diberikan oleh implementasi KTSP terhadap

prestasi belajar siswa. Dari perhitungan di atas diperoleh hasil koofisien

determinan sebesar 22,65% hal ini menunjukkan bahwasannya variabel X

( implementasi KTSP) telah memberikan pengaruh terhadap variabel Y

(prestasi belajar siswa ) sebesar 22,65% dan menunjukan bahwasannya

77,35 dari prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor

tersebut kemungkinan dapat juga disebabkan oleh faktor internal siswa

diantaranya adalah perasaan (suasana hati), kesehatan, penglihatan, dan

lain sebagainya.

 

Page 70: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai implementasi

KTSP terhadap prestasi belajar siswa. Maka dapat penulis simpulkan bahwa:

Implementasi KTSP di MAN Insan Cendekia sudah dilaksanakan dengan

baik pada tahap pra intruksional, tahap instruksional dan tahap evaluasi. Dilihat

dari perstasi belajar siswa sebesar 86 % cukup baik dengan jumlah rata-rata 8.

Pengaruh implementasi KTSP terhadap prestasi belajar siswa terdapat

hubungan positif yang signifikan dilihat dari besarnya rxy sebesar 0,476 yang

besarnya berkisar antara 0,40 – 0,70 berarti korelasi antara implementasi KTSP

dengan prestasi belajar siswa itu adalah termasuk korelasi positif yang sedang

atau cukup

B. Saran

Pendidkan merupakan aspek yang sangat penting dan harus benar-benar

diperhatikan oleh segenap lembaga yang berkecimpung dalam dunia pendidian

sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa, maka salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah

kurikulum. Sumbangan yang ingin penulis sampaikan ialah:

1. Kepada pihak pemerintah dan para ahli serta pengamat pendidikan

hendaklah mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai pelaksanaan KTSP

sesuai dengan prosedur pelakasaan KTSP dan tujuan yang ingin dicapai,

serta turut andil dan lebih memperhatikan lagi tentang penyusunan KTSP

58 

Page 71: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  71

yang akan dicapai, dan lebih membantu dalam menyelesaikan kesulitan -

kesulitan yang sedang terjadi dan dihadapi dalam dunia pendidikan.

2. Kepada guru bidang studi hendaknya memperhatikan keluhan-keluhan

siswa dari segi penyampaian materi yang terlalu memfokuskan kepada

materi sehingga membuat siswa tidak mampu memahami atau mengerti

terhadap pelajaran yang disampaikan

3. Kepala sekolah hendaknya memperhatikan keluhan guru-guru serta siswa

dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan baik berupa

sarana dan prasarana serta waktu yang terlalu padat, dan selalu

mengadakan evalusai antara guru kelas atau guru mata pelajaran

mengenau proses belajar mengajar

4. Kepada siswa/siswi agar`lebih aktif lagi dalam kegiatan pembelajaran agar

tercipta interaksi antara guru dan siswa sehingga suasana belajar dengan

model PAIKEM (pembelajaran aktif, inofatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan) sesuai dengan model pembelajaran yang diharapkan oleh

KTSP

Page 72: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  72

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta,1998

Alwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002

Azhari, Akyas, Psikologi Umum & Perkembangan, Jakarta: PT Terajau, 2004

Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional, Bandung: CV Bandung, 1988

Djamarah, Syaiful Bahri, Prestasi Balajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994

Haryati, Mimin, Model Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007s

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offest,1992

Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Ramaja Rosdakarya, 2008

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999 Hutabarat, Cara Belajar, Jakarta: Gunung Mulia 1986

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007

Muslich, Mansur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2007

Muslich, Mansur, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2007

Muhammad, Joko Susilo, KTSP, Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah menyongsongnya, Yogyakarta: Pustaka Belajar,2007

Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satauan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007

Mulyasa, E, Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006

60 

Page 73: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  73

Nurhadi, dkk, Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam Kbk, Malang: Universitas Negeri Malang, 2004

N.K, Rustiyah, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara,1986

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan,Bandung: Remaja Rosdakarya,2007

Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008

Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1996

Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Ciputat: PT Ciputat Press,2007

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2000

Syah Muhibbin, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002

Usman, Uzer Moh, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005

Zurinal Z & Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Zuhairini , Metodik khusus pendidikan agama islam, Jakarta: kalam mulia, 2002

Page 74: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  74

L A M P I R A N

L A M P I R A N

Page 75: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  75

Jakarta, 01 Desember 2009

Nomor : Istimewa Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Pengajuan Judul Skripsi Kepada Yang Terhormat Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Assalamu’alaikum Wr. wb.

Salam sejahtera kami sampaikam, semoga Bapak senantiasa berada dalam

lindungan Allah SWT, dan selalu sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Selanjutnya saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Rukmiati

Semester : VII (Tujuh)

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Bermaksud mengajukan judul skripsi dengan judul “PENGARUH

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MAN INSAN

CENDIKIA SEREPONG”

sebagai bahan pertimbangan, berikut saya lampirkan:

1. Out Line 2. Proposal Bab I, II dan III 3. Daftar Pustaka Sementara

Demikian surat ini diajukan, semoga Bapak berkenan menerima judul skripsi ini.

Atas perhatian dan bantuannya, saya mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Dosen Seminar Proposal Skripsi Pemohan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A Rukmiati NIP. 19571005.198703.1.003 NIM. 206011000079

Mengetahui,

Drs. Sapiudin Sidiq, M.Ag NIP. 19670328.200003.1.001

Page 76: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  76

Tabel 3 Keadaan Guru menurut Pendidikan dan Bidang Tugas

No Nama L/P Pendidikan Tugas/Guru

bidang 1 Drs . Ahmad Hidayatullah,

M.Pd L S2, Manajemen Pendidikan,

UNJ,2004 Kepala Sekolah

2 Dra. Rini Kristiani P S1, BP IKIP Bandung 1991 BK 3 Abdul Jalil, S.Ag. M.Ag L S2, Dakwah, UIN Jakarta, 2008 Qur’an

Hadits 4 Iis Iskandar, S.S, M.A P S2, PAI, UMJ Jakarta, 2007 Bahasa

Arab 5 Dra. Yelnita Nova P S2, UNJ, 2005 Fiqh 6 Dra. Sartini Subaryatun P S1, Biologi, IKIP Jakarta, 1987 Kimia

7 Drs. Nuryanto L S1, Matematika, IKIP Padang, 1992

Fisika

8 Kusen, S.Pd L S1, Ekonomi, IKIP Malang, 1994

Bahasa Indonesia

9 Drs. Harwanto L S2, Hukum, UMJ Jakarta, 2007 PPKn 10 Dra. Persahini Sidik, M.Si. P S1, FOK,IKIP Jakarta,

1991 Biolagi

11 Drs Djuli Wahono L S1, Teknologi Pertanian, UNEJ Jember,1993

Olah raga

12 Ir. Elly Haswani. M.Pd P S2, Evaluasi pendidikan, UMJ Jakarta, 2007

Fisika

13 Tubagus Sedyayunta, S.Tp., MMSI

L S2, Guna Darma, Teknik Informatika, 2008

Komuter/IT

14 Away Baidhowy. Lc., MA L S2, PAI, UIN Jakarta, 2008 Aqidah Akhlak

15 M. Bahrul Ulum, Lc L S1, LIPIA, Jakarta Syariah, 1997

Bahasa Arab

16 Ipik Ernaka. S.Ag., M. Hum

L S2, Sejarah, UI Jakarta, 2007 Sejarah Nasional Umum

17 Dra. Renelita Artati, M.Si P S2, Biologi, IPB, 2008 Biologi 18 Gustinefa. S.Pd., M.Pd L S2, Bahasa Inggris, UPI

Bandung, 2008 Bahasa Inggris

19 Drs. Japar, M.P.Kim L S2, Kimia, ITB Bandung, 2008 Kimia 20 Susi Pawartiningtyas, S.Pd P S2, Biologi, IPB Bogor, 1995 Kimia 21 Dra. Fatri Amida P S1, Bina Usaha &Koprasi,

IKIP Malang, 1991 Ekonomi

22 Dra. Nurhayati P S1, PMPKn, IKIP Semarang, 1989

Geogerafi

23 Dra. Sri Hartini P S1, Ssastra Arab, UI, 1991 Ekonomi

Page 77: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  77

24 Rapiq, SS L S1, F MIPA, ITB Bandung, 1998

Bahasa Indonesia

25 Drs. Sri Gatot Priyadi

L S1, Kimia, ITB 1997 Sosiologi

26 Hilaman Setiawan, S.Si L S1,UST Yogyakarta, 2001 Fisika

27 Rita Suzana, S.Si P S1, Peradilan Agama Syari’ah, STAIN Surakarta, 1999

Matematika

28 Darno Raharja, S.Pd L S1, Psikologi, UIN Jakarta, 2002

Matematika

29 Haerul Ihwan, S. Psi L S1, Psikologi, UIN Jakarta, 2002

Bimbingan Konseling

30 Ir. Zulhiswan L S1, Teknik industri, USU Medan, 1992

Matematika

31 Deni Samsuddin Permana, S.Pd L S1, Kimia, FMIPA, UPI Bandung, 2002

Kimia

32 Siti Sofiyatun, S.Si P S1, Matematika, UI Jakarta, 2002

Matematika

33 Muhammad Ihsanuddin, S.Ag L S1, PAI IAIN Jakarta dan S2, Perpustakaan UI Jakarta, 2005

SKI

34 Fiestyo Agung Prabomo, S.Si L S1, Fisika UI Jakarta, 2003 Fisika 35 Tina Yulistani, S.Pd P S1, Biologi, FMIPA, UPI

Bandung, 2004 Biologi

36 Eneng Uswatun Hasanah, S.Pd P S1, FKIP, Univ Sultan Ageng Tirtayasa, 2005

Bahasa Inggris

37 Yuna puteri Kadarusaman, SS P S1, B. Inggris, Univ Malang, 2002

Bahasa Inggris

38 Metig Dwi Wahyuni, S.Si P S1, UNJ Jakarta, 2005 Biologi 39 Evi Siti Faujiah, S.Ag L S1, Sastra, UI Jakarta, 1997 SKI 40 Chairul Huda, S.Ag L S1, PAI IAIN Jakarta PAI 41 Kusdiniyah, S.Ag P S1, Syari’ah Perb Madzhab,

ISID Gontor, 2000 PAI

42 Eva Novita, S.Ag P S1, Sastra Arab, UNPAD Bandung, 2000

Bahasa Arab

43 Pahrurroji, SHI. SS L S1, Syariah, IAIN Kalijaga, 2002

Bahasa Arab

 

 

 

 

 

Page 78: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  78

Tabel 4

Keadaan Karyawan menurut Profesinya

No Profesi L/P Jumlah

1 TU 15/4 19

2 Pembina Asrama 3/3 6

3 Pelatih Ekstrakulikuler 6/5 11

4 Teknisi 4 4

5 Laboran 4 4

6 Perpustakaan 1/3 4

7 Dokter 1/3 4

8 Perawat 3 3

9 Psikologi 1 1

10 Cleaning Service 9/2 11

11 Pertanaman 4 4

12 Keamanan 12 12

 

Page 79: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  79

KISI-KISI ANGKET VARIABEL X IMPLEMENTASI KTSP

DI DALAM KELAS

variael Dimensi Sub Dimensi Indikator Jumlah

Item Nomor Item

Implementasi KTSP

Pelaksanaan pembelajaraan

- Pra Instruksional

-Instruksional - Evaluasi

perhatian terhadap cara guru mengajar

kemampuan siswa

Respon siswa terhadap cara guru mengajar

Motivasi dan minat siswa

Pengulangan materi pelajaran yang lalu

Suasana belajar siswa

Penggunaan strategi/metode dan mediayang bervariasi dalam mengajar

Ketaatan siswa dalam mengerjakan tugas

Guru melibatkan dan mendampingi siswa dalam kegiatan pembelajaraan

Pemberian masalah-masalah yang merangsang siswa untuk berfikir

Pemberian contoh-contoh

Pencapaian KD/

1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1

1 2 3

4,5 6

7

8,9

10

11,12

13

14

15

Page 80: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  80

Indikator Tindak lanjut Portofolio Penilaian siswa selama berlangsung pembelajaraan

Pemberian tugas Feed back

1 1 1 1 1

16 17 18

19 20

Page 81: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  81

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK

KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM

MAN INSAN CENDEKIA SERPONG

1. Apa yang melatar belakangi berdirinya MAN Insan dan apa tujuannya?

2. Bagaimana dengan kurikulum dan proses kegiatan belajar mengajarnya?

3. Apakah semua guru MAN Insan Cendikia sudah memahami tentang

KTSP?

4. Adakah hambatan-hambatan dalam pelaksanaan KTSP! Jika ada apa saja

hambatannya?

5. Usaha apa saja yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi hambatan-

hambatan tersebut?

6. Apakah pihak sekolah melakukan penyempurnaan tertentu terhadap silabi

KTSP agar sesuai dengan kebutuhan siswa dengan masyarakat?

7. Bagaimana kinerja guru MAN Insan Cendikia Serpong?

8. Usaha apa saja yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja guru?

Page 82: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  82

Hasil wawancara penulis dengan Kepala

sekolah bidang kurikulum MAN Insan Cendikia Serpong

1. Apa yang melatar belakangi berdirinya MAN Insan dan apa tujuannya?

Jawaban: Latar belakang berdirinya MAN Insan Cendekia serpong ini di

awali oleh kekhawatiran Prof. DR. Ing. B.J Habibie (yang saat itu pada tahun

1991 masih menjabat sebagai menristek dan ketua BPPT), berdasarkan survey

BPPT pada sekolah-sekolah Islam di Indonesia teryata IPTEK dan IMTAK

pda siswa-siswi memiliki prestasi yang rendah, serta rendahnya lulusan-

lulusan SMU/SMA dari pesantren di PTN favorit.

Tujuannya: Dalam rangka memenuhi kebutuhan nasional akan sumber daya

manusia yang berkualitas tinggi dalam penguasaan Iptek sekaligus di bekali

dengan iman dan takwa (imtak) yang kuat.

2. Bagaimana dengan kurikulum dan proses kegiatan belajar mengajarnya?

Jawaban: Mulai tahun pelajaran 2006/2007 MAN Insan Cendekia Serpong

sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semua

kelas, kurikulum depag dan kurikulum khusus MAN Insan cendekia Serpong

yang secara inovatif direkayasa sesuai dengan visi, misi dan target institusi.

Adapun waktu belajar efektif disekolah selama delapan jam terhitung dari

pukul 07.00 sampai dengan 15.30 WIB sudah termasuk jam istirahat, dan

makan siang. Sedangkan jam belajar mandiri dari pukul 20.00 sampai dengan

22.00 WIB.

3. Apakah semua guru MAN Insan Cendikia sudah memahami tentang KTSP?

Jawaban: Tentu, guru-guru MAN Insan Cendikia sudah memahami dengan

baik, karena seringnya mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar serta dari

buku-buku yang ada.

Page 83: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  83

4. Adakah hambatan-hambatan dalam pelaksanaan KTSP! Jika ada apa saja

hambatannya?

Jawaban: InsyAllah tidak, karena kami selalu mengadakan pelatihan-

pelatihan yang berkaitan dengan KTSP.

5. Apakah pihak sekolah melakukan penyempurnaan tertentu terhadap silabi

KTSP agar sesuai dengan kebutuhan siswa dengan masyarakat?

Jawaban: Tentu ada, kami melakukan penyempurnaan silabi secara inovatif

di rekayasa sesuai dengan visi, misi, dan target institusi

6. Bagaimana kinerja guru MAN Insan Cendikia Serpong?

Jawaban: Selama ini kinerja guru di MAN Insan sangat baik dan bertanggung

jawab dengan tugasnya, baik dari kedisiplinan maupun dalam kegiatan proses

belajar mengajar.

7. Usaha apa saja yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja guru?

Jawaban: usaha yang sering dilakukan pihak sekolah untuk meningkatkan

kinerja guru adalah seringnya mengadakan pelatihan-pelatihan, seminar-

seminar dan worksop mengenai hal-hal pendidikan dan luar pendidikan

Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Pewawancara

MAN Insan Cendekia Sepong

Ir Zulhiswan Rukmiati

Page 84: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  84

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK

GURU BIDANG STUDI AKIDAH AKHLAK

1. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan KTSP?

2. Apakah bapak memahami prinsip-prinsip belajar mengajar menurut

KTSP?

3. Pernahkah bapak mengalami kesulitan dalam membuat satpel/RPP

menurut KTSP?

4. Menurut bapak, apakah KTSP di MAN Insan sudah cukup baik?

5. Bagaimana suasana belajar mengajar dengan menggunakan KTSP?

6. Apakah bapak mengalami kesulitan dalam menggunakan media/alat dalam

pengajaran?

7. Menurut bapak, apakah dalam KTSP kompetensi materi pelajaran relevan

dengan kebutuhan siswa?

8. Bagaimana dengan prestasi siswa, apakah prestasinya meningkat ketika

berubah dengan menggunakan KTSP?

9. Menurut bapak, apakah sarana prasarana di MAN Insan sudah memadai

untuk menggunakan KTSP

10. Hambatan-hambatan apa saja yang bapak alami dalam pelaksanaan KTSP?

Page 85: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  85

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

BIDANG STUDI AKIDAH AKHLAK

1. Menurut bapak apa yang dimaksud dengan KTSP?

Jawaban: Pemahaman saya tentang KTSP bagaimana definisinya ialah

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan ketentuan kurikulum

yang di adakan melalui pemerintah, mereka hanya membuat standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Lalu kitalah yang mengembangkan

standar kompetensi dan kompetensi dasar itu dalam indikator-indikator

2. Apakah bapak memahami prinsip-prinsip belajar mengajar menurut

KTSP?

Jawaban: Secara pribadi saya berusaha untuk memahami. Apa yang

dimaksud dengan prinsip-prinsip belajar yang maksud dengan KTSP,

3. Pernahkah bapak mengalami kesulitan dalam membuat satpel/RPP

menurut KTSP?

Jawaban: Diawal-awal mengalami, karena dalam menerapkan sesuatu

yang baru itu ada hambatan-hambatan, seiring dengan adanya poelatihan-

pelatihan mengenai KTSP hambatan-hambatan itu bisa diatasi

4. Menurut bapak, apakah KTSP di MAN Insan sudah cukup baik?

Jawaban: Saya rasa KTSP di MAN Insan sudah cukup baik. Itu menurut

saya, tapi yang menilai baik atau tidaknya itu kan atasan dan masyarakat

5. Bagaimana suasana belajar mengajar dengan menggunakan KTSP?

Jawaban: Saya selalu menggunakan CBSA dalam proses belajar

mengajar supaya suasana belajar menjadi menyenangkan

6. Apakah bapak mengalami kesulitan dalam menggunakan media/alat dalam

pengajaran?

Jawaban: Tidak, karena media/ alat-alat pendidikan di MAN Insan sudah

cukup memadai.

Page 86: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  86

7. Menurut bapak, apakah dalam KTSP kompetensi materi pelajaran relevan

dengan kebutuhan siswa?

Jawaban: ada sebagian yang tidak relevan dengan kebutuahn siswa,

misalnya ada materi yang seharusnya di sampaikan pada kelas XII tapi

disampaikan pada kelas XI, tapi dalam pencapainya tidak ada masalah.

8. Bagaimana dengan prestasi siswa, apakah prestasinya meningkat ketika

berubah dengan menggunakan KTSP?

Jawaban: sejauh ini ada peningatan, prestasi anak-anak bukan hanya saja

pada mata pelajaran akidah akhlak pada mata pelajarin lain pun saya rasa

ada peningatan

9. Menurut bapak, apakah sarana prasarana di MAN Insan sudah memadai

untuk menggunakan KTSP

Jawaban: Tantu, sarana dan prasarana di MAN Insan sudah cukup

memadai

10. Hambatan-hambatan apa saja yang bapak alami dalam pelaksanaan KTSP?

Jawaban: Alhamduliah tidak ada, selain sarana dan prasaran disini

lengkap, jam untuk mata pelajaran cukup, untuk KKM tidak ada masalah,

anak-anak yang nilainya dibawah 75 diramedial, dan untuk pembuatan

RPP diawal tahun pelajaran.

Guru Bidang Studi Akidah akhlak Pewawancara

MAN Insan Cendekia Serpong

Away Baidhowy. Lc.MA, Rukmiati

Page 87: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  87

LEMBAR ANGKET

Nama :

Kelas :

PETUNJUK PENGISIAN

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memberi tanda X pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda

2. Jawaban yang anda berikan tidak berpengaruh terhadap keberadaan anda di madrasah ini

3. Data yang diperoleh semata-mata diperguunakan untuk keperluan penulisan skripsi

4. Terimakasih atas bantuannya

PERNYATAAN

1. Saya memperhatikan terhadap pelajaran akidah akhlak ketika proses belajar mengajar berlangsung a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

2. Saya mampu memahami materi pelajaraan akidah akhlak yang disampaikan oleh guru a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

3. Cara guru menyampaikan materi pelajaran akidah akhlak membuat saya mudah mengerti a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

4. Guru memberikan dorongan pada saya dalam meningkatkan belajar pada mata pelajaran akidah akhlak a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

5. Saya memiliki semangat belajar yang baik pada pelajaran akidah akhlak a. Selalu

Page 88: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  88

b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

6. Guru saya mengulang materi pelajaraan yang lalu sebelum melanjutkan pelajaran a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

7. Suasana belajar di sekolah saya menyenangkan a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

8. Guru saya menggunakan metode bervariasi dalam mengajar mata pelajaran akidah akhlak a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

9. Guru saya menggunakan media (alat bantu) dalam menyampaikan materi pelajaran akidah akhlak a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

10. Saya mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru akidah akhlak a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

11. Guru akidah akhlak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

12. Guru akidah akhlak mendampingi saya pada saat mengerjakan tugas atau diskusi a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

13. Guru akidah akhlak memberikan masalah-masalah yang merangsang siswa untuk berfikir a. Selalu b. Sering

Page 89: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  89

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

14. Guru akidah akhlak saya memberikan contoh-contoh pada setiap materi yang disampaikan a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15. Guru akidah akhlak saya menilai setiap materi pelajaran sesuai dengan pencapaian materi a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

16. Guru akidah akhlak saya mengadakan ulangan susulan untuk memperbaiki nilai siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

17. Guru akidah akhlak saya menilai setiap hasil karya yang dikumpulkan siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

18. guru akidah akhlak saya memberikan penilaian kepada siswa selama proses belajar mengajar di kelas a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

19. guru akidah akhlak saya memberikan tugas pada setiap materi pelajaran a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

20. Guru akidah akhlak saya memberitauhkan setiap kesalahan siswa a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Page 90: PENGARUH IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21578/1/... · 1431 H/ 2010 M . 1 2 ABSTRAK . ... Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

  90

JA

WA

BA

N H

ASI

L A

NG

KE

T S

ISW

A

JU

MLA

H S

OA

L

jum

lah

resp

onde

n 1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

jum

lah

1 4

3 3

4 4

2 4

4 4

4 4

2 4

3 3

4 3

3 3

2 67

2

4 4

3 3

4 3

3 3

4 3

4 2

4 4

4 4

4 4

3 3

70

3 3

2 2

3 3

3 4

2 4

4 4

4 4

4 4

3 4

3 4

3 67

4

4 3

4 3

4 3

4 3

4 3

4 3

4 3

3 3

4 3

3 3

68

5 4

4 3

3 4

3 3

4 4

3 3

4 4

3 4

4 4

4 3

3

71

6 3

2

2 3

3 4

4 2

3 3

4 4

4 4

4 4

4 2

4 3

66

7 4

3 3

2

4 2

4 3

3 4

3 2

4 4

3 4

4 4

2 3

65

8 3

2 2

3 3

3 4

4 3

2 4

3 4

4 4

4 2

3 4

3 64

9

4 3

2 4

4 2

4 4

4 4

4 2

4 3

3 4

3 3

3 2

66

10

3 4

4 4

3 4

4 4

3 4

4 3

3 4

3 4

4 2

2 2

68

11

4 4

3 3

4 3

3 4

4 3

4 2

4 4

4 4

4 4

3 3

71

12

4 3

4

4 4

3 4

4 4

3 4

4 4

4 4

3 4

3 3

4 74

13

4

3 4

3 2

2 4

3 3

4 4

3 4

4 4

4 2

4 4

2 67

14

3

2 2

4

3 3

4 2

3 3

4 4

4 3

4 4

4 2

4 3

65

15

4 3

4

3 4

3 4

3 4

3 4

3 4

3 3

3 4

3 3

3 68

16

4

3 4

3 2

2 4

4 3

2 4

3 4

3 4

4 4

4 2

4 67

17

4

3 4

3 4

3 4

3 4

4 4

3 4

3 3

3 3

3 4

4 70

18

3

3 2

2 3

2 4

4 3

4 3

3 3

3 4

4 4

3 2

3 62

19

3

2 2

3 3

3 4

2 3

2 4

4 3

4 4

4 3

3 4

3 63

20

4

3 4

3 3

4 4

4 4

3 4

3 4

4 4

4 4

3 3

4 73

21

4

4 3

2 3

2 4

2 3

3 3

4 3

3 3

4 4

2 2

2 60

22

3

3 2

2 3

2 4

4 3

4 3

3 3

3 4

4 4

3 4

3 64

23

3

3 2

2 3

4 3

2 3

2 4

4 4

3 3

3 4

4 3

4

63

24

4

3 4

3 4

3 4

3 4

4 3

3 4

3 3

3 3

3 3

3 67

25

4

4 3

4 4

3 2

2 3

4 4

3 3

3 4

3 4

3 3

2 65

26

3

2 3

3 3

3 4

2 3

4 3

4 4

4 4

4 4

3 4

3 67

27

4

3 4

3 4

3 4

3 4

3 4

3 4

3 3

3

4

3 4

4

70

28

3 3

2 3

3 3

4 2

4 4

4 4

4 4

4 3

4 3

4 3

68

29

4 3

3 4

4 2

4 3

4 4

4 2

4 3

3 4

3 3

3 2

66

30

3 3

3 3

4 3

4 4

4 3

4 3

4 4

3 3

4 3

3

4 69