PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN STRUCTURAL …ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/... ·...
Transcript of PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN STRUCTURAL …ijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/... ·...
PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN STRUCTURAL CAPITAL
TERHADAP STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DI BIDANG PARIWISATA PADA DINAS
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KABUPATEN BELITUNG TIMUR
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA : BUDI JARTI
NIM : 302 11 11 001
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2015
ABSTRACT
Budi Jarti. 302 11 11 001. The Effect of Human Capital and Structural Capital on the
Strategy of Human Resources Development in the Field of Tourism at Departement of
Culture and Tourism of East Belitung Regency.
The study is motivated by the magnitude of potential possessed by East Belitung
Regency especially in tourism sector, but this potential is not supported by the quantity
and quality of competent human resources. The capacity of HR in tourism sector is still
minimal. The study aims to determine and get a review about the effect of human capital
and structural capital on the strategy of human resources development in the field of
tourism at Department of Culture and Tourism of East Bangka Regency.
This is descriptive quantitative study with a total of 61 respondents using census
sampling technique. The independent variables of study are human capital and structural
capital, while the dependent variable is the strategy of human resources development in
the field of tourism. Testing instrument uses validity and reliability test. The data
analyzing method uses multiple linnear regression with t test and f test.
The result of study indicates that independent variable (X1) tcount (-0.570) <
ttable (2.0025) and variable of (X2) tcount (4.216) > ttable (2.0025). thus variable X1
does not have partial effect on the variable Y and variable X2 has partial effect on
variable Y. The result of f test indicates that fcount (8.972) > ftable (3.16), while the
significance of 0.000 < alpha on the level of significance 0.05, so H0 is rejected and Ha
is accepted means that simultaneously independent variables influence dependent
variable significantly. The coefficient determination (Adjusted R Square) is 0.210 or 21%
means that strategy of human resources development in the field of tourism can be
explained by variables of human capital and structural capital.
Keywords : Human Capital, Structural Capital, the Strategy of Human Resouces
Development in the field of Tourism.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala,
peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang semuanya itu merupakan sumber daya
dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan.
Pengembangan sektor pariwisata tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang ada
baik itu masyarakat maupun pemerintah. Secara umum di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung ini peningkatan kapasitas SDM di bidang pariwisata terkesan masih kurang,
sebagai bahan acuan dapat kita lihat belum tersedianya universitas dan perguruan tinggi
yang menyediakan prodi kepariwisataan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kuantitas jumlah SDM pariwisata yang ada di provinsi bangka belitung ini dapat
dikatakan masih sangat terbatas. Manusia sebagai pelaku bisnis memiliki etos kerja
produktif, keterampilan, kreativitas, disiplin, profesionalisme, serta memiliki kemampuan
memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai IPTEK maupun kemampuan
manajemen. Human capital merupakan karakteristik SDM yang ditentukan oleh
pengetahuan yang dimiliki yang digunakan untuk menciptakan nilai bagi organisasi
menurut Collin dan Clark dalam penelitian Widodo (2009). Disamping aspek Human
capital juga diperlukan dukungan dari berbagai aspek lainnya salah satunya adalah
structural capital. Menurut Divianto (2010) mendefinisikan Structural Capital sebagai
kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan
strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual
yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan.
Kabupaten Belitung Timur merupakan salah satu daerah yang kaya akan objek
wisata. Mengingat besarnya potensi pariwisata di Kabupaten Belitung Timur maka sudah
sepatutnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah dan juga masyarakatnya dan
yang memegang peranan penting adalah Dinas kebudayaan dan pariwisata yakni instansi
pemerintah yang bergerak dalam bidang pariwisata dan kebudayaan. Permasalahan
mengenai SDM dalam instansi ini yakni masih rendahnya tingkat pelatihan-pelatihan
SDM di bidang pariwisata. Dimana menurut data yang di dapatkan dari Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, Pelatihan atau Diklat hanya di
ikuti oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Tabel I.IV Diklat Yang Pernah di Ikuti Oleh Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Belitung Timur
Tahun Nama Diklat Jumlah Peserta
2006 PIM IV 1
2007 - -
2008 PIM IV 1
2009 PIM III 2
2010 - -
2011 PIM IV 1
2012 Pembentukan auditor ahli 1
2013 Keahlian barang/jasa pemerintah 4
Diklat perpajakan 2
Diklat bendahara penerimaan 1
2014 PIM III 2
Keahlian barang/jasa pemerintah 4
Diklat tata naskah dinas 2
Diklat pengurus barang tingkat pemula 1
Sumber:Dinas Kebudayaan dan Paraiwisata Kabupaten Belitung Timur (2014)
Berdasarkan data di atas dapat dilihat dari beberapa pelatihan yang di ikuti oleh
pegawai dan pimpinan dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Belitung Timur,
belum ada pelatihan yang mengarah kepada pengembangan SDM di bidang pariwisata.
Di Disbudpar Kabupaten Belitung Timur kurang memiliki tenaga-tenaga terampil yang
mampu mengisi posisi jabatan di bidang kepariwisataan untuk memajukan dan
mengembangkan sektor pariwisatanya, terbukti dari survei awal setelah dilakukan
wawancara dengan kepala dinas kebudayaan dan pariwisata, pegawai yang ada di
Disbudpar ini sendiri hanya memiliki 4 orang pegawai yang pendidikannya mengarah
pada kebudayaan dan pariwisata.
Selain itu diperlukan adanya sarana yang mendukung di dalam suatu organisasi
seperti penyampain informasi dan sistem komunikasi yang terjalin. Permasalahan yang
didapati yaitu kurangnya keterpaduan kebijakan pemerintah dalam hal ini departemen
terkait tentang perencananan pariwisata di kawasan Kabupaten Belitung Timur. Sebagai
contoh di beberapa lokasi kawasan wisata seperti Pantai Serdang, Pantai Punai, dan
Pantai Batu Buyung, sebagian besar tanah yang ada di sekitar pantainya telah dimiliki
oleh masyarakat secara pribadi. Oleh sebab itu structural capital juga di duga ikut
mempengaruhi di dalam pengembangan sumber daya manusia.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diajukan sebuah penelitian
dengan judul “Pengaruh Human Capital dan Structural Capital terhadap Strategi
Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang Pariwisata pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah human capital, structural capital dan strategi pengembangan
sumber daya manusia di bidang pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Belitung Timur?
2. Bagaimana human capital berpengaruh terhadap strategi pengembangan sumber
daya manusia di bidang pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Belitung Timur?
3. Bagaimana structural capital berpengaruh terhadap strategi pengembangan
sumber daya manusia di bidang pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Belitung Timur?
4. Bagaimana human capital dan structural capital berpengaruh terhadap strategi
pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Memberikan gambaran mengenai human capital, structural capital dan strategi
pengembang an sumber daya manusia di bidang pariwisata pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.
2. Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh human capital terhadap
strategi pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.
3. Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh structural capital
terhadap strategi pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata pada
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.
4. Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh human capital dan
structural capital terhadap strategi pengembangan sumber daya manusia di
bidang pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung
Timur.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Mathis dan Jackson (2006:3) manajemen sumber daya manusia
adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk
memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efiisen guna mencapai
tujuan organisasi.
2.1.2 Pengertian Human Capital
Menurut Matthewman dan Matignon (2004) modal manusia adalah
akumulasi pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan atribut-atribut kekuatan
pekerja lainnya yang relevan di dalam kekuatan pekerja sebuah organisasi dan
memacu produktivitas, kinerja dan pencapaian tujuan strategis
2.1.3 Pengertian Structural Capital
Structural Capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan
dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung
usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta
kinerja bisnis secara keseluruhan. Structural capital diklasifikasikan kedalam dua
kategori, yakni intellectual property dan infrastructure capital (Sawarjuwono dan
Kadir, 2003) dalam penelitian Divianto (2010).
2.1.4 Pengertian Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2007:69) pengembangan adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai
dengan kebuuthan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian-penelitian yang berkenaan dengan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Nama peneliti: Divianto (2010), judul penelitian: Pengaruh Faktor-Faktor
Intellectual Capital (Human Capital, Structural Capital dan Customer
Capital) terhadap Business Performance (Survey pada Perusahaan
Swasta di Palembang). Hasil penelitian: human capital dan customer
capital berpengaruh signifikan terhadap business performance dan structural
capital tidak berpengaruh signifikan terhadap business performance
perusahaan swasta di Palembang.
2. Nama peneliti: Sutia, Sudarma, Djumahir dan Rofiaty (2013), judul
penelitian: The Influence of Human Capital Investment, Leadership and
Strategic orientation on Airport Performance. Hasil penelitian: human
capital berpengaruh signifikan terhadap leadership, human capital dan
leadership berpengaruh signifikan terhadap strategic orientation, human
capital dan strategic orientation berpengaruh signifikan terhadap company’s
performance dan leadership berpengaruh tidak signifikan terhadap
company’s performance.
3. Nama peneliti: Al-Hawajreh, (2013) Judul penelitian: The Impact of
Structural Capital on Business Performance in Jordanian
Pharmaceutical Manufacturing Companies. Hasil penelitian: sistem dan
prosedur berpengaruh signifikan terhadap produktivitas dan profitabilitas,
penelitian dan pengembangan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
dan profitabilitas, sedangkan hak kekayaan intelektual tidak berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas dan profitabilitas perusahaan JPM.
4. Nama peneliti: Kusworo dan Damanik (2002), judul penelitian:
Pengembangan SDM Pariwisata Daerah: Agenda Kebijakan Untuk
Pembuat Kebijakan. Hasil penelitian: secara umum sumber daya disektor
pariwisata nasional dan lokal masih memiliki banyak kelemahan,
kemampuan birokrasi untuk menangani urusan kepariwisataan terbukti
belum memadai, dan sistem rekrutmen belum memadai.
5. Nama peneliti: Hersona, Rismayadi dan Mariah (2012), judul penelitian:
Analisis Pengaruh Pengembangan SDM terhadap Kinerja Pegawai
pada Badan Kepagawaian Daerah Kabupaten Kerawang. Hasil
penelitian: hubungan antara pengembangan SDM terhadap kinerja pegawai
pada badan kepegawaian daerah Kabupaten Kerawang adalah 0,912 yang
berarti korelasinya rendah.
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar II.I Kerangka Pemikiran
Human Capital (X1)
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Kemampuan
4. Pengalaman
5. Sikap
6. Kebijaksanaan
7. Kreativitas
8. Komitmen
Structural Capital (X2)
1. Database kepariwisataan
2. Struktur Organisasi
3. Rutinitas Organisasi
4. Keuangan
5. Fasilitas Pengembangan
Sumber : Diolah oleh penulis 2014
2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013 :64) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinayatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan rumusan masalah
maka hipotesis penelitian ini adalah :
Strategi Pengembangan SDM di
Bidang Pariwisata (Y)
1. Pendidikan
2. Pelatihan
3. Pengelolaan Pegawai
4. Pengembangan Diri
5. Kerja Sama
H4
H2
H3
Mendeskripsikan Variabel
Human Capital (X1), Structural
Capital (X2) dan Strategi
Pengembangan SDM di Bidang
Pariwisata (Y)
H1
H1 : Human capital diduga rendah, structural capital diduga rendah dan strategi
pengembangan SDM di bidang pariwisata di duga rendah.
H2 : Human capital secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap strategi
pengembangan SDM di bidang pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.
H3 : Structural capital secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap
strategi pengembangan SDM di bidang pariwisata pada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.
H4 : Human capital dan Structural capital secara simultan mempunyai
pengaruh yang positif terhadap strategi pengembangan SDM di bidang
pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung
Timur.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan analisis deskriptif dan
metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:11) Metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk penyajian hasil
penelitian dalam bentuk angka-angka. Metode deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lainnya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jl.Raya
Gantung Dusun Manggarawan Desa Padang Manggar Kabupaten Belitung
Timur. Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 30 Oktober 2014
sampai dengan selesai.
3.3 Populasi dan sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya menurut Sugiyono
(2013:119). Di dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah para
pegawai Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur yaitu
sebanyak 61 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut menurut Sugiyono (2013:120). Metode pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sampling jenuh (metode
sensus) yaitu teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Di dalam penelitian ini, yang menjadi sampel penelitian yaitu
sejumlah 61 orang pegawai Disbudpar Beltim.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data
Metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner, metode
wawancara, metode literatur dan metode observasi. Jenis data terdiri dari data
primer dan data sekunder.
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Analisis Deskriptif dan Analisis Verifikatif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan
menggambarkan tentang ciri-ciri responden dan variabel penelitian.
Analsis verifikatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian
yang mengungkap hubungan dan pengaruh antar variabel yang diteliti
dengan menggunakan perhitungan statistik
3.5.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas di lakukan membandingkan rtabel untuk degree of fredoom
(df)=n-2 dimana n adalah jumah sample. Apabila rhitung lebih besar
daripada rtabel maka data dikatakan valid (Ghozali,2012:53). Uji validitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis butir
dengan menggunakan metode uji statistik cronbach alpha (a). Nilai
alpha yang di daptkan kemudian dibandingkan dengan nilai batas
reliabilitas minimum, yaitu 0,6, jika nilai cronbach alpha yang di
dapatkan > 0,6, maka nilai tersebut dapat di percaya keandalannya (Dwi
prayitno, 2010:32).
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen), yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya
yaitu variance inflation factor (VIF).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Imam Ghozali, 2013: 139).
3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Rumus untuk persamaan regresi linier berganda yang
mempunyai dua variabel bebas adalah :
Keterangan :
Y = Strategi pengembangan SDM di bidang pariwisata
A = Nilai konstan
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
b1 = Koefisien human capital
b2 = Koefisisen structural capital
X1 = Human capital
X2 = Structural capital
e = Error/ variabel pengganggu
3.5.5 Uji Hipotesis
1. Uji T atau Uji Parsial
Digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independen ( X1, X2,...X3) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
2. Uji F atau Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen atau bebas (X) secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen/ terikat (Y).
3.5.6 Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase
sumbangan pengaruh variabel independen ( X1,X2, ... , X3) secara
serentak terhadap variabel dependen (Y).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Deskriptif Variabel Pada hasil penelitian yang dilakukan semua variabel dalam penelitian ini yaitu
variabel human capital, structural capital dan strategi pengembangan SDM di bidang
pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur masuk
kedalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan variabel
human capital sebesar 4,16, variabel structural capital sebesar 3,64 dan variabel strategi
pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata sebesar 4,03.
4.2 Hasil Uji Validitas
Untuk memenuhi syarat validiatas adalah dengan membandingkan nilai rhitung
dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) =
61, jadi besarnya derajat bebas (df) = 61-2 = 59 dan dengan tingkat signifikansi sebesar
0,05 (α = 0,05) sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,2521. Jika rhitung > rtabel maka butir
pertanyaan dalam kuisioner dinyatakan valid (Ghozali, 2012:53). Dalam penelitian ini
semua didapatkan hasil semua nilai rhitung > rtabel, sehingga dapat dinyatakan valid.
4.3 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.44 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Human capital 0,833 Reliabel Structural capital 0,651 Reliabel Strategi pengembangan SDM di bidang pariwisata 0,804 Reliabel
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2014
Seluruh variabel pada penelitian ini memenuhi persyaratan realibilitas. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai cronbach alpha untuk variabel X1 sebesar 0,833, variabel X2
sebesar 0,651 dan variabel X3 sebesar 0,804. Semua nilainya berada di atas atau lebih
dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur berupa kuisioner tersebut sudah
reliabel.
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas betujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel bebas
dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2014
Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan
bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik
normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebaran
mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi
layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
b. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Tabel 4.45 Hasil Uji Multikolonieritas
Keterangan Colliniearity statistics
Tolerance VIF
Human capital 0,999 1,001 Structural capital 0,999 1,001
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2014
Berdasarkan hasil pengujian multikolonieritas, hasil perhitungan nilai tolerance
terlihat bahwa nilai tolerance > 0.10 yang artinya tidak ada korelasi antara variabel
independen yang lebih dari 95%. Demikian juga dengan perhitungan nilai VIF, dari
variabel independen yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antara variabel independen dalam model
regresi.
c. Hasil Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2014
Hasil grafik Scatterplot yang tersaji diatas memperlihatkan titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, serta tidak
mempunyai pola yang jelas atau membentuk suatu pola. Berdasarkan gambar di atas
maka dapat simpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai sebagai alat prediksi.
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.46 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std.Error Beta
1 (Constant) 24,247 6,578
X1.Total -,043 ,075 -,065
X2.Total ,575 ,136 ,484 Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2014
Berdasarkan hasil perhitungan pengolahan data dengan bantuan program SPSS 22
for windows maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Y= 24,247 - 0,043 X1 + 0,575 X2
Interprestasi dari hasil di atas adalah konstanta sebesar 24,247 berarti bahwa
strategi pengembangan SDM di bidang pariwisata akan tetap sebesar 24,247 jika tidak di
pengaruhi oleh variabel human capital dan structural capital, b1 sebesar -0,043 berarti
tidak ada pengaruh antara human capital dengan strategi pengembangan SDM di bidang
pariwisata dan b2 sebesar 0,575 berarti variabel structural capital berpengaruh secara
positif terhadap strategi pengembangan SDM di bidang pariwisata.
4.6 Uji Parsial atau Uji T
Tabel 4.47 Hasil Uji t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig
B Std.Error Beta
1 (Constant) 24,247 6,578 3,686 ,001 X1.Total -,043 ,075 -,065 -,570 ,571 X2.Total ,575 ,136 ,484 4,216 ,000
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2014
H2 : Uji hipotesis human capital terhadap strategi pengembangan sumber daya
manusia di bidang pariwisata
Dari hasil perhitungan diperoleh thitung untuk X1 sebesar -0,570 lebih kecil dari
ttabel 2,0025 dan dengan signifikansi sebesar 0,571 lebih besar dari taraf signifikansi
sebesar 0,05. Berarti H2 ditolak dan Ho diterima, maka ini menunjukkan variabel human
capital tidak memiliki pengaruh terhadap strategi pengembangan SDM di bidang
pariwisata. Dengan kata lain peningkatan human capital belum mampu mendukung
instansi ini dalam meningkatkan strategi pengembangan SDM di bidang pariwisata,
adanya kemungkinan ini di sebabkan karena strategi-strategi pengembangan SDM di
bidang pariwisata yang di lakukan belum di sesuaikan dengan human capitalnya, sebagai
contoh kurangnya pelatihan yang mengarah kepada pengembangan SDM di bidang
pariwisata dan minimnya pegawai yang berasal dari jurusan kepariwisataan.
H3 : Uji hipotesis Structural capital terhadap strategi pengembangan sumber daya
manusia di bidang pariwisata
Dari hasil perhitungan diperoleh thitung untuk X2 sebesar 4,216 lebih besar dari
ttabel 2,0025 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi
sebesar 0,05. Berarti H3 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel
structural capital memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap strategi
pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata.
4.7 Hasil Uji Simultan atau Uji F
Tabel 4.48 Hasil Uji F Anova
Model Sum of Squares
DF Mean Square
F Sig
1 Regression 283,020 2 141,510 8,972 ,000 Residual 914,783 58 15,772 Total 1197,803 60
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2014
Berdasarkan output SPSS versi 22, diperoleh fhitung sebesar 8,972. Dengan
membandingkan fhitung dan ftabel maka didapat fhitung (8,972) > ftabel (3,16), dan nilai
signifikansi (0,000) < taraf signifikansi (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa human capital dan structural
capital berpengaruh secara simultan terhadap strategi pengembangan SDM di bidang
pariwisata.
4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.49 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Model Summary
Model Change Statistic
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,486 ,236 ,210 3,971 Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2014
Nilai Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,210
atau 21% yakni berarti variabel strategi pengembangan SDM di bidang pariwisata dapat
dijelaskan oleh variabel human capital dan structural capital, sisanya 79% dapat
dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan 1. Human capital, structural capital dan strategi pengembangan sumber daya
manusia di bidang pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Belitung Timur masuk kedalam kategori tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan variabel human capital sebesar 4,16,
variabel structural capital sebesar 3,64 dan variabel strategi pengembangan
sumber daya manusia di bidang pariwisata sebesar 4,03.
2. Human capital tidak mempunyai pengaruh terhadap strategi pengembangan
SDM di bidang pariwisata. Hal ini berarti bahwa variabel human capital tidak
mempunyai peranan dalam menunjang peningkatan strategi pengembangan
SDM di bidang pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Belitung Timur.
3. Structural capital mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
strategi pengembangan SDM di bidang pariwisata. Hal ini berarti bahwa
variabel structural capital mempunyai peranan yang penting dalam
menunjang peningkatan strategi pengembangan SDM di bidang pariwisata
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.
4. Pengujian secara bersama-sama menunjukkan bahwa human capital dan
structural capital berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap strategi
pengembangan SDM di bidang pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.
5.2 Saran 1. Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur harus
memperhatikan peranan variabel gaya structural capital karena variabel
tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi pengembangan
SDM di bidang pariwisata. Sudah seharusnya memiliki prosedur pengelolaan
media komputer untuk melindungi data-data dari penyalahgunaan, memiliki
database yang dapat menunjang dalam proses pengambilan keputusan
strategi pengembangan SDM di bidang pariwista, memiliki struktur organisasi
yang dapat membantu instansi dalam mendesain aktivitas dan proses kerja,
memiliki prosedur-prosedur yang jelas mengenai pengelolaan pegawai,
meyediakan dana yang cukup untuk karyawan mengikuti berbagai pelatihan
dan memiliki perlengkapan, peralatan serta instruktur atau pelatih yang dapat
mengarahkan pegawai sehingga dapat memberikan petunjuk dalam
mengambil keputusan untuk meningkatkan strategi pengembangan SDM di
bidang pariwisata.
2. Strategi pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata merupakan
salah satu cara pembangunan manusia untuk menyiapkan ketersediaan sumber
daya manusia yang bermutu di bidang pariwisata baik itu masyarakat maupun
pemerintah. Untuk itu perlu perencanaan peningkatan pengembangan sumber
daya manusia di bidang pariwisata secara berkala terus menerus dan
berkesinambungan, pelatihan-pelatihan yang di lakukan di dalam instansi
harus di sesuaikan dengan kebutuhan pegawai dan kebutuhan instansi dalam
rangka meningkatkan kemampuan pegawai dan kemampuan organisasi.
Pendidikan pegawai perlu diperhatikan sehingga para pegawai dapat
menguasai bidang pekerjaannya dan mendorong pegawai untuk dapat
mencapai kinerja yang lebih baik.
3. Kepada pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diharapkan dapat
memperhatikan mengenai pendidikan kepariwisataan yang ada di Provinsi
Kepualauan Bangka Belitung ini serta menyediakan perguruan tinggi atau
universitas dengan jurusan kepariwisataan.
4. Bagi penelitian mendatang, hendaknya instrumen penelitian lebih diperdalam
dan dikembangkan lagi, variabel-variabel yang akan di teliti lebih diperbanyak
sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hawajreh, Kamel Mohammad. (2013). “The Impact of Structural Capital on Business
Performance in Jordanian Pharmaceutical Manufacturing Companies”. European
Journal of Business and Management, Faculty of Business Middle East
University- MEU, European. Vol.5, No.10, 2013.
Ali, Zainudin. (2013). “Metode Penelitian Hukum”. Jakarta: Sinar grafika.
Arikunto, Suharsimi. (2005). “Manajemen Penelitian”. Jakarta:Rineka cipta
Arikunto, Suharsimi. (2008). “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta:Bumi Aksara:
Damanik, Janianton., Kusworo, Hendrie Adji. (2002). “ Pengermbangan SDM Pariwisata
Daerah: Agenda Kebijakan Untuk Pembuat Kebijakan”. Jurnal Ilmu Sosial &
Ilmu Politik. Volume 6, Nomor 1, Juli 2002 (105-120).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. (2014). Majalah wisata edisi 6 visit beltim.
Divianto. (2010). “Pengaruh Faktor-Faktor Intellectual capital (human capital,structural
capital dan customer capital) Terhadap Business Performance (Survey pada
Perusahaan Swasta di Palembang)”. Jurnal ilmiah orasi bisnis, Politeknik Negeri
Surabaya. ISSN:2085-1375
Ekawati,Ratna. (2014). “Potret Human Capital Industri Garmen Skala Kecil-Menengah
Di Jawa Barat”. Smart-Study & Management Research, Bandung Business
School. Bandung. Vol X1,No.2-2014.
Fathoni,Abdurahmat. (2006). “Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia”.
Jakarta:Rineka Cipta.
Freund, R.J.,Piotrowski,M. (2005). Intelectual Capital Statement - Made in Germany –
Mass Customization. 3rd Interdiciplinary World Congress on Mass
Customization & Personalization. 18-21 September 2005.Hongkong.
Gaol,CHR. Jimmy L. (2014). A to Z human capital manajemen sumber daya manusia.
Jakarta: Penerbit PT Grasindo Anggota Ikapi.
Ghozali,Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogero.
Hersona,Sony.,dkk. (2012). “Analisis pengaruh pengembangan SDM terhadap kinerja
pegawai pada badan kepagawaian daerah Kabupaten Kerawang”. Jurnal
Manajemen. Karawang. Vol. 09. No.03.
Huang,Dkk. (2007). A Study on the Relationship between Intelectual Capital and
Business Performance in the Engineering Consulting Industri : A Path Analisys.
Journal of Civil Engineering and Management, Vol XIII, No4, 265–271
Jones,Goreth R.,Jenifer M. (2007). “Essential of contempory management, second
edition, internationla edition. New york,USA:Mc-Graw Hill
Juwita,Siti Pritizia.,Anggraini,Fivi. (2007). “Pengaruh Human Capital Terhadap Business
Performance Melalui Customer Capital”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia. Padang. Vol.4, No. 2, hal. 229-250.
Kurniawan,Agung Widhi. (2012). “Pengaruh Kepemimpinan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Terhadap Kepuasa Kerja,Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan
Bank Sulselbar”. Ekuitas:jurnal Ekonomi dan Keuangan, Universitas Negeri
Makassar. Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012.
Matthewman,J.,Matignon,F. (2004). “Human Capital Reporting-an internal perspektif”.
London:CIPD and Mercer Human Resource Consulting.
Mathis,R.L.,Jackson,J.H. (2006). “Human Resource(Manajemen Sunber Daya Manusia)
terjemahan Diana Angelia”. Jakarta:Salemba Empat.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). “Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan”. Jakarta:Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). “Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku”. Jakarta :
Rineka Cipta
Notoatmodjo,Soekidjo. (2009). Pengembangan sumber daya. Jakarta : Rineka Cipta.
Ongkorahardjo,Martina Dwi Puji Astri.,dkk. (2008). “Analisis Pengaruh Human Capital
terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di
Indonesia)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas
Widya Mandala Indonesia. Surabaya. Vol. 10. No. 1.
Prayitno,Dwi. (2010). Paham Analisa statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit
mediakom.
Robbins.,Coulter. (2007). Manajemen. Jakarta:Indeks
Robbins,Stephen., Judge. (2007). “Perilaku organisasi,alih bahasa Drs Benyamin
Molan”. Jakarta:Salemba empat.
Sawarjuwono, Tjiptohadi., Kadir,Agustine Prihatin. 2003. “Intellectual Capital:
Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research).” Jurnal
Akuntansi dan Keuangan. Vol 5, No. 1, 31-51
Subekhi,Akhmad.,Jauhar,Mohammad. (2012). Pengantar manajemen sumber daya
manusia. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Subramaniam, Mohan.,Youndt,Mark A. (2005). The Influence of Intelectual Capital on
the Types of Innovative Capabilities. Academy of Management Journal , Vol. 48,
No. 3, 450–463.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Penerbit
Alfabeta.
Sulistyo,Joko. (2010). 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta:Cakrawala
Sutia,Sabar.,dkk. (2013). “The Influence of Human Capital Investment, Leadership and
Strategic orientation on Airport Performance”. International Journal of Business
and Management Invention, Indonesia. Volume 2 Issue 6,June. 2013. PP.26-32.
Ulum,ihyaul. (2009). Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris.Yogyakarta:Graha
Ilmu.
Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Widodo. (2009). “Model Pengembangan Human Capital Dalam Konteks Modal Sosial”.
Benefits Jurnal Manajemen dan Bisnis,Fakultas Ekonomi Universitas Sultan
Agung. Semarang.Volume 13,Nomor 2, Desember 2009, hlm.88-106.
Zerenler, Muammer., Dkk. (2008). Intelectual Capital and Innovation Performance :
Empirical Evidence in the Turkish Automotive Supplier. Journal of Technology
Management & Innovation. Vol. 3 Issue 4. Pp. 31-40.