PENGARUH CHRONIC ANKLE INSTABILITY TERHADAP …

13
PENGARUH CHRONIC ANKLE INSTABILITY TERHADAP PENURUNAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PEMAIN SEPAK BOLA: CRITICAL REVIEW Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: DENNY ANDHIKA PRATAMA PUTRA J 120 191 249 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURKARTA 2021

Transcript of PENGARUH CHRONIC ANKLE INSTABILITY TERHADAP …

PENGARUH CHRONIC ANKLE INSTABILITY TERHADAP

PENURUNAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PEMAIN

SEPAK BOLA: CRITICAL REVIEW

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

DENNY ANDHIKA PRATAMA PUTRA

J 120 191 249

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURKARTA

2021

i

ii

iii

1

PENGARUH CHRONIC ANKLE INSTABILITY TERHADAP

PENURUNAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PEMAIN SEPAK

BOLA : CRITICAL REVIEW

Abstrak

Sepak bola merupakan permainan yang sangat digemari baik dari kalangan muda,

tua bahkan anak-anak, dalam permainan sepak bola tentunya tidak lepas dari yang

namanya cedera, berbagai macam cedera yang diderita diantaranya adalah ankle

sprain. Ankle sprain menyebabkan masalah keseimbangan, atau ketidakstabilan

postural, serta menyisakan sekitar 20% dari penyembuhan yang tidak maksimal

atau disebut juga dengan CAI (Chronic Ankle Instability). Tujuan Studi ini adalah

pengaruh CAI (Chronic Ankle Instability) terhadap penurunan keseimbangan

dinamis pada pemain sepak bola berdasarkan literature yang ada dan mengetahui

latihan SEBT (Star Excursion Balance Test) pada penderita CAI berdasarkan

literature yang ada. Metode Penelitian ini adalah menggunakan studi critical

review. Dari hasil studi ini ditemukan 6 dari 326 artikel yang sesuai dengan

kriteria inklusi. Pada studi ini 6 artikel yang digunakan sebagai landasan studi

yang dilanjutkan untuk tahap appraisal. Hasil dari appraisal terdapat 6 artikel

memiliki nilai Quartile 1 (Q1) dan 1 artikel yang memiliki nilai Quartile 2 (Q2).

Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan terhadap pengaruh SEBT (Star

Excursion Balance Test) terhadap keseimbangan pada penderita CAI sebagai

konsentrasinya menggunakan system Critical Review dapat disimpulkan bahwa

SEBT berpengaruh dalam peningkatan keseimbangan pada penderita CAI.

Kata kunci: sebt, balance training, cai.

Abstract

Football is a game that is very popular with both young people, old people and

even children, in the game of football, of course, it cannot be separated from the

name of an injury, various kinds of injuries suffered include ankle sprain. Ankle

sprain causes balance problems, or postural instability, and leaves about 20% of

the healing that is not optimal or also known as CAI (Chronic Ankle Instability).

The purpose of this study is the effect of CAI (Chronic Ankle Instability) on

decreasing dynamic balance in soccer players based on existing literature and to

find out SEBT (Star Excursion Balance Test) exercises in CAI sufferers based on

existing literature. This research method is to use a critical review study. From the

results of this study, it was found that 6 out of 326 articles matched the inclusion

criteria. In this study, 6 articles were used as the basis for the study which was

continued for the appraisal stage. The results of the appraisal show that 6 articles

have a Quartile value of 1 (Q1) and 1 article that has a Quartile value of 2 (Q2).

Based on the results of studies that have been conducted on the effect of SEBT

(Star Excursion Balance Test) on balance in patients with CAI as a concentration

using the Critical Review system, it can be concluded that SEBT has an effect on

improving balance in patients with CAI.

Keywords: sebt, balance training, cai

2

1. PENDAHULUAN

Sepak bola merupakan permainan yang sangat digemari baik dari kalangan muda,

tua bahkan anak-anak. Sepak bola memiliki beberapa aspek yang harus dipenuhi

untuk menunjang performa dalam bermain, seperti dari aspek yang paling dasar

yaitu skill bermain, kebugaran, serta aspek lain yang harus dipenuhi ketika

bermain sepak bola (Yustika, 2018). Dalam permainan sepak bola tentunya tidak

lepas dari yang namanya cedera, berbagai macam cedera yang diderita

diantaranya adalah ankle sprain. Ankle sprain merupakan tipe injury yang banyak

terjadi pada pemain sepak bola, hampir 85% pemain sepak bola menggalami

bahkan terjadi berulang-ulang (Sumartiningsih, 2012).

Ankle sprain biasa terjadi pada ligament antara lain anterior talofibular

ligament (ATFL), dan calcaneofibular ligament (CFL). Pada kasus ankle sprain

rata-rata ligament yang terkena adalah dua tersebut karena gerakan ankle sprain

yang paling sering adalah kearah inversi (kedalam). Setelah terjadinya ankle

sprain dan munculnya gangguan keseimbangan yang menyisakan sekitar 20% dari

penyembuhan yang tidak maksimal. Gangguan penyerta yang timbul setelah masa

chronic adalah tendinitis, dari jaringan ligament yang mengalami kerobekan.

Keluhan dan gangguan-gangguan yang timbul setelah terjadinya ankle sprain yang

telah lama menimbulkan munculnya diagnosa yaitu chronic ankle instability

(CAI) atau gangguan keseimbangan pada kasus ankle yang sudah kronis (Lee &

Seidenberg, 2018).

2. METODE

Critical Review salah satu metode yang menggunakan system analisis dan

mengevaluasi, sumbernya berasal dari artikel, buku ataupun jurnal. critical review

berfokus dalam sebuah kritik ilmiah. Pembahasan mengenai keunggulan dan

kelemahan dari artikel yang dikritik tersebut.

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Basis

pencarian data dilakukan menggunakan mesin pencarian literature Physioteraphy

Evidance Database (PEDro), Cochrane Library, Wiley Online Library, Pubmed,

ScienceDirect dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci “Star

3

Excursion Balance Test” atau “SEBT”. Setelah mendapat artikel kemudian

mengidentifikasi jenis Quartile (Q) dari artikel yg digunakan menggunakan mesin

pencarian Scimago Journal and Country Rank (SJR).

Kriteria inklusi dalam pencarian suatu jurnal antara lain penerbitan artikel

ilmiah pada tahun 2010 – 2020, studi yang digunakan adalah Randomized Control

Trial, menggunakan standar PICO. Tahapan Appraisal merupakan Penggunaan

teknik dalam tahapan appraisal adalah teknik ceklis skala PEDro, skala ini

membantu untuk mempercepat penilaian apakah hasil uji coba dapat dipercaya

dan diinterpretasikan dengan baik. Sistem pada penilaian skala pedro diberikan

nilai 1 jika dikatakan YES dan 0 jika NO. PEDro scale terdapat 11 poin dari poin

tersebut penilaian eligibility atau kriteria kelayakan tidak digunakan untuk

menghitung skor secara skala PEDro.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berdasakan penelusuran melalui search engine diperoleh beberapa artikel yang

akan di seleksi.

Gambar 1. Artikel yang Diperoleh Melalui Search Engine

Setelah melakukan penelusuran melalui search engine

dan basis data didapatkan 326 Artikel ilmiah

6 artikel berhubungan dengan

kriteria inkulusi

Dilanjutkan proses appraisal

menggunakan skala PEDro

scale

Sebanyak 25 artikel jurnal berhubungan dengan chronic

ankle instability

4

Berdasakan penelusuran melalui search engine diatas memperoleh hasil

sebanyak 326 artikel dari 6 database dengan menggunakan kombinasi kata kunci

yang hubungan dengan tema dalam studi ini. Selanjutnya dilakukan tinjauan dan

analisa dengan melihat aspek metode studi yaitu penggunaan metode studi

randomized control trial dan berhubungan dengan CAI pada artikel tersebut, dan

ditemukan hasil sebanyak 25 artikel yang sesuai. Dari 25 artikel yang didapatkan

kemudian dilakukan tinjauan dan analisa secara mendalam yang berdasarkan

kriteria inklusi pada studi. Dari tinjuan dan analisa tersebut didapatkan hasil 6

artikel yang akan digunakan sebagai landasan dalam studi ini. Artikel tersebut

selanjutnya akan diproses appraisal menggunakan skala PEDro yang di gunakan

sebagai penilaian review artikel ini.

Table 1. PICO Judul Population Intervention Comparison Outcome

Ankle Joint Self

Mobilization and CrossFit

Training in Patients With

Chronic Ankle Instability:

A Randomized Controlled

Trial

Penderita CAI

≥ 22 tahun

Ankle Joint

Self

Mobilization

and

CrossFit

Training

Control

group

Untuk menentukan

dan

membandingkan

pengaruh

penambahan

mobilisasi sendi

pergelangan. Ankle

dorsiflexion range

of motion

(DFROM), Star

Excursion Balance

Test (SEBT)

Balance Training vs.

Balance Training with

STARS in CAI Patients: A

randomized controlled

trial

Penderita CAI

≥ 20 tahun

Balance

Training

and Balance

Training

with STARS

Control

group

Untuk menentukan

apakah penambahan

protokol pelatihan

keseimbangan

dengan STARS

(BTS)

menghasilkan

peningkatan yang

lebih besar daripada

pelatihan

keseimbangan

(BT). Star

Excursion Balance

Test reach distance

Effects of joint

mobilization on chronic

ankle instability: a

randomized controlled

trial

Penderita CAI

rata rata umur

27 tahun

Dynamic

postural

control and

on the self-

reported

instability

Control

group

Untuk

mengevaluasi efek

mobilisasi sendi

pada rentang gerak

dorsofleksi

pergelangan kaki

dan kontrol postural

5

dinamis

ketidakstabilan.

Star Excursion

Balance Test reach

distance

Four-Week Ankle-

Rehabilitation Programs

in Adolescent Athletes

With Chronic Ankle

Instability

Penderita CAI

≥ 19 tahun

Balance Control

group

Untuk menentukan

efektivitas dari 3

program rehabilitasi

pada tindakan klinis

keseimbangan. Star

Excursion Balance

Test, Foot and

Ankle Ability

Measure. Balance- and Strength-

Training Protocols to

Improve Chronic Ankle

Instability Deficits, Part

II: Assessing Patient-

Reported Outcome

Measures

Penderita CAI

≥ 23 tahun

Balance and

Strenght

Training

Control

group

Untuk menentukan

peningkatan hasil

setelah pelatihan

keseimbangan dan

kekuatan. the Fear-

Avoidance Beliefs

Questionnaire, the

Foot and Ankle

Ability Measure,

and a visual analog

scale for

perceived

instability.

Strength-Training

Protocols to Improve

Deficits in Participants

With Chronic Ankle

Instability: A Randomized

Controlled Trial

Penderita CAI

≥ 19 tahun

Strength

training

protocol

saffect

strength,

dynamic

balance,

functional

performance

Control

group

Untuk menentukan

apakah protokol

latihan kekuatan

dapat

mempengaruhi

keseimbangan

dinamis, kinerja

fungsional, dan

ketidakstabilan. Y-

Balance test, and

the visual analog

scale for

perceived ankle

instability.

Berdasarkan penilaian PEDro scale didaptkan 6 artikel yang memiliki bias

rendah > 5 dan 1 artikel memiliki bias yang tinggi ≤5. Keseluruhan artikel yaitu 6

artikel yang didapatkan semuanya memiliki Quartile yang berbeda-beda terdapat

5 artikel memiliki nilai Quartile 1 (Q1) dan 1 artikel yang memiliki nilai Quartile

2 (Q2).

6

Tabel 2. PEDro

Penulis Table nilai pedro scale

(Cruz-Díaz et al., 2020) 7/10

(Burcal et al., 2016) 5/10

(Cruz-Díaz et al., 2015) 8/10

(Spencer Cain et al., 2020) 7/10

(Hall et al., 2018) 6/10

(Hall et al., 2015) 6/10

Keseluruhan artikel yaitu 6 artikel yang didapatkan semuanya memiliki

Quartile yang berbeda-beda terdapat 5 artikel memiliki nilai Quartile 1 (Q1) dan 1

artikel yang memiliki nilai Quartile 2 (Q2). Melakukan evaluasi secara

keseluruhan artikel yang diteliti merupakan tahap selanjutnya, maka didapatkan

hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan PEDro scale,

penilaian PEDro scale didaptkan 5 artikel yang memiliki bias rendah > 5 dan 1

artikel memiliki bias yang tinggi ≤5. Pada 6 artikel semunya memiliki nilai

Eligibility criteria, untuk Random allocation hanya 1 artikel yang tidak terdapat,

sedangkan pada Concealed allocation hanya 4 artikel yang terdapat, pada

Baseline comparability hanya 3 yang terdapat dan 3 artikelnya tidak terdapat

Baseline comparability, hanya 1 artikel yang tidak terdapat Blind subjects, dari ke

6 artikel tidak ada yang terdapat Blind therapists, pada Blind therapists dan Blind

assessors tidak ada artikel satupun yang terdapat, pada Adequate follow-up dari ke

6 artikel hanya 5 artikel yang terdapat, pada Intention-to-treat analysis 5 artikel

terdapat dan 1 artikel tidak terdapat, pada Between-group comparison dari 6

artikel semuanya terdapat, dan Point estimates and variability dari 7 artikel

semuanya terdapat.

3.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian Burca (2016) Latihan keseimbangan mulai dipopulerkan

pada tahun 1965 untuk mengatasi masalah CAI. Latihan tersebut mampu

meningkatkan kontrol postur tubuh dan mengurangi masalah ketidakstabilan di

ankle joint. Baru-baru ini dikatakan ada penelitian McKeon (2012)

mengilustrasikan penurunan signifikan dalam keterbatasan yang dilaporkan

sendiri dan masalah perbaikan dalam kontrol postural mengikuti protokol latihan

7

keseimbangan dalam 4 minggu. Literatur jelas menunjukkan bahwa pelatihan

keseimbangan adalah strategi intervensi yang efektif untuk meningkatkan kontrol

postural dan hasil persepsi serta mengurangi risiko cedera pergelangan kaki

berulang pada penderita yang memiliki Riwayat CAI.

Baru-baru ini dikatakan, intervensi selama 6 sampai 5 menit untuk

pergelangan kaki mentargetkan sensorik pada setiap individu. Intervensi STARS

meliputi mobilisasi sendi, exercise plantar, atau stretching gastrocnemius. Selama

2 minggu meningkatkan rentang gerak dorsofleksi, kontrol postural. Penelitian ini

Cruz Díaz (2015) berteori bahwa intervensi STARS mengalami penurunan jika

dilakukan pada sistem sensorimotor dengan kondisi CAI. Dengan kata lain,

peneliti membantu melepaskan derajat kebebasan yang mengalami keterbatasan

ROM.

Pada hal ini komponen keseimbangan seperti sistem somatosensoris,

postural muscles response synergies, muscle strength mengalami progress yang

baik akibat dari pelatihan STARS (Gribble et al., 2012) respon otot-otot postural

yang sinergis berkaitan dengan aktivitas kelompok otot pada ekstremitas atas

maupun ekstremitas bawah yang diperlukan untuk mempertahankan

keseimbangan dan kontrol postur saat berdiri tegak serta mengatur keseimbangan

tubuh dalam berbagai gerakan (Melam et al., 2016). Saat otot-otot postural

bekerja secara sinergi maka akan didapat keseimbangan pada tubuh dalam

berbagai posisi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi,

dan aligment tubuh. Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon yang

tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya dalam

melakukan fungsi gerak tertentu (Johansson et al., 2020).

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan terhadap pengaruh SEBT (Star

Excursion Balance Test) terhadap keseimbangan pada penderita CAI (Chronic

Ankle Instability) sebagai konsentrasinya menggunakan sistem Critical Review

dapat disimpulkan bahwa SEBT berpengaruh dalam peningkatan keseimbangan

8

pada penderita CAI. SEBT training memiliki tujuan untuk meningkatkan

keseimbangan yang bermanfaat untuk penderita CAI dan beberapa jenis latihan

dalam balance training yaitu joint mobilization technique, y balance.

4.2 Saran

Diharapkan pada studi selanjutnya untuk menambah sample penelitian yang

bertujuan agar meningkatkan atau menunjang keberhasilan peneliti. Selain itu

juga peneliti belum menentukan hasil jangka panjang yang dilaporkan pasien

setelah rehabilitasi.

Diharapkan pada studi selanjutnya untuk menambah ukuran sampel yang

digunakan, karena ukuran sampel yang terlalu kecil dapat menyebabkan

terjadinya blind participant yang juga membatasi kemampuan studi ini untuk

menguji apakah ada peningkatan aditif yang dihasilkan atau tidak baik dari segi

treatment dan hasil akhirnya.

Studi ini bisa digunakan sebagai bahan pengertian mengenai pengaruh

chronic ankle instability terhadap penurunan keseimbangan dinamis pada pemain

sepak bola yang nantinya dapat diaplikasikan di lapangan. Studi ini dapat menjadi

acuan dalam pemeberian teknik maupun konsep latihan pada kasus chronic ankle

instability

DAFTAR PUSTAKA

Burcal, Christopher J., Trier, Alejandra Y., Wikstrom, E. A. (2016). Balance

Training vs. Balance Training with STARS in CAI Patients: A

Randomized Controlled Trial Authors: Journal of Sport Rehabilitation,

26(5), 347–357.

Butler, R. J., Southers, C., Gorman, P. P., Kiesel, K. B., & Plisky, P. J. (2012).

Differences in Soccer Players’ Dynamic Balance Across Levels of

Competition. Journal of Athletic Training, 47(6), 616–620.

https://doi.org/10.4085/1062-6050-47.5.14

Chtara, M., Rouissi, M., Bragazzi, N., Owen, A. L., Haddad, M., & Chamari, K.

(2016). Dynamic Balance Ability In Young Elite Soccer Players :

Implication Of Isometric Strength. The Journal Of Sports Medicine And

Physical Fitness, 1(1), 1–19. https://doi.org/10.23736/S0022-

4707.16.06724-4

Cruz-Díaz, D., Hita-Contreras, F., Martínez-Amat, A., Aibar-Almazán, A., &

9

Kim, K. M. (2020). Ankle-joint self-mobilization and crossfit training in

patients with chronic ankle instability: A randomized controlled trial.

Journal of Athletic Training, 55(2), 159–168.

https://doi.org/10.4085/1062-6050-181-18

Cruz-Díaz, D., Lomas Vega, R., Osuna-Pérez, M. C., Hita-Contreras, F., &

Martínez-Amat, A. (2015). Effects of joint mobilization on chronic

ankle instability: A randomized controlled trial. Disability and

Rehabilitation, 37(7), 601–610.

https://doi.org/10.3109/09638288.2014.935877

Hall, E. A., Chomistek, A. K., Kingma, J. J., & Docherty, C. L. (2018). Balance-

and strength-training protocols to improve chronic ankle instability

deficits, part II: Assessing patient-reported outcome measures. Journal

of Athletic Training, 53(6), 578–583. https://doi.org/10.4085/1062-

6050-387-16

Hall, E. A., Docherty, C. L., Simon, J., Kingma, J. J., & Klossner, J. C. (2015).

Strength-training protocols to improve deficits in participants with

chronic ankle instability: A randomized controlled trial. Journal of

Athletic Training, 50(1), 36–44. https://doi.org/10.4085/1062-6050-

49.3.71

Lee, D. A., & Seidenberg, P. H. (2018). Chapter 41 - Ankle Sprains. In Urgent

Care Medicine Secrets. Https://Doi.Org/10.1016/B978-0-323-46215-

0.00041-0

Rennie, L., Opheim, A., Dietrichs, E., Löfgren, N., & Franzén, E. (2020). Highly

challenging balance and gait training for individuals with Parkinson’s

disease improves pace, rhythm and variability domains of gait – A

secondary analysis from a randomized controlled trial. Clinical

Rehabilitation. https://doi.org/10.1177/0269215520956503

Spencer Cain, M., Ban, R. J., Chen, Y. P., Geil, M. D., Goerger, B. M., & Linens,

S. W. (2020). Four-week ankle-rehabilitation programs in adolescent

athletes with chronic ankle instability. Journal of Athletic Training,

55(8), 801–810. https://doi.org/10.4085/1062-6050-41-19

Sumartiningsih, S. (2012). Cedera Keseleo Pada Pergelangan Kaki ( Ankle

Sprains).

Yustika, G. P. (2018). Jurnal Riset Kesehatan Sepakbola Di Ketinggian :

Literature Review. 7(1), 11–16.