Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

download Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

of 125

Transcript of Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    1/125

    PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

    KINERJA PEGAWAI

    (Studi Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan)

    SKRIPSI

    DISUSUN OLEH:

    ASFAR HALIM DALIMUNTHE

    040903024

    GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH

    GELAR SARJANA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    2/125

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    HALAMAN PERSETUJUAN

    Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh :

     Nama : ASFAR HALIM DALIMUNTHE

     NIM : 040903024

    Departemen : Ilmu Administrasi Negara

    Judul : Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

     pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data

    Elektronik Kota Medan.

    Medan, Maret 2009

    Dosen Pembimbing Ketua Departemen

    Ilmu Administrasi Negara

    (Prof. DR. Marlon Sihombing, MA) (Prof. DR. Marlon Sihombing,

    MA) NIP. 131 568 391 NIP. 131 568 391

    Dekan FISIP USU

    (Prof. DR. M. Arif Nasution, MA)

     NIP. 131 757 010

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    3/125

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar.........................................................................................................i

    Daftar Isi..................................................................................................................v

    Daftar Tabel...........................................................................................................vii

    Daftar Lampiran.....................................................................................................xii

    Abstrak..................................................................................................................xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………1

    1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………...4

    1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 4

    1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………….5

    1.5 Kerangka Teori………………………………………………………..5

    1.5.1 Budaya Organisasi..........………………………………………..6

    1.5.2 Kinerja Pegawai………………………………………………..19

    1.6 Hipotesis…………………………………………………………...…23

    1.7 Defenisi Konsep……………………………………………………...24

    1.8 Defenisi Operasional………………………………………………....24

    1.9 Sistematika Penulisan………………………………………………...28

    BAB II METODOLOGI PENELITIAN

    2.1 Bentuk Penelitian…………………………………………………….30

    2.2 Lokasi Penelitian……………………………………………………..30

    2.3 Populasi dan Sampel……………………………………………..…..30

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    4/125

    2.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………...32

    2.5 Teknik Penentuan Skor………………………………………………33

    2.6 Teknik Analisa Data…………………………………………………34

    BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

    3.1 Sejarah Singkat Dinas INFOKOM dan PDE Kota Medan..................38

    3.2 Visi dan Misi........................................................................................39

    3.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi...................................................39

    3.4 Struktur Organisasi...............................................................................41

    BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

    4.1 Identitas Responden.............................................................................55

    4.2 Budaya Organisasi (Variabel X)..........................................................58

    4.3 Kinerja Pegawai (Variabel Y)..............................................................77

    4.4 Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y...........................................93

    4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi..........................................................94

    BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI DATA...........................................96

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................99

    Daftar Pustaka…………………………………………………………………102

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    5/125

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1: Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

    Tabel 2: Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan

    Tabel 3: Jumlah responden berdasarkan masa kerja

    Tabel 4: Jumlah responden berdasarkan usia/umur

    Tabel 5: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka diberikan

    kesempatan dalam melakukan pekerjaan

    Tabel 6: Distribusi responden terhadap pertanyaan mengenai pendapat

     bahwa inisiatif individual adalah ancaman

    Tabel 7: Distribusi responden terhadap pertanyaan mengenai tentang sikap

    yang diambil jika timbul masalah dalam pelaksanaan tugas

    Tabel 8: Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang sikap instansi

    terhadap setiap saran dan kritik yang diutarakan pegawai

    Tabel 9: Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang kesempatan

    untuk melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi

    Tabel 10: Distribusi responden terhadap pertanyaan sikap atasan jika pegawai

    ada hambatan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat

    kesulitannya lebih tinggi

    Tabel 11: Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang rasa cemas dan

    takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan

    Tabel 12: Distribusi responden terhadap pertanyaan mengenai perumusan

    standar kerja instansi

    Tabel 13: Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang pemahaman

    sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    6/125

    Tabel 14: Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang kemampuan

    instansi menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara

    terkoordinasi

    Tabel 15: Distribusi responden terhadap pertanyaan sikap instansi terhadap

    unit-unit kerja yang ada

    Tabel 16: Distribusi responden terhadap sikap atasan kepada pegawai dalam

     bekerja

    Tabel 17: Distribusi responden apakah bantuan dan dukungan dari atasan

     berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai

    Tabel 18: Distribusi responden mengenai perumusan peraturan-peraturan

    yang digunakan untuk mengendalikan perilaku pegawai

    Tabel 19: Distribusi responden apakah peraturan-peraturan tersebut dapat

    mengendalikan perilaku pegawai

    Tabel 20: Distribusi responden tentang kepatuhan terhadap peraturan

    meskipun tidak diawasi oleh atasan

    Tabel 21: Distribusi responden tentang kesadaran sebagai bagian dari instansi

    Tabel 22: Distribusi responden tentang berusaha bekerja dengan sungguh-

    sungguh demi kepentingan instansi

    Tabel 23: Distribusi responden tentang perumusan kebijakan-kebijakan yang

    mengatur tentang sistem imbalan

    Tabel 24: Distribusi responden tentang sistem imbalan yang didasarkan atas

    keberhasilan pekerjaan dapat mendorong pegawai untuk bekerja

    lebih maksimal lagi

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    7/125

    Tabel 25: Distribusi responden tentang seberapa sering terjadi konflik antara

    sesama pegawai

    Tabel 26: Distribusi responden mengenai sikap instansi jika timbul konflik

    Tabel 27: Distribusi responden mengajukan pendapat yang berbeda dengan

    atasan merupakan hal yang berbahaya

    Tabel 28: Distribusi responden tentang komunikasi yang terjalin dalam

     perusahaan apakah dibatasi dalam konteks formal

    Tabel 29: Distribusi responden tentang setiap kebijakan yang diambil atasan

    disosialisasikan kepada pegawai

    Tabel 30: Distribusi responden terhadap apakah pegawai selalu bekerja

    sesuai dengan instruksi atasan

    Tabel 31: Distribusi responden tentang pertanyaan apakah pegawai pernah

    mengerjakan tugas-tugas yang bukan menjadi tugas mereka

    Tabel 32: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah pegawai selalu

    mengutamakan kepentingan instansi daripada kepentingan pribadi

    Tabel 33: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah kesetiaan

     pegawai dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan setiap hari

    Tabel 34: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah prestasi kerja

    yang baik dapat membantu dalam meningkatkan kinerja pegawai

    Tabel 35: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah dalam

    melaksanakan tugas, pegawai selalu berhasil dalam

    melaksanakannya

    Tabel 36: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah pegawai selalu

    menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai yang ditargetkan

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    8/125

    Tabel 37: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka dalam

     bekerja selalu disiplin mengenai jam kerja yang telah ditetapkan

    Tabel 38: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka selalu

    masuk kerja tepat waktu

    Tabel 39: Distribusi responden terhadap pertanyaan pernahkah mereka

    mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan

     produktivitas dalam pelaksanaan tugas-tugas instansi

    Tabel 40: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka dalam

    menyelesaikan suatu pekerjaan, terlebih dahulu membuat

     perencanaan yang matang

    Tabel 41: Distribusi responden terhadap pertanyaan jika terjadi masalah

    dalam melaksanakan pekerjaan, apakah mereka memiliki ide-ide

    untuk mengatasi permasalahan tersebut

    Tabel 42: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah ide-ide mereka

    selalu dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi

    Tabel 43: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka dalam

    menyelesaikan pekerjaan selalu dibantu oleh rekan sekerja

    Tabel 44: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka setuju,

     jika pegawai memiliki kerja sama yang tinggi dapat meningkatkan

    kinerja

    Tabel 45: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah rekan sekerja

     bisa membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    9/125

    Tabel 46: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah setiap pegawai

    memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan

    oleh instansi

    Tabel 47: Distribusi responden terhadap pertanyaan setujukah mereka bahwa

    kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam

    meningkatkan kinerja

    Tabel 48: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka memiliki

    rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap instansi

    Tabel 49: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka

     bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan instansi

    untuk membantu pekerjaannya

    Tabel 50: Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka

     bertanggung jawab penuh atas segala hasil yang dicapai oleh

    instansi

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    10/125

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Daftar pertanyaan (kuesioner)

    Lampiran 2 Daftar jawaban responden variabel X

    Lampiran 3 Daftar jawaban responden variabel Y

    Lampiran 4 Hasil perhitungan product moment

    Lampiran 5 Perhitungan korelasi untuk X dan Y

    Lampiran 6 Syarat pengajuan judul skripsi

    Lampiran 7 Berita acara seminar proposal penelitian

    Lampiran 8 Jadwal seminar proposal penelitian

    Lampiran 9 Daftar hadir peserta seminar proposal

    Lampiran 10 Penunjukan dosen pembimbing

    Lampiran 11 Undangan seminar proposal

    Lampiran 12 Surat penelitian dari FISIP USU

    Lampiran 13 Surat izin melakukan penelitian dari Dinas

    Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data

    Elektronik Kota Medan.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    11/125

    ABSTRAK

    Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Informasi

    Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan

     Nama : Asfar Halim Dalimunthe Nim : 040903024Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USUDepartemen : Ilmu Administrasi NegaraPembimbing : Prof. DR. Marlon Sihombing, MA

    Sebagai Salah Satu Instansi Pemerintah, Dinas Informasi Komunikasidan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan mempunyai tugas memberikan

     pelayanan informasi komunikasi dan data elektonik yang aktual serta akuratkepada masyarakat Kota Medan. Oleh sebab itu kinerja pegawai merupakanlangkah penting yang harus dicapai pegawai guna mendapatkan hasil

     pelayanan yang prima kepada masyarakat.

    Untuk itu, Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan DataElektronik Kota Medan harus memiliki budaya organisasi yang kuat danmendukung perubahan yang baik yang dapat mengikat seluruh pegawai agardapat meningkatkan kinerja nya sesuai dengan misi yang hendak dicapai.

    Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau keyakinan, nilai-

    nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalahadaptasi eksternal dan integrasi internal. Kinerja pegawai adalah prestasikerja atau hasil kerja baik dari kualitas dan kuantitas yang dicapai pegawai

     persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengantanggung jawab yang diberikan kepadanya.

    Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, serta mengujihipotesa bahwa ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasiterhadap kinerja pegawai.

    Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metodedeskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa data korelasi antarvariabel untuk membuktikan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

     pegawai.

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dilanjutkan denganmenganalisa data, maka terdapat hubungan yang cukup kuat antara budayaorganisasi dengan kinerja pegawai sebesar 0,578. hal ini berarti koefesien

     bersifat positif, sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa ada hubunganantara budaya organisasi dengan kinerja pegawai dapat diterima.

    Kata kunci : Budaya Organisasi, Kinerja Pegawai, 

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    12/125

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang Masalah

    AFTA yang berlaku sejak tahun 2003 menandai telah dimulainya

     pasar bebas dimana tujuan diberlakukan pasar bebas ini untuk

    mengefektifkan dan mengefesiensikan perdagangan internasional.

    Globalisasi ekonomi dan kedatangan era perubahan dalam menghadapi

     perdagangan bebas merupakan tantangan serius bagi para pemimpin dalam

    mengelola organisasi. Dalam menghadapi perubahan. Perlu kehati-hatian

    untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan sekaligus menjaga

    kelangsungan organisasi agar dapat bertahan hidup. 

    Dalam konteks mempertahankan dan mengelola organisasi agar

    mampu bertahan hidup, peran sumber daya manusia mempunyai kedudukan

    yang sentral. Hal tersebut didasari oleh suatu pemikiran bahwa sumber daya

    manusia sebagai salah satu faktor produksi merupakan unsur utama dalam

    menciptakan peluang bisnis dalam berbagai kesempatan. Untuk

    meningkatkan perannya sebagai salah satu faktor produksi dalam perusahaan

    atau organisasi, maka SDM harus memiliki motivasi berprestasi karena

    salah satu karakteristik yang mempengaruhi prestasi kerja SDM adalah

    motivasi berprestasi itu sendiri.

    Kinerja sendiri adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan

    tugas tertentu. Menurut Rue & Bryan dalam Tjandra (2005 : 38) kinerja

    didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil serta merupakan tingkat

     pencapaian tujuan organisasi secara berkesinambungan. Suatu organisasi

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    13/125

     baik pemerintah maupun swasta dalam mencapai tujuan yang ditetapkan

    harus melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan oleh

    sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam mencapai

    tujuan organisasi yang bersangkutan. Tercapainya tujuan organisasi hanya

    dimungkinkan karena upaya para individu yang terdapat pada organisasi

    tersebut. Dengan kata lain, kinerja individu berhubungan sejalan dengan

    kinerja organisasi. Pada organisasi pemerintaham, jika kinerja sumber daya

    aparatur pemerintah baik, maka kinerja institusi pemerintahan atau birokrasi

    akan baik juga. Kinerja sumber daya aparatur pemerintah akan baik bila

    mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja karena digaji sesuai

    dengan perjanjian, mempunyai jaminan masa depan lebih baik. Gaji dan

     jaminan masa depan atau kesejahteraan merupakan hal yang dapat

    menciptakan motivasi seseorang utnuk bersedia melaksanakan kegiatan

    kerja dengan kinerja yang baik, maka akan berdampak pada kinerja

     pemerintah yang baik pula.

    Kenyataannya, kinerja sumber daya aparatur pemerintahan kita yang

     buruk juga mengakibatkan rendahnya kinerja institusi pemerintah.

    Walaupun ada kenaikan gaji, tidak secara otomatis meningkatkan kinerja

     para pegawai negeri sipil. Persoalan kinerja inilah yang menjadi sumber

    kesinisan bagi masyarakat yang berurusan dengan birokrasi. Banyaknya

    keluhan yang didapat dari pengguna jasa yang menyatakan bahwa kinerja

    organisasi public adalah suatu proses keterlambatan administrasi dan kurang

    efisiensi. Serta keluhan mengenai aparatur pemerintah yang tidak memiliki

    inisiatif, mata duitan, tidak transparan karena berpatokan terhadap hal-hal

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    14/125

    yang tertulis, malas-malasan, takut kepada atasan, sampai ketidakmampuan

    nya dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya. Sehingga dalam

     praktek penyelenggaraan pelayanan publik, masyarakat pengguna jasa selalu

    menjadi korban.

    Beragam keluhan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan

     publik menunjukan mendesaknya suatu harapan agar perubahan kinerja

     pegawai pemerintahan kearah yang lebih baik. Untuk mendukung perubahan

    itu diperlukan adanya acuan baku yang diberlakukan oleh suatu organisasi

    atau perusahaan. Acuan baku tersebut adalah budaya organisasi yang secara

    sistematis menuntun para pegawai untuk meningkatkan komitmen kerjanya

     pada organisasi atau perusahaan. Budaya organisasi dapat difungsikan

    sebagai tuntutan yang mengikat para anggotanya karena dapat

    diformulasikan secara formal dalam berbagai peraturan dan ketentuan

    organisasi, maka individu-individu yang ada didalam organisasi secara tidak

    langsung akan terikat sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku yang

    sesuai dengan visi misi serta strategi organisasi. Proses pembentukan

    tersebut pada akhirnya akan membantu dalam menghasilkan individu-

    individu yang cakap dan mempunyai integritas yang tinggi. Yang nantinya

    selain menghasilkan SDM yang berkualitas juga akan menjadi suksesnya

    suatu organisasi.

    Hal inilah yang disadari oleh Dinas Infokom dan PDE Pemko Medan

    sebagai suatu institusi pemerintahan yang menyajikan pelayanan informasi

    kepada setiap individu-individu maupun institusi lainnya di lingkungan

     pemerintahan Pemko Medan. Sebagai unsur pelaksana di bidang informasi

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    15/125

    dan komunikasi, Dinas Infokom dan PDE mempunyai tantangan berat dalam

    menyajikan pelayanan dan penyajian data yang akurat. Sesuai dengan misi

    nya yaitu “e-gov 2010” diharapkan dapat memberi pelayanan terbaik dan

    Informasi Komunikasi Data Yang Aktual, Akurat Mendukung Kota Medan

    Yang Modern, Madani dan Religius kepada masyarakat. Karena dengan

    memberikan pelayanan terbaik bukan mustahil perwujudan ke arah “e-gov

    2010” akan terwujud sesuai dengan apa yang diharapkan.

    Budaya organisasi Dinas Infokom dan PDE Pemko Medan ini harus

    menjiwai seluruh insan pegawai kedepannya dan juga memberikan karakter

    khas Dinas Infokom dan PDE dan menjadi suatu perwujudan agar dapat

    menarik kepercayaan masyarakat yang semakin berkurang kepada pelayanan

     publik. Sehingga dengan budaya organisasi yang kuat dan kokoh diharapkan

    dapat mempererat individu yang ada didalam organisasi sehingga dapat

    membentuk sikap dan perilaku yang dapat menghasilkan kinerja maksimal

    demi peningkatan kinerja institusi/organisasi melalui pemahaman Budaya

    Organisasi.

    Berdasarkan latar belakang ini penulis tertarik untuk melakukan

     penelitian berjudul : “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja

    Pegawai Di Dinas Infokom dan PDE Pemko Medan”.

    1.2. Perumusan Masalah 

    Dalam mengadakan penelitian, perlu dirumuskan masalah secara

     jelas untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Berdasarkan latar

     belakang masalah yang diuraikan tersebut, maka penulis merumuskan

    masalah penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut :

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    16/125

      “Seberapa Besarkah Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap

    Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas INFOKOM dan PDE Kota

    Medan?”

    1.3. Tujuan Penelitian

    Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang

    hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas

    diketahui sebelumnya. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris

     pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan

    menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan itu sendiri.

    Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

    1.  Untuk mengetahui bagaimana penerapan Budaya Organisasi

    Pada Kantor Dinas INFOKOM dan PDE Kota Medan

    2.  Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai Pada Kantor

    Dinas INFOKOM dan PDE Kota Medan

    3.  Untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya organisasi

    terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas INFOKOM dan

    PDE Kota Medan

    1.4. Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian ini adalah :

    1.  Sebagai bahan masukan bagi Kantor Dinas INFOKOM dan PDE

    Kota Medan dalam peningkatan kinerja pegawai

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    17/125

    2.  Bagi penulis sendiri dapat bermanfaat untuk menambah

     pengetahuan, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan

     berfikir melalui penulisan karya ilmiah ini.

    1.5. Kerangka Teori

    Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, maka dibutuhkan

    suatu landasan berfikir yang dijadikan pedoman untuk menjelaskan

    masalah yang sedang disorot. Pedoman itu disebut kerangka teori.

    Teori adalah serangkaian asumsi, konsep dan konstruksi, definisi dan

     proposisi untuk menerangkan suatu fenomena social secara

    sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.

    1.5.1. Budaya Organisasi

    1.5.1.1. Pengertian Budaya

    Budaya (culture) berasal dari perkataan latin colere  yang

    artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan

    mengembangkan, terutama mengolah atau bertani. Atau bisa juga

    diartikan sebagai segala daya dan aktivitas untuk mengolah dan

    mengubah alam. Budaya merupakan nilai-nilai dan kebiasaan yang

    diterima sebagai acuan bersama yang diikuti dan dihormati.

    Budaya telah menjadi konsep penting dalam memahami

    masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.

    Menurut Edward Taylor dalam Sobirin, Achmad (2007 : 52),

     budaya adalah kompleksitas menyeluruh yang terdiri dari

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    18/125

     pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat kebiasaan dan

     berbagai kapabilitas lainnya serta kebiasaan apa saja yang

    diperoleh seorang manusia sebagai bagian dari sebuah masyarakat.

    Sedangkan menurut stoner dalam Moeljono (2003 : 16), budaya

    adalah gabungan kompleks asumsi, tingkah laku, cerita, mitos,

    metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk

    menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu.

    1.5.1.2. Pengertian Organisasi

    Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani organon  yang

     berarti alat atau instrumen. Arti kata ini menyiratkan bahwa

    organisasi adalah alat bantu manusia. Ketika seorang mendirikan

    sebuah organisasi, tujuan akhirnya bukan organisasi itu sendiri

    melainkan agar ia dan semua orang yang terlibat didalamnya dapat

    mencapai tujuan lain lebih mudah dan lebih efektif. Itulah

    sebabnya organisasi sering didefinisikan sebagai sekelompok

    manusia yang bekerja bersama-sama dalam rangka mencapai

    tujuan bersama. Menurut Robbins dalam Sobirin, Achmad (2007 :

    5), organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk

     jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau

    lebih yang bekerja bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai

     pola kerja tertentu yang terstruktur, dan didirikan utnuk mencapai

    tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah ditentukan

    sebelumnya. Sedangkan menurut J. Bernard dalam Tika (2006 : 3)

    organisasi adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu sistem dari

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    19/125

    aktivitas-aktivitas atau kekuatan-kekuatan perorangan yang

    dikoordinasikan secara sadar.

    1.5.1.3. Pengertian Budaya Organisasi

    Budaya organisasi adalah norma-norma dan kebiasaan yang

    diterima sebagai suatu kebenaran oleh semua orang dalam

    organisasi. Budaya organisasi menjadi acuan bersama di antara

    manusia dalam berinteraksi dalam organisasi. Jika orang-orang

     bergabung dalam sebuah oraganisasi, mereka membawa nilai-nilai

    dan kepercayaan yang telah diajarkan kepada mereka.

    Menurut Peter F. Drucker dalam Tika (2006 : 4), budaya

    organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal

    dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh

    suatu kelompok yang kemudian diwariskan kepada anggota-

    anggota baru berbagai cara sebagai cara yang tepat untuk,

    memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah

    terkait seperti diatas.

    Victor S.L Tan dalam Tunggal (2007 : 2) berpendapat bahwa,

     budaya organisasi merupakan suatu norma yang terdiri dari suatu

    keyakinan, sikap, core values, dan pola perilaku yang dilakukan

    orang dalam organisasi. Keyakinan adalah semua asumsi dan

     persepsi tentang sesuatu, orang dan organisasi secara keseluruhan,

    dan diterima sebagai sesuatu yang benar dan sah.

    Jadi dari pendapat ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

     pengertian Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi atau

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    20/125

    keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam

    organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-

    anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan

    integrasi internal.

    1.5.1.4. Karakteristik Budaya Organisasi

    Karakteristik-karakteristik budaya organisasi menurut Stephen

    P.Robbin dalam Tika(2006 : 10) adalah : 

    1.  Inisiatif Individual

    Yaitu Tingkat tanggung jawab, kebebasan atau indepedensi

    yang dipunyai setiap anggota organisasi dalam mengemukakan

     pendapat. Inisiatif individual tersebut perlu dihargai oleh

    kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang

    menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan

    organisasi atau perusahaan.

    2.  Toleransi terhadap tindakan beresiko

    Suatu budaya organisasi dikatakan baik apabila dapat

    memberikan toleransi kepada anggota atau para pegawai agar

    dapat bertindak agresif dan inovatif untuk memajukan

    organisasi atau perusahaan serta berani mengambil resiko

    terhadap apa yang dilakukannya.

    3.  Pengarahan

    Pengarahan dimaksudkan sejauh mana organisasi atau

     perusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan

    harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut jelas

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    21/125

    tercantum dalam visi, misi, dan tujuan organisasi. Kondisi ini

    dapat berpengaruh terhadap kinerja organisasi atau perusahaan.

    4.  Integrasi

    Integrasi dimaksudkan sejauh mana organisasi atau

     perusahaan dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja

    dengan cara yang terkoordinasi. Kekompakan unit-unit tersebut

    dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang

    dihasilkan.

    5.  Dukungan manajemen

    Dukungan manajemen dimaksudkan sejauh mana para

    manajer dapat memberikan komunikasi atau arahan, bantuan

    serta dukungan yang jelas terhadap bawahan.

    6.  Kontrol

    Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan

    atau norma-norma yang berlaku di dalam suatu organisasi atau

     perusahaan.

    7.  Identitas

    Dimaksudkan untuk sejauh mana para anggota suatu

    organisasi atau perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya

    sebagai suatu kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai

    kelompok kerja tertentu atau keahlian profesional tertentu.

    8.  Sistem imbalan

    Sejauh mana alokasi imbalan (kenaikan gaji, promosi dan

    sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan

    didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.

    9.  Toleransi terhadap konflik

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    22/125

    Sejauh mana para pegawai atau karyawan di dorong untuk

    mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka. Perbedaan

     pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi dalam suatu

    organisasi atau perusahaan. Namun, perbedaan pendapat dan

    kritik tersebut bisa digunakan utnuk melakukan perbaikan atau

     perubahan strategi utnuk mencapai tujuan organisasi atau

     perusahaan.

    10. Pola komunikasi

    Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan

    yang formal. Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat

    menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan

     bawahan atau antar karyawan itu sendiri.

    1.5.1.5. Fungsi Budaya Organisasi

    Tika, Moh. Pabundu (2006 : 14) dalam bukunya  Budaya

    Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan  menyatakan

    terdapat sepuluh fungsi utama budaya organisasi. Pertama, sebagai

     batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun kelompok

    lain. Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang

    dimiliki oleh suatu organisasi atau kelompok yang tidak dimiliki

    organisasi atau kelompok lain. Kedua, sebagai perekat bagi

    anggota organisasi dalam suatu organisasi. Hal ini merupakan

     bagian dari komitmen kolektif dari anggota organisasi. Mereka

     bangga sebagai seorang pegawai suatu organisasi atau perusahaan.

    Para pegawai mempunyai rasa memiliki, partisipasi, dan memiliki

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    23/125

    rasa tanggung jawab atas kemajuan perusahaannya. Ketiga,

    mempromosikan stabilitas sistem sosial. Hal ini tergambarkan

    dimana lingkungan kerja dirasakan positif, mendukung, dan

    konflik serta perubahan diatur secara efektif . Keempat , sebagai

    mekanisme dalam memadu dan membentuk sikap serta perilaku

    anggota-anggota organisas. Dengan dilebarkannya mekanisme

    kontrol, didatarkannya struktur, diperkenalkannya tim-tim dan

    diberi kuasanya anggota organisasi oleh orgnisasi, makna bersama

    yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat memastikan bahwa

    semua orang diarahkan kearah yang sama. Kelima, sebagai

    integrator. Budaya organisasi dapat dijadikan integrator karena

    adanya sub-sub budaya baru. Kondisi seperti ini biasanya dialami

    oleh adanya perusahaan-perusahaan besar dimana setiap unit

    terdapat sub budaya baru. Keenam, membentuk perilaku bagi

    anggota-anggota organisasi. Dimaksudkan agar anggota-anggota

    organisasi dapat memahami bagaimana mencapai suatu tujuan

    organisasi. Ketujuh, sebagai saran untuk menyelesaikan masalah-

    masalah pokok organisasi. Budaya organisasi diharapkan dapat

    mengatasi masalah adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan

    masalah integrasi internal. Kedelapan, sebagai acuan dalam

    menyusun perencanaan pemasaran, stegmentasi pasar, penetuan

     positioning yang akan dikuasai perusahaan tersebut. Kesembilan,

    sebagai alat komunikasi. Budaya organisasi dapat berfungsi

    sebagai alat komunikasi antara atasan dan bawahan atau

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    24/125

    sebaliknya, serta antar anggota organisasi. Budaya sebagai alat

    komunikasi tercermin pada aspek-aspek komunikasi yang

    mencakup kata-kata, segala sesuatu yang bersifat material dan

     perilaku. Kesepuluh, sebagai penghambat berinovasi. Budaya

    organisasi bisa menjadi penghambat dalam berinovasi. Hal ini

    terjadi apabila budaya organisasi tidak mampu mengatasi masalah-

    masalah yang menyangkut lingkungan eksternal dan integrasi

    internal.

    Dengan demikian, fungsi budaya organisasi adalah sebagai

     perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam

    mencapai tujuan organisasi berupa ketentuan atau nilai-nilai yang

    harus dikatakan dan dilakukan oleh anggota-anggota organisasi.

    Budaya organisasi dapat pula berfungsi sebagai kontrol atas

     perilaku anggota-anggota organisasi.

    1.5.1.6. Pembentukan Budaya Organisasi

    Budaya organisasi tidak muncul dengan sendirinya. Ada

     beberapa poin yang berpengaruh terhadap pembentukan suatu

     baudaya organisasi. Poin tersebut adalah:

    a.  Lingkungan usaha

    Kelangsungan hidup organisasi ditentukan oleh

    kemampuan organisasi memberi tanggapan yang tepat terhadap

     peluang dan tantangan lingkungan. Lingkungan usaha

    merupakan unsur yang menentukan terhadap apa yang harus

    dilakukan organisasi agar bisa berhasil. Lingkungan usaha yang

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    25/125

    terpengaruh antara lain meliputi produk yang dihasilkan,

     pesaing, pelanggan, pemasok, teknologi, kebijakan pemerintah,

    dan lain-lain. Untuk itu, organisasi harus melakukan tindakan-

    tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut antara lain seperti

    kebijakan penjualan penemuan baru, atau pengelolaan biaya

    dalam menghadapi realitas pasar yang berbeda dengan

    lingkungan usahanya.

     b.   Nilai-nilai

     Nilai-nilai adalah keyakinan dasar yang dianut oleh sebuah

    organisasi. Setiap organisasi mempunyai nilai-nilai inti sebagai

     pedoman berfikir dan bertindak bagi semua warga dalam

    mencapai tujuan atau misi organisasi. Nilai-nilai inti yang

    dianut bersama oleh anggota organisasi antara lain dapat

     berupa slogan atau motto yang dapat berfungsi sebagai jati diri

     bagi orang yang berada dalam organisasi karena adanya rasa

    istimewa yang berbeda dengan organisasi lainnya, dan dapat

    dijadikan harapan konsumen untuk memperoleh kualitas

     pelayanan yang baik.

    c.  Panutan atau keteladanan

    Panutan bisa berasal dari pendiri perusahaan, manajer,

    kelompok organisasi atau perorangan yang berhasil

    menciptakan nilai-nilai organisasi. Panutan ini bisa

    menumbuhkan idealisme, semangat dan tempat mencari

     petunjauk bila terjadi kesulitan atau dalam masalah organisasi.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    26/125

    d.  Ritual

    Ritual adalah deretan berulang dari kegiatan yang

    mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai usaha organisasi

    itu, tujuan apakah yang penting, orang-orang manakah yang

     penting dan mana yang dapat dikorbankan. Acara-acara rutin

    ini diselenggarakan oleh organisasi-organisasi dalam rangka

    memberikan pengharagaan bagi anggotanya.

    e.  Jaringan budaya

    Jaringan budaya adalah jaringan komunikasi informal yang

     pada dasarnya merupakan saluran komunilasi primer.

    Fungsinya menyalurkan informasi dan memberi interpretasi

    terhadap informasi. Melalui jaringan informal, kehebatan

    organisasi diceritakan dari waktu ke waktu.

    1.5.1.7. Perubahan budaya organisasi 

    Sebuah organisasi menetapkan bahwa budaya organisasinya

    harus di ubah. Misalnya karena perubahan lingkungan luar yang

    drastis, organisasi yang bersangkutan harus menyesuaikan dengan

    kondisi-kondisi ini atau tidak dapat bertahan. Tetapi, mengubah

     budaya lama dapat mengalami banyak kesulitan yang dapat

    diramalkan bisa berupa keterampilan, staf, hubungan-hubungan,

     peran-peran dan struktur yang sudah berakar serta pihak-pihak

    seperti sarikat buruh, manajemen, atau bahkan para pelanggan

    yang masih mendukung dan terbiasa dengan budaya yang lama.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    27/125

    Meskipun ada halangan dan hambatan, budaya itu dapat

    dikelola dan diubah. Usaha untuk mengubah budaya ini dapat

    mengambil banyak bentuk yang berbeda. Seperti mengembangkan

    rasa kebersamaan sejarah, menciptakan rasa kebersamaan,

    mempromosikan rasa kesamaan anggota, dan meningkatkan

     pertukaran pengalaman diantara anggota. Organisasi yang berusaha

    mengubah budaya mereka juga harus berhati-hati agar tidak

    meninggalkan akar budaya seluruhnya yang sudah terbentuk.

    1.5.1.8. Budaya kuat dan budaya lemah 

    Beberapa budaya organisasi dapat dikatakan kuat sedangkan

    yang lainnya dapat dikatakan lemah. Menurut Vijay Sathe dalam

    Tika (2006 : 108), budaya organisasi yang kuat adalah budaya

    organisasi yang ideal dimana kekuatan budaya mempengaruhi

    intensitas pelaku. Disamping faktor kepemimpinan, ada dua faktor

     besar yang juga ikut menentukan kekuatan budaya organisasi, yaitu

    kebersamaan dan intensitas. Kebersamaan dapat ditunjukan dengan

     besarnya derajat kesamaan yang dimiliki oleh para anggota

    organisasi tentang nilai-nilai inti. Sedangkan intensitas adalah

    derajat komitmen para anggota organisasi terhadap nilai-nilai inti

     budaya organisasi.

    Pada organisasi yang memiliki budaya organisasi yang kuat

    anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi, tahu dan jelas

    apa tujuan organisasi serta mengerti perilaku mana yang dipandang

     baik dan tidak baik. Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    28/125

     berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah

    laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja

    dalam perusahaan. Organisasi atau perusahaan memberikan tempat

    khusus kepada pegawai teladan perusahaan. Dijumpai banyak

    ritual, mulai yang sederhana sampai yang mewah. Memiliki

     jaringan yang kultural yang menampung cerita-cerita tentang

    kehebatanpara pegawai teladan. Jadi budaya organisasi yang kuat

    membantu perusahaan member kepastian kepada seluruh individu

    yang ada dalam organisasi untuk berkembang bersama perusahaan

    dan bersama-sama meningkatkan kegiatan usaha dalam

    menghadapi persaingan.

    Budaya organisasi yang lemah adalah budaya organisasi yang

    kurang didukung secara luas oleh para anggotanya dan sangat

    dipaksakan, serta memberi pengaruh negatif pada organisasi karena

    akan memberi arah yang salah kepada para pegawainya. Selain itu,

    dalam organisasi yang memiliki budaya organisasi yang lemah

    mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu

    sama lain, kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan kepada

    organisasi, dan anggota organisasi tidak segan-segan

    mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan

    kelompok atau kepetingan sendiri.

    Jika hal ini terjadi pada perusahaan, maka tugas-tugas tidak

    dapat dilakukan dengan baik. Hal ini terlihat dari kurangnya

    motivasi atau semangat kerja, timbul kecurigaan-kecurigaan,

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    29/125

    komunikasi kurang lancar, lunturnya loyalitas atau kesetiaan pada

    tugas utamanya dan komitmen pegawai perusahaan. Akibatnya,

     perusahaan menjadi tidak efektif dan kurang kompetitif.

    Untuk memperkuat budaya organisasi, ada beberapa langkah

    kegiatan yang dapat dilakukan oleh pemimpin organisasi disini

    disebut pendiri, pemimpin puncak, dan para manajer.

    1.  Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi

    Pimpinan organisasi perlu memantapkan nilai-nilai dasar

    tersebut agar dapat dipakai sebagai pedoman berperilaku bagi

    karyawan. Dalam nilai-nilai budaya perlu dijelaskan apa yang

    merupakan perintah atau anjuran, mana yang merupakan

    larangan, kegiatan apa yang bisa mendapatkan penghargaan

    dan kegiatan yang bisa mendapatkan hukuman, dan sebagainya.

    2.  Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi

    Arah pembinaan adalah agar nilai-nilai dasar yang menjadi

     budaya organisasi dapat dipahami, dihayati, dan dilaksanakan

    oleh anggota-anggota organisasi khususnya anggota baru.

    Pembinaan terhadap anggota organisasi dapat dilakukan

    melalui bimbingan dan pelatihan.

    3.  Memberikan contoh teladan

    Dalam menanamkan dan memperkuat nilai-nilai budaya

    kepada anggota organisasi, pimpinan organisasi perlu

    memberikan keteladanan dan kejujuran dalam berperilaku

    dengan berpedoman pada nilai-nilai budaya yang telah

    ditetapkan. Hal ini sangat berpengaruh dan dapat mempercepat

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    30/125

     penanaman dan perkuatan budaya organisasi kepada seluruh

    anggota organisasi.

    4.  Membuat acara-acara rutinitas

    Acara-acara rutinitas seperti rekreasi bersama dapat

    memberikan motivasi kepada anggota-anggota organisasi

    dengan keyakinan bahwa dia adalah bagian dari keluarga besar

    organisasi. Selain itu, secara tidak langsung merupakan perekat

     bagi anggota-anggota organisasi dalam menanamkan dan

    memperkuat budaya organisasi.

    5.  Memberikan penilaian dan penghargaan

    Pemberian penghargaan kepada anggota-anggota organisasi

    dapat merangsang anggota untuk dapat berperilaku sesuai

    dengan nilai-nilai budaya yang ditanamkan.

    6.  Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal

    Masalah-masalah eksternal seperti persaingan, pelanggan,

     penguasaan pasar, peraturan pemerintah dan masalah-masalah

    internal seperti tuntutan pegawai atau karyawan, konflik dalam

    organisasi perlu diantisipasi dan ditanggapi melalui budaya

    organisasi.

    7.  Koordinasi dan kontrol

    Koordinasi dapat dilakukan melalui rapat-rapat resmi, atau

    koordinasi antar pejabat secara berjenjang. Dan untuk

    mengetahui perilaku anggota-anggota organisasi perlu

    dilakukan pengontrolan dan pengawasan secara berkala. Hasil

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    31/125

     pengawasan dapat dijadikan sebagai umpan balik utnuk

    memperkuat budaya organisasi.

    Makin kuat sebuah budaya organisasi, makin kurang kebutuhan

    organisasi untuk mengembangkan aturan-aturan dan regulasi formal untuk

    memberi petunjuk tentang perilaku karyawan. Panduan tersebut akan

    diinternalkan dalam diri para karyawan ketika mereka menerima budaya

    organisasi.

    Budaya organisasi membantu mengarahkan sumber daya manusia pada

     pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Selain itu, budaya organisasi

    akan meningkatkan kekompakan tim antar departemen, divisi atau unit

    dalam organisasi sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang

    dalam organisasi bersama-sama.

    Dengan budaya organisasi dapat diperbaiki perilaku dan motivasi

    sumber daya manusia sehingga meningkatkan kinerjanya dan pada

    gilirannya meningkatkan kinerja organisasi untuk mencapai tujuan

    organisasi.

    1.5.2. Kinerja Pegawai

    1.5.2.1. Pengertian Kinerja

    Istilah kinerja berasal dari kata  job performance  atau actual

     performance  (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang

    dicapai seseorang). Kinerja adalah hasil kerja seorang pegawai /

    karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai

    kemungkinan, misalnya standard target , sasaran, atau kriteria yang

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    32/125

    telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Jika

     pegawai tidak melakukan pekerjaannya, maka suatu organisasi

    akan mengalami kegagalan.

    Seperti juga perilaku manusia, tingkat, dan kualitas kinerja

    ditentukan oleh sejumlah variabel perseorangan dan lingkungan

    (Laurensius, 2006 : 16). Untuk lebih jelasnya, akan dikemukakan

     beberapa pengertian kinerja. Menurut Mangkunegara (2000 : 67),

    kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

    oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan

    kepadanya.

    Prawiro Suntoro dalam Tika (2006 : 121) mendefinisikan

    kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau

    sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai

    tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

    Menurut Pamungkas dalam Tjandra (2005 : 38) kinerja adalah

     penampilan cara-cara untuk menghasilkan sesuatu hasil yang

    diperoleh dengan aktivitas yang dicapai dengan suatu unjuk kerja.

    Dengan demikian dari konsep yang ditawarkan tersebut dapat

    dipahami bahwa kinerja adalah konsep utama organisasi yang

    menunjukkan seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan

    tugas-tugas organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.

    Sedharmayanti (2003 : 147) menyatakan kinerja adalah hasil

    kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam

    suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    33/125

    masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

     bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

    dengan moral ataupun etika. Yang paling penting pada pengertian

    itu adalah prestasi yang dicapai oleh individu ataupun kelompok

    kerja sesuai dengan aturan yang berlaku yang telah ditetapkan oleh

    organisasi.

    Simanjuntak, Payaman J. (2005 : 1) dalam bukunya

     Manajemen Dan Evaluasi Kinerja memberikan gambaran bahwa

    kinerja suatu organisasi atau perusahaan adalah akumulasi kinerja

    semua individu yang bekerja di dalamnya. Dengan kata lain, upaya

     peningkatan kinerja organisasi dilakukan melalui peningkatan

    kinerja masing-masing individu.

    1.5.2.2. Pengertian Kinerja Pegawai

    Kinerja individu pegawai adalah tingkat pencapaian atau hasil

    kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang

    harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Beberapa ahli

    mendefinisikan kinerja pegawai sebagai berikut:

    1.  Bambang Kusriyanto dalam Mangkunegara (2006 : 9)

    Perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga

    kerja persatuan waktu(lazimnya perjam).

    2. Faustino Cardosa dalam Mangkunegara (2006 : 9)

    Ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering

    dibutuhkan dengan produktivitas.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    34/125

    3.  A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2006 : 9)

    Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan

    kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

    melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

    diberikan kepadanya.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah prestasi

    kerja atau hasil kerja baik dari kualitas dan kuantitas yang dicapai

     pegawai persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas

    kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

    1.5.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

    1. Faktor Kemampuan

    Secara psikologi, kemampuan karyawan terdiri dari

    kemampuan dalam hal kepintaran dan juga kemampuan dalam hal

    keahlian. Artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata

    dengan pendidikan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah

    mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu, karyawan perlu

    ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

    2. Faktor Motivasi

    Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam

    menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi

     penggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan

    organisasi (Mangkunegara, 2000 : 67).

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    35/125

    1.5.2.4. Unsur-Unsur Penilaian Kinerja Pegawai

    Menurut Hasibuan (2002 : 56), kinerja pegawai dapat

    dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu :

    1.  Kesetiaan

    Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas

    dan tanggung jawabnya dalam organisasi.

    2.  Prestasi Kerja

    Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas

    dapat menjadi tolak ukur kinerja.

    3.  Kedisiplinan

    Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan

    yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan

    kepadanya dapat menjadi tolok ukur kinerja.

    4.  Kreativitas

    Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan

    mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan

     pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil

    guna.

    5.  Kerja Sama

    Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan

     bekerja sama dengan karyawan lain sehingga hasil

     pekerjaannya akan semakin baik.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    36/125

    6.  Kecakapan

    Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang

    telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam

    meningkatkan kinerja.

    7.  Tanggung Jawab

    Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaan karyawan

    dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil

    kerjanya..

    1.6. Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara tentang

    suatu rumusan masalah penelitian yang kebenarannya perlu diuji dan

    dibuktikan melalui penelitian. Suatu hipotesis dapat dianggap benar

    apabila disertai dengan fakta-fakta dan bukti-bukti yang nyata.

    Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah :

    1.  Hipotesis Nol (Ho)

    Bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara Budaya

    Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas INFOKOM

    dan PDE di Medan

    2.  Hipotesis Kerja (Ha)

    Bahwa Budaya Organisasi memberi pengaruh yang positif dan

    signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas INFOKOM

    dan PDE di Medan

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    37/125

    1.7. Definisi Konsep

    Konsep merupakan abstraksi mengenai suatu fenomena yang

    dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik

    kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu Singarimbun

    dan Efendi, (1989 : 33). Dalam penelitian ini, penulis memberikan

     batasan masing-masing konsep yang akan digunakan.

    Tujuan dari definisi konsep adalah untuk memudahkan

     pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda atau

    tumpang tindih atas variabel yang menjadi subjek penelitian. Maka

    yang menjadi konsep dari penelitian ini adalah :

    1.  Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem

    keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam

    organisasi yang dijadikan pedoman atau tingkah laku bagi

    anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal

    dan integrasi internal.

    2.  Kinerja Pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik

    kualitas maupun kuantitas yang dicapai pegawai persatuan

     periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan

    tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

    1.8. Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang

    menjelaskan bagaimana mengukur suatu variabel, sehingga dengan

     pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja yang

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    38/125

    menjadi pendukung dari variabel-variabel yang akan dianalisa tersebut

    Singarimbun, (1989 : 46).

    Definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah

    dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan

    dalam operasionalisasi dari sudut penelitian. Operasionalisasi variabel

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    Variabel bebas atau (X) yaitu Budaya Organisasi diukur dengan

    indikator :

    1.  Inisiatif Individual

    Yaitu Tingkat tanggung jawab, kebebasan atau indepedensi yang

    dipunyai setiap anggota organisasi dalam mengemukakan

     pendapat. Inisiatif individual tersebut perlu dihargai oleh kelompok

    atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk

    memajukan dan mengembangkan organisasi atau perusahaan.

    2.  Toleransi terhadap tindakan beresiko

    Suatu budaya organisasi dikatakan baik apabila dapat memberikan

    toleransi kepada anggota atau para pegawai agar dapat bertindak

    agresif dan inovatif untuk memajukan organisasi atau perusahaan

    serta berani mengambil resiko terhadap apa yang dilakukannya.

    3.  Pengarahan

    Pengarahan dimaksudkan sejauh mana organisasi atau perusahaan

    dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang

    diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    39/125

    visi, misi, dan tujuan organisasi. Kondisi ini dapat berpengaruh

    terhadap kinerja organisasi atau perusahaan.

    4.  Integrasi

    Integrasi dimaksudkan sejauh mana organisasi atau perusahaan

    dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja dengan cara

    yang terkoordinasi. Kekompakan unit-unit tersebut dapat

    mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan.

    5.  Dukungan manajemen

    Dukungan manajemen dimaksudkan sejauh mana para manajer

    dapat memberikan komunikasi atau arahan, bantuan serta

    dukungan yang jelas terhadap bawahan.

    6.  Kontrol

    Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau

    norma-norma yang berlaku di dalam suatu organisasi atau

     perusahaan.

    7.  Identitas

    Dimaksudkan untuk sejauh mana para anggota suatu organisasi

    atau perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu

    kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja

    tertentu atau keahlian profesional tertentu.

    8. Sistem imbalan

    Sejauh mana alokasi imbalan (kenaikan gaji, promosi dan

    sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan

    didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    40/125

    9. Toleransi terhadap konflik

    Sejauh mana para pegawai atau karyawan di dorong untuk

    mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka. Perbedaan

     pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi dalam suatu

    organisasi atau perusahaan. Namun, perbedaan pendapat dan kritik

    tersebut bisa digunakan utnuk melakukan perbaikan atau

     perubahan strategi utnuk mencapai tujuan organisasi atau

     perusahaan.

    10. Pola komunikasi

    Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang

    formal. Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat menghambat

    terjadinya pola komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar

    karyawan itu sendiri.

    Variabel terikat atau (Y) yaitu Kinerja Pegawai diukur dengan

    indikator:

    1. Kesetiaan

    Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan

    tanggung jawabnya dalam organisasi.

    2. Prestasi Kerja

    Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas

    dapat menjadi tolak ukur kinerja.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    41/125

      3. Kedisiplinan

    Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang

    ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat

    menjadi tolok ukur kinerja.

    4. Kreativitas

    Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan

    mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan

     pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil

    guna.

    5. Kerja Sama

    Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja

    sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan

    semakin baik.

    6. Kecakapan

    Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah

    dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam

    meningkatkan kinerja.

    7. Tanggung Jawab

    Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaan karyawan

    dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    42/125

    1.9. Sistematika Penulisan

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan

    masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka

    teori, hipotesis, definisi konsep, definisi operasional, dan

    sistematika penulisan.

    BAB II : METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian,

     populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik

     penentuan skor, dan teknik analisa data.

    BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

    Bab ini memuat gambaran umum tentang lokasi

     penelitian, data atau karakteristik objek penelitian yang

    relevan dengan topik penelitian.

    BAB IV : PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

    Bab ini memuat penyajian data-data yang diperoleh

    selama penelitian di lapangan atau berupa dokumen-

    dokumen yang akan dianalisis.

    BAB V : ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

    Bab ini memuat pembahasan dari data-data yang telah

    diperoleh, kemudian diinterpretasikan dengan

    menggunakan korelasi hubungan antar variabel.

    BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    43/125

    Bab ini memuat tentang kesimpulan dari hasil-hasil

     penelitian dan saran-saran yang dianggap penting bagi

     pihak-pihak yang membutuhkan.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    44/125

    BAB II

    METODOLOGI PENELITIAN

    2.1 Bentuk Penelitian

    Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

     penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa kuantitatif yang

    menggambarkan kenyataan yang penulis teliti. Menurut Nawawi, Hadari

    (1990 : 64) metode deskriptif memusatkan perhatian pada masalah-masalah

    atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau

    masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang

    masalah yang diselidiki serta diiringi dengan interpretasi rasional yang

    akurat. Dimana penelitian ini menjelaskan keadaan dari objek penelitian dan

    mencoba menganalisa untuk memberi kebenarannya berdasarkan data-data

    yang diperoleh. Sedangkan pendekatan kuantitatif diterapkan dengan

    menggunakan rumus statistik untuk membantu dalam menganalisa data dan

    fakta yang diperoleh (Arikunto, 1993 : 15).

    2.2 Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kantor Dinas INFOKOM dan

    PDE Kota Medan

    2.3 Populasi dan Sampel

    1. Populasi

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    45/125

    Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang

    terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

    tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya (Sugiyono, 2005 : 90).

    Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian

    ini adalah seluruh pegawai yang bekerja pada kantor Dinas INFOKOM dan

    PDE Kota Medan yang berjumlah 40 orang.

    2. Sampel

    Yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari populasi yang

    menjadi sumber data yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel merupakan

     bagian dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai

    representasi dari seluruh populasi sehingga kesimpulan juga berlaku bagi

    keseluruhan populasi.

    Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menentukan sampel dengan

    menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel yang tidak

    didasarkan atas strata atau pedoman, tetapi berdasarkan atas adanya tujuan

    tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian.

    Dalam penelitian ini, seluruh pegawai pada Dinas INFOKOM dan

    PDE Kota Medan yang berjumlah 40 orang dijadikan subjek dalam

     penelitian. Menurut Arikunto, Suharsimi (1993 : 104), apabila subjek

     penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga

     penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila populasi lebih dari

    100, maka dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% sampel atau lebih.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    46/125

    Dengan demikian berdasarkan teori diatas, maka yang menjadi sampel

    dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas INFOKOM dan

    PDE Kota Medan yang berjumlah 40 orang.

    2.4 Teknik Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan

    data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

    sebagai berikut:

    1.  Teknik Pengumpulan Data Primer 

    Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung

     pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan

    instrumen :

    -  Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang

    dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan

    yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang tersedia

    dalam bentuk angket kepada responden.

    -  Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung objek

     penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di

    lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan

    sebagai acuan yang berkenaan dengan topik penelitian.

    2.  Teknik Pengumpulan Data Skunder

    Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi dan

     bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data

     primer. Pengumpulan data skunder dilakukan dengan instrumen :

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    47/125

    -  Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh

    dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang

    memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

    -  Studi dokumenter, yaitu pengumpulan data yang diperoleh

    dengan menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di

    lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang

    menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.

    2.5 Teknik Penentuan Skor

    Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

    dengan cara penentuan skor melalui berbagai pertanyaan yang diajukan

    kepada responden. Kemudian akan ditentukan skor dari setiap jawaban

    sehingga menjadi data yang kuantitatif. Dan dari setiap alternatif jawaban

    (a,b,c,d,e) akan diberikan skor yang berbeda, yaitu :

    -  untuk jawaban yang memilih a diberi skor 5

    -  untuk jawaban yang memilih b diberi skor 4

    -  untuk jawaban yang memilih c diberi skor 3

    -  untuk jawaban yang memilih d diberi skor 2

    -  untuk jawaban yang memilih e diberi skor 1

    Kemudian untuk uji skorsing pada data dan informasi dengan cara

    memberi skor pada data dan informasi yang dianalisis dan kemudian

    dihitung kumulatif yang akhirnya dapat dihitung rata-rata persentasenya.

    Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan kesimpulan yang dapat

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    48/125

    memberikan arahan terhadap saran atau rekomendasi sebagai upaya

     pemecahan masalahnya.

    Untuk menentukan jawaban responden termasuk ke dalam golongan

     jawaban yang tinggi, sedang, atau rendah terlebih dahulu ditentukan skala

    intervalnya dengan cara sebagai berikut :

    Skor tertinggi – Skor terendah

     _______________________________

    Banyaknya Bilangan

    Maka diperoleh : (5 – 1) / 5 = 0,8. Sehingga dengan demikian, interval

    adalah 0,8. Kategori jawaban responden dapat diklasifikasikan dengan

    urutan sebagai berikut :

    -  skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 - 5,00

    -  skor untuk kategoti tinggi = 3,41 - 4,20

    -  skor untuk kategori sedang = 2,61 - 3,40

    -  skor untuk kategori rendah = 1,81 - 2,60

    -  skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 - 1,80

    Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban

    responden termasuk dalam kategori mana.

    2.6 Teknik Analisa Data

    Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

    dengan menggunakan analisa kuantitatif untuk menguji pengaruh antar

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    49/125

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    50/125

    -   Nilai r negatif : menunjukkan hubungan tidak langsung,

    kenaikan dalam suatu variabel akan menyebabkan

     penurunan kepada variabel lainnya. Dengan kata lain,

     bahwa semakin tinggi variabel x, maka akan semakin

    rendah tingkat variabel y.

    -   Nilai r = 0 : menunjukkan bahwa kedua variabel tidak

    mempunyai hubungan. Jika satu variabel tetap, maka

    variabel yang lain mungkin saja berubah.

    Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara

    kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan

     penafsiran atau interpretasi dari korelasi tersebut menurut ukuran

    yang konservatif adalah sebagai berikut :

    r Interpretasi

    Antara 0,80 – 1,00

    Antara 0,60 - 0,79

    Antara 0,40 – 0,59

    Antara 0,20 – 0,39

    Antara 0,00 – 0,19

    Sangat kuat

    Kuat

    Sedang

    Rendah

    Sangat Rendah

    Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r

    dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan

    sebaliknya apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r

    dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.

    Dari nilai r yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui

    tabel korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    51/125

     berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r

    yang signifikan tertentu yang dalam hal ini signifikan 5 %. Bila

    nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesa dapat diterima.

    2.  Koefisien Determinasi

    Cara ini digunakan untuk mengetahui berapa persen (%) besarnya

     pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan

    dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product

    moment dan dikalikan dengan 100%. Cara perhitungannya dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut :

    D = x 100%2)(rxy

     

    Keterangan :

    D = koefisien determinasi

    (rxy) = koefisien korelasi product moment antara x dan y.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    52/125

    BAB III 

    DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

    3.1 Sejarah Singkat Pembentukan Dinas IFOKOM dan PDE Kota

    Medan.

    1.  Intruksi menteri dalam negeri no.5 tahun 1992 tentang pembentukan

    kantor pengolahan data elektronik pemerintah daerah tanggal 6 maret

    1992.

    2.  Surat keputusan Wali Kotamadya kepala daerah tingkat II Medan

    no.061/1254/SK/1997, tanggal 20 juli 1997.

    Selanjutnya dasar tersebut diatas diubah dengan ketentuan yang

    dipakai pada saat ini yaitu:

    a.  Peraturan daerah Kotamadya daerah tingkat II Medan no.17

    tahun 1996. Tentang pembentukan susunan organisasi dan tata

    kerja kantor pengolahan data elektronik Kotamadya daerah

    tingkat II Medan.

     b.  Surat keputusan Wali Kotamadya kepala daerah tingkat II Medan

    no.188.342/4005/SK/1996. Tentang pelaksanaan peraturan

    daerah tingkat II Medan no.17 tahun 1996. Tentang pembentukan

    organisasi data tata keja pengolahan data elektronik Kotamadya

    daerah tingkatII Medan tanggal 14 oktober 1996.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    53/125

    3.2 Visi dan Misi

    Visi

    Adapun visi yang diterapkan oleh pihak Instansi Dinas Informasi

    Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Kota Medan

    yakni:

    “Informasi Komunikasi dan Data Yang Aktual, Akurat Mendukung Kota

    Medan Yang Modern, Madani dan Religius”.

    Misi

    Adapun misi yang diterapkan oleh Dinas Informasi Komunikasi

    dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan yakni:

    a.  Menyediakan pelayan informasi komunikasi dan data elektonik yang

    aktual dan akurat.

     b.  Menyediakan infrastruktur sarana informasi komunikasi dan data

    elektronik yang tangguh dan handal.

    c.  Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia dalam

     penguasaan dan pemanfaatan bidang teknologi informasi dan

    komunikasi.

    d.  Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui sarana komunikasi

    sosial, media informasi komunikasi dan media massa.

    3.3 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas INFOKOM dan PDE

    “Dinas Informasi Komunikasi dan PDE Kota Medan adalah unsur

     pelaksanaan pemerintah Kota Medan dalam Bidang informasi dan

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    54/125

    Komunikasi yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan

     bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah”.

    Untuk Melaksanakan tugas tersebut Dinas INFOKOM dan PDE

    mempunyai fungsi :

    a.  Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dalam bidang

    informasi komunikasi dan pengolahan data elektronik.

     b.  Melaksanakan pelayanan informasi dan komunikasi kepada

    masyarakat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

    memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

    c.  Melaksanakan pemberian pelayanan pemberian izin sesuai dengan

     bidang tugasnya.

    d.  Melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran film dan

    rekaman vidio komersil.

    e.  Melaksanakan kegiatan pelayanan pembinaan dan pengawasan media

    cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang

     berlaku.

    f.  Menyelenggarakan perjanjian dan persetujuan atas nama daerah

    dibidang informasi dan komunikasi.

    g.  Menyelenggarakan kerjasama pengembangan teknologi informasi dan

    komunikasi dengan pihak lain dalam rangka pengembangan dan

     pemanfaatan sistem informasi dan komunikasi.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    55/125

    h.  Menyelenggarakan peningkatan sumber daya manusia dibidang

    teknologi informasi dan komunikasi.

    i.  Memberikan bimbingan teknis dibidang pembangunan dan

     pengembangan sistem informasi dan komunikasi.

     j.  Mengendalikan dan memberdayakan sistem informasi dan komunikasi.

    k.  Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesui dengan bidang

    tugasnya.

    l.  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    56/125

      3.4 Struktur Organisasi

    Struktur organisasi Dinas Infokom dan PDE Kota Medan Dapat

    dilihat pada gambar dibawah ini:

    KEPALA DINAS

     

    Kepala BagianTata Usaha

    Kelompok

    JabatanFungsional KasubbagUmumKasubbag

    PerlengkapanKasubbagKeuangan

    KasubdisInfokom MediaCetak,Radio/TV

    KasubdisPendayagunaan Sistem

    KasubdisData &

    Pro

    KasubdisManajemen

    Sistem

    KasubdiInfokomSosialram

    KasiInfokom

    TatapMuka

    KasiData

    Sumber : Kantor Dinas INFOKOM dan PDE Kota Medan

    KasiPro ram

    KasiEvaluasi

    dan

    KasiPembinaan

    danPeningkatan

    SDM

    KasiPerencanaan

    danPengembang

    an SistemInfoko

    KasiInfokomMediaCetak 

    KasiInformasi Mobil

    mKasi

    Infokom KasiOperasional dan Kerja

    samaSistem

    Kasi Penataandan

    PersawatanSistem

    Kasi

    PerfilmanKasiPamerandan Media

    Luar Ruang

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    57/125

      Dinas Infokom dan PDE terdiri dari beberapa bagian dengan masing-

    masing tugas dan tanggung jawabnya, berikut uraiannya:

    1.  Kepala Dinas

    Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

    a.  Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang

    informasi komunikasi dan pengolahan data elektronik.

     b.  Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas

     pokok dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran

     pelaksanan tugas.

    c.  Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai

     peraturan dan prosedur yang berlaku agar terhindar dari kesalahan.

    d.  Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai

     permasalahan yang timbul untuk mencapai profesionalisme.

    e.  Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sesuai peraturan dan

     prosedur yang berlaku agar diperoleh hasil kerja ynag benar dan

    akurat.

    f.  Menilai bawahan setiap saat agar tercapai tingkat kinerja yang

    diharapkan.

    g.  Mengevaluasi hasil kerja bawahan sesuai masukan untuk

     penyempurnaan progaram selanjutnya.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    58/125

    h.  Melaksanakan pelayanan informasi komunikasi kepada masyarakt

    dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkokoh

    kesatuan dan persatuan.

    i.  Melaksanakan pembinaan dan pengawasan media cetak dan

    elektronik.

     j.  Menyelenggarakan kerja sama pengembangan teknologi informasi

    komunikasi dengan pihak lain.

    k.  Meningkatkan sumberdaya manusia dibidang teknologi informasi

    dan komunikasi.

    l.  Memberikan bimbingan teknis dibidang pembangunan dan sistem

    informasi komunikasi.

    m.  Mengendalikan dan membudayakan sistem informasi komunikasi.

    n.  Melaksanakan kegiatan pelayanan pemberian ijin sesuai dengan

     bidang tugasnya.

    o.  Melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran film dan

    rekaman video komersil.

     p.  Melaksanakan pemantauan, registrasi fasilitas apresiasi.

    2.  Kepala Bagian Tata Usaha

    Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

    a.  Melaksanakan pengolahan urusan surat menyurat dan kearsipan.

     Asfar Halim Dalimunthe : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas InformasiKomunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan), 2009USU Repository © 2008

  • 8/17/2019 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine

    59/125

     b.  Mengolah urusan administrasi kepegawaian.

    c.  Mengelolah urusan keuangan dan perbendaharahan serta

     penyusunan laporan keuangan dinas.

    d.  Mengelolah urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan urusan

    umum lainnya.

    e.  Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas

    sesuai dengan bidang tugasnya.

    3.  Kepala Sub Bagian Umum

    Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

    a.  Menyusun rencana kegiatan kerja.

     b.  Melaksankan pengolahan urusan surat menyurat dan kearsipan.

    c.  M