Pengantar Teknologi Mineral - Sejarah Bahan Peledak

4
Sejarah Bahan Peledak Bahan peledak telah dikenal manusia sejak abad ke 13 oleh bangsa Cina jaman dinasti Sung, terutama sebagai mesiu atau serbuk hitam, yang dikenal dengan nama black powder. Roger Bacon (1242) telah menulis formula dari black powder. Berthold Schwarz (1300) juga menulis tentang black powder sebagai senjata api. Tiga abad kemudian Kasper Weindl (1627), untuk pertama kalinya black powder digunakan pada operasi penambangan di Hungaria. Amerika ( 1675) membangun pabriknya di Massachusetts. Selanjutnya Inggris (1689) menggunakan bahan ini untuk penambangan timah. Begitu juga dengan Switzeland (1696) menggunakannya untuk konstruksi jalan. Sedangkan di Amerika (1705) digunakan untuk penambangan tembaga. Perang dunia I (1917) menghabiskan sebanyak kurang lebih 115.000 ton black powder, akhirnya pada tahun 1940 pemakaian black powder berkurang dan banyak pabrik tutup, selanjutnya bahan ini jarang digunakan dalam dunia pertambangan dan diganti bahan peledak lain yang lebih aman dan ekonomis, sementara untuk keperluan militer masih dipakai sebagai mesiu (proyektil peluru). Mengenal Black Powder Pemahaman yang paling penting dari bahan peledak adalah selain merupakan bahan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, juga merupakan barang yang sangat berbahaya, bila ditangani oleh orang-orang yang ingin berbuat untuk suatu kejahatan termasuk teror dan ancaman bom. Apapun jenis dan bentuk bahan peledaknya yang jelas sifat utama bahan peledak adalah tetap berbahaya bagi keselamatan orang-orang yang berada disekitarnya dan efeknya dapat merusak dan membunuh, apabila ditangani oleh orang-orang yang mempunyai niat untuk suatu kejahatan. Kegunaan Bahan Peledak. Bahan peledak pada dasarnya diciptakan, dibuat dan dipergunakan untuk pertahanan dan peralatan perang oleh militer. Dengan berkembangnya teknologi, bahan peledak juga digunakan untuk membantu operasi

description

teknologi mineral

Transcript of Pengantar Teknologi Mineral - Sejarah Bahan Peledak

Page 1: Pengantar Teknologi Mineral - Sejarah Bahan Peledak

Sejarah Bahan Peledak

Bahan peledak telah dikenal manusia sejak abad ke 13 oleh bangsa Cina jaman dinasti Sung, terutama sebagai mesiu atau serbuk hitam, yang dikenal dengan nama black powder. Roger Bacon (1242) telah menulis formula dari black powder. Berthold Schwarz (1300) juga menulis tentang black powder sebagai senjata api.

Tiga abad kemudian Kasper Weindl (1627), untuk pertama kalinya black powder digunakan pada operasi penambangan di Hungaria. Amerika ( 1675) membangun pabriknya di Massachusetts. Selanjutnya Inggris (1689) menggunakan bahan ini untuk penambangan timah. Begitu juga dengan Switzeland (1696) menggunakannya untuk konstruksi jalan. Sedangkan di Amerika (1705) digunakan untuk penambangan tembaga.

Perang dunia I (1917) menghabiskan sebanyak kurang lebih 115.000 ton black powder, akhirnya pada tahun 1940 pemakaian black powder berkurang dan banyak pabrik tutup, selanjutnya bahan ini jarang digunakan dalam dunia pertambangan dan diganti bahan peledak lain yang lebih aman dan ekonomis, sementara untuk keperluan militer masih dipakai sebagai mesiu (proyektil peluru).

Mengenal Black Powder

Pemahaman yang paling penting dari bahan peledak adalah selain merupakan bahan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, juga merupakan barang yang sangat berbahaya, bila ditangani oleh orang-orang yang ingin berbuat untuk suatu kejahatan termasuk teror dan ancaman bom.

Apapun jenis dan bentuk bahan peledaknya yang jelas sifat utama bahan peledak adalah tetap berbahaya bagi keselamatan orang-orang yang berada disekitarnya dan efeknya dapat merusak dan membunuh, apabila ditangani oleh orang-orang yang mempunyai niat untuk suatu kejahatan.

Kegunaan Bahan Peledak.

Bahan peledak pada dasarnya diciptakan, dibuat dan dipergunakan untuk pertahanan dan peralatan perang oleh militer. Dengan berkembangnya teknologi, bahan peledak juga digunakan untuk membantu operasi penambangan dan pekerjaan teknik sipil yang dikenal dengan Bahan Peledak Komersial atau Bahan Peledak Industri.

Dalam dunia pertambangan bahan peledak digunakan untuk membongkar batu-batuan yang keras (tambang kuari), pemotongan bukit yang berbatu, pembuatan terowongan bawah tanah, pembuatan ruang tambang bawah tanah, terowongan bawah air, peledakan batu bara, penggalian bijih emas, perak, tembaga, besi, timah, nikel, manganese, aluminium, pekerjaan eksplorasi minyak, pembuatan jalan raya, pembuatan waduk dan saluran irigasi, pembuatan batu fondasi dan sebagainya.

Seorang ahli tambang dituntut suatu keterampilan dan kehati-hatian dalam penanganan bahan peledak. Bahan peledak tidak boleh diperlakukan dengan kasar atau sembrono mengingat sifatnya yang sensitif. Selain penangannya harus hati-hati, membawa dan menyimpannya pun (handling) perlu perlakuan

Page 2: Pengantar Teknologi Mineral - Sejarah Bahan Peledak

khusus, agar sifat sensitifnya terhindar dari pengaruh-pengaruh luar yang ekstrim, seperti kena panas, benturan, gesekan, kejatuhan benda, nyala api, petir, gelombng radio, sinyal handphone yang dapat menyebabkan bahan peledak tersebut meledak sebelum dipergunakan (premature blasting), yang akan membahayakan jiwa dan orang lain yang menyertainya.

Karena bahan peledak ini sangat berbahaya, maka tidak diperdagangkan secara bebas. Segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan bahan peledak harus mempunyai izin dari pihak kepolisian (Mabes Polri), termasuk penggunaan untuk Industri Pertambangan.

Bahan peledak kimia.

Bahan peledak kimia adalah suatu rakitan yang terdiri atas bahan-bahan berbentuk padat atau cair atau campuran keduanya yang apabila terkena aksi (misalnya benturan, panas, dan gesekan) dapat mengakibatkan reaksi berkecepatan tinggi disertai terbentuknya gas-gas dan menimbulkan efek panas serta tekanan yang sangat tinggi. Bahan peledak kimia dibedakan menjadi dua macam, yaitu ''low explosive'' (daya ledak rendah) dan ''high explosive'' (daya ledak tinggi).

Bahan peledak ''low explosive'' adalah bahan peledak berdaya ledak rendah yang mempunyai kecepatan detonasi (''velocity of detonation'') antara 400 dan 800 meter per detik. Sementara bahan peledak ''high explosive'' mempunyai kecepatan detonasi antara 1.000 dan 8.500 meter per detik. Bahan peledak ''low explosive'' ini sering disebut propelan (pendorong) yang banyak digunakan sebagai pada peluru dan roket.

Di antara bahan peledak ''low explosive'' yang dikenal adalah mesiu (''black powder'' atau ''gun powder'') dan ''smokeless powder''. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mesiu tersebut banyak digunakan sebagai pembuat petasan, termasuk petasan banting dan bom ikan. Bubuk mesiu adalah jenis bahan peledak tertua yang ditemukan oleh bangsa China pada abad ke-9. Selain sebagai bahan pembuat petasan dan kembang api, mesiu saat ini banyak digunakan sebagai propelan peluru dan roket, roket sinyal, petasan, sumbu ledak, dan sumbu ledak tunggu.

(JJ .Manon, 1978), mengklasifiksikan bahan peledak berdasarkan sumber energinya menjadi bahan peledak Mekanis, Kimia dan Nuklir.

Bahan peledak kimia umumnya banyak digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan di pertambangan, karena pemakaian bahan peledak dari bahan kimia lebih luas, murah dan aman dibandingkan dengan sumber bahan peledak lainnya. (R.L.Ash, 1962), mengklasifikasikan bahan peledak kimia berdasarkan kecepatan reaksinya menjadi bahan peledak kuat (high explosive) dan bahan peledak lemah (low explosive).

Bahan peledak kuat memiliki kecepatan reaksi antara 1650-8000 meter/detik, yang mempunyai sifat detonasi (peledakan) yang menghasilkan gas, temperature dan gaya yang sangat besar dan menyebarkan tekanan panas dalam bentuk gelombang tekan kejut sebesar 50.000-4.000.000 Psi. Sedangkan bahan peledak lemah memiliki kecepatan reaksi dibawah 1650 meter/detik, mempunyai sifat pembakaran dan menghasilkan panas dan gelombang kejut dengan menghasilkan tekanan dibawah 50.000 Psi, umumnya digunakan pada tambang batu bara.

Page 3: Pengantar Teknologi Mineral - Sejarah Bahan Peledak

Pemahaman yang paling penting dari bahan peledak adalah selain merupakan bahan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, juga merupakan barang yang sangat berbahaya, bila ditangani oleh orang-orang yang ingin berbuat untuk suatu kejahatan termasuk teror dan ancaman bom.

Bahan peledak dalam artian yang positif dapat dipandang sebagai sarana untuk menyelesaikan suatu tahapan pekerjaaan dalam industri pertambangan, teknik sipil, yaitu untuk membongkar batuan-batuan yang keras, pengambilan barang-barang logam, pembuatan terowongan, jalan raya, pembuatan bendungan dan irigasi maupun kegiatan sejenis yang tidak dapat dilakukan tanpa bantuan bahan peledak.

Komposisi pembuatan black powder.

Beberapa komposisi pembuatan black powder yang dikenal, antara lain:

* campuran antara potasium nitrat (KNO3), charcoal, dan belerang.

* campuran antara sodium nitrat (NaNO3), charcoal, dan belerang.

* campuran antara potasium nitrat dan charcoal (tanpa belerang).

* pyrodex, merupakan campuran antara potasium nitrat, potasium perklorat (KClO4), charcoal, belerang, cyanoguanidin, sodium benzoat, dan dekstrin.